web viewteknik asesmen dapat menggunakan wawancara dan observasi. ... memukul benda. ... memukul...

Click here to load reader

Upload: vokhanh

Post on 30-Jan-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

(BUKU MODUL)

MODUL PELATIHAN

PROGRAM LAYANAN/INTERVENSI

INTERAKSI , KOMUNIKASI DAN PERILAKU

BAGI PESERTA DIDIK AUTIS

Disusun Oleh

Tim Pengembang Kurikulum PK-PLK

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Buku Modul Program Layanan/Intervensi Interaksi, Komunikasi dan Prilaku untuk peserta didik autis merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu diharapkan guru:

1. Memahami pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaan Layanan/Intervensi Interaksi, Komunikasi dan Prilaku untuk peserta didik autis.

2. Memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan program Layanan/Intervensi Interaksi, Komunikasi dan Prilaku untuk peserta didik autis.

3. Menyadari bahwa pembinaan sangat penting artinya dalam mengembangkan kemampuan peserta didik, sehingga melalui Layanan/Intervensi Interaksi, Komunikasi dan Prilaku peserta didik autis dapat bersosialisasi dengan masyarakat serta dapat mengaktulisasikan diri di lingkungan sekitarnya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.

4. Program Layanan/Intervensi Interaksi, Komunikasi dan Prilaku untuk peserta didik autis diharapkan dapat membantu guru dalam meminimalisir hambatan peserta didik terutama pada tahap-tahap awal, sehingga peserta didik memiliki kepribadian dan percaya diri.

Mudah-mudahan buku modul ini dapat menjadi acuan untuk mencapai sasaran yang diharapkan, dan merupakan bagian dari usaha dalam meningkatkan mutu pendidikan luar biasa, khususnya peserta didik autis.

penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

........................................

i

DAFTAR ISI

........................................

ii

BAB I

........................................

A. Latar Belakang

........................................

1

B. Landasan Hukum

........................................

3

C. Tujuan

........................................

4

D. Ruang Lingkup

........................................

5

BAB II Konsep Program Layanan/Intervensi

Interaksi, Komunikasi dan Prilaku Peserta Didik Autis

A. Program Layanan/Intervensi bagi Peserta didik Autis Program Layanan/Intervensi bagi Peserta didik Autis

........................................

6

B. Analisis Kebutuhan Khusus Peserta Didik Autis

........................................

9

C. Pendekatan/Metode/Teknik, Layanan

........................................

26

BAB III Pelaksanaan program LAYANAN/INTERVENSI INTERAKSI KOMUNIKASI DAN PRILAKU PESERTA DIDIK AUTIS

A. Persiapan

........................................

27

B. Pelaksanaan

........................................

30

BAB IV PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

A. Penilaian

B. Tindak Lanjut

Lampiran-Lampiran

........................................

........................................

40

41

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Autis adalah gangguan perkembangan neurobiologis yang sangat kompleks/berat dalam kehidupan yang panjang, yang meliputi gangguan pada aspek perilaku, interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, serta gangguan emosi dan persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya. Gejala autis ini muncul pada usia sebelum 3 tahun. Gangguan pada masa perkembangan di usia dini termanifestasikan dalam berbagai bentuk yang berbeda-beda dari peserta didik autis satu dengan yang lainnya.

Gangguan peserta didik autis usia dini terlihat pada perilaku seperti tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya, perilaku yang tak terarah; mondar-mandir, lari-lari, manjat-manjat, berputar-putar, lompat-lompat, memiliki kelekatan terhadap benda tertentu, rutinitas yang ketat (rigid routine), Tantrum, Obsessive-Compulsive Behavior., terpukau terhadap benda yang berputar atau benda yang bergerak dan lain lainnya. Pada aspek interaksi Sosial pada peserta didik autis seperti tidak mau menatap mata saat bicara, kurang merespon panggilan, kurang bisa bermain dengan teman sebayanya bahkan asyik dengan dirinya sendiri serta kurang adanya empati terhadap lingkungan sosial. Sedangkan pada aspek komunikasi dan bahasa peserta didik autis menunjukkan adanya keterlambatan bicara, tak ada usaha untuk berkomunikasi secara non verbal dengan bahasa tubuh, meracau dengan bahasa yang tak dapat dipahami, membeo (echolalia) dan tidak memahami pembicaraan orang lain. Kalaupun peserta didik autis dapat berbicara, kemampuan bicaranya kurang dapat digunakan untuk kepentingan dalam kehidupan sehari-hari. (Yuwono, 2012)

Pada aspek lainnya, peserta didik autis juga menunjukkan ciri-ciri yang menyertainya seperti gangguan emosional seperti tertawa dan menangis tanpa sebab yang jelas, tidak dapat berempati, rasa takut yang berlebihan dan sebagainya. Hal lainnya adalah koordinasi motorik dan persepsi sensoris misalnya kesulitan dalam menangkap dan melempar bola, melompat, menutup telinga bila mendengar suara tertentu; car call, klakson mobil, suara tangisan bayi dan sirine, menjilat-jilat benda, mencium benda, tidak dapat merasakan sakit, tidak memahami bahaya dan sebagainya.

Upaya penanganan hendaknya dilakukan sejak dini. Upaya ini diharapakan peserta didik mencapai perkembangan yang mendekati dengan peserta didik-peserta didik pada umumnya. Dengan program layanan/intervensi yang efektif diharapkan peserta didik autis mencapai tugas-tugas perkembangan seusianya.

Program layanan/intervensi interaksi , komunikasi dan perilaku, sosial bagi peserta didik autis merupakan upaya pendidikan yang diberikan secara khusus, karena pada umumnya peserta didik autis mempunyai gangguan interaksi, komunikasi, dan perilaku sosial. Gangguan tersebut dapat berupa perilaku yang tidak fungsional, kurangnya interaksi sosial dengan orang-orang yang ada di sekitar, kesulitan dalam pengembangan bahasa dan komunikasi. Program layanan/intervensi ini bukan sebagai mata pelajaran, tetapi merupakan serangkaian kegiatan dan latihan yang di lakukan secara terus menerus.

Program layanan/intervensi interaksi, komunikasi, dan perilaku bagi peserta didik autis diberikan kepada peserta didik dari Pendidikan Peserta didik Usia Dini sampai SMALB, dan peserta didik yang berada di sekolah umum. Program layanan pada tiga aspek perkembangan tersebut di atas dan juga termasuk masalah sensori dan motorik menjadi perhatian utama sebagai dasar pendidikan selanjutnya. Dengan program layanan/intervensi peserta didik autis pada aspek perkembangan yang mengalami hambatan diharapkan peserta didik dapat bersekolah, bermain dengan teman seusianya, berkomunikasi dengan lingkungan sosial sehari-harinya, mandiri dan sebagainya.

Mengingat kebutuhan pendidikan pada peserta didik autis sangat berbeda dengan peserta didik berkebutuhan khusus lainnya, maka disusun modul interaksi, komunikasi, dan perilaku sebagai acuan bagi guru untuk melakspeserta didikan program layanan pendidikan bagi peserta didik autis di sekolah luar biasa/sekolah khusus.

B. LANDASAN

Landasan yang terkait dengan pendidikan hak azasi peserta didik autis adalah :

1.Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2.Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

4.Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

5.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;

6.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;

7.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan;

8.Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 01 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa dan Tunalaras;

9.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan ;

10.Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana SDLB, SMPLB dan SMALB;

11.Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Negara dan Reformasi Birokrasi Nonor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;

13.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

14.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

15.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

16.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

17.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

C. TUJUAN

Pelaksanaan program layanan/intervensi interaksi, komunikasi, dan perilaku bagi peserta didik autis berpedoman kepada kemampuan peserta didik. Oleh karena itu diharapkan guru:

1