wrap up sk 1 b7.docx

34
Skenario 1 Kesehatan Ibu dan Anak Serta Kesehatan Reproduksi Remaja Wanita umur 16 tahun, datang ke puskesmas diantar oleh teman lelakinya dengan pendarahan segar dan banyak lewat jalan lahir sejak 1 hari yang lalu. Menurut temannya, wanita tersebut merupakan kekasihnya yang sedang mengandung, mereka telah berhubungan dekat sejak kelas 2 SMP. Sebelumnya pasien pergi ke dukun untuk menggugurkan kandungan, diajak oleh tetangganya yang pernah menggugurkan kandungan karena anaknya yang sudah terlalu banyak dan masih kecilkecil, pasien juga ada riwayat minum obat peluruh haid atau obat penggugur kandungan, namun sayang keadaan pasien sudah tidak dapat ditolong lagi saat tiba di puskesmas. !okter puskesmas mengatakan pasien memiliki risiko tinggi kehamilan "# "empat$ terlalu$ dan terlambat dibawa ke puskesmas "% "tiga$ terlalu$. &ondisi seperti ini ikut berkontribusi terhadap ti nggi nya '& ( "'ngka &emati an (bu$ )(M* "  Infant Mortality Rate$ akibat kehamilan dan  persalinan di (ndonesia. +erdasarkan data S!&( 212, '&( (ndonesia %-)1. kelahiran hid up. !en gan kej adia n tersebu t, kemudi an pusk esmas mel aku kan pen cat ata n unt uk audit kematian maternal perinatal terhadap pasien tersebut. 1

Upload: anonymous-imhm0b9x

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 1/34

Skenario 1

Kesehatan Ibu dan Anak Serta Kesehatan Reproduksi Remaja

Wanita umur 16 tahun, datang ke puskesmas diantar oleh teman lelakinya dengan pendarahansegar dan banyak lewat jalan lahir sejak 1 hari yang lalu. Menurut temannya, wanita tersebutmerupakan kekasihnya yang sedang mengandung, mereka telah berhubungan dekat sejak kelas 2SMP.

Sebelumnya pasien pergi ke dukun untuk menggugurkan kandungan, diajak oleh tetangganyayang pernah menggugurkan kandungan karena anaknya yang sudah terlalu banyak dan masihkecilkecil, pasien juga ada riwayat minum obat peluruh haid atau obat penggugur kandungan,namun sayang keadaan pasien sudah tidak dapat ditolong lagi saat tiba di puskesmas.

!okter puskesmas mengatakan pasien memiliki risiko tinggi kehamilan "# "empat$ terlalu$ danterlambat dibawa ke puskesmas "% "tiga$ terlalu$. &ondisi seperti ini ikut berkontribusi terhadap

tingginya '&( "'ngka &ematian (bu$)(M* " Infant Mortality Rate$ akibat kehamilan dan persalinan di (ndonesia. +erdasarkan data S!&( 212, '&( (ndonesia %-)1. kelahiranhidup. !engan kejadian tersebut, kemudian puskesmas melakukan pencatatan untuk auditkematian maternal perinatal terhadap pasien tersebut.

1

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 2/34

Kata Sulit :

1. *esiko tinggi kehamilan / 0aktor resiko yang dapat membahayakan ibu dan anak padasaat kehamilan.2. S!&( / Surey kependudukan kesehatan (ndonesia%. (M* / angka kematian bayi berusia dibawah kelahiran hidup pada 1 tahun tertentu.#. '&( / angka kematian ibu dari selama hamil atau #2 hari setelah terminasi kehamilan.-. 'udit &ematian Maternal Perinatal / suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kematian ibu

dan anak baru lahir dengan maksud mencegah kematian dan kesakitan di aman yangakan datang

Pertanyaan :

1. 'pa 0aktor resiko tinggi kehamilan 3

2. 'pa yang menyebabkan tinggi angka kematian ibu dan (M*3%. 'pa saja cara untuk mencegah tinggi angka kematian ibu dan (M*3#. 'pa man0aat dilakukannya 'udi Maternal Perinatal3-. +agaimana hokum hubungan suami istri di luar nikah dan aborsi di luar nikah36. +agaimana peranan orang tua terhadap anak untuk mencegah se4 bebas35. 'pakah ada hubungan usia dengan '&( 3. 'pakah ada kontribusi puskesmas terhadap '&( dan (M*3. 'pa saja perilaku yang meningkatkan resiko terjadinya keguguran31. +agaimana penanganan utama dokter dalam menangani kasus tersebut311. +erapa usia menikah yang berlaku di (ndonesia312. 'pa yang dimaksud dengan # terlalu dan % terlambat3

Jawaban :

1. 7sia, ++, 8+, 9i0estyle, ada atau tidak gangguan reproduksi, keadaan psiskis ibu.2. '&( / 7sia ibu, perdarahan, riwayat sering melahiran, asupan gii.

(M* / penyakit riwayat ibu, gii ibu.%. Penyuluhan kepada masyarakat tentang se4 bebas

:dukasi kehamilan muda Pendidikan agama 8idak melakukan pernikahan dini

#. 7ntuk ealuasi dan mengetahui '&( dna (M* -. ;aram, dengan hukuman dicambuk 1 kali dan diasingkan 1 tahun bagi yang belum

menikah, dan dirajam, didera 1 kali bagi yang sudah menikah.6. Se4 education, pemantauan, penanaman pendidikan agama pada usia dini5. 'da, karena '&( meningkat pada kehamilan di usia muda.. 'da, karena penanganan pertama, dan melakukan penyuluhan untuk mencegah tingginya

'&( dan (M*.. Minum obat obatan yang menyebabkan gugurnya kandungan, aktiitas berat, dan trauma.1. !okter berusaha menyelamatkan ibu dan anak "missal / pendarahan dihentikan$

2

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 3/34

11. Minimal / kurang lebih 1 < 2 tahun12. % terlambat /

a. 8erlambat mencapai 0asilitas b. 8erlambat mendapat pertolongan dengan cepatc. 8erlambat mengenali tanda bahaya

# terlalu/

a. 8erlalu muda b. 8erlalu tuac. 8erlalu banyak anak 

3

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 4/34

Hipotesis :

&urangnya edukasi dini, pemantauan, penanaman pendidikan agama usis dini menjadi0actor resiko terjadinya kehamilan di usia muda sehingga menyebabkan tingginya tingkat aborsiyang dapat menyebabkan perdarahan hingga kematian ibu dan janin. 7ntuk mengurangitingginya '&( dapat dilakukan penanganan seperti penghentian perdarahan, airway breathing,kuretase, serta memberikan edukasi dan penyuluhan di masyarakat tentang 0aktor resikokehamilan usia muda "#8$ "%8$. Menurut pandangan islam hokum melakukan hubungan suamiisteri diluar nikah dan aborsi adalah haram.

4

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 5/34

SASARAN !"AJAR 

LO 1. Memahami dan Menjelaskan Risiko Tinggi Kehamilan 

"I #$ %emahami dan %enjelaskan Kehamilan Pada Remaja dan Kehamilan yan&

tidak diin&inkan

"I '$ %emahami dan %enjelaskan "an&kah %en&endalikan Kehamilan pada

Remaja

"I ($ %emahami dan %enjelaskan Penatalaksanaan Risiko )in&&i Kehamilan

"I *$ %emahami dan %enjelaskan Pandan&an Islam terhadap Risiko Kehamilan

%uda di "uar Nikah dan Hukum Aborsi

5

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 6/34

LO 1. Memahami dan Menjelaskan Risiko Tinggi Kehamilan

 Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi.

  Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu

belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat

ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu

mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000).

 Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda.

a Keguguran

Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena

terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga

non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti

tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat

menimbulkan kemandulan.

b Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.

Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim

yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR)

 juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20

tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan,

pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang,

keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena

keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum

obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya

sendiri. Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih

kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat

pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiranprematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.

c Mudah terjadi infeksi.

Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan

terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.

d Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.

Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan

akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas

seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk 

meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan

plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi

anemis.

e Keracunan Kehamilan (Gestosis).

Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin

meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau

6

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 7/34

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 8/34

Terlalu muda yaitu < 20 tahun

Pada usia ini rahim dan panggul ibu belum berkembang dengan baik sehingga

perlu diwaspadai kemungkinan mengalami persalinan yang sulit.

Terlalu tua yaitu > 35 tahun

Pada umur ini kesehatan dan rahim ibu sudah tidak baik seperti pada umur 20-35tahun sebelumnya sehingga perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya persalinan

lama, perdarahan dan resiko cacat bawaan.

2 Paritas

Paritas lebih dari 3 perlu diwaspadai kemungkinan persalinan lama, karena

semakin banyak anak keadaan rahim ibu semakin lemah.

3 Interval

Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang < 2 tahun, bila jarak 

terlalu dekat maka rahim dan kesehatan ibu bulum pulih, keadaan ini perl

diwaspadai persalinan lama, kemungkinan pertumbuhan janin kurang baik atau

perdarahan.

4 Tinggi badan

Tinggi badan < 145 cm, pada keadaan ini paerlu diwaspadai ibu yang mempunyai

panggul sempit sehingga sulit untuk melahirkan

5 Lingkar Lengan Atas

Lila < 23,5 cm, ini berarti ibu beresiko memderita KEK (Kekurangan Energi

Kronik) atau kekurangan gizi yang lama. Pada keadaan ini perlu diwaspadai

kemungkinan ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, pertumbuhan

dan perkembangan otak janin terhambat sehingga mempengaruhi kecerdasan anak 

dikemudian hari.

6 Riwayat Keluarga menderita penyakit kencing manis (DM), Hipertensi dan riwayat

cacat kongenital.7 Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul

  Menurut Wordpress (2008), faktor resiko atau resiko sedang dalam kehamilan

yaitu: tinggi badan kurang dari 145 cm, jarak antara kelahiran/ kehamilan kurang

dari 2 tahun, paritas lebih dari 3 orang, usia >35 tahun dan <20 tahun, serta lingkar

lengan atas <23,5 cm.

Tanda-Tanda Bahaya pada Kehamilan

Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah keadaan pada ibu hamil yang

mengancam jiwa ibu atau janin yang dikandungnya.

Tanda bahaya pada kehamilan adalah:

a Perdarahan pervaginam

b Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak menghilang

c Perubahan visual yang hebat

d Nyeri abdomen yang hebat

e Bayi kurang bergerak seperti biasa

f Pembengkakan pada wajah dan tangan

8

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 9/34

 Penatalaksanaan

Kehamilan dengan faktor resiko dapat dicegah bila gejalanya dapat ditemukan

sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikannya. Pencegahannya dapat

dilakukan dengan:

1 Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sedini mungkin dan teratur ke petugas

kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan.2 Ibu hamil mendapatkan imunisasi TT 1 dan TT 2

3 Bila ditemukan dengan kelainan resiko tinggi, pemeriksaan harus lebih sering dan

lebih intensif 

4 Mengkonsumsi makanan dengan pola makan teratur dan gizi seimbang.

ANGKA KEMATIAN IBU

I Kematian Ibu

Kematian ibu menurut  International Classification of Diseases (ICD) adalah

kematian wanita dalam kehamilan atau 42 hari pasca terminasi kehamilan, tanpa

memandang usia kehamilan dan kelainan kehamilan, yang disebabkan baik olehkehamilannya maupun tatalaksana, namun bukan akibat kecelakaan. Kematian ini terbagi

dua, yaitu kematian langsung dan tidak langsung.

Hal-hal yang mendasari sebab kematian ibu, dapat diklasifikasikan berdasarkan

sejumlah variabel, yaitu sebab/kondisi yang secara langsung mendasari kematian,

gejala/tanda dari penyakit yang menyebabkan kematian, misalnya perdarahan

pascapartum, dan kondisi lain yang memperberat sebab kematian, misalnya HIV dan

Anemia.

II Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)

Angka kematian ibu merupakan angka yang didapat dari jumlah kematian ibu

untuk setiap 100.000 kelahiran hidup, sehingga berkaitan langsung dengan kematian ibu.Penyebab kematian tersebut dapat berhubungan langsung maupun tidak langsung

dengan kehamilan, dan umumnya terdapat sebab utama yang mendasari.

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat

kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah

ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan

kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

sampai ¾   resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah

menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk 

mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan

usaha keras yang terus menerus.

9

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 10/34

Pencapaian dan Proyeksi Angka Kematian Ibu (AKI) Tahun 1994-2015

(Dalam 100.000 Kelahiran Hidup)

Gambar diatas menunjukkan trend AKI Indonesia secara Nasional dari tahun

1994 sampai dengan tahun 2007, dimana menunjukkan penurunan yang signifikan dari

tahun ke tahun. Berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228

per 100.000 Kelahiran Hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia.

Sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada

sebesar 226 per 100.000 Kelahiran Hidup.

III Penyebab Kematian Ibu Melahirkan

Sejumlah kondisi mayor terkait dengan angka mortalitas maternal. Penyebab mayor

dari kematian ibu ternyata berkontribusi besar terhadap kematian bayi.

Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor

penentu angka kematian. Persoalan kematian yang sering terjadi, Yakni pendarahan,

keracunan kehamilan yang disertai kejang, aborsi, dan infeksi. Namun, ternyata masih

10

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 11/34

ada faktor lain yang juga cukup penting. Misalnya, pemberdayaan perempuan yang tak 

begitu baik, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat

dan politik, kebijakan juga berpengaruh. Kaum lelaki pun dituntut harus berupaya ikut

aktif dalam segala permasalahan bidang reproduksi secara lebih bertanggung jawab.

Selain masalah medis, tingginya kematian ibu juga karena masalah ketidaksetaraan

gender, nilai budaya, perekonomian serta rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibuhamil dan melahirkan. Oleh karena itu, pandangan yang menganggap kehamilan adalah

peristiwa alamiah perlu diubah secara sosiokultural agar perempuan dapat perhatian dari

masyarakat. Sangat diperlukan upaya peningkatan pelayanan perawatan ibu baik oleh

pemerintah, swasta, maupun masyarakat terutama suami.

Penyebab kematian ibu adalah perdarahan, eklampsia atau gangguan akibat tekanan

darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi aborsi, dan infeksi. Perdarahan,

yang biasanya tidak bisa diperkirakan dan terjadi secara mendadak, bertanggung jawab

atas 28 persen kematian ibu. Sebagian besar kasus perdarahan dalam masa nifas terjadi

karena retensio plasenta dan atonia uteri. Hal ini mengindikasikan kurang baiknya

manajemen tahap ketiga proses kelahiran dan pelayanan emergensi obstetrik dan

perawatan neonatal yang tepat waktu. Eklampsia merupakan penyebab utama kedua

kematian ibu, yaitu 24 persen kematian ibu di Indonesia (rata-rata dunia adalah 12

persen). Pemantauan kehamilan secara teratur sebenarnya dapat menjamin akses terhadap

perawatan yang sederhana dan murah yang dapat mencegah kematian ibu karena

eklampsia.

Distribusi Persentase Penyebab Kematian Ibu Melahirkan

Penyebab tidak langsung

Risiko kematian ibu dapat diperparah oleh adanya anemia dan penyakit menular seperti

malaria, tuberkulosis (TB), hepatitis, dan HIV/AIDS. Pada 1995, misalnya, prevalensi

anemia pada ibu hamil masih sangat tinggi, yaitu 51 persen, dan pada ibu nifas 45

persen.10 Anemia pada ibu hamil mempuyai dampak kesehatan terhadap ibu dan anak 

11

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 12/34

dalam kandungan, meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, bayi dengan berat

lahir rendah, serta sering menyebabkan kematian ibu dan bayi baru lahir. Faktor lain yang

berkontribusi adalah kekurangan energi kronik (KEK). Pada 2002, 17,6 persen wanita

usia subur (WUS) men derita KEK. Tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, faktor

budaya, dan akses terhadap sarana kesehatan dan transportasi juga berkontribusi secara

tidak langsung terhadap kematian dan kesakitan ibu. Situasi ini diidentifikasi sebagai “3T” (terlambat). Yang pertama adalah terlambat deteksi bahaya dini selama kehamilan,

persalinan, dan nifas, serta dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan ibu dan neonatal. Kedua, terlambat merujuk ke fasilitas kesehatan karena

kondisi geografis dan sulitnya transportasi. Ketiga, terlambat mendapat pelayanan

kesehatan yang memadai di tempat rujukan.

4T (Terlambat)

1 Terlambat deteksi dini adanya resiko tinggi pada ibu hamil di tingkat keluarga

2 Terlambat untuk memutuskan mencari pertolongan pada tenaga kesehatan

3 Terlabat untuk datang di fasilitas pelayanan kesehatan

4 Terlambat untuk mendapatkan pertolongan pelayanan kesehatan yang cepat dan

berkualitas di fasilitas pelayanan kesehatan

4T (Terlalu), yang mempunyai resiko tinggi:

1 Terlalu muda

2 Terlalu tua

3 Terlalu sering

4 Terlalu banyak 

1 !aerah tempat tinggal ibu

!aerah tempat tinggal dibagi menjadi dua yaitu perkotaan dan perdesaan. ;asil ujistatistik menunjukkan bahwa ibu yang tinggal di perdesaan lebih besar risiko untuk mengalami kehamilan #8 ini. &arena di perdesaan jumlah, jenis dan pelayanan di0asilitas kesehatan masih terbatas. Minimnya tenaga kesehatan di perdesaan bisa jugamenjadi salah satu 0aktor yang mengakibatkan kurangnya tenaga penyuluh atau tenagayang memberikan in0ormasi penting terkait dengan risiko kehamilan dan persalinankepada masyarakat. =leh sebab itu masyarakat khususnya ibu menjadi tidak pahamakan bahaya yang mengancam keselamatan jiwanya jika mereka hamil atau

melahirkan di usia yang terlalu muda atau terlalu tua. 'tau semakin tingginya risikoyang harus mereka tanggung jika terlalu sering mereka melahirkan, atau jika terlalu banyak anak yang telah ibu lahirkan.

12

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 13/34

2 tingkat pendidikan ibu

memiliki pengaruh terhadap risiko kehamilan #8. ;al ini dapat

diasumsikan karena ibu yang berpendidikan rendah "setingkat S! atau bahkan tidak sekolah$ memiliki tingkat pengetahuan dan

LO 2. Memahami dan Menjelaskan Angka Kematian Ibu dan Bayi Sebagai Indikator kesehatan

+ermacammacam indikator mortalitas atau angka kematian yang umum dipakai adalah/1 An&ka Kematian Kasar +AKK, atau -rude .eath Rate +-.R,$

 Konsep Dasar 

'ngka &ematian &asar ">rude !eath *ate$ adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1 penduduk. 'ngka ini disebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk.Penduduk tua mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang masih muda.

 Kegunaan'ngka &ematian &asar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan

 pengaruh umur penduduk. 8etapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk padasuatu tahun yang bersangkutan. 'pabila dikurangkan dari 'ngka kelahiran &asar akanmenjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah.

 Definisi

'ngka &ematian &asar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1 penduduk pada pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.

CDR=  jumlahkematian pada tahun X 

 jumlah penduduk pada pertengahan tahun X  ? 1

¿ D

 P  4 k 

13

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 14/34

!imana/

! / @umlah kematian pada tahun 4

P / jumlah penduduk pada pertengahan tahun 4

& / 1>atatan1/ P idealnya adalah Ajumlah penduduk pertengahan tahun tertentuA tetapi yang

umumnya tersedia adalah Ajumlah penduduk pada satu tahun tertentuA maka jumlahdapat dipakai sebagai pembagi. &alau ada jumlah penduduk dari 2 data dengantahun berurutan, maka ratarata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.

# A&e Spe/i0i/ .eath Rate +AS.R An&ka Kematian %enurut 2mur,

' An&ka Kematian ayi +AK,

 Konsep Dasar 

&ematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. +anyak 0aktor yang dikaitkan dengan kematian bayi.Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogendan eksogen.

&ematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatalB adalahkematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnyadisebabkan oleh 0aktor0aktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orangtuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

&ematian bayi eksogen atau kematian post neonatal, adalah kematian bayi yangterjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh0aktor0aktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

 Kegunaan Angka Kematian Bayi dan Balita

'ngka &ematian +ayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimanaangka kematian itu dihitung. &egunaan 'ngka &ematian +ayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neonatal dan kematian bayi yang lain. &arena

14

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 15/34

kematian neonatal disebabkan oleh 0aktor endogen yang berhubungan dengan kehamilanmaka programprogram untuk mengurangi angka kematian neonatal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan (bu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan 'ngka &ematian PostCeoCataldan 'ngka &ematian 'nak serta &ematian +alita dapat berguna untuk mengembangkan

 program imunisasi, serta programprogram pencegahan penyakit menular terutama padaanakanak, program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia - tahun.

 Definisi

'ngka &ematian +ayi "'&+$ adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satutahun, per 1 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

 Angkakematian bayi=

 jumlahkematianbayiberumur

dibawah1 tahunselama tahunx

 jumlahkelahiran selamatahun x ? 1

An&ka kematian neo3natal

 Definisi

'ngka &ematian CeoCatal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 2 hari, per 1 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

!imana /

'ngka &ematian CeoCatal D'ngka &ematian +ayi umur E1bulan

F! E1bulan D@umlah &ematian +ayi umur kurang 1 bulan pada satu tahun tertentudi daerah tertentu.

Flahir hidup D @umlah &elahiran hidup pada satu tahun tertentu di daerah tertentu

& D 1

An&ka kematian post neo3natal

 Definisi

15

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 16/34

'ngka &ematian Post Ceonatal atau Post Ceonatal !eath *ate adalah kematian yangterjadi pada bayiyang berumur antara 1 bulan sampai dengan kurang 1 tahun per 1 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

*umus

'ngka &ematian Post CeoCatal D angka kematian bayi berumur 1 bulan sampai dengankurang dari 1 tahun

F! 1bulanE1tahun D @umlah kematian bayi berumur satu bulan sampai dengan kurangdari 1 tahun pada satu tahun tertentu G daerah tertentu

Flahir hidup D @umlah kelahiran hidup pada satu tahun tertentu G daerah tertentu

& D konstanta "1$

( An&ka Kematian alita +AKa 43* tahun,

 Konsep

+alita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia sampai menjelang tepat - tahun "# tahun, 11 bulan, 2 hari$. Pada umumnyaditulis dengan notasi # tahun.

 Definisi

'ngka &ematian +alita adalah jumlah kematian anak berusia # tahun selama satu tahuntertentu per 1 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu "termasuk kematian bayi$

Cara Menghitung 

16

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 17/34

!imana/

@umlah &ematian +alita "#$th D +anyaknya kematian anak berusia # tahun pada satutahun tertentu di daerah tertentu

@umlah Penduduk +alita "#$th D jumlah penduduk berusia # th pada pertengahantahun tertentu di daerah tertentu

& D &onstanta, umumnya 1.

*$ An&ka Kematian Anak +AKA 13* tahun,

 Konsep

Hang dimaksud dengan anak "1# tahun$ disini adalah penduduk yang berusia satusampai menjelang - tahun atau tepatnya 1 sampai dengan # tahun 11 bulan 2 hari.

'ngka &ematian 'nak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang langsungmempengaruhi tingkat kesehatan anak. 'ngka &ematian 'nak akan tinggi bila terjadikeadaan salah gii atau gii buruk, kebersihan diri dan kebersihan yang buruk, tingginya prealensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang terjadi di dalam atau disekitar rumah "+udi 7tomo, 1-$.

 Definisi

'ngka &ematian 'nak adalah jumlah kematian anak berusia 1# tahun selama satu tahuntertentu per 1 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu. @adi 'ngka &ematian'nak tidak termasuk kematian bayi.

!imana/

17

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 18/34

@umlah kematian 'nak "1#$th D+anyaknya kematian anak berusia 1# th "yang belumtepat berusia - tahun$ pada satu tahun tertentu di daerah tertentu.

@umlah Penduduk "1#$ th Djumlah penduduk berusia 1# th pada pertengahan tahuntertentu didaerah tertentu

& D &onstanta, umumnya 1

5$ An&ka Kematian I2 +AKI,

 Konsep

&ematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalamkurun waktu #2 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilanatau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebabsebab lain sepertikecelakaan, terjatuh dll"+udi, 7tomo. 1-$.

 Definisi

'ngka &ematian (bu "'&($ adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atauselama #2 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan,yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebabsebab lain, per 1. kelahiran hidup.

Cara Menghitung 

&emudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dan dinyatakan per 1. kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian dengan angka 0ertilitasumum. !engan cara ini diperoleh rasio kematian ibu kematian maternal per 1.

kelahiran.

!imana/

@umlah &ematian (bu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yang disebabkankarena kehamilan, persalinan sampai #2 hari setelah melahirkan, pada tahun tertentu, didaerah tertentu.

@umlah kelahiran ;idup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu, didaerah tertentu.

18

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 19/34

&onstanta D1. bayi lahir hidup.

&eterbatasan

'&( sulit dihitung, karena untuk menghitung '&( dibutuhkan sampel yang besar,mengingat kejadian kematian ibu adalah kasus yang jarang. =leh karena itu kita

umumnya dignakan '&( yang telah tersedia untuk keperluan pengembangan perencanaan program.

LO 3. Memahami dan Menjelaskan Audit Kematian Maternal Perinatal yang berhubungan

dengan AKI dan IMR

Kebijaksanaan Departemen Kesehatan dalam penurunan AKI

Salah satu upaya terobosan yang cukup mencolok untuk mencapai keadaan tersebut

adalah pendidikan sejumlah 54.120 bidan ditempatkan di desa selama 1989/1990 sampai

1996/1997. Dalam pelaksanaan operasional, sejak tahun 1994 diterapkan strategi berikut :

a Penggerakan Tim Dati II ( Dinas Kesehatan dan seluruh jajarannya sampai ke tingkatkecamatan dan desa, RS Dati II dan pihak terkait ) dalam upaya mempercepat penurunan

AKI sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

b Pembinaan daerah yang intensif di setiap Dati II, sehingga pada akhir Pelita VII :

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 80% atau lebih.

Cakupan penanganan kasus obstetrik ( resiko tinggi dan komplikasi obstetrik ) minimal

meliputi 10% seluruh persalinan.

Bidan mampu memberikan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan obstetrik 

neonatal dan puskesmas sanggup memberikan pelayanan obstetrik-neonatal esensial

dasar ( PONED ), yang didukung oleh RS Dati II sebagai fasilitas rujukan utama yang

mampu menyediakan pelayanan obstetrik-neonatal esensial komprehensif ( PONEK ) 24 jam; sehingga tercipta jaringan pelayanan obstetrik yang mantap dengan bidan desa

sebagai ujung tombaknya.

c Penerapan kendali mutu layanan kesehatan ibu, antara lain melalui penerapan standar

pelayanan, prosedur tetap, penilaian kerja, pelatihan klinis dan kegiatan audit maternal-

perinatal.

d Meingkatkan komunikasi, informasi, dan esukasi ( KIE ) untuk mendukung upaya

percepatan penurunan AKI

e Pemantapan keikutsertaan masyrakat dalam berbagai kegiatan pendukung untuk 

mempercepat penurunan AKI.

AUDIT MATERNAL DAN PERINATALAudit maternal perinatal nerupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab

kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan

kematian dimasa yang akan datang. Penelusuran ini memungkinkan tenaga kesehatan

menentukan hubungan antara faktor penyebab yang dapat dicegah dan

kesakitan/kematian yang terjadi. Dengan kata lain, istilah audit maternal perinatal

merupakan kegiatan death and case follow up. Dari kegiatan ini dapat ditentukan:

19

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 20/34

3 Sebab dan faktor-faktor terkaitan dalam kesakitan/kematian ibu dan perinatal

3 Dimana dan mengapa berbagai sistem program gagal dalam mencegah kematian

3 Jenis intervensi dan pembinaan yang diperlukan

Audit maternal perinatal juga dapat berfungsi sebagai alat pemantauan dan sistem

rujukan. Agar fungsi ini berjalan dengan baik, maka dibutuhkan :

1 Pengisian rekam medis yang lengkap dengan benar di semua tingkat pelayanankesehatan

2 Pelacakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas dengan cara otopsi

verbal, yaitu wawancara kepada keluatga atau orang lain yang mengetahui riwayat

penyakit atau gejala serta tindakan yang diperoleh sebelum penderita meninggal

sehingga dapat diketahui perkiraan sebab kematian.

Tujuan umum audit maternal perinatal adalah meningkatkan mutu pelayanan KIA di

seluruh wilayah kabupaten/kota dalam rangka mempercepat penurunan angka

kematian ibu dan perinatal

Tujuan khusus audit maternal adalah :

a Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal secara

teratur dan berkesimnambungan, yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota,

rumah sakit pemerintah atau swasta dan puskesmas, rumah bnersalin (RB), bidan

praktek swasta atau BPS di wilayah kabupaten/kota dan dilintas batas kabupaten/kota

provinsi

b Menetukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang di perlukan

untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus

c Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan kabupaten/kota,

rumah sakit pemerintah/swasta, puskesmas, rumah sakit bersalin dan BPS dalam

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap intervensi yang

disepakati.

Dalam pelaksanaan audit maternal perinatal ini diperlukan mekanisme pencatatan

yang akurat ,baik ditingkat puskesmas,maupun ditingkat RS kabupaten/kota .pencatatan

yang diperlukan adalah sebagai berikut

A Tingkat puskesmas

Selain menggunakan rekam medis yang sudah ada dipuskesmas ,ditambahkan pula :

1 Formulir R (formulir rujukan maternal dan perinatal )

Formulir ini dipakai oleh puskesmas,bidan didesa maupunbidan swasta untuk 

merujuk kasus ibu maupun perinatal.

2 Form OM dan OP (formulir otopsi verbal maternal dan perinatal)

OM Digunakan untuk otopsi verbal ibu hamil/bersalin/nifas yang meninggalsedangkan form OP untuk otopsi verbal perinatal yang meninggal . untuk mengisi

formulir tersebut dilakukan wawancara terhadap keluarga yang meninggal oleh tenaga

puskesmas.

20

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 21/34

B Tingkat RS kabupaten/kota

Formulir yang dipakai adalah

Form MP (formulir maternal dan perinatal)

Form ini mencatat data dasar semua ibu bersalin /nifas dan perinatal yang masuk kerumah sakit. Pengisiannya dapat dilakukan oleh perawat

Form MA (formulir medical audit )

Dipakai untuk menulis hasil/kesimpulan dari audit maternal maupun audit perinatal.

Yang mengisi formulir ini adalah dokter yang bertugas dibagian kebidanan dan

kandungan (untuk kasus ibu) atau bagian anak (untuk kasus perinatal)

Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang ,yaitu :

1 Laporan dari RS kabupaten/kota ke dinas kesehatan

Laporan bulanan ini berisi informasi mengenai kesakitan dan kematian (serta sebab

kematian ) ibu dan bayi baru lahir bagian kebidanan dan penyakit kandungan serta

bagian anak.

2 Laporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten/kota

Laporan bulanan ini berisi informasi yang sama seperti diatas ,dan jumlah kasus

yang dirujuk ke RS kabupaten/kota

3 Laporan dari dinas kesehatan kabupaten/kota ketingkat propinsi

Laporan triwulan ini berisi informasi mengenai kasus ibu dan perinatal ditangani

oleh Rs kabupaten /kota ,puskesmas dan unit pelayanan KIA lainnya ,serta tingkat

kematian dari tiap jenis komplikasi atau gangguan . laporan merupakan rekapitulasi

dari form MP dan form R,yang hendaknya diusahakan agar tidak terjadi duplikasi

pelaporan untuk kasus yang dirujuk ke RS.

LO 4. Memahami dan Menjelaskan Perilaku Relative Resiko Kesehatan Reproduksi Remaja

1. !e0inisi remaja

(stilah adolescence)remaja berasal dari kata latin adolescere "kata bendanya,adolescentia yang berarti remaja$ berarti ItumbuhJ atau Itumbuh menjadi dewasaJ.

a Menurut Stanley ;all. Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagaimasa topan badai dan stress "Storm and Stress$. &arena mereka telah memilikikeinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri, kalau terarah dengan baik maka ia akan menjadi seorang indiidu yang memiliki rasa tanggungjawab,tetapi kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masadepan dengan baik. Menurut Stanley ;all usia remaja antara 12 sampai usia 2%

tahun. b Menurut :rikson masa remaja adalah masa yang akan melalui krisis dimana remaja

 berusaha untuk mencari identitas diri "Search 0or sel0 (dentity$.c W;= mende0inisikan masa remaja merupakan periode perkembangan antara

 pubertas, perlihan biologis masa anakanak dan masa dewasa, yaitu antara umur 12 tahun.

d Masa remaja  merupakan masa peralihan antara masa kanak < kanak dan masadewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11

21

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 22/34

atau 12 tahun sampai dengan 2 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda"Soetjiningsih$.

e Kase remaja merupakan segmen perkembangan indiidu yang sangat penting, yaitudiawali dengan matangnya organ < organ 0isik "seksual$ sehingga mampu bereproduksi "Syamsu Husu0$.

0 Masa remaja adalah masa peralihan dari anak < anak menuju dewasa yangmencakup kematangan mental, emosional, sosial dan 0isik ";urlock, :liabeth +$.

8ahapan perkembangan masa remaja /1 Masa remaja awal)dini "early adolescence$ / umur 11 < 1% tahun.

!engan ciri khas / ingin bebas, lebih dekat dengan teman sebaya, mulai ber0ikir abstradan lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya.

2 Masa remaja pertengahan "middle adolescence$ / umur 1# < 16 tahun.!engan ciri khas / mencari identitas diri, timbul keinginan untuk berkencan,berkhayaltentang seksual, mempunyai rasa cinta yang mendalam.

% Masa remaja lanjut "late adolescence$ / umur 15 < 2 tahun.!engan ciri khas/ mampu ber0ikir abstrak, lebih selekti0 dalam mencari teman sebaya,

mempunyai citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta, pengungkapankebebasan diri.

)ahapan Perkemban&an Identitas

8ahap 7sia &arakteristik  

!i0erentiation

Practice

*approchment

121#

1#1-

1-1

*emaja menyadari bahwa ia berbeda secara sikologis dari orangtuanya. &esadaran ini sering membuatnya mempertanyakan danmenolak nilainilai dan nasihatnasihat orang tuanya, sekalipunnilainilai dan nasihat tersebut masuk akal.

*emaja percaya bahwa ia mengetahui segalagalanya dan dapatmelakukan sesuatu tanpa salah. (a menyangkal kebutuhan akan peringatan atau nasihat dan menantang orang tuanya pada setiapkesempatan. &omitmennya terhadap temanteman juga bertambah.

&arena kesedihan dan kekhawatiran yang dialaminya, telahmendorong remaja untuk menerima kembali sebagian otoritas

22

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 23/34

>onsolidation 121

orang tuanya, tetapi dengan bersyarat. 8ingkah lakunya seringsilih berganti antara eksperimentasi dan penyesuaian, kadangmereka menantang dan kadang berdamai dan bekerjasamadengan orang tua mereka. !i satu sisi ia menerima tanggung jawab di sekitar rumah, namun di sisi lain ia akan mendongkol

ketika orang tuanya selalu mengontrol membatasi gerakgerik dan akititasnya diluar rumah.

*emaja mengembangkan kesadaran akan identitas personal,yang menjadi dasar bagi pemahaman dirinya dan diri oranglain, serta untuk mempertahankan perasaan otonomi,independen dan indiidualitas.

Perkembangan +iologis *emaja /

Perubahan hormonal ditandai dengan cepatnya pertumbuhan 0isik 

lakilaki/ perkembangan dada yang semakin bidang dan tubuh yang semakin berotot Perempuan/ pinggulnya membesar dan munculnya lemak 

Perempuan dua tahun lebih cepat dibandingkan dengan anak laki laki "+erk, 1$

Perkembangan Psikologis *emaja /

Perkembangan identitas diri. (dentitas diri/ adalah pikiran pikiran dan perasaan yang dimiliki mengenai diri "Lardner,

12$B bagaimana remaja mendeskripsi diri secara terorganisir, merupakan ekspansi darirasa harga diri "+erk, 1$

Mulai meninggalkan masa kecil yang tenang menuju masa dewasa yang penuh persoalan +elajar untuk membuat keputusan sendiri dan sering bertentangan dengan orang tua +iasanya gampang tersinggung dan sulit dimengerti Mulai ada priasi dan menjalin hubungan dengan lawan jenis, dsb

Perkembangan sosial /

Pengaruh teman sebaya sangat kuat 8erbentuknya pengelompokan sosial "ngegank, dsb$

8ugas perkembangan masa remaja dan pubertas / Mencari relasi yang lebih matang dengan teman seusia "lakiperempuan$ Mencapai peran sosial 0eminim atau maskulin Menerima 0isik dan menggunakan tubuhnya secara e0ekti0 Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggungjawab secara sosial Mencapai kemandirian secara emosional Mempersiapkan untuk karir ekonomi

23

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 24/34

Mempersiapkan untuk menikah dan berkeluarga Memperoleh set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku

2. Pengertian Perilaku +eresiko

Perilaku yang dapat membahayakan aspekaspek psikososial sehingga remaja sulit berhasil dalam melalui masa perkembangannya. Perilaku berisiko dilakukan remajadengan tujuan tertentu yaitu untuk dapat memenuhi perkembangan psikologisnya. >ontoh/ Merokok, penggunaan narkoba agar diterima teman sebayanya, bukti kemandirian dariorang tua.

%. 'kibat perilaku beresiko

a +erisiko terhadap kesehatan/ Merokok, minum alkohol, narkoba, tawuran b +erisiko terhadap masa depan/ putus sekolah, kehamilan konsep diri yang tidak adekuat.

c +erisiko terhadap lingkungaan sosialnya/ bermasalah dengan hukum Pengangguran

Permasalahan pada remaja

Pada umumnya, masalah remaja di sekolah, baik di tingkat SMP maupun SM', berkenaan dengan perilaku. +erikut beberapa masalah remaja di sekolah/

1 Perilaku Bermasalah (Problem Behaior!Masalah perilaku yang dialami remaja di sekolah dapat dikatakan masih dalam

kategori wajar jika tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain. !ampak perilaku bermasalah yang dilakukan remaja akan menghambat dirinya dalam proses sosialisasi

dengan remaja lain, guru, dan masyarakat. Perilaku malu dalam mengikuti berbagaiaktiitas yang digelar sekolah, misalnya, termasuk dalam kategori perilaku bermasalahyang menyebabkan seorang remaja menjadi kurang pengalaman. @adi, perilaku bermasalah ini akan merugikan remaja di sekolah secara tidak langsung akibat perilakunya sendiri.

" Perilaku Menyimpang (Behaior Disorder!Perilaku menyimpang pada remaja merupakan perilaku yang kacau dan

menyebabkan seorang remaja kelihatan gugup "nerous$ serta perilakunya tidak terkontrol "uncontrol$. Memang diakui bahwa tidak semua remaja mengalami perilakuini. Seorang remaja mengalami hal ini jika ia merasa tidak tenang dan tidak bahagia

sehingga menyebabkan hilangnya konsentrasi diri. Perilaku menyimpang pada remajaakan mengakibatkan munculnya tindakan tidak terkontrol yang mengarah padatindakan kejahatan. Penyebab behaiour disorder lebih banyak karena persoalan psikologis yang selalu menghantui dirinya.

# Penyesuaian Diri yang $alah (Behaiour Malad%ustment!

Perilaku tidak sesuai yang dilakukan remaja biasanya didorong oleh keinginanmencari jalan pintas dalam menyelesaikan sesuatu tanpa mende0inisikan secara cermat

24

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 25/34

akibatnya. Perilaku menyontek, membolos, dan melanggar peraturan sekolahmerupakan contoh penyesuaian diri yang salah pada remaja di sekolah menengah.

& Perilaku 'idak Dapat Membedakan Benar atau $alah (Condut Disorder!&ecenderungan pada sebagian remaja adalah tidak mampu membedakan antara perilaku yang benar dan perilaku yang salah. Wujud dari conduct disorder adalahmunculnya cara berpikir dan perilaku yang kacau dan sering menyimpang dari aturanyang berlaku di sekolah. Penyebabnya adalah karena sejak kecil, orang tua tidak bisamembedakan perilaku yang benar dan yang salah pada anak. Seharusnya, orang tuamampu memberikan hukuman "punishment$ saat anak berperilaku salah danmemberikan pujian atau hadiah "reward$ saat anak berperilaku baik atau benar.Seorang remaja di sekolah dikategorikan dalam conduct disorder apabila iamemunculkan perilaku antisosial, baik secara erbal maupun secara nonerbal, sepertimelawan aturan, tidak sopan terhadap guru, dan mempermainkan temannya.

) Perilaku Berkaitan dengan Perhatian (Attention Defiit *yperatiity Disorder!

Perilaku berkaitan dengan perhatian adalah anak yang mengalami de0isiensidalam perhatian dan tidak dapat menerima impulsimpuls sehingga gerakangerakannya tidak dapat terkontrol dan menjadi hiperakti0. *emaja di sekolah yanghiperakti0 biasanya mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian sehingga tidak dapat menyelesaikan tugastugas yang diberikan kepadanya atau tidak dapat berhasildalam menyelesaikan tugasnya. @ika diajak berbicara, remaja yang hiperakti0 tidak akan memperhatikan lawan bicaranya dan cepat terpengaruh oleh stimulus yangdatang dari luar.

%emahami dan %enjelaskan Perilaku Kesehatan

.e0inisi

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang "organisme$ terhadapstimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistim pelayanan kesehatan, makanan,serta lingkungan.

Respons dan Stimulus

+atasan ini mempunyai dua unsur pokok, yakni respons dan stimulus atau perangsangan.*espons atau reaksi manusia, baik bersi0at pasi0 "pengetahuan, persepsi, dan sikap$,maupun bersi0at akti0 "tindakan yang nyata atau practice$. Sedangkan stimulus ataurangsangan di sini terdiri # unsur pokok, yakni/ sakit dan penyakit, system pelayanankesehatan dan lingkungan.!engan demikian secara lebih terinci perilaku kesehatan itu mencakup/1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia berespons,

 baik secara pasi0 "mengetahui, bersikap, dan mempersepsi penyakit dan rasa sakit yangada pada dirinya dan di luar dirinya, maupun akti0 "tindakan$ yang dilakukansehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut. Perilaku terhadap sakit dan penyakitini dengan sendirinya sesuai dengan tingkattingkat pencegahan penyakit, yakni/

25

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 26/34

• Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, "health

 promotion behaior $, misalnya makan makanan yang bergii, olah raga, dansebagainya.

• Perilaku pencegahan penyakit "health preention behaior $, adalah respons untuk melakukan pencegahan penyakit, misalnya/ tidur memakai kelambu untuk mencegah

gigitan nyamuk malaria, imunisasi, dan sebagainya. 8ermasuk juga perilaku untuk tidak menularkan penyakit kepada orang lain.• Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan "health seeking behaior $, yaitu

 perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan, misalnya usahausahamengobati sendiri penyakitnya, atau mencari pengobatan ke 0asilitas0asilitaskesehatan modern "puskesmas, mantra, dokter praktek, dan sebagainya$, maupun ke0asilitas kesehatan tradisional "dukun, sinshe, dan sebagainya$.

• Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan "health rehabilitation behaior $,yaitu perilaku yang berhubungan dengan usahausaha pemulihan kesehatan setelahsembuh dari suatu penyakit. Misalnya melakukan diet, mematuhi anjurananjurandokter dalam rangka pemulihan kesehatannya.

2 Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, adalah respons seseorang terhadapsystem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupuntradisional. Perilaku ini menyangkut respons terhadap 0asilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan, dan obatobatannya, yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap, dan penggunaan 0asilitas, petugas, dan obatobatan.

% Perilaku terhadap makanan "nutrition behaior $, yakni respons seseorang terhadapmakanan sebagai kebutuhan ital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap, dan praktek kita terhadap makanan serta unsurunsur yang terkandungdi dalamnya "at gii$, pengelolaan makanan, dan sebagainya sehubungan dengan

kebutuhan tubuh kita.# Perilaku terhadap lingkungan kesehatan "enironmental health behaior $ adalah

respons seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia.9ingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan itu sendiri. Perilaku iniantara lain mencakup/

• Perilaku sehubungan dengan air bersih, termasuk di dalmnya komponen, man0aat,dan penggunaan air bersih untuk kepentingan kesehatan.

• Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor, yang menyangkut segisegihigien pemeliharaan teknik, dan penggunaannya.

• Perilaku sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair.8ermasuk di dalamnya system pembuangan sampah dan air limbah yang sehat, sertadampak pembuangan limbah yang tidak baik.

• Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat, yang meliputi entilasi, pencahayaan, lantai, dan sebagainya.

• Perilaku sehubungan dengan pembersihan sarangsarang nyamuk "etor $, dansebagainya.

26

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 27/34

+ecker "15$ mengajukan klasi0ikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan"health related behaior$ sebagai berikut/

1 Perilaku kesehatan "health behaior $, yaitu halhal yang berkaitan dengan tindakanatau kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. 8ermasuk  juga tindakantindakan untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, memilih

makanan, sanitasi, dan sebaginya.2 Perilaku sakit "illness behaior $, yakni segala tindakan atau kegiatan yang dilakukanoleh seseorang indiidu yang merasa sakit, untuk merasakan dan mengenal keadaankesehatannya atau rasa sakit. 8ermasuk di sini juga kemampuan atau pengetahuanindiidu untuk mengidenti0ikasi penyakit, penyebab penyakit, serta usahausahamencegah penyakit tersebut.

# Perilaku peran sakit "the sik role behaior $, yakni segala tindakan atau kegiatan yangdilakukan oleh indiidu yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan. Perilakuini di samping berpengaruh terhadap kesehatan) kesakitannya sendiri, juga berpengaruh terhadap orang lain, terutama kepada anakanak yang belum mempunyaikesadaran dan tanggung jawab terhadap kesehatannya.

( 6un&si Seksual:

a Prokreasi+ertujuan untuk mendapatkan keturunan atau anak.

b *ekreasi7ntuk mendapatkan hubungan seksual yang menyenakngkan dan dapatdinikmati.

/ *elasiMenjadi pengikat suami isteri, yang lebih memperkuat jalinan dua pribadi.

d (nstitusiMenjalin hubungan seks yang saling membahagiakan sekaligus

memperkuat jalinan perkawinan.

9= -. Memahami dan Menjelaskan ;ukum 'borsi dan ;ubungan Suami (stri di 9uar Cikah dan&ehamilan di 9uar Cikah

Resiko Hamil di "uar Nikah %enurut Islam

;aram hukumnya seorang lakilaki menikahi seorang wanita yang sedangmengandung anak dari orang lain. &arena hal itu akan mengakibatkan rancunya nasabanak tersebut.

!alilnya adalah beberapa nash berikut ini/

 Cabi S'W bersabda, A@anganlah disetubuhi "dikawini$ seorang wanita hamil "karenaina$A

'dapun bila wanita yang hamil itu dinikahi oleh lakilaki yang menghamilinya diluar nikah, maka umumnya para ulama membolehkannya, dengan beberapa arisasi detail pendapat /

27

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 28/34

Pendapat (mam 'bu ;ani0ah. (mam 'bu ;ani0ah menyebutkan bahwa bila yangmenikahi wanita hamil itu adalah lakilaki yang menghamilinya, hukumnya boleh.Sedangkan kalau yang menikahinya itu bukan lakilaki yang menghamilinya, maka lakilaki itu tidak boleh menggaulinya hingga melahirkan.

Pendapat (mam Malik dan (mam 'hmad bin ;anbal. (mam Malik dan (mam'hmad bin ;anbal mengatakan lakilaki yang tidak menghamili tidak boleh mengawiniwanita yang hamil. &ecuali setelah wanita hamil itu melahirkan dan telah habis masaiddahnya. (mam 'hmad menambahkan satu syarat lagi, yaitu wanita tersebut harus sudahtobat dari dosa inanya. @ika belum bertobat dari dosa ina, maka dia masih bolehmenikah dengan siapa pun. !emikian disebutkan di dalam kitab 'lMajmu Syarah 'lMuhaab karya 'l(mam 'n Cawawi, jus ?N( halaman 2-%.

Pendapat (mam 'sySya0ii 'dapun 'l(mam 'sysya0ii, pendapat beliau adalah bahwa baik lakilaki yang menghamili atau pun yang tidak menghamili, dibolehkanmenikahinya. Sebagaimana tercantum di dalam kitab 'lMuhaab karya 'bu (shaO 'sySyairai ju (( halaman #%.

Semua pendapat yang menghalalkan wanita hamil di luar nikah dikawinkan denganlakilaki yang menghamilinya, berangkat dari beberapa nash berikut ini /

!ari 'isyah ra berkata,*asulullah S'W pernah ditanya tentang seseorang yang berina dengan seorang wanita dan berniat untuk menikahinya, lalu beliau bersabda,'walnya perbuatan kotor dan akhirnya nikah. Sesuatu yang haram tidak bisamengharamkan yang halal. ";* 8abarany dan !aruOuthuny$.

'pakah hukumnya jika wanita yang hamil diluar nikah itu dinikahkan3 &emudianapa status anak tersebut secara humum (slam 3

7ntuk masalah tersebut, tidak ada ayat QurRan atau ;adits yang menegaskan untuk masalah ini. Sehingga melahirkan 2 pendapat.

Pendapat Hang Membolehkan

!ari (mam 'sSya0iR(, syaratnya kedua keluarga dan pasangan tersebut tidak mengekspos kepada yang lain, cukup mereka dan pihak &antor 7rusan 'gama.8ujuannya, supaya yang lain tidak melakukan perbuatan yang sama.

7lama yang membolehkan juga menggambarkan, misal wanita yang dihamili olehsi ', boleh dinikahi oleh si ' walaupun belum lepas masa iddah karena masa iddahdipandang untuk memperjelas siapa ayah biologis si anak karena selama masa iddah, si

wanita tidak disentuh oleh siapapun. @adi, laki laki yang berina dengan seorang wanita,kemudian wanita tersebut hamil, maka lakilaki itu boleh menikahi wanita itu, karenasudah jelas bahwa anak yang dikandung tersebut adalah anak lakilaki tersebut.

*iwayat Sebuah ;adits

28

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 29/34

A Sesungguhnya 7mmar pernah pukul seorang lakilaki dan wanita yang berina,kemudian 7mmar menyuruhnya untuk menikahi, akan tetapi lakilaki tersebutmenolaknya "'lMughni$ A

Pendapat Hang Melarang atau Mengharamkan

Sebagian ulama lagi mengatakan tidak halal untuk ditikahkan, walaupun lakilakitersebut yang menghamilinya, kecuali jika wanita tersebut telah melahirkan.

Surat 't8halaO ayat #,

A . . . . wanita yang mengandung, iddahnya adalah setelah dia melahirkan anaknya A

+egitu juga melalui riwayat sebuah hadits, dari (mam (bnu QudaRmah 'l MaOdasi didalam 'sySyarhul &abier 5 / -2

A . . . tidak boleh dicampuri seorang wanita yang hamil, kecuali setelah dia melahirkan A

'da juga dari sebuah haditsA Seorang lakilaki yang berhubungan badan dengan seorang wanita lalu wanita tersebutmengandung, kemudian dia bertanya kepada *asul S'W, lalu nabi berkata, pisahkanmereka.A(mam (bnu 8aimiyah, sebelum bayi tersebut lahir atau istibro lalu bersih darini0as.

!ari (bnu 'bbas *.'.

ASeorang lakilaki datang kepada Cabi Muhammad S'W, sesungguhnya istriku tidak menolak dengan tangan penyentuh, Cabi bersabda Iceraikanlah diaJ, lalu si lakilaki berkata Ina0suku kepadanyaJ. Cabi bersabda, kalau begitu bersenangsenanglah

dengannya J;anya saja, untuk kesimpulan permasalahan diatas, jika ingin selamat maka tunggulahsampai wanita hamil tersebut melahirkan anaknya, atau sampai haid sekali, bahkan lebih baik lagi jika melewati dulu % kali masa haid.

'dapun Status anak tersebut di dalam (slam

'nak tersebut tidak mendapatkan hak wali, juga tidak mendapatkan hak waris dari garis'yahnya, kalau dari garis (bu, kakek dan neneknya dia mendapatkannya

Aborsi menurut Islam

T U VX YZ  [ U\] ZYZ  ^ _` Z  YZ Z Z  ^ _ Zf Z ` Z Z   X̂ V  ZYZ  _ \  Z X Z  Z   Z VX \ U` X Z  q _  Z Z  _ _ v Z Z  Z \ UT x f Z  Zz {   UzX |  z _  }   _~ • Z €z Z Z

+ Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan senga%a, maka balasannya

adalah neraka -ahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah murka kepadanya dan

melaknatnya serta menyediakan baginya ad.ab yang besar( /s An 0isa 2 3# !

+egitu juga hadist yang diriwayatkan oleh (bnu MasRud bahwasanya *osulullah saw bersabda /

29

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 30/34

q ‚ _ ƒ Z ̀ X„ Z } Z … zX † U‡ Z   z _  ƒ Z ̀ X„ Z  ̂X ‰ _ Š‹ _ • Z q ‚ _ ƒ Z ` X„ Z } Z … zX † U ~ Z ZYZ  ƒ Z ` X„ Z  ̂X ‰ _ Š‹ _ • Z q ‚ _ z UŠ  • Z € Z VfX [ ZŒ  Z  X̂z x _ € X   [ Z  ̂X  ̂_ ~ _  Z  Ž _ T Z  • _ q  _  Z Z Z ‰ Z ‘X ’VfX“ Z    Z ˆ ” ~X Z  Z   X̂  XT ZYZ  Z   X̂  X Z Z Z   X̂ –X—  Œ X   X  ‹ Z [ X  ™̃ T Z  X Z  Ž X [ ZŒ  š Z[ X › _ z Z |  • _ Z  œZ › { \̀ X̂VX  _ ž _ V Z Z ƒ _  ZT Z ` \ } _“ Z ›  • _

I $esungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan peniptaannya di dalam perut ibunya

 selama empat puluh hari4 $etelah genap empat puluh hari kedua, terbentuklah segumlah

darah beku4 Ketika genap empat puluh hari ketiga , berubahlah men%adi segumpal daging4 Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh, serta memerintahkan

untuk menulis empat perkara, yaitu penentuan ri.ki, 5aktu kematian, amal, serta

nasibnya, baik yang elaka, maupun yang bahagia4 + ( Bukhari dan Muslim !

Maka, untuk mempermudah pemahaman, pembahasan ini bisa dibagi menjadi dua bagiansebagai berikut /

1 %en&&u&urkan Janin Sebelum Peniupan Roh

!alam hal ini, para ulama berselisih tentang hukumnya dan terbagi menjadi tiga pendapatPendapat Pertama /

Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya boleh. +ahkan sebagian dariulama membolehkan menggugurkan janin tersebut dengan obat. " *asyiat Al /alyubi 2

#61)3 $

Pendapat ini dianut oleh para ulama dari madhab ;ana0i, Sya0iR(, dan ;ambali. 8etapikebolehan ini disyaratkan adanya ijin dari kedua orang tuanya," $yareh 7athul /adir 2

"6&3) $

Mereka berdalil dengan hadist (bnu MasRud di atas yang menunjukkan bahwa sebelumempat bulan, roh belum ditiup ke janin dan penciptaan belum sempurna, serta dianggap benda mati, sehingga boleh digugurkan.

Pendapat kedua /

Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya makruh. !an jika sampai pada waktu peniupan ruh, maka hukumnya menjadi haram.

!alilnya bahwa waktu peniupan ruh tidak diketahui secara pasti, maka tidak bolehmenggugurkan janin jika telah mendekati waktu peniupan ruh , demi untuk kehatihatian.Pendapat ini dianut oleh sebagian ulama madhab ;ana0i dan (mam *omli salah seorangulama dari madhab Sya0iR( . " *asyiyah Ibnu Abidin 2 86)31,  0ihayatul Muhta% 2 96&18  $

Pendapat keti&a :

Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya haram. !alilnya bahwaair mani sudah tertanam dalam rahim dan telah bercampur dengan oum wanita sehinggasiap menerima kehidupan, maka merusak wujud ini adalah tindakan kejahatan . Pendapatini dianut oleh 'hmad !ardir , (mam Lhoali dan (bnu @aui " $yareh Kabir 2 "6 "89, Ihya :lumuddin 2 "6)#, Inshof  / 1)%6$

'dapun status janin yang gugur sebelum ditiup rohnya "empat bulan$ , telahdianggap benda mati, maka tidak perlu dimandikan, dika0ani ataupun disholati. Sehingga

30

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 31/34

 bisa dikatakan bahwa menggugurkan kandungan dalam 0ase ini tidak dikatagorikan pembunuhan, tapi hanya dianggap merusak sesuatu yang berman0aat.

&etiga pendapat ulama di atas tentunya dalam batasbatas tertentu, yaitu jika didalamnya ada kemaslahatan, atau dalam istilah medis adalah salah satu bentuk  Abortus

 Profoatus 'herapeutium, yaitu jika bertujuan untuk kepentingan medis dan terapi serta pengobatan. !an bukan dalam katagori Abortus Profoatus

Criminalis, yaitu yang  dilakukan karena alasan yang bukan medis dan melanggar hukumyang berlaku, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

2 %en&&u&urkan Janin Setelah Peniupan Roh

Secara umum, para ulama telah sepakat bahwa menggugurkan janin setelah peniupan rohhukumnya haram. Peniupan roh terjadi ketika janin sudah berumur empat bulan dalam perut ibu, &etentuan ini berdasarkan hadist (bnu MasRud di atas. @anin yang sudahditiupkan roh dalam dirinya, secara otomatis pada saat itu, dia telah menjadi seorangmanusia, sehingga haram untuk dibunuh. ;ukum ini berlaku jika pengguguran tersebutdilakukan tanpa ada sebab yang darurat.

 Camun jika disana ada sebabsebab darurat, seperti jika sang janin nantinya akanmembahayakan ibunya jika lahir nanti, maka dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat/

Pendapat Pertama /

Menyatakan bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya tetap haram,walaupun diperkirakan bahwa janin tersebut akan membahayakan keselamatan ibu yangmengandungnya. Pendapat ini dianut oleh Mayoritas 7lama.

!alilnya adalah 0irman 'llah swt /

Ÿ x  Z `[ X ¡ ‘X _ \ ¢ Z›  Z   ̂X̀  \ £ Z ž  `\ \Š _ _~ ¤ Z ¡Z  Z

+ Dan %anganlah kamu membunuh %i5a yang diharamkan Allah (membunuhnya!,

melainkan dengan suatu (alasan! yang benar4 + ( /4$4 Al Israa2 ## !

&elompok ini juga mengatakan bahwa kematian ibu masih diragukan, sedang keberadaan janin merupakan sesuatu yang pasti dan yakin, maka sesuai dengan kaidah 0iOhiyah / + Bah5a sesuatu yang yakin tidak boleh dihilanngkan dengan sesuatu yang masih ragu .J,yaitu tidak boleh membunuh janin yang sudah ditiup rohnya yang merupakan sesuatuyang pasti , hanya karena kawatir dengan kematian ibunya yang merupakan sesuatu yangmasih diragukan. " *asyiyah Ibnu Abidin 2 168;" !4

Selain itu, mereka memberikan permitsalan bahwa jika sebuah perahu akan tenggelam,sedangkan keselamatan semua perahu tersebut bisa terjadi jika sebagian penumpangnyadilempar ke laut, maka hal itu juga tidak dibolehkan.

Pendapat Kedua /

31

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 32/34

!ibolehkan menggugurkan janin walaupun sudah ditiupkan roh kepadanya, jika hal itumerupakan satusatunya jalan untuk menyelamatkan ibu dari kematian. &arena menjagakehidupan ibu lebih diutamakan dari pada menjaga kehidupan janin, karena kehidupanibu lebih dahulu dan ada secara yakin, sedangkan kehidupan janin belum yakin dankeberadaannya terakhir." Mausuah 7i<hiyah 2 "6)9  $

Prediksi tentang keselamatan (bu dan janin bisa dikembalikan kepada ilmu kedokteran,walaupun hal itu tidak mutlak benarnya. Wallahu 'Rlam.

!ari keterangan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa para ulama sepakat bahwa Abortus Profoatus Criminalis, yaitu aborsi kriminal yang menggugurkankandungan setelah ditiupkan roh ke dalam janin tanpa suatu alasan syarR( hukumnyaadalah haram dan termasuk katagori membunuh jiwa yang diharamkan 'llah swt.

'dapun aborsi yang masih diperselisihkan oleh para ulama adalah  Abortus Profoatus

'herapeutium, yaitu aborsi yang bertujuan untuk penyelamatan jiwa, khususnya janinyang belum ditiupkan roh di dalamnya.

32

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 33/34

.A6)AR P2S)AKA

&usmiran, :ny. 211. &esehatan *eproduksi *emaja dan Wanita. @akarta/ Salemba Medika.

!epartemen &esehatan *(. *iset kesehatan dasar "*(S&:S!'S$ 25, laporan nasional25, badan penelitian dan pengembangan kesehatan, @akarta/ (ndonesia. 2.

http/))sta00.ui.ac.id)internal)1%21#5#-#)material)Pelatihan&esehatan*eproduksi*emaja.pd0 

http/))www.depkes.go.id)downloads)publikasi)Peta¥2&esehatan¥225.pd0 

http/))www.idai.or.id)saripediatri)pd0ile)%%1%.pd0 

http/))www.khususkebidanan.com)kehamilanremaja)

Statistics (ndonesia "+adan Pusat Statistik+PS$ and Macro (nternational. (ndonesiademographic and health surey 25. >alerton, Maryland, 7S'/ +PS and Macro(nternational. 2.

World ;ealth =rganiation "W;=$. 'dolescent 0riendly health serice, an agenda 0or change, Lenea/ Switerland. 22.

World ;ealth =rganiation "W;=$. 9i0e skills education 0or children and adolescents inschools, introduction and guidelines to 0acilitate the deelopment and implementation o0 li0eskill programme, programme on mental health, Lenea/ 15.

33

8/17/2019 WRAP UP SK 1 B7.docx

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-sk-1-b7docx 34/34