wrap up kelompok b10 sk-3

28
SKENARIO 3 SESAK NAPAS Seorang anak perempuan, umur 7 tahun, dibawa ibunya ke Klinik YA RSI dengan keluhan sulit bernafas. Tiga hari yang lalu pasien ada demam, batuk dan pilek. asien sudah diberi obat namun belum ada perubahan. !enurut ibunya, pasien menderita alergi makanan terutama ikan laut. Ay ah pasien mempunyai riwayat alergi. emeriksaan fisik " Inspeksi " terlihat pernapasan #epat dan sukar serta adanya retrakssi daerah suprakla$ikular, suprasternal, epigastrium dan sela iga. %rekwensi nafas &'()menit, disertai batu*batuk paroksismal dengan ekspirasi meman+ang alpasi " fremitus takstil dan $o#al dalam batas normal erkusi " hipersonor pada seluruh toraks Auskultasi " suara bronkial dengan bunyi kasar)mengeras, ronkhi kering dan ronkhi  basah serta suara lender dan wheeing. asien didiagnosis sebagai Asma akut episodik sering enanganan yang diberikan berupa pemberian -*agonis se#ara nebulisasi. asien diobser$asi */ +am, apabila respon baik pasien akan dipulangkan dengan dibekali obat bronkodilator. asien dian+urkan #ontrol ke Klinik Rawat 0alan untuk re*e$aluasi tatalaksananya. KAT A SULI T 1

Upload: trihandinyy

Post on 07-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 1/28

SKENARIO 3

SESAK NAPAS

Seorang anak perempuan, umur 7 tahun, dibawa ibunya ke Klinik YARSI dengan keluhan

sulit bernafas. Tiga hari yang lalu pasien ada demam, batuk dan pilek. asien sudah diberi

obat namun belum ada perubahan. !enurut ibunya, pasien menderita alergi makanan

terutama ikan laut. Ayah pasien mempunyai riwayat alergi.

emeriksaan fisik "

Inspeksi " terlihat pernapasan #epat dan sukar serta adanya retrakssi daerah

suprakla$ikular, suprasternal, epigastrium dan sela iga. %rekwensi nafas &'()menit,

disertai batu*batuk paroksismal dengan ekspirasi meman+ang

alpasi " fremitus takstil dan $o#al dalam batas normal

erkusi " hipersonor pada seluruh toraks

Auskultasi " suara bronkial dengan bunyi kasar)mengeras, ronkhi kering dan ronkhi

 basah serta suara lender dan wheeing.

asien didiagnosis sebagai Asma akut episodik sering

enanganan yang diberikan berupa pemberian -*agonis se#ara nebulisasi.

asien diobser$asi */ +am, apabila respon baik pasien akan dipulangkan dengan dibekali

obat bronkodilator.

asien dian+urkan #ontrol ke Klinik Rawat 0alan untuk re*e$aluasi tatalaksananya.

KATA SULIT

1

Page 2: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 2/28

* Retraksi " kontraksi yang ter+adi pada otot perut dan iga yang tertarik ke dalam pada

saat bernapas

* 1atuk paroksismal " serangan batuk yang sifatnya mendadak, berulang*ulang dan

Intensif 

* %remitus taksti " getaran yang terasa pada saat palpasi disebabkan karena inspirasi

* 2heeing " bunyi nada tinggi dikarenakan pernapasan yang menyempit* 3ipersonor " suara perkusi pada daerah yang berongga kosong

* Suara lender " suara napas yang berbunyi kasar karena adanya lender kental yang

tersumbat

* 4ebulisasi " pengobatan dengan aerosol

* Asma akut episodik sering " asma yang ter+adi pada saat terpapar alergen

PERTANYAAN

. Apakah umur berpengaruh pada penyakit pasien5

/. !engapa bisa ter+adi ekspirasi meman+ang pada skenario5

6. Apa hubungan alergi dengan penyakit pasien5&. Apakah asma akut hanya mempengaruhi ekspirasi atau dapat mempengaruhi inspirasi

 +uga5

. !engapa terdapat retraksi pada daerah yang disebutkan pada skenario5

8. Apakah penyebab sesak napas pada skenario5

7. Apa hubungannya asma akut dengan batuk dan pilek5

'. Apa tu+uan pemberian -*agonis5

9. !engapa pada pemeriksaan perkusi ditemukan hipersonor pada seluruh toraks5

:. !engapa ditangani dengan #ara nebulisasi5

JAWABAN

. ;mur dapat mempengaruhi karena pada anak ke#il daya tahan tubuhnya belum

terbentuk dengan baik

/. Karena bronkus mengalami penyempitan sewaktu ekspirasi sehingga butuh waktu

yang lebih pan+ang untuk mengeluarkan semua udara dan tekanan diluar +uga

mempengaruhi

6. Karena alergen memi#u Ig< untuk mengaktifkan mediator inflamasi seperti histamine,

leukotrin, prostaglandin dan salah satunya dapat memi#u penyempitan bronkus

&. ada asma inspirasi normal hanya ekspirasi sa+a yang terhambat

. Karena saluran napas terhambat sehingga udara sulit untuk keluar. !aka dari itu

 butuh ekspirasi paksa yang melibatkan kontraksi otot*otot ekspirasi =otot perut dan !.

Inter#ostalis internus> sehingga ter+adilah retraksi8. Karena perpan+angan ekspirasi sehingga menyebabkan tekanan paru menurun se#ara

 perlahan dan membuat ekspirasi terhambat

7. Ada hubungannya karena batuk dan pilek merupakan faktor resiko dan faktor

 pen#etus pada asma

'. Karna bronkus mengalami penyempitas makan diberikan yang merupakan

 bronkodilator 

9. 1anyaknya udara pada paru membuat ditemukannya hipersonor pada seluruh toraks

:. Agar lebih efektif langsung menu+u saluran napas

HIPOTESA

2

Page 3: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 3/28

Alergen yang masuk melalui inhalasi memi#u Ig< untuk mengaktifkan mediator inflamasi

 berupa histamin, leukotrin, prostaglandin dan lain*lain, salah satunya dapat menimbulkan

 penyempitan pada bronkus sehingga membuat ekspirasi meman+ang +uga ter+adinya Asma.

enanganan pada Asma dapat dilakukan dengan pemberian bronkodilator se#ara nebulisasiagar lebih efektif langsung menu+u saluran napas seperti -*agonis.

SASARAN BELAJAR 

3

Page 4: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 4/28

?@.. !emahami dan !en+elaskan Asma 1ronkhial

?I.. !emahami dan !en+elaskan efinisi Asma 1ronkhial

?I../ !emahami dan !en+elaskan <pidemiologi Asma 1ronkhial

?I..6 !emahami dan !en+elaskan Klasifikasi Asma 1ronkhial

  ?I..& !emahami dan !en+elaskan <tiologi Asma 1ronkhial

?I.. !emahami dan !en+elaskan atofisiologi Asma 1ronkhial

?I..8 !emahami dan !en+elaskan !anifestasi Klinis Asma 1ronkhial

?I..7 !emahami dan !en+elaskan iagnosis dan iagnosis 1anding Asma 1ronkhial

  ?I..' !emahami dan !en+elaskan Komplikasi Asma 1ronkhial

?I..9 !emahami dan !en+elaskan rognosis Asma 1ronkhial

?@./. !emahami dan !en+elaskan Terapi pada Asma 1ronkhial

4

Page 5: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 5/28

LO.1. Memahami dan Menjela!an Ama B"#n!hial

LI.1.1 Memahami dan Menjela!an $e%inii Ama B"#n!hial

!enurut 23@, Asma adalah keadaan kronik yang ditandai oleh bronkospasme

rekuren akibat penyempitan lumen saluran nafas sebagai respons terhadap suatu

stimuli yang tidak menyebabkan penyempitan serupa pada kebanyakan orang

!enurut Blobal Initiati$e for Asthma =BI4A>, Asma adalah penyakit kronis yang

umum dan berpotensi serius yang men+adi beban besar pada pasien , keluarga mereka

dan masyarakat . 3al ini menyebabkan ge+ala pernapasan , pembatasan kegiatan , dan

suar * up = serangan > yang kadang*kadang memerlukan perawatan kesehatan yang

mendesak dan mungkin berakibat fatal dan menimbulkan ge+ala seperti mengi , sesak 

napas , sesak dada , dan batuk yang ber$ariasi.

Asma adalah penyakit paru dengan karakteristik berupa obstruksi saluran napas yang

re$ersible, adanya inflamasi pada saluran napas dan peningkatan respon saluran napasterhadap berbagai rangsangan =hipereakti$itas>.

LI.1.& Memahami dan Menjela!an E'idemi#l#(i Ama B"#n!hial

i Indonesia, pre$alensi asma belum diketahui se#ara pasti. 3asil penelitian pada

anak sekolah usia 6*& tahun dengan menggunakan kuesioner ISAAC =International

Study on Asthma and Allergy in Children> tahun 99melaporkan pre$alensi asma

sebesar /,D, sedangkan pada tahun /::6 meningkat men+adi ,/D. 3asil sur$ey

asma pada anak sekolah di beberapa kota di Indonesia =!edan, alembang, 0akarta,

1andung, Semarang, Yogyakarta, !alang dan enpasar> menun+ukkan pre$alensiasma pada anak S =8 sampai / tahun> berkisar antara 6,7*8,&D, sedangkan pada

anak S! di 0akarta usat sebesar ,'D. 1erdasarkan gambaran tersebut, terlihat

 bahwa asma telah men+adi masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat

 perhatian serius. =Iris, /::'>

  LI.1.3 Memahami dan Menjela!an Klai%i!ai Ama B"#n!hial

Klasifikasi beerdasarkan Berdasarkan penyebabnya yaitu :

a. E!)"ini! *ale"(i!+

!ekanisme serangannya melalui reaksi alergi tipe I terhadap alergen yang

disebabkan oleh faktor*faktor pen#etus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga,

 bulu binatang dan lain lain. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya

suatu predisposisi genetik terhadap alergi. @leh karena itu +ika ada faktor*faktor 

 pen#etus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan ter+adi serangan

asma ekstrinsik.

,. In)"ini! *n#n ale"(i!+

5

Page 6: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 6/28

itandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pen#etus yang

tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa +uga disebabkan

oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini men+adi

lebih berat dan sering se+alan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang

men+adi bronkhitis kronik dan emfisema. 1eberapa pasien akan mengalami asmagabungan

-. Ama (a,n(an

1entuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari

 bentuk alergik dan non*alergik.

 Klasifikasi berdasarkan berat ringannya ge+ala

NO $e"aja)

Ama

/ejala 0n(i Pa"

Asma

Intermiten

Be+ala kurang dari kali)minggu

Serangan singkat

Be+ala pada malam hari E / kali

sebulan

Tidak mengganggu kegiatan sehari

hari

 4ilai A< dan F< G ':D dari nilai

 prediksi

Fariabilitas H /:D

/ Asma

ersistenRingan

Be+ala lebih dari kali)minggu ,

tetapi tidak ter+adi setiap hariSerangan menganggu akti$itas dan

tidur 

Be+ala pada malam hari lebih dari

/()bulan

 4ilai A< dan F< G ':D dari nilai

 prediksi

Fariabilitas H /:D*6:D

6 Asma

ersisten

Sedang

Be+ala ter+adi setiap hari

Serangan menganggu akti$itas dan

tidur 

Be+ala pada malam hari lebih dari

( semingguSetiap hari menggunakan - agonis

/ hirup

 4ilai A< dan F< 8:D * ':D dari

nilai prediksi

Fariabilitas G 6:D

& Asma

ersisten

1erat

Be+ala terus menerus, sering

mendapat serangan

Akti$itas men+adi terbatas karena

ge+ala

Be+ala pada malam hari sering

ter+adi

 4ilai A< dan F< H 8:D dari nilai

 prediksi

Fariabilitas G 6:D

Sumber " Sundaru 3, Sukamto.. /::8. Asma 1ronkial, 1uku A+ar Ilmu enyakit alam 0ilid Iedisi IF. 0akarta " usat enerbitan Ilmu enyakit alam %K;I

6

Page 7: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 7/28

Klasifikasi berdasarkan dera+at beratnya serangan

Rin(an Sedan( Be"a)

Akti$itas apat ber+alan dan

 berbaring

0alan terbatas

lebih suka duduk 

Sukar ber+alan dan

duduk 

=membungkuk

kedepan>

1i#ara 1eberapa kalimat Kalimat terbatas Kata demi kata

Kesadaran Terganggu 1iasanya

terganggu

1iasanya terganggu

%rekuensi napas !eningkat !eningkat Sering G6:

kali)menit

Retraksi otot*otot bantu napas

;mumnya tidakada

Kadang kala ada Ada

%rekuensi nadi H:: ::*/: G/:

ulsus aroduksus Tidak ada

=H : mm3g >

!ungkin ada

 = :*/ mm3g >

Sering ada

= G / mm3g >

A< sesudah

 bronkodilator =D

 prediksi>

G':D 8:*':D H8:D

aC@/ H & mm3g H & mm3g H &mm3g

Sa@/ G9D 9*9D H9:D

Sumber " Sundaru 3, Sukamto.. /::8. Asma 1ronkial, 1uku A+ar Ilmu enyakitalam 0ilid I edisi IF. 0akarta " usat enerbitan Ilmu enyakit alam %K;I

 LI.1. Memahami dan Menjela!an E)i#l#(i Ama B"#n!hial

Sel*sel inflamasi =sel mas, eosinophil, limfosit T, neutrophil>, mediator inflamasi

=histamine, leukotriene, platet*a#ti$ing fa#tor,bradikinin> dan faktor kemotaktik 

=sitokin,eotaksin> memerantai proses inflmasi yang ter+adi pada saluran respiratori

 penderita asma. Inflamasi menyebabkan ter+adinya hiperresponsif saluran respiratori

yaitu saluran respiratori mengalami kontriksi sebagai respon terhadap alergen, iritan,

infeksi $irus dan olah raga.Terdapat faktor genetik yang dapat menyebabkan seseorang menderita asma.%aktor 

geneti# yang diturunkan adalah ke#enderungan memproduksi antibodi +enis Ig< yang

 berlebihan. Seseorang yang mempunyai prediposisi memproduksi Ig< berlebihan

disebut mempunyai sifat atopi# dan keadaanya disebut atopi.

Ada +uga penderita asma yang tidak atopi# dan asmanya tidak dipi#u oleh alergen.

ada penderita asma seperti ini disebut Idiosinkratik. 1iasanya asma didahului oleh

infeksi saluran pernapasan bagian atas.

Ada beberapa faktor pen#etus yang erat hubungannya dengan serangan asma, yaitu "

a. Alergen

7

Page 8: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 8/28

ikenal / ma#am alergen sebagai penyebab serangan asma, yaitu"

- Alergen makanan

!akanan sebagai penyebab atopi khususnya dermatitis atopik dan serangan asma

 banyak ditemukan pada masa bayi dan anak yang masih muda. ada bayi dan

anak berumur di bawah 6 tahun terutama adalah alergi susu sapi, telur dan kedelai

yang umumnya dapat mentolerir kembali sebelum anak berumur 6 tahun. ada

anak besar dan dewasa penyebab utama adalah ikan, kerang*kerangan, ka#ang

tanah dan nuts dan penyebabnya ini sering menetap.

- Alergen hirup

 Alergen di dalam rumah (indoors) seperti tungau debu rumah, bulu ku#ing, bulu

an+ing atau binatang peliharaan lainnya.

 Alergen di luar rumah (outdoors>, seperti serbuk sari = pollen> khususnya dinegara*negara & musim tree pollen  pada musim semi,  grass pollen pada musim

 panas, +amur pada musim panas dan gugur.

Tungau debu rumah

Tungau debu rumah =TR>, termasuk spesies laba*laba, banyak terdapat di dalam

debu rumah, dan di tempat tidur. opulasi TR banyak ditemukan pada

 permukaan kasur baik dari kapuk maupun dari busa, sebab untuk makanan TR 

diperlukan serpihan kulit manusia.

 b. Infeksi saluran napas

Sekitar &/D eksaserbasi asma dihubungkan dengan infeksi $irus, terbanyak respiratory syncytial virus =RSF> pada masa bayi dan anak ke#il dan  parainfluenza

virus  pada anak yang lebih besar.Akibat infeksi $irus ter+adi kerusakan sel epitel

saluran napas dan pa+anan alergen pada reseptor aferen ner$us $agus dan berakibat

suatu bronkospasme dan serangan asma.

!engi pertama pada bayi perlu dipertimbangkan antara bronkiolitis atau sebagai

serangan pertama asma. Keduanya bisa disebabkan oleh RSF dan sulit dibedakan satu

dengan yang lain. emikian pula pada per+alanan penyakit selan+utnya, dimana

 penderita dengan bronkiolitis mempunyai kemungkinan 6 kali lebih besar untuk 

 berlan+ut dengan mengi di kemudian hari dibandingkan anak normal.Infeksi bakteri

umumnya +arang ada hubungannya dengan serangan asma.

#. <mosi

<mosi dapat meningkatkan akti$itas saraf parasimpatikus, sehingga ter+adi pelepasan

asetilkolin dan mengakibatkan serangan asma.%aktor pen#etus dapat bersumber dari

masalah antara kedua orang tua, antara orang tua dengan anak, atau masalah dengan

guru di sekolah.

d. ?atihan +asmani

Asma yang diinduksi latihan +asmani = Exercise Induced Asthma = <IA> dapat ter+adiakibat lari bebas di udara yang dingin dan kering. 1ila berlari di udara yang hangat

8

Page 9: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 9/28

dan lembab, <IA +arang timbul. Setelah berlari / menit umumya ter+adi dilatasi

 bronkus dan anak merasa lebih enak, tetapi setelah berlari antara *' menit ter+adilah

konstriksi bronkus =respons dini>, dan pada beberapa pasien +uga dapat diikuti dengan

respons lambat antara &*8 +am sesudah konstriksi bronkus yang pertama.

e. %aktor lain

 Bahan iritan

Iritan sebagai pen#etus asma men#akup bau #at, hair spray  parfum, udara dan air 

dingin, +uga oon dan bahan industri kimia yang dapat menimbulkan hiperreakti$itas

 bronkus dan inflamasi.

 Asap ro!o! 

Asap rokok mengandung beberapa partikel yang dapat dihirup, seperti hidrokarbon

 polisiklik, karbonmonoksida, nikotin, nitrogen dioksida, dan akrolein. Asap rokok 

atau asap obat nyamuk bakar dapat menyebabkan kerusakan epitel bersilia,

menurunkan klirens mukosiliar, dan menghambat akti$asi fagosit serta efek bakterisid

makrofag, sehingga ter+adi hiperreakti$itas bronkus.

 "eflu!s gastroesofagus

Refluks isi lambung ke saluran napas dapat memperberat asma pada anak dan

merupakan salah satu penyebab asma nokturnal.

#bat dan bahan !imia

Aspirin dapat sebagai pen#etus serangan asma melalui proses alergi dan non alergi.

Angka ke+adiannya pada orang dewasa adalah antara &*/'D, tetapi +arang pada

anak.@bat lain yang perlu diperhatikan sebagai pen#etus serangan asma adalah obatantiiflamasi seperti indometasin, ibuprofen, fenilbutason, asam mefenamat, dan b*

 bloker.1agi penderita yang alergi terhadap aspirin, mempunyai kemungkinan besar 

 +uga alergi terhadap bahan*bahan kimia seperti tartrain =pewarna kuning untuk 

kapsul obat> dan sodium benoat sebagai pengawet makanan atau minuman.

 $ormon

Asma dapat timbul atau diperberat oleh menstruasi, segera sebelum atau setelah

menstruasi.emakaian pil K1, terkadang dapat memperberat asma.

LI.1.2 Memahami dan Menjela!an Pa)#%ii#l#(i Ama B"#n!hial

@bstruksi saluran napas pada asma merupakan kombinasi spasme otot bronkus,

sumbatan mukus, edema, dan inflamasi dinding bronkus. @bstruksi bertambah berat

selama ekspirasi karena se#ara psikologis saluran napas menyempit pada fase

tersebut. 3al ini mengakibatkan ;dara distal tempat ter+adinya obstruksi ter+ebak 

tidak bisa diekspirasi. Selan+utnya ter+adi peningkatan $olume residu, kapasitas residu

fungsional =KR%>. an pasien akan bernapas pada $olumeyang tinggi mendekati

kapasitas paru total=KT>. Keadaan hiperinflasi ini bertu+uan agar saluran napas tetap

terbuka dan pertukaran gas ber+alan lan#ar. ;ntuk mempertahankan hiperinflasi ini

dipertukan otot*otot bantu napas.

Bangguan yang berupa obstruksi saluran napas dapat dinilai se#ara ob+ektif denganF<=Folume ekspirasi paksa detik pertama> atau A<=Arus pun#ak <kspirasi>.

9

Page 10: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 10/28

Sedangkan penurunan KF=kapasitas $ital paksa> menggambarkan dera+at

hiperinflasi paru. enyempitan saluran napas dapat ter+adi baik pada pada saluran

napas yang besar. Sedang. !aupun ke#il. Be+ala mengi menandakan ada penyempitan

di saluran napas besar, sedangkan pada saluran napas yang ke#il ge+ala batuk dan

sesak lebih dominan dibanding mengi.

enyempitan saluran napas ternyata tidak merata di seluruh bagian paru. Ada daerah*

daerah yang kurang mendapat $entilasi, sehingga darah yang melalui

kapilermengalami hipoksemia. enurunan a@/ mungkin merupakan kelainan pada

asma sub*klinis. ;ntuk mengatasi kekurangan oksigen, tubuh melakukan

hyper$entilasi, agar kebutuhan oksigen terpenuhi. Tetapi akibatnya pengeluaran C@/

 +adi berlebihan sehingga aC@/ menurun yang kemudian menyebabkan menimbulkan

alkalosis respiratorik. ada serangan asma yang lebih berat lagi banyak saluran napas

dan al$eolus tertutup oleh mukus sehingga tidak memungkinkan lagi ter+adinya

 pertukaran gas. 3ali ini menyebabkan hipoksemia dan ker+a otot*otot pernapasan

1ertambah berat serta ter+adi peningkatan produksi C@/. eningkatan produksi C@/

yang disertai dengan penurunan $entilasi al$eolus menyebabkan retensi C@/

=hiperkapnia> dan ter+adin asidosis respiratorik atau gagal napas. 3ipoksemia yang

 berlangsung lama menyebabkan asidosis metabolik dan kontriksi pembuluh darah

 paru yang kemudian menyebabkan shunting yaitu peredaran darah tanpa melalui unit

 pertukaran gas yang baik. Yang akibatnya memperburuk hiperkapnia. engan

demikian penyempitan saluran napas pada asma akan menimbulkan hal*hal berikut ">

gangguan $entilasi berupa hipo$entilasi. />. Ketidakseimbangan $entilasi perfusi

dimana distribus $entilasi tidak setara dengan sirkulasi darah paru.6> gangguan difusi

tingkat al$eoli. Ketiga faktor tersebut akan mengakibatkan" hipoksemia, hiperkapnia,

asidosis respiratorik pada tahap yang lan+ut.

  LI.1. Memahami dan Menjela!an Mani%e)ai Klini Ama B"#n!hial

!anifestasi klinis asma klasik adalah serangan episodik batuk, mengi, dan sesak 

napas. ada awal serangan sering ge+ala tidak +elas seperti rasa berat di dada, dan pada

asma alergik mugkin disertai pilek atau bersin. !eskipun pada mulanya batuk tanpa

disertai sekret, tetapi pada perkembangan selan+utnya pasien akan mengeluarkan

sekret baik yang mukoid, putih kadang*kadang purulen. Ada sebagian ke#il pasienasma yang gealanya hanya batuk tanpa disertai mengi, dikenal dengan istilah cough

variant asthma% 1ila hal yang terakhir ini di#urigai, perlu dilakukan pemeriksaan

spirometri sebelum dan sesudah bronkodilator atau u+i pro$okasi bronkus dengan

metakolin.

a. ada serangan asma ringan "

* Tampak sesak saat ber+alan.

* apat berbi#ara dengan kalimat.

10

Page 11: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 11/28

* Kesadaran" mungkin irritable.

* Tidak ada sianosis =kebiruan pada kulit atau membran mukosa>.

* !engi sedang, sering hanya pada akhir ekspirasi.

* 1iasanya tidak menggunakan otot bantu pernafasan.

* %rekuensi nafas" #epat =takipnea>.

* %rekuensi nadi" normal.

 

,. ada serangan asma sedang "

* Tampak sesak saat berbi#ara.

* apat berbi#ara dengan kalimat yang terpenggal)terputus.

* Kesadaran" biasanya irritable.

* Tidak ada sianosis =kebiruan pada kulit atau membran mukosa>.

* !engi nyaring, sepan+ang ekspirasi dan inspirasi.

* 1iasanya menggunakan otot bantu pernafasan.

* %rekuensi nafas" #epat =takipnea>.

* %rekuensi nadi" #epat =takikardi>.

*

#. ada serangan asma berat "

* tampak sesak saat beristirahat.

* apat berbi#ara dengan kata*kata.

* Kesadaran" biasanya irritable.* Terdapat sianosis =kebiruan pada kulit atau membran mukosa>.

* !engi sangat nyaring, terdengar tanpa stetoskop sepan+ang ekspirasi dan inspirasi.

* !enggunakan otot bantu pernafasan.

* %rekuensi nafas" #epat =takipnea>.

* %rekuensi nadi" #epat =takikardi>

LI.1.4 Memahami dan Menjela!an $ia(n#i dan $ia(n#i Bandin( Ama

B"#n!hial

iagnosis asma didasarkan pada Anamnesis =riwayat penyakit>, pemeriksaan fisik,

dan pemeriksaan penun+ang.

11

Page 12: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 12/28

a. Anamnei

ada riwayat penyakit akan di+umpai keluhan batuk, sesak, mengi atau rasa berat di

dada. Tetapi kadang*kadang pasien hanya mengeluh batuk*batuk sa+a yang umumnya

timbul pada malam hari atau sewaktu kegiatan +asmani. Adanya penyakit alergi yang

lain pada pasien dan keluarganya seperti rhinitis alergi, atau dermatitis atopi#membantu diagnosis asma. ge+ala asma sering timbul pada malam hari, tetapi dapat

 pula mun#ul sembarang waktu. Adakalanya ge+ala sering ter+adi pada musim tertentu.

Yang perlu diketahui adalah faktor*faktor pen#etus serangan, yaitu"

* Infeksi $irus saluran napas" influena

* ema+anan terhadap alergen tungau, debu rumah, bulu binatang

* ema+anan terhadap iritan asap rokok, minyak wangi

* Kegiatan +asmani" lari

* <kspresi emosional " takut, marah, frustasi

* @bat*obat aspirin, penyekat beta, anti inflamasi non steroid

* ?ingkungan ker+a " uap at kimia* olusi udara " asap rokok 

* engawet makanan " sulfit

* ?ain*lain misalnya haid, kehamilan, sinusitis

Yang membedakan asma dengan penyakit paru yang lain adalah asma dapat hilang

dengan atau tanpa obat, akan tetapi membiarkan pasien asma tanpa obat tidak etis,

 +uga dapat membahayakan nyawa pasien. Be+ala asma +uga ber$ariasi antar ini$idu,

 bahkan pada indi$idu sendiri misalnya ge+ala padda malam hari lebih sering mun#ul

dibanding siang hari.

,. Peme"i!aan 0ii! 

enemuan tanda pada pemeriksaan fisis pasien asma tergantung dari dera+at obstruksi

saluran napas. <kspirasi meman+ang, mengi, hiperinflasi dada, pernapasan #epat

sampai sianosis dapat di+umpai pada pasien asma.

-. Peme"i!aan Pennjan(

S'i"#me)"i

Cara yang paling #epat dan sederhana untuk menegakan diagnosis asma adalah

melihat respons pengobatan dengan bronkodilator. emeriksaan spirometry

dilakukan sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator hirup =inhaler ataunebulier> golongan andregenik beta. eningkatan F< sebanyak J/D atau

=J/::m?> menun+ukan diagnosis asma. tetapi respon yang kurang dari /D atau

/:: m? , tidak berarti bukan asma. hal*hal tersebut dapat di+unpai pada pasien

yang sudah normal atau mendekati normal. emikian pula respoons terhadap

 bronkodilator tidaak di+umpai pada obstruksi pernapasan berat, oleh karena obat

tunggal bronkodilator tidak #ukup kuat memberikan efek yang diharapkan. ;ntuk 

melihat re$ersibilitas pada hal yang disebutkan diatas mungkin diperlukan

kombinasi obat golongan andregenik beta, teofilin, bahkan kortikosteroid untuk 

 +angka waktu pengobatan /*6 minggu. Re$ersibilitas dapat ter+adi tanpa

 pengobatan yang dapat dilihat dari hasil pemeriksaan spirometry yang dilakukan

12

Page 13: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 13/28

 pada saat yang berbeda*beda misalnya beberapa hari atau beberapa bulan

kemudian.

Uji P"#5#!ai B"#n!0ika pemeriksaan spirometry normal, untuk menun+ukan hipereakti$itas bronkus

dilakukan u+i pro$okasi bronkus. Ada beberapa #ara untuk melakukan u+i

 pro$okasi bronkus seperti u+i pro$okasi dengan histamine, kegiatan +asmani,

larutan garam hipertonik dan bahkan dengan aua destilata. enurunan F<

sebesar /:D atau lebih dianggap bermakna. ;+i dengan kegiatan +asmani

dilakukan dengan menyuruh pasien berlari #epat selama 8 menit sehingga

men#apai denyut +antung ':*9:D dari maksimum. ianggap bermakna bila

menun+ukan A< =Arus un#ak <kspirasi> lebih dari :D.

Peme"i!aan S')mSputum eosinophil sangat kaarateristik untuk asma, sedangkan netrofil sangat

dominan pada bron#hitis kronik.

Peme"i!aan E#in#%il T#)al

0umlah eosinofil total dalam darah sering meningkat pada pasien asma dan hal ini

dapat membedakan asma dari bron#hitis kronik.

Uji Kli)

Tu+uan u+i kulit adalah untuk menun+ukan adanya antibody Ig< spesifik dalam

tubuh.

Peme"i!aan Kada" I(E T#)al dan I(E S'ei%i! dalam S')m

emeriksaan ini bertu+uan untuk menyokong adanya atopi, dilakuka bila u+i kulit

tidak dapat dilakukan, atau hasilnya kurang dapat diper#aya.

0#)# R#n)(en $ada

emeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain obstruksi saluran

napas dan adanya ke#urigaan terhadap proses patologis di paru atau komplikasi

asma seperti pneumotoraks, pneumomediastinm, atele#tasis, dan lain*lain.

Analii /a $a"ah

emeriksaan ini hannya dilakukan pada asma yang berat. ada fase awal

serangan, ter+adi hipoksemia dan hipokapnia =aC@/H6mm3g> kemudian pada

stadium lebih berat aC@/ mendekati normal sampai normokapnia. Selan+utnya

 pada asma yang sangat berat ter+adi hiperkapnia =aC@/ G&mm3g>, hipoksemia

dan asidosis respiratorik.

$ia(n#i Bandin(

iagnosis banding dapat berupa "

B"#n!i)i K"#ni! 

13

Page 14: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 14/28

1ron#hitis kronik ditandai dengan batuk kronik mengeluarkan sputum 6 bulan

dalam setahun untuk sedikitnya / tahun. enyebab batuk kronik seperti

tuber#ulosis, bron#hitis, atau keganasan harus disingkirkan dahulu. Be+ala utama

 batuk disertai sputum biasanya didapatkan pada pasien beurmur lebih dari 6

tahun dan perokok berat. Be+alanya dimulai dengan batuk pagi hari, lama

kelamaan disertai mengi dan menurunnya kemampuan kegiatan +asmani. ada

stadium berlan+ut ditemukan sianosis dan tanda*tanda kor pulmonal.

Em%iema Pa"

Sesak merupakan ge+ala utama <mfisema sedangkan batuk dan mengi +arang

menyertainya. asien biasanya kurus. 1erbeda dengan asma, pada emfisema tidak 

 pernah ada masa remisi, pasien selalu sesak pada kegiatan +asmani. ada

 pemeriksaan fisis ditemukan dada kembung, peran+akan napas terbatas,

hipersonor, pekak hati menurun, dan suara napas sangat lemah. emeriksaan foto

dada menun+ukan hiperinflasi.

/a(al Jan)n( Ki"i A!)

ulu disebut asthma kardial. Be+ala yang timbul padda malam hari disebut

 paro(ysmal no#turnal dispneu. asien tiba*tiba terbangun pada malam hari karena

sesak, tetapi sesak berkurang atau menghilang ketika duduk. isamping ortopnea

 pemeriksaan fisik ditemukn kardiomegali.

Em,#li Pa"

3al*hal yang dapat menimbulkan emboli antara lain adalah imobilisasi, gagal

 +antung, dan tromboflebitis. isamping ge+ala sesak napas, pasien batuk*batuk 

yang dapat disertai darah, nyeri pleura, keringat dingin, ke+ang dan pingsan. ada pemeriksaan fisis ditemukan ortopnea, takikrdia, gagal +antung kanan, pleural

fri#tion, irama derap, sianosis, dan hipertensi. emeriksaan elektrokardiogram

menun+ukkan perubahan antara lain aksis +antung ke kanan.

  LI.1.6 Memahami dan Menjela!an K#m'li!ai Ama B"#n!hial

1erbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah"

a. S)a) ama)i!

setiap serangan asma berat atau yang kemudian men+adi berat dan tidak memberikan respon =refrakter> adrenalin dan atau aminofilin suntikan dapat

digolongkan pada status asmatikus. enderita harus dirawat dengan terapi yang

intensif.

,. A)ele!)ai

 pengerutan sebagian atau seluruh paru*paru akibat penyumbatan saluran udara

=bronkus maupun bronkiolus> atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.

-.Hi'#!emia

kondisi dimana tubuh dapat kekurangan oksigen se#ara sistemik akibatinadekuatnya intake oksigen ke paru oleh serangan asma.

14

Page 15: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 15/28

d.Pnem#)#"a!

terdapatnya udara pada rongga pleura yang menyebabkan kolapsnya paru.

e.Em%iema

 penyakit yang ge+ala utamanya adalah penyempitan =obstruksi> saluran nafaskarena kantung udara di paru menggelembung se#ara berlebihan dan mengalami

kerusakan yang luas.

%. Pnem#dia)inm

Adanya udara atau gas bebas yang ditemukan pada mediastinum.

(. B"#n-hi)i

eradangan pada #abang tenggorokan) bronkus

  LI.1.7 Memahami dan Menjela!an P"#(n#i Ama B"#n!hial

!ortalitas akibat asma +umlahnya ke#il. Bambaran yang paling akhir menun+ukkan

kurang dari ::: kematian setiap tahun dari populasi berisiko yang +umlahnya kira*

kira : +uta penduduk. Angka kematian #enderung meningkat di pinggiran kota

dengan fasilitas kesehatan terbatas.

Informasi mengenai per+alanan klinis asma menyatakan bahwa prognosis baik 

ditemukan pada :L':D pasien, khususnya pasien yang penyakitnya ringan dan

timbul pada masa kanak*kanak. 0umlah anak yang masih menderita asma 7L: tahun

setelah diagnosis pertama ber$ariasi dari /8L7'D dengan nilai rata*rata &8D, akan

tetapi persentase anak yang menderita ringan dan timbul pada masa kanak*kanak.

0umlah anak yang menderita asma penyakit yang berat relatif berat =8 L9D>. Se#ara

keseluruhan dapat dikatakan 7:L':D asma anak bila diikuti sampai dengan umur /

tahun asmanya sudah menghilang.

15

Page 16: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 16/28

LO.&. Memahami dan Menjela!an Te"a'i 'ada Ama B"#n!hial

Memahami dan Menjela!an Pena)ala!anaan Ama

16

Page 17: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 17/28

Al" Ta)ala!ana Ama Ana! jan(!a Panjan(

Ama e'i#di! ja"an(

 6*& minggu, obat dosis ) mingguG 6( H 6(

Ama e'i#di! e"in(

8*' minggu, respons" =*> =M>

Ama 'e"i)en

8*' minggu, respons" =*> =M>

 

8*' minggu, respons" =*> =M>

N> Ketotifen dapat digunakan pada pasien balita dan)atau asma tipe rinitis

AL/ORITMAPENATALAKSANAAN SERAN/AN ASMA $I RUMAH

17

Obat pereda: β-agonis atau teofilin

hiru an atau oral bila erlu

P

E

N

G

!

N

"#

$

#

N

Tambahkan obat pengendali:Kortikosteroid hirup dosis rendah *)

Pertimbangkan alternatif penambahan salah satu obat:

  β-agonis kerja panjang (LABA)

teofilin lepas lambat

antileukotrien

atau dosis kortikosterid ditin katkan medium

Kortikosteroid dosis medium ditambahkanan salah

satu obat:

  β-agonis kerja panjang

teofilin lepas lambat

antileukotrien

atau dosis kortikosteroid ditin katkan tin i

Obat diganti kortikoteroid oral

Page 18: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 18/28

enilaian berat serangan

Klinis " Be+ala =batuk, sesak, mengi, dada terasa berat> yang bertambah

A< , ':D nilai terbaik ) prediksi

Terapi awal

Inhalasi agonis beta*/ ker+a singkat

=setiap /: menit, 6 kali dalam +am>, atau 1ronkodilator oral

.

Anak dengan episode pertama wheezing tanpa distress pernapasan, bisa dirawat di rumah

hanya dengan terapi penun+ang. Tidak perlu diberi bronkodilator 

/. Anak dengan distres pernapasan atau mengalami wheezing berulang , beri salbutamoldengan nebulisasi atau !I =metered dose inhaler >. 0ika salbutamol tidak tersedia, beri

suntikan epinefrin)adrenalin subkutan. eriksa kembali anak setelah /: menit untuk 

menentukan terapi selan+utnya"

a.  &i!a distres pernapasan sudah membai!  dan tidak ada napas #epat, nasihati ibu untuk 

merawat di rumah dengan salbutamol hirup atau bila tidak tersedia, beri salbutamol

sirup per oral atau tablet =lihat di >.

 b.  &i!a distres pernapasan menetap, pasien dirawat di rumah sakit dan beri terapi

oksigen, bronkodilator ker+a*#epat dan obat lain seperti yang diterangkan di bawah.

6. 0ika anak mengalami sianosis sentral atau tidak bisa minum, rawat dan beri terapi

oksigen, bronkodilator ker+a*#epat dan obat lain yang diterangkan di bawah.

18

Page 19: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 19/28

&. 0ika anak dirawat di rumah sakit, beri oksigen, bronkodilator ker+a*#epat dan dosis

 pertama steroid dengan segera.

. Respons positif =distres pernapasan berkurang, udara masuk terdengar lebih baik saat

auskultasi> harus terlihat dalam waktu /: menit. 1ila tidak ter+adi, beri bronkodilator 

ker+a #epat dengan inter$al /: menit.8. 0ika tidak ada respons setelah 6 dosis bronkodilator ker+a*#epat, beri aminofilin IF.

7. 1erikan oksigen pada semua anak dengan asma yang terlihat sianosis atau mengalami

kesulitan bernapas yang mengganggu berbi#ara, makan atau menyusu =serangan sedang*

 berat>.

OBAT PERE$A *RELIE8ER+

 Bronkodilator kerja-cepat 

1eta Agonis /

SA?1;TA!@?

Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor 1/ adrenergik 

terutama pada otot bronkus. Bolongan 1/ agonis ini merangsang produksi A! siklik 

dengan #ara mengaktifkan ker+a enim adenil siklase. <fek utama setelah pemberian peroral

adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan ter+adinya relaksasi otot bronkus. ibandingkan

dengan isoprenalin, salbutamol beker+a lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi

terhadap +antung lebih ke#il maka bisa digunakan untuk pengobatan ke+ang bronkus pada pasien dengan penyakit +antung atau tekanan darah tinggi.

 (') albutamol ebulisasi

Alat nebulisasi harus dapat menghasilkan aliran udara minimal 8*: ?) menit. Alat yang

direkomendasikan adalah *et+nebulizer  =kompresor udara> atau silinder oksigen. osis

salbutamol adalah /. mg)kali nebulisasi bisa diberikan setiap & +am, kemudian dikurangi

sampai setiap 8*' +am bila kondisi anak membaik. 1ila diperlukan, yaitu pada kasus yang

 berat, bisa diberikan setiap +am untuk waktu singkat.

(,) albutamol -.I dengan alat spacer 

Alat spacer dengan berbagai $olume tersedia se#ara komersial. ada anak dan bayi biasanya

lebih baik +ika memakai masker wa+ah yang menempel pada spacer  dibandingkan

memakai mouthpiece. 0ika spacer tidak tersedia, spacer bisa dibuat menggunakan gelas

 plastik atau botol plastik liter. engan alat ini diperlukan 6*& puff salbutamol dan anak 

harus bernapas dari alat selama 6: detik.

<fek samping -/ agonist antara lain tremor otot skeletal, sakit kepala, agitasi, palpitasi, dan

takikardi.

<pinefrin =adrenalin> subkutan

19

Page 20: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 20/28

0ika kedua #ara untuk pemberian salbutamol tidak tersedia, beri suntikan epinefrin =adrenalin>

subkutan dosis :.: ml)kg dalam larutan " ::: =dosis maksimum" :.6 ml>, menggunakan

semprit ml =untuk teknik in+eksi lihat halaman 66>. 0ika tidak ada perbaikan setelah /:

menit, ulangi dosis dua kali lagi dengan inter$al dan dosis yang sama. 1ila gagal, dirawat

sebagai serangan berat dan diberikan steroid dan aminofilin.

Antikolinergik 

Ipratropium bromida adalah suatu antikolinergik yang merupakan antagonis kompetitif 

asetilkolin yang beker+a dengan #ara berikatan di reseptor kolinergik sehingga menghambat

efek asetilkolin. Reseptor kolinergik yang dihambat adalah reseptor di otot polos dan kelen+ar 

submukosa sehingga men#egah peningkatan konsentrasi #y#li# guanosine monophosphate

=#y#li# B!> intraselular yang ter+adi akibat interaksi asetilkolin dengan reseptor muskarinik 

 pada otot polos bronkus. engan demikian dapat menghambat kontraksi otot polos dan

mengurangi sekresi kelen+ar submukosa saluran napas.

Ipratropium bromida merupakan deri$at atropin yang dikenal sebagai kuartener amonium

sintetik. Se#ara makroskopik ipratropium bromida adalah at Kristal putih, sangat larut dalam

air dan sedikit larut dalam alkohol, tapi tidak larut dalam pelarut lipofilik seperti eter,

kloroform, dan flurokarbon.

Ipratropium bromid tidak menembus sawar otak dan mukosa gastrointestinal sehingga efek 

sistemiknya minimal yaitu dibawah D. !eskipun ipratropium bromide memiliki efek 

 bronkodilator tetapi efek bronkodilatasinya lebih lemah dan awitan ker+anya lambat bila

dibandingkan dengan agonis beta /.

Seperti umumnya obat bronkodilator, ipratropium bromida mempunyai efek samping mulutkering, mual, tremor, dan iritasi mata. Keluhan palpitasi di+umpai pada sebagian ke#il

 pengguna ipratropium bromida. !eskipun ipratropium bromida termasuk deri$at atropin

tetapi tidak di+umpai efek samping retensi urin, gangguan penglihatan dan agitasi seperti pada

atropin.

!ethyl (anthine

<fek bronkodilatasi methyl (antine setara dengan -/ agonist inhalasi, tapi karena efek 

sampingnya lebih banyak dan batas keamanannya sempit, obat ini diberikan pada serangan

asma berat dengan kombinasi -/ agonist dan anti#holinergi#k. !ethil(anthine #epat

diabsorbsi setelah pemberian oral, re#tal, atau parenteral.

. Teofilin

<fek bronkodilatasi teofilin disebabkan oleh antagonisme terhadap reseptor adenosine dan

inhibisi < & dan < . emberian teofilin I! harus dihindarkan karena menimbulkan

nyeri setempat yang lama. ;mumnya adanya makanan dalam lambung akan memperlambat

ke#epatan absorbsi teofilin tapi tidak mempengaruhi dera+at besarnya absorpsi.

<fek samping obat ini adalah mual, muntah, sakit kepala. ada konsentrasi yang lebih tinggidapat timbul ke+ang, takikardi dan aritmia.

20

Page 21: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 21/28

/. Aminofilin

0ika anak tidak membaik setelah 6 dosis bronkodilator ker+a #epat, beri aminofilin IF dengan

dosis awal =bolus> 8*' mg)kg11 dalam /: menit. 1ila ' +am sebelumnya telah mendapatkan

aminofilin, beri dosis setengahnya. iikuti dosis rumatan :.* mg)kg11)+am. emberian

aminofilin harus hati*hati, sebab margin of safety aminofilin amat sempit. 3entikan

 pemberian aminofilin IF segera bila anak mulai muntah, denyut nadi G': ()menit, sakit

kepala, hipotensi, atau ke+ang. 0ika aminofilin IF tidak tersedia, aminofilin supositoria bisa

men+adi alternatif.

 Steroid 

0ika anak mengalami serangan /heezing akut berat berikan kortikosteroid sistemik 

metilprednisolon :.6 mg)kg11)kali tiga kali sehari pemberian oral atau deksametason :.6

mg)kg11)kali IF)oral tiga kali sehari pemberian selama 6* hari.

Kortikosteroid tidak se#ara langsung berefek sebagai bronkodilator. @bat ini beker+a

sekaligus menghambat produksi sitokin dan kemokin, menghambat sintesis eikosainoid,

menghambat peningkatan basofil, eosinofil dan leukosit lain di +aringan paru dan

menurunkan permeabilitas $as#ular.

!etilprednisolon merupakan pilihan utama karena kemampuan penetrasi ke+aringan paru

lebih baik, efek anti inflamasi lebih besar, dan efek mineralokortikoid minimal. osis

metilprednisolon IF yang dian+urkan adalah mg)kg11 setiap & sampai 8 +am. osis

3idrokortison IF & mg)kg11 tiap &L 8 +am. osis de(amethasone bolus IF :, L mg)kg11

dilan+tkan mg)kg11)hari setiap 8 L ' +am.

 Antibiotik 

Antibiotik tidak diberikan se#ara rutin untuk asma atau anak asma yang bernapas #epat tanpa

disertai demam. Antibiotik diindikasikan bila terdapat tanda infeksi bakteri.

OBAT 9 OBAT PEN/ONTROL

@bat L obat asma pengontrol pada anak L anak termasuk inhalasi dan sistemik 

glukokortikoid, leukotrien modifiers, long a#ting inhaled -/*agonist, theofilin, #romones, dan

long a#ting oral -/*agonist.

. Inhalasi glukokortikosteroid

Blukokortikosteroid inhalasi merupakan obat pengontrol yang paling efektif dan

direkomendasikan untuk penderita asma semua umur. Inter$ensi awal dengan penggunaan

inhalasi budesonide berhubungan dengan perbaikan dalam pengontrolan asma dan

mengurangi penggunaan obat*obat tambahan. Terapi pemeliharaan dengan inhalasi

glukokortikosteroid ini mampu mengontrol ge+ala*ge+ala asma, mengurangi frekuensi dari

eksaserbasi akut dan +umlah rawatan di rumah sakit, meningkatkan kualitas hidup, fungsi paru dan hiperresponsif bronkial, dan mengurangi bronkokonstriksi yang diinduksi latihan.

21

Page 22: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 22/28

Blukokortikosteroid dapat men#egah penebalan lamina retikularis, men#egah ter+adinya

neoangiogenesis, dan men#egah atau mengurangi ter+adinya down regulation re#eptor -/

agonist. osis yang dapat digunakan sampai &::ug)hari =respire anak>. <fek samping berupa

gangguan pertumbuhan, katarak, gangguan sistem saraf pusat, dan gangguan pada gigi danmulut.

/. ?eukotriene Re#eptor Antagonist =?TRA>

Se#ara hipotesis obat ini dikombinasikan dengan steroid hirupan dan mungkin hasilnya lebih

 baik. Sayangnya, belum ada per#obaan +angka pan+ang yang membandingkannya dengan

steroid hirupan M ?A1A. Keuntungan memakai ?TRA adalah sebagai berikut"

a. ?TRA dapat melengkapi ker+a steroid hirupan dalam menekan #ystenil leukotriane

 b. !empunyai efek bronkodilator dan perlindungan terhadap bronkokonstriktor 

#. apat diberikan per oral.

d. !ontelukas hanya diberikan sekali per hari., penggunaannya aman, dan tidak 

mengganggu fungsi hati. Sayangnya preparat !ontelukast ini belum ada di Indonesia

e. !ungkin +uga mempunyai efek men+aga integritas epitel, yaitu dengan meningkatkan

ker+a epithel growth fa#tor =<B%> dan menekan transforming growth fa#tor =TB%>

sehingga dapat mengendalikan ter+adinya fibrosis, hyperplasia, dan hipertrofi otot polos,

serta diharapkan men#egah perubahan fungsi otot polos men+adi organ pro*inflamator.

Ada / preparat ?TRA "

. !ontelukast reparat ini belum ada di Indonesia dan harganya mahal. osis per oral

kali sehari.=respiro anak> osis pada anak usia /* tahun adalah & mg hs. =gina>

/. Oafirlukast reparat ini terdapat di Indonesia, digunakan untuk anak usia G 7 tahun

dengan dosis : mg / kali sehari. ?eukotrin memberikan manfaat klinis yang baik pada

 berbagai tingkat keparahan asma dengan menekan produksi #ystenil leukotrine. <fek 

samping obat dapat mengganggu fungsi hati =meningkatkan transaminase> sehingga

 perlu pemantauan fungsi hati.

PENATALAKSANAAN SERAN/AN AKUT

ada serangan asma akut yang berat "

. 1erikan oksigen

/. 4ebulasi dengan 1eta*agonis P antikolinergik dengan oksigen dengan &*8 kali

 pemberian.

6. Koreksi asidosis, dehidrasi dan gangguan elektrolit bila ada

&. 1erikan steroid intra $ena se#ara bolus, tiap 8*' +am

. 1erikan aminofilin intra $ena "

22

Page 23: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 23/28

a. 1ila pasien belum mendapatkan amonifilin sebelumnya, berikan aminofilin dosis awal

  8 mg)kg11 dalam dekstrosa atau 4aCl sebanyak /: ml dalam /:*6: menit

 b. 1ila pasien telah mendapatkan aminofilin =kurang dari & +am>, dosis diberikan

separuhnya.

#. 1ila mungkin kadar aminofilin diukur dan dipertahankan :*/: m#g)ml

d. Selan+utnya berikan aminofilin dosis rumatan :,* mg)kg11)+am

8. 1ila ter+adi perbaikan klinis, nebulasi diteruskan tiap 8 +am hingga /& +am, dan pemberian

steroid dan aminofilin dapat per oral

7. 1ila dalam /& +am pasien tetap stabil, pasien dapat dipulangkan dengan dibekali obat *

agonis =hirupan atau oral> yang diberikan tiap &*8 +am selama /&*&' +am. Selain itu

steroid oral dilan+utkan hingga pasien kontrol ke klinik rawat +alan dalam /&*&' +am

untuk ree$aluasi tatalaksana.

Terapi inhalasi untuk asthma pada anak 

Terapi inhalasi adalah pemberian obat yang se#ara langsung ke dalam saluran napas melalui

hirupan. 1erbagai ma#am obat seperti antibiotik, mukolitik, anti inflamasi dan bronkodilator 

sering digunakan pada terapi inhalasi. ;ntuk men#apai sasaran di paru*paru, partikel obat

asma inhalasi yang berbentuk aerosol ini harus berukuran sangat ke#il =/* mikron>.

P"ini' )e"a'i inhalai

rinsip farmakologis terapi inhalasi yang ideal untuk penyakit saluran napas

adalah"

@bat sampai pada organ target dengan menghasilkan partikel

aerosol berukuran optimal agar terdeposisi di paru,/ @nset ker+anya #epat,

6 osis obat ke#il,

& <fek samping minimal, karena konsentrasi obat di dalam darah

sedikit atau rendah,

!udah digunakan,

8 <fek terapeutik ter#apai yang ditandai dengan tampaknya perbaikan

klinis.

untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal, obat yang diberikan

se#ara inhalasi harus dapat men#apai tempat ker+anya di dalam saluran pernapasan. 1entuk aerosol yang digunakan yaitu suspensi partikel di dalam gas, dan partikel

dalam aerosol yang mempunyai ukuran berkisar /*: Qm atau *7 Qm. Terapi inhalasi

 biasanya berlangsung selama : menit. @bat pengen#er lendir kadang dapat

menyebabkan peningkatan frekuensi batuk sampai beberapa saat setelah terapi. 3al ini wa+ar 

karena batuk adalah suatu reaksi refleks untuk mengeluarkan lendir yang sudah dien#erkan

saat terapi. Setelah inhalasi, fisioterapis akan membaringkan anak pada posisi tertentu sesuai

dengan kebutuhan. Tanyakan pada dokter, paru*paru sebelah mana yang banyak lendirnya.

rosedur ini harus selalu dilakukan untuk menghindari sesak napas setelah inhalasi.

Indi!ai

23

Page 24: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 24/28

Terapi inhalasi dian+urkan diberikan kepada penderita asma, penderita alergi saluran

 pernapasan, atau penderita batuk pilek dengan slem atau lendir berlebihan. ada dasarnya,

ada tiga +enis obat yang sering digunakan dalam terapi inhalasi" untuk memperbesar saluran

napas, mengen#erkan lendir)slem, serta antialergi. Ketiga +enis obat ini mempunyai ukuran

molekul yang berbeda, sehingga pemilihan alat 4ebulier harus disesuaikan.

Jeni )e"a'i inhalai

saat ini sudah dikenal 6 sistem inhalasi yang digunakan dalam klinik sehari*hari yaitu

. ebuliser 

,% -etered dosed inhaler aerosol = dengan atau tanpa spacer 0 alat penyambung>

1% .ry po/der inhaler 

Ne,lie"

 ebuliser merupakan suatu alat yang dapat mengubah obat yang bentuk awalnya berupa

larutan lalu diubah men+adi bentuk aerosol yang dikeluarkan se#ara terus menerus dengan

tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang ultrasonik. Ada / +enis alatnebuliser yaitu ultrasonic nebuliser dan  *et nebuliser . 3asil pengobatan dengan nebuliser 

lebih banyak bergantung pada +enis nebuliser yang digunakan. Terdapat nebuliser yang dapat

menghasilkan partikel aerosol terus menerus ada +uga yang dapat diatur sehingga aerosol

hanya timbul pada saat penderita melakukan inhalasi sehingga obat tidak banyak terbuang.

Keuntungan terapi inhalasi menggunakan nebuliser adalah tidak atau sedikit memerlukan

koordinasi pasien, hanya memerlukan pernafasan tidal, beberapa +enis obat dapat di#ampur 

=misalnya salbutamol dan natrium kromoglikat>. Sedangkan kekurangan dari nebuliser adalah

alat ini #ukup besar, sehingga memerlukan sumber tenaga listrik dan harga yang relatif lebih

mahal.

Pe"ha)ian dan K#n)"aindi!ai:

a. asien yang tidak sadar)#onfusion tidak kooperatif dengan prosedur ini,

membutuhkan mask)sungkup, tetapi mask efektifnya berkurang se#ara spesifik.

 b. !edikasi nebulier kontraindikasi pada keadaan dimana suara napas tidak 

ada)berkurang, ke#uali +ika medikasi nebulier diberikan melalui endotra#heal tube

yang menggunakan tekanan positif. asien dengan penurunan pertukaran gas +uga

tidak dapat menggerakkan)memasukkan medikasi se#ara adekuat ke dalam saluran

napas.

#. emakaian katekolamin pada pasien dengan #ardia# irritability harus dengan perlahan.

Ketika diinhalasi katekolamin dapat meningkatkan #ardia# rate dan menimbulkan

disritmia

d. !edikasi nebulier tidak dapat diberikan terlalu lama melalui I1)Intermittent

ositi$e ressure 1reathing, Sebab I1 mengiritasi dan meningkatkan

 bronkhospasme.

 Metered dose inhaler *M$I+

 -etered dose inhaler (-.I) atau inhaler dosis terukur merupakan #ara inhalasi yang bahan

aktif obatnya disuspensikan dalam #airan pendorong =propelan> sebanyak kurang lebih : ml.

0enis propelan yang digunakan biasanya adalah kloroflurokarbon =chlorofluorocarbon C%C> pada tekanan tinggi. 4amun oleh karena +enis ini dianggap dapat merusak lapisan oon,

24

Page 25: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 25/28

maka akhir*akhir ini mulai dikembangkan penggunaan bahan non*C%C yaitu

hidrofluroalkana =3%A>.

;ntuk mendapatkan hasil optimal maka pemakaian inhaler ini hendaklah diker+akan sebagai

 berikut"

a. Terlebih dahulu kanister diko#ok agar obat tetap homogen, lalu tutup kanister dibuka

 b. Inhaler dipegang tegak kemudian pasien melakukan ekspirasi maksimal se#ara

 perlahan

#. !ulut kanister diletakkan diantara bibir, lalu bibir dirapatkan dan dilakukan inspirasi

 perlahan sampai maksimal pada pertengahan inspirasi kanister ditekan agar obat

keluar 

d. asien menahan nafas : detik atau dengan menghitung : hitungan pada inspirasi

maksimal

e. Setelah 6: detik atau menit prosedur yang sama diulang kembali

f. Setelah proses selesai, +angan lupa berkumur untuk men#egah efek samping.

 Dry Powder Inhaler 

Inhaler +enis ini tidak mengandung propelan sehingga mempunyai kelebihan dari !I.

enggunaan obat serbuk kering pada I memerlukan inspirasi yang #ukup kuat. ada anak 

yang ke#il hal ini sulit dilakukan mengingat inspirasi kuat belum dapat dilakukan, sehingga

deposisi obat pada saluran pernafasan berkurang. ada anak yang lebih besar, penggunaan

obat serbuk ini dapat lebih mudah, karena kurang memerlukan koordinasi dibandingkan

dengan !I. engan #ara ini deposisi obat di dalam paru lebih tinggi dan lebih konstan

dibandingkan !I sehingga dian+urkan diberikan pada anak di atas tahun. Cara I ini

tidak memerlukan  spacer sebagai alat bantu sehingga mudah dibawa dan dimasukkan ke

dalam saku. 3al ini yang +uga memudahkan pasien dan lebih praktis.

Memahami dan Menjela!an Pen-e(ahan ama

a. Pen-e(ahan P"ime"

!en#egah ter+adinya sensitisasi pada bayi atau anak yang mempunyai resiko untuk 

men+adi asma di kemudian hari =resiko " bayi yang lahir atopi>. ?angkah pertama yaitu

mengenali adanya faktor resiko ter+adinya asma. en#egahan ini dapat dilakukan pada

saat prenatal dan pas#anatal. ada masa prenatal, orang tua dihindari terhadap

lingkungan faktor resiko =terutama indoor pollutans spt asap rokok, debu rumah>. ada

masa pas#anatal, bayi dihindari dari pemberiasn ASI yang mengandung makanan yangdapat menyebabkan asma. emberian ASI yang lama dapt mengurangi resiko asma di

kemudian hari.

emberian antibiotik pada awal kehidupan akan meningkatkan ke+adian asma. Anak 

yang tinggal di lingkungan pertanian atau peternakan dengan kadar endotoksin yang

lebih tinggi akan menurunkan ke+adian asma, tergantung dengan umur. emberian

 probiotik akan meningkatkan ke+adian asma. Infeksi RSF +uga akan meningkatkan

ke+adian asma.

25

Page 26: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 26/28

,. Pen-e(ahan e!nde";

!en#egah ter+adinya asma)inflamasi pada seorang anak yang sudah tersensitisasi. Telah

dibuktikan dengan pemberian antihistamin. emberian #etriine pada ' bulan pertama

 pada anak yang orang tuanya atopi dapat men#egah ke+adian asma sebanyak :D.

-. Pen-e(ahan Te"ie"

!en#egah ter+adinya serangan pada anak yang sudah menderita asma. Ini dapat

dilakukan dengan #ara menghindari alergen yang men+adi faktor pen#etus. Serangan

asma dapat ter+adi akibat adanya faktor pen#etus.

Setiap penderita harus men#oba untuk melakukan tindakan pen#egahan. Tetapi bila

ge+ala* ge+ala sedang timbul maka diperlukan obat antipenyakit asma untuk 

menghilangkan ge+ala dan selan+utnya dipertahankan agar penderita bebas dari ge+ala

 penyakit asma.. Menja(a Keeha)an

!en+aga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit

asma. 1ila penderita lemah dan kurang gii, tidak sa+a mudah terserang penyakit tetapi

 +uga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta

komplikasinya.;saha men+aga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang

 bernilai gii baik, minum banyak, istirahat yang #ukup, rekreasi dan olahraga yang

sesuai. enderita dian+urkan banyak minum ke#uali bila dilarang dokter, karena

menderita penyakit lain seperti penyakit +antung atau gin+al yang berat.1anyak minum

akan mengen#erkan dahak yang ada di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudahdikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak akan men+adi sangat kental,

liat dan sukar dikeluarkan.ada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang

kekurangan #airan. 3al ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan,

kurang minum dan penguapan #airan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas

#epat dan dalam.

/. Menja(a !e,e"ihan lin(!n(an

?ingkungan dimana penderita hidup sehari*hari sangat mempengaruhi timbulnya

serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah

sebaiknya tidak lembab, #ukup $entilasi dan #ahaya matahari.Saluran pembuangan air harus lan#ar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus.

Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang*barang untuk menghindari debu.

3ewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan lain*lain

men#etuskan penyakit asma. ?ingkungan peker+aan +uga perlu mendapat perhatian

apalagi kalau +elas*+elas ada hubungan antara lingkungan ker+a dengan serangan penyakit

asmanya.

6. Men(hinda"i 0a!)#" Pen-e)

Alergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga #ara*

#ara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti ku#ing, an+ing,

26

Page 27: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 27/28

 burung, perlu mendapat perhatian dan +uga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak 

diduga seperti ke#oak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.Infeksi $irus saluran

 pernapasan sering men#etuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma

men+auhi orang*orang yang sedang terserang influena. 0uga dian+urkan menghindari

tempat*tempat ramai atau penuh sesak.3indari kelelahan yang berlebihan, kehu+anan,

 penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari*lari menge+ar kendaraan umum atau

olahraga yang melelahkan. 0ika akan berolahraga, lakukan latihan pemanasan terlebih

dahulu dan dian+urkan memakai obat pen#egah serangan penyakit asma.   Oat*at yang

merangsang saluran napas seperi asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap #at atau uap

at*at kimia dan udara kotor lainnya harus dihindari.erhatikan obat*obatan yang

diminum, khususnya obat*obat untuk pengobatan darah tinggi dan +antung =beta*bloker>,

obat*obat antirematik =aspirin, dan se+enisnya>. Oat pewarna =tartraine> dan at

 pengawet makanan =benoat> +uga dapat menimbulkan penyakit asma.

&. Men((na!an #,a)<#,a) an)i'en=a!i) ama

ada serangan penyakit asma yang ringan apalagi frekuensinya +arang, penderita boleh

memakai obat bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin

agar ge+ala penyakit asmanya #epat hilang, +elas aerosol lebih baik.ada serangan yang

lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih baik 

mengkombinasikan dua atau tiga ma#am obat. !isalnya mula*mula dengan aerosol atau

tablet)sirup simpatomimetik =menghilangkan ge+ala> kemudian dikombinasi dengan

teofilin dan kalau tidak +uga menghilang baru ditambahkan kortikosteroid.ada penyakit

asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat di#oba obat*obat pen#egah penyakit

asma. Tu+uan obat*obat pen#egah serangan penyakit asma ialah selain untuk men#egah

ter+adinya serangan penyakit asma +uga diharapkan agar penggunaan obat*obat bronkodilator dan steroid sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin

dihentikan.

27

Page 28: Wrap Up Kelompok B10 SK-3

8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 28/28

A%TAR ;STAKA

epartemen %armakologi dan Terapeutik %K;I. /:/ . %armakologi dan Terapi. 0akarta "

%K;I

Bunawan,Sulistia Ban,KK./::7. 2arma!ologi dan Terapi edisi 3. 0akarta " epartemen

%armakologi dan Terapeutik %K;I

!ar#dante, Karen 0,et all. /::&. Ilmu 4esehatan Ana! Essensial edisi 5I . 0akarta" IAI

 6.6I Asma% 6edoman 7 6enatala!sanaan .i Indonesia ,889

Suardi, Adi ;tomo, dkk. /:/. Bu!u A*ar "espirologi Ana! . 0akarta " IAI

Sundaru 3, Sukamto.. /::8. Asma 1ronkial, Bu!u A*ar Ilmu 6enya!it .alam &ilid I edisi I5 .

0akarta " usat enerbitan Ilmu enyakit alam %K;I

http"))www.who.int)media#entre)fa#tsheets)fs6:7)en)

http"))www.klikpdpi.#om)konsensus)asma)asma.html 

http"))www.ginasthma.org)do#uments)