upaya meningkatkan pemahaman siswa pada...

145
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT NEGATIF MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA (Penelitian Tindakan kelas di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Program Kualifikasi S1 Kependidikan dan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh ZURISMIATI NIM 809018300083 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Upload: buicong

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA

OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

BILANGAN BULAT NEGATIF MELALUI METODE

DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

(Penelitian Tindakan kelas di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Program Kualifikasi S1 Kependidikan dan Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan Islam

Oleh

ZURISMIATI

NIM 809018300083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul upaya meningkatkan pemahaman siswa pada operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif melalui metode demonstrasi

disusun oleh Zurismiati, NIM 809018300083, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang behak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh fakultas.

ii

iii

ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Operasi Penjumlahan dan

Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Demonstrasi Dengan

menggunakan Alat Peraga

Kata Kunci : Pemahaman Siswa, Operasi penjumlahan dan Pengurangan,

Bilangan Bulat, Metode Demonstrasi, Alat Peraga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan

pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

melalui metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga, serta apakah

penggunaan metode demonstrasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa

pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.Penelitian ini

telah dilaksanakan pada bulan mei 2013 di MI Sirojul Athfal Bekasi. Metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Metode ini

dilakukan melalui 4 tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi.Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi guru dan siswa,

instrumen tes, dan catatan lapangan.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil tes pemahaman

siswa diakhir siklus I adalah 62, kemudian meningkat menjadi 74 di akhir siklus

II. Sedangkan persentase aktivitas guru juga mengalami peningkatan yakni dari

siklus I 70,9%, dan di siklus II menjadi 87,1%.di samping itu aktivitas siswa juga

turut meningkat dari 63,35% menjadi 82,13%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrai

dengan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

iv

ABSTRACT

Effort to Enhance students’ understanding about Addition and Minus

Operation of Negative Number Through Demonstration Method with visual

aid

Key word: Students’ understanding, addition operation and Minus operation,

Number, Demonstration Method, visual aid.

The research is aimed to figure out how to enhance students’ understanding

about addition and minus operation of number through demonstration method and

whether using demonstration method can enhance students’ understanding about

addition and minus operation of number. The research has been carried out on

May 2013 at MI Sirojul Athfal Bekasi. The research method used Class Action

Research. The method was done through four phases, planning, doing, observing,

reflecting. The instruments were a paper of teacher’s observation and students,

test instrument, and field note.

The result of the research showed that the average of test score of students

understanding at the end of Cycle I was 62, then improving 74 at the end of cycle

II. The percentage of teacher activities improved from cycle I 70,9%, and cycle II

87,1% in addition to students’ activities also improve from 63,35 % become

82,13%.

Finally, it could be concluded that using demonstration method can

enhance students’ understanding about addition and minus operation of number.

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha

Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.Sholawat dan Salam semoga tetap Allah curahkan kepada

Baginda kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberi suri tauladan

yang baik untuk kita semua.

Penulis merasa senang akhirnya bisa menyelesaikan skripsi ini meskipun

dengan langkah yang tertatih-tatih.Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih

pada semua pihak yang telah turut membantu dan memberi motivasi, doa serta

dukungannya.

1. Kepada Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan dan memberi semangat

kepada penulis

2. Bapak Abdul Muin S.Si., M.Pd atas ketulusannya membimbing dan

mengarahkan kami sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Rekan-rekan seperjuangan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu

penulis mohon saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di kemudian

hari.

Jakarta, 28 Juli 2013

Penulis,

Zurismiati

NIM. 809018300083

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Pembimbing................................................... i

Lembar Pengesahan Penguji ......................................................... ii

Abstrak .......................................................................................... iii

Kata Pengantar .............................................................................. v

Daftar Isi ....................................................................................... vi

Daftar Tabel ................................................................................... viii

Daftar Gambar ............................................................................... ix

Daftar Lampiran ............................................................................ x

BAB I Pendahuluan........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ..................................... 6

C. Pembatasan Fokus Penelitian ..................................................... 6

D. Perumusan Masalah Penelitian .................................................. 7

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ...................................... 7

BAB II Kajian Teoritik dan Pengajuan Konseptual Intervensi

Tindakan ........................................................................................... 9

A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti .......................................... 9

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 20

C. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 21

BAB III Metodologi Penelitian ........................................................ 22

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 22

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .................. 22

C. Subyek Penelitian ........................................................................ 26

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian ................................. 26

E. Tahapan Intervensi Tindakan ...................................................... 26

F. Hasil Intervensi Tindakan ............................................................ 30

G. Data dan Sumber Data ................................................................ 30

vii

H. Instrumen Pengumpulan data ................................................. 31

I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 34

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ...................................... 34

K. Analisis Data dan Interpretasi Data ......................................... 35

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................... 36

BAB IV Deskripsi, Analisis Data dan Pembahasan ..................... 37

A. Deskripsi Data ........................................................................ 37

B. Analisis Data .......................................................................... 50

C. Pembahasan ............................................................................ 51

BAB V Kesimpulan, Implikasi dan Saran .................................... 54

A. Kesimpulan ............................................................................. 54

B. Implikasi ................................................................................. 54

C. Saran ...................................................................................... 55

Daftar Pustaka ............................................................................. 56

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Tindakan ...................................... 22.

2. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................... 32

3. Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ................................... 33

4. Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa .................................. 33

5. Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I .................. 40

6. Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................. 41

7. Tabel 4.3 Data Hasil Tes Pemahaman Siswa Siklus I ...................... 42

8. Tabel 4.4 Data Hasil Catatan Lapangan Siklus I ............................. 42

9. Tabel 4.5 Data Kekurangan dan Rencana Perbaikan Siklus I ......... 44

10. Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ................ 46

11. Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................47

12. Tabel 4.8 Data Hasil Tes Pemahaman Siswa Siklus II .................... 48

13. Tabel 4.9 Data Hasil Catatan Lapangan Siklus II ............................. 48

14. Tabel 4.10 Data Hasil Observasi Guru dan Siswa Tiap Siklus .........50

15. Tabel 4.11 Data Hasil Tes Pemahaman Siswa Tiap Siklus ............. 51

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model PTK Kammis dan Mc. Taggart .................. 24

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus I 57

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa Siklus I 73

Lampiran 3 : Instrumen Soal Siklus I 76

Lampiran 4 : Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I 77

Lampiran 5 : Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I 79

Lampiran 6 : Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 83

Lampiran 7 : Data Hasil Tes Pemahaman Siklus I 87

Lampiran 8 : Data Catatan Lapangan Siklus I 88

Lampiran 9 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 89

Lampiran 10 : Lembar Kerja Siswa Siklus II 100

Lampiran 11 : Instrumen Soal Siklus II 102

Lampiran 12 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II 103

Lampiran 13 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 106

Lampiran 14 : Data Hasil Tes Pemahaman Siklus II 109

Lampiran 15 : Data Catatan Lapangan Siklus II 110

Lampiran 16 : Foto Kegiatan Siswa 111

Lampiran 17 : Lembar Uji Referensi 114

Lampiran 18 : Surat Pernyataan Penulis 117

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu komponen dari pendidikan adalah

pembelajaran di sekolah, yang meliputi berbagai bidang studi atau mata pelajaran.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan sejak dini adalah kemampuan berhitung

atau matematika, selain membaca dan menulis.

Pembelajaran matematika walaupun sudah diajarkan sejak dini, namun

kenyataannya matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan

sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan oleh sebagian besar siswa, sehingga

akibatnya banyak siswa yang tidak mau belajar matematika secara mendalam.

Bagi siswa yang berpandangan demikian akan merasa berat untuk mengikuti

pelajaran tersebut.

Sekolah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar diharapkan

mampu melakukan perbaikan dan perubahan, agar pandangan mengenai

matematika sebagai pelajaran yang sulit dan pelajaran yang tidak menyenangkan

dapat dirubah. Selaku pendidik, guru mempunyai tanggung jawab dalam

menyelesaikan masalah tersebut.

Guru sebagai tenaga pendidik pengembang kompetensi siswa harus memilih

strategi yang tepat untuk mengoptimalkan kompetensi siswa dengan

memperhitungkan faktor internal dan eksternal siswa tersebut. Pembelajaran yang

efektif memerlukan teknik, metode dan pendekatan tertentu yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik. Hal ini dapat maksimal bila guru memilih strategi

pembelajaran yang tepat untuk membawa proses belajar yang menarik dan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Selama ini pembelajaran dikelas masih berupa teacher centered, dimana

pembelajaran itu berpusat pada guru, guru adalah satu-satunya sumber belajar dan

guru juga mendominasi seluruh aspek pembelajaran dan siswa hanya sebagai

objek yang pasif dan cenderung tidak kreatif. Pembelajaran berbasis kompetensi

2

dilakukan dengan orientasi pencapaian yang diperoleh siswa, sehingga muara

akhir hasil pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang

diajarkan.

Berdasarkan pengamatan peneliti di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi, dapat

diketahui bahwa guru masih menggunakan metode ceramah dalam memberikan

materi pelajaran matematika. Disamping itu guru juga menekankan pada teknik

menghafal rumus atau aturan yang berlaku, padahal tidak semua siswa memiliki

kemampuan menghafal yang sama. Hal ini menyebabkan siswa merasa kurang

tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru. Akibatnya banyak siswa yang

kurang mampu memahami materi yang disampaikan dan tentu saja berimbas

dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang diberikan oleh guru.

Merujuk pada teori Ausubel, mengatakan bahwa pentingnya pembelajaran

bermakna dalam mengajar matematika1, karena kebermaknaan pembelajaran akan

membuat pembelajaran lebih bermanfaat dan akan lebih mudah dipahami dan

diingat oleh peserta didik2. Dalam belajar matematika hendaknya fakta konsep

dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan

penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang

(guru) ke kepala orang lain (siswa). Seperti pada operasi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat negatif, saat ini yang terkesan hanya menghafal

aturan-aturan yang berlaku tanpa memahami konsep sesungguhnya, jadi sebagian

besar siswa hanya mampu memahami dalam bentuk hafalan saja, padahal tidak

semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam menghafal. Pemahaman

konsep merupakan salah satu aspek dari penilaian matematika. Penilaian pada

aspek ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menerima dan

memahami konsep dasar matematika yang telah diterima oleh siswa.

Matematika bagi siswa SD/MI berguna untuk kepentingan hidup dalam

lingkungannya, untuk mengembangkan pola pikirnya dan untuk mempelajari

ilmu-ilmu berikutnya. Kegunaan atau manfaat matematika bagi para siswa SD/MI

1 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2011), h.1.9.

2 Ibid, h. 1.20.

3

adalah sesuatu yang jelas yang tidak perlu dipersoalkan lagi, terlebih pada era

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini.

Seperti halnya dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

yang penyampaiannya kurang menekankan pada pemahaman tetapi lebih

mengarah ke hafalannya. Anak cenderung takut karena merasa tidak bisa tetapi

malu untuk bertanya. Anak lebih memilih diam ketika guru bertanya “apakah ada

yang belum jelas, Atau apa ada yang ingin ditanyakan”. Sebab mereka sendiri

bingung apa yang mau ditanyakan karena sudah minder akan ketidakbisaannya

itu.

Setiap peserta didik memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda satu

sama lain, ada siswa yang dapat dengan mudah menerima materi dan ada juga

yang merasa kesulitan dalam menerima materi, kemungkinan hal itu disebabkan

karena setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda-beda pula,

sehingga tingkat pemahamannya pun berbeda-beda, faktor genetik atau keturunan

pun bisa juga mempengaruhi. Bukan hanya itu saja, ternyata gaya belajar siswa

pun berbeda, ada yang senang dengan melihat, ada yang senang dengan

mendengar dan ada pula yag senang dengan melakukan atau pengalaman

langsung. Untuk itu sudah menjadi tugas guru supaya dapat membuat suatu proses

pembelajaran yang dapat memadukan karakter siswa yang berbeda-beda tersebut

dan tentunya dapat pula membuat peserta didik merasa senang dan aman dalam

menerima pembelajaran matematika.

Menurut Piaget (Desmita, 2010) tahap berfikir anak usia SD/MI masih dalam

tahap praoperasional, dimana dalam perkembangan tahap berfikirnya itu masih

belum formal3. Di lain pihak, matematika adalah ilmu deduktif dengan bahasa

simbol yang padat arti, untuk itu seorang guru harus dapat mengembangkan

sebuah sistem pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif dan dapat

memahami dengan benar apa yang sedang ia pelajari. Sehingga dikemudian hari

mampu mengaplikasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari serta mampu

mengatasi persoalan-persoalan dunia nyata. Selain yang menonjol dari

3 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2010),

h.101.

4

matematika itu adalah orang dapat membentuk pola fikirnya menjadi pola fikir

seorang matematis yang sistematis, logis, kritis dan penuh kecermatan.

Namum sayangnya, teknik penyampaian materi oleh guru saat ini masih

hanya berupa ingatan-ingatan, siswa hanya mendengarkan dan melihat penjelasan

guru dipapan tulis kemudian berlanjut dengan mengerjakan soal-soal yang

diberikan. Hal ini tentu membuat siswa yang tidak menyukai pelajaran

matematika akan lebih tidak menyukai lagi, apalagi jika penampilan dan teknik

guru yang kurang atau tidak ramah, tentunya akan menambah kecilnya nyali sang

anak untuk mau belajar matematika.

Selain tahap berpikir anak-anak usia SD/MI belum formal dan relatif masih

konkret ditambah lagi keanekaragaman intelegensinya, serta jumlah populasi

siswa SD/MI yang besar ditambah lagi dengan wajib belajar 9 tahun, maka faktor-

faktor ini harus diperhatikan oleh seorang guru agar proses pembelajaran

matematika dapat berhasil.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam perkembangannya anak itu berbeda

dengan orang dewasa. Hal ini tampak jelas baik bentuk fisiknya maupun dalam

cara-cara berpikir, bertindak, tanggung jawab, kebiasaan kerja dan sebagainya.

Namun demikian masih banyak para pendidik atau orang tua atau orang dewasa

lainnya yang beranggapan bahwa anak atau siswa tersebut dapat berpikir seperti

orang dewasa. Guru yang sedang membicarakan satu konsep matematika sering

beranggapan bahwa siswanya dapat mengikuti dan melaksanakan jalan pikirannya

untuk memahami konsep-konsep matematika tersebut sebagaimana dirinya.

Sesuatu yang mudah menurut logika berpikir kita sebagai guru ternyata belum

tentu dianggap mudah oleh logika berpikir anak, justru mungkin anak akan

menganggap itu adalah sesuatu yang sulit untuk dimengerti.

Selain karakter berpikir anak pada setiap tahapan perkembangannya yang

berbeda, guru perlu pula menyadari bahwa setiap anak merupakan individu yang

relatif berbeda. Setiap individu anak akan berbeda dalam hal minat, bakat,

kemampuan, kepribadian, dan pengalaman lingkungannya. Guru sebagai seorang

pendidik profesional yang melakukan usaha untuk melaksanakan pendidikan

5

terhadap sekelompok anak, tentunya pula harus memperhatikan dengan sungguh-

sungguh keadaan dasar anak didik tersebut.

Jadi, pada dasarnya agar pelajaran matematika di SD/MI tersebut dapat

dengan mudah dimengerti oleh siswa, maka seyogyanya dalam mengajarkan

matematika itu menggunakan strategi yang tepat sesuai dengan karakteristik

peserta didik. Disamping itu pula diharuskan menggunakan metode yang

bervariasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar pembelajaran lebih

bermakna dan siswa cenderung tidak bosan menerima materi yag disampaikan,

serta perlu juga penggunaan media atau alat peraga yang dapat menunjang

keberhasilan pemahaman siswa. Dan juga perlu adanya penguatan agar apa yang

telah dipelajari itu mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga

akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. Untuk keperluan inilah,

maka diperlukan adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak

hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja, karena hal ini akan lebih mudah

dilupakan oleh siswa karena kurang bermakna.

Dalam hal ini peneliti merasa bahwa penggunaan metode yang bervariasi

dapat mengaktifkan dan mempermudah siswa dalam memahami materi

pembelajaran, terlebih pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Kebanyakan siswa terkesan ditekankan untuk menghafal aturan-aturan yang

berlaku, jadi dalam hal ini peneliti ingin mencoba menerapkan metode yang tidak

sekedar menghafal, tapi siswa benar-benar memahami dengan mengalaminya

sendiri. Karena jika hanya dengan satu metode dan itupun adalah ceramah

kemungkinan besarnya hanya beberapa siswa saja yang mampu memahami materi

dengan baik, dan hal tersebut bisa jadi menghambat keberhasilan pembelajaran

secara umum. Untuk itulah peneliti merasa bahwa hal ini harus segera diatasi dan

dicari solusinya agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika

kedepannya dan siswapun merasa senang dalam melaksanakan.

Dengan memperhatikan masalah di atas, sudah selayaknya dalam

pembelajaran matematika perlu dilakukan inovasi. Jika dalam kegiatan

pembelajaran yang diharapkan adalah keterlibatan siswa dalam membangun

6

fikirannya, maka dalam penelitian ini akan menggunkan metode demonstrasi

dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa.

Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang

sekiranya dapat mengaktifkan siswa dan memperjelas pemahaman materi yang

diajarkan, dimana siswa dapat mengalami atau melakukan sendiri tentang konsep

yang diajarkan. Dengan metode demonstrasi tersebut diharapkan dapat

memusatkan perhatian siswa pada suatu objek, sehingga dapat meningkatkan

pemahaman siswa pada materi yang sedang diajarkan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan upaya peningkatan

kualitas pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan.

Dalam hal ini peneliti ingin menerapkan metode demonstrasi untuk membuka

pola pikir peserta didik agar lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran.

Di samping itu juga peneliti berharap dengan adanya penerapan metode

demonstrasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang

diajarkan pada pembelajaran matematika.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi

area penelitiannya sebagai berikut:

1. Pemahaman siswa akan pelajaran matematika rendah

2. Metode yang digunakan oleh guru monoton, terkesan kurang menarik, hanya

ceramah yang membuat peserta didik menjadi bosan.

3. Rendahnya minat siswa dalam belajar matematika, karena sudah merasa

kesulitan begitu mendengar kata matematika.

4. Kurangnya motivasi dari guru yang bersangkutan

5. Kurang menggunakan media sebagai alat penyampai pesan

Dari kelima penyebab masalah tersebut di atas peneliti hanya akan

mengambil satu masalah yang akan di teliti yaitu rendahnya pemahaman siswa

akan pelajaran matematika, dalam hal ini peneliti akan fokus pada metode

demonstrasi dengan menggunakan alat peraga untuk meningkatkan pemahaman

siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Mengapa hal ini

perlu dibahas, karena penggunaan metode yang baik akan sangat mempengaruhi

7

pemahaman peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan. Karena saat

ini masih banyak guru yang tetap menggunakan metode ceramah dalam kegiatan

pembelajaran meskipun hasilnya kurang mencapai kompetensi yang diharapkan.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Untuk memudahkan pengkajian teoritis dan penelitian serta menghindari

pembahasan yang terlalu luas dalam penelitian ini, maka masalah yang akan

dibahas yaitu hanya sebatas penggunaan metode demonstrasi dengan

menggunakan alat peraga pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat, karena bilangan bulat ini merupakan salah satu materi yang cukup rumit

dipahami, yang selama ini hanya berupa hafalan. Anak yang memang memiliki

tingkat hafalan yang bagus akan dengan mudah menerima, namun bagaimana

dengan siswa yang kurang bisa dengan hafalan, tentu saja mereka akan sangat

merasa kesulitan. Dalam hal ini peneliti ingin membuktikan bahwa pembelajaran

tentang bilangan bulat tidak hanya bisa disampaikan dalam bentuk hafalan saja

tetapi benar-benar dapat dipahami oleh peserta didik.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan

menggunakan alat peraga?

2. Apakah metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga dapat

meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

1. Tujuan Hasil Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana penggunaan

8

metode demonstrasi dengan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman siswa

pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

2. Kegunaan hasil penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk semua orang yang

membacanya, baik secara teoritis maupun secara praktis.

a. Manfaat secara teoritis

Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada

dalam proses belajar mengajar matematika, terutama dalam hal bagaimana

meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika, kemudian

dapat dilihat “Apakah pembelajaran melalui metode demonstrasi dapat

meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran matematika, Apabila

siswa tertarik untuk belajar matematika diharapkan hasil belajar dapat meningkat

sehingga dapat tercipta sumber daya manusia yang handal, dapat dipergunakan

dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan

zaman. Hasil penelitian juga dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan dasar,

khususnya mata pelajaran matematika.

b. Manfaat Praktis

b.1. Bagi Siswa, dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga

dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan.

b.2. Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai salah satu acuan pembelajaran agar dapat

tercipta suasana pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna.

b.3.Bagi Madrasah, dapat dijadikan sebagai contoh bentuk peningkatan

pendidikan yang berbasis sekolah dalam upaya peningkatan pelaksanaan

tujuan pembelajaran.

b.4. Bagi Peneliti, sebagai upaya peningkatan profesional memperbaiki kualitas

pembelajaran matematika di kelas secara berkelanjutan.

b.5. Bagi Peneliti lain, dapat menjadi landasan saat akan mengadakan penelitian

yang sejenis pada penelitian berikutnya yang lebih luas dan mendalam.

9

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI

TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Hakekat Pemahaman

Pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Menurut

Benyamin S. Bloom, “pemahaman merupakan kemampuan untuk memahami apa yang sedang

dikomunikasikan dan mampu mengimplementasikan ide tanpa haus mengaitkannya dengan ide

lain, dan juga tanpa harus melihat ide tersebut secara mendalam”1. „Kata kerja operasional yang

dapat digunakan diantaranya mengubah, mempertahankan, membedakan2.

Sedangkan pemahaman menurut kamus linguistik, adalah suatu proses mental dimana

pendengar dapat menyerap bunyi yang diucapkan pembicara dan memakainya untuk

membangun suatu penafsiran tantang apa yang dimaksud oleh pembicara3. Hal itu berarti

menuntut daya serap dan daya dengar seseorang agar informasi yang disampaikan tepat guna.

Seseorang dikatakan memahami sesuatu jika telah dapat mengorganisasikan dan

mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya sendiri. Siswa

tidak lagi menghafal informasi yang diperolehnya, melainkan harus dapat memilih dan

mengorganisasikan informasi tersebut.

Mengajarkan suatu konsep dapat dilakukan dengan memperkenalkan kepada siswa kata-kata

kunci untuk digunakan dalam membicarakan mengenai konsep-konsep tersebut dan memeriksa

apakah siswa telah membiasakan diri dengan kata-kata dan arti yang terdapat dalam konsep-

konsep tersebut.

Pemahaman terhadap suatu konsep dapat berkembang baik jika terlebih dahulu disajikan

konsep yang paling umum sebagai jembatan antar informasi baru dengan informasi yang telah

ada pada struktur kognitif siswa. Penyajian konsep yang umum perlu dilakukan sebelum

1 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta:Kencana, 2004), h.73.

2 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2009), h.21.

3 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik edisi 4, (jakarta:Gramedia Pustaka Umum, 2008), h.177.

10

penjelasan yang lebih rumit mengenai konsep yang baru agar terdapat keterkaitan antara

informasi yang telah ada dengan informasi yang baru diterima pada struktur kognitif siswa.

Indikator pemahaman konsep menurut Benyamin S. Bloom sebagai berikut:

(1)

Penerjemahan (translation), (2) Penafsiran (interpretation), (3) Ekstrapolasi (extrapolation)4.

1. Penerjemahan (translation), yaitu menterjemahkan konsepsi abstrak menjadi suatu model.

Misalnya dari lambang ke arti. Kata kerja operasional yang digunakan adalah

menterjemahkan, mengubah, mengilustrasikan, memberikan definisi, dan menjelaskan

kembali.

2. Penafsiran (Interpretation), yaitu kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama

suatu komunikasi, misalnya diberikan suatu diagram, tabel, grafik atau gambar-gambar dan

ditafsirkan. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menginterpretasikan,

membedakan, menjelaskan, dan menggambarkan.

3. Ekstrapolasi (extrapolation), yaitu menyimpulkan dari sesuatu yang telah diketahui. Kata

kerja operasional yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah

memperhitungkan, menduga, menyimpulkan, meramalkan, membedakan, menentukan dan

mengisi.

Sedangkan indikator pemahaman menurut Kenneth D. Moore: “Menerjemahkan, mengubah,

menggeneralisasikan, menguraikan (dengan kata-kata sendiri), menulis ulang (dengan kalimat

sendiri), meringkas, membedakan (diantara dua), mempertahankan, menyimpulkan, berpendapat

dan menjelaskan5.

Penanaman konsep, teorema, dalil, dan rumus-rumus matematika dapat terwujud dengan

baik jika para siswa dapat memusatkan perhatiannya terhadap materi ajar yang dipelajari serta

selalu melakukan penguatan melalui latihan yang teratur. Sehingga apa yang telah dipelajari

dapat dikuasai dengan baik dan dapat digunakan untuk mempelajari materi selanjutnya.

Didalam penelitian ini merujuk pada pemahaman menurut Benyamin S. Bloom, yakni

penerjemahan, penafsiran dan ekstrapolasi.sebagai definisi operasionalnya adalah:

a. Translasi, adalah mendefinisi ulang sebuah konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat negatif.

4 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran,(Bandung:CV Alfabeta,2011), h.157.

5 Dede, op.cit, h.136.

11

b. Interpretasi, adalah memberikan penjelasan terhadap sebuah konsep matematika dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Ekstrapolasi, adalah memberi kesimpulan atas konsep penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat negatif dengan bahasa sendiri.

2. Bilangan Bulat

Bilangan bulat adalah semua bilangan cacah dengan semua lawan bilangan asli (lawan 1

adalah -1, lawan 2 adalah -2)6. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, bilangan bulat

negatif, dan bilangan nol (0)7. Bilangan bulat positif bisa disebut juga bilangan asli, sedangkan

bilangan bulat negatif merupakan lawan dari bilangan asli itu sendiri atau bilangan bulat yang

bertanda minus didepannya(di baca negatif).Sedangkan menurut Tatang Herman, dkk dalam

bukunya pendidikan matematika 1, bilangan bulat adalah merupakan gabungan antara bilangan

asli dengan bilangan-bilangan negatifnya serta bilangan nol8. Berdasarkan beberapa pengertian

tersebut diatas dapat dikatakan bahwa bilangan bulat itu adalah gabungan dari bilangan asli serta

bilangan cacah dan bilangan negatif yang merupakan lawan dari bilangan asli itu sendiri.

Sebenarnya materi bilangan bulat ini sudah kita kenal sejak pendidikan anak usia dini,

dimana kita mengenalkan berhitung dari 1, 2, 3, dan seterusnya. Namun belum ke operasi

hitungnya. Untuk mengenalkan bilangan bulat tersebut dapat digunakan suatu garis bilangan,

dengan bilangan positif disebelah kanan angka nol dan bilangan negatif berada disebelah kiri

angka nol, berurutan sesuai arah tanda panah yang terdapat di garis bilangan dengan angka

terkecil berada di dekat titik pangkal yaitu angka 3.

3. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

Pada dasarnya operasi hitung mencakup empat pengajaran dasar, yaitu: penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian. Namun disini peneliti hanya akan membahas tentang

penjumlahan dan pengurangan.

a. Operasi Penjumlahan.

6 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di SD, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010), h. 5.

7 Gatot, Op.cit, h.38

8 Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, (Bandung: UPI Press, 2010), h.4.

12

Operasi penjumlahan di dalam bilangan bulat sering disebut penjumlahan bilangan bulat

saja9. Dimana operasi penjumlahan tersebut dipergunakan untuk memperoleh hasil atau jumlah

dari dua buah bilangan. Atau merupakan hasil penggabungan dari 2 kumpulan benda menjadi

satu kumpulan benda yang hasilnya selalu lebih banyak dari dua kumpulan benda sebelumnya.

Penjumlahan merupakan operasi hitung yang pertama sekali diajarkan kepada anak-anak.

Pada operasi penjumlahan bilangan bulat terdapat beberapa sifat yang harus diketahui agar

tidak terjadi salah konsep dalam penyampaian materi oleh guru. Sifat-sifat tersebut

diantaranya10

:

1.) Sifat tertutup

Yaitu jika dua buah bilangan bulat dijumlahkan maka hasilnya merupakan bilangan bulat

juga. Hal ini berarti himpunan bilangan bulat tertutup terhadap operasi penjumlahan.

Contoh:

-3 + 5 = 2,

Keterangan: -3 merupakan bilangan bulat, dan 5 juga merupakan bilangan bulat. Kedua bilangan

tersebut dijumlahkan dan hasilnya adalah 2,ternyata 2 juga adalah bilangan bulat.

2.) Sifat komulatif ( pertukaran )

Yaitu jika dua buah bilangan bulat dijumlahkan maka hasilnya tetap sama meskipun letak

kedua bilangan itu dipertukarkan. Secara matematis dapat ditulis:

Untuk sembarang dua bilangan bulat a dan b berlaku

a + b = b + a

Contoh:

a = -2, b = 5 → a+b = -2 + 5 = 3 a =-7, b=3 → a+b= -7 + 3 = -4

b+a = 5 + (-2) = 3 b+a= 3+ (-7)= 4

keterangan: dari kedua contoh diatas dapat diketahui bahwa dua buah bilangan bulat jika

dijumlahkan hasilnya akan tetap sama meskipun letak posisinya ditukar.

3.) Sifat asosiatif (pengelompokan)

9 Ibid, h.10

10 Gatot, Op.Cit, h.3.26.

13

Yaitu jika ada tiga buah bilangan bulat dijumlahkan maka hasilnya akan tetap sama bila

pengelompokan pada penjumlahan itu dipertukarkan. Atau secara sistematis dapat ditulis sebagai

berikut:

Untuk sembarang tiga bilangan bulat a, b, dan c berlaku:

( a + b ) + c = a + ( b + c )

Contoh:

a = 4, b= -6, c= 8 →( a+b) + c = (4+(-6)) + 8= -2 +8= 6

→ a + (b+c) = 4+(-6+8) = 4+ 2= 6

Keterangan: jika melakukan penjumlahan tiga buah bilangan bulat dengan cara pengelompokan

maka hasilnya pun akan tetap sama meskipun pengelompokannya tersebut dipertukarkan.

4.) Sifat bilangan nol (sebagai unsur identitas penjumlahan)

Yaitu jika suatu bilangan bulat dijumlahkan dengan nol maka hasilnya adalah bilangan bulat

itu sendiri. Karena dalam hal ini angka nol merupakan suatu unsur identitas, maksudnya adalah

bila ditambah dengan suatu bilangan atau bila suatu bilangan ditambah dengan bilangan yang

dimaksud maka hasilnya tidak berubah atau bilangan itu sendiri. Atau secara sistematis dapat

ditulis sebagai berikut:

Untuk setiap bilangan bulat yang dijumlahkan dengan nol (unsur

identitas) selalu berlaku;

a+0= a, atau 0+b=b

Contoh:

-3 + 0 = -3, 0 + 5 = 5

5.) Sifat invers penjumlahan (lawan suatu bilangan)

Yaitu semua bilangan bulat kecuali nol dapat dipasangkan dengan bilangan bulat yang lain

sedemikian sehingga jumlah pasangan itu adalah nol. Bilangan nol tidak termasuk karena nol

pasangannya adalah nol itu sendiri. Dan setiap anggota pasangan dari bilangan itu disebut invers

atau lawan dari anggota yang lain dalam pasangannya.

Misalnya;

Lawan dari 1 adalah -1, atau -3 lawannya adalah 3

14

Lawan dari 2 adalah -2, atau -2 lawannya adalah 2

Lawan dari 3 adalah -3, atau -1 lawannya adalah 1.

Jadi, setiap bilangan bulat memiliki lawan atau invers aditif(tambah), dan jika dijumlahkan

dengan lawan bilangannya itu maka akan menghasilkan bilangan nol. Atau secara matematis

dapat ditulis sebagai berikut:

Setiap bilangan bulat a mempunyai invers aditif –a, sehingga berlaku:

a + -a = 0 atau, -a + a = 0

Contoh: 2 + -2 = 0, →-2 adalah lawan dari 2

-4 + 4 = 0, → 4 adalah lawan dari -4

Catatan:

Perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan a berkorespondensi dengan invers tambahnya ( -a ),

dan lawan (invers tambah) dari suatu bilangan bulat positif adalah bilangan bulat negatif, dan

lawan dari suatu bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif. Seperti yang tertera pada

contoh diatas.

b. Operasi pengurangan.

Pengurangan adalah kebalikan dari penjumlahan, biasanya hasilnya akan lebih sedikit dari

jumlah kumpulan benda yang dikurangi. Pengurangan bilangan bulat dapat diibaratkan sebagai

penambahan dengan lawan bilangan pengurangnya11

. Pada operasi pengurangan ini hanya

mempunyai satu sifat, yakni sifat tertutup karena hasil pengurangan dua buah bilangan bulat

tetap menghasilkan bilangan bulat juga12

.

Contoh:

7 – 4 = 3, dan 5 – (-2) = 7

Keterangan:

Lambang bilangan 7, 4, dan 3 merupakan sama-sama bilangan bulat.

Lambang bilangan 5, -2, dan 7 merupakan sama-sama bilangan bulat.

Jadi, terbukti bahwa pada pengurangan berlaku sifat tertutup.

11

Tatang, Op.Cit, h.17. 12

Heruman, Op.Cit, h.16.

15

Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat itu sendiri dapat dilakukan

melalui 3 tahap, yaitu13

: (1) tahap pengenalan konsep secara konkret, (2) Tahap pengenalan

konsep secara semi konkret atau semi abstrak, (3) Tahap pengenalan konsep secara abstrak.

Pada penelitian ini digunakan tahap yang pertama karena taraf berfikir anak usia SD masih

dari konkret dulu. Dalam tahap pertama ini ada 2 model peragaan yang dapat dikembangkan,

yaitu yang menggunakan pendekatan himpunan, sedang model yang kedua menggunakan

pendekatan hukum kekekalan panjang (yaitu menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau

pita garis bilangan atau tangga garis bilangan)14

. Dan yang akan peneliti gunakan adalah model

yang pertama yaitu peragaan dengan menggunakan pendekatan himpunan. Alat peraga disini

peneliti buat sedemikian rupa agar bisa dengan jelas dan mudah dipakai oleh siswa.

4. Metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan

mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik

sebenarnya atau hanya sekedar tiruan15

. Metode ini dapat menyajikan bahan pelajaran secara

lebih konkret, namun dalam pembelajarannya tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh

guru.

a. Kelebihan metode demonstrasi

1.) Dapat menghindari terjadinya verbalisme, sebab siswa secara langsung memperhatikan

materi pelajaran yang dijelaskan.

2.) Proses pembelajaran lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat

peristiwa yang terjadi

3.) Siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan dengan

pengamatan langsung.

b. Kelemahan metode demonstrasi

13

Gatot Muhsetyo, Op.Cit, h.3.10 14

Ibid, h.3.11. 15

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h.152.

16

1.) Memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi

bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.

2.) Memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai, yang berarti penggunaan

metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.

3.) Memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk

bekerja lebih profesional. Disamping itu juga demonstrasi juga memerlukan kemauan dan

motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

c. Langkah-langkah Menggunakan metode demonstrasi16

1.) Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:

1.1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir

1.2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.

1.3) Lakukan uji coba demonstrasi

2.) Tahap Pelaksanaan

2.1) Langkah pembukaan

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:

2.1.1 Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan

2.1.2 Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa

2.1.3 Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.

2.2) Langkah pelaksanaan demonstrasi

2.2.1. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang

siswa untuk berpikir.

2.2.2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang

menegangkan

2.2.3. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan

memeperhatikan reaksi seluruh siswa

2.2.4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih

lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

16

Ibid, h. 153

17

2.3.) Langkah mengakhiri Demonstrasi

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan

memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan

proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa

memahami proses demonstrasi tersebut atau tidak. Selain memberikan tugas yang reelevan,

ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses

demonstrasi itu untuk perbaikan salanjutnya.

5. Alat Peraga ( Media Pembelajaran)

a. Pengertian Alat Peraga

Alat Peraga merupakan sebuah alat/benda yang digunakan untuk membantu guru dalam

penyampaian materi kepada siswa, sehingga siswa lebih fokus dalam menerima pelajaran.

Menurut Sudjana (2009), alat peraga adalah sebuah alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga

dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan

efisien17

.Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca

indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat,

meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak sekedar

menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit dan realistik

serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.

Alat Peraga sangat diperlukan dalam memberikan pembelajaran untuk dapat memahaminya

dengan lebih jelas. Namun alat peraga bukanlah pengganti pelajaran lisan atau tulisan, tetapi

sebagai pelengkap dari pembantu agar pelajaran dapat bertahan lama dalam ingatan peserta didik

dan mudah untuk di utarakan pada saat nanti ketika diperlukan.

Adapun beberapa contoh alat peraga yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu:

a. Gambar

Gambar adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya saling dikenal dan saling

dipakai, karena gambar disenangi oleh anak berbagai unur, diperoleh dalam keadaan siap pakai,

dan tidak mengita waktu persiapan.

b. Peta

17

File:///:E./Pengertian dan Tujuan Alat peraga Pendidikan_Fairuz El Said.htm

18

Peta bisa menolong mereka mempelajari bentuk dan letak negara-negara serta kota-kota

yang disebut Al-kitab.Salah satu yang harus diperhatikan, penggunaan peta sebagai alat peraga

hanya cocok bagi anak besar/kelas besar.

c. Papan tulis

Peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana mengajar.Papan tulis dapat

dirima dimana-mana sebagai alat peraga yang efektif.Tidak perlu menjadi seorang seniman

untuk memakai papan tulis. Kalimat yang pendek, beberapa gambaran orang yang sederhana

sekali, sebuah diagram, atau empat persegi panjang dapat menggambarkan orang, kota atau

kejadian.

d. Boks pasir

Anak kelas kecil dan kelas tengah sangat menggemari peragaan yang menggunakan boks

pasir. Boks pasir dapat diciptakan “peta” bagi mereka khususnya bagi kelas tengah karena pada

umur tersebut mereka sudah mengetahui jarak dari desa ke desa. (Pepak.sabda.org.and

omtions.blogspot.com)

Selain alat peraga yang disebutkan di atas, media mengajar yang paling dikenal di dalam

pelayanan anak sering disebut dengan istilah singkat, alat peraga berbentuk fleschard, wayang,

boneka jari, rumah palestina dan sebagainya.

Adapun alat peraga yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat

peraga manipulasi, dimana peneliti buat dari kertas warna yang di bentuk menjadi setengah

lingkaran warna biru untuk melambangkan bilangan positif, dan setengah lingkaran warna

kuning untuk melambangkan bilangan negatif, dan jika kedua setengah lingkaran tersebut

digabungkan akan menjadi satu buah lingkaran penuh dan mempunyai nilai nol. Hal ini

diharapkan dapat memudahkan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat melalui metode demonstrasi.

b. Kelebihan dan Kekurangan penggunaan alat peraga

1. Kelebihan alat peraga:

1.) Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik

2.) Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya

3.) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan

19

4.)Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan dan

mendemonstrasikan.

2. Kekurangan alat peraga yaitu:

1.) Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru.

2.) Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan

3.) Perlu kesediaan berkorban secara materiil

c. Karakteristik Media Pembelajaran (Alat peraga)18

1.) Suatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indra

2.) Terdapat makna pesan yang akan disampaikan kepada peserta didik

3.) Digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses

pembelajaran

4.) Dapat digunakan secara massa, baik kelompok atau perorangan

5.) Dapat tahan lama, bentuk dan warnanya menarik

d. Fungsi Alat Peraga

a.) Membangkitkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

b.) Menyajikan materi ke dalam bentuk yang lebih konkrit, siswa pada tingkat yang lebih

rendah akan lebih memahami dan mengerti apa yang diajarkan.

c.) Memungkinkan konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit

d.) Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

e.) Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena mrupakan bagian yang

integral dari situasi mengajar

e. Kegunaan media pendidikan ( Alat Peraga) dalam proses Pendidikan19

a.) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis

b.) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

c.) Dapat mengatasi sikap pasif peserta didik

18

Syarif hidayat, Teori dan Prinsip Pendidikan, (Jakarta:Pustaka Mandiri, 2013), h.115. 19

Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta:Rajawali pers, 2010), h.17.

20

d.) Dapat mempersamakan persepsi dan pengalaman

B. Hasil Penelitian yang relevan

Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kajian hasil penelitian yang

sesuai dengan apa yang akan peneliti lakukan diantaranya yaitu:

a.) Andri Setiawan ( 104017000540) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh strategi

berhitung (Different Strategies) terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi operasi

bilangan bulat. Dilaksanakan di SDIT Cordova Pondok Jati, Tangerang. Memberikan kesimpulan

bahwa20

:

1. Secara deskriptif perbandingan hasil balajar matematika kelas eksperimen relatif lebih baik

dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol, terlihat pada nilai rata-rata kelas eksperimen

yaitu sebesar 75,67 dan kelas kontrol 72,05.

2. Pengujian dengan uji t menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen tidak secara nyata

terbukti lebih baik dibandingkan dengan kelaas kontrol. Kesimpulan uji diperoleh dengan

membandingkan t hit=0,6071 terhadap t tab= 1,6896 pada taraf signifikan α = 5%. Maka

kesimpulannya bahwa Ho diterima, yaitu Strategi berhitung tidak lebih baik daripada

algoritma tradisional, atau tidak terdapat pengaruh penggunaan Strategi berhitung terhadap

hasil belajar siswa.

b.) Rida Rindjani (104017000522) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh metode

problem posing terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Dilaksanakan di SMPN 3

Tangerang, memberikan kesimpulan bahwa21

:

1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata pemahaman konsep siswa pada kelas

eksperimen 64,9 dan kelas kontrol 46,5.

2. Pengujian hipotesis dengan uji t, diperoleh t hit > t tab. Maka Ho ditolak. Dengan begitu

terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemahaman konsep matematika,

karena ternyata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

c.) Muhamad Arifin (102017023946) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh penerapan

20

Andri Setiawan, Skripsi: Pengaruh Strategi Berhitung (Different Strategis) terhadap Hasil Belajar Matematika

Siswa pada Materi Operasi Bilangan Bulat, (Jakarta:FITK UIN, 2007). 21

Rida Rindjani, Skripsi: Pengaruh Metode Problem Posing terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa,

(Jakarta:FITK UIN, 2007).

21

strategi pembelajaran silent demonstration terhadap hasil belajar matematika siswa” yang

dilaksanakan di MTs N 6 Jakarta Timur, memberikan kesimpulan bahwa22

:

1. Hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.α= 5% dengan dk=58.

t tab=1,67 dan t hit = 2,23. Dengan demikian maka Ho ditolak. Hasil 5% lebih baik, jadi ada

pengaruh positif terhadap hasil belajar.

2. Hasil penelitian terbukti mampu menjadikan pembelajaran di kelas menjadi lebih aktif, lebih

kreatif, dinamis, membangkitkan minat belajar dan terutama membuat siswa lebih perhatian

atau konsentrasi. Selain itu dapat melatih keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat,

memberikan kesempatan untuk tampil di depan kelas, menghargai apresiasi mereka terhadap

pembelajaran dan memperhatikan tingkaat pemahaman dan tingkat kejenuhan siswa

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka hipotesis tindakannya adalah: Dengan

penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi hitung

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

22

Muhamad Arifin, Skripsi: Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Silent Demonstration terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa, (Jakarta:FITK UIN, 2006).

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Sirojul Athfal Bekasi, pada siswa kelas IV

sebanyak 9 siswa yang berlokasi di jalan Kp. Setu Raya Kelurahan Bintara Jaya,

kecamatan Bekasi Barat, kota Bekasi.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yakni

pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2013. Adapun jadwal penelitian

sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Tindakan

No

Kegiatan

Bulan

Maret April Mei Juni

1. Persiapan dan perencanaan

2. Observasi lapangan

3. Pelaksanaan tindakan

4. Analisis data

5. Laporan hasil penelitian

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (classroom action research). Yakni sebuah penelitian tindakan

yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam masalah kegiatan keseharian yang

ditemui dalam proses pembelajaran di kelas. Menurut Carr dan Kemmis (Wijaya

23

Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2009)1, bahwa Penelitian tindakan kelas (PTK)

adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri ( self reflective) yang dilakukan oleh

para partisipan dalam situasi sosial untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran

tentang:

Praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri

Pengertian mengenai praktik-praktik tersebut

Situasi-situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.

Sebelum melakukan penelitian tindakan tersebut, sekiranya peneliti harus

memahami prinsip-prinsip dalam penelitian tindakan, salah satu diantaranya yaitu

adanya kesadaran untuk memperbaiki kinerja dan yang dikenai tindakan

merupakan masalah yang ada dalam situasi keseharian dalam proses

pembelajaran2. Karena pada dasarnya penelitian tindakan kelas merupakan salah

satu jenis penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi

praktik pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dengan cara

merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, atau masalah yang tengah dihadapi oleh

guru didalam kelasnya3. Karena esensi dari Penelitian tindakan kelas ini adalah

terletak pada adanya tindakan dalam situasi yang mendesak (harus segera diatasi)

untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran serta mampu

memberi solusi pada masalah yang ada baik secara perorangan atau kelompok.

Dalam penelitian ini diupayakan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada

operasi penjumlahan dan pengurangn bilangan bulat di MI Sirojul Athfal Bekasi.

Jadi, penelitian ini lebih menekankan pada proses atau tindakan peneltian, oleh

karena itu berhasil atau tidaknya penelitian dapat dilihat dari proses tindakan

penelitian. Dalam hal ini peneliti harus mempersiapkan segala sesuatu yang

menjadi pendukung sebuah proses pembelajaran agar penelitian dapat berjalan

dengan lancar sehingga penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil.

1 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:PT. Malta

Printindo, 2009), h.8. 2 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Bumi Aksara, 2012), h.6.

3 Op. Cit, h.9.

24

Desain intervensi tindakan atau rancangan siklus penelitian ini akan

menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Adapun prosedur kerja dalam

penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart, pada dasarnya merupakan

pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin yang

meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (obseving) dan

refleksi (reflection), dan seterusnya sampai terselesaikan refleksi dan rencana

tindakan berikutnya. Hanya saja komponen acting(tindakan) dengan pengamatan

(observing) dijadikan satu kesatuan, karena keduanya harus dilakukan dalam

waktu yang bersamaan, yaitu ketika tindakan dilaksanakan maka begitu pula

dengan observasi pun harus dilaksanakan juga4.

Untuk lebih jelasnya bagan model penelitian tindakan kelas (PTK) menurut

Kemmis dan Mc. Taggart disajikan sebagai berikut5:

Gambar 3.1. Model PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart

Adapun rancangan dari setiap aspek pokok yang akan menjadi gambaran dari

proses penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

a. Mengidentifikasi masalah yang di temui dalam pembelajaran di kelas,

khususnya pada mata pelajaran matematika.

b. Data yang telah di identifikasi, kemudian di analisis berdasarkan survei di

lapangan dan di simpulkan

4 Op.Cit, h.20

5 Op.Cit, h.21

25

c. Merencanakan tindakan yang lebih tepat berdasarkan akar masalah yang

paling dan harus segera diselesaikan secepatnya dengan menyiapkan RPP (

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan instrumen penelitian berupa

pedoman pemantau tindakan aktifitas guru, lembar kerja siswa serta

catatan lapangan yang disusun bersama kolaborator.

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan kolaborasi dengan observer

untuk memantau jalannya proses kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini rancangan

pembelajaran yang telah disusun dan didiskusikan pada tahapan perencanaan itu

dilaksanakan.

3. Observasi

Pada tahap ini observer melakukan monitoring terhadap tindakan yang

dilaksanakan oleh peneliti, situasi kelas dan aktifitas siswa dan guru dengan

berpedoman pada instrumen pemantau tindakan yang telah disiapkan. Selain itu

peneliti dan observer juga mencatat segala hal yang terjadi dan diperlukan selama

pelaksanaan tindakan berlangsung.

4. Refleksi

Pada tahapan refleksi ini, data-data yang telah diperoleh pada saat observasi

tersebut dikumpulkan kemudian dianalisis secara menyeluruh. Setelah data tersbut

dianalisis baru diadakan evaluasi dengan tujuan untuk menyempurnakan tindakan

berikutnya dan memperbaiki tindakan pada kegiatan sebelumnya.

Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I,akan dilanjutkan lagi

pada penelitian siklus II. Jika hasil pembelajaran pada siklus II telah menunjukkan

bahwa indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian dihentikan. Namun

apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan penelitian pada

siklus III dengan mengacu pada hasil refleksi siklus II.

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi

yang hanya berjumlah 9 siswa. Partisipan dalam penelitian ini adalah Kepala MI

Sirojul Athfal Bekasi dan rekan sejawat yang merupakan guru MI Sirojul Athfal

26

Bekasi, sebagai observer yang secara kolaboratif membantu melakukan penelitian

dan pengamatan.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pemimpin perencanaan

pelaksanaan tindakan, sekaligus pembuat laporan. Sebagai pemimpin perencanaan

tindakan dalam penelitian ini, maka pada pra penelitian peneliti melakukan

pengamatan terhadap proses kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV MI

Sirojul Athfal Bekasi. Berdasarkan hasil pengamatan proses dan hasil belajar ini

akan diperoleh data tentang kondisi awal siswa yang akan menjadi dasar bagi

penelitian unuk membuat rencana siklus pertama. Rencana ini merupakan hasil

diskusi dan refleksi antar peneliti dan kolaborator berdasarkan catatan lapangan

yang dibuat.

Adapun posisi peneliti dalam penelitian tersebut sebagai peneliti utama dalam

penelitian. Artinya keikutsertaan peneliti dikategorikan pada peran aktif dalam

pelaksanaan pembelajaran atau tindakan.Disini peneliti langsung melakukan

kegiatan pembelajaran dan berusaha sebanyak mungkin mengumpulkan data yang

sesuai dengan fokus masalah yang diteliti. Dengan keterlibatan langsung dalam

proses pembelajaran atau penelitian diharapkan data yang diperoleh lebih akurat

dan terarah.

E. Tahapan Intervensi tindakan

Penelitian tindakan ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang diawali

dengan pra penelitian (survei penelitian) dan dilanjutkan dengan tindakan melalui

beberapa siklus. Mengingat penelitian ini dibatasi oleh ruang dan waktu maka

dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap siklus terdiri dari

beberapa tahapan, yaitu: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan tindakan, (c)

Pengamatan dan (d) refleksi.

Adapun uraian tahapan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pra penelitian

27

1.1) Peneliti meminta izin ke pihak sekolah untuk mengadakan penelitian

tindakan kelas dengan memberikan surat izin penelitian.

1.2) Mengumpulkan data awal tentang kegiatan pembelajaran siswa di kelas

dengan melakukan wawancara pada guru bidang studi dan siswa.

1.3) Setelah mengadakan tinjauan ternyata ditemukan beberapa masalah yaang

salah satunya adalah penggunaan metode yang kurang tepat dalam

pembelajaran, sehingga berpengaruh dalam pemahaman siswa akan materi

yang diajarkan, untuk itu peneliti akan mencoba menggunakan metode

demonstrasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa akan operasi

penjumlahan dan pengurangan pada materi bilangan bulat.

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan (planning)

Berdasarkan permasalahan yang diperoleh, maka peneliti merencanakan

skenario pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan tingkat kemampuan

awal siswa berdasarkan hasil kesepakatan bersama dengan observer untuk

menyusun skenario pembelajaran. Adapun skenario pembelajarannya sebagai

berikut:

a.) Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai.

b.) Merancang LKS yang akan digunakan dalam proses pengamatan lapangan

saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran

c.) Menyiapkan alat dan bahan yang perlukan saat berlangsungnya

pembelajaran

d.) Merencanakan strategi yang tepat agar dapat menunjang keberhasilan

kegiatan pembelajaran

e.) Menyiapkan format instrumen pengamatan dan instrumen penilaian

f.) Menyiapkan soal latihan pada tiap-tiap pertemuan

b. Tahap Pelaksanaan/ tindakan (acting)

Pertemuan pertama

28

Pada tahap ini peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa tentang

bilangan bulat serta mengenalkan alat peraga manik-manik untuk menyelesaikan

soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Kemudian menjelaskan

cara penggunaan alat peraga tersebut kepada siswa dengan warna biru sebagai

lambang positif (+1) dan kuning sebagai lambang negatif (-1), dan jika keduanya

disatukan maka bernilai nol (0). setelah itu meminta siswa mendemonstrasikan

dan menebak nilai lambang bilangan yanga dibentuk.

Pertemuan kedua

Pada tahap ini peneliti mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan alat

peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat

negatif, kemudian membagi siswa dalam 2 kelompok untuk mengerjakan soal lks.

Pertemuan ketiga

Pada tahap ini peneliti mendemonstrasikan langkah – langkah penggunaan

alat peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat

negatif. Kemudian memberikan beberapa soal pengurangan untuk dikerjakan

dengan cara mendemonstrasikannya dan menuliskan hasilnya pada lembar kerja

masing-masing.

Pertemuan keempat

Pada tahap ini peneliti mengadakan tes ahir siklus I dengan memberikan soal

untuk dikerjakan siswa yang terdiri dari 6 soal essay.

c. Tahap pengamatan / observasi

Pada tahap ini yang lebih berperan adalah observer, yang mengamati jalannya

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga

manik-manik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung yang berpedoman

pada lembar observasi yang telah disiapkan serta catatan lapangan.

d. Tahap analisis dan refleksi

Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil

pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus I,dan jika

29

nilai rata-rata siswa belum mencapai KKM, maka penelitian tindakan akan

dilanjutkan ke siklus II.

3. Siklus II

Tahap Perencanaan (planning)

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang telah diperbaiki sesuai dengan kekurangan dan kelebihan pada siklus

I. Disamping itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan

siswa, dan lembar kerja siswa.

Tahap pelaksanaan / tindakan

a.) Pertemuan pertama

Pada tahap ini peneliti menjelaskan ulang tentang langkah-langkah yang

digunakan dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat negatif dengan

alat peraga manik-manik. Kemudian meminta siswa maju satu persatu untuk

mencoba mendemonstrasikan soal yang diberikan.

b.) Pertemuan kedua

Pada tahap ini peneliti menjelaskan ulang langkah-langkah yang digunakan

dalam menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat negatif dengan alat peraga

manik-manik, kemudian meminta siswa maju satu persatu untuk mencoba

mendemonstrasikan soal yang diberikan.

c.) Pertemuan ketiga

Pada tahap ini peneliti mengadakan tes akhir siklus II dengan memberikan soal

sebanyak 6 soal essay.

Tahap pengamatan / observasi

Pada tahap ini yang lebih berperan adalah observer, yang mengamati jalannya

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga

manik-manik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung yang berpedoman

pada lembar observasi yang telah disiapkan serta catatan lapangan.

Tahap analisis dan refleksi

Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil

pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus II,jika

30

nilai rata-rata dan pemahaman siswa belum mencapai KKM, maka penelitian

tindakan akan dilanjutkan ke siklus III dan seterusnya.

F. Hasil Intervensi yang diharapkan

Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dalam penelitian ini ditujukan pada

keberhasilan penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan pemahaman

siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.

Keberhasilan yang diharapkan dapat pula diamati melalui dua pengamatan, yaitu

aspek proses dan aspek hasil pembelajaran.

Melalui aspek proses, keberhasilan yang diharapkan dapat dilihat jika telah

tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, metode yang digunakan

telah sesuai dengan materi pembelajaran dan rencana-rencana kegiatan yang telah

dibuat dapat dilaksanakan dengan baik. Aspek proses ini dapat diamati dari hasil

pengisisan lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer.

Melalui aspek hasil, keberhasilan yang diharapkan terjadi apabila pada tiap

siklus menunjukkan peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam

menyelesaikan soal tentang bilangan bulat negatif, khususnya pada operasi

penjumlahan dan pengurangan. Jika nilai rata-rata siswa belum mencapai skor

perolehan rata-rata minimal 70, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Dan penelitian dianggap berhasil jika nilai rata – rata dan pemahaman siswa

mencapai 70 atau lebih.

G. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Sebagaimana telah dikemukakan diatas bahwa penelitian ini merupakan

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas dengan menggunakan

metode demonstrasi yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman

siswa pada operasi penjumlahan daan pengurangan bilangan bulat negatif.

Oleh karena itu data yang dikumpulkan ada 2 jenis data yaitu data kualitatif

dan data kuantitatif.

31

Data kualitatif berupa data pemantauan tindakan (action) yaitu data yang

diperoleh untuk mengontrol kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan

rencana yang dibuat sebelumnya.Adapun data kualitatif ini diperoleh dari

lembar pengamatan aktifitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan.

Data kuantitatif, yakni berupa data tentang skor yang diperoleh siswa dari

suatu tes pengukuran pemahaman setelah memperoleh tindakan yang

diberikan.

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan

kegiatan belajar siswa selama diberi tindakan dan hasil tes pemahaman siswa kelas

IV mengenai materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpul data yang dipergunakan untuk mendapat data dalam

penelitian ini ada dua jenis, yaitu:

1. Instrumen tes

Teknik tes dalam penelitian ini di maksudkan untuk mengukur berapa besar

peningkatan pemahaman siswa setelah diberi tindakan. Tes itu sendiri merupakan

salah satu kegiatan pengukuran, dimana didalamnya bisa berupa pertanyaan,

pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

bentuk tes yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis, untuk

mengukur pemahaman siswa dalam materi penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat.dalam hal ini peneliti menyiapkan 6 buah soal essay yang harus

diselesaikan oleh peserta didik.

32

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen penelitian

Pemahaman siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat negatif

No Kompetensi

dasar

Materi indikator Indikator

Pemahaman

Jumlah

soal

1. Menjumlahkan

dan

mengurangkan

bilangan bulat

Bilangan

bulat negatif

Menjelaskan

penggunaan

bilangan bulat

negatif

interpretasi

2

2. Penjumlahan

dan

pengurangan

bilangan bulat

negatif

Menyimpulkan

konsep

penjumlahan dan

pengurangan

bilangan bulat

negatif

translasi

2

3. Operasi

hitung

campuran

Melakukan operasi

hitung campuran

ekstrapolasi

2

Jumlah 6

Keterangan :

C1 = Pengetahuan

C2 = Pemahaman

C3 = Penerapam

2. Instrumen non tes

Teknik non tes ini digunakan untuk menjaring data pemantau tindakan

(action) yaitu data pengamatan proses pembelajaran di kelas selama diberi

tindakan.instrumen ini terdiri dari lembar observasi aktifitas guru yang terdiri dari

11 butir pernyataan dan aktifitas siswa sebanyak 7 butir pernyataan, serta lembar

catatan lapangan dan foto dokumentasi.

33

Adapun format instrumenya adalah sebagai berikut:

Lembar observasi aktifitas guru

Tabel 3.3 lembar observasi aktifitas guru

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian

1 2 3 4

1. Merumuskan tujuan pembelajaran

2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa

3. Memotivasi siswa dalam belajar

4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan

5. Menguasai materi pelajaran

6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa

7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar

8. penggunaan media / alat peraga

9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

10. Memberikan tugas latihan

11. Mengadakan evaluasi

Jumlah Skor

Nilai Maksimum

Lembar observasi aktifitas siswa

Tabel 3.4 lembar observasi aktifitas siswa

No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa Penilaian

1 2 3 4

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan

2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga

4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga

5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika

Jumlah Skor

Nilai Maksimum

Catatan Lapangan

Adalah sebuah catatan yang dibuat oleh peneliti atau observer selama

pelaksanaan tindakan berlangsung, baik itu berupa kekurangan yang perlu

diperbaiki atau kelebihan yang perlu dipertahankan.

34

Dokumentasi foto kegiatan

Yaitu foto – foto kegiatan guru dan siswa ketika pelaksanaan tindakan

berlangsung.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengamati

proses kegiatan belajar di kelas baik itu berupa aktifitas siswa dan guru, situasi

atau kejadian selama proses pemberian tindakan berlangsung. Hal tersebut

dilakukan untuk memperoleh jawaban atas penelitian yang sedang dilakukan.

Secara rinci teknkik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

negatif diperoleh dari tes hasil pembelajaran, baik setiap akhir pembelajaran

atau akhir siklus.

2. Keterampilan guru menggunakan metode demonstrasi dalam penyampaian

materi ajar dipeoleh melalui lembar pengamatan guru yang dilakukan oleh

observer.

3. Kegiatan yang dilakukan siswa selama diberi tindakan diperoleh melalui

lembar pengamatan siswa yang dilakukan oleh observer

4. Data suasana kegiatan pembelajaran diperoleh dengan menggunakan

kamera foto.

5. Hal-hal yang belum terakomodasi dalam instrumen penelitian dicatat dengan

menggunakan lembar catatan lapangan, baik yang dilakukan oleh peneliti

ataupun observer.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Dalam memeriksa kevalidan data yang diperoleh maka digunakan teknik

triangulasi dan saturasi ( penjenuhan). Triangulasi adalah membandingkan

persepsi sumber data/informan yang satu dengan yang lain mengenai situasi yang

sama. dan saturasi adalah suatu keadaan dimana sudah tidak memperoleh data

yang baru untuk diolah, yakni sudah tidak diperoleh data tambahan dan waktunya

peneliti untuk mengambil sebuah keputusan berkenaan dengan data penelitian.

35

Dalam hal ini semua data yang telah terkumpul dikomunikasikan kepada para

ahli dan teman sejawat untuk mengetahui apakah data tersebut sudah sesuai dan

tepat dengan apa yang dibutuhkan oleh penelitian.Disamping itu untuk

mengetahui apakah data-data yang dikumpulkan menunjang akan penelitian yang

dilakukan atau tidak.

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

1. Analisis Data

Teknik analisis data pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat dalam penelitian ini menggunakan rumus rata-rata

sebagai berikut:

Teknik analisis data pemantau tindakan tentang pelaksanaan metode

demonstrasi menggunakan prosentase sebagai berikut:

2. Interpretasi hasil analisis

Setelah data dianalisis, maka peneliti dan kolaborator melakukan interpretasi

hasil analisis.Untuk data kuantitatif berupa angka-angka pemahaman siswa

disajikan dengan reduksi data, display data dan kesimpulan hasil analisis. Analisis

kuantitatif ini akan menggunakan proporsi, dimana peneliti menentukan

presentase pencapaian data antara sebelum dan sesudah diberikan tindakan.

Dengan demikian peneliti dan kolaborator membandingkan presentase pencapaian

dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu nilai rata-rata siswa 70.

Jadi setiap siklus, diharapkan pemahaman siswa meningkat.

X = Jumlah skor yang diperoleh

Banyak siswa

P (%) = Skor yang diperoleh x 100%

Skor maksimal

36

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Penelitian ini akan berakhir jika hasil yang diperoleh telah mancapai apa yang

diharapkan atau telah mencapai KKM, yakni rata-rata siswa 70. Jika penelitian ini

terbukti berhasil maka peneliti akan mengkomunikasikan dengan teman sejawat

bahwa metode demonstrasi ternyata dapat meningkatkan pemahaman siswa

khususnya pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif

untuk kemudian agar bersama-sama menggunakannya dalam proses pembelajaran

dikelas. Namun jika ternyata penelitian ini belum mencapai apa yang diharapkan

maka peneliti akan terus mencari temuan-temuan baru untuk melengkapi

kekurangan yang ada serta tak luput dari bantuan teman sejawat. Setelah

penelitian ini berakhir diharapkan peran serta teman-teman sejawat untuk

memberi masukan dan arahan agar penelitian ini bisa lebih baik lagi.tidak cukup

disini saja, peneliti akan tetap berusaha mencari kekurangan –kekurangan yang

ada didalam peenlitian ini guna kemajuan penelitian selanjutnya untuk lebih

mancari temuan –temuan baru dalam dunia pendidikan.

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. SIKLUS I

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Sirojul Athfal

Bekasi oleh peneliti yang direncanakan dalam dua siklus dengan rincian siklus I

diadakan 4 kali pertemuan dan di siklus II dalam 3 kali pertemuan. Waktu yang

diperlukan dalam tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Pada tiap-tiap siklus

dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan ( Planning )

Pada tahap perencanaan awal ini peneliti memulai dengan mewawancarai

guru bidang study dan siswa dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran

matematika dikelas. Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa banyak siswa

yang mengeluhkan mats pelajaran matematika karena dianggap suatu pelajaran

yang sulit dan bikin pusing, hal tersebut dibuktikan dengan adanya rekapan hasil

nilai ulangan harian siswa yang belum mencapai KKM karena rendahnya

pemahaman siswa akan konsep matematika itu sendiri. Setelah itu barn kemudian

peneliti mengidentifikasi penyebab permasalahan yang timbal dalam proses

kegiatan pembelajaran dikelas. Dapat diketahui bahwa salah satu penyebab dari

rendahnya pemahaman siswa tersebut adalah kurangnya penggunaan metode yang

tepat serta alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.Dari

permasalahan tersebut diatas, peneliti berupaya merancang suatu desain

pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui

metode demonstrasi.

Perencanaan dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang menggunakan metode demonstrasi, lembar kerja siswa, instrumen

penelitian,serta alat peraga yang akan digunakan. Adapun materi ajar yang akan

digunakan dalam penelitian adalah operasi penjumlahan dan penguranganbilangan

37

38

bulat negatif. Dengan indikator pembelajaran yang digunakan antara lain:

1) Menjelaskan pengertian bilangan bulat

2) Menentukan nilai bilanganbulat dengan alat peraga manik-manik

3) Membandingkan nilai bilangan bulat

4) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative

5) Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika

6) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative

7) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat

matematika

8) Melakukan operasi hitung campuran Menjelaskan penggunaan bilangan

bulat negative

9) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

negative

10) Melakukan operasi hitung campuran

b. Pelaksanaan / Tindakan

Didalam pelaksanaan tindakan, peneliti berupaya menerapkan penggunaan

metode demonstrasi yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa

akan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif yang

telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Adapun kegiatan guru dan siswa pada proses kegiatan belajar secara rinci

dalah sebagai berikut:

b.1) Pertemuan pertama

Pada pertemuan awal ini guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu tentang

bilangan bulat, kemudian menuliskan beberapa soal penjumlahan dan meminta

siswa untuk mengerjakan secara individu, namun ternyata banyak siswa yang

belum memahami langkah yang digunakan untu menyelesaikan soal tersebut,

terlebih pada soal bilangan bulat negatif. Untuk itu, guru memperkenalkan sebuah

alat peraga yang sudah disiapkan sebelumnya untuk menyelesaikan soal

penjumlahan tersebut. Terlebih dahulu guru menjelaskan cara penggunaan alat

peraga manik-manik kepada siswa, dan siswa diminta membentuk lambing

39

bilangan dengan alat peraga tersebut. Guru kembali menjelaskan bahwa alat perag

tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal penjumlahan.siswa menyimak

penjelasan giaru dengan seksama.

b.2) Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua ini guru mencoba bertanya kepada siswa tentang cara

membentuk bilangan dengan alat peraga tersebut. Kemudian menjelaskan langkah

yang digunakan dalam menyelesaikan soal penjumlahan dengan cara

mendemonstraikan di depan kelas, siswa pun memperhatikan peragaan tersent.n

un sedikit sekali siswa yang berani mengungkapkan pendapat atau bertan atau

bahkan menjawab pertanyaan guru, tampaknya mereka masih belum berani untuk

melakukan hal itu.terbukti ketika siswa diminta maju untuk mendemonstrasikan

peragaan soal penjumlahan di depan, hanya dua siswa yang berani dan ketika

dipesilahkan untuk betanya, mereka hanya terdiam, tidak ada yang bertanya.

b.3) Pertemuan ketiga

Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan soal pengurangan, caranya

hampir sama dengan soal penjumlahan kemarin, namun dalam hal ini siswa dibagi

menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan masalah yang di berikan. Siswa

berusaha mengerjakannya dengan baik, namun tampak siswa masih kebingungan

dengan soal pengurangan tersebut, terkadang mereka masih mengerjakannya

dengan cara penjumlahan.Guru tetap membimbing siswa dalam memecahkan

masalah tersebut. Setelah selesai, siswa diminta untuk menyimpulkan.

Gurumemberi kesempatan kepada siswa unuk bertanya berkaitan dengan materi

yang belum dipahami.

b.4) Pertemuan keempat

Pertemuan kali ini adalah saatnya untuk melakukan tes akhir siklus, banyak

siswa yang belum siap meskipun sudah diberitahu sebelumnya. Guru

menanamkan rasa percaya diri pada anak agar anak yakin dengan kemampuan

yang dimiliki.dengan membaca bismillah bersama-sama kemudian gum membagi

40

soallatihan kepada siswa, tidak lupa guru tetap membimbing dan mengarahkan

anak agar dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar Setelah selesai

mengerjakan, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan soal

yang diberikan kemudian guru berpesan agar tetap diulang terus dirumah, minggu

depan hasilnya akann dibagikan ke siswa.

c. Hasil Pengamatan

a) Lembar observasi aktifitas guru

Hasil observasi aktivitas guru disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Data hasil observasi aktivitas guru

Kegiatan

yangdiamati Pertemuan ke Jumlah skor

Persentase (%)

Aktivitas guru

selama tindakan

I 27 61,4 %

II 30 68,2%

III 34 72,3%

IV 36 81,8%

Rata-rata siklus 127 70,9%

Pada tabel diatas menunjulkkan bahwa aktivitas guru dan tiap

pertemuanmengalami peningkatan,tampak jelas pada basil prosentase perolehan di

tiappertemuannya dengan perolehan rata-rata sinus 70,9%, dengan itu guru sudah

mulai menerapkan metode demonstrasi dengan dengan baik meskipun masih

terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki.

b. lembar observasi aktivitas siswa

Pada pelaksanaan siklus I ini, sebagian siswa mulai berani menyampaikan

pendapatnya. Disamping itu siswa juga mulai memiliki rasa percaya din dan tidak

malu lagi untuk maju ke depan kelaatatuk. lebih jelasnya hasil observasi tentang

aktivitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan disajikan pada tabel dibawah

ini:

41

tabel 4.2 data hasil observasi aktivitas siswa siklus I

No

Aspek yang diamati Pertemuan ke/ nilai

I II III IV

1. Berani bertanya dan menjawab

pertanyaan

1 2 3 3

2. Memahami penggunaan alat peraga

manik-manik

2 2 2 3

3. Membentuk bilangan dengan alat

peraga

2 3 3 4

4. Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan dengan alat peraga

2 2 3 3

5. Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan tanpa alat peraga

2 2 3 3

6. Mengerjakan soal-soal yang

diberikan

2 3 cn

3

7. Menuliskan peragaan demonstrasi

dalam kallimat matematika

2 2 3 3

Jumlah skor 13 16 20 22

Persentase (%) 46,4% 57,1% 71,4% 78,5%

Jumlah akhir siklus 71

Rata-rata siklus 63,35%

Berdasarkan tabel tersebut tampak jelas bahwa aktivitas siswa pun mulai

meningkat dan tiap pertemuan dengan rata-rata siklus mencapai 63,35%. hal ini

menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat digunakan untuk menyampaikan

materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif, meskipun

belum mencapai skor maksimal.

42

b) Hasi l tes Pemahaman

Adapun hasil tes pemahaman di akhir siklus I disajikan pada tebel berikut ini:

tabel 4.3 Data hasil tes pemahaman akhir siklus I

Tahap kegiatan Nilai rata-rata kelas siswa

Tes pemahaman akhir siklus 62

Berdasarkan tabel diatas, perolehan hasil tes akhir siklus I belum

menunjukkan peningkatan pemahaman siswa karena belum mencapai ketuntasan

belajar yang telah ditetapkan yakni 70.

c) Catatan lapangan

Catatan ini merupakan hasil observasi peneliti dan observer selama

diberikannya tindakan pada kegiatan pembelajaran.catatan tersebut disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.4 data hasil catatan lapangan.

Pertemuan

ke

Catatan yang diperoleh Keterangan

I

Pada awal pertemuan siswa tampak

malu dan segan untuk bertanya terkait

dengan materi atau alat peraga yang

disiapkan. siswapun masih merasa

kesulitan dalam menggunakan alat

peraga manik-manik.

Hal ini disebabkan karena

selama ini siswa tidak pernah

menggunakan alat peraga

dalam belajar dan hanya

menggunakan metode yang

terkesan monoton, yakni

ceramah.

43

II

Pertemuan kedua berlangsung lancar,

siswa mulai menikmati pelajaran,

namun masih terdapat beberapa siswa

yang masih tampak bingung dalam

menggunakan alat peraga manik-

manik. untuk itu siswapun enggan maju

mendemonstraikn soal penjumlahan ke

depan kelas.

Siswa masih bingung dalam

membedakan bentuk

(menghadap kanan atau kiri)

dan terkadang lupa mana

yang bernilai positif dan

mana yang bernilai negatif

III Pada pertemuan ini kondisi kelas

tampak nyaman untuk belajar, semua

siswa menyimak materi dengan baik,

meskipun masih terdapat siswa yang

masih bingung dalam menyelesaikan

soal pengurangan.

Siswa masih terpaku dngan soal

penjumlahan, jadi terkadang

lupa bahwa itu soal

pengurangan, karena langkah

yang ditempuh cukup lebih

rumit dibandingkan dengan soal

penjumlahan. IV Pertemuan kali ini siswa tampak serius

dalam mengerjakan soal yang

diberikan.terdapat beberapa siswa

yang tampak gusar dalam

mengerjakannya,tapi ada jugs siswa

yang tekun.

Semua siswa berusaha

mengerjakan soal yang

diberikan dengan baik dan

penuh rasa percaya diri.

Pada tabel tersebut diatas menjelaskan bahwa masih terdapat kekurangan dan

kelebihan pada tindakan yang diberikan, sehingga siswa bisaberperilaku

demikian, untuk itu harus ada yang lebih ditingkatkanlagi.

d) Refleksi

Penggunaan metode demonstrasi pada materi penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat negatif mampu membawa sedikit perubahan pada proses kegiatan

belajar siswa, meskipun belum maksimal.hal ini disebabkan karena selama ini

siswa hanya menerima tanpa adanya tindakan yang dilakukan siswa selain duduk

dan mendengarkan guru menjelaskan materi, tanpa adanya bantuan alat peraga

dalam menyampaikannya.

Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil tindakan sikius I, menunjukkan

44

bahwa perlakuan yang diberikan ini belum mencapai ketuntasan yang

diharapkanyakni nilai rata-rata siswa 70,namun pada tes akhir siklus I perolehan

siswa hanya 62, oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan ke siklus II, dan

diharapkan adanya perbaikan tindakan untuk meningkatkan pemahaman

siswa akan operasi penjurnlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti merencanakan tindakan perbaikan

yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa akan operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Adapun kekurangan dan

rencana tindakan perbaikan siklus I disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 data kekurangan dan tindakan perbaikan siklus I

Kekurangan yang ditemui

Rencana tindakan perbaikan

• Siswa belum terbiasa menggunakan alat

peraga dalam menerima materi

pelajaran.

• Guru mengupayakan kegiatan

yang lebih mengaktifkan siswa

sehingga siswa terbiasa

menggunakan alat peraga

tersebut. • Siswa belum semuanya memahami

cara penggunaan alat peraga dalam

menyelesaikan soal penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat

negatif.

• Guru harus menjelaskan ulang

langkah-langkah yang digunakan

dalam menyelesaikan soal

penjumlahan dan pengurangan

bialangan bulat negatif dengan

lebih teliti lagi. • Siswa masih tanipak bingung dalam

mengerjakan soal latihan yang

diberikan.

• Guru harus lebih memotivasi

siswa dalam belajar agar tercipta

rasa percaya din yang kuat dalam din

para siswa.

Berdasarkan keterangan diatas terlihat bahwa pemberian tindakan dengan

metode demonstrasi pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat negatif belum terlaksana secara optimal, sehingga hasilnya belum mencapai

ketuntasan yang telah ditetapkan.untuk itu perlu adanya perbaikan, dan proses

perbaikan itu sendiri akan dilaksanakan pada siklus II

45

2. SIKLUS II

a. Perencanaan

Tahap ini merupakan hasil perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I,

terdiri dan 3x pertemuan dengan waktu 2x35 menit tiap pertemuannya.dimulai

dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen soal,

lembar observasi dan lks.

Adapun materi yang diajarkan masih berkisar tentang penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat negatif dengan perbaikan pada kegiatan belajar

didalamnya.indikator pembelajaran yang digunakan antara lain sebagai berikut:

a) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative

b) Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat

matematika

c) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative

d) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika

e) Melakukan operasi hitung campuranMenjelaskan penggunaan

bilangan bulat negative

f) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

negative

g) Melakukan operasi hitung campuran

b. Tindakan/ Pelaksanaan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan

berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Urituk lebih jelasnya

diuraikan sebagai berikut:

1.) Pertemuan Pertama

Guru menjelaskan kembali cara penggunaan alat peraga dalam menyelesikan

soal penjumlahan.dan meminta siswa untuk maju mendemonstrasikan soal

peragaan, kemudian menuliskannya di buku masing-masing.siswapun tampak

senang, sudah tidak malu atau takutbahkan ada beberapa siswa yang bertanya.

akan materi yang belum dipahami. Ketika diberi soal latihan pun, siswa tampak

semangat mengerjakannya, meskipun ada beberapa siswa yang masih tampak

46

bingung dalam menyelesaikannya, guru pun mendekati dan membimbing

siswanya dalam pengerjaan soal tersebut.

2.) Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua ini guru mendemonstrasikan cara penggunaan alat

peraga dalam menyelesaikan soal pengurangan, setelah itu membagi siswa

menjadi 3 kelompok untuk memecahkan masalah soal pengurangan bersama.para

siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan tertib dan tenang. namun dalam soal

kali ini siswa masih terpaku dengan soal penjumlahan, jadi terkadang maih suka

tertukar langkahnya. Guru menjelaskan kembali dengan teliti dan kesabaran.

3.) Pertemuan ketiga

Para siswa mengerjakan soal tes akhir dengan tenang, mereka berusaha

mengerjakannya dengan penuh rasa percaya diri, dalam hal ini guru membimbing

dan mengarahkan agar tetap yakin akan kemampuan diri sendiri, jangan terpaku

dengan jawaban teman.

c. Hasil Pengamatan

a.) Lembar observasi aktifitas guru

Hasil observasi aktivitas guru dapat disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6 Data hasil observasi aktivitas guru siklus II

Kegiatan yang

diamati Pertemuan ke Jumlah skor Persentase (%)

Aktivitas guru

selama tindakan

I 36 81,8 %

II 39 88,6%

III 40 90,9%

Rata-rata siklus 115 87,1%

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru dari tiap

pertemu[an mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah skor yang

47

diperoleh pada saat mengajar tiap pertemuannya, dengan ini guru telah berupaya

memperbaiki kinerjanya agar mampu menyampaikan materi yang diembannya.

b.) Lembar Observasi Aktifitas Siswa

Hasil observasi tentang aktifitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan

disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7 Data hasil observasi aktifitas siswa siklus II

Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa aktifitas siswa selama

No Aspek Yang Diamati

Pertemuan ke / Nilai

I II III

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan

3 4 4

2. Memahami penggunaan alat peraga

3 3 3

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga

3 4 4

4. Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan dengan alat peraga 3 3 3

5. Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan tanpa alat peraga 3 3 3

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan

3 3 4

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam

kalimat matematika 3 3 4

Jumlah Skor

21 23 25

Prosentase (%) 75% 82,1% 89,3%

Jumlah akhir siklus 69

Rata-rata siklus 82,13%

48

diberi tindakan pun mengalami peningkatan (berdampak positif), dari yang

awalnya tidak berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru dengan perlakuan

melalui metode demonstrasi ternyatamenjadi berani. Disamping itu, siswa juga

beranrusias untuk memahami pelajaran, hal ini bisa dilihat dari prosentase yang di

peroleh pada tiap pertemuan.

c.) Hasil Tes Pemahaman

Adapun hasil tes pemahaman siswa siklus II disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8 Data hasil tes pemahaman akhir siklus II

Tahap Kegiatan Nilai Rata-rata kelas siswa

Tes Pemahaman akhir siklus 74

Berdasarkan tabel di atas, perolehan hasil tes akhir siklus II menunjukkan

adanya peningkatan pemahaman siswa dilihat dari nilai rata-rata siswa siklus I

yang hanya 62, pada siklus Ii ini menjadi 74. Dengan begitu pemahaman siswa

akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat telah mencapai

ketuntasan belajar yang ditetapkan yakni 70.

d.) Catatan Lapangan

Hasil catatan lapangan yang diperoleh disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9 Data catatan lapangan siklus II

Pertemuan ke Catatan yang diperoleh Keterangan

I

Pada awal pertemuan di siklus II ini

siswa tmpak bingung, kenapa

materinya diulang kembali. Namun

setelah dijelaskan para siswa pun

mengikuti dengan baik. Justru ada

beberapa siswa yang tampak senang

dengan pengulangan ini karena mereka

senang dngan metode yang digunakan.

Hal ini disebabkan

karena siswa merasa

sudah pernah diajarkan

materi tersebut, jadi

tampak bingung ketika

harus diulang kembali.

49

II

Pertemuan kedua siswa tampak

menikmati kegiatan pembelajaran di

kelas, banyak siswa yang berantusias

untuk maju mendemonstrasikan

peragaan didepan kelas, siswa sudah

tidak malu atau takut.

Siswa sudah mulai

terbiasa dengan

penggunaaan alat

peraga alam kegiatan

belajar dikelas.

III

Pada pertemuan ini kondisi kelas

tenang, siswa mengerjakan soal yang

diberikan dengan teliti, siswa tampak

berusaha mengerjakan soal sendiri,

meskipun masih ada beberapa siwa

yang tampak bingung mengerjakannya

namun tidak membuat gaduh suasana.

Siswa mengharapkan

nilai maksimal dalam

tes akhir siklus ini.

Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang berarti pada

perilaku siswa, yang tadinya belum berani, enjadi berani dan idak malu lagi.

Mulai tumbuh rasa percaya diri pada siswa itu sendiri.

d. Refleksi

Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II ini, guru telah berupaya

memperbaiki penggunaan metode demonstrasi dalam menyampaikan materi

pelajaran agar dengan mudah bisa dipahami oleh siswa. Alhasil siswa pun tampak

senang dan menikmati pelajaran dengan baik. Siswa menjadi lebih aktif dan tidak

malu lagi untuk maju ke depan kelas, dan berani bertanya ataupun menjawab.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pemberian tindakan pada siklus

I ini, diperoleh hasil bahwa tes pemahaman akhir siklus II mengalami peningkatan

dari siklus I yakni dari nilai rata-rata pemahaman siswa 62 menjadi 74 dan telah

mencapai ketuntasan yang diharapkan yakni nilai rata-rata siswa 70. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan menggunakan

alat peraga mengalami peningkatan, untuk itu penelitian ini dihentikan sampai

50

pada siklus II saja.

B. Analisis Data

Data penelitian ini mengenai pemahaman siswa akan operasi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat yang menggunakan metodde demonstrasi sebagai

perklakuan tindakan yang digunakan. Data yang terkumppul berasal dari lembar

observasi aktifitas guru dan siswa, serta hasil tes pemahaman siswa.

Berdasarkan hasil refleksi tiap siklus diperoleh data observasi aktifitas guru

dan siswa yang mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya. Untuk lebih

jelasnya, data tersebut disajikan pada tabel dibwah ini:

Tabel 4.10 data hasil observasiguru dan siswa tiap siklus

No Jenis Data Siklus I Siklus II

1. Jumlah akhir aktifitas guru 127 115

Persentase akhir aktifitas guru (%) 70,9% 87,1%

2. Jumlah akhir aktifitas siswa 71 69

Persentase akhir aktifitas siswa (%) 63,35% 82,13%

Tabel diatas menunjukkan peningkatan yang berarti terhadap kegiatan guru

dan siswa selama pemberian tindakan. Dimana guru menjadi lebih terkoordinir

dalam menyiapkan segala keperluan pembelajaran, di samping itu pula siswa

menjadi lebih aktif dan terkesan senang dalam menerima materi pelajaran.

Begitu pula dengan hasil tes pemahaman siswa, jika dicermati berdasarkan

akor yang diperoleh siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat dari tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik. Adapun

data hasil pemahaman siswa di sjikan pda tabel dibawah ini:

51

Tabel 4.11 Data hasil tes pemahaman siswa tiap siklus

Jenis Data Siklus I Siklus II

Nilai siswa ≥ 70 1 6

Nilai siswa ≤70 8 3

Nilai rata-rata kelas 62 74

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas

ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 70, pada siklus I hanya 1 siswa, dan pada

siklus II naik menjadi 6 siswa dari 9 siswa. Rata-rata kelas pun meningkat dari 62

menjai 74.

Berdasarkan hasil refleksi pada tiap siklus diperoleh rata-rata aktifitas guru

pada siklus I 81,8% menjadi 90,9% pada siklus II. Sedangkan untuk aktifitas

siswa rata-rata pada siklus I 78,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 89,3%.

Untuk hasil pemahaman siswa sendiri juga turut naik dari rata-rata siswa 62 pada

siklus I, menjadi 74 pada siklus Ii. Oleh karena perolehan data hasil penelitian

baik yang berupa tes maupun non tes didalam 2 siklus menunjukkan bahwa telah

tercapai target yang telah ditetapkan yakni nilai rata-rata pemahaman siswa

mencapai 70, untuk itu penelitian dihentikan.

C. Pembahasan

Penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga dalam pelajaran

matematika ternyata mampu meningkatkan pemahaman siswa pada operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sebelum dilakukannya tindakan,

pembelajaran mateatika pada umunya menggunakan metod ceramah, dimana

siswa hanya duduk diam dan mendngarkan penjelasan guru tanpa adanya aktifitas

brmakna yang dilakukan siswa, sehingga siswa cenderung bosan dan tidak serius

dalam belajar yang mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa akan pelajaran

matematika.

Setelah digunakannya metode dmonstrasi dengan di bantu oleh alat peraga

dalam menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,

52

dirasakan cukup memberi pengaruh yang erarti dalam proses kegiatan

pembelajaran selama ini, hal ini tampak pada sikap dan perilaku siswa yang mulai

merasa nyaman dan senang untk belajar matematika, tidak merasa malu atau takut

lagi untuk bertanya atau menjawab pertanyaan serta untuk maju ke depan kelas,

disamping itu siswa pun tampak lebih fokus pada proses peragaan di depan kelas

sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan.

Peningkatan ini tampak jelas pada hasil perolehan nilai rata-rata siswa pada

siklus I yang hanya mencapai 62. Hal ini disebabkan oleh kurang terbiasanya

siswa belajar menggunakan metode demonstrasi, siswa belum memiliki rasa

percaya diri yang kuat sehingga masih tampak malu-malu dalam menyampaikan

pendapatnya. Di samping itu, guru juga terkesan belum sepenuhnya manguasai

kelas, dalam artia hanya siswa yang aktif yang dikejar tapi lupa akan siswa yang

lain (yang pasif). Pada siklus I hanya 1 siswa yang sudah mencapai ketuntasan

yang ditetapkan, hal ini disebabkan oleh belum terbiasanya siswa belajar dengan

alat peraga sebagai media penyampai materi ajar, mereka masih bingung dengan

cara penggunaaan alat peraganya, dan sering trtukar dalam menentukan mana

bilangan yang positif dan mana bilangan yang negatif. Begitu juga dalam operasi

penjumlahan dan pengurangan yang harus dengan teliti dan suasana yang tenang

agar bisa tetap berkonsentrasi karena harus mencari pasangannya. Dengan

demikian masih abnyak siswa yang memiliki pemahaman rendah akan operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada mata pelajaran matematika di

siklus I ini.

Setelah dilanjutkan pada siklus II, ternyata pemahaman siswa mengalami

peningkatan menjadi 74, hal ini tampak dari 9 orang siswa ada 6 orang yang

memiliki nilai ≥70, hal ini berarti lebih dari 50% siswa yang mendapatkan nilai

≥70 dan telah mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena

siswa sudah mulai paham dengan cara penggunaan alat peraga, dan mulai tumbuh

rasa percaya diri pada siswa, terbukti dengan antusias para siswayang ingin maju

ke depan untuk memperagakan kegiatan demonstrasi. Sehingga menghasilkan

nilai yang baik pada waktu pelaksanaan tes akhir siklus II. Dengan begitu

penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga mampu meningkatkan

53

pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. SIKLUS I

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Sirojul Athfal

Bekasi oleh peneliti yang direncanakan dalam dua siklus dengan rincian siklus I

diadakan 4 kali pertemuan dan di siklus II dalam 3 kali pertemuan. Waktu yang

diperlukan dalam tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Pada tiap-tiap siklus

dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan ( Planning )

Pada tahap perencanaan awal ini peneliti memulai dengan mewawancarai

guru bidang study dan siswa dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran

matematika dikelas. Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa banyak siswa

yang mengeluhkan mats pelajaran matematika karena dianggap suatu pelajaran

yang sulit dan bikin pusing, hal tersebut dibuktikan dengan adanya rekapan hasil

nilai ulangan harian siswa yang belum mencapai KKM karena rendahnya

pemahaman siswa akan konsep matematika itu sendiri. Setelah itu barn kemudian

peneliti mengidentifikasi penyebab permasalahan yang timbal dalam proses

kegiatan pembelajaran dikelas. Dapat diketahui bahwa salah satu penyebab dari

rendahnya pemahaman siswa tersebut adalah kurangnya penggunaan metode yang

tepat serta alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.Dari

permasalahan tersebut diatas, peneliti berupaya merancang suatu desain

pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui

metode demonstrasi.

Perencanaan dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang menggunakan metode demonstrasi, lembar kerja siswa, instrumen

penelitian,serta alat peraga yang akan digunakan. Adapun materi ajar yang akan

digunakan dalam penelitian adalah operasi penjumlahan dan penguranganbilangan

37

38

bulat negatif. Dengan indikator pembelajaran yang digunakan antara lain:

1) Menjelaskan pengertian bilangan bulat

2) Menentukan nilai bilanganbulat dengan alat peraga manik-manik

3) Membandingkan nilai bilangan bulat

4) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative

5) Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika

6) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative

7) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat

matematika

8) Melakukan operasi hitung campuran Menjelaskan penggunaan bilangan

bulat negative

9) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

negative

10) Melakukan operasi hitung campuran

b. Pelaksanaan / Tindakan

Didalam pelaksanaan tindakan, peneliti berupaya menerapkan penggunaan

metode demonstrasi yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa

akan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif yang

telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Adapun kegiatan guru dan siswa pada proses kegiatan belajar secara rinci

dalah sebagai berikut:

b.1) Pertemuan pertama

Pada pertemuan awal ini guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu tentang

bilangan bulat, kemudian menuliskan beberapa soal penjumlahan dan meminta

siswa untuk mengerjakan secara individu, namun ternyata banyak siswa yang

belum memahami langkah yang digunakan untu menyelesaikan soal tersebut,

terlebih pada soal bilangan bulat negatif. Untuk itu, guru memperkenalkan sebuah

alat peraga yang sudah disiapkan sebelumnya untuk menyelesaikan soal

penjumlahan tersebut. Terlebih dahulu guru menjelaskan cara penggunaan alat

peraga manik-manik kepada siswa, dan siswa diminta membentuk lambing

39

bilangan dengan alat peraga tersebut. Guru kembali menjelaskan bahwa alat perag

tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal penjumlahan.siswa menyimak

penjelasan giaru dengan seksama.

b.2) Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua ini guru mencoba bertanya kepada siswa tentang cara

membentuk bilangan dengan alat peraga tersebut. Kemudian menjelaskan langkah

yang digunakan dalam menyelesaikan soal penjumlahan dengan cara

mendemonstraikan di depan kelas, siswa pun memperhatikan peragaan tersent.n

un sedikit sekali siswa yang berani mengungkapkan pendapat atau bertan atau

bahkan menjawab pertanyaan guru, tampaknya mereka masih belum berani untuk

melakukan hal itu.terbukti ketika siswa diminta maju untuk mendemonstrasikan

peragaan soal penjumlahan di depan, hanya dua siswa yang berani dan ketika

dipesilahkan untuk betanya, mereka hanya terdiam, tidak ada yang bertanya.

b.3) Pertemuan ketiga

Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan soal pengurangan, caranya

hampir sama dengan soal penjumlahan kemarin, namun dalam hal ini siswa dibagi

menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan masalah yang di berikan. Siswa

berusaha mengerjakannya dengan baik, namun tampak siswa masih kebingungan

dengan soal pengurangan tersebut, terkadang mereka masih mengerjakannya

dengan cara penjumlahan.Guru tetap membimbing siswa dalam memecahkan

masalah tersebut. Setelah selesai, siswa diminta untuk menyimpulkan.

Gurumemberi kesempatan kepada siswa unuk bertanya berkaitan dengan materi

yang belum dipahami.

b.4) Pertemuan keempat

Pertemuan kali ini adalah saatnya untuk melakukan tes akhir siklus, banyak

siswa yang belum siap meskipun sudah diberitahu sebelumnya. Guru

menanamkan rasa percaya diri pada anak agar anak yakin dengan kemampuan

yang dimiliki.dengan membaca bismillah bersama-sama kemudian gum membagi

40

soallatihan kepada siswa, tidak lupa guru tetap membimbing dan mengarahkan

anak agar dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar Setelah selesai

mengerjakan, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan soal

yang diberikan kemudian guru berpesan agar tetap diulang terus dirumah, minggu

depan hasilnya akann dibagikan ke siswa.

c. Hasil Pengamatan

a) Lembar observasi aktifitas guru

Hasil observasi aktivitas guru disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Data hasil observasi aktivitas guru

Kegiatan

yangdiamati Pertemuan ke Jumlah skor

Persentase (%)

Aktivitas guru

selama tindakan

I 27 61,4 %

II 30 68,2%

III 34 72,3%

IV 36 81,8%

Rata-rata siklus 127 70,9%

Pada tabel diatas menunjulkkan bahwa aktivitas guru dan tiap

pertemuanmengalami peningkatan,tampak jelas pada basil prosentase perolehan di

tiappertemuannya dengan perolehan rata-rata sinus 70,9%, dengan itu guru sudah

mulai menerapkan metode demonstrasi dengan dengan baik meskipun masih

terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki.

b. lembar observasi aktivitas siswa

Pada pelaksanaan siklus I ini, sebagian siswa mulai berani menyampaikan

pendapatnya. Disamping itu siswa juga mulai memiliki rasa percaya din dan tidak

malu lagi untuk maju ke depan kelaatatuk. lebih jelasnya hasil observasi tentang

aktivitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan disajikan pada tabel dibawah

ini:

41

tabel 4.2 data hasil observasi aktivitas siswa siklus I

No

Aspek yang diamati Pertemuan ke/ nilai

I II III IV

1. Berani bertanya dan menjawab

pertanyaan

1 2 3 3

2. Memahami penggunaan alat peraga

manik-manik

2 2 2 3

3. Membentuk bilangan dengan alat

peraga

2 3 3 4

4. Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan dengan alat peraga

2 2 3 3

5. Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan tanpa alat peraga

2 2 3 3

6. Mengerjakan soal-soal yang

diberikan

2 3 cn

3

7. Menuliskan peragaan demonstrasi

dalam kallimat matematika

2 2 3 3

Jumlah skor 13 16 20 22

Persentase (%) 46,4% 57,1% 71,4% 78,5%

Jumlah akhir siklus 71

Rata-rata siklus 63,35%

Berdasarkan tabel tersebut tampak jelas bahwa aktivitas siswa pun mulai

meningkat dan tiap pertemuan dengan rata-rata siklus mencapai 63,35%. hal ini

menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat digunakan untuk menyampaikan

materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif, meskipun

belum mencapai skor maksimal.

42

b) Hasi l tes Pemahaman

Adapun hasil tes pemahaman di akhir siklus I disajikan pada tebel berikut ini:

tabel 4.3 Data hasil tes pemahaman akhir siklus I

Tahap kegiatan Nilai rata-rata kelas siswa

Tes pemahaman akhir siklus 62

Berdasarkan tabel diatas, perolehan hasil tes akhir siklus I belum

menunjukkan peningkatan pemahaman siswa karena belum mencapai ketuntasan

belajar yang telah ditetapkan yakni 70.

c) Catatan lapangan

Catatan ini merupakan hasil observasi peneliti dan observer selama

diberikannya tindakan pada kegiatan pembelajaran.catatan tersebut disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.4 data hasil catatan lapangan.

Pertemuan

ke

Catatan yang diperoleh Keterangan

I

Pada awal pertemuan siswa tampak

malu dan segan untuk bertanya terkait

dengan materi atau alat peraga yang

disiapkan. siswapun masih merasa

kesulitan dalam menggunakan alat

peraga manik-manik.

Hal ini disebabkan karena

selama ini siswa tidak pernah

menggunakan alat peraga

dalam belajar dan hanya

menggunakan metode yang

terkesan monoton, yakni

ceramah.

43

II

Pertemuan kedua berlangsung lancar,

siswa mulai menikmati pelajaran,

namun masih terdapat beberapa siswa

yang masih tampak bingung dalam

menggunakan alat peraga manik-

manik. untuk itu siswapun enggan maju

mendemonstraikn soal penjumlahan ke

depan kelas.

Siswa masih bingung dalam

membedakan bentuk

(menghadap kanan atau kiri)

dan terkadang lupa mana

yang bernilai positif dan

mana yang bernilai negatif

III Pada pertemuan ini kondisi kelas

tampak nyaman untuk belajar, semua

siswa menyimak materi dengan baik,

meskipun masih terdapat siswa yang

masih bingung dalam menyelesaikan

soal pengurangan.

Siswa masih terpaku dngan soal

penjumlahan, jadi terkadang

lupa bahwa itu soal

pengurangan, karena langkah

yang ditempuh cukup lebih

rumit dibandingkan dengan soal

penjumlahan. IV Pertemuan kali ini siswa tampak serius

dalam mengerjakan soal yang

diberikan.terdapat beberapa siswa

yang tampak gusar dalam

mengerjakannya,tapi ada jugs siswa

yang tekun.

Semua siswa berusaha

mengerjakan soal yang

diberikan dengan baik dan

penuh rasa percaya diri.

Pada tabel tersebut diatas menjelaskan bahwa masih terdapat kekurangan dan

kelebihan pada tindakan yang diberikan, sehingga siswa bisaberperilaku

demikian, untuk itu harus ada yang lebih ditingkatkanlagi.

d) Refleksi

Penggunaan metode demonstrasi pada materi penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat negatif mampu membawa sedikit perubahan pada proses kegiatan

belajar siswa, meskipun belum maksimal.hal ini disebabkan karena selama ini

siswa hanya menerima tanpa adanya tindakan yang dilakukan siswa selain duduk

dan mendengarkan guru menjelaskan materi, tanpa adanya bantuan alat peraga

dalam menyampaikannya.

Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil tindakan sikius I, menunjukkan

44

bahwa perlakuan yang diberikan ini belum mencapai ketuntasan yang

diharapkanyakni nilai rata-rata siswa 70,namun pada tes akhir siklus I perolehan

siswa hanya 62, oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan ke siklus II, dan

diharapkan adanya perbaikan tindakan untuk meningkatkan pemahaman

siswa akan operasi penjurnlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti merencanakan tindakan perbaikan

yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa akan operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Adapun kekurangan dan

rencana tindakan perbaikan siklus I disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 data kekurangan dan tindakan perbaikan siklus I

Kekurangan yang ditemui

Rencana tindakan perbaikan

• Siswa belum terbiasa menggunakan alat

peraga dalam menerima materi

pelajaran.

• Guru mengupayakan kegiatan

yang lebih mengaktifkan siswa

sehingga siswa terbiasa

menggunakan alat peraga

tersebut. • Siswa belum semuanya memahami

cara penggunaan alat peraga dalam

menyelesaikan soal penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat

negatif.

• Guru harus menjelaskan ulang

langkah-langkah yang digunakan

dalam menyelesaikan soal

penjumlahan dan pengurangan

bialangan bulat negatif dengan

lebih teliti lagi. • Siswa masih tanipak bingung dalam

mengerjakan soal latihan yang

diberikan.

• Guru harus lebih memotivasi

siswa dalam belajar agar tercipta

rasa percaya din yang kuat dalam din

para siswa.

Berdasarkan keterangan diatas terlihat bahwa pemberian tindakan dengan

metode demonstrasi pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat negatif belum terlaksana secara optimal, sehingga hasilnya belum mencapai

ketuntasan yang telah ditetapkan.untuk itu perlu adanya perbaikan, dan proses

perbaikan itu sendiri akan dilaksanakan pada siklus II

45

2. SIKLUS II

a. Perencanaan

Tahap ini merupakan hasil perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I,

terdiri dan 3x pertemuan dengan waktu 2x35 menit tiap pertemuannya.dimulai

dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen soal,

lembar observasi dan lks.

Adapun materi yang diajarkan masih berkisar tentang penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat negatif dengan perbaikan pada kegiatan belajar

didalamnya.indikator pembelajaran yang digunakan antara lain sebagai berikut:

a) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative

b) Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat

matematika

c) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative

d) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika

e) Melakukan operasi hitung campuranMenjelaskan penggunaan

bilangan bulat negative

f) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

negative

g) Melakukan operasi hitung campuran

b. Tindakan/ Pelaksanaan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan

berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Urituk lebih jelasnya

diuraikan sebagai berikut:

1.) Pertemuan Pertama

Guru menjelaskan kembali cara penggunaan alat peraga dalam menyelesikan

soal penjumlahan.dan meminta siswa untuk maju mendemonstrasikan soal

peragaan, kemudian menuliskannya di buku masing-masing.siswapun tampak

senang, sudah tidak malu atau takutbahkan ada beberapa siswa yang bertanya.

akan materi yang belum dipahami. Ketika diberi soal latihan pun, siswa tampak

semangat mengerjakannya, meskipun ada beberapa siswa yang masih tampak

46

bingung dalam menyelesaikannya, guru pun mendekati dan membimbing

siswanya dalam pengerjaan soal tersebut.

2.) Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua ini guru mendemonstrasikan cara penggunaan alat

peraga dalam menyelesaikan soal pengurangan, setelah itu membagi siswa

menjadi 3 kelompok untuk memecahkan masalah soal pengurangan bersama.para

siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan tertib dan tenang. namun dalam soal

kali ini siswa masih terpaku dengan soal penjumlahan, jadi terkadang maih suka

tertukar langkahnya. Guru menjelaskan kembali dengan teliti dan kesabaran.

3.) Pertemuan ketiga

Para siswa mengerjakan soal tes akhir dengan tenang, mereka berusaha

mengerjakannya dengan penuh rasa percaya diri, dalam hal ini guru membimbing

dan mengarahkan agar tetap yakin akan kemampuan diri sendiri, jangan terpaku

dengan jawaban teman.

c. Hasil Pengamatan

a.) Lembar observasi aktifitas guru

Hasil observasi aktivitas guru dapat disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6 Data hasil observasi aktivitas guru siklus II

Kegiatan yang

diamati Pertemuan ke Jumlah skor Persentase (%)

Aktivitas guru

selama tindakan

I 36 81,8 %

II 39 88,6%

III 40 90,9%

Rata-rata siklus 115 87,1%

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru dari tiap

pertemu[an mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah skor yang

47

diperoleh pada saat mengajar tiap pertemuannya, dengan ini guru telah berupaya

memperbaiki kinerjanya agar mampu menyampaikan materi yang diembannya.

b.) Lembar Observasi Aktifitas Siswa

Hasil observasi tentang aktifitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan

disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7 Data hasil observasi aktifitas siswa siklus II

Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa aktifitas siswa selama

No Aspek Yang Diamati

Pertemuan ke / Nilai

I II III

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan

3 4 4

2. Memahami penggunaan alat peraga

3 3 3

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga

3 4 4

4. Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan dengan alat peraga 3 3 3

5. Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan tanpa alat peraga 3 3 3

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan

3 3 4

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam

kalimat matematika 3 3 4

Jumlah Skor

21 23 25

Prosentase (%) 75% 82,1% 89,3%

Jumlah akhir siklus 69

Rata-rata siklus 82,13%

48

diberi tindakan pun mengalami peningkatan (berdampak positif), dari yang

awalnya tidak berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru dengan perlakuan

melalui metode demonstrasi ternyatamenjadi berani. Disamping itu, siswa juga

beranrusias untuk memahami pelajaran, hal ini bisa dilihat dari prosentase yang di

peroleh pada tiap pertemuan.

c.) Hasil Tes Pemahaman

Adapun hasil tes pemahaman siswa siklus II disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8 Data hasil tes pemahaman akhir siklus II

Tahap Kegiatan Nilai Rata-rata kelas siswa

Tes Pemahaman akhir siklus 74

Berdasarkan tabel di atas, perolehan hasil tes akhir siklus II menunjukkan

adanya peningkatan pemahaman siswa dilihat dari nilai rata-rata siswa siklus I

yang hanya 62, pada siklus Ii ini menjadi 74. Dengan begitu pemahaman siswa

akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat telah mencapai

ketuntasan belajar yang ditetapkan yakni 70.

d.) Catatan Lapangan

Hasil catatan lapangan yang diperoleh disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9 Data catatan lapangan siklus II

Pertemuan ke Catatan yang diperoleh Keterangan

I

Pada awal pertemuan di siklus II ini

siswa tmpak bingung, kenapa

materinya diulang kembali. Namun

setelah dijelaskan para siswa pun

mengikuti dengan baik. Justru ada

beberapa siswa yang tampak senang

dengan pengulangan ini karena mereka

senang dngan metode yang digunakan.

Hal ini disebabkan

karena siswa merasa

sudah pernah diajarkan

materi tersebut, jadi

tampak bingung ketika

harus diulang kembali.

49

II

Pertemuan kedua siswa tampak

menikmati kegiatan pembelajaran di

kelas, banyak siswa yang berantusias

untuk maju mendemonstrasikan

peragaan didepan kelas, siswa sudah

tidak malu atau takut.

Siswa sudah mulai

terbiasa dengan

penggunaaan alat

peraga alam kegiatan

belajar dikelas.

III

Pada pertemuan ini kondisi kelas

tenang, siswa mengerjakan soal yang

diberikan dengan teliti, siswa tampak

berusaha mengerjakan soal sendiri,

meskipun masih ada beberapa siwa

yang tampak bingung mengerjakannya

namun tidak membuat gaduh suasana.

Siswa mengharapkan

nilai maksimal dalam

tes akhir siklus ini.

Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang berarti pada

perilaku siswa, yang tadinya belum berani, enjadi berani dan idak malu lagi.

Mulai tumbuh rasa percaya diri pada siswa itu sendiri.

d. Refleksi

Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II ini, guru telah berupaya

memperbaiki penggunaan metode demonstrasi dalam menyampaikan materi

pelajaran agar dengan mudah bisa dipahami oleh siswa. Alhasil siswa pun tampak

senang dan menikmati pelajaran dengan baik. Siswa menjadi lebih aktif dan tidak

malu lagi untuk maju ke depan kelas, dan berani bertanya ataupun menjawab.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pemberian tindakan pada siklus

I ini, diperoleh hasil bahwa tes pemahaman akhir siklus II mengalami peningkatan

dari siklus I yakni dari nilai rata-rata pemahaman siswa 62 menjadi 74 dan telah

mencapai ketuntasan yang diharapkan yakni nilai rata-rata siswa 70. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan menggunakan

alat peraga mengalami peningkatan, untuk itu penelitian ini dihentikan sampai

50

pada siklus II saja.

B. Analisis Data

Data penelitian ini mengenai pemahaman siswa akan operasi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat yang menggunakan metodde demonstrasi sebagai

perklakuan tindakan yang digunakan. Data yang terkumppul berasal dari lembar

observasi aktifitas guru dan siswa, serta hasil tes pemahaman siswa.

Berdasarkan hasil refleksi tiap siklus diperoleh data observasi aktifitas guru

dan siswa yang mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya. Untuk lebih

jelasnya, data tersebut disajikan pada tabel dibwah ini:

Tabel 4.10 data hasil observasiguru dan siswa tiap siklus

No Jenis Data Siklus I Siklus II

1. Jumlah akhir aktifitas guru 127 115

Persentase akhir aktifitas guru (%) 70,9% 87,1%

2. Jumlah akhir aktifitas siswa 71 69

Persentase akhir aktifitas siswa (%) 63,35% 82,13%

Tabel diatas menunjukkan peningkatan yang berarti terhadap kegiatan guru

dan siswa selama pemberian tindakan. Dimana guru menjadi lebih terkoordinir

dalam menyiapkan segala keperluan pembelajaran, di samping itu pula siswa

menjadi lebih aktif dan terkesan senang dalam menerima materi pelajaran.

Begitu pula dengan hasil tes pemahaman siswa, jika dicermati berdasarkan

akor yang diperoleh siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat dari tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik. Adapun

data hasil pemahaman siswa di sjikan pda tabel dibawah ini:

51

Tabel 4.11 Data hasil tes pemahaman siswa tiap siklus

Jenis Data Siklus I Siklus II

Nilai siswa ≥ 70 1 6

Nilai siswa ≤70 8 3

Nilai rata-rata kelas 62 74

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas

ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 70, pada siklus I hanya 1 siswa, dan pada

siklus II naik menjadi 6 siswa dari 9 siswa. Rata-rata kelas pun meningkat dari 62

menjai 74.

Berdasarkan hasil refleksi pada tiap siklus diperoleh rata-rata aktifitas guru

pada siklus I 81,8% menjadi 90,9% pada siklus II. Sedangkan untuk aktifitas

siswa rata-rata pada siklus I 78,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 89,3%.

Untuk hasil pemahaman siswa sendiri juga turut naik dari rata-rata siswa 62 pada

siklus I, menjadi 74 pada siklus Ii. Oleh karena perolehan data hasil penelitian

baik yang berupa tes maupun non tes didalam 2 siklus menunjukkan bahwa telah

tercapai target yang telah ditetapkan yakni nilai rata-rata pemahaman siswa

mencapai 70, untuk itu penelitian dihentikan.

C. Pembahasan

Penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga dalam pelajaran

matematika ternyata mampu meningkatkan pemahaman siswa pada operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sebelum dilakukannya tindakan,

pembelajaran mateatika pada umunya menggunakan metod ceramah, dimana

siswa hanya duduk diam dan mendngarkan penjelasan guru tanpa adanya aktifitas

brmakna yang dilakukan siswa, sehingga siswa cenderung bosan dan tidak serius

dalam belajar yang mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa akan pelajaran

matematika.

Setelah digunakannya metode dmonstrasi dengan di bantu oleh alat peraga

dalam menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,

52

dirasakan cukup memberi pengaruh yang erarti dalam proses kegiatan

pembelajaran selama ini, hal ini tampak pada sikap dan perilaku siswa yang mulai

merasa nyaman dan senang untk belajar matematika, tidak merasa malu atau takut

lagi untuk bertanya atau menjawab pertanyaan serta untuk maju ke depan kelas,

disamping itu siswa pun tampak lebih fokus pada proses peragaan di depan kelas

sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan.

Peningkatan ini tampak jelas pada hasil perolehan nilai rata-rata siswa pada

siklus I yang hanya mencapai 62. Hal ini disebabkan oleh kurang terbiasanya

siswa belajar menggunakan metode demonstrasi, siswa belum memiliki rasa

percaya diri yang kuat sehingga masih tampak malu-malu dalam menyampaikan

pendapatnya. Di samping itu, guru juga terkesan belum sepenuhnya manguasai

kelas, dalam artia hanya siswa yang aktif yang dikejar tapi lupa akan siswa yang

lain (yang pasif). Pada siklus I hanya 1 siswa yang sudah mencapai ketuntasan

yang ditetapkan, hal ini disebabkan oleh belum terbiasanya siswa belajar dengan

alat peraga sebagai media penyampai materi ajar, mereka masih bingung dengan

cara penggunaaan alat peraganya, dan sering trtukar dalam menentukan mana

bilangan yang positif dan mana bilangan yang negatif. Begitu juga dalam operasi

penjumlahan dan pengurangan yang harus dengan teliti dan suasana yang tenang

agar bisa tetap berkonsentrasi karena harus mencari pasangannya. Dengan

demikian masih abnyak siswa yang memiliki pemahaman rendah akan operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada mata pelajaran matematika di

siklus I ini.

Setelah dilanjutkan pada siklus II, ternyata pemahaman siswa mengalami

peningkatan menjadi 74, hal ini tampak dari 9 orang siswa ada 6 orang yang

memiliki nilai ≥70, hal ini berarti lebih dari 50% siswa yang mendapatkan nilai

≥70 dan telah mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena

siswa sudah mulai paham dengan cara penggunaan alat peraga, dan mulai tumbuh

rasa percaya diri pada siswa, terbukti dengan antusias para siswayang ingin maju

ke depan untuk memperagakan kegiatan demonstrasi. Sehingga menghasilkan

nilai yang baik pada waktu pelaksanaan tes akhir siklus II. Dengan begitu

penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga mampu meningkatkan

53

pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

54

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode demonstrasi pada pelajaran matematika dapat meningkatkan

pemahaman siswa akan perasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

negatif.

Simpulan tersebut secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dapat menumbuhkan

rasa percaya diri siswa dan semangat dalam belajar, sehingga siswa mulai

berani bertanya atau menjawab pertanyaan dan berani maju ke depan kelas.

Karena pembelajaran ini dibantu dengan penggunaan alat peraga manik-manik

sebagai media penyampaian materi kepada siswa, sehingga membuat siswa

lebih fokus akan materi pelajaran,serta aktif dan berani.

2. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan

pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

negatif, karena siswa terlibat langsung dalam peragaan yang membuat siswa

lebih paham tentang apa dan bagaimana langkah yang dilakukan agar dapat

menyelesaikan soal dengan baik dan benar.hal ini terbukti dengan adanya

peningkatan rata-rata nilai tes akhir siswa pada siklus I dan siklus II, dimana

siklus I hanya mencapai 62, masih jauh dari ketuntasan yang telah ditetapkan

yakni 70.sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 74,artinya telah

tercapai ketuntasan yang ditetapkan.

B. Implikasi

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:

a.) Bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran

matematika

b.) Bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya

55

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran

di MI Sirojul Athfal Bekasi guna peningkatan pemahaman siswa akan mata

pelajaran matematika.

C. Saran – Saran

Berdasarkan temuan, pembahasan, dan kesimpulan penelitian, maka diajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Hendaknya guru dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa menggunakan

metode yang bervariasi, salah satunya metode demonstrasi. Dimana mampu

membuat siswa aktif dan percaya diri.

2. Hendaknya menggunakan alat peraga sebagai media dalam menyampaikan

materi ajar ke siswa, sehingga mempermudah pemahaman siswa tentang materi

yang sedang dipelajari.

3. Hendaknya dalam setiap pembelajaran membiasakan siswa untuk bertanya,

atau merangsang pertanyaan pada siswa agar kondisi kelas lebih hidup.

4. Hendaknya mempersiapkan segala keperluan yang akan digunakan dalam

kegiatan pembelajaran agar proses belajar terlaksana dengan maksimal.

5. Hendaknya kegiatan dan materi yang dilakukan tiap siklus di dalam PTK

tidaklah sama, namun berurutan sesuai dengan materi yang ada. Karena bisa

jadi hasil yang diperoleh bukan karena tindakan yang dilakukan melainkan

karena hasil pengulangan itu sendiri.

56

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2009.

Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,

2012.

Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya, 2010.

Herman, Tatang, dkk. Pendidikan matematika I. Bandung: Upi Press, 2010.

Heruman. Model Pembelajaran Matematika di SD. Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya, 2010.

Hidayat, Syarif. Teori dan Prinsip Pendidikan. Jakarta: Pustaka Mandiri, 2013.

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik, edisi 4. Jakarta:Gramedia Pustaka

Umum, 2008.

Kusumah, Wijaya dan Dedi dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas.Jakarta: Malta Pratindo, 2009.

Muhsetyo, Gatot, dkk. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: UT, 2011.

Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta:Kencana, 2004.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta,2008.

Sadiman, Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, 2010.

http://www.kabarmingguan.com/2012/12/pengertian-penelitian-tindakan-kelas-

ptk.html di download12-05-13.

File:///:E./Pengertian dan Tujuan Alat peraga Pendidikan_Fairuz El Said.htm di

download 28-09-13.

57

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R R P )

SIKLUS I

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/2

Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

II. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

III. Indikator Pencapaian :

Menjelaskan pengertian bilangan bulat

Menentukan nilai bilanganbulat dengan alat peraga manik-manik

IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;

Siswa dapat menjelaskan pengertian bilangan bulat

Siswa dapat menentukan nilai bilangan bulat dengan alat peraga manik-manik

V. Materi pembelajaran : - Bilangan bulat

VI. Metode Pembelajaran : Demonstrasi dan diskusi

VII. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)

Mengucapkan salam dan

menanyakan kabar siswa

Mengajak para siswa untuk

berdoa sebelum memulai

pelajaran

Memeriksa kehadiran siswa

dan menyampaikan tujuan

pembelajaran

Memotivasi siswa agar tetap

semangat dalam mengikuti

pembelajaran dan

mengkondisikan kelas

beranya jawab tentang

bilangan bulat

Menjawab salam dan kabar

Berdoa bersama sebelum

memulai pelajaran

Mendengarkan apa yang

disampaikan guru

Mengikuti instruksi guru

Tanya jawab tentang

bilangan bulat

Religius

dan rasa

ingin tahu

58

B. Kegiatan inti (±50 menit)

B.1 Eksplorasi

Menjelaskan penggunaan

alat peraga berwarna

1. bahwa yang berwarna biru

sebagai simbol positif(+1)

dan warna kuning sebagai

simbol negatif (-1). Dan jika

kedua warna disatukan maka

akan membentuk bilangan

nol (0)

contoh:

= +2 = 0

= -4

Meminta siswa membentuk

angka +5 dan -

7menggunakan alat peraga

Membentuk beberapa

lambang bilangan ( +11, -6,

-5, +10, -8) dan meminta

siswa menebaknya.

Memperhatikan penjelasan

guru

Membentuk angka +5 dan -7

Menebak hasil bentukan dari

guru.

Tekun dan

kerja keras

B.2 Elaborasi

Membagi siswa dalam 2

kelompok untuk

mengerjakan soal lks.

Membagi dan membimbing

siswa dalam mengerjakan

lks

Meminta siswa

mengumpulkan lembar

jawaban lks

Mengikuti instruksi guru

dalam pembagian kelompok

Mengerjakan soal lks secara

berkelompok

Mengumpulkan lembar

jawaban lks

Rasa ingin

tahu

B.3 Konfirmasi

Menyimpulkan bersama-

sama tentang kegiatan yang

baru dilaksanakan

Mempersilahkan siswa

untuk bertanya berkaitan

dengan materi yang belum

dipahami.

Menyimpulkan materi

bersama-sama dengan guru

Siswa bertanya berkaitan hal

yang belum di pahami

Teliti

59

C. Kegiatan akhir (±10 menit)

Melakukan evaluasi

Menyampaikan pesan-pesan

Mengajak para siswa untuk

berdoa selesai pembelajaran

dan mengucapkan salam

penutup.

Melakukan evaluasi bersama

guru

Mendengarkn pesan guru

Membaca doa bersama-sama

dan menjawab salam guru.

Religius

dan patuh

VIII. Media dan alat peraga :

Buku matematika kelas IV

Alat peraga manik-manik

IX. Penilaian

No Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen soal

1. Menjelaskan pengertian

bilangan bulat

Tes tertulis Isian 1. Apa yang kamu

ketahui tentang

bilangan bulat?

Jawab:

Bilangan bulat yaitu

bilangan yang terdiri

dari bilangan cacah,

bilangan asli dan

lawan dari bilangan

asli yaitu bilangan

negatif.

2. Coba tuliskan

bilangan-bilangan

dibawah ini!

a.bilangan cacah

b.bilangan bulat

positif

c. bilangan bulat

negatif

jawab:

a. C = {0,1,2,3,..}

b. A = {1,2,3,4,...}

c. Bilangan bulat

negatif

merupakan lawan

dari bilangan asli,

jadi anggotanya

ditambah tanda

negatif didepan

angka,seperti: -1,

-2,-3,-4,...dst

60

2. Menentukan nilai bilangan

bulat

Tes Tertulis Isian 3. Tentukan nilai

bilangan bulat yang

diperagakan pada

gambar berikut ini, dan

kemukakan alasanmu!

a. =

b. =

c.

=

Jawab:

a. -4, karena ada 2

pasang manik biru dan

kuning, dan ada 4 manik

warna kuning yang tidak

punya pasangan.

b. 6, karena ada 3 pasang

manik biru dan kuning,

dan ada 6 manik biru

yang tidak punya

pasangan.

c. -2, karena ada 4

pasang manik biru dan

kuning, dan ada 2 manik

kuning yang tidak punya

pasangan.

3. Didalam kelas

terdapat 2 kelompok

penggemar tenis meja,

kelompok I terdiri dari 5

laki-laki dan 3

perempuan. kelompok II

terdiri dari 4 laki-laki dan

6 perempuan.jika seorang

anak laki-laki mewakili

bilangan (+1) dan

perempuan mewakili

bilangan(-1), pasangan

laki-laki dan permpuan

mewakili bilangan nol

(0),

maka tuliskan:

61

a. Bilangan bulat yang

mewakili kelompok I

b. Bilangan bulat yang

mewakili kelompok II

Jawab:

a.

= 2

b. = -2

Bekasi, 02 Mei 2013

Mengetahui,

Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati

62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R R P )

SIKLUS I

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/2

Pertemuan ke : 2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat

II. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

III. Indikator Pencapaian :

Membandingkan nilai bilangan bulat

Melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif

Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika

IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;

Siswa dapat membandingkan nilai bilangan bulat

Siswa dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif

Siswa dapat Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat

matematika

V. Materi pembelajaran : Penjumlahan bilangan bulat negatif

VI. Metode Pembelajaran : tanya jawab dan demonstrasi

VII. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)

Mengucapkan salam dan

menanyakan kabar siswa

Mengajak para siswa untuk berdoa

sebelum memulai pelajaran

Memeriksa kehadiran siswa dan

menyampaikan tujuan pembelajaran

Memotivasi siswa agar tetap

semangat dalam mengikuti

pembelajaran dan mengkondisikan

Menjawab salam dan

kabar

Berdoa bersama

sebelum memulai

pelajaran

Mendengarkan apa yang

disampaikan guru

Mengikuti instruksi

guru

63

kelas

bertanya jawab tentang materi yang

lalu dan yang akan d pelajari.

Bertanya jawab dengan

guru

B. Kegiatan inti ( ±50 menit)

B.1Eksplorasi

Menjelaskan perbedaan bilangan

bulat negatif dan positif pada garis

bilangan dengan memberi tanda

lebih dari (>) dan kurang dari (<).

Menulis beberapa lambang bilangan

dipapan tulis, kemudian minta siswa

memberi tanda lebih dari (>) atau

kurang dari (<)

a. 1 .........0 d. 8 .......-8

b. -5 ........1 e. 0 .........-1

c. -6 ........-3

Mendengarkan

penjelasan guru

Maju kedepan untuk

memberi tanda lebih

dari (>) atau kurang dari

(<)

Teliti

B.2Elaborasi

Mendemonstrasikan penggunaan

alat peraga manik-manik dalam

menyelesaikan soal penjumlahan

bilangan bulat negatif

Contoh: Digabung hasil

dengan

1 + 0 = 1

Meminta siswa mendemonstrasikan

soal diatas dan menuliskannya pada

lembar kerja masing-masing. 0 = 1

Memperhatikan

demonstrasi guru

Mendemonstrasikan

soal penjumlahan dan

menuliskannya dalam

lembar kerja

Rasa ingin

tahu

B.3 Konfirmasi

Menyimpulkan bersama-sama

tentang kegiatan yang baru

dilaksanakan

Mempersilahkan siswa untuk

bertanya berkaitan dengan materi

yang belum dipahami.

Menyimpulkan materi

bersama-sama dengan

guru

Siswa bertanya

berkaitan dengan hal

yang belum di pahami

Tekun

C. Kegiatan akhir (±10 menit)

Mengevaluasi materi hari ini

Menyampaikan pesan-pesan kepada

siswa

Mengajak siswa untuk berdoa

setelah belajar dan mengucapkan

salam penutup

Mengevaluasi bersama

guru

Mendengarkan pesan

guru

Membaca doa bersama-

sama dan menjawab

salam guru.

VIII. Media dan alat peraga: Buku Matematika kelas IV

Alat peraga manik-manik

64

IX. Penilaian:

No Indikator

Pencapaian

Teknik Bentuk Instrumen soal, kunci jawaban dan skor

1. Membandingkan

nilai bilangan bulat

Tes

tertulis

Isian 1. Beri tanda lebih dari (>) atau kurang dari (<)

pada lambang bilangan dibawah ini!

a. 8 ....... 5

b. 10 .....-2

c. -5 ......-6

d. -7 .......7

2. Urutkan bilangan berikut dari yang terkecil

sampai yang terbesar!

a. -5, 1, -1, 0, -3, -2

b. -11, 25, -2, 16, 7, -20

c. -9, 6, 11, -1, -5

2. Melakukan

penjumlahan

bilangan bulat

negatif

Tes Essay 3. Tentukan hasil penjumlahan dibawah ini!

a. 5 + (-6) =

b. 8 + (-3) =

c. (-4) + 8 =

d. (-9) + 5=

3. Menuliskan

penjumlahan

bilangan bulat

negatif dalam

kalimat matematika

Tes

tertulis

Essay

4. Perhatikan gambar dibawah ini!

Tuliskan gambar peragaan berikut ke dalam

kalimat matematika dan hitung hasilnya!

a. digabung hasilnya

dengan

b. Digabung hasilnya

Dengan

c. Digabung

a. dengan hasilnya

Bekasi, 13 Mei 2013

Mengetahui,

Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati

65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R R P )

SIKLUS I

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/2

Pertemuan ke : 3

Alokasi Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

II. Kompetensi Dasar : 5.2 Mengurangkan bilangan bulat

III. Indikator Pencapaian :

Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif

Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika

Melakukan operasi hitung campuran

IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;

Siswa dapat Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif

Siswa dapat Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat

matematika

Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran

V. Materi pembelajaran : Pengurangan bilangan bulat negatif

VI. Metode Pembelajaran : tanya jawab dan demonstrasi

VII. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai Karakter

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)

Mengucapkan salam dan

menanyakan kabar siswa

Mengajak para siswa untuk

berdoa sebelum memulai

pelajaran

Memeriksa kehadiran siswa

dan menyampaikan tujuan

pembelajaran

Memotivasi siswa agar tetap

semangat dalam mengikuti

pembelajaran dan

mengkondisikan kelas

Menjawab salam dan kabar

Berdoa bersama sebelum

memulai pelajaran

Mendengarkan apa yang

disampaikan guru

Mengikuti instruksi guru

Bertanya jawab dengan guru

66

bertanya jawab tentang materi

yang lalu dan yang akan d

pelajari.

B. Kegiatan inti ( ±50 menit)

B.1 Eksplorasi

Mendemonstrasikan cara

penggunaan alat peraga manik-

manik dalam menyelesaikan

soal pengurangan,

Yang berarti mengambil atau

memisahkan sebagian dari

suatu kumpulan.

Contoh:

Diambil hasilnya

Membagi siswa dalam 2

kelompok untuk memecahkan

masalah bersama

Tahap 1: membagi soal ke

siswa

Tahap 2: membimbing siswa

dalam menyimpulkan maksud

dari soal tersebut

Memperhatikan demonstrasi

guru

Mengikuti instruksi guru

dalam pembagian kelompok

Mengerjakan soal yang

diberikan

B.2 Elaborasi

Memberikan soal lks untuk

dikerjakan masing-masing

Membimbing siswa dalam

mengerjakan soal

Mengerjakan soal yang

diberikan

Kerja keras

dan tekun

B.3 Konfirmasi

Menyimpulkan bersama siswa

tentang materi yang baru

dipelajari

Mempersilahkan siswa untuk

bertanya berkaitan dengan

materi yang belum dipahami.

Bersama-sama

menympulkan materi

Bertanya berkaitan dengan

hal yang belum dipahami

Rasa ingin

tahu

C. Kegiatan akhir (±10 menit)

Mengevaluasi materi hari ini

Memberikan tugas latihan

dirumah

Menyampaikan pesan-pesan

kepada siswa

Mengajak siswa untuk berdoa

setelah belajar dan

mengucapkan salam penutup

Mengevaluasi bersama

guru

Menerima tugas dari guru

Mendengarkan pesan guru

Membaca doa bersama-

sama dan menjawab salam

guru.

67

VIII. Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV

Alat peraga manik-manik

IX. Penilaian:

No Indikator Pencapaian Teknik bentuk Instrumen soal, kunci jawaban

dan skor

1. Melakukan operasi

pengurangan bilangan

bulat negatif

Tes

tertulis

Isian 1. Lengkapi peragaan gambar

berikut sehingga menghasilkan

pernyataan yang benar!

a. diambil

hasilnya

b. diambil

hasilnya

2. Menuliskan operasi

pengurangan bilangan

bulat negatif dalam

kalimat matematika

Tes

tertulis

Isian

2. Dari soal nomor 1 diatas,

tuliskan hasilnya dalam

kalimat matematika serta

bandingkan jawabanya, Apa

yang dapat kamu simpulkan?

Jawab:

a. 4 – (-3) = 7

4 + 3 = 7

Sehingga, - (-3) = +3

b. -3 – (2) = -5

-3 + (-2) = -5

Sehingga, - (2) = + (-2)

Kesimpulan: bahwa secara umum

mengurangi dengan bilangan

negatif sama dengan menambah

dengan lawannya.

3. Melakukan operasi

hitung campuran

Tes

tertulis

Isian

3. Kerjakan soal operasi hitung

campuran penjumlahan dan

pengurangan berikut ini!

a. 13 – 45 + 28 =

b. 9 -8 + (-7) =

c. 14 + (-15) – 21 =

Jawab:

68

a. 48

b. -6

c. -22

Bekasi, 14 Mei 2013

Mengetahui,

Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati

69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R R P )

SIKLUS I

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/2

Pertemuan ke : 4

Alokasi Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat

II. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

III. Indikator Pencapaian :

Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif

Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif

Melakukan operasi hitung campuran

IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;

Siswa dapat Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif

Siswa dapatMenyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

negatif

Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran

V. Materi pembelajaran : Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif

VI. Metode Pembelajaran : latihan

VII. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)

Mengucapkan salam dan

menanyakan kabar siswa

Mengajak para siswa untuk

berdoa sebelum memulai

pelajaran

Memeriksa kehadiran siswa

dan menyampaikan tujuan

pembelajaran

Memotivasi siswa agar

tetap semangat dalam

mengikuti pembelajaran

Menjawab salam dan

kabar

Berdoa bersama

sebelum memulai

pelajaran

Mendengarkan apa

yang disampaikan guru

Mengikuti instruksi

guru

70

VIII. Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV

Alat peraga manik-manik

IX. Penilaian : tes tertulis

no Indikator pencapaian bentuk Instrumen soal dan jawaban

1. Menjelaskan penggunaan

bilangan bulat negatif

Isian

1. Seorang penggali sumur berada

pada posisi sepuluh meter dibawah

permukaan tanah, hal ini berarti

posisi penggali tersebut berada

pada....

Jawab:

Posisi penggali sumur itu berada

pada -10 meter, karena dibawah

permukaan tanah.

2. Pedagang itu mengalami kerugian

sebesar seratus tujuh ribu lima ratus

rupiah.bagaimana menuliskan

bilangan tersebut dalam

dan mengkondisikan kelas

B. Kegiatan Inti ( ± 50 menit)

B.1 Eksplorasi

Menanamkan ras percaya

diri anak agar tidak melihat

jawaban teman

membagikan soal latihan

siklus I dan membimbing

siswa dalam

mengerjakannya

Mendengarkan nasehat

guru

Mengerjakan soal yang

diberikan

Rasa ingin

tahu

B.2 Elaborasi

Mengingatkan sisa waktu

untuk menyelesaikan soal

latihan

Meminta siswa

mengumpulkan lembar

jawaban kedepan

Mendengarkan peringatan

guru

Mengumpulkan lembar

jawaban ke depan

Kerja

keras

Tekun dan

teliti

B.3 Konfirmasi

Mempersilahkan siswa

untuk bertanya berkaitan

soal latihan

Bertanya tentang soal yang

dianggap sulit

Berani

bertanya

C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

Mengevaluasi soal latihan

Menyampaikan pesan pesan

Mengajak berdoa dan

mengucapkan salam

Mengevaluasi soal bersama

guru

Mendengarkan pesan guru

Berdoa dan menjawab

salam

71

matematika?mengapa?

Jawab:

Bilangan tersebut dapat ditulis(-

107.500), karena pedagang tersebut

mengalami kerugian.

2. Menyimpulkan konsep

penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat

negatif

Isian 3. Lengkapilah penjumlahan dibawah

ini, sifat apa yang dapat kamu

simpulkan?

a. 5 + (-7) = .... dan -7 + 5 = ....

b. 4 + (-4) = ....

c. 6 + 0 = .... dan 0 + 8 = ....

Jawab:

a. 5+ (-7) =(-7) + 5 = -2,

Berlaku sifat komulatif

/pertukaran

b. 4 + (-4) = 0

Berlaku sifat invers

penjumlahan/ lawan suatu

bilangan

c. 6+0 =6 dan 0+8 = 8

Berlaku sifat bilangan nol /

unsur identitas penjumlahan

4. Hitunglah pengurangan dibawah

ini, lalu bandingkan hasil a dan b,

serta c dan d, apa yang dapat kamu

simpulkan?

a. 8 – 3 = ...

b. 8 + (-3) = ...

c. 5 – (-4) = ...

d. 5 + 4 = ....

Jawab:

a. 8 - 3 = 5

b. 8 + (-3) = 5

c. 5 – (-4) = 9

d. 5 + 4 = 9

Kesimpulan:

Jawaban soal a dan b sama,

pengurangnya (+3),lawannya (-3).

Dengan pengurangnya (-4), lawannya

(+4)soal c dan d juga sama, jadi dapat

disimpulkan bahwa mengurangi

bilangan bulat negatif sama halnya

menambahkan dengan lawan dari

pengurangnya

.

3. Melakukan operasi hitung

campuran

isian 5. Kerjakan operasi hitung campuran

dibawah ini dengan benar!

a. 37 – (-73) + (-10) =

b. 14 + (-15) – 24 =

72

c. -36 – 13 + 63=

d. -25 + 15 – (-8) =

Jawab:

a. 100

b. -25

c. 14

d. -2

6. Seorang pedagang mempunyai

modal Rp.250.000,-.kemarin ia rugi

Rp. 25.000,-. Hari ini ia mendapat

laba Rp. 75.000,-. Berapa jumlah

uangnya sekarang?

Jawab:

250.000 – 25.000 + 75.000 = 300.000,-

Bekasi, 16 Mei 2013

Mengetahui,

Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati

73

Lampiran 2: Lembar Kerja Siklus I

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I, PERTEMUAN I

Jika mewakili bilangan (+1), dan mewakili bilangan (-1) dan gabungan dari

mewakili bilangan nol (0), maka Tuliskan masing-masing bilangan bulat yang diperagakan

pada masing-masing gambar berikut, dan kemukakan alasanmu!

a. b. c.

………….. …………. …………..

d. e. f.

………… ……… ……….

g. h.

……… …………

74

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I, PERTEMUAN II

Tuliskan kalimat penjumlahan dari gambar berikut. Jika mewakili bilangan (+1) dan

mewakili bilangan (-1), dan jika disatukan nilainya nol (0).Kemudian tentukan hasilnya!

di gabung hasilnya

dengan

+

Digabung hasilnya dengan

+ =

1.

Digabung hasilnya

dengan

+ =

2.

Digabung hasilnya

dengan

+ =

3. Bandingkan hasil dari soal nomor 1 dan 3, nomor 2 dan 4. Apa yang dapat kamu

simpulkan?

4. Sebutkan sifat dari soal diatas!

75

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I, PERTEMUAN III

Lengkapilah peragaan gambar berikut dan tuliskan kalimat matematika pengurangan

dibawahnya sehingga menghasilkan pernyataan yang benar!

1. Diambil hasilnya

- =

2. diambil hasilnya

- =

3. Diambil hasilnya

- =

4.

diambil hasilnya

- =

5. Hitunglah hasil dari operasi hitung campuran dibawah ini!

a. 8 + 12 – 7 = ....

b. 25 – (- 9) + 15 = ...

c. - 32 + 17 – (-5) = ..

d. (- 9) – (- 6) + (- 10)= ...

76

Lampiran 3: Instrumen Soal Siklus I

INSTRUMEN SOAL SIKLUS I

Petunjuk:

Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu

Kerjakan soal dengan jujur, teliti dan percaya diri

Jawablah soal dibawah ini dengan benar!

7. Penggali sumur berada pada posisi sepuluh meter dibawah permukaan tanah, hal ini

berarti....

8. Daerah itu rawan banjir karena ketinggiannya -5 cm, jadi posisi daerah itu berada pada....

9. Hitunglah penjumlahan dibawah ini, apa yang dapat kamu simpulkan?

d. 5 + (-7)= ....

e. (-4) + (-3) = ....

10. Hitunglah pengurangan dibawah ini, apa yang dapat kamu simpulkan?

e. 8 – 3 = ...

f. 8 + (-3) = ...

g. 5 – (-4) = ...

h. 5 + 4 = ....

11. Kerjakan operasi hitung campuran dibawah ini dengan benar!

e. 37 – (-73) + (-10) =

f. 14 + (-15) – 24 =

g. -36 – 13 + 63=

h. -25 + 15 – (-8) =

12. Seorang pedagang mempunyai modal Rp.250.000,-.kemarin ia rugi Rp. 25.000,-. Hari ini

ia mendapat laba Rp. 75.000,-. Berapa jumlah uangnya sekarang?

77

Lampiran 4: Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian

1 2 3 4

1. Merumuskan tujuan pembelajaran

2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa

3. Memotivasi siswa dalam belajar

4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan

5. Menguasai materi pelajaran

6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa

7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar

8. penggunaan media / alat peraga

9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

10. Memberikan tugas latihan

11. Mengadakan evaluasi

Jumlah Skor

Nilai Maksimum 44

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

78

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa Penilaian

1 2 3 4

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan

2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga

4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga

5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika

Jumlah Skor

Nilai Maksimum 28

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

79

Lampiran 5 : Data hasil observasi aktivitas guru

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

SIKLUS I, Pertemuan I

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian

1 2 3 4

1. Merumuskan tujuan pembelajaran √

2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √

3. Memotivasi siswa dalam belajar √

4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √

5. Menguasai materi pelajaran √

6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √

7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √

8. penggunaan media / alat peraga √

9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √

10. Memberikan tugas latihan √

11. Mengadakan evaluasi √

Jumlah Skor 27

Nilai Maksimum 44

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

80

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

SIKLLUS I, Pertemuan II

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian

1 2 3 4

1. Merumuskan tujuan pembelajaran √

2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √

3. Memotivasi siswa dalam belajar √

4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √

5. Menguasai materi pelajaran √

6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √

7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √

8. penggunaan media / alat peraga √

9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √

10. Memberikan tugas latihan √

11. Mengadakan evaluasi √

Jumlah Skor 30

Nilai Maksimum 44

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

81

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

SIKLUS I, Pertemuan III

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian

1 2 3 4

1. Merumuskan tujuan pembelajaran √

2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √

3. Memotivasi siswa dalam belajar √

4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √

5. Menguasai materi pelajaran √

6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √

7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √

8. penggunaan media / alat peraga √

9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √

10. Memberikan tugas latihan √

11. Mengadakan evaluasi √

Jumlah Skor 31

Nilai Maksimum 44

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

82

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

SIKLUS I, Pertemuan IV

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian

1 2 3 4

1. Merumuskan tujuan pembelajaran √

2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √

3. Memotivasi siswa dalam belajar √

4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √

5. Menguasai materi pelajaran √

6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √

7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √

8. penggunaan media / alat peraga √

9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √ √

10. Memberikan tugas latihan √

11. Mengadakan evaluasi √

Jumlah Skor 36

Nilai Maksimum 44

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

83

Lampiran 6 : Data hasil observasi aktivitas Siswa Siklus I

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

SIKLUS I, Pertemuan I

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa Penilaian

1 2 3 4

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √

2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √

4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √

5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √

Jumlah Skor 13

Nilai Maksimum 28

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

84

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

SIKLUS I, Pertemuan II

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa Penilaian

1 2 3 4

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √

2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √

4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √

5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √

Jumlah Skor 16

Nilai Maksimum 28

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

85

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

SIKLUS I, Pertemuan III

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa Penilaian

1 2 3 4

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √

2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √

4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √

5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √

Jumlah Skor 20

Nilai Maksimum 28

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

86

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

SIKLUS I, Pertemuan IV

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa Penilaian

1 2 3 4

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √

2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √

4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √

5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √

Jumlah Skor 22

Nilai Maksimum 28

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

87

Lampiran 7 : Data hasil tes pemahaman siswa siklus I

DATA HASIL TES AKHIR SIKLUS I

NO NAMA SISWA NILAI

1. Adam Rizky Saputra 56

2. Ayu Sukriya Ningsih 56

3. Muhammad naufal 56

4. Mohammad Ramadhan 98

5. Mustofa 60

6. Imam Nursodo 68

7. Nurul Aulia 52

8. Handoko 44

9. Riska Triyuni 68

Jumlah 558

Rata-rata kelas 62

Keterangan :

Nilai Siswa ≥70 : 1 orang

Nilai Siswa <70 : 8 orang

88

Lampiran 8:

Catatan lapangan siklus I

Pada Pertemuan pertama siswa masih tampak malu dan segan untuk bertanya dikarenakan

belum terbiasa dengan penggunaan metode demonsrasi dalam kegiatan pembelajaran,

ditambah lagi dengan adanya alat peraga ssebagai media peragaan.

Pada pertemuan kedua, tampak siswa mulai menikmatai kegiatan belajar dengan metode

demonstrasi, namun masih ada beberapa siswa yang belum paham cara menggunakan alat

peraga yang disiapkan, oleh karena itu siswa tidak mau maju ke depan untuk

memperagakannya.

Pada petemuan ketiga, kondisi kelas tampak nyaman untuk belajar, tidak ada kegaduhan

siswa, semua menyimak materi dengan baik, meskipun masih ada yang belum begitu paham

dalam menyelesaikan soal pengurangan.

Pada pertemuan keempat,tampak keseriusan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan,

namun masih ada siswa yang tampak gusar dalam mengerjakannya. Semua siswa berusaha

menyelesaikan tugasnya denagn baik dan penuh rasa percaya diri.

Observer,

Nikmah Fatimah

89

Lampiran 9: Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R R P )

SIKLUS II

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/2

Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 2x35 menit

X. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat

I. Kompetensi Dasar : 5.3 Menjumlahkan bilangan bulat

II. Indikator Pencapaian :

Melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif

Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika

III. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;

Siswa dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat

Siswa dapat menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat

matematika

IV. Materi pembelajaran : Penjumlahan bilangan bulat

V. Metode Pembelajaran : tanya jawab dan demonstrasi

VI. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)

Mengucapkan salam dan

menanyakan kabar siswa

Mengajak para siswa untuk

berdoa sebelum memulai

pelajaran

Memeriksa kehadiran siswa

dan menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menjawab salam dan kabar

Berdoa bersama sebelum

memulai pelajaran

Mendengarkan apa yang

disampaikan guru

90

Memotivasi siswa agar tetap

semangat dalam mengikuti

pembelajaran dan

mengkondisikan kelas

bertanya jawab tentang

materi yang lalu dan yang

akan d pelajari.

Mengikuti instruksi guru

Tanya jawab tentang

bilangan bulat

B. Kegiatan inti ( ±50 menit)

B.1Eksplorasi

Mendemonstrasikan

penggunaan alat peraga

manik-manik dalam

menyelesaikan soal

penjumlahan bilangan bulat

negatif

Contoh: Digabung hasil

dengan

3 + 0 = 3

Memperhatikan

demonstrasi guru

Rasa ingin

tahu

B.2Elaborasi

Meminta siswa

mendemonstrasikan soal

diatas dan menuliskannya

pada lembar kerja masing-

masing. 0 = 1

Mendemonstrasikan soal

penjumlahan dan

menuliskannya dalam

lembar kerja

Tekun

B.3 Konfirmasi

Menyimpulkan bersama-

sama tentang kegiatan yang

baru dilaksanakan

Mempersilahkan siswa

untuk bertanya berkaitan

dengan materi yang belum

dipahami

Menyimpulkan materi

bersama-sama dengan guru

Siswa bertanya berkaitan

dengan hal yang belum di

pahami

Teliti

C. Kegiatan akhir (±10 menit)

Melakukan evaluasi secara

lisan

Memberikan tugas latihan

di rumah

Mengajak para siswa untuk

berdoa selesai pembelajaran

dan mengucapkan salam

penutup.

Mengevaluasi bersama

guru

Mendengarkan pesan guru

Membaca doa bersama-

sama dan menjawab salam

guru.

VII. Media dan alat peraga:

91

Buku matematika kelas IV

Alat peraga manik-manik

VIII. Penilaian

No Indikator

Pencapaian

Teknik Bentuk Instrumen soal, kunci jawaban dan skor

1. Melakukan

penjumlahan

bilangan bulat

negatif

Tes Essay 1. Tentukan hasil penjumlahan dibawah ini!

e. 5 + (-6) =

f. 8 + (-3) =

g. (-4) + 8 =

h. (-9) + 5=

2. Menuliskan

penjumlahan

bilangan bulat

negatif dalam

kalimat

matematika

Tes

tertulis

Essay

2. Perhatikan gambar dibawah ini!

Tuliskan gambar peragaan berikut ke dalam

kalimat matematika dan hitung hasilnya!

a. digabung hasilnya

dengan

b. Digabung hasilnya

Dengan

c. Digabung

b. d dengan hasilnya

Bekasi, 20 Mei 2013

Mengetahui,

Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R R P )

SIKLUS II

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/2

Pertemuan ke : 2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

II. Kompetensi Dasar : 5.2 Mengurangkan bilangan bulat

III. Indikator Pencapaian :

Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif

Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika

Melakukan operasi hitung campuran

IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;

Siswa dapat Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif

Siswa dapat Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat

matematika

Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran

V. Materi pembelajaran : Pengurangan bilangan bulat negatif

VI. Metode Pembelajaran : tanya jawab dan demonstrasi

VII. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)

Mengucapkan salam dan menanyakan

kabar siswa

Mengajak para siswa untuk berdoa

sebelum memulai pelajaran

Memeriksa kehadiran siswa dan

menyampaikan tujuan pembelajaran

Memotivasi siswa agar tetap semangat

Menjawab salam dan kabar

Berdoa bersama sebelum

memulai pelajaran

Mendengarkan apa yang

disampaikan guru

93

dalam mengikuti pembelajaran dan

mengkondisikan kelas

bertanya jawab tentang materi yang lalu

dan yang akan di pelajari.

Mengikuti instruksi guru

Bertanya jawab dengan guru

B. Kegiatan inti ( ±50 menit)

B.1 Eksplorasi

Mendemonstrasikan cara penggunaan

alat peraga manik-manik dalam

menyelesaikan soal pengurangan,

Yang berarti mengambil atau

memisahkan sebagian dari suatu

kumpulan.

Contoh:

Diambil hasilnya

Membagi siswa dalam 3 kelompok

untuk memecahkan masalah bersama

Tahap 1: membagi soal ke siswa

Tahap 2: membimbing siswa dalam

menyimpulkan maksud dari soal tersebut

Memperhatikan demonstrasi

guru

Mengikuti instruksi guru

dalam pembagian kelompok

Mengerjakan soal yang

diberikan

B.2 Elaborasi

Memberikan soal lks untuk dikerjakan

masing-masing

Membimbing siswa dalam mengerjakan

soal

Mengerjakan soal yang

diberikan

Kerja

keras

dan

tekun

B.3 Konfirmasi

Menyimpulkan bersama siswa tentang

materi yang baru dipelajari

Mempersilahkan siswa untuk bertanya

berkaitan dengan materi yang belum

dipahami

Bersama-sama

menympulkan materi

Bertanya berkaitan

dengan hal yang belum

dipahami

Rasa

ingin

tahu

C. Kegiatan akhir (±10 menit)

Mengevaluasi materi hari ini

Memberikan tugas latihan dirumah

Menyampaikan pesan-pesan kepada

siswa

Mengajak siswa untuk berdoa setelah

belajar dan mengucapkan salam

penutup

Mengevaluasi bersama

guru

Menerima tugas dari guru

Mendengarkan pesan

guru

Membaca doa bersama-

sama dan menjawab salam

guru.

94

VIII. Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV

Alat peraga manik-manik

IX. Penilaian:

No Indikator Pencapaian Teknik bentuk Instrumen soal, kunci jawaban

dan skor

1. Melakukan operasi

pengurangan bilangan

bulat negatif

Tes

tertulis

Isian 4. Lengkapi peragaan gambar

berikut sehingga menghasilkan

pernyataan yang benar!

c. diambil

hasilnya

d. diambil

hasilnya

2. Menuliskan operasi

pengurangan bilangan

bulat negatif dalam

kalimat matematika

Tes

tertulis

Isian

5. Dari soal nomor 1 diatas,

tuliskan hasilnya dalam

kalimat matematika serta

bandingkan jawabanya, Apa

yang dapat kamu simpulkan?

Jawab:

c. 4 – (-3) = 7

4 + 3 = 7

Sehingga, - (-3) = +3

d. -3 – (2) = -5

-3 + (-2) = -5

Sehingga, - (2) = + (-2)

Kesimpulan: bahwa secara umum

mengurangi dengan bilangan

negatif sama dengan menambah

dengan lawannya.

95

3. Melakukan operasi

hitung campuran

Tes

tertulis

Isian

6. Kerjakan soal operasi hitung

campuran penjumlahan dan

pengurangan berikut ini!

d. 15 – 35 + 26 =

e. 10 - 8 + (-7) =

f. 14 + (-17) – 21 =

Jawab:

d. 46

e. -5

f. -24

Bekasi, 21 Mei 2013

Mengetahui,

Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R R P )

SIKLUS II

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/2

Pertemuan ke : 3

Alokasi Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat

II. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

III. Indikator Pencapaian :

Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif

Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif

Melakukan operasi hitung campuran

IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;

Siswa dapat Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif

Siswa dapatMenyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

negatif

Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran

V. Materi pembelajaran : Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif

VI. Metode Pembelajaran : latihan

VII. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)

Mengucapkan salam dan

menanyakan kabar siswa

Mengajak para siswa untuk

berdoa sebelum memulai

pelajaran

Memeriksa kehadiran siswa

dan menyampaikan tujuan

pembelajaran

Memotivasi siswa agar

Menjawab salam dan

kabar

Berdoa bersama

sebelum memulai

pelajaran

Mendengarkan apa

yang disampaikan guru

Mengikuti instruksi

97

VIII. Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV

Alat peraga berwarna

IX. Penilaian : tes tertulis

no Indikator pencapaian bentuk Instrumen soal dan jawaban

1. Menjelaskan penggunaan

bilangan bulat negatif

Isian

1. Seorang penyelam berada di

kedalaman laut lima belas meter

dari permukaan laut.hal ini berarti

posisi penyelam tersebut berada

pada....

Jawab:

Posisi penyelam itu berada pada -15

meter, karena dibawah permukaan

laut (kedalaman).

2. Hasil panen pak doni mengalami

tetap semangat dalam

mengikuti pembelajaran

dan mengkondisikan kelas

guru

B. Kegiatan Inti ( ± 50 menit)

B.1 Eksplorasi

Menanamkan ras percaya

diri anak agar tidak melihat

jawaban teman

membagikan soal latihan

siklus I dan membimbing

siswa dalam

mengerjakannya

Mendengarkan nasehat

guru

Mengerjakan soal yang

diberikan

Rasa ingin

tahu

B.2 Elaborasi

Mengingatkan sisa waktu

untuk menyelesaikan soal

latihan

Meminta siswa

mengumpulkan lembar

jawaban kedepan

Mendengarkan peringatan

guru

Mengumpulkan lembar

jawaban ke depan

Kerja

keras

Tekun dan

teliti

B.3 Konfirmasi

Mempersilahkan siswa

untuk bertanya berkaitan

soal latihan

Bertanya tentang soal yang

dianggap sulit

Berani

bertanya

C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

Mengevaluasi soal latihan

Menyampaikan pesan pesan

Mengajak berdoa dan

mengucapkan salam

Mengevaluasi soal bersama

guru

Mendengarkan pesan guru

Berdoa dan menjawab

salam

98

penurunan sebesar tiga puluh empat

kilogram.bagaimana menuliskan

bilangan tersebut dalam

matematika?mengapa?

Jawab:

Bilangan tersebut dapat ditulis -34kg,

karena hasil panennya mengalami

penurunan.

2. Menyimpulkan konsep

penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat

negatif

Isian 3. Lengkapilah penjumlahan dibawah

ini, sifat apa yang dapat kamu

simpulkan?

a. 8 + (-6) = .... dan -6 + 8 = ....

b. 15 + (-15) = ....

c. 0 + 7 = .... dan 5 + 0 = ....

Jawab:

a. 8+ (-6) =(-8) + 6 = 2,

Berlaku sifat komulatif

/pertukaran

b. 15 + (-15) = 0

Berlaku sifat invers

penjumlahan/ lawan suatu

bilangan

c. 0+7 =7 dan 5+0 = 5

Berlaku sifat bilangan nol /

unsur identitas penjumlahan

4. Hitunglah pengurangan dibawah ini,

lalu bandingkan hasil a dan b, c dan

d, apa yang dapat kamu simpulkan?

a. 12 – 9= ...

b. 12 + (-9) = ...

c. 7 – (-5) = ...

d. 7 + 5 = ....

Jawab:

a. 12 – 9 = 3

b. 12 + (-9) = 3

c. 7 - (-5) = 12

d. 7+ 5 = 12

Kesimpulan:

Jawaban soal a dan b sama,

pengurangnya (+9),lawannya (-9).

Dengan pengurangnya (-5), lawannya

(+5) soal c dan d juga sama, jadi

dapat disimpulkan bahwa mengurangi

bilangan bulat negatif sama halnya

menambahkan dengan lawan dari

pengurangnya

3. Melakukan operasi hitung

campuran

isian 5. Kerjakan operasi hitung campuran

dibawah ini dengan benar!

a. 35 – (-56) + (-18) =

b. 17 + (-13) – 29 =

99

c. -26 – 14+ 53=

d. -22 + 16 – (-9) =

Jawab:

a. 73

b. -25

c. -13

d. 15

6. Pak Tono mempunyai 345kg

beras,dijual ke tengkulak 235 kg, di

bagi ke tetangga 45kg, ternyata sisa

hasil panen bulan lalu masih ada

25kg.berapa kg beras pak tono saat

ini?

Jawab:

345 – 230 – 45 + 50 = 120kg

Bekasi, 23 Mei 2013

Mengetahui,

Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati

100

100

Lampiran 10: Lembar Kerja Siklus II

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II, PERTEMUAN I

1. Gambarkan peragaan dari kalimat penjumlahan dibawah ini.gunakan warna biru

mewakili bilangan (+1) dan warna kuning mewakili bilangan (-1).

a. 5 + 6 = ...

b. 7 + -4 = ....

c. -8 + 7 = ...

d. -9 + -5 = ....

2. Hitunglah penjumlahan dibawah ini tanpa menggunakan alat peraga manik-manik!

a. 25 + 43 =

b. 17 + (-9) =

c. -15 + 36 =

d. (-10) + (-7) =

3. Tuliskan sifat yang terdapat pada operasi hitung penjumlahan!

101

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II, PERTEMUAN II

A. Gambarkan peragaan dari kalimat pengurangan dibawah ini.gunakan warna biru

mewakili bilangan (+1) dan warna kuning mewakili bilangan (-1).

a. 12 – 5 =

b. 8 – (-3) =

c. -3 – 7 =

B. Tentukan hasil dari pengurangan dibawah ini tanpa menggunakan alat peraga manik-manik!

a. 45 – 22 =

b. 37 – (- 8) =

c. (-23) – 12 =

d. (-13) – (- 9) =

C. Hitunglah operasi hitung campuran berikut ini!

a. 42 + 15 – 10 =

b. 36 – 21 + 13 =

c. -17 + 56 – (-8) =

Lampiran 11 : Instrumen Soal Siklus II

102

INSTRUMEN SOAL SIKLUS II

Petunjuk:

Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu

Kerjakan soal dengan jujur, teliti dan percaya diri

Seorang penyelam berada di kedalaman laut lima belas meter dari permukaan laut.hal ini

berarti posisi penyelam tersebut berada pada....

Hasil panen pak doni mengalami penurunan sebesar tiga puluh empat kilogram.bagaimana

menuliskan bilangan tersebut dalam matematika?mengapa?

Lengkapilah penjumlahan dibawah ini, sifat apa yang dapat kamu simpulkan?

8 + (-6) = .... dan -6 + 8 = ....

15 + (-15) = ....

0 + 7 = .... dan 5 + 0 = ....

Hitunglah pengurangan dibawah ini, lalu bandingkan hasil a dan b, c dan d, apa yang

dapat kamu simpulkan?

12 – 9= ...

12 + (-9) = ...

7 – (-5) = ...

7 + 5 = ....

Kerjakan operasi hitung campuran dibawah ini dengan benar!

35 – (-56) + (-18) =

17 + (-13) – 29 =

-26 – 14+ 53=

-22 + 16 – (-9) =

Pak Tono mempunyai 345kg beras,dijual ke tengkulak 235 kg, di bagi ke tetangga 45kg,

ternyata sisa hasil panen bulan lalu masih ada 25kg.berapa kg beras pak tono saat ini?

Lampiran 12 :

103

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

SIKLUS II, Pertemuan I

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian

1 2 3 4

1. Merumuskan tujuan pembelajaran √

2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √

3. Memotivasi siswa dalam belajar √

4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √

5. Menguasai materi pelajaran √

6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √

7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √

8. penggunaan media / alat peraga √

9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √

10. Memberikan tugas latihan √

11. Mengadakan evaluasi √

Jumlah Skor 36

Nilai Maksimum 44

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

104

SIKLUS II, Pertemuan II

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian

1 2 3 4

1. Merumuskan tujuan pembelajaran √

2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √

3. Memotivasi siswa dalam belajar √

4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √

5. Menguasai materi pelajaran √

6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √

7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √

8. penggunaan media / alat peraga √

9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √

10. Memberikan tugas latihan √

11. Mengadakan evaluasi √

Jumlah Skor 39

Nilai Maksimum 44

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

105

SIKLUS II, Pertemuan III

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian

1 2 3 4

1. Merumuskan tujuan pembelajaran √

2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √

3. Memotivasi siswa dalam belajar √

4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √

5. Menguasai materi pelajaran √

6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √

7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √

8. penggunaan media / alat peraga √

9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √

10. Memberikan tugas latihan √

11. Mengadakan evaluasi √

Jumlah Skor 40

Nilai Maksimum 44

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

Lampiran 13 : Data hasil observasi aktivitas Siswa Siklus II

106

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

SIKLUS II, Pertemuan I

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa Penilaian

1 2 3 4

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √

2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √

4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √

5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √

Jumlah Skor 21

Nilai Maksimum 28

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

107

SIKLUS II, Pertemuan II

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa Penilaian

1 2 3 4

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √

2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √

4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √

5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √

Jumlah Skor 23

Nilai Maksimum 28

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

108

SIKLUS II, Pertemuan III

Petunjuk:

Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa Penilaian

1 2 3 4

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √

2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √

4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √

5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √

6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √

Jumlah Skor 25

Nilai Maksimum 28

Keterangan:

4 : amat baik

3 : baik

2 : cukup

1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

Lampiran 14 : Data hasil tes pemahaman siswa siklus II

109

DATA HASIL TES AKHIR SIKLUS II

NO NAMA SISWA NILAI

1. Adam Rizky Saputra 66

2. Ayu Sukriya Ningsih 70

3. Muhammad naufal 76

4. Mohammad Ramadhan 76

5. Mustofa 78

6. Imam Nursodo 94

7. Nurul Aulia 60

8. Handoko 60

9. Riska Triyuni 86

Jumlah 666

Rata-rata kelas 74

Keterangan :

Nilai ≥ 70 : 6 orang

Nilai <70 : 3 orang

Lampiran 15: Data hasil catatan lapangan siklus II

110

CATATAN LAPANGAN SIKLUS II

Pertemuan pertama, siswa kembali bingung mengapa materinya diulang kembali, namun

setelah diberi penjelasan para siswa pun mengerti. Justru tampak beberapa siswa merasa

senang dengan adanya pengulangan tersebut, karena merasa senang dengan metode yang

diberikan.tampak ada siswa yang berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru.

Pertemuan kedua, banyak siswa yang berantusia untuk maju kedepan memperagakan kegiata

demonstrasi, tampaknya siswa sudah tidak malu dan mulai tumbuh rasa percaya diri.siswa

pun sudah terbiasa dengan penggunaan metode demonstrasi tersebut.

Pertemuan ketiga kondisi kelas tenang, para siswa mengerjakan soal dengan sungguh-

sungguh agar mendapatkan nilai yang maksimal. Masih ada stu siswa yang tampak gusar,

namun tidak membut gaduh suasana.

Observer,

Nikmah Fatimah

111

Lampiran 16: Foto Kegiatan Siswa

112

113

114

Lampiran 17: Lembar Uji Referensi

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Zurismiati

NIM : 809018300083

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi : “ Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Operasi

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

Melalui Metode Demonstrasi dengan Menggunakan

Alat Peraga”.

Bab No Daftar Pustaka Halaman

Referensi

Paraf

Pembimbing

I 1 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas

Terbuka, 2011 1.9

I 2 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas

Terbuka, 2011 1.20

I 3 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung:PT Remsjs

Rosdakarya, 2010 101

II 1 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta:Kencana,

2004 73

II 2 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung:Remaja Rosdakarya,

2009 21

II 3 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik edisi 4, Jakarta:Gramedia

Pustaka Umum, 2008 177

II 4 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:CV

Alfabeta,2011 157

II 5 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:CV

Alfabeta,2011 136

II 6 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di SD, Bandung: Remaja

Rosdakarya,2010 5

II 7 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas 3.8

115

Terbuka, 2011

II 8 Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, Bandung: UPI Press,

2010 4

II 9 Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, Bandung: UPI Press,

2010 10

II 10 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas

Terbuka, 2011 3.26

II 11 Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, Bandung: UPI Press,

2010 17

II 12 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di SD, Bandung: Remaja

Rosdakarya,2010 16

II 13 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas

Terbuka, 2011 3.10

II 14 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas

Terbuka, 2011 3.11

II 15 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010

152

II 16 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010

153

II

II 17 File:///:E./Pengertian dan Tujuan Alat peraga Pendidikan_Fairuz El

Said.htm di download 28-09-13. -

II

18

Hidayat, Syarif. Teori dan Prinsip Pendidikan. Jakarta: Pustaka Mandiri,

2013. 17

II 19 Sadiman, Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

115

II 20

Andri Setiawan, Skripsi: Pengaruh Strategi Berhitung (Different

Strategis) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi

Operasi Bilangan Bulat, Jakarta:FITK UIN, 2007

-

II 21 Rida Rindjani, Skripsi: Pengaruh Metode Problem Posing terhadap

Pemahaman Konsep Matematika Siswa, Jakarta:FITK UIN, 2007 -

II 22 Muhamad Arifin, Skripsi: Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran

Silent Demonstration terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, -

116

Jakarta:FITK UIN, 2006

III 1 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009 8

III 2 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:Bumi

Aksara, 2012

6

III

3

http://www.kabarmingguan.com/2012/12/pengertian-penelitian-

tindakan-kelas-ptk.html di download12-05-13. -

III 4 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009 9

III 5 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009 20

III 6 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009 21

Jakarta, 27 Juli 2013

Pembimbing,

Abdul Muin, S.Si, M.Pd

197512012006041003

117

Lampiran 18: Surat Pernyataan Penulis

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang Bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Zurismiati

NIM : 8090183000183

Jurusan/Prodi : Kependidikan Islam/PGMI

Alamat : Kp. Setu Rt.001/Rw.001 Kel. Bintara Jaya

Kec. Bekasi Barat, Kota Bekasi.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa Skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Demonstrasi dengan

Menggunakan Alat Peraga adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing : Abdul Muin, S.Si, M.Pd

NIP : 197512012006041003

Jurusan/Program Studi : Kependidikan Islam/ Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima

segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, Juli 2013

Yang Menyatakan,