edap

9
 NETWORK AND MOBILE COMPUTING Seminar Nasional “ Soft Computin g, I ntelli gent Systems and Information Technolog y” (SII T 2005) 6-21 Korelasi Edge Dynamic Abis Pool (EDAP) dengan Kecepatan Data pada BSS Nokia PT. Telkomsel Jakarta Indah Sulistiyani 1 , Uke Kurniawan Usman 1 , Iswandi 2  1 Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknol ogi Telkom - BANDUNG. 2 ABSTRACT PT.Telkomsel - JAKARTA. E-mail : uku@sttt elkom.ac.id  The demand of high-speed data service, the variation of service and it’s low cost, makes GPRS felt no longer adequate in accommodating these demands . EDGE gives new solution of high-speed data transfer since EDGE have data rate 3 times higher than GPRS. EDGE, newly implements by PT. Telkomsel Jakarta in few part of their regional operates, is being prepared to support high-speed data service which become the main part of wideband services for the next third generation. EDGE implementation at PT Telkomsel needs some upgrading proses in base station. EDGE introduces 8-PSK technique of modulation and EDGE dynamic Abis pool (EDAP) in order to achieve high-speed data rate (throughput). EDAP is a shared extra Abis resources for EDGE channels which reserved only for packet data transfer. The dynamic Abis pool functionality allocates Abis transmission capacity to cells when needed extra transmission link per TRX for EDGE, and it’s allocation changes dynamically depend on the link quality and MCS request. The throughput measurement results of site ITC Chempaka Indoor and ITC Chempaka Macro, show the average throughput for these sites are 88.8 Kbps and 84.45 Kbps. With the average throughput per timeslot of each site is 44.4 Kbps and 42.23 Kbps. On the whole EDAP performances of both sites show good performance. With the allocation of 4 dedicated timeslots (including 2 dedicated timeslots) and 8 EDAP channels, can achieve the average MCS level of MCS 7 and EDAP slave group consist of three sub timeslots per each group. Keywords: EDGE,EDAP,Throughput,GPRS,GSM 1.  PENDAHULUAN  Enh anc ed Da ta rate fo r Gl obal Evolutio n  (EDGE) merupakan pengembangan dari jaringan GSM yang didesain untuk membagi sumber daya kanal radio secara dinamis antara layanan  pa cket se rv ice  dengan layanan circuit switch  GSM. Standar EDGE menawar- kan akses berbasis packet switch di mana sumber daya kanal fisik yang ada akan dibagi secara efisien antara  pe mak ai yan g seda ng akt if . Kana l frek ue nsi ya ng ada diberikan kepada pelanggan hanya ketika diperlukan oleh user. Dengan menggunakan teknologi ini sejum- lah user akan membagi kanal radio dengan mengadap- tasikan kecepatan data masing-masing, sehingga kecepatan data yang tinggi akan diperoleh ketika  ba nya k su mbe r day a yan g s ed ang tidak dig un aka n. EDGE memberikan akses data rate mencapai 473.6 kbps, 3 kali jika dibandingkan generasi sebelumnya (GPRS) dalam hal pengirimkan data secara paket. Selain itu EDGE sangat mudah di implementasikan sehingga operator tidak perlu membangun jaringan  ba ru ya ng me mb utu hka n bi ay a yan g san ga t bes ar . Hal ini dikarenakan EDGE hanya memperkenalkan teknik yaitu modulasi 8-PSK. Dengan adanya EDAP, throughput yang dirasakan user , meningkat secara signifikan. Hal ini disebabkan  pa da s atu  fix ed  (master  sub timeslot  ) EDGE pada Abis interface, dapat memperoleh alokasi tambahan dari EDAP. 2. DASAR TEORI 2.1. EDGE EDGE memiliki arsitektur dan antarmuka yang sama dengan GPRS. Arsitektur GPRS terlihat pada Gambar 1, yang mengalami perubahan adalah pada BTS yakni  pe na mb aha n sis te m mod ul as i per ang kat p ema nc ar da n  pe ne ri ma un tuk mo dul as i 8- PSK pa da BTS la ma sehingga BTS yang baru dapat melayani sistem EDGE/EGPRS dan juga GSM/GPRS. Gambar 1. Arsitektur EDGE.  [2]  Pada BSC, untuk PCU terdapat penambahan software agar dapat berkomunikasi dengan SGSN dan BTS. Serta peng- update-an software  pada SGSN.

Upload: dave-stephen

Post on 06-Jul-2015

304 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EDAP

5/7/2018 EDAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/edap 1/9

 

  NETWORK AND MOBILE COMPUTI NG 

Seminar Nasional “Soft Computing, Intelligent Systems and Information Technology” (SIIT 2005) 

6-21

Korelasi Edge Dynamic Abis Pool (EDAP) dengan Kecepatan Data pada BSS

Nokia PT. Telkomsel Jakarta

Indah Sulistiyani1, Uke Kurniawan Usman

1, Iswandi

1 Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom - BANDUNG.2

ABSTRACT

PT.Telkomsel - JAKARTA.E-mail : [email protected] 

The demand of high-speed data service, the variation of service and it’s low cost, makes GPRS felt no longer adequate inaccommodating these demands . EDGE gives new solution of high-speed data transfer since EDGE have data rate 3 timeshigher than GPRS. EDGE, newly implements by PT. Telkomsel Jakarta in few part of their regional operates, is being preparedto support high-speed data service which become the main part of wideband services for the next third generation. EDGEimplementation at PT Telkomsel needs some upgrading proses in base station. EDGE introduces 8-PSK technique of modulation and EDGE dynamic Abis pool (EDAP) in order to achieve high-speed data rate (throughput). EDAP is a sharedextra Abis resources for EDGE channels which reserved only for packet data transfer. The dynamic Abis pool functionality

allocates Abis transmission capacity to cells when needed extra transmission link per TRX for EDGE, and it’s allocationchanges dynamically depend on the link quality and MCS request. The throughput measurement results of site ITC ChempakaIndoor and ITC Chempaka Macro, show the average throughput for these sites are 88.8 Kbps and 84.45 Kbps. With theaverage throughput per timeslot of each site is 44.4 Kbps and 42.23 Kbps. On the whole EDAP performances of both sitesshow good performance. With the allocation of 4 dedicated timeslots (including 2 dedicated timeslots) and 8 EDAP channels,can achieve the average MCS level of MCS 7 and EDAP slave group consist of three sub timeslots per each group.

Keywords: EDGE,EDAP,Throughput,GPRS,GSM

1.  PENDAHULUAN

  Enhanced Data rate for Global Evolution (EDGE)merupakan pengembangan dari jaringan GSM yangdidesain untuk membagi sumber daya kanal radiosecara dinamis antara layanan   packet servicedenganlayanan circuit switch GSM. Standar EDGE menawar-kan akses berbasis packet switch di mana sumber dayakanal fisik yang ada akan dibagi secara efisien antarapemakai yang sedang aktif. Kanal frekuensi yang adadiberikan kepada pelanggan hanya ketika diperlukanoleh user. Dengan menggunakan teknologi ini sejum-lah user akan membagi kanal radio dengan mengadap-tasikan kecepatan data masing-masing, sehinggakecepatan data yang tinggi akan diperoleh ketikabanyak sumber daya yang sedang tidak digunakan.

EDGE memberikan akses data rate mencapai 473.6kbps, 3 kali jika dibandingkan generasi sebelumnya(GPRS) dalam hal pengirimkan data secara paket.Selain itu EDGE sangat mudah di implementasikansehingga operator tidak perlu membangun jaringanbaru yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Halini dikarenakan EDGE hanya memperkenalkan teknik yaitu modulasi 8-PSK.

Dengan adanya EDAP, throughput yang dirasakanuser , meningkat secara signifikan. Hal ini disebabkan

pada satu fixed (master sub timeslot ) EDGE pada Abisinterface, dapat memperoleh alokasi tambahan dariEDAP.

2. DASAR TEORI

2.1. EDGE

EDGE memiliki arsitektur dan antarmuka yang samadengan GPRS. Arsitektur GPRS terlihat pada Gambar

1, yang mengalami perubahan adalah pada BTS yakni

penambahan sistem modulasi perangkat pemancar dan

penerima untuk modulasi 8-PSK pada BTS lama

sehingga BTS yang baru dapat melayani sistem

EDGE/EGPRS dan juga GSM/GPRS.

Gambar 1. Arsitektur EDGE. [2]

 

Pada BSC, untuk PCU terdapat penambahan software

agar dapat berkomunikasi dengan SGSN dan BTS.

Serta peng-update-an software pada SGSN.

Page 2: EDAP

5/7/2018 EDAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/edap 2/9

 

NETWORK AND MOBILE COMPUTI NG 

Seminar Nasional “Soft Computing, Intelligent Systems and Information Technology” (SIIT 2005) 

6-22

2.1.1 Struktur Frame EDGE

Struktur frame EDGE dan jumlah timeslot  tergantungimplementasi dari operator. Ada 2 macam struktur

 frame yang dapat digunakan, antara lain :

• Alokasi dedicated timeslot EDGE (tipe ini diguna-

kan oleh vendor nokia), yaitu menempatkan timeslot dedicated  EDGE yang khusus untuk data dan

common atau default timeslot yang dapat digunakan

baik untuk suara atau data dimana jumlahnya lebih

besar daripada timeslot dedicated , sedangkan jumlah

timeslot dedicated  tergantung aplikasi dari operator.

Berikut ini Gambar 2. merupakan satu contoh 1

frame dengan 1 timeslot  dedicated EDGE:

B SWTCHSD TCH TCH E D

TS1 TS2 TS3 TS4 TS5 TS6 TS7

 

TCH C

TS0

 

Gambar 2. Struktur Frame Dedicated EDGE.Ket :

B = BCCH/CCCH timeslot  untuk EDGE/ 

GPRS/ GSM signaling

SD = SDCCH timeslot untuk GSM signaling

E = timeslot khusus EDGE

G = timeslot khusus GPRS 

TCH = timeslot  yang digunakan untuk  circuit 

switch dan apabila tidak terpakai dapat

digunakan untuk  packet switch.

• Sharing/interleaving timeslot EDGE dan GPRS yaitu

menempatkan timeslot  khusus untuk dipergunakanoleh EDGE dan GPRS. Apabila pada saat timeslot  

tersebut dipakai oleh EDGE dan ingin digunakan

  juga oleh GPRS maka akan terjadi sharing 

penggunaan timeslot , sehingga kecepatan datanya

akan menjadi berkurang. Berikut ini pada Gambar 3.

merupakan contoh 1 frame dengan 1 sharing/ 

interleaving timeslot EDGE/GPRS :

B SWTCHSD TCH TCH E E/G

TS1 TS2 TS3 TS4 TS5 TS6 TS7

 

TCH TCH

TS0  

Gambar 3. Struktur Frame sharing EDGE/GPRS.E/G = timeslot sharing EDGE/GPRS 

2.1.2 Modulation Coding Scheme (MCS)

EGPRS/EDGE memperkenalkan sembilan macam

MCS, yaitu MCS-1 sampai MCS-9,seperti terlihat pada

Tabel.1. Coding scheme yang baru ini dapat meng-

hasilkan kecepatan data yang lebih tinggi dari GPRS.

Dimana dengan adanya EDGE, coding scheme yang

dapat digunakan sampai MCS-9 dengan yang sesuai

dengan teori bitrate-nya mencapai 59,2 Kbps, sehingga

bitrate maksimum yang dapat dicapai dengan alokasidelapan timeslot sebesar 473,6 Kbps.

Tabel 1. Modulation Coding Scheme pada EDGE.  

Scheme

[1]

ModulationMaksimum Throughput

per timeslot (kbps)

MCS-9 8-PSK 59.2

MCS-8 8-PSK 54.4

MCS-7 8-PSK 44.8

MCS-6 8-PSK 29.6

MCS-5 8-PSK 22.4

MCS-4 GMSK 17.6

MCS-3 GMSK 14.8

MCS-2 GMSK 11.2

MCS-1 GMSK 8.8

2.1.3 Link Adaptation EDGE

Mekanisme LA EDGE hampir sama dengan LA

GPRS yaitu berdasarkan kualitas link yang dideteksi

sepanjang waktu. Keputusan LA didasarkan pada

laporan pengukuran kanal oleh MS untuk downlink dan

BTS untuk uplink . Kondisi radio dalam hal ini harga

C/I menentukan coding scheme yang tepat untuk 

digunakan. Berbeda dengan GPRS, penggunaan MCS

pada EDGE dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi

radionya atau dengan kata lain MCS dapat beradaptasi

sesuai kualitas linknya. Sistem ini dibuat untuk 

mengatasi masalah pada GPRS.

2.2 Parameter Kualitas Jaringan

2.2.1 Carrier to Interfernce Ratio (CIR)

Estimasi nilai CIR diperoleh dari pengukuran level

sinyal yang diterima dari sel yang melayani dan sel-sel

yang berada disekitarnya.   Mobile Station (MS)

melakukan pengukuran   Broadcast Control Channel 

(BCCH) melaporkannya kepada jaringan secara

berkelanjutan dalam mode aktif. Hal ini merupakan

fungsi dasar standar GSM untuk mengetahui informasi

 path loss yang berguna dalam proses handover 

2.2.2 Throughput

Throughput  didefinisikan sebagai ukuran yangmenyatakan banyaknya data atau bit info yang diterima

tanpa error  dalam setiap satu sekon, dimana cara

menghitung prosentasenya :

ThroughputPr osentase throughput = x100%

Throughput maksimum(1)

Namun definisi yang dipergunakan dalam tugas akhir

ini adalah user data throughput. User data throughput  

adalah throughput  sebenarnya yang dirasakan atau

diperoleh pengguna. Dapat dikatakan bahwa user 

throughput  merupakan throughput yang terukur padalayer  aplikasi. Pada Gambar 4, memperlihatkan

perbandingan antara throughput dengan CIR.

Page 3: EDAP

5/7/2018 EDAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/edap 3/9

 

  NETWORK AND MOBILE COMPUTI NG 

Seminar Nasional “Soft Computing, Intelligent Systems and Information Technology” (SIIT 2005) 

6-23

Gambar 4. Kurva Perbandingan Throughput dengan

CIR. [2] 

3. EDGE DYNAMIC ABIS POOL (EDAP)

3.1  Nokia UltraSite EDGE Base Station

BTS Nokia UltraSite dirancang secara spesifik, sebagaibagian dari suatu solusi untuk jaringan macrosel.Dengan penambahan coverage dan kapasitas, BTS inisangat cocok digunakan untuk jaringan dengancoverage lebih luas dibandingkan coverage dari BTSMetroSite. BTS Nokia UltraSite sangat  flexible dan

mudah untuk diperluas ketika kebutuhan layanan dataserta suara meningkat.

3.2 Abis Interface

Abis  Interface adalah interface yang menghubungkanBTS dengan BSC dimana kinerjanya dikontrol olehPCU. Standar Abis interaface terdiri dari kanal : TCH (trafik channel) untuk komunikasi voice

ataupun data TRXSIG (TRX Signalling) untuk  signalling dari

masing-masing TRX yang ada dalam satu E1 OMUSIG atau BCFSIG untuk  signalling E1

tersebut secara keseluruhan.

3.2.1 Alokasi Statis Abis Interface

Pada Gambar 5 terlihat mapping statis dari Abisinterface untuk satu BTS. Satu buah kanal trafik (16Kbps) membutuhkan satu buah sub timeslot dalam satukanal. Dan satu frame atau satu TRX pada air interface terdiri dari 8 timeslot  yang direpresentasikan dalamAbis interface kedalam 8 sub-timeslot . Maka untuk satuTRX dalam Abis memerlukan dua buah kanal E1.Jumlah maksimal TRX yang bisa dialokasikan dalamsatu buah E1 adalah 12 TRX. Satu kanal E1 (64 Kbps)

terdiri dari 8 bit dimana dalam satu kanal tersebutdibagi menjadi 4 buah sub timeslot  yang masing-masing besarnya 16 Kbps (2 bit).

Gambar 5. Statis GSM/GPRS Abis Interface. [3] 

Ket : = TCH TRX atau sub timeslot  trafik 16Kbps

= 1 TRX dengan dua timeslot (masing-masing 64 Kbps)

= TRXSIG atau timeslot untuk signal-ling per1 TRX

= BCFSIG atau timeslot signallinguntuk satu E1

3.3 Persyaratan pada Abis Interface untuk EDGE

Pada Air interface, kecepatan transfer data yang tinggimelalui modulasi 8-PSK. Transmision resources yangdibutuhkan 32, 48, 64 atau 80 Kbps. Pengalokasiantimeslot  pada EDGE berbeda dengan pengalokasiantimeslot  GPRS. Untuk mendapatkan data rate radiotimeslot  (RTSL) antara 8.8 sampai 59.2 kbps,pengalokasian  Abis secara konvensional (16 Kbps),yang digunakan GPRS, tidak lagi sesuai dalamtransmision resouces dan alokasi Abis yang permanenuntuk sejumlah link  akan sangat tidak fleksibel sertamahal.

Oleh karena itu dynamic Abis feature diperkenalkanuntuk mendapatkan optimalisasi dalam pengirimandata, dengan pemisahan Pulse Code Modulations(PCM) dalam timeslot  permanen yang digunakanuntuk signalling dan voice serta menyediakan sebuahdynamic pool untuk data.

3.4 EDGE Dynamic Abis Pool (EDAP)

EDGE dynamic Abis pool adalah suatu  pool yangterdiri dari sejumlah kanal pada Abis resources yangdialokasikan sebagai tambahan untuk kanal EDGE.Abis  pool bersifat dinamik karena besarnya sub 

timeslot  yang dialokasikan atau dipergunakan dapatberubah-ubah bergantung pada kondisi link (CIR) dan

0

10

20

30

40

50

60

0 5 10 15 20 25 30

MCS- 1

MCS- 2

MCS- 3

MCS- 4

MCS- 5

MCS- 6

MCS- 7

MCS- 8

MCS- 9

 Throughput (Kbps)

CIR (dB)

Page 4: EDAP

5/7/2018 EDAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/edap 4/9

 

NETWORK AND MOBILE COMPUTI NG 

Seminar Nasional “Soft Computing, Intelligent Systems and Information Technology” (SIIT 2005) 

6-24

MCS pada saat transfer  data terjadi. EDAP akandipakai pada saat suatu sel memerlukan tambahanalokasi kapasitas link  transmisi Abis per TRX untuk EDGE, sehingga dapat digunakan bagi semua user  yang membutuhkan sambungan EDGE yang beradadalam sel tersebut.

Dalam Abis PCM, EDAP dialokasikan berdasarkanestimasi kebutuhan akan throughput yang ingin dicapaiuntuk suatu sambungan data. Pada Abis PCM, alokasistatis 16 Kbps per TCH masih akan tetap digunakan,baik untuk suara atau data. Didalam suatu panggilanpaket data, sub timeslot yang dialokasikan pada TRXEDGE disebut kanal utama (master ) Abis, dan apabiladibutuhkan, sistem dapat menyediakan alokasi empatekstra slave Abis sub timeslot  untuk kanal master  tersebut dari dynamic pool. Pengalokasian permanenatau master sub timeslot  dan pool dapat dilihat pada

Tabel 2.Tabel 2. EDGE Coding Scheme untuk Transmisi Abis

Interface (Fixed+Pool). [3] 

Radio timeslot  untuk data GSM/GPRS dapat

dialokasikan pada 1 sub timeslot 16 Kbps dalam Abis

interface. Abis  pool dapat dibagi dalam sambungan

dasar untuk meningkatkan kapasitas diatas 16 Kbps per

timeslot , yaitu dengan mengalokasikan ekstra slave sub

timeslot sampai dengan 4. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Dynamic Abis Pool dalam Abis PCM. [3] 

Ket : TS 1-18 = alokasi statis PCM

= TRX trafik sub timeslot 

= master sub timeslot  

= kanal tambahan yang diambil dari

Abis pool 

= EDGE dynamic Abis pool 

3.4.1 Keutamaan dan Keterbatasan Dynami c Abis

Pool

EDAP hanya dipergunakan untuk transmisi paket data

atau radio timeslot yang membawa trafik GPRS atau

EGPRS, karena hanya TRX EDGE yang bisa

menggunakan EDAP namun tidak dengan jenis TRX

biasa. Dalam satu E1 jumlah time slot maksimal yang

dialokasikan untuk EDAP adalah 12 PCM timeslot .

Untuk lebih jelasnya,pada Gambar 7 dapat dilihat pada

kasus berikut ini, dengan konfigurasi BTS empat TRXper sector .

TSBits used in

timeslotTS

Bits used in

timeslot

1 3 5 7 1 3 5 7

0 link management 0 link management

1 1 1 1 1 1 3 3 3 3

2 1 1 1 1 sector 2 3 3 3 3 sector

3 2 2 2 2 1 3 4 4 4 4 14 2 2 2 2 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 7 7 7 7

6 5 5 5 5 sector 6 7 7 7 7 sector

7 6 6 6 6 2 7 8 8 8 8 2

8 6 6 6 6 8 8 8 8 89 9 9 9 9 9 11 11 11 11

10 9 9 9 9 sector 10 11 11 11 11 sector

11 10 10 10 10 3 11 12 12 12 12 312 10 10 10 10 12 12 12 12 12

13 13

14 14

15 15

16 1617 17

18 18

19 19

20 2021 21

22 22

23 23

24 2425 25

26 26

27 27

28TRXSIG32/1

TRXSIG 32/2 28

TRXSIGTRXSIG 32/4

29

TRXSI

G 32/5

TRXSI

G 32/6 29

TRXSI

G 32/7

TRXSI

G 32/8

30

TRXSI

G 32/9

TRXSI

G 32/10 30

TRXSI

G 32/11

TRXSI

G 32/12

31

OM

USIG 31

Gambar 7. Abis interface setelah upgrading EDGE.

 Abis Pool 8 TSLs

for TRX 1,2,5,6,9,10

Page 5: EDAP

5/7/2018 EDAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/edap 5/9

 

  NETWORK AND MOBILE COMPUTI NG 

Seminar Nasional “Soft Computing, Intelligent Systems and Information Technology” (SIIT 2005) 

6-25

Keterangan :

Dedicated EDGE Data Channel for EDGE

Common EDGE

TCH Signali/ Controlling BTS

Signalling Traffic Channel

Untuk konfigurasi 4/4/4 (terdapat 3 sektor dengan

masing-masing 4 TRX) diperlukan 24 kanal (64 Kbps),tetapi karena dengan adanya pengunaan EDAP makasplitting E1 atau penambahan E1 yang baru diperlukan.

EDAP memiliki ketentuan yang penting yang harus

diperhatikan, yaitu :

 Abis  pool ini dapat dibagi untuk sejumlah TRX

dalam cabinet    Base Station yang sama, tetapi tidak 

dapat dibagi antara TRX pada cabinet yang berlainan

 EDAP dapat dipetakan secara bebas asalkan tetap

dalam satu PCM, sehingga memungkinkan adanya

beberapa pool dalam satu PCM tersebut Untuk sub timeslot   master  dan slave ( pool), harus

diletakkan pada PCM yang sama

 Dan untuk  timeslot  penyusun  pool tersebut harus

saling berurutan

 Timeslot  trafik dan signaling termasuk EDAP harus

berada dalam dalam frame E1 yang sama dan tidak 

dapat didistribusikan secara silang dengan E1 yang

berbeda.

Dari Gambar 7 dan ketentuan diatas, TRX EDGE dan

EDAP diletakkan pada E1 yang sama. Sedangkan

untuk TRX GSM biasa di-splitting pada E1 yang lain. Dedicated  adalah subtimeslot dedicated khusus dan

harus ada untuk data, sedangkan default  dapat

dipergunakan untuk data ataupun suara berrgantung

pada jenis layanan yang banyak dipakai oleh user . Dedicated  sub timeslot  termasuk dalam default . Abis

 pool dengan 6 timeslot memadai untuk kebutuhan 12

sub timeslot  data karena sifatnya yang dinamis yaitubergantung pada kondisi link pada saat hubungan data

terjadi, dan dengan asumsi bahwa tidak semua user

akan melakukan transfer  data pada saat yang

bersamaan.

3.4.2 Pengaturan Dynamic Abis Pool 

Pengaturan dynamic Abis pool ini  berfungsi karena :

 EDAP berdasarkan penjadwalan TRX untuk EDGE

 Pengaturan sumber daya (pada arah downlink , radio

timeslot  untuk MCS menjadi terbatas apabila tidak 

cukup tersedia EDAP resources)

 Untuk mengoptimalkan Abis maka   pointer re-

transmission digunakan untuk retransmisi EDGE.

3.4.2.1 Penjadwalan Data Arah Downlink dengan

EDAP

Aliran data EDAP pada arah downlink  pada EDAP

terdapat dua contoh kasus yang sering terjadi, yaitu :

1.  No Need to Share Case

Pada kasus ini, Abis memiliki EDAP resources yang

cukup untuk digunakan untuk semua  frame dan

permintaan MCS.

2. Sharing Case

Karena EDAP resources dibagi untuk banyak timeslot  

EDGE, maka bukan tidak mungkin menghadapi

kondisi dimana EDAP resources yang tersedia tidak 

lagi mampu mencukupi. Frame request TRX 1 tersedia

6 kanal EDGE yang aktif dengan jumlah sub timeslot  

EDAP yang dibutuhkan lebih banyak daripada EDAPresources yang tersedia.

3.4.3 Besarnya EDAP yang Dialokasikan

EDAP adalah common resources yang dibagi secara

dinamis oleh beberapa TRX EDGE. Trafik data yanglebih banyak membutuhkan kanal aktif EDGE lebih

banyak, sehingga dibutuhkan pool yang lebih besar.

3.4.3.1 Pemodelan EDAP

Dalam format dasarnya, besarnya probabiltas untuk 

harus membagi sumber daya EDAP dapat dikalkulasi

dengan adanya pengertian mengenai utilisasi dari radio

timeslot (RTSL), yaitu utilisasi dari kanal slave EDAP

yang berkorespondensi dan ukuran dari EDAP  pool.

Utilisasi yang dimaksud disini adalah besarnya

prosentase EDAP pool yang dialokasikan dari jumlahyang seharusnya disediakan untuk EDAP. Utilisasi

memiliki keterkaitan dengan faktor reduksi. Keter-

kaitan ini berpengaruh dalam perhitungan user

throughput sebagaimana telah dijelaskan pada sub bab

2.3.2.

Pada umumnya besarnya utilisasi RTSL yang sering

digunakan adalah 50 persen (50 %). Sebagai contoh

untuk 2 TRX dengan satu TRX khusus EDGE per

sektor.

4. ANALISA KORELASI EDAP DENGANKECEPATAN DATA (THROUGHPUT)

4.1. Pengambilan Data

Pada sub-bab ini yang diamati adalah data yang

digunakan untuk analisis korelasi antara EDGE

  Dynamic Abis Pool (EDAP) dengan kecepatan data.

Data yang digunakan berasal dari pengukuran yang

dilakukan oleh pihak Nokia Indonesia pada 2 site

PT.Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel),

yaitu ITC Chempaka indoor dan ITC Chempaka

Macro. Data yang diambil berupa data throughputpada saat site masih menggunakan GPRS dan setelah

implementasi EDGE.

Page 6: EDAP

5/7/2018 EDAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/edap 6/9

 

NETWORK AND MOBILE COMPUTI NG 

Seminar Nasional “Soft Computing, Intelligent Systems and Information Technology” (SIIT 2005) 

6-26

4.1.1  Abis PCM Site ITC Chempaka Indoor dan

ITC Chempaka Macro.

Site ini memakai BTS jenis UltraSite  dengan

konfigurasi 4 TRX per sektor (4/4/4) dan dengan

upgrading dua TRX EDGE untuk setiap sektor. Pada

Gambar 8 dibawah ini adalah gambar mapping AbisPCM untuk site ITC Chempaka indoor.

Gambar 8. Mapping Abis PCM Site ITC Chempaka

Indoor dan Macro.[6] 

Dari Gambar 8. diatas dapat dilihat bahwa, dalam 1

TRX EDGE dialokasikan 4 sub timeslot digunakan

untuk default dengan 2 sub timeslot dedicated termasuk didalamnya untuk setiap sektor. Dan dynamic Abis

resources (Abis pool) dialokasikan 8 kanal untuk 

seluruh timeslot EDGE dalam 1 E1.

Pengambilan data throughput dilakukan dengan

melakukan download internet pada tiga lokasi dalam

area yang layanan site ITC Chempaka indoor.

Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan

handset  Nokia 6220 yang mampu mendukung 2

timeslot downlink. 

4.1.2 Data Throughput Site ITC Chempaka Indoor

Pengukuran throughput  dilakukan pada tiga lokasi

dalam jangkauan site seperti terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengukuran Throughput Site ITC

Chenpaka Indoor.

4.1.3 Data Throughput Site ITC Chempaka Macro.

Pengambilan data pada site ini juga dilakukan pada tiga

lokasi yang berbeda dalam area jangkauan site Macro.

Hasil pengukuran ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Pengukuran Throughput site ITCChempaka Macro.

4.1.4  Data Perbandingan Throughput GPRS

dengan EDGE

Untuk memperoleh perbandingan throughput  antara

kondisi sebelum dan sesudah implementasi EDGE

pada site ITC Indoor, maka dilakukan pengkuran

throughput pada food court area saat site GPRS enable

dan setelah EDGE enable seperti terlihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perbandingan Throughput  EDGE dengan

GPRS.

4.2. Analisa Data

Analisa yang dilakukan meliputi alokasi EDAP pada

Abis PCM dan Throughput yang didapat dari data.

4.2.1 Analisa EDAP

Analisa EDAP ditinjau dari performansi sinyal untuk 

seluruh lokasi pengukuran, kecuali pada lokasi car park outdoor untuk  site ITC Chempaka Macro, dan

mapping Abis PCM yang sama untuk kedua site.

4.2.1.1 Performansi EDAP untuk Site ITC

Chempaka Indoor dan Macro

Dari keseluruhan analisa performansi EDAP terhadap

kualitas sinyal meunjukkan bahwa performansi EDAP

rata dari kedua site baik. Pada lokasi car park outdoor 1

menunjukkan penurunan performansi EDAP dan

throughput sebesar 10.18 % terhadap throughput rata-

rata site ITC Chempaka Indoor. Hal ini dikarenakankondisi lingkungan outdoor yang sangat rentan

terhadap gangguan atau interferensi.

Page 7: EDAP

5/7/2018 EDAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/edap 7/9

 

  NETWORK AND MOBILE COMPUTI NG 

Seminar Nasional “Soft Computing, Intelligent Systems and Information Technology” (SIIT 2005) 

6-27

4.2.1.2  Performansi EDAP Ditinjau dari MappingAbis PCM Site ITC Chempaka Indoor danITC Chempaka Macro

Karena jumlah timeslot  EDGE dan EDAP resources yang dialokasikan pada Abis PCM pada kedua site

sama, maka analisa alokasi EDAP kedua site jugasama.

Pada site ini terdapat 2 TRX EDGE, tetapi hanya 1TRX EDGE saja yang digunakan untuk alokasi default timeslot . Satu TRX EDGE sisa dipersiapkan untuk penambahan kapasitas apabila jumlah user  EDGEmeningkat dan jumlah kanal EDGE yang tersedia tidak lagi mampu menanganinya. Jumlah kanal yangseharusnya dialokasikan untuk Abis  pool adalah 12kanal, tetapi hanya dialokasikan 8. Hal ini disebabkanoleh penggunaan utilisasi pada kanal dynamic Abis 

 pool, yaitu sebesar :

Utilisasi EDAP =12

8∗100 % = 66.667 %

Sehingga jumlah kanal yang alokasinya dapat ditole-ransikan adalah sebesar 8 kanal. Perhitungan ini jugadidasari oleh asumsi bahwa user  tidak mengakses

 jaringan EDGE dalam waktu yang bersamaan dan PT.Telkomsel masih memberikan prioritas utama untuk voice call.

Untuk mengetahui jumlah sub timeslot  dalam satukelompok EDAP (EDAP slave group) dapat dilakukanperhitungan sebagai berikut :

diketahui :  jumlah kanal dalam EDAP = 8Jumlah sub timeslot maksimum dalam 1 timeslot = 4

 Jumlah sub timeslot default dalam 1 E1 = 12maka :Jumlah sub timeslot untuk MCS = (4 x 8)/12 = 2.667

≈ 3 sub timeslot.

Dari perhitungan diatas diperoleh EDAP slave group dalam Abis PCM ini sebesar 3 sub timeslot  untuk setiap kelompok. Hal ini berarti terdapat 10 kelompok dengan 3 sub timeslot  untuk setiap kelompok dan 1kelompok dengan 2 sub timeslot . Dengan mengacu

pada Tabel 2, maka MCS yang dapat diperoleh olehkanal EDGE adalah MCS 7. Kondisi EDAP groupslave ini terlihat pada Gambar 9, sebagai berikut :

Gambar 9. EDAP Slave Group dalam PCM Abis

untuk Data.

Kondisi ini menggambarkan terjadinya kasus sharing 

akibat penggunaan utilisasi kanal EDAP. Hal ini

disebabkan karena PT. Telkomsel masih mempriori-

taskan voice call sebagai prioritas utama, adanya

keterbatasan perangkat PCU dan jumlah T1 pada GB

link yang dimiliki oleh PT. Telkomsel.

Apabila jumlah timeslot EDGE yang dialoksikan tidak banyak dan jumlah kanal dalam Abis dynamic pool tersedia cukup atau bahkan lebih, maka proses sharing akan berkurang jarang terjadi. Sehingga throughput 

yang diperoleh lebih tinggi untuk masing-masingkanal. Namun apabila, jumlah timeslot  EDGE yangdialokasikan sangat sedikit dan jumlah kanal dalamAbis dynamic pool terbatas, maka apabila kanal dalamkondisi yang padat maka sedangkan kualitas link dalamkeadaan sangat baik, kasus sharing semakin seringterjadi. Sehingga mengakibatkan turunnya throughput  

yang dapat diperoleh oleh timeslot EDGE.

4.2.2 Analisa Throughput

Analisa throughput dari kedua site ini dilakukan untuk masing-masing sit e.

4.2.2.1 Analisa Throughput Site ITC ChempakaIndoor

Dari Tabel 3 dan 4. dapat dilihat bahwa pada tiga lokasipengukuran throughput memberikan hasil pengukuranyang berbeda. Dengan alokasi 2 TS EDGE, dari data

tersebut dapat diukur throughput  per timeslot , yaitu :45.2 Kbps, 44.4 Kbps dan 43.6 Kbps. Dari tabel 3.1dapat dilihat bahwa nilai-nilai tersebut berada di atas

 peak throughput MCS 6 (29.6 Kbps) dan MCS-7 (44.8Kbps). Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk siteITC Chempaka Indoor, skema pengkodean yangdigunakan adalah MCS-7. Hal ini sesuai denganstandar Telkomsel yang memang telah mengeset agarskema pengkodean yang digunakan saat pertama kaliterkoneksi adalah MCS-7. Dan Dari data tersebutdiperoleh throughput rata-rata sebesar 88.8 Kbps atau44.4 Kbps untuk satu timeslot , dengan prosentase

sebesar 99.12 persen dari throughput maksimum.

Apabila throughput EDGE dibandingkan denganGPRS, seperti terlihat pada Tabel 5, akan diperolehthroughput  per timeslot  untuk EDGE sebesar 44.4Kbps dan GPRS sebesar 10.13 Kbps. Hal inidisebabkan oleh GPRS hanya mengalokasikan  fixed  sub timeslot  (master sub timeslot ) tanpa adanya Abis

 pool, sedangkan EDGE memiliki alokasi  fixed  dandynamic pada Abis PCM. Dengan adanya Abis  pool (EDAP) dengan jumlah rata-rata 3 sub timeslot untuk satu group slave EDAP untuk MCS 7, maka

throughput  yang dihasilkan EDGE 3 kali lipat lebihtinggi daripada GPRS dengan kenaikan throughput  sebesar 50 sampai dengan 60 Kbps.

P

C

M

T

S

L

20

22

23

24

25

26

27

1 1 1 2

22

3

33

444

555 6

66 7 7

7 8 8 8

9 99 10

10 10 11 11

21

Page 8: EDAP

5/7/2018 EDAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/edap 8/9

 

NETWORK AND MOBILE COMPUTI NG 

Seminar Nasional “Soft Computing, Intelligent Systems and Information Technology” (SIIT 2005) 

6-28

4.2.2.2 Analisa Throughput Site ITC Chempaka

Macro

Dari Tabel 4. tersebut dapat diukur throughput per

timeslot, yaitu : 43.6 Kbps, 39.88 Kbps dan 43.2 Kbps.

Maka dari itu, throughput rata-rata dari site Macro

adalah 42.23 Kbps dengan prosentase sebesar 94.26persen dari throughput maksimum.

Dari Tabel 1. dapat dilihat bahwa nilai-nilai tersebut

berada di atas peak throughput MCS 6, yaitu 29.6 kbps,

dan di bawah peak throughput MCS-7, yaitu 44.8 kbps.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk site ITC

Chempaka, skema pengkodean yang digunakan adalah

MCS-7. Hal ini sesuai dengan standar PT. Telkomsel

yang memang telah mengeset agar skema pengkodean

yang digunakan saat pertama kali terkoneksi adalah

MCS-7.

Jika dibandingkan dengan site ITC Chempaka Indoor,

throughput  per timeslot  untuk  site ITC Chempaka

Macro lebih rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh

kondisi link  pada daerah outdoor  yang lebih banyak 

mengalami interferensi dan trafik voice call dalam site 

Macro sangat tinggi.

4.3. Analisa Penambahan Trafik Data pada Site 

ITC Chempaka  Indoor dan ITC Chempaka

 Macro 

Analisa ini dilakukan untuk kedua site dengan

konfigurasi site yang tetap sebagaimana telah

dijelaskan pada subbab 4.1.1

Apabila site mengalami penambahan jumlah user atau

trafik data EDGE dan dengan jumlah trafik voice yang

cukup padat, maka site ini akan menggunakan sumber

daya EDAP yang dimilikinya secara maksimal untuk 

memberikan throughput yang tetap tinggi untuk setiap

user nya. Apabila terdapat 4 user EDGE pada sektor 1

sedangkan pada sektor lain tidak terdapat user EDGE,

maka tingkat MCS request  dari masing-masing user  

akan terjaga pada kisaran MCS 7 (dengan 3 sub

timeslot  per EDAP slave  group) seperti terlihat pada

Gambar 10 dan jumlah sub timeslot EDAP yang tidak 

terpakai masih cukup untuk memberikan alokasi untuk 

sektor lain. Hal ini juga tidak akan memberikan

pengaruh yang signifikan apabila terdapat tambahan 4

user  EDGE pada sektor 2 dan 3 user EDGE untuk 

sektor 3.

Throughput  yang diperoleh oleh masing-masing user  

dan tingkat MCS request  dari masing-masing kanal

EDGE dalam air   interface akan menurun apabila

 jumlah trafik data meningkat secara signifikan dengan

disertai jumlah trafik  voice yang cukup padat. Jika

 jumlah user  yang mengakses EDGE untuk setiap

sektornya lebih dari 4 user , maka alokasi sub timeslot  

dalam EDAP slave  group berkurang bersamaan

dengan penambahan jumlah user EDGE yang diako-

modasikan oleh site tersebut.

Kondisi diatas disebabkan oleh proses sharing TS oleh

sejumlah user , dimana proses sharing akan menyebab-kan throughput  yang diperoleh masing-masing user  

dan MCS request  dari setiap kanal akan menu-

run..Tingkat MCS request  dari masing-masing kanal

EDGE dalam air   interface dapat menurun dari level 

MCS 7 ke level MCS 6 atau MCS 5. Kondisi MCS

request ini akan terjaga kestabilannya apabila didukung

oleh kondisi link yang baik pula, sehingga level MCS

tidak akan turun hingga MCS 4. Maka mapping dari

EDAP untuk kondisi tingkat MCS 5 dan 6, dapat

dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. EDAP Slave Group dalam PCM Abis

untuk Data.

Kondisi seperti Gambar 10. diatas akan berubah

bergantung pada jumlah trafik yang diakomodasikan

oleh setiap sektor dalam site. Level MCS 5 akan terjadi

pada saat satu TS diduduki oleh user yag banyak.

4.4. Hasil Analisa dan rekomendasi

Dari hasil analisa data yang telah dilakukan, secara

keseluruhan didapatkan bahwa dengan adanya 2

dedicated dan 4 default timeslot serta alokasi 8 kanal

EDAP dengan jumlah rata-rata 3 sub timeslot  untuk 

satu group slave EDAP, kenaikan throughput  EDGEpada kedua site dapat diperoleh dan telah mampu

memberikan layanan transfer data dengan kecepatan

yang lebih tinggi bagi user . Dengan adanya EDAP,

dapat memberikan kenaikan throughput  secara

signifikan sesuai dengan banyaknya alokasi dedicated  

dan default  dari Abis  fixed sub timeslot , serta jumlah

kanal dalam Abis dynamic pool.. Semakin banyak 

 jumlah timeslot dedicated  EDGE dan jumlah kanal

EDAP, maka throughput  yang diperoleh juga akan

semakin besar. Kenaikan throughput , sangat dipenga-

ruhi oleh kualitas link dan jenis coding scheme yang

dipergunakan.

1 1 2 2

33

5

44

765

887 9

109 10 11

11 12 12 13

14 1413 15

15 16 16 17

20

22

23

24

25

26

27

21P

C

M

T

S

L

Page 9: EDAP

5/7/2018 EDAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/edap 9/9

 

  NETWORK AND MOBILE COMPUTI NG 

Seminar Nasional “Soft Computing, Intelligent Systems and Information Technology” (SIIT 2005) 

6-29

Dari pengamatan di lapangan, maka rekomendasi yangdiberikan untuk meningkatkan performansi EDGE darisite ITC Chempaka Indoor dan ITC Chempaka Macroadalah: menyediakan paling sedikit dua timeslot dedi-cated  dan lebih untuk timeslot default sesuai dengankebutuhan PT. Telkomsel dan untuk percobaan pengu-

kuran lebih lanjut.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh, makadapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1.  Abis  pool bersifat dinamik karena besarnya sub 

timeslot yang dialokasikan atau dipergunakan dapatberubah-ubah bergantung pada kondisi link  (CIR)dan MCS pada saat transfer data terjadi.

2.  Abis PCM site ITC Chempaka Indoor dan ITCChempaka Macro untuk konfigurasi site masing-

masing 4 TRX (dengan 2 TRX EDGE) setiapsektor dengan alokasikan 4 default timeslot  (termasuk 2 timeslot dedicated ) dan 8 kanal EDAP,mampu mendukung 2 timeslot downlink . Denganutilisasi sebesar 66.667 % pada kanal EDAP dalamAbis PCM seperti dijelaskan di atas, memberikanalokasi rata-rata MCS 7 dengan jumlah sub timeslot  pada EDAP slave group sebanyak 3 sub timeslot  dan menunjukkan adanya proses sharing EDAPresaurces. Sehingga direkomendasikan sedikitnya 2timeslot dedicated  dan lebih untuk  default  sesuaidengan kebetuhan PT. telkomsel dan untuk 

percobaan pengukuran lebih lanjut.3.  Performansi EDAP untuk  site ITC Chempaka

Indoor secara keseluruhan, dengan dukungankualitas sinyal yang baik, menunjukkan per-formansi yang baik sehingga diperoleh throughput  rata-rata yang tinggi. Pada site ITC ChempakaMacro, kualitas performansi EDAP kurang optimalkarena kualitas sinyal yang kurang baik. Sehinggadiperoleh throughput  rata-rata lebih rendah jikadibandingkan dengan site ITC Chempaka Indoor.

4.  Throughput  rata-rata yang terukur untuk  site ITCChempaka Indoor lebih tinggi 5.11 persen (%) dari

pada site ITC Chempaka Macro. Secara keseluruh-an, performansi throughput   site ITC ChempakaMacro menunjukkan hasil yang bagus walaupunterdapat trafik voice call yang cukup tinggi.

5.  Kenaikan throughput  dipengaruhi oleh banyaknyaalokasi timeslot   dedicated  dan default  dari Abis

 fixed  sub timeslot , serta jumlah kanal dalam Abisdynamic pool. Semakin banyak jumlah timeslot dedicated  EDGE dan jumlah kanal EDAP, makathroughput  yang diperoleh juga akan semakinbesar. Kenaikan throughput , sangat dipengaruhioleh kualitas link  dan jenis coding scheme yang

dipergunakan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Nokia,” NOKIA EDGE, Solution Description,”

2002

[2] Nokia,”EDGE Rnp Customer. May 23, 2003.

[3] Nokia,”EDGE TRS Dim Bangkok. March 15,

2004.[4] Nokia,”BTS Abis Standardization Ver2.

[5] Radhiah, Dewi :Kajian Implementasi Upgrading

GPRS ke EDGE pada Jaringan GSM PT.

Telkomsel Jakarta. STTTelkom. Bandung, 2004.

[6] Reneta, Severine : Pengukuran dan Analisis

Kinerja EDGE. Institut Teknologi Bandung.

September, 2004.

[7] Telkomsel : Test report Phase II (Live Network)

EDGE Trial Nokia. November 16, 2003.

[8] T. Halonen, J. Romero, J. Melero, GSM, GPRS

and EDGE performance, Wiley, 2002.