uns institutional repository - terhadap kepuasan ...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

185
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user “PENG PADA BID GARUH PE TE A HOTEL DANG KE PROG FAKULT ENERAPAN ERHADAP L PONDOK AM EAHLIAN K GRAM ST TAS KEGU UNIVERS i N TOTAL Q P KEPUAS K ASRI TA SKRIP Oleh MIN KURN X 74070 KHUSUS P TUDI PEND URUAN DA SITAS SEB SURAKA 2011 QUALITY M AN PELAN WANGMA PSI : NIAWATI 020 PENDIDIK DIDIKAN E AN ILMU BELAS MA ARTA 1 MANAGEM NGGAN ANGU TAH KAN TATA EKONOM PENDIDIK ARET MENT (TQ HUN 2010A NIAGA MI KAN QM)

Upload: others

Post on 16-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    “PENG

    PADA

    BID

    GARUH PE

    TE

    A HOTEL

    DANG KE

    PROG

    FAKULT

    ENERAPAN

    ERHADAP

    L PONDOK

    AM

    EAHLIAN K

    GRAM ST

    TAS KEGU

    UNIVERS

    i

    N TOTAL Q

    P KEPUAS

    K ASRI TA

    SKRIP

    Oleh

    MIN KURN

    X 74070

    KHUSUS P

    TUDI PEND

    URUAN DA

    SITAS SEB

    SURAKA

    2011

    QUALITY M

    AN PELAN

    WANGMA

    PSI

    :

    NIAWATI

    020

    PENDIDIK

    DIDIKAN E

    AN ILMU

    BELAS MA

    ARTA

    1

    MANAGEM

    NGGAN

    ANGU TAH

    KAN TATA

    EKONOM

    PENDIDIK

    ARET

    MENT (TQ

    HUN 2010”

    A NIAGA

    MI

    KAN

    QM)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ii

    “PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

    TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HOTEL PONDOK ASRI

    TAWANGMANGU TAHUN 2010”

    Oleh :

    AMIN KURNIAWATI

    X 7407020

    SKRIPSI

    Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

    Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

    BKK Pendidikan Tata Niaga

    Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

    BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2011

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iii

    PERSETUJUAN

    Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

    Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

    Surakarta.

    Surakarta, 24 Maret 2011

    Pembimbing I

    Dra. Sri Wahyuni, M.M

    NIP. 19540817 198203 2 001

    Pembimbing II

    Jonet Ariyanto Nugroho, S.E, M.M

    NIP. 19750728 200501 1 002

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iv

    PENGESAHAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

    untuk memenuhi Persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

    Pada hari : ……………..

    Tanggal : ……………...

    Tim Penguji Skripsi:

    Nama Terang : Tanda Tangan

    Ketua : Sudarno, S.Pd, M.Pd NIP. 19681125 199403 1 002 1....................

    Sekertaris : Feri Setyowibowo, S.E, M.M NIP. 19740222 200604 1 001 2......................

    Anggota I : Dra. Sri Wahyuni, M.M NIP. 19540817 198203 2 001 3................... Anggota II : Jonet Ariyanto Nugroho, S.E, M.M NIP. 19750728 200501 1 002 4......................

    Disahkan oleh

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sebelas Maret

    Dekan,

    Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

    NIP. 19600727 198702 1 001

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    v

    ABSTRAK

    Amin Kurniawati. PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY

    MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA

    HOTEL PONDOK ASRI TAWANGMANGU TAHUN 2010, Skripsi.

    Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

    Maret. 2011.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah variabel-

    variabel Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari fokus pada

    pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim (teamwork), dan adanya

    keterlibatan dan pemberdayaan karyawan mempunyai pengaruh yang signifikan

    terhadap kepuasan pelanggan hotel Pondok Asri Tawangmangu secara simultan

    (bersama-sama), (2) apakah variabel-variabel Total Quality Management (TQM)

    yang terdiri dari fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim

    (teamwork), dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan mempunyai

    pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan hotel Pondok Asri

    Tawangmangu secara parsial.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

    kuantitatif. Populasi sebagai subyek dalam penelitian ini adalah pelanggan hotel

    Pondok Asri Tawangmangu. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah quota sampling dan accidental sampling. Karena dalam penelitian ini

    populasinya merupakan populasi infinit (populasi yang tidak diketahui jumlah

    populasinya secara pasti), maka berdasarkan pendapat dari Joseph F. Hair peneliti

    menetapkan jumlah sampel adalah 80 responden. Dalam penelitian ini sampelnya

    adalah pengunjung/ orang yang menginap di hotel Pondok Asri Tawangmangu

    yang ditemui secara kebetulan. Try out dilakukan terhadap 30 responden di luar

    sampel, dengan hasil 45 item soal valid dan reliabel dari 49 item soal yang ditry-

    outkan. Adapun teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi

    linier berganda.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) adanya

    pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap kepuasan pelanggan. Hal

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vi

    ini tercermin dari hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000. Karena

    nilai probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak, sehingga dapat

    disimpulkan bahwa variabel Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari :

    fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim (teamwork),

    adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh secara simultan

    (bersama-sama) terhadap kepuasan pelanggan. (2) hasil perhitungan data untuk

    variabel fokus pada pelanggan memiliki tingkat signifikansi 0,000, variabel obsesi

    terhadap kualitas memiliki tingkat signifikansi 0,000, variabel kerjasama tim

    (teamwork) memiliki tingkat signifikansi 0,000, variabel adanya keterlibatan dan

    pemberdayaan karyawan memiliki tingkat signifikansi 0,001. Oleh karena

    probabilitas (fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim

    (teamwork) dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan) lebih kecil dari

    0,05 maka dapat dikemukakan bahwa variabel (fokus pada pelanggan, obsesi

    terhadap kualitas, kerjasama tim (teamwork) dan adanya keterlibatan dan

    pemberdayaan karyawan) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

    pembelian konsumen.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vii

    ABSTRACT Amin Kurniawati. THE INFLUENCE OF TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) IMPLEMENTATION TOWARD THE CUSTOMERS’ SATISFACTION AT PONDOK ASRI HOTEL IN TAWANGMANGU 2010. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, March 2011.

    This research aims to find out: (1) Whether the variables of Total Quality Management (TQM) that consist of focusing on the customers, the quality obsession, teamwork, and the involvement-empowerment of employees have a significant influence on the customers’ satisfaction at Pondok Asri Tawangmangu Hotel completely, (2) whether the variables of Total Quality Management (TQM) that consist of focusing on the customers, the quality obsession, teamwork, and the involvement-empowerment of employees have a significant influence toward the customers’ satisfaction at Pondok Asri Tawangmangu Hotel partially. The method used in this research is descriptive quantitative method. The subjects of the research are the customers of Pondok Asri Tawangmangu Hotel. The sampling used in this research is quota sampling and accidental sampling. The population of this research is an infinite population (the population is not known for certain populations). Therefore, based on the opinion of Joseph F. Hair, the researcher determines 80 respondents for the samples of this research. The samples are customers rooming at the Pondok Asri Tawangmangu Hotel that are met accidentally. Tryouts are made for the 30 respondents of the sample out. In the result of tryout, 45 items of 49 items are valid and reliable. The technical analysis of the data used is the technique of multiple linear regression analysis.

    Based on the results of this research, it can be concluded that: (1) there are the influences of Total Quality Management (TQM) toward the customers’ satisfaction. It is reflected in the results obtained by the F test that its probable value is 0,000. Because the probable value (0,000) is smaller than 0,05, then Ho is rejected, so it can be concluded that the variables of Total Quality Management (TQM) that consist of focusing on customer, the quality obsession, teamwork, the involvement and empowerment of employees affected simultaneously toward the customers’ satisfaction. (2) The calculation of variable data of focusing on the customer has a significance level of 0,000, the variable data of the quality obsession has a significance level of 0,000, the variable data of teamwork has a significance level of 0,000, the variable datas of involvement and empowerment of employees have a significance level of 0,001. Therefore, the probability (focusing on customers, the quality obsession, teamwork and the involvement-empowerment of employees) is smaller than 0,05, it can be argued that the variables (focusing on customers, the quality obsession, teamwork and the involvement-empowerment of employees)are influenced toward the consumers’ purchasing decision partially.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    viii

    MOTTO

    “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

    Maka apabila telah selesai (dari satu urusan),

    Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,

    Dan kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

    (Qs. Al Insyirah : 6-8)

    “Orang berakal tidak akan bosan untuk berpikir, tidak putus asa dalam menghadapi

    keadaan dan tidak akan pernah berhenti dalam berusaha”.

    (Dr. ‘Aidh bin ‘Abdullah Al-Qarni)

    “And then a hero comes along

    With the strength to carry on

    And you cast your fears aside

    And you know you can survive

    So when you feel like hope is gone

    Look inside you and be strong

    And you'll finally see the truth

    That a hero lies in you”.

    (picked up from “Hero” by Mariah Carey)

    “Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, dalam menjalani hidup manusia pasti akan

    menemui badai yang menerjang, gelombang yang menghantam, dan sandungan batu

    yang menghadang,

    tetapi dengan adanya kegigihan, kesabaran dan kerja keras, kegagalan itu akan

    membangkitkan semangat untuk mencapai sesuatu yang lebih indah”.

    (Penulis)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ix

    PERSEMBAHAN

    Karya ini penulis persembahkan untuk:

    Rabb-ku atas semua kemudahan dan karunia-Mu, semoga semua ini bernilai

    ibadah di hadapan-Mu

    Ibu dan Bapak tercinta yang selalu mendukung dan mendoakanku, pemberi

    inspirasi serta motivasi terbaik ku,

    Adik ku Tersayang, Rochmad Panji Kurniawan yang selalu menjadi teman

    terbaikku,

    Penyempurna setengah dien-ku di manapun engkau berada, imam terbaik dalam

    menjalani samudera kehidupan ku,

    Sahabat-sahabat ku , Irma Putri Hayanti, Dian Eko Rini, Mufti Setyoningrum,

    Rizka Maghfiraini, Handayani dan Tias Prihtianti yang selalu menyemangati

    dan memberikan inspirasi kepada ku,

    Teman-teman HIMANNOMI kabinet Joeang’09, yang telah memberikan

    pengalaman serta kebersamaan untuk ku,

    Teman-teman HMJ P.IPS FKIP UNS periode 2009-2010 yang telah memberikan

    makna kesabaran serta kedewasaan kepada ku,

    Teman-teman BEM FKIP UNS kabinet Pembaharu dan Kabinet Peduli yang

    telah memberikan pembelajaran serta pengalaman di kampus tercinta ini,

    Teman-teman kost “Wisma Melati” yang telah menjadi teman sekaligus keluarga

    di perantauan ini,

    Teman Seperjuangan PTN 2007,

    dan Almamaterku.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

    pencipta semesta alam beserta seluruh isinya atas segala limpahan rahmat, berkah

    serta hidayah-Nya, sehingga skripsi yang telah disusun dengan penuh kesabaran

    dan keteguhan hati ini dapat terselesaikan.

    Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan skripsi banyak

    mendapatkan bantuan, dorongan, motivasi serta doa dari berbagai pihak baik

    secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu atas segala bentuk bantuan

    tersebut, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

    1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

    Surakarta, yang telah memberikan ijin untuk penyusunan skripsi ini.

    2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

    ijin untuk penyusunan skripsi ini.

    3. Ketua Program Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

    Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

    Surakarta, yang telah menyetujui penyusunan skripsi ini.

    4. Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Program Studi

    Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta telah

    memberikan ijin untuk penyusunan skripsi ini.

    5. Dra. Sri Wahyuni, MM, selaku Pembimbing I, yang dengan sabar memberikan

    pengarahan serta bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

    6. Jonet Ariyanto Nugroho, SE, MM, selaku Pembimbing II yang dengan sabar

    telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat

    terselesaikan.

    7. Segenap dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya program

    Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga yang telah mendidik dan

    memberikan bekal ilmu pengetahuan selama ini.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xi

    8. Ibu Harsi, manager hotel Pondok Asri Tawangmangu yang telah memberikan

    ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

    9. Seluruh karyawan hotel Pondok Asri Tawangmangu yang telah membantu

    proses terlaksananya penelitian.

    10. Seluruh pelanggan hotel Pondok Asri Tawangmangu yang menjadi responden

    dalam penelitian ini, yang telah memberikan informasinya kepada penulis

    dengan menjawab kuesioner yang diberikan.

    11. Teman-teman seperjuangan PTN 2007, sahabat-sahabatku atas motivasi dan

    dorongannya.

    12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi dan pengarahan yang

    tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal kebaikan semua pihak

    tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

    Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna mencapai

    penulisan yang lebih baik. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat berguna

    bagi semua pihak. Amin.

    Surakarta, 7 April 2011

    Penulis

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

    HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

    HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

    HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v

    HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix

    KATA PENGANTAR .................................................................................... x

    DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

    DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

    B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5

    C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5

    D. Perumusan Masalah ...................................................................... 6

    E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

    F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

    1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 8

    2. Manfaat Praktis ....................................................................... 8

    BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 9

    A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 9

    1. Tinjauan Tentang Manajemen.................................................. 9

    a. Definisi Manajemen .......................................................... 9

    b. Prinsip-prinsip Manajemen ............................................... 11

    c. Fungsi Manajemen ............................................................ 11

    2. Tinjauan Tentang Mutu ........................................................... 13

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiii

    a. Definisi Mutu ................................................................... 13

    b. Dimensi Mutu ................................................................... 15

    c. Perspektif Kualitas ........................................................... 16

    d. Alasan Perusahaan Memproduksi Produk Berkualitas .... 17

    3. Tinjauan Tentang Total Quality Management (TQM) ............ 17

    a. Definisi Total Quality Management (TQM) ..................... 17

    b. Unsur- Unsur Total Quality Management (TQM) ............ 19

    c. Prinsip Total Quality Management (TQM) ...................... 22

    d. Manfaat Program Total Quality Management (TQM) ..... 25

    e. Metode Total Quality Management (TQM) ..................... 26

    4. Tinjauan Tentang Kepuasan Pelanggan .................................. 29

    a. Pengertian Kepuasan .......................................................... 29

    b. Teori Kepuasan (The Expectancy Disconfirmation Model)

    ............................................................................................ 29

    c. Pengertian Pelanggan ......................................................... 30

    d. Identifikasi Pelanggan ........................................................ 31

    e. Pengertian Kepuasan Pelanggan ........................................ 31

    f. Mengukur Kepuasan Pelanggan ......................................... 32

    g. Strategi Kepuasan Pelanggan ............................................. 34

    5. Tinjauan Tentang Mutu yang Berorientasi pada Kepuasan

    Pelanggan ................................................................................ 36

    B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 37

    C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 39

    D. Hipotesis ........................................................................................ 41

    BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 43

    A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 43

    1. Tempat Penelitian ................................................................... 43

    2. Waktu Penelitian ...................................................................... 43

    B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 43

    1. Populasi ................................................................................... 43

    2. Sampel ..................................................................................... 44

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiv

    3. Teknik Sampling ..................................................................... 45

    C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 45

    1. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 46

    2. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 46

    D. Rancangan Penelitian .................................................................... 58

    E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 59

    1. Uji Persyaratan Analisis ........................................................... 59

    2. Uji Hipotesis ........................................................................... 62

    BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 66

    A. Deskripsi Data ............................................................................... 66

    B. Pengujian Prasyarat Analisis .......................................................... 67

    1. Uji Normalitas ......................................................................... 67

    2. Uji Multikolinieritas ................................................................. 68

    3. Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 68

    4. Uji Autokorelasi ....................................................................... 69

    5. Uji Linearitas ........................................................................... 70

    C. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 72

    1. Analisis Regresi Berganda ....................................................... 73

    2. Uji F ........................................................................................ 74

    3. Uji t ........................................................................................ 76

    4. Kesimpulan Pengujian Hipotesis ............................................ 77

    D. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................... 78

    BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... . 80

    A. Simpulan ........................................................................................ 80

    B. Implikasi ........................................................................................ 81

    C. Saran .............................................................................................. 81

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84

    LAMPIRAN

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Manfaat Program TQM ................................................................. 25

    Gambar 2. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 40

    Gambar 3. Grafik Normalitas .......................................................................... 67

    Gambar 4. Grafik Scatterplot .......................................................................... 69

    Gambar 5. Plot Fokus pada Pelanggan (X1) dengan Kepuasan Pelanggan (Y)

    .......................................................................................................................... 70

    Gambar 6. Plot Obsesi terhadap Kualitas (X2) dengan Kepuasan Pelanggan (Y)

    .......................................................................................................................... 71

    Gambar 7. Plot Kerjasama Tim (Teamwork) dengan Kepuasan Pelanggan (Y)

    .......................................................................................................................... 71

    Gambar 8. Plot Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan (X4) dengan

    Kepuasan Pelanggan (Y) ................................................................................. 72

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xvi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. Perbedaan Pendekatan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif

    ............................................................................................................ 50

    Tabel 2. Deskripsi Data Statistik ...................................................................... 66

    Tabel 3. Uji Multikolinearitas .......................................................................... 68

    Tabel 4. Uji Autokorelasi ................................................................................ 69

    Tabel 5. Koefisien Regresi .............................................................................. 73

    Tabel 6. ANOVA ............................................................................................ 75

    Tabel 7. Coefficients.......................................................................................... 76

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1. Definisi Operasional ................................................................... 87

    Lampiran 2. Kisi-kisi Angket .......................................................................... 92

    Lampiran 3. Kuesioner Penelitian ................................................................... 94

    Lampiran 4. Tabulasi Data Try Out ................................................................ 98

    Lampiran 5. Validitas Try Out Kuesioner ........................................................ 104

    Lampiran 6. Reliabilitas Try Out Kuesioner .................................................... 112

    Lampiran 7. Tabulasi Data Hasil Penyebaran Kuesioner Fokus pada Konsumen

    ..................................................................................................... 119

    Lampiran 8. Tabulasi Data Hasil Penyebaran Kuesioner Obsesi terhadap Kualitas

    ..................................................................................................... 122

    Lampiran 9. Tabulasi Data Hasil Penyebaran Kuesioner Kerjasama Tim

    (Teamwork)................................................................................... 126

    Lampiran 10. Tabulasi Data Hasil Penyebaran Kuesioner Adanya Keterlibatan

    dan Pemberdayaan Karyawan ..................................................... 129

    Lampiran 11. Tabulasi Data Hasil Penyebaran Kuesioner Kepuasan Pelanggan

    .................................................................................................... 132

    Lampiran 12. Output dari hasil olah data melalui SPSS 17.0.......................... 135

    Lampiran 13. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 153

    Lampiran 14. Surat Permohonan Penyusunan Skripsi kepada Dekan FKIP

    UNS .......................................................................................... 165

    Lampiran 15. Surat Keputusan Menyusun Skripsi dari Dekan FKIP UNS .... 166

    Lampiran 16. Surat Keterangan Ijin Penelitian kepada Rektor Universitas Sebelas

    Maret Surakarta ............................................................................ 167

    Lampiran 17. Surat Keterangan Ijin Penelitian kepada Manager hotel Pondok Asri

    Tawangmangu .............................................................................. 168

    Lampiran 18. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari Manager

    Hotel Pondok Asri Tawangmangu ........................................... 169

    Lampiran 19. Gambar Kegiatan Standart Operational Procedure (SOP) ...... 170

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ABSTRAK

    Amin Kurniawati. PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY

    MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA

    HOTEL PONDOK ASRI TAWANGMANGU TAHUN 2010, Skripsi.

    Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

    Maret. 2011.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah variabel-

    variabel Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari fokus pada

    pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim (teamwork), dan adanya

    keterlibatan dan pemberdayaan karyawan mempunyai pengaruh yang signifikan

    terhadap kepuasan pelanggan hotel Pondok Asri Tawangmangu secara simultan

    (bersama-sama), (2) apakah variabel-variabel Total Quality Management (TQM)

    yang terdiri dari fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim

    (teamwork), dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan mempunyai

    pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan hotel Pondok Asri

    Tawangmangu secara parsial.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

    kuantitatif. Populasi sebagai subyek dalam penelitian ini adalah pelanggan hotel

    Pondok Asri Tawangmangu. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah quota sampling dan accidental sampling. Karena dalam penelitian ini

    populasinya merupakan populasi infinit (populasi yang tidak diketahui jumlah

    populasinya secara pasti), maka berdasarkan pendapat dari Joseph F. Hair peneliti

    menetapkan jumlah sampel adalah 80 responden. Dalam penelitian ini sampelnya

    adalah pengunjung/ orang yang menginap di hotel Pondok Asri Tawangmangu

    yang ditemui secara kebetulan. Try out dilakukan terhadap 30 responden di luar

    sampel, dengan hasil 45 item soal valid dan reliabel dari 49 item soal yang ditry-

    outkan. Adapun teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi

    linier berganda.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) adanya

    pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap kepuasan pelanggan. Hal

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ini tercermin dari hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000. Karena

    nilai probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak, sehingga dapat

    disimpulkan bahwa variabel Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari :

    fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim (teamwork),

    adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh secara simultan

    (bersama-sama) terhadap kepuasan pelanggan. (2) hasil perhitungan data untuk

    variabel fokus pada pelanggan memiliki tingkat signifikansi 0,000, variabel obsesi

    terhadap kualitas memiliki tingkat signifikansi 0,000, variabel kerjasama tim

    (teamwork) memiliki tingkat signifikansi 0,000, variabel adanya keterlibatan dan

    pemberdayaan karyawan memiliki tingkat signifikansi 0,001. Oleh karena

    probabilitas (fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim

    (teamwork) dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan) lebih kecil dari

    0,05 maka dapat dikemukakan bahwa variabel (fokus pada pelanggan, obsesi

    terhadap kualitas, kerjasama tim (teamwork) dan adanya keterlibatan dan

    pemberdayaan karyawan) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

    pembelian konsumen.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ABSTRACT Amin Kurniawati. THE INFLUENCE OF TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) IMPLEMENTATION TOWARD THE CUSTOMERS’ SATISFACTION AT PONDOK ASRI HOTEL IN TAWANGMANGU 2010. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, March 2011.

    This research aims to find out: (1) Whether the variables of Total Quality Management (TQM) that consist of focusing on the customers, the quality obsession, teamwork, and the involvement-empowerment of employees have a significant influence on the customers’ satisfaction at Pondok Asri Tawangmangu Hotel completely, (2) whether the variables of Total Quality Management (TQM) that consist of focusing on the customers, the quality obsession, teamwork, and the involvement-empowerment of employees have a significant influence toward the customers’ satisfaction at Pondok Asri Tawangmangu Hotel partially. The method used in this research is descriptive quantitative method. The subjects of the research are the customers of Pondok Asri Tawangmangu Hotel. The sampling used in this research is quota sampling and accidental sampling. The population of this research is an infinite population (the population is not known for certain populations). Therefore, based on the opinion of Joseph F. Hair, the researcher determines 80 respondents for the samples of this research. The samples are customers rooming at the Pondok Asri Tawangmangu Hotel that are met accidentally. Tryouts are made for the 30 respondents of the sample out. In the result of tryout, 45 items of 49 items are valid and reliable. The technical analysis of the data used is the technique of multiple linear regression analysis.

    Based on the results of this research, it can be concluded that: (1) there are the influences of Total Quality Management (TQM) toward the customers’ satisfaction. It is reflected in the results obtained by the F test that its probable value is 0,000. Because the probable value (0,000) is smaller than 0,05, then Ho is rejected, so it can be concluded that the variables of Total Quality Management (TQM) that consist of focusing on customer, the quality obsession, teamwork, the involvement and empowerment of employees affected simultaneously toward the customers’ satisfaction. (2) The calculation of variable data of focusing on the customer has a significance level of 0,000, the variable data of the quality obsession has a significance level of 0,000, the variable data of teamwork has a significance level of 0,000, the variable datas of involvement and empowerment of employees have a significance level of 0,001. Therefore, the probability (focusing on customers, the quality obsession, teamwork and the involvement-empowerment of employees) is smaller than 0,05, it can be argued that the variables (focusing on customers, the quality obsession, teamwork and the involvement-empowerment of employees)are influenced toward the consumers’ purchasing decision partially.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi, informasi, dan

    transportasi telah memacu terjadinya proses globalisasi. Globalisasi yang kini kita

    hadapi menimbulkan dampak tersendiri dalam tatanan perekonomian pada seluruh

    lapisan masyarakat. Sebagai konsekuensinya kita harus siap menghadapi

    perkembangan era global tersebut secara bijak dan jeli. Untuk itu kita harus dapat

    memanfaatkan perkembangan tersebut menjadi sebuah keuntungan. Sebab jika

    tidak dampaknya akan lebih buruk, yakni akan tergilas oleh kemajuan dan

    tuntutan global tersebut. Langkah mutlak yang harus disiasati adalah dengan

    meningkatkan kualitas, sebab ciri utama yang dituntut oleh era global itu ialah

    adanya iklim kompetitif yang makin tajam dengan mengabaikan faktor-faktor

    proteksi. Dengan demikian, perusahaan harus melakukan berbagai upaya dalam

    menghadapi persaingan yang semakin tajam. Salah satu upaya yang dapat

    dilakukan untuk menghadapi persaingan tersebut adalah dengan meningkatkan

    kualitas terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini dapat

    dilakukan dengan menerapkan Total Quality Management (TQM). Sebagaimana

    diungkapkan oleh Florentina, 2009 “Salah satu sistem yang mengutamakan

    kualitas produk atau jasa yang banyak diterapkan dan diadopsi oleh perusahaan-

    perusahaan adalah Total Quality Management (TQM)”. Total Quality

    Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang dapat dilakukan

    perusahaan untuk memperbaiki mutu produk, meningkatkan produktivitas dan

    menekan biaya produksi. Total Quality Management (TQM) mencoba

    meningkatkan daya saing perusahaan melalui perbaikan secara terus-menerus

    terhadap produk, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Nasution, 2001: 28).

    Total Quality Management (TQM) bukan merupakan tujuan akhir

    perusahaan atau organisasi, melainkan merupakan suatu cara untuk mencapai

    sasaran organisasi (Ariani dalam Putri Restu Melissa, 2009). Salah satu sasaran

    perusahaan adalah meningkatkan produktivitas perusahaan. Dalam filosofi Total

    1

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    2 Quality Management (TQM), kontrol kualitas adalah aktifitas terus-menerus (on-

    going) diseluruh siklus proses: berfokus pada pemahaman penyebab masalah dan

    berusaha mengurangi atau menghilangkan dampaknya dalam bentuk yang paling

    efektif-biaya. Total Quality Management (TQM) berfokus pada pelanggan karena

    pada dasarnya kinerja perusahaan memang dapat dinilai dari berbagai aspek, baik

    keuangan maupun non keuangan (Dwi Yuliani, 2008). Kepuasan pelanggan

    merupakan salah satu faktor non-keuangan yang dapat dijadikan kriteria penilaian

    bagi keberhasilan perusahaan.

    Dasar pemikiran perlunya Total Quality Management (TQM) sangatlah sederhana,

    yakni cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah

    dengan menghasilkan kualitas terbaik. Untuk menghasilkan kualitas terbaik

    diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia,

    proses dan lingkungannya. Total Quality Mangement (TQM) juga merupakan cara

    terbaik agar dapat memperbaiki komponen-komponen tersebut secara

    berkesinambungan dan juga memperbaiki kerjasama tim (teamwork) yang dapat

    dilakukan dengan cara melibatkan serta memberdayakan karyawan sehingga dapat

    menciptakan kepuasan pelanggan.

    Bisnis jasa perhotelan merupakan salah satu jenis bisnis yang sangat

    menjanjikan di kawasan wisata maupun di perkotaan. Namun karena adanya krisis

    global yang sedang melanda Indonesia yang disertai dengan menurunnya minat

    masyarakat akan kebutuhan wisata, masyarakat mulai mempertimbangkan budget

    yang mereka keluarkan untuk kepentingan wisata maupun untuk menginap di

    hotel. Sekarang ini, kebanyakan masyarakat golongan ekonomi menengah ke

    bawah lebih suka untuk menginap di home stay yang notabenenya budget yang

    harus dikeluarkan lebih sedikit jika dibandingkan dengan budget yang harus

    mereka keluarkan jika menginap di hotel. Tawangmangu merupakan salah satu

    kawasan wisata di Kabupaten Karanganyar yang menyuguhkan panorama serta

    kesejukan alam dimana didalamnya banyak dijumpai penginapan, mulai dari

    home stay, villa, maupun hotel yang menawarkan berbagai fasilitas serta

    pelayanan yang berbeda-beda.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    3 Banyaknya penginapan yang ada di kawasan wisata Tawangmangu khususnya

    hotel, tentunya menumbuhkan persaingan antara hotel yang satu dengan hotel

    lainnya. Hal yang dapat ditempuh oleh pihak manajemen hotel adalah melakukan

    cara untuk mendapatkan pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang ada,

    bahkan dengan cara memperluas pangsa pasar mereka. Hal ini lebih diperberat lagi

    oleh adanya penginapan yang menawarkan harga yang lebih rendah dibandingkan

    dengan hotel yang notabenenya tarif yang ditawarkan lebih tinggi jika dibandingkan

    dengan tarif yang ditawarkan oleh home stay, sehingga banyak pelanggan yang

    mengurungkan niatnya untuk menginap di hotel dan lebih memilih untuk menginap

    di home stay.

    Adanya persaingan serta tuntutan dari pelanggan menuntut pihak

    manajemen hotel untuk mampu beradaptasi terhadap persaingan serta tuntutan

    pelanggan tersebut. Pelanggan yang berpendapatan tinggi serta

    mengedepankan prestice membutuhkan kualitas pelayanan yang baik serta

    fasilitas yang lengkap dan nyaman. Artinya mereka membutuhkan kualitas

    pelayanan yang memuaskan, personal service yang sopan, ramah serta

    profesional, sehingga dapat melayani serta menyediakan fasilitas yang mereka

    butuhkan. Oleh karenanya, perusahaan harus mampu memberikan pelayanan

    yang berkualitas dan dapat memuaskan pelanggannya. Ketidakmampuan

    perusahaan dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat

    tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup perusahaan yang

    bersangkutan.

    Hotel Pondok Asri merupakan salah satu contoh hotel ternama di

    kawasan wisata Tawangmangu. Dari beberapa hotel yang ada di kawasan wisata

    Tawangmangu seperti hotel Komajaya Komaratih, hotel Pondok Sari, Pondok

    Indah, Wahyu Sari, Maliawan, Muncul Sari, Pondok Asia, Pondok Lawu, Duta,

    Pondok Garuda (Lutfi.com, 2 Agustus 2010), Pondok Asri merupakan hotel di

    Kawasan Tawangmangu yang menggunakan strategi tertentu dalam menarik

    pelanggan sekaligus merebut pangsa pasar perhotelan di Tawangmangu sehingga

    dapat mengalahkan pesaingnya. Salah satu cara yang digunakan hotel Pondok

    Asri agar dapat bersaing dengan hotel-hotel lainnya adalah dengan menerapkan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    4 Total Quality Management (TQM). Tujuan diterapkannya Total Quality

    Management (TQM) di Hotel Pondok Asri adalah untuk menciptakan kepuasan

    pelanggan. Cara untuk menciptakan kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan

    menambah fasilitas yang ada, meningkatkan kualitas produk dan pelayanan serta

    melakukan kerjasama tim (team work) yang baik antar karyawan. Sebelum tahun

    2007, Hotel Pondok Asri Tawangmangu hanya memiliki 16 kamar yang belum

    terbagi menjadi beberapa kelas menurut fasilitas yang disediakan, dan hanya

    mempunyai satu meeting room yang belum mampu menampung banyak

    pengunjung. Tetapi karena adanya complaint dari pengunjung yang

    mempermasalahkan tentang fasilitas dan kualitas pelayanan maupun produk yang

    disediakan oleh pihak Hotel Pondok Asri Tawangmangu, maka menurut data dari

    manajemen hotel Pondok Asri Tawangmangu unpublic, pada tahun 2007 pihak

    Hotel Pondok Asri Tawangmangu melakukan renovasi bangunan serta menambah

    fasilitas lainnya yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen yaitu dengan

    cara melakukan pembagian kamar menurut fasilitas dan harga, yang meliputi:

    kamar standart, moderate, superior, deluxe superior, deluxe, suite room,

    executive suite dan grand suite. Selain melakukan pengembangan kamar, juga

    dilakukan pengembangan fasilitas penunjang lainnya, seperti pengembangan area

    parkir, meeting room, taman, area olahraga, serta area bermain.

    Dengan mengetahui kepuasan pelanggan pihak manajemen akan dapat

    dengan mudah untuk mengevaluasi kinerjanya. Sebagaimana diungkapkan oleh

    Tse dan wilton (dalam Fandy Tjiptono, 2002: 146) bahwa “Kepuasan pelanggan

    atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi

    ketidaksesuaian/ diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau

    norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah

    pemakaiannya”. Sementara itu, kepuasan pelanggan tercapai apabila kebutuhan,

    keinginan, dan harapan pelanggan terpenuhi. Dengan adanya perbaikan fasilitas

    serta pelayanan yang merupakan implementasi dari penerapan Total Quality

    Management (TQM) maka dapat dilihat perubahan kenaikan jumlah pengunjung

    dari tahun ke tahun. Dari data yang diperoleh dari manajemen hotel Pondok Asri

    Tawangmangu unpublic, pada tahun 2007 (terhitung mulai bulan Oktober sampai

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    5 Desember) terdapat 133 kamar yang disewa oleh pengunjung, tahun 2008 (bulan

    Januari sampai Desember) terdapat 557 kamar yang disewa oleh pengunjung,

    tahun 2009 (bulan Januari sampai Desember) terdapat 707 kamar yang disewa

    pengunjung dan pada tahun 2010 (terhitung mulai bulan Januari sampai

    September) terdapat 511 kamar yang disewa oleh pengunjung.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis bermaksud untuk

    mengadakan penelitian yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan yang

    merupakan dampak dari adanya penerapan Total Quality Management (TQM).

    Penelitian tersebut berjudul “PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY

    MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA

    HOTEL PONDOK ASRI TAWANGMANGU TAHUN 2010.”

    B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas akan muncul

    berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

    1. Penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap kepuasan pelanggan

    Hotel Pondok Asri Tawangmangu.

    2. Masalah kepuasan pelanggan Hotel Pondok Asri Tawangmangu.

    3. Penerapan Total Quality Management (TQM) mempengaruhi kepuasan

    pelanggan.

    C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam penelitian agar

    permasalahan yang diteliti dapat dikaji dan dijawab secara mendalam serta tidak

    menimbulkan meluasnya masalah yang dikaji. Pembatasan masalah dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam penelitian ini adalah

    Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap Kepuasan

    Pelanggan Hotel Pondok Asri Tawangmangu Tahun 2010.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    6

    2. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi fokus masalah untuk

    diteliti. Menurut Sugiyono (2008: 58) variabel adalah ”Segala sesuatu yang

    berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

    diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Dari

    pendapat tersebut, maka variabel-variabel pada judul penelitian ini adalah:

    Variabel bebas (X): Variabel Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari

    fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim (teamwork), dan

    adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

    Alasan menggunakan 4 variabel ini karena variabel fokus pada

    pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim (teamwork), dan adanya

    keterlibatan dan pemberdayaan karyawan langsung berdampak terhadap kepuasan

    pelanggan dan dapat diukur secara langsung oleh pelanggan. Sedangkan variabel

    pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, perbaikan sistem secara

    berkesinambungan, pendidikan dan latihan, kebebasan yang terkendali, dan

    kesatuan tujuan berdampak terhadap kinerja karyawan, dan hanya dapat diukur

    oleh pihak manajemen serta karyawan yang terlibat dalam pelaksanaannya di

    perusahaan.

    Variabel terikat (Y): Kepuasan Pelanggan Hotel Pondok Asri Tawangmangu

    3. Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pihak manajemen, dan pengunjung hotel

    Pondok Asri Tawangmangu Tahun 2010.

    D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

    pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas maka dirumuskan masalah

    sebagai berikut:

    1. Apakah variabel-variabel Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari

    fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim (teamwork), dan

    adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan mempunyai pengaruh yang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    7

    signifikan terhadap kepuasan pelanggan hotel Pondok Asri Tawangmangu

    secara simultan (bersama-sama)?

    2. Apakah variabel-variabel Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari

    fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim (teamwork), dan

    adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap kepuasan pelanggan hotel Pondok Asri Tawangmangu

    secara parsial?

    E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan faktor yang penting di dalam melakukan

    penelitian sebab dengan adanya tujuan, penelitian akan dapat memberikan

    gambaran yang jelas mengenai arah penelitian yang akan dicapai. Tujuan yang

    akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui variabel-variabel Total Quality Management (TQM) yang

    terdiri dari fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim

    (teamwork) dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan yang

    mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan hotel

    Pondok Asri Tawangmangu secara simultan (bersama-sama).

    2. Untuk mengetahui variabel-variabel Total Quality Management (TQM) yang

    terdiri dari fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim

    (teamwork) dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan yang

    mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan hotel

    Pondok Asri Tawangmangu secara parsial.

    F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka hasil

    penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

    secara praktis.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    8

    1. Manfaat Teoritis

    a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu

    pengetahuan khususnya yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas

    dalam penelitian ini.

    b. Dapat berguna dalam bidang ilmu pengetahuan dan pihak-pihak yang

    membutuhkan, serta sebagai bahan pertimbangan, perbandingan dan

    penyempurnaan bagi penelitian selanjutnya yang menaruh perhatian pada

    Total Quality Management (TQM).

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Perusahaan

    Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam

    mengambil kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan usaha untuk

    meningkatkan Total Quality Management (TQM) pelayanannya.

    b. Bagi Peneliti

    Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

    bahan referensi untuk memperoleh tambahan pengetahuan tentang pentingnya

    Total Quality Management (TQM).

    c. Bagi Pembaca

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi

    untuk penelitian yang akan datang serta memberikan wacana baru khususnya

    mengenai Total Quality Management (TQM).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    9

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Tinjauan Pustaka Pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang

    relevan dan teori-teori tersebut dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka

    merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang konsep-konsep, hukum-

    hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan. Dalam

    permasalahan ini peneliti menggunakan teori-teori sebagai berikut:

    1. Tinjauan Tentang Manajemen a. Definisi Manajemen

    Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang

    memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki

    definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,

    mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang

    lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan

    mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin

    mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

    pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)

    secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai

    dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan

    secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal (Wikipedia.org).

    John D. Millett dalam Siswanto (2006: 1) membatasi manajemen “Is the

    process of directing and facilitating the work of people organized in formal

    groups to achieve a desired goal (adalah suatu proses pengarahan dan pemberian

    fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk

    mencapai tujuan)”. Millet lebih menekankan bahwa manajemen sebagai suatu

    proses, yaitu suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lain saling berurutan.

    1. Proses pengarahan (process of directing), yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada

    9

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    10

    bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan.

    2. Proses pemberian fasilitas kerja (process of facilitating the work), yaitu rangkaian kegiatan untuk memberikan sarana dan prasarana serta jasa yang memudahkan pelaksanaan pekerjaan dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang terorganisasi dalam kelompok formal untuk pencapaian suatu tujuan.

    James A.F. Stoner dan Charles Wankel (1986) dalam H.B. Siswanto (2006: 2) memberikan batasan manajemen sebagai berikut. “Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organization members and of using all other organizational resourses to achieve stated organizational goals (Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi)”.

    Menurut Stoner dan Wankel dalam H.B. Siswanto (2006: 2) “Proses adalah cara

    sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan”. Dalam batasan manajemen di atas

    prosesnya meliputi:

    1. Perencanaan, yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.

    2. Pengorganisasian, yaitu mengkoordinasikan sumber daya manusia serta sumber

    daya lainnya yang dibutuhkan.

    3. Kepemimpinan, yaitu mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin.

    4. Pengendalian, yaitu memastikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan jika

    tidak tercapai dilakukan tindakan perbaikan.

    Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980) dalam H.B. Siswanto (2006: 2)

    memberikan batasan manajemen as working with and through individuals and

    groups to accomplish organizational goals (sebagai suatu usaha yang dilakukan

    dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi).

    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

    adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

    pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk

    mencapai tujuan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    11 b. Prinsip-prinsip Manajemen

    Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu

    dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang

    berubah. Menurut Henry Fayol (wikipedia.org), seorang pencetus teori

    manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini

    terdiri dari:

    1. Pembagian kerja (Division of work); 2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility); 3. Disiplin (Discipline); 4. Kesatuan perintah (Unity of command); 5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction); 6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri; 7. Penggajian pegawai; 8. Pemusatan (Centralization); 9. Hirarki (tingkatan); 10. Ketertiban (Order); 11. Keadilan dan kejujuran; 12. Stabilitas kondisi karyawan; 13. Prakarsa (Inisiative); 14. Semangat kesatuan, semangat korps.

    c. Fungsi Manajemen

    Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan

    melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer

    dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama

    kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada

    awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu

    merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.

    Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:

    1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

    2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    12

    dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

    3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. (www.wikipedia.com)

    George R. Terry (1976) dalam H.B. Siswanto (2006: 18) mendeskripsikan

    pekerjaan manajer berdasarkan fungsinya:

    1. Perencanaan (Planning) Dalam fungsi perencanaan, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut: a. Menetapkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan tujuan; b. Memprakirakan; c. Menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja; d. Menetapkan dan menjelaskan tugas untuk mencapai tujuan; e. Menetapkan rencana penyelesaian; f. Menetapkan kebijakan; g. Merencanakan standar-standar dan metode penyelesaian; h. Mengetahui lebih dahulu permasalahan yang akan datang dan

    mungkin terjadi. 2. Pengorganisasian (Organizing)

    Dalam fungsi pengorganisasian, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut: a. Mendeskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksanaan; b. Mengklasifikasikan tugas pelaksanaan dalam pekerjaan operasional; c. Mengumpulkan pekerjaan operasional dalam kesatuan yang

    berhubungan dan dapat dikelola; d. Menetapkan syarat pekerjaan; e. Mengkaji dan menempatkan individu pada pekerjaan yang tepat; f. Mendelegasikan otoritas yang tepat kepada masing-masing

    manajemen; g. Memberikan fasilitas ketenagakerjaan dan sumber daya lainnya; h. Menyesuaikan organisasi ditinjau dari sudut hasil pengendalian.

    3. Penggerakan (Actuating) Dalam fungsi pergerakan, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut: a. Memberi tahu dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan; b. Mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal

    mungkin; c. Membimbing bawahan untuk mencapai standar operasional

    (pelaksanaan);

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    13

    d. Mengembangkan bawahan guna merealisasikan kemungkinan sepenuhnya;

    e. Memberikan orang hak untuk mendengarkan; f. Memuji dan memberikan sanksi secara adil; g. Memberi hadiah melalui penghargaan dan pembayaran untuk

    pekerjaan yang diselesaikan dengan baik; h. Memperbaiki usaha pergerakan dipandang dari sudut hasil

    pengendalian. 4. Pengendalian (Controlling)

    Dalam fungsi pengendalian, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut: a. Membandingkan hasil dengan rencana pada umumnya; b. Menilai hasil dengan standar hasil pelaksanaan; c. Menciptakan alat yang efektif untuk mengukur pelaksanaan; d. Memberitahukan alat pengukur; e. Memudahkan data yang detail dalam bentuk yang menunjukkan

    perbandingan dan pertentangan; f. Menganjurkan tindakan perbaikan apabila diperlukan; g. Memberitahukan anggota tentang interpretasi yang bertanggungjawab; h. Menyesuaikan pengendalian dengan hasil.

    2. Tinjauan Tentang Mutu

    a. Definisi Mutu Goetsch dan Davis (1994) dalam H.B. Siswanto (2005) menyatakan

    bahwa “Mutu (quality) merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

    dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau

    melebihi harapan”. Definisi ini didasarkan atas elemen sebagai berikut:

    1. Mutu meliputi usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan; 2. Mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan; 3. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

    dianggap merupakan mutu saat ini mungkin dianggap kurang bermutu pada masa yang akan datang).

    Feigenbaum (1989: 6) mengemukakan bahwa “Mutu adalah sesuatu yang

    diputuskan oleh pelanggan, bukan oleh insinyur, bukan pula oleh pemasaran dan

    manajemen mutu”. Mutu didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap

    produk atau jasa, diukur berdasarkan persyaratan pelanggan tersebut-dinyatakan

    atau tidak dinyatakan, disadari atau hanya dirasakan, dikerjakan secara teknis atau

    bersifat subjektif dan selalu mewakili sasaran yang bergerak dalam pasar yang

    penuh persaingan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    14 Feigenbaum (1989: 7) mendefinisikan mutu produk dan jasa sebagai

    “Keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran rekayasa,

    pembikinan dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan

    memenuhi harapan pelanggan”.

    Menurut Suyadi prawirosentono (2001: 6) mengemukakan bahwa “Mutu suatu

    produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkutan yang

    dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai

    uang yang telah dikeluarkan”.

    Menurut Juran dalam Nasution (2001: 15) “Mutu merupakan kecocokan

    penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan”.

    Kecocokan penggunaan ini didasarkan atas lima ciri, yaitu:

    1. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan;

    2. Psikologis, yaitu cita rasa atau status;

    3. Waktu, yaitu kehandalan;

    4. Kontraktual, yaitu adanya jaminan;

    5. Etika, yaitu sopan santun, ramah, atau jujur.

    Philips B. Crosby (1979) dalam Nasution (2001: 16) mendefinisikan mutu sebagai

    “Conformance to Requirement”, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau

    distandarkan. Dengan definisi ini Crosby menitikberatkan kegiatan mutu

    perusahaan untuk mencoba mengerti harapan dan memenuhi harapan konsumen

    tersebut, sehingga perlu pandangan eksternal tentang mutu agar penyusunan

    sasaran mutu lebih realistis dan sesuai dengan permintaan atau keinginan. Deming

    (1982) dalam Nasution (2001: 16) menyatakan, bahwa “Mutu adalah kesesuaian

    dengan kebutuhan pasar”. Perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa

    yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan. Feigenbaum

    (1986) dalam Nasution (2001: 16) berpendapat bahwa “Mutu adalah kepuasan

    pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction)”. Suatu produk bermutu

    apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai

    dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk. Garvin (1988) dalam

    Nasution (2001: 16) menyatakan bahwa “Mutu merupakan suatu kondisi dinamis

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    15 yang berhubungan dengan produk, manusia/ tenaga kerja, proses dan tugas, serta

    lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen”.

    Dari semua definisi yang dikemukakan oleh para ahli, terdapat beberapa

    kesamaan, yaitu dalam unsur-unsur berikut:

    a. Mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan;

    b. Mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan;

    c. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya, apa yang dianggap

    merupakan mutu saat ini, mungkin dianggap kurang bermutu pada masa

    mendatang).

    Suatu sistem mutu adalah sesuatu yang disetujui bersama, struktur kerja operasi keseluruhan perusahaan dan pabrik, terdokumentasi dalam prosedur-prosedur manajerial dan teknik terpadu yang efektif, untuk membimbing tindakan-tindakan terkoordinasi dari orang, mesin, dan informasi di perusahaan dan pabrik tersebut melalui cara yang terbaik dan paling praktis untuk menjamin kepuasan pelanggan akan mutu dan biaya mutu yang ekonomis. (Feigenbaum, 1989: 13).

    b. Dimensi Mutu Menurut Garvin (1987) dalam Nasution (2001: 17-18) dimensi mutu

    terdiri dari:

    1. Performa (performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk;

    2. Features merupakan aspek kedua dari performa yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya;

    3. Keandalan (reliability) berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu;

    4. Konformitas (conformance) berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan;

    5. Daya tahan (durability) merupakan ukuran masa pakai suatu produk; 6. Kemampuan pelayanan (service ability) merupakan karakteristik yang

    berkaitan dengan kecepatan/ kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam perbaikan;

    7. Estetika (aesthetics) merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subyektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual;

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    16

    8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) bersifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk, seperti meningkatkan harga diri.

    c. Perspektif Kualitas Perspektif kualitas adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk

    mewujudkan kualitas suatu produk. Garvin (1994) dalam Nasution (2001: 18)

    mengidentifikasikan adanya lima alternatif perspektif kualitas yang biasa

    digunakan, yaitu “transcendental, product-based approach, User-based

    approach, manufacturing-based approach, dan value-based approach”.

    1. Trancendental Approach Menurut pendekatan ini kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi dioperasionalkan ... Selain itu, perusahaan dapat mempromosikan produknya dengan pernyataan-pernyataan, seperti tempat belanja yang menyenangkan (supermarket), elegan (mobil), kecantikan wajah (kosmetik), kelembutan dan kehalusan kulit (sabun mandi, dan lain-lain). Dengan demikian fungsi perencanaan produksi dan pelayanan suatu perusahaan sulit menggunakan definisi seperti ini sebagai dasar manajemen kualitas karena sulitnya mendesain produk secara tepat. Hal ini mengakibatkan implementasinya juga sulit.

    2. Product-based Approach Pendekatan ini, menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikualifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah unsur atau atribut yang dimiliki produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan dan preferensi individual.

    3. User-based Approach Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang menggunakannya dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang (misalnya, perceived quality)merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Perspektif yang subjektif dan demand-oriented ini juga menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula. Dengan demikian, kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakannya.

    4. Manufacturing-based Approach Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan manufakturing, serta mendefinisikan kualitas sama dengan persyaratannya (conformance to requirements). Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitas bersifat operations-driven. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, seringkali didorong oleh tujuan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    17

    peningkatan produktivitas dan penekanan biaya. Jadi, yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya.

    5. Value-based Approach Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja produk dan harga, kualitas didefinisikan sebagai “affordable excellence”. Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi, yang paling bernilai adalah produk atau jasa yang paling tepat dibeli (best-buy). (Nasution, 2001: 19)

    d. Alasan Perusahaan Memproduksi Produk Berkualitas

    Produk berkualitas prima akan lebih atraktif dan akan menarik bagi

    konsumen, bahkan akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan. Aspek

    penting dari produk berkualitas menurut Suyadi Prawirosentono (2001: 2-3)

    adalah:

    Pertama, konsumen yang membeli produk berdasarkan mutu, umumnya dia mempunyai loyalitas produk yang besar dibandingkan dengan konsumen yang membeli berdasarkan orientasi harga. Kedua, bersifat kontradiktif dengan cara pikir bisnis tradisional. Ternyata bahwa memproduksi barang bermutu tidak secara otomatis lebih mahal dengan memproduksi produk bermutu rendah. Ketiga, menjual barang yang tidak bermutu, kemungkinan akan banyak menerima keluhan dan pengembalian barang dari konsumen.

    3. Tinjauan Tentang Total Quality Management (TQM)

    a. Definisi Total Quality Management (TQM) Tjiptono dan Diana (1995) dalam H.B. Siswanto (2005: 195)

    mengemukakan bahwa “Total Quality Management (TQM) merupakan suatu

    pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan

    daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia,

    proses, dan lingkungannya”. Zulian Yamit (2004: 181) menyatakan bahwa “Total

    Quality Management (TQM) adalah sistem manajemen untuk meningkatkan

    keseluruhan kualitas menuju pencapaian keunggulan bersaing yang berorientasi

    pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh (total) anggota organisasi”.

    Santoso (1992) dalam Zulian Zamit (2004: 181) mendefinisikan bahwa Total

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    18 Quality Management (TQM) adalah “Sistem manajemen yang mengangkat

    kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan

    melibatkan seluruh anggota organisasi”.

    Total Quality Management (TQM) muncul pertama kali di Amerika

    Serikat, tetapi kemudian diorganisasikan dan dilaksanakan di beberapa

    perusahaan Jepang, khususnya setelah Perang Dunia II, Total Quality

    Management (TQM) diseminarkan sekaligus diterapkan dalam bentuk program-

    program pelatihan di berbagai sektor industri. Dua pakar terkemuka dalam Total

    Quality Management (TQM), baik di Jepang maupun Amerika Serikat adalah W.

    Edward Deming dan Joseph M. Juran. Deming mengemukakan bahwa “Pihak

    manajemen harus bertanggung jawab penuh dalam penerapan sistem mutu produk

    secara total dalam menghasilkan produk yang baik dan tidak cacat”

    (Prawirosentono, 2001: 89). Empat belas poin Deming merupakan ringkasan dari

    keseluruhan pandangan Deming terhadap apa yang harus dilakukan oleh

    perusahaan untuk melakukan transisi positif dari bisnis biasa hingga menjadi

    bisnis bermutu di tingkat dunia. Empat belas poin Deming dalam Prawirosentono,

    2001: 89-99 tersebut adalah:

    1. Ciptakan kondisi yang langgeng untuk memperbaiki produk dan jasa; 2. Adopsi falsafah baru. Dalam hal ini manajemen harus memahami

    adanya era ekonomi baru dan siap menghadapi tantangan, belajar bertanggung jawab dan mengambil alih kepemimpinan;

    3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi dalam membentuk mutu produk; 4. Hentikan praktek menghargai kontrak berdasarkan tawaran yang rendah; 5. Perbaiki secara konstan dan terus menerus sistem produksi dan jasa,

    untuk meningkatkan mutu dan produktivitas, yang pada gilirannya secara konstan menurunkan biaya;

    6. Lembagakan on the job trainning; 7. Lembagakan kepemimpinan; 8. Hapuskan rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif; 9. Hilangkan dinding pemisah antar departemen, sehingga orang dapat

    bekerja sebagai suatu tim; 10. Hilangkan slogan, desakan, dan target bagi tenaga kerja. Hal-hal

    tersebut dapat menciptakan permusuhan; 11. Hilangkan kuota dan manajemen berdasarkan sasaran, tetapi dengan

    kepemimpinan; 12. Hilangkan penghalang yang dapat merusak kebebasan karyawan atas

    keahliannya; 13. Giatkan program pendidikan self-improvement;

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    19

    14. Buatlah transformasi pekerjaan setiap orang dan siapkan setiap orang untuk mengerjakannya.

    Total Quality Management (TQM) menunjuk pada penekanan kualitas yang

    meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. Total

    Quality Management (TQM) menekankan komitmen manajemen untuk

    mendapatkan arahan perusahaan yang terus-menerus ingin mencapai keunggulan

    dalam semua aspek produk dan jasa yang kesemuanya penting bagi pelanggan.

    b. Unsur-unsur Total Quality Management (TQM) Menurut Goetsch dan Davis (1994) dalam Nasution (2001: 28-30)

    terdapat 10 unsur dalam Total Quality Management (TQM), yaitu:

    1. Fokus pada pelanggan Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk dan jasa. Menurut Yulian Yamit (2005: 79), faktor utama yang harus dilakukan untuk membentuk fokus kepada pelanggan adalah perusahaan harus menempatkan karyawan untuk berinteraksi secara langsung dengan pelanggan dan memberikan kebebasan kepada karyawan untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka memuaskan pelanggan.

    2. Obsesi terhadap kualitas. Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pelanggan internal dan eksternal menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang telah ditentukan.

    3. Pendekatan ilmiah Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut.

    4. Komitmen jangka panjang Komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.

    5. Kerja sama tim (Teamwork) Dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan, dan hubungan dijalin dan dibina, baik antarkaryawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah dan masyarakat sekitarnya.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    20

    6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan Setiap produk dan/ atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu didalam suatu sistem/ lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang dihasilkan dapat makin meningkat.

    7. Pendidikan dan pelatihan Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar.

    8. Kebebasan yang terkendali Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting .... kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik.

    9. Kesatuan tujuan Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama.

    10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan TQM. Usaha untuk melibatkan karyawan membawa dua manfaat utama. Pertama, hal ini akan meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang baik, atau perbaikan yang lebih efektif karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang langsung berhubungan dengan situasi kerja. Kedua, keterlibatan karyawan juga meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya.

    Hotel Pondok Asri Tawangmangu menerapkan 4 (empat) unsur Total

    Quality Management (TQM) yang dapat diukur oleh pelanggan, yang

    diimplementasikan sebagai berikut :

    a. Fokus pada pelanggan

    Pelanggan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelanggan eksternal,

    yaitu orang atau pengunjung yang menggunakan jasa menginap di Hotel

    Pondok Asri Tawangmangu, dengan demikian pengunjung dapat menentukan

    apakah mereka puas terhadap pelayanan maupun kualitas produk yang

    diberikan oleh pihak Hotel Pondok Asri Tawangmangu. Implementasi fokus

    pada pelanggan pada Hotel Pondok Asri Tawangmangu dapat dilihat dari segi

    Interaksi antara karyawan dengan pelanggan pada saat check in maupun check

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    21

    out, interaksi antara karyawan dengan pelanggan pada saat melayani

    pelanggan di restoran, interaksi antara karyawan dengan pelanggan saat

    membersihkan kamar hotel yang dihuni pelanggan, dan interaksi antara

    karyawan dengan pelanggan saat memberikan informasi yang ditanyakan

    pelanggan. Dimana dalam implementasi tersebut karyawan dapat langsung

    berinteraksi secara langsung kepada pelanggan agar kepuasan pelanggan dapat

    terpenuhi.

    b. Obsesi terhadap kualitas

    Implementasi obsesi terhadap kualitas pada Hotel Pondok Asri Tawangmangu

    dapat dilihat dari karakteristik yang digunakan para pelanggan dalam

    mengevaluasi kualitas jasa, yaitu: Tangibles (penataan ruangan hotel, fasilitas

    kamar hotel, fasilitas area parkir, fasilitas hotel tambahan dan fasilitas

    restoran); Reliability (ketertiban pelayanan administrasi hotel kepada

    pengunjung, ketepatan waktu dalam memberikan fasilitas welcome drink, dan

    ketepatan jadwal makan pagi di restoran); Responsiveness (ketanggapan

    karyawan dalam menunjukkan kamar hotel yang dipesan pelanggan dan

    ketanggapan karyawan dalam membantu membawakan barang bawaan

    pelanggan sampai ke kamar hotel); Assurance (keramahan, kesopanan dan

    kejujuran karyawan terhadap pelanggan yang menginap, kemampuan karyawan

    dalam berkomunikasi dengan pelanggan, ketenangan dan kenyamanan selama

    menginap di hotel Pondok Asri Tawangmangu, dan keamanan terhadap

    kendaraan yang berada di tempat parkir); Emphaty (ketulusan karyawan pada

    saat membawakan barang bawaan pelanggan sampai ke kamar hotel, ketulusan

    karyawan pada saat membawakan makan pagi maupun teh/ kopi ke dalam

    kamar hotel dan kesabaran karyawan dalam memenuhi keinginan pelanggan)

    c. Kerjasama tim (teamwork)

    Implementasi kerja sama tim (teamwork) pada Hotel Pondok Asri

    Tawangmangu dapat dilihat dari kemampuan karyawan dalam menjalankan

    tugas pada divisinya, keseragaman jawaban yang diberikan oleh karyawan atas

    pertanyaan dari pelanggan, kemampuan karyawan dalam memberikan

    informasi yang dibutuhkan pelanggan, dan kerjasama antar karyawan pada

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    22

    setiap divisi dalam menyediakan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan

    pelanggan.

    d. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

    Implementasi adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan pada Hotel

    Pondok Asri Tawangmangu dapat dilihat dari Kepedulian karyawan terhadap

    peraturan perusahaan, kepedulian karyawan dalam menjalankan tugas sesuai

    dengan SOP (Standart Operational Procedure), kepedulian karyawan atas

    kebersihan lingkungan hotel, kepedulian karyawan dalam menjaga atau

    memelihara fasilitas hotel dan kepedulian karyawan dalam menangani

    kerusakan yang terjadi pada fasilitas hotel.

    c. Prinsip Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu konsep yang

    berupaya melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu

    diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi.

    Menurut Hensler dan Brunell dalam Scheuing dan Christopher (1993) dalam

    Nasution (2001: 33) mengemukakan empat prinsip utama dalam Total Quality

    Management (TQM), yaitu sebagai berikut:

    1. Kepuasan pelanggan Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi ditentukan oleh pelanggan. Segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.

    2. Respek terhadap setiap orang Setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.

    3. Manajemen berdasarkan fakta Setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar perasaan (feeling). Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini. Pertama, prioritas (prioritization), yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersama mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Kedua, variasi atau variabilitas kinerja manusia.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    23

    4. Perbaikan berkesinambungan Konsep yang berlaku adalah PDCAA (plan-do-check-act-analyze), yang terdiri atas langkah-langkah perencanaan dan melakukan tindakan kolektif terhadap hasil yang diperoleh. Kit Sadgrove (1995) dalam Zulian Yamit (2004: 182) menyatakan

    pendapat lima prinsip program Total Quality Management (TQM) agar dapat

    berhasil dalam penerapannya. Kelima prinsip tersebut dijabarkan sebagai berikut:

    1. Fokus pada pelanggan (focus on customer) Fokus pada pelanggan berarti menempatkan pelanggan pada pusat kegiatan dan bukan lagi sebagai perusahaan yang berorientasi pada produksi.

    2. Mengerjakan secara benar (do it right) Mengerjakan secara benar berarti mengerjakan sekali benar atau menghindari pengerjaan ulang. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan secara terus menerus dan menjadikan kualitas adalah sikap bahwa semua orang harus bertanggung jawab terhadap kualitas.

    3. Komunikasikan dan latihanlah (communicate and educate) Komunikasikan berarti memberi tahu kepada karyawan tentang apa yang sedang terjadi. Untuk itu perlu ada perbaikan saluran komunikasi dan memberikan kemudahan kepada karyawan untuk menyampaikan sesuatu. Latihan dan pendidikan terhadap karyawan perlu dilakukan agar diperoleh karyawan yang terampil dan tanpa berbuat salah.

    4. Ukur hasil yang dicapai dan catatlah (measure and record) Pencatatan hasil yang dicapai berarti memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk membuat keputusan berdasarkan pada fakta, dan bukan berdasarkan opini. Pengukuran dilakukan untuk menjaga standar dan proses agar berada dalam batas toleransi yang telah disepakati.

    5. Kerjakan secara bersama (do it together) Kerjakan secara bersama berarti manajemen puncak harus berperan serta dan harus diberdayakan. Pemberdayaan karyawan perlu didukung dengan membuat tempat kerja secara nyaman sehingga karyawan terbebas dari rasa khawatir dipecat, takut pada pimpinan dan takut berbuat salah. Jika sikap seperti ini ditumbuhkan maka program TQM akan berlangsung secara efektif. Bekerja secara kelompok perlu diperkenalkan untuk mendorong moral karyawan, mengurangi konflik dan pertengkaran.

    Dale H. Besterfield (1995) dalam Zulian Yamit (2004: 183) menyatakan bahwa

    “Untuk dapat berhasil dengan baik penerapan sistem Total Quality Management

    (TQM) harus berpedoman pada enam prinsip dasar yang menjadi acuannya”.

    Keenam prinsip dasar tersebut adalah:

    1. Kesediaan manajemen dalam meliba