unsyiah wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/warta-unsyiah-agustus.pdf · banyaknya...
TRANSCRIPT
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d
ISSN
021
5-2
916
UnsyiahWarta
INOVATIF, MANDIRI, TERKEMUKA
JALAN PENGABDIANRSHP PROF. DR. NOERJANTO
ENERGI DAN SINERGIDARI KEBERAGAMAN
MENGAJARI SANTRI MENGOBATI CEDERA
MENGOLAH DAGING KURBAN AGAR LEBIH
SEHAT
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
3
UNIVERSITAS Syiah Kuala (Unsyiah) merupakan salah
satu dari perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Di Unsyiah, fakultas
ini termasuk yang tertua dan telah meraih akreditasi A
berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional BAN-
PT No. 1447/SK/BAN-PT/AK-SURV/PSPKH/VIII/ 2016,
tanggal 26 Februari 2016.
Berbicara tentang prospek ilmu kehewanan, tidak
terlepas dari tugas dokter hewan yang merupakan
pencapaian yang diraih dari mendalami ilmu kehewanan
di FKH. Dokter hewan merupakan profesi yang terbilang
unik, sebab harus berhadapan dengan hewan. Tetapi
secara prinsip, dalam menjalankan tugasnya, dokter
hewan memiliki banyak persamaan dengan dokter
pada umumnya. Hanya saja, seorang dokter hewan
biasanya harus memiliki kecintaan dan kesenangan
terhadap hewan. Selain itu, memiliki pengalaman dalam
memelihara hewan. Pengalaman ini diharapkan mampu
memberikan dorongan pada dirinya untuk menekuni
lebih jauh tentang ilmu kehewanan.
Dari sisi penanganan medis, seorang dokter hewan juga
memiliki struktur penanganan yang hampir sama dengan
dokter pada umumnya. Seperti melakukan pemeriksaan
medis terhadap hewan, menjaga dan merawat kesehatan
hewan, menentukan gizi makanan, bahkan melakukan
treatment khusus kepada hewan tertentu.
Lalu, bagaimana dengan peluang kerja bagi lulusan
Fakultas Kedokteran Hewan? Di beberapa kota besar
di Indonesia, lulusan kedokteran hewan dapat menjadi
praktisi, hingga membuka klinik pengobatan hewan. Ini
merupakan salah satu prospek kerja bagi para lulusan.
Selain itu, banyak peluang kerja lainnya yang menanti
seperti menjadi dokter di sebuah peternakan, menjadi
pengamat satwa liar, tenaga medis di pusat konservasi,
peneliti dan spesialis, hingga berpeluang menjadi
pegawai yang bekerja di kantoran sebagai dosen atau
tenaga pengajar.
Peluang inilah yang mungkin telah dipelajari oleh
masyarakat di luar Aceh, sehingga FKH Unsyiah menjadi
salah satu fakultas terfavorit tujuan siswa mereka.
Kita pun berharap agar ke depannya, siswa-siswi
Aceh memiliki minat yang sama terhadap fakultas ini.
Terlebih lagi secara geografis, Provinsi Aceh memiliki
peluang besar untuk mengembangkan peternakan
sebagai wadah bagi para dokter hewan dalam
menerapkan ilmunya. (Redaksi)
Melirik ProspekIlmu Kehewanan
HUSNI FRIADY, S.T., M.M.
IFTITAH
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
IZIN TERBITDITERBITKAN OLEHPERINTIS
PEMBINA
PENASIHAT BIDANG REDAKSI
PENASIHAT BIDANG ADMINISTRASI & PENGEMBANGANKETUA PENGARAHPEMIMPIN REDAKSIWAKIL PEMIMPIN REDAKSIREDAKTUR PELAKSANASEKRETARIS REDAKSIEDITOR PEWARTA
FOTOGRAFERLAYOUTERADMINISTRASI & KEUANGAN LOGISTIK SIRKULASIWEB MASTER
STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987 Humas Universitas Syiah Kuala, Banda AcehProf. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.); T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala) Prof. Dr. Ir. Marwan (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC. (Wakil Rektor III); Dr. Hizir (Wakil Rektor IV)
Dr. Ir. Agussabti, M.Si (Wakil Rektor II)Abdul Rochim, S.Sos., M.PdHusni Friady, S.T., M.M.Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.Rika Marlia, S.E., M.M.Muarrief Rahmat, S.Pd.Ferhat, S.E.Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |Uswatun Nisa S.I.Kom., M.A. | Muksalmina, S.Sos.I.Syahri Afrizal, S.I.Kom.Sayed JamaluddinNadia Ulfa, A.Md.Munawar, S.H. Saidi | Amrizal, S.Pd.Muhammad Iqbal, S.I.Kom.
WARTA UNSYIAHEDISI 226 . AGUSTUS 2018
ISSN 0215-2916TEBAL ISI 48 HALAMAN
DITERBITKAN OLEHHUMAS UNIVERSITASSYIAH KUALA
REDAKSI WARTA UNSYIAH
[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]
Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email [email protected] (600-700 kata)
WARTAJalan Pengabdian RSHP Prof. DR. Noerjanto
POLEMNyoe koen sembarang jalan, nyoe jalan ureung berpendidikan(Ini bukan sembarang jalan, ini jalan orang berpendidikan)
SAG
OE
PO
LEM
4 REDAKSI
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
385
[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]
IFTITAH 3MELIRIK PROSPEK ILMU KEHEWANAN
EDUKASI 6-7ONE VILLAGE ONE PRODUCTPROGRAM KREATIF UNTUK WARGA DESA
MAHASISWA 8-9PENGALAMAN MENJADI ASISTEN DOSEN DI THAILAND
FOKUS 10-15JALAN PENGABDIAN RSHP PROF. DR. NOERJANTOMENGEMBANGKAN KEUNGGULAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PROFIL 16-17MEMBANGUN IKATAN EMOSIONAL ANTARA MANUSIA DAN SATWA
PENGABDIAN 18-19MENGAJARI SANTRI MENGOBATI CEDERA
RELIGIA 24-25BERDAKWAH, BUKAN SEKADAR BERETORIKA
PERSPEKTIF 26-27ENERGI DAN SINERGI DARI KEBERAGAMAN
RISET 28-30KANDUNGAN MINERAL DAN DISTRIBUSI SEDIMEN DI PANTAI ACEH
KREATIF 32-33MENUNGGU DARA
FAKULTAS 36-37INOVASI PEMBELAJARAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
ENGLISH 38-39JUST BE BRAVE TO SPEAK, ERROR IS LATER
SEHAT 40-41MENGOLAH DAGING KURBAN AGAR LEBIH SEHAT
MUTU 42-43REKRUTMEN DAN PEMBEKALAN AUDITOR AMI UNSYIAH
16
DAFTAR ISI
24
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
6 EDUKASI
daerah memiliki produk berbeda. Penerapan program ini adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kekayaan sumber daya alam. Produk khas lokal dapat dikembangkan menjadi produk bernilai tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pendekatan program OVOP meliputi pemberian insentif dari pemerintah
Setiap negara memiliki sumber daya yang menjadi sektor penting dan strategis untuk
meningkatkan perekonomian nasional. Negara yang baik adalah negara yang mampu mengoptimalkan semua sektor-sektor penting tersebut. Membangun perekonomian negara salah satunya dapat dicapai dengan membangun perekonomian di daerah.
Salah satu program yang digagas oleh pemerintah untuk mendorong tumbuhnya perekonomian daerah adalah One Village One Product (OVOP). Setiap daerah diharapkan dapat menghasilkan dan mengembangkan produk unggulan yang menjadi ciri khas daerah tersebut dengan memanfaatkan sumber daya lokal, baik sumber daya alam maupun manusia. Diharapkan nantinya setiap
One Village One ProductProgram Kreatif untuk Warga Desa
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
7EDUKASI
kepada pelaku usaha untuk pengembangan produk unggulan khas daerah. Hal ini mendorong perbaikan kualitas dan kuantitas produk-produk tersebut. Untuk menerapkan program ini, Pemerintah Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Unsyiah melalui salah satu pusat studinya yaitu CCIS (Centre for Creative Industries of Syiah Kuala University). Kerja sama ini akan berlangsung selama empat tahun terhitung dari tahun 2016 hingga 2019. Survei pemetaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di daerah telah dilakukan pada tahun 2016 lalu.
Di tahun 2017, program ini secara resmi dijalankan berdasarkan Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 272 Tahun 2017. Setelah melakukan survei dan pemetaan daerah OVOP, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, dan Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., secara resmi meluncurkan buku One Village One Product. Buku tersebut memuat informasi lengkap mengenai 116 produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif yang ada di 90 desa di Banda Aceh.
Pemerintah Kota Banda Aceh berharap kerja sama dengan Unsyiah ini dapat terus berlanjut, sehingga produk hasil ekonomi kreatif Banda Aceh dapat menembus pasar global. Produk-produk ini juga dipromosikan
dan dipasarkan melalui beragam kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh.
Sementara itu, Rektor Unsyiah berpesan kepada pelaku industri agar dapat menjaga kualitas, memperbaiki kemasan produk, serta
memanfaatkan informasi teknologi sebagai media promosi. Sebab hal ini dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Banda Aceh dan membeli produk OVOP sebagai oleh-oleh.
“Pengembangan sektor wisata dapat meningkatkan pendapatan daerah dan menekan angka kemiskinan di daerah tersebut,” pungkas Rektor.
Program OVOP ini akan terlaksana dengan baik bila pembagian peran yang jelas dari setiap pemangku kepentingan, serta adanya perencanaan yang baik pula. Memperkuat dan meningkatkan IKM melalui pendekatan OVOP harus menjadi komitmen dari berbagai pihak yang terlibat. (cds)
Pengembangan sektor wisata dapat meningkatkan pendapatan daerah dan menekan angka kemiskinan di daerah tersebut.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
8 MAHASISWA
Pengalaman MenjadiAsisten Dosen di Thailand
Umur di atas 17 tahun
merupakan awal dimulainya
kehidupan mahasiswa.
Mahasiswa sangat berbeda dengan
siswa. Di saat masih menjadi seorang
siswa di sekolah, kita masih butuh
diarahkan bagaimana bersikap dalam
menghargai waktu dan nilai moral. Saat
menjadi mahasiswa, kita harus dapat
mengaplikasikan nilai moral yang telah
kita pelajari. Di saat itulah kita dituntut
untuk lebih bertanggung jawab terhadap
apa yang telah dan sedang dilakukan.
Mahasiswa harus bersikap lebih mandiri.
Bahkan, sebagian mahasiswa telah
memulai berwirausaha atau bekerja.
Ini bukan berarti mahasiswa harus
meninggalkan kewajiban sebagai
mahasiswa dan fokus mencari uang.
Mendekati kelulusan, kebutuhan
mahasiswa semakin banyak. Tidak sedikit
mahasiswa memilih bekerja paruh waktu
(part-time) untuk mendapatkan uang
tambahan. Rasa malu meminta uang
tambahan dari orang tua kerap menjadi
alasan mahasiswa bekerja paruh waktu.
Mahasiswa bekerja paruh waktu bukan
hanya terjadi di Indonesia saja. Saya
menemukan fenomena yang sama di
Thailand. Di Mae Fah Luang University
(MFU), tempat saya menyelesaikan studi
magister, ada beberapa kesempatan yang
bisa dijadikan sumber uang tambahan.
Di luar kampus, mahasiswa lokal memilih
untuk menjadi pramusaji di kafe atau
pramuniaga di swalayan. Di dalam
kampus, lowongan pekerjaan paruh
waktu bersifat formal sehingga kualifikasi
akademis lebih diperlukan karena
lowongan yang tersedia ialah sebagai
asdos (asisten dosen).
Asdos sendiri dibagi menjadi dua, yaitu
asisten mengajar (TA atau teaching
MUHAMMAD SYUKUR
ALUMNI JURUSAN AKUNTANSI UNSYIAH | JURUSAN LOGISTICS AND SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MFU
(MBA)
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
9MAHASISWA
assistant) dan asisten riset (research assistant).
Teaching assistant biasanya membantu
dosen dalam mengecek kehadiran dan
menilai pekerjaan mahasiswa. Sedangkan
research assistant bertugas membantu dosen
untuk mencari artikel ilmiah pendukung,
membantu surat-menyurat, maupun
mengumpulkan data. Kedua profesi ini
diberikan insentif sebesar 8.000 baht atau
setara Rp3,2 juta per bulan.
Pengalaman saya menjadi asdos dimulai
dari tawaran Dekan School of Management
MFU untuk menjadi teaching assistant di
jurusan akuntansi. Pada saat itu, saya agak
ragu menerima tawaran tersebut disebabkan
banyaknya tugas kuliah dan proses
penyelesaian tesis. Karena kesempatan yang
sama tidak akan datang kedua kali, saya
anggap ini adalah sebuah tantangan.
Memberikan kuliah di kelas bukan
merupakan tugas seorang TA. Beberapa
TA ditugaskan di kelas untuk memberikan
penjelasan tambahan mengenai pekerjaan
rumah mahasiswa yang sudah diperiksa
oleh TA. Tetapi, saya malah ditawarkan
untuk mengajar di kelas mahasiswa baru
selama satu semester penuh.
Pengalaman mengajar ini merupakan
tugas tambahan buat saya selama menjadi
asdos. Ini menjadi kesempatan berharga
untuk membiasakan diri mengajar di depan
mahasiswa dalam menggunakan bahasa
Inggris. Saya percaya bahwa pengalaman
ini akan berguna untuk menggapai cita-cita
saya, yaitu menjadi dosen di masa depan.
Ada perasaan bahagia yang saya dapatkan
selama menjadi asdos di Thailand.
Mahasiswa Thailand sangat hormat kepada
para dosennya. Saat bertemu dengan
dosen, mahasiswa akan menyapa dengan
wai, yaitu sikap tubuh dengan kedua
telapak tangan disatukan, jari diletakkan
sejajar dagu, lalu menundukkan kepala dan
mengucapkan, “sawasdee khrab”.
Saya mendapatkan wai dari para mahasiswa
sebagaimana mereka lakukan untuk para
dosen. Saya merasa tersentuh ketika
menerima sapaan mereka. Rasa haru pula
pernah saya dapatkan ketika seorang
mahasiswa mengirimkan pesan Facebook
hanya untuk menyampaikan rasa terima
kasih karena telah mengajar di kelas
mereka sehingga dia dan teman-temannya
memahami pelajaran tersebut. Saya juga
pernah menggantikan ketua jurusan
akuntansi MFU di kelas semester enam
untuk mata kuliah Intermediate Accounting.
Setelah selesai mengajar, seorang
mahasiswa mendatangi meja saya dan
berkata, “Thank you, professor, for coming
to our class. You teach very well. I can
understand everything.” Dengan perasaan
malu saya hanya menjawab, “Thank you
for your attention in the class but please
do not call me professor”. Menurut saya,
menjadi dosen bukan hanya sekadar
profesi, tetapi juga sebuah cara mulia untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selain kualifikasi akademik, modal utama
untuk menjadi asisten mengajar atau
asisten riset di Thailand adalah membangun
jaringan (networking) dan relasi. Tanpa
hubungan yang baik, orang sekitar
tidak akan sadar dengan kemampuan
kita. Berikan kinerja terbaikmu dalam
melakukan apapun, insyaallah mereka akan
mengetahui kualitas kerjamu. (un)
Karena kesempatan yang sama tidak akan datang kedua kali, saya anggap ini adalah sebuah tantangan.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
JALAN PENGABDIAN RSHP PROF. DR.
NOERJANTO
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
JALAN PENGABDIAN RSHP PROF. DR.
NOERJANTO
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
12 FOKUS
Seekor kucing terbaring lemas di ruang operasi Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Prof. DR. Noerjanto, Fakultas
Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala. Mulutnya terbalut masker yang terhubung dengan tabung oksigen. Kucing rumahan dengan nama latin felis silvestra cetus itu mengalami patah tulang (fraktur) pada kaki belakangnya. Tiga dokter hewan dari RSHP ini tampak cermat melakukan operasi pada kucing tersebut
“Kalau operasi seperti ini, biasanya kita butuh waktu sekitar satu jam,” ucap Dr. Drh. Erwin, M.Sc., Sekretaris Direktur RSHP Prof. DR. Noerjanto, kepada Warta Unsyiah.
Erwin mengungkapkan, dalam sehari sekitar 4-6 pasien datang ke RSHP ini. Umumnya, masyarakat datang membawa hewan peliharaannya dengan kasus infeksi atau patah tulang.
Kehadiran RHSP Prof. DR. Noerjanto sangat terasa manfaatnya bagi
masyarakat. Selain menangani kasus-kasus di atas, tim dokter RSHP juga kerap turun ke lapangan untuk menangani kasus-kasus besar. Contohnya saat tim dokter RSHP menangani kasus gajah di Geumpang, Kabupaten Pidie, yang kakinya terjerat.
“Itu anak gajah dan kakinya sudah membusuk, jadi kita harus turun ke lapangan untuk menolongnya,” ujar Erwin.
Selain itu, sekitar tahun 2010, rumah sakit ini juga pernah melakukan
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
13FOKUS
operasi amputasi kaki harimau karena telah membusuk akibat terjerat.
Meski statusnya sebagai rumah sakit pendidikan, tetapi setiap kasus yang ditangani rumah sakit hewan ini tetap dijalankan secara profesional. Hal inilah yang menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada RSHP Prof. DR. Noerjanto. Masyarakat tidak ragu untuk merujuk ke RSHP kebanggaan Unsyiah ini jika mengalami kasus yang membutuhkan penanganan serius, baik untuk hewan peliharaan maupun satwa liar.
Secara statuta, kehadiran RSHP Prof. DR. Noerjanto merupakan syarat yang harus dipenuhi sebuah fakultas kedokteran hewan. Syarat ini juga merujuk pada aturan yang ditetapkan oleh Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia, yaitu mewajibkan setiap fakultas kedokteran hewan
yang menyelenggarakan co-ass harus memiliki rumah sakit pendidikan.
“Jadi boleh dikatakan kita bukan mencari uang, tapi tujuannya untuk pendidikan. Seperti namanya rumah sakit pendidikan,” jelas Erwin.
Meskin statusnya Rumah Sakit Pendidikan, tetapi RSHP Prof. DR. Noerjanto tidak melupakan fungsinya dalam tridarma perguruan tinggi,
yaitu sebagai jalan pengabdian bagi masyarakat. Hal ini seperti ditegaskan oleh Dekan FKH Unsyiah, Dr. drh. Muhammad Hambal, bahwa sebagai sebuah pendidikan tinggi, maka kehadiran RSHP merupakan syarat yang sudah termaktub pada peraturan menteri dalam statuta akreditasi.
Sebagai rumah sakit pendidikan, ada tiga peran besar yang melekat pada RSHP Prof. DR. Noerjanto. Pertama, meningkatkan kapasitas mahasiswa FKH Unsyiah melalui kegiatan co-ass. Kedua, sebagai pusat riset sehingga bisa menambah khazanah ilmu pengetahuan. Ketiga, memberikan pelayanan kepada masyarakat. Khusus untuk poin terakhir, Hambal menegaskan, maksud masyarakat di sini memiliki pengertian luas, termasuk di antaranya memberikan pelayanan kepada pemerintah.
Hambal memberi contoh, saat beberapa waktu lalu Menteri Pertanian berencana mengeskpor 10 ribu domba ke Malaysia yang merupakan eskpor perdana Indonesia. Maka, domba-domba tersebut harus terlebih dahulu masuk ke karantina.
“Nah, kalau misalnya karantina enggak sanggup, maka bisa dikirim ke rumah sakit hewan. Jadi RSHP itu selain fungsi pendidikan, bisa juga melayani pemerintah dan masyarakat,” pungkas ahli parasitologi dan epidemiologi Unsyiah ini. (ib)
Itu anak gajah dan kakinya sudah membusuk, jadi kita harus turun ke lapangan untuk menolongnya.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
14 FOKUS
Fakultas Kedokteran Hewan
(FKH) Universitas Syiah
Kuala adalah salah satu
fakultas tertua di Unsyiah.
Bahkan, fakultas yang telah
terakreditasi A ini merupakan yang
tertua ke dua di Indonesia setelah FKH
Universitas Gajah Mada (UGM).
“Di Indonesia, hanya lima kampus yang
FKH-nya terakreditasi dan FKH Unsyiah
salah satunya,” ujar Dekan FKH Unsyiah,
Prof. Hambal di ruang kerjanya.
Berdiri tahun 1960, FKH Unsyiah telah
memberikan sumbangsih besar dalam
dunia pendidikan dan kesejahteraan
masyarakat. Para lulusannya selalu
menjadi perhatian dunia kerja. Hambal
mengungkapkan, bahwa para dokter
hewan lulusan Unsyiah selalu menjadi
daya tarik di Malaysia.
“Lulusan kita telah banyak diterima di
Malaysia. Mereka sangat butuh dokter
hewan. Begitu juga Brunei, sebab
pendidikan dokter hewan kita lebih
bagus,” ungkapnya.
Hambal menyadari jika institusi ini masih
banyak yang harus dibenahi. Baik dari
segi kompetensi maupun infrastrukturnya.
Tetapi di sanalah menariknya. Dengan
keterbatasan yang dimiliki, FKH Unsyiah
tetap mampu menunjukkan brandingnya
di tingkat global.
Sejumlah kesepakatan kerja sama dan
penelitian telah banyak terjalin. Seperti
kerja sama FKH Unsyiah dengan University
Mengembangkan Keunggulan untuk Kesejahteraan Masyarakat
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
15FOKUS
of Zurich, Swiss, yang sepakat melakukan
pelatihan bersama selama enam tahun.
Penelitian ini terkait dengan perilaku
hewan saat pemasangan GPS colar,
yaitu alat yang dililitkan pada leher satwa
yang tujuannya untuk memantau pola
pergerakan satwa melalui satelit. Bahkan,
saat ini FKH Unsyiah sedang menjalin kerja
sama dengan Universitas Bochum, yaitu
penelitian untuk memprediksi gempa
dengan menggunakan satwa liar.
Selain itu, FKH Unsyiah juga telah
menjalin kerja sama dengan beberapa
kebun binatang (zoo) ternama. Misalnya
Singapore Zoo yang membantu FKH
Unsyiah untuk melakukan riset penyakit
gajah yang baru muncul yaitu Elephant
endotheliotropic herpesviruses (EEHV).
Hambal menilai sejumlah kesepakatan
tersebut adalah hasil kesungguhan
sekaligus bukti nyata bahwa FKH Unsyiah
serius mengembangkan ilmu pengetahuan.
“Kita dalam ilmu memang masih banyak
belajar, tapi kita punya kesungguhan.
Dunia melihat itu, kita punya kompetensi
yang komprehensif. Termasuk kaderisasi
anak Aceh yang bisa meneruskan estafet
untuk penyelamatan satwa liar ini,” ujar
Hambal.
Menurut Hambal, setidaknya ada tiga
keunggulan mahasiswa FKH Unsyiah.
Pertama, mahasiswa FKH Unsyiah dikenal
berani mengambil tindakan operasi. “Skill
teknisnya kuat, mereka juga cepat,” ujar
Hambal.
Kedua, mahasiswa FKH Unsyiah
memiliki mental yang kuat jika harus
terjun ke lapangan. Sebuah perusahaan
unggas skala nasional, JAPFA Indojaya,
mengakui ketangguhan mental alumni
FKH Unsyiah ini.
“Sampai mereka bilang, ‘Untuk lulusan
Sumatera, kami enggak mau lagi lulusan
UGM, kami maunya Unsyiah,’” ungkap
Hambal.
Selanjutnya, keunggulan FKH Unsyiah
yang paling istimewa adalah mahasiswa
kampus ini punya akses yang mudah
terhadap satwa liar, seperti gajah, orang
utan, maupun harimau. Hal ini tidak
terlepas dari kekayaan eksosistem di Aceh.
“Inilah keunggulan Unsyiah yang tidak
mungkin dikejar kampus lain,” kata
Hambal.
Semua pencapaian yang diraih FKH
Unsyiah merupakan akulamasi kerja dari
berbagai unit kerja yang ada di fakultas
ini. Salah satu unit kerja yang sangat
mendukung kesuksesan tersebut adalah
Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP)
Prof. DR. Noerjanto. Sebab dari sinilah
kemampuan teknis mahasiswa FKH
Unsyiah dilatih. Kasus-kasus yang mereka
tangani menjadi pengalaman bernilai
dalam upaya peningkatan kompetensi
mereka. Untuk itulah, Hambal berencana
akan terus mengembangkan RSHP agar
lebih baik. Sejumlah fasilitas dan layanan
baru telah disiapkan. Sebagai pimpinan,
Hambal memahami ada tanggung jawab
besar yang diemban FKH Unsyiah yaitu
mendorong kesejahteraan masyarakat,
maka peningkatan mutu dan kualitas
harus selalu menjadi prioritas.
“Kedokteran hewan ini dikembangkan
untuk kesejahteraan masyarakat.
Itu merupakan moto utama FKH.
Mengembangkan ilmu satwa yang
ujungnya adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat,”
pungkasnya. (ib)
PROFIL16 PROFIL
ONFLIK antara manusia dan satwa adalah
pertanda bahwa ekosistem sudah tidak
seimbang. Masalah ini sejatinya bukanlah
perkara sederhana. Sebab dampaknya
tidak hanya mengganggu kehidupan,
tetapi turut mengancam nyawa manusia.
Misalnya di Aceh, sudah sering kita
mendengar gajah mengamuk sampai
membuat masyarakat terluka hingga
kehilangan nyawa.
“Itu hanyalah contoh kecil, jadi memang
konflik antara manusia dan satwa itu
sebenarnya sudah masuk kategori
bencana,” ujar Mukhlis.
Keresahan seperti inilah yang membuat
Mukhlis tergerak hatinya untuk menjadi
seorang aktivis lingkungan. Bersama
teman-temannya di Forum Konservasi
Leuser (FKL), alumni FMIPA Unsyiah
ini rela keluar masuk hutan untuk
menangani mitigasi konflik antara
manusia dan satwa, seperti saat Warta
Unsyiah menghubunginya beberapa
waktu lalu.
“Sorry saya lose contact tadi. Posisi lagi di
dalam hutan. Ini saya baru keluar hutan,”
tulisnya dalam pesan Whatsapp.
Ternyata sore itu, Mukhlis baru saja
keluar dari hutan di Peunaron. Di
kawasan pedalaman Aceh Timur
itu, ia melakukan kontrol program
pembangunan barrier antara perkebunan
warga dan hutan.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
K
17PROFIL
“Di sana hutannya masih lebat, jadi kita
coba membangun barrier antara hutan
dengan kawasan pertanian masyarakat,”
ungkapnya.
Mukhlis menjadi aktivis lingkungan saat
masih duduk di bangku kuliah. Ketika itu,
lelaki kelahiran Langsa, 15 Maret 1992
ini masih semester lima. Ia kemudian
diajak untuk menangani project bersama
World Wide Fund (WWF) pada Juni
2013. Project itu terkait penentuan spot
untuk analisis pakan badak Sumatera
(Dicerorhinus Sumatrensis) di kawasan
hutan Samarkilang yang termasuk
Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).
Lalu pada April 2014, Mukhlis kembali
terlibat project dengan WWF yaitu
penentuan spot pemasangan kamera
penjebak untuk mengetahui keberadaan
badak Sumatera di KEL. Kesungguhan
dan kinerja Mukhlis dinilai baik sehingga
ia dipercaya untuk bergabung ke dalam
WWF. Mukhlis menjabat sebagai field
leader dengan wilayah kerja di kawasan
hutan Samarkilang.
“Bisa dikatakan wilayah kerja saya
adalah di kawasan ekosistem Leuser
yang merupakan denyut nadi kehidupan
yang jelas di sana ada banyak jejak kaki
gajah.”
Mukhlis sadar bahwa pekerjaannya ini
sebenarnya sangat berisiko. Namun, ia
yakin dengan apa yang ia lakukan selama
berangkat dari niat yang tulus. Ia percaya
bahwa manusia dan alam dapat hidup
berdampingan dengan harmonis. Tidak
perlu saling merusak.
“Kalau rasa takut saya kurang, karena saya
yakin kalau pekerjaan ini benar-benar dari
niat yang baik. Insyaallah kalau sudah begitu
semua akan baik-baik saja,” ungkapnya.
Hal inilah yang selalu ia sampaikan
setiap kali melakukan sosialisasi dengan
masyarakat atau kegiatan edukasi
di sekolah-sekolah. Bahwa menjaga
lingkungan sejatinya adalah tanggung
jawab kita semua. Tidak perlu melakukan
hal-hal besar, sesuatu yang sederhana saja
seperti disiplin membuang sampah pada
tempatnya sudah sangat membantu.
“Retorika menjaga lingkungan itu
sudah sering kita dengar, padahal yang
paling penting adalah aksi dari kita,”
pungkasnya. (ib)
masyarakat kita,” ujarnya.
Mukhlis belajar banyak selama enam
tahun mendedikasikan hidupnya
menjaga lingkungan, Mukhlis pun belajar
banyak hal. Ia menjadi paham bahwa
alam selalu merespon setiap tindakan
manusia. Sensitivitas inilah yang kerap
membuat manusia abai. Pernah sekali
waktu, masyarakat datang ke kantornya
di malam hari. Mereka meminta senjata
untuk membunuh gajah yang telah
merusak tanaman mereka. Belum sempat
niat itu mereka tunaikan, seketika itu
pula sekawanan gajah merusak rumah-
rumah mereka.
“Jadi begitu, padahal mereka baru niat,
tapi gajah itu langsung merespon,”
kenangnya.
Pernah pula seorang masyarakat desa
bercerita, bahwa ia mengatakan kepada
gajah liar untuk mengambil makanan
secukupnya saja. Sementara sisanya
biarlah menjadi haknya. Esoknya,
sekumpulan karung goni dari hasil
pertaniannya telah tertumpuk di
gubuknya.
“Enggak tahu siapa yang ngangkat, tapi
Menjalin Ikatan Emosionalantara Manusia dan Satwa
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
MUKHLIS RAMADHANAlumni FMIPA Biologi Unsyiah 2010, Aktivis Lingkungan di Forum Konservasi Leuser (FKL)
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
18 PENGABDIAN
Lima mahasiswa Unsyiah yang
berasal dari dua fakultas
berbeda mengadakan sosialisasi
pertolongan pertama di Dayah Markaz
Al-Ishlah Al-Aziziyah, Lueng Bata, Banda
Aceh. Kelima mahasiswa tersebut
adalah Ahsana Nadya, Jeni Elvania, Zulfia
Risdayang dari Fakultas Keperawatan.
Sementara Yasarah dan Imam Maulana
berasal dari Fakultas Kedokteran. Mereka
tergabung dalam Tim Program Kreativitas
Mengajari SantriMengobati Cedera
kecelakaan, perlu dibekali pengetahuan
tentang pertolongan pertama (first aid).
Ahsana Nadya, salah satu anggota
PKM-M, menjelaskan penyebab terbesar
cedera tertinggi adalah kurangnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang pertolongan pertama. Risiko
kecacatan atau kematian tergantung
pada cepat dan tepatnya pertolongan
pertama yang diberikan oleh penolong.
Mahasiswa Bidang Pengabdian
Masyarakat (PKM-M) yang dibimbing
oleh Ners Noraliyatun Jannah, M.Kep.
Cedera atau dalam istilah kesehatan
disebut trauma merupakan salah satu
penyebab kematian. Orang-orang yang
mengalami cedera dapat ditangani terlebih
dahulu sebelum mendapatkan pertolongan
lebih lanjut di Puskesmas atau rumah
sakit. Untuk meminimalisir cedera saat
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
19PENGABDIAN
benda tajam/tumpul/mesin, kejatuhan
benda, keracunan, bencana alam,
radiasi, atau lainnya. Cedera yang tidak
dapat ditentukan merupakan cedera
yang sulit untuk dimasukkan ke dalam
kedua kategori lain, baik penyebab yang
disengaja atau tidak disengaja.
Cedera akibat kecelakaan dapat terjadi
di mana saja dan kapan saja, seperti
saat beraktivitas di rumah, melakukan
perjalanan, saat bekerja, atau di
lingkungan sekolah. Untuk itu perlu
diketahui cara penanganan pertolongan
pertama saat cedera. Salah satu manfaat
menguasai pertolongan pertama dapat
melatih dan membantu menyelamatkan
hidup orang lain dalam keadaan darurat.
Nadya bersama tim PKM-M berharap
kegiatan ini menjadi tempat mahasiswa
dalam mengembangkan dan menerapkan
ilmu pengetahuan yang dipelajari selama
kuliah. Program ini juga membentuk
satu tim santri dayah yang melaksanakan
pertolongan pertama saat cedera. Tim
tersebut diberi nama Santri Dayah First
Aider (SADAR).
“Dengan kita membentuk tim ini,
harapannya santri bisa menerapkan
ilmu yang sudah kami berikan dan
dapat menolong jika ada yang cedera di
lingkungan dayah,” pungkas Nadya. (syr)
“Setiap kita perlu mengetahui tentang
first aid agar dapat menolong,
meringankan, atau mencegah cedera
lebih lanjut,” ujar Nadya.
Di Dayah Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah,
tim PKM-M Unsyiah melakukan sosialisasi
pertolongan pertama pada cedera yang
sering dialami para santri. Adapun
cedera yang sering dialami adalah cedera
fisik, seperti pingsan, mimisan, jatuh,
keseleo, luka bakar hingga patah tulang.
Para santri juga dibekali pengetahuan
pertolongan pertama serta penanganan
saat terjadi cedera. Sebelumnya, jika
terjadi kecelakaan atau cedera, para santri
langsung dibawa ke Puskesmas atau
rumah sakit. Hal ini disebabkan santri di
dayah belum memiliki pengetahuan serta
cara penanganan pertolongan pertama.
Cedera menurut penyebabnya dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu cedera
karena disengaja (intentional injury),
cedera berdasarkan tidak disengaja
(unintentional injury), dan cedera
berdasarkan penyebab yang tidak dapat
ditentukan (undeterminated intent).
Contoh penyebab cedera yang disengaja,
seperti bunuh diri, kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT), dipukul, atau
tindakan kekerasan lainnya. Contoh
penyebab cedera yang tidak disengaja
seperti terbakar , tersiram air panas atau
bahan kimia, terjatuh dari ketinggian,
kecelakaan transportasi, terluka karena
Setiap kita perlu mengetahui tentang first aid agar dapat menolong, meringankan, atau mencegah cedera lebih lanjut.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
20 GALERI
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) bersama Guangxi Academy of Sciences Cina melakukan penandatanganan kerja sama di Balai Senat Unsyiah. Kerja sama ini meliputi bidang pertukaran mahasiswa, dosen dan staf administrasi, penelitian di bidang kelautan dan perikanan, serta pertukaran informasi publikasi dan materi akademis.
Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan sosialisasi tata cara pengisian elektronik Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (e-LHKPN) untuk kalangan internal Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Lantai III FKIP Unsyiah.
Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof.Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, meresmikan gedung Pusat Administrasi dan Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Unsyiah.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
21GALERI
Duta Besar India untuk Indonesia, H.E. Mr Pradeep Kumar Rawat, dan Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Dr. Siswo Pramono LLM, memberikan kuliah umum di depan civitas akademika Unsyiah. Kegiatan bertemakan “Penguatan Kerja Sama Bilateral Indonesia-India” ini berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah.
Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal. M,Eng., melepas 80 orang calon jemaah haji (CHJ) di lingkungan Unsyiah. Pelepasan tersebut berlangsung di ruang Balai Senat Unsyiah.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
22 GALERI
Sebanyak 3.095 lulusan SLTA mengikuti Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (SMM PTN-BARAT) di Universitas Syiah Kuala.
Rektor Universitas Syah Kuala (Unsyiah), Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng., menyampaikan materi Memperkuat Semangat Kebhinekaan Tunggal Ika dalam diskusi terbatas bersama anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI (Watimpres), Prof. A. Malik Fadjar, di Universitas Muhammadiyah Aceh.
Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., menerima kunjungan dari rombongan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) ke-57 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia di Balai Senat Unsyiah.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
23GALERI
Sebanyak 15 mahasiswa Unsyiah mengikuti ujian pindah antar program studi di Unsyiah. Mahasiswa yang pindah tersebut harus mengikuti bimbingan konseling, tes psikologi, dan tes wawancara.
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala menghadirkan Senior Expert asal Jerman bidang Food Safety, Mr. Thomas Hansen Ingerman, sebagai pemateri dalam kegiatan training ISO 14000 (Manajemen Lingkungan di Ruang Doktor Fakultas Pertanian Unsyiah.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
24 RELIGIA
Salah satu sisi yang paling
menakjubkan dari kehidupan
Rasulullah Saw adalah efek dakwah
dan ajaran beliau yang masih sangat
berpengaruh serta masih terus berkembang
secara pesat hingga hari ini. Hal ini tidak
hanya diakui oleh kaum muslimin saja,
tetapi juga diakui oleh kaum nonmuslim.
Michael H. Hart, ilmuan astronomi dan
fisika dari Maryland, Amerika Serikat,
merupakan salah seorang nonmuslim yang
sangat kagum dengan pengaruh yang
ditinggalkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Kekagumannya muncul setelah menelusuri
berbagai literatur tentang Rasulullah Saw,
sehingga akhirnya Hart menuliskan sebuah
buku yang cukup fenomenal pada tahun
1978. Buku berbahasa Inggris yang berjudul
The 100: A Ranking Of The Most Influential
Persons In History ini menempatkan Nabi
Muhammad SAW sebagai tokoh nomor
satu paling berpengaruh sepanjang masa,
mengungguli semua tokoh dan penyebar
agama lainnya di dunia.
Fakta tersebut merupakan bukti nyata
keberhasilan dakwah Rasulullah Saw.
Ajaran yang beliau bawa tersampaikan ke
Berdakwah,Bukan SekadarBeretorika
DR. RER. NAT. ILHAM MAULANA, S. SI
WAKIL DEKAN BIDANG KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI
FMIPA UNSYIAH
seluruh penjuru dunia pada saat ini, meski
beliau telah wafat sekitar 1400-an tahun
lalu. Padahal, jika merujuk pada kondisi
dan fasilitas yang beliau gunakan pada
saat beliau berdakwah, tidak banyak hal
yang mendukung untuk tersampaikannya
pesan-pesan beliau ke generasi-generasi
berikutnya hingga hari ini. Berbeda
dengan sekarang, di mana banyak alat
rekam, video, gambar, dan berbagai
instrumen penyimpan data lainnya, yang
memungkinkan dilakukannya pengarsipan
dalam bentuk tulisan, gambar, suara, atau
bahkan gambar bergerak dan bersuara.
Oleh karena itu, menarik untuk ditelusuri,
faktor-faktor yang membuat pengaruh
dakwah Rasulullah Saw begitu dahsyat
hingga saat ini. Tentu saja ada banyak
hal yang dapat dicontoh dari Rasulullah
Saw dalam berdakwah. Paling tidak,
para pendakwah zaman now pun
dapat mengambil pelajaran, demi
tersampaikannya pesan dakwah ke
banyak orang. Tulisan ini sama sekali tidak
ingin menafikan kekuasaan Allah Swt
yang menakdirkan segalanya, sehingga
apapun yang dikehendaki-Nya akan tetap
berlangsung meskipun tak sesuai dengan
logika manusia, termasuk langgengnya
pengaruh dakwah Rasulullah Saw.
Sebagai kekasih Allah Swt, sudah tentu
Rasulullah Saw memperoleh banyak
pertolongan dan bimbingan dari Rab-
Nya. Namun begitu, selalu saja ada
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
25RELIGIA
sisi-sisi unik beliau sebagai hamba dan
sebagai manusia luar biasa yang bisa
menjadi catatan dan teladan bagi kita
yang hidup di zaman sekarang. Sejarah
mencatat bahwa baginda Rasulullah Saw
memiliki semangat yang luar biasa untuk
terus belajar dan mengajarkannya, dan
semangat yang luar biasa untuk beramal
dan mendakwahkannya. Semangat inilah
yang kemungkinan besar mempengaruhi
efektifitas dakwah Nabi Muhammad Saw.
Muhammad Saw dikenal sebagai pembelajar
yang cerdas dan luar biasa, selaras dengan
sifat fathanah (cerdas) yang beliau miliki.
Sejarah juga mencatat bahwa sepanjang
hidup beliau pasca diangkat oleh Allah
Swt sebagai rasul, baik ketika beliau masih
di Makkah ataupun setelah hijrah ke
Madinah, maka selama itu pula beliau adalah
pembelajar Alquran, karena selama itu
Alquran turun secara berangsur-angsur dan
berkesinambungan. Masa ini merupakan
masa di mana Rasulullah Saw diajarkan
langsung oleh Allah Swt atau melalui Malaikat
Jibril tentang bacaan dan kandungan Alquran,
juga secara perlahan-lahan.
Allah bahkan tidak menurunkan Alquran
secara sekaligus, tetapi secara bertahap
dan berkesinambungan juga karena Allah
berkehendak untuk menguatkan hati
Muhammad Saw dengan cara menjaganya
selalu dalam proses pembacaan dan
pembelajaran Alquran.
“Berkatalah orang-orang yang kafir:
“Mengapa Alquran itu tidak diturunkan
kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah
supaya Kami perkuat hatimu dengannya
dan Kami membacanya secara tartil (teratur
dan benar).” (Alfurqan, 32)
Berdasarkan fakta ayat tersebut, maka
dapat dipastikan bahwa Muhammad Saw
selama hidupnya selalu berada dalam
keadaan belajar Alquran langsung dari
Allah Swt atau melalui Malaikat Jibril.
Pengajaran yang diperoleh Muhammad
Saw melalui ayat-ayat Alquran ini bahkan
dikuatkan dengan beberapa peristiwa
yang mendahului sebelumnya. Peristiwa-
peristiwa yang kemudian disebut sebagai
Asbabun Nuzul atau sebab-sebab turunnya
suatu ayat ini tak ubahnya seperti
praktikum untuk menguatkan pemahaman
tentang sebuah pelajaran. Oleh karena
itu, Muhammad Saw menjadi satu-
satunya manusia yang paling paham akan
kandungan Alquran.
Langkah berikutnya yang dilakukan Nabi
Muhammad Saw setelah memahami
kandungan ayat-ayat Alquran adalah
mengajarkannya kepada semua
orang. Sejak ayat pertama turun,
Nabi Muhammad Saw secara teratur
membacakan ayat-ayat Alquran itu
kepada kerabat dekat, para sahabat, atau
siapapun yang beliau temui. Dari sinilah
penyebaran Islam itu bermula.
Meski ditentang oleh kaum kafir Quraisy,
akan tetapi Islam mengalami pertumbuhan
yang sangat signifikan. Salah satu faktor
yang membuat banyak orang pada saat
itu beriman kepada Islam adalah karena
Nabi Muhammad Saw memiliki sifat
amanah (jujur dan dapat dipercaya). Beliau
bahkan mampu memisahkan dengan baik
antara persepsi pribadi dengan muatan
agama. Oleh karena itu, tidak ada satu
katapun yang diajarkan oleh beliau kepada
umatnya yang berasal dari hawa nafsu
pribadinya, atau yang tidak didasarkan
kepada Alquran dan petunjuk dari Allah
Swt.
“… dan tiadalah yang diucapkannya
itu menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu
yang diwahyukan (kepadanya).” (Annajm,
3-4)
Dakwah yang beliau praktikkan juga tak
sekedar berkoar-koar dan beretorika,
akan tetapi beliau juga menjadi orang
pertama dan sekaligus yang paling
sempurna mengamalkan apa saja beliau
ajarkan kepada ummatnya. Oleh karena
itu, seluruh isi dari Alquran sesungguhnya
menggambarkan amalan Rasulullah Saw.
Hal ini juga diakui oleh Aisyah Ra yang
diriwayatkan dalam salah satu hadis bahwa
akhlak dan kelakuan Rasulullah Saw adalah
Alquran.
Menurut catatan sejarah, dakwah Nabi
Muhammad Saw melalui sikap, perbuatan,
dan amalan beliau inilah yang justru lebih
banyak memasukkan orang ke dalam Islam.
Meski amalan Muhammad Saw memang
seutuhnya diniatkan untuk menghambakan
diri kepada Allah Swt, namun semua
tindakan dan amalan yang beliau lakukan
itu juga menjadi tontonan untuk umat,
sehingga dapat dicontoh dan dijadikan
teladan. Bahkan, ada hadis-hadis khusus
yang berisi suruhan untuk memperhatikan
amalan beliau serta mencontohnya.
Fakta-fakta di atas membuktikan bahwa
dakwah bukan sekedar berdiri di depan
kerumunan orang, lalu berkoar-koar tentang
kebenaran. Akan tetapi lebih jauh dari itu,
dakwah harus dilakukan secara simultan,
dimulai dengan mempelajari Alquran,
mengamalkan apapun yang tertulis di
dalamnya, lalu mendakwahkannya melalui
perbuatan dan kata-kata. Itulah sebabnya
dakwah Nabi Muhammad Saw masih
bertahan dan terus berkembang hingga
sekarang setelah 1400-an tahun kemudian.
Sebab beliau tak hanya beretorika, tetapi
juga memberi teladan. (mr)
Berdakwah,Bukan SekadarBeretorika
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
26 PERSPEKTIF
Energi dan Sinergidari Keberagaman
Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng
REKTOR UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Perbedaan adalah sebuah keniscayaan, sebuah fitrah, sebuah sunatullah yang tidak
bisa dipungkiri eksistensinya. Perbedaan inilah yang melahirkan keberagaman dalam suatu kelompok masyarakat. Bahkan, sebuah keluarga yang notabene merupakan tatanan masyarakat yang paling kecil pun dibangun dari sebuah perbedaan yang sangat mencolok, yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Allah Swt menciptakan perbedaan dan keberagaman ini dengan sebuah tujuan yang sangat tegas, yaitu agar manusia saling mengenal dan saling berinteraksi satu sama lainnya. Dengan dasar inilah, tidak ada satu manusia pun yang diciptakan oleh Allah Swt yang sama persis seperti manusia lainnya. Bahkan, dua manusia yang kembar identik pun memiliki banyak perbedaan antara mereka. Semua ini merupakan dasar pijak agar satu manusia memiliki rasa butuh terhadap manusia lainnya. Ketika ia menyadari bahwa kekurangannya ternyata justru merupakan kelebihan manusia lainnya. Inilah yang menjadi pendorong setiap manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Firman Allah Swt dalam surat Al-Hujarat di bawah ini mempertegas perbedaan yang mengemuka di antara manusia untuk tujuan saling mengenal dan saling berinteraksi satu sama lainnya.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
juga untuk hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Bahkan, Indonesia dinobatkan sebagai negara kedua yang memiliki keragaman hayati tertinggi di dunia setelah Brasil.
Keberagaman manusia di Indonesia terklasifikasi ke dalam suku dan bangsa. Menurut data BPS tahun 2010, jumlah suku dan bangsa di Indonesia melebihi 1.340. Beberapa suku yang cukup dikenal di Indonesia adalah suku Jawa, suku Batak, suku Aceh, suku Bugis, suku Madura, suku Banjar, dan suku Asmat. Semua suku bangsa ini tersebar di seluruh kepulauan di Indonesia. Perbedaan antar suku bangsa ini terlihat jelas, bahkan sampai kepada tekstur tubuh, bentuk, hingga raut muka. Meski begitu, seiring perkembangan zaman, pembatas antar suku bangsa ini sedikit banyak sudah mulai memudar karena
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal… (Al-Hujarat 13)
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keberagaman tertinggi di dunia. Hal ini tidak hanya terjadi untuk spesies yang disebut manusia, tetapi
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
Keragaman yang tinggi di berbagai sisi di Indonesia ini memberi ruang besar terjadinya pergesekan antar individu yang berbeda. Beberapa kekacauan dan kerusuhan yang tercatat dalam sejarah Indonesia dipicu oleh perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas. Setiap kelompok bagaimanapun cenderung untuk memiliki kohesifitas yang tinggi dalam kelompoknya, sehingga memunculkan sikap primordialisme berlebihan yang tak jarang menjadi pemicu gesekan antar suku, bangsa, dan agama. Secara makro, jika gesekan-gesekan ini terus terjadi dan tidak diantisipasi secara bijaksana, dikhawatirkan hal ini akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Berbagai upaya sebenarnya telah dilakukan untuk menghindari terjadinya berbagai hal yang mengancam persatuan ini. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang telah didengungkan sejak dulu merupakan salah satu peniup semangat untuk tetap bersatu meskipun berbeda. Semboyan yang bermakna berbeda-beda namun tetap satu juga ini, merupakan salah satu upaya serius yang diiringi dengan strategi khusus untuk mengantisipasi mengkristalnya gesekan antar kelompok yang berbeda di Indonesia.
Bagaimanapun semua pembeda yang ada dalam kelompok masyarakat Indonesia sesungguhnya menghadirkan potensi yang justru membuka peluang untuk bersinergi dengan energi yang luar biasa. Pembeda tersebut justru menghadirkan ruang untuk saling menyempurnakan satu sama lainnya. Di sisi lain, perbedaan-perbedaan tersebut memberikan kesempatan untuk saling
belajar antar satu kelompok dengan kelompok lainnya. Pada akhirnya, semua kelompok akan menyadari bahwa mereka saling membutuhkan satu sama lainnya. Jika skema ini berjalan secara ideal, maka perbedaan dan keberagaman ini justru akan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
Driving force untuk skema di atas adalah saling mengenal satu sama lainnya. Jika saja semua suku dan bangsa serta semua agama di Indonesia saling mengenal baik satu sama lainnya, maka kemungkinan gesekan antar kelompok dapat diminimalisasi sedemikian rupa. Pepatah yang mengatakan bahwa ‘tak kenal maka tak sayang’ sesungguhnya mengandung filosofi yang sangat tinggi, yaitu rasa saling paham, saling sayang, dan saling cinta tidak akan pernah muncul jika belum mengenal satu sama lainnya.
Konsep di atas dapat juga diaplikasikan untuk skema yang lebih kecil daripada sebuah negara. Universitas Syiah Kuala misalnya, diakui atau tidak, dihuni oleh sekitar 38.000 manusia dengan berbagai macam latar belakang bahasa, pendidikan, agama, dan budaya. Namun begitu, semua bersatu dalam satu ikatan “keluarga besar Universitas Syiah Kuala”. Jika semua komponen di kampus ini memahami dengan benar visi dan misi yang diemban oleh institusi ini, maka siapapun dia, dengan apapun yang menjadi latar belakangnya, akan tetap berupaya sekuat tenaga untuk mengeluarkan energi terbaiknya. Siapapun dia, akan ikut bersinergi dengan penghuni lainnya dengan tekad bulat yang dilahirkan dalam perbuatan yang nyata, untuk Darussalam menuju pelaksanaan cita-cita. (i’m)
27PERSPEKTIF
proses akulturasi, perkawinan antar suku, dan urbanisasi. Namun demikian, semua suku bangsa membentuk majelis adatnya masing-masing untuk menjaga kelestarian budaya yang mereka miliki. Salah satu bentuk budaya yang menjadi fokus perhatian adalah bahasa daerah.
Keragaman bahasa di Indonesia merupakan konsekuensi logis dari banyaknya suku bangsa yang ada. Berbeda dengan bahasa-bahasa di Eropa yang pada dasarnya hanya berasal dari dua atau tiga jenis bahasa yang kemudian berkembang secara berbeda. Bahasa daerah di Indonesia memiliki kekayaan perbedaan yang cukup tinggi satu sama lainnya, sehingga satu bahasa dengan bahasa lainnya kadang tak mampu berkomunikasi sama sekali. Di Aceh sendiri, yang merupakan satu provinsi, memiliki tak kurang dari delapan bahasa yang berbeda.
Selain suku dan bahasa, perbedaan lain yang tersaji di Indonesia adalah perbedaan keyakinan dalam memahami keberadaan Tuhan. Keyakinan yang didefinisikan sebagai agama ini dilindungi oleh undang-undang di Indonesia. Jumlah agama di Indonesia, meski tidak sebanyak jumlah suku dan bahasa, tetapi justru paling sering muncul ke permukaan sebagai pemicu gesekan antar satu agama dengan agama lainnya. Paling tidak, ada enam agama yang saat ini diakui keberadaannya di Indonesia, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Budha, Hindu, dan Konghucu. Agama-agama tersebut sedikit banyak juga terhubung dengan suku-suku tertentu di Indonesia. Suku Aceh misalnya, identik dengan agama Islam. Hal ini langsung terlihat dari budaya dan tatanan kehidupan masyarakatnya, bahkan jauh sebelum syariat Islam diberlakukan di ujung pulau Sumatera ini.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
28 RISET
Kandungan Mineral danDistribusi Sedimendi Pantai Aceh
pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini menjadi salah satu kajian penting terkait dengan aspek pengelolaan lingkungan perairan. Secara jangka panjang, penelitian ini berguna untuk memetakan daerah pantai lainnya yang memiliki potensi kandungan mineral besi di Provinsi Aceh.
Penelitian ini menggabungkan pendekatan fisik dan kandungan mineral di pasir dengan menggunakan metode sorting sedimen. Penelitian ini juga
Sejumlah masyarakat Aceh tidak asing lagi dengan istilah pasir besi, yaitu
kandungan mineral besi yang bercampur dengan sedimen pantai sehingga menghasilkan warna hitam mengkilap. Bahkan, sejumlah daerah seperti Lampanah-Leungah di Kabupaten Aceh Besar telah memanfaatkan kandungan pasir besi untuk keperluan industri.
Kajian terhadap pola distribusi dan asal usul sedimen pasir besi belum
SYAHRUL PURNAWAN,S.PI., M.SI
STAF PENGAJAR DI FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
29RISET
terangkum dalam bidang kajian geokimia untuk menilai kondisi dan perubahan lingkungan dasar perairan di pesisir Aceh yang mengandung pasir besi. Penerapan metode ini dapat menjelaskan proses transportasi sedimen hingga ditemukan pada lingkungan pengendapannya saat ini dengan menggunakan mineral besi sebagai penjejak.
Data sedimen dikumpulkan di dua lokasi, yaitu Pantai Leungah, Aceh Besar, dan Pulau Weh, Sabang. Pada Pantai Leungah dibagi menjadi dua stasiun, yaitu daerah pantai dan daerah aliran sungai. Masing-masing stasiun terbagi menjadi 10 titik pengambilan data. Kajian di lokasi ini fokus pada distribusi pasir dengan melihat pola sebaran butiran magnetite di daerah aliran sungai dan pantai. Sedangkan di Pulau Weh, Sabang, dibagi menjadi dua stasiun, yaitu Pantai Anoi Itam dan Pantai
Pasir Putih. Masing-masing stasiun dilakukan pengambilan sampel sebanyak enam titik, dilakukan selama dua musim. Kajian daerah Pulau Weh fokus pada pola distribusi sedimen berdasarkan musim. Selanjutnya pengambilan sampel sedimen menggunakan metode coring yaitu memanfaatkan paralon berdiameter 7,5 cm dengan panjang 30 cm.
Adapun analisis ukuran butiran dilakukan menggunakan metode ayak basah sesuai dengan ASTM. Perhitungan statistik sedimen seperti ukuran butir rata-rata (Mz), sorting, skewness dan kurtosis dilakukan mengikuti formula FOLK dan WARD. Untuk jenis sedimen ditentukan berdasarkan segitiga FOLK.
Di kawasan Lampanah-Leungah terdapat kecenderungan adanya
perubahan ukuran butir-butir sedimen di daerah aliran sungai. Butiran kasar ditemukan di daerah hulu dan ukuran butir menjadi lebih halus (ditandai dengan nilai Mz yang semakin kecil) pada daerah muara. Nilai sortasi sedimen bercerita tentang kondisi pemilihan butiran sedimen yang bernilai baik pada daerah hulu dan cenderung menjadi buruk pada daerah muara. Hal ini diduga karena adanya percampuran sedimen antara sedimen sungai dan sedimen laut yang terjadi di daerah muara sungai.
Hasil kajian terhadap butiran pasir besi yang ditemukan pada daerah aliran sungai Leungah mendapati kondisi persentase yang lebih tinggi pada lapisan bawah (lowe layer, 11-12 cm) dibandingkan lapisan atas (upper layer, 0-10 cm). Di samping
Data sedimen dikumpulkan di dua lokasi, yaitu Pantai Leungah, Aceh Besar, dan Pulau Weh, Sabang. Pada Pantai Leungah dibagi menjadi dua stasiun, yaitu daerah pantai dan daerah aliran sungai.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
itu, juga diketahui bahwa terdapat kecenderungan bahwa persentase magnetite lebih tinggi pada daerah hulu dibandingkan muara. Hal ini menegaskan bahwa Sungai Leungah merupakan daerah yang mendistribusikan butiran magnetite melalui proses aliran sungai dari hulu ke hilir. Akan tetapi proses ini sudah berlangsung lama, dibuktikan dengan ditemukannya kadar magnetite yang lebih tinggi pada lapisan bawah.
Kawasan Sabang terjadi perubahan kondisi sedimen pantai saat dilakukan pengamatan pada dua musim, baik pada Pantai Anoi Itam atau Pasir Putih. Ukuran butiran pada bulan Oktober ditemukan
lebih halus dan menjadi lebih kasar pada bulan Maret. Pada dua musim yang berbeda tersebut juga ditemukan perubahan kelerengan pantai. Masing-masing di Pantai Anoi Itam dan Pasir Putih, pantai menjadi lebih curam pada bulan Maret.
Dari hasil penelitian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan. Di antaranya, ukuran butiran yang semakin halus pada daerah muara dan kasar pada daerah hulu menunjukkan bahwa arah transport sedimen magnetite berasal dari arah hulu Sungai Lengah.
Selain itu, kandungan magnetite di daerah hulu juga memiliki persentase
yang lebih tinggi dibandingkan muara. Ini menandakan bahwa sumber bebatuan magnetite berada dekat dengan kawasan hulu. Pada akhirnya sedimen magnetite tersebut didistribusikan di perairan pantai dan mengikuti pola distribusi melalui aliran pantai.
Proses distribusi sedimen sudah berlangsung dalam waktu lampau, meski saat ini masih ditemukan distribusi yang terjadi melalui sungai. Pola distribusi sedimen yang terjadi di daerah Pulau Weh lebih banyak dipengaruhi oleh perbedaan musim. Hal inilah yang membuat perbedaan kondisi hidro-oseanografi yang terbentuk di kawasan tersebut. (mksl)
30 RISET
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
31GALERI
32 KREATIF
Menunggu Dara
Burung kedidi berkicau renyah
di atas dahan-dahan gaharu.
Matahari mulai menyinari
Gampong Lonranggong, mengeringkan
embun di ilalang, membangunkan
ayam dan manusia untuk mengais
rezeki. Anak-anak mulai mengayuh
sepeda menuju sekolah. Begitu pula
Cutpo Munah, janda gampong, yang
bergegas ke sawah yang padinya mulai
menguning.
Aku hanya bisa pasrah terduduk di kursi
kayu yang hampir roboh. Secarik kertas
kupegang erat. Kuperhatikan kembali
gubuk miring itu.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
“Apa aku harus mengetuk pintu
kayunya? Apakah ini waktu yang tepat
untuk meminta bubuhan sidik jari wanita
itu di atas kertas penting ini?” gumam ku
dalam hati.
Surat-surat untuknya sudah kukirimkan
lewat merpati putih beberapa pekan
lalu. Ya, itu hanya permohonanku agar
Dara membukakan pintu gubuknya
dan mempersilahkan aku masuk. Ketika
diizinkan masuk dalam istananya,
aku tidak akan minta disuguhkan teh
penghangat pagi atau permadani
tempat aku berpijak. Cukup dengan
pintu terbuka dan mempersilahkanku
melangkah ke dalam saja.
Semenjak Dara ditalak Kasim, suaminya,
yang menikah dengan tetangga sebelah
rumahnya, sejak itu pula Dara menjadi
wanita misterius. Mengurung diri dalam
gubuk miring yang bila badai barat
menggelitik akan roboh porak-poranda.
Sore Ahad lalu, ketika Dara membukakan
jendela kamar, aku sempat melihatnya
dari arah jalan ketika aku bersepeda
ontel menuju pasar. Raut wajah terlukis
gemuruh yang sedang berkobar
dalam hatinya. Sungguh suram untuk
menggambarkan jiwa wanita malang
itu. Namun, tetap saja ada segudang
pemikat yang dikandung dalam diri Dara
membuat seribu satu lelaki Gampong
M. YUSRIZAL
MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH, FKIP UNSYIAH
33KREATIF
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
Lonranggong patah hati. Tapi entah
kenapa, si Kasim gila mencoba berpaling
dari Dara sang idaman jiwa.
“Ucapkan assalamualaikum sebelum
mengetuk pintu kediaman orang,
itulah pengukur adabmu dengan sang
penghuni,” pesan teungku.
Ucapan kalimat itu sudah kuhantarkan
jauh-jauh hari dalam surat permohonan
yang kubuat. Lumayan lama aku
menunggu balasan surat itu. Hingga
akhirnya pada malam Jumat lalu aku
menerima secarik kertas dengan goresan,
“Waalaikumsalam, masuklah.”
Maka pergilah aku pagi ini menuju
gubuk Dara. Berharap telapak kaki bisa
mencium lantai gubuknya.
Keringat dingin mulai menembus pori.
Bismillah. Satu persatu anak tangga
rapuh kunaiki. Hingga aku terpatung
di hadapan pintu yang terkunci rapat.
Aku rasa Dara tahu kehadiranku. Ia
sempat mengintip dari celah jendela yang
ditembus sinar matahari pagi. Tangan
yang siap mengetuk tergantung di udara
lantaran ucapan salam disambar jawaban
dari penghuni gubuk, Dara.
“Maaf Husen, aku sudah tidak kuasa
membuka pintu ini. Maafkan aku.
Lekaslah engkau berbalik pulang. Jangan
lagi engkau menguras tenaga bertapa
di depan rumahku. Sekali lagi, maafkan
aku”.
Suara Dara terdengar parau dari balik
pintu. Luruh sudah air bening yang
menggenang di pelupuk mata. Kuatlah
wahai lelaki. Aku bergumam agar tidak
terisak meratapi.
Dara sudah layaknya penyihir yang
sedang memupuk racun pengekang
nyawa untukku. Jauh hari sebelum ia
dilamar Kasim, aku sudah menorehkan
kekaguman terhadapnya. Wanita
manis peneduh jiwa. Dan sekarang aku
tertunduk layu di depan pintu gubuknya.
Secarik kertas yang aku pegang jatuh dan
disambar angin pagi untuk diterbangkan
sesuka hati.
Mendengar ucapan itu, seakan bumi
sedang menghujam ragaku. Asaku
ingin masuk dan menuai cinta sang
Dara tak seindah kalimat ‘Waalaikum
salam, masuklah’ yang dihantar merpati
kepadaku. Satu hal, aku tidak pernah
menuntut tanya akan persoalan itu pada
Dara. Aku hanya menganggap suratnya
itu tertulis ketika ia sedang mengigau
atau memang benar adanya.
“Kapan aku bisa masuk, Dara?” tanyaku
penuh harap.
“Aku tidak tahu. Gubukku masih
digembok Kasim.” Dara menjelaskan
terbata-bata di balik pintu.
***
Semenjak kejadian hari itu, aku terus
memandangi gubuk miring yang dihuni
Dara. Pohon gaharu yang rindang di
depan rumahnya cukup membuatku
teduh. Terduduk penuh harap di kursi
kayu yang juga hampir menuai ajal.
Kertas permohonan yang kutuliskan
bersama malaikat di suatu pagi
masih kugenggam dalam peluk. Ya,
permohonan untuk Dara agar membuka
hati karena aku terlanjur meneguk cinta
yang ditabur Ilahi Rabbi.
Apa kalian pikir setelah Dara menyuruhku
pulang dengan gampangnya aku
berbalik arah lalu mengayunkan langkah
meninggalkan gubuk ini? Tidak semudah
itu kawan. Atau dengan kurang ajarnya
aku merusak pintu itu? Tidak kawan,
aku tidak sejahanam itu. Lantas apa
yang engkau lakukan wahai lelaki? Aku
akan menunggu di sini. Jangan tanyakan
sampai kapan.
Dari celah bilik aku bisa menangkap
mata Dara mengamatiku yang hampir
mati didera matahari serta ditusuk
dingin malam di bawah gaharu.
Badan semakin menyusut. Rambut
kusut layaknya tumpukan jerami,
sama gambarannya dengan jiwa yang
bergaduh di dalamnya. Ketika Dara
mendera-dera jiwa untuk Kasim, aku
sedang menghukum jiwa untuk terkubur
bersama jiwa sang Dara. Saban malam
aku harus menikam hati ketika ia
meronta-ronta didera rindu.
Dari bisik-bisik warga Gampong
Lonranggong yang melewati
gubuk miring Dara, mereka sudah
menggelarkan aku si ‘Husen Gila’.
Bagaimana tidak, aku seperti petapa
di bawah gaharu sambil memutuskan
nadi-nadi raga dengan ranting kering.
Berharap aku cepat-cepat meninggalkan
bumi. (syr)
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
Unsyiah Raih Juara Umum Kedua Kompetisi IMT-GT di Malaysia
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala berhasil meraih juara umum ke-II pada event IMT-GT Varsity Carnival ke 20 tahun 2018, yang dilaksanakan di Universitas Teknologi Mara (UiTM), Cawangan Perlis, Malayasia, pada tanggal 20 – 25 Juli 2018.
Event IMT-GT adalah kegiatan yang diikuti oleh para mahasiswa dari tiga negara yaitu Malaysia, Thailand dan Indonesia. Tahun ini merupakan kali pertama Unsyiah mengikuti event tersebut dan mengirimkan kontingennya sebanyak 80 orang, yang terdiri dari para atlet, official dan para Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan sebagai pendamping.
Atlet Unsyiah berlaga di lima cabang olah raga, yaitu basket putra, bola kaki, badminton, tenis dan petanque. Selain itu, tim Unsyiah juga mengikuti kegiatan cultural/seni dan seminar.
Unsyiah meraih juara umum ke-II setelah memenangi sejumlah cabang yang diperlombakan tersebut. Di antaranya adalah medali emas untuk cabang tenis, medali emas untuk cabang petanque, dan medali perunggu untuk cabang sepak bola.
Sementara pada kegiatan seminar untuk katagori Best Mixed Group, Unsyiah berhasil meraih emas. Begitu pula pada kegiatan cultural untuk katagori The Best Promotion, Unsyiah sukses menyabet mendali emas.
Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng sangat mengapresiasi pencapaian para atlet Unsyiah tersebut. Menurutnya, prestasi mereka tidak hanya membesarkan nama Unsyiah, tapi turut mengharumkan nama Aceh di ajang internasional. Setelah apel pagi Rektor menyerahkan sertifikat kegiatan pada para atlet Unsyiah.
“Alhamdulillah, sebagai pimpinan Universitas saya ucapkan Terima kasih telah membanggakan Unsyiah. Meskipun baru pertama kali ikut tapi kita telah berhasil meraih prestasi yang membanggakan,” ucap Rektor.
Unsyiah Bersiap Menjadi Tuan Rumah
Rektor mengungkapkan bahwa dalam dua tahun ke depan Unsyiah akan menjadi tuan rumah untuk dua even besar, yaitu MTQ Nasional pada tahun 2019 dan Tuan Rumah IMT-GT ke 21 pada 2020. Untuk itu, Rektor mengajak segenap civitas akademika Unsyiah untuk menyukseskan dua kegiatan tersebut. Menyiapkan semuanya secara matang dan optimal.
“Mulai hari ini, mari kita persiapkan dengan baik. Saya tidak ingin kita baru berbenah ketika menjelang hari H. Maka tiap tahun kita terus berbenah, dan mudah-mudahan kita bisa berprestasi lagi,” pungkasnya.
34 GALERI
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
35GALERI
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
36 FAKULTAS
Gaung Revolusi Industri 4.0 mulai digalakkan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Cetusan ini sesuai dengan visi Revolusi Industri 4.0 berbasis teknologi. Dikutip dari berbagai sumber, penyebutan Industri 4.0 berawal dai proyek strategis teknologi canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Ada empat prinsip Revolusi Industri 4.0, yaitu
interoperabilitas, transparansi informasi, bantuan teknis, dan keputusan mandiri.
Tantangan dunia kerja di masa depan semakin menantang. Anak didik generasi muda Indonesia tentu harus mampu menjadi salah satu mitra perubahan Revolusi Industri 4.0. Menyikapi hal ini, sebagai lembaga pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah menugaskan tiga dosen sebagai pemateri di acara
pelatihan peningkatan kompetensi guru jenjang SMA dan SMK di tiga kabupaten di Aceh. Mereka adalah Dr. Iskandar Abdul Samad, M.A., Drs. Denni Iskandar, M.Pd., dan Subhayni, S.Pd, M.Pd.
Acara pelatihan ini berlangsung pada tanggal 6-11 Agustus 2018. Kegiatan yang berlangsung enam hari ini diadakan di Gedung Pusat Pengembangan Mutu Guru (PPMG) wilayah VII Meulaboh. Tiga dosen FKIP ini memberikan materi berbeda.
Inovasi Pembelajarandi Era Revolusi Industri 4.0
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
Inovasi Pembelajarandi Era Revolusi Industri 4.0
37FAKULTAS
Materi yang diberikan saat pelatihan, yaitu terkait bidang ilmu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Kepala UPTD PPMG Wilayah VII Dinas Pendidikan Aceh, Hajidam, S.H., menyebutkan peserta yang hadir di acara pelatihan ini berasal dari tiga kabupaten, yaitu Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Nagan Raya. Peserta
“Isu perkembangan pendidikan di era cyber ini sangat menarik untuk diikuti, karena para guru dapat terus berimprovisasi selama proses pembelajaran di dalam kelas, sehingga siswa dapat meningkatkan kualitas di bidang sikap, kompeten, dan keterampilan ” ujar Iskandar.
Ketiga dosen tersebut berkolaborasi melakukan berbagai demonstrasi model pembelajaran di dalam kelas. Seperti model pembelajaran discovery dan blended learning. Model pembelajaran yang dipraktikkan ini bertujuan membentuk karakter siswa lebih aktif dan kritis sesuai model pembelajaran di abad 21, serta mengikuti perkembangan di era cyber.
Dikutip dari laman ristekdikti.go.id, Menteri Ristekdikti, Mohammad Nasir, menyebutkan ada lima elemen penting yang menjadi fokus utama Kemenristekdikti. Kelima elemen tersebut meliputi persiapan sistem pembelajaran, rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adabtif dan responsif, persiapan sumber daya manusia, terobosan dalam riset, dan terobosan inovasi.
“Kebijakan strategis perlu dirumuskan dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang studi, kurikulum, sumber daya, serta pengembangan cyber university, riset dan pengembangan hingga inovasi,” ujar Nasir. (mr/fkip.unsyiah.ac.id)
terpilih telah melewati proses seleksi ketat di daerah masing-masing.
“Masing-masing daerah mengirim 10 utusan dari berbagai bidang ilmu, seperti Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama Islam, dan Pendidikan Olahraga. Setelah pelatihan, peserta diharapkan membagi kepada teman-temannya di daerah masing-masing,” ujar Hajidam.
Iskandar selaku pemateri di bidang Bahasa Inggris, memaparkan materi tentang isu global di dalam dunia pendidikan. Selama proses pelatihan, ia membahas tentang inovasi pembelajaran di era Revolusi Industri 4.0 dan berbagai strategi pembelajaran aktif yang dapat diimplementasikan di dalam kelas. Termasuk pembahasan hubungan inovasi pembelajaran dengan perkembangan dunia industri atau yang lebih dikenal Revolusi Industri 4.0.
Kebijakan strategis perlu dirumuskan dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang studi, kurikulum, sumber daya, serta pengembangan cyber university, riset dan pengembangan hingga inovasi.
said was actually “I want to tell you that
am crazy”, not “I want to tell you my
perspective/opinion”.
Finally, after knowing that, I felt a bit
ashamed first. Anyhow, then I felt lucky
because by the time, I have known a new
mistake of mine that should not be done
again in the future. It is because I think if I
did not do the mistake that time, I would
not consider it until now that it was a
mistake. Then, I am sure that the mistake
may be done again and again by me for
the next chances in the future.
In conclusion, by this case I really
recommend my friends and the others
that if we want to speak in front of public
especially in English language, don’t feel
ashamed and don’t be afraid of doing
any mistakes or even considering that
your English is not good yet. However,
you should keep being brave and just
take the chance to speak. As the slogan
of Nike; Just Do It. Insyaallah, by the
bravery, you will add more experiences to
your life regarding Public Speaking and
if there is really a mistake that you do at
the chance, do not worry! What you have
to do is to identify the mistake and then
commit yourself that you will not do it
anymore in the future. (rk)
Just Be Brave to Speak,Error is Later
here I would like to tell you what out
of my mind”. When it happened,
simply the others attending the forum
laughed. I was really shocked at that time
because I didn’t realize what mistakes
I had just done. When they laughed,
maybe because I thought that they were
amazing people (particularly because they
were the chosen students to study in the
university that is the top 11 in the world),
my mind became blank. All that I saw was
just dark and black.
Anyhow, what I did next was to laugh
together with them; to laugh about
the mistake I just did (although I didn’t
know what the funny thing was). The
purpose of the action was to get my self
confidence back again so that I could
continue to speak. However, it worked.
After laughing together, I felt more
comfortable to continue speaking. As
soon as I finished the speech, I asked my
friends who were Indonesian delegate
as well regarding what mistake that I
did actually. Then, they told me that the
mistake was about the different meaning
between what I wanted to say and what
they got (meaning) from the sentence
“Ladies and gentlemen, here I would like
to tell you what out of my mind” that
I produced. So, the meaning of what I
38 ENGLISH
When being abroad, there are
a lot of things that can be
learnt. It includes the mistakes
we ever did. Sometimes, when we go
back to our country and think about
the cases, they will be whether so funny
or often even embarrassing. However,
they are actually things to consider as
“Learning by doing phase” for us.
By this paper, I would like to tell a case
that I ever experienced when I was
abroad. The case was happened when I
was in Nanyang Technological University,
Singapore, for an exchange program
called International Youth Singapore
Culture and Education Exchange. At
that time, there were 20 youths from
Indonesia chosen to join the program
including me. When attending the
international forum, I took the chance
to come to the front and ask a question
as well as give some ideas for the topic
being discussed (The difference of
education system between Indonesia and
Singapore). However, I made a mistake. I
didn’t know whether it is a big mistake or
not, but the others were laughing when I
did the it.
The mistake was that while opening my
speech, I said “Ladies and gentlemen,
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
39ENGLISH
PERSONAL INFORMATION
Name: Riki MuhamandaDate of Birth: Labuhan Haji/September 29, 1996Educational Background: English Education Department, Teacher Training and Education Faculty
Social Media:- Facebook: Riki Muhamanda- Instagram: riki.2014- Email: [email protected]
Achievements:l Official Worker, Translator, and TOEFL
Instructor of Pusat Bahasa Unsyiah (2016-2017)
l Minister of Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) BEM UNSYIAH 2018
l Founder and Leader of U.S Goes to Children Community – Community teaching English for free in rural areas - (2015-Now)
l Unsyiah Delegate in FGMMI 2018 Yogyakarta
l Indonesian Delegate in CAMP EPIC 4 2018 (International Teaching Training Program for English Teacher Candidates)
l National Winner Invitation Participant in Indonesian Culture and Nationalism Conference 2018 Jakarta
l Indonesian Delegate in SouthEast Asia Student Teacher Exchange Program 2017 in Thailand
l Aceh Delegate in Indonesian Culture and Nationalism Conference 2017 Jakarta
l The 1st National Winner in Indonesian Culture and Nationalism Conference 2017 Jakarta
l Presenter in Annual International Conference 2017 AIC ICMR on Social Sciences of Syiah Kuala University
l Speaker and Indonesian Delegate in International Youth Singapore Culture and Education Exchange 2016, Nanyang Technological University
l Master of Ceremony in English Education International Conference (EEIC) 2016
l Unsyiah Delegate in Pelatihan Pemimpin Bangsa 2015, Universitas Gajah Mada
l The Winner of Nomination “Unsyiah Student Award 2017” in UNSYIAH FAIR 2017
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
PROFIL40 SEHAT
Memasuki tanggal 10 Zulhijah, seluruh umat muslim di penjuru
dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Hari raya ini juga dikenal dengan nama Hari Raya Kurban. Di hari tersebut dilakukan penyembelihan hewan seperti kambing dan sapi. Hasil sembelihan dibagikan kepada warga untuk diolah menjadi
satu sumber protein yang baik bagi tubuh. Tetapi, kita juga harus selektif saat mengonsumsinya karena daging memiliki kadar lemak yang berisiko bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.
Pilihlah bagian daging yang paling sedikit lemaknya, seperti di bagian paha atau pinggang. Mengenai warna, pilihlah daging
MengolahDaging KurbanAgar Lebih Sehat
makanan saat merayakan Hari Raya Kurban.
Bagi sebagian orang, makanan dari olahan daging menjadi momok yang menakutkan sebab dapat memicu masalah kesehatan. Padahal jika diolah dengan tepat, makanan berbahan daging dapat menjadi menu sehat dan lezat. Sebab daging merupakan salah
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
41SEHAT
sapi yang berwarna merah segar dan hindari daging yang sudah berwarna kecokelatan dan berlendir. Tidak hanya itu, cara penyimpanan dan pengolahan juga perlu diperhatikan dengan baik. Letakkan daging di dalam wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi dengan bakteri. Kemudian simpan di dalam freezer agar daging tetap segar dan terjaga nutrisinya.
Daging yang disimpan di freezer dapat bertahan selama tiga hingga empat bulan. Tetapi, kesegaran dagingnya semakin lama semakin berkurang. Cara mengatasinya cukup dengan memarut beberapa biji mentimun dan remaskan pada daging yang hendak dimasak. Diamkan sekejap dan bersihkan.
Kendala yang sering ditemui saat mengolah daging adalah sulit untuk mengempukkannya. Menurut Dra. Izwani, M.A, dosen Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) FKIP Unsyiah, hal ini dapat diatasi dengan membalur daging selama satu jam menggunakan buah nenas yang telah diparut halus. Cara lain juga diterapkan penjual sate dengan menggunakan daun pepaya untuk membungkus daging. Cara ini dilakukan untuk membuat daging menjadi empuk sebab ada kandungan enzim papain di daun pepaya. Selain itu, cara mudah lainnya adalah dengan menaburi bubuk pengempuk
daging yang banyak dijual di pasaran.
Khusus untuk daging kambing yang memiliki bau tajam, Izwani yang fokus di bidang Ilmu Pendidikan Tata Boga ini, memberikan beberapa tips untuk menghilangkan bau tersebut. Caranya dengan tidak mencuci daging kambing karena proses pencucian justru membuat bau
kambing semakin kuat. Lumuri daging kambing dengan air perasan jeruk nipis kemudian diamkan selama 30 menit. Selain itu, dapat pula merebus daging kambing dengan rempah-rempah beraroma kuat seperti bawang putih, kapulaga, cengkeh, daun jeruk, serai, dan lain-lain.
Izwani juga menyarankan untuk tetap memilih menu olahan daging yang sehat dan cocok untuk dinikmati bersama keluarga besar, seperti daging untuk isian roti burger. Olahan daging ini banyak ditemui di pasaran, tetapi mengolahnya sendiri tentu lebih sehat dan higienis. Selain itu, dapat juga mengolah daging menjadi masakan soto kuah bening yang segar. Apapun menunya, tetap usahakan memilih makanan sehat untuk olahan daging agar momen berkumpul di hari lebaran lebih menyenangkan. (cds)
Apapun menunya, tetap usahakan memilih makanan sehat untuk olahan daging agar momen berkumpul di hari lebaran lebih menyenangkan.
42 MUTU
Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unsyiah
kembali merekrut calon auditor baru untuk pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) Unsyiah tahun 2018. Rekrutmen auditor ini dilakukan sebagai bentuk regenerasi SPMI dalam
Rekrutmen dan Pembekalan Auditor AMI Unsyiah
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
meningkatkan sistem penjaminan mutu Unsyiah dan juga upaya memperkuat tim auditor. Perekrutan ini dilakukan dalam Workshop Rekrutmen dan Pembekalan Auditor Audit Mutu Internal Tahun 2018 bertempat di Balai Senat Unsyiah, Selasa (24/7).
Wakil Rektor Unsyiah Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Marwan, mengatakan auditor memiliki peran penting dalam membantu program studi saat proses akreditasi.
“Auditor melakukan audit bukan untuk mencari kesalahan prodi,
43MUTU
studi yang menjadi simulasi visitasi AMI. Visitasi ini bertujuan untuk menggali apa saja ketidaksesuaian yang terdapat dalam kegiatan akademik. Visitasi ini dipandu oleh Tim Pusat Audit dan Pembinaan Akreditasi.
Setelah Workshop Rekruitmen Auditor, saat ini terdapat 35 auditor baru yang akan ikut berpartisipasi di kegiatan AMI tahun 2018. LP3M juga kembali menggelar Workshop Pembekalan Auditor Audit Internal Mutu Tahun 2018 bertempat di Balai Senat Biro Rektor Unsyiah pada Kamis, (26/7).
Di kegiatan kedua ini, sebanyak 90 auditor AMI ikut serta. Workshop ini merupakan pembekalan bagi
para auditor dalam menunjang kegiatan SPMI yang membahas tentang berbagai isu, seperti keterkaitan kerja auditor-AMI-SPMI, standar dan manual audit, instrumen AMI, dan dokumen administrasi AMI siklus 10 tahun 2018. (rk)
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
tetapi memberikan masukan untuk perbaikan prodi ke depan,” jelasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Audit dan Pembinaan Akreditasi LP3M ini berlangsung selama dua hari yang berisi penyampaian materi dan visitasi ke program studi. Tercatat 40 calon auditor yang direkrut dari fakultas dan program pascasarjana Unsyiah. Semua calon auditor dinilai berdasarkan pre-test, visitasi, dan post-test.
Di hari pertama, materi disampaikan oleh Dr. drh. Rinidar M.Kes; Dr. Ir. M Aman Yaman M.Agric.Sc; Nurlaili S.Pd M.Pd, dan Mirza S.Psi M.Si. Di hari kedua dilakukan visitasi ke enam program
Auditor melakukan audit bukan untuk mencari kesalahan prodi, tetapi memberikan masukan untuk perbaikan prodi ke depan.
44 ASPIRASI
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Prof. DR. Noerjanto merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Universitas Syiah Kuala. Rumah sakit ini telah berdiri sejak tahun 2013 di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan. Beragam fasilitas tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, pecinta hewan, instansi pemerintah maupun swasta. Fasilitas-fasilitas tersebut, seperti ultrasonografi, anastesi inhalasi, ruang operasi, USG, rontgen, hematology analyzer, kimia darah, sentrifus, hingga apotek.
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
45ASPIRASI
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
EDISI 226 . AGUSTUS 2018
EDISI 226 . AGUSTUS 2018