uts antro linguistik 2011

Upload: putri-sesilia-kadrie

Post on 07-Jul-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Putri Sesilia 170510060016 UTS Antropologi Linguistik

1. Bahasa merupakan kumpulan bunyi yang memiliki makna bagi suatu masyarakat. Karena sifatnya yang abstrak bahasa seringkali dianggap tidak penting. Padahal bahasa adalah kebutuhan sehari-hari manusia dalam menjalani kehidupan sosialnya. Bahasa dalam ranah antropologi merupakan kebudayaan. Bahasa dibuat untuk memberikan makna pada simbol yang dibuat oleh masyarakat pendukung. Manusialah yang menciptakan bahasa maka dari itu bahasa masuk ke dalam objek kajian antropologi yang holistik, karena bersinggungan langsung dengan manusia. Bahasa bagi antropologi merupakan jati diri suatu bangsa. Antropologi linguistik adalah ilmu yang mempelajari persebaran bahasa masyarakat. sebuah kunci dalam memahami masyarakat dan kebudayaannya, bahasa juga merupakan salah satu dari tujuh unsur

2. Lingua Franca: bahasa-bahasa yang digunakan secara luas sebagai bahasa pemersatu bagi masyarakat-masyarakat yang tidak menguasai salah satu bahasa penutur atau mitra tuturnya pada sebuah percakapan. Lingua franca antara lain bahasa inggris (bahasa universal), bahasa Indonesia/melayu (pada masyarakat asia tenggara Pidgin: atau pijin merupakan bahasa yang timbul akibat desakan keadaan misalnya para buruh kasar yang datang ke Jakarta dari berbagai daerah untuk menjadi tukang gali karena berasal dari berbagai macam bahasa yang berbeda muncul lah bahasa pidgin. Dapat dibilang bahasa pidgin adalah bahasa ibu bagi sekelompok orang yang berasal dari latar belakang berbeda. Creole: atau kreol merupakan keturunan dari bahasa pidgin. Bahasa kreol berkembang akibat dari berkumpulnya berbagai orang dari latar yng

berbeda, sebagai ilustrsi di suatu daerah terjadi kontak antara penduduk asli dengan pendatang yang memiliki perbedaan bahasa. Kemudian digunakanlah saran komunikasi yang terdiri dari bahasa dominan namun tetap terpengaruh oleh kosakata bawaan dari orang-orang yang bertutur.

3. Hakekat bahasa adalah manusiawi, maksudnya hanya manusia yang memiliki sistem komunikasi (binatan sistem bunyi). Selain itu bahasa bisa digunakan melalui proses pembelajaran karena itu bahasa harus dipelajarai. Dalam bahasa terdapat sistem atau aturan yang harus diketahui oleh penuturnya. Manusia menggunakan bunyi yang disusun dengan cara tertentu, inilah yang disebut dengan arbiter. Selanjutnya bahasa merupakan rentetan simbol yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Langue: keseluruhan sistem bahasa yang memungkinkan terjadinya percakapan. Langue Parole: adalah kegunaan konkrit dari bahasa, tutur yang aktual. Parole adalah penggunaan sistem bahasa, bukan sistemnya. Mempelajari bahasa harus memahami grammar, pengungacaran, dan syntax karena iitu adalah elemen-elemen dalam

4. Bahasa manusia pertama kali merupakan gerakan tubuh yang memuat informasi untuk disampaikan kepada lawan biacara. Menurut pendekatan tradisional memberikan pemahaman bahwa bahasa di sangkut pautkan dengan Tuhan atau dewa fase ini disebut fase kedewaan dan kepercayaan. Seperti pada abad ke 17 seorang filolog asal Swedia mengatakan bahwa Tuhan menggunakan bahasa Swedia, lalu di Cina mengatakan bahwa Tuhan mengajarkan bahasa manusia melalui seekor kura-kura. Selanjutnya adalah Quasi Ilmiah yang memuat fase-fase organis. Pada fase organis di dalamnya terdapat teori Bow-Bow, PoohPooh, Teori Ding-Dong, Teori Yo-He-Ho dan Teori gerak gerik. Selanjutnya masuklah pendekatan modern

5. Bilingualitas adalah kemampuan untuk berdwibahasa. Dalam pengertian mampu memakai dua bahasa dan terbiasa memakai dua bahasa. Tidak semua yang memiliki bilingualitas mempraktikkannya dalam kegiatan sehari-hari. Sedangkan Bilingualisme adalah kebiasaan menggunakan dua bahasa dalam interaksinya dengan orang lain. Bilingualisme memiliki pengertian kebiasaan. Orang yang memiliki bilingualisme sudah pasti memiliki bilingualitas.

6. Franz Boas dan Edward Sapir merupakan dua tokoh antropologi yang juga ahli linguistik. Mereka adalah pelopor perkembangan linguistik struktural di Amerika. Sapir adalah seorang pertama yang memeriksan dengan teliti antara kajian bahasa dengan antropologi. Selain itu Sapir juga fokus pada tipologi bahasa dan melakukan penelitian mengenai klasifikasi bahasabahasa Indian. Sedangkan Boas dalam bukunya yang berjudul Handbook of American Indian Language (1911-1922) memuat uraian mengenai fonetik, kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkap makna.

7. Speech community: adalah sekelompok orang yang berbagi serangkaian norma dan mengharapkan adanya penghormatan terhadap bahasa yang digunakan. Mutual integibility: adalah hubungan antar bahasa yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur yang meskipun berbeda tetapi dapat dipahami tanpa perlu mempelajari secara intensif bahasa-bahasa tersebut.

8. Dialek: variasi bahasa dari kelompok penutur yang jumlahnya relatif dan berada pada suatu tempat, wilayah atau area tertentu. Sebagai contoh Bali, dialek Bali Timur, Bali Selatan. Sosiolek: variasi bahasa yang berkaitan dengan status, golongan dan kelas sosial penuturnya. Sosiolek menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan pribadi penutur seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi sosial ekonomi dan lain sebagainya.

Fungsiolek: variasi bahasa yang dikelompokan sesuai dengan fungsi dan waktu penggunaannya. Gaya bahasa merupakan salah satu fungsiolek.

9. Fonetik: ilmu yang menyelidiki dan menganalisa bunyi-bunyi ujaran yang dipakai dalam tutur, serta mempelejari bagaimana menghasilkann bunyibunyi tersebut dengan alat ucap manusia. Fonemik: ilmu yang mempelajari bunyi ujaran dalam fungsinya sebagai pembeda arti Fonologi: ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa. Fonologi membahas antara lain bunyi ujaran, fonetik dan fonemik, alat ucap, vokal dan konsonan. Morfologi: bagian dari tata bahasa yang membicarakan bentuk kata Sintaksis: berasal dari bahasa Yunani yaitu Sun dan tattein, memiliki pengertian mengatur bersama-sama. Sintaksis adalah bagian dari tatabahasa yang mempelajari dasar-dasar dan proses pembentukan kalimat dalam suatu bahasa. Semantik: berasal dari bahasa Yunani, Semainen, yang artinya berarti atau bermaksud. Semantik merupakan bagian dari tata bahasa yang meneliti makna dalam bahasa tertentu.

10.Colloqium: atau kolokial adalah penyingkatan kata yang digunakan pada percakapan sehari-hari. Misalnya lur (dulur), bro (brother) Slang: termasuk ke dalam ragam bahasa tak resmi yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu. Slang dibuat untuk penyembunyian maksud yang sesungguhnya atau untuk kejenakaan (lelucon). Misalnya rokum (rumah), pembokat (pembantu). Jargon: variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok sosial tertentu. Misalnya bahasa para make-up artis, touch-up Argot: variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok sosial tertentu dan bersifat rahasia. Misalnya bahasa para mahasiswa

Antropologi,

pohon

dosa

memiliki

pengertian

tempat

nongkrong

mahasiswa Antropologi di FISIP. Cant: variasi sosial yang memiliki nada memelas, merengek penuh kepura-puraan. Misalnya variasi bahasa para peminta sumbangan di bis kota. Vulgar/Vulgate: variasi sosial yang cirinya tampak pada pemakai bahasa yang kurang terpelajar atau dari kalangan kurang berpendidikan.