repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/yeyen...
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN LKS
TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
YEYEN ERLINA
NIM 1112016300044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Yeyen Erlina, 1112016300044. Pengaruh Model Learning Cycle 7E
berbantuan LKS Terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa (Kuasi
Eksprimen di SMA Darul Ma’arif Jakarta) Skripsi, Progrm studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Kegurauan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Learning Cycle 7E
berbantuan LKS terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep Fluida
Statis di SMA Darul Ma’arif Jakarta. Metode penelitian menggunakan quasi
experimen dengan desain penelitian Nonequivalen Control Group Design dan
teknik penentuan sampel digunakan Purposive Sampling. Sampel penelitian
berjumlah 32 peserta didik pada kelompok kontrol, dan 32 peserta didik pada
kelompok eksperimen. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes dan non tes. Tes
berupa tes objektif keterampilan proses sains sebanyak 20 soal dan non tes berupa
lembar observasi Keterampilan Proses Sains. Analisis uji hipotesis menggunakan
uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran
Learning Cycle 7E Berbantuan LKS terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa,
dengan nilai signifikansi (0,001<0,05). Penelitian ini dapat menjadi
rekomendassi untuk penelitian-penelitian selanjutnya dengan menambahkan
beberapa variabel yang mampu meningkatkan keterampilan proses sains fisika
pada konsep lainnya.
Kata Kunci : Model Learnnig Cycle 7E, Lembar Kerja Siswa (LKS),
Keterampilan Proses Sains, Fluida Satis.
v
ABSTRACT
Yeyen Erlina, 1112016300044. The Effect of Learning Model Cycle 7E of LKS
Base to Students Science Process Ability (SCA) (Experiment in Sma Darul
Ma'arif Jakarta). "Skripsi", Physics Education Study Program, Educational
Science Program, Faculty of Teaching and Educational Sciences, National
Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta.
This research is done to see the effect of Learning Cycle 7E Model with LKS
helped to students science ability process with Static Fluidity concept in Sma
Darul Ma’arif the method of the research use quasi experimen with
Nonequivalent Control Group Design And sampling technique used is purposing
sampling. The sample of the research are 32 students on control group, and 32
students on experiment group. The instruments on this research are test and non
test. Test is a test of objectivity science procsss ability with the total of 20 test
pieces and non test in the form of Science Process Ability observational
sheets.Analysis of hypothesis test used is the Mann-Whitney test that show there is
an effect of Learning Model Cycle 7E of LKS Base to Students Science Process
Ability (SCA)with a significance value lees then the significance level of a
(0.001<0.05).This research can be recommendationfor futher research by adding
some variables that can improve student’s skills on other physics concept.
Keywords: Learning Model Cycle 7E, Students Worksheet (SW), Science Process
Ability, Static Fluidity
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang
senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Karena atas ridho-Nya, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Learning
Cycle 7E Berbantuan LKS Terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa ”.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima
kasih tersebut disampaikan kepada:
1. Ibu, Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekaligus dosen pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang telah
memberikan waktu, arahan, dan saran untuk membimbing penulis selama
penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd selaku Dosen Penguji I.
4. Bapak Drs. Hasian Pohan, M.Si selaku Dosen Penguji II.
5. Seluruh dosen, staff, dam karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya program studi pendidikan fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
6. Bapak Bahriadi S.Pd.I, selaku kepala sekolah SMA Darul Ma'arif.
7. Bapak Moh. Andri Sutanto S.Pd., selaku guru bidang studi fisika SMA Darul
Ma'arif yang telah memberikan izin penelitian dan membimbing selama
penelitian berlangsung.
vii
8. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswa SMA Darul Ma'arif khususnya
XI MIA I dan XI MIA II yang telah memberikan bantuan selama penelitian
berlangsung.
9. Keluarga tercinta Ayahanda Ruslan Caniago, dan Ibunda Bakriah, serta
semua keluarga yang selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap
semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita. Skripsi ini saya
persembahkan untuk kalian.
10. Teman seperjuanganku Ida Ayu Sakinah S.Pd, Khairini Lutfi S.Pd, Assifa
Fauziah S.Pd, Yuni Megasari S.Pd terimakasih telah meluangkan waktunya
untuk membantu.
11. Teman sejawat Pendidikan Fisika angkatan 2012 yang telah memberikan
inspirasi dan motivasi untuk penulis sehingga akhirnya bisa menyelesaikan
skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
13. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih bayak
kekurangan. Demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir
kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini sehingga apa yang telah dihasilkan
dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Jakarta, April 2019
Yeyen Erlina
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ iii
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4
C. Batasan Masalah ......................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS ........................................................................... 6
A. Kajian Teoritis ............................................................................ 6
1. Model Pembelajaran Learning Cycle .................................... 6
2. Lembar Kerja Siswa .............................................................. 7
3. Keterampilan Proses Sains ................................................... 10
a. Pengertian Keterampilan Proses Sains ........................... 10
b. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains ............................ 11
c. Indikator Keterampilan Proses Sains ............................... 13
d. Karakteristik Butir Soal Keterampilan Proses Sains ....... 15
4. Fluida Statis .......................................................................... 17
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 22
C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 23
D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 24
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 25
B. Metode Penelitian ....................................................................... 25
C. Desain Penelitian ........................................................................ 25
D. Variabel Penelitian ..................................................................... 26
E. Populasi dan Sampel ................................................................... 26
F. Teknik Pengambilan Data .......................................................... 27
G. Instrumen Penelitian ................................................................... 28
1. Instrumen Tes ....................................................................... 28
2. Instrumen Nontes .................................................................. 28
H. Kalibrasi Instrumen .................................................................... 28
1. Uji Validitas ........................................................................... 30
2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 30
3. Taraf Kesukaran ................................................................... 31
4. Daya Pembeda ...................................................................... 32
I. Teknik Analisis Data .................................................................. 33
1. Analisis Data Tes .................................................................. 33
a. Uji Prasyarat Analisis Data Tes ...................................... 33
1) Uji Normalitas .......................................................... 34
2) Uji Homogenitas ....................................................... 35
2. Uji Hipotesis ................................................................................ 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 38
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 38
1. Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains .............................. 38
2. Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ............................ 39
3. Rekapituasi Hasil Tes Keterampilan Proses Sains ............... 39
4. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen
dan kelas kontrol ................................................................... 41
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistika .................................. 41
a. Uji Normalitas ................................................................ 41
b. Uji Homogenitas ............................................................. 42
x
6. Uji Hipotesis ......................................................................... 43
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 44
BAB V KESIMPULAN ................................................................................ 46
A. Kesimpulan ................................................................................. 46
B. Saran ........................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 47
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tekanan Hidrostatik pada pipa U .................................................. 18
Gambar 2.2 Sistem hidrolik berdasarkan hukum pascal .................................... 18
Gambar 2.3 Posisi benda saat tenggelam, melayang dan terapung.................... 20
Gambar 2.4 Setetes embun yang berada di daun talas ....................................... 20
Gambar 2.5 Seekor nyamuk yang berada di atas permukaan air ....................... 20
Gambar 2.6 Meniskus cembung dan meniskus cekung .................................... 21
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik Khusus Butir Soal KPS ............................................ 16
Tabel 3.1 Desain Penelitian ........................................................................... 25
Tabel 3.2 Interpretasi koefisien nilai r ............................................................ 29
Tabel 3.3 Hasil Uji validitas instrumen tes ..................................................... 30
Tabel 3.4 kategori reliabilitas ......................................................................... 31 Tabel 3.5 hasil uji reliabilias instrumen tes ..................................................... 31
Tabel 3.6 kategori derajat kesukaran ............................................................. 32
Tabel 3.7 Hasil Uji t raf kesukaran instrumen tes ........................................... 32
Tabel 3.8 interpretasi daya pemeda ................................................................ 33
Tabel 3.9 hasil uji daya pembeda instrumen tes ............................................. 33
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest
Kelas kontrol dan Eksperimen ........................................................ 38
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Posttest
Kelas Eksperimen dan kontrol dan eksperimen ............................. 39
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Proses Sains ........................ 40
Tabel 4.4 Hasil Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................ 40
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ................................................................................. 41
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ................................................................................ 42
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Pretest-Posttest kelas Eksperimen dan kelas
Kontrol ........................................................................................... 43
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran Lampiran A1 RPP Kelas Eksperimen ............................................................... 50
Lampiran A2 RPP Kelas Kontrol ..................................................................... 76
Lampiran A3 LKS............................................................................................. 95
Lampiran B Instrumen Penelitian Lampiran B1 Kisi kisi Instrumen Tes ............................................................. 113
Lampiran B2 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen .................................. 152
Lampiran B3 Instrumen Tes Penelitian ......................................................... 154
Lampiran B5 Lembar Observasi ................................................................... 165
Lampiran B6 Angket respon siswa ............................................................... 167
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian Lampiran C1 Hasil Pretest ............................................................................ 168
Lampiran C2 Hasil Posttest ........................................................................... 171
Lampiran C3 Uji Normalitas ......................................................................... 174
Lampiran C4 Uji Homogenitas ...................................................................... 176
Lampiran C5 Uji Hipotesis ........................................................................... 177
Lampiran C6 Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains (KPS) ........ 179
Lampiran C7 Data Presentase Keterampilan Proses Sains (KPS) ............... 181
Lampiran D Surat-surat Penelitian Lampiran D1 Surat Izin Penelitian ................................................................ 182
Lampiran D2 Surat Keterangan Penelitian .................................................... 183
Lampiran D3 Uji Referensi ............................................................................ 184
Lampiran D4 Bioidata Penulis ....................................................................... 188
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan global saat ini menuntut dunia pendidikan untuk selalu
mengubah konsep berpikirnya. Masa depan yang kian tidak menentu dengan
berbagai tantangan melekatnya yang akan dihadapi oleh umat manusia pada abad
ke-21 memiliki implikasi luas dan mendalam terhadap berbagai macam rancangan
pengajaran dan teknik pembelajaran. Hal tersebut tidak hanya terkait dengan
kewajiban moral seorang guru untuk mendorong dan memotivasi siswa agar
belajar pengetahuan dan keterampilan yang signitifikan, tetapi juga terkait dengan
tugas guru untuk memicu dan memacu siswa agar bersikap innovative, menjadi
lebih creatif, adaptif, dan fleksibel dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Hal
ini membawa konsekuensi bagi guru untuk mampu menjadi model mental, suatu
suri teladan tentang bagaimana untuk menjadi innovative, creatif, adaptif, dan
fleksibel. Pada gilirannya tentu saja para guru akan menjadi semakin menyadari
bahwa model, metode, dan strategi pembelajaran yang konvensional tidak akan
cukup membantu siswa. Guru sendiri dituntut innovative, adaptif, dan creatif serta
mampu membawa suasana pembelajaran yang menyenangkan kedalam kelas dan
lingkungan pembelajaran, dimana terjadi interaksi belajar mengajar yang intensif
dan berlangsung dari banyak arah (multiways and joyful).1
Belajar merupakan tindakan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai
tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.2 Oleh karena itu, siswa harus
membangun pengetahuan secara aktif. Dalam membangun pengetahuan secara
aktif, guru perlu menciptakan situasi belajar yang nyaman dan menyenangkan
dalam setiap pembelajaran di kelas. Namun, pada kenyataannya pembelajaran saat
ini banyak yang terpusat pada guru. Hal tersebut didukung dengan studi
pendahuluan yang telah dilakukan pada 3 SMAN di wilayah Jakarta Selatan
1 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2011), h. 4-5. 2 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 7
2
dengan menggunakan angket untuk mengetahui kegiatan pembelajaran khususnya
pembelajaran fisika di sekolah. Berdasarkan hasil dari pengisian angket oleh
siswa didapatkan bahwa metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih
kurang memanfaatkan peralatan laboratorium dan media pembelajaran saat
pembelajaran berlangsung, serta kurang melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran di kelas atau berpusat pada guru (teacher center).
Pembelajaran fisika seperti itu cenderung mengarah pada model
pembelajaran yang dasar filosofinya behaviorisme, yaitu pembelajaran yang
berpusat pada guru, dan berbasis materi pelajaran (content based). Oleh
karena itu, pembelajaran fisika tampaknya hanya mengutamakan penguasaan
konsep dan fakta belaka, sementara kemampuan siswa berupa keterampilan siswa
melakukan proses sains dan memecahkan masalah sains dalam kehidupan sehari-
hari hampir tidak tersentuh dalam proses pembelajaran.3 Padahal keterampilan
proses sains siswa dalam pelajaran fisika sangat diperlukan, sebab fisika bukan
pelajaran yang di dalamnya hanya memuat konsep saja, namun dalam penemuan
konsepnya pun perlu dilakukan proses sains berupa eksperimen.
Dengan pembelajaran yang sifatnya masih berpusat pada guru, dan siswa
harus memuiliki keterampilan proses sains, maka dari itu diperlukan sebuah
model pembelajaran yang mampu mengasah keterampilan proses sains. Salah satu
model pembelajaran yang dapat mengasah kemapuan keterampilan proses sains
adalah model Learning Cycle 7E.
Model Learning Cycle 7E merupakan model pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivisme dan berpusat pada siswa (student centered). Model
pembelajaran ini merupakan siklus belajar yang memiliki 7 tahap/fase, yaitu elicit
merupakan tahapan mendatangkan pengetahuan awal siswa; engage merupakan
tahapan merangsang ide, membuat rencana pembelajaran dan berbagi
pengalaman; explore merupakan tahapan yang membawa siswa untuk
memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan
dengan konsep yang akan dipelajari; explain merupakan tahapan yang berisi
3 Aditya Rachman. Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Sebagai Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. (yogyakarta: 2012)
3
ajakan terhadap siswa untuk menjelaskan konsep-konsep dan definisi-definisi
awal yang didapatkan ketika fase eksplorasi; elaborate merupakan tahapan yang
bertujuan untuk membawa siswa menerapkan simbol-simbol, definisi-definisi,
konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan pada permasalahan-permasalahan
yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari; evaluate merupakan
tahapan yang merupakan evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan;
dan extend merupakan tahapan yang bertujuan untuk berpikir, mencari,
menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari
bahkan kegiatan ini dapat merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep
yang dipelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum dipelajari.4
Penerapan model Learning cycle ini didasarkan pada pendapat Piaget yang
menyatakan bahwa, setiap individu memiliki kemampuan untuk membangun
pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dibangun sendiri oleh anak sebagai
subyek akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Sedangkan pengetahuan yang
hanya diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan
yang bermakna. Pengetahuan tersebut hanya untuk diingatkan sementara setelah
itu dilupakan.
Ketujuh tahapan dalam model Learning Cycle 7E mengharuskan siswa
secara aktif mencari pengetahuan sendiri, guru hanya sebagai fasilitator dan
mengarahkan ke konsep yang benar. Dengan begitu siswa diharapkan lebih
mudah mengembangan keterampilan proses sains karena pada model Learning
Cycle 7E siswa dituntut lebih aktif. Proses pembelajaran yang dilakukan mampu
menambah motivasi, pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan bagi
siswa.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Learning Cycle 7e Berbantuan LKS
terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa”.
4 Yunita. Model-model Pembelajaran Kimia. (Bandung: Insan Mandiri, 2014), h.47
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka
masalah penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut
1. Proses pembelajaran masih bersifat teacher center yang menyebabkan siswa
kurang aktif dalam proses pembelajaran.
2. Penggunaan pembelajaran konvensional menyebabkan siswa kurang
diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi apa yang sudah dipahami dari
materi yang telah diajarkan.
3. Pengukuran hasil belajar yang kebanyakan hanya mengukur aspek kognitif
sehingga kurang memunculkan penilaian aspek keterampilan proses sains.
C. Batasan Masalah
Dalam melakukan penelitian ini peneliti membatasi penelitian agar dalam
melakukan penelitian dapat efektif dan efisien. Adapun pembatasan masalah
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
1. Materi yang disampaikan pada saat penelitian hanya pada konsep Fluida
Statis
2. Keterampilan proses sains yang diukur tahapan menurut Rustaman, dengan
indikator Mengamati/Observasi, Klaifikasi, Menafsirkan/Interpretasi,
Meramalkan/Prediksi, Merencanakan Percobaan, Menerapkan Konsep, dan
Berkomunikasi
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat Pengaruh
Model Learning Cycle 7E Berbantuan LKS Terhadap Keterampilan Proses Sains
(KPS) Siswa?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
Learning Cycle 7E Berbantuan LKS terhadap keterampilan proses sains siswa
pada konsep fluida statis.
5
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang baik kepada
semua pihak yang terkait langsung dalam dunia pendidikan, diantaranya:
1. Siswa
Dapat memberikan kesempatan bagi siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran dan dapat mengkaitkan antara konsep fisika ke dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Guru
Sebagai masukan agar guru dapat mengembangkan pembelajaran yang
kreatif dan inovatif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
3. Sekolah
Diharapkan dapat meningkatkan mutu kinerja guru dan kemampuan para
siswanya.
4. Peneliti
Dapat mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Cycle 7e
terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep Fluida Statis.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Model Pembelajaran Learning Cycle 7E
Istilah model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaan
tertentu termasuk tujuannya, sintaknya dan sistem pengelolaannya, sehingga
model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada pendekatan,
strategi, metode atau prosedur.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan dikelas atau pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
didalamnya buku-buku, film-film, komputer, kurikulum, dan lainnya.
Maka dari itu, model pembelajaran adalah suatu desain pembelajaran yang
bermakna lebih luas daripada pendekatan, metode atau prosedur untuk membantu
peserta didik sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan dapat tercapai.
Learning Cycle 7E merupakan model pembelajaran dengan pendekatan
konstruktivisme dan berpusat pada siswa (student centered). Model pembelajaran
ini merupakan siklus belajar yang memiliki 7 tahap/fase yaitu elicit merupakan
tahapan mendatangkan pengetahuan awal siswa; engage merupakan tahapan
merangsang ide, membuat rencana pembelajaran dan berbagi pengalaman; explore
merupakan tahapan yang membawa siswa untuk memperoleh pengetahuan dengan
pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari;
explain merupakan tahapan yang berisi ajakan terhadap siswa untuk menjelaskan
konsep-konsep dan definisi-definisi awal yang didapatkan ketika fase eksplorasi;
elaborate merupakan tahapan yang bertujuan untuk membawa siswa menerapkan
simbol, konsep, serta keterampilan pada permasalahan yang berkaitan dengan
contoh dari pelajaran yang dipelajari; evaluate merupakan tahapan yang
merupakan evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan; dan extend
merupakan tahapan yang bertujuan untuk berfikir, mencari, menemukan dan
menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan kegiatan ini
7
dapat merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep yang dipelajari
dengan konsep lain yang sudah atau belum dipelajari.5
Pembelajaran siklus belajar 7E menyajikan masalah sebagai rangsangan
untuk belajar, dimana siswa terlibat dahulu dalam struktur masalah riil yang
berkaitan dengan konsep maupun prinsip yang akan dibelajarkan. Hal ini sangat
efektif membantu siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dan
mengembangkan kemampuan berpikir, khususnya keterampilan berpikir kritis.
Model pembelajaran siklus belajar 7E mempersiapkan situasi bagi siswa untuk
melakukan eksperimen sendiri, dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menghubungkan penemuan yang satu dengan
yang lain dan membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan
siswa lain.6
2. Lembar Kerja Siswa
LKS merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat membantu
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Trianto menyatakan bahwa
“Lembar Kegiatan Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan
kemampuan dasar sesuai dengan indikator pembelajaran yang akan dicapai. Jika
kemampuan dasar siswa terbentuk amka siswa akan mampu memecahkan
permasalahan yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hal ini tentu
berdampak positif bagi hasil belajar siswa.7
Lembar Kerja Siswa atau sering disingkat dengan LKS yang dibuat oleh
guru untuk membantu pelaksanaan pembelajaran di kelasmerupakan bagian dari
suatu bahan ajar.8 Lembar Kerja siswa (Student Work Sheet) adalah lembaran-
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sebagai peserta didik.
LKS ini biasanya berupa petunjuk, alngkah-langkah untuk menyelasaikan suatu
5 Yunita. Model-model Pembelajaran Kimia. (Bandung: Insan Mandiri, 2014), h.47
6 Sri dwi indriyani. Pengaruh Penerapan Model Siklus Belajar 7e Terhadap Pemahaman
Konsep Fisika Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.(Bali,) 7 Ni Kadek Ani, dkk, pengaruh Model pembelajaran CRH Berbantuan Lks Terhadap
Hasil belajar matematika siswa kelas IV SD, Vol.4 no:1, (2016). 8 Theresia Widyantini, Penyusunan Lembar Kegiatan siswa (LKS) sebagai Bahan
Ajar.(Yogyakarta: Pusat Penembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPTK) Matematika:2013) h.2
8
tugas. Suatu tugas yang diperintahkan harus jelas kompetensi dasar yang
dicapainya.9
a. Jenis LKS
Lembar kegiatan siswa (LKS) disusun dengan materi dan tugas dengan tujuan
tertentu. Berdasarkan maksud dan tujuan pada pengemasan materi pada masing-
masing LKS, setidaknya LKS dibagi menjadi lima macam jenis yang secara
umum digunakan oleh siswa, yaitu sebagai berikut:10
1. LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep.
LKS jenis ini memiliki ciri-ciri yaitu lebih mengutamakan suatu fenomena
yang bersifat konkrit, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan
dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan siswa, selanjutnya siswa diajak untuk
mengonstruksi pengetahuan yang telah diperoleh tersebut. LKS ini juga memuat
apa yang harus dilakukan siswa, meliputi melakukan, mengamati, dan
menganalisis. Oleh karena itu, LKS ini terdapat tahapan- tahapan yang harus
dilakukan siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya. Selain itu, terdapat
pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu siswa untuk mengaitkan
fenomena dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak mereka.
2. LKS yang membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai
konsep yang telah ditemukan.
LKS ini melatih siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, setelah siswa berhasil menemukan konsep. Oleh
karena itu, LKS ini memuat tugas untuk melakukan diskusi, kemudian meminta
mereka untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat dan bertanggung
jawab. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa belajar menghormati pendapat orang
lain dan berpendapat secara bertanggung jawab.
3. LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar.
9 Abdul Majid, Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi guru,
(Bandung:PT Remaja Rodakarya,2008), h. 176 10
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogjakarta: DIVA
Press, 2011), h. 204
9
LKS jenis ini memuat pertanyaan atau isi yang jawabannya ada di dalam
buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika siswa membaca buku,
sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu siswa menghafal dan
memahami materi yang terdapat di dalam buku. LKS ini juga sesuai untuk
keperluan remidiasi.
4. LKS yang berfungsi sebagai penguatan.
LKS ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu. Materi
yang dikemas di dalam LKS ini lebih mengarah pada pendalaman dan penerapan
materi yang terdapat di dalam buku. Selain itu, LKS ini juga cocok untuk
pengayaan.
5. LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
LKS ini dibuat dari gabungan petunjuk praktikum-praktikum. Gabungan
tersebut yang akhirnya dikemas dalam buku tersendiri. Dengan demikian, dalam
LKS bentuk ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi dari LKS.
Sedangkan menurut Poppy Kamalia Devi, dkk., ada dua jenis bentuk
LKS untuk pembelajaran IPA yakni LKS untuk eksperimen dan LKS non
eksperimen atau lembar kerja diskusi. Berikut penjelasan masing-masing kedua
LKS tersebut di bawah ini:11
1) LKS eksperimen
LKS untuk eksperimen berupa lembar kerja yang memuat petunjuk
praktikum yang menggunakan alat-alat dan bahan-bahan. Sistematika LKS
umumnya terdiri dari judul, pengantar, tujuan, alat bahan, langkah kerja, tabel
pengamatan, dan pertanyaan.
2) LKS non eksperimen
LKS non eksperimen berupa lembar kegiatan yang memuat teks yang
menuntut siswa melakukan kegiatan diskusi suatu materi pembelajaran.
Kegiatan menggunakan lembar kegiatan ini dikenal dengan istilah DART
11 Poppy kamalia devi, dkk., pengembangan perangkat pembelajaran. (Bandung PPPPTK
IPA, 2009) , h.32
10
(Direct Activity to Relate to The Text Book). DART dapat diartikan sebagai
kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan teks atau wacana. Ada dua
jenis DART yaitu model rekontruktion dan model analysis.
b. Tujuan Penyusunan LKS
Penyusunan LKS dalam pembelajaran memiliki tujuan tertentu. Menurut
Andi Prastowo, tujuan penyusunan LKS dalam pembelajaran diantaranya:
1. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan
materi yang diberikan.
2. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap
materi yang diberikan.
3. Melatih kemandirian belajar siswa.
4. Memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada siswa.
3. Keterampilan Proses Sains (KPS)
a. Pengertian Keterampilan Proses Sains (KPS)
Keterampilan merupakan kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan
perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk
kreativitas. Proses didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang
digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Proses merupakan
konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen yang harus
dikuasai seseorang bila akan melakukan penelitian.
Keterampilan proses adalah keterampilan yang melibatkan keterampilan-
keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif
terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan
pikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses karena
mereka melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau
perakitan alat. Keterampilan sosial juga terlibat dalam keterampilan proses karena
11
mereka berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar-
mengajar, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.12
Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-
pengalaman langsung sebagai pengalaman belajar. Melalui pengalaman langsung,
seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.
Keterampilan proses sains (KPS) adalah perangkat kemampuan kompleks
yang biasa digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah
ke dalam rangkaian proses pembelajaran. Keterampilan proses sains (KPS) adalah
kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami,
mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. Keterampilan Proses Sains
sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah
dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru
atau mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.13
Keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan manual,
intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristik sains yang berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta,
konsep dan prinsip saja namun menekankan pada penemuan. Kemampuan siswa
dalam menekankan konsep perlu dibekalkan dengan kegiatan pembelejaran yang
berorientasi pada siswa (student centered). Dalam hal ini guru dapat
mengembangkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran fisika.
Terlatihnya siswa menggunakan keterampilan proses ini akan memudahkan dalam
menerapkan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari (pemecahan masalah).
Peran guru dengan demikian adalah fasilitator.14
b. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains
Jenis-jenis keterampilan proses sains menurut Rustaman, adalah sebagai
berikut: Melakukan pengamatan (observasi), dengan menggunakan indera
12
Rustaman, N.Y., dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Bandung: Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2003). 13
Dahar, R.W. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran.(Jakarta : Erlangga, 2011)
14 Zulfiani, Dkk. Strategi Pembelajaran Sains.(Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009)
12
penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Menggunakan fakta yang
relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga termasuk keterampilan proses
mengamati.
1) Menafsirkan pengamatan (interpretasi) Mencatat setiap pengamatan,
menghubungkan hasil pengamatan dan menemukan pola keteraturan dari satu
seri pengamatan dan menyimpulkannya.
2) Mengelompokkan (klasifikasi)
Dalam proses pengelompokkan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari
perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, mencari kesamaan, membandingkan, dan
mencari dasar penggolongan.
3) Meramalkan (prediksi)
Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan
perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu
kecenderungan atau pola yang sudah ada.
4) Berkomunikasi
Membaca tabel, grafik atau diagram, menggambarkan data empiris dengan
grafik, tabel atau diagram, menjelaskan hasil percobaan, menyusun dan
menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas.
5) Berhipotesis
Hipotesis amenyatakan hubungan antara dua variabel, atau mengajukan
perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Dengan berhipotesis diungkapkan cara
melakukan pemecahan masalah, karena dalam rumusan hipotesis biasanya
terkandung cara untuk mengujinya.
6) Merencanakan percobaan atau penyelidikan
Beberapa kegiatan menggunakan pikiran termasuk ke dalam keterampilan
proses merencanakan penyelidikan. Apabila dalam lembar kegiatan siswa
tidak dituliskan alat dan bahan secara khusus, tetapi tersirat dalam masalah
yang dikemukakan, berarti siswa diminta merecanakan dengan cara
menentukan alat dan bahan untuk penyelidikan tersebut. Menentukan variabel
atau peubah yang terlibat dalam suatu percobaan, menentukan variabel
kontrol dan variabel bebas, menentukan apa yang diamati, diukur dan ditulis,
13
serta menentukan cara dan langkah kerja juga termasuk merencanakan
penyelidikan. Sebagaimana dalam penyususnan rencana kegiatan penelitian
perlu ditentukan cara mengolah data untuk dapat disimpulkan, maka dalam
merencanakan penyelidikan pun terlibat kegiatan menentukan cara mengolah
data sebagai bahan untuk menarik kesimpulan.
7) Menerapkan konsep atau prinsip
Apabila seorang siswa mampu menjelaskan peristiwa baru dengan
menggunakan konsep yang telah dimiliki, berarti ia menerapkan prinsip yang
telah dipelajarinya. Begitu pula apabila siswa menerapkan konsep yang telah
dipelajari dalam situasi baru.
8) Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan, tentang apa, mengapa,
bagaimana, atau menanyakan latar belakang hipotesis. Dengan demikian
jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar bertanaya tetapi melibatkan pikiran.15
c. Indikator Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains mudah untuk dipelajari dan dikembangkan,
khususnya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran fisika. Hal tersebut
dapat mengacu pada indikator dari setiap jenis-jenis keterampilan proses,
diantaranya:16
1) Mengamati/observasi
a) Menggunakan banyak indera
b) Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan
2) Mengkelompokan/klasifikasi
a) Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
b) Mencari perbedaan, persamaan
c) Mengontraskan ciri-ciri
d) Membandingkan
15
Nuryani Rustaman. Pengembangan Butir Soal Keterampilan Proses Sains. FPMIPA
UPI 16
Nur Yani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas
Negeri Malang, 2005), h.86-87.
14
e) Mencari dasar pengelompokan atau penggolongan
f) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
3) Menafsirkan/interpretasi
a) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
b) Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan
c) Menyimpulkan
4) Meramalkan/prediksi
a) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
b) Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum
diamati
5) Mengajukan pertanyaan
a) Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa
b) Bertanya untuk meminta penjelasan
c) Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis
6) Berhipotesis
a) Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari satu
kejadian
b) Menyadari bahwa suatu penjelesan perlu diuji kebenarannya dengan
memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah
7) Merencanakan percobaan/penelitian
a) Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
b) Menentukan variabel/faktor penentu
c) Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat
d) Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
8) Menggunakan alat/bahan
a) Memakai alat /bahan
b) Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan
c) Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan
9) Menerapkan konsep
a) Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
15
b) Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang
sedang terjadi
10) Berkomunikasi
a) Memberikan/menggambarkan data empiris hasil percobaan atau
pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram
b) Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
c) Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
d) Membaca grafik atau tabel atau diagram
e) Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa
11) Melaksanakan percobaaan/eksperimentasi
d. Karakteristik Butir Soal Keterampilan Sains (KPS)
Nur Yani Y. Rustaman mengemukakan bahwa karateristik butir soal KPS
dibahas secara umum dan secara khusus. Berikut penjelasan dari dua karakteristik
tersebut.17
1) Karakteristik Umum
Secara umum, karakteristik butir soal KPS berbeda dengan butir soal
penguasaan konsep. Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki butir-butir soal
KPS, antara lain:
a) Butir soal KPS tidak boleh dibebani konsep (nonkonsep burdan). Hal ini
dilakukan supaya butir soal KPS tidak mengukur konsep siswa (butir
penguasaan konsep). Konsep dijadikan konteks, artinya butir soal yang
ditetapkan merupakan butir soal yang sudah dipelajari dan bersifat
kontekstual (dekat dengan kehidupan sehari-hari).
b) Butir soal KPS mengandung sejumlah informasi yang harus diolah oleh
responden atau siswa. Informasinya berupa gambar, diagram, grafik, data
dalam tabel atau uraian, atau objek aslinya.
c) Butir soal KPS yang dibuat harus jelas terhadap aspek yang akan diukur
serta hanya mengandung satu aspek saja, misalnya prediksi.
d) Butir soal KPS sebaiknya memuat gambar untuk membantu menghadirkan
objek.
17
Ibid, h. 162.
16
2) Karakteristik Khusus
Karakteristik khusus dari butir soal KPS disajikan dalam tabel 2.1 berikut
ini.18
Tabel 2. 1 Karakteristik khusus butir soal KPS
Aspek KPS Keterangan KPS
Observasi Harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya
Interpretasi Harus menyajikan sejumlah data yang menyajikan pola
Klasifikasi Hanya ada kesempatan mencari/menemukan persamaan
dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk
melakukan pengelompokan, atau ditentukan jumlah
kelompok yang harus terbentuk
Prediksi Harus jelas pola atau kecendrungan untuk dapat
mengajukan dugaan atau ramalan
Berkomunikasi Harus ada bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke
bentuk penyajian lain, misalnya bentuk uraian ke betuk
bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik
Berhipotesis Dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara, atau
menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan
dua variabel atau lebih, biasanya mengandung cara keja
atau menguji atau membuktikan
Merencanakan
percobaan
Harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan
berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan
prosedur yang ditempuh, menentukan perubah (variabel),
mengendalikan peubah
Menerapkan
konsep
Harus membuat konsep atau prinsipyang akan diterapkan
tanpa menyebutkan nama konsepnya.
Mengajukan
pertanyaan
Harus memunculkan sesuatu yang mengherankan,
mustahil, tidak biasa, atau kontradiktif agar responden
18
Ibid, h.163-164.
17
4. Fluida Statis
Materi dibedakan menjadi tiga wujud, yaitu padat, cair dan gas. Benda
padat memiliki bentuk dan volume yang tetap. Benda cair mempunyai bentuk
yang berubah-ubah (mengikuti bentuk wadah), tetapi volume tetap. Sedangkan
benda gas mempunyai bentuk dan volume yang berubah-ubah.
Dengan sifat yang selalu berubah-ubah, maka zat cair dan gas memiliki
kemampuan untuk mengalir. Istilah yang digunakan pada suatu zat yang memiliki
kemampuan untuk mengalir adalah fluida.
1) Tekanan Hidrostatik
Tekanan hidrostatik merupakan bahasan yang sangat mendasar dalam
konsep fluida statis. Tekanan hidrostatik adalah tekanan zat cair yang disebabkan
karena gaya berat yang dimiliki oleh zat cair. Besar tekanan hidrostatik
dirumuskan dengan,
Keterangan :
Ph = tekanan hidrostatik (Pa)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
Dari persamaan di atas, semakin besar nilai kedalaman suatu zat cair maka
semakin besar juga nilai tekanan hidrostatik. Hal inilah yang menyebabkan
banyak penyelam saat menyelam menggunakan alat bantu untuk melindungi
tubuh dari tekanan air. Persamaan tekanan hidrostarik yaitu :
18
Gambar 2.1 Tekanan Hidrostatik Pada Pipa U
2) Hukum Pascal
Berdasarkan penelitian intensif dari seorang ilmuan berkebangsaan
Perancis, Blaise Pascal (1623-1662) maka didapatkan sebuah pernyataan “tekanan
yang diberikan pada zat cair terhadap ruang tertutup diteruskan ke segala arah
sama besar”, ini yang kita kenal dengan Hukum Pascal.
Pada Hukum Pascal, berlaku sebuah persamaan, yaitu:
Keterangan:
F1 = Gaya pada penampang 1 (N)
F2 = Gaya pada penampang 2 (N)
A1 = Luas penampang 1 (m3)
A2 = Luas penampang 2 (m3)
Gambar 2.2 Sistem Hidrolik Berdasarkan Hukum Pascal
19
3) Hukum Archimedes
Hukum Archimedes ini sangat berkaitan dengan konsep gaya apung atau
gaya angkat. Gaya angkat/gaya apung adalah gaya yang diberikan oleh fluida
pada benda tenggelam di dalamnya.19
Mengapa berat benda dalam air akan terasa
ringan dibandingkan berat benda saat di udara? Hal itu diakibatkan karena adanya
gaya angkat yang arahnya berlawanan dengan gaya berat benda itu sendiri.
Persamaan yang berlaku, yaitu:
Keterangan:
ws = Gaya berat benda saat berada di dalam air (N)
w = Gaya berat benda saat di udara (N)
FA = Gaya angkat/gaya apung/gaya Archimedes (N)
Adapun bunyi dari Hukum Archimedes, yaitu “Jika sebuah benda
dimasukkan ke dalam fluida seluruhnya atau sebagian, benda tersebut akan
mendapat gaya angkat ke atas sebesar berat fluida yang dipindahkan”.20
Persamaannya dapat dituliskan dengan:
Keterangan:
FA = Gaya Archimedes (N)
ρf = Massa jenis zat cair (kg.m-3
)
g = Percepatan gravitasi (m.s-2
)
Vt = Volume benda tercelup (m3)
-
Hukum Archimedes juga berkaitan dengan kondisi benda yang berada di
dalam air, yaitu tenggelam, melayang dan terapung.
19
Zaki su’ud, Physics, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), h. 247. 20
Ibid
20
Gambar 2.3Posisi Benda Saat Tenggelam, Melayang, dan Terapung
4) Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair
untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan
elastis.
Gambar 2.4 dan 2.5 Setetes embun yang berada di atas daun talas dan
seekor nyamuk yang berada di atas permukaan air
Tegangan permukaan dapat dijelaskan dengan meninjau gaya kohesi yang
dialami permukaan air. Gaya kohesi adalah gaya terjadi antar partikel sejenis,
dalam hal ini adalah partikel air.
Besar tegangan permukaan dapat dicari dengan persamaan, yaitu:
Keterangan:
γ = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya tegang permukaan (N)
l = panjang (m)
21
5) Meniskus dan Kapilaritas
Meniskus adalah gejala melengkungnya permukaan zat cair dalam suatu
bejana. Meniskus terbagi menjadi dua, yaitu meniskus cembung dan meniskus
cekung.
Meniskus cembung terjadi saat sudut kontak permukaan suatu zat cair
pada pipa lebih besar dari 90˚. Ini terjadi akibat kohesi antara partikel zat cair
lebih besar dari adhesinya. Meniskus cembung biasa terjadi pada raksa. Meniskus
cekung terjadi saat sudut kontak permukaan suatu zat cair pada pipa kurang dari
90˚. Ini terjadi akibat kohesi antara partikel zat cair lebih kecil dari adhesinya.
Meniskus cekung biasa terjadi pada air.
Gambar 2.6 Meniskus Cembung dan Meniskus Cekung
Kapilaritas adalah gejala naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler.
Peristiwa kapilaritas terjadi karena adanya adhesi dan kohesi. Selain kohesi dan
adhesi, peristiwa ini juga disebabkan karena adanya tegangan permukaan yang
bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa kapiler. Besar kenaikan
atau penurunan zat cair dalam pipa kapiler dapat dicari dengan:
Keterangan:
h = Naik atau turunnya zat cair pada pipa kapiler (m)
γ = Tegangan permukaan (N/m)
θ = Sudut kontak
ρ = Massa jenis zat cair (kg.m-3
)
22
g = Percepatan gravitasi (m.s-2
)
r = Jari-jari penampang pipa (m)
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang terkait dengan penelitian yang dilaksanakan
peneliti, diantaranya:
1. I Nyoman Suardana, dkk, yang berjudul “Students’ Critical Thinking Skills in
Chemistry Learning Using Local Culture-Based 7E Learning Cycle Model”
menyatakan bahwa penggunaan model learning cycle 7E mampu
memperbaiki kemampuan berpikir kritis siswa dalam pelajaran kimia dengan
nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
kontrol, yaitu 70 dengan 58,4.21
2. Francis Adewunmi Adesoji dan Mabel Ihuoma Idika, yang berjudul “Effects
of 7e Learning Cycle Model and Case-Based Learning Strategy on Secondary
School Students’ Learning Outcomes in Chemistry” menyatakan bahwa
model learning cycle 7e mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pelajaran kimia dengan nilai rata-rata 8,40, jauh dengan pembelajaran
konvensional yang hanya mendapatkan nilai rata-rata 7,50.22
3. Lisna Herdiana, yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Proses Sains
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Learning
Cycle 7E” menyatakan bahwa model pembelajaran learning cycle 7E dapat
meningkakan keterampilan proses sains pada siswa.23
4. Putri Sukaesih, Siswoyo, I Made Astra, yang berjudul “Perbandingan
Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Antara Yang
Menggunakan Model Learning Cycle 7E Dan Model Problem Based
Learning di SMA” menunjukkan bahwa untuk meningkatkan keterampilan
21
I Nyoman Suardana, dkk, “Students’ Critical Thinking Skills in Chemistry Learning
Using Local Culture-Based 7E Learning Cycle Model”, International Journal of Instruction,
Vol.11, 2018. 22
Francis Adewunmi Adesoji dan Mabel Ihuoma Idika, yang berjudul “Effects of 7e
Learning Cycle Model and Case-Based Learning Strategy on Secondary School Students’
Learning Outcomes in Chemistry”, JISTE, Vol 19, 2015. 23
Lisna Herdiana, Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran
IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Learning Cycle 7E, UPI, 2013.
23
proses sains siswa, model pembelajaran learning cycle 7E lebih efektif
digunakan dari model Problem Based Learning.24
5. Aditya Rachman, yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran
Learning Cycle 7E Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas XI
TITL SMKN 2 Pengasih”. Penerapan model pembelajaran learning cycle 7E
pada mata pelajaran PLC dengan standar kompetensi mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali PLC di kelas XI TITL 2 SMK Negeri 2 Pengasih
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa baik dari penilaian afektif siswa
maupun dari penilaian hasil tes belajar siswa.25
C. Kerangka Berpikir
Mengatasi berbagai masalah dan tantangan dalam era globalisasi, perlu
dilakukan penataan terhadap sistem pendidikan secara utuh dan menyeluruh,
terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, sertara relevansinya dengan
kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Dalam hal ini, perlu adanya perubahan
sosial yang memberi arahan bahwa pendidikan merupakan pendekatan dasar
dalam proses perubahan itu.
Untuk bersaing dalam era globalisasi diperlukannya sistem pendidikan
yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat bersaing dalam
menghadapi perkembangan zaman.
Agar dapat bersaing dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan
siswa harus mempunyai kemampuan keterampilan terutama keterampilan dalam
proses berpikir sains, maka dari itu diperlukannya sistem pengajaran dengan
sistem yang baik. Maka dari itu model pembelajaran Learning Cycle merupakan
model pembelajaran yang dikembangkan agar siswa lebih mempunyai
keterampilan. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut
ini.
24
Putri Sukaesih, Siswoyo, I Made Astra, yang berjudul “Perbandingan Keterampilan
Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Antara Yang Menggunakan Model Learning
Cycle 7E Dan Model Problem Based Learning di SMA, Journal UNJ. 2015. 25
Aditya Rachman, Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Sebagai
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas XI TITL SMKN 2 Pengasih,UNY. 2012.
24
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoris dan penyususnan kerangka berpikir, maka hipotesis
penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran learning cycle 7E
terhadap keterampilan proses sains pada konsep fluida statis.
1. Menggunakan model pembelajaran
yang kurang inovatif
2. Siswa kurang diberikan kesempatan
untuk mengeksplorasi apa yang sudah
dipahami dari materi
2.
Proses Pembelajaran
Penggunaan Model Learning Cycle 7E
Berbantuan LKS
Konsep Fluida Statis
Keterampilan Proses Sains Meningkat
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Darul Ma’arif Jakarta, di kelas XI
pada bulan Maret 2019 tahun ajaran 2018/2019.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment
(eksperimen semu). Pada desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi experiment digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian.26
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu non-equivalent control group
design, dimana dalam rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah
perlakuan, pengaruh diukur dari perbedaan antara pengukuran awal dan
pengukuran akhir. Adapun tabel desainnya dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen Y1 XA Y2
Kontrol Y1 XB Y2
Keterangan :
XB : Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen
menggunakan model learning cycle 7E berbantuan LKS.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), Bandung Alfabeta, 2008, h.114
26
XB : Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol menggunakan
pembelajaran konvensional
Y1 : Tes awal (pretest)
Y2 : Tes akhir (postest)
Pada desain ini, kelompok eksperimen maupun kelompok konrol tidak
dipilih secara random.27
Kedua kelompok dipilih berdasarkan pertimbangan
tertentu. Sebelm diberikan perlakuan, kedua kelompok dilakukan pretest untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan dasar siswa pada konsep yang bersangkutan
yaitu konsep fluida statis. Selanjutnya, keduanya diberikan perlakuan yang
berbeda, yaitu kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan pembelajaran
menggunakan model Learning Cycle 7E Berbantuan LKS, sedangkan kelompok
kontrol diberikan perlakuan secara konvensional. Setelah diberikan perlakuan
pada kedua kelompok akan dilakukan posstest untuk mengetahui sejauh mana
hasil belajar siswa pada konsep Fluida Statis.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari objek, orang
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada dua
variabel yang ditetapkan, yaitu:
1. Variabel bebas (X) : Model Learning Cycle 7E berbantuan LKS
2. Variabel terikat (Y) : Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa
E. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian.28
populasi dapat
dibedakan antara populasi sampling dan populasi sasaran. Populasi sampling
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Darul Ma’arif Jakarta, sedangkan
27
Ibid., h. 116. 28
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2014), h. 265.
27
populasi sasarannya adalah seluruh kelas XI yang terdaftar sebanyak 64 siswa
pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah karakter yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas
kontrol.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.29
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau
melalui purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.30
Diambil dua kelas untuk
dijadikan sampel, satu kelas sebagai kelas eksperimen sebanyak 32 siswa yang
akan diajarkan dengan model Learning Cycle 7E Berbantuan LKS dan satu kelas
sebagai kelas kontrol 32 siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suau penelitian untuk memperoleh data diperlukan teknik atau cara
pengumpulan data. Pada penelitian ini cara yang digunakan untuk memperoleh
data yaitu dengan menggunakan tes dan non tes (observasi). Data tes diperoleh
melalui tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Pretest adalah tes soal
keterampilan proses sains yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengetahuan awal siswa sebelum menggunakan model learning cycle 7E
berbantuan LKS. Data non tes berupa lembar observasi untuk mengetahui proses
pembelajaran fisika dengan menggunakan model learning cycle 7E).
29
Sugiyono, Op. Cit., h 81.
30
Ibid., h.85
28
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu tes
keterampilan proses sains dan non tes berupa lembar observasi.
1. Tes Keterampilan Proses Sains
Tes keterampilan proses sains digunakan untuk mengukur keterampilan
proses sains pada kelompok eksperimen dan kontrol. Agar dapat mengukur
keterampilan proses sains maka soal tersebut disusun berdasarkan indikator aspek
keterampilan proses sains, yaitu: aspek mengamati atau observasi, klasifikasi,
interpretasi, prediksi, mengajukan pertanyaan, menggunakan alat/bahan,
menerapkan konsep, dan berkomunikasi.
Tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban.
Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen terlebih dahulu diujicobauji
untuk mengetahui tingkat validitas, reabilitas, daya pembeda, dan tingkat
kesukaran.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang keterampilan
proses sains siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. untuk mengetahui
proses pembelajaran fisika dengan menggunakan model learning cycle 7E).
Aktivitas keterampilan siswa yang diamati ketika pembelajaran berlangsung.
Adapun aspek yang diamati, yaitu aspek observasi, klarifikasi, interpretasi,
prediksi, mengajukan pertanyaan, menggunakan alat/bahan, menerapkan konsep
dan berkomunikasi.
I. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data harus dimantapkan
kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba (pengujian). Dari data
hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi validitas, tingkat
kesukaran dan daya pembeda, serta reliabilitas instrumen dengan bantuan anates
4.0. Berikut penjelasan mengenai uji-uji tersebut.
29
1. Uji Validitas
Instrumen yang digunakan dalam penelitian, harus diuji dengan uji
validitas. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur.31
Pengujian validitas soal dalam penelitian ini menggunakan
rumus korelasi product-moment.
∑( ) (∑ )(∑ )
√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]
Keterangan :
rxy : Koefisisen korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah siswa uji coba
X : Skor item
Y : Skor total
Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan rxy
dengan rtabel pada taraf signifikansi 0,05 (5%) dengan derajat kebebasan, dk = n-2.
Apabila rxy ≥ rtabel, butir soal dinyatakan valid. Namun, rxy ≤ rtabel, butir soal
dinyatakan tidak valid. Adapun krieteria nilai koefisien korelasi yang diperoleh
dapat dilihat pada tabel 3. 2 berikut ini : 32
Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat baik
0,60 < rxy ≤ 0,80 Baik
0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20 Kecil
Hasil uji validitas instrument tes dapat dilihat pada tabel 3.3
31
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010) h. 73 32
Ibid., h 87
30
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 35
Jumlah Siswa 25
Nomor Soal Valid 1,3,5,6,7,10,11,12,13,14,17,18,20,21,22,
23,25,26,27,28,33,34,35
Jumlah Soal Valid 23
Persentase 65,7%
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan atau ketetapan dalam hasil pengukuran.
Instrumen tes dikatakan reliabel, apabila memberikan hasil yang tetap. Dalam
artian lain, jika para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan,
maka setiap siswa akan tetap berada pada urutan yang sama pada kelompoknya.33
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus K.R 20, yaitu sebagai
berikut:34
(
) (
)
Keterangan :
: Reliabilitas tes secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : Proporsi subjek yang menjawab item degan salah (q = 1 - p)
: Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : Banyaknya item
S : Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Adapun kriteria reliabilitas instrumen didasarkan pada Tabel 3.6 berikut:
33
Sugiyono, Op. Cit., h.74. 34
Ibid., h. 115.
31
Tabel 3.4 Kategori Reliabilitas35
Rentang Nilai r11 Kriteria Reliabilitas
0,70 ≤ r11 ≤ 1,00 Tinggi
0,50 ≤ r11 ≤ 0,70 Sedang
0,00 ≤ r11 ≤ 0,50 Rendah
Uji validasi instrumen tes dibantu dengan anates 4.0, hasilnya dapat dilihat
pada Tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
r11 0,86
Kesimpulan Tinggi
3. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran adalah salah satu uji yang digunakan untuk
mengidentifikasi soal-soal mana yang termasuk soal sukar, sedang atau mudah.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui taraf kesukaran butir soal, sebagai
berikut:36
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kategori derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada Tabel 3.6
berikut:
35
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h. 100. 36
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, h. 223.
32
Tabel 3.6 Kategori Derajat Kesukaran37
Rentang Nilai P Kategori
0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar
0,30 ≤ P ≤ 0,70 Sedang
0,70 ≤ P ≤ 1,00 Mudah
Hasil perhitungan derajat kesukaran dengan bantuan anates 4.0 dapat
dilihat pada Tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Persentase
Mudah 10 28.6
Sedang 22 62.8
Sukar 3 8.6
Jumlah 35 100 %
4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai
(berkemampuan rendah).38
Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya
pembeda, sebagai berikut:39
Keterangan :
D : Indeks daya pembeda
JA : Jumlah peserta kelompok atas
JB : Jumlah peserta kelompok bawah
BA : Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
37
Ibid., h. 225. 38
Ibid., h. 226. 39
Ibid., h. 228.
33
BB : Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda40
Indeks Daya Pembeda Kriteria
Negatif Drop
0,00 ≤ D < 0,20 Buruk
0,20 ≤ D < 0,40 Cukup
0,40 ≤ D < 0,70 Baik
0,70 ≤ D < 1,00 Baik Sekali
Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut:
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Persentase
Drop 6 17,14
Buruk 6 17,14
Cukup 2 5,71
Baik 5 14,28
Baik Sekali 16 45,71
Jumlah 35 100%
J. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Hal ini bermaksud agar hasil yang diperoleh dapat
menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis penelitian. Teknik analisis
data tes dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 22. Teknik analisis data
tes terbagi menjadi dua, yaitu uji prasyarat analisis data dan uji hipotesis.
40
Ibid., h. 232.
34
1. Prasyarat Analisis Data
Uji prasyarat analisis adalah sesuatu yang diberikan pada data hasil
penelitian yang telah didapatkan untuk mengetahui kelayakan data untuk diolah
kembali dengan teknik statistik.41
Uji prasyarat analisis data ini dilakukan dengan
menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang sedang
diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji
normalitas pada software SPSS melalui langkah-langkah sebagai berikut: 42
a) Menyusun hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
b) Tingkat signifikansi α = 5%
c) Persamaan uji Shapiro-Wilk, sebagai berikut:
(
)
Keterangan :
G = Identik dengan nilai Z
T3 = Nilai T3
bn, cn, dn = konversi statistik Shapiro-Wilk pendekatan distribusi
d) Jika:
Tingkat signifikansi (α) < nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima dan H1
ditolak.
Tingkat signifikansi (α) > nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak dan H1
diterima.
41
Misbahudin dan Iqbal hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik Edisi Ke-2. Cet
2 (Jakarta : Bumi Aksara, 2013), h. 277. 42
Pramesti, Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22, (Jakarta : PT Elex Media
Komputindo, 2015), hal 24-28.
35
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kehomogenan beberapa
bagian sampel. Perhitungan uji homogenitas (uji Levene) pada software SPSS 22
dengan langkah-langkah sebagai berikut: 43
a) Menyusun hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi homogen
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak homogen
b) Tingkat signifikansi α = 5%
c) Persamaan uji homogenitas variansi Levene, sebagai berikut:
∑ ( )
( )∑ ∑ ( )
Keterangan :
Zi = median data pada kelompok ke-i
Z. = median untuk keseluruhan data
d) Jika:
Tingkat signifikansi (α) < nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima dan H1
ditolak.
Tingkat signifikansi (α) > nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak dan H1
diterima.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari model learning
cycle 7E terhadap keterampilan proses siswa. Sebelum melakukan uji hipotesis,
perlu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Berikut ini adalah asumsi dari uji
normalitas dan homogenitas serta uji hipotesis yang harus digunakan:
1) Data Berdistribusi Normal dan Homogen
Data yang berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis
menggunakan statistik parametrik yaitu uji t dengan rumusan sebagai berikut:44
√
43
Pramesti, op.cit, hal 28. 44
Sudjana, Metode Statistika (Bandung: Tarsito, 2005), h. 239.
36
dengan √( )
( )
Keterangan :
: Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
: Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
: Jumlah sampel kelas x1
:Jumlah sampel kelas x2
: Varian kelas x1
: Varian kelas x2
t : Hasil hitung distribusi
: Varian gabungan
Kriteria pengujian uji t, sebagai berikut:
a. Jika thitung<ttable, maka H0 diterima dan H1 ditolak
b. Jika thitung>ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak
2) Data Berdistribusi Normal dan Heterogen
Data yang berdistribusi normal namun tidak homogen, pengujian hipotesis
menggunakan uji t’. Adapun rumusannya sebagai berikut:45
√(
) (
)
Keterangan :
: Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
: Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
: Jumlah sampel kelas x1
: Jumlah sampel kelas x2
: Varian kelas x1
: Varian kelas x2
Kriteria pengujian uji t’, sebagai berikut:
a. Jika thitung<ttable, maka H0 diterima dan H1 ditolak
45
Ibid., h. 241.
37
b. Jika thitung>ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak
3) Data Tidak Berdistribusi Normal
Untuk data tidak berdistribusi normal, pengujian hipotesis menggunakan uji
Mann-Whitney U. Adapun rumusannya sebagai berikut:46
( ) ( )
( ) ( )
Keterangan:
: Jumlah peringkat 1
: Jumlah peringkat 2
: Jumlah sampel 1
: Jumlah sampel 2
ΣRx : Jumlah rangking pada sampel 1
ΣRy : Jumlah rangking pada sampel 2
Kriteria pengujian uji U adalah sebagai berikut:
a. Jika U < Utabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima.
b. Jika U > Utabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
46
Diyono, Rumus Gampang Statistika, (Jakarta: Pantai Makmur, 2014), h. 97-98.
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan mengenai data data yang telah diperoleh
selama penelitian. Data-data yang diperoleh merupakan data dari hasil pretest dan
posttest menggunakan tes objektif berjumlah 20 butir soal, serta observasi dari
kelas eksperimen.
1. Hasil Pretest Kemampuan Keterampilan Proses Sains
Perolehan dari hasil pretest kelas kontrol dan ekperimen pada penelitan ini
diolah ke dalam bentuk tabel frekuensi yang disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan
Penyebaran Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Nilai Terendah 10 5
Nilai Tertinggi 50 55
Rata-rata 34,69 30,94
Median 25 20
Modus 30 20
Standar Deviasi 10,88 10,24
Tabel 4.1 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan skor benar
yang diperoleh siswa kelas kontrol dan eksperimen dengan skor maksimal adalah
20 (dari total butir soal). Nilai terendah yang diperoleh kelas kontrol adalah 10
dan pada kelas eksperimen adalah 5. Nilai rata-rata (mean) yang didapat pada
kelas kontrol adalah 34,53, sedangkan pada kelas eksperimen adalah 31,25.
Median untuk kelas kontrol adalah 25, sedangkan untuk kelas eksperimen adalah
20. Modus untuk kelas kontrol adalah 30, sedangkan untuk kelas eksperimen
39
adalah 20. Pada kelas kontrol diperoleh nilai standar deviasi sebesar 10,88,
sementara pada kelas eksperimen sebesar 10,24.
2. Hasil Posttest Kemampuan Keterampilan Proses Sains
Perolehan dari hasil posttest kelas kontrol dan ekperimen pada penelitan
ini diolah ke dalam bentuk tabel frekuensi yang disajikan pada Tabel 4.2 berikut
ini.
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Posttest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan
Penyebaran Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Nilai Terendah 45 50
Nilai Tertinggi 85 90
Rata-rata 70,16 75
Median 72,5 75
Modus 75 75
Standar Deviasi 9,11 8,61
Tabel 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan skor
benar yang diperoleh siswa kelas kontrol dan eksperimen dengan skor maksimal
adalah 20 (dari total butir soal). Nilai terendah yang diperoleh kelas kontrol
adalah 45 dan pada kelas eksperimen adalah 50. Nilai rata-rata (mean) yang
didapat pada kelas kontrol adalah 70,16, sedangkan pada kelas eksperimen adalah
75. Median untuk kelas kontrol adalah 72,5, sedangkan untuk kelas eksperimen
adalah 75. Modus untuk kelas kontrol adalah 75, sedangkan untuk kelas
eksperimen adalah 75. Pada kelas kontrol diperoleh nilai standar deviasi sebesar
9,11, sementara pada kelas eksperimen sebesar 8,61.
3. Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Proses Sains Siswa
Rekapitulasi data hasil tes keterampilan proses siswa untuk pretest dan
posttest kelas kontrol dan eksperimen dapat terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini
40
Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil Tes Keerampilan Proses Sains
Pemusatan dan
Penyebaran
Data
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai Terendah 10 45 5 50
Nilai Tertinggi 50 85 55 90
Rata-rata 34,69 70,16 30,94 75
Median 25 72,5 20 75
Modus 30 75 20 75
Standar Deviasi 10,88 9,11 10,24 8,61
Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) pretest
kelas eksperimen lebih rendah daripada kelas kontrol. Nilai rata-rata pretest
(mean) untuk kelas eksperimen adalah 21,25, sedangkan untuk kelas kontrol
adalah 24,53. Sementara itu, nilai rata-rata (mean) posttest kelas eksperimen lebih
tinggi daripada kelas kontrol. Nilai rata-rata (mean) posttest untuk kelas
eksperimen adalah 75, sedangkan kelas kontrol adalah 70,16. Hal ini
menunjukkan kelas eksperimen memiliki peningkatan nilai rata-rata lebih tinggi
untuk hasil tes keterampilan proses sains dibandingkan dengan kelas kontrol.
4. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Normal gain (N-Gain) digunakan untuk menunjukkan peningkatan
penguasaan konsep siswa setelah mengerjakan latihan soal digital. Berikut skor
rata-rata N-Gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditunjukkan pada
Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
N-Gain Eksperimen Kontrol
Rata-rata 0,64 0,54
Kategori Sedang Sedang
41
Nilai N-gain untuk kelas eksperimen dan kontrol diperoleh rata-rata N-
Gain kelas eksperimen 0,64 dengan kategori sedang sedangkan kelas kontrol 0,54
dengan kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata N-Gain siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan Model Learning Cycle 7e
berbantan LKS lebih tinggi daripada skor rata-rata N-Gain siswa yang
menggunakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajran
konvensional. Skor rata-rata hasil keterampilan proses sains siswa yang
menggunakan Model Leaning Cycle 7e berbantuan LKS lebih tinggi jika
dibandingkan dengan hasil keterampilan proses sains siswa tanpa menggunakan
Model Learning Cycle 7e berbantuan LKS, pengaruh tersebut telah memberikan
kontribusi maksimal terhadap asli keterampilan proses sains siswa.
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data, yaitu data hasil pretest
kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini untuk menguji normalitas
kedua data digunakan rumus uji liliefors atau pada SPSS disebut Kolmogrov-
Smirnov pada taraf signifikansi (α) = 0,05. Kriteria pengujian data, yaitu: a) jika
taraf signifikansi (α) < nilai signifikansi SPSS, maka data berdistribusi normal dan
b) jika taraf signifikansi (α) > nilai signifikansi SPSS, maka data berdistribusi
tidak normal. Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas pretest dan posttest
dari kedua kelas.
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest - Posttest
Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Kolmogrov-Smirnov
Kesimpulan Statistik Df Sig.
Pretest Eksperimen 0,151 32 0,060 Normal
Kontrol 0,174 32 0,015 Tidak Normal
Posttest Eksperimen 0,243 32 0,000 Tidak Normal
Kontrol 0,250 32 0,000 Tidak Normal
42
Nilai signifikansi untuk pretest pada kelas kontrol dan posttest pada kelas
eksperimen maupun kontrol lebih kecil daripada taraf signifikansi yang
ditetapkan, sehingga data ketiganya berdistribusi tidak normal. Sedangkan pretest
kelas eksperimen memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan dengan
taraf signifikansi (α = 0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa data pretest pada
kelas eksperimen berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas juga dilakukan pada kedua data pretest dan
posttest untuk menunjukkan bahwa data berasal dari populasi yang tidak jauh
berbeda keberagamannya. Pengujian homogenitas terhadap kedua data
menggunakan uji Levene yang terdapat pada SPSS. Kriteria pengujian data, yaitu:
a) jika taraf signifikansi (α) ≤ nilai signifikansi SPSS, maka varian kedua
kelompok sama atau homogen, dan b) jika taraf signifikansi (α) ≥ nilai
signifikansi SPSS, maka varian kedua kelompok berbeda atau tidak homogen.
Berikut ini adalah hasil pengujian homogenitas pretest dan posttest.
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest – Posttest Kelas Ekperimen dan
Kelas Kontrol
Statistik Test of Homogenity of Variance
Pretest Posttest
Levene Statistik 0,101 0,238
df1 1 1
df2 62 62
Sig. 0,752 0,628
Kesimpulan Homogen Homogen
Nilai signifikansi untuk data pretest adalah 0,752, sedangkan untuk data
posttest adalah 0,628. Kedua data ini memiliki nilai yang lebih besar bila
dibandingkan dengan taraf signifikansi (α = 0,05), maka dapat dinyatakan kedua
kelas memiliki varians yang sama atau homogen.
43
6. Uji Hipotesis
Uji prasyarat analisis menunjukkan bahwa data pretest-posttest
mempunyai varians yang sama atau homogen. Data pretest pada kelas eksperimen
berdistribusi normal sedangkan data pretest kelas kontrol berdistribusi tidak
normal, lalu data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi tidak
normal. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan
menggunakan statistik nonparametrik sebab data berdistribusi tidak normal. Hasil
perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan Uji Man Whitney berbantuan
SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 32 32 32 32
Mean rank 35,52 29,48 37,73 27,27
Sum of Ranks 35,52 29,48 37,73 27,27
Sig.(2-tailed) 0,189 0,01
Α 0,05 0,05
Kesimpulan Tidak terdapat pengaruh Terdapat pengaruh
Berdasarkan Tabel 4.7 Hasil pretest siswa sebelum diberikan perlakuan, terlihat
bahwa >sig.(2-tailed), yaitu sebesar 0,1891 dan sesudah diberi perlakuan yaitu
0,01.
Setelah kedua kelas diberikan perlakuan pembelajaran, dimana kelas
eksperimen menggunakan model pemebelajaran learning cycle 7E berbantuan
LKS sementara kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional,
terlihat perbedaan hasil belajar kelas tersebut. Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai
posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi 5%
diperoleh 0,01<0,05, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) diterima. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
44
menguji kebenaran hipotesis, yaitu terdapat pengaruh model pembelajran
berbantuan LKS terhadap keterampilan proses sains pada konsep Fluida statis.
Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai rata-rata posttest siswa kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata -rata posttest siswa pada kelas kontrol.
B. Pembahasan Hasi Penelitian
Kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum
diberikan perlakuan adalah rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pretest
pada kedua kelas. Rata-rata skor pretes pada kedua kelas masih rendah yaitu
sebesar 30 pada kelas kontrol dan 34, pada kelas eksperimen. Berdasarkan
observasi yang juga dilakukan oleh peneliti rendahnya skor pretest pada kedua
kelas disebebkan oleh beberapa faktor, diantaranya: pertama, kesiapan siswa
menghadapi pretes. Kedua, pembelajaran fisika yang menjenuhkan. Ketiga siswa
masih kesulitan dalam pembelajaran fisika dengan menggabungkan teori dan
rumus. Skor terendah pada kelas eksperimen adalah sama
Kemampuan akhir siswa dilakukan setelah kedua kelas diberikan perlakuan
pembelajaran. Kelas eksperimen pembelejarannya dengan menggunakan model
pembelajaran learning cycle 7e berbantuan LKS dan kels kontrol dengan
menggunakan pembelajaran konvensional. Rata-rata nilai posttest pada
keduakelas yaitu 70, untuk kelas kontrol dan 75 untuk kelas eksperimen. Hal
tersebut menunjukkan model learning cycle 7E berbantuan LKS berdampak
positif pada keterampilan proses sains siswa. Skor tertinggi pada kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan perbedaan sebesar 5 poin, faktor-
faktor yang mempengaruhi yaitu siswa aktif pada saat pembelajaran, siwa juga
berperan aktif dalam melakukan eksperimen dan menjawab soal-soal yang
membuat siswa termotivasi.
Hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Learning Cycle
Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa SD kelas IV Pada Materi hubungan
Antara Sifat Bahan Dengan Kegunannya” menyatakan bahwa keterampilan proses
sains mengarahkan sisswa untuk mengerjakan tidak hanya memahami. Learning
cycle merupakan model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berperan
45
aktif dalam pembelajaran, mengeksplor pengetahuan awalnya, dan membuktikan
sendiri kebenaran pengetahuan awal tersebut47
Berdasakan hasil observasi mengenai aktivitas keterampilan proses sains pada
saat pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa model pembelajaran
Learning Cycle 7e melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran,
khususnya aktivitas keterampilan proses sains. Dalam kegiatan observasi yang
dilakukan pada tiga kali pertemuan diketahui bahwa aspek KPS yang dilakukan
siswa.
Peningkatan aspek KPS menunjukkan bahwa nilai KPS yang diperoleh kelas
eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model Learning
Cycle 7E bberbeda signifikan dibandingkan kelas kontrol. Model Learning Cycle
7E memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan KPS Siswa, sesuai
dengan hasil uji N-Gain yang memberikan informasi bahwa peningkatan KPS
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
47
Dstisari, dkk. “Pengaruh Model Learning Cycle Terhadap Keterampilan Proses Sains
Siswa SD kelas IV Pada Materi hubungan Antara Sifat Bahan Dengan Kegunannya” Jurnal Pena
Ilmiah. Vol.1, No. 1(2016)
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan melihat ada
tidaknya pengaruh penerapan model pembelajran learning cycle 7E terhadap
keterampilan proses sains (KPS) Siswa, dan dilihat dari hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimplakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran
learning cycle 7E terhadap keterampilan proses sains (KPS) siswa pada konsep
Fluida Statis kelas XI. Hal ini dapat terlihat dari hasil N-gain yang menyatakan
terdapat perbedaan antara nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu
sebesar 0,54 dan kelas eksperimen sebesar 0,64.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa
perlu adanya pengembangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, agar proses
pembelajaran semakin lebih baik, maka dari itu peneliti mengajukan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa pembelajaran fisika dengan
menggunakkan Model Learning Cycle 7e berbantuan LKS ini mampu
meningkatkan ketrampilan proses sains, sehingga model pembelajran tersebut
dapat menjadi salah satu variasi metode pembelajaran fisika yang dapat
diterapkan oleh guru.
2. Guru ataupun peneliti lainnya yang hendak menggunakkan Model Learning
Cycle 7E Berbantuan LKS diharapkan dapat mengkondisikan kelas serta
memotivasi siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami.
3. Model Learning Cycle 7E Berbantuan LKS Belum dilengkapi soal-soal untuk
mengkonfirmasi temuan siswa, maka perlu dilakuakn penelitian lebih lanjut.
47
DAFTAR PUSTAKA
Adesoji , Francis Adewunmi dan Mabel Ihuoma Idika. “Effects of 7e Learning
Cycle Model and Case-Based Learning Strategy on Secondary School
Students’ Learning Outcomes in Chemistry”, JISTE, Vol 19, 2015.
Ani, Ni Kadek, dkk. Pengaruh Model pembelajaran CRH Berbantuan Lks
Terhadap Hasil belajar matematika siswa kelas IV SD, Vol.4 no:1, 2016.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara,
2009.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta. 2013.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara,
2010.
Dahar, R.W. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga, 2011.
Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Diyono. Rumus Gampang Statistika. Jakarta : Pantai Makmur, 2014.
Douglas C. Giancol., Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga, 2007.
Dstisari, dkk. “Pengaruh Model Learning Cycle Terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa SD kelas IV Pada Materi hubungan Antara Sifat Bahan Dengan
Kegunannya” Jurnal Pena Ilmiah. Vol.1, No. 1(2016).
Einsenkraft, Arthur. Expanding the 5E Model: A proposed 7E model emphasizes
“trasnfer of learning” and the importance of eliciting prior understanding,
National Science Teachers Association (NSTA). The Science Teacher, Vol.
70 No. 6, 2003.
Halliday David, dkk. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1. Jakarta : Erlangga, 2010.
Herdiana, Lisna. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Learning Cycle 7E, UPI,
2013.
Indriyani, Sri dwi. Pengaruh Penerapan Model Siklus Belajar 7e Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.Bali,
Kamalia , Poppy devi, dkk. pengembangan perangkat pembelajaran. Bandung :
PPPPTK IPA, 2009.
48
Lasmi , Ni Ketut. Fisika Untuk SMA/MA kelas X BelajarMandiri. Jakarta :
Erlangga, 2013.
Majid, Abdul. Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi
guru. Bandung : PT Remaja Rodakarya, 2008.
Misbahudin dan Iqbal hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik Edisi Ke-2.
Cet 2 Jakarta : Bumi Aksara, 2013.
Pramesti. Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo, 2015.
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogjakarta :
DIVA Press, 2011.
Rachman, Aditya. Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Sebagai
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Yogyakarta, 2012.
Rustaman, N.Y., dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2003.
Rustaman, Nur Yani Y. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas
Negeri Malang, 2005.
Rustaman, Nur Yani Y.Pengembangan Butir Soal Keterampilan Proses Sains.
FPMIPA UPI : 2005.
Semiawan, Conny dkk. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta : Gramedia,
1990.
su’ud, Zaki. Physics. Jakarta : Bumi Aksara, 2011.
Suardana, I Nyoman, dkk, “Students’ Critical Thinking Skills in Chemistry
Learning Using Local Culture-Based 7E Learning Cycle Model”,
International Journal of Instruction, Vol.11, 2018.
Sudjana, Metode Statistika. Bandung : Tarsito, 2005.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung Alfabeta, 2008.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta:
Rineka Cipta, 2014.
Sukaesih, Putri, Siswoyo, I Made Astra, yang berjudul “Perbandingan
Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Antara Yang
49
Menggunakan Model Learning Cycle 7E Dan Model Problem Based
Learning di SMA, Journal UNJ, 2015.
Sunardi, dkk., Fisika Untuk SMA /MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu –ilmu Alam. Bandung : Yrama Widya, 2017.
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran.. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2011.
Widyantini, Theresia. Penyusunan Lembar Kegiatan siswa (LKS) sebagai Bahan
Ajar. Yogyakarta : Pusat Penembangan dan pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (PPPTK) Matematika, 2013.
Yunita. Model-model Pembelajaran Kimia. Bandung : Insan Mandiri, 2014.
Zulfiani, Dkk. Strategi Pembelajaran Sains.Jakarta : Lembaga Penelitian UIN
Jakarta,2009.
50
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI / I
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : I
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
51
B. Kompetensi Dasar
3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.
C. Indikator
1. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis
2. Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis
3. Menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu
4. Menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari hari
5. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan hidrostatis dan
hukum pascal
6. Menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan hidrostatis dan hukum
pascal
7. Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan tekanan
hidrostatis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis
2. Dapat memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis
3. Dapat menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu
4. Dapat menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari hari
5. Dapat merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan hidrostatis
dan hukum pascal
6. Dapat menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan hidrostatis dan
hukum pascal
7. Dapat merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan tekanan
hidrostatis.
52
D. Materi Pembelajaran
Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair
dan gas, sedangkan statis yaitu berarti diam. Maka, fluida statis dapat diartikan
sebagai fluida dalam kedaan diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah
tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekanan terukur, tekanan atmosfer dan
tekanan mutlak.
Simbol dari tekanan yaitu disimbolkan depan P yang diambil dari kata
pressure, yang didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan
biasa diformulasikan sebagai berikut :
P =
Keterangan
P = Tekanan (N/m2 atau Pa)
F = Gaya (N)
A= Luas (m2)
Tekanan hidrostatik (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak
bergerak. Besarnya tekanan hidrostasis dapat diformulasikan sebagai berikut:
Ph = ρ.g.h
Keterangan :
Ph = Tekanan hidrostatis (Pa)
ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)
Tekanan Mutlak (PA) pada fluida didapatkan dari penjumlahan antara
tekanan udara luar P0 dengan (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya
adalah tekanan hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan
sebagai berikut :
PA = P0 + Pgauge
PA = P0 + ρ.g.h
53
Prinsip Pascal berbunyi : Tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam
ruangan tertutup diteruskan ke segala arah sama besar.
P1 = P2
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Learning Cycle 7E
Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab
F. Media Pembelajaran
Alat dan bahan Eksperimen
G. Sumber Pembelajaran
Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga
Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
H. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Awal
Kegiatan
Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Membuka pelajaran dengan
berdoa dan memfokuskan
perhatian siswa serta
memberkan motivasi untuk
belajar.
Berdoa sebelum
belajar
5 menit
Mengkondisikan kesiapan
siswa untuk belajar dengan
memeriksa kehadiran siswa.
Mengangkat tangan
bila namanya
terpanggil.
5 menit
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
54
Menggali pengetahuan awal
siswa dengan memberi
pertanyaan:
“pernahkah kalian berenang
dikolam renang yang
mempunyai kedalaman 1
sampai 2 meter ?
“pernahkan kalian
menyelam ke dasar laut
yang mempunyai
kedalaman lebih dari 5
meter?
Jika pernah, apa perbedaan
yang kalian rasakan pada
kedua kegiatan tersebut?
Menjawab pertanyaan
dari guru, dan
memperhatikan
penjelsan jawaban
dari guru.
10 menit
Kegiatan Inti
Kegiatan
Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokas
i
Waktu
Guru Peserta didik
Kegiatan
Inti
(elicit)
Membagi siswa
dalam kelompok
yang terdiri dari 4
orang dalam satu
kelompok.
Membaikan LKS
berbasis Learning
Cycle 7E dan
menjelaskan
penggunaan LKS
Membuat
kelompok sesuai
dengan arahan
guru
Memperhatikan
bimbingan awal
guru
Menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh
75
Menit
55
Memberikan
pertanyaan contoh
Fluida Statis dalam
kehidupan sehari
hari
guru.
Engage
(Melibatkan)
Mengintruksikan
siswa untuk
menjawab
pertanyaan
menjodohkan yang
ada di dalam LKS
Mengerjakan soal
menjodohkan
yang terdapat di
dalam LKS
Explore
(Menyelidiki)
Meminta siswa
untuk berdiskusi
dan melakukan
percobaan dengan
kelompok masing
masing sesuai
dengan LKS
Membimbing siswa
dalam melakukan
eksperimen
Berdiskusi dan
melakukan
percobaan sesuai
dengan LKS yang
telah dibagikan
Menjawab
pertanyaan
dengan berdiskusi
Explain
(Menjelaskan
)
Membimbing siswa
menyiapkan
laporan eksperimen
Memberikan
kesempatan siswa
untuk
menyimpulkan dan
mempresentasikan
hasil praktikum
Berdiskusi dengan
kelompok masing
masing dan
melengkapi
jawaban LKS.
Menjelaskan data
yang diperoleh
dari hasil
eksperimen
56
dan
mendiskusikannya
Memberikan
pengarahan dan
penjelasan lebih
lanjut kepada siswa
mengenai hasil
praktikum yang
telah dilakukan
Memperhatikan
penjelsan dan
memberikan
tanggapan hasil
percobaan yang
dikemukakan.
Memperhatikan
penjelasan guru
Elaborate
(Menerapkan
)
Meminta siswa
untuk menjawa
soal soal elaborate
yang terdapat di
dalam LKS
Menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
Evaluate
(Menilai)
Memberikan soal
evaluasi
Mengerjakan soal
evaluasi
Extend
(Memperluas
)
Memberikan
pertanyaan tentang
manfaat memahami
Tekanan
Hidroststis dan
hukum pascal
dalam kehidupan
sehari hari
Menjawab petanyaan
yang diberikan langsung
oleh guru.
Kegiatan Akhir
Kegiatan
Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta didik
57
Penutup
Memberikan
kesimpulan
bersama dengan
siswa tekanan
hidrostatis dan
hukum pascal
Menyimak
kesimpulan
yang
disampaikan
oleh guru
10
menit
Memerikan
informasi kepada
siswa mengenai
materi yang akan
disampaikan di
pertemuan
selanjutnya yaitu
mengenai “Hukum
Archimedes“
Menyimak dan
mencatat sub
bab yang akan
dibahas dalam
pertemuan
selanjutnya
Mengucapkan
hamdalah yang
dilanjutkan denagan
mengucapkan
salam
Bersama dengan
guru membaca
hamdalah dan
menjawab
salam
58
I. Penilaian Keterampilan Prose Sains
Teknik dan bentuk instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan
proses sains
Latihan soal KPS pilihan ganda
(terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 5
Jakarta, Maret 2019
Peneliti
Yeyen Erlina
NIM.1112016300044
59
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI / I
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : II
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.
60
C. Indikator 1. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip Archimedes
2. memformulasikan persamaan persamaan Hukum Archimedes
3. Mengelompokkan berbagai contoh aplikasi Hukum Archimedes
4. Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip Archimedes
2. Dapat memformulasikan persamaan persamaan Hukum Archimedes
3. Dapat Mengelompokkan berbagai contoh aplikasi Hukum Archimedes
4. Dapat Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes
E. Materi Pembelajaran
Arcimedes adalah seorang ilmuan yang telah menemukan adanya gaya
apung yang terjadi pada benda yang berada didalam fluida (air). Menurut
prinsip archimedes, jika sebuah benda dicelupkan kedalam zat cair sebagian
atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat
cair yang dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
F = P.g.V
Keteranagan :
F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)
P = Massa jenis benda/kerapatan benda (kg.m/s2)
g = gaya gravitasi (m/s2)
V = Volume Benda
Benda yang dimasukkan ke dalam zat cair akan mengalami tiga
kemungkinan keadaan yaitu terapung, melayang, dan tenggelam. Ketiga
kemungkinan keadaan yang terjadi ditentukan oleh perbandingan massa jenis
benda dengan massa jenis fluida, syaratnya yaitu :
Terapung jika ρb < ρa
Melayang jika ρb = ρa
Tenggelam jika ρb > ρa
61
Keterangan :
ρb = Massa jenis benda (kg/m3)
ρb = Massa jenis zat cair (kg/m3).
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Learning Cycle 7E
Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
Alat dan bahan Eksperimen
H. Sumber Pembelajaran
Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga
Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
I. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Awal
Kegiatan
Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Membuka pelajaran dengan
berdoa dan memfokuskan
perhatian siswa serta
memberkan motivasi untuk
belajar.
Berdoa sebelum
belajar
5 menit
Mengkondisikan kesiapan
siswa untuk belajar dengan
memeriksa kehadiran siswa.
Mengangkat tangan
bila namanya
terpanggil.
5 menit
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
62
Menggali pengetahuan awal
siswa dengan memberi
pertanyaan:
“pernahkah kalian berenang
dikolam renang yang
mempunyai kedalaman 1
sampai 2 meter ?
“pernahkan kalian
menyelam ke dasar laut
yang mempunyai
kedalaman lebih dari 5
meter?
Jika pernah, apa perbedaan
yang kalian rasakan pada
kedua kegiatan tersebut?
Menjawab pertanyaan
dari guru, dan
memperhatikan
penjelsan jawaban
dari guru.
10 menit
Kegiatan Inti
Kegiatan
Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokas
i
Waktu
Guru Peserta didik
Kegiatan
Inti
(elicit)
Membagi siswa
dalam kelompok
yang terdiri dari 4
orang dalam satu
kelompok.
Membaikan LKS
berbasis Learning
Cycle 7E dan
menjelaskan
penggunaan LKS
Membuat
kelompok sesuai
dengan arahan
guru
Memperhatikan
bimbingan awal
guru
Menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh
63
Memberikan
pertanyaan contoh
hukum archimedes
dalam kehidupan
sehari hari
guru.
Engage
(Melibatkan)
Mengintruksikan
siswa untuk
menjawab
pertanyaan
menjodohkan yang
ada di dalam LKS
Mengerjakan soal
menjodohkan
yang terdapat di
dalam LKS
Explore
(Menyelidiki)
Meminta siswa
untuk berdiskusi
dan melakukan
percobaan dengan
kelompok masing
masing sesuai
dengan LKS
Membimbing siswa
dalam melakukan
eksperimen
Berdiskusi dan
melakukan
percobaan sesuai
dengan LKS yang
telah dibagikan
Menjawab
pertanyaan
dengan berdiskusi
Explain
(Menjelaskan
)
Membimbing siswa
menyiapkan
laporan eksperimen
Memberikan
kesempatan siswa
untuk
menyimpulkan dan
mempresentasikan
hasil praktikum
Berdiskusi dengan
kelompok masing
masing dan
melengkapi
jawaban LKS.
Menjelaskan data
yang diperoleh
dari hasil
eksperimen
64
dan
mendiskusikannya
Memberikan
pengarahan dan
penjelasan lebih
lanjut kepada siswa
mengenai hasil
praktikum yang
telah dilakukan
Memperhatikan
penjelsan dan
memberikan
tanggapan hasil
percobaan yang
dikemukakan.
Memperhatikan
penjelasan guru
Elaborate
(Menerapkan
)
Meminta siswa
untuk menjawa
soal soal elaborate
yang terdapat di
dalam LKS
Menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
Evaluate
(Menilai)
Memberikan soal
evaluasi
Mengerjakan soal
evaluasi
Extend
(Memperluas
)
Memberikan
pertanyaan tentang
manfaat memahami
hukum archimedes
dalam kehidupan
sehari hari
Menjawab petanyaan
yang diberikan langsung
oleh guru.
Kegiatan Akhir
Kegiatan
Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta didik
Memberikan
kesimpulan
bersama dengan
siswa mengenai
Menyimak
kesimpulan
yang
disampaikan
65
Penutup
hukum archimedes oleh guru
Memerikan
informasi kepada
siswa mengenai
materi yang akan
disampaikan di
pertemuan
selanjutnya yaitu
mengenai
“tegasngan
permukaan,
kapilaritas dan
viskositas“
Menyimak dan
mencatat sub
bab yang akan
dibahas dalam
pertemuan
selanjutnya
Mengucapkan
hamdalah yang
dilanjutkan denagan
mengucapkan
salam
Bersama dengan
guru membaca
hamdalah dan
menjawab
salam
J. Penilaian Keterampilan Prose Sains
Teknik dan bentuk instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan
proses sains
Latihan soal KPS pilihan ganda
(terlampir)
Lembar Observasi
66
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 20
Jakarta, Maret 2019
Peneliti
Yeyen Erlina
NIM.1112016300044
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI / I
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : III
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
68
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.
C. Indikator
1. Mengelompokkan peristiwa yang termasuk viskositas kapilaritas dan
tegangan permukaan
2. Menginterpretasi penerapan viskositas, kapilaritas dan tegangan permukaan
dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari hari.
3. Merencanakan percobaan aplikasi dari viskositas, kapilaritas dan tegangan
permukaan
4. Menggunakan alat dan bahan pada percobaan/praktikum tentang viskositas,
kapilaritas dan tegangan permukaan
5. Mengkomunikasikan hasil percobaan aplikasi viskositas, kapilaritas dan
tegangan permukaan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat mengelompokkan peristiwa yang termasuk viskositas, kapilaritas dan
tegangan permukaan
2. Dapat menginterpretasi penerapan viskositas, kapilaritas dan tegangan
permukaan dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari hari
3. Dapat merencanakan percobaan aplikasi dari viskositas, kapilaritas dan
tegangan permuk
4. Dapat Menggunakan alat dan bahan pada percobaan/praktikum tentang
viskositas, kapilaritas dan tegangan permukaan.
E. Materi Pembelajaran
Viskositas
Viskositas adalah gesekan intenal yang memiliki besaran tertentu pada
fluida rill. Adapun besarnya viskositas setiap fluida berbeda beda sesuai dengan
jenisnya. Seederhananya, semaki rendah viskositas suatu fluida, semakin besar
pergerakan dari fluida tersebut. Suatu benda yang dijatuhkan pada fluida kental,
kecepatannya makin membesar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar.
69
Kecepatan terbesar yang dialami benda saat dijatuhkan pda fluida kental
dinamakan kecepatan terminal, dirumuskan dengan persamaan
Vr = ( )
Keterangan :
Vr = kecepatan terminal
Vb = volume benda
ρb = Massa jenis benda
ρa = Massa jenis air
η= Koefisien viskositas
Kapilaritas
Kapilaritas merupakan gejala naik atau turunnya zat cair melalui celah
kecil. Kapilaritas sangat bergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam
pmbuluh kapiler atau celah kapiler dikarenakanoleh adhesi, sedangkan raksa turun
dalam pembuluh kapiler disebabkan oleh kohesi. Naik turunnya suatu zat cair
melalui pembuluh kapiler dapat dirumuskan sebaai berikut :
Keterangan :
h = tinggi atau naik atau turunnya fluida
= tegangan permukaan fluida
70
ρ = massa jenis fluida
r = jari jari pipa kapiler
θ = sudu yang dibentuk oleh fluida terhadap dinding pipa kapiler
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk
menegang, sehingga permukaanya tampak seperti selaput tipis. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antar molekul air. Tegangan permukaan
merupakan perbandingan dari gaya tegangan permukaan (F) dengan panjang
permukaan (d) dimana gaya bekerja. Secara matemais dapat dinyatakan dalam
rumus sebagai berikut :
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Learning Cycle 7E
Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
Alat dan bahan Eksperimen
H. Sumber Pembelajaran
Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga
Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
I. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Awal
Kegiatan
Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Membuka pelajaran dengan
berdoa dan memfokuskan
perhatian siswa serta
Berdoa sebelum
belajar
5 menit
71
Pendahuluan
memberkan motivasi untuk
belajar.
Mengkondisikan kesiapan
siswa untuk belajar dengan
memeriksa kehadiran siswa.
Mengangkat tangan
bila namanya
terpanggil.
5 menit
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menggali pengetahuan awal
siswa dengan memberi
pertanyaan:
“pernahkah kalian berenang
dikolam renang yang
mempunyai kedalaman 1
sampai 2 meter ?
“pernahkan kalian
menyelam ke dasar laut
yang mempunyai
kedalaman lebih dari 5
meter?
Jika pernah, apa perbedaan
yang kalian rasakan pada
kedua kegiatan tersebut?
Menjawab pertanyaan
dari guru, dan
memperhatikan
penjelsan jawaban
dari guru.
10 menit
Kegiatan Inti
Kegiatan
Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokas
i
Waktu
Guru Peserta didik
Kegiatan
Inti
(elicit)
Membagi siswa
dalam kelompok
yang terdiri dari 4
Membuat
kelompok sesuai
dengan arahan
72
orang dalam satu
kelompok.
Membaikan LKS
berbasis Learning
Cycle 7E dan
menjelaskan
penggunaan LKS
Memberikan
pertanyaan contoh
Fluida Statis dalam
kehidupan sehari
hari
guru
Memperhatikan
bimbingan awal
guru
Menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh
guru.
Engage
(Melibatkan)
Mengintruksikan
siswa untuk
menjawab
pertanyaan
menjodohkan yang
ada di dalam LKS
Mengerjakan soal
menjodohkan
yang terdapat di
dalam LKS
Explore
(Menyelidiki)
Meminta siswa
untuk berdiskusi
dan melakukan
percobaan dengan
kelompok masing
masing sesuai
dengan LKS
Membimbing siswa
dalam melakukan
eksperimen
Berdiskusi dan
melakukan
percobaan sesuai
dengan LKS yang
telah dibagikan
Menjawab
pertanyaan
dengan berdiskusi
73
Explain
(Menjelaskan
)
Membimbing siswa
menyiapkan
laporan eksperimen
Memberikan
kesempatan siswa
untuk
menyimpulkan dan
mempresentasikan
hasil praktikum
dan
mendiskusikannya
Memberikan
pengarahan dan
penjelasan lebih
lanjut kepada siswa
mengenai hasil
praktikum yang
telah dilakukan
Berdiskusi dengan
kelompok masing
masing dan
melengkapi
jawaban LKS.
Menjelaskan data
yang diperoleh
dari hasil
eksperimen
Memperhatikan
penjelsan dan
memberikan
tanggapan hasil
percobaan yang
dikemukakan.
Memperhatikan
penjelasan guru
Elaborate
(Menerapkan
)
Meminta siswa
untuk menjawa
soal soal elaborate
yang terdapat di
dalam LKS
Menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
Evaluate
(Menilai)
Memberikan soal
evaluasi
Mengerjakan soal
evaluasi
Extend
(Memperluas
)
Memberikan
pertanyaan tentang
manfaat memahami
Viskositas,
kapilaritas dan
Menjawab petanyaan
yang diberikan langsung
oleh guru.
74
tegangan
permukaan dalam
kehidupan sehari
hari
Kegiatan Akhir
Kegiatan
Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta didik
Penutup
Memberikan
kesimpulan
bersama dengan
siswa viskositas,
kapilaritas dan
tegangan
permukaan
Menyimak
kesimpulan
yang
disampaikan
oleh guru
Memerikan
informasi kepada
siswa mengenai
materi yang akan
disampaikan di
pertemuan
selanjutnya.
Menyimak dan
mencatat sub
bab yang akan
dibahas dalam
pertemuan
selanjutnya
Mengucapkan
hamdalah yang
dilanjutkan denagan
mengucapkan
salam
Bersama dengan
guru membaca
hamdalah dan
menjawab
salam
75
J. Penilaian Keterampilan Prose Sains
Teknik dan bentuk instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan
proses sains
Latihan soal KPS pilihan ganda
(terlampir)
Lembar Observasi (terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 20
Jakarta, Maret 2019
Peneliti
Yeyen Erlina
NIM.1112016300044
76
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
FLUIDA STATIS
(Kelas Kontrol)
Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI / I
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : I
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
77
3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.
C. Indikator
1. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis
2. Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis
3. Menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu
4. Menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari hari
5. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan hidrostatis dan
hukum pascal
6. Menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan hidrostatis dan hukum
pascal
7. Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan tekanan
hidrostatis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis
2. Dapat memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis
3. Dapat menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu
4. Dapat menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari hari
5. Dapat merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan hidrostatis
dan hukum pascal
6. Dapat menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan hidrostatis dan
hukum pascal
7. Dapat merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan tekanan
hidrostatis
E. Materi pembelajaran
78
Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair
dan gas, sedangkan statis yaitu berarti diam. Maka, fluida statis dapat diartikan
sebagai fluida dalam kedaan diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah
tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekanan terukur, tekanan atmosfer dan
tekanan mutlak.
Simbol dari tekanan yaitu disimbolkan depan P yang diambil dari kata
pressure, yang didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan
biasa diformulasikan sebagai berikut :
P =
Keterangan
P = Tekanan (N/m2 atau Pa)
F = Gaya (N)
A= Luas (m2)
Tekanan hidrostatik (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak
bergerak. Besarnya tekanan hidrostasis dapat diformulasikan sebagai berikut:
Ph = ρ.g.h
Keterangan :
Ph = Tekanan hidrostatis (Pa)
ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)
Tekanan Mutlak (PA) pada fluida didapatkan dari penjumlahan antara
tekanan udara luar P0 dengan (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya
adalah tekanan hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan
sebagai berikut :
PA = P0 + Pgauge
PA = P0 + ρ.g.h
79
Prinsip Pascal berbunyi : Tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam
ruangan tertutup diteruskan ke segala arah sama besar.
P1 = P2
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model pembelajaran : Learning Cycle 7E
Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
Alat dan bahan eksperimen
H. Sumber Pembelajaran
Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga
Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
I. Langkah – langkah pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Membuka pelajaran
dengan mengucapkan
salam, berdo’a dan
melakukan absensi siswa
Menjawab salam,
berdo’a dan
mengangkat tangan
apabila namanya
disebutkan.
10 menit
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menyimak tujuan
pembelajaran yang
dijelaskan oleh guru
80
Memberikan pertanyaan,
“Pernahkah kalian
berenang di kolam
renang dengan
kedalaman 1-2
meter ataupun menyelam
ke dasar laut dengan
kedalaman lebih dari 5
meter? Apakah kalian
merasakan terdapat
perbedaan pada kedua
kegiatan tersebut?”
Memperhatikan dan
penjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
Inti Menjelaskan materi
dengan menggunakan
papan tulis dan spidol
untuk menyampaikan
informasi kepada siswa
Mendengarkan dan
menyimak penjelasan
materi yang
disampaikan oleh guru
55 menit
Memberikan dan
menjelaskan contoh soal
mengenai materi tekanan
hidrostatis
Memperhatikan
penjelasan contoh soal
yang disampaikan oleh
guru
Memberika tugas kepada
siswa untuk mengerjakan
soal-soal
Memahami pertanyaan-
pertanyaan dan
mengerjakkannya
Penutup Memberi koreki dan
penguatan materi
Memperhatikan
penjelasan dari guru
15 menit
Memberikan kesimpulan
materi
Mendengarkan dan
menyiak penjelasan
yang disampaikan oelh
81
guru
Memberikan soal
evaluasi
Mengerjakan soal
evaluasi
Mengucapkan salam Menjawab salam
J. Penilaian Keterampilan Proses Sains
Teknik dan bentuk instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan
proses sains
Latihan soal KPS pilihan ganda
(terlampir)
Tes pilihan ganda (terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 20
Jakarta, Maret 2019
Mahasiswa Peneliti
Yeyen Erlina
1112016300044
82
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
FLUIDA STATIS
(Kelas Kontrol)
Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI / I
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : II
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
83
3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.
C. Indikator
1. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip Archimedes
2. memformulasikan persamaan persamaan Hukum Archimedes
3. Mengelompokkan berbagai contoh aplikasi Hukum Archimedes
4. Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip Archimedes
2. Dapat memformulasikan persamaan persamaan Hukum Archimedes
3. Dapat mengelompokkan berbagai contoh aplikasi Hukum Archimedes
4. Dapat engkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes
E. Materi pembelajaran
Arcimedes adalah seorang ilmuan yang telah menemukan adanya gaya apung
yang terjadi pada benda yang berada didalam fluida (air). Menurut prinsip
archimedes, jika sebuah benda dicelupkan kedalam zat cair sebagian atau
seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair
yang dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
F = P.g.V
Keteranagan :
F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)
P = Massa jenis benda/kerapatan benda (kg.m/s2)
g = gaya gravitasi (m/s2)
V = Volume Benda
Benda yang dimasukkan ke dalam zat cair akan mengalami tiga
kemungkinan keadaan yaitu terapung, melayang, dan tenggelam. Ketiga
84
kemungkinan keadaan yang terjadi ditentukan oleh perbandingan massa jenis
benda dengan massa jenis fluida, syaratnya yaitu :
Terapung jika ρb < ρa
Melayang jika ρb = ρa
Tenggelam jika ρb > ρa
Keterangan :
ρb = Massa jenis benda (kg/m3)
ρb = Massa jenis zat cair (kg/m3).
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model pembelajaran : Learning Cycle 7E
Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
Alat dan bahan eksperimen
H. Sumber Pembelajaran
Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga
Kanginan Marthen.2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
I. Langkah – langkah pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Membuka pelajaran
dengan mengucapkan
salam, berdo’a dan
melakukan absensi siswa
Menjawab salam,
berdo’a dan
mengangkat tangan
apabila namanya
disebutkan.
10 menit
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menyimak tujuan
pembelajaran yang
dijelaskan oleh guru
85
Memberikan pertanyaan,
”Mengapa mencuci
dengan air hangat
menghasilkan cucian
yang lebih bersih
daripada dengan air
dingin?”
Memperhatikan dan
penjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
Inti Menjelaskan materi
dengan menggunakan
papan tulis dan spidol
untuk menyampaikan
informasi kepada siswa
Mendengarkan dan
menyimak penjelasan
materi yang
disampaikan oleh guru
55 menit
Memberikan dan
menjelaskan contoh soal
mengenai materi tekanan
hidrostatis
Memperhatikan
penjelasan contoh soal
yang disampaikan oleh
guru
Memberikan tugas
kepada siswa untuk
mengerjakan soal-soal
Memahami pertanyaan-
pertanyaan dan
mengerjakkannya
Penutup Memberi koreki dan
penguatan materi
Memperhatikan
penjelasan dari guru
15 menit
Memberikan kesimpulan
materi
Mendengarkan dan
menyiak penjelasan
yang disampaikan oelh
guru
Memberikan soal
evaluasi
Mengerjakan soal
evaluasi
Mengucapkan salam Menjawab salam
86
J. Penilaian Keterampilan Proses Sains
Teknik dan bentuk instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan
proses sains
Latihan soal KPS pilihan ganda
(terlampir)
Tes pilihan ganda (terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 20
Jakarta, Maret 2019
Mahasiswa Peneliti
Yeyen Erlina
1112016300044
87
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
FLUIDA STATIS
(Kelas Kontrol)
Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI / I
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- : III
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
88
B. Kompetensi Dasar
3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.
C. Indikator
1. Mengelompokkan peristiwa yang termasuk viskositas kapilaritas dan
tegangan permukaan
2. Menginterpretasi penerapan viskositas, kapilaritas dan tegangan permukaan
dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari hari.
3. Merencanakan percobaan aplikasi dari viskositas, kapilaritas dan tegangan
permukaan
4. Menggunakan alat dan bahan pada percobaan/praktikum tentang viskositas,
kapilaritas dan tegangan permukaan
5. Mengkomunikasikan hasil percobaan aplikasi viskositas, kapilaritas dan
tegangan permukaan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat Mengelompokkan peristiwa yang termasuk viskositas kapilaritas dan
tegangan permukaan
2. Dapat Menginterpretasi penerapan viskositas, kapilaritas dan tegangan
permukaan dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari hari.
3. Dapat Merencanakan percobaan aplikasi dari viskositas, kapilaritas dan
tegangan permukaan
4. Dapat Menggunakan alat dan bahan pada percobaan/praktikum tentang
viskositas, kapilaritas dan tegangan permukaan
5. Dapat Mengkomunikasikan hasil percobaan aplikasi viskositas, kapilaritas
dan tegangan permukaan.
E. Materi pembelajaran
Viskositas
Viskositas adalah gesekan intenal yang memiliki besaran tertentu pada
fluida rill. Adapun besarnya viskositas setiap fluida berbeda beda sesuai dengan
jenisnya. Seederhananya, semaki rendah viskositas suatu fluida, semakin besar
pergerakan dari fluida tersebut. Suatu benda yang dijatuhkan pada fluida kental,
89
kecepatannya makin membesar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar.
Kecepatan terbesar yang dialami benda saat dijatuhkan pda fluida kental
dinamakan kecepatan terminal, dirumuskan dengan persamaan
Vr = ( )
Keterangan :
Vr = kecepatan terminal
Vb = volume benda
ρb = Massa jenis benda
ρa = Massa jenis air
η= Koefisien viskositas
Kapilaritas
Kapilaritas merupakan gejala naik atau turunnya zat cair melalui celah
kecil. Kapilaritas sangat bergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam
pmbuluh kapiler atau celah kapiler dikarenakanoleh adhesi, sedangkan raksa turun
dalam pembuluh kapiler disebabkan oleh kohesi. Naik turunnya suatu zat cair
melalui pembuluh kapiler dapat dirumuskan sebaai berikut :
Keterangan :
h = tinggi atau naik atau turunnya fluida
90
= tegangan permukaan fluida
ρ = massa jenis fluida
r = jari jari pipa kapiler
θ = sudu yang dibentuk oleh fluida terhadap dinding pipa kapiler
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk
menegang, sehingga permukaanya tampak seperti selaput tipis. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antar molekul air. Tegangan permukaan
merupakan perbandingan dari gaya tegangan permukaan (F) dengan panjang
permukaan (d) dimana gaya bekerja. Secara matemais dapat dinyatakan dalam
rumus sebagai berikut :
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model pembelajaran : Learning Cycle 7E
Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
Alat dan bahan eksperimen
H. Sumber Pembelajaran
Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga
Kanginan Marthen.2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
I. Langkah – langkah pembelajaran
91
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Membuka pelajaran
dengan mengucapkan
salam, berdo’a dan
melakukan absensi siswa
Menjawab salam,
berdo’a dan
mengangkat tangan
apabila namanya
disebutkan.
10 menit
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menyimak tujuan
pembelajaran yang
dijelaskan oleh guru
Memberikan pertanyaan, Memperhatikan dan
penjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
Inti Menjelaskan materi
dengan menggunakan
papan tulis dan spidol
untuk menyampaikan
informasi kepada siswa
Mendengarkan dan
menyimak penjelasan
materi yang
disampaikan oleh guru
55 menit
Memberikan dan
menjelaskan contoh soal
mengenai materi tekanan
hidrostatis
Memperhatikan
penjelasan contoh soal
yang disampaikan oleh
guru
Memberika tugas kepada
siswa untuk mengerjakan
soal-soal
Memahami pertanyaan-
pertanyaan dan
mengerjakkannya
Penutup Memberi koreki dan
penguatan materi
Memperhatikan
penjelasan dari guru
15 menit
Memberikan kesimpulan Mendengarkan dan
92
materi menyiak penjelasan
yang disampaikan oelh
guru
Memberikan soal
evaluasi
Mengerjakan soal
evaluasi
Mengucapkan salam Menjawab salam
J. Penilaian Keterampilan Proses Sains
Teknik dan bentuk instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan
proses sains
Latihan soal KPS pilihan ganda
(terlampir)
Tes pilihan ganda (terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar
x 20
Jakarta, Maret 2019
Mahasiswa Peneliti
Yeyen Erlina
1112016300044
94
95
Tekanan Hidrostatis
&
Hukum Pascal Oleh : Yeyen Erlina
Alokasi Waktu : 2X45
LEMBAR KEGIATAN
SISWA BERBASIS
Learning Cycle 7E
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelompok :
Kelas :
96
A. Kompetensi Dasar
3.7 Mendeskripsikan hukum hukum pada fluida statik dan
penerapannya dalam kehidupan sehari hari.
4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan
sifat sifat fulida untuk mempermudah suatu pekerjaan.
B. Indikator
1. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis
2. Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis
3. Menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu
4. Menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari
hari
5. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan
hidrostatis dan hukum pascal
6. Menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan hidrostatis
dan hukum pascal
7. Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan
tekanan hidrostatis
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis
2. Dapat Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis
3. Dapat Menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu
4. Dapat Menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan
sehari hari
5. Dapat Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan
hidrostatis dan hukum pascal
6. Dapat Menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan
hidrostatis dan hukum pascal
7. Dapat Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang
menerapkan tekanan hidrostatis
97
D. Materi
Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti
zat cair dan gas, sedangkan statis yaitu berarti diam. Maka, fluida
statis dapat diartikan sebagai fluida dalam kedaan diam. Salah satu
konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis,
tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.
Simbol dari tekanan yaitu disimbolkan depan P yang diambil dari
kata pressure, yang didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap
satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut :
P =
Keterangan
P = Tekanan (N/m2 atau Pa)
F = Gaya (N)
A= Luas (m2)
Tekanan hidrostatik (Ph) adalah tekanan yang disebabkan
oleh fluida tak bergerak. Besarnya tekanan hidrostasis dapat
diformulasikan sebagai berikut:
Ph = ρ.g.h
Keterangan :
Ph = Tekanan hidrostatis (Pa)
ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)
Tekanan Mutlak (PA) pada fluida didapatkan dari penjumlahan
antara tekanan udara luar P0 dengan (Pgauge) atau dalam konsep ini
tekanan ukurnya adalah tekanan hidrostatis. Secara matematis,
tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut :
PA = P0 + Pgauge
PA = P0 + ρ.g.h
Prinsip Pascal berbunyi : Tekanan yang diberikan kepada fluida di
dalam ruangan tertutup diteruskan ke segala arah sama besar.
98
1. Mengapa cairan infuse dipasang lebih tinggi dari tempat tidur
pasien?
2. Mengapa besi ditempat cucian mobil yang ukurannya kecil bisa
mengangkat mobil yang bebannya sangat berat?
3. mengapa cairan didalam suntikan bisa masuk kedalam tubuh kita?
Elicit
99
Perhatikan istilah-istilah di bawah ini!
Jodohkanlah dengan pasangn yang tepat
1. Hukum Pascal diterapkan pada ( ) A. Hukum Pascal
2. Alat untuk mengukur tekanan darah ( ) B. N/m2
3. Satuan dari tekanan ( ) C. Pa
4. Tekanan udara luar ( ) D. Spigmomanometer
5. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
gas ( ) E.
Manometer
terbuka
6. Satuan dari tekanan hidrostatis ( ) F. Dongkrak hidrolik
7. Tekanan yang dikerjakan pada zat cair dalam ( ) G. Po
bejana tertutup akan diteruskan ke segala
arah
Engage
100
Alat dan Bahan
1. selang plastik
2. gelas kaca
3. Penggaris
4.corong
5. Air
6. minyak
Prosedur percobaan
1. isilah selang dengan 15 ml air menggunakan alat suntik!
2. aturlah agar air dalam selang memiliki ketinggian sama!
3. isilah wadah dengan air
4. masukkan corong ke dalam air yang ada di dalam toples sedalam h,
kemudian amati perbedaan permukaan air pada selang U !
5. ukurlah l dan buatlah tabel hasil pengamatan
6. ulangi langkah 2-5 untuk kedalaman yang berbeda sehingga diperoleh
4 data percobaan!
7. ulangi percobaan diatas untuk jenis fluida yang berbeda
Explore
101
Diskusikanlah dengan teman kelompokmu,beberapa persoalan berikut!
1. Pada saat kedalaman corong h cm, apa yang terjadi pada tinggi
permuka an air dalam selang?
Jawab...................................................................
2. Pada saat kedalaman bertambah , apa yang terjasi pada selisih
tinggi permukaan air dalam selang.
Jawab..............................................................
1. perhatikan gambar berikut, apabila ada 2 jenis fluida yang
berbeda misalkan air dan miyak. Berapakah nilai tekanan total di
dasar tabung?
Explain
Elaborate
102
Jawab............................................................................................
2. perhatikan gambar berikut! Tuiskan urutan besar tekanan titik
titik diatas(dari yang besar ke yang kecil) dan jelaskan alasannya!
Jawab......................................................................................
3. Tulisakan kesimpulan yang kalian peroleh berdasarkan temuan
tamuan dalam percobaan ini!
Jawab...........................................................................
Kerjakan Soal Soal Berikut Secara Mandiri!
1. sebuah kapal selam brada pada kedalaman 10,92 km. Pda kedalaman
tersebut tekanan yang terukur sebesar 1,16 x 108 N/m2. Hitunglah
massa jenis air laut pada kedalaman itu jika percepatan gravitasinya
sebesar 10 m/s2.
Jawab....................................................................................
2. Seekor ikan berada pada kedalaman 20 m dbawah permukaan laut,
hitunglah tekanan total yang dialami ikan jika tekanan udara di
permukaan laut 105 N/M2 dan massa jenis air laut 1,030 gr/cm3
(percepatan gravitasi bumi 10 m/s2)
Jawab................................................................................
Evaluate
103
3. Perhatikan gambar berikut ini
Bagaimana perbandingan besar tekanan hidrostatis di titik A, B, dan
C? Jelaskan!
Jawab.............................................................................................................
1. Tekanan 1 atm sangat besar. Tekanan ini memberikan gaya sekitar
105 N pada daerah seluas 1 m2. Gaya ini sangat besar, yaitu setara
dengan berat 10 ton benda. Mengapa tubuh anda tidak hancur,
padahal anda menerima gaya ini dari segala arah?
Extend
104
Hukum Archimedes Oleh : Yeyen Erlina
Alokasi Waktu : 2X45
LEMBAR KEGIATAN
SISWA BERBASIS
Learning Cycle 7E
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelompok :
Kelas :
105
A. Kompetensi Dasar
3.7 Mendeskripsikan hukum hukum pada fluida statik dan penerapannya
dalam kehidupan sehari hari.
4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan
sifat sifat fulida untuk mempermudah suatu pekerjaan.
B. Indikator
1. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip Archimedes
2. Memformulasikan persamaan persamaan Hukum Archimedes
3. Mengelompokkan berbagai contoh aplikasi Hukum Archimedes
4. Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat merencanakan percobaan yan menerapkan prinsip
Archimedes
2. Dapat memformulasikan persamaan Hukum Archimedes
3. Dapat mengelompokkan bebbagai contoh aplikasi Hukum
archimedes
4. Dapat Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes
D. Materi
Arcimedes adalah seorang ilmuan yang telah menemukan adanya
gaya apung yang terjadi pada benda yang berada didalam fluida (air).
Menurut prinsip archimedes, jika sebuah benda dicelupkan kedalam
zat cair sebagian atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami
gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkannya. Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut:
F = P.g.V
Keteranagan :
F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)
P = Massa jenis benda/kerapatan benda (kg.m/s2)
106
g = gaya gravitasi (m/s2)
V = Volume Benda
Benda yang dimasukkan ke dalam zat cair akan mengalami tiga
kemungkinan keadaan yaitu terapung, melayang, dan tenggelam.
Ketiga kemungkinan keadaan yang terjadi ditentukan oleh
perbandingan massa jenis benda dengan massa jenis fluida,
syaratnya yaitu :
Terapung jika ρb < ρa
Melayang jika ρb = ρa
Tenggelam jika ρb > ρa
Keterangan :
ρb = Massa jenis benda (kg/m3)
ρb = Massa jenis zat cair (kg/m)3
107
(A) (B) (C)
1. Dari gambar di atas, gambar manakah yang termasuk dalam penerapan hukum
archimedes dalam kehidupan sehari hari? Jelaskan!
Elicit
108
1
3
2
5 6
4
Engage
Mendatar
2. Alat untuk mengukur massa jenis
4. kerapatan benda
Menurun
1. Ketika sebuah benda terendam sepenuhnya atau sebagian dalam sebuah fluida, gaya apung dari fluida disekitarnya bekerja pada benda tersebut. Gaya diarahkan ke atasdan mempunyai berat yang sama dengan fluida yang dipindahkan
3. Keadaan dimana massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair
5.Statis
6. keadaan dimana massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair
109
Percobaan Hukum Arcimedes
Tujuan Percobaan:
Mengetahui hubungan gaya angkat air dengan berat dan volume air yang
tumpah
Alat dan Bahan
1. 3 buah kubus (tembaga kuningan besi)
2. Beker glass
3. Tutup Toples
4. Timbangan
5. Dinamometer
6. Air
7. Gelas Ukur
Prosedur Percobaan
Percobaan 1
1. Timbanglah tutup toples dan catatlah hasil pengukurannya!
2. Ukurlah Berat Kubus Kuningan menggunakan dinamometer dan catat
berat kubus!
3. Tempatkan Beker Glass diatas toples!
4. Isilah beker glass dengan air sampai penuh tapi jangan sampai
tumpah!
5. Tempatkan tutup toples sehingga dapat menampung air yang tumpah
dari beker glass!
Explore
110
6. Masukkan kubus ke dalam air kemudian ukurlah berat kubus setelah
di masukkan ke dalam air!
Percobaan 2
1. Ukurlah berat kubus kuningan di udara menggunakan dinamometer
dan catat hasil pengukuran !
2. Isilah gelas ukur dengan 15 ml air dan masukkan kubus kuningan ke
dalam air !
3. Ukurlah berat kubus setelah di masukkan ke dalam air dan hitunglah
selisih berat benda di udara dan di dalam air !
4. Ukurlah volume air di dalam gelas ukur dan hitunglah selisih volume
air sebelum dan sesudah kubus dimasukkan !
5. Ulangi percobaan untuk kubus jenis lain !
Data Percobaan
1. tuliskan apa saja variabel yang diukur dari percobaan di atas!
a. besaran terukur yang diukur dalam percobaan ini adalah
...................................................................................................................
b. besaran terrukur yang tergantung dari besaran lain(variabel
Terikat) dalam percobaan ini adalah
....................................................................................................................
c. Besaran dalam pengukuran dengan kondisi tetap(Variabel Kontrol)
dalam
percobaan ini adalah
...................................................................................................................
111
2. Buatlah hasil pengamatan sesuai dengan hasil percobaan!
1. saat balok dimasukkan ke dalam air, jelaskan apa yang terjadi!
2. jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi kejadian tersebut!
Explain
112
3. secara matematis bebesanya temuan tersebut dapat dinyatakan
menggunakan
sebuah persamaan. Tuliskan persamaan tersebut beserta
keterangannya!
1. Sebuah perahu bermassa 100 ton. Berapakah volume minimal perahu
agar dapat terapung pada:
a. Air tawar dengan massa jenis 1 gram/𝑐𝑚3
b. Air laut dengan massa jenis 1,03 gram/𝑐𝑚3
1. 1
Elaborate
113
2. Tuliskan kesimpulan yang kalian peroleh berdasarkan temuan-temuan dalam
percobaan ini!
Kerjakan Soal Soal Berikut Secara Mandiri!
1. Dua buah kapal identik berlayar pada kedalaman yang sama,kapal A
berlayar di laut dan kapal berlayar di sungai. Kapal mana yang volum
terapungnya lebih besar jika massa jenis air laut lebih besar dari
massa jenis air sungai? Jelaskan jawabanmu!
Evaluation
114
1. Kapal laut terbuat dari bahan bahan logam yang mempunyai massa
jenis jauh lebih besar dari massa jenis laut. Mengapa kapal laut
dapat terapung di permukaan laut?
2. Seperti halnya kapal laut, kapal selam juga terbuat dari bahan
logam yang massa jenisnya lebih besar dari massa jenis air laut.
Bagaimana kerja kapal sehingga dapat tenggelam dan terapung di
laut?
Extend
115
Viskositas, Tegangan Permukaan dan
Kapilaritas Oleh : Yeyen Erlina
Alokasi Waktu : 2X45
LEMBAR KEGIATAN SISWA
BERBASIS Learning Cycle 7E
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelompok :
Kelas :
116
A. Kompetensi Dasar
3.7 Mendeskripsikan hukum hukum pada fluida statik dan
penerapannya dalam kehidupan sehari hari.
4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan
sifat sifat fulida untuk mempermudah suatu pekerjaan.
B. Indikator
1. Mengamati peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan
Viskositas
2. Memformulasikan konsep tegangan permukaan zat cair,
kapilaritas, dan gaya gesek fluida kental.
3. Melakukan percobaan aplikasi dari tegangan perbukaan,
viskositas dan kapilaritas
4. Mengkomunikasikan percobaan aplikasi tegangan permukaan,
viskositas dan kapilaritas
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat mengamati peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan
Viskositas
2. Dapat memformulasikan konsep tegangan permukaan zat cair,
kapilaritas, dan gaya gesek fluida kental.
3. Dapat melakukan percobaan aplikasi dari tegangan perbukaan,
viskositas dan kapilaritas
4. Dapat mengkomunikasikan percobaan aplikasi tegangan
permukaan, viskositas dan kapilaritas
D. Materi
Viskositas
Viskositas adalah gesekan intenal yang memiliki besaran
tertentu pada fluida rill. Adapun besarnya viskositas setiap fluida
berbeda beda sesuai dengan jenisnya. Seederhananya, semaki rendah
viskositas suatu fluida, semakin besar pergerakan dari fluida tersebut.
Suatu benda yang dijatuhkan pada fluida kental, kecepatannya makin
117
membesar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar. Kecepatan
terbesar yang dialami benda saat dijatuhkan pda fluida kental
dinamakan kecepatan terminal, dirumuskan dengan persamaan
Vr = ( )
Keterangan :
Vr = kecepatan terminal
Vb = volume benda
ρb = Massa jenis benda
ρa = Massa jenis air
η= Koefisien viskositas
Kapilaritas
Kapilaritas merupakan gejala naik atau turunnya zat cair melalui
celah kecil. Kapilaritas sangat bergantung pada kohesi dan adhesi. Air
naik dalam pmbuluh kapiler atau celah kapiler dikarenakanoleh adhesi,
sedangkan raksa turun dalam pembuluh kapiler disebabkan oleh kohesi.
Naik turunnya suatu zat cair melalui pembuluh kapiler dapat
dirumuskan sebaai berikut :
Keterangan :
h = tinggi atau naik atau turunnya fluida
118
= tegangan permukaan fluida
ρ = massa jenis fluida
r = jari jari pipa kapiler
θ = sudut yang dibentuk oleh fluida terhadap dinding pipa
kapiler
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung
untuk menegang, sehingga permukaanya tampak seperti selaput tipis.
Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antar molekul air. Tegangan
permukaan merupakan perbandingan dari gaya tegangan permukaan (F)
dengan panjang permukaan (d) dimana gaya bekerja. Secara matemais
dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
119
1. mengapa air yang ada di dalam tanah dapat naik dari akar pohon
menuju ke daun pohon batang?
2. mengapa nyamuk dapat hinggap di atas air?
Elicit
120
2
1
3
4 5
Engage
Mendatar
1. Gejala naik tau turunnya zat cair dalam
pipa
3. Zat Cair
4. Bila sebuah bola bergerak dalam suatu
fluida yang diam maka terhadap bola itu
akan bekerja gaya geser dalam bentuk
gaya gesekan yang arahnya berlawanan
dengan arah gerak bola tersebut
Menurun
2. Adalah gaya tari menarik antara
molekul yang sama
5. Gesekan intenal yang memiliki
besaran tertentu pada fluida rill
121
Alat dan Bahan
1. 3 botol bekas air mineral
2. Air
3. Minyak goreng
4. Sunlight
5. Kelereng (3 buah)
6. Stopwatch
7. Sedotan berbeda(3 buah)
8. Pewarna makanan
9. Silet
10. Jarum
11. Klip kertas
12. Detergen
Langkah percobaan:
Percobaan 1 (viskositas)
1. siapkan alat dan bahan
2. Rangkailah percobaan seperti gambar
3. isikan air ke dalam wadah yang telah disediakan dengan air,
mniyak goreng dan larutan pencuci piring dengan ketinggian yang
sama (15 cm).
4. masukkan kelereng kedalam masing masing wadah kemudian catat
waktu yang diperlukan kelereng tersebut sampai kedasar wadah.
5. ulangi langkah 4 sebanyak 3 kali.
Percobaan 2 (tegangan permukaan)
1. siapkan alat dan bahan
2. isi wadah 1 dengan air, dan wadah 2 dengan air detergen.
Explore
122
3. letakkan silet diatas permukaan air dan air detergen seperti pada
gambar
4. amatilah apakah silet tersebut tenggelam atau mengapung.
5. ukurlah waktu tenggelam jika silet tersebut tenggelam kemudian
tuliskan hasil pengukuranmu dalamtabel pengamatan
6. ulangi percobaan diatas dengan jarus dan klip kertas
Percobaan 3 (kapilaritas)
1. siapkan alat dan bahan
2. isi wadah dengan air, lalu tambahkan pewarna seperti gambar
3. celupkan secara bersamaan 3 buah sedotan dengan diameter yang
berbeda
4. amati dengan seksama apa yang terjadi lalu catat pada tabel asil
pengamatan
1. Bagaimana lamanya waktu yang dibutuhkan beban (kelereng) untuk
mencapai dasar wadah dengan jenis fluida yang berbeda? Mengapa
demikian?
Explain
123
2. Apakah kecepatan kelereng saat bergerak pada setiap fluida
besarnya sama? Jelaskanlah!
3. Bagaimanakah hubungan antara gaya gesek (gaya stokes) dengn
kecepatan kelereng tersebut?
Tuliskan Kesimpulan berdasarkan temuan yang kalian dapatkan dalam
percobaan ini!
Elaborate
124
1. Sebatang jarum diletakkan perlahan-lahan di atas permukaan
air. Panjang jarum tersebut 5 cm. Berapa besar gaya yang bekerja
pada permukaan jarum tersebut apabila tegangan permukaannya?
2. Sebuah kelereng yang massa jenisnya 6,36 g/cm3 dan berdiameter 2
cm jatuh kedalam gliserin yang memiliki massa jenis 5,10 g/cm3 dan
koefisien viskositasnya 1,4 Pa.s. Berapakah kecepatan terminal
kelereng tersebut jika percepatan gravitasi di tempat tersebut 10
m/s2?
Evaluate
125
1. Dalam kehidupan sehari-hari, fenomena kapilaritas memberikan
manfaat dan juga kerugian. Tuliskan manfaat-manfaat dan kerugian
dari fenomena kapilaritas. Tuliskan penjelasanya secara singkat.
Extend
126
KISI-KISI INSTRUMEN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS
Fluida Statis
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI/1
No
Soal Aspek KPS IndikatorSoal Soal
Kunci
jawab
an
1 Interpretasi
Menafsirkan data hasil
percobaan hukum
Pascal
Seorang siswa melakukan eksperimen mengenai hukum Pascal
dengan menggunakan beberapa pompa hidrolik yang memiliki
ukuran pengisap yang berbeda-beda. Berikut data yang diperoleh
siswa tersebut :
No
Jari-jari pengisap pompa
hidrolik (cm)
Gaya pada
pengisap
A (N)
Gaya pada
pengisap
B (N) Pengisap A Pengisap B
1 2 6 4 36
2 6 12 4 16
3 10 40 4 64
D
127
Dari data-data di atas, dapat disimpulkan bahwa….
a. Semakin besar gaya yang diberikan pada pengisap A maka
semakin besar gaya yang dihasilkan pada pengisap B
b. Semakin besar ukuran pengisap A maka semakin besar gaya
yang dihasilkan pada pengisap B
c. Semakin besar ukuran pengisap B maka semakin besar gaya
yang dihasilkan pada pengisap B
d. Semakin besar perbandingan ukuran pengisap B terhadap
pengisap A maka semakin besar gaya yang dihasilkan pada
pengisap B
e. Semakin kecil ukuran pengisap A maka semakin besar gaya
yang dihasilkan pada pengisap B
2 Prediksi Memprediksikan Gambar bejana yang berhubungan yang berisi air. Tekanan
128
hidrostatis yang paling besar berada di titik
A. P
B. Q
C. R
D. S
E. T
3 Klasifikasi
Mengidentifikasi gaya
apung sebuah benda di
dalam fluida
Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluida sebanding dengan
(1) Volume benda
(2) Massa benda
(3) Massa jenis benda
(4) Kerapatan benda
Pernyataan di atas yang benar ialah....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (1) saja
e. (1), (2), (3) dan (4)
B
129
4 Mengamati
Mengguakan fakta
yang teramati untuk
menetukan pernyataan
yang benar tentang
tekanan hidrostatis
Perhatikann gambar berikut ini!
Ketiga bejana di atas memiliki luas permukaan alas yang sama, maka
tekanan pada dasar ketiga bejana adalah...
a. sama besar. Menurut archimedes tekanan pada zat cair
akanditeruskan ke segala arah dengan sama besar, dengan demikian
semua dasar bejana mendapatkan tekanan yang sama besar walaupun
jumlah zat cair yang mengisi bejana tersebut tidak sama.
b. tidak sama besar. Menurut hukum archimedes tekanan pada zat
cair akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar, dengan
demikian semua dasar bejana mendapatkan tekanan yang sama besar
walaup jumlah zat cair yang mengisi bejana tesebut tidak sama.
c. sama besar. Menurut hukum pascal tekanan pada zat cair akan
diteruskan ke segala arah tidak sama besar , dengan demikian semua
dasar bejana mendapatkan tekanan yang sama besar walaupun
jumlah zat cair yang mengisi bejana tersebut tidak sama.
d. tidak sama besar. Menurut hukum pascal tekanan pada zat cair
akan di teruskan ke segala arah tidak sama besar, dengan demikian
semua dasar bejana mendapatkan tekanan tidak sama besar walaupun
jumlah zat cair yang mengisi bejana tersebut tidak sama.
e. sama besar. Menurut hukum hidrostatis tekanan pada zat cair akan
diteruskan ke segala arah dengan sama besar, dengan demikian
semua dasar bejana mendapatkan tekanan tidak sama besar walaupun
C
130
jumlah zat cair yang mengisi bejana tersebut tidak sama.
5 Menerapkan
konsep
Menerapkan konsep
tekanan hidrostatik
dalam kehidupan
sehari-hari (membuat
rancangan dinding
tanggul)
Jika diminta untuk merancang dinding bendungan berdasarkan
konsep tekanan hidrostatik yang sudah dipelajari, maka rancangan
bendungan yang sesuai adalah....
a Dinding
Air
d.
Dinding
Air
a.
Dinding
Air
b.
Dinding
Air
c.
Dinding e.
Air
131
6 Mengamati
Menggunakan fakta
yang teramati untuk
menentukan
pernyataan yang benar
tentang konsep tekanan
hidrostatik
Perhatikan gambar di bawah ini !
1) Tekanan hidrostatik pada garis mendatar a-b dan c-d adalah
sama
2) Tekanan hidrostatik bertambah besar dengan bertambahnya
ketinggian lubang
3) Tekanan hidrostatik bertambah besar dengan bertambahnya
kedalaman lubang
4) Tekanan hidrostatik pada garis menurun a-c dan b-d adalah sama
Pernyataan yang benar mengenai tekanan hidrostatik adalah....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
b
7 Merencanakan
percobaan
Mengurutkan langkah-
langkah percobaan
Di bawah ini terdapat langkah-langkah suatu percobaan untuk
menentukan massa jenis suatu zat cair dengan menggunakan pipa U c
132
yang tepat untuk
menentukan massa
jenis zat cair dengan
menggunakan pipa U
bahannya adalah air dan minyak yang akan dicari massa jenisnya.
(ρair = 103 kg/m
3)
1) Mengamati perbatasan antara kedua cairan yang tidak
bercampur pada salah satu kaki pipa
2) Membuat garis pembatas mendatar yang melalui kedua pipa U
3) Mengukur tinggi masing-masing cairan dari garis perbatasan
4) Menuangkan air pada salahsatu kaki pipa
5) Menuangkan minyak pada salah satu kaki pipa
6) Menggunakan persamaan tekanan hidrostatika
Urutan yang benar dari langkah percobaan yang akan dilakukan
adalah….
a. 4, 3, 5, 2, 1, 6
b. 5, 4, 3, 2, 1, 6
c. 4, 5, 1, 2, 3, 6
d. 5, 4, 1, 2, 3, 6
e. 5, 3, 4, 2, 1, 6
8 Klasifikasi
mengelompokkan
penerapan hukum
pascal dan hukum
archimedes dalam
kehidupan sehari-hari
Perhatikan tabel berikut terkait dengan penerapan hukum pascal dan
hukum archimedes dalam kehidupan sehari hari adalah
Hukm pascal Hukum archimedes
A Balon udara , rem
hidrolik
Hidrometer, kapal
laut
B Pengukur tensi, rem
hidrolik
Alat pengangkat
mobil, kapal laut
C Rem hidrolik,
dongkrak hidrolik
Balon udara, kapal
laut
D Dongkrak
hidrolik,rem
Hidrometer, alat
pengangkat mobil
133
hidrolik
E Dongkrak hidrolik,
kapal laut
Hidrometer, balon
udara
9 Klasifikasi
mengidentifikasi
tekanan hidrostatis
pada bejana yang berisi
zat cair
Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam bejana yang berisi zat
cair ditentukan oleh:
(1) Massa jenis zat cair
(2) Volume zat cair dalam bejana
(3) Kedalaman titik pada permukaan zat cair
(4) Bentuk bejana
Pernyataan yang benar adalah…..
a. (1), (2), dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)
e. (4) saja
10 Interpretasi Menafsirkan data hasil
percobaan gaya apung
Seorang siswa melakukan eksperimen mengenai gaya apung fluida
denga cara mencelupkan beberapa jenis benda. Dari percobaan yang
dilakukannya ia mendapatkan data sebagai berikut :
No Berat benda (N) Gaya Volume Berat air
c
134
Di
udara
Di
dalam
air
apung
(N)
benda
(cm3)
yang
dipindahkan
(N)
1 126 121 5 500 5
2 113 107 6 600 6
3 98 94 4 400 4
4 87 85 2 300 3
5 77 74 3 300 3
Informasi yang diperoleh dari data-data di atas adalah…
a. Berat benda di udara sangat mempengaruhi besarnya gaya apung
b.Gaya apung pada benda hanya bergantung pada volume benda
c. Berat air yang dipindahkan sama dengan selisih berat benda di
udara dan di dalam air
d.Volume air yang dipindahkan sangat bergantung pada berat
benda di udara
e. Gaya apung pada benda sama dengan jumlah berat benda di
dalam air dan berat air yang didesak
11 Prediksi
Memperkirakan
keadaan system
berdasarkan konsep
gaya apung
Perhatikan gambar di bawah ini :
Balok kayu A dan B terbuat dari bahan yang sama. Balok A
terapung ketika di masukkan ke dalam drum besar yang penuh
dengan air. Berdasarkan konsep gaya apung, kira-kira bagaimana
c
A = 1,5 kg B = 10 kg
135
keadaan balok B jika dimasukkan kedalam drum tersebut ?
a. Balok B akan tenggelam karena benda yang berat pasti akan
tenggelam di dalam air
b. Balok B akan tenggelam karena benda yang ukurannya
besar pasti akan tenggelam di dalam air
c. Balok B akan tetap terapung karena memiliki massa jenis
yang sama dengan balok A
d. Balok B akan tenggelam karena mempunyai massa yang
lebih besar dari balok A
e. Balok B akan melayang karena benda B beratnya lebih besar
dari benda A
12 Prediksi
Memprediksikan suatu
keadaan sistem
berdasarkan konsep
hukum Archimedes
Berdasarkan hukum Archimedes, menurut prediksimu, “apakah
sebuah perahu akan lebih mudah mengapung di permukaan air
danau yang dalam atau yang dangkal ?”
a. Danau yang dalam karena air yang banyak pada bagian
bawah perahu akan menopang perahu untuk terapung
b. Danau yang dangkal karena saat mengapung di dipermukaan
danau yang dalam akan menyebabkan perahu tertarik ke
bawah
c. Danau yang dalam karena tiupan angin pada danau yang
dangkal memiliki arus air yang besar sehingga perahu
menjadi sulir terapung
d. V Sama saja. Saat terapung perahu mengalami tegangan
yang sama, baik berada pada danau yang dalam atau danau
yang dangkal
e
136
e. Sama saja, baik di danau yang dangkal atau danau yang
dalam, perahu mengalami gaya apung yang sama besar
13 Prediksi
Memprediksikan
tegangan tali yang
dihasilkan oleh gaya
apung oleh fluida yang
memiliki massa jenis
berbeda
Dua benda yang terbuat dari bahan sejenis memiliki massa jenis
yang sama, dicelupkan ke dalam zat cair yang berbeda (fA >fB).
Benda diikat dengan tali yang sama panjang dan dikaitkan pada
dasar bejana. Jika benda <zat cair,
Maka pernyataan yang benar menganai tegangan tali (T) adalah....
a. TA >TB karena fA >fB menghasilkan gaya apung yang besar
b. TB >TA karena fA >B menghasilkan gaya apung yang besar
c. TA =TB karena benda mempunyai volume yang sama
d. TA =TB karena kdua benda memliki berat yang sama
e. TA =TB karena benda <zat cair
a
14 Interpretasi
Menghubungkan data
hasil percobaan untuk
menentukan variabel
yang akan dicari
Surya akan mencoba menghitung massa jenis 5 buah batuanya yang
tidak beraturan (batuan sejenis). Ia melakukan percobaan seperti
gambar dan didapat data hasil percobaannya sebagai berikut :
c
A
B
h1 h2
137
Luas alas wadah = 5 cm2
h1 = 5 cm
Benda h2 (cm) Massa (g) ρ (g/cm3)
A 8 30 2
B 9 40 2
C 10 50 2
D 11 60 2
E 12 70 ?
Rata-rata …..
Maka massa jenis rata-rata dari batuan tersebut adalah….
a. 1,0 g/cm3
b. 1,5 g/cm3
c. 2,0 g/cm3
d. 2,5 g/cm3
e. 3,0 g/cm3
15
Berhipotesis mengenai
penerapan hukum
archimedes
Telur yang dicelupkan ke dalam fluida tersebut dalam keadaan
melayang. Pernyatan yang benar untuk peristiwa dibawah ini
138
Behipotesis ialah…..
a. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida tidak sama
dengan massa jenis zat cairnya ( ≠ )
b. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air sama dengan
massa jenis zat cairnya ( = )
c. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil
dari massa jenis zat cairnya ( < )
d. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air lebih besar
daripada massa jenis
zat cairnya ( > )
e. semua jawaban salah
16 Klasifikasi Menganalisis
terjadinya peristiwa Naik turunnya suatu cairan dalam pipa kapiler bergantung pada :
139
kohesi dan adhesi (1) Sudut kontak permukaan fluida
(2) Massa jenis fluida
(3) Jari-jari pipa kapiler
(4) Tegangan permukaan fluida
Pernyataan yang benar ialah….
a. (1), (2), dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4) saja
e. Semua benar
17 Mengamati
Menentukan besarnya
gaya apung
berdasarkan fakta yang
teramati
Perhatikan keadaan benda pada gambar dibawah ini !
Pernyataan yang benar mengenai gaya apung (F) yang bekerja pada
benda adalah…
a. F1< F2 tapi F1> F3
b. F1> F2>F3
e
1
2 3
140
c. F3> F2>F1
d. F3< F2 tapi F3> F1
e. F1= F2 =F3
18 Merencanakan
percobaan
Merencanakan
percobaan yang efisien
tentang gaya tekan
keatas dengan alat dan
bahan yang tersedia
Jika alat dan bahan yang tersedia hanya sebuah neraca pegas, balok,
bejana, dan air, maka rencana percobaan yang paling efisien yang
dapat dilakukan untuk mengetahui gaya tekan keatas adalah sebagai
berikut ;
1) Menimbang balok di udara, mengisi gelas ukur dengan air
kemudian menimbang balok dalam bejana yang berisi air
2) Menimbang balok di udara, menimbang air dan menimbang
balok dalam bejana yang berisi air
3) Menimbang balok di udara, menimbang bejana berisi air
kemudian menimbang balok dalam bejana berisi air
Agar data yang diperlukan mencukupi, maka prosedur percobaan
yang benar adalah….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 1 dan 2
e. 2 dan 3
a
19 Interpretasi
Menafsirkan data hasil
percobaan hukum
archimedes
Berikut ini tabel massa dan volume beebrapa benda:
Benda Massa Volume ( cm3)
A 800 gram 1000
B 2 Kg 1000
C 600 gram 600
D 0,2 kg 2000
Berdasarkan tabel di atas, jika pair = 1 g/cm3, maka benda yang
141
terapung di air adalah benda....
a. A dan B
b. A dan C
c. A dan D
d. B dan C
e. C dan D
20 Merencanakan
percobaan
Merencanakan
percobaan tekanan
hidrostatik pada sebuah
botol yang dilubangi
Untuk menyelidiki pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
pada sebuah botol yang diberi lubang, maka percobaan yang harus
dilakukan secara berulang adalah….
a. Tinggi lubang berubah-ubah, massa jenis fluida berubah-ubah
b. Massa jenis fluida berubah-ubah, bentuk botol berubah-ubah
c. Tinggi lubang berubah-ubah, bentuk botol berubah-ubah
d. Tinggi lubang berubah-ubah, massa jenis tetap
e. Tinggi lubang berubah-ubah, bentuk botol tetap
d
21 Klasifikasi
Mengelompokkan jenis
benda berdasarkan
prinsip kerja hukum
pascal
Berikut ini beberapa contoh benda/alat :
1) Dongkrak hidrolik
2) Kapal selam
3) Pompa hidrolik
4) Water pass
5) Galangan kapal
6) Jembatan ponton
Dari beberapa benda/alat di atas yang termasuk kedalam contoh
penerapan hukum pascal adalah….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 4 dan 5
b
142
d. 2 dan 3
e. 4 dan 6
22 Klasifikasi Mengidentifikasikan
gaya apung benda
Berikut ini ada beberapa benda mempunyai massa dan ukuran
volume yang berbeda
no Benda Massa (g) Volume (cm3)
1 Emas 2 4
2 Besi 6 7
3 Kayu 6 8
4 Gabus 1 3
5 Tembaga 10 5
6 Batu 5 2
Jika benda-benda di atas dimasukkan ke dalam air yang massa
jenisnya 1 g/cm3, maka urutan besarnya gaya apung yang benar
adalah ….
a. FEmas>Fbesi>Ftembaga
b. FKayu>Fbesi>Ftembaga
c. FBesi>Ftembaga>Fbatu
d. Fbatu>Fkayu>Fgabus
e. FEmas>Fkayu>Ftembaga
23 Klasifikasi
Mengidentifikasikan
benda yang
mempunyai gaya
apung yang besar
ketika dimasukkan
kedalam air
Berikut ini ada beberapa benda mempunyai massa dan ukuran yang
berbeda
no Benda Massa (g) Volume (cm3)
1 Emas 2 4
2 Besi 6 7
3 Kayu 6 8
b
143
4 Gabus 3 3
5 Tembaga 10 5
6 Batu 5 2
Dari tabel di atas urutan gaya apung dari yang terbesar ke yang
terkecil adalah ….
f. FEmas>Fbesi>Ftembaga
g. FKayu>Fbesi>Ftembaga
h. FBesi>Ftembaga>Fbatu
i. FKayu>Fgabus>Fbatu
j. FEmas>Fkayu>Ftembaga
24 Komunikasi
Menerapkan konsep
hukum pascal dalam
khidupan sehari-hari
Pada gambar di bawah ini luas penampang piston 1 sama dengan 3
kali luas piston 2. Jika pada piston 1 diberikan 12 kg, berapakah
beban yang harus diberkan piston 2, agar sistem dlaam keadaan
setimbang.
A. 4 kg
B. 5 kg
C. 6 kg
D. 7 kg
E. 8 kg
25
Membuat grafik
hubungan gaya yang
bekerja pada piston
kecil dan piston besar
(F1 & F2)
Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai luas penampang piston kecil
A1 dan luas penampang besar A2 dengan perbandingan seperti tabel
di bawah ini
No Luas penampang A1 Luas penampang A2
1 1 4
c
144
2 2 8
3 3 12
4 4 16
Di bawah ini yang grafik menunjukkan hubungan F1 dan F2 yang
benar adalah….
26 Menerapkan
konsep
Menerapkan konsep
tegangan permukaan
Berikut ini tabel besar gaya tegangan permukaan (F) dan panjang
permukaan tempat gaya bekerja (d).
Jarum F (N) d (cm)
P 10 10
B
F1
F2
2
8
d.
a.
F2
F1
4
2
b. F1
F2
4
16
c.
F1
F2
4
16
e
F2
F1
1
4
145
Q 20 5
R 20 1
Berdasarkan tabel diatas, jika air diberi sabun, maka urutan jarum
yang tenggelam terlebih dahulu ke dalam air adalah...
a. P-Q-R
b. P-R-Q
c. Q-P-R
d. Q-R-P
e. R-P-Q
27 Interpretasi
Menafsirkan data hasil
percobaan hukum
archimedes
Berikut ini tabel massa dan volume beebrapa benda:
Benda Massa Volume
A 800 gram 1000
B 2 Kg 1000
C 800 gram 600
D 2 kg 2000
Berdasarkan tabel di atas, jika pair = 1 g/cm3, maka benda yang
tenggelam di air adalah benda....
a. A dan B
b. A dan C
c. A dan D
d. B dan C
e. C dan D
D
28 berkomunikasi
Membuat grafik
hubungan antara
tekanan dengan
kenaikan fluida
Gambar dibawah ini menunjukkan percobaan yang dilakukan ole
seorang siswa.
C
146
Dari percobaan tersebut diperoleh data sebagai berikut:
Kedalaman selang Kenaikan fluida Tekanan (P)
4 cm 2 cm 400 Pa
6 cm 3 cm 600 Pa
8 cm 4 cm 800 Pa
Grafik yang menunjukkan hubungan antra P dan h ketika ujung
selang di drong lebih dalam ke dalam air adalah...
a.
b.
c.
d
147
e.
29 Prediksi
Memperkirakan
keadaan system
berdasarkan konsep
gaya apung
Perhatikan gambar di bawah ini :
Balok kayu A dan B terbuat dari bahan yang tidak sama. Jika
volume balok B sama dengan tiga kali volume balok A, dan balok A
melayang ketika di masukkan ke dalam drum besar yang penuh
dengan zat cair. Berdasarkan konsep gaya apung, kira-kira
bagaimana keadaan balok B jika dimasukkan kedalam drum tersebut
?
a. Balok B akan tenggelam karena benda yang berat pasti akan
tenggelam di dalam air
b. Balok B akan tenggelam karena benda yang ukurannya
besar pasti akan tenggelam di dalam air
c. Balok B akan terapung karena memiliki massa jenis yang
lebih kecil dari balok A
d. Balok B akan tenggelam karena mempunyai massa yang
A = 1,5 kg B = 1,5 kg
148
lebih besar dari balok A
e. Balok B akan melayang karena benda B beratnya lebih besar
dari benda A
30 Prediksi Memprediksikan
tekanan hidrostatis
Berdasarkan gambar bejana berhubungan yang berisi air di bawah
ini, maka besarnya Tekanan hidrostatis yang paling kecil berada di
titik.
A. P
B. Q
C. R
D. S
E. T
31 Klasifikasi Mengidentifikasi
prinsip archimedes
Ketika seorang penyelam berenang ke dalam laut, ia akan merasakan
tekanan yang besar seiring dengan semakin dalamnya ia menyelam.
Tekanan penyelam di dalam laut sebanding dengan
(1) Gravitasi
(2) Massa penyelam
(3) Berat penyelam
(4) Massa jenis air laut
(5) Kedalaman penyelam
Pernyataan di atas yang benar ialah....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
149
d. (1) saja
e. (1), (4), dan (5)
32 Kalsifikasi
Mengelompokkan
peristiwa tegangan
permukaan, kapilaritas
dan viskositas dalam
kehidupan sehari- hari
Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler merupakan
gejala kapilaritas. Di bawah ini yang tidak termasuk gelaja
kapilaritas adalah....
a. meresapnya air pada dinding rumah
b. meresapnya minyak melalui sumbu kompor
c. meresapnya air pada kertas
d. naiknya air tanah sampai ke daun
e. ditekannya permukaan suatu benda hingga luas permukaan
berubah
E
33 Klasifikasi Mengelompokkan
Tetes-tetes hujan berbentuk bola karena....
a. Kapilaritas
b. Tegangan permukaan
c. Gerakan ke bawah
d. Percepatan gravitasi
e. Viskositas
B
34 Klasifikasi
Mengelompokkan
contoh dari penerapan
fuida statis
Berikut ini adalah gambar terkait fluida dalam kehidupan sehari-hari
(1)
D
150
(2)
(3)
(4)
(5)
Contoh dari penerapan flida statis berdasarkan gambar di atas
terdapat pada nomor..
a. 2
b. (1) dan (4)
c. (2), (3), dan (4)
d. (2), (3), dan (5)
e. (1), (3) dan (5)
151
35 klasifikasi
Mengidentifikasi
konsep fluidaa ststis
dari pernyataan
Amati pernyataan yang berkaitan dengan fluida
statis di bawah ini!
1) Kerapatan fluida
2) Percepatan gravitasi
3) Luas penampang bidang
4) Ketinggian fluida dari permukaan
Tekanan fluida pada suatu tempat bergantung
pada pernyataan nomor....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 1,2, dan 3
e. 1,2, dan 4
152
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
No
Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda
Keputusan Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori
1 0.703 Valid
44% Sedang 100% Baik Sekali Digunakan
2 -0.134 Tidak Valid
92% Sangat mudah
-
14.29% Buruk Tidak digunakan
3 0.516 Valid 88% Sangat mudah 42.29% Baik Sekali Tidak digunakan
4 -0.169 Tidak Valid
68% Sedang -
28.57% Buruk Tidak digunakan
5 0.771
Valid 52%
Sedang 85.71% Baik Sekali Digunakan
6 0.334
Valid 36%
Sedang 28.57%
Cukup Digunakan
7 0.703
Valid 44%
Sedang 100% Baik Sekali Digunakan
8 -556
Tidak Valid 72%
Mudah
-
71.43% Buruk
Tidak digunakan
9 0.087
Tidak Valid 88%
Sangat mudah 0% Buruk Tidak digunakan
10 0.771
Valid 52%
Sedang 85.71%
Baik Sekali Digunakan
11 0.610
Valid 36%
Sedang 85.71%
Baik Sekali Digunakan
12 0.775
Valid 36%
Sedang 100%
Baik Sekali Digunakan
13 0.645
Valid 76%
Mudah 71.43% Baik Sekali
Digunakan
14 0.775
Valid 36%
Sedang 100% Baik Sekali
Digunakan
15 0.091
Tidak Valid 84%
Mudah 0% Buruk Tidak digunakan
16 -0.180
Tidak Valid 84%
Mudah -
14.29% Buruk Tidak digunakan
17 0.398
Valid 84%
Mudah 28.57% Cukup Digunakan
18 0.610
Valid 36%
Sedang 85.71% Baik Sekali Digunakan
19 -0.685 Tidak Valid
40% Sedang
-
85.71% Buruk
Tidak digunakan
20 0.396
Valid 48%
Sedang 57.14% Baik Digunakan
21 0.550
Valid 20%
Sukar 57.14% Baik
Digunakan
22 0.315
Valid 64%
Sedang 42.86% Baik Tidak digunakan
153
Reliabilitas : 0.86
23 0.799
Valid 64% Sedang 100%
Baik Sekali Digunakan
24 -0.833 Tidak Valid 44%
Sedang -100% Buruk Tidak digunakan
25 0.509
Valid 60% Sedang 57.14%
Baik Digunakan
26 0.806
Valid 56%
Sedang 100% Baik Sekali
Digunakan
27 0.719
Valid 28%
Sukar 85.17% Baik Sekali
Digunakan
28 0.771
Valid 52%
Sedang 85.17% Baik Sekali
Digunakan
29 0.177
Tidak Valid 4%
Sangat sukar 14.29% Buruk Tidak digunakan
30 0.257
Tidak Valid 76%
Mudah 14.29% Buruk Tidak digunakan
31 -0.038
Tidak Valid 52%
Sedang 0% Buruk Tidak digunakan
32 0.162
Tidak Valid 80%
Mudah 14.29% Buruk Tidak digunakan
33 0.716 Valid
64% Sedang
85.71% Baik Sekali
Tidak digunakan
34 0.839
Valid 68%
Sedang 100%
Baik Sekali Digunakan
35 0.741
Valid 48%
Sedang 100%
Baik Sekali Digunakan
154
Instrumen Tes yang digunakan
Nama :................................................
Kelas :................................................
Sekolah : SMA Darul Ma’arif Jakarta
Pilihlah satu jawaban yang tepat
1. Seorang siswa melakukan eksperimen mengenai hukum Pascal dengan
menggunakan beberapa pompa hidrolik yang memiliki ukuran pengisap yang
berbeda-beda. Berikut data yang diperoleh siswa tersebut :
No
Jari-jari pengisap
pompa hidrolik (cm)
Gaya
pada
pengis
ap A
(N)
Gaya pada pengisap
B (N) Pengisap
A
Pengisap
B
1 2 6 4 36
2 6 12 4 16
3 10 40 4 64
Dari data-data di atas, dapat disimpulkan bahwa….
a. Semakin besar gaya yang diberikan pada pengisap A maka semakin besar
gaya yang dihasilkan pada pengisap B
b. Semakin besar ukuran pengisap A maka semakin besar gaya yang
dihasilkan pada pengisap B
c. Semakin besar ukuran pengisap B maka semakin besar gaya yang
dihasilkan pada pengisap B
155
d. Semakin besar perbandingan ukuran pengisap B terhadap pengisap A
maka semakin besar gaya yang dihasilkan pada pengisap B
e. Semakin kecil ukuran pengisap A maka semakin besar gaya yang
dihasilkan pada pengisap B
2. Jika diminta untuk merancang dinding bendungan berdasarkan konsep
tekanan hidrostatik yang sudah dipelajari, maka rancangan bendungan yang
sesuai adalah....
3. Perhatikan gambar di bawah ini !
1) Tekanan hidrostatik pada garis mendatar a-b dan c-d adalah sama
2) Tekanan hidrostatik bertambah besar dengan bertambahnya ketinggian lubang
Dinding
Air
d. Dinding
Air
a.
Dinding
Air
b.
Dinding
Air
c.
Dinding e.
Air
c d
a b
156
3) Tekanan hidrostatik bertambah besar dengan bertambahnya kedalaman lubang
4) Tekanan hidrostatik pada garis menurun a-c dan b-d adalah sama
Pernyataan yang benar mengenai tekanan hidrostatik adalah....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
4. Di bawah ini terdapat langkah-langkah suatu percobaan untuk menentukan
massa jenis suatu zat cair dengan menggunakan pipa U bahannya adalah air
dan minyak yang akan dicari massa jenisnya.
(ρair = 103 kg/m
3)
1) Mengamati perbatasan antara kedua cairan yang tidak bercampur pada
salah satu kaki pipa
2) Membuat garis pembatas mendatar yang melalui kedua pipa U
3) Mengukur tinggi masing-masing cairan dari garis perbatasan
4) Menuangkan air pada salahsatu kaki pipa
5) Menuangkan minyak pada salah satu kaki pipa
6) Menggunakan persamaan tekanan hidrostatika
Urutan yang benar dari langkah percobaan yang akan dilakukan adalah….
a. 4, 3, 5, 2, 1, 6
b. 5, 4, 3, 2, 1, 6
c. 4, 5, 1, 2, 3, 6
d. 5, 4, 1, 2, 3, 6
e. 5, 3, 4, 2, 1, 6
5. Seorang siswa melakukan eksperimen mengenai gaya apung fluida denga cara
mencelupkan beberapa jenis benda. Dari percobaan yang dilakukannya ia
mendapatkan data sebagai berikut :
No Berat benda (N) Gaya
apung (N)
Volume benda (cm3)
Berat air yang dipindahkan
(N) Di udara
Di dalam air
1 126 121 5 500 5
2 113 107 6 600 6
3 98 94 4 400 4
4 87 85 2 300 3
5 77 74 3 300 3
Informasi yang diperoleh dari data-data di atas adalah…
a. Berat benda di udara sangat mempengaruhi besarnya gaya apung
b. Gaya apung pada benda hanya bergantung pada volume benda
c. Berat air yang dipindahkan sama dengan selisih berat benda di udara dan di
dalam air
d. Volume air yang dipindahkan sangat bergantung pada berat benda di udara
157
e. Gaya apung pada benda sama dengan jumlah berat benda di dalam air dan
berat air yang didesak
6. Perhatikan gambar di bawah ini :
Balok kayu A dan B terbuat dari bahan yang sama. Balok A terapung ketika di
masukkan ke dalam drum besar yang penuh dengan air. Berdasarkan konsep
gaya apung, kira-kira bagaimana keadaan balok B jika dimasukkan kedalam
drum tersebut ?
a. Balok B akan tenggelam karena benda yang berat pasti akan tenggelam di
dalam air
b. Balok B akan tenggelam karena benda yang ukurannya besar pasti akan
tenggelam di dalam air
c. Balok B akan tetap terapung karena memiliki massa jenis yang sama
dengan balok A
d. Balok B akan tenggelam karena mempunyai massa yang lebih besar dari
balok A
e. Balok B akan melayang karena benda B beratnya lebih besar dari benda
A
7. Berdasarkan hukum Archimedes, menurut prediksimu, “apakah sebuah perahu
akan lebih mudah mengapung di permukaan air danau yang dalam atau yang
dangkal ?”
a. Danau yang dalam karena air yang banyak pada bagian bawah perahu
akan menopang perahu untuk terapung
b. Danau yang dangkal karena saat mengapung di dipermukaan danau yang
dalam akan menyebabkan perahu tertarik ke bawah
c. Danau yang dalam karena tiupan angin pada danau yang dangkal
memiliki arus air yang besar sehingga perahu menjadi sulir terapung
d. Sama saja. Saat terapung perahu mengalami tegangan yang sama, baik
berada pada danau yang dalam atau danau yang dangkal
e. Sama saja, baik di danau yang dangkal atau danau yang dalam, perahu
mengalami gaya apung yang sama besar
8. Dua benda yang terbuat dari bahan sejenis memiliki massa jenis yang sama,
dicelupkan ke dalam zat cair yang berbeda (fA >fB). Benda diikat dengan tali
yang sama panjang dan dikaitkan pada dasar bejana. Jika benda <zat cair,
A = 1,5 kg B = 10 kg
A
B
158
Maka pernyataan yang benar menganai tegangan tali (T) adalah....
a. TA >TB karena fA >fB menghasilkan gaya apung yang besar
b. TB >TA karena fA >B menghasilkan gaya apung yang besar
c. TA =TB karena benda mempunyai volume yang sama
d. TA =TB karena kdua benda memliki berat yang sama
e. TA =TB karena benda <zat cair
9. Surya akan mencoba menghitung massa jenis 5 buah batuanya yang tidak
beraturan (batuan sejenis). Ia melakukan percobaan seperti gambar dan didapat
data hasil percobaannya sebagai berikut :
Luas alas wadah = 5 cm2
h1 = 5 cm
Benda h2 (cm) Massa (g) ρ (g/cm3)
A 8 30 2
B 9 40 2
C 10 50 2
D 11 60 2
E 12 70 ?
Rata-rata …..
Maka massa jenis rata-rata dari batuan tersebut adalah….
a. 1,0 g/cm3
b. 1,5 g/cm3
c. 2,0 g/cm3
d. 2,5 g/cm3
e. 3,0 g/cm3
10. Perhatikan keadaan benda pada gambar dibawah ini !
Pernyataan yang benar mengenai gaya apung (F) yang bekerja pada benda
adalah…
h1 h2
1
2 3
159
a. F1< F2 tapi F1> F3
b. F1> F2>F3
c. F3> F2>F1
d. F3< F2 tapi F3> F1
e. F1= F2 =F3
11. Jika alat dan bahan yang tersedia hanya sebuah neraca pegas, balok, bejana,
dan air, maka rencana percobaan yang paling efisien yang dapat dilakukan
untuk mengetahui gaya tekan keatas adalah sebagai berikut ;
4) Menimbang balok di udara, mengisi gelas ukur dengan air kemudian
menimbang balok dalam bejana yang berisi air
5) Menimbang balok di udara, menimbang air dan menimbang balok dalam
bejana yang berisi air
6) Menimbang balok di udara, menimbang bejana berisi air kemudian
menimbang balok dalam bejana berisi air
Agar data yang diperlukan mencukupi, maka prosedur percobaan yang benar
adalah….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 1 dan 2
e. 2 dan 3
12. Untuk menyelidiki pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik pada
sebuah botol yang diberi lubang, maka percobaan yang harus dilakukan
secara berulang adalah….
a. Tinggi lubang berubah-ubah, massa jenis fluida berubah-ubah
b. Massa jenis fluida berubah-ubah, bentuk botol berubah-ubah
c. Tinggi lubang berubah-ubah, bentuk botol berubah-ubah
d. Tinggi lubang berubah-ubah, massa jenis tetap
e. Tinggi lubang berubah-ubah, bentuk botol tetap
13. Berikut ini beberapa contoh benda/alat :
1) Dongkrak hidrolik
2) Kapal selam
3) Pompa hidrolik
4) Water pass
5) Galangan kapal
6) Jembatan ponton
Dari beberapa benda/alat di atas yang termasuk kedalam contoh penerapan
hukum pascal adalah….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 4 dan 5
d. 2 dan 3
e. 4 dan 6
160
14. Berikut ini ada beberapa benda mempunyai massa dan ukuran yang berbeda
No Benda Massa (g) Volume (cm3)
1 Emas 2 4
2 Besi 6 7
3 Kayu 6 8
4 Gabus 3 3
5 Tembaga 10 5
6 Batu 5 2
Dari tabel di atas urutan gaya apung dari yang terbesar ke yang terkecil
adalah ….
a. FEmas>Fbesi>Ftembaga
b. FKayu>Fbesi>Ftembaga
c. FBesi>Ftembaga>Fbatu
d. FKayu>Fgabus>Fbatu
e. FEmas>Fkayu>Ftembaga
15. Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai luas penampang piston kecil A1 dan
luas penampang besar A2 dengan perbandingan seperti tabel di bawah ini
No Luas penampang A1 Luas penampang A2
1 1 4
2 2 8
3 3 12
4 4 16
Di bawah ini yang grafik menunjukkan hubungan F1 dan F2 yang benar adalah….
16. Berikut ini tabel massa dan volume beebrapa benda:
Benda Massa Volume
F1
F2
2
8
d.
a.
F2
F1
4
2
b. F1
F2
4
16
c.
F1
F2 4
16
e.
F2
F1
1
4
161
A 800 gram 1000
B 2 Kg 1000
C 800 gram 600
D 2 kg 2000
Berdasarkan tabel di atas, jika pair = 1 g/cm3, maka benda yang tenggelam di air
adalah benda....
a. A dan B
b. A dan C
c. A dan D
d. B dan C
e. C dan D
17. Berikut ini tabel besar gaya tegangan permukaan (F) dan panjang permukaan
tempat gaya bekerja (d).
Jarum F (N) d (cm)
P 10 10
Q 20 5
R 20 1
Berdasarkan tabel diatas, jika air diberi sabun, maka urutanjarum yang tenggelam
terlebih dahulu ke dalam air adalah...
a. P-Q-R
b. P-R-Q
c. Q-P-R
d. Q-R-P
e. R-P-Q
162
e. 1,2, dan 4
19. Gambar dibawah ini menunjukkan percobaan yang dilakukan ole seorang
siswa.
Dari percobaan tersebut diperoleh data sebagai berikut:
Kedalaman selang Kenaikan fluida Tekanan (P)
4 cm 2 cm 400 Pa
6 cm 3 cm 600 Pa
8 cm 4 cm 800 Pa
Grafik yang menunjukkan hubungan antra P dan h ketika ujung selang di drong
lebih dalam ke dalam air adalah...
a. b. c.
.
d. e.
18. Amati pernyataan yang berkaitan dengan fluida
statis di bawah ini!
1) Kerapatan fluida
2) Percepatan gravitasi
3) Luas penampang bidang
4) Ketinggian fluida dari permukaan
Tekanan fluida pada suatu tempat bergantung
pada pernyataan nomor....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 1,2, dan 3
163
e. (1), (3) dan (5)
20. Berikut ini adalah gambar terkait fluida dalam kehidupan sehari-hari
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Contoh dari penerapan flida statis berdasarkan gambar di atas terdapat pada
nomor..
a. 2
b. (1) dan (4)
c. (2), (3), dan (4)
d. (2), (3), dan (5)
164
165
Aspek KPS
Indikator
Kelompok Skor Siswa
K1 K2 K3 K4 K5 K6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mengamati Mengamati
percobaan yang
sedang dilakukan
Klasifikasi Mengelompokkan
fenoma fluida statis
Interpretasi/me
nafsirkan
Mengolah data hsil
percoban
Meramalkan/pr
ediksi
Mengemukakan apa
yang mungkin akan
terjadi
Merrencanakan
Percobaan
Mempersiapkan Alat
dan bahan yang
dibutuhkan
Membuat langka
langkah percobaan
yang dibutuhkan
Menerapkan
Konsep
Menerapkan konsep
dan
menghubungkannya
dengan kehidupan
sehari hari
Berkomunikasi Menjelskan hasil
percobaan
Memperhatikan dan
merespon presentasi
166
kelompok lain
Membuat
kesimpulan
percobaan
167
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MODEL LEARNING CYCLE
7E BERBANTUAN LKS
SMA DARUL MA’ARIF JAKARTA
Nama :...........................................................
Kelas :...........................................................
A. Petunjuk pengisian
1. Tujuan angket respon ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran
dengan LKS Berbasis Cycle 7E
2. Responden mohon mengisi angket ini dengan sebenar benarnya, informasi yang diberikan
sangat berguna dalam penelitian.
3. Penelitian menggunakan Likert rating dengan rentang
1 : Sangkat Setuju
2 : Setuju
3 : Cukup
4 : Tidak Setuju
5 : Sangat Tidak Setuju
4. Berilah tanda Checklist ( ) pada kolom SS,S, C,TS, atau STS yang sesuai dengan pendapat
yang diberikan terhadap LKS Berbasis Cycle 7E.
5. Hasil pengisian angket ini sama sekali tidak berpengaruh terhadaap nilai
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1 Saya memahami konsep fisika yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari
2 Saya tidak dapat menjawab permasalahan yan terdapat pada
tahap elicit
3 Saya senang mengerjakan TTS dan menjodohkan jawaban
pada tahapan engage
4 Saya tidak dapat menjawab soal dalam tahapan explain
5 Saya mengalami kesulitan untk menjawab pertanyaan pada
tahapan elaborate
6 LKS dapat membantu saya menemukan konsep fluida statis
7 Saya kesulitan menyimpulkan kegiatan eksperimen yang
telah dilakukan
8 Saya mampu memperluas wawasan dan menjawab soal
extend
9
LKS memiliki struktur yang lengkap (judul, petunjuk siswa,
tujuan pembelajaran, dan tugas-tugas )
168
Data Hasil Pretest kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
Siswa Pretest Eksperimen Pretest Kontrol
1 45 10
2 25 45
3 40 30
4 35 35
5 30 15
6 30 50
7 25 25
8 45 10
9 25 55
10 35 20
11 5 45
12 40 40
13 15 35
14 55 30
15 35 35
16 20 50
17 35 25
18 15 40
19 50 50
20 30 45
21 35 35
22 25 30
23 10 45
24 25 25
25 35 30
26 25 40
27 40 40
28 20 35
29 40 40
30 15 30
31 40 40
32 45 30
Jumlah 990 1110
Rata rata 30,93 34,68
SD 11,87 11,28
169
Hasil Pretest Kelas Kontrol
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest :
10 10 15 20 25 25
25 30 30 30 30 30
30 35 35 35 35 35
40 40 40 40 40 40
45 45 45 45 50 50
50 55
Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
a. Jumlah siswa (n) = 32
b. Nilai Maksimal (Xmax) = 55
c. Nilai Minimum (Xmin) = 10
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya
yaitu:
a. Rentang (R) = Xmax - Xmin
= 55 – 10
= 45
b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 5.96
c. Panjang Kelas (P) = R/K
= 45 / 5.96
= 7.55 ≈ 8
Agar semua data dapat masuk pada tabel distribusi frekuensi, maka panjang kelas
ditambah 1, sehingga yang awalnya 7 menjadi 8.
Tabel Distribusi Frekuensi sebagai berikut:
Interval Frekuensi
10-17 3
18-25 4
26-33 6
34-41 11
42-49 4
50-57 4
58-65 0
Jumlah 32
170
Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest :
5 10 15 15 15 20
20 25 25 25 25 25
25 25 30 30 30 35
35 35 35 35 35 40
40 40 40 40 45 45
50 55
Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
d. Jumlah siswa (n) = 32
e. Nilai Maksimal (Xmax) = 55
f. Nilai Minimum (Xmin) = 5
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya
yaitu:
b. Rentang (R) = Xmax - Xmin
= 55 – 5
= 50
b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 5.96
c. Panjang Kelas (P) = R/K
= 50/5.96
= 8.38 ≈ 8
Tabel Distribusi Frekuensi sebagai berikut:
Interval Frekuensi
5-12 2
13-20 5
21-28 7
29-36 9
37-44 5
45-52 3
53-60 1
Jumlah 30
171
Data Hasil Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Siswa Pretest Eksperimen Pretest Kontrol
1 85 45
2 75 70
3 85 55
4 70 75
5 75 60
6 85 85
7 70 70
8 80 45
9 75 80
10 85 65
11 50 80
12 75 75
13 60 80
14 90 65
15 75 70
16 60 75
17 75 70
18 70 75
19 85 75
20 75 70
21 75 75
22 75 70
23 60 75
24 75 60
25 80 70
26 75 75
27 85 75
28 75 65
29 70 75
30 75 75
31 80 70
32 75 75
Jumlah 2400 2245
Rata rata 75 70,16
SD 8,61 9,11
172
Hasil Posttest Kelas Kontrol
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest :
45 45 55 60 60 65
65 65 70 70 70 70
70 70 70 70 75 75
75 75 75 75 75 75
75 75 75 75 80 80
80 85
Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
a. Jumlah siswa (n) = 32
b. Nilai Maksimal (Xmax) = 85
c. Nilai Minimum (Xmin) = 45
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya
yaitu:
a. Rentang (R) = Xmax - Xmin
= 85 – 45
= 40
b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 5.96
c. Panjang Kelas (P) = R/K
= 40 / 5.96
= 6.71 ≈ 7
Tabel Distribusi Frekuensi sebagai berikut:
Interval Frekuensi
45-51 2
52-58 1
59-65 5
66-72 8
73-79 12
80-86 4
87-93 0
Jumlah 32
173
Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest :
50 60 60 60 70 70
70 70 75 75 75 75
75 75 75 75 75 75
75 75 75 75 80 80
80 85 85 85 85 85
85 90
Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
g. Jumlah siswa (n) = 32
h. Nilai Maksimal (Xmax) = 90
i. Nilai Minimum (Xmin) = 50
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya
yaitu:
c. Rentang (R) = Xmax - Xmin
= 90 - 50
= 40
b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 5.96
c. Panjang Kelas (P) = R/K
= 40/5,96
= 6.71 ≈ 7
Agar semua data dapat masuk pada tabel distribusi frekuensi, maka panjang kelas
ditambah 1, sehingga yang awalnya 6 menjadi 7.
Tabel Distribusi Frekuensi sebagai berikut:
Interval Frekuensi
50-56 1
57-63 3
64-70 4
71-77 14
78-84 3
85-91 6
92-98 1
Jumlah 32
174
UJI NORMALITAS
Langkah langkah uji normalitas sebagai berikut:
1. Mennyusun hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
2. Tingkat Signifikan
3. Untuk emutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukkan oleh significance pada output yang dihasilkan setelah pengelolaan
data.
4. Jika :
Tingkat signifikansi ( ) < nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima, dan H1
ditolak.
Tingkat signifikansi ( ) > nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, dan H1
diterima.
Pretest
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai kelas kontrol ,151 32 ,060 ,923 32 ,024
kelas Eksperimen ,174 32 ,015 ,920 32 ,021
a. Lilliefors Significance Correction
175
Postest
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai kelas kontrol ,243 32 ,000 ,850 32 ,000
kelas Eksperimen ,250 32 ,000 ,888 32 ,003
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan :
Pretest Kelas Kontrol = 5% = 0,05 > sig. = 0,024
Pretest Kelas Eksperimen = 5% = 0,05 > sig. = 0,021
Postes Kelas Kontrol = 5% = 0,05 > sig. = 0,000
Postes Kelas Eksperimen = 5% = 0,05 > sig. = 0,004
176
UJI HOMOGENITAS
Langkah langkah uji homogeitas sebagai berikut :
1) Menyusun hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi yanh berdistribusi homogen
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak homogen
2) Tingkat signifikan
3) Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan
nilai yang ditunjukkan oleh signifikance pada output yang
dihasilkan setelah pengelolaan data.
4) Jika:
Tingkatan signifikansi ( ) < nilai signifikan SPSS, maka H0 diterima dan H1
ditolak.
Tingkatan signifikansi ( ) > Nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, dan H1
diterima.
pretest
Test of Homogeneity of Variances
NILAI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,019 1 62 ,891
Postest
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,238 1 62 ,628
177
UJI HIPOTESIS
Langkah langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1) Perumusan hipotesis adalah sebagai berikut :
H0 = Rata-rata kemampuan KPS siswa pada kelompok eksperimen lebih
kecil sama dengan rata-rata kemampuan KPS siswa pada kelompok kontrol
H1 = Rata-rata kemapuan KPS siswa pada kelompok eksperimen lebih
tinggi dari rata-rata kemampuan KPS siswa pada kelas kontrol.
2) Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukkan oleh sig. (2-tailed) pada output yang dihasilkan setelah
pengolahan data, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”.
3) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Jika signifikansi (p) (=0,05) maka H0 ditolak H1 diterima.
Jika signifikansi (p) (= 0,05) maka H0 diterima H1 ditolak
Ranks
pretes
Test Statisticsa
Nilai
Mann-Whitney U 415,500
Wilcoxon W 943,500
Z -1,312
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,189
178
a. Grouping Variable: kelas
Postest
Test Statisticsa
Nilai
Mann-Whitney U 344,500
Wilcoxon W 872,500
Z -2,340
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,019
a. Grouping Variable: kelas
179
ANALISIS DATA RESPON SISWA
Responden
Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 5 4 4 5 4 4 4 3 4
2 5 3 4 5 4 3 4 3 4
3 4 5 4 4 5 4 3 5 2
4 3 4 3 3 4 4 2 4 3
5 2 4 3 2 4 3 2 5 3
6 3 4 3 4 4 5 3 4 3
7 3 4 4 3 3 3 3 4 4
8 3 4 2 2 4 3 1 3 3
9 4 3 2 3 3 3 3 3 4
10 5 5 5 4 4 4 4 3 4
11 5 5 4 1 5 5 3 4 5
12 4 4 5 4 2 4 3 4 4
13 3 4 4 4 4 4 1 4 3
14 4 5 1 4 4 4 4 4 4
15 4 5 3 2 4 3 4 3 3
16 3 4 4 3 3 4 3 3 3
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 4 4 4 4 3 3 3 5 3
22 4 5 4 2 4 4 3 4 4
23 4 4 4 4 3 3 2 5 1
24 4 4 4 4 3 3 4 3 3
25 4 4 4 4 2 2 2 2 2
26 4 5 4 3 2 2 3 2 3
27 5 4 4 4 4 4 1 4 3
180
28 5 4 4 4 4 5 5 5 4
29 2 4 4 4 4 3 4 3 3
30 3 2 5 2 2 4 4 3 2
31 4 5 3 4 3 4 3 4 3
32 4 4 3 3 3 4 3 4 3
Jumlah 119 128 114 107 114 113 96 116 102
Presentase 74% 80% 71% 67% 71% 71% 60% 73% 64%
Rata -rata 74,3%
181
Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains
Aspek KPS
PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3
KELOMPOK
%
KELOMPOK
%
KELOMPOK
% 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Mengamati 3 2 2 2 2 2 54% 3 3 4 3 3 3 79% 4 4 3 3 2 3 79%
Klasifikasi 4 3 3 3 3 2 75% 4 3 3 2 3 2 70% 4 3 3 3 3 3 79%
Menafsirkan 3 4 3 4 3 2 79% 3 4 4 3 3 2 79% 3 3 3 3 3 3 75%
Meramalkan 3 3 2 4 3 2 70% 3 3 3 3 3 3 75% 3 3 4 3 3 3 79%
Merencanakan
Percobaan
4 3 3 3 2 3 75% 3 4 3 3 4 3 83% 4 4 3 4 3 3 87%
Menerapkan
Konsep
2 3 3 3 3 1 62% 2 3 3 2 3 3 66% 3 3 3 3 3 2 70%
Berkomunikasi 2 3 3 4 3 3 75% 3 3 4 3 4 3 83% 4 4 4 3 3 3 87%
182
183
184
185
186
187
188
BIODATA PENULIS
Yeyen Erlina, Anak Keempat dari lima bersaudara pasangan Ruslan Caniago dan
Bakriah. Lahir di Pandeglang Banten pada tanggal 17 September 1994, bertempat
tinggal di Kp. Sindang Resmi RT/RW 03/02 Desa Purwaraja Kecamatan Menes
Kabupaten Pandeglang Banten.
Riwayat Penddikan, Jenjang yang telah ditempuh penulis adalah sebagai berikut
SDN Purwaraja 4 lulus pada 2006, Mts Mathla’ul Anwar Pusat Menes pada 2009,
SMAN 4 Pandeglang lulus pada 2012. Penuis tercatat sebagai mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Program Studi Pendidikan Fisika.