xxxx

10
 A. Syarat-syarat Resin Akrilik Syarat-syarat yang harus dipenuhi resin akrilik sebagai basis gigi tiruan, yaitu : 1. Haru s dap at dib ersih kan d enga n mud ah 2. Tidak berasa, t idak berb au, non toksik d an tidak mengiritasi jaringan 3. Tidak dapat larut dalam cairan mulu t . Harus ringan dan memiliki relati! thermal conduction yang tinggi ". Temperatur p elunakan har us diatas temperatur yang tertinggi dari makanan dan minuman #. Har us dapat dipreparasi $. %udah dimanipulasi dengan alat-alat sederhana &. Tidak dapat men yerap cair an mulut sehingga tetap bersih atau tidak menjadi berbau '. %empunyai kek uatan (strength), resilience dan tahan terhadap abrasi dalam penggunaan yang normal 1*. Harus stabil dimensinya dalam segala kondisi 11. Tidak berubah +arna didalam mulut 12. ah an-b ah an ini harus mempun ya i si! at tran sp aran da n dapat di+arnai agar dapat meniru +arna jaringan mulut B. Sifat Fisis Resin Akri lik . Si!at-si!at sis dari monomer methyl methacrylate: o %endidih pada 1**,& * / o %erupakan cairan yang transparan . Si!at-si!at sis resin akrilik sebagai basis gigitiruan: 1. 0imentional Stability emr osesan akrilik yang baik akan menghasilkan dimensi stabilitas yang bagus. roses pengerutan akan diimbangi oleh ekspansi yang disebabkan oleh penyerapan air. 2. Solubilitas

Upload: umilsyifa

Post on 04-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

xxx :)

TRANSCRIPT

A.Syarat-syarat Resin AkrilikSyarat-syarat yang harus dipenuhi resin akrilik sebagai basis gigi tiruan, yaitu :1. Harus dapat dibersihkan dengan mudah2. Tidak berasa, tidak berbau, non toksik dan tidak mengiritasi jaringan3. Tidak dapat larut dalam cairan mulut4. Harus ringan dan memiliki relatif thermal conduction yang tinggi5. Temperatur pelunakan harus diatas temperatur yang tertinggi dari makanan dan minuman6. Harus dapat dipreparasi7. Mudah dimanipulasi dengan alat-alat sederhana8. Tidak dapat menyerap cairan mulut sehingga tetap bersih atau tidak menjadi berbau9. Mempunyai kekuatan (strength), resilience dan tahan terhadap abrasi dalam penggunaan yang normal10. Harus stabil dimensinya dalam segala kondisi11. Tidak berubah warna didalam mulut12. Bahan-bahan ini harus mempunyai sifat transparan dan dapat diwarnai agar dapat meniru warna jaringan mulutB.Sifat Fisis Resin AkrilikA. Sifat-sifat fisis dari monomer methyl methacrylate: Mendidih pada 100,80C Merupakan cairan yang transparanB. Sifat-sifat fisis resin akrilik sebagai basis gigitiruan:1. Dimentional StabilityPemrosesan akrilik yang baik akan menghasilkan dimensi stabilitas yang bagus. Proses pengerutan akan diimbangi oleh ekspansi yang disebabkan oleh penyerapan air.2. SolubilitasMeskipun basis gigitiruan resin larut dalam berbagai pelarut dan sejumlah kecil monomer dilepaskan, basis resin umumnya tidak larut dalam cairan yang terdapat dalam rongga mulut.3. Penyerapan airBahan resin akrilik mempunyai sifat yaitu menyerap air secara perlahan-lahan dalam jangka waktu tertentu.7 Resin akrilik menyerap air relatif sedikit ketika ditempatkan pada lingkungan basah. Namun, air yang terserap ini menimbulkan efek yang nyata pada sifat mekanik, fisik dan dimensi polimer. Nilai penyerapan air sebesar 0.69 mg/cm2.4. PorositasAdanya gelembung / porositas di permukaan dan di bawah permukaan dapat mempengaruhi sifat fisis, estetik, dan kebersihan basis gigitiruan. Porositas cenderung terjadi pada bagian basis gigitiruan yang lebih tebal. Porositas disebabkan oleh penguapan monomer yang tidak bereaksi dan berat molekul polimer yang rendah, disertai temperatur resin mencapai atau melebihi titik didih bahan tersebut. Porositas juga dapat terjadi karena pengadukan yang tidak tepat antara komponen polimer dan monomer.5. Stabilitas warnaResin akrilik polimerisasi panas menunjukkan stabilitas warna yang baik dibandingkan self-cured acrylic resin karena adanya oksidasi oleh tertinary amine. Dapat dicegah dengan menambah stabilizing agent.6. Sifat thermalResin akrilik stabil secara kimia pada panas sampai di suatu titik. Resin akrilik merupakan bahan yang buruk untuk menghantarkan panas dan listrik7. KekuatanBahan ini memiliki kekuatan yang rendah. self cured acrylic resin memiliki kekuatan yang lebih rendah, yaitu dengan nilai compressive strength 75 Mpa dan tensile strength 52 Mpa.8. BiokompatibilasKlinis menunjukkan bahwa reaksi alergi sejati terhadap resin akrilik amatlah jarang terjadi dalam rongga mulut. Sisa monomer sering dianggap sebagai iritan. Namun, reaksi alergi tidak tergantung pada dosis.9. KekerasanResin akrilik memiliki kekerasan yang rendah sehingga mudah tergores atau terabrasi.10. Modulus of elasticityResin akrilik memiliki kekakuan yang mencukupi untuk digunakan sebagai gigi tiruan penuh dan sebagian dengan nilai 2400 Mpa11. Impact strengthResin akrilik harus memiliki impact strength yang tinggi untuk mencegah terjadinya patahan apabila terjatuh secara tiba-tiba.SifatBerikut adalah sifat dari resin akrilik.31.Sifat FisikDari penampilannya, resin akrilik memadai. Material tersedia dalam beragam nuansa. Resin akrilik mengandung bermacam pigmen yang dapat dicocokkan pada jaringan pasien dalam beberapa ras.Nilai Tg dapat bervariasi darisatu produk ke produk lain tergantung pada berat molekul rata-rata dan level monomer residu. Sebuah nilai yang umum dari Tg untuk resin akrilik polimerisasi panas adalah 1050C. Dimana nilai tersebut merupakan nilai yang lebih tinggi dari suhu dimana basis peroleh selama servis normal. Nilai modulus elastic menurun dan bagaimanapun, potensi creep meningkat jauh pada suhu yang mendekati Tg, dan pasien dapat menyebabkan distorsi dengan merendam gigi tiruan dalam air mendidih. Nilai Tg untuk resin akrilik swapolimerisasi biasanya lebih rendah daripada resin akrilik polimerisasi panas. Nilainya adalah sekitar 900C. Bagaimanapun, ada kesempatan besar dari produk ini mengalami distorsi pada air mendidih. Penggunaan air pada suhu diatas 650C dapat dihindari untuk merendam gigi tiruan. Nilai Tg dapat berkurang menjadi 600C atau lebih rendah jika besar kuantitas dari jumlah molekul rendah atau monomer residunya ada. Hal ini dapat terjadi jika material tidak cured dengan benar dan kebanyakan terjadi di resin akrilik swapolimerisasi.Resin akrilik memiliki nilai rendah terhadap gravitasi karena terbuat dari kelompok atom bersinar, contohnya carbon, oxygen dan hydrogen.Resin akrilik dapat digolongkan ke isolator yang baik. Konduktivitas noemalnya sekitar 100-1000 kali lebih rendah dari nilai pada logam dan alloy.2.Sifat MekanikDibandingkan dengan alloy seperti Co/Cr dan stainless steel, resin akrilik dapat dikatakan lembut, lemah dan material yang fleksibel. Basis gigi tiruan dibuat dengan ketebalan yang memadai, kaku, dan kuat.Resin akrilik juga memiliki dampak yang relative rendah terhadap kekuatan dan jika basis ini di jatuhkan pada permukaan kasar, maka kemungkinan terjadinya fraktur adalah tinggi. Dampak kekuatan pada dasarnya adalah ukuran untuk ketangguhan material seperti mengukur energy yang dibutuhkan untuk memulai retak melalui specimen dari dimensi yang diketahui.Crazing terkadang dapat terjadi pada permukaan dari resin akrilik. Ini merupakan seri dari permukaan retak yang memiliki efek melemahkan basis.Angka kekerasan Vicker mengindikasikan bahwa polimer resin akrilik relative lembut, terutama jika dibandingkan dengan alloy.3.Sifat Kimia dan BiologiResin akrilik lambat dalam menyerap air dan nilai ekuilibrium sekitar 2% absorpso dicapai setelah beberapa hari atau minggu tergantung pada ketebalan dari basis.Absorpsi air dapat menyebabkan perubahan dimensi, walaupun hal ini dianggap tidak signifikan.Hal yang berhubungan dengan absorpsi air adalah kemampuan beberapa organism berkolon di permukaan dari resin akrilik. Masih belum jelas apakah organism, sepertiCandida albicans, terdapat pada permukaan tepat dari gigi tiruan, atau mereka mempenetrasi lapisan luar resin.Resin akrilik harus diperlakukan dengan tepat dan ditangani dengan hati-hati oleh teknisi yang terlibat dalam manipulasi. Tingkat bubuk akrilik dan monomer MMA pada atmosfer harus berada di batas minimal karena keduanya dapat berbahaya.Monomer residu dari resin akrilik dapat mengiritasi jaringan dan menyebabkan alergi.C.Klasifikasi Resin AkrilikKlasifikasi resin akrilik berdasarkan metode aktivasinya, yaitu :A. Heat Cured Acrylic ResinResin akrilik polimerisasi panas adalah resin akrilik yang memerlukan energi panas untuk polimerisasi bahan-bahan tersebut. Memiliki komposisi :Powder dan Liquid Terdiri dari partikel polimer yang berbentuk pearls atau beads berisi poli (methyl methacrylate) Initiator : benzoil peroxide Stabilisator : talc dan gelatin, agar partikel tidak bersatu Zat warna : mercuric sulfide, cadmium sulfide, cadmium selenide Liquid : Metil metakrilat Inhibitor : hydroquinone, untuk mencegah polimerisasi oleh panas, sinar dan pengaruh oksigen Plasticizers : ester-ester dengan BM rendah, agar hasil akhir lebih lunak.Pada reaksi monomer-polimer terlihat 4 stage :Stage 1 : polimer meresap kedalam monomer membentuk suatu fluid yang tidak bersatuStage 2 : terjadi penetrasi pada monomer sehingga pembungkus polimer pecah dan polimer dapat meresap kedalam monomer. Bahan terlihat menjadi agak melekat dan berserabut bila ditarikStage 3 : disebut dough atau gel stage. Polimer telah jenuh didalam monomer. Disini massa lebih halus, dough like, dan mudah dibentuk tanpa melekat tanpa berserabut. Pada stage ini massa dapat dimasukkan kedalam mold.Stage 4 : monomer seperti tidak ada lagi, baik oleh penguapan maupun oleh penetrasi yang lebih lanjut dari polimer. Massa menjadi lebih kohesif dan rubber like.Curing cycle adalah istilah teknis yang diberikan pada proses pemanasan agar terjadi polimerisasi didalam mold, dimana reaksi polimerisasi adalah reaksi yang eksotermis. Bila kuvet langsung dimasukkan kedalam air mendidih, terjadi perubahan temperatur yang tinggi pada resin. Tapi bila air dipanaskan dengan lambat maka temperatur resin tidak akan melewati temperatur didih monomer.B. Self Curing Acrylic ResinSecara umum bahan ini sama dengan heat curing acrylic resin. Tetapi inisiator (benzoil peroxide) dalam hal ini diaktifkan oleh suatu bahan kimia, tidak diaktifkan oleh panas. Bahan kimia tersebut ditambahkan bahan kimia lain pada monomer yaitu tertiary amine. Bahan ini dikenal sebagai aktivator. Setelah monomer dicampur dengan polimer, aktivator akan bereaksi dengan inisiator, sehingga initiator membentuk radikal bebas dan polimerisasi mulai terjadi pada temperatur kamar.Reaksi polimerisasinya yaitu polimer (powder) sebagai inisiator peroksida ditambahkan dengan monomer (liquid) sebagai akselerator amin akan membentuk polimer dan panas. Kecepatan polimerisasi dipengaruhi oleh tipe dan konsentrasi daripada aktivator dan inisiator. Self curing acrylic resin ini digunakan untuk piranti ortodonti lepasan dan sendok cetak fisiologis.C. Light Curing Acrylic ResinBahan ini dipolimerisasi dalam suatu ruangan yang mengandung sinar (curing unit) dengan sinar biru yang memiliki panjang gelombang 400-500 nm dengan intensitas sinar yang tinggi yang keluar dari bola lampu quartz-halogen. Akrilik akan berputar secara kontinu didalam ruangan agar akrilik mendapatkan paparan sinar yang sama.Komposisi akrilik ini yaitu mengandung matriks urethane dimethacrylate dengan kopolimer akrilik, bahan pengisinya adalah silica microfine dan sistem fotoinitiatornya berupa camphorquinone amine.D. Kegunaan Lain Resin Akrilik1. Untuk perbaikan (repair) bila terjadi kepatahan pada basis gigitiruan. Resin perbaikan dapat diaktivasi oleh sinar, panas, maupun kimia.2. Sebagai pelapik (relining), yaitu mengganti permukaan gigitiruan yang menghadap ke jaringan lunak mulut.3. Sebagai rebasing basis gigitiruan, yaitu mengganti keseluruhan basis gigitiruan4. Sebagai pelapis (liner) lunak jangka panjang dan pendek yang bertujuan untuk menyerap energi yang dihasilkan oleh gaya pengunyahan.5. Sebagai sendok cetak resin dan bahan sendok cetak yang digunakan pada prosedur pencetakan dalam kedokteran gigi.E. Pemanipulasian Resin AkrilikA. Cara Mencampur Resin Akrilika) Cara pasif, yaitu tidak dilakukan pengadukan atau pencampuran dengan spatula, tetapi dilakukan penaburan bubuk akrilik diatas pot porselen yang telah dituangkan monomer secukupnya, sehingga setiap powder dibasahi oleh liquid.b) Cara aktif, yaitu dilakukan pengadukan dengan spatula pada bubuk akrilik yang telah ditaburkan diatas monomer didalam pot.B. Cara Memasukkan Resin Akrilik ke Dalam MoldSetelah terdapat campuran akrilik yang baik, maka dapat dimasukkan kedalam mold dengan cara ditekan dengan ibu jari. Kemudian kuvet ditutup dengan antagonisnya serta dipress. Kuvet dibuka kembali, lalu akrilik yang berlebih dapat dibuang dengan lecron mass. Setelah itu dilakukan pengepresan kembali dan tidak dibuka sampai penggodokan.C. Cara Menggodok Resin AkrilikKuvet dimasukkan kedalam water-bath yang berisi air dan dipanaskan sampai 700C dalam wakti jam. Kemudian dibiarkan pada temperatur tersebut selama jam. Lalu temperatur dinaikkan kembali menjadi 1000C selama jam dan dibiarkan pada temperatur tersebut selama jam. Jika pemanasan telah selesai, kuvet dibiarkan dingin.D.ManipulasiRasio polimer:monomer adalah 3:1. Hal ini akan memberikan monomer yang cukup untuk membasahi keseluruhan partikel polimer.Ada dua jenis cara manipulasi resin akrilik, yaitu teknik molding-tekanan, dan teknik molding-penyuntikan.21.Teknik Molding-TekananSusunan gigi tiruan disiapkan untuk proses penanaman.Master model ditanam dalam dentak stone yang dibentuk dengan tepat.Permukaan oklusal dan insisal elemen gigi tiruan dibiarkan sedikit terbuka untuk memudahkan prosedur pembukaan kuvet.Penanaman dalam kuvet gigi tiruan penuh rahang atas. Pada tahap ini, dental stone diaduk dan sisa kuvet diisi. Penutup kuvet perlahan-lahan diletakkan pada tempatnya dan stone dibiarkan mengeras.Setelah proses pengerasan sempurna, malam dikeluarkan dari mold. Untuk melakukannya, kuvet dapat direndam dalam air mendidih selama 4 menit. Kuvet kemudian dikeluarkan/diangkat dari air dan kedua bagian kuvet dibuka. Kemudian malam lunak dikeluarkan.Penempatan medium pemisah berbasis alginat untuk melindungi bahan protesa.2.Teknik Molding-PenyuntikanSetengah kuvet diisi dengan adukan dental stone dan model master diletakkan ke dalam stone tersebut. Stone dibentuk dan dibiarkan mengeras.Sprue diletakkan pada basis malam.Permukaan oklusal dan insisal elemen gigi tiruan dibiarkan sedikit terbuka untuk memudahkan pengeluaran protesa.Pembuangan malam dengan melakukan pemisahan kedua bagian kuvet dan kemudian kuvet disatukan kembali.Resin disuntikkan ke dalam rongga mold.Resin dibiarkan dingin dan memadat.Kuvet dimasukkan ke dalam bak air untuk polimerisasi resin. Begitu bahan terpolimerisasi, resin tambahan dimasukkan ke dalam rongga mold. Setelah selesai, gigi tiruan dikeluarkan, disesuaikan, diproses akhir, dipoles.F. Kesalahan PemanipulasianKesalahan pada pemanipulasian resin akrilik dapat menyebabkan terjadinya porositi. Ada dua macam porositi, yaitu porositi internal dan porositi eksternal.Porositi internaldisebabkan karena pemanasan yang tingi dan cepat, panas eksotermal juga menjadi tinggi dan cepat meningginya, sehingga monomer tidak sempat berpolimer dan menguap membentuk bubles (bola uap).Porositi eksternaldisebabkan oleh ketidak homogenan bahan tersebut selama polimerisasi. Juga dapat disebabkan oleh pengepresan yang salah, penekanan yang kurang lama atau terlalu cepat digodok.KomposisiBerikut adalah table komposisi dari resin akrilik.3POWDERPolymerButir polymetakrilat

InitiatorPeroxide seperti benzoil peroxide

PigmenSalt dari cadmium of Iron atau organic dyes

LIQUIDMonomerMethylmetacrylat

Cross-LinkingEthylenglycoldimethacrylate

AgentKira-kira 10%

InhibitorHydroquinone

Activator*N-dimethyl-P-toluidinol