library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-2... · web viewcontoh...

46
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Pemasaran Ada beberapa definisi pemasaran yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Menurut Kotler & Armstrong (2000, p5), pemasaran merupakan sebuah proses sosial dan proses manajerial yang saling berhubungan dan membuat individu - individu maupun sekelompok memperoleh sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan dan pertukaran untuk mendapatkan timbal balik ( feed back ) produk dan nilai dengan orang lain. Menurut Ebert dan Griffin (2009, p150), pemasaran adalah suatu aktivitas, serangkaian institusi dan proses menciptakan, menghubungkan, menghadirkan dan menawarkan peningkatan yang

Upload: others

Post on 24-Feb-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Definisi Pemasaran

Ada beberapa definisi pemasaran yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Menurut Kotler & Armstrong (2000, p5), pemasaran merupakan sebuah

proses sosial dan proses manajerial yang saling berhubungan dan membuat

individu - individu maupun sekelompok memperoleh sesuatu yang mereka

butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan dan pertukaran untuk

mendapatkan timbal balik ( feed back ) produk dan nilai dengan orang lain.

Menurut Ebert dan Griffin (2009, p150), pemasaran adalah suatu

aktivitas, serangkaian institusi dan proses menciptakan, menghubungkan,

menghadirkan dan menawarkan peningkatan yang memberikan nilai kepada

pelanggan, klien, partner serta masyarakat luas.

Menurut Mohammed et al (2003, p3), pemasaran adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan

distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

kebutuhan individu dan organisasi.

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

7

2.1.2 Strategi Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2013, p72), strategi pemasaran (marketing

strategy) adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap dapat menciptakan

nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang saling menguntungkan. Perusahaan

memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya menurut segmentasi dan

penetapan target dan bagaimana cara perusahaan melayaninya menurut differensiasi

dan positioning. Perusahaan dapat mengenali keseluruhan pasar, lalu membaginya

menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang paling

menjanjikan, dan memusatkan perhatian pada pelayanan dan pemuasan pelanggan

dalam segmen tersebut.

Menurut Kotler dan Armstrong (1994, p17 – p35), ada 5 konsep pemasaran

yang dapat dijadikan sebagai landasan bagi organisasi untuk strategi pemasaran

mereka yaitu :

Konsep Produksi

Berpendapat bahwa para pelanggan akan menyukai produk-produk yang

tersedia secara luas dan harganya murah. Manajemen dalam organisasi yang

berorientasi pada produksi mengerahkan segenap upayanya untuk mencapai

efisiensi produksi yang tinggi dan liputan distribusi yang luas.

Konsep Produk

Berpendapat bahwa para konsumen akan menyukai produk-produk yang

memberikan kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang terbaik. Manajemen

dalam organisasi yang berorientasi pada produk demikian memusatkan energi

mereka untuk membuat produk yang baik dan terus-menerus meningkatkan

suatu produk tersebut.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

8

Konsep Penjualan

Berpendapat bahwa para konsumen, jika dibiarkan sendiri biasanya tidak

akan membeli produk-produk dari organisasi tersebut. Oleh karena itu,

organisasi harus melakukan kegiatan penjualan yang agresif dan usaha

promosi yang gencar.

Konsep Pemasaran

Berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi terdiri

dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyerahan

produk yang memuaskan secara lebih efektif dan lebih efisien dibanding para

pesaing.

Konsep Pemasaran bersifat sosial

Beranggapan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan,

keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih

efektf serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan

atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

2.1.3 Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (1994, p15) mendefinisikan manajemen

pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari

program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli yang ditetapkan

untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen pemasaran yang meliputi cara

mengatur permintaan, yang selanjutnya mengatur hubungan dengan pelanggan.

Selain itu, perusahaan dapat merancang strategi untuk menarik pelanggan baru,

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

9

mereka juga memusatkan perhatian untuk mempertahankan pelanggan yang sudah

ada dengan memberikan nilai dan kepuasan yang superior bagi pelanggannya.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Definisi Internet

Menurut Ebert & Griffin (2009, p185) internet adalah sebuah sistem raksasa

pada komputer-komputer yang saling berhubungan, lebih dari 100 juta komputer di

lebih dari 100 negara yang kita ketahui sekarang.

Menurut Kotler & Armstrong (2008, p.24) internet adalah jaringan global dari

jaringan-jaringan komputer yang luas dan berkembang tanpa adanya manajemen

atau kepemilikan terpusat.

2.2.2 Keuntungan menggunakan internet

Menurut Chaffey et al (2000, p10) ada 6 macam keuntungan yang

menggunakan internet, dengan kata lain “6C” yaitu :

Cost Reduction

Dicapai melalui pengurangan kebutuhan untuk penjualan dan

permintaan pemasaran yang ditangani oleh operator telepon dan pengurangan

kebutuhan untuk biaya cetak dan pendistribusian bahan dari komunikasi

pemasaran, yang digantikan penerbitan di website.

Capability

Internet menyediakan peluang baru, untuk produk dan jasa baru dan

eksploitasi pasar baru.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

10

Competitive Advantage

Jika sebuah perusahaan menyediakan kemampuan baru sebelum

pesaingnya, maka ini akan menjadi sebuah keuntungan sampai kompetitor

tersebut memiliki kemampuan yang sama.

Communications Improvement

Hal ini meliputi peningkatan komunikasi dengan customer, staf,

pemasok dan distributor.

Control

Internet dan Intranet menyediakan penelitian pemasaran yang lebih

baik melalui pelacakan perilaku konsumen dan cara karyawan memberikan

pelayanan.

Customer Service Improvement

Disediakan oleh database interaktif yang mendukung ketersediaan stok

atau pertanyaan bagi pelayanan konsumen.

2.2.3 Definisi Internet Marketing atau e-Marketing

Menurut Mohammed et al (2003, p4) internet marketing merupakan proses

membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan melalui kegiatan

online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan pelayanan untuk memenuhi

keinginan dari kedua belah pihak.

Menurut Chaffey et al (2000, p6) internet marketing atau pemasaran berbasis

internet dapat didefinisikan sebagai penggunaan internet dan teknologi digital

untuk mencapai tujuan pemasaran dan mendukung konsep pemasaran modern.

Teknologi-teknologi ini mencakup media Internet dan media digital lainnya seperti

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

11

kabel dan satelit yang digunakan bersama perangkat keras dan perangkat lunak

yang memungkinkan operasi dilaksanakan.

Pengertian internet marketing sama dengan e-marketing yang memiliki

pengertian bahwa proses pemasaran yang menggunakan teknologi komunikasi

elektronik (Chaffey, 2006, p9).

e-Marketing juga merupakan bagian dari e-business dimana e-business adalah

segala kegiatan yang dapat mendukung keseluruhan proses bisnis perusahaan yang

dilakukan melalui media elektronik seperti e-commerce, e-CRM (Customer

Relationship Management), e-Procurement dan lain sebagainya (Chaffey, 2006,

p11).

2.2.4 Komponen e-Marketing

Menurut Mohammed et al. (2003, p4) terdapat 5 komponen dari e-marketing yang

utama, yaitu:

Proses

Seperti halnya program pemasaran tradisional, program pemasaran

melalui internet melibatkan sebuah proses. Tujuh tahap dari proses program

pemasaran yang dilakukan melalui internet adalah membentuk peluang pasar,

menyusun strategi pemasaran, merancang pengalaman pelanggan, membangun

hubungan antarmuka dengan pelanggan, merancang program pemasaran,

meningkatkan informasi pelanggan melalui teknologi dan mengevaluasi hasil

program pemasaran secara keseluruhan.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

12

Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan

Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan

merupakan tujuan dari pemasaran. Tiga tahapan hubungan dengan pelanggan

adalah awareness, exploration dan commitment. Program pemasaran dapat

dikatakan berhasil apabila mampu untuk mengarahkan pelanggan sampai pada

tahap komitmen pada perusahaan. Dan tujuan dari pemasaran melalui internet

adalah menjalin hubungan dengan pelanggan, baik secara online maupun

offline.

Online

Sesuai dengan definisinya, e-marketing adalah pemasaran yang

dilakukan dalam dunia internet, namun tetap terkait dengan program

pemasaran secara tradisional.

Pertukaran

Dampak dari program pemasaran online adalah pertukaran yang tidak

hanya terjadi di dalam dunia internet saja atau online, namun juga harus

berdampak pada pertukaran di penjualan secara nyata.

Pemenuhan kepuasan kebutuhan kedua belah pihak

Dengan adanya e-marketing, pemenuhan kepuasan akan kedua belah

pihak lebih cepat terpenuhi, yaitu dari segi perusahaan yang menggunakan e-

marketing bisa mencapai tujuan perusahaan seperti meningkatnya laba

perusahaan, pangsa pasar yang semakin meluas, dan lain-lain. Dari segi

pelanggan adalah terpenuhinya kebutuhan seperti mendapatkan informasi yang

dibutuhkan dengan lebih cepat.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

13

2.2.5 Pengaruh e-Marketing Pada Perusahaan

Menurut Mohammed, Jawroski, Fisher and Paddison (2003, p96-97) pengaruh

e-Marketing terhadap strategi pemasaran perusahaan ada 4, yaitu :

Peningkatan segmentasi

Dengan penggunaan internet, segmentasi pasar semakin luas sehingga

jangkauan pemasaran juga semakin luas. Internet tidak membatas luasnya

jangkauan pemasaran karena seluruh konsumen diseluruh dunia dapat

mengaksesnya dengan mudah melalui media tersebut.

Mengembangkan strategi lebih cepat dalam cycletime

Dengan pertukaran waktu yang lebih cepat dengan mudah maka

strategi marketing dapat lebih cepat pula dikembangkan. Strategi marketing

dapat dipengaruhi oleh peningkatan kecepatan yang digunakan pihak

marketing yang saling berbagi informasi melalui internet.

Peningkatan pertanggungjawaban dari usaha marketing

Informasi yang dapat diperoeh dengan cepat dan mudah dapat juga

meningkatkan strategi perusahaan sehingga kegiatan pemasaran dapat

dilakukan dengan lebih transparan.

Peningkatan integrasi strategi pemasaran dengan strategi operasional bisnis.

2.2.6 Manfaat e-Marketing

Menurut Chaffey (2000, p130) e-marketing memiliki beberapa manfaat

sebagai berikut, yaitu :

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

14

Secara langsung

Meningkatnya jumlah penjualan dari pelanggan baru, pasar yang baru,

pelanggan yang sudah ada. Pengurangan biaya dari penjualan secara online,

pengurangan biaya atas biaya distribusi dan pencetakan untuk komunikasi

pemasaran.

Secara tidak langsung

Meningkatnya brand, memenuhi harapan pelanggan atas situs web,

umpan balik dari pelanggan atas produk yang dihasilkan, manajemen informasi

pemasaran dan informasi mengenai pelanggan yang baik, peningkatan

customer service.

2.2.7 Keuntungan online marketing

Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p544) pemasaran online memberikan

manfaat pada konsumen maupun marketer.

Keuntungan online marketing untuk konsumen:

Convenient

Artinya konsumen tidak harus terjebak kemacetan, menemukan tempat

parkir, dan berjalan melalui toko-toko yang tidak terhitung jumlahnya untuk

menemukan produk. Konsumen dapat membandingkan merek, mengecek

harga dan memesan barang 24 jam sehari dari lokasi manapun.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

15

Easy and private

Konsumen menghadapi lebih sedikit perselisihan dalam membeli

barang dan tidak perlu untuk menghadapi penjual atau membuka diri mereka

terhadap bujukan dan hubungan emosional.

Information

Layanan online dan internet memberikan konsumen akses terhadap

perbandingan informasi yang berlimpah mengenai perusahaan dan produk.

Interactive and immediate

Konsumen dapat berinteraksi dengan situs penjual untuk menemukan

informasi yang tepat mengenai produk atau layanan yang mereka inginkan, lalu

memesan atau men-download-nya secara langsung.

Keuntungan online marketing untuk marketers:

Pemasaran online merupakan suatu alat yang bagus untuk membangun

hubungan dengan konsumen.

Perusahaan dapat berinterkasi dengan konsumen untuk mempelajari

tentang kebutuhan dan keinginan konsumen yang lebih spesifik dan untuk

membangun database konsumen.

Pemasaran online dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.

Online marketer dapat menghindari biaya-biaya untuk

mempertahankan tokonya dan biaya dari penyewaan, asuransi dan peralatan

lainnya.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

16

Pemasaran online juga menawarkan fleksibilitas yang besar.

Hal ini memungkinkan marketer untuk membuat penyesuaian terhadap

penawaran dan program-programnya.

Internet merupakan suatu medium global.

Hal ini memungkinkan pembeli dan penjual untuk mengklik dari satu

tempat ke tempat lainnya dalam hitungan detik.

2.2.8 Bidang Utama e-Marketing

Menurut Kotler, Armstrong (2008, p 460), ada 4(empat) bidang utama

dalam e-marketing adalah :

a) Business to Consumer Online Marketing (B2C)

Menjual produk dan jasanya kepada pengguna akhir secara online.

b) Business to Bussiness Online Marketing (B2B)

Memanfaatkan B2B website, email, online product catalogs, online trading

networks, dan online resources lainnya untuk menjangkau pelanggan bisnis

baru, melayani pelanggan yang sudah ada dengan lebih efektif dan

mendapatkan efisiensi pembelian serta harga yang lebih baik.

c) Consumer to Consumer Online Marketing (C2C)

Pertukaran barang dan informasi diantara konsumen akhir secara online.

d) Consumer to Business Online Marketing (C2B)

Pertukaran secara online dimana konsumen mencari penjual, mempelajari

penawaran mereka dan memulai pembelian, kadang-kadang melakukan

transaksi secara berkala.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

17

Targeted to

consumer

Targeted to

businesses

Initiated by

business

B2C

(business to

consumer)

B2B

(business to

business)

Initiated by

consumer

C2C

(consumer to

consumer)

C2B

(consumer to

business)

Tabel 2.1 e-Marketing Domains

Sumber : Kotler, Armstrong (2008, p 460)

2.2.9 Segment e-Marketing

Menurut Strauss dan Frost (2001, p50) segment e-marketing dapat dibagi

menjadi beberapa bagian yaitu:

• Geographic Segments, walaupun lokasi geografis dari komputer di cyberspace

tidak penting bagi pengguna internet, itu sangat penting bagi perusahaan yang

menggunakan internet. Alasannya karena banyak perusahaan yang menargetkan

kota, wilayah, atau negara yang spesifik dengan produk yang ditawarkan.

• Demographic Segments, pada awal internet penggunanya adalah remaja,

mahasiswa, dan orang yang menyadari pemasukan yang tinggi.

• Psychographic Segments, mencakup kepribadian, nilai-nilai, gaya hidup,

aktivitas, opini, dan minat. Kepribadian dibedakan menjadi self oriented dan other

oriented, nilai-nilai dibedakan menjadi kepercayaan agama masing-masing, gaya

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

18

hidup dan aktivitas dikelompokan menjadi perilaku yang tidak berkaitan dengan

produk seperti olahraga, opini dan minat sikap dan kepercayaan yang mereka

punya.

• Behavior Segments, ada 2 jenis dari behaviour segement : mencari keuntungan

dan kegunaan produk. Pemasar sering menggunakan benefit segmentation untuk

membuat kelompok pelanggan berdasarkan keuntungan yang mereka inginkan

dari produk. Kegunaan produk adalah dapat digunakan dalam banyak cara.

• Benefit Segements, jika pemasar dapat membuat segment berdasarkan dari

keuntungan yang dicari oleh pelanggan maka mereka dapat membuat produk yang

sesuai dengan keinginan pelanggan.

• User Segments, dapat dikelompokan sesuai dengan bagaimana mereka

menggunakan medium (Home and Work; ISP; Wireless; Timeonline)

2.2.10 Ciri-ciri e-Marketing

Ciri e-marketing yang baik adalah e-marketing yang mampu memanfaatkan

website untuk melakukan (Chaffey, 2008, p.18):

1. Identifikasi kebutuhan customer dengan memanfaatkan komentar, request dan

complaint dari pelanggan yang disampaikan melalui e-mail, bulletin board,

chat room. Selain itu bisa juga dengan menggunakan hasil analisis dari web

analytic dan survey online. Semua informasi ini dapat membantu perusahaan

untuk meningkatkan kualitas situs, meningkatkan kualitas produk dan

pelayanan, serta memprediksi kebutuhan customer di masa depan.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

19

2. Antisipasi mengenai adanya kebutuhan lain dari customer, dengan

menanyakan pertanyaan secara online kepada customer, atau memberikan

rekomendasi kepada pelanggan berdasarkan pembelian terdahulu, yang

memungkinkan pelayanan secara personal berdasarkan pola perilaku

pelanggan yang telah dianalisis.

3. Pemuasan kebutuhan customer secara mudah, karena dengan adanya website,

perusahaan dapat memberikan pelayanan after sales yang dilengkapi dengan

komunikasi secara kontinu yang dapat mendukung terciptanya hubungan

jangka panjang dengan customer.

4. Melakukan ketiga hal di atas secara mudah, seperti yang telah dikatakan

sebelumnya, dengan adanya internet semua hal di atas jadi lebih mudah

dilakukan bila dibandingkan dengan melakukannya melalui media offline.

2.2.11 Tingkatan-tingkatan pembangunan website

Ada beberapa tingkatan pembangunan website yang mungkin bisa dipilih oleh

perusahaan untuk melakukan e-marketing (Chaffey, 2006, p. 162)

1. Level 0, pada tahap ini perusahaan belum mempunyai website sama sekali.

2. Level 1, pada tahap ini perusahaan hanya mendaftarkan nama perusahaan ke

dalam website seperti Yellow Pages (www.yell.co.uk), sehingga customer bisa

mengetahui bahwa perusahaan tersebut ada. Pelanggan juga bisa mengetahui

informasi produk apa saja yang dijual oleh perusahaan tersebut, walaupun hanya

berupa informasi singkat. Pada tahap ini perusahaan belum mempunyai website.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

20

3. Level 2, pada tahap ini perusahaan telah mempunyai website tapi hanya berupa

static web (brochureware), yang hanya memuat nama perusahaan dan informasi

produk secara terbatas. Tipe website ini tidak mengizinkan adanya interaksi dua

arah antara perusahaan dengan customer.

4. Level 3, pada tahap ini perusahaan telah mempunyai website yang

mengizinkan interaksi sederhana, dimana user diizinkan untuk mencari tahu

mengenai product availability dan harga dari produk melalui menu search.

Registrasi costumer melalui form online dan komunikasi melalui email juga

memungkinkan.

5. Level 4, pada tahap ini tidak hanya interaksi sederhana yang dimungkinkan,

tapi juga mungkin ada transaksi pembelian online walau hanya beberapa produk

saja. Fungsi lain yang mungkin ada interactive costumer-service helpdesk, input

testimonial dan review product oleh user, koneksi dengan social network, dan

lain-lain.

6. Level 5, full interactive site yang sudah menyediakan relationship marketing

terhadap individual customer, dan juga sudah menyediakan fungsi transaksi secara

lengkap.

2.2.12 Strategi e-Marketing

Menurut pengamatan dari beberapa sumber di internet, strategi e-marketing

merupakan suatu strategi pemasaran berbasis online untuk memperluas jangkauan

pasar para pelaku bisnis.  Ada beberapa hal yang menjadi bagian dari strategi e-

marketing yaitu :

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

21

1. Strategi Online Marketing via Website atau Blog. 

Dengan memiliki sebuah website ( toko online ) atau blog akan membuat

usahanya seakan-akan buka selama 24 jam nonstop. Salah satu yang penting

untuk diperhatikan dari web tersebut adalah mampu untuk menjelaskan secara

rinci tentang produk yang dipasarkan.

2. Strategi Marketing Online Dengan Optimasi Website

Sebagian besar pengguna internet mencari informasi lewat search engine

seperti Google, Yahoo, Bing dan lain-lain sesuai kata kunci yang ingin dicari.

Hal itu bertujuan agar website tersebut tampil di posisi terbaik di search engine

agar mendapatkan potensi pembeli yang lebih besar.

3. Memanfaatkan Jejaring Sosial

Saat ini, sebagian besar pengguna internet mempunyai akun di situs jejaring

sosial misalnya Facebook dan Twitter. Jejaring sosial ini juga bisa dimanfaatkan

untuk promosi produk.

4. E-mail Marketing

Selain menggunakan website dan jejaring sosial, juga bisa memanfaatkan e-

mail sebagai media promosi produk. Pemberitahuan mengenai produk terbaru

yang dikirimkan via e-mail kepada calon pembeli dapat mencapai target.

Sehingga kegiatan promosi produk semakin mudah dan murah.

5. Komunitas atau Forum

Forum atau tempat diskusi lainnya juga bisa menjadi sarana yang bagus untuk

promosi produk. Manfaatkan tool signature untuk memberikan link menuju web

tersebut.

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

22

6. Promosi Bisnis Melalui Iklan Gratis

Di internet, sudah menjamurnya layanan iklan gratis online sehingga tidak

perlu lagi mengeluarkan biaya untuk iklan. Dengan cara cukup registrasi ke situs

iklan dan membuat iklan produk ke situs tersebut.

7. Memasang Banner Di Situs Lain

Dengan cara memasang banner di situs atau blog yang mempunyai banyak

pengunjung setiap harinya. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan website

usaha tersebut.

8. Review

Review atau ulasan suatu produk bisa menjadi salah satu senjata yang ampuh

dalam online marketing. Dengan cara meminta pengunjung untuk menulis

review tentang produk yang ditampilkan di website tersebut.

2.3 Kerangka SOSTAC dalam Perencanaan e-Marketing

Menurut Chaffey and Smith (2008, p. 442), suatu kerangka perencanaan yang bisa

dipakai untuk membantu perusahaan menerapkan e-marketing yang efektif adalah

kerangka perencanaan SOSTAC®. SOSTAC dikembangkan oleh Paul Smith sekitar tahun

1990-an dimana didalamnya ada tahapan-tahapan sebagai berikut :

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

23

1. Situation – where are we now?

2. Objectives – where do we want to be?

3. Strategy – how do we get there?

4. Tactics – how exactly do we get there?

5. Action – what is our plan?

6. Control – did we get there?

Gambar 2.1 : SOSTAC (Chaffey, 2008,p419).

2.3.1 Situation analysis (Where Are We Now?)

Situation analysis merupakan tahap pertama dalam menyusun perencanaan e-

marketing dimana pada tahapan ini dilakukan analisis mengenai kondisi atau

keefektifan dari aktivitas pemasaran yang sekarang berjalan di perusahaan.

Situation analysis adalah analisis lingkungan dan peninjauan dari proses dan

sumber daya internal perusahaan untuk membentuk strategi. Tujuan dari situation

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

24

analysis adalah memahami lingkungan saat ini dan kedepan perusahaan yang

beroperasi agar tujuan strategis menjadi realistis dalam apa yang terjadi di pasar

(Chaffey 2008, p420).

2.3.1.1 Demand Analysis

Menurut Chaffey (2008, p421), faktor utama yang mendorong tujuan

strategi e-marketing dan e-business adalah tingkat saat ini dan proyeksi

masa depan permintaan pelanggan untuk layanan e-commerce di segmen

pasar yang berbeda. Analisis permintaan memeriksa penggunaan

pelanggan saat ini dan proyeksi dari masing-masing saluran digital dalam

target pasar yang berbeda. Hal ini dapat ditentukan dengan meminta setiap

pasar :

• Berapa persen dari bisnis pelanggan memiliki akses ke internet?

• Berapa persen anggota membeli unit dalam bisnis ini memiliki akses ke

internet?

• Berapa persen pelanggan yang siap untuk membeli produk secara

online?

• Berapa persen pelanggan dengan akses ke internet yang tidak siap

membeli secara online, tetapi dipengaruhi oleh informasi dari website

untuk membeli produk secara offline?

• Apa popularitas dari berbagai online customer engagement devices

fitur web 2.0 seperti blogs, online communities dan RSS feeds?

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

25

• Apa saja hambatan penerapan antara pelanggan dari saluran yang

berbeda dan bagaimana dapat mendorong adopsi?

2.3.1.2 Competitor Analysis

Menurut Chaffey (2008, p346) competitor analysis adalah review dari

layanan e-business yang ditawarkan oleh pesaing yang lama dan pesaing

yang baru dan penerapan dari pelanggan mereka. Competitor analysis atau

pemantauan penggunaan e-commerce dari kompetitor untuk mendapatkan

dan mempertahankan pelanggan, sangat penting dalam e-marketplace

karena sifat dinamis dari media internet.

2.3.1.3 SWOT Analysis

SWOT analysis dapat digunakan untuk merangkum jangkuan dari analisis

yang dibahas. Menurut Chaffey (2008, p274), SWOT analysis adalah alat

sederhana namun kuat yang dapat membantu perusahaan dalam

menganalisis sumber daya internal mereka dalam hal kekuatan dan

kelemahan dan mencocokannya dengan lingkungan eksternal dalam hal

peluang dan ancaman.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

26

Tabel 2.2: Tabel SWOT Dengan Kolom Penyusunan Strategi

2.3.2 Objectives – where do we want to be?

Menurut Chaffey (2008, p428), perencanaan e-marketing yang efektif

didasarkan pada tujuan yang didefinisikan secara jelas sebab akan membentuk

strategi dan taktik dan membantu dalam mengkomunikasikan strategi yang hendak

dicapai dalam lingkungan pekerjaan dan investor. Strategi di sepakati sebagai cara

untuk menjadi cara yang paling efektif ketika mendukung bisnis objektif. Teknik

khusus yang berguna untuk membantu menyelaraskan strategi dan tujuan adalah

untuk menyajikan bersama-sama dalam sebuah tabel dengan wawasan yang

dikembangkan dari Situation Analysis yang mungkin telah mengidentifikasi strategi

yang tepat.

Menurut Chaffey& Smith (2008, p.451), ada lima contoh manfaat

diterapkannya e-marketing bagi perusahaan, yang dapat dirangkum menjadi 5s. 5s

ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menetapkan tujuan bagi perusahaan

yang ingin melakukan e-marketing. Berikut penjelasan dari 5s tersebut adalah :

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

27

• Sell

Salah satu manfaat dari adanya penerapan e-marketing pada perusahaan adalah

dapat membantu dalam meningkatkan penjualan, karena promosi yang dilakukan

perusahaan secara online bisa menjangkau masyarakat luas. Jika tujuan perusahaan

menerapkan e-marketing ini adalah untuk meningkatkan penjualan, maka buatlah

promosi secara online yang dapat meyakinkan calon pelanggan untuk membeli

produk perusahaan.

• Serve

Manfaat lain dari adanya penerapan e-marketing adalah menambah value. Jika

tujuan perusahaan menerapkan e-marketing adalah untuk menambah value bagi

pelanggan, maka buatlah e-marketing yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan

atau customer service.

• Speak

Jika penerapan e-marketing pada perusahaan bertujuan untuk bisa lebih dekat

dengan pelanggan, maka buatlah e-marketing menjadi sarana komunikasi yang

efektif antara perusahaan dengan pelanggan.

• Save

Jika penerapan e-marketing bertujuan untuk mengurangi biaya promosi, maka

buatlah e-marketing yang dapat mengurangi anggaran biaya yang sering

dikeluarkan perusahaan sebelum adanya penerapan e-marketing (misal, dengan

adanya e-marketing, perusahaan dapat meminimalkan metode promosi yang kurang

efektif, seperti melalui pencetakan brosur secara berlebihan)

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

28

• Sizzle

Jika tujuan perusahaan menerapkan e-marketing adalah untuk meningkatkan

brand awareness dan recognition melalui jalur online, maka buatlah e-marketing

yang dapat menyebarkan informasi mengenai brand, produk atau jasa yang

ditawarkan oleh perusahaan secara cepat kepada masyarakat luas.

2.3.3 Strategy – how do we get there?

Menurut Chaffey & Smith (2008, p454) unsur strategi dari perencanaan e-

marketing mendefinisikan bagaimana e-marketing mencapai tujuan. Definisi

strategi harus terintegrasi ke dalam proses perencanaan e-marketing karena proses

perencanaan e-marketing merupakan proses berulang dari analisis situasi untuk

pengaturan tujuan dalam mendefinisikan strategi.

Cara yang dapat digunakan untuk mengingat elemen kunci yang harus ada

dalam strategi khususnya dalam pembentukan strategi e-marketing yang efektif

adalah dengan berpedoman pada akronim berikut: STOP (Chaffey & Smith, 2008,

p.459).

Segmentation

Segmentation (segmentasi) adalah identifikasi dari kelompok yang berbeda

dalam target pasar untuk mengembangkan penyampaian produk yang berbeda dan

komunikasi untuk kelompok.

Target Marketing Strategy

Target Marketing Strategy (Target strategi marketing) adalah evaluasi dan

pemilihan segmen yang tepat dan pengembangan penawaran.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

29

OVP (Online Value Proposition)

Online value proposition adalah sebuah pernyataan manfaat dari layanan e-

commerce yang idealnya tidak tersedia dalam penawaran kompetitor atau

penawaran offline.

Positioning

Positioning merupakan cara untuk mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap

suatu produk dalam pasar.

Selain STOP, elemen pendukung lainnya dalam menerapkan e-marketing yaitu

SIT.

Sequence or Stage

Menentukan tahapan - tahapan dari tipe e-marketing yang akan dibangun.

Integration

Menentukan integrasi proses atau integrasi database yang mana saja akan

berhubungan.

Tools

Menentukan tool - tool yang akan digunakan untuk tahap pembuatan website

perusahaan.

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

30

2.3.4 Tactics – how exactly do we get there?

Taktik yang digunakan untuk menerapkan e-marketing yaitu dengan

menggunakan 7p mix marketing. Pendekatan 7P (Chaffey & Smith P.R (2008,

p497)) (product, place, price, promotion, people, process, physical evidence), yaitu:

Tabel 2.3 : Pendekatan 7P

1. Product, sediakan pelayanan baru melalui media e-marketing yang telah

dibangun sehingga dapat memberikan experience yang positif bagi pelanggan

mengenai brand yang dijual perusahaan, seperti penyediaan online customer

service, penyediaan informasi lengkap mengenai produk (termasuk isi testimoni

atau review terhadap produk yang diberikan oleh pelanggan lain) dan pembentukan

komunitas lewat jalur online, untuk menambah value pada produk atau jasa yang

ditawarkan.

2. Price, berikan penawaran harga spesial atau lebih murah melalui channel

online, contoh: pemberian diskon pada barang tertentu yang dibeli secara online

atau penyediaan extra products atau service jika membeli dalam jumlah tertentu.

3. Place, Jalur online dapat menyediakan channel baru yang relatif lebih praktis

digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan perusahaan, contohnya,

pelanggan dapat melakukan order kapan saja dengan mudah melalui jalur online

tanpa harus datang ke toko offline nya.

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

31

4. Promotion, Jalur online menyediakan banyak kesempatan dan kemudahan bagi

perusahaan dalam melakukan promosi secara cepat, murah dan mampu menjangkau

masyarakat luas secara efektif. Yang terpenting dalam hal promosi adalah kreatif

dalam mengkombinasikan e-tools yang sudah banyak tersedia untuk membantu

keberhasilan website e-marketing yang telah diluncurkan, seperti penggunaan

Search Engine Optimization, Display Ads, Social Networks, dan lain sebagainya

sebagai sarana atau alat untuk mempermudah customer acquisition.

5. Physical evidence, berperan penting dalam menciptakan persepsi pelanggan

terhadap brand yang dijual perusahaan. Sehingga untuk dapat menciptakan Online

Proposition Value yang efektif.

6. People, People berperan penting dalam mensukseskan customer service.

7. Process, kualitas performa dan kemudahan akses dari website perusahaan,

kemudahan prosedur order melalui jalur online, dll.

2.3.5 Action – what is our plan?

Setelah berhasil merumuskan taktik, saatnya untuk memecah taktik itu menjadi

suatu rangkaian rencana kerja yang terstruktur dan terjadwal (Chaffey, 2008,

p.469). Pada tahap ini kita bisa membuat suatu jadwal kerja dalam bentuk Flow

Chart, Gantt Chart, membuat perencanaan budget alokasi sumber daya secara

mendetail, membuat risk management plan, dan lain-lain.

2.3.6 Control – did we get there?

Menurut Chaffey (2008, p470), elemen kontrol rencana e-marketing dapat

dicapai melalui kombinasi tradisional teknik seperti riset pemasaran untuk

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

32

mendapatkan pandangan pelanggan dan pendapat dan teknik novel seperti analisis

web-server file log yang menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan

tercapai.

2.3.7 Pengembangan Metode Prototype Website e-Marketing

Pada umumnya dalam upaya pengembangan website e-marketing, perusahaan

melaksanakannya dengan menggunakan metode prototyping. Prototypes adalah

versi percobaan dari sebuah website, yang kemudian secara bertahap akan

diperbaiki melalui proses yang berulang dalam sebuah siklus, hingga akhirnya

tercipta versi final dari website yang siap diluncurkan (Chaffey, 2006, p. 308).

Terdapat dua macam pendekatan yang bisa dipilih oleh perusahaan jika

menggunakan pendekatan prototyping dalam pembangunan website nya, yakni

dengan melakukan hard launch atau soft launch (Chaffey, 2006, p.309). Hard

launch adalah suatu pendekatan pengimplementasian website dimana perusahaan

memutuskan untuk menyelesaikan terlebih dulu website e-marketing nya sampai

tahap final version sebelum diluncurkan ke target audience. Sedangkan soft launch

adalah suatu pendekatan pengimplementasian website dimana perusahaan

memutuskan untuk meluncurkan website e-marketing nya walau masih berupa trial

atau limited version, dimana nantinya akan diperbaiki secara bertahap.

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

33

Gambar 2.2: Empat Tahap Dari Kegiatan Prototyping Website Secara Umum (Chaffey, 2006,

p.308)

1. Tahap Analisis: Researching Site Users’ Requirements

Menurut Chaffey et al(2006, p312). tahap Analisis merupakan identifikasi

requirements dari website yang akan dibuat. Teknik yang dapat dilakukan untuk

dapat mengumpulkan data mengenai hal ini antara lain melalui focus group,

questionnaire yang dikirim kepada target pelanggan atau melalui interview dengan

pihak yang bersangkutan.

2. Tahap Design: Designing The User Experience

Menurut Chaffey et al (2006, p322), tahap perancangan ini adalah tahap yang

penting untuk mewujudkan website yang sukses, karena pada tahap ini akan

ditetapkan kualitas experience seperti apa yang akan dirasakan oleh user situs

tersebut. Jika experience yang dirasakan memuaskan, maka user tersebut akan

kembali lagi ke situs tersebut.

Quality of Content adalah konsep penting yang harus diperhatikan dalam

perancangan website, dimana suatu website harus dapat menyediakan informasi

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

34

pada saat diminta, selalu fresh atau up to date, dan sesuai dengan kebutuhan user

(Chaffey, 2008, p.226). Setelah itu, untuk mendukung supaya konten dari website

bisa diperoleh secara mudah, perlu dibuat perancangan Information Architecture

yang disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan yang telah diperoleh.

Information Architecture merupakan kombinasi dari pengorganisasian,

pelabelan dan pengelompokan informasi dalam struktur logical, serta penyusunan

skema navigasi dalam rancangan suatu website (Chaffey, 2006, p.318).

Manfaat dari pembuatan Information Architecture adalah:

Menggambarkan struktur dan kategori informasi yang akan mendukung tujuan

user dan organisasi.

Membantu menggambarkan aliran informasi pada website.

Search engine optimisation –dengan mengelompokkan informasi pada sebuah

website ke dalam struktur yang baik, website tersebut dapat masuk ke dalam

urutan paling atas pada hasil pencarian melalui search engine dengan kata kunci

tertentu.

Dapat digunakan untuk menggambarkan integrasi komunikasi offline dengan

halaman tertentu pada website – komunikasi offline antara lain ads atau direct

mail, dapat digunakan untuk menghubungkan customer ke halaman tertentu dalam

website, dengan mencantumkan alamat website dalam media offline tersebut.

Perancangan Information Architecture bisa dilakukan dengan membuat site

map (blueprint) dan wireframes.

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

35

Site Map (blueprints), digambarkan untuk menunjukkan atau memperjelas

hubungan antara halaman yang satu dengan yang lain dalam suatu website juga

hubungan antar konten-konten yang berada dalam website (Chaffey, 2006, p.318).

Gambar 2.3: Site Structure Diagram (Blueprint) yang digunakan untuk menampilkan layout

dan hubungan antar halaman dalam website (Chaffey, 2006, p.320)

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

36

Wireframes merupakan rancangan hasil akhir layout dari setiap halaman

website yang akan dibangun (Chaffey, 2006, p.320).

Gambar 2.4 : Contoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan

mainan anak-anak (Chaffey, 2006, p.321)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya blue print akan digunakan untuk

menggambarkan skema navigasi antar konten atau bagaimana tiap konten yang

ada pada sebuah website dapat saling berhubungan, sementara wireframes

berfokus pada perancangan layout dari setiap halaman yang akan dibangun.

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewContoh Rancangan Wireframes pada website e-marketing yang memasarkan mainan anak-anak (Chaffey,

37

3. Tahap Development and Testing of Content

Setelah seluruh syarat pembuatan website telah diperoleh dari hasil analisis dan

perancangan di tahap sebelumnya, pada tahap ini akan dilakukan pengembangan

website dengan menggunakan software tertentu (Chaffey, 2006, p.334). Tugas

pengembangan website meliputi penulisan konten HTML, pembuatan desain

grafik, dan pemrograman fungsi website. Untuk bisa melaksanakan

pengembangan secara terorganisasi maka harus dibuat Gantt Chart untuk

menjadwalkan pembagian tugas. Selain itu harus dibuat juga catatan alokasi

budget penggunaan resource.

Setelah prototype hasil kegiatan pengembangan selesai dibuat, prototype akan

diuji. Pengujian atau testing meliputi berbagai aspek, mulai dari test content

(apakah content akan ditampilkan secara benar di berbagai tipe dan versi

browser?), test fungsi dari semua fitur yang ada (test validitas link, test fitur

dinamis seperti form filling dan database queries), test spelling dan grammar

yang digunakan, test service quality yang disediakan oleh website e-marketing ter-

sebut dan lain sebagainya.