jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal-eman-sulaeman.docx · web viewpengaruh...
TRANSCRIPT
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, PELUANG PERTUMBUHAN, OPERATING LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP
STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2012-2016
Tumpal Manik, M.Si ; Dodi Dermawan,SE.,M.Ec; EMAN SULAEMANFakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang Kepulauan Riaue-mail; [email protected]
ABSTRAKEman Sulaeman, 2017 : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva,
Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Tim Promotor: Tumpal Manik, M.Si., Dodi Dermawan,SE.,M.Ec
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage, dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016 yang berjumlah 39 perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan penelitian adalah purposive sampling, sehingga diperoleh total sampel penelitian sebanyak 22 sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengunakan uji regresi linier berganda. Selanjutnya pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t secara parsial dan uji F secara simultan.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Likuiditas berpengaruh terhadap Struktur Modal. Sedangkan Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, dan Operating Leverage tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas,peluang pertumbuhan, operating leverage, dan likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal.
Kata kunci : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage, Likuiditas,dan struktur modal.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan globalisasi dimasa sekarang menuntut
kemampuan bersaing perusahaan sangat komputen. Baik menghadapi pesaing
perusahaan yang berasal dari dalam negeri maupun perusahaan-perusahaan
asing yang memiliki modal yang melimpah. Hal ini menyebabkan setiap
perusahaan berupaya untuk tetap mempertahankan kelangsungan kompetitif.
Masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap
perusahaan, karena tinggi rendahnya struktur modal suatu perusahaan akan
mencerminkan bagaimana posisi terjadi financial pada perusahaan tersebut.
Manajer keuangan dituntut untuk mampu menciptakan struktur modal yang
optimal dengan cara menghimpun dana dari dalam maupun luar perusahaan
secara efisien, yang berarti bahwa keputusan manajer mampu meminimalisir
biaya modal yang ditanggung oleh perusahaan atau dapat memaksimalkan
nilai perusahaan. Biaya modal yang timbul merupakan suatu konsekuensi
langsung dari keputusan yang diambil. Ketika manajer menggunakan hutang
maka akan timbul biaya modal sebesar beban bunga yang disyaratkan oleh
kredit. Keputusan pendanaan atau struktur modal yang tidak cermat akan
berpengaruh langsung terhadap penurunan profitabilitas perusahaan tersebut
Struktur modal merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan
jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan utang
jangka panjang terhadap modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana
perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba
ditahan, dan cadangan. Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien
akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal perusahaan yang akan
memaksimalkan harga sahamnya (Brigham dan Houston, 2011:155).
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan mengenai
variabel-variabel yang mempengaruhi terhadap struktur modal masih perlu
untuk diuji kembali karena adanya ketidak-konsistenan beberapa penelitian
terdahulu, terdapat perbedaan hasil penelitian yang berkaitan dengan
pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal. Pada penelitian Damayanti
(2013), menunjukkan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
struktur modal. Sedangkan dalam penelitian Dwi putri (2012), menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal. Selain itu,
jika dilihat dari hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh ukuran
perusahaan terhadap struktur modal, juga terdapat perbedaan hasil penelitiaan
Seftianne dan Handayani (2011), menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan pada penelitian
Firnanti (2011), menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap struktur modal. Pada penelitian yang dilakukan
Seftianne dan Handayani (2011), mengenai peluang pertumbuhan hasil dari
penelitian bahwa peluang bertumbuhan berpengaruh negatif terhadap struktur
modal, sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Damayanti (2013), bahwa
peluang bertumbuhan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Selain itu
juga perbedaan hasil penelitian yang dilakukan Hadianto dan Christian
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
(2010), menujukan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap
struktur modal, sedangkan hasil penelitian Hesti (2011), menunjukkan bahwa
struktur aktiva berpengaruh negatif tehadap struktur modal, serta penelitian
yang dilakukan Mardiansyah (2013) dan Hesti (2011), menujukkan hasil
dengan mengunakan variabel operating leverage yang mempengaruhi
struktur modal, hasil dari penelitian yang menunjukkan bahwa operating
leverage berpengaruh negatif terhadap struktur modal, serta penelitian yang
dilakukan Darsono (2012), menunjukkan hasil bahwa likuiditas berpengaruh
positif terhadap struktur modal.
Berdasarkan hasil penelitian Damayanti (2013), Darsono (2012), Kholifah
(2013), Hesti (2011) dan Hantoyo (2014) mengenai variabel-variabel yang
mempengaruhi struktur modal menunjukkan hasil yang berbeda antara hasil
penelitian yang satu dengan yang lainnya. Penulis ingin menambahkan satu
variabel yaitu likuitditas sebagai faktor yang mempengaruhi struktur modal.
Latar belakang tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian
dan mereplikasi penelitian Damayanti (2013), Darsono (2012), Kholifah (2013),
Hesti (2011) dan Hantoyo (2014) dengan judul“Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage,
dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property dan
Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016”.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan TeoriStruktur Modal
Menurut Fahmi (2012:179), struktur modal merupakan gambaran dari
bentuk proporsi financial yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber
dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri
(shareholders equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.
Dan ini dipertegaskan oleh jones bahwa struktur modal suatu perusahaaan
terdiri dari long-term debt dan shareholders equity, dimana stockholder
equity terdiri dari prefererred stock dan common equity, dan common equity
itu sendiri adalah terdiri dari commond stock dan retained earniarngs.
Menurut Brigham dan Houston (2011:155), struktur modal optimal
merupakan struktur modal perusahaan yang akan memaksimalkan harga
sahamnya. Sasaran struktur modal (Target Capital Struktur) yaitu: kombinasi
utang saham preferen, dan ekuitas biasa yang akan menjadi dasar
penghipunan modal oleh perusahaan. Definisi lain menurut Keown dalam
Elsa (2012), menyatakan bahwa perusahaan harus memahami komponen-
komponen utama struktur modal.Terlalu banyak utang akan dapat
menghambat perkembangan perusahaan yang juga akan membuat pemegang
saham berpikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya.
Komponen Struktur Modal
Menurut Gitman dan Zutter dalam Mei dan Farah (2014),
menyatakan struktur modal perusahaan merupakan kumpulan dana yang
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
digunakan dan dialokasikan oleh perusahaan dimana dana tersebut diperoleh
dari hutang jangka panjang dan modal sendiri.
Ada dua macam tipe modal yaitu modal hutang dan modal ekuitas
1) Modal hutang dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Hutang jangka pendek yaitu:
1. Akrual yaitu kewajiban-kewajiban yang timbul dari jasa yang telah
diterima oleh perusahaan tetapi pembayarannya belum dilakukan
oleh perusahaan.
2. Utang usaha yaitu kewajiban yang timbul dari pembelia-pembelian
yang dilakukan perusahaan secara kredit.
3. Pinjaman bank jangka pendek yaitu pinjaman jangka pendek tanpa
jaminan dimana utang yang dijaminan diberikan melalui mekanisme
pembayaran.
4. Commercial paper yaitu bentuk pembiayaan hutang jangka pendek
tanpa jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan besar yang memiliki
reputasi bank.
b. Hutang jangka panjang terbagi dua yaitu:
1. Pinjaman berjangka
Suatu perjanjian antara pihak peminjam dan pemberi pinjaman,
dimana pihak peminjam setuju untuk membayar bunga dan pokok
pinjaman pada waktu tertentu kepada pihak meminjamkannya
dengan jangka waktunya antara tiga sampai dengan lima tahun.
2. Obligasi (Bond)
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Obligasi adalah suatu perjanjian jangka panjang dimana pihak
peminjam setuju untuk membayar bungan dan pokok pinjaman
pada waktu tertentu kepada pemegang obligasi. Obligasi disebut
juga pinjaman berjangka, tetapi dalam penerbitan obligasi biasanya
disebarluaskan dan ditawarkan kepada publik dalam penerbitan
obligasi lebih dari satu pemberi pinjaman.
2) Modal ekuitas
Menurut Gitman dan Zutter dalam Mei dan Farah (2014), menyatakan
modal ekuitas terdiri dari dana jangka panjang yang disediakan oleh
kepemilikan perusahaan, yaitu para pemegang saham perusahaan dapat
memperoleh modal sendiri dengan memilih melalui pendanaan internal
seperti laba ditahan, ataupun pendananaan eksternal dengan menjual
saham biasa maupun saham istimewa. Modal sendiri dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu :
a. Saham biasa (common stock)
Saham biasa adalah salah satu bentuk kepemilikan atas perusahaan
yang paling murni dan paling dasar. Pemegang saham biasa sering
disebut saham sisa pemilik karena mereka menerima apa yang tersisa
dalam perusahaan setelah klaim pada pendapatan dan aset terpenuhi.
b. Saham Istimewa (preferred stock)
Saham istimewa adalah bentuk khusus dari kepemilikan yang
mempunyai dividen tetap secara berkala. Pemilik saham istimewa
akan diprioritaskan terlebih dahulu dalam pembayaran dividennya
sebelum dibagikan kepada pemilik saham biasa.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
c. Laba ditahan (retained earning)
Laba ditahan adalah jumlah dari seluruh perolehan, dividen bersih
yang ditahan, dan diinvestasi ulang oleh perusahaan. Laba ditahan
tidak dibagikan kepada pemilik sebagai dividen, sehingga laba ditahan
merupakan bentuk pendanaan internal perusahaan.
Pecking Order Theory
Pecking order theory ini menjelaskan mengenai pengambilan suatu
keputusan pendanaan perusahaan dengan menentukan sumber dana yang
paling disukai.
Menurut Husna dalam Wibowo (2013), menyatakan bahwa pecking
order theory adalah urutan sumber pendaanan dari internal (laba ditahan)
dan eksternal (penerbitan ekuitas baru). Teori ini menjelaskan keputusan
pendanaan yang diambil oleh perusahaan. Secara ringkas, teori ini
menyatakan bahwa:
1. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi
perusahaan).
2. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian dividen yang
ditargetkan, dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran
dividen secara drastis.
3. Kebijakan dividen yang relatif egan untuk diubah yang disertai dengan
fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bias diduga,
mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang melebihi
kebutuhan dan untuk investasi, meskipun pada kesempatan yang lain,
mungkin kurang. Apabila dana hasil operasi kurang dari kebutuhan
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
investasi, maka perusahaan akan mengurangi saldo kas atau menjual
sekuritas yang dimiliki.
4. Apabila pendanaan dari luar diperlukan, maka perusahaan akan
menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai
dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang
berkarakteristik opsi (seperti obligasi), baru akhirnya apabila masih
belum mencukupi, saham baru diterbitkan
Trade off theory
Trade off theory menjelaskan manfaat dari hutang adalah
pengurangan pajak dari pembayaran bunga yang sesuai. Sebagian perusahaan
akan memilih rasio utang yang tinggi jika hal itu dapat membayar tarif
pajak yang tinggi untuk mengurangi beban pajak. Oleh karena itu, semakin
tinggi tarif pajak suatu perusahaan maka semakin besar keuntungan yang
akan diperoleh perusahaan atas penggunaan hutang (Setiyawan, 2014).
Menurut Brigham dan Houston (2011:183), menyatakan perusahaan
menukar manfaat pajak dari utang dengan masalah yang timbul oleh
potensial kebangkrutan. Definisi lain menurut Ross dalam Farah (2014), trade
off theory mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan merupakan hasil
trade-off dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang dengan biaya
yang akan timbul sebagai akibat penggunaan hutang tersebut. Trade-off
theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan
pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat
lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan
karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
tidak diperbolehkan. Trade-off theory sudah mempertimbangkan berbagai faktor
seperti corporate tax, biaya kebangkrutan, dan personal tax dalam menjelaskan
mengapa suatu perusahaan memilih struktur modal tertentu.
Walaupun model trade-off theory tidak dapat menentukan secara
tepat struktur modal yang optimal, namun model tersebut memberikan
kontribusi penting adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya menggunakan
sedikit hutang.
2. Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak
menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang membayar pajak
rendah. Kesimpulannya adalah penggunaan hutang akan menigkatkan
nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu. Setelah
titik tersebut, penggunaan hutang justru menurunkan nilai perusahaan
tersebut.
Informasi asimetris (Asymmetric informasi) merupakan situasi di mana
manajemen memiliki informasi yang berbeda (lebih baik) tentang prospek
perusahaan dibandingkan dengan yang dimiliki oleh investor (Brigham dan
Houston (2011:185).
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan
yang ditunjukkan pada total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan
(Riyanto,2011:305).
Menurut Brigham dan Houston (2011), menyatakan ukuran perusahaan
adalah gambaran dari besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan sulit
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
membiayai investasinya lewat pasar modal karena besarnya asimetri
informasi yang terjadi. Investor dapat memperoleh lebih banyak informasi
dari perusahaan kecil dari pada perusahaan besar. Dengan diperolehnya dana
lewat pasar modal menjadikan proporsi utang menjadi semakin besar dalam
struktur modalnya.
Struktur Aktiva
Menurut Brigham dan Houston (2011), menyatakan Struktur aktiva
adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen
aktiva secara garis besar dalam komposisinya yaitu aktiva lancar dan aktiva
tetap. Ketika perusahaan memiliki proporsi aktiva berwujud yang lebih
besar, penilaian assetnya menjadi lebih mudah sehingga permasalahan
asimetri informasi menjadi lebih rendah. Dengan demikian, perusahaan akan
mengurangi kemampuan penggunaan modal utangnya ketika proporsi aktiva
berwujud meningkat.
Struktur aktiva merupakan komposisi aktiva perusahaan yang akan
menunjukkan seberapa besar asset perusahaan dapat digunakan sebagai
jaminan untuk mendapatkan pinjaman. Struktur aktiva mencerminkan dua
komponen aktiva secara garis besar dalam komposisinya yaitu aktiva lancar
dan aktiva tetap (Damayanti, 2013).
Profitabilitas
Menurut James dan John (2013), menyatakan profitabilitas adalah
suatu hubungan yang terjadi antara laba dengan penjualan dan laba dengan
investasi yang secara bersama-sama keduanya menunjukkan efektifitas
keseluruhan operasi perusahaan.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Menurut Fahmi (2013), menyatakan rasio profitabilitas mengukur aktivitas
manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan besar kecilnya tingkat keutungan
yang diperoleh dalam hubungan dengan penjualan maupun investasi. Semakin
baik rasio profitabilitas, maka semakin baik mengambarkan kemampuan yang
tinggi untuk memperoleh keuntungan perusahaan.
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. Salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas
perusahaan adalah Return On Assets (ROA). ROA merupakan tingkat
pengembalian atas aset-aset dalam menentukan jumlah pendapatan bersih
yang dihasilkan dari aset-aset perusahaan dengan menghubungkan pendapatan
Peluang Pertumbuhan
Menurut Damayanti (2013:22), menyatakan peluang pertumbuhan
merupakan tingkat keberhasilan kinerja perusahaan dalam satu periode
tertentu. Perusahaan yang berpeluang untuk mencapai pertumbuhan yang
tinggi pasti akan mendorong perusahaan untuk terus melakukan ekspansi
usaha dan dana yang dibutuhkan pasti tidaklah sedikit dan kemungkinan
dana internal yang dimiliki jumlahnya terbatas sehingga akan mempengaruhi
keputusan struktur modal atau pendanaan suatu perusahaan.
Perusahaan yang berada pada tingkat pertumbuhan yang tinggi juga
cenderung dihadapkan pada situasi kesenjangan informasi yang tinggi antara
manajer dan investor mengenai proyek investasi perusahaan sehingga
mengakibatkan modal ekuitas saham lebih besar dibandingkan dengan biaya
modal hutang, karena menurut pandangan investor, modal saham lebih
beresiko dibandingkan hutang sehingga perusahaan cenderung menggunakan
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
hutangnya terlebih dahulu sebelum menggunakan ekuitas saham baru
(Setiawan dalam Seftianne dan Handayani, 2011).
Operating Leverage
Operating leverage adalah perubahan dalam volume penjualan akan
menghasilkan perubahan laba (atau rugi) yang lebih dari proporsional. Laba
operasional perusahaan atas perubahaan dalam penjualan perusahaan disebut
sebagai tingkat leverage operasional DOL (degree of operating leverage).
Tingkat leverage oparasional suatu perusahaan dengan tingkat ouput tertentu
atau penjualan adalah persentase perubahan dalam laba operasional atas
persentase perubaha dalam ouput (atau penjualan) yang menyebabkan
perubahan dalam laba (James dan John, 2013:138).
Menurut Panca dkk (2011), menyatakan bahwa operating leverage
timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya-biaya
operasi tetap. Operasi leverage mencerminkan pengaruh besarnya biaya
tetap terhadap laba perusahaan.
Operating leverage yaitu sampai sejauh mana biaya tetap digunakan
dalam operasi suatu perusahaan (Brigham dan Houston 2011:160). Tingkat
biaya modal sangat berkaitan dengan struktur modal perusahaan. Perusahaan
lebih memilih struktur modal yang memiliki tingkat biaya modal yang
rendah. Tingkat operating leverage yang tinggi memungkinkan perolehan
keuntungan dari peningkatan volume penjualan dengan cara menurunkan
harga. Dengan penurunan harga tersebut, perusahaan dapat meningkatkan
labanya. Karena operating leverage merupakan pertimbang yang penting
dalam mengambil keputusan mengenai struktur modal perusahaan.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Likuiditas
Menurut Darsono (2012), likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan didalam membayar hutang jangka pendek
yang telah jatuh tempo dengan aktiva lancar yang dimiliki. Perusahaan dengan
tingkat likuiditas tinggi, berarti perusahaan tersebut memiliki cukup banyak dana
yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan. Sehingga semakin
tinggi tingkat likuiditas, akan semakin rendah struktur modal yang digunakan.
Menurut Fahmi (2012) likuiditas current rastio (CR) adalah kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Tingkat
likuiditas yang tinggi akan memperkecil tingkat kegagalan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban finasial perusahaan jangka pendek kepada kreditur dan
belaku sebaliknya. Apabila tinggi rendahnya rasio ini akan mempengaruhi
keinginan investor untuk menginvestasiakan dananya. Pengertian rasio likuiditas
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemapun perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan jangka pendek. Rasio likuiditas mempunyai tujuan untuk
menguji kebutuhan dana solvensi perusahaan, kemampuan perusahaam membayar
kewajiban yang harus dipenuhi (Sunyoto,2013).
Pengembangan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2014: 64).
Hipotesis
Dari pegembangan hipotesis yang telah jelaskan diatas, maka hipotesis
penelitian yang dapat diambil sebagai berikut:
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
H1: Diduga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesi
H2: Diduga struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
H3: Diduga profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
H4 : Diduga peluang pertumbuhan berpengaruh terhadap struktur modal
pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
H5: Diduga operating leverage berpengaruh terhadap struktur modal
pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
H6: Diduga likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
H7: Diduga ukuran perusahaan, stuktur aktiva, profitabilitas, peluang
pertumbuhan, operating leverage, likuiditas secara simultan
berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan property dan
real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2012-2016.
Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono, (2014:38) variabel penelitian merupakan segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, melibatkan dua variabel, yaitu variabel dependen
dan variabel independen.Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2014:38).
Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2014:39). Dalam penelitian
ini, variabel dependennya adalah struktur modal.
Varibel Independen
Varibel independen merupakan variable yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen terikat
(Sugiyono, 2014:39).
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Variabel-variabel independen di dalam penelitian ini, yaitu: ukuran
perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, peluang pertumbuhan, operating
leverage dan likuiditas.
Jenis dan Sumber Data
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder
yang bersifat kuantitatif yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui
media perantara yaitu laporan keuangan yang telah didokumentasikan oleh
perusahaan propertiydan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis
yang telah tersusun dalam bentuk arsip (data dokumenter) yang terbitkan
oleh pihak lain. Data sekunder ini diperoleh dari (BEI) melalui situs resmi
Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id ).
Metode Pengambilan Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generitas yang terdiri dari atas: obyek/subjek
yang mempuyai kualitas dan karateristik tertentu ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (sugiyono, 2014:80).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2012-2016.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Dari pengamatan peneliti, ditemukan 39 perusahaan Property dan Real
Estate yang dijadikan sebagai populasi yang diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia (BEI).
Sampel
Menurut Sugiyono, (2014:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Metode purposive sampling adalah Teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:85). Tujuan dari penggunaan metode ini
adalah untuk mendapatkan sampel yang sesuai atau memenuhi kriteria-
kriteria yang telah ditentukan peneliti. Adapun kriteria sampel yang
ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan property dan real estate yang listing di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2012 – 2016.
2. Perusahaan property dan real estate yang mempublikasikan laporan
keuangan per 31 desember selama 5 tahun berturut-turut, yaitu dari
tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016.
3. Perusahaan property dan real estate yang memiliki data lengkap
selama periode penelitian yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
4. Perusahaan property dan real estate yang memiliki laba bersih atau laba
positif selama periode 2012 – 2016.
Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan penelitian tersebut,
maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel perusahaan dalam penelitian ini
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
adalah sebanyak 22 perusahaan property dan real estate yang memenuhi
kriteria sebagai sampel selama periode 2012 – 2016.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan metode
studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan cara
mengumpulkan data informasi artikel, jurnal, literature, Internet, dan penelitian
terdahulu yang didukung oleh literatur lainnya yang memuat pembahasan
yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan metode dokumentasi dilakukan
dengan mengumpulkan, pencatatan dan pengkajian data yang digunakan
dalam penelitian ini, seperti laporan keuangan perusahaan property dan real
estate periode 2012 - 2016 yang diperoleh dengan mengakses ke situs resmi
Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id )
Definisi Operasional Variabel
Struktur Modal
Struktur modal dalam penelitian ini diukur dari rasio DR (debt ratio)
yang diukur dengan perbandingan antara total utang dengan total aset.
Brigham dan Houston (2013:143), mengemukakan rumus sebagai berikut:
Total Hutang DR =
Total Aset
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besar asset yang dimiliki oleh
perusahaan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dilambangkan dengan
(Size) dalam suatu persamaan. Menurut Kartini dan Tulus Arianto (2008)
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
dalam Wijayanti dan Janie (2012), mengemukakan rumus dengan logaritma
dari total aktiva sebagai berikut:
Size = Log (Total Aset)
Struktur Aktiva
Struktur aktiva merupakan dua komponen aktiva dalam komposisinya
yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Struktur Aktiva ini dilambangkan
dengan ( SA) dalam suatu persamaan yang diukur dengan perbandingan
jumlah aktiva tetap dengan total aktiva. Rumus variabel ini menurut
Brigham dan Houston (2013), adalah sebagai berikut
Aktiva Tetap SA =
Total Aktiva
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba pada suatu periode tertentu dalam menjalankan suatu kegiatan
operasional atau bisnisnya. Dalam penelitian ini, profitabilitas dilambangakan
dengan ROA (Retun On Asset) dalam suatu persamaan yang diukur dengan
perbandingan laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Brigham dan
Houston (2013:153), mengemukakan rumus sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah PajakROA =
Total Aset
Peluang Pertumbuhan
Peluang Pertumbuhan (Growth opportunity) adalah kesempatan yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengembangkan dimasa mendatang.
Pengukur variabel ini dilambangkan dengan Growth dalam suatu persamaan
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
yang diukur dengan perbandingan antara selisih antara jumlah penjualan
periode ini dengan periode sebelumnya perbandingan dengan penjualan
periode sebelumnya. Damayanti (2013:22), mengemukakan rumus sebagai
berikut:
Penjualan t - Penjualan t-1 GROWTH =
Penjualan t-1
Operating Leverage
Operating leverage adalah perubahan dalam volume penjualan akan
menghasilkan perubahan laba (atau rugi) yang lebih dari proporsional.
Pengukuran variabel ini dilambangkan DOL (degree of operating leverage)
dalam suatu persamaan yang diukur dengan perbandingan antara persentase
perubahan dalam laba operasional EBIT (earning before interest and taxes)
laba bersih sebelum bunga dan pajak dengan persentase perubahan dalam
ouput atau penjualan. James dan John (2013:143), mengemukakan rumus
sebagai berikut:
Persentase Perubahan EBITDOL =
Persentase Perubahan Penjualan
Likuiditas
Likuiditas adalah rasio pengukur kemampuan perusahaan didalam
membayar hutang jangka pendek yang telah jatuh tempo dengan aktiva lancar
yang dimiliki. Rasio likuiditas ini dilambangkan dengan current ratio ( CR)
dalam suatu persamaan yang diukur dengan perbandingan jumlah hutang
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
jangka pendek dengan total aktiva lancar. Rumus variabel ini menurut
Darsono (2012:3), adalah sebagai berikut:
Total Aktiva LancarCR =
Total Hutang Jangka Pendek
Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan
program komputer yaitu program (software) SPSS versi 21.
Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain uji statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik dilanjutkan
dengan perumusan analisis regresi linear berganda, dan pengujian hipotesis
yaitu uji t, uji F serta, koefisiendeterminasi.
Uji Statistik Deskiptif
Menurut (Ghozali, 2013:19) menyatakan bahwa statistik deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-
rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis
dan skewness (kemencengan distribusi).
Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik berguna untuk mengetahui apakah data yang
digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi, maka itu
dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik yang meliputi normalitas,
multikolonieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Adapun pengujian ini
dari masing-masing dapat dijelaskan sebagai sebagai berikut:
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi
yang baik ketika memiliki nilai residual yang terdistribusi normal atau
mendekati normal (Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini, untuk menguji
normalitas data dilakukan melalui uji statistik parametrik one-sample
Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan dari one-sample
Kolmogorov-Smirnov dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
HA : Data residual tidak berdistribusi normal
Pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut:
1. Jika nilai signifikansi atau nilaiprobabilitas > 0,05; maka Ho
diterima atau berdistribusi normal.
2. Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 ; maka Ho
ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuanuntuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen
Ghozali (2013:105). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance
inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang dipilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independenlainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
dama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya mutikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥10 (Ghozali, 2013:106).
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013:110).
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi yaitu dengan uji durbinn-watson (dw test), uji lagrange
multiplier (lm test), uji statistics q : box-pierce/ ljung box, dan uji run test.
Pada penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi
dengan menggunakan uji run test.
Menurut Ghozali (2013:120), Run test sebagai bagian dari statistic non-
parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat
korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka
dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk
melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).
HO : residual (res_1) random (acak)
HA : residual (res_1) tidak random
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Dalam penelitian ini, Ada beberapa uji statistik yang dapat dilakukan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas yaitu dengan uji glejser, uji park
dan uji white.
Pada penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas
dengan menggunakan uji park.
Menurut Ghozali (2013:141), Park mengemukakan metode bahwa
variansi (s2) merupakan fungsi dari variabel-variabel independen. Oleh karena
nilai s2i umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan menggunakan
residual Ut sebagai proksi, sehingga persamaan menjadi :
LnU2i = α + β LnXi + vi
Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut
signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model
empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya, jika
parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas
pada data model tersebut tidak dapat ditolak.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Analisis regresi ini juga dapat menunjukkan
arah hubungan antara variabel dependen dan variabel independen (Ghozali,
2013:96). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel bebas yaitu ukuran perusahaan, struktur aktiva,
profitabilitas, peluang pertumbuh, dan operating leverage berpengaruh
terhadap variabel dependen yaitu struktur modal.
Adapun persamaan model regresi linear tersebut yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
Y = α + β1 X1 + β2 X2+ β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6 + e
Dimana:
Y = Struktur Modal
α = Konstanta
β1,β2, β3,β4,β5, β6 = Koefisien Regresi masing-masing variabel indevenden
X1 = Ukuran Perusahaan
X2 = Struktur Aktiva
X3 = Profitabilitas
X4 = Peluang Pertumbuhan
X5 = Operating Leverage
X6 = Likuiditas
e = Tingkat kesalahan atau gangguan (error)
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Pengujian Hipotesis
Uji - t (Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:99). Hipotesis nol (Ho) yang akan
diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:
Ho : bi = 0
Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA)
parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:
HA : bi ≠ 0
Artinya, variabel independen tersebut merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.
Untuk menguji hipotesis menggunakan uji statistik t, dilakukan
dengan cara membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut
tabel. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut:
a. Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan menerima HA.
Artinya, suatuvariabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.
b. Apabila t hitung<t tabel, maka Ho diterima dan menolak HA.
Artinya, suatu variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Uji -F (Simultan)
Uji statistik F digunakanuntuk menunjukkan apakahsemua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol
(Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama
dengan nol, atau: (Ghozali, 2013:98).
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5= b6= 0
Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA)
tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:
HA :b1≠ b2≠ b3 ≠b4≠b5≠ b5≠0
Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Untuk menguji hipotesis menggunakan statistik F, dilakukan dengan
cara membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a. Apabila nilai F hitung >F tabel, maka Ho ditolak dan menerima
HA, berarti semua variabel independen secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Apabila nilai F hitung <F tabel, maka Ho diterima dan menolak HA,
berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2013:97). Nilai R² berkisar antara 0-1. Nilai yang kecil berarti kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2012-2016. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2012-2016. Dari pengamatan peneliti, ditemukan 39 perusahaan
Property dan Real Estate yang dijadikan sebagai populasi yang diperoleh
dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah sampel dari penelitian ini
adalah sebanyak 22 perusahaan property dan real estate yang memenuhi
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
kriteria sebagai sampel. Rincian perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif dilakukan dalam penelitian ini agar
dapat memberikan gambaran terhadap masing-masing variabel yang digunakan
dalam penelitian yang mencangkup nilai minimum, nilai maksimum, nilai
rata-rata, dan standard deviasi dengan menggunakan bantuan program SPSS
V. 21 . Hasilnya dapat dilihat pada table 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Hasil Uji Analisis Statistik Deskrip
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum
Mean Std. Deviation
DR 110 .13 .74 .4156 .13932SIZE 110 11.20 13.58 12.6209 .56998SA 110 .02 .95 .5675 .22411ROA 110 .01 .32 .0779 .05253GROWTH 110 -.65 2.99 .1966 .40729DOL 110 .04 1.47 .3418 .18538CR 110 .24 6.45 2.0193 1.27383
Valid N (listwise)
110
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017Berdasarkan tampilan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.2 diatas maka
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel Struktur Modal /DER (Y), memiliki nilai minimum 0.13 dan
nilai maksimum 0.74 nilai rata-rata 0.4156 dan standard deviasi sebesar
0.13932.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
2. Variabel Ukuran Perusahaan/SIZE (X1), memiliki nilai minimum 11.20
dan nilai maksimum 13.58 dengan nilai rata-rata 12.6209 dan standard
deviasi 0.56998.
3. Variabel Struktur Aktiva/SA (X2), memiliki nilai minimum 0.02 dan nilai
maksimum 0.95 dengan nilai rata-rata 0.5675 dan standard deviasi 0.
22411.
4. Variabel Profitabilitas/ROA (X3), memiliki nilai minimum 0.01 dan nilai
maksimum 0.32 dengan nilai rata-rata 0.779 dan standard deviasi 0.
05253.
5. Variabel Peluang Pertumbuhan /Growth (X4), memiliki nilai minimum
-0.65 dan nilai maksimum 2.99 dengan nilai rata-rata 0.1966 dan standard
deviasi 0.40729.
6. Operating Leverage (X5), memiliki nilai minimum 0.04 dan nilai
maksimum 1.47 dengan nilai rata-rata 0.3418 dan standard deviasi
0.18538.
7. Likuiditas (X6), memiliki nilai minimum 0.24 dan nilai maksimum 5.33
dengan nilai rata-rata 2.0193 dan standard deviasi 1.27383.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi, yang digunakan untuk melihat
sejauhmana validasi model yang digunakan dalam model regresi linier berganda.
Hasil perhitungan uji asumsi klasik akan dijelaskan masing-masing
sebagai berikut :
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013:160), Uji Normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam suatu model regresi linier berganda, variable penggangu atau
residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksinya yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik. Hasil Uji Normalitas data dilakukan
dengan SPSS 21 for windows hasilnya dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized ResidualN 110
Normal Parametersa,b
Mean .0000000Std. Deviation
.09991004
Most Extreme Differences
Absolute .068Positive .068Negative -.037
Kolmogorov-Smirnov Z .709Asymp. Sig. (2-tailed) .696a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017
Dengan melihat tampilan grafik histogram (gambar 4.1) dapat disimpulkan
bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal yang tidak menceng
kekiri ataupun kekanan, sedangkan dengan melihat grafik Normal Probability Plot
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
(gambar 4.2) dapat disimpulkan bahwa data menunjukkan pola distribusi normal
terlihat dari titik-titik yang mengikuti garis diagonal.
Menurut Ghozali (2013:163) Uji normalitas dengan grafik dapat
menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal pada
statistik bisa sebaliknya, oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi
dengan uji statistik.
Dari hasil uji statistik dengan uji Kolmogorov Smirnov (Tabel 4.3),
besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.709 dan tidak signifikan pada 0.05
karena nilai probabilitas 0.696 > 0.05 berarti data residual terdistribusi normal dan
konsisten dengan uji sebelumnya.
Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2013:105), Uji Multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel independen. Pengujian Multikolinieritas dapat dilakukan dengan uji
statistik dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance
diantara variabel independen.Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0.10, maka
tidak terjadi Multikolinieritas.
Berikut ini adalah hasil uji Multikolinieritas dengan menggunakan SPSS 21
for windows:
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -.391 .224
SIZE .096 .018 .391 .909 1.100
SA -.364 .055 -.586 .629 1.589
ROA -.551 .412 -.208 .207 4.837
GROWTH .043 .030 .127 .668 1.496
DOL -.018 .107 -.024 .247 4.051
CR -.076 .009 -.695 .666 1.501
a. Dependent Variable: DRSumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan pada table 4.4 menunjukkan hasil
perhitungan nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar
variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai
Variance Inflator Faktor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi disimpulkan
bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF dari masing-masing
variabel independen adalah sebagai berikut:
1. Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) nilai VIF 1.100 < 10 dan nilai
Tolerance 0.909 > 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Ukuran
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Perusahaan dalam model regresi ini tidak terjadi masalah
multikolinearitas.
2. Variabel Struktur Aktiva (SA) nilai VIF 1.589< 10 dan nilai Tolerance
0.629> 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Struktur Aktiva dalam
model regresi ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.
3. Variabel Profitabilitas (ROA) nilai VIF 4.837< 10 dan nilai Tolerance
0.207 > 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Profitabilitas dalam
model regresi ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.
4. Variabel Peluang Pertumbuhan (GROWTH) nilai VIF 1.496< 10 dan nilai
Tolerance 0.668 > 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Peluang
Pertumbuhan dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.
5. Variabel Operating Leverage (DOL) nilai VIF 4.051< 10 dan nilai
Tolerance 0.247> 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Operating
Leverage dalam model regresi ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.
6. Variabel Likuiditas (CR) nilai VIF 1.501< 10 dan nilai Tolerance 0.666 >
0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Likuiditas dalam model regresi
ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.
Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2013:110) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Pada penelitian ini uji autokorelasi menggunakan analisis Run test.
Menurut Ghozali (2013:120) uji Run Test sebagai bagian dari statistic non-
parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual dapat
korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka
dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunkan untuk
melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak(sitematis).
H0 : residual (res_1) random (acak)
HA : residual (res_1)tidak random
Berikut hasil pengujian autokorelasi dengan Run test yang dilakukan
dengan menggunakan SPSS 21 for windows. Hasil uji tersebut dapat dilihat dari
tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized ResidualTest Valuea -.00939Cases < Test Value 55Cases >= Test Value 55Total Cases 110Number of Runs 53Z -.575Asymp. Sig. (2-tailed) .565a. Median
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017
Hasil tampilan pengolahan SPSS pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai
test adalah -0.00939 memberikan probabilitas 0.565 tidak signifikan pada 0.05
yang berarti hipotesis H0 tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
residual random (acak) atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013:139) Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesdasitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah Homoskesdasitas atau
tidak terjadi Heteroskesdasitas.
Pada penelitian ini uji heteroskesdasitas dilakukan dengan menggunakan
analisis grafik scater plot dan analisis uji Park. Pada analisis grafik scater plot jika
titik-titik yang ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka di
indikasikan terjadi heteroskesdasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik
menyebar diatas dan dibawah sumbu y maka tidak terjadi heteroskesdasitas.Pada
uji gletser jika variabel independent significant mempengaruhi variabel dependent
maka di indikasikan terjadi Heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali (2013:141), Park mengemukakan metode bahwa
variansi (s2) merupakan fungsi dari variabel-variabel independen. Oleh karena
nilai s2i umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan menggunakan
residual Ut sebagai proksi, sehingga persamaan menjadi :
LnU2i = α + β LnXi + vi
Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut
signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya, jika
parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas
pada data model tersebut tidak dapat ditolak.
Hasil pengujian heteroskesdastisitas sebagai berikut:
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan grafik
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017
Dari grafik scaterplot (gambar 4.3) dapat dilihat bahwa data menyebar
secara acak, tidak beraturan, dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan
tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. maka disimpulkan
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Tabel 4.6
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -8.315 3.258 -2.552 .015SIZE .482 .287 .343 1.678 .101SA -1.080 1.072 -.247 -1.007 .320ROA -7.897 5.556 -.465 -1.422 .163GROWTH .158 .540 .057 .293 .771DOL 1.831 1.233 .443 1.485 .145CR .023 .111 .039 .207 .837
a. Dependent Variable: LnU2iSumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017
Hasil tampilan pengolahan SPSS pada tabel 4.6 memberikan koefisien
parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan, yaitu variabel
independen SIZE, SA, ROA, GROWTH, DOL dan CR terhadap variabel
dependen LnU2i nilai sig/ probabilitas semuanya diatas 0,05, maka dapat
disimpulkan model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Hal ini konsisten
dengan uji Scatterplots.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan, di mana
dalam model tersebut ada variabel dependen (tergantung) dan variabel independen
(bebas).Dalam praktik, regresi sering dibedakan antara regresi sederhana dan
regresi berganda. Disebut regresi sederhana (simple regression) jika hanya ada
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
satu variabel independen, sedangkan disebut regresi berganda (multiple
regression) jika ada lebih dari satu variabel independen.
Menurut Ghozali (2013:95) dalam analisis regresi, selain mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel
dependen diasumsikan random/ stokastik, yang berarti mempunyai distribusi
probabilistik. Variabel independen/ bebas diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam
pengambilan sampel yang berulang).
Berdasarkan pengujian asumsi klasik diatas, dapat disimpulkan bahwa
model regresi lolos dari uji asumsi klasik. Hasil analisis regresi linier berganda
ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.391 .224 -1.746 .084
SIZE .096 .018 .391 5.279 .000
SA -.364 .055 -.586 -6.577 .000
ROA -.551 .412 -.208 -1.338 .184
GROWTH .043 .030 .127 1.465 .146
DOL -.018 .107 -.024 -.171 .865
CR -.076 .009 -.695 -8.026 .000
a. Dependent Variable: DR
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan analisis regresi pada tabel 4.7 diatas, maka
dapat disusun persamaan regresi linier berganda :
Y = -0,391 + 0,096 X1 - 0,364 X2 - 0,551 X3 + 0,043 X4 - 0,018 X5 -
0,076 X6 + e
Persamaan regresi diatas mempunyai arti sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar -0,391 menyatakan bahwa jika variabel independen
dianggap konstan, maka rata-rata Struktur Modal menururn sebesar
0,391%
2. Koefesien regresi Ukuran Perusahaan/SIZE(X1) sebesar 0,096 dengan
nilai yang positif menunjukah adanya hubungan searah dengan struktur
modal, menyatakan bahwa setiap penambahan Ukuran Perusahaan sebesar
1% akan meningkatkan Struktur modal sebesar 0,096%
3. Koefesien regresi Struktur Aktiva/SA (X2) sebesar -0,364 dengan nilai
yang negatif menunjukah adanya hubungan tidak searah dengan struktur
modal, menyatakan bahwa setiap penambahan Struktur Aktiva sebesar 1%
akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,364 %
4. Koefesien regresi Profitabilitas/ROA (X3) sebesar -0,551 dengan nilai
yang negatif menunjukah adanya hubungan tidak searah dengan struktur
modal menyatakan bahwa setiap penambahan Profitabilitas sebesar 1%
akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,551%
5. Koefesien regresi Peluang Pertumbuhan/GROWTH (X4) sebesar 0,043
dengan nilai yang positif menunjukah adanya hubungan searah dengan
struktur modal menyatakan bahwa setiap penambahan Peluang
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Pertumbuhan sebesar 1% akan meningkatkan Struktur Modal sebesar
0,043%
6. Koefesien regresi Operating Leverage/DOL (X5) sebesar -0,018 yang
positif menunjukah adanya hubungan searah dengan struktur modal,
menyatakan bahwa setiap penambahan Operating Leverage sebesar 1%
akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,018%
7. Koefesien regresi Likuiditas /CR (X6) sebesar -0,076 dengan nilai yang
negatif menunjukah adanya hubungan tidak searah dengan struktur modal,
menyatakan bahwa setiap penambahan Likuiditas sebesar 1% akan
menurunkan Struktur Modal sebesar 0,076%
Pengujian Hipotesis
Uji Parsial (Uji T)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Analisis secara parsial ini digunakan
untuk menentukan variabel independen yang memiliki variabel hubungan paling
dominan terhadap variabel dependen.Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat
dari hasil pengolahan program SPSS pada tabel coefficients kolom sig atau
significance.
Pengambilan keputusan pada uji t yaitu :
1. Jika probabilitas > 0,05 atau t hitung < t tabel atau –t hitung > -t tabel, maka
H0 tidak dapat ditolak.
2. Jika sig < 0,05 atau nilai t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel, maka H0
ditolak.
Berikut hasil uji t dengan program SPSS 21 for windows pada tabel 4.8
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Tabel 4.8
Hasil Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -.391 .224 -1.746 .084SIZE .096 .018 .391 5.279 .000 .909 1.100SA -.364 .055 -.586 -6.577 .000 .629 1.589ROA -.551 .412 -.208 -1.338 .184 .207 4.837GROWTH .043 .030 .127 1.465 .146 .668 1.496DOL -.018 .107 -.024 -.171 .865 .247 4.051CR -.076 .009 -.695 -8.026 .000 .666 1.501
a. Dependent Variable: DRSumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017
Berdasarkan tampilan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.8 diatas maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Ukuran Perusahaan/SIZE (X1) mempunyai hasil koefisien regresi
yang menunjukkan hubungan bersifat positif dengan tingkat signifikan
sebesar 0,000 < 0.05 (p< 0.05), sedangkan nilai t hitung 5.279 nilai ini
akan dibandingkan dengan tabel t dengan signifikansi 5% (0.05) dengan
jumlah observasi (n) = 110, jumlah variabel independen (k) = 6 derajat
nilai table t 2 sisi df = n-k-1(df= 110-6-1= 105) didapat nilai t tabel =
1.984. Oleh karena t hitung > t tabel (5.279 > 1.983 ), maka hipotesis H0
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
ditolak atau H1 diterima yang menyatakan Ukuran Perusahaan (X1) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal (Y).
2. Variabel Struktur Aktiva/SA (X2) menunjukkan hasil koefisien regresi
yang mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan
sebesar 0,000 < 0.05 (p<0.05), sedangkan t hitung -6.577. Oleh karena -t
hitung > - t tabel (-6.577 > -1.983) maka hipotesis H0 ditolak atau H2
diterima yang menyatakan Struktur Aktiva (X2) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal (Y).
3. Variabel Profitabilitas/ROA(X3) menunjukkan hasil koefisien regresi yang
mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan sebesar
0.184 > 0.05 (P>0.05), sedangkan -t hitung -1.338. Oleh karena t hitung <
-t tabel (-1.338 < -1.983) maka hipotesis H0 tidak ditolak atau H3 ditolak
yang menyatakan Profitabilitas/ROA (X3) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal (Y).
4. Variabel Peluang Pertumbuhan/GROWTH (X4) menunjukkan hasil
koefisien regresi yang mempunyai hubungan bersifat negatif dengan
tingkat signifikan sebesar 0.146 > 0.05 (P>0.05), sedangkan t hitung
1.465. Oleh karena t hitung < t tabel (1.465 < 1.983) maka hipotesis H0
tidak ditolak atau H4 ditolak yang menyatakan Peluang Pertumbuhan
/GROWTH (X4) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
Struktur modal (Y).
5. Variabel Operating Leverage/DOL (X5) menunjukkan hasil koefisien
regresi yang mempunyai hubungan bersifat positif dengan tingkat
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
signifikan sebesar 0.865 > 0.05 (P>0.05), sedangkan t hitung -0.171. Oleh
karena -t hitung < -t tabel (-0.171 < -1.983) maka hipotesis H0 tidak
ditolak atau H5 ditolak yang menyatakan Operating Leverage /DOL (X5)
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal (Y).
6. Variabel Likuiditas/CR (X6) menunjukkan nilai koefisien regresi yang
mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan sebesar
0.000 < 0.05 (P<0.05), sedangkan t hitung -8.026. Oleh karena -t hitung >
-t tabel (-8.026 > -1.983) maka hipotesis H0 ditolak atau H6 diterima yang
menyatakan likuiditas/CR (X6) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap Struktur modal (Y).
Uji Simultan (Uji F)
Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara
bersama-sama atau serentak terhadap variabel dependen. Nilai probabilitas dari uji
simultan dapat dilihat dari hasil pengolahan program SPSS 21 for windows pada
tabel ANOVA kolom sig atau significance. Untuk menguji hipotesis digunakan
dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika nilai probabilitas > 0,05 atau F hitung < F tabel pada derajat
kepercayaan 5%, maka H0 tidak dapat ditolak.
2. Jika nilai probabilitas < 0,05 atau F hitung > F tabel pada derajat
kepercayaan 5%, maka H0 ditolak.Berikut Uji Simultan dengan bantuan
program SPSS versi 21 for windows :
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Tabel 4.9
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1Regression 1.028 6 .171 16.212 .000b
Residual 1.088 103 .011Total 2.116 109
a. Dependent Variable: DRb. Predictors: (Constant), CR, ROA, SIZE, GROWTH, SA, DOL
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.9 menghasilkan nilai F
hitung sebesar 16.212 dengan tingkat signifikansi 0.000 nilai ini akan
dibandingkan dengan tabel F dengan signifikansi 5% (0,05) dengan jumlah
observasi (n) = 110, jumlah variabel independen (k) = 6, derajat nilai F tabel yaitu
df = n-k-1 didapat nilai F tabel = 2,19. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih
kecil dari 0,05 (p=0,00<0,05) dan F hitung > F tabel (16.212 > 2,19. ) maka
hipotesis H0 ditolak atau H6 diterima yang menyatakan Ukuran Perusahaan,
Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan
Likuiditas secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Struktur
Modal.
Koefesien Determinasi
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Menurut Ghozali (2013:97) koefesien determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable
dependen.Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variable dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variable-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variable dependen.
Kelemahan mendasar penggunaaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R square pasti meningkat tidak peduli
apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai Adjusted R square pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Berikut hasil pengujian koefesien determinasi dengan bantuan SPSS 21.
Tabel 4.10
Uji Koefesien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1.697a .486 .456 .10278
a. Predictors: (Constant), CR, ROA, SIZE, GROWTH, SA, DOLb. Dependent Variable: DR
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS model summary pada
tabel 4.10 besarnya adjusted R2 adalah 0,456 hal ini berarti 45,6% variasi Struktur
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Modal dapat dijelaskan oleh variasi dari keenam variabel independen yaitu
Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan,
Operating Leverage dan Likuiditas. Sedangkan sisanya (100% - 45,6% = 54,4%)
dijelaskan oleh variabel diluar penelitian.
Pembahasan Penelitian
Ukuran Perusahaan
Variabel Ukuran Perusahaan/SIZE (X1) mempunyai hasil koefisien regresi
yang menunjukkan hubungan bersifat positif dengan tingkat signifikan sebesar
0,000 < 0.05 (p< 0.05), sedangkan nilai t hitung 5.279 nilai ini akan dibandingkan
dengan tabel t dengan signifikansi 5% (0.05) dengan jumlah observasi (n) = 110,
jumlah variabel independen (k) = 6 derajat nilai table t 2 sisi df = n-k-1(df= 110-
6-1= 105) didapat nilai t tabel = 1.983. Oleh karena t hitung >t tabel (5.279 >1.983
), maka hipotesis H0 ditolak atau H1 diterima yang menyatakan Ukuran
Perusahaan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal
(Y).
Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2016.
Menurut Darsono, (2012) menyatakan semakin besar ukuran perusahaan
maka kebutuhan struktur modal perusahan akan semakin tinggi pula. Begitu pula
sebaliknya, semakin kecil ukuran perusahaan maka akan semakin rendah struktur
modal. Perusahaan dengan skala besar lebih mudah mencari sumber pendanaan.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Perusahaan besar lebih mudah mendapatkan kepercayaan investor, maupun
kreditor dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Perusahaan yang mengalami ukuran yang lebih besar memiliki harapan
untuk mendapatakan pinjaman dana kreditur dari berbagai sumber pendanaan
akan lebih mudah, karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probalitas
lebih besar akan lebih mudah untuk memenangkan persaingan bisnis perusahaa,
sebaliknya perusahaan dengan skala kecil akan lebih menghadapi ketidak
pastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang
mendadak.
Hasil penelitian ini konsisten dan memperkuat penelitian Darsono (2012)
yang hasil penelitiannya Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Struktur
Modal.
Struktur aktiva
Variabel Struktur Aktiva/SA (X2) menunjukkan hasil koefisien regresi
yang mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan sebesar
0,000 < 0.05 (p<0.05), sedangkan t hitung -6.577. Oleh karena -t hitung > - t
tabel (-6.577 > -1.983) maka hipotesis H0 ditolak atau H2 diterima yang
menyatakan Struktur Aktiva (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Struktur Modal (Y). Hal ini menjelaskan bahwa struktur aktiva (SA) telah
menggalami peningkatan, maka struktur modal (DR) akan mengalami penurunan.
Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel
struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2016.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Variable Struktur aktiva dapat diartikan sebagai nilai aktiva tetap
perusahaan yang dapat dijadikan sebagai agunan kepada pihak kreditur guna
memperoleh persetujuan pemberian pinjaman (Damayanti, 2013).
Hasil analisis diatas konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Damayanti (2013) yang hasil penelitiannya Struktur Aktiva
berpengaruh terhadap Struktur Modal.
Profitabilitas
Variabel Profitabilitas/ROA(X3) menunjukkan hasil koefisien regresi yang
mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan sebesar
0.184 > 0.05 (P>0.05), sedangkan t hitung -1.338. Oleh karena -t hitung < -t tabel
(-1.338 < -1.983) maka hipotesis H0 tidak ditolak atau H3 ditolak yang
menyatakan Profitabilitas/ROA (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap Struktur modal (Y).
Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2016.
Menurut Sulaiman (2012), menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi akan cenderung menggunakan laba ditahan/ retained
earning sebagai sumber pendanaan perusahaan.
Hal ini menggambarkan bahwa profit yang tinggi pada perusahaan tidak
memberikan kecenderungan perusahaan, untuk mengunakan hutang yang relatif
lebih kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiyai
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
sebagian besar kebutuhaan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara
internal (Wijayati dan Nirmala, 2012).
Jadi semakin tinggi profit suatu perusahaan, maka struktur modalnya akan
semakin rendah. Perusahaan dengan profit tinggi cenderung menggunakan dana
internal terlebih dahulu, baru kemudian menggunakan dana yang berasal dari
eksternal (Santika dan Sudiyatno, 2011). Hasil penelitian ini sesuai dengan
pecking order theory bahwa perusahaan yang memiliki tingkat laba atau
keuntungan yang tinggi pada dasarnya tidak membutuhkan banyak pembiayaan
dengan hutang karena laba yang dimilikinya mampu memenuhi sebagian besar
kebutuhan perusahaan (Wibowo, 2013).
Hasil analisis diatas konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Darsono (2012) dan Darmayanti (2013) yang hasil penelitiannya
Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal.
Peluang Pertumbuhan
Variabel Peluang Pertumbuhan/GROWTH (X4) menunjukkan hasil
koefisien regresi yang mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat
signifikan sebesar 0.146 > 0.05 (P>0.05), sedangkan t hitung 1.465. Oleh karena t
hitung < t tabel (1.465 < 1.983) maka hipotesis H0 tidak ditolak atau H4 ditolak
yang menyatakan Peluang Pertumbuhan /GROWTH (X4) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal (Y).
Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel
peluang pertumbuhan tidak berpengaruh dan signifikan terhadap struktur modal
pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2016.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Semakin tinggi peluang pertumbuhan maka semakin tingggi penggunaan
hutang jangka panjang oleh perusahaan yang akhirnya mempertinggi struktur
modal dan sebaliknya (Damayanti, 2013).
Pertumbuhaan yang tinggi, maka kemungkinan perusahaan mendapatkan
laba akan semakin besar, sehingga sebagian hasil laba disisikan untuk membayar
hutang memungkinkan menurunkan hutang perusahaan (Wijayati dan Nirmala,
(2012). Hasil penelitian ini menunjukan arah negatif yang sesuai dengan
pernyaan pecking order theory (Wibowo, 2013).
Hasil analisis diatas berbeda dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Darmayanti (2013) yang hasil penelitiannya Peluang
Pertumbuhan berpengaruh terhadap Struktur Modal.
Operating Leverage
Variabel Operating Leverage/DOL (X5) menunjukkan hasil koefisien
regresi yang mempunyai hubungan bersifat positif dengan tingkat signifikan
sebesar 0.865> 0.05 (P>0.05), sedangkan t hitung -0.171. Oleh karena -t hitung <
-t tabel (-0.171< -1.983) maka hipotesis H0 tidak ditolak atau H5 ditolak yang
menyatakan Operating Leverage /DOL (X5) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap Struktur modal (Y).
Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel
Operating Leverage tidak berpengaruh dan signifikan terhadap struktur modal
pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2016.
Karena dalam hal ini perusahaan property dan real estate tidak terlalu
banyak menggunakan biaya tetap yang akan menyebabkan kenaikan pada
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
operating leverage. Setiap perusahaan memiliki kendali atas operating leverage
mereka (Hesti, 2011).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Hesti (2011) dan hasil
penelitiannya Operating Leverage tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal.
Likuiditas
Variabel Likuiditas/CR (X6) menunjukkan nilai koefisien regresi yang
mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 <
0.05 (P<0.05), sedangkan t hitung -8.026. Oleh karena -t hitung > -t tabel (-8.026
> -1.983) maka hipotesis H0 ditolak atau H6 diterima yang menyatakan
likuiditas /CR (X6) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal
(Y).
Artinya semakin tinggi current ratio (CR) perusahaan, maka struktur
modal (DR) akan semakin rendah, begitupun sebaliknya semakin rendah current
ratio (CR) perusahaan maka struktur modal (DR) akan semakin tinggi.
Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel
Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2016.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi likuiditas perusahaan maka
semakin rendah struktur modal. Semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya maka hal tersebut dapat
mengindikasikan perusahaan berada dalam keadaan sehat. Hal tersebut akan
mempermudah perusahaan untuk memperoleh kewajiban jangka penjang yang
berasal dari pihak luar perusahaan (Darsono,2012).
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Menurut Pecking Order Theory, perusahaan yang mempunyai likuiditas
yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembayaran dari hutang. Hal ini
di sebabkan perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi mempunyai dana internal
yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan menggunakan dana internalnya
terlebih dahulu untuk membiayai perusahaan sebelum mengunakan
pembiayaan eksternal melui hutang, maka semakin tinggi tingkat likuiditas suatu
perusahaan akan semakin kecil kemungkinan perusahaan dalam mendanai
perusahaan melalui hutang.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Darsono (2012) yang hasil
penelitiannya likuiditas berpengaruh terhadap Struktur Modal.
Ukuran Perusahan, Stuktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan,
Operating Leverage, dan Likuiditas
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.8 menghasilkan nilai F
hitung sebesar 16.212 dengan tingkat signifikansi 0.000 nilai ini akan
dibandingkan dengan tabel F dengan signifikansi 5% (0,05) dengan jumlah
observasi (n) = 110, jumlah variabel independen (k) = 6, derajat nilai F tabel yaitu
df = n-k-1 didapat nilai F tabel = 2,18. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih
kecil dari 0,05 (p=0,00<0,05) dan F hitung > F tabel (16.212 > 2,18. ) maka
hipotesis H0 ditolak atau H7 diterima yang menyatakan Ukuran Perusahaan,
Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan
Likuiditas secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Struktur
Modal.
Suatu perusahaan yang akan memenuhi kebutuhan pendananya lebih
mengutamakan pengunaan dana yang sumber dari dalam perusahaan akan
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Jika kebutuhan akan dana
yang sudah demikian juga meningkatnya karena pertumbuhan perusahaan.
Apabila dana dari sumber internal sudah digunakan semua, maka tidak ada
pilihan lain selain menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan
baik hutang dengan mengeluarkan saham baru untuk memenuhi kebutuhan
dananya. Jika dalam memenuhi kebutuhan dana dari sumber ekstern tersebut
lebih mengutamakan pengunakan hutang, maka ketergantungan pada pihak
luar akan semakin besar dan berisiko finansial, sebaliknya apabila hanya
terfokus pada pengunaan saham, maka biaya yang ditimbulkan akan sangat
mahal. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menyeimbangkan antara
kedua sumber dana tersebut. Struktur modal merupakan masalah penting
bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan
mempunyai pengaruh yang langsung terhadap posisi finansial perusahaan.
Hasil analisis diatas konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Hesti (2011), Darsono (2012), Damayanti, Kholifah (2013), dan
Hantoyo (2014), yang hasil penelitiannya ukuran perusahaan, stuktur aktiva,
profitabilitas, peluang pertumbuhan, operating leverage, likuiditas secara
simultan berpengaruh terhadap struktur modal.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah yang ada dan hasil analisis serta uji
hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
1. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
2. Variabel struktur aktiva berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur
modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
3. Variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
4. Variabel peluang pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
5. Variabel Operating Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
6. Variabel Likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur
modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
7. Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan,
Operating Leverage dan Likuiditas secara bersama-sama atau simultan
berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2016.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang memerlukan
perbaikan dan pengembangan untuk penelitian-penelitian berikutnya. Adapun
keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya terfokus pada perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016, sehingga
penelitian ini tidak menjangkau seluruh perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Faktor fundamental perusahaan yang digunakan sebagai dasar untuk
memprediksi Struktur Modal hanya terbatas pada ukuran perusahaan
(SIZE), stuktur aktiva (SA), profitabilitas (ROA), peluang pertumbuhan
(GROWTH), operating leverage (DOL), dan likuiditas current ratio (CR).
3. Hasil pengamatan yang relative singkat yaitu selama 5 tahun pengamatan
(2012 – 2016) dengan jumlah data sampel yang diolah sebanyak 110 data
laporan keuangan.
Saran
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan mampu memcari faktor-
faktor lain yang mepengaruhi struktur modal.
2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan jenis perusahaan
lain sebagai objek penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
3. penelitian selanjutnya diharapkan menambah data sampel pada perusahaan
yang berbeda, sehingga mendapatkan data sampel yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene,F. dan Joel F. Houston, 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene,F. dan Joel F. Houston, 2013. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Darsono, Ratri Dian Hestuningrum, 2012. Pengaruh Karekteristik Perusahaan terhadap Struktur Modal Perusahaan Pemanufakturan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2010. Jurnal Akuntansi, vol.1,no. 1, 2012, p. 8.
Elsa, Dwi Putri Meidera, 2012. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Manajemen. vol. 01, no.1.
Fahmi, Irham, 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Farah, Margaretha, Saputri Bella dan Lutfi Ryanni Mei, 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Journal Manajemen, vol.1, no.1, p 1-21.
Firnanti, Friska, 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol.13, no.2, p.19-128.
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Edisi ke-7 Semarang : Universitas Diponegoro.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Hartoyo, Weko Kawiswara Abiprayasa. 2014. Faktor- faktor yang Mempengaruhi struktur modal perusahaan Tektil dan Garmet yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Journal Accounting Analysis,vol.3, no.2, p. 247- 254.
Kholifah, Umi, 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2009 -2011. Jurnal Dinamika Manajemen, vol. 3, no.2,p. 33-48.
Liwang, Paramitha dan Florencia, 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan-perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ45 Periode Tahun 2006-2009. Jurnal Semantik, 2011. ISBN 979-26-0255-0.
Mardiansyah, Tommy, 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Operating Leverage Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2011. Skripsi S1. Universitas Negeri Padang.
James Van Horne C., dan John Wachowicz, M, 2013a. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku 1 Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.
James Van Horne C., dan John Wachowicz, M, 2013b. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku 2 Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.
Riyanto, Bambang, 2011. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 10. Yogyakarta: BPVE.
Riyanto, Bambang, 2011. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4. Yogyakarta: BPVE.
Rosana, Yuniati F, 2011.Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004- 2009. Skripsi S1. Universitas Diponegoro.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
Santika, Rista Bagus, dan Sudiyatno, Bambang, 2011. Menetukan Struktur Modal Perusahaan Manufaktur diBursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2006-2008. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. vol.3, no.2, p.172 – 182.
Seftianne dan Ratih Handayani, 2011.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektormanufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. vol.13, no.1, p.39-56.
Sulaiman. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur aktiva, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal pada perusahaan manufaktur sektor food and beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011. Jurnal Dinamika Manajemen. vol. 2, no. 4, p.97-112.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: Refika Aditama
Wardani, Hesti, Kusuma, 2011. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Operating Leverage terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI. Skripsi S1. Universitas Gunadarma.
Wibowo, Eddy, Seto, 2013. Faktor -faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI) Tahun 2010-2012. Skripsi S1. Universitas Diponegoro.
Wijayati, Arum, dan Nirmala, Dyh Patr Janiei, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2010. Jurnal Juraksi vol. 1,no.1, p.29-42.
Winahyuningsih, dkk, 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, p.1- 17.
Wulandari, ikasari, nuur, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manukfaktur yang Terdaftar (BEI). Tahun 2008-
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal
2010. Skripsi S1. Universitas Negeri Yogyakayta.www.google.com
www.sahamok.com
www.idx.co.id.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal