repository.bsi.ac.id...bab iii laporan produksi proses kerja produser menurut morissan, (2015:314)...
TRANSCRIPT
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
Proses Kerja Produser
Menurut Morissan, (2015:314) Produser adalah orang yang bertanggung
jawab mengubah ide/gagasan kreatif ke dalam konsep yang praktis dana dapat
dijual. Produser harus memastikan adanya dukungan keuangan bagi
terlaksananya produksi program TV serta mampu mengelola keseluruhan proses
produksi.
Sedangkan menurut Latief (2017:07) Produser adalah penanggung jawab
atas keseluruhan pelaksanaan kegiatan produksi, Melakukan koordinasi
pelaksanaan pra produksi, produksi dan pasca produksi.
kutipan diatas menjelaskan bahwa proses kerja seorang produser adalah
seseorang yang tugasnya bertanggung jawab besar dalam
memimpin,mengayomi,mengenal dengan baik karakter para kru baik dalam aspek
kreatif maupun manajemen produksi dari pra produksi hingga paska produksi.
Seorang produser juga bertanggung jawab mengurus keuangan yang harus
dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan baik dalam proses produksi, produksi
sampai paska produksi.
Penulis sebagai produser dalam drama televisi “Air Mata Arum”
bertanggung jawab terhadap seluruh produksi Dalam hal proses kerja. Penulis
akan memilih suatu konsep ide cerita yang diberikan oleh penulis naskah, untuk
membahas cerita yang kuat, pemeran yang kuat, konflik yang jelas dan pesan
yang mudah dicerna harus dibahas sebelum drama televisi diputuskan untuk di
22
23
produksi. Penulis juga harus mampu mengupayakan anggaran dana untuk
produksi, dari pra produksi, produksi hingga pascaproduksi, karena dalam
pembuatan program drama televisi tentunya harus mempunyai dana yang cukup
banyak untuk memenuhi kebutuhan pembuatan drama televisi. Penulis merancang
semua anggaran budget dan mengurus semua perizinan lokasi baik untuk lokasi
shooting maupun perizinan lainnya.
Keberhasilan dan kegagalan produksi sebuah drama televisi yang di beri
judul “ Air Mata Arum ” merupakan tanggung jawab seorang produser.
Keberhasilan itu dapat terwujud jika proses pra produksi hingga paska produksi
dikelola dengan baik oleh produser dan tak lepas juga dari kerja sama seluruh kru.
Penulis menyimpulkan, produksi film yang baik, bukan hanya diawali dengan
pembahasan berapa besar budget yang harus dikeluarkan, melainkan dengan
pembahasan seberapa kuat cerita yang dapat dijual. Penulis memilih menjadi
seorang produser karena penulis ingin belajar dari proses produksi hingga akhir,
walaupun kinerja penulis bisa dikatakan belum maksimal. Tetapi, semua ini akan
menjadi pengalaman untuk penuli
24
Pra Produksi.
Menurut Morissan (2015:309) Tahap pra produksi adalah “ semua
kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan
pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi
antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia”.
Pada proses ini, penulis yang berperan sebagai produser drama televisi
“Air Mata Arum” menentukan tim sebagai langkah pertama. Setelah tim terbentuk
penulis mencari ide cerita dan diajukan kepada dosen pembimbing untuk
memperoleh persetujuan. Saat ide cerita tersebut dikembangkan oleh penulis
naskah.
Setelah naskah terbentuk, bedah naskah perdepartemen dilakukan.
Kemudian penulis melakukan hunting lokasi dan mengajukan izin lokasi secara
prosedural dan melakukan nego harga kemudian penulis beserta tim melakukan
casting talent sesuai dengan karakter dalam cerita.
Proses pra produksi yang penulis lakukan sebagai seorang produser
sebelum memasuki tahap produksi (shooting), antara lain:
1. Rapat Kelompok
Setelah tim telah terbentuk, tim mulai melakukan rapat kelompok untuk
menentukan jobdesk sesuai dengan kemampuan masing-masing orang.
Kemudian mengumpulkan ide dari masing-masing orang dan memilih ide
yang paling menarik untuk dijadikan sebuah skenario. Setelah ide telah
25
ditentukan maka rapat kelompok mulai dilakukan untuk membicarakan
perkembangan ide dan diajukan ke dosen pembimbing.
2. Proses pembuatan Script Breakdown dan Shooting Schedule
Tahap pertama sebelum shooting adalah membuat Script breakdown, yaitu
mengurangi tiap adegan dalam skenario menjadi daftar berisi sejumlah
informasi tentang segala hal yang dibutuhkan untuk keperluan shooting.
Proses ini memungkinkan penulis untuk mengetahui rincian kebutuhan
shooting berikut biaya yang di butuhkan serta memungkinkan penulis
mengatur shooting schedule. shooting schedule penulis susun berdasarkan
pengelompokan sejumlah informasi yang diperoleh dari sript
breakdown,penulis melakukan pengelompokan seperti berikut ini:
a. Kumpulkan adegan dengan lokasi yang sama
b. Untuk lokasi yang sama, pisahkan adegan yang berlangsung diluar
ruangan (ext) dan di dalam ruangan (int), serta adegan yang
berlangsung siang hari (day) dan di malam hari (night).
c. Dahulukan mengambil adegan yang berlangsung siang hari (day) dan
diluar ruangan (ext).
d. Apabila ada adegan yang melibatkan banyak pemeran, dahulukan set
up kamera yang melibatkan banyak pemeran. Semakin sedikit jumlah
pemeran yang terlibat, maka set up tersebut sebaiknya diambil paling
akhir.
26
3. Anggaran Biaya
Setelah penulis membuat Shooting schedule, penulis dapat merincikan
beberapa biaya yang dikeluarkan atau dibutuhkan mulai dari pra produksi
sampai paska produksi berlangsung. Dalam produksi drama televisi yang
berjudul “ Air Mata Arum” kru berjumlah 7 orang. Kemudian atas
persetujuan tim, maka penulis yang berperan sebagai Produser sepakat
untuk masing-masing kru akan dipungut biaya Rp. 3.500.000,- per orang.
Budget yang terkumpul sebesar Rp. 24.500.000,- untuk lebih jelas biaya
produksi (terlampir).
4. Menyusun Tim Produksi
Dalam pembuatan produksi drama dibutuhkan kerja sama banyak orang.
Di antara sekian banyak orang terlibat, ada yang disebut tim inti. Tim ini
adalah orang-orang yang sejak awal terlibat dalam sebuah produksi
sebagai acuan rekan kerja yang lain. Dalam kelompok kecil ini, segala
diskusi dimatangkan dengan sempurna agar sebuah produksi berjalan
sesuai dengan yang direncanakan. Adapun tim produksi drama “ Air Mata
Arum” terdiri dari :
1) Nur Aisah Sebagai Produser
2) Ricky Febrianto Sebagai Sutradara
3) Vinsca Andana A Sebagai Penulis Naskah
4) Ricky Febrianto Sebagai Penata Kamera
5) Lukman Ardiansyah Sebagai Editor
27
6) Reza Pahlevi Sebagai Penata Suara
7) Mega Santika Sebagai Penata Cahaya
8) Rere Artinfia Sebagai Penata Artistik
5. Melengkapi Perizinan dan Lokasi
Perihal Perizinan, terutama lokasi shooting tidak boleh diabaikan karena
akan berakibat fatal. Jika saat produksi bergulir tidak mendapatkan izin
untuk pengambilan gambar di lokasi tentu saja waktu produksi menjadi
terhambat,penulis melakukan hunting lokasi,mempelajari atau mengakses
tentang lokasi yang bersangkutan guna mendapat informasi seperti;
transportasi yang akan digunakan, waktu untuk mencapai lokasi dan rute
jalan serta melihat kondisi medan (lokasi) yang sekiranya dapat
mempermudah dan meminimalisir kendala disaat produksi berlangsung.
20 Juni sampai 23 Juni 2018. Pada hari pertama, kedua drama
dilaksanakan disebuah rumah dengan konsep yang berlokasi di daerah
Heck kramat jati – Jakarta , lokasi ketiga dilaksanakan disebuah sekolah
dengan konsep yang berlokasi di daerah Lubang buaya SMA 113 Jakarta,
dan lokasi keempat yang digunakan berada di pemakaman umum pondok
bambu-Jakarta.
6. Casting Pemeran
Setelah naskah sudah jadi dan lokasi sudah ditentukan maka penulis dan
tim produksi yang lain mulai melakukan casting yang infromasinya
disebarkan melalui media sosial dan menghubungi beberapa teman dekat .
28
7. Membuat Surat Ikatan Kerjasama Talent (pemeran)
Setelah menentukan talent maka penulis membuat kontrak kerja dengan
peran penting agar tidak terjadi kesalah pahaman saat bekerja.
8. Persiapan Produksi
Sebelum produksi tiba, penulis dan tim sepakat untuk menginap dari
malam H-1 produksi sampai malam hari kedua produksi di lokasi
shooting. Segala kebutuhan peralatan ditentukan sesuai dengan kebutuhan
yang ada dalam naskah mulai dari kamera, lighting, audio sampai hal-hal
kecil yang dibutuhkan selama produksi. Penulis melengkapi kebutuhan
peralatan dan perlengkapan dengan menyewa.
Untuk kelengkapan artistik , penulis hanya mengarahkan dan
memffasilitasi untuk mendapatkan semua barang yang dibutuhkan. Mulai dari set
properti tim mengumpulkan barang-barang yang dibutuhkan dengan cara
meminjam dan membeli sebagian artistik kecil. Untuk kostum pemain,selain
menggunakan kostum pribadi talent penulis bekerja sama dengan sebuah
cloothing brand peminjaman kostum yang sebagian digunakan oleh pemeran
wanita.
29
Produksi
Menurut Morissan (2015;310) Tahap produksi adalah “seluruh kegiatan
pengambilan gambar (shooting) baik studio maupun diluar studio. Proses ini
disebut juga dengan taping. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan
pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka
pengambilan gambar dapat diulang kembali”.
Menurut kutipan diatas, tahap produksi adalah tahap dimana seluruh ide
yang telah direncanakan mulai divisualisasikan menjadi satu gambar. Gambar
yang sudah diambil harus diperiksa ulang agar tidak ada keselahan dan jika terjadi
kesalahan maka bisa segera mengambil ulang gambar yang sesuai.
Dalam proses ini produser mengawasi dan mengkoordinir kru dalam
produksi drama televisi “ Air Mata Arum” , bertujuan agar semua hasil rapat pada
saat praproduksi dapat terealisasikan saat produksi dan memberikan arahan
apabila kru mendapat kesulitan. Hal-hal yang dilakukan penulis saat produksi
adalah :
1. Konsumsi
Konsumsi yang diberikan tepat pada waktunya adalah hal yang tidak boleh
diabaikan, Kualitas dan kuantitas makanan tidak boleh diabaikan oleh
seorang produser. Penghematan berlebihan pada pos ini hanya akan
memperburuk mood dan menurunkan kualitas kerja tim. Makanan yang
berkualitas dengan jumlah yang cukup pada waktu yang tepat dijamin dapat
meningkatkan energi tambahan dalam produksi program drama televisi ini.
2. Transportasi
Masalah tepat waktu sangat menentukan apakah target produksi program
drama televisi bisa tercapai atau tidak. Demi menghindari keterlambatan,
30
penulis sepakat dengan kru untuk menginap di lokasi shooting hingga produksi
drama televisi selesai.
3. Akomodasi
Biaya akomodasi dalam produksi ini, penulis memakai mobil pribadi untuk
mengangkut alat shooting seperti camera, lighthing, c-stand dan properti yang
dipakai. Perjalanan untuk pindah lokasi produksi juga memerlukan biaya
akomodasi.
4. Memeriksa Produksi
Pada saat produksi berjalan, tugas penulis sebagai produser juga harus
memeriksa jadwal yang sudah dibuat dalam lembar shooting schedule,
Penulis melihat apakah jadwal tersebut sudah berjalan tepat atau keluar dari
jadwal yang sudah ada.
5. Briefing Produksi dan Evaluasi Kerja Produksi
Briefing produksi juga merupakan tahap yang penting agar produksi
terlaksana sesuai dengan mekanisme dan produser kerja yang diinginkan,
Setelah usai shooting penulis mengajak semua kru dan talent yang terlihat
untuk evaluasi dan membenahi apa saja kekurangan yang dipersiapkan pada
saat tahap paska produksi nanti.
31
Pasca Produksi
Menurut Morrisan (2015;310) Tahap pasca produksi adalah “semua
kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan
siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam paska
produksi antara lain penyuntingan (editing) , memberikan ilustrasi, musik, efek,
dan lain-lain”.
Menurut kutipan diatas, tahap paska produksi merupakan tahap akhir atau
tahap penyelesaian dimana hasil gambar yang sudah dihasilkan selama tahap
produksi mulai masuk ke tahap penyunting (editing) , memberi ilustrasi musik,
audio mixing, efek dan membuat hasil karya dalam bentuk kaset DVD.
Pada tahap ini, penulis sebagai produser drama televisi “Air Mat Arum”
mengawasi editor yang didampingi oleh sutradara . Hal itu dilakukan untuk
memantau dan memeriksa hasil editing agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, selain itu juga penulis memiliki kewajiban untuk menyelesaikan
laporan-laporan pada saat produksi dan menggabungkannya dalam satu laporan
produksi tiap departemen.
32
Peran dan Tanggung Jawab Produser
Penulis memiliki tanggung jawab dengan adanya produksi drama televisi,
penulis harus memahami prosesnya pra produksi hingga pasca produksi mulai
dengan mendapatkan ide cerita, mendapatkan pemain, menyiapkan anggaran
produksi, membuat jadwal, mengawasi pelaksanaan produksi hingga selesai.
Timbulnya suatu ide yang dikembangkan akan menciptakan sebuah cerita,
kemudian dari cerita tersebut akan menjadi pertimbangan untuk menentukan tim
produksi, kemudian menentukan para tokoh yang akan memainkan peran dalam
cerita dilanjutkan dengan reading pemain, mengumpulkan biaya produksi, hunting
lokasi, mengajukan perizinan lokasi, menyewa alat-alat syuting, meneydiakan
konsumsi dan perlengkapan artistik.
Tanggung jawab penulis dalam produksi drama televisi “ Air Mata Arum ”
Antara lain : Membantu mencari ide cerita untuk produksi, menyusun rancangan
produksi, membantu mencari pemeran dan memberikan masukan pada saat
casting berlangsung, mencari lokasi dan mengurus perizinan, menyediakan
prasarana penunjang shooting, mengumpulkan dana biaya dari setiap tim untuk
biaya produksi, membuat jadwal shooting dan mengawasi pelaksanaan produksi
melalui laporan yang diterima dari semua departemen.
33
Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Produser tentunya harus memiliki ide atau gagasan – gagasan yang dapat
menambah nilai lebih dari karya yang akan dibuat . pada drama televisi “Air Mata
Arum” produser bersamaan dengan penulis naskah dan sutradara mendiskusikan
cerita yang akan diangkat. Penulis pun memutuskan mengangkat drama keluarga.
Dimana penulis berpendapat bahwa drama tersebut lebih dapat diterima oleh
khalayak luas karena drama keluarga memiliki daya tarik cerita yang menarik.
Program Drama televisi “Air Mata Arum” menceritakan tentang seorang
anak perempuan yang bernama Arum Setyaningsih (16), yang duduk di bangku
SMA kelas 1, anak ke dua dari Fatimah (42) dan Alm. Hanuji Setyadi (50), Arum
memiliki seorang kakak yang bernama Ranti Setya Putri (22) yang bekerja di
salah satu swalayan. Arum sangat dekat sekali dengan Fatimah karena Arum anak
yang paling kecil. Arum yang mengidap penyakit depresi setelah sepeninggal
sang ibu yang bernama Fatimah untuk selamanya. Kejadian meninggalnya
Fatimah terjadi saat mengantarkan Arum kesekolah, beberapa hari setelah
kejadian tersebut Arum jadi bersikap aneh dan merasa bahwa Fatimah masih
berada di sekitarnya. Pada saat yang bersamaan Ranti mempunyai seorang
kekasih yang bernama Evan (23) yang meminta Ranti untuk menjual rumah demi
memenuhi kebutuhan pribadi Evan. Ranti sebagai kakak dari Arum sering
mengingatkan dan memberi pengertian kepada Arum bahwa Fatimah telah
meninggal dunia, Arum pun menepis semua pernyataan Ranti. Sampai suatu
34
ketika mereka bertengkar hebat dan pada akhirnya Arum di paksa oleh Ranti
untuk ikut dengan Ranti ke makam Fatimah. Sesampai nya Arum dan Ranti di
makam. Ranti memberi pernyataan kepada Arum bahwa Fatimah telah meninggal
didepan makam Fatimah, agar Arum percaya dan menyadari hal tersebut.
Akhirnya Arum menyadari dan mulai mengingat tentang apa yang telah terjadi
menimpa Arum dan Fatimah. Arum mulai menerima kepergian Fatimah dengan
lapang dada. Konsep kreatif disini penulis ingin membuat emosi penonton naik
turun dengan cara mendramatisir adegan, dimana adegan yang dikira sudah
mencapai klimaks ternyata belum mencapai klimaksnya.
b. Konsep Produksi
Pada proses ini penulis menyiapkan segala hal yang menjadi kebutuha tiap
departeSmen untuk mewujudkan hasil karya yang maksimal. Penulis menyusun
jadwal kerja untuk para kru secara detail, sehingga kru bisa mengikuti jadwal
kerja dan jadwal produksi yang telah disusun. Pada saat produksi pun produser
merangkap sebagai pencatat adegan karena terbatasnya kru. Sebagai produser,
penulis menyadari dalam sebuah produksi drama membutuhkan banyak orang.
Oleh karena itu, Penulis memutuskan untuk menambah kru untuk membantu,
terutama pada bagian artistik karena di produksi drama ini sangat memerlukan
banyak properti. Penulis bertindak sebagai akomodir dan pengawas berjalannya
proses produksi. Selaim itu penulis harus mempunyai strategi jika dalam proses
produksi terjadi masalah.
35
c. Konsep Teknis
Pada Proses ini menyiapkan segala hal yang menjadi kebutuhan
tiap departemen untuk mewujudkan hasil karya yang maksimal. Penulis
menyusun jadwal kerja untuk para kru secara detail, sehingga kru bisa mengikuti
jadwal kerja dan jadwal produksi yang telah disusun. Pada saat produksi pun
produser merangkap sebagai pencatat adegan karena terbatasnya kru. Sebagai
produser, penulis menyadari dalam sebuah produksi drama membutuhkan banyak
orang. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk menambah kru untuk
membantu terutama pada bagian artistik karena di produksi drama ini sangat
memerlukan banyak properti. Penulis bertindak sebagai akomodir dan pengawas
berjalannya proses produksi. Selain itu penulis harus mempunyai strategi jika
dalam proses produksi terjadi masalah.
36
Kendala Produksi dan Solusinya
Dalam Pembuatan Drama tentunya akan ada banyak hal kendala,mulai
dari Praproduksi, Produksi hingga Pascaproduksi. Kendala tersebut diantara lain
adalah :
1. Kendala : Pada hari pertama syuting mengalami penguluran waktu
dari jadwal yang sudah di tentukan ,dikarenakan para kru tidak bergegas untuk
memulai set lokasi dan alat para pemain sedikit terlambat datang ke lokasi .
Solusi : Penulis sebagai produser menekankan sutradara agar para kru
bergegas untuk setting lokasi dan alat ,penulis sebagai produser terus
menghubungi talent .
2. Kendala : Pada hari ketiga produksi untuk lokasi Sekolah dan
pemakaman terjadi miss komunikasi dengan penjaga sekolah dan pemakan, dan
pada proses editing ada beberapa stok shoot atau gambar yang kurang.
Solusi : Produser dan penulis bekerja sama mencari lokasi sekolah dan
pemakaman baru , dan beberpa crew saling bekerjasama untuk mengambil
gambar yang masih kurang.
37
Lembar Kerja Produser
1. Konsep Program
2. Working Schedule
3. Breakdown Budgeting
4. Shooting Schedule
5. Call Sheet
6. Daily Production Report
7. Equipment List ( Cek List Harian)
8. Surat Izin Lokasi dan Foto Lokasi
38
KONSEP PROGRAM
Dalam pembuatan sebuah film ataupun drama televisi, produser berhak
sepenuhnya melibatkan diri dalam proses pra produksi, produksi , hingga paska
produksi. Seorang produser berhak sepenuhnya dalam pemunculan ide kreatif
cerita dan mempersiapkan segala sesuatu selama shooting. Produser bersama
dengan sutradara dan penulis naskah adalah satu lingkup sistem yang dinamakan
triangle system. Tiga kepala kreatif tentunya harus pandai menemukan ide cerita,
mengembangkan dan mematangkannya ide tersebut agar tercipta sebuah karya
yang baik.
Produser tentunya memiliki peran dalam menentukan cerita apa yang akan
dipilih dan dikembangkan. Pada pembuatan drama televisi “ Air Mata Arum” ini.
Dimana menceritakan tentang seorang anak perempuan yang bernama, Arum
Setyaningsih (16), yang duduk di bangku SMA kelas 1, anak ke dua dari Fatimah
(42) dan Alm. Hanuji Setyadi (50), Arum memiliki seorang kakak yang bernama
Ranti Setya Putri (22) yang bekerja di salah satu swalayan. Arum sangat dekat
sekali dengan Fatimah karena Arum anak yang paling kecil. Arum yang mengidap
penyakit depresi setelah sepeninggal sang ibu yang bernama Fatimah untuk
selamanya. Kejadian meninggalnya Fatimah terjadi saat mengantarkan Arum
kesekolah, beberapa hari setelah kejadian tersebut Arum jadi bersikap aneh dan
merasa bahwa Fatimah masih berada di sekitarnya. Pada saat yang bersamaan
Ranti mempunyai seorang kekasih yang bernama Evan (23) yang meminta Ranti
untuk menjual rumah demi memenuhi kebutuhan pribadi Evan. Ranti sebagai
kakak dari Arum sering mengingatkan dan memberi pengertian kepada Arum
39
bahwa Fatimah telah meninggal dunia, Arum pun menepis semua pernyataan
Ranti. Sampai suatu ketika mereka bertengkar hebat dan pada akhirnya Arum di
paksa oleh Ranti untuk ikut dengan Ranti ke makam Fatimah. Sesampai nya
Arum dan Ranti di makam. Ranti memberi pernyataan kepada Arum bahwa
Fatimah telah meninggal didepan makam Fatimah, agar Arum percaya dan
menyadari hal tersebut. Akhirnya Arum menyadari dan mulai mengingat tentang
apa yang telah terjadi menimpa Arum dan Fatimah. Arum mulai menerima
kepergian Fatimah dengan lapang dada.
Produser tentunya juga harus memikirkan masalah lokasi dan talent yang
dilibatkan, serta alat-alat yang akan digunakan dalam pembuatan drama televisi
ini. Produser memutuskan untuk memilih talent yang memang sudah terbiasa
dengan seni peran terutama untuk main talent . Hal ini agar mempermudah kru
dalam proses produksi dan pesan yang disampaikan dari cerita “ Air Mata Arum”
ini akan sampai sesuai dengan yang diharapkan. Dan tentunya produser juga
memutuskan memilih kamera cinema agar mendapatkan hasil yang maksimal
dalam drama televisi ini. Produser tentunya banyak berdiskusi dengan kru lainnya,
sehingga dapat memberikan keputusan.
40
Working Schedule
Producktion company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrinto
Durasi : 20 Menit
Table III.1
No.
Tahap
Aktifitas
Target perminggu
April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
PRA
PRODUKSI
Merekrut Tim
2. Pembagian Jobdesk
3. Penemuan Ide
4. Pengembangan Gagasan
5. Membuat Breakdown Budget
6. Pengumpulan Dana Produksi
7. Equipment List
8. Hunting Lokasi
41
10. Membuat Master Breakdown
11. Merencanakan Wadrobe dan Makeup
12. Membuat Director Treatment
13. Membuat Shoot List
14. Mengurus Perizinan
15. Membuat Schedule
16. Reading Talent
17. Memeriksa Ulang Kesiapan Tim Produksi
18 Melengkapi Properti
1.
PRODUKSI
Menyiapkan Akomodasi
2. Menyiapkan Logistik
3. Shooting
4. Daily Production Report
5. Evaluasi Produksi
s1.
PASKA
PRODUKSI
Editing
2. Ilustrasi Musik
3. Pengerjaan Laporan Produksi
4 Final Edit
5. Preview Film
43
BREAKDOWN BUDGETING
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara: Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Tabel III.2
No Item Uni
t
Rate Amount Note
Pra Produksi
1. Print + Fotoopy Rp.30.000
2. Casting Talent Rp.150.000
3. Hunting Lokasi Rp.150.000
4. Reading Talent Rp.150.000
5. Perizinan Lokasi Rp.50.000
6. Recce Adegan Rp.150.000
TOTAL Pra Produksi Rp.680.000
Produksi ( Teknis )
7. Canon EOS C200 EF
Cinema Camera (
Body Only)
1 Rp.1.200.000 Rp.4.800.000 4 Day
8. Lensa Canon 16-
35mm F2.8L II USM
1 Rp.150.000 Rp.600.000 4 Day
9. Lensa 35mm 1 Rp.150.000 Rp.600.000 4 Day
10. Slider 1 Rp.150.000 Rp.600.000 4 Day
11. ARRI HMI 1,2 1 Rp.325.000 Rp.1.300.000 4 Day
12. ARRI HMI 575 1 Rp.225.000 Rp.900.000 4 Day
13. Kinoflo 4 bank 2 Rp.150.000 Rp.1.200.000 4 Day
43
15. Recorder Tascam HD-P2 1 Rp.150.000 Rp.600.000 4 Day
16. Boom Mic Set
Sennheiser MKH-416
1 Rp.150.000 Rp.600.000 4 Day
17. Wireless Clip On
Sennheiser
3 Rp.100.000 Rp.1.200.000 4 Day
18. C-stand 4 Rp.20.000 Rp.320.000 4 Day
19. Aligator Clamp 4 Rp.10.000 Rp.160.000 4 Day
20. Sanbag 6 Free free 4 Day
21. Tripod Manfrotto 2 Rp.50.000 Rp.400.000 4 Day
22. Stryfoam 1 Rp.55.000 Rp.110.000 4 Day
23. Monitor Aputure
1+Kabel HDMI Pendek
1 Rp.150.000 Rp.600.000 4 Day
24. Head Phone 1 Rp.15.000 Rp.60.000 4 Day
25. Filter CTO 120x120cm 1 Rp.50.000 Rp.200.000 4 Day
26. Filter CTB 120x120cm 1 Rp.50.000 Rp.200.000 4 Day
27. Filter Diffuse 120x120m 1 Rp.50.000 Rp.200.000 4 Day
28. Pengawal Alat 1 Rp.250.000 Rp.1.000.000
TOTAL Produksi Teknis Rp.16.050.000
Dengan Diskon 50% dari pihak rental untuk kegiatan
Tugas Akhir
=Rp.16.050.000 - 50% (Discount TA) = Rp.8.025.000
Rp.11.025.000
TOTAL Anggaran Keseluruhan Produksi Rp.8.025.000
44
Penambahan Alat Produksi di luar disccount 50%
1. Tilta Universal Rig
(set)
1 Rp.350.000 Rp.1.400.000 4 Day
2. Tripod Miller 100mm 1 Rp.150.000 Rp.600.000 4 Day
3. Drone + Pilot 1 Rp.800.000 Rp.800.000 1 Day
4. Pergantian Bohlam
Kino
1 Rp.500.000 Rp.500.000 1 Day
Total Penambahan Alat Produksi Rp.3.300.000
Produksi ( Artistik )
1. Gunting 1 Rp. 20.000
2. Lakban Hitam 1 Rp. 15.000
3. Double Tip 1 Rp. 15.000
4. Paku gxp 14 Rp. 7.500
5. Kawat 1 Gulung Rp. 4.000
6. Cutter 2 Rp. 40.000
7. Keni 4 Buah Rp. 12.000
8. Kasa nyamuk 1 Rp. 8.000
9. Paralon Rp. 20.000
10. Hook hy 1 Rp. 27.000
11. Safety pin Rp. 7.500
12. Map pin Rp. 9.000
13. Jam weker 1 Rp. 86.000
14. Bohlam 2000 w 1 Rp. 16.000
15. Bohlam 1000 w 1 Rp.10.000
45
16. Streples tembak 1 Rp. 90.000
17. Isi streples tembak 1 Rp. 17.000
18. Vitrace 5 Rp. 170.000
19. Katun voll Rp. 30.000
20. Tempelan kertas 3 Rp. 10.000
21. Taplak meja 1 Rp. 50.000
22. Walpaper paris 1 Rp. 25.000
23. Fotocopy 5
rangkap
Rp. 15.000
24. Prin biasa 2 Rp. 10.000
25. Lakban kertas 1 Rp. 20.000
26. Steroform 6 Rp. 7.000
27. Lampu kuning 3R Rp. 60.000
28. Cetak foto 12R Rp. 30.000
29. Cetak foto 1 Rp. 15.000
30. Sabun cuci piring 1 pc Rp. 10.000
31. Kapur barus 1 Rp. 18.000
32. Spon sabun 1x Rp. 5.000
33. Bordir baju 1x Rp. 15.000
34. Jait beth 1 Rp. 15.000
35. Tempat sampah 1 Rp. 15.000
36. Gas 1 Rp. 30.000
37. Bet sablon 2 Rp. 6.000
38. Dasi abu abu 1 Rp.10.000
46
60. Makanan mateng
property
5 macam Rp. 30.000
61. Gula pasir 1 kg Rp. 12.000
62. Teh celup 1 Rp. 8.500
63. Sayuran property
dapur
Banyak Rp. 20.000
64. Trashbeck 1 pc Rp. 30.000
65. Lakban hitam 1 Rp. 15.000
66. Makanan mateng
property
4 Rp. 40.000
67. Sayuran Banyak Rp. 30.000
68. Makanan mateng
property
Rp. 40.500
69. Lakban kertas 2 Rp. 30.000
70. Galon aqua 1 Rp. 15.000
71. Tissue 1 Rp. 29.500
72. Londry bajub talent Rp. 35.000
73. Bedak marks 1 Rp. 20.000
74. Etude alis 1 Rp. 35.000
75. Spon 1 pc Rp. 25.000
76. Mascara 1 Rp. 27.000
77. Kapas 1 Rp. 10.000
78. Tisue basah 2 Rp. 25.000
79. Beauti labo 1 Rp. 41.000
80. Pembersih muka 1 Rp. 28.500
81. Parkir Rp. 10.000
82. Trasportasi Rp. 20.000
83. Bensin Rp. 15.000
47
60. Makanan mateng
property
5 macam Rp. 30.000
61. Gula pasir 1 kg Rp. 12.000
62. Teh celup 1 Rp. 8.500
63. Sayuran property
dapur
Banyak Rp. 20.000
64. Trashbeck 1 pc Rp. 30.000
65. Lakban hitam 1 Rp. 15.000
66. Makanan mateng
property
4 Rp. 40.000
67. Sayuran Banyak Rp. 30.000
68. Makanan mateng
property
Rp. 40.500
69. Lakban kertas 2 Rp. 30.000
70. Galon aqua 1 Rp. 15.000
71. Tissue 1 Rp. 29.500
72. Londry bajub talent Rp. 35.000
73. Bedak marks 1 Rp. 20.000
74. Etude alis 1 Rp. 35.000
75. Spon 1 pc Rp. 25.000
76. Mascara 1 Rp. 27.000
77. Kapas 1 Rp. 10.000
78. Tisue basah 2 Rp. 25.000
79. Beauti labo 1 Rp. 41.000
80. Pembersih muka 1 Rp. 28.500
81. Parkir Rp. 10.000
82. Trasportasi Rp. 20.000
83. Bensin Rp. 15.000
48
86. Nasi Warteg 2 Rp. 25.000
TOTAL Produksi Artistik
Pemasukan Rp. 2.000.000
Pengenluaran Rp. 2.000.000
Sisa Uang Rp. 0,-
Rp.2.000.000-,
Produksi ( Unit )
87. Konsumsi Crew 18 Orang Rp.10.000 x
2
Rp.20.000 Day 1
18 Orang Rp.10.000 x
2
Rp.20.000 Day 2
18 Orang Rp.10.000 x
2
Rp.20.000 Day 3
18 Orang Rp.10.000 x
2
Rp.20.000 Day 4
88. Aqua Dus Rp.20.000 x
2
Rp.60.000 4 Day
89. Konsumsi Talent 3 Orang Rp.15.000x3 Rp.45.000 Day 1
3 Orang Rp.15.000x3 Rp.45.000 Day 2
3 Orang Rp.15.000x3 Rp.45.000 Day 3
3 Orang Rp.15.000x2 Rp.30.000 Day 4
90. Aqua Dus Rp.41.000x2 Rp.82.000 4 Day
91. P3K 1 Set Rp.50.000 Rp.50.000
92. Lokasi Rumah Rp.300.000 Rp.900.000 3 Day
93. Listrik Rumah Rp.100.000 Rp.300.000 3 Day
94. Lokasi Jalanan Rp.50.000 Rp.50.000 1 Day
95. Lokasi Kuburan Rp.100.000 Rp.100.000 1 Day
49
96. Bensin Mobil Rp.50.000 Rp.200.000 4 Day
97. Bensin Motor Rp.15.000 Rp.60.000 4 Day
98. Talent Bu Lily Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 3 Day
99. Talent Yuris Rp.1.500.000 Rp.1.500.000 4 Day
100. Talent Fannya Rp.1.200.000 Rp.1.200.000 4 Day
101. Talent Agung Rp.150.000 Rp..150.000 1 Day
102. Talent Fauzi Rp.100.000 Rp.100.000 1 Day
TOTAL Produksi Unit Rp.6.237.000,-
Pasca Produksi
1. Cetak Poster 90x60 dan
60x40
Rp.200.000 Rp.200.000
2. DVD+ Cover Rp.60.000 Rp.60.000
3. Tinta printer,Kertas 2
Rim,Softcover,Hardcover
2 Rangkap
Rp.1.500.000 Rp.1.500.000
TOTAL Pasca Produksi Rp.1.760.000
Total Anggaran
1. Pra Produksi Rp.680.000
2. Produksi :
Teknis Rp.8.050.000
Penambahan Alat Teknis Rp.3.300.000
Artistik Rp.2.000.000
Unit ( kru ) Rp.6.237.000
3. Pasca Produksi Rp.1.760.000
50
TOTAL Keseluruhan Anggaran Rp.22.027.000
NB : Biaya Iuran Anggota 7 Orang X Rp. 3.500.000 = Rp. 24.500.000
Total Keseluruhan = Rp. 24.500.000 – Rp. 22.027.000 = Rp. 2.473.000
51
SHOOTING SCHEDULE
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara: Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Tabel III.3
No. Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1. Rabu,20 Juni 2018 05:00 – 06:00 Crew dan telent call
06:30 – 07:00 Sarapan
07:00 – 07:30 Setting Alat
07:30 – 08:00 Prepare Talent
08:00 – 12:00 Pengambilan Gambar
12:00 -13:00 Break makan siang &
sholat
13:00 – 18:00 Pengambilan Gambar
18:00 – 19:00 Break amakan malam &
sholat
19:00 -23:00 Pengambilan Gambar
23:00 Estimasi wrap,crew &
talent pulang
2. Kamis.21 Juni 2018 05:00 – 06:00 Crew dan telent call
06:30 – 07:00 Sarapan
07:00 – 07:30 Setting Alat
07:30 – 08:00 Prepare Talent
08:00 – 12:00 Pengambilan Gambar
52
Kamis.21 Juni 2018 05:00 – 06:00 Crew dan telent call
06:30 – 07:00 Sarapan
07:00 – 07:30 Setting Alat
07:30 – 08:00 Prepare Talent
08:00 – 12:00 Pengambilan Gambar
12:00 -13:00 Break makan siang & sholat
13:00 – 18:00 Pengambilan Gambar
18:00 – 19:00 Break amakan malam & sholat
19:00 -23:00 Pengambilan Gambar
23:00 Estimasi wrap,crew &
talent pulang
Jum’at,22 Juni 2018 05:00 – 06:00 Crew dan telent call
06:30 – 07:00 Sarapan
07:00 – 07:30 Setting Alat
07:30 – 08:00 Prepare Talent
08:00 – 12:00 Pengambilan Gambar
12:00 -13:00 Break makan siang & sholat
13:00 – 18:00 Pengambilan Gambar
18:00 – 19:00 Break amakan malam & sholat
19:00 -23:00 Pengambilan Gambar
23:00 Estimasi wrap,crew & talent pulang
Sabtu,23 Juni 2018 11:00 – 12:00 Call crew & Call Talent
12:00 -12:30 Makan Siang
12:30 – 13:00 Prepare Alat
13:00 – 14:00 Prepare Talent
14:00 – 14:30 Perjalanan ke kuburan
14:30 – 17:30 Pengambilan Gambar
53
17:30 – 18:00 Estimasi wrap,crew &
talent pulang
54
CALL SHEET
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara: Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Tabel III.4
No. Nama Jabatan/Peran No.Hp
1. Nur Aisah Produser 08969265xxx
2. Ricky Febrianto Sutradara Dan
Penata Gambar
08577366xxx
3. Vinsca Andana A Penulis Naskah 08992115xxx
4. Lukman Ardiansyah Editor 08976589xxx
5. Reza Pahlevi Penata Suara 089645389xxx
6. Mega Santika Penata Cahaya 083875510xxx
7. Rere Artinfia Penata Artistik 0895345011xxx
8. Ibu Lily Talent 081510671xxx
9. Yurisa Talent 082219111xxx
10. Fannya Talent 081378901xxx
11. Agung Talent 089625515xxx
12. Fauzi Talent 089675745xxx
55
DAILY PRODUCTION REPORT
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara: Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Day 1
Tabel III.5
Keterangan
Terjadwal
Terlaksana
Crew Call 06:00 10:00
Make Up Call 08:00 09:00
Makan Pagi 07:00 07:00
Makan Siang 12:00 12:00
Makan Malam 18:00 18:00
Porsi Catering
Dipesan/
Dibeli
Realisasi
Makan Pagi Dibeli 21 Orang
Makan Siang Dibeli 21 Orang
Makan Malam Dibeli 21 Orang
Tabel III.6
Peran Pemeran Usia Kostum On
Set
Inap/
Pulang
Fatimah Ibu Lily Tua Santai 08:00 Pulang
Arum Yurisa Muda Casual,Seragam sekolah 08:00 Pulang
Ranti Fannya Muda Casual,Seragam Kerja 08:00 Pulang
56
DAILY PRODUCTION REPORT
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara: Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Day 2
Tabel III.7
Keterangan
Terjadwal
Terlaksana
Crew Call 06:00 10:00
Make Up Call 08:00 09:00
Makan Pagi 07:00 07:00
Makan Siang 12:00 12:00
Makan Malam 18:00 18:00
Porsi Catering
Dipesan/
Dibeli
Realisasi
Makan Pagi Dibeli 23 Orang
Makan Siang Dibeli 23 Orang
Makan Malam Dibeli 23 Orang
Tabel III.8
Peran Pemeran Usia Kostum On
Set
Inap/
Pulang
Fatimah Ibu Lily Tua Santai 08:00 Pulang
Arum Yurisa Muda Casual,Seragam sekolah 08:00 Pulang
Ranti Fannya Muda Casual,Seragam Kerja 08:00 Pulang
57
DAILY PRODUCTION REPORT
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara: Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Day 3
Tabel III.9
Keterangan
Terjadwal
Terlaksana
Crew Call 06:00 10:00
Make Up Call 08:00 09:00
Makan Pagi 07:00 07:00
Makan Siang 12:00 12:00
Makan Malam 18:00 18:00
Porsi Catering
Dipesan/
Dibeli
Realisasi
Makan Pagi Dibeli 21 Orang
Makan Siang Dibeli 21 Orang
Makan Malam Dibeli 21 Orang
Tabel III.10
Peran Pemeran Usia Kostum On
Set
Inap/
Pulang
Fatimah Ibu Lily Tua Santai 08:00 Pulang
Arum Yurisa Muda Casual,Seragam sekolah 08:00 Pulang
Ranti Fannya Muda Casual,Seragam Kerja 08:00 Pulang
58
DAILY PRODUCTION REPORT
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara: Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Day 4
Tabel III.11
Keterangan
Terjadwal
Terlaksana
Crew Call 06:00 10:00
Make Up Call 08:00 09:00
Makan Pagi 07:00 07:00
Makan Siang 12:00 12:00
Makan Malam 18:00 18:00
Porsi Catering
Dipesan/
Dibeli
Realisasi
Makan Pagi Dibeli 21 Orang
Makan Siang Dibeli 21 Orang
Makan Malam Dibeli 21 Orang
Tabel III.12
Peran Pemeran Usia Kostum On
Set
Inap/
Pulang
Fatimah Ibu Lily Tua Santai 08:00 Pulang
Arum Yurisa Muda Casual,Seragam sekolah 08:00 Pulang
Ranti Fannya Muda Casual,Seragam Kerja 08:00 Pulang
59
EQUIPMENT LIST
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara: Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Day 1
Tabel III.13
No.
Nama
Seri
Jumlah
Keterangan
1. Kamera Kamera Canon
C200 body set
1 Sewa
2. Lensa 16-35mm Canon 1 Sewa
3. Lensa 35mm Canon 1 Sewa
4. Slider Kanova 1 Sewa
5. Lighting ARRI HMI 1,2 Sewa
6. Lighting ARRI HMI 575 Sewa
7. Kinofflo 4 bank 2 Sewa
8. Mixer Audio
Shure FP42
1 Sewa
9. Recorder
Tascam
HD-P2 1 Sewa
10. Boom Mic Set Sennheiser
MKH-416
1 Sewa
11. Wireless Clip
On Sennheiser
6 Sewa
60
12. C-stand 3 Sewa
13. Tripod
Manfrotto
1 Sewa
14. Aligator Clamp 2s Sewa
15. Sanbag 12 Sewa
16. Styrofoam 1 Beli
17. Filter CTO 1 Sewa
18. Filter CTB 1 Sewa
19. Monitor aputure
1
1 Sewa
20. Kabel HDMI
pendek
1 Sewa
21. Filter Difuse 1 Sewa
22. Reflektor 1 Beli
23. Kabel SDI
61
EQUIPMENT LIST
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara: Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Day 2
Tabel III.14
No.
Nama
Seri
Jumlah
Keterangan
1. Kamera Kamera Canon
C200 body set
1 Sewa
2. Lensa 16-35mm Canon 1 Sewa
3. Lensa 35mm Canon 1 Sewa
4. Slider Kanova 1 Sewa
5. Lighting ARRI HMI 1,2 Sewa
6. Lighting ARRI HMI 575 Sewa
7. Kinofflo 4 bank 2 Sewa
8. Mixer Audio
Shure FP42
1 Sewa
9. Recorder
Tascam
HD-P2 1 Sewa
10. Boom Mic Set Sennheiser
MKH-416
1 Sewa
11. Wireless Clip
On Sennheiser
6 Sewa
62
12. C-stand 3 Sewa
13. Tripod
Manfrotto
1 Sewa
14. Aligator Clamp 2s Sewa
15. Sanbag 12 Sewa
16. Styrofoam 1 Beli
17. Filter CTO 1 Sewa
18. Filter CTB 1 Sewa
19. Monitor aputure
1
1 Sewa
20. Kabel HDMI
pendek
1 Sewa
21. Filter Difuse 1 Sewa
22. Reflektor 1 Beli
23. Kabel SDI
63
EQUIPMENT LIST
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Sutradara: Ricky Febrianto Judul
Durasi
: Air Mata Arum
: 20 Menit
Day 3
Tabel III.15
No.
Nama
Seri
Jumlah
Keterangan
1. Kamera Kamera Canon
C200 body set
1 Sewa
2. Lensa 16-35mm Canon 1 Sewa
3. Lensa 35mm Canon 1 Sewa
4. Slider Kanova 1 Sewa
5. Boom Mic Set Sennheiser
MKH-416
1 Sewa
6. Wireless Clip
On Sennheiser
3 Sewa
7. Tripod
Manfrotto
1 Sewa
8. StryFoam 1 Free
64
EQUIPMENT LIST
Production : AM4 Motion Produser: Nur Aisah
Sutradara: Ricky Febrianto Judul
Durasi
: Air Mata Arum
: 20 Menit
Day 4
Tabel III.16
No.
Nama
Seri
Jumlah
Keterangan
1. Kamera Kamera Canon
C200 body set
1 Sewa
2. Lensa 16-35mm Canon 1 Sewa
3. Lensa 35mm Canon 1 Sewa
4. Slider 1 Sewa
5. Boom Mic Set Sennheiser
MKH-416
1 Sewa
6. Wireless Clip
On Sennheiser
3 Sewa
7. Tripod
Manfrotto
1 Sewa
8. Recorder
Tascam
HD-P2 1 Sewa
9. Boom Mic Set Sennheiser
MKH-416
1 Sewa
10. Mixer Audio
Shure FP42
MKH-416
1 Sewa
65
Proses Kerja Sutradara
Menurut Naratama (2013:12) Sutradara telivisi adalah seseorang yang
mempunyai profesi untuk bertanggung jawab terhadap kreativitas dan
kualitas gambar yang tampak dilayar dimana didalamnya ia bertugas
mengontrol teknik sinematik,mempelajari dan meliputi jalannya acara dan
memimpin kerabat kerjaberbagai bidang televisi seperti penata kamera,
penata lampu, penata audio, dan lain-lain, hingga menjadi tontonan yang
berbobot dan dapat dinikmati.
Dan adanya menurut Irwanto Dkk (2014-183-184) seorang sutradara
yang bertanggung jawab penuh atas aspek kreatif, baik yang bersifat
penafsiran maupun teknik pada pembuatan sebuah film. Dengan perkataan
lain, Director adalah individual responsible for putting a work on film and
sometimes for vision and finalrealizion of entrie motion picture.
Kutipan di atas menjelasakan bahwa sutradara adalah seseorang yang
bertanggung jawab atas semua hal yang ada didalam gambar. Bisa di
ibaratkan sutradara seperti pelukis atau seniman tari yang memberi warna
dalam setiap cerita serta gerak dalam adegan dari setiap gambar. Karena
sebagai sutradara harus memiliki kepekaan dalam setiap gambar yang di
buat agar terlihat lebih bernyawa serta mempunyai rasa.
Maka penulis dalam produksi drama televisi “air mata arum” berperan
sebagai sutradara, merupakan seorang pemimpin maupun pengarah
jalannya produksi. Kreatifitas dalam produksi sangat lah penting untuk
dimiliki oleh penulis. Walaupun pengalaman serta ilmu yang dimiliki
penulis masih sedikit tetapi penulis berusaha menyajikan sebuah karya
yang menarik. Penulis berusaha bertanggung jawab atas jabatannya, tidak
sekedar memproduksi drama televisi tapi membuat karya yang jauh lebih
berkelas agar dapat dinikmati oleh penonton atau khalayak.
66
Pra Produksi
Proses pra produksi menurut Naratama yaitu, Sutradara wajib hadir pada
setiap diskusi kreatif acara, pembuata rundown,analisa naskah, dan penentuan
pemain (casting). Sutradara akan melakukan diskusi dengan technical director
(TD) untuk membicarakan kendala teknik yang akan di temui (2013:12)
Dalam proses pra produksi drama televisi “Air Mata Arum” yang akan di
lakukan sutradara yaitu mendiskusikan kepada semua departemen (penata gambar,
penata artistik, penata suara,editor dan produser). Kemudian merumuskan konsep
penyutradaraan untuk drama televisi tersebut.
Pada proses pra produksi dalam drama televisi yang berjudul “Air Mata
Arum” seorang sutradara harusn mempersiapkan triangle system. Sistem ini
menggunakan mekanisme tiga posisi utama yang menjadi penentu dalam
pembentukan konsepdrama televisi ini. Ketiga posisi itu adala Produser, Sutradara
dan penulis naskah. Pada awalnya, keputusan pemilihan cerita dilakukan oleh tim
secara keseluruhan, hal ii bertujuan untuk membuat seluruh anggota bisa memilih
cerita “Air Mata Arum” yang pada akhirnya di setujui.
Kelanjutannya, Sutradara dan penulis beserta produser, memcoba membahas
persoalan kreatif dalam drama televisi ini nantinya.bersama penulis
naskah,beberapa kali berdiskusi untuk menghasilkan cerita yang paling benar-
benar diinginkan.ketika posisi ini adalah sebuah bentuk kerja sama yang paling
ideal dalam proses produksi ini dan nantinya barulah setiap lainnya di persilahkan
untuk terlibat secara penuh dalam pembuatan drama televisi ini. Sutradara harus
67
Sutradara harus banyak berdiskusi tentang faktor teknis dalam
merealisasikan konsep kreatif yang sudah dibahas. Sutradara juga berdiskusi
untuk membahas biaya beberapa konsep yang kemudian akan diberikan jalan
lain,jika saja dana yang tersedia tidak mencukupi untuk mengakomodasi konsep
tersebut. Maka penulis sebagai Sutradara menjabarkan pra produksi dalam drama
televisi yang berjudul “Air Mata Arum”.
1. Penemuan ide dan analisa sekenario
Penemuan ide awalnya sebelum kesepakatan bersama tim untuk pembuatan
drama televisi “Air Mata Arum” ada beberapa ide lain dimana ceritanya meliputi
drama keluarga,persahabatan,percintaan dan horor. Tetapi tim sepakat maju dalam
ide cerita “Air Mata Arum”. Drama televisi “Air Mata Arum” menceritakan
tentang seorang anak bernama Arum yang mengidap penyakit depresi setelah
sepeninggal sang ibu yang bernama Fatimah untuk selamanya. Kejadian
meninggalnya Fatimah terjadi saat mengantarkan Arum kesekolah, beberapa hari
setelah kejadian tersebut Arum jadi bersikap aneh dan merasa bahwa Fatimah
masih berada di sekitarnya. Ranti sebagai kakak dari Arum sering mengingatkan
dan memberi pengertian kepada Arum bahwa Fatimah telah meninggal dunia,
Arum pun menepis semua pernyataan Ranti. Sampai suatu ketika mereka
bertengkar hebat dan pada akhirnya Arum di paksa oleh Ranti untuk ikut dengan
68
Ranti ke makam Fatimah. Sesampai nya Arum dan Ranti di makam. Ranti
memberi pernyataan kepada Arum bahwa Fatimah telah meninggal didepan
makam Fatimah, agar Arum percaya dan menyadari hal tersebut. Akhirnya Arum
menyadari dan mulai mengingat tentang apa yang terjadi menimpa Arum dan
Fatimah. Arum mulai menerima kepergian Fatimah dengan lapang dada. Dalam
karya ini penulis mendapat referensi dari drama televisi kesempurnaan cinta, film
pendek arctodus simus,film layae lebar The commuter.
Peranan sutradara dalam proses pembangunan konsep ceritadrama
keluarga ini adalah mengambil langkahdiskusi secara insentif bersama seluruh tim
terutama penulis skenario dengan ritma kerja dan cara berkomunikasi tidak
menjadi hambatan untuk penulis.setelah melalui proses survey dan penentuan alur
ceritadalam karya drama televisi ini. Penulis beserta penulis skenario memutuskan
untuk menuangkan kedalam sebuah tulisan sehingga terbentuk lah skenario yang
bertemakan drama televisi “Air Mata Arum”
2. Hunting lokasi
Setelah skenario memasuki tahap penentuan ide dan referensi melalui
proses bimbingan dengan dosen pembimbing, sutradara dan kru mulai melakukan
pencarian lokasi yang sesuai dengan apa yang di tulis dalam skenario dan konsep.
Sutradara mengembangkan tugas untuk menganalisa seting lokasi dan
menentukan lokasi yang akan digunakan dengan pertimbangan skenario dan
produksi.akhirnya penulis beserta kru menentukan lokasi yang akan digunakan
yaitu, sebuah rumah pribadi dari tim,gerbang sekolah dan tempat pemakaman
umum daerah jakarta timur.
3. Pembuatan Director Treatment
Proses Pembuatan director treatment menjadi salah satu hal yang sangat
penting bagi seorang sutradara, Karena director treatment akan menajdi acuan
69
penata kamera dan sutradara sendiri dalam proses produksi yang akan sangat
menentukan hasil dalam drama televisi ini.
Dimulai setelah skenario dan lokasi sudah final, sutradara mengkonsepkan
tata kamera,treatment dalam skenario, dialog dalam naskah beserta audio menjadi
satu kesatuan yang berkaitan.secara teknis, sehingga pada saat produksi dapat
menghasilkan gambar yang baik dan sesuai dengan garis konsep dari karya drma
televisi ini serta diharapkan mendapat gambar yang sesuai dengan konsep yang
dikembangkan.
4. Pemilihan pemain dan latihan
Seni peran merupakan salah satu elemen dari sebuah karya seni drama.
Pemeranan yang dilakukan oleh pemain dalam sebuah karya drama televisi adalah
satu yang menjadi pekerjaan dan tanggung jawab sutradara dari sekian banyak
pekerjaan dan tanggung jawab yang harus dilakukan.
Salah satu cara untuk memilih pemain yang sesuai dengan karakter-
karakter dalam sebuah sekenario dengan casting. Setelah melalui tahapan casting
beberapa pemain terpilih untuk mewakili peran dalam skenario. Dalam hal ini
sutradara harus jeli dalam melihat pemain yang akan bermain, karena salah pilih
pemain berakibat ketidak cocokan antara peran yang simainkan dengan karakter
dari si pemain.
70
5. Reading para pemain.
Setelah tahapan casting,sutradara mendapatkan pemain yang di inginkan
untuk melalui tahap selanjutnya yaitu membaca naskah atau reading biasa disebut
dalam istilah drama televisi. Cara ini bertujuan untuk menyatukan karakter dalam
sekenario dengan karakter pemain. Selain itu proses ini juga dapat membantu
pemain mendalami atau memahami cerita dan dialog dalam sekenario.tidak hanya
paras dan penampilan saja,penulis sebagai sutradara juga harus mendapatkan
pemain yang cerdas dalam membangun karakter sesuai skenario agar kesan
bahagia,sedih,duka,gembira terlihat di mata lensa dan emosi yang dibangun dari
pemain terbentuk dengan jelas dalam pembuata drama televisi “Air Mata Arum” .
71
Produksi
Dalam tahap produksi ini sutradara menurut Nugroho (2014:203-204)
seorang sutradara harus tahu apa dan bagaimana sarana pendukung produksi yang
diperlukan dan kemungkinan jika terjadi suatu hal yang tidak diharapkan
Misalkan :
Pada hari yang sudah ditentukan untuk produksi, karena suatu hal seorang
pemain / crew inti terpaksa tidak hadir,
Saat proses produksi, terjadi kerusakan pada salah satu alat pendukung (
recorder macet, listrik padam, dll).
Seorang sutradara harus memahamii dan menguasai naskah dalam arti :
Isi naskah yang akan diproduksi/direkam
Seni dialog/akting
Penghayatan isi cerita para pemain/aktor
Cara pengambilan gambar/suara
Casting pemain (pemilihan peran pemain)
Berdasarkan kutipan diatas, penulis yang berperan sebagai Sutradara
menjelaskan. Tahapan produksi dalam drama televisi “Air Mata Arum” diarahkan
oleh Sutradara dan mengambil lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Pada saat
proses produksi sutradara beserta divisi lainnya melakukan pengambilan gambar
di daerah yang sudah kami tentukan sebelumnya, hal ini bertujuan agar dapat
72
lebih efisien dalam pengambilan gambar dan setting tempat yang dikehendaki.
Peranan Sutradara dalam proses produksi ini adalah :
1. Sutradara Merupakan Pimpinan
Dalam hal ini Sutradara di tuntut untuk menjadi bijak bukan semena-mena
terhadap kru dan pemain, guna terciptanya suasana yang kondusif
sehingga menghasilkan yang maksimal dalam proses produksi.
2. Menempatkan Kru sesuai dengan Bidang Kerjanya
Proses produksi karya drama televisi adalah buah dari team work
(kerjasama tim). Setiap divisi mempunyai keterikatan satu dengan yang
lain. Dalam hal ini seorang Sutradara harus bisa menempatkan posisi
setiap kru agar masing-masing divisi dapat terisi guna menjalankan tugas
dan tanggung jawab dari setiap departemen. Untuk itu peran komunikasi
antara masing-masing departemen harus berjalan dengan baik pada saat
proses shooting.
3. Penguasaan Dasar Teknik Pengambilan Gambar
Sebuah karya drama televisi akan terlihat baik jika pengambilan gambar
dalam karya tersebut tepat dan sesuai dengan adegan. Yang sebelumnya
telah disebutkan pada dasarnya seorang Sutradara harus menguasai segala
aspek dalam sebuah drama. Termasuk teknik dan dasar-dasar pengambilan
gambar. Sesuai dengan yang telah dikonsepkan dalam Director Treatment,
seorang Sutradara harus menjalankannya dalam hal mengarahkan pada
tiap adegan dengan tidak menutup kemungkinan adanya improvisasi
dalam pengambilan gambar yang bersifat lebih baik atau positif.
73
4. Menguasai Pengaturan Konsep Tata Artistik
Menguasai pengaturan konsep Tata Artistik merupakan salah satu hal yang
cukup penting dalam proses produksi drama televisi, yaitu mengatur suasana
artistik agar dapat mendukung adegan yang di inginkan. Keberhasilan dari
sebuah karya drama televisi ditentukan juga dari tata artistiknya, karena
kesesuaian tata artistik dengan adegan dapat menghasilkan gambar yang
harmonis. Dalam hal ini Sutradara harus elaras dengan penata artistik.
5. Menguasai Tata Cahaya Dasar
Sutradara harus mengerti mengenai dasar tata cahaya guna menghasilakn
komposisi gambar yang baik. Dalam hal ini pengaturan cahaya, Sutradara wajib
menentukan konsep penataan cahaya dalam sebuah karya drama. Dalam drama
televisi “Air Mata Arum” setting yang di gunakan adalah interior dan eksterior.
Untuk itu, Sutradara harys jeli terhadap penggunaan cahaya dalam drama ini.
6. Mengelola Mood Kru dan Talent
Pengaturan jadwal shooting akan sangat mempengaruhi mood dari kru dan
pemain. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan membangun
kedekatan emosional. Dalam drama televisi “Air Mata Arum” menggunakan
lebih dari satu setting lokasi, untuk itu Sutradara harus bisa membawa suasana
yang baik saat shooting.
74
Pasca Produksi
Saat proses produksi telah selesai maka masuklah dalam tahap pasca
produksi menurut Naratama (2013:13) sementara pada periode produksi dan pasa
produksi, sutradara berperan memimpin langsung pelaksanaan kedua proses
tersebut. “Stand By ! Cut ! Panning Kanan ! Fokus ! Close Up !” menjadi bahasa
komando untuk seluruh kru. Semuanya dilakukan untuk memenuhi keindahan
karya audio visual yang diangkat dari realitas keadaan sebenarnya tanpa ada unsur
fiksi sehingga suguhan acara dapat dinikmati oleh penonton.
Pada saat tahapan produksi selesai, penulis berperan sebagai Sutradara
drama televisi “Air Mata Arum” bersama editor langsung melakukan tahap
penyusunan gambar (editing). Dalam proses editing ini Sutradara harus tetap
memperhatikan beberapa hasil gambar yang akan digunakan dan yang tidak akan
digunakan. Pasca produksi adalah tahap dimana penulis melakukan kerja kreatif
terakhir untuk mewujudkan drama televisi ini, dengan melakukan editing dan
sound mixing untuk menyempurnakan unsur suara pada drama ini. Selama proses
editing,Sutradara selalu mendampingi editor. Hal ini dilakukan untuk
memaksimalkan hasil drama televisi yang sudah dikonsepkan sebelumnya.
75
Peran dan Tanggung Jawab
Naratama (2013:28-45) menguraikan peran dan tanggung jawab sutradara
dengan membandingkan pengalamannya, sebagai berikut:
A. Sutradara Sebagai Pemimpin
Jiwa kepemimpinan seorang Sutradara merupakan modal utama dalam
menciptakan sebuah karya seni yang sesuai dengan keinginan.
B. Sutradara sebagai Seniman
Seorang Sutradara dituntut sebagai seorang seniman yang mempunyai cita
rasa yang tinggi tentang suatu nilai kesenian dan kebudayaan.
C. Sutradara sebagai Pengamat Program dan Pemasaran Televisi
Seoarang Sutradara harus membatasi diri dari pribadi seniman dengan
imajinasi tanpa batas saat menjadi seorang pengamat. Karena seorang
Sutradara tidak hanya dituntut menjadi pengamat yang mengerti kondisi
serta kebutuhan dari berbagai pihak.
D. Sutradara sebagai Penasihat Teknik
Sutradara harus mampu menentukan pilihan dalam penggunaan alat yang
sesuai dengan kebutuhan produksi, karena seorang Sutradaralah yang
menjadi penanggung jawab akhir karya visual.
Yang dimaksud dari beberapa pengertian di atas menjelaskan, dalam
pembuatan drama televisi “Air Mata Arum”. Sutradara memiliki tugas dan
tanggung jawab dalam menjalankan kewajibannya dari mulai
76
pra produksi, produksi, hingga paska produksi. Hal ini juga dipertegas dengan
tugas pokok seorang Sutradara adalah sebagai berikut:
1. Sutradara sebagai pengarah kru dan pemain.
2. Sutradara menterjemahkan tulisan dalam naskah ke dalam bentuk
materi audio visual.
3. Memahami jenis dan isi naskah dengan mengetahui cerita apa yang
ingin disampaikan oleh naskah tersebut.
4. Memahami dan meresapi suasana hati, jiwa atau mood dengan cerita
yang terdapat di dalam naskah yang akan dibuat visualisasinya.
5. Berusaha untuk dapat menentukan gaya pemaparan yang tepat dalam
bercerita melalui pemaparan visual.
6. Berusaha menempatkan posisi Sutradara sebagai Penulis Naskah dan
orang menonton drama yang akan dibuat.
77
Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Penentuan tema dan ide cerita karya drama televisi “Air Mata
Arum” merupakan sebuah pemikiran tentang kebiasaan berfikir orang
disekeliling penulis tentang pertanda sebelum dan sesudah kematian orang
terdekat, selain itu demi memenuhi kebutuhan para penikmat tayangan
drama televisi dalam menyaksisakn sebuah hiburan yang berbeda.
b. Konsep Produksi
Untuk mewujudkan itu semua, penulis tidak bekerja sendiri. Pada
saat proses produksi penulis bekerja sama dengan seluruh tim berusaha
untuk menciptakan sebuah hasil yang baik dengan satu visi misi. Penulis
memberi arahan kepada penata kamera untuk mengambil gambar sesuai
dengan director treatment yang telah dibuat. Tak lupa penulis melakukan
reading sebelum adegan dimulai dan mencontohkan bagaimana adegan itu
berlagsung, sehingga pada saat pengambilan gambar, acting para pemain
terlihat natural dan tidak dibuat-buat.
c. Konsep Teknis
Sedangkan secara teknis, pembuatan karya drama televisi “Air
Mata Arum” penulis beserta tim sepakat menggunakan kamera jenis
Canon EOS C200 menggunakan ccanon EF 16-35mm f/4L IS USM mm
dan Canon EF 35mm f/1.4L USM serta perangkat lain seperti metta bos
78
follow dan rig shouolder. Sesuai kebutuhan gambar yang ingin dibuat lalu
ditambahkan pencahayaan dengan ARRI HMI 1,2 KW, ARRI HMI 575
watt, Kino Flo dan disertai Filter CTB,CTO dan Defuser penggunaan
boom mic set sennheiser NTG-4, Wireless Clip On Sennheiser serta palat
perekam audio TASCAM HD-P2 dan Azden Mixer FMX-42.
Untuk dialog para pemain. Serta penambahan musik ilustrasi yang
menyatu dengan cerita untuk memainkan emosi para penonton, seakan-
akan ikut kedalam ceritanya.
79
Kendala Produksi dan Solusinya
1. Kendala : Kendala dalam proses casting atau pemilihan pemain yang
sesuai dengan karakter dalam cerita, ada beberapa yang sudah mengikuti
casting tapi mengundurkan diri karena masalah waktu. Tantangan terbesar
bagi penulis beserta tim adalah mencari pemeran utama yang mampu
mendalami karakter yang diinginkan.
Solusi : Penulis beserta tim menyebarluaskan informasi pencarian
pemain kepada seluruh kerabat dan kenalan.
2. Kendala : Kurangnya proses reading dikarenakan sulitnya
menyatukan jadwal kosong para talent.
Solusi : Penulis melakukan komunikasi yang intensif kepada
pemain dilapangan pada saat proses shooting.
3. Kendala : Ketika sedang melakukan penyuntingan gambar, laptop
yang digunakan sempat mati.
Solusi : Editor sempat memperbaiki laptop yang digunakan.
80
Lembar Kerja Sutradara :
1. Konsep Penyutradaraan.
2. Casting List
3. Director Treatment
4. Script Breakdown Sheet
5. Storyboard.
81
1. Konsep Penyutradaraan
Dalam produksi drama televisi “Air Mata Arum”, sutradara membuat
konsep penyutradaraan dalam bentuk Form dan Style, Form adalah bentuk, yang
mencakup konsep dari pembuatan ide cerita. Sementara Style adalah gaya, yang
mencakup semua yang tampak di layar. Dan juga penulis mencoba memaparkan
sebuah konsep penyutradaraan dengan menganalisa cerita, pesan, karakter, Mise
en Scene dan Cinematography.
1. Form
a. Narative Structure
Dalam drama televisi “Air Mata Arum” ini ditulis dengan alur
Narative Linear dengan memperhatikan struktur a-b-c-d sesuai dengan
jalan cerita yang berlangsung maju (linear).
b. Point of View
Drama televisi “Air Mata Arum” ini mengambil sudut pandang First
Person Point of View, yakni sudut pandang subyektif dari tokoh
protagonis, antagonis dan lainnya serta di ceritakan dengan sisi yang
lebih personal. Sehingga antar tokoh dapat memberikan reaksi emotif,
simpati, empati, benci, antipati, serta berbagai reaksi efektif lainnya.
c. Story Concept
Cerita yang ditampilkan dari drama televisi “Air Mata Arum” ini
adalah fiksi dengan ide cerita drama keluarga yang menyisipkan sisi
misteri dengan tradisi dalam kehidupan dari berbagai macam ras, suku,
dan agama. Untuk memberi daya ingat kepada khalayak bahwa
82
hal yang disampaikan penulis dapat diterima secara logika. Drama ini
menceritakan tentang seorang anak yang ditinggal oleh orang tua
untuk selamanya.
Alasan pemilihan judul “Air Mata Arum” adalah dari kata “Air Mata”
dan “Arum”. ”Air mata” yang mempunyai makna sebuah ungkapan
kesedihan dan perasaan kecewa dari seseorang. Dan “Arum” adalah
sebuah nama atau julukan bagi seseorang, bila digabungkan menjadi
“Air Mata Arum” dalam drama televisi yang penulis akan buat
mempunyai sebuah arti kesedihan dari seorang anak yang di tinggal
oleh orang tua untuk selamanya. Dari pemilihan judul tersebut di
harapkan dapat menarik setiap orang dan membangkitkan rasa ingin
tahu terhadap isi drama televisi ini.
2. Style
a. Mise en Scene
Di dalam Mise en Scene terdapat actor (figure dan gesture), make up,
wardrobe. setting, dan lighting.
1) Aktor
Untuk aktor dalam drama televisi ini terdiri dari beberapa karakter
seperti plagmatis, melankolis, dan koleris.
2) Make Up
Make up yang digunakan untuk semua karakter dalam drama televisi
ini adalah make up natural karena adegan yang ditampilkan merupakan
kegiatan sehari-hari yang tidak memerlukan efek make up yang
berlebihan
83
3) Wardrobe
Wardrobe yang digunakan para pemain adalah casual dikarenakan
adegan yang ditampilkan merupakan kegiatan keseharian di rumah.
4) Setting
Setting tempat yang digunakan adalah ruang dalam kehidupan
sehari-hari. Setting indoor berada di rumah, di kamar, dapur, meja
makan, ruang tamu. Setting outdoor berada di teras rumah, jalanan
depan sekolah, dan kuburan.
5) Lighting
Konsep lighing yang digunakan adalah Key, Fill, dan bouncing.
Efek lighting tersebut memberikan kesan dramatisir dan suasana
seperti di kehidupan sehari-hari
b. Cinematography
Didalam cinematography terdapat Look and Mood, dan Angle Camera
& Movement.
1) Look and Mood
a) Look
Untuk Look dalam drama televisi ini adalah ......... *yellowish
b) Mood
Untuk Mood dalam televisi ini adalah *Yellowish
2) Angle Camera & Movement
a) Angle
Angle yang digunakan dalam drama televisi ini adalah Eye
Level, High angle, dan over shoulder.’
84
b) Movement
Untuk movement, yang digunakan adalah teknik panning, follow dan
still dengan variasi gambar menggunakan mounting seperti tripod, dan
slider.
c. Editing
Berdasarkan alur cerita dalam drama televisi “Air Mata Arum” adalah
alur maju maka konsep editing yang digunakan adalah Continuity
Editing. Konsep tersebut digunakan agar menghilangkan efek interupsi,
membuat sambungan menjadi halus, dan membuat penonton tidak sadar
akan adanya sambungan (cut) shot.
d. Sound
Konsep sound yang digunakan dalam drama televisi “Air Mata
Arum” adalah Natural dan fungsional. Penulis memilih natural karena
suara yang di ambil berdasarkan realitas pada saat pengambilan gambar,
baik itu untuk ambience dan dialog aktor. Sementara Fungsional penulis
tambahkan untuk lebih menonjolkan kesan dramatis di setiap adegan,
seperti suara efek dan musik latar yang akan memperkuat adegan, sehinga
penonton dapat merasakan emosi yang ada dalam adegan.
Dengan segala keterbatasan, penulis berusaha memperkaya
referensi sebagai panjang dan untuk mengasah kepekaan tentang
kontinuitas, kesinambungan serta kebutuhan gambar sehingga menarik
untuk di tayangkan.
85
Meski minim akan pengalaman, penulis tetap berusaha menghadirkan tiga konsep
dasar menonton yang harus di pahami, ketiga konsep tersebut adalah:
1. What people want to see
2. What people need to see, dan
3. What people want and need to see
What people want to see atau apa yang ingin penonton lihat, adalah
konsep pertama yang hatus di sajikan dalam sebuah shot. Sutradara harus
memenuhi shot yang diinginkan penonton.
What people need to see atau apa yang perlu di lihat oleh penonton.
Dalam pengertian ini, Sutradara memberikan shot atau gambar-gambaran untuk
memberikan informasi dalam cerita dan menambah emosi di dalamnya.
What people want and need to see atau apa yang ingin dan perlu dilihat
oleh penonton. Konsep ini merupakan satu kesatuan apa yang ingin dan perlu
dilihat oleh penonton.
86
2. CASTING LIST
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Project Title : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Tabel III.17
No.
Tokoh Karakter
Calon pemain
Nama
Dalam
Naskah
Sifat
Fisik
1.
Arum
Manja, Pemalas, ,
sering berhalusinasi,
ceroboh,
Emosi tinggi.
Berkulit,Putih
berambut
panjang, lucu,
Tinggi 120
cm
Berat 45 kg
2.
Ranti
Sabar, cepat
percaya,dewasa,
perhatian,bertanggung
jawab, pekerja keras
Berkulit
kuning
langsat,
Berambut
panjang
Tinggi 165cm
Berat 55 kg
87
3.
Fatimah
Lembut, sabar,
terlalu sayang
kepada anak-
anaknya.pasrah
Berhijab,
berkulit
kuning
langsat,
Tinggi
150cm
Berat 65 kg
4.
Evan
Egois,
pemarah,sombong,
dan licik.
Berambut
hitam
rapih,
Berkulit
putih
Tinggi
170cm
Berat 65kg
5.
Supir
Ceroboh.
Berambut
hitam
panjang,
Berkulit
putih
88
3. DIRECTOR TREATMENT
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Project Title : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Tabel III.18
NO
SHOT
VISUAL DIRECTION
AUDIO SHOT
SIZE
MOVE ANGLE
OPENING
1 1 Full shot still Ducth
Angle
Suasana pohon
dan matahari
di pagi hari
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e
2 2 Medium
Shot
handhe
ald
Eye
Level
Radio di kamar
fatimah
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e
3 3 Close up handhe
ald
Eye
Level
Jam weker yang
berdering dan
terjatuh oleh
arum
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e
4 4 Medium
Shot
Follow Eye
Level
Ranti keluar
kamar dan
melihat
sekeliling rumah
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e
5 5 Close up Still eye level Tangan ranti
mematikan
saklar lampu
ruang tamu
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e
6 6 Close up
Jam
weker
Handhe
ald
Still
Eye level jam weker yang
berbunyi dan
tangan arum
yang mematikan
jam weker
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e
89
7 7 Medium
shot
Follow Eye level Ranti keluar dari
kamar sambil
memegang
Handphone
Backsound,Vol
ey,Atmosphere
8 8 Medium
Shot
Follow Eye
Level
Arum yang
sedang tertidur
pulas dan
mendengar
suara weker
berbunyi dan
berusaha
mematikan
Backsound,Vol
ey,Atmosphere
9 9 Extreme
Close Up
Still Eye
Level
Fatimah
menyalahkan
kompor dengan
wajan diatasnya
Backsound,Vol
ey,Atmosphere
10 10 Full shot Still Eye level Fatimah yang
sedang
memasak di
dapur
Backsound,Vol
ey,Atmosphere
11 11 Medium Handhe
ald
Pan
Right
Eye level Keadaan Kamar
arum beserta
barang yang ada
di dalam kamar tersebut
Backsound,Vol
ey,Atmosphere
SCENE 1
1 1 Medium
Shoot
Follow
Object
Eye level Ranti yang
hendak beranjak
kedapur
Backsound,vol
ey,Atmospher
2 2 Full Shot Still Eye level Ranti Backsound,Vol
(Two menghampiri ey,Atmosphere Shot) Fatimah yang
sedang
memasak di
dapur
3 3 Medium Still Eye level RANTI Backsound,Vol
(Bersandar pada
pintu dapur)
ey,Atmosphere
,Dialog
“SELAMAT PAGI
IBU KU CANTIK
90
4 4 Medium Still Eye level RANTI
(Bersandar pada
pintu dapur)
“SELAMAT
PAGI IBU KU
CANTIK”
Backsound,Vole y,Atmosphere,D
ialog
5 5 Close Up Follow Eye level Ekstablist Foto
Kebersamaan
Antara Arum
Ranti Dan
Fatimah
Backsound,Atm
osphere
6 6 Medium shot
Handhe ald
Eye level Foto Fatimah dan almarhum Hanuji
Backsound,Atm osphere
7 7 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Sambil tersenyum )
“WIIHHH
MASAK APA
NIH BU PAGI
INI?”
Backsound,Vole
y,Atmosphere,D
ialog
8 8 Medium
shot
Still Eye level FATIMAH
(Melirik sambil memasak dan
tersenyum)
“MASAK KAYAK
BIASA, MASAK
KESUKAAN
KAMU SAMA
ADIKMU.UDAH
KAMU MAKAN
SANA.”
Backsound,Vole
y,Atmosphere,D
ialog
9 9 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Sambil tersenyum )
“OHHH”
Backsound,Vole y,Atmosphere,D
ialog
91
10 10 Medium
shot
Still Eye level FATIMAH
(Menyuruh dranti
makan sambil memasak)
“UDAH KAMU MAKAN SANA.”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
11 11 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Berjalan ke meja makan)
“OKEEE”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
12 12 Close up Handhe
ald
Eye level Ekstablist Foto
keluarga arum
fatima dan ranti di ruang tamu
Backsound,At
mosphere
13 13 Full Shot (Two
Shot)
Still Eye level Ranti duduk di meja makan dan
mengambil
makanan di atas meja untuk sarapan
Backsound,At
mosphere
14 14 Medium
shot
Still Eye level Fatimah sedang
sibuk di dapur,sambil
memegang gelas
fatimah memanggil Ranti “ MBA”
Backsound,At
mosphere
15 15 Medium
shot
Still Eye level Ranti menoleh
kearah Fatimah dan berkata “
IYA”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
16 16 Medium shot
Still Eye level FATIMAH
(Berbicara dari dapur)
“BANGUNIN
ARUM GIH.”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
92
17 17 Full Shot (Two
Shot)
Still Eye level RANTI
(sambil
menyiapkan
makan)
“MALES AH
BU”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
18 18 Close up Still Eye level Jam weker yang
berdering Backsound,At
mosphere
19 19 Full Shot Still Eye level Arum yang tertidur dan
mematikan jam
weker dan kembali tidur
Backsound,At
mosphere
20 20 Close up Still Eye level Jam weker yangs edang berdering
lalu di matikan
Backsound,At
mosphere
21 21 Full Shot Still Eye level Arum yang
membalikan
badan dan kembali tidur
Backsound,At
mosphere
22 22 Medium
shot
Still Eye level Fatimah yang
sedang mengelap
gelas dan
tersenyum lalu
beranjak kearah
ruang tamu
Backsound,At
mosphere
23 23 Full Shot (Two
Shot)
Still Eye level Fatimah berjalan
dari dapur ke arah
kamar Arum.
FATIMAH
(Memukul pelan
Ranti dengan
serbet)
“KAMU
INI...”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
93
24 24 Full shot Till Down
Top Angle
Keadaan Sekitar Rumah dari atas.
SCENE 2
1 1 Medium
shot
Still Eye level FATIMAH
(Mengetuk pintu kamar)
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
“ARUM..ARUM.
.BANGUN
NAK...”
Full Shot Still Eye level Arum yang membalikan dan
mengabaikan
panggilan fatimah
badan dan kembali FATIMAH
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
(Mengetuk pintu kamar)
“ARUM”
2 2 Medium
shot
Still Eye level FATIMAH
(Mengetuk pintu
dan membuka kamar arum)
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
“ARUM..ARUM.
.BANGUN
NAK...”
3 3 Full Shot (Two Shot)
Still Eye level FATIMAH
(Masuk dan
membangunkan
Arum)
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
“UDAH SIANG
NAK AYO
BANGUN...”
ARUM
(Dengan suara
parau khas bangun
tidur)
94
4 4 Medium
shot
Still Eye level FATIMAH
(Meledek)
“MBA
RANTI...BANGU
NIN ARUM NIH,
GAK MAU
BANGUN
DIA...”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
5 5 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Terkejut)
“JANGAN BU...
IYA NIHHH AKU
BANGUN...”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
6 6 Full Shot
(Two Shot)
Still Eye level FATIMAH
(Tersenyum)
Arum bergegas
keluar kamar
sambil mengambil
handuk yang tergantung.
Backsound,At
mosphere
SCENE 3
1 1 Full Shot
(Two Shot)
Still Eye level Arum keluar kamar
dan berjalan ke
kamar mandi
sambil membawa
anduk lalu di ledek
oleh Ranti RANTI
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
(Sambil Makan)
“KEBO...”
ARUM
(Sambil tergesa)
“BODO...”
95
2 2 Long
Shot
Still Eye level Ekstablist
keadaan rumah dan sekitarnya
Backsound,At
mosphere
3 3 Full shot Still Eye level Evan yang
datang kerumah
ranti EVAN
(Memberi
salam)
“ASSALAMUAL
AIKUM
RANTI...”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
4 4 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(ranti sedang
makan di meja
makan)
“WAALAIKUMS
ALAM
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
5 5 Medium
shot
Still Eye level Fatimah yang
sedang
membereskan
kamar arum yang berantakan
Backsound,At
mosphere
6 6 Full shot Still Eye level Evan yang
merasa kesal
lalu duduk dan
menunggu lalu
fatimah keluar
rumah dan
menegur evan FATIMAH
(Tersenyum)
97
7 7 Medium
shot
Still Eye level FATIMAH
(Tersenyum)
“ohh ada
Evan...”
Backsound,Vole y,Atmosphere,D
ialog
8 8 Close Up Still Eye level Evan yang
terlihat angkuh
terhadap fatimah
Backsound,Atm
osphere
9 9 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Meninggalkan
makanan nya dan menghampiri
evan di luar)
Backsound,Atm
osphere
10 10 Close Up Still Eye level Wajah Fatimah
yang kecewa melihat sikap evan lalu ranti
keluar rumah dan
berdiri di sebelah fatimah
11 11 Full shot
(Grup shot)
Still Eye level Fatimah
,Ranti Dan
evan
Backsound,Vole
y,Atmosphere,D ialog
RANTI
(Sambil bergegas)
“ya udah yuk
“
Lalu evan
berdiri
menghampiri
fatimah dan
mencium
tangan
fatimah
12 12 Close Up Still Eye level Evan yang
menoleh kearah
ranti yang baru
keluar dan menyapanya
Backsound,Atm
osphere
98
13 13 Full shot
(Grup
shot)
Still Eye level Lalu evan
berdiri
menghampiri
fatimah dan
mencium
tangan
fatimah
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
EVAN
(Memberi
salam)
“jalan dulu
bu...”
FATIMAH
(Tersenyum)
“YA SUDAH
HATI-HATI
BAWA
MOTORNYA,
PELAN-PELAN
AJA...”
14 14 Long
Shot
Still Eye level Keadaan jalan
raya
Backsound,At
mosphere
SCENE 4
1 1 Medium
shot
Still Eye level Arum yang
sedang memakai
dasi dan
merapikan baju
untuk bersiap ke
sekolah
Backsound,At
mosphere
2 2 Medium
shot
Still Eye level Fatimah di
dapur yang
sedang
menyiapkan
masakan untuk arum
Backsound,At
mosphere
99
3 3 Full shot
(Two shot)
Still Eye level Arum ,Fatimah
Arum makan di
meja makan
FATIMAH
(Menghampiri
Arum ke meja
makan dan duduk
di sebelah Arum)
“MAKAN YANG
BANYAK YA
NAK..”
ARUM
“IYA DONG KAN
MASAKAN IBU
ENAK...”
Backsound,Voley,
Atmosphere,Dialo
g
4 4 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Sambil makan)
“IBU GK
MAKAN? MUKA
IBU PUCET
LOH
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
5 5 Full shot
(Two
shot)
Still Eye level Arum ,Fatimah
Arum makan di
meja makan
ARUM
(Sambil makan)
IBU LAGI
SAKIT YAH ?
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
6 6 Medium
shot
Still Eye level FATIMAH
(Sambil melihat
foto suaminya)
“ENGGAK IBU
CUMA
KECAPEAN
AJA”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
100
7 7 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Sedang makan)
“BENER BU
NGGAK APA-
APA BU ?”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
8 8 Full shot
(Two
shot)
Still Eye level Arum ,Fatimah
Arum makan di
meja makan
FATIMAH
(Sambil
meyakinkan
Arum)
“IYA NAK,
YAUDAH YUK
NANTI
KESIANGAN.”
ARUM
(Selesai makan)
“yaudah
yuk”
Arum dan
Fatimah berjalan
keluar rumah
dan bersiap
untuk berangkat
sekolah
menggunakan
sepeda motor .
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
101
9 9 Full shot
(Two shot)
Still Eye level Arum ,Fatimah
Arum makan di
meja makan FATIMAH
(Sambil memakai helm)
“INI TUH
AMANAT DARI
BAPAKMU”
Backsound,Voley,
Atmosphere,Dialo
g
10 10 Medium
shot (Two
shot )
Still Eye level FATIMAH
(Sambil memakai
helm)
Backsound,Voley,
Atmosphere,Dialo
g
“EH IBU JADI
KANGEN”
ARUM
“CIE-CIE IBU,
DOAIN AJA BU”
FATIMAH
“YAUDAH YUK
KITA
BERANGKAT,
11 11 Close up Still Eye level Arum sambil
memakai helm ARUM
“YAUDAH YUK
BUK AKU JUGA
UDAH
KESIANGAN
BANGET NIH
Backsound,Voley,
Atmosphere,Dialo
g
12 12 Full shot Still Eye level Fatimah yang Backsound,Voley, (Two shot) sedang menyalakan Atmosphere,Dialo sepeda motor dan g arum yang naik ke
motor
FATIMAH
“BISMILLAH.”L
alu mereka
berangkat
SCENE 5
1 1 Long shoot Folow Bird Angle Terlihat ramai nya
jalanan raya.
Backsound,Atmos
phere
2 2 Long shoot Still Eye level Terlihat ramai nya
jalanan raya.
Backsound,Atmos
phere
SCENE 6
1 1 Full shot
(Two shot)
Till
Down
Eye level Gerbang sekolah dan arum dan fatimah
tiba Backsound,Voley,Atmosphere,Dialog
102
2 2 Close up Still Eye level FATIMAH
“KAMU GAK
SALIM DULU
AMA IBU?”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
3 3 OTS
Fatimah
Still Eye level Arum sambil
berjalan lalu
menepuk
dahinya sendiri ARUM
(Tersenyum lalu
mencium tangan
Fatimah) “OH IYA AKU
LUPA”
Lalu arum
mencium tangan
fatimah
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
4 4 Close up Still Eye level FATIMAH
“KAMU
BELAJAR
YANG RAJIN
YAH, JANGAN
LUPA
BERDOA”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
5 5 Medium
shot
Still Eye level Dani yang
sedang sibuk
main hanphone
sambil menyetir
Backsound,At
mosphere
6 6 OTS
Fatimah
Still Eye level ARUM
(Tersenyum lalu
menggenggam
tangan Fatimah) “IYA IBU
TENANG AJA
YAH”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
103
7 7 Medium
shot
Still Eye
level
Hanphone dani
terjatuh dan dani
terkejut dia telah
menabrak
seseorang berusaha kabur.
Backsound,At
mosphere
8 8 Full shot
(Two shot)
Still Eye level Mobil yang
berjalan zigzag
Backsound,At
mosphere
9 9 Close up Still Eye level ARUM
(TERKEJUT)
Backsound,At
mosphere
10 10 Close up Still Eye level ARUM
(TERKEJUT)
Backsound,At
mosphere
11 11 Medium
Shot
Still Eye level Mobil yang
berjalan zigzag semakin dekat
Backsound,At
mosphere
12 12 Close up Still Eye level ARUM
(Terkejut dan
teriak)
IBUUUU...!!
!!
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
SCENE 7
1 1 Long
shot
Folow High
angle
Ekstablist Plang
nama Rumah
sakit
Backsound,At
mosphere
SCENE 8
1 1 Long
shot
Folow Bird
angle
Ekstablist
Keadaan Rumah
dan sekitarnya
Backsound,At
mosphere
SCENE 9
1 1 Full shot Still Eye level Ranti makan di
meja makan
membelakangi kamar Arum
Backsound,At
mosphere
2 2 Medium
shot
(Two
shot)
Still Eye level . Ranti sedang
makan Arum
keluar dari
kamar dan
masuk ke kamar
Fatimah
Backsound,At
mosphere
104
3 3 Full shot Still Eye level Ranti pun kaget
dan menoleh
kearah belakang
dan mendapati
tidak ada siapa- siapa.
Backsound,At
mosphere
4 4 Medium
shot
Still Eye level Ranti pun
melihat
kesekitar rumah
terkejut saat
handphone nya dering
Backsound,At
mosphere
5 5 Close Up Still Eye level Handphone ranti yang berdering
Backsound,At mosphere
6 6 Medium
shot
Still Eye level Ranti pun
menghelakan
nafasnya lalu
mengambil handphonenya
Backsound,At
mosphere
7 7 Close Up Still Eye level Ranti
mengambil
handphone dan
tas bergegas
untuk pergi
Backsound,At
mosphere
8 8 Full shot Still Eye level dan bergegas
untuk berangkat bekerja
Backsound,At
mosphere
SCENE 10
1 1 Medium
shot
Pan
Left
Eye level Arum keluar
kamar untuk
mencari
makanan di
meja makan
Backsound,At
mosphere
2 2 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Ekspresi kesal
dan bicara
dalam hati) “KOK CUMA
SATU
SIH!!!. MBA
RANTI ENGGA
MIKIRIN IBU
APA?
ARRRRRGH”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
105
3 3 Full shot Pan
Right
Eye level Arum pun
membawa
makanan
kekamar Fatimah
Backsound,At
mosphere
4 4 Full shot
(two
shoot)
Still Eye level Arum
membawa
makanan untuk
fatimah lalu duduk di kasur
Backsound,At
mosphere
5 5 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(tersenyum
sambil
memegang
makanan) “BU MAKAN
YA BU, BIAR
CEPET
SEMBUH.”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
6 6 Full shot
(two
shoot)
Still Eye level Fatimah
menolak
makanan yang
diberikan Arum.
Dengan cara
tersenyum
Backsound,At
mosphere
7 7 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Sedih)
“IBU GAK
MAU NIH?
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
8 8 Full shot (two
shoot)
Still Eye level Fatimah
tersenyum
Backsound,At
mosphere
9 9 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Sedih) “YAUDAH DEH
ARUM YANG
MAKAN
YAH..”
Arum pun
makan
makanan
yang di
bawanya
sendiri
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
106
10 10 Long
shot
Trakcki
ng
Bird
anggle
Kubah masjid
saat Adzan ashar
Backsound,At
mosphere
11 11 Full shot Till
down
Eye
Level
Keadaan jalanan
di malam hari
Backsound,At
mosphere
SCENE 11
1 1 Full shot Still Eye level Ranti pulang
kerja dan
masuk ke rumah
Backsound,At
mosphere
2 2 Close up Still Eye level Ranti menoleh
kekamar
fatimah.dan
ranti pun
bergegas masuk
kamar
Backsound,At
mosphere
SCENE 12
1 1 Long
Shoot
Still Eye level Keadaan
suasana pagi hari
Backsound,At
mosphere
2 2 Full
shoot
Folow Eye level Ranti berjalan
merunduk
keluar kamar
karena sedang
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
memainkan
handphone.
Namun
sesampai di
depan meja
makan, Ranti
pun terkejut
melihat di meja
makan banyak
sekali makanan.
Dan tiba-tiba
handphone ranti
berdering.
RANTI
(Mengangkat
telfon dan
berjalan keluar
rumah)
“IYA
SAYANG?
107
3 3 Full
shoot
Still Eye level EVAN
(terlihat kesal di
teras rumah)
“UDAH CEPET
AKU DAH
NUNGGU NIH”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
4 4 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Bicara di
telfon)
“IYA
SEBENTAR
yah”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
5 5 Full shot
(two
shoot)
Still Eye level Ranti keluar
rumah dan
langgsung evan
berdiri dan
marah-marah EVAN
“LAMA
BANGET SIH!
UDAH TAU
RUMAH KAMU
GERAH KAYA
GINI! AKU
DISURUH
NUNGGU LAMA
LAGI!”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
108
6 6 Medium
shot
Still Eye level RANTI
“IYA MAAF,
TADI
KAN. .. ”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
7 7 Medium Folow Arum keluar shoot dari arah dapur memperhatikan evan dan ranti dan evas sedang marah dengan ranti di teras rumah EVAN “UDAH MENDING
RUMAH KAMU
JUAL AJA.”
8 8 Medium
shot
Still Eye level RANTI
“KOK? KOK
DI JUAL?”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
9 9 Medium
shot
Pan
right
Eye level Arum terlihat
kesal karena
mendengar
pembicaraan
ranti dan evean EVAN
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
“IYA LAH.
KITA KAN
JUGA BUTUH
BIAYA BUAT
NIKAH
10 10 Medium
shot
Still Eye level RANTI
TAPI. .. ?
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
11 11 Medium
shot
Still Eye level EVAN
“UDAH GAK
USAH TAPI
TAPI AN.
AYO CABUT.”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
109
12 12 Full shot
(two shoot)
Still Eye level Evan dan ranti
berjalan untuk pergi
Backsound,At
mosphere
13 13 Full shot Still Eye level Arum berjalan kekamar fatimah
14 14 Medium
shot
Still Eye level sesampainya
depan pintu
kamar arum
menepuh dahi. ARUM
“OHH IYA
AKU LUPA
MAKANAN
BUAT IBU “
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
15 15 Full shot Still Eye level Arum berjalan
kearah meja makan
Backsound,At
mosphere
16 16 Close Up Still Eye level Arum mengabil
makanan diatas meja
Backsound,At
mosphere
17 17 Full shot
(Two
shot)
Still Eye level Arum berjalan
berjalan kearah
fatimah yang
sedang
berbaring sambil
membawa makanan.
Backsound,At
mosphere
18 18 Medium
shot
Still Eye level Ekspresi kecewa arum
terhadap ranti di
depan Fatimah
yang sedang
berbaring
ARUM
(Ekspresi
kecewa) “MBA RANTI
MAKSUDNYA APA
SIH MASAKAN AKU
GK DIMAKAN UDAH
GITU MAS EVAN
SURUH JUAL
RUMAH,BIKIN
KESEL AJA TAU
GA SIH!”
ARUM
YAUDAH DEH IBU
MAKAN YAH?
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
110
19 19 Full shot
(Two shot)
Still Eye level Fatimah pun masih
menolak makanan
yang diberikan Arum
dengan senyuman,
namun Arum
memaksa sehingga
Fatimah membuka
mulutnya untuk
memakan yang Arum berikan.
20 20 OTS Still Eye level Arum yang sedang
memaksa fatimah
untuk makan dan
fatimah membuka
mulut karena dipaksa.
21 21 Full shot
(Two shot)
Still Eye level ARUM
(Senang) “NAH GITU BU
MAKAN, KAN
JADINYA IBU
BISA NGANTERIN
ARUM KESEKOLAH
LAGI”
22 22 Long shot Still Eye level keadaan sekitar rumah
23 23 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Melihat kearah
kamar Fatimah) “IBU AKU IJIN
DULU YAH,
KERUMAH TEMEN
KU,SEBENTAR
LAGI MBA RANTI
PULANG KOK,
JADI IBU DI
JAGAIN MBA
RANTI YAH”
111
24 24 Medium
shot
Still Eye level Detak jam
semakin cepat
berlalu hingga malam hari tiba
Backsound,At
mosphere
25 25 Long
shot
Trackin
g
Top
Angle
Mini market
tempat Ranti
bekerja
Backsound,At
mosphere
26 26 Long
shot
Trackin
g
Top
Angle
Keadaan jalan
raya pada malam hari.
Backsound,At
mosphere
SCENE 13
1 1 Full shot Still Eye level Terlihat Ranti yang baru
pulang bekerja
dan duduk
depan teras
untuk membuka
sepatu, lalu
Ranti masuk
kedalam rumah
Backsound,At
mosphere
2 2 Full shot Still Eye level Ranti melihat
seisi rumah,
Ranti mendapati
kamar Fatimah
yang berantakan
dan penuh
makanan
berserakan serta
Arum yang tidak
ada dirumah
membuat Ranti
tambah panik.
Backsound,At
mosphere
3 3 Medium
shot
Still Eye level Ranti melihat kearah kamar
fatimah
Backsound,At
mosphere
4 4 Full shot Still Eye level Ranti mencari
arum kesetiap
kamar dan
kedapur namun
tidak mendapati
arum lalu ranti
keluar rumah.
Backsound,At
mosphere
112
SCENE 14
1 Full shot Still Eye level Ranti keluar
rumah dan
terlihat panik
hingga
membanting
pintudan ranti
melihat
sekeliling rumah
namun tetap
tidak mendapati
arum ,
RANTI
(Ekspresi panik
melihat
makanan yang
beserakan
dikamar
Fatimah dan
mencari sesuatu) “KEMANA YAH
??????
lalu ranti duduk
diteras rumah
sejenak untuk
berfikir
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
2 Medium
shot
Still Eye level Ranti duduk di
depan teras
RANTI
(Duduk dengan
ekspresi pasrah
lalu masuk ke
dalam rumah) “KOK GAK
ADA YA”
3 Full shot Still Eye level Ranti berdiri
hendak masuk kedalam rumah.
Backsound,At
mosphere
4 Medium
shot
handhe
ald
Eye level Ranti hendak
masuk kedalam
rumah ada yang
berjalan di
belakangnya
dan ranti pun
terkejut ada
yang memegang
tangannya dari
Backsound,At
mosphere
113
5 Full shot
(Two
shot)
Still Eye level ARUM
(Memegang
tangan Ranti)
Ranti menoleh
kearah belakang
dan Ranti
mendapati Arum
berada di
belakangnya.
Dan Ranti
langsung
memeluk Arum.
Backsound,At
mosphere
6 Medium
shot
(Two
shot)
Still Eye level RANTI (Terkejut
dan
memeluk)
“ARUM?
KAMU?”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
7 OTS Still Eye level ARUM (Ekspresi
bingung)
“IYA LAH
MBA INI
ARUM...
ADIK MBA... EMANGNYA
SIAPA?”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
8 Medium
shot
(Two
shot)
Still Eye level RANTI
(Memegang
pundak
Arum)
“YAAAA
NGGAK, KAMU
ABIS
DARIMANA?”
ARUM (Merasa
bersalah)
“ABIS DARI
RUMAH TEMEN
MBA”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
13 OTS Still Eye level ARUM “ IBU
SIAPA YANG
JAGA MBA?
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
114
9 Medium
shot
(Two
shot)
Still Eye level RANTI
(Menghela nafas
dan
menggelengkan
kepala)
“YAUDAH
MASUK AJA
YUK, KAMU
KAN BELUM
SEMBUH”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
10 Full shot
(Two
shot)
Still Eye level RANTI
(Tersenyum dan
menghibur) “OH IYA
BESOK MBA
LIBUR
GIMANA
MASAK-
MASAK”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
11 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Gembira) “BOLEH TUH
MBA, UDAH
LAMA KITA
GAK MASAK-
MASAK
HEHEHE”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
12 OTS Still Eye level ARUM
(Gembira) “LAGIAN
JUGA, UDAH
LAMA KITA
GAK MASAK-
MASAK
HEHEHE”
RANTI
(Tersenyum dan
menghibur) “YAUDAH
YUK”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
115
13 Full shot
(Two shot)
Still Eye level Ranti dan arum
masuk kedalam rumah
Backsound,At
mosphere
SCENE 15
1 1 Long
shot
Trackin
g
Eye level Adzan Subuh Backsound,At
mosphere
2 2 Long
shot
Pan
Left Eye level Pepohonan yang
dihembus angin Backsound,At
mosphere
3 3 Full shot
(Two
shot)
Still Eye level Ranti terlihat
sedang
mempersiapkan
bahan masakan
lalu arum keluar
datang kearah
meja makan
untuk
mengambil
minum
Backsound,At
mosphere
4 4 Coles up Still Eye level RANTI Backsound,Vo
(Sambil
mempersiapkan
bahan masakan)
ley,Atmospher
e,Dialog
“UDAH SIAP
KITA MASAK-
MASAK?”
5 5 Full shot
(Two
shot)
Still Eye level ARUM
(Sambil
mengusap mata)
Backsound,At
mosphere
6 6 Medium
shot
Still Eye level Flasback
Fatimah yang
sedang memasak
Backsound,At
mosphere
116
7 7 Full shot
(Two
shot)
Still Eye level ARUM
(Sambil
mengusap mata
dan berjalan
menghampiri
ranti)
“IYA MBA
OKEEEHHH”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
8 8 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Sibuk
menyiapkan
bahan masakan)
“TOLONG
AMBILIN
PANCI DEK.”
ARUM
“YANG MANA
MBA? YANG
INI?”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
9 9 Full shot
(Two
shot)
Still Eye level ARUM
(Berjalan kearah
panci yang ingin
diambil)
Backsound,At
mosphere
10 10 Medium
shot
(Two
shot)
Still Eye level ARUM
“YANG MANA
MBA? YANG
INI?”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
11 11 Coles up Still Eye level ARUM
(Sedih sambil
memegang
panci)
“MBA, KEMARIN
IBU GAK MAU
MAKAN TAU,
PADAHAL AKU
UDAH MASAKIN
BANYAK BANGET ,
EH AKU PAKSA
AJA. AKHIRNYA
MAU”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
117
12 12 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Sambil
tertunduk)
“DEK”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
13 13 Medium
shot
Still Eye level Flasback Ranti
sedang makan
tiba-tiba arum
keluar dari
kamar dan
masuk kamar
fatimah
Backsound,At
mosphere
14 14 Full shot Still Eye level Ranti
memperhatikan
arum yang
sedang memijat kasur
Backsound,At
mosphere
15 15 Close Up Still Eye level Ranti yang
melihat kearah
kamar dengan
perasaan yang penasaran
Backsound,At
mosphere
16 16 Full shot Still Eye level Keadaan kamar
fatimah yang
berantankan dengan makanan
Backsound,At
mosphere
17 17 Medium
shot
Still Eye level Arum yang
masih terlihat
mengantuk
sambil
mengusap mata
RANTI
(Sambil
tertunduk)
KAMU TUH
HARUSNYA
BISA TERIMA
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
118
18 18 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Sambil
tertunduk dan
sibuk masak)
“KALO IBU
UDAH GAK
ADA.”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
19 19 Medium
shot
Still Eye level Arum geram
menyadari
pernyataan Ranti
Backsound,At
mosphere
20 20 Full shot
(Two
Shot)
Still Eye level Arum
membanting
panci didepan
ranti
Backsound,At
mosphere
21 21 Medium
shot
Still Eye level Ranti terkejut Backsound,At
mosphere
22 22 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Menoleh tegas
dan membanting
panci ke depan
Ranti)
“APAAN SIH
MBA?! MBA
NGOMONGNYA
NGACO DEH!
AKU GAK
SUKA!”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
Full shot
(Two
Shot)
Still Eye level Arum
meninggalkan
ranti dan ranti
mematikan
kompor lalu
mengejar arum RANTI
(Ekspresi geram
dan panik)
“DEK.. KAMU
MAU
KEMANA?”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
119
23 23 Full shot
(Two
Shot)
Still Eye level Ranti
menghampiri
arum yang
sedang duduk
dengan ekspresi
kesal
Backsound,At
mosphere
24 24 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Ekspresi
marah) “MBA!! APA-
APAAN SIH
KALO
NGOMONG?!
MBA
NYUMPAHIN
IBU
MENINGGAL
IYA ?!!”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
25 25 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Dengan nada
tegas) “MBA BUKAN
NYUMPAHIN!
TAPI MEMANG
KENYATAAN
KALO IBU
TUH UDAH GA
ADA!!
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
26 26 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Emosi)
“MBA KALO
GAK PERCAYA
AYO LIAT
IBU KE
KAMAR!”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
120
27 27 Full shot
(Two
Shot)
Still Eye level RANTI
(Mencoba
tenang dan Ranti
pun mengikuti
Arum ke kamar
Fatimah.) “MANA? ADA
IBU? IBU
TUH UDAH
MENINGGAL.“
ARUM
(Arum pun
berusaha keluar
dari rumah
untuk mencari
Fatimah.) “AKU BENCI
SAMA MBA!
IBU PASTI
DENGER
OMONGAN
MBA!
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
28 28 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Arum pun
berusaha keluar
dari rumah
untuk mencari
Fatimah.) MAKANNYA
IBU PERGI
NINGGALIN
AKU!
POKOKNYA
AKU MAU
PERGI CARI
IBU!!
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
28 28 Full shot
(Two
Shot)
Still Eye level RANTI
(Ranti menarik tangan
Arum yang hendak keluar rumah)
”ARUM! HARUSNYA
KAMU SADAR
DONG! IBU TUH
UDAH GAK
ADA!UDAH
MENINGGAL! KALO
KAMU GAK
PERCAYA IKUT
MBA SEKARANG!
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
121
30 30 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Menari paksa
Backsound,Vo
ley,Atmospher
arum) e,Dialog
KALO KAMU
GAK PERCAYA
IKUT MBA
SEKARANG!
ARUM
(Emosi dan
berteriak)
“NGGAK! AKU
BENCI MBA
RANTI!LEPAS
IN!!!
31 31 Full shot
(Two
Shot)
Still Eye level RANTI
(Menari
paksa arum)
SCENE 16
1 1 Full shot
(Two Shot)
Folow Eye level RANTI
(Menarik tangan
Backsound,Vo
ley,Atmospher
Arum) e,Dialog
ARUM
(Emosi)
“LEPASIN
MBA! AKU
GAK MAU!
AKU BENCI
MBA!”
122
2 2 Full shot
(Two
Shot)
Folow Eye level RANTI
(Mendorong
arum ke depan
nisan fatimah
dan Meminta
Arum untuk
membaca nama
pada papan
nisan)
“COBA KAMU
BACA
NAMANYA
YANG
JELAS!”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
3 3 Close Up Still Eye level Papan nisan
fatimah ARUM
(Bicara terbata-
bata)
“FA...TI...
MAH...”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
123
4 4 Medium
shot
Still Eye level ARUM
MBA?
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
5 5 Medium
shot
Still Low
Angle
ARUM
(Sedih)
INI BENER
MAKAM IBU?”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
6 6 Medium
shot
Still Eye level ARUM
(Memaksa Ranti
untuk menjawab
dan menangis)
“MBA RANTI
JAWAB!!!
APA BENER
YANG ADA DI
DALAM SANA
IBU?”
RANTI
(Seketika
terduduk
disebelah Arum
dan menangis)
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
124
7 7 Medium
shot
Folow Eye level RANTI (Memeluk
sambil menahan
sedih)
“IYA DEK,
BENER YANG
ADA DI
DALAM SANA
TUH IBU...”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
8 8 Medium
shot
Folow Eye level Arum dan ranti
menangis depan
kubauran
fatimah
ARUM
(Menangis
tersedu-sedu)
“IBUUUU....
”
RANTI
(Memeluk Arum
sambil
menangis)
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
9 9 Closed
up
Still Eye level Falsback
Fatimah yang
terbujur kaku
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
10 10 Closed
up
Still Low
angle
Flasback Arum
yang sedang
menangis tidak
terima fatimah meninggal
Backsound,At
mosphere
11 11 Full shot Folow Eye level Flasback Arum
sedang ingin
menyuapi
fatimah tanpa
ada fatimah
Backsound,At
mosphere
12 12 Medium
shot
Still Eye level Flasback
Fatimah
membuka mulut
Backsound,At
mosphere
125
13 13 Full shot Folow Eye level Flasback Arum
membuang
makanan di atas
kasur dan bantal
Backsound,At
mosphere
126
14 14 Medium
shot
Folow Eye level Arum dan ranti
menangis depan
kubauran
fatimah
ARUM
(Menangis
tersedu-sedu)
“IBUUUU....
”
RANTI
(Memeluk Arum
sambil
menangis)
Arum pun mulai
menyadari
bahwa Fatimah
telah tiada
Backsound,At
mosphere
127
4. SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Project Title
Durasi
: Air Mata Arum
: 20 Menit
Sutradara
Tabel III.19
: Ricky Febrianto
No Scene Cast Wardrobe Make
Up
Setting Properti Vehicle/An
imal
Special
Equipme
nt
Notes
1 1 Fatimah dan
Ranti
Fatimah :
Daster,Serbet.
Ranti : baju
putih polos,
celana
hitam,sepatu,ka
os kaki, jam
tangan,tas.
Natural Dapur,meja
makan Dapur :
Kompor,Wajan,sode
t,piring,gelas
sendok,mangkok,rak
piring,Tampah,panci
,Termos
Meja makan :
Dispenser,galon,piri
ng,gelas
sendok,garpu taplak
lampu
mejamakan,Makan,
- -
128
2 Arum dan
Fatimah
Fatimah : baju daster, bergo,
Arum: baju
piama
Natural Kamar arum Kamar Arum :Tempat
tidur,guling,bantal,b oneka,
lemari,gantungan
baju,handuk, jam weker,meja,buku,pia
la,gantung an pernak
pernik,setrofom
catetan.meja kecil,kipas angin.
3 Ranti,arum,fat
imah, evan
Ranti : baju
alfamart,celana
hitam,jam tangan,
Arum : baju
piama,handuk, Fatimah : baju
daster,Evan :
baju kaos, jaket, jam tangan,
sepatu.
Natural Meja
makan,ruang
tamu,teras rumah.
Meja makan :
Dispenser,galon,piri
ng,gelas sendok,garpu taplak
lampu
mejamakan,Makana n,
Ruang Tamu : meja
kecil, kursi merah, bingkai,jam
dinding,tamplak
meja,vas
bunga,hordeng.
Teras depan Rumah : kursi,keset.
129
4 Arum dan
Fatimah
Arum : baju
sekolah, tas
sekolah,
sepatu,
dasi,topi,jam
tangan
Fatimah : baju
daster,
-switer
hitam,celana
bahan,sendal,h
elm,kerudung
natural Kamar
arum,meja
makan,teras
rumah.
Kamar Arum
:Tempat
tidur,guling,bantal,b
oneka,
lemari,gantungan
baju,handuk, jam
weker,meja,buku,pi
ala,gantung an
pernak
pernik,setrofom
catetan.meja
kecil,kipas angin.
Ruang Tamu :
meja kecil, kursi
merah,
bingkai,jam
dinding,tamplak
meja,vas
bunga,hordeng.
Teras depan
Rumah :
kursi,keset.
130
5 Arum dan
fatimah
Arum : baju
sekolah, tas
sekolah,
sepatu,
dasi,topi,jam
tangan
Fatimah :
baju daster,
-switer
hitam,celana
bahan,kerudu
ng
natural Jalan raya Motor,helem,sen
dal
6 Arum dan
fatimah
Arum : baju
sekolah, tas
sekolah,
sepatu,
dasi,topi,jam
tangan
Fatimah :
baju daster,
-switer
hitam,celana
bahan,kerudu
ng
Natural Gerbang
depan
sekolah
Motor,helem,sen
dal
mobil
131
7 - - - Jalan raya Mobil ambulance
8 - - - Teras Rumah Kursi,keset merah
9 Ranti dan arum Ranti : baju
kerja
alfamart,celana
bahan,sepatu,ja
m tangan,tas
Arum : baju
kaos,celana
pendek,
natural Meja Makan +
Dapur
Meja makan :
Dispenser,galon,piri
ng,gelas
sendok,garpu taplak
lampu
mejamakan,Makana
n,
Dapur :
Kompor,Wajan,sod
et,piring,gelas
sendok,mangkok,ra
k piring,Tampah,panc i,Termos
10 Arum dan
Fatimah
Arum : kaos
biasa,celana
pendek.
Fatimah :
daster,kerudung
natural Kamar
Fatimah dan
meja makan
Kamar fatimah :Lemari baju,tempat
tidur, meja kecil,
lukisan,jam
dindding, gantungan
baju tembok. Meja makan :
Dispenser,galon,piri
ng,gelas
sendok,garpu taplak
lampu
mejamakan,Makana
n,
Nampan.
132
11 Ranti Baju
alfamaert,cela
na
bahan,seppatu
,kaos kaki,
natural Teras depan
rumah dan
ruang tamu
Depan teras
:Kursi,keset
merah
Ruang Tamu :
meja kecil, kursi
merah,
bingkai,jam
dinding,tamplak
meja,vas
bunga,hordeng.
133
12 Ranti,Arum dan
evan
Ranti :Baju kerja,celana bahan,sepatu,tas Evan : baju kaos,celana jins,sepatu
natural Meja Makan
dan teras
rumah
Depan teras :Kursi,keset merah Meja makan : Dispenser,galon,piring ,gelas sendok,garpu taplak lampu mejamakan,Makanan,
13 Arum Baju rumah, natural Pintu dapur, dan meja makan
Meja makan : Dispenser,galon,piring ,gelas sendok,garpu taplak lampu mejamakan,Makanan, nampah
14 Ranti dan Arum Ranti : baju kerja
ranti,celana bahan,tas,sepatu,ja m tangan
natural Depan teras
rumah, ruang tamu dan kamar fatimah
Depan teras :Kursi,keset merah Ruang Tamu : meja kecil, kursi merah, bingkai,jam dinding,tamplak meja,vas bunga,hordeng.
Kamar fatimah :Lemari baju,tempat tidur, meja kecil, lukisan,jam dindding, gantungan baju tembok.
Makanan yang berantakan
134
15 Ranti dan
Arum
Ranti : baju
kaos celana
rumah
Arum : baju
rumah celana
pendek
natural Dapur dan
ruang tamu
Dapur :
Kompor,Wajan,s
odet,piring,gelas
sendok,mangkok
,rak
piring,Tampah,p
anci,Termos
Sayuran
Ruang Tamu :
meja kecil, kursi
merah,
bingkai,jam
dinding,tamplak
meja,vas
bunga,hordeng.
135
16 Ranti dan
Arum
Ranti : baju
kaos celana
rumah
Arum : baju
rumah celana
pendek
(continty)
natural Kuburan Kuburan.
136
4. STORYBOARD
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Project Title : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit
Gambar III.1
No Scene Shot size Adegan
1
Opening
FS
Gambar Tangan Tertera Di Dispro
2
MS
Gambar Tangan Tertera Di Dispro
3
CU
Gambar Tangan Tertera Di Dispro
137
4
MS
5
CU
6
CU
138
7
MS
8
FS
9
CU
139
10
MS
1
Scene 1
MS
2
FS
140
3
MS
4
MS
5
CU
141
6
FS
7
MS
8
MS
142
9
FS
10
MS
11
FS
143
1
Scene 2
CU
2
FS
4
LS
144
5
MS
6
FS
7
MS
145
8
MS
9
MS
1
Scene 3
FS
146
2
LS
3
MS
4
MS
147
5
FS
6
MS
7
CU
148
8
MS
9
FS
1
Scene 4
MS
149
2
FS
3
FS
4
MS
150
5
MS
6
FS
7
FS
151
8
CU
1
Scene 5
LS
2
LS
152
1
Scene 6
FS
2
CU
3
MS
4
CU
153
5
CU
1
Scene 7
LS
1
Scene 8
LS
154
1
Scene 9
FS
2
MS
3
CU
1
Scene 10
MS
155
2
FS
3
MS
4
FS
5
MS
156
1
Scene 11
LS
2
LS
3
FS
4
CU
157
1
Scene 12
MS
2
FS
3
FS
4
MS
158
5
MS
6
MS
1
Scene 13
MS
2
FS
159
3
CU
4
FS
5
MS
6
OTS
160
7
MS
8
CU
1
Scene 14
LS
2
FS
161
3
FS
4
FS
5
MS
6
CU
162
7
MS
8
OTS
1
Scene 15
LS
2
FS
163
3
FS
4
MS
5
MS
6
FS
164
7
MS
8
FS
9
CU
10
FS
165
11
MS
12
MS
13
FS
14
MS
166
15
FS
16
CU
17
MS
18
FS
167
19
CU
168
Proses Kerja Penulis Naskah
Menurut Yudhistira dalam Naratama (2013:53) “Penulis Naskah bekerja
sama dengan Produser dan Sutradara dalam mengemas konsep ide kreatif menjadi
suatu cerita drama televisi.”
Menurut Mabruri (2018:72) “Penulis skenario adalah kru profesional yang
menciptakan dan meletakkan dasar acuan bagi pembuatan film dalam bentuk
(format) naskah (skenario-screenplay).”
Menurut penjabaran diatas penulis naskah harus bisa bekerja sama dengan
kru yang lain agar kru yang lain bisa memahami cerita yang sudah di buat oleh
penulis naskah. Karena penulis naskah dalam drama televisi “Air Mata Arum”
merupakan seorang yang menentukan ide cerita agar drama televisi yang akan di
produksi dapat menjadi acuan untuk menentukan alur cerita dan di kembangkan
bersama kru terutama dari sutradara dan kemudian membicarakannya bersama kru
yang lainnya.
169
Pra Produksi
Menurut Morissan (2013:309) “Tahap praproduksi atau perencanaan
adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan
pelaksanaan pengambilan gambar (shooting).”
Pra produksi merupakan tahap awal dalam proses penciptaan suatu karya
drama televisi. Dalam tahap ini produser, sutradara, dan penulis naskah berperan
sangat besar dalam proses pra produksi. Ketiga nya berdiskusi untuk menciptakan
konsep yang akan disepakati bersama. Dalam produksi drama televisi “Air Mata
Arum” penulis naskah mencari ide dari cerita yang akan dibuat dibantu dengan
sutradara. Setelah gagasan ide disepakati, penulis mengembangkannya kedalam
bentuk sebuah skenario yang memuat unsur-unsur cerita seperti ide cerita dan
tema, sinopsis, plot atau alur, treatment dan skenario.
1. Ide Cerita dan Tema
Menurut Akbar (2015:7) “Cerita dan tema berhubungan dengan materi
dasar yang membangun sebuah film.”
Ide cerita sangatlah penting dalam membuat skenario karena merupakan
awal mula dalam proses membuat skenario. Penulis naskah mencari ide
dari cerita yang akan dibuat dan masing-masing anggota berhak
memberikan saran hingga gagasan ide, yang kemudian dari gagasan ide
masing-masing anggota ditentukan sesuai kesepakatan bersama, lalu
kesepakatan yang sudah diambil dilanjutkan oleh penulis untuk membuat
sinopsis dalam drama televisi “Air Mata Arum”.
170
2. Sinopsis
Menurut Akbar (2015:83) “Sinopsis adalah intisari dari sebuah cerita.
Sinopsis berisi semua informasi utama mengenai keseluruhan alur cerita
yang nantinya akan dikembangkan dalam skenario dan diadaptasi dalam
proses produksi.”
Setelah ide cerita dan tema disepakati, maka penulis naskah segera
membuat sinopsis cerita terlebih dahulu yang nanti akan dikembangkan
menjadi sebuah naskah. Penulis sebagai penulis naskah drama televisi “Air
Mata Arum” melakukan langkah selanjutnya dalam membuat skenario
yaitu membuat sinopsis. Dalam membuat sinopsis, penulis berusaha tetap
menjaga isi sinopsis mengandung unsur tiga babak yang akan
memudahkan penulis untuk melakukan tahap selanjutnya.
3. Plot atau Alur
Menurut Akbar (2015:22) “plot adalah rangkaian peristiwa sebab-akibat
yang dihadirkan dalam sebuah film atau tayangan televisi.”
Menurut penjabaran kutipan diatas plot merupakan salah satu bagian dari
susunan dalam struktur cerita yang berisi adegan-adegan penting agar
dapat dinikmati dan dimengerti oleh penonton. Penulis sebagai penulis
naskah dalam drama televisi “Air Mata Arum” menggunakan plot maju
karena penulis ingin cerita yang dibuat dapat mudah di mengerti dan
dicerna oleh penonton.
171
4. Skenario
Menurut Irwanto, dkk (2014:188) Skenario adalah “suatu pedoman dan
acuan lengkap, termasuk adegan dan dialog, yang harus dipahami
sutradara untuk melaksanakan produksi film.”
Menurut penjabaran kutipan diatas sutradara harus dapat memahami
skenario yang telah di buat oleh penulis naskah karena adegan yang baik
bergantung bagaimana cara dialog pada skenario tersebut dibuat. Dan
skenario juga menunjang bagaimana kesuksesan sebuah Drama Televisi.
Penulis sebagai penulis naskah dalam drama televisi “Air Mata Arum”
mengalami kesulitan dalam penulisan skenario terutama dalam membuat
dialog yang sebisa mungkin sangat sederhana sehingga dapat di mengerti
oleh penonton, karena drama televisi “Air Mata Arum” merupakan drama
dengan genre drama keluarga yang dikombinasikan dengan drama misteri.
5. Treatment
Menurut Morissan (2013:314) “Penulis naskah terlebih dahulu menulis
ringkasan awal suatu proyek produksi yang disebut dengan treatment yang
menjadi dasar penulisan skrip.”
Berdasarkan kutipan diatas, treatment sangat penting dalam membuat
skenario karena berisi alur-alur yang akan dituangkan dalam skenario yang
akan penulis buat dan diharapkan penulis agar tidak keluar dari alur
treatment drama televisi “Air Mata Arum” yang sudah di buat dalam
membuat skenario. Penulis sebagai penulis naskah berusaha membuat
treatment dengan baik dan menjaga alur yang sudah ditentukan
sebelumnya agar tidak berubah.
172
Produksi
Menurut Morissan (2013:310) “Tahap produksi adalah seluruh kegiatan
pengambilan gambar (shooting) baik di studio maupun di luar studio.”
Hasil konsep yang sudah dibahas dan kesiapan dari anggota tim selama
produksi, kerja sama tim merupakan hal yang paling menentukan proses produksi
dapat berjalan dengan lancar dan berjalan maksimal. Penulis dan seluruh kru
melakukan rehearsal kepada pemain dari blocking camera, dan pembacaan dialog
agar hasilnya lebih maksimal. Setelah itu penulis dan seluruh kru melakukan
briefing selama proses drama televisi “Air Mata Arum” yang melibatkan pemain
dan peralatan. Pada saat produksi penulis naskah tidak memiliki proses kerja,
akan tetapi penulis naskah membantu sutradara sebagai asisten sutradara. Selain
itu penulis juga membantu divisi yang lain dalam menjalankan tugasnya
dilapangan.
173
Pasca Produksi
Menurut Morissan (2013:310) “Tahap pascaproduksi adalah semua
kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan
siap disiarkan atau diputar kembali.”
Pada tahap ini yaitu tahap pasca produksi, penulis naskah mengawasi
sutradara dan editor dalam proses mengedit dan memastikan sesuai dengan
skenario yang dibuat atau tidak. Setelah itu penulis dan tim melakukan proses
bimbingan kepada dosen pembimbing. Perihal drama yang sudah disatukan.
Menerima masukan dari dosen pembimbing, menerima kritik dari dosen
pembimbing dan bertanya apa yang harus diperbaiki dan bagaimana solusinya
sehingga hasilnya dapat disampaikan lebih kepada penonton nantinya.
174
Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah
Sesuai dengan pengertian Penulis Skenario sendiri, yaitu yang
menciptakan dan meletakan dasar acuan bagi pembuatan drama dalam bentuk
naskah skenario berupa cerita drama.
Menurut Akbar (2015:145) Dalam menjalani profesi penulis skenario,
penulis memiliki hal-hal yang harus dipenuhi dan dipertanggungjawabkan kepada
pihak yang telah mempekerjakannya dan pihak-pihak yang terlibat, baik dalam
proses penulisan maupun proses produksi film.
Kewajiban dan hak dasar seorang penulis skenario menurut Akbar (2015:146)
yaitu :
a. Menciptakan dan menulis dasar acuan produksi film dalam bentuk naskah
skenario berdasarkan ide sendiri dan berdasarkan sumber lain, baik
adaptasi maupun ide dengan izin yang sah, tanpa menjiplak karya orang
lain.
b. Melakukan proses penulisan skenario secara bertahap mulai dari ide cerita,
dasar cerita (basic story), sinopsis , treatment, lalu skenario atau dapat
langsung menulis skenario.
c. Bekerja dan terlibat dari tahap pengembangan ide (production
development) hingga masa pasca produksi (post-production).
d. Membuat skenario dengan format yang telah ditentukan atau disepakati
dengan pihak produksi.
e. Menjadi narasumber bagi pelaksana produksi bila di perlukan.
175
Hak
a. Mendapatkan bahan acuan dan referensi yang memadai sesuai dengan
kesepakatan dengan pihak produksi untuk menunjang penulisan skenario.
b. Mendapatkan kelengkapan atau sarana dalam mengumpulkan bahan acuan
dan referensi untuk penulisan skenario berupa riset literatur dan / atau riset
lapangan.
c. Apabila bahan acuan penulisan skenario dikumpulkan secara berkelompok
atau dengan tim, maka nama anggota tim yang terlibat berhak untuk
dicantumkan dalam credit tittle.
d. Mendapatkan waktu yang memadai untuk melaksanakan proses riset dan
proses penulisan skenario.
e. Meminta pertimbangan dari pihak lain apabila terjadi atau dirasa
dibutuhkan pengurangan, penambahan, atau perubahan materi dasar dalam
skenario, seperti ide dasar, plot, dialog, penokohan, dan lainnya.
f. Mencantumkan nama dalam credit title dan bahan publikasi lainnya (
publicity material) .
g. Apabila skenario ditulis dari satu orang atau berkelompok (dengan tim),
maka nama tim atau nama-nama anggota tim tersebut berhak dicantumkan
namanya dalam credit title atau disesuaikan dengan kesepakatan yang
telah ditentukan sebelumnya.
176
Pada saat produksi program drama televisi “ Air Mata Arum” penulis
berperan dalam pembuatan skenario, pada proses pra produksi penulis
menentukan ide atau konsep yang akan di ambil, penulis melakukan bimbingan
dengan dosen kemudian meminta persetujuan anggota produksi, setelah sepakat
dengan ide cerita yang diambil, penulis mencari referensi drama televisi yang
akan dijadikan sebagai acuan untuk drama yang akan di produksi, setelah itu
penulis mulai mengembangkan ide dalam bentuk basic story atau cerita dasar,
kemudian membuat sinopsis. Penulis melakukan diskusi dengan anggota untuk
membahas sinopsis yang telah dibuat, setelah anggota setuju dengan isi sinopsis,
penulis melanjutkan ke tahap pembuatan treatment. skenario. Penulis
menggunakan beberapa buku sebagai acuan untuk teknik penulisan skenario.
Setelah skenario selesai dibuat dan siap diproduksi penulis juga ikut serta dalam
proses produksi, penulis mendampingi sutradara guna membantu jalannya
pengambilan gambar agar sesuai dengan cerita yang penulis buat. Pada saat pasca
produksi penulis pun ikut serta mendampingi editor untuk melihat hasil
penyuntingan gambar, apakah urutannya sesuai dengan skenario yang telah buat.
177
Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Sebagai penulis naskah, penulis ingin membuat suatu cerita yang bukan
hanya sekedar menghibur penonton tetapi juga memberikan suatu pesan pada
akhir cerita yang dapat diambil oleh penonton. Dan dengan bahasa yang
ringan agar para penonton bisa dengan mudah memahami ceritanya. Oleh
karena itu, penulis mengembangkan cerita yang jarang ada orang peduli
dengan permasalahan seperti yang ada di dalam drama televisi “Air Mata
Arum”, dimana permasalahannya tentang seorang anak yang masih merasakan
kehadiran dari ibunya yang sudah meninggal dunia.
b. Konsep Produksi
Dalam cerita drama televisi “Air Mata Arum” penulis ingin tokoh
utamanya mampu mendalami karakter yang ia perankan dalam drama ini
dengan kemasan yang ringan sehingga penonton bisa menikmati alurnya.
c. Konsep Teknis
Di dalam cerita ini, penulis ingin menggunakan teknis yang sederhana dan
tidak berlebihan namun alur cerita dari drama televisi “Air Mata Arum” tidak
keluar konsep dan apa yang ingin penulis sampaikan kepada penonton juga
dapat diterima dengan baik. Dalam konsep teknis, untuk penulisan skenario
178
penulis menggunakan font face Courier New dengan font size 12,
sedangkan untuk ide cerita, tema, turning point, ending, messages, sinopsis,
penokohan, treatment dan judul penulis menggunakan font face Times New
Roman dengan font size 12. Alasan penulis menggunakan font face dan font
size tersebut karena sesuai dengan aturan yang telah ada dalam panduan
desain produksi tugas akhir.
179
Kendala Produksi dan Solusinya
Dibawah ini kendala-kendala yang penulis hadapi selama proses
pembuatan drama televisi “Air Mata Arum” berlangsung sebagai berikut:
1. Kendala : Pada saat produksi hari pertama, penulis sebagai penulis
naskah mempunyai kendala di dalam pengucapan talent saat melakukan
pengadeganan dalam syuting hari pertama.
Solusi : Penulis sebagai penulis naskah mengubah sedikit dialog
agar pemeran atau talent dapat leluasa dalam melakukan pengadeganan
pada hari pertama.
2. Kendala : Pada hari kedua, penulis sebagai penulis naskah
menemukan kendala pada treatment pengadeganan dalam scene 10 dan 14.
Solusi : Penulis sebagai penulis naskah mempunyai solusi yang
dikoordinasikan dengan sutradara agar pengadeganan dalam scene tersebut
lebih dramatisir (mendalam) pada adegan tersebut.
3. Kendala : Pada hari ketiga, penulis menemukan kendala saat
tim/kru melakukan syuting di luar yaitu waktu dan lokasi terbentur dengan
perijinan lokasi.
Solusi : Maka dari itu penulis sebagai penulis naskah mempunyai
solusi untuk mempersingkat treatment yang diterapkan dalam skenario
namun tidak mengurangi pengertian dari adegan tersebut.
180
4. Kendala : Kendala pada hari ke empat, penulis sebagai penulis
naskah menemukan sebuah adegan yang harus dirubah dikarenakan lokasi
yang digunakan tidak sesuai dengan apa yang dijadwalkan oleh produser
dikarenakan perijinan tidak sesuai dengan ketentuan.
Solusi : Penulis sebagai penuls naskah, memberikan sebuah
dialog yang ditujukan kepada lokasi tersebut dan memberi note kepada
editor agar memberikan suasana dan musik dramatis pada adegan tersebut.
181
LEMBAR KERJA PENULIS NASKAH
1. Konsep Penulisan Naskah
2. Logline
3. Sinopsis
4. Karakteristik Tokoh
5. Skenario
6. Treatment / Scene plot
182
1. KONSEP PENULISAN NASKAH
Penulis sebagai penulis naskah bekerja sama dengan sutradara dalam
menentukan ide cerita dan menulis skenario. Penulis dengan kreatif menciptakan
cerita sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan yaitu ide cerita, tema, konsep,
turning point, ending, messages, sinopsis, penokohan, treatment, skenario dan
judul. Penulis memilih alur lurus untuk drama televisi yang berjudul “Air Mata
Arum”. Dalam karya ini, penulis terinspirasi oleh satu film pendek yang berjudul
“Arctodus Simus” yang membedakan ialah alur cerita nya.
Jenis tulisan dan ukuran yang penulis gunakan untuk skenario yaitu
dengan font face Courier New dengan font size 12. Sedangkan untuk ide cerita,
tema, turning point, ending, messages, sinopsis, penokohan, treatment dan judul
penulis menggunakan font face Times New Roman dengan font size 12.
Sebagai penulis naskah, penulis ingin menyajikan suatu cerita yang dapat
menghibur penonton dengan sekaligus dapat memberikan pesan moral pada akhir
cerita. Penulis sebagai penulis naskah ingin membuat tokoh utama dalam cerita ini
mendalami karakter agar dapat memberikan suasana dan realita kehidupan yang
tidak dibuat-buat, dengan kemasan yang ringan sehingga penonton dapat
menikmati alur dari drama televisi “Air Mata Arum”. Dalam cerita ini penulis
menggunakan teknis yang sederhana dan tidak berlebihan namun alur cerita dari
drama televisi “Air Mata Arum” ini tidak keluar dari konsep dan apa yang penulis
ingin sampaikan dapat diterima dengan baik oleh penonton.
183
2. LOGLINE
Genre : Drama Keluarga, Misteri
Judul : Air Mata Arum
Ide Cerita : Dalam ide cerita ini penulis mengemas ide cerita tersebut menjadi
drama keluarga yang menyisipkan sisi misteri dengan tradisi dalam
kehidupan dari berbagai macam ras, suku, dan agama. Untuk
memberi daya ingat kepada khalayak bahwa hal yang disampaikan
penulis dapat diterima secara logika.
Tema : Keluarga
Konsep : Kisah ini mempunyai dasar tradisi yang dipercaya oleh orang
Indonesia tentang meninggalnya seseorang, kejadian tersebut yang
masih menjadi bayang-bayang orang terdekat. Tradisi tersebut
membuat orang terdekat masih merasakan kehadiran dari sosok
yang telah meninggal dunia.
Turning Point :
1. Kejadian dimana Ranti hanya menyiapkan 1 porsi makanan
sebelum Ranti berangkat bekerja. Saat Arum mengetahui
bahwa Ranti hanya menyiapkan 1 porsi makanan Arum
merasa kesal.
2. Kejadian dimana saat Ranti hendak pergi bekerja, Ranti
bingung mengapa banyak sekali makanan dimeja makan,
karena terburu-buru Ranti tidak sempat untuk makan. Saat
Arum keluar dari kamar Fatimah dan melihat Ranti terburu-
184
buru, Arum pun merasa kesal kepada Ranti mengapa Ranti
tidak makan masakannya.
3. Kejadian dimana saat Ranti berusaha mencoba memberikan
penjelasan kepada Arum tentang keadaan yang terjadi dengan
Fatimah. Dan Arum pun merasa tidak percaya sekaligus
merasa sangat marah kepada Ranti.
Ending : Arum mulai menyadari bahwa Fatimah memang benar telah tiada
dan Arum mulai berusaha untuk menerima kenyataan bahwa
dirinya dan Ranti telah ditinggal oleh sang ibu untuk selamanya.
Messages :
1. Kehilangan seseorang bukanlah akhir dari segalanya.
2. Selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki, karena kehidupan
akan terus berjalan.
3. Jangan meratapi kesedihan terlalu lama karena hal tersebut
akan berpengaruh terhadap kehidupan yang akan dijalani.
185
3. SINOPSIS
Arum Setyaningsih (16), yang duduk di bangku SMA kelas 1, anak ke dua
dari Fatimah (42) dan Alm. Hanuji Setyadi (50), Arum memiliki seorang kakak
yang bernama Ranti Setya Putri (22) yang bekerja di salah satu swalayan. Arum
sangat dekat sekali dengan Fatimah karena Arum anak yang paling kecil. Arum
yang mengidap penyakit depresi setelah sepeninggal sang ibu yang bernama
Fatimah untuk selamanya. Kejadian meninggalnya Fatimah terjadi saat
mengantarkan Arum kesekolah, beberapa hari setelah kejadian tersebut Arum jadi
bersikap aneh dan merasa bahwa Fatimah masih berada di sekitarnya. Pada saat
yang bersamaan Ranti mempunyai seorang kekasih yang bernama Evan (23) yang
meminta Ranti untuk menjual rumah demi memenuhi biaya Ranti dan Evan
menikah. Namun Ranti hanya bisa terdiam.
Ranti sebagai kakak dari Arum sering mengingatkan dan memberi
pengertian kepada Arum bahwa Fatimah telah meninggal dunia, Arum pun
menepis semua pernyataan Ranti. Sampai suatu ketika mereka bertengkar hebat
dan pada akhirnya Arum di paksa oleh Ranti untuk ikut dengan Ranti ke makam
Fatimah. Sesampainya Arum dan Ranti di makam. Ranti memberi pernyataan
kepada Arum bahwa Fatimah telah meninggal didepan makam Fatimah, agar
Arum percaya dan menyadari hal tersebut. Akhirnya Arum menyadari dan mulai
mengingat tentang apa yang telah terjadi menimpa Arum dan Fatimah. Arum
mulai menerima kepergian Fatimah dengan lapang dada.
186
4. KARAKTERISTIK TOKOH
1. ARUM
Seorang anak perempuan berusia 16 tahun yang duduk dibangku
sekolah menengah atas kelas 1. Berwajah sedikit oval, bermata belo,
hidung mancung, berkulit putih, berambut hitam pendek, berperawakan
kurus, dan berpenampilan sederhana. Arum sangat dekat dengan
Fatimah yang dimana ia adalah sang ibu. Namun Arum mengidap
penyakit depresi sepeninggal Fatimah untuk selamanya.
Karakter Protagonis
Baik : periang, memiliki sifat manja, perduli terhadap lingkungan
sekitarnya,
Buruk : tidak bisa menerima kenyataan, keras kepala, mudah berubah
suasana hati,
2. RANTI
Seorang perempuan berusia 22 tahun yang berprofesi sebagai calon
pegawai di salah satu swalayan. Berwajah sedikit oval, bermata belo,
hidung mancung, berkulit sawo matang, berambut hitam, berperawakan
kurus, dan berpenampilan sederhana. Ranti merupakan kakak dari
Arum.
Karakter Protagonis
Baik : memiliki sifat manja sama seperti Arum, dewasa, penyayang,
mandiri, penyabar, lapang dada
Buruk : jahil
187
3. FATIMAH
Merupakan ibu dari Arum dan Ranti berusia 42 tahun, berhijab,
berperawakan sedang pendek sedikit gemuk. Berpenampilan sederhana.
Karakter Protagonis
Baik : penyayang, penyabar, dewasa, peduli terhadap anak-anaknya.
4. EVAN
Merupakan kekasih dari Ranti berusia 23 tahun, berambut hitam
pendek, berperawakan tinggi, berkulit putih, hidung mancung,
berpenampilan modis.
Karakter Antagonis
Baik : tegas
Buruk : tempramental, egois, sombong
5. SUPIR
Merupakan seseorang yang menjadi peran pembantu dalam adegan
tabrakan yang berusia 30 Tahun dan berpropesi menjadi supir taxi
online , Berambut panjang berkulit putih.
Karakter Protagonis
Baik : Bertanggung Jawab
Buruk : Ceroboh
188
SKENARIO
“AIR MATA ARUM”
PENULIS NASKAH : VINSCA ANDANA A
ESTABLISHED 00 EXT Pagi Hari
Lokasi : Depan Rumah
Footage keadaan luar rumah.
DISSOLVE TO :
SC 001 INT Pagi Hari
Lokasi : Dapur, Meja Makan, Ruang Tamu dan Ruang Tv
Sfx : Suara Alat Dapur Bersentuhan
Cast : Fatimah dan Ranti
Terlihat keadaan rumah Fatimah. Dan Fatimah yang sedang memasak serta Ranti
yang keluar kamar yang ingin sarapan.
RANTI
(Bersandar pada pintu dapur)
“SELAMAT PAGI IBU KU CANTIK”
FATIMAH
(Sambil memasak)
“SELAMAT PAGI JUGA SAYANG”
RANTI
(Senang)
“EMMM IBU LAGI MASAK APA NIH PAGI INI?”
189
FATIMAH
(Melirik dan tersenyum)
“MASAK BIASA AJA, KESUKAAN KAMU SAMA ADIKMU.”
RANTI
(Mengangguk)
“OOH...”
FATIMAH
“UDAH KAMU MAKAN GIH SANA.”
RANTI
(Berjalan ke meja makan)
“OKEDEH BU”
FATIMAH
(Berbicara dari dapur)
“MBA BANGUNIN ARUM GIH.”
RANTI
(Mulai makan)
“ AH MALES AH BU”
Fatimah berjalan dari dapur ke arah kamar Arum.
190
FATIMAH
(Memukul pelan Ranti dengan serbet)
“KAMU INI...”
RANTI
(Tertawa)
Lalu Fatimah sudah berdiri depan kamar Arum dan mengetuk pintu kamar Arum.
FATIMAH
(Mengetuk pintu kamar)
“RUM.. ARUM..BANGUN NAK...”
CUT TO :
SC 002 INT Pagi Hari
Lokasi : Kamar Arum
Sfx : Jam Weker
Cast : Arum dan Fatimah
Terlihat keadaan kamar Arum, pajangan serta jam weker yang berbunyi yang
dimatikan oleh Arum. Fatimah lalu masuk dan membangunkan Arum dengan
lembut. Arum pun bangun, dan langsung keluar dari kamar untuk mandi sambil
bermalas-malasan.
FATIMAH
(Masuk dan membangunkan Arum)
“UDAH SIANG NAK AYO BANGUN...”
191
ARUM
(Dengan suara parau khas bangun tidur)
“NGGAK AH BU AKU MASIH NGANTUK...”
FATIMAH
(Sambil menepuk-nepuk badan Arum)
“BANGUN...”
ARUM
(Merajuk)
FATIMAH
(Meledek)
“MBA... MBA RANTI...BANGUNIN ARUM NIH..”
ARUM
(Terkejut)
“JANGAN JANGAN BU... IYA IYA NIHHH AKU BANGUN...”
FATIMAH
(Tersenyum)
Arum bergegas keluar kamar sambil mengambil handuk yang tergantung.
CUT TO :
192
SC 003 INT Pagi Hari
Lokasi : Meja Makan + Ruang Tamu + Teras Rumah
Cast : Ranti, Arum, Fatimah, dan Evan
Terlihat Arum keluar kamar dan berjalan ke kamar mandi. Serta Ranti yang
sedang makan. Dan Evan pun datang untuk menjemput Ranti. Ranti bergegas
meninggalkan makan nya dan bergegas untuk berangkat bekerja. Dan Fatimah
mengantar Ranti ke teras rumah untuk bertemu Evan.
RANTI
(Sambil Makan)
“KEBO...”
ARUM
(Sambil tergesa)
“BODO...”
EVAN
*(Memberi salam)
“ASSALAMUALAIKUM RANTI...”
RANTI
(Meninggalkan makanan nya)
“WAALAIKUMSALAM...”
FATIMAH
(Keluar pintu rumah)
“OH ADA EVAN...”
193
EVAN
(Cuek)
RANTI
(Keluar pintu rumah dan berdiri samping Fatimah)
“YA UDAH YUK”
EVAN
(Mencium tangan Fatimah lalu menggandeng tangan Ranti)
“BU BERANGKAT DULU. YUK KITA JALAN”
FATIMAH
(Tersenyum)
“YA SUDAH HATI-HATI YA BAWA MOTORNYA, PELAN-PELAN
AJA...”
CUT TO :
SC 004 EXT Pagi Hari
Lokasi : Meja Makan + Dapur + Kamar Arum
Cast : Arum dan Fatimah
Terlihat Arum yang sedang memakai dasi dan merapikan baju untuk bersiap ke
sekolah. Lalu Arum keluar kamar dan sarapan di meja makan. Dan Fatimah
menghampiri Arum ke meja makan.
FATIMAH
(Menghampiri Arum ke meja makan dan duduk di sebelah Arum)
“MAKAN YANG BANYAK YA NAK..”
194
ARUM
“IYA DONG KAN MASAKAN NYA IBU...”
FATIMAH
(Tersenyum)
ARUM
(Sambil makan)
“IBU KOK GAK MAKAN? MUKA IBU PUCET LOH. IBU LAGI SAKIT
YAH ?”
FATIMAH
(Sambil menatap Arum)
“ENGGAK, IBU CUMA KECAPEAN AJA”
ARUM
(Khawatir)
“BENER BU GAK APA-APA?”
FATIMAH
(Sambil mengusap kepala Arum, dan berdiri)
“IYA NAK, YAUDAH YUK NANTI KESIANGAN.”
ARUM
(Sambil mengambil tas di bangku)
“YA UDAH YUK.”
Terlihat Arum dan Fatimah berjalan keluar rumah dan bersiap untuk berangkat
sekolah menggunakan sepeda motor .
195
FATIMAH
(Sambil memakai helm)
“INI TUH AMANAT BAPAKMU, EHEHE IBU JADI KANGEN”
ARUM
“CIE-CIE IBU JADI KANGEN, DOAIN AJA YA BU”
FATIMAH
“YAUDAH KITA JALAN YUK, BISMILLAH.”
CUT TO :
SC 005 EXT Pagi Hari
Lokasi : Jalanan Menuju Sekolah Arum
Sfx : Keramaian Jalan Raya
Terlihat ramai nya jalanan menuju sekolah Arum.
CUT TO :
SC 006 EXT Pagi Hari
Lokasi : Gerbang Sekolah Arum
Sfx : Keramaian Anak-anak Sekolah
Cast : Arum dan Fatimah
Tampak Arum dan Fatimah tiba di depan sekolah Arum. Fatimah memberikan
nasihat kepada Arum sebelum Arum masuk sekolah. Lalu Arum cium tangan
Fatimah.
196
ARUM
(Turun dari motor)
“AKU MASUK YAH BU...”
FATIMAH
“KAMU GAK SALIM DULU AMA IBU?”
ARUM
(Tersenyum lalu mencium tangan Fatimah)
“OH IYA AKU LUPA”
FATIMAH
(Memegang tangan Arum)
“KAMU BELAJAR YANG RAJIN YAH, JANGAN LUPA BERDOA”
Belum sempat bergegas Arum melihat kearah belakang Fatimah dan Arum pun
terkejut.
ARUM
(Terkejut dan teriak)
IBUUUU...!!!!
Fatimah dan Arum tertabrak mobil yang sedang melintas, lalu terdengar bunyi
sirine ambulance yang membawa Arum dan Fatimah ke rumah sakit.
CUT TO :
197
SC 007 EXT Pagi Hari
Lokasi : Rumah Sakit
Sfx : Suara Sirine Ambulance
Footage rumah sakit.
FADE OUT TO FADE IN :
SC 008 INT Pagi Hari
Lokasi : Meja Makan
Sfx : Suara dering handphone
Cast : Ranti dan Arum
Terlihat Ranti sedang makan di meja makan membelakangi kamar Arum dan
Fatimah. Dan terlihat Arum keluar dari kamar dan masuk ke kamar Fatimah.
Ranti pun kaget dan menoleh kearah belakang dan mendapati tidak ada siapa-
siapa.
RANTI
(Menoleh ke arah belakang dan merasa ada yang aneh)
Ranti pun terkejut saat handphone nya berdering dan bergegas untuk berangkat
bekerja.
CUT TO :
SC 009 INT Siang Hari
Lokasi : Kamar Fatimah + Meja Makan
Cast : Arum dan Fatimah
Terlihat Arum yang masih dalam kondisi pemulihan keluar dari kamar Fatimah
menuju meja makan untuk mencari makanan di meja makan. Ternyata makanan
yang tersedia hanya untuk satu orang.
198
ARUM
(Ekspresi kesal dan bicara dalam hati)
“KOK CUMA SATU SIH!!! MBA RANTI ENGGA MIKIRIN IBU APA?
ARRRRRGH”
Arum pun membawa makanan kekamar Fatimah, namun Fatimah menolak
makanan yang diberikan Arum dengan cara tersenyum lalu Arum merasa lapar.
ARUM
(tersenyum sambil memegang makanan)
“BU MAKAN YA BU, BIAR CEPET SEMBUH.”
FATIMAH
(Tersenyum dan menggelengkan kepala)
ARUM
(Sedih)
“IBU GAK MAU NIH? YAUDAH DEH BUAT ARUM AJA YAH BU.”
CUT TO :
SC 010 EXT Malam Hari
Lokasi : Teras Rumah + Ruang Tamu + Depan Kamar Fatimah
Sfx : Atmosphere Suasana Adzan Magrib
Cast : Ranti
Terlihat Ranti pulang kerja dan Ranti pun masuk kedalam rumah. Ranti sempat
menoleh kearah kamar Fatimah dan Ranti pun lalu masuk kekamar.
199
FADE OUT TO FADE IN :
SC 011 INT Pagi Hari
Lokasi : Meja Makan + Teras Rumah
Sfx : Suara Dering Hp
Cast : Ranti dan Evan
Ranti berjalan merunduk keluar kamar sambil memainkan ponsel. Namun
sesampai di depan meja makan, Ranti pun terkejut melihat di meja makan banyak
sekali makanan.
RANTI
(Heran karna banyak makanan)
Ranti terkejut ponsel Ranti berdering, dan Ranti pun mengangkat terlfon nya yang
ternyata dari Evan .
RANTI
(Mengangkat telfon dan berjalan keluar rumah)
“IYA SAYANG?”
EVAN
(Bicara di telfon)
“UDAH CEPET AKU UDAH NUNGGU NIH”
RANTI
(Bicara di telfon)
“IYA IYA SEBENTAR YA”
Evan dan Ranti berbicara di teras Rumah sebelum berangkat kerja. Kata-kata
Evan membuat Ranti terdiam.
200
EVAN
“LAMA BANGET SIH! UDAH TAU RUMAH KAMU GERAH KAYAK GINI!
AKU DISURUH NUNGGU LAMA LAGI!”
RANTI
“IYA MAAF, TADI KAN...AKU...”
EVAN
“UDAH MENDING RUMAH KAMU JUAL AJA.”
RANTI
“KOK DIJUAL?”
EVAN
“IYA LAH. KITA KAN BUTUH BIAYA BUAT NIKAH.”
RANTI
“YA TAPI KAN. .. ?”
EVAN
“UDAH LAH GAK USAH TAPI TAPI AN. AYO KITA CABUT.”
CUT TO :
201
SC 012 INT Pagi Hari
Lokasi : Meja Makan
Cast : Arum
Arum pun keluar dari dapur dengan ekspresi kesal melihat kearah Ranti yang
pergi meninggalkan rumah tanpa makan masakan Arum serta mendengar
pernyataan Evan.
ARUM
(Raut wajah sangat kesal melirik ke arah Ranti yang telah keluar rumah)
ARUM
“OH IYA AKU LUPA MAKANAN BUAT IBU.”
Arum berjalan kekamar Fatimah sambil membawa makanan untuk Fatimah. Arum
mengadu kepada Fatimah tentang kelakuan Ranti dan Evan yang membuat kesal
Arum.
ARUM
(Ekspresi kesal)
“BU MBA RANTI TUH MAKSUDNYA APA SIH BU? UDAH MASAKAN
AKU GAK DIMAKAN UDAH GITU MAS EVAN NYURUH JUAL RUMAH
LAGI,BIKIN AKU KESEL AJA TAU GAK SIH!”
ARUM
“YA UDAH DEH IBU MAKAN YAHH?”
Fatimah pun masih menolak makanan yang diberikan Arum dengan senyuman,
namun Arum memaksa sehingga Fatimah membuka mulutnya untuk memakan
makanan yang Arum berikan.
ARUM
(Senang)
“NAH GITU DONG BU, KAN JADINYA IBU BISA NGANTERIN ARUM
KESEKOLAH LAGI.”
Setelah menyuapi Fatimah, Arum izin kepada Fatimah untuk keluar rumah
sebenta
202
ARUM
(Melihat kearah Fatimah yang sedang berbaring)
“BU AKU IZIN DULU YAH KERUMAH TEMENKU, BENTAR LAGI MBA
RANTI PULANG KOK, JADI IBU DI JAGAIN SAMA MBA RANTI
YAH.”
CUT TO :
SC 013 EXT Malam Hari
Lokasi : Teras Rumah + Depan Kamar Fatimah
Cast : Ranti dan Arum
Terlihat Ranti yang baru pulang bekerja dan duduk di depan teras untuk membuka
sepatu, lalu Ranti masuk kedalam rumah dan melihat seisi rumah, Ranti
mendapati kamar Fatimah yang berantakan dan penuh makanan berserakan serta
Arum yang tidak ada dirumah membuat Ranti tambah panik.
RANTI
(Ekspresi panik melihat makanan yang beserakan dikamar Fatimah dan mencari
sesuatu)
Ranti pun keluar rumah dan melihat sekitaran rumah namun Ranti pasrah dan
duduk di teras rumah. Setelah lama Ranti duduk, Ranti masuk kedalam rumah.
RANTI
(Ekspresi panik)
“KEMANA SIH??”
203
RANTI
(Duduk dengan ekspresi pasrah lalu masuk ke dalam rumah)
“DUH KEMANA YAH?”
Namun ketika Ranti hendak masuk, Ranti terkejut karena tangan Ranti di pegang
oleh seseorang, Ranti menoleh kearah belakang dan Ranti mendapati Arum
berada di belakangnya. Dan Ranti langsung menanyakan keadaan Arum dan Ranti
pun mengajak Arum untuk melakukan kegiatan masak-masak keesokan harinya.
ARUM
(Memegang tangan Ranti)
RANTI
(Terkejut dan memegang pundak Arum)
“ARUM? INI KAMU KAN?”
ARUM
(Ekspresi bingung)
“YA IYA LAH MBA INI ARUM...EMANG DI KIRA SIAPA?”
RANTI
(Ekspresi heran)
“YAAAA NGGAK, KAMU ABIS DARIMANA?”
ARUM
“DARI RUMAH TEMEN MBA, OH IYA IBU SIAPA YANG JAGA?
204
RANTI
(Menghela nafas dan menggelengkan kepala)
“YAUDAH LAH KAMU MASUK DULU AJA, KAMU KAN BELUM SEMBUH,
OH IYA BESOK MBA LIBUR LOH.. GIMANA KALO KITA MASAK-
MASAK?”
ARUM
(Gembira)
“BOLEH TUH MBA, LAGIAN JUGA KITA KAN UDAH LAMA GAK
MASAK-MASAK...”
Arum diantar masuk kamar oleh Ranti.
FADE OUT TO FADE IN:
SC 014 INT Pagi Hari
Lokasi : Dapur + Ruang Tamu
Cast : Ranti dan Arum
Ranti sedang mempersiapkan bahan masakan yang akan dipakai untuk masak
bersama Arum. Arum pun keluar dari kamar dan menghampiri Ranti ke dapur.
Dan mereka mulai memasak.
RANTI
(Sambil menyiapkan bahan masakan)
“DEK UDAH SIAP BELUM KITA BUAT MASAK-MASAK?”
ARUM
(Sambil mengusap mata)
“IYA OKE MBA...”
205
INSERT:
FATIMAH SEDANG MEMASAK.
BACK TO:
RANTI
(Sibuk menyiapkan bahan masakan)
“TOLONG AMBILIN PANCI DONG DEK.”
ARUM
(Mengambil panci)
“YANG MANA MBA? YANG INI?”
Di tengah kegiatan Ranti dan Arum memasak, Arum selalu membicarakan tentang
kegiatannya sehabis kecelakaan bersama Fatimah.
ARUM
(Sedih sambil melakukan aktifitas masak)
“MBA, KEMARIN IBU GAK MAU MAKAN TAU, PADAHAL AKU UDAH
MASAK BANYAK BANGET. EH AKU PAKSA AJA. AKHIRNYA MAU.”
FLASHBACK :
RANTI MELIHAT ARUM MEMIJAT
KASUR, MELIHAT KASUR YANG
BERANTAKAN DENGAN MAKANAN.
BACK TO :
206
RANTI
(Sambil tertunduk)
“KAMU TUH HARUSNYA BISA TERIMA KALO IBU TUH UDAH GAK
ADA.”
ARUM
(Menoleh tegas dan membanting panci ke depan Ranti)
“MBA TUH NGOMONGNYA APA-APAAN SIH?! NGACO DEH! AKU GAK
SUKA!”
Ranti menjelaskan secara perlahan bahwa Fatimah telah tiada. Dengan seketika
Arum marah lalu pergi ke ruang tamu, dan Ranti mematikan kompor lalu pergi
menyusul Arum.
RANTI
(Ekspresi panik)
“DEK..KAMU MAU KEMANA?”
ARUM
(Ekspresi marah)
“MBA TUH APA-APAAN SIH KALO NGOMONG?! MBA NYUMPAHIN IBU
MENINGGAL? IYA?!!”
RANTI
(Dengan nada tegas)
“MBA TUH BUKAN NYA NYUMPAHIN! TAPI EMANG KENYATANA NYA
IBU UDAH GAK ADA!!”
207
ARUM
(Emosi)
“KALO MBA GAK PERCAYA AYO KITA LIAT IBU DI KAMAR!”
RANTI
(Mencoba tenang dan menarik tangan Arum ke depan kamar Fatimah sambil
mendorong pintu kamar)
“MANA? ADA GAK IBU?!”
ARUM
(Arum pun berusaha keluar dari rumah untuk mencari Fatimah.)
“AKU BENCI SAMA MBA RANTI! IBU TUH PASTI DENGER
OMONGANNYA MBA! MAKANYA IBU PERGI NINGGALIN AKU!
POKOKNYA AKU MAU PERGI CARI IBU!!”
RANTI
(Ranti menarik tangan Arum yang hendak keluar rumah)
”ARUM! KAMU TUH SADAR DONG! IBU TUH UDAH GAK ADA! UDAH
MENINGGAL! KALO KAMU GAK PERCAYA AYO IKUT MBA
SEKARANG!”
ARUM
(Emosi dan berteriak)
“NGGAK! AKU BENCI MBA RANTI! LEPASIN!!”
CUT TO :
208
SC 015 EXT Sore Hari
Lokasi : Kuburan
Cast : Arum dan Ranti
Terlihat Arum yang di tarik-tarik oleh Ranti untuk melihat kuburan Fatimah yang
berdekatan dengan kuburan Hanuji.
RANTI
(Menarik tangan Arum)
ARUM
(Emosi)
“LEPASIN MBA! AKU GAK MAU! AKU BENCI MBA RANTI!”
RANTI
(Mendorong Arum dan meminta Arum untuk membaca nama pada papan nisan)
“COBA KAMU BACA NAMANYA DENGAN JELAS!”
ARUM
(Bicara terbata-bata)
“FA...TIMAH... MBA INI BENER MAKAMNYA IBU?”
ARUM
(Memaksa Ranti untuk menjawab dan menangis)
“MBA RANTI JAWAB!!!”
RANTI
(Memeluk sambil menahan sedih)
209
“IYA DEK, YANG ADA DI DALAM SANA IBU...”
ARUM
(Menangis tersedu-sedu)
“IBUUUU. .. ”
FLASHBACK :
ARUM YANG MENANGISI JASAD
FATIMAH, MEMBUANG MAKANAN KE
ATAS KASUR.
BACK TO :
RANTI
(Memeluk Arum sambil menangis)
Dan Arum pun mulai menyadari bahwa Fatimah telah tiada.
THE END
210
TREATMENT
ESTABLISHED 00 EXT Pagi Hari
Lokasi : Depan Rumah
Footage keadaan luar rumah.
DISSOLVE TO :
SC 001 INT Pagi Hari
Lokasi : Dapur, Meja Makan, Ruang Tamu dan Ruang Tv
Sfx : Suara Alat Dapur Bersentuhan
Cast : Fatimah dan Ranti
Terlihat keadaan rumah Fatimah. Dan Fatimah yang sedang memasak serta Ranti
yang keluar kamar yang ingin sarapan. Fatimah berjalan dari dapur ke arah kamar
Arum. Lalu Fatimah sudah berdiri depan kamar Arum dan mengetuk pintu kamar
Arum.
CUT TO :
SC 002
Lokasi
Sfx
Cast
INT
: Kamar Arum
: Jam Weker
: Arum dan Fatimah
Pagi Hari
Terlihat keadaan kamar Arum, pajangan serta jam weker yang berbunyi yang
dimatikan oleh Arum. Fatimah lalu masuk dan membangunkan Arum dengan
lembut. Arum pun bangun, dan langsung keluar dari kamar untuk mandi sambil
bermalas-malasan. Arum bergegas keluar kamar sambil mengambil handuk yang
tergantung.
211
CUT TO :
SC 003 INT Pagi Hari
Lokasi
Cast
: Meja Makan + Ruang Tamu + Teras Rumah
: Ranti, Arum, Fatimah, dan Evan
Terlihat Arum keluar kamar dan berjalan ke kamar mandi. Serta Ranti yang
sedang makan. Dan Evan pun datang untuk menjemput Ranti. Ranti bergegas
meninggalkan makan nya dan bergegas untuk berangkat bekerja. Dan Fatimah
mengantar Ranti ke teras rumah untuk bertemu Evan.
CUT TO :
SC 004 EXT Pagi Hari
Lokasi : Meja Makan + Teras Rumah + Kamar Arum
Cast : Arum dan Fatimah
Terlihat Arum yang sedang memakai dasi dan merapikan baju untuk bersiap ke
sekolah. Lalu Arum keluar kamar dan sarapan di meja makan. Dan Fatimah
menghampiri Arum ke meja makan. Terlihat Arum dan Fatimah berjalan keluar
rumah dan bersiap untuk berangkat sekolah menggunakan sepeda motor.
CUT TO :
SC 005 EXT Pagi Hari
Lokasi : Jalanan Menuju Sekolah Arum
Sfx : Keramaian Jalan Raya
Terlihat ramai nya jalanan menuju sekolah Arum.
CUT TO :
SC 006 EXT Pagi Hari
212
Lokasi : Gerbang Sekolah Arum
Sfx : Keramaian Anak-anak Sekolah
Cast : Arum dan Fatimah
Tampak Arum dan Fatimah tiba di depan sekolah Arum. Fatimah memberikan
nasihat kepada Arum sebelum Arum masuk sekolah. Lalu Arum cium tangan
Fatimah. Belum sempat bergegas Arum melihat kearah belakang Fatimah dan
Arum pun terkejut. Fatimah dan Arum tertabrak mobil yang sedang melintas, lalu
terdengar bunyi sirine ambulance yang membawa Arum dan Fatimah ke rumah
sakit.
CUT TO :
SC 007 EXT Pagi Hari
Lokasi : Rumah Sakit
Sfx : Suara Sirine Ambulance
Footage rumah sakit.
FADE OUT TO FADE IN :
SC 008 INT Pagi Hari
Lokasi : Meja Makan
Sfx : Suara dering handphone
Cast : Ranti dan Arum
213
Terlihat Ranti sedang makan di meja makan membelakangi kamar Arum dan
Fatimah. Dan terlihat Arum keluar dari kamar dan masuk ke kamar Fatimah.
Ranti pun kaget dan menoleh kearah belakang dan mendapati tidak ada siapa-
siapa. Ranti pun terkejut saat handphone nya berdering dan bergegas untuk
berangkat bekerja.
CUT TO :
SC 009 INT Siang Hari
Lokasi : Kamar Fatimah + Meja Makan
Cast : Arum dan Fatimah
Terlihat Arum yang masih dalam kondisi pemulihan keluar dari kamar Fatimah
menuju meja makan untuk mencari makanan di meja makan. Ternyata makanan
yang tersedia hanya untuk satu orang. Arum pun membawa makanan kekamar
Fatimah, namun Fatimah menolak makanan yang diberikan Arum dengan cara
tersenyum lalu Arum merasa lapar.
CUT TO :
SC 010 EXT Malam Hari
Lokasi : Teras Rumah + Ruang Tamu + Depan Kamar Fatimah
Sfx : Atmosphere Suasana Adzan Magrib
Cast : Ranti
Terlihat Ranti pulang kerja dan Ranti pun masuk kedalam rumah. Ranti sempat
menoleh kearah kamar Fatimah dan Ranti pun lalu masuk kekamar.
FADE OUT TO FADE IN:
SC 011 INT Pagi Hari
Lokasi : Meja Makan + Teras Rumah
Sfx : Suara Dering Hp
Cast : Ranti dan Evan
214
Ranti berjalan merunduk keluar kamar sambil memainkan ponsel. Namun
sesampai di depan meja makan, Ranti pun terkejut melihat di meja makan banyak
sekali makanan. Ranti terkejut ponsel Ranti berdering, dan Ranti pun mengangkat
terlfon nya yang ternyata dari Evan. Evan dan Ranti berbicara di teras Rumah
sebelum berangkat kerja. Kata-kata Evan membuat Ranti terdiam.
CUT TO:
SC 012 INT Pagi Hari
Lokasi : Meja Makan
Cast : Arum
Arum pun keluar dari dapur dengan ekspresi kesal melihat kearah Ranti yang
pergi meninggalkan rumah tanpa makan masakan dan Arum mendengar
pernyataan Evan. Arum berjalan kekamar Fatimah sambil membawa makanan
untuk Fatimah. Arum mengadu kepada Fatimah tentang kelakuan Ranti dan Evan
yang membuat kesal Arum. Fatimah pun masih menolak makanan yang diberikan
Arum dengan senyuman, namun Arum memaksa sehingga Fatimah membuka
mulutnya untuk memakan makanan yang Arum berikan. Setelah menyuapi
Fatimah Arum izin kepada Fatimah untuk keluar rumah sebentar.
CUT TO :
SC 013 EXT Malam Hari
Lokasi : Teras Rumah + Depan Kamar Fatimah
Cast : Ranti dan Arum
Terlihat Ranti yang baru pulang bekerja dan duduk di depan teras untuk
membukasepatu, lalu Ranti masuk kedalam rumah dan melihat seisi rumah, Ranti
mendapati kamar Fatimah yang berantakan dan penuh makanan berserakan serta
Arum yang tidak ada dirumah membuat Ranti tambah panik.
215
Ranti pun keluar rumah dan melihat sekitaran rumah namun Ranti pasrah dan
duduk di teras rumah. Setelah lama Ranti duduk, Ranti masuk kedalam rumah.
Namun ketika Ranti hendak masuk, Ranti terkejut karena tangan Ranti di pegang
oleh seseorang, Ranti menoleh kearah belakang dan Ranti mendapati Arum
berada di belakangnya. Dan Ranti langsung menanyakan keadaan Arum dan Ranti
pun mengajak Arum untuk melakukan kegiatan masak-masak keesokan harinya.
Arum diantar masuk kamar oleh Ranti.
FADE OUT TO FADE IN:
SC 014 INT Pagi Hari
Lokasi : Dapur + Ruang Tamu
Cast : Ranti dan Arum
Ranti sedang mempersiapkan bahan masakan yang akan dipakai untuk masak
bersama Arum. Arum pun keluar dari kamar dan menghampiri Ranti ke dapur.
Dan mereka mulai memasak. Di tengah kegiatan Ranti dan Arum memasak, Arum
selalu membicarakan tentang kegiatannya sehabis kecelakaan bersama Fatimah.
Ranti menjelaskan secara perlahan bahwa Fatimah telah tiada. Dengan seketika
Arum marah lalu pergi ke ruang tamu, dan Ranti mematikan kompor lalu pergi
menyusul Arum.
CUT TO :
SC 015 EXT Sore Hari
Lokasi : Kuburan
Cast : Arum dan Ranti
Terlihat Arum yang di tarik-tarik oleh Ranti untuk melihat kuburan Fatimah yang
berdekatan dengan kuburan Hanuji. Dan Arum pun mulai menyadari bahwa
Fatimah telah tiada.
THE END
216
Proses Kerja Penata Kamera
Menurut Nugroho (2014:105) Seorang kamerawan merupakan tangan
kanan Sutradara, Oleh karna itu seorang penata kamera harus mempunyai
hubungan batin yang kuat dengan sutradara agar mudah memahami selera seni
sutradara, seorang penata kamera harus mempunyai rasa seni yang kuat,
khususnya komposisi gambar dengan demikian, gambar yang dihasilkan
mempunyai nilai artistik.
Seorang penata kamera juga harus mempunyai prinsip dasar pengambilan
gambar dalam kamera menurut Purba (2013:1-2) pada pemahaman paling
sederhana adalah apa yang tampak di viewfinder adalah apa yang dilihat oleh
penonton.Oleh karena videografer harus betul-betul memahami prinsip kerja
kamera yang akan menampilkan apa yang ingin dilihat oleh penonton.
1. Camera lens (lensa kamera) ibaratnya mata elektronik pemirsa.
Ada beberapa jenis lesa kamera yang berbeda karakteristiknya. Hasil
pengambilan gambar harus sesuai dengan pemilihan lensa yang
digunakan.
2. Camera head (kepala kamera) ibaratnya kepala manusia
Sebagaimana kepala manusia, kepala kamera dapat dioperasikan untuk
bergerak melihat keatas (tilt up) atau melihat kebawah (tilt down).
demikian pula melihat kekiri (pan left) atau melihat kekanan (pan
right).
3. Camera mounting (dudukan kamera) misal tripod,crane,pedestal
Untuk menjaga kestabilan dalam pengambilan gambar (shot) camera
head di tempatkan pada camera mounting.beberapa jenis dudukan
kamera, yaitu camera crane,camera tripod,camera pedestal atau
steady cam, yaitu camera mounting yang dipasangkan dibadan
operator kamera.
4. Subject (subjek) ibaratnya seseorang atau lebih, suatu kehidupan
aktivitas.
217
Subjek dapat diartikan seseorang atau lebih,suatu kehidupan
aktivitas,objek yang menarik.apabila subjek berupa orang, dimungkinkan adanya
pergerakan sehingga framing perlu diperhatikan.
Pada pengertian diatas menjelaskan bahwa penulis dan juga sebagai penata
kamera harus berdiskusi dengan produser, sutradara, penata artistik dan penata
cahaya, agar mendapatkan jabaran lengkap tentang apa saja yang terdapat dalam
set, sehingga tidak melenceng dari skenario, penempatan para pemain dan suasana
yang di inginkan sutradara dan sekaligus penempatan kamera, penata kamera pada
berbagai kesempatan dapat memberikan pemikiran untuk menambahkan sesuatu
perbaikan atau masukan pada sebuah adegan.
Penulis berperan sebagai penata kamera dalam drama televisi “Air Mata
Arum” Pada produksi drama televisi ini seorang yang mengambil proses shot
kedalam media subjek bergera atau tidak bergerak. Dibantu oleh sutradara yang
mengarahkan angle, size, frame, dan movement kamera pada produksi drama
televisi “Air Mata Arum”.
218
PraProduksi
Menurut Nugroho (2014:111) “Sebelum melangkah kepelaksanaan
produksi seorang sutradara harus membuat perencanaan lengkap, termasuk
rencana pengambilan gambar yang harus dituangkan kedalam shoting script dan
camera scritp”. Semua rencana tersebut harus disebarluaskan kepada semua
kerabat kerja waktu di selenggarakan production meeting meskipun masih saja
terjadi beberapa perubahan karena ada beberapa saran.
Dalam praproduksi drama televisi “Air Mata Arum” penulis sebagai
penata kamera menghasilkan skenario bersama sutradara, agar mencapai
kesesuaian penafsiran yang mewujudkan gagasan penulisan skenario dan
sutradara dalam bentuk nyata dengan menciptakan konsep look dan mood yang
disepakati bersama (Mencangkup warna, pencahayaan, karakter visual, komposisi
yang juga menghasilkan gerakan) juga merancang konsep pengambilan gambar
sesuai dengan skenario dan permintaan sutradara.
Sesuai pemaparan diatas pada saat praproduksi tugas penata kamera yaitu
mempelajari skenario yang akan diproduksi, lalu mulai menentukan alat-alat apa
yang akan ia gunakan seperti kamera, lensa dan peralatan penunjang lainnya.
Mempelajari terknis produksi, khususnya teknis kamera, berdiskusi dengan
sutradara untuk mencapai visi dan misi yang sama.
219
Produksi
Menurut Nugroho (2014:108) yang dimaksud dengan produksi ilah
pelaksanaan pengubahan bentuk naskah menjadi bentuk auditif dan visual sesuai
dengan kaidah-kaidah yang berlaku bagi pertelevisian.
Dalam produksi drama televisi “Air Mata Arum” penulis juga sebagai
penata kamera mencoba sedikit mengubah penulisan pada skenario menjadi bahan
audio dan visual dengan bahasa sederhana pada pelaksanaan syuting. Pada saat
pengambilan gambar, penata kamera dibantu sutradara dan tata artistik untuk
mendapatkan gambar yang sesuai pada skenario, dan penata cahaya agar look dan
mood tercipta sesuai dengan konsep.
Menurut Kusumawati dkk (2015:76) ada beberapa tugas penting pada
tahapan produksi adalah :
a. Mengoprasikan kamera dan merekam gambar untuk produksi yang bersifat
live (siaran langsung) atau tapping (rekaman).
b. Bekerja sama dengan sutradara atau pengarah acara pada saat pengambilan
gambar agar sesuai dengan skenario.
c. Memberi masukan kepada sutradara atau pengarah acara untuk
menghasikan gambar yang baik.
d. Selalu menjaga kontiunitas gambar.
e. Bertanggung jawab menjaga kamera selama proses produksi agar kamera
tetap pada kondisi normal dan siap digunakan.
f. Selalu bekerja sama dengan tim produksi mencapai hasil terbaik.
Berdasarkan pemaparan diatas hal yang dilakukan penata kamera pada saat
produksi berlangsung yaitu pengoprasian kamera dan merekam gambar pada saat
produksi, pengambilan gambar harus dilakukan hingga tuntas dan berkerja sama
dengan seluruh tim produksi untuk mendapatkan hasil terbaik.
220
Pasca Produksi
Tahapan pasca produksi atau bisa disebut juga post production Menurut
nugroho (2014:110) Tahapan pos production ini merupakan suatu kerja pada
tahapan akhir dari bahan yang telah di produksi, baik dengan satu maupun
beberapa kamera. Penyelesaian pekerjaan meliputi
a. Melakukan penyutingan suara maupun gambar;
b. Pengisian grafik, baik yang berbentuk tulisan maupun berupa foto dan
sebagainya;
c. Pengisian narasi;
d. Pengisian ilustrasi musik dan
e. Pengevaluasian program yang telah dinyatakan selesai agar diadakan
perbaikan, jika ternyata terdapat kekurangan.
Pada setiap tahapan, dari segi perencanaan sampai dengan penyelesaian akhir,
harus ditaati kecuali acara yang terikat aktualitasnya, misalnya berita.
Dalam penjabaran diatas pasca produksi drama televisi “Air Mata Arum”
penulis sebagai penata kamera pada tahap ini juga bertugas menyusun laporan
hasil penyutingan gambar saat produksi, agar saat penyutingan gambar yang
dilakukan oleh editor tidak memakan waktu yang lama, lalu penulis juga ikut serta
mendampingi editor pada saat proses editing berlangsung. Hal tersebut dilakukan
karena bila ada kekurangan dalam pengambilan gambar penulis bisa mengetahui
dan memberi masukan kepada editor agar lebih efesien.
221
Peran Dan Tanggung Jawab Penata Kamera
Sebuah peran dan tanggung jawab seorang penata kamera atau biasa
disebut dengan kamerawan menurut Nugroho (2014:102) seorang kamerawan
merupakan tangan kanan pengarah acara. Oleh karena itu, kamerawan harus
mempunyai hubungan batin yang kuat dengan pengarah acara agar mudah
memmahami rasa seni pengarah acara. Seorang kamerawan juga harus
mempunyai rasa seni, khusunya seni komposisi gambar.dengan demikian gambar
yang dihasilkan mempunyai nilai-nila artistik.
Dalam penyabaran kutipan diatas jelas bahwa sebuah peranan seorang
penata kamera atau kamerawan tidak hanya saat produksi berlangsung. Adapun
peranan penata kamera pada drama televisi “Air Mata Arum” sebagai berikut :
a. Menganalisa skenario atau naskah dan membahasnya bersama sutradara
untuk menciptakan konsep look dan mood di drama televisi berjudul “Air
Mata Arum”.
b. Penulis beserta sutradara dan kru hunting lokasi untuk menyesuiakan cerita
yang ada di skenario atau naskahpada drama televisi “Air Mata Arum”.
c. Membuat floorplan untuk peletakan blocking kamera dan membuat shot list
yang berfungsi untuk penentuan jenis shot size, angle, dan movement yang
pas untuk drama televisi yang berjudul “Air Mata Arum” dan tak lupa
berdiskusi dengan sutradara.
d. Menyiapkan apa saja alat yang akan dibutuhkan pada saat proses produksi
nanti, berupa kamera jenis apa, lensa tipe apa dan alat pendukung kamera
seperti apa saja yang sesuai dengan konsep drama televisi berjudul “Air Mata
Arum”.
222
e. Merekam gambar sesuai dengan konsep yang telah dibuat dan disepakati pada
waktu praproduksi oleh sutradara dan penulis drama televisi “Air Mata
Arum”.
f. Selalu menjaga kontiunitas gambar dalam pergerakan drama televisi “Air
Mata Arum”.
g. Bertanggung jawab menjaga kamera selama proses produksi drama televisi
“Air Mata Arum”, agar kamera tetap pada kondisi normal dan siap
digunakan.
h. Ikut serta dalam tahap editing untuk melihat dan menilai hasil gambar yang di
ambil oleh penata kamera untuk pembelajaran kembali dari kesalahan
tersebut apabila hasil dari produksi drama televisi “Air Mata Arum” kurang
memuaskan pada saat tahap pasca produksi atau editing.
i. Bersama sutradara dan editor, penata kamera ikut memilih gambar yang
diperlukan untuk di edit yang sesuai dengan konsep drama televisi “Air Mata
Arum”.
223
Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Dalam pembuatan konsep kreatif seorang penata kamera atau yang disebut
juga DOP (director of photography), terlebih dahulu menganalisa skenario yang
ditulis oleh penulis skenario dan membahas bersama dengan sutradara berserta
juga kru untuk mewujudkan suatu gagasan penulisan skenario dan sutradara
dalam bentuk nyata atau memvisualisasikannya sesuai dengan skenario yang
diinginkan.
Penulis juga sebagai penata kamera menambahkan beberapa teknik dalam
penciptaan konsep dalam drama televisi “Air Mata Arum”.yaitu menambahkan
teknik hand heald dalam pengambilan gambar, misalkan dalam adegan yang
emosi pemain harus lebih ditekankan seperti menangis atau merasa murung ketika
adegan dan ketika pengambilan gambar seperti establise shot, penggunaan gambar
dengan size padat juga digunakan pada saat adegan yang ditekankan.
Dalam kosep kreatif pembuataan drama televisi “Air Mata Arum”.tidak
banyak menggunakan teknik movement pada suatu adegan karna sesuai dengan
konsep film ini yang bergenre drama.
b. Konsep Produksi
Dalam konsep produksi dimulai dari mengikuti setiap rapat produksi atau
tahapan praproduksi. Untuk menghasilkan gambar yang dinamis penulis beberapa
kali menggunakan teknik hand heald. Keseluruhan pada saat pengambilan gambar
penulis banyak menggunakan teknik still dengan alat tripod.
224
c. konsep Teknis
dalam drama televisi drama televisi “Air Mata Arum”. Penulis
menggunakan kamera Canon EOS C200 menggunakan Canon EF 16-35mm f/4L
IS USM mm dan Canon EF 35mm f/1.4 L USM serta perangkat lain seperti metta
bos, folow focus dan rig shoulder, dan disertai Camera mounting menggunakan
tripod dan stabilizer untuk kebutuhan gambar dari drama televisi “Air Mata
Arum”.
225
Kendala Produksi Dan Solusinya
1. Kendala
Pada hari pertama produksi teman-teman kru datang tepat waktu untuk
mempersiapkan alat-alat keperluan produksi, namun kedala yang dihadapi diawal
yaitu kendala teknis kurangnya komunikasi dengan tempat penyewaan alat,
sehingga terjadi keterlambatan dalam proses produksi selama 30 menit.
Solusi
Semua kru yang mengerti tentang teknis membantu untuk membereskan
permasalahan yang terjadi, walaupun jadwal terlambat tetapi proses produksi
terbantu oleh pemain yang berkating baik dengan tidak membuang waktu take
yang berulang-ulang dan sesuai dari jadwal yang kru produksi sudah sepakati.
2. Kendala
Pada hari kedua kendala produksi pada pengadeganan peran yang diperan
kan oleh salah satu talent pada drama televisi “Air Mata Arum”, yaitu yang
berperan sebagai ranti tiba-tiba kurang enak badan menyebabkan tidak focus pada
pengadeganan saat produksi hari kedua
Solusi
Semua kru yang yang berada dilokasi membantu sutradara dalam
pemilihan adegan serta pengadeganan agar dapat dimaksimalkan seperti yang
diharapkan.
226
3. Kendala
Pada hari ketiga kendala perijinan dialami saat pindah lokasi di luar
ruangan yaitu pada saat syuting di lokasi kedua drama televisi “Air Mata
Arum”.segenap tim panik karena lokasi yang ingin dipakai tidak mendapat ijin
secara tiba-tiba.
Solusi
Semua kru memikirkan solusi untuk perpindahan lokasi sutradara
mengusulkan untuk pindah lokasi ketempat yang lebih mudah untuk mengrus
perijinan agar tidak memakan waktu lama dan terkena over time di tempat
penyewaan alat.
227
Lembar Kerja Kamera Person
1. Konsep Penata Kamera
2. Camera Report
3. Blocking Camera
4. Spesifikasi Alat
228
1. KONSEP PENATA KAMERA
Produksi drama televisi ”Air Mata Arum” penulis bertanggung jawab
sebagai penata kamera pada tahap pra produksi, penulis harus mendiskusikan
shot-shot bersama Produser, Sutradara dan Penulis Naskah agar mendapat
kesamaan visi dan misi di dalam produksi drama televisi ”Air Mata Arum”
kemudian berkonsultasi dengan sutradara untuk mencapai filosofi atas skenario
khususnya dari segi perekaman unsur visual, mendampingi sutradara pada saat
mencari lokasi untuk menentukan posisi blocking kamera serta pilihan sudut
pengambilan gambar.
Selanjutnya, pada tahap produksi, penulis melakukan perekaman sesuai
konsep penyutradaraan dan bertanggung jawab atas keseluruhan peralatan kamera.
Visual-visual yang digunakan bervariasi, sehingga konsep awal yang sudah
ditentukan dapat tercapai.
Ketika pasca produksi, penulis mendampingi editor dalam melihat hasil
pengambilan gambar saat produksi di lapangan dengan acuan Camera Report
yang telah penulis buat, mengikuti setiap tahap editing bersama editor guna
mengetahui kebutuhan gambar, warna, letak shot dan shot pilihan yang diinginkan
dalam skenario.
229
1. CAMERA REPORT
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Project Title : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Ricky Febrianto
Tabel III.20
230
NO
SHOT
VISUAL
TAKE
DIRECTION
AUDIO
NOTE SHOT SIZE MOVE ANGLE
OPENING
1 1 Full shot still Ducth Angle 1 Suasana pohon dan matahari di
pagi hari Atmosphere Good
2 2 Medium Shot handheald Eye Level 2 Radio di kamar fatimah Atmosphere Good
3 3 Close up handheald Eye Level 3 Jam weker yang berdering dan
terjatuh oleh arum Atmosphere Good
4 4 Medium Shot Folow Eye Level 2 Ranti keluar kamar dan melihat
sekeliling rumah
Atmosphere Good
5 5 Close up Still eye level 1 Tangan ranti mematikan saklar
lampu ruang tamu Atmosphere Good
6 6 Close up
Jam weker
Handheald
Still
Eye level
3 jam weker yang berbunyi
dan tangan arum yang mematikan jam weker
Atmosphere Good
7 7 Medium
shot
Folow Eye level 4 Ranti keluar dari kamar
sambil memegang
Handphone
Atmosphere Good
8 8 Medium
Shot
Folow Eye Level 3 Arum yang sedang tertidur
pulas dan mendengar suara
weker berbunyi dan
berusaha mematikan
Atmosphere Good
9 9 Extreme
Close Up
Still Eye Level 2 Fatimah menyalahkan
kompor dengan wajan
diatasnya
Atmosphere Good
10 10 Full shot Still Eye level 4 Fatimah yang sedang memasak di dapur
Atmosphere Good
11 11 Medium Handheald
Pan Right
Eye level 2 Keadaan Kamar arum
beserta barang yang ada di
dalam kamar tersebut
Atmosphere Good
SCENE 1
1 1 Medium
Shot
Follow
object
Eye level 3 Ranti yang hendak beranjak
kedapur
Atmosphere Good
231
2 2 Full Shot
(Two Shot)
Still Eye level 2 Ranti menghampiri Fatimah
yang sedang memasak di
dapur
Atmosphere Good
3 3 Medium Still Eye level 2 RANTI
(Bersandar pada pintu
dapur)
“SELAMAT PAGI IBU
KU CANTIK”
Dialog,Atmosphere Good
4 4 Medium Still Eye level 2 RANTI
(Bersandar pada pintu
dapur)
“SELAMAT PAGI IBU
KU CANTIK”
Dialog,Atmosphere Good
5 5 Close Up Folow Eye level 2 Ekstablist Foto
Kebersamaan Antara Arum Ranti Dan Fatimah
Atmosphere Good
6 6 Medium shot
Handheald Eye level 3 Foto Fatimah dan almarhum Hanuji
Atmosphere Good
7 7 Medium
shot
Still Eye level 2 RANTI
(Sambil tersenyum )
“WIIHHH MASAK APA
NIH BU PAGI INI?”
Dialog,Atmosphere Good
232
8 8 Medium
shot
Still Eye level 3 FATIMAH
(Melirik sambil memasak
dan tersenyum)
“MASAK KAYAK BIASA,
MASAK KESUKAAN KAMU
SAMA ADIKMU.UDAH
KAMU MAKAN SANA.”
Dialog,Atmosphere Good
9 9 Medium
shot
Still Eye level 2 RANTI
(Sambil tersenyum )
“OHHH”
Dialog,Atmosphere Good
10 10 Medium
shot
Still Eye level 3 FATIMAH
(Menyuruh dranti makan
sambil memasak)
“UDAH KAMU MAKAN
SANA.”
Dialog,Atmosphere Good
11 11 Medium
shot
Still Eye level 2 RANTI
(Berjalan ke meja makan)
“OKEEE”
Dialog,Atmosphere Good
12 12 Close up Handheald Eye level 2 Ekstablist Foto keluarga
arum fatima dan ranti di ruang tamu
Atmosphere Good
233
13 13 Full Shot
(Two Shot)
Still Eye level 3 Ranti duduk di meja makan
dan mengambil makanan di
atas meja untuk sarapan
Atmosphere Good
Medium
shot
Still Eye level 2 Fatimah sedang sibuk di
dapur,sambil memegang
gelas fatimah memanggil
Ranti “ MBA”
Dialog,Atmosphere Good
14 14 Medium shot
Still Eye level 3 Ranti menoleh kearah Fatimah dan berkata “ IYA”
Dialog,Atmosphere Good
15 15 Medium
shot
Still Eye level
2
FATIMAH
(Berbicara dari dapur)
“BANGUNIN ARUM
GIH.”
Dialog,Atmosphere Good
16 16 Full Shot
(Two Shot)
Still Eye level 3 RANTI
(sambil menyiapkan makan)
“MALES AH BU”
Dialog,Atmosphere Good
17 17 Close up Still Eye level 2 Jam weker yang berdering Atmosphere Good
18 18 Full Shot Still Eye level 2 Arum yang tertidur dan
mematikan jam weker dan kembali tidur
Atmosphere Good
19 19 Close up Still Eye level 2 Jam weker yangs edang berdering lalu di matikan
Atmosphere Good
20 20 Full Shot Still Eye level 2 Arum yang membalikan badan dan kembali tidur
Atmosphere Good
234
21 21 Medium
shot
Still Eye level Fatimah yang sedang
mengelap gelas dan
tersenyum lalu beranjak
kearah ruang tamu
Dialog,Atmosphere Good
22 22 Full Shot
(Two Shot)
Still Eye level 3 Fatimah berjalan dari dapur
ke arah kamar Arum.
FATIMAH
(Memukul pelan Ranti
dengan serbet)
“KAMU INI...”
Dialog,Atmosphere Good
23 23 Full shot Till Down Top Angle 4 Keadaan Sekitar Rumah dari atas.
Atmosphere Good
SCENE 2
1 1 Medium
shot
Still Eye level 5 FATIMAH
(Mengetuk pintu kamar)
“ARUM..ARUM..BANGUN
NAK...”
Dialog,Atmosphere Good
2 2 Full Shot Still Eye level
3 Arum yang membalikan
dan mengabaikan panggilan
fatimah badan dan kembali
FATIMAH
(Mengetuk pintu kamar)
“ARUM”
Dialog,Atmosphere Good
235
3 3 Medium
shot
Still Eye level 4 FATIMAH
(Mengetuk pintu dan
membuka kamar arum)
“ARUM..ARUM..BANGUN
NAK...”
Dialog,Atmosphere Good
4 4 Full Shot
(Two Shot)
Still Eye level 5 FATIMAH
(Masuk dan membangunkan
Arum)
“UDAH SIANG NAK AYO
BANGUN...”
ARUM
(Dengan suara parau khas
bangun tidur)
“NGGAK AH BU MASIH
NGANTUK...”
Dialog,Atmosphere Good
236
5 5 Medium
shot
Still Eye level 5 FATIMAH
(Meledek)
“MBA
RANTI...BANGUNIN
ARUM NIH, GAK MAU
BANGUN DIA...”
Dialog,Atmosphere Good
6 6 Medium
shot
Still Eye level 5 ARUM
(Terkejut)
“JANGAN BU... IYA
NIHHH AKU
BANGUN...”
Dialog,Atmosphere Good
7 7 Full Shot
(Two Shot)
Still Eye level
6
FATIMAH
(Tersenyum)
Arum bergegas keluar
kamar sambil mengambil
handuk yang tergantung.
Dialog,Atmosphere Good
SCENE 3 1 1 Full Shot
(Two Shot)
Still Eye level 3 Arum keluar kamar dan berjalan
ke kamar mandi sambil
membawa anduk lalu di ledek
oleh Ranti RANTI
(Sambil Makan)
“KEBO...”ARUM (Sambil
tergesa) “BODO...”
Atmosphere Good
237
2 2 Long Shot Still Eye level 3 Ekstablist keadaan rumah
dan sekitarnya Atmosphere Good
3 3 Full shot Still Eye level 4 Evan yang datang kerumah
ranti EVAN
(Memberi salam)
“ASSALAMUALAIKUM
RANTI...”
Dialog,Atmosphere Good
4 4 Medium
shot
Still Eye level 3 RANTI
(ranti sedang makan di meja
makan)
“WAALAIKUMSALAM
Dialog,Atmosphere Good
5 5 Medium
shot
Still Eye level Fatimah yang sedang
membereskan kamar
arum yang
berantakan
Atmosphere Good
238
5 5 Medium
shot
Still Eye level Fatimah yang sedang
membereskan kamar arum
yang berantakan
Atmosphere Good
6 6 Full shot Still Eye level 4 Evan yang merasa kesal lalu
duduk dan menunggu lalu
fatimah keluar rumah dan
menegur evan FATIMAH
(Tersenyum)
Dialog,Atmosphere Good
7 7 Medium
shot
Still Eye level 4 FATIMAH
(Tersenyum)
“ohh ada Evan...”
Dialog,Atmosphere Good
8 8 Close Up Still Eye level 7 Evan yang terlihat angkuh terhadap fatimah
Atmosphere Good
9 9 Medium
shot
Still Eye level RANTI
(Meninggalkan makanan
nya dan menghampiri evan
di luar)
Dialog,Atmosphere Good
10 10 Close Up Still Eye level
4 Wajah Fatimah yang
kecewa melihat sikap evan
lalu ranti keluar rumah dan berdiri di sebelah fatimah
Atmosphere Good
239
Full shot
(Grup shot)
Still Eye level 4 Fatimah ,Ranti Dan
evan
RANTI
(Sambil bergegas)
“ya udah yuk “
Lalu evan berdiri
menghampiri fatimah
dan mencium tangan
fatimah
Dialog,Atmosphere Good
11 11 Close Up Still Eye level Evan yang menoleh kearah ranti
yang baru keluar dan menyapanya
Atmosphere Good
12 12 Full shot
(Grup shot)
Still Eye level 5 Lalu evan berdiri
menghampiri fatimah
dan mencium tangan
fatimah
EVAN
(Memberi salam)
“jalan dulu bu...”
FATIMAH
(Tersenyum)
“YA SUDAH HATI-HATI
BAWA MOTORNYA, PELAN-
PELAN AJA...”
Dialog,Atmosphere Good
240
13 13 Long Shot Still Eye level Keadaan jalan raya Good
SCENE 4
1 1 Medium
shot
Still Eye level 4 Arum yang sedang
memakai dasi dan
merapikan baju untuk bersiap ke sekolah
Atmosphere Good
2 2 Medium
shot
Still Eye level 4 Fatimah di dapur yang
sedang menyiapkan masakan untuk arum
Atmosphere Good
3 3 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 4 Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
FATIMAH
(Menghampiri Arum ke
meja makan dan duduk di
sebelah Arum)
“MAKAN YANG BANYAK
YA NAK..”
ARUM
“IYA DONG KAN
MASAKAN IBU
ENAK...”
Dialog,Atmosphere Good
241
4 4 Medium
shot
Still Eye level 5 ARUM
(Sambil makan)
“IBU GK MAKAN? MUKA
IBU PUCET LOH
Dialog,Atmosphere Good
5 5 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 5 Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
ARUM
(Sambil makan)
IBU LAGI SAKIT YAH
?”
Dialog,Atmosphere Good
6 6 Medium
shot
Still Eye level 5 FATIMAH
(Sambil melihat foto
suaminya)
“ENGGAK IBU CUMA
KECAPEAN AJA”
Dialog,Atmosphere Good
242
7 7 Medium
shot
Still Eye level 5 ARUM
(Sedang makan)
“BENER BU NGGAK
APA-APA BU ?”
Dialog,Atmosphere Good
8 8 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 5 Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
FATIMAH
(Sambil meyakinkan Arum)
“IYA NAK, YAUDAH
YUK NANTI
KESIANGAN.”
ARUM
(Selesai makan)
“yaudah yuk”
Arum dan Fatimah berjalan
keluar rumah dan bersiap
untuk berangkat sekolah
menggunakan sepeda motor
Dialog,Atmosphere Good
243
9 9 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 5 Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
FATIMAH
(Sambil memakai helm)
“INI TUH AMANAT
DARI BAPAKMU”
Dialog,Atmosphere Good
10 10 Medium
shot (Two
shot )
Still Eye level
4
FATIMAH
(Sambil memakai helm)
“EH IBU JADI
KANGEN”
ARUM
“CIE-CIE IBU, DOAIN
AJA BU”
FATIMAH
“YAUDAH YUK KITA
BERANGKAT,
Dialog,Atmosphere Good
11 11 Close up Still Eye level 7 Arum sambil memakai
helm ARUM
“YAUDAH YUK BUK AKU
JUGA UDAH KESIANGAN
BANGET NIH”
Dialog,Atmosphere Good
244
12 12 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 6 Fatimah yang sedang
menyalakan sepeda motor
dan arum yang naik ke
motor
FATIMAH
“BISMILLAH.”
Lalu mereka
berangkat
Dialog,Atmosphere Good
SCENE 5
1 1 Long shoot Folow Bird
Angle
1 Terlihat ramai nya jalanan
raya.
Atmosphere Good
2 2 Long shoot Still Eye level 1 Terlihat ramai nya jalanan
raya.
Atmosphere Good
SCENE 6
1 1 Full shot
(Two shot)
Till Down Eye level 1 Gerbang sekolah dan arum
dan fatimah tiba disekolah
arum ARUM
(Turun dari motor)
“AKU MASUK YAH
BU...”
Dialog,Atmosphere Good
245
2 2 Close up Still Eye level 2 FATIMAH
“KAMU GAK SALIM
DULU AMA IBU?”
Dialog,Atmosphere Good
3 3 OTS
Fatimah
Still Eye level 3 Arum sambil berjalan lalu
menepuk dahinya sendiri
ARUM
(Tersenyum lalu mencium
tangan Fatimah)
“OH IYA AKU LUPA”
Lalu arum mencium tangan
fatimah
Dialog,Atmosphere Good
4 4 Close up Still Eye level 4 FATIMAH
“KAMU BELAJAR YANG
RAJIN YAH, JANGAN
LUPA BERDOA”
Dialog,Atmosphere Good
5 5 Medium
shot
Still Eye level 5 Dani yang sedang sibuk
main hanphone sambil menyetir
Atmosphere Good
6 6 OTS Fatimah
Still Eye level 5 ARUM
(Tersenyum lalu
menggenggam tangan
Fatimah) “IYA IBU TENANG AJA
YAH”
Dialog,Atmosphere Good
246
7 7 Medium
shot
Still Eye level 5 Hanphone dani terjatuh dan
dani terkejut dia telah
menabrak seseorang
berusaha kabur.
Atmosphere Good
8 8 Full shot (Two shot)
Still Eye level 3 Mobil yang berjalan zigzag Atmosphere Good
9 9 Close up Still Eye level 6 ARUM
(TERKEJUT)
Dialog,Atmosphere Good
10 10 Close up Still Eye level 7 ARUM
(TERKEJUT)
Dialog,Atmosphere Good
11 11 Medium Shot
Still Eye level 3 Mobil yang berjalan zigzag semakin dekat
Atmosphere Good
12 12 Close up Still Eye level 3 ARUM
(Terkejut dan teriak)
IBUUUU...!!!!
Dialog,Atmosphere Good
SCENE 7
247
1 1 Long shot Folow High angle
1 Ekstablist Plang nama Rumah sakit
Atmosphere Good
SCENE 8
1 1 Long shot Folow Bird angle 1 Ekstablist Keadaan Rumah dan sekitarnya
Atmosphere Good
SCENE 9
1 1 Full shot Still Eye level 1 Ranti makan di meja makan membelakangi kamar Arum
Atmosphere Good
2 2 Medium
shot (Two shot)
Still Eye level 2 . Ranti sedang makan Arum
keluar dari kamar dan masuk ke kamar Fatimah
Atmosphere Good
3 3 Full shot Still Eye level 3 Ranti pun kaget dan
menoleh kearah belakang
dan mendapati tidak ada
siapa-siapa.
Atmosphere Good
4 4 Medium
shot
Still Eye level 4 Ranti pun melihat kesekitar
rumah terkejut saat handphone nya dering
Atmosphere Good
5 5 Close Up Still Eye level 5 Handphone ranti yang berdering
Atmosphere Good
6 6 Medium
shot
Still Eye level 2 Ranti pun menghelakan
nafasnya lalu mengambil
handphonenya
Atmosphere Good
7 7 Close Up Still Eye level 4 Ranti mengambil
handphone dan tas bergegas untuk pergi
Atmosphere Good
8 8 Full shot Still Eye level 3 dan bergegas untuk berangkat bekerja
Atmosphere Good
SCENE 10
248
1 1 Medium
shot
Pan Left Eye level 1 Arum keluar kamar untuk
mencari makanan di meja
makan
Atmosphere Good
2 2 Medium
shot
Still Eye level 1 ARUM
(Ekspresi kesal dan bicara
dalam hati)
“KOK CUMA SATU
SIH!!!. MBA RANTI
ENGGA MIKIRIN IBU
APA? ARRRRRGH”
Dialog,Atmosphere Good
3 3 Full shot Pan Right Eye level 2 Arum pun membawa makanan kekamar Fatimah
Atmosphere Good
4 4 Full shot
(two shoot)
Still Eye level 3 Arum membawa makanan
untuk fatimah lalu duduk di
kasur
Atmosphere Good
5 5 Medium
shot
Still Eye level 4 ARUM
(tersenyum sambil
memegang makanan)
“BU MAKAN YA BU,
BIAR CEPET SEMBUH.”
Dialog,Atmosphere Good
6 6 Full shot
(two shoot)
Still Eye level 5 Fatimah menolak makanan
yang diberikan Arum.
Dengan cara tersenyum
Atmosphere Good
249
7 7 Medium
shot
Still Eye level 6 ARUM
(Sedih)
“IBU GAK MAU NIH?
Dialog,Atmosphere Good
8 8 Full shot (two shoot)
Still Eye level 4 Fatimah tersenyum Dialog,Atmosphere Good
9 9 Medium
shot Still Eye level 5 ARUM
(Sedih)
“YAUDAH DEH ARUM
YANG MAKAN YAH..”
Arum pun makan
makanan yang di
bawanya sendiri
Dialog,Atmosphere Good
10 10 Long shot trakcking Bird anggle
6 Kubah masjid saat Adzan ashar
Atmosphere Good
11 11 Full shot Till down Eye Level 3 Keadaan jalanan di malam hari
Atmosphere Good
SCENE 11
1 1 Full shot Still Eye level 3 Ranti pulang kerja dan masuk ke rumah
Atmosphere Good
2 2 Close up Still Eye level 6 Ranti menoleh kekamar
fatimah.dan ranti pun bergegas masuk kamar
Atmosphere Good
3 3 SCENE 12 Atmosphere Good
250
1 1 Long Shoot Still Eye level 2 Keadaan suasana pagi hari Atmosphere Good
2 2 Full shoot Folow Eye level 3 Ranti berjalan merunduk
keluar kamar karena sedang
memainkan handphone.
Namun sesampai di depan
meja makan, Ranti pun
terkejut melihat di meja
makan banyak sekali
makanan. Dan tiba-tiba
handphone ranti berdering. RANTI
(Mengangkat telfon dan
berjalan keluar rumah)
“IYA SAYANG?”
Dialog,Atmosphere Good
3 3 Full shoot Still Eye level 3 EVAN
(terlihat kesal di teras
rumah)
“UDAH CEPET AKU DAH
NUNGGU NIH”
Dialog,Atmosphere Good
4 4 Medium
shot Still Eye level 5 RANTI
(Bicara di telfon)
“IYA SEBENTAR yah”
Dialog,Atmosphere Good
251
5 5 Full shot
(two shoot)
Still Eye level 2 Ranti keluar rumah dan
langgsung evan berdiri dan
marah-marah EVAN
“LAMA BANGET SIH!
UDAH TAU RUMAH KAMU
GERAH KAYA GINI!
AKU DISURUH NUNGGU
LAMA LAGI!”
Dialog,Atmosphere Good
6 6 Medium
shot
Still Eye level
3
RANTI
“IYA MAAF, TADI
KAN. .. ”
Dialog,Atmosphere Good
7 7 Medium
shoot
Folow 3 Arum keluar dari arah dapur
memperhatikan evan dan
ranti dan evas sedang marah
dengan ranti di teras rumah
EVAN
“UDAH MENDING RUMAH
KAMU JUAL AJA.”
Dialog,Atmosphere Good
8 8 Medium
shot
Still Eye level 3 RANTI
“KOK? KOK DI JUAL?”
Dialog,Atmosphere Good
252
9 9 Medium
shot
Pan right Eye level
3
Arum terlihat kesal karena
mendengar pembicaraan
ranti dan evean EVAN
“IYA LAH. KITA KAN
JUGA BUTUH BIAYA
BUAT NIKAH
Dialog,Atmosphere Good
10 10 Medium
shot
Still Eye level 3 RANTI
TAPI. .. ?
Dialog,Atmosphere Good
11 11 Medium
shot
Still Eye level
3
EVAN
“UDAH GAK USAH TAPI
TAPI AN. AYO
CABUT.”
Dialog,Atmosphere Good
12 12 Full shot (two shoot)
Still Eye level 4 Evan dan ranti berjalan untuk pergi
Atmosphere Good
13 13 Full shot Still Eye level 6 Arum berjalan kekamar fatimah
Atmosphere Good
14 14 Medium
shot
Still Eye level 2 sesampainya depan pintu
kamar arum menepuh dahi.
ARUM
“OHH IYA AKU LUPA
MAKANAN BUAT IBU “
Dialog,Atmosphere Good
253
15 15 Full shot Still Eye level 2 Arum berjalan kearah meja makan
Dialog,Atmosphere Good
16 16 Close Up Still Eye level 2 Arum mengabil makanan diatas meja
Dialog,Atmosphere Good
17 17 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 2 Arum berjalan berjalan
kearah fatimah yang sedang
berbaring sambil membawa
makanan.
Dialog,Atmosphere Good
18 18 Medium
shot
Still Eye level 2 Ekspresi kecewa arum
terhadap ranti di depan
Fatimah yang sedang
berbaring ARUM
(Ekspresi kecewa)
“MBA RANTI
MAKSUDNYA APA SIH
MASAKAN AKU GK
DIMAKAN UDAH GITU
MAS EVAN SURUH JUAL
RUMAH,BIKIN KESEL
AJA TAU GA SIH!”
ARUM
YAUDAH DEH IBU
MAKAN YAH?
Dialog,Atmosphere Good
19 19 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 4 Fatimah pun masih menolak
makanan yang diberikan
Arum dengan senyuman.
Atmosphere Good
254
20 20 OTS Still Eye level 5 Arum yang sedang
memaksa fatimah untuk
makan dan fatimah
membuka mulut karena
dipaksa.
Atmosphere Good
21 21 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 3 ARUM
(Senang)
“NAH GITU BU MAKAN,
KAN JADINYA IBU
BISA NGANTERIN ARUM
KESEKOLAH LAGI”
Dialog,Atmosphere Good
22 22 Long shot Still Eye level 1 keadaan sekitar rumah Dialog,Atmosphere Good
23 23 Medium
shot
Still Eye level
2
ARUM
(Melihat kearah kamar
Fatimah)
“IBU AKU IJIN DULU
YAH, KERUMAH TEMEN
KU,SEBENTAR LAGI
MBA RANTI PULANG
KOK, JADI IBU DI
JAGAIN MBA RANTI
YAH”
Dialog,Atmosphere Good
256
24 24 Medium
shot
Still Eye level 3 Detak jam semakin cepat
berlalu hingga malam hari
tiba
Atmosphere Good
25 25 Long shot Tracking Top Angle 1 Mini market tempat Ranti bekerja
Atmosphere Good
26 26 Long shot Tracking Top Angle 1 Keadaan jalan raya pada malam hari.
Atmosphere Good
SCENE 14
1 1 Full shot Still Eye level 2 Terlihat Ranti yang baru
pulang bekerja dan duduk
depan teras untuk membuka
sepatu, lalu Ranti masuk
kedalam rumah
Atmosphere Good
2 2 Full shot Still Eye level 2 Ranti melihat seisi rumah,
Ranti mendapati kamar
Fatimah yang berantakan
dan penuh makanan
berserakan serta Arum yang
tidak ada dirumah membuat
Ranti tambah panik.
Atmosphere Good
257
3 3 Medium shot
Still Eye level 4 Ranti melihat kearah kamar fatimah
Atmosphere Good
4 4 Full shot Still Eye level 2 Ranti mencari arum
kesetiap kamar dan kedapur
namun tidak mendapati
arum lalu ranti keluar
rumah.
Atmosphere Good
5 5 Full shot Still Eye level 2 Ranti keluar rumah dan
terlihat panik hingga
membanting pintudan ranti
melihat sekeliling rumah
namun tetap tidak
mendapati arum ,
RANTI
(Ekspresi panik melihat
makanan yang beserakan
dikamar Fatimah dan
mencari sesuatu)
“KEMANA YAH ??????”
lalu ranti duduk diteras
rumah sejenak untuk
berfikir.
Dialog,Atmosphere Good
258
6 6 Medium
shot
Still Eye level 3 Ranti duduk di depan teras
RANTI
(Duduk dengan ekspresi
pasrah lalu masuk ke dalam
rumah)
“KOK GAK ADA YA”
Dialog,Atmosphere Good
7 7 Full shot Still Eye level 2 Ranti berdiri hendak masuk kedalam rumah.
Atmosphere Good
8 8 Medium
shot
handheald Eye level 3 Ranti hendak masuk
kedalam rumah ada yang
berjalan di belakangnya
dan ranti pun terkejut ada
yang memegang tangannya dari belakang
Atmosphere Good
9 9 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 2 ARUM
(Memegang tangan Ranti)
Ranti menoleh kearah
belakang dan Ranti
mendapati Arum berada di
belakangnya. Dan Ranti
langsung memeluk Arum.
Atmosphere Good
10 10 Medium
shot (Two
shot)
Still Eye level
3
RANTI
(Terkejut dan memeluk)
“ARUM? KAMU?”
Dialog,Atmosphere Good
259
11 11 OTS Still Eye level 5 ARUM
(Ekspresi bingung)
“IYA LAH MBA INI
ARUM... ADIK MBA...
EMANGNYA SIAPA?”
Dialog,Atmosphere Good
12 12 Medium
shot (Two
shot)
Still Eye level 3 RANTI
(Memegang pundak Arum)
“YAAAA NGGAK, KAMU
ABIS DARIMANA?”
ARUM
(Merasa bersalah)
“ABIS DARI RUMAH
TEMEN MBA”
Dialog,Atmosphere Good
13 13 OTS Still Eye level 5 ARUM
“ IBU SIAPA YANG
JAGA MBA?”
Dialog,Atmosphere Good
14 14 Medium
shot (Two
shot)
Still Eye level 3 RANTI
(Menghela nafas dan
menggelengkan kepala)
“YAUDAH MASUK AJA
YUK, KAMU KAN BELUM
SEMBUH”
Dialog,Atmosphere Good
260
15 15 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 2 RANTI
(Tersenyum dan
menghibur)
“OH IYA BESOK MBA
LIBUR GIMANA
MASAK-MASAK”
Dialog,Atmosphere Good
16 16 Medium
shot
Still Eye level 3 ARUM
(Gembira)
“BOLEH TUH MBA,
UDAH LAMA KITA GAK
MASAK-MASAK HEHEHE”
Dialog,Atmosphere Good
17 17 OTS Still Eye level 5 ARUM
(Gembira)
“LAGIAN JUGA, UDAH
LAMA KITA GAK
MASAK-MASAK HEHEHE”
RANTI
(Tersenyum dan menghibur)
“YAUDAH YUK”
Dialog,Atmosphere Good
261
18 18 Full shot (Two shot)
Still Eye level 2 Ranti dan arum masuk kedalam rumah
Atmosphere Good
SCENE 15
1 1 Long shot Tracking Eye level 1 Adzan Subuh Atmosphere Good
2 2 Long shot Pan Left Eye level 1 Pepohonan yang dihembus angin
Atmosphere Good
3 3 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 2 Ranti terlihat sedang
mempersiapkan bahan
masakan lalu arum keluar
datang kearah meja makan
untuk mengambil minum
Atmosphere Good
4 4 Coles up Still Eye level 4 RANTI
(Sambil mempersiapkan
bahan masakan)
“UDAH SIAP KITA
MASAK-MASAK?”
Dialog,Atmosphere Good
5 5 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 2 ARUM
(Sambil mengusap mata)
Dialog,Atmosphere Good
262
6 6 Medium shot
Still Eye level 3 Flasback Fatimah yang sedang memasak
Dialog,Atmosphere Good
7 7 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 2 ARUM
(Sambil mengusap mata dan
berjalan menghampiri ranti)
“IYA MBA OKEEEHHH”
Dialog,Atmosphere Good
8 8 Medium
shot
Still Eye level 3 RANTI
(Sibuk menyiapkan bahan
masakan)
“TOLONG AMBILIN
PANCI DEK.”
ARUM
“YANG MANA MBA?
YANG INI?”
Dialog,Atmosphere Good
9 9 Full shot
(Two shot)
Still Eye level 2 ARUM
(Berjalan kearah panci yang
ingin diambil)
Dialog,Atmosphere Good
263
10 10 Medium
shot (Two
shot)
Still Eye level 3 ARUM
“YANG MANA MBA?
YANG INI?”
Dialog,Atmosphere Good
11 11 Coles up Still Eye level 4 ARUM
(Sedih sambil memegang
panci)
“MBA, KEMARIN IBU
GAK MAU MAKAN TAU,
PADAHAL AKU UDAH
MASAKIN BANYAK
BANGET , EH AKU
PAKSA AJA. AKHIRNYA
MAU”
Dialog,Atmosphere Good
12 12 Medium
shot
Still Eye level 3 RANTI
(Sambil tertunduk)
“DEK”
Dialog,Atmosphere Good
13 13 Medium
shot
Still Eye level
3 Flasback Ranti sedang
makan tiba-tiba arum keluar
dari kamar dan masuk
kamar fatimah
Atmosphere Good
14 14 Full shot Still Eye level 2 Ranti memperhatikan arum yang sedang memijat kasur
Atmosphere Good
264
15 15 Close Up Still Eye level 4 Ranti yang melihat kearah
kamar dengan perasaan
yang penasaran
Atmosphere Good
16 16 Full shot Still Eye level 2 Keadaan kamar fatimah
yang berantankan dengan
makanan
Atmosphere Good
17 17 Medium
shot
Still Eye level 3 Arum yang masih terlihat
mengantuk sambil
mengusap mata
RANTI
(Sambil tertunduk)
KAMU TUH HARUSNYA
BISA TERIMA
Dialog,Atmosphere Good
18 18 Medium
shot
Still Eye level 3 RANTI
(Sambil tertunduk dan sibuk
masak)
“KALO IBU UDAH GAK
ADA.”
Dialog,Atmosphere Good
19 19 Medium shot
Still Eye level 3 Arum geram menyadari pernyataan Ranti
Atmosphere Good
20 20 Full shot (Two Shot)
Still Eye level 2 Arum membanting panci didepan ranti
Atmosphere Good
21 21 Medium shot
Still Eye level 3 Ranti terkejut Atmosphere Good
265
22 22 Medium
shot
Still Eye level 3 ARUM
(Menoleh tegas dan
membanting panci ke depan
Ranti)
“APAAN SIH MBA?!
MBA NGOMONGNYA
NGACO DEH! AKU GAK
SUKA!”
Dialog,Atmosphere Good
23 23 Full shot
(Two Shot)
Still Eye level 2 Arum meninggalkan ranti
dan ranti mematikan
kompor lalu mengejar arum RANTI
(Ekspresi geram dan panik)
“DEK.. KAMU MAU
KEMANA?”
Dialog,Atmosphere Good
24 24 Full shot
(Two Shot)
Still Eye level 2 Ranti menghampiri arum
yang sedang duduk dengan ekspresi kesal
Dialog,Atmosphere Good
25 25 Medium
shot
Still Eye level 3 ARUM
(Ekspresi marah)
“MBA!! APA-APAAN
SIH KALO NGOMONG?!
MBA NYUMPAHIN IBU
MENINGGAL IYA ?!!”
Dialog,Atmosphere Good
266
26 26 Medium shot Still Eye level 3 RANTI
(Dengan nada tegas)
“MBA BUKAN
NYUMPAHIN! TAPI
MEMANG KENYATAAN
KALO IBU TUH UDAH GA
ADA!!
Dialog,Atmosphere Good
27 27 Medium shot Still Eye level
3
ARUM
(Emosi)
“MBA KALO GAK
PERCAYA AYO LIAT IBU
KE KAMAR!”
Dialog,Atmosphere Good
28 28 Full shot
(Two Shot)
Still Eye level 2 RANTI
(Mencoba tenang dan Ranti
pun mengikuti Arum ke kamar Fatimah.)
“MANA? ADA IBU? IBU
TUH UDAH MENINGGAL.“
ARUM
(Arum pun berusaha keluar dari rumah untuk mencari
Fatimah.)
“AKU BENCI SAMA MBA!
IBU PASTI DENGER
OMONGAN MBA!
Dialog,Atmosphere Good
267
29 29 Medium
shot
Still Eye level 3 ARUM
(Arum pun berusaha keluar
dari rumah untuk mencari
Fatimah.)
MAKANNYA IBU PERGI
NINGGALIN AKU!
POKOKNYA AKU MAU
PERGI CARI IBU!!
Dialog,Atmosphere Good
30 30 Full shot
(Two Shot)
Still Eye level 2 RANTI
(Ranti menarik tangan
Arum yang hendak keluar
rumah)
”ARUM! HARUSNYA
KAMU SADAR DONG!
IBU TUH UDAH GAK
ADA!UDAH MENINGGAL!
KALO KAMU GAK
PERCAYA IKUT MBA
SEKARANG!
Dialog,Atmosphere Good
268
31 31 Medium
shot
Still Eye level 3 RANTI
(Menari paksa arum)
KALO KAMU GAK
PERCAYA IKUT MBA
SEKARANG!
ARUM
(Emosi dan berteriak)
“NGGAK! AKU BENCI
MBA
RANTI!LEPASIN!!”
Dialog,Atmosphere Good
32 32 Full shot
(Two Shot)
Still Eye level 2 RANTI
(Menari paksa arum)
Dialog,Atmosphere Good
SCENE 16
1 1 Full shot
(Two Shot)
Folow Eye level 2 RANTI
(Menarik tangan Arum)
ARUM
(Emosi)
“LEPASIN MBA! AKU
GAK MAU! AKU BENCI
MBA!”
Dialog,Atmosphere Good
269
2 2 Full shot
(Two Shot)
Folow Eye level
2
RANTI
(Mendorong arum ke depan
nisan fatimah dan Meminta
Arum untuk membaca nama
pada papan nisan)
“COBA KAMU BACA
NAMANYA YANG
JELAS!”
Dialog,Atmosphere Good
3 3 Close Up Still Eye level 4 Papan nisan fatimah ARUM
(Bicara terbata-bata)
“FA...TI...MAH...”
Dialog,Atmosphere Good
4 4 Medium shot
Still Eye level 3 ARUM MBA?
Dialog,Atmosphere Good
5 5 Medium
shot
Still Low
Angle
3 ARUM
(Sedih)
INI BENER MAKAM
IBU?”
Dialog,Atmosphere Good
270
6 6 Medium
shot
Still Eye level 3 ARUM
(Memaksa Ranti untuk
menjawab dan menangis)
“MBA RANTI JAWAB!!!
APA BENER YANG ADA
DI DALAM SANA IBU?”
RANTI
(Seketika terduduk
disebelah Arum dan
menangis)
Dialog,Atmosphere Good
7 7 Medium shot Folow Eye level 3 RANTI
(Memeluk sambil menahan sedih)
“IYA DEK, BENER YANG
ADA DI DALAM SANA TUH
IBU...”
Dialog,Atmosphere Good
8 8 Medium shot Folow Eye level 3 Arum dan ranti
menangis depan
kubauran fatimah
ARUM
(Menangis tersedu-
sedu)
“IBUUUU. .. ”
RANTI
(Memeluk Arum sambil
menangis
Dialog,Atmosphere Good
271
9 9 Closed up Still Eye level 4 Falsback Fatimah yang terbujur kaku
Atmosphere Good
10 10 Closed up Still Low angle 4 Flasback Arum yang sedang
menangis tidak terima fatimah meninggal
Atmosphere Good
11 11 Full shot Folow Eye level 2 Flasback Arum sedang
ingin menyuapi fatimah tanpa ada fatimah
Atmosphere Good
12 12 Medium shot
Still Eye level 3 Flasback Fatimah membuka mulut
Atmosphere Good
13 13 Full shot Folow Eye level 2 Flasback Arum membuang
makanan di atas kasur dan bantal
Atmosphere Good
14 14 Medium
shot
Folow Eye level 2 Arum dan ranti menangis
depan kubauran fatimah
ARUM
(Menangis tersedu-sedu)
“IBUUUU. .. ”
RANTI
(Memeluk Arum sambil
menangis)
Arum pun mulai menyadari
bahwa Fatimah telah tiada
Dialog,Atmosphere Good
272
3. BLOCKING KAMERA
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Project Title : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Ricky Febrianto
Gambar III.2
SCENE 1 SCENE 2
SCENE 3 SCENE 4
SCENE 5 SCENE 6
273
SCENE 7 SCENE 8
SCENE 9 SCENE 10
SCENE 11 SCENE 12
274
SCENE 13 SCENE 14
SCENE 15 SCENE 16
275
4. SPESIFIKASI KAMERA
Gambar III.3
Canon EOS C200
Tabel III.21
SPESIFIKASI DASAR
Shape Horizontal Optical
Sensor
Type / Size
CMOS Sensor (single-panel)
equivalent to Super 35mm
Total
Pixel
Approx. 9.84 MP
(4206 x 2340) Valid Pixel Approx. 8.85 MP (4096 x
2160), Approx. 8.29
megapixels (3840 x 2160)
Resolusi 1920x1080 - Full HD
3840x2160
4096x2160
2048x1080
LCD
Monitor
4 inch
Recording
Media
SD Card
Cfast
276
Tabel III.22
SPESIFIKASI RINCI
Touch Panel Ya Finder Ya
Koneksi Input only:REMOTE
terminal, MIC jack,
INPUT terminals (2
sets)
Output only:
SDI terminal, HDMI
OUT terminal,
headphones jack,
USB terminal,
VIDEO terminal
Input/Output Control:
Ethernet terminal
Tipe
Baterai
14.4 V DC (battery pack),16.7
V DC (DC-IN)
Battery Pack (BP-A30/BP-
A60)
UKURAN
Dimensi
(WxHxD)
Approx. 5.7 x 6.0 x 7.0
in. (144 x 153 x
179mm)
Approx. 7.0 x 6.0 x 8.0
in. (178 x 153 x
204mm) [With camera
grip attached]
Approx. 13.2 x 10.8 x
10.8 in. (335 x 275 x
275mm)
[With camera grip +
LCD Monitor LM-V1
+ LCD Attachment
Unit LA-V1 + Handle
Unit HDU-2 + mic
holder
Berat Approx. 1430 g
277
EF 16-35mm f/4L IS USM
Gambar III.4
Focal Length & Maximum Aperture : 16–35mm 1:4.0
Lens Construction : 16 elements in 12 groups
Diagonal Angle of View : 108°10′ – 63°
Focus Adjustment : Inner focus system
Closest Focusing Distance : 0.92 ft. / 0.28m
Filter Size : 77mm diameter
Max Diameter x Length, Weight : 3.3 x 4.4 in., 21.7 oz. / 82.6
x112.8mm, 615g
EF 35 mm f/1.4 L USM
Gambar III.5
Lens Mount : Canon
Kesesuaian Lensa : Canon APS-C and Full
Frame
Jarak Fokus terdekat : Wide Angle Prime
Jarak Fokus terdekat : 0.3m / 1 ft.
Sudut Pandang diagonal : 75 °
Lensa Konstruksi : 9 elemen dalam 10 kelompok
Berat : 580g
Max. Diameter x Length (Dimensi) :73.6 x 55.6mm
278
Tripod miller 100 mm Rig sholder dan handle
Gambar III.6 Gambar III.9
Tripod Manfroto 50 mm Matte Box
Gambar III.10 Gambar III.7
Slider tripod Folow Focus
Gambar III.8 Gambar III.11
279
Monitor 7 inch
Gambar III.12
280
Proses Kerja Penyunting Gambar
Menurut Purba (2014:79) Editing adalah jantung proses pembuatan video.
Pemahaman yang paling mendasar atau sederhana, tujuan editing untuk
menyeleksi shot, Mengambil yang baik dan membuang yang buruk sehingga
menjamin bahwa penonton benar-benar menyaksikan video yang baik.
Menurut Nugroho (2014:215-216) Editing adalah suatu proses mengatur
dan menyusun rangkaian shot menjadi sebuah scene rangkaian scene menjadi
sebuah sequence,rangkaian sequence menjadi suatu cerita yang utuh. Tujuan dasar
dari proses editing adalah menyajikan suatu cerita dengan jelas kepada penonton.
Sebelum memulai editing hendaknya seorang editor memahami ide keseluruhan
cerita yang akan disajikan :
a. Tema dasar cerita ;
b. Plot / alur ceritanya;
c. Apa yang diharapkan dari penonton untuk ikut merasakan dan
mengalaminya (tujuan komunikasi);
d. Memilih apa yang penting dan membuang apa yang tidak penting dalam
hubungan keseluruhan cerita ;
e. Apa pesan utama dari program;
f. Siapa audience –nya.
Syarat penting dalam editing adalah :
a. Kesinambungan cerita (kontiniti) ;
b. Kesinambungan gambar dan kesinambungan suara ;
281
c. Kesinambungan irama adegan, hubungan antara shot, scene, sequence,
memahami loncatan-loncatan ruang dan waktu yang terjadi pada
keseluruhan cerita.
Dengan kata lain, penonton diharapkan tidak merasakan bahwa program yang
disaksikan adalah potongan-potongan yang disambung.
Berdasarkan kutipan diatas, penulis menyimpulkan seorang penyunting
gambar adalah seorang yang memotong dan menyusun gambar-gambar yang
diambil pada saat proses produksi sehingga menjadi sebuah karya audio visual
yang memiliki struktur cerita yang urut sesuai dengan konsep sutradara
Dalam produksi program drama televisi yang berjudul “Air Mata Arum”
ini, penulis berperan sebagai penyunting gambar ( video editor). Pada perinsipnya
seorang penyunting gambar adalah ,seorang yang memilah gambar-gambar yang
dihasilkan dari perekaman kamera untuk disunting dan disusun menjadi suatu
rangkaian gambar untuk menajdi drama televisi yang utuh.
282
Pra Produksi
Pada sebuah produksi program baik televisi ataupun radio, tahap pra
produksi merupakan tahapan yang paling penting. Pada tahap ini,semua persiapan
sebelum melakukan sebuah produksi program dilakukan.
Menurut Rahmawati (2013;36) editor bekerja setelah proses produksi
selesai, namun kini editor sudah dilibatkan bahkan sebelum proses produksi
dimulai. Oleh produser dan sutradara, editor diminta memaparkan konsep editing
yang akan digunakan nanti pada saat proses penyunting gambar.
Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan jika seorang penyunting
gambar sudah harus mulai bekerja pada saat proses pra-produksi berlangsung.
Seorang penyunting gambar harus sudah memiliki konsep editing yang akan
digunakan pada proses penyuntingan gambar sesaat setelah menerima naskah dari
penulis naskah,kemudian di presentasikan kepada produser dan sutradara.
Penulis sebagai penyunting gambar dalam produksi program drama
televisi” Air Mata Arum” ini, pada saat proses pra produksi berlangsung
berdiskusi dengan sutradara dan juga penulis naskah untuk menentukan gaya
editing yang akan digunakan dan tambahan-tambahan efek visual yang akan
digunakan untuk mendukung cerita.
Selain itu, penulis sebagai penyunting gambar juga mengingatkan
sutradara tentang shot-shot penting yang tidak boleh dihilangkan ,serta memberi
masukan untuk mencari stock shot yang dapat digunakan serta angle kamera yang
tepat untuk produksi.
283
Penulis bersama tim yang lain juga ikut melaksanakn survey lokasi yang akan
digunakan selama proses produksi untuk menentukan kesesuaian dengan
gambaran dari naskah yang telah dibuat.
Kemudian, penulis berkonsultasi dengan produser untuk membicarakan
proses pasca produksi yang akan berlangsung dari sisi peralatan maupun dari sisi
budgeting.
284
Produksi
Menurut Nugroho (2014:108) yang dimaksud dengan produksi ialah
pelaksanaan pengubahan bentuk naskah menjadi bentuk auditif dan visual sesuai
dengan kaidah-kaidah yang berlaku bagi pertelevisan.
Selama proses produksi berlangsung, seorang penyunting gambar dapat
membantu mengawal sutradara dalm hal pengambilan gambar yang akan diambil,
agar tidak ada shot yang terlewat pada saat produksi berlangsung. Dalam tahap ini
konsep dari seorang editor juga diperlukan, yang dimana penulis dapat
memasukan konsep-konsep dari seorang editor,agar nantinya proses pembuatan
film lebih terarah jalannya,dan cepat terselesaikan.
Pada tahap ini juga seorang editor sudah pasti mendapat gambaran tentang
gambar-gambar mana saja yang akan dimasukan nantinya dalam proses pasca
produksi. Agar memudahkan editor dalam bekerja nanti, penulis juga membantu
menulis catatan adegan mana saja yang bagus timecode dari hasil pengambilan
gambar yang sedemikian banyaknya, fungsi timecode dimeja editing sangatlah
berguna, baik buat seorang editor maupun untuk sutradara.
Selain itu, seorang editor juga bertanggung jawab untuk mengawasi proses
pendistribusian dan kondisi materi produksi sampai ke meja editing dan juga
menjaga file-file materi tersebut agar tidak hilang ataupun rusak.
285
Pasca Produksi
Menurut Irwanto dkk (2014;168) pasca produksi adalah proses atau tahap
yang dilalui setelah semua materi dasar program berupa shot-shot dan unsur
pendukungnya sudah selesai.
Dari kutipan diatas penulis sebagai penata gambar menyimpulkan bahwa
untuk membangun sebuah karya audio visual yang menarik. Dalam tahap ini
penulis mulai membangun cerita melalui sebuah gambar yang disatukan dengan
tahap editing, agar menjadi sebuah cerita yang sesuai dengan konsep yang
ditentukan oleh sutradara. Dalam hal ini kecermatan,kreatifitas dan ide-ide briliant
ditambah dengan konsep sutradara yang menarik dibutuhkan, untuk membangun
suatu kesatuan audio visual yang bercerita.
Setelah semua gambar yang bagus telah dipilih dan diseleksi, editor mulai
memperhalus hasil editan dengan memeriksa dari awal, setelah semuanya rapih
hasil editan mulai dipercantik dengan transisi-transisi halus sesuai dengan konsep
editing yang telah dibahas dengan sutradara.
Dalam proses ini seorang penyuting gambar memegang peranan penting
dalam penyusunan gambar hingga menjadi satu kesatuan cerita yang utuh dan
sesuai dengan cerita yang diinginkan oleh sutradara. Proses editing ini menjadi
proses yang sangat kompleks dan meliputi banyak tahapan. Tahap-tahap editing
yang harus dilakukan adalah:
286
1. Logging
Logging dalah proses editor memotong gambar, mencatat waktu
pengambilan gambar dan memilih shot-shot yang ada yang disesuaikan
dengan kamera report. Proses logging itu diperlukan sebagai antisipasi dari
penuhnya kapasitas hardisk sehingga pemilihan gambar yang paling baik
akan membuat hardisk tidak terlalu penuh.
2. Digitizing
Digitizing adalah proses merekam atau memasukkan/gambar dan suara
yang telah dilogging. Disini editor mulai mengontrol kualitas gambar dan
suara yang disetarakan dan sesuai dengan konsep film dan konsep edit
yang telah disetujui oleh sutradara.
3. Offline Editing
Offline editing merupakan sebuah proses menata gambar digitized sesuai
dengan skenario dan urutan shot yang telah ditentukan oleh sutradara.
Dalam proses offline editing terdapat aktifitas memanggil file gambar
yang telah di-logging dan di-digitized untuk diurutkan sesuai konsep data.
4. Online editing
Online editing adalah proses editing ketika seseorang editing ketika
seseorang editing mulai memperhalus hasil offline, memperbaiki kualitas
287
hasil, dan memberikan transisi serta tambahan efek khusus yang
dibutuhkan.
5. Mixing
Mixing berkaitan dengan proses synchronizing audio dan juga pemberian
ilustrasi musik maupun audio efect. Bagian yang harus dimixing pada
proses ini adalah dialog adegan, efek dan musik. Dialog adalah suara yang
berasal dari dialog adegan, atau narasi yang direkam di studio atau di
dubbing. Efek suara digunakan untuk mempertegas suasana dan memberi
informasi benda, misalnya pesawat, mobil maju, ataupun suara gelas pecah
karena jatuh ke lantai.
288
Peranan dan Tanggung Jawab Editor
Menurut Kusumawati dkk (2014:148) tanggung jawab editor adalah
menghubungkan shot-shot yang telah diambil kemudian menjadi satu peristiwa
yang utuh dalam rangkaian scene maupun squence agar mempunyai makna dan
pesan-pesan yang ditangkap oleh audiencenya.
Pada saat proses produksi berlangsung, editor bersama sutradara
mengawasi jalan nya proses pengambilan gambar dilokasi melalui monitor. Hal
ini di lakukan agar pada saat pengambilan gambar edotr bisa memberikan saran
nya kepada sutradara dan mengawasi penata kamera mengambil gambar, tujuan
nya agar penata kamera melakukan pengambilan gambar dengan benar, mulai dari
angle dan framingnya.
Seorang editor bertanggung jawab pengerjaan akhir sebuah film. Tanpa
proses editing yang baik, sebuah produksi yang telah mengorbankan uang dan
tenaga menjadi sia-sia. Memang benar, seorang editor hanya bisa menghasilkan
film yang baik, sebaik materi yang dia terima.
Hanya saja, seorang editor yang baik dan kreatif mampu menutupi semua
kekurangan yang dialami ketika proses pengambilan gambar sehingga penonton
tidak pernah tahu dimana letak ketidaksempurnaan itu. Seorang editor dituntut
untuk membuat keputusan setiap saat. Dia menentukan shot mana yang akan
dipakai, berapa lama shot itu akan dipakai, kapan sebuah shot harus dipotong,
bagaimana urutan shot yang disusun, dan sebagainya.
Selain itu, seorang editor juga bertanggung jawab sepenuhnya atas
keselamatan data materi gambar dan suara yang telah diserahkan untuk proses
penyutingan gambar.
289
Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Dalam produksi drama televisi yang berjudul “Air Mata Arum” ini,
penulis menggunakan konsep editing yang kontinity alur cerita pada naskah.
Diawal film ini dimulai, penulis akan memasukan judul film ini dipadukan dengan
gambar montage untuk menceritakan kejadian dilatar tempat yang sama dengan
latar waktu yang berbeda.
Di dalam konsep film ini juga penulis akan menggunakan transisi cut to
cat dan transisi-transisi yang halus, seperti film dissolve, dip to black, dan lainnya.
Penggunaan transisi halus seperti itu dikhususkan karena program drama yang di
edit adalah sebuah drama yang bergenre drama keluarga. Selain itu didalam
program drama televisi ini juga penulis akan menambahkan grafis dengan teknik
visible cutting.
Motivasi yang dimaksud dari tiap-tiap transisi yaitu:
1. Cut To Cat : agar kesan potongannya lebih jelas dan tidak berantakan,
dan sesuai dengan alur cerita.
2. Film Dissolve : agar perpindahan gambar lebih halus
3. Dip To Black : di gunakan untuk perpindahan transisi waktu dan tempat.
b. Konsep Produksi
Pada saat proses produksi berlangsung, penulis membantu sutradara dalam
mengingatkan shot-shot apa saja yang ingin diambil agar nanti tidak terjadi
kejanggalan dalam proses pasca produksi dan juga penulis membantu
ssutradara dalam pemberian ide agar lebih mempersingkat waktu didalam
proses produksi disamping itu penulis juga memberi saran kepada kamera
290
person agar mengambil gambar-gambar yang sesuai dengan cerita tanpa
merusak konsep penata kamera. Penulis juga membantu menyiapkan peralatan
produksi seperti memory card, lighting, dan peralatan lainnya. Tidak lupa
penulis menyimpan dan mencatat memory yang telah digunakan agar nantinya
tidak terjadi kesalahan teknis dalam penyimpan data.
c.. Konsep Teknis
Dalam produksi program drama televisi “Air Mata Arum” ini
perlengkapan alat dari segi teknis yang penulis gunakan adalah satu unit
laptop dengan merk Apple MacBook Pro dengan menggunakan prosesor Intel
i5 dengan kapasitas RAM sebesar 8GB. Dalam mengedit film ini, processor
yang digunakan harus lebih powerfull, agar dapat digunakan dengan
maksimal, sesuai dengan tenaga yang dimilikinya. Dan juga memory sangat
penting untuk proses pasca ini, agar disaat mengedit nanti tidak berasa lama,
dan itu dapat menggangu seorang editor. Karena pada produksi program
televisi ini, penulis akan menggunakan format Full HD 1080p.
Untuk program yang digunakan selama proses penyuntingan gambar
penulis menggunakan program Adobe Premiere Pro CC 2018. Selain itu,
penulis juga menggunakan software Adobe Audition CC 2016. Ditambah
dengan kapasitas media penyimpanan juga tidak kalah penting dengan yang
lainnya. Karena kemungkinan file video dari kamera sangat banyak dan
memakai ruang penyimpanan yang besar, maka dari itu sebuah hardidisk
external pasti akan sangat diperlukan nantinya.
291
Kendala Produksi dan Solusinya
Pada proses produksi berlangsung, kendala yang dialami penulis sebagai
editor adalah :
1. Kendala : pada hari pertama penulis sebagai penata gambar
menemukan kendala dalam penyutingan gambar saat editing,yaitu time
code pada saat proses produksi tidak semuanya dicatat.
Solusi : penulis sebagai penata gambar dibantu oleh sutradara
sekaligus penata kamera dalam proses penyutingan gambar
2. Kendala : pada hari kedua penulis sebagai penyuting gambar
menemukan kesulitan dalam ukuran gambar yang dihasilkan dalam,ukuran
yang dihasilkan mempunyai format 2K sedangkan perangkat yang di
gunakan mempunyai resolusi maksimum 1080P .
Solusi : Penulis sebagai penulis naskah mempunyai ide untuk
menurunkan kualitas gambar terlebih dahulu untuk masuk dalam proses
editing.
3. Kendala : pada tahap selanjutnya penulis sebagai penata gambar
menemukan kesulitan dalam rough cut gambar.
Solusi : penata gambar meminta didampingi oleh penulis naskah
dan sutradara pada melakukan proses pemotongan gambar, Lalu meminta
pendapat pada asisten dosen pembimbing agar visual yang disampaikan
mempunyai informasi untuk penonton.
292
3.5 Lembar Kerja Editor
1. Konsep editing
2. Laporan Editing
3. Spesifikasi Alat Editing
293
1. Konsep Editing
A. Coloring
Dalam produksi program drama televisi “Air Mata Arum” ini, penulis
bersama sutradara dan juga penata kamera, bekerja sama dalam menentukan
konsep warna yang akan digunakan dalam program televisi “Air Mata Arum” ini
adalah warna natural, sesuai dengan warna aslinya, tanpa ada efek pewarna
tertentu.
B. Transisi yang digunakan
Transisi merupakan peralihan dari gambar atau shot satu ke berikutnya dalam
proses editing entitas transisi kerap ditentukan dari hasil kerja seorang editor.
Transisi-transisi yang akan digunakan dalam program drama televisi “Air Mata
Arum” antara lain.
1. Cut
Cut adalah perpindahan langsung secara tegas dari shot satu ke shot
berikutnya. Transisi ini paling sering dan paling umum digunakan dan
paling fleksible. Cut akan sering digunakan dalam penyambungan shot-
shot dalam program drama ini.
2. Dissolve
Dissolve adalah perpindahan shot secara berangsur-angsur, dimana shot
pada gambar sebelumnya selama beberapa saat bertumpuk pada shot
berikutnya. Dissolve akan digunakan dalam shot-shot yang terputus
waktu akan terlihat secara jelas. Seperti perpindahan siang ke malam.
294
3. Fade
Fade merupakan transisi shot secara bertahap, dimana gambar secara
perlahan intesitasnya bertambah gelap sehingga seluruh frame berwarna
hitam, dan ketika gambar muncul kembali shot telah berganti. Fade
digunakan untuk perpindahan shot yang terputus waktu secara
signifikan,seperti perpindahan hari.
C. Gaya Editing
Menurut Supriyadi dkk (2014:160) gaya editing merupakan metode
editing digunakan secara konsisten dan dominan pada sebuah film fan
berlandaskan pada aspek naratif/penceritaannya (Story telling).
Dalam produksi program drama televisi “Air Mata Arum” ini, Penulis
menggunakan gaya editing berupa Combined Editing yang tujuannya
menggabungkan dua tipe editing atau lebih.Combined Editing merupakan tipe
editing yang paling sulit namun paling Powerfull.
Untuk mencapai tipe editing ini,editor harus dapat mengenali pottensi visual dan
aural dari masing-masing shot yang dapat dikontribusikan dalam combined edit
ini.
295
D. Metode Editing
Menurut Supriyadi dkk (2014;158) Metode editing adalah sebuah pendekatan
seorang editor dalam penyambungan gambar atau penyusunan shot-shotnya sesuai
dengan pemikiran sang editor.
Terdapat tiga metode editing dasar,yaitu :
a. Intercut
Penyambungan secara berselang-seling beberapa shot dimana adegan tersebut
masih satu ruang dan satu waktu.
b. Pararrel Editing
Penyambungan secara berselang-seling dua peristiwa atau lebih yang terjadi di
ruang yang berbeda namun penonton merasa bahwa waktu terjadinya
bersamaan.
c. Cross Cutting
Penyambungan secara berselang-seling dua peristiwa atau lebih dimana ruang
dan waktu terjadinya berbeda. Umumnya dihubungkan dengan tema.
Dari ketiga metode editing diatas penulis akan menggunakan ketiganya pada
saat proses editing nanti.
296
1. LAPORAN EDITING
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Project Title : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit Editor : Lukman Ardiansah
Table III.23
NO
SCENE
EXT/I
NT
KETERANGAN
SHOT
SIZE VISUAL AUDIO SFX
VIDEO
TRANSISI DURASI
1.
OPENING
INT
Full shot
Suasana pohon dan matahari
di pagi hari
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
Film Dissolve
10 detik
2.
INT
Medium
Shot
Radio di kamar fatimah
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
-
5 detik
297
3.
INT
Close up
Jam weker yang berdering
dan terjatuh oleh arum
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
-
7 detik
4.
INT Medium
Shot
Ranti keluar kamar dan
melihat sekeliling rumah
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
Film Dissolve
10 detik
5.
INT
Close up
Tangan ranti mematikan
saklar lampu ruang tamu Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
-
6 detik
6.
INT Close up
Jam
weker
jam weker yang berbunyi
dan tangan arum yang
mematikan jam weker
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
-
10 detik
7.
INT Medium
shot
Ranti keluar dari kamar
sambil memegang
Handphone
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
-
8 detik
8.
INT
Medium
Shot
Arum yang sedang tertidur
pulas dan mendengar suara
weker berbunyi dan berusaha
mematikan
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
-
8 detik
298
9.
INT
Extreme
Close Up
Fatimah menyalahkan
kompor dengan wajan
diatasnya
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
-
10 detik
10.
INT
Full shot
Fatimah yang sedang
memasak di dapur
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
-
7 detik
11.
INT
Medium
Keadaan Kamar arum beserta
barang yang ada di dalam
kamar tersebut
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
-
6 detik
12.
1
INT
Medium
Shot
Ranti yang hendak beranjak
kedapur
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
Film Dissolve
7 detik
13.
INT
Full Shot
(Two
Shot)
Ranti menghampiri Fatimah
yang sedang memasak di
dapur
Backsound,V
oley,Atmosp
here
-
-
5 detik
14.
INT
Medium
RANTI
(Bersandar pada pintu dapur)
“SELAMAT PAGI IBU KU
CANTIK”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
299
15.
INT
Medium
RANTI
(Bersandar pada pintu dapur)
“SELAMAT PAGI IBU KU
CANTIK”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
-
-
5 detik
16.
INT
Close Up Ekstablist Foto Kebersamaan
Antara Arum Ranti Dan Fatimah
Backsound,At
mosphere - - 6 detik
17.
INT Medium shot
Foto Fatimah dan almarhum Hanuji
Backsound,At
mosphere - - 6 detik
18.
INT
Medium
shot
RANTI
(Sambil tersenyum )
“WIIHHH MASAK APA NIH
BU PAGI INI?”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
-
-
9 detik
19.
INT
Medium shot
FATIMAH
(Melirik sambil memasak dan
tersenyum)
“MASAK KAYAK BIASA,
MASAK KESUKAAN KAMU
SAMA ADIKMU.UDAH KAMU
MAKAN SANA.”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
-
-
12 detik
300
20.
INT
Medium shot
RANTI
(Sambil tersenyum )
“OHHH”
Backsound,Voley,At
mosphere,Dialog
21.
INT
Medium shot
FATIMAH
(Menyuruh dranti makan sambil memasak)
“UDAH KAMU MAKAN SANA.”
Backsound,Voley,At
mosphere,Dialog
22.
INT
Medium shot
RANTI
(Berjalan ke meja makan)
“OKEEE”
Backsound,Voley,At
mosphere,Dialog
23.
INT
Close up Ekstablist Foto keluarga arum fatima dan ranti
di ruang tamu
Backsound,Atmosphe
re
301
24.
INT Full Shot
(Two Shot)
Ranti duduk di meja makan
dan mengambil makanan di atas meja untuk sarapan
Backsound,A
tmosphere - - 6 detik
25.
INT
Medium
shot
Fatimah sedang sibuk di
dapur,sambil memegang
gelas fatimah memanggil Ranti “ MBA”
Backsound,A
tmosphere
-
-
5 detik
26.
INT
Medium
shot
Ranti menoleh kearah
Fatimah dan berkata “ IYA”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
27.
INT
Medium
shot
FATIMAH
(Berbicara dari dapur)
“BANGUNIN ARUM GIH.”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
28.
INT
Full Shot
(Two
Shot)
RANTI
(sambil menyiapkan makan)
“MALES AH BU”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
302
29.
INT
Close up
Jam weker yang berdering
Backsound,A
tmosphere - - 6 detik
30.
INT
Full Shot Arum yang tertidur dan
mematikan jam weker dan
kembali tidur
Backsound,A
tmosphere - - 6 detik
31.
INT
Close up Jam weker yang sedang
berdering lalu di matikan
Backsound,A
tmosphere - - 6 detik
32.
INT
Full Shot Arum yang membalikan
badan dan kembali tidur
Backsound,A
tmosphere - - 5 detik
33.
INT
Medium
shot
Fatimah yang sedang
mengelap gelas dan
tersenyum lalu beranjak
kearah ruang tamu
Backsound,A
tmosphere
-
-
7 detik
34.
INT
Full Shot
(Two
Shot)
Fatimah berjalan dari dapur
ke arah kamar Arum.
FATIMAH
(Memukul pelan Ranti
dengan serbet)
“KAMU INI...”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
10 detik
303
35. INT Full shot
Keadaan Sekitar Rumah dari atas.
- Film Dissolve 10 detik
36.
2
INT
Medium
shot
FATIMAH
(Mengetuk pintu kamar)
“ARUM..ARUM..BANGUN
NAK...”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
Film Dissolve
9 detik
37.
INT
Full Shot
Arum yang membalikan dan
mengabaikan panggilan
fatimah badan dan kembali
FATIMAH
(Mengetuk pintu kamar)
“ARUM”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
6 detik
38.
INT
Medium
shot
FATIMAH
(Mengetuk pintu dan
membuka kamar arum)
“ARUM..ARUM..BANGUN
NAK...”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
304
39.
INT
Full Shot
(Two
Shot)
FATIMAH
(Masuk dan membangunkan
Arum)
“UDAH SIANG NAK AYO
BANGUN...”
ARUM
(Dengan suara parau khas
bangun tidur)
“NGGAK AH BU MASIH
NGANTUK...”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
10 detik
40.
INT
Medium
shot
FATIMAH
(Meledek)
“MBA
RANTI...BANGUNIN
ARUM NIH, GAK MAU
BANGUN DIA...”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
7 detik
305
41.
INT
Medium
shot
ARUM
(Terkejut)
“JANGAN BU... IYA
NIHHH AKU BANGUN...”
Backsound,Vo
ley,Atmospher
e,Dialog
-
-
6 detik
42.
INT
Full Shot
(Two
Shot)
FATIMAH
(Tersenyum)
Arum bergegas keluar kamar
sambil mengambil handuk yang
tergantung.
Backsound,At
mosphere
-
-
8 detik
43.
3
INT
Full Shot (Two
Shot)
Arum keluar kamar dan berjalan
ke kamar mandi sambil
membawa handuk lalu di ledek
oleh Ranti RANTI
(Sambil Makan)
“KEBO...”
ARUM
(Sambil tergesa)
“BODO...”
Backsound,Vo ley,Atmospher
e,Dialog
-
-
8 detik
306
44. EXT Long Shot
Ekstablist keadaan rumah dan sekitarnya
Backsound,A tmosphere
- Film Dissolve 10 detik
45.
EXT
Full shot
Evan yang datang kerumah
ranti EVAN
(Memberi salam)
“ASSALAMUALAIKUM
RANTI...”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
Film Dissolve
6 detik
46.
INT
Medium
shot
RANTI
(ranti sedang makan di meja
makan)
“WAALAIKUMSALAM
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
10 detik
47.
INT Medium
shot
Fatimah yang sedang
membereskan kamar arum
yang berantakan
Backsound,A
tmosphere
- - 10 detik
307
47.
EXT
Full shot
Evan yang merasa kesal lalu
duduk dan menunggu lalu
fatimah keluar rumah dan
menegur evan FATIMAH
(Tersenyum)
-
-
5 detik
48.
EXT
Medium
shot
FATIMAH
(Tersenyum)
“ohh ada Evan...”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
8 detik
49. EXT Close Up
Evan yang terlihat angkuh terhadap fatimah
Backsound,A tmosphere
- - 5 detik
50.
EXT
Medium
shot
RANTI
(Meninggalkan makanan nya
dan menghampiri evan di
luar)
Backsound,A
tmosphere
-
-
6 detik
51.
EXT Close Up
Wajah Fatimah yang kecewa
melihat sikap evan lalu ranti
keluar rumah dan berdiri di
sebelah fatimah
-
-
7 detik
308
52.
EXT
Full shot
(Grup
shot)
Fatimah ,Ranti Dan evan
RANTI
(Sambil bergegas)
“ya udah yuk “
Lalu evan berdiri
menghampiri fatimah dan
mencium tangan fatimah
Backsound,Vole
y,Atmosphere,D
ialog
-
-
9 detik
53. EXT Close Up
Evan yang menoleh kearah ranti yang baru keluar dan menyapanya
Backsound,Atm osphere
- - 5 detik
54.
EXT
Full shot
(Grup
shot)
Lalu evan berdiri
menghampiri fatimah dan
mencium tangan fatimah
EVAN
(Memberi salam)
“jalan dulu bu...”
FATIMAH
(Tersenyum)
“YA SUDAH HATI-HATI BAWA
MOTORNYA, PELAN-PELAN
AJA...”
Backsound,Vole
y,Atmosphere,D
ialog
-
-
8 detik
309
55.
EXT Long
Shot
Keadaan jalan raya Backsound,A
tmosphere
- Film Dissolve 10 detik
56. 4 INT Medium
shot
Arum yang sedang memakai
dasi dan merapikan baju
untuk bersiap ke sekolah
Backsound,A
tmosphere - Film Dissolve 9 detik
57.
INT Medium
shot
Fatimah di dapur yang sedang
menyiapkan masakan untuk
arum
Backsound,A
tmosphere - - 6 detik
58.
INT
Full shot
(Two
shot)
Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
FATIMAH
(Menghampiri Arum ke meja
makan dan duduk di sebelah
Arum)
“MAKAN YANG BANYAK
YA NAK..”
ARUM
“IYA DONG KAN
MASAKAN IBU ENAK...”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
12 detik
310
60.
INT
Medium
shot
ARUM
(Sambil makan)
“IBU GK MAKAN? MUKA
IBU PUCET LOH
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
61.
INT
Full shot
(Two
shot)
Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
ARUM
(Sambil makan)
IBU LAGI SAKIT YAH
?”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
311
62.
INT
Medium shot
FATIMAH
(Sambil melihat foto
suaminya)
“ENGGAK IBU CUMA
KECAPEAN AJA”
Backsound,V
oley,Atmosph
ere,Dialog
-
-
5 detik
63.
INT
Medium
shot
ARUM
(Sedang makan) “BENER BU NGGAK APA-
APA BU ?”
Backsound,V
oley,Atmosph
ere,Dialog
-
-
5 detik
64.
INT
Full shot
(Two
shot)
Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
FATIMAH
(Sambil meyakinkan Arum)
“IYA NAK, YAUDAH YUK
NANTI KESIANGAN.”
ARUM
(Selesai makan)
“yaudah yuk”
Arum dan Fatimah berjalan
keluar rumah dan bersiap
untuk berangkat sekolah
menggunakan sepeda motor .
Backsound,V
oley,Atmosph
ere,Dialog
-
-
9 detik
312
65.
EXT
Full shot
(Two
shot)
Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
FATIMAH
(Sambil memakai helm)
“INI TUH AMANAT DARI
BAPAKMU”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
8 detik
313
66.
EXT
Medium
shot
(Two
shot )
FATIMAH
(Sambil memakai helm)
“EH IBU JADI KANGEN”
ARUM
“CIE-CIE IBU, DOAIN
AJA BU”
FATIMAH
“YAUDAH YUK KITA
BERANGKAT,
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
12 detik
67.
EXT
Close up
Arum sambil memakai helm ARUM
“YAUDAH YUK BUK AKU
JUGA UDAH KESIANGAN
BANGET NIH”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
68.
EXT
Full shot
(Two
shot)
Fatimah yang sedang
menyalakan sepeda motor
dan arum yang naik ke motor FATIMAH
“BISMILLAH.”
Lalu mereka
berangkat
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
314
69.
5
EXT
Long
shoot
Terlihat ramai nya jalanan
raya.
Backsound,A
tmosphere
-
Film Dissolve
10 detik
70.
EXT Long
shoot
Terlihat ramai nya jalanan
raya. Backsound,A
tmosphere
-
Film Dissolve 10 detik
71.
6
EXT
Full shot
(Two
shot)
Gerbang sekolah dan arum
dan fatimah tiba disekolah
arum
ARUM
(Turun dari motor)
“AKU MASUK YAH
BU...”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
12 detik
315
72.
EXT
Close up
FATIMAH
“KAMU GAK SALIM DULU
AMA IBU?”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
6 detik
73.
EXT
OTS
Fatimah
Arum sambil berjalan lalu
menepuk dahinya sendiri
ARUM
(Tersenyum lalu mencium
tangan Fatimah)
“OH IYA AKU LUPA”
Lalu arum mencium tangan
fatimah
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
8 detik
74.
EXT
Close up
FATIMAH
“KAMU BELAJAR YANG
RAJIN YAH, JANGAN
LUPA BERDOA”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
8 detik
316
75.
EXT Medium
shot
Dani yang sedang sibuk main
handphone sambil menyetir
Backsound,A
tmosphere - - 8 detik
76.
EXT
OTS
Fatimah
ARUM
(Tersenyum lalu
menggenggam tangan
Fatimah)
“IYA IBU TENANG AJA
YAH”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
7 detik
77.
EXT
Medium
shot
Hanphone dani terjatuh dan
dani terkejut dia telah
menabrak seseorang berusaha kabur.
Backsound,A
tmosphere
-
-
8 detik
78.
EXT Full shot
(Two
shot)
Mobil yang berjalan zigzag Backsound,A
tmosphere - - 8 detik
79.
EXT
Close up
ARUM
(TERKEJUT)
Backsound,A
tmosphere
-
-
5 detik
80.
EXT
Close up
ARUM
(TERKEJUT)
Backsound,A
tmosphere
-
-
5 detik
317
81.
EXT Medium
Shot
Mobil yang berjalan zigzag
semakin dekat
Backsound,A
tmosphere - Film Dissolve 7 detik
82.
EXT
Close up
ARUM
(Terkejut dan teriak)
IBUUUU...!!!!
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
83. 7 EXT Long
shot
Ekstablist Plang nama Rumah
sakit
Backsound,A
tmosphere
- - 10 detik
84. 8 EXT Long
shot
Ekstablist Keadaan Rumah
dan sekitarnya
Backsound,A
tmosphere - Film Dissolve 10 detik
85. 9 INT
Full shot Ranti makan di meja makan
membelakangi kamar Arum
Backsound,A
tmosphere - - 8 detik
86.
INT
Medium
shot
(Two shot)
. Ranti sedang makan Arum
keluar dari kamar dan masuk
ke kamar Fatimah
Backsound,A
tmosphere
-
-
10 detik
87.
INT
Full shot
Ranti pun kaget dan menoleh
kearah belakang dan
mendapati tidak ada siapa- siapa.
Backsound,A
tmosphere
-
-
8 detik
318
88.
INT Medium
shot
Ranti pun melihat kesekitar
rumah terkejut saat handphone nya dering
Backsound,A
tmosphere - -
7 detik
89. INT Close Up
Handphone ranti yang
berdering
Backsound,A
tmosphere - - 5 detik
90.
INT Medium
shot
Ranti pun menghelakan
nafasnya lalu mengambil
handphonenya
Backsound,A
tmosphere
- -
5 detik
91. INT Close Up
Ranti mengambil handphone
dan tas bergegas untuk pergi
Backsound,A
tmosphere - - 6 detik
92. INT Full shot
dan bergegas untuk berangkat
bekerja
Backsound,A
tmosphere - - 7 detik
93. 10
INT Medium
shot
Arum keluar kamar untuk
mencari makanan di meja
makan
Backsound,A
tmosphere - -
8 detik
94.
INT
Medium
shot
ARUM
(Ekspresi kesal dan bicara
dalam hati)
“KOK CUMA SATU
SIH!!!. MBA RANTI
ENGGA MIKIRIN IBU
APA? ARRRRRGH”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
6 detik
319
95.
INT
Full shot Arum pun membawa
makanan kekamar Fatimah
Backsound,A
tmosphere - - 6 detik
96.
INT Full shot
(two
shoot)
Arum membawa makanan
untuk fatimah lalu duduk di
kasur
Backsound,A
tmosphere - - 5 detik
97.
INT
Medium
shot
ARUM
(tersenyum sambil memegang
makanan)
“BU MAKAN YA BU,
BIAR CEPET SEMBUH.”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
8 detik
98.
INT Full shot
(two shoot)
Fatimah menolak makanan
yang diberikan Arum. Dengan cara tersenyum
Backsound,A
tmosphere - - 5 detik
99.
INT
Medium
shot
ARUM
(Sedih)
“IBU GAK MAU NIH?
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
6 detik
320
100.
INT Full shot
(two
shoot)
Fatimah tersenyum Backsound,A
tmosphere - - 5 detik
101.
INT
Medium
shot
ARUM
(Sedih)
“YAUDAH DEH ARUM
YANG MAKAN YAH..”
Arum pun makan
makanan yang di
bawanya sendiri
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
6 detik
102.
INT Long
shot
Kubah masjid saat Adzan
ashar
Backsound,A
tmosphere - - 10 detik
103.
INT
Full shot Keadaan jalanan di malam
hari
Backsound,A
tmosphere - - 10 detik
104. 11 INT
Full shot Ranti pulang kerja dan
masuk ke rumah
Backsound,A
tmosphere
- - 10 detik
105.
INT
Close up Ranti menoleh kekamar fatimah.dan ranti pun
bergegas masuk kamar
Backsound,A
tmosphere - - 7 detik
321
106. 12 INT Long
Shoot
Keadaan suasana pagi hari Backsound,A
tmosphere - - 10 detik
107.
INT
Full
shoot
Ranti berjalan merunduk
keluar kamar karena sedang
memainkan handphone.
Namun sesampai di depan
meja makan, Ranti pun
terkejut melihat di meja
makan banyak sekali
makanan. Dan tiba-tiba
handphone ranti berdering.
RANTI
(Mengangkat telfon dan
berjalan keluar rumah)
“IYA SAYANG?”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
12 detik
108.
EXT
Full
shoot
EVAN
(terlihat kesal di teras rumah)
“UDAH CEPET AKU DAH
NUNGGU NIH”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
Film Dissolve
7 detik
322
109.
INT
Medium
shot
RANTI
(Bicara di telfon)
“IYA SEBENTAR YAH”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
110.
EXT
Full shot
(two
shoot)
Ranti keluar rumah dan
langgsung evan berdiri dan
marah-marah EVAN
“LAMA BANGET SIH!
UDAH TAU RUMAH KAMU
GERAH KAYA GINI! AKU
DISURUH NUNGGU LAMA
LAGI!”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
10 detik
111.
EXT
Medium
shot
RANTI
“IYA MAAF, TADI
KAN. .. ”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
6 detik
323
112.
EXT
Medium
shoot
Arum keluar dari arah dapur
memperhatikan evan dan
ranti dan evas sedang marah
dengan ranti di teras rumah
EVAN
“UDAH MENDING RUMAH
KAMU JUAL AJA.”
-
-
7 detik
113.
EXT
Medium
shot
RANTI
“KOK? KOK DI JUAL?”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
7 detik
114.
EXT
Medium
shot
Arum terlihat kesal karena
mendengar pembicaraan ranti
dan evean EVAN
“IYA LAH. KITA KAN
JUGA BUTUH BIAYA
BUAT NIKAH
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
6 detik
115.
EXT
Medium
shot
RANTI
TAPI. .. ?
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
5 detik
324
116.
EXT
Medium
shot
EVAN
“UDAH GAK USAH TAPI
TAPI AN. AYO CABUT.”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
6 detik
117.
EXT Full shot
(two shoot)
Evan dan ranti berjalan untuk
pergi
Backsound,A
tmosphere - - 8 detik
118. INT Full shot
Arum berjalan kekamar fatimah
- - 8 detik
119.
INT
Medium
shot
sesampainya depan pintu
kamar arum menepuh dahi.
ARUM
“OHH IYA AKU LUPA
MAKANAN BUAT IBU “
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
6 detik
120.
INT
Full shot Arum berjalan kearah meja
makan
Backsound,A
tmosphere - - 5 detik
121.
INT
Close Up Arum mengabil makanan
diatas meja
Backsound,A
tmosphere - - 5 detik
325
122.
INT
Full shot
(Two
shot)
Arum berjalan berjalan
kearah fatimah yang sedang
berbaring sambil membawa makanan.
Backsound,A
tmosphere
-
-
6 detik
123.
INT
Medium
shot
Ekspresi kecewa arum
terhadap ranti di depan
Fatimah yang sedang
berbaring
ARUM
(Ekspresi kecewa) “MBA RANTI MAKSUDNYA
APA SIH MASAKAN AKU
GK DIMAKAN UDAH GITU
MAS EVAN SURUH JUAL
RUMAH,BIKIN KESEL
AJA TAU GA SIH!”
ARUM
YAUDAH DEH IBU MAKAN
YAH?
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
10 detik
124.
INT
Full shot
(Two
shot)
Fatimah pun masih menolak
makanan yang diberikan
Arum dengan senyuman,
namun Arum memaksa
sehingga Fatimah membuka
mulutnya untuk memakan
yang Arum berikan.
Backsound,A
tmosphere
-
-
7 detik
326
125.
INT
OTS
Arum yang sedang memaksa
fatimah untuk makan dan
fatimah membuka mulut
karena dipaksa.
Backsound,A
tmosphere
-
-
6 detik
126.
INT
Full shot
(Two
shot)
ARUM
(Senang)
“NAH GITU BU MAKAN,
KAN JADINYA IBU BISA
NGANTERIN ARUM
KESEKOLAH LAGI”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
-
-
8 detik
127.
EXT Long
shot
keadaan sekitar rumah Backsound,A
tmosphere - Film Dissolve
10 detik
128.
INT
Medium
shot
ARUM
(Melihat kearah kamar
Fatimah)
“IBU AKU IJIN DULU
YAH, KERUMAH TEMEN
KU,SEBENTAR LAGI MBA
RANTI PULANG KOK,
JADI IBU DI JAGAIN
MBA RANTI YAH”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
6 detik
327
129.
INT
Medium
shot
Detak jam semakin cepat
berlalu hingga malam hari
tiba
Backsound,A
tmosphere
5 detik
130.
EXT
Long
shot
Mini market tempat Ranti
bekerja
Backsound,A
tmosphere
10 detik
131.
EXT
Long
shot
Keadaan jalan raya pada
malam hari.
Backsound,A
tmosphere
10 detik
132.
13
EXT
Full shot
Terlihat Ranti yang baru
pulang bekerja dan duduk
depan teras untuk membuka
sepatu, lalu Ranti masuk
kedalam rumah
Backsound,A
tmosphere
9 detik
328
133.
INT
Full shot
Ranti melihat seisi rumah,
Ranti mendapati kamar
Fatimah yang berantakan dan
penuh makanan berserakan
serta Arum yang tidak ada
dirumah membuat Ranti tambah panik.
Backsound,A
tmosphere
12 detik
134. INT Medium
shot Ranti melihat kearah kamar
fatimah Backsound,A
tmosphere
5 detik
135.
INT
Full shot
Ranti mencari arum kesetiap
kamar dan kedapur namun
tidak mendapati arum lalu
ranti keluar rumah.
Backsound,A
tmosphere
12 detik
136.
14
EXT
Full shot
Ranti keluar rumah dan
terlihat panik hingga
membanting pintu dan ranti
melihat sekeliling rumah
namun tetap tidak mendapati
arum ,
RANTI
(Ekspresi panik melihat
makanan yang beserakan
dikamar Fatimah dan mencari
sesuatu)
“KEMANA YAH ??????”
lalu ranti duduk diteras rumah sejenak untuk berfikir.
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
12 detik
329
Ranti duduk di depan teras
RANTI
137. EXT Medium
shot
(Duduk dengan ekspresi
pasrah lalu masuk ke dalam 8 detik
rumah)
“KOK GAK ADA YA”
138.
EXT
Full shot Ranti berdiri hendak masuk
kedalam rumah.
Backsound,A
tmosphere
5 detik
139.
EXT
Medium
shot
Ranti hendak masuk kedalam
rumah ada yang berjalan di
belakangnya dan ranti pun
terkejut ada yang memegang
tangannya dari belakang
Backsound,A
tmosphere
8 detik
330
140.
EXT
Full shot
(Two
shot)
ARUM
(Memegang tangan Ranti)
Ranti menoleh kearah
belakang dan Ranti
mendapati Arum berada di
belakangnya. Dan Ranti
langsung memeluk Arum.
Backsound,A
tmosphere
Jump scare
8 detik
141.
EXT
Medium
shot
(Two
shot)
RANTI
(Terkejut dan memeluk)
“ARUM? KAMU?”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
5 detik
ARUM
(Ekspresi bingung) Backsound,V
142. EXT OTS “IYA LAH MBA INI
ARUM... ADIK MBA...
EMANGNYA SIAPA?”
oley,Atmosp
here,Dialog
5 detik
331
143.
EXT
Medium
shot
(Two
shot)
RANTI
(Memegang pundak Arum)
“YAAAA NGGAK, KAMU
ABIS DARIMANA?”
ARUM
(Merasa bersalah)
“ABIS DARI RUMAH
TEMEN MBA”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
5 detik
144.
EXT
OTS
ARUM
“IBU SIAPA YANG JAGA
MBA?”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
5 detik
145.
EXT
Medium
shot
(Two
shot)
RANTI
(Menghela nafas dan
menggelengkan kepala)
“YAUDAH MASUK AJA
YUK, KAMU KAN BELUM
SEMBUH”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
5 detik
332
146.
EXT
Full shot
(Two
shot)
RANTI
(Tersenyum dan menghibur)
“OH IYA BESOK MBA
LIBUR GIMANA MASAK-
MASAK”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
8 detik
147.
EXT
Medium
shot
ARUM
(Gembira)
“BOLEH TUH MBA, UDAH
LAMA KITA GAK MASAK-
MASAK HEHEHE”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
5 detik
148.
EXT
OTS
ARUM
(Gembira)
“LAGIAN JUGA, UDAH
LAMA KITA GAK MASAK-
MASAK HEHEHE”
RANTI
(Tersenyum dan menghibur)
“YAUDAH YUK”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
7 detik
333
149.
EXT Full shot
(Two shot)
Ranti dan arum masuk
kedalam rumah
Backsound,A
tmosphere
6 detik
150. 15 EXT Long
shot
Adzan Subuh Backsound,A
tmosphere
10 detik
151.
EXT Long
shot
Pepohonan yang dihembus
angin
Backsound,A
tmosphere
10 detik
152.
INT
Full shot
(Two
shot)
Ranti terlihat sedang
mempersiapkan bahan
masakan lalu arum keluar
datang kearah meja makan
untuk mengambil minum
Backsound,A
tmosphere
6 detik
RANTI
153.
INT
Coles up
(Sambil mempersiapkan
bahan masakan) Backsound,V
oley,Atmosp
5 detik
“UDAH SIAP KITA
MASAK-MASAK?” here,Dialog
334
154.
INT
Full shot
(Two
shot)
ARUM
(Sambil mengusap mata)
Backsound,A
tmosphere
5 detik
155.
INT Medium
shot
Flasback Fatimah yang
sedang memasak
Backsound,A
tmosphere
5 detik
156.
INT
Full shot
(Two
shot)
ARUM
(Sambil mengusap mata dan
berjalan menghampiri ranti)
“IYA MBA OKEEEHHH”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
5 detik
157.
INT
Medium
shot
RANTI
(Sibuk menyiapkan bahan
masakan)
“TOLONG AMBILIN
PANCI DEK.”
ARUM
“YANG MANA MBA? YANG
INI?”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
8 detik
335
158.
INT
Full shot
(Two
shot)
ARUM
(Berjalan kearah panci yang
ingin diambil)
Backsound,A
tmosphere
7 detik
159.
INT
Medium
shot
(Two
shot)
ARUM
“YANG MANA MBA? YANG
INI?”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
5 detik
160.
INT
Close up
ARUM
(Sedih sambil memegang
panci)
“MBA, KEMARIN IBU
GAK MAU MAKAN TAU,
PADAHAL AKU UDAH
MASAKIN BANYAK
BANGET , EH AKU
PAKSA AJA. AKHIRNYA
MAU”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
8 detik
336
161.
INT
Medium
shot
RANTI
(Sambil tertunduk)
“DEK”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
5 detik
162.
INT
Medium
shot
Flasback Ranti sedang makan
tiba-tiba arum keluar dari
kamar dan masuk kamar
fatimah
Backsound,A
tmosphere
5 detik
163.
INT
Full shot
Ranti memperhatikan arum
yang sedang memijat kasur
Backsound,A
tmosphere
5 detik
164.
INT
Close Up
Ranti yang melihat kearah
kamar dengan perasaan yang
penasaran
Backsound,A
tmosphere
5 detik
165.
INT
Full shot
Keadaan kamar fatimah yang
berantankan dengan makanan
Backsound,A
tmosphere
5 detik
337
INT
Medium
shot
Arum yang masih terlihat
mengantuk sambil mengusap
mata
RANTI
(Sambil tertunduk)
KAMU TUH HARUSNYA
BISA TERIMA
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
6 detik
166.
INT
Medium
shot
RANTI
(Sambil tertunduk dan sibuk
masak)
“KALO IBU UDAH GAK
ADA.”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
5 detik
167.
INT Medium
shot
Arum geram menyadari
pernyataan Ranti
Backsound,A
tmosphere
6 detik
168.
INT Full shot
(Two
Shot)
Arum membanting panci
didepan ranti
Backsound,A
tmosphere
5 detik
169.
INT Medium
shot
Ranti terkejut
Backsound,A
tmosphere
5 detik
338
170.
INT
Medium
shot
ARUM
(Menoleh tegas dan
membanting panci ke depan
Ranti)
“APAAN SIH MBA?! MBA
NGOMONGNYA NGACO
DEH! AKU GAK SUKA!”
Backsound,V
oley,Atmosph
ere,Dialog
6 detik
171.
INT
Full shot
(Two
Shot)
Arum meninggalkan ranti dan
ranti mematikan kompor lalu
mengejar arum
RANTI
(Ekspresi geram dan panik)
“DEK.. KAMU MAU
KEMANA?”
Backsound,V
oley,Atmosph
ere,Dialog
10 detik
172.
INT Full shot
(Two
Shot)
Ranti menghampiri arum
yang sedang duduk dengan
ekspresi kesal
Backsound,A
tmosphere
10 detik
173.
INT
Medium
shot
ARUM
(Ekspresi marah)
“MBA!! APA-APAAN SIH
KALO NGOMONG?! MBA
NYUMPAHIN IBU
MENINGGAL IYA ?!!”
Backsound,V
oley,Atmosph
ere,Dialog
8 detik
339
16
INT
Medium
shot
RANTI
(Dengan nada tegas)
“MBA BUKAN
NYUMPAHIN! TAPI
MEMANG KENYATAAN
KALO IBU TUH UDAH GA
ADA!!
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
7 detik
174.
INT
Full shot
(Two
Shot)
RANTI
(Menarik tangan Arum)
ARUM
(Emosi)
“LEPASIN MBA! AKU
GAK MAU! AKU BENCI
MBA!”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
10 detik
340
EXT
Full shot
(Two
Shot)
RANTI
(Mendorong arum ke depan
nisan fatimah dan Meminta
Arum untuk membaca nama
pada papan nisan)
“COBA KAMU BACA
NAMANYA YANG
JELAS!”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
8 detik
Papan nisan fatimah
ARUM Backsound,V
175. EXT Close Up
(Bicara terbata-bata) oley,Atmosp 8 detik
“FA...TI...MAH...” here,Dialog
341
176.
EXT
Medium
shot
ARUM
MBA?
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
10 detik
177.
EXT
Medium
shot
ARUM
(Sedih)
INI BENER MAKAM
IBU?”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
8 detik
178.
EXT
Medium
shot
ARUM
(Memaksa Ranti untuk
menjawab dan menangis)
“MBA RANTI JAWAB!!!
APA BENER YANG ADA
DI DALAM SANA IBU?”
RANTI
(Seketika terduduk disebelah
Arum dan menangis)
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
10 detik
342
179.
EXT
Medium
shot
RANTI
(Memeluk sambil menahan
sedih)
“IYA DEK, BENER YANG
ADA DI DALAM SANA
TUH IBU...”
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
10 detik
180.
EXT
Medium
shot
Arum dan ranti menangis
depan kubauran fatimah
ARUM
(Menangis tersedu-sedu)
“IBUUUU. .. ”
RANTI
(Memeluk Arum sambil
menangis)
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
9 detik
181.
INT Closed
up
Flashback Fatimah yang
terbujur kaku
Backsound,A
tmosphere
10 detik
343
182.
INT Closed
up
Flasback Arum yang sedang
menangis tidak terima
fatimah meninggal
Backsound,A
tmosphere
10 detik
183.
INT
Full shot
Flasback Arum sedang ingin
menyuapi fatimah tanpa ada
fatimah
Backsound,A
tmosphere
10 detik
184.
INT Medium shot
Flasback Fatimah membuka mulut
Backsound,A
tmosphere
10 detik
185.
INT
Full shot Flasback Arum membuang
makanan di atas kasur dan bantal
Backsound,A
tmosphere
10 detik
186.
EXT
Medium
shot
Arum dan ranti menangis
depan kubauran fatimah
ARUM
(Menangis tersedu-sedu)
“IBUUUU. .. ”
RANTI
Backsound,V
oley,Atmosp
here,Dialog
12 detik
344
(Memeluk
Arum sambil
menangis)
Arum pun
mulai
menyadari
bahwa Fatimah
telah tiada
345
1. SPESIFIKASI ALAT
Gambar III.13
Lenovo ThinkPad T410
1. Screen: 14.1-inch WXGA+ (1440 x 900) LED Backlit (Matte finish)
2. Operating System: Windows 7 Professional (64bit)
3. Processor: Intel Core i5-540M (2.53GHz, 3MB Cache)
4. Memory: 4GB DDR3 RAM (2GB + 2GB)
5. Storage: 320GB Seagate 7400.4 HDD (7200rpm)
6. Optical Drive: DVD+/-RW
7. Wireless: Intel 6200 802.11AGN, Bluetooth, Gobi 2000 WWAN
8. Graphics: NVIDIA NVS 3100M with 256MB DDR3
9. Power: 94Wh 9-cell, 90W 20V AC adapter
10. Dimensions: 13.13 x 9.41 x 1.09-1.26?
11. Weight: 5lbs 9.3oz
346
Gambar III.14
MacBook Pro (15-inch, Mid 2012)
1. Display : 15.4-inch (diagonal) LED-backlit
glossy or optional antiglare widescreen display with support for millions
of colors
2. Processor : 2.3GHz quad-core Intel Core i7
processor (Turbo Boost up to 3.3GHz) with 6MB L3 cache
3. Memory : 8GB of 1600MHz DDR3 memory
4. Storage :500GB 5400-rpm hard drive
Size and Weight :Height: 0.95 inch (2.41 cm)
5. Graphics and Video Support : Intel HD Graphics 4000
6. Camera : 720p FaceTime HD camera
7. Audio : Stereo speakers with subwoofer
8. Keyboard and Trackpad : Full-size backlit keyboard with 78
(U.S.) or 79 (ISO) keys, including 12 function keys and 4 arrow keys (inverted
“T” arrangement) with ambient light sensor
9. Battery and Power : Up to 7 hours wireless web
Electrical and Operating Requirements : Line voltage: 100V to 240V AC
347
Gambar III.15
Speaker Simbadda CST 2218N
1. Konfigurasi :2.1 (2 Speaker, 1 Subwoofer)
2. Tipe Ampli :Aktif
3. Power Total :30 Watt RMS
4. Power Total :30 Watt RMS
5. Respon Frekuensi :100 - 20000 Hz
6. SNR :>60 dB
7. Ukuran Driver :2,5 inci (speaker), 4 inci (subwoofer)
8. Impedansi :4 Ohm, 4 Ohm
9. Koneksi :3,5mm Jack
Aplikasi :
1. Adobe Premiere CC 2018
2. Adobe Audition CC 2015
3. CUBASE 5
348
Proses Kerja Penata Suara
Menurut Purba (2013:61) Suara sering diabaikan oleh sebagian orang dan
dianggap sebagai sesuatu yang bersifat sekunder. Apabila dikaitkan dengan video,
suara memegang peranan yang sangat penting, ibaratnya video adalah seribu kata.
Kualitas suara yang buruk dapat membuat kesal penonton dan merusak sebuah
karya video, sebaliknya kualitas suara yang baik pada suatu ketika bisa menolong
editor menyembunyikan kekeliruan visual.
Dalam pembuatan drama televisi “Air Mata Arum “ penulis sebagai
penata suara menyimpulkan dari kutipan diatas suara adalah hal paling penting
untuk membangun keindahan rasa dalam sebuah karya visual, serta suara dapat
digunakan sebagai pengantar visual bila ada kekeliruan saat pengambilan
gambar dan penyunting gambar.
Sedangkan menurut Irwanto dkk (2014:186-187) Penata Audio adalah
“Seorang yang memiliki kemampuan dan kompetensi di bidang perancangan dan
disain suara dan bunyi agar menghasilkan standar kualitas yang jernih, jelas,
seimbang, dan harmoni untuk kepentingan produksi film dan program.”
Sebagai penata suara dalam drama televisi berjudul “Air Mata Arum”
adalah seorang yang berperan penuh untuk menentukan alat dan mengoperasikan
audio yang digunakan dan berperan untuk melakukan penyeimbangan dan
menghindari adanya penyimpangan audio yaitu noise dan distori.
349
Pra Produksi
Menurut kusumawati (2017:127-128) tugas penata audio pada saat proses pra
produksi :
a. Memahami dan mendalami naskah yang akan diproduksi.
Pemahaman ini dimaksudkan untuk mengetahui dan mencari apa yang
harus direkam dan apa yang harus dibuat sound effectnya pada saat
produksi. Dalam hal ini harus dipahami adalah tentang aksi tokoh yaitu
bagaimana pergerakaan tokoh dalam sebuah scene, lingkungan atau
suasana setting dan atmosfir yang akan direkam dilokasi, tingkat emosi
tokoh yang ber-hubungan dengan keras lemahnya suara (apakah suasana
marah atau sedih/menangis) dan transisi suasana dan waktu antara scene.
b. Membuat perencanaan pengelompokan suara dan sound effect
Dari hasil pemahaman naskah kemudian penata audio mengelompokan
suara dan sound effect dalam bentuk treatment audio. Treatment audio ini
dibuat untuk mempermudah pada saat produksi, kita tinggal memilih mana
yang akan diproduksi dan direkam terlebih dahulu sesuai dengan lokasi
yang sudah ditentukan.
c. Memilih backsound, theme song dan scoring musik yang tepat untuk
naskah yang akan diproduksi. Pemilihan ini disesuaikan dengan tema dan
genre yang akan diproduksi. Pada tahap ini penata suara sudah mulai
mendapatkan bayangan untuk menempatkan backsound pada bagian-
bagian dari produksi yang akan dibuat.
d. Mengadakan rapat koordinasi dengan crew yang lain (sutradara, produser
dan penanggung jawab teknis) Dalam rapat ini penata suara memaparkan
350
secara teknis (peralatan) dan non teknis dari apa yang ada di dalam naskah
sesuai dengan perencanaannya.
e. Melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran suasana, hunting
ini dimaksudkan untuk melihat perencanaan blocking audio dan
perekaman sound effect serta atmosfir suasana dilokasi.
f. Mendata peralatan teknis seperti jenis microphone, mixer audio dan
kelengkapannya yang dibutuhkan untuk perekaman suara dilokasi.
Maka dari itu di Tahap Pra-Produksi drama televisi “Air Mata Arum” penulis
mempersiapkan semua alat-alat audio yang dibutuhkan dalam mempersiapkan
segala sesuatu yang dibutuhkan pada proses shooting nanti. Menetapkan semua
konsep audio yang sudah ditetapkan pada sound effect yang sesuai dengan script
dan scene yang dibuat.
351
Produksi
Tahap produksi dalam penata suara menurut Kusumawati (2017:128-129)
adalah sebagai berikut ;
a. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk
perekaman suara dan sound effect sesuai dengan script dan scene
yang akan diproduksi.
b. Mengoperasikan perlengkapan peralatan audio dengan baik dan
benar agar didapat hasil yang memuaskan.
c. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan sutradara dan crew
teknis yang lain agar tidak terjadi kesalahpahaman.
d. Menguasai secara teknis setiap peralatan audio yang dipakai dan
selalu bersiap jika terjadi gangguan teknis.
e. Melakukan perekaman dan pembuatan sound effect.
f. Melakukan perekaman di lokasi ( real sound ).
g. Menyeleksi lokasi berdasarkan faktor akustik.
h. Mengurangi dan menghapus sound yang tidak diperlukan.
i. Mengatur tinggi rendahnya level audio terekam.
Pada waktu sebelum Produksi penulis ikut dalam pengambilan alat-alat
audio di tempat penyewaan alat shooting dan memeriksa kondisi alat-alat audio
yang akan digunakan, untuk menghindari kerusakan pada alat-alat yang bukan
dilakukan penulis saat setelah pemakaian dan penulis tidak menyadarinya. Karena
itu akan merugikan penulis serta tim produksi lainnya
352
Penulis memegang jabatan sebagai penata suara pada produksi drama
televisi yang berjudul “Air Mata Arum” segala hal yang berkaitan dengan suara
dalam drama televisi tersebut. Perencanaan konsep teknis sangat dibutuhkan, dan
didukung dengan Audio Treatment. Adapun persiapan alat-alat saat produksi.
Penulis memahami isi pesan cerita yang dirangkai oleh seorang penulis
naskah hingga menjadi skenario. Penulis juga harus memahami situasi dan
kondisi dilokasi tersebut, semaksimal mungkin dengan berbagai effect suara untuk
memberi kesan mendalam dan membuat suasana drama televisi lebih dramatis
jika suasana tersebut dibutukan oleh seorang sutradara dan memenuhi tuntutan
dari naskah.
353
Pasca Produksi
Menurut Kusumawati (2017;129)
a. Mendampingi editor untuk memilih audio yang tepat
b. Membantu editor untuk memilih dan menempatkan pemisahan antara
sound effect dan sumber asli.
c. Membantu editor untuk menempatkan backsound, theme song dan
scoring music yang tepat.
d. Menganalisa hasil akhir gambar.
e. Mengevaluasi hasil perekaman suara.
Maka pada Program Drama Televisi “Air Mata Arum” yang menghasilkan
effect suara yang sesuai dengan apa yang sudah dipersiapkan pada saat sebelum
shooting. Dalam fase paska produksi, penulis mulai membereskan alat-alat audio
karena relatif tanggung jawab dalam proses ini, sehingga diharuskan sebagai
penata suara untuk selalu memperhatikan alat-alat yang telah digunakan.
Penulis mulai melihat kembali lagi hasil rekaman adegan-adegan yang
sudah ada, dan yang tidak sesuai dengan konsep penulis.
354
Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara
Nugroho (2014:105) Seorang penata suara akan mengatur perimbanagan
suara yang datang dari berbagai sumber.
Termasuk bunyi-bunyian, musik dan special effects. Ia menyiapkan,
menempatkan dan menginstalasi mikrofon dan bahan-bahan yang diperlukan
untuk prerecording. Selama produksi berlangsung, ia memonitor level suara dan
memberikan isyarat untuk melakukan rekaman melalui video tape. Selanjutnya
untuk meningkatkan kualitas suara ia menambahkan elemen-elemen untuk
prerecording seperti musik dan mengubah porsi-porsi tertentu untuk
menghasilkan kualitas audio.
Dari pengertian diatas, Penulis menguraikan peran dan tanggung jawab
penata suara secara garis besar adalah :
1. Survey lokasi bersama tim.
2. Menyiapkan alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk proses produksi.
3. Memeriksa peralatan apakah dalam kondisi baik atau tidak sebelum
ataupun sesudah shooting.
4. Melakukan pengambilan suara sesuai konsep.
5. Berusaha memperoleh suara jelas dan baik.
6. Menjaga audio supaya suara yang dihasilkan layak dan tidak noise.
7. Menjaga peralatan audio agar selalu dalam tempat aman.
8. Mendampingi editor dan sutradara untuk membuat ilustrasi music,
355
Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Pada saat Pra Prokdusi, drama televisi “Air Mata Arum” setelah naskah
disetujui oleh produser dan sutradara, penulis sebagai Penata suara harus
membaca dan memahami sehingga bisa membayangkan konsep yang sesuai
dengan cerita. Penulis juga menambahkan beberapa volley, instrument dan efek
suara yang di download dari beberapa situs internet yang bersifat Free sedangkan
untuk lebih menarik perhatian penonton crew berinisiatif menciptakan backsuond
yang di record oleh penulis.
b. Konsep Produksi
Pada saat produksi, Penata Suara ditemani oleh asisten Penata Suara yang
bertugas sebagai perekam objek suara seperti dialog, ambience, atmosfer.
c. Konsep Teknis
Pada saat produksi, Penata Suara dibantu oleh asisten Penata Suara dalam
perekam objek menggunakan handzoom dan boom mic sebagai alat yang
mendukung produksi berlangsung. Penata Suara memilih menggunakan
handzoom sebagai alat perekamnya karena dapat merekam dengan level record
yang bisa disesuaikan dan tidak noise, sehingga hasilnya akan jelas dan memiliki
input kabel yang kompatibel dengan boom mic. Untuk boom mic sendiri penata
suara menggunakan boom mic jenis shotgun.
356
Kendala Produksi dan Solusinya
1. Kendala : Pada saat perekaman suara yang dilakukan di luar ruangan, situasi
dilokasi itu sangat bising sehingga suara yang dihasilkan dari perekaman tersebut
kurang baik.
Solusi : Untuk kendala tersebut yaitu penata suara melakukan record ulang
suara.
2. Kendala : Suara salah satu pemeran sangat kecil sehingga sulit untuk
didengar.
Solusi : Merekam suara di ruangan yang berbeda.
357
Lembar Kerja penata Audio
1. Konsep audio dan sound ilustrasi
2. Spesifikasi Kebutuhan Audio produksi
3. Treatment Audio
358
1. KONSEP AUDIO
Dalam produksi drama televisi “Air Mata Arum” penulis sebagai penata
suara mempunyai konsep untuk audio dalam pembuatan drama televisi “Air Mata
Arum”. Dalam drama televisi “Air Mata Arum” konsep audio yang di gunakan
iyalah konsep audio drama misteri yang di dalamnya terdapat beberapa musik
ilustrasi yang menegangkan ,terkejut dan sedikit menyeramkan,namun dalam
drama televisi “Air Mata Arum” akan memberi sedikit sentuhan ilustrasi
menyenangkan pada tahap awal.
Penulis sebagai penulis naskah juga berkoordinasi dengan
sutradara,penulis naskah dalam proses produksi berlangsung, agar audio atau
suara yang didapat dari proses produksi tidak kurang dan tidak lebih. Penulis juga
mememberi masukan kepada penyuting gambar saat proses editing berlangsung.
Hal itu dikarenakan dapat mempermudah proses kerja penyuting gambar, serta
dalam meletakan beberapa sound effect dalam pembuatan drama televisi “Air
Mata Arum”.
359
2. SPESIFIKASI AUDIO
Gambar III.16
Mixer : Azden Mixer FMX-42
1. 4 balanced XLR line/mic inputs and pan controls
2. Switchable 48V phantom power and limiting
3. Professional quality VU meters
4. 2 balanced XLR outputs (line/mic switchable)
5. Stereo mini-jack output for DV cameras
6. 10-pin & mini-jack Camera Return & headphone out with level control
7. 6x AA battery powered
8. Optional A/C adapter
360
Gambar III.17
Wireless Clip On (Sennheiser ew 100 ENG G3)
Receiver (penerima)
1. Jenis Receiver EK 100 G3 Bodypack / Kamera Gunung Receiver
2. Jenis Output 1/8 "Mini-Jack
3. Headphone Pemantauan ada, (Memantau Audio VIA Camcorder Anda Au
dio Output)
4. Jenis Baterai / Sekitar. Kehidupan 2x Baterai AA, 8-10 jam
5. Tampilan Backlit LCD Display
6. Pilihan Mount Kamera / Belt
7. Jenis Antena Tunggal Fleksibel Antena (M3 Type)
8. Tertutup Dimensi (PxLxT) 3.23 x 2.52 x 0.94 "(82 x 64 x 24mm)
Berat 5,5 oz (156g)
9. Transmitter ( pemancar )
361
9. Tingkat Kontrol Ya, Variabel Mikrofon Level Input
10 .Jenis Antena M3 Type
11. Tampilan Backlit LCD Display
12. Dimensi (PxLxT) 3.22 x 2.51 x 0.86 "(82 x 64 x 22mm)
Berat 5.64 oz (160g)
362
Gambar III.18
Boom Mic Set (RODE NTG4+)
1. Broadcast sound quality
2. Low noise circuitry
3. Rugged metal construction
4. Convenient digital switching
5. High Frequency Boost
6. High Pass Filter (Flat/75Hz)
7. PAD (-10db)
363
Gambar III.19
Headphones (Sennheiser HD202)
1. Jack plug : 3,5/6,3 mm stereo
2. Nominal impedance : 32 Ω
3. Weight w/o cable ca :130 g
4. Transducer principle : dynamic, closedEar coupling
supraaural
5. Cable length : 3 m
6. Frequency response (headphones) : 8 - 18000 Hz
7. Sound pressure level (SPL) :115 dB
8. THD, total harmonic distortion<0,5 %
364
Gambar III.20
Audio Recorder TASCAM HD-P2
1. Records to convenient CompactFlash media at resolutions up to 24-bit and
sample rates to 192kHz
2. Transfer data fast to any Mac or PC via built-in FireWire connection
3. Built-in Synchronization via full-featured timecode input
4. Large angled LCD and intuitive user interface
5. Onboard XLR mic inputs with phantom power, unbalanced RCA ins and
outs plus S/PDIF digital I/O
365
3. AUDIO TREATMENT
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 Menit Penata Suara : Reza Pahlevi
Table III.24
No Scene Script Equipment Volley Ambience Atmosphere Music
1. Suasana pohon dan
matahari di pagi hari
-
- Suara
kompor
Dapur
Ilustrasi
2.
Radio di kamar fatimah
-
Suara jam
weker,suara
siaran
Suasana
pagi
Kamar arum
Ilustrasi
3. Jam weker yang berdering
dan terjatuh oleh arum
- Suara Jam
weker, suara
pintu
Suasana
pagi
Kamar arum
Ilustrasi
4. Ranti keluar kamar dan
melihat sekeliling rumah
- Suara jam
weker, suara siaran
Suasana
pagi
Kamar arum
Ilustrasi
5. Tangan ranti mematikan
saklar lampu ruang tamu
- Suara saklar
lampu
Suasana
pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
366
6.
jam weker yang berbunyi
dan tangan arum yang
mematikan jam weker
-
- Suasana
pagi
Kamar arum
Ilustrasi
7.
Ranti keluar dari kamar
sambil memegang
Handphone
-
- Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
8.
Arum yang sedang tertidur
pulas dan mendengar suara
weker berbunyi dan
berusaha mematikan
-
Suara jam
weker, suara
siaran
Suasana
pagi
Suasana
pagi hari
Ilustrasi
9.
Fatimah menyalahkan
kompor dengan wajan
diatasnya
- Suara
kompor,
Suasana
pagi
Dapur
Ilustrasi
10. Fatimah yang sedang
memasak di dapur -
Suara
kompor
Suasana
pagi Dapur Ilustrasi
11.
Keadaan Kamar arum
beserta barang yang ada di
dalam kamar tersebut
-
-
Suasana
pagi
Dapur
Ilustrasi
12.
Ranti yang hendak beranjak
kedapur
-
Suara jam
weker, suara
siaran
Suasana
pagi
Kamar, meja
makan
Ilustrasi
367
13.
Ranti menghampiri Fatimah
yang sedang memasak di
dapur
-
Suara jam
weker, suara
siaran
Suasana
pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
RANTI
14.
(Bersandar pada pintu
dapur) Boom mic
dan clip on
Suara
masakan
Suasana
pagi
Dapur
Ilustrasi
“SELAMAT PAGI IBU
KU CANTIK”
RANTI
15.
(Bersandar pada pintu
dapur) Boom mic
dan clip on
Suara
masakan
Suasana
pagi
Dapur
Ilustrasi
“SELAMAT PAGI IBU
KU CANTIK”
16.
Ekstablist Foto
Kebersamaan Antara Arum
Ranti Dan Fatimah
-
-
Suasana
Kamar
Ilustrasi
17.
Foto Fatimah dan almarhum
Hanuji
Suara
masakan
Suasana
pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
368
18.
RANTI
(Sambil tersenyum )
“WIIHHH MASAK APA NIH
BU PAGI INI?”
Boom mic
dan clip on
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
19.
FATIMAH
(Melirik sambil memasak dan
tersenyum)
“MASAK KAYAK BIASA,
MASAK KESUKAAN KAMU
SAMA ADIKMU.UDAH KAMU
MAKAN SANA.”
Boom mic
dan clip on
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
20.
RANTI
(Sambil tersenyum )
“OHHH”
Boom mic
dan clip on
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
21.
FATIMAH
(Menyuruh dranti makan sambil
memasak)
“UDAH KAMU MAKAN SANA.”
Boom mic
dan clip on
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
22.
RANTI
(Berjalan ke meja makan)
“OKEEE”
Boom mic
dan clip on
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
369
23.
Ekstablist Foto keluarga arum fatima
dan ranti di ruang tamu
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan dan
Dapur
Ilustrasi
24.
Ranti duduk di meja makan dan
mengambil makanan di atas meja untuk sarapan
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan dan
Dapur
Ilustrasi
25.
Fatimah sedang sibuk di dapur,sambil
memegang gelas fatimah memanggil Ranti “ MBA”
Boom mic dan
clip on
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan dan
Dapur
Ilustrasi
26.
Ranti menoleh kearah Fatimah dan
berkata “ IYA”
Boom mic dan
clip on
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan dan
Dapur
Ilustrasi
27.
FATIMAH
(Berbicara dari dapur)
“BANGUNIN ARUM GIH.”
Boom mic dan
clip on
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan dan
Dapur
Ilustrasi
28.
RANTI
(sambil menyiapkan makan)
“MALES AH BU”
Boom mic dan
clip on
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan dan
Dapur
Ilustrasi
370
29.
Jam weker yang berdering
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
30.
Arum yang tertidur dan
mematikan jam weker dan
kembali tidur
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
31.
Jam weker yangs edang
berdering lalu di matikan
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
32.
Arum yang membalikan badan
dan kembali tidur
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
33.
Fatimah yang sedang mengelap
gelas dan tersenyum lalu beranjak
kearah ruang tamu
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
34.
Fatimah berjalan dari dapur ke
arah kamar Arum.
FATIMAH
(Memukul pelan Ranti dengan
serbet)
“KAMU INI...”
Boom mic
dan clip on
Suara masakan
Suasana pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
371
35.
Keadaan Sekitar Rumah
dari atas.
Suara
masakan
Suasana
pagi
Meja makan
dan Dapur
Ilustrasi
36.
2
FATIMAH
(Mengetuk pintu kamar)
“ARUM..ARUM..BANGUN
NAK...”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Kamar
Ilustrasi
37.
Arum yang membalikan
dan mengabaikan panggilan
fatimah badan dan kembali
FATIMAH
(Mengetuk pintu kamar)
“ARUM”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Kamar
Ilustrasi
38.
FATIMAH
(Mengetuk pintu dan
membuka kamar arum)
“ARUM..ARUM..BANGUN
NAK...”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Kamar
Ilustrasi
372
39.
FATIMAH
(Masuk dan membangunkan Arum)
“UDAH SIANG NAK AYO
BANGUN...”
ARUM
(Dengan suara parau khas bangun tidur)
“NGGAK AH BU MASIH
NGANTUK...”
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Kamar
Ilustrasi
40.
FATIMAH
(Meledek)
“MBA RANTI...BANGUNIN
ARUM NIH, GAK MAU BANGUN
DIA...”
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Kamar
Ilustrasi
41.
ARUM
(Terkejut)
“JANGAN BU... IYA NIHHH
AKU BANGUN...”
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Kamar
Ilustrasi
42.
FATIMAH
(Tersenyum)
Arum bergegas keluar kamar sambil mengambil handuk yang tergantung.
Suasana pagi
Kamar
Ilustrasi
373
Arum keluar kamar dan berjalan
ke kamar mandi sambil
membawa anduk lalu di ledek
oleh Ranti RANTI
(Sambil Makan)
43.
3 “KEBO...” Boom mic
dan clip on Suasana pagi Meja makan Ilustrasi
ARUM
(Sambil tergesa)
“BODO...”
44.
Ekstablist keadaan rumah dan
sekitarnya
Suasana pagi
Ilustrasi
Evan yang datang kerumah ranti
45.
EVAN
(Memberi salam)
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
teras
Ilustrasi
“ASSALAMUALAIKUM
RANTI...”
RANTI
46.
(ranti sedang makan di meja
makan)
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Meja makan
Ilustrasi
“WAALAIKUMSALAM
374
47.
Fatimah yang sedang
membereskan kamar arum
yang berantakan
Suasana
pagi
Ilustrasi
48.
Evan yang merasa kesal
lalu duduk dan menunggu
lalu fatimah keluar rumah
dan menegur evan
FATIMAH
(Tersenyum)
Suasana
pagi
kamar
Ilustrasi
49.
FATIMAH
(Tersenyum)
“ohh ada Evan...”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Teras
Ilustrasi
50.
Evan yang terlihat
angkuh terhadap fatimah
Suasana
pagi
Ilustrasi
51.
RANTI
(Meninggalkan makanan
nya dan menghampiri evan
di luar)
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
375
52.
Wajah Fatimah yang kecewa melihat
sikap evan lalu ranti keluar rumah dan berdiri di sebelah fatimah
Suasana pagi
Ilustrasi
53.
Fatimah ,Ranti Dan evan
RANTI
(Sambil bergegas)
“ya udah yuk “
Lalu evan berdiri
menghampiri fatimah dan
mencium tangan fatimah
Boom mic dan clip on
Suasana pagi
Teras
Ilustrasi
54.
Evan yang menoleh kearah ranti
yang baru keluar dan menyapanya
Suasana pagi
Teras
Ilustrasi
Lalu evan berdiri
menghampiri fatimah dan
mencium tangan fatimah
EVAN
(Memberi salam)
55.
“jalan dulu bu...” Boom mic dan clip on
Suasana pagi
Teras
Ilustrasi
FATIMAH
(Tersenyum)
“YA SUDAH HATI-HATI BAWA
MOTORNYA, PELAN-PELAN
AJA...”
376
56.
Keadaan jalan raya
Travic
jump
Suasana
pagi
Jalan raya
Ilustrasi
57.
4
Arum yang sedang
memakai dasi dan
merapikan baju untuk
bersiap ke sekolah
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
58.
Fatimah di dapur yang
sedang menyiapkan
masakan untuk arum
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
FATIMAH
59.
(Menghampiri Arum ke meja makan
dan duduk di sebelah Arum)
“MAKAN YANG BANYAK YA
NAK..”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
ARUM
“IYA DONG KAN MASAKAN IBU
ENAK...”
377
60.
ARUM
(Sambil makan)
“IBU GK MAKAN? MUKA
IBU PUCET LOH
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
61.
Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
ARUM
(Sambil makan)
IBU LAGI SAKIT YAH
?”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
62.
FATIMAH
(Sambil melihat foto
suaminya)
“ENGGAK IBU CUMA
KECAPEAN AJA”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
63.
ARUM
(Sedang makan)
“BENER BU NGGAK
APA-APA BU ?”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
378
64.
Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
FATIMAH
(Sambil meyakinkan Arum)
“IYA NAK, YAUDAH YUK NANTI
KESIANGAN.”
ARUM
(Selesai makan)
“yaudah yuk”
Arum dan Fatimah berjalan keluar rumah dan
bersiap untuk berangkat sekolah menggunakan
sepeda motor
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
65.
Arum ,Fatimah
Arum makan di meja makan
FATIMAH
(Sambil memakai helm)
“INI TUH AMANAT DARI BAPAKMU”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Teras
Ilustrasi
66.
FATIMAH
(Sambil memakai helm)
“EH IBU JADI KANGEN”
ARUM
“CIE-CIE IBU, DOAIN AJA BU”
FATIMAH
“YAUDAH YUK KITA BERANGKAT,
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Teras
Ilustrasi
379
Arum sambil memakai
helm
67.
ARUM
“YAUDAH YUK BUK AKU
JUGA UDAH KESIANGAN
BANGET NIH”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi Teras Ilustrasi
Fatimah yang sedang
menyalakan sepeda motor
dan arum yang naik ke motor
68. FATIMAH Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi Teras Ilustrasi
“BISMILLAH.”
Lalu mereka
berangkat
69.
5
Terlihat ramai nya jalanan
raya.
Travic jump
Suasana
pagi
Ilustrasi
70.
Terlihat ramai nya jalanan
raya.
Travic jump
Suasana
pagi
Ilustrasi
380
71.
6
Gerbang sekolah dan arum dan
fatimah tiba disekolah arum
ARUM
(Turun dari motor)
“AKU MASUK YAH
BU...”
Boom mic
Travic jump
Suasana pagi
Sekolahan
Ilustrasi
72.
FATIMAH
“KAMU GAK SALIM DULU
AMA IBU?”
Boom mic
Travic jump
Suasana pagi
Sekolahan
Ilustrasi
73.
Arum sambil berjalan lalu
menepuk dahinya sendiri
ARUM
(Tersenyum lalu mencium tangan Fatimah)
“OH IYA AKU LUPA”
Lalu arum mencium tangan fatimah
Boom mic
Travic jump
Suasana pagi
Sekolahan
Ilustrasi
74.
FATIMAH
“KAMU BELAJAR YANG
RAJIN YAH, JANGAN
LUPA BERDOA”
Boom mic
Travic jump
Suasana pagi
Sekolahan
Ilustrasi
381
75.
Dani yang sedang sibuk main
hanphone sambil menyetir
Boom mic
Travic jump
Suasana pagi
Sekolahan
Ilustrasi
76.
ARUM
(Tersenyum lalu menggenggam tangan Fatimah)
“IYA IBU TENANG AJA YAH”
Boom mic
Travic jump
Suasana pagi
Sekolahan
Ilustrasi
77.
Hanphone dani terjatuh dan dani
terkejut dia telah menabrak seseorang
berusaha kabur.
Boom mic
Travic jump
Suasana pagi
Sekolahan
Ilustrasi
78.
Mobil yang berjalan zigzag
Boom mic
Travic jump
Suasana pagi
Sekolahan
Ilustrasi
79.
ARUM
(TERKEJUT)
Boom mic
Travic jump
Suasana pagi
Sekolahan
Ilustrasi
80.
ARUM
(TERKEJUT)
Boom mic
Travic jump
Suasana pagi
Sekolahan
Ilustrasi
382
81.
Mobil yang berjalan zigzag
semakin dekat
Boom mic
Travic jump
Suasana
pagi
Sekolahan
Ilustrasi
82.
ARUM
(Terkejut dan teriak)
IBUUUU...!!!!
Boom mic
Travic jump
Suasana
pagi
Sekolahan
Ilustrasi
83. 7
Ekstablist Plang nama
Rumah sakit
Sirine
ambulan
Ilustrasi
84. 8
Ekstablist Keadaan Rumah
dan sekitarnya
Suasana
pagi
Ilustrasi
85.
9
Ranti makan di meja makan
membelakangi kamar Arum
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
86.
. Ranti sedang makan Arum
keluar dari kamar dan
masuk ke kamar Fatimah
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
383
87.
Ranti pun kaget dan
menoleh kearah belakang
dan mendapati tidak ada
siapa-siapa.
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
88.
Ranti pun melihat kesekitar
rumah terkejut saat
handphone nya dering
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
89.
Handphone ranti yang
berdering
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
90.
Ranti pun menghelakan
nafasnya lalu mengambil
handphonenya
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
91.
Ranti mengambil
handphone dan tas bergegas
untuk pergi
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
92.
dan bergegas untuk
berangkat bekerja
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
384
93.
10
Arum keluar kamar untuk
mencari makanan di meja
makan
Suasana
pagi
Ilustrasi
ARUM
94.
(Ekspresi kesal dan bicara
dalam hati)
“KOK CUMA SATU
SIH!!!. MBA RANTI
ENGGA MIKIRIN IBU
APA? ARRRRRGH”
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
95.
Arum pun membawa
makanan kekamar Fatimah
Suasana
pagi
Ilustrasi
96.
Arum membawa makanan
untuk fatimah lalu duduk di
kasur
Suasana
pagi
Ilustrasi
ARUM
97.
(tersenyum sambil
memegang makanan) Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Kamar
fatimah
Ilustrasi
“BU MAKAN YA BU,
BIAR CEPET SEMBUH.”
385
98.
Fatimah menolak makanan
yang diberikan Arum.
Dengan cara tersenyum
Suasana
pagi
Kamar
fatimah
Ilustrasi
99.
ARUM
(Sedih)
“IBU GAK MAU NIH?
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Kamar
fatimah
Ilustrasi
100.
Fatimah tersenyum Suasana
pagi
Kamar
fatimah
Ilustrasi
ARUM
(Sedih)
101.
“YAUDAH DEH ARUM
YANG MAKAN YAH..”
Suasana
pagi
Kamar
fatimah
Ilustrasi
Arum pun makan
makanan yang di
bawanya sendiri
102.
Kubah masjid saat Adzan
ashar
Suara adzan
Suasana
sore
Ilustrasi
386
103.
Keadaan jalanan di malam hari
Travic jump
Suasana malam
Ilustrasi
104.
11
Ranti pulang kerja dan masuk ke
rumah
Membuka pintu
Suasana malam
Ilustrasi
105.
Ranti menoleh kekamar fatimah.dan
ranti pun bergegas masuk kamar
Suasana malam
Ilustrasi
106.
12
Keadaan suasana pagi hari
Suasana pagi
Ilustrasi
107.
Ranti berjalan merunduk keluar kamar karena sedang memainkan handphone. Namun sesampai di
depan meja makan, Ranti pun terkejut melihat di meja makan
banyak sekali makanan. Dan tiba-tiba
handphone ranti berdering. RANTI
(Mengangkat telfon dan berjalan keluar rumah)
“IYA SAYANG?”
Suasana pagi
Ilustrasi
387
108.
EVAN
(terlihat kesal di teras rumah)
“UDAH CEPET AKU DAH
NUNGGU NIH”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Ilustrasi
109.
RANTI
(Bicara di telfon)
“IYA SEBENTAR yah”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Ilustrasi
110.
Ranti keluar rumah dan
langgsung evan berdiri dan
marah-marah
EVAN
“LAMA BANGET SIH!
UDAH TAU RUMAH KAMU
GERAH KAYA GINI! AKU
DISURUH NUNGGU LAMA
LAGI!”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Teras
Ilustrasi
111.
RANTI
“IYA MAAF, TADI
KAN. .. ”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Teras
Ilustrasi
388
118.
Arum keluar dari arah dapur memperhatikan evan dan ranti dan evas sedang marah dengan ranti di
teras rumah
EVAN
“UDAH MENDING RUMAH KAMU
JUAL AJA.”
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Teras
Ilustrasi
119.
RANTI
“KOK? KOK DI JUAL?”
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Teras
Ilustrasi
120.
Arum terlihat kesal karena mendengar pembicaraan ranti dan
evean
EVAN
“IYA LAH. KITA KAN JUGA
BUTUH BIAYA BUAT NIKAH
Boom mic dan clip on
Suasana pagi
Teras
Ilustrasi
121.
RANTI
TAPI. .. ?
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Teras
Ilustrasi
122.
EVAN
“UDAH GAK USAH TAPI TAPI
AN. AYO CABUT.”
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Teras
Ilustrasi
389
117.
Evan dan ranti berjalan
untuk pergi
Suasana
pagi
Teras
Ilustrasi
118.
Arum berjalan kekamar
fatimah
Suasana
pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
119.
sesampainya depan pintu
kamar arum menepuh dahi.
ARUM
“OHH IYA AKU LUPA
MAKANAN BUAT IBU “
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Depan
kamar
Ilustrasi
120.
Arum berjalan kearah meja
makan
Suasana
pagi
Ilustrasi
121.
Arum mengabil makanan
diatas meja
Suasana
pagi
Meja makan
Ilustrasi
390
122.
Arum berjalan berjalan kearah
fatimah yang sedang berbaring
sambil membawa makanan.
Suasana pagi
Ilustrasi
Ekspresi kecewa arum terhadap ranti di depan Fatimah yang
sedang berbaring
ARUM
(Ekspresi kecewa)
123.
“MBA RANTI MAKSUDNYA
APA SIH MASAKAN AKU GK
DIMAKAN UDAH GITU MAS
EVAN SURUH JUAL
RUMAH,BIKIN KESEL AJA
TAU GA SIH!”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Kamar fatimah
Ilustrasi
ARUM
YAUDAH DEH IBU MAKAN
YAH?
124.
Fatimah pun masih menolak
makanan yang diberikan Arum
dengan senyuman, namun Arum
memaksa sehingga Fatimah
membuka mulutnya untuk
memakan yang Arum berikan.
Suasana pagi
Kamar fatimah
Ilustrasi
391
125.
Arum yang sedang
memaksa fatimah untuk
makan dan fatimah
membuka mulut karena
dipaksa.
Suasana
pagi
Ilustrasi
ARUM
(Senang)
126. “NAH GITU BU MAKAN,
KAN JADINYA IBU
BISA NGANTERIN ARUM
KESEKOLAH LAGI”
Boom mic dan clip on
Suasana pagi
Kamar fatimah
Ilustrasi
127.
keadaan sekitar rumah Suasana
pagi
Ilustrasi
ARUM
(Melihat kearah kamar
Fatimah)
128.
“IBU AKU IJIN DULU
YAH, KERUMAH TEMEN
KU,SEBENTAR LAGI
MBA RANTI PULANG
KOK, JADI IBU DI
JAGAIN MBA RANTI
YAH”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Depan
kamar
Ilustrasi
392
129.
Detak jam semakin cepat
berlalu hingga malam hari
tiba
Suasana
pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
130.
Mini market tempat Ranti
bekerja
Suasana
malam
Ilustrasi
131.
Keadaan jalan raya pada
malam hari.
Suasana
malam
Jalan raya
Ilustrasi
132.
13
Terlihat Ranti yang baru
pulang bekerja dan duduk
depan teras untuk membuka
sepatu, lalu Ranti masuk
kedalam rumah
Suasana
malam
Teras
Ilustrasi
133.
Ranti melihat seisi rumah,
Ranti mendapati kamar
Fatimah yang berantakan
dan penuh makanan
berserakan serta Arum yang
tidak ada dirumah membuat
Ranti tambah panik.
Membuka
pintu
Suasana
malam
Ruang tamu
Ilustrasi
393
134. Ranti melihat kearah kamar
fatimah
Suasana
malam Ruang tamu Ilustrasi
135.
Ranti mencari arum
kesetiap kamar dan kedapur
namun tidak mendapati
arum lalu ranti keluar
rumah.
Suasana
malam
Ruang tamu
Ilustrasi
Ranti keluar rumah dan
terlihat panik hingga
membanting pintudan ranti
melihat sekeliling rumah
namun tetap tidak
mendapati arum ,
RANTI
136.
14
(Ekspresi panik melihat
makanan yang beserakan
dikamar Fatimah dan
mencari sesuatu)
Boom mic
dan clip on
Membanting
pintu
Suasana
malam
Teras
Ilustrasi
“KEMANA YAH ??????”
lalu ranti duduk diteras
rumah sejenak untuk
berfikir.
394
137.
Ranti duduk di depan teras
RANTI
(Duduk dengan ekspresi pasrah lalu masuk ke dalam rumah)
“KOK GAK ADA YA”
Boom mic dan clip on
Suasana malam
Teras
Ilustrasi
138.
Ranti berdiri hendak masuk kedalam
rumah.
Suasana malam
Teras
Ilustrasi
139.
Ranti hendak masuk kedalam rumah
ada yang berjalan di belakangnya dan ranti pun terkejut ada yang
memegang tangannya dari belakang
Suasana malam
Teras
Ilustrasi
140.
ARUM
(Memegang tangan Ranti)
Ranti menoleh kearah belakang dan
Ranti mendapati Arum berada di belakangnya. Dan Ranti langsung
memeluk Arum.
Jump scare
Suasana malam
Teras
Ilustrasi
141.
RANTI
(Terkejut dan memeluk)
“ARUM? KAMU?”
Boom mic dan
clip on
Suasana malam
Teras
Ilustrasi
395
142.
ARUM
(Ekspresi bingung)
“IYA LAH MBA INI ARUM...
ADIK MBA... EMANGNYA SIAPA?”
Boom mic dan
clip on
Suasana malam
Teras
Ilustrasi
143.
RANTI
(Memegang pundak Arum)
“YAAAA NGGAK, KAMU ABIS
DARIMANA?”
ARUM
(Merasa bersalah)
“ABIS DARI RUMAH TEMEN MBA”
Boom mic dan
clip on
Suasana malam
Teras
Ilustrasi
144.
ARUM
“ IBU SIAPA YANG JAGA MBA?”
Boom mic dan
clip on
Suasana malam
Teras
Ilustrasi
145.
RANTI
(Menghela nafas dan menggelengkan
kepala)
“YAUDAH MASUK AJA YUK, KAMU
KAN BELUM SEMBUH”
Boom mic dan
clip on
Suasana malam
Teras
Ilustrasi
146.
RANTI
(Tersenyum dan menghibur)
“OH IYA BESOK MBA LIBUR
GIMANA MASAK-MASAK”
Boom mic dan
clip on
Suasana malam
Teras
Ilustrasi
396
ARUM
147.
(Gembira)
“BOLEH TUH MBA, UDAH
LAMA KITA GAK MASAK-
MASAK HEHEHE”
Boom mic
dan clip on
Suasana
malam
Teras
Ilustrasi
ARUM
(Gembira)
148.
“LAGIAN JUGA, UDAH
LAMA KITA GAK MASAK-
MASAK HEHEHE”
Boom mic
dan clip on
Suasana
malam
Teras
Ilustrasi
RANTI
(Tersenyum dan menghibur)
“YAUDAH YUK”
149.
Ranti dan arum masuk
kedalam rumah
Suasana
malam
Teras
Ilustrasi
150.
15
Adzan Subuh
Adzan
Suasana pagi
masjid
Ilustrasi
397
151.
Pepohonan yang dihembus
angin
Suasana pagi
Meja makan
dan dapur Ilustrasi
152.
Ranti terlihat sedang mempersiapkan bahan
masakan lalu arum keluar
datang kearah meja makan untuk mengambil minum
Suasana pagi
Meja makan dan dapur
Ilustrasi
153.
RANTI
(Sambil mempersiapkan bahan masakan)
“UDAH SIAP KITA
MASAK-MASAK?”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Meja makan
dan dapur
Ilustrasi
154.
ARUM
(Sambil mengusap mata)
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi Meja makan
dan dapur
Ilustrasi
155.
Flasback Fatimah yang sedang
memasak
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Meja makan
dan dapur
Ilustrasi
156.
ARUM
(Sambil mengusap mata dan berjalan menghampiri ranti)
“IYA MBA OKEEEHHH”
Boom mic dan clip on
Suasana pagi
Meja makan dan dapur
Ilustrasi
398
157.
RANTI
(Sibuk menyiapkan bahan
masakan)
“TOLONG AMBILIN PANCI
DEK.”
ARUM
“YANG MANA MBA? YANG
INI?”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Dapur
Ilustrasi
158.
ARUM
(Berjalan kearah panci yang ingin
diambil)
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Dapur
Ilustrasi
159.
ARUM
“YANG MANA MBA? YANG
INI?”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Dapur
Ilustrasi
160.
ARUM
(Sedih sambil memegang panci)
“MBA, KEMARIN IBU GAK
MAU MAKAN TAU, PADAHAL
AKU UDAH MASAKIN
BANYAK BANGET , EH AKU
PAKSA AJA. AKHIRNYA
MAU”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Dapur
Ilustrasi
399
161.
RANTI
(Sambil tertunduk)
“DEK”
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Dapur
Ilustrasi
162.
Flasback Ranti sedang
makan tiba-tiba arum keluar
dari kamar dan masuk
kamar fatimah
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Dapur
Ilustrasi
163.
Ranti memperhatikan arum
yang sedang memijat kasur
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Dapur
Ilustrasi
164.
Ranti yang melihat kearah
kamar dengan perasaan
yang penasaran
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Dapur
Ilustrasi
165.
Keadaan kamar fatimah
yang berantankan dengan
makanan
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Dapur
Ilustrasi
400
166.
Arum yang masih terlihat
mengantuk sambil mengusap
mata
RANTI
(Sambil tertunduk)
KAMU TUH HARUSNYA BISA
TERIMA
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Dapur
Ilustrasi
167.
RANTI
(Sambil tertunduk dan sibuk
masak)
“KALO IBU UDAH GAK
ADA.”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Dapur
Ilustrasi
168.
Arum geram menyadari
pernyataan Ranti
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Dapur
Ilustrasi
169.
Arum membanting panci didepan
ranti
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Dapur
Ilustrasi
170.
Ranti terkejut
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Dapur
Ilustrasi
401
171.
ARUM
(Menoleh tegas dan membanting
panci ke depan Ranti)
“APAAN SIH MBA?! MBA
NGOMONGNYA NGACO DEH!
AKU GAK SUKA!”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
172.
Arum meninggalkan ranti dan
ranti mematikan kompor lalu
mengejar arum
RANTI
(Ekspresi geram dan panik)
“DEK.. KAMU MAU
KEMANA?”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
173.
Ranti menghampiri arum yang
sedang duduk dengan ekspresi
kesal
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
174.
ARUM
(Ekspresi marah)
“MBA!! APA-APAAN SIH
KALO NGOMONG?! MBA
NYUMPAHIN IBU
MENINGGAL IYA ?!!”
Boom mic
dan clip on
Suasana pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
402
175.
RANTI
(Dengan nada tegas)
“MBA BUKAN NYUMPAHIN!
TAPI MEMANG KENYATAAN
KALO IBU TUH UDAH GA
ADA!!
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
176.
ARUM
(Emosi)
“MBA KALO GAK PERCAYA AYO
LIAT IBU KE KAMAR!”
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
177.
RANTI
(Mencoba tenang dan Ranti pun
mengikuti Arum ke kamar Fatimah.)
“MANA? ADA IBU? IBU TUH
UDAH MENINGGAL.“
ARUM
(Arum pun berusaha keluar dari
rumah untuk mencari Fatimah.)
“AKU BENCI SAMA MBA! IBU
PASTI DENGER OMONGAN MBA!
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
403
178.
ARUM
(Arum pun berusaha keluar dari
rumah untuk mencari Fatimah.)
MAKANNYA IBU PERGI
NINGGALIN AKU! POKOKNYA
AKU MAU PERGI CARI IBU!!
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
179.
RANTI
(Ranti menarik tangan Arum yang
hendak keluar rumah)
”ARUM! HARUSNYA KAMU
SADAR DONG! IBU TUH UDAH
GAK ADA!UDAH MENINGGAL!
KALO KAMU GAK PERCAYA
IKUT MBA SEKARANG!
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
180.
RANTI
(Menari paksa arum)
KALO KAMU GAK PERCAYA
IKUT MBA SEKARANG!
ARUM
(Emosi dan berteriak)
“NGGAK! AKU BENCI MBA
RANTI!LEPASIN!!
Boom mic dan
clip on
Suasana pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
404
181.
RANTI
(Menari paksa arum)
Boom mic
dan clip on
Suasana
pagi
Ruang tamu
Ilustrasi
RANTI
(Menarik tangan Arum)
182.
16 ARUM
(Emosi)
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang
Ilustrasi
“LEPASIN MBA! AKU
GAK MAU! AKU BENCI
MBA!”
RANTI
183.
(Mendorong arum ke depan
nisan fatimah dan Meminta
Arum untuk membaca nama pada papan nisan)
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang
Ilustrasi
“COBA KAMU BACA
NAMANYA YANG JELAS!”
184.
Papan nisan fatimah
ARUM
(Bicara terbata-bata)
“FA...TI...MAH...”
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang
Ilustrasi
405
184.
ARUM
MBA?
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang
Ilustrasi
185.
ARUM
(Sedih)
INI BENER MAKAM IBU?”
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang
Ilustrasi
186.
ARUM
(Memaksa Ranti untuk menjawab
dan menangis)
“MBA RANTI JAWAB!!!
APA BENER YANG ADA DI
DALAM SANA IBU?”
RANTI
(Seketika terduduk disebelah
Arum dan menangis)
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang
Ilustrasi
187.
RANTI
(Memeluk sambil menahan sedih)
“IYA DEK, BENER YANG
ADA DI DALAM SANA TUH
IBU...”
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang
Ilustrasi
406
188.
RANTI
(Memeluk sambil menahan
sedih)
“IYA DEK, BENER YANG
ADA DI DALAM SANA
TUH IBU...”
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang
Ilustrasi
189.
Arum dan ranti menangis
depan kubauran fatimah
ARUM
(Menangis tersedu-sedu)
“IBUUUU. .. ”
RANTI
(Memeluk Arum sambil
menangis)
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang
Ilustrasi
190. Falsback Fatimah yang
terbujur kaku
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang
Ilustrasi
407
191.
Flasback Arum yang sedang
menangis tidak terima fatimah
meninggal
Suasana
siang
Ilustrasi
192.
Flasback Arum sedang ingin
menyuapi fatimah tanpa ada
fatimah
Suasana
siang
Ilustrasi
193.
Flasback Fatimah membuka mulut
Suasana
siang
Ilustrasi
194.
Flasback Arum membuang
makanan di atas kasur dan bantal
Suasana
siang
Ilustrasi
Arum dan ranti menangis depan
kubauran fatimah
ARUM
(Menangis tersedu-sedu)
195.
“IBUUUU. .. ”
Boom mic
dan clip on
Suasana
siang Ilustrasi
RANTI
(Memeluk Arum sambil menangis)
Arum pun mulai menyadari bahwa
Fatimah telah tiada
408
Proses kerja Penata Artistik
Menurut (Aclina,Suwardi:2011) dalam Kusumawati (2017:14) Art
Director;penata seni; adalah orang yang bertanggung jawab terhadap segala
sesuatu yang berhubungan dengan set,dekorasi,tata busana dan make up dalam
pembuatan program televisi;seorang art director di tuntut berpengetahuan dan
berketerampilan luas terutama menyangkut produksi,fotografi,tatacahaya,efek dan
editing.
Menurut Supratpto (2013:64), penata artistik adalah seorang yang ahli
dalam menata ruangan atau lokasi pengambilan gambar sesuai dengan yang
dikehendaki dalam skenario.
Dari ke dua kutipan di atas bisa di simpulkan bahwa penulis sebagai
penata artistik merupakan bagian penting di dalam sebuah drama televisi,tanpa
penata artistik sebuah drama televisi tidak akan berjalan dengan baik.
penulis sebagai penata artistik juga mencakup semua devisi departemen
tata artistik dalam program Drama televisi yang yang berjudul “Air Mata Arum”
ini akan bertanggung jawab untuk mempersiapkan segala kebutuhan artistik dari
mulai property,wadrobe,dan make up, sesuai konsep yang di inginkan sutradara
agar drama televisi yang akan di produksi ini bisa di sukai para penonton.
409
Pra Produksi
Menurut Suprapto (2013:58) kerja seorang penata Artisktik saat pra
produksi adalah :
a. Mengikuti dan mencatat hasil pertemuan perencanaan produksi
b. Melakukan pendekatan produksi dan mendiskusikan dengan produser.
c. Bekerja sama dengan produser serta penulis naskah jika akan
mengembangkan naskah.
d. Mendiskusikan hasil pendekatan produksi teknik dan artistik dengan
kerabat kerja produser.
e. Merencanakan bentuk pengambilan gambar dan pergerakan kamera dalam
bentuk recording plan.
f. Memimpin pertemuan produksi dan latihan.
g. Mengarahkan dan melatih penepatan kamera.
h. Mengintergrasikan unsur-unsur pendukung produksi.
Pra produksi dalam Drama Televisi “Air Mata Arum”penulis berperan
sebagai penata artistik melakukan beberapa tahap :
a. Mengadakan pertemuan krew untuk mendapatkan skenario,yang telah di
buat oleh sutradara dan penulis Naskah. Dan membahas,menentukan
mana saja yang akan di perlukan untuk produksi,semua bertujuan untuk
menentukan budget yang di perlukan dalam produksi ini. Rapat ini juga
membicarakan mengenai shooting,casting pemain, schedule shooting
yang di perlukan utntuk produksi ini.
410
b. Melakukan bedah skenario untuk mengetahui semua set yang di perlukan
dalam adegan,dalam tahapan bedah skenario drama televisi yang berjudul
“Air Mata Arum” penulis harus mengetahui apa saja yang di perlukan
mengenai set/lokasi,property,wadrobe dan make up yang di perlukan
sesuai dengan skenario yang ada.
c. Melakukan hunting lokasi untuk menentukan ke sesuaian set dan properti
yang di butuhkan penulis naskah dan sutradara. Dalam tahapan hunting
lokasi drama televisi “Air Mata Arum” penulis dan crew melakukan
hunting lokasi kebeberapa tempat yang susai dengan naskah,dalam cerita
ini menggunakan lokasi beberapa lokasi seperti rumah,depan
sekolah,jalanan dan pemakaman.
d. Membuat laporan floorplan untuk sebagai bahan pegangan agar mudah
untuk mempersiapkan penataan bloking camera dan bloking lighting.
e. Menyusun breakdown artistik, dalam tahap ini penulis sebagai tata artistik
membuat daftar wadrobe,make up,dan properti yang akan di butuhkan
agar mempermudah menyiapkan segala sesuatu untuk setiap scene-nya
agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan gambarnya.
f. Mengumpulkan properti dan wadrobe sebelum masuk ketahap produksi
seorang penata artistik juga ikut dalam pelaksanaan casting pemain yang
di lakukan oleh produser,sutradara,penulis naskah dan kameramen untuk
menentukan make up yang cocok di wajah pemain dan menentukkan
ukuran bauju yang akan di siapkan oleh penata artistik. Sebelum
pelaksanaan shooting di mulai dalam proproduksi seorang penata artistik
411
juga harus membuat floor plan juga berfungsi sebagai panduan letak set pada saat
produksi.penulis sebgai penata artistik dan seluruh crew iktu membatu dalam
mempersiapkan keperluan properti,wadrobe,make up,setiing dan lain-lain.
412
Produksi
Menurut Kusumawati (2017:33-34) Pada saat produksi,maka tiap scene
pun art director perlu ada dan berada di dekat sutradara untuk memastikan gambar
yang di ambil sesuai dengan yang di harapkan,sesuai dengan skenario dan dalam
tampakan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ikut terlibat langsung, misalnya
saja membetulkan letak set atau properti yang di rasakan tak pantas di adegan
yang dimaksud. Kegiatan ini terus di ikuti oleh art director, mulai dari bongkar
pasang set,sampai ke penataan set panjang pengambilan gambar masih
berlangsung.
a. Penata Properti
Menurut Kusumawati (2017:21) Penata properti adalah orang yang
mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan apa di gunakan oleh artis
dalam melakukan sebuah adegan. Selain itu juga membantu art director dalam
kelengkapan sebuah set dan menyusun anggaran kebutuhan property yang akan di
gunakan. Seperti disebutkan sebelumnya, dekorator set bertanggung jawab atas
dekorasi set atau lokasi.
b. Make Up
Menurut Kusumawati (2017:23) kerap di artikan melukis dengan bahan
dan alat kosmetik (Peningkiran:10). Make up juga di katakan sebagai segala
sesuatu yang berhubungan dengan tata rias untuk pemain dalam melakukan
adegan sesuai tuntutan naskah dan peran dalam cerita.
Dari kutipan di atas penulis sebagai penata artistik juga berperan penting
pada saat produksi agar tugas penata artistik untuk mengenai set lokasi,pemilihan
wardrobe, property, dan make up sangat di butuhkan dalam setiap pembuatan
drama tv, agar gambar yang di hasilkan lebih nyata dan agar tidak jumping saat
melakukan scene selanjutnya agar lebih mempermudah untuk menentukan scene-
scene selanjutnya.
413
Dalam produksi drama televisi “Air Mata Arum” penulis bertanggung
jawab sangat besar atas keseluruhan unsur tata artistik. sebagai berikut latar dan
property yang di didesain oleh penata artistik :
- Lokasi rumah dan depan sekolah SMA 113 Jakarta
Rumah yang penulis pakai untuk menjadi lokasi shooting adalah rumah
yang kosong yang di sewakan. Dan set yang penulis tata artistik buat adalah set
kamar, set meja makan, set dapur, set ruang tamu dan set teras rumah.
a. Kamar Arum dan Ranti
Scene yang di gunakan dalam lokasi kamar Arum dan Ranti adalah scene
002,004. Kamar ini di setting sebagai kamar anak muda wanita pada
umumnya. Yang di dalam kamar tersebut terdapat boneka boneka, dan
pernak pernik kecil seperti hiasan kamar.
b. Kamar fatimah
Kamar fatimah di set sebagai mana lakyaknya kamar biasa, dengan
properti lemari, bingkai foto berikut foto keluarga, dan ada radio lama
peninggalan suami fatimah, dan tidak lupa ada tempat tidur kayu.
c. Dapur
Set dapur penulis membuat set dapur yang sederhana, yang di dalamnya
ada tempat cuci piring, piring,rak piring, dan panci-panci.
d. Sekolah
Set sekolah penulis mencari sekolah terdekat dari lokasi rumah, yaitu di
sekolah SMA 113 Jakarta, dan di dalam set adegan sekolah ini hanya
menggunakan motor.
414
Barang-barang yang digunakan untuk properti :
a. Sterofom
Dalam drama televisi “Air Mata Arum” menggunakan satu sterofom untuk
membuat properti kamar arum.
b. Kamar Arum dan Ranti
Properti yang di gunakan di kamar Arum dan Ranti seperti layaknya
kamar wanita, yang di dalamnya berisi lemari baju,boneka,jadwal
pelajaran,gantungan kalung, dan novel-novel.
c. Kamar Fatimah
Properti yang di gunakan di kamar fatimah adalah tempat tidur
kayu,lemari,gantungan baju, radio lama,meja kecil,dan bingkai bingkai
yang berisi foto kelurga Fatimah.
Penata artistik harus memahami karakter para talent dalam naskah bertujuan untuk
mengetahui make up yang akan di gunakan oleh talent pada setiap adegan. Make
up yang di gunakan di drama televisi “Air Mata Arum” ialah sebagai berikut :
a. Arum
Talen megunakan make up biasa seperti alas bedak,dan bedak tabur, utnuk
terlihat lebih cerah. Sc 002,003,004,005.006.
Talen arum pun menggunakan make up khusus seperti contur membuat
muka arum seperti terlihat pucat. Sc 010,013,014.
415
a. Fatimah
Talent Fatimah selalu menggunakan make up yang pucat, menggunakan
contur, supaya lebih terlihat seperti orang sakit.
b. Evan
Evan hanya menggunakan pembersih muka saja supaya terlihat natural
dan bersih.
c. Ranti
Ranti menggunakan make up alas bedak,bedak,contur,lipstik,mascara,
blush on,dan pensil alis.
416
Pasca produksi
Menurut Irwanto,dkk (2014:207) pada tahap pasca produksi ini
dilakukan evaluasi dari semua divisi di dalam art department,dilihat kekurangan-
kekurangan pada saat pengambilan gamabar, kemudian juga mengembalikan dan
merapihkan semua properti dan peralatan art yang lain. Pada tahap ini dilihat juga
pembiayaannya.
Pada saat pasca produksi penulis melakukan pekerjaan mengembalikan
barang-barang yang di pinjam pada saat seting sampai produksi berlangsung, dan
mengecek kembali laporan keuangan yang telah di pakai.
Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik
Menurut Irwanto,dkk (2014:194) penata artistik atau art Director
bertanggung jawab atas seluruh penyediaan kebutuhan artistik mulai dari pra
produksi hingga pasca produksi.
Tanggung jawab sebagai penata artistik ialah harus bisa mendisain tempat
menjadi sesuai kebutuhan dari cerita tersebut layaknya seperti nyata. Selain itu
make up juga memastikan kualitas make up yang sama, yakni dengan cara
memastikan make up continity.
Dari segi properti dan set lokasi untuk meminimkan budget penulis
berusaha mencari pinjeman properti dan beberapa menggunakan dana dari
patungan kelompok di usahakan seminim mungkin. Dari segi lokasi penulis dan
tim berusaha untuk menyewakan lokasi yang cukup terjangkau.
417
Proses penciptaan karya
a. Konsep Kreatif
Setelah penulis membaca skenario yang sudah di buat oleh script writer
dengan judul “Air Mata Arum” penulis sangat tertarik dengan jalan cerita yang
ada. Dan dari segi konsep kreatif penulis akan membuat beberapa set yaitu set
kamar,dapur,ruang tamu dan set meja makan. Penulis melakukan beberapa
riset,seperti sebuah rumah sederhana, dan yang sudah ada seperti set lokasi
kuburan dan lokasi sekolah.
b. Konsep Teknis
Dari segi konsep teknis beberapa properti yang penulis gunakan dalam
drama televisi “Áir Mata Arum” adalah properti real atau asli. Dan set kamar
arum di tambahkan banyak pernak pernik dinding dan boneka-boneka lucu di atas
lemari baju Arum dan Ranti. Untuk menunjang terciptanya set lokasi kamar yang
bagus penulis selalu mencoba untuk membuat set seperti aslinya. Dari set ruang
tamu pun penulis tambahkan hiasan hiasan kecil di meja dan di samping tv.
Supaya di pandang lebih enak pada umumnya.
c. Konsep Produksi
Ketika proses produksi seorang art director harus ceketan dalam hal
menanggapi dan mempersiapkan kostum apa saja dan make up yang akan di
gunakan oleh talent. Dan tetap menjaga continty tata letak properti.
418
Kendala Produksi dan Solusi
Pada proses produksi penulis menemukan beberapa kendala, karena
produksi drama televisi ini membutuhkan beberapa property sehingga
membutuhkan banyak property yang digunakan.
1. Kendala
yang di alami selama produksian yaitu mencari pelaratan seisi rumah yang
banyak di karenakan, penulis dan tim hanya menyewa rumah kosong yang
tidak memiliki barang sedikit pun.
2. Solusi
yang di ambil adalah meminjam kepada tentangga dan tim barang-barang
rumah tangga.
3. Kendala
ialah penulis sangat kekurangan tenaga bantuan pada divisi
artistik,sehingga sehingga penulis harus berfikir dan bertindaak cepat
karena adanya properti yang di ubah secara spontan sehingga penulis
merasa bingung untuk mengubahnya.
4. Solusi
Dan solusi yang kedua penulis meminta bantuan kepada teman di luar dari
kampus, agar bisa membatu ketika kesulitan untuk memindahkan properti
atau alat alat art.
419
Lembar Penata Artistik
1. Konsep Artistik
2. Script breakdown sheet
3. Breakdown Costume
4. Breakdown Properti
5. Floor plan
6. Set okasi
420
1. KONSEP PENATA ARTISTIK
Penulis sebagai penata artistik mempunyai konsep artistik dalam pembuatan
drama televisi “ Air Mata Arum “ , Penulis lebih mengedepankan sisi sederhana
dalam penata artistik serta latar tahun 2016, karena memakai setting tahun 2016,
maka untuk wardrobe , make up, sangat , mengikuti gaya tahun 2016. Maka dari
itu juga penulis mencari lokasi rumah yang kosong. Di dalam rumah tersebut di
set dengan keadaan rumah tahun 2016 . Set rumah yang dipakai set kamar anak
remaja perempuan dengan konsep kamar yang manis, dengan tempelan –
tempelan yang berada di dinding. Dan banyak aksesoris meja di kamar arum. Dan
membuat set kamar ibu dengan konsep sederhana kamar orangtua yang
didalamnya ada radio tua , lemari dan foto-foto keluarga. Dan penulis juga
membuat set dapur dan ruang meja makan yang sederhana. Konsep make up yang
penulis pakai sederhana, dan ada beberapa adegan yang menggunakan makeup
pucat. Dan penulis membuat konsep wardrobe yang sederhana juga dimana
pemeran sang ibu lebih sering menggunakan baju daster, Arum menggunakan
baju rumah, dan Ranti menggunakan baju kerja biasa.
421
2. SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Production company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Riky Febrianto
Durasi : 20 menit Artistik : Rere Artinfia
Tabel III.
NO SCENE LOKASI EXT/INT CAST WARDROBE PROPERTY MAKE UP KET
1
1
Meja makan
dan dapur
int
Fatimah
dan Ranti
Fatimah : daster
merah mustard dan
kerudung merah
(daster ke 1)
Ranti : baju
putih,celana bahan
hitam, jam
tangan,tas hitam.
Meja makan,bangku
Gelas,piring,teko
air,mejicom,dispenser,tempat
nasi,gula,teh,tempat sendok,
lampu gantung,lukisan bunga
besar,taplak meja,
Dapur :
kompor,centong,tudung
saji,rak piring,piring,sendok
gelas,gas,termos,wajan,spatula.
Fatimah : alas
bedak,bedak
tabur.
Ranti : alas
bedak,bedak
tabur,pensil
alis,mascara.
422
Kamar arum
Int
Arum dan
Fatimah
Fatimah : daster
merah biasa,
kerudung bergo
merah (daster ke 2)
daster hijau bunga-
bunga, bergo hitam
garis putih. (daster
ke 3)
Arum : baju tidur
bunga bunga orange,
(baju tidur ke 1)
Baju kaos ping,dan
celana biru bunga-
bunga.
Bingkai foto,walpaper
tembok,lemari kecil
biru,boneka, kalung,buku
novel,hiasan meja kecil, meja
kecil, gantungan dasi dan topi,
tempat
tidur,bantal,guling,horden.
Fatimah : alas
bedak, bedan
tabur,lipstik
Arum : bedak
tabur.
3
3
Meja
makan,ruang
tamu,teras
rumah
Int
Ranti,Arum,
Fatimah,dan
Evan.
Ranti : baju kerja
biru,garis
merah,kuning.
Celana bahan hitam.
Arum : baju piama
oren bunga, handuk
kecil hijau.
Fatimah : daster
hijau bunga-bunga,
bergo hitam garis
putih. (daster ke 3)
Meja makan,bangku
Gelas,piring,teko
air,mejicom,dispenser,tempat
nasi,gula,teh,tempat sendok,
lampu gantung,lukisan bunga
besar,taplak meja,
Ruang tamu :
meja,bangku,lampu
gantung,horden, vas
bunga,taplak meja,bantal
kursi,hiasan kecil
Teras rumah : kursi hijau,
meja,taplak hiasan kecil.
Fatimah : alas
bedak,beda
tabur,lipstik
Ranti : alas
bedak,bedak
tabur,pensil
alis,mascara.
Arum : bedak
tabur.
Evan : celana
jins,jaket,baju
kaos,sepatu
kets.
423
4
4
Meja
makan,teras
rumah,kamar
arum
Int
Arum dan
fatimah
Arum : baju
sekolah putih abu-
abu,sepatu kets,tas
hitam, dasi abu-
abu,
Fatimah : daster
merah biasa,
kerudung bergo
merah (daster ke 2)
daster hijau bunga-
bunga, bergo hitam
garis putih.
Meja makan,bangku
Gelas,piring,teko
air,mejicom,dispenser,tempat
nasi,gula,teh,tempat sendok,
lampu gantung,lukisan bunga
besar,taplak meja,
Teras rumah : kursi hijau,
meja,taplak hiasan kecil.
Bingkai foto,walpaper
tembok,lemari kecil
biru,boneka, kalung,buku
novel,hiasan meja kecil, meja
kecil, gantungan dasi dan topi,
tempat
tidur,bantal,guling,horden.
Arum : bedak
tabur.
Fatimah : alas
bedak,beda
tabur,
5 5 Jalanan sekolah
Ext Arum dan fatimah
- - -
6
6
Gerbang
sekolah arum
Ext
Arum dan
fatimah
Arum : baju
sekolah putih abu-
abu,sepatu kets,tas
hitam, dasi abu-
abu,
Fatimah : daster
merah mustard dan
kerudung merah
(daster ke 1)
Motor scopy merah
Arum : bedak
tabur.
Fatimah : alas
bedak,beda
tabur,
424
7 7 Jalan raya Ext - - Mobil ambulance -
8
8
Teras rumah
Ext
-
- Meja hijau, bangku hijau,
taplak meja,hiasan meja (borobudur)
-
-
9
9
Meja
makan,dan
dapur
Int
Ranti dan
Arum
Ranti : baju kerja
biru garis
Arum : kaos ping,
dan celana pendek
item.
Meja makan,bangku
Gelas,piring,teko
air,mejicom,dispenser,tempat
nasi,gula,teh,tempat sendok,
lampu gantung,lukisan bunga
besar,taplak meja,
Dapur :
kompor,centong,tudung
saji,rak piring,piring,sendok
gelas,gas,termos,wajan,spatula.
Ranti :bedak
tabur,
mascara,pensil
alis,lipstik.
Arum : alas
bedak,bedak
tabur,plaster di
jidat (muka di
buat pucat)
-
10
10
Kamar
fatimah dan
meja makan
Int
Arum dan
Fatimah
Arum : kaos ping,
dan celana pendek
item
Fatimah : daster
abu abu, kerudung
abu abu (daster ke
4)
Kamar Fatimah : lemari coklat
kecil,gantungan baju,bingkai
foto, pajangan anggur, radio
tua,meja kecil,temapt tidur
kayu,bantal,guling.
Fatimah : alas
bedak,bedak
tabur, (pucat)
Arum : bedak
tabur, (muka
pucat) plaster
di kening.
11
11
Teras rumah
Ext
Ranti
Baju kerja biru
garis dan celana
bahan hitam,sepatu kets putih.
Bangku hijau dua,meja
hijau,taplak putih,pajangan
kecil di meja.
Bedak
tabur,lipstik,
Pensil alis.
425
12
12
Meja makan
dan teras
Int
Ranti dan
Evan
Baju kerja biru garis
dan celana bahan
hitam,sepatu kets
putih.
Evan : kaos
merah,celana
jins,sepatu kets
Teras : Bangku hijau dua,meja
hijau,taplak putih,pajangan
kecil di meja.
Meja makan,bangku
Gelas,piring,teko
air,mejicom,dispenser,tempat
nasi,gula,teh,tempat sendok,
lampu gantung,lukisan bunga
besar,taplak meja, makanan
mateng.
Ranti :
mascara,bedak
tabur,lipstik
(natural)
Evan :
pembersih
muka (natural)
13
13
Meja makan
dan kamar
fatimah
Int
Arum dan
Fatimah
Arum : baju
borobudur,dan
celana pendek hitam
Fatimah : daster
ungu, dan bergo
ungu.
Meja makan,bangku
Gelas,piring,teko
air,mejicom,dispenser,tempat
nasi,gula,teh,tempat sendok,
lampu gantung,lukisan bunga
besar,taplak meja, makanan
mateng.
foto, pajangan anggur, radio
tua,meja kecil,temapt tidur
kayu,bantal,guling.
Arum :bedak
tabur dsn
liptin.
Fatimah :
bedak tabur
dan alas bedak
(Pucat )
14
14
Teras rumah
Int
Ranti dan
Arum
Ranti : baju kerja
biru garis dan celana
bahan hitam,sepatu
kets putih.
Arum : baju ping
bunga,celana bahan
putih,sepatu flatsoes
Bangku hijau dua,meja
hijau,taplak putih,pajangan
kecil di meja.
Ranti :
mascara,bedak
tabur,lipstik
(natural)
Arum :bedak
tabur dsn
liptin.
426
15
15
Dapur dan
ruang tamu
Int
Ranti dan
Arum
Ranti : baju
ping,celana hitam
pendek,sendal jepit
Arum : baju biru
nevi bercak putih,
celana cream
panjang,sendal jepit.
Dapur :
kompor,centong,tudung
saji,rak piring,piring,sendok
gelas,gas,termos,wajan,spatula.
Ruang tamu :
meja,bangku,lampu
gantung,horden, vas
bunga,taplak meja,bantal
kursi,hiasan kecil
Arum :natural
Ranti: natural
16
16
Kuburan
Ext
Arum dan
Ranti
Ranti : baju
ping,celana hitam
pendek,sendal jepit
Arum : baju biru
nevi bercak putih,
celana cream panjang,sendal jepit.
-
Arum :
Natural
Ranti :
Natural
427
3. BREAKDOWN PROPERTY
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Riky Febrianto
Durasi : 20 menit Artistik : Rere Artinfia
Tabel III.26
NO PROPERTY SCENE LOKASI KET
1
02,04
Rumah
Kamar ini awalnya kosong di
tambah set walpaper
tembok,lemari
kecil,bingkai,boneka.
428
429
2
01,03,04,09,10,13
rumah
Meja makan yang kosong di
tambah dengan taplak mejaa
dan peralatan di meja makan.
430
3
01,09,15
rumah
Dapur ini di tambahkan
peralatan dapur supaya terlihat
banyak.
4
10
rumah
di ruangan ini di tambah
431
5
03,15
Rumah
Ruang tamu ini di tambahkan
kursi dan meja.
432
4. BREAKDOWN COSTUM
Production company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Riky Febrianto
Durasi : 20 menit Penata Artistik : Rere Artinfia
Tabel III.27
NO WARDROBE SCENE CAST
1
1,2,6
FATIMAH
433
2
01,02,03,04
3
10
434
4
13
fatimah
5
04
Faatimah
435
6
02
Arum
7
04
Arum
436
8
04
Arum
9
01,02,03,
09,10.11,12
Ranti
437
10
01,02
Ranti
11
10
Arum
438
12
02
Arum
13
13
Arum
439
14
06
Fatimah
15
14
Arum
440
16
15,16
Arum
17
15,16
Ranti
441
5. FLOOR PLAN
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 menit Artistik : Rere Artinfia
SET RUANG TAMU
Gambar III.21
5CM
8CM
Panjang :8 M
Lebar :5 M
Skala 1:100
8M X 100 = 800 CM : 100 = 8 CM
5 M X 100 = 500 CM : 100 = 5 CM
442
SET RUANG MAKAN
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 menit Artistik : Rere Artinfia
Gambar III.22
5M
3M
Panjang 3M
Lebar 5M
Skala 1:100
3M X 100 = 300CM : 100 = 3CM
5 M X 100 = 500CM : 100 = 5CM
443
SET KAMAR FATIMAH
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 menit Artistik : Rere Artinfia
Gambar III.23
4CM
6CM
4M x 100 = 400cm : 100 = 4cm
6M X 100 = 600CM : 100 = 6CM
: 1:100 Skala
: 4M Lebar
:6M Panjang
444
SET KAMAR ARUM
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 menit Artistik : Rere Artinfia
Gambar III.24
5cm
4cm
Lebar : 5 M
Panjang 4M
Skala 1 : 100
5M x 100 = 500cm : 100 = 5cm
6M x 100 = 600cm : 100 = 6cm
445
SET DAPUR
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 menit Artistik : Rere Artinfia
Gambar III.25
4CM
5CM
Lebar :4 M
Panjang : 5 M
Skala 1:100
4 M X 100 = 400CM : 100 = 4CM
5M X 100 = 500CM : 100 = 5CM
446
6. SET LOKASI
Production Company : BSI Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Riky Febrianto
Durasi : 20 menit Artistik : Rere Artinfia
Gambar III.26
Gambar III.27
447
Gambar III.28
Gambar III.29
448
Gambar III.30
Gambar III.31
449
Gambar III. 32 Gambar III.33
Gambar III.34
450
Proses Kerja Penata Cahaya
Menurut Karsito (2008:62) dalam Kusumawati (2017:37) penata cahaya
adalah orang yang bertugas mengatur tata cahaya di lokasi shooting atas
permintaan sinematografi.
Menurut Purba (2013:54) pengertian tata cahaya diuraikan sebagai berikut:
tata adalah susunan atau pengetahuan mengenai penyusunan, sedangkan cahaya
adalah terang atau sinar dari matahari, bulan dan lampu.
Maka dari itu penulis sebagai seorang penata cahaya dalam sebuah
program drama televisi ditentukan oleh penata cahaya, karena sebuah tata cahaya
yang baik akan menghasilkan suasana yang berbeda, objek menjadi terlihat
sempurna, cahaya menjadi terlihat natural dan dari efek cahaya juga bisa
menjelaskan kepada para penonton bahwa suasana tersebut terlihat realistis.
Tanpa cahaya, sebuah benda tidak akan terlihat wujudnya, semua gambar
ditelevisi dikatakan sebagai hasil manipulasi cahaya. Dalam drama “Air Mata
Arum” ini, penulis berperan sebagai Penata Cahaya. Penata Cahaya adalah
seorang yang mempersiapkan segala kebutuhan cahaya untuk menunjang karya
audio visual agar gambar yang ditampilkan tidak gelap ataupun berlebihan dalam
mengatur cahaya buatan dengan mengunakan alat-alat yang sudah direncanakan
untuk menunjang kebutuhan produksi agar visual terlihat bagus untuk program
drama televisi “Air Mata Arum”. Tata cahaya yang baik secara teknik dan artistik
merupakan kontribusi yang vital bagi produksi program drama televisi. Cahaya
yang baik adalah bila hasil dilayar terlihat natural.
451
Pra Produksi
Dalam penata cahaya pada pra produksi acara drama televisi menurut
Kusumawati (2017:38) sebagai berikut:
a. Memahami dan mendalami naskah yang akan di produksi.
Pemahaman ini untuk mengetahui apa saja kebutuhan
pencahayaan dalam scene yang akan di produksi.
b. Mengadakan rapat dengan produser dan sutradara untuk
menyatukan persepsi dan mengetahui apa keinginan dari produser
dan sutradara.
c. Membuat konsep pencahayaan dan blocking lighting yang tepat
sesuai dengan yang tertera pada naskah.
d. Mengadakan rapat koordinasi dengan crew teknis yang lain.
e. Melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran
penempatan pencahayaan yang tepat.
f. Mendata keperluan peralatan teknis yang dibutuhkan pada saat
produksi.
Maka dari itu di Tahap Pra-Produksi drama televisi “Air Mata Arum”
penulis mempersiapkan semua alat-alat lighting yang dibutuhkan dalam
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada proses shooting nanti.
Menetapkan semua konsep lighting yang sudah ditetapkan pada karakter lampu,
penempatan lampu, serta daya lampu tersebut.
452
Pada waktu sebelum Produksi penulis ikut dalam pengambilan alat-alat
lighting di tempat penyewaan alat shooting dan memeriksa kondisi alat-alat
lighting yang digunakan, untuk menghindari kerusakan pada alat-alat yang bukan
dilakukan penulis saat setelah pemakaian dan penulis tidak menyadarinya. Karena
itu akan merugikan penulis serta tim produksi lainnya.
Penulis memegang jabatan sebagai penata cahaya pada produksi drama
televisi yang berjudul “Air Mata Arum” segala hal yang berkaitan dengan
pencahayaan dalam drama televisi tersebut. Perencanaan konsep teknis sangat
dibutuhkan, dan didukung dengan Floor Plan dan Lighting Sheet. Adapun
persiapan alat-alat saat produksi.
Penulis memahami isi pesan cerita yang dirangkai oleh seorang penulis naskah
hingga menjadi skenario. Penulis juga harus memahami situasi dan kondisi di
lokasi tersebut, apa saja yang bisa dimanfaatkan dan memanfaatkan lampu yang
ada semaksimal mungkin dengan berbagai filter untuk memberi kesan mendalam
dan membuat suasana drama televisi lebih dramatis jika suasana tersebut
dibutukan oleh seorang sutradara dan memenuhi tuntutan dari naskah.
453
Produksi
Dalam penataan cahaya pada produksi acara televisi menurut Nugroho
(2014:143-146) terdapat berbagai istilah sebagai berikut:
a. High key lighting: sejenis penyinaran untuk suatu scene yang
menghasilkan gambar dengan gradasi, terutama abu-abu hingga putih.
Daerah abu-abu gelap sehingga warna hitam hanya kelihatan pada daerah
yang terbatas.
b. Low key lighting: cara penyinaran untuk suatu scene yang menghasilkan
gambar dengan gradasi, terutama antara abu-abu hingga hitam. Daerah
abu-abu terang hingga warna putih hanya kelihatan pada daerah terbatas.
c. Key light: suatu sumber penyinaran terarah dan merupakan sumber
penyinaran utama terhadap suatu subjek atau area tertentu.
d. Base light: penyinaran yang menyebar, rata, dan hampir tidak
menghasilkan bayangan. Cukup untuk dapat menghasilkan gambar
televisi, kalau ditinjau dari segi teknis, tetapi masih harus ditambah dengan
beberapa jenis lampu lainnya agar didapatkan gambar yang lebih artistik.
e. Fill light: merupakan penyiaran tambahan dengan maksud tertentu, yaitu
untuk mengurangi bayangan dari samping yang mungkin ditimbulkan oelh
lampu jenis lainnya.
f. Cross light: penyinaran yang sama kuat ke depan subjek dari dua arah
dengan sudut sama besar terhadap sumbu optis kamera pada bidang
horizontal.
g. Back light: penyinaran dari belakang subjek dengan kedudukan sejajar
dengan bidang vertikal yang melalui sumbu pada optis kamera.
454
h. Side back light: penyinaran dari arah belakang subjek dengan kedudukan
tidak sejajar dengan bidang vertikal yang melalui garis sumbu optis
kamera.
i. Eye light: penyinaran terhadap seseorang untuk menghasilkan pantulan
oleh mata atau gigi tanpa menambah jumlah cahaya yang berarti terhadap
subjek itu sendiri. Biasanya berasal dari lampu berdaya kecil yang
terpasang pada kamera dan khusus dirancang untuk maksud tersebut.
j. Set light: penyinaran untuk latar belakang atau set yang terpisah dari
penyinaran untuk subjek utamanya.
Ada tiga jenis cahaya yang dihasilkan oleh ketiga jenis pemasangan lampu,
masing-masing sebagai FillLight, Back Light dan Key Light. Key light merupakan
cahaya utama yang menyinari subjek, Fill light dipergunakan untuk
menghilangkan cahaya yang ditimbulkan oleh key light tersebut, sedangkan Back
light dipergunakan bagi seluruh dimensi gambar. Apabila tidak dipergunakan
Back light ini, gambar yang dihasilkan akan datar, tidak tajam, atau terbentuk.
Dalam menentukan posisi ketiga jenis lampu ini, harus mempertimbangkan
hubungan antara posisi kamera dengan subjeknya. Key light merupakan sinar
utama yang dipergunakan sebagai cahaya yang ditujukan kepada subjek dan
sebagai akibat penyinaraan ini timbul bayangan.
Adapun penulis sebagai penata cahaya menggunakan teknik bouncing
lighting untuk mengambiencekan keseluruh ruangan.
455
Maka dari itu program drama televisi “Air Mata Arum” penulis
menggunakan Lighting HMI 1,2 KW, HMI 575 KW, Kinoflo daylight Filter
CTO, CTB, Diffuser, dan Reflektor berikut penjelasannya.
Pada (scene 01 Dapur, Meja Makan, Ruang Tamu dan Ruang TV), (scene
03 Meja Makan, Ruang Tamu, Teras Rumah), (scene 04 Meja Makan.
Teras Rumah, Kamar Arum) penulis menggunakan lighting HMI 1,2 KW,
HMI 575 KW dan Kinoflo, penulis juga menggunakan Filter seperti CTO,
CTB, Diffuser dan reflektor. Sedangkan (scene 02 Kamar Arum) penulis
menggunakan lighting HMI 1,2 KW, HMI 575 KW, dan Kinoflo 4 feet
beserta Diffuser.
Ada pun kegunaan lighting HMI 1,2 KW, HMI 575 KW untuk membuat
cahaya buatan sinar matahari untuk kebutuhan gambar dan kegunaan
Kinoflo untuk mengambiencekan keseluruh ruangan, diffuser untuk
meratakan sinar agar fokus pada obyek, reflektor memantulkan cahaya dan
CTO, CTB kegunaanya untuk mengubah suhu warna lighting.
Pada (scene 09 Meja Makan, Dapur), (scene 10 Kamar Fatimah, Meja
Makan), (scene 12 Meja Makan), (scene 13 Meja Makan) penulis
menggunakan lighting HMI 1,2 KW, HMI 575 KW dan Kinoflo 4 feet dan
menggunakan filter CTB, CTO, diffuser dan reflektor.
Ada pun kegunaan lighting HMI 1,2 KW, HMI 575 KW untuk membuat
cahaya buatan sinar matahari untuk kebutuhan gambar dan kegunaan
Kinoflo untuk mengambiencekan keseluruh ruangan, diffuser untuk.
456
meratakan sinar agar fokus pada obyek, reflektor memantulkan cahaya dan
CTO, CTB kegunaanya untuk mengubah suhu warna lighting.
Pada (scene 14 Teras Rumah), (scene 11 Teras Rumah, Ruang Tamu,
Depan Kamar Ranti Arum), (scene 15 Dapur, Ruang Tamu) penulis
menggunakan lighting HMI 1,2 KW, HMI 575 KW dan Kinflo 4 feet
Filter CTB, CTO, diffuser dan reflektor.
Ada pun kegunaan lighting HMI 1,2 KW, HMI 575 KW untuk membuat
cahaya buatan sinar matahari untuk kebutuhan gambar dan kegunaan
Kinoflo untuk mengambiencekan keseluruh ruangan, diffuser untuk
meratakan sinar agar fokus pada obyek, reflektor memantulkan cahaya dan
CTO, CTB kegunaanya untuk mengubah suhu warna lighting.
Pada scene 05 Jalanan menuju sekolah Arum, scene 06 Gerbang sekolah
Arum, scene 07 Ambulance, scene 08 Atmosphere suasana pagi hari,
penulis tidak menggunakan lighting, penulis hanya menggunakan cahaya
matahari, dan pada scene 16 Kuburan penulis hanya menggunakan
reflektor kegunaan dari reflektor memantulkan cahaya dan diffuser untuk
meratakan sinar agar fokus pada obyek, dan scene 11 adegan Ranti pulang
kerja penulis tidak menggunakan lighting penulis hanya mengandalkan
lampu pos ronda dan lampu jalan. Adapun scene 16 flashback Arum
menangisi Ibu Fatimah penulis menggunakan lighting HMI 1,2 KW, HMI
575 KW untuk membuat cahaya buatan sinar matahari untuk kebutuhan
gambar dan kegunaan lighting kinflo 4 feet karena ambience keseluruh
ruangan.
457
Pasca Produksi
Menurut Kusumawati (2017:39) Dalam Pasca Produksi seorang Penata
Cahaya bertugas sebagai berikut.
a. Mereview hasil gambar untuk melihat pena-taan cahaya yang telah di
produksi.
b. Menganalisa hasil akhir gambar, dan men-data kekurangan dari gambar
yang telah diambil
c. Mengevaluasi hasil akhir gambar.
Maka pada Program Drama Televisi “Air Mata Arum” yang menghasilkan
warna-warna cahaya yang sesuai dengan apa yang sudah dipersiapkan pada saat
sebelum shooting. Dalam fase paska produksi, penulis mulai membereskan alat-
alat lighting karena relatif tanggung jawab dalam proses ini, sehingga diharuskan
sebagai penata cahaya untuk selalu memperhatikan alat-alat yang telah digunakan.
Penulisan mulai melihat kembali lagi hasil rekaman adegan-adegan yang
sudah ada, dan yang tidak sesuai dengan konsep penulis.
458
Peran Dan Tanggung Jawab
Menurut Suprapto (2013: 69-70) seorang penata cahaya bekerja dengan
memerhatikan floor plan yang dibuat oleh scenic designerdan pengarah acara
serta mencermati naskah produksi dengan mencatat hal-hal apa saja yang
dibutuhkan pencahayaan, dan bertanggung jawab dan membuat laporan kepada
engineering supervisor atau kepada Manager Produksi.
Penata cahaya sebagai bagian dari kru produksi film dan televisi mempunyai
tugas serta tanggung jawab yang spesifik. Pada umumnya seorang penata cahaya
tidak bekerja sendiri (kecuali dalam hal tertentu) dan secara umum tugas serta
tanggung jawab penata cahaya meliputi:
1. Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana
produksi.
2. Memahami isi naskah
3. Memperkuat adegan atau scene.
4. Memberikan masukan bagaimana agar bisa mendapatkan mood
pencahayaan yang baik dan natural.
5. Memilih peralatan lighting
6. Bekerja sama dengan sutradara dan penata kamera.
7. Melakukan set lighting atau blocking lighting sesuai keinginan sutradara.
Penulis bertanggung jawab dengan hal-hal yang mencangkup pencahayaan
seperti warna, intensitas cahaya dan lain-lain. Disini penulis berperan penuh
sebagai penata cahaya yang juga bertanggung jawab atas segala yang
bersangkutan mengenai cahaya dan penulis juga bertanggung jawab atas lighting
apa saja yang digunakan. Secara teknis tujuan penata cahaya adalah untuk:
1. Memperoleh pencahayaan dasar sehingga kamera lampu mampu melihat
obyek.
2. Menghasilkan contrast ratio yang tepat, perbandingan antara cahaya yang
kuat dan bayangan tidak menyolok, begitu juga warna-warna yang terang
dengan warna gelap.
459
3. Mengatur suhu warna yang tepat, sehingga warna kulit manusia nampak
alamiah.
460
Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Pada drama Televisi yang berjudul “Air Mata Arum” ini telah
mengkombinasikan mulai dari cerita, visual, akting pemain dan komposisi gambar
sehingga tahap akhir yaitu editing, penulis bekerja sama dengan sutradara untuk
menentukan warna apa yang akan divisualkan pada drama televisi. Penulis
mempunyai referensi dari Film Pengabdi Setan karena penataan cahayanya yang
tepat pada konsep naskah.
Penulis ingin menghasilkan warna yang sesuai dengan naskah, dengan
warna yang natural dan memanfaatkan cahaya alami. Konsep pencahayaan yang
juga dibantu oleh editor yang merangkap sebagai penata cahaya. Hal ini dapat
membantu.
b. Konsep Produksi
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis yang dapat diterima oleh
indera penglihatan (mata) yang dikemudian diteruskan ke otak yang akan
merespon dan menanggapi rangsangan cahaya tersebut.
Tanpa cahaya maka suatu objek atau benda tidak akan terlihat. Atas dasar
itulah, produksi drama televisi maupun video memerlukan cahaya agar subyek
bisa terlihat.
Penulis mempunyai referensi dari film Pengabdi Setan karena cahaya-cahaya
yang dihasilkan terlihat natural dan suasana nya seperti terlihat menyeramkan.
461
c. Konsep Teknis
Dalam produksi program ini, penulis bekerja sama dengan seorang
sutradara dan berada didalam arahannya. Untuk konsep sendiri yang lebih banyak
menggunakan available light, penulis hanya mengandalkan diffuser dan reflektor
yang sudah disiapkan untuk memantulkan cahaya untuk menyinari subjek yang
dituju dan tetap memberikan kesan natural.
Pada saat adegan di outdoor, khususnya saat beradegan Ranti dan Arum
yang berjalan sambil Ranti manrik tangan Arum untuk melihat kuburan Fatimah
itu hanya menggunakan diffuser dan reflektor.
462
Kendala Produksi Dan Solusinya
Pada proses produksi penulis menemukan beberapa kendala, karena
produksi drama televisi ini membutuhkan beberapa shot-shot detail sehingga
membutuhkan perpindahan letak kamera dan dibutuhkan juga perpindahan
lighting.
1. Kendala :
Pada scene 01 penulis dan tim produksi mengalami kendala yang terjadi
pada lighting yaitu salah satu lampu kinoflo daylight yang penulis gunakan
mengalami mati dikarenakan lampu tersebut terjatuh dan akhirnya tertunda
beberapa menit karena penulis dan tim produksi lain nya harus mengganti
lighting tersebut.
Solusi :
Akhirnya penulis bersama tim produksi lainnya menggunakan 3 feet
lighting konflo daylight, setelah itu menggantikan lampu.
2. Kendala :
Kabel lighting HMI tertukar, mengakibatkan terhambatnya proses
produksi
Solusi :
Penulis akhirnya memeriksa kembali
463
Lembar Kerja Penata Cahaya
1. Konsep Penata Cahaya
2. Floor Plan Penata Cahaya
3. Lighting Sheet
4. Spesifikasi Alat
464
KONSEP PENATA CAHAYA
Konsep penulis sebagai penata cahaya dalam karya ini adalah membuat
hasil gambar yang senatural. Penulis selalu ingin bekerja sama dalam
menganalisis bersama dengan seluruh Tim Produksi dan sutradara dalam
memblocking lampu, arah cahaya dan kualitas cahaya yang baik dan tepat.
Dalam tugas drama edukasi ini penulis akan menggunakan lampu-lampu
yaitu, dua buah lampu ARRI HMI 1.2 KW dan ARRI HMI 575 KW, dua buah
kinoflo daylight yang telah di diskusikan dengan tim produksi.
465
2. FLOOR PLAN PENATA CAHAYA
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Judul : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Mega Santika
SET RUANG TAMU
Gambar III.35
5CM
8CM
Panjang :8 M
Lebar :5 M
Skala 1:100
8M X 100 = 800 CM : 100 = 8 CM
5 M X 100 = 500 CM : 100 = 5 CM
466
SET RUANG MAKAN
Gambar III.36
5M
3M
Panjang 3M
Lebar 5M
Skala 1:100
3M X 100 = 300CM : 100 = 3CM 5 M X 100 =
500CM : 100 = 5CM
467
SET KAMAR FATIMAH
Gambar III.37
4CM
6CM
4M x 100 = 400cm : 100 = 4cm
6M X 100 = 600CM : 100 = 6CM
: 1:100 Skala
: 4M Lebar
:6M Panjang
468
SET KAMAR ARUM
Gambar III.38
5cm
4cm
5CM
SET DAPUR
Gambar III.39
4CM
Lebar :4 M
Panjang : 5 M
Skala 1:100
4 M X 100 = 400CM : 100 = 4CM
5M X 100 = 500CM : 100 = 5CM
Lebar : 5 M
Panjang 4M
Skala 1 : 100
5M x 100 = 500cm : 100 = 5cm
6M x 100 = 600cm : 100 = 6cm
469
3. LIGHTING SHEET
Production Company : AM4 Motion Produser : Nur Aisah
Project Title : Air Mata Arum Sutradara : Ricky Febrianto
Durasi : 20 menit Penata Cahaya : Mega Santika
Tabel III.28
NO SCENE KEY LIGHT BOUNCHING FILL LIGHT ITEM KET D/N INT/EXT
1. 01 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
Kinoflo Daylight ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTB, CTO
Day INT
2. 02 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
- ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser Day INT
3. 03 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
- ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTB, CTO
Day INT
4. 04 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
- ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTB, CTO
Day EXT
5. 05 - - - - Day EXT
6. 06 - - - - Day EXT
7. 07 - - - - Day EXT
8. 08 - - - - Day EXT
9. 09 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
- ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTB Day INT
10. 010 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
- ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTO, CTB
Day INT
470
11. 011 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
Kinoflo Daylight ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTO, CTB
Night EXT
12. 012 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
- ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTB Day INT
13. 013 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
- ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTB Day INT
14. 014 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
Kinoflo Daylight ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTO, CTB
Night EXT
15. 015 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
Kinoflo Daylight ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTB Day INT
16. 016 - - - Reflektor Day EXT
16.1 ARRI HMI 1,2 KW Kinoflo Daylight
Kinoflo Daylight ARRI HMI 575 KW Kinoflo Daylight
Diffuser, CTB Day INT
471
4. SPESIFIKASI ALAT LIGHTING
Gambar III.40
Tabel III.29
Type of Lamphead: Fresnel
Power: 575 W
Lamp Type: HMI 575 W/SE G22
Supply Voltage: 95 V
Correlated Color Temperature:
6000 K
Lamp Base: G22
Lens Diameter: 130 mm
Barn Door Size: 197 mm
Filter Insertion Size: 197 mm
Mounting: Spigot 28mm
Packed Size: 320 mm - 380 mm - 475 mm
Packed Volume: 57760 ccm
Shipping Weight: 9.7 kg
Protection Class: IP 23
Compliance: CE, CB-GS, Cnrtl
472
Gambar III.41
Tabel III.30
Lamphead Type: Fresnel, 18000 W
Reflector Type: Spherical specular high purity aluminum
Lamp Type: Metal Halide 18000 W/DE Metal Halide 12000 W/DE
Power Consumption: 18000 W / 12000 W
Voltage Range: 225 V / 160 V
Lamp Base: S30
Dimmability: Yes, 50 to 100 % via ARRI Ballast Unit
Cable Options: VEAM
Correlated Color Temperature: 6,000 K
Beam Angle: 15° to 50°
Product Weight: approx. 70 kg / 154 lbs
Shipping Weight: approx. 114 kg / 251 lbs (incl. pallet)
Product Size (H x W x L): 1058 x 1040 x 825 mm / 41.7 x 40.9 x 32.5"
Shipping Size (H x W x L): 1135 x 1170 x 1050 mm / 44.7 x 46.1 x 41.3"
Lens Diameter: 625 mm / 24.6"
Accessory Diameter: 740 mm / 29.1"
Barndoor: 740 mm / 29.1"
Mounting: Spigot 28 mm / 1 1/8" (1.1")
Protection Class / IP Rating: I / IP23
Certifications: CE, CB, ENEC, cNRTLus
473
Gambar III.42
Tabel III.31
Lamp remote fixture w/ built-in barndoors
Fixture includes removable Lamp Harness, Reflector and Louver
Same fixture takes daylight and tungsten lamps, plus visual effects color lamps
Mounts to stand, light enough to be hand-held or taped to a wall
Removable center mount
High output, flicker-free ballasts
Universal input voltage from 100-240VAC can be used anywhere in the world
Instant-on, dead quiet
Individual lamp switching – no color shift
HO/Std switching
Low amperage draw at 2.6A/120VAC, 1.4A/230VAC
Same ballast runs 4ft and 2ft lamps
Auto terminate for 4Bank DMX ballast
Operates at 1/3 the power of conventional tungsten softlights
High color rendering (CRI 95) True Match® lamps in 3200K and 5500K
Visual effects lamps available in 420nm blue, 550nm green for blue & green screen application
UL listed, CE approved
474
Gambar III.43
1. 1/2 White Diffusion (250)
2. 1/2 CTB (202) 3. 1/2 CTO (205)
475
Gaffer Clamp dan C-Stand (Century Stand) +Arm
Gambar III.44
1. 2.5” Grip Head and 40” Arm 2. Chrome-plated Construction
3. 3 Sections, 2 Risers
4. Detachable Base
5. 40” Main Section