upaya strategis dalam meningkatkan layanan...

113
UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI MTS NU NURUL HUDA SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (SI) Jurusan Kependidikan Islam Disusun Oleh: Lilif Muallifatul Khorida Filasofa NIM.063311032 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: truongdung

Post on 05-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN BIMBINGAN

KONSELING

DI MTS NU NURUL HUDA SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (SI)

Jurusan Kependidikan Islam

Disusun Oleh:

Lilif Muallifatul Khorida FilasofaNIM.063311032

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,
Page 3: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,
Page 4: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

MOTTO

žcÎ)…©!$#ŸwçŽÉi•tóãƒ$tBBQ öq s)Î/4Ó®Lym(#rçŽÉi•tóãƒ$tBöN ÍkŦàÿRr' Î/3

”.....Sesungguhnya allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri .... ”

(QS. Al-Ra’d:11)1

1 Syamsuddin bin Mahrus Ali, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV. Darus Sunnah, 2007),hlm 251.

Page 5: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, karya ini peneliti persembahkan kepada:

1. Abah Drs. H. Bisri Sofwan tersayang dan Umi Hj. Jannati tercinta atas kasih

sayangnya, pengorbanan, motivasi dan untaian do’a yang tiada hentinya,

sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Adik tersayang (M. Sabiq Kamalul Haq), adik yang selalu memberi motivasi

dan doa untuk kakaknya

3. Kakak tersayang yang selalu menemani hari-hariku

4. Bapak Fahrurrozi M.Ag dan Bapak Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag yang telah

membimbing dan memberi motivasi yang luar biasa dalam proses pembuatan

karya ini

5. Keluarga Besar Racana Walisongo Semarang Gugus Depan Kota Semarang

07.119-07.120 yang selalu memberi warna keceriaan serta pengalaman hidup

yang penuh arti bagi penulis

6. Para pembaca dan pecinta ilmu yang budiman

Page 6: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini

tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga

skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam

referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 13 Desember 2010

Deklarator,

Lilif Muallifatul Khorida Filasofa NIM: 063311032

Page 7: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

ABSTRAK

Lilif Muallifatul (NIM: 063311032) Upaya Strategis Dalam Meningkatkan LayananBimbingan Konseling Di MTs NU Nurul Huda Semarang. Skripsi Program Strata I JurusanKependidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2010.

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui kondisi awal pelaksanaan layananbimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang. 2) Untuk mengetahui programpeningkatan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang. 3) Untukmengetahui hasil program peningkatan layanan bimbingan konseling di MTs NU NurulHuda Semarang

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan dengan teknik pengumpulandata yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian iniberupa teknik analisis deskriptif, yaitu metode analisis data yang berupa kata-kata.

Temuan penelitian ini yaitu meliputi: 1) Kondisi awal layanan bimbingan konselingdi MTs NU Nurul Huda dapat diketahui, bahwa pelaksanaan bimbingan dan konselingsebelum diadakan suatu peningkatan oleh guru pembimbing masih terdapat penataan yangbelum sistematis dan optimal hal itu terlihat dari fasilitas pendukung pelaksanaan jasalayanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK, keberadaan gurupembimbing periode sebelum diadakan peningkatan belum sesuai dengan kualifikasiakademik dan kompetensi seorang konselor, pelaksanaan pembelajaran di dalam kelasselama 2 jam belum diadakan, serta masih adanya penyimpangan-penyimpangan yangdilakukan oleh peserta didik. 2) Program peningkatan yang dilakukan oleh koordinator gurupembimbing adalah dengan membuat ruang bimbingan dan konseling beserta perlengkapanyang dibutuhkan, melaksanakan bimbingan secara klasikal di ruang kelas dengan terjadwal.Sedangkan strategi yang diterapkan guru pembimbing dalam meningkatkan layananbimbingan konseling adalah strategi model sosial, model tersebut diterapkan pada prosesbimbingan maupun dalam proses pemecahan masalah serta pembelajaran didalam kelasdengan mengadakan penyuluhan kesehatan dengan memanfaatkan jasa layanan bimbingankonseling. 3) Hasil program peningkatan secara keseluruhan telah dilaksanakan sertaadannya peningkatan pengunjung pada proses pelaksanaan layanan bimbingan konseling diruang bimbingan konseling, sebelum diadakannya suatu peningkatan masih terdapatbeberapa pelanggaran sedangkan setelah diadakan peningkatan turun. Adapun hasil prestasipeserta didik juga naik dari tahun 2005/2006 nilai rata-rata ujian nasional 23,23 sedangkanpada tahun 2009/2010 naik sebesar 33,34. Sehingga upaya peningkatan tersebut telahdilaksanakan secara keseluruhan.

Selanjutnya, semoga penelitian ini diharapkan menjadi khazanah dan masukan bagiguru dan pengelola MTs NU Nurul Huda Semarang, bahan informasi bagi civitasakademika dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo Semarang.

Page 8: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, serta ridha-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

Strategi Peningkatan Layanan Bimbingan Konseling Terhadap Peserta Didik di MTs

NU Nurul Huda Semarang, yang penulis susun dalam karya ilmiah skripsi. Shalawat

dan salam senantiasa tersanjung kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, beserta

keluarga, sahabat, dan umatnya.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis sampaikan rasa terima kasih yang

tiada terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dan mendukung dalam proses

penyusunan skripsi penulis, terutama kepada:

1. Dr. H. Suja’I M. Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

2. Ismail SM, M. Ag selaku Ketua Jurusan dan Dr. Musthofa M. Ag selaku

Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam atas masukan dan semangatnya.

3. Fahrurrozi, M. Ag selaku Pembimbing I dan Drs. Abdul Wahid M. Ag selaku

Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Para dosen staf pengajar dan pegawai di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang yang telah membekali penulis berbagai pengetahuan.

5. Kepala Madrasah MTs NU Nurul Huda Semarang Bapak Drs H Ajma’in Yahya

dan Koordinator guru BK, beserta semua staf pengajar dan pegawai MTs NU

Nurul Huda Semarang, terima kasih atas bantuan dan dukungan datanya selama

penelitian.

6. Abah Drs. H. Bisri Sofwan tersayang dan Umi Hj. Jannati tercinta atas kasih

sayangnya, pengorbanan, motivasi dan untaian do’a yang tiada hentinya, sehingga

penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat Jurusan KI angkatan 2006, Keluarga Besar Racana Walisongo

Semarang Gugus Depan Kota Semarang 07.119-07.120 yang selalu memberi

warna keceriaan serta pengalaman hidup yang penuh arti bagi penulis semoga

persahabatan kita akan terus terjaga selamanya.

8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 9: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Kepada mereka semua peneliti tidak dapat memberi apa-apa yang berarti, hanya

do’a semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah dengan sebaik-baik balasan serta

selalu dalam lindungan-Nya.

Penulis sadar bahwa dalam penelitian skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan dan kekeliruan, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan

untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Ucapan terima kasih yang dapat penulis haturkan, semoga amal dan jasa yang

telah diberikan menjadi amal yang baik dalam kehidupan ini serta diterima oleh Allah

SWT. Dan pada akhirnya, semoga skripsi bermanfaat. Amin

Semarang, 13 Desember 2010

Peneliti,

Lilif Muallifatul Khorida Filasofa NIM: 063311032

Page 10: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ vii

HALAMAN KATA PENGANTAR............................................................ viii

HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................. 7

D. Penegasan Istilah.................................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka ................................................................. 9

F. Metodologi Penelitian ......................................................... 10

BAB II STRATEGI PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN

KONSELING

A. Konsep Bimbingan Konseling ............................................... 16

B. Manajemen Strategi .............................................................. 35

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Umum MTs NU Nurul Huda Semarang ................ 44

B. Kondisi Awal Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling di MTs

NU Nurul Huda Semarang .................................................... 49

C. Program Peningkatan Layanan Bimbingan Konseling di MTs NU

Nurul Huda Semarang........................................................... 55

D. Hasil Program Peningkatan Layanan Bimbingan Konseling di

MTs NU Nurul Huda Semarang ............................................ 61

Page 11: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisis Kondisi Awal Pelaksanaan Layanan Bimbingan

Konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang ...................... 74

B. Analisis Program Peningkatan Layanan Bimbingan Konseling di

MTs NU Nurul Huda Semarang ............................................ 81

C. Analisis Hasil Program Peningkatan Layanan Bimbingan

Konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang ....................... 84

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................. 85

B. Saran-saran .......................................................................... 87

C. Penutup ................................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan masyarakat Indonesia bertujuan membangun manusia

Indonesia seutuhnya dan membangun seluruh masyarakat Indonesia. Manusia

merupakan kekuatan utama pembangunan dan sekaligus tujuan dari pembangunan.

Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya

manusia (SDM). Dalam usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

Indonesia, pendidikan merupakan kunci pokok untuk menjawab tantangan zaman.

Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia,

sekaligus mengangkat manusia dari berbagai ketinggalan. Melalui pendidikan,

selain diperoleh kepandaian berolah pikir, juga akan diperoleh wawasan baru yang

kesemuanya akan membantu upaya manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya,

baik sebagai pribadi yang dewasa maupun sebagai anak bangsa.

Pada masyarakat yang semakin maju, masalah identitas pada individu

menjadi semakin rumit, hal ini disebabkan oleh tuntutan masyarakat maju kepada

anggota-anggotanya menjadi lebih berat, persyaratan untuk dapat diterima menjadi

anggota masyarakat bukan hanya kematangan fisik, melainkan juga kematangan

mental psikologis, kultural, vokasional, intelektual dan religius, kerumitan ini akan

terus meningkat pada masyarakat yang sedang membangun, akan merupakan

tantangan pula bagi individu.2

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa negara. 3 Selain itu lembaga pendidikan pada umumnya dan sekolah-sekolah

khususnya merupakan tumpuan harapan para orang tua, peserta didik, dan warga

masyarakat guna memperoleh pengetahuan, keterampilan sikap dan sifat-sifat

2 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:Rineka Cipta, 2000), hlm 2.

3 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2006), hlm 5.

Page 13: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

kepribadian utama sebagai sarana pengembangan karir, peningkatan status sosial

dan bekal hidup.

Namun demikian proses belajar mengajar di sekolah juga tidak terlepas dari

berbagai hambatan atau permasalahan yang harus dihadapi dalam pendidikan, Untuk

itu suatu kegiatan pendidikan yang baik dan ideal hendaknya mencakup tiga bidang

dalam pendidikan sekolah, ketiga bidang tersebut adalah bidang pengajaran, bidang

pendidikan, dan bidang pimpinan sekolah, ketiga bidang ini harus bekerjasama

mencapai tujuan pendidikan sekolah.4

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengharuskan sekolah untuk

mengalokasikan 2 (dua) jam pelajaran per minggu bagi pelajaran pengembangan

diri.5 Hal ini berati di setiap sekolah paling tidak harus dialokasikan 2 jam pelajaran

bagi guru bimbingan konseling untuk mengadakan bimbingan secara klasikal.

Namun dalam praktiknya, beberapa sekolah bahkan meniadakan jam khusus untuk

layanan bimbingan klasikal kepada siswa. Layanan bimbingan klasikal biasanya

dilakukan apabila ada guru yang berhalangan hadir dan jam pelajaran ini

dimanfaatkan bagi guru Bimbingan Konseling untuk mengadakan layanan

bimbingan kelompok/klasikal.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa manajemen sekolah belum memberikan

tempat yang memadai bagi layanan bimbingan di sekolah. Beberapa hal yang diduga

menjadi penyebab atau melatarbelakangi kebijakan sekolah tersebut antara lain:

1. Sekolah masih memfokuskan pada pengembangan kompetensi akademis atau

kognitif saja. Apalagi dengan adanya Ujian Nasional, maka siswa-siswa di

tingkat akhir lebih difokuskan untuk mata pelajaran yang di-Ujian Nasional-kan.

2. Penentu kebijakan (manajemen sekolah) memahami Bimbingan Konseling

hanya sebagai pertemuan individual saja (konseling) terutama untuk mengatasi

persoalan-persoalan yang dihadapi oleh siswa (fungsi kuratif).

3. Tidak adanya program bimbingan konseling yang berkualitas yang sesuai

dengan kebutuhan membuat siswa, pengelola sekolah dan stakeholder sulit

memberikan kepercayaan pada bimbingan konseling. Pengelola atau guru

4 W.S Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, (Jakarta: PT.Gramedia, 1991),hlm 22.

5 Khairuddin, Mahfud Junaidi dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jogjakarta:Nuansa Aksara, 2007), hlm 97.

Page 14: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

bimbingan konseling selama ini masih menganggap bahwa program bimbingan

konseling merupakan daftar aktifitas yang mengacu pada pola 17 tetapi tidak

menonjolkan isi yang akan digarap untuk mengembangkan aspek afektif, nilai,

sikap dan prilaku positif siswa.6

Kebijakan meniadakan jam bimbingan kelompok/klasikal ini mengakibatkan

fungsi pengembangan kemampuan siswa, fungsi pencegahan dan fungsi

pemeliharaan bimbingan dan konseling dalam aspek perkembangan personal

edukasional dan karir tidak dapat dijalankan secara utuh. Ketidakmengertian dan

prasangka manajemen sekolah bahwa bimbingan dan konseling hanya membuang-

buang waktu dan tidak memberikan sumbangan yang berarti pada perkembangan

siswa menyebabkan sulitnya mendapatkan dukungan sekolah terhadap program

bimbingan dan konseling.

Kenyataan menunjukkan bahwa manusia dalam kehidupan sering

menghadapi persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi,

persoalan yang lain timbul, demikian seterusnya. Berdasarkan atas kenyataan bahwa

manusia tidak sama antara satu dengan yang lainnya, baik dalam sifatnya maupun

kemampuannya, maka ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa

bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak sanggup mengatasi

persoalannya tanpa bantuan atau pertolongan dari orang lain. Permasalahan yang

dialami para siswa di sekolah seringkali tidak dapat dihindari meski dengan

pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini terlebih lagi disebabkan karena sumber-

sumber permasalahan siswa banyak yang terletak di luar sekolah. Apabila misi

sekolah menyediakan pelajaran yang luas untuk secara efektif membantu siswa

mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan kemudahan yang

diselenggarakan sekolah perlu diarahkan kesana. Disinilah alasan mengapa

pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sangat diperlukan, yaitu untuk

membantu siswa agar berkembang optimal.

Layanan bimbingan dan konseling di sekolah berperan penting bagi

perkembangan pribadi siswa, baik sosial, emosional maupun intelektualnya. Pada

diri siswa akan tumbuh motivasi, kesadaran dirinya dan kemampuan-

6 Machfud Herman, ”Manajemen Bimbingan dan Konseling”http://machfudherman.wordpress.com/2010/02/04/manajemen-bimbingan-dan-konseling/, diunduh padatanggal 15 Agustus 2010.

Page 15: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

kemampuannya sehingga memberi peluang untuk sukses belajarnya. Untuk itu agar

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa perlu adanya kerjasama antara siswa dan

layanan bimbingan konseling di sekolah dengan baik, Jenis dan isi layanan

bimbingan dan konseling yang dapat memberikan hasil yang nyata bermanfaat

merupakan bahan atau materi yang perlu dipilih dan dipersiapkan sebaik-baiknya,

sedangkan proses dan hasil-hasil yang nyata bermanfaat merupakan tujuan dari

pelaksanaan layanan. Dengan hasil yang nyata bermanfaat, bimbingan dan

konseling dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuannya yang

lebih besar, dan dapat memberikan kesejahteraan yang lebih besar pada warga

sekolah.7

Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan yang penting pada

setiap tingkat satuan pendidikan. Pada saat ini pelayanan bimbingan dan konseling

dirasakan semakin penting, sejalan dengan adanya perubahan global dan

diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan, untuk itu layanan bimbingan

konseling di sekolah diharapkan menjalankan program sesuai yang direncanakan,

serta perlunya perubahan-perubahan teknik yang digunakan. Sehingga layanan bisa

dilakukan melalui kontak langsung maupun tidak langsung dengan siswa yang

berkenaan dengan permasalahan ataupun kebutuhan tertentu yang dirasakannya.

Sedangkan kegiatan pendukung dilaksanakan tanpa harus kontak langsung, dengan

tujuan untuk mempermudah dan meningkatkan kelancaran serta keberhasilan

kegiatan pelayanan. Layanan bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan oleh

siswa, dari semenjak mereka memasuki sekolah di hari pertama, yaitu membantu

berorientasi terhadap situasi, kondisi dan segala hal baru bahkan dirasakan asing

bagi mereka.

Berawal dari permasalahan tersebut diperlukannya strategi yang tepat untuk

meningkatkan layanan agar sekolah dalam melaksanakan layanan bimbingan dapat

terlaksana secara terorganisir dengan mempertimbangkan semua aspek atau faktor

yang ikut mempengaruhi penyelenggaraan bimbingan di sekolah seperti

administrasi, organisasi, personalia, program, fasilitas, serta aspek lain seperti

masalah-masalah yang mungkin timbul, sehingga pencapaian pribadi optimal pada

7 Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Yogyakarta: PustakaPelajar,2008), hlm 14.

Page 16: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

peserta didik terwujud sebagai bukti tercapainya tujuan pendidikan yang

diselenggarakan.

Keberadaan Bimbingan Konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang

merupakan salah satu upaya pendukung sekolah dalam upaya membantu siswa

mengatasi segala permasalahan agar dapat berprestasi dan berkembang secara

optimal, sehingga visi dan misi sekolah merupakan tujuan universal sebuah institusi

atau lembaga untuk mengarahkan dan menjadi barometer keberhasilan tujuan yang

ingin dicapai. Tugas MTs NU Nurul Huda Semarang ini sesuai dengan fungsi

adanya Bimbingan dan Konseling di sekolah yaitu membantu tenaga pendidik

lainnya dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar berjalan lancar sesuai

dengan tujuan pendidikan.

Peserta didik di MTs NU Nurul Huda Semarang selain sebagai siswa juga

sebagian ada yang menjadi santri di lingkungan sekolah tersebut, hal ini

dimungkinkan akan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh peserta

didik terutama dengan jumlah pelajaran yang banyak (pelajaran umum di sekolah

dan pelajaran agama di lingkungan pesantren) memunculkan permasalahan-

permasalahan baru yang akan menghambat proses belajar mengajar di sekolah.

Sehubungan dengan pemikiran diatas, penulis tertarik untuk mengkaji secara

lebih mendalam tentang strategi peningkatan layanan yang dilakukan oleh MTs NU

Nurul Huda Semarang, disini peneliti akan memaparkan usaha-usaha yang

dilakukan MTs NU Nurul Huda Semarang dalam meningkatkan layanan terhadap

peserta didik, karena sebelumnya upaya peningkatan tersebut belum terlaksana

dengan baik, kemudian upaya meningkatkan profesionalnya dalam hal ini tenaga

konselor merencanakan program-program yang berfokus pada suatu peningkatan

layanan terhadap peserta didik serta bagaimana cara dalam melaksanakannya yang

disesuaikan dengan keadaan peserta didik. Untuk itu diperlukan strategi-strategi

yang tepat dalam usaha meningkatkan layanan guna memberikan sesuatu yang

terbaik kepada peserta didik, sehingga dalam mengadakan peningkatan diperlukan

kerja sama antar seluruh komponen di sekolah agar usaha meningkatkan layanan

dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Usaha untuk membantu serta mengatasi hal tersebut sekolah perlu

menyediakan guru bimbingan konseling yang profesional sehingga membantu

Page 17: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

mengatasi hambatan-hambatan yang muncul pada peserta didik serta upaya

mensinergikan program-program bimbingan dan konseling dalam sebuah layanan

agar dalam pelaksanaannya berjalan lancar, terarah dan sistematis.

Berangkat dari permasalahan diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang “

Upaya Strategis Dalam Meningkatkan Layanan Bimbingan Konseling di MTs NU

Nurul Huda Semarang”.

B. Rumusan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan mencapai tujuan sebagaimana yang

diharapkan, maka penelitian ini merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs NU

Nurul Huda Semarang?

2. Bagaimana program peningkatan layanan bimbingan konseling di MTs NU

Nurul Huda Semarang?

3. Bagaimana hasil program peningkatan layanan bimbingan konseling di MTs NU

Nurul Huda Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Dengan berbagai permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis

adalah:

1. Untuk mengetahui kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan konseling di

MTs NU Nurul Huda Semarang

2. Untuk mengetahui program peningkatan layanan bimbingan konseling di MTs

NU Nurul Huda Semarang

3. Untuk mengetahui hasil program peningkatan layanan bimbingan konseling di

MTs NU Nurul Huda Semarang

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang

Page 18: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan

masukan yang bermanfaat, dalam rangka meningkatan prestasi belajar dan

peningkatan kedisiplinan peserta didik.

b. Bagi Guru

Memberikan informasi dan membantu mengidentifikasi kebutuhan

dalam pelaksanaan bimbingan konseling, sehingga layanan terhadap peserta

didik menjadi lebih professional dan sistematis, sehingga hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk dapat membimbing

dan memberikan dukungan kepada peserta didik yang mengalami

problematika.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan judul skripsi ini,

maka penulis perlu menjelaskan istilah sebagai berikut:

1. Strategi Peningkatan

Strategi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berhubungan dengan siasat

perang atau ilmu siasat perang. Tetapi juga berarti rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.8

Peningkatan adalah suatu usaha meningkatkan kemampuan sesuai yang

diinginkan dengan mengadakan hal-hal yang baru pada proses pencapaian

tersebut.

2. Layanan

Layanan adalah memberikan bantuan khusus kepada peserta didik untuk

memperoleh pemahaman diri, pengarahan diri, dan integrasi sosial yang lebih

baik sehingga dapat menyesuaikan dengan dirinya maupun lingkungannya.

3. Bimbingan

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan kepada

seseorang atau sekelompok orang secara terus-menerus dan sistematis oleh

pembimbing agar individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang

8 Suharso, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: CV Widya Karya, 2009), hlm 500.

Page 19: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.9

4. Konseling

Konseling adalah suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata

atau suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan tatap muka, antara konselor

dan konseli yang berisi usaha yang laras unik dan manusiawi yang dilakukan

dalam suasana keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku.10

Jadi yang dimaksud dengan strategi peningkatan layanan bimbingan

konseling adalah suatu proses penentuan rencana atau cara untuk meningkatkan

layanan bimbingan konseling dengan disertai upaya bagaimana peningkatan

layanan dilakukan dengan program-program tertentu yang disesuaikan dengan

keadaan sekolah dan peserta didik, sehingga diharapkan hasil dari program-

program peningkatan dapat membantu peserta didik dalam memanfaatkan

potensi yang dimiliki secara optimal serta dapat meningkatkan prestasi belajar,

sehingga kualitas layanan fokusnya diarahkan ke pelanggan dalam hal ini

peserta didik, orang tua peserta didik, madrasah dan masyarakat.

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum penulis mengadakan penelitian tentang Upaya Strategis Dalam

Meningkatkan Layanan Bimbingan Konseling Di MTs NU Nurul Huda Semarang

penulis dengan segala kemampuan yang ada berusaha menelusuri berbagai hasil

kajian antara lain:

1. Dwi Sulistyowati (Mahasiswa IAIN Walisongo), NIM: 3102131, lulus tahun

2006, dengan skripsinya studi tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan

implikasinya terhadap pemecahan masalah peserta didik di MAN Kendal.

Skripsi ini mengulas tentang pelaksanaan bimbingan konseling yang berkaitan

dengan pemecahan masalah peserta didik.11 Adapun temuan dalam skripsi ini

bahwasanya pelaksanaan manajemen bimbingan konseling di MAN Kendal

dapat membantu memecahkan masalah peserta didik di sekolah tersebut.

9 Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling diSekolah,(Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2008), hlm 2

10 Ibid., hlm 311 Dwi Sulistyowati, Studi tentang Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dan Implikasinya

terhadap Pemecahan Masalah Peserta Didik di MAN Kendal.

Page 20: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

2. Sudargono (Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang), NIM: 3103261, lulus tahun

2008, dengan skripsinya manajemen layanan bimbingan konseling di Sekolah

Dasar Islam Al-Azhar 25 Semarang . Skripsi ini mengulas tentang konsep

manajemen yakni unsur inti yang sering dikenal dengan POAC (Planning,

Organizing, Controlling, Evaluating) dan beberapa kasus yang dijumpai di

lapangan.12

Dua penelitian yang telah dilakukan oleh kedua peneliti di atas, tidak terjadi

persamaan secara substantif antar keduanya dengan kajian yang akan penulis teliti,

di sini penulis membahas bagaimana strategi yang dilakukan MTs NU Nurul Huda

dalam meningkatkan layanan, serta peneliti menyoroti kinerja guru pembimbing

yang baru dalam melaksanaan usaha peningkatan tersebut dengan beberapa program

yang dijalankan.

Dari beberapa penelitian diatas dapat dipahami bahwa kajian tentang

bimbingan konseling banyak dilakukan, tetapi yang mengaitkan dengan usaha

peningkatan layanan serta objek penelitian yang dilakukan penulis di MTs NU

Nurul Huda Semarang belum pernah dilakukan, sehingga penelitian tentang “Upaya

Strategis Dalam Meningkatkan Layanan Bimbingan Konseling Di MTs NU Nurul

Huda Semarang” layak untuk ditindak lanjuti.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini, termasuk jenis penelitian kualitatif, penelitian kualitatif

didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati dengan memaparkan keadaan objek yang diteliti.13

Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan tentang segala sesuatu

yang berkaitan dengan keseluruhan strategi peningkatan layanan bimbingan

konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang.

12 Sudargono, Manajemen Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar Islam Al-Azhar 25Semarang

13 Nurul Zuriah, "Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan", Jakarta : PT. Bumi Aksara,2007, hlm. 92.

Page 21: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

2. Fokus Penelitian

Sesuai dengan objek kajian skripsi ini, maka penelitiannya menggunakan

penelitian lapangan atau Field Research, Yakni penelitian yang langsung

dilakukan atau pada responden.14 Adapun fokus penelitian yang akan peneliti

teliti diantaranya tentang bagaimana kondisi awal pelaksanaan layanan

bimbingan konseling, bagaimana program peningkatan layanan bimbingan

konseling serta bagaimana hasil program peningkatan layanan bimbingan

konseling yang dilakukan MTs NU Nurul Huda Semarang.

3. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah “ subyek

dari mana data dapat diperoleh”.15 Adapun dalam penelitian ini, penulis

mengelompokkan penentuan sumber data menjadi dua buah data yaitu:

a. Data primer, yaitu data yang secara langsung didapatkan di lokasi atau objek

penelitian, adapun data diperoleh dari kepala sekolah, koordinator guru

pembimbing, siswa, untuk mengambil data tentang pelaksanaan bimbingan

konseling serta program-program peningkatan layanan yang dilaksanakan

MTs NU Nurul Huda Semarang.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang

melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada 16, data diperoleh

dari Ka. Tata Usaha (TU), diantaranya yaitu mengenai sejarah berdiri dan

perkembangan, visi dan misi MTs NU Nurul Huda Semarang, letak

geografis, struktur organisasi, serta keadaan guru dan siswa MTs NU Nurul

Huda Semarang.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup

tiga model pengumpulan yaitu:

14 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: GhaliaIndonesia, 2002), hlm 11.

15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: RinekaCipta,2006), hlm 129.

16 M. Iqbal Hasan,op.cit, hlm 82.

Page 22: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

pengindraan.17

Menurut Sukardi, observasi adalah cara pengambilan data dengan

menggunakan salah satu panca indra yaitu indra penglihatan sebagai alat

bantu utamanya untuk melakukan pengamatan langsung, selain panca indra

biasanya penulis menggunakan alat bantu lain sesuai dengan kondisi

lapangan antara lain buku catatan, kamera, film, proyektor, checklist yang

berisi obyek yang diteliti dan lain sebagainya.18 Namun dalam penelitian ini

penulis hanya menggunakan alat bantu buku catatan, kamera.

Metode ini digunakan untuk melihat langsung bagaimana usaha

bimbingan konseling dalam meningkatkan layanan di MTs NU Nurul Huda

Semarang, serta kegiatan dalam bimbingan konseling.

b. Wawancara

Wawancara adalah menghimpun bahan-bahan keterangan yang

dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,

berhadapan muka dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.

Dalam wawancara penulis dapat menggunakan dua jenis yaitu: wawancara

terpimpin dan wawancara tidak terpimpin.19

Metode ini digunakan untuk menggali data yang berkaitan dengan

strategi peningkatan layanan bimbingan konseling terhadap peserta didik di

MTs NU Nurul Huda Semarang.

Sedangkan obyek yang diwawancarai adalah kepala madrasah,

koordinator pembimbing, dan pihak yang terkait dalam pencarian data

peneliti.

17 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), hlm 115.18 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2003), hlm 78-7919 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006),

hlm 82.

Page 23: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode dengan mencari data mengenai hal-

hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, agenda, dan sebagainya.20

Metode ini digunakan untuk menggali data yang berkaitan dengan topik

kajian yang berasal dari dokumen-dokumen MTs NU Nurul Huda

Semarang, diantaranya yaitu buku profil MTs NU Nurul Huda Semarang

serta kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan bimbingan konseling.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.21

Selain itu teknik analisis data juga berarti proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan

dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh.

Aktifitas dalam menganalisis data yaitu: data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification. 22

Langkah-langkah analisis di tunjukkan pada gambar berikut ini:

20 Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm 231.21 Lexy J. Moleong, Metodologi PenelitianKualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2009), hlm 28022 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2008),

hlm 246.

Data Display

Conclusion :Drawing/verifying

DataCollection

Data Reduction

Page 24: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Kemudian agar data yang diperoleh nanti sesuai dengan kerangka kerja

maupun fokus masalah akan ditempuh tiga langkah utama dalam analisis data

yaitu:

a. Reduksi data adalah yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

menfokuskan pada hal-hal yang penting 23. Data hasil penelitian ini

direduksi meliputi data hasil observasi, wawancara, dokumentasi dan berisi

tentang pelaksanaan strategi proses memilih, menyederhanakan,

memfokuskan, mengabstraksikan dan mengubah data kasar yang muncul

dari catatan-catatan lapangan. Reduksi data dimaksudkan untuk menentukan

data ulang sesuai dengan permasalahan yang akan penulis teliti.

Mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan abstraksi yaitu usaha

membuat rangkuman inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu.

b. Penyajian data atau mendisplaykan data adalah penyajian data ke dalam

bentuk yang lebih mudah difahami, biasanya penyajian ini berbentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, table, grafik, atau dengan teks yang

bersifat naratif. Sajian data dimaksudkan untuk memilih data yang sesuai

dengan kebutuhan penelitan tentang strategi peningkatan layanan bimbingan

konseling terhadap peserta didik di MTs NU Nurul Huda Semarang, artinya

data yang telah dirangkum tadi kemudian dipilih, sekiranya data mana yang

diperlukan untuk penulisan laporan penelitian.

c. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing/verification) yaitu kesimpulan

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Simpulan awal

yang berupa analisis interaktif masih bersifat sementara dan akan berubah

bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila simpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

Metode ini bertujuan untuk menyajikan deskripsi (gambaran) secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan

fenomena yang diselidiki. Dengan demikian analisis ini dilakukan saat

23 Ibid, hlm 247.

Page 25: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

peneliti berada di lapangan dengan cara mendeskripsikan segala data yang

telah didapat, lalu dianalisis sedemikian rupa secara sistematis, cermat dan

akurat. Dalam hal ini data yang digunakan berasal dari wawancara dan

dokumen-dokumen yang ada serta hasil observasi yang dilakukan.

Page 26: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

BAB II

STRATEGI PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN

KONSELING

A. Konsep Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian dan Tujuan Bimbingan Konseling

Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata

“Guidance” berasal dari kata kerja “To Guide” yang mempunyai arti

“menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu”.24 Sesuai dengan

istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan

atau tuntunan.

Definisi bimbingan berarti pemberian bantuan kepada seseorang atau

kepada sekelompok orang di dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana

dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntunan-tuntunan hidup.

Bantuan itu bersifat ”psikis (kejiwaan), bukan ”pertolongan” finansial, medis

dan sebagainya. Dengan adanya bantuan ini seseorang akhirnya dapat mengatasi

sendiri masalah yang dihadapinya sekarang dan menjadi lebih mampu untuk

menghadapi masalah yang akan dihadapinya kelak kemudian. Bimbingan

merupakan pertolongan yang diberikan seseorang kepada orang lain dalam

membuat pilihan, mengadakan penyesuaian, dan dalam memecahkan masalah.25

Dari beberapa definisi diatas maka bimbingan dapat diartikan dengan suatu

proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang

atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar

orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan

mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan

dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Istilah konseling dapat dipahami sebagai bagian dari bimbingan baik

sebagai pelayanan maupun sebagai teknik. Konseling merupakan inti kegiatan

24 Hallen, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm 3.25 Slameto, Perspektif Bimbingan Konseling dan penerapannya, (Semarang: Satya Wacana,

1991), hlm 362.

Page 27: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

bimbingan secara keseluruhan dan lebih berkenaan dengan masalah individu

secara pribadi yang dilakukan secara individual antara klien dan konselor.26

Dalam kamus konseling dan terapi , konseling diartikan sebagai suatu

hubungan profesional yang dilakukan oleh konselor untuk memperjelas

pandangannya untuk dipakai sepanjang hidup sehingga klien pada tiap

kesempatan dapat menentukan pilihan yang berguna, konseling merupakan suatu

proses belajar membelajarkan pada kedua pihak klien dan konselor.27

Konseling juga diartikan sebagai upaya bantuan yang diberikan seorang

pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu-individu yang

membutuhkannya, agar individu tersebut mampu mengatasi masalahnya dan

mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah. 28

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa konseling merupakan bentuk

bantuan secara individu/personal yang memfokuskan pada perkembangan dan

penyesuaian individu, pemecahan masalah dan kebutuhan untuk membuat

keputusan, hal ini berpusat pada permintaan peserta didik, proses ini

dimaksudkan untuk menciptakan sebuah konteks atau hubungan psikologis

antara konselor dan klien dengan berlanjut pada kondisi – kondisi tertentu yang

berpijak pada kesuksesan proses konseling, bimbingan dan konseling juga

merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada orang yang membutuhkan,

sehingga dalam dunia pendidikan berarti pemberian bantuan serta bimbingan

menyangkut pengambilan keputusan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh

peserta didik.

Sedangkan tujuan adanya bimbingan dan konseling secara rinci dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal

mungkin.

b. Mampu memilih memutuskan, dan merencanakan hidupnya secara bijaksana

baik dalam bidang pendidikan pekerjaan dan sosial pribadi.

26 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2005), hlm 6.27 Andi Mappiare, Kamus Istilah Konseling dan Terapi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006), hlm 69.28 Sofyan. S. Willis, Konseling Individu Teori dan Praktek, (Bandung : Alfabeta, 2004), hlm 18

Page 28: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

c. Mampu mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam

penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, ataupun lingkungan

kerja

d. Memahami dan mengarahkan diri dalam bersikap dan bertindak sesuai

keadaan lingkungannya.

e. Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif, menyelesaikan

segala sesuatu dengan bijaksana.29

Dapat dikatakan secara umum bahwa tujuan bimbingan konseling seutuhnya

mengarahkan diri pada setiap tindakan yang akan dijalankan sesuai dengan

lingkungannya, sehingga peserta didik dapat mengenal dan menerima diri

sendiri serta mewujudkan apa yang diinginkannya, dengan demikian akan

tercipta kemudahan bagi terselenggaranya proses pembelajaran dengan lancar

dan berhasil seperti yang diharapkan.

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Pada dasarnya bimbingan konseling dilakukan dalam bentuk upaya

pemahaman, pencegahan, pemeliharaan dan penyembuhan. Setiap bentuk upaya

tersebut mengacu kepada empat fungsi bimbingan, yaitu :

a. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan

menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai

dengan kepentingan pengembangan peserta didik.

b. Fungsi Penyaluran, yaitu membantu peserta didik dalam memilih jurusan

sekolah, jenis sekolah dan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat,

bakat dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Kegiatan fungsi penyaluran ini

meliputi ketentuan untuk memantapkan kegiatan belajar.

c. Fungsi Adaptasi, yaitu membantu petugas sekolah khususnya guru untuk

mengadaptasikan program pendidikan terhadap minat, kemampuan dan

kebutuhan para peserta didik.

d. Fungsi Penyesuaian, yaitu membantu peserta didik untuk memperoleh

penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam perkembangannya

29 Ahmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan,(Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), hlm 12.

Page 29: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

secara optimal. Fungsi ini dilaksanakan dalam rangka mengidentifikasi,

memahami dan memecahkan masalah.

e. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan yaitu akan menghasilkan

terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif

peserta didik dalam perkembangan secara berkelanjutan30.

Sesuai dengan fungsinya, bimbingan konseling diarahkan kepada

terselenggaranya dan terpenuhinya keperluan akan bantuan dalam hal pendataan,

informasi, konsultasi, dan komunikasi kepada peserta didik serta pihak-pihak

lain yang berkepentingan, fungsi – fungsi tersebut merupakan acuan dalam

pelaksanaan layanan bimbingan konseling, sehingga dalam setiap pelaksanaan

layanan bimbingan konseling mengacu pada satu fungsi atau lebih agar hasil

yang hendak dicapai jelas dan dapat diidentifikasi serta dievaluasi.

3. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan konseling merupakan pekerjaan profesional, oleh

sebab itu harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah – kaidah atau asas – asas

sehingga dapat diharapkan proses bimbingan tersebut dapat tercapai dengan

baik. Asas-asas dalam bimbingan konseling terdapat beberapa macam

diantaranya adalah:

a. Asas Kerahasiaan

Asas kerahasiaan yaitu menuntut dirahasiakannya segenap data dan

keterangan tentang klien (peserta didik) yang menjadi sasaran layanan.31

Asas kerahasiaan ini merupakan asas kunci dalam usaha bimbingan

konseling karena dengan adanya asas kerahasiaan ini dapat menimbulkan

rasa aman dalam diri klien.

b. Asas Alih Tangan Kasus

Asas ini menghendaki agar pihak yang tidak mampu

menyelenggarakan layanan bimbingan konseling secara tepat dan tuntas

karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki serta keterampilan yang ada

atas suatu permasalahan peserta didik (klien), maka konselor mengalih

30 Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : PT Gramedia PustakaUtama, 1992), hlm 42-46.

31 Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nur Ihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2005), hlm 22

Page 30: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

tangankan permasalahan itu kepada pihak yang telah ahli dan sebelumnya

sudah diberitahukan alur masalahnya.32. Hal ini sebagaimana Firman Allah

SWT dalam Surat Al-An’am Ayat 135 yang berbunyi:

ö@ è%ÉQöqs)» tƒ(#qè=yJ ôã $#4’n? tãöNà6 ÏG tR% s3tB’ ÎoTÎ)×@ÏB$ tã(t$öq|¡sùšcqßJ n=÷è s?t̀BÜcqä3s?

çms9èpt7 É)» tãÍ‘#¤$!$#3çm̄R Î)ŸwßxÎ=øÿペcqßJ Î=» ©à9 $#ÇÊÌÎÈ

”Katakanlah (Muhammad), ”Wahai kaumku!, berbuatlah menurutkedudukanmu, aku pun berbuat demikian. Kelak kamu akanmengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat terbaik diakhiratnanti, sesungguhnya orang-orang yang dzalim itu tidak akan mendapatkeberuntungan”. (Q.S:Al-An’am:135).33

c. Asas Kesukarelaan

Dalam memahami pengertian bimbingan konseling telah

dikemukakan bahwa bimbingan merupakan proses membantu individu,

perkataan membantu disini mengandung arti bahwa bimbingan bukan suatu

paksaan, oleh karena itu dalam kegiatan bimbingan konseling diperlukan

adanya kerjasama yang demokratis antara konselor atau guru pembimbing

dengan kliennya.34

d. Asas Keterbukaan

Asas keterbukaan yaitu menghendaki agar peserta didik (klien) yang

menjadi sasaran layanan kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura,

baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya maupun menerima

berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan

dirinya. Agar peserta didik dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu

harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.35

e. Asas Keterpaduan

Asas bimbingan konseling ini menghendaki agar berbagai layanan

dan kegiatan bimbingan konseling, baik yang dilakukan oleh guru

pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu.

32 Syamsu Yusuf, ibid hlm. 2333 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Jumanatul Ali, 2005),

hlm 146.34 Hallen, op.cit., hlm. 65.35 Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm 40.

Page 31: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Untuk ini kerjasama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan

dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan konseling perlu terus

dikembangkan.

f. Asas Keahlian Khusus

Asas ini menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan

konseling di selenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional. Dalam hal

ini, para pelaksanaan bimbingan konseling hendaklah tenaga yang ahli dalam

bidang bimbingan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus

terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan kegiatan

bimbingan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan

konseling.36

Penjelasan dari beberapa asas – asas diatas merupakan dasar atau

kaidah yang melandasi pelaksanaan dari suatu kegiatan yang ada, dengan

kata lain salah satu dari asas tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan

ketika merencanakan suatu kegiatan yang akan dijalankan agar tidak terjadi

penyimpangan dalam pelaksanaan pemberian layanan.

4. Metode dan Teknik Bimbingan Konseling

a. Metode Bimbingan Konseling

Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan bahwa sasaran Bimbingan

dan Konseling yang paling utama adalah peserta didik yang mengalami

kesulitan hidup baik dalam proses belajar mengajar maupun dalam proses

perkembangan hidupnya. Tujuan dari Bimbingan dan Konseling adalah

memberi bantuan kepada peserta didik agar mampu memecahkan kesulitan

yang dialami dengan kemampuan yang dimiliki.

Dalam kaitan ini, secara umum ada dua metode dalam pelayanan

bimbingan dan konseling yaitu: metode bimbingan kelompok (Group

Guidance), metode bimbingan individual (Individual Konseling).37

1) Metode Bimbingan Kelompok (Group Guidance)

Cara ini dilakukan untuk membantu siswa (Klien) memecahkanmasalah melalui kegiatan kelompok. Masalah yang dipecahkan bisa

36 Ibid., hlm 42.37 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi,(Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2007), hlm 289.

Page 32: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

bersifat kelompok, yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok(beberapa orang siswa), penyelenggaraan bimbingan kelompok antaralain dimaksudkan untuk membantu mengatasi masalah bersama ataumembantu seorang individu yang menghadapi masalah denganmenempatkannya dalam suatu kehidupan kelompok.

Beberapa jenis metode bimbingan kelompok yang biasaditerapkan dalam pelayanan bimbingan kelompok adalah denganmengadakan program Home Room, ini dilakukan dengan menciptakansuatu kondisi sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga terciptasuatu kondisi yang bebas dan menyenangkan, dengan kondisi tersebutdiharapkan para siswa dapat mengutarakan perasaannya seperti dirumah. Selanjutnya dengan mengadakan Karya wisata bersama anak-anak, mengadakan diskusi kelompok sehingga memudahkan para siswaterbuka akan permasalahan yang dihadapi, Organisasi siswa denganorganisasi ini siswa dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan sertadapat berinteraksi dengan teman-temannya, serta mengadakan sosiodrama di kelas dengan mencontohkan tokoh-tokoh yang diidolakan,untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan denganpengajaran remedial sehingga dari situ siswa dapat menyelesaikankesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.38

2) Metode Bimbingan Individual (Individual Konseling)

Seperti telah disebutkan dalam bab terdahulu, bahwa konseling

merupakan salah satu teknik bimbingan, melalui metode ini upaya

pemberian bantuan diberikan secara individual dan langsung bertatap

muka (berkomunikasi) antara pembimbing dengan klien. Dengan

perkataan lain pemberian bantuan diberikan dilakukan melalui

hubungan yang bersifat face to face relationship (hubungan empat

mata), Dalam metode ini terdapat dua macam konseling yaitu:

a) Konseling Direktif (metode mengarahkan)

Metode ini lebih bersifat mengarahkan kepada klien untuk

berusaha menghadapi kesulitan yang dihadapi, pengarahan yang

di berikan kepada klien ialah dengan memberikan bimbingan

secara langsung jawaban-jawaban terhadap permasalahan yang

menjadi permasalahan yang dihadapi oleh klien.

b) Konseling Nondirektif (metode yang tidak mengarahkan )

Cara pengungkapan tekanan batin yang dirasakan menjadi

penghambat klien dalam belajar dengan sistem pancingan yang

berupa satu dua pertanyaan yang terarah, selanjutnya klien diberi

38 Ibid hlm 290-295

Page 33: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

kesempatan seluas-luasnya untuk menceritakan hal-hal yang

menghambat jiwanya, yang kemudian dicatat oleh point-point

penting yang dianggap rawan untuk diberi bantuan.

Pada kesimpulan akhir, pembimbing tidak memberikan

pengarahan atau komentar apa-apa, melainkan bersikap

menunjukkan kelemahan atau hambatan apa yang sebenarnya

dialami oleh klien yang bersangkutan lewat test atau cara lain39.

Metode yang perlu kita ketahui disini adalah cara-

cara tertentu yang digunakan dalam proses bimbingan dan

konseling, implementasi dari cara-cara tertentu biasanya

terkait dengan pendekatan-pendekatan yang digunakan

oleh pengguna metode sehingga disesuaikan dalam

pelaksanaannya apakah menggunakan metode bimbingan

kelompok atau metode bimbingan individual yang

disesuaikan dengan kondisi pelaksanaan bimbingan

konseling yang akan dijalankannya.

b. Teknik Bimbingan dan Konseling

Agar pelaksanaan konseling maksimal, teknik atau langkah praktisnya

sesuai dengan hadits nabi yang berbunyi:

)(

“Dari Annas R.A Rasulluah SAW Bersabda: Permudahlah dan janganmempersulit dan gembirakanlah (besarkan jiwa) mereka, dan janganlahmelakukan tindakan yang menyebabkan mereka lari darimu”.(H.R.Bukhari).40

Lebih lanjut Tohirin41 memberikan 12 teknik-teknik tertentu agar

proses konseling berjalan secara efektif dan efisien atau berdaya guna dan

berhasil guna, berikut diuraikan beberapa teknik dalam konseling:

1) Teknik Rapport

39 Ibid., hlm 29940 Abi Abdullah Muhammad Ibn Isma’il Al-Bukhori, Matan Shahih Bukhori, (Beirut Libanon:

Maktabah Daaru Ihyail Kutubil Arabiyyah ), Juz 1, hlm 28.41 Tohirin, op.cit, hlm 326-345.

Page 34: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Teknik Rapport dalam konseling merupakan suatu kondisisaling memahami dan mengenal tujuan bersama. Tujuan utamateknik ini adalah untuk menjembatani hubungan antara konselordengan klien, sikap penerimaan dan minat yang mendalamterhadap klien dan masalahnya.

2) Teknik StructuringStructuring adalah proses penetapan batasan oleh konselor

tentang hakikat, batas-batas dan tujuan proses konseling padaumumnya dan hubungan tertentu pada khususnya. Structuringmemberikan kerangka kerja atau orientasi terapi kepada klien.

3) Teknik EksplorasiEksplorasi merupakan keterampilan konselor untuk menggali

perasaan, pengalaman, dan pikiran klien, teknik ini dalamkonseling sangat penting karena umumnya klien tidak mau terusterang terhadap permasalahan yang dihadapi. Adapun bentukeksplorasi yang memungkinkan klien untuk berbicara yaitueksplorasi perasaan, pikiran, pengalaman.

4) Teknik Mengarahkan (Directing)Seperti telah disebutkan, bahwa proses konseling

memerlukan partisipasi secara penuh dari klien, untuk mengajakklien berpartisipasi secara penuh di dalam proses konseling, perluada ajakan dan arahan dari konselor, Upaya konselormengarahkan klien dapat dilakukan dengan menyuruh klienmemerankan sesuatu (bermain peran) atau mengkhayalkansesuatu, penerapan teknik ini dalam konseling bisa dibantu olehkonselor ketika klien memerlukan bantuan untuk merefleksikankemauannya.

5) Teknik MengakhiriMengakhiri sesi konseling merupakan suatu teknik dalam

proses konseling, untuk mengakhiri sesi konseling dapatdilakukan konselor dengan cara mengatakan bahwa waktu sudahhabis, merangkum isi pembicaraan, menunjukkan kepadapertemuan yang akan datang, mengajak klien berdiri denganisyarat gerak tangan, menunjukkan catatan-catatan singkat hasilpembicaraan konseling, memberikan tugas-tugas tertentu kepadaklien yang relevan dengan pokok pembicaraan apabiladiperlukan.

Teknik merupakan langkah dalam setiap pelaksanaan metode atau

pendekatan yang akan dijalankan, dalam teknik-teknik yang dijabarkan

diatas dapat digunakan dalam pelaksanaan bimbingan konseling, karena

teknik tersebut mengarah pada pencapaian proses bimbingan konseling,

sehingga diharapkan dengan menggunakan teknik tersebut proses

bimbingan konseling dapat berjalan dengan lancar karena teknik tersebut

Page 35: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

disesuaikan dengan pelaksanaan metode yang akan dijalankan secara

berurutan.

5. Bidang Bimbingan dan Jenis Layanan Bimbingan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan kegiatan yang

sistematis, terarah dan berkelanjutan, oleh karena itu pelayanan bimbingan dan

konseling selalu memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan, kurikulum, dan

peserta didik. Lebih khusus, untuk mencapai tujuan tersebut, bidang bimbingan

mencakup seluruh upaya bantuan yang meliputi bidang bimbingan pribadi,

bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir.42

a. Bidang Bimbingan Pribadi

Dalam bidang bimbingan pribadi memberikan bantuan kepada siswa

untuk mengembangkan hidup pribadinya, seperti motivasi, persepsi tentang

diri, gaya hidup, perkembangan nilai-nilai moral dan agama serta sosial

dalam diri.43

Adapun bidang bimbingan pribadi dapat dirinci menjadi pokok-

pokok sebagai berikut:

1) Penanaman dan pemantapan sikap dan kebiasaan pengembangan

wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Penanaman dan pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan

pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari maupun untuk

peranan di masa depan.

3) Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang bakat minat pribadi

serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang

kreatif dan produktif.

4) Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan

usaha –usaha penanggulangannya.

b. Bidang Bimbingan Sosial

Dalam bidang pelayanan bimbingan konseling di sekolah berusaha

membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan

42 Hallen, op.cit., hlm. 78-8043 Yusuf Gunawan, op.cit., hlm 49.

Page 36: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

sosial yang dilandasi budi pekerti, mengembangkan hubungan antar pribadi,

menghormati orang lain, dan rasa tanggung jawab sosial kemasyarakatan.

Adapun bidang bimbingan sosial dapat dirinci menjadi pokok-pokok

sebagai berikut:

1) Pengembangan dan pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui

ragam lisan maupun tulisan secara efektif.

2) Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial,

baik di rumah, di sekolah maupun dimasyarakat dengan menjunjung

tinggi tata krama, sopan santun serta nilai-nilai agama, peraturan dan

kebiasaan yang berlaku.

3) Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta

berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif. 44

c. Bidang Bimbingan Belajar

Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan konseling

membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap

dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan

keterampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan

ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke lapangan pekerjaan tertentu,

serta bimbingan konseling ditujukan untuk membantu siswa agar

menemukan cara belajar yang efektif dan dapat mencapai prestasi belajar

sesuai dengan kemampuan dasarnya.

Adapun bidang bimbingan belajar dapat dirinci menjadipokok-pokok sebagai berikut:1) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari

informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadapguru dan nara sumber lainnya, mengembangkan keterampilanbelajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalaniprogram penilaian hasil belajar.

2) Pengembangan dan pemantapan disiplin belajar dan berlatih,baik secara mandiri maupun kelompok.

3) Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolahsesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.

4) Orientasi dan informasi tentang pendidikan yang lebih tinggi,dan pendidikan tambahan. 45

44 Hallen, op.cit., hlm. 79.

Page 37: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

d. Bidang Bimbingan Karier

Dalam bidang bimbingan karier ini, pelayanan bimbingan konseling

ditujukan untuk membantu siswa mengenal ciri-ciri berbagai pekerjaan dan

profesi yang ada, serta merencanakan karier berdasarkan minat dan

kemampuannya, dengan mengembangkan dan memantapkan pilihan karier.

Adapun bidang bimbingan karier dapat dirinci menjadi pokok-pokok

sebagai berikut:

1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan dan minat) yang terkait

dengan pekerjaan

2) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja, dalam arti mau bekerja

dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asalkan

sesuai dengan norma agama.

3) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara

mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang

dituntut, lingkungan sosio psikologis pekerjaan, prospek kerja dan

kesejahteraan kerja.

4) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan yaitu merancang

kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang

sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial

ekonomi.46

Setelah memahami bidang bimbingan dalam proses bimbingan

konseling, yang disesuaikan dengan bidang masing–masing, bidang bimbingan

tersebut merupakan tujuan penyelenggaraan bantuan pelayanan bimbingan dan

konseling yang berupaya membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal

mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, serta menerima dirinya secara

dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.

Kerangka kerja selanjutnya dikembangkan dalam berbagai jenis layanan

dan kegiatan dilakukan sebagai wujud nyata penyelenggaraan pelayanan

bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik.

45 Ibid., hlm 80.46 Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nur Ihsan, op.cit., hlm 14-15

Page 38: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Jenis layanan dan kegiatan tersebut perlu diselenggarakan sesuai dengan

keempat bidang bimbingan yang telah diuraikan terdahulu. Layanan dalam

bimbingan konseling terdapat tujuh segi layanan diantaranya adalah:

1. Layanan orientasi, adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk

memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang

baru dimasukinya. Layanan ini ditujukan kepada siswa baru atau siswa

pindahan untuk memahami situasi sekolah dan lingkungan sekolah baru.

Hasil yang diharapkan dari layanan orientasi ialah dipermudahnya

penyesuaian diri siswa terhadap kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan

kegiatan lain yang mendukung keberhasilan siswa.

2. Layanan informasi, dimaksudkan untuk membantu siswa mendapatkan

informasi yang diperlukan yang dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik.

Tujuan adanya layanan informasi untuk membekali individu dengan

berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna

untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan

sebagai pelajar, anggota dan masyarakat. Pemberian informasi dapat

dilakukan dengan pendekatan kelompok dan pendekatan individual melalui

ceramah, selebaran, wawancara, majalah dinding.47

3. Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap

dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan

kecepatan dan kesulitan belajarnya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan

belajar lainnya. Layanan ini dapat diberikan secara individu. Tujuan dari

layanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa memahami

dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan

dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya.

4. Layanan penempatan dan penyaluran, ditujukan untuk membantu siswa

dalam memperoleh kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai, serta

47 Kartini Kartono, Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya, (Jakarta: Rajawali, 1985),hlm 149.

Page 39: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

merencanakan pilihan jurusan di perguruan tinggi atau, lapangan kerja yang

sesuai dengan minat dan bakat serta kepribadian siswa.

5. Layanan konseling perorangan, ditujukan untuk membantu siswa secara

individu, khususnya mereka yang mengalami masalah, misalnya problem

dengan orang tua atau teman. Layanan diarahkan untuk memecahkan

masalah dan tidak untuk menyalahkan siswa.

6. Layanan konseling kelompok, layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui

dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu

terutama dari guru pembimbing serta bersama-sama membahas topik

tertentu.

7. Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan

dan pengentasan yang dialaminya melalui dinamika kelompok, masalah

yang dibahas adalah masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing

anggota kelompok.48

Masing-masing layanan yang dijabarkan diatas merupakan gambaran dari

beberapa rangkaian pelaksanaan bimbingan konseling yang akan dijalankan

disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang dapat saling terkait dan menunjang

layanan satu terhadap layanan yang lainnya.

6. Strategi Peningkatan Layanan Bimbingan dan Konseling.

Strategi-strategi dalam proses peningkatan bimbingan konseling yaitu:

a. Strategi model sosial

Sebagaimana suatu strategi bantuan, model sosial digunakan untuk

membantu seorang klien yang memerlukan respons-respons yang diinginkan

atau untuk menghilangkan ketakutan-ketakutan, melalui pengamatan perilaku

dari orang lain. Pengamatan ini dapat ditunjukkan

dalam pertunjukan model-model media, atau melalui imajinasi klien sendiri.49

48 Prayitno, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah,(Jakarta: PtRineka Cipta, 2001), hlm 82-89.

49 Ahmad Juntika Nurihsan, op.cit., hlm 94.

Page 40: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

1) Demonstrasi Model

Prosedur ini digunakan untuk membantu mengatasi ketakutan atau

perilaku baru. Ada tiga hal utama yang akan dilakukan yaitu pertama,

melihat beberapa orang mendemonstrasikan. Kedua, mempraktekkan

kemampuan tersebut dengan bimbingan selama wawancara konseling

berlangsung. Ketiga mengatur untuk melakukan kemampuan tersebut di

luar wawancara konseling yang memungkinkan memperoleh keberhasilan.

Jenis praktek ini akan membantu menampilkan apa yang sulit dilakukan.

Dalam modeling partisipan, seorang model mendemonstrasikan satu

bagian kemampuan sekaligus. Sering kali diperlukan demonstrasi yang

diulang atas tanggapan yang sama. Demonstrasi ganda dapat diatur dengan

memiliki model single yang mengulang-ulang demonstrasi atau beberapa

model yang mendemonstrasikan aktivitas atau tanggapan yang sama.

Model-model ganda memberikan keanekaragaman cara aktivitas yang

ditampilkan dan mampu dipercaya pada gagasan bahwa akibat-akibat yang

merugikan tidak akan terjadi.

Komponen modeling dari modeling partisipan terdiri dari 5 bagian:

a) Perilaku sasaran, jika kompleks, terbagi dalam serangkaian bagian tugas

b) Para model diseleksi.

c) Intruksi diberikan kepada peserta didik sebelum demonstrasi model.

d) Model mendemonstrasikan masing-masing, secara berturut-turut

dengan pengulangan yang perlu.

e) Alat-alat yang dibutuhkan dalam proses bimbingan melalui media

2) Partisipasi Terbimbing

Setelah demonstrasi perilaku atau aktivitas, klien diberi kesempatan

dan bimbingan yang perlu untuk menampilkan perilaku yang dimodelkan.

Partisipasi terbimbing atau penampilan adalah salah satu komponen

pembelajaran yang paling penting untuk mengatasi situasi yang

menakutkan, dan untuk memperoleh perilaku yang baru. Partisipasi klien

disusun dalam suatu sistem yang tidak mengancam. Partisipasi terbimbing

terdiri atas 5 langkah berikut:

Page 41: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

a) Praktek klien atas tanggapan atau aktivitas dengan bantuan konselorb) Umpan balik konselor

c) Pengunaan berbagai bantuan induksi bagi usaha-usaha praktek awald) Praktek klien yang diarahkan pada diri

e) Pengalaman sukses atau penguatan

3) Eliminasi Respon

Hal ini diterapkan sesuai dengan kehendak konselor atau guru

pembimbing ketika berjalannya praktek model sosial melalui media secara

langsung, sehingga peserta didik dapat mengetahui secara langsung

kehendak dari guru pembimbing.

4) Pengalaman-Pengalaman Keberhasilan (penguatan).

Klien mengalami keberhasilan dalam menggunakan apa yang mereka

pelajari. menyatakan bahwa perubahan-perubahan psikologis tak mungkin

berjalan efektif jika klien tidak mempraktekkannya dalam kehidupan

sehari-hari. Pengalaman berhasil ditata dengan menyesuaikan dari masing-

masing klien, serta umpan balik dari konselor dengan memberikan

motivasi dan penghargaan kepada peserta didik. 50

b. Strategi Bermain Peran dan Latihan

Strategi bermain peran dan latihan dapat meningkatkan perubahan

perilaku melalui simulasi atau dalam pembentukan respons-respons yang

diinginkan. Unsur-unsur umum dalam aplikasi strategi bermain peran dan

latihan yaitu:

a) Pembentukan kembali diri seseorang, orang lain, suatu peristiwa, atau

sejumlah respons oleh klien.

b) Menggunakan saat sekarang atau disini dan sekarang untuk mengadakan

pembentukan kembali.

c) Proses pembentukan berangsur-angsur dimana adegan-adegan yang tidak

sulit dibentuk lebih dahulu dan adegan-adegan yang lebih sulit dipesan

untuk berikutnya.

d) Umpan balik untuk klien dari konselor atau seorang asisten.

c. Strategi Perubahan Kognitif

50 Mochamad Nursalim, “Pendidikan dan Pelatihan guru”http://www.slideshare.net/guest626d709/presentasi-mojokerto. diunduh pada tanggal 1Nopember 2010.

Page 42: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Ada dua strategi perubahan kognitif, yaitu pemberhentian berpikir dan

penyusunan kembali kognitif. Kedua strategi itu mempunyai tujuan

membantu manusia mencegah berpikir irasional atau mencegah sistem

keyakinan yang tidak logis dari gangguan-gangguan, yaitu dengan cara

memfungsikan otak secara efektif. Strategi pemberhentian berpikir,

prosedurnya adalah sebagai berikut:

a) Klien diinstruksikan untuk membayangkan diri mereka terlibat dalam

situasi yang menghasilkan berpikir irasional

b) Kemudian, pada saat pikiran yang tidak logis itu muncul, konselor

melakukan intervensi dengan kata “berhenti”

c) Selanjutnya, klien diinstruksikan cara-cara mengubah pola pikir.

d. Strategi Pengelolaan Diri

Pengelolaan diri melibatkan pengalaman klien memperhitungkan dan

mengatur kebiasaan, pikiran, dan perasaan yang ada. Tampaknya pantau diri

dipengaruhi oleh kebiasaan yang dipelajari dengan memisahkan hubungan

stimulus-respons dengan mendorong penampilan respons yang diinginkan.

Adapun pengelolaan diri adalah komitmen klien terhadap diri sendiri

untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya yang disetujui oleh konselor dan

ditandatangani oleh klien. Kontrak diri berisi gambaran tentang kondisi-

kondisi yang terjadi pada beberapa tahapan kegiatan yaitu: 1). di mana klien

akan melakukan kegiatan. 2). Bagaimana klien akan melaksanakan kegiatan.

3). Kapan tugas-tugas terselesaikan.51

Strategi diatas merupakan rangkaian tambahan dari perencana yang

dilakukan dalam pelaksanaan suatu program, selanjutnya peserta didik disini

sebagai target dari adanya suatu peningkatan program yang dilakukan

madrasah. Sehingga diharapkan hasil dari program-program peningkatan

dapat membantu peserta didik memanfaatkan potensi yang dimiliki secara

optimal serta dapat meningkatkan prestasi belajar dengan baik.

51 Ahmad Juntika Nurihsan, op.cit., hlm 94-96.

Page 43: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

B. Manajemen Strategi

1. Pengertian Manajemen Strategi

Menurut bahasa (etimologi) manajemen berasal dari bahasa inggris

Management dengan kata kerja to manage, yang artinya mengurus, mengatur,

melaksanakan dan mengelola.52 Menurut istilah (terminologi) manajemen

merupakan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses

pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam

organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan

sebelumnya agar efektif dan efisien.53

Sedangkan strategi berasal dari bahasa Yunani strategos atau strategus

dengan kata jamak strategi yang berarti cara.54 menurut istilah, strategi

merupakan rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang

dapat dijadikan pegangan untuk bekerja, berjuang, dan berbuat guna

memenangkan kompetisi.55

Dalam buku lain dijelaskan bahwa Strategy is unified comprehensive and

integrated plan that relates the strategy advantages of the firm to the challenges

of the enterprise and achieve through proper execution by the organization

Artinya strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu

yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan

yang dirancang untuk memastikan tujuan utama perusahaan dapat dicapai

melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.56 Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Syahu Sugian57 dalam Kamus Manajemen (Mutu), bahwa

strategi adalah hipotesis yang mengemukakan ke mana suatu perusahaan harus

menuju untuk memenuhi visinya dan memaksimalkan kemungkinan

keberhasilannya di masa depan.

52 Faustino Cordoso, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Andi Offset, 2003), hlm1.

53 Suharsimi Arikunto, Lia Yuliana, Op.cit., hlm 3.54 Alex MA, Kamus, Ilmiah Populer Kontemporer, (Surabaya: Karya Harapan, 2005), Hlm 457.55 Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan ,(Bandung:

Alfabeta, 2007), hlm 137.56 Iwan Purwanto, Manajemen Strategi,(Bandung: CV.Yrama Widya, 2007), hlm 74.57 Selengkapnya lihat Syahu Sugian, Kamus Manajemen (Mutu), (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2006), hlm 218.

Page 44: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Manajemen strategi merupakan suatu pendekatan yang sistematis bagi suatu

tanggung jawab manajemen, mengkondisikan organisasi ke posisi yang

dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan meyakinkan keberhasilan

yang berkelanjutan dan membuat perusahaan (sekolah) menjamin atau

mengamankan format yang mengejutkan untuk mencapai keberhasilan.58

Setelah mengetahui pengertian dari masing-masing kata dapat disimpulkan,

bahwa manajemen strategi adalah perencanaan berskala besar (perencanaan

strategis) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (Visi), dan

ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat

mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara

efektif (Misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional yang

menghasilkan barang dan jasa serta pelayanan) yang berkualitas, serta dengan

diarahkan pada sasaran (tujuan operasional) organisasi, dan merupakan proses

pengambilan sebuah keputusan.

2. Ruang Lingkup Manajemen Strategi.

a. Perencanaan Strategi

Perencanaan strategi disini menempati kedudukan yang sangat

penting, karena dapat mengantarkan instansi pada pencapaian visi dan

misinya, melalui pengembangan kebijakan lembaga pendidikan. Dalam

perencanaan dibutuhkan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang berorientasi pada visi, misi dan

tujuan yang akan dicapai.

1) Visi, Misi dan Tujuan

Sebagian besar lembaga pendidikan membedakan visi, misi dan

tujuan, mereka membedakan hal-hal tersebut dengan maksud untuk

memperjelas jenis institusi apa yang mereka harapkan nantinya, serta dari

arah mana yang hendak dituju.

58 Syaiful Sagala, Op.cit., hlm 129.

Page 45: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Visi adalah masa depan yang dipilih, sebuah keadaan yang

diinginkan, visi merupakan sebuah ekspresi optimisme dalam lingkungan

birokrasi maupun non birokrasi.59

Sedangkan misi sangat berkaitan dengan visi serta memberikan

arahan yang jelas baik masa sekarang maupun untuk masa yang akan

datang, tujuan juga merupakan sasaran yang diambil guna meningkatkan

visi dan misi yang akan dijalankan oleh sebuah lembaga.

2) Analisis SWOT Sebagai Perumusan Manajemen Strategi

Analisis SWOT merupakan suatu cara atau alat yang adalah

singkatan dari Strengths, Weakness, Opportunity, Threats (Kekuatan,

Kelemahan, Peluang dan Ancaman). Analisis SWOT sudah menjadi alat

yang umum digunakan dalam perencanaan strategis pendidikan, namun

tetap merupakan alat efektif dalam menempatkan potensi institusi.60

Analisis SWOT strengths (kekuatan), weakness (kelemahan),

opportunity (peluang), threats (tantangan) merupakan suatu metode

analisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal

organisasi.61 Faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, sedangkan

faktor eksternal berupa peluang dan ancaman. Penjelasan singkat

mengenai SWOT sebagai berikut:

a) Strengths (Kekuatan) faktor internal menunjukkan kemampuan

lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan Islam,

mendatangkan keuntungan kompetitif dalam menghadapi persaingan.

Di samping itu, ia juga merupakan keunggulan lembaga pendidikan

(baik dari segi sumber daya maupun upaya yang telah dilakukan), yang

lebih baik dari pada pesaing. Kekuatan dalam lembaga dapat berupa

kemampuan-kemampuan khusus/ spesifik, SDM yang memadai, image

organisasi, kepemimpinan yang cakap dan lain-lain. Kekuatan ini

59 Tony Bush, Marianne Coleman, Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan,(terjemahan: Fahrurrozi), (Yogyakarta: IRCisod, 2006), hlm 37.

60 Edward Sallis, Total Quality Manajemen In Education, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2007), hlm.221-222.

61 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Educa,2010), hlm. 180.

Page 46: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

kemudian akan menjadi kunci perbedaan antara lembaga pendidikan

dengan pesaingnya.

b) Weakness (kelemahan) juga merupakan faktor internal lembaga

pendidikan meliputi keterbatasan sumber daya dan situasi tidak

menguntungkan di lingkungan internal lembaga dan tidak dimiliki oleh

pesaing-pesaingnya. Kelemahan dapat berupa rendahnya SDM yang

dimiliki, produk yang tidak berkualitas, image yang tidak kuat,

kepemimpinan yang buruk dan lain-lain.

c) Opportunity (peluang) merupakan situasi atau faktor eksternal dapat

mempengaruhi masa depan posisi lembaga dalam persaingan, seperti

adanya perubahan hukum, menurunnya pesaing, dan meningkatnya

jumlah siswa baru. Jika keuntungan dari peluang tersebut berhasil

diraih.

d) Threats (tantangan/ancaman) merupakan faktor eksternal (saat ini

maupun di masa mendatang) yang secara serius dapat mempengaruhi

masa depan lembaga. Tantangan ini dapat berupa munculnya pesaing-

pesaing baru, menurunnya jumlah siswa dan lain-lain. Tantangan dan

ancaman merupakan faktor eksternal yang harus diwaspadai dan

apabila memungkinkan ditaklukkan. 62

Analisis SWOT perlu dirumuskan dan diprioritaskan untuk tiap

kategori. Namun perlu diingat bawa apa yang menjadi kekuatan lembaga

saat ini dapat berbalik menjadi kelemahan pada masa-masa akan datang

dan demikian juga sebaliknya. Sehingga lembaga perlu melakukan

analisis ini secara berkala untuk meyakinkan bahwa perubahan-

perubahan dalam S-W-O-T tetap terpantau dengan baik, dan tetap

relevan dengan strategi yang dijalankan.

Setelah dilakukan analisis SWOT tersebut, hasil analisis kemudian

digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya

dalam upaya memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan, serta secara

bersamaan berusaha untuk meminimalkan kelemahan dan mengatasi

62 Riza Abdul Qodir (3104024), Efektivitas Manajemen Strategik di Lembaga Pendidikan Islam(Studi Kasus di SMP Nasima Semarang), Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, (Semarang:Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, 2009).

Page 47: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

ancaman. Analisis SWOT dapat menghasilkan matriks yang merupakan

matching tool penting untuk membantu leader lembaga dalam

mengembangkan strategi pendidikannya. Strategi dihasilkan dari matriks

ini yaitu:

Internal

EksternalStrengths (kekuatan) Weakness (kelemahan)

Opportunity(peluang)

S-OMemanfaatkankekuatan untukpeluang

W-OMenanggulangikelemahan denganmemanfaatkan peluang

Threats(tantangan)

S-TMenggunakankekuatan untukmenghadapitantangan

W-TMemperkecil kelemahandan menghindaritantangan

Sumber: Tabel Analisis SWOT.

a) Strategi Strength-Opportunity (SO) merupakan strategi yang

menggunakan kekuatan lembaga untuk meraih peluang-peluang yang

ada di luar lembaga. Ketiga strategi yang lain dapat dilaksanakan

untuk menerapkan strategi SO ini. Sehingga jika pada hasil analisis

ternyata diketahui bahwa lembaga memiliki banyak kelemahan, mau

tidak mau lembaga harus mengatasi kelemahan tersebut agar menjadi

kuat. Sedangkan jika lembaga menghadapi banyak ancaman, maka ia

harus berusaha menghindarinya dan berusaha konsentrasi pada

berbagai peluang yang ada.

b) Strategi Weakness-Opportunity (WO) merupakan strategi yang

bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan lembaga dengan

memanfaatkan peluang-peluang. Bisa terjadi lembaga kesulitan

memanfaatkan peluang-peluang yang ada karena banyaknya

kelemahan internal pada lembaga tersebut.

c) Strategi Strength-Threat (ST) merupakan strategi di lembaga untuk

menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman.

Page 48: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

d) Strategi Weakness-Threat (WT) merupakan strategi untuk bertahan

dengan cara mengurangi kelemahan serta mengurangi ancaman.63

Analisis SWOT merupakan alat untuk menetapkan strategi yang

didasarkan pada strengths (kekuatan), weakness (kelemahan),

opportunity (peluang), threats (tantangan) yang akan dikembangkan

menjadi program jangka panjang dan menengah pada lembaga

pendidikan. Analisis ini pada akhirnya berfungsi untuk mengarahkan

sekolah untuk menentukan strategi yang akan dilaksanakan.

3) Penetapan Sasaran

Sasaran ditetapkan dengan barometer yang bisa diukur. Sasaran

sebaiknya dapat dihitung, perencanaan harus mengecek kembali seluruh

rancangan kebutuhan termasuk kegiatan dan sasaran yang layak

dilaksanakan, proses perumusan sasaran dilakukan dengan mereview visi

misi dan tujuan, menetapkan hasil yang diinginkan, membangun

akuntabilitas.64

4) Penyusunan Alternatif Strategi yang Layak

Kegiatan ini penting dilakukan dalam pemilihan dan penetapan

tujuan, sasaran, dan cara yang efisien untuk mencapai tujuan kedalam

rencana pendidikan.

5) Perumusan Rencana

Perumusan rencana adalah usaha merumuskan tujuan, kegiatan, dan

sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan biaya

yang diperlukan untuk mencapai sasaran, unsur pelaksanaan serta jadwal

kegiatan. Perumusan rencana mengandung pengertian atas jawaban

terhadap pertanyaan-pertanyaan.

6) Penganggaran

Perancangan yang akan dilaksanakan berorientasi kepada Output

bukan kepada anggaran (budget). Pada tahap ini perencana

memperhitungkan biaya yang dibutuhkan dalam pembiayaan rencana.

Oleh karena itu harus diketahui sumber–sumber pembiayaan yang

63 Ibid., hlm. 18.64 Akdon, Strategic Management For Educational Management, (Bandung: Alfabeta, 2007),

hlm 149.

Page 49: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

diperkirakan dapat menjadi penyangga dananya, baik yang berasal dari

pemerintah, masyarakat, maupun luar negeri.

7) Evaluasi Rencana

Evaluasi perencanaan strategi dalam lembaga melaksanakan program

dapat dimulai dari langkah evaluasi visi misi, analisis SWOT, penetapan

sasaran penyusunan alternatif strategi yang baik, perumusan rencana,

penganggaran perincian rencana dan evaluasi rencana.

Perencanaan yang masing-masing dijabarkan diatas merupakan

rangkaian upaya manajemen strategis melaksanakan hasil yang optimal

dalam setiap kegiatan yang akan dijalankannya.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan strategi bertalian dengan struktur organisasi serta

sumber daya manusia dan pengembangannya, Implementasi strategi

merupakan tugas merubah kondisi sekarang, motivasi SDM,

mengembangkan kompetensi inti, memperbaiki kemampuan dan proses,

menciptakan budaya organisasi, mencapai target berdasarkan potensi yang

ada, serta berupaya untuk menghadapi perlawanan atas perubahan.65

Tujuan manajemen dapat dicapai hanya jika dipihak orang-orang staf

atau bawahannya ada kesediaan untuk kerjasama. Demikian pula dalam

sebuah pendidikan membutuhkan kepala sekolah yang berfungsi sebagai

manajer yang dapat menyusun sumber tenaga manusia dengan sumber –

sumber benda dan bahan, yang mencapai tujuan dengan rencana seperti

spesialisasi, delegasi, latihan di dalam pekerjaan dan sebagainya serta

mengadakan suatu perubahan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Juga

diperlukan pedoman dan instruksi yang tegas, jelas tugasnya, apa

kekuasaannya, kepada siapa ia bertanggung jawab pada bawahan supaya

pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan.66

Pelaksanaan strategi yang akan dijalankan diperlukan pemikiran yang

matang agar tidak terjadi penyimpangan dalam setiap keputusan yang

diambil serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakannya, dengan

65 P. Siagian, Filsafat Administrasi,(Jakarta: Haji Masagung, 1989), hlm 128.66 J. Pangkyim, Manajemen Suatu Pengantar, (Jakarta: Gladia Indonesia, 1982), hlm166.

Page 50: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

arahan yang jelas akan memudahkan pelaksanaan kegiatan yang akan

dilaksanakannya.

c. Evaluasi Manajemen Strategi.

Evaluasi dan pengendalian dalam manajemen strategi bertalian erat

dengan penilaian tindakan apa yang harus dicapai yang disesuaikan dengan

ketentuan-ketentuan rencana dan melakukan tindakan perbaikan jika terdapat

penyimpangan-penyimpangan agar tujuan yang dihasilkan sesuai dengan

yang direncanakan.

Proses yang ditempuh dalam evaluasi adalah:

1) Menentukan standar-standar atau dasar untuk kontrol.

2) Mengukur pelaksanaan.

3) Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan menentukan divisi-

divisi bila ada.

4) Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar

pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan yang direncanakan 67.

Selain adanya evaluasi juga diperlukan prinsip dalam menyukseskan

strategi sehingga dapat terlaksana dengan baik diantaranya adalah: a)

Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya. b) Setiap strategi tidak

hanya membuat satu strategi. c) Strategi yang efektif hendaknya

memfokuskan dan menyatukan semua sumber daya dan tidak

menceraiberaikan satu dengan yang lainnya. d) Strategi hendaknya

memperhatikan resiko yang tidak terlalu besar.

Evaluasi dilaksanakan guna mengetahui seberapa jauh pelaksanaan

kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan target dan ketercapaian program

yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga dapat memberikan informasi

pada pengembangan dan peningkatan program yang akan dijalankan

selanjutnya.

67 Iwan Purwanto, op.cit., hlm 67-68.

Page 51: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Umum MTs NU Nurul Huda Semarang

1. Sejarah Berdirinya

Madrasah Tsanawiyah NU Nurul Huda Mangkang Semarang adalah

lembaga pendidikan yang didirikan pada tanggal 2 Pebruari 1968 oleh pengurus

MWC NU Semarang Tugu dan Pengurus Ranting NU Mangkang Kulon yang

sadar dan menaruh perhatian terhadap keadaan serta perkembangan pendidikan

putra putri Islam Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya pengelolaan

penyelenggaraan lembaga dilakukan oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama

Mangkang Kulon. Adapun tokoh pendiri serta kepemimpinan kepala MTs NU

Nurul Huda Semarang sejak berdirinya sampai sekarang terlampir.

Ide pendirian MTs NU Nurul Huda ini bermula dari para ulama dan para

tokoh masyarakat Mangkang Kulon yang menginginkan agar masyarakat

setempat dapat menyekolahkan anak-anaknya pada sebuah lembaga pendidikan

yang terdapat materi ilmu pengetahuan umum serta ilmu agama sekaligus dan

juga para santri tidak hanya sekedar memiliki ilmu pengetahuan dibidang Agama

saja melainkan perlu juga pendidikan dibidang ilmu pengetahuan umum

mengingat banyaknya pondok pesantren yang ada di Mangkang Kulon yang

kebanyakan santrinya adalah usia sekolah.68

Berdasarkan hal tersebut dengan didorong keinginan yang luhur serta

tanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dengan tekad yang bulat

dan motivasi dari berbagai pihak dalam situasi yang semakin dinamis, MTs NU

Nurul Huda senantiasa membangun sebuah paradigma budaya toleransi serta

budaya perdamaian dengan tetap mengedepankan dan menjunjung tinggi ajaran

Islam Ahlussunnah Wal Jama ah.

2. Letak Geografis

MTs NU Nurul Huda Semarang terletak di Kelurahan Mangkang Kulon

Kecamatan Tugu Kota Semarang yang berdekatan dengan pusat kota berjarak 16

kilometer dan hanya seratus meter dari jalan raya Semarang – Jakarta sehingga

68 Hasil dokumentasi profil MTs NU Nurul Huda Semarang Tahun 2009 / 2010.

Page 52: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

dapat dijangkau dari semua jurusan karena dapat diakses oleh berbagai

kendaraan dan angkutan umum memudahkan transportasi peserta didik, guru

dan karyawan.

MTs NU Nurul Huda Semarang lokasinya berada di lingkungan Masjid

dan Pondok Pesantren. Adapun tata letak lahan seluas 6.350 m² berbatasan

dengan:

a. Sebelah selatan berdekatan dengan pondok pesantren Al Ishlah

b. Sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk

c. Sebelah barat berbatasan dengan Masjid Attaqwiem

d. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Raya Kyai Gilang serta pondok

pesantren Roudhotul Qur’an.69

3. Struktur Organisasi

Sebagai lembaga pendidikan formal, MTs NU Nurul Huda Semarang

mempunyai struktur organisasi agar dalam pelaksanaan kegiatan dapat

terorganisir dengan baik. Untuk memudahkan pencapaian tersebut dibentuklah

struktur organisasi sekolah yang terdiri dari pengurus madrasah, kepala sekolah,

komite sekolah, kepala tata usaha, waka. kurikulum, waka. kesiswaan, dewan

guru serta peserta didik.

Kepala sekolah bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan madrasah

dengan melakukan koordinasi dengan pengurus madrasah serta komite untuk

membina, menghimpun potensi warga madrasah dalam rangka mendukung

penyelenggaraan kegiatan di madrasah sehingga dapat berkualitas dan

berkembang dengan baik. Kepala Tata Usaha bertugas melaksanakan

pengawasan terhadap madrasah yang berkaitan dengan keadministrasian,

melaksanakan tata usaha madrasah dan rumah tangga termasuk perpustakaan dan

laborat yang bersifat pelayanan dalam pelaksanaan pendidikan, membuat laporan

pelaksanaan dan hasil yang dilakukan kepada kepala madrasah, mendistribusikan

dan mengkoordinasikan tugas dan kegiatan pada pelaksanaan khusus dalam

keadministrasian di lingkungan madrasah, menyusun dan penyajian data /

statistik sekolah. Waka. Kurikulum menyusun rencana dan program kerja bidang

pengajaran, menyusun daftar pembagian tugas mengajar, menyusun jadwal

69 Hasil Observasi, pada hari Selasa tanggal 5 Oktober 2010 di MTs NU Nurul Huda Semarang.

Page 53: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

pelajaran, melaksanakan tes tengah semester dan ulangan umum semester

berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku, menyusun satuan pelajaran. Waka.

Kesiswaan bertugas membantu pelaksanaan program kerja OSIS,

menyelenggarakan kegiatan PHBI PHBN serta upacara kenegaraan,

mengkoordinir pelaksanaan Class Meeting OSIS, melaksanakan tugas lain yang

diberikan kepala madrasah.70

Dengan adanya pembagian tugas yang jelas diharapkan perkembangan

madrasah akan lebih cepat serta tujuan madrasah dapat diwujudkan. Adapun

struktur organisasi MTs NU Nurul Huda Semarang dapat dilihat dalam lampiran.

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Peserta Didik

MTs NU Nurul Huda Semarang pada tahun ajaran 2010/ 2011 memiliki

tenaga pendidik sebanyak 34 orang, dibantu oleh beberapa karyawan diantaranya

petugas kebersihan 2 orang, pembantu umum yang bertugas mempersiapkan

konsumsi bagi para guru dan karyawan 2 orang. Tenaga pendidik di MTs NU

Nurul Huda Semarang berlatarbelakang pendidikan dari program sarjana

pendidikan yang lulusan sarjana/ SI dan sarjana/ S2 dari beberapa perguruan

tinggi, yang masing–masing guru mempunyai latar belakang pendidikan yang

bervariasi, ada sebagian berasal dari pendidikan umum dan sebagian dari

kejuruan agama yang sesuai dengan bidangnya.71 Adapun daftar nama guru, visi

dan misi serta tujuan MTs NU Nurul Huda Semarang dapat dilihat dalam bagan

yang ada pada lampiran.

Adapun jumlah peserta didik di MTs NU Nurul Huda Semarang pada

tahun ajaran 2010 / 2011 berjumlah 573 peserta didik. Selama 3 tahun terakhir

telah menghasilkan beberapa prestasi dalam perlombaan yang bisa dikatakan

adanya peningkatan dalam hal prestasi bakat dan minat dari peserta didik.

Perolehan prestasi yang pernah diraih dapat dilihat dalam lampiran.

70 Hasil dokumentasi MTs NU Nurul Huda Semarang, yang diperoleh melalui BapakMuhibbudin S.PdI selaku Kepala Tata Usaha MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari Senin tanggal 4Oktober 2010 di ruang tata usaha.

71 Hasil dokumentasi MTs NU Nurul Huda Semarang, yang diperoleh melalui BapakMuhibbudin S.PdI selaku Kepala Tata Usaha MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari Senin tanggal 4Oktober 2010 di ruang tata usaha.

Page 54: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

5. Sarana Prasarana

Pada tahun ajaran 2010 / 2011 MTs NU Nurul Huda Semarang mengenai

sarana dan prasarana dapat dikatakan mengalami peningkatan, yang sebelumnya

ruang guru masih bersamaan dengan ruang BK, mulai tahun 2008 / 2009 sudah

dibuatkan ruang khusus BK sendiri diharapkan peserta didik dapat

memanfaatkan ruang tersebut dengan baik.

Sedangkan pada observasi yang sudah dilakukan pada hari Senin dan

Selasa, tanggal 5 dan 6 Oktober 2010 terdapat ruang kepala madrasah, ruang tata

usaha, ruang guru, ruang bendahara, ruang laboratorium komputer, ruang

laboratorium IPA, dan ruang kelas yang berjumlah 14 ruang yang terdiri dari 5

ruang (Kelas VII A- E), 5 ruang (Kelas VIII A – E) dan 4 ruang (Kelas IX A -

D).

Berdasarkan upaya peningkatan yang dilakukan MTs NU Nurul Huda

Semarang dapat dikatakan pemenuhan sarana dan prasarana dapat dikatakan baik

serta memadai dalam membantu proses kegiatan madrasah dalam mewujudkan

visi misi dan tujuan MTs NU Nurul Huda Semarang.

B. Kondisi Awal Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling di MTs NU Nurul

Huda Semarang

Sebelum koordinator pembimbing merumuskan program peningkatan

layanan bimbingan konseling terlebih dahulu guru pembimbing mengetahui kondisi

pelaksanaan bimbingan konseling sebelumnya. Koordinator guru bimbingan

konseling Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd mengadakan diskusi dan pertemuan-

pertemuan dengan guru pembimbing sebelumnya Bapak Sugeng Mustofa S.E dan

kepala madrasah Bapak Drs H Ajma'in untuk mengetahui keadaan pelaksanaan

bimbingan konseling agar dapat meningkatkan pelaksanaan layanan bimbingan

konseling dari tahun ke tahun dengan memperbaiki kekurangan yang ada.

Dari hasil pertemuan dan diskusi yang dilakukan oleh koordinator guru

pembimbing, menghasilkan beberapa masukan tentang kondisi layanan bimbingan

konseling sebelumnya, adapun hasil kondisi pelaksanaan bimbingan konseling

dilihat dari beberapa aspek yaitu:

Page 55: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

1. Sarana dan Prasarana

Keberadaan sarana dan prasarana pada pelaksanaan layanan bimbingan

konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang belum menunjang, hal itu terlihat

belum adannya fasilitas pendukung layanan bimbingan konseling yaitu ruang

bimbingan konseling secara khusus, keberadaan ruang bimbingan konseling

sebelumnya bertempat bersamaan dengan ruang guru yang didalamnya belum

ada penataan administrasi yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan

bimbingan konseling, karena guru pembimbing sebelumnya menjadi pengajar

pada sebuah bidang study, sehingga ruangannya bersamaan.72

Mengetahui hal tersebut pada pelaksanaannya peserta didik belum

sepenuhnya memanfaatkan layanan bimbingan konseling, karena keberadaan

ruang bimbingan dan konseling yang bersamaan dengan ruang guru

menyebabkan peserta didik malu dan takut apabila permasalahan yang

disampaikan, diketahui dan didengar oleh guru yang lain, sehingga pelaksanaan

layanan konseling secara individu dan kelompok belum maksimal, kerahasiaan

tentang suatu hal yang disampaikan belum sesuai dengan azas-azas pada

pelaksanaan layanan bimbingan konseling, sehingga diperlukan ruang

bimbingan konseling secara khusus agar pelaksanaan layanan bimbingan

konseling dapat berjalan efektif dan efisien.

2. Kondisi Guru Pembimbing.

Guru pembimbing di MTs Nu Nurul Huda pada periode sebelum

diadakannya suatu peningkatan belum memenuhi standar kualifikasi akademik

dan kompetensi seorang konselor, hal itu terlihat guru pembimbing pada waktu

itu ditangani oleh seorang guru dari lulusan ekonomi sehingga belum sesuai

dengan standar kualifikasi akademik dan kompetensi yang dimiliki oleh seorang

konselor, guru pembimbing sebelumnya yaitu Bapak Sugeng Mustofa S.E, pada

pelaksanaannya guru pembimbing merangkap sebagai guru pada mata pelajaran

matematika dan ekonomi sehingga disibukkan dengan proses pembelajaran

menjadikan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

72 Hasil wawancara dengan Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd selaku koordinator guru bimbingan dankonseling MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari kamis Tanggal 7 Oktober 2010 di ruang Bimbingandan Konseling.

Page 56: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Kompetensi yang belum sesuai dengan standar kualifikasi akademik

menjadikan penerapan pada proses bimbingan konseling belum terencana dan

terorganisir dengan baik, sehingga perlu wawasan yang baru dan pembagian

yang jelas pada pelaksanaan bimbingan dan konseling.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Bimbingan Konseling

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengharuskan madrasah

untuk mengalokasikan 2 (dua) jam pelajaran per minggu bagi pelajaran

pengembangan diri. Hal ini berati di setiap madrasah paling tidak harus

mengalokasikan 2 jam pelajaran bagi guru bimbingan dan konseling untuk

mengadakan bimbingan secara klasikal.

Dalam praktiknya MTs NU Nurul Huda belum mengalokasikan 2 (dua)

jam pelajaran per minggu bagi pelajaran pengembangan diri, layanan bimbingan

klasikal belum maksimal dilaksanakan,73 karena guru pembimbing sebelumnya

merangkap sebagai guru pada mapel lain sehingga jadwalnya masih belum

tertata sehingga dilakukan apabila ada guru yang berhalangan hadir kemudian

jam pelajaran dimanfaatkan bagi guru pembimbing untuk mengadakan layanan

bimbingan secara klasikal di dalam kelas, pertemuan secara klasikal di dalam

kelas selama dua jam perminggu belum diadakan.

4. Kondisi Peserta Didik

Secara umum kondisi peserta didik sebelum adanya suatu peningkatan

yang dilakukan oleh guru pembimbing, peraturan-peraturan yang telah

ditentukan oleh madrasah banyak yang dilanggar oleh peserta didik tingkat

kedisiplinan masih kurang, serta permasalahan dari peserta didik belum

terangkum dengan baik karena belum adanya keterbukaan, peserta didik masih

pasif dalam berkonsultasi dengan guru pembimbing.

Permasalahan yang banyak dilanggar oleh peserta didik diantarannya:

tidak masuk tanpa keterangan, membolos pada jam pelajaran, berkelahi dengan

sesama teman, tidak melaksanakan jamaah sholat dzuhur, tidak melaksanakan

jamaah sholat dhuha, tidak berpakaian sesuai dengan ketentuan.

73 Hasil wawancara dengan Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd selaku koordinator guru bimbingan dankonseling MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari kamis Tanggal 7 Oktober 2010 di ruang Bimbingandan Konseling.

Page 57: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Untuk mempermudah mengetahui tingkat kedisiplinan peserta didik

dapat dilihat dari jenis pelanggaran yang dilakukan peserta didik selama kurun

waktu 3 tahun terakhir sebelum adanya suatu peningkatan layanan bimbingan

konseling, jenis pelanggaran diambil dari yang terbanyak, dapat dilihat pada

tabel dan grafik dibawah ini:

Tabel 1

Jenis Pelanggaran Peserta Didik

Tahun AjaranNO Jenis Pelanggaran

2006/2007 2007/2008 2008/2009

1 Tidak masuk tanpa

keterangan

20 25 20

2 Membolos 20 25 30

3 Berkelahi 10 30 25

4 Tidak melaksanakan

jamaah sholat dzuhur

30 40 30

5 Tidak melaksanakan

jamaah sholat dzuha

20 40 30

6 Tidak berpakaian sesuai

dengan ketentuan

15 10 10

Sumber:

Hasil Olahan Peneliti Berdasarkan Hasil Wawancara Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd

selaku Koordinator Guru Pembimbing.

Page 58: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Adapun grafik pelanggarannya sebagai berikut 74 :

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

2006/2007 2007/2008 2008/2009

Tahun Ajaran

Tidak masuk tanpaketeranganMembolos

Berkelahi

Tidak melaksanakanjamaah sholat dzuhurTidak melaksanakanjamaah sholat dzuhaTidak berpakaian sesuaidengan ketentuan

Sedangkan prestasi peserta didik juga dapat dilihat dari nilai ujian

nasional, dalam nilai rata-rata hasil ujian tersebut terdapat kemajuan dari tahun

ketahun dari hasil lulusan selama 3 tahun terakhir.

Tabel 2Data Keberhasilan/Kelulusan Siswa MTs NU Nurul Huda Semarang 75

No TahunJumlahPesertaUjian

Lulus Prosentase Keterangan

1 2005/2006 119 119 100%2 2006/2007 149 149 100%3 2007/2008 135 135 100%

74 Grafik hasil olahan peneliti pada tanggal 20 Oktober 2010.75 Hasil dokumentasi MTs NU Nurul Huda Semarang, yang diperoleh melalui Bapak

Muhibbudin S.PdI selaku Kepala Tata Usaha MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari Senin tanggal 4Oktober 2010 di ruang tata usaha.

Page 59: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Grafik Keberhasilan/ Kelulusan Siswa MTs NU Nurul Huda 76

0

20

40

6080

100

120

140

160

2005

/2006

2006

/2007

2007

/2008

Jumlah Peserta UjianLulus

Tabel 3Nilai Rata-Rata Ujian Akhir

MTs NU Nurul Huda Semarang 77

Tahun AjaranNO Mapel UAN2005/2006 2006/2007 2007/2008

1BahasaIndonesia

7.63 7.20 5.88

2BahasaInggris

7.55 7.43 6.43

3 Matematika 8.05 7.26 7.764 IPA - - 6.43

Jumlah 23.23 21.89 26.5

Dari hasil mengetahui kondisi yang dilakukan oleh koordinator guru BK

MTs NU Nurul Huda Semarang guna meningkatkan layanan bimbingan konseling

terhadap peserta didik, dapat dilihat bahwa pelaksanaan bimbingan konseling di

MTs NU Nurul Huda Semarang belum terlaksana secara optimal hal itu terlihat

dengan belum adanya fasilitas pendukung pelaksanaan jasa layanan bimbingan

konseling belum memadai, guru pembimbing bimbingan konseling yang merangkap

sebagai guru mapel menjadikan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas, serta

76 Grafik hasil olahan peneliti pada tanggal 20 Oktober 2010.77 Hasil dokumentasi MTs NU Nurul Huda Semarang, yang diperoleh melalui Bapak

Muhibbudin S.PdI selaku Kepala Tata Usaha MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari Senin tanggal 4Oktober 2010 di ruang tata usaha.

Page 60: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

masih adannya permasalahan dari peserta didik yang belum terkoordinir dengan

baik.

Mengetahui keberadaan pelaksanaan bimbingan konseling yang belum

terorganisir dengan baik, koordinator guru bimbingan dan konseling dan pihak

madrasah mengharapkan adanya peningkatan dalam proses bimbingan dan

konseling yang sudah berjalan, karena bimbingan dan konseling sangat diperlukan

oleh peserta didik dalam membantu menyelesaikan segala sesuatu yang dihadapi

serta meningkatkan keberhasilan dalam proses belajar, rencana peningkatan tersebut

sangat didukung oleh Madrasah.78

C. Program Peningkatan Layanan Bimbingan Konseling di MTs NU Nurul Huda

Semarang

Dari hasil penulusuran masing-masing aspek secara keseluruhan kondisi

layanan bimbingan konseling sebelumnya masih terdapat beberapa kekurangan, hal

itu terlihat dari belum adanya fasilitas pendukung pelaksanaan jasa layanan

bimbingan konseling yaitu ruang bimbingan konseling secara khusus, kompetensi

guru konselor belum sesuai dengan kualifikasi akademik, serta guru bimbingan

konseling yang merangkap sebagai guru mapel menjadikan tumpang tindih dalam

pelaksanaan tugas, proses pembelajaran secara klasikal untuk mapel bimbingan

konseling selama 2 jam per minggu belum diadakan, serta masih adanya

pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik.

Adapun strategi yang dilakukan oleh koordinator guru pembimbing dalam

meningkatkan layanan bimbingan konseling adalah:

1. Strategi Model Sosial

Strategi model sosial adalah strategi pengubahan perilaku yang digunakan

untuk membantu seorang peserta didik yang memerlukan respons-respons yang

diinginkan melalui pengamatan perilaku dari orang lain, pengamatan ini dapat

ditunjukkan dalam pertunjukkan model sosial hidup oleh konselor, dalam bentuk

simbolis melalui tulisan dan model-model atau melalui imajinasi klien sendiri.

78 Hasil wawancara dengan Bapak Drs H Ajma’in Yahya selaku Kepala Madrasah MTs NUNurul Huda Semarang, pada hari Sabtu 2 Oktober 2010, di ruang Kepala Madrasah.

Page 61: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Sedangkan untuk melaksanakan strategi model sosial tersebut guru

pembimbing melakukan langkah-langkah yang berupa:

a. Menciptakan pelayanan bimbingan konseling yang baik dan mampu memenuhi

apa yang diharapkan oleh pemakai (klien/konseli/peserta didik) serta merujuk

pada proses pelaksanaan layanan bimbingan konseling yang mampu memenuhi

harapan peserta didik, masyarakat serta lembaga dengan meningkatkan

wawasan peserta didik agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.

b. Mengadakan pembaharuan dari segi program kegiatan dengan mewujudkan

kekurangan yang dihadapi pada pelaksanaan bimbingan konseling.79

Guru pembimbing yang baru memberikan usaha-usaha dalam peningkatan

pelaksanaan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda, hal itu terlihat dengan

merencanakan program-program yang akan dijalankannya sesuai dengan

kebutuhan dan kekurangan dalam pelaksanaan bimbingan konseling sebelumnya.

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan program, guru bimbingan konseling mengadakan

perencanaan dengan guru serta wali kelas guna mendapatkan tambahan materi

dalam merencanakan program. Perencanaan itu dilakukan dalam rapat karena

perencanaan merupakan landasan untuk melaksanakan program. Proses

perencanaan dilakukan oleh guru pembimbing berdasarkan apa yang

dibutuhkan peserta didik dengan segala keanekaragaman dan keunikan

permasalahan yang sering muncul di hadapi oleh peserta didik MTs NU Nurul

Huda Semarang serta kekurangan pada pelaksanaan bimbingan konseling

sebelumnya.

Tahapan program peningkatan yang direncanakan disesuaikan dengan

kondisi pelaksanaan bimbingan konseling sebelumnya, program peningkatan

layanan bimbingan konseling diantarannya adalah:

a. Menyusun program bimbingan yang disesuaikan dengan kebutuhan

madrasah dan peserta didik, dalam menyusun rencana program

mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan peserta didik, kejelasan

bidang–bidang serta lingkup layanan bimbingan konseling yang disesuaikan

79 Hasil wawancara dengan Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd selaku koordinator guru bimbingan dankonseling MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari kamis Tanggal 7 Oktober 2010 di ruang Bimbingandan Konseling.

Page 62: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

dengan peserta didik, adannya keseimbangan yang wajar antara pelayanan

bimbingan secara kelompok dan secara individual, pelayanan rutin dan

pelayanan insidental.

b. Membuat ruang bimbingan konseling secara khusus tidak berbarengan

dengan ruang guru, sehingga pelaksanaan bimbingan konseling dapat

dirasakan oleh peserta didik dengan penuh kenyamanan dan kerahasiaan

dalam pelaksanaannya.80

c. Pengadaan perlengkapan yang dibutuhkan di dalam ruang bimbingan

konseling yaitu: meja-kursi, lemari, rak, papan tulis, papan pengumuman,

papan bimbingan yang didalamnya dikemukakan peraturan-peraturan

madrasah, media bantu yaitu LCD dan TV diterapkan pada pemberian materi

dan penyuluhan di dalam kelas serta buku-buku administrasi yang

dibutuhkan.

d. Menambah wawasan guru pembimbing tentang pentingnya peran BK, Guru

Bimbingan Konseling diikutkan seminar atau workshop, pelatihan, forum

ilmiah, pada setiap event yang diadakan oleh suatu lembaga serta mengikuti

pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) memusyawarahkan

mengenai mata pelajaran yang disesuaikan dengan mata pelajaran yang

diampu agar mengetahui perkembangan materi pembelajaran yang akan

diberikan.

e. Merevisi program kerja tahunan, program semester, program bulanan,

mingguan dan harian yang disesuaikan kondisi peserta didik serta kondisi

madrasah.

f. Pembagian jam pembelajaran di dalam kelas untuk kelas VII, VIII, IX, dan

pembagian personil dalam struktur layanan bimbingan konseling.

g. Membuat mekanisme penanganan murid bermasalah serta mekanisme kerja

bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang.

h. Proses pembelajaran pada mapel bimbingan konseling di dalam kelas

diadakan selama 2 jam per minggu.

80 Hasil wawancara dengan Bp Sugeng Mustofa S.E selaku guru pembimbing BK, pada hariSabtu 2 Oktober 2010, di ruang BK.

Page 63: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

i. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja yang berkaitan

dengan permasalahan seputar perkembangan peserta didik dilaksanakan

ketika proses pertemuan secara klasikal di dalam kelas untuk kelas VIII dan

IX,

j. Penambahan data mengetahui permasalahan peserta didik dengan

mengadakan angket Problem Check List dengan harapan guru atau

pembimbing dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh peserta

didik.

k. Menyelenggarakan kartu pribadi untuk peserta didik sehingga pembimbing

ataupun staf pengajar yang lain dapat mengetahui data dari anak.

l. Menyelenggarakan kotak masalah atau kotak tanya seputar masalah–

masalah yang dihadapi peserta didik dengan menuliskan surat seputar

permasalahan yang dihadapi.

m. Mengadakan tes intelegensi bakat dan minat, bentuk kegiatan ini

mendatangkan seorang psikolog kemudian peserta didik baru kelas VII

mengikuti tes dengan kontribusi ditanggung oleh peserta didik

n. Pelatihan ISQ untuk pengembangan potensi peserta didik 81.

Dengan beberapa rangkaian program yang telah direncanakan diharapkan

memberikan kontribusi yang baik terhadap perkembangan peserta didik,

dengan harapan program yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar

ungkap guru pembimbing bimbingan dan konseling Ibu Dra Hj Sri Mulyati

M.Pd.

2. Pelaksanaan

Dalam penerapan strategi model sosial tersebut guru pembimbing

menerapkan pada waktu pembelajaran secara klasikal didalam kelas serta

untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi guru pembimbing

menerapkan model sosial tersebut dalam sebuah pengamatan. Adapun tahapan

dalam pelaksanaan strategi model sosial yang diterapkan guru pembimbing

dikelas adalah:

81 Hasil wawancara dengan Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd selaku koordinator guru bimbingan dankonseling MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari kamis Tanggal 7 Oktober 2010 di ruang Bimbingandan Konseling.

Page 64: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

a. Demonstrasi Model

Demonstrasi model ini diterapkan oleh guru pembimbing dengan

mengambil contoh model yang akan diperankan dengan menggunakan

metode pengamatan, simbolis, atau tulisan.

Pada saat tertentu penerapan model sosial ini digunakan lewat

pemutaran film di kelas dengan harapan peserta didik dapat memiliki

semangat baru sesuai dengan film yang diputar. Adapun kegiatan pemutaran

film yang dilakukan oleh koordinator guru pembimbing adalah film

keanegaramaan hayati ciptaan Allah dan jenis film muhasabah, hal ini

diterapkan pada waktu kegiatan pembelajaran didalam kelas secara klasikal.

Guru pembimbing memutarkan film ini untuk dengan tujuan

memberikan pemahaman yang baru kepada peserta didik guna mengetahui

kebesaran ciptaan Allah, serta melatih peserta didik untuk bersyukur

terhadap apa yang dimiliki, dengan membangkitkan semangat dalam belajar

dan berkarya dengan renungan-renungan dalam prosesnya.

Nilai yang dapat diambil dari film tersebut berupaya menjelaskan

kepada peserta didik tentang kekuasaan yang dimiliki oleh Allah SWT, serta

dalam pembahasan-pembahasan yang lain guru pembimbing juga

mencontohkan figur-figur orang sukses dalam proses belajar dan berkarya

sehingga diharapkan peserta didik dapat mengambil hal-hal yang baik.

b. Partisipasi Terbimbing

Dalam pemutaran film yang telah dilaksanakan, guru pembimbing

mendampingi pemutaran film tersebut, disela-sela pemutaran guru

pembimbing memberikan komentar-komentar yang diperlukan peserta didik

agar dalam memahami sebuah nilai-nilai yang ada dalam film tersebut

sesuai dengan yang diharapkan oleh guru pembimbing sehingga dapat

bermanfaat dalam menjalani aktifitas sehari-hari.

c. Eliminasi Respon.

Apabila ada hal – hal yang kurang berkenan pada saat pemutaran

film guru pembimbing mengarahkan sesuai dengan harapan dari guru

pembimbing, dan ini dilakukan secara langsung, sesuai dengan target yang

Page 65: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

diharapkan sehingga pola pikir dalam memahami sebuh teks sama, dalam

percontohan melalui figur-figur orang sukses atau orang yang diidolakannya

dengan melihat sisi positif terhadap figur yang dicontohkan yang nantinnya

dapat membuka semangat baru peserta didik dalam berkarya.

d. Penguatan – penguatan dari Pembimbing.

Setelah menerapkan model tersebut guru pembimbing berharap

adannya perubahan dari peserta didik dengan memberikan motivasi dan

penghargaan kepada peserta didik agar dapat menjalani proses berkarya

dengan baik, upaya yang dilakukan guru pembimbing ini semata-mata

mengaharapkan adannya semangat yang baru dari peserta didik.

Dalam penerapan strategi model sosial tersebut guru pembimbing

menerapkan pada waktu pembelajaran secara klasikal serta upaya dalam

penyelesaian masalah yang dihadapi oleh peserta didik.

3. Evaluasi.

Evaluasi terhadap adannya perkembangan dari strategi yang diterapkan

serta program kegiatan yang lain dievaluasi oleh guru pembimbing seteah

dilaksanakannya kegiatan yang dijalankan dengan mengetahui kesesuaian

antara rencana dengan pelaksanaan yang dijalankannya, hambatan-hambatan

dalam pelaksanaan, sedangkan untuk penerapan strategi model sosial yang

diterapkan didalam kelas guru pembimbing mengetahui dari adannya

perubahan terhadap kemajuan peserta didik dalam meningkatkan prestasi

belajar serta tingkat kemajuan kedisiplinan yang dijalankan peserta didik.

D. Hasil Program Peningkatan Layanan Bimbingan Konseling di MTs NU Nurul

Huda Semarang

Pelaksanaan hasil program peningkatan yang dilakukan oleh koordinator dan

guru pembimbing di MTs NU Nurul Huda Semarang secara keseluruhan berhasil

dilaksanakan, program peningkatan yang dibuat secara keseluruhan telah

disesuaikan dengan kebutuhan madrasah serta pelaksanaan bimbingan konseling,

adapun hasil program peningkatan yang telah dilaksanakan oleh koordinator guru

pembimbing dilihat dari aspek fisik dan non fisik sebagai berikut:

1. Aspek Fisik

Page 66: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

a. Membuat ruang bimbingan konseling secara khusus adapun pelaksanaannya

koordinator guru pembimbing mengajukan kepada kepala madrasah untuk

membuat ruangan khusus bimbingan konseling, usaha tersebut diwujudkan

oleh kepala madrasah dengan adanya ruang bimbingan konseling yang tidak

dibarengkan dengan ruang guru pada tahun ajaran 2008/2009. Peserta didik

telah memanfaatkan jasa layanan bimbingan konseling di ruang konseling

dengan melakukan konsultasi secara berkelompok atau individu. Adapun

lokasi ruang bimbingan konseling sebagaimana terlampir.

b. Pengadaan perlengkapan di dalam ruang bimbingan konseling, adapun hasil

dari program tersebut di dalam ruang bimbingan konseling terdapat

perlengkapan yang menunjang diantaranya yaitu: meja-kursi, lemari, rak,

tempat tamu, papan tulis, papan pengumuman penjabaran program, papan

bimbingan yang didalamnya dikemukakan peraturan–peraturan madrasah,

layanan pola 17, media bantu TV serta buku-buku administrasi yaitu: buku

pelanggaran peserta didik, buku absensi peserta didik kelas VII, VIII, IX,

perlengkapan tersebut telah dimanfaatkan oleh peserta didik.

2. Aspek Non Fisik

Pada aspek non fisik ini dapat dilihat dari bentuk keterlaksanaan program

kegiatan yang telah berjalan serta tingkat kedisiplinan peserta didik dan prestasi

belajar adalah sebagai berikut:

a. Bentuk Keterlaksanaan Program

1) Menambah wawasan guru pembimbing dengan mengikuti pelatihan atau

seminar dari luar lembaga. Adapun kegiatan yang pernah diikuti oleh guru

pembimbing adalah:

a) Guru Bimbingan Konseling mengikuti seminar atau workshop,

pelatihan, forum ilmiah, pada event yang diadakan oleh suatu lembaga,

adapun seminar yang telah diikuti oleh guru BK diantaranya:Seminar

“Sertifikasi Profesi Guru” pada tanggal 30 April 2008, Seminar “Mutu

Pendidikan Sebagai Modal Utama Pembangunan Masyarakat” pada

tanggal 26 Januari 2008.

b) Mengikuti Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) yang diadakan

oleh lembaga Ma’arif setiap setahun 2 kali, adapun bentuk kegiatannya

Page 67: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

memusyawarahkan mengenai mata pelajaran yang disesuaikan dengan

mata pelajaran yang diampu dengan menganalisis materi-materi atau

program yang sudah dijalankan, untuk pelaksanaan MGMP tahun ini

diadakan di MTs Nu Nurul Huda pada tanggal 30 Januari 2010, diikuti

oleh seluruh guru Ma’arif Kota Semarang. Kegiatan-kegiatan yang

telah diikuti oleh guru pembimbing menambah wawasan guru

pembimbing tentang pentingnya peran bimbingan konseling.

2) Merevisi program kerja tahunan, program semester, program bulanan,

mingguan yang disesuaikan kondisi peserta didik serta kondisi madrasah.

Adapun hasil program tersebut sebagaimana terlampir.

3) Pembagian jam pembelajaran di dalam kelas untuk kelas VII, VIII, IX,

dan pembagian personil dalam struktur layanan bimbingan konseling,

Adapun rinciannya sebagai berikut:

a) Pembagian jam pembelajaran untuk kelas VII A, B, C, D, E dan kelas

IX A, B, C, D, E menjadi tugas guru pembimbing Ibu Dra Hj Sri

Mulyati M.Pd sedangkan kelas VIII A, B, C,D oleh Bapak Sugeng

Mustofa S.E.82

b) Pembagian personil dalam struktur layanan bimbingan konseling yaitu:

Koordinator Guru Pembimbing (Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd). Guru

Pembimbing (Bapak Sugeng Mustofa S.E). Serta dalam penanganan

peserta didik dibantu oleh Wa.Ka Kesiswaan (Bapak Muchoyyir S.Ag).

Dengan pembagian personil memudahkan dalam melaksankaan proses

pembelajaran dan penanganan.

4) Membuat mekanisme penanganan peserta didik yang bermasalah serta

mekanisme kerja bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang.

Hasil mekanisme tersebut sebagaimana terlampir.

5) Mengadakan diskusi dengan koordinator guru BK dan wali kelas tentang

penyamaan persepsi pelaksanaan kegiatan BK yang akan dijalankan,

bentuk kegiatan ini adalah sharing tentang permasalahan yang dihadapi

oleh peserta didik serta perkembangannya, apabila ada permasalahan yang

82 Hasil wawancara dengan Bp Sugeng Mustofa S.E selaku guru pembimbing BK, pada hariSabtu 2 Oktober 2010, di ruang BK.

Page 68: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

urgen dapat segera terselesaikan. Kegiatan ini dilaksanakan pada waktu

menyelesaikan permasalahan peserta didik. Hasil dari kegiatan diskusi

membantu menyamakan persepsi terhadap penanganan peserta didik.

6) Proses pembelajaran pada mapel bimbingan konseling di dalam kelas

diadakan selama 2 jam per minggu. Adapun hasil program tersebut pada

pelaksanaannya mapel bimbingan konseling diadakan selama 2 jam per

minggu, adapun pembagiannya untuk kelas VII A, B, C, D, E dan kelas IX

A, B, C, D, E menjadi tugas guru pembimbing Ibu Dra Hj Sri Mulyati

M.Pd sedangkan kelas VIII A, B, C,D oleh Bapak Sugeng Mustofa S.E.

Proses pembelajaran secara klasikal ini sangat membantu didik dalam

pengembangan diri.

7) Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja yang

berkaitan dengan permasalahan seputar perkembangan peserta didik

dilaksanakan ketika proses pertemuan secara klasikal di dalam kelas untuk

kelas VIII dan IX. Kegiatan penyuluhan ini telah dimulai pada tahun

ajaran 2009,83 bentuk kegiatannya guru pembimbing memberikan materi

tentang pentingnya reproduksi serta bahaya narkoba bagi peserta didik

pada waktu pembelajaran secara klasikal, selanjutnya dilakukan tanya

jawab oleh peserta didik.

8) Menyelenggarakan kotak masalah atau kotak tanya seputar masalah–

masalah yang dihadapi peserta didik. Adapun hasil pelaksanaannya:

a) Peserta didik menuliskan pertanyaan ataupun seputar permasalahan

yang dihadapi dengan identitas masing–masing dengan harapan dapat

memberikan bantuan cara menyelesaikannya, penyelenggaraan kotak

masalah ini dilaksanakan setiap seminggu 2 kali ketika pelajaran BK

peserta didik dipersilahkan mengajukan pertanyaan atau berupa

permasalahan lewat surat, selanjutnya guru BK mengidentifikasi

masing-masing pertanyaan ataupun permasalahan yang diajukan,

sehingga jawabannya dapat disampaikan secara umum oleh guru BK

pada pertemuan selanjutnya, kegiatan telah dilaksanakan mulai tahun

83 Hasil wawancara dengan Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd selaku koordinator guru bimbingan dankonseling MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari kamis Tanggal 7 Oktober 2010 di ruang Bimbingandan Konseling.

Page 69: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

2009. Kegiatan ini mengantisipasi apabila peserta didik malu bercerita

secara langsung di depan guru pembimbing.84

b) Kegiatan ini sangat membantu Maulida yang telah mencurahkan

perasaannya lewat surat, problem yang dialami karena malas belajar

sehingga dia berharap mendapatkan arahan dari guru pembimbing dan

hal itu terwujud dengan adanya semangat baru dalam belajar, ungkap

Ida Murniati peserta didik kelas IX B.

Dari hasil secara keseluruhan program yang ditingkatkan dapat berjalan,

adapun hasil program peningkatan yang dijalankan MTs NU Nurul Huda

Semarang telah memberikan kontribusi yang baik pada peserta didik dengan

telah memanfaatkan jasa layanan perseorangan maupun kelompok di ruang

bimbingan konseling serta penambahan wawasan pengetahuan tentang kegiatan

dalam bentuk penyuluhan maupun materi–materi yang diberikan guru bimbingan

konseling pada proses pembelajaran di dalam kelas secara klasikal,85 sejak

adanya guru pembimbing baru Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd.

Hal senada juga disampaikan oleh kepala madrasah Bapak Drs H Ajma’in

Yahya bahwa peningkatan pelaksanaan bimbingan konseling, dapat mengurangi

pelanggaran-pelanggaran serta bertambahnya kedisiplinan hal ini terlihat dengan

peserta didik datang tepat waktu ketika berangkat ke madrasah serta peningkatan

prestasi peserta didik baik dalam hal akademik maupun melalui kegiatan ekstra

kurikuler serta dapat dilihat dari hasil nilai ujian nasional. Terlihat dengan

adanya kepedulian dalam melaksanakan kegiatan shalat berjamaah untuk shalat

dzuha dan shalat berjamaah pada waktu shalat dzuhur, tanpa harus diperintah

peserta didik melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan kepedulian mereka.

Diantara permasalahan yang diutarakan oleh peserta didik pada tahun ajaran

2010 / 2011 permasalahan yang muncul terangkum dengan baik, hal itu terlihat

sebagai berikut 86:

84 Hasil wawancara dengan Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd selaku koordinator guru bimbingan dankonseling MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari kamis Tanggal 7 Oktober 2010 di ruang Bimbingandan Konseling.

85 Hasil wawancara dengan Hasil wawancara dengan Maulida, peserta didik kelas IX B, padahari kamis Tanggal 7 Oktober 2010 di dalam kelas IX B.

86 Hasil wawancara dengan Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd selaku koordinator guru bimbingan dankonseling MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari kamis Tanggal 7 Oktober 2010 di ruang Bimbingandan Konseling.

Page 70: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

1. Masalah Pribadi :

Masalah yang diutarakan oleh peserta didik beraneka ragam menyangkut

pribadi peserta didik diantaranya hubungan yang kurang harmonis dengan

keluarga, masalah dengan orang yang dicintainya, serta masalah keuangan

tentang pembayaran yang belum dilaksanakan.

Peran guru pembimbing dalam membantu mengentaskan permasalahan

pribadi dengan mengidentifikasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh

peserta didik dengan mengadakan tatap muka langsung dengan peserta didik

yang bermasalah sehingga peserta didik dapat mengutarakan segala

perasaannya, usaha yang dilakukan guru pembimbing juga dengan

mengadakan home visit untuk memperoleh keterangan tentang situasi

lingkungan dan bertindak sebagai motivator.

2. Masalah Sosial

Permasalahan sosial yang dialami oleh peserta didik ini menyangkut cara

bergaul dengan teman yang lain, beradaptasi dengan lingkungan, menghadapi

guru yang angkuh, menghadapi perseteruan dengan teman di MTs NU Nurul

Huda.

Untuk membantu memecahkan permasalahan sosial ini guru bimbingan

dan konseling mengadakan penelitian terhadap siswa yang bersangkutan

untuk mendapatkan data yang valid, kemudian mempertemukan kedua belah

pihak untuk mengklarifikasi tentang masalah yang sedang dihadapi,

kemudian guru bimbingan dan konseling memberikan masukan-masukan

kepada peserta didik yang sedang bermasalah, agar bisa memahami dirinya

dan mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

3. Masalah Belajar

Masalah yang dihadapi peserta didik yaitu mengalami masalah belajar

dikarenakan mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami pelajaran

(materi) yang disampaikan oleh guru, kesulitan belajar peserta didik dapat

diidentifikasi dengan melakukan tes hasil belajar, tes kemampuan dasar,

pengamatan kebiasaan belajar langkah yang dilakukan oleh guru bimbingan

dan konseling mengetahui peserta didik yang sedang mengalami kesulitan

mata pelajaran dalam bidang apa serta alasan dari peserta didik, kemudian

Page 71: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

setelah diketahui penyebabnya guru bimbingan dan konseling memberikan

motivasi dan beberapa saran yang konstruktif dengan memberikan jalan

pemecahan masalah melalui pengubahan orientasi peserta didik.

Ada beberapa faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan belajar bisa

digolongkan ke dalam faktor eksternal dan internal, teknik membantu peserta

didik yang kesulitan belajar yaitu: pengajaran perbaikan, pengayaan materi,

peningkatan motivasi belajar, peningkatan keterampilan belajar,

pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif.

4. Masalah Karir

Permasalahan peserta didik yang berusaha meningkatkan potensi dan

mandiri di sekolah, guna meringankan biaya pendidikan dengan bekerja

membantu orang tua yang dikhawatirkan mengganggu aktifitas peserta didik,

misalnya prestasi menurun karena memikirkan usaha yang dilakukannya,

banyaknya tugas diorganisasi yang diikuti, dengan mengetahui

permasalahannya peran guru bimbingan dan konseling memberikan solusi

kongkrit mengatasi permasalahan itu yakni dengan mengatur waktu seefektif

mungkin serta dengan memberikan motivasi agar semangat dalam

melaksanakan proses belajar di madrasah.87

Peserta didik yang membutuhkan informasi terkait dengan pribadi, sosial,

belajar, karir mereka datang sendiri maupun berkelompok ke ruang bimbingan

dan konseling untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan,

pemanfaatan ruang bimbingan dan konseling sangat dirasakan oleh peserta didik

karena keterjaminan rahasia jelas Daviq salah seorang yang memanfaatkan

layanan tersebut,88 misalnya peserta didik ingin mengetahui cara bersosialisasi

yang baik dimasyarakat, dapat masuk di sekolah-sekolah favorit, ingin bercerita

dengan guru bimbingan dan konseling tentang permasalahan yang dihadapinya.

Dalam melaksanakan keempat bimbingan tersebut MTs NU Nurul Huda

memaksimalkan 9 layanan yaitu layanan orientasi, layanan

penyaluran/penempatan, layanan informasi, layanan pembelajaran, layanan

87 Hasil wawancara dengan Ibu Sri Mulyati M.Kons selaku koordinator guru bimbingan dankonseling MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari kamis Tanggal 7 Oktober 2010 di ruang Bimbingandan Konseling.

88 Hasil wawancara dengan Daviq, peserta didik kelas IX C, pada hari kamis Tanggal 7 Oktober2010 di dalam kelas IX C.

Page 72: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

bimbingan kelompok, layanan konsultasi, dan layanan mediasi. Sedangkan jenis

kegiatan yang mendukung kesembilan layanan tersebut adalah aplikasi

instrumentasi bimbingan dan konseling, himpunan data, konferensi kasus,

kunjungan rumah, tampilan kepustakaan dan alih tangan kasus. secara

menyeluruh kegiatan bimbingan dan konseling di MTs NU Nurul Huda meliputi

bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir.

Peningkatan yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah pada tahun

2008/2009 telah memberikan kontribusi yang baik pada peserta didik hal itu

dipaparkan oleh peserta didik yang telah memanfaatkan jasa layanan bimbingan

konseling di ruang konseling dengan bersama-sama teman melaksanakan

layanan secara berkelompok, serta pertemuan secara klasikal di ruang kelas yaitu

pertemuan dua jam pelajaran selama seminggu memudahkan peserta didik

menambah wawasan yang baru dalam perkembangannya.

Adapun kegiatan yang telah direncanakan akan tetapi belum terlaksana yaitu

penambahan data mengetahui permasalahan peserta didik dengan mengadakan

angket Problem Check List akan dilaksanakan secara insidental, serta kartu

pribadi peserta didik akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2011. Program lain

yaitu mengadakan tes intelegensi bakat dan minat, bentuk kegiatan ini

mendatangkan seorang psikolog kemudian peserta didik baru kelas VII

mengikuti tes dengan kontribusi ditanggung oleh peserta didik untuk mengetahui

bakat minat yang dimiliki, kegiatan ini direncanakan mulai tahun 2010, akan

tetapi dalam perjalanannya belum terlaksana karena pada tahun 2010 ini

kegiatan di MTs NU Nurul Huda sangat padat serta adanya beberapa hambatan

yang menjadikan kegiatan tersebut tidak terlaksana.89

Tes intelegensi bakat dan minat akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru

2011 untuk kelas VII pada pertemuan awal proses pembelajaran sedangkan

pelatihan ISQ akan dilaksanakan pada tahun 2011, kegiatan ini diikuti oleh

peserta didik kelas IX karena akan melaksanakan ujian nasional agar dapat

termotivasi dalam melaksanakan ujian tersebut.

89 Hasil wawancara dengan Bp Sugeng Mustofa S.E selaku guru pembimbing BK, pada hariSabtu 2 Oktober 2010, di ruang BK.

Page 73: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Untuk lebih mudah mengetahui hasil program peningkatan yang telah

dijalankan, berikut tabel hasil pelaksanaan program peningkatan layanan

bimbingan konseling terhadap peserta didik MTs NU Nurul Huda Semarang:

Tabel 4

Hasil pelaksanaan Program

Ketercapaian

No JENIS PROGRAM TerlaksanaBelum

Terlaksana

1. Membuat ruang bimbingan

konseling√

2. Pengadaan perlengkapan di dalam

ruang bimbingan konseling √3. Menambah wawasan guru

pembimbing dengan mengikuti

seminar, workshop, pelatihan, forum

ilmiah, MGMP.

4. Merevisi program kerja tahunan,

program semester, program bulanan,

mingguan dan harian.√

5. Pembagian jam pembelajaran di

dalam kelas dan pembagian personil. √6. Membuat mekanisme penanganan

murid bermasalah serta mekanisme

kerja bimbingan konseling.√

7. Mengadakan diskusi dengan

koordinator guru BK, beserta wali

kelas.√

8. Penambahan jam pembelajaran di

dalam kelas secara klasikal. √9. Menyelenggarakan penyuluhan

kesehatan reproduksi remaja. √

Page 74: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

10. Penambahan data mengetahui

permasalahan peserta didik dengan

mengadakan angket Problem Check

List.

11. Menyelenggarakan kartu pribadi

peserta didik.√

12. Menyelenggarakan kotak masalah

atau kotak Tanya √13. Mengadakan tes intelegensi bakat

dan minat, dengan mendatangkan

seorang psikolog√

14. Pelatihan ISQ untuk pengembangan

potensi peserta didik. √

Dengan adanya tabel diatas dapat diketahui bahwa perencanaan program

yang telah dibuat, dari masing-masing terlaksana adapun program yang belum

terlaksana yaitu pembuatan kartu pribadi peserta didik, pengadaan Problem Check

List, tes intelegensi bakat minat dan pelatihan ISQ untuk pengembangan peserta

didik yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2011.

b. Tingkat Kedisiplinan Peserta Didik dan Tingkat Prestasi Belajar

Adapun tingkat kedisiplinan peserta didik setelah adanya suatu

peningkatan dapat berkurang dalam 2 tahun terakhir, hasil peningkatan

kedisiplinan peserta didik dapat dilihat dari berkurangnya pelanggaran-

pelanggaran yang dilakukan di antaranya adalah:

Page 75: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Tabel 5

Tingkat Kedisipilinan Peserta Didik 90

Tahun AjaranNO Jenis Pelanggaran

2009/2010 2010/2011

1 Tidak masuk tanpa keterangan 15 10

2 Membolos 15 5

3 Berkelahi 10 5

4 Tidak melaksanakan jamaah

sholat dzuhur

15 7

5 Tidak melaksanakan jamaah

sholat dzuha

10 8

6 Tidak berpakaian sesuai dengan

ketentuan

10 8

Secara keseluruhan dari tahun ketahun mengalami penurunan pada

pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik, tingkat penurunan tersebut

dapat dilihat pada grafik 91 dari keseluruhan selama 5 tahun terakhir sebelum

dan sesudah diadakan peningkatan pada tahun 2008/2009, adannya kesadaran

dari peserta didik tentang peraturan yang ada dengan pemahaman yang

diberikan oleh koordinator guru pembimbing, serta terlihat upaya

penyelesaian permasalahan-permasalahan yang muncul pada peserta didik

diantarannya masalah pribadi, sosial, karir, belajar.

90 Hasil dokumentasi yang diperoleh dari Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd selaku koordinator gurubimbingan dan konseling MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari kamis Tanggal 7 Oktober 2010 diruang Bimbingan dan Konseling.

91 Grafik hasil olahan peneliti pada tanggal 20 Oktober 2010.

Page 76: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

2006

/2007

2007

/2008

2008

/2009

2009

/2010

2010

/2011

Tidak masuk tanpaketerangan

Membolos

Berkelahi

Tidak melaksanakanjamaah sholat dzuhur

Tidak melaksanakanjamaah sholat dzuha

Tidak berpakaiansesuai denganketentuan

Sedangkan prestasi peserta didik juga mengalami peningkatan dari nilai

rata-rata hasil ujian nasional selama 2 tahun terakhir, adapun hasil nilai ujian

akhir nasional adalah:

Tabel 6Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Nasional

MTs NU Nurul Huda Semarang 92

Tahun AjaranNO Mapel UAN2008/2009 2009/2010

1 Bahasa Indonesia 8.05 8.252 Bahasa Inggris 7.21 8.453 Matematika 8.39 9.254 IPA 8.19 7.39

Jumlah 31.84 33.34

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa nilai peserta didik dalam

melaksanakan ujian nasional dapat meningkat dari tahun ke tahun.

Sebelumnya pada tahun 2005/2006 jumlah nilai rata-rata ujian nasional

berjumlah 23.23 akan tetapi pada tahun 2009/2010 naik sebesar 33.34.

92 Hasil dokumentasi MTs NU Nurul Huda Semarang, yang diperoleh melalui BapakMuhibbudin S.PdI selaku Kepala Tata Usaha MTs NU Nurul Huda Semarang, pada hari Senin tanggal 4Oktober 2010 di ruang tata usaha.

Page 77: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Tabel 7

Tingkat Kelulusan Peserta Didik

No Tahun JumlahPeserta Ujian Lulus Prosentase

1 2008/2009 166 166 100%2 2009/2010 177 175 98,9%

Adapun grafik tingkat prestasi belajar peserta didik dari ujian nasional,

secara keseluruhan dari tahun ketahun mengalami peningkatan, tingkat

peningkatan prestasi tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini dari

keseluruhan selama 5 tahun terakhir.93

020406080

100120140160180200

2005

/2006

2006

/2007

2007

/2008

2008

/2009

2009

/2010

Jumlah Peserta UjianLulus

93 Grafik hasil olahan peneliti pada tanggal 20 Oktober 2010.

Page 78: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Sebagaimana yang tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini untuk

mengetahui kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul

Huda Semarang, kemudian bagaimana program peningkatan layanan bimbingan

konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang, serta bagaimana hasil program

peningkatan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang. Dalam

Bab IV ini penulis menganalisis hal tersebut sesuai dengan metode yang digunakan

yaitu menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.

Penulis menganalisis ketiga aspek pokok tersebut yaitu Pertama, mengenai

analisis kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda

Semarang. Kedua, program apa saja yang ditingkatkan dalam pelaksanaan layanan

bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang. Ketiga, hasil program

peningkatan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang apakah

program yang berusaha ditingkatkan telah terlaksana atau belum terlaksana sesuai

dengan rencana yang telah dibuat oleh koordinator guru pembimbing serta dampak

terhadap perkembangan prestasi dan tingkat kedisipilinan peserta didik di MTs NU

Nurul Huda Semarang.

A. Analisis Kondisi Awal Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling di MTs NU

Nurul Huda Semarang

Pelaksanaan layanan bimbingan konseling sebelum diadakan suatu

peningkatan koordinator guru pembimbing bahwa pelaksanaan bimbingan konseling

di MTs NU Nurul Huda Semarang belum terlaksana secara optimal hal itu terlihat

dari belum adanya fasilitas pendukung pelaksanaan jasa layanan bimbingan

konseling serta dari guru pembimbing BK sebelumnya yang merangkap sebagai

guru mapel menjadikan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas serta belum sesuai

dengan kualifikasi akademik dan kompetensi seorang konselor yang berpengaruh

pada pelaksanaan tugas.

Fasilitas pendukung pelaksanaan jasa layanan bimbingan konseling serta

pelaksanaan tugas masih tumpang tindih sehingga perlu diadakan pembenahan, agar

Page 79: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

pelaksanaan layanan bimbingan konseling dapat berjalan secara optimal, untuk itu

diperlukan pengkajian ulang akan pentingnya layanan bimbingan konseling di MTs

NU Nurul Huda, sehingga penanganan terhadap peserta didik yang dapat membantu

dalam menerima, memahami, mengaktualisasikan diri, mengembangkan potensi

serta mengambil keputusan dalam mengatasi permasalahan dapat secara optimal

terlaksana.

Dalam mengetahui kondisi layanan bimbingan konseling guru pembimbing

tidak menggunakan metode yang jelas, guru pembimbing menggunakan perkiraan

kondisi yang kiranya masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan layanan

bimbingan konseling sebelum diadakan suatu peningkatan dilihat dari kondisi

peserta didik, guru pembimbing, sarana dan prasarana yang ada serta pelaksanaan

pembelajarannya, seharusnya dalam mengetahui kondisi dilihat dari beberapa faktor

yang menjadi dasar dalam upaya mengadakan suatu peningkatan.

Untuk lebih memperjelas mengetahui kondisi pelaksanaan layanan

bimbingan konseling yang belum terkoordinasi dengan baik, hendaknya guru

pembimbing dapat menggunakan SWOT guna mengidentifikasi hal tersebut akan

diketahui kekuatan, kelemahan, ancaman, serta peluang yang dimiliki sehingga

dapat memanfaatkan kekuatan dengan meminimalisir ancaman dari proses

bimbingan konseling tersebut.

Faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan sedangkan faktor eksternal

berupa peluang dan ancaman. 94 Adapun untuk memperjelas kondisi pelaksanaan

layanan bimbingan konseling dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Analisis Internal

Secara garis besar ada dua hal dalam menganalisis situasi lingkungan

internal pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda

Semarang yaitu:

a. Kekuatan ( Strengths )

Kekuatan (Strengths) pada proses layanan bimbingan konseling di MTs

NU Nurul Huda adalah:

94 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Educa,2010), hlm 180.

Page 80: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

1) Respon positif dan dukungan dari kepala madrasah tentang adanya suatu

peningkatan yang dilakukan guru pembimbing, sangat membantu guru

pembimbing dalam melaksanakan program yang akan dijalankan.

2) Keinginan dan semangat yang tinggi dari seluruh civitas madrasah,

menjadikan madrasah sebagai sekolah berstandar nasional menjadikan

pihak madrasah meningkatkan segala komponen yang ada.

3) Kejelasan struktur organisasi madrasah dan pengurus yang lengkap,

memudahkan dalam pencapaian pembagian kerja dari masing–masing

tugas yang akan dijalankannya.

4) Proses pembelajaran di madrasah yang mencakup wawasan pengetahuan

umum dan agama menjadikan nilai tersendiri bagi madrasah.

b. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan pada proses layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul

Huda adalah:

1) Fasilitas pendukung pelaksanaan jasa layanan bimbingan konseling belum

memadai sehingga pemanfaatan jasa layanan bimbingan dan konseling di

ruang BK kurang mendapat respon positif dari peserta didik.

2) Guru pembimbing BK merangkap sebagai guru mapel menjadikan

tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

3) Proses pembelajaran didalam kelas yang belum terlaksana selama 2 jam

pembelajaran.

4) Masih banyaknya pelanggran yang dilakukan oleh peserta didik.

2. Analisis eksternal

Analisis eksternal ini meliputi peluang dan ancaman dalam

melaksanakan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang

sehingga dapat diketahui kesempatan dan hambatan dalam pelaksanaan program

dalam tujuan panjang, sedang atau pendek. Bentuk analisis ini meliputi

lingkungan secara global yang mencakup studi kelayakan terhadap program

yang akan dijalankan, dengan mengetahui kondisi sosial budaya masyarakat,

sehingga dapat diidentifikasi hal-hal yang kiranya perlu dilaksanakan dan tidak

Page 81: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

dilaksanakan. Sehingga dapat diketahui peluang dan ancaman yang dimiliki oleh

MTs NU Nurul Huda Semarang adalah sebagai berikut:

a. Peluang (Opportunity)

Peluang (Opportunity) pada proses layanan bimbingan konseling di MTs

NU Nurul Huda adalah:

1) Kepercayaan masyarakat terhadap Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda

cukup tinggi hal itu terlihat mayoritas warga sekitar menyekolahkan

anaknya di madrasah Tsanawiyah Nurul Huda.

2) Lulusan Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda banyak diterima di sekolah-

sekolah favorit yang ada di semarang seperti SMA 8, SMA 3 data dari

diskusi kepala madrasah dengan koordinator guru pembimbing.

3) Prestasi yang cukup membanggakan banyak diraih oleh peserta didik,

dalam berbagai kompetisi yang diikuti oleh Madrasah Tsanawiyah Nurul

Huda Semarang

b. Ancaman (Threats)

Ancaman yang perlu diperhatikan oleh guru pembimbing adalah:

1) Madrasah berdekatan dengan pemukiman warga terkadang mengganggu

proses pembelajaran berlangsung, hal ini terlihat ketika membunyikan

musik terdengar dari ruangan kelas.

2) Keberadaan gedung pembelajaran yang berjauhan di depan masjid dan

dibelakang masjid, membuat kesulitan dalam pemantauan peserta didik,

karena luasnya ruang pembelajaran dan banyaknya peserta didik.

3) Keadaan peserta didik yang sebagian hidup di pesantren membuat

kompleksnya permasalahan yang dihadapi peserta didik terutama dengan

jumlah pelajaran yang banyak.

4) Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda berdekatan dengan sekolah formal

yang sama sederajat.

Dari beberapa uraian penjabaran analisis diatas secara lebih rinci hasil

analisisnya terdapat pada tabel dibawah ini:

Page 82: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Potensi Kekuatan (Potential InternalStrengths)

Potensi Kelemahan (Potential InternalWeakness)

- Respon positif dan dukungan darikepala madrasah tentang adannyasuatu peningkatan yang dilakukanguru pembimbing

- Struktur organisasi yang lengkap dimadrasah dan pengurus madrasahserta memiliki badan hukum yangjelas.

- Keinginan Madrasah Tsanawiyah dansemangat yang tinggi dari seluruhcivitas madrasah menjadi sekolahberstandart nasional menjadikanmadrasah sebagai sekolah berstandartnasional.

- Proses pembelajaran di madrasahyang mencakup wawasanpengetahuan umum dan agama.

- Fasilitas pendukungpelaksanaan jasa layanan bimbingankonseling belum memadai.

- Guru pembimbing BK merangkapsebagai guru mapel menjadikantumpang tindih dalam pelaksanaantugas.

- Proses pembelajaran belumdilaksanakan selama 2 jam.

- Masih banyaknya pelanggaran yangdilakukan oleh peserta didik.

Potensi Peluang (Potential ExternalOpportunities )

Potensi Ancaman (Potential ExternalThreats)

- Respon masyarakat terhadapMadrasah Tsanawiyah Nurul Hudatinggi

- Lulusan madrasah dapat diterima diSMA / MA favorit.

- Banyaknya prestasi yang pernahdiraih oleh Madrasah TsanawiyahNurul Huda

- Madrasah berdekatan denganpemukiman warga terkadangmenggangu proses pembelajaranberlangsung.

- Keberadaan gedung pembelajaran yangberjauhan membuat kesulitan dalampemantauan peserta didik.

- Madrasah berdekatan dengan sekolahformal sederajat.

- Keadaan peserta didik yang sebagianhidup di pesantren membuatkompleksnya permasalahan yangdihadapi.

Dapat dilihat bahwa kelemahan yang ada di MTs NU Nurul Huda Semarang

yaitu fasilitas pendukung pelaksanaan jasa layanan bimbingan konseling belum

memadai serta guru pembimbing BK yang merangkap sebagai guru mapel

menjadikan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas sehingga diperlukan

pengkajian ulang dalam setiap kegiatan yang akan dijalankannya, pembelajaran 2

jam selama seminggu belum diadakan, serta masih banyaknya pelanggaran yang

dilakukan oleh peserta didik.

Page 83: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

B. Program Peningkatan Layanan Bimbingan Konseling di MTs NU Nurul Huda

Semarang

Mengenai program peningkatan yang dilakukan oleh koordinator guru

pembimbing serta pihak madrasah dapat dikatakan cukup baik karena dalam

program yang dijalankan tersebut telah sesuai dengan kekurangan yang ada

diantaranya tidak adanya ruang bimbingan konseling secara khusus, ruang

bimbingan yang masih berbarengan dengan ruang guru menjadikan pelaksanaan

layanan bimbingan konseling tidak efektif, upaya pengadaan ruang bimbingan

konseling telah diwujudkan sehingga menjadi nilai positif tersendiri pada

pelaksanaan bimbingan konseling ke depannya.

Dalam membuat program-program yang akan ditingkatkan pihak

koordinator guru pembimbing dan madrasah merencanakan dan menganalisis

kondisi sebelumnya, akan tetapi dalam rencana tersebut koordinator tidak membagi

masing-masing penanggung jawab dari setiap program yang hendak dijalankan, agar

memudahkan dalam pelaksanaan program tersebut, pembagian tugas atau

pengorganisasian akan memperjelas tugas yang akan dijalankan dalam penyusunan

rencana program bimbingan konseling yang disesuaikan dengan jabatan yang

dipegang dengan upaya melibatkan orang-orang ke dalam organisasi bimbingan di

madrasah, serta upaya melakukan pembagian kerja di antara anggota organisasi

bimbingan di madrasah.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan program yang akan dijalankan

hendaknya guru pembimbing membagi rencana program yang akan dijlankan

kedalam rencana jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek, masing-

masing jangka tersebut sebelumnya telah diidentifikasi serta sesuai dengan

kebutuhan madrasah dan kondisi dari peserta didik.

Guru pembimbing dalam menerapkan strategi model sosial diharapkan

secara kontinyu diterapkan pada proses pembelajaran bimbingan konseling di

dalam kelas, karena dengan percontohan model ini peserta didik akan melihat

secara langsung wujud nyata melalui pengamatan-pengamatan dalam percontohan

model tersebut, serta guru pembimbing mempersiapkan hal tersebut dengan matang,

pencontohan model sosial ini akan membawa pengaruh besar terhadap pembentukan

karakter dari peserta didik.

Page 84: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam pelaksanaan program bimbingan

dan konseling di madrasah, maka diperlukan pengaturan cara kerja, prosedur kerja

dan pola kerja serta mekanisme kerja kegiatan layanan bimbingan dan konseling.

Bimbingan dan konseling tidak dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil

guna kalau tidak diimbangi dengan organisasi yang baik. Tanpa organisasi tidak

adanya suatu koordinasi, sasaran yang jelas dalam pelaksanaan tugas serta kontrol

yang tidak jelas.

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pendidikan

memegang peranan strategis dalam meningkatkan layanan bimbingan konseling di

sekolah yang meliputi kegiatan pelajaran, pelatihan dan bimbingan di sekolah yaitu

dengan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan

pengajaran, pelatihan dan bimbingan konseling sehingga menjadi kesatuan yang

terpadu harmonis dan dinamis, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

perencanaan pelaksanaan bimbingan dan konseling, mempertanggungjawabkan

pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, memfasilitasi guru pembimbing atau

konselor untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan

profesionalnya melalui peningkatan program dan kegiatan lainnya.

Penyediaan anggaran biaya untuk kelancaran program bimbingan dan

konseling perlu disediakan dalam masing-masing program yang akan dijalankan 95

diantaranya pembiayaan personel, pengadaan dan pengembangan alat-alat teknis,

biaya operasional, biaya photocopy materi-materi, penelitian atau riset, mengikuti

pelatihan-pelatihan, serta buku-buku untuk menunjang pelaksanaan bimbingan

konseling sehingga diharapkan dalam kelanjutannya di dalam ruang bimbingan

konseling juga terdapat perpustakaan mini untuk menarik simpati dari anak pada

proses layanan bimbingan konseling sehingga dapat berkualitas.

Adapun program peningkatan yang dilakukan oleh MTs NU Nurul Huda

telah sesuai dengan kebutuhan yang sebelumnya tidak ada, program tersebut

diantaranya:

1. Membuat ruang bimbingan konseling

2. Pengadaan perlengkapan di dalam ruang bimbingan konseling

95 Dewa Ketut Sukardi, Desak P.E Nila Kusumawati, Proses Bimbingan dan Konseling diSekolah, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008), hlm 40.

Page 85: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

3. Menambah wawasan guru pembimbing dengan mengikuti seminar, workshop,

pelatihan, forum ilmiah, MGMP.

4. Merevisi program kerja tahunan, program semester, program bulanan, mingguan

dan harian.

5. Pembagian jam pembelajaran di dalam kelas dan pembagian personil.

6. Membuat mekanisme penanganan murid bermasalah serta mekanisme kerja

bimbingan konseling.

7. Mengadakan diskusi dengan koordinator guru BK, beserta wali kelas.

8. Penambahan jam pembelajaran di dalam kelas secara klasikal.

9. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.

10. Penambahan data mengetahui permasalahan peserta didik dengan mengadakan

angket Problem Check List.

11. Menyelenggarakan kartu pribadi peserta didik.

12. Menyelenggarakan kotak masalah atau kotak tanya

13. Mengadakan tes intelegensi bakat dan minat, dengan mendatangkan seorang

psikolog

14. Pelatihan ISQ untuk pengembangan potensi peserta didik.

Seperti yang peneliti paparkan tadi hendaknya dari masing-masing kegiatan

yang akan dijalankan ada penanggung jawab dalam pelaksanaanmya, sehingga dapat

diketahui hasil dari pelaksanaanmya dan menjadi bahan rujukan untuk kegiatan

selanjutnya, serta diperlukan pengawasan dari kepala madrasah, karena pada

pelaksanaanmya monitoring sangat penting untuk mengetahui sejauh mana

pelaksanaan kegiatan yang dijalankan.

C. Hasil Program Peningkatan Layanan Bimbingan Konseling di MTs NU Nurul

Huda Semarang

Beberapa hasil program telah dilaksanakan, telah membawa pengaruh besar

terhadap pelaksanaan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang, hal

itu terlihat dengan jumlah peningkatan pengunjung pada proses pelaksanaan layanan

bimbingan konseling, peserta didik telah memanfaatkan layanan kelompok dan

individual di ruang bimbingan konseling guna memperoleh informasi dan

berkonsultasi serta mencoba mengungkapkan segala perasaan yang dirasakan oleh

Page 86: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

peserta didik dengan kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun, peserta didik

datang ke ruang bimbingan konseling untuk memanfaatkan jasa layanan bimbingan

konseling, walaupun ada peserta didik yang dipanggil oleh guru pembimbing karena

sesuatu hal yang perlu diklarifikasikan.

Dengan adanya upaya peningkatan tersebut sangat membantu peserta didik

dalam memanfaatkan jasa layanan baik di dalam kelas secara klasikal maupun

berkonsultasi secara langsung dengan guru pembimbing di ruang bimbingan dan

konseling untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.

Program yang direncanakan sepenuhnya telah dirasakan oleh peserta didik

mulai dari adanya kotak masalah, penyuluhan-penyuluhan serta kegiatan yang lain,

hal serupa juga telah dirasakan oleh kepala madrasah bahwa dengan adanya upaya

pembaharuan yang dilakukan oleh koordinator guru pembimbing pada tahun 2009

ini menambah kualitas pelaksanaan layanan bimbingan konseling, sehingga menurut

peneliti upaya peningkatan tersebut berjalan dengan baik dan perlu dikembangkan,

meskipun ada beberapa program kegiatan yang belum dijalankan diantaranya tes

intelegensi bakat dan minat, kartu peserta didik, program Problem Check List, serta

pelatihan ISQ, kedua kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2011, untuk

kegiatan ter intelegensi bakat minat secara khusus dimulai untuk kelas VII

sedangkan kegiatan pelatihan ISQ akan diikuti oleh peserta didik kelas IX karena

akan melaksanakan ujian nasional agar dapat termotivasi dalam melaksanakan ujian

tersebut.

Program kegiatan yang belum terlaksana tersebut dikarenakan adannya

beberapa hambatan diantarannya padatnya kegiatan di MTs NU Nurul Huda

sehingga kegiatan yang direncanakan bergantian dengan kegiatan yang lain, untuk

kegiatan tes intelegensi bakat dan minat masih menungu persetujuan dari pihak

madrasah.

Hal lain juga terlihat dengan keberadaan guru pembimbing konseling sangat

membantu pengembangan peserta didik dengan adanya program dan perhatian dari

seluruh guru pembimbing, hal ini terlihat dengan adanya kepedulian dalam

melaksanakan kegiatan seperti shalat berjamaah untuk shalat dhuha dan shalat

berjamaah pada waktu shalat dzuhur, tanpa harus diperintah dan disuruh peserta

didik melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan kepedulian mereka, serta sangat

Page 87: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan pembelajaran dengan diberi

motivasi dan upaya penyelesaiannya.

Serta hasil program bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh

koordinator dan guru pembimbing di madrasah dengan adanya penyuluhan serta

arahan-arahan berdampak pada berkurangnya pelanggaran-pelanggaran yang

dilakukan oleh peserta didik dan bertambahnya kedisiplinan hal ini terlihat dengan

peserta didik datang tepat waktu ketika berangkat ke madrasah serta peningkatan

prestasi peserta didik baik dalam hal akademik maupun melalui kegiatan ekstra

kurikuler, serta terselesaikannya permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik baik

tentang sosial, pribadi, akademik maupun karir.

Dengan melihat beberapa program yang telah dilaksanakan oleh guru

pembimbing, hendaknya dalam setiap program yang dijalankan guru pembimbing

menunjuk penangung jawab dalam setiap kegiatan yang akan dijalankan, agar guru

pembimbing dapat terbantu dalam menjalanakan program-program yang akan

dijalankannya.

Page 88: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan tentang Upaya Strategis

Dalam Meningkatkan Layanan Bimbingan Konseling di MTs NU Nurul Huda

Semarang, dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Kondisi awal Pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda

dapat diketahui, bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling sebelum diadakan

suatu peningkatan oleh guru pembimbing masih terdapat penataan yang belum

sistematis dan optimal hal itu terlihat dari fasilitas pendukung pelaksanaan jasa

layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK, keberadaan

guru pembimbing periode sebelum diadakan peningkatan belum sesuai dengan

kualifikasi akademik dan kompetensi seorang konselor dan pelaksanaan

pembelajaran di dalam kelas selama 2 jam belum diadakan serta masih adannya

penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan peserta didik karena

permasalahan yang muncul belum terangkum dengan baik.

2. Program peningkatan yang dilakukan oleh koordinator guru pembimbing dan

pihak madrasah adalah dengan membuat ruang bimbingan dan konseling beserta

perlengkapan yang dibutuhkan dan penataan administrasi, melaksanakan

bimbingan secara klasikal di ruang kelas dengan terjadwal. Sedangkan strategi

yang diterapkan guru pembimbing dalam meningkatkan layanan bimbingan

konseling adalah strategi model sosial, model tersebut diterapkan pada proses

bimbingan maupun dalam proses pemecahan masalah serta pembelajaran

didalam kelas. Program peningkatan yang menunjang peningkatan sesuai

dengan kebutuhan diantarannya: pembuatan program kerja tahunan, semester,

bulanan, mingguan, menambah wawasan guru pembimbing dengan mengikuti

seminar, workshop, pelatihan, forum ilmiah, MGMP, membuat struktur layanan

bimbingan konseling, mekanisme penanganan murid bermasalah serta

mekanisme kerja bimbingan konseling, menyelenggarakan kartu pribadi,

penyelenggaraan kotak masalah atau kotak tanya, mengadakan diskusi dengan

koordinator guru BK, beserta wali kelas, menyelenggarakan penyuluhan

kesehatan, penyelenggaraan papan bimbingan, mengadakan angket Problem

Page 89: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Check List, mengadakan tes intelegensi bakat dan minat, pelatihan ISQ untuk

pengembangan potensi peserta didik.

3. Hasil program yang telah dilaksanakan, telah membawa pengaruh terhadap

pelaksanaan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang, hal itu

terlihat dengan jumlah peningkatan pengunjung pada proses pelaksanaan

layanan bimbingan konseling, peserta didik telah memanfaatkan layanan

kelompok dan individual di ruang bimbingan konseling guna memperoleh

informasi dan berkonsultasi serta mencoba mengungkapkan segala perasaan

yang dirasakan oleh peserta didik dengan kesadaran dan tanpa paksaan dari

pihak manapun, walaupun ada peserta didik yang dipanggil oleh guru

pembimbing karena sesuatu hal yang perlu diklarifikasikan, tingkat kedisplinan

peserta didik dalam menjalankan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

berangsur membaik dengan sedikitnya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan

oleh peserta didik selama 2 tahun terakhir, sebelum diadakannya suatu

peningkatan masih terdapat beberapa pelanggaran sedangkan setelah diadakan

peningkatan turun, adapun hasil prestasi peserta didik naik dari tahun

2005/2006 nilai rata-rata ujian nasional 23,23 sedangkan pada tahun 2009/2010

naik sebesar 33,34. Sedangkan hasil program peningkatan yang telah

dilaksanakan adalah: pembuatan program kerja tahunan, semester, bulanan,

mingguan yang telah direvisi, menambah wawasan guru pembimbing dengan

mengikuti seminar, workshop, pelatihan, forum ilmiah, MGMP, membuat

struktur layanan bimbingan konseling, mekanisme penanganan murid

bermasalah serta mekanisme kerja bimbingan konseling, penyelenggaraan kotak

masalah atau kotak tanya, mengadakan diskusi dengan koordinator guru BK,

beserta wali kelas, menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, penyelenggaraan

papan bimbingan. Sedangkan kegiatan yang belum terlaksana yaitu

menyelenggarakan kartu pribadi peserta didik, penggunaan program Check List,

tes intelegensi bakat dan minat serta pelatihan ISQ untuk pengembangan potensi

peserta didik sedangkan hasil yang lain dapat dilihat dari perubahan kemajuan

peserta didik terhadap kepedulian dalam melaksanakan kegiatan seperti shalat

berjamaah untuk shalat dzuha dan shalat berjamaah pada waktu shalat dzuhur,

serta berkurangnya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik

Page 90: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

dan bertambahnya kedisiplinan juga tingkat prestasi yang dilihat dari nilai ujian

nasional.

B. Saran-saran

Demi meningkatkan mutu MTs NU Nurul Huda Semarang serta kemajuan

pelaksanaan bimbingan konseling yang ada di MTs NU Nurul Huda Semarang,

peneliti berusaha memberikan masukan dan pertimbangan terhadap pelaksanaan

layanan bimbingan konseling, diantaranya:

1. Kepala madrasah MTs NU Nurul Huda hendaknya menambah guru konselor

baru yang sesuai dengan kualifikasi akademik dan kompetensi konselor, karena

melihat jumlah peserta didik yang banyak yaitu 573 tidak seimbang apabila

ditangani oleh dua guru bimbingan dan konseling, untuk itu perlu diadakan

penambahan.

2. Guru pembimbing hendaknya menganalisis kondisi layanan bimbingan

konseling dengan menggunakan analisis SWOT, sehingga akan memperjelas

guru pembimbing dalam membuat program yang akan dijalankannya.

3. Guru pembimbing dalam menerapkan strategi model sosial diharapkan secara

kontinyu diterapkan pada proses pembelajaran bimbingan konseling di dalam

kelas, karena dengan percontohan model ini peserta didik akan melihat secara

langsung wujud nyata melalui pengamatan-pengamatan dalam percontohan

model tersebut, serta guru pembimbing mempersiapkan hal tersebut dengan

matang, pencontohan model sosial ini akan membawa pengaruh besar terhadap

pembentukan karakter dari peserta didik.

4. Setelah melaksanakan kegiatan, diperlukan adannya monitoring atau

pengawasan dari kepala madrasah, agar dapat diketahui hasil pelaksanaan

program serta dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

5. Setiap program kegiatan yang dibuat oleh koordinator guru pembimbing serta

guru bimbingan dan konseling hendaknya diperjelas dengan arahan jangka

panjang, pendek, menengah dan tahunan agar pencapaian perubahan dari tahun

ke tahun dapat selalu berubah, menghasilkan hal yang positif.

6. Diharapkan dari seluruh peserta didik MTs NU Nurul Huda Semarang

memanfaatkan jasa pelayanan bimbingan konseling di ruang bimbingan

Page 91: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

konseling serta pertemuan secara klasikal di dalam kelas dimanfaatkan dalam

membantu peserta didik dalam mengembangkan diri dalam meningkatkan

potensi yang dimiliki.

7. Koordinator guru pembimbing dan staf guru bimbingan dan konseling, lebih

meningkatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di MTs

NU Nurul Huda Semarang, baik peserta didik yang bermasalah ataupun peserta

didik yang berpotensi sehingga dapat diketahui perkembangannya dalam

menempuh proses pembelajaran di madrasah.

C. Penutup

Dengan mengucap puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang telah melimpahkan nikmat, petunjuk yang tak terhingga kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pelaksanaan

penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT memberikan kebaikan-kebaikan dan

sebagai amal sholeh yang akan diterima oleh Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sebuah kesempurnaan, kekurangan yang tidak terlepas dari keterbatasan yang ada

pada penulis, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari berbagai

pihak penulis harapkan guna kelengkapan dalam skripsi ini, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya serta pembaca pada

umumnya.

Page 92: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Abi Muhammad Ibn Isma’il Al-Bukhori, Matan Shahih Bukhori, BeirutLibanon: Maktabah Daaru Ihyail Kutubil Arabiyyah.

Akdon, Strategic Management For Educational Management, Bandung: Alfabeta,2007.

Ali Mahrus Syamsuddin bin, Al-Qur an dan Terjemahnya, Jakarta: CV.Darus Sunnah,2007

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2006

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: RinekaCipta,2006.

Bungin Burhan, Penelitian Kualitatif , Jakarta: Prenada Media Group, 2007.

Bush Tony, Marianne Coleman, Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan,(terjemahan: Fahrurrozi), Jogjakarta: IRCisod, 2006.

Cordoso Faustino, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Andi Offset, 2003

Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, Bandung: CV. Jumanatul Ali,2005), hlm 146.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 1996.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan PemerintahRepublik Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2006.

Gunawan Yusuf, Pengantar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : PT Gramedia PustakaUtama, 1992.

Hallen, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: Ciputat Press,2002.

Hasan, Iqbal, Pokok-pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: GhaliaIndonesia, 2002.

Hidayat Ara, Imam Machali, , Pengelolaan Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Educa,2010.

Juntika Nurihsan Ahmad, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan,Bandung:PT. Refika Aditama, 2007.

Kartono Kartini, Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaanya, Jakarta: Rajawali, 1985..

Page 93: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

MA Alex, Kamus, Ilmiah Populer Kontemporer, Surabaya: Karya Harapan, 2005.

Mahfud Junaidi Khairuddin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),Jogjakarta:Nuansa Aksara, 2007

Mappiare Andi, Kamus Istilah Konseling dan Terapi, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2006.

Moleong Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,2004.

Pangkyim J, Manajemen Suatu Pengantar, Jakarta: Gladia Indonesia, 1982.

Prayitno, Panduan Kegiatan Pengawasan dan Konseling di Sekolah, Jakarta:PT. RinekaCipta, 2001.

Purwanto Iwan, Manajemen Strategi,Bandung: CV.Yrama Widya, 2007.

Qodir Abdul Riza (3104024), Efektivitas Manajemen Strategik di Lembaga PendidikanIslam (Studi Kasus di SMP Nasima Semarang), Skripsi Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo, Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah.

Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Yogyakarta:PustakaPelajar,2008.

Sagala Syaiful, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan ,Bandung:Alfabeta, 2007.

Salahudin Anas, Bimbingan dan Konseling, Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Sallis Edward, Total Quality Manajemen In Education, Yogjakarta: IRCiSoD, 2007.

Siagian P., Filsafat Administrasi, Jakarta: Haji masagung, 1989.

Slameto, Perspektif Bimbingan Konseling dan penerapannya, Semarang: SatyaWacana, 1991

Sugian Syahu, Kamus Manajemen (Mutu), Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,2008

Suharso, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang: CV Widya Karya, 2009

Sukardi Dewa Ketut dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konselingdi Sekolah, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2008.

Sukardi Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling,Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Page 94: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: BumiAksara, 2003

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Walgito Bimo, Bimbingan dan Konseling, Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2005

Willis, S Sofyan., Konseling Individu Teori dan Praktek, Bandung : Alfabeta, 2004.

Winkel SJ W.S., Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Menengah, Jakarta:PT.Gramedia, 1982.

Yusuf Syamsu, Nur Ihsan A. Juntika, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung :Remaja Rosdakarya, 2005.

Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta : PT. BumiAksara, 2007

REFERENSI INTERNET

Herman Machfud, ”Manajemen Bimbingan dan Konseling”http://machfudherman.wordpress.com/2010/02/04/manajemen-bimbingan-dan-konseling/, diunduh pada tanggal 15 Agustus 2010

Mochamad Nursalim, “Pendidikan dan Pelatihan guru”http://www.slideshare.net/guest626d709/presentasi-mojokerto. diunduh padatanggal 1Nopember 2010.

Page 95: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lilif Muallifatul Khorida Filasofa

Tempat, tanggal lahir : Semarang, 15 Desember 1988

Alamat : Jl Tapak Rt. 04 Rw. 03 Tugurejo Tugu Semarang

Phone/ HP : 085 290 621 774/ 085 726 205 974

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal : SD Negeri Tugurejo 2 (Lulus 2000)

MTs NU Nurul Huda Semarang (Lulus 2003)

MA NU Nurul Huda Semarang (Lulus 2006)

S1 IAIN Walisongo Semarang tahun 2006

Non formal : Pondok Pesantren Al-Ishlah Mangkang Semarang

Pengalaman Organisasi :

Pengurus HMJ Jurusan KI Fakultas Tarbiyah Tahun 2007

Pengurus Dewan Racana Walisongo Semarang Tahun 2008

Ketua UKMI Racana Walisongo Semarang Tahun 2009

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Semarang, 13 Desember 2010

Lilif Muallifatul Khorida F.SNIM 063311032

Page 96: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Struktur Organisasi Mts NU Nurul Huda Semarang

2. Lampiran Visi dan Misi MTs NU Nurul Huda Semarang

3. Lampiran Tabel Jumlah Peserta Didik MTs NU Nurul Huda Semarang TahunAjaran 2010/1011.

4. Lampiran Daftar Prestasi MTs NU Nurul Huda Semarang

5. Lampiran Periode Kepemimpinan MTs NU Nurul Huda Semarang

6. Lampiran Pedoman Observasi dan Hasil Observasi

7. Lampiran Pedoman Wawancara.

8. Lampiran Hasil Wawancara.

9. Lampiran Hasil Dokumentasi.

10. Lampiran Struktur Organisasi Pelayanan Bimbingan Konseling

11. Lampiran Mekanisme Penanganan Peserta Didik Bermasalah

12. Lampiran Mekanisme Kerja Bimbingan Konseling

13. Lampiran Draft Program Kerja Bimbingan Konseling

14. Lampiran Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

15. Lampiran Surat Mohon Izin Riset

16. Lampiran Surat Keterangan dari MTs NU Nurul Huda Semarang

17. Lampiran Sertifikat Passka Fakultas

18. Lampiran Sertifikat Passka Institut

19. Lampiran Piagam KKN

20. Lampiran Piagam Perkemahan Wirakarya

21. Biodata Peneliti

Page 97: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

VISI MISI DAN TUJUAN

MTs NU NURUL HUDA SEMARANG

A. VISI

BERAKHLAK, BERPRESTASI, HARAPAN INDONESIA.

B. MISI

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban

generasi Islam yang bermartabat

2. Menciptakan kondisi yang mengarah pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan

kepada Allah SWT

3. Memprioritaskan kegiatan amal sholeh dan estetika berbusana

4. Meningkatkan kwalitas out put siswa dengan pelajaran Agama dan pelajaran

umum (sains) secara bersama-sama disertai dengan prakteknya

5. Memacu motivasi belajar siswa dengan menyediakan buku buku yang di

butuhkan

6. Pengembangan sarana pendidikan

7. Pengembangan potensi, intelektual, bakat dan minat para siswa dalam kegiatan

ekstra kurikuler

8. Mengembangkan budaya toleransi, perdamaian, kritis dan demokratis

9. Mempersiapkan tenaga yang lebih professional dalam rangka meningkatkan

mutu keluaran

C. TUJUAN

Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran Serta

pengembangan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran islam, Untuk

membina Peserta Didik agar menjadi manusia Yang beriman dan bertaqwa

kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, Cerdas, berpengetahuan luas,

kreatif, mandiri, Bertanggungjawab serta bermanfaat bagi agama bangsa dan

negara.

Page 98: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

TABEL JUMLAH PESERTA DIDIK MTs NU NURUL HUDA SEMARANGPADA TAHUN AJARAN 2010/2011

NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

VII A 20 22 42

VII B 25 17 42

VII C 10 32 42

VII D 15 27 42

1.

VII E 18 20 38

VIII A 20 29 49

VIII B 17 30 47

VIII C 25 26 51

2.

VIII D 20 28 48

IX A 15 19 34

IX B 18 15 34

IX C 17 19 36

IX D 13 21 34

3.

IX E 15 19 34

JUMLAH 573

Page 99: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

DAFTAR PRESTASI MTs NU NURUL HUDA SEMARANGSELAMA 3 TAHUN TERAKHIR

No Jenis Lomba Nama Peserta Tanggal /Tahun

Keterangan

1 Pidato Bahasa ArabPutra

M.SabiqKamalul Haq

24 Mei 2008 Juara I

2 Maulid Nabi Rifqi dkk (TimHadroh MTs)

27 Mei 2008 Juara III

3 Pidato BahasaInggris Putra

Ikhwanuddin 24 Mei 2008 Juara I

4 Kaligrafi Latifah 24 Mei 2008 Juara I5 Pidato Bahasa Arab

PutriAna Elliyana 25 Agustus

2008Juara I

6 Marching Band Ayu Ma’aliyadkk (Tim

Marching Band)

26 April 2008 Juara II

7 Cerdas CermatAgama

Umi Latifah,Ikhwan,

AnwariyatulHusna

26 Mei 2008 Juara I

8 MTQ Nahna 25 Juli 2009 Juara I9 Fashion Show

PutraIrfan Muzakki 28 Mei 2008 Juara I

10 Volly Club Budi dkk 27 Mei 2009 Juara II11 Pidato Bahasa

Inggris PutriUmi Latifah 24 Mei 2008 Juara I

12 Catur Putri Laila NurJannah

26 Mei 2009 Juara I

13 Pidato BahasaInggris Putri

Umi 26 Mei 2008 Juara II

14 Marching Band Riyadus dkk(Tim Marching

Band)

10 Februari2010

Juara II

15 Bulu Tangkis Ahmad FarisNoviyanto

27 Mei 2009 Juara I

Page 100: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

PERIODE KEPEMIMPINAN MTs NU NURUL HUDA SEMARANGNO Nama Kepala Madrasah Tahun Menjabat

1. Drs. KH.M. Choironi 1968-1982

2. Drs. Syaifullah 1982-1983

3. Drs. KH. Ahmad Hadlor Ihsan 1983-1987

4. Mujito Sanusi 1987-1991

5. KH. M. Tohir Abdullah, AH 1991-1994

6. Drs. Shobirin, M.SI 1994-1995

7. KH. Ali Hasan 1995-1998

8. Drs. Shobirin, M.SI 1998-2003

9. Drs. H. Ajma’in Yahya 2003-2007

10. Drs. H. Ajma’in Yahya 2007-2011

Page 101: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

PEDOMAN OBSERVASI DAN HASIL OBSERVASIDI MTS NU NURUL HUDA SEMARANG

NO KEGIATAN OBSERVASI HASIL OBSERVASI1 Pengamatan Data-Data dan

Profil Madrasah• Keberadaan MTs NU Nurul Huda

Semarang sangat strategis diMangkangkulon Kecamatan TuguKota Semarang

• Pada tahun 2010 pergantian pemimpinselama 10 kali

• Peserta didik berjumlah 5472 Pengamatan Kegiatan Guru

BK• Adannya guru pembimbing yang baru

sesuai dengan kualifikasi akademikdan kompetensi seorang konselor.

• Mengadakan adannya perubahaan padaproses pelaksanaan BK

• Melaksanakan pembelajaran selama 2jam seminggu

• Adannya peningkatan yangdisesuaikan dengan kebutuhan

3 Pengamatan ProgramPeningkatan Yang Dijalankan

1. Membuat Ruang BK2. Pengadaan perlengkapan di dalam

Ruang BK3. Menambah wawasan guru pembimbing4. Merevisi program kerja5. Pembagian jam pembelajaran6. Membuat mekanisme penanganan

murid bermasalah serta mekanismekerja bimbingan konseling.

7. Mengadakan diskusi8. Penambahan jam pembelajaran di

dalam kelas secara klasikal.9. Menyelenggarakan penyuluhan

kesehatan reproduksi remaja.10.Penambahan data mengetahui

permasalahan peserta didik denganmengadakan angket Problem CheckList.

11.Menyelenggarakan kartu pribadipeserta didik.

12.Menyelenggarakan kotak masalah13.Mengadakan tes intelegensi bakat dan

minat14.Pelatihan ISQ

4 Pengamatan Kegiatan EkstraPeserta Didik

• Paskibra• Hadrah• Englis Conversation• Marcing Band

Page 102: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

• Volly Ball• Musik• Silat• Pramuka

5 Pengamatan BanyaknyaPelanggaran Yang DilakukanDan Hasil Prestasi PesertaDidik

Ø Jenis Pelanggaran yang seringdilakukan:1. Tidak masuk tanpa keterangan2. Membolos pada jam pelajaran3. Berkelahi dengan sesama teman4. Tidak melaksanakan jamaah sholat

dzuhur5. Tidak melaksanakan jamaah sholat

dhuha6. Tidak berpakaian sesuai dengan

ketentuan.Ø Tingkat prestasi peserta didik:

Pada tahun 2005/2006 jumlah nilairata-rata ujian nasional berjumlah23.23 akan tetapi pada tahun2009/2010 naik sebesar 33.34.

Page 103: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

PEDOMAN WAWANCARA

Ø Kepala Sekolah:

1. Bagaimana pendapat kepala madrasah tentang pelaksanaan layananbimbingan konseling di MTs Nu Nurul Huda Semarang?

2. Dengan melihat kemajuan yang ada, apakah diperlukan peningkatan padaproses bimbingan konseling selanjutnya?

3. Program kegiatan apa saja yang akan ditingkatkan oleh lembaga?4. Apakah pihak madrasah mendukung dengan rencana peningkatan yang

dilaksanakan oleh guru BK?5. Bagaimana tindakan kepala sekolah untuk meningkatkan layanan

Bimbingan Konseling tersebut?6. Apakah pihak madrasah mendukung dengan rencana peningkatan layanan

tersebut?Ø Guru Bimbingan dan Konseling:

1. Bagaimana pelaksanaan BK di MTs NU Nurul Huda Semarang?

2. Mengapa pada pelaksanaan bimbingan konseling diadakan suatupeningkatan, apa yang menjadi alasan diadakan peningkatan?

3. Dengan melihat kondisi yang demikian, langkah apa yang ditempuh dalammewujudkan adannya perubahan pada proses bimbingan konselingtersebut?

4. Bagaimana hasil program peningkatan layanan bimbingan konseling yangtelah dijalankan?

5. Kendala apa yang dihadapi pada pelaksanaan bimbingan konseling?6. Setelah diadakan upaya peningkatan oleh guru pembimbing apakah ada

perubahan dari perkembangan peserta didik?Ø Peserta Didik:

1. Bagaimana pelayanan bimbingan dan konseling di MTs NU Nurul HudaSemarang?

2. Apakah kamu sering memanfaatkan layanan konseling maupun layanankelompok dalam ruang BK?

3. Apakah dengan program yang ada kamu dapat mengembangkan potensiyang kamu miliki?

4. Apakah kamu termotivasi dengan adanya guru BK yang baru?5. Pengetahuan apa yang kamu peroleh setelah mengikuti rangkaian program

yang dijalankan?

Page 104: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

HASIL WAWANCARA DENGAN Drs H Ajma’in Yahya (KEPALAMADRASAH MTs NU NURUL HUDA SEMARANG)

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 Oktober 2010

Waktu : 10.00-11.00

Tempat : Ruang Kepala Madrasah

1. Bagaimana pendapat kepala madrasah tentang pelaksanaan layanan

bimbingan konseling di MTs Nu Nurul Huda Semarang?

Pelaksanaan layanan bimbingan konseling pada tahun 2010 ini dapat

dikatakan berjalan dengan baik, terlihat pada proses pelaksanaanya peserta didik

banyak yang memanfaatkan jasa layanan bimbingan konseling baik secara

individu ataupun berkelompok di ruang BK, serta proses pengajaran secara

klasikal atau layanan klasikal didalam kelas juga terlaksana dengan baik, guru

bimbingan konseling yang sesuai dengan kompetensinya menjadi nilai tersendiri

pada proses bimbingan yang dijalankan, sejak kedatangan Ibu Dra Hj Sri Mulyati

M.Pd pada tahun 2009 hal itu menjadi kemajuan tersendiri pada proses bimbingan

konseling di MTs NU Nurul Huda untuk kedepannya.

2. Dengan melihat kemajuan yang ada, apakah diperlukan peningkatan pada

proses bimbingan konseling selanjutnya?

Sangat diperlukan upaya peningkatan tersebut, meskipun saat ini ada

perubahan, namun saya harapkan pada proses selanjutnya bimbingan konseling

tetap menmberikan perubahan-perubahan pada proses layanan bimbingan

konseling, karena hal itu sangat diperlukan untuk peserta didik, meskipun pada

pelaksananaya sebelumnya masih terdapat banyaknya permasalahan yang belum

terkoordinir dengan baik dan adannya tumpang tindih akan tetapi pada

pelaksanaan kedepan sudah tidak terjadi lagi dan perlu dievaluasi oleh guru

pembimbing.

Page 105: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

3. Program kegiatan apa saja yang akan ditingkatkan oleh lembaga?

Program yang akan ditingkatkan dari berbagai aspek dan dilihat dari segi

kebutuhan terutama upaya penataan yang sistematis terhadap pelaksanaan BK,

baik dari administrasi maupun dalam bentuk kegiatan pengembangan peserta

didik, sepenuhnya kegiatan bimbingan konseling saya percayakan kepada guru

pembimbing, karena dengan kedatangan guru pembimbing tersebut akan

membantu guru pembimbing sebelumnya dalam melaksanakan tugas, pemantauan

kegiatan tetap dilaksanakan guna mengetahui hasil dari program yang akan

dijalankan.

4. Apakah pihak madrasah mendukung dengan rencana peningkatan yang

dilaksanakan oleh guru BK?

Sangat mendukung sekali usaha yang akan dilaksanakan oleh koordinator

guru pembimbing, dengan adannya peningkatan kegiatan yang dilakukan oleh

guru BK baik dalam meningkatkan mutu pembimbing sendiri dengan mengikuti

kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh lembaga luar serta meningkatkan

perkembanagan peserta didik dengan mengadakan kegiatan di dalam lembaga

maupun di luar lembaga saya sangat mendukung upaya tersebut, dengan harapan

segera terlaksana tugas-tugas yang akan dijalankan, karena dengan bimbingan

konseling sangat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi peserta didik.

Page 106: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

HASIL WAWANCARA DENGAN Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd (Koordinator

Guru BK MTs NU NURUL HUDA SEMARANG)

Hari : Kamis

Tanggal : 7 Oktober 2010

Waktu : 09.00-10.30

Tempat : Ruang Bimbingan dan Konseling

1. Bagaimana pelaksanaan BK di MTs NU Nurul Huda Semarang?

Pelaksanaan bimingan dan konseling untuk tahun 2010 ini dapat

dikatakan sudah berjalan dengan baik, kegiatan telah berjalan seperti biasannya

tanpa harus menunggu instruksi dari atasan kegiatan telah berjalan dengan

sendirinya, karena untuk tahun 2010 ini kegiatan-kegiatan yang telah

direncanakan sebelunnya tinggal menunngu pelaksanaan kegiatan tersebut,

karena pada tahun sebelumnya diadakan upaya peningkatan dari kekurangan

yang ada.

2. Mengapa pada pelaksanaan bimbingan konseling diadakan suatu

peningkatan, apa yang menjadi alasan diadakan peningkatan?

Sebelum saya merencanakan adannya pemabharuan dalam proses

bimbingan konseling, saya melihat pelaksanaan bimbingan konseling memang

perlu diadakan upaya peningkatan sehingga usaha dalam melayani peserta didik

dapat 100% berjalan maksimal sepenuhnya untuk peserta didik.

Pelaksanaan bimbingan koneseling sebelumnya memang perlu diadakan

pembenahan, ruang bimbingan konseling yang biasannya digunakan peserta

didik dalam berdiskusi maupun menyampaikan segala keluh kesah masih

bersamaan dengan ruang guru sehingga rasa kerahasiaan dalam kurang terjaga,

serta pada pelaksanaan pembelajaran selam 2 minggu perjam dilaksanakaan

secara penuh agar pantauan dalam mengetahui perkembangan peserta didik

secara kontinyu dapat terlihat, serta diperlukannya kejelasan arahan kepada

peserta didik tentang kedisiplinan pada proses pembelajaran berlangsung.

3. Dengan melihat kondisi yang demikian, langkah apa yang ditempuh dalam

mewujudkan adannya perubahan pada proses bimbingan konseling

tersebut?

Page 107: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

Langkah yang saya lakukan adalah dengan mewujudkan kekurangan-

kekurangan yang ada pada pelaksanaan bimbingan konseling seperti

mengusahakan ruang bimbingan konseling beserta kelengkapannya, Merevisi

program kerja tahunan, program semester, program bulanan, mingguan dan

harian. mengikuti seminar atau MGMP, pembagian job dalam pemanatauan

peserta didik, diskusi dengan sesama guru, menyelenggarakan kotak masalah

atau kotak tanya.

Adapun strategi yang diterapkan dalam meningkatkan layanan dalam

proses bimbingan adalah dengan model sosial berupa menggunakan media-

media pada pelaksanaannya, yang pernah saya contohkan dalam kelas adalah

dengan memutarkan film muhasabah ataupun keanekaragaman haayati sebagai

wujud rasa syukur, langkah-langkah yang yang akan ditempuh berupa:

c. Menciptakan pelayanan bimbingan konseling yang baik dan mampu memenuhi

apa yang diharapkan oleh pemakai (klien/konseli/peserta didik) serta merujuk

pada proses pelaksanaan layanan bimbingan konseling yang mampu memenuhi

harapan peserta didik, masyarakat serta lembaga dengan meningkatkan

wawasan peserta didik agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.

d. Mengadakan pembaharuan dari segi program kegiatan dengan mewujudkan

kekurangan yang dihadapi pada pelaksanaan bimbingan konseling.

4. Bagaimana hasil program peningkatan layanan bimbingan konseling yang

telah dijalankan?

Secara keseluruhan rencana peningkatan layanan bimbingan konseling

dapat terlaksana meskipun ada beberapa kegiatan yang belum terlaksana karena

adannya hambatan dalam mengadakan kegiatan tersebut seperti padatnya

kegiatan yang dilaksanakan di MTs NU Nurul Huda sehingga penyelenggarakan

kartu pribadi peserta didik, pengadakan tes intelegensi bakat dan minat dan

pelatihan ISQ belum terlaksana.

5. Kendala apa yang dihadapi pada pelaksanaan bimbingan konseling?

Ada beberapa kendala yang dihadapi misalnya:

- Komunikasi antara orang tua peserta didik, karena jarak yang cukup jauh

- Apa yang dikatakan peserta didik terkadang tidak sesuai dengan kenyataan.

Page 108: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

- Masih ada asumsi dari minoritas peserta didik yang mengganngap bahwa BK

adalah polisi sekolah, ruang BK hanya untuk peserta didik yang bermasalah

padahal kan tidak.

Untuk itu usaha yang dilakukan dengan perlahan menghilangkan

pemikiran tersebut dengan lebih memfokuskan layanan kepada peserta didik..

6. Setelah diadakan upaya peningkatan oleh guru pembimbing apakah ada

perubahan dari perkembangan peserta didik?

Mengenai perubahan dari peserta didik dapat dilihat dari banyaknya

peserta didik yang telah memanfaatkan jasa layanan diruang bimbingan

konseling, peserta diidk banyak yang memaparkan permasalahan yang

dihadapinya mulai dari permasalahan pribadi karena masalah keuangan, masalah

sosial dengan teman, masalah dalam pembelajaran sulit menerima materi serta

masalah karir yang ingin mandiri membantu orang tuannya sehingga

permasalahan dapat terangkum dengan baik.

Sedangkan dalam tingkat kedisiplinan untuk tahun ini dikatakan ada

penurunan dari jumlah pelanggaran yang dilakukan peserta didik, jenis

penyimpangan yang biasanya dilakukan adalah membolos dapat dilihat mulai

tahun 2006/2007 rata-rata anak yang membolos sejumlah 20 orang, sedangkan

tidak masuk tanpa keterangan juga sama, adapun yang berkelahi rata-rata

berjumlah 10 orang, tidak melaksanakan jamaah sholat dzuhur 30 jamaah sholat

dzuha 20, sedangkan pada tahun ajaran tahun baru ini jenis penyimpangan yang

dilakukan pserta didik menurun mulai tidak masuk tanpa keterangan sejumlah 10

orang, membolos 5 orang, berkelahi 5 orang tidak melaksanakan jamaah sholat

dzuhur 7 orang jamaah sholat dzuha 8 orang, tidak berpakaiaan sesuai dengan

ketentuan 8 orang.

Page 109: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

HASIL WAWANCARA DENGAN Bapak Sugeng Mustofa S.E

( Guru BK MTs NU NURUL HUDA SEMARANG)

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 Oktober 2010

Waktu : 11.00-12.00

Tempat : Ruang Bimbingan dan Konseling

1. Bagaimana pendapat bapak tentang pelaksanaan bimbingan konseling?

Pelaksanaan bimbingan konseling untuk tahun ini mengalami

peningkatan dan perubahan yang baik, keberadaan ruang BK yang telah

sepenuhnya dimanfaatkan peserta didik menjadi nilai tersendiri dalam

pelaksanaan BK sehingga pada pelaksanaan jasa layanan terpenuhi adannya

kerahasiaan dan kenyamanan dalam pelaksanaan BK.

2. Usaha apa yang dilakukan dengan kedatangan guru pembimbing yang

baru?

Dengan kedatangan guru pembimbing yang sesuai dengan standar

kualifikasi dan kompetensi seorang konselor sangat membantu dalam

pelaksanaan bimbingan konseling, langkah yang dilakukan dengan pembagian

jam pengajaran untuk kelas VII A, B, C, D, E dan kelas IX A, B, C, D, E

menjadi tugas guru pembimbing Ibu Dra Hj Sri Mulyati M.Pd sedangkan kelas

VIII A, B, C,D oleh Bapak Sugeng Mustofa S.E, sehingga pemantauannya akan

lebih mudah, pembelajaran dikelas belum diadakan selama 2 jam perminggu

akan tetapi pada tahun ini sudah dilaksanakan selama 2 jam per minggu.

3. Dalam usaha mengadakan perubahan, program apa saja yang belum

dilaksanakan?

Program yang belum terlaksana diantarannya menyelenggarakan kartu

pribadi peserta didik, mengadakan tes intelegensi bakat dan minat, dengan

mendatangkan seorang psikolog, rmengadakan penyuluhan kesehatan, pelatihan

ISQ untuk pengembangan potensi peserta didik. Program tersebut belum

terlaksana karena padatnya kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, kemugkinan

akan dilaksanakan pada tahun 2011.

Page 110: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

HASIL WAWANCARA DENGAN Maulida dan Daviq (Peserta Didik)

Hari : Kamis

Tanggal : 7 Oktober 2010

Waktu : 10.30-11.30

Tempat : Ruang Kelas IX B

1. Bagaimana pelayanan bimbingan dan konseling di MTs NU Nurul Huda

Semarang?

Pelaksanaan pelayanan baik, guru BK selalu membantu menyelesaikan

permasalahan yang dialamai peserta didik, selalu memotivasi untuk belajar,

apalagi setelah kedatangan guru pembimbing baru memberikan tambahan

wawasan ketika ada penyuluhan kesehatan dalam proses pembelajaran di dalam

kelas.

2. Apakah kamu sering memanfaatkan layanan konseling maupun layanan

kelompok dalam ruang BK?

Layanan konseling biasannya saya lakukan ketika ingin bercerita dengan

guru Bk, baik menyangkut masalah pribadi saya ataupun maslah pembelajaran

yang saya hadapi. Terkadang juga memanfaaatkan layanan dengan bu yati secara

kelompok. Dalam ruang BK yang disendirikan saya sangat leluasa apabila

bercerita dengan guru pembimbing kerahasiaan sangat dijaga.

Page 111: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

`

RUANG BIMBINGAN & KONSELING( TAMPAK DARI DEPAN )

PRASARANA DI DALAM RUANG BK

RUANG TUNGGU TAMU TATA TERTIB DI MADRASAH

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Page 112: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

POLA UMUM BIMBINGAN & KONSELINGMTS NU NURUL HUDA SEMARANG

PROSES LAYANAN SECARA KLASIKAL

PROSES LAYANAN KONSELING SALAH SATU LAYANAN BIMBINGANKELOMPOK

Page 113: UPAYA STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN LAYANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl... · layanan bimbingan konseling yang belum memadai yaitu ruang BK,

KEGIATAN MGMP DI MTS NURUL HUDASEMARANG

KEGIATAN FESTIVAL MAULID NABI

KEGIATAN PERKEMAHAN PESERTADIDIK

PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH