yakin cuma mau jadi karyawan seumur hidup? filediterbitkan pertama kali oleh ... hidup dalam...

19

Upload: vukien

Post on 01-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan
Page 2: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

YAKIN CUMA MAU JADI

KARYAWANSEUMUR HIDUP?

Tip dan Trik Menjadi Pengusaha Apa Pun Profesi dan Latar Belakang Anda

Page 3: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

YAKIN CUMA MAU JADI

KARYAWANSEUMUR HIDUP?

Tip dan Trik Menjadi Pengusaha Apa Pun Profesi dan Latar Belakang Anda

Ronald Leonardo

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Page 4: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP?Ditulis oleh Ronald Leonardo

©2016 Ronald Leonardo

Editor: Fathurizqi [email protected]

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan pertama kali oleh

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Kelompok Gramedia - Jakarta

Anggota IKAPI, Jakarta

ID: 716061355

ISBN: 978-602-02-9076-8

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian

atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Page 5: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

DisclaimerIngin tahu, bagaimana saya banting setir dari seorang pegawai menjadi pengusaha beromzet ratusan juta

sampai miliaran per bulan?

Jangan dibaca untuk para mahasiswa/karyawan yang seumur hidupnya mau terus “diperintah” dan

memperkaya orang lain.

Di sini Anda akan mempelajari langkah-langkah penulis menghadapi kegagalan disertai tips-tips menarik ala kerabat penulis yang juga telah

sukses menjadi pengusaha.

Baca, resapi, dan praktikkan.

Page 6: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

Ucapan Syukur dan Terima Kasih vii

Pendahuluan xi

BAB I: Awal Perjalanan 1

BAB II: Masa Pengabdian Pertama,

Bisnis Dagang Ikan & Toko Kelontong 21

BAB III: Trading Saham Options 39

BAB IV: PTT Kedua, Bisnis Sarang Walet,

dan Bisnis Reseller 55

BAB V: Usaha Apotek 93

BAB VI: Membuat Perusahaan 109

BAB VII: Ketika Badai Datang 117

Penutup 127

Pro�il Penulis 135

Daftar Pustaka 139

DAFTAR ISI

Page 7: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

BAB I

AWAL PERJALANAN

Page 8: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

Bab I: Awal Perjalanan II 3

Perjalanan Menjadi Seorang DokterHalo rekan-rekan di seluruh tanah air, bagaimana kabarnya?

Semoga baik dan sehat selalu ya… Amin...

Saya mulai sekelumit cerita perjalanan hidup saya ya. Saya

lahir tanggal 20 Agustus 1982 (ditunggu ucapan selamat dan

kadonya, haha..) dan besar di kota kecil sebelah utara Jawa,

yaitu kota Batik, Pekalongan. Saya anak pertama dari tiga

bersaudara dan diharapkan orangtua menjadi panutan untuk

kedua adik saya. Hidup dalam keluarga yang sederhana, di-

topang usaha orangtua saya di bidang home industry kon-

veksi baju dan kain Batik membuat saya ingin menjadi pengu-

saha, terutama ketika ingat perlakuan dari kerabat yang lebih

mapan dan orang-orang sekitar kepada kami. “Perlakuan

apa emangnya?” Yang pasti sih membekas sampai memecut

se seorang seperti saya dan adik-adik untuk merubah pan-

dangan dan mengganti perbuatannya menjadi lebih baik.

Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di

jurusan apa. Karena saya suka dunia komputer saya coba

mendaftar ke salah satu universitas swasta ternama di

Jakarta melalui jalur PMDK (Penerimaan Minat dan Kemam-

puan) tanpa tes dilihat melalui buku raport dan referensi dari

sekolah. Ada dua pilihan studi yang saya daftarkan ketika

itu, bidang Teknologi Informasi (IT) dan Kedokteran Umum.

Tidak saya sangka keduanya diterima. Tetapi saya memutus-

kan tidak mengambil keduanya karena ingin mencoba melalui

jalur UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional) yang

akhir nya gagal karena masalah administrasi.

Yang paling mendukung saya waktu itu untuk mengambil

jurusan Kedokteran Umum adalah ibu saya. Alasannya klise,

Page 9: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

4 II Yakin Cuma Mau Jadi Karyawan Seumur Hidup

supaya tidak direndahkan keluarga besar. Saya yang memang

saat itu masih galau dan labil akhirnya mengambil keinginan

ibu sebagai keputusan hidup saya. Meskipun saya berat dan

stres dalam menjalani kuliah, saya tetap berusaha memberi-

kan seratus persen kemampuan sampai akhir lulus kuliah di

salah satu universitas swasta di Bandung.

Ada satu kejadian yang sangat membekas, pernah saya tulis-

kan di notes facebook saya:

Siang itu, seorang remaja yang belum genap 18 tahun ber-

sama ibunya tampak berada di depan sebuah kios di Pasar

Baru Bandung untuk menagih pesanan barang yang belum

dibayar si empunya kios. Ibu dan anaknya ini sengaja datang

dari jauh untuk melunasi pembayaran uang masuk kuliah

yang jatuh tempo hari itu.

Ibu: “Pak, tolong dong dibayar tagihannya. Sudah hampir 1

bulan sejak janji bapak terakhir. Ini buat bayar uang masuk

kuliah anak saya. Paling lambat hari ini.”

Pemilik kios (PK): “Wah, itu mah urusan istri saya, wong saya

gak pesan. Lagian ini barang masih numpuk begini. Gini aja

deh bu, minggu depan deh.”

I: “Wah, tolong deh pak.. ini buat bayar kuliah anak saya. Kalo

hari ini gak bayar, bisa gak masuk…” Ibu itu mengiba memelas

di depan banyak pelanggan toko itu.

PK: “Bener bu, saya juga lagi gak pegang uang. Minggu depan

deh.” Dia berkata sambil menyalahkan istrinya yang duduk di

kios seberangnya, dan tak berapa lama mereka pun berteng-

kar.

Page 10: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

Bab I: Awal Perjalanan II 5

Karena melihat tanpa harapan, sang ibu memutuskan untuk

menyambangi kakak ipar suaminya yang tinggal di daerah

kota. Kebetulan kakak iparnya ini cukup kaya. Sesampainya

mereka di toko saudaranya itu, mereka disapa dengan basa-

basi. Sebetulnya sang ibu enggan meminta pertolongan ke

saudaranya karena dahulu pernah ada salah paham dengan

suaminya. Setelah menyampaikan maksud kedatangannya,

keluarga itu langsung menolak secara halus dengan berkata

uang tunai hari itu sudah disetor. Sekali lagi sang ibu me-

mohon-mohon untuk dibantu, tanpa menghiraukan senyum

sinis anggota keluarga dan tatapan merendahkan para pe-

langgan toko.

Merasa sekali lagi jalannya buntu, ibu itu menarik tangan

anaknya sambil berterima kasih. Tanpa putus asa, sang ibu

datang ke pihak universitas. Tapi malang tak dapat ditolak,

untung tak dapat diraih, batas waktu pembayaran sudah le-

wat. Ibu itu memohon sekali lagi kepada seorang ibu yang

ternyata menjabat bidang sekretariat penerimaan maha-

siswa baru untuk bisa dibantu dalam pembayaran. Ibu yang

baik hati ini menyarankan sang ibu untuk pergi menuju bank

swasta tempat kliring pembayaran pendaftaran.

Sang ibu tanpa menyia-nyiakan waktu bergegas menuju bank

tersebut. Waktu sudah menunjukkan pukul 15 yang artinya

batas kliring sudah berlalu beberapa jam sebelumnya. Si anak

disuruhnya menunggu di luar sambil berdoa. Sekitar 1 jam

berlalu, 2 jam berlalu, si anak mulai gelisah karena ibunya tak

kunjung keluar. Dan, ketika langit sudah mulai gelap, ibunya

keluar dari kantor sambil menahan isak tangis dengan sapu

tangannya yang basah. Sang ibu menuntun si anak untuk

masuk ke dalam kantor.

Page 11: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

6 II Yakin Cuma Mau Jadi Karyawan Seumur Hidup

Di dalam kantor, si anak bertemu seorang ibu muda yang se-

dang hamil dan kemudian menyambut anak itu. “Oh, ini ya

yang mau kuliah?” Anak itu mengangguk sambil menunjuk-

kan wajah kebingungan. Sang ibu kemudian memperkenalkan

ibu muda itu sebagai direktur kepala cabang bank tersebut.

Ibu direktur itu menenangkan sang ibu, dan berkata kepada

si anak. “Ingat hari ini ya dik, perjuangan ibumu supaya kamu

bisa diterima benar-benar membuat saya tersentuh. Belum

pernah saya merogoh uang pribadi saya sendiri untuk mem-

bantu nasabah. Kamu harus belajar yang rajin ya, supaya ku-

liahnya tidak lama dan tidak membebani orangtua.”

Setelah berkata seperti itu, ibu direktur menyalami dan me-

meluk sang ibu. Tanpa sadar, ia meneteskan air mata. Si anak

pun bergetar hebat dan terharu melihat kebaikan ibu di rektur

itu. Dia berjanji dalam hati untuk menuntaskan kuliahnya se-

suai waktunya.

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu, si

anak selalu mengingat hari itu ketika masalah di perkuliahan

menimpanya, ketika dosen membentaknya, ketika nilainya je-

blok, atau ketika orangtuanya terlambat mengirimkan uang.

Bagaimanapun ia harus berjuang. sampai akhirnya sekarang

anak itu sudah menjadi seorang dokter.

Ketahuilah rekan-rekan Anak itu adalah aku.

Perjuangan baru saja dimulai.

Terima kasih ibu.

I love you..

Page 12: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

Bab I: Awal Perjalanan II 7

Kebangkrutan PertamaSaya masih ingat ketika berumur antara 5–6 tahun, mama

mengumpulkan kami bertiga dan berkata pelan, memeluk

kami sambil menangis “Anak-anak, mama sekarang bang-

krut, sudah tidak punya uang lagi”. Usaha orangtua saya yang

pertama adalah pengepul ikan dari nelayan untuk kemudian

disortir dan dijual kembali. Spontan saya mengajak kedua

adik saya berlari ke kamar, memecahkan celengan ayam

masing-masing, dan mengumpulkan uang untuk diberikan

ke ibu. Kami berlarian ke kios depan rumah dan memborong

permen-permen di situ kemudian menyerahkan semua ke

mama. “Mama nanti kita buka toko permen, kita bantu jualan

ya, biar mama punya uang lagi.”Mama saya yang sudah sedari

tadi menangis tambah tersedu-sedu sambil memeluk kami

lebih erat lagi. Mama berkata, “Terima kasih ya, ingat sesulit

apa pun keluarga kita tetap harus bersatu.” Jika ada yang mau meneteskan air mata saya beri kesempatan dulu, hehe…

Sudah? Okay back to the story. Dampak dari kebangkrutan

itu, orangtua menjual rumah dan barang berharga lainnya.

Kita sekeluarga diizinkan menumpang tinggal sementara di

rumah saudara, di pinggiran kota Pekalongan. Saya masih

ingat waktu itu dihukum pada hari pertama sekolah di kelas

1 Sekolah Dasar. Saya datang terlambat karena jarak dari ru-

mah ke sekolah yang relatif lebih jauh. Rumah yang tadinya

cukup besar sekarang menjadi kecil dan penuh sesak barang-

barang pindahan. Rumah yang sebelumnya berjarak selem-

paran batu ke sekolah (tinggal menyeberang jalan), kini

berjarak kurang lebih 15 kilometer. Rumah yang letaknya di

pinggir jalan raya, kini di pinggir sawah yang kalau mendekati

Page 13: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

8 II Yakin Cuma Mau Jadi Karyawan Seumur Hidup

musim hujan kita bisa menikmati nyanyian Sang Katak ber-

sahutan seperti paduan suara. Baby sitter yang tadinya ada

tiga, diganti nenek yang menjaga kami.

Masalah dengan KeluargaMeskipun kita hidup sederhana, saya bersyukur ketika me-

ngenang masa-masa itu. Setiap akhir pekan, papa dengan

mobil pick up bututnya mengajak kita bertamasya ke pan-

tai. Untuk menghemat biaya tiket masuk, biasanya saya dan

adik-adik bersembunyi di balik jok mobil ditutupi karung be-

ras atau apa pun yang bisa menyamarkan tubuh kecil kami.

(Jangan ditiru ya, hehe..) Atau terkadang kita pergi keluar un-

tuk makan sambil membawa nasi ditaruh dalam rantang dari

rumah. Lebih irit kata ibu. Jadi kita hanya membeli lauknya

dan makan di tempat makan tersebut, lumayan bisa nambah

kuah atau sayuran, dan tidak perlu repot-repot cuci piring,

hehe.. Kalau dilihat sekarang, setiap kali masuk ke rumah ma-

kan atau restoran dengan tanda DILARANG MEMBAWA MA-

KANAN DAN MINUMAN DARI LUAR, kemungkinan kita tidak

akan pernah bisa masuk, hihi..

Ketika saya duduk di Sekolah Menengah Atas, salah satu

kerabat jauh yang status sosialnya jauh lebih tinggi dari kita

menggugat papa. Beliau meminta serti�ikat hak milik tanah

atas nama papa saya untuk dikembalikan ke dia. Pada awal-

nya, papa meminjam uang ke beliau untuk membeli sebidang

tanah, ketika tahu harganya sepuluh tahun kemudian yang

sudah berlipat sepuluh kali dari pinjaman, beliau yang meru-

pakan pengusaha besar di sebuah kota mencoba mengambil

alih dengan segala daya dan kemampuannya. Sampai-sampai

Page 14: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

Bab I: Awal Perjalanan II 9

saat itu keluarga besar menuduh macam-macam ke papa.

Papa sempat berkata, “Lebih baik kehilangan uang daripada

kehilangan saudara.” Akhirnya tanah tersebut jatuh ke tangan

kerabat tersebut. Di situ kita kembali diingatkan orangtua,

“Jangan pernah ribut antara sesama saudara, apalagi karena

masalah uang. Kalian anak-anak tetap harus bersatu.”

Saya belajar beberapa hal dari masalah tersebut, yaitu:

1. Legalkan setiap perjanjian Anda.

Setiap perjanjian atau kesepakatan apa pun itu yang ber-

hubungan dengan properti sebaiknya dilegalkan di no-

taris (di kasus papa saya, perjanjian pinjam meminjam

uang hanya ditulis di buku pribadi kerabat, sedangkan

papa tidak memegang surat apa pun). Perjanjian pun tidak

hanya sebatas jual beli properti, perjanjian kerja sama dua

belah pihak, perjanjian utang piutang, perlu Anda buat

legalitasnya.

Anda perlu ekstra berhati-hati, terutama di zaman seka-

rang ketika ada beberapa oknum yang memang mempu-

nyai niat kurang baik di awal berhubungan dengan Anda.

Saya ada satu kasus mengenai kontrak kerja sama yang

akan saya bahas di bab berikutnya.

2. Orang kaya menumpuk asetnya, salah satunya aset passive income.Setelah saya perhatikan, kerabat saya tersebut mempu-

nyai aturan sederhana seperti yang disampaikan Robert

T Kiyosaki, pengarang buku laris RICH DAD POOR DAD. Di

buku itu disampaikan beberapa poin, seperti:

Page 15: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

10 II Yakin Cuma Mau Jadi Karyawan Seumur Hidup

a. Rumah bukanlah aset ketika belum menghasilkan uang

untuk Anda

Banyak orang menganggap ketika mereka memiliki ru-

mah dan mencicilnya itu sudah menjadi sebuah aset,

padahal setiap bulan mereka masih mengeluarkan uang

untuk cicilan tersebut. Kerabat kaya saya memiliki be-

berapa aset usaha yang berkaitan dengan properti ko-

mersial, seperti deretan ruko strategis yang disewakan,

rumah kost, hotel, dan area tambang batu. Aset-aset ini

menghasilkan pemasukan tanpa beliau bekerja. Bahkan

terakhir saya dengar beliau menjual salah satu aset ta-

nahnya untuk dijadikan apartemen. Dengar-dengar sih

nilai transaksinya mencapai ratusan miliar rupiah. Me-

narik bukan?

b. Perbedaan orang yang tampak kaya dengan orang kaya

Kenapa orang kaya bertambah kaya? Karena dia meng-

investasikan kembali pendapatan yang diperoleh ke

dalam aset yang menghasilkan uang. Berbeda sekali de-

ngan orang menengah yang begitu mendapat kenaikan

penghasilan, maka dia akan mencicil rumah yang lebih

besar, mencicil mobil yang lebih mewah, membeli hand-

phone/gadget terbaru. Orang kaya membeli barang me-

wah belakangan (bukan prioritas utama), sementara

orang miskin dan menengah cenderung membeli barang

mewah sebagai prioritas utama. Saya masih ingat mobil

operasional kerabat kaya saya adalah Panther keluaran

tahun lama. HP-nya pun Nokia seri lama.

Pernah seorang marketing sebuah bank bercerita ke-

pada saya, berikut kurang lebih percakapannya:

Page 16: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

Bab I: Awal Perjalanan II 11

Salah satu teman saya juga pernah bercerita, ketika di-

rinya dan temannya hendak menyewa ruko di pinggir

jalan raya besar Jakarta untuk kantor. Mereka mene-

lepon nomor yang tertera di spanduk dan mengadakan

janji temu. Pada waktu yang telah disepakati di depan

ruko tersebut, mereka ditemui oleh seorang bapak tua

yang datang dengan naik sepeda motor butut. Ternyata

beliau adalah pemilik dari deretan ruko yang ada di situ.

Berawal dari usahanya sebagai penjahit hingga me miliki

beberapa aset yang nilainya wah banget.

Marketing (M): “Pak, saya salut lho sama orang-orang pengusaha yang saya tahu riwayat usahanya mulai dari kecil…”

Saya (S): “Oh, kenapa bu?”

M: “Oh kebetulan saya dan tim tahu nilai transaksi nasabah-nasabah kami. Para pengusaha yang mulai dari nol dengan orang yang bergaya seperti orang kaya. Kita tahu semua dari tampilan mereka ketika ke bank ”

S: “Wah, memang apa bedanya bu?”

M: “Ya kita juga di awal-awal kaget. Ternyata bertolak belakang sekali. Orang yang datang dengan pakaian seadanya kadang lusuh dan pakai sendal jepit sekali setor uang ratusan juta dan rekening pribadinya nilai-nya fantastis. Jauh berbeda dengan orang yang tam-pilannya mentereng, pakaian yang kelihatan mahal, dan tas yang bermerk tapi di rekening dananya sedikit.”

Page 17: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

RONALD LEONARDOPenulis yang lebih akrab dipanggil Ron Leon ini menyelesai-

kan program pendidikan kedokterannya pada tahun 2007

di Bandung. Lulus dari sekolah kedokteran, Ron langsung

mendaftarkan diri mengikuti program Departemen Kesehat-

an, dokter PTT Pusat (Pegawai Tidak Tetap) dengan lokasi

penempatan di kabupaten Asmat, Papua dengan kriteria ST

(Sangat Terpencil) selama 6 bulan. Karena merasa 6 bulan

waktu yang singkat, masa PTT diperpanjang hingga 1 tahun.

Perkenalan dengan dunia bisnis dimulai ketika PTT pertama

ini.

Sekembalinya ke Pulau Jawa, Ron bekerja sebagai Manajer

UGD di sebuah rumah sakit di bilangan Tangerang Selatan.

Dengan tujuan untuk mengikuti program pendidikan dokter

spesialis, Ron kemudian mendaftarkan diri mengikuti PTT

kedua di Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah dan diterima

untuk kriteria T (Terpencil) dengan jangka waktu 1 tahun.

Naluri dan keinginan bisnis yang semakin menggebu ketika

di Kapuas membuat Ron memutuskan untuk lebih memilih

PROFIL PENULIS

Page 18: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

136 II Yakin Cuma Mau Jadi Karyawan Seumur Hidup

dunia usaha, ketimbang meneruskan sekolahnya menjadi

dokter spesialis.

Saat ini Ron masih aktif membuka pelayanan praktik dok-

ter umum (www.facebook.com/HomeCareCilegonMerak),

praktisi hipnoterapis, membuka usaha apotek, supplier ma-

terial batu split (www.jualbatusplit.com), investor properti,

investor kayu Jabon, supplier kotak kayu (www.jualkotak-

kayu.wordpress.com), aktif sebagai penulis di blog pribadi

(www.perjalanansukses.wordpress.com) dan aktif mengikuti

kegiat an sosial pengobatan maupun penyuluhan lainnya. Ron

juga aktif sebagai pengurus di PDUI (Perhimpunan Dokter

Umum Indonesia) daerah Cilegon, aktif sebagai pengurus

umat Buddha Dharma Indonesia di Cilegon, aktif sebagai ang-

gota di beberapa komunitas investor properti dan komunitas

klub mobil.

Riwayat pelatihan di luar kedokteran yang pernah diikuti

antara lain:

+ Life Revolution With FireWalk Experience, TDW Resour-

ces, 2008

+ Propery Rich Revolution, TDW Resources, 2008

+ Sales & Marketing Revolution, TDW Resources, 2008

+ Business Revolution, TDW Resources, 2008

+ Internet Marketing Revolution, TDW Resources, 2008

+ Mastering The Forex Market, Lumen Capital Resources,

2008

+ Mastering The Stock Market, Lumen Capital Resources,

2008

+ Becoming A Money Magnet, Success Spirit, 2008

Page 19: YAKIN CUMA MAU JADI KARYAWAN SEUMUR HIDUP? fileDiterbitkan pertama kali oleh ... Hidup dalam keluarga yang sederhana, di- ... Pada awalnya saya bimbang untuk meneruskan kuliah di jurusan

Profi l Penulis II 137

+ Property Agency, Granarindo, 2009

+ Property Investor Club, Granarindo, 2015

+ Property Contractor & Developer, Granarindo, 2015

+ Rocket Marketing

+ Internet Marketing Solution Club, 2016

+ Certi�ied Consulting Hypnotist, NGH International Certi�i-

cate Program, School of Mind Reprogramming, 2016

+ Certi�ied Master of Hypnotherapist, Akademi Hipnoterapi

Indonesia, 2016

+ Certi�ied Instant Change Therapist, Akademi Hipnoterapi

Indonesia, 2016

Untuk Anda yang ingin bekerja sama menawarkan pe luang

bisnis, mencari mitra bisnis, memberikan modal usaha,

melakukan kegiatan sosial bersama, mengundang Ron se-

bagai pembicara, ataupun maupun mengundang Ron makan-

makan dan atau jalan-jalan, hehe… bisa hubungi Ron di e-mail

[email protected] atau +6287773399966