upaya pemberian informasi tentang dampak …
TRANSCRIPT
UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA SISWA
DI SMP NEGERI 2 BONTANG
Oleh :
VIVIN FARIDA SURAYA
NIP. 198909072019032015
NDH : 44
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SAMARINDA
2019
i
UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA SISWA
DI SMP NEGERI 2 BONTANG
Oleh :
VIVIN FARIDA SURAYA
NIP. 198909072019032015
NDH : 44
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SAMARINDA
2019
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V
Nama : Vivin Farida Suraya
NDH : 44
NIP : 198909072019032015
Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling Ahli Pertama
Unit Kerja : SMP Negeri 2 Bontang
Judul : Upaya Pemberian Informasi Tentang Dampak Penggunaan Media
Sosial Pada Siswa di SMP Negeri 2 Bontang
Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari
Selasa, tanggal 29 Oktober 2019 di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda.
Coach, Mentor,
Ellyana, S. ST. Jumadi, M.Pd. NIP. 198201252006042003 NIP. 197105262003121007
iii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V
Nama : Vivin Farida Suraya
NDH : 44
NIP : 198909072019032015
Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling Ahli Pertama
Unit Kerja : SMP Negeri 2 Bontang
Judul : Upaya Pemberian Informasi Tentang Dampak Penggunaan Media
Sosial Pada Siswa di SMP Negeri 2 Bontang
Telah diseminarkan dalam Seminar Laporan Aktualisasi pada hari Selasa, 29
Oktober 2019 bertempat di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian
Desentralisasi dan Otonomi Daerah.
Coach Mentor
Ellyana, S. ST. Jumadi, M.Pd. NIP. 198201252006042003 NIP. 197105262003121007
Penguji,
Ahmad Zaini, SE., ME.
NIP. 19811001 200912 1 002
LEMBAR KONSULTASI COACH
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V
NAMA : VIVIN FARIDA SURAYA
NDH : 44
INSTANSI : SMP NEGERI 2 BONTANG
JABATAN : GURU BIMBINGAN DAN KONSELING AHLI PERTAMA
No Hari / Tanggal Uraian Konsultasi Media Tanda
Tangan
1 Kamis, 12
September 2019
Konsultasi merubah
urutan kegiatan whatsApp
2 Selasa, 17
September 2019
Konsultasi persiapan
kegiatan 1 whatsApp
3 Rabu, 18
September 2019
Konsultasi persiapan
kegiatan ke 2 dan ke 3 whatsApp
4 Jum’at, 20
September 2019
Konsultasi persiapan
kegiatan 4 whatsApp
5 Rabu, 25
September 2019
Konsultasi tentang
media untuk presentasi whatsApp
6 Senin, 21 Oktober
2019
Konsultasi laporan
hasil aktualisasi whatsApp
7
Senin, 28 Oktober
2019
Konsultasi laporan
hasil aktualisasi
Tatap muka
secara
langsung
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V
NAMA : VIVIN FARIDA SURAYA
NDH : 44
INSTANSI : SMP NEGERI 2 BONTANG
JABATAN : GURU BIMBINGAN DAN KONSELING AHLI PERTAMA
No Hari / Tanggal Uraian Konsultasi Media Tanda
Tangan
1 Senin, 16
September 2019
Konsultasi rencana
kegiatan aktualisasi
Tatap muka
secara
langsung
2 Rabu , 18
September 2019
Konsultasi sebelum
melakukan kegiatan 1-
4
Tatap muka
secara
langsung
3 Senin, 23
September 2019
Konsultasi membuat
surat undangan untuk
siswa
Tatap muka
secara
langsung
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya, sehingga Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
dengan judul “ Upaya Pemberian Informasi Tentang Dampak Penggunaan Media Sosial
Pada Siswa di SMP Negeri 2 Bontang” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Laporan aktualisasi ini melaporkan seluruh kegiatan dalam rangka aktualisasi
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yang telah diterapkan di tempat
kerja.
Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Jumadi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Botang dan mentor yang telah
memberikan ide-ide dan bimbingan selama pelaksanaan kegiatan;
2. Ellyana, S.ST. selaku coach yang telah memberi dorongan dan masukan selama
pelaksanaan kegiatan dan penulisan laporan;
3. Ahmad Zaini, SE., ME. selaku penguji (narasumber) yang telah memberi masukan
pada rancangan kegiatan aktualisasi;
4. Yohanes Hendri Murjoko, M.P. selaku koordinator BK SMP Negeri 2 Bontang
yang telah banyak memberikan masukan selama pelaksanaan kegiatan;
5. Keluarga penulis: Bapak, ibu, suami, anak dan adik atas dukungan, semangat,dan
doa yang diberikan tiada henti;
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis dan
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi
perbaikan-perbaikan di masa depan. Semoga laporan ini bermanfaat dan membawa
dampak positif bagi orang banyak.
Bontang, 25 Oktober 2019
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ......................................................................................... i
Halaman Persetujuan .............................................................................. ii
Halaman Pengesahan ............................................................................... iii
Lembar Konsultasi dengan Coach .......................................................... iv
Lembar Konsultasi dengan Mentor ....................................................... v
Kata Pengantar ......................................................................................... vi
Daftar Isi .................................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Tujuan....................................................................................... 3
C. Manfaat..................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup ......................................................................... 4
II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Sekolah .......................................................................... 5
B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ................................................ 5
C. Susunan Organisasi ................................................................. 6
D. Uraian Tugas ........................................................................... 8
III. LANDASAN TEORI
A. Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas .................................................................... 9
2. Nasionalisme .................................................................... 10
3. Etika Publik ...................................................................... 11
4. Komitmen Mutu ............................................................... 12
5. Anti Korupsi ..................................................................... 13
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
1. Whole of Government (WoG) .......................................... 13
2. Manajemen ASN ............................................................... 14
3. Pelayanan Publik ............................................................... 15
viii
IV. RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu .......................................................................... 17
B. Judul Kegiatan dan Deskripsi ................................................... 19
C. Rancangan Aktualisasi ............................................................. 19
D. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................... 26
V. LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Kronologi Kegiatan ...................................................................... 27
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 45
B. Saran ............................................................................................ 45
C. Role Model ................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan media massa saat ini erat kaitannya dengan komunikasi. Disadari atau
tidak, manusia selalu melakukan interaksi sosialnya melalui komunikasi, baik lisan maupun
tulisan dalam menyampaikan informasi secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini
memicu media massa sebagai teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang. Tidak
hanya dari segi kuantitasnya, media massa juga berkembang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.Sebagai wadah yang bergerak dibidang pencarian, pengolahan, dan
penyebarluasan informasi, media massa berperan penting bagi masyarakat yang semakin
konsumtif akan informasi.
Sebab itulah media massa memiliki beragam fungsi, diantaranya sebagai pemberi
informasi, pendidik, pemberi hiburan, dan mempengaruhi. Informasi dibutuhkan oleh siapa
saja, baik sekadar menyimak peristiwa, menyimak gagasan, ataupun menyimak pendapat
orang lain. Fungsi tersebut menjadikan masyarakat semakin bergantung pada media massa.
Di era globalisasi seperti saat ini, media terpenting dan memiliki jaringan paing luas
adalah internet. Internet merupakan jaringan dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan
orang jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para
peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras. Namun seiring
perkembangannnya, internet kini menjadi sarana informasi dan komunikasi yang sangat
cepat dan efektif. Hampir semua media dan kebutuhan masyarakat dikoneksikan melalui
internet. Artinya, internet dapat dikatakan sebagai media komunikasi massa, merujuk pada
pendapat para ahli yang mengatakan bahwa yang dimaksud komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa.
Data terbaru We Are Social menyatakan, pengguna internet aktif diseluruh dunia kini
mencapai angka 3,17 miliar. Dari tahun ketahun, jumlah pengguna internet bertambah
hingga 7,6 persen. Pertumbuhan pengguna internet ini juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan media social dan mobile. Dari laporan yang sama, pengguna media social aktif
kini mencapai 2,2 miliar, sedangkan pengguna mobile mencapai 3,7 miliar.
2
Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan,
penggunaan internet hingga saat ini mencapai 82 juta orang. Jumlah pengguna internet
tersebut, 80 persen diantaranya adalah remaja. Jumlah tersebut diprediksi akan terus
bertambah dikarenakan tersedianya fasilitas yang memadai untuk terhubung dengan internet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat, tak terkecuali
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menghasilkan beragam produk
guna memenuhi kebutuhan manusia dalam aspek komunikasi dan informasi. Produk
teknologi informasi dan komunikasi ini pun memicu terciptanya jenis-jenis media baru (new
media). Salah satu jenis media baru yang kehadirannya begitu banyak menyita perhatian
asyarakat terkhusus pada remaja di Indonesia adalah media social. Media sosial merupakan
medium internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan diri dengan cara
berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk
ikatan sosial secara virtual.
Selain itu, dalam media sosial penyebaran informasi tidak lagi satu arah seperti
media konvensional pada umumnya, pengguna juga dapat berbagi ataupun bertukar konten,
file, foto, ataupun video dan laman pribadi, serta sebagai sarana promosi sebuah brand,
barang, onlineshop, dan sebagainya.
Selain membawa dampak positif terhadap kemudahan akses informasi dan
komunikasi, media sosial juga membawa begitu banyak dampak buruk bagi masyarakat.
Dalam kurun waktu 3-4 tahun terakhir ini, banyak pemberitaan buruk di media cetak, media
elektronik, maupun media online perihal penyalahgunaan situs jejaring sosial, terkhusus
pada kasus-kasus yang menimpa remaja di Indonesia. Mulai dari kasus penculikan,
penipuan, pemerkosaan, pencemaran nama baik, prostitusi online bahkan yang lebih
parahnya yakni kasus pembunuhan.
Tidak seperti orang dewasa yang pada umumnya sudah mampu mem-filter hal-hal
baik ataupun buruk dari pengguna media sosial. Sebaliknya, remaja belum mampu memilah
aktivitas media sosial yang bermanfaat bagi mereka. Remaja cenderung mudah terpengaruh
oleh lingkungan sosial tanpa mempertimbangkan efek positif ataupun negative yang akan
diterima saat melakukan aktifitas pada media sosial tertentu. Pentingnya pengetahuan
terhadap media sosial kiranya mampu mengurangi jumlah penyalahgunaan situs jejaring
sosial oleh remaja di Indonesia. Pengetahuan sebagai salah satu faktor berkembangnya
3
domain kognitif terkhusus pada remaja sangat membantu remaja untuk memilah aktifitas
penggunaan media sosial yang positif bagi mereka. Pengetahuan merupakan domain yang
sangat penting dalam terbentuknya perilaku ataupun tindakan seseorang. Perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih lama bertahan disbanding yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
Hadirnya media sosial sebagai salah satu aplikasi berbasis internet serta maraknya
penggunaan smartphoe, computer dan laptop sebagai sarana penunjang dalam mengakses
media sosial merupakan hal yang lumrah dikalangan remaja, khususnya remaja yang
berstatus pelajar atau siswa.
Panji menyatakan terdapat tiga motivasi remaja menggunakan media sosial. 1)
sebagai sarana untuk mencari informasi, 2) sebagai sarana untuk terhubung dengan teman
(lama dan baru), 3) sebagai sarana hiburan. Sarana informasi didorong oleh tugas-tugas
sekolah, sarana untuk terhubung dengan teman dan hiburan di dorong oleh kebutuhan
pribadi. Hal ini pun dilakukan oleh siswa SMP Negeri 2 Bontang yang menggunakan media
sosial dalam kesehariannya.
Berdasarkan identifikasi awal dari siswa SMP Negeri 2 Bontang melalui konseling
individu terhadap beberapa siswa, mayoritas mereka mengunakan media sosial dengan
carayang belum bijak. Oleh karena itu penulis tertarik menjadikan rancangan aktualisasi
dengan judul “upaya pemberian informasi tentang dampak penggunaan media sosial pada
siswa SMP Negeri 2 Bontang.
B. Tujuan Aktualisasi
Siswa mampu mengidentifikasi apakah dirinya termasuk pengguna media sosial yang
bijak atau bukan sehingga siswa lebih berhati-hati, waspada, dan bijak dalam penggunaan
media sosial.
C. Manfaat Aktualisasi
Menambah pengetahuan siswa tentang dampak positif dan negatif penggunaan media sosial.
4
D. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bontang yang beralamat di Jalan Ir.
H. Juanda, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi
Kalimantan Timur. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi, penulis tetap berpedoman pada
tugas pokok dan fungsi penulis sebagai guru Bimingan dan Konseling. Salah satu tugas pokok
guru Bimbingan dan Konseling adalah memberikan layanan yang dibutuhkan oleh siswa
sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga kegiatan aktualisasi yang akan penulis lakukan adalah
memberikan informasi tentang dampak penggunaan media sosial yang nantinya akan terbagi
menjadi empat kegiatan yaitu : 1) layanan informasi bimbingan klasikal, 2) layanan
bimbingan kelompok (sosio drama), 3) layanan kolaborasi dengan wali murid, 4) layanan
informasi dengan menggunakan media papan informasi.
5
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 BONTANG
NPSN : 30401793
Jenjang Pendidikan : SMP
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan
Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan
Timur, Kode Pos 75321
Posisi Geografis : 0.123615 Lintang, 117.49198 Bujur
SK Pendirian Sekolah :0313/0/1993
Tanggal SK Pendirian : 1993-04-01
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional : 217/0/2000
Tgl SK Izin Operasional : 2000-11-17
Nomor Telepon : 0548-23872
Nomor Fax : 0548-23872
Email : [email protected]
B. Visi dan Misi SMPN 2 Bontang
VISI
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni, globalisasi yang sangat cepat, era informasi dan berubahnya kesadaran masyarakat
dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus
peluang itu. SMP Negeri 2 Bontang memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah
yang diinginkan di masa kini maupun di masa datang yang diwujudkan dalam Visi Sekolah
sebagai berikut:”Unggul Dalam Prestasi Berwawasan Iptek Dan Imtaq Yang Dijiwai Oleh
Nilai-Nilai Karakter Bangsa”
6
MISI
Untuk mencapai VISI tersebut, SMP Negeri 2 Bontang mengembangkan misi sebagai
berikut :
1. Melaksanakan kegiatan yang mengimplementasikan, serta mendukung kemajuan IPTEK
dan IMTAQ
2. Meningkatkan pencapaian prestasi akademik dan non akademik secara bertahap
3. Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang adaptif
4. Melaksanakan inovasi pembelajaran dengan multi metode dan berbasis ICT
5. Melaksanakan proses pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
6. Mewujudkan fasilitas pendidikan dan lingkungan sekolah yang memadai untuk
menunjang proses belajar mengajar
7. Mewujudkan sumber daya manusia (pendidik dan tenaga kependidikan) yang
professional dan tangguh
8. Melaksanakan menejemen berbasis sekolah dan ICT secara konsisten
9. Meningkatkan penggalangan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan komite
sekolah dan instansi terkait
10. Melaksanakan standart penilaian yang lengkap
11. Mewujudkan karakter sekolah sopan santun, disiplin, tertib, dan jujur
C. Susunan Organisasi
SUSUNAN PENGURUS SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
A. Kepala Sekolah : Hj. Nurhayati, S.Pd
B. Wakil Kepala Sekolah (Urusan Sapras dan Humas) : Tri Agus Buddy Suprijawan
C. Wakil Kepala Sekolah ( Urusan Kurikulum) : Jumadi, M.Pd
D. Wakil Kepala Sekolah(Urusan Kesiswaan) : Hamid Arif Shodiqi, M.Pd.
7
E. Pelaksana Kegiatan
1. Operator/Admin Dapodik : Etty Kurniati, S.Pd.
2. Urusan Sarana Prasarana(Pengurus Barang) : Yohanes Hendri Murjoko, M.Pd.
3. Urusan Pembina Osis : Lilyn Indriyawati, S.Pd
4. Kepala Laboratorium : Bashiroh, S.Pd.
5. BP/BK & Penangg kenakalan remaja : I Gusti Ngurah Putu Kauh
6. Kepala Perpustakaan : Ari Fajarani, M.Pd
7. Pembina UKS : Restu Gultom, S.Pd
8. Bendahara BOS Pusat : Sunarsi
9. Bendahara BOS TK : Sunarsi
10. Staf Bendahara BOS TK : Yohana Onda, S.E.
11. Koordinator Inklusi : Wulandani Rorinsa, S.Pd.
12. Staf Perpustakaan : Anisa Dyah Rachmawati
F. Tata Usaha
1. UrusanTU.BagianKepegawaian,Kesiswaan, : Maskufah
dan Surat Menyurat
2. Urusan Perpustakaan dan Sarana Prasarana : Anisa Dyah Rachmawati
3. Pengantar Surat, membantu administrasi : Pujiono
dan Kebersihan
4. Penjaga Sekolah : Mutholib
5. Clening Service :- Nur Martadi
- Makrufah
G. Bidang Organisasi
1. KORPRI : Dra. Sukatri
2. PGRI : Sapari, S.Pd
3. Darma Wanita : Rusna Yulida, S.Pd
8
D. Uraian Tugas Guru
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Lebih lanjut dijelaskan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya, bahwa rincian kegiatan yang menjadi tugas guru bimbingan dan
konseling adalah sebagai berikut:
1) Menyusun kurikulum bimbingan dan konseling
2) Menyusun silabus bimbingan dan konseling
3) Menyusun satuan layanan bimbingan dan konseling
4) Melaksanakan bimbingan dan konseling persemester
5) Menyusun alat ukur/lembar kerja program bimbingan dan konseling
6) Mengevaluasi proses dan hasil bimbingan dan konseling
7) Menganalisis hasil bimbingan dan konseling
8) Melakukan pembelajaran/perbaikan tindak lanjut bimbingan dan konseling dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
9) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah dan nasional
10) Membimbing guru pemula dalam program induksi
11) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran
12) Melaksanakan pengembangan diri
13) Melaksanakan publikasi ilmiah
14) Membuat karya inovatif
9
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Nilai Dasar ANEKA
1. Akuntabilitas
Berdasarkan isi modul akuntabilitas, akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel harus memenuhi indikator
dengan cara :
a) Kepemimpinan
Seorang pemimpin atau guru dapat memberikan contoh pada peserta didik, adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif
bagi pihak lain.
b) Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah :
1) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal dan
eksternal
2) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi
dalam pengambilan keputusan
3) Meningkatkan akuntablitas dalam keputusan-keputusan
4) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan
c) Integritas
Dengan adanya integritas yang dimiliki oleh seorang guru dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholder.
d) Tanggung Jawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban bagi
setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang
telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang
telah dibuat.
10
e) Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,
ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas
organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari
hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Setiap
individu yang ada dilingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk
meningkatkan kinerja.
2. Nasionalisme
Berdasarkan isi modul, nasionalisme adalah bentuk kesetiaan dan cinta kepada
bangsa ataupun tanah airnya diatas kepentingan pribadi. Aparatur Sipil Negara (ASN)
menjalankan tugasnya sebagai abdi negara. ASN memiliki tiga fungsi yaitu : pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. ASN harus mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila.
ASN sebagai pelaksana kebijakan adalah memiliki nilai-nilai kepublikan,
berorientasi pada kepentingan publik dan mengutamakan kepentingan publik, bangsa dan
negara diatas kepentingan lainnya. Nilai-nilai kepublikan harus dimiliki oleh ASN dalam
menjalankan langkah-langkah pelaksana kebijakan publik.
Setiap pegawai ASN harus senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN harus bersikap profesional dan integritas
dalam memberikan pelayanan. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan,
tidak korupsi, akuntabel, dan memuaskan publik.
11
3. Etika Publik
Berdasarkan isi modul etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Kode
etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan publik.
Berdasarkan undang-undang kode etik dan kode perilaku ASN sebagai berikut :
a) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintah
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan, dan jabatannya untuk mendapat atau untuk
orang lain
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN,
yakni sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
12
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan bekerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karir
4. Komitmen Mutu
Berdasarkan isi modul komitmen, komitmen mutu erat kaitannya dengan efektif,
efisien, dan inovatif. Efektifitas dalam kegiatan pembelajaran adalah materi dapat
dimengerti dan dipahami dengan tepat oleh semua peserta didik. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya
yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa efisiensi diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Perubahan bisa dipicu
antara lain oleh pergeseranselera pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat,
pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh
globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi dapat terjadi pada
banyak aspek, misalnya perubaha produk barang/jasa yang dihasilkan, proses produksi,
13
nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknologi yang digunakan, layanan sistem
manajemen.
Mutu adalah membantu pelanggan untuk memecahkan permasalahan atau
persengketaan dan mendapatkan pelayanan atau informasi yang mereka butuhkan ketika
mereka tidak puas dengan sistem penanganan keluhan.
5. Anti Korupsi
Berdasarkan isi modul sadar anti korupsi, korupsi adalah tindakan yang secara tidak
wajar dan ilegal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuaskan kepada mereka
untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Idikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi
meliputi :
a) Mandiri yang membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain
b) Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan
c) Berani mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan
d) Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undang yang mengatur
e) Peduli berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain
f) Jujur berkata yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
g) Tanggung jawab yaitu berani menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam
bentuk apapun
h) Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang ada
dan telah diberikan oleh Tuhan kepada kita
i) Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakandalam perkataan maupun perbuatan
saat memutuskan peristiwa yang sudah terjadi
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
1. Whole of Government
Berdasarkan isi modul Whole of Government (WoG), Whole of Government
(WoG)adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
14
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :
a) Koordinasi, yang tipe hubungannya dibagi menjadi :
1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangnkan dampak
2. Dialog atau pertukaran informasi
3. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara
b) Integrasi yang tipe hubungannya dibagi menjadi :
1. Joint working, atau kolaborasi sementara
2. Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
3. Satelit, yaitu entias yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif
c) Kedekatan dan perlibatan, yang tipe hubungannya menjadi :
1. Aliansi strategi yaitu perencanaan jangka panjang kerjasama kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama yang salah satu peserta kerjasama
2. Union berupa unifikasi resmi identitas masing-masing masih nampak merger yaitu
penggabungan kedalam struktur baru
2. Manajemen ASN
Berdasarkan isi modul manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar etika, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme. Manajemen
ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan
zaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain :
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
15
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non Diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaraan
m. Keadilan
n. Kesejahteraan
3. Pelayanan Publik
Berdasarkan isi modul pelayanan publik, pelayanan publik menurut LAN adalah segala
bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dipusat dan daerah dan
dilakukan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip yang baik dalam mewujudkan pelayanan
prima :
a. Partisipatif
Masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Pemerintah sebagai penyelenggara pelaksana layanan publik harus menyediakan askses
bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik.
c. Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait
dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan anatar satu
warga negara dengan warga negara lain atas dasar perbedaan identitas.
16
e. Mudah dan murah
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan efisien
Cara mewujudkan tujuan layanan dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja
yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah dapat dijangkau baik fisik maupun non
fisik.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan harus dapatdipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggara pelayanan publik harus dapat dijadikan alat melindungi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
17
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi penulis yaitu SMP Negeri 2 Bontang. Sekolah ini memiliki visi ”unggul dalam
prestasi berwawasan iptek dan imtaq yang dijiwai oleh nilai-nilai karakter bangsa”. Indikator
dalam visi tersebut adalah menumbuhkan pengetahuan kemajuan teknologi, menumbuhkan
semangat keunggulan peserta didik, mendorong pembinaan kejujuran, kedisiplinan, kreatif
dan melaksanakan kegiatan keagamaan. Berdasarkan visi sekolah tersebut, maka identifikasi
isu muncul yaitu :
1. Tingginya presensi alpapada siswa
Dari presensi, guru dapat mengecek siapa saja yang masuk sekolah, yang tidak masuk
dengan keterangan sakit, ijin sampai yang tidak masuk tanpa keterangan. Masih ada
beberapa siswa yang tidak masuk tanpa keterangan. Diharapkan siswa yang tidak masuk
tanpa keterangan ini kedepannya mau membuat surat ijin untuk sekolah jika tidak bisa
hadir kesekolah.
2. Kurang patuhnya siswa dalam mentaati peraturan tata tertib sekolah
Ditandai dari kebiasaan siswa yang masih suka membuang sampah sembarangan,
terlambat masuk sekolah sampai yang rambutnya panjang tidak dipotong itu menandakan
siswa belum patuh dan taat akan tata tertib disekolah. Diharapkan kedepannya siswa
mampu mengindahkan tata tertib sekolah sehingga mampu mengamalkannya dalam
kebiasaan disekolah.
3. Kurangnya informasi mengenai dampak penggunaan media sosialpadasiswa
Masih banyak sekali yang menyalahgunakan penggunaan media sosial terutama
dikalangan remaja. Dari identifikasi kasus yang sering ditangani oleh guru BK disekolah
mengenai dampak penyalahgunaan media sosial maka diupayakan pemberian informasi
mengenai dampak baik dan buruknya penggunaan media sosial. Diharapkan dengan
diberikannya informasi ini, siswa mampu mengidentifikasi dirinya sendiri apakah mereka
termasuk pengguna media sosial yang bijak dan pecandu media sosial.
18
Selanjutnya identifikasi dilakukan untuk mencapai core issue, dengan
menggunakan analisis isu USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency (urgensi), yaitu
dilihat dari tersedianya waktu, mendesak, atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak dan sebagainya. Growth
(berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa
sehinga sulit, sebagai berikut :
Tabel 1 Analisis Isu Kontemporer USG
No Identifikasi Isu U S G Jumlah
Skor
1 Tingginya presensi alpa pada
siswa
5 4 2 11
2 Kurang patuhnya siswa dalam
mentaati peraturan tata tertib
sekolah
5 4 3 12
3 Kurangnya informasi mengenai
dampak penggunaan media
sosial
5 5 5 15
Keterangan Tabel :
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
Melalui proses analisis isu menggunakan metode analisis USG maka ditentukanlah core
issue, yaitu : Kurangnya informasi mengenai dampak penggunaan media sosial pada siswa
SMP Negeri 2 Bontang.
19
B. Judul Kegiatan dan Deskripsi
Berdasarkan identifikasi isu yang ada di SMP Negeri 2 Bontang dan analsis isu
prioritas dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) yaitu kurangnya informasi
mengenai dampak media sosial pada siswa SMP Negeri 2 Bontang, maka penulis menetapkan
judul dari aktualisasi ini adalah ”Upaya pemberian informasi tentang dampak media sosial
pada siswa SMPN Negeri 2 Bontang”.
Pemberian informasi tentang dampak media sosial kepada siswa adalah upaya agar
siswa mengetahui hal-hal apa saja dampak positif dan negatif penggunaan media sosial
terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Dengan memberikan layanan informasi dan layanan
bimbingan kelompok diharapkan siswa mampu mengidentifikasi apakah dirinya termasuk
pengguna media sosial yang bijak atau bukan sehingga siswa lebih berhati-hati, waspada, dan
bijak dalam penggunaan media sosial. Serta diadakannya layanan kolaborasi dengan wali
murid agar orang tua juga terlibat dalam proses perkembangan siswa. Orang tua juga
membantu dalam pengumpulan data dan informasi, serta membantu kesuksesan layanan BK
dengan monitoring diluar sekolah.Dengan demikian diharapkan orang tua juga ikut serta
membantuguru BK untuk sama-sama mengawasi, mengedukasi anak dalam penggunaan
media sosial dengan bijak.
C. Rancangan Aktualisasi
Berdasarkan isu yang diprioritaskan, maka untuk menyelesaikan permasalahan
ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Layanan dengan menggunakan media papan bimbingan (leaflet)
2. Layanan informasi bimbingan klasikal
3. Layanan bimbingan kelompok (sosio drama)
4. Layanan kolaborasi dengan wali murid
Nama Kegiatan 1
Deskripsi :Layanan informasi dengan menggunakan media papan bimbingan (leaflet)
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
20
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Adanya media, maka
materi atau pesan dalam suatu kegiatan dapat tersampaikan kepada penerima dengan mudah.
Media bimbingan dan konseling merupakan bagian dari proses komunikasi. Papan
bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan materi-materi
bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, bagan, poster, dan objek dalam bentuk
tiga dimensi. Papan bimbingan termasuk dalam media yang berbentuk visual, dimana tidak
hanya gambar akan tetapi juga berisi kalimat-kalimat yang mudah dipahami.
Tahapan Kegiatan :
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan informasi dengan
menggunakan media papan bimbingan
2. Berkonsultasi dengan koordinator BK
3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media papan bimbingan
seperti kertas warna, spidol dan alat tulis warna warni, hiasan dengan menggunakan biaya
sendiri agar siswa tertarik untuk melihat dan membaca media papan bimbingan
4. Guru BK membuat media informasi dibantu dengan siswa
5. Guru BK menjelaskan mengapa dibuatnya media papan bimbingan, agar seluruh siswa
mengetahui dampak penggunaan media sosial
6. Semua hasil karya ditempel pada mading sekolah yang telah disediakan
Output :
1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan informasi dengan
menggunakan media papan bimbingan
2. Hasil konsultasi dengan koordinator BK
3. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media papan bimbingan seperti kertas
warna, spidol dan alat tulis warna warni, hiasan
4. Media informasi
5. Materi penjelasan mengapa dibuatnya media informasi
6. Brosur (leaflet), lukisan, himbauan.
21
Nilai – nilai ANEKA pada kegiatan 1 :
A : Guru BK menjelaskan mengapa dibuatnya media informasi, agar seluruh siswa
mengetahui dampak penggunaan media sosial
N : Guru BK membuat media informasi dibantu dengan siswa
E :Guru BK mengawasi dengan cermat dan memberikan bimbingan jika siswa
mengalami kesulitan
K : Semua hasil karya ditempel pada mading sekolah yang telah disediakan
A : Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media informasi
seperti kertas warna, spidol dan alat tulis warna warni, hiasan dengan
menggunakan biaya sendiri agar siswa tertarik untuk melihat dan membaca media
papan informasi
Nama Kegiatan 2
Deskripsi : Layanan informasi bimbingan klasikal
Layanan informasi adalah layanan yang memberikan segala data dan informasi
yang diberikan kepada peserta didik untuk memberikan pemahaman baru secara lebih luas
tentang kebutuhan peserta didik dan sebagai pertimbangan peserta didik dalam mengambil
keputusan. Tujuan dari kegiatan layanan informasi ini adalah supaya siswa mampu
mengetahui mana dampak positif yang dapat diambil dari penggunaan media sosial dan
dampak negatif apa saja yang perlu diantisipasi dalam penggunaan media sosial. Maka dari
itu guru BK berusaha untuk memberikan informasi dan meminta siswa untuk mengemukakan
pendapat apa saja yang diperoleh dari kegiatan ini.
Tahapan Kegiatan :
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan klasikal
2. Berkonsultasi dengan koordinator BK dan berkoordinasi dengan guru mata pelajaran
3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan klasikal
4. Menjelaskan apa saja kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa
5. Guru BK meminta siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan
6. Guru BK melakukan evaluasi dengan meminta pendapat siswa tentang kegiatan ini
22
Output :
1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
2. Hasil konsultasi dengan koordinator BK
3. Materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan klasikal
4. Dokumentasi Kegiatan
5. Rangkuman Materi dari Siswa
6. Hasil Evaluasi.
Nilai – nilai ANEKA pada kegiatan 2 :
A : Menyiapkan materi yang akan disampaikan serta pemilihan materi yang sesuai
dengan kebutuhan siswa
N : Menjelaskan kepada siswa tentang apa saja kegiatan yang akan dilakukan
E : Guru BK berusaha untuk memberikan informasi dan meminta siswa untuk
mengemukakan pendapat apa saja yang diperoleh dari kegiatan ini
K : Guru BK meminta siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan
A : Semua data dan informasi yang diberikan kepada peserta didik untuk
memberikan pemahaman baru secara lebih luas
Nama Kegiatan 3
Deskripsi : Layanan bimbingan kelompok (sosio drama)
Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling
mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin
kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu
mencapai perkembanganyang optimal.
Tahapan Kegiatan :
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan kelompok
2. Berkonsultasi dengan koordinator BK
3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan kelompok
4. Guru BK meminta siswa berdiskusi mengenai kebiasaan sehari-hari tentang waktu yang
digunakan (durasi) bermedia sosial, media sosial apa saja yang digunakan, kapan saja
23
waktu yang digunakan, lalu simpulkan apakah teman kalian adalah seorang yang
ketergantungan media sosial atau bukan
5. Guru BK mengonfirmasi apakah kesimpulan itu benar atau tidak
6. Guru BK memaparkan materi deskripsi media sosial, kecanduan media sosial, dampak
positif dan negatif media sosial
7. Guru BK memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lalu diskusikan dulu apa
jawabannya, kemudian siswa yang bertanya diminta untuk menyimpulkan dari jawaban-
jawaban temannya
8. Guru BK meminta siswa untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita dapat dari kegiatan
bimbingan kelompok (sosio drama) tentang dampak media sosial
9. Guru BK mengevaluasi dengan membagikan kertas kepada siswa
Output :
1. Hasil Konsultansi dengan kepala sekolah
2. Hasil konsultasi dengan koordinator BK
3. Materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan kelompok
4. Hasil Diskusi dengan siswa
5. Kesimpulan Hasil Diskusi
6. Materi deskripsi media sosial, kecanduan media sosial, dampak positif dan negatif media
sosial
7. Hasil Diskusi Siswa
8. Kesimpulan siswa tentang dampak media sosial
9. Hasil Evaluasi siswa
Nilai – nilai ANEKA pada kegiatan 3 :
A : Guru BK menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu
siswa mencapai perkembangan yang optimal
N : Guru BKmemberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lalu diskusikan
dulu apa jawabannya, kemudian siswa yang bertanya diminta untuk menyimpulkan dari
jawaban-jawaban temannya
E : Guru BK mengonfirmasi apakah kesimpulan itu benar atau tidak
24
K : Guru BK meminta siswa untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita dapat dari
kegiatan bimbingan kelompok (sosio drama)
A : Guru BK meminta siswa berdiskusi mengenai kebiasaan sehari-hari tentang waktu
yang digunakan (durasi) bermedia sosial, media sosial apa saja yang digunakan, kapan
saja waktu yang digunakan.
Nama Kegiatan 4
Deskripsi : LayananKolaborasi dengan wali murid
Orang tua sejatinya merupakan pendidik utama bagi siswa ketika berada diluar
sekolah. Orang tua terlibat dalam proses komunikasi timbal balik tentang program BK dan
perkembangan peserta didik. Orang tua juga membantu dalam pengumpulan data dan
informasi, serta membantu kesuksesan layanan BK dengan monitoring diluar sekolah.
Berbagai peranan diatas menjadi kontribusi penting dalam penyelenggaraan program BK
disekolah secara efektif dan efisien. Hal ini mengingat bahwa masing-masing pihak memiliki
kebutuhan tersendiri dalam peranannya sebagai stakeholder bimbingan dan konseling.
Kolaborasi adalah suatu kegiatan kerjasama interaktif antara guru bimbingan dan
konseling atau konselor dengan pihak lain (guru mata pelajaran, orang tua, ahli lain dan
lembaga), yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan atau tenaga untuk
mengembangkan dan melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling. Kerja sama
tersebut dilakukan dengan komunikasi serta berbagai pemikiran, gagasan dan atau tenaga
secara berkesinambungan.
Tahapan Kegiatan :
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan kolaborasi
2. Berkonsultasi dengan koordinator BK
3. Menyiapkan surat undangan untuk wali murid
4. Menyiapkan data-data informasi apa saja yang akan disampaikan kepada wali murid
5. Menyampaikan informasi dengan jujur mengenai apa saja yang terjadi/dilakukan anak
tanpa sepengetahuan wali murid
25
6. Meminta bantuan wali murid untuk sama-sama mengawasi, mengedukasi anak dalam
penggunaan media sosial dengan bijak
7. Bertanggung jawab bersama-sama antara guru BK dengan wali murid dalam tugas
perkembangan anak
Output :
1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan kolaborasi
2. Hasil konsultasi dengan koordinator BK
3. Surat undangan untuk wali murid
4. Data-data informasi apa saja yang akan disampaikan kepada wali murid
5. Dokumentasi Kegiatan, Notulensi, Daftar Hadir
Nilai – nilai ANEKA pada kegiatan 4 :
A : Menyampaikan informasi dengan jujur mengenai apa saja yang terjadi/dilakukan
anak tanpa sepengetahuan wali murid
N : Meminta bantuan wali murid untuk sama-sama mengawasi, mengedukasi anak
dalam penggunaan media sosial dengan bijak
E : Menyiapkan data-data informasi apa saja yang akan disampaikan kepada wali murid
K : Orang tua juga membantu dalam pengumpulan data dan informasi, serta
membantu kesuksesan layanan BK dengan monitoring diluar sekolah. Berbagai
peranan tersebut menjadi kontribusi penting dalam penyelenggaraan program BK
disekolah secara efektif dan efisien
A: Bertanggung jawab bersama-sama antara guru BK dengan wali murid dalam tugas
perkembangan anak
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Siswa dapat memahami dampak penggunaan media sosial sehingga media sosial dapat
dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan visi sekolah yaitu ””Unggul Dalam
Prestasi Berwawasan Iptek Dan ImtaqYang Dijiwai Oleh Nilai-Nilai Karakter Bangsa”.
26
Kontribusi terhadap nilai-nilai organisasi
Mewujudkan karakter siswa yangsopan santun, disiplin, tertib, dan jujur
D. Jadwal Kegiatan
Rencana pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai ANEKA yang terdiri dari kegiatan : 1)
Layanan informasi bimbingan klasikal, 2) Layanan bimbingan kelompok (sosio drama), 3)
Layanan Kolaborasi dengan wali murid, 4) Layanan informasi dengan menggunakan media
papan informasi. Berlokasi di SMP Negeri 2 Bontang. Program aktualisasi dilaksanakan
selama masa habituasi.
Tabel 2 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
Bulan / Minggu ke -
September 2019
1 2 3 4 Bukti Kegiatan
1
Layanan informasi dengan
menggunakan media papan
bimbingan (leaflet)
√ √
Leaflet, foto
2 Layanan informasi bimbingan
klasikal
√
Foto
3 Layanan bimbingan
kelompok (sosio drama)
√
Foto, video
4 Layanan kolaborasi dengan
wali murid
√
Foto, undangan, daftar hadir
27
BAB V
LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Kronologi Kegiatan
1. Kegiatan Layanan informasi dengan menggunakan media papan bimbingan
(leaflet)
Media bimbingan dan konseling merupakan bagian dari proses komunikasi. Papan
bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan materi-materi
bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, bagan, poster, dan objek dalam bentuk
tiga dimensi. Papan bimbingan termasuk dalam media yang berbentuk visual, dimana tidak
hanya gambar akan tetapi juga berisi kalimat-kalimat yang mudah dipahami.
Tahapan Kegiatan :
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan informasi dengan
menggunakan media papan informasi
2. Berkonsultasi dengan koordinator BK
3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media informasi seperti
kertas warna, spidol dan alat tulis warna warni, hiasan dengan menggunakan biaya
sendiri agar siswa tertarik untuk melihat dan membaca media papan informasi
4. Guru BK membuat media informasi dibantu dengan siswa
5. Guru BK menjelaskan mengapa dibuatnya media informasi, agar seluruh siswa
mengetahui dampak penggunaan media sosial
6. Semua hasil karya ditempel pada mading sekolah yang telah disediakan
Hasil kegiatan :
Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini guru BK sebelumnya telah melakukan
konsultasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK. Saat melakukan konsultasi guru BK
mendapat saran dan arahan yang sebaiknya dilakukan selama proses kegiatan berlangsung
agar tidak mengganggu proses belajar mengajar guru mata pelajaran. Tahapan kegiatan
koordinasi degan kepala sekolah dan koordinator BK ini dilakukan pada hari Senin, 16
September 2019. Guru BK menjelaskan semua kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan
kepada kepala sekolah dan koordinator BK diruangan terpisah. Kemudian kegiatan
28
membuat media papan informasi mulai dilakukan pada hari Senin, 16 September 2019
sampai hari Selasa, 17 September 2019. Media papan bimbingan yang berupa brosur/leaflet
guru BK cetak dipercetakan dan media papan bimbingan yang berupa lukisan dan tulisan
himbauan guru BK membuat dengan dibantu oleh siswa. Guru BK menjelaskan apa
gunanya dari pembuatan media bimbingan ini agar nantinya seluruh siswa siswi SMP
Negeri 2 Bontang membaca lalu siswa siswi mengetahui dampak penggunaan media sosial,
dengan begitu seluruh siswa siswi dapat menerapkan pada kebiasaannya sehari-hari. Setelah
jadi semua media informasi ditempel pada mading sekolah yang telah disediakan.
Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Guru BK menjelaskan tujuan dibuatnya media informasi agar seluruh siswa SMP Negeri 2
Bontang mengetahui dampak penggunaan media sosial. Kemudian guru BK meminta
bantuan siswa yang masuk pagi untuk membuat media informasi ini pada saat pulang
sekolah sehingga tidak mengganggu proses belajar mereka dikelas.
Nasionalisme
Sebagai bentuk kerjasama dan menghargai pendapat siswa, guru BK membuat media papan
bimbingan ini dibantu siswa. Kemudian guru BK menentukan tema dan konsep namun tetap
menerima pendapat siswa untuk memasukkan konsep mereka pada lukisan yang dibuat
sehingga ada kolaborasi antara konsep guru BK dan siswa yang dituangkan.
Etika publik
Sebagai bentuk tanggung jawab guru BK mengawasi dengan cermat dan memberikan
masukan jika siswa mengalami kesulitan.
Komitmen mutu
Semua hasil karya ditempel pada mading sekolah yang telah disediakan, siswa yang
membantu merasa bahagia bisa membuat lukisan dengan baik dan dapat diperlihatkan pada
seluruh warga sekolah. Siswa pada kelas-kelas tertentu pun juga memanfaatkan leaflet dan
himbauan media papan bimbingan ini untuk tugas sekolah mereka.
29
Anti Korupsi
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media papan bimbingan seperti
kertas karton, spidol, krayon, dan alat tulis lainnya dengan menggunakan biaya sendiri tanpa
membebani sekolah maupun siswa.
Manfaat dari kegiatan layanan informasi dengan menggunakan media papan
bimbingan (leaflet)
Papan bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan
materi-materi bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, bagan, poster, dan objek
dalam bentuk tiga dimensi. Papan bimbingan sebagai layanan informasi bagi seluruh siswa
siswi, diharapkan semua siswa siswi mendapatkan informasi yang sama disekolah kemudian
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum kegiatan layanan informasi dengan menggunakan media papan bimbingan
ini dilakukan, semua siswa belum mendapatkan layanan informasi tentang penggunaan
media sosial yang tepat, oleh karena itu masih banyak ditemukannya siswa yang
menyalahgunakan media sosial.
Setelah kegiatan layanan informasi dengan menggunakan media papan bimbingan ini
dilakukan, siswa siswi mendapatkan informasi dan mengetahui dampak penggunaan media
sosial baik itu positif maupun negatif. Dengan begitu siswa siswi akan lebih berhati-hati
dalam menggunakan media sosial sehingga siswa siswi akan lebih bijak dan menyaring
semua informasi yang mereka dapat dan tidak mudah membagikan informasi yang tidak
benar serta tidak mengunduh konten-konten yang tidak bermanfaat untuk dirinya.
Dampak jika Nilai Dasar tidak di Aktualisasikan
Jika nilai informatif tidak diterapkan, maka tidak akan ada pengetahuan pada siswa
bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak dan dapat di pertanggungjawabkan.
Siswa siswi menggunakan media sosial dengan seenaknya saja tanpa adanya batasan yang
mereka ketahui. Adanya informasi di media papan bimbingan yang siswa siswi baca,
30
setidaknya siswa sudah mendapatkan pemahaman baru mengenai media sosial dan apa
dampak positif dan negatifnya.
Dibawah ini adalah foto tahapan kegiatan layanan informasi dengan menggunakan media
papan bimbingan (leaflet) :
Berkonsultasi dengan koordinator BK
Berkonsultasi dengan kepala sekolah
Mempersiapkan alat dan bahan Tahap membuat lukisan
31
Membuat lukisan bersama siswa media papan bimbingan sudah jadi
Memasang media papan bimbing pada mading sekolah
Hasil media papan bimbingan
32
2. Kegiatan Layanan informasi bimbingan klasikal
Layanan informasi adalah layanan yang memberikan segala data dan informasi yang
diberikan kepada peserta didik untuk memberikan pemahaman baru secara lebih luas
tentang kebutuhan peserta didik dan sebagai pertimbangan peserta didik dalam mengambil
keputusan.
Tahapan Kegiatan :
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan klasikal
2. Berkonsultasi dengan koordinator BK dan berkoordinasi dengan guru mata pelajaran
3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan klasikal
4. Menjelaskan apa saja kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa
5. Guru BK meminta siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan
6. Guru BK melakukan evaluasi dengan meminta pendapat siswa tentang kegiatan ini
Hasil kegiatan :
Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini guru BK sebelumnya telah melakukan
konsultasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK. Saat melakukan konsultasi guru BK
mendapat saran dan masukan yang sebaiknya dilakukan selama proses kegiatan
berlangsung. Kemudian guru BK melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran yang
akan di minta jam pelajarannya untuk di isi dengan bimbingan klasikal oleh guru BK,
mengingat guru BK tidak mempunyai jam masuk kelas karena keterbatasan waktu dan kelas
yang di miliki oleh sekolah. Kegiatan layanan bimbingan klasikal ini dilaksanakan selama 3
hari dikelas yang berbeda pada hari Rabu - Jum’at tanggal 18 – 20 September 2019.
Guru BK membuka materi dengan salam dan berdoa bersama kemudian mengabsen
siswa. Kemudian guru BK memberitahu materi yang akan disampaikan kepada siswa dan
menjelaskan materi, yaitu apa pengertian media sosial. Guru BK memberikan pertanyaan
kepada siswa apa dampak positif dan negatif media sosial bagi kehidupan sehari-hari
terutama bagi kalangan remaja awal seperti seusia anak SMP. Siswa menjawab dan
memaparkan seluruh dampak media sosial bagi kehidupannya sehari-hari. Guru BK
menanggapi jawaban dari siswa, apa semua jawaban yang dipaparkan oleh siswa termasuk
bermanfaat bagi kehidupannya sehari-hari atau tidak. Jika tidak bermanfaat maka jangan di
33
lakukan dan di hindari namun jika ada manfaatnya maka ambil untuk memudahkan siswa
dalam proses belajar dan dalam kehidupan sehari-hari. Guru BK menghimbau bahwa setelah
proses bimbingan klasikal ini selesai maka harus ada perubahan dan dampak positif bagi
kebiasaan siswa dalam penggunaan media sosial dengan lebih baik sehingga tidak di
temukan lagi kasus siswa tentang penyalahgunaan media sosial baik di sekolah maupun di
luar sekolah.
Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Guru BK menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik serta memilih
materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa
Nasionalisme
Guru BK menjelaskan kepada siswa tentang apa saja kegiatan yang akan dilakukan selama
proses kegiatan bimbingan klasikal berlangsung, guru BK membuat kesepakatan bersama-
sama dengan siswa bahwa selama proses bimbingan klasikal tidak ada yang membuat rebut,
jika ada yang melanggar maka guru BK akan meminta untuk menjelaskan di depan sesuai
apa yang guru BK jelaskan. Ini adalah bentuk dari menghargai orang lain.
Etika publik
Guru BK memberikan informasi kemudian meminta siswa untuk mengemukakan pendapat
apa saja yang diperoleh dari kegiatan ini
Komitmen mutu
Diwujudkan dengan guru BK meminta siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan,
dengan begitu guru BK mengetahui mana siswa yang memperhatikan materi dan mana yang
tidak.
Anti korupsi
Diwujudkan dengan guru BK menyampaikan semua data dan informasi yang diberikan
kepada peserta didik untuk memberikan pemahaman baru secara lebih luas.
34
Manfaat Kegiatan Layanan Bimbingan Klasikal
Layanan informasi adalah layanan yang memberikan segala data dan informasi yang
diberikan kepada peserta didik untuk memberikan pemahaman baru secara lebih luas
tentang kebutuhan peserta didik dan sebagai pertimbangan peserta didik dalam mengambil
keputusan.
Sebelum kegiatan layanan bimbingan klasikal mengenai informasi tentang dampak
penggunaan media sosial ini dilakukan, masih banyak siswa yang tabu akan pemahaman
tentang media sosial dan bagaimana dampak bagi kehidupan mereka jika digunakan secara
tidak bijak. Bahkan banyak siswa yang mengungkapkan bahwa dirinya menggunakan media
sosial diluar batas jam normal, mengunduh konten negatif, dll. Maka dari itu dilakukannya
layanan bimbingan klasikal ini supaya ada pencegahan sebelum siswa lain salah
menggunakan dan siswa yang sudah terlanjur menggunakan menjadi lebih bijak.
Setelah kegiatan layanan bimbingan klasikal ini dilakukan, siswa mengungkapkan
bahwa dirinya akan menggunakan media sosial untuk hal-hal positif seperti browsing bahan
pelajaran atau jika ada PR dan merasa kesuliatan akan mencari di google. Ini artinya siswa
lebih dapat memahami penggunaan media sosial dengan baik.
Dampak jika Nilai Dasar tidak di Aktualisasikan
Jika nilai responsif tidak diterapkan, maka tidak ada kesadaran pada siswa bahwa
dirinya termasuk pengguna media sosial yang tidak bijak. Dengan diadakannya layanan
bimbingan klasikal ini siswa lebih jujur mengungkapkan kebiasaan sehari-hari dan mampu
memilah konten yang positif.
35
Dibawah ini adalah foto tahapan kegiatan layanan informasi bimbingan klasikal :
Koordinasi dengan guru mata pelajaran
Koordinasi dengan guru mata pelajaran layanan informasi klasikal
Kegiatan pemberian layanan informasi klasikal
36
3. Kegiatan Layanan bimbingan kelompok (sosio drama)
Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling
mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin
kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu
individu mencapai perkembanganyang optimal.
Tahapan Kegiatan :
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan kelompok
2. Berkonsultasi dengan koordinator BK
3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan kelompok
4. Guru BK meminta siswa berdiskusi mengenai kebiasaan sehari-hari tentang waktu yang
digunakan (durasi) bermedia sosial, media sosial apa saja yang digunakan, kapan saja
waktu yang digunakan, lalu simpulkan apakah teman kalian adalah seorang yang
ketergantungan media sosial atau bukan dan teman kalian termasuk menyalahgunakan
media sosial atau tidak
5. Guru BK mengonfirmasi apakah kesimpulan itu benar atau tidak
6. Guru BK memaparkan materi deskripsi media sosial, kecanduan media sosial, dampak
positif dan negatif media sosial
7. Guru BK memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lalu diskusikan dulu apa
jawabannya, kemudian siswa yang bertanya diminta untuk menyimpulkan dari jawaban-
jawaban temannya
8. Guru BK meminta siswa untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita dapat dari kegiatan
bimbingan kelompok (sosio drama) tentang dampak media sosial
9. Guru BK mengevaluasi dengan membagikan kertas kepada siswa
Hasil Kegiatan
Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini guru BK sebelumnya telah melakukan
konsultasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK. Saat melakukan konsultasi guru BK
37
mendapat saran dan masukan yang sebaiknya dilakukan selama proses kegiatan berlangsung
agar tidak mengganggu proses belajar mengajar guru mata pelajaran.
Jadi guru BK melakukan kegiatan ini pada hari Selasa tanggal 24 September 2019
pukul 11.00 WITA, siswa yang masuk pagi dimintakan ijin kepada guru mata pelajaran
yang sedang berlangsung dan siswa yang masuk siang diminta untuk datang ke sekolah
lebih awal agar tidak menggunakan dan mengganggu waktu KBM mereka. Sebelum
melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok ini, siswa sudah di berikan briefing terlebih
dahulu mengenai teknis kegiatan bimbingan kelompok. Jadi pada saat kegiatan berlangsung
siswa tidak merasa grogi apalagi adanya dokumentasi dalam bentuk video.
Guru BK membuka kegiatan bimbingan kelompok dengan berdoa bersama dan
salam, kemudian guru BK menjelaskan apa itu kegiatan bimbingan kelompok dan
memberitahu materi yang akan di angkat dalam kegiatan ini. Guru BK meminta siswa untuk
membentuk kelompok, masing-masing kelmpok terdari dari 2 orang, kemudian diskusikan
”apa saja kebiasaan yang dilakukan pada media sosial tersebut misalnya apa saja yang di
upload dan apa saja yang di unduh dan dicari, kemudian berapa durasi yang digunakan
selama 24 jam, dan media sosial apa saja yamg digunakan?”
Setelah itu simpulkan apakah teman kalian adalah termasuk kecanduan media sosial
atau bukan dan apakah teman kalian termasuk menyalahgunakan media sosial atau tidak?
Lalu guru BK mengonfirmasi apakah kesimpulan yang dipaparkan temannya itu benar atau
tidak. Kemudian guru BK memaparkan materi deskripsi media sosial, kecanduan media
sosial, dampak positif dan negatif media sosial. Guru BK memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya lalu diskusikan dulu dengan teman-temanyaapa jawabannya,
kemudian siswa yang bertanya diminta untuk menyimpulkan dari jawaban-jawaban
temannya. Guru BK meminta siswa untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita dapat dari
kegiatan bimbingan kelompok (sosio drama) tentang dampak media sosial dan guru BK
mengevaluasi dengan membagikan kertas kepada siswa tentang apa kelebihan dan
kekurangan dari kegiatan bimbingan kelompok (sosio drama) ini.
38
Nilai – nilai Dasar Aneka
Akuntabilitas
Diwujudkan dengan menyediakan dan memberikan informasi-informasi yang
bermanfaat agar dapat membantu siswa mencapai perkembangan yang optimal.
Nasionalisme
Diwujudkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lalu di
diskusikan dulu apa jawabannya, kemudian siswa yang bertanya diminta untuk
menyimpulkan dari jawaban-jawaban temannya.
Etika Publik
Diwujudkan dengan mengkonfirmasi apakah kesimpulan yang disampaikan
temannya itu benar atau tidak. Dengan begitu dapat meyakinkan siswa bahwa dirinya benar-
benar melakukan atau tidak.
Komitmen Mutu
Diwujudkan dengan meminta siswa untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita
dapat dari kegiatan bimbingan kelompok (sosio drama). Dari semua peserta bimbingan
kelompok menuturkan bahwa setelah diadakannya bimbingan kelompok, siswa lebih paham
mengenai dampak baik dan buruknya media sosia, lebih bisa mengatur waktu antara
kegiatan belajar dan bermedia sosial, mengetahui cara bagaimana mengurangi media sosial.
Anti Korupsi
Diwujudkan dengan meminta siswa untuk berdiskusi mengenai kebiasaan sehari-
hari dengan jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi tentang waktu yang digunakan (durasi)
bermedia sosial, media sosial apa saja yang digunakan, kapan saja waktu yang digunakan
dan apa saja yang diunduh, diakses, dan diupload ketika bermedia sosial.
39
Manfaat Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok (sosio drama)
Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling
mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin
kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu
individu mencapai perkembangan yang optimal.
Sebelumnya layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik sosio drama belum
pernah dilakukan disekolah sehingga peserta didik masih tabu apa itu bimbingan kelompok.
Ketika guru BK memberikan briefing kepada peserta bimbingan kelompok, siswa masih
bingung namun guru BK berusaha menjelaskan hingga siswa paham.
Setelah layanan bimbingan kelompok dilakukan, siswa sangat menyukai kegiatan ini
karena menurut mereka kegiatan ini menyenangkan dan dapat memecahkan masalah
bersama-sama yang mereka hadapi tanpa ada tekanan dan intimidasi. Siswa berharap
layanan kegiatan bimbingan kelompok ini diberikan waktu lebih lama, namun guru BK
tetap harus memberikan batasan waktu pada kegiatan ini.
Dampak jika Nilai Dasar tidak di Aktualisasikan
Jika nilai inovasi ini tidak diterapkan maka tentunya siswa tidak dapat mengetahui
apa bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik sosio drama, ini tentunya hal baru
yang diperoleh siswa disekolah sehingga siswa mendapatkan wawasan baru dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Berikut foto kegiatan layanan bimbingan kelompok (sosio drama)
Kegiatan layanan bimbingan kelompok (sosio drama)
40
Layanan bimbingan kelompok (sosio drama) diakhiri
4. Kegiatan LayananKolaborasi dengan wali murid
Kolaborasi adalah suatu kegiatan kerjasama interaktif antara guru bimbingan dan
konseling atau konselor dengan pihak lain (guru mata pelajaran, orang tua, ahli lain dan
lembaga), yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan atau tenaga untuk
mengembangkan dan melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling. Kerja sama
tersebut dilakukan dengan komunikasi serta berbagai pemikiran, gagasan dan atau tenaga
secara berkesinambungan.
Tahapan Kegiatan :
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan kolaborasi
2. Berkonsultasi dengan koordinator BK
3. Menyiapkan surat undangan untuk wali murid
4. Menyiapkan data-data informasi apa saja yang akan disampaikan kepada wali murid
5. Menyampaikan informasi dengan jujur mengenai apa saja yang terjadi/dilakukan anak
tanpa sepengetahuan wali murid
6. Meminta bantuan wali murid untuk sama-sama mengawasi, mengedukasi anak dalam
penggunaan media sosial dengan bijak
7. Bertanggung jawab bersama-sama antara guru BK dengan wali murid dalam tugas
perkembangan anak
41
Hasil Kegiatan
Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini guru BK sebelumnya telah melakukan
konsultasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK. Saat melakukan konsultasi guru BK
mendapat saran dan masukan yang sebaiknya dilakukan selama proses kegiatan berlangsung
agar berjalan dengan lancar.
Pada kegiatan layanan kolaborasi dengan wali murid ini, terlebih dulu guru BK
menyiapkan surat yang akan dikirimkan kepada wali murid dan menyiapkan data-data yang
bersangkutan dengan anaknya disekolah. Selain kolaborasi dengan wali murid, guru BK
juga kolaborasi dengan wali kelas dan bekerjasama dengan kepala sekolah serta koordinator
BK. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 19 September 2019 pukul 11.00 WITA.
Koordinator BK membuka acara kolaborasi ini dengan salam dan doa, kemudian
memberikan kesempatan kepala sekolah untuk memberikan pengarahan kepada wali murid.
Setelah itu memberikan waktu kepada wali kelas untuk menjelaskan semua latar belakang
siswa kepada wali murid masing-masing disekolah, dan memberikan kesempatan kepada
guru BK untuk memaparkan permasalahan siswa yang terjadi mengenai penggunaan media
sosial yang disalahgunakan oleh anak-anak dari wali murid.
Orang tua menanggapipernyataan dari kami semua. Ada orang tua yang menerima
dan menyadari bahwa anaknya memang melakukan hal yang merugikan diri sendiri dan
orang lain, ada juga orang tua yang belum bisa menerima dan menyadari bahwa anaknya
melakukan kesalahan. Namun dari pihak sekolah meyakinkan memang pada kenyataannya
itu yang dilakukan anaknya, tidak ada yang ditutup-tutupi dan dilebih-lebihkan, semua yang
kami sampaikan adalah benar adanya.
Kami dari pihak sekolah meminta bantuan kepada orang tua wali agar sama-sama
menjaga dan mengawasi anaknya selama dirumah dalam penggunaan media sosial,
pembatasan penggunaan gawai agar tidak kecolongan seperti yang sudah terjadi demi
perkembangan peserta didik secara optimal. Kami juga memberikan masukan supaya
setelah sampai dirumah tidak ada judgement terhadap anak yang berlebihan seperti
memukul atau main fisik lainnya, ini kami sampaikan untuk menjaga agar anak tidak trauma
dan masih mau ke sekolah seperti biasa.
42
Nilai – nilai Dasar Aneka
Akuntabilitas
Diwujudkan dengan guru BK menyampaikan informasi dengan jujur mengenai apa
saja yang terjadi/dilakukan anak tanpa sepengetahuan wali murid.
Nasionalisme
Diwujudkan dengan pihak sekolah meminta bantuan wali murid untuk sama-sama
menjaga, mengawasi, mengedukasi anak dalam penggunaan media sosial dan pembatasan
penggunaan gawai agar tidak kecolongan seperti yang sudah terjadi demi perkembangan
peserta didik secara optimal
Etika Publik
Diwujudkan dengan guru BK menyiapkan data-data informasiapa saja yang akan
disampaikan kepada wali murid agar tidak salah dalam penyampaian informasi.
Komitmen Mutu
Diwujudkan dengan orang tua juga membantu dalam pengumpulan data dan
informasi, serta membantu kesuksesan layanan BK dengan monitoring diluar sekolah.
Berbagai peranan tersebut menjadi kontribusi penting dalam penyelenggaraan program BK
disekolah secara efektif dan efisien.
Anti Korupsi
Diwujudkan dengan kami bertanggung jawab bersama-sama antara guru BK dengan
wali murid dalam tugas perkembangan anak. Jika kami bersinergi bersama maka
akanmembuat anak menjadi merasa diperhatikan sehingga anak tidak akan mengalihkan
perhatiannya kepada media sosial dan gawai pada kehidupan sehari-harinya.
Manfaat Kegiatan Layanan Kolaborasi
Kolaborasi adalah suatu kegiatan kerjasama interaktif antara guru bimbingan dan
konseling atau konselor dengan pihak lain (guru mata pelajaran, orang tua, ahli lain dan
lembaga), yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan atau tenaga untuk
43
mengembangkan dan melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling. Kerja sama
tersebut dilakukan dengan komunikasi serta berbagai pemikiran, gagasan dan atau tenaga
secara berkesinambungan.
Sebelum layanan kolaborasi dengan orang tua dilakukan, siswa mendapatkan layanan
konseling individu oleh guru BK. Kemudian siswa menjadi takut ketika guru BK akan
memanggil orang tuanya kesekolah. Ini dilakukan agar masalah yang dihadapi siswa
mendapatkan solusi yang lebih baik.
Setelah layanan kolaborasi dengan orang tua dilakuan, maka masalah yang dihadapi
anak lebih jelas mendapatkan solusi yang dimusyawarahkan bersama dengan orang tua.
Antara pihak sekolah dan orang tua telah sepakat bersama-sama menjaga dan mengawasi
anak dalam proses tugas perkembangannya.
Dampak jika Nilai Dasar tidak di Aktualisasikan
Jika nilai musyawarahini tidak diterapkan maka tentunya orang tua tidak mengetahui
masalah yang terjadi pada anaknya, guru BK khawatir dikemudian hari orang tua menuntut
sekolah jika terjadi apa-apa pada anaknya jika masalah ini tidak segera dimusyawarahkan
kepada wali murid terkait.
Dibawah ini adalah foto tahapan kegiatan layanan informasi bimbingan klasikal :
konsultasi dengan kepala sekolah wali murid yang hadir
44
Pihak sekolah terkait melaksanakan Layanan kolaborasi dengan wali murid
layanan kolaborasi
Kolaborasi dengan wali murid
45
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi merupakan salah satu dari tahapan kegiatan
Pelatihan Dasar yang penulis ikuti. Dalam tahap aktualisasi penulis melakukan
implementasi atau kegiatan riil dari rancangan yang telah disusun pada tahap on campus.
Dalam pelaksanaan aktualisasi, mentor melakukanbimbingan terhadap CPNS, dalam hal ini
penulis agar setiap rancangan dapat terlaksana dengan baik.
1. Rincian kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis adalah sebagai berikut :
a. Layanan dengan menggunakan media papan bimbingan (leaflet)
b. Layanan informasi bimbingan klasikal
c. Layanan bimbingan kelompok (sosio drama)
d. Layanan kolaborasi dengan wali murid
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang penulis lakukan maka dapat disimpulkan
bahwa siswa telah mampu mengidentifikasi bahwa dirinya termasuk pengguna media sosial
yang belum bijak.
B. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai
berikut :
a. Siswa
Diharapkan kepada siswa agar selalu menggunakan media sosial degan bijak sesuai
kebutuhannya.
b. Guru
Diharapkan kepada guru mata pelajaran sering mengingatkan dan menasehati siswanya
tentang penggunaan media sosial.
c. Orang tua
Diharapakan kepada orang tua untuk selalu mengawasi secara intensif pada anakya
karena anak lebih banyak waktu dirumah dengan orang tua dari pada disekolah.
46
C. Role Model
Peranan adalah suatu perilaku yang diharpkan oleh orang lain dari
seseorang yang menduduki status tertentu. Peraan atau role ada
beberapa, salah satunya yaitu model peranan (role model) adalah
seseorang yang memiliki tingkah laku dapat kita contoh, tiru,
diikuti. Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role model
adalah kepala sekolah SMPN 2 BONTANG yaitu bapak Jumadi,
M.Pd. Alasan beliau dijadikan role model karena beliau merupakan
sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan yang patut diteladani.
Selain memberikan bimbingan, beliau juga banyak memberi masukan dan saran
selama penulis melaksanakan aktulisasi. Dalam kesehariannya, beliau orang yang disiplin,
pekerja keras, tegas dalam mengambil keputusan.Beliau mengajarkan bahwa seorang guru
memiliki peranan yang besar bagi peserta didik, tidak hanya sebagai pelaksana kebijakan,
tetapi juga sebagai orangtua peserta didik di sekolah. Jadi tanggung jawab seorang guru
untuk tidak hanya membuat anak pintar tetapi mengubah karakter anak menjadi lebih baik
dan santun.
47
47
DAFTAR PUSTAKA
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 2 Bontang.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Purwanto, Agus Erwan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Fatimah, Elly; Irawati, Erma. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara . Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Suwarno, Yogi; Sejati, Atmojo Tri. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.