uji korelasi dr.irawan

3
Uji Korelasi (Analisis Bivariate) Analisis korelasi : satu teknik statistic untuk menganalisis hubungan antara dua variable atau lebih sifat kuantitatif . Kuantitatif -> deskriptif dan analitik Analitik -> observasional dan eksperiment Obseravasional -> korelatif sama komperentatif ? iya ? Perubahan satu variable diikuti variable lain. Jenis data !!! kategorik -> nominal ordinal , numeric -> rasio (apabila ada nol mutlak) dan interval (ada negatifnya) min lima bisa jadi rasio apabila tidak continue Analisis Bivariate N-N -> koefisien kontigensi , lambda N-O -> koefisien kontigensi , lambda O-O-> spearman, gamma (variable setaara), Somers’s (variable tidak setara) O-Num -> spearman Num-Num -> Pearson (Parametrik) gamma (variable setaara), Somers’s (variable tidak setara) Pearson (Parametrik) Non parametric : Kekuatan korelasi 0-0,199 : sangat lemah 0,2-0,39 : lemah

Upload: denarachma

Post on 02-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Korelasi Dr.irawan

Uji Korelasi (Analisis Bivariate)

Analisis korelasi : satu teknik statistic untuk menganalisis hubungan antara dua variable atau lebih sifat kuantitatif .

Kuantitatif -> deskriptif dan analitik Analitik -> observasional dan eksperiment Obseravasional -> korelatif sama komperentatif ? iya ? Perubahan satu variable diikuti variable lain. Jenis data !!! kategorik -> nominal ordinal , numeric -> rasio (apabila ada nol mutlak) dan

interval (ada negatifnya) min lima bisa jadi rasio apabila tidak continue

Analisis Bivariate

N-N -> koefisien kontigensi , lambda N-O -> koefisien kontigensi , lambda O-O-> spearman, gamma (variable setaara), Somers’s (variable tidak setara) O-Num -> spearman Num-Num -> Pearson (Parametrik)

gamma (variable setaara), Somers’s (variable tidak setara)

Pearson (Parametrik)

Non parametric :

Kekuatan korelasi

0-0,199 : sangat lemah

0,2-0,39 : lemah

0,4-0,59: sedang

0,6-0,79 : kuat

0,8-1 : sangat kuat

Page 2: Uji Korelasi Dr.irawan

Korelasi : 1,3,5,7 angka lain 101,103,105 sangat kuat karena selisih cuman 2 , tetapi tidak significant.

Arah Korelasi :

Searah (+) : semakin besar nilai satu variabel, semakin besar satu variable lain

Berlawanan arah (-) : semakin besar nilai satu variable , semakin kecil satu variable lain.

Faktor pengaruh korelasi: teori ,

Mari mencari judul untuk skripsi anda !!

Korelasi Pearson :

Numerik-Numerik

Korelasi antara kadar HB dengan tingak kegalauan missal , dinyatakan dalam gr/dl. Dimasukkan ke definisi operasional

Definisi kadar Hb , pengukuran , klasifikasi / kategori .

Analyze-Correlate –Bivariate – Pearson

How to succeed in the exam :

1. Jenis Data 2. Jenis Analisis : dependent , independent , intine semuaaaa meeen !!!! korelatif -.-3. Normalitas 4. Langkah : ex tingkat kegalauan rendah , tinggi. Dikategorikan – diberi label 1,2 ,3 -

masukkan data – analyze – dll. 5. Interprestasi

R : besarnya korelasi

Uji normalitas : hanya untuk numeric !

Kalau kategoriknya banyak : lebih dari 3 , harus pake spearman. Data numeric yang tidak terdistribusi normal adalah ordinal.

P>0.05 normal , yang artinya antar data itu berbeda.

P<0,05 tidak significant ,

Page 3: Uji Korelasi Dr.irawan

Tingkat galau dengan Tingkat IPK

Kegalauan dan IPK : variable yang setara

Langkah dalam analisis statistic :

1. Menyatakan data kegalauan dalam kategori , label 1 : galau tkt dewa , label 2 : 2. Analyze –analisis kontigesti atau lambda3. Analyze – Deskriptive statistic – dicentang di kontigensi 4. Interprestasi

Variabel bebas : tingkat kegalauan

Data : kategorik – nominal

Variabel terikat : IPK

Data kategorik – nominal

Apakah data tersebut normal ?