nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · web viewakan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk...

29
METODOLOGI DAN PENDEKATAN PEMAHAMAN DALAM PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK MAKALAH KELOMPOK Disusun sebagai syarat untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah “Perkembangan Peserta Didik” (Dosen : Dr. Nuridin, M.Pd.) Disusun oleh: Kelas : 2A PGSD Kelompok : 3 1. Dede Ainun Nisa (34301600774) 2. Nely Syarifatal Adlimah (34301600808) 3. Nimas Artika Yuliantini (34301600809) 4. Qurrati Ainiyyah (34301600817) i

Upload: others

Post on 21-Sep-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

METODOLOGI DAN PENDEKATAN PEMAHAMANDALAM PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

MAKALAH KELOMPOK

Disusun sebagai syarat untuk Memenuhi Tugas KelompokMata Kuliah “Perkembangan Peserta Didik”

(Dosen : Dr. Nuridin, M.Pd.)

Disusun oleh:

Kelas : 2A PGSDKelompok : 3

1. Dede Ainun Nisa (34301600774)2. Nely Syarifatal Adlimah (34301600808)3. Nimas Artika Yuliantini (34301600809)4. Qurrati Ainiyyah (34301600817)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG2017

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 2: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul “Metodologi Dan Pendekatan Pemahaman Dalam Psikologi Perkembangan Dan Kebutuhan Peserta Didik” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyususnan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalh selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terimakasih.

Semarang, 10 Maret 2017

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 3: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. iiDAFTAR ISI................................................................................................................ iiiBAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................... 1B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1C. Tujuan................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASANA. Metode Observasi, Klinis, dan Metode Etnografi............................................. 2B. Pendekatan Longitudinal, Tranversal, Sekuersial, dan Lintas Budaya............ 4C. Teori Kebutuhan Peserta Didik.......................................................................... 6D. Implikasi Kebutuhan Individu Peserta Didik terhdap Pendidikan.................. 9E. Perkembangan Fisik, Genetik, dan Lingkungan Peserta Didik......................... 12F. Implikasi Genetik dan Lingkungan Peserta Didik............................................. 12

BAB III PENUTUPA. Kesimpulan....................................................................................................... 15B. Saran.................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 16

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 4: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangTingkah laku dapat dipelajari dengan berbagai cara, diantaranya dengan

memperhatikan, menghayati, menerangkan apa yang terjadi dalam proses kejiwaan. Akan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama. pembahasan mengenai metode ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang bagaimana para psikologi perkembangan melakukan tugas mereka dalam mendapatkan lebih banyak pengertian akan gejala perkembangan serta bagaimana cara mengatasi hambatan dalam proses perkembangan.

Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dalam perkembangannya dan latar belakang yang memengaruhinya. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi perkembangan mempelajari kekhususan daripada tingkah laku individu. Psikologi perkembangan memiliki 2 metode pemahaman, yaitu metode umum dan metode khusus. Pada metode umum, pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat danya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan, khususnya kebudayaan. Sedangkan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Kita kan mempelajari bermacam-macam metode penelitian untuk persoalan yang sedang diteliti. Pembahasan mendatang akan menunjukkan bahwa tiap pendekatan dan metode dapat memeberi informasi penting atas suatu masalah, tetapi tidak ada metode yang memberikan jawaban pasti.

B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan metode observasi, klinis, dan metode etnografi?2. Apa yang dimaksud pendekatan longitudinal, transversal, sekuersial, dan lintas budaya?3. Bagaimana teori kebutuhan peserta didik?4. Bagaimana implikasi kebutuhan individu peserta didik terhadap pendidikan?5. Bagaimana perkembangan fisk, genetik, dan lingkungan peserta didik?6. Bagaimana implikasi genetik dan lingkungan terhadap pendidikan?

C. T ujuan1. Untuk mengetahui pengertian metode observasi, klinis, dan etnografi.2. Untuk mengetahui pengertian pendekatan longitudinal, transversal, sekuersial, dan lintas

budaya.3. Untuk mengetahui teori kebutuhan peserta didik.4. Untuk mengetahui implikasi kebutuhan individu peserta didik terhadap pendidikan.5. Untuk mengetahui perkembangan fisk, genetik, dan lingkungan peserta didik.6. Untuk mengetahui implikasi genetik dan lingkungan terhadap pendidikan.

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 5: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

BAB IIPEMBAHASAN

A. Metode Observasi, Klinis, dan Metode EtnografiSuatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan mutlak adanya.

Apalagi kalau ilmu itu telah berdiri, ini harus ditandai oleh adanya metode-metode tersendiri untuk menyelidiki terhadap suatu objeknya. Objek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah. Jiwa bukanlah suatu benda yang mati, tetapi sesuatu yang hidup yang dinamis, selalu berubah untuk maju untuk kesempurnaanya. Oleh karena itu, penggunaan untuk sesuatu metode yang bagaimana baiknyapun pasti tidak dapat menghasilkan kebenaran yang mutlak, sebab setiap metode pasti punya kelemahan-kelemahan disamping kebaikan-kebaikannya. Berdasarkan renungan-renungan dan pengalaman-pengalaman maka akan di dapatkan metode-metode sebagai berikut: Metode yang bersifat filosofis

a. Metode intuitifDengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidikan atau dengan cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari-hari. Dalam keadaan terakhir itu kita mengadakan penilaian terhadap sesama kita  atau benar-benar ingin kita ketahui keadaannya.langkah-langkah seperti ini kesan-kesan pertamalah yang paling besar perannya dalam pengambilan kesimpulan. Metode ini kurang memenuhi syarat, maka harus di kombinasikan dengan metode-metode lain guna memperoleh kesimpulan yang valid.

b. Metode kontemplatifDilakukan dengan jalan merenungkan objek yang akan diketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utama yang dipergunakan adalah pikiran yang benar-benar sudah dalam keadaan objektif. Dalam arti, murni tidak tercampur dengan alat-alat yang lain serta tidak tercampur dengan pengaruh-pengaruh dari luar yang bersifat lahiriah dan biologis.

c. Metode filosofis religiusDigunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama untuk meneliti pribadi manusia. Nilai-nilai yang terdapat dalam agama merupakan kebenaran-kebenaran absolut dan pasti benar. Dengan pernyataan lain, kita menyelidiki jiwa manusia beserta segalan seginya dengan menggunakan materi–materi yang tertera dalam kitab suci sebagai norma stardar penilaian.

Metode yang bersifat empiris 1. Metode observasi

Metode observasi adalah metode yang paling dasar di lakukan dari semua metode yang ada, yakni mengadakan pengamatan secara

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 6: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

cermat, dan sistematis serta membutuhkan adanya keluwesan tertentu ( tidak kaku ). Observasi dapat melalui 3 cara yaimtu:

a. Metode Introspeksi Istilah ‘introspeksi’ berasal dari bahasa Latin (intro; dalam dan spektare ;

melihat). Jadi pada introspeksi individu mengalami sesuatu, dan ia sendiri dapat pula mengamati, mempelajari apa yang dihayati itu. intropeksi atau restropeksi yang dilakukan secara jujur, objektif dan tepat merupakan sumber pengetahuan jiwa yang utama dan sekaligus menjadi dasar pengetahuan bagi ekstropeksi. Karena pada introspeksi, observer mendapatkan data-data tentang kejiwaan manusia dari laporan manusia yang diamati, dan biasanya yang melakukan introspeksi dalam rangka mempelajari proses kejiwaan manusia itu adalah ahli-ahli ilmu jiwa, sehingga ia dapat menyelidiki terhadap dirinya sendiri tentang proses-proses kejiwaan yang ingin diselidiki. Kelemahan-kelemahan metode intropeksi :

o Kesulitan pada manusia melakukan dua tugas menghayati dan mengingat kembali;o Faktor inggatan kadang menghambat proses, yaitu adanya faktor-faktor kelupaan dan

percampuradukan antara fantasi dan ingatan;o Kekurangan perbendaharaan bahasa di dalam melukiskan kembali peristiwa-peristiwa

jiwa yang sudah dan yang sedang terjadi;o Kadang-kadang diragukan objektivitasnya oleh karena adanya ketidakjujuran (rasa

segan,malu dan perasaan-perasaan lain yang menunjukan kelemahan sendiri).b. Metode Introspeksi Eksperimental

Istilah “introspeksi eksperimental” ialah suatu metode introspeksi yang dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang dibuat. Metode ini merupakan penggabungan metode introspeksi dan eksperimen, sebagai upaya dalam mengatasi sifat subjektivitas dari metode introspeksi.Dalam metode introspeksi murni, hanya penyelidik sendiri yang menjadi objek, dirinya sendiri yang menjadi ukuran segala-galanya, dan kesimpulan yang diambil merupakan kesimpulan individual. Penyusun metode ini adalah seorang murid Wilhem Wundt bernama Oswald Kuple, yang kemudian mendirikan mazhab Wurzburg di Jerman.Pada intropeksi murni, hanya penyelidik sendiri yang menjadi objek, tetapi pada intropeksi eksperimental ,jumlah subjek terdiri dari atas beberapa orang yang di eksperimentasi.

c. Metode EkstropeksiArti kata ekstrospeksi ialah melihat keluar (ekstro = keluar, dan speksi berasal

dari bahasa Latin, sopekrate = melihat). Jadi, ekstropeksi adalah suatu metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk meyelidiki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala-gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencoba mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang ditunjukkan dari mimic dan pantomimic orang lain. Penggunaan metode ini juga dimaksudkan untuk mengatasi subjektivitas yang terdapat dalam metode introspeksi. Pada ekstropeksi subjek penyelidikan bukan dirinya sendiri melainkan orang lain. Sebenarnya ekstropeksi tidak bisa lepas dari introspeksi, sebab mustahil seseorang

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 7: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

dapat menyatakan, mengetahui, ataupun menyimpulkan segala sesuatu yang terjadi pada diri orang lain kalau dirinya sendiri tidak pernah mengalaminya. Akan tetapi, suatu hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan kesimpulan analogis dari hasil ekstropeksi ini adalah gejala-gejala kejiwaan yang sama belum tentu diakibatkan oleh sebab yang sama. lain dari itu, bisa saja satu sebab yang sama belum tentu berakibat sama. Dalam penelitian yang dilakukan secara observasi atau langsung kelapangan ada beberapa jenis yang harus dilakukan.yakni:

Observasi tak sistematik, yaitu observasi yang dilakukan secara tidak berurutan atau beraturan.

Observasi alamiah atau naturalistik, yaitu observasi yang dilakukan dalam setting alamiah. Dalam hal ini, peneliti berada di luar objek yang diteliti atau ia tidak menampakkan diri sebagai orang yang melakukan penelitian.

Observasi terkendali ( controlled ), jenis observasi ini dilakukan untuk memperbaiki observasi alami yang kurang sistematik dengan memberikan stimulus kepada orang yang akan di amati dalam seting alamiah, untuk mengetahui sejauh mana stimulus itu berpengaruh dalam perilaku.

2. Metode KlinisKata klinis berasal dari kata kline, yang berarti tempat tidur, klinoo =berbaring,

kliniek =lembaga untuk meneliti dan menyembuhkan penyakit. Maka metode klinis adalah nasihat dan bantuan kedokteran, yang di berikan kepada para pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi ialah kombinasi dari bantuan medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap pasien. Pengguna metode ini merupakan penggabungan eksperimen dan observasi. Pelaksanaanya dilakukan dengan cara mengamat-amati atas petimbangan bahwa anak itu belum mampu mengungkapkan isi pikiran dan perasaannya dengan bahasa yang lancar. Untuk memudahkan tanya jawab dalam pelaksanaanya digunakan daftar pertanyaan yang memberi petunjuk kepada si peneliti tentang apa saja yang harus diperhatikan. Metode klinis ini bersumber dari psikiatri, yang menganggap anak sebagai orang yang sakit.

3. Metode EtnografiEtnografi merupakan salah satu dari sekian pendekatan dalam peelitian

kualitatif.etnografi adalah metode kualitatif yang tertua dan riet social.metode ini sangat tepat untuk meneliti masalah budaya,dan biasanya selalu terpilih sebagai metode antropologi. Dalam istilah yunani, ethos berarti masyarakat, rasa tau sebuah kelompok kebudayaan dan etnografi berarti sebuah ilmu yang menjelaskan cara hidup manusia. Pada perkembangan selanjutnya, dalam etnografi terjadi banyak perdebatan tentang cara bagaimana manusia ( baca : peneliti-‘self’ ) menjelaskan cara hidup manusia lainnya ( ‘yang di teliti’-other ‘ ) –termasuk di dalamnya tentang cara-cara bagimana peneliti melihat ‘yang lainnya’ untuk kemudian ‘menceritakannya’ kepada manusia lainnya ( baca : orang-orang yang ‘berkepentingan’ terhadap manusia ‘yang di teliti’ ). Etnografi juga di artikan sebagai sebuah pendekatan untuk mempelajari tentang kehidupan sosial dan  budaya sebuah masyarakat, lembaga dan seting lain secara ilmiah, dengan menggunakan sejumlah metode penelitian dan teknik pengumpulan data untuk menghindari bias dan memperoleh akurasi data yang meyakinkan. Secara umum,

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 8: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

etnografi di sebut sebagai ‘menuliskan tentang kelompok masyarakat’. Secara khusus hal tersebut juga berarti menuliskan tentang kebudayaan sebuah kelompok masyarakat.

B. Pendekatan Longitudinal, Transversal, Sekeensial, dan Lintas Budaya1. Pendekatan Longitudinal

Pendekatan longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang di lakukan  dengan cara menyelidiki perkembangan manusia dalam jagka waktu yang lama atau sebagian waktu dari hidup manusia tersebut, misalnya mengikuti perkembangan seseorang dari lahir sampai akhir hidupnya atau sebagian dari hidupnya. Pendekatan longitudinal mempunyai kelebihan dan kelemahan. Diantara kelebihan pendekatan longitudinal ini adalah sebagai berikut :a. Sampel lebih sedikit, sehingga memungkinkan untuk melakukan analisis terhadap

pertumbuhan dan perkembangan setiap individu;b. Memungkinkan mengetahui gangguan-gangguan dalam perkembangan baik secara

pribadi maupun dalam kelompok;c. Memungkinkan melakukan analisis terhadap hubungan antara proses pertumbuhan,

baik aspek kematangan maupun pengalaman, karena data yang di peroleh berasal dari anak yang sama;

d. Memberiakan kesempatan untuk menganalisis efek lingkungan terhadap perubahan tingkah laku dan kepribadian.

    Kelemahan dari pendekatan longitudinal yaitu sebagai berikut ;

a. Membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar;

b. Memerlukan banyak peneliti yang memungkinkan memiliki pengalaman yang berdeda-

beda;

c. Kemungkinan terjadinya gangguan dalam selang waktu penelitian yang sedang di

lakukan, misalnya pindah tempat atau meninggal.

2. Pendekatan Transversal atau Cross-Sectional

Pendekatan transversal atau cross-secional adalah pendekatan dalam penelitian yang

di lakukan dengan cara menyelidiki perkembangan manusia dari beberapa kelompok dalam

jangka waktu yang relatif singkat. Pada pendekatan ini, peneliti dilakukan terhadap

beberapa subjek yang dikelompokkan, misalnya dikelompokkan menurut usia subjek yang

di teliti secara berurutan ( 14 tahun,15 tahun, 17 tahun ). kemudian kelompok yang berbeda

tersebut dapat di bandingkan dalam beberapa hal, seperti IQ, memori, emosi, cara bergaul

dengan teman sebaya, dan sebagainya.

Pendekatan cross-sectional adalah suatu pendekatan yang dipergunakan untuk

melakukan penelitian terhadap beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relative

singkat. Dalam pendekatan ini, penelitian di lakukan terhadap orang-orang atau kelompok

orang dari tingkat umur yang berbeda-beda. Studi cross yang umum dapat mencakup

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 9: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

sekelompok anak berusia 5 tahun, 8 tahun, dan 11 tahun; kelompok lain dapat  mencakup

kelompok anak remaja dan orang dewasa, berusia 15 tahun, 25 tahun dan 45 tahun.

Keuntungan utama dalam pendekatan transversal ini adalah para peneliti tidak

membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk menunggu individu bertumbuh. Adapun

kelemahan pendekatan transversal ini adalahpendekatan ini tidak memberi informasi

tentang bagaimana individu berubah atau tentang stabilitas karakteristiknya. Dapat

disimpulkan bahwa cross-sectional adalah pendekatan yang digunakan untuk melakukan

penelitian terhadap beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relatif singkat.

3. Pendekatan Sekuensial

Pendekatansequensial ( sekuensial ) adalah pendekatan kombinasi dari pendekatan

longitudinal dan cross-sectional. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk

membandingkan perbedaan individual dan perkembangan. Kombinasi dari longitudinal dan

dan cross-sectional dapat menyajikan gambaran perkembangan yang lebih lengkap dari

pada di lakukan pendekatan secara terpisah. Meskipun pendekatan ini kompleks, mahal dan

lama, namun benar-benar memberikan informasi yang tidak mungkin di peroleh dari

pendekatan cross-sectional dan pendekatan longitudinal. Pendekatan sekuensial sangat

berguna, terutama dalam menguji pengaruh kohor ( generasi ) pada perkembangan rentang

waktu.

4. Pendekatan Cross-Culture (Lintas Budaya)

Pendekatan cross-culture adalah pendekatan dalam penelitian yang mempertimbangkan

faktor-faktor lingkungan maupun kebudayaan yang dapat mempengaruhi perkembangan

manusia. Pendekatan ini dilakukan terhadap beberapa kelompok yang berbeda latar

belakang kebudayaanya, baik melalui percobaan atau tes pengumpulan data melalui

observasi, wawancara dan  pengumpulan data lainnya untuk dianalisis persamaan dan

perbedaannya.Pendekatan crosss-cultural adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang

mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh terhadap

perkembangan anak. Pendekatan ini banyak digunakan untuk mengetahui persamaan-

persamaan perkembangan anak pada latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

C. Teori Kebutuhan Peserta Didik

Setiap individu mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang hendak di penuhi. Menurut

Alfrooz ( 1996 ), kebutuhan (need ) adalah : “ A natural requirement with, should besatisfield

in order tosecure a better organic compatibility “. Sedangkan Caplin ( 2002 ) mendefinisikan

need ( kebutuhan ) sebagai : (1) satu subtansi selular yang harus di miliki oleh organism; (2)

lebih umum, segala kekurangan, ketiadaan / ketidak sempurnaan yang dirasakan seseorang ,

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 10: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

dengan demikian, dapat di pahami bahwa kebutuhan merupakan keperluan azasi yang harus

di penuhi, kebutuhan muncul karena ketidakseimbangan dalam diri individu.

Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi

terhadap perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa

beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lainnya. 

Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman,

kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih saying, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan

akan akan aktualisasi diri. Maslow memberi hipotesis bahwa individu akan memuaskan

kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat

yang berikutnya. Menurut Maslow, pemuas berbagai kebutuhan didorong oleh kedua

kekuatan, yakni motivasi kekurangan ( deficiency motivation ) dan motivasi perkembangan

( growth motivation ). Motivasi kekurangan bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan

manusia karena berbagai kekurangan yang  ada, sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan

atas kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan berkembang. Kapasitas tersebut merupakan

pembawaan dari setiap manusia.

Maslow menggunnakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasan

mengenai teori hierarki kebutuhan. Menurut maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau

hierarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi

(aktualisasi diri). Adapun hierarki kebutuhan tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan yang paling dasar ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan

hidupnya secara fisik, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, seks,

tidur dan oksigen. Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam

dua hal. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan satu-satunya kebutuhan yang

terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi. Manusia dapat merasakancukup dalam

PAGE \* MERGEFORMAT i

Aktualisa

si DiriPenghargaan

Rasa Sayang

Rasa Aman

Kebutuhan Fisiologis

Page 11: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk makan akan hilang. Bagi

seseorang yang baru saja menyelesaikan santapan besar dan kemudian membayangkan

sebuah makanan lagi sudah cukup untuk membuatnya mual. Kedua, yang khas dalam

kebutuhanfisiologis adalah hakikat pengulangannya. Setelah manusia makan, mereka

akhirnya akan menjadi lapar lagi dan akan terus-menerus akan mencari makanan dan air

lagi. Sementara kebutuhan ditingkatan yang kebih tinggi tidak terus-menerus muncul.

2. Kebutuhan Akan Rasa Aman

Kebutuhan ini diantaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan,

perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam. Kebutuhan akan rasa aman

berbeda dengan kebuutuhan fisiogis karena kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi secara

total. Manusia tidak pernah dapat dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor,

kebakaran, banjir atau perilaku berbahaya orang lain. Menurut maslow, orang-orang

yang tidak aman akan bertingkah laku sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka

akan bertingkah laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang

tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berbelebihan serta

akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak

diharapkannya.

3. Kebutuhan Dicintai dan Disayangi

Kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan

keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluargadan kebutuhan antarpribadi seperti

kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Bagi Maslow cinta menyangkut suatu

hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang termasuk sikap saling percaya.

Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan

cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu mengajarkannya,

menciptakannya dan meramalkannya. Jika tidak, dunia akan hanyut ke dalam gelombang

permusuhan dan kebencian.

4. Kebutuhan Akan Penghargaan

Menurut Maslow setiap orang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan

penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang

rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status,

ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan

dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri, termasuk perasaan,

keyakinan, kompetensi, prestasi penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 12: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki

gerbang aktualisasi diri, kebutuhan yang ditemukan Maslow.

5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri

Merupakan tingkat terakhir dari kebutuhan dasar Maslow. Kebutuhan aktualisasi diri

adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan

yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai

hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja

menurut kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk

aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi. Akan

tetapi, selama tahun1960-an ia menyadari bahwa banyak anak muda di Brandies memliki

pemenuhan yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan

harga diri, tetapi mereka belum juga mencapai aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri

merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara

hierarki, melainkan mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan

terjadi meta patologi, seperti apatisme, kebosanan, putus asa, idak punya rasa humor lagi,

keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.

D. Implikasi Kebutuhan Individu Peserta Didik terhadap Pendidikan

1. Kebutuhan Jasmani

Sesuai dengan teori hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan jasmani merupakan

kebutuhan dasar manusia yang bersifat instinktif. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka

dapat berpengaruh  padaperkembangan pribadi dan perkembangan psikososial peserta didik,

serta terhadap proses belajar mengajar disekolah.Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

jasmani peserta didik, sekolah bisa melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang pentingnya hidup sehat dan

teratur;

Menanamkan kesadaran kepada peserta didik agar mengkonsumsi makanan yang

mengandung gizi dan vitamin yang tinggi;

Memberikan waktu kepada peserta didik untuk beristirahat;

Memberikan pendidikan jasmani;

Memberikan berbagai sarana disekolah  agar peserta didik dapat bergerak bebas, bemain,

berolahraga, dan lain- lain;

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 13: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

Membuat bangunan sekolah dengan memperhatikan sirkulasi udara, pencahayaan,

sehingga peserta didik dapat belajar dan beraktivitas dengan nyaman;

Mengatur tempat duduk mereka sesuai dengan keadaan fisik mereka;

Menyediakan ruang kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat dan

sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah;

Menyediakan kamar mandi/ toilet dalam jumlah yang seimbang;

Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang kondusif dan

representative

2. Kebutuhan Rasa Aman

Rutter(1979) mengatakan bahwa kondisi sekolah yang baik dan pondasi yang kuat

membuat tingkah laku dan akademi peserta didik cenderung baik. Murphi(1985)

menyatakan bahwa sekolah yang efektif ditentukan oleh lingkungan yang aman dan rapi.

Mereka bedua mempunyai pendapat dalam dua dimensi. Dimensi yang pertamayaitu : siswa

tak merasa terancam atau ketakutan, merasa aman dan senang saat berada disekolah.

Dimensi kedua adalah bahwa sekolah merupakan sebuah sistem penjagaan dan pelaksanaan

disiplin. Hanusbekm(1995), Bobbi De Porter (2001), Hoy dan Miskel (2001), Sackoey

(2004) juga menakui bahwa lingkungan sekolah yang sehat dan menyenangkan, di samping

dibutuhkan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, juga diperlukan untuk

mengnatisipasi timbulnya perasaan tidak nyaman dan stres dalam diri siswa. Contoh

pemenuhan kebutuhan rasa aman sebagai berikut:

Sikap guru : menyenangkan ,mampu meunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan

tidak menunjukkan ancaman atau bersikap menghakimi;

Adanya ekspektasi yang konsisten;

Mengendalikan perilaku siswa dikelas/ sekolah dengan menerapkan sistem

pendisiplinan siswa secara adil;

Lebih banyak memberikan penguatan perilaku(reinforment) melalui pujian/ ganjaran

atas segala perilaku positif siswa daripada pemberian hukuman atas perilaku negative

siswa.

3. Kebutuhan Akan Kasih Sayang

Peserta didik yang mendapatkan kasih sayang akan merasakan senang, betah dan bahagia

berada di sekolah, seakan- kaan memperoleh motivasi belajar diskolah. Akan tetapi , jika

murid merasa yang sebaliknya maka itu akan membuat mereka malas belajar.Contoh

pemenuhan kasih sayang atau penerimaan antara lain sebagai berikut:

d. Hubungan Guru dengan Siswa

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 14: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian: empati, peduli, dan interes terhadap

siswa, sabar, adil, terbuka, serta dapat menjadi pendengar yang baik;

Guru dapat menerapkan pembelajaran individual dan dapat memahami

siswanya(kebutuhan, potensi, minat, karakteristik, kepribadian dan latar belakangnya);

Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif daripada yang

negative;

Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan

setiap siswanya;

Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan

terhadap siswanya.

e. Hubungan Siswa dengan Siswa

Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama

mutualistik dan saling percaya diantara siswa;

Sekolah dapat menyelengggarakan class metting, melalui berbagai forum, seperti olah

raga atau kesenian;

Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan 

pembelajaran;

Sekolah mengembangkan tutor sebaya;

Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.

4. Kebutuhan Akan Penghargaan

Kebutuhan akan penghargaan ini menyebabkan peserta didik memiliki sesuatu, ingin

dikenal dan ingin diakui ditengah- tengah masyarakat. Mereka yang dihargai akan

merasa bangga dengan dirinya dan orang lain. Oleh sebab itu, untuk menimbulkan rasa

berharga dilingkungan mereka, guru dituntut untuk melakukan hal berikut :

Menghargai anak sebagai pribadi yang utuh;

Menghargai pendapat dan pilihan siswa;

Menerima kondisi siswa apa adanya serta menempatkan mereka pada suatu kelompok

sesuia dengan pilihan mereka sendiri;

Guru harus menunjukkan kemampuan secara maksimal dan penuh percaya diri

dihadapan peserta didiknya;

Guru harus mengembangkan konsep diri siswa yang positif;

Memberikan penilaian terhadap siswa secara objektif;

Menyediakan program makan siang yang higienis, murah atau bahkan gratis.

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 15: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

5. Kebutuhan Akan Rasa Bebas

Peserta didik harus memiliki kebutuhan akan rasa bebas agar tidak menyebabkan

mereka frutasi, merasa tertekan dan lain sebagainya. Mereka juga harus diberikan rasa

kebebasan yang memadai.Contoh pemenuhan kebutuhan akan rasa bebas antara lain:

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan yang terbaik baginya;

Memberikan kebebasan untuk siswa menggali dan menjelajah kemampuan dan

potensi yang dimilikinya;

Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata;

Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif.

E. Perkembangan Fisik, Genetik, dan Lingkungan Peserta Didik

Perkembangan fisik disebut juga sebagai pertumbuhan biologis yang merupakan salah

satu aspek penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang

optimal sangat penting bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, sebab pertumbuhan dan

perkembangan fisik anak, baik secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi perilaku

anak sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik ini akan menentukan keterampilan

mereka dalam bergerak. Sedangkan secara langsung, pertumbuhan atau perkembangan fisik

mempengaruhi cara peserta didik memandang dirinya sendiri dan orang lain.

Keadaan Berat dan Tinggi Badan Anak Usia Sekolah

Badan anak bagian atas berkembang lebih lambat dari pada tubuh bagian bawah sampai

anak berusia 6 tahun. Selama akhir anak-anak, tinggi badan bertambah 5-6% dan

badanya bertambah hingga 10% per tahun, saat anak berumur 6 tahun tinggi rata- ratanya

adalah 46 inchi dan beratnya 42,5 kg dan pada saat berumur 12 tahun tinggi anak

mencapai 60 inchi dan bertanya 40-42,5 kg.Pada masa ini peningkatan berat badan anak

lebih banyak dari pada panjang badannya, kaki dan tangan lebih panjang sedangkan dada

dan panggul lebih besar. Pada waktu yang sama, masa dan kekuatan otot secara perlahan

bertambah dan gemuk bayi (bayi fat)berkurang, pertambahan kekuatan otot ini bisa

karena faktor keturunan dan latihan( olahraga).

F. Implikasi Genetik dan Lingkungan Terhadap Pendidikan

Mc Devitt dan Ormrod (2002) merekomendasikan beberapa hal penting yang perlu

dilakukan guru dalam menyikapi pengaruh genetik dan lingkungan bagi perkembangan peerta

didik, yaitu seperti berikut :

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 16: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

a. Memahami dan menghargai perbedaan- perbedaan individual anak;

b. Menyadari bahwa sebenarnya faktor lingkungan mempengaruhi setiap aspek

perkembangan;

c. Mendorong siswa menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan

1. Perkembangan Otak

Otak adalah sebuah sistem biologis manusia yang diciptakan Allah SWT, untuk

mengindera dunia dan sekaligus memberikan berbagai tanggapan terhadapnya. Otak bukan

sekedar suatu gumpalan keriput dalam tengkorak manusia, tetapi sesungguhnya otak

menjalar keseluruh tubuh.Otak adalah organ yang paling kompleks yang pernah dikenal di

alam semesta. Otak adalah satu-satunya bagian tubuh yang paling berkembang dan secara

otomatis dalam mempelajari dirinya sendiri.Otak adalah organ yang apabila dirawat dan

dipelihara scecara baik dan teratur dapat bertahan hingga 100 tahun.Sama seperti aspek-

aspek perkembangan lainnya, perkembangan otak juga dipengaruhi oleh interaksi hereditas

dan lingkungan.

Perkembangan otak terjadi sejak mulai masa prenatal, yakni kira-kira 25 hari setelah

konsepsi.Pada awal masa ini otak terlihat seperti tabung yang tidak rata dan sangat

halus.Tabung- tabung halus ini berisi sel-sel dan membentuk kantong-kantong dan ruang-

ruang. Ruang –ruang tersebut terbagi menjadi 3 ruang yaitu :forebrain(otak depan),

mildbrain (otak tengah), hindbrain(otak belakang).Perkembangan otak pada masa prenatal

ini menentukan perkembangan anak selanjutnya setelah ia lahir, karena pada masa prenatal

ini janin sudah dilengkapi dengan sebuah sel saraf (neuron)yang akan dimilikinya selama ia

hidup. Menurut ahli saraf, sel otak tidak akan di produksi lagi setelah anak tersebut lahir ,

tetapi perkembangan otak setelah lahir terarah pada penambahan jumlah jaringan antar

neuron. Jika jumlah jaringan antar neuron maningkat , maka anak akan mampu berpikir

tentang hal-hal yang lebih kompleks(Treys,2004).Saat dilahirkan, otak bayi memiliki 10

miliar neuron.Neuron-neuron ini kemudian membentuk ribuan sambungan antar

neuronyang dendrit.Dendrit ini mengalami secara dramatis hingga bayi berusia 2 tahun.

Saat bayi berusia 2 bulan, dendritnya sudah mencapai 50 sampai 1000 triliun myelin yang

memungkinkan neuron mentransmisikan pesan-pesan lebih cepat ( Mc Devit &

Ormrod,2002).

2. Masa pubertas (10-14 Tahun)

Akhir usia sekolah anak akan memasuki masa yang disebut dengan “pubertas” yaitu awal

terjadinya pematangan seksual. Biasanya anak perempuan 2 tahun lebih awal memasuki

masa pubertas dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada masa pubertas ini terjadi

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 17: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

perubahan fisik yang dramatis yang disebut juga dengan “growth spurt” (percepatan

pertumbuhan) dimana terjadi perubahan pertumbuhan baik diseluruh bagian fisik,

pertambahn berat badan dan tinggi badan, proposisi dan bentuk tubuh, maupun kematangan

seksual.

Perubahan-perubahan fisik pada masa pubertas disebabkan oleh matangnya kelenjar

pituitary, yaitu kelenjar endoktrin yang berhubungan dengan otak, tepat berda dibawah

hipotelamus.Kelenjar ini memiliki beberapa hormon, yaitu hormone pertumbuhan,

gonadopropik, dan hormon kortikoprotik.Hormon gonadoprotik mempercepat pematangan

sel-sel telur dan sperma hingga mempengaruhin produksi hormon seks.Sedangkan hormon

kortikotropik mempenagruhi kelenar suprarenalis. Hormone seks, yaitu testosterone pada

anak laki-laki dan esterogen pada anak perempuan bersama-sama dengan hormon

perumbuhan  dan suprarenalis memperngaruhi pertumbuhan anak. Pada gilirannya disebut

dengan percepatan pertumbuhan.

Percepatan pertumbuhan terjadi hanya selama 2 tahun, setelah berakhirnya fase ini anak

memasuki kematangan seksual.Percepatan pertumbuhan selama masa puberta juga terjadi

pada proposi tubuh, yang sebelumnya percepatan pertumbuhannya terlalu kecil, tetapi masa

pubertas menjadi lebih besar.

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 18: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan materi yang terdapat di makalah di atas dapat kita simpulkan bahwa untuk mengetahui berbagai perkembangan yang terjadi pada setiap manusia atau individu perlu diadakannya penelitian baik melalui sebuah pendekatan maupun melalui metode-metode yang ada sesuai dengan kebutuhan. Dalam perkembangan manusia dapat diketahui dari berbagai aspek yang mempengaruhinya baik secara internal maupun eksternal. Dalam pendekatatan dan metode psikologi, pendekatan yang lebih umum memberikan pengertian akan keseluruhan proses perkembangan atau beberapa aspeknya. Sedangkan beberapa metode dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak pengertian akan gejala perkembangan, beberapa metode yang lain lagi memberikan pengertian bagaimana pengimplikasiaanya bagi peserta didik.

B. Saran

Sebagai orang tua atau sebagai pendidik hendaklah kita mengetahui berbagai macam perkembangan yang terjadi pada setiap anak atau peserta didik yang dihadapi karena sebuah perkembangan tidak akan lepas dari pendekatan dan metode-metode psikologi.

PAGE \* MERGEFORMAT i

Page 19: nuridinblog.files.wordpress.com€¦  · Web viewAkan tetapi, tidak ada cara tertentu untuk dipergunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama

DAFTAR ISI

Hosnan, M. 2016. Pisikologi Perkembangan Peserta  Didik. Jakarta: Ghalia IndonesiaTahir, M.Ridwan. 2016. “Macam-Macam Metode Penelitian Dalam Psikologi Full”. [Online]. Tersedia: http://www.rumahmakalah.com/2016/05/artikel-macam-macam-metode-penelitian.html?m=1 (Mei 2016)Endriadi, Ani. 2011. “Metode Yang Digunakan Dalam Psikologi”. [Online]. Tersedia: http://aniendriani.blogspot.com/2011/02/metode-yang-digunakan-dalam-psikologi.html?m=1 (07 Februari 2011)Indriani, Novia. 2016. “Metodologi dan Pendekatan Pemahaman dalam Psikologi Perkembangan dan Kebutuhan Peserta Didik”. [Online]. Tersedia:http://indrianov.blogspot.co.id/2016/11/metodologi-dan-pendekatan-pemahaman.html ( 30 November 2016)

PAGE \* MERGEFORMAT i