studikajianppdr.files.wordpress.com  · web viewdiharapkan dibi dapat mendukung bnpb dalam hal...

66
LAPORAN PENDAHULUAN KAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA Tentang DIBI (Data & Informasi Bencana Indonesia) Aplikasi ini dibangun atas kerjasama antara: BAPPENAS, BNPB, DEPDAGRI, UNDP dan DFID Desinventar adalah sebuah proyek yang dikembangkan oleh LA RED, sebuah jaringan kajian social dalam pencegahan terjadinya bencana di Amerika Latin. LA RED adalah sebuah organisasi nirlaba dengan 12 tahun kegiatan yang sebagian besar kegiatan operasinya di Amerika Latin, Karibia dan sekarang di Asia dan Afrika. Kontribusi yang diberikan oleh United Nation Development Program (UNDP) adalah dengan membiayai sebagian dari pendanaan untuk dukungan web Desinventar yang dijadikan sebagai basis pengembangan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI). UNDP juga telah memberikan dukungan yang berkelanjutan untuk penyebaran ide-ide methodology dan peralatan yang dibutuhkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. DIBI sendiri telah secara resmi diluncurkan penggunaannya oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tanggal 29 Juli 2008 yang mana peluncurannya juga dihadiri perwakilan dari UNDP Indonesia, perwakilan organisasi dari negara-negara donor lain (NGO) dan institusi pemerintah terkait lainnya. Diharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah, mendukung dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan laporan kejadian bencana secara tepat dan cepat, serta memberikan informasi yang lengap dan aktual pada semua pihak yang terkait dengan unsur penanggulangan bencana baik di Indonesia maupun negara asing melalui fasilitas global. Aplikasi Online DIBI sendiri dikembangkan dengan produk perangkat lunak gratis : i

Upload: others

Post on 21-Aug-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Tentang DIBI (Data & Informasi Bencana Indonesia)

Aplikasi ini dibangun atas kerjasama antara: BAPPENAS, BNPB, DEPDAGRI, UNDP dan DFID

Desinventar adalah sebuah proyek yang dikembangkan oleh LA RED, sebuah jaringan kajian social dalam pencegahan terjadinya bencana di Amerika Latin. LA RED adalah sebuah organisasi nirlaba dengan 12 tahun kegiatan yang sebagian besar kegiatan operasinya di Amerika Latin, Karibia dan sekarang di Asia dan Afrika.

Kontribusi yang diberikan oleh United Nation Development Program (UNDP) adalah dengan membiayai sebagian dari pendanaan untuk dukungan web Desinventar yang dijadikan sebagai basis pengembangan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI).

UNDP juga telah memberikan dukungan yang berkelanjutan untuk penyebaran ide-ide methodology dan peralatan yang dibutuhkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

DIBI sendiri telah secara resmi diluncurkan penggunaannya oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tanggal 29 Juli 2008 yang mana peluncurannya juga dihadiri perwakilan dari UNDP Indonesia, perwakilan organisasi dari negara-negara donor lain (NGO) dan institusi pemerintah terkait lainnya.

Diharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah, mendukung dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan laporan kejadian bencana secara tepat dan cepat, serta memberikan informasi yang lengap dan aktual pada semua pihak yang terkait dengan unsur penanggulangan bencana baik di Indonesia maupun negara asing melalui fasilitas global.

Aplikasi Online DIBI sendiri dikembangkan dengan produk perangkat lunak gratis :

LA RED adalah sebuah organisasi nirlaba dengan 12 tahun kegiatan yang sebagian besar kegiatan operasinya di Amerika Latin, Karibia dan sekarang di Asia dan Afrika.

Kontribusi yang diberikan oleh United Nation Development Program (UNDP) adalah dengan membiayai sebagian dari pendanaan untuk dukungan web Desinventar yang dijadikan sebagai basis pengembangan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI).

UNDP juga telah memberikan dukungan yang berkelanjutan untuk penyebaran ide-ide methodology dan peralatan yang dibutuhkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

DIBI sendiri telah secara resmi diluncurkan penggunaannya oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tanggal 29 Juli 2008 yang mana peluncurannya juga dihadiri perwakilan dari UNDP Indonesia, perwakilan organisasi dari negara-negara donor lain (NGO) dan institusi pemerintah terkait lainnya.

i

Page 2: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Diharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah, mendukung dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan laporan kejadian bencana secara tepat dan cepat, serta memberikan informasi yang lengap dan aktual pada semua pihak yang terkait dengan unsur penanggulangan bencana baik di Indonesia maupun negara asing melalui fasilitas global.

Aplikasi Online DIBI sendiri dikembangkan dengan produk perangkat lunak gratis :

DAFTAR ISI................................................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL......................................................................................................................... iv

1 PENDAHULUAN................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1

1.2 Acuan Dasar.................................................................................................................................... 4

1.3 Maksud dan Tujuan..................................................................................................................... 5

1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan.........................................................................................................6

1.5 Metodologi....................................................................................................................................... 7

1.6 Output Kegiatan..........................................................................................................................10

2 KOMUNIKASI PPDR INDONESIA DI MASA DEPAN.................................................11

2.1 Definisi Komunikasi PPDR (Public Protection and Disaster Relief)......................11

2.2 Konsep Ideal PPDR di Indonesia.........................................................................................132.2.1 Operasi PPDR....................................................................................................................................132.2.2 Aplikasi PPDR....................................................................................................................................152.2.3 Kebutuhan Operasional Sistem PPDR....................................................................................172.2.4 Kebutuhan Jaringan Dedicated untuk PPDR........................................................................182.2.5 Kebutuhan Perencanaan Spektrum untuk PPDR..............................................................202.2.6 Konsep Sistem PPDR Masa Depan...........................................................................................20

3 STATUS PPDR DI INDONESIA SAAT INI.....................................................................22

3.1 Regulasi Telekomunikasi Untuk Keperluan PPDR......................................................223.1.1 Pendahuluan......................................................................................................................................223.1.2 UU No 36 Tahun 1999...................................................................................................................233.1.3 UU No 24 Tahun 2007...................................................................................................................243.1.4 Perka BNPB No 06 Tahun 2013................................................................................................24

3.2 Organisasi dan Koordinasi PPDR di Indonesia.............................................................24

3.3 Profil Daerah dan Karakteristik Kejadian yang Terkait PPDR di Indonesia....26

3.4 Skenario Operasi dan Skenario Komunikasi PPDR di Indonesia..........................29

3.5 Umpan Balik dari Stakeholder.............................................................................................313.5.1 Struktur Kuesioner.........................................................................................................................31

ii

Page 3: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

3.5.2 Responden..........................................................................................................................................323.5.3 Hasil Kuesioner................................................................................................................................323.5.4 Kelemahan Sistem PPDR saat Ini..............................................................................................32

4 BENCHMARK..................................................................................................................... 38

4.1 Australia.........................................................................................................................................38

4.2 Canada.............................................................................................................................................38

5 ANALISIS TEKNOLOGI PPDR........................................................................................ 40

5.1 Analisis Penggunaan Spektrum PPDR Saat Ini dan di Masa Depan.....................40

5.2 Analisis Karakteristik Teknik Teknologi PPDR Saat Ini............................................40

5.3 Analisis Gap Teknologi............................................................................................................40

5.4 Analisis dan Pengklasifikasian Layanan..........................................................................40

6 ANALISIS TEKNO-EKONOMI......................................................................................... 42

6.1 Model Bisnis.................................................................................................................................42

6.2 Deskripsi Skenario Simulasi..................................................................................................42

6.3 Hasil Simulasi...............................................................................................................................42

7 ROADMAP PENERAPAN PPDR DI INDONESIA........................................................43

7.1 Roadmap Infrastruktur PPDR..............................................................................................43

7.2 Roadmap Aplikasi dan Layanan PPDR.............................................................................43

7.3 Roadmap Regulasi PPDR........................................................................................................43

8 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI............................................................................. 44

8.1 Kesimpulan...................................................................................................................................44

8.2 Rekomendasi................................................................................................................................44

REFERENSI................................................................................................................................ 45

iii

Page 4: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Metodologi Penyelesaian Pekerjaan............................................................7

iv

Page 5: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aplikasi dan Contoh PPDR.........................................................................15

v

Page 6: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor Telekomunikasi/Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat baik dari sisi teknologi, struktur industri, nilai bisnis dan

ekonomi, maupun dampaknya bagi kehidupan sosial.

Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar nomor empat di dunia yang mempunyai

wilayah 5.150 km sepanjang garis katulistiwa dengan belasan ribu pulau-pulaunya

memiliki tantangan tersendiri dalam upaya pembangunan sosial-ekonomi memalui

penyediaan jaringan telekomunikasi.

Dengan pertumbuhan dunia dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, selain

provider telekomunikasi yang menyediakan jaringan dan jasa telekomunikasi untuk

keperluan umum, masih banyak badan usaha yang memerlukan jaringan telekomunikasi

khusus untuk keperluan sendiri yang terpisah dari jaringan telekomunikasi publik.

Sebagaimana diketahui bahwa saat ini wilayah Indonesia telah banyak terjangkau oleh

penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi, namun kebutuhan akan jaringan

telekomunikasi khusus masih diperlukan oleh badan hukum untuk mendukung usahanya.

Oleh karena itu, pemerintah memandang perlu untuk menyusun Peta-Jalan (Roadmap)

infrastruktur telekomunikasi khusus Indonesia sebagai pedoman bagi seluruh pemegang

kebijakan (stakeholder) industri (jaringan dan jasa layanan), infrastruktur telekomunikasi

khusus dan yang terkait dalam menyamakan langkah dan persepsi perkembangan

infrastruktur telekomunikasi nasional khususnya untuk infrastruktur telekomunikasi

6

Page 7: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

khusus yang non-profit yang digunakan oleh instansi pemerintah mapun badan hukum

guna mendukung pembangunan bangsa Indonesia yang berkesinambungan.

Konsep peta-jalan ini diharapkan dapat memudahkan regulator, penyelenggara jaringan

dan layanan, para pemodal, penyelenggara bisnis pendukung, maupun penyelenggara

telekomunikasi khusus, dalam menyikapi perkembangan infrastruktur telekomunikasi

Indonesia hingga tahun 2019.

Harapan agar telekomunikasi khusus menjadi hal yang berperan bagi peningkatan peri

kehidupan instansi pemerintah dan badan hukum yang pada akhirnya dapat meningkatkan

perlindungan keselamatan publik melalui penerapan infrastruktur telekomunikasi untuk

keperluan Public Protection and Disaster Relief (PPDR) di Indonesia.

Ada perbedaan terminologi antara pemerintah dan daerah dalam lingkup dan makna

spesifik radio komunikasi PPDR. Istilah berikut adalah sesuai untuk tujuan membahas

masalah ini :

1. Radio Komunikasi Perlindungan Masyarakat (Public Protection/PP): komunikasi

radio yang digunakan oleh instansi yang bertanggung jawab dan organisasi yang

berhubungan dengan pemeliharaan hukum dan ketertiban, perlindungan jiwa dan

harta benda, dan situasi darurat.

2. Radio Komunikasi Penanggulangan bencana (Disaster Relief/DR): komunikasi radio

yang digunakan oleh lembaga dan organisasi yang berhubungan dengan gangguan

serius terhadap fungsi masyarakat, ancaman luas terhadap kehidupan manusia,

kesehatan, properti atau lingkungan, baik yang disebabkan oleh kecelakaan, sifat

atau kegiatan manusia, dan baik yang berkembang secara tiba-tiba atau sebagai

hasil dari proses jangka panjang yang kompleks.

Pentingnya pengaplikasian suara, data, grafis dan video dalam menyampaikan informasi

untuk PPDR. Akses informasi yang akurat dan rinci dibutuhkan oleh staf di lapangan

seperti polisi, pemadam kebakaran dan personel gawat darurat medis untuk meningkatkan

efektifitas dalam menangani situasi darurat. Arus informasi dari unit lapangan kepada

pusat pengendalian sama pentingnya guna memantau keadaan lingkungan masyarakat

7

Page 8: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

yang real-time, selain itu dalam situasi bencana dan darurat keputusan penting harus

dibuat dengan mengontrol pemerintah yang dipengaruhi oleh kualitas dan ketepatan

waktu dari informasi yang diterima di lapangan.

Aplikasi ini secara umum memerlukan komunikasi data kecepatan bit yang lebih tinggi

daripada yang bisa disediakan oleh aplikasi PPDR saat ini. Ketersediaan solusi canggih di

masa depan diharapkan dapat bermanfaat bagi operasi PPDR. Komunikasi suara akan tetap

menjadi komponen penting dari operasi PPDR, sedangkan data baru dan layanan video

akan memainkan peran kunci. Solusi yang diberikan oleh teknologi yang akan datang akan

mampu memberikan jaringan suara, video, dan data local. Jika teknologi di masa depan

dapat diimplementasikan secara global maka akan mengurangi biaya peralatan,

meningkatkan ketersediaan peralatan, meningkatkan potensi untuk interoperabilitas,

memberikan cakupan yang lebih luas dan mengurangi waktu instalasi infrastruktur.

Apabila aplikasi PPDR mengimplementasi teknologi LTE, maka dimungkinkan untuk

menggunakan jaringan LTE komersial di daerah-daerah dimana jaringan PPDR tidak

efektif. LTE dimaksudkan untuk ditempatkan di berbagai lingkungan dari pedesaan ke

daerah perkotaan terpadat. Sistem komersial dengan menggunakan teknologi LTE

mungkin tidak dapat memenuhi semua kebutuhan yang diidentifikasi untuk PPDR, namun

penggunaan teknologi dan sistem tersebut dapat dipertimbangkan, terutama dalam hal

penghematan biaya yang terkait dengan fitur-fitur canggih yang ditawarkan.

Komunikasi pendukung PPDR mencakup berbagai layanan komunikasi radio seperti tetap,

bergerak, amatir dan satelit. Biasanya narrowband digunakan untuk komunikasi PPDR

dalam dinas bergerak terrestrial, sedangkan wideband dan teknologi broadband digunakan

untuk semua komunikasi radio PPDR.

1. Narrowband

Untuk menyediakan aplikasi narrowband PPDR, trend digunakan dalam penerapan

WAN (Wide Area Network) termasuk radio digital trunking yang memberikan

layanan digital suara dan aplikasi data kecepatan rendah. Laporan ITU-R M.2014

menyatakan bandwidth sebesar 25 kHz yang digunakan untuk implementasi PPDR.

8

Page 9: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Beberapa Negara tidak mewajibkan teknologi tertentu. Namun mempromosikan

penggunaan teknologi spektrum yang efisien.

2. Wideband

Diharapkan dengan teknologi wideband akan membawa kecepatan data dari

beberapa kilobit per detik (misalnya di kisaran 384 – 500 kbit/s). Karena

diharapkan jaringan dan teknologi masa depan memiliki kecepatan data yang lebih

tinggi, aplikasi seperti transmisi nirkabel data besar, video dan sambungan PPDR

ponsel berbasis IP dapat diperkenalkan. Sistem aplikasi wideband untuk

mendukung PPDR berada di bawah berbagai organisasi standar. Banyak

perkembangan tersebut diuraikan dalam Laporan ITU-R M.2014 dan Rekomendasi

ITU-R M.1073, ITU-R M.1221 dan ITU-R M.1457 dengan bandwidth kanal yang

tergantung pada penggunaan teknologi spektrum secara efisien.

3. Broadband

Teknologi broadband merupakan evolusi dari wideband. Aplikasi broadband

memungkinkan penambahan kapasitas, kecepatan yang lebih cepat, serta resolusi

yang lebih tinggi. Aplikasi ini dapat ditempatkan di daerah hot spot dimana personil

PPDR beroperasi. Aplikasi broadband biasanya disesuaikan untuk melayani daerah

lokal (misalnya 1km2 atau kurang) dengan kecepatan data kisaran 1 – 100 Mbit/s.

1.2 Acuan Dasar

Terdapat beberapa acuan dasar yang dipertimbangkan dalam penyusunan kajian ini, yaitu:

A. Regulasi Nasional

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Badan

Nasional Penanggulangan Bencana.

9

Page 10: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

5. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 06 Tahun 2013

Tentang Pedoman Radio Komunikasi Kebencanaan.

6. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 10 Tahun 2008

Tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat Bencana.

7. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 21

Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten Pada Jaringan

Bergerak Seluler Dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas,

pasal 22.

B. Acuan Lainnya

1. ITU, Hanbook On Emergency Telecommunications, 2005.

2. ITU, Compendium On Itu's Work On Emergency Telecommunications, 2007.

3. BNPB, Indeks Resiko Bencana Indonesia, 2013.

4. Tampere Convention on the Provision of Telecommunication Resources for Disaster

Mitigation and Relief Operations.

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari kegiatan ini adalah Mengidentifikasi teknologi, arsitektur, serta

regulasi teknis terkait PPDR dalam rangka menyusun roadmap implementasi PPDR.

Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah:

(1) Menyediakan arah penyelenggaraan telekomunikasi khusus melalui penyediaan

roadmap agar kegiatan penyediaan layanan public protection and disaster relief

(PPDR) sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai peruntukan.

(2) Memberikan kejelasan dalam hal regulasi implementasi penyediaan layanan public

protection and disaster relief (PPDR)

(3) Menyiapkan bahan sosialisasi untuk implementasi penyediaan Layanan public

protection and disaster relief (PPDR)

10

Page 11: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut:

1) Kajian Jasa Konsultasi Tentang Penerapan Public Protection And Disaster Relief Di

Indonesia yang digunakan di Indonesia dan internasional.

2) Kajian dan studi literatur hal – hal yang sering dirasakan masyarakat terhadap

Public Protection And Disaster Relief (PPDR).

3) Kajian terhadap perangkat telekomunikasi khusus yang dapat digunakan dalam

implementasi penyediaan Layanan Public Protection And Disaster Relief (PPDR),

termasuk didalamnya desain ruangan, desain peralatan teknis yang dibutuhkan,

software aplikasi, sumber daya manusia untuk pengoperasiannya.

4) Membuat Kriteria terhadap Kota/Kabupaten yang akan mengimplementasi Layanan

Public Protection And Disaster Relief (PPDR) dan memberikan rekomendasi

Kota/Kabupaten yang siap mengimplementasikannya.

5) Mengkaji regulasi telekomunikasi penyelenggaraan Telekomunikasi khusus di

Indonesia untuk implementasi penyediaan Layanan Public Protection And Disaster

Relief (PPDR)

6) Menyusun draft Peraturan Menteri terkait Layanan Panggilan Public Protection And

Disaster Relief (PPDR)

7) Melaksanakan workshop terhadap 10 (sepuluh) Kota/Kabupaten yang akan

mengimplementasikan Layanan Public Protection And Disaster Relief (PPDR)

8) Melaksanakan study banding.

9) Rapat konsinyering dan rapat rutin yang dilaksanakan secara berkala

10)Penyusunan Pedoman Teknis Pemanfaatan jaringan Telekomunikasi Khusus di

wilayah bencana alam

11)Menyiapkan bahan sosialisasi untuk implementasi penyediaan Layanan Public

Protection And Disaster Relief (PPDR)

11

Page 12: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

1.5 Metodologi

Metodologi penyelesaian pekerjaan diperlihatkan dalam bentuk alur pikir seperti

diperlihatkan dalam Gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 1.1 Metodologi Penyelesaian Pekerjaan

Tahapan dalam penyelesaian pekerjaan adalah sebagai berikut:

12

Page 13: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

1. Tahap Pengumpulan dan Identifikasi data

Terdapat tiga data utama yang dikumpulkan yaitu:

a) Identifikasi Kebutuhan PPDR masa depan

Pada tahap ini, diuraikan visi sistem PPDR masa depan yang ideal

berdasarkan kajian ITU yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia.

Selain itu, pada tahap ini dijelaskan secara rinci kebutuhan Layanan dan

aplikasi yang meliputi: karakteristik pengguna, wilayah cakupan, topologi

jaringan, kapasitas (bandwidth dan data rate), mobilitas, interoperabilitas,

ketersediaan, kehandalan, dan ketahanan layanan, Security, kebutuhan

khusus komunikasi voice, dan kebutuhan khusus komunikasi data.

b) Identifikasi status PPDR saat ini

Identifikasi status saat ini meliputi: Pengumpulan fakta mengenai

infrastruktur, aplikasi, regulasi, kultur PPDR di Indonesia; Mendefinisikan

skenario penggunaan; menentukan klasifikasi layanan; Identifikasi spektrum

radio yang digunakan saat ini dan kebutuhan spektrum masa depan; dan

mengidentifikasi model bisnis dalam penggunaan infrastruktur PPDR.

c) Benchmark (best practice) di negara lain

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara:

Data sekunder yang diperoleh melalui kajian literatur: laporan tahunan

BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), regulasi nasional,

handbook, dll.

Data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang disebar pada lembaga

PPDR terkait yaitu: kepolisian, pemadam kebakaran, dan ambulance serta

vendor perangkat.

2. Analisis

a) Analisis Teknik

Analisis teknik meliputi:

Analisis spektrum radio PPDR yang digunakan saat ini maupun yang

dapat digunakan di masa depan;

Analisis karakteristik teknik berbagai teknologi yang digunakan saat

ini: Trunking analog/digital(TETRA), DMR, Komunikasi Satelit,

13

Page 14: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

jaringan bergerak komersial (CDMA2000, GSM, 3G, HSPA, WiFi,

WiMAX)

Analisis gap teknologi: gap teknologi saat ini, gap jaringan publik, gap

teknologi kandidat (LTE), kapabilitas interoperabilitas

Analisis kebutuhan PPDR vs. Technology compliance

Analisis dan pengklasifikasian layanan: video, voice, data, message.

b) Analisis Ekonomi dan Organisasi

Pembuatan model:

i. infrastruktur jaringan PPDR dedicated (dimiliki/dioperasikan

sendiri atau dimiliki sendiri tetapi dioperasikan oleh operator

lain),

ii. infrastruktur jaringan PPDR komersial (diperlukan seperti

pelanggan biasa atau diperlakukan secara khusus),

iii. infrastruktur jaringan PPDR Hybrid (komersial dan dedicated)

yang dikombinasikan dengan berbagai kemungkinan, seperti:

berbasis geografis atau secara MVNO (sharing infrastruktur

dengan jaringan komersial)

Simulasi;

3. Penyusunan Roadmap

a) Evolusi infrastruktur PPDR

b) Evolusi layanan PPDR: jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang

c) Evolusi regulasi PPDR

Sebagai tambahan, dibahas pula mengenai peran kultural (kearifan lokal) dalam

sistem PPDR di Indonesia.

4. Workshop dan sosialisasi penerapan layanan panggilan darurat nasional.

Sosialisasi dilakukan pada stake holder terkait PPDR, yaitu: pemerintah daerah,

kepolisian, medis, dan pemadam kebakaran.

1.6 Output Kegiatan

Kegiatan akan menghasilkan dokumen yaitu:

14

Page 15: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

1) Penyusunan kajian dan pedoman teknis penerapan layanan Public Protection And

Disaster Relief (PPDR)

2) Penyusunan Kajian terhadap perangkat telekomunikasi khusus yang dapat

digunakan dalam implementasi penyediaan Layanan Public Protection And Disaster

Relief (PPDR), termasuk didalamnya desain ruangan, desain peralatan teknis yang

dibutuhkan, software aplikasi, sumber daya manusia untuk pengoperasiannya.

3) Penyusunan kriteria dan penentuan Kabupaten/Kota yang prioritas untuk

penerapan layanan Public Protection And Disaster Relief (PPDR)

4) Penyusunan bahan sosialisasi penerapan layanan Public Protection And Disaster

Relief (PPDR).

5) Draft Regulasi di bidang Telekomunikasi khusus berupa Peraturan Menteri untuk

mendukung penerapan layanan Public Protection And Disaster Relief (PPDR).

15

Page 16: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

2 KOMUNIKASI PPDR INDONESIA DI MASA DEPAN

2.1 Definisi Komunikasi PPDR (Public Protection and Disaster Relief)

Layanan PPDR merupakan layanan yang disediakan oleh petugas tanggap darurat (first

responder) seperti: layanan polisi, pemadam kebakaran, ambulance, pertahanan sipil,

penjaga perbatasan, SAR, dll, terhadap kejadian yang mengancam keselamatan publik

termasuk mengancam nyawa, properti, dan lingkungan.

Komunikasi yang aman, efisien, dan cepat merupakan kebutuhan dasar bagi petugas

tanggap darurat.

Definisi komunikasi radio PPDR dalam Report ITU-R M.2033 adalah sebagai berikut:

a) Komunikasi Radio Public Protection (PP): komunikasi radio yang digunakan oleh

lembaga dan organisasi yang bertanggung jawab dalam memelihara ketertiban dan

hukum, melindungi nyawa dan properti, dan situasi darurat.

b) Komunikasi Radio Disaster relief (DR): komunikasi radio yang digunakan oleh

lembaga dan organisasi yang berurusan dengan gangguan fungsi masyarakat,

menimbulkan ancaman luas dan signifikan terhadap nyawa manusia, kesehatan,

properti, atau lingkungan, baik yang terjadi secara tidak sengaja, karena alam atau

aktivitas manusia, dan juga yang terbentuk secara tiba-tiba atau merupakan hasil

dari sebuah proses yang kompleks dan panjang.

ECC Report 199 mengidentifikasi aktivitas-aktivitas kunci yang dilakukan oleh lembaga

PPDR, yaitu:

Penegakan hukum (lembaga kepolisian dan penegak hukum lainnya),

Penanganan kebakaran,

Layanan medis darurat,

16

Page 17: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Pencarian dan penyelamatan (Search dan Rescue),

Penjaga perbatasan,

Penjaga kegiatan penting,

Perlindungan orang penting (VIP, VVIP),

Evakuasi warga negara, dan

Respons terhadap bencana alam maupun bencana akibat perbuatan manusia

Aktivitas PPDR biasanya dikategorikan ke dalam dua hal yaitu:

a. Misi kritis, yaitu situasi dimana nyawa manusia, operasi penyelamatan, dan

penegakan hukum dipertaruhkan serta lembaga PPDR tidak dapat menanggung

resiko terjadinya kegagalan transmisi dalam komunikasinya baik voice maupun

data ataupun mengalami penyadapan.

b. Misi non-kritis, diantaranya aktivitas rutin dimana nyawa atau properti tidak dalam

kondisi bahaya serta elemen sekuriti dan waktu tidak kritis.

Petugas polisi, pemadam kebakaran dan ambulance setiap saat dapat diminta untuk

merespon seketika pada sebuah situasi krisis dan harus mempunyai fasilitas komunikasi

untuk itu. Dengan demikian, komunikasi PPDR merupakan hal yang sangat penting dalam

menyediakan sebuah kesadaran untuk merespon secara cepat terhadap situasi darurat.

Peningkatan ancaman baik dari bencana akibat aktivitas manusia dan bencana alam yang

semakin besar, memaksa pemerintah untuk menggunakan sumber dayanya dengan cara

yang berbeda. Bahkan aspek penting lainnya dari tujuan militer berubah menjadi termasuk

misi menjaga perdamaian, integrasi dan kooperasi dengan layanan darurat nasional.

Konsep Homeland Security dapat diadopsi dalam konteks sebuah kerangka kerja untuk

meningkatkan kerjasama antara polisi, pemadam kebakaran, SAR, Medis, dan Militer.

Secara praktis terdapat lebih banyak lagi situasi dimana lembaga-lembaga yang berbeda

harus bekerja sama untuk koordinasi dan operasi. Situasi ini membutuhkan komunikasi

yang intensif antar lembaga, terkait dengan jumlah lembaga yang terlibat dan jenis aplikasi

yang digunakan. Oleh karena itu, terdapat dua konsekuensi utama yang harus dipenuhi

oleh komunikasi:

17

Page 18: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Interoperabilitas sistem komunikasi radio yang berbeda atau pembangunan sebuah

sistem komunikasi PPDR unik, dan

Kebutuhan spektrum yang mencukupi

Selain itu, ketika lembaga-lembaga terkait PPDR menggunakan jaringan komunikasi secara

bersama-sama, hal ini akan memberikan banyak keuntungan sebagai berikut:

Dari sudut pandang operasional: meningkatkan pengelolaan situasi darurat

berskala besar. Saling bekerja sama dan sharing pengalaman dalam menggunakan

jaringan yang sama akan membantu pengembangan dan pendekatan yang sama

dalam penggunaan perangkat komunikasi sehingga komunikasi menjadi lebih

efektif

Penggunaan jaringan secara bersama-sama akan meningkatkan skala ekonomi

sehingga harga perangkat akan semakin murah dengan teknologi yang lebih baik

dan biaya implementasi dan operasional menjadi lebih murah.

Keuntungan ini akan semakin meningkat bila skala kerjasama/sharing dilakukan

secara internasional.

2.2 Konsep Ideal PPDR di Indonesia

2.2.1 Operasi PPDR

Lembaga PPDR melakukan 3 jenis operasi yaitu:

Operasi rutin (day-to-day operations)

Operasi rutin biasanya dilakukan di dalam batas nasional. Secara umum, kebutuhan

infrastruktur dan spektrum PP ditentukan menggunakan skenario ini dengan

kapasitas ekstra untuk mencakup kejadian darurat yang tidak terduga.

Jaringan operasi rutin ditujukan untuk proteksi masyarakat umum dan

membutuhkan sistem yang aman dan handal yang disediakan oleh sistem yang

dedicated secara permanen mencakup semua kebutuhan baik lokal maupun

nasional.

Operasi ini menjamin komunikasi voice dan messaging yang dapat dipenuhi oleh

komunikasi narrowband dan wideband.

18

Page 19: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Kejadian publik dan/atau darurat besar (Large emergency and/or public events)

Kejadian publik besar atau darurat besar adalah kejadian dimana lembaga PP dan

DR harus meresponnya di wilayah atau yurisdiksi tertentu, namun mereka tetap

harus melakukan operasi rutinnya di tempat lain di wilayah yurisdiksinya. Ukuran

dan sifat kejadian mungkin membutuhkan sumber daya PPDR dari yurisdiksi

sebelahnya, lembaga lintas-batas, atau bahkan organisasi internasional. Dalam

beberapa kasus, terdapat perencanaan atau ada waktu untuk merencanakan dan

mengkoordinasikan kebutuhan tersebut.

Contoh kejadian darurat besar adalah kebakaran hutan, kebakaran wilayah yang

mencakup area yang cukup luas di kota besar. Sedangkan contoh kejadian publik

besar adalah pertemuan kepala negara ASEAN, pertemuan G20, penyelenggaraan

kegiatan olah raga internasional, mudik nasional, hari buruh, dll.

Secara umum, kebutuhan komunikasi tambahan untuk kejadian besar dibawa ke

wilayah tersebut sesuai kebutuhan. Perangkat tersebut dapat dikoneksikan dengan

infrastruktur jaringan PPDR eksisting ataupun tidak.

Operasi Penanggulangan Bencana (Disaster Relief Operations)

Bencana dapat diakibatkan oleh alam atau aktivitas manusia, misalnya: bencana

alam adalah gempa bumi, longsor, gunung meletus, banjir, tsunami, angin topan dll.

Sedangkan bencana yang disebabkan oleh manusia adalah konflik bersenjata,

terorisme, dll. Secara umum, sistem komunikasi PPDR eksisting dan perangkat

komunikasi khusus digunakan pada operasi ini.

Hal ini membutuhkan jaringan yang cepat dan efisien dalam instalasi. Seluruh

aplikasi di segala aspek digunakan secara temporer oleh layanan darurat, misalnya

penyediaan hot spot, informasi data robotik atau video, parameter telemetri,

database query, informasi lokasi, dan komunikasi data lainnya.

Selain itu, kebutuhan mandatori lainnya adalah interoperabilitas perangkat untuk

menjamin operasi gabungan.

19

Page 20: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

2.2.2 Aplikasi PPDR

Sistem komunikasi yang digunakan untuk layanan PPDR harus dapat mendukung berbagai

rentang aplikasi, termasuk penggunaan berbagai aplikasi berbeda dengan berbagai rentang

bit rate secara simultan.

Beberapa pengguna PPDR membutuhkan integrasi dari banyak aplikasi, misalnya

kombinasi voice dengan data broadband kecepatan tinggi.

Tabel di bawah ini memberikan sebuah gambaran berbagai aplikasi PPDR bersama dengan

fitur khusus dan contoh penggunaan PPDR tertentu. Aplikasi tersebut dikelompokkan

dalam bentuk narrowband, wideband, dan broadband untuk mengindikasikan teknologi

mana yang paling dibutuhkan untuk menyalurkan aplikasi tersebut dan fiturnya. Pemilihan

aplikasi PPDR secara detail merupakan wilayah tanggung jawab dari negara atau operator.

Aplikasi broadband memungkinkan seluruh level fungsionalitas dengan kapasitas

tambahan untuk mendukung data kecepatan tinggi dan citra beresolusi tinggi. Contoh

aplikasi broadband yang mungkin meliputi:

Komunikasi video resolusi tinggi dari kamera clip-on wireless ke komputer di

kendaraan, digunakan selama trafik.

Pengawasan pasien jarak jauh. Video real-time jarak jauh memperlihatkan pasien

membutuhkan hingga 1 Mbps. Demand untuk kapasitas dapat dilakukan selama

operasi penyelamatan yang mengikuri bencana besar.

Video real time beresolusi tinggi dari, dan pengawawan jarak jauh dari petugas

pemadam kebakaran di sebuah gedung yang terbakar.

Kemampuan untuk mentransmisikan perencanaan gedur ke petugas SAR.

Video surveillance dari security entry point seperti airport dengan deteksi otomatis

berbasis citra referensi, bahan berbahaya atau parameter terkait lainnya.

Tabel 2.1 Aplikasi dan Contoh PPDRApplication Feature PPDR Example

1. NarrowbandVoice Person-to-person Selective calling and addressing

One-to-many Dispatch and group communicationTalk-around/direct mode Groups of portable to portable (mobile-mobile) in

20

Page 21: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Application Feature PPDR Exampleoperation close proximity without infrastructurePush-to-talk Push-to-talkInstantaneous access to voice path

Push-to-talk and selective priority access

Security VoiceFacsimile Person-to-person Status, short message

One-to-many (broadcasting)

Initial dispatch alert (e.g. address, incident status)

Messages Person-to-person Status, short message, short e-mailOne-to-many (broadcasting)

Initial dispatch alert (e.g. address, incident status)

Security Priority/instantaneous access

Man down alarm button

Telemetry Location status GPS latitude and longitude informationSensory data Vehicle telemetry/status

EKG (electrocardiograph) in fieldDatabase interaction (minimal record size)

Forms based records query

Accessing vehicle license records

Forms based incident report

Filing field report

2. WidebandMessages E-mail possibly with

attachmentsRoutine e-mail message

Data Talk around / direct mode operation

Direct unit to unit communication without additional infrastructure

Direct handset to handset, on-scene localised communications

Database interaction (medium record size)

Forms and records query Accessing medical recordsLists of identified person/missing personGIS (geographical information systems)

Text file transfer Data transfer Filing report from scene of incidentRecords management system information on offendersDownloading legislative information

Image transfer Download/upload of compressed still images

Biometrics (finger prints)ID pictureBuilding layout maps

Telemetry Location status and sensory data

Vehicle status

Security Priority access Critical careVideo Download/upload

compressed videoVideo clipsPatient monitoring (may require dedicated link)Video feed of in-progress incident

Interactive Location determination 2-way systemInteractive location data

3. BroadbandDatabase access Intranet/Internet access Accessing architectural plans of buildings,

location of hazardous materialsWeb browsing Browsing directory of PPDR organisation for

phone number

21

Page 22: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Application Feature PPDR ExampleRobotics control Remote control of robotic

devicesBomb retrieval robots, imaging/video robots

Video Video streaming, live video feed

Video communications from wireless clip-on cameras used by in building fire rescueImage or video to assist remote medical supportSurveillance of incident scene by fixed or remote controlled robotic devicesAssessment of fire/flood scenes from airborne platforms

Imagery High resolution imagery Downloading Earth exploration-satellite images

2.2.3 Kebutuhan Operasional Sistem PPDR

Sistem komunikasi radio yang digunakan dalam sebuah darurat Misi Kritis, baik tetap

maupun bergerak, voice atau data, harus memenuhi kebutuhan/persyaratan esensial

sebagai berikut:

Ketahanan: tersedia sepanjang waktu (mempunyai kehandalan yang sangat tinggi)

Infrastruktur PPDR harus mempunyai level redundansi yang cukup dimana tidak

ada sebuah kegagalan yang menyebabkan jaringan utama mengalami outage. Sistem

harus mempunyai redundansi built-in termasuk cadangan daya untuk menyediakan

ketahanan dalam mengatasi hampir seluruh intervensi atau bencana. Kerusakan

perangkat minor tidak boleh merugika komunikasi utama.

Sebagai pengembangan dari ketahanan, perangkat komunikasi harus dapat bekerja

secara efektif dalam mode ‘set-to-set’, ‘direct’ atau repeater independen untuk

wilayah yang luas untuk menjamin, sebagai persayaratan minimum, bahwa

komunikasi terlokalisasi dapat dilakukan tanpa membutuhkan dukungan

infrastruktur jaringan manapun.

Untuk mendapatkan fleksibilitas operasional penuh, infrasktur PPDR harus dapat

terhubung seketika dengan infrastruktur digital eksisting.

Cakupan: tersedia di seluruh lokasi (stasiun dengan antena tetap dan perangkat

genggam bergerak)

Layanan PPDR membutuhkan level cakupan geografis yang efektif untuk

komunikasi yang disesuaikan dengan kejadian. Skenario bencana dapat terjadi di

lokasi yang jauh (remote) dan sulit dijangkau. Sangat penting adanya komunikasi

22

Page 23: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

dengan cakupan/jangkauan yang sangat tinggi dan tidak terbatas oleh kondisi

geografis seperti pegunungan.

Cakupan harus handal dan dapat dikontrol di seluruh lingkungan urban dan rural,

dalam kendaraan dan gedung, lepas pantai atau udara.

Penyediaan cakupan untuk lokasi-lokasi tertentu seperti: fasilitas medis, pusat

perbelanjaan, jaringan kereta bawah tanah, terowongan, industri kritis, dan lain-

lain, membutuhkan perencanaan yang detail untuk memaksimalkan cakupan dan

kemudian mengatasi resiko bagi mereka yang bekerja di lokasi ini.

Perbaikan cakupan membutuhkan infrastruktur dan juga sumber daya frekuensi

tambahan.

Grade of Service : akses jaringan secara instan tersedia ketika dibutuhkan (jaringan

tidak perna terlalu sibuk), yang termasuk juga dikelola secara fleksibel oleh lembaga

terkait (komando dan manajemen kontrol secara hirarki)

Kebutuhan untuk layanan PPDR adalah bahwa user dapat memperoleh akses

terhadap layanan voice dan data dengan GoS atau Kualitas yang baik. GoS sistem

komunikasi PPDR harus mampu menangani trafik dan cukup fleksibel dalam desain

fungsionalnya untuk mendukung kondisi puncak yang jauh melebihi trafik tertinggi

kondisi normal., misalnya dengan menggunakan perangkat portabel.

Security dan interoperabilitas: komunikasi aman antara seluruh pihak yang terlibat.

Jaringan radio untuk PPDR harus menyediakan enkripsi end-to-end berkualitas

tinggi dengan kunci pada tiap kelompok pengguna.

2.2.4 Kebutuhan Jaringan Dedicated untuk PPDR

Akibat kebutuhan komunikasi Misi Kritis yang ketat, lembaga PPDR selalu menyediakan

jaringan radio bergerak privat. Jaringan infrastruktur PPDR tidak dapat digantikan secara

keseluruhan oleh jaringan komersial dan infrastruktur PPDR harus melingkupi seluruh

teritori nasional termasuk wilayah gunung, terowongan, dll.

Berikut ini adalah karakteristik jaringan pada masing-masing misi untuk keperluan PPDR:

PP DRMisi non-kritis Jaringan dedicated dengan Jaringan dedicated dengan

23

Page 24: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

spektrum dedicated atau jaringan komersial;Cakupan luas

spektrum dedicated atau jaringan komersial;Cakupan Hot Spot

Misi kritis Jaringan dedicated dengan spektrum dedicated;Cakupan luas;

Jaringan dedicated dengan spektrum dedicated (permanent atau temporer/ pre-empted);Cakupan hotspot;

Dalam kondisi misi non-kritis, baik untuk PP dan DR, kedua jaringan (dedicated dan

komersial) dapat digunakan. Sedangkan dalam misi kritis, jaringan komersial tidak dapat

memenuhi kebutuhan dan karena itu jaringan dedicated dan spektrum dedicated

diperlukan.

Jaringan komersial seperti: 3G, WiFi, WiMAX dan jaringan publik mempunyai keterbatasan

inheren bila digunakan bagi proteksi publik dan misi kritis, yaitu:

Dalam kasus situasi darurat dan bencana, kongesti atau bahkan putus pada jaringan

sering terjadi akibat meningkatnya kebutuhan untuk masyarakat dalam

berkomunikasi (publik ke publik, publik ke pemerintah, pemerintah ke publik,

pemerintah ke pemerintah)

Kemungkinan digunakan oleh organisasi teroris

Kemampuan enkripsi buit-in yang terbatas

Sistem publik tidak menawarkan komponen taktis seperti basestation tambahan,

repeater independen, dan harus dapat dihubungkan dengan jaringan layanan PPDR

ke jaringan publik

Rentan terhadap interferensi yang disengaja.

Selain itu, dengan adanya transisi dari teknologi sirkit ke teknologi paket, jaringan publik

lebih rentan terhadap serangan data kecuali dibuat untuk mengatasi hal tersebut.

2.2.5 Kebutuhan Perencanaan Spektrum untuk PPDR

Kesiapan dan koordinasi antar lembaga merupakan faktor kunci untuk skenario intervensi

cepat PPDR. Akan tetapi, ketiadaan perangkat dan sumber daya yang tepat serta

kemampuan komunikasi yang cukup dapat mengurangi keefektivan. Sumber daya tersebut

24

Page 25: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

termasuk perangkat dan radio yang dapat menyediakan interoperabilitas seamless antar

berbagai lembaga PPDR yang berbeda, yang hanya bisa dilakukan dengan menggunakan

teknologi yang sama dan yang terpenting lagi adalah spektrum frekuensi yang harmonis.

Di dalam lingkup nasional, penggunaan spektrum frekuensi yang harmonis sangat penting.

Akan tetapi, kebutuhan identifikasi spektrum global juga penting terutama untuk Disaster

Relief agar dapat dilakukan skenario bantuan lintas batas negara.

Kebutuhan ini penting bagi negara berkembang yang sering bergantung pada organisasi

penanggulangan internasional.

Selain keuntungan operasional tersebut di atas, spektrum yang terharmonisasi

memberikan juga keuntungan ekonomi. Dengan frekuensi yang harmonis, skala

manufaktur perangkat menjadi besar dan akan menurunkan harga satuan, serta

mengundang vendor-vendor untuk berpartisipasi sehingga tersedia banyak pilihan.

2.2.6 Konsep Sistem PPDR Masa Depan

Secara umum, sistem PPDR masa depan merupakan sistem PPDR broadband yang terdiri

dari:

Jaringan WAN PPDR broadband, dan

Jaringan ad-hoc PPDR broadband yang merupakan kapasitas tambahan yang

bersifat temporer.

Kedua jaringan tersebut dimaksudkan untuk menyediakan komunikasi bagi user PPDR

dalam situasi misi kritis dan misi non-kritis.

25

Page 26: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

3 STATUS PPDR DI INDONESIA SAAT INI

3.1 Regulasi Telekomunikasi Untuk Keperluan PPDR

3.1.1 Pendahuluan

26

Page 27: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

3.1.2 UU No 36 Tahun 1999

Pasal 20, Setiap penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan prioritas untuk

pengiriman, penyaluran, dan penyampaian informasi penting yang menyangkut :

a. keamanan negara;

b. keselamatan jiwa manusia dan harta benda;

c. bencana alam;

27

Page 28: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

d. marabahaya; dan atau

e. wabah penyakit.

Pasal 35, ayat (2) Spektrum frekuensi radio dilarang digunakan oleh kapal berbendera

asing yang berada di wilayah perairan Indonesia di Iuar peruntukannya, kecuali : (a) untuk

kepentingan keamanan negara, keselamatan jiwa manusia dan harta benda, bencana alam,

keadaan marabahaya, wabah, navigasi, dan keamanan IaIu Iintas pelayaran;

Pasal 35, ayat (2) Spektrum frekuensi radio diiarang digunakan oleh pesawat udara sipil

asing dan dan ke wilayah udara Indonesia di Iuar peruntukannya, kecuali : (a) untuk

kepentingan keamanan negara, keselamatan jiwa manusia dan harta benda, bencana alam,

keadaan marabahaya, wabah, navigasi, dan keselamatan Ialu Iintas penerbangan;

3.1.3 UU No 24 Tahun 2007

3.1.4 Perka BNPB No 06 Tahun 2013

3.2 Organisasi dan Koordinasi PPDR di Indonesia

Dalam mengatasi bencana, tidak ada organisasi PPDR yang dapat bekerja sendiri.

Kerjasama antar organisasi terkait harus dilakukan.

Lembaga-lembaga yang terkait langsung dengan penanganan kejadian PPDR di Indonesia

yaitu: BNPB (Badan Nasional Penanganan Bencana), BASARNAS (Badan SAR Nasional),

28

Page 29: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Dinas Pemadam Kebakaran, Kepolisian, Dinas Kesehatan, Kemenkominfo, militer, dll.

Secara keseluruhan, terdapat 37 kementerian/lembaga yang menangani kejadian bencana

dengan BNPB sebagai sektor terdepan. Informasi dan komunikasi penanggulangan bencana

diperlukan pada saat pra bencana, tanggap bencana, dan pasca bencana.

BNPB merupakan sektor terdepan dalam hal pencegahan dan penanggulangan bencana,

BNPB memiliki sejumlah aplikasi dan basis data, diantaranya Data dan Informasi Bencana

Indonesia, Geospasial, Pantauan Bencana, Inaware, dan Inasave. Dalam membantu

operasional di lokasi bencana, BNPB memilki mobil komunikasi yang menggunakan satelit

C-extended, radio komunikasi HT, RIG serta UAV. BNPB membangun pusat pengendalian

operasi pada 36 dan 52 kabupaten/kota pada tahun 2013 dan 2014. BNPB telah

mempunayi sistem informasi penanggulangan bencana yang sudah diintegrasikan dengan

kementerian lembaga dan BPBD, terutama BPBD propinsi.

BASARNAS memiliki 33 UPT yang tersebar di 32 propinsi, dengan berbagai sarana dan

prasarana SAR yang cukup banyak berupa helikopter, truk, rescue car, boat, selam, dan alat

komunikasi: HF, VHF, telepon, faks, dan satelit. Ketika terjadi bencana, BASARNAS bekerja

dengan koordinasi tanggap darurat di bawah BNPB. Sistem komunikasi dilakukan dalam

proses pencarian dan pertolongan. Sistem komunikasi dilakukan melalui radio dan satelit.

Kendala yang masih ada adalah jangkauan komunikasi di daerah terpencil dan belum

clearnya frekuensi yang digunakan oleh jaringan PPDR.

POLRI dalam menjalankan tugas umum menggunakan teknologi analog maupun digital,

misalnya komunikasi radio suara dua arah VHF-LB dan VHF-SSB. Selain itu juga digunakan

komunikasi data teks dua arah, data gambar 1 arah dan video searah menggunakan VHF-

LB dan teknologi digital. Saat ini, penggunaan jaringan CCTV di jalan raya dapat digunakan

untuk penanganan keselamatan publik yang diintegrasikan dalam sebuah command center.

Dalam dinas pemadam kebakaran, komunikasi yang digunakan hanya dalam bentuk

suara yaitu radio konvensional dengan sistem half duplex dilengkapi dengan repeater.

Selain itu, telah tersedia unit tugas command center yang dapat mengakomodir komunikasi

29

Page 30: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

dalam bentuk suara, teks, gambar, video untuk menunjang kelancaran tugas operasional di

tempat kejadian.

3.3 Profil Daerah dan Karakteristik Kejadian yang Terkait PPDR di

Indonesia

Indeks Risiko Bencana Indonesia ini dihitung berdasarkan rumus =

Bahaya (hazard) dihitung berdasarkan rata-rata dari tingkat bahaya berupa data frekuensi

dan magnitude dari bahaya alam seperti banjir, longsor, gempa bumi, tsunami, dan lain-

lain. Kerentanan (vulnerability) diamati berdasarkan parameter sosial budaya, ekonomi,

fisik dan lingkungan. Untuk data tentang kapasitas kemampuan dilakukan dengan

menggunakan metoda penilaian kapasitas berdasarkan parameter kapasitas regulasi,

kelembagaan, sistem peringatan, pendidikan pelatihan keterampilan, mitigasi dan sistem

kesiapsiagaan.

Unit terkecil yang dijadikan satuan penilaian fisik adalah Kabupaten/Kota seluruh

Indonesia, sedangkan untuk penilaian risiko bencana Provinsi dilakukan dengan

penghitungan ratarata dari indeks Risiko Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi tersebut.

Untuk Indeks Risiko Bencana Indonesia kali ini dibatasi pada bahaya-bahaya yang

ditimbulkan oleh alam.

Disaster Risk Index (DRI) merupakan perhitungan rata-rata kematian per Negara dalam

bencana skala besar dan menengah yang diakibatkan oleh gempa bumi, siklon tropis dan

banjir berdasarkan data tahun 1980-2000. Hal ini memungkinkan identifikasi sejumlah

variable sosial ekonomi dan lingkungan yang berkorelasi dengan risiko kematian serta

menunjukkan sebab akibat dalam proses risiko bencana. Setiap Negara memiliki indeksnya

masing-masing untuk setiap jenis bahaya menurut tingkat eksposure fisik, tingkat

30

Page 31: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

kerentanan relative dan tingkat risikonya. Berdasarkan DRI pula, konsep risiko bencana

tidak disebabkan oleh peristiwa-peristiwa yang berbahaya, namun lebih kepada sejarah

kejadian yang dibangun melalui kegiatan manusia dan proses-prosesnya. Dengan demikian

risiko kematian dalam bencana ini hanya tergantung sebagian pada keberadaan fenomena

fisik seperti gempa bumi, siklon tropis, dan banjir. Dalam DRI, faktor utamanya adalah

risiko kehilangan nyawa dan tidak termasuk aspek risiko lainnya, seperti mata pencaharian

dan perekonomian. Hal ini disebabkan karena kurangnya data yang tersedia pada skala

global dengan resolusi nasional.

31

Page 32: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

JAWA BARAT

32

Page 33: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

BANTEN

3.4 Skenario Operasi dan Skenario Komunikasi PPDR di Indonesia

Tiga Level skenario operasi :

a) Operasi rutin

33

Page 34: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

b) Operasi kejadian besar yang terencana

c) Operasi kejadian besar dan bencana alam

Dalam setiap kategori skenario operasi tersebut, terdapat skenario komunikasi spesifik

yang teridentifikasi, yaitu:

1. Skenario 1: komunikasi Data dari pusat pengendali ke personel lapangan

Inti dari skenario ini adalah transmisi data dari stasiun pusat pengendali ke satu

atau lebih personel di lapangan. Arah data utama adalah downlink (jaringan ke

terminal).

Aplikasi untuk skenario ini bisa bervariasi tetapi biasanya meliputi hal-hal berikut:

Layanan pemadam kebakaran: informasi terkait lokasi personel atau

kendaraan, rute evakuasi, gambar rencana gedung, lokasi hidran, instruksi

untuk mengatasi bahan-bahan berbahaya atau informasi mengenai jalur

paling optimal untuk menyelamatkan korban.

Polisi: akses ke basis data pada kendaraan atau orang.

Personel medis: akses ke basisdata pasien atau obat.

2. Skenario 2: komunikasi data dari tempat kejadian ke pusat pengendali

Skenario ini berkebalikan dengan skenario sebelumnya dan arah data utama adalah

uplink (terminal ke jaringan). Tetapi, tidak seperti skenario 1, transmisi ini

melibatkan aplikasi bandwidth yang tinggi seperti gambar resolusi tinggi atau video.

Data sensor (misalnya monitoring tanda-tanda vital) juga dapat dikirimkan.

3. Skenario 3: Komunikasi antar kendaraan di tempat kejadian

Kebutuhan dasar adalah berkaitan dengan komunikasi antar personel di tempat

kejadian dan kendaraan yang terkait dengan kejadian. Komunikasi tersebut

termasuk transmisi video stream, voice atau komunikasi data ke kendaraan. Pada

saat kendaraan berada dekat dengan tempat kejadian, komunikasi dapat bersifat

“mode langsung”.

4. Skenario 4: komunikasi antar individu di lapangan

Skenario ini merujuk pada komunikasi mode langsung antar personel di lapangan,

biasanya antar petugas polisi, anggota pemadam kebakaran atau paramedis. Pada

kejadian besar, kepadatan komunikasi sangat tinggi daripada skenario-skenario

34

Page 35: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

lainnya. Beberapa kebutuhan transfer data menjadi sangat kritis, misalnya

monitoring pernapasan. Aplikasi termasuk pesan teks, transfer dokumen dan video

transmisi.

5. Skenario 5: komunikasi di dalam terowongan, gedung atau ruang bawah tanah.

Skenario ini melibatkan individu dalam lokasi tertutup yang berkomunikasi dengan

individu, kendaraan atau pos komando di luar gedung. Jaringan voice analog dan

trunking biasanya tidak tersedia dalam situasi ini. Aplikasi dapat berupa voice ,

gambar, data sensor dan transmisi video.

6. Skenario 6: akses informasi dari internet atau sumber data eksternal lainnya.

Skenario ini melingkupi aplikasi yang membutuhkan akses ke internet publik atau

sumber data lainnya seperti basisdata on-line atau intranet korporat. Transmisi

voice atau Video over IP termasuk dalam kategori ini.

Aplikasi spesifik yang digunakan oleh lembaga terkait PPDR dan pengguna sebagai hasil

wawancara adalah sbb:

35

dell, 09/03/15,
Ini diperoleh dari survey
Page 36: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

3.5 Umpan Balik dari Stakeholder

3.5.1 Struktur Kuesioner

Struktur dan konten kuesioner untuk stakeholder meliputi:

a) Rincian dari jaringan komunikasi yang digunakan saat ini, meliputi: teknologi

(TETRA, analog, dll), jumlah pengguna, cakupan, frekuensi radio, dan layanan (voice,

messaging, data, dll)

b) Aktivitas sehari-hari, meliputi aktivitas operasional sehari-hari yang dilakukan oleh

organisasi dan kebutuhan elektronik terkait.

c) Contoh kejadian besar yang pernah ditangani, meliputi kebutuhan komunikasi

dalam penanganan kejadian tersebut.

d) Kebutuhan kerja lintas batas, meliputi nasional dan internasional.

e) Kebutuhan komunikasi masa depan, meliputi persyaratan khusus teknologi

komunikasi yang sudah dirasa perlu.

f) Layanan, meliputi: voice (push-to-talk, group calling, broadcast audio), text

messaging, low data rate, high data rate.

g) Karakteristik komunikasi: ketersediaan, cakupan, data support, interoperabilitas,

kehandalan, keamanan, video support, voice support.

h) Teknologi: radio analog, seluler, internet, LTE, satelit, wifi, wimax.

3.5.2 Responden

Responden yang disasar adalah:

a) BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)

b) BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)

c) Ambulance

d) Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), POLRES, POLSEK

e) PMI (Palang Merah Indonesia)

f) Dinas Pemadam Kebakaran

g) Basarnas (Badan SAR Nasional)

36

Page 37: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

h) BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)

i) PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)

3.5.3 Hasil Kuesioner

3.5.4 Kelemahan Sistem PPDR saat Ini

Kelemahan utama (hipothesis) komunikasi PPDR saat ini adalah:

Bandwidth yang terbatas

Keterbatasan sistem analog

Penggunaan jaringan komersial untuk mendapatkan layanan baru

Keamanan jaringan dan masalah kongesti (jaringan digunakan bersama-sama

dengan pengguna reguler)

Penggunaan aplikasi media sosial pada misi konfidensial

Jenis aplikasi dan divais PPDR

Telemetri (sensor)

Voice untuk misi-kritis (perangkat mobile)

Image (perangkat mobile dan kamera)

Video (perangkat mobile dan kamera)

Kantor bergerak (komputer remote, laptop)

Akses basis (komputer remote, laptop, smartphone, tablet)

Aplikasi lokasi (laptop, smartphone, tablet)

Operasi remote (unmanned vehicles)

Teknologi yang saat ini sering digunakan untuk PPDR

37

Page 38: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

Radio Trunking 3G (HSPA, HSPA+)4G (LTE) WLAN

Jaringan PPDR Jaringan Komersial Jaringan Lokal Dedicated

Keamanan dan kontrol dijamin;

Bandwidth sempit;Voice/data untuk misi-

kritis

Keamanan dan kontrol tidak dijamin;

Bandwidth lebar;Voice/data untuk misi-

non-kritis

Keamanan dan kontrol dijamin;

Bandwidth lebar;Kemungkinan terjadi

kongesti spektrum

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Solusi jaringan untuk PPDR

Kategori Solusi jaringanTeknologi PPDR Saat ini Radio Trunking analog

Radio Trunking digitalSatelit

Jaringan Publik CDMA2000GSMGPRS/EDGEUMTSHSPA/HSPA+

Teknologi Kandidat untuk Aplikasi PPDR masa Depan

LTEWiFiWiMAXMANET

Konsep komunikasi Software Defined RadioCognitive Radio

Teknologi-teknolgi yang relevan sesuai dengan kebutuhan

38

Page 39: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Layanan Referensi PPDR

Layanan LayananVoice Push to talk

Private callGroup callEmergency/priority callCall retention/busy queuingDirect mode operationAmbience listeningVoice over PSTNArea selection/dynamic group number assignment

Narrowband Data Messaging and notificationLow resolution photosAutomatic telemetricsLocation-based informationMobile workspace applicationsAccess to internal databasesAccess to external sources

Broadband Data Transfer file kecepatan tinggiFoto resolusi tinggi

39

Page 40: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Operasi remotePemetaan dengan GISAplikasi mobile workspaceAkses ke database internalAkses ke sumber eksternal

Video Transmisi videoTransfer file videoVideo call

Layanan transversal Perluasan cakupanPerluasan kehandalanSecurity tools

Layanan masa depan Proximity servicesAugmented reality

Layanan PPDR tersebut diklasifikasikan sesuai dengan ketersediaan/kesiapan untuk

digunakan dalam bentuk evolusi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Layanan evolusi jangka pendek, tersedia dalam 2 tahun ke depan dari sekarang.

Layanan evolusi jangka menengah, tersedia dalam antara 2 – 9 tahun ke depan dari

sekarang.

40

Page 41: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

Layanan evolusi jangka panjang, tersedia dalam lebih dari 9 tahun ke depan dari sekarang.

41

Page 42: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

4 BENCHMARK

4.1 Australia

4.2 Canada

42

Page 43: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

43

Page 44: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

5 ANALISIS TEKNOLOGI PPDR

5.1 Analisis Penggunaan Spektrum PPDR Saat Ini dan di Masa Depan

5.2 Analisis Karakteristik Teknik Teknologi PPDR Saat Ini

5.3 Analisis Gap Teknologi

5.4 Analisis dan Pengklasifikasian Layanan

44

Page 45: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

45

Page 46: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

6 ANALISIS TEKNO-EKONOMI

6.1 Model Bisnis

Kominfo menjadi integrator untuk masing-masing jaringan

6.2 Deskripsi Skenario Simulasi

6.3 Hasil Simulasi

46

Page 47: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

47

Page 48: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

7 ROADMAP PENERAPAN PPDR DI INDONESIA

7.1 Roadmap Infrastruktur PPDR

7.2 Roadmap Aplikasi dan Layanan PPDR

7.3 Roadmap Regulasi PPDR

48

Page 49: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

8 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

8.1 Kesimpulan

8.2 Rekomendasi

49

Page 50: studikajianppdr.files.wordpress.com  · Web viewDiharapkan DIBI dapat mendukung BNPB dalam hal meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,

LAPORAN PENDAHULUANKAJIAN PENERAPAN PUBLIC PROTECTION AND DISASTER RELIEF DI INDONESIA

REFERENSI

1. Diah Yuniarti, “Pemanfaatan Frekuensi untuk Public Protection and Disaster Relief

(PPDR)”, Puslitbang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.

2. Jyri Rajamaki, “Redundant Multichannel Public Safety Communication Network for

Public Protection and Disaster Relief (PPDR) Organizations”, Mathematical Modelling

and Simulation in Applied Sciences.

3. Yong-Min Lee, Bon-Jun Ku, Do-Seob Ahn, “Public Protection and Disaster Relief by

Satellite-based Communication Network”, The Third International Conference on

Advances in Satellite and Space Communications, SPACOMM, 2011.

4. Jacob Munodawafa, “Role of Telecommunications and ICTs in Disaster Management”,

ITU Southern and East Afica Workshop on the use of Telecommunications/ICT for

Disaster Management: Saving Lives.

5. Cosmas L. Zavazava, “Basic Principles for National Emergency Telecommunications

Plan”, ITU, Mauritius, 2013.

6. Taina Hult, Jyri Rajamaki, “ICT Integration of Public Protection and Disaster Relief

(PPDR) Mobile Object Bus Interaction (MOBI) Research and Development Project”,

Recent Researches in Communication, Electrical and Computer Engineering, ISBN: 978-

960-474-286-B.

50