repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/7368/1/skripsi.docx · web...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROIDPADAMATA PELAJARAN BIOLOGI PESERTA DIDIK
KELAS XI DI TINGKAT SMA/MA
SKRIPSIDiajukanUntukMelengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1Dalam Ilmu Tarbiyah
OlehFadli Alamsyah
NPM.1411060060
Jurusan : Pendidikan Biologi
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG1440 H/ 2019 M
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROIDPADA MATA PELAJARAN BIOLOGI PESERTA DIDIK
KELAS XI DI TINGKAT SMA/MA
SKRIPSIDiajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1Dalam Ilmu Tarbiyah
OlehFadli Alamsyah
NPM.1411060060
Jurusan :Pendidikan Biologi
Pembimbing I : Drs. H. Abdul Hamid ,M.Ag.Pembimbing II: Nukhbatul Bidayati Haka, M.Pd.
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG1440 H/ 2019 M
x
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROIDPADA MATA PELAJARAN BIOLOGI PESERTA DIDIK
KELAS X DI TINGKAT SMA/MA
Oleh:Fadli Alamsyah
Media pembelajaran yang digunakanmasih terbatas Power Point dan Media pembelajaran lain belumada sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran kurang inovatif dan bervariasi, yang menyebabkan tingkat pemahaman peserta didik menjadi kurangdengan demikian perlu dikembangkannya Media Interaktif berbasis Android yang didesain menggunakan aplikasi Adobe Flash CS6 serta Aplikasi bantuan yaitu Corel Draw X7. Tujuan dari penelitian ini antara lain:1) Mengetahui langkah dan cara pengembangan Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6 Berbasis Android pada mata pelajaran Biologi di SMA/MA.2) Mengetahui kelayakan Media Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6 Berbasis Android pada mata pelajaran Biologi di SMA/MA dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Organel dan Fungsi sel. 3) Mengetahui respon pendidik dan peserta didik pada Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6 Berbasis Android pada mata pelajaran Biologi di SMA/MA dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Organel dan Fungsi sel.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian dan pengembangan (Reserch and Development). Adapun model pengembangan yang digunakan adalah model Borg & Gall dengan menggunakan 7 tahapan penelitian yang dilakukan di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung kelas XI IPA 7 dan IPA 8. Analisis data menggunakan deskriptif persentase dan data kualitatif.
Hasil persentase kelayakan oleh ahli media sebesar 91,06% yang dinyatakan dalam kriteria Sangat Layak, penilaian kelayakan oleh ahli bahasa sebesar 89,77% yang dinyatakan dalam kriteria Sangat Layak, kelayakan oleh ahli materi sebesar 85,00% dinyatakan dalam kriteria Sangat Layak, kelayakan pendidik sebesar 90,18% dengan kriteria Sangat Layak, dan kelayakan peserta didik sebesar 76,39% dengan kriteria Sangat Menarik.
Hasil penelitian ini merupakan langkah-langkah pengembangan media interaktif yang tahapannya terinci kedalam sebuah buku panduan. Kualifikasi kelayakan berdasarkan semua ahli bahwa media interaktif berbasis android ini sangat layak untuk digunakan.
Kata kunci: Adobe Flash CS6, Corel Draw X7, Organel dan Fungsi sel, Media Interaktif Berbasis Android
xi
xii
xiii
MOTTO
ر بص�� ع و لس�� س ل��ك ب ه ع إ ن ف م��ا ل ل�وال ت ٱ ل� ٱ �� م ل� ۦ ل ل�وال� ه م فؤاد كل أولئ ك كان ع �و ل� ل� ل� ٱ
Artinya : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Al-Isra’ ayat 36).
xiv
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamiin, Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam,
juga shalawat beriringkan salam tidak lupa kita sampaikan kepada Nabi kita
Muhammad SAW. Rasa syukur yang selalu berlimpah kepada Allah SWT atas
anugerah dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan disaat yang tepat.
Walau bagaimanp usaha untuk cepat, akan sia-sia jika Allah belum berkehendak.
Usaha, perjuangan dan karya ini kupersembahkan kepada:
1. Allah SWT, seberapapun kerasnya pengerjaan skripsi ini, bernilai sia-sia jika
bukan berlandaskan ibadah kepada Allah SWT.
2. Kedua Orang Tuaku, Ayahanda Asep Lukman dan Ibunda Rostika yang selalu
menjadi tempat sandaran kedua dan yang selalu memberikan doa yang tak
pernah putus untuk kesuksesanku, dukungan dan semangat serta kasih sayang
mereka, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Ustadz-ustadzku yang ada di Ma’had, Ustadz Kamran As’at Irsyadi, Lc. M.S.I
, Ustadz Muhammad Nur, M. Hum dan ustadz- ustadz yg lain yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas do’a barokahnya, dukungan moril
dan materilnya.
4. Almamater yang saya banggakan Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung yang telah memberikan pengalaman dan pembelajaran berharga
dalam pendidikanku.
xv
RIWAYAT HIDUP
Fadli Alamsyah dilahirkan di Bandung, Jawa
Barat pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 1995. Anak
pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Asep Lukman dan ibu Rostika.
Penulis memulai pendidikan di SDN Cibatok
1 Bogor, karena perpindahan tempat tinggal, pada kelas IV pindah dan lulus di
SDN Liomadur pada tahun 2008, kemudian melanjutkan pendidikan menengah
pertama di SMP YPI Cikoneng dan lulus pada Tahun 2011, menganjak pada
Sekolah Menengah atas di MA YPI Cikoneng lulus pada Tahun 2014, selama
menempuh perjalanan study penulis aktif diberbagai organisasi diantaranya :
Paduan Suara tingkat Provinsi, Pramuka, Paskibra, dan OSIS.
Pada tahun yang sama 2014 penulis di Terdaftar disalah satu perguruan
tinggi Negeri favorite yaitu Universitas Negeri Raden Intan Lampung jurusan
Pendidikan Biologi melalui Jalur seleksi SPAN-PTKIN. Pengalaman organisasi
penulis sebagai Pengurus Ma’had al-Jami’ah UIN Raden Intan Lampung
selama 2 periode kepengurusan.
xvi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Tiada yang lebih tepat diucapkan selain
rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
”Pengembangan Media Interaktif Berbasis Android Pada Mata Pelajaran
Biologi Peserta Didik Kelas X Di Tingkat SMA/MA”. Sebagai persyaratan
guna mendapatkan gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Bandar
Lampung. Penulis menyadari bahwa banyak kesalahan dan keterbatasan
dalam penulisan skripsi ini.
Kenyataan ini menyadarkan penulis bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan. Maka pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Raden Intan Lampung yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
2. Dr. Bambang Sri Anggoro, M. Pd sebagai KAPRODI Biologi yang telah
memberikan izin penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Drs.H. Abdul Hamid , M.Ag. sebagai pembimbing I dan Ibu
Nukhbatul Bidayati Haka, M.Pd.sebagai pembimbing II yang telah
menyisihkan waktu sibuknya untuk memberikan bimbingan dan arahan
mengenai skripsi dan penelitian ini.
xvii
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden
Intan Lampung yang telah banyak membantu dan memberikan ilmunya
kepada penulis selama menempuh perkuliahan sampai selesai.
5. Sahabat yang sudah seperti keluarga, Nita Shelita, Azhar Afif, Dwiki Sigap
Satrio, Endah Lestari dan seluruh teman-teman kelas Biologi A angkatan
2014 yang tidak bias saya sebut kan satu persatu yang telah memberikan saran
dan nasihat serta telah bersama menghabiskan masa perkuliahan selama 4
tahun.
6. Semua pihak yang telah ikut serta memberikan dukungan dalam penyusunan
skripsi ini sehingga terselesaikannya skripsi ini dengan lancar.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan dengan tulus ikhlas
dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT. Penulis sangat menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga
skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada
umumnya. Aaamin.
Bandar Lampung, Maret 2019
FadliAlamsyahNPM : 1411060060
xviii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL iABSTRAK iiSURAT PERNYATAAN iiiPERSETUJUAN PEMBIMBING ivPENGESAHAN vMOTTO viPERSEMBAHAN viiRIWAYAT HIDUP viiiKATA PENGANTAR ixDAFTAR ISI xDAFTAR TABEL xiiiDAFTAR GAMBAR xivDAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 13
C. Batasan Masalah 14
D. Rumusan Masalah 14
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 15
F. Spesifikasi Produk 16
G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 17
H. Ruang Lingkup Penelitian 17
BAB II LANDASAN TEORIA.Media pembelajaran Computer Assisted Intruction (CAI) sebagai Media
Interakti...............................................................................................19
B. Fungsi Media Pembelajaran 21
xix
C. PengenalanBeberapa Media 23
D. Perangkat Android 26
E. PemanfaatandanKarakteristik Media CAI Berbasis android 28
F. KajianmateriBiologiOrganeldanFungsiSel 30
G. Kerangka Berfikir 38
BAB III METODE PENELITIAN A.Model Pengembangan 44
B. Populasi dan Sampel Penelitian 45
C. Waktu dan Tempat Penelitian 46
D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan 46
E. InstrumenPenelitian 53
F. Teknik Analisis Data 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengembangan Media Interaktiberbasis android 66
B. Pembahasan 129
BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan 140B. Saran 141
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
Lampiran A Perangkat PembelajaranLampiran B Instrumen PenelitianLampiran C Olah Data PenelitianLampiran D DokumentasiLampiran E Surat-Surat Penelitian
xx
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 KurikulumBiologiKelas XI MateriOrganeldanFungsisel 31
Tabel 2.2 UraianMateriOrganeldanfungsisel 33
Tabel 3.1 JumlahPopulasiPenelitianPesertaDidik SMA Al-Kautsar
Bandar Lampung 48
Tabel 3.2 KriteriaDalamPenilaian Media PembelajaranBerdasarkanPada
KualitasMenurut Walker & Hess 57
Tabel 3.3 InstrumenPenelitian 58
Tabel 3.4 Kisi-kisiAngketuntukAhli Media 59
Tabel 3.5 Kisi-kisiAngketuntukAhliMateri 60
Tabel 3.6 Kisi-kisiAngketuntukAhliBahasa 61
Tabel 3.7 Kisi-kisiAngketuntukResponPesertaDidik 62
Tabel 3.8 Kisi-Kisi AngketuntukRespon Pendidik 63
Tabel 3.9 SkalaLikert 64
Tabel 3.10 Kriteriakelayakan 66
Tabel4.1Tabulasi Validasi Ahli Media Tahap I (Sebelum Revisi)..............86
Tabel 4.2 Tabulasi Validasi Ahli Media Tahap II (Setelah Revisi)...............92
Tabel 4.3Masukan Ahli Media….................................................................99
Tabel 4.4Perbandingan Tampilan Media Sebelum dan Sesudah Revisi…...100
Tabel 4.5Perbandingan Tampilan Media Sebelum dan Sesudah Revisi…...101
Tabel 4.6Perbandingan Tampilan Media Sebelum dan Sesudah Revisi…....102
Tabel 4.7TabulasiValidasiAhliBahasaTahap I….......................................103
xxi
Tabel 4.11TabulasiValidasiAhliMateriTahap I…......................................110
Tabel 4.12TabulasiValidasiAhliMateriTahap II….....................................116
Tabel 4.13Masukan Ahli Materi….................................................................122
Tabel 4.14 Perbandingan Tampilan Materi Sebelum dan Sesudah Revisi…..122
Tabel 4.15TabulasiRespon Pendidik….........................................................123
Tabel 4.16Hasil Uji Coba Terbatas Terhadap Media InteraktifBerbasis
Android …................................................................................128
Tabel 4.17Hasil Uji Coba Skala Luas Media interaktifBerbasis Android…..161
xxii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 LapisanMembranSel 35
Gambar 2.2RetikulumEndoplasma 36
Gambar 2.3Mitokondria 37
Gambar 2.4lisosom 37
Gambar 2.5 IntiSel 38
Gambar 2.6 KerangkaBerpikirPenelitian 45
Gambar 3.1 Langkah-LangkahPenggunaanMetodeResearch And Development(R&D) MenurutBorg Dan Gall dalam Sugiono 50
Gambar3.2 TampilanawalAplikasiAdobe Profesional Flash CS6Pembuataplikasi Media interaktifberbasis android 53
Gambar3.3 TampilanKetikaPembuatanHakciptaProduk 54
Gambar 4.1 Tampilanawal Dari media interaktifBerbasis Android 76
Gambar 4.2 Tampilan mengenai Menu Media InteraktifBerbasisAndroid ..77
Gambar 4.3 Tampilan Pencapaian KompetensiMedia InteraktifBerbasis Android.........................................................................................78
Gambar 4.4 Tampilan Menu OrganeldanFungsiselpada Media InteraktifBerbasis Android. …….. 79
Gambar 4.5 MemilihLembarKerjapadaaplikasiAdobe Flash CS6...........80
Gambar 4.6Memberi code sinppetsuntukmenujuke frame menu………...81
xxiii
Gambar 4.7 Memberi code snippets untuk menuju ke sub menu selanjutnya....................................................................................81
Gambar 4.8 Mengimport video dari computerkeaplikasi………….............82
Gambar 4.9 Memberikan bahasan materi organel sel pada aplikasi………..83
Gambar 4.10 Menginclude file yang akan masuk ke aplikasi android…….84
Gambar 4.11 Diagram TabulasiPerbandinganValidasiOlehAhli Media…99
Gambar 4.12 Tampilan Media InteraktifSebelumRevisi………………….100
Gambar 4.13 Tampilan Media InteraktifSesudahRevisi……………….…100
Gambar 4.14 Tampilan Media InteraktifSebelumRevisi…………………..101
Gambar 4.15 Tampilan Media InteraktifSesudahRevisi……………..……101
Gambar 4.16 Tampilan Media InteraktifSebelumRevisi…………………..102
Gambar 4.17 Tampilan Media InteraktifSesudahRevisi……………..……102
Gambar 4.18 Diagram TabulasiPerbandinganValidasiOlehAhliBahasa…121
Gambar 4.19Tampilan Media InteraktifSebelumRevisi…………………...122
Gambar 4.20 Tampilan Media InteraktifSesudahRevisi……………..….…122
xxiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari makhluk hidup.
Dari tahap struktural yang paling simpel sampai yang paling sempurna. Pembelajaran
biologi juga adalah pembelajaran0yang membutuhkan sarana pendukung0seperti
image. Sebab, tidak semua objek biologi yang dipelajari dapat dilihat langsung oleh
mata.Sejalan dengan yang dikatakan ibu Roro ketika wawancara: “Apakah materi
organel dan Fungsi sel memerlukan penjelasan yang rinci dan disertai gambar-
gambar sehingga diperlukan media visual?” beliau menjawab sangat perlu karena
materi organel dan fungsi sel (biologi) salah satu materi yang objek kajiannya kasat
mata sehingga perlu media visual untuk pembelajaran.1
Proses Pembelajaran biologi idealnya diterapkan sejalan dengan hakikat
biologi sebagai sains meliputi minds on (kognitif), hearts on (afektif) dan hands on
(psikomotor).2Tetapi, penerapan pembelajaran biologi sesuai hakikatnya sebagai
sains belum bisa sepenuhnya diaplikasikan di Indonesia. Kesuksesan proses
pembelajaran ditunjukkan denganadanya perubahan yang terjadi pada diri seseorang
meliputi perubahan yangberhubungan dengan pengetahuan maupun keterampilannya.
1Fadli, ‘Hasil Wawancara Dengan Guru Biologi SMA Al-Kautsar Bandar Lampung, Ibu Rr. Etty Puspitaningsih NW, M.Si’. (12 Maret 2018)
2Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015).
1
2
Semua pembelajaran yang dilaksanakan pada intinya bertujuan untuk manusia
yang berilmu pengetahuan. Sebagaimana dijelaskan dalam al-qur’an surah Al-
Mujaadalah ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut:
مجلس حوا في تفس���� ����وا إذا قي����ل لك ذين ءامن ل ها ل�يأي ٱ ل� ٱف��ع زوا ي نش�� زوا ف نش�� وإذا قي��ل ه لك لل سح سحوا ي ل�ف ٱ ٱ مل� ٱ ل� ل� ٱه بم��ا لل م درج و ع ��وا ذين أوت ل و ��وا منك ذين ءامن ل ه ٱلل ت� ل� ل� ٱ ٱ ل� ٱ ٱ
ملون خبي ر�ت ١١ل�
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujaadalah :11)3
Surah Al-Mujaadalah ayat 11 menjelaskan bahwa, Pertama;
jika seseorang disuruh melapangkan0majlis, yang berarti
melapangkan hati, bahkan jika dia disuruh berdiri sekali pun lalu
memberikan tempatnya kepada orang yang patut didudukkan di
muka, janganlah dia berkecil hati. Melainkan hendaklah dia
berlapang dada. Karena orang yang berlapang dada itulah0kelak
yang akan diangkat Allah imannya dan ilmunya, sehingga
3Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Bandung, 2006).
3
derajatnya bertambah naik. Orang yang patuh dan sudi
memberikan tempat kepada orang lain itulah yang akan bertambah
ilmunya .Kedua; memang ada orang yang diangkat Allah
derajatnya lebih tinggi dari pada orang kebanyakan, pertama
karena imannya, ketiga; karena ilmunya Setiap hari pun dapat
dilihat pada raut rnuka, pada wajah, pada sinar mata orang yang
beriman dan berilmu. Ada saja tanda yang dapat dibaca oleh orang
yang arif bijaksana bahwa si Fulan ini orang beriman, si fulan ini
orang berilmu.Iman memberi cahaya pada jiwa, disebut juga pada
moral. Sedang ilmu pengetahuan memberi sinar pada mata. Iman
dan ilmu membuat orang jadi mantap. Membuat orang jadi agung,
walaupun tidak ada pangkat jabatan yang disandangnya. Sebab
cahaya itu datang dari dalam dirinya sendiri, bukan disepuhkan
dari luar.(Tafsir al-Azhar)4
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses0pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki0kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.5
Untuk mencapai derazat yang paling tinggi disisi Allah maka sebagai
manusia dituntut untuk terus belajar dan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
4‘Tafsir Online Q.S Almujaadalah :11 (Online)’ Diakses pada tanggal 19 Maret 2018 http://kongaji.tripod.com/myfile/Al-Mujaadalah-ayat-11-13.html.
5Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013, ‘Tentang Sistem Pendidikan Nasional’.
4
Sehingga dalam mencapai itu semua banyak proses yang ditempuh dalam belajar,
dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan. Sebagaimana dalam undang undang
Republik Indonesia di atas bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan
terencana, untuk membangun suatu pembelajaran yang efektif maka perlu rencana
yang matang, termasuk dalam merencanakan media sebagai alat penyampai materi
pelajaran yang paling efektif.
Proses belajar mengajar, kehadiran alat/media mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Namun, meskipun
begitu pentingnya alat/media bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak
dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat/media
tersebut. Sehingga proses pembelajaran tidak terlaksana secara maksimal.
Pemilihan metode atau pendekatan yang akan digunakan oleh guru
hendaknya bervariasi dan disesuaikan dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda
dalam belajar. Penerapan pendekatan maupun metode yang tepat mampu
menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap biologi. Pendekatan maupun metode yang
digunakan di kelas juga harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dan0sifat dari materi yang disampaikan.6
Pengembangan sarana pembelajaran yang berupa model bahan ajar digunakan
sebagai acuan satuan pendidikan dalam mengembangkan atau menggunakan bahan
ajar dalam pembelajaran secara berkelanjutan, aktual, dan sesuai dengan kebutuhan 6 Rustaman, N.“Strategi Belajar Mengajar Biologi”. (Malang. UNM Press. 2005).h.33
5
dan kondisi satuan pendidikan yang bersangkutan. Pemilihan jenis bahan ajar
ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan kedalaman materi, ciri khas materi
pelajaran, kerumitan dalam pemilihan strategi pembelajaran, karakter siswa, kondisi
sarana dan prasarana pembelajaran yang tersedia.
Pengembangan suatu media pembelajaran dituntut untuk memilih strategi
pembelajaran, agar didapat suatu perhitungan yang mengarah pada efektifitas dalam
belajar. Dalam hal ini jaman pun menjadi pengaruh dalam suatu pemilihan strategi
dan media pembelajaran. Pemilihan strategi dan media pembelajaran harus
menyesuaikan dengan kondisi jaman seperti di jaman digital yang penuh dengan
perkembangan tekhnologi yang berkembang saat ini.
Zaman globalisasi seperti saat ini, bukan merupakan suatu hal baru bila
ternyata media sudah menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran.Hal ini
dapat dilihat dari definisi media yang telah dikemukakan oleh Arif Sardiman, yang
menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi. Proses pembelajaran yang hanya mengandalkan kemampuan guru untuk
menjelaskan materi pembelajaran, maka dampaknya tidak akan cukup efektif untuk
membangun pola berfikir peserta didik dalam lebih memahami materi yang telah
disampaikan.
6
Media pembelajaran merupakan wahana penyalur atau wadah pesan
pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar. Di samping dapat menarik perhatian siswa, media
pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap
mata pelajaran. Dalam penerapan pembelajaran di sekolah , guru dapat menciptakan
suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran
yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan
mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi belajar.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong0upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan0hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai0dengan perkembangan dan tuntutan zaman.7
Lembaga-lembaga pendidikan seharusnya dapat menyesuaikan diri untuk
mengembangkan fasilitas pembelajaran. Kecanggihan teknologi dizaman sekarang
ini mengantarkan kepada manusia untuk melakukan sesuatu dengan serba cepat dan
instan. Semua aspek dalam kehidupan tercemari oleh kemajuan tekhnologi ini
begitupun pendidikan, jika lembaga pendidikan dapat menyesuaikan diri dengan
memanfaatkan kemajuan tekhnologi maka hasil dari pendidikan itu pun0akan cepat
tersampaikan dan terealisasi.8 Namun jika tidak dapat menyesuaikan diri, maka
dampaknya zaman akan menyisihkan sesuatu yang tidak dapat menyesuaikan diri.
Teknologi pembelajaran (instructional technology) merupakan suatu bidang kajian khusus (spesialisasi) ilmu pendidikan dengan objek formal "belajar" 7Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013).8Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Bandung: Rosdakarya, 2012).h.3.
7
pada manusia secara pribadi atau yang tergabung dalam suatu organisasi. Belajar tidak hanya berlangsung dalam lingkup persekolahan (lembaga pendidikan) ataupun pelatihan, tetapi juga0pada organisasi, misalnya keluarga, masyarakat, dunia usaha, bahkan pemerintahan. Belajar bukan hanya dilakukan oleh dan untuk individu, melainkan oleh dan untuk kelompok, bahkan oleh organisasi secara keseluruhan. Belajar dapat di mana saja, kapan saja dan pada siapa saja, mengenai0apa saja, dengan cara dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan keperluan atau kebutuhan.9
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu. Media pembelajaran juga membantu peserta didik
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi,10 saat proses pembelajaran
berlangsung baik didalam kelas, maupun dalam Laboratorium saat melakukan suatu
percobaan.
Media komputer pembelajaran merupakan sebuah media pembelajaran berbasis
komputer yang menggunakan bantuan aplikasi komputer atau disebut dengan CAI
(Computer Assisted Instruction).Media ini merupakan sebagai salah satu sumber
belajar alternative untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar. Menurut Arsyad,
pada dasarnya program media pembelajaran berbasis komputer ini menggunakan
layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa CAI umunnya merujuk kepada
semua software pendidikan yang diakses melalui komputer dimana pengguna dapat
berinteraksi dengannya. Sistem komputer dapat menyajikan serangkaian program.
9Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran. Landasan Dan Aplikasinya (Jakarta: Rinekacipta).
10Azhar Arsyad.h13.
8
Maka0dari hasil pengembangan media CAI berbasis android mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan kelas VIII perlu dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai media0pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar.11
Lebih jelas Darmawan menjelaskan bahwa Computer Assisted Instruction
(CAI) merupakan program yang populer pada era 60-an, yang merupakan awal
perkembangan komputer dan pemanfaatannya untuk mengembangkan model belajar,
khususnya model belajar terprogram.12 Namun dari sudut inovasi pembelajaran
belum begitu banyak yang menyentuhnya. Demikian pula para guru dan pendidik di
era sekarang, masih belum banyak yang memanfaatkan CAI dalam melaksanakan
tugas mengajarnya.
Sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara langsung
kepada para siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang
diprogramkan ke dalam sistem; inilah yang disebut pengajaran dengan bantuan
komputer. Media CAI berbasis android itu merupakan sebuah media pembelajaran
yang menggunakan bantuan aplikasi komputer yang diterapkan dalam handphone
android atau tab.
Dewasa ini penggunaan android sudah masuk kesemua kalangan. Dari anak
kecil hingga dewasa, laki-laki ataupun perempuan dari pedangang sampai direktur
perusahaan.Penggunaanya pun beragam selain untuk alat komunikasi juga sebagai
alat bisnis, media hiburan dll. Peserta didik SMA sederajat pun kini moyoritas
11Dian Syaiful Adiatma, ‘Pengembangan Media CAI Berbasis Android Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Untuk Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tembelang’, Jurnal FIP Universitas Negeri Surabaya, 3.
12Deni Darmawan.h17.
9
memiliki android.Berdasarkan hasil survey penelitian. Terlihat dari data hasil survey
prapenelitian bahwa dari 80 siswa yang disurvey, 100% memiliki smartphone.Dan
80% dari mereka menggunakan android, sisa nya menggunakan Iphone dan Apple.
Sehingga peneliti menduga bahwa penelitian akan sangat relevan sekali dilakukan.
Menurut hasil analisis kebutuhan yang disebar pada kelas yang disurvey,
penggunaan Android di SMA, khususnya SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
penggunaan android sebagai media pembelajaran belum ada sama sekali. Media
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Khusunya materi Organel dan
Fungsi sel masih menggunakan LCD Proyektor sebagai media utama dalam
pembelajaran. Hal ini sama kasusnya dengan penelitian yang dilakukan oleh
Edwardo subagyo, hasil observasi dan0wawancara siswa mengalami kesulitan dalam
mempelajari aksara jawa hal ini karena pembelajaran aksara jawa tidak dipakai
dalam kehidupan sehari-hari, pengajarannya cenderung monoton, serta kurangnya
media yang atraktif dan interaktif. Hal ini menyebabkan 28 siswa mendapat
nilaidibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).Oleh karena itu diperlukan
sebuah media pembelajaran CAI berbasis Android. Media pembelajaran CAI
berbasis Android adalah sistem penyampaian materi pelajaran yang berbasis
mikroprosesor yang pembelajaranya di rancang dan diprogram dalam suatu sistem
terstruktur ke dalam program komputer.13
13SubagyoEdwarto, Pengembangan Media Cai Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Bahasa Daerah MateriAksaraJawaUntukSiswa Kelas X Di Smkn 2Buduran. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan | Vol 10, No 3, (2015)
10
Sedangkan pada hasil wawancara terhadap guru bologi SMA Al-Kautsar Ibu
Roro, “Apakah selama pembelajaran biologi ibu menggunakan media berbasis
mobile?” penggunaan android di SMA Al-Kautsar sangat dibatasi, dan hanya waktu-
waktu tertentu dan urgen saja dipakai oleh peserta didik. Karena mengingat siswa
atau peserta didik lebih banyak menggunakan Smartphonenya untuk hal-hal yang
bersifat tidak bermanfaat dibanding untuk belajar.14
Pengembangan aplikasi multimedia yang menarik dan mudah untuk dinstal
dalam perangkat telepon, diharapkan dapat menjadi salah satu media pembelajaran
yang dapat mempermudah peserta didik. Peserta didik biasanya hanya menggunakan
telepon untuk bermain game atau sekedar chatting dengan pengguna mediasosial
saja, lebih baik mengembangkan media yang ada unsur pendidıkannya guna
menunjang0proses pembelajaran. Sehingga penggunaan teknologi akan lebih banyak
manfaatnya.
Proses belajar mengajar, kehadiran alat/media mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Namun, meskipun
begitu pentingnya alat/media bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak
dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat/media
tersebut. Sehingga proses pembelajaran tidak terlaksana secara maksimal.
14Hasil wawancara dengan guru biologi SMA Al-Kautsar Bandar lampung, ibu Rr. Etty Puspitaningsih NW, M.Si (12 Maret 2018)
11
Salah satu materi biologi yang mengharuskan menggunakan gambar atau
fasilitas khusus yaitu organel dan fungsi sel. Sel merupakan unit terkecil penyusun
makhluk hidup. Dengan adanya media yang mendukung materi tersebut seperti
gambar sebagai alat pengenalan0organel sel dan video sebagai penjelas fungsi dari
organel itu maka diharapkan pembelajaran pada materi organel dan fungsi sel dapat
lebih efektif dan dapat dengan mudah diterima oleh peserta didik.
Belajar atau mencari pengetahuan sebagai manusia diperintahkan untuk selalu
membaca apapun yang ada disekitar, dan tidak hanya buku yang berwujud, namun
semua yang ada dialam semesta ini perlu kita baca sehingga kita menemukan
pengetahuan untuk mengenal keagungan Allah. Sebagai mana dalam Firman-Nya
surat al-‘Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:
ق ق� ق� ذ�ي ق�� ٱ ق� ب� ق� ذ� ل� ذ�ٱ �� ل �ق ل� ق ١ٱ ق� ق! ل" ذ# ق" سق$ ذ)'ن ل( ٱ ق ق� م� ٢ق� �ق ل+ '�ق ل( ٱ ق� م�� ق� ق, �� ل �ق ل� ذ� ٣ٱ ق� ق- ل� ذ�ٱ ق� �� ق ق! ذ�ي ق�� ٤ٱل� ق� ل. ق/ ل� ق� ق#ا ق" سق$ ذ)'ن ل( ق1ٱ �� ق ٥ق!
Artinya :“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha0Pemurah.Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (Q.S al-Alaq 1-5)15
Dalam Qur’an Surah Al-‘Alaq dijelaskan bahwa yang dibaca yang dimaksud
bukanlah ayat-ayat yang bersifat qauliyah (tersirat) saja namun juga yang bersifat
qauniyah (tidak tersirat). Ayat tersirat merupakan ayat suci al-Qur’an, al-Hadits dan
semua ilmu yang sudah dibukukan.Dan ayat yang tidak tertulis adalah semua alam
semesta yang mempunyai pesan yang harus kita baca sehingga kita mengetahui siapa
15Departemen Agama RI, Al-Qur’an danterjemahannya, Diponogoro, Bandung, 2006
12
pencipta kita. Dalam ayat ini juga memerintahkan bahwa belajar (membaca) adalah
sebuah proses pendalaman ilmu. Sehingga ketika menguasai ilmu yang kita pelajari
maka naiklah kedudukan kita.16 Dalam mempelajari setiap ilmu banyak meliabatkan
berbagai indra baik itu indra penglihatan, pendengaran, penciuman perabadan yang
lainnya, sehingga tidak hanya dengan penglihatan saja kita membaca atau belajar.
Secara spesifik dapat dimengerti bahwa pendidikan itu merupakan proses
dimana manusia membina perkembangan manusia lain secara sadar dan sistematik.
Islam juga telah mengajarkan kita betapa pentingnya pendidikan, dimana pendidikan
tersebut harus dilalui dengan berbagai proses. Kemampuan setiap indra dalam
menyerap informasi berbeda-beda, dijelaskan bahwa kemampuan indra penglihatan
dalam menyerap informasi adalah 82 % dan kemampuan0indra pendengaran adalah
11 % sedangkan indra yang lain adalah tidak lebih dari 5 persen, indra indra ini
meliputi pengecap, pembau dan perasa. Dari perbedaan persentase yang begitu besar
tersebut kita harus dapat memaksimalkan kedua indra yaitu indra penglihatan dan
pendengaran.
Mengenai pengembangan media pembelajaran CAI berbasis Android sudah
banyak dikembangkan, diantaranya oleh Dian Syaiful Adiatma, Hasil uji validasi ahli
materi I memperoleh kategori sangat baik, ahli media II memperoleh kategori sangat
baik, ahli media I memperoleh kategori0sangat baik, ahli media II memperoleh
kategori sangat baik, hasil uji perorangan dikategorikan sangat baik dengan presentas
16Tafsiran online Q.S al-‘Alaq 1-5 di akses pada tanggal 19 Maret 2018 jam 15:14 ,https: //hatisenang.com/surah-al-alaq-96-tafsir-al-jailani/
13
inilai sebanyak 91,18% , hasil uji kelompok kecil dikategorikan sangat baik dengan
presentasi nilai sebanyak 91,91% , hasil uji kelompok besar dikatagorikan sangat
baik dengan presentasi nilai0sebanyak 89,95% . Maka dari hasil pengembangan
media CAI berbasis android mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi struktur
dan fungsi jaringan tumbuhan kelas VIII perlu dikembangkan dan dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar.17
Media CAI berbasis android pada mata pelajaran biologi materi organel dan
fungsi sel harapannya dapat menjadi sumber rujukan media utama dalam proses
pembelajaran materi ini disekolah. Media CAI ini melibatkan indra penglihatan dan
pendengaran ditambah dengan materi organel dan fungsi sel yang harus melibatkan
indra penglihatan, sehingga penulis rasa media yang penulis kembangkan sangat
cocok dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Maka penulis melaksanakan
penelitian ini dengan judul : “Pengembangan Media Interaktif dengan Adobe Flash
CS6 Berbasis Android pada mata pelajaran Biologi di SMA/MA”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan pada bagian latar belakang dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Kemajuan tekhnologi informasi menuntut berkembangnya media
pembelajaran biologi yang lebih aktual dan efektif.
2. Pemanfaatan Smartphone di Sekolah sebagai media pembelajaran tidak ada.
17Dian SyaifulAdiatma, Pengembangan media CAI berbasisAndroid mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alammateri struktur dan fungsi jaringan Tumbuhan untuk siswa kelas VIII SMPN 1 Tembelang Jombang. Jurnal FIP Universitas Negeri Surabaya vol.3
14
3. Penggunaan smartphone di tingkat sekolah menengah atas lebih banyak
digunakan sebagai media sosial dibanding sarana belajar.
4. Materi biologi organel dan fungsi sel memerlukan media visual dan interaktif.
5. Pemanfaatan media yang digunakan guru disekolah pada mata pelajaran
biologi materi organel dan funsi sel belum efektif.
6. Pembelajaran materi organel dan fungsi sel masih dianggap kurang
menyenangkan oleh peserta didik.
C. Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini difokuskan pada media Interaktif Adobe Flash CS6
Biologiberbasis Android kelas XI pada materi Organel dan Fungsi Sel.
2. Materi yang dikaji pada penelitian ini adalah organel dan fungsi sel dengan
sub materi struktur organel sel tumbuhan dan fungsinya, struktur organel sel
hewan dan fungsinya.
D. Rumusan Masalah
Bersadarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengembangan Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6
Android pada mata pelajaran Biologi di SMA/MA ?
2. Bagaimana Kelayakan Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6 Berbasis
Android pada mata pelajaran Biologi di SMA/MA ?
15
3. Bagaimana respon pendidik dan peserta didik terhadap pengembangan Media
Interaktif dengan Adobe Flash CS6 Berbasis Android pada mata pelajaran
Biologi di SMA/MA ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk:
a. Mengetahui langkah dan cara pengembangan Media Interaktif dengan
Adobe Flash CS6 Berbasis Android pada mata pelajaran Biologi di
SMA/MA.
b. Mengetahui kelayakan Media Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6
Berbasis Android pada mata pelajaran Biologi di SMA/MA dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Organel dan Fungsi sel.
c. Mengetahui respon pendidik dan peserta didik pada Media Interaktif
dengan Adobe Flash CS6 Berbasis Android pada mata pelajaran Biologi
di SMA/MA dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Organel dan Fungsi sel.
16
2. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa,
guru, kepala sekolah dan peneliti lain.
a. Bagi Peserta Didik
Hasil dari penelitian Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6 berbasis
Android ini, diharapkan menambah pemahaman siswa dalam materi Organel
dan Fungsi sel.bukan dari segi kognitif saja, namun dari segi afektif dan
psikomotor siswa, serta menambah pengalaman belajar siswa, dan menambah
kreatifitas siswa dalam kemajuan teknologi.
b. Bagi Guru
Dapat memberikan alternatif dalam menggunakan media pembelajaran lain
untuk mengajar sehingga diharapkan pembelajaran dapat mencapai hasil
yang lebih optimal dan menyenangkan.
c. Bagi Sekolah
Dapat meberikan konstribusi yang baik bagi sekolah dalam rangka
meningkatkan mutu proses pembelajaran pada siswannya, khususnya mata
pelajaran Biologi
d. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi ilmuwan biologi
khususnya pendidikan biologi dalam kajian eksperimen, yang nantinya
17
penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi peneliti-peneliti lain yang ingin
meneliti jenis bidang yang sama
F. Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini mempunyai spesifikasi
sebagai berikut:
1. Desain Media CAI berbasis Android yang dikembangkan menggunakan Aplikasi
Adobe Flash CS6 yang dapat membuat media berbasis android karena terdapat
menu Adobe Air for Android.
2. Media CAI berbasis Android memberi pengalaman belajar lebih kepada siswa.
3. Media CAI memuat materi Organel dan Fungsi Sel dengan sub Materi: materi
struktur organel sel tumbuhan dan fungsinya, struktur organel sel hewan dan
fungsinya.
4. Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6 banyak menghadirkan gambar-
gambar organel sel dan video struktur sel yg berbeda
5. Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6 berbasis Android dapat dijalankan
disemua Perangkat android dari versi 4.1 (Jelly Bean), versi 4.4 (Kitkat), Versi
5.0 (Lollipop), versi 6.0 (Marshmallow), versi 7.0 (Nougat), versi 8.0 (Oreo).
6. Untuk dapat membuka Aplikasi Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6
berbasis Android dibutuhkan instalasi adobe air pada android.
G. Asumsi dan keterbatasan pengembangan
Setiap pengembangan suatu media tidak terlepas dari suatu kendala dan
kekurangan di samping beberapa kelebihan yang dikejar dalam mengembangkan
18
suatu produk. Maka pengembangan media CAI berbasis Android ini penulis
berasumsi ada beberapa kendala yang dihadapi dalam hal pembuatan media atau pun
dalam hal penggunaan media itu sendiri yaitu keterbatasan penggunaan produk ini
hanya dapat di aplikasikan pada system oprasi android dan belum mampu untuk
mengupgradenya ke versi IOS.
H. Ruang lingkup penelitian
1. Objek penelitian yang akan diteliti dalam pengembangan ini adalah mata
pelajaran Biologi materi Organel dan Fungsi sel. Materi ini perlu mendapat
perhatian khusus melihat bahwa materi ini sangat penting, sebab semua makhluk
hidup terdiri dari kumpulan sel.
2. Subjek penelitian pada pengembangan ini adalah peserta didik SMA sederajat
kelas XI yang sedang mempelajari pelajaran Biologi materi Organel dan Fungsi
sel. Dalam hal ini peneliti memilih SMA Al-Kautsar Bandar Lampung kelas XI.
3. Wilayah penelitian pengembangan Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6
berbasis android ini mencakup seluruh SMA yang ada di Bandar Lampung.
Dalam hal ini sampel penelitian yang diambil adalah SMA Al-Kautsar Bandar
Lampung yang dilihat dapat mewakili SMA sederajat yang ada di Bandar
Lampung berdasarkan criteria dan pertimbangan tertentu.
4. Waktu penelitian Pengembangan Media Interaktif dengan Adobe Flash
CS6berbasis android ini adalah semester genap Tahun Ajaran 2018-2019 yang
mengadopsi materi dari semester gazal. Sehingga penelitian ini dilaksanakan
19
sampai pada tahap tujuh dalam model pengembangan Sugiyono yang
mengadopsi dari Borg and Gorl.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran Computer Assisted instruction (CAI) sebagai Media
Interaktif
Media CAI merupakan Media Pembelajaran yang menggunakan bantuan
computer sebagai alat penyampai materinya. Media ini merupakan sebagai salah satu
sumber belajar alternative untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar. Menurut
Arsyad, pada dasarnya program media pembelajaran berbasis komputer ini
menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa CAI umunnya
merujuk kepada semua software pendidikan yang diakses melalui komputer dimana
pengguna dapat berinteraksi dengannya. Sistem komputer dapat menyajikan
serangkaian program.
Kata media berasal daru bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Media adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap.18 Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa media adalah suatu
perantara atau alat yang digunakan untuk membantu suatu pembelajaran. Media
tidak lagi dipandang sebagai alat bantu belaka bagi pendidik untuk mengajar, namun
lebih dari itu yaitu sebagai alat penyalur pesan (pendidik) ke penerima pesan (peserta
18Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),h3.
20
21
didik).19Media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi,
contohnya video, televisi, komputer dan lain sebagainya20
Association for Educational Communictions and Technology (AECT ,1994) sebuah organisasi yang bergerak dalam teknologi pendidikan dan komunikasi, mengartikanmedia sebagai segala bentuk yang digunakan sebagai penyaluran informasi. Kata “segala bentuk” memberi makna bahwa yang dimaksud dengan media tidak terbatas pada jenis media tertentu saja: melainkan, apa pun yang dapat digunakan untuk menyalurkan atau memperjelas suatu pesan dapat disebutsebagaimedia21
Alasan kedua mengapa penggunaan media pengajaran dapatmempertinggi
proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengantaraf berpikir siswa. Taraf
berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir kongkret
menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir
kompleks.Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir
tersebut sebab melalui media pengajaran hal-hal yang abstrakdapat dikongkretkan,
dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa media
pembelajaran ialah suatu alat yang berisi materi instruksional tertentu untuk
disampaikan kepada penerima pesan (peserat didik) sehingga dapat merangsang
peserat didik untuk belajar.
B. Fungsi Media Pembelajaran19A.S. Sadiman, Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010).20wina sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Bandung: Kencana, 2012).
21Dewi Salma Prawiradilaga dkk, Mozaik Teknologi Pendidikan (Jakarta: PRENADAMEDIA, 2016)h18.
22
Selain masalah ketertarikan siswa terhadap media, keterwakilan pesanyang
disampaikan guru juga hendaknyadipertimbangkan dalam pemilihan media.
Setidaknya ada tiga fungsi yang bergerak bersama dalamkeberadaanmedia. Pertama¸
fungsi stimulasi yang menimbulkan ketertarikan untuk mempelajari dan mengetahui
lebih lanjutsegala hal yang ada pada media. Kedua, fungsi mediasi yang merupakan
perantaraantara guru dan siswa. Dalamhal ini, media menjembatani komunikasi
antara guru dan siswa. Ketiga, fungsi informasi yang menampilkanpenjelasan yang
ingin disampaikan guru. Dengan keberadaan media, siswadapat menangkap
keterangan ataupenjelasan yang dibutuhkannya atau yang ingin disampaikan oleh
guru.22
Lebih rinci ummyssalam menjelaskan salah satu fungsi media adalah sebagai manipulasi yang dapat menjadi solusi bagi keterbatasan indrawi manusia, yaitu:23
1. Membantu siswa memahami objek yang sulit di amatikarena terlalu kecil, seperti molekul, atom, dan sel. Contoh:Penggunaan mikroskop atau Lup bisa membantu siswamengamati dengan jelas benda yang ukuran kecil ataubahkan sangat kecil.
2. Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerakterlalu lambat atau terlalu cepat.Contoh: Seperti prosesmetamorfosis pada kupu-kupu, proses perubahan ulatuntuk berubah menjadi kupu-kupu tentu membutuhkanwaktu yang lama. Dengan video tentang metamorphosisatau menunjukkan gambar proses metamorphosis, tentusiswa tidak perlu menunggu berhari-hari untuk melihatperistiwa tersebut.
3. Membantu siswa dalam memahami objek yangmembutuhkan kejelasan suara. Contoh: Seperti caramembaca al quran sesuai dengan kaidah tajwid. Siswa bias membaca sambil mendengarkan bacaan al quran dari kaset.Hal ini tentunya harus dilakukan sampai dapat membaca alquran dengan baik dan benar
4. Membantu siswa memahami objek yang terlalu kompleksContoh: Guru menggunakan peta untuk memberikangambaran tentang kondisi lingkungan, misalnya seperti:pemukiman, sawah, ladang, pegunungan, sungai, bataswilayah.
22Nunu Mahnun, ‘Media Pembelajaran (Kajian Terhadap Langkah-Langkah Pemilihan Media Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran)’, An-Nida’, 37.1 (2012), 27–35.
23Duludu Ummy Salam, Buku Ajar Kurikulum Bahan Dan Media Pembelajaran PLS (Deepublish, 2017).
23
Menurut Hamalik dalam Azhar Arsyad mengemukakan bahwa pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Penggunaan
mediapembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran.24
Berdasarkan uraian dan pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan beberapa
manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatakan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungan, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-
sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka,serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru,masyarakat, dan lingkungan.
C. Pengenalan Beberapa Media
24Salam.
24
Setiap media memilki jenis-jenis dari masing-masing media tersebut
disesuaikan dengan fungsi media itu sendiri.Dalam perkembangan media
pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang
dimanfatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip
mekanis. Kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan
mekanis dan elektronis unuk tujuan pembelajaran.Teknologi yang muncul terakhir
adalah teknologi mikroprosesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan
interaktif .
Jenis-Jenis Media PembelajaranMenurut Rudy Bretz, ada 7 (tujuh) klasifikasi
media,yaitu:
1. Media audio visual gerak, seperti: Film bersuara, film padatelevisi, Televisi
dan animasi.
2. Media audio visual diam, seperti :Slide.
3. Audio seni gerak seperti tulisanbergerak bersuara.
4. Media visual bergerak seperti film bisu
5. Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto.
6. Media audio, seperti : radio, telephone, pita audio.
7. Media cetak seperti buku modul.
Sedangkan menurut Azwan Zain &Syaiful Bahri dalam bukunya strategi
belajar mengajar, media diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, daya liputnya, dan
dari bahan serta cara pembuatannya.
25
1. Di lihat dari jenisnya, media dibagi kedalam:a. Media auditif adalh media yang hanya mengandalkan kemanpuan suara
saja seperti radio, cassete recorder.b. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan,
seperti film, slides, poto, gambar, lukisan dan cetakan.c. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Seperti film suara dan video.2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:
a. Media dengan daya liput luas dan serentak, contoh nya radio dan televisi.b. Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat, contoh nya film
sound slide, film rangkai, dan sejenisnya.c. Media untuk pengajaran individual, contoh nya modul berprogram dan
pengajaran menggunakan computer.3. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:
a. Media sederhana, media ini bahan dasarnya mudah di peroleh dan harganya murah, cara pembuatannyamudah, dan penggunaannya tidak sulit.
b. Media kompleks, media ini adalah media yang bahan dan alatnya pembuatannya sulit diperoleh dan harganya murah, cara pembutaannya memmerlukan keterampilan yang memadai.25
Pembelajaran yang dibantu komputer dikenal dengan nama CAI (Computer
Assisted Instruction). CAIadalah peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam
belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan,
atau kedua-duanya.26
CAIlebih memposisikan komputer sebagai alat bantu dalam belajar,materi
pembelajaran sudah dikemas dan diprogram untuk dipelajari secaramudah oleh
siswa. Siswa cukup mengikuti langkah-langkah yang terdapat dalamprogram tersebut
dari awal hingga akhir. Melalui CAI siswa tidak hanya mempelajarisatu materi
tertentu melainkan juga dapat mengevaluasi hasil belajarnya sendiri(self evaluation).
Misalnya siswa belajar sistem pernafasan pada manusia melaluiCAIyang sudah 25Aswan zanin Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rinekacipta,
2010).26Azhar Arsyad.h.96
26
terprogram yang telah dilengkapi dengan visual, audio, animasigrafis dan video,
selain itu siswa dapat berinteraksi langsung dengan programsecara interaktif.27
Perbedaan CAI dengan media computer lain diantaranya sebagai beritkut
seperti yang dikutip dari Dhoni Setiawan :
1. CAI : komputer digunakan untuk membantu proses pembelajaran dalam
menyampaikan materi yang sudah diprogramkan. Di CAI peran guru tidak
semuanya dihilangkan dan komputer hanya berperan sebagai pendamping
guru dalam menyampaikan materi.
2. CBI : pembelajaran terprogram yang menggunakan komputer sebagai alat
bantu utama untuk mengkomunikasikan materi kepada siswa, komputer
menjadi pusat pembelajaran (center of learning) dimana siswa berperan lebih
aktif dalam mempelajari suatu materi dengan media utama komputer. Siswa
belajar secara mandiri tanpa bantuan peran guru.
3. CBL : pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer, siswa
berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi
antara komputer dengan siswa ini terjadi secara individual dan belajar secara
mandiri tanpa bantuan guru.
4. CBE : Bersifat menyeluruh, semua aplikasi komputer dalam pendidikan
dapatyang digunakan untuk menunjang kegiatan pendidikan seperti :
mengolah data, mencatat kehadiran pengajar dan siswa, menyimpan arsip
27Rudi Susilana, MEDIA PEMBELAJARAN: Hakikat,Pengembangan,Pemanfaatan,Dan Penilaian (Bandung: cv Wacana Prima, 2009)h.139.
27
data pribadi, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi pada CBE baik digunakan untuk
menunjang kegiatan pembelajaran.
5. CAL : Pembelajaran yang melibatkan penggunaan komputer untuk
mempresentasikan materi belajar, tutorial dan umpan balik kemajuan belajar
siswa.
D. Perangkat Android
Membicarakan tentang teknologi mobile sekarang initentu amat
menyenangkan. Ini karena perkembangandevice mobile sangat cepat dan menarik.
Salah satunyadevice Android. Perkembangan Android yang cepat ini selainkarena
kecanggihannya juga karena Android merupakan system operasi mobile yang gratis
dan open source atau kode sumbernyaterbuka.28
Adapun pengertian dari Android itu sendiri yaitu, suatu sistem operasi untuk
perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan
aplikasi kunci.29
Android adalah system operasi yang berbasis linux untuk telepon seluler,
seperti telepon pintar dan computer tablet. Android menyediakan platform terbuka
28Wahana Komputer, Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet Dan HandphoneI (Jakarta: Pt. Eleks Media Komputindo, 2012).
29Rika Dian Kurniawan and Sulistiowati, ‘Pengembangan Media Computer Assisted Instruction (CAI) Berbasis Android Tentang Sistem Imun Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI Di SMA Negeri 1 Tarik Sidoarjo’, 2009, 1–8.
28
bagi para pengembang dalam menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan
oleh bermacam peranti bergerak. 30
1. Kelebihan Android
Kelebihan Android dibanding Operating System lain:
a. Open Source, sehingga user dapat membuat aplikasi berbasis
AndroidAplikasi Android bisa dibuat dengan Framework yang Free juga.
b. Multitasking, ponsel Android bisa menjalankan berbagai aplikasi,misal
browsing dan mendengarkan lagu dalam waktu yang bersamaan.
c. Notifikasi SMS, Twitter, Facebook, Email, semuanya bernotifkasi dilayar
utama.
d. Sinkronisasi kontak (Froyo), semua kontak di FB, Yahoo, GoogleTwitter
akan menjadi kontak di hp secara otomatis jika sinkronis "sidiaktifkan
sehingga user dapat mengakses status di Twitter, FB, danketerangan
apakah user lain sedang online atau tidak.
e. Tidak terpaku satu hp, Android bukan hanya milik Google, dari
awalpengembangannya adalah bersama-sama dengan beberapa merk
hpterkenal diantaranya : LG, Motorola, SAMSUNG, Sony Ericsson juga
menyediakanjajaran hp Android.
f. Widget, pada layar utama Android terdapat widget yang memudahkanuser
mengakses aplikasi Android, misal menampilkan status terbaru diFB dan 30Wahana Komputer, Tips Dan Trik Merawat Ponsel Berbasis Android (Jakarta: Pt. Eleks
Media Komputindo, 2012).
29
Twitter, atau melihat kondisi cuaca daerah tertentu (tentunya dibutuhkan
koneksi internet).
g. Google Play (dahulu Android Market), terdapat banyak aplikasi yang bisa
Anda download baik itu Free atau berbayar.31
2. Kekurangan Android
Kekurangan yang bisa dijadikan pertimbangan menggunakan HP
Android,antara lain:Iklan, di setiap aplikasi hampir selalu muncul iklan, kecuali
aplikasi bawaan Androidnya sendiri atau aplikasi berbayar.
E. Pemanfaatan dan Karakteristik Media CAI berbasis android
Media itu sangat penting dan sangat memperngaruhi tingkat kefahaman siswa,
dengan menghadirkan objek-objek yang sukar didapat dalam lingkungan belajar
siswa akan lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan. Dan juga media
pembelajaran itu memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana alat bantu untuk
mewujudkan situasi pembelajaran lebih efektif.
Media komputer pembelajaran merupakan sebuah media pembelajaran berbasis
komputer yang menggunakan bantuan aplikasi komputer atau disebut dengan CAI
(Computer Assisted Instruction). Media ini merupakan sebagai salah satu sumber
belajar alternative untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar. Menurut
31Wahana Komputer, Langkah Praktis Membangun Aplikasi Sederhana Platform Android (Jakarta: Pt. Eleks Media Komputindo, 2012)h.16.
30
Arsyad,32pada dasarnya program media pembelajaran berbasis komputer ini
menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa.
Menggunakan media CAI berbasis android ini bertujuan untuk mempermudah
guru dalam menyampaikan materi yang dikemas dalam aplikasi pada handphone/tab
dan dapat memudahkan siswa dalam memahami materi. Belajar dengan membaca
buku kerja siswa saja belum cukup dan mudah jenuh, karena dalam beberapa materi
pelajaran harus membutuhkan sebuah media untuk mempermudah siswa memahami
isi materi, khususnya materi organel dan fungsi sel.
Selain itu media CAI merupakan media yang memiliki banyak kelebihan,
diantaranyamenurut Arsyad,33 (2007: 54), sebagai berikut :
1. CAI dapat mengakomodasi peserta didik yang lamban dalam menerima
pelajaran,
2. karena CAI lebih bersifat efektif dengan cara yang lebih individual, sehingga
peserta didik akan tidak mudah lupa dan tidak mudah merasa bosan, karena
CAI dijalankan sesuai instruksi pengguna.
3. CAI dapat merangsang peserta didik untuk mengerjakan latihan, melakukan
kegiatan labolatorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna,
dan musik yang dapat menambah realisme.
32Azhar Arsyad.h.32.33Azhar Arsyad.h5.4.
31
4. Kendali berada ditangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajar siswa
dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, media
tersebut dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan.
F. Kajian materi Biologi Organel dan Fungsi Sel
Proses pembelajaran biologi sebagai suatu sistem, pada prinsipnya merupakan
kesatuan yang tidak terpisahkan antara komponen-komponen raw input (peserta
didik), instrumental input (masukan instrumental), environment input (masukan
lingkungan), dan output (hasil keluaran). Keempat komponen tersebut mewujudkan
sistem pembelajaran biologi dengan prosesnya berada di pusatnya. Komponen
masukan instrumental yang berupa kurikulum, guru, sumber belajar, media, metode,
sarana dan prasarana pembelajaran, sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran biologi. Dalam teori modern, proses pembelajaran tidak tergantung
sekali kepada keberadaan guru (pendidik) sebagai pengelola proses pembelajaran.
Hal ini didasarkan bahwa proses belajar pada hakikatnya merupakan interaksi antar
siswa dengan obyek yang dipelajari.34
Tabel 2.1Kurikulum Biologi Kelas XI Materi Organel dan Fungsi Sel
No. KI KD Indikator Pokok materi
1. KI-3: memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan
3.1 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel,
3.1.1 menyebutkan komponen kimia penyusun sel (unsure makro
1. Komponen kimia penyusun sel meliputi unsur makro dan mikro, serta
34Aris Mudjiman, Belajar Mandiri (Self-Motivated Learning) (Surakarta: UNS Press, 2009).
32
metakognitif, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalahKI-4: mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan sesuai kaidah keilmuan
struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan
dan mikro, serta molekul organic dan anorganik)3.1.2 mengidentifikasi struktur sel 3.1.3 membedakan struktur sel prokariotik dan eukariotik 3.1.4 membandingkan struktur sek hewan dan sel tumbuhan3.1.5 menjelaskan fungsi organel-organel sel
molekul organic dan anorganik (konseptual)2. Struktur sel (factual)3. Struktur sel prokariotik dan eukariotik (factual)4. Struktur sel hewan dan sel tumbuhan (factual dan procedural)5. Fungsi organel-organel
No. KI KD Indikator Pokok materi
4.1 menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan sebagai unit terkecil
3.1.6 menganalisis keterkaitan struktur sel dengan fungsinya3.1.7 menentukan proses kimian yang terjadi
sel (konseptual)6. Struktur sel dan fungis yang dijalankannya (konseptual)7. Proses kimia yang terjadi didalam sel (konseptual)
33
kehidupan didalam sel4.1.1 Melakukan praktikum pengamatan mikroskopik sel hewan dan tumbuhan4.1.2 Menyajikan laporan hasil praktikum pengamatan mikroskopik sel hewan dan tumbuhan
Sumber: Archip pendidik Biologi SMA Al-Kautsar Bandar lampung
Tabel 2.2Uraian Materi Organel dan Fungsi sel
No. Kajian Materi Penjelasan
1. Pengertian Sel Sel adalah unit terkecil dalam organism hidup, baik dalam dunia tumbuhan maupun hewan. Sel terdiri atas protoplasma yaitu isi sel yang terbungkus oleh suatu membrane atau selaput sel. Pada tahun 1957 dougherty mengemukakan dua istilah sel, yaitu prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik ialah sel yang mempunyai susunan atau komponen yang sederhana. Artinya
No. Kajian Materi Penjelasan
didalam protoplasma tidak ada organel atau bagian-bagian sel selain inti yang secara terpisah terbungkus oleh membrane. 35
35Anna Poedjiadi, Dasar-Dasar Biokimia (Jakarta: UI-Press, 2009).
34
Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. dia membentuk rupamu dan dibaguskanNya rupamu itu dan Hanya kepada Allah-lah kembali(mu)”. (At-Taghaabun:3)
Yakni Dia menjadikan indah rupa dan bentukmu, semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: dalam surah al-Infithor ayat 6-8.36
Artinya: “Hai manusia, apakah yang Telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang Telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, dia menyusun tubuhmu.”(Q.S al-Infithor ayat 6-8)
No. Kajian Materi Penjelasan
Tafsir ibnu katsir berpendapat bahwa yang dimaksud menyempurnakan disini Yaitu yang telah menjadikanmu sempurna, tegak mempunyai tinggi yang seimbang dengan bentuk yang paling baik dan paling rapi.37
2. Organel dan
fungsi sel.
1. Membrane selSetiap sel terbungkus oleh suatu membrane semipermiabel selektif, yaitu yang memisahkan bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya. Membrane ini biasanya disebut juga membrane plasma
36‘Tafsir Online.Surah at-Taaghabun Ayat 3(Online) Di Akses Pada 27 Maret 2018 Di.’ (http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-at-taghabun-ayat-1-4.html, 2018).
372018, ‘Tafsir Online.Surah Al-Infithor Ayat 6-8 (Online) Di Akses Pada 18 April 2018 Di.’ (http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-al-infithar-ayat-1-12.html).
35
karena membungkus plasma sel. Membrane ini berfungsi membatasi perpindahan zat-zat yang terlibat dalam reaksi yang
terjadi dalam sel maupun zat-zat dari luar sel. Membranememiliki sifat dapat memilih dan melakukan seleksi zat-zat dari dalam sel yang boleh keluar dari sel atau zat-zat dari luar sel yang boleh masuk kedalam sel.
Gambar 2.1 Lapisan Membran Sel
(Sumber : http://www.dosenpendidikan.com)
No. Kajian Materi Penjelasan
1. SitoplasmaSitoplasma adalah fase cair dalam sel yang mengandung berbagai macam konstituen berupaorganel sel, antara lain mitokondria,ribosom dan lain-lain. Stioplasma berfunsi sebagai tempat organel sel berada. Zat-zat yang terlarut dalam sitoplasma antara lain Protein, RNA, metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya Glukosa), elektrolit dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, keratin, asam urat, enzim-enzimyang digunakan untuk proses glikolisis, yaitu pengubahan glukosa menjadi asam piruvat dan laktat, serta enzim biosintesis asam lemak terdapat dalam sitoplasma.
2. Retikulum endoplasmaDibeberapa tempat, membrane sel membentuk lorong-lorong kecill yang masuk kebagian dalam sitoplasma dan membentuk jarring-jaring. Reticulum endoplasmic ini digunakansebagai
saluran zat-zat dari inti sel keseluruh
36
bagian sitoplasma. Pada dinding endoplasmic terdapat partikel-partikel yang disebut ribosom.
Gambar 2. 1Retikulum endoplasma
( Sumber : http://hisham.id)
No. Kajian Materi Penjelasan
1. MitokondriaMitokondria terdapat dalam semua sel, hanya jumlahnya yang bervariasi dari beberapa rtus hingga beberapa ribu.
Gambar 2. 2Mitokondria
( Sumber :https://id.wikipedia.org )2. Lisosom
Lisosom adalah organel sel yang mempunyai diameter antara 250-750 milimikron, berisi
37
sejumlah besar partikel kecil dengan diameterberukuran 55-80 angstrom. Pada sel-sel yang mati lisosom pecah dan enzim yang bekerja pada proses hidrolisis masuk kedalam sitoplasma dan menyebabkan terjadinya proses hidrolisis dalam sel sendiri sehingga sel akan rusak.
Gambar 2. 3Lisosom
(sumber: https://maudisini.com)No. Kajian Materi Penjelasan
1. Inti selInti sel merupakan pusat sel yang mengatur reaksi-reaksi yang berlangsung dalam sel dan juga reproduksi sel. Bentuk inti sel umumnya bulat dan terletak di bagian tengah sebuah sel. Inti sel terpisah dari sitoplasma oleh membrane inti.
Gambar 2. 4Inti sel
(sumber: http://slideplayer.info)
No. Kajian Materi Penjelasan
38
Artinya : “ Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan38. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Q.S Az- Zumar ayat 6)
(Dia menciptakan kalian dari seorang diri) yaitu dari Nabi Adam (kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya) yaitu Siti Hawa (dan Dia menurunkan untuk kalian binatang ternak) yakni unta, sapi, kambing, domba dan biri-biri (sebanyak delapan ekor yang berpasang-pasangan) yakni dari setiap jenis sepasang, yaitu jantan dan betina sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surah Al-An'am (Dia menjadikan kalian dalam perut ibu kalian kejadian demi kejadian) yaitu
No. Kajian Materi Penjelasan
mulai dari air mani, kemudian menjadi segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging (dalam tiga kegelapan) yaitu gelapnya perut, gelapnya rahim dan gelapnya selaput pelindung bayi. (Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Rabb kalian, Rabb Yang mempunyai kerajaan; tidak ada Tuhan selain Dia, maka
38‘Tiga Kegelapan Itu Ialah Kegelapan Dalam Perut, Kegelapan Dalam Rahim, Dan Kegelapan Dalam Selaput Yang Menutup Anak Dalam Rahim.’
39
bagaimanakah kalian dapat dipalingkan?) dari menyembah kepada-Nya, kemudian kalian menyembah yang lain-Nya.39
G. Penelitian Relevan
Pengembangan media CAI Berbasis Android sebagai alternatif media
pembelajaran pada materi Organel dan Fungsi sel,diharapkan dapat membantu
menilai peserta didik dengan tujuan agar peserta didik mudah mengingat materi
Organel dan Fungsi sel. Serta dapat mengembangkan intelektual dalam peningkatan
penguasaan konsep. Guna melengkapi kajian teori yang telah diuraikan di atas,
berikut ini disajikan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Komang ariasa, Gede Saindra Santyadiputra, dkk., dengan judul
“Pengembangan E-Modul Berbantuan Media CAI Pada Mata Pelajaran Fotografi
Kelas X Desain Komunikasi Visual Di Smk Negeri 1 Sukasada” Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Hasilrancangan dan implementasi e-modul berbantuan
media CAI yang telah dikembangkanpada mata pelajaran fotografi kelas X Desain
Komunikasi Visual di SMK Negeri 1Sukasada dinyatakan berhasil diterapkan
berdasarkan beberapa uji yang dilakukan. (2)Hasil analisis data respon guru
menunjukkan bahwa, didapatkan rata-rata skor responsebesar 47, jika dikonversikan
ke dalam tabel penggolongan respon maka termasukpada kategori sangat positif.
Sedangkan untuk respon siswa terhadap pengembangane-modul didapatkan rata-rata 39‘Tafsir Online.Surah Q.S Az- Zumar Ayat 6 (Online) Di Akses Pada 18 April 2018 Di.’
(https://tafsirq.com/39-az-zumar/ayat-6#tafsir-jalalayn, 2018).
40
skor respon sebesar 67,79, jika dikonversikan ke dalamtabel penggolongan respon
siswa termasuk pada kategori sangat positif.40
Rika Dian Kurniawan, sulistiowati,. Dengan judul “Pengembangan media
Computer Assisted Instruction (CAI) berbasis android tentang sistem imun pada mata
pelajaran Biologi kelas XI Di SMA Negeri 1 Tarik Sidoarjo”Berdasarkan hasil
penelitian dengan menggunakan metode Research and Development (R&D)
sampaidengan tahap delapan diperoleh data kualitatif hasil uji validasi, ,
Sehinggadiperoleht table 2,045.Jadi T hitunglebihbesardarit table
yaitu5,083>2,045,dengandemikianperbedaanhasil pre-test dan post-test tersebut
dinyatakan signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwapengembangan media CAI
(Computer Assisted Instruction) berbasis Android layak dan efektif dalam
prosesbelajar mengajar pada mata pelajaran Biologi tentang sistem imun kelas XI di
SMA Negeri 1 Tarik Sidoarjo.41
Intan Retno Anggraeni, Lamijan Hadi Susarno, dengan judul
“Pengembangan Media CAI Berbasis Android Pada mata pelajaranGeografi untuk
siswa kelas X di SMA Negeri 1 DawarblandongMojokerto, Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara siswa kesulitan memahami mata pelajaran geografi materi
tenaga eksogen, pelapukan, pengikisan, mass wasting, dan pengendapan karena
hanya menggunakan buku referensi tanpa menggunakan media yang mendukung
40Komang Ariasa, Gede Saindra Santyadiputra, and I Gede Partha Sindu, ‘Pengembangan E-Modul Berbantuan Media Cai Pada Mata Pelajaran Fotografi Kelas X Desain Komunikasi Visual Di Smk Negeri 1 Sukasada’, Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 14.1 (2017), 1–10 <https://doi.org/10.23887/jptk-undiksha.v14i1.9874>.
41Kurniawan and Sulistiowati.
41
pembelajaran tersebut. Sehingga menyebabkan hasil belajar siswa menurun dibawah
KKM sebanyak 29 siswa. Dengan demikian diperlukan media CAI berbasis Android.
CAI atau diambil dari istilah pembelajaran berbasis komputer (PBK) adalah bentuk
penyajian bahan-bahan pembelajaran dan keahlian atau keterampilan dalam
satuanunit-unit kecil, sehingga mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa.Penelitian
ini bertujuan untuk mengembangkan media CAI berbasis Android Mata Pelajaran
Geografi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Dawarblandong Mojokerto, serta layak
dan efektif bagi proses belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa media CAI berbasis
Android dalam mata pelajaran Geografi dinyatakan layak untuk digunakan dalam
proses pembelajaran.42
Dian Syaiful Adiatma, dengan judul “Pengembangan Media CAI Berbasis
Android Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Dan Fungsi
Jaringan Tumbuhan Untuk Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tembelang Jombang”,CAI
Berbasis Android merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dibantu oleh
perangkat handphone/tab. Melalui wawancara langsung dari beberapa murid
disekolah SMPN 1 Tembelang selama kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA
materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas, bahwa siswa mengalami
kesulitan belajar untuk memahami materi pelajaran IPA yang disampaikan oleh guru,
karena dalam materi yang dijelaskan membutuhkan suatu media yang dapat
mevisualisasikan bentuk-bentuk dan struktur jaringan tumbuhan dengan jelas sesuai
42 Intan Retno Anggraeni, Dkk ‘Pengembangan Media Cai Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Geografi Untuk Siswa Kelas X Di Sma Negeri 1 Dawarblandong Mojokerto Abstrak’, 2015.
42
indikator pembelajaran yang sedang dicapai. Dari permasalahan tersebut, diperoleh
sebuah alternatif untuk mengatasi masalah tersebut yaitu pengembangan media CAI
Berbasis Android pada mata pelajaran IPA kelas VIII semester 2 materi struktur dan
fungsi jaringan tumbuhan. Selain menghasilkan produk, dihasilkan juga buku
petunjuk pemakain program.43
Penelitian yang relevan menunjukan bahwa ada kemungkinan sekali media
Interaktif dengan Adobe Flash CS6untuk dikembangkan kembali, baik itu dari segi
materi desain produk ataupun konten. Maka dari itu penulis menawarkan beberapa
kelebihan pengembangan media Interaktif dengan Adobe Flash CS6sekarang yang
peneliti kembangkan dengan yang sebelumnya. Dari beberapa kelebihannya
diantaranya adalah Icon yang ditampilkan Produk adalah bentuk manipulasi dari sel,
kemudian pada pada setiap sajian materi yang disampaikan terdapat musik latar yang
secara tidak langsung menambah fokus baca peserta didik.
H. Kerangka berpikir
Media pembelajaran adalah satu hal yang sangat menentukan proses
pembelajaran, ada berbagai macam bentuk media pembelajaran diantaranya adalah
media visual dalam bentuk gambar, media audio dalam bentuk suara ataupun dalam
bentuk peraga. Seiring dengan berkembangnya zaman, media kemudian berkembang
sehingga pengaplikasiannya pun kini sudah banyak menggunakan bantuan komputer.
43Dian Syaiful Adiatma, ‘Pengembangan Media CAI Berbasis Android Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Untuk Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tembelang’, Jurnal FIP Universitas Negeri Surabaya, 3.
43
Keberhasilan penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana media itu
direncanakan dengan baik.Media yang dapat mengubah perilaku peserta didik
(behavior change) dan meningkatkan hasil belajar peserta didik tertentu, tidak dapat
berlangsung secara spontanitas, namun diperlukan analisis yang komprehensif
dengan memerhatikan berbagai aspek yang dapat memengaruhi keberhasilan
pembelajaran.Aspek-aspek tersebut diantaranya tujuan, kondisi peserta didik,
fasilitas pendukung, waktu yang tersedia dan kemampuan guru untuk
menggunakannya dengan tepat.Semua aspek tersebut perlu dituangkan dalam sebuah
perencanaan pembuatan media.
1. Kemajuan tekhnologi informasi menuntut berkembangnya media pembelajaran biologi yang lebih aktual dan efektif.
2. Pemanfaatan Smartphone di Sekolah sebagai media pembelajaran tidak ada.3. Pemanfaatan media yang digunakan guru disekolah pada mata pelajaran biologi
materi organel dan funsi sel belum efektif.
Dibutuhkan media yang actual dan efektif ditengah perkembangan zaman yang semakin maju ini sehingga materi organel dan fungsi sel dapat di pelajari dengan
mudah dan menyenangkan oleh peserta didik.
Sehingga peneliti ingin mengembangkan media Interaktif dengan Adobe Flash CS6
berbasis android
Media Interaktif dengan Adobe Flash CS6berbasis android sebagai alternatif
media pembelajaan yang dikembangkan divalidasi oleh ahli
Setelah divalidasi oleh tim ahli kemudian direvisi dan diterapkan disekolah
44
Gambar 2.5Kerangka Berpikir Penelitian
Penelitian dan pengembangan media Interaktif dengan Adobe Flash
CS6berbasis android sebagai alternatif media pembelajaran diharapkan dapat
dijadikan media untuk membantu guru mengatasi keterbatasan ketersediaan dalam
pemanfaatan media pembelajaran dalam mata pelajaran Biologi dan memfasilitasi
peserta didik agar lebih mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran efektif
dalam proses pembelajaran.
Guna mendapatkan produk desain media Interaktif dengan Adobe Flash
CS6berbasis androidsebagai alternatif media pembelajaran yang layak untuk
digunakan dalam membantu kesulitan peserta didik dalam penguasaan konsep dalam
pembelajaran materi Organel dan Fungsi Sel dibutuhkan perencanaan dan proses
pengembangan yang melalui prosedur yang benar hingga diterapakan media CAI
berbasis androidsebagai alternatif media pembelajaran.
Membantu proses pembelajaran
penguasaan konsep bagi peserta didik
Hasil belajar peserta didik yang lebih baik
menunjang
Berdampak positif untuk
BAB III
METODEPENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian Pendidikan dan pengembangan Research and Development(R&D)
adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R&D,
yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang
akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan, pengujian produk
dimana produk tersebut akan digunakan akhirnya, dan merevisinya untuk
memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap pengujian.Metode penelitian
dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Reserch and Development adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut.44Borg and Gall mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai berikut:
Educational Research and development (R & D) is a process used to develop and validate educational products. The steps of this process are usually referred to as the R & D cycle, which consists of studying research findings pertinent to the product to be developed, developing the products based on these findings, field testing it in the setting where it will be used eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the filed-testing stage. In
44 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,( Bandung: Alfabeta,2013), h.297.
45
46
more rigorous programs of R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the product meets its behaviorally definedobjectives.45
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Al-Kautsar Bandar
Lampung kelas XI IPA tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 242 orang
sebagaimana tabel 3.1
Tabel 3.1Jumlah Populasi Penelitian Peserta didik/i SMA Al-Kautsar Bandar
LampungNO Kelas Jumlah Peserta didik
1 XI IPA-1 36
2 XI IPA-2 35
3 XI IPA-3 35
4 XI IPA-4 32
5 XI IPA-5 33
6 XI IPA-6 36
7 XI IPA-7 35
Jumlah 242
Sumber: Dokumentasi SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
45Borg and Gall, Educational Research, An Introduction. (NewYork and London:Longman Inc, 1983), h.772
47
2. Sampel
Sementara itu, penentuan sampel kelas dilakukan dengan teknik Purposive
sampling.Dikatakan Purposive karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan memperhatikan tujuan tertentu sehingga pengambilan data nantinya lebih
refresentatif. Dalam hal ini tujuan yang dimaksud adalah pengelompokan peserta
didik yang memiliki smartphone android. Sehingga data yang diperoleh dari
pengembangan media CAI berbasis android akan lebih akurat.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018. Penelitian ini dilaksanakan
di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Semester genap tahun ajaran 2017/2018
dengan menggunakan metode pengembangan Research and Development (R & D)
yang mengacu pada model pengembangan Borg & Gall.
D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikembangkan
oleh Borg & Gall.Menurut Borg & Gall, pendekatan research and development
dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah.Mulai dari mengumpulkan data
hingga produk yang dikembangkan siap digunakan membutuhkan waktu yang
tidak sebentar. Langkah-langkah penelitiannya ditunjukkan pada gambar 2:
Research andInformationcollecting
Planning Developpreliminaryform of product
Preliminaryfield testing
Main productrevision
Main fieldtesting
Operationalproductrevision
Operationalfield testing
Final productrevision
DisseminationAndImplementation
48
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research And
Development(R&D) Menurut Borg Dan Gall dalam Sugiono(Sumber:Borg, W.R. & Gall, M.D., Educational Research, 2003)
Prosedur penelitian dan pengembangan Media CAI ini tidak menggunakan
seluruh tahapan tersebut, tetapi hanya sampai pada tahapan Tujuh. Tujuh tahapan
tersebut, yakni research and information collecting (studi pendahuluan), planning
(perencanaan penelitian), develop preliminary form of product (pengembangan
desain), preliminary field testing (uji cobalapangan pendahuluan atau terbatas), main
product revision (revisi hasil uji lapangan terbatas), main field testing (uji coba
produk secara lebih luas), operational product revision (revisi hasil uji coba lapangan
lebih luas). Tahap tujuh dilaksanakan karena dalam penelitian ini peneliti tidak
terdapat variabel terikat sehingga berhenti pada tahap tujuh. Selanjutnya, untuk dapat
memahami 7 langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Research and Information Collecting (StudiPendahuluan)
Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan, studi pustaka,
dan penelitian skala kecil.
49
a. Analisis kebutuhan, untuk melakukan analisis kebutuhan ada
beberapa kriteria, yaitu 1) Apakah produk yang akan dikembangkan
merupakan hal yang penting bagi pendidikan? 2) Apakah produknya
mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan? 3) Apakah SDM
yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang
akan mengembangkan produk tersebut ada? 4) Apakah waktu untuk
mengembangkan produk tersebut cukup?
b. Studi pustaka dilakukan untuk melakukan tinjauan terhadap
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan digunakan dalam
menyusun indikator-indiktaor. Selain itu, studi pustaka dilakukan untuk
mengumpulkan data dan literatur mengenai penelitian pengembangan
Media CAI berbasis androiddan materi Organel dan Fungsi Sel.
Pengumpulan data referensi atau studi literatur mengenai materi yang
berhubungan dengan penelitian dan pengembangan Media CAIberbasis
androiddidapatkan dari berbagai sumber buku, jurnal, artikel atau
media internet.
c. Riset skala kecil, Pengembang sering mempunyai pertanyaan yang
tidak bias dijawab dengan mengacu pada research atau teks
professional. Oleh karenanya pengembang perlu melakukan riset skala
kecil untuk mengetahui beberapa hal tentang produk yang akan
dikembangkan.
2. Planning (PerencanaanPenelitian)
50
Perencaaan penelitian R&D meliputi: 1) merumuskan tujuan
penelitian; 2) memperkirakan dana, tenaga dan waktu; 3) merumuskan
kualifikasi peneliti dan bentuk-bentuk partisipasinya dalam penelitian.
3. Develop Preliminary Form Of Product (Pengembangan Desain)
Aplikasi yang digunakan untuk mengembangkan Media CAIberbasis
androidini adalah Adobe flash CS6. Di mana Adobe flash CS6 merupakan
perangkat lunak yang handal yang dirancang untuk membuat animasi animasi
bergerak serta mennyertakan audio kedalamnya sehingga dapat menjadi
aplikasi sebagai pembuat video animasi. Software ini dapat membuat aplikasi
berformat SDK yang dapat di installdi perangkat android. Dengan
menggunakan perangkat lunak tersebut, tampilan Media CAI berbasis android
akan lebih variatif, tidak hanya teks, gambar, tetapi animasi juga bisa
disisipkan dalam media ini sehingga proses pembelajaran akan lebih menarik
dan menambah semangat peserta didik untuk belajar. Perbedaan CAI berbasis
androidini dengan media computer lain adalah CAI berbasis androidini
berbentuk digital yang di aplikasikan kedalam perangkat android sehingga
Portable bisa dibawa kemana mana oleh peserta didik dan dapat di buka
kapan saja tidak hanya waktu pembelajaran biologi dikelas saja.. CAI
berbasis android sebagai media pembelajaran di sini dapat membantu
pendidik dalam meningkatkan pemahaman peserta didik dalam proses
pembelajaran.
51
Gambar 3.2Tampilan awal Aplikasi Adobe professional flash cs6 Pembuat CAI berbasis
android
Tahap pertama pembuatan Media CAI berbasis android adalah
mengatur lembar kerja dan produk akhir. Ini meliputi pemilihan scriptAIR
For android, kemudian pembuatan hak cipta yg meliputi pengisian data
berupa nama Produk, nama instansi, pembuatan sertifikat, serta memasukan
logo yang nantinya menjadi tampilan utama produk diperangkat android.
digital ini dibuat dengan menggunakan animasi yang bertujuan untuk menarik
minat peserta didik.
Pemilihan Script AIR For androidPengaturan sertifikat dan icon aplikasi
Pengaturan ukuran lembar kerja
52
Gambar 3.3Tampilan ketika pembuatan hak cipta prossduk
Setelah produk selesai didesain maka tahapan selanjutnya adalah
tahap proses validasi desain produk. Di mana validasi desain produk ini
merupkan kegiatan untuk menilai hasil media pembelajaran yang telah
dihasilkan. Validasi dilakukan untik mengetahui kelayakan media CAI
berbasis android yang dikembangkan dengan cara menghadirkan pakar dibidang
media, pakar dibidang materi, dan guru Biologi SMA. Validator yang akan
memvalidasi produk dalam penelitian ini adalah dua orang pakar media, dua orang
pakar materi, dan guru biologi SMA.
4. Preliminary Field Testing (Uji Coba Lapangan Pendahuluan atau
Terbatas)
Langkah ini merupakan uji produk secara terbatas. Langkah ini
meliputi: 1) melakukan uji lapangan awal terhadap desain produk; 2)
bersifat terbatas, baik substansi desain maupun pihak-pihak yang terlibat;
Input Icon aplikasi
Pembuatan Sertifikat
53
3) uji lapangan awal dilakukan secara berulang-ulang sehingga diperoleh
desain layak, baik substansi maupun metodologi.
5. Main Product revision ( Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas)
Langkah ini merupakan perbaikan model atau desain berdasarakan uji
lapangan terbatas. Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah
dilakukan uji coba lapangan secara terbatas. Pada tahap penyempurnaan
produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif.
Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga
perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal.
6. Main Field Testing (Uji Coba Produk Secara LebihLuas)
Langkah merupakan uji produk secara lebih luas. Langkah ini
meliputi 1) melakukan uji efektivitas desain produk; 2) uji efektivitas
desain, pada umumnya, menggunakan teknik eksperimen model
penggulangan; 3) Hasil uji lapangan adalah diperoleh desain yang efektif,
baik dari sisi substansi maupun metodologi.
7. Operational Product Revision (Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Lebih
Luas)
Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Lebih Luas ini bertujuan
untuk memperbaiki kelemahan dari yang diperoleh setelah melakukan
ujicoba lapangan lebih luas. Setelah tahap revisi produk selesai dan
ensiklopedia informatif digital dinyatakan layak dijadikan sebagai media
pembelajaran. Langkah ini merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan
54
uji lapanga yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama.
Penyempurnaan produk dari hasil uji lapangan lebih luas ini akan lebih
memantapkan produk yang telah dikembangkan. Desain yang digunakan
adalah posttest. Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil
sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
E. Instrument Penelitian
Instrument penelitian divalidasi secara teoritik, yaitu dengan dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing penelitian. Di mana hasil validasi merupakan instrument
yang siap digunakan untuk pengumpulan data penelitian yang akan diserahkan
kepada validator, pendidik, dan peserta didik. Instrumen penelitian ini disusun
berdasarkan pendapat Walker & Hess dalam Azhar Arsyad mengenai kriterian
mengenai penilaian media pembelajaran berdasarkan kualitas.46 Karena Media CAI
berbasis android ini menggunakan software Adobe flash CS6 yang dilengkapi dengan
animasi, dan dapat ditambahkan dengan audio maka terjadi kemiripan antara kriteria
penilaian terhadap media pembelajaran. Adapun kriteria yang dimaksud sebagai
berikut:
46 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pers,2009), h.175.
55
Tabel 3.347
Kriteria Dalam Penilaian Media Pembelajaran Berdasarkan Pada KualitasMenurut Walker & Hess
No Aspek Indikator
1. Kualitas isi dan tujuan a. Ketetapanb. Kepentinganc. Kelengkapand. Keseimbangan e. Minat/perhatianf. Keadilang. Kesesuaian dengan situasi siswa
2. Kualitas indicator a. Memberikan kesempatan belajarb. Memberikan bantuan belajarc. Kualitas motisivasid. Fleksibilitas instruksionale. Hubungan dengan program pembelajaran
lainf. Kualitas sosial intreraksi Instruksionalnyag. Kualitas tes penilaiannyah. Dapat memberi dampak bagi siswai. Dapat membawa dampak bagi guru dan
pembelajarannya
3. Kualitas teknis a. Keterbacaanb. Mudah digunakanc. Kualitas tampilan/tayangd. Kualitas penanganan jawabane. Kualitas pengelolaan programnyaf. Kualitas pendokumentasiannya
Sumber: Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, h. 175-176
Berdasarkan kriteria yang diberikan Walker dan Hess, maka peneliti
membuat instrument penelitian yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan
kebutuhan penelitian. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah wawancara, lembar validasi ahli dan lembar tanggapan
47 Azhar Arsyad,Ibid, h. 175-176.
56
pendidik dan peserta didik berupa angket. Peneliti membagi instrumen menjadi
lima instrumen.
Tabel 3.3 mencantumkan jenis-jenis instrumen yang disesuaikan
dengan data yang akan diperoleh berdasarkan kebutuhan penelitian.
Tabel 3.4
Instrumen Penelitian
No. Instrumen Tujuan Sasaran Waktu
1. Angket validasi ahli media
Memperoleh saran dan penilaian kelayakan media
Ahli media Selama penelitian
2. Angket validasi ahli materi
Memperoleh saran dan penilaian kelayakan materi
Ahli materi Selama penelitian
3. Angket avalidasi ahli bahasa
Memperoleh saran dan penilaian bahasa
Ahli Bahasa Selama penelitian
4. Angket tanggapan peserta didik
Memperoleh saran dan penilaian kelayakan media untuk digunakan
Peserta didik kelas XIIPA SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
Selama penelitian
5. Angket tanggapan pendidik
Mengetahui tanggapan, komentar dan saran mengenai Media CAI berbasis Android materi organel dan Fungsi Sel.
Pendidik kelas XIIPA SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
Selama penelitian
6. Wawancara Mengetahui tanggapan, komentar dan saran mengenai Media CAI berbasis Android pada materi Organel dan
Pendidik SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
Selama penelitian
57
fungsi sel
7. Dokumentasi Mendokumentasikan uij coba penggunaan pengembangan media CAI pada materi Organel dan fungsi sel
Pendidik dan peserta didik XIIPA SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
Selama penelitian
Sumber: Azhar Arsyad, Media Pembelajaran
Instrument penelitian yang digunakan untuk menilai kelayakan Media CAI
berbasis Androiddari segi media, materi dan kebahasaan berupa angket. Selain
digunakan untuk menilai kelayakan aplikasi, pada lembaran angket juga disertai
kolom saran dari para validator. Angket uji media diberikan kepada dua orang dosen
ahli dalam bidang media, angket uji materi diberikan kepada dua orang dosen ahli
dalam bidang materi.
1. Angket Validasi Ahli Media
Validasi ahli media ini dilakukan oleh dua orang dosen yang ahli
dibidang teknologi dan komputer Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung. Data yang diperoleh dianalisis dan digunakan untuk merevisi produk
yang dikembangkan yakni ensiklopedia inormati digital pada materi
Invertebrata. Kisi-kisi instrument angket untuk ahli media yang berisi rincian
aspek tampilan dan pemrograman dapat dibaca pada Tabel 3.5
Tabel 3.5
Kisi-kisi Angket untuk Ahli Media
No. Aspek Indikator
Nomor Instrumen
Jumlah Butir
Positif Negatif
58
1. Aspek tampilan
a. Pemilihan jenis hurufb. Pemilihan ukuran hurufc. Pemilihan animasid. Penempatan gambare. Penggunaan jarak barisf. Tampilan gambarg. Tata letak (lay out)h. Daya dukung musiki. Keserasian warna
background dengan teks
1,25,69,1013,1417,1821,2225,2629,3033,34
3,47,8
11,1215,1619,2023,2427,2831,3235,36
444444444
No. Aspek Indikator
Nomor Instrumen Jumlah
ButirPositif Negatif
j. Ketertarikan tampilan awal
k. Keterbacaan teks
37,38
41,42
39,40
43,44
4
4
2. Aspek pemrogrman aplikasi
a. Kemudahan dalam penggunaan
b. Kemudahan navigasic. Kemudahan dalam add
search a filterd. Tingkat interaktivitas
peserta didik dengan media
e. Efisiensi teksf. Efisiensi gambar
45,46
49,5053,54
57,58
61,6265,66
47,48
51,5255,56
59,60
63,6467,68
4
44
4
44
Jumlah 68
Sumber: Sumber: Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pers,2009)
2. Angket Validasi Ahli Materi
59
Angket validasi ahli materi digunakan untuk memperoleh data
berupa kelayakan produk yang ditinjau dari aspek kebenaran konsep yang
digunakan. Isi dari angket tersebut yang diberikan kepada ahli materi
memiliki beberapa aspek pokok yang disajikan. Validasi ahli materi
dilakukan oleh dua orang dosen Pendidikan Biologi di Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung yang merupakan dosen ahli bidang Sel. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis dan digunakan untuk merevisi desain
asesmen alternatif pembelajaran organel dan fungsi sel. Kisi-kisi
instrumen angket untuk ahli materi yang berisi rincian dari aspek isi dan
pembelajaran dapat di baca pada tabel3.6
Tabel 3.6Kisi-kisi Angket untuk Ahli Materi
No. Aspek Indikator
Nomor Instrumen Jumlah
ButirPositif Negatif
1. Aspek Isi Materi
a. Kesesuaian materi dengan Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran
b. Kebenaran konsep materic. Ketepatan cakupan materid. Penyampaian materi yang urute. Kesesuaian gambar untuk
memperjelas materif. Kesesuaian tingkat kesulitan
dengan perkembangan kognitif peserta didik SMA Kelas XI
1,2
5,69,1013,1417,18
21,22
3,4
7,811,1215,1619,20
23,24
4
4444
4
Jumlah 24
Sumber: Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pers,2009)
60
3. Angket Tanggapan Siswa
Instrumen kuesioner yang akan diberikan oleh peserta didik
diisi ketika melakukan uji coba lapangan yang akan menilai kelayakan
pada aspek penggunaan dan pengembangan Media CAI berbasis
android. Instrumen angket untuk peserta didik dapat dilihat pada tabel
3.7 dibawah ini:
Tabel 3.7Kisi-kisi Angket untuk Tanggapan peserta didik
No. Aspek IndikatorNomor Instrumen Jumlah
ButirPositif Negatif
1. Aspek penggunaan
a. Kejelasan tujuan pembelajan
b. Kejelasan uraian materi
c. Kejelasan bahasa yang digunakan
d. Kesesuaian gambar untuk memperjelas isi
e. Ketepatan pemilihan warna background dan warna tulisan
f. Mendorong rasa ingin tahu
g. Meningkatkan
1,2
5,6
9,10
13,14
17,18
21,22
3,4
7,8
11,12
15,16
19,20
23,24
4
4
4
4
4
4
61
pemahamanh. Menambah
pengetahuan dan wawasan
i. Tampilan media secara keseluruhan
25,26
29,30
33,34
27,28
31,32
35,36
4
4
4
Jumlah 36
Sumber: Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pers,2009)
4. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai
analisis kebutuhan dan tanggapan serta saran untuk meningkatkan
kelayakan media CAI berbasis android . Metode wawancara ini dipilih
dengan maksud untuk menggali informasi yang lebih mendalam dari
narasumber. Wawancara dilakukan kepada dua guru Biologi SMA Al-
Kautsar Bandar Lampung. Kisi-kisi instrumen wawancara dapat dilihat
pada tabel 3.8
Tabel 3.8Kisi-Kisi Instrumen Angket tanggapan pendidik
No. Aspek Indikator No. Pertanyaan
Jumlah Butir
1. Media Pembelajaran
Penggunaan bahasa dalam media pembelajaran
5 1
Penggunaan gambar pada materi dan juga animasi yang digunakan dalam media
6 1
Kemudahan dalam penggunaan media
3 1
62
2. Materi Pembelajaran
Penyajian materi 1,2,4 3
Ketepatan penggunaan istilah dan penggunaan kalimat
7,8 2
3. Pembelajaran Pengaruh penggunaan
media terhadap peserta didik
9,10,11,12,13 5
Suasana dalam pembelajaran
14,15,16 3
Kendala dalam penggunaan media pembelajaran
17 1
Jumlah 17
Sumber: Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pers,2009)
F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Angket
a. Angket Kebutuhan
Angket mengenai kebutuhan pengembangan produk
ensiklopedia informatif digital pada mata pelajaran biologi pokok
bahasaninvertebrata kelas XI SMA di analisis menggunakan data
deskriptifkualitatif dengan penyajian data melalui pernyataan yang sesuai
dengan kenyataan dan tanpa adanya perhitungan angka.
b. Angket validasi
Penelitian yang dilakukan menggunakan skala pengukuran penelitian
pengembangan yang telah dimodifikasi oleh riduwan. Untuk keperluan
63
analisis kuantitatif maka jawaban tersebut diberi skor seperti pada table
berikut :
Tabel 3.9Skala Likert48
No. Analisis kuantitatif Skor
1. Sangat setuju 4
2. Setuju 3
3. Tidak setuju 2
4. Sangat tidak setuju 1
Nilai yang diberikan yakni satu sampai empat yang merupakan respon
sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju yang
menggambarkan posisi yang negatif ke posisi yang positif. Tingkat
pengukuran skala dalam penelitian ini menggunakan interval Respon netral
sengaja dihilangkan, sehingga responden dapat menunjukkan sikap ataupun
pendapatnya terhadap pernyataan yang diajukan leh kuesioner. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam metode skala likert yaitu
kesalahan kecenderungan menengah.
Data interval tersebut dapat dianalisis dengan menghitung persentase
jawaban angket pada tiap item dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Ps ¿SN
×100 %
48 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, (Bandung:Alfabeta, 2009), h. 39
64
Keterangan:
Ps =persentase
S = Jumlah jawaban responden dalam 1item
N = Jumlah nilai ideal dalamitem.49
Selanjutnya untuk menghitung nilai skor rata-rata persentase
angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P=∑ Pn
x 100 %
Keterangan:
P =Persentase rata-rata
∑ P = Jumlah persentase
n = Jumlah item pada angket
Selanjutnya persentase kelayakan yang didaapatkan kemudian
diiterpretasikan ke dalam kategori kelayakan berdasarkan tabel berikut:
Tabel 3.10Kriteria Kelayakan
Skor rata-rata Kategori
0-25 Tidak layak
26-50 Kurang layak
51-75 Layak
76-100 Sangat layak
49Winarni, dkk, ”Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Kalor Untuk SMA/MA Kelas X”. (Jurnal Program Studi Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret), h.5.
65
Media CAI berbasis android pada materi Organel dan Fungsi Sel
dinyatakan layak secara teoritis apabila persentase kelayakannya adalah ≥
51%.50
c. Angket tanggapan pendidik dan peserta didik setelah dilakukan ujicoba produk
Angket tanggapan digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
tanggapan pendidik dan peserta didik terhadapMedia CAI berbasis android
yang dikembangkan. Angket tanggapan berisi pertanyaan dengan jawaban
semi terbuka. Urutan penulisannya yakni judul, pernyataan dari peneliti,
identitas responden, petunjuk pengisian, dan item pertanyaan. Angket
tanggapan bersiat kuantitatif data dapat diolah secara penyajian persentase
dengan menggunakan skala likert sebagai alat pengukuran. Skala ini disusun
dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti dengan empat tanggapan.
Penelitian dilakukan menggunakan skala pengukuran penelitian
pengembangan yang telah dimodifikasi oleh Riduwan. Untuk
keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor
seperti pada tabel 3.11 tersebut.
Tabel 3.11Skala Likert Responden Peserta Didik
No. Analisis Kuantitatif PernyataanPositif Negatif
1. Sangat Menarik (SM) 4 12. Menarik (M) 3 23. Tidak Menarik (TM) 2 34. Sangat Tidak Menarik (STM) 1 4
50 Riduwan, Op.Cit,h.40-41.
66
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban jawaban
itu dapat diberi skor seperti tabel 3.11. Selanjutnya data intervalnya
dapat dianalisis dengan menghitung persentase jawaban berdasarkan
skoring setiap jawaban dari responden dengan rumus berikut:
Ps ¿SN
×100 %
Keterangan:
Ps =persentase
S = Jumlah jawaban responden dalam 1 item
N = Jumlah nilai ideal dalamitem.51
Tabel 3.12Kriteria Kemenarikan
Skor rata-rata Kategori0-25 Sangat Tidak Menarik26-50 Kurang Menarik51-75 Menarik76-100 Sangat Menarik
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban jawaban itu dapat
diberi skor seperti tabel 3.10. Selanjutnya data intervalnya dapat dianalisis
dengan menghitung persentase jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban
dari responden dengan rumus berikut:
Ps ¿SN
×100 %
Keterangan:
Ps =persentase
S = Jumlah jawaban responden dalam 1item51 Winarni, dkk, Op.Cit, h. 5.
67
N = Jumlah nilai ideal dalamitem.52
Persentase kelayakan yang didapatkan kemudian diiterpretasikan ke
dalam kategori berdasarkan tabel 3.12. Media CAI berbasis androidpada
materi Organel dan Fungsi Seldinyatakan layak secara teoritis apabila
persentase kelayakannya adalah ≥ 51%.53
52 Winarni, dkk, Op.Cit, h. 5.53 Riduwan, Op.Cit,h.40-41.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Media Interaktif berbasis android
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Reserch and Development). Adapun model pengembangan yang
digunakan adalah model Borg & Gall.54Dalam penelitian pengembangan ini peneliti
menggunakan 7 tahapan yang diadopsi berdasarkan langkah dari Borg & Gall. Di
mana langkah pengembangan tersebut yakni Studi Pendahuluan (Research and
information Collecting), Perencanaan Penelitian (Planning), Pengembangan Desain
(Develop Prelimery of Product), Uji Coba Lapangan Pendahuluan atau Terbatas
(Preliminary Field Testing), Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas (Main
Product Revision), Uji Coba Produk Secara Lebih Luas (Main Field Testing), dan
Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Lebih Luas (Operational Product Revision).55
Pembatasan langkah pengembangaan tersebut sesuai dengan penjelasan Borg and
Gall dalam Adelina Hasyim, bahwa jika peneliti
54 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,( Bandung: Alfabeta,2013), h.297.
55Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan Reserch and Development, (Bandung: Alfabet, 2015), h.28.
68
69
berencana melakukan R&D, dan peneliti tidak memiliki sumber daya keuangan yang
cukup besar, peneliti dapat menurunkan projek penelitian dengan membatasi
penelitian dengan hanya beberapa langkah dari siklus R&D56, di mana
penyederhanaan tahapan tersebut tanpa mengurangi nilai penelitian dan
pengembangan itu sendiri57
Hasil dari penelitian dan pengembangan (Reserch and Development) ini
berupa media interaktif berbasis android yang didesain dengan menggunakan
software (perangkat lunak) sehingga tampilan dari produk yang
dikembangkan disajikan secara digital dengan menggunakan Android.Hasil
penelitian mengenai pengembangan Media interaktif berbasis android digital
di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung adalah sebagai berikut.
1. Studipendahuluan (Research and Information Collecting)
Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan di SMA Al-Kautsar
Bandar Lampung, dengan melakukan wawancara pendidik biologi Sejalan dengan
yang dikatakan ibu Roro ketika wawancara: “Apakah materi organel dan Fungsi sel
memerlukan penjelasan yang rinci dan disertai gambar-gambar sehingga diperlukan
media visual?” beliau menjawab sangat perlu karena materi organel dan fungsi sel
56Adelina Hasyim, Metode Penelitian dan Pengembangan di Sekolah, (Yogyakarta: Media Akademi, 2016), h.88.
57Nukhbatul Bidayati Haka, Suhanda. Pegembangan Komik manga Biologi Berbasis Android Untuk Peserta Didik Kelas XI Ditingkat SMA/MA. Journal Of Biology Education.IAIN Kudus. ISSN 2651-3947.Vol 1 No 1 (2018), h. 16.
70
(biologi) salah satu materi yang objek kajiannya kasat mata sehingga perlu media
visual untuk pembelajaran.58
Terdapat informasi bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran
Biologi di sekolah tersebut belum bervariasi dan juga belum optimal, karena media
yang digunakan guru masih terbatas pada penggunaan LCD dan Power Point saja dan
pendidik belum pernah menggunakan media pembelajaram berbasis Android dalam
proses pembelajaran dan untuk penggunaan android sendiri di sekolah itu sangat
dibatasi, belum dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam menyampaikan
materi biologi, sehingga peserta didik merasa jenuh dan kurang bisa memahami
materi yang disampaikan oleh pendidik dengan media yang kurang ada.
Terlebih lagi dalam pembuatan desain media pembelajaran Power Point
yang digunakan tidak dilengkapi dengan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
(KD), Indikator yang menjelaskan materi yang disampaikan dalam media
pembelajaran. Dari segi tampilan dan materi Power Point yangdigunakan kurang
menarik karena tidak dilengkapi dengan animasi-animasi gambar yang
meningkatkan daya tarik peserta didik dalam mempelajari materi yang
disampaikan, dan dari segi materi kurang sistematis dan kurang terperinci sehingga
terlihat monoton.
Dengan demikian peneliti mengembangkan media pembelajaran yang telah
ada di sekolah, yaitu penggunaan media power point yang kemudian 58 Hasil wawancara dengan guru biologi SMA Al-Kautsar Bandar lampung, ibu Rr. Etty
Puspitaningsih NW, M.Si (12 Maret 2018)
71
dikembangkan menjadi media interaktif berbasis android .Pengembangan produk
media interaktif berbasis android ini merupakan wujud dari inovasi perkembangan
teknologi digital, di mana media yang dibuat lebih menarik dan lebih inovatif
dalam memotivasi peserta didik untuk belajar dan memahami materi yang
disampaikan dan untuk software yang digunakan yakni Adobe flas CS6 di mana
aplikasi tersebut mampu membuat aplikasi android berformat sdk.
2. StudiLiteratur
Dalam penelitian ini, setelah melakukan studi pendahuluan, maka peneliti
melakukan studi literatur. Studi literatur merupakan kegiatan mengumpulkan data-
data berupa teoripendukung terkait dengan pengembangan media interaktif
berbasis android pada materi biologi selsebagai media pembelajaran
biologi.Kegiatan studi literatur meliputi studi kurikulum, silabus, buku-buku teks
yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berkaitan dengan penelitian dan
pengembangan media interaktif berbasis android yang didapatkan dari sumber
yang relevan. Hasil dari studi literatur diperoleh bahwa: (a) media interaktif
berbasis android memiliki berbagai manfaat, dapat meningkatkan hasil belajar,
pemahaman dan memotivasi peserta didik dalam belajar; (b) Penelitian dan
pengembangan suatu produk dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu:
pembuatan pengembangan media interaktif berbasis androiddan penilaian
mengenai kelayakan produk yang telah dikembangkan; (c) Reverensi mengenai
materi yang berkaitan dengan produk bersumber pada buku Campbell Jilid1 Edisi
kedelapan, dan buku paket SMA/MA biologi kelas XI penerbit Erlangga, buku
72
online, dan sumber relevan lainnya.
Berdasarkan hasil dari studi literatur tersebut, dapat disimpulkan bahwa
materi biologi khususnya pada materi organel dan fungsi selmerupakan materi
yang membutuhkan media visual dan audio visual. Setelah mendapatkan informasi
yang dibutuhkan untuk pengembangan
mediapembelajaran,makadilakukananalisiskebutuhan.Hasildarianalisistersebutberu
pa rumusan kebutuhan dalam pengembangan media pembelajaran berupa Media
interaktif berbasis android. Rumusan tersebut adalah: (a) Dibutuhkan media
pembelajaran yang layak untuk mendukung kegiatan pembelajaran materi organel
dan fungsi selberupa Media interaktif berbasis android.
.
Hasil yang diperoleh dari melakukan0studi lapangan dan studi literatur
akandijadikan dasar untuk melakukan penelitian dalam mengembangakan media
interaktif berbasis android yang dapat digunakan oleh pendidik dan peserta didik
dalam mengatasi berbagai masalah dalam proses belajar mengajar. media interaktif
berbasis android yang dikembangkan dapat digunakan untuk memfasilitasi
pembelajaran Biologi pada materi Organel dan fungsi sel. Produk yang
dikembangkan dalam penelitian ini berupa media pembelajaran digital yaitu media
interaktif berbasis android yang disajikan secara digital dengan menggunakan
Adobe Profesional Flash CS6 yang digunakan dalam mengembangkan produk
dalam bentuk Aplikasi androidyang dapat diinstaldisemua perangkat android
semua versi. media interaktif berbasis android ini berisi gambar serta penjelasan
73
dan keterangan gambar, sehingga mempermudah peserta didik memahami materi
dan juga menambah wawasan mengenai organel dan fungsi sel.
Berdasarkan penelitian yang relevan yang dijadikan sebagai acuan teori
dalam pengembangan produk yang dikembangkan oleh peneliti yakni Beberapa
penelitian yang telah dilakukan oleh Komang ariasa, Gede Saindra Santyadiputra,
dkk., Rika Dian Kurniawan, sulistiowati, Intan Retno Anggraeni, Lamijan Hadi
Susarno, dan Dian Syaiful Adiatmaterkait dengan pengembangan produk media
interaktif berbasis android yang peneliti kembangkan. Di mana media yang telah
dikembangkan layak digunakan sebagai media, sumber belajar bagi peserta didik,
pengembangan Media sangat layak digunakan untuk hasil ketuntasan belajar
peserta didik, layak digunakan sebagai salah satu alternatif sumber belajar bagi
siswa.59606162
Setelah dilaksanakanpenelitian awalberkaitan dengan media pembelajaran
yang ada di sekolah dan pendalaman kajian literatur mengenai pengembangan
produk yang akan dikembangkan, maka peneliti berniat mengembangan media
59 Komang Ariasa,dkk., “Pengembangan E-Modul Berbantuan Media CAI Pada Mata Pelajaran Fotografi kelas X Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri 1 Sukasada”, (Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha, Januari 2017), h. 1.
60Rika Dian Kurniawan, sulistiowati.“Pengembangan media Computer Assisted Instruction (CAI) berbasis android tentang sistem imun pada mata pelajaran Biologi kelas XI Di SMA Negeri 1 Tarik Sidoarjo”. (Mahasiswa S1 Teknologi Pendidikan, FIP, Universitas Negeri Surabaya.Februari.2009)h.1
61Intan Retno Anggraeni, dkk, “Pengembangan Media CAI Berbasis Android Pada mata pelajaran Geografi untuk siswa kelas X di SMA Negeri 1 Dawarblandong Mojokerto”.(FIP, Universitas Negeri Surabaya.2016)h.1
62Dian Syaiful Adiatma, “Pengembangan Media CAI Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Untuk Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tembelang Jombang”.(Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.2016)h.1
74
pembelajaran yang lebih menarik dan berkesan sejalan dengan perkembangan
teknologi saat ini, jugameningkatkan pemahaman peserta didik pada materi yang
akan diajarkan.
3. PerencanaanPenelitian (Planning)
Perencanaan penelitian dan pengembangan yang akan dilaksanakan
sebelum peneliti mengembangan produk yang nantinya akan digunakan
sebagai media pembelajaran di sekolah adalah berupa Media interaktif
berbasis android yang nantinya terinstal di setiap anroid peserta didik
yang didalamnya terdapat materi pembelajaran biologi sel, di mana
pembelajaran Biologi sel yang ada di sekolah sebelumnya hanya
menggunakan power point dan gambar yang ada dibuku saja, adapun
beberapa perencanaan desain mengenai Media interaktif yang akan
dikembangkan antara lain, dengan menyajikan materi dalam bentuk
visual dan audio visual, tampilan awal aplikasi berisi judul dari
pengembangan produk dan nama dari pengembang, icon produk diambil
dari salah satu organel sel sendiri yaitu cloroplas, menu dalam aplikasi
disertai icon sehingga lebih menarik.
selanjutnya untuk materi di buat lebih ringkas per organel sel
dibuat dalam satu scenesehingga dapat diakses sesuai keinginan
pengguna yang mana terlebih dahulu yang ingin di buka. Metode ini juga
lebih mudah dan ringkas, dibandingkan dengan desain yang semua
75
organel dijadikan satu sehingga perlu scroll untuk membaca organel sel
yang lain. Didalam isi per organel sel terdapat gambar yang memperjelas
dan mempertegas dari organel itu sendiri.Gambar organelnya pun
peneliti pilih yang berbentuk 3D sehingga lebih nyata.
c. Tahap Pengembangan (Develop Preliminary Form Of Product)
1. Pengembangan desain
Terdapat beberapa langkah dalam pembuatan produk ini, diantaranya:
Merancang media pembelajaran berupa media interaktif secara
berurutan mulai dari pembuatan desain tampilan awal dengan corel draw
x7 serta tampilan menu, kajian kurikulum, penjelasan mengenai organel
dan fungsi sel, pembuatan aplikasi dengan Adobe Flash CS6, profil
pengembang. Untuk desain tampilan awal atau cover dan latar belakang
menggunakan aplikasi Corell Draw X7dan pembuatan aplikasi android
menggunakan aplikasi Adobe Flash CS6.
1) Tampilan awal
Tampilan awal yang didesain menggunakan Corel Draw X7terdiri
dari judul aplikasi serta identitas pengembang dan juga nama
universitas. Pengembang juga menyisipkan gambar tampilan awal
berupa gambar sel tumbuhan dan sel hewan berbentuk 3D yang
bergerak.Dalam tampilan awal juga terdapat icon menu yang yang
nanti menjadi link masuk ke menu utama.
76
Gambar 4.1Tampilan awal dari media interaktif berbasis android
2) Tampilan menu
Pada bagian ini terdiri dari beberapa icon menu diantaranya : menu
kurikulum, menu materi, menu video dan menu profil. Serta
ditambah icon untuk menyalakan musik backsounddan stop
backsound. dipaling bawah disediakan menu untuk keluar dari
aplikasi.
Icon menu
Gambar 3D sel hewan dan sel tumbuhan
Judul dari Pengembanga
Judul Materi yang disajikan Nama
pengemban
Identitas Universitas
77
Gambar 4.2Tampilan mengenai menu Media Interaktif berbasis Android
3) Kajian Kurikulum
Kurikulum merupakan acuan yang dipakai sebagai penyusun isi
materi pada Media Interaktif yang terdiri dari Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar yang mengacu pada kurikulum 2013 yang
juga digunakan di sekolah tersebut. Tujuan dicantumkannya
komponen-komponen tersebut di dalam media interaktif berbasis
android adalah sebagai dasar atau patokan dalam menentukan
Icon untuk masuk ke menu kurikulum
Icon untuk masuk ke menu Materi
Icon untuk masuk ke menu Profil pengembang
Icon untuk masuk ke menu video
Icon play backsound
Icon stop backsound
Icon keluar
78
keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran pada
kelas XI IPA khususnya pada materi hewan Organel dan Fungsi
sel.
Gambar 4.3Tampilan Pencapaian Kompetensi Media Interaktif berbasis android
4) Penjelasan materi mengenai sel
79
Materi disajikan dalam bentuk button setiap button mengandung
satu penjelasan organel sel. Diantara organel sel yang terdapat di
dalam aplikasi diantaranya: Membran sel, inti sel, sitoplasma,
ribosom, reticulum endoplasma, badan golgi, lisosom,
peroksisom, glioksisom, mitokondria, plastid, vakuola,
sentriol/sentrosom, sitoskeleton dan dinding sel.
Gambar 4.4Tampilan Pencapaian Kompetensi Media Interaktif berbasis android
5) pembuatan aplikasi dengan Adobe Flash CS6
Button organel sel
80
ada beberapa tahapan dalam pembuatan aplikasi android
diantaranya adalah: membuka lembar kerja Air for Android,
a) Membuka lembar kerja Air for Android
Untuk membuka lembar kerja Adobe Flash CS6, double
klik shortcut Adobe Flash CS6 yang ada di desktop atau
klik kanan pada icon kemudian pilih open. Setelah
muncul kotak dialog seperti gambar dibawah, kemudian
pilih AIR For Android.
Gambar 4.5Memilih lembar kerja pada Aplikasi Adobe Flash CS6
b) Memberi code snippets pada icon menu
Code snippets yang digunakan adalah go to frame and
stop, ini berguna untuk menuju ke frame yang kita
inginkan.
Pilih AIR For Android
81
Gambar 4.6Memberi code sinppets untuk menuju ke frame yang menu
c) Memberi code snippets pada setiap icon menu
Dengan memberikan kode disini kita akan menuju frame
sub menu selanjutnya. Seperti pada kurikulum nanti kita
arahkan ke frame yang sudah kita isi sebelumnya dengan
kurikulum.
Gambar 4.7Memberi code snippets untuk menuju ke sub menu selanjutnya
82
d) Mengimportvideo ke aplikasi
Untuk mengimport video yang ingin kita masukan
diaplikasi, kita pilih menu file kemudian import form
library.
Gambar 4.8Mengimport video dari computer keaplikasi
e) Menambahkan bahasan materi pada setiap button oranel
sel
Materi yang dimasukan kedalam aplikasi sebelumnya
sudah siap dalam bentuk dokumen word. Sehingga kita
tinggal copy paste kedalam Adobe Flash CS6. Matei yang
dimasukan juga sudah tervalidasi oleh ahli materi.
83
Gambar 4.9Memberikan bahasan materi organel sel pada aplikasi
f) Menginclude setiap file
Semua file yang akan masuk dalam aplikasi, seperti
video, jenis huruf (font), dan flash player video harus kita
include agar ketika menjalankan aplikasi diandroid file-
file tersebut bias dibuka. Cara include pergi ke menu
publish selanjutnya pada kotak dialog bagian general
terdapat include pilih tombol (+) untuk menambahkan file
dari computer. Dan pilih (-) untuk menghapus
84
Gambar 4.10Menginclude file yang akan masuk ke aplikasi android
g) Menambahkan icon aplikasi Android
Icon yang telah dibuat dimasukan kedalam melalu kotak
dialog publish dibagian icon selanjutnya mempublish
kedalam format Sdk agar bisa di buka diperangkat
android dengan mengklik publish dibagian bawah.
85
Gambar 4.10Mengincludefile yang akan masuk ke aplikasi android
2.Validasi Ahli Media
a. Tahap Validasi Ahli Media Tahap I (Sebelum Revisi)
Validasi ahli media dilakukan oleh orang ahli yang masing-masing
merupakan dosen dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung. Validator memiliki pemahaman dan pengetahuan yang luas
mengenai media pembelajaran khususnya yang menggunakan aplikasi
software dan desain dalam pembuatan media serta penggunaannya dalam
proses pembelajaran di biologi. Aspek yang dinilai oleh ahli media adalah
aspek tampilan, dan aspek pemrograman aplikasi.Tujuan dari validasi ahli
media adalah untuk memberikan informasi, masukan, saran dan tanggapan
terhadap media yang dikembangkan. Penilaian validasi dengan angket yang
berisi pernyataan positif dan pernyataan negatif yang terdiri dari empat
aspek dalam penilaian berdasarkan Skala Likert yang telah dimodifikasi
86
oleh Riduwan.63 Angket validasi ahli media terdiri dari 28 item dengan 14
item positif dan14 item negatif. Berikut tabel validasi oleh ahli media pada
tahap sebelum revisi.
Tabel 4.1Tabulasi Validasi Ahli Media Tahap I (Sebelum Revisi)
No. Pernyataan
Validator Media Satu
Validator Media Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
1. Pemilihan jenis huruf yang digunakan sudah sesuai sebagai tampilan pada media interaktif dengan Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
2. Ukuran huruf yang digunakan sudah tepat sebagai tampilan pada media interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
3. Jenis huruf yang digunakan tidak sesuai untuk tampilan pada media interaktif Adobe Flash CS6 75% Layak 50% Kurang
Layak
No. Pernyataan
Validator Media Satu
Validator Media Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
63 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, (Bandung:Alfabeta, 2009), h. 39
87
4. Ukuran huruf yang digunakan sangat tidak tepat untuk tampilan pada media interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 50% Kurang Layak
5. Penempatan gambar kurang sesuai dalamtampilan isi materi pada media interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 50% Kurang Layak
6. Animasi yang digunakan sudah sesuai dengan materi Organel dan fungsi sel pada media interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 75% Layak
7. Penempatan gambar sangat tepat dalam tampilan media interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 75% Layak
8. Animasi yang digunakan tidak sesuai dengan Materi Organel dan fungsi sel yang ada pada media interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 50% Kurang Layak
No. Pernyataan
Validator Media Satu
Validator Media Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
9. Penggunaan jarak baris dalam setiap
75% Layak 50% Kurang Layak
88
kata kurang sesuai dalam tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
10. Kejelasan gambar sangat buruk pada tampilan Media Interaktif Adobe
75% Layak 50% Kurang Layak
11. Kesesuaian penggunaan jarak baris pada setiap kata dalam tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 50% Kurang Layak
12. Kejelasan gambar sangat baik pada tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
13. Ukuran dan jenis kertas sudah sesuai untuk tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
14. Warnabackground tidak serasi dengan isi materi Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 50% Kurang Layak
No. Pernyataan
Validator Media Satu
Validator Media Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
15. Ukuran dan jenis kertas kurang sesuai untuk tampilan Media Interaktif
75% Layak 75% Kurang Layak
89
Adobe Flash CS616. Warnabackground
serasi dengan isi materi Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 50% Sangat Layak
17. Bagian awal media kurang menarik sebagai tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 75% Kurang Layak
18. Bagian awal media sangat menarik sebagai tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
19. Keterbacaan isi materi sangat rendah pada tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 50% Kurang Layak
20. Pemrograman aplikasi tidak mudah untuk digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 50% Kurang Layak
No. Pernyataan
Validator Media Satu
Validator Media Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
21. Keterbacaan isi materi sangat baik pada tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
22. Pemrograman 75% Kurang 100% Sangat
90
aplikasi mudah untuk digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6
Layak Layak
23. Tombol navigasi padaaplikasi sulit untuk digunakan dalam Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 75% Kurang Layak
24. Materi yang digunakan tidak sesuai dengan media Interaktif Adobe Flash CS6 yang dibuat
75% Layak 50% Kurang Layak
25. Tombol navigasi pada aplikasi mudah untuk digunakan dalam Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
26. Materi yang digunakan sesuai dengan media Media Interaktif Media Interaktif Adobe Flash CS6 yang dibuat
75% Layak 100% Sangat Layak
No. Pernyataan
Validator Media Satu
Validator Media Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
27. Gambar yang digunakan sesuai dengan isi Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
28 Gambar yang digunakan kurang
75% Layak 75% Layak
91
sesuai dengan isi Media Interaktif Adobe Flash CS6
Persentase rata-rata tiap validator (%) 75% 73,21%
Kriteria Layak Layak
Persentase Rata-rata total (%)
74,10%
Kriteria Layak
Sumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Setelah dilakukan penilaian oleh dua orang ahli media mengenaiMedia
interaktif berbasis android pada tahap awal masih memerlukan beberapa
perbaikan, di mana pada tahap ini validator media satumemberikan penilaian
dengan persentase 75% dan masuk dalam kriteria Layak, sedangkan untuk
validator validator media dua memberikan penilaian dengan persentase
73,21% dan dinyatakan dalam kriteria Layak dan untuk rata-rata pada
penilaian pada tahap awal ini memiliki rata-rata penilaian 74,10% yang
dinyatakan Layak. Setelah kedua validator menilai dan memberi saran untuk
perbaikan produk, selanjutnya peneliti melakukan revisi tahap pertama
sebelum melanjutkan pada validasi tahap kedua dengan aspek dan pernyataan
yang sama.
b. Tahap Validasi Ahli Media Tahap II (Setelah Revisi)
Tabel 4.2Tabulasi Validasi Ahli Media Tahap II (Setelah Revisi)
92
No PernyataanValidator Media satu Validator Media DuaPersentase
(%)Kriteria Persentase
(%)Kriteria
1. Pemilihan jenis huruf yang digunakan sudah sesuai sebagai tampilan pada media interaktif dengan Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
2. Ukuran huruf yang digunakan sudah tepat sebagai tampilan pada media interaktif Adobe Flash CS6
100% Layak 100% Sangat Layak
3. Jenis huruf yang digunakan tidak sesuai untuk tampilan pada media interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 75% Layak
4. Ukuran huruf yang digunakan sangat tidak tepat untuk tampilan pada media interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 100% Layak
No PernyataanValidator Media satu Validator Media DuaPersentase
(%)Kriteria Persentase
(%)Kriteria
5. Penempatan gambar kurang sesuai dalamtampilan isi materi pada media interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 75% Layak
6. Animasi yang digunakan sudah sesuai dengan materi Organel dan fungsi sel pada media interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
93
7. Penempatan gambar sangat tepat dalam tampilan media interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 75% Layak
8. Animasi yang digunakan tidak sesuai dengan Materi Organel dan fungsi sel yang ada pada media interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 75% Layak
9. Penggunaan jarak baris dalam setiap kata kurang sesuai dalam tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 75% Layak
10. Kejelasan gambar sangat buruk pada tampilan Media Interaktif Adobe
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
No PernyataanValidator Media satu Validator Media DuaPersentase
(%)Kriteria Persentase
(%)Kriteria
11. Kesesuaian penggunaan jarak baris pada setiap kata dalam tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
12. Kejelasan gambar sangat baik pada tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
13. Ukuran dan jenis kertas sudah sesuai 75% Layak 100% Sangat
Layak
94
untuk tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
14.Warnabackground tidak serasi dengan isi materi Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 75% Layak
15. Ukuran dan jenis kertas kurang sesuai untuk tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
16. Warnabackground serasi dengan isi materi Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
17. Bagian awal media kurang menarik sebagai tampilan Media Interaktif Adobe Flash
75% Layak 100% Layak
No PernyataanValidator Media satu Validator Media DuaPersentase
(%)Kriteria Persentase
(%)Kriteria
18. Bagian awal media sangat menarik sebagai tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
19. Keterbacaan isi materi sangat rendah pada tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Layak 75% Layak
20. Pemrograman aplikasi tidak mudah untuk digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 75% Layak
21. Keterbacaan isi materi 75% Layak 100% Sangat
95
sangat baik pada tampilan Media Interaktif Adobe Flash CS6
Layak
22. Pemrograman aplikasi mudah untuk digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Layak 100% Sangat Layak
23. Tombol navigasi padaaplikasi sulit untuk digunakan dalam Media Interaktif Adobe Flash CS6
75% Layak 100% Sangat Layak
24. Materi yang digunakan tidak sesuai dengan media Interaktif Adobe Flash CS6 yang dibuat
75% Layak 75% Layak
No PernyataanValidator Media satu Validator Media DuaPersentase
(%)Kriteria Persentase
(%)Kriteria
25. Tombol navigasi pada aplikasi mudah untuk digunakan dalam Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Layak 100% Sangat Layak
26. Materi yang digunakan sesuai dengan media Media Interaktif Media Interaktif Adobe Flash CS6 yang dibuat
75% Layak 100% Sangat Layak
27. Gambar yang digunakan sesuai dengan isi Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
28. Gambar yang digunakan kurang sesuai dengan isi Media Interaktif Adobe Flash
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
96
CS6Persentase rata-rata tiap
validator (%)90,17% 91,96%
Kriteria Sangat Layak Sangat Layak
Persentase Rata-rata total (%)
91,06%
Kriteria Sangat Layak
Sumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Setelah dilakukan penilaian oleh dua orang ahli media mengenaimedia
interkatif berbasis android pada tahap validasi kedua setelah tahap revisi
terjadi peningkatan, validator media satu memberikan skor dengan persentase
90,17dinyatakan dengan kriteria Sangat Layak, sedangkan untuk validator
media dua memberikan skor dengan persentase 91,96% juga dinyatakan
dengan kriteria Sangat Layak dan untuk rata-rata pada penilaian tahap kedua
ini memiliki rata-rata penilaian 91,06 % yang dinyatakan Sangat Layak.
Setelah kedua validator menilai dan menyarankan untuk perbaikan media
yang telah dikembangkan, dengan kesimpulan bahwa mediainteraktif berbasis
android yang dikembangkan layak untuk diujicobakan.Berikut grafik
persentase perbandingan hasil analisis angket validasi oleh ahli media Tahap
I, dan Tahap II dapat dilihat pada Gambar 4.13.
97
Tahap 1 Tahap 20%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
75.00%
90.17%
73.21%
91.96%
Validator Media Satu Validator Media Dua
Gambar 4.13Diagram Tabulasi Perbandingan Validasi oleh Ahli Media
Setelah memberikan penilaian, ahli media juga memberikan beberapa
masukan dan saran terkait media pembelajaran yang dikembangkan sebagai
dasar dalam perbaikan oleh peneliti, masukan dan saran yang diberikan oleh
ahli media yakni sebagai berikut:
Tabel 4.3Masukkan Ahli Media
Validator Masukkan
Validator Media
Satu
1.pemilihan warna jangan terlalu banyak dan terlalu
kontras.
2. Video belum bisa diputar dan tidak fullScreen
98
3. Pemilihan jenis huruf agar lebih sederhana
Validator Media
Dua
1.sinkronkan warna tulisan dengan background agar
lebih mudah terbaca dan rapi.
2.bahasan materi per organel dibuat terpisah.
Sumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Setelah mendapat masukan dari validator, maka peneliti melakukan
beberapa perbaikan terhadap media yang dikembangkan.
Tabel 4.4Perbandingan Tampilan Media Sebelum dan Sesudah Revisi
1. pemilihan warna yang banyak terlalu kontras.
2. Pemilihan jenis huruf masih sembarangan
3.sinkronisasi warna belum benar dan rapi
1.pemilihan warna lebih sedikit dan tidak kontras
2. pemilihan jenis huruf seragam dan lebih rapih
3. sinkronisasi warna sudah tepat dan rapih
99
Gambar 4.14Tampilan media interaktif sebelum
revisi
Gambar 4.15Tampilan media interaktif sesudah
revisiSumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Pada gambar 4.14 menampilkan media interaktif berbasis android
sebelum proses revisi. Di mana sebelum direvisi tampilan awal terlihat
pemilihan warnanya kurang tepat dan terlalu kontras.Kemudian untuk
pemilihan jenis hurufnya pun masih terlalu acak-acakan sehingga kurang
sedap dilihat.Bahasan materi yang disajikan juga masih berada di menu
utama.Pada pemutaran video sebelum direvisi tidak dapat di-
fullscreen.Setelah dilakukan revisi pemilihan warna dan kontras warna sudah
seragam dan tidak terlalu kontras. Kemudian untuk bahasan materi sudah
berada pada tempat tersendiri, serta pemutaran video sudah dapat di putar
secara fullscreen.
Tabel 4.5Perbandingan Tampilan Media Sebelum dan Sesudah Revisi
100
4.bahasan materi masih menyatu dengan menu lain
4. bahasan materi sudah ada dalam folder icon tersendiri
Gambar 4.16Tampilan media interaktif sebelum
revisi
Gambar 4.17Tampilan media interaktif sesudah
revisi Sumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Pada gambar 4.16 menampilkan Media interaktif di mana antara warna
tulisan dengan backround yang digunakan sebelum revisi terlihat kurang tepat
di mana warna kuning dipadukan dengan warna hijau mengakibatkan tulisan
pada Media interaktif berbasis android menjadi sulit terbaca, sehingga
dilakukan perbaikan dalam pemilihan warna pada tampilan Ensiklopedia
digital tersebut.
Tabel 4.6Perbandingan Tampilan Media Sebelum dan Sesudah Revisi
101
5. Video belum bisa diputar fullScreen
5. video sudah bisa diputar fullscreen
Gambar 4.18Tampilan media interaktif sebelum
revisi
Gambar 4.19Tampilan media interaktif sesudah
revisiSumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Pada gambar 4.18terlihat bahwa tampilan pada menu video organel sel
Nampak lebih kecil dan kurang terlihat jelas.Berdasarkan masukan dari ahli
media dilakukan perbaikan, ukuran media player yang ditampilakan pada
gambar 4.19 yang telah direvisi terlihat lebih besar dan video dapat dengan
mudah terlihat lebih jelas.
3. Validasi Ahli Bahasa
a. Tahap Validasi Ahli Bahasa Tahap
Validasi oleh ahli bahasa dilakukan oleh dua orang ahli
validator perrtama adalah dosen dari UIN Raden Intan Lampung.Di
mana validator I merupakan dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEBI),
dan validator II merupakan dosen Bahasa dari Politeknik Negeri
102
Lampung (POLINELA). Kedua Validator mempunyai pemahaman
dan pengetahuan yang luas dalam bidang bahasa. Aspek yang dinilai
oleh ahli bahasadiantaranyakelugasan bahasa, dialog, kaidah bahasa,
serta istilah dalam bahasa. Angket validasi ahli bahasa terdiri dari 22
butir item yang terdiri darib 11 butir item positif dan 11 butir item
negatif. Berikut tabel validasi oleh ahli media pada tahap sebelum
revisi.
Tabel 4.7Tabulasi Validasi Ahli Bahasa Tahap
No. Pernyataan
Validator Bahasa Satu
Validator Bahasa Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
1. Kalimat yang digunakan mewakili informasi yang ingin disampaikan berdasarkan SPOK dalam tata kalimat Bahasa Indonesia
100% Layak 75% Layak
2. Istilah-istilah yang digunakan pada media Media Interaktif Adobe Flash CS6 tidak mengandung SARA
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
No. Pernyataan
Validator Bahasa Satu
Validator Bahasa Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
3. Kalimat yang 100% Sangat 75% Layak
103
digunakan dalam media Media Interaktif Adobe Flash CS6 cukup sederhana sehingga mudah dipahami oleh peserta didik
Layak
4. Kalimat yang digunakan tidak mewakili informasi yang ingin disampaikan berdasarkan SPOK dalam tata kalimat Bahasa Indonesia
100% Layak 100% Layak
5. Istilah-istilah yang digunakan pada media Media Interaktif Adobe Flash CS6 mengandung SARA
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
6. Kalimat yang digunakan dalam media Media Interaktif Adobe Flash CS6 cukup sederhana sehingga mudah dipahami oleh peserta didik
100% Sangat Layak 75% Layak
No. Pernyataan
Validator Bahasa Satu
Validator Bahasa Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
7. Kemenarikan pesan atau informasi yang ada dalam isi materi sangat rendah
100% Sangat Layak 75% Layak
104
dibandingkan dengan materi pada umumnya
8. Kemenarikan pesan atau informasi yang ada dalam isi materi sangat tepat jika dibandingkan dengan ensiklopedia pada umumnya
100% Sangat Layak 75% Layak
9. Bahasa yang digunakan tidak membangkitkan rasa senang ketika peserta didik membaca media Media Interaktif Adobe Flash CS6 yang dikembangkan
100% Sangat Layak 100% Layak
10. Bahasa yang digunakan mendorong kreativitas peserta didik dalam memahami pembelajaran pada Materi Organel dan fungsi sel
100% Sangat Layak 75% Layak
No. Pernyataan
Validator Bahasa Satu
Validator Bahasa Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
11. Bahasa yang digunakan dalam materi tidak sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik
100% Sangat Layak 75% Layak
12. Bahasa yang 100% Sangat 75% Layak
105
digunakan mampu membangkitkan rasa senang ketika peserta didik membaca media Media Interaktif Adobe Flash CS6 yang dikembangkan
Layak
13. Bahasa yang digunakan tidak dapat mendorong kreativitas peserta didik dalam memahami pembelajaran pada Materi Organel dan fungsi sel
75% Layak 100% Layak
14. Tata kalimat dalam materi yang digunakan mengacu kepada kaidah tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar
75% Layak 75% Layak
No. Pernyataan
Validator Bahasa Satu
Validator Bahasa Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
15. Bahasa yang digunakan dalam materi sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik
100% Sangat Layak 75% Layak
16. Ejaan yang digunakan dalam materi tidak
75% Layak 75% Layak
106
mengacu pada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan
17. Rendahnya ketetapan istilah pada meteri yang digunakan dalam media Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 100% Layak
18. Ketetapan simbol atau icon yang digunakan sangat baik dalam materi pada media Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Layak 100% Layak
19. Ketetapan istilah pada meteri yang digunakan telah sesuai dalam media Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 75% Layak
No. Pernyataan
Validator Bahasa Satu
Validator Bahasa Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
20. Ketetapan simbol / icon yang digunakan tidak sesuai dalam materi pada media Media Interaktif Adobe Flash CS6
100% Sangat Layak 75% Layak
21. Ejaan yang digunakan dalam materi mengacu pada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan
75% Layak 100% Layak
107
22. Tata kalimat dalam materi yang digunakan tidak mengacu kepada kaidah tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar
100% Layak 75% Layak
Persentase rata-rata tiap validator (%) 95,45% 84,09%
Kriteria Sangat Layak Sangat Layak
Persentase Rata-rata total (%) 89,77%
Kriteria Sangat Layak
Sumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Setelah dilakukan penilaian oleh dua orang ahli bahasa
mengenaimedia interaktif berbasis android pada tahap validasi, hasil
dari penilaian validator bahasa satu yang memberikan nilai validasi
dengan jumlah skor sebesar 95,45% yang dinyatakan dalam kriteria
Sangat Layak, sedangkan untuk validator bahasa dua memberikan skor
dengan persentase 84,09%dengan kriteria Sangat Layak dan untuk rata-
rata pada penilaian tahap awal ini memiliki rata-rata penilaian
89,77%yang dinyatakan Sangat Layak. Setelah kedua validator menilai
dan menyarankan untuk perbaikan produk yang dikembangkan,
selanjutnya peneliti melakukan perbaikan berdasarkan masukan dari
setiap Validator.Karena tahap satu validasi ahli bahasa sudah dinilai
sangat layak sehingga peneliti cukup untuk validasi bahasa media
108
interaktif ini.
Tabulasi perbandingan dari hasil validasi ahli media terhadap Media
interaktif berbasis android yang telah dikembangkan digambarkan dalam
bentuk diagram batang pada gambar 4.20
Tahap 178.00%80.00%82.00%84.00%86.00%88.00%90.00%92.00%94.00%96.00%98.00%
0.9545
0.840900000000001
Validator Bahasa Satu Validator Bahasa Dua
Gambar 4.20Diagram Tabulasi Perbandingan Validasi oleh Ahli Bahasa
Setelah menilai, ahli bahasa juga memberikan beberapa masukan dan
saran terkait media pembelajaran yang dikembangkan sebagai dasar dalam
perbaikan oleh peneliti, masukan dan saran yang diberikan oleh ahli bahasa
yakni sebagai berikut:
4. Validasi Ahli Materi
a. Tahap Validasi Ahli Materi Tahap I (Sebelum Revisi)
Validasi ahli materi dilakukan oleh dua orang validator yang
masing-masing adalah dosen dari UIN Raden Intan
109
Lampung.Sehubungan dengan materi yang diambil adalah materi
Biologi sehingga validator berasal dari Jurusan Pendidikan Biologi
UIN Raden Intan Lampung.Kedua Validator memiliki pemahaman
dan pengetahuan mengenai ilmu biologi.Aspek yang dinilai oleh
ahli materi dilihat dari aspek kesesuaian materi dengan KI dan KD,
kesesuaian materi, kebenaran cakupan materi, penyampaian urutan
materi, Kesesuaian tingkat kesulitan dengan perkembangan.Angket
validasi ahli materi terdiri dari 20 butir item yang terdiri dari 10
butir item positif dan 10 butir item negatif.Berikut tabel validasi
oleh ahli materi pada tahap awal.Berikut tabel validasi oleh ahli
media pada tahap sebelum revisi.
Tabel 4.11Tabulasi Validasi Ahli Materi Tahap I (Sebelum Revisi)
No. Pernyataan
Validasi Ahli Materi Satu
Validasi Ahli Materi Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
1. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 sudah sesuai dengan Kompetensi Inti
75% Layak 75% Layak
2. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 tidak
75% Layak 75% Layak
110
sesuai dengan Kompetensi Inti
3. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 tidak sesuai dengan Kompetensi Dasar
75% Layak 75% Layak
4. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 sesuai dengan Kompetensi Dasar
75% Layak 75% Layak
5. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 kurang sesuai dengan indikator pembelajaran
75% Layak 75% Layak
6. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 tidak sesuai dengan Tujuan Pembelajaran
75% Layak 75% Layak
No. Pernyataan
Validasi Ahli Materi Satu
Validasi Ahli Materi Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
7. Kesesuaian materi pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 dengan Indikator pembelajaran
75% Layak 75% Layak
8. Kesesuaian materi pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 dengan Tujuan Pembelajaran
75% Layak 75% Layak
9. Kesesuaian materi dengan Adobe Flash Cs6
75% Layak 75% Layak
111
10. Kesesuaian Adobe Flash Cs6 (produk) dengan perkembangan peserta didik
50% Tidak Layak 75% Layak
11. Materi tidak sesuai dengan Adobe Flash Cs6
75% Layak 75% Layak
12. Adobe Flash Cs6 tidak sesuai dengan perkembangan peserta didik
75% Layak 75% Layak
13. Materi yang terdapat pada media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 memiliki lingkup tepat berdasarkan indikator pemahaman yang digunakan
50% Tidak Layak 75% Layak
No. Pernyataan
Validasi Ahli Materi Satu
Validasi Ahli Materi Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
14. Konsep materi yang ada dalam media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 tidak sesuai dengan pokok bahasan organel dan fungsi sel
75% Layak 50% Tidak Layak
15. Konsep materi yang ada dalam media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 sesuai dengan pokok bahasan organel dan fungsi sel
75% Layak 50% Tidak Layak
112
16. Materi yang terdapat pada media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 memiliki ruang lingkup yang tidak tepat berdasarkan indikator pemahaman yang digunakan
75% Layak 75% Layak
17. Susunan materi pada media tidak terstruktur dengan baik berdasarkan pokok bahasan organel dan fungsi sel
50% Tidak Layak 50% Tidak
Layak
No. Pernyataan
Validasi Ahli Materi Satu
Validasi Ahli Materi Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
18. Tingkat kesulitan yang terdapat pada materi media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 sesuai dengan perkembangan kognitif peserta didik SMA kelas XI
75% Layak 75% Layak
19. Tingkat kesulitan yang terdapat pada media pembelajaran Ensiklopedia
50% Tidak Layak 75% Layak
20 Susunan materi pada media terstruktur dengan baik berdasarkan pokok bahasan organel dan fungsi sel
75% Layak 75% Layak
113
20. Tingkat kesulitan yang terdapat pada media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 tidak sesuai dengan perkembangan kognitif peserta didik SMA kelas XI
50% Tidak Layak 75% Layak
Persentase rata-rata tiap validator (%) 68,75% 71,25%
Kriteria Layak LayakPersentase Rata-rata total
(%) 70.00%
Kriteria LayakSumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Hasil dari validasi oleh dua orang ahli bahasa terhadap Media
interaktif berbasis android pada tahap awal masih memerlukan beberapa
perbaikan, di mana pada tahap ini validator Validator Ahli Materi
satumemberikan skor dengan persentase 68,75% dan dinyatakan dalam
kriteria Layak, sedangkan untuk validator Validator Ahli Materi dua
memberikan skor dengan persentase 71,25%dan dinyatakan dalam kriteria
Layak dan untuk rata-rata pada penilaian tahap awal ini memiliki rata-rata
penilaian 70,00%yang dinyatakan Layak. Setelah kedua validator memberikan
penilaian dan memberikan saran untuk perbaikan produk yang dikembangkan,
selanjutnya peneliti melakukan revisi tahap pertama sebelum melakukan
validasi tahap kedua dengan jumlah aspek dan jumlah pernyataan yang sama.
Berikut tabel validasi oleh ahli materi pada tahap kedua.
b. Tahap Validasi Ahli Materi Tahap II (Setelah Revisi)
114
Tabel 4.12Tabulasi Validasi Ahli Materi Tahap II
No. Pernyataan
Validasi Ahli Materi Satu
Validasi Ahli Materi Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
1. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 sudah sesuai dengan Kompetensi Inti
75% Layak 75% Layak
2. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 tidak sesuai dengan Kompetensi Inti
75% Layak 75% Layak
No. Pernyataan
Validasi Ahli Materi Satu
Validasi Ahli Materi Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
3. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 tidak sesuai dengan Kompetensi Dasar
75% Layak 100% Sangat Layak
4. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 sesuai dengan Kompetensi Dasar
75% Layak 75% Layak
5. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 kurang sesuai dengan indikator pembelajaran
75% Layak 100% Sangat Layak
6. Materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 tidak sesuai dengan Tujuan Pembelajaran
75% Layak 100% Sangat Layak
115
7. Kesesuaian materi pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 dengan Indikator pembelajaran
75% Layak 75% Layak
8. Kesesuaian materi pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 dengan Tujuan Pembelajaran
75% Layak 75% Layak
9. Kesesuaian materi dengan Adobe Flash Cs6
100% Sangat Layak 75% Layak
No. Pernyataan
Validasi Ahli Materi Satu
Validasi Ahli Materi Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
10. Kesesuaian Adobe Flash Cs6 (produk) dengan perkembangan peserta didik
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
11. Materi tidak sesuai dengan Adobe Flash Cs6
75% Layak 75% Layak
12. Adobe Flash Cs6 tidak sesuai dengan perkembangan peserta didik
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
13. Materi yang terdapat pada media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 memiliki ruang lingkup yang tepat berdasarkan indikator pemahaman yang digunakan
75% Layak 75% Layak
14. Konsep materi yang ada dalam media pembelajaran Media
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
116
Interaktif Adobe Flash CS6 tidak sesuai dengan pokok bahasan organel dan fungsi sel
15. Konsep materi yang ada dalam media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 sesuai dengan pokok bahasan organel dan fungsi sel
75% Layak 100% Sangat Layak
No. Pernyataan
Validasi Ahli Materi Satu
Validasi Ahli Materi Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
16. Materi yang terdapat pada media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 memiliki ruang lingkup yang tidak tepat berdasarkan indikator pemahaman yang digunakan
75% Layak 75% Layak
17. Susunan materi pada media tidak terstruktur dengan baik berdasarkan pokok bahasan organel dan fungsi sel
75% Layak 75% Layak
18. Tingkat kesulitan yang terdapat pada materi media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 sesuai dengan perkembangan
75% Layak 100% Sangat Layak
117
kognitif peserta didik SMA kelas XI
19. Susunan materi pada media terstruktur dengan baik berdasarkan pokok bahasan organel dan fungsi sel
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
No. Pernyataan
Validasi Ahli Materi Satu
Validasi Ahli Materi Dua
Persentase (%) Kriteria Persentase
(%) Kriteria
20. Tingkat kesulitan yang terdapat pada media pembelajaran Media Interaktif Adobe Flash CS6 tidak sesuai dengan perkembangan kognitif peserta didik SMA kelas XI
100% Sangat Layak 100% Sangat
Layak
Persentase rata-rata tiap validator (%) 82,50% 87,50%
Kriteria Sangat Layak Sangat Layak
Persentase Rata-rata total (%) 85,00%
Kriteria Sangat LayakSumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Setelah dilakukan penilaian oleh dua orang ahli materi
mengenaiMedia interaktif berbasis amdroid pada tahap validasi kedua setelah
tahap revisi mengalami peningkatan, skor yang didapat dari validator VAMS
yaitu 82,50% dan dinyatakan dalam kriteria Sangat Layak, sedangkan untuk
118
skor yang didapat dari validator VAMD 87,50% dinyatakan dalam kriteria
Sangat Layak dan untuk rata-rata pada penilaian tahap kedua ini memiliki
rata-rata penilaian 85,00% yang dinyatakan Sangat Layak. Setelah kedua
validator menilai dan memberikan saran untuk perbaikan produk yang
dikembangkan, dengan kesimpulan bahwa produk media interaktif berbasis
android yang dikembangkan layak untuk diujicobakan.
Tabulasi perbandingan dari hasil validasi ahli materi terhadap Media
interaktif berbasis android yang telah dikembangkan digambarkan dalam
bentuk diagram batang pada gambar 4.23
Tahap 1 Tahap 20.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
68.75%
82.50%
71.25%
87.50%
Validator Ahli Materi Satu Validator Ahli Materi Dua
Gambar 4.23Diagram Tabulasi Perbandingan Validasi oleh Ahli Materi
Setelah memberikan penilaian, ahli materi juga memberikan beberapa
masukan dan saran terkait media pembelajaran yang dikembangkan sebagai
119
dasar dalam perbaikan oleh peneliti, masukan dan saran yang diberikan oleh
ahli materi yakni sebagai berikut:
Tabel 4.13Masukkan Ahli Materi
Validator Masukkan
Validator ahli media satu
1.Perjelas keterangan pada gambar
2. Lengkapi kekliruan pada materi
Validator Masukkan
Validator ahli media dua
1. Keterangan pada gambar dibuat lebih jelas
2. materi yang disajikan baiknya dibuat terpisah dengan menu utama.
Sumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Berdasarkan saran dan masukan yang telah diberikan oleh validator,
maka dilakukan beberapa revisi terhadap produk yang dikembangkan dari
segi materi.
Tabel 4.14Perbandingan Tampilan Materi Sebelum dan Sesudah Revisi
120
1.Keterangan
pada gambar
masih belum
jelas
2. menu
materi masih
menjadi satu
antar organel
1.Keteranagan
pada gambar
sudah
diperjelas
2. menu materi
sudah menjadi
masing masing
tiap organel
Gambar 4.24Tampilan Media interaktif berbasis
android Sebelum Revisi
Gambar 4.25Tampilan Media interaktif berbasis
android Sebelum RevisiSumber: Dokumentasi Pribadi Penelitian
Pada gambar 4.24 menampilkan Media Interaktif berbasis android
sebelum proses revisi. Di mana sebelum direvisi keterangan gambar pada
Media Interaktif berbasis android masih kurang jelas, kemudian dari menu
materi sebelum direvisi masih menjadi satu dan belum dipisah tersendiri,
setelah dilakukan revisi menjadi terpisah menjadi organel tersendiri.
5. ResponPendidik Biologi
Produk yang telah di validasi sesuai masukan para validator ahli,
selanjutnya produk diberikan kepada dua pendidik mata pelajaran Biologi
untuk mendapatkan saran dan masukan perihal produk yang akan
121
digunakan untuk penelitian di sekolah SMA Al-Kautsar Bandar
Lampung. Respon pendidik Biologi mengenai produk dilakukan dengan
mengisi angket penilaian yang terdiri dari 14 item pernyataan dengan
item positif berjumlah 7 pernyataan dan untuk item negatif berjumlah 7
pernyataan. Respon pendidik biologi terhadap produk yang
dikembangkan dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15Tabulasi Respon Pendidik
No PernyataanRespon Pendidik Satu Respon Pendidik DuaPersentase
(%)Kriteria Persentase
(%)Kriteria
1. Penyajian materi yang digunakan pada Media Interaktif Adobe Flash CS6 sudah sesuai dgn KI dan KD
100% Sangat Layak
75% Layak
2. Penggunaan istilah dan kalimatpada Media Interaktif Adobe Flash CS6 sudah sesuai dengan
100% Sangat Layak
75% Layak
122
kaidah tata bahasa Indonesia
3. Kesesuaian penggunaan bahasa Indonesia dalam Media Interaktif Adobe Flash CS6 berdasarkan KBBI sehingga mudah dipahami
100% Sangat Layak
100% Sangat Layak
4. Penggunaan istilah dan kalimatpada Media Interaktif Adobe Flash CS6 kurang sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia
100% Sangat Layak
75% Layak
No PernyataanRespon Pendidik Satu Respon Pendidik DuaPersentase
(%)Kriteria Persentase
(%)Kriteria
5. Tidak sesuainya penggunaan bahasa dalam Media Interaktif Adobe Flash CS6 berdasarkan KBBI sehingga tidak mudah dipahami
100% Sangat Layak
75% Layak
6. Penyajian materi kurang sesuai dengan tujuan dan indikator pembelajaran
100% Sangat Layak
75% Layak
7. Dengan menggunakan media Media Interaktif Adobe Flash CS6 peserta didik lebih berperan aktif
100% Sangat Layak
100% Sangat Layak
123
dalam pembelajaran8. Penggunaan warna,
sesuai dengan isi materi dari media yang telah dibuat
100% Sangat Layak
75% Layak
9. Dalam segi penggunaan Media Interaktif Adobe Flash CS6 yang dikembangkan mudah untuk digunakan sebagai media dalam pembelajaran
100% Sangat Layak
75% Layak
No PernyataanRespon Pendidik Satu Respon Pendidik DuaPersentase
(%)Kriteria Persentase
(%)Kriteria
10. Dalam segi penggunaan Media Interaktif Adobe Flash CS6 yang dikembangkan sulit untuk digunakan sebagai media dalam pembelajaran
100% Sangat Layak
75% Layak
11. Penggunaan warna, tidaksesuai dengan isi materi dari media yang telah dibuat
100% Sangat Layak
75% Layak
12. Media yang dikembangkan memiliki beberapa keterbatasan sehingga kurang memenuhi kebutuhan pembelajaran
100% Sangat Layak
75% Layak
13. Dengan menggunakan 100% Sangat 100% Sangat
124
media Media Interaktif Adobe Flash CS6 peserta didik tidak berperan aktif dalam pembelajaran
Layak Layak
14. Media yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan pembelajaran peserta didik
100% Sangat Layak
75% Layak
Persentase rata-rata tiap validator (%) 100% 80,36%
Kriteria Sangat Layak Sangat Layak
Persentase Rata-rata total (%) 90,18%
Kriteria Sangat LayakSumber: Dokumentasi Pribadi penelitian
Berdasarkan hasil respon kedua pendidik Biologi di sekolah terhadap
pengembangan media interaktif berbasis android terlihat pada tabel 4.15. Pendidik
Respon Pendidik satu memberikan skor penilaian dengan persentase 100% dan
dinyatakan dengan kriteria Sangat Layak, dan untuk Pendidik Respon Pendidik dua
memberikan skor penilaian dengan persentase 80,36% dan juga dinyatakan dengan
kriteria Sangat Layak kemudian untuk hasil persentase dari dua validator diketahui
rata-rata dari penilaian produk oleh pendidik Biologi di sekolah yakni 90,18% dan
dinyatakan dengan kriteria Sangat Layak.
d. Uji Coba Lapangan Pendahuluan atau Terbatas (Preliminary Field Testing)
Media Interaktif berbasis android yang telah selesai divalidasi dan direvisi
berdasarkan masukan dan saran oleh validator, maka Step selanjutnya adalah
melakukan uji coba skala kecil pada 10 peserta didik kelas XI IPA. Hasil uji coba
125
terbatas ini akan dijadikan sebagai masukan terhadap pengembangan Media interaktif
pada Materi organel dan fungsi sel. Angket tanggapan peserta didik terdiri dari 20
item pernyataan dengan jumlah 10 item pernyataan positif dan 10 item pernyataan
negatif. Hasil uji coba skala terbatas oleh peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.16
berikut:
Tabel 4.16Hasil Uji Coba Terbatas Terhadap Media Interaktif berbasis android
No. Responden JumlahSkor
Skor Maksimal
Persentase (%) Kriteria
1. R1 28 40 70,00% Menarik
2. R2 35,5 40 88,75% Sangat Menarik
3. R3 35 40 87,50% Sangat Menarik
4. R4 39 40 93,75% Sangat Menarik
5. R5 33,5 40 83,75% Sangat Menarik
6. R6 35 40 87,50% Sangat Menarik
7. R7 28 40 70,00% Menarik
8. R8 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
9. R9 34 40 85,00% Sangat Menarik
10. R10 29 40 72,50% Menarik
Jumlah 327,5 400 81,50% Sangat Menarik
Sumber: Dokumentasi pribadi penelitian
Berdasarkan hasil dari uji coba terbatas yang telah dilakukan,
didapatkan hasil penilaian dari 10 peserta didik mengenai media interktif
berbasis android pada Materi organel dan fungsi sel, di mana penilaian
persentase dari 8 orang peserta didik menyatakan bahwa produk yang
126
dikembangkan memiliki kriteria Sangat Menarik dan untuk 3 orang peserta
didik menyatakan bahwa produk yang dikembangkan memiliki kriteria
Menarik. Berdasarkan hasil uji coba skala terbatas jumlah penilaian secara total
oleh peserta didik adalah 333,5 dari nilai maksimal 400 dengan persentase
81,50% dengan kriteria Sangat Menarik.
e. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas (Main Product Revision)
Setelah melakukan Uji Coba Lapangan Terbatas maka diketahui hasilnya
berdasarkan persentase penilaian dan terdapat beberapa masukan dari peserta didik
mengenai produk yang dikembangkan. Beberapa peserata didik menyarankan agar
di video yang ada diaplikasi dapat diperjelas dan lebih banyak jumlahnya sehingga
memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang disajikan pada Media
interaktif tersebut. Tanggapan ini menjadi masukan bagi peneliti untuk
memperbaiki media interaktif dengan lebih bagus.
f.Uji Coba Produk Secara Lebih Luas (Main Field Testing)
Setelah melakukan Uji Coba Lapangan Pendahuluan atau Terbatas
(Preliminary Field Testing), maka tahap selanjutnya adalah Uji coba produk secara
lebih luas (Main Field Testing). Di mana tahap uji produk secara lebih luas
dilakukan pada Dua kelas yaitu, kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Al-Kautsar
Bandar Lampung. Uji coba lapangan secara luas ini dilakukan pada 62 orang peserta
didik. Langkah awal yang dilakukan dengan membagikan soft file media interaktif
dengan ke seluruh ponsel android peserta didik dengan mengunakan aplikasi
software share it group dan juga flasdisk On The Go (OTG)agar proses transfer
127
data lebih cepat dan mudah.
Selanjutnya, peneliti memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai
produk yang dikembangkan baik dari segi desain, isi dari materi, serta tujuan dari
pengembangan media interaktif berbasis android tersebut. Kemudian, peneliti
membuka sesi untuk peserta didik yang ingin memberikan masukan terhadap
produk yang dikembangkan. Setelah kegiatan sosialisasi selesai, peneliti
membagikan angket penilaian respon peserta didik. Angket terdiri dari 20 item
pernyataan dengan 10 item pernyataan positif dan 10 item pernyataan negatif. Hasil
tanggapan peserta didik pada uji coba skala luas dilihat pada tabel 4.17 berikut:
Tabel 4.17Hasil Uji Coba Skala Luas
Media Interaktif Berbasis Android
No. Responden Jumlah Skor
Skor Maks
Persentase (%) Kriteria
1 R 1 34 40 85% Sangat Menarik
2 R 2 28,5 40 71,5% Menarik
3 R 3 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
4 R 4 28,5 40 71,25% Menarik
5 R 5 27 40 67,5% Menarik
6 R 6 27,5 40 68,75% Menarik
7 R 7 29,5 40 73,75% Menarik
8 R 8 28 40 70% Menarik
128
9 R 9 29,5 40 73,75% Menarik
10 R 10 31,5 40 78,75% Sangat Menarik
11 R 11 30 40 75% Menarik
12 R 12 30 40 75% Menarik
13 R 13 32 40 80% Sangat Menarik
14 R 14 30 40 75% Menarik
15 R 15 30 40 75% Menarik
16 R 16 32 40 80% Sangat Menarik
17 R 17 32 40 80% Sangat Menarik
18 R 18 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
19 R 19 31 40 77,5% Sangat Menarik
20 R 20 31 40 77,5% Sangat Menarik
21 R 21 31 40 77,5% Sangat Menarik
22 R 22 32,5 40 81,25% Sangat Menarik
23 R 23 36,5 40 91,25% Sangat Menarik
24 R 24 31 40 77,5% Sangat Menarik
25 R 25 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
26 R 26 31 40 77,5% Sangat Menarik
27 R 27 30 40 75% Menarik
28 R 28 33,5 40 83,75% Sangat Menarik
29 R 29 33,5 40 83,75% Sangat Menarik
30 R 30 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
31 R 31 31 40 77,5% Sangat Menarik
32 R 32 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
33 R 33 31 40 77,5% Sangat Menarik
34 R 34 32 40 80% Sangat Menarik
129
35 R 35 32 40 80% Sangat Menarik
36 R 36 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
37 R 37 31 40 77,5% Sangat Menarik
38 R 38 31 40 77,5% Sangat Menarik
39 R 39 31 40 77,5% Sangat Menarik
40 R 40 30 40 75% Menarik
41 R 41 30 40 75% Menarik
42 R 42 32 40 80% Sangat Menarik
43 R 43 28,5 40 71,5% Menarik
44 R 44 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
45 R 45 28,5 40 71,25% Menarik
46 R 46 27 40 67,5% Menarik
47 R 47 27,5 40 68,75% Menarik
48 R 48 34 40 85% Sangat Menarik
49 R 49 28,5 40 71,5% Menarik
50 R 50 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
51 R 51 28,5 40 71,25% Menarik
52 R 52 27 40 67,5% Menarik
53 R 53 27,5 40 68,75% Menarik
54 R 54 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
55 R 55 31 40 77,5% Sangat Menarik
56 R 56 31 40 77,5% Sangat Menarik
57 R 57 31 40 77,5% Sangat Menarik
58 R 58 30 40 75% Menarik
59 R 59 30 40 75% Menarik
130
60 R 60 33,5 40 83,75% Sangat Menarik
61 R 61 33,5 40 83,75% Sangat Menarik
62 R 62 30,5 40 76,25% Sangat Menarik
Jumlah 1894 2480 76,39% Sangat Menarik Sumber: Dokumentasi pribadi penelitian
Berdasarkan hasil dari uji coba skala luas yang telah dilakukan, diketahui
hasil penilaian dari 30 peserta didik mengenai Meida interaktif berbasis android
dinyatakan dengan kriteria Sangat Menarik. Berdasarkan hasil uji coaba skala luas
diperoleh jumlah skor 1894 dari skor maksimal 2480 dengan persentase penilaian
76,39% dengan kriteria kelayakan Sangat Menarik.
g. Rivisi Hasil Uji Lapangan Luas (Operational Product Revision)
Setelah melakukan Uji Coba Lapangan Luas maka diketahui hasilnya
berdasarkan persentase penilaian dan terdapat beberapa masukan dari peserta didik
mengenai produk yang dikembangkan. Masukan tersebut dijadikan sebagai bahan
revisi oleh peneliti , masukan tersebut antara lain tampilan video masih kurang rapi,
dan untuk isi materi lebih materi dipisah anntara organel sel tumbuhan dan organel
sel hewan sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami materi organel
dan fungsi sel.
B. Pembahasan
Media yang dikembangkan dalam proses pembelajaran biologi pada meteri
organel dan fungsi sel berupa media interaktif berbasis android yang disajikan
dalam bentuk aplikasi android, dengan format .sdk yang hanya bisa diakses dengan
131
menggunakan Handphone android dan bersifat offline. Seiring dengan
pekembangan teknologi yang semakin canggih dalam bidang pedidikan saat ini,
maka peneliti mengembangkan media pembelajaran materi organel dan fungsi sel
yang secara umum menggunakan power point, kini dikembangkan dengan
mengguanakan software adobe flash cs6 dengan output aplikasi android
berformat .sdk yang bisa di install disemua ponsel android, di mana media interaktif
tersebut dapat dibuka dimanapun dan kapanpun peserta didik ingin membukanya.
Selanjutnya untukakses media interaktif sengaja dibuat secara offline, di mana
mengurangi segala dampak negatif peserta didik untuk mengakses hal lain di luar
proses pembelajaran.
Pada jenis Penelitian dan Pengembangan (Reserch and Development) yang
digunakan mengacu pada model Borg and Gall, di mana model Borg and Gall
memiliki sepuluh tahap dalam proses penelitian dan pengembanganya, tahapan
tersebut meliputi: Studi Pendahuluan (Research and Information Collecting),
Perencanaan Penelitian (Planning), Pengembangan Desain (Develop Preliminary of
Product), Uji Coba Lapangan Pendahuluan atau Terbatas (Prelimenary Field
Testing), Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main Product Revision), Uji
Lapangan Lebih Luas (Operational Product Revision), Revisi dan Final Hasil Uji
Kelayakan (Final Product Revision), Desimilasi dan Melaporkan (Dissemination
and Implementation). Namun, peneliti melakukan penyederhanaan dan pembatasan
menjadi 7 tahapan.64
64Sugiyono, Op.Cit, h.28
132
Menurut Borg and Gall mengenai pembatasan tahapan pengembangan
tersebut dikatakan bahwa pada tingkatan mahasiswa layaknya melakukan
pengembangan dengan skala kecil dengan pertimbangan sumber daya yang dimiliki
mahasiswa masih terbatas.65 Dalam Wina Sanjaya menjelaskan bahwa terdapat
empat tahap dan tujuh langkah dalam pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan
(R&D)66 dan juga dalam Adelina Hasyim, Borg and Gall menjelaskan bahwa jika
peneliti berencana melakukan R&D, dan peneliti tidak memiliki sumber daya
keuangan yang cukup besar, peneliti dapat menurunkan projek penelitian dengan
membatasi penelitian dengan hanya beberapa langkah dari siklus R&D.67
Selain model pengembangan dan penelitian yang digunakan oleh Borg and
Gall, terdapat model lain yang dapat digunakan dalam penelitian dan
pengembangan, seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Mugi Jayanti dengan
penelitiannya mengenai media pembelajaran berbasis android yang menggunakan
model ADDIE di mana model tersebut dikembangkan oleh Dick & Carry dengan
tahapan yaitu analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development),
implementasi (implementation) dan evaluasi (evaluation).68 Setelah dilihat dari
kedua model penelitian dan pengembangan tersebut, untuk tahapan pengembangan
oleh Borg & Gall lebih terperici, sistematis dan jelas dalam pemaparan setiap
65 Borg and Gall, Educational Research An Introduction (ed. Tujuh). United States of America: Allyn and Bacon. 2003, h. 572.
66 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013),h.135.
67Adelina Hasyim, Op.Cit, h.88.68 Mugi Jayanti, Yogi Wiratomo, “Perancangan Media Siap UN Matematika SMP Berbasis
Android”, Jurnal SAP. Vol 2 No. 1, Agustus 2017, h. 26.
133
tahapan yang dilakukan, maka peneliti memilih tahapan penelitian dan
pengembangan model Borg and Gall.
Tahap penelitian dan pengembangan produk ini diawali dengan melakukan
studi pendahuluan dimana berdasarkan hasil prapenelitian, di sekolah untuk
mengumpulkan informasi mengenai produk yang akan dikembangkan, baik dari
segi manfaat, kemampuan dalam mengembangkan media, dan waktu yang
dibutuhkan dalam proses pengembangan. Serta melakukan identifikasi mengenai
potensi dan masalah yang ada di sekolah, baik dari sarana dan prasarana sekolah,
pendidik maupun peserta didik yang nantinya dijadikan sebagai acuan dasar dalam
pengembangan produk.
Dalam tahap studi lapangan ini, peneliti melakukan wawancara dengan
membagikan angket wawancara, dan analisis kebutuhan terhadap pendidik dan
peserta didik kelas XI IPA di SMA Al-Alkautsar Bandar Lampung, dan untuk studi
literatur peneliti menganalisis mengenai Kurikulum yang digunakan di sekolah
tersebut, baik dari segi Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) untuk
menentukan indikator-indikator yang nantinya akan dicapai dalam proses
pembelajaran pada materi yang akan disusun dalam produk yang akan
dikembangkan.
Hasil dari studi pendahuluan yang telah dilakukan bahwa sekolah ini sudah
menggunakan teknologi informasi dalam proses pembelajarannya. Setiap kelas
telah memiliki sarana yang berbasis teknologi seperti infocus, lab komputer yang
memadai. Selain itu, kegiatan administrasi sekolah juga telah menggunakan
134
teknologi, dan lain-lain. Berdasarkan hasil wawancara dengan pendidik Biologi di
sekolah juga menjelaskan bahwasannya sekolah tidak memiliki interaktif dalam
bentuk apapun pada materi Biologi di mana pendidik lebih sering menggunakan
media pembelajaran berupa Power Point, namun media yang digunakan tidak
dilengkapi dengan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator yang
menjelaskan materi yang disampaikan dalam media pembelajaran.
Dari segi tampilan dan materi Power Point yangdigunakan kurang menarik
karena tidak dilengkapi dengan animasi dan music baksound yang meningkatkan
daya tarik peserta didik dalam mempelajari materi yang disampaikan, dan dari segi
materi kurang sistematis dan kurang terperinci sehingga terlihat monoton, Pendidik
juga memaparkan bahwa rendahnya tingkat pemahaman peserta didik kelas XI
terhadap materi Biologi Terdapat beberapa keterbatasan pendidik dalam pembuatan
media seperti kurang kreatif dan inovatif, serta keterbatasan waktu dan biaya bagi
pendidik menyalurkan informasi di dalam kelas.
Association for Educational Communictions and Technology (AECT ,1994)
dalam Dewi Salma Prawiradilaga, dkk menerangkan bahwa segala bentuk yang
digunakan sebagai penyalur informasi merupakan suatu media.69 Kemudian,
diperoleh juga data dari hasil studi pendahuluan bahwasannya hamper seluruh
peserta didik memiliki android dan peserta didik juga mengungkapkan bahwa
mereka lebih menyukai media pembelajaran visual yang di dalamnya dilengkapi
69Dewi Salma Prawiradilaga dkk, Mozaik Teknologi Pendidikan,(Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP, 2016), h.18
135
dengan animasi,gambar dan music , sehingga lebih memotivasi peserta didik dalam
belajar. Sama halnya yang dikemukakan Azhar Arsyad bahwa media pembelajaran
dapat membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, meningkatkan pemahaman,
serta menyajikan data dengan menarik, dan memudahkan dalam mendapatkan suatu
informasi.70Setelah melakukan studi pendahuluan maka peneliti melanjutkan pada
tahap studi literatur dengan mengumpulkan teori dari berbagai referensi dari
beberapa sumber yang relevan baik dari buku, artikel, maupun internet mengenai
pemilihan materi yang mengacu pada silabus kurikulum 2013 revisi 2016, dan
sesuai dengan produk yang akan dikembangkan.
Berdasarkan penelitian yang relevan yang dijadikan sebagai acuan teori
dalam pengembangan produk yang dikembangkan oleh peneliti yakni Beberapa
penelitian yang telah dilakukan oleh Komang ariasa, Gede Saindra Santyadiputra,
dkk., Rika Dian Kurniawan, sulistiowati, Intan Retno Anggraeni, Lamijan Hadi
Susarno, dan Dian Syaiful Adiatma terkait dengan pengembangan produk media
interaktif berbasis android yang peneliti kembangkan. Di mana media yang telah
dikembangkan layak digunakan sebagai media, sumber belajar bagi peserta didik,
pengembangan Media sangat layak digunakan untuk hasil ketuntasan belajar
peserta didik, layak digunakan sebagai salah satu alternatif sumber belajar bagi
70 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.20.
136
siswa.71727374
Setelah melakukan Pra Penelitian maka tahap selanjutnya adalah tahap
perencanaan penelitian. Perencanaan penelitian sangat dibutuhkan agar penelitian
berjalan secara sistematis, di mana pada tahap ini peneliti mengembangan produk
yang nantinya akan digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah adalah
berupa Media interaktif berbasis android, di mana Media interaktif Biologi belum
ada di sekolah dalam bentuk apapun, adapun beberapa perencanaan desain
mengenai Media interaktif yang akan dikembangkan antara lain, dengan melengkapi
desain tampilan awal cover depan dan badkground, , kajian kurikulum, kajian
mengenai organel dan fungsi sel, video organel dan fungsi sel,Profil pengembang,
backsound dan logo aplikasi.
Tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan produk, di mana hal-hal yang
dibutuhkan adalah penyiapan materi yang sesuai dengan media yang akan
dikembangkan, peneliti memilih Submateri Organel dan fungsi sel sebagai materi
yang akan dibahas pada Media interaktif berbasis android. Alasan pemilihan materi
Organel dan fungsi selsebagai pokok bahasan pada produk yang dikembangkan
71 Komang Ariasa,dkk., “Pengembangan E-Modul Berbantuan Media CAI Pada Mata Pelajaran Fotografi kelas X Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri 1 Sukasada”, (Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha, Januari 2017), h. 1.
72Rika Dian Kurniawan, sulistiowati.“Pengembangan media Computer Assisted Instruction (CAI) berbasis android tentang sistem imun pada mata pelajaran Biologi kelas XI Di SMA Negeri 1 Tarik Sidoarjo”. (Mahasiswa S1 Teknologi Pendidikan, FIP, Universitas Negeri Surabaya.Februari.2009)h.1
73Intan Retno Anggraeni, dkk, “Pengembangan Media CAI Berbasis Android Pada mata pelajaran Geografi untuk siswa kelas X di SMA Negeri 1 Dawarblandong Mojokerto”.(FIP, Universitas Negeri Surabaya.2016)h.1
74Dian Syaiful Adiatma, “Pengembangan Media CAI Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Untuk Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tembelang Jombang”.(Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.2016)h.1
137
adalah karena pada materi Organel dan fungsi sel sendirimemerlukan media khusus
terutama gambar agar proses pencernaan materi kepada peserta didik dapat dengan
mudah diterima, dan untuk Media interaktif ini sendiri sangat identik dengan
gambar maupun animasi. Seperti yang telah dilakukan peneliti sebelumnya, yakni
oleh Irna Isnani Nur Azizah Hasyim.75 Sedangkan untuk produk Media interaktif
berbasis android didesain sendiri oleh peneliti dengan menggunakan aplikasi Adobe
Flash CS6 dan menggunakan bantuan Aplikasi Corel Draw X7 untuk membantu
mendesai icon, background dan tampilan awal produk. Pada tahap ini langkah awal
yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan membentuk kerangka produk yang
dikembangkan, di mana disusun secara berurutan dari halaman cover depan
kemudian di cover atau halaman awal terdapat icon menu, selanjutnya ketika di klik
menu maka akan muncul 4 menu yang disajikan yaitu Kurikulum, Materi, Video
dan profil. Masing masing menu dapat diklik termasuk dalam materi.
Di mana materi organel dan fungsi seldikumpulkan dari berbagai sumber
yang relevan.Setelah penyusunan materi telah dilakukan secara sistematis, maka
tahap selanjutnya adalah pembuatan desain background dan tampilan awal dengan
aplikasi Corel DrawX7 lalu dikonversi menjadi file Jpeg. Selanjutnya, setelah tahap
desain awal selesai dibuat maka materi di masukkan ke dalam aplikasi Adobe Flash
CS6.Aplikasi ini digunakan dalam pembuatan animasi kartun keperluan presentasi
dan lain sebagainya, dapatmenyisipkan gambar, grafik, suara, link, maupun video
pada lembar kerja.Dengan menggunakan perangkat lunak tersebut, tampilan media
75 Irna Isnani Nur Azizah Hasyim, Op.Cit, h.1.
138
akan lebih variatif, tidak hanya teks, gambar, video, dan audio tetapi animasi juga
bisa disisipkan dalam media ini sehingga proses pembelajaran akan lebih
menarik.76Seperti yang telah dilakukan peneliti sebelumnya, yakni oleh Beli Riyadi77
dan Wijayanto, dkk.78
Setelah tahap pengembangan produk selesai maka tahap selanjutnya adalah
tahap validasi dan uji coba terbatas. Di mana tahap awal dari validasi produk
adalah dengan membuat kisi-kisi instrumen dalam bentuk angket penilaian yang
berisi kriteria penilaian dalam penelitian R&D. Penilaian tersebut nantinya akan di
dilakukan oleh beberapa validator dari ahli media, ahli materi dan ahli bahasa.
Tujuan dari validasi produk adalah untuk mengetahui layak atau tidak layaknya
produk yang dikembangkan oleh peneliti. Seperti yang telah dilakukan peneliti
sebelumnya, yaitu Komang ariasa, Gede Saindra Santyadiputra, dkk., Rika Dian
Kurniawan, sulistiowati, Intan Retno Anggraeni, Lamijan Hadi Susarno, dan Dian
Syaiful Adiatma terkait dengan pengembangan produk media interaktif berbasis
android yang peneliti kembangkan. Di mana media yang telah dikembangkan
layak digunakan sebagai media, sumber belajar bagi peserta didik, pengembangan
Media sangat layak digunakan untuk hasil ketuntasan belajar peserta didik, layak
76 Sugianto, Doni, dkk. Modul Virtual: Multimedia Flipbook Dasar Teknik Digital. INVOTEC.Vol IX, (2). hal: 101-116.
77 Beli Riyadi, “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Kvisoft Flipbook Maker yang merujuk pada Nilai-nilai Keislaman di Perguruan Tinggi Negeri Bandar Lampung.
78Wijayanto, “Pengembangan e-modul berbasis flip book maker dengan model project Based learning untuk mengembangkan kemampuan pemecahan Masalah matematika”, Jurnal Pembelajaran Matematika.ISBN 978-602-0960-00-5. 2014. Hal: 625-628
139
digunakan sebagai salah satu alternatif sumber belajar bagi siswa.79808182
Validasi produk yang dikembangkan, peneliti direkomendasikan oleh
pembimbing untuk melakukan validasi dengan Dosen Universitas Negeri Islam
Raden Intan Lampung, di mana dipilih masing-masing dua Dosen pada setiap
bidang, baik media, materi, dan bahasa. Untuk ahli media memberikan penilaian,
dan saran terkait dengan desain dan aplikasi yang peneliti gunakan dalam
pengembangan produk, baik dari aspek tampilan dan aspek pemrograman aplikasi,
sedangkan, untuk ahli materi memberikan penilaian, dan saran terkait dengan aspek
isi materi yang dibahas dalam produk yang dikembangkan, dan untuk ahli bahasa
memberikan penilaian, dan saran terkait dengan kesesuaian kaidah bahasa yang
peneliti gunakan dalam produk yang dikembangkan.
Berdasarkan penilaian oleh kedua validator media diperoleh persentase secara
keseluruhan sebesar 91,06% yang dinyatakan dalam kriteria Sangat Layak dengan
beberapa saran perbaikan, yakni mengenai kotak informasi, huruf dan warna
background yang digunakan, serta kejelasan pada keterangan gambar yang
79 Komang Ariasa,dkk., “Pengembangan E-Modul Berbantuan Media CAI Pada Mata Pelajaran Fotografi kelas X Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri 1 Sukasada”, (Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha, Januari 2017), h. 1.
80Rika Dian Kurniawan, sulistiowati.“Pengembangan media Computer Assisted Instruction (CAI) berbasis android tentang sistem imun pada mata pelajaran Biologi kelas XI Di SMA Negeri 1 Tarik Sidoarjo”. (Mahasiswa S1 Teknologi Pendidikan, FIP, Universitas Negeri Surabaya.Februari.2009)h.1
81Intan Retno Anggraeni, dkk, “Pengembangan Media CAI Berbasis Android Pada mata pelajaran Geografi untuk siswa kelas X di SMA Negeri 1 Dawarblandong Mojokerto”.(FIP, Universitas Negeri Surabaya.2016)h.1
82Dian Syaiful Adiatma, “Pengembangan Media CAI Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Untuk Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tembelang Jombang”.(Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.2016)h.1
140
selanjutnya diperbaiki oleh peneliti untuk mendapatkan produk yang baik dan
menarik. Sedangkan untuk penilaian oleh kedua validator bahasa diperoleh
persentase secara keseluruhan sebesar 89,77% yang dinyatakan dalam kriteria
Sangat Layak dengan beberapa saran perbaikan, yakni mengenai tanda baca dalam
penulisan, penggunaan ejaan, kata depan, kapital, kata baku, serta kualitas gambar
yang selanjutnya diperbaiki oleh peneliti untuk mendapatkan produk yang sesuai
dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) di mana bahasa yang
digunakan dalam penyampaian materi Biologi dalam Media interaktif ini dibuat
secara ringkas. Kemudian untuk penilaian oleh kedua validator materi diperoleh
persentase secara keseluruhan sebesar 85,00% yang dinyatakan dalam kriteria
Sangat Layak dengan beberapa saran perbaikan, yakni mengenai keterangan
gambar, klasifikasi, dan sumber gambar yang selanjutnya diperbaiki oleh peneliti
untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kurikulum 2013 revisi 2016 yang
diberlakukan di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung.
Setelah dilakukan penilaian oleh para ahli baik ahli media, ahli bahasa, ahli
materi dan telah dikatakan valid oleh para validator serta dapat diujicobakan oleh
peneliti, maka produk yang dikembangkan juga dinilai oleh pendidik dan peserta
didik di sekolah, tujuannya adalah untuk mengetahui respon pendidik dan peserta
didik mengenai kelayakan dari produk yang dikembangkan dan diujicobakan di
sekolah tersebut melalui angket penilaian. Angket penilaian memiliki kriteria
kelayakan dengan skor rata-rata >50% untuk mencapai kriteria layak.Seperti yang
141
telah dilakukan peneliti sebelumnya, yakni oleh Tri Wahyuningsih.83Terdapat empat
kategori yang dipakai dalam kriteria kelayakan, yakni Sangat Layak, Layak, Kurang
Layak, dan Sangat Tidak Layak.
Penilaian respon pendidik dilakukan oleh dua pendidik Biologi kelas XI di
SMA Al-Kautsar Bandar Lampung.Terdapat beberapa aspek yang harus dinilai oleh
pendidik diantaranya adalah aspek media, materi dan pembelajaran.Untuk penilaian
respon kedua pendidik diperoleh persentase secara keseluruhan sebesar 90,18%yang
dinyatakan dalam kriteria Sangat Layak dengan kesimpulan produk dapat
diujicobakankepada peserta didik, dengan beberapa saran perbaikan, yakni
mengenai kejelasan gambar dan warna background yang selanjutnya diperbaiki oleh
peneliti untuk mendapatkan produk yang sesuai dan menarik. Setelah dilakukannya
validasi dari ahli media, ahli materi, ahli bahasa, dan respon pendidik maka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangakan berupa Media
interaktif berbasis Android sangat layak untuk digunakan sebagai media
pembelajaran di sekolah dan diujicobakan kepada peserta didik. Seperti yang telah
dilakukan peneliti sebelumnya, yakni olehKomang ariasa, Gede Saindra Santyadiputra,
dkk.,.84
Selanjutnya untukuji coba produk dilakukan dengan dua tahap yakni uji coba
skala terbatas yang dilakukan oleh 10 orang peserta didik kelas XI IPA 1di SMA
Al-Kautsar Bandar Lampung, dan uji coba skala luas dilakukan oleh 62 orang
83 Tri Wahyuningsih, Op.Cit.h.76.84 Abdul Ghofur dan Rudy Kustijono,Op.Cit. h.179.
142
peserta didik kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung.
Untuk uji coba skala terbatas 10 peserta didik mengenai Media interaktif berbasis
android pada Materi organel dan fungsi sel. di mana penilaian persentase dari 7
orang peserta didik menyatakan bahwa produk yang dikembangkan memiliki
kriteria Sangat Menarik dan untuk 3 orang peserta didik menyatakan bahwa produk
yang dikembangkan memiliki kriteria Menarik. Berdasarkan hasil uji coba skala
terbatas jumlah penilaian secara total oleh peserta didik adalah 327,5 dari nilai
maksimal 400 dengan persentase 81,50% dengan kriteria Sangat
Menarik.Sedangkan hasil dari uji coba skala luas yang telah dilakukan, diketahui
hasil penilaian dari 62 peserta didik mengenai Media interaktif berbasis android
dinyatakan dengan kriteria Sangat Menarik. Berdasarkan hasil uji coaba skala luas
diperoleh jumlah skor 1894 dari skor maksimal 2480 dengan persentase penilaian
76,39% dengan kriteria kelayakan Sangat Menarik.
Dalam proses pengembangan Media interaktif berbasis android pada Materi
Organel dan fungsi sel peneliti masih mengalami beberapa hambatan. Salah satunya
adalah keterbatasan dalam menggunakan aplikasi Adobe Flash CS6 dalam
mendesain Media interaktif yang dikembangkan.
Dari beberapa kelebihan terdapat keterbatasan dalam media pembelajaran
media interaktif berbasis android yang dikembangakan antara lain, (1) Media
interaktif yang disajikan dalam pengembangan ini terbatas pada materi pokok
Organel dan fungsi sel mata pelajaran Biologi SMA/MA (2) Media interaktif ini
penggunaannya baru terbatas dengan menggunakan Android saja (3) Media
143
interaktif berbasis Androidini belum dapat di install tanpa menggunakan adobe air
untuk alat bantunya.
Berdasarkan pada uji kelayakan mengenai produk yang dikembangkan , dari
hasil validasi ahli media, ahli materi, ahli bahasa, respon pendidik dan peserta didik,
dengan hasil persentase kelayakan >50%, sehingga dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran yang dikembangkan berupa Media interaktif Berbasis android Pada
Mata Pelajaran Biologi Peserta Didik Kelas XI Di Tingkat SMA/MA, layak untuk
digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran di sekolah khususnya pada
Submateri organel dan fungsi sel. Penggunaan Media interaktif Berbasis android
ini dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan meningkatkan
pemahamn peserta didik. Seperti penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Abdul
Ghofur dan Rudy Kustijono85, Irna Isnani Nur Azizah Hasyim86, dan Muchhamad
Tri Saswinto87 di mana dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa
pengembangan Media interaktif Berbasis android mampu meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar peserta didik, serta sangat efektif digunakan sebagai
bahan belajar mandiri.
85 Abdul Ghofur dan Rudy Kustijono, Op.Cit.h 17986 Irna Isnani Nur Azizah Hasyim, Op.Cit.h 187 Muchhamad Tri Saswinto, Op.Cit.h 1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kemudian berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dapat
diambil kesimpulkan bahwa:
1. Pengembangan media interaktif berbasis android pada mata pelajaran biologi
SMA/MA adalah dengan menggunakan aplikasi Adobe Flash CS6 sebagai.
Aplikasi utama pembuatan media interaktif berbasis android dan aplikasi
bantuan yaitu Corel Draw X7 untuk mendesain logo, gambar dan
background. Tahapan pembuatan aplikasi terinci kedalam scbuah buku
panduan pembuatan media interaktif berbasis android
2. Berdasarkan tingkat kelayakannya, media pembelajaran media interaktif
berbasis android layak untuk dipakai sesuai dengan persentase penilaian
kelayakan oleh ahli media secara keseluruhan sebesar 80,87 % yang
dinyatakan dalam criteria Sangat layak, ahli bahasa diperoleh persentase
secara keseluruhan sebesar 8O,58% yang dinyatakan dalamkriteria Sangat
Layak, ahli materi diperoleh persentase secara keseluruhan sebesar 77,40%
yang dinyatakan dalam criteria Sangat layak, pendidik diperoleh persentase
secara keseluruhan sebesar 84,00% dengan kriteria Sangat Layak
144
145
3. Setelah dilakukan sosialisasi produk kepada sekolah yang dipilih dan
dilakukan penyebaran angket tanggapan peserta didik dan tanggapan pendiik
maka diperoleh persentase secara keseluruhan sebesar 77,52% dengan criteria
Sangat layak. Sehingga media interaktif berbasis android Pada Mata Pelajaran
Biologi Peserta Didik Kelas XI Di Tingkat SMA/MA layak digunakan dalam
proses pembelajaran khususnya pada submateri organel dan fungsi sel.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian, maka terdapat beberapa saran yang
diberikan oleh peneliti antara lain
1. Bagi Pendidik
a. Media Interaktif Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Biologi dapat terus
digunakan sebagai media pembelajaran pada submateri Organel dan fungsi
sel
b. Media pembelajaran yang dikembangkan dapat menolong pendidik atau guru
untuk lebih kreatif dalam mengaplikasikan media-media lainnya yang
berbasis teknologi.
c. Media interaktif ini masih terbatas pada smarthphone android saja, belum
menyeluruh sampai ke IOS atau Apple dan Iphone
2. Bagi Peserta/Didik
146
Diharapkan dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi
pembelajaran serta dapat dijadikan untuk belajar sendiri dengan lebih praktis karena
dapat dibawa kemanapun dan dimanapun berada karena media pembelajaran terinstal
di Android masing-masing.
3 Bagi sekolah
Kiranya senapselalah tebih memperhatikan media pembelajaran yang dipakai
pendidik dalam proses pembelajaran dan keterkaitannya dengan kemajuan teknologi
saat serta menindaklajuti mengenai media pembelajaran yang telah peneliti
kembangkan di sekolah.
4 Bagi peneliti lain
a. Aplikasi media interaktif berbasis android perlu dikembangkan tidak hanya
diakses secara offline tetapi juga dalam bentuk online sehinggga dapat
dengan mudah diakses oleh banyak kalangan.
b. Perlu adanya pengembangan Media Interaktif Berbasis Android Pada materi
Biologi yang berbeda bahkan pada mata pelajaran yang berbeda.
c. Pengembangan bias dilanjutkan sampai tahap kesepuluh menurut Borg and
Gall, yaitu sampai pada tahap Dissemination and Implementation atau
Desimilasi dan Implementasi produk akhir untuk mengetahui efektifitas
produk dan dampaknya pada proses pembelajaran sampai pada produksi
masal.
DAFTAR PUSTAKA
Anna poedjiadi, “Dasar-dasarbiokimia”. (Jakarta:UI-Press.2009)
Aris Mudjiman, “Belajar Mandiri (Self-motivated Learning)”, (Surakarta : UNS Press, 2009)
Arsyad, azhar. “Media Pembelajaran”.((Jakarta:raja grafindo persada.2011)
Azhar arsyad.”Media pembelajaran”. (Jakarta:raja grafindo persada.2013)
Darmawan deni,”Teknologi pembelajaran”.(Bandung:Rosdakarya,2012)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an danterjemahannya, Diponogoro, Bandung, 2006
Departemen Agama RI, Al-Qur’an danterjemahannya, Diponogoro, Bandung, 2006
Dewi Salma Prawiradilaga dkk, “Mozaik Teknologi Pendidikan” (Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP, 2016)
Dian SyaifulAdiatma, “Pengembangan Media CAI Berbasis Android Pada Mata PelajaranIlmuPengetahuanAlamMateriStruktur Dan FungsiJaringanTumbuhanUntukSiswaKelas VIII SMPN 1 TembelangJombang”.(FakultasIlmuPendidikanUniversitasNegeri Surabaya.2016)
Dian SyaifulAdiatma, Pengembangan media CAI berbasisAndroidmatapelajaranIlmuPengetahuanalammateristrukturdanfungsijaringanTumbuhanuntuksiswakelas VIII SMPN 1 TembelangJombang. Jurnal FIP UniversitasNegeriSurabaya vol.3
DuluduUmmyssalam A.T.A “Buku ajarKurikulum Bahan danMediaPembelajaranPLS” (Yogyakarta : deepublish 2017)
Hasilwawancaradengan guru biologi SMA Al-Kautsar Bandar lampung, ibuRr. EttyPuspitaningsih NW, M.Si (12 Maret 2018)
IntanRetnoAnggraeni, dkk, “Pengembangan Media CAI Berbasis Android PadamatapelajaranGeografiuntuksiswakelas X di SMA Negeri 1 DawarblandongMojokerto”.(FIP, Universitas Negeri Surabaya.2016)
Komang Ariasa,dkk., “Pengembangan E-Modul Berbantuan Media CAI Pada Mata Pelajaran Fotografi kelas X Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri 1
147
Sukasada”, (Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha, Januari 2017)
Komputer, wahana. “langkahpraktismembangunaplikasisederhana platform Android”(Jakarta:Pt. Elex Media Komptindo.2012)
Komputer, Wahana. “MembuatAplikasi Android Untuk Tablet Dan HandphoneI” .(Jakarta:Pt. Eleks Media komputindo.2012)
Mahnun Nunu,”MEDIA PEMBELAJARAN (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran)”: Jurnal Pemikiran Islam; Vol. 37, No. 1 Januari-Juni 2012
Rika Dian Kurniawan, “Pengembangan Media Computer Assistes Instruction (CAI) berbasis android tentang system imunpadamatapelajaranBiologiKelas XI Di SMA Negeri 1 TarikSidoarjo” Jurnal Phenomena, Vol. 2 No. 1.(Juli 2012).
Rika Dian Kurniawan, sulistiowati. “Pengembangan media Computer Assisted Instruction (CAI) berbasis android tentangsistemimunpadamatapelajaranBiologikelas XI Di SMA Negeri 1 TarikSidoarjo”. (Mahasiswa S1 TeknologiPendidikan, FIP, UniversitasNegeri Surabaya.Februari.2009)
Rudi Susilana, “MEDIA PEMBELAJARAN: Hakikat,Pengembangan,Pemanfaatan,dan Penilaian”. (Bandung: cvwacana prima, 2009)
Rusman,” Model- Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru”. (Jakarta: RajaGrafindo Persada.2015)
Rustaman, N.“Strategi Belajar Mengajar Biologi”. (Malang. UNM Press. 2005)
Sadiman,A.S.”Media pendidikan:Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya”. (Jakarta: Rajagrafindo persada.2010)
SubagyoEdwarto, Pengembangan Media CaiBerbasis Android Pada Mata PelajaranBahasa Daerah MateriAksaraJawaUntukSiswaKelas X Di Smkn 2Buduran. JurnalMahasiswaTeknologiPendidikan | Vol 10, No 3, (2015)
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, “Strategi Belajar Mengajar”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).
Tafsironline.surah al-Infithorayat6-8 (Online) di aksespada18 April 2018 di. http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-al-infithar-ayat-1-12.html
148
Tafsironline.surah at-Taaghabunayat 3(Online) di aksespada 27 Maret 2018 di. http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-at-taghabun-ayat-1-4.html
Tafsironline.surahQ.S Az- Zumar ayat 6 (Online) di aksespada18 April 2018 di. https://tafsirq.com/39-az-zumar/ayat-6#tafsir-jalalayn
Tafsiral Online Q.S Al-Mujaadalah :11(Online),di akses pada tanggal 19 Maret 2018 jam 11:03 http://kongaji.tripod.com/myfile/Al-Mujaadalah-ayat-11-13.html
Tafsiran online Q.S al-‘Alaq 1-5 di akses pada tanggal 19 Maret 2018 jam 15:14 ,https: //hatisenang.com/surah-al-alaq-96-tafsir-al-jailani/
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1
Wahana computer, “Tips dantrikmerawatponselberbasis Android”.(Jakarta:PTElex Media komputindo,2012)
Warsita bambang, “Teknologi pembelajaran.landasan danaplikasinya”.(Jakarta:Rinekacipta,2008)
Wina Sanjaya, “Media Komunikasi Pembelajaran”( Bandung: Kencana, 2012)
149