urologic endoscopic procedures

4
UROLOGIC ENDOSCOPIC PROCEDURES a. Definisi Prosedur Endoskopi Urologi merupakan prosedur tindakan pemeriksaan saluran kandung kemih yang menggunakan suatu alat yang dimasukkan melalui saluran kemih kedalam ureter kemudian batu dipecahkan dengan gelombang pneumatik. Pecahan batu akan keluar bersama air seni. b. Indikasi Adanya penyumbatan pada system urinaria c. Kontraindikasi 1. Penderita tidak kooperatif atau psikopat 2. Penderita tidak puasa 3. Penyakit jantng berat (MCI, gagal jantung berat dapat dilakukan bila didampingi oleh dokter spesialis jantung, peralatan yang lengkap) 4. Penderita dengan penyakit paru berat 5. Penderita dalam keadaan syok, koma. 6. Keadaan sesak nafas 7. Tumor mediastinum d. Prosedur pelaksanaan PEMERIKSAAN SISTOKOPI Merupakan metode untuk melihat langsung uretra dan kandung kemih. Alat sistoskop yang di masukan melalui uretra kedalam kandung kemih,memiliki sistim lensa optis yang sudah ada pada alat itu sendiri sehingga akan memberikan gambar kandung kemih yang diperbesar dan terang. Persiapan Alat

Upload: esidianauttari

Post on 07-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Urologic Endoscopic Procedures

TRANSCRIPT

UROLOGIC ENDOSCOPIC PROCEDURESa. DefinisiProsedur Endoskopi Urologi merupakan prosedur tindakan pemeriksaan saluran kandung kemih yang menggunakan suatu alat yang dimasukkan melalui saluran kemih kedalam ureter kemudian batu dipecahkan dengan gelombang pneumatik. Pecahan batu akan keluar bersama air seni. b. IndikasiAdanya penyumbatan pada system urinariac. Kontraindikasi1. Penderita tidak kooperatif atau psikopat2. Penderita tidak puasa3. Penyakit jantng berat (MCI, gagal jantung berat dapat dilakukan bila didampingi oleh dokter spesialis jantung, peralatan yang lengkap)4. Penderita dengan penyakit paru berat5. Penderita dalam keadaan syok, koma.6. Keadaan sesak nafas7. Tumor mediastinumd. Prosedur pelaksanaanPEMERIKSAAN SISTOKOPIMerupakan metode untuk melihat langsung uretra dan kandung kemih. Alat sistoskop yang di masukan melalui uretra kedalam kandung kemih,memiliki sistim lensa optis yang sudah ada pada alat itu sendiri sehingga akan memberikan gambar kandung kemih yang diperbesar dan terang.Persiapan Alat1. Alat sitoskop dilengkapi dengan lensa optis yang berfungsi untuk memberikan gambaran kandung kemih yang diperbesar dan terang.2. Kateter uretra halus untuk mengkaji ureter dan pelvisginjal.3. Alat forceps (cup forceps) untuk biopsy.Prosedur pelaksanaan1. Sebelum pelaksanaan prosedur, dilakukan tindakan pemeriksaan preparat sedative dan melakukan anestesi local dengan cara disemprotkan ke dalam uretra. Jika diperlukan dapat dilakukan pemberian diazepam (valium) intravena bersamaan dengan preparat anastesi topikal uretra.2. Alat endoskop dimasukkan dengan melihatnya secara langsung. Tindakan ini dilakukan oleh ahli urologi.3. Uretra dan kandung kemih diinspeksi.4. Larutaan origasi steril disemprotkan untuk menimbun distensi kandung kemih dan membilas keluar semua bekuan darah sehingga visualisasi menjadi ebih baik.BRUSH BIOPSI GINJAL DAN URETRATekhnik ini menghasilkan informasi yang spesifik apabila hasil pemeriksaan radiologi ureter atau pelvis ginjal yang abnormal tidak dapat menunjang apakah kelainan tersebut merupakan tumor,batu,bekuan darah atau hanya artefak (Smeltzer & Bare, 2001).Prosedur Pelaksanaan1. Pertama dilakukan pemeriksaan sitoskopik.2. Kemudian dilakukan pemasangan kateter uretra yang diikuti oleh tindakan memasukkan alat sikat khusus (biopsy brush) melalui kateter tersebut.3. Kelainan yang dicurigai disikat maju mundur secara teratur unutk mendapatkan sel-sel dan fragmen jaringan permukaan untuk pemeriksaan analisis histology. ENDOSCOPY RENAL (NEFROSCOPY)Endoscopy renal merupakan pemeriksaan dengan cara memasukan fiberskop kedalam pelvis ginjal yang melalui luka insisi (piolotomi) atau secara perkutan untuk melihat bagian di dalam pelvis ginjal, mengeluarkan batu, melakukan biopsi lesi yang kecil dan membantu menegakkan diagnosa hematuria serta tumor renal tertentu (Smeltzer & Bare, 2001).e. Cara pembacaan secara globalf. Peran Perawat di Tahap PRE, INTRA, POSTPRE :1. Melakukan pengkajian menyangkut riwayat kesehatan dikumpulkan, pemeriksaan fisik dilakukan, tanda-tanda vital di catat dan data dasar di tegakkan untuk perbandingan masa yang akan datang. 2. Memastikan kelengkapan pemeriksaan.3. Merencanakan edukasi dengan metode yang sesuai dengan kebutuhan pasien, melibatkan keluarga atau orang terdekat dalam wawancara.4. Memberitahukan apa saja yang harus dilakukan pasien setelah melakukan pemeriksaan, seperti menyarankan pasien untuk minum 1-2 gelas air sebelum pemeriksaan.5. Memastikan bahwa informed consent yang di berikan dokter di dapat dengan sukarela dari klien, sebelumnya diberikan penjelasan yang gamblang dan jelas mengenai prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan dan kemungkinan resiko yang dapat terjadi. (Smeltzer & Bare, 2001).INTRA :1. Membantu memposisikan pasien.2. Memberi support dan memantau respon klien selama dilakukannya prosedur.POST :1. Melakukan pemantauan kondisi dan TTV pasien pasca dilakukannya pemeriksaan. Memantau apakah pasien merasa tidak nyaman akibat pemeriksaan tersebut.2. Melakukan pemantauan untuk mendeteksi tanda dan gejala infeksi traktus urinarius, edema uretra dan adanya gejala obstruksi.3. Melakukan observasi pada urine klien, apakah urine mengandung darah.4. Melakukan pengamatan apakah pasien sering keluhan sering berkemih akibat trauma pada membrane mukosa dan merasa terbakar saat buang air kecil.5. Melakukan tindakan kompres dengan air hangat pada daerah abdomen bawah atau merendam bagian bokong pasien dalam air hangat untuk meredakan rasa nyeri dan meningkatkan relaksasi otot. Selain itu, rendam duduk air hangat ini juga dapat menredakan retensi yang mungkin dialami pasien.6. Edukasi pasien dan keluarga unutk segera melaporkan kepada tenaga medis atau segera ke pelayanan kesehatan jika terdapat tanda-tanda infeksi seperti nyeri, tampak kemerahan, rasa tidak nyaman dan terasa terbakar. (Smeltzer & Bare, 2001).