web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun...

30
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH BUKU 1i B.P. Sitepu [email protected] Universitas Negeri Jakarta Abstrak Dalam abad 21 ini laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat cepat dan banyak dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk memperkaya pengetahuan dan meningkatkan keterampilan di pendidikan formal dan non formal. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana pemenang Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan yang diselenggarakan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 2013, menggunakan TIK dalam menulis naskahnya. Penelitian deskriptif ini dilakukan Oktober sampai dengan Desember 2013 di Puskurbuk dengan menggunakan metode survei dan diperdalam dengan wawancara kepada pemenang Sayembara. Data diolah dengan menggunakan statistik sederhana dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pemenang Sayembara pada umumnya belum menggunakan TIK sebagai sumber informasi memperluas wawasannya. Mengingat pentingnya TIK sebagai sumber informasi dan sumber belajar, penelitian ini menyarankan agar dalam pelatihan/penataran pendidik dan tenaga kependidikan diberikan keterampilan menggunakan TIK dan memotivasi mereka belajar mandiri untuk meningkatkan profesionalismenya. Kata kunci: sayembara, buku pengayaan, teknologi informasi dan komunikasi, sumber belajar Abstract In the 21 st century, information and communication technology (ICT) is developing tremendously fast and used a lot as learning resources to facilitate learning in formal and non-formal education. This research aimed at describing how the winners of supplementary textbook writing competition conducted by The Center for Curriculum and Book Development of Ministry of Education and Culture in 2013, benefitted ICT to improve their performance. The descriptive research was carried out as from October through December 2013. The data collected using questionair and interviewing the winners as the respondent, were analyzed qualitatively. This research concludes the winners have low use of ICT as a learning resource to broaden their knowledge and develop their skills. Based on the research finding, it is recommended that in the teachers’ trainings, the teachers should be encouraged to use ICT to improve their professional competence. 1 Dimuat di Jurnal PENABUR, edisi Desember 2014

Upload: danghuong

Post on 24-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH BUKU1i

B.P. [email protected]

Universitas Negeri Jakarta

Abstrak

Dalam abad 21 ini laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat cepat dan banyak dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk memperkaya pengetahuan dan meningkatkan keterampilan di pendidikan formal dan non formal. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana pemenang Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan yang diselenggarakan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 2013, menggunakan TIK dalam menulis naskahnya. Penelitian deskriptif ini dilakukan Oktober sampai dengan Desember 2013 di Puskurbuk dengan menggunakan metode survei dan diperdalam dengan wawancara kepada pemenang Sayembara. Data diolah dengan menggunakan statistik sederhana dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pemenang Sayembara pada umumnya belum menggunakan TIK sebagai sumber informasi memperluas wawasannya. Mengingat pentingnya TIK sebagai sumber informasi dan sumber belajar, penelitian ini menyarankan agar dalam pelatihan/penataran pendidik dan tenaga kependidikan diberikan keterampilan menggunakan TIK dan memotivasi mereka belajar mandiri untuk meningkatkan profesionalismenya.

Kata kunci: sayembara, buku pengayaan, teknologi informasi dan komunikasi, sumber belajar

Abstract

In the 21st century, information and communication technology (ICT) is developing tremendously fast and used a lot as learning resources to facilitate learning in formal and non-formal education. This research aimed at describing how the winners of supplementary textbook writing competition conducted by The Center for Curriculum and Book Development of Ministry of Education and Culture in 2013, benefitted ICT to improve their performance. The descriptive research was carried out as from October through December 2013. The data collected using questionair and interviewing the winners as the respondent, were analyzed qualitatively. This research concludes the winners have low use of ICT as a learning resource to broaden their knowledge and develop their skills. Based on the research finding, it is recommended that in the teachers’ trainings, the teachers should be encouraged to use ICT to improve their professional competence.

Keywords: writing competition, supplementary textbook, information and communication technology, learning resources.

PENDAHULUAN

Di era teknologi informasi dan komunikasi (TIK) abad ke-21 ini, berbagai informasi dapat

diperoleh dengan cepat dan mudah. Informasi itu tersedia dan terbuka untuk umum dengan

mempergunakan berbagai produk teknologi informasi dan komunkasi. Kemajuan belajar

dewasa ini banyak dipengaruhi oleh keterampilan dan kecepatan seseorang menggunakan

TIK, yang antara lain adalah internet. Begitu melimpahnya informasi dalam berbagai bidang

dan untuk berbagai keperluan yang dapat diperoleh di internet, sehingga dapat dikatakan

1 Dimuat di Jurnal PENABUR, edisi Desember 2014

Page 2: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

bahwa informasi itu kini berada pada ujung jari. Persoalannya sekarang, sejauh mana

seseorang melek teknologi informasi serta cekatan memakai ujung jarinya meng”klik”

tombol pencari dan penemu informasi serta mampu memilah, memilih, serta menggunakan

informasi itu sebagai pengetahuan.

Sebagaimana teknologi pada umumnya, TIK juga berkembang cepat dan semakin canggih.

Kalau ilmu pengetahuan berkembang dua kali lipat dalam dua sampai tiga tahun (Marquard,

2002: xiii), teknologi berkembang hampir setiap tiga bulan dan hampir setiap hari muncul

produk teknologi baru yang kemampuan dan kecanggihannya terus menerus semakin tinggi

(Walker, 1988: 12). Kalau perkembangan yang demikian sudah terjadi pada dekade akhir

abad ke 20, dalam abad ke 21 ini tentu teknologi berkembang lebih cepat dan lebih canggih

lagi. Meningkatnya kemampuan dan kecanggihan TIK membuat jenis dan jumlah informasi

yang diproses dan dikomunikasikan semakin banyak dan semakin cepat. TIK juga membuat

batas ruang komunikasi semakin luas dan terbuka sehingga memberikan pengaruh yang

berarti terhadap ekonomi, politik, budaya, dan keamanan setiap negara di dunia.

Perkembangan pesat TIK seperti yang diperkirakan oleh Raymond S (1988: 2-8) lebih dari 2

(dua) dekade lalu, dewasa ini telah menjadi kenyataan dan dimanfaatkan untuk berbagai

keperluan. Perkembangan yang sangat berpengaruh terhadap cara orang berpikir dan bekerja

itu antara lain ialah (a) kecepatan alat menghitung dan memperoses informasi dengan ukuran

alat yang semakin kecil dan menggunakan semakin sedikit sumber daya/listrik serta dengan

harga semakin murah; (b) sistem komputer yang menggunakan multi processor architecture

semakin bekembang; (c) terminal nirkabel dipergunakan untuk mengakses jaringan

komputer; (d) berbagai perangkat lunak berkembang untuk memenuhi berbagai kebutuhan

termasuk untuk pendidikan; (e) berkembangnya perangkat lunak memperkaya teks

konvensional dengan grafik dinamis, gambar, dan animasi; (f) fasilitas multimedia dapat

mengintegrasikan teks, gambar, dan suara; (g) penggunaan bahasa berorientasi kepada

pemakai sehingga dapat mengoperasikannya dengan mudah tanpa pelatihan khusus; (h)

pelayanan informasi berbasis komputer untuk beribagai keperluan; dan (i) peralatan semakin

canggih dan berkemampuan tinggi untuk berinteraksi dengan pangkalan data yang semakin

luas.

Dalam dua dekade akhir abad ke 20, laju perkembangan teknologi sangat cepat dan gadget

baru muncul terus menerus termasuk telepon seluler, TV kabel, website, IM, iPod, Blogs,

MySpace, Facebook, dan Youtube.    TIK semakin merambah dari satu generasi ke generasi

berikutnya. Generasi yang lahir tahun 1980-an sampai 1990-an disebut Generasi Net (Net

Page 3: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

berasal dari kata Internet), karena generasi ini memiliki kebiasaan menggunakan internet

sebagai media informasi dan komunikasi. Sedangkan generasi yang lahir sesudah tahun 1990-

an disebut generasi-i atau iGeneration (berasal dari kata “i” dalam iphone, ipod, ipad dan

lain-lain). Generasi ini lahir dan tumbuh di lingkungan perkembangan berbagai jenis

teknologi.

Kemajuan TIK juga mempengaruhi proses pendidikan pada umumnya, pembelajaran pada

khususnya. Guru yang tidak tanggap dan tidak terampil menggunakan internet akan

ketinggalan informasi tentang berbagai perkembangan dan kemajuan di dunia. Bahkan tidak

tertutup kemungkinan, peserta didiknya yang rajin menjelajahi internet memiliki lebih

banyak pengetahuan dalam hal tertentu. Di samping itu, pembelajaran yang dilakukan guru

sama sekali tanpa memanfaatkan kemajuan TIK dan tetap mempertahankan sumber belajar

tradisional, akan membosankan dan melelahkan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran

tidak tercapi.

Generasi-i memiliki ciri yang lebih maju lagi daripada Generasi Net yang disebut juga

dengan digital native. Generasi-i lahir di lingkungan peralatan teknologi dan dari waktu ke

waktu mendapat dan menggunakan berbagai jenis teknologi baru. Mereka menghabiskan

banyak waktu dengan bermain, berkomunikasi, dan belajar menggunakan media elektronik.

Mereka lihai melakukan multitasking, menggunakan media sosial dan media elektronik, serta

hidup dalam jaringan sosial seperti Facebook, My Space, dan Second Life. Kehidupan yang

demikian membuat mereka lebih senang menyendiri, sibuk dengan telepon genggamnya

ngobrol dengan temannya atau saling mengirim pesan singkat (texting), sambil bersilancar di

internet. Akibatnya, lambat laun mereka membenci sekolah jika sekolah tidak menggunakan

TIK semaju mereka. Dengan proses pembelajaran yang tradisional di sekolah, mereka merasa

bosan (Rosen, 2010: 3).

Ilustrasi seperti yang diuraikan di atas, menuntut guru mengikuti perkembangan TIK serta

menggunakannya tidak semata-mata menjadi media sosial, tetapi terutama untuk

meningkatkan kompetensi pedagogic, kompetensi sosial, dan kompetensi profesionalnya.

Terampil menggunakan TIK berarti tahu bagaimana cara dengan mudah, cepat, dan tepat

mendapatkan informasi yang diperlukan. Apabila memiliki kemampuan yang demikian, guru

tidak akan mengalami ketergantungan pada orang lain dalam meningkatkan pengetahuannya

dan prinsip belajar sepanjang hayat dapat dilakukannya secara mandiri.

Page 4: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

Sungguhpun TIK maju pesat dan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi, media cetak

seperti buku masih diandalkan sebagai salah satu sumber belajar. Penggunaan buku sangat

praktis serta harganya relatif murah. Akan tetapi, ternyata jumlah dan jenis buku baru yang

terbit di Indonesia masih sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.

Dalam tahun 2010 jumlah buku baru yang diterbitkan tidak termasuk buku terjemahan dan

cetak ulang hanya berkisar 10.000 judul. Masing-masing judul dicetak dengan tiras rata-rata

sekitar 3.000 eksemplar. Jumlah itu diperkirakan tidak banyak berubah sampai tahun 2013.

Dengan demikian, diperkirakan jumlah buku baru berkisar 30 juta eksemplar. Sementara itu

penduduk Indonesia yang memiliki kemampuan membaca diperkirakan mencapai 60 % dari

jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 140 juta orang. Dengan perhitungan yang demikian

maka rasio buku baru terhadap penduduk Indonesia yang melek baca hanya 0,21 atau satu

buku untuk 5 orang. Sedikitnya jumlah buku terbitan baru di Indonesia juga terlihat pada

koleksi perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum yang kekurangan buku terbitan baru

hasil penerbit Indonesia.

Di samping jumlahnya masih kurang, mutu buku juga belum sebaik yang dikehendaki

khususnya untuk keperluan pendidikan. Hal ini terlihat dari kebijakan pemerintah yang sejak

tahun 1980 sampai sekarang ini menilai buku yang sasarannya sekolah, baik sebagai buku

teks pelajaran maupun sebagai buku pengayaan. Dari hasil penilaian yang dilakukan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, setiap tahun tidak sampai 50% buku non-teks

(buku untuk perpustakaan) dinyatakan memenuhi syarat. Sedangkan hasil penilaian untuk

buku teks pelajaran sejak tahun 1995 menunjukkan, belum pernah ada buku yang dapat

langsung dipakai di sekolah tanpa perbaikan.

Untuk mendorong penulisan buku pelajaran, setiap tahun Pemerintah melalui Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan (yang sekarang bernama Kementerian Kebudayaan, Pendidikan

Dasar dan Menengah) menyelenggarakan Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan

sejak tahun 1989. Pada awalnya Sayembara ini diadakan untuk mendorong kalangan pendidik

dan tenaga kependidikan yang masih aktif maupun yang sudah pension menulis buku

pelajaran. Pemerintah menganggap mereka menguasai pengetahuan di bidang ilmu yang

ditulis serta memiliki pengalaman bagaimana membelajarkan peserta didik sesuai dengan

pendekatan dan metode yang tepat. Melalui Sayembara ini pemerintah memberikan

kesempatan dan memberikan kemudahan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk

berperan serta dalam penulisan buku pelajaran.

Page 5: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

Sayembara yang dilakukan secara nasional ini memunculkan sejumlah pemenang penulisan

naskah buku pengayaan untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA dengan berbagai peringkat.

Sebagai pemenang, mereka tentu memiliki pengetahuan yang memadai dalam bidang ilmu

yang ditulisnya serta cara menyajikannya secara tepat sebagai buku pengayaan. Akan tetapi,

sampai sekarang ini belum pernah ada penelitian khusus untuk mengetahui karakteristik

pemenang misalnya latar belakang pendidikan atau pelatihan yang berkaitan dengan

penulisan karya ilmiah, persiapan dan upaya yang mereka lakukan dalam menghaslkan

naskah, motivasi mereka mengikuti Sayembara, kebiasaan mereka menulis karya ilmiah, dan

bagaimana mereka memanfaatkan TIK, khususnya informasi di dunia maya.

Tulisan ini memfokuskan pembahasan tentang sejauh mana pemenang Syaembara tahun 2013

menggunakan TIK dalam mempersipakan, menulis, dan menghasilkan naskah sehingga

memenuhi syarat sebagai pemenang. Masalah ini menarik diteliti untuk mengetahui sejauh

mana pemenang Sayembara telah terbiasa menggunakanTIK di abad informasi ini. Apalagi

mulai tahun 2010, Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan semakin mengutamakan mutu

naskah Sayembara dan memberikan kesempatan tidak hanya kepada pendidik dan tenaga

kependidikan di pendidikan dasar dan menengah. Kesempatan mengikuti Sayemabara ini

juga dibuka untuk dosen, mahasiswa, siswa, peneliti, serta profesi lain. Dengan demikian

hasil penelitian ini dapat juga memberikan gambaran pemanfaatan TIK sebagai sumber

belajar oleh berbagai kalangan untuk meningkatkan kemampuan di bidang profesinya.

Sebagai penelitian pendahuluan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, pertama

memberikan gambaran bagaimana pemenang Sayembara khususnya pendidik, tenaga

kependidikan, dan siswa meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan profesinya

sebagai guru, dosen, atau tenaga kependidikan. Kedua, menjadi salah satu pertimbangan

kepada lembaga pembina tenaga pendidik dan kependidikan dalam meningkatkan kompetensi

mereka dengan menggunakan TIK. Ketiga, sebagai informasi bagi calon peserta Sayembara

dalam meningkatkan kemampuan memenangkan sayembara berikutnya. Keempat,

mendorong guru belajar sepanjang hayat melalui aneka sumber untuk meningkatkan

kemampuan profesinya sebagai tenaga pendidik, dan kelima, sebagai salah satu rujukan

penelitian lebih lanjut dengan ruang lingkup lebih luas.

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mediskripsikan bagaimana pemenang Sayembara

Penulisan Naskah Buku Pengayaan 2013 menggunakan peralatan TIK sebagai sumber

belajar. Penelitian ini dilakukan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, tempat kegiatan acara

Page 6: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

pengumuman Sayembara dan pemenang menginap. Penyebaran kuesioner dan wawancara

dilakukan di hotel sedangkan studi dokumen dilakukan di kantor Pusat Kurikulum dan

Perbukuan di Jakarta. Penelitian yang dilakukan tgl 24 – 26 November 2013 ini, disesuaikan

dengan jadwal pengumuman pemenang Sayembara dan kedatangan para pemenang ke

Jakarta untuk menghadiri acara pengumuman dan menerima hadiah Sayembara.

Dilihat dari tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yaitu menggambarkan

prilaku pemenang Sayembara dalam penggunaan peralatan TIK sebagai alat komunikasi dan

sumber belajar. Sedangkan dilihat dari teknik pengumpulan data, penelitian ini termasuk

survei dengan menggunakan angket. Populasi penelitian ini adalah semua pemenang

Sayembara tahun 2013 yang berjumlah 45 orang. Oleh karena jumlah populasi terjangkau

maka semua populasi dijadikan responden.

Angket disusun berdasarkan jenis data yang diperlukan. Angket yang telah diisi oleh

responden diteliti ketepatan cara pengisian dan keabsahannya, kemudian data ditabulasi dan

diolah dengan statistik sederhana untuk selanjutnya diinterpretasikan. Untuk melengkapi data

dilakukan wawancara kepada peserta secara acak. Bahan wawancara dikembangkan

mendalami data yang diberikan responden dalam angket. Hasil wawancara itu dipergunakan

juga sebagai bahan pembahasan hasil penelitian ini. Oleh karena terdapat 3 (tiga) set hasil

angket cacat, data yang diolah berjumlah 42 set. Hasil pengolahan dan interpretasi data

dianalisis secara induktif berdasarkan aspek-aspek masalah penelitian dan secara deduktif

mengacu pada teori yang dirujuk. Selanjutnya, hasil analisis dan pembahasan dijadikan bahan

untuk menarik kesimpulan, menyusun implikasi, serta merumuskan saran penelitian.

Hasil dan PembahasanHasil

Pemenang Sayembara berjumlah 42 orang dengan rincian seperti tertera pada Tabel 1.

Tabel 1: Jumlah Pemenang Sayembara Berdasarkan Jenis Pekerjaan

NoPekerjaa

n PAUD SD SMP SMA SMK PTJM

%

1 Guru 1 5 6 6 1 19 45.24

2 Dosen 4 4 9.52

3 Siswa 9 9 21.43

4 Lain-lain 10 23.81

Page 7: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

Jumlah 42 100.00

Data Tabel 1 menunjukkan lebih dari sebagian (54,76%) pemenang Sayembara adalah

pendidik yaitu guru PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK serta dosen Perguruan Tinggi.

Mungkin karena Sayembara ini berkaitan dengan penulisan buku pengayaan untuk sekolah,

maka jumlah guru jauh (45,24%) lebih banyak dari pada dosen (9,52%). Dari jumlah

pendidik, pemenang yang terbanyak adalah guru SMP, SMA, dan SD dan guru PAUD dan

SMK sangat sedikit. Di samping itu, jumlah siswa SMA (21, 43%) yang dapat diartikan

bahwa naskah yang ditulis siswa cukup bermutu sehingga dapat menjadi pemenang dalam

Sayembara ini. Sedangkan pemenang lain yang termasuk kategori lain-lain adalah peneliti,

pemimpin kursus, pustakawan, penulis, pelatih drama, tutor/fasilitator, instalatir, dan editor.

Dilihat dari latar belakang pekerjaan pemenang, Sayembara ini diikuti oleh berbagai unsur

yang dapat menghasilkan naskah buku pengayaan untuk sekolah serta memenuhi syarat untuk

dijadikan pemenang.

Dibandingkan antara yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan swasta, yang menjadi

pemenang lebih banyak yang berstatus swasta (52,38 %). Fenomena ini dapat diartikan antara

laian peserta Sayembara dari kalangan swasta lebih sungguh-sungguh mengikuti Sayembara

ini sehingga mereka melakukan persiapan dan upaya yang lebih baik. Asumsi bahwa lebih

banyak PNS berprestasi dari yang berstatus swasta tidak terbukti dalaman penelitian ini.

Dalam menyusun naskah, pemenang sayembara ini mengumpulkan informasi dengan

berbagai cara seperti membaca buku rujukan, melakukan wawancara, melakukan

percobaan/praktek, serta menggunakan TIK. Susuai dengan tujuan tulisan ini, pembahasan

difokuskan pada pemanfaatan TIK oleh pemenang Sayembara untuk keperluan sehari-hari

pada umumnya dan untuk penulisan naskah Sayembara pada khususnya. Penggunaan TIK itu

tentu didahului dengan peralatan TIK, khususnya jenis komputer yang dimiliki yakni

Personal Computer (PC), Laptop dan Notebook. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa

setiap pemenang memiliki salah satu atau lebih dari jenis komputer yang dimaksud sperti

terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis Komputer yang dimiliki Pemenang Sayembara

Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No Pekerjaan PersonalComputer

Laptop Notebook

Jml

Page 8: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

1 Guru 6 7 11 24

2 Dosen 1 2 2 5

3 Siswa 2 3 4 9

4 Lain-lain 3 3 5 11

Jumlah 12 15 22 49

% 24.49 30.6144.90 100.00

Data Tabel 2 menunjukkan antara lain, yang paling banyak dimiliki ialah notebook,

kemudian laptop, dan paling sedikit ialah personal computer. Ada juga guru, dosen, dan yang

berprofesi lain memiliki lebih dari satu jenis computer. Kelihatannya, kepraktisan membawa

dan menggunakannya menjadi alasan pemenang dalam memilih jenis komputer.

Sungguhpun kemampuan komputer dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, akan

tetapi lebih dari sebagian (55.74 % ) pemenang menggunakan komputer untuk mengetik dan

tidak banyak (18.03 %) yang menggunakan komputer untuk mencari informasi dengan

mengakses ke internet. Sedikit sekali dari pemenang Sayembara menggunakan program dan

aplikasi lain yang ada di komputer seperti untuk keperluan surat elektronik, mengolah data, ,

menyimpan data, menonton video, ataupun mendengar musik.

Di samping peralatan TIK jenis komputer, semua pemenang juga memiliki satu atau lebih

telepon seluler. Selain sebagai alat komunikasi sosial, telepon seluler khususnya telepon

cerdas (smart phone) dapat dipergunakan untuk menyimpan data, serta mengakses internet.

Akan tetapi lebih dari sebagian (53,49%) pemenang Sayembara menggunakannya untuk

keperluan berkomunikasi dengan suara (24,81%) dan tertulis dalam bentuk pesan singkat

(28.68%). Internet (17,05%) dipergunakan biasanya hanya untuk hubungan sosial melalui

facebook. Walaupun sangat sedikit sekali, pemenang Sayembara juga menggunakan telepon

seluler untuk menyimpan data suara/gambar/tulisan, memotret, dan mendengar musik. Semua

pemenang menggunakan telepon seluler untuk menyimpan data nomor telepon keluarga,

kerabat, dan kontor yang mereka perlukan.

Pemenang Sayembara telah menggunakan internet melalui komputer atau telepon seluler

untuk mencari informasi seperti pengumuman Sayembara dan kadang-kadang untuk

melaksanakan pekerjaan yang berkaitan tugas pokok mereka. Sangat sedikit sekali pemenang

Sayembara menggunakan internet untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan

berkaitan dengan penulisan naskah buku pengayaan yang disayembarakan. Di samping

Page 9: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

melalui internet, ada juga pemenang Sayembara menggunakan televisi dan radio untuk

mencari informasi yang mereka perlukan.

Kemampuan menulis naskah berkaitan dengan kebiasaan membaca dan menulis. Waktu yang

dipergunakan oleh pemenang Sayembara untuk menambah pengetahuan dan keterampilan

melalui membaca berkisar antara 30 – 60 menit sehari. Dari antara pemenang Sayembara,

dosen paling banyak menggunakan waktunya untuk membaca dibandingkan dengan siswa

dan guru. Sedangkan yang berprofesi lain-lain menggunakan paling sedikit waktu membaca

dibandingan dengan dosen, siswa, dan guru. Sebagian besar pemenenang Sayembara

menggunakan media cetak (buku, majalah, atau surat kabar) sebagai sumber bacaan. Sedikit

sekali yang menggunakan media elektronik (buku, majalah, surat kabar, atau naskah

elektronik). Semua pemenang Sayembara memilih bacaan yang isinya berkaitan dengan

pekerjaan/tugas mereka.

Pada umumnya pemenang menggunakan waktunya untuk menulis setiap hari berkisar antara

30 menit sampai satu jam, walaupun ada juga yang kurang dari 30 menit atau lebih dari satu

jam. Semua pemenang sering menggunakan komputer untuk mengetik tulisan mereka yang

pada umumnya berkaian dengan pekerjaan mereka.

Pembahasan

Dalam era TIK dewasa ini alat komunikasi elektronik atau berbasis komputer banyak

dipergunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Hampir semua profesi menggunakan TIK

karena TIK memudahkan menyelesaikan berbagai pekerjaan, memperoleh informasi, dan

berkomunikasi dengan pihak lain. Salah satu produk teknologi informasi ialah komputer

yang pada awalnya dibuat untuk keperluan menghitung. Kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknolgi membuat kemampuan komputer berkembang pesat baik pada perangkat keras

(hardware) maupun pada perangkat lunaknya (software). Perangkat keras komputer semakin

lama semakin kecil sampai dalam wujud yang dapat dengan mudah dibawa kemana-mana

seperti laptop, notebook, dan tablet atau i-pad. Sedangkan perkembangan perangkat

lunaknya telah memungkinkan komputer dapat dipakai untuk berbagai aplikasi dan keperluan

termasuk mengakses internet. Sementera itu harga komputer semakin terjangkau oleh

masyarakat. Hal ini juga terlihat pada semua pemenang Sayembara dengan latar belakang

profesi beragam memiliki komputer pribadi (desktop), laptop, note book, atau tablet.

Perangkat keras komputer dapat diisi dengan berbagai program seperti Microsoft Office,

Adobe, media player, accessories, dan internet browser. Aplikasi Microsoft Office termasuk

Page 10: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

Words, Excel, Powerpoint, Publisher, Access, Outlook, dan Onenote. Aplikasi Adobe

termasuk indesign, pdf reader, acrobat, flash, bridge, dan media encoder. Media player

memiliki aplikasi winamp, itone, vlc, dan windows media player.

Akan tetapi pemenang Sayembara belum memanfaatkan secara optimal kemampuan dan

kemudahan yang dimiliki komputer. Sebagai contoh, hampir semua mereka menggunakan

aplikasi Microsoft Office terbanyak untuk mengetik dan menyimpan hasil ketikan dan

sesekali menggunakan Excel. Kecuali dosen, guru yang menang dalam Sayembara ini juga

jarang menggunakan power point dalam proses pembelajaran dengan alasan peralatan LCD

tidak tersedia di kelas.

Salah satu kemudahan menggunakan komputer ialah melakukan hubungan ke internet

sehingga dapat memperoleh berbagai informasi dan data, mendengarkan musik atau

menonton video, serta menerima dan mengirim surat elektronik. Dengan menggunakan

internet, seseorang dapat juga membuat blog dan mengisinya dengan berbagai tulisan atau

gambar sehingga tersebar dengan sendirinya tanpa biaya. Guru juga dapat mencari bahan

pengayaan pembelajaran dari internet dalam bentuk tulisan, foto, atau video di YouTube.

Akan tetapi sangat sedikit sekali pemenang Sayembara memanfaatkan internet untuk

memperkaya pengetahuannya dan hanya sebagian kecil pemenang sayembara mengunakan

facebook sebagai media sosial dan mereka ini pada umumnya adalah siswa.

Sedikit sekali yang menggunakan komputer untuk memperoleh akses ke internet dan

menjelajahi atau mencari informasi atau menggunakan surat elektronik. Kemudahan lain

seperti membuat diagram/grafik dan gambar serta aplikasi penerbitan (publishing) hampir

tidak pernah dipergunakan. Melalui wawancara tidak formal diperoleh alasan kurang

dipergunakannya kemudahan lain pada komputer karena mereka tidak pernah

memerlukannya dan tidak mengetahui beberapa kemudahan lain di luar untuk mengetik,

menyimpan data, mendengar musik, dan menonton video.

Kemajuan teknologi komunikasi telah melahirkan telepon seluler pintar yang memiliki

fasilitas pemutar lagu, video, penyimpan data, kamera, dan berbagai fitur yang dapat

ditambahkan ke telepon seluler. Di samping itu telepon seluler pintar juga digunakan untuk

mengakses internet sehingga dapat dipergunakan untuk mencari informasi, hubungan sosial

seperti facebook, twitter, dan surat elektronik. Meluasnya jaringan internet membuat banyak

pemakai telepon seluler bersilancar di internet mencari informasi atau menikmati hiburan.

Bahkan jual beli dan transaksi bank dapat dilakukan melalui ponsel. Sebagai bagian dari

Page 11: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

pelayanan untuk umum, banyak pertokoan/mall, kafe, restoran, sekolah, kampus, rumah

sakit, kendaraan umum, dan tempat umum lainnya menyediakan fasilitas nirkabel (wifi)

untuk mengakses internet melalui ponsel pintar. Harga ponsel pintar dan biaya untuk

mengakses internet melalui modem semakin terjangkau masyarakat, sehingga sekitar 65 %

pengguna internet di Indonesia terkoneksi melalui ponsel (APJII, 2012:8).

Harga ponsel pintar yang semakin terjangkau memungkinkan ponsel bukan merupakan

barang mewah lagi dan hampir seluruh lapisan masyarakat memilikinya. Semua pemenang

Sayembara juga memiliki setidak-tidaknya sebuah telepon seluler yang dapat dipergunakan

untuk berkomunikasi secara lisan dan pesan singkat, memotret, mendengar musik serta

menyimpan data. Pada umumnya telepon seluler mereka juga dapat dipergunakan untuk

akses ke internet. Akan tetapi nampaknya pemenang Sayembara kurang menggunakan

semua kemudahan memperoleh informasi melalui telepon seluler. Mereka cenderung

menggunakan telepon seluler terbanyak untuk mengirim dan menerima pesan singkat

(sms/bbm), bertelepon, dan menyimpan nomor telepon atau data penting. Jaringan internet

melalui telpon seluler kadang-kadang dipakai untuk komunikasi sosial melalui facebook.

Dalam era TIK dewasa ini, internet merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan lagi

karena selain biayanya murah, berbagai informasi mutakhir dari banyak sumber dapat diakses

dengan cepat serta dapat dipergunakan sebagai media menyebarluaskan informasi ke seluruh

plosok dunia. Untuk pendidikan, internet dapat dipergunakan sebagai sumber belajar dan

pembelajaran. Akan tetapi masih sedikit sekali pemenang Sayembara memanfaatkan internet

baik sebagai sumber informasi maupun untuk menyebarluaskan informasi. Mereka

menggunakan internet untuk mencari informasi berkaitan dengan tugas utamanya,

komunikasi sosial melalui facebook, dan surat elektronik. Sungguhpun antara pengguna

internet itu ada yang memanfaatkan internet setiap hari, kebanyakan hanya berkisar tiga kali

seminggu, sehingga dapat dikatakan masih rendah. Alasan utama mereka kurang

menggunakan internet ialah sulit memasuki jaringan internet karena signal lemah, tidak

punya waktu, dan merasa rumit menggunakannya.

Dari data angket dan wawancara informal dengan pemenang Sayembara dapat disimpulkan

bahwa pemenang Sayembara pada umumnya kurang menggunakan TIK untuk memperkaya

pengetahuan dan keterampilan atau memperluas wawasan. Tidak ada peserta yang berusaha

meningkatkan mutu naskah mereka dengan menggali informasi dari internet, sungguhpun ada

di antara mereka tahu cara mencari informasi melalui internet. Oleh karena melalui internet

banyak informasi ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dipublikasikan, mutu naskah yang

Page 12: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

dihasilkan pemenang Sayembara dapat lebih baik sekiranya mereka menggunakan informasi

di internet secara intensif.

Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh pemenang Sayembara dalam menulis naskah

ialah televisi dan media cetak serta tidak ada seorang pun yang menggunakan radio. Dalam

beberapa tayangan televisi mereka memperoleh informasi dan inspirasi dalam memberikan

contoh-contoh berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat atau siaran yang berkaitan

dengan keterampilan dan ilmu pengetahuan lainnya. Sedangkan melalui media cetak seperti

buku, majalah, dan surat kabar, mereka mendapat lebih banyak informasi yang sangat

membantu dalam memperoleh dan mengembangkan gagasan dalam menulis naskah. Oleh

karena itu masing-masing pemenang Sayembara menggunakan waktu mereka untuk

membaca setiap hari. Sebagian besar dari mereka menggunakan antara 30 sampai 60 menit

sehari untuk kegiatan membaca. Yang paling banyak mengunakan waktu untuk membaca

ialah dosen, kemudian yang berprofesi lain-lain, dan siswa. Sedangkan jumlah guru paling

sedikit dibandingkan dengan lainnya menggunakan waktu untuk membaca.

Kurangnya guru menggunakan TIK untuk meningkatkan kualitas profesinya sebagai pendidik

dan kurangnya waktu yang dipergunakan guru untuk membaca merupakan catatan penting

dari hasil survei ini. Guru diharapkan dapat menjadi model dan panutan bagi siswa khsusnya

dalam pendidikan karakter. Salah satu tugas guru adalah menanmkan dan menanamkan

kebiasaan membaca, tetapi tugas ini sulit dapat berhasil kalau guru sendiri kurang membaca.

Tahun 1980 Alfin Toffler (1990) menyebutkan abad 21 merupakan abad informasi sehingga

setiap orang diharapkan tidak cukup hanya memiliki kemampuan dasar membaca, menulis,

dan berhitung saja tetapi juga kemampuan menggunakan TIK. Agak sulit dapat diharapkan

guru dapat memotivasi siswanya untuk belajar secara mandiri dengan menggunakan berbagai

sumber belajar khususnya yang terdapat di internet. Proses belajar dan membelajarkan

dewasa ini tidak terbatas di ruang kelas atau sekolah saja dan setiap orang dapat belajar di

mana dan kapan saja dengan menggunakan berbagai informasi dari berbagai sumber. Oleh

karena itu sekolah diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan belajar

kepada siswanya sehingga mereka dapat melakukan belajar berkelanjutan dengan minat dan

gaya belajar mereka masing-masing. Harapan ini sulit dapat dipenuhi apabila guru sendiri

tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan belajar sesuai dengan kemajuan perkembangan

TIK yang ada.

Page 13: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

Kemampuan membaca sangat diperlukan untuk memperoleh informasi yang disajikan secara

tertulis. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung diberikan secara bertahap kepada

siswa sejak pendidikan usia dini. Membaca merupakan awal kegiatan belajar sehingga

diharapkan membaca menjadi kegemaran dan kebiasaan setiap orang. Masyarakat terdidik

dan bermartabat terwujud melalui masyarakat belajar dan masyarakat belajar terbentuk dari

masyarakat membaca. Kemampuan membaca dapat diberikan dan dilatih oleh guru tetapi

kebiasaan membaca siswa ditanamkan dan dikembangkan dengan memberikan contoh dan

teladan oleh guru dan lingkungannya. Mudah-mudahan kebiasaan membaca yang masih

rendah dilihat dari waktu yang digunakan guru, pemenang Sayembara ini, tidak mewakili

semua guru.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini terbatas pada pemanfaatan TIK oleh pemenang Sayembara tahun 2013 dengan

menggunakan survei dan wawancara terbatas. Hasil penelitian ini merupakan gejala atau

indikasi saja kalau diberlakukan untuk keseluruhan peserta Sayembara. Untuk keperluan

generalisasi diperlukan penelitian lebih lanjut yang dapat mewakili semua peserta

Sayembara.

Penelitian ini juga tidak dapat dijadikan acuan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi

penyelenggaraan Sayembara tahun 2013 maupun tahun-tahun sebelumnya,

SIMPULANKesimpulan

Secara umum pemenang Sayembara masih sangat kurang memanfaatkan TIK, khususnya

untuk memperkaya kemampuannya menulis naskah. Sungguhpun semua pemenang memiliki

komputer dan telepon seluler yang dapat tersambung ke internet, pemenang kurang

memanfaatkan informasi dari lamanan (website) untuk memperkaya dan memutakhirkan

pengetahuan dan keterampilannya. Keadaan yang demikian mempengaruhi mutu naskah yang

dihasilkan sehingga terdapat beberapa peringkat pemenang yang tidak terisi.

Aplikasi Microsoft Office yang paling sering pemenang Sayembara pergunakan ialah Words

untuk mengetik dan kadang-kadang Power Point dan jarang sekali menggunakan Excell.

Pemenang Sayembara kurang memaksimalkan penggunaan komputer mereka. Dengan

Page 14: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

demikian, dosen atau guru yang menjadi pemenang Sayembara ini, kurang memanfaatkan

komputer dalam proses dan administrasi pembelajaran di kelas.

Pemenang Sayembara menggunakan telepon seluler lebih banyak untuk kepentingan

hubungan sosial melalui pesan singkat daripada telepon. Walaupun ada juga yang

menggunakan telepon seluler untuk tersambung ke internet, kebanyakan dipergunakan untuk

hubungan sosial melalui facebook, dan sangat jarang untuk mengirim surat elektronik.

Fasilitas lain yang sering dipergunakan ialah untuk mendengar musik dan memotret. Sangat

jarang sekali pemenang Sayembara menggunakan telepon genggam mereka sebagai sarana

komunikasi untuk meningkatkan kemampuan keterampilan.

Sunguhpun penggunaan internet di kalangan pemenang Sayembara tidak tinggi tetapi banyak

di antara mereka yang memperoleh informasi penyelenggaraan Sayembara melalui laman

Puskurbuk di internet. Hal ini mengindikasikan bahwa pada hakekatnya mereka bukan tidak

tahu menggunakan internet, tetapi mereka menggunakannya untuk informasi yang sanagt

dibutuhkan dan bukan untuk memperkaya pengetahuan.

Implikasi

Kurang bervariasinya latar belakang pekerjaan pemenang Sayembara serta kurangnya peserta

dari ibukota kecamatan dan desa merupakan indikasi kurang menyebarnya informasi tentang

penyelenggaraan Sayembara dan juga akibat informasi yang diterima terlambat sehingga

tidak cukup waktu untuk menulis naskah. Keadaan yang demikian mengakibatkan jumlah,

jenis, serta mutu naskah yang diperoleh tidak mencapai target. Dengan demikian, kekurangan

buku pengayaan khususnya untuk pengetahuan dan matematika di sekolah tidak dapat diatasi

melalui Sayembara ini. Di samping itu mutu naskah yang demikian belum tentuk memotivasi

penerbit untuk menerbitkannya. Kurangnya minat penerbit menerbitkan naskah ini juga

terlihat dari banyaknya naskah hasil Sayembara dari tahun-tahun sebelumnya belum

diterbitkan baik oleh penerbit atau Puskurbuk.

Di pihak lain, tidak tercapainya jumlah naskah mengisi semua peringkat, berarti juga dana

yang dianggarkan untuk Sayembara ini tidak terserap sepenuhnya. Tidak diterbitkan dan

disebarluaskan naskah pemenang juga tujuan penyelenggaraan Sayembara ini tidak tercapai

serta berarti dari segi penggunaan dana tidak efisien dan tidak efektif.

Kalau pada tahun-tahun awal, Sayembara ini dimaksudkan memotivasi pendidik dan tenaga

kependidikan menulis naskah buku pelajaran yang bermutu, Sayembara 2013 ini kurang

efektif karena keikut sertaan pendidik dan tenaga kependidikan tidak maksimal terlihat dari

Page 15: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

peringkat-peringkat pemenang yang tidak terisi. Kurangnya partisipasi pendidik dan tenaga

kependidikan ini karena informasi kurang tersebar mencapai semua guru khususnya di luar

daerah perkotaan serta terlambatnya informasi. Tetapi faktor lain yang juga dapat terjadi ialah

pada umumnya minat dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan untuk menulis

masih kurang. Minat dan keterampilan menulis ini terkait dengan kebiasaan membaca yang

juga masih lemah, pada hal gagasan bermutu bersumber dari hasil membaca. Hasil penelitian

ini menunjukkan waktu membaca dan menulis pememang Sayembara masih rendah sehingga

kurang memiliki gagasan bermutu untuk menulis naskah.

Kurangnya pemenang Sayembara menggunakan TIK khususnya internet dalam memperoleh

informasi untuk menambah pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang khususnya

untuk menulis naskah buku pengayaan dapat dianggap suatu ketertinggalan dalam era TIK di

abad ke 21 ini. Keadaan ini semakin memperihatinkan kalau terjadi pada pendidik yang

diharapkan mengikuti informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Pendidik juga diharapkan menjadi motivator dan

facilitator bagi siswa menggunakan TIK. Lebih teknis lagi pendidik diharapkan dapat

mengintegrasikan informasi yang relevan di internet ke dalam proses pembelajaran serta

mendidik siswa belajar mandiri. Akan tetapi kenyataannya masih belum seperti diharapkan.

Penggunaan telepon seluler khususnya telepon pintar (smartphone) memiliki fitur-fitur yang

dapat dipergunakan sebagai alat untuk menelusuri berbagai sumber belajar dan

membelajarkan. Namun, pemenang Sayembara tidak mendayagunakan alat komunikasi

secara maksimal. Oleh karena itu sulit dapat diharapkan mereka dapat menerapkan mobile

learning dengan menggunakan telepon seluler, laptop, tablet, atau iPhod.

Banyak juga informasi melalui televisi dan radio yang dapat dipergunakan sebagai sumber

belajar. Di televisi terdapat siaran televisi edukasi, national geographic channel dan berbagai

tayangan budaya. Melalui radio, juga terdapat siaran ilmu pengetahuan dan teknolgi serta

siaran pedesaan atau daerah terluar Indonesia. Akan tetapi hasil penelitian ini menunjukkan

masih kurangnya pemenang Sayembara memanfaatkan televisi dan radio sebagai sumber

belajar dan membelajaran.

Gambaran mengenai penggunaan TIK oleh pemenang Sayembara perlu mendapat perhatian

pembina pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan perlu

disadarkan manfaat TIK dalam pembelajaran serta diberikan keterampilan menggunakan TIK

untuk memperoleh informasi secara tepat dan tepat sehingga mereka dapat secara terus

Page 16: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

menerus menambah dan memutakhirkan pengetahuan dan keterampilannya dan

melaksanakan tugasnya secara lebih profesional. Dalam rangka penggunaan TIK sebagai

sumber belajar dan membelajarkan ini seharusnya setiap sekolah diberikan peralatan untuk

mengakses internet termasuk di kelas.

Secara nasional mutu guru pada umumnya masih bervariasi dan masih terdapat kesenjangan

yang cukup jauh antar guru dan antar sekolah di beberapa wilayah. Kesenjangan ini juga

terlihat dari jumlah guru yang masih belum tersertifikasi. Mutu guru ini akan mempengaruhi

mutu proses dan hasil/capaian belajar siswa. Dengan menggunakan TIK serta memanfaatkan

sumber-sumber belajar di internet, siswa dapat dilatih belajar mandiri sehingga mereka

memperoleh informasi yang mereka perlukan. Dengan demikian mereka tidak terlalu

tergantung pada informasi yang diberikan guru serta keterbatasan informasi guru dapat

diatasi.

Salah satu cara mendorong peserta Sayembara menggunakan informasi dari internet, ialah

dengan memasukkan persyaratan menggunakan referensi yang relevan, termutakhir, dan

terpercaya bersumber dari internet dalam menulis naskahnya, di samping buku cetak. Tetapi

peserta juga diingatkan untuk tidak melanggar hak cipta dalam mengutip dari sumber lain

termasuk dari internet.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian ini disararankan sebagai berikut.

Pertama,untuk memperoleh jumlah dan mutu naskah buku pengayaan di berbagai bidang

ilmu dan keterampilan, Puskurbuk perlu lebih memasyarakatkan penyelenggaraan Sayembara

Naskah Buku Pengayaan melalui berbagai media di tingkat pusat dan daerah sedini mungkin.

Pengumuman melalui surat kabar dan radio di daerah serta pamplet dapat menjangkau

berbagai lapisan masyarakat dan wilayah tempat tinggal. Kalau memungkinkan

penyelenggaraan Sayembara diumumkan satu tahun sebelum jadwal pengumpulan naskah

sehingga informasinya dapat tersebar luas dan peserta mempunyai waktu untuk

mengumpulkan bahan dan menulis naskah yang bermutu.

Kedua, naskah pemenang Sayembara hendaknya diterbitkan paling lambat satu tahun

sesudah diumumkan melalui penerbit swasta atau Puskurbuk apabila penerbit swasta kurang

berminat. Hasil terbitan itu hendaknya disebarkkan ke perpustakaan sekolah yang sesuai

sehingga dapat dimanfaatkan sebagai buku pengayaan untuk mata pelajaran yang relevan.

Page 17: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

Penerbitan naskah itu akan memotivasi guru menulis dan dapat menjadikannya sebagai

perbandingan kalau menulis naskah buku.

Ketiga, melalui berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh Kemdikbud, Dinas, atau

Sekolah, guru hendaknya dimotivasi menggunakan TIK untuk meningkatkan kemampuan

mereka sendiri dan dalam proses pembelajaran di kelas serta guru dilatih terampil

menggunakan TIK, khususnya internet, sebagai sumber belajar dan membelajarkan. Guru

hendaknya dilatih bagaimana menggunakan laman (website), facebook, dan YouTube untuk

keperluan pembelajaran serta mengembangkan kemmapuan guru membuat program online

learning untuk siswanya.

Keempat, hendaknya dijadikan keharusan menggunakan bahan dari internet sebagai salah

satu sumber rujukan dalam menulis naskah dengan tetap mentaati notasi ilmiah yang benar

serta hak cipta.

Kelima, oleh karena penelitian ini terbatas pada pemanfaatan TIK oleh pemenang

Sayembara, disarankan untuk yang akan datang perlu diteliti secara komprehensif efektifitas

program penyelenggaraan Sayembara ini untuk merumuskan kebijakan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

APJII, (2012). Profil pengguna internet di Indonesia: 2012. Jakarta: APJII

Garrison, D. R., & Anderson, T. (2003). E-Learning in the 21st century: A framework for

research and practice. London: Routledge/Falmer

Glasser, William. (1993). The quality school teacher: Specific suggestions for teachers who

are trying to implement the lead-management ideas of the quality school in their

classrooms. New York: Harper Perennial.

Inglis,Alistrair, Ling, Peter &Joosten, Vera. (2002). Delivering digitally: managing the

transition to the knowledge media.Second edition. London: Kogan Page

Januszewski, Alan & Molenda, Michael (2008). Educational technology: A definition with

commentary. New York: Lawrence Erlbaum Associates.

Marquardt, Michael J. (2002). Building the learning organization. New York : McGraw-Hill

Nickerson, Raymond S. & Zodhiates, Philip P. (1988). Technology in education: Looking

toward 2020. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Page 18: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

Noor-Ul-Amin, Syed. An Effective use of ICT for Education and Learning by Drawing on

Worldwide Knowledge, Research, and Experience: ICT as a Change Agent for

Education. (A LITERATURE REVIEW) Department of Education, University Of

Kashmir. (Diunduh dari halaman website

http://www.nyu.edu/classes/keefer/waoe/amins.pdf pada tanggal 10 November 2013)

O’Sullivan, Edmund. (1999). Transformative learning: Educational vision for 21st century.

Toronto: Zed Books

Ohler, Jason B. (2010). Digital community digitial citizen. London: Corwin

Pachler, Norbert., Bachmair, Ben. & Cook, Jhon (2010) Mobile learning:

Structures,agency,practices. London: Springer

Pusat Kurukulum dan Pusat Perbukuan,. (2013). Petunjuk pelaksanaan sayembara penulisan

buku pengayaan 2013. Jakarta: Pusat Kurikulum &Pusat Perbukuan.

Pusat Perbukuan,. (1988). Petunjuk pelaksanaan sayembara penulisan buku pengayaan 1988.

Jakarta: Pusat Perbukuan.

Rosen, Larry D. (2010). Rewired: Understanding the iGeneration and the way they learn.

New York: Palgrave Macmillan.

Thompson, Ann D., Simonson, Michael R. & Hargrave, Constance P. (1993). Educational

technology: A review of the research. Revised edition. Washington: AECT

Toffler, Alvin. (1990). Gelombang ketiga. Penerjemah Idham Idris. Jakarta: Pantja Simpati

Walker, Dorothy. (1988). Education in the digital a2ge. London: Bowerdean

2 Dimuat di Jurnal Penabur, edisi Desember 2014

Page 19: Web view... dan tepat mendapatkan informasi yang ... internet baik sebagai sumber informasi maupun untuk ... Sumber informasi lain yang dipergunakan oleh

i Dimuat di Jurnal PENABUR, edisi Desember 2014