upaya peningkatan ketrampilan mengetik

Upload: anik-andiyani

Post on 13-Jul-2015

398 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGETIK MANUAL PADA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 14 SAMARINDA

Oleh : SUSY AISYIYAH

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA DINAS PENDIDIKAN SMK Negeri 14 Samarinda SAMARINDA 2011

1

HALAMAN PENGESAHAN :

Judul : PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGETIK MANUAL PADA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 14 SAMARINDA

Oleh : SUSY AISYIYAH Telah disetujui dan disyahkan :

Samarinda, 2 September 2010

Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda

Kepala Sekolah,

_________________________ NIP

_____________________ NIP

2

KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ridla serta karuniaNya, sehingga diselesaikannya PTK yang berjudul

Upaya Meningkatkan Keterampilan Mengetik Manual Pada Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 14 Samarinda. PTK ini dimaksudkan untuk menambah litelature dan kekhazanah metode pembelajaran bagi

rekan guru mata pelajaran mengetik. Tanpa bantuan dan ulur tangan dari berbagai pihak hasil penelitian ini tidak akan terwujud oleh karena itu peyusun meyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Aisyiyah, S. Pd, MM selaku Kepala SMK Negeri 14 Samarinda yang telah memberikan dorongan dan nasehatnya sehingga penulisan ini dapat terselesaikan 2. Bapak-ibu guru rekan kerja di SMK Negeri 14 Samarinda sebagai teman bertukar pikiran sehingga membuka wawasan yang lebih luas bagi penulis 3. Semua pihak yang telah membantu serta tidak bisa penulis sebutkan di sini Meyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari dan saranya

kesempurnaan , oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif selalu diharapkan demi perbaikan. Samarinda, Agustus 2010 Penulis

SA

3

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL........................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. KATA PENGANTAR......................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... Bab I. PENDAHULUAN............................................................................ A. Latar Belakang Masalah.............................................................. B. Rumusan Masalah........................................................................ C. Tinjauan Penelitian..................................................................... D. Manfaat Penelitian ....................................................................... KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... A. Kajian Teori................................................................................. B. Kerangka Berfikir........................................................................ C. Hipotesis Tindakan...................................................................... i ii iii iv v vi 1 1 4 4 5 6 6 14 15

BAB II.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 16 A. Setting Penelitian......................................................................... 16 B. Subyek Peneliti............................................................................ 16 C. Sumber Data............................................................................. 16 D. Teknik dan Alat Pengumpul Data............................................... 17 E. Evaluasi Data............................................................................. 18 F. Analisis Data ............................................................................ 18 G. Indikator Kinerja ...................................................................... 18 H. Prosedur Penelitian ................................................................... 19 BAB IV. HASIL PENELITIAN .................................................................... A. Deskripsi Kondisi Awal ............................................................ B. Deskripsi Siklus Pertama........................................................... C. Deskripsi Siklus Kedua............................................................ D. Deskripsi Siklus Ketiga ........................................................... E. Pembahasan Hasil ..................................................................... 24 24 25 25 26 27

BAB V.

SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 29 A. Simpulan.................................................................................. 29 B. Saran............................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ LAMPIRAN LAMPIRAN....................................................................................

4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia diatur sesuai dengan pasal 31 Undang Undang Dasar tahun 1945 yang berbunyi sebagai berikut : a. Setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. b. Setiap warga negara wajib pemerintah wajib membiayainya c. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. d. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk mengikuti pendidikan dasar dan

memenuhi kebutuhan peyelenggaraan pendidikan nasional. e. Pemerintah memajukan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk

kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. .sedangkan tujuan pendidikan nasional telah ditetapkan dalam undang undang tentang sistem pendidikan nasional, sebagai berikut : pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

5

kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab pada masyarakat dan bangsa. Dengan demikian setiap kegiatan disemua jenjang pendidikan , baik pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah baik umum maupun kejuruan serta jenjang pendidikan tinggi selalu bertumpu pada undang undang tersebut. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006

meyebutkan bahwa tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mualia serta keterampilan untuk hidup mandiri.Pendidikan kejuruan memiliki misi pokok, yaitu : (1) meyiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah untuk mengisi pembangunan. (2) meyiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah yang berkualitas. (3) memberi pengetahuan, keterampilan , dan sikap sebagai bekal dasar untuk pengembangan diri. Tujuan pendidikan pada sekolah menengah kejuruan diarahkan untuk mengacu pada tujuan nasional seperti yang termasuk dalam undang-undang sistem pendidikan nasional, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, lebih lanjut dijelaskan dalam misi dan visi sekolah kejuruan sebagai berikut : Misi a. Menghasilkan sumber daya manusia yang dapat menjadi faktor keunggulan dalam berbagai sektor pembangunan. b. Mengubah peserta didik dari status beban menjadi aset

pembangunan yang produkitf.

6

c. Menghasilkan tenaga kerja profesional untuk memenuhi tuntutan kebutuhan industrialisasi khususnya dan tuntutan pembangunan pada umumnya. d. Membekali peserta didik dengan kemampuan untuk dapat

mengembangkan dirinya secara berkelanjutan. Visi Membekali siswa memasuki dunia kerja, yang bekerja secara profesional dan mandiri di bidang bisnis dan manajemen dalam era globalisasi. Proses pendidikan disekolah merupakan tanggung jawab tiga pihak yaitu : orang tua siswa, pemerintah dan masyarakat, sehubungan dengan berhasil tidaknya pelaksanan pendidikan siswa, bayak tergantung kepada keterlibatan dari ketiga pihak tersebut. Walaupun pihak pemerintah dan masyarakat menaruh perhatian besar, mungkin akan kurang memperoleh hasil yang baik tanpa keikut sertaan para orang tua didalamnya, peranan orang tua sangat besar terutama dalam mengarahkan kegiatan belajar siswa dilingkungan keluarga pemberiaan bimbingan yang terarah sangat

menunjang pencapaian tujuan pendidikan disekolah. Guru sebagai penanggung jawab disekolah mempuyai peranan dalam membantu memecahkan kesulitan belajar yang diharapkan para siswa. Demikian pentingganya pemberian bantuan dari guru dalam mengatasi upaya peningkatan keterampilan siswa, namun demikian keberhasilan

pemberian bantuan keterampilan tersebut, banyak ditentukan oleh tingkat penerimaan siswa akan bantuan itu. Semakin baik penerimaan anak, maka akan semakin bayak menunjang upaya peningkatan keterampilan proses belajarnya. Oleh karena

7

itu faktor penerimaan dari pihak anak, akan bantuan guru bayak menentuakan keberhasilan tersebut. Atas dasar bantuan upaya

meningkatkan keterampilan mengetik adalah salah satu kelompok produktif yang penting pada sekolah menengah kejuruan khususnya program study bisnis manajemen, materi mengetik manual diperoleh sejak kelas satu

sampai dengan kelas dua sehingga kemampuan siswa dalam praktek masih perlu ditingkatkan. Pandangan masyarakat untuk program study bisnis manajemen belem memiliki keterampilan mengetik yang terampil terbukti dalam prakerin didunia kerja dan industri. Kemampuan mengetik masih diragukan, sehingga sering dipertayakan oleh instruktur dari dunia usaha atau dunia industri. Hal tersebut diatas melatarbelakangi penulis untuk meyajikan

program pembelajaran upaya meningkatkan keterampilan mengetik manual pada kelas 1 yang dirancang oleh penulis. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dengan

mempertimbangkan keterbatasan yang ada pada peneliti, maka peneliti ini hanya dibatasi pada permasalahan yang dibatasi sebagai berikut : 1. Bagaimana cara mengoptimalkan proses belajar mengajar

sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien 2. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan mengetik disekolah menengah kejuruan masih rendah terutama dalam hal : Kecepatan belum mencapai standar, ketelitian, kebersian, dan keterampilan.

8

3.

Bagaimana pandangan masyarakat khususnya Dunia Usaha atau Dunia Industri pada saat pelaksanaan prakerin

menganggap

bahwa siswa

masih jauh

dari setandar

kemampuan yang diharapkan. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, ruang lingkup, dan rumusan masalah di atas, tujuan pelaksanaan pembelajaran meningkatkan

keterampilan mengetik manual adalah : a. Untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. b. Untuk meningkatkan keterampilan mengetik disekolah menengah kejuruan terutama dalam hal : Kecepatan mencapai standar, keterampilan.

ketelitian, kebersian, dan c.

Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat khususnya Dunia Usaha atau Dunia Industri pada saat pelaksanaan prakerin atau bekerja, sudah mempuyai setandar kemampuan yang diharapkan.

D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktek bagi semua pihak antara lain : a. Sebagai masukan kepada para guru mengetik, khususnya guru di SMK 14 Samarinda didalam memberikan pelajaran mengetik manual sehingga siswa lebih terampilan mengetik terutama dalam hal :

kecepatan, ketelitian, kebersian, dan

keterampilan.

9

b. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan mengetik manual. c. Dapat menjadi dasar peneliti berikutnya penelitian ini terutama hal-hal yang untuk melanjutkan berpengaruh hal

terhadap

peningkatan hasil belajar siswa.

10

BAB

II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Penelitian tindakan kelas berjudul Upaya Peningkatan Keterampilan Mengetik Manual Pada Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 14 Samarinda. Untuk memberi batasan pemahaman tentang judul di atas

maka akan diuraikan definisi-definisi sebagai berikut . a. Hakekat Belajar Hakekat belajar sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari seperti : belajar membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Banyak lagi penggunaan istilah belajar, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tidak mudah diamati seperti : belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar berumah tangga dan sejenisnya. Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia dan berlangsung seumur hidup melalui interaksi dengan lingkungan untuk merubah prilaku. Dengan demikian , hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan yang relatif permanen pada diri orang yang belajr. Tentu saja perubahan yang diharapkan adalah perubahan kearah yang positif. Dalam proses belajar sangatdiperlukan media pembelajaran agar tercipta suatu perubahan pada diri orang yang belajar. Agar memperoleh gambaran yang jelas mengenai belajar ada baiknya penulis paparkan pengertian belajar. Menurut Charles E. Skinner Belajar adalah proses penyesuaian tingkah laku, jasmani ataupun rohani kearah yang lebih baik atau semakin maju.

11

Menurut H Carl Witherington Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan didalam diri seseorang yang nampak pada cara atau pola yang baru dalam bertingkah laku. Jika penulis mengambil kesimpulan pengertian belajar adalah daya upaya untuk merubah tingkah laku jasmaniah dan rohaniah seseorang secara bertahap untuk menuju kearah yang lebih baik. b. Proses Belajar Dalam hal proses belajar pada manusia digunakan istilah prinsipprinsip, bukan hukum ,karena proses belajar pada manusia tidak berjalan secara mekanis, dan dikendalikan dan bervariasi. Menurut William P. Cunninghann CSC.Ph.D ada tiga prinsip belajar yang penting bagi manusia. a. Prinsip kegiatan mandiri (The Prinsiple of self activity) b. Prinsip motivasi (The principle of motivation) c. Prinsip appersepsi (The principle of apreception) Keterangan : a. Prinsip kegiatan mandiri. Pada prinsip ini beranggapan bahwa setiap anak/manusia harus belajar melalui kegiatan sendiri.setiap orang harus mengembangkan dan kebaikan sendiri, sebab belajar sebagai bagian dari kehidupan adalah suatu proses pribadi yang paling nampak dan hakiki. Dalam hal ini guru tidak akan dapat menanamkan kebaikan yang dimiliki sendiri jika anak tidak tetap melainkan berubah-ubah, dapat

12

didik tidak ada minat atau usaha untuk mengenal ,memiliki dan mengarahkan. Jadi tugas guru dalam hal ini adalah: Menunjukan dan menerapkan kebiasaan, kebaikan yang dapat diterima (intruktion). Mendorong murid agar aktif berminat (motivation) Melatih, mengawasi dan mengendalikan untuk mencapai tujuan, sehingga dalam hal ini faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya belajar adalah aktifitas murid. b. Prinsip Motivasi Prinsip ini beranggapan bahwa suatu kegiatan akan lebih mudah dilakukan atau di pelajari apabila dirangsang atau didorong oleh minat.karena manusia adalah sebagai mahluk rasional maka

kepuasan intelektual adalah lebih penting daripada kepuasan emosional. Demikian pula dalam belajar, seorang anak ada gairah belajar jika tidak ada minat atau dorongan dalam belajar. Didalam dunia pendidikan motivasi diartikan sebagai suatu seni merangsang timbulnya minat pada anak didik . suatu seni memupuk minat yang telah ada dalam diri anak agar menjelma dalam bentuk perbuatanperbuatan yang nyata. c. Prinsip Apersepsi Prinsip apersepsi disini adalah proses pencampuran dan

penyatuan dari pengetahuan-pengetahuan yang telah ada dalam jiwa seseorang, dengan pengertian atau pengetahuan yang baru.jadi

13

dalam teori ini dalam belajar terdapat proses menghubung hubungkan dan kemudian diikuti proses pembauran. Oleh karena itu seorang guru agar dalam proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, didalam penyajian bahan pelajaran baru agar ada hubungannya dengan bahan pelajaran yang telah ada telah diterima dan dimiliki anak didik, hal ini dijalankan agar memudahkan proses apersepsi, namun jangan persis sama dengan yang telah dimiliki oleh anak didik sebab akan menimbulkan rasa bosan. Prinsip ini mencakup beberapa macam metode diantaranya : 1. Metode Ceramah Metode ceramah adalah metode mengajar dengan cara memberikan penerangan sepihak yaitu dari guru, sedangkan murid mendengarkan. Jadi dalam hal ini guru aktif dan murid pasif. 2. Metode Tanya Jawab Metode taya jawab adalah metode mengajar dengan cara memberi pertanyaan-pertanyaan yang baik dari pihak guru dan murid. Sebagai perangsang dalam belajar anak. 3. Metode Diskus Metode diskusi adalah suatu metode mengajar dengan cara mengajar murid-murid untuk bersama-sama memecahkan masalah sehingga murid dan guru sama-sama aktif. 4. Metode Pemberian Tugas

14

Metode pemberian tugas adalah metode mengajar dengan cara guru memberikan tugastugas pada siswa, dan siswa mempertanggung jawabkannya dalam jangka waktu tertentu. 5. Metode Sosiodram atau /Dramatisasi. Metode sosiodrama atau dramatisasi adalah metode mengajar dengan cara murid diberi kesempatan berperan dalam fungsi tertentu yang menggambarkan kehidupan dalam masyarakat. c. Kompetensi Kompetensi adalah spesifikasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta penerapannya yang efektif terhadap standar-standar yang

dipersyaratkan. Kompetensi merupakan pencapaian terhadap suatu hasil sesuai dengan tingkat standar yang telah ditetapkan. Suatu standar kompetensi menjelaskan mengenai kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk menampilkan unujk kerja yang efektif dalam suatu tempat. d. Alat Pelajaran. Alat pelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan, karena ikut andil dalam menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar.lebih dari itu bahkan alat pelajaran merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan kita. Alat pendidikan diartikan sebagai situasi dan kondisi tindakan dan prilaku dan perbuatan serta segala sesuatu yang diadakan dengan sengaja dan berencana yang langsung atau tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari pengertian tersebut diatas alat pendidikan dibagi dalam dua kelompok :

15

a. Alat pelajaran yang bersifat material Adalah alat pelajaran yang merupakan bentuk fisik atau berwujud benda nyata, misal buku-buku, gambar, alat-alat peraga, alat-alat laboratorium dan lain-lain. b. Alat pelajaran yang bersifat non material Adalah alat pendidikan yang tidak menunjukan fisik atau tidak berwujud benda tetapi berupa segala macam kondisi, tindakan dan perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja dalam pendidikan.misalkan peringatan, hukuman. e. Pembelajaran Mata Pelajaran Mengetik 1. Pengertian Mata Pelajaran Mengetik Mata pelajaran mengetik adalah pengetahuan dan keterampilan tentang pekerjaan- pekerjaan pengetikan dalam upaya mendukung kegiatan upaya kantor. 2. Fungsi dan Tujuan. Mata pelajaran mengetik berfungsi untuk mendukung beberapa mata pelajaran kejuruan pada aspek pengetikan, sedangkan tujuannya agar siswa memilki pengetahuan dan keterampilan mengetik sehingga dapat melaksanakan tugas yang di persyaratkan oleh dunia kerja pada bidang bisnis manajemen. 3. Ruang Lingkup Pengenalan Mesin Manual terutama : bimbingan saran, dorongan, mencegah,

16

Mngetik adalah salah satu mata pelajaran yang berupa pengetahuan yang diajarkan atau dipelajari oleh setiap siswa di sekolah menengah kejuruan (SMK) kelompok bisnis dan manajemen dan di berikan untuk setiap program studi kenyataan menunjukan bahwa banyak orang

memandang hasil yang diperoleh kuarang memuaskan. Mengetik yang kelihatanya begitu mudah sebenarya memegang peranan penting dalam meyelesaikan pekerjaan terutama pekerjaan kantor. Karena untuk

meyelesaikan pekerjaan diperlukaan catatan-catatan dari informasi yang dapat dilakuakn dengan menggunakan mesin ketik. Untuk dapat meningkatkan dan hasil pekerjaan harus ditempuh dengan cara-cara kerja yang lebih efektif dan efisien. Dalam mengetik hal penting yang perlu dibahas adalah bagaimana cara mengetik yang benar sehingga hasil yang diperoleh memenuhi setandar efisien dan efektifitas dalam arti cepat, benar, bersih dan rapi serta tingkat ketelitan yang tinggi. Di lihat dari macamnya, mesin ketik manual di bedakan menjadi tiga, yaitu : 1. Mesin Ketik Standart Yaitu mesin ketik dengan ciri-ciri : Panjang rol atau gandaran antara 13 inci sampai dengan 27 inci. Dapat mengetik dengan ukuran kertas double folio.papan tuts lengkap dengan sistem tabulator penuh. 2. Mesin Ketik Semi Standart Yaitu mesin ketik dengan ciri-ciri :

17

Panjang rol atau gandaran 13 inci. Dapat mengetik kertas folio secara vertikal, tabulator sederhana. 3. Mesin Ketik Portable Yaitu mesin ketik dengan ciri-ciri : Panjang rol atau gandaran hanya 10 inci, bentuk kecil hingga mudah dibawa kemana-mana tidak memiliki sistem tabulator. Kemampuan yang di persyaratkan. Agar mengetik dapat berjalan dengan baik yaitu dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga diperlukan persyaratan sebagai berikut : 1. Syarat Pengetahuan Mengetahui perabotan dan peralatan mengetik Sebelum melakukan pengetikan terlebih dahulu perabotan dan peralatan untuk menunjang kelancaran mengetik. Barang-barang tersebut antara lain : a. Mesin tik merupakan peralatan yang paling penting diantara perabotan lainnya. b. c. Kertas : HVS, kertas buram, kwarto, dan sebagainya. Karbon digunakan untuk mengetik surat dengan beberapa tandasan atau tembusan. d. ketik. e. Sit stencil untuk membuat master yang akan digandakan dengan mesin stencil Mengetahui macam-macam mesin ketik Mengetahui bagian-bagian mesin ketik Map untuk menyimpan konsep surat dan surat yang sudah di

18

2. Syarat Keterampilan 1. Menggunakan sistem sepuluh jari Maksudnya harus menggunakan sepuluh jari sesuai dengan tugas masing-masing jari pada tuts basis.dalam sistem ini jarijari tidak boleh menyentuh tuts yang bukan tugasnya. 2. Sistem buta berirama Pada sistem ini pengetikan dalam melakukan pekerjaanya melainkan harus berusaha

tidak boleh melihat pada tuts, melihat naskah

kecuali mengetik angka atau tanda baca sistem buta berirama ini setiap

lainya. Sehingga dengan

pengetik atau juru ketik diharapkan mempuyai kepekaan dan keteraturan irama, serta kecepatan dan ketepatan mengetik yang baik. B. Kerangka Berfikir Hal yang terpenting dalam proses belajar adalah terciptanya intraksi siswa dengan berbagai sumber belajar. Perubahan prilaku hanya mungkin terjadi ada interaksi antara siswa dengan sumber belajar. Peran guru adalah menyediakan, mengarahkan, membimbing dan memotivasi siswa agar mereka berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada.wujud inreaksi antara siswa dengan sumber belajar dapat bermacam-macam. Cara belajar dengan mendengarkan ceramah dari guru mungkin merupakan salah satu wujud interaksi tersebut. Namun belajar hanya dengan mendengarkan saja patut diragukan efektifitasnya, belajar hanya akan efektif jika si belajar diberikan banyak kesempatan untuk

19

melakukan sesuatu melalui muti media atau alat praktek dan media pembelajaran. Melalui berbagai metode dan pembelajaran, siswa dapat banyak berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki siswa. Dengan berbagai metode dan multi media atau alat praktek siswa akan terjadi perubahan sebagai wujud dari belajar tersebut. Perubahan yang terjadi adalah meningkatnya spesifikasi dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta penerjemahnya yang efektif terhadap standar-standar yang di persyaratkan atau sering disebut kompeten. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan semakin banyak metode dan alat peraktek yang di gunakan akan semakin baik penguasaan kompetensi yang dipelajari. Dengan demikian dapat diduga terdapat hubungan yang positif antara metode pembelajara dengan keterampilan mengetik manual. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berfikir yang telah disampaikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan berikut dalam penelitian ini sebagai

: Dengan perbaikan sistem pembelajaran dapat meningkatakan

keterampilan mengetik manual pada kelas XI SMK Negeri 14 Samarinda

20

BAB III METODOLOGI A. Seting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke 1, 2, dan ke 3 Agustus 2010. Waktu tersebut dipergunakan karena pada saat itu siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran pada yang praktek disekolah matapelajaran mengetik manual. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 14 Samarinda pada kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran. Alasan diadakan penelitian ini karena pada program keahlian bisnis manajemen penguasaan PENELITIAN

kompetensi mengetik manual adalah prasyarat untuk mengusai kompetensi lainya. Sedangkan untuk mengusai kompetensi tersebut diperlukan

penguasaan kompetensi mengetik manual. B. Subjek Penelitian. Subjek penelitian pada penelitan tindakan kelas ini adalah siswa kelas kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran dengan jumlah

siswa 36 anak tahun pelajaran 2010/2011. C. Sumber Data Yang dimakssud sumber data dalam penelitian adalah subjek dimana data dapat diperoleh apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut

21

responden. Apabila penelitian menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa gerak atau proses sesuatu. Apabila penelitiannya

menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedangkan catatan adalah subjek penelitian atau variabel. Dalam penelitian ini yang dijadikan sumber data adalah siswa kelas kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran pada tahun

pelajaran 2010/2011. D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Berbicara tentang metode dan instrumen pengumpul data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Evaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang di tentukan. Mendasarkan dari penelitian ini maka apabila kita menyebut jenis metode dan alat atau instrumen pengumpul data maka sama saja dengan menyebut alat evaluasi. Dalam hal ini teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dan observasi. a. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Dalam hal ini siswa diberikan soal tes praktek tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan kompetensi siswa. b. Pengamatan. Pengamatan ini dilakukan untuk menilai peran serta siswa dalam proses belajar mengajar.

22

2. Alat Pengumpul Data a. Butir tes b. Lembar observasi/ cheek list E. Validasi Data Validasi hasil belajar (nilai tes) menggunakan validasi teoritik maupun validasi empiric (analisis kuantitatif dan kualitatif ). Sedangkan proses pembelajaran ( observasi, wawancara ) divalidasi menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. F. Analisis Data Dalam membuktikan rangka menjawab hipotesis permasalahan bahwa dengan penelitian perbaikan maupun sistem

kebenaran

pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan mengetik manual., data yang akan dianalisis adalah tes hasil praktek. Nilai yang diperoleh di

bandingkan dengan kreteria keterampilan mengetik manual. Berkenaan dengan mutu pembelajaran dicatat terus menerus selama data dikumpulkan dan

PTK berlangsung

kemudian ditabulasi

secara frekuensi dan prosentase dan terakhir data ini ditabulasikan secara silang penuh antara siklus (3 siklus) sehingga tampak secara jelas

perkembangan yang dilihat dari keterampilaan mengetik manual. G. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan yang ditetapkan untuk membuktikan apakah siswa kelas kelas XI kompetensi

keterampilan mengetik manual

keahlian Administrasi Perkantoran sebagai berikut :

23

1. Dinyatakan kompeten secara individu jika setiap siklus tindakan ditemukan hasil belajar dengan kriteria hasil minimal 70. 2. Dinyatakan tidak kompeten secara individu, jika setiap siklus tindakan ditemukan hasil belajar siswa kurang dari 70. 3. Dinyatakan kompeten secara klasikal, jika setiap siklus tindakan ditemukan keberhasilan mencapai 80 %. H. Prosedur Penilaian Penilaian dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas, dengan menggunakan siklus-siklus tindakan. Rencana tindakan penelitian tindakan kelas ini disusun dalam tiga periode siklus penelitian. Satu tindakan dilakukan satu kali tatap muka, menggunakan waktu 3 x 45 menit. dan satu minggu satu kali tatap muka. Dengan demikian penelitian dengan 3 siklus tindakan berlangsung selama 3 minggu yaitu minggu ke 1, 2 dan 3 bulan Agustus 2010. Masa persiapan untuk penelitian selama bulan Juni-Juli 2010, meliputi pembuatan proposal penelitian, beserta rancangan rencana pembelajaran. Dengan alur tersebut rencana guru untuk penelitian disusun dengan urutan, guru menyiapkan anak untuk peningkatan keterampilan mengetik manual yang akan disajikan. Selanjutnya guru menyajikan pembelajaran penguasaan peningkatan keterampilan mengetik manual adapun sekenario rencana penelitian tindakan kelas ini langkahnya digambarkan dibawah ini. Faktor yang diselidiki. 1. Faktor siswa Dengan melihat kemampuan siswa klas kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran dalam pelajaran mengetik. Hal ini mengingat

24

bahwa pelajaran mengetik bagi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran hanya diperoleh di kelas XI. 2. Faktor guru Melihat cara guru dalam merencanakn pembelajaran serta bagaimana pelaksanaannya didalam kelas program bisnis manajemen, apakah sudah sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan tujuan yang ingin di capai serta alokasi waktu sesuai dengan ketentuan dalam kurikulum. Rencana Tindakan Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri atas tiga putaran, tiap putaran direncanakan membutuhkan waktu satu kali pertemuan.dua jam pelajaran (3 x 45 menit) adapun rincian dari ketiga putaran tersebut adalah : 1. Proses penelitian putaran satu. Putaran ini merupakan tahap observasi, dimana pada tahap ini peneliti akan mengamati proses kegiatan belajar mengajar mengetik .dalam observasi ini peneliti melakukan pencatatan unsur unsur yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar tersebut. Unsur tersebut adalah guru dan murid. a. Unsur guru terdiri dari : 1. 2. 3. b. Penguasaan materi pelajaran Kemampuan menyampaikan materi pelajaran Kemampuan memotifasi minat siswa

Unsur siswa meliputi : 1. Perhatian siswa terhadap materi yang di ajarkan

25

2. 3. c.

Partisifasi siswa dalam proses belajar mengajar Kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran

Unsur alat pendukung : 1. Peralatan pokok yang terdiri dari : mesin ketik, kertas, pita mesin karbon, 2. Peralatan pendukung dalam proses belajar mengajar seperti meja, kursi, buku pegangan , alat peraga , papan tulis

d.

Unsur metode belajar mengajar, mencakup : 1. 2. 3. Ceramah Demonstrasi Pemberian tugas

2.

Proses penelitian putaran kedua Dari pencatatan yang diperoleh selama melakukan observasi,

peneliti mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Gambaran ini memberikan petunjuk kepada peneliti mengenai usaha-usaha perbaikan yang perlu dilakukan bagi guru maupun siswa.pada putaran ini peneliti sudah melakukan campur tangan berupa masukan ataupun saran yang sebaiknya dilakukan dalam proses belajar mengajar. 3. Proses penelitian putaran ketiga Putaran ini meneliti kegiatan belajar mengajar yang

menerapkan usaha perbaikan yang disarankan oleh peneliti, setelah saran peneliti dilaksanakan apakah telah menunjukan adanya

26

perubahan kearah perbaikan atau belum. Jika ternyata kegiatan belajar mengajar ini belum menunjukan perbaikan yang belum maksimal diperlukan usaha-usaha perbaikan untuk putaran

berikutnya. Saran diperaktekan lalu dianalisis, demikian seterusnya sampai benar-benar menunjukan hasil yang maksimal.

Pertengahan Juli 2010 1 BM 1 2 Agustus 2010 15 105 15 Evaluasi Refleksi Evaluasi 1 BM 1 9 Agustus 2010 15 105 15 1 BM 1 16 Agustus 2010 15 105 15

Refleksi

Uji Kopetensi 26 Agustus 2010

Gambar 1. Sekenario Penelitian Tindakan Kelas

27

Adapun

kegiatan

pembelajaran

selama

135

menit

diorganisasikan sebagai tergambar dalam bagan berikut

Pendahuluan ( 15 menit )

1. Memeriksa kehadiran siswa 2. Memotifasi siswa 3. Apresiasi 4.Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran

Pelaksanaan Pembelajaran ( 105 menit )

Mengembangkan pembelajaran dengan upaya meningkatkan Keterampilan mengetik manual

Penutup ( 15 menit )

1. Merangkum pelajaran 2. Memberikan evaluasi 3. Mengingatkan program Pada pertemuan berikutnya

Gambar 2. Organisasi Proses Pembelajaran

28

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Objek Monitoring: a. Proses belajar mengajar Pelaksanaan proses belajar mengajar dimonitoring pada setiap siklus yang diselenggarakan seminggu sekali. b. Hasil belajar Hasil belajar dimonitoring setiap akhir pertemuan. 2. Pelaku monitoring. a. Guru mata pelajaran mengetik kelas kelas XII keahlian Administrasi Perkantoran b. c. Kepala SMK Negeri 14 Samarinda Pembimbing penulisan karya ilmiah. kompetensi

3. Waktu monitoring Pelaksanaan monitoring dilakukan setiap putaran yaitu : a. b. c. Siklus pertama tanggal 2 Agustus 2010. Siklus kedua tanggal 9 Agustus 2010. Siklus ketiga tanggal 16 Agustus 2010.

4. Teknik dan alat monitoring. a. Observasi

29

Observasi

adalah

mengadakan

pengamatan

pada

saat

berlangsungnya proses belajar mengajar jadwal yang telah ditentukan. b. Evaluasi.

sesuai dengan

Di akhir setiap putaran dilaksanakan evaluasi untuk mengukur prestasi siswa dalam mata pelajaran mengetik. B. Deskripsi Siklus Pertama Pada putaran ini merupakan pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan materi pelajaran mengetik dikelas 1 bisnis manajemen 1

SMK Negeri 14 Samarinda dengan menggunakan waktu tiga jam pelajaran dalam satu kali pertemuan, dan tiap jam pelajaran 45 menit. Dari hasil observasi didapat sistem pembelajaran yang masih dapat dikembangkan antara lain: a. Metode belajar mengajar yang dapat menunjang pencapaian proses belajar mengajar b. c. Melengkapan alat-alat belajar Motivasi terhadap siswa

Pada putaran ini dilakukan observasi kemudian diperoleh data sebagai berikut: a. Metode belajar mengajar yang kurang tepat, terlalu banyak alokasi waktu untuk ceramah. b. Masih belum tersedianya alat peraga, misalnya dalam bentuk-bentuk surat. c. Masih rendahnya motivasi siswa sehingga masih ada siswa yang tidak menggunakankan petunjuk-petunjuk guru.

30

d. Pencapaian hasil belajar masih rendah. B. Deskripsi Siklus Kedua Pada putaran ini memerlukan waktu tiga jam pelajaran dalam satu kali pertemuan dan tiap jam pelajaran 45 menit peneliti memberikan saran dan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar yang telah di data pada putaran pertama antara lain meliputi : 1. Metode belajar lebih di tekankan pada metode praktek dan pemberian tugas. 2. Keterbatasan alat-alat perlu dilengkapi. Pada putaran kedua sudah ada kemajuan berkat saran peneliti pada akhir putaran pertama, namun masih dapat ditingkatkan lagi untuk mencapai hasil yang optimal, yaitu dengan memperhatikan saran peneliti yang diberikan pada akhir putaran kedua. Pada putaran kedua atas saran-saran dari peneliti guru mata pelajaran mengetik mencoba mengambil langkah perbaikan : 1. Alokasi waktu untuk ceramah dikurangi dan ditekankan pada praktek 2. Dilengkapi alat peraga terutama mengenai bentuk-bentuk surat yang banyak dipakai. 3. Siswa diberi motivasi petunjuk. 4. Hasil yang dicapai cukup baik, namun masih belum memenuhi harapan yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : Kurangnya disiplin penerapan sistem 10 jari dan buta berirama. Kurangnya latihan kecepatan pada akhir pertemuan. sehingga disiplin dalam menerapkan

31

C.

Kurangnya latihan kelincahan jari.

Deskripsi Putaran Ketiga Dalam putaran ketiga menggunakan waktu tiga jam pelajaran dalam

satu kali pertemuan, dan tiap jam pelajaran 45 menit pada putaran ini sistem pembelajaran pada putaran kedua dicoba untuk dilengkapi dengan : a. Penerapan disiplin sistem 10 jari dengan benar. b. Melatih kelincahan jari dengan jalan mengetik kata baris dan kalimat secara berulang-ulang. c. Setiap akhir pertemuan diadakan latihan kecepatan selama 15 menit Pada putaran ini semua kekurangan disempurnakan dengan cara cara sebagai berikut: a. Disiplin penerapan 10 jari dan sistem buta berirama di tingkatkan dengan cara menambah pembantu guru praktek. b. Latihan kelincahan jari di tingkatkan dengan cara praktek mengerjakan soal-soal latihan secara terprogram. c. Setiap akhir pertemuan diadakan latihan kecepatan selama 15 menit dari alokasi waktu 135 menit. D. Pembahasan Hasil a. Siklus Pertama Pada putaran ini peneliti hanya melakukan pencatatan terhadap hasil pengamatan dan terhadap evaluasi sebelum tindakan antara lain : Metode mengajar mengutamakan metode ceramah dan sistem buta berirama

32

-

Alat peraga masih kurang Kurangnya motivasi pada siswa

Pada putaran ini dilakukan observasi kemudian diperoleh data sebagai berikut: a. Metode belajar mengajar yang kurang tepat, terlalu banyak alokasi waktu untuk ceramah. b. Masih belum tersedianya alat peraga, misalnya dalam bentuk-bentuk

surat. c. Masih rendahnya motivasi siswa sehingga masih ada siswa yang tidak mengindahkan petunjuk-petunjuk guru. d. e. Pencapaian hasil belajar masih rendah Dari hasil observasi tidak ada anak yang mempuyai nilai kopeten

b. Siklus Kedua Pada putaran ini, kelemahan pada putaran pertama telah diatasi dengan tindakan sebagai berikut : Mengurangi metode ceramah dan memperbanyak praktek Melengkapi alat peraga terutama bentukbentuk surat Memberikan motivasi pada siswa untuk disiplin menerapkan petunjuk . Pada putaran kedua atas saran-saran dari peneliti guru mata pelajaran mengetik mencoba mengambil langkah perbaikan : 1. Alokasi waktu untuk ceramah dikurangi dan ditekankan pada praktek 2. Dilengkapi alat peraga terutama mengenai bentuk-bentuk surat yang banyak dipakai. 3. Siswa diberi motivasi sehingga disiplin dalam menerapkan

33

petunjuk. 4. Hasil yang dicapai cukup baik, namun masih belum memenuhi harapan yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : Kurangnya disiplin penerapan sistem 10 jari dan buta berirama. Kurangnya latihan kecepatan pada akhir pertemuan. Kurangnya latihan kelincahan jari.

5. Dari hasil observasi teryata baru beberapa anak yang kopeten dan masih bayak anak yang mempuyai hasil tidak kopeten c. Siklus Ketiga Kekurangan yang terdapat pada putaran kedua diperbaiki dengan cara : Penerapan disiplin sistem 10 jari dan sistem buta berirama. Latihan kelincahan yang diberikan dengan cara memberi soal latihan secara terprogram. Setiap akhir pertemuan diadakan latihan kecepatan sekurangkurangnya 15 menit. Pada putaran ini semua kekurangan disempurnakan dengan cara cara sebagai berikut: a. Disiplin penerapan 10 jari dan sistem buta berirama di tingkatkan dengan cara menambah pembantu guru praktek. b. Latihan kelincahan jari di tingkatkan dengan cara praktek mengerjakan soal-soal latihan secara terprogram. c. Setiap akhir pertemuan diadakan latihan kecepatan selama 15 menit dari alokasi waktu 135 menit. d. e. Hasil yang dicapai sudah baik dan memenuhi harapan Rata-rata hasil observasi sudah kopeten 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Metode mengajar sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar 2. Metode yang cocok untuk suatu mata pelajaran, belum tentu tepat untuk mata pelajaran yang lain 3. Metode mengajar yang paling cocok untuk mata pelajaran mengetik adalah metode pemberian tugas dan praktek karena lebih banyak menekan aspek psikomotor 4. Alat peraga sangat membantu terhadap keberhasilan proses belajar mengajar 5. Motivasi siswa di dalam proses belajar mengajar dalam rangka pencapaian hasil belajar 6. Penerapan disiplin sistem 10 jari dan sistem buta berirama sangat menentukan terhadap keterampilan mengetik khususnya kecepatan. 7. Latihan kecepatan yang dilaksanakan setiap akhir sangat membantu meningkatkan keterampilan sistem dalam mengetik manual. B. Saran 1. Untuk guru mengetik a. b. Guru harus bisa memilih metode mengajar yang tepat Guru sebaiknya menggunakan media pendidikan sangat dominan

35

c.

Guru seharusnya memberikan motivasi kepada siswa agar bergairah dalam proses belajar mengajar.

d.

Menerapkan disiplin sistem 10 jari dan sistem buta berirama perlu di tekankan kepada siswa,untuk itu diperlukan guru praktek lebih dari satu orang.

e.

Latihan kecepatan hendaknya dilaksanakan secara kontinyu akhir proses belajar mengajar

2. Untuk sekolah a. Mesin ketik yang tidak memenuhi syarat hendaknya diganti secara bertahap sesuai dengan kemampuan b. Setiap praktek mengetik hendaknya dibimbing oleh minimal dua guru praktek.

36

DAFTAR PUSTAKA

Aristo Rahadi.2003. Media Pembelajaran. Jakarta. Depdiknas Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pengembangan Kurikulum Dan Sarana Pendidikan, Kurikulum 1999 Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas Program dan Pengajara, 1999, Jakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1999, Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Jakarta DEPDIKNAS. 1999. Garis-Garis Besar Program Pendidikan dan Latihan ( GBPP ) Kurikulum SMK Edisi 1999. Jakarta : Dedikbud DEPDIKBUD. 1999. Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Edisi 1999. Jakarta. Depdikbud Hadi Suryo Broto, 2000 Psykologi Pendidikan , Jakarta Ito Hadi Susanto, Drs, 2000. Capita Selekta Pendidikan Dan Masalah Pokoknya, Yogyakarta. Nana Sudjana, 1999. Media Pengajara. Bandung Sutrisno Hadi.1999 Sudirman, 1994 Mengetik SMK jilid 1 kelompok Bisnis dan Manajemen Bandung Sartono Wirodikromo.2004. Matematika untuk SMA. Jakarta. Airlangga Yusuf Nurudin, 1996 Manajemen Perkantoran, Bandung -------2006, UU. RI. Nomor 23. Tahun 2006, Tentang Peraturan Mentri Sistem Pendidikan Nasional

37

LAMPIRAN 1 HASIL OBSERVASI KEGIATAN PENELITIAN SIKLUS I DIKELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 14 SAMARINDA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30 31 32 33 34 35 36 NAMA SISWA NIS KECEPATAN/MENIT NILAI 108 54 104 52 106 53 116 58 118 59 117 58,5 108 54 104 52 106 53 116 58 118 59 117 58,5 108 54 104 52 106 53 116 58 118 59 117 58,5 108 54 104 52 106 53 116 58 117 58,5 108 54 104 52 106 53 116 58 111 55,5 114 57 111 55,5 114 57 130 65 112 56 113 56,5 144 72 144 72 Samarinda, 2 Agustus 2010 Penguji I Susy Aisyiyah,S.Pd 38

Penguji II Dra. Neni Sumarni Sandy

LAMPIRAN 2 HASIL OBSERVASI KEGIATAN PENELITIAN SIKLUS II DIKELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 14 SAMARINDA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NO NAMA SISWA NIS KECEPATAN/MENIT NILAI 1. 117 58,5 2. 120 60 3. 124 62 4. 125 62,5 5. 126 63 6. 130 65 7. 128 64 8. 117 56,5 9. 135 67,5 10. 134 67 11. 123 61,5 12. 127 63,5 13. 117 58,5 14. 127 63,5 15. 138 74 16. 128 64 17. 139 64,5 18. 137 68,5 19. 128 64 20. 139 69,5 21. 149 74,5 22. 135 67,5 23. 138 69,5 24. 134 67 25. 135 67,5 26. 137 68,5 27. 135 67,5 28. 136 68 29. 140 70 30 141 70,5 31 132 66 32 139 69,5 33 135 67,5 34 135 67,5 35 145 72,5 36 150 75 Samarinda, 9 Agustus 2010 Penguji II Penguji I Dra. Neni Sumarni Sandy Susy Aisyiyah,S.Pd

39

LAMPIRAN 3 HASIL OBSERVASI KEGIATAN PENELITIAN SIKLUS III XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 14 SAMARINDA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NO NAMA SISWA NIS KECEPATAN/MENIT 1. 150 2. 149 3. 151 4. 152 5. 153 6. 154 7. 152 8. 154 9. 156 10. 167 11. 161 12. 162 13. 152 14. 142 15. 151 16. 157 17. 154 18. 153 19. 150 20. 152 21. 153 22. 155 23. 150 24. 151 25. 142 26. 151 27. 150 28. 150 29. 151 30 151 31 152 32 152 33 150 34 150 35 151 36 158 Samarinda, 16 2010 Penguji II Penguji I Dra. Neni Sumarni Sandy

NILAI 75 74,5 75,5 76 76,5 77 76 77 78 83,5 80,5 81 76 71 75,5 78,5 77 76,5 75 76 76,5 77,5 75 75,5 71 75,5 75 75 75,5 75,5 76 76 75 75 75,5 79 Agustus

Susy Aisyiyah,S.Pd 40

41