well service well work

3
Well Service / Well Work Muhamad Darajat email: [email protected] UNIVERSITAS SRIWIJAYA A.Well Service / Well Work Well Service merupakan suatu bagian yang bertugas menangani segala kegiatan yang berhubungan dengan sumur. Kegiatan tersebut meliputi usaha agar sumur siap berproduksi (initial completion) maupun usaha perbaikan sumur akibat kerusakan saat berproduksi (Work Over). Semua kegiatan yang dilakukan oleh team ini bertujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan laju produksi sumur. Well Service dibagi dalam beberapa bagian yaitu : 1. Tool House adalah bagian yang bertugas dalam menyediakan dan memelihara segala peralatan sehingga dapat selalu siap pakai. 2. Operation adalah bagian yang melaksanakan pemasangan artificial lift serta memperbaiki kerusakan yang ada pada sumur-sumur. 3. Transport Well Service adalah bagian yang memperlancar pekerjaan well service dengan selalu menyediakan transport untuk mengantarkan segala peralatan yang dibutuhkan saat melakukan service terhadapsumur. Pekerjaan yang dilakukan oleh divisi ini dibagi dalam empat kelompok kerja yaitu : initial completion, sevice, work over dan equipment maintanance. a. Initial Completion InitialCompletion merupakan pekerjaan awal dari suatu sumur baru yang dilakukan setelah pengeboran yaitu dengan cara melengkapi sumur dengan segala peralatan sehingga sumur dapat mulai berproduksi. 1. Run CBL (Cement Bond Logging) Tujuannya untuk mengetahui kualitas penyemenan agar dapat diketahui daerah yang belum tersemen dengan baik. Semen yang tidak terdistribusi dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya komunikasi antara zona produktif dengan zona air. Bila ini terjadi maka kandungan air yang terangkat ke permukaan akan tinggi. 2. Squeese Cementing Squeeze cementing adalah kegiatan penyempurnaan semen sumur produksi. Kegunaan squeeze cementing ini adalah : a. Memperbaiki penyemenan primer yang tidak sempurna. b. Menutup zona lost circulation. c. Memperbaiki casing yang bocor d. Menutup lubang perporasi yang salah. e. Mengisi zona yang tidak produktif Teknik yang dilakukan dalam squeeze cementing ini ada dua : 1. High Pressure Cementing yaitu penyemenan dengan menggunakan tekanan tinggi yang berfungsi untuk menutup rekahan yang merugikan yang terdapat di dalam formasi. 2. Low Pressure Cementing yaitu penyemenan dengan menggunakan tekanan rendah. Tujuannya untuk membentuk filter cake atau dinding penutup formasi,dan saluran fracture yang mungkin saja terbuka sampai ke formasi. 3. Perforating Perforating adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk melubangi casing agar terjadi hubungan antara well bore dengan reservoir. Untuk melakukan hal ini dibutuhkan suatu alat yang disebut GUN. 4. Swabbing Swabbing yaitu pekerjaan mengangkat sejumlah fluida dari dalam sumur dengan menggunakan alat penghisap (swab Tool) melalui tubing, drill pipe. Fungsi swabbing adalah sebagai berikut : 1. Menentukan production rate dari sebuah zona sumur 2. Untuk menentukan apakah suatu casing mengalami kebocoran 3. Memancing agar suatu well dapat flowing. 4. Mengambil kembali spent acid yang telah dipompakan agar tidak merusak casing b. Well Service Job Well Service Job pada prinsipnya adalah kegiatan atau pekerjaan untuk merawat suatu sumur supaya dapat terus berproduksi sesuai dengan yang diinginkan. Untuk merawat sumur ini diperlukan alat yang dapat membantu untuk mempermudah setiap pekerjaan yang dilakukan. 1. Surface Equipment Surface equipment adalah segala peralatan yang berada di atas permukaan sumur. a. Rig Rig adalah suatu alat berat yang digunakan untuk melakukan pengeboran sumur minyak. Rig digunakan untuk mencabut dan memasukkan pipa-pipa dari dan ke dalam sumur. Rig yang digunakan di PT CPI Minas adalah Hydraulic Powered, Self Propelled, Self Guyed, back in Type dan Double Mast. b. Pompa Pompa adalah alat memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan tekanan rendah atau tinggi sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan pompa biasanya dilakukan pada sirkulasi air, tes casing, tes BOPE dan kill well. Jenis-jenis pompa antara lain : 1. Pompa Duplex Pompa ini termasuk jenis Positive Displacement Pump atau Reprocating Pump yang dilengkapi dua buah piston. Setiap piston mempunyai dua klep hisap (suction valve) dan dua klep buang (discharge valve) karena itu disebut Double Acting Pump. 2. Pompa Triplex Pompa triplex digunakan untuk tekanan yang lebih tinggi dengan volume pemompaan yang lebih kecil. Pompa triplex dilengkapi dengan tiga piston yang bekerja sedemikian rupa sehingga memproduksi tekanan yang lebih tinggi dibandingkan pompa Duplex. c. Blow Out Preventer Equipment (BOPE) Merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menahan semburan liar akibat tekanan reservoar yang tinggi dalam sumur. Blow Out Preventer Equipment (BOPE) dipasang di atas flange bagian atas dari suatu sumur yang dilekatkan oleh beberapa baut yang dikunci kuat untuk keselamatn jiwa, operasi dan hal-hal yang tidak diinginkan. 2. Subsurface Equipment a. Packer Packer adalah alat berupa karet yang digunakan untuk mengisolasi suatu kedalaman tertentu dari lubang sumur. Packer berfungsi untuk : 1. Menyekat antara tubing dan casing untuk menjebak cairan ke reservoar. 2. Mencegah masuknya semen ke lubang perforasi pada saat dilakukan squeeze cementing. 3. Memisahkan zona-zona pada lubang bor. 4. Penyangga tubing. 5. Untuk keperluan pengetesan sumur seperti swab test. 6. Mengisolasi casing yang mengalami kebocoran. b. Tubular Product Tubular product dibagi menjadi tiga bagian yaitu drill pipe, casing dan tubing. Drillpipe adalah pipa yang dipakai dalam pemboran dan berfungsi sebagai penyalur lumpur pemboran dan mentransmisikan putaran rotary table sehingga dapat memutar bit. Drillpipe merupakan tubing tanpa las, panjang setiap bagiannya sekitar 30 ft. Casing berfungsi untuk menahan tekanan formasi setelah lumpur dibuang dari dalam sumur, mempertahankan stabilitas lubang bor sehingga tidak mudah runtuh dan menghindari terjepitnya pipa akibat mud cake atau lempung ketika produksi sedang berlangsung. c. Sand Pump Pompa pasir (sand pump, bailer) berfungsi membersihkan pasir dari dalam lubang sumur pada kedalaman yang sudah ditentukan. Cara kerjanya adalah dengan menghisap pasir kotoran-kotoran tersebut

Upload: raudatul-laila

Post on 29-Jul-2015

364 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Well service Well Work

Well Service / Well Work

Muhamad Darajatemail: [email protected]

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

 A.Well Service / Well Work Well Service merupakan suatu bagian yang bertugas menangani segala kegiatan yangberhubungan dengan sumur. Kegiatan tersebut meliputi usaha agar sumur siap berproduksi (initial completion) maupunusaha perbaikan sumur akibat kerusakan saat berproduksi (Work Over). Semua kegiatan yang dilakukan oleh team inibertujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan laju produksi sumur. Well Service dibagi dalam beberapa bagian yaitu: 1. Tool House adalah bagian yang bertugas dalam menyediakan dan memelihara segala peralatan sehingga dapat selalusiap pakai. 2. Operation adalah bagian yang melaksanakan pemasangan artificial lift serta memperbaiki kerusakan yang adapada sumur-sumur. 3. Transport Well Service adalah bagian yang memperlancar pekerjaan well service dengan selalumenyediakan transport untuk mengantarkan segala peralatan yang dibutuhkan saat melakukan service terhadapsumur.Pekerjaan yang dilakukan oleh divisi ini dibagi dalam empat kelompok kerja yaitu : initial completion, sevice, work over danequipment maintanance. a. Initial Completion InitialCompletion merupakan pekerjaan awal dari suatu sumur baru yangdilakukan setelah pengeboran yaitu dengan cara melengkapi sumur dengan segala peralatan sehingga sumur dapat mulaiberproduksi. 1. Run CBL (Cement Bond Logging) Tujuannya untuk mengetahui kualitas penyemenan agar dapat diketahuidaerah yang belum tersemen dengan baik. Semen yang tidak terdistribusi dengan baik dapat mengakibatkan terjadinyakomunikasi antara zona produktif dengan zona air. Bila ini terjadi maka kandungan air yang terangkat ke permukaan akantinggi. 2. Squeese Cementing Squeeze cementing adalah kegiatan penyempurnaan semen sumur produksi. Kegunaansqueeze cementing ini adalah : a. Memperbaiki penyemenan primer yang tidak sempurna. b. Menutup zona lost circulation.c. Memperbaiki casing yang bocor d. Menutup lubang perporasi yang salah. e. Mengisi zona yang tidak produktif Teknik yangdilakukan dalam squeeze cementing ini ada dua : 1. High Pressure Cementing yaitu penyemenan dengan menggunakantekanan tinggi yang berfungsi untuk menutup rekahan yang merugikan yang terdapat di dalam formasi. 2. Low PressureCementing yaitu penyemenan dengan menggunakan tekanan rendah. Tujuannya untuk membentuk filter cake atau dindingpenutup formasi,dan saluran fracture yang mungkin saja terbuka sampai ke formasi. 3. Perforating Perforating adalah suatupekerjaan yang dilakukan untuk melubangi casing agar terjadi hubungan antara well bore dengan reservoir. Untukmelakukan hal ini dibutuhkan suatu alat yang disebut GUN. 4. Swabbing Swabbing yaitu pekerjaan mengangkat sejumlahfluida dari dalam sumur dengan menggunakan alat penghisap (swab Tool) melalui tubing, drill pipe. Fungsi swabbing adalahsebagai berikut : 1. Menentukan production rate dari sebuah zona sumur 2. Untuk menentukan apakah suatu casingmengalami kebocoran 3. Memancing agar suatu well dapat flowing. 4. Mengambil kembali spent acid yang telah dipompakanagar tidak merusak casing b. Well Service Job Well Service Job pada prinsipnya adalah kegiatan atau pekerjaan untukmerawat suatu sumur supaya dapat terus berproduksi sesuai dengan yang diinginkan. Untuk merawat sumur ini diperlukanalat yang dapat membantu untuk mempermudah setiap pekerjaan yang dilakukan. 1. Surface Equipment  Surface equipmentadalah segala peralatan yang berada di atas permukaan sumur.  a. Rig Rig adalah suatu alat berat yang digunakan untukmelakukan pengeboran sumur minyak. Rig digunakan untuk mencabut dan memasukkan pipa-pipa dari dan ke dalam sumur.Rig yang digunakan di PT CPI Minas adalah Hydraulic Powered, Self Propelled, Self Guyed, back in Type dan Double Mast. b. Pompa  Pompa adalah alat memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan tekanan rendah atau tinggisesuai dengan kebutuhan. Penggunaan pompa biasanya dilakukan pada sirkulasi air, tes casing, tes BOPE dan kill well.Jenis-jenis pompa antara lain : 1. Pompa Duplex Pompa ini termasuk jenis Positive Displacement Pump atau ReprocatingPump yang dilengkapi dua buah piston. Setiap piston mempunyai dua klep hisap (suction valve) dan dua klep buang(discharge valve) karena itu disebut Double Acting Pump. 2. Pompa Triplex Pompa triplex digunakan untuk tekanan yanglebih tinggi dengan volume pemompaan yang lebih kecil. Pompa triplex dilengkapi dengan tiga piston yang bekerjasedemikian rupa sehingga memproduksi tekanan yang lebih tinggi dibandingkan pompa Duplex.  c. Blow Out PreventerEquipment (BOPE)  Merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menahan semburan liar akibat tekanan reservoar yang tinggidalam sumur. Blow Out Preventer Equipment (BOPE) dipasang di atas flange bagian atas dari suatu sumur yang dilekatkanoleh beberapa baut yang dikunci kuat untuk keselamatn jiwa, operasi dan hal-hal yang tidak diinginkan.  2. SubsurfaceEquipment a. Packer  Packer adalah alat berupa karet yang digunakan untuk mengisolasi suatu kedalaman tertentu darilubang sumur. Packer berfungsi untuk : 1. Menyekat antara tubing dan casing untuk menjebak cairan ke reservoar. 2.Mencegah masuknya semen ke lubang perforasi pada saat dilakukan squeeze cementing. 3. Memisahkan zona-zona padalubang bor. 4. Penyangga tubing. 5. Untuk keperluan pengetesan sumur seperti swab test. 6. Mengisolasi casing yangmengalami kebocoran.  b. Tubular Product  Tubular product dibagi menjadi tiga bagian yaitu drill pipe, casing dan tubing.Drillpipe adalah pipa yang dipakai dalam pemboran dan berfungsi sebagai penyalur lumpur pemboran dan mentransmisikanputaran rotary table sehingga dapat memutar bit. Drillpipe merupakan tubing tanpa las, panjang setiap bagiannya sekitar 30ft. Casing berfungsi untuk menahan tekanan formasi setelah lumpur dibuang dari dalam sumur, mempertahankan stabilitaslubang bor sehingga tidak mudah runtuh dan menghindari terjepitnya pipa akibat mud cake atau lempung ketika produksisedang berlangsung. c. Sand Pump Pompa pasir (sand pump, bailer) berfungsi membersihkan pasir dari dalam lubangsumur pada kedalaman yang sudah ditentukan. Cara kerjanya adalah dengan menghisap pasir kotoran-kotoran tersebut

Page 2: Well service Well Work

sehingga dinamakan suction bailer.  c. Work Over  Work over adalah semua pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaikikeadaan sumur agar produksi sumur tersebut semakin meningkat, atau tetap dapat dipertahankan termasuk diantaranyakarakteristik sumur. Jenis-jenis pekerjaan work over adalah : 1. Add perforation (penambahan lubang perforasi). 2.Pembersihan lubang-lubang perforasi. 3. Isolasi zona.  d. Equipment Maintenance Perawatan dan penjagaan barang ataualat-alat dalam keadaan baik dan dapat dipakai berulang-ulang kali merupakan pekerjaan dari equipment maintenance.Pekerjaan ini sangat penting sekali mengingat peralatan yang dipakai dalam produksi minyak bumi sangat mahal sehinggaperlu untuk menghematnya. Disamping itu tempat ini juga digunkan untuk memperbaiki peralatan yang rusak seperti packer,swivel dan reda pump. e. Subproduce Equipment Subproduce equipment adalah peralatan yang berfungsi untukmemindahkan minyak dari perut bumi ke permukaan. Terdapat beberapa peralatan yang berfungsi sebagai subproduceequipment yaitu sebagai berikut : 1. Reda pump, pompa submersible yang berfungsimemompakan minyak ke permukaan.Pompa ini memiliki kapasitas yang beragam yaitu 100 –15000 bpd. 2. Switch board, berfungsi menyuplai listrik padareda pump dan mengontrol kerja reda pump. 3. Transformer, untuk mengubah tegangan arus listrik dari line agar sesuaidengan kebutuhan reda pump yang dipasang. 4. Tubing hanger, berfungsi untuk menggantung tubing pada casing head. 5.Cable guard, berfungsi sebagi pelindung flat cable extention.  B. Produce Subsurface Team  Tugas Produce SuibsurfaceTeam adalah menangani sumur-sumur minyak yang ada pada suatu area yang dikelolanya agar tetap dapat berproduksidengan laju produksi yang optimum. Team ini bertugas dari awal suatu proses produksi sampai ke Gathering Station.Produce Team dibagi menjadi : 1. Produce Subsurface team 2. Maintenance 3. Rotation Equipment 4. Well ServiceBerdasarkan team kerjanya Produce Subsurface Team terbagi menjadi beberapa bagian lagi, yaitu : 1. Reservoir Engineer 2.Production Engineer 3. Geologist 4. Technical Assistant 5. SPS Specialist 6. Well Test specialist  a. Production EngineerProduction Engineer bertugas untuk menangani suatu sumur agar produksi tetap optimal. Team Ini bekerja dengan membuatprogram yang akan dilaksanakan dilapangan khususnya yang berkaitan dengan operasi Well Service maupun Workover.Tugas dari Production Engineer antara lain : a. Gain Job Berkaitan dengan perolehan produksi yang ada dilapangan dankegiatannya antara lain : 1. Perforasi Adalah kegiatan awal untuk memproduksikan minyak dengan cara menembakkanmesiu pada dinding casing atau formasi. Jenis-jenis perforasi adalah : a. Add Perforation Adalah melakukan penambahanjumlah lubang perforasi dari suatu sumur dari jumlah perforasi yang telah ada. b. Re-Perforation Adalah perforasi ulang yangdilakukan dengan untuk meningkatkan efektifitas dari lubang yang telah ada maupun dilakukan setelah Squeeze Cementing2. Zone Isolation Adalah proses mengisolasi zona yang akan diproduksi atau menutup zona yang sudah tidak produktif akibatwater cut yang tinggi. Untuk mengetahui suatu zona harus diisolasi atau tidak, dapat dilakukan dengan beberapa metodasebagai berikut : a. Production Logging Tool (PLT) Dilakukan dengan memasukkan alat Logging, sehingga dari data yangdiperoleh dapat dianalisa dan diperkirakan zona yang harus diisolasi. b. Down Hole Video (DHV) Dilakukan denganmemasukkan kamera kedalam lubang sumur, sehingga dapat terlihat bagian bawah lubang sumur. Dari hasil rekamankamera dapat diketahui zone pada formasi yang harus diisolasi. Kebanyakan memakai Coiled Tubbing dalampengoperasiannya c. Production Test (PT) Dilakukan untuk mengetahui produksi dari suatu sumur. Production Test (PT)dapat dilakukan dengan metoda-metoda, antara lain : 1. Individual Zone Test (IZT) Yaitu jenis uji produksi yang dilakukanperzona dari tiap formasi. Tujuannya untuk mengtahui kemampuan produksi dari tiap zona formasi. Pada individual ZoneTest ini, digunakan REDA Pump. Dari individual zone test, selanjutnya dilakukan Micro Motion Test dan dua data pentingyang dapat diambil adalah Water Cut dan Productioan Rate secara lebih teliti. 2. Swab Test Yaitu jenis tes produksi yangdilakukan dengan menggunakan alat swab test. Dari swab test, dapat diketahui parameter-parameter antara lain, yaituproduksi sumur, dan water cutnya tetapi data yang diambil masih secara kasar. 3. C/O Log Yaitu jenis test untuk mendeteksikandungan karbon dan oksigen dari suatu formasi.  2. Stimulation  Stimulasi di sumur dilakukan untuk memperbaiki reservoiryang rusak. Metoda stimulasi ini bisa dilakukan dengan Acidezing maupun Fracturing dengan menggunakan bahan kimiatertentu untuk mengangkat skin yang ada pada zona formasi yang rusak tadi. Pelaksanaanya harus hati-hati, karenaketerlambatan dalam melakukan swab dapat mengakibatkan plug yang justru dapat merusak formasi.  b. Maintenance Bagian ini mempunyai tanggungjawab untuk mengoptimasikan dan memperbaiki jika ada kerusakan pada alat-alat produksi,seperti pompa. Hal-hal tersebut misalnya, Zero Maq (0 M), High ampere, Low Ampere dan lain-lain.  c. Water Injection Well(WIW)  Water injection well ini bertujuan untuk mengoptimasi injection rate suatu sumur, hal ini dapat dilakukan denganmengamati fluida yang masuk ke sumer dan yang keluar dari sumur. Pola yang dipakai dilapangan minas ada dua, yaitu : 1.Pattern Adalah suatu pola, dimana sumur injeksi ditengah-tengah beberapa sumur produksi. Pola inilah yang paling optimaldilakukan dilapangan saat ini. 2. Peripheral Adalah suatu pola dimana sumur injeksi mengelilingi sumur produksi. Dan hasilinjeksinya kurang optimal. 3. Line Drive Adalah suatu pola dengan menempatkan satu injektor pada setiap satu sumur,biasanya paling efektif pada zona yang banyak patahannya.  d. Initial Completion  Dalam hal ini yang dilakukan adalahmelengkapi sumur yang baru selesai di bor sehingga dapat memproduksi minyak dengan optimal. Langkah-langkah yangdilakukan adalah : 1. Melakukan Cement Bond Logging, yaitu untuk dapat mengetahui apakah ikatan antara casing , cementdan formasi baik atau tidak. Bila kurang baik maka perlu dilakukan sequeze cementing. 2. Mengolah dan meneliti datalogging sehingga dapat memperkirakan zona yang dinilai produktif menghasilkan minya. 3. Melakukan perforasi zona yangdinilai produktif dan dilanjutkan dengan tes kemampuan zona mana yang akan dibuka untuk berproduksi, atau zona manayang perlu diisolasi.  b. Geologist  Adalah team yang bertugas melakukan korelasi hasil dari logging suatu sumur untukkemudian dianalisa apakah benar daerah sekitar sumur tersebut masih memiliki potensi untuk penambahan produksi minyak.Selain itu team ini juga menganalisa hasil logging pada sumur baru untuk menganalisa formasi mana yang akan diproduksi. c. Reservoir Engineer Team  Ini bertugas untuk menganalisa hasil laporan geologist, kemudian hasilnya sebagai acuanproduction engineering dalam membuat program. Selain itu reservoir engineer bertugas menghitung reserve dari suatulapangan. d. SPS Spesialist Pompa yang banyak dipakai di minas adalah ESP. ESP sendiri juga dikenal sebagai pompaREDA yang dikembangkan oleh REDA sekitar tahun 1950. Seperempat lebih produksi minyak di dunia diperoleh denganpompa ini yang sanggup memompakan seratus sampai seratus ribu BOPD (Barrel Oil Per Day). Unit pompa ESP terdiri atas: 1. Pump Yaitu susunan beberap stages dan masing-masing stages terdiri atas Impeller dan Diffuser yang statis. Makin

Page 3: Well service Well Work

banyak stages, maka makin besar fluida yang dapat dipompakan. 2. Protector Yaitu bagian pompa yang berfungsi sebagaipenyekat agar air tidak masuk kedalam motor dan merusaknya. Protector dipasang diantara motor dan pompa. 3. ElectricMotor Yaitu motor pada ESP yang merupakan motor listrik 3 fasa. Berfungsi sebagai tenaga pengerak pompa. Motor sendiriterdiri dari dua bagian utama, yaitu Rotor dan stator. Di atas pompa pada tubbing dipasang check valve. Valve ini bergunauintuk mencegah agar fluida dalam tubbing tidak turun kebawah saat ESP mati. Turunnya fluida akan memutar balik pompadan merusak motor pompa. Selain check valve, biasanya dipasang juga bleeder valve yang berguna untuk membuang fluidayang terdapt dalam tubbing kedalam sumur.  e. Well Test Specialist (WTS)  Team ini bertugas dalam melakukan uji produksikedalam sumur. Metoda-metoda yang digunakan antara lain Micro Motion Test, Sonolog Test, Static Bottom Hole Pressure.Kegiatan ini biasanya dilakukan secara rutin minimal satu bulan sekali untuk setiap sumur. Metode pengujian itu adalah :  a.Micro Motion Test Bertujuan untuk mengetahui laju produksi fluida, laju produksi minyak serta menentukan besarnya watercut. Tes tersebut dilakukan berdasarkan perbedaan densitas pada fluida, yaitu perbedaan densitas minyak dan air formasiyang mengalir. Namun alat ini memiliki sedikit kelemahan, yaitu tidak dapat mendeteksi adanya gas, sehingga hanya dapatdigunakan untuk sumur yang tidak menghasilkan gas. Alat Micro Motion ini hanya dapat digunakan dengan baik pada tekanalebih besar dari 130 psi, sehingga pengesetan harus dilakukan dekat dengan sumur. Komponen Micro Motion antara lain : 1.Sensor Unit Sensor ini akan mendeteksi reaksi aliran dalam pipa dan memproses dengan cepat aliran berdasarkan densitasdan mengubahnya menjadi sinyal-sinyal. 2. Remote Flow Transmitter. Penerima sinyal dari sensor unit lalu memprosesnyaberdasarkan konfigurasi yang telah diprogram kealat interface 3. Transmitter Interface. Merupakan unit yang menunjukkanhasil tes secara digital.  b. Sonolog Test Merupakan kegiatan yang berfungsi mengukur Static Fluid Level (SFL) untuk sumurmati dan Working Fluid Level (WFL) untuk sumur yang masih berproduksi. Prinsip kerjanya dengan mengirimkan getarankedalam sumur yang berasal dari gas N2. Getaran tersebut dihubungkan dengan recorder yang berfungsi untukmenggambarkan pola getaran gas N2 tersebut. Bila getaran tersebut melewati tubbing joint, pola grafiknya akan membentukdefleksi dan saat getaran dipantulkan lagi ke permukaan fluid level, pola aliran akan menggulung. Kedalam fluid level dapatdilihat dari jumlah tubbing joint yang dikonversikan menjadi satuan kedalaman. Peralatan Sonolog Test terdiri dari : 1. WellSounder, berfungsi sebagai penghasil getaran yang dipasangkan pada kepala sumur. 2. Amplifier, berfungsi sebagai alatpenguat dan pencatat pantulan getaran dari dalam sumur. Fluid level ini sangat menentukan kinerja pompa yang akandipasang. Sebelum sumur diproduksikan, penentuan fluid level sangat diperlukan untuk menentukan ukuran pompa yangakan dipasang. Fluid level itu sendiri merupakan ukuran kemampuan siatu sumur untuk memproduksikan fluidanya. Makintinggi fluid level, makin bagus produksinya karena tekanannya masih besar. Sedangkan setelah sumur diproduksikan,penentuan fluid level dilakukan untuk mengetahui apakah sumur tersebut masih support untuk pompa yang sebelumnyatelah dipasang. Flui level terdiri atas Static Fluid Level dan Working Fluid level. Suatu sumur dikatakan masih support untukukuran suatu pompa jika WFL sumur tersebut sekitar 300 – 400 ft diatas Pump Setting Depth. Istilah support disinimenandakan bahwa pompa yang digunakan dapat menghisap fluida dari dalam sumur dengan efisiensi yang optimal dantidak merusaknya. Ukuran fluid level inilah yang dijadikan dasar apakah suatu pompa perlu diganti atau tidak. Suatu sumurdengan fluid level yang terlalu rendah menandakan bahwa pompa yang ada perlu di size down, dalam arti ukuran pompaditurunkan laju alirannya. Sedangkan untuk fluid level tinggi maka kemungkinan pompanya akan di size up. Pada umumnyapompa yang dipakai dilapangan Minas adalah Electric Submersible Pump (ESP). Pompa ini sangat sensitif terhadapperubahan laju alir, oleh karena itu perubahan yang terlalu besar akan merusak pompa itu sendiri. Merek pompa ESP yangbanyk dipakai adalah jenis REDA dan Centrilift yang memiliki prinsip kerja yang hampir sama. c. Static Bottom Hole Pressure(SBHP) Test ini dilakukan pada sumur obsevasi. Pengontrolan Bottom Hole Pressure (BHP) menentukan tekanan formasipada interval tertentu dalam program Interval Zone Test. Didalam tabung SBHP Tools terdapat Bourden Tube, yang dapatdiberikan tekana dari luarl. Alat ini akan mengembang dan menguncup sesuai dengan perubahan tekanan yang terjadididalam sumur. Gerakan bourden tube akan menggores chart yang terbuat dari logam, yang digerakkan dari permukaan olehtimer sehingga dari goresan chart tersebut dapat dibaca berapa tekanan sesuai dengan perubahan tekanan didalam sumur.