universitas diponegoro pengaruh rasa … · 1.2 perumusan masalah ... gambar 3.1 peta ... konsepsi...
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENGARUH RASA KEBERSAMAAN MASYARAKAT TERHADAP
TINGKAT PARTISIPASI DI DALAM PROGRAM PENINGKATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK)
TUGAS AKHIRDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Oleh:
ARYA DWIHENING PUTRAL2D 007 010
FAKULTAS TEKNIKJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
SEMARANGJUNI 2011
v
ABSTRAKSI
Dunia perencanaan mencakup ruang lingkup fisik dan sosial di kalangan masyarakat. Sejalan dengan
waktu, ilmu perencanaan mulai berkembang dari sebatas kajian perencanaan fisik menuju kajian
perencanaan sosial. Menurut kajian teori perencanaan yang diungkapkan oleh John Friedman, kajian
ilmu perencanaan sosial terbagi menjadi dua, yakni perencanaan yang bersifat top down dan
perencanaan yang bersifat bottom up. Berdasarkan dua jenis ilmu perencanaan sosial tersebut, para
ahli mulai mengembangkan metode-metode praktis dalam upaya merekayasa kondisi sosial, ekonomi,
dan budaya guna mengarahkan pembangunan masyarakat menuju kondisi pembangunan yang madani.
Inilah permulaan terbentuknya sebuah metode pengembangan masyarakat.
Penelitian ini mencoba untuk melakukan sebuah observasi secara menyeluruh terhadap salah satu
program pengembangan masyarakat bernama PLP-BK atau Noto Deso yang dilakukan di Kelurahan
Kutoharjo Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa bagaimana pengaruh antara
tumbuhnya sebuah rasa kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong antara sesama warga terhadap
keikutsertaan masyarakat di dalam pelaksanaan program Noto Deso.
Untuk memeriksa hubungan serta pengaruh akan rasa kebersamaan terhadap tingkat partisipasi dalam
program Noto Deso digunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif, serta penggunaan teknik
pengumpulan data self-administered quisionare. Dengan metode inilah variabel penelitian dapat
didefinisikan untuk selanjutnya diolah dalam analisis korelasi bivariate. Adapun variabel penelitian
yang digunakan ialah variabel karakteristik individu, rasa kebersamaan dan tingkat partisipasi.
Analisis korelasi yang dilakukan terhadap variabel penelitian digunakan untuk membuktikan hipotesis
awal yakni untuk membuktikan pengaruh antara rasa kebersamaan terhadap tingkat partisipasi
masyarakat di dalam pelaksanaan program Noto Deso.
Output analisis yang dihasilkan menunjukan sebuah fakta yang menarik yakni berdasarkan uji korelasi
antara variabel karakteristik individu, rasa kebersamaan dan tingkat partisipasi dengan menggunakan
standar uji koefisien korelasi dan signifikansi kendall dapat dibuktikan bahwa ketiga variabel saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Hal ini dibuktikan dengan standar sigfikansi
yang dihasilkan menunjukkan angka korelasi yang sangat erat hingga 99%. Sehingga dapat dikatakan
bahwa rasa kebersamaan memang mempengaruhi tingkat partsipasi secara langsung.
Dengan pengetahuan akan kondisi rasa kebersamaan masyarakat yang mempengaruhi tingkat
partisipasi dalam penerapan program (PLP-BK), kesesuaian progres perencanaan pembangunan sosial
di wilayah tersebut akan dapat teridentifikasi, sehingga rekayasa pembangunan sosial dapat
dioptimalisasikan secara maksimal.
Kata Kunci: Pengembangan Masyarakat, Rasa Kebersamaan, Tingkat Partisipasi, Korelasi, Noto Deso
vi
Semarang, 07 September 2011
Arya Dwihening Putra
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua berkah dan lindungan–Nya sehingga penulis
diberi kekuatan dan kelancaran untuk dapat menyelesaikan produk penelitian tugas akhir dengan
judul Pengaruh Rasa Kebersamaan Masyarakat Terhadap Tingkat Partisipasi Di Dalam
Program Peningkatan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas.
Atas bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan untuk memberikan segala yang
dibutuhkan dalam penulisan produk proposal penelitian ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada;
1. Bapak Dr. rer. nat. Ir. Imam Buchori selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
2. Bapak Dr. –Ing Asnawi Manaf, ST selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan arahan pada penulis.
3. Bapak Dr. –Ing Asnawi Manaf, ST dan Ibu Anita Ratnasari, ST, MT selaku Dosen Penguji
yang telah memberi banyak masukan bagi penulis.
4. Teristimewa kepada Ibu dan Ayah, atas kesabaran, perhatian, kasih sayang, bimbingan dan
bantuan baik moral maupun material. Insya Allah!
5. Keluarga besar Rohis Al Madinah dan FSMM’16 serta INSANI 2011 atas kesabaran,
perhatian, kasih sayang, bimbingan dan bantuan baik moral maupun materialnya.
6. Teman – teman Planologi angkatan 2007 terima kasih atas bantuan dan support yang
diberikan pada penulis.
7. Semua pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa produk tugas akhir berupa penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang bermanfaat bagi perbaikan
laporan ini. Semoga produk tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
vii
DAFTAR ISI
COVER TUGAS AKHIR ............................................................................................................. i
HALAMAN ORISINALITAS...................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ................................................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah......................................................................................................................3
1.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian ......................................................................................4
1.3.1 Tujuan.................................................................................................................................4
1.3.2 Sasaran................................................................................................................................4
1.3.3 Manfaat Penelitian ..............................................................................................................4
1.4 Ruang Lingkup.............................................................................................................................5
1.4.1 Ruang Lingkup Substansial ................................................................................................5
1.4.2 Ruang Lingkup Spasial.......................................................................................................5
1.5 Kerangka Pemikiran.....................................................................................................................6
1.6 Posisi Penelitian ...........................................................................................................................7
1.7 Keaslian Penelitian.......................................................................................................................8
1.8 Metodologi Penelitian ..................................................................................................................9
1.8.1 Pendekatan Dalam Penelitian .............................................................................................9
1.8.2 Teknik Analisis Data ........................................................................................................ 10
1.8.3 Kebutuhan dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 13
1.8.3.1 Kebutuhan Data....................................................................................................... 13
1.8.3.2 Teknik Pengumpulan Data...................................................................................... 14
1.8.4 Teknik Sampling Penelitian.............................................................................................. 15
1.8.5 Populasi Sampling Penelitian ........................................................................................... 16
1.8.6 Pengolahan Data ............................................................................................................... 17
1.8.6.1 Penentuan Variabel Individu dan Komunitas.......................................................... 17
viii
1.8.6.2 Kuantifikasi Data .................................................................................................... 18
1.8.7 Proses Pengolahan Data Dengan Metode Correlation...................................................... 18
1.8.8 Penyajian Data dan Kerangka Analisis............................................................................. 19
1.9 Sistematika Pembahasan ............................................................................................................ 20
BAB II KAJIAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI SUDUT PANDANG
LITERATUR ................................................................................................................................. 21
2.1 Kajian Literatur Rasa Kebersamaan Masyarakat ...................................................................... 21
2.1.1 Komunitas dan Rasa Kebersamaan Masyarakat (Community Sentiment) ....................... 21
2.1.2 Konsep Modal Sosial....................................................................................................... 22
2.1.3 Konsep Aktivitas Manusia............................................................................................... 23
2.1.4 Konsep Volunteerism ...................................................................................................... 24
2.1.5 Konsep Partisipasi Masyarakat Dalam Konteks Pembangunan ...................................... 26
2.2 Kajian Literatur Aktivitas Peningkatan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas .......... 29
2.2.1 Konsep Pengembangan Dari Bawah................................................................................ 29
2.2.2 Peningkatan Kualitas Lingkungan ................................................................................... 31
2.2.3 Konsep Pengembangan Masyarakat ................................................................................ 32
2.3 Pola Asumsi Kajian Literatur.................................................................................................... 33
2.4 Sintesis Teori............................................................................................................................. 34
2.5 Variabel Terpilih ....................................................................................................................... 34
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI.................................................................. 38
3.1 Gambaran Umum Kecamatan Kaliwungu ................................................................................ 38
3.1.1 Kondisi Fisik.................................................................................................................... 38
3.1.2 Kondisi Topografi dan Morfologi ................................................................................... 40
3.1.3 Kondisi Hidrologi dan Hidrogeologi ............................................................................... 43
3.1.4 Kondisi Geologi Lingkungan .......................................................................................... 47
3.1.5 Kondisi Tata Guna Lahan................................................................................................ 49
3.1.6 Kondisi Kependudukan ................................................................................................... 49
3.1.7 Konstelasi Wilayah Makro dengan Mikro....................................................................... 51
3.2 Gambaran Umum Kelurahan Kutoharjo ................................................................................... 52
3.2.1 Kondisi Fisik.................................................................................................................... 52
3.2.2 Kondisi Tata Guna Lahan................................................................................................ 54
3.2.3 Kondisi Kependudukan ................................................................................................... 54
3.2.4 Peningkatan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas Kelurahan Kutoharjo........ 56
ix
BAB IV PENGARUH RASA KEBERSAMAAN TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM PROGRAM PLP-BK (NOTO DESO) .......................................... 57
4.1 Pengaruh Rasa Kebersamaan Terhadap Partisipasi Warga Kelurahan Kutoharjo .................... 57
4.2 Identifikasi Variabel Penelitian Karakteristik Individu............................................................. 60
4.3 Identifikasi Variabel Penelitian Rasa Kebersamaan Masyarakat.............................................. 62
4.4 Identifikasi Variabel Penelitian Tingkat Partisipasi Masyarakat .............................................. 63
4.5 Membuktikan Hubungan Karakteristik Individu Terhadap Tingkat Partisipasi Warga............ 65
4.6 Membuktikan Hubungan Karakteristik Individu Terhadap Rasa Kebersamaan Warga ........... 69
4.7 Membuktikan Pengaruh Rasa Kebersamaan Masyarakat Terhadap Tingkat Partisipasi .......... 77
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ....................................................................... 82
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 82
5.2 Rekomendasi ............................................................................................................................. 84
LAMPIRAN................................................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 86
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian.......................................................................................................... 8
Tabel 1.2 Tabel Kebutuhan Data..................................................................................................... 13
Tabel 2.1 Perbandingan Antara Partisipasi Sebagai Cara dan Tujuan ............................................ 26
Tabel 2.2 Sintesis Teori Kajian Literatur ........................................................................................ 34
Tabel 2.3 Variabel Terpilih Kajian Literatur................................................................................... 37
Tabel 3.1 Luas Wilayah Kecamatan Kaliwungu............................................................................. 38
Tabel 3.2 Jumlah Kelurahan, Dukuh, RW, dan RT Kecamatan Kaliwungu................................... 38
Tabel 3.3 Panjang Sungai dan Debit Air Sungai Kabupaten Kendal .............................................. 43
Tabel 3.4 Curah Hujan Kecamatan Kaliwungu............................................................................... 45
Tabel 3.5 Penggunaan Lahan Kecamatan Kaliwungu..................................................................... 49
Tabel 3.6 Luasan Tanah Kering Kecamatan Kaliwungu ................................................................ 49
Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Kecamatan Kaliwungu....................................................................... 49
Tabel 3.8 Tabel Penggunaan Lahan Kelurahan Kutoharjo ............................................................. 54
Tabel 3.9 Tabel Jumlah Penduduk Kutoharjo Berdasarkan Kelompok Umur ................................ 54
Tabel 3.10 Tabel Rincian Kegiatan PLP-BK Tahap Satu Kelurahan Kutoharjo ............................ 56
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................................... 6
Gambar 1.2 Posisi Penelitian .......................................................................................................... 7
Gambar 1.3 Scope Of Work............................................................................................................ 10
Gambar 1.4 Alur Penentuan Populasi Sampel Penelitian ............................................................... 16
Gambar 1.5 Populasi Sampel Penelitian ......................................................................................... 17
Gambar 1.6 Kerangka Analisis Penelitian ...................................................................................... 19
Gambar 2.1 Hirarki Partisipasi Tangga Warga Negara................................................................... 27
Gambar 2.2 Pola Asumsi Kajian Literatur ...................................................................................... 33
Gambar 3.1 Peta Administrasi Kecamatan Kaliwungu................................................................... 39
Gambar 3.2 Peta Topografi Kecamatan Kaliwungu ....................................................................... 41
Gambar 3.3 Peta Kelerengan Kecamatan Kaliwungu ..................................................................... 42
Gambar 3.4 Peta Hidrogeologi Kecamatan Kaliwungu .................................................................. 44
Gambar 3.5 Peta Curah Hujan Kecamatan Kaliwungu................................................................... 46
Gambar 3.6 Peta Geologi Lingkungan Kecamata Kaliwungu ........................................................ 48
Gambar 3.7 Peta Tata Guna Lahan Kecamatan Kaliwungu............................................................ 47
Gambar 3.8 Peta Konstelasi Wilayah Makro Dengan Mikro.......................................................... 51
Gambar 3.9 Peta Administrasi Kelurahan Kutoharjo...................................................................... 53
Gambar 3.10 Peta Tata Guna Lahan Kelurahan Kutoharjo............................................................. 55
Gambar 4.1 Antusiasme Warga Dalam Sosialisasi Massal Noto Deso........................................... 57
Gambar 4.2 Hipotesis Awal Analisis .............................................................................................. 59
Gambar 4.3 Ilustrasi Proses Korelasi Bivariate............................................................................... 64
Gambar 4.4 Output Korelasi Karakteristik Individu dan Tingkat Partisipasi ................................. 66
Gambar 4.5 Output Korelasi Karakteristik Individu dan Alasan Ikut Noto Deso........................... 70
Gambar 4.6 Output Korelasi Karakteristik Individu dan Frekuensi Silaturahim............................ 72
Gambar 4.7 Output Korelasi Karakteristik Individu dan Iuran Mingguan ..................................... 74
Gambar 4.8 Output Korelasi Rasa Kebersamaan dan Tingkat Partisipasi ...................................... 78
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsepsi perencanaan dalam sudut pandang pembangunan berada di tahapan awal proses
pengembangan. Sedangkan konsep perencanaan itu sendiri memiliki pengertian suatu aktivitas universal
manusia, berupa keahlian dasar dalam kehidupan yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil
sebelum diadakan pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada (Catanese, 1916). Munculnya
alternatif ini berkaitan dengan fungsi dari perencanaan itu sendiri, yakni sebagai problem solving atau
penyelesai masalah. Alternatif-alternatif yang dihasilkan merupakan solusi dari keadaan yang
berlangsung secara dinamis terus mengalami perubahan dengan dampak yang berbeda-beda. Sedangkan
fungsi perencanaan ialah sebagai pengatur atau pengendali (unsur manajemen). Faktor perencanaan
inilah yang menjadi kunci sukses dalam sebuah pembangunan. Perencanaan yang baik akan
menghasilkan pembangunan yang baik, sedangkan perencanaan yang buruk akan menghasilkan
pembangunan yang buruk pula.
Salah satu cabang ilmu perencanaan dalam konteks pembangunan praktis ialah pengembangan
masyarakat, dimana ilmu pengembangan masyarakat ialah sebuah konsep yang berkaitan dengan upaya
peningkatan atau pengembangan, dan merupakan tipe tertentu dalam perubahan menuju kearah yang
positif. Singkatnya community development merupakan suatu tipe perencanaan tertentu sebagai upaya
yang disengaja untuk memacu peningkatan atau pengembangan masyarakat (Cook, 1994). Sedangkan
Giarci (2001) memandang community development sebagai suatu hal yang memiliki pusat perhatian
dalam membantu masyarakat pada berbagai tingkatan umur untuk tumbuh dan berkembang melalui
berbagai fasilitasi dan dukungan agar mereka mampu memutuskan, merencanakan dan mengambil
tindakan untuk mengelola dan mengembangkan lingkungan fisiknya serta kesejahteraan sosialnya.
Terminologi pembangunan yang dikemukakan dalam konteks pengembangan masyarakat
seringkali dikaitkan dengan konsep pembangunan incremental, karena sifatnya yang praktis dan tepat
guna, selain itu tipe pembangunan dengan metode pengembangan masyarakat juga diadopsi salah satu
jenis perencanaan sosial yakni Bottom Up, dimana pembangunan fisik maupun sosial akan terjadi
dengan sendirinya, ketika masyarakat ikut paham akan makna dan proses pembangunan itu sendiri
sehingga mereka akan bergerak secara mandiri dalam penyelenggaraan pembangunan. Konteks inilah
yang sering disebut dengan proses Social Learning.
2
2
Proses Social learning tidak dapat terjadi dengan sendirinya, terdapat langkah awal dalam
mempelopori proses pembelajaran tersebut, sehingga masyarakat sebagai pelaku utama dalam sistem
pengembangan masyarakat, harus berpartisipasi dalam membangun masyarakatnya sendiri, inilah yang
menjadi kunci pembangunan berbasis masyarakat. Berdasarkan pola pikir diatas pengembangan
masyarakat memiliki satu poin penting yakni masyarakat itu sendiri.
Menurut Soekanto (1990) Masyarakat memiliki pengertian anggota-anggota suatu kelompok,
baik kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa
kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tadi
disebut sebagai masyarakat dan dengan kriteria tertentu yakni memiliki social relationships yang kuat
antara satu dengan lainnya. Dengan mengambil pokok uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa
masyarakat setempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas batas tertentu dimana
faktor utama yang menjadi dasar pembentukan masyarakat adalah interakasi diantara para anggotanya.
Kajian-kajian mengenai pengembangan dan pembangunan berbasis masyarakat telah banyak
dikemukakan oleh para ahli perencanaan, khususnya dibidang partisipasi masyarakat. Berbagai produk
hasil kajian pembangunan berbasis masyarakat kini telah banyak digunakan dalam mempercepat proses
pembangunan di wilayah yang kurang mendapatkan perhatian pemerintah, khususnya wilayah pedesaan
terpencil, hal ini dimaksudkan untuk mengubah pola pikir perencanaan sosial Top Down yang dirasa
kurang efektif menjadi pola pikir Bottom Up yang praktis. Adapun berbagai metode yang dihasilkan
dalam proses pengembangan masyarakat biasanya digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup, seperti
penyediaan perumahan sehat berbasis masyarakat, peningkatan lingkungan permukiman berbasis
komunitas, penyediaan sarana prasarana perkotaan dan lain sebagainya.
Program pengembangan masyarakat juga telah dilaksanakan di Indonesia, terutama Jawa
Tengah. Umumnya program pengembangan masyarakat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
penyediaan sarana dan prasarana permukiman, seperti perumahan, jalan, sarana kebersihan dan lain
sebagainya, karena sifatnya yang praktis. Penelitian ini dirancang untuk membuktikan pengaruh dari
sebuah komunitas akan keikutsertaan warga dalam program pengembangan masyarakat, yang diteliti dari
sebab - sebab warga yang bersangkutan berpartisipasi dalam proses pembangunan. Identifikasi terhadap
kualitas implementasi program pengembangan masyarakat ini dilakukan di Kabupaten Kendal
Kecamatan Kaliwungu, Kelurahan Kutoharjo. Penelitian dilakukan karena sarana dan prasarana di desa
tersebut dinilai kurang memadai dalam menunjang kualitas hidup permukiman pedesaan, sehingga
penelitian ini dilakukan untuk melihat porgres pelaksanaan peningkatan kualitas lingkungan, terutama
dibidang permukiman. Kelurahan Kutoharjo merupakan kelurahan dengan mayoritas kawasan yang
sangat minim dengan sarana dan prasarana, meskipun terdapat beberapa embrio pertumbuhan disana
yang dinilai sangat potensial bagi pertumbuhan perekonomian warga.
3
3
Penelitian yang diangkat dalam penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk memeriksa apakah
sebuah masyarakat, dengan berbagai macam individu didalamnya yang memiliki rasa kepemilikan akan
komunitas (Community Sentiment) mampu mempengaruhi keinginan masyarakat tersebut untuk
berpartisipasi dalam penerapan program pembangunan berbasis masyarakat, sehingga dapat terkaji
dengan baik apakah program implementasi perencanaan (PLP-BK) berjalan progresif atau sebaliknya.
Sehingga penelitian ini dapat menghasilkan sebuah rekomendasi perencanaan sosial yang ideal.
1.2 Perumusan Masalah
Salah satu dasar pemikiran perencanaan partisipatif khususnya pengembangan masyarakat ialah
bagaimana kebutuhan primer masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Atas dasar sasaran jangka singkat
tersebut, pemerintah dengan bantuan pihak luar negeri yakni World Bank, melakukan inisiasi dalam
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat pedesaan kurang mampu sesuai dengan arahan dan tujuan yang
tertera di Millenium Development Goals melalui kinerja PNPM Masyarakat Desa yang diselenggarakan
di berbagai tempat di Indonesia. Salah satu pelaksanaan program PNPM MD ini ialah peningkatan
kualitas lingkungan masyarakat yang diterapkan di Kabupaten Kendal Kecamatan Kaliwungu Kelurahan
Kutoharjo. Pelaksanaan peningkatan kualitas lingkungan permukiman masyarakat tersebut dilaksanakan
melalui program PLP-BK atau peningkatan lingkungan permukiman berbasis masyarakat. Program ini
bertujuan untuk menerapkan proses social mobilization kepada masyarakat di Kelurahan Kutoharjo
dalam rangka optimalisasi potensi permukiman dalam mendukung kehidupan perekonomian warga.
Program pengembangan masyarakat ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap keadaan permukiman
warga yang mengkhawatirkan.
Program PLP-BK tidak selamanya dapat berjalan mulus selama masa penerapannya, terdapat
beberapa permasalahan krusial di awal pelaksanaan program pengembangan masyarakat, yakni belum
terlalu relevannya strategi yang ditawarkan oleh program PLP-BK sehingga masyarakat Kelurahan
Kutoharjo belum siap untuk bekerja sama terutama dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan
PLP-BK, sehingga pada tahap awal kinerja program sebagian masyarakat belum dapat berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini merupakan masalah yang serius dalam konteks
pengembangan masyarakat karena objek utama rekayasa pengembangan masyarakat adalah masyarakat
itu sendiri. Penelitian ini disusun dengan melihat perumusan masalah mengenai keterbutuhan proses
pembangunan akan tenaga masyarakat Kelurahan Kutoharjo untuk ikut berpartisipasi dalam program
PLP-BK, karena pada akhirnya masyarakat di kelurahan tersebut harus mampu menjalankan program
secara mandiri tanpa bantuan dari pihak penyelenggara program pengembangan masyarakat.
4
4
Diperlukan sebuah penelitian untuk menilai seberapa besar pengaruh rasa kebersamaan
komunitas Kelurahan Kutoharjo terhadap keinginan masyarakat untuk ikut serta dalam pelaksanaan
program partisipatif yang diterapkan, sehingga keterbutuhan akan tenaga masyarakat dapat terpenuhi dan
program perencanaan partisipatif yang diterapkan dan dilaksanakan oleh warga dapat berjalan dengan
baik. Maka dari itu akan muncul sebuah Research Questions dalam penelitian ini yakni dapatkah
dibuktikan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara rasa kebersamaan akan sebuah komunitas
(Community Sentiment) terhadap keinginan masyarakat untuk berpartisipasi didalam peningkatan
kualitas lingkungan perumahan (PLP-BK) di Kelurahan Kutoharjo?
1.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya studi ialah untuk memeriksa serta membuktikan pengaruh rasa
kebersamaan sebuah komunitas (Community Sentiment) berupa motivasi maupun demotivasi terhadap
keinginan masyarakat untuk turut serta berpartisipasi terhadap penerapan program pengembangan
masyarakat (PLP-BK) di Kelurahan Kutoharjo.
1.3.2 Sasaran
Adapun sasaran penelitian yang akan dicapai berdasarkan tujuan diatas ialah sebagai berikut:
1. Identifikasi variabel penelitian karakteristik individu
2. Identifikasi variabel penelitian rasa kebersamaan
3. Identifikasi variabel penelitian tingkat partisipasi
4. Membuktikan hubungan karakteristik individu masyarakat terhadap tingkat partisipasi
masyarakat Kelurahan Kutoharjo dalam program PLP-BK
5. Membuktikan hubungan karakteristik individu terhadap rasa kebersamaan masyarakat Kelurahan
Kutoharjo
6. Membuktikan pengaruh rasa kebersamaan masyarakat yang tumbuh di tengah masyarakat
terhadap tingkat partisipasi warga dalam program PLP-BK di Kelurahan Kutoharjo
1.3.3 Manfaat Penelitian
Potensi utama yang dimiliki masyarakat Kelurahan Kutoharjo ialah kuatnya rasa kebersamaan,
kekeluargaan dan gotong royong dari setiap warganya, hal ini disinyalir mampu mempengaruhi
keikutsertaan masyarakat terhadap pelaksanaan program pengembangan masyarakat. Berdasarkan hal
tersebut dikembangkanlah sebuah metode untuk merekayasa tumbuhnya rasa kebersamaan antar
masyarakat di Kelurahan Kutoharjo agar pelaksanaan program dapat berjalan.
5
5
Dengan pola pikir tersebut penelitian ini dirancang untuk membuktikan seberapa besar
pengaruh potensi kebersamaan masyarakat yang dimiliki oleh warga kelurahan terhadap keinginan
warga untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program pengembangan masyarakat PLP-BK. Sehingga
rekomendasi yang akan dihasilkan dapat mendukung kinerja dari pelaksanaan program peningkatan
kualitas lingkungan di Kelurahan Kutoharjo kedepannya.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Ruang Lingkup Substansial
Fokus penelitian ini ditujukan untuk memeriksa dan membuktikan rasa kebersamaan masyarakat
dalam melaksanakan aktivitas yang berkaitan dengan peningkatan kualitas lingkungan (PLP-BK),
dengan mengacu kepada perkembangan potensi kemasyarakatan yang terdapat di Kelurahan Kutoharjo
yang meliputi beberapa hal berikut ini :
1. Mengidentifikasi fokus atau variabel penelitian yang dilihat dari sisi individu masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan noto deso di Kelurahan Kutoharjo
2. Melakukan observasi mendalam mengenai potensi rasa kebersamaan akan sebuah komunitas
(community sentiment) di masyarakat Kelurahan Kutoharjo.
3. Melakukan observasi mendalam mengenai kualitas partisipasi masyarakat dalam kegiatan noto
deso di Kelurahan Kutoharjo berdasarkan absen kegiatan warga
4. Melakukan uji korelasi terhadap potensi kemasyarakatan rasa kebersamaan dengan keinginan
masyrakat untuk berpartisipasi dalam penerapan program pengembangan masyarakat
Sedangkan ruang lingkup materi yang akan disajikan dalam penyusunan laporan mencakup
aspek-aspek yang terkait dalam upaya pengembangan masyarakat dalam penerapan perencanaan
partisipatif. Materi-materi lain yang terkait ialah materi yang berhubungan dengan pengertian sebuah
komunitas dalam satu kelompok masyarakat dan pengaruhnya terhadap aktivitas kehidupan serta materi-
materi yang berkaitan dengan penerapan perencanaan partisipatif. Penyusunan laporan penelitian ini
merupakan rangkaian dari materi penyusunan neighbourhood development untuk Pengembangan
Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) atau yang disebut dengan istilah Noto Deso.
1.4.2 Ruang Lingkup Spasial
Detail penjelasan mengenai ruang lingkup wilayah dan gambaran umum mengenai pelaksanaan
program Noto Deso hingga saat ini akan dijelaskan di BAB III gambaran umum peningkatan lingkungan
permukiman berbasis komunitas Kelurahan Kutoharjo.
7
7
1.6 Posisi Penelitian
Gambar 1.2Posisi Penelitian
Sumber : Analisis penyusun, 2011
Secara umum ilmu perencanaan wilayah dan kota memiliki cakupan aspek yang cukup luas baik
itu secara keruangan maupun sektoral. Aspek keruangan yang dibahas dalam ilmu perencanaan wilayah
dan kota meliputi kawasan, kota ataupun wilayah sedangkan secara sektoral melingkupi sektor prasarana
kota / wilayah, permukiman, tata guna lahan, perancangan, manajemen kota, pengembangan wilayah,
tata ruang dan sebagainya.
Penelitian ini merupakan salah satu penerapan proses dari perencanaan perdesaan dalam ruang
lingkup program PNPM MD. Desa yang tumbuh dengan mengandalkan potensi aktivitas
kemasyarakatannya dan sumber daya lokal sangat menarik untuk dikaji sebagai sebuah bahan penelitian,
untuk kemajuan desa tersebut di masa yang akan datang.
Penelitian ini akan menggunakan aspek sektoral dan spasial. Aspek spasial yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah Kelurahan Kutoharjo, Kabupaten Kendal. Aspek sektoral yang diteliti adalah
kondisi pelaksanaan program PNPM MD yakni PLP-BK di Kutoharjo. Kemudian kedua aspek tersebut
akan digabungkan sehingga akan diketahui pengaruh dari komunitas masyarakat Kutoharjo terhadap
keikutsertaan dalam program dan dampaknya kepada perkembangan desa secara menyeluruh.
8
8
1.7 Keaslian Penelitian
NoNama
PenelitiJudul Penelitian
Lokasi dan
Tahun
Penelitian
Materi PenelitianTeknik
Analisis
Hasil
Penelitian
1. Taupik Mulyadi KajianPengembanganMasyarakat LokalDalam MendukungPembangunanPariwisata diKawasanTawangmangu
Semarang(2006)
Penelitian ini membahas :untuk memberi arahanmengenai pengembanganmasyarakat lokal dikawasan Tawangmanguagar memiliki kemampuandan keterampilan yangmendukung aktivitaspariwisata
Metode analisispendekatancampurandengan analisiskualitatifdeskriptifAnalisis kondisieksistingpariwisataAnalisispartisipasimasyarakatAnalisiskebutuhan
Diperlukandiversifikasiproduk wisatayang unik dankreatifPeningkatanpelayanandenganpenambahansarprasAplikasistrategipengambanganmasyarakat
2. I Gede PutuMariantara
Pemberdayaan DesaAdat/PakramanBaler Bale Agungdan PartisipasiMasyarakat MiskinDalam ProgramCommunity BasedDevelopment
Bali (2008) Penelitian ini membahas :bagaimana dan mengapapemberdayaan desaadat/pakraman dilakukandan mengapa partisipasimasyarakat miskin belumdapat terlaksana secaraoptimal, serta melakukankajian terhadap prajurudan pemerintah dalampenguatan danpeningkatan peran dalamrangka mengurangimasyarakat miskin diKecamatan Negara,Kabupaten Jembrana, Bali
Metode analisiskualitatifdeskriptifdenganmengikutiparadigmanaturalistikPembangunanteoriberlandaskanpercakapan dilapanganPemakaianinforman secarapurposivesnowball
Adanya studiuntukmembukakhasanah danmenggalipotensi lokal,agar dapatdimanfaatkandalampelaksanaanpembangunanPemberiankemampuanolehpemerintahkepada desaadat/pakramanPelaksanaanprogram CBDdi desaadat/pakraman,serta menjagakestabilanekonomi untukmasa yang akandatang
Tabel 1.1Keaslian Penelitian
Sumber: Analisis Penyusun, 2011
9
9
1.8 Metodologi Penelitian
1.8.1 Pendekatan Dalam Penelitian
Dalam penelitian berjudul ”pengaruh rasa kebersamaan terhadap tingkat partisipasi warga
Kelurahan Kutoharjo dalam program peningkatan lingkungan permukiman berbasis komunitas” ini,
pendekatan penelitian yang digunakan ialah kuantitatif deskriptif atau campuran antara kuantitatif dan
narasi secara deskriptif, dimana hal ini didasarkan pada tujuan penelitian yang ingin mendapatkan hasil
dari penggabungan dua analisis yakni perhitungan akan data yang bersifat numerik dan analisis
deskriptif sebagai metode penjelasan hasil output perhitungan.
Pendekatan secara kuantitatif deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dengan
melakukan serangkaian perhitungan-perhitungan menggunakan metode yang dianggap tepat selanjutnya
dikombinasikan dengan melakukan pemaparan atas informasi yang diperoleh dari responden yang
merupakan subjek hasil Quisioner maupun analisis data-data numerik yang diambil dari data statistik
program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Kutoharjo. Dengan kata lain,
pendekatan ini bertujuan untuk saling melengkapi antara pendekatan kuantitatif dengan pendekatan
secara narasi deskriptif. Spesifikasi penggunaan pendekatan kuantitatif deskriptif dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang berkaitan dengan pengolahan data dengan
menggunakan teknik analisis bersifat kuantitatif. Penggunaan pendekatan ini untuk mengolah data-
data numerik terutama partisipasi masyarakat dalam program PLP-BK yang dilihat dari keaktifan
warga dalam mengikuti kegiatan PLP-BK (absen kegiatan), penilaian produk perencanaan berupa PS
(pemetaan swadaya) dan RPLP (rencana peningkatan lingkungan permukiman) yang dinilai
berdasarkan mutu kualitas dan kesesuaian analisis produk perencanaan Data-data tersebut diolah
dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Adapun pada tahap selanjutnya dalam analsis yang
bersifat kuantitatif ialah penggunaan metode analisis korelasi (bivariate correlation) untuk mencoba
untuk mencari hubungan antara tiga jenis variabel yang akan diuji berdasarkan penilaian terhadap
ketiga variabel penelitian, variabel tersebut adalah karakteristik individu, rasa kebersamaan dan
tingkat partisipasi. Hasil dari pengolahan data tersebut akan menghasilkan output korelasi yang
menunjukan keterikatan antar variabel penelitian serta pengaruh satu sama lainnya. Hasil dari
analisis di tersebut masih berupa angka-angka, sehingga diperlukan deskripsi yang tepat terhadap
output analisis tersebut guna menjawab hipotesis yang telah disusun sebelumnya.
Pendekatan Deskriptif, yaitu pendekatan yang berkaitan dengan pengolahan data yang bersifat non
numerik. Dalam pendekatan ini, maka akan dilakukan deskripsi terhadap hasil dari analisis korelasi
(bivariate correlation) yang masih berbentuk numerik, sehingga penarikan jawaban kesimpulan dan
rekomendasi akan penelitian ini dapat dilakukan.
10
10
1.8.2 Teknik Analisis Data
Dalam melakukan poses pengolahan data yang didapatkan untuk mengetahui tingkat partisipasi
masyarakat Kelurahan Kutoharjo langkah-langkah yang diambil akan mengacu kepada alur pendekatan
penelitian yang dipakai. Adapun alur ini diterjemahkan secara lebih lugas dan sederhana melalui proses
singkat yang dinamakan dengan Scope Of Work. Dengan penggunaan Scope Of Work penelitian secara
tepat, pengolahan data akan lebih mudah karena akan bersifat terperinci dan terfokus kepada lima klaster
utama. Hal ini disebabkan oleh jenis penelitian yang akan menggunakan tipe pengambilan data
Convinient Sampling dimana data-data yang akan diakuisisi telah nampak dengan jelas, yakni terbagi
atas beberapa klaster. Adapun rancangan Scope Of Work dalam ”pengaruh rasa kebersamaan terhadap
tingkat partisipasi masyarakat kelurahan kutoharjo dalam program peningkatan lingkungan permukiman
berbasis komunitas” ialah sebagai berikut:
Gambar 1.3Scope Of Work Penelitian
Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2011
Berdasarkan pola pikir yang dirancang dalam Scope Of Work penelitian, data penelitian akan
didapatkan berdasarkan klaster-klaster masyarakat sesuai dengan tingkatan partisipasi yang mereka
jalankan dalam program peningkatan lingkungan permukiman berbasis komunitas. Klaster partisipasi
tersebut didapatkan berdasarkan hasil olahan data sekunder yang telah ada yakni data PS (Pemetaan
Swadaya), data RPLP (Rencana Peningkatan Lingkungan Pernukiman) dan data absen warga dalam
mengikuti program penyusunan produk rencana PLP-BK yang diadakan di Kelurahan Kutoharjo.
Adapun pembagian klaster-klaster masyarakat berdasarkan keinginan mereka berpartisipasi dalam
program terbagi menjadi lima kelas yakni :
o Klaster sangat aktif (merupakan warga dengan tingkat partisipasi sangat tinggi)
o Klaster aktif (merupakan warga dengan tingkat partisipasi tinggi)
11
11
o Klaster cukup aktif (merupakan warga dengan tingkat keikutsertaan biasa)
o Klaster kurang aktif (merupakan warga dengan tingkat partisipasi rendah)
o Klaster tidak aktif (warga dengan tingkat partisipasi sangat rendah)
Data-data yang diperoleh berdasarkan survey terhadap klaster masyarakat diolah dengan cara
kuantitatif sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sebuah indeks partisipasi atau klaster partisipasi
per RW yang dibutuhkan untuk menilai mengapa masyarakat Kelurahan Kutoharjo turut berpartisipasi
dalam program atau sebaliknya. Proses analisis ini dinilai sangat krusial, karena tahap ini menghasilkan
sebuah grafik partisipasi yang berfungsi sebagai acuan dalam proses pengambilan sampel. Proses
penilaian produk perencanaan pemetaan swadaya dan RPLP untuk menghasilkan klaster partisipasi per
RW dapat disimak pada (Lampiran 1.1 - 1.9).
Output berupa klaster partisipasi per RW selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam
membuat grafik partisipasi per individu. Jika pada tahap awal klaster partisipasi hanya digunakan untuk
menandai keikutsertaan masyarakat secara makro maka pada tahap penyusunan grafik partisipasi tingkat
keikutsertaan masyarakat akan difokuskan kepada level individu atau warga per orang yang lebih rinci
dalam mengikuti kegiatan Noto Deso dari tahap awal hingga tahap akhir. Sehingga setelah grafik
partisipasi dihasilkan, pengambilan sampel akan dilakukan berdasarkan hasil grafik partisipasi per
individu yang menyatakan lima kelas sebagaimana klaster partisipasi per RW yakni sangat aktif, aktif,
cukup aktif, malas, dan sangat malas. Dan semua output hasil perhitungan dan penyajian akan grafik
partisipasi akan dicantumkan dalam sistem informasi noto deso sebagai salah satu metode agar
portofolio keberjalanan kegiatan noto deso di Kelurahan Kutoharjo dapat disebarluaskan dengan mudah.
Adapun proses perhitungan klaster partisipasi individu dan pembuatan tampilan sistem informasi noto
deso dapat di simak pada (Lampiran 1.10 - 1.18).
Setelah tahap analisis data sekunder selesai untuk menghasilkan grafik partisipasi, dimulailah
tahap survey lapangan sebagai metode untuk melakukan observasi terhadap masyarakat dalam
melaksanakan program Noto Deso. Adapun proses survey lapangan dengan penggunaan metode
quisioner digunakan untuk melakukan observasi secara menyeluruh akan kondisi masyarakat Kelurahan
Kutoharjo dan untuk menghasilkan variabel penelitian sesuai dengan sasaran penelitian yang telah
disusun sebelumnya yakni sebagai berikut:
1. Identifikasi variabel penelitian karakteristik individu
2. Identifikasi variabel penelitian rasa kebersamaan
3. Identifikasi variabel penelitian tingkat partisipasi
Dengan menggunakan ketiga variabel penelitian di atas, peneliti akan melakukan proses analisis
korelasi (bivariate correlation) antar variabel untuk membuktikan pengaruh antara rasa kebersamaan
masyarakat terhadap tingkat partisipasi di dalam program PLP-BK (Noto Deso). Tiga variabel penelitian
tersebut merupakan hasil penggambaran secara spesifik yang dilakukan berdasarkan pertanyaan-
12
12
pertanyaan quisioner yang diajukan kepada setiap responden di kelima klaster keikutsertaan peserta
dalam program. Adapun spesifikasi tiga variabel penelitian tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
quisioner yang disortir sebagai penggambaran variabel penelitian ialah sebagai berikut:
Variabel karakteristik individu
Merupakan gambaran ciri-ciri atau karakter responden secara individual yang dilihat
berdasarkan pertanyaan quisioner akan:
a. Berapa umur responden
b. Berapa rata-rata penghasilan responden per bulan
c. Apakah responden termasuk kedalam kepengurusan perangkat desa
d. Seberapakah waktu yang responden sisihkan untuk mengikuti kegiatan Noto Deso
e. Ketertarikan responden terhadap kegiatan sosial yang dilaksanakan di Kelurahan Kutoharjo
f. Seberapa lama tahun responden telah menetap di Kelurahan Kutoharjo
Variabel rasa kebersamaan masyarakat
Merupakan gambaran ciri-ciri atau karakter responden akan rasa kebersamaan, kekeluargaan
yang tumbuh antar sesama warga yang dilihat berdasarkan pertanyaan quisioner akan:
a. Alasan responden mengikuti kegiatan Noto Deso
b. Frekuensi silaturahim responden terhadap warga lainnya dalam satu RT
c. Iuran warga per minggun yang responden berikan berdasarkan loyalitas nya
Variabel tingkat partisipasi masyarakat
Merupakan gambaran ciri-ciri atau karakter responden akan keikutsertaan dalam program, yang
dilihat berdasarkan grafik partisipasi warga dalam sistem informasi Noto Deso.
Ketiga variabel terpilih dalam penelitian yang telah dihasilkan berdasarkan survey hingga proses
sortir quisioner merupakan variabel yang akan diproses melalui tahapan korelasi dengan spesifikasi
metode bivariate correlation. Dengan alat analisis korelasi, diharapkan akan terbentuk sebuah
kesesuaian terutama pengaruh antara variabel rasa kebersamaan dan variabel tingkat partisipasi. Adapun
variabel karakteristik individu digunakan untuk melihat bagaimana kondisi perorangan warga Kelurahan
Kutoharjo terhadap kedua variabel utama yakni rasa kebersamaan dan tingkat partisipasi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tahap analisis korelasi antara karakteristik individu dengan rasa kebersamaan dan
tingkat partisipasi dimaksudkan untuk melihat apakah variabel rasa kebersamaan maupun tingkat
partisipasi layak untuk digunakan dalam tahap korelasi selanjutnya terutama dalam membuktikan
pengaruh antara rasa kebersamaan terhadap tingkat partisipasi masyarakat di dalam program PLP-BK
atau Noto Deso. Adapun analisis korelasi yang dilakukan akan mengacu kepada standar signifikansi uji
yakni 0,01 atau 0,05 sesuai dengan angka signifikansi yang dihasilkan serta standar nilai koefisien
korelasi yang bernilai plus (+) atau minus (-) sebagai penanda hubungan korelasi antar dua variabel
penelitian yang diuji dalam uji bivariate correlation.
13
13
1.8.3 Kebutuhan dan Teknik Pengumpulan Data
1.8.3.1 Kebutuhan Data
Dalam mencapai tujuan penelitian, langkah selanjutnya ialah merinci kebutuhan akan data yang
akan digunakan dalam pelaksanaan analisis. Data merupakan instrumen yang menggambarkan mengenai
kondisi dan karakteristik obyek yang diteliti. Data sangat dibutuhkan oleh peneliti dengan tujuan
membuktikan dan menjawab pertanyaan penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang didapat secara langsung dalam bentuk kualitatif atau narasi, yang didapatkan dari
pelaksanaan quisioner maupun observasi lapangan, sedangkan data sekunder merupakan data yang
didapatkan dari berbagai macam sumber terutama instansi kerja kelurahan terkait. Kebutuhan data-data
yang akan digunakan dalam penelitian ini secara lengkap dapat dilihat pada (Tabel 1.2) dibawah ini:
Tabel 1.2Tabel Kebutuhan Data
Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011
No Sasaran Manfaat Analisis DataJenisData
BentukData
Sumber
1
identifikasi kualitasproduk perencanaan yangdihasilkan warga dalamprogram Noto Deso(PLP-BK) melaluiAnalisis ProdukPerencanaan
Mengetahui tingkatkeaktifan warga dalammelaksanakan programPLP-BK di KelurahanKutoharjo
Data rekap PSdan RPLPKelurahanKutoharjo
Sekunder
DataTertulisdanGambar
BKMKelurahan
2
identifikasi keaktifanwarga dalam programPLP-BK dengan bantuanAnalisis SistemInformasi Noto Deso
Mengetahui tingkatkeaktifan warga dalammelaksanakan programPLP-BK di KelurahanKutoharjo
Data rekapabsen wargadalammengikutipertemuan
Sekunder
DataTertulisdanpembuatansisteminfo
BKMKelurahan
3
Membuktikan hubungankarakteristik individuterhadap rasakebersamaan masyarakatdan tingkat partisipasi
mengetahui kondisikeikutsertaan wargaakan program PLP-BKberdasarkan dataprimer yang didapatkandengan cara quisionerdan observasi
Data hasilsurveyquisioner danobservasiberdasarkanklasterkerajinanwarga
PrimerDataTertulis
Hasilquisionerdanobservasiterhadapwargaberdasarkanklaster yangditentukan
4
Membuktikan pengaruhrasa kebersamaanterhadap tingkatpartisipasi dalammelaksanakan programPLP-BK
Melakukan uji korelasiantara variabel rasakebersamaan dantingkat partisipasidengan tujuan untukmelihat pengaruhantara rasakebersamaan terhadappartisipasi warga
Data hasilsurveyquisioner danobservasibaik secaraindividualmaupunkomunitas
PrimerDataTertulis
Hasilquisionerdanobservasiterhadapwargaberdasarkanklaster yangditentukan
14
14
1.8.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Secara umum dapat dikatakan bahwa sumber data tersebar secara seimbang baik data primer
maupun sekunder, sehingga proses akuisisi data harus melalui tahapan yang sistematis agar kevalidan
dan ketepatan data dapat dimaksimalkan. Proses pengumpulan data dibagi menjadi dua langkah yakni
tahapan pra survey dan tahapan survey utama.
Tahap Pra Survey
Merupakan tahapan yang dilaksanakan agar survey utama dapat berjalan dengan baik dan
efisien. Adapun beberapa yang dilakukan dalam tahapan pra survey ialah kegiatan yang
berkaitan dengan identifikasi karakeristik awal yang dibagi atas beberapa pembahasan yakni:
o Persiapan rancangan pelaksanaan survey yang terdiri dari penyusunan rancangan kebutuhan
data, jadwal pelaksanaan survey awal, serta penetapan waktu survey utama, penyusunan
draft quisioner serta rancangan observasi guna mendapatkan gambaran dan karakteristik
warga di Kelurahan Kutoharjo
o Survey awal dilakukan untuk mengidentifikasi semua hal dasar terkait kondisi lingkungan
dan fenomena yang terjadi di lapangan. Adapun target yang telah diharapkan dapat tercapai
dalam survey awal ialah sebagai berikut:
Mendapatkan data-data sekunder yang akan dipakai dalam analisis penelitian seperti
data rekap PS, data rekap RPLP, data absen kegiatan PLP-BK.
Menentukan wilayah fisik dari klaster kerajinan warga yang telah ditentukan untuk
mempermudah melakukan survey quisioner dan observasi terhadap masyarakat
Kelurahan Kutoharjo
o Penyusunan dokumen – dokumen penting atau surat – surat yang akan digunakan dalam
proses birokrasi perizinan survei ataupun pengumpulan data termasuk terhadap perizinan
instansi – instansi terkait disamping menyiapkan alat – alat yang akan dibutuhkan dalam
proses pengumpulan data.
Tahap Survey Utama
Terbagi atas proses pengumpulan data primer dan sekunder serta penentuan titik detail klaster
tingkat kerajinan warga secara lebih akurat guna mempermudah peneliti dalam menentukan
orang individu maupun komunitas yang hendak dilakukan quisioner terhadapnya. Berikut
penjelasan tahapan per data yang diambil.
o Teknik pengumpulan data primer terbagi menjadi dua metode yakni:
Quesioner
Kerlinger (2000 : 780) menyatakan bahwa quesioner adalah alat atau instrumen yang
didalamnya memuat pertanyaan atau butir untuk direspon oleh individu yang dapat
diajukan sebagi bandingan terhadap wawancara. Sedangkan menurut Kartono (1996 :
15
15
217) menyatakan bahwa kuesioner adalah penyelidikan mengenai suatu masalah yang
banyak menyangkut kepentingan umum dengan cara mengedarkan formulir atau daftar
pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban
tertulis seperlunya.
Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Kartono, 2005 :30). Observasi dilakukan
untuk mengetahui secara langsung kondisi aktivitas masyarakat dalam mengikuti
pelaksanaan program PLP-BK, dan mengidentifikasi kondisi sarana prasarana
permukiman sebagai basis analisis yang akan dilakukan.
o Teknik pengumpulan data sekunder yakni dengan cara survei instansional, yaitu
mendapatkan data yang diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian. Survei ini
dilakukan dengan metode telaah dokumen setelah data yang diperlukan penyusun.
1.8.4 Teknik Sampling Penelitian
Dalam menetapkan jumlah sampel dan quesioner pada prinsipnya tidak ada peraturan yang ketat
secara mutlak menentukan berapa jumlah sampel tersebut yang akan diambil dari suatu populasi
(Kartono, 1996). Adapun jumlah sampel dalam studi menggunakan rumus yang dikembangkan oleh
Madyana A.M (1999: 127), yaitu:
0,25}x{Z.1)d.(N
0,25x x ZNn
22
2
keterangan:
n = besar sampel yang disyaratkan
N= jumlah populasi total (total warga yang mengikuti program di Kelurahan Kutoharjo)
d = tingkat presisi/ reabilitas = 10 % = 0,1
Z= nilai Z pada tabel d = 0,1 yaitu 1,6449
Dalam studi ini, nilai derajat kecermatan yang diambil adalah sebesar 10%. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat kepercayaan studi sebesar 90%.
Selanjutnya untuk penetapan jumlah sampel adalah sebagai berikut.
0,25}x{(1,6449)1)(0,1).(300
0,25 x(1,6449) x300n
22
2
= 100
≈ 100 orang sampel, artinya setiap klaster akan diambil sebanyak 20 orang sampel.
16
16
Dengan menggunakan jumlah sampel sebanyak 100 orang maka penelitian untuk melihat rasa
kebersamaan yang tumbuh ditengah masyarakat Kelurahan Kutoharjo dapat dilakukan dengan pemilihan
teknik sampling yang sesuai dengan karakteristik sampel yang akan diambil, maka dalam penelitian ini
menggunakan jenis pengambilan sampel dengan tipe Convinient Sampling. Adapun gambaran secara
singkat mengenai proses teknik sampling penelitian dijelaskan dalam (Gambar 1.4) berikut :
Gambar 1.4Alur Penentuan Populasi Sampel Penelitian
Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2011
1.8.5 Populasi Sampling Penelitian
Penelitian dalam melihat hubungan rasa kebersamaan masyarakat terhadap keinginan mereka
untuk berpartisipasi dalam program PLP-BK akan menggunakan teknik Convinient Sampling, dimana
pengambilan sampel dengan teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel dengan jenis Purposive
Sampling. Definisi dari Convinient Sampling adalah pengambilan sampel yang akan diambil atau dipilih
dengan pertimbangan kemudahan peneliti dari setiap kumpulan data yang telah jelas dan sangat detail
keberadaannya (Sampling Procedures, 2009). Hal ini disebabkan telah terumuskan dengan baik akan
data absen yang menunjukan data perorangan di setiap kelurahan yang melaksanakan kegiatan
pengembangan masyarakat PLP-BK sehingga dapat ditentukan klaster kerajinan warga yang juga
berfungsi sebagai teknik populasi sampling dan berguna sebagai landasan awal pengambilan data primer.
Klaster populasi sampling sebagaimana yang telah dijelaskan diatas terbagi atas lima klaster
utama (yang diubah namanya agar memudahkan penelitian) terdiri dari:
o Klaster partisipasi sangat aktif
o Klaster partisipasi aktif
o Klaster partisipasi cukup aktif
o Klaster partisipasi rendah
o Klaster partisipasi sangat rendah
17
17
Dari kelima klaster yang ditentukan diharapkan pembagian sampel dengan pembagian merata
disetiap klasternya setiap sebanyak 20 orang sampel. Sehingga metode quisioner yang diterapkan akan
tepat guna dan observasi lapangan dapat dipermudah.
Gambar 1.5Populasi Sampel Penelitian (Klaster Partisipasi Warga)
Kelurahan KutoharjoSumber : Hasil Analisis Penyusun, 2011
Keterangan :
1. Setiap klaster memiliki 20 Sampel yang akan diambil
1.8.6 Pengolahan Data
Dalam mengelola data yang diperoleh dengan metode quisioner, peneliti harus menggunakan
beberapa langkah agar data respons yang didapatkan tidak bias dan tepat guna. Sesuai dengan
pengertiannya quisioner atau (Self-Administered Questionnaire) merupakan teknik pengumpulan data
dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden
(Soehartono, 2004). Penggunaan teknik quisioner harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan
responden agar setiap pertanyaan yang diajukan akan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan sasaran
yang diharapkan.
Penelitian dalam melihat pengaruh rasa kebersamaan warga untuk mengikuti program PLP-BK
akan lebih banyak menggunakan tipe pertanyaan tertutup yang digunakan sebagai metode pengisian
quisioner agar data-data yang berupa respons dan jawaban warga tidak mengalami dinamisasi yang
terlalu besar dan akan memudahkan proses pengolahan data dalam penelitian ini. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan dalam mengelola data jawaban quisioner ialah sebagai berikut:
1.8.6.1 Penentuan Variabel Individu dan Komunitas
Dengan melihat pembagian jumlah populasi sampel pada (Gambar 1.5) diatas maka setiap
klaster partisipasi warga akan memiliki jenis responden yang spesifik yakni responden individual
yang akan menjelaskan berbagai keterangan seperti tingkat pendidikan warga, tingkat pendapatan
dan tingkat kepuasan warga akan sarana prasarana permukiman, dan anima masyarakat akan
program PLP-BK serta variabel komunitas yang akan menjelaskan perihal keterikatan akan
komunitas dan keterbutuhan akan komunitas individual tersebut.
18
18
1.8.6.2 Kuantifikasi Data
Merupakan langkah lanjutan setelah penentuan dua variabel dan proses pengumpulan data
melalui quisioner dan observasi lapangan selesai, yakni dengan melakukan proses kuantifikasi hasil
jawaban yang diberikan setiap orang yang menjadi objek penelitian, sesuai dengan pembagian
variabel diatas maka proses kuantifikasi data terbagi menjadi dua yakni sebagai berikut:
Variabel Individu
Sesuai dengan proses kuantifikasi yang dilakukan berdasarkan dua variabel, khusus untuk
variabel individu proses kuantifikasi quisioner lebih ditekankan pada penyajian pertanyaan
quisioner yang lebih menekankan kepada data yang ingin didapatkan seperti tingkat pendidikan
individual, tingkat pendapatan individual, dan tingkat kepuasan akan sarana dan prasarana
permukiman yang terdapat di Kelurahan Kutoharjo. Adapun penilaian kuantifikasi yang akan
dilakukan terhadap responden terbagi menjadi empat poin yakni:
Poin 4 untuk sangat baik
Poin 3 untuk baik
Poin 2 untuk biasa
Poin 1 untuk kurang
Poin-poin ini adalah penilaian yang akan diberikan terhadap berbagai pertanyaan yang
disajikan melalui quisioner yang dibuat untuk responden dengan variabel individual, sehingga
pada akhir survey quisioner, proses analisis korelasi akan lebih mudah dan tidak bias.
Variabel Komunitas
Sama halnya dengan variabel individu, proses kuantifikasi variabel komunitas akan dinilai
berdasarkan penyajian pertanyaan quisioner dengan penilaian berbasis empat poin, pertanyaan
yang diajukan di quisioner untuk variabel komunitas terdiri dari lima buah pertanyaan, adapun
hal yang hendak diketahui dalam survey quisioner variabel komunitas adalah tingkat keterikatan
akan sebuah komunitas dan tingkat keterbutuhan warga akan keberadaan komunitas.
1.8.7 Proses Pengolahan Data Dengan Metode Correlation
Setelah data didapatkan dari hasil survey quisioner, data akan mengalami proses pengolahan
dengan metode analisis Correlation. Dengan penggunaan metode pengolahan korelasi, dua variabel
yakni individu dan komunitas akan mengalami proses tabulasi dan perbandingan dengan tabel
statistik untuk menguji validitas data hasil olahan. Dari output pengolahan data, diharapkan muncul
sebuah pembuktian secara logis akan pengaruh rasa kebersamaan, yang didapatkan berdasarkan
variabel komunitas, serta keterikatannya dengan keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi
dalam program PLP-BK yang datanya didapatkan dari variabel individual (quisioner).
19
19
1.8.8 Penyajian Data
Hasil olahan data yang dilakukan perlu ditampilkan secara representatif dan informatif.
Dalam hal ini bahwa data yang disampaikan mudah dipahami dan juga baik untuk diperhatikan.
Dalam hal ini penyajian data yang dilakukan perlu perhatikan tentang alur deskriptif untuk narasi
data yang sertai dengan tabel, grafik, gambar maupun peta yang mudah dipahami dan proporsional
sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini grafik yang disajikan harus sesuai dengan informasi yang
ingin disajikan. Sedangkan, untuk peta yang disampaikan sebaiknya merupakan peta terbaru dan
telah di crosscheck di lapangan. Setelah mengetahui keberadaan hubungan antara dua jebis variabel
yang diteliti dengan metode kuantitatif (Correlation) proses selanjutnya adalah untuk memaparkan
data hasil olahan dengan cara teknik analisis kualitatif deskriptif.
Gambar 1.6Kerangka Analisis Penelitian
Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2011
20
20
1.9 Sistematika Pembahasan
Pembahasan Tugas Akhir dengan judul Pengaruh Rasa Kebersamaan Terhadap Tingkat
Partisipasi Masyarakat Di Dalam Program Peningkatan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas
(PLP-BK), dibagi kedalam lima bagian yang berkaitan satu dengan lainnya, yang merupakan dasar
penulisan proposal penelitian ini dengan sistematika pembahasan seperti berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab I secara keseluruhan terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, tujuan
studi, sasaran studi, ruang lingkup materi dan wilayah studi, kerangka pikir studi,
posisi penelitian, keaslian penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
pembahasan.
BAB II KAJIAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI SUDUT
PANDANG LITERATUR
Bab II secara keseluruhan berfungsi sebagai bahan referensi dan pembanding
dalam melakukan identfifikasi serta pembahasan berdasarkan literatur
perencanaan. Bagian ini akan menguraikan literatur terkait dengan pengembangan
masyarakat dan metode-metode yang dipakai dalam implementasi perencanaan
yang dilakukan.
BAB III GAMBARAN UMUM PENGARUH RASA KEBERSAMAAN
MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI
Bagian ini dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran umum Kecamatan
Kaliwungu dan Kelurahan Kutoharjo khususnya terkait dengan program
peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang dilakukan disana, serta pihak
pihak yang terlibat di dalamnya. Selain itu diuraikan pula gambaran mengenai
penerapan program-programnya secara ringkas di Kelurahan Kutoharjo.
BAB IV PENGARUH RASA KEBERSAMAAN TERHADAP TINGKAT
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PLP-BK
Pada bagian ini diuraikan secara mendetail mengenai analisis yang dilakukan
berdasarkan data yang telah diperoleh. Analisis yang dilakukan terdiri dari
Analisis Produk Perencanaan, Analisis Sistem Informasi Noto Deso, Analisis
Kelas Individu, serta Analisis Kelas Komunitas
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Menguraikan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan dalam program peningkatan lingkungan permukiman berbasis
komunitas