uts makalah k3 nsp

Upload: ayu-hapsari

Post on 13-Jul-2015

322 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

TUGAS MATA KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) Evaluasi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium Marine Science Universitas Diponegoro oleh PT.Adhi Karya

Disusun oleh Kelompok Nugroho Setyadi P. Jayanthi Ratna Putri Elaeis Noviani R. Doron Tri Utomo Tiara Sukma Pertiwi L2J607011 L2J009107 L2J009043 21080111150003 L2J009094

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

PENGELOLAAN K3 PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM MARINE II SCIENCE UNDIP SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

GAMBARAN UMUM

PT. Adhi Karya yang beralamat di jalan Jl. Raya Pasar Minggu Km 18 Jakarta 12510, Indonesia. Kiprah ADHI dimulai sejak 11 Maret 1960 saat Menteri Pekerjaan Umum menetapkan Architecten-Ingenicure-en Annnemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Associatie N.V.), salah satu perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasi, menjadi PN Adhi Karya. Nasionalisasi ini ditujukan untuk memacu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Status ADHI berubah menjadi sebuah Perseroan Terbatas pada tanggal 1 Juni 1974 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman. ADHI 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sampai pada akhir tahun 2003 saat Negara Republik Indonesia melalui Menteri Negara BUMN, selaku Kuasa Pemegang Saham, melepas 49% kepemilikannya atas saham ADHI untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui Initial Public Offering (IPO). Keputusan tersebut diikuti oleh pendaftaran saham ADHI di Bursa Efek Jakarta (sekarang BEI) yang sekaligus menjadikan ADHI sebagai BUMN konstruksi pertama yang terdaftar pada bursa. Maksud dan tujuan pendirian Marine II Universitas Diponegoro adalah untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu dan peningkatan kualitas keilmuan mahasiswa dan juga sivitas akademika Undip yang bisa menjadi sarana dan tempat belajar mengajar yang baik bagi mahasiswa di fakultas-fakultas terkait.

1.2.

TUJUAN Menjelaskan mengenai tata cara pelaksanaan identifikasi bahaya dan

resiko di wilayah kerja Laboratorium Marine II Science oleh PT.Adhi Karya. 1.3. RUANG LINGKUP 1. Perencanaan identifikasi bahaya 2. Pelaksanaan identifikasi bahaya 3. Tindak lanjut laporan K3 dan monitoring perbaikan 4. Pelaporan hasil tindak lanjut K3

BAB II PEMBAHASAN

Top Manajemen dan seluruh karyawan PT. Adhi Karya telah berkomitmen untuk memberikan jasa pelayanan yang terbaik dan memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan persyaratan Sistem Manajemen K3 dan OHSAS 18001:2007. 1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan secara berkesinambungan 2. Meningkatkan kompetensi sdm untuk meningkatkan mutu dan hasil kerja 3. Memberikan perlindungan dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja kepada para pekerja, kontraktor dan mitra perusahaan; PT.Adhi Karya menerapkan dan meningkatkan secara berkesinambungan Sistem Manajemen Integrasi yang memenuhi persyaratan ISO 9001 : 2008 dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu yang dikeluarkan oleh United Register Standard Service pada tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku sampai dengan 27 Juli 2012 sesuai Permenaker No.PER/05/MEN/1996 tanggal 12 Desember 1996. Dan Sertifikasi Sistem Manajemen K3 yang dikeluarkan oleh United Register Standard Service pada tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku sampai dengan 27 Juli 2012. Penerapan Sistem Manajemen Integrasi ini secara teratur di audit dan ditinjau. Perencanaan harus konsisten dengan persyaratan-persyaratan yang diinginkan pelanggan dan keselamatan serta jika diperlukan perencanaan akan dibuat untuk memenuhi persyaratan-persyaratan khusus dari pelanggan.

Lingkup Sistem Manajemen Mutu dan K3 a. Lingkup Sistem Manajemen Integrasi meliputi :

-

Pedoman Sistem Manajemen Mutu dan K3 Prosedur Sistem Manajemen Mutu dan K3 Instruksi Kerja

-

Dokumen Pendukung seperti Standar Mutu Nasional dan International yang diterapkan, Peraturan-peraturan yang berlaku baik dari perusahaan maupun dari luar perusahaan (Undang-undang, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Pemerintah, dll), Petunjuk Service, Spesifikasi Teknik produk dan lain sebagainya

b. Kumpulan dokumen-dokumen tersebut adalah yang sesuai dengan persyaratan lingkup sertifikasi Sistem Manajemen Integrasi.

Penerapan Sistem Manajemen Mutu dan K3 a. Semua personil yang mengelola, mengerjakan dan memeriksa pekerjaan yang berpengaruh kepada mutu dan K3, bertanggung jawab untuk penerapan Sistem Manajemen Mutu dan K3. Manajemen Representatif bertanggung jawab untuk pelaksanaan koordinasi, pemantauan, dan Audit Sistem Manajemen Integrasi. b. Penerapan Sistem Manajemen Integrasi secara berkala dinilai melalui cara-cara Audit Internal / Eksternal Integrasi dan Rapat Tinjauan Manajemen.

Persyaratan Dokumentasi Umum Seluruh dokumentasi Sistem Manajemen Mutu dan K3 PT. Adhi Karya yang ada dibentuk dalam sebuah dokumen sebagai berikut : Kebijakan Mutu dan K3

Kebijakan mutu dan K3L PT.Adhi Karya (Persero) Tbk, selaku mengemban kepercayaan dengan : - Meningkatkan mutu cara kerja dan hasil kerja - Melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan mencegah ketidak sesuaian pada semua tahapan - Melaksanakan norma-norma perlindungan kerja dan lingkungan serta menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas resiko kecelakaan - Melakukan perbaikan kinerja mutu dan K3L secara berkelanjutan.

Sasaran Mutu dan K3

Sasaran mutu dan K3L PT.Adhi Karya adalah memberikan produk dan layanan kepada pelanggan dan stakeholder lainnya, minimal sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi yang diperjanjikan serta mencapai sasaran perusahaan tanpa kecelakaan/ zero accident. Pedoman Mutu dan K3 Merupakan dokumen yang berisi komitmen dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Top Manajemen mengenai aspek-aspek yang terkait system manajemen mutu dan K3. Prosedur Mutu dan K3 Dokumen yang menjabarkan aturan-aturan yang ada dalam pedoman mutu dan K3 ke dalam tahapan-tahapan kerja dalam suatu proses yang terkait dengan aspek mutu dan K3. Rencana Mutu dan K3 Merupakan dokumen yang berisikan tahapan-tahapan yang diperlukan, baik tahapan pekerjaan, inspeksi kriteria pekerjaan dan isnpeksi, peralatan yang dibutuhkan, dokumen dan catatan yang diperlukan serta metode pengendalian dalam pengolahan dan diperlukan serta metode pengendalian dalam pengolahan dan pengerjaan dari mulai jasa diterima sampai pelayanan jasa selesai sesuai dengan keinginan pelanggan. Instruksi Kerja Merupakan dokumen yang berisikan rincian dan suatu tahapan pekerjaan yang dibuat sedetail mungkin. Dengan maksud dan tujuan : 1. Memberikan Gambaran terhadap Pekerja Tentang Lingkungan Kerja 2. Bahaya Bahaya Kerja 3. Resiko Kerja 4. Kecelakaan Kerja

Pedoman Mutu dan K3 Sistem Manajemen Mutu dan K3 PT. Adhi Karya di Gedung Laboratorium Marine Science Undip telah mencakup semua proses dan pengaturan untuk jasa pelayanan yang dihasilkan dan mengacu pada standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001. Pengendalian Catatan

Catatan Mutu dan K3 ditetapkan, dipelihara dan disimpan sebagai bukti penerapan Sistem Manajemen Mutu dan K3, Catatan Mutu dan K3 dapat berbentuk dalam berbagai jenis media dan diidentifikasi, di simpan ditempat yang mudah di cari dan aman agar terhindar dari kerusakan dan kehilangan. Catatan K3 termasuk mengenai tinjauan manajemen, hasil inspeksi, hasil audit, catatan kompensasi kecelakaan kerja dan rehabilitasi kesehatan. Masing-masing unit kerja dan P2K3 bertanggung jawab untuk memelihara catatannya masing-masing

sesuai dengan masa retensi waktu yang telah ditetapkan. Untuk catatan yang telah habis masa retensinya akan dipisahkan di tempat tertentu dan akan dimusnahkan bila tidak diperlukan lagi dikemudian hari. Perencanaan Realisasi Produk dan K3 Manajemen Perusahaan

mengidentifikasi dan merencanakan proses-proses-proses operasi dan pelayanan yang diperlukan untuk realisasi produk pelayanan jasa, dengan memperhatikan aspek K3. Dalam merencakan realisasi pelatanan jasanya, perusahaan telah menetapkan : a. Mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko K3 serta menetapkan mekanisme untuk pengendaliannya. b. Sasaran Mutu, Sasaran K3, Rencana Mutu dan rencana K3. c. Prosedur dan dokumen Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Manajemen K3 yang terdokumentasi. d. Menetapkan proses-proses dan menyediakan sumber daya untuk pelaksanaan pelayanan jasanya dengan memperhatikan aspek K3. e. Kegiatan verifikasi, pemantauan dan inspeksi yang diperlukan dalam proses dan hasil pelayanan jasanya dan memelihara K3.

f. Catatan hasil kegiatan pelaksanaan proses pelayanan jasa sebagai bukti pemenuhan terhadap persyaratan mutu dan K3. Rincian prosedur di Laboratorium Marine Science Undip

a. PerencanaanSekretaris P2K3 membuat jadwal untuk melakukan identifikasi bahaya potensial, yang dapat menyebabkan kerugian. Jadwal tersebut dicantumkan dalam Schedulle kerja tim yang telah disahkan oleh General Manajer. Ahli K3 membuat dan atau menyusun daftar pertanyaan (Checklist) yang sesuai dengan kondisi yang akan diperiksa dengan mengacu kepada Format Daftar Identifikasi Bahaya. Ahli K3 bersama dengan tim yang ditunjuk untuk melakukan identifikasi bahaya melakukan persiapan teknis pelaksanaan

identifikasi bahaya.

b. PelaksanaanP2K3 mengidentifikasikan bahaya resiko di lokasi yang telah ditetapkan Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Daftar Periksa Identifikasi Bahaya. Ruang lingkup identifikasi bahaya di lingkungan pembangunan terbatas pada, antara lain : Peralatan dan sarana operasional Instalasi listrik Alat pemadam kebakaran ringan Sarana operasional Sarana umum

Semua hasil pemeriksaan identifikasi bahaya dikumpulkan kepada ketua tim (Ahli K3) , kemudian di dalam tim direkap, dianalisa dan dibuat rekomendasi penanggulangan bahayanya.

-

Tim membuat laporan identifikasi bahaya, dan paling lambat satu minggu setelah selesai pemeriksaan ketua tim menyerahkan laporan kepada ketua P2K3 dan tembusannya kepada wakil manajemen.

c. Pengecekan 1. Ketua P2K3 memeriksa laporan dan memberikan tanggapan ataudisposisi berkaitan dengan laporan tersebut atau rekomendasi dari tim K3 kepada General Manager.

2. General Manager memerintahkan wakil manajemen untuk memeriksadan mempelajari sebagai tanggapan atau disposisi dari ketua P2K3 untuk mempersiapkan tindak lanjut laporan tersebut.

3. Wakil manajemen memberikan tanggapan dan menindaklanjutidisposisi general manager yang telah didistribusikan kepada manager terkait.

d. Tindak lanjut1. Wakil manajemen memastikan bahwa tanggapan atau diposisi ketua P2K3 atas laporan K3, telah diketahui oleh masing-masing pihak yang berkaitan atau bertanggungjawab untuk menyelesaikan permasalan tersebut. 2. Masing-masing pihak atau fungsi atau divisi yang terkait dengan disposisi ketua P2K3 tersebut segera membuat rencana

penanggulangan bahaya atas temuan tim K3. 3. Masing-masing pihak atau fungsi atau divisi yang terkait melakukan perbaikan atau pengurangan potensial bahaya sesuai dengan rencana 4. Wakil manajemen melakukan pemeriksaan dan verifikasi atas tindakan yang dilakukan oleh masing-masing pihak atau fungsi atau divisi yang terkait untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan tersebut dilakukan dengan efektif.

5. Wakil manajemen membuat laporan Bahaya atas kegiatan yang dilakukan dan membuat pengendalian yang di syaratkan.No Kegiatan Lingkungan Sekitar Proyek berada di lokasi kampus Bahaya Pengendalian Yang diSyaratkan

1

Lingkungan kampus terganggu oleh Aktifitas pekerjaan proyek seperti, bising, lokasi jalan jadi berdebu atau kotor

1. Pemasangan pagar keliling pembatas antara lokasi proyek dgn lingkungan kampus 2. Pemasangan jaring pengaman (safety net) keliling lokasi proyek. Penyiraman rutin untuk menghilangkan kotoran / debu

Lalu lalang mahasiswa, dan truck pengangkut material mengakibatkan terjadinya tabrakan/srempetan kendaraan.

3. Memasang rambu-rambu pengarah dan rambu peringatan." Jalur masuk ke lokasi Proyek", , "Kecepatan Kendaraan Dilingkungan Proyek Maks.10 Km", "Arah Parkir Kendaran" Memasang papan "TATA TERTIB UNTUK PEKERJA DILINGKUNGAN PROYEK" Akses Jalan Masuk Ke lokasi Proyek Kendaran keluar masuk tidak terkendali menyebabkan kemacetan / semerawut / tabrakan / srempetan terjadi perkelahian antara penggunan jalan. Menempatkan Security & Flagman untuk mengatur keluar masuk kendaraan yang keluar masuk Lokasi Proyek.

2

Pada jam sibuk / jam kunjungan pasien, kendaran proyek dihentikan, sementara atau berkoordinasi dengan security dan pengelola parkir..

Memasang rambu peringatan "Hati-Hati 50 dan 25 m Lagi Banyak Keluar / Masuk Kendaran Proyek" Dan pada malam hari menghidupkan lampu Rotary

Jalan lingkungan,Paving Block dan instalasi dibawah jalan rusak (tidak berfungsi) karena beban muatan berat.

Jalan existing (Paving block) dilindungi / diberi alas plat baja 1,2m x 10mm), pada posisi ban kendaraan.

(2,2m x

Melakukan Inspeksi saluran dan paving setelah dilewati kendaraan muatan berat, untuk dilakukan perbaikan/pembersihan.

3

Area Parkir Kendaraan Kendaraan roda empat dan dua tidak tertata, dan tidak aman (kehilangan kendaraan)

Membuat Area parkir khusus pekerja / karyawan dan tamu proyek (Area parkir kendaraan roda dua dan Empat terpisah) Area parkir terlindung dari terik matahari dan hujan Menempatkan petugas parkir khusus kendaraan Proyek .

Area parkir kendaraan pekerja / karyawan mengganggu aktifitas pekerjaan dan lingkungan sekitar.

Penempatan area parkir diserasikan dengan kondisi lahan yang ada agar tdk mengganggu aktifitas pekerjaan Menempatkan rambu petunjuk arah dan tempat Parkir. Menempatkan petugas parkir khusus kendaraan Proyek .

4

Keamanan Gedung dan Lokasi Proyek Menyamar sebagai karyawan proyek ( PENCURI ) Security diwajibkan mencatat identitas setiap tamu maupun nomor kendaraan tamu, dan keperluanya. Semua pekerja Idcard&APD. yang terlibat diproyek diwajibkan mengenakan

Memantau kendaraan dan personil yang keluar / masuk secara kontinu.

Memasang Rambu "TAMU WAJIB LAPOR" Dan "SELAIN KARYAWAN DILARANG MASUK" Keamanan Terhadap Instalasi gedung yang berada dilokasi proyek

5

Pipa jalur air bersih bocor/pecah, terkena alat atau kejatuhan benda dari atas

Semua jalur pipa air bersih, bagian atas tertutup oleh triplex 9 mm dan bagian samping tertutup oleh jaring pengaman dari bahan kawat, setiap jarak 5 meter dipasang rambu peringatan "AWAS JALUR PIPA AIR BERSIH HINDARI DARI GESEKAN/BENTURAN BENDA KERAS"

DEFINISI Ahli K3 adalah personil yang telah mengikuti pelatihan ahli K3 dan dinyatakan sebagai ahli K3 Tim K3 adalah tim yang oleh General Manajer ditunjuk untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan K3. Potensial bahaya adalah suatu kondisi dimana dimungkinkan terjadi insiden yang dapat mengakibatkan kerugian. Bahaya adalah sumber/ situasi dengan kemungkinan mencelakai/ melukai dalam hal cederanya manusia atau menurunnya kesehatan. Resiko adalah kombinasi dari kemungkinan dan konsekuensi dari terjadinya suatu peristiwa yang mengandung bahaya.

PETUNJUK KEAMANAN KERJA

REFRENSI 1. http://www.adhi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&i d=16&Itemid=32&lang=ind 2. SASARAN DAN PROGRAM KERJA K3LPT.ADHI KARYA