vulcan september

44
VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Upload: nur-istiqomah

Post on 23-Mar-2016

259 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Majalah internal IMMG ITB

TRANSCRIPT

Page 1: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Page 2: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Page 3: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Daftar IsiDaftar Isi

Topik Utama

2 Undang-Undang Minerba

dan Pengaruhnya

5 Penerapan UU Minerba,

Siapkah Kita?

9 UU No. 4 Tahun 2009 dan

Sinergisasi Industri

Pertambangan-

Universitas di

Indonesia

Obituari

12 Prof. Ir. Arief S. Sudarsono, M.Sc

Lebih Dekat dengan Alumni

14 Bang Risen Delta

Info Departemen

20 Galeri IMMG

23 Rangkaian Lustrum I IMMG

23 Indonesian Process

Metallurgy 3 (IPM 3)

25 Medkom-Info: Cara

Menggunakan Dropbox

IMMG

27 Charity Day: Donor Danar

IMMG

29 IMMISCIBLE

30 Apa, sih, Departemen

Pengembangan Anggota itu?

Lain-lain

18 Kisah Inpiratif: Sekuntum

Bunga

19 Karya Anggota: Karikatur

22 Teka-teki Silang

32 Bandung Corner: Wisata Museum

Bandung

34 Input: Inspirasi Tugas Akhir

37 Tahukah Kamu Apa Itu DSSC?

39 Tips n Trick: Syukwis Oke

Page 4: Vulcan September

2 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Pasal 33 UUD 1945 menyatakan bahwa bumi,

air, dan kekayaan alam dikuasai oleh negara

dan digunakan untuk kemakmuran rakyat.

Berdasarkan pasal tersebut, maka sudah

seharusnya pemerintah Indonesia membuat

kebijakan untuk melindungi kekayaan alam

negara ini, salah satunya adalah barang hasil

tambang. Untuk itulah maka dibuat UU No. 4

Tahun 2009 tentang Pertambangan, Mineral,

dan Batubara. Dalam UU ini dijelaskan

mengenai berbagai peraturan untuk kegiatan

pertambangan hingga pemurnian di Indonesia,

salah satunya tertuang dalam pasal 102 dan

pasal 103 ayat 1. Di dalam kedua pasal tersebut

disebutkan bahwa pemegang Izin Usaha

Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha

Pertambangan Khusus (IUPK) di Indonesia

wajib untuk mengolah dan memurnikan barang

tambang yang digali dan kegiatan pengolahan

dan pemurnian tersebut harus dilakukan di

dalam negeri. Hal ini akan mengakibatkan

penghentian ekspor bijih atau konsentrat dari

Indonesia.

Untuk mendukung UU tersebut, maka dibuat

beberapa peraturan untuk pelaksanaan teknis,

dua diantaranya adalah Peraturan Menteri

(PerMen) ESDM No. 7 Tahun 2012 tentang

Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui

Kegiatan Pengolahan dan Permurnian Mineral

dan PerMen ESDM No. 11 Tahun 2012 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral No 7 Tahun 2012. Dalam

PerMen No. 7 Tahun 2012 dijelaskan mengenai

komoditi-komoditi barang tambang dan kadar

minimum masing-masing komoditi yang

diizinkan untuk diekspor; apabila kadar

komoditi tersebut kurang dari batas minimal,

maka barang tersebut tidak boleh diekspor dan

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan

dalam negeri. Selain itu, dijelaskan pula

Topik Utama

Page 5: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 3

mengenai pelaksanaan kegiatan

pengolahan dan pemurnian di dalam

negeri. Apabila sebuah perusahaan

tidak dapat mendirikan usaha

pengolahan dan pemurnian sendiri,

yang salah satunya dapat disebabkan

oleh kapasitas perusahaan yang kecil,

maka perusahaan tersebut dapat

melakukan kerja sama dengan

perusahaan pengolahan dan pemurnian

yang telah ada. Kerja sama tersebut

juga dapat dilakukan dengan investor

dari luar negeri; investor tersebut harus

mendirikan usaha pengolahan dan

pemurnian di Indonesia. Di dalam

PerMen ini juga disebutkan bahwa

perusahaan pemegang IUP dan IUPK

harus melengkapi dokumen Clear and

Clean (CNC) sebagai syarat administratif

untuk perizinan usaha di Indonesia.

Dokumen ini berisikan track record

perusahaan untuk menilai apakah

perusahaan tersebut bermasalah atau

tidak.

Di dalam PerMen ESDM No. 11 Tahun

2012, terdapat perubahan untuk

beberapa poin pada Permen ESDM No.

7 Tahun 2012. Salah satu diantaranya

adalah kebijakan yang tetap

memperbolehkan perusahaan tambang

di Indonesia untuk melakukan ekspor

bijih hingga Januari 2014, asalkan

perusahaan tersebut telah memiliki izin

dari Direktur Jendral ESDM.

Kebijakan pemerintah untuk

peningkatan nilai tambah barang hasil

tambang ini tidak hanya bertujuan

untuk melindungi kekayaan alam

Indonesia dari eksploitasi besar-

besaran, tetapi terkait juga dengan

multiplier effect yang dihasilkan dari

pelaksanaan kebijakan ini. Kebijakan ini

tentu akan berpengaruh pada sosial

ekonomi masyarakat Indonesia melalui

penyediaan lapangan kerja baru. Selain

itu, bahan baku untuk industri hilir juga

dapat tersedia dengan lebih mudah dan

murah karena diproduksi di dalam

negeri. Produk samping yang dihasilkan

dari kegiatan pengolahan dan

pemurnian juga dapat dimanfaatkan

sebagai bahan baku untuk industri

lainnya, misalnya emisi gas SO2 dari

proses peleburan bijih tembaga dapat

digunakan untuk pembuatan asam

sulfat dan dapat digunakan pada

industri pupuk maupun ekstraksi

dengan hidrometalurgi. Hal-hal ini tentu

akan berpengaruh baik terhadap

Indonesia. Akan tetapi, untuk

mendukung keberjalanan kebijakan ini,

maka diperlukan dukungan dari

pemerintah, salah satunya adalah

pembuatan beberapa peraturan

perundangan tambahan yang terkait

dengan perdagangan. Salah satunya

adalah peraturan mengenai pajak

penjualan. Peraturan ini akan sangat

diperlukan, terutama untuk pengolahan

bijih tembaga. Salah satu mineral ikutan

dalam bijih tembaga adalah logam-

logam mulia seperti emas dan perak.

Saat pemurnian tembaga dengan

proses electrowinning, akan dihasilkan

anode slime yang di dalamnya

mengandung logam-logam mulia

tersebut. Logam-logam mulia yang

terkandung di dalam anode slime harus

dimurnikan supaya dapat dijual. Saat

penjualan logam mulia, pembeli tidak

membayar pajak penjualan (PPN)

Page 6: Vulcan September

4 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 karena logam mulia merupakan salah satu instrumen moneter; sedangkan saat

pabrik pengolahan bijih membeli bijih tembaga, maka pabrik tersebut harus

membayar PPN untuk pembelian bijih. Hal ini tentu akan merugikan pabrik

pengolahan, sehingga kebijakan mengenai pajak harus dibuat untuk menanggulangi

hal ini. Pemerintah juga harus tegas dalam menjalankan kebijakan yang telah dibuat,

terutama dalam menyikapi berbagai protes dari perusahaan pertambangan dalam

negeri maupun perusahaan pengolahan dan pemurnian di luar negeri yang bahan

bakunya berasal dari Indonesia.

Saat ini, sudah ada beberapa perusahaan yang siap untuk melakukan ekspansi

pabrik untuk pengolahan dan pemurnian, misalnya PT ANTAM yang akan mendirikan

pabrik pengolahan feronikel di Halmahera dan melakukan peningkatan daya di

pabrik Pomalaa untuk meningkatkan kapasitas produksi. Namun masih ada

beberapa masalah untuk pabrik peleburan tembaga yang saat ini hanya ada satu dan

pabrik peleburan bauksit yang belum ada di Indonesia saat ini. Membangun sebuah

pabrik pengolahan memang tidak mudah, karena membutuhkan investasi dan

kebutuhan energi yang tinggi serta berbagai infrastruktur untuk menunjang kegiatan

pengolahan. Akan tetapi, apabila Indonesia terlambat dalam menerapkan kebijakan

ini, maka akan berdampak panjang terhadap kekayaan alam dan perekonomian

Indonesia.

Sebagai penutup, Pak Zaki memberikan saran kepada kita sebagai mahasiswa untuk

setidaknya memahami permasalahan yang sangat terkait dengan bidang kita ini.

Lalu, beliau juga memotivasi kita untuk berani menulis dan mengkaji mengenai hal-

hal seputar kebijakan ini, baik itu opini maupun berupa penyajian data dan fakta.

Yang terakhir, jaga idealisme dan keyakinan bahwa metalurgis mempunyai andil

untuk ikut mengembangkan negara melalui industri dalam negeri yang mapan.

[Tika dan Rian]

Page 7: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 5

P e n e r a p a n U U M i n e r b a , S i a p k a h K i t a ?

Prinsip utama diterapkannya

Undang-Undang No.4 Tahun 2009

Tentang Pertambangan Mineral

dan Batubara antara lain sebagai

pengganti UU No. 11 Tahun 1967

yang sentralistik, untuk

mengoptimalkan penerimaan

negara, memberi kewenangan

pemerintah yang jelas sekaligus

mengembalikan fungsi Pemerintah

Pusat dan Daerah sebagai

regulator.

Dari sudut pandang kita sebagai

seorang metallurgist, yang patut

disorot dari UU Minerba ini yaitu

mewajibkan pemrosesan dan

pemurnian logam dilakukan didalam

negeri sehingga dapat meningkatkan

nilai tambah produk, oleh karena itu

kita harus sudah siap untuk

menghadapi tantangan ini.

butir-butir terpenting lainnya dalam

UU No.4 Tahun 2009 adalah

mendorong implementasi kaidah-

kaidah good mining practices yang

mengutamakan lingkungan, adanya

jaminan kepastian berusaha,

mengintegrasikan pengelolaan

pertambangan ,dan divestasi saham

asing untuk pihak nasional.

Topik Utama

Page 8: Vulcan September

6 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral (ESDM) Jero Wacik juga

telah berulang kali menekankan

pentingnya peningkatan nilai

tambah mineral dan melarang

ekspor produk-produk tambang

jenis tertentu dalam kondisi

mentah (yang niatnya akan

direalisasikan pada tahun 2014

secara 100%). jika tidak memenuhi

ketentuan itu, pemerintah tidak

akan segan – segan untuk

memberikan sanksi terhadap

perusahaan yang bersangkutan,

termasuk mencabut izin operasi

tambang bila perlu.

Ekspor Bahan Mentah Tambang

Kena Bea Keluar 20%

Menteri Energi Sumber Daya

Mineral (ESDM) Jero Wacik

menyatakan, bahwa pelarangan

ekspor bahan mentah 14 jenis

tambang mineral sesuai Undang-

Undang Minerba baru akan

diberlakukan efektif tahun 2014

mendatang. Dalam persiapan

menuju waktu larangan tersebut,

maka Pemerintah menyusun

tahapan dengan mengeluarkan

Keputusan Menteri ESDM Nomor 7

Tahun 2012, agar perusahaan

penambang mineral

membuat smelter di Indonesia.

Jero mengakui bahwa ketentuan

mengenai larangan ekspor bahan

mentah tambang mineral sempat

ditanggapi negatif oleh sejumlah

pengusaha. Tapi setelah djelaskan

kepada para pengusaha tambang

tentang tujuan dari larangan

tersebut, perlahan – lahan protes

dari para pengusaha pun mereda.

Akan tetapi sekarang para

perusahaan – perusahaan sedang

dilanda kebingungan mengenai

kesiapannya dalam pengolahan

barang tambang tersebut, yang

dapat berimbas pada keuntungan

yang diperoleh perusahaan (bila

kurang siap, malah akan

mendatangkan kerugian, sehingga

perusahaan bisa bangkrut).

Yang jelas, dalam hal ini

pemerintah tidak akan mungkin

membiarkan perusahaan –

perusahaan tambang gulung tikar.

Sejauh ini, keputusan yang

diambil oleh pemerintah dalam

menekan perusahaan untuk

membangun smelter adalah dengan

dikeluarkannya Kepmen yang baru,

yang isinya adalah perusahaan

boleh mengekspor barang tambang

mentah dengan syarat akan

dikenakan bea keluaran rata-rata

sebesar 20% dari 14 jenis logam

mineral. Empat belas logam itu

Page 9: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 7

adalah tembaga, emas, perak,

timah, timbal dan seng, kromium,

molybdenum, platinum, bauksit,

bijih besi, pasir besi, nikel, mangan,

dan antimon. terhitung 2014 nanti

ke 14 tambang mineral itu tidak

boleh lagi diekspor mentah. Oleh

Karena itu, saat ini semua

perusahaan yang bererak di bidang

pertambangan diminta mengajukan

rencana untuk membuat smelter.

Jero Wacik sendiri

menyarankan kepada para

pengusaha tambang kecil untuk

tidak membangun smelternya

masing – masing , “Kalau

tambangnya kecil nggak usah

sendiri. Jadi mungkin tiga atau

empat pengusaha tambang

membuat satu smelter” ujar Jero.

Dengan begini, pengusaha tambang

pun tidak akan terlalu merasa

keberatan, yang penting harga jual

dari mineral tersebut telah

mendapatkan nilai tambah. Dengan

begitu akan ada juga tambahan

jumlah pekerja di smelter tersebut,

sehingga berpotensi untuk

mengurangi pengangguran, “Jadi

kalau satu smelter dibangun akan

banyak pekerja disitu, ini juga

merupakan proses awal untuk

mengurangi pengangguran yang

ada di Indonesia” tutur Jero.

“Jadi produk akhir itu adeed

value-nya akan tinggi sekali,

sehingga akan siap untuk di ekspor

yang tentunya akan mendapatkan

keuntungan yang lebih tinggi pula

dari biasanya bagi perusahaan. Ini

tujuannya sudah tertuang dalam

UU Minerba yang harus kita

laksanakan dan itu berlaku nanti

mulai tahun 2014,” ucap Menteri

ESDM.

Pertambangan nasional kini dan

mendatang

UU Minerba memang telah

terdapat beberapa perbaikan bila

dibandingkan dengan yang

terdahulu, di antaranya yang paling

penting adalah ditiadakannya

sistem kontrak karya bagi

perusahaan pertambangan yang

akan digantikan dengan sistem Izin

Usaha Pertambangan (IUP). Dengan

sistem IUP ini, maka posisi

pemerintah sebagai pemberi izin

tidaklah sejajar dengan kontraktror,

sehingga kontrol dan kewenangan

yang lebih ada pada pemerintah.

UU Minerba yang baru juga

telah mengakomodasi kepentingan

daerah, dengan memberikan

kewenangan kepada pemerintah

daerah untuk dapat menjalankan

fungsi perencanaan, pembatasan

luas wilayah dan jangka waktu izin

usaha pertambangan. Meski telah

terdapat berbagai perbaikan, ada

beberapa catatan (kelemahan)

dalam UU Minerba tersebut yang

perlu mendapatkan perhatian

khusus, karena jika tidak justru akan

semakin memperberat

permasalahan sektor

pertambangan pada masa yang

akan datang.

Dengan diberikannya

kewenangan pemberian IUP kepada

Page 10: Vulcan September

8 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

pemerintah daerah, maka

pemerintah pusat harus segera

menetapkan acuan untuk

kedepannya demi menghindari

kondisi yang tidak terkontrol. Sebab

berdasarkan data, semenjak

digulirkannya otonomi daerah tidak

kurang dari 3.000 izin dan kuasa

pertambangan telah di terbitkan

oleh pemerintah daerah, tanpa

kontrol dan pengawasan

yang memadai.

Berbagai

pihak berharap,

hadirnya UU No. 4

Tahun 2009 tentang

Pertambangan

Mineral dan Batu

bara (UU Minerba),

dapat

menyempurnakan

kekurangan UU No.

11 Tahun 1967,

serta mampu

mengembalikan

fungsi dan

kewenangan negara

terhadap

penguasaan sumber daya alam

yang dimiliki. Sehingga amanah

konstitusi yang menyebutkan

bahwa Bumi, air, dan kekayaan

alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai oleh Negara dan

dipergunakan dengan sebesar-

besarnya untuk kemakmuran

rakyat, benar-benar dapat

diwujudkan.

Dalam konteks ini, perubahan

paradigma dari 'pertambangan

untuk devisa' menjadi

'pertambangan untuk

kesejahteraan rakyat' kiranya sudah

menjadi suatu keharusan untuk

benar-benar dapat diwujudkan

sehingga tak hanya menjadi jargon

kosong dari masa ke masa.

Selain itu, Dengan

diberlakukannya UU minerba

tersebut diharapkan dapat

membawa masa depan

pertambangan yang lebih baik

dengan adanya kepastian dalam

pengusahaan pertambangan dan

penyederhanaan skema

perizinannya. Jadi siapkah kita

sebagai seorang

metallurgist untuk

mengolah bahan

tambang

secara

mandiri?

[Rian,

sumber :

esdm.go.id]

Page 11: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 9

Page 12: Vulcan September

10 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Page 13: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 11

Page 14: Vulcan September

12 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Prof. Dr. Ir. Arief S. Sudarsono, M.Sc.

Profil Singkat Pak Arief:

Nama: Prof. Dr. Ir. Arief Suradiyo Sudarsono, M.Sc. TTL: Bandung, 23 April 1954 Sarjana (S1): Sarjana Tambang ITB, tanggal lulus 10 Februari 1979 Magister (S2): Univ. de Leige, Belgia, tahun lulus 1983, dalam bidang Coal Processing Doktor (S3): Katholieke Univ. Leuven, Belgia, tahun lulus 1988, dalam bidang Coal

Processing

Pada dini hari Senin, 4 September 2012, tersiar kabar duka dari Pak Arief yang telah

Obituari

Page 15: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 13

Program Studi Teknik Metalurgi ITB):

Pak Arief merupakan sosok yang sangat berdedikasi tinggi dalam pekerjaannya, hal ini dibuktikan dengan prestasi-prestasi yang diraih oleh beliau. Hal yang paling berkesan dari beliau dan patut dicontoh oleh kita adalah, beliau sosok yang tegas namun tidak pernah marah. Beliau adalah dosen pembimbing saat saya mengambil program magister dan doktor, dan selama bimbingan itu, tidak pernah sekalipun beliau memarahi saya, malah membimbing saya dengan sabar dan terus memberikan motivasi. Sebagai senior di prodi Teknik Metalurgi, beliau merupakan sosok yang percaya terhadap bawahan dan memberi kesempatan kepada mereka untuk berkembang. Saya sangat ingat motivasi beliau kepada saya, beliau pernah mengatakan bahwa, “sudah bukan saatnya kamu datang ke sebuah seminar tanpa menjadi pembicara”. Beliau juga orang yang selalu mempertahankan kebenaran namun tetap suka mengalah, yang penting tidak ada yang dirugikan atas sikap beliau.

Fikri Irsyad (Alumni Teknik Metalurgi ITB angkatan 2005):

Ciri khas beliau adalah saat beliau mengajar, beliau sering memberi perumpamaan sederhana sehingga mudah untuk memahami inti konsep maupun praktek dari materi yang diberikan. Saat mengajar, beliau juga selalu menekankan pentingnya melengkapi keilmuan dengan etika yang baik, dan dengan cara yang sederhana pula, yang kita tahu bersama. ***

terlebih dahulu mendahului kita untuk menghadap Tuhan. Salah satu guru besar ITB tersebut meninggal dunia di National University Hospital (NUH) Singapura karena penyakit ... yang telah beliau derita selama sekitar setahun terakhir ini. Pak Arief yang telah mengabdi dengan menjadi dosen Teknik Metalurgi ITB sejak tahun 1979 ini meninggalkan seorang istri dan dua orang putri.

Selama menjadi dosen, beliau pernah beberapa kali menyabet penghargaan bergengsi baik di kancah ITB maupun nasional, diantaranya adalah Dosen Teladan ITB I (1993), Dosen Teladan Harapan I Nasional (1993), Satyalancana Karya Satya 10 Tahun (1996), Satyalancana Karya Satya 20 Tahun (2005), Penghargaan Pengabdian 25 Tahun ITB (2005), Satyalancana Karya Satya 30 Tahun (2012).

Selain itu, beliau juga pernah menjabat beberapa posisi penting di program studi dan ITB. Beliau pernah menjadi Sekretaris Jurusan Teknik Pertambangan ITB (1992-1995), Asisten Direktur III Pasca Sarjana ITB (1996-1999), Anggota Senat Akademik ITB (2003-2005), Sekretaris Senat Akademik ITB (2006-2010), dan yang terakhir adalah sebagai Ketua Senat Akademik ITB (2010-2012).

Selamat jalan Pak Arief, semoga ilmu dan pelajaran yang telah kau berikan akan menjadi sebuah amalan yang tidak terputus untukmu dan dapat berguna bagi kami ke depannya. Dan semoga semangatmu akan tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi kami. [TIKA]

Kata mereka tentang Pak Arief

Ibu Dr. Ir. Ismi Handayani, M.T. (Ketua

Page 16: Vulcan September

14 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Page 17: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 15

Page 18: Vulcan September

16 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Page 19: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 17

Seputar Logo IMMG

Latar belakang: didasarkan pada kebutuhan identitas himpunan metalurgi dan didukung juga oleh kadep dan beberapa dosen senior metalurgi saat itu, karena pisahnya subdep Metalurgi di bawah Pertambangan menjadi departemen sendiri di bawah FTTM.

Kronologis: dengan dibentuknya departemen baru, maka dibutuhkan identitas baru di

dalam himpunan, dukungan datang pula dari beberapa dosen dengan memberikan iming-iming, walau kenyataannya palsu sampai sekarang *hikz. Saat itu beberapa dosen berkata bahwa siapapun yang bisa membuat logo himpunan maka akan diberikan HP dan ada dosen lain juga yang akan memberikan uang sejuta rupiah tunai. Beberapa dari kami tertantang, tetapi sepertinya hanya saya yang action karena saat itu saya butuh sekali. Malam-malam saya buat janji dengan teman dari IF agar bantu buatkan Photoshop seperti yang saya harapkan. Teng ing eng, jadilah itu. Ada beberapa warna yang saya ajukan, lalu saya share ke Rapat Anggota IMMG, singkat ceritanya jadilah logo IMMG dan MG di jaket kalian.

Unsur-unsur logo:

1. Logo IMMG di depan jaket

Beberapa arti awal sebelum disempurnakan di RA IMMG:

2. Logo MG di lengan jaket Ide dan

kreator:

Risen

Eksekutor

Photoshop:

Yohanes (IF’04)

Approval:

Rapat Anggota

Page 20: Vulcan September

18 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Page 21: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 19

Page 22: Vulcan September

20 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Page 23: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 21

Page 24: Vulcan September

22 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

C R O S S W O R D SC R O S S W O R D S

Pertanyaan:

Menurun

1. Apakah kepanjangan dari DSSC?

2. Salah satu acara dalam rangkaian Lustrum I

IMMG.

3. Program dalam kepengurusan IMMG

2012/2013 yang merupakan kelompok

kajian keprofesian.

4. Warna pada logo IMMG yang melambangkan

ketegasan dan integritas.

6. Salah satu museum di Bandung.

Mendatar

5. Kepanjangan dari IUP.

6. Penghargaan yang pernah didapatkan oleh

Pak Arief.

7. Nama kegiatan kaderisasi IMMG yang

menggantikan PCP.

Kirim jawaban beserta kritik dan saran untuk Vulcan Edisi 2 ke

[email protected] 3 pemenang beruntung akan dapat

merchandise

Page 25: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 23

Page 26: Vulcan September

24 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Page 27: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 25

Page 28: Vulcan September

26 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Page 29: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 27

Da rah merupakan

salah satu materi biologis terbatas

yang sangat penting bagi

keberlangsungan hidup manusia.

Darah belum dapat disintesis dan

merupakan materi yang labil di luar

tubuh manusia. Oleh karena itu untuk

memenuhi kebutuhan transfusi darah,

dibutuhkan persediaan darah yang

didapat dari kegiatan donor darah.

Artinya, ketersediaan darah di

sarana kesehatan sangat ditentukan

oleh partisipasi masyarakat dalam

mendonorkan darahnya.

Selain itu perlu juga jaminan

ketersediaan darah yang cukup, aman,

dan berkualitas, dalam rangka

penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan sekaligus meningkatkan

pelayanan donor darah. Dengan

demikian, ketersediaan darah yang

cukup, aman, dan mudah diakses oleh

masyarakat sangat dibutuhkan.

Charity Day

Donor Darah IMMG

Donor Darah Membuat Tubuh Sehat

Melakukan donor darah tidak

hanya menimbulkan perasaan

bahagia karena dapat

menyelamatkan jiwa orang lain,

karena dengan rutin (tentunya

dengan batas tertentu)

mendonorkan darahnya juga dapat

memberikan banyak manfaat bagi

tubuh sang pendonor.

Salah satu manfaatnya yaitu

mengurangi kandungan zat besi

dalam darah, karena zat besi yang

berlebihan di dalam darah bisa

menyebabkan oksidasi lemak dalam

darah ( biasa dikenal dengan nama

'kolesterol' ). Hasil oksidasi ini akan

menumpuk dan menyumbat

pembuluh darah. Hal ini tentu akan

semakin memperbesar peluang

seseorang terkena serangan jantung

dan stroke. Dalam darah setiap

orang memang terkandung zat besi

dengan jumlah yang berbeda

Info Departemen

Page 30: Vulcan September

28 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 ( bergantung dari jenis kelamin dan

berat tubuh ). Selain itu, seperti

yang kita ketahui darah merupakan

pengantar oksigen dari paru-paru ke

seluruh organ tubuh lain. Dengan

demikian, jika darah di dalam tubuh

kita dapat diperbaharui secara

berkala, maka kemampuannya

mengantar oksigen ke seluruh tubuh

akan berjalan dengan lebih optimal.

Disamping itu,

menyumbang darah

juga dapat dikatakan

sebagai mini medical

check-up secara

gratis loh :) .

Kebutuhan akan darah

WHO melaporkan, kebutuhan

darah secara global setiap tahun

meningkat 1%, sementara jumlah

darah yang didonasikan menurun

sebanyak 1% setiap tahunnya. Di

Indonesia sendiri, dari sekitar 4,5

juta kantong darah yang

dibutuhkan per tahun (sekitar 2%

jumlah penduduk Indonesia),

jumlah donasi masih sekitar 2,1 juta

kantong darah, dan itupun hanya

sekitar 70% nya yang mendonor

secara sukarela. Bahkan di

beberapa daerah didominasi oleh

pendonor bayaran :( .

Oleh karena itu IMMG ingin

mengadakan kegiatan Donor Darah

untuk membantu memenuhi

kebutuhan darah sekaligus

menyalurkan kepedulian massa

terhadap sesama. Acara ini

rencananya akan diadakan pada

tanggal 8 November 2012. Kepada

massa yang ingin turut

menyumbangkan

darahnya dapat

menghubungi Ardian

Candra Putra

( 085648445121 ) atau

langsung mendaftar ketika

kegiatan tersebut

diadakan.

Syarat-syarat teknis untuk donor

darah:

Berat badan minimal 45 kg

Tekanan darah baik yaitu sistole

= 110 – 160 mmHg, diastole = 70

– 100 mmHg

Denyut nadi teratur, yaitu

sekitar 50 – 100 kali/ menit

Jumlah penyumbangan per

tahun paling banyak lima kali

dengan jarak penyumbangan

sekurang-kurangnya tiga bulan.

[Veramuna]

Page 31: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 29

Me rupakan

komunitas riset

dan pengkajian keprofesian

metalurgi yang difasilitasi oleh

Departemen Keprofesian dan Karya

untuk massa IMMG yang memiliki

ide dan ‘passion’ di bidang

keprofesian namun masih belum

memiliki wadahuntuk

‘menumpahkan’ segala ide

tersebut.

IMMG merupakan himpunan

mahasiswa Teknik Metalurgi ITB

yang berbasis keprofesian. Namun,

semenjak IMMG lahirpadatahun

2007, sampai dengan saat ini belum

ada pergerakan progresif dan nyata

dari bidang keprofesian IMMG.

Berawal dari keresahan beberapa

anggota IMMG mengenai hal ini,

mimpi-mimpi dari anggota IMMG

akan terwujudnya keprofesian

metalurgi yang tidak hanya berbasis

pada keilmuan namun juga pada

kemasyarakatan, serta berangkat

dari fakta bahwa belum adanya

wadah yang mumpuni untuk

menampung ide-ide keprofesian

metalurgi, maka dibentuklah suatu

komunitas riset dan pengkajian

keprofesian metalurgi.

IMMISCIBLE diharapkan akan

menjadi tonggak awal pergerakan

keprofesian IMMG yang lebih

progresif dan kontinu, sehingga

kedepannya diharapkan komunitas

ini akan menjadi komunitas yang

lebih ‘sustainable’ dan mampu

menghasilkan suatu karya nyata

dalam bidang keprofesian metalurgi

untuk IMMG.

Kegiatan utama IMMISCIBLE

untuk saat ini terdiri dari pengkajian

dan penyusunan artikel ilmiah.

IMMISCIBLEIMMISCIBLEIMMISCIBLE

Info Departemen

Page 32: Vulcan September

30 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Anggota IMMISCIBLE dengan

aktif akan mencari permasalahan

dan isu yang sedang bergulir di

masyarakat yang berhubungan

dengan keprofesian metalurgi.

Setelah terkumpul beberapa

permasalahan dan isu, akan ada

pengkajian mengenai seluruh isu dan

permasalahan yang ada secara

umum, sehingga kemudian akan ada

1 buah isu/permasalahan yang akan

menjadi topik utama kajian

IMMISCIBLE. Topik utama ini

kemudian akan dikaji secara lebih

mendalam dalam beberapa aspek,

seperti aspek teknologi, aspek

keilmuan, aspek sosial-

kemasyarakatan, aspek ekonomi,

dan aspek politik. Pada saat

pengkajian spesifik ini, IMMISCIBLE

akan dipecah menjadi beberapa

kelompok

kecil yang

masing-

masing akan

intens

mengkaji mengenai satu buah

aspek dalam topik utama tersebut.

Lalu kemudian kelompok-kelompok

kecil ini akan bergabung lagi dan

membawakan pengkajian spesifik

yang telah dilakukan dalam

kelompok kecil untuk kemudian

dibahas dalam pengkajian utama

IMMISCIBLE. Pada akhir pengkajian,

diharapkan akan terbentuk 1 buah

kerangka dasar artikel ilmiah

mengenai permasalahan/isu

tersebut yang akan disusun

bersama-sama dan menjadi sebuah

karya IMMG. [Alfi]

Apa sih, Departemen Pengembangan Anggota itu?

ITB didirikan dengan berbagai latar

belakang dan tujuan, yang salah

satunya adalah untuk mencetak

alumni yang mampu menjawab

dan menjadi solusi permasalahan

bangsa. Setiap fakultas, program

Page 33: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 31

studi dan kelompok keahlian yang

berada di dalamnya pun bersifat

dinamis mengikuti dinamika evolusi

variabel semesta. Begitu pula

dengan Himpunan Mahasiswa

Jurusan (HMJ) yang berada di

bawah naungan setiap program

studi yang berdiri di ITB, bertugas

untuk mendukung ketercapaian

tujuan tersebut.

IMMG, sebagai HMJ di Program

Studi Teknik Metalurgi ITB, juga

bertanggung jawab untuk

mendukung ketercapaian tujuan

institusi. Sehingga, dalam wujud

fisiknya, didirikan suatu

departemen di dalamnya yang

disebut dengan Departemen

Pengembangan Anggota. Berbagai

kegiatan-kegiatan yang bersifat

inovatif dirancang dan diinisiasi

oleh departemen ini.

Sebagai contohnya, beberapa bulan

ke depan akan diadakan program

kerja magang di

setiap

departemen

yang ada di

dalam IMMG.

Kegiatan ini dimaksudkan agar

setiap calon pengurus bisa

mendapatkan gambaran dan

benar-benar memahami seperti

apa kegiatan yang akan dijalani

kedepannya. Dan tidak hanya saat

berkegiatan di himpunan, tetapi

soft skill yang mereka dapatkan

nantinya diharapkan dapat

diimplementasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

Kemudian akan ada pula program

kerja “Character Team Building”

yang merupakan tindak lanjut dari

program kerja magang. Kegiatan

yang bersifat eventual ini

dimaksudkan untuk mengevaluasi

kinerja, baik badan pengurus

maupun calon pengurus IMMG.

Dan hasil yang ingin dicapai dari

program ini adalah terciptanya

rasa satu kesatuan yang erat

dalam keseluruhan staf IMMG.

Pelatihan-pelatihan psikologis,

team-work, dan cara

berkomunikasi di

lapangan merupakan

konten dari kegatan

ini. [Yudith]

Page 34: Vulcan September

32 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 Bandung Corner

Page 35: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 33

Page 36: Vulcan September

34 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 Input: Info Seputar Metalurgi

Page 37: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 35

Page 38: Vulcan September

36 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

Page 39: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 37

Kepanjangan DSSC adalah Dye

Sensitized Solar Cell, solar cell yang

pertama kali ditemukan oleh

Michael Gratzel pada tahun 1991.

DSSC berbeda dengan solar cell

konvensional yang kita tahu,

biasanya untuk solar cell

konvensional terbuat dari silikon

akan tetapi untuk DSSC ini biasanya

terbuat dari TiO2 (Titanium

Dioksida), namun dapat juga

terbuat dari SnO2, ZnO, CdSe, CdS,

WO3, Fe2O3, SnO2, Ta2O5, dan juga

Nb2O5. Bahan-bahan tersebut

memiliki sifat semikonduktor, akan

tetapi TiO2 memiliki efisiensi yang

tinggi dibandingkan yang lain. DSSC

ini merupakan solar cell

fotoelektrokimia dikarenakan

menggunakan elektrolit sebagai

medium transport muatan.

Penggunaan oksida semikonduktor

dalam fotoelektrokimia ini

dikarenakan kestabilannya

terhadap fotokorosi dan sita

energinya yang besar sehingga

dibutuhkan untuk tranparansi

semikonduktor pada sebagian

Tahukah Kamu Apa ItuTahukah Kamu Apa Itu

D S S C ?D S S C ?

Input: Info Seputar Metalurgi

Page 40: Vulcan September

38 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12

spektrum cahaya matahari.

Perbandingan lain antara DSSC

dengan solar cell kovensional yaitu

efisiensi DSSC relatif lebih kecil dari

yang konvensional, akan tetapi

untuk harga pembuatannya, DSSC

masihlah lebih murah dibandingkan

dengan solar cell konvensional.

Bagian dari DSSC ini sendiri

biasanya tersusun dari nanopori

TiO2, molekul dye yang teradsorpsi

di permukaan TiO2, dan katalis yang

semuanya dideposisi diantara

kedua kaca konduktif. TiO2 yang

digunakan dalam DSSC ini memiliki

fasa anatase, supaya memiliki

kemampuan fotoaktif yang tinggi

dengan ukuran pori dalam skala

nano. Dengan hal tersebut akan

menaikkan jumlah dye yang

teradsorp, sehingga cahaya yang

teradsorpsi juga akan semakin

meningkat. Kemurnian minimal TiO2

yang baik adalah 93%, dye itu

sendiri menggunakan ruthenium

complex untuk mendapatkan

efisiensi yang tinggi, akan tetapi

dapat juga dye ini dibuat dari buah-

buahan yang mengandung

antocynin (senyawa yang memberi

berbagai warna pada buah-buahan

dan bunga). Untuk elektrolit yang

digunakan biasanya terdiri dari

iodine dan triiodide. Kaca konduktif

yang digunakan itu sendiri berfungsi

sebagai bahan dari sel surya dan

lapisan konduktifnya berfungsi

sebagai tempat muatan mengalir.

Katalis pun diperlukan untuk

mempercepat kinetika reaksi proses

reduksi triiodide pada kaca

konduktif.

Secara singkat, pembuatan dari

DSSC ini, pertama kita harus

merubah bubuk TiO2 menjadi pasta,

lalu di dekomposisikan ke kaca

konduktif, kemudian berikan dye

dan lapisi kembali dengan kaca

konduktif sehingga berbentuk

seperti sandwich. Setelah itu

barulah diberikan elektrolit di

bagian tengahnya. [Alby]

Page 41: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 39

Tips n Trick

Syukwis Oke

Halo, IMMGers! Sebentar lagi syukuran wisuda sudah dekat. Calon

wisudawan/wati juga pasti udah deg-degan ga sabar mau keluar dari kampus

tercinta ini secepatnya, hehehe…. Nah, supaya syukwis bisa berjalan dengan lancar

dan ga ngebosenin, berikut ada beberapa tips dan trik yang bisa dicontoh:

Susun kepanitiaan dengan baik Pertama, jangan membentuk kepanitiaan dalam jangka waktu yang

pendek alias MEPET, idealnya sebulan sebelum tanggal syukwis. Untuk ketua

panitia, carilah ketua divisi (kalo bisa sekalian sama wakilnya) yang MAU dan

kamu yakin BISA melakukan tugasnya dengan baik. Yang sudah

berpengalaman biasanya lebih preferable. Jangan lupa juga, ketua divisi harus

orang yang dapat berkomunikasi baik dengan ketua panitia/ panitia lain,

sehingga konsultasi/ diskusi dapat berjalan dengan baik.

Cari tahu nama-nama abang/ kakak yang akan

diwisuda

Setelah panitia terbentuk, cari tahulah siapa saja calon wisudawan/ wati

yang akan disambut di acara syukwis. Hal ini penting dalam menentukan

orang tua siapa yang akan memberikan sambutan, kakak/ abang mana yang

perlu diberi penghargaan lebih (lulus dengan cum laude, misalnya), berapa

jumlah tamu yang akan hadir saat syukwis, dsb. Sapaan nama juga harus

diperhatikan, sehingga tidak menimbulkan ketegangan dengan calon

wisudawan/ wati.

Cari tema yang feasible dan ga pasaran

Tema merupakan hal yang akan menentukan bagaimana syukwis akan

diselenggarakan. Maka, carilah tema syukwis yang belum pernah digunakan

(baik di prodi sendiri/ di prodi lain) dan pikirkan jenis kostum (bila perlu

Page 42: Vulcan September

40 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 sertakan foto/ gambar contoh kostum di poster publikasi) serta bentuk acara

apa saja yang akan disuguhkan – yang sesuai dengan tema. Tema bisa saja

sederhana, namun tidak terpikirkan oleh orang lain. Jangan terlalu terikat

dengan tema yang sedang ngetren (misalnya superhero) karena kemungkinan

besar prodi lain juga memiliki tema yang sama. Ada baiknya juga bila

didiskusikan dengan calon wisudawan/ wati, karena siapa tahu mereka punya

special request yang kreatif dan unyu-unyu.

Susun serta pikirkan acara dengan baik Menyusun acara ternyata susah-susah gampang. Biasanya saat syukwis,

panwis kekurangan performer, sehingga pilihan suguhan acara pun terbatas.

Namun, hal ini bisa diatasi dengan menyusun acara sekreatif mungkin.

Mungkin saja semua penampil ingin bernyanyi, maka panwis harus pintar-

pintar mencari selingan, misalnya diadakan acara ungkapan terima kasih dari

wisudawan/ wati dengan cara memberikan kejutan kepada orang tuanya

(pemberian bunga atau simbol-simbol lainnya). Atau panwis sendiri mungkin

bisa mengadakan acara kejutan untuk wisudawan/ wati – yang bukan

menyanyi – sehingga syukwis menjadi semakin berkesan.

Berkonsultasi dengan panwis tahun-tahun sebelumnya Bila panwis mengalami ‘mentok’ saat memikirkan syukwis, panwis tahun-tahun

sebelumnya pasti akan mau membantu. Cari tahulah siapa saja panwis senior yang

dulunya menangani divisi yang sama, serta jangan sungkan-sungkan bertanya bila ada

kesulitan. Namun, berusaha maksimal saja dulu sebelum bertanya, sehingga abang/

kakak tersebut tidak merasa kalian hanya malas.

Berkonsultasi dengan calon wisudawan/ wati Nah, hal yang satu ini mungkin agak dihindari oleh panwis, karena

beranggapan bahwa calon wisudawan/ wati biasanya banyak meminta.

Padahal, belum tentu loh mereka bermaksud menjelek-jelekkan acara yang

sudah kalian rencanakan. Mungkin memang ada detail yang terlewat oleh

panwis, atau mungkin memang acara yang sudah direncanakan terkesan

monoton. Jika memungkinkan, carilah waktu rutin untuk konsultasi atau

diskusi dengan calon wisudawan/ wati, sehingga progress acara pun dapat

terpantau dengan baik. [Levi]

Page 43: Vulcan September

VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12 41

Page 44: Vulcan September

42 VULCAN Magazine .: Edisi II/ September ‘12