universitas tadulako prevalensi larva echinostomatidae pada berbagai jenis gastropoda air tawar di

6
e-Jipbiol Vol. 2: 1-6, Desember 2013 ISSN : 2338-1795 Prevalensi Larva Echinostomatidae pada Berbagai Jenis Gastropoda Air Tawar di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi Prevalence of Larval Echinostomatidae in Different Types of Freshwater Gastropoda in Dolo Kabupaten Sigi Irmawati 1 , H. Achmad Ramadhan 2 , Hj. Sutrisnawati 2 1 Mahasiswa Prog. Studi Pend. Biologi. FKIP. Universitas Tadulako 2 Dosen Program Studi Pend. Biologi. FKIP. Universitas Tadulako e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi beberapa jenis gastropoda yang terinfeksi larva Echinostomatidae di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi dan untuk menentukan prevalensi jumlah larva Echinostomatidae yang menginfeksi Gastropoda air tawar di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan teknik transek menggunakan metode plot berpetak. Populasi adalah semua jenis Gastropoda air tawar yang ada pada lokasi pengamatan di Kecamatan Dolo yang terdapat dalam plot. Sampel adalah semua jenis Gastropoda air tawar yang terinfeksi larva Echinostomatidae. Pengambilan sampel dilakukan di 3 lokasi yaitu Desa Langaleso, Desa Kota Rindau dan Desa Kota Pulu pada berbagai macam habitat yaitu sawah, saluran irigasi dan kolam. Selanjutnya pemeriksaan terhadap gastropoda air tawar yang terinfeksi larva Echinostomatidae dilakukan di laboratorium Biologi FKIP UNTAD. Untuk menghitung prevalensi larva Echinostomatidae pada suatu jenis gastropoda air tawar yang ditemukan, maka dihitung dalam persen. Dari hasil penelitian didapatkan 6 jenis gastropoda air tawar yaitu L. rubiginosa, M. tuberculata, B. javanica, T. scabra, I. exutus, dan P. canaliculata dan setelah dilakukan pemeriksaan semua jenis gastropoda tersebut positif terinfeksi larva cacing Echinostomatidae. Prevalensi larva Echinostomatidae yang tertinggi terdapat pada lokasi Kota pulu di habitat sawah pada jenis siput Melanoides tuberculata (51,76%). Kata Kunci: prevalensi, Echinostomatidae dan Gastropada air tawar Abstract This study aimed to obtain information on several types of gastropoda infected larva Echinostomatidae in Dolo Kabupaten Sigi and to determine the prevalence Echinostomatidae number of larva that infect freshwater gastropoda in Dolo Kabupaten Sigi. The method used is the method of survey transect technique using the plot's puzzle. Population is all kinds of freshwater gastropods that existed at the location in the district of Dolo observations contained in the plot. The samples are all kinds of freshwater gastropoda infected larvae Echinostomatidae. Sampling was conducted in 3 locations: Langaleso, Kota Rindau dan Kota Pulu, on a wide range of habitats, namely rice fields, irrigation ditches, and ponds. Further examination of the freshwater gastropoda infected larvae Echinostomatidae in the laboratory FKIP UNTAD Biology. To calculate the prevalence of larvae Echinostomatidae in a freshwater gastropoda species is found, it is calculated in percent. From the results, 6 species of freshwater gastropoda, namely L. rubiginosa, M. tuberculata, B. javanica, T. scabra, I. exutus, and P. canaliculata andfter the examination of all types of gastropods positive Echinostomatidae infected with worm larvae. Echinostomatidae the highest prevalence of larvae found in Kota Pulu locations in the tens of paddy on the type of snail habitat Melanoides tuberculata (51.76%). Keyword: prevalence, Echinostomatidae and freshwater Gastropoda

Upload: nisrina-rinnauffil-ii

Post on 10-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Parasitologi Universitas Tadulako

TRANSCRIPT

  • e-Jipbiol Vol. 2: 1-6, Desember 2013ISSN : 2338-1795Prevalensi Larva Echinostomatidae pada Berbagai Jenis Gastropoda Air Tawar diKecamatan Dolo Kabupaten SigiPrevalence of Larval Echinostomatidae in Different Types of Freshwater Gastropoda in DoloKabupaten SigiIrmawati1, H. Achmad Ramadhan 2, Hj. Sutrisnawati 21Mahasiswa Prog. Studi Pend. Biologi. FKIP. Universitas Tadulako2Dosen Program Studi Pend. Biologi. FKIP. Universitas Tadulakoe-mail: [email protected]

    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi beberapa jenis gastropoda yangterinfeksi larva Echinostomatidae di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi dan untuk menentukanprevalensi jumlah larva Echinostomatidae yang menginfeksi Gastropoda air tawar diKecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan tekniktransek menggunakan metode plot berpetak. Populasi adalah semua jenis Gastropoda air tawaryang ada pada lokasi pengamatan di Kecamatan Dolo yang terdapat dalam plot. Sampel adalahsemua jenis Gastropoda air tawar yang terinfeksi larva Echinostomatidae. Pengambilan sampeldilakukan di 3 lokasi yaitu Desa Langaleso, Desa Kota Rindau dan Desa Kota Pulu padaberbagai macam habitat yaitu sawah, saluran irigasi dan kolam. Selanjutnya pemeriksaanterhadap gastropoda air tawar yang terinfeksi larva Echinostomatidae dilakukan dilaboratorium Biologi FKIP UNTAD. Untuk menghitung prevalensi larva Echinostomatidaepada suatu jenis gastropoda air tawar yang ditemukan, maka dihitung dalam persen. Dari hasilpenelitian didapatkan 6 jenis gastropoda air tawar yaitu L. rubiginosa, M. tuberculata, B.javanica, T. scabra, I. exutus, dan P. canaliculata dan setelah dilakukan pemeriksaan semuajenis gastropoda tersebut positif terinfeksi larva cacing Echinostomatidae. Prevalensi larvaEchinostomatidae yang tertinggi terdapat pada lokasi Kota pulu di habitat sawah pada jenissiput Melanoides tuberculata (51,76%).Kata Kunci: prevalensi, Echinostomatidae dan Gastropada air tawarAbstractThis study aimed to obtain information on several types of gastropoda infected larvaEchinostomatidae in Dolo Kabupaten Sigi and to determine the prevalence Echinostomatidaenumber of larva that infect freshwater gastropoda in Dolo Kabupaten Sigi. The method used isthe method of survey transect technique using the plot's puzzle. Population is all kinds offreshwater gastropods that existed at the location in the district of Dolo observations containedin the plot. The samples are all kinds of freshwater gastropoda infected larvaeEchinostomatidae. Sampling was conducted in 3 locations: Langaleso, Kota Rindau dan KotaPulu, on a wide range of habitats, namely rice fields, irrigation ditches, and ponds. Furtherexamination of the freshwater gastropoda infected larvae Echinostomatidae in the laboratoryFKIP UNTAD Biology. To calculate the prevalence of larvae Echinostomatidae in a freshwatergastropoda species is found, it is calculated in percent. From the results, 6 species of freshwatergastropoda, namely L. rubiginosa, M. tuberculata, B. javanica, T. scabra, I. exutus, and P.canaliculata andfter the examination of all types of gastropods positive Echinostomatidaeinfected with worm larvae. Echinostomatidae the highest prevalence of larvae found in KotaPulu locations in the tens of paddy on the type of snail habitat Melanoides tuberculata (51.76%).Keyword: prevalence, Echinostomatidae and freshwater Gastropoda

  • Irmawati et al.,

    2 e-Jipbiol Vol 2, Desember 2013

    PENDAHULUANPropinsi Sulawesi Tengah merupakan

    salah satu propinsi di Indonesia yang memilikiberagam flora dan fauna, diantaranya ada yangspesifik, bahkan ada yang bersifat endemik yangtidak dijumpai di daerah-daerah lain Indonesia.Pada beberapa penelitian yang telah dilakukanternyata Sulawesi Tengah secara makromempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi(Sutrisnawati, 2001).

    Kabupaten Sigi merupakan kabupatentermuda di Sulawesi Tengah, dengan luaswilayah Kabupaten Sigi secara keseluruhanadalah 5.196,02 km2 atau sekitar 7,64 % daritotal luas wilayah Sulawesi Tengah. Secaraadministratif, Kabupaten Sigi terbagi menjadi15 kecamatan, 156 desa dan 1 UnitPemukiman Transmigrasi (UPT). KecamatanDolo merupakan salah satu kecamatan yangberada di Kabupaten Sigi (Badan Pusat Statistik,2011). Berdasarkan hasil observasi, pada daerahini terdapat persawahan yang cukup luas, irigasi,kolam, rawa, serta sungai yang merupakanhabitat dari invertebrata air tawar, khususnyajenis-jenis siput dari phylum Mollusca.

    Secara umum gastropoda memberimanfaat kepada manusia, baik dagingnya sebagaibahan makanan yang berprotein tinggi sehinggadapat dikonsumsi oleh penduduk, juga sebagaipakan ternak unggas dan cangkangnya dapatdibuat berbagai macam lukisan, cendramata danbunga-bungaan (Dharma, 1988). Akan tetapi,selain memiliki berbagai macam manfaattersebut, siput juga dapat merugikan yaitusebagai hama yang merupakan ancaman bagimanusia karena memakan tanaman mudamisalnya padi, serta beberapa jenis diantaranyaternyata dapat berpotensi sebagai inang perantaraparasit cacing trematoda, yang stadiumdewasanya berparasit pada manusia(Sutrisnawati, 2001).

    Cacing trematoda memerlukan jenis siputtertentu sebagai inang antara untuk kelangsunganhidupnya (Joosse dan Elk, 1986). Padaumumnya cacing trematoda yang hidup padasiput ditemukan pada beberapa Negara seperti diRRC, Korea, Jepang, Filipina, Thailand,Vietnam, Taiwan, India dan Afrika. Beberapaspesies juga ditemukan di Indonesia sepertiFasciolopsis buski di Kalimantan, Echinostomadi Jawa dan Sulawesi, Heterophydae di Jakarta

    dan Schistosoma japonicum di Sulawesi Tengah(Srisasi dkk, 1998).

    Infeksi Echinostoma menyebabkankerusakan ringan pada mukosa usus dan tidakmenimbulkan gejala yang berarti. Infeksi beratdapat menyebabkan timbulnya radang kataralpada dinding usus atau ulserasi. Pada anakmenimbulkan gejala diare, sakit perut, anemiadan edema. Adapun jenis siput yang merupakanhospes perantara I dari cacing Echinostomatidaeyaitu berupa keong jenis kecil seperti dari genusAnisus, Gyraulus, Lymnaea, dan sebagainya.Sedangkan hospes perantara II, yaitu jenis keongyang besar, seperti dari genus Vivipar, Bellamya,Pila atau Corbicula (Srisasi dkk, 1998).

    Dari hasil observasi yang dilakukan,diketahui bahwa sebagian masyarakat diKecamatan Dolo memanfaatkan siput jenistertentu sebagai bahan makanan untukdikonsumsi maupun sebagai pakan ternak.Hingga saat ini belum ada laporan tentangprevalensi larva cacing trematoda pada daerahSigi. Sementara potensi terinfeksinya siput didaerah tersebut sangat besar. Hal ini dilihat daribeberapa faktor pendukungnya yaitu banyaknyaperairan dekat dengan daerah penyebaran cacingtrematoda. Oleh karena itu, perlu dilakukanpenelitian.Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telahdiuraikan diatas, maka rumusan masalah padapenelitian ini ialah :1. Berapa jenis gastropoda air tawar yang

    terinfeksi larva Echinostomatidae diKecamatan Dolo, Kabupaten Sigi?

    2. Berapa persen prevalensi larvaEchinostomatidae yang menginfeksigastropoda air tawar di Kecamatan Dolo,Kabupaten Sigi?

    TujuanAdapun yang menjadi tujuan dari

    penelitian ini ialah:1. Untuk mendapatkan informasi beberapa jenis

    gastropoda air tawar yang terinfeksi larvaEchinostomatidae di Kecamatan Dolo,Kabupaten Sigi.

    2. Untuk menentukan prevalensi larvaEchinostomatidae yang menginfeksi

  • Prevalensi Larva Echinostomatidae pada Berbagai Jenis Gastropoda Air Tawar di Kecamatan Dolo KabupatenSigi

    3 e-Jipbiol Vol 2, Desember 2013

    gastropoda air tawar di Kecamatan Dolo,Kabupaten Sigi.

    Manfaat Penelitian1. Manfaat Teoritis

    Untuk pengembangan ilmu biologikhususnya pada mata kuliah zoologi invertebratedan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya.2. Manfaat Praktisa. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat

    luas tentang infeksi larva Echinostomatidaepada beberapa jenis gastropoda air tawar diKecamatan Dolo Kabupaten Sigi.

    b. Sebagai bahan informasi bagi DinasPeternakan dan Kesehatan Hewan sertaDinas Kesehatan mengengenai prevalensilarva Echinostomatidae yang dapatmenginfeksi hewan ternak maupun manusiayang terdapat pada beberapa jenisgastropoda air tawar sebagai inangperantara.

    c. Sebagai realisasi dari mahasiswa biologiselaku peneliti guna meningkatkan kreatifitasbidang keilmuwan khususnya pengabdiankepada masyarakat.

    METODE PENELITIANMetode yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah metode survey yaitu mencobamenjelaskan peristiwa yang terjadi sekarangtanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu.Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember2012 sampai dengan bulan Februari 2013.Penelitian lapangan dilakukan di tiga desa yaituDesa Langaleso, Desa Kota Rindau, dan DesaKota Pulu yang terletak di Kecamatan Dolo,Kabupaten Sigi. Penelitian larvaEchinostomatidae dilakukan di LaboratoriumBiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Tadulako Palu. Populasi dalampenelitian ini adalah semua jenis gastropoda airtawar yang ada pada lokasi pengamatan diKecamatan Dolo, Kabupaten Sigi sedangkanyang menjadi sampel dalam penelitian ini adalahsemua jenis gastropoda air tawar yang terinfeksilarva Echinostomatidae yang ditemukan padasaat pengamatan di Kecamatan Dolo, KabupatenSigi. Alat-alat yang digunakan dalam penelitianini adalah pH meter, Higrometer, DO meter,Mikroskop, Kaca objek, Kaca penutup, Lumpangdan alu, Meteran rol, Tali rafiah, Sepatu bot,

    Sarung tangan, Tapis, Pelastik, Patok kayu,Kertas label dan Kamera. Bahan yang digunakanadalah air, Gastropoda air tawar dan NaClfisiologisProsedur PenelitianTahap Pengambilan Sampel Gastropoda

    Menentukan wilayah yang akan ditelitidengan metode kuadrat/plot berpetak (Michael,1984), dengan menempatkan kuadrat secarasistematis menurut garis transek, berdasarkankeberadaan Gastropoda yang dianggap mewakilitempat tersebut.

    Pada setiap lokasi pengamatan dibuatgaris transek dengan panjang 10 meter.Banyaknya plot yang digunakan setiap transekadalah 3 plot dengan ukuraan plot 1 m x 1 m.Jumlah transek dalam satu habitat adalah 3transek, sehingga jumlah keseluruhan plot dalamsatu lokasi adalah 9 plot.

    Pengambilan sampel dilakukan dengancara mengayak tanah atau lumpur kemudiangastropoda yang ditemukan dimasukkan kedalam pelastik yang telah berisi air dan diberilabel. Kemudian gastropoda tersebut nantinyaakan diidentifikasi dan dilakukan pemeriksaandilaboratorium untuk mengetahui adanya larvaEchinostomatidae pada jenis Gastropoda yangditemukan. Pada tahap pengambilan sampel inidilakukan pengulangan sebanyak 2 kali yaitupada pagi dan sore hari.Tahap Pengukuran Sifat Fisik KimiaLingkungan

    Setelah melakukan pengambilan sampelgastropoda air tawar, selanjutnya dilakukanpengukuran sifat fisik kimia lingkungan padadaerah penelitian yang meliputi pengukuran:pH, Suhu Air (oC), Suhu Udara (oC),Kelembaban (%), dan Kandungan oksigenterlarut.Tahap Pemeriksaan Larva Echinostomatidaedi LaboratoriumSetelah siput diidentifikasi, diukur panjang dangaris tengahnya/lebar tubuhnya, selanjutnya siputtersebut diremukkan (digerus), diberi sedikitNaCl fisiologis. Kemudian cairan hasil gerusantersebut diteteskan pada kaca objek, diberilarutan merah netral, selanjutnya ditutup dengan

  • Irmawati et al.,

    4 e-Jipbiol Vol 2, Desember 2013

    kaca penutup dan diamati dibawah mikroskopdengan pembesaran lemah (objektif 10x) untukmelihat adanya stadia larva Echinostomatidae(stadium serkaria).Analisis Dataa. Penentuan inang perantara gastropoda air

    tawar dilakukan dengan cara memeriksasemua Gastropoda yang ditemukan,kemudian dilihat stadium apa saja yangditemukan di dalam Gastropoda tersebut, jikaditemukan larva (serkaria) atau metaserkariamaka Gastropoda tersebut positif merupakaninang antara cacing Echinostomatidae.

    b. Prevalensi merupakan besarnya seluruhkasus penyakit yang terjadi pada suatu waktudisuatu daerah. Untuk menghitung berapabesar prevalensi larva Echinostomatidaepada suatu jenis gastropoda air tawar yangditemukan, maka dihitung dalam persen

    yaitu dengan menggunakan perhitungansebagai berikut

    (Sutrisnawati, 2001).HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil penelitian mengenai jenis-jenisgastropoda air tawar yang berperan sebagai inangperantara cacing Trematoda dan jenis-jeniscacing trematoda di Kecamatan Dolo, KabupatenSigi disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

    Tabel 1. Jenis-Jenis Gastropoda Air Tawar yang Berperan Sebagai Inang Perantara Cacing Trematoda diKecamatan Dolo, Kabupaten Sigi

    Jenis-JenisGastropoda

    Inang Perantara dari Jenis/Famili LarvaEchinostomatidae Fasciola gigantic Trichobilharzia brevis

    L. rubiginosaM. tuberculataB. javanicaT. scabraI. exutusP. canaliculata

    ++++++

    +-----

    +-----

    Keterangan : ( + ) : ditemukan ; ( - ) : tidak ditemukanTabel 2. Jenis/Famili Larva (Serkaria) Trematoda Dan Prevalensinya Pada Beberapa Jenis GastropodaAir Tawar Di Berbagai Macam Habitat

    Jenis/FamiliLarva (serkaria)

    JenisGastropoda

    Langaleso Kota rindau Kota PuluSw SI Kl Sw SI Kl Sw SI Kl

    (%) rata-rataEchinostomatidaeF. giganticaT. brevisEchinostomatidaeEchinostomatidaeEchinostomatidaeEchinostomatidaeEchinostomatidae

    L. rubiginosaL. rubiginosaL. rubiginosaM. tuberculataB. javanicaT. scabraI. exutusP. canaliculata

    11,230,02,2436,420,022,22500,0

    0,00,00,038,466,360,041,170,0

    0,00,00,00,00,00,00,00,0

    20,3715,430,014,860,00,00,04,5

    18,9113,510,033,630,0145,409,67

    0,00,00,00,00,00,00,00,0

    14,830,00,051,7623,940,00,00,0

    0,00,00,013,9726,2113,670,00,0

    0,00,00,00,00,00,00,00,0

    Keterangan : Sw : Sawah ; SI : Saluran Irigasi ; Kl : Kolam

    Jumlah gastropoda Jenis xyang positif terinfeksi

    larva (serkaria) TrematodaPrevalensi = x 100 %

    Jumlah keseluruhan gastropodajenis x yang diperiksa

  • Prevalensi Larva Echinostomatidae pada Berbagai Jenis Gastropoda Air Tawar di Kecamatan Dolo KabupatenSigi

    5 e-Jipbiol Vol 2, Desember 2013

    Berdasarkan Tabel 1. Setelah dilakukanpemeriksaan pada 6 jenis gastropada air tawaryaitu Lymnaea rubiginosa, Melanoidestuberculata, Bellamya javanica, Indoplanorbisexutus, dan Pomacea canaliculata, ternyata 6 jenisGastropoda air tawar tersebut positif mengandunglarva cacing Trematoda yaitu Echinostomatidae,Fasciola gigantica, dan Trichobilharzia brevis.

    Berdasarkan Tabel 2 jenis/famili larva(serkaria) Trematoda dan prevalensinya padabeberapa jenis Gastropoda air tawar di berbagaimacam habitat, prevalensi tertinggi larvaEchinostomatidae pada Melanoides tuberculata(51,76%) pada habitat sawah di Desa Kota Pulu.Selain itu, ditemukan juga larva cacing Fasciolagigantica pada siput Lymnaea rubiginosa denganprevalensi tertinggi di Desa Kota Rindau padahabitat sawah (20,37%) dan larva cacingTrichobilharzia brevis pada siput Lymnaearubiginosa (2,24%) di Desa Langaleso padahabitat sawah.Pembahasan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telahdilakukan ditemukan 6 jenis gastropada air tawar,yaitu Lymnaea rubiginosa, Melanoidestuberculata, Bellamya javanica, Indoplanorbisexutus, dan Pomacea canaliculata.

    Setelah dilakukan pemeriksaan dilaboratorium, 6 jenis gastropoda yang ditemukanternyata positif mengandung larva trematoda.Adapun larva trematoda yang ditemukan yaituEchinostomatidae, Fasciola gigantica, danTrichobilharzia brevis. Larva Echinostomatidaeditemukan pada semua jenis gastropoda tersebutyaitu Lymnaea rubiginosa, Melanoidestuberculata, Bellamya javanica, Indoplanorbisexutus dan Pomacea canaliculata.

    Adapun larva cacing Fasciola giganticadan Trichobilharzia brevis yang merupakan salahsatu jenis dari famili Schistosomatidae, hanyaditemukan pada siput Lymnaea rubiginosa padahabitat sawah. Hal tersebut dikarenakan jenissiput Lymnaea rubiginosa merupakan inangperantara bagi Fasciola gigantica sesuai denganlaporan penelitian Zalizar dan Satrija dalamSutrisnawati (2001) yang menyebutkan bahwaLymnaea rubiginosa bertindak sebagai inangperantara tunggal bagi Fasciola gigantica diIndonesia. Selain itu juga bertindak sebagai inangperantara bagi trematoda lain, terutama dari family

    Schistosomatidae yang berparasit pada unggas air,serta parasit pada kodok dan tikus.

    Sebagaimana telah diketahui bahwa padabeberapa jenis siput air tawar dalam tubuhnyahidup dan berkembang larva cacing Trematoda,misalnya Fasciolopsis buski yang menyebabkanpenyakit fasciolopsiasis, Fasciola hepatica yangdapat menyebabkan penyakit fascioliasis,Trichobilharzia brevis penyebab penyakitdermatitis schistosoma pada manusia danEchinostoma revolutum yang menyebabkanpenyakit echinostomiasis (Murad dkk, 1993).

    Prevalensi larva Echinostomatidae yangtertinggi terdapat pada lokasi Desa Kota Pulu dihabitat sawah pada jenis siput Melanoidestuberculata (51,76%). Selanjutnya prevalensi larvaEchinostomatidae pada jenis siput Bellamyajavanica yang tertinggi terdapat pada lokasi KotaPulu di habitat irigasi (26,21%). PrevalensiEchinostomatidae pada jenis siput Thiara scabrayang tertinggi terdapat pada lokasi Langaleso dihabitat sawah (22,22%). Prevalensi larvaEchinostomatidae pada jenis siput Indoplanorbisexutus yang tertinggi terdapat pada lokasi DesaLangaleso di habitat sawah (50%). Prevalensilarva Echinostomatidae pada jenis siput Pomaceacanaliculata yang tertinggi terdapat pada lokasiDesa Kota Rindau di habitat irigasi (9,67 %).Kemudian pada jenis siput Lymnea rubiginosaprevalensi larva Echinostomatidae tertinggiterdapat pada lokasi Desa Kota Rindau di habitatsawah (20,37%), prevaleensi Fasciola giganticapada pada jenis siput Lymnaea rubiginosa terdapatpada lokasi Kota Rindau di habitat sawah(15,43%) dan larva Trichobilharzia brevis hanyaditemukan pada jenis siput Lymnaea rubiginosapada lokasi Desa Langleso di habitat sawahdengan prevalensi (2,24%).

    Adanya larva cacing Echinostomatidaeyang ditemukan pada 6 jenis siput tersebut dapatdikarenakan larva Echinostomatidae mampuberkembang/hidup pada beberapa siput dibandingdengan larva yang lain. Selain itu, dapat jugadikarenakan pada parasit ini mempunyai banyakjenis (Echinostoma ilocanum, Echinostomamalayanum, Echinostoma lindoense), cacingdewasanya hidup pada berbagai jenis hewan yaitumamalia, jenis burung air, itik, entok, dan jugapada manusia (Noble dan Noble dalamSutrisnawati, 2001.) Tingginya prevalesi larvaEchinostomatidae yang terdapat pada Melanoides

  • Irmawati et al.,

    6 e-Jipbiol Vol 2, Desember 2013

    tuberculata (51,76%) pada habitat sawah di lokasikota pulu, dapat dikarenakan Melanoidestuberculata merupakan inang perantara yangsesuai dengan Echinostomatidae.

    Sutrisnawati (2001) mengemukakanbahwa adanya variasi jenis/famili larva cacingtrematoda dan prevalensinya pada setiap jenisgastropoda air tawar dapat dipengaruhi denganbebagai macam faktor antara lain adanya sumberpenularan berupa inang tetap yang sering mancarimakan pada habitat air tawar serta penularan olehhospes reservoir berbagai penyakit yang berupahewan rodentia, selain itu prevalensi pada siputjuga tergantung pada kesesuaian antaraGastropoda sebagai inang perantara yang tersediadihabitat dengan telur atau mirasidium yangmasuk pada siput tersebut.KESIMPULAN1. Jenis Gastropoda air tawar yang terinfeksi

    larva Echinostomatidae yang ditemukan diKecamatan Dolo, Kabupaten Sigi terdapat 6jenis, yaitu Lymnaea rubiginosa, Melanoidestuberculata, Bellamya javanica, Indoplanorbisexutus, Thiara scabra dan Pomaceacanaliculata.

    2. Prevalensi larva Echinostomatidae yangtertinggi terdapat pada lokasi Desa Kota puludi habitat sawah pada jenis siput Melanoidestuberculata (51,76%). Pada jenis siput Lymnearubiginosa prevalensi larva Echinostomatidaetertinggi terdapat pada lokasi Desa KotaRindau di habitat sawah (20,37%), prevalensiFasciola gigantica pada pada jenis siputLymnea rubiginosa terdapat pada lokasi DesaKota Rindau di habitat sawah (15,43%) danlarva Trichobilharzia brevis hanya ditemukanpada jenis siput Lymnaea rubiginosa padalokasi Langleso di habitat sawah denganprevalensi (2,24%).

    SARANPerlu kiranya penelitian lebih lanjut untuk

    memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat

    mengenai jenis Gastropoda air tawar yangterinfeksi larva Echinostomatidae di Kec. DoloKab. Sigi Sulawesi Tengah dan penelitianmengenai kemungkinan adanya penderitaechinostomiasisfascioliasis pada masyarakat diKec. Dolo Kab. Sigi Sulawesi Tengah.DAFTAR PUSTAKABadan pusat statistik. (2011). Kabupaten Sigi Dalam

    Angka. Percetakan Rio. Palu.Dharma B. (1988). Siput dan Kerang Indonesia I.

    Penerbit. PT. Sarana Graha. Jakarta.Joosse, J. & R.V . Elk. (1986) . Trichobilharzia ocellata

    Physiological characterization of giantgrowth, glycogen depletion and absence ofreproductive activity in the intermediate snailhost, Lymnaea stagnalis. Exp. Parasitol.

    Michael, P. (1984). Echological Methods For Field andLaboratory Investigation. Tata McGraw-HillPublishing Company Limited. New Delhi.

    Murad, S., Nurhayati, J., Rosanto, R., & Kasmara, H..(1993). Beberapa Aspek Ekologi Mollusca AirTawar Terutama Jenis-Jenisnya yang DapatDimakan dan yang Berperan Sebagai InangPerantara Cacing Trematoda di DaerahSaguling dan Cirata, Jawa Barat. LaporanPenelitian. Fakultas MIPA. Univ Padjajaran.Bandung.

    Srisasi, G., Ilahude, H.D., & Wita Pribadi. (1998).Parasitologi Kedokteran. Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia. Jakarta.

    Sutrisnawati. (2001). Beberapa Aspek BiologiGastropoda Air Tawar Serta PotensinyaSebagai Inang Perantara Parasit CacingTrematoda Pada Manusia di Daerah LembahNapu Sulawesi Tengah. [Thesis]. UniversitasPadjadjaran. Bandung.