wat 1

27

Click here to load reader

Upload: komp-aan

Post on 27-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wat 1

ASUHAN KEBIDANAN PADA

KEHAMILAN GAMELI (HAMIL KEMBAR)

OLEH

KELOMPOK : 4

1. NOFITA SARI U

2. ARNITA

3. ALIA DAMAYANTI

4. SELLI RAMADHANI

5. ANGGARADA PARAMITA

6. RINDU MAIDARANI

7. RAHMALIZA HARSENI

8. SRI ERNI WITRA

9. FADHILA UMAIRAH

10. SISKA DESTA ROZA

DOSEN PEMBIMBING: WARNETI. SKM

STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG

TAHUN JARAN 2012

Page 2: Wat 1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya. Salawat dan salam

disampaikan pada Rasullullah SAW yang telah membawa manusia ke alam yang penuh berkah.

Berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah yang diajukan sebagai

tugas pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Warneti selaku dosen pembimbing mata

kuliah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin yang telah membimbing penyelesaian makalah ini.

Penulis juga berterima kasih pada teman-teman jurusan D-III KEBIDANAN dan semua pihak

yang telah membantu penyelesaian makalah ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk

penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua

pihak yang membutuhkannya.

Padang, November 2012

Penulis

i

Page 3: Wat 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...............................................................................

1.2 Tujuan.............................................................................................

1.3 Rumusan masalah...........................................................................

1.4 Manfaat...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kehamilan Gamelly(Kehamilan Kembar)....................

2.2 Etiologi Kehamilan Gamelly..........................................................

2.3 Patofisologi Kehamilan Gamelly....................................................

2.4 Faktor Presdiposisi..........................................................................

2.5 Pertumbuhan Janin Pada Kehamilan Gamelly...............................

2.6 Letak Pada Presentasi Janin............................................................

2.7 Penegakkan Diagnosis Kehamilan Gamelly...................................

2.8 Prognosis Kehamilan Gamelly ......................................................

2.9 Komplikasi Pada Kehamilan Gamelly............................................

2.10 Penatalaksanaan Kehamilan Gamelly...........................................

2.11 Prinsip Dalam Penanganan Kehamilan Gamelly..........................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................

3.2 Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Wat 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan Gemelly atau kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin

atau lebih. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan

masyarakat pada umumnya. Kehamilan dan persalinan membawa risiko bagi janin. Bahaya

bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan

pengawasan dan perhatian khusus bila di inginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin.

Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin, diantaranya adalah kebutuhan akan zat-

zat ibu bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya,

terhadap janin yaitu usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada

kehamilan kembar : 25% pada gemelli, 50% pada triplet, 75% pada quadruplet, yang akan

lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan terjadinya bayi premature akan

tinggi.

Persalinan dengan kehamilan kembar memiliki resiko lebih tinggi dari pada persalinan

satu janin ( Tunggal ). Semakin banyak jumlah janin yang dikandung ibu, semakin tinggi

resiko yang akan ditanggung ibu.

Pada kehamilan normal, cairan amnion memberikan ruang bagi janin untuk tumbuh,

bergerak, dan berkembang. Tanpa cairan amnion, uterus akan berkontraksi dan menekan

janin. Jika terjadi pengurangan volume cairan amnion pada awal kehamilan, janin akan

mengalami berbagai kelainan seperti gangguan perkembangan anggota gerak, cacat dinding

perut, dan sindroma Potter , suatu sindrom dengan gambaran wajah berupa kedua mata

terpisah jauh, terdapat lipatan epikantus, pangkal hidung yang lebar, telinga yang rendah dan

dagu yang tertarik ke belakang.

Pada pertengahan usia kehamilan, cairan amnion menjadi sangat penting bagi

perkembangan paru janin. Tidak cukupnya cairan amnion pada pertengahan usia kehamilan

akan menyebabkan terjadinya hipoplasia paru yang dapat menyebabkan kematian.

1

Page 5: Wat 1

1.2 Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Dapat memahami tentang Kehamilan kembar dan bisa mendeteksi serta mampu

menangani jika terjadi komplikasi pada kehamilan kembar.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Kita dapat mengetahui pengertian dari kehamilan gamelly

Kita dapat mengetahui etiologi kehamilan gamelly

Kita dapat mengetahui patofisiologi kehamilan gamelly

Kita dapat mengetahui faktor presdiposisi kehamilan gamelly

Kita dapat mengetahui pertumbuhan dari janin

Kita dapat mengetahui letak dan presentasi janin kembara

Kita dapat mendiagnosis dari kehamilan kembar

Kita dapat mengetahui prognosis Kehamilan gamely

Kita dapat mengetahui penatalaksanaan dari kehamilan gamely

Kita dapat mengetahui prinsip dari penanganan kehamilan gamelly

1.3 Rumusan Masalah

Pada pembahasan ini akan membahas tentang “ KEHAMILAN GAMELLY(KEHAMILAN

KEMBAR)”

1.4 Manfaat

Untuk dapat mengetahui apakah seorang ibu hamil tunggal atau hamil ganda dan untuk

mendeteksi jika terjadi komplikasi pada ibu yang hamil ganda langsung mengambil tindakan

dengan cepat dan melakukan rujukan.

2

Page 6: Wat 1

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Kehamilan Gamelly (Kehamilan Kembar)

Kehamilan kembar atau kehamilan multiple adalah suatu kehamilan dengan dua janin

atau lebih.Kehamilan ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau

apabila satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama

pada stadium massa sel dalam atau lebih awal.

Kehamilan multiple dapat berupa kehamilan ganda/ gemelli (2 janin), triplet (3 janin),

kuadriplet (4 janin), Qiuntiplet (5 janin), dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin

jarang sesuai dengan hukum Hellin. Hukum hellin menyatakan bahwa perbandingan antara

kehamilan ganda dan tunggal adalah 1 : 89, untuk triplet 1:892 , untuk kuadriplet 1: 893, dan

seterusnya. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan

masyarakat pada umumnya. Morbiditas dan mortalitas mengalami peningkatan yang nyata pada

kehamilan dengan janin ganda, oleh karena itu mempertimbangkan kehamilan kembar sebagai

kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal yang berlebihan. Kehamilan kembar dapat

memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap bayi dan ibu oleh karena itu, dalam menghadapi

kehamilan kembar harus dilakukan pengawasan yang lebih intensif.

Beberapa keadaan yang menyertai kehamilan kembar meliputi :

a) Aborsi

b) Berat Bayi Lahir Rendah

c) Durasi Kehamilan

2.2  Etiologi kehamilan kembar

2.2.1 Kehamilan Kembar monozigotik

Kembar monozigotik atau identik, muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi yang

kemudian membagi menjadi dua struktur yang sama, masing-masing dengan potensi untuk

berkembang menjadi suatu individu yang terpisah. Pada hamil kembar monozigotik dapat terjadi

kelainan pertumbuhan seperti kembar siam.

3

Page 7: Wat 1

Karena berasal dari satu ovum, hamil kembar ini mempunyai ciri sebagai berikut:

a) Jenis kelamin sama

b) Rupanya sama

c) Sebagian hamil kembar dalam bentuk : 2 amnion,2 korion,2 plasenta

Hasil akhir dari proses pengembaran monozigotik tergantung pada kapan pembelahan terjadi,

dengan uraian sebagai berikut :

Apabila pembelahan terjadi didalam 72 jam pertama setelah pembuahan, maka dua

embrio, dua amnion serta dua chorion akan terjadi dan kehamilan diamnionik dan di

chorionik. Kemungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda atau suatu plasenta tunggal

yang menyatu.

Apabila pembelahan terjadi antara hari ke-4 dan ke-8 maka dua embrio akan terjadi,

masing-masing dalam kantong yang terpisah, dengan chorion bersama, dengan demikian

menimbulkan kehamilan kembar diamnionik, monochorionik.

Apabila terjadi sekitar 8 hari setelah pembuahan dimana amnion telah terbentuk, maka

pembelahan akan menimbulkan dua embrio dengan kantong amnion bersama, atau

kehamilan kembar monoamnionik, monochorionik.

Apabila pembuahan terjadi lebih belakang lagi, yaitu setelah lempeng embrionik

terbentuk, maka pembelahannya tidak lengkap dan terbentuk kembar yang menyatu.

2.2.2 Kehamilan Kembar dizigotik

Dizigotik atau fraternal adalah kembar yang ditimbulkan dari 2 ovum yang terpisah,

kembar dizigotik terjadi 2 kali lebih sering dari pada kembar monozigotik dan insidenya

dipengaruhi oleh faktor ras, riwayat keluarga, usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi infertilitas.

Ciri kehamilan kembar dizigotik:

Jenis kelamin dapat sama atau berbeda

Mempunyai 2 plasenta, 2 amnion, 2chorion.

Pada kehamilan kembar dizigotik

Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai cukup bulan.

Janin yang mati dapat diresorbsi (kalau pada kehamilan muda) atau pada kehamilan

agak tua janin jadi gepeng disebut fetus papyraseus atau kompresus.

4

Page 8: Wat 1

2.3  Patofisiologi Kehamilan Kembar

Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan

seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari, triplet 246

hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata kehamilan kembar ± 2500gram, triplet

1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat

plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang tidak

dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput amnion

dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.Pada

kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet atau

kembar siam terjadi bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion

terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat.

Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan

kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan

muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilan-kehamilan tunggal. Perluasan volume

darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-rata

kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak

dibanding dengan persalinan dari janin tunggal.

Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada

kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan”

anemia fisiologis” yang lebih nyata. Kadar haemoglobin kehamilan kembar dua rata-rata sebesar

10 g/dl dari 20 minggu ke depan. Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan tunggal,

cardiac output meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta peningkatan

stroke volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak meningkatkan perubahan

anatomis yang terjadi selama kehamilan.

2.4 Faktor Presdisposisi Kehamilan Gamelly

a) Faktor ras

Pada kawasan afrika frekuensi terjadinya kehamilan ganda sangat tinggi, knox dan

morley (1960) dalam suatu survey pada salah satu masyarakat pedesaan di nigeria

mendapatkan bahwa kehamilan kembar terjadi sekali pada setiap 20 kelahiran, kehamilan

pada orang timur tidak sering terjadi.

5

Page 9: Wat 1

b) Faktor keturunan

Sebagai penentu kehamilan kembar genotip ibu jauh lebih penting dari genotip ayah.

Wanita yang bukan kembar tapi mempunyai suami kembar dizigot, melahirkan bayi

kembar dengan frekuensi 1/116 kehamilan.

c) Faktor umur dan paritas

Untuk peningkatan usia sampai 40 tahun atau paritas 7, frekuensi kehamilan kembar akan

meningkat. Kehamilan kembar dapat terjadi kurang dari 1/3 pada wanita 20 tahun tanpa

riwayat kelahiran kembar, bila dibandingkan dengan wanita yang berusia diantara 35-40

tahun dengan 4 anak atau lebih.

d) Faktor nutrisi

Nylander (1971) mengatakan bahwa peningkatan kehamilan kembar berkaitan dengan

status nutrisi yang direpleksikan dengan berat badan ibu yang lebih tinggi dan berbadan

besar mempunyai resiko hamil kembar 25-30%dibandingkan dengan ibu yang lebih

pendek dan berbadan kecil

e) Faktor terapi infertilitas

Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionik gonadotropin atau

chlomiphene citrat menghasilkan ovulasi ganda. Faktor resiko untuk kehamilan ganda

setelah ovarium distimulasi dengan hMG (therapy human menopause gonadotropin)

berpengaruh terhadap peningkatan jumlah estradiol dan injeksi chorionic gonadotropin

pada saat bersamaan akan berpengaruh terhadap karakteristik sperma, meningkatkan

konsentrasi dan mortilitas sperma.

f) Faktor assited reproductive technology (ART)

Teknik ART didesain untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan, dan juga

meningkatkan kemungkinan kehamilan kembar. Pasien pada kasus ini, pembuahan

dilakukan melalui tehnik fertilisasi in vitro dengan melakukan seleksi terhadap ovum

yang benar-benar berkualitas baik, dan dua dari empat embrioyang ditransfer kedalam

uterus.

2.5 Pertumbuhan Janin Kembar

1) Berat  badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih ringan dari janin

tunggal.

6

Page 10: Wat 1

2) Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dibawah 2500 gr triplet dibawah 2000 gr,

dua driplet dibawah 1500 gr dan duintuplet dibawah 1000 gr.

3) Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama umumnya

berselisih  antara 50 – 100 gr, karena pembagian sirkulasi darah tidak sama, maka yang

satu kurang bertumbuh dari yang lainnya.

4) Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan pembuluh darah janin yang lain,

karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan.

5) Karena itu  janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi  monstrum

seperti akardiakus, dan kelainan lainnya.

6) Dapat terjadi sondroma transfusi fetal : pada janin yang dapt darah lebih banyak terjadi

hidramnion, polisitemia, edema dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua

kurang pertumbuhannya terjadilah bayi kecil, anemia, dehidrasi, oligohidrami dan

mikrokardia.

2.6 Letak Dan Presentasi janin Pada Kehamilan Gamelly

Pada kehamilan kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu

pula letak janin kedua, dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang

dapat berubah menjadi letak sungsang atau letak kepala.

Berbagai kombinasi letak, presantasi dan posisi bisa terjadi. Yang paling sering di jumpai

adalah :

Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala ( 44-47%)

Letak membujur, presentasi kepala bokong ( 37-38%)

Keduanya presentasi bokong ( 8-10)

Letak lintang dan presentasi kepala ( 5-5,3%)

Letak lintang dan presentasi bokong ( 1,5-2%)

Dua-duanya letak lintang ( 0,2-0,6%)

Letak dan presentasi “69” adalah letak yang berbahaya, karena dapat terjadi kunci-

mengunci ( Interlocking ).

7

Page 11: Wat 1

2.7 Penegakan Diagnosis Kehamilan Kembar

1. Anamnesa

a) Pernah hamil kembar atau riwayat adanya keturunan kembar

b) Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu

c) Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan

2. Inspeksi dan palpasi

a) Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan lebih cepat

tumbuhnya dari biasa.

b) Gerakan – gerakan janin terasa lebih sering

c) Bagian – bagian kecil terasa lebih banyak

d) Teraba ada 3 bagian besar janin

e) Teraba ada 2 balotement

3. Auskultasi

Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan

kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau bila dihitung bersamaan terdapata selisih

10.

4. Rotgen foto abdomen

Tampak gambaran 2 Janin

5. Pemeriksaan klinis

a) Besarnya kehamilan melebihi lamanya terlambat menstruasi

b) Besarnya rahim bertambah lebih cepat dari biasanya

c) Bertambahnya berat badan ibu hamil lebih besar

d) Dapat diraba banyaknya bagian kecil janin

e) Dapat diraba tiga bagian besar janin dan teraba dua balotemen

f) Terdengar dua DJJ dengan perbedaan 10 denyut atau lebih

g) Sering disertai hamil dengan hidramnion

6. Pemeriksaan USG

Berdasarkan pemeriksaan USG dapat terlihat 2 bayangan janin atau lebih dengan 1atau 2

kantong amnion. Diagnosis dengan USG sudah setelah kehamilan 6-8 minggu dapat

menentukan diagnosis akurat jumlah janin pada uterus

8

Page 12: Wat 1

2.8 Prognosis Kehamilan Kembar

Frekuensi hidramnion sekitar 10 kali lebih besar dari kehamilan tunggal. Keregangan otot

rahim yang menyebabkan iskemia uteri dapat meningkatkan kemungkinan preeklamsi dan

eklamsi.Solusio plasenta dapat terjadi setelah persalinan anak pertama karena retraksi otot rahim

yang berlebihan,persalinan dapat berlangsung lebih lama karena keregangan otot rahim yang

melampai batas. Setelah persalinan terjadi gangguan kontraksi otot rahim yang meyebabkan

atonia uteri menimbulkan perdarahan retensio plasenta dan placenta rest.

Dengan janin yang relatif berat badannya rendah menyebabkan morbiditas dan kematian

yang tinggi keluhan pada kehamilan kembar tersa sesak nafas,sering ingin kencing,udem tungkai

pembesaran pembuluh darah (varises).Dalam perawtan antenatal pada kehamilan kembar

kemungkinan penyulit ibu dan janin perlu penanganan yang lebih  intensif dengan pengawasan

yang lebih sering,pemeriksaan laboratorium dasar,pengobatan intensif terhadap kekurangan

nutrisi dan priparat Fe.

2.9 Komplikasi Dalam Kehamilan Kembar

2.9.1 Komplikasi kehamilan

Hidramnion

Prematuritas

Kelainan Letak

Plasenta Previa

Solusio Plasenta

Pertumbuhan janin terlambat

Angka kesakitan/kematian perinatal tinggi

Ketubam pecah dini

2.9.2 Komplikasi Postpartum

Atonia Uteri

Retensio Plasenta

Plasenta rest

Perdarahan postpartum

Mudah infeksi

9

Page 13: Wat 1

2.10 Penanganan Kehamilan Kembar

A. Dalam kehamilan

Dibandingkan dengan kehamilan tunggal, kehamilan ganda lebih mungkin terkait

dengan komplikasi kehamilan. Pada kehamilan, kebutuhan ibu untuk pertumbuhan hamil

kembar lebih besar sehingga terjadi defisiensi nutrisi seperti anemia dalam kehamilan

yang dapat mengganggu pertumbuhan janin dalam rahim. Ada argumen kuat yang

menyatakan bahwa pasien harus mendapat asam folat 5 mg dan satu tablet zat besi tiap

hari.

Untuk kepentingan ibu dan janin, perlu diadakan pencegahan terhadap

preeklampsia dan eklampsia,partus prematurus dan anemia. Agar tujuan tersebut dapat 

tercapai,perlu dibuat diagnosis dini kehamilan kembar. Pemeriksaan antenatal perlu

diadakan lebih sering. Istirahat-baring dianjurkan lebih banyak, karena aliran darah

keplasenta meningkat dan pertumbuhan janin akan lebih baik.Setelah kehamilan

mencapai 30 minggu,bepergian jauh dan koitus sebaiknya dilarang karena merupakan

faktor predisposisi partus prematurus.

B. Dalam Persalinan

Mengingat kemungkinan perdarahan postpartum lebih besar  maka persediaan darah

harus sudah terpenuhi.

Kala I dilakukan seperti biasa, bila anak pertama letaknya memanjang. Karena

sebagian besar persalinan kembar bersalin prematur, maka pemakaian sedativa perlu

di batasi.

Episiotomi mediolateral di lakukan untuk memperpendek kala pengeluaran dan

mengurangi pengeluaran pada kepala bayi.

Setelah bayi pertama lahir segera lakukan pemeriksaan lakukan pemeriksaan dalam

untuk mengetahui letak dan keadaan janin ke dua.

Bila janin dalam letak memenjang, selaput ketuban di pecahkan dan air ketuban

anjurkan meneran atau di lakukuan tekanan terkendali pada fundus uteri,agar bagian

bagian janin masuk ke dalam panggul.

Janin ke dua turun dengan cepat sampai ke dasar panggul dan lahir spontan karena

jalan lahir telah dilalui anak pertama. Tenggang waktu antara lahirnya anak pertama

dan anak ke dua adalah antara 5-15 menit. Jika kelahiran anak kedua kurang dari 5

10

Page 14: Wat 1

menit setelah anak pertama lahir, dengan tindakan yang cepat ini dapat nenimbulkn

trauma persalinan pada anak.

Tetapi jika kelahiran anak kedua lebih dari 30 menit dapat menimbulkan insuvisuensi

uteroplasental, karena berkurangnya volume uterus dan juga dapat terjadi solusio

plasenta sebelum anak ke dua di lahirkan.

Bila janin ke dua dalam letak lintang denyut jantung janin tidak teratur terjadi

frolaksus funikuli atau solusio plasenta atau bila persalinan spontan tidak terjadi

dalam waktu 15 menit, maka janin perlu di lahirkan dengan tindakan obsterik karena

resiko akan meningkat dengan meningkatnya waktu.

Seksio sesarea pada kehamilan kembar dilakukan atas indikasi janin pertama dalam

letak lintang, frolaksus funikuli, plasenta previa, dan lain-lain.

Kesulitan lain yang mungkin terjadi ialah interlocking dalam hal ini janin pertama

letak sungsang,dan janin ke dua dalam persentasi kepala.Setelah bokong lahir, dagu

janin pertama tersangkut pada leher dan dagu janin ke dua. Bila keadaan ini tidak

dapat di lepaskan, maka lakukan dekapitsi atau seksio sesarea menurut keadaan janin.

Segera setelah anak ke dua lahir, kala III di lakukan seperti biasa.Kala IV di awasi

dengan cermat dan cukup lama, agar perdarahan postpartum dapat diketahui secara

dini dan penangannya dilakukan segera.    

C. Pada presentasi lain

Ditangan yang kurang berpengalaman , SC rutin harus dilakukan untuk mencegah

cedera kelahiran dan asfiksia potensial yang mungkin terjadi pada versi kaki dan

ekstraksi sungsang total.Setelah kelahiran kembar yang pertama, USG dapat berguna

untuk menentukan presentasi kembar kedua dan letak tungkai janin secara tepat.  Kalau

janin letak oblik atau melintang lakukan versi luar agar menjadi presentasi kepala dan

kelahiran kepala berikutnya mungkin dapat dilakukan.

Syarat versi luar :

Pada letak lintang usia kehamilan 34 minggu atau lebih

Tidak ada bekas jaringan parut operasi

Tidak hipertensi

Tidak preeklampsi dan eklampsia

Tidak ada perdarahan antepartum

11

Page 15: Wat 1

Tidak polihidramnion dan oligohidramnion

Hati-hati dalam melakukan versi luar pada kehamilan ganda

SC merupakan pilihan bijaksana untuk dilakukan

Bila anak kedua presentasi sungsang (frank breech), dahulu dilakukan ekstaksi

bokong (dengan syarat jika bokong sudah turun didasar panggul). Ekstraksi bokong

sudah tidak dilakukan pada sekarang ini, karena meningkatkan morbiditas dan mortalitas

janin. SC merupakan pilihan yang bijaksana.

Untuk presentasi sungsang-kepala, SC diindikasikan untuk menghindari fenomena

anak kembar yang saling mengunci. Disamping komplikasi potensial pada persalinan

sungsang pervaginam. Interlocking anak kembar dapat terjadi jika kembar yang pertama

lahir sebagian dagunya tersangkut pada leher dan dagu kedua.

Kalau kembar yang pertama complete breech (bokong sempurna), frank breech

(bokong murni) atau footling breech (bokong kaki), SC diindikasikan tidak peduli pada

presentasi kembar kedua, karena jenis presentasi ini disertai dengan insidensi yang lebih

tinggi terhadap prolaps tali pusat dan terperangkapnya kepala berikutnya. Bila kembar

pertama terletak  melintang, SC juga diindikasikan.

2.11 Prinsip Penanganan Kehamilan Ganda

1. Bayi Pertama

a) Cek persentasi

Bila verteks lakukan pertolongan sama dengan presentasi normal dan lakukan

b) Monitoring dengan partograf

Bila persentasi bokong, lakukan pertolongan sama dengan bayi tunggal presentasi

bokong

Bila letak lintang lakukan seksio sesaria.

c) Monitoring janin dengan auskultasi berkala DJJ

d) Pada kala II beri oksitosin 2,5 IU dalam 500 ml dekstrose 5% atau ringer laktat 10 tts / mt

2. Bayi Ke dua

a) Segera setelah kelahiran bayi I

Lakukan palpasi abdomen untuk menentukan adanya bayi selanjutnya

12

Page 16: Wat 1

Bila letak lintang lakukan versi luar

Periksa DJJ

Lakukan pemeriksaan vaginal untuk adanya prolaps funikuli, ketuban pecah atau

intak, presentasi bayi.

b) Bila presentasi vertex

Bila kepala belum masuk, masukan pada PAP secara manual

Ketuban dipecah

Periksa DJJ

Bila tak timbul konteraksi dalam 10 menit, tetesan oksitosin dipercepat sampai his

adekuat

c) Bila 30 menit bayi belum lahir lakukan tindakan menurut persyaratan yang ada (vakum,

forceps, seksio)

d) Bila presentasi bokong

Lakukan persalinan pervaginan bila pembukaan lengkap dan bayi tersebut tidak lebih

besar dari bayi I

Bila tak ada konteraksi sampai 10 menit, tetesan oksidosin dipercepat sampai his

adekuat

Pecahkan ketuban

Periksa DJJ

Bila gawat, janin lakukan ekstraksi

Bila tidak mungkin melakukan persalinan pervaginam lakukan seksio secarea.

Bila letak lintang

Bila ketuban intak, lakukan versi luar

Bila gagal lakukan seksio secarea

Pasca persalinan berikan oksitosin drip 20 IU dalam 1 liter cairan 60 tetes/menit atau

berikan ergometrin 0,2 mg IM 1 menit sesudah kelahiran anak yang terakhir dan

lakukan manajemen aktif kala II. Untuk mengurangi perdarahan pasca persalinan.

BAB III

13

Page 17: Wat 1

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai tenaga kesehatan yang menjalankan asuhan maupun pelayanan kebidanan baik

pada ibu hamil,ibu bersalin dan ibu nifas.Bidan harus mengetahui bahwa masa pada saat

persalinan adalah masa-masa kritis dalam kehidupan seorang wanita, maka pengkajian dan

pemeriksaan fisik pada saat ibu hamil atau ibu bersalin harus menjadi kompetensi inti yang harus

dikuasai bagi semua bidan agar bisa mendeteksi sedini mungkin apakah ibu tersebut hamil

tumggal atau hamil ganda(hamil gamely).

Oleh karena itu seorang bidan harus mengetahui tentang kehamilan kembar dan

melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil dan ibu yang akan bersalin yang tujuannnya adalah

untuk dapat mendeteksi keadaan ibu apakah normal ataukah terdapat abnormalitas yang

disebabkan oleh kehamilan gamely tersebut dan mendapatkan rujukan pada waktu yang tepat.

3.2 Saran

Diharapkan kepada bidan agar dapat mengetahui tentang kehamilan kembar dan

melakukan pemeriksaan fisik pada ibu yang akan bersalin dengan baik dan teliti yang tujuannya

adalah untuk mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan jika terjadi komplikasi dari kehamilan

gamely(hamil kembar).

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 18: Wat 1

Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 2. Hal 386-397. Jakarta : YBPSP

Christina, Y. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Bab 2. Bab 21. Hal 265-274. Jakarta :EGC

Cunningham, F.G., et all. 2005. William Obstetrcs. 22nd Edition. Chapter 39.pages 911-43. USA :McGRA-HILL.

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Bab 5. Hal 265. Jakarta : EGC

Sastrawinata, S. 2005. Obstetri Patologi. Edisi 2. Bab 3. Hal 52-62. Jakarta : EGC

Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 2. Hal 386-397. Jakarta : YBPSP

Manuba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk

Pendidikan Bidan. Bab 5. Hal 265. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Obstetri fisiologi. Jakarta : EGC

Sastrawinata, S. 2005. Obstetri Patologi. Edisi 2. Bab 3. Hal 52-62. Jakarta : EGC

http://icoel.wordpress.com/kebidanan/kehamilan-ganda-gemeli/

http://fanista87.blogspot.com/2009/10/asuhan-keperawatan-gemelli-kehamilan.html

15