upaya menuju implementasi green hospital dan …
TRANSCRIPT
i
UPAYA MENUJU IMPLEMENTASI GREEN HOSPITAL DAN DAMPAKNYA BAGI
RUMAH SAKIT DAN KEPUASAN PELANGGAN STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT PANTI RAPIH
YOGYAKARTA
TESIS
PROGAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan Oleh Fretty Widadi
172222101
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
UPAYA MENUJU IMPLEMENTASI GREEN HOSPITAL DAN DAMPAKNYA BAGI
RUMAH SAKIT DAN KEPUASAN PELANGGAN STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT PANTI RAPIH
YOGYAKARTA
TESIS
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN
MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2
PROGAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan Oleh Fretty Widadi
172222101
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan atas kasih dan penyertaan Tuhan Yang Maha
Kasih atas karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik
dalam segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Bimbingan, dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam penyelesaian
tesis ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Drs. T. Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D. selaku Ketua Program Studi
Magister Manajemen USD atas banyak ilmu dan motivasi selama proses
belajar penulis di MM USD.
2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., QIA. selaku dosen pembimbing tesis yang
telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan ilmu
pengetahuan, bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan tesis ini.
3. Dr. C. Wahyu Estining Rahayu, M.Si. sebagai dosen penguji kolokium dan
tesis yang telah memberi masukan dan saran untuk perbaikan tesis ini.
4. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. sebagai dosen penguji tesis yang telah
memberi masukan dan saran untuk penulis dalam melengkapi tesis ini.
5. Dr. F.A. Joko Siswanto sebagai dosen pembahas proposal yang telah
memberi masukan dan saran untuk perbaikan tesis ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
6. Ir. Valentina Dwi Yuli Siswianti, M.Kes selaku Direktur Pelayanan
Kesehatan dan Infrastruktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah
memberikan izin dan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian ini.
7. Segenap Jajaran Direksi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah
memberikan izin dan fasilitas untuk penelitian ini.
8. Segenap tim izin penelitian dan Komite Etik Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta atas waktu dan tenaga yang diluangkan untuk memfasilitasi
penulis sehingga sangat membantu dalam kelancaran proses penelitian ini.
9. Segenap narasumber penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas
waktu, tenaga dan pikiran yang diluangkan sehingga sangat membantu dalam
kelancaran proses penelitian ini.
10. Segenap staf dan perawat klinik rawat jalan BPJS Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta atas informasi dan kerjasamanya selama proses pengambilan data
penelitian ini.
11. Segenap Bapak dan Ibu Dosen MM USD yang telah memberikan banyak
ilmu dengan pendekatan humanis selama proses belajar mengajar di MM
USD.
12. Seluruh keluarga tercinta dan orang terkasih yang memberikan banyak doa,
dukungan dan semangat dalam segala hal. Khususnya kepada orang tua
penulis yang senantiasa memberikan dukungan secara materi maupun
nonmateri dalam dunia pendidikan yang dijalani selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
13. Segenap staf MM USD, Ibu Dani dan Mas Romi yang sudah banyak
membantu dan kerjasama dalam berbagai keperluan dan kegiatan yang
penulis lakukan.
14. Rekan-rekan mahasiswa MM USD angkatan VIII, Mirna, Isra dan Jose Bobo
yang telah menemani dalam berjuang dengan berbagai dinamika dan proses
kebersamaan sebagai suatu keluarga yang akan selalu melekat di hati dan
ingatan penulis.
15. Sahabat-sahabat terkasih atas doa dan dukungan semangat dalam setiap
proses yang dijalani.
16. Seluruh rekan mahasiswa prodi MM USD atas waktu dalam berbagi ilmu,
pengalaman dan kebersamaannya.
17. Teman-teman Totty Café dan Apotek Ratih Farma atas doa, semangat dan
dukungan yang diberikan.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan telah membantu
dalam proses penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
materi maupun penyajian tesis ini maka pengembangan dan penyempurnaan tesis
ini akan sangat berguna bagi kita semua. Penulis berharap semoga tesis ini dapat
menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan bagi Anda yang membaca tulisan ini.
Yogyakarta, 31 Januari 2020
Fretty Widadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i
LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI TESIS………………………….. ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN…….………………..………….. iv
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIK ……………………………………….………………………….. v
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… x
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... xvii
ABSTRAK……………………………………………………………………. xviii
ABSTRACT…………………………………………………………………….. xix
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………... 4
C. Batasan Penelitian…………………………………………………… 4
D. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 5
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………….. 6
A. Triple Bottom Line…………………………………………………... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
B. Sustainability Development Goals (SDGs)…………………………. 7
C. Green Hospital………………………………………………………. 8
1. Definisi Green Hospital………………………………………….. 8
2. Tahap Implementasi Green Hospital…………………………….. 8
3. Elemen Implementasi Green Hospital …………………………... 11
4. Manfaat Implementasi Green Hospital………………………………. 16
D. Kepuasan Pelanggan………………………………………………… 20
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………….. 22
A. Jenis Penelitian ...…………………………………………………… 22
B. Sumber data ………………………………………………………… 22
1. Data Primer ……………………………………………………... 23
2. Data Sekunder ………………………………………………….. 24
C. Metode pengumpulan data …………………………………………. 25
D. Kredibilitas Data….…………………………………………………. 26
E. Teknik Analisis Data ……………………………………………….. 27
BAB IV DESKRIPSI UMUM RUMAH SAKIT, DATA DAN
NARASUMBER……………………………………………………… 35
A. Profil Rumah Sakit Panti Rapih ……………………………………. 35
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Panti Rapih …………………….. 35
2. Letak dan Fasilitas Rumah Sakit Panti Rapih ………………….. 36
3. Visi dan Misi ……………………………………………………. 38
4. Nilai I-care ……………………………………………………… 40
5. Motto ……………………………………………………………. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Tagline ………………………………………………………….. 41
7. Struktur Organisasi ……………………………………………... 42
B. Deskripsi Data………………………………………………………. 42
1. Cara Pengambilan Data………….……………………………… 42
2. Data Hasil Penelitian…………….……………………………… 43
a. Checklist Implementasi Green Hospital.…………………… 43
b. Kuisioner Kepuasan Pelanggan ……………………………. 47
C. Profil Narasumber………………………………………………….... 48
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………… 54
A. Implementasi Green Hospital Pada Rumah Sakit Panti Rapih
Menurut Sudut Pandang Pihak Rumah Sakit……………………...... 54
1. Kebijakan Implementasi Green Hospital Rumah Sakit Panti
Rapih………………………………………………………..….. 54
2. Penilaian Implementasi Elemen Green Hospital Rumah Sakit
Panti Rapih…….……………………………………………….. 57
a. Tahap Kebijakan dan Perencanaan ………………………… 57
b. Tahap Implementasi dan Proses…………………………….. 62
c. Tahap Pengecekan dan Upaya Perbaikan …...……………... 87
d. Tahap Mengkaji Kembali Manajemen Green Hospital…….. 88
e. Inovasi dan Penghargaan Bidang Kesehatan Lingkungan….. 89
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Green
Hospital pada Rumah Sakit Panti Rapih……………………….. 90
a. Faktor Pendukung……………………....…………………… 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
b. Faktor Penghambat…………….……………………………. 91
4. Dampak Implementasi Elemen Green Hospital Pada Rumah
Sakit Panti Rapih……………………………………………….. 92
B. Persepsi Implementasi Green Hospital dan Dampaknya Bagi
Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit di Panti Rapih…….……………. 94
1. Selisih Nilai Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi
Elemen Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih…..……. 95
2. Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Green
Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih ……………………… 105
3. Persepsi Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital
di Rumah Sakit Panti Rapih..……………………………….. 106
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ………………... 113
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 113
B. Keterbatasan Penelitian…………………………………………...... 114
C. Saran ……………………………………………………………….. 114
DAFTAR PUSTAKA…………………………................................................ 117
LAMPIRAN ...................................................................................................... 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Skor Pengukuran Kepuasan Pelanggan....……………………….… 29
Tabel 3.2. Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Lokasi dan
Landscape………………………………………………………….. 31
Tabel 3.3 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Energi…….. 31
Tabel 3.4 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Air………… 32
Tabel 3.5 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Lingkungan.. 32
Tabel 3.6 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Kualitas
Udara…...……………………………..…………………………….. 33
Tabel 3.7 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Limbah……. 33
Tabel 3.8 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Makanan...... 33
Tabel 4.1 Checklist Implementasi Green Hospital….………………………… 44
Tabel 4.2 Data Narasumber Pelanggan…………………..……………………. 49
Tabel 4.3 Usia Narasumber Penelitian.....………...…………………………… 50
Tabel 5.1 Persentase Implementasi Masing-Masing Elemen Green Hospital Pada
Tahap Kebijakan dan Perencanaan.…………………………………...61
Tabel 5.2 Persentase Total Implementasi Elemen Green Hospital Pada Tahap
Kebijakan dan Perencanaan.……………………………….…..……..63
Tabel 5.3 Persentase Implementasi Masing-Masing Elemen Green Hospital
Pada Tahap Implementasi dan Operasi..……………………….……..65
Tabel 5.4 Persentase Total Implementasi Elemen Green Hospital Pada Tahap
Implementasi dan Operasi.....…………………………………..……..66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 5.5 Pernyataan Penilaian Kepuasan Pelanggan Terhadap
Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih…..………94
Tabel 5.6 Hasil Kuisioner Nilai Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi
Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih..………………………...96
Tabel 5.7 Rata-rata Selisih Harapan dan Kenyataan Pelanggan Terhadap
Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.………...105
Tabel 5.8 Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Elemen
Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.……….…………..…...106
Tabel 5.9 Persentase Persepsi Pelanggan Terhadap Implementasi Elemen Green
Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih…………………………..……107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Gedung Rumah Sakit Panti Rapih...……………………………..37
Gambar 4.2. Gedung Borromeus Rumah Sakit Panti Rapih (1)………….……37
Gambar 4.3. Gedung Borromeus Rumah Sakit Panti Rapih (2)..………….…..38
Gambar 4.4 Nilai I-Care Rumah Sakit Panti Rapih ……………………..........40
Gambar 4.5 Motto Rumah Sakit Panti Rapih …………………….…………...41
Gambar 4.6 Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Rapih…………………...42
Gambar 4.7 Narasumber Penelitian..………..…..…………………………….49
Gambar 4.8 Jenis Kelamin Narasumber…..……..………………….………...50
Gambar 4.9 Usia Narasumber..….…………………………………….……....53
Gambar 4.10 Kelas Perawatan..……………..………………………………….54
Gambar 4.11 Ruang Rawat Inap………………………………………………..55
Gambar 4.12 Alasan Pemilihan Rumah Sakit…………………………………..56
Gambar 5.1 Terrace Garden Gedung Borromeus……………………………..68
Gambar 5.2 Taman Area Gedung Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih...…..68
Gambar 5.3 Kegiatan Healing Garden………………………………………..69
Gambar 5.4 Biopori di Area IPAL…………………………………………….71
Gambar 5.5 Paving Block Area Parkir………………………………………...71
Gambar 5.6 TPS Limbah B3 Medis…………………………………………...73
Gambar 5.7 TPS Limbah B3 Non Medis……………………………………...73
Gambar 5.8 Alat Tensimeter Digital…………………………………………..74
Gambar 5.9 Manifest Limbah B3……………………………………………...75
Gambar 5.10 Mesin Pencacah Botol……………………………………………76
Gambar 5.11 TPS Sampah Daur Ulang………………………………………...77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 5.12 Fasilitas IPAL…………………………………………………….78
Gambar 5.13 Alat Ukur Debit Air………………………………………………78
Gambar 5.14 Bak Sampling Olahan Limbah Cair……………………………...79
Gambar 5.15 Titik Koordinat IPAL…………………………………………….79
Gambar 5.16 Penerangan Jalan Umum LED…………………………………...81
Gambar 5.17 Smart Water Station……………………………………………...85
Gambar 5.18 Peringatan Larangan Merokok…………………………………...86
Gambar 5.19 Penghargaan PROPERDA RS PantiRapih……………………….90
Gambar 5.20 Peta Letak Rumah Sakit Panti Rapih…………………………….98
Gambar 5.21 Halte Colombo Panti Rapih………………………………………98
Gambar 5.22 Halte di Depan Jalan Cik Di Tiro………………………………...98
Gambar 5.23 Area Ruang Tunggu Rawat Jalan Terpadu………………………99
Gambar 5.24 Area Rawat Inap Gedung Carolus………………………………..99
Gambar 5.25 Salah Satu Toilet Lantai 3 Gedung Borromeus…………………100
Gambar 5.26 Ruang Tunggu Pasien BPJS…………………………………….101
Gambar 5.27 Kran Air Manual………………………………………………..102
Gambar 5.28 Tempah Sampah………………………………………………...103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian……………………………………………….119
Lampiran 2. Penilaian Implementasi Green Hospital RS Panti Rapih…………120
Lampiran 3. Lembar Penjelasan Penelitian dan Informed Consent Subjek
Penelitian ………………………………………………………...126
Lampiran 4. Kuisioner Persepsi dan Kepuasan Pelanggan ……………………130
Lampiran 5. Uji Validitas……………………………………………………….136
Lampiran 6. Uji Reliabilitas…………………………………………………….145
Lampiran 7. Panduan Wawancara………………………………………………146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya implementasi elemen Green Hospital dan
dampaknya bagi pihak rumah sakit dan kepuasan pelanggan di RS Panti Rapih. Rumah
sakit memberikan dampak positif pada kualitas kehidupan yang baik, namun juga
memiliki potensi sebagai sumber pencemaran paling besar terhadap lingkungan di
sekitarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu studi kasus. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa RS Panti Rapih telah memenuhi persyaratan implementasi
elemen Green Hospital sebesar 65% pada tahap kebijakan dan perencanaan dan 67%
pada tahap implementasi dan operasi. Implementasi Green Hospital pada Rumah Sakit
Panti Rapih memberikan dampak yang positif bagi rumah sakit secara ekonomi, sosial
dan lingkungan. Dua elemen yang memperoleh penilaian tertinggi untuk tingkat
implementasi dan kepuasan pelanggan berada pada elemen pengelolaan limbah serta
elemen kebersihan lingkungan dan pengendalian vektor. Tingkat implementasi dan
kepuasan pelanggan terendah pada elemen efisiensi air sehingga perlu dilakukan evaluasi
tahapan implementasi Green Hospital dan inovasi terkait efisiensi air. Dampak positif
implementasi Green Hospital yang dirasakan pelanggan adalah dampak sosial yaitu rasa
nyaman, relaksasi, dan suasana penyembuhan dari lingkungan rumah sakit.
Kata Kunci : green hospital, implementasi, dampak, kepuasan pelanggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Abstract
The aim of this research is to determine the effort towards implementation of Green Hospital elements and its impact on the hospital itself and on customer satisfaction. Hospitals contribute positive impact on a better quality life, yet have potential as the biggest source of of disease pollution to the surrounding environment. This research uses qualitative with case study approach. The results show that the Panti Rapih Hospital had fulfilled the requirements for implementing the Green Hospital element by 65% at the policy and planning stages and 67% at the implementation and operation stages. The implementation of Green Hospital in Panti Rapih Hospital has a positive impact on hospitals economically, socially and environmentally. The two elements that obtain the highest ratings for the level of implementation and customer satisfaction are in the elements of waste management as well as the elements of environmental cleanliness and vector control. The lowest level of implementation and customer satisfaction in the element of water efficiency, so it is necessary to evaluate the stages of implementation of Green Hospital and innovations related to water efficiency. The positive impact of Green Hospital implementation felt by customers is the social impact such as comfortness, relaxation, and the healing atmosphere of the hospital environment Keyword : green hospital, implementation, impact, customer satisfaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, bisnis dan industri berkelanjutan yang memperhatikan
dampak luas pada lingkungan, ekonomi dan masyarakat menjadi perhatian utama
negara-negara di dunia. Pada bulan September tahun 2015, negara-negara di dunia
mulai merumuskan sebuah platform berkelanjutan melalui pertemuan akbar
Sustainable Development Summit di Markas PBB di New York yang dihadiri
perwakilan dari 193 negara. Hasil pertemuan ini mengesahkan dokumen yang
disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Terdapat 17 poin utama dalam
perumusan SDGs, yaitu (1) tanpa kemiskinan; (2) tanpa kelaparan; (3) kesehatan
yang baik dan kesejahteraan; (4) pendidikan berkualitas; (5) kesetaraan gender;
(6) air bersih dan sanitasi; (7) energi bersih dan terjangkau; (8) pertumbuhan
ekonomi dan pekerjaan yang layak;(9) industri, inovasi, dan infrastruktur; (10)
pengurangan kesenjangan; (11) keberlanjutan kota dan komunitas; (12) konsumsi
dan produksi yang bertanggung jawab; (13) aksi terhadap iklim; (14) kehidupan
bawah laut; (15) kehidupan di darat; (16) institusi peradilan yang kuat dan
kedamaian; dan (17) kemitraan untuk mencapai tujuan (Zaki, 2016).
Rumah sakit sebagai bagian dari industri kesehatan berperan dalam
meningkatkan kesehatan sehingga memberikan dampak positif pada kualitas
kehidupan yang baik. Di sisi lain, kondisi lingkungan rumah sakit memiliki
potensi sebagai sumber pencemaran penyakit paling besar terhadap lingkungan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sekitarnya. Di dalam rumah sakit terdapat banyak pasien dengan berbagai keluhan
penyakit, pekerja rumah sakit dan pengunjung dengan kondisi yang sehat dan
berisiko terpapar penyakit yang berasal dari rumah sakit. Kondisi ini
menyebabkan pengelolaan lingkungan rumah sakit sebagai bisnis tidak dapat
disamakan dengan bisnis lain. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan fungsi
pelayanan kesehatan secara optimal maka rumah sakit wajib memenuhi indikator
pengelolaan lingkungan.
Pengelolaan rumah sakit berkaitan erat dengan dampak lingkungan dari
limbah medis dan non medis, penggunaan material ramah lingkungan dan
efisiensi penggunaan sumber daya. Selain itu lingkungan area rumah sakit seperti
air bersih, udara yang bersih, penerangan dan sanitasi yang baik menjadi faktor
pendukung kesehatan baik bagi pekerja rumah sakit, pasien dan keluarga pasien
yang datang ke rumah sakit. Konsep Green Hospital muncul untuk memenuhi
indikator pengelolaan lingkungan rumah sakit. Lingkungan rumah sakit yang
sehat akan memberikan dampak bagi lingkungan sekitar dan masyarakat luas
sehingga penerapan Green Hospital penting dalam peningkatan kualitas layanan
kesehatan.Di sisi lain masyarakat semakin menyadari bahwa jaminan kenyamanan
dan keamanan lingkungan selama berinteraksi di lingkungan rumah sakit
merupakan bagian pelayanan yang prima di rumah sakit. Penerapan Green
Hospital yang baik akan berpengaruh kepada kepuasan pelanggan di rumah sakit.
Perubahan rumah sakit menuju konsep ramah lingkungan ini dapat dilakukan
untuk memenuhi kepentingan aspek kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi, sosial
budaya dan produktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI memberi dukungan
terhadap penerapan Green Hospital salah satunya dalam rangka menyambut Hari
Kesehatan Nasional (HKN) yang dimulai sejak tahun 2016 dengan mengadakan
Lomba Green Hospital bagi seluruh rumah sakit milik pemerintah dan swasta di
Indonesia. Lomba ini bertujuan untuk mempromosikan rumah sakit menjadi lebih
ramah lingkungan dalam pengelolaan rumah sakit terutama dalam hal pengelolaan
limbah, material ramah lingkungan, efisiensi penggunaan sumber daya serta
inovasi lainnya. Pada bulan Oktober tahun 2018 Kementerian Kesehatan RI
menerbitkan Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di
Indonesia dalam rangka mendukung terwujudnya penerapan Green Hospital di
Indonesia. Pedoman ini sejalan dengan tujuan penyelenggaraan rumah sakit yang
tercantum dalam Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 3
poin b yaitu memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit. Menurut
Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia tahun
2018, rumah sakit yang mampu mengelola dampak lingkungan akan terhindar dari
biaya yang tinggi dan pelanggaran terhadap peraturan perundangan lingkungan
hidup.
Rumah Sakit Panti Rapih merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe B
yang sudah terakreditasi di Yogyakarta dengan tingkat Paripurna (bintang lima)
sehingga menjadi rumah sakit rujukan bagi banyak pasien dari berbagai daerah
sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dengan kapasitas pelayanan yang cukup
besar penerapan Green Hospital menjadi penting dilakukan di Rumah Sakit Panti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Rapih untuk mencapai tujuan penyelenggaraan rumah sakit sesuai dengan
Undang-Undang No.44 tahun 2009. Selain mencapai akreditasi dengan tingkat
Paripurna, komitmen rumah sakit dalam pengelolaan lingkungan juga diwujudkan
dengan pencapaian PROPER tingkat warna Biru. Saat ini, Rumah Sakit Panti
Rapih sedang melakukan pengembangan melalui perluasan infrastruktur rumah
sakit untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana
upaya menuju implementasi Green Hospital dan dampak implementasi tersebut
bagi manajemen dan pelanggan Rumah Sakit Panti Rapih.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana upaya menuju implementasi dan dampak Green Hospital pada
Rumah Sakit Panti Rapih menurut sudut pandang pihak rumah sakit?
2. Bagaimana persepsi implementasi Green Hospital dan dampaknya bagi
kepuasan pelanggan di Rumah Sakit Panti Rapih?
C. BATASAN MASALAH
Green hospital dalam penelitian ini fokus membahas pengelolaan rumah sakit
yang ramah lingkungan demi kenyamanan pasien secara langsung dengan
memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan tidak berorientasi pada
profit maupun kesejahteraan karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui upaya menuju implementasi dan dampak Green
Hospital pada Rumah Sakit Panti Rapih dari sudut pandang pihak rumah
sakit, faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat
implementasinya serta kebijakan ke depan terkait penerapan Green
Hospital.
2. Untuk mengetahui persepsi implementasi Green Hospital dan dampaknya
bagi kepuasan pelanggan di Rumah Sakit Panti Rapih.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi rumah sakit, penelitian ini dapat menjadi gambaran dalam
menentukan kebijakan rumah sakit terkait implementasi Green Hospital.
2. Bagi pasien, penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dalam penilaian
kualitas rumah sakit yang ramah lingkungan (Green Hospital).
3. Bagi pengembangan pengetahuan Green Hospital, hasil penelitian ini dapat
menambah informasi mengenai penerapan Green Hospital di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Triple Bottom Line
Pendekatan Triple Bottom Line (TBL) diperkenalkan dan dipopulerkan
oleh John B Elkington pada pertengahan 1990-an untuk mewujudkan
keberlanjutan dalam praktik bisnis. Pendekatan TBL cenderung mengukur
kinerja bisnis di tiga bidang utama, yaitu: ekonomi, sosial dan lingkungan
sehingga menunjukkan bahwa perusahaan yang tidak memiliki integritas sosial
dan ekologis tidak akan bertahan secara finansial dalam jangka panjang karena
biaya operasional yang tinggi dan loyalitas pelanggan yang rendah. Menurut
pendekatan TBL, tujuan utama merancang green building adalah untuk
mengurangi penggunaan sumber daya seperti tanah, air, energi, dan persediaan
sehingga orang-orang yang tinggal, bekerja, belajar dan disembuhkan di green
building menjadi lebih sehat, lebih bahagia dan lebih produktif (Dhillon dan
Kaur, 2015).
Dalam konsep Triple Bottom Line (TBL), keberhasilan bisnis diukur
berdasarkan dampak pada ekonomi yang lebih luas, lingkungan, dan
masyarakat di mana mereka beroperasi (Savitz dan Weber , 2014). Konsep ini
juga yang menjadi landasan dasar penerapan keberlanjutan dalam berbagai
industri termasuk industri kesehatan yaitu rumah sakit. Di masa mendatang,
penerapan Green Hospital dapat meminimalkan dampak buruk terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
lingkungan, melindungi kesehatan para pasien, karyawan, dan pengunjung
serta menghemat biaya rumah sakit.
B. Sustainability Development Goals (SDGs)
Sustainability Development Goals (SDGs) adalah tujuan negara-negara di
dunia yang dikembangkan dari Millenium Development Goals (MDGs) dan
ditetapkan pada September tahun 2015. Tujuan penetapan SDGs untuk
meneruskan dan memantapkan pencapaian MDGs sebelumnya supaya terus
berkelanjutan dan tercapai pada tahun 2030. Terdapat 17 poin utama dalam
perumusan SDGs, yaitu (1) tanpa kemiskinan; (2) tanpa kelaparan; (3)
kesehatan yang baik dan kesejahteraan; (4) pendidikan berkualitas; (5)
kesetaraan gender; (6) air bersih dan sanitasi; (7) energi bersih dan terjangkau;
(8) pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak; (9) industri, inovasi, dan
infrastruktur; (10) pengurangan kesenjangan; (11) keberlanjutan kota dan
komunitas; (12) konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; (13) aksi
terhadap iklim; (14) kehidupan bawah laut; (15) kehidupan di darat; (16)
institusi peradilan yang kuat dan kedamaian; dan (17) kemitraan untuk
mencapai tujuan (Zaki, 2016).
Rumah sakit memiliki peranan dalam mencapai tujuh rumusan SDGs,
yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan, air bersih dan sanitasi, energi
bersih dan terjangkau, pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak, aksi
terhadap iklim, kehidupan bawah laut dan kehidupan di darat. Penerapan Green
Hospital merupakan suatu upaya pembangunan kesehatan yang berkelanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sehingga dapat menjalankan peranan dalam mencapai tujuh dari tujuh belas
rumusan SDGs tersebut.
C. Green Hospital
1. Definisi Green Hospital
Menurut Indian Green Building Council (2012), Green Hospital
didefinisikan sebagai rumah yang meningkatkan kesejahteraan pasien,
membantu proses penyembuhan, sambil memanfaatkan sumber daya alam
dengan cara yang ramah lingkungan yang efisien. Menurut Healthcare
Without Harm (2011), rumah sakit yang ramah lingkungan dan sehat
adalah yang mempromosikan kesehatan masyarakat dengan terus
mengurangi dampak lingkungannya dan akhirnya menghilangkan
kontribusinya sebagai penyebab penyakit. Rumah sakit yang ramah
lingkungan dan sehat memahami hubungan antara kesehatan manusia dan
lingkungan dan menunjukkan pemahaman tersebut melalui tata kelola,
strategi dan operasinya untuk mendorong kesehatan lingkungan
masyarakat, kesetaraan kesehatan dan ekonomi hijau. Menurut Pedoman
Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia (2018),
Green Hospital adalah rumah sakit yang didesain, dibangun/direnovasi dan
dioperasikan serta dipelihara dengan mempertimbangkan prinsip kesehatan
dan lingkungan berkelanjutan.
2. Tahap Implementasi Green Hospital
Dalam implementasinya, prinsip rumah sakit ramah lingkungan (Green
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Hospital) secara garis besar dilakukan melalui tahapan-tahapan strategis,
yaitu :
a. Kebijakan
Pada tahap ini rumah sakit perlu menyusun kebijakan tertulis tentang
komitmen pengelola rumah sakit untuk :
1) Menerapkan prinsip-prinsip rumah sakit ramah lingkungan
2) Berupaya keras untuk melindungi kesehatan, keselamatan dan
menciptakan kenyamanan bagi penghuni rumah sakit dengan
mengendalikan dampak negatif lingkungan hidup akibat kegiatan
rumah sakit,
3) Melaksanakan prinsip efisiensi penggunaan sumber daya energi,
air dan material
4) Selalu mentaati peraturan perundangan kesehatan, perumah sakitan
dan lingkungan hidup yang berlaku
5) Berkonstribusi dalam mencegah dan mengendalikan dampak
lingkungan global.
b. Perencanaan
Pada pelaksanaan tahap perencanaan ini, rumah sakit melaksanakan
langkah sebagai berikut :
1) Menyusun Tim Internal (Green Team) yang akan melaksanakan
dan bertanggung jawab terhadap program rumah sakit ramah
lingkungan. Anggota unit kerja ini sebaiknya multidisiplin ilmu
(kesehatan lingkungan, dokter, keperawatan, teknik sipil/ arsitek/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
lingkungan, ilmu komunikasi, ahli lansekap (landscape), teknik
mesin/ listrik dan lain-lain) yang bisa bekerja dalam tim kerja yang
solid dan dinamis.
2) Menyusun program kerja rumah sakit ramah lingkungan dengan
menguraikan aspek-aspek lingkungan, peraturan perundangan,
tujuan dan sasaran program yang tersusun dalam program strategis
manajemen lingkungan rumah sakit
3) Menyusun program pelatihan yang terprogram dan terencana
sebagai sarana untuk memberikan pemahaman dan persamaan
persepsi akan prinsip-prinsip ramah lingkungan dan penerapannya
di rumah sakit, sehingga timbul kepedulian antara seluruh lapisan
karyawan yang terlibat di dalam rumah sakit.
c. Implementasi dan operasi
Seluruh kegiatan operasional rumah sakit harus dilengkapi dengan
SOP/pedoman teknis/instruksi kerja/manual yang di-review secara
berkala, dan disosialisasikan kepada semua pihak terkait. SOP/
instruksi kerja/ manual juga dipasang di setiap lokasi kegiatan terkait.
d. Pengecekan dan upaya perbaikan
Pada tahap ini, tim yang bertanggung jawab pada program rumah sakit
ramah lingkungan perlu melakukan monitoring atas kemajuan dan
kinerja program dengan penekanan pada pengukuran dan pemantauan
aspek-aspek pada input, proses dan output kegiatan. Apabila
ditemukan permasalahan, maka selanjutnya perlu melakukan tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
perbaikan secara berkelanjutan. Semua hasil kegiatan harus dilakukan
pencatatan melalui manajemen kearsipan yang baik dan bila diperlukan
dilakukan audit internal oleh rumah sakit.
e. Mengkaji kembali pelaksanaan manajemen
Tahap ini merupakan kegiatan evaluasi menyeluruh atas semua
program yang disusun dan dilaksanakan di lapangan, guna
mengidentifikasi permasalahan yang menghambat pelaksanaan
program dan menemukan solusi yang perlu dilaksanakan serta
mengembangkan inovasi yang ramah lingkungan(Kementerian
Kesehatan RI, 2018).
Dalam tahap implementasi terdapat beberapa faktor yang dapat
menghambat pelaksanaan Green Hospital. Hasil penelitian Khan, Ajmal,
Hussain dan Helo (2017) menunjukkan bahwa penghambat utama dalam
pelaksanaan praktik keberlanjutan sosial dalam sektor kesehatan adalah
infrastuktur budaya organisasi, koordinasi yang kurang baik, disparitas dan
ketidakpastian pemangku kepentingan. Selain faktor penghambat, menurut
hasil penelitian Putri, Purnomo dan Astuti (2017) terdapat beberapa faktor
pendukung terwujudnya Green Hospital yaitu komitmen manajemen,
budaya, manfaat, kepemilikan, perubahan yang ditimbulkan, kesiapan
infrastruktur dan sumber daya manusia.
3. Elemen Implementasi Green Hospital
Menurut Dhillon dan Kaur (2015), rumah sakit hijau terdiri dari tujuh
elemen, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Konservasi Energi
Kegiatan operasional rumah sakit yang tidak pernah berhenti sepanjang
tahun dan meningkatnya permintaan perawatan yang berkualitas tinggi
menyebabkan kebutuhan energi semakin besar. Sebagian besar
prosedur operasi standar untuk rumah sakit menggunakan energi yang
signifikan untuk memanaskan air, kontrol suhu dan kelembaban untuk
udara dalam ruangan, pencahayaan, ventilasi dan banyak proses klinis
dengan biaya keuangan yang signifikan terkait dan emisi gas rumah
kaca. Namun peningkatan efisiensi energi dapat dilakukan tanpa
mengorbankan kualitas perawatan. Beberapa studi penilaian
penggunaan energi di rumah sakit menunjukkan potensi tinggi untuk
penghematan energi, hampir 20-30% dari biaya yang ada.
b. Cara Alternatif Pembangkitan Energi
Sebagian besar energi yang digunakan di rumah sakit diperoleh dari
luar, baik dalam bentuk bahan bakar atau listrik yang berbeda, dan
dengan demikian merupakan bagian yang signifikan dari biaya
operasional rumah sakit. AC dan unit ventilasi, pompa air, lampu, dan
peralatan lain yang tak terhitung, gadget dan perangkat yang digunakan
secara langsung atau tidak langsung untuk penyediaan perawatan pasien
mengkonsumsi listrik. Proses seperti katering, mencuci pakaian dan
sterilisasi membutuhkan uap. Dalam pengaturan energi yang terbatas,
munculnya perangkat medis energi rendah dan tanpa energi dapat
dimanfaatkan, bersama dengan penyebaran sumber energi terbarukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan dasar. Sumber daya
yang dapat diperbaharui termasuk matahari, angin, aliran air, bahan
organik dan panas geothermal.
c. Merancang Bangunan Hijau
Fasilitas layanan kesehatan dapat menjadi ramah lingkungan dengan
memilah rumah sakit di dekat jalur transportasi umum, menggunakan
bahan bangunan lokal dan regional, menanam pohon di lokasi, dan
dengan memasukkan komponen desain seperti pencahayaan siang hari,
ventilasi alami, energi alternatif, panen air dan atap hijau.
d. Pengelolaan Limbah
Sekitar 10% hingga 15% dari total limbah yang dihasilkan di fasilitas
kesehatan adalah limbah berbahaya yang memiliki potensi untuk
membahayakan penangannya dan lingkungan. Pembuangan sampah
yang tidak benar, terutama karena pembuangan terbuka, menarik
sejumlah vektor penyakit, mengeluarkan bau dan juga dapat
menyebabkan penularan penyakit seperti tifoid, kolera, HIV,
Tuberkulosis, Hepatitis B dan C melalui luka dari benda tajam yang
terkontaminasi dengan darah manusia. Fasilitas kesehatan dapat
mengurangi limbah dan emisi melalui pengomposan, daur ulang, proses
pembelian yang lebih baik (meminimalkan kemasan, menggunakan
produk yang dapat digunakan kembali, dan membeli produk daur
ulang), dan meminimalkan transportasi limbah. Hal ini didukung oleh
penelitian Azmal, et al (2014) yang menyatakan bahwa pengelolaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
limbah rumah sakit terdiri dari langkah-langkah 3 R yaitu Reduce,
Reuse dan Recycle serta pembuangan yang memenuhi persyaratan
lingkungan.
e. Konservasi Air
Fasilitas layanan kesehatan menggunakan air dalam jumlah besar.
Perubahan iklim, dengan dampak yang menyertai kekeringan, pencairan
gletser dan penipisan aquifer, akan memperparah kelangkaan air.
Fasilitas kesehatan dapat menghemat air dengan memanen air hujan dan
mendaur ulang air untuk tujuan tidak diminum.
f. Mengurangi Biaya Transportasi
Sektor perawatan kesehatan mengkonsumsi banyak sekali liter bahan
bakar ketika pasien dan profesional medis melakukan perjalanan ke dan
dari tempat pemeriksaan, mengambil resep, dan memperoleh tes dan
hasil. Transportasi memiliki dampak kuat pada kesehatan. Sektor
transportasi adalah sumber utama emisi gas rumah kaca dan menjadi
fokus penting dalam perubahan iklim. Fasilitas perawatan kesehatan
dapat memotong emisi transportasi dengan penempatan efektif (dekat
infrastruktur transportasi umum) rumah sakit, menggunakan kendaraan
alternatif-bahan bakar (CNG, elektrik), mendorong staf rumah sakit dan
pasien untuk menggunakan sepeda, transportasi umum, dan dengan
membeli dari pemasok lokal dan / atau pemasok yang menggunakan
transportasi hemat bahan bakar. Telemedicine memiliki potensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengurangi polusi udara, dengan mengurangi perjalanan dan
transportasi.
g. Menyediakan Makanan Sehat
Diet berdasarkan lemak jenuh, karbohidrat olahan dan makanan olahan
meningkatkan penyakit tidak menular yang membutuhkan terapi jangka
panjang dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan. Industri
perawatan kesehatan dapat meningkatkan kesehatan dengan
menyediakan pilihan makanan yang lebih segar, enak, dan bergizi bagi
pasien dan staf dan mendukung produksi makanan yang bersifat lokal,
manusiawi, dan melindungi lingkungan dan kesehatan (Dhillon dan
Kaur, 2015).
Healthcare without harm (2011), menambahkan elemen
kepemimpinan, kimia, farmasi dan pengadaan sebagai elemen rumah sakit
hijau. Indian Green Building Council (2012) menambahkan elemen
kualitas udara dan taman serta landscape. Kementerian Kesehatan RI
(2018) dalam Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan di Indonesia
menetapkan sepuluh elemen implementasi Green Hospital yang termasuk
dalam kriteria operasional dan kriteria desain dan konstruksi, yaitu :
a. Kepemimpinan
b. Lokasi dan Landscape
c. Bangunan rumah sakit
d. Pengelolaan bahan kimia dan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)
e. Pengelolaan limbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
f. Efisiensi dan konservasi energi
g. Efisiensi dan konservasi air
h. Kebersihan lingkungan dan vektor penyakit
i. Pengelolaan makanan
j. Kualitas udara
Selain sepuluh elemen di atas, terdapat 2 penilaian tambahan dalam
implementasi Green Hospital yaitu: inovasi lain terkait Green Hospital
dan penghargaan bidang kesehatan lingkungan lainnya.
Dalam penelitian yang dilakukan Putri, et al (2017), hasil kinerja
aspek lingkungan RSUP Kota Malang masuk dalam kriteria baik pada
pengelolaan limbah, bangunan dan sumber daya.
4. Manfaat Implementasi Green Hospital
Menurut Indian Green Building Council (2012), manfaat penerapan Green
Hospital , yaitu:
a. Waktu pemulihan pasien lebih cepat karena didukung dengan
kualitas bangunan dan lingkungan rumah sakit yang lebih baik.
b. Menghilangkan sindrom bangunan rumah sakit untuk pasien dan
staf. Bangunan rumah sakit yang ramah lingkungan lebih
mengandalkan proses pencahayaan alami di siang hari dan sirkulasi
udara yang baik sehingga meminimalkan bau rumah sakit yang khas.
Keberadaan taman dan pohon meminimalkan kesan kaku pada
bangunan rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Mengurangi tingkat stres pada pekerja rumah sakit, sehingga
meningkatkan kualitas perawatan. Keberadaan taman, kualitas udara
dan cahaya alami yang baik merupakan kesenangan estetis yang
akan mendorong perasaan positif lebih tinggi daripada perasaan
negatif.
d. Konsumsi energi dan air lebih rendah karena adanya pencahayaan
yang baik pada siang hari, penggunaan lampu hemat energi, sensor
lampu dan kran air, resapan air serta daur ulang air limbah dengan
tujuan bukan untuk diminum langsung.
e. Kualitas udara dalam ruangan yang lebih baik
Bangunan rumah sakit yang didesain dengan baik akan
memperhitungkan aliran pergantian udara sehingga udara dalam
ruangan yang terkontaminasi dapat keluar dan menjaga kualitas
udara dalam ruangan tetap baik.
f. Pencahayaan siang hari yang baik berasal dari cahaya alami dari
matahari yang masuk dan dipantulkan ke dalam bangunan melalui
jendela dan atau pintu sehingga dapat mengurangi penggunaan
energi listrik dan memberikan efek positif pada pasien.
Menurut Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green
Hospital) di Indonesia (2018), terdapat 4 (empat) manfaat penerapan
Green Hospital yang meliputi:
a. Manfaat kesehatan
Manfaat kesehatan yang diperoleh dari perubahan desain rumah sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dengan paradigma green hospital yaitu:
1) Menurunkan rata-rata kasus infeksi rumah sakit
2) Memperbaiki tingkat keselamatan pasien
3) Memperpendek lamanya waktu tinggal pasien
b. Manfaat ekonomi
Manfaat ekonomi yang akan diperoleh meliputi:
1) Menurunkan biaya operasional dan pemeliharaan rumah sakit
akibat efisiennya penggunaan sumber daya energi, air, dan bahan
rumah sakit.
2) Lebih menjamin terlindunginya masyarakat rumah sakit (pasien,
pengunjung dan karyawan) dari ancaman infeksi-infeksi rumah
sakit, masalah kesehatan dan keselamatan kerja, dan keselamatan
pasien yang berdampak terhadap minimalisasi biaya pemeliharaan
kesehatan yang harus disediakan.
3) Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia rumah sakit
yang berdampak pada peningkatan kinerja pelayanan.
4) Lebih menjamin kegiatan pelayanan kesehatan yang paripurna
dan berkelanjutan melalui desain lingkungan yang hijau dan
menyeluruh, nyaman dan aman.
5) Meningkatkan pendapatan rumah sakit dengan peningkatan
jumlah kunjungan pasien sehingga segera mengembalikan nilai
investasi yang dikeluarkan dalam penerapan green hospital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Manfaat sosial
Manfaat sosial yang akan diperoleh dari penerapan prinsip rumah
sakit ramah lingkungan meliputi:
1) Meningkatkan pencitraan positif sebagai nilai tambah rumah sakit
dalam pemenuhan standar yang berlaku.
2) Rasa nyaman, relaksasi dan suasana penyembuhan dari
lingkungan rumah sakit menciptakan interaksi sosial yang positif
di dalam rumah sakit.
3) Masyarakat rumah sakit akan mendapatkan pendidikan informal
tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
4) Menciptakan budaya ramah lingkungan pada masyarakat rumah
sakit yang berdampak pada terlaksananya penerapan efisiensi
penggunaan sumber daya rumah sakit.
d. Manfaat lingkungan
Manfaat lingkungan yang akan diperoleh dari penerapan prinsip
rumah sakit ramah lingkungan meliputi:
1) Terjaganya mutu lingkungan hidup di dalam dan sekitar rumah
sakit akibat ancaman pencemaran limbah rumah sakit.
2) Memperkecil dampak negatif lingkungan hidup pada
masyarakat rumah sakit yang dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat rumah sakit.
3) Mencegah dampak negatif akibat penanganan limbah bahan
beracun berbahaya dari rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4) Membantu mentaati berbagai peraturan perundangan kesehatan,
perumahsakitan, lingkungan hidup, dan lain-lain.
D. Kepuasan Pelanggan
Secara umum, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang dihasilkan dari membandingkan kinerja atau hasil produk atau layanan
yang dirasakan dengan harapan. Jika kinerja atau pengalaman tidak mencapai
harapan, pelanggan tidak puas. Jika sesuai dengan harapan, pelanggan puas.
Jika melebihi harapan, pelanggan sangat puas atau senang. Penilaian pelanggan
terhadap kinerja produk atau layanan bergantung pada banyak faktor, termasuk
jenis kesetiaan hubungan yang dimiliki pelanggan dengan merek (Kotler dan
Keller, 2016).
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator dalam penilaian mutu
pelayanan kesehatan rumah sakit. Dalam penelitian Suryawati, et al (2006)
menyebutkan bahwa mutu pelayanan rumah sakit (RS) dapat ditelaah dari tiga
hal yaitu: 1) struktur meliputi sarana fisik, peralatan, dana, tenaga kesehatan
dan nonkesehatan, serta pasien, 2) proses meliputi manajemen RS baik
manajemen interpersonal, teknis maupun pelayanan keperawatan yang
kesemuanya tercermin pada tindakan medis dan nonmedis kepada pasien, dan
3) outcome. Dari penelitian tersebut ditemukan indikator-indikator kepuasan
pasien terhadap pelayanan rumah sakit yang terdiri dari 8 dimensi pelayanan
dengan 52 indikator yaitu: pelayanan administrasi masuk (6 indikator), dokter
(9 dimensi), perawat (9 indikator), makanan (6 indikator), obat-obatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(7 indikator), lingkungan rumah sakit (6 indikator), fasilitas ruang perawatan
(4 indikator) dan pelayanan administrasi keluar (5 indikator).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu studi
kasus tipe deskriptif. Menurut Creswell (2015), studi kasus merupakan
pendekatan kualitatif di mana peneliti mengeksplorasi satu atau lebih kasus
dalam sistem yang dibatasi dari waktu ke waktu, melalui pengumpulan data
mendalam dan terperinci yang melibatkan berbagai sumber informasi
(misalnya, observasi, wawancara, audio visual materi, dokumen dan laporan),
dan melaporkan deskripsi kasus dan tema berbasis kasus. Jenis studi kasus
kualitatif dibedakan berdasarkan ukuran kasus yang dibatasi (satu individu,
beberapa individu, kelompok, seluruh program, atau suatu kegiatan), dan
tujuan analisis kasus (studi kasus instrumental tunggal, studi kasus kolektif
atau ganda, dan studi kasus intrinsik).
Penelitian ini fokus pada kasus implementasi Green Hospital di Rumah
Sakit Panti Rapih yang dilakukan pada periode waktu tertentu yaitu bulan
Agustus sampai Oktober 2019 dengan pengumpulan data melalui kuisioner,
wawancara, dokumentasi dan observasi.
B. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer
dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil checklist penilaian
implementasi elemen Green Hospital oleh pihak manajemen dan staf,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kuisioner pelanggan, wawancara dengan narasumber pihak manajemen, staf
dan pelanggan serta observasi lingkungan Rumah Sakit Panti Rapih.
Selanjutnya, data sekunder diperoleh dari data dan dokumen asli milik pihak
rumah sakit serta melalui media online berupa website resmi rumah sakit dan
media sosial.
1. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung
dari sumber pertama (Suliyanto, 2018). Data primer yang diperoleh terdiri
dari data penilaian implementasi Green Hospital Rumah Sakit Panti
Rapih, kebijakan rumah sakit ke depan dalam implementasi Green
Hospital serta persepsi dan kepuasan pelanggan terhadap implementasi
Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.
a. Narasumber
Narasumber dalam penelitian ini merupakan kepala unit kerja yang
terkait langsung dalam implementasi elemen Green Hospital, yaitu:
1) Kepala Bidang Infrastruktur
Peneliti mendapatkan data dari narasumber ini terkait kebijakan
Green Hospital dan master plan rumah sakit.
2) Kepala Unit Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Narasumber ini memberikan informasi data yang lengkap terkait
dengan penerapan elemen-elemen terkait kepemimpinan,
pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit.
3) Kepala Unit Teknik dan Sarana Prasarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Peneliti mendapatkan data dari narasumber ini terkait
kepemimpinan, lingkungan, bangunan dan penggunaan sumber
daya di rumah sakit.
4) Kepala Unit Instalasi Gizi
Peneliti mendapatkan data dari narasumber ini terkait
kepemimpinan, lingkungan dan pengelolaan makanan di rumah
sakit.
5) Pelanggan Rumah Sakit Panti Rapih
Pelanggan dalam penelitian ini terdiri dari pasien dan keluarga
pasien rawat jalan. Dari narasumber ini, data yang diperoleh
berupa persepsi pelanggan terhadap lingkungan rumah sakit.
b. Observasi Lingkungan Rumah Sakit
Pengamatan langsung dilakukan peneliti terhadap kondisi lingkungan
dan fasilitas pendukung implementasi elemen-elemen Green Hospital
seperti lokasi, landscape, fasilitas pengelolaan limbah dan media
sosialisasi.
2. Data Sekunder
Menurut Suliyanto (2018), data sekunder adalah data yang diperoleh
tidak langsung dari subjek penelitian. Data sekunder penelitian ini terdiri
dari data:
a. Profil Rumah Sakit Panti Rapih
b. Dokumentasi bukti implementasi elemen Green Hospital Rumah
Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Metode Pengumpulan Data
1. Kuisioner
Pengambilan data pelanggan rumah sakit menggunakan kuisioner tertutup
terkait kenyataan dan harapan dalam implementasi Green Hospital di
Rumah Sakit Panti Rapih. Kuisioner tertutup menggunakan 5 skala Likert
(kuisioner terlampir). Menurut Sugiyono (2017), skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial.
2. Wawancara
Wawancara semi terstruktur dilakukan kepada pihak manajemen
pengambil kebijakan dan staf Rumah Sakit Panti Rapih. Wawancara
terpilih dilakukan kepada beberapa pelanggan yang bersedia diwawancara
(panduan wawancara terlampir).
3. Checklist implementasi Green Hospital
Checklist terdiri dari sepuluh elemen penilaian implementasi Green
Hospital berdasarkan Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green
Hospital) di Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI
tahun 2018. Checklist ini disusun menggunakan modifikasi Skala
Guttman dengan dua pilihan jawaban yaitu: “Ada” dan “Tidak Ada”.
Penelitian menggunakan Skala Guttman untuk mendapatkan jawaban
yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono,
2017). Terdapat 2 bagian utama dalam checklist yaitu:
a. Kebijakan dan Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Jawaban “Ada” menyatakan bahwa pihak rumah sakit memiliki
kebijakan dan perencanaan yang dibuktikan dengan dokumen,
sedangkan jawaban “Tidak Ada” menyatakan bahwa pihak rumah
sakit tidak memiliki kebijakan dan perencanaan terkait variabel yang
diukur.
b. Implementasi
Jawaban “Ada” menyatakan bahwa pihak rumah sakit sudah
melakukan implementasi sesuai pernyataan, sedangkan jawaban
“Tidak Ada” menyatakan bahwa pihak rumah sakit tidak melakukan
implementasi.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan memilah dan mencatat data bukti
implementasi elemen Green Hospital.
5. Observasi
Pengamatan langsung dilakukan terhadap lingkungan Rumah Sakit Panti
Rapih.
D. Kredibilitas Data
Secara kualitatif, kredibilitas data diuji dengan melakukan trianggulasi
sumber data dan teknik pengumpulan data. Trianggulasi sumber data
dilakukan dengan membandingkan data dari narasumber penelitian ini yaitu
pihak manajemen, staf dan pelanggan rumah sakit. Trianggulasi Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan membandingkan hasil data dari sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu checklist atau kuisioner,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
wawancara, dokumentasi dan observasi. Narasumber pihak rumah sakit
dalam penelitian ini menguasai bidang elemen-elemen Green Hospital yang
diimplementasikan.
Peneliti juga melakukan pengujian validitas terhadap kuisioner kepuasan
secara statistik untuk memastikan instrumen ini mampu mengukur apa yang
harus diukur dan validitas konstruk pada checklist yang disusun berdasarkan
Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil
data kuisioner, wawancara dan dokumentasi merupakan data yang saling
mendukung.
1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama mengenai implementasi
dan dampak implementasi Green Hospital terhadap pihak manajemen
Rumah Sakit Panti Rapih, data yang diperoleh dari checklist dan hasil
wawancara dianalisis melalui beberapa tahap berikut, yaitu:
a. Perhitungan persentase masing-masing elemen
1) Melakukan pemisahan checklist berdasarkan bagian tahapan
implementasi Green Hospital
2) Menentukan skor jawaban “Ada” = 1, dan “Tidak Ada” = 0
3) Menghitung total skor jawaban “Ada” masing-masing elemen
yang diukur dengan menggunakan rumus:
⋯
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Keterangan : P = Pernyataan
n = nomor pernyataan
4) Menghitung persentase masing-masing elemen dengan
menggunakan rumus:
x 100%
5) Menganalisa persentase pernyataan yang berbanding lurus dengan
tingkat implementasi Green Hospital
b. Perhitungan persentase total elemen
1) Melakukan pemisahan checklist berdasarkan bagian tahapan
implementasi Green Hospital
2) Menentukan skor jawaban “Ada” = 1, dan “Tidak Ada” = 0
3) Menghitung total skor jawaban “Ada” masing-masing elemen
yang diukur dengan menggunakan rumus:
⋯
Keterangan : P = Pernyataan
n = nomor pernyataan
4) Menghitung persentase masing-masing elemen dengan
menggunakan rumus:
x 100%
5) Menganalisa persentase pernyataan yang berbanding lurus dengan
tingkat implementasi Green Hospital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Data hasil wawancara narasumber akan diolah untuk lebih
memperdalam hasil data checklist (panduan wawancara terlampir).
d. Dampak dari implementasi masing-masing elemen Green Hospital
dianalisis dari data hasil wawancara dengan pihak manajemen rumah
sakit.
2. Untuk menjawab rumusan masalah yang ke dua mengenai persepsi dan
kepuasan pelanggan terhadap implementasi Green Hospital di Rumah
Sakit Panti Rapih, data yang diperoleh dari kuisioner diolah dengan cara
sebagai berikut:
a. Membuat tabel skor pengukuran sikap pada kolom kenyataan dan
harapan
b. Memberikan skor antara 1 sampai 5 pada masing-masing pernyataan
sesuai dengan hasil jawaban responden
Tabel 3.1 Skor Pengukuran Kepuasan Pelanggan
c. Menentukan nilai kenyataan dan harapan
Kenyataan adalah suatu kondisi yang dipercaya pelanggan terhadap
suatu atribut. Harapan adalah suatu kondisi yang diharapkan atau
Skala Kategori
5 Sangat Puas
4 Puas
3 Cukup Puas
2 Tidak Puas
1 Sangat Tidak Puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
diinginkan pelanggan terhadap suatu atribut. Nilai ini didapatkan
dengan beberapa tahap berikut :
1) Menghitung total skor pernyataan pada masing-masing elemen
pada kondisi kenyataan dan harapan dengan rumus :
Total skor = ( responden x 5) + ( responden x 4) + ( responden x 3)
+ ( responden x 2) + ( responden x 1)
2) Menentukan rata-rata skor pernyataan masing-masing elemen
dengan rumus :
3) Menentukan total rata-rata dengan menjumlahkan nilai rata-rata
skor pernyataan pada masing-masing elemen
4) Menghitung selisih rata-rata skor pernyataan pada masing-masing
elemen
5) Melakukan analisis data pada hasil perhitungan selisih rata-rata
skor pernyataan dan selisih total rata-rata antar elemen pada
kolom kenyataan dan harapan
6) Menghitung rata-rata selisih dengan rumus :
7) Melakukan analisis data pada hasil perhitungan rata-rata selisih
per elemen
d. Menentukan skala interval dan kategori kepuasan pelanggan
Menurut Suliyanto (2018), analisis deskriptif jawaban responden
digunakan untuk memberikan informasi tentang tingkat penilaian atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
indikator-indikator variabel penelitian yang dapat dilakukan dengan
menggunakan metode nilai indeks.
Rumus:
Jumlah Interval
1) Elemen Lokasi dan Landscape
Terdiri dari 7 pernyataan, yaitu A1-A7 yang setiap pernyataan
diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 35 dan skor terendah 7.
35 7
55,6
Tabel 3.2 Skala Interval Kepuasan Pelanggan
Terhadap Elemen Lokasi dan Landscape Skala Kategori
7,00 – 12,60 Sangat Tidak Puas 12,61 – 18,20 Tidak Puas 18,21 – 23,80 Cukup Puas 23,81– 29,40 Puas 29,41 – 35,00 Sangat Puas
2) Elemen Energi
Terdiri dari 4 pernyataan, yaitu B1-B4 yang setiap pernyataan
diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 20 dan skor terendah 4.
20 4
53,2
Tabel 3.3 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Energi
Skala Kategori 4,00 – 7,20 Sangat Tidak Puas
7,21 – 10,40 Tidak Puas 10,41 – 13,60 Cukup Puas 13,61 – 16,80 Puas 16,81 – 20,00 Sangat Puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3) Elemen Air
Terdiri dari 3 pernyataan, yaitu C1-C3 yang setiap pernyataan
diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 15 dan skor terendah 3.
15 3
52,4
Tabel 3.4 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Air
Skala Kategori 3,00 – 5,40 Sangat Tidak Puas 5,41 – 7,80 Tidak Puas
7,81 – 10,20 Cukup Puas 10,21 – 12,60 Puas 12,61 – 15,00 Sangat Puas
4) Elemen Lingkungan
Terdiri dari 4 pernyataan, yaitu D1-D4 yang setiap pernyataan
diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 20 dan skor terendah 4.
20 4
53,2
Tabel 3.5 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Lingkungan Skala Kategori
4,00 – 7,20 Sangat Tidak Puas 7,21 – 10,40 Tidak Puas 10,41 – 13,60 Cukup Puas 13,61 – 16,80 Puas 16,81 – 20,00 Sangat Puas
5) Elemen Kualitas Udara
Terdiri dari 4 pernyataan, yaitu E1-E4 yang setiap pernyataan
diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 20 dan skor terendah 4.
20 4
53,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 3.6 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Kualitas Udara Skala Kategori
4,00 – 7,20 Sangat Tidak Puas 7,21 – 10,40 Tidak Puas
10,41 – 13,60 Cukup Puas 13,61 – 16,80 Puas 16,81 – 20,00 Sangat Puas
6) Elemen Limbah
Terdiri dari 4 pernyataan, yaitu F1-F4 yang setiap pernyataan diberi
skor 1-5 dengan skor total tertinggi 20 dan skor terendah 4.
20 4
53,2
Tabel 3.7 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Limbah
Skala Kategori 4,00 – 7,20 Sangat Tidak Puas
7,21 – 10,40 Tidak Puas 10,41 – 13,60 Cukup Puas 13,61 – 16,80 Puas 16,81 – 20,00 Sangat Puas
7) Elemen Makanan
Terdiri dari 3 pernyataan, yaitu G1-G3 yang setiap pernyataan
diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 15 dan skor terendah 3.
15 3
52,4
Tabel 3.8 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Makanan
Skala Kategori 3,00 – 5,40 Sangat Tidak Puas 5,41 – 7,80 Tidak Puas
7,81 – 10,20 Cukup Puas 10,21 – 12,60 Puas 12,61 – 15,00 Sangat Puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
e. Menghitung persentase persepsi responden terhadap implementasi
Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih dengan rumus :
%
%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB IV
DESKRIPSI UMUM RUMAH SAKIT, DATA DAN NARASUMBER
A. Profil Rumah Sakit Panti Rapih
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Panti Rapih
Pada tanggal 14 September 1929 secara resmi rumah sakit dibuka oleh
Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan nama Rumah Sakit "Onder de
Bogen". Seiring berjalan waktu, jumlah penderita yang datang semakin
meningkat. Fasilitas rumah sakit harus ditambah dan dikembangkan untuk
mengimbangi kebutuhan pelayanan. Dalam masa penjajahan pemerintah
Jepang pada tahun 1942 nama rumah sakit ini harus diganti nama pribumi dan
Mgr. Alb. Soegijopranoto, SJ, Bapa Uskup pada Keuskupan Semarang
berkenan memberikan nama baru "Rumah Sakit Panti Rapih", yang berarti
Rumah Penyembuhan. Rumah Sakit Panti Rapih semakin dikenal dan
mendapat kepercayaan dari masyarakat. Semakin banyak pula penderita yang
datang dan dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih. Untuk mengimbangi hal ini,
para pengurus Yayasan dan para Suster Carolus Borromeus (CB)
merencanakan untuk memperluas bangunan dan menambah fasilitas yang
ternyata membutuhkan dana dan pembiayaan yang tidak sedikit. Tahap demi
tahap, sesuai dengan datangnya dana bantuan Rumah Sakit Panti Rapih
melengkapi dirinya dengan fasilitas-fasilitas yang sebaiknya dimiliki sebuah
rumah sakit, baik peralatan medis, peralatan unit penunjang, maupun
bangunan-bangunan bangsal baru dan poliklinik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Seiringan dengan perkembangan rumah sakit, muncul kepedulian dalam
pengelolaan rumah sakit yang lebih ramah lingkungan. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya tagline a garden hospital sebagai komitmen rumah sakit
dalam menjaga ruang hijau terbuka dalam bentuk taman-taman asri di
lingkungan rumah sakit.
2. Letak dan Fasilitas Rumah Sakit Panti Rapih
Rumah Sakit Panti Rapih beralamat di Jalan Cik Di Tiro No. 30,
Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta. Rumah sakit ini terletak di tengah
perkotaan dengan daerah yang padat penduduk, dekat sarana pendidikan dan
perkantoran serta lalu lintas yang cukup padat. Rumah Sakit Panti Rapih
memiliki luas area total 42.093 m2 dengan ruang terbuka hijau sebesar
16.837m2 atau sekitar 40% dari total luas area rumah sakit. Saat ini, Rumah
Sakit Panti Rapih merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe B di
Yogyakarta dan telah mencapai akreditasi dengan tingkat Paripurna.
Rumah Sakit Panti Rapih memiliki layanan rawat jalan, rawat inap,
Intalasi Gawat Darurat (IGD), pelayanan medik dan penunjang medik. Saat
ini, terdapat Gedung Borromeus yang merupakan gedung baru tempat
layanan poli rawat jalan terpadu yang berdiri tahun 2019. Ruang rawat inap
memiliki kapasitas kurang lebih 337 kamar yang terdiri dari bangsal Carolus,
Elisabeth dan Lukas dengan kelas perawatan VVIP, executive A dan B, kelas
1, kelas 2 dan kelas 3, serta 7 kamar khusus yaitu 1 kamar isolasi, 4 kamar
ICCU dan 2 kamar IMC. Layanan IGD 24 jam terletak pada sisi jalan Cik Di
Tiro yang cepat dan mudah diakses. Pelayanan medik terdiri dari layanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
hemodialisa, medical check up, dan pijat bayi. Layanan penunjang medik
terdiri dari radiologi, rehabilitasi medik, laboratorium, instalasi farmasi,
instalasi pelayanan gizi dan kamar operasi.
Gambar 4.1. Gedung Rumah Sakit Panti Rapih
Sumber : Google.com
Gambar 4.2. Gedung Borromeus Rumah Sakit Panti Rapih Sumber : newsite.pantirapih.or.id
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 4.3. Gedung Borromeus Rumah Sakit Panti Rapih
Sumber : Google.com
3. Visi dan Misi
a. Visi
Rumah Sakit Panti Rapih sebagai rumah sakit rujukan yang
memandang pasien sebagai sumber inspirasi dan motivasi kerja
dengan memberikan pelayanan kepada siapa saja secara profesional
dan penuh kasih dalam suasana syukur kepada Tuhan.
b. Misi
1) RS Panti Rapih menyelenggarakan pelayanan kesehatan
menyeluruh secara ramah, adil, profesional, ikhlas, dan hormat
dalam naungan iman Katolik yang gigih membela hak hidup
insani dan berpihak kepada yang berkekurangan.
2) RS Panti Rapih memandang karyawan sebagai mitra karya dengan
memberdayakan mereka untuk mendukung kualitas kerja demi
kepuasan pasien dan keluarganya, dan dengan mewajibkan diri
menyelenggarakan kesejahteraan karyawan secara terbuka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
proporsional, adil, dan merata sesuai dengan perkembangan dan
kemampuan.
3) Pelayanan kesehatan menyeluruh. Dengan memperhatikan aspek
fisik, mental, sosial, spiritual dan intelektual.
4) Secara ramah. Ringan menyapa, tulus tersenyum, peka pada
harapan/kebutuhan yang dilayani.
5) Secara adil. Memberikan layanan kesehatan dan sikap melayani
yang sama tanpa memandang strata sosial, pangkat/jabatan,
kaya_miskin, asal_usul, dan perbedaan lain.
6) Secara profesional. Memberikan layanan sesuai dengan standar
yang sudah ditetapkan secara optimal setara dengan tersedianya
sumber-sumber yang ada.
7) Ikhlas. Kepada siapapun, memperoleh seberapapun, tidak menjadi
halangan untuk terus melayani dan membela kehidupan pasien
sampai Tuhan sendiri mengambil keputusan.
8) Hormat. Sikap menghargai keunikan sebagai sumber yang
mendasari pengabdian kepada setiap orang dan semua makhluk
ciptaan Tuhan. Siapapun dia, RS Panti Rapih memberikan layanan
dengan menghargai hak hidup setiap orang dan memandang setiap
individu sebagai ciptaan Tuhan yang harus dihargai oleh karena
Roh Allah sendiri ada dalam diri setiap individu itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4. Nilai I-Care
Gambar 4.4. Nilai I-Care RS Panti Rapih Sumber : newsite.pantirapih.or.id
a. Integrity
Melaksanakan tugas didasari konsistensi tindakan, nilai-nilai
profesi, secara jujur dan tanggung jawab dengan sepenuh hati, demi
kepentingan organisasi.
b. Compassion
Memahami dan merasakan secara mendalam penderitaan orang
lain, serta berani melibatkan diri demi keselamatan sesama.
c. Assurance
Segala upaya, sikap dan tindakan untuk menjamin sebuah kualitas
pelayanan yang dapat membangun kepercayaan dan kenyamanan
pelanggan (pasien, keluarga pasien, rekan kerja, dll) dalam bentuk
informasi atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
d. Respect
Menghormati dan menghargai martabat orang lain tanpa melihat
perbedaan (status, sosial, ekonomi, agama, ras, ide-ide, gagasan,
pendapat, aturan, dan sistem yang telah ditetapkan) dalam rangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menjalankan tugas serta pelayanan kepada pelanggan (pasien,
keluarga pasien, dan rekan kerja).
e. Embrace Innovation
Keinginan dan kemampuan untuk bekerja secara kreatif melampaui
standar prestasi, serta membuat ide baru untuk perubahan yang
konstruktif.
5. Motto
Gambar 4.5. Motto RS Panti Rapih Sumber : newsite.pantirapih.or.id
6. Tagline
Sejak peresmian Gedung Rawat Inap Carolus tahun 2006, pihak
manajemen Rumah Sakit Panti Rapih berkomitmen mulai tahun 2007
untuk melakukan pengelolaan lingkungan rumah sakit yang ramah
lingkungan dengan membuat taman-taman yang kemudian dimanfaatkan
untuk healing garden yang tidak hanya diperuntukkan bagi pasien namun
juga terbuka bagi keluarga pasien, karyawan dan umum. Sejak saat itu
Rumah Sakit Panti Rapih memiliki tagline A Garden Hospital. Tagline
tersebut terus dipertahankan sampai dengan saat ini dengan
mempertahankan ruang terbuka hijau di area rumah sakit. Hal ini
menunjukkan pengelolaan Rumah Sakit Panti Rapih sudah memperhatikan
lingkungan rumah sakit demi kenyamanan penghuni rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
7. Struktur Organisasi
Pengelolaan lingkungan di Rumah Sakit Panti Rapih dilakukan oleh
unit-unit kerja yang berada langsung di bawah tanggungjawab Direktur
Pelayanan Kesehatan dan Infrastruktur yaitu bidang infrastruktur yang
terdiri dari unit kerja Pengelolaan Sarana, Teknik dan Bangunan dan unit
kerja Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
Gambar 4.6. Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Rapih
Sumber : newsite.pantirapih.or.id
B. Deskripsi Data
Pada bagian ini akan dibahas mengenai dua hal yaitu cara pengambilan
data dan data hasil penelitian.
1. Cara Pengambilan Data
Data implementasi elemen Green Hospital diperoleh dengan
pengisian checklist dan wawancara kepada pihak manajemen rumah sakit
yang dilakukan di waktu dan ruang yang berbeda sehingga informasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
diberikan sesuai dengan implementasi elemen yang dilakukan oleh unit
tersebut.
Pengambilan data pasien dan keluarga pasien dilakukan di bagian
klinik rawat jalan khusus pasien BPJS selama periode bulan
Agustus – September 2019 dengan cara pengisian kuisioner dan
wawancara. Hal ini disebabkan sebagian besar dari pelayanan rumah sakit
Panti Rapih saat ini adalah pelayanan pasien BPJS. Keterbatasan area
penelitian ini menyebabkan keterbatasan jumlah perolehan data. Beberapa
kondisi keluarga pasien dan pasien rawat jalan masih memungkinkan
untuk mengisi data kuisioner namun tidak bersedia karena selama
menunggu antrian khawatir akan dipanggil masuk ke ruang periksa dokter.
Pasien rawat inap menurut penilaian peneliti tidak memiliki kondisi yang
memungkinkan untuk mengisi data kuisioner sehingga pengambilan data
pasien rawat inap tidak dilakukan. Cara lain yang dilakukan peneliti
adalah mengumpulkan data pasien rawat jalan yang pernah rawat inap di
Rumah Sakit Panti Rapih. Jumlah narasumber pelanggan yang bersedia
untuk diwawancarai sebanyak 20 orang.
2. Data Hasil Penelitian
Berikut data hasil penelitian yang dibagi dalam 2 hasil yaitu
checklist implementasi Green Hospital dan kuisioner kepuasan pelanggan.
a. Checklist Implementasi Green Hospital
Data hasil penilaian checklist implementasi Green Hospital diisi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pihak manajemen Rumah Sakit Panti Rapih dengan jawaban “Ada”
atau “Tidak Ada”.
Tabel 4.1. Checklist Implementasi Green Hospital
No Ada Tidak Ada
1 x
2 x
3 x
4 x
5 x
1x
2 x
1 x
2 x
1
x
2 x
1 x
2 x
1 x
2 x
1 x
2 x
1 x
2 x
1 x
2 x
1 x
2 x
Memiliki kebijakan yang mengatur sanitasi makanan dan minuman
Memiliki program sanitasi makanan dan minuman
Kualitas Udara
Memiliki kebijakan kawasan tanpa rokok (KTR)
Memiliki program kampanye bebas rokok
I. Kebijakan dan Perencanaan
Memiliki kebijakan tentang efisiensi dan konservasi air
Memiliki program penghematan energi yang terukur dan dievaluasi
Kebersihan Lingkungan dan Pengendalian Vektor
Memiliki program pembersihan lingkungan di RS yang terintegrasi dan sesuai standar
Memiliki program pengendalian vektor/ Integrated Pest Management (IPM)
Pengelolaan Makanan
Memiliki kebijakan pengelolaan limbah padat RS sesuai peraturan yang berlaku
Memiliki kebijakan pengelolaan limbah cair RS sesuai peraturan yang berlaku
Efisiensi Energi
Memiliki kebijakan tentang penghematan energi
Memiliki program penghematan energi yang terukur dan dievaluasi
Efisiensi Air
Memiliki kebijakan penerapan Green Building
Memiliki rancangan Green Building
Pengelolaan Bahan Kimia dan B3
Memiliki kebijakan pengurangan penggunaan bahan kimia yang mengandung logam berat, perusak ozon, dan yang menghasilkan volatile organic compound
Memiliki program tentang pengurangan penggunaan bahan kimia yang mengandung logam berat, perusak ozon, dan yang menghasilkan volatile organic compound
Pengelolaan Limbah
Memiliki Surat Keputusan dan unit kerja kesehatan lingkungan rumah sakit
Memiliki Surat Keputusan dan tim Green Hospital
Lokasi dan Landscape
Memiliki kebijakan penataan lokasi dan landscape ramah lingkungan
Memiliki rancangan penataan lokasi dan landsape ramah lingkungan
Bangunan Rumah Sakit
Item Pernyataan
Kepemimpinan
Memiliki kebijakan direktur tentang pengelolaan lingkungan RS (Green Hospital )
Memiliki rencana strategi implementasi Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital )
Memiliki dokumen lingkungan rumah sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
No Item Pernyataan Ada Tidak Ada
1Memiliki laporan kinerja tahunan unit kerja kesehatan lingkungan rumah sakit
x
2 Memiliki laporan kinerja tahunan unit Green Hospital x
3
Melaporkan secara rutin per semester implementasi Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) kepada minimal kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) wilayah
x
1Lokasi rumah sakit mudah dicapai dengan menggunakan transportasi umum
x
Area landscape berupa vegetasi (ruang terbuka hijau) : - taman di atas basement x
- roof garden x
- terrace garden x
- wall garden x
3 Fasilitas/ area parkir khusus sepeda x
4Fasilitas jalur pejalan kaki di dalam area RS menuju halte/ tempat khusus menuju transportasi umum
x
Fasilitas : - sumur resapan air hujan x
- kolam resapan air hujan x
6 Fasilitas lubang resapan biopori x
7 Paving/ Grass Block terpasang di halaman/ area parkir luar x
1
Memiliki panduan penggunaan material yang ramah lingkungan atau yang tidak membutuhkan banyak bahan untuk pemeliharaannya, pada saat melakukan renovasi atau perbaikan gedung misalnya cat yang ramah lingkungan
x
2Memiliki SOP atau panduan tentang pengelolaan kesehatan lingkungan dan K3 pada kegiatan renovasi/ pembangunan gedung
x
3 Penggunaan cat ramah lingkungan x
4 Penggunaan lantai keramik bekas/ daur ulang x
5 Pemanfaatan dinding permanen x
6 Penggunaan batu alami/ ringan x
7 Penggunaan aluminium pengganti kayu x
1Tersedia daftar bahan kimia/ B3 yang digunakan berikut lembar data pengamannya (safety data sheet )
x
2Memiliki panduan atau SOP pengelolaan bahan kimia/ B3 untuk melindungi pasien, pekerja, serta kesehatan masyarakat dan lingkungan.
x
3Terdapat ruang khusus penyimpanan bahan pembersih, B3, pestisida, dan tertata rapi sesuai jenis bahannya
x
Penggunaan alat kesehatan non merkuri :tensimeter x
- termometer x
- inkubator laboratorium x
- termometer ruang x
- timbangan merkuri x
- Lain-lain: ...................5 Penggunaan Digital Rontgen/ Computed Radiography x
6 Penggunaan AC Non-Freon x
7 Penggunaan Kulkas/ freezer Non-Freon x
8 Upaya pengurangan batu baterai x
9 Upaya penggunaan pipa tanpa timbal x
10 Upaya penggunaan detergen ramah lingkungan x
Kepemimpinan
Bangunan Rumah Sakit
Pengelolaan Bahan Kimia dan B3
4
5
Lokasi dan Landscape
2
II. Implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1 Logbook limbah B3 x
2 Neraca limbah B3 x
3 Manifest limbah B3 x
5Memiliki ijin alat pengolahan limbah B3 RS yang masih berlaku (untuk RS yg mengolah limbah sendiri) dan memenuhi baku mutu emisi cerobong alat pengolah limbah ATAU
__ __
6Memiliki MoU dengan pengolah limbah dan atau transporter yang memiliki ijin dari KLHK (untuk RS yang tidak memiliki alat pengolah limbah B3)
x
7 Fasilitas komposit sampah organik/ daun x
8 Fasilitas tempat sampah daur ulang x
9 Upaya penggunaan kertas bekas (paperless ) x
10Memiliki SPO pengelolaan limbah padat RS sesuai peraturan yang berlaku.
x
11 Memiliki panduan pengoperasian Incinerator x
1Memiliki instalasi dan panduan pengolahan air limbah (IPAL) yang berfungsi dan ijinnya masih berlaku (Izin Pembuangan Limbah Cair)
x
2 IPAL dilengkapi alat ukur debit outlet x
3 IPAL dilengkapi bak sampling x
4 IPAL dilengkapi tanda titik koordinat x
5 IPAL dilengkapi simbol/ petunjuk K3 x
1 Melakukan pemantauan energi secara berkala x
Melakukan kampanye dalam rangka mendorong penghematan energi dengan minimal pemasangan kampanye tertulis antara lain berupa: - Stiker x
- Poster x
- Spanduk x
- Standing banner x
- Pelatihan/ sosialisasi x
- Media lainnya (Sebutkan: komputer karyawan) x
Melakukan upaya penghematan energi antara lain :- Pemasangan instalasi lampu sensor x
- Catatan pemantauan penggunaan energi x
4 Penggunaan lampu ruangan dengan lampu hemat energi (LED) x
5 Penggunaan AC central Hemat Energi x
6 Penggunaan sumber energi tenaga surya x
7 Pemanfaatan energi terbarukan x
Melakukan kampanye dalam rangka mendorong konservasi air dengan minimal pemasangan kampanye tertulis secara permanen di setiap lantai, antara lain berupa:
- Stiker x
- Poster x
- Spanduk x
- Standing banner x
- Pelatihan/ sosialisasi x
- Media lainnya (Sebutkan: komputer karyawan) x
2 Fasilitas daur ulang air limbah x
3 Pemasangan kran tekan / sensor x
4 Pemasangan sensor di tangki air x
5 Memiliki SPO atau panduan efisiensi air x
Tidak Adai. Limbah Padat
3
Ada
Efisiensi Air
1
i. Limbah Cair
Efisiensi Energi
2
Pengelolaan Limbah
4Memiliki tempat penampungan sementara (TPS) dan ijin penyimpanan limbah B3 RS yang masih berlaku
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Kuisioner Kepuasan Pelanggan
Penilaian kepuasan pelanggan dilakukan terhadap implementasi
Green Hospital yang memberikan efek secara langsung kepada pasien
dan keluarga pasien. Sebelum dilakukan penyebaran kuisioner, terlebih
dahulu dilakukan uji coba supaya pernyataan yang diajukan dapat
dipahami oleh narasumber baik pasien maupun keluarga pasien. Uji
coba dilakukan pada pasien dan keluarga pasien Rumah Sakit Panti
Ada Tidak Ada
1Memiliki SPO pembersihan lingkungan di RS yang terintegrasi dan sesuai standard
x
2Memiliki SPO pemeliharaan kebersihan dan mengelola bahan kimia pembersih sesuai standard
x
3Petugas kebersihan memiliki sertifikat kompetensi/ pelatihan cleaning service
x
1 Memiliki SPO atau panduan tentang pengelolaan makanan x
2 Memiliki sertifikat ISO atau Laik Sehat x
3Melakukan pemeriksaan kesehatan penjamah makanan secara berkala minimal 6 bulan sekali
x
4 Pelatihan bagi petugas penjamah makanan x
5Memiliki panduan penggunaan bahan habis pakai, bahan plastik dan styrofoam yang minimal
x
1Melakukan pengukuran emisi cerobong : insinerator, genset, boiler
x
2 Melakukan pengukuran emisi kendaraan operasional RS x
Melakukan pemeriksaan kualitas udara ruangan- OK x
- ICU x
- IGD x
- Perawatan x
- Ruang Isolasi x
Fasilitas kampanye larangan merokok- Stiker x
- Poster x
- standing banner x
- pelatihan/ sosialisasi x
- Media lainnya (sebutkan: komputer karyawan) x
4
5
Pengelolaan Makanan
Kualitas Udara
3 Melakukan pemeriksaan udara ambient x
Kebersihan Lingkungan dan Pengendalian Vektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Rapih sebanyak 30 orang karena memiliki karakteristik yang sama
dengan narasumber penelitian ini. Uji statistik yang dilakukan
peneliti adalah uji validitas Pearson Product Moment dan reliabilitas
dengan hasil yang baik.
C. Profil Narasumber
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Green Hospital
dan dampaknya bagi pihak rumah sakit dan kepuasan pelanggan. Oleh karena
itu, narasumber dalam penelitian ini terdiri dari pihak manajemen Rumah
Sakit Panti Rapih dan pasien rawat jalan serta keluarga pasien.
1. Pihak Manajemen Rumah Sakit Panti Rapih
Pihak manajemen yang menjadi narasumber penelitian ini adalah
kepala unit kerja yang terkait langsung dalam implementasi elemen
Green Hospital yaitu : a) Kepala Bidang Infrastruktur, b) Kepala Unit
Lingkungan Hidup dan Kebersihan, c) Kepala Unit Teknik dan Sarana
Prasarana serta d) Kepala Unit Instalasi Gizi.
2. Pasien dan Keluarga Pasien Rumah Sakit Panti Rapih
Jumlah narasumber yang diperoleh selama pengambilan data bulan
Agustus – September 2019 sebanyak 90 orang dan sebanyak 9 hasil
kuisioner gugur karena pengisian yang tidak lengkap. Berdasarkan
data yang diperoleh dari 44 orang pasien rawat jalan, terdapat 29
pasien yang pernah dirawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih.
Sebanyak 37 orang narasumber adalah keluarga pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4.2. Data Narasumber Pelanggan
Narasumber Kode Jumlah Gugur Data
Penelitian Keluarga Pasien KP 39 2 37 Pasien Rawat Jalan RJ 18 3 15 Pasien Rawat Jalan pernah rawat inap RJI 33 4 29 Total 90 9 81
Gambar 4.7. Narasumber Pelanggan
Berikut profil narasumber pasien dan keluarga pasien dalam penelitian
ini berdasarkan :
a) Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah narasumber penelitian ini
adalah 81 orang dengan perbandingan jenis kelamin perempuan
lebih banyak daripada laki-laki.
Keluarga Pasien46%
Pasien Rawat Jalan
18%
Pasien Rawat Jalan pernah …
Narasumber Pelanggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 4.8. Kelompok Jenis Kelamin Narasumber
b) Usia
Narasumber pelanggan penelitian ini memiliki rentang usia antara
20 tahun sampai dengan 75 tahun dengan jumlah persentase
terbanyak antara usia 20-27 tahun dan paling sedikit antara usia
68-75 tahun. Pasien dengan usia yang masih muda memiliki
kesediaan yang lebih tinggi untuk menjadi narasumber penelitian
ini.
Tabel 4.3. Usia Narasumber Penelitian Rentang Usia Narasumber
(tahun)
Jumlah (orang)
Persentase
20-27 28 35% 28-35 10 12% 36-43 10 12% 44-51 13 16% 52-59 9 11% 60-67 8 10% 68-75 3 4% Total 81 100%
40%
60%
Jenis Kelamin
Laki‐Laki
Perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar 4.9. Usia Narasumber
c) Kelas Perawatan
Area pengambilan data penelitian merupakan ruang tunggu pasien
rawat jalan khusus BPJS. Meskipun demikian terdapat pasien
yang melakukan perawatan dengan kelas VIP pada saat menjalani
rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih. Hal ini dapat dilakukan
atas permintaan pasien dengan konsekuensi selisih pembayaran
yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan BPJS menjadi
tanggungan pasien. Jumlah narasumber penelitian dengan kelas
perawatan 1, 2 dan 3 memiliki jumlah yang tidak jauh berbeda.
Gambar 4.10. Kelas Perawatan
35%
12%12%
16%
11%10%4%
Usia
20‐27 28‐35 36‐43 44‐51 52‐59 60‐67 68‐75
0 2 4 6 8 10 12 14
VIP
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Kelas Perawatan
RJ RJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
d) Ruang Perawatan
Jumlah total ruang rawat inap yang tersedia saat ini di Rumah
Sakit Panti 337 kamar perawatan umum dan terdapat 7 kamar
untuk perawatan khusus. Di Rumah Sakit Panti Rapih terdapat tiga
gedung utama rawat inap dengan daya tampung yang cukup
banyak yaitu Carolus, Lukas dan Elisabeth. Narasumber penelitian
yang pernah melakukan rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih
paling banyak dirawat di ruang perawatan Elizabeth dengan
mayoritas perawatan kelas 2 dan 3.
Gambar 4.11. Ruang Rawat Inap
e) Alasan Pemilihan Rumah Sakit
Terdapat beberapa alasan narasumber dalam pertimbangan
pemilihan Rumah Sakit Panti Rapih sebagai rumah sakit pilihan
pasien dan keluarga pasien. Tiga alasan terbanyak adalah mutu
pelayanan kesehatan, fasilitas layanan kesehatan dan kenyamanan
lingkungan rumah sakit. Hal ini menunjukkan selain mutu dan
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Carolus Lukas Elisabeth
Ruang Rawat Inap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
fasilitas rumah sakit, lingkungan rumah sakit juga menjadi faktor
pertimbangan pasien dalam memilih rumah sakit sehingga penting
bagi pihak rumah sakit untuk mengelola lingkungan dengan baik.
Sebagian besar pasien BPJS dapat melakukan pengobatan di
rumah sakit tipe B seperti Rumah Sakit Panti Rapih karena
mendapat rujukan dari fasilitas kesehatan pertama atau dari rumah
sakit tipe C dan atau D sehingga ini menjadi salah satu alasan
pemilihan rumah sakit.
Gambar 4.12. Alasan Pemilihan Rumah Sakit
Keterangan : A : Mutu pelayanan B : Fasilitas C : Kenyamanan lingkungan D : Keramahan E : Rujukan F : Biaya G : Jarak H : Rekomendasi saudara/ teman
47
43
42
27
36
8
8
4
0 10 20 30 40 50
A
B
C
D
E
F
G
H
LAINNYA
Alasan Pemilihan Rumah Sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, hasil dan pembahasan dibagi menjadi 2 bagian yaitu
implementasi dan dampak Green Hospital dari sudut pandang pihak rumah sakit
dan pelanggan yang masing-masing bagian akan memiliki beberapa sub bagian.
A. Implementasi dan Dampak Green Hospital pada Rumah Sakit Panti
Rapih Menurut Sudut Pandang Pihak Rumah Sakit
Pada bagian pertama ini, hasil dan pembahasan akan dibagi menjadi 4
bagian yaitu 1) kebijakan implementasi Green Hospital 2) penilaian
implementasi elemen Green Hospital, 3) faktor pendukung dan penghambat
implementasi Green Hospital, dan 4) dampak implementasi Green Hospital
elemen pada Rumah Sakit Panti Rapih.
1. Kebijakan Implementasi Green Hospital Rumah Sakit Pantih Rapih
Pembahasan berikut ini mengenai kebijakan pihak manajemen Rumah
Sakit Panti Rapih terkait implementasi Green Hospital. Menurut Pedoman
Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia, kebijakan
tertulis dapat berbentuk surat keputusan atau dokumen formal lainnya
yang ditandatangani oleh pejabat tertinggi rumah sakit dan disosialisasikan
ke seluruh karyawan, pasien dan pengunjung rumah sakit melalui media
promosi rumah sakit demi mendukung terwujudnya implementasi Green
Hospital. Dalam pemahaman mengenai implementasi Green Hospital,
pihak rumah sakit sudah melakukan sosialisasi kepada staf di rumah sakit
yang disampaikan secara lisan oleh pihak manajemen sejak konsep Green
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hospital mulai digerakkan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2016.
Keinginan pihak manajemen rumah sakit dalam implementasi Green
Hospital disampaikan dengan dukungan untuk mengikuti Lomba Green
Hospital yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan RI setiap tahun.
Konsep Green Hospital dinilai penting untuk dilakukan oleh pihak
Rumah Sakit Panti Rapih karena dapat memberikan dampak yang baik
bagi pihak internal rumah sakit, pasien, pengunjung dan lingkungan
sekitar. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Seksi unit kerja
Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) :
“…arahan manajemen sudah ada, dengan situasi dan era sekarang ini, konsep Green Hospital penting sekali karena dampaknya baik bagi rumah sakit seperti efisiensi air, listrik dan pemanfaatan limbah, minimasi limbah plastik.. sangat bagus diterapkan dan ada dampaknya, lebih ke efisiensi dan mengurangi beban operasional rumah sakit dan mengurangi paparan terhadap lingkungan…”
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Kepala Seksi unit kerja Teknik
dan Sarana Prasarana :
“… konsep ini sangat penting dalam efisiensi internal rumah sakit, dan pihak manajemen mendorong kami untuk melakukan efisiensi semua sumber daya yang ada, dikelola secara efisien…”
Kepala Seksi unit kerja Instalasi Gizi memberikan tanggapan yang sama :
“…Green Hospital penting ya untuk jangka panjang keberlanjutan lingkungan rumah sakit…”
Saat ini, Rumah Sakit Panti Rapih sedang berupaya untuk dapat
memenuhi persyaratan implementasi Green Hospital dan masih dalam
proses, namun pihak manajemen menilai implementasi elemen yang
dilakukan masih jauh dari konsep Green Hospital. Pihak manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Rumah Sakit Panti Rapih belum memiliki rencana terkait kebijakan dan
target implementasi Green Hospital. Masterplan terbaru Rumah Sakit
Panti Rapih setelah pembangunan Gedung Borromeus adalah Radio
Terapi, Service Area dan Gedung Administrasi. Hal ini disampaikan oleh
Kepala Bidang Infrastuktur Rumah Sakit Panti Rapih
“… saat membuat masterplan terkait pembangunan gedung baru, wacana kami adalah Green Building tetapi dengan banyak pertimbangan ke depan maka tidak jadi… belum ada wacana untuk kebijakan dan target Green Hospital, saya rasa masih jauh tapi kami sudah komitmen dengan Garden Hospital…”
Peran yayasan dan manajemen lebih cenderung ke arah
pengembangan fungsional bagi pasien. Selain itu, besarnya biaya awal
untuk menyesuaikan dengan kriteria Green Hospital menjadi kendala
dalam implementasinya. Kendala berikutnya adalah Sumber Daya
Manusia (SDM) karena butuh penggerak, pelatihan dan komitmen
bersama. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Infrastuktur
berikut ini:
“…memungkinkan untuk pengelolaan menuju ke Green Hospital, tapi kendala cost yang besar dan SDM ya harus pelatihan supaya bisa menerapkan… Tapi sekarang ini manajemen dan Yayasan lebih ke arah fungsional ke pasien.” Berikut ini beberapa saran yang disampaikan oleh staf terkait
kebijakan pihak manajemen rumah sakit dalam implementasi Green
Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih, yaitu:
a. Dukungan manajemen dalam bentuk Surat Keputusan (SK) atau
regulasi tertulis secara jelas terkait pola kerja, sarana prasarana dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pembentukan tim Green Hospital yang melibatkan seluruh lapisan
internal Rumah Sakit Panti Rapih serta dilakukan sosialisasi.
b. Komitmen, dukungan dan konsistensi manajemen dan seluruh
lapisan staf Rumah Sakit Panti Rapih untuk bergerak bersama
mewujudkan implementasi Green Hospital.
2. Penilaian Implementasi Elemen Green Hospital Rumah Sakit Panti
Rapih
Pembahasan implementasi elemen Green Hospital dilakukan dengan
menyajikan hasil skoring elemen berdasarkan checklist seperti pada
lampiran 2. Menurut Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green
Hospital) di Indonesia tahun 2018, terdapat 4 tahapan strategis dalam
prinsip implementasi Green Hospital yaitu a) Kebijakan dan Perencanaan,
b) Implementasi dan Operasi, c) Pengecekan dan Upaya Perbaikan serta
d) Mengkaji kembali manajemen Green Hospital. Dalam checklist
pedoman tersebut, terdapat juga daftar inovasi yang dilakukan dan
penghargaan bidang kesehatan lingkungan yang diraih pihak rumah sakit.
Masing-masing tahapan tersebut akan dibahas lebih lanjut pada bagian ini.
a. Tahap Kebijakan dan Perencanaan
Tahap ini merupakan langkah awal dalam melakukan implementasi
elemen Green Hospital menurut Pedoman Green Hospital di
Indonesia. Pada tahap ini, pihak manajemen rumah sakit perlu
menyusun kebijakan dan perencanaan tentang komitmen pengelolaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
rumah sakit ramah lingkungan. Berikut adalah tabel yang
menampilkan hasil implementasi 10 elemen Green Hospital pada
tahap pertama.
Tabel 5.1. Persentase Implementasi Masing-Masing Elemen Green Hospital Pada Tahap Kebijakan dan Perencanaan
No Elemen Jumlah Item Pernyataaan
Total Jawaban Ada
Persentase Jawaban Ada (%)
1 Kepemimpinan 5 2 40
2 Lokasi dan Landscape
2 1 50
3 Bangunan Rumah Sakit
2 1 50
4 Pengelolaan Bahan Kimia dan B3
2 1 50
5 Pengelolaan Limbah 2 2 100 6 Efisiensi Energi 2 1 50 7 Efisiensi Air 2 1 50
8
Kebersihan Lingkungan dan Pengendalian Vektor
2 2 100
9 Pengelolaan Makanan
2 2 100
10 Kualitas Udara 2 2 100
Perhitungan persentase masing-masing elemen dengan menggunakan
rumus:
x 100%
Contoh Perhitungan:
Persentase jawaban ada elemen kepemimpinan x 100% = 40%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 elemen Green
Hospital (GH) terdapat 4 elemen yang memiliki kebijakan dan
perencanaan dalam bentuk program kerja yaitu 1) pengelolaan limbah,
2) kebersihan lingkungan dan vektor, 3) pengelolaan makanan dan
4) kualitas udara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pada elemen kepemimpinan, Rumah Sakit Panti Rapih baru
memenuhi 40% persyaratan yaitu memiliki dokumen lingkungan
rumah sakit dan Surat Keputusan (SK) serta unit kerja kesehatan
lingkungan rumah sakit. Unit kerja kesehatan lingkungan Rumah
Sakit Panti Rapih disebut Unit Lingkungan Hidup dan Kebersihan
(LHK).
Persyaratan elemen kepemimpinan yang belum dimiliki oleh
Rumah Sakit Panti Rapih adalah kebijakan direktur, rencana strategi
implementasi, SK dan tim Green Hospital. Pada tahap awal dalam
melakukan implementasi Green Hospital, kebijakan direktur, rencana
strategi implementasi dan SK penting dilakukan untuk menjaga
komitmen bersama tim kerja Rumah Sakit Panti Rapih dalam
melakukan implementasi Green Hospital. Ketiga poin yang menjadi
landasan implementasi ini belum dimiliki oleh pihak rumah sakit
karena saat penelitian ini dilakukan, pihak rumah sakit sedang
melakukan pengembangan gedung rawat jalan terpadu yang
merupakan salah satu master plan rumah sakit. Seperti yang
disampaikan Kepala Seksi Unit LHK berikut ini:
“…kami konsentrasi untuk persiapan gedung rawat jalan terpadu, kalau item-itemnya (elemen Green Hospital) kami sudah menyiapkan beberapa baik tidak secara langsung… apa saja yang ada di situ kami coba untuk mempelajari..”
Selain program implementasi Green Hospital yang belum masuk
dalam program rumah sakit, faktor internal rumah sakit seperti
kesiapan biaya dan sumber daya manusia menjadi hal yang masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dipertimbangkan pihak rumah sakit. Biaya awal yang dibutuhkan
cukup besar dan sumber daya manusia perlu mengikuti
pelatihan-pelatihan dalam implementasi Green Hospital. Seperti yang
diungkapkan oleh Kepala Bidang Infrastuktur berikut ini:
“…memungkinkan untuk pengelolaan menuju ke Green Hospital, tapi kendala cost yang besar dan SDM ya harus pelatihan supaya bisa menerapkan…”
Pada tahun 2011 pihak manajemen Rumah Sakit Panti Rapih
mengeluarkan kebijakan lingkungan sebagai langkah dalam mengikuti
program PROPER pertama kali. Kebijakan lingkungan tersebut yang
menjadi panduan saat ini untuk melakukan pengelolaan lingkungan
rumah sakit menjadi lebih ramah lingkungan. Hal ini diungkapkan
oleh Kepala Seksi Unit LKH berikut ini:
“…pernah manajemen membuat kebijakan yang dikeluarkan sejak kita pertama mengikuti PROPER tahun 2011, kebijakan lingkungan yang dibuat oleh manajemen..”
Menurut Azmal, et al (2014), penerapan Green Hospital akan dicapai
melalui komitmen yang kuat dari staf untuk mengambil langkah-
langkah kepemimpinan dalam pencegahan dan perlindungan
lingkungan pada masa yang akan datang.
Pembentukan tim Green Hospital juga menjadi penting dilakukan
karena banyak elemen yang terlibat dalam melakukan implementasi
Green Hospital. Menurut Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan
(Green Hospital) di Indonesia, tim internal Green Hospital memiliki
tanggung jawab terhadap program Green Hospital dan dapat memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
struktur organisasi serta mencantumkan garis koordinasi lintas
program dan sektor serta uraian tugas dan kewenangan yang jelas.
Anggota tim internal tersebut sebaiknya multidisiplin ilmu sesuai
dengan unit kerja yang terlibat. Tim Green Hospital Rumah Sakit
Panti Rapih dapat terdiri dari unit kerja LHK, Sarana Prasarana, K3,
Pengelolaan Sistem Informasi (PSI), Keuangan, Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan dan Humas.
Terdapat 5 elemen yang memiliki perencanaan dalam bentuk
program kerja, namun belum memiliki kebijakan dalam bentuk SK.
Elemen- elemen tersebut adalah 1) lokasi dan landscape, 2) bangunan
rumah sakit, 3) pengelolaan bahan kimia dan B3, 4) efisiensi energi
dan 5) efisiensi air. Pihak Rumah Sakit Panti Rapih perlu menyusun
kebijakan tertulis mengenai komitmen rumah sakit dalam menerapkan
prinsip-prinsip Green Hospital sebagai pedoman dalam pencapaian
implementasi Green Hospital.
Berdasarkan tabel 5.2 berikut ini mengenai persentase total
implementasi elemen Green Hospital secara keseluruhan pada tahap
kebijakan dan perencanaan, jumlah elemen yang sudah dilakukan
pihak Rumah Sakit Panti Rapih sebesar 65% dari total elemen yang
dipersyaratkan berdasarkan Pedoman Rumah Sakit Ramah
Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 5.2. Persentase Total Implementasi Elemen Green Hospital Pada Tahap Kebijakan dan Perencanaan
No Elemen Jumlah Item Pernyataaan
Total Jawaban
Ada
Persentase Jawaban Ada
(%) 1 Kepemimpinan 5 2 8,7 2 Lokasi dan Landscape 2 1 4,3 3 Bangunan Rumah Sakit 2 1 4,3
4 Pengelolaan Bahan Kimia dan B3
2 1 4,3
5 Pengelolaan Limbah 2 2 8,7 6 Efisiensi Energi 2 1 4,3 7 Efisiensi Air 2 1 4,3
8 Kebersihan Lingkungan dan Pengendalian Vektor
2 2 8,7
9 Pengelolaan Makanan 2 2 8,7 10 Kualitas Udara 2 2 8,7
Total 23 15 65
Perhitungan persentase masing-masing elemen dengan menggunakan
rumus:
x 100%
Contoh Perhitungan:
Persentase jawaban ada elemen kepemimpinan x 100% = 8,7%
b. Tahap Implementasi dan Operasi
Setelah tahap pertama, pembahasan berikut terkait tahap strategis
kedua dalam implementasi Green Hospital yaitu implementasi dan
operasi yang akan dijelaskan secara lebih rinci hasil implementasi per
elemen. Menurut Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green
Hospital) di Indonesia, pada tahap ini seluruh kegiatan operasional
rumah sakit harus dilengkapi oleh SOP atau pedoman teknis dan
disosialisasikan kepada semua pihak terkait. Selanjutnya, dilakukan
penyusunan program pelatihan sebagai sarana untuk memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pemahaman terhadap prinsip-prinsip implementasi Green Hospital
sehingga ada kepedulian antara seluruh lapisan staf yang terlibat di
rumah sakit.
Tabel 5.3 berikut ini menampilkan persentase implementasi 10
elemen Green Hospital pada tahap kedua. Berdasarkan hasil
penelitian terdapat 2 elemen yang memenuhi semua persyaratan
implementasi Green Hospital yaitu 1) pengelolaan limbah baik padat
maupun cair dan 2) kebersihan lingkungan dan pengendalian vektor.
Tiga elemen dengan tiga persentase terkecil adalah 1) elemen efisiensi
air, 2) bangunan rumah sakit dan 3) efisiensi energi.
Tabel 5.3. Persentase Implementasi Masing-Masing Elemen Green Hospital Pada Tahap Implementasi dan Operasi
No Elemen Jumlah Item Pernyataaan
Total Jawaban Ada
Persentase Jawaban Ada
(%) 1 Kepemimpinan 3 2 67
2 Lokasi dan Landscape
11 8 73
3 Bangunan Rumah Sakit
7 3 43
4 Pengelolaan Bahan Kimia dan B3
14 11 78
5 Pengelolaan Limbah Padat Cair
10 5
10 5
100 100
6 Efisiensi Energi 13 6 46 7 Efisiensi Air 10 3 30
8 Kebersihan Lingkungan dan Pengendalian Vektor
3 3 100
9 Pengelolaan Makanan
5 4 80
10 Kualitas Udara 13 8 62 Perhitungan persentase masing-masing elemen dengan menggunakan
rumus:
x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Contoh Perhitungan:
Persentase jawaban ada elemen kepemimpinan x 100% = 67%
Tabel 5.4 berikut ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan pada
tahap implementasi dan operasi, jumlah elemen Green Hospital yang
sudah diimplementasikan pihak Rumah Sakit Panti Rapih sebesar
67% dari total elemen yang dipersyaratkan berdasarkan Pedoman
Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia.
Tabel 5.4. Persentase Total Elemen Green Hospital Pada Tahap Implementasi dan Operasi
No Elemen Jumlah Item Pernyataaan
Total Jawaban
Ada
Persentase Jawaban Ada
(%) 1 Kepemimpinan 3 2 2,1 2 Lokasi dan Landscape 11 8 8,5
3 Bangunan Rumah Sakit
7 3 3,2
4 Pengelolaan Bahan Kimia dan B3
14 11 11,7
5 Pengelolaan Limbah Padat Cair
10 5
10 5
10,6 5,3
6 Efisiensi Energi 13 6 6,4 7 Efisiensi Air 10 3 3,2
8 Kebersihan Lingkungan dan Pengendalian Vektor
3 3 3,2
9 Pengelolaan Makanan 5 4 4,3 10 Kualitas Udara 13 8 8,5
Total 94 63 67 Perhitungan persentase masing-masing elemen dengan menggunakan
rumus:
x 100%
Contoh Perhitungan:
Persentase jawaban ada elemen kepemimpinan x 100% = 2,1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Meskipun tiga poin penting yang menjadi landasan dalam
implementasi Green Hospital belum dimiliki, namun 65%
implementasi pada tahap kebijakan dan perencanaan serta 67% pada
tahap implementasi dan operasi sudah dilakukan oleh pihak rumah
sakit. Hal ini terjadi karena pihak Rumah Sakit Panti Rapih memiliki
kebijakan lingkungan dalam mengikuti PROPER (Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan) dan
sudah terakreditasi Paripurna. Pada penilaian PROPER dan akreditasi
terdapat beberapa bidang penilaian yang sama dengan Green Hospital
seperti pengelolaan limbah, dampak lingkungan, air dan udara. Selain
itu, program Lean Management juga sudah dilakukan oleh pihak
rumah sakit sehingga sudah memiliki program dalam efisiensi sumber
daya, pengelolaan limbah dan lingkungan . Hal ini disampaikan oleh
Kepala Seksi Unit LHK berikut ini:
“…kan bidang kami supporting ya tidak menghasilkan langsung dalam bentuk uang seperti unit layanan yang lain, tapi kalau kami bisa melakukan efisisensi sangat bagus… jelas kalau rumah sakit arahnya ke efisiensi, mengurangi beban operasional.. Lean nya dijalankan karena kami sudah teraparkan lean juga..”
Berikut ini ulasan lebih lanjut terkait implementasi
elemen-elemen Green Hospital di rumah Sakit Panti Rapih, yaitu:
1) Kepemimpinan
Dua dari tiga persyaratan implementasi elemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kepemimpinan sudah dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Panti
Rapih. Pihak rumah sakit dalam hal ini unit kerja Lingkungan
Hidup dan Kebersihan melakukan pelaporan kinerja tahunan unit
kerja kesehatan lingkungan rumah sakit yang dilakukan setiap
tiga bulan sekali dan satu tahun sekali. Pelaporan berikutnya yang
rutin dilakukan setiap 6 bulan sekali adalah pelaporan
implementasi Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan kepada Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi D.I Yogyakarta. Laporan kinerja tahunan unit Green
Hospital belum dilakukan karena belum dibentuk tim Green
Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.
2) Lokasi dan Landscape
Implementasi elemen Lokasi dan Landscape memiliki 7
poin dengan 11 item persyaratan yaitu:
a) Lokasi Rumah Sakit Panti Rapih mudah dicapai dengan
menggunakan transportasi umum yang ada di Yogyakarta
misalnya bis Transjogja. Terdapat halte Transjogja di depan
Rumah Sakit Panti Rapih memudahkan pengunjung untuk
mengakses rumah sakit.
b) Area ruang terbuka hijau berupa taman di atas basement
gedung baru Rumah Sakit Panti Rapih dan roof garden di
Gedung Rawat Inap Carolus lantai 5. Terrace garden terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
di bagian gedung lama dan gedung baru rumah sakit,
sedangkan wall garden belum tersedia di area rumah sakit.
Gambar 5.1. Terrace Garden Gedung Borromeus
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 5.2. Taman Area Gedung Rawat Inap
Rumah Sakit Panti Rapih Sumber : Dokumentasi Pribadi
Hal yang menarik dari pemanfaatan area taman di
Rumah Sakit Panti Rapih adalah kegiatan Healing Garden.
Kegiatan ini dilakukan per minggu setiap hari Sabtu di area
taman dekat gedung-gedung rawat inap yang bertujuan untuk
menghibur pasien baik rawat jalan maupun rawat inap,
keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit. Terdapat
hiburan berupa live music yang lembut dan dialog kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dengan tenaga medis dari Rumah Sakit Panti Rapih. Seperti
pesta kebun terdapat juga sajian makanan dan obrolan sesama
pasien dan keluarga pasien sambil menikmati keindahan
taman dan kesejukan udara ruang terbuka. Hal ini secara
psikologis dapat membantu proses penguatan dan
kesembuhan pasien serta penguatan bagi keluarga pasien.
Taman-taman di lingkungan rumah sakit tidak hanya sekedar
hiasan namun dapat diakses dan bermanfaat bagi seluruh
penghuni Rumah Sakit Panti Rapih.
Gambar 5.3. Kegiatan Healing Garden
Sumber : Dokumentasi Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
c) Fasilitas area parkir khusus sepeda belum tersedia di Rumah
Sakit Panti Rapih karena area parkir yang cukup terbatas
sehingga tempat parkir sepeda digabung dengan parkir
sepeda motor baik di basement maupun area parkir gedung
lama.
d) Fasilitas jalur pejalan kaki di dalam area rumah sakit menuju
halte belum tersedia. Para pengunjung rumah sakit yang akan
menuju halte melalui jalan yang sama dengan jalur
pengunjung yang tidak menggunakan kendaraan umum.
e) Sumur resapan air hujan terdapat di beberapa titik sejumlah
kurang lebih 30 sumur. Kolam resapan air hujan belum
tersedia di Rumah Sakit Panti Rapih karena keberadaan
sumur resapan sudah cukup dan ruang terbuka hijau masih
luas sehingga resapan air masih baik.
f) Lubang resapan biopori terdapat pada beberapa area di rumah
sakit yaitu taman dan beberapa titik di area ruang terbuka
hijau lainnya yang berjumlah kurang lebih 180 titik. Lubang
resapan ini dapat membantu mengurangi genangan air dengan
meningkatkan daya resap air di dalam tanah sehingga
mengurangi risiko terjadi banjir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 5.4. Biopori di Area IPAL
Sumber : Dokumen Pribadi
g) Paving block terdapat pada area halaman dan area parkir luar
gedung lama Rumah Sakit Panti Rapih. Paving block
bermanfaat untuk menghindari genangan air karena daya
serapnya tinggi sehingga mengurangi risiko banjir. Dalam
proses pemasangan paving block tidak menggunakan alat
yang mencemari lingkungan.
Gambar 5.5. Paving Block Area Parkir
(Sumber : Googlemaps)
3) Bangunan Rumah Sakit
Dua dari tujuh persyaratan yang sudah dilakukan pihak
Rumah Sakit Panti Rapih terkait implementasi elemen Bangunan
Rumah Sakit adalah memiliki panduan tentang pengelolaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
kesehatan lingkungan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
pada kegiatan renovasi dan pemeliharaan gedung. Pihak rumah
sakit menggunakan aluminium pengganti kayu pada lemari, rak
dan sekat.
Cat ramah lingkungan belum digunakan oleh pihak rumah
sakit, saat ini kriteria cat yang digunakan adalah untuk cat
bangunan bagian dalam dan bagian luar serta cat yang mematikan
bakteri yaitu cat yang mengandung titanium dioksida khusus
digunakan di area ruang bedah untuk meminimalkan infeksi
bakteri selama proses operasi. Penggunaan lantai keramik bekas
dan batu alami ringan belum dilakukan oleh pihak rumah sakit.
4) Pengelolaan Bahan Kimia dan Bahan Beracun dan
Berbahaya (B3)
Dalam implementasi elemen ini, terdapat 7 poin dengan 11
item persyaratan yang sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Rumah Sakit Panti Rapih sangat memperhatikan pengelolaan
bahan yang cukup berbahaya ini dengan memiliki daftar bahan
kimia atau B3 yang digunakan berikut lembar data pengamannya
dan memiliki panduan pengelolaan bahan kimia atau B3 untuk
melindungi pasien, pekerja, kesehatan masyarakat dan
lingkungan. Terdapat juga ruang khusus penyimpanan bahan
pembersih dan B3 umum yang tertata rapi dan sesuai jenis
bahannya. Ruang penyimpanan B3 terbagi menjadi 2 yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
1) limbah B3 medis yang memiliki 1 bilik yang luas dan
2) limbah B3 umum dengan 7 bilik yang masing-masing bilik
dikelompokkan berdasarkan jenis limbah B3 seperti lampu, oli,
cartridge, baterai, sisa bahan kimia dan obat.
Gambar 5.6. TPS Limbah B3 Medis
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 5.7. TPS Limbah B3 Non Medis
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Penggunaan alat kesehatan non merkuri berupa digital
sudah diterapkan pada alat tensimeter, thermometer, inkubator
laboratorium, thermometer ruang, timbangan dan rontgen atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
computed radiography. Hal ini mengurangi risiko paparan
merkuri baik pada pasien, pekerja rumah sakit maupun
lingkungan. Upaya penggunaan pipa tanpa timbal dan detergen
ramah lingkungan sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Gambar 5.8. Alat Tensimeter Digital
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Tiga persyaratan yang belum diterapkan di Rumah Sakit
Panti Rapih adalah 1) upaya pengurangan batu baterai,
2) penggunaan AC dan 3) kulkas atau freezer bebas freon.
5) Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah terdiri dari 2 jenis, yaitu limbah padat dan
cair. Dalam pengelolaannya, baik limbah padat maupun cair
seluruh persyaratan implementasi terkait Green Hospital telah
diterapkan di Rumah Sakit Panti Rapih.
Persyaratan pengelolaan limbah padat meliputi :
b) Logbook B3 yaitu pencatatan harian jumlah limbah yang
masuk dan keluar.
c) Neraca limbah B3 yaitu dokumentasi pencatatan jumlah
limbah yang masuk dan keluar yang dilakukan setiap 3 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
d) Manifest limbah B3 yaitu dokumentasi harian jumlah total
limbah yang dipindahkan ke pengelola limbah pihak ketiga.
Gambar 5.9. Manifest Limbah B3
Sumber : Dokumentasi Pribadi
e) Tempat penampungan sementara (TPS) dan ijin penyimpanan
limbah B3 rumah sakit dengan nomor ijin :
188/2671/KEP/VIII/2019 yang berlaku hingga Agustus 2024.
Ijin ini akan diperpanjang setiap 5 tahun sekali.
f) Memiliki MoU dengan pengolah limbah dan atau transporter
yang memiliki ijin dari KLHK dengan nomor MoU :
B.025/PKS/RSPR/IV/2019 yang akan diperpanjang setiap
satu tahun sekali.
g) Fasilitas komposit sampah organik atau daun
Limbah daun-daun ditimbun dan diolah menjadi pupuk
organik sehingga pihak rumah sakit tidak menggunakan
pupuk kimia dan berdampak terhadap manajemen pada
efisiensi biaya pengadaan pupuk. Hal ini juga berdampak
baik bagi lingkungan dengan penggunaan pupuk organik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
tidak merusak unsur hara tanah. Hal ini yang dikemukakan
oleh Kepala Seksi LHK :
“… salah satu upaya kami untuk mengurangi paparan kimiawi dengan panen pupuk organik di area biopori taman sehingga mengurangi risiko pengrusakan lingkungan…”
h) Fasilitas tempat sampah daur ulang
TPS limbah padat memiliki mesin pencacah botol yang
digunakan untuk mendaur ulang limbah-limbah plabot, botol
kaca dan botol plastik yang kemudian diserahkan kepada
pihak ke tiga untuk dikelola lebih lanjut. Hal ini dapat
mengurangi beban operasional rumah sakit dalam
pengelolaan limbah padat.
Gambar 5.10. Mesin Pencacah Botol
Sumber : Dokumentasi Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gambar 5.11. TPS Sampah Daur Ulang
Sumber : Dokumentasi Pribadi
i) Upaya penggunaan kertas bekas (paperless) yang dilakukan
dengan cara menggunakan kertas bekas yang masih layak
untuk amplop pengantar internal rumah sakit dan kebutuhan
kertas internal rumah sakit yang tidak formal lainnya.
Undangan untuk kepentingan internal saat ini diinformasikan
juga sudah melalui telepon seluler kepada masing-masing
kepala unit.
j) Memiliki panduan pengelolaan limbah padat rumah sakit
sesuai peraturan yang berlaku. Pihak rumah sakit memiliki
Kebijakan Pedoman Pengelolaan Limbah Padat dan Cair
dengan nomor: 420/A/RSPR/SK/B/VII/2019 yang
diperbaharui setiap 3 tahun.
k) Memiliki panduan pengoperasian incinerator namun alat
sudah tidak digunakan lagi.
Persyaratan limbah cair terdiri dari 5 poin, yaitu:
a) Memiliki fasilitas, panduan, dan ijin pengelolaan air limbah
(IPAL).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Rumah Sakit Panti Rapih memiliki 2 IPAL yaitu IPAL A dan
B dengan kapasitas olah 300m3/ hari. Volume air bersih yang
digunakan rata-rata 370m3/hari. Nomor Ijin IPAL :
004/GK/2015/0293/03 yang akan diperbaharui jika ada
perubahan titik pembuangan.
Gambar 5.12. Fasilitas IPAL
Sumber : Dokumentasi Pribadi
b) IPAL dilengkapi alat ukur debit outlet
Gambar 5.13. Alat Ukur Debit Air
Sumber : Dokumentasi Pribadi
c) IPAL dilengkapi bak sampling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar 5.14. Bak Sampling Olahan Limbah Cair
Sumber : Dokumentasi Pribadi
d) IPAL dilengkapi tanda titik koordinat untuk menentukan titik
pengambilan sampling limbah cair.
Gambar 5.15. Titik Koordinat IPAL
Sumber : Dokumentasi Pribadi
e) IPAL dilengkapi simbol atau petunjuk K3
6) Efisiensi Energi
Dalam upaya memenuhi persyaratan implementasi elemen
ini, 6 dari 13 persyaratan yang sudah dilakukan pihak rumah sakit
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
a) Melakukan pemantauan energi setiap 3 bulan sekali
b) Kampanye penghematan energi berupa stiker seperti
pengingat untuk mematikan lampu saat tidak digunakan dan
pengaturan suhu AC
c) Kampanye penghematan energi berupa sosialisasi yang masih
terbatas pada ruang lingkup internal rumah sakit.
d) Kampanye penghematan energi berupa media pada tampilan
layar komputer karyawan.
e) Pihak rumah sakit juga melakukan catatan pemantauan
penggunaan energi listrik (Kwh) setiap hari dalam bentuk
kartu.
f) Penghematan energi listrik sudah dilakukan sejak 2 tahun
yang lalu yaitu menggantikan bola lampu neon dengan lampu
LED dan secara bertahap sudah mencapai sekitar 50% dari
total jumlah lampu. Penggunaan lampu hemat energi (LED)
sudah dilakukan pada seluruh area gedung baru Rumah Sakit
Panti Rapih termasuk lampu penerangan jalan. Penggantian
lampu LED pada area gedung lama dilakukan secara bertahap
dengan cara menggantikan lampu yang sudah mati atau rusak
dengan lampu LED. Hal ini dilakukan untuk melakukan
penghematan penyediaan lampu LED secara bersamaan dan
mengurangi pemborosan dengan tidak membuang lampu yang
sudah terpasang dan masih dalam kondisi baik. Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Teknik dan Sarana
Prasarana:
“…penggantian lampu LED kami baru berproses sekitar 50% dan gedung baru kami sudah menggunakan lampu LED semua.”
Gambar 5.16. Penerangan Jalan Umum LED
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pengelolaan energi yang paling besar adalah penggunaan
listrik untuk AC sehingga upaya efisiensi yang dilakukan
dengan mengganti freon yang ramah lingkungan. Kedua hal
yang dilakukan tersebut memberikan dampak efisiensi energi
sekitar 10% – 12%. Menurut Tabish (2016), penghematan
energi yang dapat dicapai dalam implementasi Green
Hospital sebesar 20% - 40%. Bharara, et al (2018)
mengemukakan efisiensi energi pada salah satu rumah sakit
pendidikan di North-West Delhi yang telah menggunakan
lampu LED selama 4 tahun total energi yang digunakan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
meningkat meskipun rumah sakit telah berkembang dan
beban pasien meningkat lebih dari 130% kapasitas rumah
sakit. Hasil penelitian Andini dan Utomo (2014)
menunjukkan bahwa penggunaan lampu LED menyebabkan
biaya awal pembelian lampu lebih besar daripada lampu
essential, namun biaya operasional dan pemeliharaan lampu
LED lebih rendah serta lebih menguntungkan pada tahun
investasi ke dua.
Kampanye penghematan energi yang belum dilakukan
dengan menggunakan media poster, spanduk, standing banner
atau media lain yang dapat menjangkau sasaran tidak hanya pihak
internal rumah sakit namun juga pasien dan pengunjung Rumah
Sakit Panti Rapih. Upaya penghematan energi dengan cara
pemasangan instalasi lampu sensor, penggunaan AC central
hemat energi, sumber energi tenaga surya dan pemanfaatan energi
terbarukan belum dilakukan oleh pihak rumah sakit saat ini
karena faktor biaya pengadaan yang cukup besar.
7) Efisiensi Air
Sebagian besar dari persyaratan implementasi elemen efisiensi
air belum dilakukan oleh pihak rumah sakit, diantaranya
pemasangan kran air tekan atau sensor, sensor pada tangki air
yang hanya dipasang tangka air utama dan panduan efisiensi air.
Rumah Sakit Panti Rapih memiliki fasilitas daur ulang air limbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
yang sebelumnya digunakan untuk menyiram tanaman, namun
saat ini tidak digunakan karena peraturan PROPER tidak
memperbolehkan daur ulang air limbah dipergunakan untuk
mahluk hidup. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi
Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK):
“….kami pernah mendapatkan peringkat 10 besar dan penghargaan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi DIY untuk minimasi air dengan memanfaatkan daur ulang air limbah untuk penyiraman tanaman dan pengisian kolam ikan pada tahun 2008… tapi dengan kami ikut PROPER sejak tahun 2011 air tersebut sudah tidak dapat kami manfaatkan lagi…”
Menurut Madani, et al (2018) beberapa bentuk efisiensi air
dapat dilakukan dengan memonitor penggunaan air,
menumbuhkan tanaman yang tidak membutuhkan air yang
banyak dan memperbaiki kebocoran air. Konservasi air yang
akan berdampak lebih besar dapat dilakukan rumah sakit dengan
memanen air hujan dan mendaur ulang air bukan untuk tujuan
diminum melainkan dapat digunakan kembali seperti untuk
pembilasan toilet. Rencana program ke depan pihak Rumah Sakit
Panti Rapih akan menggunakan kembali fasilitas ini untuk air
flushing toilet sehingga menghemat penggunaan air bersih. Dalam
melakukan kampanye konservasi air yang sudah diterapkan oleh
Rumah Sakit Panti Rapih berupa stiker dan media pada tampilan
layar komputer karyawan. Kampanye tertulis lainnya seperti
poster, spanduk, standing banner dan sosialisasi belum dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
oleh pihak rumah sakit sehingga belum dapat menjangkau sasaran
informasi kepada pasien dan pengunjung.
8) Kebersihan Lingkungan dan Pengendalian Vektor
Persyaratan terkait implementasi elemen ini memiliki
3 poin yang secara keseluruhan sudah dilakukan oleh pihak
Rumah Sakit Panti Rapih. Ketiga poin tersebut adalah a) memiliki
SPO atau panduan pembersihan lingkungan di rumah sakit yang
terintegrasi, b) SPO pemeliharaan kebersihan dan mengelola
bahan kimia pembersih serta c) petugas kebersihan yang memiliki
sertifikat pelatihan cleaning service yang berasal dari pihak
ketiga.
9) Pengelolaan Makanan
Terdapat 5 syarat dalam elemen implementasi terkait pengelolaan
makanan, yaitu:
a) Instalasi gizi Rumah Sakit Panti Rapih memiliki dua panduan
dalam pengelolaan makanan yaitu Panduan Hygiene Sanitasi
Makanan dan Minuman dengan nomor Kepdir RSPR: 987/
RSPR/ SK/B/ V/ 2017 dan Panduan Penyelenggaraan
Makanan di Instalasi Pelayanan Gizi dengan nomor Kepdir
RSPR: 986/ RSPR/ SK/B/ V/ 2017.
b) Sertifikat Laik Sehat sedang dalam proses pengurusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c) Melakukan pemeriksaan kesehatan penjamah makanan yang
dilakukan setiap 6 bulan sekali dan dilakukan pengarsipan
terhadap hasil pemeriksaan tersebut.
d) Pelatihan bagi petugas penjamah makanan dilakukan setiap
satu tahun sekali dengan tema wajib mengenai cara cuci
tangan, pencucian peralatan makan dan penggunaan APD
disertai dengan tema lain yang berbeda setiap tahunnya.
e) Rumah Sakit Panti Rapih belum memiliki panduan
penggunaan bahan habis pakai, bahan plastik dan styrofoam
yang minimal, namun pihak rumah sakit mengikuti
persyaratan standar pengemasan makanan secara umum.
Penggunaan kemasan ramah lingkungan masih sulit
ditemukan dalam hal ketersediaan dan spesifikasi yang sesuai
dengan standar penyajian di rumah sakit. Perubahan kemasan
akan disertai dengan perubahan pada sistem kerja,
penyesuaian area kerja, proses penyimpanan dan alur kerja.
Hal ini menyebabkan perubahan menuju implementasi
penggunaan kemasan ramah lingkungan membutuhkan waktu
secara bertahap. Proses awal yang sudah dilakukan saat ini
adalah mencari pemasok kemasan plastik biodegradable
yang dapat memenuhi jumlah dan spesifikasi yang sesuai
dengan kebutuhan Rumah Sakit Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Saat ini hal yang diupayakan oleh pihak rumah sakit adalah
mengurangi limbah plastik dengan cara mengurangi
konsumsi air mineral kemasan bagi pihak internal rumah
sakit. Pihak manajemen Rumah Sakit Panti Rapih
menyediakan fasilitas yang memanfaatkan air olahan RO
yang disebut Smart Water Station di 16 titik area rumah sakit
dan sudah mulai digunakan per tanggal 14 September 2019
saat ulang tahun rumah sakit ke 90 tahun. Semua karyawan
diharapkan merubah pola konsumsi air kemasan menjadi pola
isi ulang botol minum yang dapat dipakai berulang kali
sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dari
limbah plastik.
Gambar 5.17 Smart Water Station Sumber : Dokumentasi Pribadi
Upaya pengurangan penggunaan plastik juga dilakukan oleh
unit kerja Instalasi Gizi dengan cara pengemasan nasi
menggunakan kertas, memaksimalkan penggunaan peralatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
makan yang dapat digunakan kembali untuk pasien rawat
inap serta evaluasi penggunaan kemasan plastik. Hal ini
disampaikan oleh Kepala Seksi Instalasi Gizi :
“… kami dan pihak manajemen rumah sakit berusaha mencari material plastik yang lebih ramah lingkungan seperti kemasan biodagradable atau kemasan reusable lain…”
10) Kualitas Udara
Hal-hal yang sudah dilakukan dalam implementasi elemen
ini adalah melakukan pengukuran emisi cerobong genset dan
boiler, pemeriksaan udara ambient dan pemeriksaan kualitas
udara ruang operasi atau OK(Operation Komer) setiap 6 bulan
serta kampanye larangan merokok berupa stiker, poster, standing
banner baik pada area kerja karyawan maupun pasien dan
pengunjung, sosialisasi dan media pada layar komputer karyawan.
Kampanya larangan merokok ini tidak hanya untuk mencegah
pencemaran udara namun juga untuk mencegah risiko terjadinya
kebakaran dalam lingkungan rumah sakit.
Gambar 5.18. Peringatan Larangan Merokok
Sumber : Dokumentasi Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Pengukuran emisi kendaraan operasional rumah sakit dan
pemeriksaan kualitas udara ruangan ICU, IGD, perawatan dan
isolasi saat ini tidak dilakukan oleh pihak rumah sakit karena
mengacu kepada Permenkes No.7 tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit yang hanya mewajibkan pemeriksaan
kualitas udara pada ruang OK.
c. Tahap Pengecekan dan Upaya Perbaikan
Setelah tahap satu dan dua dilakukan, selanjutnya tahap ketiga
yaitu pengecekan dan upaya perbaikan. Berdasarkan Pedoman Rumah
Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia, pada tahap
ini tim Green Hospital melakukan pengawasan terhadap kemajuan dan
kinerja program Green Hospital yang telah dilakukan dengan
melakukan pengukuran dan pemantauan pada aspek-aspek input,
proses dan output kegiatan. Rumah Sakit Panti Rapih saat ini hanya
melakukan beberapa pengukuran dan pemantauan pada aspek-aspek
tersebut, yaitu :
1) Indikator input
Dilakukan evaluasi perbandingan terhadap besarnya biaya dan
volume atau jumlah yang dikeluarkan rumah sakit untuk
pemakaian sumber daya seperti air, listrik, gas, kertas dan
material lainnya pada kondisi sebelum dan setelah dilakukan
upaya efisiensi.
2) Indikator proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Pengecekan kesesuaian operasional dengan prosedur sudah
dilakukan oleh pihak rumah sakit, namun pengecekan waktu dan
kecepatan dalam proses belum dilakukan. Sebagaimana
disampaikan oleh Kepala Seksi unit LHK:
“…karena belum menerapkan Green hospital secara keseluruhan jadi untuk evaluasi proses yang kami lakukan berdasarkan Undang-undang Lingkungan, dokumen lingkungan dan PROPER yang kami ikuti… untuk instrumen dalam Green Hospital kami baru mengetahui dan mengecek beberapa yang sudah diaplikasikan…”
3) Indikator output
Evaluasi terhadap penurunan biaya operasional rumah sakit akibat
adanya efisiensi dan pencegahan pencemaran lingkungan sudah
dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Tim khusus Green Hospital Rumah Sakit Panti Rapih belum dibentuk
sehingga pada tahap ini evaluasi aspek-aspek di atas dilakukan oleh
unit-unit kerja dalam bentuk laporan tahunan program kerja.
d. Tahap Mengkaji Kembali Manajemen Green Hospital
Tahapan ini merupakan tahap terakhir dalam implementasi Green
Hospital. Menurut Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green
Hospital) di Indonesia, tahap ini merupakan kegiatan evaluasi
menyeluruh dengan mengidentifikasi permasalahan dan hambatan,
menemukan solusi dan mengembangkan inovasi yang ramah
lingkungan. Pihak Rumah Sakit Panti Rapih saat ini sedang menuju
proses Green Hospital dan hasil penelitian ini menunjukkan sebesar
67% implementasi sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
karena itu, tahap ini belum dilakukan secara khusus oleh pihak rumah
sakit.
e. Inovasi dan Penghargaan Bidang Kesehatan Lingkungan
Selain tahapan-tahapan dalam implementasi Green Hospital pada
ketentuan Pedoman Green Hospital di Indonesia, terdapat poin yang
dapat menjadi nilai tambah bagi pihak rumah sakit, yaitu :
1) Inovasi lain terkait Green Hospital belum dilakukan oleh pihak
Rumah Sakit Panti Rapih, namun rencana pengembangan inovasi
yang sedang dipersiapkan pihak rumah sakit adalah penggunaan
daur ulang air limbah sebagai air flushing dan konservasi air
dengan penampungan dan pemanfaatan air hujan untuk
penyiraman tanaman.
2) Penghargaan bidang kesehatan lingkungan lain adalah Rumah
Sakit Panti Rapih memperoleh penghargaan PROPER pada tahun
2017-2018 dengan peringkat warna Biru. Berdasarkan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No.3 tahun 2014 tentang Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup, peringkat warna biru diberikan kepada penanggungjawab
usaha dan atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan
lingkungan hidup sesuai dengan persyaratan. Penilaian PROPER
ini akan dilakukan setiap tahun sampai rumah sakit memperoleh
minimal tingkatan warna hijau. Sejak mengikuti PROPER pertama
tahun 2011, pihak manajemen rumah sakit sudah berkomitmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
untuk mengikuti kebijakan lingkungan dan menjaga kelestarian
lingkungan.
Gambar 5.19. Penghargaan PROPERDA RS Panti Rapih
Sumber : Dokumentasi Pribadi
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Green Hospital
pada Rumah Sakit Panti Rapih
Dalam upaya menuju proses implementasi Green Hospital, pihak
Rumah Sakit Panti Rapih memiliki faktor pendukung dan menghadapi
faktor yang menghambat implementasi elemen-elemen Green Hospital
yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Faktor-faktor Pendukung Implementasi Green Hospital
Dukungan pihak manajemen Rumah Sakit Panti Rapih menjadi
pendorong utama dalam mewujudkan implementasi Green Hospital.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi LHK:
“…manajemen sangat mendukung sejak tahun lalu untuk kami mengikuti lomba Green Hospital… dan untuk biaya jika kami mengajukan anggaran satu tahun sebelumnya pasti dapat dukungan yang sangat baik dari manajemen…”
Dukungan pihak manajemen juga diberikan dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pelatihan-pelatihan eksternal yang diikuti oleh beberapa staf
diantaranya pelatihan terkait efisiensi listrik dan bangunan rumah sakit
serta workshop Green Hospital di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten
yang sudah pernah mengikuti lomba Green Hospital yang diadakan
oleh Kementerian Kesehatan RI.
Peran kerjasama tim masing-masing unit kerja juga menjadi faktor
penting dalam mendukung implementasi Green Hospital. Tim kerja
LHK menjalankan peran dan tugas untuk mengelola lingkungan
rumah sakit sesuai dengan peraturan lingkungan hidup supaya tingkat
PROPER tetap baik pada peringkat warna Biru dan meningkat ke
peringkat warna Hijau dengan melakukan upaya-upaya efisiensi.
Peran tim kerja Teknik dan Sarana Prasarana dalam pengelolaan
sumber daya air, energi listrik, gas dan gas medis dalam menjalankan
perannya berupaya melakukan upaya efisiensi. Hal ini dilakukan
dengan cara memperbaiki dan menutup kebocoran-kebocoran dengan
segera supaya tidak terjadi pemborosan sumder daya. Tim ini menjaga
pelayanan 24 jam siap mengatasi keluhan unit lain terkait sumber daya
tersebut.
b. Faktor-faktor Penghambat
Beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan
implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih antara lain:
1) Belum memiliki Surat Keputusan (SK) dan regulasi tertulis terkait
implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
bentuk dukungan pihak manajemen rumah sakit secara formal.
2) Belum terbentuk tim Green Hospital sebagai tim penggerak.
Keterlibatan dalam tim tersebut tidak hanya dari unit kerja
pengelolaan lingkungan hidup dan teknik tetapi juga dari unit-unit
lain untuk mengajak seluruh lapisan karyawan mendukung dan
bergerak mewujudkan implementasi Green Hospital.
3) Tempat kelola limbah padat dan pemilahan sampah yang masih
terbatas sehingga belum dapat dikelola secara maksimal.
4) Keterbatasan sumber daya manusia di beberapa unit kerja
menyebabkan gerakan dan hasil yang kurang maksimal.
5) Pertimbangan penambahan inventaris, jumlah minimal pembelian
dan ruang penyimpanan yang harus menyesuaikan menjadi salah
satu kendala penerapan kemasan bebas plastik. Kemasan ramah
lingkungan masih sulit ditemukan baik dari segi ketersediaan
maupun harga dan spesifikasi yang sesuai dengan standar
penyajian makanan di Rumah Sakit Panti Rapih.
4. Dampak Implementasi Elemen Green Hospital pada Rumah Sakit
Panti Rapih
Menurut Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital)
di Indonesia, terdapat 4 manfaat yang akan dirasakan oleh rumah sakit,
meliputi: manfaat kesehatan, ekonomi, sosial dan lingkungan. Berdasarkan
hasil wawancara dengan pihak manajemen dan kepala seksi unit kerja
yang terlibat dalam lingkungan rumah sakit, beberapa dampak yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
dirasakan dari pengelolaan rumah sakit ramah lingkungan, yaitu:
a. Ekonomi
Dampak positif yang dirasakan oleh pihak internal rumah sakit adalah
efisiensi biaya operasional dan pemeliharaan rumah sakit akibat
terjadinya pengurangan timbunan limbah dengan melakukan
pemanfaatan limbah dan efisiensi penggunaan air, energi listrik dan
gas.
b. Sosial
Keberadaan taman-taman yang asri dapat dinikmati oleh karyawan,
pasien, keluarga pasien dan pengunjung Rumah Sakit Panti Rapih
memberikan dampak rasa nyaman dan relaksasi. Hal ini juga
meningkatkan citra positif sebagai nilai tambah rumah sakit. Secara
bertahap juga terbentuk budaya ramah lingkungan pada karyawan
rumah sakit sehingga berdampak pada penerapan efisiensi
penggunaan sumber daya dan kepedulian terhadap lingkungan rumah
sakit.
c. Lingkungan
Manfaat lingkungan yang diperoleh adalah terjaga mutu kualitas
lingkungan rumah sakit dengan mempertahankan ruang terbuka hijau
sehingga udara tetap segar karena oksigen yang cukup, sejuk dan tidak
terik serta mampu mempertahankan populasi hayati dan non hayati.
Pihak rumah sakit dapat mencegah dan memperkecil dampak negatif
terhadap lingkungan melalui upaya mengurangi limbah plastik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
pengelolaan limbah yang baik.
Dampak kesehatan belum dapat diketahui karena belum dilakukan
pendataan secara rinci terkait indikator-indikator kesehatan dalam
implementasi Green Hospital.
B. Persepsi Implementasi Green Hospital dan Dampaknya Bagi Kepuasan
Pelanggan di Rumah Sakit Panti Rapih
Pembahasan bagian kedua berikut ini mengenai penilaian kepuasan
pelanggan terhadap implementasi elemen Green Hospital. Penilaian ini
dilakukan antara lain dengan 1) menganalisa selisih antara nilai kenyataan
dan harapan pelanggan terhadap implementasi elemen Green Hospital yang
sudah dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Panti Rapih, 2) menganalisa tingkat
kepuasan antara kenyataan dan harapan serta 3) menganalisa persepsi dan
penilaian narasumber secara keseluruhan terhadap implementasi Green
Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih. Berikut ini tabel penyataan-pernyataan
per elemen dalam kuisioner penilaian kepuasan pelanggan.
Tabel 5.5. Pernyataan Penilaian Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih
A. Lokasi dan Landscape 1 Kemudahan menjangkau lokasi RS Panti Rapih dengan
menggunakan kendaraan umum 2 Ketersediaan transportasi umum menuju dan dari RS Panti Rapih 3 Ketersediaan pohon hijau di RS Panti Rapih 4 Ketersediaan taman di RS Panti Rapih 5 Ketersediaan lubang resapan air di RS Panti Rapih 6 Ketersediaan area terbuka hijau di RS Panti Rapih 7 Kebersihan, kerapian dan keindahan lingkungan RS Panti Rapih
B. Energi 1 Penerangan tanpa lampu di RS Panti Rapih pada siang hari 2 Ketersediaan ventilator pada area toilet dan tangga di RS Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
B. Energi 3 Ketersediaan petunjuk hemat energi listrik di area RS Panti Rapih 4 Kesejukan RS Panti Rapih tanpa AC
C. Air 1 Ketersediaan air bersih dan tidak berbau di RS Panti Rapih 2 Ketersediaan petunjuk hemat energi air di area RS Panti Rapih 3 Ketersediaan kran air otomatis di area RS Panti Rapih
D. Lingkungan 1 Seluruh kawasan RS Panti Rapih bebas asap rokok 2 Sirkulasi udara di RS Panti Rapih baik dan tidak pengab
3Ketenangan di lingkungan RS Panti Rapih yang bebas polusi suara kendaraan bermotor
4 Kesejukan udara lingkungan RS Panti Rapih
E. Kualitas Udara 1 Kualitas udara tidak berbau di lingkungan RS Panti Rapih 2 Kualitas udara segar di lingkungan RS Panti Rapih 3 Lingkungan RS Panti Rapih yang bebas polusi udara 4 Ketersediaaan kampanye larangan merokok di area RS Panti Rapih
F. Limbah 1 Ketersediaan tempat sampah di kawasan RS Panti Rapih 2 Seluruh area rumah sakit bebas sampah 3 Seluruh area rumah sakit bebas dari bau sampah 4 Seluruh area rumah sakit bebas dari bau bahan kimia
G. Makanan 1 Kebersihan makanan di RS Panti Rapih 2 Kualitas kemasan makanan baik dan tidak berbahaya 3 Kemasan makanan ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali
1. Selisih Nilai Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Elemen Green
Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.
Pada bagian ini akan dibahas selisih nilai kenyataan dan harapan per
elemen dan secara keseluruhan. Pelanggan dalam penelitian ini meliputi
pasien rawat jalan dan keluarga pasien. Jumlah elemen dalam kuisioner
ini adalah 7 elemen yang dapat dinilai narasumber secara langsung.
Berikut ini hasil kuisioner nilai kepuasan pelanggan terhadap
implementasi elemen Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 5.6. Hasil Kuisioner Nilai Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih
Skor Sikap
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Pernyataan
SP P CP TPSTP
SP P CP TPSTP
A1 16 46 19 321 3.96 50 31 374 4.62 0.65
A2 13 47 21 316 3.90 45 36 369 4.56 0.65
A3 14 49 18 320 3.95 63 18 387 4.78 0.83
A4 13 58 10 327 4.04 64 17 388 4.79 0.75
A5 7 42 32 299 3.69 48 33 372 4.59 0.90
A6 8 59 14 318 3.93 67 14 391 4.83 0.90
A7 46 31 4 366 4.52 71 10 395 4.88 0.36
27.99 33.04 5.05
B1 14 51 16 322 3.98 64 17 388 4.79 0.81
B2 36 43 2 277 3.42 50 31 374 4.62 1.20
B3 1 35 45 199 2.46 20 61 344 4.25 1.79
B4 8 51 22 310 3.83 69 12 393 4.85 1.02
13.68 18.51 4.83
C1 39 39 3 360 4.44 76 5 400 4.94 0.49
C2 3 49 29 217 2.68 18 63 342 4.22 1.54
C3 9 72 171 2.11 17 64 341 4.21 2.10
9.23 13.37 4.14
D1 42 33 6 360 4.44 76 5 400 4.94 0.49
D2 34 41 6 352 4.35 72 9 396 4.89 0.54
D3 22 50 9 337 4.16 67 14 391 4.83 0.67
D4 18 55 8 334 4.12 75 6 399 4.93 0.80
17.07 19.58 2.51
E1 27 47 7 344 4.25 72 9 396 4.89 0.64
E2 21 55 5 340 4.20 71 10 395 4.88 0.68
E3 13 58 10 327 4.04 69 12 393 4.85 0.81
E4 10 50 21 313 3.86 62 19 386 4.77 0.90
16.35 19.38 3.04
F1 20 48 13 331 4.09 66 15 390 4.81 0.73
F2 34 43 4 354 4.37 73 8 397 4.90 0.53
F3 38 40 3 359 4.43 75 6 399 4.93 0.49
F4 32 43 6 350 4.32 72 9 396 4.89 0.57
17.21 19.53 2.32
G1 26 49 6 344 4.25 68 13 392 4.84 0.59
G2 60 21 303 3.74 55 26 379 4.68 0.94
G3 3 72 6 240 2.96 29 52 353 4.36 1.40
10.95 13.88 2.93
A. Lokasi dan Landscape
SelisihJumlah
Rata-rata
Jumlah
Kenyataan Harapan
Rata-rata
C. Air
B. Energi
Total Harapan Rata-Rata
Total Kenyataan Rata-Rata Total Harapan Rata-Rata
E. Kualitas Udara
Total Harapan Rata-RataTotal Kenyataan Rata-Rata
Total Kenyataan Rata-Rata Total Harapan Rata-Rata
Total Kenyataan Rata-Rata Total Harapan Rata-Rata
Total Kenyataan Rata-Rata
D. Lingkungan
Total Kenyataan Rata-Rata Total Harapan Rata-Rata
Total Kenyataan Rata-Rata Total Harapan Rata-Rata
G. Makanan
F. Limbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Berdasarkan tabel di atas, berikut ini pembahasan mengenai selisih
kepuasan antara harapan dan kenyataan pada masing-masing elemen
Green Hospital, yaitu:
a. Lokasi dan Landscape
Nilai selisih paling kecil pada kepuasan terhadap
kebersihan, kerapian dan keindahan lingkungan Rumah Sakit Panti
Rapih (A7), sedangkan selisih yang besar pada kepuasan terhadap
ketersediaan lubang resapan air (A5) dan area terbuka hijau di
lingkungan rumah sakit (A6).
Ketersediaan dan kemudahan mendapatkan transportasi umum
menuju dan dari rumah sakit (A1,A2) memiliki nilai selisih harapan
dan kenyataan yang kecil. Salah satu transportasi umum yang
tersedia adalah bis Trans Jogja dengan letak halte di bagian depan
rumah sakit gedung baru dan lama Rumah Sakit Panti Rapih. Pada
saat ini, ketersediaan kendaraan umum online juga mempermudah
pelanggan untuk menjangkau rumah sakit yang terletak di
perkotaan dekat pemukiman, perkantoran dan fasilitas Pendidikan
dan dilewati oleh banyak kendaraan. Bangunan Rumah Sakit Panti
Rapih saat ini berada di hook Jalan Cik Di Tiro dan Jalan Colombo
sehingga dapat dengan mudah diakses melalui 2 jalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 5.20. Peta Letak Rumah Sakit Panti Rapih
Sumber : Googlemaps
Gambar 5.21. Halte Colombo Panti Rapih
Sumber : Googlemaps
Gambar 5.22. Halte di Depan Jalan Cik Di Tiro
Sumber: Dokumentasi Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
b. Energi
Nilai selisih harapan dan kenyataan kepuasan pelanggan pada
elemen energi paling kecil pada penerangan tanpa lampu pada
siang hari di Rumah sakit Panti Rapih (B1). Berdasarkan observasi
peneliti, beberapa ruangan baik pada bangunan gedung baru
maupun lama rumah sakit memiliki jendela yang banyak sehingga
penerangan pada siang hari cukup tanpa menyalakan lampu.
Gambar 5.23. Area Ruang Tunggu Rawat Jalan Terpadu
Sumber : Googlemaps
Gambar 5.24. Area Rawat Inap Gedung Carolus
Sumber : Dokumentasi Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Terdapat 3 poin pada elemen energi yang memiliki nilai selisih
cukup besar yaitu ventilator pada area toilet dan tangga di rumah
sakit (B2), ketersediaan petunjuk hemat energi listrik (B3) dan
kesejukan rumah sakit tanpa AC (B4). Nilai selisih yang besar ini
disebabkan toilet di beberapa lantai tertutup dan tidak terdapat
ventilasi, namun pada area tangga terdapat ventilator. Pelanggan
sangat sedikit menemukan petunjuk hemat energi listrik karena
berdasarkan penilaian terhadap checklist implementasi elemen
energi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit juga belum
melakukan sosialisasi hemat energi terhadap pelanggan dengan
media apapun. Kesejukan rumah sakit tanpa AC kurang dirasakan
pada area ruang tunggu BPJS karena banyaknya antrian pelanggan,
akses jendela yang kurang dan tidak terbuka sehingga
membutuhkan bantuan AC sebagai pendingin ruangan.
Gambar 5.25. Salah Satu Toilet Lantai 3 Gedung Borromeus Sumber : Dokumentasi Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Gambar 5.26 Ruang Tunggu Pasien BPJS
Sumber : Dokumentasi Pribadi
c. Air
Pada elemen air, nilai selisih harapan dan kenyataan kepuasan
pelanggan paling kecil pada ketersediaan air bersih dan tidak
berbau di Rumah Sakit Panti Rapih (C1). Nilai selisih terbesar pada
ketersediaan kran air otomatis di area rumah sakit (C3), hal ini
sesuai dengan hasil observasi peneliti dan checklist implementasi
Green Hospital yang menunjukkan belum terdapat kran air
otomatis. Penggunaan kran air otomatis menjadi salah satu
penilaian dalam pedoman implementasi Green Hospital sebagai
upaya penghematan dalam penggunaan air bersih. Nilai selisih
yang cukup besar juga terdapat pada ketersediaan petunjuk hemat
energi air (C2), sama seperti petunjuk hemat energi yang belum
banyak disosialisasikan khususnya kepada pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Gambar 5.27. Kran Air Manual Sumber : Dokumentasi Pribadi
d. Lingkungan
Penilaian kepuasan pelanggan pada elemen lingkungan
memiliki nilai selisih harapan dan kenyataan yang hampir sama dan
tidak terlalu besar. Hal ini menunjukkan lingkungan Rumah Sakit
Panti Rapih sudah mendekati harapan pelanggan baik dari segi area
bebas merokok (D1), sirkulasi udara (D2), ketenangan dari polusi
suara kendaraan (D3) maupun kesejukan udara di lingkungan
rumah sakit (D4) meskipun terletak di tengah perkotaan.
e. Kualitas Udara
Penilaian serupa pada elemen kualitas udara juga memiliki
nilai selisih harapan dan kenyataan yang hampir sama dan tidak
terlalu besar. Terdapat kampanye larangan merokok (E4) pada
hampir di setiap area lingkungan rumah sakit berdampak pada
kualitas udara yang tidak berbau (E1) dan bebas polusi asap rokok.
Selain itu, dengan pengelolaan limbah yang baik meminimalkan
polusi udara dari bau zat kimia dan limbah (E3). Kualitas udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
segar di lingkungan rumah sakit (E2) tidak terlepas dari keberadaan
taman-taman dan pohon-pohon di lingkungan Rumah Sakit Panti
Rapih. Menurut Madani, et al (2018) kualitas udara dalam ruangan
dapat ditingkatkan dengan menumbuhkan tanaman dalam ruangan
yang mengeluarkan oksigen dan mengurangi polutan.
f. Limbah
Ketersediaan tempat sampah dan pengelolaan limbah yang
dilakukan dengan baik oleh pihak rumah sakit menyebabkan nilai
selisih harapan dan kenyataan yang kecil pada elemen limbah.
Terdapat pemisahan antara limbah infeksius dan non-infeksius yang
ditandai pada bagian atas tempat sampah di rumah sakit. Meskipun
demikian, belum terdapat tempat sampah yang langsung memilah
sampah berdasarkan jenis bahannya. Tempat sampah tersebut sering
dicek oleh petugas Cleaning Service dan dilakukan pembersihan
secara berkala. Petugas Cleaning Service rumah sakit memiliki
jadwal pengecekan dan pembersihan secara teratur.
Gambar 5.28 Tempat Sampah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
g. Makanan
Penilaian kepuasan pasien terhadap kebersihan makanan dan
kualitas kemasan yang baik dan tidak berbahaya (G1) memiliki
nilai selisih yang kecil. Sebaliknya, nilai selisih harapan dan
kenyataan kepuasan pelanggan terhadap penggunaan kemasan yang
ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali (G3) memiliki
nilai selisih yang cukup besar. Hal ini disebabkan masih banyak
makanan dan minuman yang menggunakan pengemas dari plastik
yang tidak ramah lingkungan. Sejalan dengan tidak adanya
kebijakan terkait penggunaan plastik terutama oleh pihak ke tiga
yang menjual makanan dan minuman di area rumah sakit serta
kesulitan pihak rumah sakit sendiri untuk menemukan pengemas
yang tepat.
Pembahasan berikutnya mengenai deskripsi nilai rata-rata selisih
harapan dan kenyataan kepuasan pasien dengan menggunakan data tabel
berikut ini. Nilai rata-rata selisih keseluruhan per elemen diperoleh
dengan cara membagi total selisih per elemen dengan jumlah pernyataan
per elemen. Data total selisih harapan dan kenyataan serta jumlah
pernyataan per elemen diperoleh dari tabel 5.6.
Berdasarkan tabel 5.7 berikut ini, nilai rata-rata selisih harapan dan
kenyataan yang besar terdapat pada elemen air (1,38) dan energi (1,21),
hal ini menunjukkan pada kedua elemen tersebut kenyataan yang
dirasakan oleh pelanggan masih jauh dari harapan pelanggan. Nilai rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
rata selisih yang paling kecil pada elemen limbah (0,58) menunjukkan
kepuasaan yang dirasakan oleh pelanggan hampir mendekati harapan
pelanggan. Hasil ini sesuai dengan checklist elemen implementasi yang
sudah dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Panti Rapih. Persentase
implementasi Green Hospital pada elemen pengelolaan limbah
menunjukkan nilai terbesar, sedangkan untuk elemen efisiensi air dan
energi memiliki persentase yang kecil. Implementasi pengelolaan limbah
yang baik memberikan dampak pada kepuasan pasien yang baik.
Tabel 5.7 Rata-rata Selisih Harapan dan Kenyataan Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih
Elemen Jumlah
Penyataan
Total Selisih Harapan dan Kenyataan
Rata-rata Selisih
Harapan dan Kenyataan Per
Elemen A. Lokasi dan Landscape 7 5.05 0.72 B. Energi 4 4.83 1.21
C. Air 3 4.14 1.38
D. Lingkungan 4 2.51 0.63
E. Kualitas Udara 4 3.04 0.76
F. Limbah 4 2.32 0.58
G. Makanan 3 2.93 0.98 (Sumber : Diolah Peneliti Dari Tabel 5.6)
2. Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di
Rumah Sakit Panti Rapih
Pada tabel 5.8 berikut ini tingkat kepuasan pelanggan Rumah Sakit
Panti Rapih terhadap implementasi elemen Green Hospital pada
kenyataan yang ada saat ini rata-rata berada di tingkat Puas, namun
terdapat tingkat kepuasan Cukup Puas pada elemen air dan hal ini sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
dengan hasil nilai selisih kepuasan dan kenyataan yang menunjukkan
nilai selisih rata-rata yang paling besar serta persentase penerapan elemen
tersebut oleh pihak rumah sakit hanya 3% dari total keseluruhan elemen.
Terdapat 2 elemen yang memiliki tingkat kepuasan kenyataan yang sama
dengan harapan yaitu a) elemen lingkungan dan b) limbah dimana kedua
elemen tersebut juga memiliki nilai selisih rata-rata paling kecil diantara
elemen yang lain dan penerapan yang baik oleh pihak rumah sakit.
Tabel 5.8 Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Elemen Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih
Elemen Green Hospital
Kenyataan Harapan
Nilai Rata-rata
Tingkat Kepuasan
Nilai Rata-rata
Tingkat Kepuasan
A. Lokasi dan Landscape
27,99 Puas 33,04 Sangat puas
B. Energi 13,68 Puas 18,51 Sangat puasC. Air 9,23 Cukup Puas 13,37 Sangat puasD. Lingkungan 17,07 Sangat Puas 19,58 Sangat puasE. Kualitas Udara 16,35 Puas 19,38 Sangat puasF. Limbah 17,21 Sangat Puas 19,53 Sangat puasG. Makanan 10,95 Puas 13,88 Sangat puasTotal Rata-Rata 112,48 Puas 137,29 Sangat Puas
3. Persepsi Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di Rumah
Sakit Pantih Rapih
Penilaian keseluruhan narasumber pasien dan keluarga pasien terkait
implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih disajikan pada
tabel 5.9 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 5.9 Persentase Persepsi Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih
Pernyataan Penilaian Jumlah Persentase
(%)
Penerapan Green Hospital
Sangat Penting 76 93,83 Penting 5 6,71 Tidak Penting 0 -
Green Hospital sebagai salah satu pertimbangan pemilihan rumah sakit
Ya 79 97,53
Tidak 2 2,47
Kepuasan secara keseluruhan terhadap
lingkungan RSPR
Sangat Puas 16 19,75 Puas 56 69,14 Cukup Puas 9 11,11 Tidak Puas 0 - Sangat Tidak Puas
0 -
Manfaat dari Green Hospital RSPR
Sudah seluruhnya 12 14,81 Sudah sebagian 68 83,95 Belum 2 2,47
Narasumber = 81
Terdapat empat poin penilaian keseluruhan narasumber pasien dan
keluarga pasien terkait implementasi Green Hospital di Rumah Sakit
Panti Rapih yang dibahas berikut ini
a. Penerapan Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh narasumber
menilai penerapan Green Hospital penting untuk dilakukan di rumah
sakit, hal ini sejalan dengan hasil wawancara pada narasumber pasien.
Semua narasumber sebanyak 20 orang sepakat bahwa implementasi
Green Hospital penting untuk diterapkan di rumah Sakit Panti Rapih
dengan berbagai alasan. Alasan yang paling banyak dikemukakan
adalah agar pasien atau pengunjung merasa nyaman saat berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
rumah sakit, tidak bosan, dan membantu proses pemulihan pasien.
Beberapa narasumber mengemukakan hal sebagai berikut:
Narasumber 2 “… kesan rumah sakit untuk pasien itu kaku dan menyeramkan tapi dengan adanya taman-taman secara psikologis lingkungan rumah sakit jadi menyenangkan.”
Narasumber 6 “… Panti Rapih saat ini memiliki gedung baru ya, jadi area terbuka hijaunya makin sedikit, jadi penerapan itu penting ya supaya tetap ramah bagi pasien dan lingkungan sekitar rumah sakit…”
Narasumber 7
“… karena letak rumah sakit ini kan di perkotaan yang banyak pemukiman dan polusi juga. “
b. Peran Green Hospital sebagai pertimbangan pemilihan rumah sakit
Sebesar 97,53% narasumber akan mempertimbangkan rumah
sakit ramah lingkungan (Green Hospital) sebagai salah satu alasan
dalam memilih rumah sakit sehingga penting bagi rumah sakit untuk
dapat meningkatkan kenyamanan dan citra sebagai rumah sakit yang
ramah lingkungan. Berdasarkan hasil wawancara kepada 20
narasumber, sebagian dari narasumber belum mengetahui tentang
Green Hospital dan sebagian sudah mengetahui konsep ini dari
berbagai sumber seperti media dan artikel. Mayoritas narasumber
berpendapat bahwa konsep Green Hospital adalah rumah sakit dengan
lingkungan yang bersih, hijau, nyaman, sejuk, memiliki taman yang
asri, lahan terbuka dan udara yang bersih. Beberapa narasumber
menambahkan persepsi mengenai konsep Green Hospital sebagai
rumah sakit yang bebas polusi udara, tidak mengganggu lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
dalam pengelolaan limbah dan operasionalnya, pemanfaatan sumber
daya yang efisien dan ramah lingkungan serta pelayanan yang baik
dan ramah kepada pasien. Seperti yang dikemukan oleh :
Narasumber 1 “… bebas asap rokok, polusi dari kendaraan dan paparan kimia lain …”
Narasumber 5
“… tidak mengganggu lingkungan termasuk kelola limbahnya, kemudian operasional rumah sakit tidak mengganggu juga… “
Narasumber 6
“… berhubungan dengan pemanfaatan energi alam untuk menjalankan rumah sakt jadi lebih nyaman, misalnya pencahayaan lampu siang hari tidak terlalu banyak menyalakan lampu… “
Narasumber 11
“… lingkungan rumah sakit, fasilitas dan penggunaan sumber daya yang ramah lingkungan. “
Narasumber 18
“… rumah sakit yang semuanya ramah dalam hal lingkungan, situasi, perawatannya, dan pelayanan untuk pelanggannya…”
c. Kepuasan pelanggan terhadap lingkungan Rumah Sakit Panti Rapih
Penilaian kepuasan pelanggan terhadap lingkungan Rumah Sakit
Panti Rapih sebesar 69,14% merasa puas dengan lingkungan rumah sakit
saat ini dan 11,11% merasa cukup puas. Tingkat kepuasan yang belum
baik secara keseluruhan dapat disebabkan oleh beberapa elemen
implementasi Green Hospital yang belum dilakukan oleh pihak Rumah
Sakit Panti Rapih. Menurut hasil wawancara, fasilitas yang sudah ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Rumah Sakit Panti Rapih terkait dengan Green Hospital adalah taman,
pohon hijau, ventilasi udara, jendela dan tempat sampah. Pendapat yang
berbeda disampaikan oleh :
Narasumber 3 “… ada pemisahan sampah yang terinfeksi dengan yang ngga terinfeksi.“
Narasumber 4
“ … ruang tunggu dan toilet yang bersih, ada petugas kebersihan rutin …“
Narasumber 8
“… ada halte bis dekat, jauh dari kebisingan kendaraan luar…, parkir sekarang luas dan bersih.”
d. Manfaat implementasi elemen Green Hospital di Rumah Sakit Panti
Rapih
Penilaian manfaat dirasakan oleh sebanyak 83,95% narasumber
yang sudah merasakan manfaat namun baru sebagian, bahkan ada
yang belum merasakan manfaat apapun. Hasil wawancara
mengungkapkan manfaat sosial yang banyak dirasakan oleh
narasumber yaitu kualitas udara lebih segar, mengurangi kebosanan,
mengurangi stress, nyaman, sejuk dan tenang. Lingkungan rumah
sakit yang memberikan dampak demikian dapat membantu proses
pemulihan pasien terutama dengan adanya keberadaan taman-taman
asri, dan lingkungan yang bersih dan segar. Manfaat lain juga
dirasakan oleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Narasumber 5 “… karena ramah lingkungan jadinya ramah juga pelayanannya itu saya rasakan.”
Narasumber 6
“..belum bisa menikmati dampak secara keseluruhan …”
Narasumber 12
“… pelayanan dan lingkungan jadi bagus”
Narasumber 13
“… senang jadi punya semangat untuk cepat sembuh.”
Narasumber 16
“… ayem mau berobat dengan senang hati, ngga males kontrol.”
Dari manfaat yang sudah dirasakan oleh narasumber, dalam
mendukung implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti
Rapih, saat wawancara dengan pasien dan keluarga pasien
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1) Mempertahankan yang sudah terlaksana dengan baik dan
meningkatkan yang belum dilaksanakan
2) Keberadaan taman dan pohon perlu ditambahkan terutama di
area gedung baru dan parkir gedung lama
3) Memberikan informasi kepada pasien dan pengunjung
mengenai fasilitas taman yang dapat dinikmati
4) Pengaturan suhu AC ruangan perlu dilakukan kontrol supaya
tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas
5) Memberikan informasi mengenai lingkungan rumah sakit dan
petunjuk-petunjuk yang lebih jelas untuk mempermudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
pasien atau pengunjung dalam mendukung penerapan Green
Hospital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih secara
keseluruhan mencapai 65% pada tahap kebijakan dan perencanaan dan
67% pada tahap implementasi. Faktor yang mendukung dalam
implementasi Green Hospital adalah dukungan dari pihak manajemen
atas Rumah Sakit Panti Rapih dan tim kerja yang solid. Faktor yang
menjadi penghambat adalah belum adanya Surat Keputusan dan tim
Green Hospital, keterbatasan tempat kelola limbah, sumber daya manusia
dan ruang penyimpanan inventaris. Dampak positif yang dirasakan pihak
rumah sakit dari implementasi yang sudah dilakukan adalah secara
ekonomi, sosial dan lingkungan.
2. Konsep Green Hospital bagi pasien adalah rumah sakit dengan
lingkungan yang bersih, hijau, nyaman, sejuk, memiliki taman yang asri,
lahan terbuka dan udara yang bersih yang sangat penting untuk diterapkan
di Rumah Sakit Panti Rapih karena dapat membantu mengurangi stress,
membuat pasien lebih rileks dan mempercepat penyembuhan. Penilaian
tingkat kepuasan pelanggan terhadap implementasi Green Hospital di
Rumah Sakit Panti Rapih adalah Puas pada elemen lokasi dan landscape,
efisiensi energi, kualitas udara dan makanan. Dampak positif utama yang
dirasakan pasien adalah dampak sosial yaitu rasa nyaman, relaksasi dan
suasana penyembuhan dari lingkungan rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
B. Keterbatasan Penelitian
1. Narasumber penelitian ini terbatas pada pasien rawat jalan BPJS Rumah
Sakit Panti Rapih sehingga belum mewakili seluruh tingkatan pelanggan
rumah sakit.
2. Kemungkinan kondisi pasien dan keluarga pasien yang tidak sehat dan
kurang nyaman dapat menyebabkan penerimaan informasi mengenai
Green Hospital menjadi kurang maksimal dan mempengaruhi jawaban
kuisioner.
C. Saran
1. Bagi Rumah Sakit Panti Rapih
a. Dukungan pihak manajemen Rumah Sakit Panti Rapih dalam
implementasi Green Hospital perlu ditindaklanjuti dengan membuat
kebijakan yang dapat berupa Surat Keputusan (SK) sebagai landasan
bagi seluruh lapisan staf rumah sakit dalam menjalankan implementasi
Green Hospital dan pembentukan tim Green Hospital yang terdiri dari
dari berbagai unit kerja di rumah sakit sebagai penggerak.
b. Perlu dilakukan upaya yang terprogram dari pihak manajemen RS
Panti Rapih untuk meningkatkan implementasi terhadap
elemen-elemen Green Hospital yang sesuai dengan Pedoman Rumah
Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia yang belum
diimplementasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
c. Perlu dilakukan pengecekan kembali dan pembaharuan terhadap
beberapa sarana prasarana dalam mendukung implementasi
elemen-elemen Green Hospital seperti kampanye larangan merokok
pada beberapa titik kurang terlihat karena sudah memudar, petunjuk
hemat penggunaan air dan listrik, pengecekan jumlah dan kondisi
biopori serta memaksimalkan media yang terdapat di rumah sakit
untuk melakukan sosialisasi program Green Hospital.
d. Tingkat implementasi dan kepuasan pelanggan terendah pada elemen
efisiensi air sehingga perlu dilakukan evaluasi tahapan implementasi
dan inovasi terkait efisiensi air.
e. Biaya implementasi Green Hospital yang membutuhkan biaya cukup
besar pada awal penerapan akan memberikan dampak jangka panjang
terhadap keselamatan, kepuasan, kenyamanan penghuni rumah sakit
dan keamanan lingkungan. Hal ini menjadi penting dan utama untuk
memberikan nilai lebih, baik bagi pelanggan maupun pihak rumah
sakit sehingga penting dilakukan implementasi Green Hospital di
Rumah Sakit Panti Rapih.
2. Bagi penelitian selanjutnya
a. Penelitian ini melakukan penilaian pada kepuasan dan dampak pada
pelanggan, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai dampak pada pekerja di rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b. Lingkup narasumber penelitian ini cukup kecil yaitu terbatas pada
pelanggan BPJS saja sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan lingkup penelitian yang lebih luas kepada pasien selain BPJS.
c. Penelitian ini melakukan analisis terhadap tahap kebijakan,
perencanaan serta implementasi dan operasi sehingga perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut pada tahap pengecekan dan upaya perbaikan
serta mengkaji kembali pelaksanaan.
d. Penelitian serupa dapat dilakukan di beberapa rumah sakit di
Indonesia seiring dengan berlakunya Pedoman Rumah Sakit Ramah
Lingkungan di Indonesia per Oktober 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
DAFTAR PUSTAKA
Andini, R., & Utomo, C. (2014). Analisa Pengaruh Penerapan Konsep Green Building Terhadap Keputusan Investasi pada National Hospital Surabaya. Jurnal Teknik Pomits Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Azmal, M., Kalhor, R., Dehchesmeh, N.F., Goharinezhad, S., Heidari, Z.A., & Farzianpour, F. (2014). Going toward Green Hospital by Sustainable Healthcare Waste Management: Segregation, Treatment and Safe Disposal. http://www.scirp.org/journal/health/,http://dx.doi.org/10.4236/health.2014.619302 Bharara, T., Gur, R., Duggal, S.D., Jena P., Katri, S., & Sharma, P. (2018). Green Hospital Initiative by a North Delhi Tertiary Care Hospital: Current Scenario and Future Prospects. http://jcdr.in/articles/PDF/11758/34360.pdf Creswell. J.W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Edisi 3. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Dhillon, V.S., & Kaur, D. (2015). Green Hospital and Climate Change: Their Interrelationship and th Way Forward. www.jcdr.net / https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4717717/pdf/jcdr-9-LE01.pdf Healthcare Without Harm. (2011). Global Green and Healthy Hospitals. http://greenhospitals.net/wp-content/uploads/2011/10/Global-Green-and-Healthy-Hospitals-Agenda.pdf Indian Green Building Council. (2012). Green Hospital. https://igbc.in/igbc/html_pdfs/technical/Green%20Hospitals.pdf Khan, M., Ajmal, M., Hussain, M., & Helo, P. (2017). Barriers to Social Sustainability in the Healthcare Industry in UAE. www.emeraldinsight.com/1934-8835.htm Kementrian Kesehatan RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Kementerian Kesehatan RI. (2017). Lomba Green Hospital Bagi Seluruh RS Pemerintah dan Swasta Indonesia. http://www.depkes.go.id/article/view/17101000005/Lomba-Green-Hospital-bagi-seluruh-RS-Pemerintah-dan-Swasta-Indonesia.html Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kotler, P., & Keller, K.L. (2016). Marketing Management, 15th edition, England: Pearson Education, Inc. Madani, S., Singh, M., Yadav, S., & Ajmera, P. (2018). Green Hospitals in Health Management : A Brief Review. http://www.iosrjournals.org/iosr-jbm/papers/Vol20-issue9/Version-5/H2009054548.pdf Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. (n.d). Diakses dari http://newsite.pantirapih.or.id Putri, C.F, Purnomo, D., & Astuti, E. (2017). Kinerja Green Hospital pada Rumah Sakit Umum Pemerintah di Kota Malang. ISSN 20185-428 Savits, A.,W., & Weber, K. (2014). The Triple Bottom Line. Jossey-Bass. San Francisco. Sugiyono. (2017). Metode Penelitan Bisnis. Alfabeta. Bandung Suliyanto. (2018). Metode Penelitan Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta Suryawati, C., Dharminto., & Shaluhiyah., Z.. (2006). Penyusunan Indikator Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol.9. https://journal.ugm.ac.id/jmpk/article/viewFile/2752/2474 Tabish, S.A., (2016). Future Trends in Green Hospitals. https://www.researchgate.net/publication/303365580 Zaki, R. (2016). Arti Penting “Sustainable Development Goals” Bagi Indonesia.http://business-law.binus.ac.id/2016/05/18/arti-penting-sustainable-development-goals-bagi-indonesia/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 2. Penilaian Implementasi Green Hospital Rumah Sakit Panti Rapih
Checklist Elemen Green Hospital Tahap Kebijakan dan Perencanaan
No Item Pernyataan Skor
Kepemimpinan
1 Memiliki kebijakan direktur tentang pengelolaan lingkungan RS (Green Hospital)
0
2 Memiliki rencana strategi implementasi Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital)
0
3 Memiliki dokumen lingkungan rumah sakit 1
4 Memiliki Surat Keputusan dan unit kerja kesehatan lingkungan rumah sakit 1
5 Memiliki Surat Keputusan dan tim Green Hospital 0
Total Skor 2
Lokasi dan Landscape
1 Memiliki kebijakan penataan lokasi dan landscape ramah lingkungan 0
2 Memiliki rancangan penataan lokasi dan landsape ramah lingkungan 1
Total Skor 1
Bangunan Rumah Sakit
1 Memiliki kebijakan penerapan Green Building 0
2 Memiliki rancangan Green Building 1
Total Skor 1
Pengelolaan Bahan Kimia dan B3
1 Memiliki kebijakan pengurangan penggunaan bahan kimia yang mengandung logam berat, perusak ozon, dan yang menghasilkan volatile organic compound
0
2 Memiliki program tentang pengurangan penggunaan bahan kimia yang mengandung logam berat, perusak ozon, dan yang menghasilkan volatile organic compound
1
Total Skor 1
Pengelolaan Limbah
1 Memiliki kebijakan pengelolaan limbah padat RS sesuai peraturan yang berlaku 1
2 Memiliki kebijakan pengelolaan limbah cair RS sesuai peraturan yang berlaku 1
Total Skor 2
Efisiensi Energi
1 Memiliki kebijakan tentang penghematan energi 0
2 Memiliki program penghematan energi yang terukur dan dievaluasi 1
Total Skor 1
Efisiensi Air
1 Memiliki kebijakan tentang efisiensi dan konservasi air 0
2 Memiliki program penghematan energi yang terukur dan dievaluasi 1
Total Skor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
No Item Pernyataan Skor
Kebersihan Lingkungan dan Pengendalian Vektor
1 Memiliki program pembersihan lingkungan di RS yang terintegrasi dan sesuai standar
1
2 Memiliki program pengendalian vektor/ Integrated Pest Management (IPM) 1
Total Skor 2
Pengelolaan Makanan
1 Memiliki kebijakan yang mengatur sanitasi makanan dan minuman 1
2 Memiliki program sanitasi makanan dan minuman 1
Total Skor 2
Kualitas Udara
1 Memiliki kebijakan kawasan tanpa rokok (KTR) 1
2 Memiliki program kampanye bebas rokok 1
Total Skor 2
Checklist Implementasi Green Hospital Tahap Implementasi dan Proses
No Item Pernyataan Skor
Kepemimpinan
1 Memiliki laporan kinerja tahunan unit kerja kesehatan lingkungan rumah sakit
1
2 Memiliki laporan kinerja tahunan unit Green Hospital 0
3 Melaporkan secara rutin per semester implementasi Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) kepada minimal kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) wilayah
1
Total Skor 2
Lokasi dan Landscape
1 Lokasi rumah sakit mudah dicapai dengan menggunakan transportasi umum 1
2
Area landscape berupa vegetasi (ruang terbuka hijau) : 1
- taman di atas basement
- roof garden 1 - terrace garden 1 - wall garden 0
3 Fasilitas/ area parkir khusus sepeda 0
4 Fasilitas jalur pejalan kaki di dalam area RS menuju halte/ tempat khusus menuju transportasi umum
1
5 Fasilitas :
1 - sumur resapan air hujan - kolam resapan air hujan 0
6 Fasilitas lubang resapan biopori 1
7 Paving/ Grass Block terpasang di halaman/ area parkir luar 1
Total Skor 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No Item Pernyataan Skor
Bangunan Rumah Sakit
1
Memiliki panduan penggunaan material yang ramah lingkungan atau yang tidak membutuhkan banyak bahan untuk pemeliharaannya, pada saat melakukan renovasi atau perbaikan gedung misalnya cat yang ramah lingkungan
0
2 Memiliki SOP atau panduan tentang pengelolaan kesehatan lingkungan dan K3 pada kegiatan renovasi/ pembangunan gedung
1
3 Penggunaan cat ramah lingkungan 0
4 Penggunaan lantai keramik bekas/ daur ulang 0
5 Pemanfaatan dinding permanen 1
6 Penggunaan batu alami/ ringan 0
7 Penggunaan aluminium pengganti kayu 1
Total Skor 3
Pengelolaan Bahan Kimia dan B3
1 Tersedia daftar bahan kimia/ B3 yang digunakan berikut lembar data pengamannya (safety data sheet)
1
2 Memiliki panduan atau SOP pengelolaan bahan kimia/ B3 untuk melindungi pasien, pekerja, serta kesehatan masyarakat dan lingkungan.
1
3 Terdapat ruang khusus penyimpanan bahan pembersih, B3, pestisida, dan tertata rapi sesuai jenis bahannya
1
4
Penggunaan alat kesehatan non merkuri : - Tensimeter 1
- thermometer 1
- inkubator laboratorium 1
- termometer ruang 1
- timbangan merkuri 1
- Lain-lain: ................... -
5 Penggunaan Digital Rontgen/ Computed Radiography 1
6 Penggunaan AC Non-Freon 0
7 Penggunaan Kulkas/ freezer Non-Freon 0
8 Upaya pengurangan batu baterai 0
9 Upaya penggunaan pipa tanpa timbal 1
10 Upaya penggunaan detergen ramah lingkungan 1
Total Skor 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Pengelolaan Limbah
i. Limbah Padat
No Item Pernyataan Skor
1 Logbook limbah B3 1
2 Neraca limbah B3 1
3 Manifest limbah B3 1
4 Memiliki tempat penampungan sementara (TPS) dan ijin penyimpanan limbah B3 RS yang masih berlaku
1
5 Memiliki ijin alat pengolahan limbah B3 RS yang masih berlaku (untuk RS yg mengolah limbah sendiri) dan memenuhi baku mutu emisi cerobong alat pengolah limbah ATAU
-
6 Memiliki MoU dengan pengolah limbah dan atau transporter yang memiliki ijin dari KLHK (untuk RS yang tidak memiliki alat pengolah limbah B3)
1
7 Fasilitas komposit sampah organik/ daun 1
8 Fasilitas tempat sampah daur ulang 1
9 Upaya penggunaan kertas bekas (paperless) 1
10 Memiliki SPO pengelolaan limbah padat RS sesuai peraturan yang berlaku. 1
11 Memiliki panduan pengoperasian Incinerator 1
Total Skor 10
i. Limbah Cair
1 Memiliki instalasi dan panduan pengolahan air limbah (IPAL) yang berfungsi dan ijinnya masih berlaku (Izin Pembuangan Limbah Cair)
1
2 IPAL dilengkapi alat ukur debit outlet 1
3 IPAL dilengkapi bak sampling 1
4 IPAL dilengkapi tanda titik koordinat 1
5 IPAL dilengkapi simbol/ petunjuk K3 1
Total Skor 5
Efisiensi Energi
1 Melakukan pemantauan energi secara berkala (berapa kali dalam setahun) 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No Item Pernyataan Skor
2
Melakukan kampanye dalam rangka mendorong penghematan energi dengan minimal pemasangan kampanye tertulis antara lain berupa:
- Stiker 1
- Poster 0
- Spanduk 0
- Standing banner 0
- Pelatihan/ sosialisasi 1
- Media lainnya (Sebutkan: komputer karyawan) 1
3
Melakukan upaya penghematan energi antara lain : 0
- Pemasangan instalasi lampu sensor
- Catatan pemantauan penggunaan energi 1
4 Penggunaan lampu ruangan dengan lampu hemat energi (LED) 1
5 Penggunaan AC central Hemat Energi 0
6 Penggunaan sumber energi tenaga surya 0
7 Pemanfaatan energi terbarukan 0
Total Skor 6
Efisiensi Air
1
Melakukan kampanye dalam rangka mendorong konservasi air dengan minimal pemasangan kampanye tertulis secara permanen di setiap lantai, antara lain berupa: 1
- Stiker
- Poster 0
- Spanduk 0
- Standing banner 0
- Pelatihan/ sosialisasi 0
- Media lainnya (Sebutkan: komputer karyawan) 1
2 Fasilitas daur ulang air limbah 1
3 Pemasangan kran tekan / sensor 0
4 Pemasangan sensor di tangki air 0
5 Memiliki SPO atau panduan efisiensi air 0
Total Skor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
No Item Pernyataan Skor
Kebersihan Lingkungan dan Pengendalian Vektor
1 Memiliki SPO pembersihan lingkungan di RS yang terintegrasi dan sesuai standard
1
2 Memiliki SPO pemeliharaan kebersihan dan mengelola bahan kimia pembersih sesuai standard
1
3 Petugas kebersihan memiliki sertifikat kompetensi/ pelatihan cleaning service 1
Total Skor 3
Pengelolaan Makanan
1 Memiliki SPO atau panduan tentang pengelolaan makanan 1
2 Memiliki sertifikat ISO atau Laik Sehat 1
3 Melakukan pemeriksaan kesehatan penjamah makanan secara berkala minimal 6 bulan sekali
1
4 Pelatihan bagi petugas penjamah makanan 1
5 Memiliki panduan penggunaan bahan habis pakai, bahan plastik dan styrofoam yang minimal
0
Total Skor 4
Kualitas Udara
1 Melakukan pengukuran emisi cerobong : insinerator, genset, boiler 1
2 Melakukan pengukuran emisi kendaraan operasional RS 0
3 Melakukan pemeriksaan udara ambient 1
4 Melakukan pemeriksaan kualitas udara ruangan
1 - OK
- ICU 0
- IGD 0
- Perawatan 0
- Ruang Isolasi 0
5 Fasilitas kampanye larangan merokok
- Stiker 1
- Poster 1
- standing banner 1
- pelatihan/ sosialisasi 1
- Media lainnya (sebutkan: komputer karyawan) 1
Total Skor 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 3. Lembar Penjelasan Penelitian dan Informed Consent Subjek
Penelitian
I. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian Nama Peneliti : Fretty Widadi Judul Penelitian : Analisis Implementasi dan Dampak Green Hospital Bagi
Rumah Sakit dan Kepuasan Pelanggan: Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Jenis Penelitian : Studi kasus Asal Institusi : Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Lokasi Penelitian : Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Saya mengharapkan kesediaan dan bantuan Bpk/ Ibu/ Sdr/i untuk ikut serta dalam penelitian ini.
1. Pendahuluan
Rumah sakit berperan dalam meningkatkan kesehatan, namun kondisi lingkungan rumah sakit memiliki potensi sebagai sumber pencemaran penyakit paling besar terhadap lingkungan di sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan pengelolaan lingkungan rumah sakit tidak dapat disamakan dengan yang lain. Pengelolaan rumah sakit berkaitan erat dengan dampak lingkungan dari limbah medis dan non medis, penggunaan material ramah lingkungan dan efisiensi penggunaan sumber daya seperti air bersih, udara yang bersih, penerangan dan sanitasi yang baik. Oleh karena itu rumah sakit wajib memenuhi indikator pengelolaan lingkungan. Konsep Green Hospital muncul untuk memenuhi indikator pengelolaan lingkungan rumah sakit. Green Hospital adalah rumah sakit yang meningkatkan kenyamanan pasien dan membantu proses penyembuhan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan efisien. Lingkungan rumah sakit yang sehat akan memberikan dampak bagi lingkungan sekitar dan masyarakat luas sehingga penerapan Green Hospital penting dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI memberi dukungan dalam mewujudkan perubahan rumah sakit menuju konsep ramah lingkungan di Indonesia dengan menerbitkan Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia. Pedoman ini sejalan dengan tujuan penyelenggaraan rumah sakit yang tercantum dalam Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 3 poin b yaitu memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.
Rumah Sakit Panti Rapih merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe B yang sudah terakreditasi di Yogyakarta dengan tingkat paripurna (bintang lima) memiliki kapasitas pelayanan yang cukup besar sehingga penerapan Green Hospital menjadi penting dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih untuk mencapai tujuan penyelenggaraan rumah sakit sesuai dengan Undang-Undang No.44 tahun 2009.
2. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui persepsi implementasi Green Hospital dan dampaknya bagi kepuasan pelanggan di Rumah Sakit Panti Rapih.
3. Kesukarelaan untuk ikut penelitian Keikutsertaan Anda dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa ada paksaan. Bila Anda memutuskan untuk tidak berpartisipasi sebagai responden maka dalam hal ini tidak akan ada sanksi atau hal merugikan apapun yang akan dikenakan. Anda memiliki hak penuh untuk mengundurkan diri atau tidak berpartisipasi.
4. Kerahasiaaan Anda memiliki hak atas kerahasiaan identitas pribadi Anda. Semua data dan hasil pengisian kuisioner serta jawaban wawancara akan disusun sedemikian rupa sehingga identitas Anda tidak disebutkan. Dengan menandatangani lembar pernyataan persetujuan (Informed Consent), Anda setuju untuk tidak membatasi penggunaan hasil yang diperoleh dari kuisioner dan wawancara selama hanya untuk kepentingan penelitian.
5. Prosedur Penelitian Penelitian ini membutuhkan minimal 120 orang subjek penelitian. Peneliti akan memberikan penjelasan secara lisan dan tertulis tentang penelitian ini. Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta menandatangani lembar pernyataan persetujuan (Informed Consent) yang sudah dilampirkan. Prosedur selanjutnya adalah: a. Menjawab pernyataan dan pertanyaan dalam kuisioner yang membutuhkan
waktu sekitar 15 - 30 menit. Selama proses pengisian kuisioner, jika Anda bersedia peneliti akan mendampingi Anda sehingga dapat langsung bertanya jika ada hal yang kurang dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
b. Jika Anda bersedia meluangkan waktu lebih, maka Anda akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan melalui wawancara secara langsung yang dilakukan oleh peneliti
6. Risiko yang Terjadi Selama Penelitian Anda sebagai subjek penelitian ini tidak akan terdampak risiko apapun
karena peneliti akan menjaga kerahasiaan seluruh informasi data pribadi Anda dan tidak akan memberikan perlakuan apapun terkait tindakan medis maupun non medis kepada Anda. Meskipun demikian, akan ada risiko ketidaknyamanan karena waktu yang diperlukan untuk pengisian data kuisioner maupun wawancara.
7. Manfaat Penelitian Bagi Subjek Partisipasi Anda dalam penelitian ini akan memberikan sumbangan
informasi yang penting bagi proses pengembangan Rumah Sakit Ramah Lingkungan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta sehingga memberikan dampak positif di masa yang akan datang. Peneliti akan memberikan souvenir sebagai ungkapan terima kasih atas keikutsertaan Anda.
8. Informasi Tambahan
Pertanyaan lebih lanjut terkait penelitian ini dapat ditanyakan kepada peneliti (Fretty) melalui SMS/ Telp./ WA ke nomor HP: 0822.4206.2447
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
II. Persetujuan Keikutsertaan dalam Penelitian
INFORMED CONSENT
1. Saya : _________________________ Usia : _________________
Alamat : _________________________ No.HP : _________________
Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian dengan judul : “Analisis Implementasi dan Dampak Green Hospital Bagi Rumah Sakit dan
Kepuasan Pelanggan : Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta”
2. Saya menyatakan bahwa saya sudah membaca dan memahami Lembar Informasi terkait penelitian dan ketentuan untuk berpartisipasi sebagai responden.
3. Saya menyatakan bahwa peneliti telah memberikan penjelasan secara lisan terkait lembar informasi tersebut.
4. Saya menyadari bahwa manfaat penelitian ini mungkin tidak dapat saya rasakan secara langsung, namun telah disampaikan kepada saya bahwa penelitian ini akan berguna dalam pengembangan program Rumah Sakit yang Ramah Lingkungan (Green Hospital) di masa akan datang.
5. Saya diberikan hak untuk menolak berpartisipasi jika keberatan untuk memberikan informasi
6. Saya mengerti bahwa semua informasi yang saya berikan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan penelitian
7. Saya telah diberitahu bahwa segala informasi pribadi saya akan dijamin kerahasiaannya dalam hasil penelitian ini.
Yogyakarta, .........................................2019
Responden:
(......................................)
Peneliti :
(.......................................)
No Responden: ............
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 4. Kuisioner Persepsi dan Kepuasan Pelanggan
KUISIONER PERSEPSI dan KEPUASAN PELANGGAN
Data Responden
Usia : Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Status Pelanggan a. Pasien rawat inap b. Pasien rawat jalan c. Keluarga pasien d. Pengunjung e. Lainnya: ______________
Status Rawat Inap a. Pernah b. Tidak pernah
Kelas Perawatan a. VIP b. Kelas 1 c. Kelas 2 d. Kelas 3
Ruang Perawatan a. Carolus b. Elisabeth c. Lukas d. Lainnya : _____________
Alasan memilih rumah sakit : (boleh lebih dari 1) a. Mutu pelayanan e. Rujukan b. Fasilitas f. Biaya c. Kenyamanan lingkungan rumah sakit g. Jarak d. Keramahan h. Rekomendasi saudara/
teman Alasan lainnya: ____________________________________________
A. Petunjuk Pengisian Kuisioner
1. Berilah tanda (x) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan kondisi yang Bapak/ Ibu/ Sdr/i telah rasakan selama ini di kolom KENYATAAN, dan berilah tanda (√) pada jawaban yang telah tersedia sesuai dengan harapan Bapak/ Ibu/ Sdr/i terhadap kondisi yang ada pada kolom HARAPAN. Contoh :
No Daftar Pernyataan
KENYATAAN HARAPAN
STP TP CP P SP STP TP CP P SP
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
A. Lokasi dan Landscape
1
Rumah Sakit Panti Rapih mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum
X
√
No Responden:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
2. Terdapat 5 pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :
1 SangatTidak Puas STP
2 Tidak Puas TP
3 Cukup Puas CP
4 Puas P 5 Sangat Puas SP
Pengertian Rumah Sakit Ramah Lingkungan adalah rumah sakit yang meningkatkan
kenyamanan pasien dan membantu proses penyembuhan dengan memanfaatkan
sumber daya alam yang ramah lingkungan dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
No Daftar Pernyataan
KENYATAAN HARAPAN
STP TP
CP
P SP STP TP
CP
P SP
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
A. Lokasi dan Landscape
1
Kemudahan menjangkau lokasi RS Panti Rapih dengan menggunakan kendaraan umum
2
Ketersediaan transportasi umum menuju dan dari RS Panti Rapih
3 Ketersediaan pohon hijau di RS Panti Rapih
4 Ketersediaan taman di RS Panti Rapih
5 Ketersediaan lubang resapan air di RS Panti Rapih
6 Ketersediaan area terbuka hijau di RS Panti Rapih
7
Kebersihan, kerapian dan keindahan lingkungan RS Panti Rapih
B. Energi
1 Penerangan tanpa lampu di RS Panti Rapih pada siang hari
2
Ketersediaan ventilator pada area toilet dan tangga di RS Panti Rapih
3 Ketersediaan petunjuk hemat energi listrik di area RS Panti Rapih
4
Kesejukan RS Panti Rapih tanpa AC
No Responden:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
No Daftar Pernyataan
KENYATAAN HARAPAN
STP TP
CP
P SP STP TP
CP P SP
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
C. Air
1
Ketersediaan air bersih dan tidak berbau di RS Panti Rapih
2
Ketersediaan petunjuk hemat energi air di area RS Panti Rapih
3
Ketersediaan kran air otomatis di area RS Panti Rapih
D. Lingkungan
1 Seluruh kawasan RS Panti Rapih bebas asap rokok
2 Sirkulasi udara di RS Panti Rapih baik dan tidak pengab
3
Ketenangan di lingkungan RS Panti Rapih yang bebas polusi suara kendaraan bermotor
4 Kesejukan udara lingkungan RS Panti Rapih
E. Kualitas Udara
1 Kualitas udara tidak berbau di lingkungan RS Panti Rapih
2 Kualitas udara segar di lingkungan RS Panti Rapih
3
Lingkungan RS Panti Rapih yang bebas polusi udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
No Daftar Pernyataan
KENYATAAN HARAPAN
STP TP
CP
P SP STP TP
CP P SP
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4
Ketersediaaan kampanye larangan merokok di area RS Panti Rapih
F. Limbah
1 Ketersediaan tempat sampah di kawasan RS Panti Rapih
2 Seluruh area rumah sakit bebas sampah
3 Seluruh area rumah sakit bebas dari bau sampah
4 Seluruh area rumah sakit bebas dari bau bahan kimia
G. Makanan
1 Kebersihan makanan di RS Panti Rapih
2 Kualitas kemasan makanan baik dan tidak berbahaya
3
Kemasan makanan ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Menurut Pendapat Anda
Penerapan Rumah Sakit Ramah Lingkungan
a. Sangat Penting b. Penting c. Tidak Penting
Secara keseluruhan, bagaimana kepuasan anda terhadap penerapan Rumah Sakit Ramah Lingkungan yang diterapkan oleh
pihak RS Panti Rapih? a. Sangat Puas b. Puas c. Cukup Puas d. Tidak Puas e. Sangat Tidak Puas
Penerapan Rumah Sakit Ramah Lingkungan menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan layanan rumah sakit
a. Ya b. Tidak
Apakah anda sudah dapat merasakan manfaat dari penerapan Rumah Sakit Ramah Lingkungan yang dilakukan oleh
pihak RS Panti Rapih? a. Sudah, hanya sebagian b. Sudah, secara keseluruhan c. Belum
‐Terima Kasih‐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 5. Uji Validitas
a. Kenyataan
F1 F2
F3 F4 G1 G2 G3 TOTAL A1 Pearson
Correlation .172 .327
,389* .142 .174 .260 -.166 ,514**
Sig. (2-tailed) .365 .078
.034 .454 .358 .165 .380 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A2 Pearson Correlation .211 ,415*
,439* .107 ,460* .307 -.121 ,550**
Sig. (2-tailed) .262 .023
.015 .575 .011 .099 .524 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A3 Pearson Correlation .278 .188
.202 .125 -.054 .084 -.013 ,381*
Sig. (2-tailed) .136 .319
.285 .511 .778 .660 .944 .038
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A4 Pearson Correlation .102 .055
.131 .171 .129 .092 .243 ,377*
Sig. (2-tailed) .593 .774
.491 .366 .498 .628 .196 .040
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A5 Pearson Correlation ,368* .013
.096 .119 .182 .131 .063 ,563**
Sig. (2-tailed) .045 .946
.615 .530 .335 .491 .742 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A6 Pearson Correlation .196 0.000
.079 -.054 .075 .072 .082 ,414*
Sig. (2-tailed) .298 1.000
.679 .776 .694 .706 .665 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A7 Pearson Correlation -.331
-,464**
-.348 -.274 -.007 -.084 .140 .095
Sig. (2-tailed) .074 .010
.059 .144 .969 .660 .460 .618
N
30 30
30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
F1 F2
F3 F4 G1 G2 G3 TOTAL A8 Pearson
Correlation .022 -.137
-.173 -.232 -.121 -.053 .140 .359
Sig. (2-tailed) .907 .471
.362 .217 .526 .780 .460 .051
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A9 Pearson Correlation ,450* ,569**
,640** ,711** ,469** ,449* ,568** ,643**
Sig. (2-tailed) .013 .001
.000 .000 .009 .013 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
B1 Pearson Correlation ,515** .303
.248 -.022 .266 .092 .063 ,705**
Sig. (2-tailed) .004 .104
.186 .910 .155 .628 .741 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
B2 Pearson Correlation ,541** .300
,429* .276 .343 .303 .276 ,728**
Sig. (2-tailed) .002 .107
.018 .140 .063 .104 .140 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
B3 Pearson Correlation .012 -.194
-.143 -.165 .154 .140 .145 ,469**
Sig. (2-tailed) .948 .305
.452 .383 .416 .462 .445 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30
B4 Pearson Correlation -.134 .000
.087 -.162 .095 .339 .169 ,470**
Sig. (2-tailed) .480 1.000
.648 .393 .619 .067 .372 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30
C1 Pearson Correlation ,585** ,612**
,776** ,687** ,445* ,611** ,586** ,654**
Sig. (2-tailed) .001 .000
.000 .000 .014 .000 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
C2 Pearson Correlation .019 -.171
-.135 -.139 .118 .174 .118 ,502**
Sig. (2-tailed) .922 .367
.477 .463 .534 .357 .535 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
F1 F2
F3 F4 G1 G2 G3 TOTAL C3 Pearson
Correlation -.076 -
,388*
-.262 -.258 -.094 .077 -.037 ,379*
Sig. (2-tailed) .688 .034
.162 .169 .620 .685 .846 .039
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D1 Pearson Correlation ,536** .296
,527** ,544** .307 .320 ,614** ,660**
Sig. (2-tailed) .002 .112
.003 .002 .099 .084 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D2 Pearson Correlation ,378* ,440*
,442* .251 ,416* .278 .313 ,736**
Sig. (2-tailed) .040 .015
.014 .181 .022 .137 .092 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D3 Pearson Correlation ,549** ,567**
,622** ,454* ,575** .321 .350 ,536**
Sig. (2-tailed) .002 .001
.000 .012 .001 .083 .058 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D4 Pearson Correlation .164 .285
,498** .295 ,398* ,444* .304 ,471**
Sig. (2-tailed) .387 .127
.005 .114 .029 .014 .103 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30
E1 Pearson Correlation ,470** ,507**
,720** ,565** ,555** ,515** .269 ,612**
Sig. (2-tailed) .009 .004
.000 .001 .001 .004 .150 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
E2 Pearson Correlation ,461* ,565**
,668** ,437* ,575** .356 .341 ,724**
Sig. (2-tailed) .010 .001
.000 .016 .001 .053 .065 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
E3 Pearson Correlation ,635** ,602**
,625** ,406* ,530** ,380* ,364* ,659**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .026 .003 .039 .048 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
F1 F2
F3 F4 G1 G2 G3 TOTAL E4 Pearson
Correlation ,494** .329
,506** .257 .336 ,441* .192 ,624**
Sig. (2-tailed) .005 .076
.004 .170 .070 .015 .309 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
F1 Pearson Correlation 1 ,643**
,652** ,508** .360 .068 .178 ,580**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .004 .051 .723 .346 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
F2 Pearson Correlation ,643** 1
,837** ,587** ,599** .338 .084 ,490**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .001 .000 .068 .658 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30
F3 Pearson Correlation ,652** ,837**
1 ,769** ,524** ,528** ,370* ,646**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .003 .003 .044 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
F4 Pearson Correlation ,508** ,587**
,769** 1 ,370* ,475** ,469** ,451*
Sig. (2-tailed) .004 .001
.000 .044 .008 .009 .012
N 30 30 30 30 30 30 30 30
G1 Pearson Correlation .360 ,599**
,524** ,370* 1 ,620** .260 ,573**
Sig. (2-tailed) .051 .000
.003 .044 .000 .165 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
G2 Pearson Correlation .068 .338
,528** ,475** ,620** 1 ,426* ,541**
Sig. (2-tailed) .723 .068
.003 .008 .000 .019 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30
G3 Pearson Correlation .178 .084
,370* ,469** .260 ,426* 1 ,452*
Sig. (2-tailed) .346 .658
.044 .009 .165 .019 .012
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
F1 F2
F3 F4 G1 G2 G3 TOTAL TOTAL Pearson
Correlation ,580** ,490**
,646** ,451* ,573** ,541** ,452* 1
Sig. (2-tailed) .001 .006
.000 .012 .001 .002 .012
N 30 30 30 30 30 30 30 30
b. Harapan
F1 F2 F3 F4 G1 G2 G3 TOTAL A1 Pearson
Correlation ,364* .333 .333 .333 ,467** ,401* .346 ,643**
Sig. (2-tailed) .048 .072 .072 .072 .009 .028 .061 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A2 Pearson Correlation .196 .208 .208 .208 ,484** ,434* ,569** ,570**
Sig. (2-tailed) .299 .271 .271 .271 .007 .016 .001 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A3 Pearson Correlation ,671** ,709** ,709** ,709** .236 .274 .256 ,725**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .208 .143 .172 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A4 Pearson Correlation ,764** ,792** ,792** 1,000** .333 ,367* ,380* ,836**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 0.000 .072 .046 .038 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A5 Pearson Correlation .347 .208 .208 ,380* .346 ,434* ,569** ,630**
Sig. (2-tailed) .060 .271 .271 .038 .061 .016 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A6 Pearson Correlation ,524** ,582** ,582** ,764** ,509** ,408* ,498** ,760**
Sig. (2-tailed) .003 .001 .001 .000 .004 .025 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
F1 F2 F3 F4 G1 G2 G3 TOTAL
A7 Pearson Correlation ,386* ,408* ,408* ,408* ,544** .355 ,508** ,647**
Sig. (2-tailed) .035 .025 .025 .025 .002 .055 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A8 Pearson Correlation .196 ,380* ,380* ,380* .208 .296 .282 ,518**
Sig. (2-tailed) .299 .038 .038 .038 .271 .113 .131 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30
A9 Pearson Correlation ,582** ,583** ,583** ,792** .333 ,367* .208 ,683**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .001 .000 .072 .046 .271 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
B1 Pearson Correlation ,602** ,572** ,572** ,404* .202 -.009 .107 ,608**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .027 .285 .962 .574 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
B2 Pearson Correlation ,463** ,530** ,530** ,530** .283 .047 .098 ,641**
Sig. (2-tailed) .010 .003 .003 .003 .130 .804 .607 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
B3 Pearson Correlation .230 .302 .302 .302 .302 ,413* ,480** ,562**
Sig. (2-tailed) .221 .105 .105 .105 .105 .023 .007 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
B4 Pearson Correlation ,463** ,530** ,530** ,530** ,424* ,472** ,538** ,649**
Sig. (2-tailed) .010 .003 .003 .003 .019 .008 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
30
C1 Pearson Correlation ,671** ,709** ,709** ,709** .236 .274 .256 ,690**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .208 .143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
F1 F2
F3 F4 G1 G2 G3 TOTAL C2 Pearson
Correlation .270 .145 .145 .327 .218 ,467** ,558** ,572**
Sig. (2-tailed) .149 .443 .443 .077 .247 .009 .001 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
C3 Pearson Correlation ,429* .145 .145 .327 ,364* .321 ,558** ,580**
Sig. (2-tailed) .018 .443 .443 .077 .048 .084 .001 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D1 Pearson Correlation ,599** ,784** ,784** ,784** ,392* ,419* .298 ,819**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .032 .021 .109 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D2 Pearson Correlation ,488** ,671** ,671** ,671** ,447* ,478** .340 ,749**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .000 .013 .008 .066 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D3 Pearson Correlation ,582** ,792** ,792** ,583** .333 .200 .035 ,683**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .001 .072 .288 .856 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D4 Pearson Correlation ,757** ,829** ,829** ,829** ,452* .191 .302 ,769**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .012 .311 .104 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
E1 Pearson Correlation ,683** ,671** ,671** ,894** ,447* ,478** .340 ,827**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .013 .008 .066 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
E2 Pearson Correlation ,671** ,512** ,512** ,709** ,394* ,432* .256 ,733**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .004 .000 .031 .017 .172 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
F1
F2 F3 F4 G1 G2 G3 TOTAL E3 Pearson
Correlation ,757** ,452* ,452* ,452* .302 .191 .146 ,654**
Sig. (2-tailed) .000 .012 .012 .012 .105 .311 .441 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
E4 Pearson Correlation .356 ,612** ,612** ,442* .272 .191 .339 ,658**
Sig. (2-tailed) .053 .000 .000 .014 .146 .312 .067 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
F1 Pearson Correlation 1 ,582** ,582** ,764** .218 .117 .196 ,728**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .247 .539 .299 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
F2 Pearson Correlation ,582** 1 1,000** ,792** .333 .200 .208 ,773**
Sig. (2-tailed) .001 0.000 .000 .072 .288 .271 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
F3 Pearson Correlation ,582** 1,000** 1 ,792** .333 .200 .208 ,773**
Sig. (2-tailed) .001 0.000 .000 .072 .288 .271 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
F4 Pearson Correlation ,764** ,792** ,792** 1 .333 ,367* ,380* ,836**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .072 .046 .038 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
G1 Pearson Correlation .218 .333 .333 .333 1 ,668** ,623** ,585**
Sig. (2-tailed) .247 .072 .072 .072 .000 .000 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
G2 Pearson Correlation .117 .200 .200 ,367* ,668** 1 ,712** ,541**
Sig. (2-tailed) .539 .288 .288 .046 .000 .000 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
F1
F2 F3 F4 G1 G2 G3 TOTAL G3 Pearson
Correlation .196 .208 .208 ,380* ,623** ,712** 1 ,570**
Sig. (2-tailed) .299 .271 .271 .038 .000 .000 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,728** ,773** ,773** ,836** ,585** ,541** ,570** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .002 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 6. Uji Reliabilitas
a. Kenyataan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.908 31
b. Harapan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.959 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 7. Panduan Wawancara
Panduan Wawancara Pihak Manajemen
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Langkah 1 a. Peneliti memperkenalkan diri dan meminta ijin untuk merekam (audio-record) semua proses wawancara kepada responden
b. Peneliti menjelaskan secara singkat kepada partisipan tentang tujuan dari penelitian ini, yaitu : Ingin mendapatkan informasi spesifik terkait dengan upaya implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.
c. Green Hospital adalah rumah sakit yang meningkatkan kenyamanan pasien dan membantu proses penyembuhan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan efisien.
d. Peneliti meminta kesediaan partisipan menandatangani informed consent untuk wawancara ini
Langkah 2 a. Peneliti mencatat identitas partisipan Nama : Unit Kerja : Jabatan : Lama Bekerja : ........................... bulan/ tahun
b. Peneliti menyampaikan pertanyaan pembuka :
Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui mengenai konsep Green Hospital?
Langkah 3 Peneliti masuk dalam wawancara inti dengan menggunakan panduan sebagai berikut :
Pertanyaan a. Apakah pihak rumah sakit memiliki master plan
pembangunan gedung terkait implementasi Green Hospital?
b. Bagaimana kebijakan pihak manajemen RS Panti Rapih
dalam melakukan implementasi Green Hospital di masa
mendatang?
c. Upaya apa yang telah dilakukan pihak manajemen rumah
sakit dalam implementasi Green Hospital?
d. Apakah hambatan yang dihadapi dalam melakukan
implementasi Green Hospital di RS Panti Rapih?
e. Pada tahun berapa target implementasi pihak manajemen RS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Panti Rapih akan dicapai?
f. Apakah dampak yang dirasakan dari implementasi Green
Hospital yang sudah dilakukan?
Langkah 4 Peneliti menutup wawancara dengan ucapan terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Panduan Wawancara Staf
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Langkah 1 a. Peneliti memperkenalkan diri dan meminta ijin untuk merekam (audio-record) semua proses wawancara kepada responden
b. Peneliti menjelaskan secara singkat kepada partisipan tentang tujuan dari penelitian ini, yaitu : Ingin mendapatkan informasi spesifik terkait dengan upaya implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.
c. Green Hospital adalah rumah sakit yang meningkatkan kenyamanan pasien dan membantu proses penyembuhan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan efisien.
d. Peneliti meminta kesediaan partisipan menandatangani informed consent untuk wawancara ini
Langkah 2 a. Peneliti mencatat identitas partisipan Nama : Unit Kerja : Jabatan : Lama Bekerja : ........................... bulan/ tahun
b. Peneliti menyampaikan pertanyaan pembuka :
Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui mengenai konsep Green Hospital?
Langkah 3 Peneliti masuk dalam wawancara inti dengan menggunakan panduan sebagai berikut :
Pertanyaan a. Apakah penting konsep Green Hospital diterapkan di RS
Panti Rapih? Mengapa?
b. Upaya apa yang telah dilakukan pihak manajemen rumah
sakit dalam menuju implementasi Green Hospital?
c. Apakah dampak yang dirasakan dari implementasi Green
Hospital yang sudah dilakukan?
d. Apakah hambatan yang dihadapi dalam menjalankan
implementasi Green Hospital?
e. Apakah faktor yang mendukung implementasi Green
Hospital?
f. Apakah dilakukan pelatihan dari pihak manajemen rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
sakit untuk mendukung implementasi Green Hospital?
g. Apa peran unit kerja ini dalam mendukung implementasi
Green Hospital ?
h. Apakah pihak rumah sakit mensosialisasikan implementasi
Green Hospital kepada staf?
i. Apa saran bagi pihak manajemen rumah sakit dalam
implementasi Green Hospital ke depan?
Langkah 4 Peneliti menutup wawancara dengan ucapan terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Panduan Wawancara Pasien dan Pengunjung
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Langkah 1 a. Peneliti memperkenalkan diri dan meminta ijin untuk merekam (audio-record) semua proses wawancara kepada responden
b. Peneliti menjelaskan secara singkat kepada partisipan tentang
tujuan dari penelitian ini, yaitu : Ingin mendapatkan informasi spesifik terkait dengan upaya implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.
c. Green Hospital adalah rumah sakit yang meningkatkan kenyamanan pasien dan membantu proses penyembuhan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan efisien.
d. Peneliti meminta kesediaan partisipan menandatangani informed consent untuk wawancara ini
Langkah 2 a. Peneliti mencatat identitas responden: Nama : ................... Usia : .............. tahun Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Status Pelanggan : a. Pasien : Rawat Jalan/ Rawat Inap b. Pengunjung : Pengantar/ Keluarga/ ................... Lama menjadi pasien : ........................... bulan/ tahun
b. Peneliti menyampaikan pertanyaan pembuka :
Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui mengenai konsep Green Hospital?
Langkah 3 Peneliti masuk dalam wawancara inti dengan menggunakan panduan sebagai berikut :
Pertanyaan a. Apakah penting konsep Green Hospital diterapkan di RS
Panti Rapih? Mengapa?
b. Apakah dampak yang dirasakan sekarang jika datang ke RS
Panti Rapih?
c. Apakah lingkungan rumah sakit yang bersih dan indah
menjadi salah satu faktor yang mendukung penyembuhan
penyakit?
d. Apakah fasilitas yang tersedia di RS Panti Rapih mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
penerapan Green Hospital?
e. Apa saran bagi pihak manajemen rumah sakit terkait
implementasi Green Hospital di masa mendatang?
Langkah 4 Peneliti menutup wawancara dengan ucapan terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI