storage.googleapis.com · web view5rencana pelaksanaan pembelajaran. sekolah: sman 1 mutiara. mata...

49
5RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMAN 1 MUTIARA Mata Pelajaran : GEOGRAFI Kelas/Semester : X / Satu Materi Pokok : Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Alokasi Waktu : 12 X 45’ (4 X Pertemuan) A. Kompetensi Inti : 1. KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2. KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3. KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.4. dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan 3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya 3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya 3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya 3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi 3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi 3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi 3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi 3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan 4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi 4.4.1. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dari berbagai sumber.

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: SMAN 1 MUTIARA

Mata Pelajaran : GEOGRAFI

Kelas/Semester : X / Satu

Materi Pokok: Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Kehidupan

Alokasi Waktu : 12 X 45’ (4 X Pertemuan)

A. Kompetensi Inti :

1. KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2. KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3. KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan

3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya

3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya

3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya

3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi

3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi

3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi

3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi

3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video

4.4.1. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dari berbagai sumber.

4.4.2. Melakukan langkah-langkah pembuatanposter/video/powerpoint tentang karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan.

4.4.3. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster/video/powerpoint

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran dengan model discovery diharapkan peserta didik mampu menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video dan mengembangkan karakter religiositas dan mandiri.

D. Materi Pembelajaran

1) Teori pembentukan Jagat Raya

2) Teori Pembentukan Tata Surya

3) Karakteristik anggota tata surya

4) Karakteristik bumi sebagai anggota tata surya

5) Perkembangan Bumi

6) Rotasi dan revolusi bumi

7) Dampak rotasi dan revolusi bumi terhadap kehidupan di Bumi

8) Karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan.

E. Metode Pembelajaran

Metode: Diskusi Kelompok dan Penugasan

Model: Discovery Learning

F. Media Pembelajaran

Alat: Laptop, LCD Proyektor, Spidol

Bahan: Video pembentukan tata surya dan jagat raya dan Gambar-gambar anggota tata surya

Sumber Belajar: Buku Geografi Kelas X, Penerbit Erlangga

G. Langkah Langkah Pembelajaran

PERTEMUAN: 1

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya

3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya

3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya

TAHAP

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

PPK/LITERASI/4C

ALOKASI WAKTU

Pendahuluan

· Memberi salam, kajian Al-Qur’an 1 hari 1 ayat

· Memeriksa kehadiran peserta didik

· tanya jawab terkait kompetensi yang sudah dipelajari

· menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

· menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

· menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Religiositas

Disiplin

15 Menit

Inti

Stimulation

105 Menit

· Peserta didik diminta memperhatikan permasalahan-permasalahan yang diberikan, dan mencermati objek-objek yang diberikan berupa video tentang jagat raya sambil mengajak mereka untuk mensyukuri karya sang Pencipta

Literasi

Problem statement

· Setelah melihat tayangan video tentang jagat raya, peserta didik memprediksi permasalahan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, diharapkan muncul pertanyaan:

a. Bagaimana jagat raya dan tatasurya tercipta? Adakah teori yang mendukungnya?

b. Bagaimana berkembangnyateori-teori tersebut sampai saat ini?

HOTS

Data collection

· Peserta didik dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 3-4 orang

· Setiap kelompok mencari informasi tentang teori-teori terbentuknya jagat raya dan teori pembentukan tata suryadengan memanfaatkan buku, informasi internet, dan sumber lainnya

Literasi

Mandiri

Rasa Ingin Tahu

Data Processing

· Setiap kelompok memvisualisasikan dengan membuat tabel tentang teori teori terbentuknya jagat raya dan teori pembentukan tata surya

Literasi

Verification

· Hasil kerja kelompok didiskusikan bersama-sama

· Diberikan tayangan slide tentang anggota-anggota tata surya

Kreatif

Generalization

· Anggota tata surya dibagi ke dalam kelompok untuk dideskripsikan karakteristiknya melalui berbagai sumber belajar dilengkapi dengan gambar.

· Setiap kelompok menyimpulkan dan mereview karakteristik anggota tata surya

Gigih

Penutup

· Membuat rangkuman/simpulan   pelajaran;     

· Melakukan   refleksi terhadap   kegiatan   yang   sudah   dilaksanakan;   dan       

· Memberikan   umpan   balik   terhadap   proses   dan   hasil pembelajaran; dan

· Mempersiapkan diri untuk materi yang akan datang yaitu karakteristik bumi berupa rotasi, revolusi dan dampaknya terhadap kehidupan di bumi

· Memberikan salam penutup

Kolaboratif

Religiositas

15 Menit

PERTEMUAN: 2

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi

3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi

TAHAP

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

PPK/LITERASI/4C

ALOKASI WAKTU

Pendahuluan

· Memberi salam, kajian Al-Qur’an 1 hari 1 ayat

· Memeriksa kehadiran peserta didik

· mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

· menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

· menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

· menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Religiositas

Disiplin

15 Menit

Inti

Stimulation

105 Menit

· Peserta didik menyimak tayangan video tentang dinamika/perkembangan bumi

· Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan sesuai topik bahasan setiap kelompok

· Peserta lain diberi kesempatan memberikan jawaban, tanggapan

Literasi

Problem statement

· Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui dan hal-hal yang ingin diketahui lebih jauh

HOTS

Data collection

· Peserta didik secara berkelompok ditugaskan membaca referensi sesuai topik masing-masing

· Peserta didik mencatat pengetahuan awal tentang topik bahasan

· Setiap kelompok secara bergiliran mengemukakan hasil diskusinya

Literasi

Mandiri

Rasa Ingin Tahu

Data Processing

· Peserta didik diminta mengumpulkan data/informasi sesuai topik masing-masing kelompok tentang pembagian tugasnya bentuk narasi, gambar, video dan data

Literasi

Verification

· Secara berkelompok peserta didik mengolah informasi, mengklasifikasi dan menganalisis data informasi tentangdinamika perkembangan bumi dalam bentuk bagan, gambar, grafik, tabel atau peta

Kreatif

Generalization

· Masing-masing kelompok berdiskusi merumuskan kesimpulan atas topik setelah mengolah,mengklasifikasi dan menganalisis data tentang dinamika perkembangan bumi.

· Peserta didik secara berkelompok memajang hasil kerja kelompok

· Selanjutnya secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan mengemukakan/mempresentisikan hasil kerja kelompoknya

· Kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan

Gigih

Komunikatif

Penutup

· membuat rangkuman/simpulan   pelajaran tentang dinamika perkembangan bumi

· melakukan   refleksi terhadap   kegiatan   yang   sudah   dilaksanakan;   dan       

· memberikan   umpan   balik   terhadap   proses   dan   hasil pembelajaran; dan

· Memberi salam penutup

Kolaboratif

Religiositas

15 Menit

PERTEMUAN: 3

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi

3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi

TAHAP

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

PPK/LITERASI/4C

ALOKASI WAKTU

Pendahuluan

· Memberi salam, kajian Al-Qur’an 1 hari 1 ayat

· Memeriksa kehadiran peserta didik

· Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

· Menyampaikan tujuan pembelajaran

Religiositas

Disiplin

15 Menit

Inti

Stimulation

105 Menit

· Peserta didik mengamati tayangan video rotasi dan revolusi bumi

Literasi

Problem statement

· Guru mengarahkan peserta didik mengemukakan pertanyaan: apa perbedaan rotasi dan revolusi bumi dan dampak apa saja yang dapat dirasakan akibat rotasi dan revolusi bumi

HOTS

Data collection

· Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan data perbedaan rotasi dan revolusi serta dampaknya terhadap kehidupan dari berbagai literatur

Literasi

Kolaborasi

Rasa Ingin Tahu

Data Processing

· Setiap kelompok membuat resume perbedaan rotasi dan revolusi bumi dalam bentuk tabel dan menuliskan dampak akibat rotasi dan revolusi bumi pada slide power point

Literasi

Verification

· Setiap kelompok dipersilahkan mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas

· Kelompok lain memberikan tanggapan hasil kerja kelompok yang sedang mempresentasikan

Kreatif

Generalization

· Setiap kelompok mendiskusikan kembali hasil kerja kelompoknya dan mengakomodir kritikan dan saran dari kelompok lain.

· Laporan hasil kerja kelompok diperbaiki dan diserahkan kepada guru sebagai bagian penilaian portofolio

Solidaritas

Komunikatif

Penutup

· Guru bersama peserta didik menyimpulkan perbedaan rotasi dan revolusi bumi dan dampaknya bagi kehidupan

· Menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu analisis karakteristik planet bumi dan praktik pembuatan poster/video/powerpoint karakteristik planet bumi

· Menyampaikan kepada peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya pembelajaran dilaksanakan di Laboratorium Komputer

· Memberi salam penutup

Kolaboratif

Religiositas

15 Menit

PERTEMUAN: 4

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.8 Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

4.4.2. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dari berbagai sumber

4.4.3. Melakukan langkah-langkah pembuatan poster/ video/ powerpoint tentang karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan.

4.4.4. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster/video/powerpoint

H. Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian

Teknik Penilaian

Rubrik Penilaian

Instrumen Penilaian

Remedial

( < KKM)

Pengayaan

( >KKM)

Sikap

: Observasi

Terlampir

1) Pembelajaran ulang

2) Pemberian bimbingan secara khusus

3) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus

4) Pemanfaatan tutor sebaya

1) Belajar kelompok

2) Belajar mandiri

3) Pembelajaran berbasis tema

Pengetahuan

: Tes tertulis

Keterampilan

: Unjuk kerja

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Kamaruddin, S.Pd

NIP 197002011998021007

Bandar Mutiara, 16 Juli 2018

Guru Mata Pelajaran

Musliadi, S.Pd

NIP 197901182009041002

Lampiran Penilaian

Pertemuan 1-4

1. Penilaian Sikap

Observasi Melalui Jurnal Guru

Nama Satuan Pendidikan: SMAN 1 Mutiara

Tahun Pelajaran: 2018/2019

Kelas/Semester: X-....../1

Mata Pelajaran: Geografi

No.

Waktu

Nama

Kejadian/perilaku

Butir sikap

Pos

/Neg

Tindak lanjut

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Aspek yang dinilai : rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin, menghargai pendapat

Pertemuan 4

2. Penilaian Keterampilan

PENILAIAN KINERJA

Mata Pelajaran: Geografi

Kelas/Semester: X/1

(Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video)Tahun Pelajaran: 2018/2019

Kompetensi Dasar:

Indikator :

4.4.1. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dari berbagai sumber.

4.4.2. Melakukan langkah-langkah pembuatanposter tentang karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan.

4.4.3. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster

Langkah Kerja :

a. Kumpulkan berbagai informasi tentang karakteristik planet bumi

b. Siapkan kertas poster

c. Susun informasi tentang karakteristik planet bumi mulai dari awal pembentukannya

d. Sajikan informasi yang jelas, lengkap dan menarik tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan

RUBRIK PENILAIAN KINERJA

Kriteria

Skor

Indikator

Persiapan

(skor maks 3)

3

Pemilihan alat dan bahan tepat

2

Pemilihan alat atau bahan tepat

1

Pemilihan alat dan bahan tidak tepat

0

Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan

Pelaksanaan

(skor maks 7)

3

Menyusun keterangan dan gambar tepat dan rapi

2

Menyusun keterangan dan gambar tepat atau rapi

1

Menyusun keterangan dan gambar tidak tepat dan tidak rapi

0

Tidak menyusun

2

Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat

1

Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat

0

Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

2

Memperhatikan kerapihan dan kebersihan

1

Memperhatikan kerapihan atau kebersihan

0

Tidak memperhatikan kerapihan dan kebersihan

Hasil

(skor maks 6)

3

Mencatat dan mengolah data dengan tepat

2

Mencatat atau mengolah data dengan tepat

1

Mencatat dan mengolah data tidak tepat

0

Tidak mencatat dan mengolah data

3

Menyampaikan simpulan dengan tepat

2

Menyampaikan simpulan kurang tepat

1

Menyampaikan simpulan tidak tepat

0

Tidak menyampaikan kesimpulan

Format Penilaian kinerja

No.

Nama

Skor untuk

Jumlah

Nilai

Persiapan

Pelaksanaan

Hasil

1. PENILAIAN PENGETAHUAN

A. Teknik Penilaian : Tes tertulis

Pertemuan 1

No.

Kompetensi Dasar/ IPK

Materi

Indikator Soal

Level Kognitif

No. Soal

Bentuk Soal

3.4 Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan

1

3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya

Teori pembentukan jagat raya

Peserta didik dapat menjelaskan teori Bigbang pada teori pembentukan jagat raya

C2

1

1. Pembentukan jagad raya menurut teori Big Bang didasarkan pada asumsi bahwa alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami ….

a. Ledakan dahsyat dan mengembang

b. Pergeseran bintang-bintang di alam raya dan planet

c. Perubahan materi terus menerus dan statis

d. Gaya gravitasi antar materi dan planet

e. Pembentukan atom-atom hidrogen dan helium

2

3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya

Teori pembentukan tata surya

Peserta didik dapat menjelaskan teori pembentukan tata surya

C3

2

Dari dua teori terbentuknya tata surya, jawaban yang tepat adalah …….

TEORI NEBULA

TEORI PASANG SURUT

A

Matahari sudah ada sejak dahulu

Matahari terbentuk bersama dengan planet

B

Tata surya terbentuk dari gumpalan kabut

Tata surya terbentuk dari material matahari

C

Planet-planet berasal dari debu angkasa

Planet-planet berasal dari gumpalan kabut awan

D

Gumpalan kabut pecah membentuk planet karena tabrakan komet

Matahari mengalami ledakan besar berkali-kali

E

Pada awalnya hanya terbentuk 4 planet raksasa

Planet yang terbentuk ukurannya sama

3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya

karakteristik anggota tata surya

Berdasarkan gambar peserta didik dapat meunjukkan planet terbesar di tata surya

C1

3

2. Dari gambar berikut ini adalah planet terbesar di tata surya ….

a. Mars

b. Jupiter

c. Saturnus

d. Uranus

e. Neptunus

Pertemuan 2

3.

3

3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi

karakteristik bumi

Diberikan pernyataan peserta didik dapat menjelaskan karakteristik bumi yang benar

C3

4

4. Perhatikan pernyataan berikut :

(1) Planet urutan ke-3 dari Matahari

(2) Waktu revolusi adalah 27, 3 hari

(3) Waktu revolusi adalah 365, 25 hari

(4) Waktu rotasi adalah 25,5 hari

(5) Berdiameter 500.000 km

(6) Berdiameter 12.756 km

Karakteristik bumi yang benar ditunjukkan oleh nomor ....

a. 1, 2, dan 3d. 2, 4, dan 6

b. 1, 3, dan 6e. 1, 3, dan 5

c. 1, 4, dan

4

3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi

perkembangan Bumi

Berdasarkan gambar peserta didik dapat mengemukakan keadaan bentuk muka bumi

C2

C4

5

9

5. Berikut adalah keadaan benua di muka bumi pada 200 juta tahun yang lalu :

Benua Afrika ditunjukkan oleh nomor ....

a. I

b. III

c. III

d. IV

e. V

Jelaskan pemahamanmu tentang perkembangan benua Pangea-Gondwana-Lauratia

Pertemuan 3

3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi

rotasi dan revolusi bumi

Diberikan pernyataan peserta didik dapat menjelaskan dampak dari rotasi bumi

Peserta didik dapat menjelaskan waktu gerak semu Matahari sebagai dampak revolusi bumi

C2

C2

6

7

D Pergerakan bumi mengakibatkan gejala-gejala berikut!

1) Terjadi pasang surut air laut

2) Terjadi perubahan arah angin

3) Terjadi perubahan siang dan malam

4) Bumi memiliki banyak musim

5) Matahari terbit dari arah timur

Rotasi bumi mengakibatkan gejala nomor…

A.   1), 2), dan 3)

B.    1), 4) dan 5)

C.    2), 3) dan 4)

D.   2), 3) dan 5

E.    3), 4), dan 5)

Matahari adalah pusat tata surya. Dalam gerak semunya, matahari dilihat dari bumi terbit tepat di titik timur dan terbenam di titik barat pada tanggal…

A. 21 januari dan 21 april

B. 21 maret dan 23 september

C. 21 maret dan 22 desember

D. 21 juni dan 23 september

E. 21 juni dan 22 desember

5

3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi

Dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi

Peserta didik dapat memberikan contoh akibat terjadinya rotasi bumi dalam kehidupan sehari-hari.

Diberikan stimulus berupa gambar peserta didik dapat menganalisis dampak revolusi bumi

C1

C4

10

8

Beri contoh akibat terjadinya rotasi bumi dalam kehidupan sehari-hari !

Dampak apa yang timbul di daerah B akibat revolusi Bumi ?

Pertemuan 4

3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

Karakteristik bumi bagi ruang kehidupan

Diberikan stimulus gambar, peserta didik dapat menganalisis karakteristik bumi bagi ruangkehidupan

C5

11

Seorang astronom terkemuka dari University of Texas, Judith Györgyey-Ries mengatakan bahwa saat ini Bumi kembali memiliki kemungkinan untuk ditabrak oleh sebuah asteroid yang ukurannya sebesar patung Liberty.

Dirinya memprediksikan asteroid tersebut akan menghantam Bumi pada tanggal 12 Oktober 2017. Asteroid tersebut sebenarnya telah ditemukan pada tahun 2012 lalu, dan diberi nama 2012 TC4. Namun pada saat itu para astronom belum dapat memprediksi pergerakan asteroid tersebut.

Sumber : https://indocropcircles.wordpress.com/2015/04/29/astronom-prediksi-asteroid-akan-hantam-bumi-tahun-2017/

1. Bagaimana bumi dapat terlindungi dari serangan tersebut ?

2. Langkah-langkah apa yang dapat Anda lakukan untuk mengantisipasi kejadian seperti gambar di atas ?

B. Pedoman Penskoran

KUNCI JAWABAN

Pilihan Ganda (Skor 5)

1. A5. D

2. B6. D

3. B7. B

4. B

Uraian

8. Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada kedudukan paling selatan dan sekarang mulai bergerak ke utara. Daerah di bagian bumi utara mulai memperoleh penyinaran matahari yang bertambah. Sebaliknya, daerah di bagian bumi selatan mulai mendapatkan penyinaran matahari yang berkurang. Saat ini bagian bumi utara memasuki musim dingin dan bagian bumi selatan memasuki musim panas. Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Maret tahun berikutnya. (Skor 10)

9. Pangea adalah sebuah benua besar (supercontinent) hasil penyatuan dari benua-benua di permukaan bumi pada zaman karbon.Pangea mengalami perpecahan menjadi dua benua yang oleh Eduard Suess diberi nama Laurasia (benua bagian utara) dan Gondwana (benua bagian selatan) pada masa Mesozoik.Gondwana adalah benua besar (supercontinent) lainnya di belahan bumi selatan yang terpisah dari Pangea Supercontinent yang sekarang terdiri atas benua Antartika, Afrika, Amerika Selatan, Australia, Pulau Irian, Selandia Baru, Kaledonia Baru, India, dan Madagaskar.Laurasia adalah suatu benua besar di belahan bumi utara yang terpisah dari Pangea Supercontinent yang sekarang terdiri atas benua Eropa dan Asia (Eurasia) serta benua Amerika Utara.(Skor 15)

10. Akibat Rotasi Bumi (Skor 12)

a. Terjadinya perubahan waktu

b. Terjadinya perubahan arah angin

c. Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer

d. Terjadinya perbedaan percepatan gravitasi

e. Terjadinya pergantian siang dan malam

f. Bentuk bumi menjadi bulat spheroid

g. Terjadinya pembelokan arah angin

h. Terjadinya gerak semu harian matahari dan benda - benda langit lainnya

i. Terjadinya gaya coriolis

j. Dapat berfungsinya satelit

k. Terjadi perubahan arah bandul ( efek faucault )

l. Adanya Jetlag Bila kita naik pesawat

11. Jawaban :

a. Fungsi lapisan mesosfer ini sangat vital dan penting bagi kehidupan manusia karena di lapisan inilah meteor dan benda langit lainnya akan terbakar jika masuk ke bumi. Hal ini disebabkan karena di lapisan mesosfer terdapat udara yang bertekanan tinggi sehingga ketika ada meteor atau benda langit masuk ke bumi akan langsung bergesekan dan terbakar. Biasanya meteor hanya akan sampai pada lapisan ini. (Skor 10)

b. Kemungkinan jawaban siswa :

1) Saya akan memohon perlindungan kepada sang Pencipta agar diselamatkan dari marabahaya dan fenomena alam berkaitan dengan serbuan benda langit (Skor 4)

2) Saya akan berupaya melakukan tindakan menjaga lapisan atmosfer (Skor 4)

3) Saya akan membuat tulisan yang produktif berkaitan antisipasi serangan benda luar angkasa untuk mengingatkan kepada orang-orang yang berkompeten pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. (Skor 4)

PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL

Sekolah: SMAN 1 Mutiara

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas : X

Jenis Remedial: Pemanfaatan tutor sebaya

KKM Mata Pelajaran : 75

Materi : Dinamika Bumi Sebagai Ruang Kehidupan

KD:

3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan

4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video

Indikator:

3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya

3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya

3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya

3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi

3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi

3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi

3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi

3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

NO

NAMA SISWA

NU

KD / INDIKATOR YANG BELUM DIKUASAI

NO. IPK

TES ULANG

HASlL

PROGRAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Sekolah: SMAN 1 Mutiara

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas : X

Rencana Pengayaan: Belajar Mandiri Mengenai Sesuatu yang Diminati

KKM Mata Pelajaran : 76

KD:

3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan

4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video

Indikator:

3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya

3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya

3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya

3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi

3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi

3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi

3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi

3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

NO.

NAMA SISWA

NU

BENTUK PENGAYAAN

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Pembelajaran Remedial

Pembelajaran Remedial diberikan bagi siswa yang tidak tuntas (memperoleh Nilai KD kurang dari nilai KKM yakni 75 dengan mengikuti program pembelajaran kembali baik dengan memberikan pembahasan soal-soal uji kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal) atau memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator atau kompetensi dasar yang belum tuntas kemudian melakukan uji pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan indikator/kompetensi yang belum tuntas melalui pemanfaatan tutor sebaya.

b. Pembelajaran Pengayaan

Pembelajaran Pengayaan diberikan bagi siswa yang telah tuntas (memperoleh Nilai KD ≥ KKM = 75) dengan memberikan program pembelajaran tambahan berupa materi dan pembahasan soal-soal dengan variasi yang lebih tinggi dan memberikan pembahasan soal-soal olimpiade, uji kompetensi atau menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal) melalui pembelajaran mandiri.

Materi Pertemuan 1

SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI,

TATA SURYA DAN JAGAD RAYA

 A. PROSES PEMBENTUKAN JAGAD RAYA

1. Teori Keadaan Tetap (Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold)

Alam semesta tidak berawal dan berakhir karena alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Agar alam semesta selalu dalam keadaan tetap, perlu diciptakan bahan baru secara berkesinambungan yang menimbulkan tekanan dan memaksa semesta memuai secara terus menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang timbul karena pemuaian.

2. Teori Ledakan Besar (George Gamow)

Alam semesta bermula dari ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi meluas tanpa batas seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga pancaran yang disebut ‘ylem (diucapkan ‘ailem’). Sekitar 18 milyar tahun yang lalu ylem meledak dengan dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang kepadatannya dan temperaturnya turun dari milyaran derajat hingga jutaan derajat. Pada temperatur sekitar 60 juta derajat semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan temperatur yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada suhu sekitar 300 derajat, semua unsur berubah menjadi gas yang menjadi awal dari sebuah galaksi.

3. Teori Berayun

Menurut teori ini semua materi saling menjauh dan berasal dari massa yang padat. Selanjutnya materi itu gerakannya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi akibat gaya gravitasi, lalu materi tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau tercipta tetapi hanya berubah tatanan.

Selain teori-teori diatas, ada juga beberapa anggapan tentang jagat raya yaitu :

1. Anggapan Antroposentris

Antroposentris berasal dari anthropos = manusia dan centrum = pusat yang beranggapan bahwa manusia adalah pusat segalanya. Anggapan ini di mulai sejak manusia primitif. Pada waktu manusia menyadari adanya bumi dan langit. Matahari, bulan, bintang dan bumi dianggap serupa dengan bangsa hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.

2. Anggapan Geosentris

Anggapan GeosentrisGeosentris berasal dari kata geo = bumi dan centrum = pusat yang beranggapan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Anggapan ini dimulai lebih kurang abad ke-6 sebelum masehi yang di dukung oleh beberapa ahli yaitu Socrates, Plato, Aristoteles, Tales, Anaximander, dan Phytagoras.

3. Anggapan Heliosentris

Heliosentris berasal dari kata helios = matahari dan centrum = pusat. Yang beranggapan bahwa pusat jagat raya adalah matahari.  Ini berarti pergeseran pandangan yang menggantikan kedudukan bumi sebagai akibat majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang kritis. Ahli pendukung anggapan ini adalah Nicolaus Copernicus, Plotomeus, Bruno, Galileo, Johanes Kepler, dan Isaac Newton.

 B. PROSES PEMBENTUKAN TATA SURYA

1. Teori Kabut atau Nebula (Kant-Laplace)

Tata surya terbentuk dari sebuah nebula atau kabut besar dan hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga menyebabkan penyusutan dan membentuk sebuah cakram di bagian tengahnya. Penyusutan berlanjut hingga terbentuk Matahari di bagian pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan yang kemudian memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.

2. Teori Planetesimal (T.C.Chamberlain dan FR.Moulton)

Dalam teori ini dijelaskan bahwa Matahari telah ada sebagai salah satu bintang. Suatu ketika sebuah bintang berpapasan dengan Matahari dengan jarak yang tak terlalu jauh sehingga terjadi tarik menarik pada permukaan Matahari maupun bintang tersebut. Akibatnya sebagian massa Matahari tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa Matahari jatuh lagi ke permukaan Matahari dan sebagian lagi terhambur di luar angkasa di sekitar Matahari. Hal ini dinamakan planetesimal, dimana massa yang terhambur tersebut menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi Matahari.

3. Teori Pasang Surut (Sir James Jeans dan Harold Jeffreys)

Tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan mengelilingi Matahari, kemudian berubah menjadi bola-bola cair yang mendingin secara perlahan dan membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.

4. Teori Proto Planet (Carl Von Weizsacker dan disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper)

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas yang jumlahnya sangat banyak. Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih meyerupai cakram. Karena bagian tengahnya berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya sehingga terbentuk Matahari. Bagiana tepi cakram berpilin cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan tersebut membeku menjadi planet dan satelit.

D. TATA SURYA DAN JAGAD RAYA

Tata surya merupakan susunan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang mengelilinginya, meliputi planet, komet, meteor, asteroid, satelit, dan sebagainya. Tata surya hanyalah satu dari jutaan bintang yang tergabung dalam kelompok bintang yang disebut galaksi.

1. Planet

Merupakan anggota terpenting dalam tata surya. Planet artinya pengembara atau selalu bergerak, seolah-olah menjelajahi langit dari satu kelompok bintang ke kelompok bintang yang lain. Cahaya planet bersumber dari pantulan cahaya Matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet dapat dikelompokkan berdasarkan:

a. Asteroid sebagai pembatas

1)Planet dalam

Planet yang orbitnya di sebelah dalam lintasan asteroid yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.

2) Planet luar

Planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan asteroid yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

b. Bumi sebagai pembatas

1)   Planet Inferior

Planet yang orbitnya berada di dalam orbit Bumi, yaitu Merkurius dan Venus.

2)   Planet Superior

Planet yang orbitnya berada di luar orbit Bumi yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

c. Komposisi bahan penyusun (massa)

1)   Planet Terestrial

Planet-planet yang komposisi penyusunnya adalah batuan. Terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

2)   Planet Jovian

Planet-planet yang berukuran besar, komposisinya adalah es dan hidrogen. Terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Planet dalam Tata Surya

1)       Karakteristik Merkurius

Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari. Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfer. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Jarak merkurius ke matahari 57 juta km, dan jarak Merkurius dengan Bumi 92 juta km. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3

● Suhu Siang     : 430°C● Suhu Malam   : -170°C

NO

JENIS

HASIL

1

Nama Planet

Merkurius

2

Kala Rotasi

59,0 Hari

3

Kala Revolusi

88,0 Hari

4

Atmosfer

Uap Natrium, Kalium Yang Tipis

5

Satelit Alam

-

6

Jarak Di Matahari

57,9 Juta km

7

Diameter Planet

4,879 km

8

Warna Planet

Hitam Keputih-Putihan

2)    Karakteristik Venus

Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah planet Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km. Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Kadang-kadang juga venus terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus dinamakan bintang senja, bintang barat, atau bintang kejora.Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.

● Suhu Siang   : 500°C● Suhu Malam : -200°C

NO

JENIS

HASIL

1

Nama Planet

Venus

2

Kala Rotasi

244,0 Hari

3

Kala Revolusi

224,7 Hari

4

Atmosfer

Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen

5

Satelit Alam

-

6

Jarak Di Matahari

108,2 Juta km

7

Diameter Planet

12.140 km

8

Warna Planet

Coklat Keputihan

3)     KARAKTERISTIK BUMI

Bumi merupakan satu-satunya planet yang sampai saat ini diketahui oleh manusia terdapat kehidupan makhluk hidup. Diameter bumi ini adalah 12.756 Km (di khatulistiwa). Jarak bumi dari matahari sekitar 150 Juta Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan Astronomis (SA). Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Beda dengan venus dan merkurius, di bumi terdapat satelit alam yaitu bulan. Bulan selalu mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi matahari.

● Suhu Siang   : 

● Suhu Malam :

NO

JENIS

HASIL

1

Nama Planet

Bumi

2

Kala Rotasi

23,9 Jam

3

Kala Revolusi

365,3 Hari

4

Atmosfer

N2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain

5

Satelit Alam

(1) Bulan

6

Jarak Di Matahari

150 Juta km

7

Diameter Planet

12,756 km

8

Warna Planet

Biru Kehijauan

4)              KARAKTERISTIK MARS

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan. Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.

● Suhu Siang   :  6°C ● Suhu Malam : -70°C

NO

JENIS

HASIL

1

Nama Planet

Mars

2

Kala Rotasi

24,62 Jam

3

Kala Revolusi

687 Hari

4

Atmosfer

Karbon Dioksida , Nitrogen, Oksigen, Argon, Gas lain

5

Satelit Alam

(2) Phobos dan Deimos

6

Jarak Di Matahari

230 Juta km

7

Diameter Planet

6.790 km

8

Warna Planet

Merah Kehitaman

5)  KARAKTERISTIK YUPITER

Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Volume Jupiter 1.319 kali volume Bumi.

● Suhu Siang  : 21°C ● Suhu Malam : -140°C

NO

JENIS

HASIL

1

Nama Planet

Jupiter

2

Kala Rotasi

9,8 Jam

3

Kala Revolusi

11,86 tahun

4

Atmosfer

Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb

5

Satelit Alam

(63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto

6

Jarak Di Matahari

778,3 Juta km

7

Diameter Planet

14.980 km

8

Warna Planet

-

6)            KARAKTERISTIK SATURNUS

Saturnus adalah planet bercincin yg di kenal di tatasurya. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, maka dari itu Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.

● Suhu Siang   : Rata-rata -190°C ● Suhu Malam : Rata-rata -190°C

NO

JENIS

HASIL

1

Nama Planet

Saturnus

2

Kala Rotasi

10 Jam 14 menit

3

Kala Revolusi

29,46 Tahun

4

Atmosfer

Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb

5

Satelit Alam

(56) di antaranya Dione, Rhea, Titan

6

Jarak Di Matahari

1,4 milyar km lebih

7

Diameter Planet

60.268 km

8

Warna Planet

Kuning keputihan

 

7)      KARAKTERISTIK URANUS

Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Jarak rata-rata antara Uranus dan Matahari adalah sekitar 3 milyar km. Uranus memiliki massa 14,5 kali massa Bumi. Uranus adalah planet yang paling ringan diantara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya 1,27 g/cm³ membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus. Meskipun bergaristengah sedikit lebih besar daripada Neptunus, Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km.

● Suhu Siang   : Rata-rata -180°C ● Suhu Malam : Rata-rata -180°C

NO

JENIS

HASIL

1

Nama Planet

Uranus

2

Kala Rotasi

17,25 Jam

3

Kala Revolusi

84 tahun

4

Atmosfer

Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb

5

Satelit Alam

(27) di antaranya Miranda, Ariel, Umbriel

6

Jarak Di Matahari

3 milyar km

7

Diameter Planet

51.118 km

8

Warna Planet

hijau dan biru

8)            KARAKTERISTIK NEPTUNUS

Neptunus merupakan planet terjauh kedelapan jika ditinjau dari Matahari.Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya.

● Suhu Siang    : Rata-rata -220°C

 ● Suhu Malam : Rata-rata -220°C

NO

JENIS

HASIL

1

Nama Planet

Neptunus

2

Kala Rotasi

16,1 Jam

3

Kala Revolusi

164,8 tahun

4

Atmosfer

Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb

5

Satelit Alam

(8) di antaranya Triton, Proteus, Nereid

6

Jarak Di Matahari

4.450 juta km

7

Diameter Planet

49.530 km

8

Warna Planet

biru

E.PEMBENTUKAN BUMI

Teori-teori tentang proses terbentuknya bumi

1. Teori Kabut(Nebula)

Teori Kabut Nebula

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori  nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu

· Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.

· Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.

· Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.

2.Teori Planetisimal

Teori Planetesimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.

Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal)

Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.

4.Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

5.Teori Big Bang

Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

· Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:

· Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.

· Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.

· Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.

Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3).

Masih sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti:

Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.

Teori Kuiper atau teori kondensasi dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet.Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan menggumpal menjadi planet – planet.Dalam teorinya beliau juga mengatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Kabut ini terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya sehingga bagian-bagian yang ringan terlempar ke luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya membentuk sebuah cakram mulai menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah, akhirnya terbentuklah matahari.

Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet – planet, termasuk bumi.

Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet.

Menurut seorang astronom asal inggris,pada pertengahan abad 20 yang bernama Sir Fred Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut “Steady-State”.Teori steady-state menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Dengan tujuan mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan pandangan mereka.

Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut 'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.

Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam semesta itu kekal. Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.

Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan".

Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini.

Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :

"Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)

Materi Pertemuan 2

C.PERKEMBANGAN BUMI

Teori-teori tentang Perkembangan Bumi

1.Teori Kontraksi dari James Dana dan Elie de Baumant

Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi mengalami pengerutan karena pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas,sehingga mengakibatkan bumi tidak rata.

Teori Kontrasi Pembentukan Bumi

2.Teori Descartes dan Suess

Dalam teori ini dikatakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka terjadilah proses pengerutan dan semakin menyusut.Kerutan-kerutan itulah sebagai pegunungan,lipatan yang kita kenal sampai sekarang.Teori Descartes dan Suess ini disebut teori kontraksi.

3.Teori Geosinklin

Teori Geosinklin

Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.

Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.

Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori geosinklin. Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertikal. Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.

4.HIPOTESA PENGAPUNGAN BENUA(CONTINENTAL DRIFT)

Condinental Drift

Tahun 1912, Alfred Wegener seorang ahli meteorologi Jerman mengemukakan konsep Pengapungan Benua (Continental drfit). Dalam The Origin of Continents and Oceans. Hipotesa utamanya adalah satu “super continent” yang disebut Pangaea (artinya semua daratan) yang dikelilingi oleh Panthalassa (semua lautan). Selanjutnya, hipotesa ini mengatakan 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Dan kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini. Sedangkan hipoptesa lainnya menyatakan bahwa pada mulanya ada dua super kontinen , yaitu pangea utara yang disebut juga Laurasia, dan pangea selatan yang disebut juga Gondwanaland.

Proses Terbentuknya Lapisan Bumi

Setelah planet bumi ini terbentuk dari massa gas, lambat laun mengalami proses pendinginan. Akibatnya bagian terluarnya menjadi keras, sedangkan, bagian dalamnya masih tetap merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.

Sepanjang proses pendinginan berlangsung dalam jangka waktu jutaan tahun, zat-zat pembentuk bumi yang terdiri atas berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya sempat memisahkan diri sesuai dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Hasil-hasil penelitian terhadap fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk bumi mulai dari kerak bumi sampai inti bumi mempunyai komposisi mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.

Pengertian, Fungsi, dan Ciri - Ciri / Karakteristik Lapisan Bumi

Pada dasarnya planet bumi mempunyai struktur utama (dari permukaan sampai ke dalam), yaitu sebagai berikut.

1. Litosfer (lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)

Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.

2. Astenosfer (lapisan selubung atau mantle)

Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 derajat C, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas bersuhu tinggi.

3. Barisfer (lapisan inti bumi atau core)

Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi). Lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.

a. Inti luar (Outer core)

Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km, tersusun atas materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas berpijar bersuhu sekitar 3.900 derajat Celcius.

b. Inti dalam (Inner core)

Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.800 derajat C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3 . Hal itu disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnya.

Lapisan atas kerak bumi, di daerah daratan, biasanya dilapisi tanah. Tanah, yang terdiri atas partikel batuan yang ditimpa cuaca, juga mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup zaman purba. Tanah mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.

Materi Pertemuan 3

D. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Satu putaran memerlukan waktu 23 jam 56 menit (dibulatkan 24 jam). Rotasi Bumi terjadi dari barat ke timur dengan kecepatan rotasi yang tidak sama, di equator bergerak dngan cepat namun semakin ke kutub semakin lambat. Rotasi Bumi menyebabkan:

1. Pergantian siang dan malam

2. Peredaran semu benda-benda langit

3. Perbedaan waktu

4. Bentuk Bumi agak tumpul (pepat Bumi)

5. Penyimpangan arah angin.

Revolusi Bumi adalah peredaran Bumi mengelilingi Matahari yang memerlukan waktu selama satu tahun (365 1/3 hari). Sesuai dengan hukum Kepler, lintasan peredaran Bumi mengelilingi Matahari berbentuk elips dan bidang lintasannya dinamakan ekliptika. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa Bumi melakukan revolusi dengan kecepatan cahaya dan paralaks bintang. Gejala alam akibat revolusi:

1. Pergantian musim

2. Peredaran semu tahunan Matahari

3. Paralaks bintang

4. Perbedaan panjang siang dan malam.

5. Galaksi

Materi Pertemuan 4

Kelayakan Planet Bumi untuk Kehidupan

1. Bumi Punya Air dan Sistem Penjernihannya

Allah SWT menyebutkan bahwa Dia menciptakan kehidupan dariair, sebagaimana firman-nya berikut ini:

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatumenjadi hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. Al-Anbiya’: 30)

Allah SWT tidak hanya menurunkan air di muka Bumi, tetapi juga mempertahankan keseimbangan mekanisme yang ada di dalamnya. Dalam hal penyediaan air bersih misalnya, Bumi diberiAllah SWT mekanisme penyulingan air yang sangat mengagumkan. Tidak kurang dari 400 miliar ton air disirkulasi setiap tahunnya.

Air dari seluruh daratan Bumi mengalir ke lautan. Berkumpullah air kotor dari seluruh aktifitas makhluk hidup daratan. Di lautan itu terjadi berbagai proses biokimiawi dari ekosistem laut untuk diberisihkan kembali.

Dalam waktu yang bersamaan air samudera itu diuapkan oleh panas matahari menjadi awan. Maka terjadilah penyulingan air laut besar-besaran sepanjang tahun.

Awan itu kemudian digiring ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air bersih di seluruh permukaan Bumi, dan turun sebagai hujan. Maha suci Allah. Sungguh besar energi yang terlibat dalam proses penyulingan dan pendistribusian ratusan miliar ton air itu.

Dan air dalam jumlah yang cukup itu sampai hari ini hanya ada di bumi, di planet lain memang ada asumsi ditemukannya air, tetapi jumlah, kandungan dan keadaannya masih menjadi perdebatan.

Sementara bumi kita ini sangat berkelimpahan dengan air. Sekitar 2/3 permukaannya ditutupi oleh air. Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada ‘saudara-saudara’ Bumi di tata surya ini. Kalau pun di planet lain ada air, maka air di planet yang jauh dari matahari membeku, sedangkan yang dekat matahari airnya malah mendidih dan menguap.

Asal Muasal Air

Menurut para ahli di masa kini, asal muasalkeberadaan air itu sebenarnya bukan terbentuk di permukaan Bumi, melainkan datang dari luar angkasa.Air yang sedemikian banyak itu memerlukan proses ledakan raksasa yang bisa membahayakan Bumi. Reaksi Hidrogen dengan Oksigen dalam tekanan yang sangat tinggimenimbulkan energi panas yang luar biasa dahsyatnya dan menyemburkan apilalu menghasilkan H2O alias air.

Beberapa ahli berpendapat ledakan ini bukan di bumi tapidi luar angkasa. Lalu diturunkan oleh Allah SWT ke bumi dalam bentuk bongkahan-bongkahan es membeku seperti komet yang menyerbu Bumi. Dan air kiriman itu sengaja dipertahankan menetap di Bumi. Kalau kita hubungkan teori ini dengan salah satu firman Allah SWT, mungkin ada benarnya.

Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (QS. Al-Mu’minuun: 18)

2. Bumi Punya Udara

Ciri khas makhluk hidup adalah bernafas. Manusia dan hewan butuh Oksigen dan tumbuhan butuh Karbondiksida. Di Bumi, keduanyatersedia dalam jumlah yang seimbang.

Atmosfer kitamengandung oksigen dalam kadar yang pas sekali. Tidak terlalu banyak, dan tidak terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang terbanyak adalah Nitrogen, yaitu sekitar 78 persen. Selebihnya adalah gas karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lainnya.

Kadar oksigen ini, anehnya bertahan sekitar 21 persen sesuai dengan kebutuhan kehidupan makhluk Bumi. Jika kurang dari itu, akan menyebabkan problem pernafasan. Sebaliknya, kalau melebihi secara radikal bakal menyebabkan proses oksidasi di muka Bumi berjalan tidak terkendali. Di antaranya, tingkat kebakaran dan kekeroposan logam-logam bakal melonjak secara dramatis.

3. Punya Daratan

Ada beberapa planet besar dalam tata surya kita, seperti planet Yupiter,Saturnus dan Uranus. Tapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan, semuanya gas. Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia. Karena tidak ada tempat berpijak.

Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa manusia ditempatkan oleh Allah SWT di daratan dan juga lautan.

Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan dan di lautan. (QS. Yunus: 22)

4. Suhu Yang Cocok

Bumi punya sistem pemanasan dan pendingan otomatis yang sangat canggih, sehingga tidak membeku atau memanas secara ekstim, meski kerjanya keliling matahari.

Bandingkan dengan pluto yang baru saja dipecat dari keluarga planet tata suryayang suhunya yang sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dengan suhu ‘sesejuk’ ini, dijamin tidak ada makhluk hidup yang bisa tinggal di planet dengan daratan seperti itu.

Atau sebaliknya, daratan di planet Mercurius. Planet ini sangat dekat dengan matahari, sehingga suhunya sangat tinggi, bisa melelehkan logam Timbal. Tentu saja, tidak adamanusia atau hewan yangakan tahan tinggal di planet ini.

Konon satu wajah dari planet ini selalu menghadap matahari dan wajah lainnya selalu membelakanginya. Di bagian yang tidak pernah disinari matahari, daratan Mercurius membeku.Dan yang terus menerus menghadap matahari, suhunya menjadi sangat ekstrim.

5. Bumi Punya Atap Pelindung Buat Penghuninya

Angkasa luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang kita tahu ada dua ancaman, pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua adalah ancaman dari sinar matahari.

Di langitternayta banyak bertebaranbendaangkasa, mulai dari yang kecil sampai yang sebesar gunung. Setiap saatbenda-benda itu melintasi suatu planet dan tertarik grafitasinya. Sehingga planet itu dihujani benda-benda itu dan menimbulkan ledakah dahsyat, bahkan tidak jarang akhirnyahancur berkeping-keping. Lihatlah wajah permukaan bulan kita yang bopeng dengan serbuan meteorit.

Sinar matahari apalagi badai matahari akan membuat semua makhluk hidup mati seketika. Di mana kita berada, kalau dekat dengan matahari selalu ada resiko kematian.

Maka diperlukan sebuah atapyang melindungi makhluk hidup dari serbuan meteorit dandan jugacahaya yang mematikan itu. Dan atap itudimiliki oleh bumi kita tercinta hasil pemberian Allah SWT. Atmosfer kita initernyata berfungsi sebagai atap yang melindungi dari cahaya maut matahari.

Lapisan Ozon di bagian atas atmosferberfungsi untuk melindungi makhluk hidup di planet ini dari serbuan sinar matahari yang mematikan yaitu sinar ultraviolet. Lapisan magnetosfernya melindungi dari pancaran gelombang elektromagnetik dari angkasa luar.Atmosfer yang setebal 1000 km ini benar-benar suatu desain atap planet yang menyelimuti bumi. Sungguh aneh dan luar biasabermanfaat buat kehidupan di dalamnya.

Maha benarlah Allah SWT ketika berfirman:

Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara , sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda yang terdapat padanya. (QS. Al-Anbiya’: 32)

6. Bumi Punya Gunung dan Lembah

Untuk terjadinya siang dan malam, Allah SWT memutar Bumi pada porosnya seperti gasing. Kalau dihitung-hitung putaran semu buat penghuni bumi, kecepatannya mencapai 40.000km/24 jam atau sama dengan 1.666 km/jam. Lebih cepat dari pesawat jet komersial.

Dan menurut para ahli, perputaran permukaan bum itutelah menyebabkan timbulnya angin kencang di atmosfernya. Lantas kenapa itu tidak menyebabkan angin badai? Karena angin itu dihalangi dan diperlambat oleh permukaan Bumi yang tinggi rendah berbentuk gunung dan lembah.

Dalam waktu yang bersamaan juga dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara di berbagai wilayah Bumi akibat sumbu rotasi Bumi yang miring 23, 5 derajat.

Maka sekilas kalah kita baca ayat berikut ini, kita akan sadar bahwa bumi ini memang diciptakan untuk manusia dan makhluk hidup.

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. An Naml: 88 )

7. Bumi Mempunyai Pabrik Makanan Buat Makhluk Hidup

Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Quran:

Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 22 )

Planet Bumi ini secara sistemik bisa memproduksi dan menyediakan berbagai kebutuhan makhluk-makhluk yang ada di dalamnya. Berbagai macam tanaman dan pepohonan menghasilkan buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, biji-bijian, dan beraneka ragam kebutuhan manusia. Darinyalah kita memperoleh sumber karbohidrat, protein dan lemak nabati.

Di sisi lain Allah menyediakan berbagai macam hewan dan binatang ternak.Mulai dari berbagai jenis ikan yang hidup di perairan dan samudera,binatang-binatang yang hidup di daratan, sampai pada beragam unggas yang beterbangan. Semuanya memberikan ragam makanan hewani.

Dan anehnya, mereka memiliki mekanisme otomatis untuk bereproduksi secara berkelanjutan. Kecuali, manusia sudah merusak tatanan keseimbangan ekosistem yang ada. Maka rusaklah mekanisme alamiah itu. Dan rusak pula sumber-sumber makanan kita.

Kesimpulan

Sementara ini kalau kita renungkan, rasanya bumi ini adalah tempat yang paling layak untuk dihuni oleh berbagai makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.

Planet lain meski banyak memiliki kemiripan, tapi tidak ada satu pun yang memenuhi kriteria layak untuk dihuni. Demikian kesimpulan para ilmuwan dan rasanya Al-Quran pun memang selalu menyebutkan bumi untuk tempat tinggal manusia.

Akan tetapi semua itu tidak lantas menutup kemungkinan adanya alien atau makhluk lain yang bisa hidup di luar sana. Tetapi sampai hari ini temuan ilmiyah dan isyarat yang ada di dalam Al-Quran belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan alien berupa manusia atau makhluk hidup cerdas lainnya.