vnb nmb,jnlkj;l
DESCRIPTION
GJHKJHJKTRANSCRIPT
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. BD DALAM MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, PERSALINAN, NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR
DI PUSKESMAS KEC. PASAR MINGGU PERIODE MARET – APRIL 2014
LAPORAN STUDI KASUSDisusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik Kebidanan III
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I
OlehDWI TIARA SARI
P17124011007
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA I
JURUSAN KEBIDANAN2014
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari yang
diharapkan, ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB). Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih
relatif tinggi yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup menurut hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Angka ini
melonjak dibandingkan AKI tahun 2007 yang hanya 228 per 100.000
kelahiran hidup. (Kemenkes RI, 2013).
Sedangkan untuk angka kematian bayi (AKB) di Indonesia walaupun
masih jauh dari target MDGs yaitu AKB tahun 2015 sebesar 23 per 1000
kelahiran hidup, tetapi tercatat mengalami penurunan yaitu sebesar 34 per
1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007), dan terakhir menjadi 32 per 1000
kelahiran hidup (SDKI, 2012). Namun angka kematian bayi di Indonesia
masih tetap tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara - negara
ASEAN (Anon., 2014).
Penyebab langsung kematian ibu yaitu perdarahan, tekanan darah yang
sangat tinggi saat hamil (eklamsia), infeksi, persalinan macet, dan komplikasi
keguguran. Sedangkan penyebab langsung kematian bayi adalah bayi berat
lahir rendah (BBLR) dan kekurangan oksigen (asfiksia). Penyebab tidak
langsung lainnya adalah kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial,
ekonomi, dan budaya. Kondisi geografis serta keadaan sarana pelayanan yang
kurang siap ikut memperberat permasalahan ini. Beberapa hal tersebut
mengakibatkan kondisi 3 terlambat (terlambat mengambil keputusan,
terlambat sampai di tempat pelayanan, dan terlambat mendapat pertolongan
yang adekuat) dan 4 terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, terlalu
rapat jarak kelahiran) (Depkes RI, 2012).
Menurut Dr. Sri Hermiyati, salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
terjadinya kematian ibu maupun bayi adalah kemampuan dan keterampilan
penolong persalinan. Sesuai dengan pesan pertama kunci Making Pregnancy
Saver (MPS) yaitu setiap persalinan hendaknya ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih. Faktor lainnya karena kurangnya pengetahuan dan perilaku
masyarakat yang tidak mengenali tanda bahaya dan terlambat membawa ibu,
bayi dan balita ke fasilitas kesehatan (Depkes RI, 2012).
Kehamilan, persalinan dan nifas adalah peristiwa yang alamiah atau
natural bagi perempuan namun, peristiwa tersebut apabila tidak dipantau
dengan baik dapat menimbulkan komplikasi atau penyulit (Saifuddin, 2006).
Untuk itu peran bidan sebagai tenaga kesehatan diharapkan menjadi
tenaga profesional yang dapat memberikan dan melaksanakan asuhan
komprehensif yaitu asuhan kebidanan yang diberikan oleh bidan yang
menyeluruh meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir
untuk mencegah kematian ibu dan bayi sehingga menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas (Saifuddin, 2006)
Berdasarkan pernyataan di atas, sehingga dalam rangka menyelesaikan
mata kuliah praktik klinik Kebidanan III, mahasiswa diwajibkan membuat
studi kasus yang mencakup pelaksanan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir sesuai
dengan Permenkes 900 tahun 2002. Inilah yang melatar belakangi penulis
mengambil kasus Ny. BD di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta
Selatan
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan secara
komprehensif sesuai dengan standar pada ibu hamil trimester III, bersalin,
nifas, dan bayi baru lahir pada Ny. BD di Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu Periode Maret-April tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu :
a. Memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif pada Ny. BD
selama kehamilan trimester III
b. Memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif pada Ny. BD
selama persalinan
c. Memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif pada Ny. BD
selama masa nifas
d. Memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif pada bayi baru
lahir Ny. BD
e. Melaksanakan dokumentasi asuhan yang diberikan pada Ny.BD
selama hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dengan menggunakan
metode SOAP.
C. WAKTU
Asuhan kebidanan komprehensif dimulai bersamaan dengan praktik klinik
kebidanan III. Pengambilan kasus dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu periode Maret-April Tahun 2014 dengan menerapkan asuhan
kebidanan yang di mulai tanggal :
1. Tanggal 12 Maret 2014 : ANC I
2. Tanggal 17 Maret 2014 : ANC II
3. Tanggal 19 Maret 2014 : ANC III
4. Tanggal 26 Maret 2014 : ANC IV
5. Tanggal 01 April 2014 : Melakukan Pertolongan Persalinan
6. Tanggal 01 April 2014 : Melakukan Asuhan Nifas dan BBL 2
jam
7. Tanggal 01 April 2014 : Melakukan Asuhan Nifas dan BBL 6
jam
8. Tanggal 08 April 2014 : Kunjungan nifas dan BBL 6 hari
9. Tanggal 15 April 2014 : Kunjungan nifas dan BBL 2 minggu
D. TEMPAT
Pengambilan kasus dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
periode Maret-April Tahun 2014 dan juga melakukan pemeriksaan di rumah
Ny BD berlokasi di KP. Babakan Jln. Alpesa RT 005/001 Kel. Jagakarsa Kec.
Jagakarsa, Jakarta Selatan.
E. MANFAAT PENULISAN
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan
kontribusi yang baik bagi berbagai pihak, yaitu :
1. Untuk Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dalam upaya
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
2. Untuk Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam memperkaya bahan materi asuhan
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir sebagai
bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) guna meningkatkan mutu calon tenaga kesehatan sehingga
menghasilkan lulusan yang kompeten.
3. Untuk Penulis
Dapat menerapkan ilmu-ilmu dan teori-teori asuhan kebidanan yang
didapat dari institusi pendidikan secara langsung kepada pasien dan
menambah pengalaman penulis terjun langsung dalam memberikan asuhan
dan mengobservasi ibu hamil serta perawatan pasca persalinan sampai
dengan 40 hari.
4. Untuk Klien
Agar mendapatkan asuhan kebidanan secara komprehensif yang aman dan
nyaman selama kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
A.Latar belakang
B.Tujuan
C.Waktu
D.Tempat
E. Manfaat penulisan
F. Sistematika penulisan
BAB II : ASUHAN KEBIDANAN PADA NY BD
A. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan trimester III
B. Asuhan kebidanan pada masa persalinan
C. Asuhan kebidanan pada masa nifas
D. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
BAB III : PEMBAHASAN
A. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan trimester III
B. Asuhan kebidanan pada masa persalinan
C. Asuhan kebidanan pada masa nifas
D. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
BAB IV : KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB IIASUHAN KEBIDANAN PADA NY BD
A. ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN TRIMESTER III
PERTEMUAN PERTAMA PERIKSA KEHAMILAN
Tanggal : 12 Maret 2014
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Puskesmas Kec Pasar Minggu
Kunjungan saat ini : Kunjungan Awal
I. SUBJEKTIF
A. IDENTITAS
Nama Klien : Ny. BD Nama Suami: Tn. N
Umur : 30 Tahun Umur : 38 Tahun
Kebangsaan : Betawi/Indonesia Kebangsaan : Sunda/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Satpam
Alamat Kantor: - Alamat Kantor: Patra, Kuningan
Alamat :KP. Babakan Jln. Alpesa RT 005/001 Jagakarsa
No.Telp : 08960944753
B. Alasan Kunjungan :
Pertama / Ulang / dengan keluhan
Gravida : 3
Keluhan utama : tidak ada
C. Riwayat Menstruasi
1. Menarche : Umur : 12 tahun
2. Menstruasi :
Lama : 7 hari
Banyak : 2x ganti pembalut
Bau : Khas
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur
Dismenore : Iya
Konsistensi : Cair
3. HPHT : Tanggal : 09 Juli 2013
Lama : 7 hari
Banyak : 3x ganti pembalut
Konsistensi : cair
4. Taksiran Persalinan : 16 April 2014
D. Hasil test kehamilan : (+)
Tanggal tes : Agustus 2014
E. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : usia kehamilan 4 bulan
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : >10x / 12 jam
F. Kebiasaan sehari-hari
1. Pola makan :
Makan : 3x sehari , porsi sedang Minum : ± 6 gelas air putih sehari
2. Masuk makanan sehari-hari : Nasi (3x/hari), sayur (7x/minggu), 1
macam sayur/hari, lauk pauk (3x/hari) 1 macam lauk/hari
Perubahan makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan, dll) :
usia 1-3 bulan : mual muntah, nafsu makan menurun, ngidam, usia 4-
sekarang nafsu makan normal
3. Pola eliminasi:
BAK : ± 5x sehari, warna kuning jernih dan tidak nyeri saat BAK,
BAB : 1x sehari, konsistensi lunak, warna kuning kehitaman
4. Aktivitas : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga (mencuci, memasak,
membersihkan rumah, dam mengantar anak ke sekolah)
5. Pola istirahat dan tidur : Siang 1 jam, malam 5-6 jam
G. Riwayat Imunisasi
TT1 tanggal: 8 November 2013 TT2 tanggal: 10 Januari 2014
H. Riwayat KB :
1. Kontrasepsi yang pernah digunakan : pil dan suntik 3 bualn
2. Efek samping : pil : mual dan pusing dan
suntik 3 bulan: amenorea dan spotting
3. Lama penggunaan : pil : 3 bulan, tahun 2002
suntik 3 bulan: 6 bulan, tahun 2008
4. Kontrasepsi terakhir : suntik 3 bulan
5. Alasan berenti : ingin mempunyai anak lagi
E. Riwayat kehamilan sekarang
ANC dimana : Puskesmas
ANC oleh : Bidan
Frekuensi ANC : 9 kali
Konsumsi Fe : 2 kali sehari
Masalah/keluhan :
Trimester I : mual dan muntah
Trimester II : tidak ada
Trimester III : sering buang air kecil
F. Riwayat kehamilan yang lalu
Masalah/keluhan :
Trimester I : mual dan muntah, BB turun 3 kg
Trimester II : tidak ada
Trimester III : sering buang air kecil, dan nyeri di bagian
punggung
G. Riwayat persalinan yang lalu
No
Thn Lahir
Tmpt Partus UK
Jenis Partus Penolong Penyulit JK BB
Kondisi Skrg
1.2.3.
20022008Hamil ini
PKMPKM
AttermAtterm
SptSpt
BdnBdn
t.a.kt.a.k
PrLk
36003400
SehatSehat
H. Riwayat Ginekologi
1. Infeksi pada vagina : Tidak ada
2. Paps smear : Tidak pernah
3. Pembedahan di daerah kemaluan : Tidak ada
4. Pembedahan di daerah payudara : Tidak ada
5. Infertilitas : Tidak ada
I. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kecelakaan/pendarahan : Tidak ada
2. Riwayat transfusi : Tidak ada
3. Riwayat alergi : Tidak ada
4. Riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita: Hipertensi (Tidak),
Jantung (tidak), DM (tidak), Asma (tidak), GemeBDi (tidak), TBC
(tidak)
5. Riwayat keluarga :
Riwayat keturunan kembar : Ada
Riwayat penyakit keturunan : Hipertensi (Tidak), Jantung
(tidak), DM (tidak), Asma
(tidak), TBC (tidak)
6. Perilaku yang merugikan kesehatan
a. Penggunaan alkohol : Tidak pernah
b. Obat-obatan : Tidak pernah
c. Merokok,makan sirih : Tidak pernah
d. Iritasi vagina/ganti pakaian dalam : Tidak pernah / 2x ganti
pakaian dalam sehari
J. Riwayat sosial
1. Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan : Ya
2. Jenis kelamin yang diharapkan : Laki-laki
3. Status perkawinan : Menikah sah
Jumlah : 1 kali Lama perkawinan : 13 tahun
4. Hubungan dengan suami : Baik
5. Hubungan dengan keluarga/ibu dan mertua : Baik
6. Hubungan dengan tetangga : Baik
7. Susunan keluarga yang tinggal serumah :
NoUmur
(tahun)Jenis
KelaminHub
keluargaPendidikan Pekerjaan Ket
1.2.3.4.
38 tahun30 tahun12 tahun4 tahun
LKPRPRLK
SuamiIstri
AnakAnak
SMUSMUSDTK
SatpamIRT
PelajarPelajar
SehatSehatSehatSehat
8. Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil : Tidak ada
II. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg Denyut nadi : 82 x/ menit
Suhu tubuh : 36,3 EC Pernafasan : 24 x/ menit
3. Tinggi Badan : 162 cm Berat badan : 59 kg
Sebelum hamil : 51 kg Kenaikan BB selama hamil : 11 kg
4. Kepala
Rambut : Hitam, bersih, tidak rontok
Muka : Simetris, cloasma gravidarum (-), oedem (-)
Mata : Simetris, sklera ikterik (-)/(-), konjungtiva
anemis (-)/(-)
Mulut/gigi : Stomatitis (-) dan caries (-)
THT : Pendengaran (+)/(+), penciuman (-)/(-), polip (-),
radang tenggorokan (-)
5. Leher
Kel.Thyroid : Tidak ada pembengkakan
Vena Jugolaris : Tidak ada benjolan
Kel.getah bening : Tidak ada pembengkakan
6. Dada dan axial
Dada dan Axilla
Mammae : Membesar (+)/(+) Simetris (+)/(+)
Benjolan/tumor : (-)/(-)
Areola : Hiperpigmentasi (+)/(+)
Papilla mammae : Menonjol (+)/(+)
Pengeluaran : Kolostrum (+)/(+)
Striae : Striae albicans (+)/(+)
Axilla : Pembesaran (-)/(-), benjolan (-)/(-)
7. Abdomen
Inspeksi
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
Memanjang/melintang : Memanjang
Linea alba/nigra : Linea nigra
Striae albicans/livide : Tidak ada
Bekas luka operasi/SC : Tidak ada
Gerakan janin : Ada
Palpasi
Mc Donald : 31 cm
Leopold I : Tiga jari bawah processus xyphoideus
: Teraba 1 bagian besar, kurang bulat, lunak, dan
tidak melenting. (bokong)
Leopold II :
Kiri : Teraba bagian kecil janin (ekstermitas)
Kanan : Teraba 1 tahanan kuat keras memanjang seperti
papan (punggung)
Leopold III : Teraba 1 bagian besar, bulat, keras dan tidak
melenting (kepala)
Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP
teraba 4/5 bagian
Kontraksi : Braxton Hicks (+)
Perabaan janin saat kontraksi : Sulit diraba
Pergerakan janin : Aktif
TBJ :(31-13) x155 ± 10%= 2.790 gram ± 10%
Auskultasi
Frekuensi : 145x/menit, teratur, intensitas : kuat
Punctum maksimum : Kuadran kanan bawah pusat
8. Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang : Lordosis fisiologis
Nyeri pinggang : Tidak ada
9. Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-), LILA : 29 cm
Bawah : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-), varises (-)/(-)
Refleks patella : (+)/(+)
P. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 26 Februari 2014
Darah : HB : 10,5 gram% Gol. Darah : A
Rhesus : +
Urine : Protein : - Reduksi : -
USG : tanggal 10/02/2014
Hasil USG : Janin, tunggal, hidup, intrauterine, presentasi
kepala, letak plasenta di fundus, air ketuban
cukup, TBJ 1400 gram JK perempuan, usia
kehamilan 30 minggu
III. ASSESSMENT
Ibu G3P2A0 Hamil 35 minggu 1 hari
Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala
IV. PLANNING
1. Melakukan inform consent pada ibu untuk pemberian asuhan
kebidanan komprehensif → ibu menyetujui dan menandatangani
inform consent,
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin saat
ini dalam keadaan baik.
3. Memberikan penkes tentang nutrisi ibu hamil :
Makan-makanan tinggi protein seperti mengkonsumsi telur, ikan, tahu,
tempe. Serta perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.
4. Memberitahu ibu jenis kelamin janin laki - laki atau perempuan
posisinya adalah sama, tidak perlu kecewa karena jenis kelamin tidak
sesuai dengan keinginan. Yang terpenting sekarang adalah menjaga
kondisi ibu dan janin agar tetap sehat hingga persalinan.
5. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan
pervaginam, pergerakan janin berkurang (<10x/hari) atau tidak
bergerak, bengkak di bagian kaki dan tangan atau wajah, sakit
kepala/pusing yang hebat dan atau kejang, sakit perut yang hebat,
ketuban pecah sebelum waktunya dan demam tinggi.
6. Memberitahu ibu untuk memantau gerakan janin dalam 12 jam
gerakan janin harus ≥ 10 kali, jika gerakan < 10 segera datangi tenaga
kesehatan terdekat
7. Menganjurkan ibu untuk meneruskan minum obatnya →ibu
mengatakan akan terus meminum obat
8. Menyepakati bersama ibu untuk melakukan kunjungan ulang
pemeriksaan kehamilannya pada tanggal 19 Maret 2013 → ibu telah
menyepakati untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal tersebut.
KUNJUNGAN KEDUA PERIKSA KEHAMILAN
Tanggal : 17 Maret 2014
Pukul : 16.30 WIB
Tempat : Rumah ibu BD
I. SUBJEKTIF :
Ibu mengatakan sekarang sering buang air kecil, dan sakit di bagian pinggang
belakang
II. OBJEKTIF :
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 110/80 mmHg Denyut nadi : 78 x/ menit
Suhu tubuh : 36,4 EC Pernafasan : 21 x/ menit
3. Berat badan saat ini : 59kg
4. Kepala
Muka : Simetris, cloasma gravidarum (-), oedem (-)
Mata : Simetris, sklera ikterik (-)/(-), konjungtiva
anemis (-)/(-)
5. Dada dan axial
Dada :
Areola : Hiperpigmentasi : (+)/(+)
Papilla mammae : Menonjol (+)/(+)
Pengeluaran : Kolostrum : (-)/(-)
6. Abdomen
Inspeksi
Pembesaran : Sesuai usia Kehamilan
Memanjang/melintang : Memanjang
Gerakan janin : Ada
Palpasi
Mc Donald : 30 cm
Leopold I : 3 jari bawah processus xyphoideus
Teraba 1 bagian besar, kurang bulat, lunak dan
tidak melenting. (bokong)
Leopold II :
Kiri : Teraba bagian kecil janin (ekstermitas)
Kanan : Teraba 1 tahanan kuat keras memanjang seperti
papan (punggung)
Leopold III : Teraba 1 bagian besar, bulat, keras dan tidak
dapat digoyangkan (kepala)
Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP teraba
4/5 bagian
Kontraksi : Braxton Hicks (+)
Perabaan janin saat kontraksi : Sulit diraba
Pergerakan janin : Aktif
TBJ : (30-13) x155 ± 10% = 2.635gram ± 10 %
Auskultasi
Frekuensi : 140x/menit, teratur, intensitas : kuat
Punctum maksimum : kuadran kanan bawah pusat
7. Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang : Lordosis fisiologis
Nyeri pinggang : Ada
8. Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-)
Bawah : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-), varises (-)/(-)
Refleks patella (+)/(+)
9. Anogenital
Inspeksi
a. Vulva/vagina : Kemerahan, tidak ada varises dan
tidak oedem
b. Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
c. Anus : Tidak ada haemoroid
III. ASSESMENT:
Ibu G3P2A0 hamil 35 minggu 5 hari
Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala
IV. PLANNING:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu saat ini.
2. Memberitahu ibu bahwa sering BAK yang ibu alami saat ini adalah normal
akibat dari penurunan kepala janin yang menekan kandung kemih dan ibu
tidak perlu cemas khawatir akan hal itu
3. Memberitahu ibu cara mengatasi keluhannya yaitu dengan tidak
mengurangi frekuensi minum air pada siang hari, jangan menahan jika
ingin buang air kecil karena akan menyebabkan rasa nyeri jika ditahan,
pada malam hari kurangi minum untuk mengurangi frekuensi buang air
kecil sehingga tidak menggangu ibu istirahat, kurangi minuman dan
makanan yang mengandung kafein (kopi dan teh).
4. Memberitahu ibu rasa sakit punggung bagian bawah yang dirasakan
disebabkan oleh faktor hormone kehamilan yang mempengaruhi elastisitas
bantalan pada sendi-sendi tubuh, serta bertambahnya usia kehamilan dan
berat bayi
5. Memberitahu ibu cara mengatasi keluhannya yaitu dengan hindari
menggunakan sepatu atau sandal berhak tinggi, gunakan bantal waktu tidur
untuk meluruskan punggung, hindari tiduran dengan posisi telentang
terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah terhambat, dalam
beraktivitas gunakan body mekanik yang baik kurangi aktifitas dengan
gerakan tubuh membungkuk.
6. Memberikan penkes mengenai alat kontrasepsi jangka panjang ada IUD
dan implant, keuntungannya kefektifannya sangat tinggi dengan angka
kegagalan sangat kecil, sedikit efek samping jika dibandingkan dengan alat
kontrasepsi jangka pendek → ibu berencana untuk memakai IUD
7. Menyarankan ibu jika istirahat, tidurnya miring ke arah kiri. Agar
pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke janin tidak terjepit.→ ibu
mengerti dan berjanji akan melakukannya.
8. Memberikan ibu motivasi untuk terus mengoptimalkan kondisi
kesehatannya dan janin sampai waktu persalinan dengan makan makanan
bergizi, istirahat yang cukup dan terus berfikiran positif
9. Menganjurkan ibu untuk berolahraga ringan seperti jalan-jalan di pagi hari
→ ibu berjanji akan melakukannya
10. Mengingatkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pemeriksaan
kehamilannya pada tanggal 19 Maret 2014 → ibu berjanji untuk
melakukan kunjungan ulang pada tanggal tersebut.
KUNJUNGAN KETIGA PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Tanggal : 19 Maret 2013
Pukul : 09.15 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan merasakan gerakan janin aktif
II. OBJEKTIF :
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/80 mmHg Denyut nadi : 80 x/ menit
Suhu tubuh : 36,3 EC Pernafasan : 20 x/ menit
3. Berat badan saat ini : 59 kg
4. Kepala
Mata : Simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva
tidak anemis
5. Leher : Kel.Thyroid : Tidak ada pembengkakan
Vena Jugolaris : Tidak ada benjolan
Kel.getah bening : Tidak ada pembengkakan
6. Dada dan axial
Dada
Mammae : Membesar : (+)/(+) Simetris : (+)/(+)
Benjolan/tumor : (-)/(-)
Areola : Hiperpigmentasi (+)/(+)
Papilla mammae : Menonjol (+)/(+)
Pengeluaran : Kolostrum (+)/(+)
Striae : (+)/(+)
Axilla : Tidak ada benjolan dan pembesaran
7. Abdomen
Inspeksi
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
Memanjang/melintang : Memanjang
Gerakan janin : Ada
Palpasi
Mc Donald : 30 cm
Leopold I : 3 jari bawah procesus xyphoideus
Teraba 1 bagian besar, kurang bulat, lunak,
dan tidak melenting. (bokong)
Leopold II :
Kiri : Teraba bagian kecil janin (ekstermitas)
Kanan : Teraba 1 bagian keras memanjang seperti
papan (punggung)
Leopold III : Teraba 1 bagian besar, bulat, keras dan masih
dapat digoyangkan (kepala)
Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP
teraba 4/5 bagian
Kontraksi : Braxton Hicks (+)
Perabaan janin saat kontraksi : Sulit diraba
Pergerakan janin : Aktif
Auskultasi
Frekuensi : 142x/menit, teratur, intensitas : kuat
Punctum maksimum : kuadran kanan bawah pusat
8. Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang : Lordosis fisiologis
Nyeri pinggang : Tidak ada
9. Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Simetris, tidak oedema
Bawah : Simetris, tidak oedema, tidak ada varises
Refleks patella : (+)/(+)
III. ASSESSMENT :
Ibu G3P2A0 hamil 36 minggu
Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala.
IV. PLANNING :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan saat ini pada ibu.
2. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium (darah dan
urine) di Puskesmas → ibu mengatakan akan melakukan pemeriksaan lab
minggu depan.
3. Memberikan ibu penkes tentang tanda-tanda persalinan
Mulas yang terus menerus teratur, keluar lendir darah, dan keluar air-air.
Jika mengalami hal tersebut meminta ibu untuk segera datang ke tenaga
kesehatan terdekat
4. Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan seperti penolong persalinan
(bidan/dokter), kendaraan menuju tempat persalinan, surat surat yang
diperlukan (KTP, KK dll), obat yang diperlukan, keluarga, biaya untuk
persalinan, calon pendonor darah untuk mengantisipasi keadaan yang tidak
diharapkan, perlengkapan ibu (kain, pakaian ibu, softex, gurita),
perlengkapan bayi (pakaian bayi, popok, bedonga, topi, sarung tangan dan
kaki)
5. Memberitahu ibu untuk mencari orang yang akan menjadi calon pendonor
darah → calon pendonor yang dipilih adalah suami, dan adik kandung dari
ibu
6. Mengingatkan ibu untuk selalu memantau gerakan janinnya, dalam 12 jam
harus lebih dari 10 kali jika kurang, segera datang ke tenaga kesehatan
terdekat
7. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 26
Maret 2014 → ibu telah menyepakati untuk datang kembali.
KUNJUNGAN KE EMPAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Tanggal : 26 Maret 2013
Pukul : 08.45 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan merasakan gerakan janin aktif
II. OBJEKTIF :
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/80 mmHg Denyut nadi : 80 x/ menit
Suhu tubuh : 36,3 EC Pernafasan : 20x/ menit
3. Berat badan saat ini : 60 kg
4. Kepala :
Mata : Simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva
tidak anemis
THT : Tidak ada serumen, pendengaran baik, tidak
ada sekret, penciuman baik, tidak ada radang
tenggorokan
5. Leher : Kel.Thyroid : Tidak ada pembengkakan
Vena Jugolaris : Tidak ada benjolan
Kel.getah bening : Tidak ada pembengkakan
6. Dada dan axial
Dada
Mammae : Membesar : (+)/(+) Simetris : (+)/(+)
Benjolan/tumor : (-)/(-)
Areola : Hiperpigmentasi (+)/(+)
Papilla mammae : Menonjol (+)/(+)
Pengeluaran : Kolostrum (+)/(+)
Striae : (+)/(+)
Axilla : Tidak ada benjolan dan pembesaran
7. Abdomen
Inspeksi
Pembesaran : Sesuai usia Kehamilan
Memanjang/melintang : Memanjang
Gerakan janin : Ada
Palpasi
(Mc Donald : 30 cm)
Leopold I : pertengahan antara pusat - procesus xyphoideus
Teraba 1 bagian besar, kurang bulat, lunak,
dan tidak melenting. (bokong)
Leopold II :
Kiri : Teraba bagian kecil janin (ekstermitas)
Kanan : Teraba 1 bagian keras memanjang seperti
papan (punggung)
Leopold III : Teraba 1 bagian besar, bulat, keras dan tidak
masih dapat digoyangkan (kepala)
Leopold IV :Bagian terendah janin sudah masuk PAP
teraba 4/5 bagian
Kontraksi : Braxton Hicks (+)
Perabaan janin saat kontraksi : Sulit diraba
Pergerakan janin : Aktif
Auskultasi
Frekuensi : 142x/menit, teratur, intensitas : kuat
Punctum maksimum : kuadran kanan bawah pusat
8. Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang : Lordosis fisiologis
Nyeri pinggang : Tidak ada
9. Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Simetris , tidak oedema
Bawah : Simetris, tidak oedema, tidak ada varises
Refleks patella : (+)/(+)
10. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 26 Maret 2014
Darah : HB : 11,6 gram%
Urine : Protein : - Reduksi : -
III. ASSESSMENT :
Ibu G3P2A0 hamil 37 minggu
Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala.
IV. PLANNING :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan saat ini pada ibu.
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan, Hb ibu
11,6gr%, protein urine (-), glukosa urine (-)
3. Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi buah-buahan yang dalamnya
berwarna merah seperti semangka, jambu, tomat, papaya dan peach,
karena berguna untuk menjaga kadar Hb darah agar tidak menurun lagi.
4. Memberikan ibu penkes untuk melakukan olahraga ringan, seperti jalan
jalan kecil di pagi hari,
5. Memberitahu ibu penkes untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi 2x
sehari, gosok gigi, mengganti pakaian dalam minimal 2x sehari, menjaga
kelembapan pakaian dalam.
6. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihhan genital seperti menjaga
kelembapan, membasuh organ intim wanita dari arah depan ke belakang,
memakai celana dalam berbahan katun, mengganti pakaian dalam
minimal 2x sehari.
7. Mengingatkan ibu kembali mengenai tanda-tanda persalinan seperti mules
yang terus meerus dan teratur, keluar lendir darah serta keluar air-air.
8. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 02
April 2014 → ibu telah sepakat untuk datang kembali.
B. ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PERSALINAN
KALA I
Hari, Tanggal : Selasa, 01 April 2014
Pukul : 08.30 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu datang diantar suami tanggal 01 April 2014 pukul 08.50 WIB mengeluh
keluar lendir darah dari tanggal 31 Maret 2014 pukul 21.30 WIB, mulas
mulas sejak tanggal 01 April 2014 pukul 00.25 WIB, dan belum keluar air-
air, gerakan janin aktif. BAB terakhir tanggal 01 April 2014 pukul 06.00 WIB
dan BAK terakhir tanggal 01 April 2014 pukul 08.55 WIB.
II. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 82 x/ menit
Suhu : 36,4°C Pernafasan : 22 x/ menit
3. Muka : simetris, tidak pucat, tidak oedema, tidak
ada chloasma gravidarum
4. Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva
tidak anemis
5. Abdomen
a. Inspeksi
1) Membesar dengan arah : memanjang
2) Luka bekas operasi : tidak ada
3) Gerakan janin : ada
b. Palpasi
(Mc. Donald) : 30 cm
Leopold I : Pertengahan antara pusat-procesus xyphoideus
Teraba 1 bagian besar, kurang bulat, lunak, dan
tidak melenting. (bokong)
Leopold II:
Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin (ekstermitas)
Kanan : Teraba 1 tahanan keras memanjang (punggung)
Leopold III : Teraba 1 bagian besar, bulat, keras, dan
tidak melenting (kepala)
Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP,
(teraba 4/5 bagian)
Perabaan janin saat kontraksi : sulit diraba
Pergerakan janin : ada
TBJ : (30-13) x 155 ± 10% = 2635 gram ± 10%
His : 1x10’x10”, teratur, intensitas : lemah
c. Auskultasi
1) Frekuensi : 138 kali/menit, teratur, intensitas: kuat
2) Punctum maksimum : 1, tempat kuadran kanan bawah pusat
6. Ekstremitas atas dan bawah
a. Atas : Simetris, tidak oedem
b. Bawah : Simetris, tidak oedem, tidak varises
c. Refleks patella : (+)/(+)
7. Anogenital
a. Perineum : tidak ada jaringan parut
b. Vulva/vagina : tidak oedem, tidak ada varises
c. Pengeluaran : lendir bercampur darah
d. Pemeriksaan dalam
1) Portio :
a) Arah portio : retro fleksi
b) Konsistensi : tebal kaku
c) Penipisan : 25%
d) Pembukaan : 2 cm
2) Ketuban : (+)
3) Presentasi : kepala
4) Penurunan : H I
5) Penunjuk : belum jelas
6) Molase : belum jelas
III. ASSESMENT
Ibu G3P2A0 hamil 37 minggu 6 hari inpartu kala I fase laten
Janin Tunggal Hidup Intrauterine Presentasi Kepala
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan, saat ini ibu dalam masa
persalinan, pembukaan 2 cm, keadaan ibu dan bayi baik.
2. Melakukan inform consent tindakan medis, dan IMD
3. Menyarankan ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB
4. Menyarankan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi
5. Menyarankan ibu untuk mobilisasi seperti jalan-jalan, berdiri jongkok,
atau duduk jongkok.
6. Mengajarkan ibu cara relaksasi saat ada kontraksi yaitu dengan cara
menarik nafas panjang dari hidung lalu dihembuskan melalui mulut.
7. Mengobservasi keadaan umum, kesadaran, tekanan darah dan kemajuan
persalinan tiap 4 jam, nadi dan DJJ tiap 30 menit, suhu dan jumlah urin
minimal tiap 2 jam. Jadwal VT ulang pada pukul 13.00 WIB
8. Memberikan ibu support mental dengan mengajak ibu berdoa agar
proses persalinan berjalan dengan lancar
9. Memfasilitasi keluarga untuk mendampingi ibu selama proses
persalinan, ibu ditemani oleh suami
10. Mendekontaminasi alat
OBSERVASI PERSALINAN
TANGGAL : 01 April 2014 PUKUL : 13.00 WIB
I. SUBJEKTIF
Ibu mengeluh mulas semakin sering, keluar lendir darah semakin banyak
II. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional: Stabil
2. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36 °C Pernafasan : 22 x/ menit
3. Abdomen
a. Inspeksi
1) Gerakan janin : Aktif
b. Palpasi
1) Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP,
(teraba 4/5 bagian)
2) His : 2x10’x20”, teratur, intensitas : lemah
c. Auskultasi
1) DJJ : Frekuensi : 139 kali/menit, teratur, intensitas: kuat
4. Anogenital
a. Pengeluaran : lendir bercampur darah
b. Pemeriksaan dalam
1) Portio
a) Arah portio : retro fleksi
b) Konsistensi : tebal kaku
c) Penipisan : 25%
d) Pembukaan : 3 cm
2) Ketuban : (+)
3) Presentasi : kepala
4) Penurunan : H I
5) Penunjuk : belum jelas
6) Molase : belum jelas
III. ASSESMENT
Ibu G3P2A0 hamil 37 minggu 6 hari inpartu kala I fase laten
Janin Tinggal Hidup Intrauterine Presentasi Kepala
IV. PLANNING
1. Melakukan inform consent KB dan Imunisasi Hb
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini kondisi ibu dan janin baik-
baik saja
3. Menyarankan ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB
4. Menyarankan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi
5. Menyarankan ibu untuk mobilisasi seperti jalan-jalan, posisi berdiri
jongkok, atau duduk jongkok dan tidur miring kiri
6. Mengobservasi keadaan umum, kesadaran, tekanan darah dan kemajuan
persalinan tiap 4 jam, nadi dan DJJ tiap 1 jam, suhu dan jumlah urin
minimal tiap 2 jam. Jadwal VT ulang pukul 17.00 WIB.
7. Mempersiapkan partus set, heacting set, obat-obatan dan alat
kegawatdaruratan.
8. Mempersiapkan perlengkapan ibu dan bayi
9. Mengajarkan ibu cara relaksasi saat ada kontraksi yaitu dengan cara
menarik nafas panjang dari hidung lalu dihembuskan melalui mulut.
10. Memberikan ibu support mental dengan mengajak ibu berdoa agar
proses persalinan berjalan dengan lancar
11. Mengajarkan ibu cara meneran yang benar yaitu ketika his datang
rangkul kaki ibu hingga siku, angkat kepala lalu dagu tempelkan ke
dada mata dibuka melihat ke arah perut, tarik nafas yang panjang dari
hidung lalu mengedan yang panjang seperti ingin BAB
12. Mendekontaminai alat
KALA II
Hari, Tanggal : Selasa, 01 April 2014
Pukul : 16.20 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu mengeluh mulas semakin sering dan ada dorongan ingin meneran
seperrti ingin buang air besar, lendir bercampur darah semakin banyak yang
keluar dan keluar air-air berwarna jernih
II. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional: stabil
2. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg N : 82 x/ menit
S : 36,4°C S : 22 x/ menit
3. Abdomen
a. Inspeksi
1) Membesar dengan arah : memanjang
2) Gerakan janin : ada
b. Palpasi
1) Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP,
divergen (teraba 1/5 bagian)
2) His : 4x10’x45”, teratur, intensitas : kuat
c. Auskultasi
1) DJJ : Frekuensi : 138 kali/menit, teratur, intensitas: kuat
2) Punctum maksimum: atas simfisis
4. Anogenital
a. Vulva/vagina : tidak oedem, tidak ada varises
b. Pengeluaran : lendir darah dan air ketuban berwarna
jernih, darah sebanyak ±50 ml
c. Pemeriksaan dalam
1) Portio
a) Arah portio : sudah tidak teraba
b) Konsistensi : sudah tidak teraba
c) Penipisan : 100%
d) Pembukaan : 10 cm
2) Ketuban : (-) pecah spontan pukul 16.25 warna jernih
3) Presentasi : kepala
4) Penurunan : H III+
5) Penunjuk : UUK depan
6) Molase : 0
III. ASSESMENT
Ibu G3P2A0 partus kala II
Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan, saat ini pembukaan
sudah lengkap, keadaan ibu dan bayi sampai saat ini baik, dan ibu
sudah bisa mulai meneran
2. Mengatur posisi yang membuat ibu nyaman
3. Mendekatkan alat-alat yang akan digunakan
4. Memeriksa DJJ di sela-sela his
5. Menganjurkan suami ibu untuk memberikan ibu minum di saat tidak
ada his
6. Menolong persalinan dengan 58 langkah APN → bayi lahir spontan
pukul 16.30 WIB
7. Menaruh bayi di atas perut ibu lalu menghisap lendir dari jalan
pernafasan bayi dengan menggunakan dili
8. Mengeringkan bayi dengan menggunkan kain kering
9. Melakukan rangsangan taktil agar bayi menangis.
Bayi menangis kuat setelah dirangsang taktil, tonus aktif setelah
dirangsang, dan warna kulit kemerahan, A/S : 8/10, jenis kelamin
perempuan.
10. Mengklem tali pusat ± 3cm dari pusat dan diberikan jarak ± 2 cm
untuk klem selanjutnya memotong tali pusat.
KALA III
Hari, Tanggal : Selasa, 01 April 2014
Pukul : 16.35 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu mengeluh masih merasa mulas dan lelah
II. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
2. Abdomen :
Palpasi : TFU : sepusat
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
3. Anogenital
Pengeluaran Pervaginam : darah ± 200 ml
III. ASSESMENT
Ibu P3A0 partus kala III
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan saat ini bahwa kondisi
ibu dan bayi dalam keadaan baik
2. Melakukan IMD selama 60 menit
3. Memeriksa adanya janin kedua, tidak ada janin kedua
4. Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin untuk membantu kontraksi
uterus agar tidak terjadi perdarahan
5. Menyuntikkan oksitosin 10 IU / IM di 1/3 paha atas bagian luar
6. Melihat tanda pelepasan plasenta → ada tanda pelepasan plasenta
(uterus globuler, tali pusat memanjang, dan semburan darah tiba-tiba).
7. Melakukan Peregangan Tali Pusat Terkendali, sambil melakukan
dorongan dorso kranial
8. Melahirkan plasenta dengan cara Brand Andrew → plasenta lahir
spontan pukul 16.35 WIB
9. Memassase fundus uteri selama 15 detik
10. Melakukan eksplorasi jalan lahir → selaput (-), kotiledon (-), stolsel (+)
11. Memeriksa kelengkapan plasenta → plasenta tidak ada pengapuran,
warna plasenta merah, selaput plaseta lengkap korion dan amnion
lengkap, berat plasenta ± 500 gram , jumlah kotiledon 20 buah
lengkap, panjang tali pusat 55 cm, tebal plasenta 3 cm, diameter
plasenta 20 cm, insersi marginalis.
KALA IV
Hari, Tanggal : Selasa, 01 April 2014
Pukul : 16.40 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu mengeluh masih meras mulas dan lelah , senang atas kelahiran bayi
II. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional: Stabil
2. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 100/80 mmHg Nadi : 78 x/ menit
Suhu : 36,8°C Pernafasan : 20 x/ menit
3. Abdomen :
Palpasi : TFU : 2 jari bawah pusat
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
4. Anogenital
Pengeluaran Pervaginam : darah ± 50 ml
Perineum : tidak rupture
III. ASSESMENT
Ibu P3A0 partus kala IV
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan saat ini bahwa kondisi
ibu dan bayi dalam keadaan baik
2. Melakukan inform consent KB dan Imunisasi Hb
3. Memasang IUD Cooper T 380A untuk 8 tahun masa perlindungan
4. Memeriksa laserasi jalan lahir → tidak ada laserasi jalan lahir
5. Mengajarkan ibu untuk massase fundus uteri agar kontraksi ibu tetap
baik.
6. Membersihkan dan merapihkan ibu.
7. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0.5%.
8. Mendekontaminasi partus set dan hecting set dengan merendam dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit, lalu mencuci dan
mensterilkannya.
9. Memberitahu suami untuk memberikan ibu makan dan minum.
10. Mengobservasi TTV, TFU, kontraksi, kandung kemih, perdarahan
setiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan setiap 30 menit pada 1 jam ke
dua .
11. Memberikan ibu terapi obat Amoxcyllin 500mg 3x1, Parasetamol
500mg 3x1, Vitamin A 1x1, Pelancar ASI 3x1, Etabion 1x1.
12. Melakukan pendokumentasian
C. ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS
KUNJUNGAN NIFAS PERTAMA
Tanggal : 01 April 2014
Pukul : 18.30 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih merasakan mulas sedikit dan merasa mengantuk, ibu
sudah makan dan minum serta minum obatnya.
II. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Emosi : Stabil
2. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg N : 83 x/ menit
S : 36,8°C Rr : 22 x/ menit
3. Konjungtiva : tidak anemis, Sclera : tidak ikterik
4. Payudara
a. Bentuk : simetris
b. Putting : menonjol, tidak lecet, bersih
c. Pengeluaran : kolostrum sudah keluar
d. Pembengkakan : tidak
5. Abdomen
a. Palpasi : 2 jari bawah pusat
b. Kontraksi : Baik
c. Kandung kemih : Kosong
6. Ekstrimitas
a. Atas : Simetris (+)/(+) Oedema (-)/(-)
b. Bawah : Simetris (+)/(+) Oedema (-)/(-) Varises (-)/(-)
Tanda Homan (-)/(-)
7. Pengeluaran Pervaginam
a. Lochea : Warna : merah, Jenis : rubra
Banyak : 60 ml, Baunya : khas
8. Anogenital : tidak ada luka laserasi, keadaan vulva bersih,
anus tidak hemoroid
III. ASSESMENT
Ibu P3A0 post partum 2 jam.
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan saat ini, bahwa ibu dalam
keadaan baik
2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
3. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan buang air kecil
4. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi untuk
mengganti kalori cairan tubuh yang dikeluarkan saat persalinan
5. Memberitahu ibu efek samping pemasangan IUD yaitu perubahan siklus
haid, haid lebih lama dan banyak tapi hanya untuk 2-4 bulan awal
pemakaian, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit, sedikit
nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD.
Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari. Jadi ibu tidak perlu panik. Waktu
perlindungan IUD yang dipasang yaitu selama 8 tahun.
6. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya masa nifas seperti rahim teraba
lembek, cairan dan darah yang keluar dari vagina berbau busuk dan
keluar terus-menerus, pusing yang hebat, jika terdapat tanda-tanda
tersebut ibu/keluarga harus segera memanggil bidan.
7. Mengingatkan ibu agar terus memassase uterus seperti yang diajarkan
sebelumnya jika uterus teraba lembek.
8. Menganjurkan ibu agar menjaga kebersihan diri terutama bagian vulva
vagina dengan cara membasuhnya dari arah depan ke belakang dengan
sabun dan air bersih, kemudian dikeringkan dan segera mengganti
pembalut jika sudah terasa lembab.
KUNJUNGAN NIFAS KEDUA
Tanggal : 01 April 2014
Pukul : 22.40 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih merasakan mulas sedikit, tidak pusing, dan sudah
tidak lemas, ibu mengatakan sudah dapat melakukan aktifitas sendiri
seperti beranjak sendiri ke kamar mandi untuk BAK
II. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosi : Stabil
2. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36,5°C Pernafasan : 20 x/ menit
3. Abdomen :
a. Palpasi : 2 jari bawah pusat
b. Kontraksi : Baik
c. Kandung kemih : Kosong
d. Perdarahan : ± 25 cc
4. Ekstrimitas :
a. Atas : Simetris (+)/(+) Oedema (-)/(-)
b. Bawah : Simetris (+)/(+) Oedema (-)/(-) Varises (-)/(-)
Tanda Homan (-)/(-)
5. Pengeluaran Pervaginam
a. Lochea : Warna : Merah, Jenis : Rubra
Banyak : 25 ml, Baunya : Khas
6. Anogenital : tidak ada luka laserasi, keadaan vulva bersih,
anus tidak hemoroid
III. ASSESMENT
Ibu P3A0 post partum 6 jam.
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan saat ini kondisi ibu dan
bayinya baik
2. Memberitahu ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya serta
menjelaskan manfaat ASI ekskusif
3. Menyarankan ibu untuk istirahat di saat bayinya tidur agar tidak
kelelahan dan sakit
4. Memberitahu ibu untuk minum air putih minimal 3 liter per hari
5. Memberitahu ibu untuk banyak makan makanan bergizi yang
mengandung protein tinggi seperti telur, ikan, ayam, dll agar kondisi
tubuh cepat pulih.
6. Menyarankan ibu untuk banyak mengkonsumsi buah dan sayur-
sayuran yang berserat agar tidak konstipasi dan dapat segera buang air
besar
7. Mengajarkan ibu cara breast care (perawatan payudara) agar
pengeluaran ASI lancer dan menjaga kebersihan payudara.
8. Menganjurkan ibu agar menjaga kebersihan diri terutama bagian
genital dengan cara membasuhnya dari arah depan ke belakang dengan
sabun dan air bersih, kemudian dikeringkan dan segera mengganti
pembalut setiap 6 jam.
9. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya masa nifas seperti rahim
teraba lembek, cairan dan darah yang keluar dari vagina berbau busuk
dan keluar terus-menerus, pusing yang hebat, jika terdapat tanda-tanda
tersebut ibu/keluarga harus segera memanggil bidan atau datang ke
tempat pelayanan kesehatan.
10. Mengingatkan ibu untuk kontrol nifas ke Puskesmas Kec. Pasar
Minggu 6 hari kemudian tanggal 8 April 2014 → ibu berjanji akan
datang kontrol nifas
Ibu pulang tanggal 03 April 2014 pukul 15.30 WIB → ibu dan bayi pulang
bersama keluarga, ibu dapat therapi oral etabion 1x1, amoxicillin 3x1,
parasetamol 3x1, pelancar asi 2x1, bayi dapat therapi oral cefixixm 1x1. Bayi
sudah dapat imunisasi HbO dan polio 1.
KUNJUNGAN NIFAS KETIGA
Tanggal : 8 April 2014
Pukul : 08.25 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan tidak merasakan perut mules, dan nafsu makan baik, ibu
mengeluh gatal-gatal di badannya setelah makan ikan tongkol, dan ibu
mengeluh putting payudara sebelah kanan lecet, ibu sudah bisa BAB dan
BAK
II. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Keadaan emosi : stabil
2. Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36,5°C Pernafasan : 20 x/ menit
3. Konjungtiva : anemis (-)/(-) Sklera : ikterik (-)/(-)
4. Payudara :
a. Bentuk : simetris (+)/(+)
b. Putting : menonjol (+)/(+) lecet (+)/(-), bersih (+)/(+)
c. Pengeluaran : ASI (+)/(+)
d. Pembengkakan: tidak
5. Abdomen :
a. Palpasi : 3 jari atas sympisis
b. Kontraksi : Baik
c. Kandung kemih : Kosong
6. Ekstrimitas
a. Atas : simetris (+)/(+) oedema (-)/(-)
b. Bawah : simetris (+)/(+) oedema (-)/(-) varises (-)/(-)
Tanda Homan (-)/(-)
7. Pengeluaran Pervaginam
a. Lochea : Warna : merah kekuningan
Jenis : sanguinolenta
Banyak : ± 5 cc, Baunya : khas
8. Anogenital : keadaan vulva bersih dan anus tidak hemoroid
III. ASSESMENT
Ibu P3A0 post partum 6 hari
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu untuk mengolesi putting payudaranya yang lecet
dengan ASI sebelum dan sesudah menyusui, jangan mengoleskan obat
atau salep apapun
3. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
4. Memberitahu ibu, penyebab gatal-gatal yang ibu alami adalah akibat
alergi, jadi untuk sementara ibu sebaiknya menghindari makan ikan
tongkol tetapi tanpa mengurangi makan makanan yang berprotein
lainnya, untuk mengatasi gatalnya ibu diberikan kalsium yang
diminum 1 kali sehari
5. Menganjurkan ibu untuk tetap makan-makanan bergizi seimbang,
sayuran hijau, lauk-pauk, buah-buahan dan susu, serta mengkonsumsi
makanan tinggi protein seperti telur, ikan, tempe, tahu dll.
6. Memotivasi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup
8. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga personal hygiene, mandi 2
kali/hari, serta selalu menjaga kebersihan kemaluannya.
9. Memberitahu ibu untuk datang kembali kontrol tanggal 15 April 2014
→ ibu berjanji akan datang tanggal 15 April 2014.atau jika ada
keluhan.
KUNJUNGAN NIFAS KEEMPAT
Tanggal : 15 April 2014
Pukul : 09.20 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
II. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosi : Stabil
2. Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36,5°C Pernafasan : 20 x/ menit
3. Konjungtiva : Anemis (+)/(+) Sklera : Ikterik (-)/(-)
4. Payudara :
a. Bentuk : Simetris (+)/(+)
b. Putting : Menonjol (+)/(+),Lecet (-)/(-), Bersih (+)/(+)
c. Pengeluaran : ASI (+)/(+)
d. Pembengkakan : (-)/(-)
5. Abdomen :
a. Palpasi : Tidak Teraba
b. Kandung kemih : Kosong
6. Ekstrimitas
a. Atas : Simetris (+)/(+) Oedema (-)/(-)
b. Bawah : Simetris (+)/(+) Oedema (-)/(-) Varises (-)/(-)
Tanda Homan (-)/(-)
7. Pengeluaran Pervaginam
a. Lochea : Warna : kekuningan
Jenis : serosa
b. Anogenital : keadaan vulva bersih dan anus tidak hemoroid
III. ASSESMENT
Ibu P3A0 post partum 2 minggu
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini ibu dalam keadaan baik
2. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin dan hanya
ASI saja selama 6 bulan tanpa makanan atau minuman tambahan apapun
3. Mengingatkan ibu untuk lebih banyak lagi makan makanan yang bergizi
agar ASI yang dikeluarkan banyak dan berkualitas
4. Mengingatkan ibu untuk istirahat di saat bayinya tidur agar istirahat ibu
cukup
5. Memberitahu ibu untuk minum air putih minimal 3 liter per hari
6. Untuk hubungan seksual ibu dapat melakukan lagi sesudah 40 hari atau
jika sudah tidak keluar darah nifas lagi, ibu juga bisa memeriksanya
dengan memasukan 1 atau 2 jari ibu ke vagina jika ibu sudah tidak
merasakan nyeri dan tidak keluar darah, itu tandanya aman untuk memulai
melakukan hubungan suami istri. Saat melakukan hal ini pun ibu juga bisa
sekaligus memeriksa benang IUD, tetapi jika teraba benang jangan sekali-
kali menariknya.
7. Memberitahu ibu pemeriksaan sudah tidak dilakukan di RB lagi, tetapi
tanggal 6 Mei 2014 ibu harus datang kembali agar bayinya mendapat
imunisasi BCG, dan ibu datang kembali untuk kontrol IUD tanggal 12
Mei 2014 atau jika ada keluhan.
D. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
ASUHAN NEONATUS USIA 2 JAM
Tanggal : 1 April 2014
Pukul : 18.30 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Bayi telah selesai IMD, bayi sudah berhasil mencapai putting susu, bayi
menghisap dengan kuat , bayi sudah BAB/BAK -/+
II. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosi : Stabil
d. TTV
1) Suhu : 36,8oC
2) Pernafasan : 48 x/menit
3) DJB ` : 135 x/menit
2. Pemeriksaan Anthropometri
a. Berat badan : 2700 gram
b. Panjang badan : 45 cm
c. Lingkar kepala : 33 cm
d. Lingkar dada : 32 cm
e. LILA : 11 cm
3. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala : Ubun ubun datar, tidak ada caput
succedaneum, tidak ada cephal hematoma,
tidak ada moulase, tidak anencephali.
b. Muka : Simetris, tidak oedema, tidak ada kelainan
seperti sindrom down
c. Mata : Posisi bola mata simetris, tidak ada pus,
tidak ada perdarahan, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, dan tidak
strabismus.
d. Telinga : Posisi daun telinga simetris dan sejajar
dengan mata, terdapat 2 lubang telinga,
tidak ada serumen
e. Mulut : Tidak ada palatoskisis, tidak ada
labioskisis, dan tidak ada labiopalatoskisis
f. Hidung : Terdapat 2 lubang hidung, tidak ada sekret,
dan tidak ada pernafasan cuping hidung.
g. Leher : Tidak ada pembengkakkan dan tidak ada
penonjolan kelenjar getah bening, kelenjar
tiroid, vena jugularis.
h. Dada : Terdapat dua puting, simetris, tidak ada
hernia diafragmatika.
i. Perut : Pembesaran normal tidak omfalokel
j. Tungkai : Simetris, pergerakan aktif, tidak ada
polidaktili, dan tidak ada sindaktil.
k. Genetalia : Labia mayora menutupi labia minora, ada
lubang uretra, ada lubang vagina.
4. Pemeriksaan Reflek Primitif
a. Refleks Moro : Ada
b. Refleks Rooting : Ada
c. Refleks Grasping : Ada
d. Refleks Sucking : Ada
e. Refleks Tonic Neck : Ada
f. Refleks Babinsky : Ada
5. Pemeriksaan Penunjang : Tidak Dilakukan
6. Eliminasi :
a. Miksi : Belum
b. Mekonium : Sudah Warna Hijau Kehitaman, Tgl
01/04/2014
III. ASSESMENT
Neonates cukup bulan sesuai usia kehamilan usia 2 jam
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, bahwa bayi dalam
keadaan yang baik dan tidak ada cacat
2. Memberikan salep mata Chloramfenicol 1% untuk mencegah infeksi
pada mata bayi.
3. Memberikan suntikan vitamin K1 1 ml/ IM di 1/3 antero lateral paha
kiri bayi 1 jam setelah bayi lahir → Sudah diberikan pada pukul 17.30
4. Melakukan pengukuran antropometri, BB; 2700 gram, PB: 45 cm,
LK: 33 cm, LD: 32 cm, LILA: 11 cm
5. Melakukan perawatan tali pusat
6. Memberikan bayi peneng atau identitas bayi serta melakukan
pencapan kaki untuk SKL
7. Memberikan imunisasi Hb0 1 jam setelah vitamin K1 di anteri lateral
paha kanan →sudah diberikan pukul 18.30
8. Menjaga kehangatan bayi agar tidak hipotermi
9. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin atau
menyusui tanpa dijadwal
10. Menaruh bayi di inkubator selama 6 jam
11. Menganjurkan ibu untuk sering-sering menyusui bayinya.
KUNJUNGAN NEONATUS USIA 6 JAM
Tanggal : 1 April 2014
Pukul : 22.30 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan kuat, ibu mengatakan bayi sudah
BAK dan BAB pukul 20.00 WIB.
II. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV
1) Suhu :36,9oC
2) Pernafasan : 52 x/menit
c. BB sekarang : 2700 gram
d. Kulit : kemerahan, tidak ada ikterik
e. Tali pusat : bersih, tidak ada perdarahan dan tanda
radang atau infeksi
f. BAB : sudah
g. BAK : sudah
III. ASSESMENT
Neonatus cukup bulan sesuai usia kehamilan usia 6 jam
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, bahwa bayi dalam
keadaan yang baik
2. Melakukan rooming in, menggabungkan bayi dengan ibu.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan tubuh bayi agar tidak
terjadi hipotermi dengan cara membedong bayi menggunakan kain yang
kering dan hangat
4. Evaluasi ibu untuk menyusui bayinya → ibu dapat menyusui bayinya
dengan benar
5. Memberitahukan ibu untuk memberikan ASI eksklusif tanpa makanan atau
minuman tambahan lainnya selama 6 bulan.
6. Memberitahu ibu cara perawatan tali pusat, yaitu setiap mandi tali
pusatnya juga dibersihkan dengan kasa dan air yang bersih, lalu biarkan
tali pusat terbuka tanpa ditutupi dengan apapun.
7. Memberitahu ibu tanda-tanda infeksi pada tali pusat, yaitu tali pusat
kemerahan, bengkak disekitarnya, berbau busuk, dan bayi demam tinggi.
8. Memberitahu ibu untuk menjemur bayinya selama 30 menit di pagi hari
9. Tanggal 02 april 2014 konsul dr.SpA atas indikasi lilitan tali pusat 1 kali
ketat, advise beri cefixim 2x15mg, rhinos junior 3x 1,5ml, pirasetam 3x30
mg, termagon 2x6 mg
10. Memberitahu ibu jadwal kontrol sekaligus kunjungan nifas yaitu pada
tanggal 8 April 2013 → ibu berjanji akan datang untuk kontrol tanggal 8
April 2013
KUNJUNGAN NEONATUS USIA 6 HARI
Tanggal : 8 April 2014
Pukul : 08.25 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan tali pusat belum puput, ibu mengatakan ASI keluar banyak
dan bayi menyusui dengan sering
II. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Mata : Konjungtiva Anemis (-)/(-), Sclera Ikterik (-)/(-)
d. TTV
1) Suhu :36,8oC
2) Pernafasan : 56 x/menit
d. BB sekarang : 2600 gram
e. Kulit : ikterik
f. Tali pusat : belum puput, bersih, tidak ada perdarahan
dan tanda radang atau infeksi
g. BAB : sudah
h. BAK : sudah
III.ASSESMENT
Neonatus cukup bulan sesuai usia kehamilan usia 6 hari
IV.PLANNING
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan bayi saat ini dalam keadaan baik tetapi
berat badan nya turun dan kulitnya agak kuning.
2. Menjelaskan kepada ibu penurunan berat badan bayi yang terjadi masih
dalam batas normal dan tidak perlu khawatir
3. Mengingatkan ibu untuk memberikan ASI saja tanpa makanan atau
minuman tambahan apapun, menyusui bayinya lebih sering agar berat
badan bayinya naik
4. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya setelah dimandikan setiap
pagi antara jam 7-8 pagi jika ada panas matahari, selama 30 menit dalam
keadaan telanjang. Karena menjemur juga berfungsi untuk mengatasi bayi
kuning.
5. Mengingatkan ibu tali pusatnya hanya perlu dibersihkan dengan air bersih
jangan dibungkus atau diberikan apapun
6. Memberitahu ibu tanda-tanda bayi sakit, seperti tidak mau menyusu,
kejang, mengantuk atau tidak sadar, nafas cepat, merintih, tarikan dada
bawah, tampak biru pada ujung jari tangan, kaki, bibir, dan bayi demam
tinggi.
7. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene bayi, setiap hari
dimandikan 2 kali / hari, bila BAK atau BAB segera membersihkan
dengan bersih, dan mengganti popok atau bajunya dengan yang bersih dan
kering.
8. Menganjurkan ibu untuk datang kontrol kembali pada tanggal 15 April
2013 berbarengan dengan kunjungan nifas → ibu berjanji akan datang
kembali pada tanggal 15 April 2013.
KUNJUNGAN NEONATUS USIA 2 MINGGU
Tanggal : 15 April 2014
Pukul : 09.20 WIB
Tempat : Puskesmas Kec. Pasar Minggu
I. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan tali pusat sudah puput tanggal 14 April 2014, bayi menyusu
kuat tiap 2 jam tali pusat sudah puput tanggal 10/04/2014
II. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
1) Suhu : 36,7oC
2) Pernafasan : 48 x/menit
3) DJB : 132x/menit
d. BB sekarang : 2700 gram
e. PB sekarang : 46 cm
f. Kulit : kemerahan, tidak ada ikterik
g. Tali pusat : sudah puput sejak tanggal 10 April 2014
h. BAB : sudah
i. BAK : sudah
III. ASSESMENT
Neonatus cukup bulan sesuai usia kehamilan usia 2 minggu
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan bayi saat ini dalam keadaan baik
2. Mengingatkan kembali pada ibu untuk menjemur bayinya setelah
dimandikan setiap pagi antara jam 7-8 pagi selama 10-15 menit dalam
keadaan.
3. Memotivasi ibu untuk tetap memberikan ASI ekslusif
4. Menjelaskan kepada ibu jenis-jenis imunisasi, manfaat, dan jadwal
pemberiannya. Dan memotivasi ibu untuk memberikan ibu lima imunisasi
dasar lengkap
5. Mengingatkan ibu untuk datang kembali tanggal 6 Mei 2014 untuk
imunisasi BCG → ibu berjanji akan datang untuk imunisasi bayinya.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan yang terjadi dalam
penerapan manajemen asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. BD dengan
praktik sesungguhnya dimulai pada usia kehamilan 35 minggu sampai nifar serta
bayi baru lahir dengan menggunakan pendokumentasian SOAP. Semuanya
dikaitkan dengan teori.
A. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Asuhan kebidanan yang diberikan mencakup pengkajian dan pemantauan
selama kehamilan serta identifikasi risiko yang mungkin terjadi pada masa
kehamilan Ny. BD telah melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan
standar yaitu 4 kali kunjungan, yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali
pada trimester dua, dan 1 kali pada trimester tiga. Ny. BD bahkan telah
melakukan pemeriksaan yang ideal yaitu setiap bulan sampai kunjungan
kehamilan kurang dari 28 minggu, setiap 2 minggu pada usia kehamilan 28-
36 minggu, dan setiap minggu pada usia kehamilan di atas 36 minggu, jadi
selama kehamilan Ny. BD telah melakukan pemeriksaan sebanyak 10 kali
kunjungan selama kehamilan.
Masalah yang kesehatan yang ditemukan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada masa kehamilan Ny. BD adalah :
1. Pada usia kehamilan 35 minggu 5 hari ibu mengeluh sering BAK dan nyeri
di bagian punggung belakang. Menurut Kusmiyati (2010) ini merupakan
salah satu ketidaknyamanan fisiologis yang terjadi pada kehamilan
trimester III yang terjadi akibat tekanan uterus pada kandung kemih.
Tindakan yang dilakukan penulis untuk mengatasi sering BAK yaitu
dengan menjelaskan kepada ibu tentang penyebab sering BAK,
menganjurkan ibu untuk banyak minum pada siang hari sehingga akan
dikeluarkan melalui keringat karena aktivitas yang dilakukan pada siang
hari lebih banyak dibandingkan malam hari yang akan dikeluarkan melalui
urin, jadi sebaiknya ibu mengurangi minum di malam hari agar tidak
terganggu tidurnya untuk BAK ke kamar mandi, batasi minum bahan
diuretika alamiah : kopi, teh, soda, dan lain-lain, serta menganjurkan untuk
mengosongkan kandung kemih saat terasa dorongan untuk BAK
(Kusmiyati, 2010)
2. Nyeri punggung juga merupakan ketidaknyamanan fisiologis yang terjadi
pada kehamilan trimester III yang terjadi akibat hormone kehamilan yang
mempengaruhi elastisitas bantalan pada sendi-sendi tubuh, sertta
bertambahnya usia kehamilan dan berat bayi, menganjurkan ibu untuk
menggunkana posisi tubuh yang baik, hindari memakia sepatu hak tinggi,
gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung, hindari tidur
telentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah menjadi
terhambat (Vaeney, 2007).
Pada asuhan kebidanan dalam masa kehamilan Ny. BD, penulis menerapkan
14 T (Litbangkes Depkes, 2010) yaitu:
1. Tanyakan dan menyapa ibu dengan ramah
Setiap melakukan asuhan pada ibu, penulis selalu menanyakan kabar dan
memberikan asuhan yang ramah.
2. Timbang berat badan
Tinggi badan Ny. BD adalah 162 cm diukur saat pertama kali datang
memeriksakan kehamilannya, hal tersebut sesuai dengan teori Saifuddin
(2009). Menurut Depkes RI (2012) pengukuran tinggi badan dilakukan
untuk menapis adanya faktor resiko panggul sempit pada ibu hamil. Tinggi
badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk terjadinya
CPD (Cephalo Pelvic Desproportion). Pada Ny. BD karena ini merupakan
kehamilan yang ketiga dan taksiran berat janin tidak melebihi berat badan
anak sebelumnya, maka pengukuran panggul tidak mutlak dilakukan.
Berat badan Ny. BD sebelum hamil 51 kg dan TB 162 cm, dengan IMT
16 yang artinya Ny. BD tergolong kategori kurus. Berat Badan Ny. BD
selama 4 kali kunjungan pada pemeriksaan kehamilan, 3 kali kunjungan
mengalami kenaikan BB 0,5 kg/minggu, hal ini sesuai dengan teori
Kusmiyati (2009) yang menyatakan bahwa penambahan berat badan ibu
hamil dengan gizi kurang sebesar 0,3-0,5 kg/minggu. Namun satu
kunjungan yaitu kunjungan ketiga BB Ny. BD tidak sesuai dengan teori
karena kenaikan berat badannya 1 kg. sedangkan, perhitungan jumlah
kenaikan BB Ny. BD selama hamil yaitu 12,5 kg. hal ini sesuai dengan
teori Varney (2006) yang menyatakan bahwa ibu dengan IMT < 19,8 maka
pertambahan BBnya 12,5-18 kg.
3. Tanyakan kelainan atau periksa daerah muka dan leher (gondok, vena
jugularis, eksternal) jari dan tungkai (oedema), lingkaran lengan atas,
panggul (perkusi ginjal), dan reflek lutut
Pada kunjungan pertama kali dengan Ny. BD dilakukan pemeriksaan
daerah muka, dan leher, jari dan tungkai, LILA serta reflek lutut.
Didapatkan hasil yang normal, yaitu muka tidak oedem, tidak ada
penonjolan pada vena jugularis, jari dan tungkai tidak oedema, serta reflek
patella (+) pada kedua lutut. Hal tersebut sudah sesuai dengan teori
saifuddin (2009) dan Kemenkes (2012)
Pada kontak pertama dilakukan pengukuran LILA, pengukuran LILA
dimaksudkan untuk skrining ibu hamil beresiko kurang energy kronik
(KEK) yang ditandai dengan LILA kurang dari 23,5 cm. Pada Ny. BD dan
didapatkan LILA 29 cm, hal ini berarti status gizi Ny. BD dalam keadaan
baik.
4. Tekanan darah diukur
Teori Kemenkes (2012) menyatakan tekanan darah pada ibu hamil
dianggap normal jika sistolik tidak lebih dari 140 mmHg dan diastolik
tidak lebih dari 90 mmHg. Selama pemeriksaan kehamilan, tekanan darah
Ny. BD selalu dalam batas normal, untuk tekanan systole berkisar 90-120
mmHg dan untuk diastole berkisar antara 60-90 mmHg. Hal tersebut
sesuai dengan teori.
5. Tekan dan palpasi payudara (benjolan), perawatan payudara, senam
payudara dan tekan titik peningkatan ASI.
Pada saat kunjungan awal Ny. BD sudah dilakukan pemeriksaan
payudara untuk mendeteksi adanya benjolan pada payudara, namun untuk
perawatan payudara, senam payudara dan tekan titik peningkatan ASI
tidak dilakukan dikarenakan kelalaian penulis.
6. Tinggi fundus uteri diukur
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan
umur kehamilan. Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan janin selama masa kehamilan dengan mengihitung taksiran
berat janin (Kemenkes, 2012).
Taksiran berat janin Ny. BD saat ini menggunakan rumus Johnson-
Tausak, yaitu (TFU-k)x155 ± 10% . K adalah konstanta kepala belum
masuk panggul (konvergen) maka nilai k adalah 13. Jika kepala sudah
masuk panggul sehingga sebagian (sejajar) maka nilai k adalah 12. Jika
kepala sebagian besar sudah masuk panggul maka nilai k adalah 11
(Tresnawati, 2012). Pada Ny. T kepala belum masuk panggul maka rumus
yang digunakan, yaitu (31-13) x 155 =2790±10% gr.
Dalam empat kali pemeriksaan kehamilan selama trimester III, tinggi
fundus uteri Ny. BD mengalami perubahan. Pada kunjungan usia
kehamilan 35 minggu 1 hari, 35 minggu 5 hari, 36 minggu TFU NY. BD
setinggi 3 jari bawah processus xyphoideus. Pada kunjungan ke empat usia
kehamilan 37 minggu TFU Ny. BD turun menjadi pertengahan pusat
processus xyphoideus. Hal tersebut disebabkan masuknya kepala ke atas
pintu panggul (Saifuddin, 2009).
Tetapi hal tersebut bertentangan dengan teori yang menyatakan pada
multigravida saat fase inpartu penurunan kepala terjadi berbarengan
dengan pembukaan serviks, sedangkan pada Ny. BD penurunan sudah
terjadi pada usia kehamilan 37 minggu sebelum adanya pembukaan
serviks, berdasarkan analisa penulis hal itu bisa disebabkan karena faktor
taksiran berat janin yang lebih kecil dibandingkan dengan kehamilan
sebelumnya, dan panggul ibunya yang luas serta aktivitas ibu yang aktif
suka jalan-jalan sehingga dibantu juga dari gaya gravitasi bumi. .
7. Tentukan posisi janin Leopold (I-IV) dan detak jantung janin
Sejak kunjungan pertama hingga kunjungan ke empat pada kehamilan
Ny. BD selalu dilakukan pemeriksaan presentasi janin dan DJJ, hasilnya
presentasi janin adalah kepala yang merupakan presentasi yang normal
(Sumarah, 2008). dan DJJ selalu dalam batas normal, yaitu berkisar antara
120-160 kali per menit, intonasi kuat dan teratur. Hal ini membuktikan
bahwa janin dalam kondisi baik (Saifuddin, 2002).
8. Tentukan keadaan (palpasi) liver dan limpa
Pemeriksaan liver dan limpha tidak dilakukan pada Ny. BD karena
keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.
9. Tentukan kadar Hb dan periksa lab (protein ), glukosa urine, sediaan
vagina dan VDRL (PMS) sesuai indikasi.
Pemeriksaan kadar Hb dalam darah ditujukan untuk mengetahui ibu
hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena
kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam
kandungan. Pada Ny. BD walaupun tidak ditemukan konjungtiva yang
anemis, pemeriksaan Hb tetap dilakukan untuk memperkuat diagnosa
bahwa ibu tidak anemia. Pada Ny. BD didapat hasil 11,6 gr%, hal tersebut
menunjukkan bahwa ibu tidak menderita anemia. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin di bawah 11 gr%
pada trimester I dan III (Depkes RI, 2009).
Selain itu, pada kunjungan ANC selainpemeriksaan Hb juga dilakukan
pemeriksaan protein dan reduksi urin. Pemeriksaan protein ditujukan
untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria
merupakan salah satu indikator terjadinya preeklampsia pada ibu hamil.
Pemeriksaan protein urin dilakukan pada Ny. BD dengan hasil negatif.
Pada pemeriksaan urin reduksi didapatkan pula hasil negatif yang
menandakan ibu tidak beresiko mengalami diabetes dalam kehamilan.
Di Puskesmas Kec. Pasar Minggu semua ibu hamil yang
memeriksakan disini akan langsung dilakukan pemeriksaan PMS yang
bernama PMTCT minimal 1 kali selama proses kehamilan. Ny. BD pun
juga sudah melakukan pemeriksaan PMTCT pada awal periksa kehamilan
dan hasilnya negative. Hal ini sesuai dengan teori Saifuddin (2009) yang
mengatakan bahwa pemeriksaan ibu hamil harus menyeluruh.
10. Terapi pencegahan anemia (tablet Fe) dan penyakit lainnya sesuai indikasi
(gondok, malaria, dan lain-lain)
Ibu hamil harus mendapatkan tablet besi minimal 90 tablet selama masa
kehamilan (Saifuddin, 2006). Pemberian tablet besi dimaksudkan untuk
mengantisipasi terjadinya anemia yang disebabkan karena Haemodilusi
atau pengenceran darah selama kehamilannya yang berakibat perdarahan
pada persalinan. Ny. BD selalu mendapatkan tablet besi selama
memeriksakan kehamilannya dan telah mencapai 90 tablet pada trimester
III. Pemberi asuhan selalu mengingatkan ibu untuk rajin menkonsumsi
tablet Fe pada malam hari untuk menghindari mual yang merupakan efek
samping Fe dan selalu mengingatkan untuk tidak meminum Fe dengan teh,
ataupun kopi karena dapat mengganggu penyerapan zat besi. Ny. BD
mengatakan selalu meminumnya setiap hari sebelum tidur menggunakan
air putih.
11. Imunisasi Tetanus Toxoid
Selama kehamilan Ny. BD mendapatkan dua kali imunisasi TT yaitu
TT1 saat usia kehamilan 17-18 minggu pada tanggal 08 November 2013
dan imunisasi TT2 saat usia kehamilan 26-27 minggu pada tanggal 10
Januari 2014 di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Hal ini sesuai
dengan kebijakan yang dibuat oleh Departemen Kesehatan agar ibu
mendapat dua kali imunisasi tetanus toksoid (TT) selama kehamilan
pertama (Kemenkes, 2012).
Walaupun ini kehamilan yang ketiga tetapi Ny. BD tetap mendapatkan
imunsasi TT 2 kali itu disebabkan jarak kehamilan Ny. BD yang pertama
ke yang kedua adalah 6 tahun sedangkan masa perlindungan TT yang
didapat hanya 3 tahun jadi pada kehamilan kedua imunisasi TT diulang
dari imunisasi awal, dan hal tersebut terulang kembali pada kehamilan
ketiga karena jarak kehamilan 4 tahun jadi imunisasi yang diberikan juga
diulang imunisasi pertama bukan imunisasi ketiga.
Tetapi pemberian imunisasi TT pada Ny. BD tidak sesuai dengan
teori dimana interval pemberian imunisasi TT2 4 minggu setelah
pemberian imunisasi TT1, tetapi pada Ny. BD jaraknya 9 minggu
12. Tingkatkan kesegaran jasmani dan senam hamil
Di Puskesmas Kec. Pasar Minggu ada pelayanan yang mengajarkan
senam hamil. Tetapi pada Ny. BD tidak dilakukan, karena Ny. BD tidak
bersedia.. Ny. BD hanya melakukan olahraga kecil seperti jalan-jalan
santai di pagi hari dan sore hari.
13. Tingkatkan pengetahuan ibu haml (penyuluhan)
Setiap kunjungan penulis sudah memberikan penyuluhan kepada
Ny.BD seperti penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan,
alat kontrasepsi, tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan. Setiap
akhir kunjungan, pemberi asuhan selalu mengingatkan ibu untuk
kunjungan ulang, sehubungan dengan kehamilan ibu yang telah berusia 36
minggu, maka pemberi asuhan memberitahukan ibu untuk melakukan
kunjungan 1 minggu kemudian atau jika ada keluhan.
14. Temu wicara / konseling
Dari awal pertemuan pada usia kehamilan 35 minggu, penulis sudah
melakukan konseling pada Ny. BD tentang keluhan-keluhan yang ibu
rasakan (Kemenkes, 2012).
B. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Dalam masa persalinan Ny. BD berlangsung dengan normal tanpa adanya
penyulit dan komplikasi sehingga tidak memerlukan penanganan khusus.
Penanganan persalinan dilaksanakan sesuai Asuhan Persalinan Normal.
Pembahasan yang didapat selama melaksanakan asuhan kebidanan pada
persalinan Ny. BD tanggal 01 April 2014 di Puskesmas Kec. Pasar Minggu.
1. Persalinan Kala I
Ibu datang tanggal 01 April 2014 pukul 09.00 WIB mengeluh keluar
lendir darah dari tanggal 31 Maret 2014 pukul : 21.30 WIB, mulas mulas
sejak tanggal 01 April 2014 pukul : 00.25 WIB, dan belum keluar air-air,
gerakan janin aktif.
Didapatkan hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, Nadi 82 x/ menit,
Suhu 36,4°C, Rr 22 x/ menit, His 1x10’x10”, DJJ 138 kali/menit, teratur,
kuat, portio tebal kaku, pembukaan 2 cm, ketuban (+), presentasi kepala,
penurunan H I, penunjuk belum jelas, molase belum jelas.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut Ny. BD telah memasuki masa
inpartu kala 1 fase laten. Tanda dan gejala inpartu termasuk diantaranya,
penipisan dan pembukaan serviks, kontraksi uterus yang mengakibatkan
perubahan serviks, cairan lendir bercampur darah (“blood show”) melalui
vagina (JNPK-KR, 2008). Lendir yang bersama darah ini berasal dari
lendir kanalis servikalis karena serviks mulai membuka mendatar
sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada
disekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran-pergeseran ketika
serviks membuka (Manuaba, 2010). Hal ini menunjukan bahwa Ny. BD
akan melalui proses persalinan.
Asuhan yang di berikan kepada Ny. BD selama kala I sesuai dengan
teori Salmah (2009) antara lain : menghadirkan Tn. Nu sebagai orang yang
dianggap penting oleh Ny.BD, mengobservasi his, djj, dan nadi ibu tiap 1
jam, suhu tiap 2 jam, tekanan darah dan pemeriksaan dalam tiap 4 jam atau
jika ada indikasi, memberikan dukungan emosional, memenuhi kebutuhan
cairan dan nutrisi, mengajarkan ibu tenik relaksasi, menyarankan ibu jalan-
jalan atau posisi berdiri jongkok, menyediakan tempat persalinan yang
aman, nyaman, dan tenang, penerangan yang cukup, tersedianya alat
pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu dan bayi, mempunyai persiapan
untuk melakukan rujukan, mempersiapkan semua perlengkapan ibu dan
bayi, obat-obatan esensial, dan pencegahan infeksi. Hal ini membuktikan
bahwa ibu selama persalinan telah mendapatkan asuhan sayang ibu.
Tidak lupa pemberi asuhan juga melakukan observasi terhadap
kandung kemih ibu. Sebab, penuhnya kandung kemih dapat
mengakibatkan his menjadi tidak adekuat. Selama kala I ibu telah
mengikuti saran pemberi asuhan untuk tidak menahan berkemih. Evaluasi
dilakukan melalui his yang dialami ibu, semakin lama semakin kuat dan
sebanding dengan pembukaan serviks.
Persalinan kala I pada Ny BD berlangsung selama 7 jam 30 menit. Hal
ini normal karena tidak melewati garis bertindak pada partograf.
2. Persalinan Kala II
Pada pukul 16.20 ibu mengatakan mengatakan mulas bertambah kuat
semakin sering, da nada dorongan ingin meneran seperti ingin BAB. Saat
inspeksi anogenital, tampak vulva membuka, perineum menonjol, dan
tekanan pada anus. Hal tersebut merupakan tanda gejala kala II (Saifuddin,
2006).
Hasil VT menunjukkan portio sudah tidaka teraba, pembukaan 10 cm,
ketuban negatif, presentasi belakang kepala, penunjuk ubun-ubun kecil
depan, penurunan HIII+, tidak ada molase, tidak ada bagian janin lain yang
teraba. Bayi Ny. BD lahir pukul 16.30 WIB. Hal ini dalam batas normal
yang dikemukakan oleh Sumarah (2009) kala II pada primigravida
berlangsung 1 ½ -2 jam sedangkan pada multigravida berlangsung ½-1
jam. Teori di perkuat oleh (JNPK-KR, 2008) yang menyatakan bahwa
Kala II pada primigravida membutuhkan waktu maksimal 2 jam
sedangkan pada multigravida membutuhkan waktu maksimal 1 jam.
Selama berlangsungnya kala II, pemberi asuhan tetap melakukan
pengawasan terhadap kesejahteraan janin dengan mengobservasi DJJ
diantara his. Djj dalam batas normal, tidak ada gawat janin. Pemberi
asuhan juga memenuhi kebutuhan cairan ibu selama proses persalinan
dengan menganjurkan ibu untuk minum saat kontraksi reda. Hal tersebut
sudah sesuai dengan teori Sumarah (2009).
Pada kasus Ny. BD selama berlangsungnya proses persalinan
diberikan makanan dan minuman. Hal ini sesuai dengan Depkes RI (2007)
yang menyatakan bahwa makanan ringan dan asupan cairan yang cukup
selama persalinan akan memberi lebih banyak energi dan mencegah
dehidrasi. Dehidrasi dapat memperlambat kontraksi dan atau membuat
kontraksi tidak teratur dan kurang efektif. Asuhan sayang ibu terdiri dari
memberikan dukungan emosional, membantu pengaturan posisi,
memberikan cairan nutrisi, keleluasaan ibu untuk kekamar mandi, dan
pencegahan infeksi.
3. Persalinan Kala III
Untuk menghindari komplikasi pada persalinan kala III di anjurkan
bagi penolong persalinan untuk melakukan manajemen aktif kala III
(MAK III) yaitu, pemberian oksitosin 10 IU/IM, penegangan tali pusat
terkendali, massase uterus selama 15 detik. Bahwa pemijatan uterus segera
setelah lahir dapat menimbulkan kontraksi sehingga dapat mengurangi
pengeluaran darah dan mencegah perdarahan pasca persalinan (JNPK-KR,
2008).
Persalinan kala III ibu berlangsung selama 5 menit, sebelum plasenta
lahir, bidan melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak adanya janin
kedua, lalu menyuntikkan oksitosin 10IU secara IM 1/3 paha kiri bagian
luar. Kemudian melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT) secara
hati-hati, sekaligus melihat tanda pelepasan plasenta seperti uterus
globuler, tali pusat memanjang, dan semburan darah tiba-tiba (JNPK-KR,
2008). Setelah terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta, lahirkan plasenta
dengan perasat Brand Andrew.
Pukul 07.50 plasenta lahir spontan dengan perasat Brand Andrew.
Kemudian pemberian asuhan melakukan massase uterus selama 15 detik
untuk membantu kontraksi ibu menghindari atonia uteri. Pada kala III
hanya satu tindakan yang terdapat kesenjangan dengan teori yaitu
dilakukannya eksplorasi sebelum dilakukan pemeriksaan plasenta dan
memastikan adanya placenta tertinggal. Hal ini mungkin disebabkan untuk
pencegahan perdarahan di ke depannya akibat sisa plasenta sehingga perlu
dilakukan eksplorasi untuk memastikan tidak ada sisa plasenta.
4. Persalinan Kala IV
Kala IV dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama
postpartum (Yanti 2010). Dua jam setelah persalinan merupakan masa
yang paling kritis bagi ibu dan bayi. Ibu baru saja mengalami perubahan
fisik setelah melahirkan bayinya. Ny BD mengeluh masih merasa mulas,
hal ini disebabkan karena kontraksi uterus, dandibantu dengan massase
uterus. TFU 2 jari bawah pusat, kandung kemih kosong dan tidak terdapat
laserasi jalan lahir.
Selama kala IV penulis mengobservasi keadaan umum, tekanan darah,
denyut nadi, suhu tubuh, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, kandung
kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit
pada 1 jam kedua. Hal ini sesuai dengan teori : petugas harus memantau
ibu selama 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta, dan
setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan. Jika kondisi ibu tidak
stabil, maka ibu harus di pantau lebih sering (JNPK-KR, 2008).
Pada kala IV involusi berjalan baik. Ibu dianjurkan untuk makan dan
minum, mobilisasi, menganjurkan untuk tidak menahan BAK, dipenuhi
kebutuhan massase uterus agar kontraksi uterus tetap baik. Pada 1 jam
pertama setelah melahirkan, ibu sudah dapat miring kiri dan miring kanan,
lalu pada 1 jam berikutnya ibu sudah dapat duduk dan tidak mengeluh
pusing.
C. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung kira-kira selama 6 minggu (Saifuddin, 2009).
Pada masa nifas Ny. BD dilakukan kunjungan nifas sebanyak 4 kali yaitu
kunjungan pertama pada 2 jam setelah melahirkan, kunjungan kedua pada 6
jam setelah melahirkan, kunjungan ketiga pada hari ke-6 setelah persalinan,
dan kunjungan keempat pada 2 minggu setelah melahirkan. Hal ini tidak
sesuai dengan pendapat Saifuddin (2006), kunjungan masa nifas dilakukan
minimal 4 kali yaitu, pada 6 jam post partum, nifas hari ke-6, nifas minggu
ke-2, dan nifas minggu ke-6. Kunjungan nifas minggu keenam tidak dapat
dilakukan karena keterbatasan waktu Praktik Klinik Kebidanan III.namun
penulis tidak lupa menganjurkan dan mengingatkan Ny. BD untuk tetap
melakukan kunjungan nifas sampai nifas 6 minggu.
Pada kunjungan 2 jam pada tanggal 1 April2014 pukul 18.30 WIB,
didapatkan TTV dalam batas normal, TFU 2 jari di bawah pusat, lochea rubra
berwarna merah, dan tidak ditemukan tanda human. Ny. BD diberikan
therapy oral Amoxcyllin 500mg 3x1, yang bertujuan untuk mengantisipasi
terjadinya infeksi, pemberian vit. A 200.000IU yang bertujuan agar ibu dapat
memberikan manfaat vit. A kepada bayinya melalui ASI, serta memberikan
parasetamol 1x1 untuk mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan, etabion 1x1
untuk mencegah anemia karena kehilangan darah saat proses persalinan dan
obat pelancar ASI untuk merangsang produksi ASI agar lebih banyak.
Pada kunjungan 6 jam ibu sudah dapat berjalan sendiri ke kamar mandi
untuk BAK. Pada kunjungan ini penulis memberitahu ibu teknik menyusui
yang benar, ASI eksklusif, tanda bahaya masa nifas, makan-makanan
berprotein tinggi dan berserat, istirahat yang cukup,minum minimal 2 liter per
hari, mengingatkan ibu untuk meminum obatnya secara teratu, mengingatkan
ibu jadwal kotrol ulang pada tanggal 8 April 2014. Pada Tanggal 2 April
2014 pukul 15.30, ibu dan bayi pulang bersama keluarga, bayi sudah
mendapat imunisasi HbO dan polio I, ibu dapat therapy oral Amoxcyllin 3x1,
Parasetamol 3x1, Etabion 1x1, Pelancar ASI 2x1. Bayi dapat therapy obat
cefixim 2x1.
Pada kunjungan 6 hari pada tanggal 8 april 2014, TFU 3 jari di atas
sympisis, lochea sanguinolenta berwarna merah kekuningan. Pada kunjungan
ini penulis menjelaskan tentang ASI eksklusif, tanda bahaya pada masa nifas.
Pada kunjungan 2 minggu post partum asuhan yang diberikan sama seperti
saat nifas hari ke-6, hal ini sesuai dengan pendapat Saifuddin (2006). Pada
kunjungan ini didapatkan hasil tanda-tanda vital dalam batas normal, involusi
uteri berjalan normal dengan fundus uteri tidak teraba. Hal ini sesuai Rukiyah
(2009) 14 hari setelah melahirkan tinggi fundus tidak teraba. Ibu dapat
menyusui bayinya, pengeluaran pervaginam Ny. BD pada kunjungan nifas
minggu ke-2 ini adalah berwarna kuning, tidak berdarah lagi (lochea serosa),
hal ini adalah normal karena sesuai dengan pendapat Rukiyah (2009), yang
menyatakan bahwa lochea serosa keluar saat 7-14 hari post partum, berwarna
kuning, tidak berdarah lagi.
D. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, dilakukan bersamaan dengan
kunjungan nifas yaitu pada 2 jam, 6 jam, 6 hari dan 14 hari. Bayi Ny. BD
sesuai usia kehamilan yaitu 37 minggu 6hari dengan berat badan 2700 gr dan
panjang badan 45 cm, bayi menangis kuat setelah dirangsang taktil, dan dapat
bergerak aktif.
Penilaian bayi baru lahir menggunakan APGAR score dengan hasil 8
pada 1 menit pertama, dan 10 pada menit ke lima. Penilaian dilakukan dengan
melihat keadaan umum, meliputi : keadaan bayi, usaha untuk bernafas, tonus
otot bayi, kondisi bayi, suhu tubuh, dan kelainan bawaan (Depkes, 2008).
Dari hasil pemeriksaan bayi Ny. BD tergolong bayi normal.
Pada saat kelahiran bayi, bayi diletakkan di atas perut ibu untuk
dilakukan IMD selama 1 jam, dengan hasil bayi dapat mencapai putting pada
menit ke 45 dan menghisap putting susu dengan kuat. Dalam asuhan
persalinan normal dalam melakukan IMD bayi harus mendapatkan kontak
kulit dengan kulit ibunya selama paling sedikit 1 jam (Saifuddin, 2008).
Pemberian salep mata pada bayi baru lahir dilakukan sesuai teori. Dalam
teori, yaitu menggunakan salep mata antibiotika chlorampenikol 1% pada
kedua mata yang telah dilakukan setelah 1 jam, yaitu setelah IMD. Kemudian
menginjeksikan vitamin K1 1 mg intramuskuler di paha kiri anterolateral,
untuk mencegah perdarahan intracranial BBL, akibat penekanan pada proses
persalinan. Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada bayi baru lahir mulai dari
kepala sampa kaki. Dari hasil pemeriksaan fisik dan antropometri didapatkan
hasil : BB : 2700 gram, PB : 45 cm, LK : 33 cm, LD : 32 cm, Lila : 11 cm,
DJB : 135 kali/ menit, RR : 48 kali/menit, labia mayora sudah menutupi labia
minora. Hal ini sesuai dengan dimana ciri-ciri bayi baru lahir : berat badan
2500-4000 gram, panjang badan 48-52 cm, pada jenis kelamin perempuan
labiya mayora sudah menutupi labiya minora. (Saifuddin, 2006).
Pada bayi Ny. BD diberikan imunisasi Hb 0 dua jam setelah bayi lahir.
Hal ini sesuai dengan JNPK-KR (2008) yang menyatakan bahwa imunisasi
Hb 0 diberikan 1 jam setelah pemberian Vit.K.pemberian imunisasi ini
sebanyak 0,5 ml intramuscular di paha kanan anterolateral (Saefuddin, 2008).
Pada tanggal 24 Maret 2013 pukul 04.00 WIB bayi umur 6 jam, bayi
tidak langsung dimandikan karena kondisi saat itu masih sangat dingin dan
akan dimandikan pukul 06.00 WIB. Sesuai dengan teori JNPK-KR (2008)
bahwa bayi boleh di mandikan setelah umur 6 jam. Hampir semua tindakan
asuhan bayi baru lahir dilakukan sesuai teori kecuali selama 6 jam bayi tidak
langsung rooming in dengan ibu tetapi berada di inkubator. Menurut analisis
penulis hal ini dimaksudkan untuk pencegahan bayi hipotermi, agar suhu
tubuh bayi stabil dulu, dan melihat situasi pada 6 jam pertama, ibu yang baru
melahirkan belum pulih sepenuhnya serta belum bisa menjaga bayinya secara
intensif. Selain itu juga di Puskesmas Kec. Pasar Minggu pada bayi-bayi yang
saat proses persalinannya ternyata didapati terdapat lilitan tali pusat, maka
segera dilakukan konsultasi dengan dr spesialis anak. Sama halnya pada bayi
Ny.BD dikarenakan saat persalinan ternyata ada 1 kali lilitan tali pusat ketat
maka pada tanggal 2 April diperiksa oleh dr. SpA lalu advice beri cefixim
3x1, rhinos junior 3x1, pirasetam 3x1, termagon 2x1. Hal ini dimaksudkan
untuk mengatisipasi/meminimalkan efeks samping dari lilitan tali pusat
tersebut untuk ke depannya.
Pada kunjungan hari ke-6 keadaan bayi baik, tanda-tanda vital dalam
batas normal, berat badan bayi mengalami penurunan dari 2700 gram menjadi
2600 gram, hal ini sesuai dengan pendapat JNPK-KR (2008) bahwa 3 hari
pertama berat badan bayi akan turun dikarenakan bayi mengeluarkan
mekonium sedangkan cairan yang masuk belum cukup. Tapi selanjutnya
berat badan bayi akan naik. Pada bayi Ny. BD tidak terjadi infeksi tali pusat,
tali pusat belum puput, warna kulit bayi kekuningan, tetapi ini masih bersifat
fisiologis. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis menyarankan kepada
ibu untuk lebih sering menyusui bayinya dan setiap pagi harus menjemur
bayinya selama 30 menit, saat menjemur bayi seluruh bajunya dibuka kecuali
bagian kemaluan ditutup.
Pada kunjungan kedua atau minggu ke-2 keadaan bayi baik, tanda-tanda
vital dalam batas normal, berat badan bayi mengalami kenaikan sebanyak 100
gram menjadi 2700 gram dan bayi menyusu kuat, tidak ditemukan tanda-
tanda infeksi, tali pusat sudah puput sejak tanggal 10 April 2014, bayi sudah
tidak kuning. Hal ini sesuai dengan teori JNPK-KR (2008) yang mengatakan
bahwa bayi umur 2-4 minggu mengalami kenaikan berat badan setidak-
tidaknya 160 gram per minggu (setidak-tidaknya 15 gram/hari).
BAB IVPENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum penatalaksanaan asuhan kebidanan ini sudah mengikuti
menajemen asuhan kebidanan secara optimal, yaitu meliputi :
1. Kehamilan
Pada pemeriksaan kehamilan (ANC) Ny. BD telah memenuhi standar
yaitu lebih dari 4 kali kunjungan, standar pelayanan yang telah dilakukan
adalah 14 T.
2. Persalinan
Kala I sesuai dengan partograf, tidak melewati garis waspada dan
berlangsung normal. Kala II proses persalinan ini berlangsung normal.
Penatalaksanaan manajemen aktif kala III yang dilaksanakan dalam
proses persalinan sangat membantu, sehingga plasenta lahir tanpa ada
masalah dan perdarahan yang terjadi masih dalam batas normal, hanya saja
yang tidak sesuai dengan teori adalah dilakukannya eksplorasi sebelum
dilakukan pemeriksaan plasenta. Kala IV ibu dalam keadaan sehat, tidak
ada infeksi dan perdarahan aktif pada ruptur perineum, perdarahan normal,
dan kontraksi uterus baik.
3. Nifas
Asuhan pada masa nifas telah dilakukan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Telah dilakukan 4 kali kunjungan selama ibu dalam masa
nifas. Asuhan kebidanan pada ibu selam nifas sudah dilakukan oleh
penulis baik kunjungan langsung ke rumah klien maupun kunjungan saat
Ny. BD ke Puskesmas. Penkes penkes yang disampaikan mampu
dilaksanakan ibu dengan baik , tidak ada masalah berarti selama masa
nifas.
4. Bayi Baru Lahir
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir sudah sesuai dengan standar,
yaitu mengeringkannya segera setelah lahir, menjaga kehangatan tubuh
bayi, memberikan kesempatan pada bayi untuk IMD, pemberian salep
mata chlorampenikol 1% dan vit. K 1 mg/IM 1 jam setelah bayi lahir,
pemeriksaan fisik bayi dan pemberian imunisasi Hepatitis B0 pada bayi
saat berusia 6 jam
B. SARAN
1. Untuk Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Hendaknya dapat mempertahankan dan meningkatkan asuhan
kebidanan yang telah ada, sehingga dapat terus memberikan asuhan yang
bermutu tinggi, tidak hanya bagi klien dalam studi kasus ini tetapi
dilaksanakan pada setiap pasien, serta mempelajari kebutuhan-kebutuhan
dan inovasi terbaru dalam dunia kebidanan. Serta diharapkan dapat
melaksanakan standar pelayanan 14T kepada setiap klien pada masa
kehamilannya.
2. Untuk Institusi Pendidikan
a. Diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan bagi
para mahasiswa
b. Diharapkan dapat memberikan penerapan tentang protap yang benar
dan harus dilaksanakan dalam setiap melakukan kegiatan di lapangan
3. Untuk Penulis
Mengetahui dan memahami asuhan kebidanan secara menyeluruh serta
lebih banyak berlatih terutama dalam pengambilan keputusan, sehingga
dalam melaksanakan asuhan kebidanan lebih mantap untuk bekal setelah
menjadi bidan.