kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · web viewtanggal penyerahan laporan: 17 ... pemeriksaan...

22

Click here to load reader

Upload: buinguyet

Post on 28-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

LABORATORIUM PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013

PRAKTIKUM PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

MODUL : Biochemical Oxygen Demand (BOD)

PEMBIMBING : Endang Kusumawati, MT

Tanggal Praktikum : 10 April 2013

Tanggal Penyerahan laporan : 17 April 2013

Oleh :

Kelompok : 5

Nama : Nevy Puspitasari NIM. 111431020

Nur Fauziyyah Ambar NIM. 111431021

Nurul Latipah NIM. 111431022

Octaviani Ratnasari NIM. 111431023

Kelas : 2A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2013

Page 2: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

A. Tujuan PraktikumDapat menentukan nilai BOD dari suatu sampel limbah.

B. Teori DasarKebutuhan oksigen biologi (BOD) didefinisikan sebagai banyaknya oksigen yang

diperlukan oleh organisme pada saat pemecahan bahan organik, pada kondisi aerobik.

Pemecahan bahan organik diartikan bahwabahan organik ini digunakan oleh organisme

sebagai bahan makanan dan energinya diperoleh dari proses oksidasi (PESCOD,1973).

Parameter BOD, secara umum banyak dipakai untuk menentukan tingkat pencemaran air

buangan. Penentuan BOD sangat penting untuk menelusuri aliran pencemaran dari

tingkat hulu ke muara. Sesungguhnya penentuan BOD merupakan suatu prosedur

bioassay yang menyangkut pengukuran banyaknya oksigen yang digunakan oleh

organisme selama organisme tersebut menguraikan bahan organik yang ada dalam suatu

perairan, pada kondisi yang harnpir sama dengan kondisi yang ada di alam. Selama

pemeriksaan BOD, contoh yang diperiksa harus bebas dari udara luar untuk rnencegah

kontaminasi dari oksigen yang ada di udara bebas. Konsentrasi air buangan/sampel

tersebut juga harus berada pada suatu tingkat pencemaran tertentu, hal ini untuk menjaga

supaya oksigen terlarut selalu ada selama pemeriksaan. Hal ini penting diperhatikan

mengingat kelarutan oksigen dalam air terbatas dan hanya berkisar ± 9 ppm pads suhu

20°C (SAWYER & MC CARTY, 1978).

Penguraian bahan organik secara biologis di alam, melibatkan bermacam-macam

organisme dan menyangkut reaksi oksidasi dengan hasil akhir karbon dioksida (CO2) dan

air (H2O). Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana

organisme hidup bertindak sebagai medium untuk menguraikan bahan organik menjadi

CO2 dan H2O. Reaksi oksidasi selama pemeriksaan BOD merupakan hasil dari aktifitas

biologis dengan kecepatan reaksi yang berlangsung sangat dipengaruhi oleh jumlah

populasi dan suhu. Karenanya selama pemeriksaan BOD, suhu harus diusahakan konstan

pada 20°C yang merupakan suhu yang umum di alam. Secara teoritis, waktu yang

diperlukan untuk proses oksidasi yang sempurna sehingga bahan organik terurai menjadi

CO2 dan H2O adalah tidak terbatas. Dalam prakteknya dilaboratoriurn, biasanya

berlangsung selama 5 hari dengan anggapan bahwa selama waktu itu persentase reaksi

cukup besar dari total BOD. Nilai BOD 5 hari merupakan bagian dari total BOD dan

nilai BOD 5 hari merupakan 70 - 80% dari nilai BOD total (SAWYER & MC CARTY,

1978). Metoda penentuan yang dilakukan adalah dengan metoda titrasi dengan cara

Page 3: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

WINKLER. Metoda titrasi dengan cara WINKLER secara umum banyak digunakan

untuk menentukan kadar oksigen terlarut. Prinsipnya dengan menggunakan titrasi

iodometri. Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 den

Na0H - KI, sehingga akan terjadi endapan MnO2. Dengan menambahkan H2SO4 atan

HCl maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul

iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut. Iodium yang dibebaskan ini

selanjutnya dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S203) dan menggunakan

indikator larutan amilum (kanji).

Ditegaskan lagi oleh Boyd (1990), bahwa bahan organik yang terdekomposisi

dalam BOD adalah bahan organik yang siap terdekomposisi (readily decomposable

organic matter). Mays (1996) mengartikan BOD sebagai suatu ukuran jumlah oksigen

yang digunakan oleh populasi mikroba yang terkandung dalam perairan sebagai respon

terhadap masuknya bahan organik yang dapat diurai. Dari pengertianpengertian ini dapat

dikatakan bahwa walaupun nilai BOD menyatakan jumlah oksigen, tetapi untuk

mudahnya dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan organik mudah urai

(biodegradable organics) yang ada di perairan. Faktor yang mempengaruhi hasil BOD

adalah :

Bibit biological yang dipakai

pH jika tidak dekat dengan aslinya (netral)

Temperatur jika selain 20 0C (68 0F)

Keracunan sampel

Waktu inkubasi

Selama pemeriksaan BOD, contoh yang diperiksa harus bebas dari udara luar

mencegah kontaminasi dari oksigen yang ada di udara bebas. Konsentrasi air buangan/

sampel tersebut yang harus berada pada suatu tingkat pencemaran tertentu. Hal ini untuk

menjaga supaya oksigen terlarut selalu ada selama pemeriksaan. Hal ini penting

diperhatikan mengingat kelarutan oksigen salam air terbatas dan hanya berkisar 9 ppm

pada suhu 200C (Salmin. 2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi BOD adalah jumlah

senyawa organik yang diuraikan, tersedianya mirkoorganisme aerob dan tersedianya

sejumlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses penguraian tersebut (barus,

1990 dalamSembiring, 2008). Oksidasi biokimia adalah proses yang lambat. Dalam

waktu 20 hari, oksidasi bahan organik karbon mencapai 95 – 99 %, dan dalam waktu 5

hari sekitar 60 – 70 % bahan organik telah terdekomposisi (Metcalf & Eddy, 1991). Lima

hari inkubasi adalah kesepakatan umum dalam penentuan BOD. Jika sampel air BOD

Page 4: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

pada 20 0C diukur berdasarkan fungsi waktu, maka akan diperoleh kurva seperti gambar

7.8.10.untuk 10 sd 15 hari, kurva mendekati eksponensial, tapi sekitar 15 hari, kurva

meningkat tajam yang menurunkankan kestabilan laju BOD. Karena panjangnya waktu

dan kurvanya tidak datar, maka para engineer lingkungan mengambil secara universal

untuk test standar pada 5 hari untuk prosedur BOD.

C. Alat dan Bahan

D. Prosedur Kerja

Alat BahanBatang pengaduk Aquadest

Bola isap Indikator Amilum

Botol BOD Kertas isap

Buret Lar. Buffer phosfat

Erlenmeyer Lar. CaCl2

Gelas kimia Lar. FeCl3

Hot plate Lar. H2SO4

Inkubator Lar. KMnO4

Pipet seukuran Lar. MgSO4

Lar. Na2S2O3

Lar. NaOH

Sampel

Tissue

Bibit mikroba

Page 5: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

- Pembebasan Reduktor dari Labu Erlenmeyer

- Penetapan Angka KMnO4

100 mL Air Kran 3 butir batu didih 5 mL H2SO4 6 N KMnO4 0,01 N

Erlenmeyer 250 mL

Pemanasan10 menit

Warna KMnO4 tidak hilang dengan pendidihan

10 mL Sampel 90 mL Aquadest 10 mL H2SO4 6 N

Erlenmeyer 250 mL

PemanasanSampai terjadi gelembung

Terjadi gelembung di dasar cairan

Cairan dibuang

10 mL KMnO4 0,01 N

Mendidihkan 10 menit 10 mL H2C2O4 0,01 N

Titrasi dengan KMnO4 0,01 N

Page 6: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

- Penetapan Faktor Ketelitian KMnO4 0,01 N

- Pembuatan Pengencer

1 mL buffer posfat 1 mL FeCl3

1 mL CaCl 1 mL MgSO4

160,64 mL sampel

10 mL H2C2O4 0,01 N

Erlenmeyer 250 mL

Titrasi dengan KMnO4 0,01 N

Larutan berwarna merah muda

1 Liter aquadest

Penambahan 1 mL bibit mikroba

Pengaerasian pada kompresor selama 30 menit

Pengambilan larutan pengencer sebanyak 1839,36 mL (diambil P5)

Pemindahan kedalam botol BOD (sebagai DO sampel)

Pemindahan kedalam botol BOD (blanko)

DO0 DO5

Titrasi winkler

Inkubasi pada suhu 20oC 5 hari

DO0 DO5

Titrasi winkler

Inkubasi pada suhu 20oC 5 hari

Page 7: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

- Penetapan Oksigen Terlarut dengan Metoda Winkler

E.Data Pengamatan

Prosedur Pengamatan

Pembebasan reduktor Setelah asam sulfat, batu didih, KMnO4, air kran dimasukan

dan setelah dipanaskan larutan tetap berwarna ungu dan

tidak menghilang

Angka KMnO4 Letika ditambahkan KMnO4 10 mL larutan menjadi

berwarna merah ungu, kemudian ketika ditambahkan 10 mL

larutan H2C2O4 larutan menjadi bening. Kemudian

1 mL lar. MgSO4 1 mL Pereaksi Oksigen

Botol BOD berisi sampel

Pengocokan

Membiarkan 10 menit

Menuangkan cairan dalam

botol ±13 sampai ½ isi botol

Cairan dalam botol & erlenmeyer

Titrasi dengan Na2S2O3 1/80 N

Larutan berwarna kuning jerami

Titrasi dengan Na2S2O3 1/80 N

Larutan berwarna biru hilang

1 mL H2SO4 pekat

Beberapa tetes lar. kanji

Page 8: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

dilakukan titrasi dimana larutan berubah menjadi warna

merah muda (TA)

Faktor ketelitian KMnO4 Larutan yang telah ditirasi berwarna merah muda, kemudian

ketika ditambah 10 mL asam oksalat larutan menjadi bening

kembali dan ditirasi lagi dengan KMnO4 dimana warna

berubah menjadi warna merah muda.

Pembuatan pengencer Larutan sedikit keruh setelah CaCl2, FeCl3, MgSO4, Buffer

phosfat, bibit mikroba.

Penetapan DO metode winkler Ketika ditambahkan MgSO4 larutan tetap bening, ketika

ditambahkan pereaksi oksigen terdapat endapan halus

berwarna coklat. Ketika ditambahkan H2SO4 pekat endapan

coklat menjadi menghilang dan larutan menjadi warna

kuning. Ketika ditambahkan Na2S2O3 larutan menjadi

warna kuning jerami kemudian ditambahkan indikator kanji

sehingga warna hitam kebiruan,kemudian warna biru dari

larutan menjadi hilang (TA)

F. Perhitungan

Penetapan angka KMnO4

- Standarisasi KMnO4

NH2C2O4 : 0,01 NVH2C2O4 : 10 mLV KMnO4 : 9,70 mL

N KMnO4 xV KmnO4=NOksalat xV Oksalat

N KMnO4 x 9,70=0,01 x10

N FAS=0,01 x10

9,70

N FAS=0,0103N

- Penetapan Faktor Ketelitian KMnO4

Page 9: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

1. N H2C2O4 = 0,01 N

2. V H2C2O4 = 10 mL

3. V KMnO4 rata-rata = 9,15 mL

I II Rata-Rata

9,1 mL 9,2 mL 9,15 mL

Faktor Ketelitian( f )= 10mL KMnO 4

¿ 109,15

¿1,0929

- Angka KMnO4

mgO2

LKMnO4=( 1000

mL sampel )x [ (10+mLtitrasi ) x f −10 ] x 0,0103 x31,6

¿( 100010 ) x [ (10+0,9 ) x 1,0920−10 ] x 0,0103 x 31,6

¿62,25 mgL

KMnO4

- Pengenceran

Pengenceran=Angka KMnO 4

Hari

¿ 62,255

¿12,45

Artinya, 1 bagian sampel + 11,45 bagian pengencer

BagianSampel= 112,45

x2000 mL=160,64 mL sampel

BagianPengencer=11,4512,45

x2000 mL=1839,36 mL pengencer

Page 10: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

- DO Metoda Winkler

mgO2

L=

( 1000mLthiosulfat )x N thiosulfat x 8

volumebotol−2mL

Titrasi Volume Na2S2O3 Volume botolSampel DO0 13 mL 327 mL

13 mL 338 mLBlanko DO0 10,1 mL 335 mLSampel DO5 24,45 mL 334 mL

22,30 mL 340 mLBlanko DO5 21,30 mL 305 mL

21,15 mL 335 mL

1. Blanko hari ke-0

Mg O2/L = ( 100010,1 ) x0,01 x8

335−2 mL=0.0238 mg

O2

L

2. DO hari ke-0

1)mg

O2

L=

( 100013 ) x0,01 x8

327−2 mL=0,0189 mg

O2

L

2)mg

O2

L=

( 100013 ) x0,01 x8

338−2 mL=0,0183 mg

O2

L

Rata−rata=0,0189+0,01832

=0,0186 mgO2

L

3. Blanko hari ke-5

1)mg

O2

L=

( 100021,3 ) x0,01 x8

305−2 mL=0,0124 mg

O2

L

2)mg

O2

L=

( 100021,15 ) x0,01 x8

335−2 mL=0,0114mg

O2

L

Rata−rata=0,0124+0,01142

=0,0119 mgO2

L

Page 11: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

4. DO hari ke-5

1)mg

O2

L=

( 100024,45 ) x0,01 x8

334−2 mL=0,0099 mg

O2

L

2)mg

O2

L=

( 100022,30 ) x0,01 x8

340−2 mL=0,0106 mg

O2

L

Rata−rata=0,0099+0,01042

=0,0102mgO2

L

Selisih pengurangan DO5 dengan DO0

% Selisih pengurangan = nilai DO0 sampel−DO5 sampel

nilai DO0×100 %

% Selisih pengurangan = 0,0186 mg / L−0,0102 mg /L

0,0186 mg /L×100%

% Selisih pengurangan = 45,16 %

Nilai BOD

BOD = P (DO0 sampel – DO5 sampel ) – (DO0 blanko – DO5 blanko)

BOD = 12,45 (0,0186 mg/L - 0,0102 mg/L) – (0,0238 mg/L - 0,0119 mg/L)

BOD = 12,45 = 0,0927 mg/L

Nilai BOD sebenarnya = nilai BOD x pengenceran

Nilai BOD sebenarnya = 0,0927 x 100 = 9,27 ppm

Page 12: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan pengolahan limbah untuk mengetahui oksigen yang

diperlukan untuk mikroba dalam mengoksidasi bahan organik. Semakin banyak bahan

organik yang ada dalam sampel air limbah maka semakin banyak juga oksigen yang

diperlukan oleh mikroba. Untuk mengetahui oksigen yang diperlukan oleh mikroba maka

ditentukan DO awal dan DO setelah diinkubasi selama 5 hari, dimana selisih yang dihasilkan

adalah oksigen yang diperlukan oleh mikroba.

Sebelum dilakukan analisa BOD, agar hasil yang didapatkan sangat teliti maka

terlebih dahulu dilakukan pembebasan reduktor dari erlenmeyer. Hal ini dilakukan karena

apabila masih ada zat atau partikel yang tertinggal atau menempel pada dinding erlenmeyer

yang digunakan, maka kemungkinan zat tersebut mengganggu dan akan mempengaruhi hasil

analisa karena partikel yang bersifat reduktor akan ikut bereaksi dengan KMnO4 pada titrasi

permanganimetri untuk penetapan angka KMnO4 sehingga volume KMnO4 lebih banyak dari

yang seharusnya. Sehingga Untuk pembebasan reduktor digunakan KMnO4 dalam keadaan

asam karena penambahan H2SO4 dan panas, sehingga dalam keadaan asam dan panas ini

KMnO4 akan mengoksidasi secara optimal zat/partikel reduktor yang menempel pada

erlenmeyer, sehingga zat reduktor yang mungkin menempel pada erlenmeyer akan

teroksidasi. Adanya zat reduktor pada erlenmeyer akan membuat warna KMnO4 menjadi

merah muda hingga bening. Apabila ditambahkan KMnO4 berlebih hingga warna KMnO4

tidak hilang maka dapat dipastikan semua zat/pertikel reduktor yang menempel pada

erlenmeyer telah habis berekasi dengan KMnO4 sehingga erlenmeyer telah bebas reduktor.

Setelah erlenmeyer bebas reduktor, kemudian dilakukan penetapan angka KMnO4.

Penetapan angka KMnO4 ini digunakan untuk menentukan jumlah pengencer dan jumlah

sampel yang akan ditambahkan. Dimana angka KMnO4 ini untuk mengetahui zat organik

yang terkandung dalam sampel air limbah, dimana dengan mengetahui jumlah zat organik

dalam sampel maka kebutuhan oksigen yang diperlukan dapat ditentukan sehingga

didapatkan pengenceran yang mendekati. Sampel yang telah diasamkan dengan H2SO4

ditambahkan KMnO4 berlebih, sehingga bahan organik akan mengalami rekasi redoks dengan

Page 13: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

KMnO4. KMnO4 sisa ini kemudian ditambahkan asam oksalat berlebih, dimana sisa asam

oksalat akan bereaksi dengan KMnO4 pada titrasi.

Agar hasil analisa yang didapat didapatkan ketelitian maka dilakukan faktor ketelitian

KMnO4, dimana hasil titrasi KMnO4 sebelumnya ditambahkan kembali dengan asam oksalat

dan dititrasi dengan KMnO4 dimana jumlah KMnO4 seharusnya 10 mL sesuai dengan

penambahan KMnO4 sebelumnya. Dari percobaan didapat angka KMnO4 yang dihasilkan

dari sampel adalah sebesar 62,25 mg/L. Dari angka ini maka didapat sebesar 62,25 mg

KMnO4 untuk mengoksidasi zat organik dalam tiap 1 Liter sampel. Sedangkan berdasarkan

literatur zat organik (KMnO4) tidak boleh lebih dari 10 mg/L (PP No. 20 tahun 1990),

sehingga air sampel limbah ini dapat dikatakan tercemar zat organik karena mengandung

angka KMnO4 yang melebihi seharusnya. Angka KMnO4 yang didapat ini digunakan untuk

perhitungan jumlah sampel dan pengencer yang ditambahkan.

Pengenceran yang digunakan adalah P2 dikarenakan sampel BOD akan diinkubasikan

selama 5 hari, sedangkan angka KMnO4 yang didapat ialah sebesar 62,25 mg/L ini dihasilkan

nilai P2 sebesar 12,45 artinya 1 bagian sampel dan 11,45 bagian pengencer. Dari data

percobaan didapat sebanyak 160, 64 mL sampel yang ditambahkan dan 1839,36 mL

pengencer yang ditambahkan. Fungsi dari larutan pengencer adalah sebagai bahan

makanan/nutrien mikroba sehingga makanan mikroba ini sebagai sumber energi untuk

mikroba untuk mengoksidasi bahan organik yang ada dalam sampel. Pada larutan pengencer

ini terlebih dahulu dilakukan aerasi, fungsi dari aerasi adalah sebagai pengadukan serta untuk

menambahkan oksigen kedalam larutan pengencer dimana oksigen ini akan digunakan untuk

mikroba dalam mengoksidasi bahan organik karena dimungkinkan oksigen dalam sampel saja

tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan mikroba untuk mengoksidasi organik. Aerasi

dilakukan 30 menit agar mikroba mendapatkan oksigen yang cukup. Makanan mikroba serta

oksigen yang cukup untuk mikroba kemudian dicampurkan dengan sampel sebagai sumber

bahan organik, maka diharapkan akan didapatkan hasil kerja mikroba yang optimum dalam

mengoksidasi bahan organik sehingga diketahui berapa oksigen yang dibutuhkan. Dari

sampel yang telah tercampur, langsung ditetapkan DO serta blankonya (berisi pengencer saja)

dengan metode winkler, sedangkan untuk sampel yang telah dicampur pengencer serta

blankonya yang lainnya diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20oC.

Untuk DO hari 0, larutan sampel yang telah dicampur dengan pengencer serta blanko

ditambahkan MnSO4 dan pereaksi oksigen(KI+NaOH) dimana MnSO4 dalam keadaan basa

ini akan membentuk endapan MnO2, kemudian ditambahkan H2SO4 sehingga endapan larut

dan akan melepas I2 yang ekivalen dengan oksigen terlarut. I2 yang terbentuk ditirasi dengan

Page 14: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

Na2S2O3 dengan metode iodometri. Dari data percobaan yang didapat, DO pada hari nol

adalah sebesar 0,0186 mg/L dimana DO pada nol hari sangat sedikit. Serta DO pada blanko

sebesar 0,0238 mg/L. Pada hari ke-0 ini dapat dilihat nilai DO pada sampel lebih kecil

dibanding nilai DO pada blanko. Hal ini dikarenakan nilai DO pada blanko oksigen yang

ditambahkan tidak banyak digunakan untuk mikroba, sedangkan pada sampel dikarenakan

didalamnya mengandung bahan organik sehingga memungkinkan mikroba melakukan

aktivitasnya yaitu mengoksidasi bahan organik dalam sampel walaupun masih dalam jumlah

yang sedikit sehingga oksigen yang digunakan oleh mikroba pada sampel lebih banyak

dibanding pada blanko.

Sedangkan untuk DO pada hari kelima didapat nilai DO sampel sebesar 0,0102 mg/L

serta blanko sebesar 0,0119 mg/L dimana nilai DO pada sampel ini lebih kecil dibanding

dengan nilai DO pada hari ke 0 hal ini dikarenakan oksigen terlarut berkurang karena

digunakan oleh mikroba untuk mengoksidasi bahan organik. Apabila dihitung, maka selisih

DO hari ke-0 dengan DO pada hari ke 5 adalah sebesar 45,16% serta DO hari ke 5 memiliki

nilai kurang dari 0,5 mg/L. Apabila kedua nilai tersebut (nilai DO pada hari ke 5 dan

persentase selisih DO0 dan DO5 ) dibandingkan dengan literatur dimana selisih DO0 dengan

DO5 harus 40%-70% serta nilai DO akhir harus >0,5 mg/L. Dari persyaratan penetapan BOD

tersebut salah satu persyaratan penetapan tidak terpenuhi dimana nilai DO akhir masih

kurang dari 0,5 mg/L. Walaupun selisih pengurangan DO0 dengan DO5 telah lebih dari 40%-

70% sehingga dapat dikatakan kinerja mikroba untuk mengoksidasi zat organik ini sudah

optimal sehingga selisih DO0 dan DO5 begitu besar akan tetapi nilai DO5 masih kurang dari

0,5 mg/L. Telah optimalnya kinerja mikroba untuk mengoksidasi zat organik, kondisi proses

yang telah optimal seperti temperatur yang digunakan dimana temperatur yang digunakan

adalah sebesar 20oC, adanya mikroba didalamnya denganwaktu inkubasi yang digunakan

adalah selama 5 hari dengan ketersediaan oksigen yang cukup (Salmin, 2005). Selain itu

tepatnya kondisi pH dimana pH harus netral, serta tidak terdapatnya senyawa toksik maka

mikroba tidak akan teracuni/optimal dalam mengoksidasi bahan organik (Sembiring, 2008).

Akan tetapi nilai BOD akhir kurang dari 0,5 mg/L hal ini dikarenakan pada saat DO awal

nilai DO telah kurang dari 0,5 mg/L sehingga untuk DO lima dapat dipastikan nilai yang

dihasilkannya pasti akan lebih kecil sehingga nilai DO lima pasti akan kurang dari 0,5 mg/L.

Sehingga percobaan BOD ini selisih DO nol dengan DO lima telah masuk range persyaratan

penetapan yaitu 45,16%, walaupun nilai akhir DO lima kurang dari 0,5 mg/L akan tetapi

percobaan ini memenuhi persyaratan penetapan.

Page 15: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

Dari hasil analisa BOD ini dihasilkan nilai BOD sebesar 9,27 ppm, artinya 9,27

mgram oksigen akan dihabiskan oleh mikroorganisme dalam satu liter contoh air selama

waktu lima hari pada suhu 20oC. Sedangkan menurut literatur BOD pada air bersih tidak

boleh lebih dari 10 ppm (Jobsheet modul BOD, program studi D3-analis kimia). Sehingga

dapat dikatakan bahwa sampel air limbah ini tidak tercemar.

Kesimpulan

Dari percobaan yang didapat, dapat disimpulkan bahwa nilai BOD pada sampel air limbah

adalah sebesar 9,27 ppm, sedangkan menurut literatur (Jobsheet modul BOD, program studi

D3-analis kimia) nilai BOD yang diperbolehkan untuk air bersih tidak boleh lebih dari 10

ppm, sehingga sampel air limbah dapat dikatakan tidak tercemar.

Page 16: kanalispolban.files.wordpress.com€¦ · Web viewTanggal Penyerahan laporan: 17 ... Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak

DAFTAR PUSTAKA

ANONIMOUS. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. No. 5 1 Tahun 2004.

Tentang : Baku Mutu Air Laut. 2004. 11 hal.

PESCOD, M. D. 1973. Investigation of Rational Effluen and Stream Standards for Tropical

Countries. A.I.T. Bangkok, 59 pp

Salmin, 2005.” Oksigen Terlarut (Do) Dan Kebutuhan Oksigen Biologi (Bod) Sebagai Salah

Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan, (online),

(http: //oseanografi.lipi.go.id diunduh 16 April 2013 pkl. 14.17)

SAWYER, C.N and P.L., MC CARTY, 1978. Chemistry for Environmental Engineering. 3rd

ed. Mc Graw Hill Kogakusha Ltd.: 405 - 486 pp.