rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · web...
TRANSCRIPT
Dasar-Dasar Ilmu sosialMasalah Sosial
Dosen Pembimbing
Rosalia Prismarini N. SOS. MA
Penulis
Universitas Mercu Buana yogyakarta
Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia
2018/2019
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Makalah Dasar-dasar Ilmu Sosial,
yang kami tulis dan kami kerjakan sampai akhirnya dapat saya paparkan atau saya berikan
kepada Ibu (Rosalia Prismarini N. SOS. MA) selaku dosen Dasar-Dasar Ilmu Sosial .
Makalah Dasar-Dasar Ilmu Sosial ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan kepada kami dan membantu agar kami dapat memahami dan terjun sendiri
kelapangan tentang bagai mana ilmu komunikasi berkaitan dengan Masalah Sosial dan kami
memutuskan untuk mengambil Masalah Sosial,
Tak lupa terimakasih pun kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ibu dosen
pembimbing Dasar-Dasar Ilmu Sosial, Teman-Teman yang sudah membantu dalam Proses
Pembuatan Makalah ini
yogyakarta , 29 Oktober 2018
Penulis
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 2
Daftar Isi
Judul / Cover…………………………………………………………………………1
Kata Penghantar……………………………………………………………………...2
Daftar Isi……………………………………………………………………………..3
BabI Pendahuluan…………………………………………………………………....4
1.1 Latar Belakang… ……………………………………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah……...…………………………………………………………4
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………...4
Bab II Pembahasan…………………………………………… ………… …… ……5
2.1 Konsep/Definisi Masalah Sosial menurut para ahli……………………………....5
2.2 Jenis-Jenis Masalah Sosial ……………………………………………………….6
2.3 Contoh masalah sosial…………………………………………………………….7
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah Sosial gejala yang tidak semua gejala tersebut berlangsung normal
sebagaimana di inginkan oleh beberapa golongan masyarakat, Hal ini di sebabkan
oleh kurang berfungsinya masyarakat sebagaimana mestinya sehingga
menyebabkan kekecewaan
Maslah-masalah sosial tersebut berbeda dengan Masalah yang lain, Hal ini
dinamakan masalah karena bersnagkut-paut dengan gejala-gejala yang
mengganggu kelanggengan dalam masyarakat.
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan
atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau,
menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial
tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa sih Masalah Sosial Itu .?
2. Contoh Masalah Sosial Itu apa aja .?
3. Jelasin Dong beberapa Masalah sosial .!
1.3 Tujuan
Agar kita tau apa saja masalah sosial, agar kita bisa mencari pemecahan
masalahnya bersama-sama agar kita dapat mengetahui secara rinci masalah yang
di hadapi di masyarakat secara umum
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep/Definisi Masalah Sosial menurut para ahli
a. Menurut Bulmer dan Thompson, Pengertian Masalah Sosial ialah suatu kondisi yang
terjadi dimana dapat mengancam nilai-nilai di dalam masyarakat, sehingga dapat
berakibat pada sebagian besar dari anggota masyarakat.
b. Martin S. Weinberg mengemukakan pengertian masalah sosial, Masalah Sosial
merupakan situasi yang dinyatakan sebagai keadaan yang bertentang dengan nilai-
nilai oleh warga masyarakat yang cukup penting, dimana masyarakat sepakat
melakukan suatu tindakan guna mengubah situasi tersebut.
c. Pengertian Masalah Sosial menurut Lesli adalah suatu kondisi yang berpengaruh
terhadap kehidupan sebagai besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak
diinginkan dan karenanya perlu tindakan untuk mengatasi atau memperbaikinya.
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara
unsur-unsurkebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial.
d. Menurut Soerjono Soekamto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara
unsur-unsurkebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai
dalammasyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial
seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditet
apkan olehlembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat,
pemerintah, organisasisosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Pada
dasarnya, permasalahan sosial merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
darikehidupan manusia. Hal ini dikarenakan masalah sosial terwujud sebagai hasil
dari kebudayaan manusia itu sendiri dan akibat dari hubungan dengan manusia
lainnya. Suatu gejala dapat disebut sebagai permasalahan sosial dapat diukur melalui:
1. Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial.
2. Sumber dari permasalahan sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di
masyarakat.
3. Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik
masyarakatnya.
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 5
4. Perasalahan sosial yang nyata (manifest social problem) dan
masalah sosial tersembunyi(latent social problem).
5. Perhatian masyarakat dan masalah sosial.6. Sistem nilai dan perbaikan suatu perma
salahan sosial.
2.2 Jenis-Jenis Masalah Sosial
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis berdasarkan faktor penyebab
masalah tersebut, dalam menjelaskan 4 kategori ini, Soerjono Soekamto
mengkategorikan faktor ini menjadi 4 macam. Yaitu :
1. Faktor ekonomi.
2. Faktor biologis.
3. Faktor psikologis.
4. Faktor kebudayaan.
1) Faktor ekonomi
Dalam segi ekonomi ini biasanya timbul masalah sosial seperti kemiskinan dan
pengangguran yang seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah. Hal seperti ini bisa
terjadi karena minimnya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah. Seperti yang
sudah kita ketahui bahwa masalah ekonomi sangatlah sensitif bagi masyarakat, oleh karena
itu permasalahan sosial akan menimbulkan dampak seperti tindakan kriminalitas merampok,
mencuri dll. Dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup.juga bisa dijadikan sebagai
acuan atau tolak ukur kemajuan sebuah negara sekaligus menjadi faktor yang dapat
memengaruhi masalah sosial terhadap aspek psikologis dan biologis dalam masyarakat.
2) Faktor Biologis
faktor ini juga bisa menimbulkan permasalahan sosial, misal terjadinya wabah penyakit,
kurang gizi, dll. Itu semua bisa terjadi karena kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai
ditambah lagi dengan kondisi ekonomi dan pendidikan masyarakat yang kurang baik. Oleh
karena itu perlu diadakan penyuluhan atau hanya sekedar berbagi informasi yang terkait
dengan pentingnya pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 6
3) Faktor Psikologis
Faktor psikologis juga dapat berpengaruh terhadap masalah sosial. Faktor psikologis ini bisa
muncul karena beratnya beban hidup yang dirasakan, sehingga akan mengeluarkan emosi dan
memicu konflik di masyarakat.
4) Faktor Kebudayaan
Yang dimaksud kebudayaan adalah perkembangan budaya yang mempunyai peran dalam
memicu timbulnya permasalahan sosial. Misal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian,
pernikahan dini, dan lain-lain.
Seharusnya faktor budaya ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dan penanganan yang
tepat tanggap, hal seperti ini sebenarnya mencerminkan tradisi dan kebiasaan masyarakat.
2.3 Contoh masalah sosial
1. Kemiskinan
Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak berharta (harta
yang ada tidak mencukupi kebutuhan) atau bokek. Adapun kata “fakir” diartikan
sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna yang terkandung yaitu
bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini bermula sejak masa neo-
klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi negatif (ketidakseimbangan)
antara pekerja dan upah yang diperoleh.
Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tersebut
tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan dengan suatu
kondisi serba kekurangan dalam arti minimnya materi yang dimana mereka ini tidak
dapat menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-
kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat
Statistika, antara lain sebagai berikut :
- Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan
papan).
- Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan,
pendidikan, sanitasi, air bersih, dan transportasi).
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 7
- Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk
pendidikan dan keluarga).
- Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
- Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
- Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
- Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang
berkesinambungan.
2. Pengangguran
Menurut data BPS tahun 2013, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia
pada Februari 2013 mencapai 5,92 persen, mengalami penurunan dibanding TPT
Agustus 2012 sebesar 6,14 persen dan TPT Februari 2012 sebesar 6,32 persen.
Walaupun mengalami penurunan, pengangguran masih menjadi masalah serius di
Indonesia. Mengapa? Karena pengangguran tentu punya dampak yang negatif bagi
kestabilan ekonomi negara ini.
Pengangguran atau disebut juga tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Angkatan kerja
adalah penduduk yang sudah memasuki usia bekerja, minimal 15 tahun. Tapi tidak
semua penduduk yang berusia 15 tahun keatas merupakan angkatan kerja, orang-
orang yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak bisa disebut sebagai angkatan
kerja, contoh : ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, dll.
Pengangguran secara umum disebabkan oleh :
- Kurangnya lapangan pekerjaan
- Lalu kurangnya kualitas sumber daya manusia
- Lalu pertumbuhan penduduk yang melunjak
Banyak sekali dampak negatif dari pengangguran. Dari segi ekonomi, pengangguran
dapat menyebabkan penurunan pembangunan, mengapa? Karena penghasilan
masyarakat yang menurun akan menurunkan pajak yang harus dibayarkan dan
menurunnya pajak yang dibayarkan akan berdampak pada proses pembangunan yang
berakibat tertinggalnya negara kita dengan negara lain. Pengangguran juga dapat
menurunkan produktivitas dan pendapatan masyarakat yang berakibat pada penurunan
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 8
pendapatan perkapita dan kemiskinan. Bukan hanya di bidang ekonomi, dari segi
psikologis individu yang mengaggur pun berdampak negatif, contohnya stress, malu,
hilangnya percaya diri dan lainnya. Lalu meningkatnya jumlah kriminalitas yang
sebabkan oleh kemiskinan, mencuri untuk melanjutkan kehidupan, ironis tapi nyata.
Dari segi sosial, kesenjangan sosial yang terlihat begitu jelas. Inilah mengapa
pengangguran masih menjadi masalah penting di Indonesia.
3. Keadilan Hukum
Dalam UUD 1945 sudah dijelaskan pada Pasal 28 D ayat 1 yang berbunyi “Setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlidungan dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”. Namun pada kenyataannya kesetaraan
hukum di Indonesia masih jauh dari kata sempurna. Istilah tumpul keatas dan runcing
kebawah agaknya sangat tepat untuk menggambarkan situasi di negri ini sekarang.
Contohnya adalah kasus korupsi. Seorang pemuda yang hanya mendapat upah 2 juta
rupiah dari hasil korupsi divonis 4 tahun penjara, sementara hukuman untuk koruptor
kelas wahid seperti kasus korupsi Ratu Atut yang mencapai milyaran rupiah hanya di
hukum 4 tahun penjara. Dari contoh tersebut, sudah sangat jelas bahwa perlakuan
sama di hadapan hukum di Indonesia belum terlaksana dengan baik.
Dengan adanya payung hukum yang dituangkan dalam UUD 1945 pasal 28D ayat 1
tersebut, diharapkan benar-benar dapat menjadi payung hukum dan dapat mengurangi
bahkan menghapuskan kasus tentang kesenjangan dihadapan hukum karena perlakuan
adil dan perlakuan sama dalam hukum merupakan hal yang sangat penting dan harus
ditegakkan agar keadilan hukum dapat terlaksana.
4. Perceraian
Perceraian dilihat sebagai akhir dari suatu ketidakstabilan perkawinan dimana
pasangan suami istri kemudian hidup terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum
yang berlaku (Erna, 1999). Sedangkan menurut UU perkawinan perceraian terjadi
apabila kedua belah pihak baik suami maupun istri sudah sama-sama merasakan
ketidakcocokan dalam menjalani rumah tangga. Pasal 39 ayat (2) UU Perkawinan
serta penjelasannya secara kelas menyatakan bahwa perceraian dapat dilakukan
apabila sesuai dengan alasan-alasan yang telah ditentukan.
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 9
Situasi dan kondisi menjelang perceraian yang diawali dengan proses negosiasi antara
pasangan suami istri yang berakibat pasangan tersebut sudah tidak bisa lagi
menghasilkan kesepakatan yang dapat memuaskan masing-masing pihak. Mereka
seolah-olah tidak dapat lagi mencari jalan keluar yang baik bagi mereka berdua.
Perasaan tersebut kemudian menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kedua
belah pihak yang membuat hubungan antara suami istri menjadi semakin jauh.
Kondisi ini semakin menghilangkan pujian serta penghargaan yang diberikan kepada
suami ataupun istri padahal pujian dan penghargaan tersebut merupakan dukungan
emosional yang sangat diperlukan dalam suatu perkawinan. Hal ini mengakibatkan
hubungan suami istri semakin jauh dan memburuk. Mereka semakin sulit untuk
berbicara dan berdiskusi bersama serta merundingkan segala masalah-masalah yang
perlu dicari jalan keluarnya. Masing-masing pihak kemudian merasa bahwa
pasangannya sebagai orang lain. Akibatnya akan terjadilah perceraian (Scanzoni dan
Scanzoni, 1981
Perceraian tidak selalu berdampak negatif namun juga tidak bisa dipungkiri banyak
hal negatif yang terjadi karenanya, diantara yang paling besar terasa adalah dampak
psikologis terhadap anak korban perceraian. Selain itu dampak perceraian juga bisa
berdampak kepada pelaku perceraian tersebut, mulai dari perasaan sedih dan emosi
yang berlebihan sampai mendapat sangsi pengucilan dari masyarakat sekitar
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 10
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 11
5. Kenakalan Remaja
Masa remaja adalah masa pencarian jadi diri, masa dimana seorang remaja mulai
bimbang untuk menentukan ingin jadi seperti apa dirinya kedepannya. Masa-masa
dimana seorang remaja pada keadaan dimana ketidakstabilan emosi dan pikirannya
ada pada puncaknya. Keadaan seperti ini tentunya akan menjadi sangat riskan ketika
remaja tersebut kurang bijak dalam menanggapi saat-saat tersebu. remaja yang
memiliki kepribadian diri yang lemah akan mudah terhasut oleh ajakan orang lain
untuk melakukan hal yang tidak baik. Kalau saja anak tersebut kuat dalam
kepribadian maka ia akan menolak melakukan hal yang tidak baik.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi remaja melakukan perbuatan yag tidak
baik dan cenderung menyimpang antara lain :
- Kurang perhatian dari orang tua.
- Pergaulan lingkungan.
- Pengaruh budaya asing.
6. Wabah Penyakit
Wabah adalah penyakit menular yang terjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah
besar orang didaerah luas ( KBBI : 1989 ). Sementar menerut UU RI No. 4 tahun
1984 Wabah adalah kejadian terjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Adapun wabah
penyakit ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan.
- Kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang jenis suatu penyakit.
- Kurangnya fasilitas kesehatan di daerah-daerah tertentu.
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 12
7. Ledakan Penduduk
adalah suatu keadaan kependudukan yang memperlihatkan pertumbuhan yang
melonjak cepat dalam jangka waktu yang relatif pendek. Ledakan penduduk biasanya terjadi
karena angka kelahiran sangat tinggi, sedangkan angka kematian mengalami penurunan yang
drastis.
Pada umumnya, ledakan penduduk terjadi pada negara-negara yang sedang
berkembang, termasuk di Indonesia. Pertambahan penduduk Indonesia dalam kurun waktu
hanya 40 tahun meningkat lebih dari 100%. Pada tahun 1961, jumlah penduduk Indonesia
hanya 97.985.000 jiwa, tetapi pada tahun 2000 telah meningkat menjadi 203.456.000 jiwa.
Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhaan penduduk yang cepat seperti itu
memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk adalah:
- Tingkat kematian yang menurun.
- Tingkat kelahiran yang tinggi.
- Adanya kawin usia muda.
- Adanya rasa tanggung jawab pada keluarga.
- Adanya faktor wanita masih sebagai tenaga di rumah
Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 13
Beberapa dampak negatif yang timbul sebagai akibat terjadinya ledakan penduduk di
antaranya sebagai berikut:
- Tingkat kemiskinan semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat biasanya
tidak serta merta diikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat.
- Pertumbuhan penduduk yang cepat tidak seimbang dengan peningkatan produksi pangan
dapat mendorong kekurangan pangan.
- Timbulnya permukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat mahalnya harga
tanah dan rumah.
- Pemerintah mengalami kesulitan menyediakan sarana kebutuhan masyarakat seperti sarana
pendidikan dan kesehatan, perumaham, dan lain-lain disebabkan memerlukan dana yang
besar dan lokasinya padat oleh permukiman penduduk.
- Meningkatnya kebutuhan akan ruang dan lingkungan hidup.
- Menimbulkan persaingan (pertentangan) di masyarakat sebagai akibat meningkatnya
kebutuhan akan pangan dan kebutuhan lainnya.
- Tidak seimbangnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan dengan pertumbuhan penduduk
yang dengan sendirinya menim-bulkan banyak pengangguran dan masalah sosial lainnya.
- Timbulnya kemiskinan, rumah kumuh, pertentangan antar etnik, tawuran warga yang
diawali dengan hal-hal kecil dan stabilitas politik yang tidak mantap akan nampak menjadi
pemandangan rutinitas yang sulit untuk mengatasinya.
8. Tingkat Stres Masyarakat Yang Tinggi
Menurut Hardjana (1994), bahwa dalam keadaan stres sekurang-kurangnya ada tiga
hal yang saling mengkait, yaitu hal atau penyebab, karena peristiwa, dan orang yang
merupakan objek. Keadaan menjadi sumber stres (stressor) kepada orang yang mengalami
stres (the stressed) dan hubungan antara orang yang mengalami stres dengan hal yang
menjadi penyebab stres (transaction) beserta segala yang tersangkut olehnya.
Profesor L. Levy dari Swedia telah mengumpulkan daftar “penyebab stres” dalam
kehidupan sehari-hari seperti yang didefinisikan oleh psikologis medis, diantaranya:
1) Tuntutan menekan yang tercipta karena konflik tenatng “peran” kita dalam berbagai
situasi hidup seperti pekerjaan, pernikahan, hubungan dengan orang tua, dan lain-lain.
2) Tuntutan menekan yang tercipta karena perubahan keadaan yang tidak diantisispasi
dan secara tiba-tiba dalam kehidupan kita. Seperti perubahan pada pekerjaan,
ketidakpastian kerja dan peruabhan radikal serupa yang menuntut penyesuaian besar.
3) Ketidakmampuan untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi hidup yang baru
karena perbedaan antara harapn dan realitas dalam kehidupan bisnis dan pribadi.
Pada masyarakat urban modern tentunya idividu lebih dituntut untuk terus
bekerja dan bersaing dengan individu lainnya. Selain itu, tekanan-tekanan seperti
tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup tentunya bisa menjadi penyebab utama
individu mengalami stres. Ketidakstabilan emosi individu yang disebabkan oleh
tingginya ingkat stres ini tentunya bisa menyebabka terjadi masalah sosial mulai dari
tingkatan yang paling rendah yaitu keluarga.
9. Korupsi
Sederhananya korupsi dapat kita artikan sebagai sutu tindakan yang mengambil uang
Negara dengan tujuan untuk memeperoleh keuntungan pribadi maupun kelompok. Sedangkan
dari sudut pandang lain korupsi dijelaskan sebagai suatu tindakan penyelewengan atau
penggelapan uang baik itu uang Negara atau uang lainnya yang dilakukan untuk keuntungan
pribai atau orang lain.
Umumnya kejahatan tindak pidana korupsi memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
- Penyalahagunaan kewenangan, kesempatan dan sarana
- Memperkaya diri sendiri dan orang lain
- Merugikan keuangan dan perekonomian Negara
-
Ilham gunawan menyatakan bahwa korupsi terjadi karena faktor-faktor tertentu. Adapun
Faktor penyebab terjadi korupsi adalah sebagai berikut:
- Kelemahan ajaran-ajaran agama dan etika
- Akibat kolonialisme atau pemerintahan asing yang tidak mengindahkan kesetiaan dan
kepatuhan dalam membendung korupsi.
- Lemahnya pendidikan
- Kemiskinan yang bersifat struktural
- Terbatasnya lingkungan anti korupsi
- Struktur pemerintahan yang lunak
Bicara mengenai dampak korupsi, maka kita harus tahu bahwa korupsi tidak hanya
berdampak bagi para pelaku saja tapi juga berdampak bagi Negara. Penjelasan dampak
korupsi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Dampak korupsi bagi pelaku (koruptor)
Korupsi merupakan salah satu tindakan pidana sehingga para pelaku pidana korupsi
akan dijatuhi hukum pidana.
b. Dampak korupsi bagi Negara
Dampak yang paling jelas tentunya kerugian Negara. Jika korupsinya dilakukan
dalam lingkup Negara maka akan mempengaruhi keuangan Negara begitu pula jika korupsi
dilakukan pada perusahaan maka juga akan memepengaruhi keuangan perusahaan.
Berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintah karena pejabat pemerintahan telah
melakukan korupsi. Meskipun tidak semua melakukan korupsi yang terkena dampaknya ya
semua.
10. Isu Radikalisme Dalam Masyarakat
Tak bisa kita pungkiri, isu radikalisme sudah menjadi isu klasik di negri yang
majemuk ini. Radikalisme dikategorikan sebagai salah satu bentuk ancaman, yakni proses
yang dapat mengganggu ketahanan suatu negara selain gangguan, hambatan, dan tantangan.
Isu radikalisme seakan menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat negri ini.
Seakan menjadi bahaya laten, isu ini sangatlah sensitif. Masyarakat bisa dengan mudah untuk
mencap seseorang atau golongan lain sebagai radikal, dan tentu saja itu berpengaruh pada
kehidupan sosial seseorang atau golongan lain tersebut.
Banyak dari masyarakat kita yang belum paham betul apa itu radikalisme, dan karena
ketidakpahamannya mereka pun kurang bisa menyikapi isu radikalisme ini dengan baik.
Ketidakmampuan masyarakat ini sering dimanfaatkan oknum untuk menjatuhkan nama baik
seseorang atau suatu golongan. Seelain itu kurangnya kesadaran masyarakat dalam
menyikapi isu-isu yang beredar dalam masyarakat.
Tentu hal seperti ini jika dibiarkan akan menyebabkan disorganisasi dalam
masyarakat, bahkan jika dibiarkan lebih lanjut bisa mengancam kesatuan dan persatuan
negara ini.
4) Kesimpulan
Seperti yang sudah dituturkan oleh para ahli, secara umum masalah sosial
dapat diartikan sebagai kondisi disuatu masyarakat yang tidak berjalan sesuai sistem
yang sudah dibangun dan dianut oleh masyarakat tersebut. Hal ini bisa disebabkan
oleh beberapa faktor seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu pendapat dari Soerjono
Soekamto yang menyatakan ada 4 faktor yang menyebabkan terjadinya masalah
sosial dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah faktor ekonomi, faktor
biologis, faktor psikologis dan faktor kebudayaan
5) Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/document/360639565/Menurut-Soerjono-Soekanto-
Masalah-Sosial-Adalah-Suatu-Ketidaksesuaian-Antara-Unsur
https://manungso.com/masalah-sosial/
http://adrianwijaya5.blogspot.com/2017/11/makalah-masalah-sosial-
tentang.html