nsp

4
NSP Setetes Untuk Semua Home Selasa, 02 Desember 2008 Logging 06.28 | Diposkan oleh Putra Logging adalah suatu alat yang dirancang guna mendapatkan informasi-informasi tentang keadaan bawah permukaan (subsurface). Konsep dasar logging untuk mengetahui informasi bawah permukaan berdasarkan pantulan hasil tumbukan antara sifat-sifat kelistrikan, radioaktif, dan gelombang suara terhadap formasi. Perekaman electrical log dimulai untuk pertama kalinya pada 1927. hal ini dilakukan disebuah ladang minyak kecil milik Pechelbronn di Alsace, sebuah propinsi di Perancis bagian utara. Log ini merupakan grafik tunggal dari resistivitas elektrik dari potongan formasi batuan oleh lubang bor, direkam dengan metode "stasiun". Sonde (alat untuk pengukuran downhole) berhenti pada interval periodik dalam lubang bor, dimana pengukuran dibuat dan penghitungan resistivitas dilakukan dengan tangan. cara ini dilakukan dari satu stasiun ke stasiun lainnnya hingga semua log direkam. Diperkenalkan secara komersial di Venezuela, USA dan Rusia dan setelah itu di Hindia belanda. Kemampuan pengukuran resistivitas untuk tujuan korelasi dan identifikasi potensial hidrokarbon-ketersediaan lapisan dengan cepat dikenal industri perminyakan. Pada 1931 pengukuran Spontaneous Potential/potensial spontan (SP) dimasukan dalam kurva resistivitas pada log elektrik. Pada tahun yang sama, Schlumberger bersaudara, Marcel dan Conrad, sebuah metode sempurna perekaman kontinyu dan pen perekam pertama telah dikembangkan. Untuk interpretasi maupun analisa baik kualitatif maupun kuantitatif,jenis-jenis Geofisical loging yang umum digunakan adalah : a. Log Radioaktif Log radioaktif adalah jenis log yang dihasilkan dari perekaman

Upload: ais-ajha

Post on 15-Sep-2015

231 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

neutrin log gunakan dalam menentukan nilai prosity batuan dan jumlah ion hodrogen yang terdapat dalam suatu lapisan.

TRANSCRIPT

NSP Setetes Untuk Semua HomeSelasa, 02 Desember 2008Logging 06.28 | Diposkan oleh Putra Logging adalah suatu alat yang dirancang guna mendapatkan informasi-informasi tentang keadaan bawah permukaan (subsurface). Konsep dasar logging untuk mengetahui informasi bawah permukaan berdasarkan pantulan hasil tumbukan antara sifat-sifat kelistrikan, radioaktif, dan gelombang suara terhadap formasi. Perekaman electrical log dimulai untuk pertama kalinya pada 1927. hal ini dilakukan disebuah ladang minyak kecil milik Pechelbronn di Alsace, sebuah propinsi di Perancis bagian utara. Log ini merupakan grafik tunggal dari resistivitas elektrik dari potongan formasi batuan oleh lubang bor, direkam dengan metode "stasiun". Sonde (alat untuk pengukuran downhole) berhenti pada interval periodik dalam lubang bor, dimana pengukuran dibuat dan penghitungan resistivitas dilakukan dengan tangan. cara ini dilakukan dari satu stasiun ke stasiun lainnnya hingga semua log direkam.Diperkenalkan secara komersial di Venezuela, USA dan Rusia dan setelah itu di Hindia belanda. Kemampuan pengukuran resistivitas untuk tujuan korelasi dan identifikasi potensial hidrokarbon-ketersediaan lapisan dengan cepat dikenal industri perminyakan. Pada 1931 pengukuran Spontaneous Potential/potensial spontan (SP) dimasukan dalam kurva resistivitas pada log elektrik. Pada tahun yang sama, Schlumberger bersaudara, Marcel dan Conrad, sebuah metode sempurna perekaman kontinyu dan pen perekam pertama telah dikembangkan.Untuk interpretasi maupun analisa baik kualitatif maupun kuantitatif,jenis-jenis Geofisical loging yang umum digunakan adalah : a. Log RadioaktifLog radioaktif adalah jenis log yang dihasilkan dari perekaman yang menggunakan elemen-elemen radioaktif yaitu log gamma Ray, Densitas dan Neutron.

1. Log Gamma Ray (GR Log)Pada dasarnya gamma ray log merekam pancaran radioaktif dari formasi. Sinar radioaktif alami yang direkam berupa uranium, thorium, dan potassium. Log gamma ray sederhana memberikan rekaman kombinasi dari tiga unsur radioaktif, sedangkan spectral gamma ray menunjukkan masing-masing unsur radioaktif (Rider, 1996).Log gamma ray merekam unsur radioaktif dalam skala API (American Petroleum Institute). Log gamma ray umumnya direkam dalam satu kolom bersama log caliper. Unsur-unsur radioaktif yang ada dalam suatu batuan cenderung untuk terkonsentrasi di dalam batuan yang memiliki kadar radio aktif tinggi, defleksi kurva sinar gamma pada batuan jenis ini akan relatif besar seperti pada batulempung. Batuan yang hanya mengandung sedikit unsur radioaktif dan akan memberikan defleksi kurva sinar gamma yang relatif kecil,seperti pada batubara.2. Log Densitas (Density Log)Log densitas merekam secara menerus dari bulk density formasi. Densitas yang diukur merupakan semua densitas dari batuan termasuk batubara. Secara geologi bulk density adalah fungsi dari densitas dari mineral-mineral pembentuk batuan (misalnya matriks) dan volume dari fluida bebas yang mengisi pori (Rider, 1996). Prinsip pengukuran log densitas adalah menembakan sinar gamma yang membawa partikel foton ke dalam formasi batuan, partikel-partikel foton akan bertumbukan dengan elektron yang ada dalam formasi. Banyaknya energi sinar gamma yang hilang setiap kali bertumbukan menunjukkan densitas elektron dalam formasi yang mengindikasikan densitas formasi.Masuknya sinar gamma ke dalam batuan akan menyebabkan benturan antara sinar gamma dan elektron sehingga terjadi pengurangan energi pada sinar gamma tersebut. Sisa energi sinar gamma ini direkam detektor sinar gamma. Semakin lemah energi yang diterima detektor, maka semakin banyak jumlah elektron di dalam batuan yang berarti semakin padat butiran penyusun batuan per satuan volume yang menjadi indikasi densitas batuan.3. Log Neutron (Neutron Log)Log neutron merekam Hidrogen index (HI) dari formasi. HI merupakan indikator kelimpahan kandungan hidrogen dalam formasi. Satuan pengukuran dinyatakan dalam satuan PU (Porosity Unit) (Rider, 1996). Prinsip kerja dari log ini adalah menembakan partikel neutron berenergi tinggi ke dalam formasi, tumbukan neutron dengan atom H (dengan asumsi atom H berasal dari HC atau air) akan menyebabkan energi neutron melemah, kemudian detektor akan mengukur jumlah partikel neutron yang kembali dari formasi. Semakin banyak atom H dalam formasi, maka partikel neutron yang kembali akan semakin sedikit. Batubara pada log neutron biasanya akan memberikan respon defleksi yang relatif lebih besar dibandingkan dengan batupasir, karena batubara lebih kompak (densitas batuan besar) daripada batupasir.Besarnya porositas batuan sama dengan jumlah energi netron yang hilang, karena atom hidrogen berkonsentrasi pada pori yang terisi fluida (water atau oil). Pori yang terisi oleh gas akan memiliki pola kurva log netron akan lebih rendah dari yang seharusnya (gas effect). Hal ini terjadi karena konsentrasi hidrogen dalam gas lebih kecil dibandingkan pada minyak dan air.

b. Log ListrikLog listrik digunakan untuk mengetahui sifat kelistrikan batuan serta jenis kandungan yang ada dalam pori-porinya.1. Log SP (Spontaneous Potential)Log ini mengukur beda potensial alami antara elektroda yang bergerak dalam lubang bor dengan elektroda yang berada di permukaan. Penggunaan log SP antara lain untuk mengukur resistivitas air formasi dan mengindikasikan permeabilitas, selain itu juga digunakan untuk memperkirakan volume shale, mengindikasikan fasies, dan di beberapa kasus tertentu digunakan untuk korelasi (Rider, 1996). Faktor yang penting untuk menimbulkan arus SP adalah adanya fluida yang bersifat konduktif dalam lubang bor, adanya lapisan porous dan permeabel yang dikelilingi oleh lapisan impermeabel, dan adanya perbedaan salinitas atau tekanan antara fluida lubang bor dengan fluida formasi (Rider, 1996).2. Log Resistivitas (Resistivity Log)Log resistivitas mengukur tahanan jenis batuan atau formasi dan fluida terhadap arus listrik yang melaluinya.Ada dua jenis log resistivitas, yaitu:a. Lateralog1) Lateralog Deep (LLD)2) Lateralog Shallow (LLS)3) Micro Spherically Focused Log (MSFL)b. Induction1) Induction Lateralog Deep (ILD)2) Induction Lateralog Medium (ILM)3) Spherically Focused Log (SFL)Secara umum tahanan jenis gas akan lebih besar daripada tahanan jenis minyak, dan tahanan jenis minyak akan lebih besar daripada air. Batuan yang relatif tidak porous maka akan menunjukkan tahanan jenis yang rendah. Batuan porous dengan kandungan fluida minyak atau gas akan menunjukkan nilai resistivitas yang tinggi, kurva ILD/LLD akan berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan LLS/LLD. Untuk batuan dengan fluida air kuva ILD/LLD akan berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan ILM/ILS. Batugamping akan memberikan respon defleksi lebih besar dibandingkan dengan batupasir dan serpih, karena batugamping bersifat kurang dapat menghantarkan arus listrik3. Log Akustik (Log Sonik)Log sonik mengukur kemampuan formasi untuk meneruskan gelombang suara. Secara kuantitatif, log sonic dapat digunakan untuk mengevaluasi porositas dalam lubang yang terisi fluida, dalam interpretasi seismik dapat digunakan untuk menentukan interval velocities dan velocity profile selain itu juga dapat dikalibrasi dengan penampang seismik. Secara kualitatif dapat digunakan untuk mendeterminasi variasi tekstur dari lapisan sand-shale. Log ini juga dapat digunakan untuk identifikasi litologi, mungkin juga dalam penentuan batuan induk, kompaksi nornal, overpressure, dan dalam beberapa kasus dapat digunakan untuk identifikasi rekahan (fractures) (Rider, 1996)