xiia6 06 - (antonius stanley l ).docx

9
Percobaan Melde

Upload: reiner-surja

Post on 20-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Percobaan Melde

Antonius Stanley LimantoXIIA6/061. TujuanMempelahari hubungan antara ( dengan F

2. Landasan teoriGelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran). Gelombang dibedakan menjadi dua jenis menurut mediumnya. Yaitu gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui medium atau perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan gelombang bunyi. Sedangkan gelombang yang merambat melalui suatu medium atau perantara yaitu gelombang mekanik. Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan arah gerakan partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu :- Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas.-Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum. Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang () adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :v = f Dimana :v = cepat rambat gelombang (m/s) = panjang gelombang (m)f = frekuensi (Hz)

HUKUM MELDEBila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang. Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara perut gelombang dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan panjang gelombang adalah jarak satu perut dan satu lembah yang terdiri dari tiga simpul. Melde merumuskan bahwa : v = Dimana :v = cepat rambat gelombang (m/s)F = gaya ketegangan tali (N) = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)

3. Alat dan bahan1) Ticker timer2) Katrol berpenjepit3) Beban Kuningan bercelah4) Tali/Benang5) Mistar / Penggaris

4. Cara Kerja1) Set alat-alat terlebih dahulu, memasang katrol berpenjepit di ujung meja, lalu memasang tali di bagian ticker timer dan di katrol pada ujung tali lainya, lalu meletakan ticker timer di ujung meja lainya hingga tali tersebut tegang lurus.2) Memasang ticker timer pada stopkontak lalu menghidupkan ticker timer3) Mengukur dan F4) Mencatat hasil pengukuran5) Mengulangi percobaan 16 kali lagi dengan F yang berbeda

5. DataNo.m(F)panjang keterangan

150.8664607

260.8168,67686

365.7772,33756

471.2675,33826

576.2278,8855

681.2181,2905

786.1784,41005

891.6685,41045

996.6288,41055

10101.6189,21105

11106.5795,51104

12111.296,51184

13116.16971224

14121.15100,51284

15126.11102,51304

16131.61041354

6. Analisa DataDengan data hasil diatas dapat dihasilkan diagram antara ( dan F sebagai berikut

7. KesimpulanDari hasil percobaan tersebut hampir setiap kali massa beban ditambah, maka panjang gelombangnya pun bertambah. maka semakin berat beban yang dipakai, maka semakin panjang pula gelombang yang terbentuk. Bila panjang gelombangnya semakin besar, maka akan menyebabkan cepat rambat gelombangnya bertambah (secara teori).

8. Saran1) Dalam melakukan pengukuran panjang gelombang yang tepat, harus dilakukan dengan keadaan yang tenang sehingga gelombang yang terbentuk tidak hilang sesaat.2) Untuk mendapatkan data yang lebih akurat / pasti, sebaiknya pengukuran dilakukan lebih dari sekali.