wrap up kelompok b10 sk-3
TRANSCRIPT
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 1/28
SKENARIO 3
SESAK NAPAS
Seorang anak perempuan, umur 7 tahun, dibawa ibunya ke Klinik YARSI dengan keluhan
sulit bernafas. Tiga hari yang lalu pasien ada demam, batuk dan pilek. asien sudah diberi
obat namun belum ada perubahan. !enurut ibunya, pasien menderita alergi makanan
terutama ikan laut. Ayah pasien mempunyai riwayat alergi.
emeriksaan fisik "
Inspeksi " terlihat pernapasan #epat dan sukar serta adanya retrakssi daerah
suprakla$ikular, suprasternal, epigastrium dan sela iga. %rekwensi nafas &'()menit,
disertai batu*batuk paroksismal dengan ekspirasi meman+ang
alpasi " fremitus takstil dan $o#al dalam batas normal
erkusi " hipersonor pada seluruh toraks
Auskultasi " suara bronkial dengan bunyi kasar)mengeras, ronkhi kering dan ronkhi
basah serta suara lender dan wheeing.
asien didiagnosis sebagai Asma akut episodik sering
enanganan yang diberikan berupa pemberian -*agonis se#ara nebulisasi.
asien diobser$asi */ +am, apabila respon baik pasien akan dipulangkan dengan dibekali
obat bronkodilator.
asien dian+urkan #ontrol ke Klinik Rawat 0alan untuk re*e$aluasi tatalaksananya.
KATA SULIT
1
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 2/28
* Retraksi " kontraksi yang ter+adi pada otot perut dan iga yang tertarik ke dalam pada
saat bernapas
* 1atuk paroksismal " serangan batuk yang sifatnya mendadak, berulang*ulang dan
Intensif
* %remitus taksti " getaran yang terasa pada saat palpasi disebabkan karena inspirasi
* 2heeing " bunyi nada tinggi dikarenakan pernapasan yang menyempit* 3ipersonor " suara perkusi pada daerah yang berongga kosong
* Suara lender " suara napas yang berbunyi kasar karena adanya lender kental yang
tersumbat
* 4ebulisasi " pengobatan dengan aerosol
* Asma akut episodik sering " asma yang ter+adi pada saat terpapar alergen
PERTANYAAN
. Apakah umur berpengaruh pada penyakit pasien5
/. !engapa bisa ter+adi ekspirasi meman+ang pada skenario5
6. Apa hubungan alergi dengan penyakit pasien5&. Apakah asma akut hanya mempengaruhi ekspirasi atau dapat mempengaruhi inspirasi
+uga5
. !engapa terdapat retraksi pada daerah yang disebutkan pada skenario5
8. Apakah penyebab sesak napas pada skenario5
7. Apa hubungannya asma akut dengan batuk dan pilek5
'. Apa tu+uan pemberian -*agonis5
9. !engapa pada pemeriksaan perkusi ditemukan hipersonor pada seluruh toraks5
:. !engapa ditangani dengan #ara nebulisasi5
JAWABAN
. ;mur dapat mempengaruhi karena pada anak ke#il daya tahan tubuhnya belum
terbentuk dengan baik
/. Karena bronkus mengalami penyempitan sewaktu ekspirasi sehingga butuh waktu
yang lebih pan+ang untuk mengeluarkan semua udara dan tekanan diluar +uga
mempengaruhi
6. Karena alergen memi#u Ig< untuk mengaktifkan mediator inflamasi seperti histamine,
leukotrin, prostaglandin dan salah satunya dapat memi#u penyempitan bronkus
&. ada asma inspirasi normal hanya ekspirasi sa+a yang terhambat
. Karena saluran napas terhambat sehingga udara sulit untuk keluar. !aka dari itu
butuh ekspirasi paksa yang melibatkan kontraksi otot*otot ekspirasi =otot perut dan !.
Inter#ostalis internus> sehingga ter+adilah retraksi8. Karena perpan+angan ekspirasi sehingga menyebabkan tekanan paru menurun se#ara
perlahan dan membuat ekspirasi terhambat
7. Ada hubungannya karena batuk dan pilek merupakan faktor resiko dan faktor
pen#etus pada asma
'. Karna bronkus mengalami penyempitas makan diberikan yang merupakan
bronkodilator
9. 1anyaknya udara pada paru membuat ditemukannya hipersonor pada seluruh toraks
:. Agar lebih efektif langsung menu+u saluran napas
HIPOTESA
2
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 3/28
Alergen yang masuk melalui inhalasi memi#u Ig< untuk mengaktifkan mediator inflamasi
berupa histamin, leukotrin, prostaglandin dan lain*lain, salah satunya dapat menimbulkan
penyempitan pada bronkus sehingga membuat ekspirasi meman+ang +uga ter+adinya Asma.
enanganan pada Asma dapat dilakukan dengan pemberian bronkodilator se#ara nebulisasiagar lebih efektif langsung menu+u saluran napas seperti -*agonis.
SASARAN BELAJAR
3
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 4/28
?@.. !emahami dan !en+elaskan Asma 1ronkhial
?I.. !emahami dan !en+elaskan efinisi Asma 1ronkhial
?I../ !emahami dan !en+elaskan <pidemiologi Asma 1ronkhial
?I..6 !emahami dan !en+elaskan Klasifikasi Asma 1ronkhial
?I..& !emahami dan !en+elaskan <tiologi Asma 1ronkhial
?I.. !emahami dan !en+elaskan atofisiologi Asma 1ronkhial
?I..8 !emahami dan !en+elaskan !anifestasi Klinis Asma 1ronkhial
?I..7 !emahami dan !en+elaskan iagnosis dan iagnosis 1anding Asma 1ronkhial
?I..' !emahami dan !en+elaskan Komplikasi Asma 1ronkhial
?I..9 !emahami dan !en+elaskan rognosis Asma 1ronkhial
?@./. !emahami dan !en+elaskan Terapi pada Asma 1ronkhial
4
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 5/28
LO.1. Memahami dan Menjela!an Ama B"#n!hial
LI.1.1 Memahami dan Menjela!an $e%inii Ama B"#n!hial
!enurut 23@, Asma adalah keadaan kronik yang ditandai oleh bronkospasme
rekuren akibat penyempitan lumen saluran nafas sebagai respons terhadap suatu
stimuli yang tidak menyebabkan penyempitan serupa pada kebanyakan orang
!enurut Blobal Initiati$e for Asthma =BI4A>, Asma adalah penyakit kronis yang
umum dan berpotensi serius yang men+adi beban besar pada pasien , keluarga mereka
dan masyarakat . 3al ini menyebabkan ge+ala pernapasan , pembatasan kegiatan , dan
suar * up = serangan > yang kadang*kadang memerlukan perawatan kesehatan yang
mendesak dan mungkin berakibat fatal dan menimbulkan ge+ala seperti mengi , sesak
napas , sesak dada , dan batuk yang ber$ariasi.
Asma adalah penyakit paru dengan karakteristik berupa obstruksi saluran napas yang
re$ersible, adanya inflamasi pada saluran napas dan peningkatan respon saluran napasterhadap berbagai rangsangan =hipereakti$itas>.
LI.1.& Memahami dan Menjela!an E'idemi#l#(i Ama B"#n!hial
i Indonesia, pre$alensi asma belum diketahui se#ara pasti. 3asil penelitian pada
anak sekolah usia 6*& tahun dengan menggunakan kuesioner ISAAC =International
Study on Asthma and Allergy in Children> tahun 99melaporkan pre$alensi asma
sebesar /,D, sedangkan pada tahun /::6 meningkat men+adi ,/D. 3asil sur$ey
asma pada anak sekolah di beberapa kota di Indonesia =!edan, alembang, 0akarta,
1andung, Semarang, Yogyakarta, !alang dan enpasar> menun+ukkan pre$alensiasma pada anak S =8 sampai / tahun> berkisar antara 6,7*8,&D, sedangkan pada
anak S! di 0akarta usat sebesar ,'D. 1erdasarkan gambaran tersebut, terlihat
bahwa asma telah men+adi masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat
perhatian serius. =Iris, /::'>
LI.1.3 Memahami dan Menjela!an Klai%i!ai Ama B"#n!hial
Klasifikasi beerdasarkan Berdasarkan penyebabnya yaitu :
a. E!)"ini! *ale"(i!+
!ekanisme serangannya melalui reaksi alergi tipe I terhadap alergen yang
disebabkan oleh faktor*faktor pen#etus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga,
bulu binatang dan lain lain. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya
suatu predisposisi genetik terhadap alergi. @leh karena itu +ika ada faktor*faktor
pen#etus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan ter+adi serangan
asma ekstrinsik.
,. In)"ini! *n#n ale"(i!+
5
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 6/28
itandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pen#etus yang
tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa +uga disebabkan
oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini men+adi
lebih berat dan sering se+alan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang
men+adi bronkhitis kronik dan emfisema. 1eberapa pasien akan mengalami asmagabungan
-. Ama (a,n(an
1entuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari
bentuk alergik dan non*alergik.
Klasifikasi berdasarkan berat ringannya ge+ala
NO $e"aja)
Ama
/ejala 0n(i Pa"
Asma
Intermiten
Be+ala kurang dari kali)minggu
Serangan singkat
Be+ala pada malam hari E / kali
sebulan
Tidak mengganggu kegiatan sehari
hari
4ilai A< dan F< G ':D dari nilai
prediksi
Fariabilitas H /:D
/ Asma
ersistenRingan
Be+ala lebih dari kali)minggu ,
tetapi tidak ter+adi setiap hariSerangan menganggu akti$itas dan
tidur
Be+ala pada malam hari lebih dari
/()bulan
4ilai A< dan F< G ':D dari nilai
prediksi
Fariabilitas H /:D*6:D
6 Asma
ersisten
Sedang
Be+ala ter+adi setiap hari
Serangan menganggu akti$itas dan
tidur
Be+ala pada malam hari lebih dari
( semingguSetiap hari menggunakan - agonis
/ hirup
4ilai A< dan F< 8:D * ':D dari
nilai prediksi
Fariabilitas G 6:D
& Asma
ersisten
1erat
Be+ala terus menerus, sering
mendapat serangan
Akti$itas men+adi terbatas karena
ge+ala
Be+ala pada malam hari sering
ter+adi
4ilai A< dan F< H 8:D dari nilai
prediksi
Fariabilitas G 6:D
Sumber " Sundaru 3, Sukamto.. /::8. Asma 1ronkial, 1uku A+ar Ilmu enyakit alam 0ilid Iedisi IF. 0akarta " usat enerbitan Ilmu enyakit alam %K;I
6
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 7/28
Klasifikasi berdasarkan dera+at beratnya serangan
Rin(an Sedan( Be"a)
Akti$itas apat ber+alan dan
berbaring
0alan terbatas
lebih suka duduk
Sukar ber+alan dan
duduk
=membungkuk
kedepan>
1i#ara 1eberapa kalimat Kalimat terbatas Kata demi kata
Kesadaran Terganggu 1iasanya
terganggu
1iasanya terganggu
%rekuensi napas !eningkat !eningkat Sering G6:
kali)menit
Retraksi otot*otot bantu napas
;mumnya tidakada
Kadang kala ada Ada
%rekuensi nadi H:: ::*/: G/:
ulsus aroduksus Tidak ada
=H : mm3g >
!ungkin ada
= :*/ mm3g >
Sering ada
= G / mm3g >
A< sesudah
bronkodilator =D
prediksi>
G':D 8:*':D H8:D
aC@/ H & mm3g H & mm3g H &mm3g
Sa@/ G9D 9*9D H9:D
Sumber " Sundaru 3, Sukamto.. /::8. Asma 1ronkial, 1uku A+ar Ilmu enyakitalam 0ilid I edisi IF. 0akarta " usat enerbitan Ilmu enyakit alam %K;I
LI.1. Memahami dan Menjela!an E)i#l#(i Ama B"#n!hial
Sel*sel inflamasi =sel mas, eosinophil, limfosit T, neutrophil>, mediator inflamasi
=histamine, leukotriene, platet*a#ti$ing fa#tor,bradikinin> dan faktor kemotaktik
=sitokin,eotaksin> memerantai proses inflmasi yang ter+adi pada saluran respiratori
penderita asma. Inflamasi menyebabkan ter+adinya hiperresponsif saluran respiratori
yaitu saluran respiratori mengalami kontriksi sebagai respon terhadap alergen, iritan,
infeksi $irus dan olah raga.Terdapat faktor genetik yang dapat menyebabkan seseorang menderita asma.%aktor
geneti# yang diturunkan adalah ke#enderungan memproduksi antibodi +enis Ig< yang
berlebihan. Seseorang yang mempunyai prediposisi memproduksi Ig< berlebihan
disebut mempunyai sifat atopi# dan keadaanya disebut atopi.
Ada +uga penderita asma yang tidak atopi# dan asmanya tidak dipi#u oleh alergen.
ada penderita asma seperti ini disebut Idiosinkratik. 1iasanya asma didahului oleh
infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Ada beberapa faktor pen#etus yang erat hubungannya dengan serangan asma, yaitu "
a. Alergen
7
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 8/28
ikenal / ma#am alergen sebagai penyebab serangan asma, yaitu"
- Alergen makanan
!akanan sebagai penyebab atopi khususnya dermatitis atopik dan serangan asma
banyak ditemukan pada masa bayi dan anak yang masih muda. ada bayi dan
anak berumur di bawah 6 tahun terutama adalah alergi susu sapi, telur dan kedelai
yang umumnya dapat mentolerir kembali sebelum anak berumur 6 tahun. ada
anak besar dan dewasa penyebab utama adalah ikan, kerang*kerangan, ka#ang
tanah dan nuts dan penyebabnya ini sering menetap.
- Alergen hirup
Alergen di dalam rumah (indoors) seperti tungau debu rumah, bulu ku#ing, bulu
an+ing atau binatang peliharaan lainnya.
Alergen di luar rumah (outdoors>, seperti serbuk sari = pollen> khususnya dinegara*negara & musim tree pollen pada musim semi, grass pollen pada musim
panas, +amur pada musim panas dan gugur.
Tungau debu rumah
Tungau debu rumah =TR>, termasuk spesies laba*laba, banyak terdapat di dalam
debu rumah, dan di tempat tidur. opulasi TR banyak ditemukan pada
permukaan kasur baik dari kapuk maupun dari busa, sebab untuk makanan TR
diperlukan serpihan kulit manusia.
b. Infeksi saluran napas
Sekitar &/D eksaserbasi asma dihubungkan dengan infeksi $irus, terbanyak respiratory syncytial virus =RSF> pada masa bayi dan anak ke#il dan parainfluenza
virus pada anak yang lebih besar.Akibat infeksi $irus ter+adi kerusakan sel epitel
saluran napas dan pa+anan alergen pada reseptor aferen ner$us $agus dan berakibat
suatu bronkospasme dan serangan asma.
!engi pertama pada bayi perlu dipertimbangkan antara bronkiolitis atau sebagai
serangan pertama asma. Keduanya bisa disebabkan oleh RSF dan sulit dibedakan satu
dengan yang lain. emikian pula pada per+alanan penyakit selan+utnya, dimana
penderita dengan bronkiolitis mempunyai kemungkinan 6 kali lebih besar untuk
berlan+ut dengan mengi di kemudian hari dibandingkan anak normal.Infeksi bakteri
umumnya +arang ada hubungannya dengan serangan asma.
#. <mosi
<mosi dapat meningkatkan akti$itas saraf parasimpatikus, sehingga ter+adi pelepasan
asetilkolin dan mengakibatkan serangan asma.%aktor pen#etus dapat bersumber dari
masalah antara kedua orang tua, antara orang tua dengan anak, atau masalah dengan
guru di sekolah.
d. ?atihan +asmani
Asma yang diinduksi latihan +asmani = Exercise Induced Asthma = <IA> dapat ter+adiakibat lari bebas di udara yang dingin dan kering. 1ila berlari di udara yang hangat
8
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 9/28
dan lembab, <IA +arang timbul. Setelah berlari / menit umumya ter+adi dilatasi
bronkus dan anak merasa lebih enak, tetapi setelah berlari antara *' menit ter+adilah
konstriksi bronkus =respons dini>, dan pada beberapa pasien +uga dapat diikuti dengan
respons lambat antara &*8 +am sesudah konstriksi bronkus yang pertama.
e. %aktor lain
Bahan iritan
Iritan sebagai pen#etus asma men#akup bau #at, hair spray parfum, udara dan air
dingin, +uga oon dan bahan industri kimia yang dapat menimbulkan hiperreakti$itas
bronkus dan inflamasi.
Asap ro!o!
Asap rokok mengandung beberapa partikel yang dapat dihirup, seperti hidrokarbon
polisiklik, karbonmonoksida, nikotin, nitrogen dioksida, dan akrolein. Asap rokok
atau asap obat nyamuk bakar dapat menyebabkan kerusakan epitel bersilia,
menurunkan klirens mukosiliar, dan menghambat akti$asi fagosit serta efek bakterisid
makrofag, sehingga ter+adi hiperreakti$itas bronkus.
"eflu!s gastroesofagus
Refluks isi lambung ke saluran napas dapat memperberat asma pada anak dan
merupakan salah satu penyebab asma nokturnal.
#bat dan bahan !imia
Aspirin dapat sebagai pen#etus serangan asma melalui proses alergi dan non alergi.
Angka ke+adiannya pada orang dewasa adalah antara &*/'D, tetapi +arang pada
anak.@bat lain yang perlu diperhatikan sebagai pen#etus serangan asma adalah obatantiiflamasi seperti indometasin, ibuprofen, fenilbutason, asam mefenamat, dan b*
bloker.1agi penderita yang alergi terhadap aspirin, mempunyai kemungkinan besar
+uga alergi terhadap bahan*bahan kimia seperti tartrain =pewarna kuning untuk
kapsul obat> dan sodium benoat sebagai pengawet makanan atau minuman.
$ormon
Asma dapat timbul atau diperberat oleh menstruasi, segera sebelum atau setelah
menstruasi.emakaian pil K1, terkadang dapat memperberat asma.
LI.1.2 Memahami dan Menjela!an Pa)#%ii#l#(i Ama B"#n!hial
@bstruksi saluran napas pada asma merupakan kombinasi spasme otot bronkus,
sumbatan mukus, edema, dan inflamasi dinding bronkus. @bstruksi bertambah berat
selama ekspirasi karena se#ara psikologis saluran napas menyempit pada fase
tersebut. 3al ini mengakibatkan ;dara distal tempat ter+adinya obstruksi ter+ebak
tidak bisa diekspirasi. Selan+utnya ter+adi peningkatan $olume residu, kapasitas residu
fungsional =KR%>. an pasien akan bernapas pada $olumeyang tinggi mendekati
kapasitas paru total=KT>. Keadaan hiperinflasi ini bertu+uan agar saluran napas tetap
terbuka dan pertukaran gas ber+alan lan#ar. ;ntuk mempertahankan hiperinflasi ini
dipertukan otot*otot bantu napas.
Bangguan yang berupa obstruksi saluran napas dapat dinilai se#ara ob+ektif denganF<=Folume ekspirasi paksa detik pertama> atau A<=Arus pun#ak <kspirasi>.
9
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 10/28
Sedangkan penurunan KF=kapasitas $ital paksa> menggambarkan dera+at
hiperinflasi paru. enyempitan saluran napas dapat ter+adi baik pada pada saluran
napas yang besar. Sedang. !aupun ke#il. Be+ala mengi menandakan ada penyempitan
di saluran napas besar, sedangkan pada saluran napas yang ke#il ge+ala batuk dan
sesak lebih dominan dibanding mengi.
enyempitan saluran napas ternyata tidak merata di seluruh bagian paru. Ada daerah*
daerah yang kurang mendapat $entilasi, sehingga darah yang melalui
kapilermengalami hipoksemia. enurunan a@/ mungkin merupakan kelainan pada
asma sub*klinis. ;ntuk mengatasi kekurangan oksigen, tubuh melakukan
hyper$entilasi, agar kebutuhan oksigen terpenuhi. Tetapi akibatnya pengeluaran C@/
+adi berlebihan sehingga aC@/ menurun yang kemudian menyebabkan menimbulkan
alkalosis respiratorik. ada serangan asma yang lebih berat lagi banyak saluran napas
dan al$eolus tertutup oleh mukus sehingga tidak memungkinkan lagi ter+adinya
pertukaran gas. 3ali ini menyebabkan hipoksemia dan ker+a otot*otot pernapasan
1ertambah berat serta ter+adi peningkatan produksi C@/. eningkatan produksi C@/
yang disertai dengan penurunan $entilasi al$eolus menyebabkan retensi C@/
=hiperkapnia> dan ter+adin asidosis respiratorik atau gagal napas. 3ipoksemia yang
berlangsung lama menyebabkan asidosis metabolik dan kontriksi pembuluh darah
paru yang kemudian menyebabkan shunting yaitu peredaran darah tanpa melalui unit
pertukaran gas yang baik. Yang akibatnya memperburuk hiperkapnia. engan
demikian penyempitan saluran napas pada asma akan menimbulkan hal*hal berikut ">
gangguan $entilasi berupa hipo$entilasi. />. Ketidakseimbangan $entilasi perfusi
dimana distribus $entilasi tidak setara dengan sirkulasi darah paru.6> gangguan difusi
tingkat al$eoli. Ketiga faktor tersebut akan mengakibatkan" hipoksemia, hiperkapnia,
asidosis respiratorik pada tahap yang lan+ut.
LI.1. Memahami dan Menjela!an Mani%e)ai Klini Ama B"#n!hial
!anifestasi klinis asma klasik adalah serangan episodik batuk, mengi, dan sesak
napas. ada awal serangan sering ge+ala tidak +elas seperti rasa berat di dada, dan pada
asma alergik mugkin disertai pilek atau bersin. !eskipun pada mulanya batuk tanpa
disertai sekret, tetapi pada perkembangan selan+utnya pasien akan mengeluarkan
sekret baik yang mukoid, putih kadang*kadang purulen. Ada sebagian ke#il pasienasma yang gealanya hanya batuk tanpa disertai mengi, dikenal dengan istilah cough
variant asthma% 1ila hal yang terakhir ini di#urigai, perlu dilakukan pemeriksaan
spirometri sebelum dan sesudah bronkodilator atau u+i pro$okasi bronkus dengan
metakolin.
a. ada serangan asma ringan "
* Tampak sesak saat ber+alan.
* apat berbi#ara dengan kalimat.
10
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 11/28
* Kesadaran" mungkin irritable.
* Tidak ada sianosis =kebiruan pada kulit atau membran mukosa>.
* !engi sedang, sering hanya pada akhir ekspirasi.
* 1iasanya tidak menggunakan otot bantu pernafasan.
* %rekuensi nafas" #epat =takipnea>.
* %rekuensi nadi" normal.
,. ada serangan asma sedang "
* Tampak sesak saat berbi#ara.
* apat berbi#ara dengan kalimat yang terpenggal)terputus.
* Kesadaran" biasanya irritable.
* Tidak ada sianosis =kebiruan pada kulit atau membran mukosa>.
* !engi nyaring, sepan+ang ekspirasi dan inspirasi.
* 1iasanya menggunakan otot bantu pernafasan.
* %rekuensi nafas" #epat =takipnea>.
* %rekuensi nadi" #epat =takikardi>.
*
#. ada serangan asma berat "
* tampak sesak saat beristirahat.
* apat berbi#ara dengan kata*kata.
* Kesadaran" biasanya irritable.* Terdapat sianosis =kebiruan pada kulit atau membran mukosa>.
* !engi sangat nyaring, terdengar tanpa stetoskop sepan+ang ekspirasi dan inspirasi.
* !enggunakan otot bantu pernafasan.
* %rekuensi nafas" #epat =takipnea>.
* %rekuensi nadi" #epat =takikardi>
LI.1.4 Memahami dan Menjela!an $ia(n#i dan $ia(n#i Bandin( Ama
B"#n!hial
iagnosis asma didasarkan pada Anamnesis =riwayat penyakit>, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penun+ang.
11
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 12/28
a. Anamnei
ada riwayat penyakit akan di+umpai keluhan batuk, sesak, mengi atau rasa berat di
dada. Tetapi kadang*kadang pasien hanya mengeluh batuk*batuk sa+a yang umumnya
timbul pada malam hari atau sewaktu kegiatan +asmani. Adanya penyakit alergi yang
lain pada pasien dan keluarganya seperti rhinitis alergi, atau dermatitis atopi#membantu diagnosis asma. ge+ala asma sering timbul pada malam hari, tetapi dapat
pula mun#ul sembarang waktu. Adakalanya ge+ala sering ter+adi pada musim tertentu.
Yang perlu diketahui adalah faktor*faktor pen#etus serangan, yaitu"
* Infeksi $irus saluran napas" influena
* ema+anan terhadap alergen tungau, debu rumah, bulu binatang
* ema+anan terhadap iritan asap rokok, minyak wangi
* Kegiatan +asmani" lari
* <kspresi emosional " takut, marah, frustasi
* @bat*obat aspirin, penyekat beta, anti inflamasi non steroid
* ?ingkungan ker+a " uap at kimia* olusi udara " asap rokok
* engawet makanan " sulfit
* ?ain*lain misalnya haid, kehamilan, sinusitis
Yang membedakan asma dengan penyakit paru yang lain adalah asma dapat hilang
dengan atau tanpa obat, akan tetapi membiarkan pasien asma tanpa obat tidak etis,
+uga dapat membahayakan nyawa pasien. Be+ala asma +uga ber$ariasi antar ini$idu,
bahkan pada indi$idu sendiri misalnya ge+ala padda malam hari lebih sering mun#ul
dibanding siang hari.
,. Peme"i!aan 0ii!
enemuan tanda pada pemeriksaan fisis pasien asma tergantung dari dera+at obstruksi
saluran napas. <kspirasi meman+ang, mengi, hiperinflasi dada, pernapasan #epat
sampai sianosis dapat di+umpai pada pasien asma.
-. Peme"i!aan Pennjan(
S'i"#me)"i
Cara yang paling #epat dan sederhana untuk menegakan diagnosis asma adalah
melihat respons pengobatan dengan bronkodilator. emeriksaan spirometry
dilakukan sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator hirup =inhaler ataunebulier> golongan andregenik beta. eningkatan F< sebanyak J/D atau
=J/::m?> menun+ukan diagnosis asma. tetapi respon yang kurang dari /D atau
/:: m? , tidak berarti bukan asma. hal*hal tersebut dapat di+unpai pada pasien
yang sudah normal atau mendekati normal. emikian pula respoons terhadap
bronkodilator tidaak di+umpai pada obstruksi pernapasan berat, oleh karena obat
tunggal bronkodilator tidak #ukup kuat memberikan efek yang diharapkan. ;ntuk
melihat re$ersibilitas pada hal yang disebutkan diatas mungkin diperlukan
kombinasi obat golongan andregenik beta, teofilin, bahkan kortikosteroid untuk
+angka waktu pengobatan /*6 minggu. Re$ersibilitas dapat ter+adi tanpa
pengobatan yang dapat dilihat dari hasil pemeriksaan spirometry yang dilakukan
12
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 13/28
pada saat yang berbeda*beda misalnya beberapa hari atau beberapa bulan
kemudian.
Uji P"#5#!ai B"#n!0ika pemeriksaan spirometry normal, untuk menun+ukan hipereakti$itas bronkus
dilakukan u+i pro$okasi bronkus. Ada beberapa #ara untuk melakukan u+i
pro$okasi bronkus seperti u+i pro$okasi dengan histamine, kegiatan +asmani,
larutan garam hipertonik dan bahkan dengan aua destilata. enurunan F<
sebesar /:D atau lebih dianggap bermakna. ;+i dengan kegiatan +asmani
dilakukan dengan menyuruh pasien berlari #epat selama 8 menit sehingga
men#apai denyut +antung ':*9:D dari maksimum. ianggap bermakna bila
menun+ukan A< =Arus un#ak <kspirasi> lebih dari :D.
Peme"i!aan S')mSputum eosinophil sangat kaarateristik untuk asma, sedangkan netrofil sangat
dominan pada bron#hitis kronik.
Peme"i!aan E#in#%il T#)al
0umlah eosinofil total dalam darah sering meningkat pada pasien asma dan hal ini
dapat membedakan asma dari bron#hitis kronik.
Uji Kli)
Tu+uan u+i kulit adalah untuk menun+ukan adanya antibody Ig< spesifik dalam
tubuh.
Peme"i!aan Kada" I(E T#)al dan I(E S'ei%i! dalam S')m
emeriksaan ini bertu+uan untuk menyokong adanya atopi, dilakuka bila u+i kulit
tidak dapat dilakukan, atau hasilnya kurang dapat diper#aya.
0#)# R#n)(en $ada
emeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain obstruksi saluran
napas dan adanya ke#urigaan terhadap proses patologis di paru atau komplikasi
asma seperti pneumotoraks, pneumomediastinm, atele#tasis, dan lain*lain.
Analii /a $a"ah
emeriksaan ini hannya dilakukan pada asma yang berat. ada fase awal
serangan, ter+adi hipoksemia dan hipokapnia =aC@/H6mm3g> kemudian pada
stadium lebih berat aC@/ mendekati normal sampai normokapnia. Selan+utnya
pada asma yang sangat berat ter+adi hiperkapnia =aC@/ G&mm3g>, hipoksemia
dan asidosis respiratorik.
$ia(n#i Bandin(
iagnosis banding dapat berupa "
B"#n!i)i K"#ni!
13
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 14/28
1ron#hitis kronik ditandai dengan batuk kronik mengeluarkan sputum 6 bulan
dalam setahun untuk sedikitnya / tahun. enyebab batuk kronik seperti
tuber#ulosis, bron#hitis, atau keganasan harus disingkirkan dahulu. Be+ala utama
batuk disertai sputum biasanya didapatkan pada pasien beurmur lebih dari 6
tahun dan perokok berat. Be+alanya dimulai dengan batuk pagi hari, lama
kelamaan disertai mengi dan menurunnya kemampuan kegiatan +asmani. ada
stadium berlan+ut ditemukan sianosis dan tanda*tanda kor pulmonal.
Em%iema Pa"
Sesak merupakan ge+ala utama <mfisema sedangkan batuk dan mengi +arang
menyertainya. asien biasanya kurus. 1erbeda dengan asma, pada emfisema tidak
pernah ada masa remisi, pasien selalu sesak pada kegiatan +asmani. ada
pemeriksaan fisis ditemukan dada kembung, peran+akan napas terbatas,
hipersonor, pekak hati menurun, dan suara napas sangat lemah. emeriksaan foto
dada menun+ukan hiperinflasi.
/a(al Jan)n( Ki"i A!)
ulu disebut asthma kardial. Be+ala yang timbul padda malam hari disebut
paro(ysmal no#turnal dispneu. asien tiba*tiba terbangun pada malam hari karena
sesak, tetapi sesak berkurang atau menghilang ketika duduk. isamping ortopnea
pemeriksaan fisik ditemukn kardiomegali.
Em,#li Pa"
3al*hal yang dapat menimbulkan emboli antara lain adalah imobilisasi, gagal
+antung, dan tromboflebitis. isamping ge+ala sesak napas, pasien batuk*batuk
yang dapat disertai darah, nyeri pleura, keringat dingin, ke+ang dan pingsan. ada pemeriksaan fisis ditemukan ortopnea, takikrdia, gagal +antung kanan, pleural
fri#tion, irama derap, sianosis, dan hipertensi. emeriksaan elektrokardiogram
menun+ukkan perubahan antara lain aksis +antung ke kanan.
LI.1.6 Memahami dan Menjela!an K#m'li!ai Ama B"#n!hial
1erbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah"
a. S)a) ama)i!
setiap serangan asma berat atau yang kemudian men+adi berat dan tidak memberikan respon =refrakter> adrenalin dan atau aminofilin suntikan dapat
digolongkan pada status asmatikus. enderita harus dirawat dengan terapi yang
intensif.
,. A)ele!)ai
pengerutan sebagian atau seluruh paru*paru akibat penyumbatan saluran udara
=bronkus maupun bronkiolus> atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.
-.Hi'#!emia
kondisi dimana tubuh dapat kekurangan oksigen se#ara sistemik akibatinadekuatnya intake oksigen ke paru oleh serangan asma.
14
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 15/28
d.Pnem#)#"a!
terdapatnya udara pada rongga pleura yang menyebabkan kolapsnya paru.
e.Em%iema
penyakit yang ge+ala utamanya adalah penyempitan =obstruksi> saluran nafaskarena kantung udara di paru menggelembung se#ara berlebihan dan mengalami
kerusakan yang luas.
%. Pnem#dia)inm
Adanya udara atau gas bebas yang ditemukan pada mediastinum.
(. B"#n-hi)i
eradangan pada #abang tenggorokan) bronkus
LI.1.7 Memahami dan Menjela!an P"#(n#i Ama B"#n!hial
!ortalitas akibat asma +umlahnya ke#il. Bambaran yang paling akhir menun+ukkan
kurang dari ::: kematian setiap tahun dari populasi berisiko yang +umlahnya kira*
kira : +uta penduduk. Angka kematian #enderung meningkat di pinggiran kota
dengan fasilitas kesehatan terbatas.
Informasi mengenai per+alanan klinis asma menyatakan bahwa prognosis baik
ditemukan pada :L':D pasien, khususnya pasien yang penyakitnya ringan dan
timbul pada masa kanak*kanak. 0umlah anak yang masih menderita asma 7L: tahun
setelah diagnosis pertama ber$ariasi dari /8L7'D dengan nilai rata*rata &8D, akan
tetapi persentase anak yang menderita ringan dan timbul pada masa kanak*kanak.
0umlah anak yang menderita asma penyakit yang berat relatif berat =8 L9D>. Se#ara
keseluruhan dapat dikatakan 7:L':D asma anak bila diikuti sampai dengan umur /
tahun asmanya sudah menghilang.
15
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 16/28
LO.&. Memahami dan Menjela!an Te"a'i 'ada Ama B"#n!hial
Memahami dan Menjela!an Pena)ala!anaan Ama
16
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 17/28
Al" Ta)ala!ana Ama Ana! jan(!a Panjan(
Ama e'i#di! ja"an(
6*& minggu, obat dosis ) mingguG 6( H 6(
Ama e'i#di! e"in(
8*' minggu, respons" =*> =M>
Ama 'e"i)en
8*' minggu, respons" =*> =M>
8*' minggu, respons" =*> =M>
N> Ketotifen dapat digunakan pada pasien balita dan)atau asma tipe rinitis
AL/ORITMAPENATALAKSANAAN SERAN/AN ASMA $I RUMAH
17
Obat pereda: β-agonis atau teofilin
hiru an atau oral bila erlu
P
E
N
G
!
N
"#
$
#
N
Tambahkan obat pengendali:Kortikosteroid hirup dosis rendah *)
Pertimbangkan alternatif penambahan salah satu obat:
β-agonis kerja panjang (LABA)
teofilin lepas lambat
antileukotrien
atau dosis kortikosterid ditin katkan medium
Kortikosteroid dosis medium ditambahkanan salah
satu obat:
β-agonis kerja panjang
teofilin lepas lambat
antileukotrien
atau dosis kortikosteroid ditin katkan tin i
Obat diganti kortikoteroid oral
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 18/28
enilaian berat serangan
Klinis " Be+ala =batuk, sesak, mengi, dada terasa berat> yang bertambah
A< , ':D nilai terbaik ) prediksi
Terapi awal
Inhalasi agonis beta*/ ker+a singkat
=setiap /: menit, 6 kali dalam +am>, atau 1ronkodilator oral
.
Anak dengan episode pertama wheezing tanpa distress pernapasan, bisa dirawat di rumah
hanya dengan terapi penun+ang. Tidak perlu diberi bronkodilator
/. Anak dengan distres pernapasan atau mengalami wheezing berulang , beri salbutamoldengan nebulisasi atau !I =metered dose inhaler >. 0ika salbutamol tidak tersedia, beri
suntikan epinefrin)adrenalin subkutan. eriksa kembali anak setelah /: menit untuk
menentukan terapi selan+utnya"
a. &i!a distres pernapasan sudah membai! dan tidak ada napas #epat, nasihati ibu untuk
merawat di rumah dengan salbutamol hirup atau bila tidak tersedia, beri salbutamol
sirup per oral atau tablet =lihat di >.
b. &i!a distres pernapasan menetap, pasien dirawat di rumah sakit dan beri terapi
oksigen, bronkodilator ker+a*#epat dan obat lain seperti yang diterangkan di bawah.
6. 0ika anak mengalami sianosis sentral atau tidak bisa minum, rawat dan beri terapi
oksigen, bronkodilator ker+a*#epat dan obat lain yang diterangkan di bawah.
18
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 19/28
&. 0ika anak dirawat di rumah sakit, beri oksigen, bronkodilator ker+a*#epat dan dosis
pertama steroid dengan segera.
. Respons positif =distres pernapasan berkurang, udara masuk terdengar lebih baik saat
auskultasi> harus terlihat dalam waktu /: menit. 1ila tidak ter+adi, beri bronkodilator
ker+a #epat dengan inter$al /: menit.8. 0ika tidak ada respons setelah 6 dosis bronkodilator ker+a*#epat, beri aminofilin IF.
7. 1erikan oksigen pada semua anak dengan asma yang terlihat sianosis atau mengalami
kesulitan bernapas yang mengganggu berbi#ara, makan atau menyusu =serangan sedang*
berat>.
OBAT PERE$A *RELIE8ER+
Bronkodilator kerja-cepat
1eta Agonis /
SA?1;TA!@?
Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor 1/ adrenergik
terutama pada otot bronkus. Bolongan 1/ agonis ini merangsang produksi A! siklik
dengan #ara mengaktifkan ker+a enim adenil siklase. <fek utama setelah pemberian peroral
adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan ter+adinya relaksasi otot bronkus. ibandingkan
dengan isoprenalin, salbutamol beker+a lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi
terhadap +antung lebih ke#il maka bisa digunakan untuk pengobatan ke+ang bronkus pada pasien dengan penyakit +antung atau tekanan darah tinggi.
(') albutamol ebulisasi
Alat nebulisasi harus dapat menghasilkan aliran udara minimal 8*: ?) menit. Alat yang
direkomendasikan adalah *et+nebulizer =kompresor udara> atau silinder oksigen. osis
salbutamol adalah /. mg)kali nebulisasi bisa diberikan setiap & +am, kemudian dikurangi
sampai setiap 8*' +am bila kondisi anak membaik. 1ila diperlukan, yaitu pada kasus yang
berat, bisa diberikan setiap +am untuk waktu singkat.
(,) albutamol -.I dengan alat spacer
Alat spacer dengan berbagai $olume tersedia se#ara komersial. ada anak dan bayi biasanya
lebih baik +ika memakai masker wa+ah yang menempel pada spacer dibandingkan
memakai mouthpiece. 0ika spacer tidak tersedia, spacer bisa dibuat menggunakan gelas
plastik atau botol plastik liter. engan alat ini diperlukan 6*& puff salbutamol dan anak
harus bernapas dari alat selama 6: detik.
<fek samping -/ agonist antara lain tremor otot skeletal, sakit kepala, agitasi, palpitasi, dan
takikardi.
<pinefrin =adrenalin> subkutan
19
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 20/28
0ika kedua #ara untuk pemberian salbutamol tidak tersedia, beri suntikan epinefrin =adrenalin>
subkutan dosis :.: ml)kg dalam larutan " ::: =dosis maksimum" :.6 ml>, menggunakan
semprit ml =untuk teknik in+eksi lihat halaman 66>. 0ika tidak ada perbaikan setelah /:
menit, ulangi dosis dua kali lagi dengan inter$al dan dosis yang sama. 1ila gagal, dirawat
sebagai serangan berat dan diberikan steroid dan aminofilin.
Antikolinergik
Ipratropium bromida adalah suatu antikolinergik yang merupakan antagonis kompetitif
asetilkolin yang beker+a dengan #ara berikatan di reseptor kolinergik sehingga menghambat
efek asetilkolin. Reseptor kolinergik yang dihambat adalah reseptor di otot polos dan kelen+ar
submukosa sehingga men#egah peningkatan konsentrasi #y#li# guanosine monophosphate
=#y#li# B!> intraselular yang ter+adi akibat interaksi asetilkolin dengan reseptor muskarinik
pada otot polos bronkus. engan demikian dapat menghambat kontraksi otot polos dan
mengurangi sekresi kelen+ar submukosa saluran napas.
Ipratropium bromida merupakan deri$at atropin yang dikenal sebagai kuartener amonium
sintetik. Se#ara makroskopik ipratropium bromida adalah at Kristal putih, sangat larut dalam
air dan sedikit larut dalam alkohol, tapi tidak larut dalam pelarut lipofilik seperti eter,
kloroform, dan flurokarbon.
Ipratropium bromid tidak menembus sawar otak dan mukosa gastrointestinal sehingga efek
sistemiknya minimal yaitu dibawah D. !eskipun ipratropium bromide memiliki efek
bronkodilator tetapi efek bronkodilatasinya lebih lemah dan awitan ker+anya lambat bila
dibandingkan dengan agonis beta /.
Seperti umumnya obat bronkodilator, ipratropium bromida mempunyai efek samping mulutkering, mual, tremor, dan iritasi mata. Keluhan palpitasi di+umpai pada sebagian ke#il
pengguna ipratropium bromida. !eskipun ipratropium bromida termasuk deri$at atropin
tetapi tidak di+umpai efek samping retensi urin, gangguan penglihatan dan agitasi seperti pada
atropin.
!ethyl (anthine
<fek bronkodilatasi methyl (antine setara dengan -/ agonist inhalasi, tapi karena efek
sampingnya lebih banyak dan batas keamanannya sempit, obat ini diberikan pada serangan
asma berat dengan kombinasi -/ agonist dan anti#holinergi#k. !ethil(anthine #epat
diabsorbsi setelah pemberian oral, re#tal, atau parenteral.
. Teofilin
<fek bronkodilatasi teofilin disebabkan oleh antagonisme terhadap reseptor adenosine dan
inhibisi < & dan < . emberian teofilin I! harus dihindarkan karena menimbulkan
nyeri setempat yang lama. ;mumnya adanya makanan dalam lambung akan memperlambat
ke#epatan absorbsi teofilin tapi tidak mempengaruhi dera+at besarnya absorpsi.
<fek samping obat ini adalah mual, muntah, sakit kepala. ada konsentrasi yang lebih tinggidapat timbul ke+ang, takikardi dan aritmia.
20
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 21/28
/. Aminofilin
0ika anak tidak membaik setelah 6 dosis bronkodilator ker+a #epat, beri aminofilin IF dengan
dosis awal =bolus> 8*' mg)kg11 dalam /: menit. 1ila ' +am sebelumnya telah mendapatkan
aminofilin, beri dosis setengahnya. iikuti dosis rumatan :.* mg)kg11)+am. emberian
aminofilin harus hati*hati, sebab margin of safety aminofilin amat sempit. 3entikan
pemberian aminofilin IF segera bila anak mulai muntah, denyut nadi G': ()menit, sakit
kepala, hipotensi, atau ke+ang. 0ika aminofilin IF tidak tersedia, aminofilin supositoria bisa
men+adi alternatif.
Steroid
0ika anak mengalami serangan /heezing akut berat berikan kortikosteroid sistemik
metilprednisolon :.6 mg)kg11)kali tiga kali sehari pemberian oral atau deksametason :.6
mg)kg11)kali IF)oral tiga kali sehari pemberian selama 6* hari.
Kortikosteroid tidak se#ara langsung berefek sebagai bronkodilator. @bat ini beker+a
sekaligus menghambat produksi sitokin dan kemokin, menghambat sintesis eikosainoid,
menghambat peningkatan basofil, eosinofil dan leukosit lain di +aringan paru dan
menurunkan permeabilitas $as#ular.
!etilprednisolon merupakan pilihan utama karena kemampuan penetrasi ke+aringan paru
lebih baik, efek anti inflamasi lebih besar, dan efek mineralokortikoid minimal. osis
metilprednisolon IF yang dian+urkan adalah mg)kg11 setiap & sampai 8 +am. osis
3idrokortison IF & mg)kg11 tiap &L 8 +am. osis de(amethasone bolus IF :, L mg)kg11
dilan+tkan mg)kg11)hari setiap 8 L ' +am.
Antibiotik
Antibiotik tidak diberikan se#ara rutin untuk asma atau anak asma yang bernapas #epat tanpa
disertai demam. Antibiotik diindikasikan bila terdapat tanda infeksi bakteri.
OBAT 9 OBAT PEN/ONTROL
@bat L obat asma pengontrol pada anak L anak termasuk inhalasi dan sistemik
glukokortikoid, leukotrien modifiers, long a#ting inhaled -/*agonist, theofilin, #romones, dan
long a#ting oral -/*agonist.
. Inhalasi glukokortikosteroid
Blukokortikosteroid inhalasi merupakan obat pengontrol yang paling efektif dan
direkomendasikan untuk penderita asma semua umur. Inter$ensi awal dengan penggunaan
inhalasi budesonide berhubungan dengan perbaikan dalam pengontrolan asma dan
mengurangi penggunaan obat*obat tambahan. Terapi pemeliharaan dengan inhalasi
glukokortikosteroid ini mampu mengontrol ge+ala*ge+ala asma, mengurangi frekuensi dari
eksaserbasi akut dan +umlah rawatan di rumah sakit, meningkatkan kualitas hidup, fungsi paru dan hiperresponsif bronkial, dan mengurangi bronkokonstriksi yang diinduksi latihan.
21
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 22/28
Blukokortikosteroid dapat men#egah penebalan lamina retikularis, men#egah ter+adinya
neoangiogenesis, dan men#egah atau mengurangi ter+adinya down regulation re#eptor -/
agonist. osis yang dapat digunakan sampai &::ug)hari =respire anak>. <fek samping berupa
gangguan pertumbuhan, katarak, gangguan sistem saraf pusat, dan gangguan pada gigi danmulut.
/. ?eukotriene Re#eptor Antagonist =?TRA>
Se#ara hipotesis obat ini dikombinasikan dengan steroid hirupan dan mungkin hasilnya lebih
baik. Sayangnya, belum ada per#obaan +angka pan+ang yang membandingkannya dengan
steroid hirupan M ?A1A. Keuntungan memakai ?TRA adalah sebagai berikut"
a. ?TRA dapat melengkapi ker+a steroid hirupan dalam menekan #ystenil leukotriane
b. !empunyai efek bronkodilator dan perlindungan terhadap bronkokonstriktor
#. apat diberikan per oral.
d. !ontelukas hanya diberikan sekali per hari., penggunaannya aman, dan tidak
mengganggu fungsi hati. Sayangnya preparat !ontelukast ini belum ada di Indonesia
e. !ungkin +uga mempunyai efek men+aga integritas epitel, yaitu dengan meningkatkan
ker+a epithel growth fa#tor =<B%> dan menekan transforming growth fa#tor =TB%>
sehingga dapat mengendalikan ter+adinya fibrosis, hyperplasia, dan hipertrofi otot polos,
serta diharapkan men#egah perubahan fungsi otot polos men+adi organ pro*inflamator.
Ada / preparat ?TRA "
. !ontelukast reparat ini belum ada di Indonesia dan harganya mahal. osis per oral
kali sehari.=respiro anak> osis pada anak usia /* tahun adalah & mg hs. =gina>
/. Oafirlukast reparat ini terdapat di Indonesia, digunakan untuk anak usia G 7 tahun
dengan dosis : mg / kali sehari. ?eukotrin memberikan manfaat klinis yang baik pada
berbagai tingkat keparahan asma dengan menekan produksi #ystenil leukotrine. <fek
samping obat dapat mengganggu fungsi hati =meningkatkan transaminase> sehingga
perlu pemantauan fungsi hati.
PENATALAKSANAAN SERAN/AN AKUT
ada serangan asma akut yang berat "
. 1erikan oksigen
/. 4ebulasi dengan 1eta*agonis P antikolinergik dengan oksigen dengan &*8 kali
pemberian.
6. Koreksi asidosis, dehidrasi dan gangguan elektrolit bila ada
&. 1erikan steroid intra $ena se#ara bolus, tiap 8*' +am
. 1erikan aminofilin intra $ena "
22
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 23/28
a. 1ila pasien belum mendapatkan amonifilin sebelumnya, berikan aminofilin dosis awal
8 mg)kg11 dalam dekstrosa atau 4aCl sebanyak /: ml dalam /:*6: menit
b. 1ila pasien telah mendapatkan aminofilin =kurang dari & +am>, dosis diberikan
separuhnya.
#. 1ila mungkin kadar aminofilin diukur dan dipertahankan :*/: m#g)ml
d. Selan+utnya berikan aminofilin dosis rumatan :,* mg)kg11)+am
8. 1ila ter+adi perbaikan klinis, nebulasi diteruskan tiap 8 +am hingga /& +am, dan pemberian
steroid dan aminofilin dapat per oral
7. 1ila dalam /& +am pasien tetap stabil, pasien dapat dipulangkan dengan dibekali obat *
agonis =hirupan atau oral> yang diberikan tiap &*8 +am selama /&*&' +am. Selain itu
steroid oral dilan+utkan hingga pasien kontrol ke klinik rawat +alan dalam /&*&' +am
untuk ree$aluasi tatalaksana.
Terapi inhalasi untuk asthma pada anak
Terapi inhalasi adalah pemberian obat yang se#ara langsung ke dalam saluran napas melalui
hirupan. 1erbagai ma#am obat seperti antibiotik, mukolitik, anti inflamasi dan bronkodilator
sering digunakan pada terapi inhalasi. ;ntuk men#apai sasaran di paru*paru, partikel obat
asma inhalasi yang berbentuk aerosol ini harus berukuran sangat ke#il =/* mikron>.
P"ini' )e"a'i inhalai
rinsip farmakologis terapi inhalasi yang ideal untuk penyakit saluran napas
adalah"
@bat sampai pada organ target dengan menghasilkan partikel
aerosol berukuran optimal agar terdeposisi di paru,/ @nset ker+anya #epat,
6 osis obat ke#il,
& <fek samping minimal, karena konsentrasi obat di dalam darah
sedikit atau rendah,
!udah digunakan,
8 <fek terapeutik ter#apai yang ditandai dengan tampaknya perbaikan
klinis.
untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal, obat yang diberikan
se#ara inhalasi harus dapat men#apai tempat ker+anya di dalam saluran pernapasan. 1entuk aerosol yang digunakan yaitu suspensi partikel di dalam gas, dan partikel
dalam aerosol yang mempunyai ukuran berkisar /*: Qm atau *7 Qm. Terapi inhalasi
biasanya berlangsung selama : menit. @bat pengen#er lendir kadang dapat
menyebabkan peningkatan frekuensi batuk sampai beberapa saat setelah terapi. 3al ini wa+ar
karena batuk adalah suatu reaksi refleks untuk mengeluarkan lendir yang sudah dien#erkan
saat terapi. Setelah inhalasi, fisioterapis akan membaringkan anak pada posisi tertentu sesuai
dengan kebutuhan. Tanyakan pada dokter, paru*paru sebelah mana yang banyak lendirnya.
rosedur ini harus selalu dilakukan untuk menghindari sesak napas setelah inhalasi.
Indi!ai
23
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 24/28
Terapi inhalasi dian+urkan diberikan kepada penderita asma, penderita alergi saluran
pernapasan, atau penderita batuk pilek dengan slem atau lendir berlebihan. ada dasarnya,
ada tiga +enis obat yang sering digunakan dalam terapi inhalasi" untuk memperbesar saluran
napas, mengen#erkan lendir)slem, serta antialergi. Ketiga +enis obat ini mempunyai ukuran
molekul yang berbeda, sehingga pemilihan alat 4ebulier harus disesuaikan.
Jeni )e"a'i inhalai
saat ini sudah dikenal 6 sistem inhalasi yang digunakan dalam klinik sehari*hari yaitu
. ebuliser
,% -etered dosed inhaler aerosol = dengan atau tanpa spacer 0 alat penyambung>
1% .ry po/der inhaler
Ne,lie"
ebuliser merupakan suatu alat yang dapat mengubah obat yang bentuk awalnya berupa
larutan lalu diubah men+adi bentuk aerosol yang dikeluarkan se#ara terus menerus dengan
tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang ultrasonik. Ada / +enis alatnebuliser yaitu ultrasonic nebuliser dan *et nebuliser . 3asil pengobatan dengan nebuliser
lebih banyak bergantung pada +enis nebuliser yang digunakan. Terdapat nebuliser yang dapat
menghasilkan partikel aerosol terus menerus ada +uga yang dapat diatur sehingga aerosol
hanya timbul pada saat penderita melakukan inhalasi sehingga obat tidak banyak terbuang.
Keuntungan terapi inhalasi menggunakan nebuliser adalah tidak atau sedikit memerlukan
koordinasi pasien, hanya memerlukan pernafasan tidal, beberapa +enis obat dapat di#ampur
=misalnya salbutamol dan natrium kromoglikat>. Sedangkan kekurangan dari nebuliser adalah
alat ini #ukup besar, sehingga memerlukan sumber tenaga listrik dan harga yang relatif lebih
mahal.
Pe"ha)ian dan K#n)"aindi!ai:
a. asien yang tidak sadar)#onfusion tidak kooperatif dengan prosedur ini,
membutuhkan mask)sungkup, tetapi mask efektifnya berkurang se#ara spesifik.
b. !edikasi nebulier kontraindikasi pada keadaan dimana suara napas tidak
ada)berkurang, ke#uali +ika medikasi nebulier diberikan melalui endotra#heal tube
yang menggunakan tekanan positif. asien dengan penurunan pertukaran gas +uga
tidak dapat menggerakkan)memasukkan medikasi se#ara adekuat ke dalam saluran
napas.
#. emakaian katekolamin pada pasien dengan #ardia# irritability harus dengan perlahan.
Ketika diinhalasi katekolamin dapat meningkatkan #ardia# rate dan menimbulkan
disritmia
d. !edikasi nebulier tidak dapat diberikan terlalu lama melalui I1)Intermittent
ositi$e ressure 1reathing, Sebab I1 mengiritasi dan meningkatkan
bronkhospasme.
Metered dose inhaler *M$I+
-etered dose inhaler (-.I) atau inhaler dosis terukur merupakan #ara inhalasi yang bahan
aktif obatnya disuspensikan dalam #airan pendorong =propelan> sebanyak kurang lebih : ml.
0enis propelan yang digunakan biasanya adalah kloroflurokarbon =chlorofluorocarbon C%C> pada tekanan tinggi. 4amun oleh karena +enis ini dianggap dapat merusak lapisan oon,
24
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 25/28
maka akhir*akhir ini mulai dikembangkan penggunaan bahan non*C%C yaitu
hidrofluroalkana =3%A>.
;ntuk mendapatkan hasil optimal maka pemakaian inhaler ini hendaklah diker+akan sebagai
berikut"
a. Terlebih dahulu kanister diko#ok agar obat tetap homogen, lalu tutup kanister dibuka
b. Inhaler dipegang tegak kemudian pasien melakukan ekspirasi maksimal se#ara
perlahan
#. !ulut kanister diletakkan diantara bibir, lalu bibir dirapatkan dan dilakukan inspirasi
perlahan sampai maksimal pada pertengahan inspirasi kanister ditekan agar obat
keluar
d. asien menahan nafas : detik atau dengan menghitung : hitungan pada inspirasi
maksimal
e. Setelah 6: detik atau menit prosedur yang sama diulang kembali
f. Setelah proses selesai, +angan lupa berkumur untuk men#egah efek samping.
Dry Powder Inhaler
Inhaler +enis ini tidak mengandung propelan sehingga mempunyai kelebihan dari !I.
enggunaan obat serbuk kering pada I memerlukan inspirasi yang #ukup kuat. ada anak
yang ke#il hal ini sulit dilakukan mengingat inspirasi kuat belum dapat dilakukan, sehingga
deposisi obat pada saluran pernafasan berkurang. ada anak yang lebih besar, penggunaan
obat serbuk ini dapat lebih mudah, karena kurang memerlukan koordinasi dibandingkan
dengan !I. engan #ara ini deposisi obat di dalam paru lebih tinggi dan lebih konstan
dibandingkan !I sehingga dian+urkan diberikan pada anak di atas tahun. Cara I ini
tidak memerlukan spacer sebagai alat bantu sehingga mudah dibawa dan dimasukkan ke
dalam saku. 3al ini yang +uga memudahkan pasien dan lebih praktis.
Memahami dan Menjela!an Pen-e(ahan ama
a. Pen-e(ahan P"ime"
!en#egah ter+adinya sensitisasi pada bayi atau anak yang mempunyai resiko untuk
men+adi asma di kemudian hari =resiko " bayi yang lahir atopi>. ?angkah pertama yaitu
mengenali adanya faktor resiko ter+adinya asma. en#egahan ini dapat dilakukan pada
saat prenatal dan pas#anatal. ada masa prenatal, orang tua dihindari terhadap
lingkungan faktor resiko =terutama indoor pollutans spt asap rokok, debu rumah>. ada
masa pas#anatal, bayi dihindari dari pemberiasn ASI yang mengandung makanan yangdapat menyebabkan asma. emberian ASI yang lama dapt mengurangi resiko asma di
kemudian hari.
emberian antibiotik pada awal kehidupan akan meningkatkan ke+adian asma. Anak
yang tinggal di lingkungan pertanian atau peternakan dengan kadar endotoksin yang
lebih tinggi akan menurunkan ke+adian asma, tergantung dengan umur. emberian
probiotik akan meningkatkan ke+adian asma. Infeksi RSF +uga akan meningkatkan
ke+adian asma.
25
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 26/28
,. Pen-e(ahan e!nde";
!en#egah ter+adinya asma)inflamasi pada seorang anak yang sudah tersensitisasi. Telah
dibuktikan dengan pemberian antihistamin. emberian #etriine pada ' bulan pertama
pada anak yang orang tuanya atopi dapat men#egah ke+adian asma sebanyak :D.
-. Pen-e(ahan Te"ie"
!en#egah ter+adinya serangan pada anak yang sudah menderita asma. Ini dapat
dilakukan dengan #ara menghindari alergen yang men+adi faktor pen#etus. Serangan
asma dapat ter+adi akibat adanya faktor pen#etus.
Setiap penderita harus men#oba untuk melakukan tindakan pen#egahan. Tetapi bila
ge+ala* ge+ala sedang timbul maka diperlukan obat antipenyakit asma untuk
menghilangkan ge+ala dan selan+utnya dipertahankan agar penderita bebas dari ge+ala
penyakit asma.. Menja(a Keeha)an
!en+aga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit
asma. 1ila penderita lemah dan kurang gii, tidak sa+a mudah terserang penyakit tetapi
+uga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta
komplikasinya.;saha men+aga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang
bernilai gii baik, minum banyak, istirahat yang #ukup, rekreasi dan olahraga yang
sesuai. enderita dian+urkan banyak minum ke#uali bila dilarang dokter, karena
menderita penyakit lain seperti penyakit +antung atau gin+al yang berat.1anyak minum
akan mengen#erkan dahak yang ada di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudahdikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak akan men+adi sangat kental,
liat dan sukar dikeluarkan.ada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang
kekurangan #airan. 3al ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan,
kurang minum dan penguapan #airan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas
#epat dan dalam.
/. Menja(a !e,e"ihan lin(!n(an
?ingkungan dimana penderita hidup sehari*hari sangat mempengaruhi timbulnya
serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah
sebaiknya tidak lembab, #ukup $entilasi dan #ahaya matahari.Saluran pembuangan air harus lan#ar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus.
Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang*barang untuk menghindari debu.
3ewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan lain*lain
men#etuskan penyakit asma. ?ingkungan peker+aan +uga perlu mendapat perhatian
apalagi kalau +elas*+elas ada hubungan antara lingkungan ker+a dengan serangan penyakit
asmanya.
6. Men(hinda"i 0a!)#" Pen-e)
Alergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga #ara*
#ara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti ku#ing, an+ing,
26
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 27/28
burung, perlu mendapat perhatian dan +uga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak
diduga seperti ke#oak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.Infeksi $irus saluran
pernapasan sering men#etuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma
men+auhi orang*orang yang sedang terserang influena. 0uga dian+urkan menghindari
tempat*tempat ramai atau penuh sesak.3indari kelelahan yang berlebihan, kehu+anan,
penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari*lari menge+ar kendaraan umum atau
olahraga yang melelahkan. 0ika akan berolahraga, lakukan latihan pemanasan terlebih
dahulu dan dian+urkan memakai obat pen#egah serangan penyakit asma. Oat*at yang
merangsang saluran napas seperi asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap #at atau uap
at*at kimia dan udara kotor lainnya harus dihindari.erhatikan obat*obatan yang
diminum, khususnya obat*obat untuk pengobatan darah tinggi dan +antung =beta*bloker>,
obat*obat antirematik =aspirin, dan se+enisnya>. Oat pewarna =tartraine> dan at
pengawet makanan =benoat> +uga dapat menimbulkan penyakit asma.
&. Men((na!an #,a)<#,a) an)i'en=a!i) ama
ada serangan penyakit asma yang ringan apalagi frekuensinya +arang, penderita boleh
memakai obat bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin
agar ge+ala penyakit asmanya #epat hilang, +elas aerosol lebih baik.ada serangan yang
lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih baik
mengkombinasikan dua atau tiga ma#am obat. !isalnya mula*mula dengan aerosol atau
tablet)sirup simpatomimetik =menghilangkan ge+ala> kemudian dikombinasi dengan
teofilin dan kalau tidak +uga menghilang baru ditambahkan kortikosteroid.ada penyakit
asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat di#oba obat*obat pen#egah penyakit
asma. Tu+uan obat*obat pen#egah serangan penyakit asma ialah selain untuk men#egah
ter+adinya serangan penyakit asma +uga diharapkan agar penggunaan obat*obat bronkodilator dan steroid sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin
dihentikan.
27
8/19/2019 Wrap Up Kelompok B10 SK-3
http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-kelompok-b10-sk-3 28/28
A%TAR ;STAKA
epartemen %armakologi dan Terapeutik %K;I. /:/ . %armakologi dan Terapi. 0akarta "
%K;I
Bunawan,Sulistia Ban,KK./::7. 2arma!ologi dan Terapi edisi 3. 0akarta " epartemen
%armakologi dan Terapeutik %K;I
!ar#dante, Karen 0,et all. /::&. Ilmu 4esehatan Ana! Essensial edisi 5I . 0akarta" IAI
6.6I Asma% 6edoman 7 6enatala!sanaan .i Indonesia ,889
Suardi, Adi ;tomo, dkk. /:/. Bu!u A*ar "espirologi Ana! . 0akarta " IAI
Sundaru 3, Sukamto.. /::8. Asma 1ronkial, Bu!u A*ar Ilmu 6enya!it .alam &ilid I edisi I5 .
0akarta " usat enerbitan Ilmu enyakit alam %K;I
http"))www.who.int)media#entre)fa#tsheets)fs6:7)en)
http"))www.klikpdpi.#om)konsensus)asma)asma.html
http"))www.ginasthma.org)do#uments)