universitas diponegoro rekayasa nilai pembangunan gedung ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf ·...

210
UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building) TUGAS AKHIR ACHMAD NURUL HIDAYAT L2A 605 002 DENNY ARDIANTO L2A 605 020 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL SEMARANG MEI 2011

Upload: lexuyen

Post on 30-Jan-2018

261 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

UNIVERSITAS DIPONEGORO

REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA

AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building)

TUGAS AKHIR

ACHMAD NURUL HIDAYAT

L2A 605 002

DENNY ARDIANTO

L2A 605 020

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

SEMARANG

MEI 2011

Page 2: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

ii

UNIVERSITAS DIPONEGORO

REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA

(Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building)

ACHMAD NURUL HIDAYAT L2A 605 002

DENNY ARDIANTO L2A 605 020

Semarang, Mei 2011

Disetujui,

Pembimbing Utama

Dr. Ir. Sriyana, MS. NIP. 196006021986021001

Pembimbing Pendamping

Ir. Arif Hidayat, CES., MT.. NIP. 196207011990031003

Mengetahui, Ketua Program Reguler II

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Ir. Moga Narayudha, SP1. NIP. 195202021980031005

Page 3: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

iii 

 

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas akhir ini adalah hasil karya kami sendiri dan semua sumber baik yang dikutip

ataupun yang dirujuk telah kami nyatakan dengan benar.

1. NAMA : ACHMAD NURUL H.

NIM : L2A 605 002

Tanda tangan : ………………..

2. NAMA : DENNY ARDIANTO

NIM : L2A 605 020

Tanda tangan : ………………..

Tanggal : 27 Mei 2011

 

Page 4: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

vi 

 

Dibuat di : Semarang

Pada tanggal : 27 Mei 2011

Yang menyatakan,

Mahasiswa I Mahasiswa II

Achmad Nurul H. Denny Ardianto

L2A 605 002 L2A 605 020

Page 5: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Diponegoro, kami yang bertanda tangan di bawah

ini :

1. Nama : Achmad Nurul Hidayat

NIM : L2A 605 002

2. Nama : Denny Ardianto

NIM : L2A 605 020

3. Jurusan : Teknik Sipil

4. Fakultas : Teknik

5. Jenis karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas

Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif ( Non-Exclusive Royalty Free Right) atas

karya ilmiah kami yang berjudul :

REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG

RUSUNAWA AMBARAWA

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty/Noneksklusif ini

Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam

bentuk pangkalan data (data base), merawat dan mempublikasikan tugas akhir kami selama

tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya.

Page 6: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

anugerah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir pada

Rekayasa Nilai Pembangunan Gedung RUSUNAWA Ambarawa.

Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan

akademis bagi mahasiswa jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Diponegoro. Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah memperluas wawasan, memahami,

dan mengembangkan rekayasa sipil berdasarkan mata kuliah yang telah didapat.

Selain itu, supaya dapat berpikir secara menyeluruh dalam pengetahuan rekayasa

sipil.

Namun waktu yang singkat ini telah membatasi Penulis untuk menguraikan

seluruh perencanaan pembangunan proyek secara mendetail pada penyusunan

laporan ini. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam isi

laporan Tugas Akhir ini. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan Penulis. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang dapat membantu

dalam penyempurnaan isi laporan ini sangat kami harapkan.

Laporan Tugas Akhir ini Penulis susun berdasarkan data yang ada dan

pengamatan Penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, atas

segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan selama Tugas Akhir sampai

tersusunnya laporan ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ir. Sri Sangkawati, MS., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro.

2. Ir. Moga Narayudha, SP1., selaku Ketua Program Reguler II.

3. Hardi Wibowo,ST., MEng., selaku Sekretaris Program Sipil Reguler II.

4. Bapak Ir. Slamet Hargono, Dipl., Ing., selaku dosen wali (2053)

5. Bapak Dr. Ir. Sriyana, MS., selaku Dosen Pembimbing I.

6. Bapak Ir. Arif Hidayat, CES., MT., selaku Dosen Pembimbing II.

7. Orang tua dan keluarga tercinta, yang telah memberi dukungan moral, spiritual

dan finansial.

Page 7: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

viii

8. Semua teman-teman angkatan 2005 yang telah memotivasi penyelesaian laporan

ini.

9. Bagian Administrasi yang telah membantu kelancaran dalam surat-menyurat.

10. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis, baik secara moril maupun

materiil, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata, Penulis berharap semoga laporan ini dapat menambah referensi

mata kuliah dan bermanfaat bagi perkembangan penguasaan ilmu rekayasa sipil di

Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro.

Semarang, April 2011

Penulis

Page 8: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ............................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN TUGAS AKHIR .................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3

1.3 Ruang Lingkup ..................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penulisan .................................................................................. 4

1.5 Manfaat Penulisan ................................................................................. 4

1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................ 5

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Proyek ..................................................................... 7

2.2 Data – Data Proyek ................................................................................ 9

BAB III STUDY PUSTAKA

3.1 Value Engineering ................................................................................. 11

3.1.1 Pengertian Value Engineering ..................................................... 11

3.1.2 Unsur-unsur Utama Value Engineering ..................................... 13

3.1.3 Sebab-Sebab Timbulnya Biaya-Biaya Yang Tidak Diperlukan .. 15

3.1.4 Waktu Mengaplikasikan Value Engineering ............................... 17

3.2 Value Engineering Pada Tahap Perencanaan ........................................ 20

3.3 Value Engineering Pada Tahap Pelaksanaan......................................... 20

3.4 Pertimbangan Kode Etik ........................................................................ 21

3.5 Value Engineering Incentive Clause ..................................................... 22

Page 9: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

x

3.6 Program Requirements Clause .............................................................. 24

3.7 Mencapai Keberhasilan Value Engineering Incentive Clause .............. 24

3.8 Analisis Struktur .................................................................................... 26

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Definisi .................................................................................................. 27

4.2 Proses Penelitian .................................................................................... 29

BAB V ANALISIS REKAYASA NILAI

5.1 Upaya Dalam Melakukan Rekayasa Nilai ............................................. 35

5.2 Item Pekerjaan Yang DiRekayasa Nilai ................................................ 35

5.2.1 Rangka Atap Baja Ringan ........................................................... 35

5.2.1.1 Alasan Dilakukan Rekayasa Nilai Pada Rangka Atap ........ 39

5.2.2 Wiremesh ( Jaring Kawat Baja Las ) ............................................ 41

5.2.2.1 Alasan Dilakukannya Rekayasa Nilai Pada Pelat

Dengan Menggunakan Tulangan Wiremesh ......................... 41

5.2.3 Bata Ringan ( Hebel / Celcon) ..................................................... 42

5.2.3.1 Alasan Dilakukannya Rekayasa Nilai Pada Dinding

Dengan Menggunakan Bata Ringan/Hebel ........................... 43

5.3 Analisis Struktur ................................................................................... 44

5.3.1 Perencanaan Dan Analisa Perhitungan Struktur Atap ................. 44

5.3.2 Perhitungan Pembebanan Struktur .............................................. 52

5.3.3 Perhitungan Balok ....................................................................... 56

5.3.4 Perhitungan Kolom ...................................................................... 60

5.3.5 Perhitungan Pembebanan Pondasi ............................................... 62

BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)

6.1 Instruksi Kepada Peserta Lelang ........................................................... 72

6.2 Data Lelang ........................................................................................... 83

6.3 Lampiran ................................................................................................ 89

6.4 Syarat – Syarat Umum Proyek .............................................................. 98

6.5 Syarat –Syarat Kontrak .......................................................................... 104

6.6 Penjelasan Teknis Pekerjaan ................................................................. 107

6.7 Bentuk – Bentuk Jaminan ...................................................................... 110

6.8 Penutup .................................................................................................. 115

Page 10: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

xi

BAB VII PEMBAHASAN REKAYASA NILAI

7.1 Kebutuhan Biaya ................................................................................... 116

7.1.1 Rencana Anggaran Biaya Existing .............................................. 116

7.1.2 Analisa Value Engineering Pada Atap ........................................ 117

7.1.2.1 Tahap Informasi Atap .......................................................... 117

7.1.2.2 Tahap Kreatif Atap .............................................................. 118

7.1.2.3 Tahap Analisa Atap ............................................................. 119

7.1.2.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Atap Baja Ringan ............. 119

7.1.2.3.2 Analisa Value Engineering Atap Baja Ringan ............ 122

7.1.2.4 Tahap Rekomendasi Atap .................................................... 127

7.1.2.5 Tahap Penyajian ................................................................... 129

7.1.3 Analisa Value Engineering Pada Elemen Pelat ........................... 129

7.1.3.1 Tahap Informasi Pelat Lantai ............................................... 130

7.1.3.2 Tahap Kreatif Pelat Lantai ................................................... 131

7.1.3.3 Tahap Analisa Pelat Lantai .................................................. 132

7.1.3.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Pelat Alternatif

Dengan Mengkonversi Tulangan Pada Pelat Lantai

Menjadi Wiremesh ........................................................ 134

7.1.3.3.2 Analisa Value Engineering Penulangan Pelat

Dengan Wiremesh.. 136

7.1.3.4 Tahap Rekomendasi Pelat Lantai 141

7.1.3.5 Tahap Penyajian Pelat Lantai 142

7.1.4 Analisa Value Engineering Pada Dinding 142

7.1.4.1 Tahap Informasi Dinding 143

7.1.4.2 Tahap Kreatif Dinding 143

7.1.4.3 Tahap Analisa Dinding 144

                 7.1.4.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Dinding Alternatif

Dengan Pasangan Bata Ringan/hebel 144

7.1.4.3.2 Analisa Value Engineering Pekerjaan Dinding 145

7.1.4.4 Tahap Rekomendasi Dinding 150

7.1.4.5 Tahap Penyajian Dinding 151

7.2 Rencana Anggaran Biaya Setelah Dilakukan Rekayasa Nilai 152

Page 11: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

xii

BAB VIII PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

8.1 Dasar Perhitungan 153

8.2 Analisis Harga Satuan Pekerjaan 153

8.3 Rencana Anggaran Biaya 160

BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN

9.1 Kesimpulan................................................................................ ........ 189

9.2 Saran.................................................................................................... 190

DAFTAR PUSTAKA 

DAFTAR LAMPIRAN

Page 12: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Jawa Tengah ...................................................................... 7

Gambar 2.2 Denah Situasi RUSUNAWA Ambarawa .................................. 8

Gambar 4.1 Bagan alir pengerjaan Tugas Akhir ........................................... 29

Gambar 5.1 Pemodelan 2D Rangka Baja Ringan ......................................... 44

Gambar 5.2 Respon Spektrum Gempa Rencana ........................................... 53

Gambar 7.1 Penulangan pada pelat lantai ..................................................... 245

Gambar 7.2 Penulangan Pada Wiremesh ...................................................... 248

Page 13: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

xiv

DAFTAR TABEL Tabel 7.1 Informasi Umum dan Kriteria Desain Atap Existing ..................... 233

Tabel 7.2 Informasi Kelebihan dan Kekurangan Pekerjaan Atap .................. 234

Tabel 7.3 Analisa Fungsi Pekerjaan Atap Baja Ringan ................................. 238

Tabel 7.4 Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Atap Baja Ringan ...... 239

Tabel 7.5 Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan Atap Baja Ringan ..... 241

Tabel 7.6 Matrik Evaluasi Pekerjaan Atap Baja Ringan ................................ 242

Tabel 7.7 Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Atap ..... 244

Tabel 7.8 Informasi Umum dan Kriteria Desain Pelat Existing ..................... 246

Tabel 7.9 Informasi Kelebihan dan Kekurangan Pekerjaan Tulangan Pelat... 248

Tabel 7.10 Pekerjaan Mobil Crane .................................................................. 252

Tabel 7.11 Analisa Fungsi Pekerjaan Wiremesh .............................................. 253

Tabel 7.12 Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Pelat Lantai ............... 253

Tabel 7.13 Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan pelat lantai ................ 255

Tabel 7.14 Matrik Evaluasi Pekerjaan Pelat Lantai ......................................... 256

Tabel 7.15 Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Pelat ..... 258

Tabel 7.16 Informasi Umum dan Kriteria Desain Dinding Existing ............... 259

Tabel 7.17 Kelebihan dan kekurangan dari bata ringan/hebel...........................260 Tabel 7.18 Analisa Fungsi Pekerjaan Dinding ................................................. .261

Tabel 7.19 Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Dinding......................  262

Tabel 7.20 Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan Dinding .................... 264

Tabel 7.21 Matrik Evaluasi Pekerjaan Dinding ............................................... 265

Tabel 7.22 Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Dinding 266

Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Harga Material ............................................. 269

Tabel 8.2 Daftar Upah Tukang....................................................................... 275

Page 14: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Gambar Gedung RUSUNAWA Ambarawa, Analisis Harga Satuan.

Lampiran 2 : Lembar Asistensi, Surat-surat Tugas Akhir.

Page 15: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada pembangunan sebuah gedung, Rencana Anggaran Biaya (RAB)

dihitung setelah perhitungan konstruksi bangunan. Hal tersebut terkait dalam

pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan konstruksi

bangunan gedung tersebut. Rencana Anggaran Biaya proyek bangunan gedung

disusun seoptimal dan seefisien mungkin dengan mutu dan kwalitas yang tetap

terjamin. Konstruksi bangunan gedung bertingkat terdiri atas struktur atas dan

struktur bawah. Elemen pelat merupakan bagian dari struktur atas. Pada beberapa

elemen bangunan gedung ada yang memiliki biaya besar, namun elemen tersebut

masih dapat dioptimalisasi dengan cara pengefisienan kembali.

Anggaran biaya suatu proyek yang memiliki nilai besar terdapat beberapa

segmen pekerjaan yang biaya pengerjaannya memiliki pengaruh yang besar pada

biaya proyek secara keseluruhan. Biaya pada segmen-segmen pekerjaan tersebut

dipengaruhi dari beberapa aspek, diantaranya dilihat dari segi bahan, cara

pengerjaan, jumlah tenaga kerja, waktu pelaksanaan dan lain-lain.

Aspek pembiayaan yang besar menjadi pusat perhatian untuk dilakukan

analisa kembali dengan tujuan untuk mencari penghematan. Hal tersebut

memunculkan banyak alternatif-alternatif yang dijadikan dasar pemikiran untuk

melakukan kajian yang sifatnya tidak mengoreksi kesalahan-kesalahan yang dibuat

perencana maupun mengoreksi perhitungannya namun lebih mengarah ke

penghematan biaya yang akan diperoleh dari modifikasi terhadap elemen bagian

gedung. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu Value Engineering (Rekayasa

Nilai) agar biaya-biaya dan usaha-usaha yang tidak diperlukan atau tidak

Page 16: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

2

mendukung dapat dihilangkan sehingga nilai atau biaya proyek tersebut dapat

berkurang.

Value Engineering adalah suatu cara pendekatan yang kreatif dan

terencana dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengefisienkan biaya-biaya

yang tidak perlu. Value Engineering digunakan untuk mencari suatu alternatif-

alternatif atau ide-ide yang bertujuan untuk menghasilkan biaya yang lebih baik/

lebih rendah dari harga yang telah direncanakan sebelumnya dengan batasan

fungsional dan mutu pekerjaan.

Menurut Heller (1971) dalam Hutabarat (1995) Rekayasa Nilai merupakan

penerapan sistematis dari sejumlah teknik untuk mengidentifikasikan fungsi-fungsi

suatu benda dan jasa dengan memberi nilai terhadap masing-masing fungsi yang ada

serta mengembangkan sejumlah alternatif yang memungkinkan tercapainya fungsi

tersebut dengan biaya total minim.

Miles (1971) dalam Barrie dan Poulson (1984) mengatakan Rekayasa

Nilai/ Value Engineering adalah suatu pendekatan yang terorganisasi dan kreatif

yang bertujuan untuk mengadakan pengidentifikasian biaya yang tidak perlu. Biaya

yang tidak perlu ini adalah biaya yang tidak memberikan kualitas, kegunaan, sesuatu

yang menghidupkan penampilan yang baik ataupun sifat yang diinginkan oleh

konsumen.

Dell’Isola (1974) mendefinisikan Value Engineering adalah suatu

pendekatan sistematis untuk memperoleh hasil yang maksimal dari setiap biaya yang

dikeluarkan. Dimana diperlukan suatu usaha kreatif untuk menganalisa fungsi

dengan menghapus atau memodifikasi penambahan harga yang tidak perlu dalam

proses pembiayaan konstruksi, operasi atau pelaksanaan, pemeliharaan, pergantian

alat dan lain-lain.

Sedangkan menurut Donomartono (1999) Value Engineering adalah suatu

metode evaluasi yang menganalisa teknik dan nilai dari suatu proyek atau produk

yang melibatkan pemilik, perencana dan para ahli yang berpengalaman dibidangnya

Page 17: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

3

masing-masing dengan pendekatan sistematis dan kreatif yang bertujuan untuk

menghasilkan mutu dan biaya serendah-rendahnya, yaitu dengan batasan fungsional

dan tahapan rencana tugas yang dapat mengidentifikasi dan menghilangkan biaya-

biaya dan usaha-usaha yang tidak diperlukan atau tidak mendukung.

Permasalahan didalam pelaksaanan pembangunan gedung RUSUNAWA

Ambarawa adalah dana yang tersedia terbatas sehingga perlu dilakukan rekayasa

nilai supaya pembangunan tersebut dapat selesai sesuai yang diharapkan.

1.2 BATASAN MASALAH

Penulisan Value Engineering dilakukan pada saat tahap pelaksanaan,

maka Batasan Masalah yang digunakan adalah sebagai berikut :

Analisis Value Engineering hanya dilakukan pada struktur atas

khususnya pada pekerjaan atap, pelat lantai dan dinding kerja.

Perhitungan harga satuan untuk menghitung anggaran biaya

pekerjaan alternatif diambil dari daftar harga satuan pekerjaan dari

Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi (BPIK) kota Semarang

tahun 2009.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Ada beberapa rumusan masalah dalam pelaksanaan pembangunan gedung

RUSUNAWA diantaranya :

1. Adanya item pekerjaan yang kurang optimal terhadap fungsi biaya dan waktu,

maka diadakan Value Engineering dengan mengusulkannya alternatif pengganti

tanpa mengorbankan mutu bahan. Selain itu adanya pekerjaan tambah kurang,

menyababkan terjadinya penambahan item pekerjaan pada saat pelaksanaan

proyek, sehingga dana yang tersedia tidak mencukupi.

2. Dengan bertambahnya item pekerjaan tersebut (poin 1), selain terjadinya

perubahan Rencana Anggaran Biaya (RAB) maka akan berdampak pada

bartambahnya kebutuhan waktu. Padahal waktu pelaksanaan sudah ditetapkan

pada saat kontrak yang telah disepakati bersama selama 180hari kerja. Maka

Page 18: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

4

diusulkan alternatif pengganti yang lebih efisien terhadap biaya dan waktu

pelaksanaan proyek.

1.4 RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Rekayasa Nilai Pembangunan Gedung RUSUNAWA

Ambarawa meliputi:

1. Melakukan inventarisasi item pekerjaan.

2. Menganalisis rekayasa nilai (Value Engineering) item pekerjaan yang terpilih.

3. Melakukan review analisis struktur yang ada setelah direkayasa nilai.

4. Membuat gambar kerja.

5. Membuat RKS (Rencana Kerja dan Syarat).

6. Menghitung BOQ (Bill Of Quantity)

7. Menganalisis Harga Satuan dan. RAB

8. Membuat alat pengendali proyek seperti Time Schedule, Barchart, NP (Network

Planning).

1.5 TUJUAN PENULISAN

Penulisan ini bertujuan untuk :

• Mendapatkan alternatif penggunaan bahan dan desain struktur apa yang

digunakan dalam menganalisis atau merekayasa nilai (Value Engineering)

terhadap struktur atap, pelat dan dinding.

• Mendapatkan perbedaan biaya total proyek yang telah direncanakan sebelumnya

dengan biaya total proyek yang sudah dilakukan analisis Value Engineering.

• Mendapatkan berapa besarnya nilai cost saving yang terjadi dalam perencanaan

biaya total proyek setelah dilakukan analisis Value Engineering.

Page 19: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

5

1.6 MANFAAT PENULISAN

Penulisan ini diharapkan memberikan banyak manfaat, diantaranya :

• Memberikan informasi atau rekomendasi baik kepada owner, perencana maupun

pelaksana mengenai alternatif-alternatif apa saja yang dapat mengefisienkan

biaya untuk pekerjaan atap, pelat dan dinding dari suatu proyek.

• Mengetahui time schedule yang dapat menjadi acuan dalam pelaksanaannya

dalam kaitannya pada tahun anggaran pekerjaan.

• Memberikan pengetahuan tentang Value Engineering.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan ini disusun dalam sembilan bab dengan sistematika penulisan

sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pendahuluan memuat tentang latar belakang permasalahan,batasan masalah,

rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan

sistematika penulisan.

Bab II Gambaran Umum

Berisi tentang kondisi awal proyek pembangunan gedung RUSUNAWA Ambarawa

serta data-data proyek tersebut.

Bab III Studi Pustaka

Bab ini menjelaskan pokok-pokok kajian tentang definisi Value Engineering, unsur-

unsur dalam Value Engineering, serta tahap-tahap yang nantinya digunakan untuk

menganalisa item pekerjaan yang di Value.

Bab IV Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang metode yang digunakan serta proses penelitian meliputi

metode pengumpulan data, langkah penelitian.

Page 20: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

6

Bab V Analisis Rekayasa Nilai

Bab ini membahas uraian pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan Value

Engineering, serta uraian data-data untuk dilakukan analisis dan perhitungan struktur

dengan menggunakan software SAP2000.

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Berisi dokumen kontrak proyek Pembangunan Gedung RUSUNAWA Ambarawa,

addendum, surat lelang, dan lain-lain.

. Bab VII Pembahasan Rekayasa Nilai

Bab ini berisi tentang perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan dari item

pekerjaan yang di Rekayasa Nilai meliputi RAB Existing sampai hasil RAB setelah

di Rekayasa Nilai serta Pelaksanaan Pembangunan meliputi Barchart, NetWork

Planning dan Time Schedule.

Bab VIII Perhitungan RAB

Bab ini berisi perhitungan Analisis Harga Satuan hingga perhitungan RAB dari

Pembangunan Gedung RUSUNAWA Ambarawa.

Bab IX Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi penutup dari laporan Tugas Akhir meliputi kesimpulan-kesimpulan

dan saran.

Page 21: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

7

Page 22: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

7

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 GAMBARAN UMUM PROYEK

Pada pembangunan gedung RUSUNAWA Ambarawa tepatnya di kelurahan

Kranggan yang terdiri dari 5 lantai kerja dengan pelat lantai dengan tulangan

konvensional, kolom dan balok menggunakan precast serta jenis pondasi sumuran.

Pemilihan pondasi jenis sumuran tersebut dikarenakan kondisi tanah yang keras dan

dalam, serta faktor biaya.

Semua dinding kerja pada gedung RUSUNAWA Ambarawa menggunakan

dinding batubata untuk setiap ruangan dalam gedung tersebut. Struktur atap pada

gedung RUSUNAWA Ambarawa ini menggunakan profil rangkap 2L 70.70.7 dan

jenis genteng beton.

Gambar 2.1 Peta Jawa Tengah.

Page 23: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

8

Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA)

Ambarawa terletak di Jalan Ambarawa-Bandungan, Kelurahan Kranggan Ambarawa

Kabupaten Semarang.

U

B T

S

A

B

C

D

E

Jln.

Am

bara

wa

- Ban

dung

an

Semarang --->

<---- Magelang

Gambar 2.2. Denah Situasi RUSUNAWA Ambarawa.

Adapun batas – batas bangunan gedung RUSUNAWA sebagai berikut :

Sebelah Utara : Jln. Ambarawa - Bandungan

Sebelah Timur : Kantor Perpajakan

Sebelah Selatan : Gedung HNSI

Sebelah Barat : Perumahan Penduduk

Page 24: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

9

Keterangan :

1. RUSUNAWA Ambarawa : A

2. Kantor Perpajakan : B

3. Perumahan Penduduk : C

4. Gedung HNSI : D

5. Masjid : E

2.2 DATA – DATA PROYEK

Data Umum Proyek

1. Nama Proyek : Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana

Sewa (RUSUNAWA) Ambarawa.

2. Pemilik Proyek : Kementerian Pekerjaan Umum.

3. Kontraktor Pelaksana : PT. HUTAMA KARYA (persero).

4. Pengawas Proyek : PT. AMSECON BERLIAN SEJAHTERA.

5. Sub Kontraktor : PT. JHS PCI.

6. Konsultan Perencana : PT. PANCA ARGA LOKA.

7. Konsultan MK : PT. MUGAS ENAM BELAS.

8. Lokasi Proyek : Jalan Ambarawa-Bandungan, Kabupaten

Semarang.

9. Sumber Dana : Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN)

Tahun 2008/2009.

10. Nilai Kontrak : Rp. 11.773.300.000,00.

Data Struktur Proyek

1. Luas Lahan : 2440 m2

2. Luas Bangunan : 4380 m2

: 860 m2 Lantai Dasar

: 880 m2 Lantai Dua

Page 25: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

10

: 880 m2 Lantai Tiga

: 880 m2 Lantai Empat

: 880 m2 Lantai Lima

3. Spesifikasi Struktur : Beton Pre-Cast K450, Tulangan Baja U-24 dan U-39

4. Pondasi : Konstruksi Sumuran.

5. Atap : Konstruksi Profil Siku 2L 70.70.7.

6. Dinding : Pasangan Bata, Partisi Gypsum.

7. Plafond : GRC (Glassfibre Reinforced Cement) dan Calcium

Board.

8. Lantai : Keramik Masterina, Ikad atau Setara.

9. Kusen : Bahan Aluminium warna natural : kaca bening.

10. Pintu : Pintu Aluminium dan Calcium Board.

11. Cat : Plamur acrylic emulsion, interior cat.

Page 26: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

11

BAB III

STUDI PUSTAKA

3.1 VALUE ENGINEERING

3.1.1 Pengertian Value Engineering

Sebagai negara yang berkembang, Pemerintah Indonesia berusaha

menjalankan Program Effisiensi, menginginkan penghematan atau effisiensi didalam

menggunakan biaya pembangunan yang terus meningkat sesuai dengan

meningkatnya laju pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang direncanakan

dalam rangka menghadapi tinggal landasnya proses pembangunan Bangsa dan

Negara Republik Indonesia.

Usaha-usaha pemerintah untuk mengadakan penghematan biaya

pembangunan diantaranya yaitu dengan penerapan proses Assistensi Dana Proyek di

Bappenas, Kementerian Keuangan, dan proses Penetapan Pemenang Tender di

Sekretariat Negara. Disamping usaha-usaha yang telah dijalankan Pemerintah

tersebut diatas pengalaman dari negara-negara maju terutama di U.S.A. telah

membuktikan bahwa Aplikasi “Value Engineering dan Analysis” merupakan salah

satu alat yang memegang peranan penting dalam usahanya untuk mencapai effisiensi

penggunaan dana yang berkurang ini.

Menurut Dr. Ir. S. Chandra yahun 1987 bahwa Value Engineering Program

adalah Proven Management Technique yang menggunakan systematic approach, dan

usaha yang terorganisir yang diarahkan untuk menganalisa fungsi dari suatu item

atau system dengan tujuan untuk mencapai fungsi yang diperlukan itu dengan biaya

yang seringan-ringannya, konsisten dengan ketentuan untuk penampilan, realibilitas,

kwalitas, dan pemeliharaan dari proyek tersebut. Value Engineering Program dapat

mengurangi biaya proyek dengan jalan mengurangi biaya-biaya yang tidak

diperlukan yang berhubungan dengan masalah teknik.

Pada beberapa tahun terakhir ini penggunaan Value Engineering meningkat

dengan pesat sekali, hal ini disebabkan diantaranya :

Meningkatnya dengan pesat biaya konstuksi pada 10 tahunan terakhir ini

Kekurangan dana atau biaya untuk pembangunan

Page 27: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

12

Suku bunga yang cukup tinggi terhadap dana-dana yang dipergunakannya

Meningkatnya inflasi setiap tahun

Kemajuan teknologi yang sangat pesat, sering kali kita menjumpai bahwa

hasil perencanaan dan metoda yang dipakai jauh tertinggal dengan scientific

progress

Pemilik proyek sering kali menghadapi suatu hasil perencanaan atau

pekerjaan yang terlampau mewah dan mahal, yang tidak terjangkau dengan

dana-dana yang tersedia, sebaliknya kemewahan tersebut sama sekali tidak

menunjang fungsi utama (basic function) yang dibutuhkan.Perencanaan atau

pekerjaan yang tidak diperlukan itu seringkali terdapat didalam perencanaan,

diantaranya mungkin disebabkan kurang selarasnya komunikasi dan

hubungan antara pemilik proyek yang menentukan keperluan-keperluannya,

dan designer yang menerapkan keperluan-keperluan tersebut didalam bentuk

gambar-gambar dan spesifikasi.

Dengan mengambil keuntungan dari kemajuan teknologi dalam material dan

metoda konstruksi, dan menggunakan kemampuan kreatif pada setiap

perencanaan, dalam batas-batas tertentu kita masih dapat mengatasi

peningkatan biaya konstruksi ini.

Untuk memperoleh fasilitas yang kita perlukan dengan dana yang tersedia,

kita harus memanfaatkan usaha kita untuk mencapai fungsi utama yang

diperlukan dengan biaya seminimal mungkin, ini adalah usaha dari value

engineering melalui systematic dan organized approach.

Value Engineering adalah :

Multidisciplined Team Approach, terdiri dari Pemilik Proyek dan Value

Engineering Consultant.

Proven Management Technique.

Oriented System, untuk menentukan dan menghilangkan unnecessary cost.

Oriented Function, untuk mencapai fungsi yang diperlukan sesuai dengan

nilai yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.

Life Cycle Cost Oriented, meneliti jumlah biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh dan mengoperasikan fasilitas yang diperlukan.

Page 28: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

13

Value Engineering bukan :

Cost Cutting Process, menurunkan biaya proyek dengan jalan menekan harga

satuan, atau mengorbankan kwalitas.

Design Review, mengoreksi hasil desain yang ada.

A Requirement Done on All Design, bukan menjadi keharusan dari setiap

designer untuk melaksanakan Value Engineering Programs.

3.1.2 Unsur-unsur Utama Value Engineering

Value Engineering mempunyai beberapa kemampuan yang dapat dipakai

sebagai alat bagi Value Analysis. Kemampuan itu dikenal sebagai unsur-unsur utama

dari Value Engineering, adapun unsur-unsur utama tersebut adalah sebagai berikut:

a) Pemilihan proyek-proyek untuk Value Engineering Study

b) Penentuan harga untuk Value

c) Biaya Siklus Hidup (The Life Cycle Costing)

d) Fungsional Approach (The Functional Approach)

e) Functional Analysis System Technique (FAST)

f) Rencana Kerja Value Engineering

g) Kreatifitas

h) Menetapkan dan mempertahankan Value Engineering

i) Human Dynamics (kebiasaan, penghalang, dan sikap)

j) Hubungan antara Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, dan

Konsultan Value Engineering.

Setiap unsur diatas adalah dipergunakan didalam Value Engineering Study

atau unsur-unsur tersebut perlu diarahkan didalam memimpin Value Engineering

Study untuk suatu proyek.

• Value Methodology

Value Methodology timbul didalam tiga nama yang berbeda, yang mana

masing-masing dipakai didalam memberikan penjelasan mengenai methodology dan

prosedurnya. Pada keadaan yang berbeda Value Program dikenal sebagai Value

Engineering, Value Analysis, dan Value Management.

Apabila bekerja dibidang Value maka ketiga istilah tersebut akan

menjelaskan aplikasi dari Value Techniques sebagai berikut ini :

Page 29: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

14

• Value Engineering :

Menjelaskan Value Study pada suatu proyek yang sedang

dikembangkan. Menganalisa biaya dari proyek tersebut yang sedang

direncanakan.

• Value Analysis :

Menjelaskan Value Study dari suatu proyek yang sedang dibangun atau

telah direncanakan, dan mengadakan analisa untuk mengetahui apabila ada

bagian yang dapat diperbaiki.

• Value Management :

Meneliti dan menetapkan methodology dan techniques yang dipakai

pada pekerjaan Value, akan tetapi tidak membedakan antara engineering dari

suatu bangunan atau fasilitas dan analisa dari suatu product. Value

Management dipakai untuk menjelaskan seluruh bidang Value.

Menurut Dr. Ir. S. Chandra dalam bukunya “Aplikasi Value Engineering &

Analysis Pada Perencanaan Dan Pelaksanaan Untuk Mencapai Program Effisiensi”,

bahwa study telah membuktikan dimana setiap design terdapat item biaya yang tidak

diperlukan, terlepas bagaimanapun bagusnya team design tersebut. Adalah tidak

mungkin membawa semua detail perencanaan yang begitu banyak dari suatu proyek

untuk mencapai keseimbangan fungsional yang terbaik antara biaya, penampilan,

realibilitas tanpa mengadakan Value Engineering Review.

Meskipun penemuan Thomas Edison pun telah disempurnakan oleh

penerusnya. Apabila perencana dan pemilik proyek telah menyadari akan hal ini,

maka menjadi mudah bagi mereka untuk menerima kenyataan bahwa suatu Value

Engineering study team akan menghasilkan suatu ide yang bermanfaat bagi proyek.

Perlu diperhatikan bahwa sebenarnya sasaran dari value consultant adalah serupa

dengan designer, yang mana untuk menjamin bahwa design yang dihasilkan harus

memenuhi fungsi yang diperlukan oleh Pemilik Proyek dengan biaya yang seringan-

ringannya.

Page 30: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

15

3.1.3 Sebab-Sebab Timbulnya Biaya-Biaya Yang Tidak Diperlukan

Ada beberapa sebab-sebab mengapa biaya yang tidak diperlukan

(unnecessary costs), atau nilai kurang (poor value) timbul didalam design. Pemilik

Proyek mempunyai pengaruh terhadap nilai dari suatu proyek, sebab mereka

menetapkan criteria utama dari design, karena mereka mengoperasikan dan

mengendalikan fasilitas-fasilitas tersebut.

Menurut Dr. Ir. S. Chandra dalam bukunya “Aplikasi Value Engineering &

Analysis Pada Perencanaan Dan Pelaksanaan Untuk Mencapai Program Effisiensi”,

timbulnya biaya yang tidak diperlukan atau Nilai Kurang, pada umumnya disebabkan

oleh beberapa hal-hal yang tersebut dibawah ini :

1. Kekurangan Waktu

Setiap Perencana mempunyai batas waktu untuk menyerahkan hasil

perencanaannya. Apabila ia tidak menyerahkan tepat pada waktunya, maka

reputasinya akan terpengaruh. Dalam kata lain, perencana hanya memiliki

waktu yang terbatas untuk membuat perbandingan biaya untuk mencapai nilai

yang diinginkan.

2. Kekurangan Informasi

Material dan produk-produk baru terus menerus memasuki pasaran, dan

tidak mungkin untuk mengetahui semua perubahan-perubahan ini. Demikian

pula sulit untuk menerima semua produk yang baru itu sebelum terbukti

integritasnya.

3. Kekurangan Ide

Setiap expert mempunyai spesialisasinya masing-masing, tidak ada

orang yang dapat menguasai keahlian dalam semua bidang.

4. Keadaan Sementara yang Menjadi Permanent

Perencana didesak oleh waktu untuk mengambil keputusan. Keputusan

sementara ditetapkan dengan maksud untuk mengadakan perubahan

kemudian. Ini sering kali terjadi pada spesifikasi. Beban lantai ditentukan 250

kg/m2. Perencana bermaksud untuk merubah spesifikasi itu apabila ia

mendapat informasi lebih lanjut, namun ia harus segera menyelesaikannya.

Ini berarti ia menetapkan criteria yang tinggi dengan tujuan untuk kembali

pada problem itu apabila waktu mengizinkan. Tetapi ia tidak pernah kembali

Page 31: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

16

pada problem itu, dengan demikian keadaan tersebut menjadi permanent. Ini

adalah keadaan sementara yang tidak disengaja menjadi permanent dan

menimbulkan biaya yang tidak diperlukan.

5. Misconceptions

Kita semua mempunyai kesalahan konsep secara jujur. Pengalaman

terkadang memberi kita kesalahan konsep secara jujur, sebab kita tidak

megikuti perkembangan berikutnya yang merubah kenyataan yang kita

percaya dari pengalaman kita terdahulu.

6. Kekurangan Biaya Perencanaan

Tidak menyediakan biaya yang semestinya untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan perencanaan dapat mempengaruhi hasil produk dari perencanaan

tersebut. Jalan pintas untuk bekerja menurut dana dan waktu yang tersedia

sering kali menambah biaya yang tidak diperlukan didalam perencanaan.

Kekurangan biaya perencanaan adalah bagian yang kecil dari biaya proyek,

sebaliknya sangat mempengaruhi biaya total dari seluruh proyek.

7. Sikap (ATTITUDES)

Kita semua menyadari bahwa sikap kita kadang-kadang terbawa oleh

pandangan-pandangan atau pemikiran-pemikiran kita.

Meskipun yang terbaik diantara kita berusaha mempertahankan

pandangan atau pemikirannya apabila pekerjaan kita dianalisa oleh bagian

lain dari organisasi kita atau dari pihak luar.

8. Politik

Politik adalah kompleks sekali. Dimana banyak orang dan pandangan

yang berbeda yang harus diikuti. Pada saat tertentu politik adalah

menguntungkan bagi proyek dan pada saat lain kita harus memilih alternatif

yang diberikan yang bukan merupakan alternatif yang terbaik. Seringkali

alternatif dengan biaya yang paling ringan untuk suatu proyek belum tentu

dapat diterima oleh lingkungan dimana proyek akan didirikan.

Oleh karenanya, perencana dan Value Engineering Consultant

diperlukan tidak hanya memiliki pengetahuan teknik, berpengalaman dan

kerja keras, namun juga perlu flexible dan terbuka untuk berunding.

Page 32: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

17

9. Kebiasaan (Habitual Thinking)

Kebiasaan ini ada baik dan buruknya, kebaikannya adalah

memungkinkan kita membangun ketrampilan dan mengerjakannya dengan

cepat dan juga memberikan respon yang cepat.

Seringkali ada kejelekkannya pada perencanaan apabila elemen-elemen

tertentu diulang-ulangi yang seharusnya diubah. Kebiasaan-kebiasaan ini

seringkali menimbulkan biaya-biaya yang tidak diperlukan pada suatu

proyek.

10. Enggan Mendapat Saran (Reluctance to seek Advice)

11. Hubungan Masyarakat yang kurang serasi (Poor Human Relation)

3.1.4 Waktu Mengaplikasikan Value Engineering

Value Engineering Program dapat diaplikasikan pada setiap saat sepanjang

waktu berlangsungnya proyek itu, dari awal hingga selesainya pelaksanaan

pembangunan proyek tersebut.

Seringkali proyek telah berjalan tanpa diadakan Value Study. Hal yang

demikian ini seharusnya tidak terjadi, adalah penting sekali bagi Value Consultant

untuk menjamin dan meyakinkan bahwa setiap proyek akan dapat mencapai suatu

penghematan biaya melalui usaha Value Engineering. Lebih praktis apabila Value

Engineering dapat diaplikasikan pada saat tertentu dalam tahap perencanaan untuk

mencapai hasil yang maksimal.

Waktu adalah sangat penting, secara umum bahwa Value Engineering

Program harus dimulai sejak dini pada tahap konsep dan secara kontinyu pada

interval sampai selesainya perencanaan.

1. Tahap Perencanaan

Aplikasi Value Engineering harus diusahakan pada tahap konsep

perencanaan. Karena pada saat ini, kita mempunyai flexibilitas yang maksimal untuk

mengadakan perubahan-perubahan tanpa menimbulkan biaya untuk redesign.

Dengan berkembangnya proses perencanaan, biaya untuk mengadakan perubahan-

perubahan akan bertambah, sampai akhirnya mencapai suatu titik dimana tidak ada

penghematan yang dapat dicapai.

Page 33: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

18

Pada tahap perencanaan ini, Pemilik Proyek menetapkan :

Tujuan (goals)

Keperluan-keperluan (requirements)

Kriteria-kriteria yang bersangkutan (applicable criteria)

Perencana (Designer) menetapkan :

Objectives dari proyek dan kerangka biaya yang menjadi rencana anggaran

pembiayaan untuk menentukan batas-batas dari :

Tujuan (goals), Keperluan-keperluan (requirements), Kriteria-kriteria yang

bersangkutan (applicable criteria).

Menurut Dr. Ir. S. Chandra, Study telah membuktikan bahwa perencana

mempunyai pengaruh yang terbesar pada biaya dari suatu proyek. Demikian Pemilik

Proyek yang menetapkan keperluan-keperluan dan kriteria mempunyai pengaruh

yang cukup besar terhadap biaya proyek.

Oleh karena itu Value Engineering study yang dilaksanakan pada tahap

konsep perencanaan mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan kwalitas

dan menurunkan biaya. Pada tahapan ini, Value Engineering study dapat membantu

Pemilik Proyek untuk :

Menetapkan keperluan-keperluan yang sebenarnya dari proyek tersebut,

yang mana memerlukan pengertian yang lengkap terhadap fungsi utama

yang akan ditampilkan didalam perencanaan.

Koordinasi yang terpadu antara Value Engineering specialist, Pemilik

Proyek dan Perencana meneliti secara mendalam, menyeluruh dan

menyatakan dengan tegas kebenaran dari semua keperluan-keperluan dan

menghilangkan kesimpang siuran.

2. Tahap Akhir Perencanaan (Late Design Stage)

Dengan kemajuan perencanaan dari konsep, programming, schematic,

pengembangan (design development), sampai ke detail perencanaan (final design),

Value Engineering perlu menyertai kemajuan perencanaan ini. Terutama Value

Engineering analysis harus menyertai setiap penyerahan tahapan perencanaan itu

agar dapat memberikan pengarahan kepada perencana dan menjamin bahwa

pertimbangan dari segi nilai atau biaya telah dikemukakan kepada Pemilik Proyek

guna mendapatkan perhatian didalam mengambil keputusannya.

Page 34: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

19

Minimum Value Engineering ini harus dilaksanakan pada tahap

pengembangan design dan menyertai penyampaian hasil dari Tahapan

pengembangan perencanaan ini. Pada tahap ini, hasil konsep perencanaan telah

diputuskan, bentuk dan ukuran-ukuran telah diketahui yang mana memungkinkan

untuk memberikan kepastian yang lebih teliti didalam menentukan biaya-biaya dari

system arsitektur dan struktur yang akan dipakai.

Selanjutnya, Value Engineering study ini dapat menguntungkan juga untuk

dilaksanakan pada akhir dari tahapan perencanaan, namun elemen-elemen yang

dapat diubah tanpa mengakibatkan pengunduran waktu dan penambahan biaya untuk

merubah perencanaan berkurang dibandingkan tahapan-tahapan sebelumnya, dan

sangat tergantung dengan keadaan time schedule dari proyek pada saat dimana Value

Engineering study akan dilaksanakan.

3. Tahap Pelelangan dan Pelaksanaan (Preconstruction-Construction Stage)

Value Engineering analysis dapat diaplikasikan pada tahap pelelangan dan

pada tahap pelaksanaan. Hal ini dapat terjadi dan dimungkinkan dalam situasi :

Apabila suatu item atau system telah diteliti oleh Value Engineering study

pada tahapan sebelumnya, yang mana memerlukan penelitian lebih lanjut

sebelum diputuskan. Misalnya suatu item atau system telah diteliti oleh Value

Engineering study pada tahap pengembangan perencanaan, yang mana

memerlukan testing atau research sebelum diputuskan. Meskipun terjadi

kelambatan dengan proses yang demikian, mungkin akan menguntungkan

untuk diteruskan apabila dapat memberikan potensi penghematan biaya dan

peningkatan kwalitas yang sangat besar.

Apabila pada tahapan perencanaan belum diadakan Value Engineering

analysis, maka aplikasi Value Engineering yang dilaksanakan pada tahapan

ini dapat memberikan potensi penghematan biaya dan peningkatan kwalitas

yang sangat besar.

Apabila kontraktor meneliti suatu bidang pekerjaannya dimana dapat

ditingkatkan kwalitasnya dan atau menurunkan biayanya. Keadaan ini sering

timbul apabila dalam perjanjian pemborongan atau kontraknya terdapat pasal

Value Engineering Incentive Clause yang mana kontraktor dengan bantuan

Page 35: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

20

dari Value Engineering Consultant akan mendapatkan pembagian dari

penghematan yang dapat dihasilkannya (savings sharing).

3.2 VALUE ENGINEERING PADA TAHAP PERENCANAAN

Sebagai pemilik proyek, teristimewa bagi perusahaan yang berorientasi pada

manajemen, menaruh perhatian terhadap manfaat dari Value Engineering, mereka

menetapkan Value Engineering sebagai ketentuan didalam tahap perencanaannya.

Aplikasi dari analisa fungsional diperlukan pada bagian-bagian tertentu pada

tahap perencanaan, dimulai dengan kriteria dan dilanjutkan pada perencanaan

pendahuluan (premilinary) dan akhir perencanaan (final design).

Hasil dari Value Engineering studi memberikan bimbingan menerus pada team

perencanaan. Perlu diperhatikan bahwa usaha dari Value Engineering semacam ini

harus dilakukan oleh personil yang sama sekali terpisah dari team perencanaan.

Apabila didalam perusahaan perencana tersebut tidak mempunyai tenaga ahli yang

mengerti Value Engineering, ia perlu mengadakan training atau mendapatkan

bantuan dari value consultant.

Pada akhir dari tahap perencanaan ini, perencana biasanya diharuskan untuk

menyampaikan laporan tentang usaha penghematan seluruhnya. Biaya yang

dibayarkan untuk aktivitas-aktivitas ini berdasarkan pada tingkatan usahanya, kecuali

untuk training, melampaui dan diatas dari usaha dan biaya perencanaan yang normal.

Perlu diketahui bahwa perencanaan dengan memberikan Value Engineering Program

ini, biasanya memerlukan biaya tambahan untuk Value Engineering team, tentunya

hal ini tergantung dari kepercayaan dari pemilik proyek bahwa ia akan mendapatkan

hasil yang lebih baik dengan mengaplikasikan Value Engineering.

Dapat pula pemilik proyek mendapatkan bantuan dari value consultant atau

melakukan value study itu dengan kemampuan teamnya sendiri. Hal demikian ini

sering dilakukan oleh departemen-departemen pemerintahan.

3.3 VALUE ENGINEERING PADA TAHAP PELAKSANAAN

Perencana dapat pula menyertakan suatu Value Engineering Incentive Clause

dalam dokumen kontrak yang dipersiapkannya.

Page 36: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

21

Ide ini untuk memberikan manfaat bagi pemilik proyek dari pengalaman

praktek yang dimiliki oleh kontraktor dan mendorongnya dengan bantuan dari value

engineering consultant untuk menyampaikan Value Engineering Consultant untuk

menyampaikan Value Engineering Change Proposal (VECPs) yang mana akan

menghemat biaya tanpa mengurangi dan mempengaruhi baik lingkup pekerjaan

maupun kualitas dari proyek. Sebagai incentive, kontraktor dengan bantuan Value

Engineering Consultant memperoleh 50% dari hasil penghematan yang dapat

dihasilkannya.

Bagaimanapun, perlu diingat bahwa kepentingan yang terbaik dari pemilik

proyek akan dilayani dengan jalan membuka semua kemungkinan untuk

meningkatkan nilai, termasuk pula ide-ide yang berasal dari kontraktor. Perencana

juga harus memahami bahwa ia melakukan pengontrolan lengkap terhadap

perencanaannya dan harus sejalan dengan perubahan-perubahan yang diusulkan itu.

Persesuaian ini hanya dapat dinyatakan setelah ia meneliti setiap usulan itu secara

detail, usaha penelitian ini perlu diberikan pembayaran. Lebih jauh, apabila usulan

tersebut memerlukan perencanaan kembali, perencana harus dibayar untuk tambahan

usaha yang diberikannya.

3.4 PERTIMBANGAN KODE ETIK

Beberapa konsultan perencana yang belum mengenal methodologi dan objektif

dari Value Engineering berpendapat bahwa penelitian hasil perencanaannya oleh

Value Engineering Consultant atau pengajuan Value Engineering Change Proposal

(VECPs) oleh kontraktor dengan bantuan Value Engineering Consultant adalah

melanggar kode etik, yang mana menyebabkannya berusaha untuk melindungi hasil

pekerjaanya, Sebenarnya masalah kode etik ini telah dipelajari dengan seksama oleh

American Institute of Architects (AIA) dan National Society of Professional

Engineers (NSPE). Kedua organisasi tersebut telah mengeluarkan pernyataan yang

membuat keadaan menjadi jelas, bahwa sehubungan dengan standard of ethical

practice dari Value Engineering dan Analysis, penelitian hasil perencanaan dari

konsultan perencana oleh Value Engineering Consultant adalah tidak melanggar

kode etik dan merupakan praktek yang dapat diterima. Batasan-batasannya adalah

konsultan perencananya perlu diberitahu atau diikut sertakan didalam pembahasan

Page 37: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

22

Value Engineering dan analysis yang dilakukan oleh Value Engineering Consultant

atau konsultan lain tersebut tidak akan berbuat jahil atau lebih jauh mempunyai motif

lain.

Peranan Kontraktor Pada Value Engineering

Value Engineering Program harus dilaksanakan secara terpadu, hal mana agar

mengizinkan ikut sertanya pemilik proyek, perencana dan kontraktor. Kontraktor

perlu memperoleh kesempatan untuk meningkatkan nilai pada tahap pelaksanaan.

Bagaimanapun juga, sehubungan dengan pengalamannya dan pengetahuannya

atas biaya konstruksi, harga material, seringkali kontraktor dapat memberikan usulan

perubahan yang mana memberikan penampilan fungsional yang sama, bahkan lebih

baik, dan disertai dengan pengurangan biaya kontrak.

Akhir-akhir ini berbagai macam variasi dari ketentuan-ketentuan Value

Engineering telah dipakai. Namun pada dasarnya terdapat 2 jenis yang umumnya

diketahui dan dikenal dengan Value Engineering Icentive Clause dan Value

Engineering Program Requirements Clause.

3.5 VALUE ENGINEERING INCENTIVE CLAUSE

Metoda yang umumnya dipakai agar memperkenankan kontraktor untuk

mengajukan proposal adalah Value Engineering Incentive Clause.

Ketentuan ini menghendaki agar kontraktor dengan bantuan dari Value

Engineering Consultant dapat mengajukan Value Engineering Change Proposal

(VECP). Yang mana kontraktor bersama dengan Value Engineering Consultant dan

pemilik proyek akan membagi penghematan biaya yang dihasilkan dari VECP yang

disetujui dan di implementasikan. Pada umumnya ratio perbandingan pembagian

penghematan biaya tersebut adalah 50 : 50, namun hal ini dapat berbeda-beda sesuai

dengan ketentuan dan kebutuhannya yang ditentukan didalam kontrak. VECP yang

dapat diteriam oleh pemilik proyek harus memenuhi dua ketentuan :

• Perlu adanya perubahan atau addendum didalam kontrak

• Perlu adanya penurunan biaya kontrak bagi pemilik proyek

A. Daftar isi VECP

VECP harus dilengkapi dengan informasi-informasi yang berikut ini :

Page 38: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

23

1) Pernyataan perbedaan diantara perencanaan yang ada dan yang diusulkan

2) Bagian-bagian menurut ketentuan-ketentuan dalam kontrak

3) Estimasi biaya sebelum dan sesudah perubahan

4) Pernyataan dari beberapa pengaruh terhadap perubahan yang diusulkan

yang mungkin ada pada Collateral Costs

5) Waktu dimana VECP harus diimplementasikan untuk memperoleh

penghematan maksimum

6) Pernyataan bagaimana perubahan itu mungkin akan mempengaruhi waktu

yang bermanfaat untuk penghuniannya

B. Memproses VECP

Setelah VECP diterima, pemilik proyek atau konsultan perencananya harus

meneliti isi dari usulan tekniknya. Pertanyaan-pertanyaan yang mana yang perlu

dijawab adalah :

Apakah rencana yang diusulkan menampilkan semua fungsi yang

diperlukannya?

Apakah usulan tersebut menguntungkan pemilik proyek, ekonomis dalam

biaya siklus hidup, apabila VECP diimplementasikan?

Apakah estimasi biaya penghematannya telah memadai (reasonable)?

C. Ketentuan-ketentuan Incentive Clause

Kata-kata yang jelas dan singkat memberikan kejelasan dan kemudahan

untuk dimengerti, dan konsekuensinya kurang menimbulkan problem

administrative.

Value Engineering Incentive Clause harus mengandung pernyataan bahwa

keputusan dari pemilik proyek adalah final dan VECP tidak akan menimbulkan

perselisihan.

Pernyataan-pernyataan lain yang diperlukan :

Pemilik proyek dapat menyetujui seluruh atau sebagian dari VECP

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kontrak,

kecuali persetujuan untuk mengimplementasikan VECP telah diberikan

Page 39: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

24

Pemilik proyek tidak akan bertanggung jawab atas keterlambatan yang

disebabkan dari penelitian proposal tersebut

3.6 PROGRAM REQUIREMENTS CLAUSE

Ketentuan semacam ini mengharuskan kontraktor untuk melakukan Value

Engineering study pada bagian yang ditetapkan, yang mana kontraktor dibayar oleh

Pemilik Proyek sebagai bagian yang terpisah dari kontrak. Ketentuan dengan

Program Requirements Clause dapat pula diizinkan adanya incentive sharing untuk

proposal-proposal yang diajukan secara individual, namun dalam hal ini proporsi

pembagian penghematannya bagi kontraktor dan Value Engineering Consultant

adalah lebih kecil dibandingkan pada Value Engineering Incentive Clause. Alasan

utama pendekatan Program Requirement ini adalah untuk menjamin pertimbangan

nilai dilakukan secara kontinyu, dimulai dengan tahap awal dari proyek.

Dalam perkembangan yang berhubungan dengan industry konstruksi

belakangan ini, instansi-instansi seperti U.S Army Corps of Engineers,

Environmental Protection Agency, dan General Services Administration telah

menetapkan modified Value Engineering Program Requirements untuk perencana

dan construction management services.

Pengalaman menunjukkan bahwa apabila Pemilik Proyek mengambil inisiatif

mendorong kontraktor dengan bantuan Value Engineering Consultant untuk

menyampaikan VECP, maka usulan tersebut tidak lama akan disampaikannya.

Nampaknya tidak ada kesalahan apabila merundingkan bagian-bagian yang sulit

pelaksanaannya atau biayanya tinggi dengan kontraktor dengan bantuan Value

Engineering Consultant dan menyarankannya untuk mempelajari bagian tersebut

sebagai salah satu bagian untuk VECP.

Pendekatan demikian ini memperkenankan kontraktor mengetahui bahwa

Pemilik Proyek serius tentang Value Engineering dan penghematan biaya dengan

menggunakan Value Engineering Consultant Incentive Clause.

3.7 MENCAPAI KEBERHASILAN V.E INCENTIVE PROGRAM

Keberhasilan atau kegagalan partisipasi kontraktor diisyaratkan pada

pandangan dan tindakan-tindakan dari berbagai pihak. Pengaturan yang baik akan

Page 40: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

25

menguntungkan kedua belah pihak yaitu Pemilik Proyek dan Kontraktor yang

dibantu oleh Value Engineering Consultant untuk mencapai keberhasilan dari Value

Engineering Incentive Program.

Proposal yang disampaikan oleh kontraktor dengan bantuan Value

Engineering Consultant harus diteliti dengan baik dan menyeluruh dengan semangat

slaing percaya dan kerja sama yang baik. Penelitian harus secara objektif dan

ditunjang dengan alasan-alasan teknis untuk langkah-langkah yang diambil terhadap

proposal tersebut. Perhatian khusus harus diambil apabila persetujuan tidak

diberikan, hal ini untuk menghindari kontraktor dengan bantuan Value Engineering

Consultant menjadi segan untuk melanjutkan penelitiannya dalam mencari jalan

yang lebih baik untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan biaya yang lebih rendah.

Kontraktor harus didorong untuk memasukkan proposal yang selanjutnya dan

perlu diperhatikan bahwa pemikiran yang baik dan seluruhnya tersusun dalam

dokumen sebagai proposal mempunyai kesempatan yang baik untuk memperoleh

persetujuan.

Pemilik Proyek harus mengerti bahwa pembayaran yang diberikan kepada

kontraktor dibawah Value Engineering Incentive Clause adalah sepenuhnya

diperoleh sebagai hasil dari enthusiasm yang mana kontraktor meneliti untuk

mendapatkan jalan yang lebih baik untuk melaksanakan pekerjaannya.

Apabila proposal tidak memenuhi ketentuan-ketentuan teknik atau kriteria,

masih ada kemungkinan untuk memperoleh persetujuan sebagian dari proposal itu.

Alternatifnya kontraktor dapat diminta untuk merubah proposal tersebut agar dapat

mengatasi dan memenuhi objektif yang sebenarnya. Evaluasi secara objektif,

bersama dengan pemikiran sehat yang mana memungkinkan proposal dapat diterima,

hal ini akan meyakinkan kontraktor dengan bantuan Value Engineering Consultant

keterbukaan dari Pemilik Proyek, dan mendorong pengusulan yang berikutnya.

Page 41: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

26

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kontraktor. Kebanyakan

adalah subjektif dan sulit untuk dievaluasi. Namun beberapa indikasi dan penampilan

incentive program dapat ditingkatkan dengan mendata jumlah proposal-proposal

yang dimasukkan dan membandingkan dengan norma berdasarkan pengalaman yang

lampau.

3.8 ANALISIS STRUKTUR

Dalam melakukan perhitungan struktur kami menggunakan program SAP

2000 versi 10 yang merupakan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh CSi

(Computer and Structur, Inc) untuk analisis dan desain struktur yang berorientasi

obyek. Data-data yang harus diinput antara lain data material, data pembebanan

meliputi beban hidup, berat sendiri struktur, beban angin, serta beban gempa.

SAP2000 merupakan program versi terakhir yang paling lengkap dari seri-seri

program analisis struktur SAP, baik SAP80 maupun SAP90. Keunggulan program

SAP2000 antara lain ditunjukkan dengan adanya fasilitas untuk desain elemen, baik

untuk material baja maupun beton. Disamping itu juga adanya fasilitas desain baja

dengan mengoptimalkan penampang profil, sehingga pengguna tidak perlu

menentukan profil untuk masing-masing elemen, tetapi cukup memberikan data

profil secukupnya dan program akan memilih sendiri profil yang paling optimal atau

ekonomis.

Page 42: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

27

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 DEFINISI

Metode dalam hal ini adalah tatacara atau jalan yang ditempuh sehubungan

dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis

untuk menyelesaikan masalah yang dibahas dengan mendayagunakan sumber data

dan fasilitas yang ada. Metode juga merupakan cara kerja untuk dapat memahami hal

yang menjadi sasaran penelitian, meliputi prosedur penelitian dan teknik penelitian

(Hasan,2002).

Secara garis besar metode yang diterapkan pada analisis Value Engineering

gedung RUSUNAWA Ambarawa, adalah :

1. Pengumpulan data dan tahapan-tahapan dalam perhitungan (informasi, kreatif,

analisa, rekomendasi, dan presentasi.)

2. Pengolahan data yang ada dengan modifikasi perhitungan yang akan dibahas.

3. Analisa perencanaan penggunaan bahan, dimensi, dan biaya yang diterapkan

pada pengoperasian komputer sebagai alat bantu tanpa merubah mutu dan

penampilan suatu proyek.

4. Analisa Value Engineering untuk mengetahui berapa biaya penghematan yang

terjadi (cost saving).

Page 43: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

28

Flowchart penyusunan Tugas Akhir :

Tidak

Ya

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Survey ke Lapangan

Item Pekerjaan Yang Di Value

1. Metode Pengumpulan data dan

metode perhitungan awal pada fase/tahapan(informasi, kreatif, analisa, rekomendasi, presentasi)

2. Pengolahan data dengan modifikasi perhitungan yang akan dibahas

3. Analisa penggunaan material yang diterapkan pada pengoperasian komputer

4. Analisa Value Engineering untuk mengetahui biaya penghematan yang terjadi

Pembahasan Value

Engineering

Disetujui

Data Sekunder Proyek

Mulai

A

Page 44: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

29

Gambar 4.1 Bagan alir pengerjaan Tugas Akhir

4.2 PROSES PENELITIAN

Langkah-langkah dan hal-hal perlu dilakukan dalam proses penelitian,

diantaranya :

1. Tahap persiapan

Sebelum melakukan proses penelitian peneliti harus melakukan tahap

persiapan, diantaranya mengumpulkan atau mencari data-data proyek. Pencarian

data dapat dilakukan baik pada konsultan, kontraktor maupun pada Kementerian

Pekerjaan Umum yang menangani proyek-proyek besar. Setelah mendapatkan data

proyek kemudian peneliti melakukan survey ke lokasi proyek untuk mendapatkan

gambaran umum kondisi lapangan. Selain itu peneliti juga melakukan studi pustaka

baik melalui buku-buku pustaka, internet, peraturan-peraturan Kementerian

Selesai

A

Gambar Kerja

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

(RKS)

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Barchart

Time Schedule

Kesimpulan dan Saran

Page 45: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

30

Pekerjaan Umum dan peraturan-peraturan lainnya yang dapat dijadikan sebagai

bahan referensi dan tambahan pengetahuan.

2. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa subjek secara individual atau

kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan hasil

pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu: metode

survey dan metode observasi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data

sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara :

a. Metode Pengambilan Data Primer

Yaitu metode dengan cara melakukan survey langsung pada konsultan

maupun pelaksana yang menangani proyek tersebut. Selain itu peneliti juga

melakukan observasi langsung ke lokasi proyek tersebut.

b. Metode Pengambilan Data Sekunder

Yaitu metode dengan cara melakukan survey langsung pada instansi-

instansi atau perusahaan-perusahaan yang diangap berkepentingan. Perusahaan itu

dapat meliputi perusahaan bahan/ material bangunan, persewaan alat-alat berat,

konsultan, kontraktor, pemborong tenaga kerja, instansi yang menangani masalah

jasa dan konstruksi bangunan serta perusahaan-perusahaan lainnya yang bisa

dijadikan bahan referensi.

Page 46: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

31

4. Analisa Data

Dari data-data yang telah dikumpulkan dilakukan analisis Value

Engineering untuk menghasilkan adanya suatu penghematan biaya atau saving cost.

Analisis Value Engineering dilakukan lima tahap, yaitu :

a. Tahap Informasi

Pada tahap awal ini dilakukan upaya-upaya untuk mendapatkan informasi

sebanyak-sebanyaknya yang relevan dengan obyek studi yang akan dievaluasi,

dimana data dan informasi tersebut diolah menurut kebutuhan pada tahap

selanjutnya.

Langkah-langkah penunjang yang biasa diterapkan dalam tahap informasi

adalah sebagai berikut :

1). Pengulangan desain informasi

Adalah pelaksanaan mengumpulkan semua informasi yang menyangkut

segala aspek kepentingan obyek studi. Adapun yang termasuk didalam obyek studi,

yaitu:

- Gambar-gambar perencanaan

- Rencana Anggaran Biaya

- Perkiraan biaya

- Pendekatan desain

- Perhitungan desain/ konstruksi

- Data-data kondisi setempat

- Jadwal kegiatan, dan lain-lain.

Dalam proses evaluasi selanjutnya, data informasi tersebut dapat dijadikan

kumpulan data yang dibutuhkan dan disusun dalam suatu deskripsi permasalahan

dan tujuan penghematannya.

2). Penentuan sasaran studi

Untuk mengetahui sasaran studi dan berapa besar perkiraan target

penghematan biaya didapat dengan membuat struktur biaya dari keseluruhan elemen

Page 47: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

32

obyek studi yang memperlihatkan dengan jelas bagian dan elemen yang ada sebagai

sasaran studi tersebut.

3). Pemilihan elemen dengan potensi penghematan optimum

Dari struktur dan perkiraan target penghematan biaya tersebut, maka dapat

dipilih elemen-elemen obyek studi yang mempunyai potensi penghematan optimum

dengan metode perbandingan (rasio) antara biaya asal dan target biaya, dan perhatian

diutamakan kepada rasio yang menyolok. Cara ini dikenal dengan analisis fungsi

yang menguraikan rasio cost dengan worth, presentasi pembagian pekerjaan (bobot).

b. Tahap Kreatif

Didalam Value Engineering, berfikir kreatif adalah hal sangat penting

dalam mengembangkan ide-ide untuk memunculkan alternatif-alternatif dari elemen

yang masih memenuhi fungsi tersebut, kemudian disusun secara sistematis.

Alternatif-alternatif tersebut dapat ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya :

1). Bahan atau material

Pemunculan penggunaan alternatif bahan dikarenakan semakin banyaknya

jenis bahan bangunan yang diproduksi dengan kriteria mempunyai fungsi yang sama.

Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi jenis bahan yang mempunyai

fungsi yang sama dapat dibuat atau dicetak dengan mutu dan kualitas yang hampir

sama juga. Hanya karena memiliki merek atau lisensi yang berbeda, maka harga

bahan tersebut menjadi berbeda.

Dengan demikian, maka pemilihan alternatif bahan dapat dilakukan dalam

analisis Value Engineering. Pencarian bahan dengan mutu, kualitas dan fungsi yang

sama dengan rencana awal tapi dengan harga lebih rendah dapat dilakukan.

2). Cara atau metode pelaksanaan pekerjaan

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan pastinya mempunyai cara atau

metode sendiri-sendiri. Pada zaman dahulu cara menyelesaikan suatu pekerjaan

hanya mengandalkan tenaga manusia dengan alat-alat sederhana, sehingga waktu

penyelesaian pekerjaan dapat membutuhkan waktu yang cukup lama. Seiring dengan

kemajuan teknologi, kini muncul alat-alat bantu yang lebih canggih dalam

Page 48: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

33

menyelesaikan pekerjaan. Sebagai contoh, adanya alat-alat berat seperti dozer,

excavator, crane dan lain-lain yang dapat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan

konstruksi bangunan, sehingga pekerjaan dapat cepat selesai.

Dengan demikian dapat dilihat, bahwa suatu pekerjaan konsrtuksi

bangunan yang dikerjakan dengan tenaga manusia dan alat-alat sederhana akan

membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan dikerjakan menggunakan alat-

alat yang lebih moderen. Maka dalam analisis Value Engineering dapat berpedoman

pada metode pelaksanaan, karena semakin pendek waktu yang dibutuhkan dalam

menyelesaikan pekerjaan dan dengan peralatan yang optimal, maka semakin kecil

pula biaya yang dikeluarkan.

3). Waktu pelaksanaan pekerjaan

Setiap pekerjaan dalam suatu proyek pastinya sudah mempunyai jadwal

pelaksanaan dalam perencanaan time schedule. Terkadang dengan bobot pekerjaan

yang tetap, waktu pelaksanaan pekerjaan dapat dikurangi, asalkan pekerjaan tersebut

tidak terdapat dalam jalur kritis. Banyak cara yang dilakukan untuk mewujudkan hal

tersebut, diantaranya dengan mengganti metode pelaksanaan, menambah jumlah

tenaga kerja dan lain-lain. Dengan demikian, alternatif pengurangan waktu

pelaksanaan dapat dijadikan pedoman karena akan berpengaruh pada perhitungan

anggaran biaya.

c. Tahap Analisa

Tujuan tahapan ini adalah :

1. Mengadakan evaluasi, mengajukan kritik dan menguji alternatif yang

muncul selama tahapan spekulatif

2. Memperkirakan nilai uang untuk setiap alternatif.

3. Menentukan alternatif yang akan memberikan kemampuan yang

paling besar untuk penghematan biaya.

Alternatif yang timbul diformulasikan, kemudian melakukan eliminasi ide-

ide yang kurang praktis dan menilai ide kreatifitas tersebut dari segi keuntungan dan

Page 49: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

34

kelemahannya dengan mencari potensi penghematan biaya untuk setiap ide yang

dievaluasi.

d. Tahap Rekomendasi

Mempersiapkan rekomendasi yang telah dilengkapi informasi dan

perhitungannya secara tertulis dari alternatif yang dipilih dengan mempertimbangkan

pelaksanaan secara teknis dan ekonomis.

Langkah-langkah tahapan rekomendasi adalah sebagai berikut :

- Membuat konsep/ desain untuk dibandingkan satu sama lain.

- Membandingkan konsep semula dengan desain usulan/ alternatif.

Dalam tahap rekomendasi dapat juga berisi usulan alternatif yang

direkomendasikan beserta dasar pertimbangan.

e. Tahap Penyajian

Jika sebelumnya sudah ada desain awal., maka alternatif desain terpilih di

atas dibandingkan dengan desain awal tersebut. Biasanya dalam hal biaya proyek.

Page 50: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

35

Page 51: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

35

BAB V

ANALISIS REKAYASA NILAI

5.1 UPAYA DALAM MELAKUKAN REKAYASA NILAI

Pertimbangan-pertimbangan dalam upaya melakukan Rekayasa Nilai antara

lain sebagai berikut:

1. Membuat meterial lebih ringan dengan tanpa mengorbankan nilai

dan fungsi.

2. Mengganti material yang seharusnya kurang perlu digunakan

karena adanya material pengganti yang memiliki fungsi serta

kekuatan yang sama namun dilihat dari segi biaya dan waktu lebih

efisien.

3. Faktor biaya yang diharapkan dapat diminimalisir tanpa

mengurangi mutu, kualitas dan segi keselamatan, sehingga tidak

menimbulkan terjadinya kekurangan biaya perencanaan yang

merupakan bagian kecil dari proyek namun sangat mempengaruhi

biaya total dari seluruh proyek.

4. Waktu yang efisien sehingga pelaksanaan lebih cepat.

5. Adanya inovasi tentang nilai dan fungsi yang merupakan kunci

pelaksanaan dalam membuat keputusan.

5.2 ITEM PEKERJAAN YANG DIREKAYASA NILAI 5.2.1 Rangka Atap Baja Ringan

Rangka atap baja ringan dibuat untuk memudahkan perakitan dan

konstruksi. Meskipun tipis baja ringan mempunyai derajat kekuatan tarik 550 mpa,

sementara baja biasa / konvensional sekitar 300 mpa. Kekuatan tarik dan tegangan

ini untuk penggantian bentuknya yang tipis. Di Indonesia ketebalan baja ringan

berkisar dari 0,4 – 1 mm.

Page 52: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

36

Rangka atap baja ringan menjadi pilihan dikarenakan sifatnya yang tahan

terhadap karat, anti rayap, tidak membesarkan api, ringan dan pemasangannya yang

relatif cepat. Selain itu baja ringan mempunyai kekuatan tarik yang lebih besar

daripada baja konvensional.

Baut yang dipakai pada konstruksi baja ringan tidak sama dengan baja

konvensional. Untuk konstruksi baja ringan, baut yang dipakai adalah tipe SDS

(Self Drilling Screw) yang artinya baut tersebut bisa berfungsi sebagai mata bor dan

sekaligus membuat ulir pada profil, karena baut SDS punya blade/ mata pisau di

ujungnya sehingga jauh lebih cepat pengerjaannya dibanding baut biasa pada baja

konvensional, karena sistem baut pada baja konvensional itu mesti dibor terlebih

dahulu baru bautnya dikencangi dengan mur.

Perbedaan baut SDS untuk roofing/penutup atap dengan konstruksi baja

ringan adalah baut SDS untuk penutup atap ulirannya lebih halus dan ada karetnya

di bagian kepala baut sedangkan baut SDS untuk konstruksi baja ringan lebih kasar

dan dilapis galvanis. Baut SDS pada baja ringan beralur kasar membuat baja ringan

terikat diantara alur bukan rusak oleh alur, sehingga sambungan lebih kuat dan

dapat memikul beban dengan baik

Bahan dasar untuk baja ringan Adhi Truss selain sudah dicoating dengan

lapisan anti karat juga sudah diberi lapisan resin yang anti finger mark. Jadi

coatingannya walaupun di gosok ataupun di pegang dengan tangan tidak akan

berbekas ataupun berubah warna. Kadar coating yang dipakai untuk zincalume

AZ100 (100 gr/m2) dan galvanis Z220 (220 gr/m2).

Rangka atap baja ringan mempunyai beberapa elemen yaitu:

1. Kuda kuda

2. Reng

3. Jurai Dalam

4. Screw

Page 53: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

37

Kuda-kuda merupakan struktur utama dalam konstruksi atap baja ringan. Untuk

mendapatkan kuda-kuda yang kokoh, cermati lebar bentangan dan besar beban yang

akan diterima serta derajat kemiringan atap. Ketebalan material baja ringan untuk

kuda-kuda dan web berkisar 0,5 – 1 mm, sementara untuk reng antara 0,4 – 0,7 mm.

Kelebihan

Rangka atap baja ringan memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah poin-poin

kelebihannya :

1. Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan baja konvensional, beban yang

harus ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah.

2. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible).

3. Konsumen tidak perlu khawatir baja ringan dimakan rayap.

4. Karena sifat materialnya ringan dan mudah dirakit, bila dibandingkan rangka

baja konvensional, pemasangan kerangka atap baja ringan dilapangan relatif lebih

cepat.

5. Baja ringan nyaris tidak mempunyai nilai muai susut.

Kekurangan

Adapun kekurangannya ada pada poin-poin berikut:

1. Kerangka rangka atap baja ringan tidak dapat di ekspos seperti rangka baja

konvensional, system rangkanya yang berbentuk seperti jaring kurang menarik bila

tanpa penutup/plafond.

2. Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian

struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya.

Rangka atap dari baja ringan aman untuk dipergunakan mengingat

materialnya yang terbuat dari baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis,

namun memiliki fungsi setara dengan baja konvensional. Meski tipis baja ringan

memiliki derajat kekuatan tarik 550 mpa, sementara baja biasa sekitar 330 mpa.

Page 54: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

38

Untuk menghitung kekuatan struktur maka dipergunakan Software khusus dengan

mempertimbangkan faktor-faktor seperti:

1. Berat material itu sendiri termasuk berat reng.

2. Beban dari pada atap penutup yang akan dipergunakan.

3. Beban air hujan.

4. Beban angin

5. Beban orang

6. Berat penutup plafond

Perhitungan pembebanan ini mengacu kepada Pedoman Perencanaan Pembebanan

Untuk Rumah dan Gedung SKBI 1987.

Software yang dipergunakan untuk menganalisa kekuatan struktur

rangka atap baja ringan menggunakan software khusus, jadi tidak sembarang

software dapat dipergunakan. Karena perilaku strukturnya yang berbeda, struktur

rangka atap baja ringan tidak dapat dihitung menggunakan software untuk

menghitung konstruksi baja konvensional ataupun konstruksi kayu semisalnya

dengan mempergunakan software SAP yang banyak dipergunakan untuk

menghitung struktur bangunan. Hal tersebut dikarenakan perilaku struktur dan

standar peraturan yang digunakan dalam masing masing software sudah jelas

berbeda.

Software untuk menghitung kekuatan struktur dari pada baja ringan

sangat mempertimbangkan analisa pembebanan baik itu beban mati, beban hidup,

beban sendiri, beban angin, beban plafond, dan beban beban lainnya yang bekerja

pada suatu struktur baja ringan. Semakin detail hasil suatu software struktur baja

ringan akan semakin menjamin kekuatan dari pada struktur baja ringan itu sendiri.

Hasil dari pada software baja ringan yang perlu diperhatikan adalah jumlah screw

setiap titik buhul kuda kuda baja ringan, besarnya beban pada setiap tumpuan kuda

kuda, jenis dan ketebalan baja ringan yang digunakan, besarnya beban genteng dan

Page 55: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

39

beban plafond yang dipergunakan, besarnya lendutan ijin yang terjadi, dan

sebagainya.

Umumnya yang beredar dipasaran, profil atau bentuk dari baja ringan adalah:

1. Profil C

2. Profil U atau Hat Section

3. Profil Z

(Sumber : Axistruss-Steel Roofing System dan adhi truss)

5.2.1.1 Alasan Dilakukan Rekayasa Nilai Pada Rangka Atap

Rangka atap baja ringan memiliki kekuatan dan tingkat keamanan yang

sama dengan rangka atap sistem konvensional, karena dalam proses perhitungan

analisa struktur kita harus menganalisa data-data pembebanan dan jenis material

yang akan diinput kedalam software SAP untuk dilakukan perhitungan analisis

struktur. Data-data yang akan dimasukkan meliputi jenis dan berat genteng yang

dipakai, jarak rengnya, beban plafon, beban angin berdasarkan lokasi dan tinggi

bangunan, ada atau tidaknya beban tambahan seperti lampu gantung dan solar

water heater, panjang overstek, sudut kemiringan atap dll. Dari hasil analisa akan

didapat jarak kuda-kuda yang aman, bentuk kuda-kuda, ukuran dan tebal profil

yang dipakai. Selain kuat, baja ringan juga sudah tahan karat karena dilapis dengan

lapisan Zincalume ataupun Galvanis sehingga tidak perlu perawatan/maintenance

lagi.

Baja ringan memiliki struktur lebih ringan daripada baja konvensional,

sehingga baja ringan aman terhadap gempa. Tahan gempa yang dimaksudkan

adalah karena baja ringan terbuat dari material/bahan yang ringan maka beban yang

ditanggung oleh struktur di bawahnya menjadi lebih sedikit/kecil sehingga ketika

terjadi goncangan gempa, resiko buruk pun terhindari. Untuk menahan gaya-gaya

horizontal, baja ringan didesain dengan menggunakan banyak pengaku/bracing

Page 56: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

40

maupun ikatan angin, seperti: Diagonal Web Bracing, Bottom Chord Bracing, Top

Chord Bracing, Lateral, pita baja dll. Gaya gempa berbanding lurus dengan massa

struktur, artinya semakin ringan strukturnya semakin aman terhadap bahaya gempa.

Kalau dibanding baja konvensional sudah pasti baja ringan lebih murah,

waktu pemasangan jauh lebih cepat karena sistem pemasangannya kuda-kuda

langsung reng (tidak perlu gording dan kaso), bahannya yang ringan dan

sambungan tidak perlu di las langsung dengan baut SDS. Oleh karena struktur lebih

ringan sehingga aman terhadap gempa, bisa irit dimensi kolom atau balok struktur

bangunan di bawahnya. Sudah dicoating lapisan tahan karat Zincalume ataupun

Galvanis yang jauh lebih tahan karat dibanding kalau dicat biasa. Jadi

kesimpulannya baja ringan lebih praktis dan ekonomis.

Dalam laporan tugas akhir ini, kami memilih menggunakan bentuk profil

C untuk rangka atap baja ringan daripada profil U atau Z untuk dilakukan rekayasa

nilai, karena pada profil C dengan mudah bisa dibox. Oleh sebab itu profil C

tersebut harus didesain sedemikian rupa dengan flange/kaki C yang satu lebih

panjang dari flange/kaki C yang lain sehingga baru bisa dibox. Dengan begitu profil

C mempunyai kelebihan: 1). Pada saat menyambung panjang profil (lebih dari 6 m),

sambungan tinggal dibox dengan ditambah baut pada sisi atas dan bawah flange

profil, 2). Jika ada web yang terlalu panjang atau tidak kuat, webnya bisa dibox

sehingga menambah kekuatan dan kekakuan, 3). Untuk overstek atap yang

panjangnya lebih dari 60 cm dan plafon luarnya miring yang berarti tidak boleh

disekur, maka overstek/topchord kuda-kuda tinggal dibox supaya kuat tanpa harus

disekur. Oleh sebab itu sampai sekarang bentuk profil C lebih banyak dipakai untuk

rangka atap baja ringan dibanding bentuk profil yang lain.

Page 57: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

41

5.2.2 Wiremesh ( Jaring Kawat Baja Las )

Wiremesh merupakan material jaring kawat baja pengganti tulangan pada

pelat yang fungsinya sama sebagai tulangan. Pada wiremesh selain memiliki

kekuatan yang sama namun dari segi pemasangan lebih praktis dan murah

dibandingkan dengan tulangan konvensional.

Keuntungan utama dalam menggunakan Jarigan Kawat Baja Las BRC

adalah mutunya yang tinggi dan konsisten yang terjamin bagi perencana,pemilik dan

pemborong, di bandingkan dengan cara penulangan pelat lainnya. Karena semua

kawat di tarik dan di uji dengan seksama,mutu bahan yang di pakai telah terjamin.

Proses penarikan kawat tersebut akan menghasilkan kawat dengan penampang yang

sangat merata. Keseragaman yang sama itu tidak akan mungkin terdapat pada

batang-batang canaian panas (besi beton) ketika kawat di las kedalam jaringan kawat

baja las BRC, ia di dudukan tepat pada tempatnya, jadi jaringan akan selalu

dilengkapi dengan jumlah kawat yang benar. Dengan demikian,perencanaan terjamin

dan penelitian di tempat kerja dapat dikurangi.

.

(Sumber : Atap Galvalum Zincalum/wiremesh.php.htm)

5.2.2.1 Alasan Dilakukannya Rekayasa Nilai Pada Pelat Dengan Menggunakan

Tulangan Wiremesh:

Untuk membuat pelat yang ringan, tipis tetapi kuat yaitu dengan

menggunakan tulangan baja berupa kawat baja las/wiremesh Penggunaan tulangan baja

ini dimaksudkan untuk memperbesar kuat lentur pelat karena kawat baja ini mempunyai

kuat tarik yang tinggi dan berbentuk seperti jala yang sangat memudahkan pada saat

pemasangan, serta harga relatif lebih murah dan material lebih ringan.

Mutu yang tinggi dari Jaringan Kawat Baja Las BRC memungkinkan yang di

tetapkan sebelumnya. memenuhi standart kelas U-50, menghasilkan pengehematan

biaya yang sangat berarti. Dengan menggunakan tegangan ijin yang di usulkan sebesar

Page 58: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

42

2.900 kg/cm tersebut. kita dapat memperoleh penghematan sampai separuh dari

banyaknya penulangan. Dengan Perhitungan Harga Per kg jaringan kawat baja las BRC

yang lebih tingi, biasanya tetap terdapat penghematan biaya yang cukup berarti pada

kebanyakan proyek. Selain penghematan, juga waktu pasang dihematkan, karena

Jaringan Kawat Baja Las BRC di serahkan di tempat kerja dengan kawat telah di las

tepat pada jarak-jarak yang di tetapkan sebelumnya

5.2.3 Bata Ringan ( Hebel / Celcon)

Dinding bata ringan merupakan dinding dengan menggunakan teknologi

aerasi. Produk ini dikembangkan oleh Joseph Hebel di Jerman pada tahun 1943 dan

mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1995. Bata ringan dibuat dari bahan baku pasir

kuarsa, kapur, semen, dan bahan pengembang yang dikategorikan sebagai bahan – bahan

untuk beton ringan. Pasir kuarsa digiling dalam ball mill hingga tercapai ukuran butiran

yang dibutuhkan. Bahan baku yang telah dicampur air dan bahan pengembang

ditimbang dan diukur dalam mesin pencampur hingga menjadi adonan. Adonan tersebut

kemudian dituang dalam cetakan baja.

Melalaui proses kimia tercipta gas hydrogen yang membuat adonan

mengembang membentuk jutaan pori – pori kecil yang membuat bata ini menjadi ringan.

Proses akhirnya adalah memanggang bata dalam oven bertekanan tinggi yang disebut

autoclave chamber dengan uap panas hingga suhu 1830 C.

Bata jenis ini memiliki berat lebih ringan dan permukaan yang lebih halus.

Dinding dari bata ringan bisa langsung diberi acian tanpa diplester terlebih dahulu.

Bahan yang digunakan untuk acian adalah semen instan atau semen khusus. Bata ringan

memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8 – 10 cm.

Perhitungan dinding bata ringan 1m2 sebagai berikut :

Semen Instan = 11,43 kg

Bata ringan = 8 buah

Page 59: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

43

Air = 0,15 – 0,16 liter

Kelebihan Bata Ringan ( Hebel) :

1. Waktu pemasangan relatif lebih cepat

2. Rangka beton pengaku lebih luas, antara 9 – 12 m2

3. Mempunyai sifat kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya

rembesan air

4. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik.

Kekurangan Bata Ringan ( Hebel) :

1. Harganya relatif lebih mahal untuk tiap satuan

2. Karena tergolong jenis baru, tidak semua tukang pernah memasang bata ringan

3. Masih jarang ditemukan di toko bahan bangunan kecil dan hanya dijual dalam

jumlah 1m3.

(Sumber : Menghitung Biaya Membangun Rumah oleh Yanto Irawan, ST)

5.2.3.1 Alasan Dilakukannya Rekayasa Nilai Pada Dinding Dengan Menggunakan

Bata Ringan/Hebel :

Bata Ringan/hebel memiliki bobot yang lebih ringan yang dapat memperkecil

pembebanan struktur dibawahnya sehingga dapat menghemat pada pondasi. Bata Ringan

ini cocok digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat atau gedung-gedung karena

pembebanan menjadi hal yang sangat penting untuk menekan biaya.

Hebel memiliki dimensi yang lebih besar dari bata konvensional yaitu 60cm x

20cm dengan ketebalan 7 hingga 10 cm yang menjadikan pekerjaan dinding lebih cepat

selesai dibandingkan bata konvensional dan pada proses pemasangannya tidak

membutuhkan adukan pasangan yang tebal, tetapi cukup direkatkan dengan semen

instant /mortar tipis-tipis saja.

Page 60: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

44

Bata Ringan/hebel lebih tahan terhadap api selama kurang lebih 4 jam karena

mempunyai kemampuan dalam hal insulasi (penahan) panas dan suara, sehingga untuk

ruangan-ruangan khusus yang mengharuskan tahan api atau kedap panas dan suara,

dengan digunakannya hebel akan lebih bermanfaat.

Untuk hebel secara harga satuan material terlihat lebih mahal dari batu bata,

tetapi penggunaan semen, waktu pelaksanaan, beban yang harus ditanggung struktur,

akan lebih efisien apabila menggunakan aerated concrete block (salah satu merek

hebel). Waktu pelaksanaan mempengaruhi upah tukang yang harus dibayar, dan apabila

lebih cepat itu berarti akan lebih hemat dalam pengeluaran biaya.

5.3 ANALISIS STRUKTUR

Berikut ini diuraikan penelusuran perencanaan dan analisa struktur.

5.3.1 Perencanaan Dan Analisa Perhitungan Struktur Atap

Pemodelan perhitungan rangka atap menggunakan metode pendekatan dengan

menggunakan program SAP2000 karena program khusus untuk perhitungan

rangka atap baja ringan hanya dimiliki oleh perusahaan berlisensi.

a) Input Data

• Pemodelan 2 dimensi kuda-kuda atap baja ringan :

Gambar 5.1 Pemodelan 2D Rangka Baja Ringan

Page 61: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

45

Panjang bentang rangka atap : 5.4 m

Tinggi rangka atap : 2.15 m

Sudut rangka atap : 39º

Jarak antar kuda-kuda (B) : 1.20 m

Beban penutup atap metal(qm) : 7 kg/m²

Beban angin (qa) : 25 kg/m²

Beban plafon (qp) : 20 kg/m²

Modulus elastisitas : 200.000 mpa

Tegangan maksimum : 550 mpa

b) Perhitungan Beban :

Kasus Beban 1 (Beban Mati) :

Terdiri dari beban penutup atap (qr) dan beban plafond (qp)

Qa = d x B x qa

= 0.77m x 1,2 m x 7 kg/m²

= 6.468 kg (dibulatkan menjadi ~ 7 kg)

Qp = d x B x qp

= 0.77m x 1,2 m x 20 kg/m²

= 18.48kg (dibulatkan menjadi ~ 19 kg)

Kasus Beban 2 (Beban Hidup) :

Beban hidup ditentukan QL = 100kg

Kasus Beban 3 (Beban Angin) :

Tekanan Angin

Qt = Lg x B x [(0,02.λ + 0,4) x qw]

= 0.99 x 1,2 x [(0,02.39º + 0,4) x 25]

= 35.046 kg ~ 36 kg

Tekanan Angin Vertikal

Vt = Qt .CosӨ

Page 62: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

46

= 36. Cos 39º

= 27.97 kg ~ 28 kg

Tekanan Angin Horisontal

Ht = Qt .SinӨ

= 36. Sin 39º

= 22.66 kg ~ 23 kg

Hisapan Angin

Qi = Lg x B x [(0,4) x qw]

= 0.99 x 1,2 x [(0,4) x 25]

= 11.88 kg ~ 12 kg

Hisapan Angin Vertikal

Vi = Qi .CosӨ

= 12. Cos 39º

= 9.33 kg ~ 9.4 kg

Hisapan Angin Horisontal

Hi = Qi .SinӨ

= 12. Sin 39º

= 7.55 kg ~ 8 kg

• Pemodelan kasus pembebanan :

Page 63: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

52

Dari grafik output SAP2000 diatas dapat diketahui bahwa ratio tegangan adalah

dibawah ≤ 1 ,maka ukuran profil yang dipakai sudah aman.

5.3.2 Perhitungan Pembebanan Struktur

Perhitungan Berat Bangunan

Karena basarnya beban gempa sangat dipengaruhi oleh berat dari struktur

bangunan, maka perlu dihitung berat dari masing-masing lantai bangunan. Berat dari

bangunan dapat berupa beban mati yang terdiri dari berat sendiri material-material

konstruksi dan elemen-elemen struktur, serta beban hidup yang diakibatkan oleh hunian

atau pengguna bangunan.

Karena kemungkinan terjadinya gempa bersamaan dengan beban hidup yang

bekerja penuh pada bangunan adalah kecil, maka beban hidup yang bekerja dapat

direduksi besarnya. Berdasarkan standar pembebanan yang berlaku di Indonesia, untuk

memperhitungkan pengaruh beban gempa pada struktur bangunan gedung, beban hidup

yang bekerja dapat dikalikan dengan faktor reduksi sebesar 0.3.

Data-data Untuk Perhitungan

Jarak portal 0A-0 dan 12-13 pada arah X = 3m, jarak portal 0-12 = 4.5m dan jarak

portal A-B kemudian C-D pada arah Y = 5.4m, sedangkan pada portal B-B’-C arah Y =

4.2m. Tinggi tingkat lantai 1-2 = 3.2m, tinggi lantai 2-5 = 2.8m, dan tinggi lantai 5-

lantai atap = 3m.Ukuran kolom = 30x50cm dan ukuran balok = 25x45cm. Tebal semua

pelat lantai = 12cm.

Konfigurasi Struktur

Mutu beton f’c = 29.05 Mpa, berat jeis beton = 2.4 ton/m3, modulus elastisitas : Ec

= 210000 kg/cm2.

Mutu tulangan pokok : fy = 400 Mpa dan mutu tulangan geser sengkang : fy = 240

Mpa

Bangunan terletak di Kabupaten Semarang (wilayah gempa 2), kondisi tanah

dibawah bangunan merupakan tanah sedang.

Page 64: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

53

Pembebanan Struktur

Beban mati terbagi merata pada semua lantai bangunan qD = 100 kg/m2 (belum

termasuk berat sendiri struktur/0. Beban hidup terbagi merata pada lantai 2 s/d 5 qL =

250 kg/m2, dan pada lantai 6 (atap) qL = 100 kg/m2. Beban dinding diperhitungkan

sebesar 250 kg/m untuk setiap tinggi 1m.

Koefisien reduksi dari beban hidup untuk perhitungan beban gempa = 0.30

Kombinasi pembebanan yang ditinjau di dalam analisis :

Kombinasi Pembebanan Tetap : U = 1,2D + 1,6L

Kombinasi Pembebanan Sementara : U = 1,2D + 0,5L +1,0(I/R)Ex + 0,3(I/R)Ey

: U = 1,2D + 0,5L +3,0(I/R)Ex + 1,0(I/R)Ey

Dimana D : Beban Mati, L : Beban Hidup, Ex : Beban Gempa Arah X, Ey : Beban

Gempa Arah Y, I = Faktor Keutamaan Struktur, R = Faktor Reduksi Beban Gempa.

Faktor Keutamaan struktur dari bangunan, I = 1,0 (SNI Gempa 2002)

Faktor Reduksi Gempa untuk Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) ditentukan

R = 3,5 (SNI Gempa 2002).

Diagram Respon Spektrum Gempa Rencana untuk zona/wilayah gempa 2:

Gambar 5.2 Respon Spektrum Gempa Rencana

Page 65: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

54

Respon Spektrum Gempa Rencana untuk kondisi tanah sedang :

Periode Getar

T ( detik )

Koefisien gempa

( C )

0,0 0,15

0,2 0,38

Periode Getar

T ( detik )

Koefisien gempa

( C )

0,6 0,38

1,0 0,23

2,0 0,115

3,0 0,076

Perhitungan Pembebanan :

Berat Lantai 5

• Beban Mati (Wm)

Pelat atap = 60 x 19.2 x 0.12 x 2400 = 331776 kg

Balok = ( 60 x 5 + 19.2 x 14 ) x 0.3 x 0.33 x 2400 = 135146.88 kg

Kolom = 60 x 3 x 0.3 x 0.5 x 2400 = 64800 kg

Dinding = 536.4 x 3 x 250 = 402300 kg

Plafond = 60 x 19.2 x 50 = 57600 kg +

Total = 991622.88 kg

Luas dinding = 60 x 19,2 – ( 5,3 x (4,5 x 5) ) x 2 = 913,5 m2

Beban mati (qD) masing-masing lantai 5 = 991622,88 / 913,5 = 1085,52 kg/m2

• Beban Hidup (WL)

qh atap = 100 kg/m2

Koefisien Reduksi = 0.3

Wh = 0.3 x (60 x 19.2 x 100) = 34560 kg

Berat Total Lantai 5 : W5 = 991622.88 + 34560

Page 66: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

55

= 1026182.88 kg

Berat Lantai 4

• Beban Mati (Wm)

Pelat Lantai = 60 x 19,2 x 0,12 x 2400 = 33176 kg

Balok = ( 60 x 5 + 19,2 x 14 ) x 0,3 x 0,33 x2400 = 135146.88 kg

Kolom = 60 x 2,8 x 0.3 x 0.5 x 2400 = 60480 kg

Dinding = 536.4 x 2,8 x 250 = 375480 kg

Plafond = 60 x 19,2 x 50 = 57600 kg

Spesi = 60 x 19,2 x 21 = 24192 kg

Tegel = 60 x 19,2 x 24 = 27648 kg +

Total = 1012322,88 kg

Luas dinding = 60 x 19,2 – ( 5,3 x (4,5 x 5) ) x 2 = 913,5 m2

Beban mati (qD) masing-masing lantai 4,3,2 = 1012322,88 / 913,5 = 1108,18

kg/m2

• Beban Hidup (WL)

qh lantai = 250 kg/m2

Koefisien Reduksi = 0.3

Wh = 0.3 x (60 x 19.2 x 250) = 86400 kg

Berat Total Lantai 4 : W4 = 1012322.88 + 86400

= 1098722.88 kg

Berat Total Lantai 2 dan 3 = Berat Total Lantai 4

= 1098722,88 kg

Berat Lantai 1

• Beban Mati (Wm)

Pelat Lantai = 60 x 19,2 x 0,12 x 2400 = 33176 kg

Balok = ( 60 x 5 + 19,2 x 14 ) x 0,3 x 0,33 x2400 = 135146.88kg

Kolom = 60 x 3,2 x 0.3 x 0.5 x 2400 = 69120 kg

Dinding = 536.4 x 3,2 x 250 = 429120 kg

Plafond = 60 x 19,2 x 50 = 57600 kg

Spesi = 60 x 19,2 x 21 = 24192 kg

Page 67: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

56

Tegel = 60 x 19,2 x 24 = 27648 kg +

Total = 1074062,88 kg

Luas dinding = 60 x 19,2 – ( 5,3 x (4,5 x 5) ) x 2 = 913,5 m2

Beban mati (qD) masing-masing lantai 1 = 1074062,88 / 913,5 = 1175,77 kg/m2

• Beban Hidup (WL)

qh lantai = 250 kg/m2

Koefisien Reduksi = 0.3

Wh = 0.3 x (60 x 19.2 x 250) = 86400 kg

Berat Total Lantai 1 : W1 = 1074062.88 + 86400

= 1161002.88 kg

Berat Total Bangunan = Wt1 + Wt2 + Wt3 + Wt4 + Wt5

= 1161002.88 + 3 x (1098722.88) + 1026182.88

= 5483354.4 kg

5.3.3 Perhitungan Balok

Perhitungan Pembebanan Balok

Input Beban Mati (DL)

- Berat sendiri pelat = 0,12 x 2400 = 288 kg/m2

- Beban penutup lantai = 24 = 24 kg/m2

- Beban spesi (t = 3cm) = 3 x 21 = 63 kg/m2

- Beban plafond & penggantung = 11 + 7 = 18 kg/m2+

DL = 393 kg/m2

Panjang bentang untuk segmen pelat : Lx = 2,5 m dan Ly = 3,2 m.

q eq = 1/3 x qu x Lx = 1/3 x 3,93 x 2,5 = 3,8 KN/m

Beban Mati Merata

Beban pelat = 2x 3,8 = 6,56 kN/m

Berat sendiri balok = (0,7 – 0.,12) x 0,25 x 24 kN/m3 = 3,48kN/m

Berat dinding = (4,5 – 0,7) x 2,5 = 9,5 kN/m +

DL = 19,54 kN/m

Page 68: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

57

Input Beban Hidup (LL)

Beban hidup pelat lantai qu = 2,50 kN/m2

q eq = 1/3 x qu x Lx = 1/3 x 2,5 x 2,5 = 2,08 kN/m

Beban Hidup Merata

Beban pelat = 2 x 2,08 LL = 4,16 kN/m

Perhitungan Tulangan Balok

a. Tulangan Pokok (Tumpuan)

Kombinasi pembebanan tetap = 1,2 D + 1,6 L

Mu = (1,2 x 53,61 ) + (1,6 x 12,23) = 83,90 kNm

Mn = (83,90 / 0,8) = 104,875 kNm

h = 450 mm b = 250 mm

p = 40 mm D = 19 mm

Ø = 10 mm d = 450 – 40 – 10 – ½ x 19 = 390,5 mm

d’ = 40 + 10 + 1/2 x 19 = 59,5

ρ min = 1,9/fy = 1,9/400 = 0,0035

ρb = (0,85 x f’c / fy) x β1 x (600/600+fy) = 0,85 x 30/400 x 0,85 x

(600/600+400) = 0,0325

ρ max = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325 = 0,0244

m = fy/0,85 x f’c = 400/0,85 x 30 = 15,686

Rnb = ρ.fy.(1 – 0,5.ρ.m) = 0,0325 x 400 x (1 – 0,5 x 0,0325 x 15,686) =

9,686

0,75 x Rnb = 7,265

Rn = Mn / bxd2 = 104875000/250 x 390,52 = 2,75

Rn < 0,75 Rnb.................Tulangan tunggal

ρ = 1/m x (1 - √1 – 2.m.Rn/fy) = 1/15,686 x (1 - √1 – 2.15,686.2,75/400)

= 0,0097

As = ρ x b x d = 0,0097 x 250 x 390,5 = 946,96 mm2

Dipakai tulangan tarik 4 D 19 (As = 1134 mm2)

Page 69: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

58

Cek kapasitas penampang :

T = 1134 X 400 = 453600 N

Cs = (fy – 0,85 f’c) x As’ = (400 – 25,5) x 1134 = 424683 N

Cc = 0,85 f’c.b.a = 0,85 x 30 x 250 x a

a = Cc/0,85 f’c.b = T-Cs/0,85 f’c.b = 453600 – 424683/0,85x30x250

= 4,536 mm

x = a/β1 = 4,536/0,85 = 5,34 mm

M n = Cc (d – 0,5a) + Cs (d – d’)

M n = 28917 (390,5 – 4,536/2) + 424683 (390,5 – 59,5) = 151,797 kNm

Checking : Mn > Mu

151,797 kNm > 104,875 kNm... (OK)

b. Tulangan Pokok (lapangan)

Mu = (38,71 x 1,2) + (15,24 x 1,6) = 70,836 kNm

Mn = (70,836 / 0,8) = 88,545 kNm

ρ min = 1,9/fy = 1,9/400 = 0,0035

ρb = (0,85 x f’c / fy) x β1 x (600/600+fy) = 0,85 x 30/400 x 0,85 x

(600/600+400) = 0,0325

ρ max = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325 = 0,0244

m = fy/0,85 x f’c = 400/0,85 x 30 = 15,686

Rnb = ρ.fy.(1 – 0,5.ρ.m) = 0,0325 x 400 x (1 – 0,5 x 0,0325 x 15,686)

= 9,686

0,75 Rnb = 7,265

Rn = Mn / bxd2 = 88545000/250 x 390,52 = 2,32

Rn < 0,75 Rnb.................Tulangan tunggal

ρ = 1/m x (1 - √1 – 2.m.Rn/fy) = 1/15,686 x (1 - √1 – 2.15,686.2,32/400)

= 0,0053

As = ρ x b x d = 0,0053 x 250 x 390,5 = 517,41 mm2

Dipakai tulangan tarik 2 D 19 (As = 567 mm2)

Page 70: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

59

Cek kapasitas penampang :

T = 567 X 400 = 226.800 N

Cs = (fy – 0,85 f’c) x As’ = (400 – 25,5) x 567 = 212.341,5 N

Cc = 0,85 f’c.b.a = 0,85 x 30 x 250 x a

α = Cc/0,85 f;c.b = T-Cs/0,85 f’c.b = 226800 – 212341/0,85x30x250

= 2,26 mm

x = α/β1 = 2,26/0,85 = 2,67 mm

Mn = Cc.(d – 0,5α) + Cs (d – d’)

Mn = 14407,5 (390,5 – 2,26/2) + 212341 (390,5 – 59,5) = 75,894 kNm

Checking : Mn > Mu

88,545 kNm > 75,894 kNm... (OK)

c. Tulangan Geser (Tumpuan)

V1 = (31,74 x 1,2) + (18,37 x 1,6) = 67,48 kN

V2 = (11,139 x 1,2) + (7,965 x 1,6) = 26,11 kN

Vu = 67,48 – (67,48-26,11/2,5) x 0,344 = 61,787 kN

Vu = Ø Vc + Ø Vs

Vc = (√f’c/6).bw.d = (√30/6).250x390,5 = 78,51 kN

ØVc = 58,88 kN

0,5 ØVc = 25,44 kN

Vsmin = 1/3.bw.d = 1/3 x 250 x 390,5 = 28,67 kN

Ø Vsmin = 21,50 kN

Ø Vc < Vu < (Ø Vc + Ø Vsmin)

58,88 < 61,787 < (58,88 + 21,50).......................Perlu tulangan geser

Ø Vs = Vu - Ø Vc = 61,787 – 58,88 = 2,91 kN

Karena Ø Vs < Ø Vsmin, maka dipakai Ø Vsmin = 21,50 kN

Dipakai tulangan sengkang Ø 8 (Av = 101 mm2)

Ø Vs = Ø Av.fy.d / s

S = 0,75x101x240x344/21500 = 290,88 mm

S max = d/4 = 344/4 = 86 mm (dipakai Ø 8 – 100 mm)

Page 71: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

60

d. Tulangan Geser (Lapangan)

Vu = 67,48 – (67,48-26,11/2,5) x 1,25 = 59,795 kN

Vu = ØVc + Ø Vs

Vc = (√f’c/6).bw.d = (√30/6).250.390,5 = 78,51 kN

ØVc = 58,88 kN

0,5 ØVc = 29,44 kN

Vsmin = 1/3.bw.d = 1/3 x 250 x 390,5 = 28,67 kN

Ø Vsmin = 21,50 kN

Ø Vc < Vu < (Ø Vc + Ø Vsmin)

58,88 < 61,787 < (58,88 + 21,50).......................Perlu tulangan geser

Ø Vs = Vu - Ø Vc = 61,787 – 58,88 = 2,91 kN

Karena Ø Vs < Ø Vsmin, maka dipakai Ø Vsmin = 21,50 kN

Dipakai tulangan sengkang Ø 8 (Av = 101 mm2)

Ø Vs = Ø Av.fy.d / s

S = 0,75x101x240x390,5/21500 = 290,88 mm

S max = d/2 = 390,5/2 = 195,25 mm (dipakai Ø 8 – 200 mm)

5.3.4 Perhitungan Kolom

Perhitungan Tulangan Kolom

Mu = 132,554 kNm Vu = 45,769 kN

Pu = 1543,035 kN Agr = 300 x 500 = 150000 mm2

f’c = 25 Mpa

Selimut beton (p) = 40 mm

Ø Tulangan pokok = 25 mm

Ø Sengkang = 10 mm

d’ = p + (0,5 Ø Tulangan pokok) + Ø Sengkang

= 40 + (0,5 x 25) + 10 = 62,5 mm

d = 300 – 62,5 = 237,5 mm

Nilai Pu dan Mc terfaktor

Agr = 300 mm x 500 mm = 150000 mm2

Page 72: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

61

Mu = 132,554 kNm

Pu = 1543,035 kN

Pn = Pu/Ø = 1543,035/0,65 = 2373,9 kN

Mn = Mu/Ø = 132,554/0,8 = 165,69 kNm

e min = 15 + 0,03 h = 15 + 0,03 x 500 = 30 mm = 3 cm

ea = Mn/Pn = 165,69/2373,9 = 0,069 m = 69 mm > emin

e = ea + h/2 – d’ = 69 + 500/2 – 62,5 = 256,5 mm

Dengan peninjauan penampang tulangan simetris, As = As’

a = Pn/0,85.f’c.b = 2373,9/0,85x25x300 = 255,89 mm

Dalam keadaan balance :

ab = β1 c

ab = β1 d (600/600+fy) = 0,85x237,5x(600/600+400) = 253,89 mm

a < ab maka penampang lebih banyak yang tertarik

As = As’ = Pn {e-d-(P/2x0,85 fc b)} / fy (d-d’)

As = As’ = 237390 x {260-237,5-(2689278/2x0,85x25x500)}/400x(437,5-62,5)

= 5434,658 mm2

Ast = 1% Ag = 0,01x300x500 = 1500 mm2

Dipakai tulangan 12-D25 (As = 5887,5 mm2)

Perhitungan Tulangan Geser

Ø Vn ≥ Vu

Vn = Vc + Vs

Gaya dalam yang terjadi pada kolom

Vu = 45,769 kN

Pu = 1543,035 kN

Kuat geser yang disumbangkan oleh beton untuk komponen struktur yang

dibebani tekan aksial

Vc = Ø (1+ Vu/14.Ag)x(√25/6)x300x237,5

= 139,299 kN

Dan tidak boleh lebih dari,

Page 73: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

62

Vc maks = Ø 0,3.√f’c.b.d.√(1+0,3Pu/Agr)

= 0,75 x 0,3 x √25 x 300 x 237,5 x √(1+0,3 x 1543035/300 x 500)

= 434,612 kN

Diambil nilai terkecil Vc = 139,299 kN

Karena Vu < Vc, maka penampang tidak perlu tulangan geser, maka digunakan

luas tulangan geser minimum permeter

Av min = 75√f’c/1200 x b s/fy ≥ Av = 1/3 x b.s/fy

Av min = 75√25/1200 x 500x1000/240 ≥ Av = 1/3 x 500x1000/240

Av min = 651,04 mm2 < Av = 694,44 mm2

Diambil Av =694,44 mm2

Digunakan tulangan Ø 10 – 100

Av terpasang = Luas tulangan x (1000/jarak sengkang)

= (0,25x3,14x102) x (1000/100)

= 785 mm2

5.3.5 Perhitungan Pembebanan Pondasi

Perhitungan Daya Dukung Tanah

σ ult = ( ) ( )R

δPhDfcγNRγNqDfγNc A tan2

6,03,1×+×

+×××+××+×

σ all = FSPult

σult = daya dukung batas pondasi sumuran (Ton)

σall = daya dukung ijin pondasi sumuran (Ton)

FS = Factor of Safety (3,0)

Df = kedalaman pondasi sumuran (m)

R = jari-jari sumuran (m)

γ = berat jenis tanah (gr/cm3)

c = kohesi tanah (kg/cm2)

cA = adhesi sisi vertikal pondasi (Ton/m2)

Ph = Resultante gaya horizontal setinggi Df, per m’ lebar pondasi

Page 74: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

63

Nc,Nγ,Nq= faktor daya dukung tanah

Dengan σ ult = 2411,787 kN/m2 

P1 = 2411,787 * ¼ * π * 1.22 = 2726,28 kN (satu pondasi)

P2 = 2 * 2726,28 = 5452.56 kN

= 5452.56/1534.371 = 3,55 > 1,5 ……………………………Aman

Kontrol Terhadap Tekanan Tanah Pasif

Dengan Tegangan Tanah Pasif (Pp) = 410,486 kN/m2

Qmaks = Pp/3 = 410,486 / 3 = 136,829 kN

Kontrol Terhadap Daya Dukung Tanah

A = ¼ 2Dπ ××

= ¼ x 3.14 x 1.22

= 1.13 m2

Acyclop = ¼ 2dπ ××

= ¼ x 3.14 x 1

= 0.785 m2

Abeton = 1.13 – 0.785

= 0.345 m²

Σ Pv = Qt + Berat Pondasi

= 1534.371+ 0.345 * 5 * 24 + 0.785 * 5 * 22

= 1662.121 kN

W = 3

321 Dπ ××

= 1/32 x 3.14 x 1.23 = 0.169 m3

σ = WM

APv

±∑

= 1662.121/2x1.13 ± 0/0.169

Page 75: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

64

σmaks = σmin = 735.451 kN/m2 < qall = = = 803,929

kN/m2….. Aman

Menghitung Tebal Dinding Sumuran

Pa = γ * h * Ka + 2 * c *

= 26,2 * 5 * 0,43 + 2 * 14,7 = 75,6 kN/m

σb = = 157,5 kN/m2

2 * δ * σb = Pa * Ø

2 * δ * 157,5 = 75,6 * 3,5

δ = 0,84 cm

∴ diambil tebal sumuran δ =10 cm

Perhitungan Cincin Sumuran

Beton cyclop, f’c = 17,5 MPa = 1,75 kN/cm2

Beton cincin, f’c = 35 MPa = 3,50 kN/cm2

Kedalaman pondasi = 5 m

Tebal cincin sumuran = 10 cm

Cincin sumuran dianggap konstruksi pelengkung dengan perletakan sendi-

sendi dengan beban merata sebesar q = 56,33 kN/m2 dengan momen maksimum

terletak pada tengah bentang.

Mu = 1/8 * q * l2

= 1/8 * 56.33 * 1.22

= 10.1394 kNm = 1013.94 kNcm

Dinding sumuran dianggap sebagai plat beton dengan arah tulangan x dan y

yang direncanakan menggunakan tulangan utama D 16 mm

Mn = 8,0

Mu= 1013.94/0.8= 1267.425 kNcm

d = h – p – ½ D

= 350 – 10 – ½ 16

Page 76: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

65

= 332 mm = 33,2 cm

b = Dπ × = 3500×π = 10990 mm = 1099 cm

Rl = 0,85 f’c = 0,85 x 3,50 = 2,975 kN/cm2

K = = = 0,00036

F = 1 – K21− = 1 –

Fmaks =

Kmaks = Fmax * (1 – Fmax/2)

= 0,3825 * (1 - 0,3825/2) = 0,309

F < Fmax berarti menggunakan tulangan single underreinforced

As = F fyRldb ×××

= 0,00036 * 1099 * 30,4 * 2,975/40

= 89,50 mm2

Page 77: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

72

BAB VI

RENCANA KERJA DAN SYARAT

6.1 INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG

A. Umum

1. Lingkup

Pekerjaan

1.1. Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan sesuai ketentuan dalam data lelang, melalui

Panitia Pengadaan mengumumkan dan atau mengundang

penyedia jasa untuk rnengikuti pelelangan pekerjaan.

Nama paket dan lingkup pekerjaan ditentukan dalam data

lelang.

1.2. Pemenang lelang wajib menyelesaikan pekerjaan dalam

jangka waktu yang ditentukan dalam data lelang, syarat-

syarat umum dan syarat-syarat khusus kontrak dengan

mutu sesuai spesifikasi teknis dan biaya sesuai kontrak.

2. Sumber Dana 2.1. Pekerjaan ini dibiayai dengan dana sesuai ketentuan dalam

data lelang.

3.

Metode

Pelelangan Dan

Jenis Kontrak

3.1. Metode Pelelangan ini dilaksanakan sesuai ketentuan dalam

data lelang

3.2. Dalam ikatan Kontrak pelaksanaan pekerjaan menggunakan

Jenis kontrak Lump sum

4. Persyaratan

Peserta Lelang

Dan Kualifikasi

4.1. Persyaratan peserta lelang sesuai ketentuan dalam data

lelang.

4.2. Penyedia jasa yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat

Komitmen untuk melaksanakan layanan jasa konsultansi

dalam perencanaan atau yang akan mengawasi pelaksanaan

Page 78: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

73

pekerjaan yang dilelangkan tidak diperkenankan menjadi

peserta lelang.

4.3. Penyedia jasa yang dimiliki oleh satu atau kelompok orang

yang sama atau berada pada kepengurusan yang sama tidak

boleh mengikuti pelelangan untuk satu pekerjaan konstruksi

secara bersamaan.

4.4. Persyaratan kualifikasi sesuai dalam dokumen kualifikasi

4.5. Dalam melakukan Kemitraan harus memperhatikan

kompetensi penyedia jasa yang sesuai dengan pekerjaan

yang akan dilaksanakan

5. Biaya Mengikuti

Pelelangan

5.1. Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk

mengikuti pelelangan termasuk penyusunan penawaran

menjadi beban penyedia jasa dan tidak mendapat

penggantian dari Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana .

5.2. Dalam hal penawaran ditolak atau pelelangan dinyatakan

gagal dan/atau batal karena suatu hal maka tidak dapat

diberikan ganti rugi da/atau menuntut Pejabat Pembuat

Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat

Pelaksana .

6. Penjelasan

Dokumen Lelang

6.1. Panitia pengadaan harus memberikan penjelasan mengenai

dokumen lelang pada waktu dan tempat sesuai ketentuan

dalam data lelang.

6.2. Dalam acara penjelasan lelang, dijelaskan mengenai antara

lain:

a. Lingkup pekerjaan

Page 79: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

74

b. Resiko dan bahaya yang dapat timbul dalam pekerjaan

c. Metoda Pengadaan/penyelenggaraan pelelangan

d. Metoda dan cara penyampaian penawaran

e. Metoda evaluasi

f. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen

penawaran

g. Acara pembukaan dokumen penawaran

h. Hal-hal yang menggugurkan penawaran

i. Jenis kontrak yang akan digunakan

j. Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi

harga atas penggunaan produksi dalam negeri

k. Ketentuan bekerjasama dan/atau cara sub kontrak

sebagian pekerjaan kepada usaha kecil termasuk koperasi

kecil

I. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat

mengeluarkan jaminan penawaran.

6.3 Pertanyaan dari peserta lelang, jawaban dari panitia

pengadaan, keterangan lainnya dan hasil peninjauan

lapangan dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan (BAP).

BAP ditandatangani oleh panitia pengadaan dan minimal 1

(satu) wakil saksi dari peserta yang hadir. Apabila dalam

acara penjelasan tidak ada peserta lelang yang hadir proses

lelang tetap dilanjutkan dan BA Penjelasan disampaikan

secara tertulis kepada peserta lelang.

6.4. Apabila dalam BAP terdapat hal-hal/ketentuan baru atau

perubahan penting yang periu ditampung, maka panitia

pengadaan harus menuangkan ke dalam adendum dokumen

lelang yang menjadi bagian tak terpisahkan dari dokumen

lelang dan harus disampaikan secara tertulis dalam waktu

yang bersamaan kepada semua peserta lelang secara tertulis

setelah disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana .

6.5. Dalam acara penjelasan lelang, diumumkan nilai total harga

Page 80: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

75

perkiraan sendiri (HPS). Rincian HPS tidak boleh

dibuka/diberikan dan bersifat rahasia.

6.6. Para peserta lelang atau wakil peserta lelang yang hadir

memperlihatkan identitas atau surat keterangan/penugasan

dari perusahaan untuk menghadiri penjelasan dokumen

lelang dan menandatangani daftar hadir sebagai bukti

kehadirannya.

6.7. Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan

dokumen lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk

menolak/menggugurkan penawarannya.

7. Peninjauan

Lapangan

7.1. Bila dipandang perlu, panitia pengadaan dapat memberikan

penjelasan lanjutan dengan melakukan peninjauan lapangan.

7.2. Peserta lelang dengan resiko dan biaya sendiri dianjurkan

untuk meninjau lapangan pekerjaan dengan seksama untuk

memperoleh data dan informasi yang diperlukan guna

menyiapkan penawaran.

8. Satu Penawaran

Setiap Satu Paket

Pelelangan

Pekerjaan

8.1. Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai

kemitraan hanya boleh menyerahkan satu penawaran untuk

satu paket pelelangan pekerjaan.

8.2. Peserta lelang yang menyerahkan lebih dari satu penawaran

untuk satu paket pelelangan pekerjaan, bila dalam dokumen

lelang tidak diminta penawaran altenatif, maka akan

digugurkan.

B. Dokumen Lelang

9. Isi Dokumen

Lelang

9.1. Dokumen lelang terdiri dari:

BAB I Instruksi Kepada Peserta Lelang

BAB II Data Lelang

BAB III Bentuk Surat Penawaran, Lampiran,

Surat Penunjukan dan Surat Perjanjian

BAB IV Syarat-Syarat Umum Kontrak

Page 81: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

76

BAB V Syarat-Syarat Khusus Kontrak

BAB VI Penjelasan Umum

BAB VII Penjelasan Teknis Arsitektur

BAB VIII Penjelasan Teknis Struktur

BAB IX Penjelasan Teknis Mekanikal

BAB X Penjelasan Teknis Elektrikal

BAB XI Gambar-Gambar;

BAB XII Daftar Kuantitas, Analisa Harga Satuan

kontrak lump sum dan Metoda Pelaksanaan;

BAB XIII Bentuk-Bentuk Jaminan.

BAB XIV Penutup, Adendum

10. Dokumen

Kualifikasi

10.1. Data isian kualifikasi sesuai ketentuan dokumen

kualifikasi

10.2. Dalam hal pelelangan umum dengan cara pasca

kualifikasi, peserta lelang akan memperoleh dokumen

kualifikasi dan wajib diisi serta disampaikan bersamaan

dengan dokumen penawaran

10.3. Dalam hal pelelangan umum/terbatas dengan cara

prakualifikasi, dokumen kualifikasi wajib diisi dan

disampaikan sebelum tahap penyampaian dokumen

penawaran serta terpisah dari dokumen penawaran.

11. Pengambilan

Dokumen Lelang

11.1. Dalam hal Pelelangan dengan pascakualifikasi, sebelum

pengambilan dokumen lelang, calon peserta lelang wajib

mendaftar dan menandatangani pakta integritas.

11.2. Dalam hal Pelelangan dengan prakualifikasi, calon peserta

lelang yang dapat mengambil dokumen lelang adalah

peserta yang telah lulus prakualifikasi.

Page 82: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

77

11.3. Jadual Pengambilan dokumen pelelangan sesuai dengan

ketentuan dalam data lelang.

12. Klarifikasi

Dokumen Lelang

12.1. Calon peserta lelang yang memerlukan klarifikasi atas isi

dokumen lelang dapat mengajukan pertanyaan kepada

panitia pengadaan secara tertulis dan diterima oleh

panitia pengadaan sebelum pemasukan penawaran

atau sebelum ada peserta yang memasukan dokumen

penawaran.

12.2. Panitia pengadaan wajib menanggapi setiap klarifikasi

secara tertulis, sebelum adendum dokumen lelang

diterbitkan.

13. Adendum

Dokumen Lelang

13.1. Sebelum batas waktu penyampaian dakumen penawaran

berakhir dan pada saat penjelasan dokumen pelelangan

dan/atau sebelum ada peserta lelang yang memasukan

dokumen penawaran, Pejabat Pembuat

Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat

Pelaksana dapat mengubah ketentuan dokumen lelang

dengan menerbitkan adendum.

13.2. Setiap adendum yang diterbitkan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari dokumen lelang dan harus

disampaikan secara tertulis dalam waktu yang bersamaan

kepada semua peserta lelang.

13.3. Apabila adendum diterbitkan oleh Pejabat Pembuat

Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat

Pelaksana akan mempengaruhi waktu pemasukan

dokumen penawaran, maka untuk rnemberi waktu yang

cukup kepada peserta lelang dalam menyiapkan

penawaran, Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana wajib

mengundurkan batas akhir pemasukan penawaran sesuai

Page 83: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

78

Pasal 24.1

C. Penyiapan Penawaran

14. Bahasa

Penawaran

14.1. Semua dokumen penawaran harus rnenggunakan Bahasa

Indonesia.

14.2. Lampiran-lampiran asli berbahasa asing disertai penjelasan

dalam Bahasa Indonesia.

15. Dokumen

Penawaran

Dokumen

Kualifikasi

(Pasca

Kualifikasi)

15.1. Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai

kemitraan hanya boleh menyampaikan satu penawaran

untuk satu paket pelelangan pekerjaan sesuai pasal 8.1

15.2. Peserta lelang yang menyampaikan lebih dari satu

penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan, selain

penawaran alternatif (bila diminta) akan digugurkan.

15.3. Jumlah dokumen penawaran yang harus disampaikan oleh

peserta lelang sesuai dengan Pasal 21.1.

15.4. Metode Penyampaian Dokumen penawaran sesuai data

lelang.

15.5. Peserta lelang harus mengutamakan penggunaan bahan,

peralatan, dan jasa produksi dalam negeri.

15.6. Peserta lelang harus menyampaikan dokumen penawaran

sesuai bentuk-bentuk yang ditentukan dalarn bentuk surat

penawaran dan lampiran.

15.7. Dalam hal pelelangan dilakukan dengan pasca kualifikasi,

dokumen kualifikasi yang berisi data kualifikasi

disampaikan bersamaan dengan dokumen penawaran.

Page 84: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

79

15.8. Dalam hal pelelangan dilakukan dengan prakualifikasi,

dokumen kualifikasi yang berisi data kualifikasi

disampaikan sebelum tahap penyampaian dokumen

penawaran.

16. Harga

Penawaran

16.1. Harga penawaran adalah harga yang tercantum dalam

surat penawaran harga untuk seluruh pekerjaan seperti

diuraikan dalam Pasal 1 termasuk penyelenggaraan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

16.2. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan

huruf. Harga penawaran yang mengikat adalah harga total

penawaran.

16.3. Pada saat acara pembukaan penawaran, dalam hal angka

dan huruf berbeda, maka yang digunakan adalah dalam

huruf. Apabila harga penawaran dalam huruf tidak bisa

diartikan/tidak bermakna, maka ditulis "TIDAK

JELAS",

16.4. Peserta lelang mengisi harga satuan dan jumlah harga

untuk semua mata pembayaran dalam daftar kuantitas dan

harga. Apabila harga satuan dicantumkan nol/tidak diisi

untuk.mata pembayaran tertentu, maka dianggap sudah

termasuk dalam perhitungan harga total penawaran dan

pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.

16.5. Biaya umum dan keuntungan sudah diperhitungkan untuk

seluruh mata pembayaran, kecuali untuk mata pembayaran

persiapan/umum.

16.6. Semua pajak dan retribusi yang harus dibayar oleh

Page 85: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

80

penyedia jasa dalam pelaksanaan kontrak, serta

pengeluaran lainnya sudah termasuk dalam total harga

penawaran.

16.7. Jumlah harga yang tercantum dalam surat penawaran

adalah mengikat dan tetap, kecuali apabila terjadi

penyesuaian harga sesuai syarat umum/ khusus kontrak.

17. Mata Uang

Penawaran Dan

Cara

Pembayaran

17.1. Harga satuan dasar, harga satuan mata pembayaran dan

jumlah harga penawaran harus menggunakan mata uang

Rupiah.

17.2. Cara pembayaran dilakukan sesuai ketentuan dalam data

lelang.

18. Masa Berlaku

Penawaran

18.1. Masa berlakunya penawaran adalah sesuai ketentuan

daiam data lelang.

18.2. Dalam keadaan khusus, sebelum akhir masa berlakunya

penawaran, panitia pengadaan dapat meminta kepada

seluruh peserta lelang secara tertulis untuk

memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut

dalam jangka waktu tertentu.

18.3. Peserta lelang dapat :

a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubat

penawaran, tetapi diminta memperpanjang masa

berlakunya jaminan penawaran untuk jangka waktu

tertentu dan menyampaikan pemyataan perpanjangan

masa berlakunya penawaran dan perpanjangan jaminan

penawaran kepada pantia pengadaan;

b. Menolak permintaan tersebut secara tertulis dan

jaminan penawarannya tidak disita dan tidak dikenakan

Page 86: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

81

sanksi.

19. Jaminan

Penawaran

19.1. Peserta lelang harus menyediakan jaminan penawaran

dalam mata uang Rupiah dengan nominal yang

ditetapkan oleh panitia sebesar antara 1 % (satu persen)

sampai dengan 3% (tiga persen) dari nilai harga perkiraan

sendiri (HPS). Nilai nominal dan masa berlakunya sesuai

ketentuan dalam data lelang.

19.2. Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh bank umum

(tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh

perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi

kerugian (surety bond) yang mempunyai dukungan

reasuransi sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan Rl.

19.3. Masa berlakunya jaminan penawaran sekurang

kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari kalender lebih

lama dari masa berlakunya surat penawaran.

19.4. Bentuk jaminan penawaran sesuai dengan ketentuan

dalam dokumen lelang.

19.5. Penawaran yang dilampiri jaminan penawaran asli tidak

sesuai bentuk dalam dokumen lelang dikonfirmasikan ke

penerbit jaminan.

19.6. Jaminan penawaran dari Kerja Sama Operasi (KSO)

harus ditulis atas nama semua anggota KSO.

19.7. Jaminan penawaran dari peserta lelang yang tidak

menang dikembalikan segera setelah penetapan

pemenang lelang.

Page 87: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

82

19.8. Jaminan penawaran dan pemenang lelang dikembalikan

segera setelah pemenang lelang menyerahkan jaminan

pelaksanaan.

19.9. Jaminan penawaran akan disita apabila :

a. Peserta lelang terlibat KKN, serta dikenakan sanksi

Daftar Hitam (black list) selama 1(satu) tahun; atau

b. Peserta lelang tidak bersedia menambah nilai jaminan

pelaksanaan dalam hal harga penawarannya dinilai

terlalu rendah, serta dikenakan sanksi Daftar Hitam

(black list) selama 1(satu) tahun; atau

c. Peserta lelang menarik penawarannya selama masa

berlakunya penawaran; atau

d. Pemenang lelang mengundurkan diri setelah ditunjuk

sebagai pemenang lelang;

1). Dengan alasan yang tidak dapat diterima atau gagal

tanda tangan kontrak, serta dikenakan sanksi Daftar

Hitarn (black list) selama 2 (dua) tahun; atau

2). Dengan alasan dapat diterima; atau

e. Pemenang lelang dalam batas waktu yang ditentukan

gagal :

1) Menyerahkan jaminan pelaksanaan; atau

2). Menandatangani surat perjanjianl kontrak.

Page 88: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

83

DATA ADMINISTRASI DAN TEKNIS

( SAMPUL I )

DATA

PENAWARAN BIAYA

( SAMPUL II )

Dokumen .............................

Kepada Yth.

........……. dst

( SAMPUL PENUTUP )

DI LAK PADA 5 (LIMA) TITIK

DATA ISIAN

KUALIFIKASI

Page 89: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

84

“DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA

PEMBORONGAN”

PEKERJAAN : Pembangunan Gedung RUSUNAWA

Ambarawa Kabupaten Semarang

TEMPAT : Kantor Direksi RUSUNAWA

Ambarawa

Jl. Raya Ambarawa-Bandungan

Kabupaten Semarang

Kepada Yth :

Panitia Pelelangan Pekerjaan Pembangunan Gedung

RUSUNAWA Ambarawa Kabupaten Semarang

Tahun Anggaran 2009

Page 90: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

85

Page 91: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

86

Page 92: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

74

20. Batas Akhir

Waktu

Penyampaian

Penawaran

20.1. Penawaran harus disampaikan kepada Pejabat

Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan/Pejabat Pelaksana melalui panitia

pengadaan paling lambat pada tempat dan waktu

sesuai data lelang.

20.2. Panitia pengadaan dapat mengundurkan batas akhir

waktu penyampaian penawaran dengan

mencantumkan dalam adendum dokumen lelang.

21. Penawaran

Terlambat

21.1. Setiap penawaran yang diterima oleh panitia

pengadaan setelah batas akhir waktu acara penutupan

pemasukan dokumen penawaran pada Pasal 24.1.

akan ditolak dan dikembalikan kepada peserta lelang

dalam keadaan tertutup (sampul dalam tidak dibuka).

22. Penarikan,

Penggubahan,

Penggantian

Atau

Penambahan

Dokumen

Penawaran

22.1. Peserta lelang boleh menarik, mengubah, mengganti

dan menambah dokumen penawarannya, setelah

pemasukan penawaran dengan memberitahukan

secara tertulis sebelum batas akhir waktu penutupan

pemasukan dokumen penawaran

22.2. Pemberitahuan penarikan, pengubahan, penggantian

atau penambahan dokumen penawaran harus dibuat

secara tertulis dan dimasukkan ke dalam sampul yang

direkat, ditandai dan disampaikan sesuai dengan Pasal

21 dengan menambahkan tanda

"PENARIKAN"/"PENGUBAHAN"

/"PENGGANTIAN" atau "PENAMBAHAN" pada

sampul luar.

Page 93: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

75

22.3. Dokumen Penawaran tidak dapat ditarik, diubah,

diganti atau ditambah setelah batas akhir waktu

penyampaian penawaran sesuai Pasal 24.1.

22.4. Penarikan penawaran dalam kurun waktu antara batas

akhir penyampaian penawaran sesuai Pasal 24.1. dan

sebelum akhir masa berlakunya penawaran sesuai

Pasal 18.1., dikenakan sanksi penyitaan jaminan

penawaran sesuai Pasal 19.9

F. Pemenang Lelang

23. Kriteria

Pemenang Lelang

23.1. Dalam hal pelelangan umum/terbatas dengan

prakualifikasi, kriteria pemenang lelang adalah:

1). peserta lelang dengan harga penawaran terendah

yang responsif; dan

2). memenuhi syarat administrasi dan teknis, serta

telah memperhitungkan semaksimal mungkin

penggunaan produksi dalam negeri sesuai

ketentuan dokumen lelang; dan

3). verifikasi data yang diisikan dalam formulir

kualifikasi terbukti kebenarannya (pada tahapan

pembuktian kualifikasi).

23.2. Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi;

kriteria pemenang lelang adalah:

1). peserta lelang dengan harga penawaran terendah

yang responsif dan,

2). Memenuhi syarat administrasi dan teknis, serta

telah memperhitungkan semaksimal mungkin

penggunaan produksi dalam negeri sesuai

ketentuan dokumen lelang; dan

Page 94: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

76

3). memenuhi syarat penilaian kualifikasi; dan

4). verifikasi data yang diisi dalam formulir

kualifikasi terbukti kebenarannya (pada tahapan

pembuktian kualifikasi).

24. Penilaian Dan

Pembuktian

Kualifikasi

24.1. Penilaian kualifikasi dilakukan sesuai dengan

ketentuan dokumen kualifikasi

24.2. Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi,

terhadap 3 (tiga) penawaran terendah yang memenuhi

persyaratan yang akan diusulkan sebagai calon

pemenang adalah yang telah lulus/memenuhi syarat

penilaian kualifikasi.

24.3. Terhadap penyedia jasa yang akan diusulkan sebagai

pemenang dan pemenang cadangan dilakukan

pembuktian kualifikasi.

25. Penetapan Dan

Pengumuman

Pemenang

Lelalng

25.1. Segera setelah hasil pelelanganlusulan calon

pemenang disampaikan oleh Panitia Pengadaan.

Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana menetapkan hasil

Pelelangan/Pemenang dan Pemenang Cadangan (bila

ada).

25.2. Panitia Pengadaan mengumumkan hasil

pelelangan/pemenang dan pemenang cadangan sesuai

data lelang dan memberitahukan serta menyampaikan

kepada semua peserta lelang.

25.3. Dalam hal yang ditetapkan sebagai pemenang bukan

yang terendah atau tidak ada penawar yang

memenuhi syarat, maka Panitia memberikan

Page 95: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

77

penjelasan alasan gugurnya penawaran yang tidak

ditetapkan sebagai pemenang yang nilai

penawarannya lebih rendah dari yang ditetapkan.

25.4. Dalam hal pelelangan dilaksanakan untuk beberapa

paket sekaligus, penetapan pemenang akan dilakukan

dengan menilai harga penawaran yang

menguntungkan negara.

26. Sanggahan Dan

Sanggahan

Banding

26.1. Peserta lelang yang berkeberatan atas hasil penetapan

pemenang lelang tersebut dapat mengajukan

sanggahan dalam masa sanggah secara tertulis

disertai Bukti-bukti. Masa sanggah 5 (lima) hari

kerja setelah pengumuman pemenang pelelangan.

26.2. Apabila peserta lelang yang menyanggah tidak dapat

menerima jawaban atas sanggahan dapat mengajukan

sanggahan banding dalam masa sanggah banding

secara tertulis disertai bukti-bukti. Masa sanggah

banding 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya

jawaban atas sanggahan pada 36.1

26.3. Alamat sanggahan/sanggahan banding sesuai dengan

ketentuan dalam data lelang.

26.4. Dalam hal peserta lelang tidak mengajukan

sanggahan / sanggahan banding dan/atau melampaui

selama masa sanggah/sanggah banding pada 36.1

dan. 36.2 maka penyedia jasa diartikan telah

menyetujui/menerima penetapan pemenang lelang.

26.5. Sanggahan dan/atau sanggahan banding dari bukan

peserta lelang, merupakan pengaduan dan akan

Page 96: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

78

ditindaklanjuti oleh Pejabat yang menerima

pengaduan tersebut.

27. Penandatanganan

Kontrak

27.1. Penandatanganan kontrak dilakukan selambat-

lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah

penerbitan SPPJ dan setelah penyedia jasa

menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai Pasal 38.

28. Uang Muka Dan

Jaminan

28.1. Pengajuan uang muka harus disertai rencana

penggunaannya dengan mendapat persetujuan dari

Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana untuk

melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.

28.2. Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana akan membayar

uang muka sesuai ketentuan dalam syarat-syarat

khusus kontrak setelah penyedia jasa menyerahkan

jaminan uang muka dengan nilai sekurang-kurang

nya 100% (seratus persen) dari besarnya uang muka.

29.

Penyelesaian

Perselisihan

29.1. Apabila terjadi perselisihan yang tidak dapat

diselesaikan dengan musyawarah antara Pejabat

Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan/Pejabat Pelaksana clan Penyedia Jasa

maka kedua pihak menyelesaikan perselisihan

dengan memilih salah satu pilihan hukum yang

disepakati bersama sesuai data lelang.

Page 97: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

83

6.2 DATA LELANG

1. Lingkup

Pekerjaan

1.1 Kementerian Pekerjaan Umum : Satuan Kerja

Pelaksanaan Pengembangan Permukiman.

1.2 Nama pekerjaan : Pekerjaan Pembangunan

Gedung RUSUNAWA Ambarawa.

1.2. Jangka Waktu Penyelesaian pekerjaan : 180 (

seratus delapan puluh ) Hari Kalender

2. Sumber Dana 2.1. Pekerjaan ini dibiayai dari Dana APBN Tahun

Anggaran 2009.

3.

Metode

Pelelangan Dan

Jenis Kontrak

3.1. Pelelangan ini dlaksanakan dengan metode

pelelangan umum pascakualifikasi

4. Persyaratan

Peserta Lelang

4.1. Peserta pelelangan umum dengan pascakualifikasi

adalah rekanan yang telah mendaftar kepada

Panitia Pengadaan dan telah mengambil Dokumen

Lelang.

5. Penjelasan

Dokumen

Lelang

5.1. Penjelasan dokumen lelang akan dilaksanakan

pada :

Hari :

Tanggal :

Pukul :

Tempat :

6. Pengambilan

Dokumen

Lelang

6.1. Pengambilan dokumen lelang akan dilaksanakan

pada :

Tanggal :

Pukul :

Tempat :

Page 98: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

84

7.

Dokumen

Penawaran

7.1. Penyampaian dokumen penawaran.

7.2. Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan

untuk pelaksanaan pekerjaan :

Dump Truck(jumlah minimum = 2) Unit

Pick up(jumlah minimum = 3) Unit

Beton Molen (jumlah minimum = 4) Unit

Genset(jumlah minimum = 1) Unit

Pompa Air (jumlah minimum = 2) Unit

Stamper(jumlah minimum = 2) Unit

Vibrato (jumlah minimum = 2) Unit

Alat Ukur (waterpass)(jumlah minimum = 2) Unit

Alat Las Listrik (jumlah minimum = 1) Unit

Meja Gambar/Komputer(jumlah minimum

= 2) Unit

Daftar Personil Inti minimal yang diperlukan

untuk pelaksanaan pekerjaan :

Project Manager S1 Teknik

Sipil pengalaman minimal 15 tahun

Site Manager S1 Teknik Sipil/Teknik

Arsitek minimal 10 tahun

Tenaga Ahli Struktur S1 Teknik Sipil

pengalaman minimal 10 tahun

Tenaga Ahli Arsitektur S1 Teknik

Arsitektur pengalaman minimal 8 tahun

Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal

S1 Teknik Mesin pengalaman minimal

8 tahun

Tenaga Ahli Elektrikal S1 Teknik

Listrik pengalaman minimal 8 tahun

Tenaga Pelaksana Pekerjaan Struktur

Page 99: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

85

SMK pengalaman minimal 10 tahun

Tenaga Ahli / Pelaksan yang diusulkan

harus dilengkapi Curriculum Vitae (CV),

Copy Ijasah, Copy SKA/SKT, Copy NPWP.

Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan :

Dalam hal pelaksana pekerjaan bukan usaha

kecil, apabila ada bagian pekerjaan yang

disubkankontrakan dan bagian

pekerjaan yang akan disubkontrakan bukan

pekerjaan utama, kecuali pekerjaan spesialis

8. Mata Uang

Penawaran

Dan Cara

Pembayaran

8.1. Harga satuan dasar, harga satuan mata

pembayaran dan jumlah harga penawaran harus

menggunakan mata uang Rupiah

8.2. Pembayaran dilakukan dengan cara cara

angsuran

9. Masa

Berlakunya

Penawaran

9.1. Masa laku penawaran selama 60 (Enam

puluh) Hari kalender sejak batas akhir

waktu pemasukan penawaran

10

.

Jaminan

Penawaran

10.1. a. Besarnya Jaminan penawaran adalah : Rp.

550.000.000,00

(lima ratus lima puluh juta rupiah)

b. masa berlakunya jaminan penawaran 90

hari kalender

11. Penawaran

Alternatif

11.1. Penawaran Alternatif tidak diperbolehkan

Page 100: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

86

11.2. Pemberian Rabat tidak diperbolehkan

12. Metode

Penyampaian

Dokumen

Penawaran

12.1. Metode penyampaian dokumen penawaran

satu sampul, karena menggunakan sistem

pasca kualifikasi maka isian data kualifikasi

harus disampaikan bersamaan dengan

penyampaian dokumen penawaran.

13. Sampul Dan

Tanda

Penawaran

13. a. Alamat Pejabat Pembuat Komitmen :

Kantor Direksi RUSUNAWA Ambarawa

Jln. Raya Ambarawa Kabupaten Semarang

b. Jenis pekerjaan : Pekerjaan

Pembangunan RUSUNAWA Ambarawa.

Tempat : Sekretariat Panitia

Seleksi Umum Pekerjaan Permukiman.

Hari :

Tanggal :

Jam :

14. Batas Akhir

Waktu

Penyampaian

14.1. Batas akhir waktu penyampaian penawaran :

Hari :

Tanggal :

Jam :

15. Pembukaan

Penawaran

15.1. Pembukaan penawaran :

Hari :

Tanggal :

Jam :

Page 101: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

87

16. Penetapan Dan

Pengumuman

Pemenang

Lelang

17.1 Pengumuman Pemenang lelang dilaksanakan

pada :

Hari :

Tanggal :

Pukul :

Tempat :

17. Sanggahan Dan

Sanggahan

Banding

36.3 a. Sanggahan ditujukan kepada Pejabat

Pembuat Komitmen

b. Sanggahan Banding ditujukan kepada

Pejabat Pembuat Komitmen

18. Jaminan

Pelksanaaan

38.1 a. Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5%

(lima perseratus) dari nilai kontrak

Besamya jaminan pelaksanaan bagi

penawaran yang dinilai terlalu rendah

(lebih kecil dari 80% HPS) dinaikan

menjadi sekurang-kurangnya presentasi

jaminan pelaksanaan pada 38.1.a.

dikalikarr 80% HPS

Masa berlakunya jaminan pelaksanaan

sekurang-kurangnya sejak tanggal

penandatanganan kontrak sampai dengan

14 (empat belas) hari Sejak tanggal masa

pemeliharaan berakhir berdasarkan

kontrak)

19. Penyelesaian

Perselisihan

41.1. Penyelesaian Perselisihan dapat dilakukan

dengain memilih salah satu pilihan sebagai

berikut:

Page 102: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

88

2. Di pengadilan; atau

3. Di luar pengadilan/Alternatif Penyelesaian

Sengketa (APS) melalui:

1) Mediasi;

2) Konsiliasi;

3) Arbitrase/Badan Arbitrase Nasional Indonesia

(BANI)

Page 103: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

89

6.3 LAMPIRAN

BENTUK SURAT PENAWARAN, SURAT

PENUNJUKAN DAN SURAT PERJANJIAN

LAMPIRAN 1

A. Bentuk Surat Penawaran Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Kop Surat Perusahaan

Nomor : ......................, ................ 200...

Lampiran :

Kepada Yth.

Pejabat Pembuat Komitmen

......................................... [sesuai ketentuan data letang]

Di

.........................................

Perihal : Penawaran Pelelangan ...........................................................................

Sehubungan dengan pengumuman pelelangan

nomor……………………......................... tanggal........................... setelah kami

mempelajari dengan saksama dokumen lelang termasuk berita acara penjelasan dan

adendumnya, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk

pekerjaan.........................................................................................................................

...............

dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama

................(..........................................) hari kalender.

Penawaran ini berlaku selama ............ (..............................................................) hari

kalender sejak pembukaan penawaran.

Kami akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam dokumen lelang.

Sesuai dengan persyaratan dokumen lelang, bersama surat penawaran ini kami

lampirkan 1 (satu) asli dan 2 (dua) berkas rekaman; terdiri dari :

Page 104: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

90

1. Persyaratan Administrasi

a. Surat Penawaran Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (Lampiran 1)

b. Jaminan Penawaran, yang asli dan fotocopy bukti reasuransi luar negeri yang

bonafid, bila dikeluarkan oleh perusahaan asuransi.

c. Referensi Bank yang khusus untuk pekerjaan ini.

d. Surat Kuasa (bila penandatanganan Surat Penawaran dikuasakan kepada yang

namanya tercantum dalam Akta Perusahaan).

2. Persyaratan Teknis

a. Apresiasi terhadap lingkup dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

b. Metode pelaksanaan setiap item pekerjaan termasuk perhitungan waktu dan

kebutuhan tenaga kerja.

c. Metode pengendalian waktu

d. Metode pengendalian mutu

e. Metode pengendalian teknis

f. Metode pengendalian biaya

g. Bart chart/Time Schedule/Rencana Jadual pelaksanaan pekerjaan yang

ditawarkan yang waktunya sesuai dengan yang telah ditentukan/disepakati

dalam penjelasan pekerjaan.

h. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan yang akan disediakan untuk

mendukung kegiatan pelaksanaan Pembangunan Gedung dilengkapi dengan

copy bukti kepemilikan.

i. Uraian mengenai spesifikasi teknis dan syarat – syarat pelaksanaan pekerjaan.

j. Daftar Personil Inti/Tenaga Ahli yang akan dipekerjakan pada proyek ini

lengkap dengan posisi yang akan diajukan/dipakai pada penyelesaian proyek

ini serta dilengkapi dengan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan.

k. Tenaga ahli yang dinilai adalah yang dilengkapi dengan curriculum vitae,

copy ijasah, copy SKA / SKT.

l. Pengalaman pekerjaan 4 (empat) tahun terakhir untuk pekerjaan yang sejenis

(Pembangunan Gedung Rumah Sakit Bertingkat ) dengan Copy Kontrak.

m. Foto copy Sertifikat ISO

Page 105: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

91

n. Foto copy Surat K3 (OSAS)

Demikian Surat Penawaran ini kami sampaikan dengan penuh tanggung jawab.

Penawar

Meterai cukup, tanggal, tanda tangan

dan cap perusahaan

Nama Lengkap

Jabatan

LAMPIRAN 2

B. Bentuk Surat Penawaran Harga Pelaksanaan Bangunan

Kop Surat Perusahaan

Nomor : ......................, ................ 200...

Lampiran :

Kepada Yth.

Pejabat Pembuat Komitmen

......................................... [sesuai ketentuan data letang]

Di

.........................................

Perihal : Penawaran Pelelangan ...........................................................................

Page 106: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

92

Sehubungan dengan Surat Penawaran Waktu Pelaksanaan Pekerjaan kami

nomor……………………......................... tanggal..........................., dengan ini kami

mengajukan penawaran untuk

pekerjaan................................................................................ sebesar Rp. ..................

(............................)

Dalam penawaran ini sudah termasuk pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan,

biaya umum dan keuntungan, dan semua kewajiban pajak untuk melaksanakan

pekerjaan tersebut diatas.

Kami akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam dokumen lelang.

Sesuai dengan persyaratan dokumen lelang, bersama surat penawaran ini kami

lampirkan 1 (satu) asli dan 2 (dua) berkas rekaman; terdiri dari :

1. Surat Penawaran Harga (Lampiran 2)

2. Rekapitulasi Biaya

3. Rincian Anggaran Biaya (RAB)

4. Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah

5. Daftar Analisis Satuan Pekerjaan

Demikian Surat Penawaran ini kami sampaikan dengan penuh tanggung jawab.

Penawar

Meterai cukup, tanggal, tanda tangan

dan cap perusahaan

Nama Lengkap

Jabatan

C. Bentuk Perjanjian Kemitraan Untuk Kerjasama Operasi (KSO)

Page 107: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

93

Surat Perjanjian Kemitraan Kerjasama Operasi (KSO)

Menimbang :

Bahwa,

Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ................................................................

yang pembukaan penawarannya akan dilakukan di ....................................................

pada tanggal ............................................ 200...., maka

............................................................................................. (nama penyedia jasa 1)

dan

............................................................................................. (nama penyedia jasa 2)

dan

............................................................................................. (nama penyedia jasa 3)

bermaksud untuk mengikuti pelelangan clan pelaksanaan kontrak secara bersama-

sama dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).

Meyrtujui Dan Memutuskan :

Bahwa,

1. Secara bersama-sama :

a. Membentuk KSO dengan nama kemitraan adalah............... ...........................

b. Menunjuk .............................................................. (nama penyedia jasa 1)

sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk KSO dan mewakili serta

bertindak untuk dan atas nama KSO dan menandatangani semua dokumen

termasuk dokumen penawaran dan dokumen kontrak.

c. …................................................................................ (nama penyedia jasa 1)

dan

Page 108: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

94

.................................................................................... (nama penyedia jasa 2)

dan

................. ..............................................................(nama penyedia jasa 3)

menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab

baik secara bersama-sama atau masing masing atas semua kewajiban sesuai

ketentuan dokumen kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam KSO adalah:

Penyedia jasa 1 .........% (............................................................................persen)

Penyedia jasa 2 .........% (............................................................................persen)

Penyedia jasa 3 .........% (............................................................................persen)

3. Masing-masing penyedia jasa anggota KSO, akan mengambil bagian sesuai

sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian

dari KSO. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa

penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis

terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen dan persetujuan bersama secara

tertulis dari masing-masing anggota KSO. Terlepas dari sharing yang ditetapkan

diatas, masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap

semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa

keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja,

perjanjian subkontrak, surat-menyurat, teleks, dan lain-lain.

4. Wewenang menandatangani untuk clan atas nama KSO diberikan kepada

............................................................................................. (nama wakil penyedia

jasa yang diberi kuasa) dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur

pelaksana ....................................................................................................... (nama

penyedia jasa 1) berdasarkan persetujuan tertulis

dari.............................................................................. (nama penyedia jasa 2)

Page 109: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

95

dan……….................................................................... (nama penyedia jasa 3)

sehubungan dengan substansi dan semua ketentuan dalam semua dokumen yang

akan di tandatangani.

5. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal ditandatangani.

6. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan

tidak dimenangkan oteh perusahaan KSO.

7. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap .................... (............................................... )

bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESAKSIAN INI semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan

dan cap perusahaan di…………………………………………pada

hari.............................

tanggal.......................................................bulan......................................................

Tahun........................................................................................................................

Penyedia jasa 1 Penyedia jasa 2 Penyedia jasa 3

(........................) (........................) (........................)

(meterai, tanda tangan dan cap tiap wakil yang diberi kuasa)

Disahkan oleh NOTARIS**)

( …………………… )

(tanda tangan dan cap)

*) dapat disahkan setelah ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan dengan

ketentuan prosentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan

tersebut tidak berubah.

Page 110: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

96

C. Bentuk Surat Kuasa

Kop Surat Perusahaan

Surat Kuasa

Nomor : ..........................

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ...................................................................................................................

Jabatan : Direktur Utama/Direktur PT .......................................................................

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan

Akta Notaris di ................................ No................................. tanggal

................................. beserta perubahannya yang berkedudukan di

.............................................. (alamat perusahaan)

yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.

Memberi kuasa kepada :

Nama : ..….......................................................................................................

Jabatan : ................................................................................................................

berdasarkan Akta Notaris

…………………………………………………… di

…………………...... No ................................ tanggal .......................

beserta perubahannya yang berkedudukan di...................................

(alamat perusahaan)

yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa diberi wewenang untuk menanda tangani surat

penawaran pekerjaan ......................... beserta lampirannya.

Page 111: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

97

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

........................ , .....................200.....

Penerima Kuasa

………………….……

(nama dan jabatan)

Pemberi Kuasa

Meterai cukup

bertanggal, tandatangan,

cap perusahaan

…………………………

(nama.dan.jabatan)

.

Page 112: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

98

6.4 SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. Ketentuan Umum

1. Definisi 1.1. Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata

dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti

seperti yang dimaksudkan atau didefinisikan disini.

a. Jasa pemborongan adalah layanan pelaksanaan

pekerjaan konstruksi yang perencanaan teknis dan

spesifikasinya ditetapkan Pejabat Pembuat

Komitmen dan proses serta pelaksanaannya

diawasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen atau

pengawas konstruksi yang ditugasi;

b. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang

kewenangan penggunaan anggaran kementerian

negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah;

c. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang

ditunjuk oleh Pengguna Anggaran untuk

menggunakan anggaran kementerian

negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah;

d. Satuan Kerja adalah organisasi/lembaga pada

pemerintah yang bertanggungjawab kepada

Menteri yang menyelenggarakan kegiatan yang

dibiayai dari dana APBN

e. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat

yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa

Pengguna Anggaran selagi pemilik pekerjaan,

Page 113: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

99

yang bertanggung jawab atas pelaksanaan

pengadaan jasa.

f. Penyedia jasa adalah badan usaha (berbadan

hukum/tidak berbadan hukum) atau orang

perseorangan yang kegiatan usahanya

menyediakan layanan jasa.

g. Sub penyedia jasa adalah penyedia jasa yang

mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia

jasa penanggung jawab kontrak, untuk

melaksanakan sebagian pekerjaan setelah

disetujui oleh direksi pekerjaan;

h. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat

oleh Pengguna anggaran/kuasa pengguna

anggaran untuk melaksanakan pemilihan

penyedia jasa;

i. Unit layanan pengadaan (Procurement Unit)

adalah satu unit yang terdiri dari pegawai-

pegawai yang telah memiliki serifikat keahlian

pengadaan barang/jasa pemerintah, yang dibentuk

oleh Pengguna Anggaran yang bertugas secara

khusus untuk melaksanakan pemilihan penyedia

jasa.

j. Peserta lelang adalah penyedia jasa yang

mengikuti pelelangan umum dengan

pascakualifikasi, atau penyedia jasa yang telah

lulus prakualifikasi dan termasuk dalam daftar

peserta lelang yang diundang;

Page 114: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

100

k. Kontrak lump sum adalah jenis kontrak kerja

konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan

dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga

yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang

mungkin terjadi dalam proses penyelesaian

pekerjaan sepenuhnya ditanggung penyedia jasa.

I. Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan

dokumen yang mengatur hubungan hukum antara

Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa

dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi,

yang terdiri dari :

1) Surat perjanjian kerja konstruksi;

2) Surat penunjukan penyedia jasa;

3) Surat penawaran (tidak termasuk analisa

harga satuan);

4) Adendum dokumen lelang (bila ada);

5) Syarat-syarat khusus kontrak;

6) Syarat-syarat umum kontrak;

7) Spesifikasi teknis;

8) Gambar-gambar;

9) Daftar kuantitas dan harga;

10) Dokumen lain yang tercantum daiarn

lampiran;

m. Harga kantrak kerja konstruksi adalah harga

yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi

dan surat penunjukan penyedia jasa;

n. Dokumen lelang adalah dokumen yang disiapkan

oleh panitia pengadaan dan ditetapkan oleh

Page 115: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

101

Pejabat Pembuat Komitmen sebagai pedoman

dalam proses pembuatan dan penyampaian

penawaran oleh calon peserta lelang serta sebagai

pedoman evaluasi penawaran oleh panitia

pengadaan;

o. Hari adalah hari kalender; bulan adalah.bulan

kalender.

p. Direksi pekerjaan adalah pejabat atau orang

yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus

kontrak untuk mengelola administrasi kontrak

dan rnengendalikan pekerjaan. Pada umumnya

direksi pekerjaan dijabat oleh Pejabat Pembuat

Komitmen, namun dapat dijabat oleh orang lain

yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen;

q. Direksi teknis adalah tim yang ditunjuk oleh

direksi pekerjaan yang bertugas untuk mengawasi

pekerjaan;

r. Daftar kuantitas dan harga adalah daftar

kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah

biaya keseluruhannya yang merupakan bagian

dari penawaran;

s. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah

perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang

dihitung Secara profesional oleh panitia dan

disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, yang

digunakan sebagai salah satu acuan didalam

melakukan evaluasi harga penawaran.

Page 116: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

102

t. Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang

secara langsung menunjang terwujudnya dan

berfungsinya suatu konstruksi sesuai

peruntukannya yang ditetapkan dalam dokumen

lelang.

u. Mata pembayaran utama adalah mata

pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot

kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh

persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung

mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya

terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang;

v. Harga Satuan Dasar (HSD), adalah harga

satuan komponen dari harga satuan pekerjaan

(HSP) per satu satuan tertentu, misalnya antara

lain :

1) Upah tenaga kerja (per jam, per hari)

2) Bahan (per m, per m2, per m3, per kg, per

ton)

3) Peralatan (per jam, per hari)

w. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga

satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan

tertentu.

x. Metoda pelaksanakan pekerjaan adalah cara

kerja yang layak, realistik dan dapat

dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh

pekerjaan sesuai spesifikasi teknik yang

ditetapkan dalam dokumen lelang, dengan tahap

pelaksanaan yang sistimatis berdasarkan sumber

Page 117: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

103

daya yang dimiliki penawar.

y. Metoda kerja adalah cara kerja untuk

menghasilkan suatu jenis pekerjaan/bagian

pekerjaan tertentu sesuai dengan spesifikasi

teknik yang ditetapkan dalam dokumen lelang.

z. Jadual waktu pelaksanaan adalah jadual yang

menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan

untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas

tahap pelaksanaan yang disusun secara logis,

realistik dan dapat dilaksanakan.

Page 118: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

104

6.5 SYARAT – SYARAT KONTRAK

A. Ketentuan Umum

1. Definisi

1.1. a. Pejabat Pembuat Komitmen adalah :

Nama :

Alamat :

b. Masa pemeliharaan selama 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari kalender

2. Jaminan

2.1. Besarnya jaminan pelaksanaan adalah

…………………………………….%

(……….………………………………………………persen) dari nilai

kontrak.

2.2. Besarnya jaminan uang muka adalah 30 % (Tiga puluh persen) dari nilai

kontrak.

2.3. Besarnya jaminan pemeliharaan adalah 5% (Lima persen) dari nilai

kontrak.

3. Asuransi

3.2. a. Kerusakan harta benda Rp........................................ (..........................)

b. Pihak ketiga Rp................ (.............................................................) tiap

orang untuk cidera badan termasuk kematian untuk satu kali peristiwa.

c. Kegagalan bangunan Rp.......................... (...........................................)

4. Keselamatan Kerja

4.1. Peraturan tentang keselamatan kerja yang harus dipatuhi penyedia jasa

sesuai Kepmen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

………………….. tahun ……………………. tentang

………………........................................

5. Pembayaran

5.1.a.1) Pembayaran uang muka adalah 30 % (tiga puluh persen) dari nilai

kontrak

5.1.b.3) Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara angsuran

(termijn)

Page 119: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

105

5.1.b.4) Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitunyan angsuran, besarnya

tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar

80% (delapan puluh persen) dari jumlah nilai tagihan.

6. Jadual Pelaksanaan

6.1. Waktu pelaksanaan kontrak selama 90 (Sembilan puluh) hari

kalender.

7. Penggunaan Penyedia Jasa Dan Usaha Kecil

Termasuk Koperasi Kecil

7.3.1. Kepada penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalahgunakan

fasilitas dan kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk

koperasi kecil sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.9 Tahun

1995, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi sebagaimana termaktub

dalam Pasal 34, Pasal 35 dan Pasal 36 undang-undang tersebut yaitu

sebagai berikut:

a. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau

orang lain secara melawan hukum dengan mengaku atau memakai

nama usaha kecil sehingga.memperoleh fasilitas kemudahan dana,

keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan usaha, atau

pengadaan barang dan jasa atau pemborongan pekerjaan Pemerintah

yang diperuntukkan dan dicadangkan bagi usaha kecil yang secara

langsung atau tidak langsung menimbulkan kerugian bagi usaha

kecil diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau

pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar

rupiah);

b. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1. di atas adalah tindak

pidana kejahatan;

c. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir 1. dilakukan

oleh atau atas nama badan usaha, dapat dikenakan sanksi

administratif berupa pencabutan sementara atau pencabutan tetap ijin

usaha oleh instansi yang berwenang.

8. Penyelesaian Perselisihan

Page 120: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

106

8.1. Penyelesaian perselisihan melalui pengadilan

9. Penyesuaian Harga

9.1. Bila ada Penyesuaian harga diberlakukan sesuai ketentuan yang berlaku

.....................................................................................................

10. Denda Dan Ganti Rugi

10.1. Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga

terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar berdasarkan tingkat suku

bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.

10.2. a. Denda langsung dipotong dari pembayaran kepada penyedia jasa.

b. Ganti rugi dibayar kepada penyedia jasa setelah dibuat amandemen

kontrak.

11. Gambar

11.1. Jumlah pembayaran yang ditahan adalah sebesar

Rp......................................................

(................................................................................................................)

11.2. Jumlah pembayaran yang diperhitungkan adalah sebesar Rp

……………………...............

(................................................................................................................)

12. Kegagalan Bangunan

12.1. Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan selama 10

(Sepuluh) tahun.

B. Ketentuan Khusus

13. Kompensasi

13.1. Kompensasi lain adalah meliputi ...........................................................

14. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan

14.1. Jumlah pembayaran yang diperhitungkan adalah sebesar

Rp.....................................(……………..................................................)

Page 121: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

107

6.1 PENJELASAN TEKNIS PEKERJAAN

6.1.1 Pekerjaan

a. Pekerjaan ini adalah meliputi Pekerjaan Pembangunan RUSUNAWA

Ambarawa.

b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga

ahli, tukang, buruh dan lainnya), bahan bangunan dan

peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan

termaksud.

c. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS,

Gambar-gambar Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta

Addenda yang disampaikan selama pelaksanaan.

6.1.2 Batasan/Peraturan

Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :

a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa

Konstruksi

b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung

c. Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat

atas Keputusan Presiden RI No 80 Tahun 2003 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

d. Keputusan Presiden RI No. 70 Tahun 2005 tentang Perubahan Ketiga

atas Keputusan Presiden RI No 80 Tahun 2003 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

e. Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003 tanggal 3 Nopember 2003

tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

f. Peraturan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.

43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa

Konstruksi

g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 45/PRT/2007 tentang

Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang

Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Page 122: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

108

i. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang

Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan

j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang

Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada

Bangunan Gedung dan Lingkungan

k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang

Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan

l. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen

Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang

Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan

Gedung.

m. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)

n. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)

o. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)

p. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)

q. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)

r. SKSNI T-15-1991-03

s. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)

t. Algemenee Voorwarden (AV)

6.1.3 Dokumen Kontrak

a. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :

• Surat Perjanjian Pekerjaan

• Surat Penawaran Harga dan Perincian Penawaran

• Gambar-gambar Kerja/Pelaksanaan

• Rencana Kerja dan Syarat-syarat

• Addenda yang disampaikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi

selama masa pelaksanaan

b. Kontraktor wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS dan dokumen

kontrak lainnya yang berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidak-

sesuaian antara RKS dan gambar-gambar pelaksanaan, atau antara

gambar satu dengan lainnya, Kontraktor wajib untuk

Page 123: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

109

memberitahukan/melaporkannya kepada Konsultan Manajemen

Konstruksi.

Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :

1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar

detail, maka gambar detail yang diikuti.

2. Bila skala gamabr tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran

dengan angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan

angka tersebut yang jelas akan menyebabkan

ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan

keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi lebih dahulu.

3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang

diikuti kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan,

yang jelas mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus

mendapatkan keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi.

4. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar

menyebutkan lengkap sedang RKS tidak, maka gambar yang harus

diikuti demikian juga sebaliknya.

5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan

gambar setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam

berita acara penjelasan pekerjaan.

c. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan

pelaksanan pekerjaan, terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau

kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor Pelaksana harus

melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah

dilaksanakan tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya kembali

setelah memperoleh keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi tanpa

ganti rugi apapun dari pihak-pihak lain.

Page 124: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

110

6.7 BENTUK – BENTUK JAMINAN

1. Bentuk Jaminan Penawaran

(Jaminan Bank)

1. Oleh karena ……................................... (nama Pejabat Pembuat Komitmen)

selanjutnya disebut “Pejabat Pembuat Komitmen” telah mengundang :

……...........................……………………………….......... (nama peserta

lelang) ……………………………………………………………… (alamat

peserta lelang) selanjutnya disebut “Peserta Lelang” mengajukan penawaran

untuk ………………………………..……………… uraian singkat mengenai

Pekerjaan)

2. Dan oleh karena itu peserta lelang terkait pada instruksi kepada peserta lelang

mengenai pekerjaan tersebut di atas yang mewajibkan peserta Lelang

rnemberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen suatu jaminan penawaran

sebesar Rp ……........... (jumlah Jaminan dalam Rupiah) (terbilang

……..........)

3. Maka kami “Penjamin” yang bertanggung jawab dan mewakili

……....................... (nama bank) berkantor resmi di …………………………

(alamat bank) selanjutnya disebut “Bank”, berwenang penuh untuk

menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas nama Bank, dengan ini

menyatakan bahwa Bank menjamin Pejabat Pembuat Komitmen atas seluruh

nilai uang sebesar tersebut di atas sebagai jaminan penawaran dari Peserta

Lelang yang mengajukan penawa,ran untuk pekerjaan tersebut di atas

tertanggal ……………………………………… (tanggal penawaran)

4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah:

a. Apabila dalam maku penawaran yang dinyatakan dafam surat

penawarannya, peserta lelang :

1). Menarik kembali penawarannya, atau

Page 125: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

111

2). Menolak hasil koreksi arithmatik, atau

3). Kolusi, Korupsi dan Nepotisrne dengan sesama peserta lelang.

b. Apabila peserta lelang ditunjuk sebagai pemenang lelang dan dalam masa

laku penawaran dan peserta lelang gagal atau menolak:

1). Memberikan jaminan pelaksanaan yang diperlukan; atau

2). Untuk menandatangani kontrak;

maka Bank wajib membayar sepenuhnya jaminan penawaran tersebut di

atas kepada Pejabat Pembuat Komitmen dalam waktu 7 (tujuh) hari

setelah menerima permintaan pertama dari Pejabat Pembuat Komitmen,

dan tanpa mempertimbangkan adanya keberatan dari Peserta Lelang.

5. Jaminan ini berlaku sepenuhnya selama jangka waktu ……................................

(……..................) (jumlah hari dalam angka dan huruf yang sekurang-kurangnya

28 (dua puluh delapan) hari lebih lama dari jangka waktu berlakunya penawaran

yang ditetapkan dalam dokumen lelang) hari kalender sejak batas akhir

pemasukan penawaran.

6. Setiap permintaan pembayaran atas jaminan ini harus telah diterima oleh Bank

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal terakhir berlakunya

jaminan bank sebagaimana disebutkan dalam butir 5 di atas.

7. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank

mengesampingkan hak preferensinya atas harta benda milik Peserta Lelang yang

berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi

hutangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata.

Dengan itikad baik, kami Penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini

membubuhkan tandatangan serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal

…………………………………………..

Page 126: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

112

BANK

Tandatangan, cap dan materai

Penjamin

2. Bentuk Jaminan Penawaran

(Surety Bond)

Nomor Bond : …................ Nilai : Rp……................

(…...........................................)

(jumlah nilai jaminan)

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : …...............................................................

(nama dan alamat peserta lelang) sebagai peserta lelang, selanjutnya disebut

“PRINCIPAL”, dan …................................. (nama dan alamat perusahaan

asuransi atau penjamin) sebagai penjamin, selanjurtnya disini disebut

“SURETY”, bertanggungjawab dan dengan tegas terikat pada

…............................... (nama Pejabat Pembuat Komitmen) sebagai Pejabat

Pembuat Komitmen, selanjutnya disini disebut “OBLIGEE” atas, uang

sejumlah Rp ……………............... (…................................................................)

(jumlah nilai jaminan angka dan huruf)

Page 127: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

113

2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk

melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana

PRINCIPAL tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam

instruksi kepada peserta lelang untuk pekerjaan …................................... (uraian

singkat pekerjaan) yang diselenggarakan oleh OBLIGEE pada tanggal

….........................................di ……………....................................................

(tanggal dan ternpat pelelangan)

3. Syarat-syarat kewajiban ini adalah :

a. Apabila principal menarik kembali penawarannya sebelum berakhirnya masa

laku penawaran yang dinyatakan dalam surat penawarannya, atau

b. Apabila principal menolak koreksi aritmatik atas harga penawarannya,

sebelurn berakhirnya masa laku penawaran yang dinyatakan dalam surat

penawarannya, atau

c. Apabila principal tidak bersedia untuk menaikan jaminan pelaksanaan sesuai

ketentuan dalam dokumen lelang; sebelum berakhimya rnasa laku penawaran

yang dinyatakan dalam surat penawarannya, atau

d. Apabila principal ditunjuk sebagai pemenang lelang dan dalam masa laku

penawaran dan peserta lelang gagal atau menolak :

1). Memberikan jaminan pelaksanaan yang diperlukan; atau

2). Untuk menandatangani kontrak.

Maka SURETY wajib membayar sepenuhnya jaminan penawaran tersebut di

atas kepada OBLIGEE dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima permintaan

pertama dari OBLIGEE, dan tanpa mempertimbangkan adanya keberatan dari

PRINCIPAL

4. Jaminan ini berlaku sepenuhnya sejak jangka waktu …...................

(….............................................) jumlah hari dalam angka dan huruf yang

sekurang kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari lebih lama dari jangka waktu

berlakunya penawaran yang ditetapkan dalam dokumen lelang) hari kalender

sejak batas akhir pemasukan penawaran.

Page 128: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

114

5. Tuntutan penagihan (klaim) atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE

secara tertulis kepada SURETY segera setelah timbul cidera janji

(wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL sesuai dengan ketentuan-

ketentuan dalam dokumen lelang. SURETY akan membayar kepada

OBLIGEE dalam jumlah penuh selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari

kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak OBLIGEE berdasar

keputusan OBLIGEE mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji

oleh pihak PRINCIPAL.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini

ditegaskan kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak istimewanya untuk

menuntut supaya harta-benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual

guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata.

7. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini harus

sudah diajukan selambat-lambatnya dalarn waktu 3 (tiga) bulan sesudah

berakhirnya masa laku jaminan ini.

Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di …....................................... pada

tanggal …..................................................................................................................

PESERTA LELANG (PRINCIPAL)

………………………..

(…...............................)

nama jelas

PENJAMIN (SURETY)

………………………..

(…...............................)

nama jelas

Page 129: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

115

Page 130: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

115

6.8 PENUTUP 1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini

tetapi didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat

dilaksanakan setelah ada perintah tertulis dari Pemimpin Proyek dan akan

diperhitungkan dalam pekerjaan tambahan.

2. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan

Perencana perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran

Biaya, tetapi menurut pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat

dipertanggungjawabkan tidak perlu lagi dilaksanakan, maka atas perintah

tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan dan akan

diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.

3. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana

Anggaran Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan

rapat terlebih dahulu untuk mendapatkan kepastian.

Jakarta,

Mengetahui, Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi

Kepala Satuan Kerja Pembangunan Rumah Susun Sederhana

Pelaksanaan Pembangunan Sewa (RUSUNAWA) Prototype T.24

Permukiman

Ir. Christ Robert Marbun, MSc Ir. Fitri Peranginangin, MM

NIP. 110 049 083 NIP. 110 041 462

Page 131: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

116

Page 132: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

116 

 

BAB VII

PEMBAHASAN REKAYASA NILAI

7.1 KEBUTUHAN BIAYA

7.1.1 Rencana Anggaran Biaya Existing

Rencana Anggaran Biaya Existing Gedung RUSUNAWA Ambarawa

I Pekerjaan Persiapan Rp 141.925.887,49

II Pekerjaan Struktur Rp 5.347.964.494,77

III Pekerjaan Arsitektur Rp 3.893.436.491,00

IV Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal Rp 1.229.017.586,23

V Pekerjaan Hydrant Rp 456.389.524,76

VI Pekerjaan Instalasi Dan Penangkal Petir Rp 38.455.095,22

VII Pekerjaan Instalasi TV Rp 98.853.597,17

VIII Pekerjaan Septic Tank 2 Buah Rp 277.395.283,92

IX Pekerjaan PSD Rp 179.862.039,45

Jumlah Rp 11.773.300.000.00

Dibulatkan Rp

11.773.300.000,00

Terbilang : Sebelas Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Tiga Ratus

Ribu Rupiah

Page 133: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

117 

 

7.1.2 Analisa Value Engineering Pada Atap

Lingkup pekerjaan atap adalah pekerjaan struktur rangka atap dan

pekerjaan penutup atap. Dengan memperhitungkan jenis material yang akan

digunakan serta pelaksanaannya, dilakukanlah analisis Value Engineering pada item

pekerjaan tersebut.

Pada proyek pembangunan gedung RUSUNAWA Ambarawa struktur

rangka atapnya menggunakan profil siku baja rangkap dan penutup atapnya

menggunakan genteng beton. Dalam penerapan Value Engineering pada item

pekerjaan akan diusukan alternatif pengganti dengan menggunakan baja ringan.

Alasan pemilihan alternatif adalah adanya penghematan dari segi biaya maupun

waktu serta keselamatan.

7.1.2.1 Tahap Informasi

Informasi Kriteria Desain dan Material Atap Existing

Tabel 7.1 Tabel Informasi Umum dan Kriteria Desain Atap Existing

No Uraian Data Teknis Proyek

1 Kriteria

Desain

Perencanaan rangka atap menggunakan siku 2L 70.70.7,

joint menggunakan plat besi tebal 5mm, sambungan

menggunakan baut Ø12mm.

Perencanaan penutup atap menggunakan genteng beton.

2 Unsur Desain Kemiringan atap ±39º

Panjang tritisan 1.00m

Tebal listplank 30cm

Beban Angin sesuai Peraturan SNI

3 Biaya Rp. 253.500.235,10,-

Page 134: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

118 

 

7.1.2.2 Tahap Kreatif

Pada tahap ini adalah memunculkan Alternatif desain sebagai

pembanding dari perencanaan awal. Alternatif tersebut adalah dengan menggunakan

bahan zincalum AZ100 sebagai material rangka atap dan genteng atap metal sebagai

penutup atapnya.

Data – data teknis :

Rangka Atap

- Profil rangka utama C.75.100 Hi-Ten 550 tebal 1.00mm AZ 100

- Profil Web C.80.70 Hi-Ten 550 tebal 0.70mm AZ 100

- Profil Reng U type tebal 0.5mm AZ 100

- Material baja mutu tinggi (Silicone Alloy 1,5%, Zinc 43,5%,

Alumunium 55%)

- Kuat tarik/ tensile 550 Mpa

- Standart Australia AS 1307

- Standart Indonesia SNI No.07.4096.1996

- Standart Jepang JIS G 3320

Tabel 7.2 Tabel Informasi Kelebihan dan Kekurangan Pekerjaan Atap

No Uraian Keuntungan Kelemahan

1 Rangka Atap

Baja Ringan

Material ringan

Tahan Gempa

Tahan Rayap

Tahan Api

Menghemat

biaya konstruksi

Aman & Kuat

Instalasi cepat

Mudah pengerjaannya

Mudah tekuk

Butuh pengawasan &

ketelitian

Page 135: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

119 

 

2 Atap

Genteng

Metal

Material ringan

Anti Bocor

Tahan Gempa

Mudah pengerjaannya

Menghemat biaya

konstruksi

Tahan retak/ Pecah

Aman & Kuat

Tidak mudah terbakar

Mudah tekuk

Butuh Insulasi Suara &

Panas

Butuh pengawasan &

ketelitian

Sumber : Axistruss-Rangka Atap Baja Ringan

7.1.2.3 Tahap Analisa

Setelah menentukan pekerjaan kreatif yang mungkin dapat dilakukan

maka tahap selanjutnya adalah tahap analisa. Pada tahap ini akan dilakukan Analisa

Perhitungan Struktur dan Analisa Perhitungan Anggaran Biaya pekerjan rangka atap

baja ringan az100 sehingga didapatkan hasil dari segi biaya untuk lebih dapat

memberikan acuan dalam menentukan rekomendasi pada tahapan berikutnya.

7.1.2.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Atap Baja Ringan

Menghitung Volume Luasan Atap

Total Volume Luas Atap = 777.74 m2

Menghitung Volume nok atap (termasuk jurai)

Total nok atap = 124.54 m’

Menghitung Papan Lisplang

Total papan lisplang = 242.60 m’

Biaya Penutup Atap

Selain rangka atap pekerjaan rangka atap , pekerjaan penutup atap juga

dihitung menggunakan atap metal.

Page 136: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

120 

 

Analisa 1m2 pekerjaan Rangka atap baja ringan

Analisa 1m² pekerjaan pemasangan atap genteng metal.

1 KG PASANG RANGKA ATAP BAJA RINGAN

A Baja Ringan 1 M2 125,000.00 125,000.00

B Meni besi

0.08 kg 22,000.00 1,760.00

C Peralatan las ( 5 % material )

1.00 ls 632.50 632.50

D Elektroda

0.20 ls 12,000.00 2,400.00

E Tukang besi

0.04 org 42,000.00 1,680.00

F Pembantu tukang

0.06 org 27,500.00 1,650.00

Jumlah 133,122.50

Dibulatkan 133,122.00

1 M2 PASANG ATAP GENTENG METAL

A Genteng metal

1.02 M2

69,805,19 71.201.29

B Paku 5 - 12 cm

0.20 Kg 14,700.00 2,940.00

C Pembantu tukang

0.20 Org 27,500.00 5,500.00

D Tukang kayu

0.10 Org 42,000.00 4,200.00

Jumlah 83.841.29

Dibulatkan 83.841.00

Page 137: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

121 

 

Analisa 1m’ pekerjaan pemasangan Nok atap genteng metal.

Analisa 1m2 pekerjaan lisplang

1 M¹ PASANG NOK GENTENG METAL

A Nok genteng metal

1.10 Bh 54,000.00 59,400.00

B Paku paying

0.05 Kg 14,700.00 735.00

C Pembantu tukang

0.25 org 27,500.00 6,875.00

D Tukang kayu

0.15 org 42,000.00 6,300.00

Jumlah 73,310.00

Dibulatkan 73,310.00

1 M2 PASANG LISPLANG KAYU KAMPER MEDAN UKURAN 3 X 30 cm

A Papan kayu Kamper Medan

0.01 m3

4,275,000.00

47,025.00

B Paku 7 - 10 cm

0.05 kg 14,700.00

735.00

C Pembantu tukang

0.11 org 27,500.00

3,025.00

D Tukang kayu

0.22 org 42,000.00

9,240.00

Jumlah 60,025.00

Dibulatkan 60,000.00

Page 138: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

122 

 

Total Biaya Pekerjaan Rangka Atap

Total Biaya = Biaya Rangka Atap Baja Ringan x Volume Rangka Atap

= 133.122,00 x 777,74

= Rp. 103.534.304,30-

Total Biaya Pekerjaan Penutup Atap Gentang Metal

Total Biaya = Atap Genteng Metal + Nok Atap + Lisplang

= (Biaya Atap Genteng Metal /m² x Volume atap) +

(Biaya Nok Atap Genteng Metal /m² x Volume Nok atap) +

(Biaya lisplang /m2 x volume lisplang)

= (Rp. 83.841.00,- /m² x 777.74 m²) + (Rp. 73.310.00,- x

124.54 m’) + (Rp.60.000,- x 242,60)

= (65.206.731.65,-) + (9.130.027.4,-) + (14.556.000,-)

= Rp. 88.892.759.05,-

7.1.2.3.2 Analisa Value Engineering Atap Baja Ringan

Dalam perhitungan analisa Value Engineering menggunakan

metode, diantaranya sebagai berikut :

a) Analisis fungsi

b) Metode zero-one mencari bobot

c) Metode zero-one mencari indeks

d) Matrik evaluasi

a) Analisis fungsi pekerjaan atap baja ringan

Tabel 7.3 Tabel Analisa Fungsi Pekerjaan Atap Baja Ringan

No Uraian Kata Kerja Fungsi Jenis Cost (Rp) Worth

1 Rangka Mendukung Beban P 144.943.986,21,- 103.534.304,30

Page 139: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

123 

 

No Uraian Kata Kerja Fungsi Jenis Cost (Rp) Worth

2 Genteng Menutup Beban P 83.534.629,70.- 65.206.731.65,-

3 Nok Menutup Beban S 9.625.262,64.,- 9.130.027.4,-

4 Lisplang Menutup Beban S 15.396.356,51,- 14.556.000,-

Total 253.500.235,10,- 192.427.063.4,-

Ratio biaya / worth = 253.500.235,10 / 192.427.063.4,-= 1.32

Keterangan :

• Untuk kolom cost nilainya didapat dari biaya pekerjaan existing.

• Untuk kolom worth nilainya diambil dari biaya pekerjaan alternatif 1 (atap

baja ringan).

• Nilai cost/worth menunjukan adanya penghematan atau tidak. Untuk

cost/worth terdapat penghematan karena nilainya lebih dari 1.

b) Metode Zero-one mencari bobot

Tabel 7.4 Tabel Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Atap Baja Ringan

Kriteria

Nomor

Kriteria

Nomor criteria Total

Rangking

Bobot

1 2 3 4 5

Waktu 1 X 0 1 1 1 3 4 26,67

Pembiayaan 2 1 X 1 1 1 4 5 33,33

Ketersediaan

material

3 0 0 X 1 1 2 3 20

Kriteria

pengawasan

4 0 0 0 X 1 1 2 13,33

Page 140: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

124 

 

dan control

Tenaga kerja 5 0 0 0 0 X 0 1 6,67

15 100

Keterangan :

• Perhitungan bobot menggunakan rumus = angka rangking x 100 Jumlah rangking

• Pemberian nilai 1 adalah nomor kriteria pada kolom lebih penting dari nomor

kriteria pada baris.

• Pemberian nilai x adalah nomor kriteria pada kolom dan baris yang

mempunyai fungsi sama penting.

c) Metode Zero-one mencari indeks

Sebelum menggunakan matrik evaluasi, pekerjaan existing dan pekerjaan

alternatif juga harus dianalisa Value Engineering dengan metode zero-one untuk

mendapatkan indeks yang akan digunakan dalam tabel matrik evaluasi.

Penjelasan :

Fungsi A = Pekerjaan existing = Profil Siku 2L 70.70.7

Fungsi B = Pekerjaan alternatif 1 = Rangka atap baja ringan

Pembiayaan

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 0 0 0

B 1 x 1 1

Page 141: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

125 

 

Waktu

Ketersediaan material

Kriteria pengawasan dan kontrol

Tenaga kerja

Tabel 7.5 Tabel Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan Atap Baja Ringan

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 0 0 0

B 1 x 1 1

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 0 0 0

B 1 x 1 1

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 0 0 0

B 1 x 1 1

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 1 1 1

B 0 X 0 0

Page 142: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

126 

 

Keterangan :

• A pada kolom mempunyai fungsi sama dengan A pada baris maka diberi

tanda X.

• Pemberian A pada kolom mempunyai fungsi kurang penting dari B pada

baris, maka diberi tanda 0. Mempunyai kebalikan dengan baris kedua, dimana

B pada kolom.

• Untuk jumlah merupakan hasil penjumlahan pada baris. Misal, pada baris A

mempunyai jumlah 0, pada baris B mempunyai jumlah 1.

• Untuk indeks adalah perbandingan antara jumlah dengan total jumlah. Misal

total jumlah A,B = 0+1=1, sedang untuk indeks A = 0, B = 1/1.

• Indeks ini nantinya digunakan pada tabel matrik evaluasi.

• Untuk metode zero-one kriteria-kriteria yang lain penilaianya menggunakan

cara yang sama.

d) Matrix Evaluasi

Tabel 7.6 Matrik Evaluasi Pekerjaan Atap Baja Ringan

No Fungsi

Kriteria

Total 1 2 3 4 5

Bobot 26.67 33.33 20 13.33 6.67

1 A 0 0 0 0 1

6.67 Bobot x

indeks

0 0 0 0 6.67

2 B 1 1 1 1 0

93.33 Bobot x

indeks

26.67 33.33 20 13.33 0

Page 143: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

127 

 

Keterangan :

• A adalah pekerjaan existing, B adalah pekerjaan alternatif 1.

• Pemberian nilai pada bobot berdasarkan kepentingan kriteria pada item

pekerjaan atap baja ringan atau didapat dari tabel 7.4, sedangkan indeks

didapat dari tabel 7.5.

• Pada baris A,B dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas diisi indeks dan

bagian bawah diisi nilai bobot dikalikan indeks.

• Total hasil adalah jumlah dari bobot dikali nilai. Untuk memilih pekerjaan

alternatif dilihat dari yang memiliki total nilai terbesar dan dari tabel diatas

diketahui bahwa pekerjaan alternatif 1 atau menggunakan atap baja ringan

memiliki total nilai terbesar.

7.1.2.4 Tahap Rekomendasi

Setelah melihat hasil dari tahap analisa maka pada tahap rekomendasi

pada ini, penulis merekomendsikan satu alternatif penggunaan material baja ringan

untuk rangka atap dan material penutup atap genteng metal karena :

1) Penghematan Biaya pada Rangka Atap

Dengan menggunakan material awal maka total biaya rangka atap adalah Rp.

144.943.986,21,- bila menggunakan material alternatif (rangka baja ringan) maka

total biaya rangka atap adalah Rp. 103.534.304,30,-. Terdapat selisih biaya

penghematan bila menggunakan material alternatif yaitu sebesar Rp. 41.409.681,91

2) Penghematan Biaya pada Penutup Atap.

Dengan menggunakan material awal maka total biaya penutup atap adalah Rp.

108.556.248,84,- sedangkan bila menggunakan material alternatif (genteng metal)

maka total biaya penutup atap adalah Rp. 88.892.759,05,-. Terdapat selisih biaya

yang merupakan penghematan bila menggunakan maetrial alternatif yaitu sebesar

Rp. 19.663.489,79. namun bila diakumulasikan dengan penghematan pada rangka

atap maka terdapat penghematan sebesar Rp.61.073.171,70.

Page 144: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

128 

 

3) Penghematan Waktu

Dengan menggunakan material alternatif maka waktu pelaksanaan akan lebih cepat 2

: 3 waktu dibanding menggunakan material awal karena bobot material yang ringan

sehingga memudahkan pengerjaannya dan tidak membutuhkan pekerjaan las untuk

penyambungan batang. Maka dilihat dari efektifitas waktu material alternatif lebih

efektif. Adapun beberapa sudut pandang lain yang dapat dituangkan dalam tabel

seperti berikut :

Tabel 7.7 Tabel Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Atap

No Uraian Pekerjaan Atap Awal Pekerjaan Atap Alternatif

1 Waktu

Pelaksanaan

Lama Lebih Cepat

2 Pembiayaan Cukup mahal karena

terkait perlunya lapisan

galvanis, adanya

pengelasan dan relatif

lamanya waktu

pelaksanaan

Lebih murah karena waktu

pengerjaannya yang relatif

cepat dan tidak adanya

pengerjaan pelapisan karena

sudah tahan karat

3 Ketersediaan

material

Membutuhkan ruang

gerak bebas dan perakitan

yang luas.

Tidak membutuhkan ruang

gerak bebas yang banyak dan

perakitan di pabrik

4 Kriteria

pengawasan dan

control

Relatif sulit karena

banyak pekerja dan perlu

pengawasan lebih

Relatif mudah

5 Tenaga kerja Banyak, membutuhkan

alat untuk mengangkat

material berat

Lebih sedikit karena mudah

dan ringannya material yang

digunakan

Page 145: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

129 

 

7.1.2.5 Tahap Penyajian

Penghematan pada Rangka Atap adalah Rp. 41.409.681,91, sedangkan penghematan

pada Penutup Atap adalah Rp. 19.663.489,79. Jadi Total penghematan pekerjaan

Atap adalah Rp. 61.073.171,70.

7.1.3 Analisa Value Engineering Pada Elemen Pelat

Pada proyek pembangunan gedung RUSUNAWA Ambarawa ini pekerjaan

pelat merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai nilai besar yang sangat

berpotensi untuk dilakukan rekayasa nilai. Komponen pelat lantai terdiri dari

pekerjaan beton, tulangan, dan bekesting.

Pelat merupakan struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material

monolit yang memiliki tinggi yang lebih kecil dibandingkan dengan dimensi yang

lainnya yang ditopang oleh balok, dinding, atau kolom beton bertulang, oleh dinding

bata, oleh balok atau kolom baja struktur atau oleh tanah. Pada umumnya pelat beton

bertulang dipakai sebagai lantai, atap, dan dinding dari gedung – gedung, serta

sebagai pelat lantai (decks) dari jembatan dengan konstruksi yang ringan, tipis tetapi

kuat dalam menahan beban strukturnya. Beban yang bekerja pada pelat umumnya

diperhitungkan terhadap beban gravitasi (beban mati dan beban hidup). Beban

tersebut mengakibatkan terjadinya momen lentur. Oleh karena itu pelat juga

direncanakan terhadap lentur. .

Gambar 7.1 Penulangan pada pelat lantai

Page 146: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

130 

 

Tulangan wiremesh merupakan tulangan pelat yang berupa jaringan kawat baja

dengan mutu U50 (fy=500MPa) dan memiliki ukuran standar 2.1 x 5.4 m untuk

diameter 5 dan 6 cm.

Dalam penerapan Value Engineering pada pekerjaan pelat ini, akan dicoba

alternatif dengan mengganti tulangan konvensional pelat precast menjadi wiremesh

yaitu dengan cara mengkonversi pemasangan tulangan tersebut menjadi wiremesh.

7.1.3.1 Tahap Informasi

Informasi Kriteria Desain dan Material Pelat Existing

Tabel 7.8 Tabel Informasi Umum dan Kriteria Desain Pelat Existing

No Uraian Data Teknis Proyek

1 Kriteria Desain Mutu beton K- 350

Mutu baja U 24 (polos), U 40 (ulir)

Beban – beban yang diperhitungkan :

• Beban Gempa wilayah 2(Semarang) • Beban Hidup • Beban Gravitasi

2 Unsur Desain Struktur Beton : menggunakan pelat, balok anak dan system portal.

Ketinggian portal :

• Lantai 1 + 0,00 m • Lantai 2 + 3,20 m • Lantai 3 + 6,00 m • Lantai 4 + 8,80 m • Lantai 5 + 11,60 m

Lantai Atap + 14,60 m

3 Perkiraan Biaya

Pekerjaan

Struktur Beton Pelat Rp 1.396.237.221,00

Page 147: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

131 

 

7.1.3.1 Tahap Kreatif

Pada tahap ini adalah memunculkan Alternatif desain sebagai

pembanding dari perencanaan awal. Alternatif tersebut adalah dengan mengkonversi

tulangan pada pelat menjadi wiremesh.

Data – data teknis :

Produksi Wiremesh atau Jaring Kawat Baja Las (JKBL) ukuran khusus antara lain:

Diameter maximum 12mm

Jarak spasi kawat utama mulai dari 50mm; 7Smm; 100mm; 150mm; 200mm;

250mm; dan 300mm.

Untaian kawat utama tidak terbatas

Variasi jarak spasi kawat melintang sampai mencapai 99 variasi (tidak

terbatas)

Pengelasan titik dilakukan secara serentak pada semua kawat utama.

Spesifikasi

Diameter JKBL Union : 4mm sampai 12mm

Tegangan Leleh

Karakteristik : 5000 kg/cm2 ; U – 50

Tegangan Geser Las : 2500 kg/cm2

Kemampuan Tekuk : 0 - 135˚

Bentuk Permukaan

Kawat : Polos

Ulir

Spasi Standard : l50mmXl50mm

(Type M)

100mmX200mm

(Type B)

Ukuran Standard : Lembar : 5,4m X 2,1m

Roll : 54m X 2,1m

Page 148: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

132 

 

Gambar 7.2 Penulangan Pada Wiremesh

Tabel 7.9 Tabel Informasi Kelebihan dan Kekurangan Pekerjaan Tulangan Pelat

No Uraian Keuntungan Kelemahan

1 Wiremesh

(jaring kawat

baja las)

Mutu tinggi dan konsisten

Praktis dalam pengerjaan

Lebih hemat dalam biaya

Mudah tekuk

Sumber : wiremesh-atapgalvalum-zincalum.com

7.1.3.3 Tahap Analisa

Dari pekerjaan kreatif yang mungkin dapat dilakukan maka tahap

selanjutnya adalah tahap analisa. Pada tahap ini akan dilakukan analisa perhitungan

konversi penulangan konvensional menjadi wiremesh, sehingga didapatkan hasil dari

segi biaya untuk lebih dapat memberikan acuan dalam menentukan rekomendasi

pada tahapan berikutnya.

Page 149: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

133 

 

Konversi Pemasangan Tulangan Menjadi Wiremesh

Input Data

Diameter tulangan yang akan dikonversi = 10 mm

Jarak Tulangan = 200 mm

Mutu Tulangan = 240 Mpa

Mutu Wiremesh = 500 Mpa

Output Data

Menghitung jumlah tulangan dalam 1 m'

n = 1000/200 = 5 batang

Menghitung luasan yang diperlukan (Sesuai Desain)

As = Luas Diameter Tulangan yang dipakai x n

= 78.5 x 5

= 392.5 mm2

Mengkonversi luasan tulangan menjadi luasan wiremesh yang diperlukan

Ap = Mutu Tulangan/Mutu Wiremesh x As

= 240/500 x 392.5

= 188.40 mm2

Mencari diameter wiremesh yang diperlukan, dengan luasan wiremesh minimal sama

dengan Ap.

Input Data

Diameter Wiremesh (M6) = 6 mm

Jarak Antar Wiremesh = 150 mm

Output Data

n = 1000/150 = 6.667 batang

Aw = Luas Diameter Wiremesh x n

= 28.26 x 6.667

= 188.4094 mm2

Cek, Apakah Wiremesh Yang Dipakai Sesuai Dengan Yang Diperlukan?

Cek = Aw ≥ Ap

= 188.4094 ≥ 188.40

= OK

Page 150: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

134 

 

Dari perhitungan diatas, maka tulangan pada pelat dikonversi menjadi

wiremesh dengan diameter 6mm (M6).

7.1.3.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Pelat Alternatif Dengan Mengkonversi

Tulangan Pada Pelat Lantai Menjadi Wiremesh.

1. Estimasi harga pekerjaan pelat lantai precast

a) Harga satuan pekerjaan beton

Menurut SNI-03-3435-2002 harga satuan pekerjaan beton 1 m3 :

Harga sat Jumlah

1m3 Beton mutu K-400 Rp.764.941,58 Rp.764.941,58 Upah:

0,105 mandor Rp.42.000,00 Rp.4.410,00

0,035 kep Tk. Batu Rp.45.000,00 Rp.1.575,00

0,350 Tk. Batu Rp.40.000,00 Rp.14.000,00

2,10 pekerja Rp.30.000,00 Rp.63.000,00 +

Rp.857.620,50

Volume

Volume beton pelat lantai precast (K-400),tebal pelat 12 cm :

Volume total beton pelat lantai = 509,587 m3

Wiremesh M6 ukuran 2,10m x 5,40m = 11,34 m2

Luas slab lantai 2 = 757,1602 m2

Luas total slab lantai 3 sampai dengan lantai 5 = 2.271,4806 m2

Luas total slab lantai atap = 334,66795 m2

Luas total slab = 3.363,309 m2

Maka jumlah total wiremesh yang dibutuhkan adalah :

Ukuran wiremesh M6 = 5,4 m x 2,1 m (lembar) = 11,34 m2

Luas total slab = 3363,309 m2

Luas total wiremesh/lembar 11,34 m2

Page 151: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

135 

 

= 296,58 lembar

= 297 lembar

Untuk pemasangan pelat lantai membutuhkan 2 lembar wiremesh, maka :

Jumlah total wiremesh yang dibutuhkan = 297 x 2 = 594 lembar

Harga wiremesh M6 per lembar adalah Rp. 265.914,00

b) Harga satuan pekerjaan cetakan ( bekesting) beton precast

Harga satuan pekerjaan 1 m2 cetakan untuk 1 m3 beton bertulang

menurut

SNI – 03 – 2495 – 1991 :

0,04 m3 Kayu klas III Rp. 650.000,00 Rp 26.000,00

0,4 kg Paku Rp. 14.000,00 Rp. 5.600,00

0,2 ltr Minyak Bekisting Rp. 17.500,00 Rp. 3.500,00

0.015 m3 Balok kayu kls II Rp. 5.500.000,00 Rp. 82.500,00

0,35 lbr Plywood tebal 9mm Rp. 145.000,00 Rp. 50.750,00

0,033 Mandor Rp 45.000,00 Rp 1.485,00

0,033 Kep. Tk. Kayu Rp 47.000,00 Rp 1.551,00

0,33 Tk. Kayu Rp 42.000,00 Rp 13.860,00

0,66 Pekerja Rp 32.000,00 Rp 21.120,00+

Jumlah Rp 206.366,00

c) Harga Pekerjaan Beton Bertulang

Harga precast pelat lantai untuk 1 m3 :

Beton ( K 400) per m3 = Rp 857.620,00

Bekesting = Rp 206.366,00+

Total = Rp 1.063.986,00

d) Estimasi harga pelat lantai

Harga total beton pelat lantai + harga total wiremesh:

= ( 509,587 x Rp 1.063.986,00) + (594 x Rp 265.914,00)

= Rp 542.193.688,60 + Rp. 157.952.916,00

= Rp.700.146.604,60

Page 152: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

136 

 

Harga total keseluruhan pembuatan pelat

Estimasi harga pelat lantai + Harga sewa Mobil Crane

= Rp. 700.146.604,60 + Rp. 635.515.000,00

= Rp. 1.335.661.605,00

Jadi Harga total pekerjaan pelat dengan tulangan menggunakan wiremesh adalah Rp.

1.335.661.605,00

7.1.3.3.2 Analisa Value Engineering Penulangan Pelat dengan Wiremesh

Dalam perhitungan analisa Value Engineering menggunakan

metode, diantaranya sebagai berikut :

a) Analisis fungsi

b) Metode zero-one mencari bobot

c) Metode zero-one mencari indeks

d) Matrik evaluasi

Tabel 7.10 Pekerjaan Mobil Crane

Nama Pekerjaan Harga Satuan Harga Total

Harga sewa/bulan @ 86.310.000/bln X 6,5 bulan = Rp 561.015.000.00

Mobilisasi+Demobilisasi @ 30.000.000 X 1 = Rp 30.000.000,00

Erection @ 25.000.000 X 1 = Rp 25.000.000,00

Operator /orang/bulan @ 3.000.000/bln/1 org X 6,5 bulan = Rp 19.500.000,00

Total

Rp. 635.515.000,00

Page 153: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

137 

 

a. Analisis fungsi pekerjaan penulangan dengan wiremesh

Tabel 7.11 Tabel Analisa Fungsi Pekerjaan Wiremesh

No Uraian Kata

Kerja

Fungsi Jenis Cost (Rp) Worth

1 Pelat

Lantai

Menahan Beban P 1.396.237.221,00,- 1.335.661.605,00

Total 1.396.237.221,00,- 1.335.661.605,00

Ratio biaya / worth = Rp. 1.396.237.221,00/ Rp. 1.335.661.605,00 = 1,04

Keterangan :

• Untuk kolom cost nilainya didapat dari biaya pekerjaan existing.

• Untuk kolom worth nilainya diambil dari biaya pekerjaan alternatif

(wiremesh).

• Nilai cost/worth menunjukan adanya penghematan atau tidak. Untuk

cost/worth terdapat penghematan karena nilainya lebih dari 1.

b. Metode Zero-one mencari bobot

Tabel 7.12 Tabel Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Pelat Lantai

Kriteria

Nomor

Kriteria

Nomor criteria Total

Rangking

Bobot

1 2 3 4 5

Pembiayaan 1 X 1 1 1 1 4 5 33,33

Waktu 2 0 X 1 1 1 3 4 26,67

Ketersediaan

material

3 0 0 X 1 1 2 3 20

Page 154: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

138 

 

Kriteria

pengawasan

dan control

4 0 0 0 X 1 1 2 13,33

Tenaga kerja 5 0 0 0 0 X 0 1 6,67

15 100

Keterangan :

• Perhitungan bobot menggunakan rumus = angka rangking x 100 Jumlah rangking

• Pemberian nilai 1 adalah nomor kriteria pada kolom lebih penting dari nomor

kriteria pada baris.

• Pemberian nilai x adalah nomor kriteria pada kolom dan baris yang

mempunyai fungsi sama penting.

c. Metode Zero-one mencari indeks

Sebelum menggunakan matrik evaluasi, pekerjaan existing dan pekerjaan

alternatif juga harus dianalisa Value Engineering dengan metode zero-one untuk

mendapatkan indeks yang akan digunakan dalam tabel matrik evaluasi.

Penjelasan :

Fungsi A = Pekerjaan existing = Pelat lantai dengan tulangan konvensional

Fungsi B = Pekerjaan alternatif = Pelat lantai dengan tulangan wiremesh

Pembiayaan

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 0 0 0

B 1 X 1 1

Page 155: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

139 

 

Waktu

Ketersediaan material

Kriteria pengawasan dan kontrol

Tenaga kerja

Tabel 7.13 Tabel Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan pelat lantai

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 0 0 0

B 1 X 1 1

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 0 0 0

B 1 X 1 1

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 1 1 1

B 0 X 0 0

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 1 1 1

B 0 X 0 0

Page 156: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

140 

 

Keterangan :

• A pada kolom mempunyai fungsi sama dengan A pada baris maka diberi

tanda X.

• Pemberian A pada kolom mempunyai fungsi kurang penting dari B pada

baris, maka diberi tanda 0. Mempunyai kebalikan dengan baris kedua, dimana

B pada kolom.

• Untuk jumlah merupakan hasil penjumlahan pada baris. Misal, pada baris A

mempunyai jumlah 0, pada baris B mempunyai jumlah 1.

• Untuk indeks adalah perbandingan antara jumlah dengan total jumlah. Misal

total jumlah A,B = 0+1=1, sedang untuk indeks A = 0, B = 1/1.

• Indeks ini nantinya digunakan pada tabel matrik evaluasi.

• Untuk metode zero-one kriteria-kriteria yang lain penilaianya menggunakan

cara yang sama.

d. Matrix Evaluasi

Tabel 7.14 Matrik Evaluasi Pekerjaan Pelat Lantai

No Fungsi

Kriteria

Total 1 2 3 4 5

Bobot 33,33 26,67 20 13.33 6.67

1 A 0 0 0 1 1

20 Bobot x

indeks

0 0 0 13.33 6.67

2 B 1 1 1 0 0

80 Bobot x

indeks

26.67 33.33 20 13.33 6.67

Page 157: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

141 

 

Keterangan :

• A adalah pekerjaan existing, B adalah pekerjaan alternatif .

• Pemberian nilai pada bobot berdasarkan kepentingan kriteria pada item

pekerjaan pelat lantai atau didapat dari tabel 7.12, sedangkan indeks didapat

dari tabel 7.13.

• Pada baris A,B dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas diisi indeks dan

bagian bawah diisi nilai bobot dikalikan indeks.

• Total hasil adalah jumlah dari bobot dikali nilai. Untuk memilih pekerjaan

alternatif dilihat dari yang memiliki total nilai terbesar dan dari tabel diatas

diketahui bahwa pekerjaan alternatif atau menggunakan wiremesh memiliki

total nilai terbesar.

7.1.3.4 Tahap Rekomendasi

Setelah melihat hasil dari tahap analisa maka pada tahap rekomendasi

ini, penulis merekomendasikan satu alternatif penggunaan material wiremesh untuk

pelat lantai karena :

a. Penghematan Biaya pada pelat lantai

Dengan menggunakan material awal maka total biaya pelat lantai adalah Rp.

1.396.237.221,00 dan apabila menggunakan material alternatif pada penulangan

(wiremesh) maka total biaya pelat lantai adalah Rp. 1.335.661.605,00-. Terdapat

selisih biaya penghematan bila menggunakan material alternatif yaitu sebesar Rp.

60.575.616,40

b. Penghematan Waktu

Dengan menggunakan material alternatif maka waktu pelaksanaan akan lebih cepat 2

: 3 dibanding menggunakan material awal karena bobot material yang ringan dan

praktis sehingga memudahkan pengerjaannya dan tidak membutuhkan pekerjaan

perakitan untuk penyambungan batang tulangan. Maka dilihat dari efektifitas waktu

material alternatif lebih efektif. Adapun beberapa sudut pandang lain yang dapat

dituangkan dalam tabel seperti berikut :

Page 158: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

142 

 

Tabel 7.15 Tabel Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Pelat

No Uraian Pekerjaan Pelat Awal Pekerjaan Pelat Alternatif

1 Waktu

Pelaksanaan

Lama Lebih Cepat

2 Pembiayaan Cukup mahal karena

menggunakan tulangan

konvensional

Lebih murah karena waktu

pengerjaannya yang relatif

cepat dan praktis

3 Ketersediaan

material

Membutuhkan ruang

gerak bebas dan perakitan

yang luas.

Tidak membutuhkan ruang

gerak bebas yang banyak dan

perakitan di tempat

4 Kriteria

pengawasan dan

control

Relatif sulit karena

banyak pekerja dan perlu

pengawasan lebih

Relatif mudah karena

pemasangan wiremesh lebih

cepat dan tidak terlalu

mmbutuhkan banyak pekerja

5 Tenaga kerja Banyak dan

membutuhkan alat bantu

Lebih sedikit karena mudah

dan ringannya material yang

digunakan

7.1.3.5 Tahap Penyajian

Biaya Pelat Lantai existing adalah Rp. 1.396.237.221,00, sedangkan biaya pekerjaan

pelat lantai dengan alternatif pengganti wiremesh untuk penulangan adalah Rp.

1.335.661.605,00. Jadi Total penghematan pekerjaan Pelat Lantai adalah

Rp.60.575.616,40 .

7.1.4 Analisa Value Engineering Pada Dinding

Dinding kerja merupakan badan bangunan yang memiliki peran sangat

penting dalam sebuah hunian. Tidak hanya berfungsi sebagai pembatas ruang, namun

dinding juga memberikan privasi kepada penghuni serta memberikan kenyamanan

dan keindahan.

Page 159: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

143 

 

Fungsi dari dinding secara umum adalah :

• Sebagai penahan angin, cahaya, dan air.

• Sebagai pemisah antar ruang yang memiliki fungsi berbeda.

• Sebagai penahan kebisingan.

• Sebagai elemen estetis yang memiliki fungsi artistik.

7.1.4.1 Tahap Informasi

Informasi Kriteria Desain dan Material Dinding Existing

Tabel 7.16 Tabel Informasi Umum dan Kriteria Desain Dinding Existing

No Uraian Data Teknis Proyek

1 Kriteria Desain Bata merah 1Pc : 4PP

2 Volume total

pasangan batu bata

5553,68 m2

3 Perkiraan Biaya

Pekerjaan

Pasangan Dinding Batu Bata Rp. 473.380.880,7

7.1.4.2 Tahap Kreatif

Pada tahap ini yaitu mengusulkan alternatif desain sebagai pengganti batu

bata dengan menggunakan hebel/bata ringan. Bata ringan/hebel memiliki berat lebih

ringan dan permukaan yang lebih halus. Ukuran dari bata ringan tersebut yaitu 60 cm

x 20 cm dengan ketebalan 8-10 cm.

Perhitungan dinding bata ringan untuk 1m2 sebagai berikut :

Semen instan = 11,43 kg

Bata ringan = 8 buah

Air = 0,15-0,16 liter

Page 160: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

144 

 

Tabel 7.17 Tabel kelebihan dan kekurangan dari bata ringan/hebel

Kelebihan Kekurangan

• Waktu pemasangan relatif lebih

cepat

• Rangka beton pengaku lebih luas,

antara 9-12 m2

• Mempunyai sifat kedap air

sehingga sangat kecil

kemungkinan terjadinya

rembesan air

• Ringan, tahan api, dan

mempunyai kekedapan suara

yang baik

• Karena tergolong jenis baru, tidak

semua tukang pernah memasang

bata ringan

• Masih jarang ditemukan di took

bahan bangunan kecil dan hanya

dijual dalam jumlah 1m3

7.1.4.3 Tahap Analisa

Selanjutnya dilakukan tahap analisa setelah tahap kreatif. Pada tahap ini akan

dilakukan analisa perhitungan pekerjaan pasangan bata ringan/hebel, sebagai

penentuan rekomendasi pada tahapan berikutnya.

7.1.4.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Dinding Alternatif Dengan Pasangan Bata

Ringan/hebel.

1. Estimasi harga pekerjaan pasangan dinding bata ringan

a) Analisa harga satuan pekerjaan pasangan bata ringan per m2 :

Harga satuan Jumlah

8 bh Bata ringan/hebel Rp. 2.550,00 Rp. 20.400,00

11,43 kg semen instan Rp. 2.450,00 Rp. 28.052,50

Upah:

0,30 Pembantu tukang Rp.27.500,00 Rp. 8.250,00

0,20 Tukang batu Rp.42.000,00 Rp. 8.400,00 +

Rp. 65.102,50

Page 161: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

145 

 

Luas Dinding

Luas dinding seluruhnya dikurangi pintu dan jendela

Luas dinding lantai 1 = 196,34 m2

Luas dinding lantai 2 = 1.435,44 m2

Luas dinding lantai 2 = luas dinding lantai 3 = luas dinding lantai 4

= 1.435,44 x 3

= 4.306,32 m2

Luas dinding lantai 5 = 1.539,36 m2

Luas total dinding = 6.042,02 m2

b) Estimasi harga dinding

Harga total dinding dengan bata ringan:

= (6.042,02 m2 x Rp 65.102,50 )

= Rp. 393.350.607,10

7.1.4.3.2 Analisa Value Engineering Pekerjaan Dinding

Dalam perhitungan analisa Value Engineering menggunakan metode,

diantaranya sebagai berikut :

a) Analisis fungsi

b) Metode zero-one mencari bobot

c) Metode zero-one mencari indeks

d) Matrik evaluasi

a. Analisis fungsi pekerjaan dinding dengan menggunakan hebel

Tabel 7.18 Tabel Analisa Fungsi Pekerjaan Dinding

No Uraian Kata

Kerja

Fungsi Jenis Cost (Rp) Worth

1 Dinding Menutup Beban P 473.380.880,70 393.350.607,10

Page 162: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

146 

 

No Uraian Kata

Kerja

Fungsi Jenis Cost (Rp) Worth

Total 473.380.880,70 393.350.607,10

Ratio biaya / worth = Rp. 473.380.880,70/ Rp. 393.350.607,10 = 1.20

Keterangan :

• Untuk kolom cost nilainya didapat dari biaya pekerjaan existing.

• Untuk kolom worth nilainya diambil dari biaya pekerjaan alternatif (hebel).

• Nilai cost/worth menunjukan adanya penghematan atau tidak. Untuk

cost/worth terdapat penghematan karena nilainya lebih dari 1.

b. Metode Zero-one mencari bobot

Tabel 7.19 Tabel Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Dinding

Kriteria

Nomor

Kriteria

Nomor criteria Total

Rangking

Bobot

1 2 3 4 5

Pembiayaan 1 X 1 1 1 1 4 5 33,33

Waktu 2 0 X 1 1 1 3 4 26,67

Ketersediaan

material

3 0 0 X 1 1 2 3 20

Kriteria

pengawasan

dan control

4 0 0 0 X 1 1 2 13,33

Tenaga kerja 5 0 0 0 0 X 0 1 6,67

15 100

Page 163: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

147 

 

Keterangan :

• Perhitungan bobot menggunakan rumus = angka rangking x 100 Jumlah rangking

• Pemberian nilai 1 adalah nomor kriteria pada kolom lebih penting dari nomor

kriteria pada baris.

• Pemberian nilai x adalah nomor kriteria pada kolom dan baris yang

mempunyai fungsi sama penting.

c. Metode Zero-one mencari indeks

Sebelum menggunakan matrik evaluasi, pekerjaan existing dan pekerjaan

alternatif juga harus dianalisa Value Engineering dengan metode zero-one untuk

mendapatkan indeks yang akan digunakan dalam tabel matrik evaluasi.

Penjelasan :

Fungsi A = Pekerjaan existing = Dinding Batu Bata

Fungsi B = Pekerjaan alternatif = Dinding Bata Ringan

Pembiayaan

Waktu

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 0 0 0

B 1 X 1 1

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 0 0 0

B 1 X 1 1

Page 164: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

148 

 

Ketersediaan material

Kriteria pengawasan dan kontrol

Tenaga kerja

Tabel 7.20 Tabel Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan Dinding

Keterangan :

• A pada kolom mempunyai fungsi sama dengan A pada baris maka diberi

tanda X.

• Pemberian A pada kolom mempunyai fungsi kurang penting dari B pada

baris, maka diberi tanda 0. Mempunyai kebalikan dengan baris kedua, dimana

B pada kolom.

• Untuk jumlah merupakan hasil penjumlahan pada baris. Misal, pada baris A

mempunyai jumlah 0, pada baris B mempunyai jumlah 1.

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 0 0 0

B 1 X 1 1

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 1 1 1

B 0 X 0 0

Fungsi A B Jumlah Indeks

A X 1 1 1

B 0 X 0 0

Page 165: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

149 

 

• Untuk indeks adalah perbandingan antara jumlah dengan total jumlah. Misal

total jumlah A,B = 0+1=1, sedang untuk indeks A = 0, B = 1/1.

• Indeks ini nantinya digunakan pada tabel matrik evaluasi.

• Untuk metode zero-one kriteria-kriteria yang lain penilaianya menggunakan

cara yang sama.

d. Matrix Evaluasi

Tabel 7.21 Matrik Evaluasi Pekerjaan Dinding

No Fungsi

Kriteria

Total 1 2 3 4 5

Bobot 33,33 26,67 20 13.33 6.67

1 A 0 0 0 1 1

20 Bobot x

indeks

0 0 0 13.33 6.67

2 B 1 1 1 0 0

80 Bobot x

indeks

26.67 33.33 20 13.33 6.67

Keterangan :

• A adalah pekerjaan existing, B adalah pekerjaan alternatif .

• Pemberian nilai pada bobot berdasarkan kepentingan kriteria pada item

pekerjaan pelat lantai atau didapat dari tabel 7.19, sedangkan indeks didapat

dari tabel 7.20.

• Pada baris A,B dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas diisi indeks dan

bagian bawah diisi nilai bobot dikalikan indeks.

• Total hasil adalah jumlah dari bobot dikali nilai. Untuk memilih pekerjaan

alternatif dilihat dari yang memiliki total nilai terbesar dan dari tabel diatas

Page 166: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

150 

 

diketahui bahwa pekerjaan alternatif atau menggunakan bata ringan memiliki

total nilai terbesar.

7.1.4.4 Tahap Rekomendasi

Setelah melihat hasil dari tahap analisa maka pada tahap rekomendasi ini,

penulis merekomendasikan satu alternatif penggunaan material bata ringan untuk

dinding karena :

a. Penghematan Biaya pada dinding

Dengan menggunakan material awal maka total biaya pekerjaan dinding adalah Rp.

473.380.880,70 dan apabila menggunakan material alternatif menggunakan bata

ringan/hebel maka total biaya pekerjaan dinding adalah Rp. 393.350.607,10,-.

Terdapat selisih biaya penghematan bila menggunakan material alternatif yaitu

sebesar Rp. 80.030.273,60

b. Penghematan Waktu

Dengan menggunakan material alternatif maka waktu pelaksanaan akan lebih cepat 2

: 3 dibanding menggunakan material awal karena bobot material yang ringan dan

praktis sehingga memudahkan pengerjaannya. Maka dilihat dari efektifitas waktu

material alternatif lebih efektif. Adapun beberapa sudut pandang lain yang dapat

dituangkan dalam tabel seperti berikut :

Tabel 7.22 Tabel Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Dinding

No Uraian Pekerjaan Dinding Awal Pekerjaan Dinding Alternatif

1 Waktu

Pelaksanaan

Lama Lebih Cepat

2 Pembiayaan Cukup mahal karena

membutuhkan jumlah

batu bata yang cukup

banyak untuk tiap m2

yaitu 70 buah/m2

Lebih murah karena hanya

membutuhkan 8 buah hebel

tiap 1m2 serta pengerjaannya

yang relatif cepat dan praktis

Page 167: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

151 

 

No Uraian Pekerjaan Dinding Awal Pekerjaan Dinding Alternatif

3 Ketersediaan

material

Membutuhkan ruang

gerak bebas

Tidak membutuhkan ruang

gerak bebas yang banyak

4 Kriteria

pengawasan dan

control

Relatif sulit karena

banyak pekerja dan perlu

pengawasan lebih

Relatif mudah karena

pemasangan hebel lebih cepat

dan tidak terlalu mmbutuhkan

banyak pekerja

5 Tenaga kerja Banyak Lebih sedikit karena mudah

dan ringannya material yang

digunakan

7.1.4.5 Tahap Penyajian

Biaya Dinding existing adalah Rp. 473.380.880,70, sedangkan biaya pekerjaan

dinding dengan alternatif pengganti hebel adalah Rp. 393.350.607,10. Jadi Total

penghematan pekerjaan Dinding adalah Rp. 80.030.273,60.

Page 168: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

152 

 

7.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA SETELAH DILAKUKAN

REKAYASA NILAI

Rencana Anggaran Biaya Gedung RUSUNAWA Ambarawa Setelah Dilakukan Rekayasa Nilai

I Pekerjaan Persiapan Rp 141.925.887,49

II Pekerjaan Struktur Rp 5.245.979.196,50

III Pekerjaan Arsitektur Rp 3.793.742.727,60

IV Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal Rp 1.229.017.586,23

V Pekerjaan Hydrant Rp 456.389.524,76

VI Pekerjaan Instalasi Dan Penangkal Petir Rp 38.455.095,22

VII Pekerjaan Instalasi TV Rp 98.853.597,17

VIII Pekerjaan Septic Tank 2 Buah Rp 277.395.283,92

IX Pekerjaan PSD Rp 179.862.039,45

JUMLAH Rp 11.571.620.938,30

DIBULATKAN

Rp

11.571.620.938,00

Terbilang : Sebelas Milyar Lima Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Enam Ratus

Dua Puluh Ribu Sembilan Ratus Tiga Delapan Rupiah

Page 169: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

 

 

153 

 

Page 170: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

153  

NO. URAIAN BAHAN SATUAN

HARGA SATUAN (Rp)

Semarang 1 Ampelas (kertas pasir) lbr 3,200 2 Akustik 600 x 1200 x 15 mm setara Amstrong lbr 78,000 3 Aluminium warna untuk kusen pintu dan jendela 4" m1 80,000 4 Aluminium warna untuk daun pintu & jendela m1 80,000 5 Asbes plat 1 x 1 m tb. 3 mm lbr 11,500 6 Asbes gelombang 270cm X 105 cm tebal 4 mm lbr 63,000 7 Asbes gelombang 240cm X 105 cm tebal 4 mm lbr 50,000 8 Asbes gelombang 150cm X 102 cm tebal 5 mm lbr 35,000

BAB VIII

PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

8.1 DASAR PERHITUNGAN

• Standart SNI

Untuk menentukan biaya bangunan (building cost) yang bertumpu pada

prinsip peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pembangunan gedung

maka dibutuhkan sarana dasar guna membuat perhitungan harga satuan.

• Harga Satuan Pekerjaan

Merupakan harga yang dibayarkan untuk menyelesaikan satu jenis pekerjaan

konstruksi.

8.2 ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN

Data harga satuan upah dan bahan diambil dari Daftar Harga Satuan

Pekerjaan Bahan dan Upah Pekerjaan Konstruksi Provinsi Jawa Tengah edisi

Agustus 2009 yang diterbitkan oleh Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi Dinas

Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah. Selain itu juga menggunakan

buku panduan praktis ”Menghitung Biaya Membangun Rumah”.

Page 171: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

154  

No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA

SATUAN (Rp.) 9 Asbes gelombang 270cm X 102 cm tebal 5 mm lbr 82,000 10 Asbes gelombang 240cm X 102 cm tebal 5 mm lbr 82,000 11 Bata merah bh 325 12 Batu tempel hitam m2 80,000 10 Bataco putih (trass) m2 2,650 11 Bataco semen m2 2,650 12 Bata ringan (hebel/celcon) bh 2,550 13 Batu belah m3 120,000 14 Batu alam/temple m2 157,900 15 Batu koral m3 130,000 16 Bendrat/kawat beton kg 15,000 17 Besi profil kg 11,500 18 Besi beton / Ulir kg 10,000 19 Besi beton U-24 kg 8,750 20 Besi beton U-39 kg 8,750 21 Besi C (lip channe)/besi strip kg 11,000 22 Besi siku ( L ) kg 9,500 23 Cat meni kualitas bagus kg 15,000 24 Cat dasar (material primer, zinc cromat, dll) kg 36,000 25 Cat besi kg 37,000 26 Cat tembok untuk interior kualitas baik kg 45,000 27 Cat tembok weathersield/eksterior kualitas baik kg 72,000 28 Cat tembok kualitas sedang kg 16,000 29 Cat kayu kualitas sedang kg 27,000 30 Cat kayu kualitas baik kg 37,000 31 Compoun kg 28,500 32 Conblock 8 x 20 x 40 bh 2,200 33 Dempul besi kg 23,000 34 Dempul halus kg 22,000 35 Door closer bh 350,000 36 Door stopper kualitas baik bh 60,000 37 Door holder bh 50,000 38 Engsel pintu bh 22,000 39 Engsel jendela bh 20,000 40 Formika 120 x 240 t. 1.5 mm lbr 135,000 41 Genteng sirap (80 bh/m2 ) bh 1,450 42 Genteng palentong (25 bh) bh 800

Page 172: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

155  

No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA

SATUAN (Rp.) 43 Genteng keramik glazur (14,5/m2) m2 70,000 44 Genteng keramik natural (14,5/m2) m2 65,000 45 Genteng beton warna m2 62,500 46 Genteng metal lapis m2 130,000 47 Gypsum board 120 x 240 tebal 9 mm lbr 59,000 48 GRC tebal 5 mm lbr 45,600 49 Glass block bh 17,000 49 Granit jenis dan warna standar m2 650,000 50 Hollow 4/4 Zincromate btg 45,000 51 Hollow 2/4 Zincromate btg 32,000 52 Injuk ikat 7,000 53 Kaca bening (polos) tebal 3 mm m2 52,000 54 Kaca bening (polos) tebal 5 mm m2 63,000 55 Kait angin untuk daun jendela bh 15,000 56 Kawat duri rol 145,500 57 Kawat las m1 12,000 58 Kaca rayband tebal 5 mm m2 125,000 59 Balok dolken/stoot dia 8 s/d 10 cm btg 18,000 60 Balok kayu borneo super/meranti m3 4,000,000 61 Papan kayu borneo super/meranti m3 4,800,000 62 Balok kayu kamper Samarinda/Damar m3 5,000,000 63 Papan kayu kamper Samarinda/Damar m3 5,350,000 64 Balok kayu kamper Medan m3 4,100,000 65 Papan kayu kamper Medan m3 4,275,000 66 Pagar BRC lengkap tiang m2 130,000 67 Pegangan tangga profil kamper m1 72,000 68 Papan kayu terentang m3 1,750,000 69 Keramik lantai 20 x 25 cm m2 33,000 70 Keramik lantai 10 x 20 cm m2 35,000 71 Keramik lantai 20 x 20 cm m2 35,000 72 Keramik lantai polos 30 x 30 cm m2 33,000 73 Keramik ukuran 40 x 40 cm granito polished m2 200,000 74 Keramik ukuran 40 x 40 cm granito unpolished m2 200,000 73 Keramik lantai 60x90 cm standar m2 300,000 74 Keramik lantai 60x60 cm standar m2 276,000 75 Keramik dinding polos 10 x 20 cm m2 36,000 76 Keramik dinding motif 10 x 20 cm m2 37,000

Page 173: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

156  

No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA

SATUAN (Rp.) 77 Keramik dinding motif 20 x 20 cm m2 37,000 78 Keramik dinding polos 20 x 20 cm m2 38,000 79 Keramik dinding motif 20 x 25 cm m2 38,500 80 Keramik dinding polos 20 x 25 cm m2 38,500 81 Keramik Essenza ukuran 60 x 60 cm polish m2 250,000 82 Keramik Essenza ukuran 60 x 60 cm unpolish m2 230,000 83 Keramik dinding polos 30 x 30 cm m2 40,000 84 Keramik dinding motif 30 x 30 cm m2 40,000 85 Kawat duri untuk pagar kg 32,500 86 Kuas 2 " cat bh 9,000 87 Kuas 3 " cat bh 13,500 88 Kunci pintu 2 slaag besar kualitas baik bh 125,000 89 Kunci pintu 2 slaag kualitas standar bh 55,000 90 Kunci pintu KM/WC putar bulat (Alpha) bh 50,000 91 Kawat kasa 1 x 1 cm m2 13,000 92 Kawat harmonika 4 m2 19,000 93 Lem vinyl kg 30,800 94 Lem kayu ltr 20,000 95 List kayu ¼ m1 5,000 96 List profil gypsum m1 7,000 97 List profil kayu 5 x 5 cm m1 12,500 98 Marmer setara Citatah / padalarang 60 x 60 m2 135,000 99 Meni besi kg 18,000 100 Meni kayu kg 15,000 101 Minyak cat (Tinner) ltr 17,500 102 Minyak pelumas bekisting (oli/minyak bekas) ltr 10,000 103 Multiplex 9 mm 120 X 240 lbr 105,000 104 Multiplex 12 mm 120 X 240 lbr 135,000 105 Multiplex 16 mm 120 X 240 lbr 185,000 106 Nok genteng keramik glazur bh 16,500 107 Nok genteng beton warna bh 15,000 108 Nok genteng metal m1 54,000 109 Paku kg 14,000 110 Paku sekrup 3,5" bh 700 111 Parquet jati m2 260,000 112 Pasir pasang m3 125,000 113 Pasir beton m3 140,000

Page 174: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

157  

No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA

SATUAN (Rp.) 114 Pasir urug m3 70,000 115 Panel listrik standar untuk rumah unit 250,000 116 Perancah kayu m3 2,900,000 117 Pintu alluminium / pintu PVC bh 375,000 118 Pipa Galvanis Ø 1/2" klas medium m1 13,400 119 Pipa Galvanis Ø 3/4" klas medium m1 19,500 120 Pipa Galvanis Ø 1" klas medium m1 21,250 121 Pipa Galvanis Ø 1 1/2" klas medium m1 31,700 122 Pipa PVC AW Ø 1/2' setara Maspion m1 5,000 123 Pipa PVC AW Ø 3/4' m1 5,625 124 Pipa PVC AW Ø 1" m1 7,000 125 Pipa PVC AW Ø 2" m1 9,500 126 Pipa PVC AW Ø 4" m1 28,000 127 Penyambung Pipa PVC (macam2) ukuran 1/2 " bh 2,000 128 Penyambung Pipa PVC (macam2) ukuran 3/4 " bh 2,500 129 Penyambung Pipa PVC (macam2) ukuran 2 " bh 5,500 130 Penyambung Pipa PVC (macam2) ukuran 4 " bh 12,500 131 Plamir tembok kg 9,000 132 Plamir/dempul plitur (impra) kg 23,000 133 Plamir kayu kg 12,000 134 Triplek tebal 3 mm ukr 120 x 240 cm lbr 42,000 135 Triplek tebal 4 mm ukr 120 x 240 cm lbr 50,000 136 Plint keramik ukuran 10 x 40 cm bh 7,500 137 Plat almunium 0,2 mm m1 17,000 138 Politur jadi kg 29,000 139 Polycarbonate m2 200,000 140 Ramset/dina bolt/piser bh 2,400 141 Ramin (papan kayu ramin) m3 6,600,000 142 Residu atau ter ltr 3,000 143 Rooster bata merah 12 x 11,5 x 24 bh 3,000 144 Roof light (fibreglass) tebal 1 mm, lbr 1 m m1 60,000 145 Rol cat bh 26,000 146 Rolling door m2 230,000 147 Semen PC (abu-abu) 50 kg zak 49,500 148 Semen instant kg 2,450 149 Semen warna/putih kg 12,700 150 Seng plat 0,0400 x 0,9 m m1 32,000

Page 175: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

158  

No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA

SATUAN (Rp.) 151 Seng gelombang 180 x 90 x 0,03 lbr 67,000 152 Seng gelombang 180 x 90 x 0,05 lbr 58,000 153 Sirtu (pasir koral) m3 88,000 154 Sisalation/alluminium foil m2 4,300 155 Slot/grendel pintu 4 " bh 31,000 156 Slot/grendel jendela 3 " bh 19,100 157 Saklar/stop kontak listrik standar bh 12,500 158 Split 2/3 cm (batu pecah) m3 140,000 159 Split 1/2 cm (batu pecah) m3 141,000 160 Water proofing membrane m2 60,000 161 Water proofing emulsion/coating/floor harderner kg 42,000 162 Tangki air fiber glass 1 m3 bh 850,000 163 Teakwood 4 mm ukr 120 x 240 lbr 85,000 164 Teak oil ltr 38,000 165 Triplek tebal 4 mm ukuran pintu lbr 36,000 166 Ubin abu-abu 30 x 30 cm tebal 3 cm m2 27,000 167 Ubin abu-abu 20 x 20 cm tebal 2 cm m2 32,000 168 Melamik Impra ltr 30,000 169 Wallpaper m2 15,700 170 Roof drain besi 3 " bh 70,000 171 Bak mandi fibreglass 60 x 60 cm bh 150,000 172 Bak cuci stainless steel bh 173,000 173 Floor drain stainles steel bh 59,500 174 Kitchen zink stainles steel standar 1 lubang bh 190,000 175 Kloset duduk warna standart setara TOTO bh 2,280,000 176 Kloset jongkok porselen warna standar bh 140,000 177 Kran air 1/2" kualitas sedang bh 55,000 178 Kran air angsa 1/2" kualitas sedang bh 155,000 179 Soap holder (tempat sabun) bh 30,000 180 Shower lengkap dengan slang plastic bh 130,000 181 Shower set dinding bh 230,000 182 Urinoir warna standar bh 375,000 183 Wastafel dinding/gantung bh 230,000 184 Wastafel pedesta/kaki bh 248,000 185 Water pump (pompa air 100 watt ) set 780,000 186 Kabel NYA 1 x 1,5 mm (50 m) roll 135,000 187 Kabel NYM 2 x 1,5 mm (50 m) roll 350,000

Page 176: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

159  

DAFTAR UPAH TUKANG

Tabel 8.2 Daftar Upah Tukang

No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA

SATUAN (Rp.) 188 Kabel NYA 2 x 2,5 mm (50 m) roll 375,000 189 Kabel NYM 3 x 2,5 mm (50 m) roll 625,000 190 Lampu SL / TL 36 watt bh 56,000 191 Lampu baret 30 cm + lampu 18 watt bh 87,000 192 Lampu taman lengkap tiang (standar) bh 152,500 193 Lampu pijar 40 watt bh 5,000 194 Cotton plaster bh 56,000 195 Profil alluminium "T" m1 26,000 196 Pipa PVC type D 3 " m1 6,400 197 Pipa PVC type D 4 " m1 8,500 198 Soda api kg 42,000 199 Tanah urug m3 75,000 200 Plint keramik ukuran 10 x 30 cm bh 6,500 201 Tarikan jendela bh 15,000 202 Septictank jadi 1,5 m3 (fiber semen) bh 1,500,000 203 Baja ringan untuk rangka atap (pabrikan) m2 165,000

NO. URAIAN BAHAN HARGA SATUAN (Rp) Satuan Semarang

1 Pembantu tukang setengah terampil Hari 25,000 2 Pembantu tukang terampil Hari 27,500 3 Tukang gali Hari 30,000 4 Tukang kayu setengah terampil Hari 33,000 5 Tukang kayu terampil Hari 42,000 6 Tukang batu setengah terampil Hari 30,000 7 Tukang batu terampil Hari 42,000 8 Tukang besi beton setengah terampil Hari 30,000 9 Tukang besi beton terampil Hari 42,000

Page 177: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

160  

8.3 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Rencana Anggaran Biaya adalah banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan

dan upah serta biaya – biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu proyek.

Rencana Anggaran Biaya Proyek disusun oleh pihak perencana dengan acuan

penyusunan harga dan analisa pekerjaan pada saat direncanakannya suatu proyek.

Biaya anggaran pada proyek ini mengikuti standar harga pada wilayah Jawa

Tengah tahun 2009. RAB yang telah dibuat oleh Perencana akan dijadikan acuan,

sebagai pembanding setelah dilakukan Rekayasa Nilai untuk mengetahui besarnya

penghematan (saving) yang diperoleh.

Berikut ini adalah Rencana Anggaran Biaya Proyek Pembangunan

RUSUNAWA Ambarawa, mulai dari pekerjaan pendahuluan hingga pekerjaan finishing

dengan menggunakan spesifikasi material yang telah ditentukan pada Rencana Kerja dan

Syarat (RKS) :

10 Tukang cat/pelitur setengah terampil Hari 32,000 11 Tukang cat/pelitur terampil Hari 42,000 12 Tukang besi profil setengah terampil Hari 34,000 13 Tukang besi profil terampil Hari 42,000 14 Tukang ledeng/pipa Hari 42,000 15 Tukang listrik Hari 42,000

Page 178: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

161  

A. PEKERJAAN PERSIAPAN 141,925,887.49 1 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 168.00 M' 4,153,081.35 2 Direksi Keet 36.00 M2 21,706,000.09 3 Gudang Kerja 32.00 M2 12,804,347.53 4 Papan Nama Proyek 1.00 Buah 1,096,262.63 5 Foto Proyek 3 Fase (warna) 3.00 Set 13,155,151.57 6 Air Kerja 1.00 LS 13,149,670.26 7 Listrik Kerja 1.00 LS 14,470,666.73 8 Pagar Seng Keliling Proyek 280.00 M' 61,390,707.33

B. PEKERJAAN 1 TWIN BLOK 902,530,434.50 -

I. PEKERJAAN STRUKTUR 902,530,434.50 A. PEKERJAAN LANTAI DASAR 902,530,434.50

1 Mobilisasi dan demobilisasi alat pancang 1.00 Unit 5,481,313.15 2 Pondasi Sumuran dia. 100 cm 69 titik- Bor Tanah 345.00 M' 18,910,530.38 - Batu Kali 108.33 M3 9,500,650.46 - Buis Beton dia. 120 345.00 M' 51,058,432.03 - Besi Beton 8,280.00 Kg 130,664,200.73 - Beton 162.50 M3 129,866,457.27 - Upah Cor + Batu Kali + Sedot Air 345.00 M' 17,019,477.34 3 Tes PDA 2.00 Titik 10,962,626.31

4 Pile Cap PC-1 = 69 buah - Beton K-350 93.15 M3 81,540,571.25 - Besi Beton 108 Kg/m3 10,060.20 Kg 158,757,003.89 - Bekisting 372.60 M2 33,176,747.97

5 Pile Cap PC-2 = 28 buah - Beton K-350 39.51 M3 34,585,807.52 - Besi Beton 241 Kg/m3 9,521.37 Kg 150,253,889.00 - Bekisting 263.39 M2 23,452,559.44

6 Galian tanah dibawah Pile Cap 280.28 M3 8,349,803.82 7 Galian tanah dibawah Tie Beam 94.82 M3 2,824,734.94 8 Urugan Pasir Dibawah Pile Cap t=10 cm 19.33 M3 2,322,242.04 9 Urugan Pasir Dibawah Tie Beam t=10 cm 8.73 M3 1,048,793.23

10 Lantai Kerja Dibawah Pile Cap t=5 cm 9.66 M3 8,750,590.75 11 Lantai Kerja Dibawah Tie Beam t=5 cm 4.36 M3 3,949,542.00 12 Urugan Tanah Kembali 197.08 M3 2,935,598.93

13 Urug tanah di Bawah Lantai Bangunan t=40 c 358.26 M3 17,118,862.05

Harga PekerjaanNo URAIAN PEKERJAAN VOL SAT.

Page 179: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

162  

14 Pasir Urug di Bawah Lantai Bangunan t=10 89.57 M3 10,760,041.84 15 Lantai Kerja ad. 1:3:5 Bawah Lantai Bangun 62.70 M3 56,793,236.28

16 Kolom Beton Precast K-450- K1(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 10.62 M3 70,228,376.28 - K1A(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 8.85 M3 54,937,786.58 - K1B(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 2.66 M3 18,338,968.27 - K1C(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 3.19 M3 21,288,332.37 - K1D(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 5.65 M3 47,516,107.54 - K1E(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 0.57 M3 5,012,931.95 - K1F(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 0.57 M3 5,012,931.95 - K1G(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 0.57 M3 4,490,579.43

17 Shear Wall, t=20 cm- Beton K-350 14.90 12,476,228.41 - Besi Beton 1,188.40 16,350,604.03 - Bekisting 59.58 6,374,403.78

18 Tangga Beton Precast K-450- Tangga Utama 2.80 16,049,548.87 - Tangga Darurat 5.60 32,099,097.73

- B. PEKERJAAN LANTAI 2 316,202,163.48

1 Kolom Beton Precast K-450 - - K2(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 3.83 M3 25,971,153.38 - K2A(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 14.54 M3 92,547,518.49 - K2B(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.77 M3 5,419,516.46 - K2C(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.94 M3 6,218,790.65 - K2D(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 4.04 M3 33,933,110.31 - K2E(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 4,201,687.84 - K2F(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 4,201,687.84 - K2G(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,340,823.36 - K2H(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.77 M3 8,403,375.67

2 Balok Beton Precast K-450- BX1(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1A(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1B(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 10.40 M3 52,612,998.35 - BX1C(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 0.61 M3 3,230,079.39 - BX1D(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 1.82 M3 9,531,048.43 - BX1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1G(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.95 M3 4,411,375.27

Page 180: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

163  

- BX1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1I(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BX1J(lt.2-5) (25/45, L=1.425 m) 0.13 M3 717,022.72 - BX1K(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BY1(lt.2-5) (25/45, L=5.40 m) 12.62 M3 67,005,399.12 - BY1A(lt.2-5) (25/45, L= 1.650 m) 2.43 M3 14,688,780.98 - BY1B(lt.2-5) (25/45, L= 5.40 m) 1.15 M3 5,865,476.35 - BY1C(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1D(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 1.19 M3 5,379,292.17 - BY1G(lt.2-5) (25/45, L= 8.40 m) 0.91 M3 4,604,347.51 - BY1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1I(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1J(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1K(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1L(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78 - BY1M(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78

3 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:12 cm - Halfslab (t = 7cm + topping 5cm 90.68 M3 171.809.517,00

4 Tangga Beton Precast K-450- Tangga Utama 2.80 M3 16,049,548.87 - Tangga Darurat 5.60 M3 32,099,097.73

- C. PEKERJAAN LANTAI 3 283,309,390.10

1 Kolom Beton Precast K-400 - - K3(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 2.30 M3 14,612,766.08 - K3A(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 16.07 M3 97,558,361.04 - K3B(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 1.53 M3 12,531,227.46 - K3C(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 1.89 M3 11,340,596.37 - K3D(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 2.02 M3 14,666,866.01 - K3E(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,675,661.23 - K3F(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,675,661.23 - K3G(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,605,799.08 - K3H(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 0.77 M3 8,403,375.67

2 Balok Beton Precast K-400- BX1(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1A(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1B(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 10.40 M3 52,612,998.35 - BX1C(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 0.61 M3 3,230,079.39

Page 181: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

164  

- BX1D(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 1.82 M3 9,531,048.43 - BX1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1G(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.95 M3 4,411,375.27 - BX1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1I(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BX1J(lt.2-5) (25/45, L=1.425 m) 0.13 M3 717,022.72 - BX1K(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BY1(lt.2-5) (25/45, L=5.40 m) 12.62 M3 67,005,399.12 - BY1A(lt.2-5) (25/45, L= 1.650 m) 2.43 M3 14,688,780.98 - BY1B(lt.2-5) (25/45, L= 5.40 m) 1.15 M3 5,865,476.35 - BY1C(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1D(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 1.19 M3 5,379,292.17 - BY1G(lt.2-5) (25/45, L= 8.40 m) 0.91 M3 4,604,347.51 - BY1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1I(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1J(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1K(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1L(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78 - BY1M(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78

3 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:12 cm

- Halfslab (t = 7cm + topping 5cm) 90.62 M3 171.809.517,00

4 Tangga Beton Precast K-450 - Tangga Utama 2.80 M3 16,049,548.87 - Tangga Darurat 5.60 M3 32,099,097.73

- D. PEKERJAAN LANTAI 4 266,058,111.83

1 Kolom Beton Precast K-400 - - K4(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 19.89 M3 118,240,498.87 - K4A(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 3.06 M3 22,011,284.72 - K4E(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,117,401.87 - K4F(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,117,401.87 - K4G(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,327,724.21 - K4H(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 0.77 M3 6,234,803.74

2 Balok Beton Precast K-400 - BX1(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1A(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1B(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 10.40 M3 52,612,998.35

Page 182: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

165  

- BX1C(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 0.61 M3 3,230,079.39 - BX1D(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 1.82 M3 9,531,048.43 - BX1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1G(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.95 M3 4,411,375.27 - BX1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1I(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BX1J(lt.2-5) (25/45, L=1.425 m) 0.13 M3 717,022.72 - BX1K(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BY1(lt.2-5) (25/45, L=5.40 m) 12.62 M3 67,005,399.12 - BY1A(lt.2-5) (25/45, L= 1.650 m) 2.43 M3 14,688,780.98 - BY1B(lt.2-5) (25/45, L= 5.40 m) 1.15 M3 5,865,476.35 - BY1C(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1D(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 1.19 M3 5,379,292.17 - BY1G(lt.2-5) (25/45, L= 8.40 m) 0.91 M3 4,604,347.51 - BY1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1I(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1J(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1K(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1L(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78 - BY1M(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78

3 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:12 cm - Halfslab (t = 7cm + topping 5cm) 90.62 M3 171.809.517,00

4 Tangga Beton Precast K-450- Tangga Utama 2.80 M3 16,049,548.87 - Tangga Darurat 5.60 M3 32,099,097.73

- E. PEKERJAAN LANTAI 5 284,449,207.35

1 Kolom Beton Precast K-400 - - K5(lt.5) (30x50, L=3.00 m) 26.81 M3 156,896,083.14

2 Balok Beton Precast K-400- BX1(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1A(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1B(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 10.40 M3 52,612,998.35 - BX1C(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 0.61 M3 3,230,079.39 - BX1D(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 1.82 M3 9,531,048.43 - BX1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92

Page 183: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

166  

- BX1G(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.95 M3 4,411,375.27 - BX1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1I(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BX1J(lt.2-5) (25/45, L=1.425 m) 0.13 M3 717,022.72 - BX1K(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BY1(lt.2-5) (25/45, L=5.40 m) 12.62 M3 67,005,399.12 - BY1A(lt.2-5) (25/45, L= 1.650 m) 2.43 M3 14,688,780.98 - BY1B(lt.2-5) (25/45, L= 5.40 m) 1.15 M3 5,865,476.35 - BY1C(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1D(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 1.19 M3 5,379,292.17 - BY1G(lt.2-5) (25/45, L= 8.40 m) 0.91 M3 4,604,347.51 - BY1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1I(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1J(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1K(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1L(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78 - BY1M(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78

3 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:12 cm - Halfslab (t = 7cm + topping 5cm) 90.62 M3 171.809.517,00

4 Tangga Beton Precast K-450- Tangga Utama 2.80 M3 16,049,548.87 - Tangga Darurat 5.60 M3 32,099,097.73

F. PEKERJAAN LANTAI ELEVASI + 15.75 M 515,359,109.91 1 Kolom Beton Precast K-400 -

- K6(lt.6) (30x50, L=0.80 m) 4.29 M3 35,553,116.02

2 Balok Beton Precast K-400- BX3(lt.atap 1) (25/40, L= 4.50 m) 19.32 M3 93,979,511.56 - BX3A(lt.atap 1) (10/40, L= 4.50 m) 3.70 M3 25,553,678.60 - BX3B(lt.atap 1) (10/40, L= 5.148 m) 0.19 M3 1,347,528.71 - BX3C(lt.atap 1) (10/40, L= 5.148 m) 0.19 M3 1,365,014.22 - BX3D(lt.atap 1) (25/40, L= 4.40 m) 3.28 M3 16,378,339.72 - BX3E(lt.atap 1) (25/40, L= 4.50 m) 0.42 M3 2,043,032.86 - BX3F(lt.atap 1) (25/40, L= 4.50 m) 0.42 M3 2,043,032.86 - BX3G(lt.atap 1) (25/40, L= 4.50 m) 1.68 M3 8,916,188.65 - BX3H(lt.atap 1) (25/40, L= 4.50 m) 0.84 M3 4,458,094.33 - BX3I(lt.atap 1) (10/40, L= 4.50 m) 2.02 M3 13,938,370.15 - BX3J(lt.atap 1) (25/40, L= 2.00 m) 0.17 M3 909,668.77 - BX3K(lt.atap 1) (10/40, L= 2.50 m) 0.09 M3 676,990.17

Page 184: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

167  

- BX3L(lt.atap 1) (10/40, L= 2.50 m) 0.09 M3 676,990.17 - BX3M(lt.atap 1) (10/40, L= 3.775 m) 0.42 M3 2,961,976.69 - BX3N(lt.atap 1) (10/40, L= 3.775 m) 0.42 M3 2,961,976.69 - BX3O(lt.atap 1) (10/40, L= 3.748 m) 0.14 M3 981,458.64 - BX3P(lt.atap 1) (10/40, L= 3.748 m) 0.14 M3 981,458.64 - BX3Q(lt.atap 1) (10/40, L= 2.250 m) 0.16 M3 1,234,214.25 - BX3R(lt.atap 1) (10/40, L= 1.50 m) 0.10 M3 852,850.69 - BY3(lt.atap 1) (25/40, L= 6.550 m) 17.50 M3 83,166,835.34 - BY3A(lt.atap 1) (10/40, L= 1.90 m) 1.02 M3 9,039,283.93 - BY3B(lt.atap 1) (10/40, L= 5.40 m) 0.20 M3 1,384,814.19 - BY3C(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 1.95 M3 9,743,375.51 - BY3D(lt.atap 1) (10/40, L= 5.40 m) 0.20 M3 1,384,814.19 - BY3E(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 1.56 M3 7,622,423.04 - BY3F(lt.atap 1) (10/40, L= 4.40 m) 0.33 M3 2,279,572.42 - BY3G(lt.atap 1) (10/40, L= 4.40 m) 0.16 M3 1,139,786.21 - BY3H(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3I(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3J(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3K(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3L(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3M(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3N(lt.atap 1) (10/40, L= 4.40 m) 0.16 M3 1,139,786.21 - BY3O(lt.atap 1) (10/40, L= 4.850 m) 0.36 M3 2,508,386.45 - BY3P(lt.atap 1) (10/40, L= 4.850 m) 0.36 M3 2,508,386.45 - BY3Q(lt.atap 1) (10/40, L= 5.90 m) 0.22 M3 1,510,093.53 - BY3R(lt.atap 1) (10/40, L= 5.90 m) 0.22 M3 1,510,093.53

3 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:12 cm - Halfslab (t = 7cm + topping 5cm) 48.26 M3 171.809.517,00

- G. PEKERJAAN LANTAI ELEVASI + 16.55 M 85,051,093.14

1 Balok Beton Precast K-400 - - BX4(lt.atap 2) (15/20, L= 4.50 m) 6.05 M3 47,281,700.73 - BY4(lt.atap 2) (15/20, L= 5.40 m) 0.61 M3 4,680,449.57

2 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:15 cm - Halfslab (t = 10cm + topping 5cm) 9.97 M3 171.809.517,00

H. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGANN 103.534.304,301 Rangka Atap Baja Ringan 777.74 M2 103.534.304,30

I. PEKERJAAN GROUND TANK 1,096,262.63 1 Pondasi Sumuran dia. 100 cm 4 titik -

- Bor Tanah 20.00 m 1,096,262.63

Page 185: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

168  

- Batu Kali 6.28 m3 550,762.35 - Buis Beton dia. 120 20.00 m1 2,959,909.10 - Besi Beton 480.00 kg 7,574,736.27 - Beton 9.42 m3 7,528,258.63 - Upah Cor + Batu Kali + Sedot Air 20.00 m 986,636.37

2 Pile Cap P1 = 4 buah

- Beton K-350 5.40 M3 4,726,989.64 - Besi Beton 648.00 Kg 10,225,893.97 - Bekisting 21.60 M2 1,923,289.74

3 Dinding Beton t = 20 cm - Beton K-350 23.45 M3 20,525,639.45 - Besi Beton 4,220.64 Kg 66,604,656.06 - Bekisting 234.48 M2 39,046,147.41

4 Lantai Beton t = 25 cm - Beton K-350 10.79 M3 9,446,976.33 - Besi Beton 1,942.56 Kg 30,654,957.70 - Bekisting 43.17 M2 7,188,434.37

5 Lantai kerja 5 cm 2.43 M3 2,201,235.56 -

II. PEKERJAAN ARSITEKTUR 170,343,193.15 1. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN 170,343,193.15

A LANTAI DASAR 170,343,193.15 1 Pasangan ddinding hebel 565.38 M2 47,681,916.53 2 Plester + aci hebel . 143.54 M2 4,198,844.32 3 Plester + aci hebel 902.55 M2 26,400,913.19 4 Kolom praktis & balok praktis 10/10 termasuk 5.46 M3 18,471,064.13 5 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 102.81 M2 3,007,354.51 6 Perapihan kolom beton (K1, K2, dan K3) 286.00 M2 4,205,392.81 7 Perapihan balok tangga + bordes 5.07 M2 74,476.62 8 Perapihan balok beton + balok corridor/selasa 391.70 M2 5,759,670.70 9 Perapihan pelat beton bawah tangga + borde 856.91 M2 12,600,174.41

10 Perapihan canopy pelat hunian 5.38 M2 79,038.59 11 Pas. besi Black Steel railling tga darurat dia. 2 14.34 M' 1,697,803.86 12 Pas. besi Black Steel railling tangga utama dia 15.34 M' 1,816,200.23 13 Pasang dudukan railling tangga Utama dan d 18.00 Unit 394,654.55 14 Pas. Keramik 20x20 dinding km/wc T = 1.6 m, 81.16 M2 7,071,534.89 15 Pas. Keramik 20x20 dinding pantry T = 0.6 m 3.52 M2 306,342.80 16 Tralis sunscreen zincalume corridor/selasar 20.00 Unit 19,732,727.36 17 Tralis sunscreen zincalume T.jemur 3.00 Unit 2,762,581.83 18 Pasangan Rhebel 79.20 M2 11,688,898.11 19 Dinding Shear Wall :

- Perapihan dinding shear wall 162.78 M2 2,393,603.72

Page 186: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

169  

- Plester + acidinding hebel eksterior 24.01 M2 702,271.83 - Plester + acidinding hebel interior 33.35 M2 975,540.05 - Kolom praktis & balok praktis 10/10 0.20 M3 675,242.56 - Plesteran kolom praktis & balok praktis 10/10 3.99 M2 116,772.29 - Perapihan pelat + canopy 9.27 M2 136,275.31

- B LANTAI DUA 386,563,202.65

1 Pasangan dindinding hebel 1,022.56 M2 86,237,957.78 2 Plester + aci ddinding hebel eksterior 353.35 M2 10,335,985.80 3 Plester + aci ddinding hebel interior 1,449.94 M2 42,412,889.38 4 Kolom praktis & balok praktis 10/10 termasuk openin 16.11 M3 54,505,877.47 5 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 10/10 + 713.12 M2 20,859,763.79 6 Perapihan kolom beton (K1, K2, dan K3) 244.40 M2 3,593,699.31 7 Perapihan balok tangga + bordes 5.07 M2 74,476.62 8 Perapihan balok beton + balok corridor/selasar 391.70 M2 5,759,670.70 9 Perapihan plat beton bawah tangga + bordes + hunia 877.63 M2 12,904,753.66

10 Perapihan canopy pelat hunian 43.00 M2 632,308.75 11 Pas. besi Black Steel railling tga darurat dia. 2 1/2" fin 12.64 M' 1,496,530.04 12 Pas. besi Black Steel railling tangga utama dia.2 1/2" 15.34 M' 1,816,200.23 13 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia.2 1/2 95.92 M' 56,782,896.24 14 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia. 2 1/2 36.44 M' 21,571,817.55 15 Pasang dudukan railling tangga Utama, darurat dan s 108.00 Unit 2,367,927.28 16 Pas. Keramik 20x20 dinding km/wc T = 1.6 m 213.71 M2 18,619,787.09 17 Pas. Keramik 20x20 dinding pantry T = 0.6 m 28.13 M2 2,450,742.38 18 Tralis sunscreen zincalume corridor/selasar 20.00 Unit 19,732,727.36 19 Tralis sunscreen zincalume T.jemur 24.00 Unit 22,100,654.64 20 Floor drain lengkap dengan pipa PVC 2" reducer 2" ke 8.00 Unit 1,754,020.21 21 Water proofing L = 20 cm di sekeliling gutter 16.80 M2 552,516.37

- C LANTAI TIGA 240,630,113.54

1 Pasangan dinding hebel 1,022.56 M2 86,237,957.78 2 Plester + aci ddinding hebel eksterior 353.35 M2 10,335,985.80 3 Plester + aci ddinding hebel interior 1,449.94 M2 42,412,889.38 4 Kolom praktis & balok praktis 10/10 termasuk openin 16.11 M3 54,505,877.47 5 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 10/10 + 713.12 M2 20,859,763.79 6 Perapihan kolom beton (K1, K2, dan K3) 244.40 M2 3,593,699.31 7 Perapihan balok tangga + bordes 5.07 M2 74,476.62 8 Perapihan balok beton + balok corridor/selasar 391.70 M2 5,759,670.70 9 Perapihan plat beton bawah tangga + bordes + hunia 877.63 M2 12,904,753.66

10 Perapihan canopy pelat hunian 43.00 M2 632,308.75 11 Pas. besi Black Steel railling tga darurat dia. 2 1/2" fin 12.64 M' 1,496,530.04 12 Pas. besi Black Steel railling tangga utama dia.2 1/2" 15.34 M' 1,816,200.23

Page 187: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

170  

13 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia.2 95.92 M' 56,782,896.24 14 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia. 2 36.44 M' 21,571,817.55 15 Pasang dudukan railling tangga Utama, darurat da 108.00 Unit 2,367,927.28 16 Pas. Keramik 20x20 dinding km/wc T = 1.6 m 213.71 M2 18,619,787.09 17 Pas. Keramik 20x20 dinding pantry T = 0.6 m 28.13 M2 2,450,742.38 18 Tralis sunscreen zincalume corridor/selasar 20.00 Unit 19,732,727.36 19 Tralis sunscreen zincalume T.jemur 24.00 Unit 22,100,654.64 20 Floor drain lengkap dengan pipa PVC 2" reducer 2" 8.00 Unit 1,754,020.21 21 Water proofing L = 20 cm di sekeliling gutter 16.80 M2 552,516.37

- D LANTAI EMPAT 386,563,202.65

1 Pasangan ddinding hebel 1,022.56 M2 86,237,957.78 2 Plester + aci dinding hebel eksterior 353.35 M2 10,335,985.80 3 Plester + aci dinding hebel interior 1,449.94 M2 42,412,889.38 4 Kolom praktis & balok praktis 10/10 termasuk open 16.11 M3 54,505,877.47 5 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 10/1 713.12 M2 20,859,763.79 6 Perapihan kolom beton (K1, K2, dan K3) 244.40 M2 3,593,699.31 7 Perapihan balok tangga + bordes 5.07 M2 74,476.62 8 Perapihan balok beton + balok corridor/selasar 391.70 M2 5,759,670.70 9 Perapihan plat beton bawah tangga + bordes + hu 877.63 M2 12,904,753.66

10 Perapihan canopy pelat hunian 43.00 M2 632,308.75 11 Pas. besi Black Steel railling tga darurat dia. 2 1/2" 12.64 M' 1,496,530.04 12 Pas. besi Black Steel railling tangga utama dia.2 1/2 15.34 M' 1,816,200.23 13 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia.2 95.92 M' 56,782,896.24 14 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia. 2 36.44 M' 21,571,817.55 15 Pasang dudukan railling tangga Utama, darurat da 108.00 Unit 2,367,927.28 16 Pas. Keramik 20x20 dinding km/wc T = 1.6 m 213.71 M2 18,619,787.09 17 Pas. Keramik 20x20 dinding pantry T = 0.6 m 28.13 M2 2,450,742.38 18 Tralis sunscreen zincalume corridor/selasar 20.00 M2 19,732,727.36 19 Tralis sunscreen zincalume T.jemur 24.00 M2 22,100,654.64 20 Floor drain lengkap dengan pipa PVC 2" reducer 2" 8.00 Unit 1,754,020.21 21 Water proofing L = 20 cm di sekeliling gutter 16.80 M2 552,516.37

- E LANTAI LIMA 302,337,515.51

1 Pasangan ddinding hebel 1,040.84 M2 87,779,526.10 2 Plester + aci dinding hebel eksterior 364.38 M2 10,658,806.19 3 Plester + aci dinding hebel interior 1,475.46 M2 43,159,448.10 4 Kolom praktis & balok praktis 10/10 termasuk open 14.85 M3 50,230,468.89 5 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 10/1 682.68 M2 19,969,465.75 6 Perapihan kolom beton (K1, K2, dan K3) 312.00 M2 4,587,701.25 7 Perapihan balok beton + balok corridor/selasar 391.70 M2 5,759,670.70 8 Perapihan plat beton tangga + hunian + corridor/s 221.39 M2 3,255,341.64 9 Perapihan canopy pelat hunian + atap dak corridor 1,370.64 M2 20,154,190.65

10 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia.2 95.92 M' 56,782,896.24

Page 188: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

171  

11 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia. 2 1/2 36.44 M' 21,571,817.55 12 Pasang dudukan railling selasar 90.00 Unit 1,973,272.74 13 Pas. Keramik 20x20 dinding km/wc T = 1.6 m 213.71 M2 18,619,787.09 14 Pas. Keramik 20x20 dinding pantry T = 0.6 m 28.13 M2 2,450,742.38 15 Tralis sunscreen zincalume corridor/selasar 20.00 Unit 19,732,727.36 16 Tralis sunscreen zincalume T.jemur 24.00 Unit 22,100,654.64 17 Floor drain lengkap dengan pipa PVC 2" reducer 2" ke 8.00 Unit 1,754,020.21 18 Water proofing L = 20 cm di sekeliling gutter 16.80 M2 552,516.37

- F LANTAI ATAP DAN ROOF TANK 35,197,474.20

1 Pasangan ddinding hebel 123.78 M2 10,439,046.23 2 Plester + aci dinding hebel bagian luar 247.56 M2 7,241,520.10 3 Kolom praktis & balok praktis 10/10 1.71 M3 5,793,351.16 4 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 10/10 + 9.50 M2 277,743.71 5 Perapihan kolom beton 83.20 M2 1,223,387.00 6 Perapihan ring balok beton 345.40 M2 5,078,761.73 7 Tralis Roof Tank 2.00 Unit 1,118,187.88 8 Tangga Monyet menuju ke Roof Tank + cat ( model g 1.00 Unit 2,683,650.92 9 Main Hole penutup tangga ke roof tank 1.00 Unit 1,341,825.46

- 2. PEKERJAAN LANTAI 235,399,716.35

A LANTAI DASAR 105,385,491.83 1 Screed lantai 1:3 tebal 3,5 cm termasuk aci 448.83 M2 22,501,459.06 2 Pasang keramik tangga 30x30 48.04 M2 4,385,307.83 3 Pasang lantai keramik selasar 30x30 259.53 M2 23,693,534.74 4 Pasang lantai keramik km/wc 20x20 ad. 5 cm (kasar) 30.27 M2 2,763,812.07 5 R. GWT :

- Pasang lantai keramik 20x20 ad.5 cm (kasar) 33.84 M2 3,089,115.46 - Pasang keramik dinding 20x20, T = 2.50 cm 98.00 M2 8,538,564.90 - Waterproofing (liquit) lantai dan dinding 1,228.83 M2 40,413,697.77

B LANTAI DUA 66,196,502.40 1 Pasang lantai keramik km/wc 20x20 ad. 5 cm (kasar) 47.79 M2 4,362,940.80 2 Screed lantai hunian 1:3, t=3.5 cm + aci 557.01 M2 27,925,144.11 3 Pasang keramik tangga 30x30 43.51 M2 3,972,202.43 4 Pasang lantai keramik selasar 30x30 265.59 M2 24,246,776.45 5 Waterproofing (liquid) daerah km/wc + waterproofing 100.67 M2 3,310,658.33 6 Waterproofing (liquid) daerah canopy 72.33 M2 2,378,780.28

C LANTAI TIGA 63,817,722.12 1 Pasang lantai keramik km/wc 20x20 ad. 5 cm (kasar) 47.79 M2 4,362,940.80 2 Screed lantai hunian 1:3, t=3.5 cm + aci 557.01 M2 27,925,144.11 3 Pasang keramik tangga 30x30 43.51 M2 3,972,202.43 4 Pasang lantai keramik selasar 30x30 265.59 M2 24,246,776.45

Page 189: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

172  

5 Waterproofing (liquid) daerah km/wc + waterproofin 100.67 M2 3,310,658.33 6 Waterproofing (liquid) daerah canopy 72.33 M2 2,378,780.28

- D LANTAI EMPAT 66,196,502.40

1 Pasang lantai keramik km/wc 20x20 ad. 5 cm (kasar) 47.79 M2 4,362,940.80 2 Screed lantai hunian 1:3, t=3.5 cm + aci 557.01 M2 27,925,144.11 3 Pasang keramik tangga 30x30 43.51 M2 3,972,202.43 4 Pasang lantai keramik selasar 30x30 265.59 M2 24,246,776.45 5 Waterproofing (liquid) daerah km/wc + waterproofin 100.67 M2 3,310,658.33 6 Waterproofing (liquid) daerah canopy 72.33 M2 2,378,780.28

- E LANTAI LIMA 79,543,024.13

1 Pasang lantai keramik km/wc 20x20 ad. 5 cm (kasar) 47.79 M2 4,362,940.80 2 Screed lantai hunian 1:3, t=3.5 cm + aci 557.01 M2 27,925,144.11 3 Pasang lantai keramik selasar 30x30 265.59 M2 24,246,776.45 4 Waterproofing (liquid) daerah km/wc + waterproofin 100.67 M2 3,310,658.33 5 Waterproofing (membrane) daerah canopy + dak ro 598.93 M2 19,697,504.44

- F LANTAI ROOF TANK 28,508,453.30

1 Screed lantai 1:3, t=3.5 cm + aci R. Roof Tank 568.65 M2 28,508,453.30 -

3. PEKERJAAN KUSEN PINTU / JENDELA + ASSESORIES 85,468,362.00 A LANTAI DASAR 85,468,362.00

1 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 5.00 Unit 6,617,041.24 2 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 1.00 Unit 806,410.79 3 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 2.00 Unit 1,749,635.16 4 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 1.00 Unit 948,486.43 5 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 2.00 Unit 1,907,496.98 6 Kusen Aluminium + Daun Pintu Double Calsiumboa 1.00 Unit 1,586,511.28 7 Kusen Rangka CNP + Daun Pintu Double Plat Baja 2.00 Unit 3,578,201.23 8 Kusen Rangka Siku + Daun Pintu Plat Baja double ( 1.00 Unit 1,368,135.76 9 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 3.00 Unit 5,264,691.66

10 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 14.00 Unit 22,284,826.76 11 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 3.00 Unit 2,462,644.37 12 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 3.00 Unit 1,341,825.46 13 Kusen Aluminium + Daun jendela bouvenligh (terp 8.00 Unit 2,420,547.89 14 Kusen Aluminium + Louver aluminium (terpasang) 5.00 Unit 1,151,075.76 15 Pasang Glass Block Hunian 3.00 Unit 315,723.64 16 Pasang Glass Block Tangga Darurat 4.00 Unit 420,964.85 17 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 539,361.21 18 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 948,486.43 19 Kusen Besi Hollow + Daun Pintu Calsiumboard (ter 24.00 Unit 26,678,647.39 20 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 867,582.25 21 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 3.00 Unit 2,210,065.46

Page 190: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

173  

22 Kusen C Kanal + Daun Pintu Plat Besi (terpasang) t 2.00 Unit 3,288,787.89 -

B LANTAI DUA 208,563,746.27 1 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 31,761,797.95 2 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 19,353,858.99 3 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 22,763,674.28 4 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 42,117,533.27 5 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 19,701,154.99 6 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 10,734,603.68 7 Kusen Aluminium + Daun jendela bouvenligh (terpa 24.00 Unit 7,261,643.67 8 Pasang Glass Block Hunian 24.00 Unit 2,525,789.10 9 Pasang Glass Block Tangga Darurat 4.00 Unit 420,964.85

10 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 539,361.21 11 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (te 1.00 Unit 948,486.43 12 Kusen Besi Hollow + Daun Pintu Calsiumboard (terp 1.00 Unit 1,111,610.31 13 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (te 1.00 Unit 867,582.25 14 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 423,595.88 15 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 1.00 Unit 736,688.49 16 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 24.00 Unit 47,295,400.93

- C LANTAI TIGA 208,563,746.27

1 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 31,761,797.95 2 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 19,353,858.99 3 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 22,763,674.28 4 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 42,117,533.27 5 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 19,701,154.99 6 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 10,734,603.68 7 Kusen Aluminium + Daun jendela bouvenligh (terpa 24.00 Unit 7,261,643.67 8 Pasang Glass Block Hunian 24.00 Unit 2,525,789.10 9 Pasang Glass Block Tangga Darurat 4.00 Unit 420,964.85

10 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 539,361.21 11 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (te 1.00 Unit 948,486.43 12 Kusen Besi Hollow + Daun Pintu Calsiumboard (terp 1.00 Unit 1,111,610.31 13 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (te 1.00 Unit 867,582.25 14 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 1.00 Unit 736,688.49 15 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 423,595.88 16 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 24.00 Unit 47,295,400.93

- D LANTAI EMPAT 208,563,746.27

1 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 31,761,797.95 2 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 19,353,858.99 3 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 22,763,674.28 4 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 42,117,533.27 5 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 19,701,154.99

Page 191: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

174  

5 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 19,701,154.99 6 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 10,734,603.68 7 Kusen Aluminium + Daun jendela bouvenligh (terp 24.00 Unit 7,261,643.67 8 Pasang Glass Block Hunian 24.00 Unit 2,525,789.10 9 Pasang Glass Block Tangga Darurat 4.00 Unit 420,964.85

10 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 539,361.21 11 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 948,486.43 12 Kusen Besi Hollow + Daun Pintu Calsiumboard (ter 1.00 Unit 1,111,610.31 13 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 867,582.25 14 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 1.00 Unit 736,688.49 15 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 423,595.88 16 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 24.00 Unit 47,295,400.93

- E LANTAI LIMA 208,563,746.27

1 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 31,761,797.95 2 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 19,353,858.99 3 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 22,763,674.28 4 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 42,117,533.27 5 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 19,701,154.99 6 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 10,734,603.68 7 Kusen Aluminium + Daun jendela bouvenligh (terp 24.00 Unit 7,261,643.67 8 Pasang Glass Block Hunian 24.00 Unit 2,525,789.10 9 Pasang Glass Block Tangga Darurat 4.00 Unit 420,964.85

10 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 539,361.21 11 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 948,486.43 12 Kusen Besi Hollow + Daun Pintu Calsiumboard (ter 1.00 Unit 1,111,610.31 13 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 867,582.25 14 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 1.00 Unit 736,688.49 15 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 423,595.88 16 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 24.00 Unit 47,295,400.93

- 4. PEKERJAAN KAP ATAP 108,556,248.84

A LANTAI ATAP 108,556,248.84 1 Atap genteng metal T=0.35 MM beton 777.74 M2 83,534,629.70 2 Nok genteng (termasuk jurai) 124.54 M' 9,625,262.64 3 Papan lisplang 3/30 242.60 M' 15,396,356.51

- 5. PEKERJAAN SANITAIR 147,963,882.80

A LANTAI DASAR 12,897,310.60 1 Pasang closet jongkok type leher angsa (standart) 4.00 Buah 1,078,722.43 2 Pasang closet duduk (standart) 2.00 Buah 2,894,133.35 3 Pasang urinoir muslim (standart) 2.00 Buah 789,309.09 4 Pasang wastafel (standart) 2.00 Buah 2,104,824.25

 

Page 192: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

175  

5 Pasangan peninggian closet toilet umum 3.00 Buah 295,990.91 6 Pasangan peninggian closet hunian 1.00 Buah 98,663.64 7 Pasang floor drain ex LOKAL 13.00 Buah 1,026,101.82 8 Pasang kran ex LOKAL 15.00 Buah 789,309.09 9 Meja dapur beton dilapis keramik + kitchen zink + 3.00 Buah 3,394,029.11

10 Pasang besi Black Steel (unt. Pegangan penyanda 0.80 M' 94,717.09 11 Pasangan tanggulan kamar mandi (1:2:3) termasuk 1.00 Buah 82,877.45 12 Pasangan tanggulan/penutup pipa air buangan di 3.00 Buah 248,632.36

- B LANTAI DUA 45,022,190.73

1 Pasang closet jongkok type leher angsa (standart) 24.00 Buah 6,472,334.57 2 Pasangan peninggian closet hunian 24.00 Buah 2,367,927.28 3 Meja dapur beton dilapis keramik + kitchen zink + 24.00 Buah 27,152,232.84 4 Pasang floor drain ex LOKAL 48.00 Buah 3,788,683.65 5 Pasang kran ex LOKAL 24.00 Buah 1,262,894.55 6 Pasangan tanggulan kamar mandi (1:2:3) termasuk 24.00 Buah 1,989,058.92 7 Pasangan tanggulan/penutup pipa air buangan di 24.00 Buah 1,989,058.92

- C LANTAI TIGA 45,022,190.73

1 Pasang closet jongkok type leher angsa (standart) 24.00 Buah 6,472,334.57 2 Pasangan peninggian closet hunian 24.00 Buah 2,367,927.28 3 Meja dapur beton dilapis keramik + kitchen zink + 24.00 Buah 27,152,232.84 4 Pasang floor drain ex LOKAL 48.00 Buah 3,788,683.65 5 Pasang kran ex LOKAL 24.00 Buah 1,262,894.55 6 Pasangan tanggulan kamar mandi (1:2:3) termasuk 24.00 Buah 1,989,058.92 7 Pasangan tanggulan/penutup pipa air buangan di 24.00 Buah 1,989,058.92

- D LANTAI EMPAT 45,022,190.73

1 Pasang closet jongkok type leher angsa (standart) 24.00 Buah 6,472,334.57 2 Pasangan peninggian closet hunian 24.00 Buah 2,367,927.28 3 Meja dapur beton dilapis keramik + kitchen zink + 24.00 Buah 27,152,232.84 4 Pasang floor drain ex LOKAL 48.00 Buah 3,788,683.65 5 Pasang kran ex LOKAL 24.00 Buah 1,262,894.55 6 Pasangan tanggulan kamar mandi (1:2:3) termasuk 24.00 Buah 1,989,058.92 7 Pasangan tanggulan/penutup pipa air buangan di 24.00 Buah 1,989,058.92

- E LANTAI LIMA 45,022,190.73

1 Pasang closet jongkok type leher angsa (standart) 24.00 Buah 6,472,334.57 2 Pasangan peninggian closet hunian 24.00 Buah 2,367,927.28 3 Meja dapur beton dilapis keramik + kitchen zink + 24.00 Buah 27,152,232.84 4 Pasang floor drain ex LOKAL 48.00 Buah 3,788,683.65 5 Pasang kran ex LOKAL 24.00 Buah 1,262,894.55 6 Pasangan tanggulan kamar mandi (1:2:3) termasuk 24.00 Buah 1,989,058.92

Page 193: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

176  

7 Pasangan tanggulan/penutup pipa air buangan 24.00 Buah 1,989,058.92 -

6. PEKERJAAN PLAFOND 64,949,403.85 A LANTAI LIMA 64,949,403.85

1 Penutup plafond Calsiumboard + rangka 496.55 M2 52,257,313.62 2 List plafond 5/5 771.84 M' 12,692,090.24

- 7. PEKERJAAN PENGECATAN 231,593,860.23

A LANTAI DASAR 49,367,101.45 1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis 388.81 M2 5,910,235.67 2 Cat balok beton + balok corridor + pelat bawah t 422.95 M2 6,429,128.24 3 Cat canopy pelat 5.38 M2 123,251.71 4 Cat dinding bag. Luar (exterior) 143.54 M2 3,291,355.46 5 Cat dinding bag. Dalam (interior) 902.55 M2 13,719,461.17 6 Cat plafond expose 830.73 M2 12,627,848.35 7 Dinding Shear Wall :

- Cat dinding exterior/did terluar 48.75 M2 1,117,812.35 - Cat dinding interior/did dalam 114.03 M2 1,733,411.73

8 Bak Sampah : - Cat dinding exterior/did terluar + kolom praktis 37.27 M2 854,531.42 - Cat dinding interior/did dalam + pelat 234.20 M2 3,560,065.36

- B LANTAI DUA 65,055,205.39

1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis 957.52 M2 14,555,038.77 2 Cat balok beton + balok corridor + pelat bawah t 423.20 M2 6,432,986.21 3 Cat canopy pelat 43.00 M2 986,013.67 4 Cat dinding bag. Luar (exterior) 353.35 M2 8,102,087.31 5 Cat dinding bag. Dalam (interior) 1,449.94 M2 22,040,222.04 6 Cat plafond expose 851.19 M2 12,938,857.38

- C LANTAI TIGA 65,055,205.39

1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis 957.52 M2 14,555,038.77 2 Cat balok beton + balok corridor + pelat bawah t 423.20 M2 6,432,986.21 3 Cat canopy pelat 43.00 M2 986,013.67 4 Cat dinding bag. Luar (exterior) 353.35 M2 8,102,087.31 5 Cat dinding bag. Dalam (interior) 1,449.94 M2 22,040,222.04 6 Cat plafond expose 851.19 M2 12,938,857.38

- D LANTAI EMPAT 52,116,348.01

1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis 957.52 M2 14,555,038.77 2 Cat balok beton + balok corridor + pelat bawah t 423.20 M2 6,432,986.21 3 Cat canopy pelat 43.00 M2 986,013.67 4 Cat dinding bag. Luar (exterior) 353.35 M2 8,102,087.31 5 Cat dinding bag. Dalam (interior) 1,449.94 M2 22,040,222.04

Page 194: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

177  

6 Cat plafond expose 851.19 M2 12,938,857.38 -

E LANTAI LIMA 83,198,098.28 1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis (ter 994.68 M2 15,119,964.02 2 Cat balok beton + ring balok 391.70 M2 5,954,214.71 3 Cat plafond calsiumboard 496.55 M2 7,547,942.95 4 Cat list plafond kayu 38.59 M2 586,630.53 5 Cat canopy pelat 802.00 M2 18,389,434.70 6 Cat dinding bag. Luar (exterior) 364.38 M2 8,355,137.10 7 Cat dinding bag. Dalam (interior) 1,475.46 M2 22,428,177.69 8 Cat plafond expose 316.86 M2 4,816,596.57

- F LANTAI ATAP DAN ROOF TANK 23,461,202.40

1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis (ter 92.70 M2 1,409,041.16 2 Cat ring balok 345.40 M2 5,250,306.73 3 Cat canopy pelat 568.65 M2 13,038,736.43 4 Cat dinding 247.56 M2 3,763,118.08

- 8. PEKERJAAN ENTRANCE 46,872,098.63

A PEKERJAAN PASANGAN + PENGECATAN 14,279,536.30 1 Pasangan dinding bata + dind ramp T = 30 cm 26.43 M2 2,228,565.17 2 Kolom praktis 10/10 & balok praktis 10/20 0.44 M3 1,495,276.62 3 Plester + aci dinding bata + kolom praktis + balok pr 42.22 M2 1,235,001.53 4 Perapihan canopy pelat + balok 25/45 + pelat dak be 40.79 M2 599,841.94 5 Waterproofing (liquid) daerah canopy entrance 41.66 M2 1,369,944.60 6 Cat dinding + kolom & balok praktis + balok + cano 42.22 M2 641,779.15 7 Pas. besi BS railling ramp penyandang cacat dia. 2 1 13.60 M' 6,709,127.30

(termasuk kaki) T = 60 cm - -

B PEKERJAAN ATAP CANOPY 32,592,562.33 1 Atap genteng metal T=0.35 MM beton 23.46 M2 2,520,074.75 2 Nok genteng (termasuk jurai) 4.00 M' 309,146.06 3 Wall flassing 9.45 M' 569,782.50 4 Papan lisplang 3/30 15.85 M' 1,005,903.75 5 Pasang 1/2 Kuda-kuda (pipa black steel) dia. 3", 2 1 63.28 M' 24,765,625.24 6 Plafond Expose GRC T = 6 MM 23.46 M2 3,065,372.88 7 Cat Plafond GRC 23.46 M2 356,657.13

- 9. PEKERJAAN CEROBONG SAMPAH 32,887,878.93

1 Cerobong sampah buis beton dia 80 cm + cat luar + 2.00 unit 32,887,878.93 III. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL 4,964,392.44

A. INSTALASI AIR BERSIH 4,964,392.44 A.1. INSTALASI AIR BERSIH Lt. 1 / DASAR 4,964,392.44

1 Pipa Suply GIP dia 65 mm 23.00 M 4,964,392.44

Page 195: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

178  

2 Pipa PVC AW dia 32 mm 13.00 M 267,356.53 3 Pipa PVC AW dia 25 mm 54.00 M 838,838.24 4 Pipa PVC AW dia 20 mm 25.00 M 275,161.92 5 Pipa PVC AW dia 15 mm 14.00 M 125,850.95 6 Gate Valve dia 65 mm2 2.00 M 2,337,385.41 7 Ball Valve PVC dia 20 mm2 5.00 M 164,439.39 8 Fitting - fitting 1.00 Lot 1,735,383.74 9 Material Bantu 1.00 Lot 619,388.39

10 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 120,588.89 -

A.2. INSTALASI AIR BERSIH Lt. 2 13,118,185.59 1 Pipa PVC AW dia 32 mm 18.00 M 370,185.97 2 Pipa PVC AW dia 25 mm 72.00 M 1,118,450.99 3 Pipa PVC AW dia 20 mm 72.00 M 792,466.33 4 Pipa PVC AW dia 15 mm 96.00 M 862,977.94 5 Meteran Air 24.00 Buah 8,938,136.18 6 Fitting - fitting 1.00 Lot 662,142.63 7 Material Bantu 1.00 Lot 236,792.73 8 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 137,032.83

- A.3. INSTALASI AIR BERSIH Lt.TYPIKAL (Lt.3 s/d 5) 45,570,365.90

1 Pipa PVC AW dia 32 mm 54.00 M 1,110,557.90 2 Pipa PVC AW dia 25 mm 216.00 M 3,355,352.96 3 Pipa PVC AW dia 20 mm 216.00 M 2,377,398.99 4 Pipa PVC AW dia 15 mm 288.00 M 2,588,933.83 5 Meteran Air 72.00 Buah 26,814,408.55 6 Fitting - fitting 3.00 Lot 5,959,283.66 7 Material Bantu 3.00 Lot 2,127,845.77 8 Testing dan Kommisioning 3.00 Ls 1,236,584.25

- A.4. PERALATAN AIR BERSIH LANTAI ATAS (ROOF TANK) 22,468,659.04

1 Roof Tank Kapasitas 4 m3 3.00 Buah 16,515,306.16 2 Dudukan Frame Stud Support Tanki Air Atas 1.00 Unit 1,174,294.60 3 Pipa PVC Header dia 125 mm 1.00 Unit 774,016.23 4 Pipa Over Flow PVC AW dia 40 mm 3.00 M 84,916.50 5 Pipa Koneksi Tank dan Header PVC AW dia 50 mm 5.00 M 165,426.03 6 Ball Valve PVC dia 50 mm 5.00 Buah 554,325.20 7 Ball Valve PVC dia 40 mm 4.00 Buah 364,266.15 8 Gate Valve PVC dia 32 mm 8.00 Buah 556,550.61 9 Water Level Control + Kabel Control 1.00 Buah 1,222,760.38

10 Fitting - fitting 1.00 Lot 655,565.05 11 Material Bantu 1.00 Lot 234,600.20 12 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 166,631.92

-

Page 196: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

179  

A.5. INSTALASI AIR BERSIH SHAFT 16,491,232.23 1 Pipa Supply GIP dia 65 mm 46.00 M 9,928,784.87 2 Pipa Main Distribusi PVC AW dia 40 mm 20.00 M 411,317.74 3 Pipa Main Distribusi PVC AW dia 32 mm 100.00 M 1,553,404.15 4 Fitting - fitting 1.00 Lot 3,246,033.65 5 Material Bantu 1.00 Lot 1,159,845.86 6 Testing dan Kommisioning 1.00 ls 191,845.96

- A.6. POMPA AIR BERSIH 246,304,856.60

1 Deep Well Pump c/w 1.00 Unit 186,460,022.10 Pipa casing dia 200 mm2, Johnson Screen dan pipapenyalur sampai dengan ground tank

1.a. Sumur Bor kedalaman 120 M, debit min. 150 liter 1.00 Titik - menit lengkap dengan pipa casing dalam

2 Pompa Transfer/Lift Pump 2.00 Unit 25,284,354.80 Kapasitas 275 Liter/MenitHead 37 MeterPutaran 1450 RPM

3 Panel Control Automatic Transfer Pump 1.00 Unit 8,090,155.11 4 Header dia 80 mm 2.00 Unit 4,233,218.15 5 Gate Valve dia 65 mm2 2.00 M 2,509,915.22 6 Gate Valve dia 50 mm2 4.00 Buah 4,483,100.25 7 Gate Valve dia 100 mm2 1.00 Buah 1,887,588.85 8 Check Valve dia 50 mm2 2.00 Buah 2,241,550.13 9 Handle Valve 1.00 Buah 496,179.43

10 Water Level Control + Kabel Control 1.00 Buah 1,222,760.38 11 Float Level Valve dia 50 mm2 2.00 Buah 2,433,242.61 12 Fleksible Joint dia 50 mm2 4.00 Buah 1,827,952.16 13 Strainer dia 50 mm2 2.00 Buah 1,791,775.49 14 Pipa Suply GIP dia 100 mm 1.00 M 390,543.56 15 Pipa Suply GIP dia 50 mm 12.00 M 1,884,738.57 16 Fitting - fitting 1.00 Lot 640,217.38 17 Material Bantu 1.00 Lot 229,118.89 18 Testing dan Kommisioning 1.00 ls 198,423.54

- B. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS / LIMBAH 66,822,568.08

B.1. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS LT. 1/DASAR 66,822,568.08 1 Pipa PVC AW dia150 mm ( pipa air kotor horizo 170.00 M 34,768,188.59 2 Pipa PVC AW dia 100 mm ( pipa air kotor horiz 81.00 M 8,223,515.46 3 Pipa Air Kotor PVC AW dia 100 mm 10.50 M 2,147,446.94 4 Pipa Air Bekas PVC AW dia 65 mm 15.00 M 1,522,873.23 5 Clean Out (CO) dia 150 mm 3.00 Buah 1,149,727.36 6 Clean Out (CO) dia 100 mm 2.00 Buah 346,945.20 7 Fitting-fitting 1.00 Lot 13,854,567.13

Page 197: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

180  

8 Material Bantu 1.00 Lot 4,330,237.39 9 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 479,066.77

- B.2. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS LT. 2 11,587,364.46

1 Pipa PVC AW dia 100 mm 24.00 M 2,436,597.17 2 Pipa PVC AW dia 65 mm 84.00 M 4,252,534.30 3 Pipa Vent PVC AW dia 50 mm 48.00 M 1,588,089.90 4 Pipa Vent PVC AW dia 32 mm 48.00 M 987,162.57 5 Fitting-fitting 1.00 Lot 1,654,260.31 6 Material Bantu 1.00 Lot 517,435.96 7 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 151,284.24

- B.3. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS LT. TYPIKAL ( LT. 3 s/d 5 40,037,353.00

1 Pipa PVC AW dia 100 mm 72.00 M 7,309,791.52 2 Pipa PVC AW dia 65 mm 432.00 M 21,870,176.38 3 Fitting-fitting 1.00 Lot 7,126,803.36 4 Material Bantu 1.00 Lot 2,227,605.67 5 Testing dan Kommisioning 3.00 Ls 1,502,976.07

- B.4. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS SHAFT 87,448,738.51

1 Pipa PVC AW dia 100 mm 288.00 M 29,239,166.09 2 Pipa PVC AW dia 65 mm 288.00 M 14,580,117.59 3 Pipa Vent PVC AW dia 50 mm 544.00 M 17,998,352.17 4 Vent Cup 24.00 Buah 4,040,210.15 5 Fitting-fitting 1.00 Lot 15,671,074.31 6 Material Bantu 1.00 Lot 4,897,005.17 7 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 1,022,813.03

- C. INSTALASI AIR HUJAN 33,617,209.30

C. INSTALASI AIR HUJAN 33,617,209.30 1 Pipa PVC AW dia 100 mm 28.00 M 2,842,696.70 2 Pipa PVC AW dia 80 mm 292.00 M 18,073,336.54 3 Pipa PVC AW dia 65 mm 4.00 M 202,501.63 4 Pipa PVC AW dia 50 mm 117.60 M 3,890,820.25 5 Fitting-fitting & Klem klem 1.00 Lot 6,500,837.40 6 Material Bantu 1.00 Lot 1,729,902.43 7 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 377,114.35

- D. PEKERJAAN PANEL 148,669,481.28

1 Panel KWH PLN 1.00 Unit 5,481,313.15 2 Panel PUTR 1.00 Unit 52,045,375.35 3 Panel KWH / lantai 4.00 Unit 44,348,866.23 4 Panel Unit Typical 108.00 Unit 26,094,558.66 5 Panel Kebakaran 1.00 Unit 20,699,367.89

Page 198: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

181  

6 Panel Pompa Air Bersih 1.00 Unit 5,377,124.35 7 Grounding System Kelistrikan 1.00 Ls 5,051,578.20 8 Material Bantu 1.00 Lot 2,040,144.76 9 Testing Commisioning 1.00 Ls 879,202.63

- E. PEKERJAAN LISTRIK 290,975,026.45

E.1. PEKERJAAN LAMPU DAN STOP KONTAK 289,247,952.37 E.1.1 PEKERJAAN LAMPU DAN STOP KONTAK LT. DASAR 44,307,405.57

1 Lampu TL 1 x 36 watt, Balk 30.00 Buah 6,093,137.33 2 Lampu TL 1 x 20 watt, Balk 38.00 Buah 7,136,428.55 3 Lampu SL 8 watt + Fitting 25.00 Buah 1,656,726.90 4 Lampu Tangga Utama dan Tangga Darurat S 15.00 Buah 994,036.14 5 Saklar Seri 10.00 Buah 345,213.10 6 Saklar Tunggal 20.00 Buah 584,746.49 7 Saklar Tangga/Tukar 6.00 Buah 295,596.26 8 Stop Kontak 20.00 Buah 614,126.33 9 Instalasi Lampu 108.00 Titik 22,047,770.93

10 Instalasi Stop Kontak 20.00 Titik 3,674,672.34 11 Material Bantu 1.00 Lot 533,879.90 12 Testing dan Kommisioning 1.00 ls 331,071.31

- E.1.2 PEKERJAAN LAMPU DAN STOP KONTAK LT. 2 60,423,902.35

1 Lampu Unit Hunian SL 8 watt + Fitting 120.00 Buah 7,952,289.12 2 Lampu Selasar SL 8 watt + Fitting 31.00 Buah 2,054,341.36 3 Saklar Tunggal 72.00 Buah 2,105,087.35 4 Saklar Seri 24.00 Buah 828,511.45 5 Stop Kontak 72.00 Buah 2,210,854.77 6 Instalasi Lampu 151.00 Titik 30,826,050.10 7 Instalasi Stop Kontak 72.00 Titik 13,228,820.42 8 Material Bantu 1.00 Lot 676,394.04 9 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 541,553.74

- E.1.3 PEKERJAAN LAMPU DAN STOP KONTAK LT. TYPIKAL (LT. 3 s 184,516,644.44

1 Lampu Unit Hunian SL 8 watt + Fitting 360.00 Buah 23,856,867.37 2 Lampu Selasar SL 8 watt + Fitting 93.00 Buah 6,163,024.07 3 Saklar Tunggal 216.00 Buah 6,315,262.06 4 Saklar Seri 72.00 Buah 2,485,534.34 5 Stop Kontak 216.00 Buah 6,632,564.32 6 Instalasi Lampu 453.00 Titik 92,478,150.29 7 Instalasi Stop Kontak 216.00 Titik 39,686,461.26 8 Material Bantu 1.00 Lot 2,028,085.87 9 Testing dan Kommisioning 3.00 Ls 4,870,694.87

E.2. PEKERJAAN KABEL 1,727,074.07 1 Kabel dari PUTR ke Penerangan Koridor Lt D 121.00 M 1,727,074.07

Page 199: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

182  

2 Kabel dari PUTR ke Penerangan Koridor Lt.2 N 143.00 M 2,041,087.54 3 Kabel dari PUTR ke Penerangan Koridor Lt.3 N 147.00 M 2,098,180.90 4 Kabel dari PUTR ke Penerangan Koridor Lt.4 N 151.00 M 2,155,274.26 5 Kabel dari PUTR ke Penerangan Koridor Lt.5 N 155.00 M 2,212,367.62 6 Kabel dari PUTR ke Penerangan Luar LP.Lt Das 300.00 M 10,415,591.26 7 Kabel dari PUTR ke Panel Pompa Air Bersih NY 19.00 M 1,073,109.56 8 Kabel dari PUTR ke Panel Pompa Hydrant FRC 19.00 M 2,361,799.17 9 Kabel dari PUTR ke Panel Power Area Komersil 624.00 M 8,906,563.82

10 Kabel dari PUTR ke Panel P-KWh-Lt.2 NYY 4x 27.00 M 4,095,626.23 11 Kabel dari PUTR ke Panel P-Kwh-Lt.3 NYY 4x1 31.00 M 4,702,385.67 12 Kabel dari PUTR ke Panel P-Kwh-Lt.4 NYY 4x1 35.00 M 5,309,145.11 13 Kabel dari PUTR ke Panel P-Kwh-Lt.5 NYY 4x1 39.00 M 5,915,904.55 14 Kabel dari PUTR ke Beban Lantai Dasar NYM 212.00 M 3,025,947.96 15 Kabel dari Panel KWh P-Kwh-Lt.2 ke P-UNIT-1 882.00 M 12,589,085.40 16 Kabel dari Panel KWh P-Kwh-Lt.3 ke P-UNIT-1 882.00 M 12,589,085.40 17 Kabel dari Panel KWh P-Kwh-Lt.4 ke P-UNIT-1 882.00 M 12,589,085.40 18 Kabel dari Panel KWh P-Kwh-Lt.5 ke P-UNIT-1 882.00 M 12,589,085.40 19 Kabel dari Panel KWh PLN ke PUTR NYFGBY 5.00 M 9,356,985.25 20 Kabel dari CPG Panel ke PUTR NYY 4x16 mm2 5.00 M 758,449.30 21 Kabel Grounding dari PUTR ke Grounding Box N 5.00 M 767,603.09 22 Material Bantu 1.00 Lot 1,612,602.33 23 Testing Commisioning 1.00 Ls 485,644.35

- E.3. PEKERJAAN KABEL TRAY 112,331,049.95

E.3.1 LANTAI 1 23,034,231.89 1 Kabel Tray W200 122.00 M 21,891,224.63 2 Tee 200 x 200 x 200 mm 4.00 Buah 592,858.83 3 Riser 200 x 200 X 200 mm 2.00 Buah 251,965.00 4 Material Bantu 1.00 Lot 298,183.44

- E.3.2 LANTAI 2 21,642,548.41

1 Kabel Tray W200 116.00 M 20,814,607.02 2 Tee 200 x 200 x 200 mm 2.00 Buah 296,429.42 3 Riser 200 x 200 X 200 mm 2.00 Buah 251,965.00 4 Material Bantu 1.00 Lot 279,546.97

- E.3.3 LANTAI TYPIKAL (Lt. 3 s/d 5) 64,927,645.23

1 Kabel Tray W200 348.00 M 62,443,821.06 2 Tee 200 x 200 x 200 mm 6.00 Buah 889,288.25 3 Riser 200 x 200 X 200 mm 6.00 Buah 755,895.01 5 Material Bantu 1.00 Lot 838,640.91

E.3.4 TRAY DALAM SHAFT 2,726,624.42 1 Kabel Tray W200 15.00 M 2,691,544.01

Page 200: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

183  

2 Material Bantu 1.00 Lot 35,080.40 -

F. PEKERJAAN LAMPU TAMAN 21,128,050.43 1 Lampu Taman/ Penerangan Luar ( t = 2,5 m ) SL 18.00 Buah 10,231,813.79 2 Instalasi lampu taman 18.00 Titik 10,568,454.12 3 Material Bantu 1.00 Lot 232,407.68 4 Testing dan kommisioning 1.00 Ls 95,374.85

- IV. PEKERJAAN HYDRANT 206,562,891.57

A. PEKERJAAN INST. HYDRANT DALAM BANGUNAN 206,562,891.57 A.1 Lantai Dasar 31,758,695.53

1 Indoor Hydrant Box Type A1 Lengkap 1.00 Buah 2,964,743.62 2 Pipa Baja carbon sch 40 dia 150 mm 25.00 M 20,052,287.91 3 Fire Extinguisher Class DCP 2,5 Kg 3.00 Buah 2,052,565.41 4 Fire Alarm Bell 1.00 Buah 175,106.03 5 Fitting-fitting 1.00 Lot 4,708,448.00 6 Material Bantu 1.00 Lot 1,712,362.23 7 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 93,182.32

- A.2 Lantai 2 s.d 5 (Typical) 24,465,369.87

1 Indoor Hydrant Box Type A1 Lengkap 4.00 Buah 11,858,974.49 2 Pipa Baja carbon sch 40 dia 80 mm 13.00 M 3,981,702.61 3 Fire Extinguisher Class DCP 2,5 Kg 4.00 Buah 2,736,753.88 4 Fire Alarm Bell 4.00 Buah 700,424.12 5 Fitting-fitting 4.00 Lot 3,635,206.88 6 Material Bantu 4.00 Lot 1,319,900.21 7 Testing dan Kommisioning 4.00 Ls 232,407.68

- A.3 Dalam Shaft 14,109,875.73

1 Pipa Baja carbon sch 40 dia 150 mm 12.00 M 9,625,098.20 2 Automatic Air Vent 1.00 Buah 1,362,621.56 3 Fitting-fitting 1.00 Lot 2,259,397.28 4 Material Bantu 1.00 Lot 822,196.97 5 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 40,561.72

- A.4 Luar Bangunan 136,228,950.44

1 Pipa Baja carbon sch 40 dia 150 mm 10.00 M 8,020,915.17 2 Pipa Baja carbon sch 40 dia 100 mm 160.00 M 72,318,253.23 3 Outdoor Hydrant Box 4.00 Buah 10,990,515.23 4 Siamese Connection 1.00 Buah 3,002,235.80 5 Pillar Hydrant 4.00 Buah 13,615,406.47 6 Gate Valve dia 100 mm 4.00 Buah 7,477,826.66 7 Check Valve 100 mm 1.00 Buah 2,219,953.75 8 Fitting-fitting 1.00 Lot 18,583,844.12

Page 201: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

184  

9 Material Bantu 1.00 Lot 6,757,362.86 10 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 465,911.62

- B. RUANG POMPA 242,603,358.72

1 Diesel Fire Pump 1.00 unit 180,361,831.00 Kapasitas 750 gpm - Head 70 meter - Putaran 2900 rpm -

2 Jockey Pump 1.00 unit 33,337,039.65 Kapasitas 35 gpm - Head 75 meter - Putaran 1450 rpm -

3 Tanki Solar Kapasitas 100 Liter Berikut Meteri 1.00 Buah 2,551,474.53 4 Header dia 150 mm2 1.00 Buah 4,812,571.02 5 Foot Valve dia 50 mm2 2.00 Buah 2,540,237.84 6 Foot Valve dia 150 mm2 2.00 Buah 4,835,987.19 7 Strainer dia 50 mm2 1.00 Buah 887,260.16 8 Strainer dia 150 mm2 1.00 Buah 3,909,130.03 9 Flexible Joint dia 50 mm2 2.00 Buah 905,337.53

10 Flexible Joint dia 150 mm2 2.00 Buah 3,866,956.80 11 Pressure Gauge 1.00 Lot 191,845.96 12 Fitting-fitting 1.00 Lot 3,124,348.50 13 Material Bantu 1.00 Lot 1,135,728.09 14 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 143,610.40

- V. PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL PETIR 38,455,095.22

1 Air Terminal Kurn Radius 110 Meter 1.00 Unit 25,287,884.76 2 Tiang Telescopic length 5 mtr (GIP 6' s/d 2'),P 1.00 Ls 1,775,945.46 3 Kabel NYA 70 mm 60.00 M 6,789,373.73 4 Pipa PVC dia 65 mm 10.00 Btg 1,922,954.28 5 Copper rod 5/8 3.00 Btg 1,313,180.12 6 Bak Kontrol 40 X 40 X 40cm 1.00 Unit 828,588.18 7 Klem Tembok 20.00 Buah 161,150.61 8 Material Bantu 1.00 Lot 278,450.71 9 Testing Kommisioning 1.00 Ls 97,567.37

- VI. PEKERJAAN INSTALASI TV 10,175,685.14

A. PERALATAN UTAMA 10,175,685.14 1 Antena UHF 22 Elemen Irco 1.00 Unit 789,155.62 2 Antena VHF 10 Elemen Irco 1.00 Unit 652,122.79 3 Master Head Amplifier Irco 1.00 Unit 726,559.02 4 Power Supply AC 220 V Irco 1.00 Unit 315,460.53 5 Single Chanell Amplifier Irco 15.00 Unit 6,787,400.45 6 Baseplate 10 Module Irco 2.00 Unit 904,986.73

Page 202: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

185  

7 Rack Mounting 1.00 Unit 1,137,657.51 8 Coupler 6 Way Irco 16.00 Unit 5,895,437.33 9 Coupler 4 Way Irco 2.00 Unit 647,913.14

10 Coupler 2 Way Irco 2.00 Unit 369,725.53 11 Booster Amplifier Irco 1.00 Unit 2,165,403.72 12 Coaxial Cable 7C2VS 25.00 M 359,026.01 13 Material Bantu 1.00 Lot 169,920.71 14 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 139,225.35

- B. PEKERJAAN INSTALASI TV LT. 1 / DASAR 1,830,846.29

1 Outlet TV 3.00 Buah 496,804.30 2 Splitter 1 x 6 Port 1.00 Buah 384,360.64 3 Coaxial Cable 5C2V 40.00 M 527,960.08 4 Instalasi Outlet TV 3.00 Titik 372,389.45 5 Material Bantu 1.00 Lot 39,465.45 6 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 9,866.36

- C. PEKERJAAN INSTALASI TV LT. 2/5 (TYPIKAL) 75,962,756.42

1 Outlet TV 96.00 Buah 15,897,737.57 2 Splitter 6 x 6 Port 24.00 Buah 9,224,655.38 3 Coaxial Cable 5C2V 2,400.00 M 31,677,604.98 4 Instalasi Outlet TV 96.00 Titik 11,916,462.50 5 Material Bantu 4.00 Lot 6,121,530.53 6 Testing dan Kommisioning 3.00 Ls 1,124,765.46

- VII. PEKERJAAN SEPTIC TANK 2 (DUA) BUAH 233,779,738.13

A. SEPTICTANK 233,779,738.13 Kapasitas + 15 M3 2.00 Unit 233,779,738.13 Including -

- Sedimentation Separation Chamber - - Aerobic Contact Media Stereoform + FRP support - - Treated water Chamber - - Non Clogging Diffuser PVC AW Rucika / Wavin - - Disinfection box FRP (fiberglass) - - Chlorine Set FRP (fiberglass) - - Manhole dia 450 FRP (fiberglass) - Blower : - - Aerasi Blower LP-120 H 120 L/min x 120 W Yasunaga -

- Material For Installation - - Material pipa PVC + Fitting kelas Rucika/Wavin - (Blower & Vent piping) - * piping from building to septictank and for septictank to drainage city - - Electrical material cable NYFGBY 4 x 2.5 MM -

Page 203: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

186  

* cable from blower to Power Source - - Misscelenous material -

- Direct & Indirect Work (Including) - 1. Transportation & delivery tank & equipment - 2. Unloading tangki on site - 3. Installation Work - 4. Supervising and testing commissioning -

- B. PEKERJAAN SIPIL SEPTIC TANK BIOTECH 43,615,545.79

1 Dudukan Septic Tank Biotech t = 20 cm ( bawah ) - - Beton K-350 4.86 16,517,516.03 - Besi- Bekisting Pelat

2 Penutup Septic Tank Biotech t = 12 cm ( atas )- Beton K-350 2.92 12,119,430.29 - Besi- Bekisting Pelat

3 Pasir Urug t = 20 cm 4.86 583,864.27 4 Galian tanah 84.88 2,528,714.31 5 Urugan tanah kembali 40.49 603,172.10 6 Pasangan bata Bak Kontrol Septic Tank Biotech 2.00 168,670.97 7 Pipa PVC + galian (terpasang) 4.00 131,551.52 8 Rumah Blower uk 120 x 120 cm (lengkap terpasa 2.00 10,962,626.31

- C. PEKERJAAN 1 TWIN BLOK (LUAR BANGUNAN) 85,167,168.66

- I. PEKERJAAN PSD 85,167,168.66

I. PEK. PERKERASAN DI DALAM & LUAR BANG. 31,722,270.86 A. PEKERJAAN PERKERASAN DI BANGUNAN 18,516,918.28

1 Pasir urug t = 7 cm 8.02 M2 963,231.88 2 Paving blok t = 6 cm (standart) dalam bangunan 114.54 M2 9,491,214.11 3 Pasangan bata t = 60 cm 95.60 M2 8,062,472.29

- B. PEKERJAAN PERKERASAN/JALAN MASUK KE BANGUNAN 13,205,352.58

1 Screed lantai 1:3 tebal 3,5 cm termasuk aci (Ram 34.20 M2 1,714,583.09 2 Pasangan bata untuk tangga entrance 12.24 M2 1,032,266.33 3 Plester + aci kasar untuk tangga entrance 1.44 M2 42,122.27 4 Pelat Wire Mesh MS 10 cm (Ramp) -

- Beton K-250 4.17 M3 9,915,410.93 - Besi M5 32 Kg/m3 133.44 M3 -

5 Pasir urug t = 10 cm di bawah Wire Mesh (Ramp 4.17 M3 500,969.96 -

II. PEKERJAAN PERKERASAN / JALAN 53,444,897.80

Page 204: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

187  

1 Sirtu t = 20 cm 78.30 M3 7,518,280.12 2 Pasir urug t = 10 cm 55.75 M3 6,697,619.97 3 Paving blok t = 6 cm (standart) 391.50 M2 32,441,158.76 4 Kanstein uk. 15.30.40 166.00 M' 6,787,838.96

- III. PEKERJAAN DRAINASE 67,684,891.74

A. DRAINASE DALAM BANGUNAN 15,399,604.83 1 Pasangan bata saluran 110.60 M2 9,327,504.55 2 Plester + aci saluran 110.60 M2 3,235,224.28 3 Lantai kerja ad. 1:3:5, t = 5 cm 2.77 M3 2,504,698.08 4 Pasir urug t = 5 cm 2.77 M3 332,177.92

- B. DRAINASE LUAR/SEKELILING BANGUNAN 51,428,527.23

1 Pasangan bata saluran 326.20 M2 27,510,234.94 2 Plester + aci 342.51 M2 10,018,957.22 3 Lantai kerja ad. 1:3:5, t = 5 cm 4.08 M3 3,693,637.04 4 Pasir urug t = 5 cm 4.08 M3 489,857.32 5 Gorong-gorong beton dia. 40 cm 6.00 M' 263,103.03 6 Galian tanah gorong-gorong 3.24 M3 96,522.64 7 Galian tanah saluran 88.07 M3 2,623,806.98 8 Urugan tanah kembali 25.11 M3 374,084.80 9 Penutup saluran dengan decker uk. 60 x 60 8.00 Unit 1,096,262.63

10 Gorong-gorong beton dia. 70 cm menuju salura 60.00 M' 5,262,060.63 -

C. BAK KONTROL 856,759.68 1 Pasangan bata Bak Kontrol 1 (BK1) 3.52 M2 296,860.90 2 Plester + aci (BK1) 3.28 M2 95,945.17 3 Pasangan bata Bak Kontrol 2 (BK2) 2.60 M2 219,272.26 4 Plester + aci (BK2) 2.24 M2 65,523.53 5 Pasir urug t = 5 cm (BK1 s/d BK2) 0.14 M3 17,299.68 6 Lantai kerja ad. 1:3:5 t = 5 cm (BK1 s/d BK2) 0.14 M3 130,443.59 7 Galian tanah (BK1 s/d BK7) 0.93 M3 27,735.36 8 Urugan tanah kembali (BK1 s/d BK2) 0.25 M3 3,679.18

- IV. PEKERJAAN SUMUR RESAPAN (2 BUAH = 1 TWIN BLOCK) 27,009,979.05

1 Pelat tutup sumur resapan t = 10 cm - - Beton K250 1.24 M3 992,579.32 - Besi 120 kg/m3 149.04 Kg 2,351,955.61 - Bekisting plat 10.35 M2 1,723,505.74

2 Dinding sumur resapan t = 400 cm - Dinding bata 73.60 M2 6,207,091.64 - Kolom praktis 20/20

- Beton K-250 1.28 M3 1,022,948.09 - Besi 150 kg/m3 192.00 Kg 3,029,894.51

Page 205: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

188  

- Bekisting 25.60 M2 4,262,970.72 - Ring balok 15/20

- Beton K-250 0.55 M3 441,146.37 - Besi 100 kg/m3 55.20 Kg 871,094.67 - Bekisting 10.12 M2 1,685,205.61

3 Pasangan ijuk 4.76 M3 78,289.60 4 Pasangan batu koral lapis pertama 7.60 M3 801,103.78 5 Pasangan batu koral lapis kedua 7.60 M3 801,103.78 6 Pasangan batu koral lapis ketiga 7.60 M3 801,103.78 7 Galian tanah 54.08 M3 1,611,093.87 8 Urugan tanah kembali 22.08 M3 328,891.94

JUMLAH TOTAL A+B+C 11.571.620.938,30 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 206: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

189  

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 207: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

    

190  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 208: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

189

BAB IX

KESIMPULAN & SARAN

9.1 KESIMPULAN

Dari hasil analisa Value Engineering untuk pembangunan gedung

RUSUNAWA Ambarawa Provinsi Jawa Tengah diatas, dapat diambil beberapa

kesimpulan :

1. Value Engineering dapat diaplikasikan pada setiap saat sepanjang waktu

berlangsungnya proyek, dari awal hingga selesainya pelaksanaan

pembangunan proyek.

2. Berdasarkan hasil analisa Value Engineering untuk item rangka atap dan

penutup atap yaitu dengan mengusulkan alternatif pengganti, menghasilkan

penghematan nilai/biaya sebesar Rp. 61.073.171,70,- dari biaya awal sebesar

Rp. 253.500.235,00,-

3. Berdasarkan hasil analisa Value Engineering untuk item pelat lantai yaitu

dengan cara mengkonversi tulangan konvensional menjadi wiremesh, maka

didapatkan penghematan (saving) sebesar Rp.60.575.616,40 dari biaya total

pelat sebesar Rp. 1.396.237.221,00

4. Hasil analisa Value Engineering untuk item dinding yaitu dengan

mengusulkan material alternatif sebagai pengganti material awal,

menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp. 80.030.273,60 dari biaya awal

untuk dinding sebesar 473.380.880,70

Page 209: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

190

5. Setelah dilakukan analisa Value Enggineering pada ketiga item pekerjaan

baik item rangka atap, pelat lantai serta dinding kerja dihasilkan

penghematan total sebesar Rp.201.679.061,70 atau 1,7 % dari RAB semula.

9.2 SARAN

Berdasarkan analisa dari penulis maka dapat disampaikan beberapa hal

yang sebaiknya dilakukan dalam kaitannya usaha perekayasaan nilai

pembangunan suatu gedung yang bertemakan optimasi diantaranya yaitu :

1. Perlu adanya usaha Rekayasa Nilai yaitu dengan melakukan analisa

kembali pada proyek tersebut untuk dapat mencapai suatu penghematan

biaya.

2. Perlu adanya koordinasi yang terpadu antara Value Engineering

specialist, Pemilik Proyek dan Perencana yang meneliti secara

mendalam, menyeluruh, dan menyatakan dengan tegas kebenaran dari

semua keperluan-keperluan sehingga usaha Value Engineering dapat

dilakukan dengan baik dan sempurna.

Page 210: UNIVERSITAS DIPONEGORO REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG ...eprints.undip.ac.id/34343/1/2176.pdf · 6.6 Penjelasan Teknis ... pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan

DAFTAR PUSTAKA

1. Rh. Mitchell & S. Chandra, “Value Engineering”, Bandung, 1987.

2. S. Chandra Dr. Ir, “Aplikasi Value Engineering & Analysis Pada

Perencanaan Dan Pelaksanaan Untuk Mencapai Program Efisiensi”,

Universitas Diponegoro, Semarang, 1987.

3. Yanto Irawan ST., “Panduan Praktis Menghitung Biaya Membangun

Rumah”, Penerbit Kawan Pustaka, 2010.

4. Ir. Asiyanto, MBA., IPM., “Construction Projrct Cost Management”,

Penerbit Pradnya Paramita, 2002.

5. ______, “Aplikasi Value Engineering”, Penerbit PT. Citra Patenindo Nusa

Pratama, _____