verwati iriani 120211413500 proposal ppbsi

16
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA FILM DOKUMENTER PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 KANIGORO PROPOSAL Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Penelitian Pengajaran Bahasa dan Sastra Yang dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Oleh Verwati Iriani 120211413500 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA

Upload: moh-hendra-setia-l

Post on 30-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bnbnkbjhb

TRANSCRIPT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA FILM DOKUMENTER PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 KANIGOROPROPOSAL

Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah

Penelitian Pengajaran Bahasa dan Sastra

Yang dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Suyono, M.Pd.

Oleh

Verwati Iriani120211413500

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN SASTRA INDONESIA

PRODI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

MARET 2015BAGIAN 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis adalah sebuah aktivitas menuangkan berbagai ide dari rangkaian kerja pikiran kita dalam media tulis sebagai salah satu aktivitas komunikasi tidak langsung antar sesama manusia. Menulis tidak semata-mata kerja antara syaraf-syaraf otot jemari dengan alat tulis yang kita gunakan, tetapi melibatkan komponen otak sebagai pusat kendali aktivitas kita sehari-hari serta hati sebagai filter akhir apa yang hendak kita komunikasikan. Menulis juga diartikan sebagai sebuah kegiatan menemukan ide, mengorganisasikan juga mengomunikasikan ide tersebut sehingga bisa dinikmati orang lain.Komunikasi ide itu tentu saja bukan secara lisan, tetapi dengan rangkaian kata-kata sehingga membentuk sebuah tulisan. Keterampilan menulis pada mulanya merupakan kemampuan mengenal, menuliskan lambang-lambang bunyi, menuliskan kata-kata dan melahirkan struktur kalimat.Oleh karena itu, keterampilan menulis diberikan secara itensif setelah siswa memiliki tingkat kemampuan yang memadai dalam menyimak, membaca, berbicara, sehingga kemampuan itu dapat digunakan sebagai dasar untuk pembinaan pada perkembangan keterampilan menulis.

Keterampilan menulis mempunyai peranan penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia salah satunya dalam keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kanigoro Blitar. SMP Negeri 1 Kanigoro Blitar menggunakan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) 2006 dalam pembelajaran menulis puisi.

Puisi adalah salah satu bagian dari seni, yang proses penciptaannya menggunakan bahasa tulis sebagai mediumnya. Keterampilan menulis sangat penting untuk dimiliki para siswa, karena dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan ide dan gagasan dalam mencapai tujuan tertentu. Menulis puisi adalah salah satu aktivitas menulis yang erat kaitanya dengan kegiatan menemukan ide, menuangkan, serta mengomunikasikan untuk dinikmati. Namun pada kenyataannya, masih banyak siswa yang mengeluh dengan kegiatan menulis. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Kanigoro diketahui bahwa, pertama guru kesulitan untuk menumbuhkan respon siswa pada pembelajaran menulis puisi, kedua tingkat kemampuan siswa dalam menemukan serta menuangkan ide atau gagasan dalam puisi masih rendah, ketiga strategi dalam pembelajaran menulis puisi masih belum bervariatif.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti berupaya mengembangkan media film dokumenter yang nantinya akan memunculkan respon positif dari siswa. Media film dokumenter ini nantinya dapat memberikan rangsangan berupa visual maupun audio yang memudahkan siswa untuk menggambarkan apa yang mereka lihat dan mereka dengar. Kemampuan video dalam dalam memvisualisasikan materi terutama efektif membantu menyampaikan materi yang bersifat dinamis. Materi yang memerlukan visualisasi yang mendemonstrasikan hal-hal seperti gerakan motorik adalah yang paling baik disajikan melalui pemanfaatan video. Misalnya tentang perubahan kepompong menjadi kupu-kupu, akan terlihat detail dan dramatis kalau hal itu divisualisasikan lewat teknologi video (Daryanto, 2013:88).Penggunaan media film dokumenter untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi diharapan mampu, pertama memunculkan respon pada siswa terhadap pembelajaran menulis puisi, kedua siswa menangkap /menemukan ide dari apa yang dilihat dan didengar, ketiga siswa dapat mengomunikasikan serta mengaplikasikan ide mereka dalam sebuah tulisan puisi. B. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang muncul, aspek yang penting dibahas dalam penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kanigoro Kabupaten Blitar. Pembatasan masalah ini dipilih agar penelitian lebih focus dan diperoleh kerja serta hasil yang maksimal. Penelitian ini hanya fokus pada masalah yang muncul yaitu rendahnya respon siswa terhadap pembelajaran menulis puisi. Kenyataannya siswa masih kesulitan untuk menemukan serta menuangkan ide dalam sebauh tulisan yaitu puisi, media pembelajaran menulis puisi masih belum bervariatif untuk memunculkan ketertarikan siswa terlibat dalam proses pembelajaran menulis puisi. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatkan poses pembelajaran puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kanigoro Kabupaten Blitar menggunakan media film dokumenter?

2. Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kanigoro Kabupaten Blitar menggunakan media film dokumenter? D. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat peningkatan terhadap kualitas proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kanigoro Kabupaten Blitar menggunakan media film dokumenter.

2. Terdapat peningkatan terhadap kualitas proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kanigoro Kabupaten Blitar menggunakan media film documenter.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memunculkan respon positif siswa terhadap pembelajara menulis puisi serta meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa (menemukan dan menuangkan ide, gagasan dalam sebuah tulisan puisi) siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kanigoro Kabupaten Blitar dengan media film dokumenter.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

Bagi Guru:1. Memberikan masukan bagi guru Bahasa Indonesia mengenai media alternatif untuk menunjang pembelajaran menulis puisi.2. Memudahkan guru untuk menumbuhkan respon positif siswa terhadap pembelajaran menulis terutama menulis puisi.Bagi siswa:

1. Siswa menjadi lebih aktif dan tertarik dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi.2. Dapat mengatasi kejenuhan siswa saat pembelajaran menulis puisi berlangsung.3. Memudahkan siswa menangkap /menemukan ide dari apa yang dilihat dan didengar.

4. Memberikan inovasi bagi siswa dalam mengomunikasikan serta mengaplikasi ide mereka dalam sebuah tulisan puisi.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini menghindari salah pengertian dan memperjelas maksud penelitian ini, maka peneliti memberikan penegasan sebagai berikut:1. Puisi adalah adalah bentuk kesusastraan yang paling tua. Karya-karya besar dunia yang bersifat monumental ditulis dalam bentuk puisi. Puisi tidak hanya dipergunakan untuk penulisan karya-karya besar, namun ternyata puisi juga sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.2. Pembelajaran visual lebih suka informasi yang dihadirkan secara visual, yakni dalam bentuk gambar, diagram, bagan, garis waktu, film, dan berbagai demostrasi, dibandingkan dalam bentuk kata-kata tertulis atau yang dibeicarakan (Indraiana, 2011: 156-157).

BAGIAN II

KAJIAN PUSTAKAA. Pengertian Puisi

Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling tua. Karya-karya besar dunia yang bersifat monumental ditulis dalam bentuk puisi. Puisi tidak hanya dipergunakan untuk penulisan karya-karya besar, namun ternyata puisi juga sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Nyanyian-nyanyian yang kita dengarkan tidaklah semata-mata hanya lagunya yang indah, tetapi terlebih isi puisinya yang mampu menghibur manusia. Puisi-puisi cinta didendangkan oleh para penyanyi dari berbagai kurun waktu dan anehnya tidak pernah membosankan karena selalu diperbaharui oleh penyairnya (penulis lirik lagu). Masing-masing lagu yang diciptakan mempunyai lirik yang berbada sehingga selalu mampu memberikan hiburan. B. Keterampilan Menulis Puisi

Keterampilan menulis sangat penting untuk dimiliki para siswa, karena dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan ide dan gagasan dalam mencapai tujuan tertentu. Menulis puisi adalah salah satu aktivitas menulis yang erat kaitanyya dengan kegiatan menemukan ide, menuangkan, serta mengomunikasikan untuk dinikmati. CARI !!!!

Menulis puisi pada dasarnya bukan hanya mengolah pengalaman puitik semata-mata, tetapi juga mengolah bahasa, yang dalam pengertian lebih luas adalah mengolah daya ungkap yang personal sifatnya, sekalipun apa yang ditulisnya itu mengambil bentuk penulisan puisi yang telah ada, seperti bentuk penulisan puisi imajis, simbolis, naratif, haiku, pantun, dan bentuk puisi lama lainnya yang tumbuh dan berkembang di berbagai belahan bumi. Bila dilihat dari cara penulisannya, masing-masing bentuk penulisan puisi tersebut mempunyai gaya ungkap (gaya pengucapan) yang berbeda dari satu puisi ke puisi lainnya. Hal ini menandakan bahwa tumbuh dan berkembangnya penulisan puisi tidak diam di tempat, sebab masing-masing penyair selalu ingin menulis sesuatu yang lain, yang membedakan dirinya dengan yang lain.

Kreativitas menulis puisi adalah kreativitas memilih diksi karena kekuatan puisi terletak pada kata-katanya (diksi) bagaimana kata-kata yang singkat, pendek, dan sederhana tetapi bisa menggambarkan pengalaman, perasaan, imajinas dan keindahan yang banyak (Kurniawan 2012:29).

Proses kreatif menulis puisi (Kurniawan, 2012:29-49) :

1) Pencarian ide

Pencarian ide atau disebut juga inspirasi yaitu sesuatu yang menentukan rasa atau jiwa yang membuat seseorang mengabadikan dengan mengekspresikan dalam puisi.

Ide atau inspirasi haruslah dipanggil, dicari, dan diburu dengan cara menyensitifkan panca indera kita dalam memaknai setiap kejadian dan fenomena yang dijumpai di sekeliling.

2) Pengendapan/Perenungan

Ide adalah bahan mentah, sebelum ditulis perlu dimatangkan caranya adalah dengan diendapkan dalam perenungan atau kontemplasi. Yang harus direnungkan dalam pengembangan ide adalah dalam puisi yang utama adalah kata-kata, yaitu perenungan kata-kata yang tepat, diksi puitik, dan pengandungan makna yang dalam.

3) Penulisan

Prinsip menulisnya adalah ungkapan/muntahkan yang sudah didapat dan diendapkan.

4) Editing dan Revisi

Editing berkaitan dengan pembetulan pada puisi yang diciptakan pada aspek bahasa, baik salah ketik, pergantian kata sampai kalimat. Sedangkan revisi berkaitan dengan penggunaan isi/substansi. C. Media Pembelajaran

Pembelajaran visual lebih suka informasi yang dihadirkan secara visual, yakni dalam bentuk gambar, diagram, bagan, garis waktu, film, dan berbagai demostrasi, dibandingkan dalam bentuk kata-kata tertulis atau yang dibeicarakan (Indraiana, 2011: 156-157).

Daryanto (2013:4) menyatakan secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain :

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.

3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar,

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditorial dan kenestetiknya.

5) Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan presepsi yang sama.

Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikasi), dan tujuan pembelajaran, sehinnga dapat merangsang perhatian, minat pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. (Daryanto, 2013:5-6).

Vidio merupakan salah satu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran massal, individual, maupun berkelompok. Media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial (Daryanto, 2013:88).

Kemampuan video dalam dalam memvisualisasikan materi terutama efektif membantu menyampaikan materi yang bersifat dinamis. Materi yang memerlukan visualisasi yang mendemonstrasikan hal-hal seperti gerakan motorik adalah yang paling baik disajikan melalui pemanfaatan video. Misalnya tentang perubahan kepompong menjadi kupu-kupu, akan terlihat detail dan dramatis kalau hal itu divisualisasikan lewat teknologi video (Daryanto, 2013:88).

BAGIAN III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan (Daryanto, 20011:3). Penelitianini terdiri dari tiga siklus yang masing- masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, tindakan oservasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai upaya atau tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran melalui kegiatan penelitian. Upaya penelitian ini dilakukan dengan cara merubah kebiasaan ( misalnya metode, strategi, media) yang ada dalam kegiatan pembelajaran, perubahan tindakan yang baru ini diharapkan atau diduga dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Atau dengan kata lain penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas pada hakekatnya merupakan rangkaian riset-tindakan-riset-tindakan yang dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan (Wahidmurni dan Nur Ali, 2008 : 15).

Prosedur penelitian diawali dengan pra tindakan yaitu dengan mengidentifikasi permasalahan yang muncul yaitu pemberian tes menulis puisi dengan rambu-rambu petunjuk penulisan. Rambu-rambu petunjuk penulisan antara lain (a) tema sesuai dengan perintah yaitu bertema lingkungan, (b) puisi minimal terdiri dari dua bait, 1 bait terdiri dari 3 sampai 5 baris, (c) format penulisan bervariasi bebas. Setelah dilakukannya pra tindakan yaitu tes menulis untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa serta permasalahan yang muncul kemudian dilanjutkan dengan tindakan yang terdiri dari 3 siklus yang masing- masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, tindakan oservasi, dan refleksi.

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kanigoro Kabupaten Blitar. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kanigoro. Tindakan kelas yang berupa penggunaan media film documenter dalam pembelajaran menulis puisi saat pelajaran Bahasa Indonesia.C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian tindakan kelas ini berupa, pedoman observasi pedoman wawancara, menulis dengan diberi rambu-rambu penulisan sebuah puisi serta rubrik penilaian.D. Teknik Pengumpulan Data Pedoman observasi :

1. Bagaimana pembelajaran menulis puisi berlangsung.2. Strategi atau metode yang digunakan oleh guru.Pedoman Wawancara:1. Kegitan belajar mengajar menulis puisi.2. Interaksi siwa dengan guru.3. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar menulis puisi (respon anak).

Menulis dengan rambu-rambu penulisan sebuah puisi: 1. Tema sesuai dengan perintah yaitu bertema lingkungan.2. Puisi minimal terdiri dari dua bait, 1 bait terdiri dari 3 sampai 5 baris.3. Format penulisan bervariasi bebas.E. Teknik Analis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua teknik analisis data dengan memperhatikan jenis data yang dikumpulkan, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif terhadap data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan siswa dan guru selama berlangsungnya pembelajaran di kelas. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan terhadap hasil tulisan puisi siswa dengan mengunakan media film documenter. DAFTAR RUJUKANDaryanto. 2013. Media Pembelajaran (Perencanaannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran). Gava media:YogyakartaIndrianan, Dina. 2011. Menganal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif. DIVA Press: Jogjakarta

Kurniawan Heru,Sutardi. 2012. Penulisan Sastra Kreatif. Graha Ilmu; YogyakartaMaulana, Soni Farid. 2012. Apresiasi dan Proses Kreatif Menulis Puisi. Bandung: Penerbit NuansaWahidmurni, Ali Nur. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (Pendidikan Agama dan Umum). Malang: UM PRESSWaluyo, J. Herman. 1989. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga