week-4-analisa-aliran-berlin.ppt
TRANSCRIPT
Session 4Session 4Analisa Aliran MaterialAnalisa Aliran Material
Learning ObjectivesLearning Objectives
Memahami pentingnya aliran material yang baik, penggunaan teknik-teknik analisa aliran material dengan memperhatikan berbagai kemungkinan pola aliran material
04/18/23 1
TopicsTopics
Pola Aliran MaterialMenggambarkan macam-macam pola aliran material
Perencanaan Aliran MaterialPenggunaan teknik-teknik serta menganalisa aliran material
04/18/23 2
3 Tahapan Aliran Proses 3 Tahapan Aliran Proses ProduksiProduksi
• Gerakan perpindahan semua elemen material, mulai dari sumber asalnya menuju pabrik yang mengelola.
• Gerakan perpindahan material, part di dalam dan sekitar pabrik selama proses produksi.
• Gerakan perpindahan yang meliputi alat, distribusi produk jasa menuju lokasi konsumen.
04/18/23 3
Tahapan Aliran MaterialTahapan Aliran MaterialSupplier-pabrik-konsumenSupplier-pabrik-konsumen
Aliran material Masuk dari sumber ke pabrik
Aliran material keluar dari pabrik ke pasar
Supplier Konsumen
Aliran material di dalam pabrik
04/18/23 4
Unsur Pembentuk PabrikUnsur Pembentuk Pabrik
Plant
Departments
Workstation
Man, Machine, Material, Method, Money
04/18/23 5
Effective Flow
Between departmen
tsEffective Flow
Within departments
Effective Flow Within workstation
FlowFlow PlanningPlanningEffective Flow Planning is a hierarchical planning process
04/18/23 6
Prinsip-prinsip Aliran BahanPrinsip-prinsip Aliran Bahan
1. Memaksimalkan lintasan aliran langsung yaitu aliran yang tidak mengalami pemotongan (uninterupted flow path).
2. Meminimalkan aliran dapat dilakukan dengan cara menyederhanakan aliran kerja.
3. Meminimalkan biaya akibat perpindahan bahan.
04/18/23 7
A B C D
E F G H
A F C H
E B D G
Lintasan aliran langsung (Uninterupted flow path)
Aliran yang mengalami pemotongan
Memaksimalkan Lintasan Aliran Memaksimalkan Lintasan Aliran LangsungLangsung
04/18/23 8
Flow PatternFlow Pattern
Flow within workstationFlow within Departments Flow Between Department
04/18/23 9
Macam-macam Pola Aliran Macam-macam Pola Aliran Material pada Stasiun KerjaMaterial pada Stasiun Kerja
Simultaneous implies coordinated use of hands, arms and feet.
Symmetrical coordination of movements about the center of the body
Natural continuous, curved and make use of momentum
Rhytmical and Habitual reduced mental, eye and muscle fatique and strain.
04/18/23 10
Flow Within DepartmentsFlow Within Departments
1. Product Departments End to end Back to back Front to front Circular and odd angle2. Process Departments Parallel Perpendicular Diagonal
04/18/23 11
Product DepartmentProduct Department
• End to end, back to back and odd angle flow pattern are indicate of product departement where one operator works at each workstation.
End to end
Back to back
Odd angle flow pattern
04/18/23 12
Product Department Product Department
Front to front flow patterns are used when operator works on two workstations.
• Circular flow pattern
are used when one operator works on more than 2 stations.
Front to front
circular
04/18/23 13
Process DepartmentProcess Department
• In process dept, little flow should occur between workstations within dept. flow typically occurs between workstation and aisles.
• The determination of the preferred workstation-aisle arrangement pattern is dependent on the interactions among workstation areas, available space and size of the material to be handled.
04/18/23 14
Parallel
aisle
aisle
aisle
perpendicular
aisle
aisle
Diagonal
Flow within Process Flow within Process DepartementDepartement
04/18/23 15
Flow between DepartmentsFlow between Departments
• Flow between dept is a criterion often used to evaluate overall flow within a facility.
• Flow typically consist of a combination of the four general flow patterns.
• An important consideration in combining the flow patterns in fig is the location of the entrance and exit.
04/18/23 16
As a result of the plot plan or building construction, the location of the entrance (receiving dept) and exit (shipping dept) is often fixed at a given location and flow within the facility conforms to these restriction.
04/18/23 17
FLOW, SPACE, AND FLOW, SPACE, AND ACTIVITY RELATIONSHIPSACTIVITY RELATIONSHIPS
Straight line U-shaped
S-shaped
W-shaped
04/18/23 18
At the same location
On adjacent sides
On the same side but at opposite ends
On opposite sides04/18/23 19
Pola Aliran UmumPola Aliran Umum
Straight LineSerpentine atau zigzag shape ( S-
Shape)U-ShapedCircularOdd Angle
04/18/23 20
Straight LineStraight Line
Pola ini umum dipakai pada proses produksi yang berlangsung sangat singkat dan sederhana.
Dengan pola ini akan diperoleh :– Jarak yang terpendek antara dua titik.– Proses produksi berlangsung pada garis
lurus– Total jarak perpindahan bahan kecil
1 2 3 4 ……….. n
04/18/23 21
Serpentine (S-shape) atau zig Serpentine (S-shape) atau zig zag shapezag shape
• Pola ini cocok untuk aliran produksi yang panjang sehingga harus dibelokkan.
• Secara otomatis hal itu dapat mengatasi keterbatasan area, bentuk dan ukuran bangunan pabrik yang ada.
1
2 3
4 5
6
04/18/23 22
U-ShapeU-Shape
Keadaan ini dapat mempermudah pemanfaatan fasilitas transportasi dan mempermudah pengawasan keluar-masuknya material dari dan ke pabrik.
Pola ini dipakai bila dikehendaki titik akhir dan titik awal proses produksi berada pada lokasi yang sama.
1
6 5
2 3
4
04/18/23 23
CircularCircular
Hal ini baik apabila bagian penerimaan dan pengiriman material atau produk jadi direncanakan berada pada lokasi yang sama dalam pabrik yang bersangkutan.
Pola ini dipergunakan bila dikehendaki lokasi pengembalian material dan produk berada pada titik sama yaitu awal aliran produksi berlangsung.
1
6 5
23
4
INPUT
OUTPUT
04/18/23 24
Odd AngleOdd Angle
Pola ini umum digunakan pada kondisi berikut : Proses handling dilaksanakan secara mekanisKeterbatasan ruangan menyebabkan pola aliran yang lain terpaksa tidak dapat diterapkan.Dikehendaki adanya pola aliran yang tetap dari fasilitas-fasilitas produksi yang ada
04/18/23 25
Odd AngleOdd Angle
• Pola ini akan memberikan lintasan yang pendek sehingga terasa kemanfaatannya untuk area yang sangat terbatas.
1
6
5
2
3
4
04/18/23 26
POLA ALIRAN BAHAN UNTUK POLA ALIRAN BAHAN UNTUK PROSES PERAKITAN PROSES PERAKITAN (ASSEMBLY)(ASSEMBLY)
Terdapat tiga macam pola yang umum digunakan, yaitu :
Combination Assembly Line Tree Assembly Line Pattern Dendretic Assembly Line Pattern Overhead Assembly line Pattern
04/18/23
27
COMBINATION ASSEMBLY COMBINATION ASSEMBLY LINELINE
Pada pola ini, main assembly line akan disupply dari sejumlah sub-assembly atau part line.
Sub assembly berada pada sisi-sisi yang sama. Main assembly akan berada pada jalan lintasan Pola ini akan membutuhkan lintasan panjang.
Sub-assembly Line
Main assembly Line
28
04/18/23
TREE ASSEMBLY LINE PATTERNTREE ASSEMBLY LINE PATTERNo Pada pola ini, sub assembly line akan berada
pada dua sisi dari main assembly line.o Kondisi itu bermanfaat untuk memperpendek
main-assembly line.o Main assembly line akan berada pada bagian
tengah pabrik.
Sub-assembly Line
Main assembly Line
Sub-assembly Line
29
04/18/23
DENDRETIC ASSEMBLY LINE DENDRETIC ASSEMBLY LINE PATTERNPATTERNo Pola ini lebih teratur dibanding 2 pola
sebelumnya.o Pada tiap bagian dapat berlangsung operasi
sepanjang lintasan produksi sampai menuju produksi yang lengkap untuk proses assembling.
Produk JadiInpu
t
30
04/18/23
OVERHEAD ASSEMBLY LINE OVERHEAD ASSEMBLY LINE PATTERNPATTERN
Sebenarnya pola ini bukan merupakan suatu assembly line pattern, melainkan merupakan sejumlah pattern yang sama atau tidak sama yang terletak pada tingkat yang berlainan.
31
04/18/23
POLA ALIRAN MATERIALPOLA ALIRAN MATERIAL PROSES PROSES PERAKITAN PERAKITAN
32
– Overhead assembly line • Stringht line arrangement
Sumbu dari mesin sejajar dengan sumbu dari lintasannya, sesuai ditetapkan untuk pabrik dengan panjang yang cukup dan lebar yang kurang.
• Diagonal arrangementSumbu mesin akan membuat sudut tertentu (30-45derajat) dengan lintasan. Untuk pabrik yang memiliki areal dengan panjang yang relative pendek & lebar yang besar akan sesuai dengan pengaturan ini .
04/18/23
32
POLA ALIRAN MATERIALPOLA ALIRAN MATERIAL PROSES PROSES PERAKITAN PERAKITAN
33
– Overhead assembly line • Perpendicular arrangement
Pengaturan mesin dilakukan tegak lurus dengan sumbu dari jalan lintasan. Seperti halnya dengan Diagonal arrangement, material dapat dikirim/diambil melalui dua sisi jalan lintasan yang ada. Bila lebar area mencukupi, maka pengaturan tipe ini lebih baik dari pada tipe diagonal.
04/18/23
33
POLA ALIRAN MATERIALPOLA ALIRAN MATERIAL PROSES PROSES PERAKITAN PERAKITAN
34
– Overhead assembly line • Circular arrangement
Pengaturan mesin macam ini akan bermafaat bila seorang operator dapat mengoperasikan lebih dari 1 buah mesin. Mesin-mesin (umunya mesin khusus) akan diletakkan disekeliling lingkaran dengan operator (lebih sebagai pengawas) berada dipusat lingkaran tersebut .
04/18/23
34
Faktor-faktor pada aliran bahanFaktor-faktor pada aliran bahan
Karakteristik bahan yang dikerjakan dan dipindahkan
Peralatan pemindahan bahan yang dipakaiGerakan-gerakan kerja dari operatorFasilitas yang diperlukan untuk operasi produksiLokasi departemen penerimaan dan pengiriman
bahanMacam jalan, lebar yang dibutuhkanBentuk bangunan pabrik yang direncanakan,
fleksibilitas dan kemungkinan adanya ekspansi dll
04/18/23
35
Tahapan Perencanaan Aliran Tahapan Perencanaan Aliran MaterialMaterial
1. Identifikasi dan amati seluruh elemen yang akan bergerak mengalir melalui mesin dan fasilitas produksi yang ada. Seperti : material, skrap, tenaga kerja, peralatan produksi, informasi, dll
2. Kumpulkan semua data yang diperlukan untuk masing-masing elemen yang ada.
3. Amati perencanaan proses manufakturing dan teliti urutan proses pengerjaan benda kerja mulai dari awal hingga menjadi produk akhir.
04/18/23
36
Tahapan Perencanaan Aliran Material Tahapan Perencanaan Aliran Material (cont.)(cont.)
4. Perhatikan faktor-faktor yang secara erat akan berkaitan dengan aliran elemen produksi.
5. Buat beberapa alternatif pengaturan yang sesuai untuk fasilitas produksi (machine arrangement), proses produksi, dll
6. Buat analisa teknik untuk memilih alternatif aliran bahan dan penempatan lokasi dari fasilitas produksi yang ada sehingga didapat yang paling tepat.
04/18/23
37
Teknik KonvensionalTeknik Konvensional
Ada beberapa teknik konvensional yang umum dipakai untuk proses perencanaan aliran bahan, sebagai berikut :
Operation Process Chart Flow Process Chart Multi Product & Activity Proccess Chart Flow Diagram
04/18/23
38
Tools KhususTools Khusus
Ada beberapa tools yang lebih khusus Dipakai untuk mengevaluasi dan menganalisa aliran bahan untuk perancangan lay out, yaitu :
• Assembly Chart• String Diagram• Multiproduct Process Chart• From to Chart• Material Handling Planning Sheet• Activity Relationship Chart
04/18/23
39
String DiagramString Diagram• Suatu diagram untuk menggambarkan aliran suatu
lay out dengan menggunakan alat berupa tali, kawat atau benang untuk menunjukan lintasan perpindahan bahan dari satu lokasi ke lokasi lain.
• Dengan menggunakan skala tertentu, panjang tali dapat menunjukkan jarak lintasan yang harus ditempuh untuk memindahkan bahan tersebut.
• Dengan mengamati jumlah tali yang melintas pada satu lokasi dapat diperkirakan kemunkinan terjadinya kemacetan atau bottleneck pada lokasi tersebut.
04/18/23 40
String Diagram: Product String Diagram: Product Lay OutLay Out
04/18/23 41
Gudang B
ahan
Baku
Gudang P
rodu
kJa
di
Press Mill Heat Grind Paint Insp Pack
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
Cast Grind Mill Drill Braze Insp Pack
Aliran Produk 1 Aliran Produk 2
String Diagram: Process String Diagram: Process Lay OutLay Out
04/18/23 42
Gudang B
ahan
Baku
Gudang P
rodu
kJa
di
Foundry
Heat
Grinding
Paint
Inspec
1
1
225
3
4
5
3
4
6
7
Press
MillingBranze
Drilling Pack
Aliran Produk 1 Aliran Produk 2
• MPPC merupakan peta yang digunakan untuk menganalisis aliran barang dalam pabrik yang sudah ada maupun untuk perencanaan pabrik baru dan mempunyai keterkaitan erat dengan Peta Proses Operasi.
• Menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen-komponen produk atau antar produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan atau kegiatan.
Multi Product Process Chart Multi Product Process Chart (MPPC)(MPPC)
04/18/23 43
Multi Product Process Multi Product Process Chart (MPPC)Chart (MPPC)
• Menganalisa efisiensi lintasan dengan menilai ada tidaknya arus balik pada tiap lintasan. Untuk meningkatkan efisiensi lintasan, backtracking harus diminimalkan.
• Memahami aliran proses untuk tiap jenis komponen dan mengetahui jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan untuk tiap jenis mesin serta total jumlah mesin yang akan digunakan.
04/18/23 44
Ilustrasi MPPCIlustrasi MPPC
Mesin P1 P2 P3 total
M1 3
M2 3
M3 4
M4 3
M5 3
Langkah Aktual
6 6 8 2004/18/23 45
From to ChartFrom to Chart
• Merupakan suatu teknik konvensional untuk perencanaan tata letak dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi.
• Teknik ini berguna untuk kondisi job shop, bengkel pemesinan dan lain-lain.
• Biasanya menunjukan ukuran aliran bahan antara lokasi yang terlibat misalnya jumlah satuan biaya, beban, jarak, berat , volume atau faktor lain atau kombinasi dari beberapa faktor.04/18/23 46
FROM TO CHART (FTC)FROM TO CHART (FTC)
Kegunaan dari FTC antara lain adalah : Untuk menganalisis perpindahan barang Untuk perencanaan pola aliran Untuk mengukur pola efisiensi aliran Menunjukkan ketergantungan suatu aktivitas dengan aktivitas
lainnya Menrencanakan hubungan antara sejumlah produk, bagian,
dllnya Menggambarkan jumlah hubungan kuantitatif antra aktivitas &
pergerakkan diantaranya Memperpendek jarak perjalanan dalam suatu proses
04/18/23 47
Tabel 1. Volume Material yang Dipindahkan Tabel 1. Volume Material yang Dipindahkan dan Aliran pemindahannyadan Aliran pemindahannya
Product Group% of
handling volume
Depart Flow Sequence
I 20 A-B-C-D-E-F-G-H-I
II 20 A-C-D-F-G-I
III 25 A-D-B-E-H-F-I
IV 20 A-C-D-B-E-G-I
V 5 A-E-F-G-H-I
VI 5 A-D-C-B-F-G-H-I
VII 5 A-C-D-H-D-G-I
04/18/23 48
• Berdasarkan data tersebut dibuat From to Chart dengan model matriks, dengan letak departemen pada iterasi ke 1 disusun secara sembarang. Pada contoh ini dibuat susunan A-B-C-D-E-F-G-H-I, sbb :
From toProduk yang
dipindahkanvolume
A-B I 20
A-C II, IV, VII 20 + 20 + 5 = 45
A-D III, VI 25 + 5 = 30
A-E V 5
B-C I 20
B-D - 0
dst
04/18/23 49
Tabel 2. FTC % volume material yang Tabel 2. FTC % volume material yang dipindahkan antar departemen dipindahkan antar departemen (Trial 1)(Trial 1)
To from
A B C D E F G H I Total
A 20 45 30 5 100
B 20 45 5 70
C 5 65 70
D 45 5 20 20 5 5 100
E 25 20 25 70
F 50 25 75
G 30 45 75
H 5 25 30 60
I
Total 70 70 100 70 75 75 30 100 620
04/18/23 50
Analisa MomenAnalisa Momen
• Berdasarkan FTC tersebut dapat dilakukan analisa momen yang diperoleh dari perkalian antara % volume material yang dipindahkan dengan jarak terhadap diagonal matriks tersebut.
• Pada analisa momen ini diasumsikan bahwa perpindahan bolak-balik (backforward) akan dikenakan penalti. Karena backward merupakan hal yang harus dihindari dan diminimalkan.
• Pada contoh ini penalti backward adalah 2 untuk tiap satu jarak dari diagonal dan untuk forward adalah 1 untuk tiap satu jarak dari diagonal.
04/18/23
51
Tabel 3. Analisa Momen Trial 1Tabel 3. Analisa Momen Trial 1
ForwardDistance from diagonal
Backward Distance from diagonal
1. (20+20+65+20+24+50+30+30)x1 = 260 1. (5+5)x2 =20
2. (45+20+20+45)x2 = 260 2.(45+25)x4 = 280
3. (30+45+5+25+25)x3 = 390 3. (0)x6 = 0
4. (5+5+5)x4 = 60 4. (5)x8 = 40
5. (0)x5 = 0 5.(0)x10 = 0
6. (0)x6 = 0 6. (0)x12 = 0
Total forward dan backward = 970+340 =1.31004/18/23
52
Trial ke-2Trial ke-2
• Analisis selanjutnya adalah mencoba untuk mengurangi momen backward sekecil mungkin sehingga dipenuhi persyaratan minimal untuk backtracking dari proses produksi yang berlangsung.
• Untuk itu dilakukan trial 2 dengan susunan departemen A-C-D-B-E-F-G-H-I didapat FTC dan analisa momen sebagai berikut :
04/18/23
53
Tabel 2. FTC % volume material yang Tabel 2. FTC % volume material yang dipindahkan antar departemen (Trial 2)dipindahkan antar departemen (Trial 2)
To from
A C D B E F G H I Total
A 45 30 20 5 100
C 65 5 70
D 5 45 20 5 20 5 70
B 20 45 5 70
E 25 25 20 70
F 5 25 30 60
G 50 25 75
H 30 45 75
I
Total 70 100 70 70 60 75 75 100 620
04/18/23
54
Tabel 5. Analisa Momen Trial 2Tabel 5. Analisa Momen Trial 2
ForwardDistance from diagonal
Backward Distance from diagonal
1. (45+65+45+45+25+25+50+45)x1 = 345 1. (5+5)x2 =10
2. (30+5+20+25+25)x2 = 210 2.(45+25)x4 = 280
3. (30+45+5+25+25)x3 = 240 3.(0)x6 = 0
4. (5+5+5)x4 = 100 4. (5)x8 = 40
5. (0)x5 = 25 5.(0)x10 = 0
6. (0)x6 = 0 6. (0)x12 = 0
Total = 920 Total = 240
Total forward dan backward = 920 + 240 = 1.160
04/18/23
55
Analisa Trial ke-2Analisa Trial ke-2
• Dari trial 2 didapat angka momen yang lebih kecil utuk backward, dengan demikian susunan departemen pada trial 2 adalah lebih baik dari susunan departemen pada trial 1
• Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dapat dilakukan trial 3 dengan mengubah susunan departemen. Dan seterusnya. 04/18/23
56
From To Chart InflowFrom To Chart Inflow
FTC inflow dapat dibuat berdasarkan hasil perhitungan FTC biaya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Pada FTC inflow, matriks diisi dengan rasio dari :
Nilai pada sel matriks yang terisi (dari FTC Biaya)Total kolom dimana sel tersebut berada
04/18/23
57
Tabel 6. From to Chart Biaya Tabel 6. From to Chart Biaya (dalam $)(dalam $)
To from RM Saw Lathe Drill Mill Insp Pack FG Total
RM 208 216 424
Saw 120 576 696
Lathe 160 528 688
Drill 96 80 288 464
Mill 128 832 960
Insp 160 384 544
Pack 256 256
FG 0
Total 0 208 376 504 1184 1120 384 256 4032
04/18/23
58
Tabel 7. From to Chart InflowTabel 7. From to Chart Inflow
To from
RM Saw Lathe Drill Mill Insp Pack FG Total
RM 1 0.43 1.43
Saw 0.32 0.49 0.81
Lathe 0.32 0.45 0.76
Drill 0.26 0.07 0.26 0.58
Mill 0.25 0.74 1
Insp 0.43 1 1.43
Pack 1 1
FG 0
Total 1 1 1 1 1 1 1 1 7
04/18/23
59
FTC OutflowFTC Outflow
FTC outflow dapat dibuat berdasarkan hasil perhitungan FTC biaya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Pada FTC outflow, matriks diisi dengan rasio dari :
Nilai pada sel matriks yang terisi pada kolom X (dari FTC Biaya)Total kolom dimana mesin tersebut menjadi mesin tujuan
04/18/23
60
Tabel 8. From to chart outflowTabel 8. From to chart outflow
To from
RM Saw Lathe Drill Mill Insp Pack FG Total
RM 0.29 0.46 0.75
Saw 0.17 0.6 0.77
Lathe 0.34 0.55 0.89
Drill 0.14 0.08 0.53 0.75
Mill 0.28 0.53 0.81
Insp 0.23 1.5 1.78
Pack
FG 0
Total 0 0.29 0.54 1.07 1.23 2.06 1.5
04/18/23
61
Skala PrioritasSkala Prioritas
• Merupakan skala yang menunjukkan derajat kepentingan antar mesin-mesin produksi maupun antar mesin dan gudang.
• Ada dua macam skala prioritas, yaitu skala prioritas inflow yang dibuat berdasarkan FTC inflow dan skala prioritas outflow yang dibuat berdasarkan FTC outflow.
• Untuk membantu menentukan kegiatan yang harus diletakkan berdekatan atau tidak, telah ditetapkan satu pengelompokkan derajat kedekatan.
04/18/23
62
Tabel 9. Derajat kedekatan dan Tabel 9. Derajat kedekatan dan range nilairange nilai
Hubungan Deskripsi Range Nilai
AMulak perlu kegiatan-kegiatan tersebut berdampingan satu dengan lainnya.
0.45 –
ESangat penting kegiatan-kegiatan tersebut saling berdekatan
0.25 – 0.44
IPenting kegiatan-kegiatan tersebut saling berdekatan
0.2 – 0.24
OKegiatan biasa atau umum dimana saja tidak ada masalah
0.1 – 0.19
UTidak perlu adanya keterkaitan geografis apaun
0.01 – 0.09
04/18/23
63
Skala PrioritasSkala Prioritas
• Pengisian derajat kedekatan pada tabel skala prioritas berdasarkan angka-angka atau koefisien dari FTC inflow dan FTC outflow dengan berdasarkan range nilai untuk masing-masing derajat kedekatan.
• Penentuan range nilai tidak baku. Range nilai untuk masing-masing FTC infow dan FTC outflow dapat berbeda satu dengan lainnya.
04/18/23
64
Tabel 10. Skala Prioritas Tabel 10. Skala Prioritas OutflowOutflow
NoNama mesin
Hubungan
A E I O U
1 RM 40.46 20.29
2 Saw 50.6 30.17
3 Lathe 50.55 40.34
4 Drill 60.63 30.14 50.08
5 Mill 61.53 40.28
6 Ins 71.5 30.23
7 Packing 81
8 FG 8
04/18/23
65
04/18/23 66
TRIANGULAR FLOW DIAGRAMTRIANGULAR FLOW DIAGRAM
• Adalah suatu diagram yang digunakan untuk mengambarkan (secara grafis) aliran material, produk, informasi, manusia dan sebagainya atau juga bisa dipergunakan untuk mengambarkan hubungan kerja antara satu departemen (fasilitas kerja) dengan departemen lainnya.
• Lokasi dari departemen ditunjukkan berupa lingkaran-lingkaran, dimana jaraknya adalah 1 (segitiga sama sisi dengan panjang sisi = 1) sedangkan luas area yang diperlukan diabaikan.
04/18/23 67
TRIANGULAR FLOW DIAGRAMTRIANGULAR FLOW DIAGRAM
No kompStasiun kerja
R E F B A C D S
1 O-1 O-6 O-3 O-2 O-5 O-4 O-7
2 O-1 O-2 O-5 O-4 O-3 O-6
3 O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 O-6 O-7 O-8
4 O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 O-6
5 O-1 O-3 O-2 O-4 O-5
04/18/23 68
TRIANGULAR FLOW DIAGRAMTRIANGULAR FLOW DIAGRAM Langkah berikutnya membuat analisis aliran material/komponen dari satu mesin (departemen) menuju mesin (departemen) yang lain. Pertimbangan mengenai berat atau ukuran material, jumlah atau volume yang dipindahkan dsbnya akan menentukan total perpindahan yang akan dilaksanakan. Analisis dibuat dalam bentuk “kartu aliran” flow card.
PT.X KARTU ALIRAN tgl :5 Feb 06dibuat :Nur
ket : aliran material dari D ke S
No. Komp Jml Pcs part perproduk
unit/periodeBerat Komp
(kg/unit)Total Berat
(kg)
3 1000 2 20004 1000 5 50005 2000 4 8000
Total 15000
04/18/23 69
TRIANGULAR FLOW DIAGRAMTRIANGULAR FLOW DIAGRAM Selanjutnya buat table rekapitulasi sesuai dengan pengelompokkan titik awal pemindahan yang sama.
Titik awal pemindahan
Hubungan aliran pemindahan
No komp yg dipindahkan Berat total seluruh
R
R-A 1 5000R-B 2 6000R-C 5 8000R-E 3 2000R-F 4 5000
A
A-B 1 5000A-C 3 dan 4 7000A-D 5 8000A-S 2 6000
BB-A 3 2000B-D 1 dan 2 11000
CC-A 2 dan 5 14000C-D 3 dan 4 7000
DD-C 2 6000D-F 1 5000D-S 3,4 dan 5 15000
E E-F 3 2000
FF-A 4 5000F-B 3 2000F-S 1 5000
04/18/23 70
TRIANGULAR FLOW DIAGRAMTRIANGULAR FLOW DIAGRAM Berikutnya, gambar aliran yang telah dianalisis langkah 1 dan 2
Kemudian lakukan analisa hubungan departemen
Lakukan kembali langkah-langkah diatas hingga diperoleh total nilai hubungan yang lebih kecil (optimal)
Terakhir adalah menerapkan layout sebenarnya didasarkan atas analisis nilai hubungan antar departemen yang memberikan hasil optimal.
04/18/23 71
TRIANGULAR FLOW DIAGRAMTRIANGULAR FLOW DIAGRAM
04/18/23 72
Titik awal pemindahan
hubungan aliran
pemindahanBerat total
seluruh Jarak BeratxJarak Jumlah
R
R-A 5000 1 5000
30380R-B 6000 1.73 10380R-C 8000 1 8000R-E 2000 1 2000R-F 5000 1 5000
A
A-B 5000 1 5000
43900A-C 7000 1 7000A-D 8000 2 16000A-S 6000 2.65 15900
BB-A 2000 1 2000
21030B-D 11000 1.73 19030
CC-A 14000 1 14000
21000C-D 7000 1 7000
DD-C 6000 1 6000
26000D-F 5000 1 5000D-S 15000 1 15000
E E-F 2000 1 2000 2000
FF-A 5000 1.73 8650
17650F-B 2000 2 4000F-S 5000 1 5000
Total nilai hub 161960
ExerciseExercise1. Suatu perusahaan memproduksi 7 jenis produk,
dari hasil pengamatan diketahui beberapa data seperti pada tabel berikut ini :
Product % of Handling Volume
Depart Flow Squence
A 5 R- II – III – VII – III – VI – Warehouse
B 20 R – I – II – III – IV – V – VI – VII – Warehouse
C 25 R – III – I – IV – VII – V – Warehouse
D 20 R – II – III – I – IV – VI – Warehouse
E 5 R – IV – V – VI – VII – Warehouse
F 20 R – II – III – V – VI – Warehouse
G 5 R – III – II – I – V- VI – VII – Warehouse
04/18/23 73
Pertanyaan :Pertanyaan :
– Berdasarkan % of handling volume, buatlah FTC dengan susunan departemen sebagai berikut : Receiving – I – II – III – IV – V – VI – VII – Warehouse. Lakukan analisa momen bila forward diberi bobot 1 dan backward diberi bobot 2.
– Lakukan trial ke-2 dengan memindahkan 2 departemen yang sebaiknya dipindah. Berikan alasan mengapa anda memindahkan ke-2 departemen dimaksud.
04/18/23 74