volume 4 no.2, januari - juni 2017repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44514/... ·...
TRANSCRIPT
ISSN: 2442-6946
Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan IslamSekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia
Pengaruh Sinergi Transaksional Badan Usaha Milik Negara terhadap Kinerja Pembiayaan Bank Umum Syariah Perusahaan Anak Badan Usaha Milik Negara
Herudi Kandau Nugroho, M. Cholil Nafis
Masyarakat untuk Menjadi Pengemudi PT.Go-Jek Indonesia (Studi Kasus di Kota Bekasi)
Inas Afifah Zahra, Hendri Tanjung
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Intensi Donatur Membayar Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Melalui Bank (Studi Kasus Donatur ZIS di Provinsi DKI Jakarta)
Lusiana Ulfa Hardinawati, Muhammad Zilal Hamzah
Implementasi Kebijakan Pembayaran Denda Hukuman Mati Bagi Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi
Hendra Kurniawan
Strategi Komunikasi Dakwah Studi Kasus Syekh Maulana Hizboel Wathony
Hestu NugrohoWarasto, Ari Junaedi
Hubungan Antara Religiusitas dan Tasamuh Dengan Pengetahuan Akan Praktek Tasamuh Nabi Muhammad Sebagai Varabel Mediator
Mas Agung S. Aji, Gagan Hartana. Tb
Pengalaman Psikologis Pria Berpoligami (Studi tentang Psychological and Spiritual Well-Being)
Adinda Nurhaniriva, Thobib Al-Asyhar
Kecerdasan Adversitas dan Kesabaran Pada Single Mother
Cut Rizka Aliana, Thobib Al-Asyhar
Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Syukur Terhadap Organizational Citizenship Behavior (Pada Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu di Jakarta Selatan)
Murniati
Transformasi Gerakan Partai Berbasis Islam di Turki (Studi Kasus Perkembangan Adelet Ve Kalkinma Partisi (AKP)
Firman Maulana Noor
Pemikiran Politik Recep Tayyeb Erdogan (Studi terhadap Pergulatan Politik Sekular Versus Islam dalam Revolusi Turki)
Syaeful Bahri
Kebijakan Ekonomi Politik dalam Krisis Ekonomi Negara Turki (Studi terhadap Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Partai AKP (Adalet Ve Kalkinma Partisi) Dalam Menanggulangi Krisis Ekonomi Negara 2002-2012)
Muhammad Jamzuri
Implikasi Pendampingan Mitra Usaha Kecil Menengah (Studi Pendekatan Melalui Pelatihan Laporan Keuangan Sederhana)
M. Fuad Hadziq , M. Cholil Nafis
Volume 4 No.2, Januari - Juni 2017
Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan IslamSekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia
Vol. 4
No.2
, Januari - J
uni 2
017
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
MEIS JURNAL MIDDLE EAST AND ISLAMIC STUDIES
Volume 4 Nomor 2, Januari – Juni 2017
Penanggung Jawab
Dr. Muhammad Luthfi
Direktur Sekolah Kajian Stratejik
& Global
Pimpinan Umum
M. Cholil Nafis, Ph.D
Ketua Program Studi
Kajian Wilayah Timur Tengah &
Islam
Pimpinan Redaksi
Thobib Al Asyhar
Sekretaris Redaksi
Nova Rini
Redaksi
- Hendra Kurniawan
- Mohammad Riza Widyarsa
- Ali Ghazali
- Anna Sardiana
Administrasi dan Sirkulasi
- Desti Anggraini
- Lia Aprillia
Mitra Bestari
- M. Hamdan Basyar
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
- Setyawan Budi Utomo
(Otoritas Jasa Keuangan)
- Ahmad Hidayat Buang
(University of Malaya)
- Abdul Mujib
(Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta)
Diterbitkan oleh :
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK &
GLOBAL
PROGRAM STUDI KAJIAN WILAYAH
TIMUR TENGAH & ISLAM
Terbit
Januari – Juni 2017
Frekuensi Terbit :
Enam Bulan Sekali
Alamat Redaksi
PSKTTI UI
Gedung IASTH UI Lt. 4
Jl. Salemba Raya No. 4
Jakarta, 10430
Telp. (021) 392 4713, 391 6376
Fax. (021) 390 5893
E-mail: [email protected]
Homepage : http://sksg.ui.ac.id/kajian-
timur-tengah-dan-islam/
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaykum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur tim
redaksi Jurnal MEIS (Middle East
and Islamic Studies) hadir kembali
untuk memberikan khasanah
informasi dan ilmu pengetahuan
seputar Islam dan dunia Timur
Tengah, baik dalam tinjauan kajian
ekonomi, politik, psikologi maupun
kajian Islam dengan perspektif yang
lebih komprehensif.
Sebagai bentuk kontribusi Program
Studi Kajian Timur Tengah dan
Islam (PSKTTI) terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan,
pada edisi ini tim redaksi
mengangkat berbagai wacana
seputar politik, pendidikan Islam
serta masalah-masalah ekonomi
Islam menjadi bahasan yang
diangkat dalam jurnal MEIS
terbitan ini. Penelitian dalam jurnal
MEIS sebagai bentuk dan upaya
dalam transformasi intelektual
sekaligus memberikan kesempatan
bagi para peneliti yang concern
dalam kajian ilmiah di bidang
keislaman dan Timur Tengah untuk
menuangkan ide gagasan dan tentu
saja didukung dengan pendalaman
materi dan data yang relevan.
Tim redaksi berharap agar jurnal
MEIS menjadi sarana kontribusi
dalam upaya pengembangan ilmu
dan penelitian. Semoga dengan
hadirnya MEIS ditengah perbaikan
epitemologi dan ontologi dapat
bermanfaat bagi kehidupan bangsa
dan negara ke depan. Dalam rangka
memperbaiki kulaitas riset dan
penelitian, tim redaksi menerima
kritik dan sarana dari pembaca yang
budiman. Kritik dan saran dapat
disampaikan memalui alamat
redaksi yang terlampir. Atas nama
redaksi, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaykum Wr Wb
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................ ii
Pengaruh Sinergi Transaksional Badan Usaha Milik Negara terhadap
Kinerja Pembiayaan Bank Umum Syariah Perusahaan Anak Badan
Usaha Milik Negara
Herudi Kandau Nugroho, M. Cholil Nafis............................................. 1
Masyarakat untuk Menjadi Pengemudi PT.Go-Jek Indonesia
(Studi Kasus di Kota Bekasi)
Inas Afifah Zahra, Hendri Tanjung ........................................................ 18
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Intensi Donatur Membayar
Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Melalui Bank
(Studi Kasus Donatur ZIS di Provinsi DKI Jakarta)
Lusiana Ulfa Hardinawati, Muhammad Zilal Hamzah .......................... 31
Implementasi Kebijakan Pembayaran Denda Hukuman Mati Bagi
Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi
Hendra Kurniawan ................................................................................. 48
Strategi Komunikasi Dakwah Studi Kasus Syekh Maulana Hizboel
Wathony
Hestu NugrohoWarasto, Ari Junaedi ..................................................... 71
Hubungan Antara Religiusitas dan Tasamuh Dengan Pengetahuan
Akan Praktek Tasamuh Nabi Muhammad Sebagai Varabel Mediator
Mas Agung S. Aji, Gagan Hartana. Tb .................................................. 98
Pengalaman Psikologis Pria Berpoligami
(Studi tentang Psychological and Spiritual Well-Being)
Adinda Nurhaniriva, Thobib Al-Asyhar ................................................ 120
Kecerdasan Adversitas dan Kesabaran Pada Single Mother
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Cut Rizka Aliana, Thobib Al-Asyhar .................................................... 136
Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Syukur Terhadap Organizational
Citizenship Behavior (Pada Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu di
Jakarta Selatan)
Murniati.................................................................................................. 152
Transformasi Gerakan Partai Berbasis Islam di Turki
(Studi Kasus Perkembangan Adelet Ve Kalkinma Partisi (AKP)
Firman Maulana Noor ............................................................................ 163
Pemikiran Politik Recep Tayyeb Erdogan
(Studi terhadap Pergulatan Politik Sekular Versus Islam dalam
Revolusi Turki)
Syaeful Bahri ......................................................................................... 183
Kebijakan Ekonomi Politik dalam Krisis Ekonomi Negara Turki
(Studi terhadap Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Partai AKP
(Adalet Ve Kalkinma Partisi) Dalam Menanggulangi Krisis Ekonomi
Negara 2002-2012)
Muhammad Jamzuri............................................................................... 236
Implikasi Pendampingan Mitra Usaha Kecil Menengah
(Studi Pendekatan Melalui Pelatihan Laporan Keuangan Sederhana)
M. Fuad Hadziq , M. Cholil Nafis ......................................................... 251
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Pengaruh Sinergi Transaksional Badan Usaha Milik Negara
Terhadap Kinerja Pembiayaan Bank Umum Syariah
Perusahaan Anak Badan Usaha Milik Negara
Herudi Kandau Nugroho, M. Cholil Nafis
Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian
Stratejik dan Global
Abstract
In order to support accelerated growth and cross selling transaction as well
as strengthening the position of state-owned enterprises to face free
competition and globalization, synergy in all of the lines business are
needed. One of them is the transactional synergy where the source of
financing came from Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. The
research concluded that both frequency and value of transactions are
significantly influence Financing to Debt Ratio (FDR) and Non
Performing Financing (NPF) Islamic commercial bank subsidiaries of
SOEs. Partially, from the side of its influence on FDR: the more number of
synergy transactional accounts of SOE, the higher FDR Islamic
commercial bank subsidiaries of SOEs. The larger the value
of synergy transactional SOEs, the lower the FDR Islamic commercial
bank subsidiaries of SOEs. Partially, from the side of its effects on the
NPF: the more number of synergy transactional accounts of SOEs, the
higher NPF Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. The larger the
value of synergy transactional SOEs, the higher NPF Islamic commercial
bank subsidiaries of SOEs. In the implementation of
synergy transactional , PT BNI S is at level of efficiency, while PT BSM
and PT BRIS are not.
Keyword: synergy; state owned enterprises; Islamic Bank; financing
performance.
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
PENDAHULUAN
Salah satu pilar perekonomian Indonesia
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dalam rangka melaksanakan peran strategis
tersebut, setiap tahun BUMN memerlukan
dana untuk operasi dan investasi yang sangat
besar. Gambar 1 dan Gambar 2
menunjukkan kebutuhan total dana operasi
(operating expenditure/opex) dan
permodalan (capital expenditure/capex)
seluruh BUMN yang secara majemuk tahun
mengalami laju pertumbuhan positif, dengan
tingkat laju pertumbuhan masing-masing
sebesar 5,78% dan 15,71%.
Gambar 1. Total Nilai Operating
Expenditure (Opex) BUMN
Berdasarkan Gambar 1, diketahui bahwa
total dana yang dibutuhkan oleh seluruh
BUMN untuk membiayai kebutuhan
operasional selama tahun 2012 s.d.
tahun 2014 terus mengalami
peningkatan. Meskipun tren pada
tahun 2015 total dana opex BUMN
sempat mengalami penurunan yang
diakibatkan oleh perlambatan ekonomi
nasional, namun secara rerata dalam empat
tahun terakhir, total dana opex BUMN tetap
tumbuh sebesar 5,78%.
Gambar 2. Total Nilai Capital Expenditure
(Capex) BUMN
Berdasarkan Gambar 2, diketahui bahwa
total dana yang dibutuhkan oleh seluruh
BUMN untuk membiayai kebutuhan
permodalan selama tahun 2012 s.d. tahun
2014 selalu mengalami peningkatan.
Sebagaimana kondisi yang terjadi pada opex,
di mana tren pada tahun 2015 total dana
capex BUMN juga mengalami penurunan
yang diakibatkan oleh perlambatan ekonomi
nasional, namun secara rerata dalam empat
tahun terakhir, total dana capex BUMN
tumbuh sebesar 15,71%.
Perubahan lingkungan bisnis yang sangat
cepat dalam dekade tahun 2000-2020 serta
ketidakpastian yang tinggi di masa
mendatang, yang antara lain disebabkan oleh
krisis ekonomi dunia dan globalisasi,
menyebabkan semakin perlunya
pembentukan BUMN-BUMN yang unggul
dan berdaya saing tinggi. Total aset 118
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
BUMN yang mencapai Rp5.762 triliun
(Kementerian BUMN, 2016) dan portofolio
BUMN yang tersebar di berbagai sektor
industri membuka peluang sinergi antar
BUMN. Bentuk dari sinergi tersebut adalah
melaksanakan kerja sama antar BUMN guna
optimalisasi sumber daya yang dimiliki,
antara lain berupa: kerja sama keuangan,
pemasaran, produksi, distribusi, serta
penelitian dan pelatihan, dengan tetap
memperhatikan asas-asas berusaha yang
sehat dan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dalam pelaksanaan kerja sama
tersebut.
Sesuai dengan Road Map BUMN Tahun
2015-2019, Sinergi BUMN diperlukan
dalam rangka mendukung akselerasi
pertumbuhan dan cross selling transaction
serta memperkuat posisi BUMN dan
meningkatkan pemerataan. Bentuk Sinergi
BUMN tersebut terbagi menjadi 4 level,
yaitu: 1) transaksional, 2) kolaborasi atau
kerja sama, 3) aliansi strategis, dan 4)
konsolidasi. Transaksional adalah level
sinergi berupa pemenuhan kebutuhan
pendanaan untuk aktivitas bisnis dan
operasional BUMN. Kolaborasi adalah level
sinergi berupa kontrak kerja sama
operasional tanpa pendirian entitas bisnis
baru dalam bentuk perusahaan
anak/perusahaan patungan. Aliansi strategis
adalah level sinergi berupa resource sharing
dan diwujudkan dalam bentuk pendirian
entitas bisnis baru seperti joint venture
company/ perusahaan patungan. Konsolidasi
adalah level sinergi berupa peleburan aset
maupun saham, sehingga salah satu atau
lebih entitas bisnis/perusahaan menghilang.
Dalam rangka meningkatkan
implementasi Program Sinergi BUMN,
Pemerintah melalui Kementerian BUMN
mengarahkan agar pemenuhan dana opex
dan capex BUMN dilakukan melalui
mekanisme sinergi BUMN, yang dalam hal
ini berupa sinergi transaksional. Dengan
berkembangnya ekonomi syariah, alternatif
pemenuhan dana opex dan capex BUMN
juga menjadi semakin bervariatif, antara lain
melalui pinjaman dari lembaga keuangan
khususnya perbankan syariah atau
penerbitan obligasi syariah (sukuk).
Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa
Keuangan/OJK tahun 2015, di tengah
pertumbuhan positif industri perbankan
syariah yang cukup menggembirakan
dengan peningkatan rata-rata 33,2% dalam
dekade tahun 2005-2015, terjadi fenomena
perlambatan pertumbuhan volume usaha.
Sesuai dengan Gambar 3, sejak tahun 2013,
pertumbuhan pembiayaan, pendanaan, dan
aset industri perbankan syariah mengalami
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
perlambatan dibandingkan periode
sebelumnya.
Gambar 3. Perkembangan Volume Usaha
Bank Syariah Tahun 2008-2015
Perlambatan pertumbuhan volume usaha
industri perbankan syariah khususnya akibat
perlambatan penyaluran kredit dan
peningkatan pembiayaan bermasalah, turut
dialami oleh bank umum syariah perusahaan
anak BUMN. Kondisi ini tercermin pada
ikhtisar kinerja ketiga bank umum syariah
tersebut, yang dalam penelitian ini dibatasi
pada persentase pembiayaan terhadap Dana
Pihak Ketiga (Financing to Debt Ratio/FDR)
dan persentase pembiayaan bermasalah
terhadap total pembiayaan (Non Performing
Financing/NPF), di mana secara ringkas
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 4. NPF Bank Umum Syariah
Perusahaan Anak BUMN Tahun 2012-2015
Sesuai dengan Gambar 4, selama periode
tahun 2012 s.d. 2015 NPF PT BSM
mengalami peningkatan rata-rata sebesar
94,11%, NPF PT BRIS mengalami
peningkatan rata-rata sebesar 44,57%, dan
NPF PT BNI S mengalami penurunan rata-
rata sebesar 14,19%. Dengan demikian,
selama periode tersebut NPF pada sebagian
besar bank umum syariah perusahaan anak
BUMN mengalami peningkatan.
Gambar 5. NPF Bank Umum Syariah
Perusahaan Anak BUMN Tahun 2012-2015
Sesuai dengan Gambar 1.5, selama
periode tahun 2012 s.d. 2015 FDR PT BSM
mengalami penurunan rata-rata sebesar
6,83%, FDR PT BRIS mengalami penurunan
rata-rata sebesar 4,46%, dan FDR PT BNI S
mengalami kenaikan rata-rata sebesar
4,88%. Dengan demikian, selama periode
tersebut FDR pada sebagian besar bank
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
umum syariah perusahaan anak BUMN
mengalami penurunan.
Hasil penelitian Adzimatinur (2014)
menunjukkan bahwa FDR memberikan
pengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan bank umum syariah, sedangkan
NPF akan memberikan pengaruh yang
signifikan negatif terhadap pembiayaan.
Berdasarkan uraian tersebut, ditemukan
permasalahan bahwa pertumbuhan dana
opex dan capex BUMN yang diharapkan
Pemerintah dapat dipenuhi melalui sinergi
transaksional BUMN, dalam pelaksanaannya
dimungkinkan belum berjalan secara
optimal. Hal ini terlihat dari tren kinerja
pembiayaan bank umum syariah perusahaan
anak BUMN pada periode yang sama yaitu
tahun 2012 s.d. 2015 justru mengalami
penurunan.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk:
1) menganalisis pengaruh frekuensi dan nilai
sinergi transaksional BUMN terhadap
FDR bank umum syariah perusahaan
anak BUMN;
2) menganalisis pengaruh frekuensi dan nilai
sinergi transaksional BUMN terhadap
NPF bank umum syariah perusahaan anak
BUMN;
3) menganalisis tingkat efisiensi kinerja
pembiayaan bank umum syariah
perusahaan anak BUMN dalam
pelaksanaan sinergi transaksional BUMN.
TINJAUAN TEORITIS
Menurut Deardorff (2006) sinergi adalah
sebuah proses di mana interaksi dari dua
atau lebih unit atau kekuatan akan
menghasilkan pengaruh gabungan yang
lebih besar dibandingkan jumlah dari
pengaruh pelaku secara individual.
Selanjutnya berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Campble (1998), yang
menganalisis bahwa ketika sinergi dikelola
dengan baik, maka hal itu dapat menjadi
anugerah yang akan menciptakan nilai
tambah dari sumber daya yang ada. Namun
demikian sebaliknya, jika tidak dikelola
dengan baik sinergi dapat pula merusak
sebuah keyakinan dan mengikis kepercayaan
antara unit-unit bisnis organisasi serta antara
unit/anak dan pusat/induk perusahaan.
Covey (1993) menyimpulkan bahwa sinergi
yang dikerjakan bersama lebih baik hasilnya
daripada dikerjakan sendiri-sendiri, selain itu
gabungan beberapa unsur akan
menghasilkan suatu produk yang lebih
unggul. Hasil penelitian tersebut sejalan
dengan pendapat (Corning, 1995) yaitu kerja
sama atau sinergi dilakukan bukan untuk
tujuan mempertahankan hidup, melainkan
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
agar dapat berkompetisi dengan saling
melengkapi.
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), definisi BUMN
yaitu “badan usaha yang seluruhnya atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan Negara yang
dipisahkan”. Berdasarkan definisi ini maka
dapat dirumuskan unsur-unsur yang ada
dalam BUMN yaitu:
1) badan usaha;
2) sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Negara;
3) kepemilikan modal Negara melalui
penyertaan secara langsung;
4) modal Negara tersebut merupakan
kekayaan Negara yang dipisahkan.
Menurut Sappington (2003), BUMN
biasanya diperintahkan untuk mengejar
tujuan selain memaksimalkan keuntungan.
Oleh karena itu, kerap terdapat dugaan
bahwa BUMN bertindak kurang agresif
dibanding para pesaing mereka dari
perusahaan swasta yang murni berorientasi
pada memaksimalkan keuntungan atau laba.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian
tentang BUMN, dapat disimpulkan bahwa
BUMN merupakan badan usaha yang
dibentuk atau dimiliki oleh Pemerintah
dengan berbagai motif atau tujuan, yang
utamanya dalam rangka menjaga
keberlangsungan kepentingan nasional.
Berbeda halnya dengan perusahaan pada
umumnya, BUMN tidak hanya bertujuan
untuk meraih keuntungan (business
oriented), tetapi juga mengemban misi
Pemerintah untuk pencapaian tertentu yang
membawa kemaslahatan bagi hajat hidup
orang banyak. Dengan demikian,
dimungkinkan suatu BUMN tidak mencapai
target finansial dalam menjalankan
usahanya, sepanjang misi nasional yang
diamanahkan kepadanya mampu
terselenggara dengan baik.
Definisi tentang perbankan syariah, bank
syariah, dan bank umum syariah ditegaskan
dalam UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah sebagai berikut:
Perbankan Syariah adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang Bank Syariah dan
Unit Usaha Syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri
atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah. Adapun Bank
Umum Syariah adalah bank syariah yang
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
Dari sisi sumber hukumnya, Sjahdeini
(2014) mengungkapkan bahwa bank-bank
syariah tunduk pada dua jenis hukum yaitu
syariah dan hukum positif (peraturan
perundang-undangan Negara yang berlaku).
Seperti halnya bank konvensional, maka
bank syariah juga tunduk pada Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998,
sertu tentunya Undang-Undang tentang
Perbankan Syariah yaitu Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2008.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian di
atas, peneliti menyimpulkan bahwa bank
umum syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip-prinsip syariah, dengan tetap tunduk
pada hukum positif yang sejalan dengan
prinsip-prinsip syariah. Ketentuan syariah
tidak melarang bank umum syariah untuk
melakukan kerja sama dengan pihak-pihak
(bank dan non bank) yang tidak menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah, sepanjang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah tersebut. Dengan
demikian, bank umum syariah perusahaan
anak BUMN dapat melakukan kegiatan kerja
sama dengan BUMN atau
mengimplementasikan Program Sinergi
BUMN.
Gilbert dalam Syofyan (2003)
menyatakan ukuran kinerja perbankan yang
paling tepat adalah dengan mengukur
kemampuan perbankan dalam menghasilkan
laba atau profit dari berbagai kegiatan yang
dilakukannya, sebagaimana umumnya tujuan
suatu perusahaan didirikan adalah untuk
mencapai nilai (value) yang tinggi, dimana
untuk mencapai value tersebut perusahaan
harus dapat secara efektif dan efisien dalam
mengelola berbagai macam kegiatannya.
Salah satu ukuran untuk mengetahui
seberapa jauh keefektifan dan keefisienan
yang dicapai adalah dengan melihat kinerja
pembiayaan dan tingkat efisiensi
perusahaan. Semakin tinggi kinerja
pembiayaan dan semakin tinggi tingkat
efisiensi, maka semakin tinggi pula kinerja
sebuah perusahaan.
Menurut Khan (1995) sebagai perantara
keuangan, bank memiliki kekuatan untuk
menentukan jenis pembiayaan yang akan
diberikan. Kemampuan perbankan syariah
menyediakan pembiayaan berpengaruh erat
dengan kinerja internal perbankan syariah, di
mana semakin baik kinerja perbankan maka
semakin banyak pembiayaan yang dapat
disalurkan.
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Naja dalam Adzimatinur (2014)
menyatakan bahwa secara garis besar
pembiayaan pada perbankan syariah dibagi
menjadi tiga kategori berdasarkan tujuan
penggunaannya, yaitu (1) transaksi
pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki
barang dilakukan dengan prinsip jual beli;
(2) transaksi pembiayaan yang ditujukan
untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan
prinsip sewa; dan (3) transaksi pembiayaan
untuk usaha kerja sama yang ditujukan guna
mendapatkan sekaligus barang dan jasa,
dilakukan dengan prinsip bagi hasil.
Berdasarkan teori dan penelitian-
penelitian sebelumnya, maka faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pembiayaan
syariah adalah tingkat bagi hasil, Dana Pihak
Ketiga (DPK), Non Performing Financing
(NPF), Finance to Deposit Ratio (FDR), dan
Return On Asset (ROA). Di samping itu,
tingkat efisiensi yang merupakan rasio dari
output terhadap input turut diperhitungkan
guna melihat secara komprehensif kinerja
sebuah perusahaan dibandingkan dengan
perusahaan lainnya pada sektor industri yang
sama atau serupa.
Penelitian Adzimatinur (2014) dapat
melihat pengaruh NPF terhadap pembiayaan
perbankan syariah di Indonesia. NPF akan
memberikan pengaruh yang signifikan
negatif terhadap pembiayaan. NPF
merupakan pembiayaan bermasalah
sehingga semakin tinggi pembiayaan
bermasalah akan menurunkan jumlah
pembiayaan itu sendiri. Hal ini disebabkan
saat terjadi pembiayaan bermasalah maka
dana perbankan syariah tidak dapat diputar
dari satu nasabah ke nasabah lainnya.
Pembiayaan bermasalah yang tinggi
menyebabkan bank harus menyiapkan dana
penghapusan yang lebih besar sehingga
dapat menurunkan minat bank untuk
menyalurkan dana melalui pembiayaan.
FDR merupakan perbandingan antara
pembiayaan dengan DPK. Maka dapat
diduga bahwa FDR memberikan pengaruh
yang signifikan dan positif terhadap
pembiayaan. Hal ini dikarenakan semakin
meningkatnya FDR menunjukkan terdapat
peningkatan pada pembiayaan. Rasio FDR
menunjukkan seberapa besar dana yang
disalurkan untuk pembiayaan dari dana
pihak ketiga (Adzimatinur, 2014).
Menurut Farrell (1957) dalam Ascarya
(2009), efisiensi dari perusahaan terdiri dari
dua komponen, yaitu efisiensi teknis dan
efisiensi alokatif. Efisiensi teknis
mencerminkan kemampuan dari perusahaan
dalam menghasilkan output dengan sejumlah
input yang tersedia, sedangkan efisiensi
alokatif mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam mengoptimalkan
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
penggunaan inputnya, melalui struktur harga
dan teknologi produksi yang dimilikinya.
Bachrudin (2006) mengukur tingkat
efisiensi bank syariah dan bank
konvensional di Indonesia dengan David
Cole’s ROE for bank. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa tingkat
efisiensi bank syariah berbeda secara berarti.
Deviasi standar dari ROE pada bank syariah
lebih kecil dibanding bank konvensional.
Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat
risiko usaha bank syariah lebih rendah
dibandingkan bank konvensional.
Berdasarkan penelitian sebelumnya
tentang efisiensi tersebut, maka efisiensi
merupakan hasil perbandingan antara output
fisik dan input fisik. Semakin tinggi rasio
output terhadap input maka semakin tinggi
tingkat efisiensi yang dicapai. Efisiensi juga
dapat dijelaskan sebagai pencapaian output
maksimum dari penggunaan sumber daya
tertentu. Jika output yang dihasilkan lebih
besar dari pada sumber daya yang digunakan
maka semakin tinggi pula tingkat efisiensi
yang dicapai. Hasil analisis atas efisiensi
dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan
gambaran mengenai posisi tiap-tiap
perusahaan di samping pengetahuan tentang
potensi kelemahan dan usaha yang
diperlukan untuk memperbaikinya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan dua metode yaitu analisis data
panel dan Data Envelopment Analysis
(DEA). Analisis data panel digunakan untuk
mengetahui pengaruh frekuensi (number of
account) sinergi transaksional BUMN dan
nilai sinergi transaksional BUMN terhadap
NPF dan FDR bank umum syariah
perusahaan anak BUMN, baik secara
bersama-sama/simultan maupun parsial.
Analisis data panel tersebut, secara ringkas
terdiri dari tujuh tahap sebagai berikut:
(1) eksplorasi data menggunakan statistika
deskriptif terhadap variabel respon dan
penjelas;
(2) pendugaan parameter menggunakan
Model Gabungan (Pooled Least
Square);
(3) uji pengaruh waktu dan individu (Uji
Breusch Pagan);
(4) pendugaan parameter menggunakan
Model Pengaruh Tetap (Fix Effect
Model);
(5) uji spesifikasi model pengaruh tetap (Uji
Chow);
(6) pengujian asumsi;
(7) penduga matriks ragam peragam yang
kekar terhadap keheterogenan ragam.
Adapun DEA akan digunakan untuk
mengetahui tingkat efisiensi kinerja
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
pembiayaan bank umum syariah perusahaan
anak BUMN dalam pelaksanaan sinergi
transaksional BUMN.
Subyek yang diteliti terdiri atas
Kementerian BUMN dan tiga bank umum
syariah perusahaan anak BUMN yaitu: PT
Bank Syariah Mandiri/”PT BSM”, PT
BRISyariah/PT BRIS”, dan PT BNI
Syariah/”PT BNI S”. Pengambilan sampel
menggunakan metode purposive random
sampling, dengan kriteria sebagai berikut:
1) transaksi pembiayaan bank umum syariah
perusahaan anak BUMN dilakukan
terhadap BUMN, perusahaan anak
BUMN, atau perusahaan cucu BUMN;
2) laporan keuangan harus memiliki tahun
buku yang berakhir tanggal
31 Desember, hal ini untuk menghindari
adanya pengaruh waktu parsial dalam
perhitungan variabel independen maupun
dependen; dan
3) data yang diteliti minimal memiliki tiga
periode, yaitu di antara tahun 2012 s.d.
2015.
Pengumpulan data primer dalam
penelitian ini dilakukan melalui wawancara
kepada pejabat Kementerian BUMN,
manajemen PT BSM, manajemen PT BRIS,
dan manajemen PT BNI S. Adapun data
sekunder yang digunakan sebagai pelengkap
atau pendukung dalam penelitian ini
bersumber dari Laporan Tahunan Audited
dan Laporan Manajemen ketiga bank umum
syariah perusahaan anak BUMN tersebut,
website resmi Kementerian BUMN, PT
BSM, PT BRIS, dan PT BNI S, berbagai
Undang-undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan/ Keputusan Menteri BUMN,
Peraturan Bank Indonesia, peraturan-
peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan dan
beberapa instansi terkait lainnya, serta data
dukung/dokumen lainnya yang terkait.
Menurut hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya, maka operasional
variabel dalam penelitian ini adalah:
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Pengukuran
NoA Number of Account sinergi
transaksional BUMN
Jumlah
transaksi
per bulan
Rasio
Nilai Nilai sinergi transaksional
BUMN
Rupiah per
bulan Rasio
FDR Financing to Debt Ratio Persentase Rasio
NPF Non Performing Financing Persentase Rasio
Berdasarkan operasional variabel
tersebut, maka model penelitian ini sebagai
berikut:
1) Model Regresi Data Panel I
i = 1,2,3
t = 1,2,3,..., 48
ity : FDR bank umum syariah perusahaan
anak BUMN pada perusahaan ke-i dan
bulan ke-t
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
itx1 : frekuensi (number of account)
sinergi transaksional BUMN pada
perusahaan ke-i dan bulan ke-t
itx2 : nilai sinergi transaksional BUMN
pada perusahaan ke-i dan bulan ke-t
0 : intersep yang konstan
1 : koefisien regresi (slope) untuk
variabel jumlah transaksi (number of
account)
2 : koefisien regresi (slope) untuk
variabel nilai transaksi
itu : komponen sisaan untuk setiap
perusahaan ke-i pada periode bulan ke-t
2) Model Regresi Data Panel II
i = 1,2,3
t =1,2,3,..., 48
ity : NPF bank umum syariah perusahaan
anak BUMN pada perusahaan ke-i dan
bulan ke-t
itx1 : frekuensi (number of account)
sinergi transaksional BUMN pada
perusahaan ke-i dan bulan ke-t
itx2 : nilai sinergi transaksional BUMN
pada perusahaan ke-i dan bulan ke-t
0 : intersep yang konstan
1 : koefisien regresi (slope) untuk
variabel jumlah transaksi (number of
account)
2 : koefisien regresi (slope) untuk
variabel nilai transaksi
itu : komponen sisaan untuk setiap
perusahaan ke-i pada periode bulan ke-t.
HASIL PENELITIAN
1. Pengaruh Frekuensi (Number of Account)
Sinergi Transaksional BUMN dan Nilai
Sinergi Transaksional BUMN terhadap
FDR Bank Umum Syariah Perusahaan
Anak BUMN
Analisis yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh frekuensi (number
of account) sinergi transaksional BUMN
dan nilai sinergi transaksional BUMN
terhadap FDR bank umum syariah
perusahaan anak BUMN adalah analisis
data panel. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan meliputi:
a. Pemodelan data dengan model
gabungan, model pengaruh tetap, dan
model pengaruh acak.
Tahapan yang dilakukan terdiri dari
pendugaan parameter model gabungan
dengan Metode Kuadrat Terkecil
(MKT) dan pendugaan parameter
dengan model pengaruh tetap.
Selanjutnya, setelah didapatkan model
pengaruh tetap dan model gabungan
dilakukan Uji Chow untuk
menentukan pemilihan model antara
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
model gabungan dan model pengaruh
tetap. Pemodelan data dilanjutkan
dengan pendugaan parameter dengan
model pengaruh acak. Selanjutnya,
setelah didapatkan model pengaruh
tetap dan model pengaruh acak,
dilakukan Uji Hausman guna
menentukan pemilihan model antara
model pengaruh acak dan model
pengaruh tetap.
b. Pengujian Asumsi.
Uji Studentized Breusch Pagan (BP)
digunakan untuk mengetahui sisaan
yang kita miliki memenuhi asumsi
kehomogenan ragam atau tidak. Uji
asumsi kehomogenen ragam tidak
dipenuhi sehingga dilakukan
pendugaan parameter model pengaruh
tetap dengan pembobotan cross section
weight sebagaimana Tabel 2.
Tabel 2. Model Pengaruh Tetap
dengan Pembobotan Cross Section
Weight
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.023941 0.007530 135.9862 0.0000
NOA 0.003259 0.001367 2.384864 0.0184
NILAI -1.44E-07 2.24E-08 -6.418545 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
Weighted Statistics
R-
squared 0.921039 Mean dependent var 1.372780
Adjusted
R-
squared
0.918767 S.D. dependent var 0.617513
S.E. of
regressio
n
0.058017 Sum squared resid 0.467873
F-
statistic 405.3403 Durbin-Watson stat 2.251212
Prob(F-
statistic) 0.000000
Uji asumsi yang dilakukan selanjutnya
adalah Uji Normalitas menggunakan
metode Kolmogorof Sminov, dengan
hasil sebagaimana Gambar 6:
Gambar 6. Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 6 dapat diketahui
bahwa sisaan menyebar normal (Nilai
p > 0.05). Uji selanjutnya yang
dilakukan adalah multikolinearitas
untuk mengetahui ada atau tidaknya
korelasi antar variabel penjelas serta
uji autokorelasi menggunakan metode
Durbin Watson untuk mengetahui ada
atau tidaknya korelasi diri pada sisaan
yang dimiliki.
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Berdasarkan hasil analisis tersebut,
model terbaik yang didapatkan adalah
model pengaruh tetap dengan
pembobotan cross section weight
dengan persamaan sebagai berikut:
FDR (BNI S) =
1.148533+ NoA-
Nilai
FDR (BSM) =
0.995898+ NoA-
Nilai
FDR (BRIS) =
0.927392+ NoA-
Nilai
2. Pengaruh Frekuensi (Number of Account)
Sinergi Transaksional BUMN dan Nilai
Sinergi Transaksional BUMN terhadap
NPF Bank Umum Syariah Perusahaan
Anak BUMN
Analisis yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh frekuensi (number
of account) sinergi transaksional BUMN
dan nilai sinergi transaksional BUMN
terhadap NPF bank umum syariah
perusahaan anak BUMN adalah analisis
data panel. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan meliputi:
a. Pemodelan data dengan model
gabungan, model pengaruh tetap, dan
model pengaruh acak.
Tahapan yang dilakukan terdiri dari
pendugaan parameter model gabungan
dengan Metode Kuadrat Terkecil
(MKT) dan pendugaan parameter
dengan model pengaruh tetap.
Selanjutnya, setelah didapatkan model
pengaruh tetap dan model gabungan
dilakukan Uji Chow untuk
menentukan pemilihan model antara
model gabungan dan model pengaruh
tetap. Pemodelan data dilanjutkan
dengan pendugaan parameter dengan
model pengaruh acak. Selanjutnya,
setelah didapatkan model pengaruh
tetap dan model pengaruh acak,
dilakukan Uji Hausman guna
menentukan pemilihan model antara
model pengaruh acak dan model
pengaruh tetap.
b. Pengujian Asumsi.
Uji Studentized Breusch Pagan (BP)
digunakan untuk mengetahui sisaan
yang kita miliki memenuhi asumsi
kehomogenan ragam atau tidak. Uji
asumsi kehomogenen ragam tidak
dipenuhi sehingga dilakukan
pendugaan parameter model pengaruh
tetap dengan pembobotan cross section
weight sebagaimana Tabel 3.
Tabel 3. Model Pengaruh Tetap dengan
Pembobotan Cross Section Weight
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Uji asumsi yang dilakukan selanjutnya
adalah Uji Normalitas menggunakan
metode Kolmogorof Sminov, dengan
hasil sebagaimana Gambar 7:
Gambar 7. Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 7, dapat diketahui
bahwa sisaan menyebar normal (Nilai p >
0.05). Uji selanjutnya yang dilakukan adalah
multikolinearitas untuk mengetahui ada atau
tidaknya korelasi antar variabel penjelas
serta uji autokorelasi menggunakan metode
Durbin Watson untuk mengetahui ada atau
tidaknya korelasi diri pada sisaan yang
dimiliki.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, model
terbaik yang didapatkan adalah model
pengaruh tetap dengan pembobotan cross
section weight dengan persamaan sebagai
berikut:
NPF
(BNIS)=0.014582+ NoA+
Nilai
NPF
(BSM)=0.007452+ NoA+
Nilai
NPF
(BRIS)=0.030766+ NoA+
Nilai
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui
bahwa frekuensi dan nilai sinergi
transaksional BUMN berpengaruh signifikan
secara bersama-sama baik terhadap FDR
maupun NPF bank umum syariah
perusahaan anak BUMN. Menurut hasil
penelitian terdahulu, di antaranya Anggraini
(2005), Ambarwati (2008), dan Adzimatinur
(2014), peningkatan kinerja pembiayaan
bank umum syariah dapat dilakukan dengan
cara meningkatkan FDR dan menurunkan
Variable Coefficient Std.Error t-Statistic Prob.
C 0.017602 0.001787 9.850397 0.0000
NOA 0.001683 0.000256 6.568245 0.0000
NILAI 3.01E-08 5.19E-09 5.808165 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
Weighted Statistics
R-squared 0.807132 Mean dependent var 0.034592
Adjusted R-
squared 0.801582 S.D. dependent var 0.013417
S.E. of
regression 0.008053 Sum squared resid 0.009013
F-statistic 145.4251 Durbin-Watson stat 2.112898
Prob(F-
statistic) 0.000000
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
NPF. Upaya peningkatan FDR bank umum
syariah perusahaan anak BUMN dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan
frekuensi sinergi transaksional BUMN baik
untuk yang telah terjalin atau sinergi yang
akan dilakukan pada kesempatan yang akan
datang. Namun demikian, di sisi lain
manajemen bank umum syariah perusahaan
anak BUMN perlu memitigasi agar sinergi
transaksional BUMN tersebut tidak
berdampak pada semakin tingginya NPF
yang berdampak pula pada turunnya FDR.
Sesuai dengan penjelasan Sjahdeini
(2014) bahwa bank-bank syariah tunduk
pada dua jenis hukum yaitu syariah dan
hukum positif (peraturan perundang-
undangan Negara yang berlaku), maka
pelaksanaan sinergi transaksional BUMN
yang dilakukan oleh bank umum syariah
perusahaan anak BUMN pun harus
dipastikan comply dengan kedua jenis
hukum tersebut. Meskipun dilakukan dengan
sesama grup BUMN, pembiayaan yang
diberikan oleh bank umum syariah
perusahaan anak BUMN haruslah tetap
berpedoman pada prinsip-prinsip syariah
serta etika bisnis yang sehat dan akuntabel.
Dari sisi Pemerintah, terkait dengan
belum optimalnya pelaksanaan Program
Sinergi BUMN, Kementerian BUMN
khususnya perlu melakukan langkah
strategis dan praktis dalam memastikan
efektivitas pelaksanaan Program Sinergi
BUMN tersebut. Kebijakan Kementerian
BUMN tentang Program Sinergi BUMN
harus lebih aplikatif, dengan tetap
mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate
governance). Apabila diperlukan, kebijakan
tersebut di dalamnya juga mengatur tentang
indikator-indikator pencapaian yang
dijadikan key performance indicator bagi
manajemen BUMN. Selanjutnya,
Kementerian BUMN perlu melakukan
monitoring dan evaluasi secara
sistematis/terstruktur, guna memantau
progres sekaligus memberikan solusi
terhadap tantangan dan kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan sinergi tersebut.
SIMPULAN
1) Frekuensi dan nilai sinergi transaksional
BUMN berpengaruh signifikan secara
bersama-sama terhadap FDR bank
umum syariah perusahaan anak BUMN.
Secara parsial, pengaruh frekuensi sinergi
transaksional BUMN dan nilai sinergi
transaksional BUMN terhadap FDR bank
umum syariah perusahaan anak BUMN
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) semakin banyak number of account
sinergi transaksional BUMN, semakin
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
tinggi FDR bank umum syariah
perusahaan anak BUMN.
b) semakin besar nilai sinergi
transaksional BUMN, semakin rendah
FDR bank umum syariah perusahaan
anak BUMN.
2) Frekuensi dan nilai sinergi transaksional
BUMN berpengaruh signifikan secara
bersama-sama terhadap NPF bank umum
syariah perusahaan anak BUMN.
Secara parsial, pengaruh frekuensi
sinergi transaksional BUMN dan nilai
sinergi transaksional BUMN terhadap
NPF bank umum syariah perusahaan
anak BUMN dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) semakin banyak number of account
sinergi transaksional BUMN, semakin
tinggi NPF bank umum syariah
perusahaan anak BUMN.
b) semakin besar nilai sinergi
transaksional BUMN, semakin tinggi
NPF bank umum syariah perusahaan
anak BUMN.
3) Dalam pelaksanaan sinergi transaksional
BUMN, PT BNI S berada pada batas
efisiensi, sedangkan PT BSM dan PT
BRIS tidak efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Ascarya, Diana Yumanita, dan Guruh S.
Rohimah. “Analisis Efisiensi Perbankan
Konvensional dan Perbankan Syariah di
Indonesia dengan Data Envelopment
Analysis”. Current Issues Lembaga
Keuangan Syariah. Ed. Nurul Huda dan
Mustafa Edwin Nasution. Jakarta:
Kencana, 2009.
Covey, Stephen R. (1993). Principle-
Centered Leadership. New York: Fireside
Press.
Deardorff, Dale S. & Greg Williams. (2006).
Synergy Leadership in Quantum
Organizations.
New York: Fesserdorff Consultants.
Sjahdeini, Sutan Remy. (2014). Perbankan
Syariah. Produk-produk dan Aspek
Hukumnya. Jakarta: Kencana.
Referensi Disertasi/Tesis:
Ambarwati, Septiana. (2008). Faktor -
Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan
Murabahah dan Mudharabah pada Bank
Umum Syariah di Indonesia. Tesis
Program Studi Timur Tengah dan Islam
Universitas Indonesia.
Anggraini, Desti. (2005). Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Penawaran
Pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah (Studi Kasus: Bank Syariah
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Mandiri). Tesis Program Studi Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia.
Referensi Jurnal:
Adzimatinur, F., Sri Hartoyo, Ranti
Wiliasih. “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Besaran Pembiayaan
Syariah di Indonesia”. Jurnal Al-
Muzara’ah. (2014): (ISSN p: 2337-6333;
e: 2355-4363).
Campble, Andrew & Michael Goold.
Desperately Seeking Synergy. Harvard
Business Review. (1998).
Corning, Peter A. Synergy and Self
Organization in the Evolution of
Complex System. Systems Research.
(1995): 12(2): 89-121
Sappington, David E.M. and J. Gregory
Sidak. Competition Law for State Owned
Enterprises. Antitrust Law Journal.
(2003): pp. 479-523. Vol. 71, No. 2.
Syofyan, Sofriza. Keputusan ”Go Public”
dan Hubungannya dengan Kinerja Bank-
Bank Swasta di Indonesia. Jurnal Media
Riset & Manajemen. 2003: Vol. 3, No. 1.
Peraturan/Perundang-undangan/Produk
Pemerintah Lainnya:
Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Road Map Badan Usaha Milik Negara
Tahun 2015-2019. 2015.
Otoritas Jasa Keuangan. Laporan Tahunan
Perbankan 2015. 2016.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara. 2003.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah. 2008.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. 2007.
Referensi Website:
www.bsm.co.id diakses 10 Oktober 2016.
www.bumn.go.id diakses 10 Oktober 2016.
www.ojk.go.id diakses 12 Oktober 2016.
www.brisyariah.co.id diakses 14 November
2016.
www.bnisyariah.co.id diakses 17 November
2016.