linasafitri19.files.wordpress.com  · web viewilmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang...

30
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 1 PERKAWINAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID BESERTA RASIO FILALNYA OLEH: KELOMPOK I 1. FANENI INTAN HARTIKA 11312241001 2. NOVIASTRI HERDINAWATI 11312241002 3. OKAFANI SARI MULIAWATI 11312241003 4. LINA SAFITRI 11312241004 5. RATIH DWI UTAMI 11312241041 PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

Upload: others

Post on 20-Sep-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 1

PERKAWINAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID BESERTA RASIO FILALNYA

OLEH:

KELOMPOK I

1. FANENI INTAN HARTIKA 11312241001

2. NOVIASTRI HERDINAWATI 11312241002

3. OKAFANI SARI MULIAWATI 11312241003

4. LINA SAFITRI 11312241004

5. RATIH DWI UTAMI 11312241041

PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011

Page 2: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

PENGESAHAN

Laporan Praktikum biologi dasar I yang berjudul “Perkawinan Monohibrid dan Dihibrid

beserta Rasio Filalnya” disusun oleh Kelompok 1 telah disetujui dan diarahkan pada :

Hari/tanggal :

Tempat :

Waktu :

Dosen Pembimbing,

Ekosari R,MP

NIP

2

Page 3: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

A. TUJUAN

Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat:

1. Menunjukkan rasio fenotip dari perkawinan monohibrid, baik dengan dominansi penuh

maupun tidak penuh

2. Menunjukkan rasio fenotip dari perkawinan dihibrid, baik dengan dominansi penuh

maupun tidak penuh

B. KAJIAN PUSTAKA

Secara etimologis genetika berasal dari bahasa Latin, yaitu genos artinya suku

bangsa atau asal usul. Sedangkan secara terminologis genetika didefinisikan sebagai salah

satu cabang ilmu yang mempelajari seluk-beluk gen yang merupakan unit dasar biologis

yang mengontrol pewarisan sifat. Genetika adalah kajian mengenai hereditas dan variasi

berdasarkan gen. Setiap gen dalam DNA suatu organism memiliki lokus sendiri dalam

kromosom. Setiap organism yang mempunyai sepasang alel identik untuk sebuah karakter

disebut homozigot untuk gen tersebut.

Ilmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai

unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada garis besarnya, genetika

mempelajari dua aspek yang saling kontradiksi yaitu kemiripan antara anak terhadap

tetuanya, dan perbedaan antara tetuanya serta sesama anak, jadi genetika mempelajari

pewarisan dari kesamaan dan variasi antar individu (Wartomo Hardjo Subroto, 2001 : 1)

Cara mempelajari keturunan sifat genetic dari induk kepada turunannya dapat

dilakukan dengan beberapa cara, yaitu percobaan dengan hibridisasi dan analisa silsilah

keluarga (pedigree). Hibridisasi adalah menyilang atau menghibrid antara individu-

individu yang memiliki sifat yang berbeda dari satu spesies(Suleman Rondonuwo, 1989 :

1:2)

Dalam menyatakan suatu genotip dibedakan atas bentuk homozygot dan

heterozygot. Disebut homozygote jika kedua anggota pasangannya sama, seperti pada

3

Page 4: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

monohibridd yaitu YY, RR, yy dan rr. Sedang kalau anggota pasangannya berbeda disebut

heterozygot seperti Yy, Rr, dan lain-lain.

Selanjutnya gen yang merupakan anggota pasangan, disebut alel dan dibedakan

atas alel dominan dan alel resesif. Terdapat gen-gen yang mempunyai alel lebih dari satu

dan disebut alel ganda (multiple allele), misalnya sifat warna buluh pada mamalia, terdiri

dari gen-gen C (warna penuh), cd (hitam kelabu), cch (kelabu), c1 (kelabu muda), cr (kelabu

sangat muda), ch (warna salju) dan c = albino. Semua gen-gen yang sealel menempati lokus

(tempat) yang sama dalam kromosom. (Suleman Rondonuwo, 1989 : 18)

Mendel mulai mengadakan penelitian dan meletakkan dasar-dasar hereditas.

Ilmuwan dan biarawan ini menemukan prinsip-prinsip dasar pewarisan melalui percobaan

yang dikendalikan dengan cermat dalam pembiakan silang.  Penelitian-penelitian Mendel

menghasilkan hukum Mendel I dan hukum Mendel II.

Hukum Mendel I

Hukum Mendel I menjelaskan bahwa selama pembentukan gamet terjadi

pemisahan pasangan faktor dengan masing-masing gamet menerima salah satu faktor.

Hukum Mendel I disebut juga sebagai hukum segregasi atau pemisahan secara bebas.

Contoh penerapan hukum mendel I dapat dilihat pada persilangan monohibrid.

Persilangan monohobrid

Persilangan monohibrid merupakan persilangan dua individu dengan melibatkan

hanya satu sifat beda saja. . Pada kasus dominant penuh, keturunan yang didapat pada

F2 akan menunjukkan perbandingan fenotip dominan dan resesif 3 : 1 atau

perbandingan genotip 1 : 2 : 1. Analisa dengan uji X2 hanya dilakukan untuk

perbandingan fenotipnya. Persilangan ini bersifat resiprokal, artinya penggunaan

individu jantan dan betina dengan satu tanda beda tertentu dapat sesuka hati tanpa ada

pengaruhnya dalam rasio fenotip generasi kedua (F2).

Contoh : persilangan pada marmut berpigmentasi normal dengan albino

Simbol :   A= alel dominan (hitam)             a = alel resesif (albino)

      P    :     AA             x              aa

                 (hitam)                        (albino)

4

Page 5: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

     F1    :                         Aa

                                  (hitam)

     F2    :       F1                x               F2

     

A A

A AA Aa

A Aa Aa

    Ratio genotip       :         1 AA     :        2 Aa       :         1 aa

    Ratio fenotip        :        hitam    :      albino

                                               3         :         1

Dominan penuh dan tak penuh

Gen dominan yang telah dibicarakan termasuk gen dominan penuh atau

dominan sempurna, seperti warna kuning dan bentuk bulat pada biji ercis, dan lain-

lain. Selain sifat dominan penuh juga terdapat sifat dominan tidak penuh. Ini berarti

alel resesifnya juga tidak resesif penuh. Fenotip dominan dalam keadaan homozygot

berbeda dengan heterozigot. Tanaman Mirabilis jalapa, L ada yang bunganya putih

dan ada pula yang berbunga merah. Jika tanaman berbunga merah dikawinkan dengan

tanaman berbunga putih, maka akan menghasilkan semua tanaman berbunga merah

muda. F2 menunjukan rasio genotip 1 MM : 2 Mm: 1 mm dan rasio fenotip adalah 1

merah: 2 merah muda : 1 putih. Jelas bahwa genotip MM menunjukkan warna merah

sedang Mm warna merah muda.

Simbol :   B = kelabu,             b = hitam

      P    :     MM               x               mm

                  (merah)                         (putih)

     F1    :                         Mm

                                (merah muda)

5

Page 6: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

     F2    :       F1                x               F2

      ♀

M M

M MM Mm

m Mm Mm

    Ratio genotip       :         1 MM      :        2 Mm       :         1 mm

    Ratio fenotip        :        merah   :      merah muda : putih

                                               1       :         2 : 1

Dengan demikian maka gen M bersifat dominan tidak penuh dan gen m bersifat resesif

tidak penuh.

Hukum Mendel II

Hukum Mendel II menjelakan bahwa selama pembentukan gamet, setiap alel

mengelompok secara bebas. Hukum Mendel II dikenal juga dengan prinsip pengelompokan

secara bebas (asortasi). Prinsip asortasi menyatakan bahwa pada saat terjadi pembentukan

gamet, masing-masing alel mengelompok secara bebas. Pengertian pengelompokan secara

bebas adalah setiap gamet jantan yang dihasilkan oleh F1 akan mempunyai kesempatan yang

sama dalam membuahi gamet-gamet betina yang dihasilkan dari F1 (Yatim, 1983).

Persilangan dihibrid

Persilangan dihibrid merupakan persilangan dua individu dengan melibatkan

dua sifat beda. Misalnya pada tanaman kacang ercis, yang bijinya terdapat 2 sifat

beda, yaitu bentuk biji dan warna biji. Kedua sifat beda ini ditentukan oleh gen-gen

yang berbeda, yaitu sebagai berikut :

R = gen untuk biji bulat

r = gen untuk biji keriput

Y = gen untuk biji kuning

y = gen untuk biji hijau.

Jadi bentuk bulat dan warna kuning adalah dominan.

Contoh : jika tanaman ercis berbiji bulat-kuning homozigot (BBKK) disailangkan

dengan tanaman ercis berbiji keriput-hijau (bbkk), maka berapa yang dihasilkan pada

persilangan tersebut ?

P1:             RRYY              ><                 rryy

6

Page 7: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

(bulat, kuning)                        (kisut, hijau)

Gamet:        RY                                         ry

F1:                                     RrYy

(bulat, kuning)

P2:                             F1       ><        F1

RrYy      ><     RrYy

Gamet: RY, Ry, rY dan Ry

RY Ry rY ry

RY RRYY RRYy RrYY RRYy

Ry RRYy RRyy RrYy Rryy

rY RrYY RrYy rrYY rryy

Ry RrYy Rryy rrYy rryy

Fenotip pada F2:

RRYY, RRYy, RrYY, RrYy = bulat-kuning

Rryy, Rryy = bulat-hijau

rrYY, rrYy = keriput-kuning

rryy = keriput-hijau

Rasio fenotipe:

Bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau

9 : 3 : 3 : 1

Rasio genotipe:

BBKK : BBKk : BbKK : BbKk: BBkk : Bbkk : bbKK: bbKk : bbkk

1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1

Namun tidak semua persilangan sesuai dengan aturan Hukum Mendel I dan Hukum

Mendel II. Dalam kenyataan di kehidupan sehari-hari terdapat beberapa spesies yang

mengalami penyimpangan dalam persilangan. Di antaranya :

7

Page 8: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

1. Atavisme Interaksi gen

Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang menyebabkan munculnya

suatu sifat yang berbeda dengan karakter induknya. Atavisme pertama kali ditemukan

oleh Bateson dan Punnet. Bateson dan Punnet pertama kali meneliti bentuk jengger

ayam. Ada empat macam bentuk pial/jengger ayam. Interaksi antar gen-gen yang

menentukan bentuk dari pial (jengger ayam). Hasil temuan : karakter pial/jengger

ayam tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi.

Penyimpangan yang terjadi pada atavisme adalah bukan mengenai rasio

fenotip F2, melainkan munculnya sifat baru pada pial ayam yaitu walnut dan single.

Tipe jengger walnut merupakan hasil interaksi dari dua gen dominan yang berdiri

sendiri. Tipe jengger single merupakan hasil interaksi dua gen resesif

2. Polimeri

Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling

menambah). Polimeri terjadi akibat adanya interaksi antara dua gen atau lebih,

sehingga disebut juga gen ganda. Polimeri pertama kali ditemukan oleh Nielson ehle.

Peristiwa polimeri mirip dengan persilangan dihibrid dominan tidak penuh

(intermediat). Hasil temuan: biji gandum berwarna merah disilangkan dengan

gamdum berwarna putih menghasilkan variasi warna warna gandum yang sangat

beragam.

3. Kriptomeri

Kriptomeri adalah peristiwa dimana gen dominan yang karakternya akan

muncul jika bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen dominan berdiri

sendiri, maka karakternya akan tersembunyi (kriptos). Kriptomeri pertama kali

ditemukan oleh Correns. Interaksi antar gen-gen dominan akan menimbulkan karakter

baru. Hasil temuan: Hasil persilangan antara bunga Linnaria marocana merah dengan

putih dihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu.

8

Page 9: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

4. Epistasis – hipostasis

Interaksi beberapa gen, dimana gen yang bersifat menutup disebut (epistasis)

dan gen yang bersifat tertutupi (hipostasis). Epistasis - hipostasis pertama kali

ditemukan oleh Nelson dan Ehle. Interaksi gen bisa berupa gen-gen dominan (epistasis

dominan), dan jika interaksi terjadi antar gen-gen resesif (epistasis resesif). Hasil

temuan: Hasil persilangan warna kulit gandum hitam dengan warna kuning

menghasilkan warna kulit gandum pada F1 semunya hitam.

5. Gen-gen komplementer

Merupakan interaksi gen yang saling melengkapi. Jika satu gen tidak muncul,

maka sifat yang dimaksud juga tidak muncul atau tidak sempurna. Gen-gen

komplementer pertama kali ditemukan oleh W. bateson dan RC Punnet. Pada bunga

lathyrus odoratus terdapat dua gen yang saling berinteraksi dalam memunculkan

pigmen bunga.

6. Pautan

Pautan adalah beberapa gen yang terletak dalam kromosom yang sama, saling

berkait atau berikatan, saat proses pembentukkan gamet, disebabkan gen-gen tersebut

terletak dalam kromosom yang sama.

7. Pindah silang (Crossing over)

Proses pertukaran gen-gen antara kromatid-kromatid yang bukan pasangannya

pada sepasang kromosom homolog.

Hasil Pindah silang akan terbentuk:

Kombinasi Parental (KP)

Kombinasi Rekombinan (RK)

Gen yang berpautan tidak selamanya terpaut. Pindah silang menyebabkan

pergantian alel diantara kromosom homolog, menghasilkan kombinasi yang tidak

induknya. Pindah silang meningkatkan keragaman genetik selain yang ditemukan pada

dihasilkan oleh pengelompokkan gen secara bebas.

9

Page 10: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

C. SETTING KEGIATAN

1. Bentuk kegiatan : Simulasi

2. Objek Simulasi : Mekanisme perkawinan menurut Mendel

3. Waktu praktikum :Kamis,4 November 2011

4. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi Dasar

5. Alat dan Bahan :

Alat:

1. Manik-manik genetika

2. Kantong kertas

6. Langkah Kerja :

Perkawinan monohibrid

10

Menyiapkan dua macam manik-manik (dua warna) misalnya merah dan putih masing-masing 50

keping. Untuk memudahkan kami member kode M sebagai kode merah dan m sebagai kode

putih.

Tiap macam dibagi menjadi 2 kemudian memasukkan sebagian ke kanyong I dan sebagian

lainnya ke kantong II.

Mengocok manik-manik dalam kantong itu sampai benar-benar bercampur

Memasukkan tangan kanan ke dalam kantong I dan tangan kiri ke kantong II. Selanjutnya secara

bersamaan, mengambil masing-masing 1 keping manic-manik secara acak. Mencatat pasangan

warna yang terambil di dalam tabel hasil pengamatan.

Menyediakan dua kantong/kotah genetika dan tandai kotak I dan kotak II

Page 11: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

Perkawinan dihibrid

11

Mengulangi pengambilan sampai seluruh manik-manik terambil pada kedua kantong tersebut.

Menjumlahkan masing-masing pasangan warna yang diperoleh. Menentukan pula rasio antar

pasangan warna yang diperoleh.

Menyiapkan 4 (empat) macam manic-manik (4 warna) misalnya merah, kuning, putih,dan hitam

masing-masing mengambil 40 keping. Menganggap hitam mewakili bentuk bulat. Kuning

mewakili bentuk keriput.Memakai kode huruf-huruf juga untuk ciri-ciri ini, misalnya M untuk

merah, m untuk putih, B untuk bulat dan b untuk keriput (sebagai genotip).

Membuat gabungan dua warna dari manik-manik itu yang menggambarkan gabungan antara

warna dan bentuk yang mungkin ada ialah MB, Mb,Mb dan mb sehingga masing-masing 20.

Menyediakan 2 kantong tandai kotak I dan kotak II.

Mengocok manik-manik dalam kantong itu sampai benar-benar bercampur.

Tiap gabungan manik-manik kami membaginya menjadi 2 kemudian sebagian dimasukkan ke

dalam kantong I dan sebagian lainnya dimasukkan ke dalam kantong II.

Membandingkan besarnya rasio ini dengan hasil yang diperoleh oleh kelompok lain.

Page 12: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

Membandingkan besarnya rasio ini dengan yang diperoleh kelompok lain.

D. HASIL PENGAMATAN

Monohibrid

Macam pasangan

warna yang mungkin.

Turus Rasio fenotip/perkawinan

monohybrid dengan dominasi

tidak penuh

MM

(Merah, Merah) IIII IIII I

11

Mm

(Merah, Putih) IIII IIII IIII IIII IIII III

28

Mm

(putih,putih) IIII IIII I

11

Perbandingan rasio fenotip monohybrid dominasi penuh: 39 : 11

Perbandingan rasio fenotip monohybrid dominasi tidak penuh: 11 :28 : 11

12

Memasukkan tangan kanan ke dalam kantong I dan tangan kiri ke kantong II. Selanjutnya secara

bersamaan, mengambil masing-masing 1 gabungan manic-manik dari kantong-kantong tersebut

secara acak. Mencatat pasangan gabungan manic-manik yang terambil di dalam tabel hasil

pengamatan.

Menjumlahkan masing-masing pasangan gabungan yang diperoleh. Menentukan pula rasio antar

pasangan yang diperoleh.

Page 13: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

Dihibrid

Macam pasangan warna yang

mungkin

Rasio

fenotip/perkawinan

dihybrid dengan

dominasi tidak penuh

MB & MB 3

MB & Mb 3

MB & mB 4

MB & mb 14

Mb & Mb 4

Mb & mb 2

mB & Mb 1

mB & mb 7

mb & mb 2

Rasio Fenotip :

Merah Bulat : 24

Merah keriput : 6

Putih bulat : 8

Putih Keriput : 2

Perbandingan Fenotip :

Merah bulat : merah kriput : putih bulat : putih kriput = 12 : 3: 4 : 1

DATA HASIL PENGAMATAN KELOMPOK LAIN

Macam pasangan

warna yang

mungkin

Turus Rasio fenotip/perkawinan

monohybrid dengan

dominasi tidak penuh

MM

(Merah, Merah) IIII IIII IIII

14

Mm 22

13

Page 14: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

(Merah, Putih) IIII IIII IIII IIII II

Mm

(putih,putih) IIII IIII IIII

14

Perbandingan rasio fenotip monohybrid dominasi penuh: 36 : 14 = 18 : 7

Perbandingan rasio fenotip monohybrid dominasi tidak penuh: 14 :22: 14 = 7:11:7

Dihibrid

Macam pasangan warna

yang mungkin

Jumlah Rasio fenotip/perkawinan

dihybrid dengan dominasi tidak penuh

MB & MB 2

MB & Mb 7

MB & Mb 5

MB & mb 12

Mb &Mb 1

mB & mb 3

mB & mB 1

mB & mb 5

mb & mb 4

Rasio Fenotip :

Merah Bulat : 26

Merah keriput : 4

Putih bulat : 6

Putih Keriput : 4

Perbandingan Fenotip :

Merah bulat : merah keriput : putih bulat : putih keriput = 13: 2 : 3 : 2

14

Page 15: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

E. PEMBAHASAN

Pada percobaan yang berjudul perkawinan dihibrid dan rasio filialnya bertujuan untuk

menunjukkan rasio fenotipe dari perkawinan monohybrid, daik dengan domonansi penuh

maupun tidak penuh dan menunjukkan rasio fenotipe dari perkawinan dihibrid baik dengan

domonansi penuh maupun tidak penuh. Pada percobaan ini digunakan alat yaitu manic-manik

genetika. Dalam percobaan ini dilakukan dua persilangan (monohybrid dan dihibrid).

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan dua hasil data yaitu persilangan

monohybrid dan persilangan dihibrid. Persilangan monohybrid adalah persilangan dua

individu yang mempunyai satu sifat beda, sedangkan persilangan dihibrid ialah persilangan

dua individu yang mempunyai lebih dari satu sifat beda.

1. Persilangan Monohybrid

Pada percobaan monohybrid digunakan dua macam manic-manik (dua warna) yaitu

merah dan putih yang masing-masing berjumlah 50 keping. Tiap macam warna dibagi

menjadi 2, kemudian memasukkan sebagian ke kantong 1 dan sebagian lainnya ke

kantong 2. Manic-manik warna merah diberi kode M, sedangkan manic-manik warna

putih diberi kode m. Penyilangan monohybrid dilakukan dengan cara mengambil

secara acak sebuah manic-manik dari masing-masing kantong. Pada persilangan

monohybrid didapatkan satu table data tetapi dalam analisisnya satu hasil data tersebut

digunakan pada dua konsep, yaitu monohybrid dominasi penuh dan monohybrid tidak

penuh.

a. Persilangan monohybrid dominasi penuh

Pada persilangan monohybrid yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai

berikut:

MM = 11 (merah)

Mm = 28 (merah)

mm = 11 (putih)

Sehingga perbandingan genotipnya MM : Mm : mm= 11 : 28 : 11 dan

perbandingan fenotipnya merah : putih = 39 : 11.

15

Page 16: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

Secara teori persilangan monohybrid dominasi penuh dapat digambarkan

dalam diagaram sebagai berikut :

P (parental: induk) genotip: MM >< genotip: mm

fenotip: merah fenotip: putih

homozigot homozigot

gamet : M gamet: m

F1 Mm

(merah)

Heterozigot

F1 >< F1 Mm >< Mm

Merah merah

Gamet: M gamet: M

m m

F2

M m

M MM

Merah

Mm

Merah

M Mm

Merah

mm

putih

Dari persilangn monohybrid dihasilkan empat kombinasi keturunan dengan

perbandingan fenotip 3 : 1. Dari diagram persilangan terlihat bahwa ada pemisahan

alel pada waktu heterozigot (F1) membentuk gamet, sehingga gamet memiliki salah

satu alel. Jadi ada gamet dengan alel M dan ada gamet dengan alel m. Prinsip ini

sesuai dengan hokum Mendel 1(persilangn monohybrid telah terjadi pemisahan gen

yang sealel dan rasio fenotip F2 adalah 3 :1). Yang terkenal dengan hokum pemisaha

gen yang sealel.

16

Page 17: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

Dari perkawinan dua individu dengan satu sifat beda, dapat diambil kesimpulan yaitu:

Semua individu F1 adalah seragam

Jika dominasi Nampak sepenuhnya, maka individu F1 memiliki fenotip seperti

induknya yang dominan.

Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet terjadilah

pemisahan alel, sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel saja.

Jika dominasi nampak sepenuhnya, maka perkawinan memperlihatkan perbandingan

fenotip 3 : 1 (3/4 merah, 1/4 putih) dan memperlihatkan perbandingan genotip 1 : 2 : 1

(yaitu ¼ MM. ½ Mm dan ¼ mm).

b. Persilangan monohybrid dominasi tidak penuh

Pada persilangan monohybrid yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai

berikut:

MM = 11 (merah)

Mm = 28 (merah muda)

mm = 11 (putih)

Sehingga perbandingan genotipnya MM : Mm : mm= 11 : 28 : 11 dan

perbandingan fenotipnya merah : merah muda : putih = 11 : 28 : 11.

Secara teori persilangan monohybrid dominasi tidak penuh dapat digambarkan

dalam diagaram sebagai berikut :

P MM >< mm

Merah putih

F1 Mm

Merah muda

17

Page 18: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

F1 >< F1 Mm >< Mm

merah muda merah muda

gamet: M gamet: M

m m

F2

M m

M MM

Merah

Mm

merah muda

M Mm

merah muda

Mm

putih

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa perbandingan rasio fenotip

dan genotip pada persilangan monohybrid tidak penuh perbandingannya 1 : 2 : 1.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dihasilkan perbandingan rasio

fenotip pada persilangan monohybrid penuh, merah : putih = 39 : 11

= 3,54 : 1

Sedangkan pada persilangan monohybrid tidak penuh(intermediet) dihasilkan

perbandingan rasio fenotip, merah : merah muda : putih = 11 : 28 : 11

= 1 : 2,54 : 1

Perbandingan rasio fenotip tersebut tidak tepat sama dengan teori yang ada, namun

perbedaan yang dihasilkan tidak terlalu besar. Adapun perbedaan rasio fenotip dari

hasil percobaan dengan teori tersebut disebabkan karena praktikan hanya melakukan

percobaan satu kali sehingga dimungkinkan hasil yang diperoleh tidak terlalu valid.

Selain itu perbedaan hasil yang diperoleh disebabkan oleh berlakunya hokum peluang

yang mengandung ketidakpastian.

18

Page 19: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

Berikut data pembanding yang diperoleh dari kelompok lain

Rasio genotip = MM : Mm : mm

= 14 : 22 : 14

Rasio fenotip(monohybrid penuh) = merah : putih

= 36 : 14

Rasio fenotip(monohybrid tidak penuh) = merah : merah muda : putih

= 14 : 22 : 14

2. Persilangan dihibrid

Pada percobaan penyilangan dua individu dengan sifat beda lebih dari satu digunakan

empat macam manik-manik (empat warna) yaitu merah, putih, hitam dan kuning yang

masing-masing berjumlah 40 keping. Manik warna merah untuk merah(M) sedangkan

putih untuk putih (m) dimana manic warna merah dominan terhadap putih. Manic

warna hitam mewakili sifat bentuk bulat (B) sedangkan warna kuning mewakili sifat

bentuk keriput (m), dimana manic warna hitam dominan terhadap warna kuning.

P1:             MMBB             ><                 mmbb

Gamet:        MB                                         mb

F1:                                    MmBb

P2:                             F1       ><        F1

MmBb      ><     MmBb

Gamet: MB MB

Mb Mb

mB mB

mb mb

MB Mb mB mb

MB MMBB MMBb MmBB MmBb

Mb MMBb MMbb MmBb Mmbb

19

Page 20: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

mB MmBB MmBb mmBB MmBb

Mb MmBb Mmbb mmBb mmbb

Perbandingan fenotip

merah bulat : merah keriput : putih bulat : putih keriput

9 : 3 :3 :1

Dari hasil pengambilan diperoleh penggabungan empat manic sebagai berikut :

MMBB = merah bulat = 3

MMBb = merah bulat =3

MmBB = merah bulat=4

MmBb = merah bulat=14

MMbb = merah keriput=4

Mmbb=merah keriput=2

mmBb=putih bulat=7

mmBB=putih bulat=1

mmbb=putih keriput=2

rasio fenotip:

merah bulat : merah keriput : putih bulat : putih keriput

24 : 6 : 8 : 2

12 : 3 : 4 : 1

Data pembanding dari kelompok lain

MMBB = merah bulat = 2

20

Page 21: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

MMBb = merah bulat =7

MmBB = merah bulat=5

MmBb = merah bulat=12

MMbb = merah keriput=1

Mmbb=merah keriput=3

mmBb=putih bulat=5

mmBB=putih bulat=1

mmbb=putih keriput=4

rasio fenotip:

merah bulat : merah keriput : putih bulat : putih keriput

26 : 4 : 6 : 4

Apabila dominasi Nampak penuh maka perkawinan dihibrid menghasilkan keturunan

dengan perbandingan fenotip 9 : 3 : 3 : 1

Perkawinan dihibrid merupakan hasil perkawinan monohybrid I dikali hasil perwakinan

monohybrid II. Pada semi dominasi (artinya tidak nampak penuh sehingga ada sifat

intermediet) maka hasil perkawinan monohybrid menghasilkan keturunan dengan

perbandingan 1 :2 :1.

Pada persilangan intermediet dihasilkan keturunan dengan perbandingan 1 :2 :1 x 1 : 2

: 1

= 1 : 2 : 1 : 2 : 4: 2 : 1 : 2 : 1 .

Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan perbandingan genotip dan fenotip sebagai

berikut:;

MMBB : MMBb : MMbb MmBB : MmBb : Mmbb : mmBB : mmBb : mmbb 21

Page 22: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

3 : 3 : 4 : 4 : 14 : 2 : 1 : 7 : 2

data pembanding dari kelompok lain

MMBB : MMBb : MMbb MmBB : MmBb : Mmbb : mmBB : mmBb : mmbb

2 : 7 : 1 : 5 : 12 : 3 : 1 : 5 :4

Perbandingan rasio fenotip tersebut tidak tepat sama dengan teori yang ada, dan perbedaan

yang dihasilkan cukup besar. Adapun perbedaan rasio fenotip dari hasil percobaan dengan

teori tersebut disebabkan karena praktikan hanya melakukan percobaan satu kali sehingga

dimungkinkan hasil yang diperoleh tidak terlalu valid. Selain itu perbedaan hasil yang

diperoleh disebabkan oleh berlakunya hokum peluang yang mengandung ketidakpastian.

F. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang kami lakukan dapat ditarik kesimpulan :

1. Rasio fenotip dari perkawinan monohybrid dominasi penuh adalah 39 : 11

, sedangkan dominasi tidak penuh rasionya 11 :28 : 11

2. Rasio fenotip dari perkawinan dihibrid adalah 12 : 3: 4 : 1 , sedangkan perbandingan untuk

penyimpangan hukum semu mendel polimeri sesuai data percobaan rasio fenotipnya sebesar

22

Page 23: linasafitri19.files.wordpress.com  · Web viewIlmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Pada

DAFTAR PUSTAKA

Champbell, Niel, A. 2000. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Harnis, Harry. 1994. Genetika. Yogyakarta : UGM Press.

Rondonuwu, Suleman. Dasar – Dasar Genetika. Jakarta : P2LPTK.

Stansfied, William. 1991. Genetika Edisi 2. Jakarta : Erlangga.

Suryo. 1986. Genetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

23