varikokel (2)
DESCRIPTION
yyTRANSCRIPT
PENDAHULUANoVarikokel yaitu dilatasi dan berkelok-keloknya vena dari pleksus pampiniformis pada spermatic cord yang ditemukan kira-kira pada 15% anak remaja laki-laki, predominan pada sisi sebelah kiri
ovarikokel jarang dilaporkan timbul pada orang-orang yang lebih tua, tampak bahwa populasi dari anak laki-laki dengan varikokel mungkin mewakili populasi dari dewasa yang akan punya varikokel
oPrevalensi varikokel pada remaja, berhubungan dengan infertilitas pada laki-laki, dan peningkatan kualitas sperma yang mungkin terlihat pada orang-orang infertil setelah ligasi varikokel
DEFINISI Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatikus internus.
EPIDEMIOLOGI•insidens varikokel adalah 0% pada usia kurang dari 10 tahun,usia antara 10-19 tahun insidens nya sebesar 16,2%.
•Penelitian lain menemukan insidens varikokel pada usia 10 sampai 17 tahun antara 9-25,8%,
sedangkan pada dewasa sekitar 15%.
KLASIFIKASIGrade Temuan dari pemeriksaan fisik
Grade I Varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien
melakukan manuver valsava
Grade II Varikokel yag dapat dipalpasi tanpa melakukan
manuver valsava
Grade III Varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa
melakukan manuver valsava
ETIOLOGI•Dilatasi atau hilangnya mekanisme pompa otot atau kurangnya struktur penunjang/atrofi otot kremaster, kelemahan kongenital, proses degeneratif pleksus pampiniformis.
•Hipertensi V. Renalis atau penurunan aliran ginjal ke Vena Kava Inferior.
•Turbulensi dari V. Supra renalis kedalam juxta V. Renalis internus kiri berlawanan dengan kedalam V. Spermatika interna kiri.
•Tekanan segment iliaka (oleh feses) pada pangkal V.Spermatika .
•Tekanan V. spermatika interna meningkat letak sudut turun V. Renalis 90 derajat.
•Sekunder : tumor retro, trombus V. Renalis, hidronefrosis.
PATOGENESIS PENYEBAB GANGGUAN SPERMATOGENESISTerjadi aliran darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami hipoksia karena kekurangan oksigen.
Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis.
Peningkatan suhu testis.
Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan, memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke testis kanan sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan pada akhirnya terjadi infertilitas.
DIAGNOSIS
analisis semen1. Oligospermia : volume ejakulat < 1 cc 2. Hiperspermia : volume ejakulat > 4 cc 3. Aspermia : volume ejakulat 0 cc
4. Normozoospermia : jumlah hitungan sperma > 20 jt/cc
5. Hiperzoospermia : spermatozoa > 250 juta/cc
6. Oligozoospermia : spermatozoa 5- 20 jt/cc 7. Oligozoospermia ekstrim : spermatozoa < 5 jt/cc
8. Kriptozoospermia : Hanya ditemukan beberapa spermatozoa saja
9. Teratozoospermia : Morfologi spermatozoa yg normal< 30 %
10. Astenozoospermia : motilitas spermatozoa < 50 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang
•Angiografi/venografi •USG •MRI •CT Scan •Nuclear Imaging
Teknik operasiTeknik
Inguinal (Ivanisse
vich)
Teknik Retroperitoneal
(Palomo)
Teknik Laparoskopik
Microsurgical
varicocelectomy
KESIMPULANVarikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada
pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Kelainan ini terdapat pada 15% pria. Varikokel ternyata merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria; dan didapatkan 21-41% pria yang mandul menderita varikokel. belum diketahui secara pasti penyebab varikokel.
Beberapa tindakan operasi diantaranya adalah ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui operasi terbuka atau bedah laparoskopi, varikokelektomi cara Ivanissevich, atau secara perkutan dengan memasukkan bahan sklerosing ke dalam vena spermatika interna ( embolisasi ).
DAFTAR PUSTAKA Juri. Urologi Varikokel. Diunduh dari: http://www.urologi.or.id/pdf/JURI22003_6.pdf
Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 2. EGC. 2005
Kandell, Fouad R. Male Reproductive Dysfunction, Pathophysiology and Treatment .CRC Press. 2007
Anonim. Varicocele Imaging.Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/382288-imaging
Graham Sam D, Keane Thomas E. Glenn’s Urologic Surgery. Lippincott Williams & Wilkins. 2009
Anonim. Non-Surgical Varicocele. Diunduh dari: http://www.varicoceles.com/nonsurgical_varicocele_2006.pdf
Cooper, S Christopher et all. 2006. Varicocele. In : Poherty, M Gerard. Current Diagnosis and Treatment Surgery 13rd edition. Mc-Graw Hill Companies. New York. USA. Hal 961-963.
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. EGC, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Graham, Sam D, Keane Thomas E. 2009. Varicocele. In : Glenn’s Urologic Surgery. Lippincott Williams and Wilkins. Hal 397-401.
Khan, N Ali. 2011. Varicocele Imaging. In www.emedicine.medscape.com/article/382288. Updated : May 25, 2011.
Mayor, George S et all. 2000. Varicocele in Urologic Surgery. Diagnosis, Technique and Postoperative Treatment. Georg Theme Publisher. Stuttgart. Germany. Hal 443-446.
Purnomo, Basuki B. 2012. Varikokel. In : Dasar–dasar Urologi. Edisi 3. EGC, Jakarta:
Schneck FX, Bellinger MF. 2007. Varicocele:Abnormalities of the testes and scrotum and their surgical management. In: Wein AJ, ed. Campbell-Walsh Urology. 9th edition. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier. Chap. 67 hal. 3793-3798.
Sjamsuhidajat, dkk. 2005. Varikokel. In : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC, Jakarta. Hal: 775
Smith, J Steven, Robert I. White. 2005. Nonsurgical Treatment of Varicocele. Northwestern University Medical School. USA.
Tanagho EA, McAninch JW. 2008. Varicocele. In : Smith General Urology. McGraw Hill-Companies. Ed 17. Chap 44 hal 14, 690-691, 704.