werkstuk tagetes erecta (kenikir)

24
WERKSTUK Cosmos caudatus (Kenikir) Karya tulis ini disusun sebagai tugas Taksonomi Tumbuhan Tinggi Disusun Oleh Nama : Aisyah Wardani NPM : 2110610012

Upload: awe-wardani

Post on 25-Jun-2015

1.151 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah Taksonomi Tingkat Tinggi

TRANSCRIPT

Page 1: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

WERKSTUK

Cosmos caudatus (Kenikir)

Karya tulis ini disusun sebagai tugas Taksonomi Tumbuhan Tinggi

Disusun Oleh

Nama : Aisyah WardaniNPM : 2110610012

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN BIOLOGI (S1)

UNIVERSITAS ISLAM MALANG2013

Page 2: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

Werkstuk dengan judul “Cosmos caudatus” disusun sebagai tugas Taksonomi Tumbuhan Tinggi di

Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Universitas Islam Malang.

Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing pada tanggal :

Malang,.... Juni 2013Mengetahui,

Pembimbing Praktikan

( Dra. Ari Hayati ) ( Aisyah Wardani )

Page 3: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tepat waktu dan tanpa ada

halangan yang berarti. Tugas yang penulis buat,berjudul :

“Cosmos caudatus”

Tugas ini disusun berdasar atas teori yang penulis peroleh dan disertai dengan gambar-

gambar. Penulis mengucapkan terima kasih, atas bantuan dari semua pihak yang turut andil dalam

proses penyelesaian tugas ini. Diantaranya: Dra. Ari Hayati selaku dosen pengampu mata kuliah

Taksonomi Tumbuhan Tinggi, teman sejawat yang telah memberi berbagai penjelasan kepada

penulis serta segala sumber referensi yang penulis peroleh dari perpustakaan.

Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan tugas ini masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran agar nantinya dapat menjadikan penulis lebih

baik dikemudian hari.

Malang, Juni 2013

Page 4: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

DAFTAR ISI

Judul ………………………………………………………………………………………………..

Pengesahan …………………………………………………………………………………………

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………..

Daftar isi ……………………………………………………………………………………………

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………………

BAB II. DETERMINASI DAN KLASIFIKASI ………………………………………………...

A. Determinasi ………………………………………………………………………...

B. Klasifikasi ………………………………………………………………………….

BAB III. HABITATIO …………………………………………………………………………….

A. Habitus ……………………………………………………………………………..

B. Habitat ……………………………………………………………………………...

BAB IV. DESKRIPTIO……………………………………………………………………………

1. Organa Nutritiva …………………………………………………………………...

1.1. Akar ( Radix) ………………………………………………………………...

1.2. Batang ( Caulis ) …………………………………………………………….

1.3. Daun ( Folium ) ……………………………………………………………...

2. Organa Reproduktiva ………………………………………………………………

2.1. Bunga ( Flos ) ……………………………………………………………….

2.2. Buah ( Fruktus ) …………………………………………………………….

2.3. Biji ( Semen ) ……………………………………………………………….

BAB V. RINGKASAN …………………………………………………………………………...

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………...

Lampiran …………………………………………………………………………………………...

Page 5: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

BAB I

PENDAHULUAN

Tanaman tumbuh sebagai perdu setinggi 1,5 m atau lebih. Para pakar botani mengidentifikasi

tanaman dahlia sebagai flora hias berumbi besar. Dahlia merupakan tanaman bunga hias berupa

tumbuhan tahunan yang tegak. Tanaman ini berasal dari pegunungan Meksiko. Selain Negara

Meksiko, bunga dahlia juga merupakan bunga resmi kota Seattle, Washington, Amerika Serikat.

Nama bunga ini berasal dari nama ilmuwan Swedia, Andreas Dahl. Dimana ilmuwan tersebut

memiliki peran yang penting dalam pengembangan tanaman dahlia. Dahlia termasuk tanaman

hias yang terlambat dibudidayakan. Di Eropa budidaya dimulai tahun 1789, dari Royal Botanical

Garden di Madrid, Spanyol dan menyebar ke seluruh Eropa Barat. Walaupun perkembangannya

sangat lambat, pada tahun 1841 sudah terdapat 1.200 varietas. Dahlia didatangkan ke Jawa Barat

dari negeri Belanda pada masa penjajahan di abad ke 19. Saat ini dahlia menjadi komoditi bunga

potong/bunga pot yang penting di berbagai belahan dunia. Di luar negeri, bunga ini mempunyai

prospektif sehingga dibentuk kelompok pemerhati bunga dahlia seperti Dahlia Society of India.

Tanaman dahlia yang dibudidayakan terdiri atas dahlia pohon yang tingginya bias mencapai

beberapa meter dan berupa tanaman perdu (tanaman berkayu namun tetap rendah). Bunga dahlia

memiliki warna putih, kuning, jingga, violet, merah ungu atau kombinasinya. Tanaman dahlia

banyak sekali jenisnya, namun 12 dari 20 jenis beerasal dari Guatemala dan Meksiko, dan 6 jenis

diantaranya telah dikembangkan menjadi tanaman hias. Jenis tanaman dahlia yang terkenal adalah

Dahlia pinnata, tanaman ini telah dikembangkan menjadi lebih dari 2000 macam untuk

hortukulturanya ( Walker dalam Admin 2003).

Page 6: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

Berdasarkan bentuk bunganya, dahlia dibedakan menjadi delapan kelompok, yaitu Cactus dahlia,

Single dahlia, Pompon dahlia, Decoratif formal dahlia, Decoratif informal dahlia, Collarette

dahlia, Anemone dahlia dan Peony dahlia. Jenis Dahlia lain yang kaya warna(dahlia besar dan

dahlia kecil) dijual didalam polibag untuk digunakan sebagai tanaman diluarrumah.

Dahlia juga merupakan tanaman berubi. Ubi dahlia mengandung hampir 70 prosen pati dalam

bentuk inulin. Inulin murni hasil ekstraksi dari ubi dahlia dimanfaatkan di bidang kedokteran. Jika

inulin difermentasi oleh enzim tertentu atau oleh jamur tanah, inulin akan berubah menjadi

fruktosa, suatu gula yang banyak digunakan dalam pengawetan makanan atau pembuatan sirup.

Karena itu, pemanfaatan inulin dari dahlia melalui biokonversi menjadi gula fruktosa.

Pohon kenikir merupakan tumbuhan tropika yang berasal dari Amerika Latin, tetapi tumbuh

liar dan mudah didapati di Florida, Amerika Serikat, serta di Indonesia dan negara-negara

ASEAN lainnya. Kenikir adalah sejenis spesis bunga intan berayun yang berwarna unggu atau

kuning dan berbunga kecil. Manakala tumbuhan bunga yang berwarna kuning jarang

digunakannya sebagai sayuran, yang berbunga unggu merupakan sayuran yang sangat populer

dimakan mentah bersama nasi atau di sayur dengan santan, ditemani sambal terasi atau tempoyak

serta cincalok. Berdasarkan kajian tempatan, kenikir mengandungi 3 persen protein, 0,4 persen

lemak dan karbohidrat serta kaya dengan kalsium dan vitamin A.

Kenikir secara tradisi telah digunakan untuk memperbaiki peredaran darah dan mencuci darah,

serta untuk menguatkan tulang. Kenikir juga memiliki antioksida (AEAC) yang amat tinggi, yaitu

setiap 100 gram kenikir segar mempunyai antioksida yang dama dengan 2,400 miligram L-asid

askorbik. Bahan-bahan antioksida yang utama disebabkan oleh kehadiran proantosianidin yang

Page 7: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

berwujud sebagai dimer, melalui heksamer, kuersetin glikosida, asid klorogenik, asid

neoklorogenik, asid kripto-klorogenik, serta penangkap (+)-. Kemampuan kenikir untuk

mengurangi tekanan oksidatif mungkin dikarenakan kenikir mengandung antioksida yang tinggi.

Kenikir tumbuh baik di dataran rendah dengan kondisi tanah yang subur, liat, dan berdrainase

baik, sampai pegunungan ± 700 m dpl., terutama ditempat terbuka yang mendapatkan sinar

matahari penuh.Sudah lama dibudidayakan sebagai tanaman hias di halaman rumah atau kantor

bagian depan dengan menggunakan biji. Bunganya dapat diekstrak menjadi zat pewarna serta

memberikan warna kuning agak kecoklatan. Jenis tanaman ini dapat digunakan untuk mengusir

serangga. Kenikir kuning umumnya digunakan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah.

( Wikipedia, 2013)

Daun Cosmos caudatus mengandung saponin, flavonoid polifenol dan minyak atsiri.

Akarnya mengandung hidroksieugenol dan koniferil alkohol. Daun kenikir (Cosmos

caudatus Kunth.) banyak dikonsumsi masyarakat sebagai sayuran. Secara tradisional daun ini

juga digunakan sebagai obat penambah nafsu makan, lemah lambung, penguat tulang dan

pengusir serangga (Fuzzati, 1995). Penelitian menunjukkan daun kenikir mengandung senyawa

yang memiliki daya antioksidan cukup tinggi dengan  IC50 sebesar 70 mg/L (Lotulung, 2001).

Senyawa yang bersifat antioksidan dapat memacu proses apoptosis melalui jalur intrinsik (jalur

mitokondria). Pemacuan apoptosis merupakan salah satu cara penghambatan karsinogenesis.

Abas (2003) menyebutkan bahwa ekstrak metanolik daun kenikir mengandung flavonoid dan

glikosida kuersetin. Senyawa flavonoid diketahui mampu menginduksi terjadinya apoptosis

melalui penghambatan aktivitas DNA topoisomerase I/II, modulasi signalling pathways,

penurunan ekspresi gen Bcl-2 dan Bcl-XL, peningkatan ekspresi gen Bax dan Bak, serta aktivasi

Page 8: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

endonuklease (Ren, 2003). Kuersetin memiliki kemampuan menginduksi apoptosis sel kanker

kolon Caco-2 dan HT-29 serta sel kanker leukemia HL-60 dengan cara menstimulasi pelepasan

sitokrom c dari mitokondria (Taraphdar, 2001).

Pebriana et al. (2008) melakukan uji sitotoksik ekstrak metanolik daun kenikir terhadap sel

kanker payudara T47D, didapat nilai IC50 sebesar 345 πg/ml. Berdasarkan hasil uji sitotoksik,

ekstrak metanolik daun kenikir memiliki nilai IC50 yang relatif tinggi terhadap sel T47D. Namun,

pengamatan morfologi sel setelah perlakuan menunjukkan adanya fenomena kematian sel. Sel

yang mati berbentuk bulat, tampak keruh dan mengapung. Pada pengecatan DNA terlihat adanya

fluoresensi hijau terang pada kontrol sel. Warna hijau terang yang seragam pada nukleus dimiliki

oleh sel hidup yang masih memiliki membran sel yang utuh (McGahon, 1995). Sedangkan pada

sel yang mendapat perlakuan dengan ekstrak metanolik daun kenikir menunjukkan warna yang

tidak seragam yaitu warna hijau bercampur oranye yang mengindikasikan terjadinya apoptosis.

Hal tersebut terjadi karena sel mulai mengalami membran blebbing, sehingga etidium bromid

mulai masuk ke dalam sel. Beberapa sel mengalami kondensasi inti yang ditunjukkan dengan

adanya warna kekuningan pada nukleus. Hal ini menandakan adanya peristiwa early apoptosis.

Ekstrak metanolik daun kenikir memiliki aktivitas dalam memacu kematian sel T47D melalui

mekanisme apoptosis, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai antikanker dengan target

aksi spesifik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui senyawa

aktif dalam ekstrak yang bertanggung jawab terhadap mekanisme pemacuan apoptosis sel T47D

(Pebriana, 2008).

Page 9: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

BAB II

DETERMINASI DAN KLASIFIKASI

A. Determinasi

1 b, 2 b, 3 b, 4 b, 6 b, 7 b. 9 b, 10 b, 11 b, 12 b, 13 b, 14 b, 16 b, 286 b, 288 b, 289 b.

Suku 121: Compositae

1 b, 12 a, 13 b, 15 a.

Marga : Cosmos

Jenis : Cosmos caudatus (Steenis, 1997)

B. Klasifikasi

Page 10: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Asterales

Suku : Asteraceae

Marga : Cosmos

Jenis : Cosmos caudatus Kunth.

BAB III

HABITATIO

A. Habitus

Tanaman Dahlia yang dibudidayakan terdiri atas Dahlia pohon yang tingginya bisa mencapai

beberapa meter dan berupa tanaman perdu (tanaman berkayu namun tetap rendah). Dahlia

termasuk tanaman yang bersifat perenial atau tahunan, tumbuh merumpun dan membentuk

umbi akar pada bagian dasar batangnya. Bunga dahlia memiliki warna : putih, kuning,

jingga, violet, merah, ungu atau campurannya.

Page 11: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

Berikut beberapa klasifikasi umbi dahlia berdasarkan jenis bunganya. Untuk  jenis bunga 

informal dekoratif, memiliki helai mahkota berwarna putih dengan seulas merah jambu muda

pada pangkalnya, ukuran bunga besar dengan diameter 10-14 meter. Untuk jenis bunga

formal dekoratif, memiliki helai mahkota bunga yang berwarna ungu atau putih, dan ukuran

bunga yang sedang dengan diameter 8-10 cm. Dan jenis bunga pompon, memiliki helai

mahkota berwarna merah darah atau jingga, dengan ukuran bunga yang  kecil, memiliki

diameter 6-8 cm. Spesies dahlia yang ada saat ini adalah D. pinnata, D. variabilis, D.

coccinea, D. juarezii.

B. Habitat

Tanaman dahlia dapat tumbuh baik dan produktif berbunga pada kondisi lingkungan

yang berhawa sejuk (dingin). Tanaman dahlia di Indonesia dapat beradaptasi luas di

dataran menengah (medium) sampai dataran tinggi (pengunungan). Tanaman dahlia dapat

tumbuh dengan baik di daerah yang berketinggian 560-1.400 m diatas permukaan laut,

dengan kisaran suhu udara 14 0- 18 0 C (minimum) dan 19 0-30 0 C (maksimum), serta

curah hujan antara 1.900- 3.000mm pertahun. Meskipun demikian, pertumbuhan dan

produksi bunga sangat dipengaruhi oleh factor suhu udara dan sinar matahari. Kondisi

ideal untuk pertumbuhan tanaman dahlia adalah pada suhu 10 0- 15-0 C pada tempat

Page 12: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

terbuka dan cukup mendapat sinar matahari. Selain itu, dahlia mempunyai daya adaptasi

luas terhadap jenis-jenis tanah pertanian. Persyaratan penting yang perlu diperhatikan

dalam pemilihan jenis tanah untuk budidaya tanaman dahlia adalah tanahnya subur,

gembur, banyak mengandung bahan organic (humus), aerasi dan drainasenya baik,

mempunyai pH 6,5-7,0 dan diutamakan banyak mengandung unsure hara fosfor (P). Di

Indonesia untuk tujuan komersil,dahlia dibudidayakan di dataran tinggi Lembang dan

Cianjur(JawaBarat).

Page 13: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

BAB IV

DESKRIPTIO

1. Organa Nutritiva

1.1. Akar ( Radix )

Membentuk rumpun umbi akar pada bagian dasar batangnya. Umbi akar adalah akar

yang jaringnya berubah menjadi tebal dan berubah fungsinya sebagai tempat

cadangan makanan.

1.2. Batang ( Caulis )

Berkayu, bulat, beralur, bercabang, berbulu, berwarna hijau agak keunguan

1.3. Daun ( Folium )

Merupakan daun majemuk menyirip gasal. 1 helai daunnya adalah daun

tunggal,yang berbangun daun bulat telur, tepi daun bergerigi halus, ujung runcing,,

pangkal daun tumpul, bertulang daun menyirip, permukaan daun suram, daun

berwarna hijau.

2. Organa Reproduktiva

Page 14: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

2.1. Bunga ( Flos )

Memiliki jenis yang beranekaragam dengan bentuk dan warna yang beranekamacam.

Merupakan bunga majemuk, Kuntum bunga tidak tertutup seludang,bentuk tandan,

bertangkai pendek.

2.2. Buah ( Fruktus )

Buah yang di hasilkan berupa umbi,yang tumbuh pada bagian akar (Pada dahlia

kaktus dan semi kaktus).

2.3. Biji ( Semen )

Biasanya hanya terdapat pada jenis dahlia kecil ( digunakan sebagai alat

perkembangbiakan generative pada dahlia kecil untuk mendapatkan warna bunga

yang baru dan lebih bervariasi).

Page 15: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

BAB V

RINGKASAN

Dahlia tumbuh sebagai perdu setinggi 1,5 m atau lebih. Para pakar botani mengidentifikasi

tanaman dahlia sebagai flora hias berumbi besar. Tanaman ini berasal dari pegunungan Meksiko.

Nama bunga ini berasal dari nama ilmuwan Swedia, Andreas Dahl. Dahlia yang dibudidayakan

terdiri atas dahlia pohon yang tingginya bisa mencapai beberapa meter dan berupa tanaman perdu.

Berdasarkan bentuk bunganya, dahlia dibedakan menjadi delapan kelompok, yaitu Cactus dahlia,

Single dahlia, Pompon dahlia, Decoratif formal dahlia, Decoratif informal dahlia, Collarette dahlia,

Anemone dahlia dan Peony dahlia. Dahlia juga merupakan tanaman berubi. Ubi dahlia mengandung

hampir 70 prosen pati dalam bentuk inulin. Jika inulin difermentasi oleh enzim tertentu atau oleh

jamur tanah, inulin akan berubah menjadi fruktosa.

Sistem perakarannya tunggang, membentuk umbi akar pada bagian dasar batangnya.

Batangnya kadang berkayu, berbentuk bulat, beralur, bercabang, berbulu, berwarna hijau agak

keunguan. Sedangkan tipe daun tanaman dahlia, merupakan tipe daun majemuk menyirip gasal,

yang tiap helai daunnya adalah daun tunggal,yang berbangun daun bulat telur, tepi daun bergerigi

halus, berujung runcing,, berpangkal daun tumpul, bertulang daun menyirip, memiliki permukaan

daun suram, serta berwarna hijau. Dahlia memiliki bunga yang beranekaragam dengan bentuk dan

warna yang beranekamacam. Bunga Dahlia merupakan bunga majemuk, Kuntum bunga tidak

tertutup seludang,bentuk tandan, dan bertangkai pendek. Buah yang di hasilkan oleh tanamn ini

adalah berupa umbi,yang tumbuh pada bagian akar (Pada jenis dahlia kaktus dan semi kaktus).

Page 16: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

Sedangkan Biji,hanya terdapat pada jenis dahlia kecil ( digunakan sebagai alat perkembangbiakan

generative pada dahlia kecil untuk mendapatkan warna bunga yang baru dan lebih bervariasi).

Tanaman dahlia dapat tumbuh pada kondisi lingkungan yang berhawa sejuk (dingin), yang

berketinggian 560-1.400 m diatas permukaan laut, Kondisi ideal untuk pertumbuhan tanaman dahlia

adalah pada suhu 10 0- 15-0 C pada tempat terbuka dan cukup mendapat sinar matahari. Selain itu,

dahlia mempunyai daya adaptasi luas terhadap jenis-jenis tanah pertanian. Persyaratan penting yang

perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis tanah untuk budidaya tanaman dahlia adalah tanahnya

subur, gembur, banyak mengandung bahan organic (humus), aerasi dan drainasenya baik,

mempunyai pH 6,5-7,0 dan diutamakan banyak mengandung unsure hara fosfor (P).

Dahlia dapat diperbanyak melalui cara generatif dengan benih, perbanyakan vegetatif dengan

stek, dan perbanyakan vegetatif dengan umbi juga kultur jaringan.

Untuk perbanyakan generatif dengan benih biasanya dilakukan pada dahlia mini untuk mendapatkan

warna bunga yang baru dan lebih bervariasi. Untuk perbanyakan vegetatif dengan setek biasanya

diambil dari tunas tanaman dengan ukuran 7-10 cm. Perbanyakan dengan setek ini dilakukan pada

dahlia besar yang tidak dapat berbiji atau dahlia mini demi mendapatkan bunga yang sama bentuk

dan warnanya sesuai induknya. Sedangkan perbanyakan vegetatif dengan umbi biasanya dilakukan

pada dahlia kaktus dan semi kaktus. Batang tanaman yang telah habis masa berbunganya dipotong

sekitar 10 cm dari permukaan tanah lalu diangkat bersama dengan umbinya. Umbi yang diambil

baiknya dari batang tanaman yang berumur 7 bulan.

Manfaat dari tanaman bunga dahlia, diantaranya:Sebagai komoditas bunga potong dan tanaman pot,

Sebagai bahan baku obat (Umbi dahlia memiliki kandungan inulin sekitar 70% yang dapat

dimanfaatkan di bidang kedokteran dan kesehatan), serta sebagai bahan pengawet makanan dan

pembuatan minuman (Inulin yang dihasilkan dapat diolah sebagai gula fruktosa).

Page 17: Werkstuk Tagetes erecta (kenikir)

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1994.Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Jakarata: UI-Press

Tjitrosoepomo, Gembong. 1994.Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta: UGM-Press

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM-Press

Dr. Steenis, van C.G.G.C. 1997. Flora untuk sekolah di Indonesia cetakan ketujuh. Jakarta:PT

Pradnya Paramita

http://www.anneahira.com/bunga/bunga-dahlia.htm

http://iguidepost.blogspot.com/2008/06/bunga-dahlia.html

http://budiboga.blogspot.com/2006/05/bunga-dahlia.html