uji efektivitas kombinasi ekstrak brotowali, tembakau...
TRANSCRIPT
i
UJI EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK BROTOWALI, TEMBAKAU
DAN DAUN SIRSAK DALAM PENGENDALIAN HAMA BELALANG
KAYU (Valanga nigricornis)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Rofina Mbale Role
NIM: 151434043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah
dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6-7)
Karya ini kupersembahkan untuk:
Bapak, Ibu, kakak dan keluargaku yang selalu
Memberi dukungan dan semangat
Teman-teman seperjuangan Pendidikan biologi 2015
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa atas berkat rahmat-nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UJI EFEKTIVITAS
KOMBINASI EKSTRAK BROTOWALI, TEMBAKAU DAN DAUN
SIRSAK DALAM PENGENDALIAN HAMA BELALANG KAYU (Valanga
nigricornis)”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademik
untuk menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik, khususnya dengan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang senatiasa menyertai saya sepanjang hidup saya
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudito, S.Pd., selaku ketua jurusan Pendidikan
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
4. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma.
5. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. Selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar dan tulus membimbing penulis selama penyusunan skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan mengajari
penulis selama menempuh pendidikan di Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Segenap Staf Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu dan melayani segala keperluan akademik penulis.
8. Bapak Slamet yang dengan tulus selalu membantu penulis dalam merawat belalang
dan menyiapkan bahan di kebun Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
9. Orang tuaku tercinta, Bapak Fransiskus Mbale dan Ibu Yustina Raro, kakak
terbaikku (Ambrosius Din, Maria Helena), serta adik-adik terkasih (Antonius
Mbale Role, Alfonsius Mbale Role, Evirensiana) yang selalu memberikan motivasi
dan semangat setiap saat.
10. Teman-teman tercinta Mika Yanti, Antonia Paulina, Fausta cici, Rina Sidin,
Angelina sitio yang selalu membantu dan menyemangati dari awal proses
penyusunan skripsi.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
dukungan bantuan dan doa kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna dalam
penyusunan skripsi ini. Maka dari itu, dengan rendah hati penulis menerima semua
kritikan dan saran yang bersifat membangun guna memperbaiki skripsi ini.
Penulis
Rofina Mbale Role
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
UJI EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK BROTOWALI, TEMBAKAU
DAN DAUN SIRSAK DALAM PENGENDALIAN HAMA BELALANG
KAYU (Valanga nigricornis)
Rofina Mbale Role
151434043
Universitas Sanata Dharma
2019
Pengendalian hama sampai dengan saat ini masih banyak menggunakan
pestisida kimia atau sintetik. Jika dilihat dari dampak yang ditimbulkan pestisida
sintetik sangat berbahaya bagi tanaman, hewan non target, lingkungan bahkan
manusia. Sehingga perlu alternatif lain yang lebih ramah lingkungan dan tidak
berbahaya salah satunya dengan menggunakan pestisida nabati. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pestisida berbahan dasar brotowali, daun
sirsak dan daun tembakau terhadap mortalitas hama belalang dan konsentrasi
berapa yang paling berpengaruh terhada mortalitas belalang. Brotowali, daun sirsak
dan daun tembakau mengandung alkaloid , acetogenin dan nikotin yang bersifat
toksik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida.
Bahan yang digunakan ialah 1 kg brotowali, 1kg daun sirsak dan 1 kg daun
tembakau yang dicampurkan pada 1 liter air. setiap perlakuan (35 ml, 45 ml, 60 ml,
75 ml) dan kontrol dibuat 4 kali pengulangan. Pestisida nabati kemudian diamati
selama 24 jam dengan cara disemprotkan pada hama belalang dan makanannya
untuk mengetahui tingkat mortalitas belalang setelah disemprot. Kemudian hasil
pengamatan diuji menggunakan uji stastistik menggunakan uji anova.
Berdasarkan uji statistik didapatkan hasil bahwa pestisida nabati berbahan
dasar brotowali, daun sirsak dan daun tembakau berpengaruh tehadap mortalitas
belalang. Konsentrasi 75 ml yang paling berpengaruh terhadap mortalitas belalang.
Kata kunci : pestisida nabati, ekstrak brotowali, ekstrak daun sirsak, ekstrak daun
tembakau, belalang kayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS TEST FROM THE COMBINATION OF
BROTOWALI, TOBACCO, AND SAURSOP LEAVES EXSTRACTS IN
WOOD GRASSHOPPER PEST (Valanga nigricornia) CONTROL
Pest control still uses many chemical or synthetic pesticides so far. In terms
of the impact of synthetic pesticides, that kind of pesticide is very harmful for plants,
non-target animals, environment, and even humans. Thus, there should be other
alternatives which are more environmental-friendly and not harmful; one of them
is organic pesticide. Organic pesticide is a material made of the mixture of organic
ingredients processed and used to control pests. The basic ingredients of organic
pesticides are brotowali stems, soursop leaves, and tobacco leaves. Brotowali
contains alkaloids, soursoup leaves contain acetogenin while tobacco elaves
contain nicotine. These chemical compounds are toxic and can be used as
pesticides.
The aims of this research are to find out the effect of pesticides made of
brotowali, soursoup leaves, and tobacco leaves on mortality of locusts and to find
out the amount of concentration to give the biggest effect on the mortality of locust.
The materials used are 1 kg of brotowali, 1 kg of soursoup leaves, and 1 kg of
tobacco leaves which are mixed with 1 liter of water. Every treatment and control
is carried out for four times of repetition. The organic pesticides are then tested for
24 hours by spraying them to locusts and their foods to know the level of mortality
after spraying. The result of the observation is tested using statistics test.
Based on the statistics test, it can be seen that organic pesticides made of
brotowali, soursoup leaves, and tobacco leaves affect the mortality of locusts. The
concentration of 75 ml will affect most on the mortality of locusts.
Keywords: organic pesticides, brotowali extract, soursoup leaves, tobacco leaves,
wood locusts
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
ABSTRACT ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 4
C. TUJUAN PENELITIAN................................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
D. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................ 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7
A. Landasan Teori ............................................................................................... 7
1. Pengertian pestisida .................................................................................. 7
2. Bahaya pestisida terhadap lingkungan dan manusia ................................ 7
3. Pengertian pestisida nabati ....................................................................... 9
4. Cara kerja pestisida nabati ...................................................................... 10
6. Pengertian hama ..................................................................................... 14
7. Belalang .................................................................................................. 14
B. Penelitian yang Relevan................................................................................ 18
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 21
D. Hipotesis ....................................................................................................... 22
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 23
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 23
B. Batas Penelitian ............................................................................................ 25
C. Alat dan bahan .............................................................................................. 25
D. Cara Kerja ..................................................................................................... 26
E. Metode Analisa ............................................................................................. 30
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 32
A. Hasil Pengamatan ......................................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Pembahasan .................................................................................................. 37
BAB 5 IMPLEMENTASI UNTUK PEMBELAJARAN ................................... 41
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 44
A. Kesimpulan ................................................................................................... 44
B. Saran ............................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 46
LAMPIRAN .......................................................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 18
Tabel 4. 1 Hasil Uji Anova ................................................................................... 34
Tabel 4. 2 Hasil Uji Chi-Squer .............................................................................. 35
Tabel 4. 3 Hasil Uji Estimasi Parameter ............................................................... 35
Tabel 4. 4 Estimasi Respon Natural ...................................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Tanaman Brotowali .......................................................................... 11
Gambar 2. 2 Tanaman Tembakau ......................................................................... 12
Gambar 2. 3 Pohon Sirsak ..................................................................................... 13
Gambar 2. 4 Belalang Kayu (Valanga nigricornis) .............................................. 15
Gambar 2. 5 bagan kerangka berpikir ................................................................... 22
Gambar 3. 1 Rancangan Penelitian ........................................................................ 24
Gambar 3. 2 Pemeliharaan Belalang......................................................................24
Gambar 3. 3 Pemeliharaan Belalang......................................................................25
Gambar 3. 4 Pembuatan Biopestisida....................................................................26
Gambar 3. 5 Pengaplikasian Biopestisida..............................................................27
Gambar 4. 1 mortalitas hama dalam setiap perlakuan dan kontrol ....................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tabel Hasil Pengamatan .................................................................. 46
Lampiran 2 : Hasil Uji Statistik ............................................................................ 49
Lampiran 3 : Dokumentasi Belalang Yang Mati .................................................. 52
Lampiran 4 : Silabus ............................................................................................ 53
Lampiran 5 : Rancangan Rencana Pembelajaran (RPP) ....................................... 61
Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa (LKPD) .......................................................... 72
Lampiran 7 : Rubrik Penilaian, Kisi-Kisi Dan Instrumen Penilaian .................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, penggunaan pestisida masih cukup banyak dilakukan
oleh para petani untuk membasmi hama. Berdasarkan Permentan No. 107 tahun
2014 pestisida sintetik merupakan substansi kimia yang mempunyai daya bunuh
yang tinggi, penggunaannya mudah, dan hasilnya cepat. Sehingga pestisida
menjadi pilihan utama para petani. Di satu sisi penggunaan pestisida mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan hasil produksi.
Tetapi di sisi lain dapat merusak lingkungan dan meracuni manusia.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan pestisida dapat berlangsung
dalam jangka waktu yang lama. Kerusakan yang terjadi dapat berupa
pencemaran tanah, air dan udara. Menurut Glio (2017) dalam penerapannya
tidak semua pestisida mengenai sasaran, kurang lebih 20% pestisida mengenai
sasaran, sedangkan 80% lainnya menguap atau jatuh ke tanah kemudian
mengalir bersama air hujan dan air tanah menuju sungai atau danau. Kerusakan
tanah yang disebabkan oleh pertisida yaitu menurunnya kesuburan tanah, tanah
menjadi asam, tekstur tanah berubah, dan menyebabkan kematian pada
mikroorganisme atau fauna yang hidup ditanah. Kemudian sisa pestisida yang
mengalir bersama air hujan dan air tanah menuju sungai atau danau juga dapat
menyebabkan pencemaran air yang mengakibatkan kerusakan ekosistem yang
ada di air, mematikan hewan dan tumbuhan yang hidup di air. Sisa-sisa pestisida
tersebut tidak akan larut dan tetap pengendap dalam air yang kemudian kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
diserap oleh tanaman. Tanaman di konsumsi oleh manusia, sisa pestisida akan
mengendap dalam tubuh manusia dan menyebabkan berbagai macam penyakit
berbahaya misalnya kanker.
Untuk mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh penggunaan
pestisida sintetik, kini banyak masyarakat yang mulai melakukan budi daya
tanaman secara organik, terutama untuk kebutuhan pangan seperti sayur-
sayuran. Sadar akan bahaya yang disebabkan oleh pestisida sintetik pada
kerusakan lingkungan dan kesehatan, masyarakat mulai mencari solusi atau
alternatif lain yang digunakan untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetik.
Alternatif yang dapat digunakan yaitu dengan pengendalian hama secara alami
menggunakan biopestisida. Biopestisida yang digunakan dapat berupa senyawa
bioaktif alamiah yang berasal dari tumbuhan yang menghasilkan metabolit
sekunder untuk pertahanan tumbuhan terhadap serangan hama. Pestisida nabati
berasal dari bagian tumbuhan seperti akar, umbi, batang, daun, kulit, buah dan
biji. Bahan tersebut diolah menjadi berbagai bentuk antara lain tepung, ekstrak
atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder (Amir
dan Harahap, 2013).
Beberapa tanaman yang dapat digunakan misalnya brotowali,
tembakau dan daun sirsak. Alkaloid yang terkandung pada batang brotowali juga
berperan sebagai anti hama karena dapat menyebabkan mortalitas pada hama
(Satria, 2014). Kardinan (2004) menyatakan bahwa komponen aktif tembakau
adalah nikotin. Nikotin merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai
fungisida alami atau insektisida alami, karena berperan sebagai racun kontak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
untuk mengendalikan beberapa jenis ulat perusak daun dan serangga. Buah
mentah, biji, daun, dan akar sirsak mengandung senyawa kimia annonain yang
dapat berperan sebagai insektisida, larvasida, penolak serangga (repellent), dan
anti-feedant dengan cara kerja sebagai racun kontak dan racun perut (Kardinan
2011). Kemampuan tembakau dalam mengendalikan hama karena senyawa
kimia yang dikandung didalamnya yaitu nikotin. Nikotin merupakan racun saraf
yang dapat bereaksi sangat cepat. Alkaloid, nikotin, sulfat nikotin dan
kandungan nikotin lainnya dapat digunakan sebagai racun kontak, fumigan, dan
racun perut ( Hasanah, 2012).
Belalang kayu (Valanga nigricornis) merupakan salah satu hama
penting untuk dikendalikan. Hama ini merupakan salah satu faktor penghambat
dalam program peningkatan produksi tanaman. Kerusakan dan kerugian yang
ditimbulkan oleh hama belalang kayu sangat bervariasi diikuti dengan
peningkatan populasi yang tinggi. Belalang ini cenderung untuk membentuk
kelompok besar dan suka berpindah-pindah sehingga dalam waktu yang singkat
dapat menyebar pada areal yang luas. Kelompok yang bermigrasi dapat
memakan tumbuhan yang dilewatinya selama dalam perjalanan. Belalang ini
lebih cenderung memilih makanan yang lebih disukainya terutama dari famili
gramineae. Tanaman yang diserang adalah jagung, padi, sorgum atau spesies
rumput lainnya. Bagian tanaman yang diserang oleh belalang yaitu daun,
terutaman daun muda. Jika serangan belalang dalam jumlah besar, maka semua
bagian daun juga dapat terserang tidak hanya daun mudanya saja (Pracaya, 2007)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pentingnya penelitian ini dilakukan yaitu untuk mencari solusi atau
alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama tanpa harus
menggunakan pestisida sintetik. Agar dapat meminimalkan kerusakan
lingkungan yang telah terjadi akibat penggunaan pestisida sintetik. Selain itu,
pestisida nabati juga bersifat aman bagi manusia dan hewan bukan target karena
tidak meninggalkan residu. Berdasarkan penjabaran tersebut, maka dilakukan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dan tingkat Efektivitas
Kombinasi Ekstrak Brotowali, Tembakau dan Daun Sisak Dalam Pengendalian
Hama Belalang.
B. RUMUSAN MASALAH
1 Apakah pemberian kombinasi ekstrak brotowali, tembakau dan daun
sisak berpengaruh terhadap mortalitas belalang kayu (Valanga
nigricornis).
2 Berapa konsentrasi kombinasi ekstrak brotowali, tembakau dan daun
sirsak yang paling efektif dalam mengendalikan hama Belalang kayu
(Valanga nigricornis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui apakah pemberian kombinasi ekstrak brotwali,
tembakau dan daun sirsak berpengaruh terhadap mortalitas hama
belalang kayu (Valanga nigricornis).
2. Untuk mengetahui konsentrasi kombinasi ekstrak brotowali,
tembakau dan daun sirsak yang paling efektif berdasarkan LC50 dalam
mengendalikan hama Belalang kayu (Valanga nigricornis).
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan baru mengenai pengujian kombinasi
ekstrak brotowali, tembakau, dan daun sirsak dengan konsentrasi
yang berbeda-beda. Serta memberikan kesadaran bagi peneliti untuk
menggunakan pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan
2. Bagi dunia pendidikan
a Sebagai bahan pembelajaran yang dapat digunakan dalam materi
ruang lingkup biologi khususnya pada pembelajaran mengenai
metode ilmiah.
b Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian
selanjutnya.
3. Bagi masyarakat
a Menggurangi pemakaian pestisida sintetik oleh para petani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b Memberikan cara pembuatan pestisida nabati yang murah, cepat
dan ramah lingkungan
c Mengurangi pengeluaran biaya bagi petani
d Mendapatkan sumber pangan yang lebih sehat
e Memberikan wawasan bagi petani untuk mengetahui potensi
pestisida nabati kombinasi ekstrak brotowali, tembakau dan daun
sirsak dalam mengendalikan hama belalang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian pestisida
Berdasarkan Permentan No. 107 tahun 2014 pestisida adalah zat atau
senyawa kimia (zat pengatur tumbuh dan perangsang tumbuh), organisme
renik, virus dan lain-lain yang digunakan untuk melakukan perlindungan
tanaman atau bagian tanaman. Menurut Subiyakto (2007) pestisida adalah
substansi yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai
hama. Kata pestisida berasal dari kata pest, yang berarti hama dan cida yang
berarti pembunuh.
2. Bahaya pestisida terhadap lingkungan dan manusia
Dalam penggunaannya, dampak pestisida kimia semakin lama
semakin mengkhawatirkan. Pasalnya tidak semua bahan yang terkandung
pada pestisida kimia sampai sasaran. Paling tidak, hanya sekitar 20% bahan
aktif pestisida yang sampai ke sasaran, selebihnya lepas begitu saja.
Kemudian akumulasi pestisida kimia dapat mencemari lahan pertanian. Jika
pencemaran pertisida kimia masuk ke rantai makanan, bisa timbul berbagai
serangan penyakit seperti kanker, mutasi gen, dan bayi lahir cacat. Pada
dasarnya sifat pestisida kimia adalah racun bagi jasad pengganggu (hama
dan penyakit tanaman ) sayangnya bahan kimia yang terkandung di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pestisida kimia juga bersifat racun bagi manusia, ternak, dan tanaman lain
yang bukan sasaran. Bahan baku pestisida kimia termasuk bahan pencemar
yang cukup bahaya bagi lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi karena
pestisida menyebar melalui angin, aliran air atau terbawa organisme yang
terkena racun. Residu pestisida kimia terutama jenis sintetis sangat sulit
terurai serara alami. Bahkan untuk beberapa jenis pestisida kimia sintetis,
residunya bisa bertahan hingga puluhan tahun. Penyebaran residu pestisidu
kimia, selain ditemukan didalam tanah, juga terdapat di air atau aliran
irigasi, air sumur bahkan di udara bebas. Residu pestisida paling berbahaya
justru ada diberbagai jenis sayur dan buah-buahan yang telah disemprot
racun pestisida kimia. Residu pestisida tersebut akan menempel pada buah
dan sayur yang dikonsumsi sehari-hari. Tujuan utama aplikasi pestisida
kimia yang dilakukan petani adalah memberantas hama dan penyakit
tanaman. Pada mulanya aplikasi pestisida kimia terhadap hama dan penyakit
tanaman memang akan musnah. Namun seiring berjalannya waktu
pemberantasan hama dengan pestisida kimia justru akan menyebabkan
hama dan penyakit kebal terhadap zat aktif tertentu. Kekebalan ini menjadi
perkembangan populasi hama menjadi meningkat. Hal ini juga terjadi
karena hilangnya musuh alami (Glio, 2017).
Pestisida merupakan zat kimia yang dipakai untuk mengendalikan
hama atau membasmi hama. Pada kenyataannya kebanyakan pestisida tidak
digunakan secara selektif sehingga memberikan efek yang menetap pada
sistem biologis jika pemakaiannya tidak tepat. Udara dapat tercemar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pestisida saat penyemprotan langsung. Absorbsinya ke dalam tubuh
manusia dapat terjadi melalui kontak kulit, menghirup udara yang tercemar
dan mengkonsumsi makanan yang mengandung pestisida. Keracunan akut
akibat pestisida sudah menjadi masalah seluruh dunia dengan estimasi
jumlah kasus pertahun sebesar 1-3 juta (Widyastuti, 2006).
Cara yang paling baik untuk mencegah pencemaran pestisida adalah
tidak menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama mengingat efek
samping yang terlalu berat. Sistem pertanian dengan konsep back to nature
merupakan salah satu solusi yang menarik untuk mengurangi penggunaan
pestisida dalam bidang pertanian. Dalam konsep ini dikembangkan sistem
pertanian yang tidak menggunakan pestisida sintetik dalam mengendalikan
hama melainkan pestisida alami atau pestisida nabati (Retno, 2006)
3. Pengertian pestisida nabati
Bagi masyarakat awam istilah pestisida nabati mungkin masih asing
di telinga. Pasalnya, pestisida nabati lebih banyak dikenal atau disebut
pestisida organik. Pestisida nabati merupakan suatu bahan atau campuran
bahan alami yang diproses dan digunakan untuk mengendalikan hama dan
penyakit tanaman. Bahan-bahan alami ini didapat dari berbagai jenis
tanaman dan mikroorganisme (Glio, 2017). Menurut Soenandar (2010)
pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman.
Pestisida nabati tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
maupun lingkungan serta dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan
murah dan peralatan sederhana.
Menurut Sudarmo dan Srimulyaninigsih (2014) keunggulan dan
manfaat pestisida nabati adalah sebagai berikut:
a Relatif lebih murah dan aman terhadap lingkungan
b Relatif cepat terdegradasi sehingga tidak mencemari lingkungan
c Tidak menyebabkan keracunan pada tanaman
d Sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama
e Mudah dibuat dan diaplikasikan
f Mampu menghasilkan produk pertanian yang sehat dan bebas residu
4. Cara kerja pestisida nabati
Pestisida nabati dapat menumbuhkan atau mengganggu serangga
dan hama penyakit melalui cara kerja yang unik, baik secara tunggal
maupun melalui perpaduan dengan berbagai cara. Cara kerja pestisida
nabati sangat spesifik, yaitu merusak perkembangan telur, larva dan pupa,
menghambat pergantian kulit, mengganggu komunikasi serangga, penolak
makan, menghambat reproduksi serangga betina, mengurangi nafsu makan,
memblokir kemampuan makan serangga, mengusir serangga, hingga
menghambat perkembangan patogen penyakit (Sudarmo &
Srimulyaningsih, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Semua insektisida menghalangi proses metabolisme serangga
sehingga dapat membawa kematian, tetapi caranya berbeda-beda tergantung
pada jenis insektisidanya. Apabila dilihat dari cara tidaknya insektisida
dapat digolongkan menjadi racun syaraf, racun otot dan peracunan fisik.
Racun syaraf berpengaruh terhadap sistem syaraf serangga. Racun otot
langsung mempengaruhi jaringan otot yaitu dengan mengacaukan membran
otot yang mudah terangsang. Racun fisik menghalangi secara fisik proses
metabolisme serangga seperti yang dilakukan minyak yang menutupi
lubang-lubang spirakel trakea (Untung, 1993).
Menurut Rosma (2015) toksisitas pada serangga dapat dinyatakan
dengan Lc50 (Lethal Concetration) yang mana besar konsentrasi insektisida
dapat mematikan 50% populasi serangga yang diujikan. Semakin rendah
nilai LC50 maka semakin beracun insektisida tersebut.
5. Kandungan brotowali, tembakau dan daun sirsak
a Brotowali
Gambar 2. 1 Tanaman Brotowali
Sumber : https://www.faunadanflora.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Brotowali merupakan tanaman yang berasal dari famili
Menispermaceae dengan nama ilmiah Tinospora Cripta (L) Miers.
Brotowali merupakan tumbuhan merambat dengan panjang mencapai 2,5 m
atau lebih. Biasa tumbuh liar dihutan atau ladang dan ditanam dihalaman
dekat pagar sebagai tumbuhan obat. Batang brotowali memiliki ukuran yang
hampir sama dengan jari kelingking dan semua bagian tambuhan ini rasanya
pahit. Bunganya kecil berwarna hijau muda atau putih kehijauan. Brotowali
banyak mengandung alkaloid, damar lunak, pati, glikosida, pikroretosid,
pikroretin, harsa, berberin, palmatin, kolumbin dan kokulin (pikrotoksin)
(Sudarmo, 2014). Kandungan alkaloid pada tambuhan brotowali dapat
digunakan sebagai insektisida alami. Cara kerja racun tersebut yaitu sebagai
racun saraf, menghambat perkembangan serangga dan bersifat pengusir
(repellent). Organisme pengganggu tanaman yang menjadi sasaran biasanya
berupa hama gudang ( Trybolium sp.), walang sangit, dan wereng
(Soenandar, 2010)
b Tembakau
Gambar 2. 2 Tanaman Tembakau
Sumber : https://www.faunadanflora.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Daun tembakau sudah sejak zaman dulu digunakan untuk
mengendalikan hama. Kandungan bahan aktif dalam daunnya adalah
nikotin. Nikotin selain menyerang syaraf dan otot, juga bekerja menyerang
sistem pernapasan dan dapat bekerja secara sistemik. Cara yang biasa
digunakan untuk membuat pestisida nabati dari tembakau ini yaitu dengan
mengiris atau menghancurkan daunnya. Kemudian diaduk dengan air dan
didiamkan selama satu malam lalu disaring (kardinan dan Agus, 2005).
c Daun sirsak
Gambar 2. 3 Pohon Sirsak
Sumber : https://www.faunadanflora.com
Sirsak (Annona muricata) lebih dikenal sebagai tanaman buah.
Namun seiring dengan penelitian terhadap tanaman tersebut kini populer
sebagai tanaman obat yang digunakan untuk kesejahteraan manusia. Selain
untuk manusia ternyata tanaman sisak dapat digunakan sebagai pestisida
nabati. Bagian dari tanaman sirsak yang digunakan adalah daun, akar,
batang, dan biji. Daun sirsak mengandung ecetogenin antara lain asimisin,
bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi senyawa acetogenin
memiliki keistimewaan sebagai anti feedent. Kandungan bahan aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tersebut membuat hama serangga tidak lagi bergairah untuk melahap bagian
tanaman yang disukainya. Kemudian dalam konsentrasi rendah dapat
bersifat racun perut yang dapat mematikan hama. Ekstrak daun sirsak dapat
dimanfaatkan untuk menanggulangi hama belalang dan hama-hama lainnya.
Bahkan daun sirsak dapat digunakan untuk mengusir tikus (Mardiana dan
Juwita, 2011).
6. Pengertian hama
Hama merupakan binatang perusak tanaman budi daya yang berguna
untuk kesejahteraan manusia (Pracaya, 2007). Menurut Tjahjadi (2012)
hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik
merugikan manusia. Hewan yang berpotensi menjadi hama yaitu
nematoda,siput/keong, acarina (hewan berkaki 8), hexapoda/serangga,
burung dan mamalia. Salah satu hama dari kalangan hexapoda/serangga
yaitu belalang. Hampir semua tanaman yang berguna bagi manusia dapat
dirusak oleh serangga. Serangga merusak tanaman dengan cara memakan
bagian tanaman dengan cara menggerek batang, cabang, ranting buah atau
biji. Serangga juga dapat mengisap cairan daun sehingga menjadi kering dan
keriting. Mengorok daun yaitu pada trowongan diantara epidermis atas dan
bawah daun.
7. Belalang
Ordo Orthoptera (bangsa belalang) sebagian anggotanya dikenal
sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang
bertindak sebagai predator pada serangga lain. Belalang memiliki tipe mulut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
penggigit dan pengunyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang
mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus
maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya. Sayap depan
(tegmina) belalang berukuran lebih sempit daripada sayap belakang dengan
vena-vena menebal/mengeras. Sayap belakang berupa membran dan
melebar dengan vena-vena yang teratur (Jumar, 2000).
Gambar 2. 4 Belalang Kayu (Valanga nigricornis)
Sumber : Dokumentasi pribadi
Belalang kayu adalah serangga herbivora yang terkenal sebagai
hama dengan kemampuan melompatnya yang mencapai jarak hingga 20 kali
panjang tubuhnya. Menurut Jumar (2000) klasifikasi dari belalang kayu
ialah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Orthoptera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Famili : Acrididae
Genus : Valanga
Spesies : Valanga nigricornis
Genus Valanga merupakan belalang yang berukuran besar, hidup
pada tanaman dan semak-semak belukar dan belalang jenis ini dapat
berkembang biak dengan cepat. Genus Valanga dapat dikenali dengan ciri
terdapat duri di bawah prosternum dan collar lebih kecil, dan femur paling
belakang mempunyai sepasang tanda hitam. Valanga memiliki bintik-bintik
yang jelas di femur belakang serta tibia belakang berwarna ungu, sedangkan
di bawah pangkal sayapnya berwarna merah. Ukuran tubuh belalang betina
Valanga adalah 58 – 71 mm, sedangkan yang jantan 49 – 63 mm
(Kalshoven, 1981).
Valanga nigricornis (Burm.) (Orthoptera: Acrididae), merupakan
salah satu hama polifag yang memiliki banyak kisaran inang seperti jati,
kopi, kakao, kelapa, pisang, mangga, kapuk, jagung, jarak, kapas, tebu,
singkong, dan lain-lain. Lama hidup V. nigricornis dapat mencapai 3 sampai
5 bulan dengan keperidian rata-rata mencapai 158 butir telur per betina
(Kalshoven, 1981).
Belalang kayu (Valanga nigricornis) merupakan salah satu hama
daun yang penting karena serangga ini mempunyai kisaran inang yang luas.
Ciri-ciri belalang kayu V. nigricornis antara lain memiliki antena pendek,
organ pendengarannya terletak pada ruas abdomen serta alat peletak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
telurnya berukuran pendek. Kebanyakan belalang V. nigricornis warnanya
kelabu atau kecoklatan dan beberapa mempunyai warna cemerlang pada
sayap belakangnya. Serangga ini termasuk pemakan tumbuhan dan sering
kali merusak tanaman. Adapun alat mulutnya bertipe penggigit pengunyah
(Sudarmono, 2002).
Perkembangan daur hidup belalang terdiri dari fase telur, nimfa, dan
imago. Nimfa dan imago adalah stadia yang aktif merusak pertanaman,
kedua stadia ini memiliki habitat (tempat hidup) yang sama (Tjahjadi,
2012).
Pada umumnya belalang bertelur pada awal musim kemarau dan
akan menetas pada awal musim hujan. Telur menetas kurang lebih 5-7,5
bulan. Nimfa yang baru menetas dapat memakan semua bagian daun hingga
tingggal kerangka saja. Setelah nimfa bersayap mereka terbang dan mencari
makanan ke tempat lain. Apabila belalang dalam jumlah banyak maka
tanaman akan rusak dan belalang akan pindah ke tanaman lain. Apabila ada
angin maka belalang bisa terbang sangat jauh kurang lebih 3-4 km (Pracaya,
2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
B. Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian yang relevan sebagai berikut :
Tabel 2. 1 Penelitian yang relevan
NO PENELITI JUDUL/
PERMASALAHAN
HASIL
1. Ida Bagus
Gede
Darmayasa
dan Ni Made
Susun
Parwanayoni
Potensi Ekstrak Daun
Brotowali (Tinospora
crispa (L.) Miers)
Sebagai Fungisida
Nabati Terhadap
Penyakit Layu Fusarium
Pada Tanaman Cabai
(Capsicum annum L.)
Ekstrak daun Brotowali
memiliki potensi dalam
menghambat Fusarium sp.
Yang diisolasi dari tanaman
cabai sakit. Pada konsentrasi
pemberian 5% ekstrak daun
Brotowali yang dapat
berkontribusi Mempertahankan
tanaman cabai tetap hidup
sebesar 70%. Jika
dibandingkan dengan tanaman
cabai yang diberikan fungisida
sintetis, tanaman hidup
mencapai 100%. Hasil uji
fitokimia, bahan aktif yang
terkandung pada daun
Brotowali tergolong steroid,
terpenoid, saponin dan fenolic.
2. Devi
Kurniawati,
Rusli Rustam,
J. Hennie Laoh
(2015)
Pemberian Beberapa
Konsentrasi Ekstrak
Brotowali (Tinospoa
crispal (L.) Miers)
Untuk Mengendalikan
Keong Mas (Pomacea
sp.)
Pada Tanaman Padi
(Oryza sativa L.)
Pemberian beberapa
konsentrasi ekstrak batang
brotowali (Tinospora crispa
L.) terhadap keong mas
(Pomacea sp.) diperoleh
kesimpulan bahwa konsentrasi
75 g/l air merupakan
konsentrasi yang mampu
mengendalikan keong mas
(Pomacea sp.) dengan waktu
awal kematian 12 jam setelah
aplikasi, LT50 28,25 jam dan
mortalitas total sebesar
86,99%.
3. Nova Adria,
Ismed Wahidi,
Febri Yanti
(2015)
Pengaruh Ekstrak
Batang Brotowali
(Tinospora crispa (L.)
Miers) Terhadap
Aktivitas Makan Dan
Berdasarkan hasil dan
pembahasan penelitian dapat
disimpulkan bahwa
penggunaan ekstrak batang
brotowali (Tinospora crispa
L.) terhadap aktivitas makan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Mortalitas Ulat Grayak
(Spodoptera litura F.)
larva Spodoptera litura kurang
berpengaruh. Brotowali lebih
efektif sebagai racun perut
yang meningkatkan mortalitas
larva akibat kandungan
alkaloid yang
dominan.
4. Siti Aisyah
(2013)
Modifikasi Variasi
Komposisi Ekstrak
Daun Sirsak – Brotowali
Sebagai Pestisida Nabati
dan Uji Efektifitas
Terhadap Hama Insekta
Pada Cabai (Capsicum
annum L.)
Perbandingan variasi
komposisi volume ekstrak 3:1
merupakan perbandingan
komposisi yang paling baik
sebagai pestisida nabati dari
semua pelarut tetapi pelarut etil
asetat merupakan komposisi
bahan alam yang paling
optimum untuk membunuh
hama lalat buah dengan
persentase mortalitas berturut –
turut 73,33% dan 83,33%
selama 24 jam dan 48 jam
pengamatan. Pengaruh ekstrak
dengan perbandingan
komposisi volume 3:1 dan 3:1
pelarut etil asetat, air dan
etanol 1 :3 pada waktu
pengamatan 24 jam sudah
cukup efektif dalam
mengendalikan hama uji
sebesar 56,67% dan 46,67%.
5. Rodhiyah Eka
Septian,
Isnawati, dan
Evie Ratnasari
(2013)
Pengaruh Kombinasi
Ekstrak Biji Mahoni dan
Batang Brotowali
terhadap Mortalitas dan
Aktivitas Makan Ulat
Grayak pada Tanaman
Cabai Rawit
Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa
pemberian kombinasi ekstrak
biji mahoni dan batang
brotowali dapat memberikan
pengaruh terhadap mortalitas
dan aktivitas ulat grayak.
Konsentrasi yang efektif
mengendalikan ulat grayak
ialah 55 ml/l.
6. Soekadar
Wiryadiputra
(2006)
Keefektifan Pestisida
Nabati Daun Ramayana
(Cassia spectabilis) dan
Tembakau (Nicotiana
tabacum) Terhadap
Hama Utama Tanaman
Kopi dan Pengaruhnya
Pestisida nabati Casnic dengan
konsentrasi 30 ml per liter air
(3,0%) dan diaplikasikan
sebanyak empat kali dengan
interval satu bulan, cukup
efektif dalam mengendalikan
hama PBKo dan kutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Terhadap Arthropoda
Lainnya
Putih.
Tingkat keefektifan pestisida
nabati tidak berbeda nyata
dengan pestisida metidation
dan jamur Beauveria bassiana
dalam mengendalikan hama
PBKo, namun untuk
pengendalian hama kutu putih
pestisida nabati Casnic paling
efektif dibanding perlakuan
lainnya
Aplikasi pestisida nabati
Casnic tidak berpengaruh
negatif terhadap populasi
serangga predator maupun
serangga netral pada ekosistem
kebun.
7. Ni Made Dwi
Desiyanti1, I
Made Dira
Swantara , dan
I Putu Sudiarta
(2016)
Uji Efektivitas Dan
Identifikasi Senyawa
Aktif Ekstrak Daun
Sirsak Sebagai Pestisida
Nabati Terhadap
Mortalitas Kutu Daun
Persik (Myzus persicae
Sulz) Pada Tanaman
Cabai Merah
(Capsipcum annum L.)
Hasil uji mortalitas
menunjukkan bahwa isolat
daun sirsak (Annona muricata
Linn) bersifat
toksik terhadap kutu daun
persik (Myzus persicae Sulz ).
Hasil uji fitokimia, identifikasi
dengan spektrofotometer UV-
Vis dan spektrofotometer
Inframerah menunjukkan
bahwa isolat toksik tersebut
merupakan golongan senyawa
flavonoid.
8. Riaman
Sembiring ,
Desita Salbiah
, Rusli Rustam
(2014)
Pemberian Tepung
Daun Sirsak (Annona
muricata L.) Dalam
Mengendalikan Hama
Kumbang Bubuk Jagung
(Sitophilus zeamais M.)
Pada Biji Jagung Di
Penyimpanan
Pemberian perlakuan
konsentrasi 10 g/100 g biji
jagung lebih efektif dalam
mengendalikan hama S.
zeamais M. Karena
menghasilkan waktu awal
kematian sebesar 79,25 jam
serta lethal time 50 selama
242,5 jam dan mortalitas total
sebesar 92,5%.
9. Ray Justin Eldi
Anastasius
(2016)
Pengaruh Biopestisida
Campuran Daun
Mengkudu (Morinda
citrifolia) Dan Daun
Tembakau (Nicotiana
tabacum L.) Pada
Secara statistik pemberian
biopestisida berbahan dasar
daun mengkudu dan daun
tembakau dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup belalang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Konsentrasi Berbeda
Terhadap Mortalitas
Belalang Kembara
(Locusta migratoria)
Berdasarkan hasil uji
deskriptif yang paling
mempengaruhi pada
kelangsungan hidup hama
belalang ialah pada konsentrasi
30% .
C. Kerangka Berpikir
Permasalahan yang disebabkan karena penggunaan pestisida kimia
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia telah semakin meningkat. Hal ini
menyebabkan banyak pihak yang mulai menciptakan atau menawarkan alternatif
penyelesaiannya yang lebih sederhana, murah dan ramah lingkungan salah
satunya yaitu pestisida nabati. Salah satu hambatannya adalah tidak semua
petani atau masyarakat yang berkebun untuk kebutuhan pribadi mengetahui cara
mengendalikan hama tanpa harus menggunakan pestisida kimia. Untuk itu
diberikan solusi berupa pestisida nabati untuk mengendalikan hama tanpa
merusak lingkungan dan mengancam kesehatan manusia.
Brotowali, daun sirsak dan daun tembakau merupakan salah satu
alternatif yang berpotensi sebagai pestisida nabati dan dapat digunakan untuk
mengendalikan hama yang mengganggu dan merusak tanaman tanpa merusak
lingkungan dan mengancam kesehatan manusia. Upaya untuk mengatasi hama
tanpa merusak lingkungan dan mengancam kesehatan manusia adalah
meningkatkan produksi brotowali, daun sirsak dan daun tembakau yang akan
diolah sebagai bahan baku pembuatan pestisida nabati. Dengan mengelola
brotowali, daun sirsak dan daun tembakau menjadi pestisida nabati maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
penggunaan pestisida sintetik akan mengalami penurunan. Bagan kerangka
berpikir sebagai berikut :
Gambar 2. 5 bagan kerangka berpikir
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesa dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Kombinasi ekstrak brotowali, daun sirsak dan daun tembakau berpengaruh
terhadap pengendalian hama belalang kayu (Valanga nigricornis).
2. Kombinasi ekstrak brotowali, daun sirsak, dan daun tembakau konsentrasi
75 ml berpengaruh paling efektif terhadap mortalitas pada hama belalang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yaitu
menguji beberapa konsentrasi kombinasi ekstrak brotowali, daun sirsak dan
daun tembakau pada hama belalang yang akan diamati jumlah mortalitasnya.
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 - Febuari 2019, mulai dari
persiapaan sampai pengambilan data selesai di laboratorium Pendidikan Biologi,
Universitas Sanata Dharma, Dusun Krodan, Paingan.
Adapun variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut:
1. Variabel bebas : konsentrasi kombinasi ekstrak brotowali, daun sirsak dan
daun tembakau yang berbeda-beda (30 ml, 45 ml, 60 ml, 75 ml)
2. Variabel terikat : mortalitas Belalang kayu (Valanga nigricornis) setelah 24
jam
3. Variabel terkontrol : jenis belalang yang digunakan dan waktu pemberian
pestisida nabati, jumlah belalang, makanan belalang dan ukuran belalang.
Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) terhadap 5 perlakuan (4 perlakuan dan 1 kontrol) dengan 4 kali ulangan.
Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling sederhana dari
beberapa macam perancanngan yang baku. Rancangan ini dipergunakan jika
ingin mempelajari pengaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt).Perlakuan menggunakan pestisida
nabati kombinasi ekstrak brotowali, daun tembakau dan daun sirsak. Rincian
Perlakuan:
P0 : tanpa pemberian pestisida nabati (kontrol)
P1 : pemberian pestisida nabati 30 ml : 70 ml air
P2 : pemberian pestisida nabati 45 ml : 55 ml air
P3 : pemberian pestisida nabati 60 ml : 40 ml air
P4 : pemberian pestisida nabati 75 ml : 25 ml air
Unit-unit percobaan yang diletakan secara acak yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.1 Peletakan unit-unit secara acak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
B. Batas Penelitian
Dalam penelitian yang akan dilakukan terdapat beberapa batas
penelitian antara lain sebagai berikut :
1. Jenis belalang yang digunakan yaitu Belalang kayu (Valanga nigricornis)
2. Kombinasi ekstrak yang digunakan berasal dari batang brotowali, daun
sirsak dan daun tembakau
3. Parameter yang dihitung yaitu mortalitas
C. Alat dan bahan
Alat yang digunakan yaitu :
1. Sangkar
2. Blender
3. Gelas beker 500 ml
4. Gelas ukur
5. Timbangan
6. Kertas label
7. Baskom
8. Pisau
9. Sprayer
10. Saringan
11. Corong
12. Dirigen
13. Stopwacth
14. Alat tulis
15. Alat dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Bahan yang digunakan yaitu :
1. Belalang kayu
2. Selada
3. AquadesBatang brotowali
4. Daun tembakau
5. Daun sirsak
D. Cara Kerja
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 febuari 2019 sampai 24 febuari
2019 di kebun Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Pelaksanaan
penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu tahap persiapan, pemeliharaan
belalang, pembuatan pestisida nabati/ biopestisida, tahap pengaplikasian
biopestisida, dan tahap pengambilan data. Berikut ini merupakan tahan yang
dilakukan dalam penelitian ini:
3 Persiapan belalang kayu
Tahap persiapan dimulai dari pemesanan belalang kepada penjual
seminggu sebelum penelitian dimulai. Belalang yang telah di sedaiakan
kemudian di pilih/pilah untuk menentukan ukuran yang sama, tidak cacat
dan aktif bergerak. Setelah dipilah belalang dimasukkan kedalam 20
sangkar yang telah disediakan sebanyak 5 ekor untuk masing-masing
sangkar. Sangkar berbentuk bulat dan terbuat dari jaring-jaring kawat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(a) (b)
Gambar 3. 2 : (a) Pemilahan belalang (b) belalang dimasukan ke dalam
sangkar
4 Pemeliharaan belalang kayu
Belalang dipelihara selama 3 hari sebelum dilakukan penyemprotan
biopestisida bertujuan agar belalang dapat beradaptasi dengan lingkungan
sekitar. Selama proses pemeliharaan belalang diberi makan 2 kali sehari
pada pagi dan sore hari. Makanan yang diberikan berupa selada yang masih
segar. Selain diberi makan kandang belalang dibersihkan dari kotoran dan
di semprot dengan air 1 kali sehari.
(a) (b)
(c)
Gambar 3.3 proses pemeliharaan belalang (a) hari ke-1, (b) hari ke-2, (c)
hari ke-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5 Pembuatan ekstrak kombinasi brotowali, tembakau dan daun sirsak
Bahan- bahan yang digunakan seperti batang brotowali dan daun
sirsak di dapat dari kebun Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
sedangkan untuk daun tembakau dibeli dari salah satu penjual daun
tembakau terdapat di Yogyakarta. Sebelum dicacah batang brotowali dan
daun sirsak terlebih dahulu dicuci dengan air hingga bersih. Setelah dicuci,
masing-masing bahan ditimbang sebanyak 1 kg. Batang brotowali dan daun
sirsak kemudian dipotong-potong agar ukurannya menjadi lebih kecil.
Sedangkan daun tembakau tidak dipotong karena sudah dijemur dan
mengering. Batang brotowali, daun sirsak dan daun tembakau diblender
dengan 1 liter air untuk setiap bahan. Setiap bahan di blender dengan
perbandingan bahan dan air sebersar 1:1, penentuan perbandingan bahan
dan air tersebut mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan
dengan menggunakan cara kerja yang sama. Setelah diblender semua bahan
dimasukan kedalam wadah plastik untuk direndam selama 24 jam.
Kemudian semua bahan di saring untuk memisahkan ampasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 3.4 Proses pembuatan biopestisida
6 Aplikasi pestisida nabati
Setiap botol spreyer diisi dengan ekstrak brotowali, daun sirsak dan
daun tembakau sesuai dengan kadar yang telah ditentukan untuk masing-
masing perlakuan. Setelah semua ekstrak dimasukan kedalam botol spayer,
setiap sangkar belalang diisi dengan selada segar. Kemudian biopestisida di
semprotkan pada makanan belalang dan tubuh belalang secara langsung.
Pengaplikasian pestisida dilakukan sebanyak 2 kali pada pagi dan sore hari
sesuai dangan waktu makan belalang. Spreyer yang digunakan diatur agar
penyemprotannya mengembun dan tidak terlalu membasahi belalang serta
makanannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 3.5 Mengaplikasikan biopestisida
7 Pengambilan data
Pengamatan dan pengambilan data dilakukan setiap 6 jam setelah
penyemprotan dengan menghitung jumlah belalang yang mati. Pengamatan
6 jam setelah penyemprotan bertutujuan untuk mengamati perubahan
tingkah laku belalang setelah disemprot dengan biopestisia. Untuk
memperoleh data pada penelitian ini, maka pengamatan dilakukan selama
24 jam.
E. Metode Analisa
Data hasil pengamatan diubah ke dalam bentuk grafik menggunakan
aplikasi Microsoft Excel 2013. Grafik tersebut bertujuan untuk menyajikan data
persentase mortalitas belalang. Dari data hasil pengamatan juga dilakukanlah
pengujian, uji yang dilakukan berupa uji anova menggunakan aplikasi SPSS
versi 20 dengan tujuan untuk mengetahui data yang diperoleh berbeda secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
statistik atau tidak. Kemudian dilanjutkan dengan uji probut, regresi probit
merupakan prosedur yang dugunakan untuk membuat estimasi pengaruh satu
atau lebih variabel bebas terhadap variabel tergantung binominal. Uji probit
dilakukan untuk menetukan apakah perlakuan dapat berpengaruh terhadap
mortalitas pada berbagai tingkat konsentrasi yang berbeda. Dalam penelitian ini
uji probit juga digunakan untuk menetukan nilai LC50 biopestisida yang diujikan.
Uji ini juga dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Pengamatan mortalitas pada penelitian ini ditunjukan untuk melihat
tingkat efektifitas pestisida nabati dari masing-masing perlakuan dan kontrol.
Perlakuan dengan tingkat efektifitas paling baik akan menghasilkan presentase
mortalitas atau kematian paling tinggi. Hasil pengamatan mortalitas belalang
pada perlakuan P1, P2, P3, P4 dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
Gambar 4. 1 mortalitas hama dalam setiap perlakuan dan kontrol
Keterangan:
kontrol : tanpa pemberian pestisida nabati
P1 : pemberian pestisida nabati 30 ml : 70 ml air
P2 : pemberian pestisida nabati 45 ml : 55 ml air
P3 : pemberian pestisida nabati 60 ml : 40 ml air
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
1
Tingkat Mortalitas untuk setiap perlakuan
P1 P2 P3 P4 KONTROL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
P4 : pemberian pestisida nabati 75 ml : 25 ml air
Grafik di atas menunjukan tingkat efektifitas biopestisida untuk setiap
perlakuan terhadap mortalitas belalang, grafik tersebut dibuat berdasarkan
jumlah mortalitas belalang pada 5 perlakuan pertisida nabati dengan 4 ulangan
untuk setiap perlakuan kemudian diubah ke dalam bentuk persen (%). Grafik di
atas menunjukan bahwa efektifitas paling tinggi yakni sebesar 60% terdapat
pada perlakuan P4, kemudian diikuti dengan perlakuan P3 yang memiliki
presentase kematian 20%. Sedangkan untuk perlakuan P2 dan P1 memiliki
presentasi kematian yang sama yaitu masing-asing perlakuan sebesar 15%.
Ditemukan tingkat kematian paling rendah yaitu pada kontrol dengan presntase
kematian sebesar 0%. Hal ini menunjukan bahwa pestisida nabati dari ekstrak
brotowali, tembakau dan daun sirsak dapat membunuh hama belalang kayu.
Sebelum menetukan uji yang tepat langkah pertama yang dilakuan yaitu
uji normalitas. Jika data yang dimiliki berdistribusi normal maka dapat
dilakukan uji anova namun jika data tidak berdistribusi normal dapat dilakukan
uji Kruskal Walliz. Berdasarkan tabel hasil uji normalitas (lapiran 2) dapat
disimpulkan bahwa data menunjukan 0.111 > 0,05 maka Ho diterima yang
berarti data berdistribusi normal. Sehingga dapat dilakukan uji selanjutnya yaitu
uji anova.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Hasil Uji Anova
Tabel 4. 1 Hasil Uji Anova
ANOVA
Mortalitas
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 16,700 4 4,175 7,368 ,002
Within Groups 8,500 15 ,567 Total 25,200 19
Berdasarkan tabel uji anova dapat disimpulkan bahwa hasil P-value
yaitu 0,002. Sehingga perlakuan menunjukan hasil 0,002 < 0,05 yang berarti Ho
ditolak. Jika Ho ditolak maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol
dan perlakuan P1, P2, P3 dan P4. Untuk mengetahui perbedaan kelima perlakuan
secara nyata maka dilakukan uji tukey.
Berdasarkan tabel uji tukey (lampiran 2) dapat dilihat bahwa terdapat
perbedaan yang nyata pada setiap perlakuan. Jumlah kematian pada kontrol, P1,
P2 dan P3 berbeda nyata terhadap perlakuan P4. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa perlakuan dalam pemberian biopestisida yang berbeda-beda pada
belalang berpengaruh dan memiliki beda nyata. Beda nyata pada setiap
perlakuan ditandai dengan tanda bintang yang terletak pada ujung angka
(lampiran 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Hasil Uji Probit
Regresi probit merupakan prosedur yang digunakan untuk membuat
estimasi pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel
tergantung binominal. Dilakukan uji probit ini bertujuan untuk melihat
bagaimana hubungan antara besarnya konsentrasi dengan nilai mortalitas pada 5
segmen perlakuan yang berbeda yaitu 30 ml, 45 ml, 60 ml, 75 ml dan kontrol.
Dalam uji probit terdapat beberapa uji yang dilakukan antara lain sebagai
berikut:
Tabel 4. 2 Hasil Uji Chi-Squer
Chi-Square Tests
Chi-Square dfb Sig.
PROBIT Pearson Goodness-of-Fit Test
,299 1 ,585a
Tabel diatas merupakan tabel pengujian kecocokan model, jika
signifikansi < 0,05 maka tidak ada kecocokan antara konsentrasi yang ditentukan
dengan data yang ada. Sedangkan jika signifikansi > 0,05 maka terdapat
kecocokan antara konsentrasi yang ditentukan dengan data yang ada.
Berdasarkan tabel diatas, terlihat nilai signifikansi pearson goodness of fit pada
kolom sig 0,585 > 0,05. Artinya terdapat kecocokan antara konsentrasi yang
dibuat dengan data yang ada.
Tabel 4. 3 Hasil Uji Estimasi Parameter
Parameter Estimates
Parameter Estimate
Std. Error
Z Sig. 95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
PROBITa Konsentrasi 13,048 6,398 2,039 ,041 ,508 25,587
Intercept -24,339 11,848 -2,054 ,040 -36,187 -12,491
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Jika dilihat output diatas maka dapat disimpulkan bahwa peranan
kovariat “konsentrasi” mempunyai probabilitas pada kolom sig sebesar 0,041 <
0,05 maka peranan kovariat tersebut dalam menentukan konsentrasi signifikan.
Tabel 4. 4 Estimasi Respon Natural
Natural Response Rate Estimate
Control Group Estimate Std. Error
Number of Subjects Number of Responses
PROBIT 20 0 ,138 ,053
Output diatas mempunyai makna bahwa tingkat tanggapan natural
merupakan probabilitas dimana belalang akan mati tanpa adanya perlakuan yang
diberikan. Nilai estimasi sebesar 0,138 (13,8%) mempunyai makna bahwa
secara umum sebanyak 13,8% dari semua belalang akan mati tanpa adanya
perlakuan.
Berdasarkan tabel batas kepercayaan dan estimasi median relatif
(lampiran 2) menunjukan batas kepercayaan yang menampilkan nilai
konsentrasi yang diperlukan untuk mencapai probabilitas mortalitas yang
diinginkan dengan kisaran 0,010 (1%) sampai dengan 0,990 (99%). Sehingga
nilai LC50 dengan probabilitas 0,500 (50%) mempunyai makna bahwa
konsentrasi sebesar 73, 345% akan mematikan 50% dari belalang yang diujikan.
Nilai LC50 tersebut juga digunakan sebagai acuan untuk menentukan perlakuaan
yang paling efektiv dalam meningkatkan mortalitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
B. Pembahasan
Pestisida nabati yang digunakan dalam penelitian ini berbahan dasar
daun tembakau, batang brotowali, dan daun sirsak. Daun tembakau merupakan
pestisida nabati yang dapat menyerang dan mematikan hama. Cara kerja bahan
aktif daun tembakau yaitu dengan menyerang saraf, sistem pernapasan dan
sistem pencernaan. Kandungan alkaloid pada brotowali berperan sebagai racun
saraf, menghambat perkembangan serangga dan bersifat pengusir (repellent).
Daun sirsak mengandung ecototogenin pada konsentrasi tinggi senyawa ini
memiliki keistimewaan sebagai anti feedent. Sedangkan dalam konsentrasi
rendah dapat bersifat racun perut yang dapat mematikan hama.
Bahan-bahan yang digunakan sebagai biopestisida dalam penelitian ini
terdiri dari 3 bahan yang dikombinasikan menjadi satu. Setiap bahan yang
digunakan memiliki sifat toksitnya masing-masing. Perbedaan zat toksit dan cara
kerja dari masing-masing bahan ini diharapkan mampu meningkatkan mortalitas
belalang dalam waktu yang singkat karena penelitian ini dilakukan dalam kurun
24 jam.
Menurut Rosma (2015) toksisitas pada serangga dapat dinyatakan
dengan Lc50 (Lethal Concetration) yang mana besar konsentrasi insektisida
dapat mematikan 50% populasi serangga yang diujikan. Ditinjau dari grafik
efektifitas biopestisida terhadap mortalitas belalang maka konsentrasi yang
dapat mematikan setengah populasi belalang yang diujikan yaitu pada perlakuan
P4 sebanyak 75 ml dengan tingkat kematian 60%. Hal tersebut juga diperkuat
dengan hasil uji statistik yang telah dilakukan. Setelah dilakukan uji statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dengan uji Anova (lampiran 2) hasil menunjukan terdapat perbedaan yang
signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa kombinasi ekstrak brotowali, daun
sirsak, dan daun tembakau bersifat toksik terhadap belalang kayu. Kemudian
untuk menentukan pada perlakuan yang sangat efektif untuk membunuh hama
belalang kayu maka lakukan uji lanjutan yaitu uji tukey. Dari hasil uji tukey
(lampiran 2) perlakuan kombinasi ekstrak brotowali, daun sirsak dan daun
tembakau 75 ml berpengaruh nyata terhadap semua perlakuan.
Kemudian dengan uji probit, telah ditentukan bahwa besarnya
konsentrasi berpengaruh terhadap mortalitas belalang pada berbagai perlakuan
yang berbeda-beda yaitu P1, P2, P3, P4 dan kontrol. Konsentrasi yang paling
berpotensial mematikan 50% belalang yang diujikan berdasarkan nilai LC50
sebesar 73, 345% (73,345 ml). Untuk penelitian ini tingkat toksisitas yang
digunakan yaitu berdasarkan LC50 karena estimasi Lethal Concetration sesuai
dengan konsentrasi yang diujikan. Konsentrasi tertinggi pada penelitian ini yaitu
75 ml sedangkan nilai konsentrasi ideal berdasarkan uji LC50 yaitu 73,345 ml.
Sehingga perlakuan yang dianggap efektiv yaitu pada perlakuan 75 ml.
Dari uji estimasi respon natural kemungkinan belalang ini mengalami
kematian tanpa adanya perlakuan yaitu sebesar 13,8%. Hal tersebut terjadi
karena mortalitas belalang juga dapat dipengaruhi oleh siklus hidup belalang
yang singkat. Belalang yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari pasar
yang khusus menjual hewan sehingga tidak di ketahui usianya karena belalang
tersebut bukan hasil budi daya melainkan ditangkap oleh penjualnya dari alam
bebas. Menurut Kalshoven (1981) belalang betina dapat hidup selama 3-4 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dimulai dari fase telur. Sedangkan belalang jantan hidup selama 5-4 bulan.
Belalang hidup secara berkelompok dan berpindah tempat.
Perubahan tingkah laku yang ditunjukan oleh belalang setelah
disemprotkan dengan biopestisida yaitu genggamannya pada jaring sangkar
mulai melemah, pergerakan mulai lambat (tidak aktif) dan ketertarikan dengan
makanannya mulai berkurang. Perubahan tingkah laku yang paling pesat yaitu
pergerakannya yang biasa aktif dan sering melompat, setelah di semprotkan
biopestisida belalang menjadi lebih diam dan pasif. Sebelum mengalami
kematian belalang terlihat kaku dan tegang seperti terjadi kejang. Hal tersebut
berpeluang besar untuk terjadi karena sifat toksit pada bahan yang digunakan
bersifat racun yang dapat menyerang otot dan saraf.
Faktor-faktor yang menghambat penilitian ini yaitu mencari belalang
kayu, kurangnya pengetahuan dalam memelihara belalang dan keterbatasan
tempat untuk melakukan pemeliharaan belalang. Sampai sejauh ini belum ada
satupun yang membudi daya belalang. Sehingga sangat sulit untuk mencari
belalang yang memiliki usia yang sama dengan ukuran yang sama. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dicarilah penjual yang dapat mencarikan belalang.
Kemudian dalam proses pemeliharaan belalang juga mengalami kesulitan karena
keterbatasan tempat. Pada proses pemeliharaan banyak belalang yang mati dan
harus diganti. Kematian belalang disebabkan karena diserang oleh semut dan
suhu yang terlalu panas. Pemeliharaan belalang dilakukan di kebun percobaan
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Kurangnya pengetahuan dan
pengalaman dalam memelihara belalang juga menghambat penelitian ini karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
proses pemeliharaan belalang yang harus di ulang sebanyak dua kali. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut peneliti bertanya kepada penjual belalang
untuk proses perawatan dan hal-hal yang perlu dilakukan dalam memelihara
belalang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kelangsungan
hidup belalang sebelum diberi perlakuan yaitu makanan yang diberikan berupa
sayuran hijau, kemudian waktu pemberian makan dilakukan pada pagi dan sore
hari. Belalang diletakan pada tempat yang teduh dan terbuka. Sekurang-
kurangnya sekali dalam sehari sangkar dan sekitarnya disemprot dengan air.
Penyemprotan ini bertujuan untuk memberikan minum pada belalang.
Kemudian faktor yang mendukung penelitian ini yaitu ketersediaan
bahan-bahan yang digunakan sangat mudah ditemukan. Untuk brotowali dan
daun sirsak sangat mudah ditemukan di kebun Percobaan Pendidikan Biologi.
Kedua bahan ini juga sangat mudah ditemukan dimanapun karena
ketersediaannya yang banyak dan mudah tumbuh. Sedangkan daun tembakau
juga mudah ditemukan karena banyak yang menjual daun tembakau kering
(belum dicampur bahan untuk campuran rokok) dengan harga yang cukup
murah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB 5
IMPLEMENTASI UNTUK PEMBELAJARAN
Pemanfaatan hasil penelitian ini dalam pembelajaran dapat diterapkan pada
siswa kelas X MIPA semester 1 pada kompetensi inti dan kompetensi dasar seperti
dibawah ini:
1. Kompetensi inti
K1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2: Menunjukan prilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
K4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
2. Kompetensi dasar
3.1: Menjelaskan ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek
biologi dan tingkat organisasi kehidupan), melalui penerapan metode
ilmiah dan prinsip keselamatan kerja dan pasangannya
4.1: Menyajikan data hasil penerapan metode ilmiah tentang permasalahan
pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam materi yang
berkaitan dengan metode ilmiah.
Aplikasinya dapat berupa contoh kasus atau contoh permasalahan dalam
obyek biologi. Hama juga merupakan salah satu obyek kajian biologi.
Permasalahan yang disebabkkan oleh hama merupakan salah satu permasalahan
dalam obyek biologi, cabang ilmu yang mempelajari hal tersebut yaitu botani.
Hama dapat dikendalikan dengan berbagai macam cara salah satunya dengan
mengaplikasikan pestisida nabati yang aman bagi manusia atau makhluk hidup lain
yang bukan target dan lingkungan. Dari permasalahan yang diangkat di dalam
penelitian ini siswa dapat membuat sebuah rancangan penelitian sederhana
kemudian dikomunikasikan dalam bentuk laporan tertulis dengan menggunakan
metode ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Peserta didik dapat melakukan pecobaan atau project membuat pestisida
nabati untuk mengendalikan hama pada tanaman yang diamati. Untuk mengurangi
faktor eksternal yang dapat merusak atau menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Peserta didik juga diberi kebebasan dalam memilih
penelitian yang ingin dilakukan sesuai dengan permasalahan yang dikaji melalui
studi literatur yang telah dirancang dan disepakati bersama dalam kelompok.
Percobaan dapat dilakukan secara berkelompok dan dilakukan dilingkungan
sekolah (kebun sekolah). Jenis penelitian yang digunakan dapat berupa penelitian
kuantitatif dengan metode deskriptif. Siswa mendeskripsikan hasil penelitian
berdasarkan apa yang terjadi dan yang diamati di lapangan dalam bentuk laporan.
Dengan adanya penelitian ini sebagai bahan ajar maka salah satu indikator
pencapaian dari kompetensi inti diatas yaitu peserta didik dapat mendiskusikan
permasalahan pada ruang lingkup biologi berdasarkan metode ilmiah dan sikap
ilmiah kemudian peserta didik juga dapat menceritakan hasil diskusi tentang
permasalahan pada obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan. aspek penilaian
berupa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Melalui beberapa teknik yaitu tes
tertulis, observasi dan kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemberian pestisida nabati dari ekstrak kombinasi brotowali, daun
tembakau dan daun sirsak berpengaruh secara nyata pengendalian hama
belalang kayu
2. Pestisida nabati yang paling efektif dalam mengendalikan hama belalang
kayu berdasarkan nilai LC50 yaitu pada perlakuan 75 ml
B. Saran
1. Uji efektivitas pestisida nabati berbahan dasar ekstrak brotowali, tembakau
dan daun sirsak ini sebaiknya kurun waktu untuk mengaplikasikan pestisida
nabati minimal 3 hari agar lebih banyak belalang yang mati. Hal ini
dimaksudkan agar presentasi mortalitas lebih tinggi.
2. Apabila ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan belalang
sebaiknya belalang yang digunakan dikembangbiakan terlebih dahulu agar
belalang memiliki kesetaraan usia. Hal ini bertujuan agar lebih mengetahui
tingkat efektivitas pestisida yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Jika ingin menggunakan pestisida nabati berbahan dasar ekstrak brotowali,
tembakau dan daun sirsak ini dapat diaplikasikan pada pagi hari atau sore
hari. Karena bahan dasar yang digunakan mengandung racun perut dan anti
makan. Konsentrasi yang digunakan bisa lebih tinggi dari 75 ml agar
mempercepat dan memperbanyak jumlah kematian hama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
DAFTAR PUSTAKA
Amir, A. dan Harahap, L.H. 2013. Prospek Pemanfaatan Metabolisme Sekunder
Pada Tanaman Penghasil Biopeptisida Sebagai Salah Satu Alternatif Untuk
Perlakuan Karantina Tumbuhan. https://nanopdf.com/download/prospek-
pemanfaatan-metabolisme-sekunder-pada-tanaman_pdf. Diakses pada 20
Oktober 2018.
Glio, M. T. 2017. Membuat Pestisida untuk Hidroponik, Akuapultur, Vertikultur,
dan Sayuran Organik: Agromedia Pustaka.
Hasanah M, Tangkas I. dan Sakung J. 2012. Daya Insektisida Alami Perasan Umbi
Gadung (Discorea hispida Dennst) dan Ekstrak Tembakau (Nicotiana
tabacum L) ISSN 2302-6030. J. Akad. Kim. 1 (4): 166-173. Palu: University
of Tadulako, (Diakses secara online melalui
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php pada tanggal 20 Oktober 2018).
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. PT Rineka Cipta: Jakarta.
Kalshoven, L. G. E. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. PT Ichtiar Baru-Van
Hoeve: Jakarta
Kardinan, A. & Agus, R. 2005. Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Kardinan, A. 2011. Penggunaan Pestisida Nabati Sebagai Kearifan Lokal dalam
Pengendalian Hama Tanaman Menuju Sistem Pertanian Organik.
Pengembangan Inovasi Pertanian. Hal. 262-278
Mardiana, L. & Juwita, R. 2011. Ramuan dan Khasiat Sirsak. Jakarta: Penebar
Swadaya Group.
Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.
Retno, A. 2006. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Usaha Pengendalian Pencemaran
Lingkungan Akibat Penggunaan Pestisida Pertanian. Surabaya: vol 3. No 1
Rosma, H. 2015. Insektisida Organik Sintetik Dan Biorasional. Plantaxia.
Lampung.
Satria, Arif, B. 2014. Pengembangan Potensi Daun dan Batang Brotowali
(Tinospora crispa L.) Sebagai Insektisida Alami Untuk Pengendalian Hama
Wereng Coklat (Nilaparvata lugens S.) Pada Tanaman Padi (Oryza sativa
L.). Skripsi. Program Studi Biologi FMIPA Universitas Semarang.
Semarang.
Soenandar, M. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Sudarmo, S. 2007. Pestisida. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Sudarmo, S. & Srimulyaningsih. 2014. Mudah Membuat Pestisida Nabati Ampuh.
Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
Sudarmono. 2002. Pengenalan Serangga, Hama, Penyakit, dan Gulma Padi.
Kanisius: Yogyakarta.
Tjahjadi, N. 2012. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.
Untung, K. 1993. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Gadjah Mada University
: Yogyakarta
Widyastuti, P. 2006. Bahaya Bahan Kimia pada Keseehatan Manusia dan
Lingkungan. Jakarta: EGC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tabel Hasil Pengamatan
Ulangan
data mortalitas
Kontrol Perlakuan
p1 p2 p3 p4 Kontrol
1 2 0 1 4 0
2 0 1 2 2 0
3 1 1 0 3 0
4 0 1 1 3 0
jumlah 3 3 4 12 0
rata-rata 0,75 0,75 1 3 0
Persen 15% 15% 20% 60% 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 2: Hasil Uji Statistik
1. Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Mortalitas
N 20
Normal Parametersa,b Mean 1,20
Std. Deviation 1,152
Most Extreme Differences
Absolute ,269
Positive ,269
Negative -,149
Kolmogorov-Smirnov Z 1,203
Asymp. Sig. (2-tailed) ,111
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Mortalitas
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,419 4 15 ,793
3. Anova
ANOVA
Mortalitas
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 16,700 4 4,175 7,368 ,002
Within Groups 8,500 15 ,567
Total 25,200 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4. Hasil Uji Tukey
Multiple Comparisons
Dependent Variable: mortalitas
Tukey HSD
(I) perlakuan (J)
perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error
Sig. 95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol
p1 -,250 ,532 ,989 -1,89 1,39
p2 -,250 ,532 ,989 -1,89 1,39
p3 -,500 ,532 ,877 -2,14 1,14
p4 -2,500* ,532 ,002 -4,14 -,86
p1
Kontrol ,250 ,532 ,989 -1,39 1,89
p2 ,000 ,532 1,000 -1,64 1,64
p3 -,250 ,532 ,989 -1,89 1,39
p4 -2,250* ,532 ,006 -3,89 -,61
p2
Kontrol ,250 ,532 ,989 -1,39 1,89
p1 ,000 ,532 1,000 -1,64 1,64
p3 -,250 ,532 ,989 -1,89 1,39
p4 -2,250* ,532 ,006 -3,89 -,61
p3
kontrol ,500 ,532 ,877 -1,14 2,14
p1 ,250 ,532 ,989 -1,39 1,89
p2 ,250 ,532 ,989 -1,39 1,89
p4 -2,000* ,532 ,014 -3,64 -,36
p4
Kontrol 2,500* ,532 ,002 ,86 4,14
p1 2,250* ,532 ,006 ,61 3,89
p2 2,250* ,532 ,006 ,61 3,89
p3 2,000* ,532 ,014 ,36 3,64
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
5. Chi-Square
Chi-Square Tests
Chi-Square dfb Sig.
PROBIT Pearson Goodness-of-Fit
Test ,299 1 ,585a
a. Since the significance level is greater than ,500, no heterogeneity factor is used in the
calculation of confidence limits.
b. Statistics based on individual cases differ from statistics based on aggregated cases.
6. Estimasi Parameter
Parameter Estimates
Parameter Estimate Std.
Error
Z Sig. 95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
PROBITa konsentrasi 13,048 6,398 2,039 ,041 ,508 25,587
Intercept -24,339 11,848 -2,054 ,040 -36,187 -12,491
a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX (Covariates X are transformed using the base
10,000 logarithm.)
7. Estimasi Respon Natural
Natural Response Rate Estimate
Control Group Estimate Std. Error
Number of Subjects Number of
Responses
PROBIT 20 0 ,138 ,053
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
8. Batas Kepercayaan Dan Estimasi Median Relatif
Confidence Limits
Proba
bility
95% Confidence Limits for konsentrasi 95% Confidence Limits for
log(konsentrasi)a
Estimate Lower Bound Upper Bound Estimate Lower Bound Upper Bound
P
R
O
B
I
T
,010 48,650 ,004 59,350 1,687 -2,371 1,773
,020 51,047 ,015 60,943 1,708 -1,836 1,785
,030 52,629 ,032 61,995 1,721 -1,496 1,792
,040 53,852 ,057 62,813 1,731 -1,241 1,798
,050 54,867 ,093 63,498 1,739 -1,033 1,803
,060 55,746 ,139 64,098 1,746 -,857 1,807
,070 56,529 ,199 64,637 1,752 -,702 1,810
,080 57,238 ,273 65,133 1,758 -,563 1,814
,090 57,892 ,366 65,596 1,763 -,437 1,817
,100 58,500 ,477 66,033 1,767 -,321 1,820
,150 61,086 1,439 68,007 1,786 ,158 1,833
,200 63,222 3,444 69,883 1,801 ,537 1,844
,250 65,115 7,241 71,946 1,814 ,860 1,857
,300 66,862 13,967 74,628 1,825 1,145 1,873
,350 68,524 25,073 79,046 1,836 1,399 1,898
,400 70,138 40,867 89,238 1,846 1,611 1,951
,450 71,737 55,456 118,633 1,856 1,744 2,074
,500 73,345 63,065 186,437 1,865 1,800 2,271
,550 74,990 66,872 314,229 1,875 1,825 2,497
,600 76,699 69,276 547,187 1,885 1,841 2,738
,650 78,506 71,108 980,922 1,895 1,852 2,992
,700 80,457 72,692 1824,567 1,906 1,861 3,261
,750 82,616 74,192 3576,652 1,917 1,870 3,553
,800 85,089 75,722 7585,740 1,930 1,879 3,880
,850 88,065 77,403 18255,457 1,945 1,889 4,261
,900 91,958 79,440 55206,947 1,964 1,900 4,742
,910 92,924 79,925 72136,454 1,968 1,903 4,858
,920 93,985 80,450 96466,302 1,973 1,906 4,984
,930 95,165 81,026 132798,015 1,978 1,909 5,123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
,940 96,501 81,668 189783,818 1,985 1,912 5,278
,950 98,047 82,400 285200,551 1,991 1,916 5,455
,960 99,895 83,260 460274,129 2,000 1,920 5,663
,970 102,216 84,320 829113,250 2,010 1,926 5,919
,980 105,384 85,734 1813254,977 2,023 1,933 6,258
,990 110,577 87,986 6226258,611 2,044 1,944 6,794
a. Logarithm base = 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lampiran 3: Dokumentasi Belalang Yang Mati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lampiran 4
SILABUS PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BIOLOGI
Sekolah : ....................
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/Gasal
Kompetensi inti :
K1 : menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : menunjukan prilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
K4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
3.1 Menjelaskan ruang
lingkup biologi
(permasalahan pada
berbagai obyek
biologi dan tingkat
organisasi
kehidupan), melalui
penerapan metode
ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja
Hakikat Biologi
Cabang imu
Biologi
Objek Biologi
Metode Ilmiah
Keselamatan
kerja
MENGAMATI
Mengamati aspek kehidupan
mengenai makhluk hidup
dengan lingkungannya
Mengamati permasalahan pada
setiap aspek dan objek biologi
Mengamati video keselamatan
kerja dilaboratorium
Mengamati alat-alat
keselamatan dilaboratorium
MENGUMPULKAN
INFORMASI
Peserta didik mencari,
membaca dan mendiskusikan
OBSERVASI
Sikap ilmiah saat
mengamati,
diskusi bersama
dengan lembar
pengamatan, dan
melaporkan
secara lisan
PORTOFOLIO
membuat
laporan tertulis
terkait penelitian
tentang
permasalahan
dalam biologi
6 jp x 45 Priadi Arif
Dan Yanti
Herlina. 2014.
Biologi untuk
SMA/MA
kelas X.
Jakarta.
Yudhistira.
Jurnal
Artikel ilmiah
Video
4.1 Menyajikan data
hasil penerapan
metode ilmiah
tentang permasalahan
pada berbagai obyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
biologi dan tingkat
organisasi kehidupan
jurnal penelitian tentang
cabang ilmu biologi dan
permasalahan biologi
MENANYA
Peserta didik dituntut untuk
bertanya terkait biologi, yang
dipelajari dalam biologi,
cabang ilmu biologi, metode
ilmiah, sikap ilmiah dan
keselamatan kerja
dilaboratorium
MENGASOSIASI
Peserta didik mengerjakan
LKPD
Melakukan studi literatur
TES
TERTULIS
Cabang imu
Biologi, Objek
Biologi, Metode
Ilmiah, sikap
ilmiah dan
Keselamatan
kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
MENGKOMUNIKASIKAN
Mempresentasikan/menuliskan
hasil diskusi mengenai
permasalahan biologi
berdasarkan studi leteratur
yang telah dilakukan
MENGUMPULKAN
INFORMASI
Menyusun rancangan,
melakukan percobaan
sederhana, mendiskusikan
hasil percobaan tentang
permasalahan biologi
MENGASOSIASIKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Peserta didik mengolah data
dan meyimpulkan hasil
percobaan
MENGKOMUNIKASIKAN
Peserta didik menyusun
laporan tentang percobaan dan
hasil percobaan yang telah
dirancang berdasarkan sikap
imiah dengan format penulisan
ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :...............................................
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/semester : X/Gasal
Materi : Ruang Lingkup Biologi
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar No Kompetensi dasar
3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi
(permasalahan pada berbagai
obyek biologi dan tingkat
organisasi kehidupan), melalui
penerapan metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja.
4.1 Menyajikan data hasil penerapan
metode ilmiah tentang
permasalahan pada berbagai obyek
biologi dan tingkat organisasi
kehidupan
No Indikator Pencapaian
Kompetensi
(IPK)
No Indikator Pencapaian
Kompetensi
(IPK)
3.1.1 Menyebutkan berbagai bidang
kajian biologi
4.1.1 Merancang penelitian berdasarkan
metode ilmiah
3.1.2 Mengidentifikasi ruang lingkup
biologi berdasarkan struktur
organisasi kehidupan
4.1.2
Melaporkan hasil praktikum tentang
permasalahan pada obyek biologi
dan tingkat organisasi kehidupan
3.1.3 Mendeskripsikan manfaat dari
ruang lingkup biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3.1.4 Mendiskusikan permasalahan pada
ruang lingkup biologi berdasarkan
metode ilmiah dan sikap ilmiah
3.1.5 Menjelaskan tata tertib umum di
laboratorium
3.1.6 Mengidentifikasi simbol-simbol
keselamatan kerja di laboratorium
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan menyebukan, mengidetifikasikan, mendiskusikan, dan
menganalisis dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw
peserta didik kelas X-MIPA SMA dapat memiliki pengetahuan tentang ruang
lingkup biologi, keterampilan merancang penelitian berdasarkan metode ilmiah dan
keselamatan kerja dengan menceritakan hasil diskusi tentang permasalahan pada
obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan serta menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya dan mengamalkan perilaku jujur disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
Berbagai cabang ilmu biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Manfaat biologi dalam bidang kehidupan
Materi konsep
Pengertian biologi
Pengertian dari cabang ilmu biologi
Pengertian struktur organisasi kehidupan (sel, jaringan, organ, sistem organ,
individu, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer)
Materi prinsip
Biologi mempelajari proses kehidupan
Keselamatan kerja di laboratorium
Biologi memiliki peran penting dalam kehidupan
Prosedural
Tingkan struktur organisasi kehidupan
Metode ilmiah
Keselamatan kerja
1) Cara memperlakukan Alat dan bahan yang aman
2) Tata tertip laboratorium
3) Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
4) Prosedur penanganan kecelakaan
E. Pendekatan, Model, Metode, teknik pembelajaran
1. Pendekatan pembealajaran : saintifik
2. Model pembelajaran : pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
3. Metode pembelajaran : ceramah, diskusi kelompok, presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
F. Media, Alat/Bahan,dan Sumber Belajar
1. Alat/media pembelajaran:
- Lembar kerja peserta didik
- Gambar tingkat organisasi kehidupan
- LCD Proyektor
- Laptop
- Kartu Jigsaw
2. Sumber belajar
- Priadi, Arif & Yanti Herlanti. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Yudhistira.
- Artikel ilmiah
- Jurnal
- Video
- Gambar
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama (2 x 45 menit)
Tahap Sintaks jigsaw Kegiatan pembelajaran Alokasi
Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pendahuluan
Apersepsi
Motivasi
Orientasi
Mengorganisasi
- Guru mengucapkan slam
- Doa bersama
- Guru mengecek kesiapan
siswa mengukiti
pembelajaran
- Guru mengecek
kehadiran
- Guru memberikan
pertanyaan” adakah
diantara kalian yang
bercita-cita sebagai
dokter atau ilmuan, kira-
kira cabang ilmu biologi
apa yang harus dikuasai?
- Guru menampilkan video
dan bertanya kepada
peserta didik “dari video
tersebut adakah yang tau
cabang imu biologi apa
saja yang berperan di
dalamnya?”
- Guru menyampaikan
tujuan dari kegiatan
pembelajaran dan
menampilkan peta
konsep mengenai materi
yang akan di pelajari
- Guru bersama peserta
didik membentuk
kelompok yang terdiri
dari 4-5 orang.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kegiatan Inti
Fase 1
Menyampaikan
tujuan dan motivasi
siswa
Fase 2
Menyajikan
informasi
Fase 3
Mengorganisasi
siswa dalam
kelompok belajar
(kelompok asal dan
kelompok ahli)
- Kegiatan pada fase ini
guru melakukannya di
pendahuluan pada tahap
motivasi dan orientasi
-
- Guru menyampaikan
garis besar materi ringkas
yang akan dipelajari
tentang ruang lingkup
biologi/ memberikan
teori
-
- Guru meminta siswa
untuk bergabung bersama
kelompok yang telah
ditentukan (kelompok
asal)
- Menyampaikan peraturan
dalam pembelajaran
jigsaw
Guru membagikan
meteri-materi atau soal
yang akan didiskusikan
kelompok asal.
Guru membentuk
kelompok ahli.
Guru memberikan
kesempatan pada
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Fase 4
Konfirmasi
Fase 5
Evaluasi
kelompok ahli untuk
berdiskusi.
Guru memberikan
peringatan bahwa waktu
diskusi sudah hampir
habis.
Guru memberikan
kesempatan untuk
berdiskusi, mengenai apa
yang peserta didik dapat
dari hasil diskusi bersama
kelompok ahli kepada
anggota dari kelompok
asal.
-
- Guru menanyakan
jawaban yang telah
didiskusikan (kuning),
kepada siswa yang
memegang warna kartu
yang lain (biru). Siswa
yang memiliki jawaban
(kuning) bertanggung
jawab mengevaluasi
jawaban temannya.
Begitupun selanjutnya
hingga semua mendapat
giliran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Fase 6
Penghargaan
- Guru mengklarifikasi
kesalahan atau
kekurangan jawaban dari
semua pertanyaan
- Guru memberikan
penghargaan kepada
setiap kelompok
Penutup
Merangkum
Evaluasi
Refleksi
Tindak lanjut
- Guru meminta peserta
didik untuk
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari hari
ini
- Guru menanyakan secara
lisan kepada peserta didik
mengenai manfaat
mempelajari biologi
- Guru meminta peserta
didik untuk
menyampaikan manfaat
atau hal menarik yang di
peroleh selama proses
pembelajaran
berlangsung
- Guru memberikan tugas
untuk mencari informasi
metode ilmiah
10 menit
Pertemuan ke 2 (2 x 45 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tahap Sintaks Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu
Pendahuluan
Apersepsi
Motivasi
Orientasi
Mengorganisasi
- Guru mengucapkan slam
- Doa bersama
- Guru mengecek
kesiapan siswa
mengukiti pembelajaran
- Guru mengecek
kehadiran
- Guru menanyakan
materi pada pertemuan
sebelumnya mengenai
permasalahan yang
terdapat pada obyek
biologi
- Guru menunjukan
gambar seorang peneliti.
Guru bertanya kepada
peserta didik “”
mengapa peneliti
melakukan penelitian?
Kira-kira dalam
melakukan penelitian
apa yang pertama kali
dilakukan?””
- Guru menyampaikan
tujuan kegiatan
pembelajaran dan
menampilkan peta
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
konsep mengenai materi
yang akan dipelajari
- Guru membentuk
perserta didik dalam
kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang
Kegiatan Inti
Mengumpulkan
informasi
Mengasosiasi
Mengumpulkan
informasi
- Peserta didik diberi
materi mengenai metode
ilmiah secara garis besar
- Siswa diminta untuk
mencari literatur
- Peserta didik di berikan
LKPD satu untuk
masing-masing
kelompok
- Guru membantu peserta
didik mengidentifikasi
dan mengorganisasikan
tugas kelompok.
- Guru mendorong peserta
didik untuk
mengumpulkan
informasi yang sesuai
dengan perintah yang
terdapat pada LKPD
untuk membuat
rancangan penelitian
sederhana
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Mengkomunikasikan
Evaluasi
- Peserta didik bersama
anggota kelompok
melaksanakan percobaan
sesuai dengan rencana
yang telah disusun.
- Memfasilitasi peserta
didik yang belum
memahami perintah dan
mengalami kesulitan
- Peserta didik secara
berkelompok
menganalisis hasil
percobaan yang telah
dilakukan mengenai
faktor eksternal yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
tumbuhan
- Peserta didik membuat
kesimpulan dari hasil
percobaan yang telah
dilakukan
- Peserta didik
melaporkan hasil
percobaan dalam bentuk
secara tertulis.
- Guru memberikan
penilaian terhadap
laporan peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Penutup
Merangkum
Evaluasi
Refleksi
Tindak lanjut
- Guru meminta peserta
didik untuk
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari hari
ini
- Guru menanyakan
secara lisan kepada
peserta didik mengenai
faktor eksternal yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
tumbuhan.
- Guru meminta peserta
didik untuk
menyampaikan manfaat
atau hal menarik yang di
peroleh selama proses
pembelajaran
berlangsung
- Guru memberikan tugas
membaca buku materi
selanjutnya.
10 menit
H. Teknik Penilaian
Aspek Tekhnik Imstrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kognitif Tes tertulis Soal Pilihan Ganda Dan
Uraian, Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)
Afektif Observasi Lembar penilaian
observasi
Psikomotorik Kinerja Lembar pengamatan
kinerja
I. Lampiran
1. Lembara Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Instrumen penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 6
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
RUANG LINGKUP BIOLOGI
A. Tujuan
Menyebutkan berbagai bidang kajian biologi
Mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan struktur organisasi kehidupan
Menganalisis manfaat dari ruang lingkup biologi
B. .Langkah – langkah kegiatan
a. Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 siswa
b. Jawablah pertanyaan yang terdapat dalam LKPD
c. Siswa dapat mencari informasi jawaban dari berbagai sumber yang dapat dipercaya
C. Pertanyaan
1. Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis . penyakit ini
menyerang manusia terutama pada struktur kehidupan tingkat…
Jawaban:
………………………………………………………………………............
2. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi ? apa saja produk bioteknologi dalam
bidang pangan yang dapat meningkatkan kualitas gizi manusia ?
Kelas: ________
Nama Kelompok:
1. _________________________
2. _________________________
3. _________________________
4. _________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Jawaban:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………
3. Bagaimana sel dapat membentuk menjadi jaringan ?
Jawaban:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………
4. Jelaskan pendapatmu tentang manfaat biologi dalam bidang pertanian!
Jawaban:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………
5. Cabang – cabang biologi apa saja yang harus dipelajari ketika seorang pelajar SMA
akan membuat yoghurt?
Jawaban:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MATERI : METODE ILMIAH
A. Tujuan :
Menyebutkan urutan langkah-langkah kerja penelitian dalam metode ilmiah
Menganalisis permasalahan di lingkungan dan menuliskan penyelesaian masalah
berdasarkan metode ilmiah
B. Langkah – langkah kegiatan
a. Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 siswa
b. Analisislah iustrasi yang terdapat dalam LKPD
c. Siswa dapat mencari informasi jawaban dari berbagai sumber yang dapat dipercaya
C. Studi Kasus
Disuatu pasar, ada beberapa pedagang buah. Setiap hari mereka menjual
berbagai macam buah salah satunya buah nanas. Sebelum dijual buah nanas
dikupas terlebih dahulu. Kulit nanas dibuang disekitar pasar karena tidak dapat
dikonsumsi sehingga limbah kulit nanas menimbulkan bau busuk di area pasar.
Berdasarkan ilustrasi diatas. Lakukanlah hal berikut :
Kelas: ________
Nama Kelompok:
1. ________________________
2. ________________________
3. ________________________
4. ________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
1. Tuliskan langkah-langkah penyelesaian sesuai dengan yang kamu pahami
berdasarkan metode ilmiah dalam studi biologi !
2. Presentasikan hasil yang kamu peroleh didepan kelas !
3. Berdasarkan jurnal penelitian yang ditemukan silahkan dikaji dan buatlah
sebuah penelitian sederhana.
4. Lakukanlah percobaan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah
disepakati bersama kelompok.
5. Hasil percobaan dibuat dalam bentuk laporan dengan format sebagai berikut:
a Judul
b Tujuan
c Landasan teori
d Alat dan bahan
e Cara kerja
f Hasil dan pembahasan
g Kesimpulan
h Daftar pustaka
i Lapiran (dokumentasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 7
Rubrik penilaian LKPD 1
No
soal
Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
1 Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis . penyakit ini
menyerang manusia terutama pada struktur
kehidupan tingkat…
Sistem organ Benar menyebutkan sistem organ 10
2 Apa yang dimaksud dengan bioteknologi ?
jelaskan apa saja produk bioteknologi
dalam bidang pangan yang dapat
meningkatkan kualitas gizi manusia ?
Ilmu yang menerapkan prinsip – prinsip
biologi. Yogurt dapat melancarkan
sistem pencernaan, keju dapat
mempercepat pertumbuhan gigi dan
tulang, kecap mengandung protein yang
mampu meregenerasi sel, nata de coco
Benar menyebutkan arti bioteknologi 5
Benar menyebutkan 5 produk biteknologi
Benar menyebutkan 4 produk biteknologi
Benar menyebutkan 3 produk biteknologi
Benar menyebutkan 2 produk biteknologi
Benar menyebutkan 1 produk biteknologi
5
4
3
2
1
3 Bagaimana sel dapat membentuk menjadi
jaringan
Sel mengalami spesialisasi (perubahan
sel – sel menjadi sel yang bermacam
Benar menjelaskan sel mengalami
spesialisasi (perubahan sel – sel menjadi
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
bentuk dan fungsi) kemudian menjadi
jaringan.
sel yang bermacam bentuk dan fungsi)
kemudian menjadi jaringan.
4 Jelaskan pendapatmu tentang manfaat
biologi dalam bidang pertanian!
- Kultur jaringan : Tanaman dapat
dibudidayakan dalam waktu yang
singkat dan jumlah yang banyak.
- Rekayasa genetika (GMO) : Gen yang
disisipkan oleh bakteri agar mempunyai
sifat unggul misalnya tahan hama,
resisten cekaman air dan mineral.
Benar menyebutkan 2 manfaat
Benar menyebutkan 1 manfaat
5
5
5 cabang – cabang biologi apa saja yang harus
dipelajari ketika seorang pelajar SMA akan
membuat yogurt?
Bioteknologi dan mikrobiologi Benar menyebutkan 2 cabang ilmu biologi
Benar menyebutkan 1 cabang ilmu biologi
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Rubrik Penilaian LKPD 2
No
soal
Soal Kriteria penilaian Bobot
nilai
1 Tuliskan langkah-langkah
penyelesaian sesuai dengan
yang kamu pahami berdasarkan
metode ilmiah dalam studi
biologi !
Memilih masalah : bagaimana cara
memanfaatkan limbah nanas yang sudah
tidak dapat dikonsumsi agar tidak menjadi
polusi udara.
10
Studi pendahuluan: studi literatur 5
Merumuskan masalah ( judul, alasan
pemilihan judul/latar belakang, tujuan,
manfaat, kesimpulan sementara)
30
Merumuskan hipotesis 10
Memilih metode kerja 30
Menentukan variabel 15
Total nilai 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
KISI – KISI SOAL TES
Jenjang Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/ganjil
Jumlah Soal : 15 butir soal
Alokasi Waktu : 90 menit
Bentuk soal: pilihan ganda (10 butir soal)
No. Kompetensi
Dasar
Mate
ri
No
IPK
Indikator Soal Ranah kognitif
(C1-C6)
Nomor soal Kunci
jawaban
1 Menjelaskan
ruang lingkup
biologi
(permasalahan
Hak
ikat
bio
logi 3.1.1 Bidang kajian biologi C1 1 C
3.1.2 Ruang lingkup biologi
berdasarkan struktur organisasi
kehidupan
3 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No. Kompetensi
Dasar
Mate
ri
No
IPK
Indikator Soal Ranah kognitif
(C1-C6)
Nomor soal Kunci
jawaban
pada berbagai
obyek biologi dan
tingkat organisasi
kehidupan),
melalui penerapan
metode ilmiah dan
prinsip
keselamatan kerja.
3.1.3 Manfaat dari ruang lingkup
biologi
C3 4 C
6 A
C4 8 B
C5 7 E
3.1.4 Permasalahan pada ruang
lingkup biologi berdasarkan
metode ilmiah dan sikap ilmiah
C6 9 D
C4 5 B
C4 10 E
3.1.5 Simbol-simbol keselamatan kerja
di laboratorium
C2 2 D
Bentuk soal : isian singkat (5 butir soal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No. Kompetensi
Dasar
Mate
ri
No
IPK
Indikator Soal Ranah
kognitif
(C1-C6)
Nomor
soal
Kunci jawaban
1 Menjelaskan ruang
lingkup biologi
(permasalahan
pada berbagai
obyek biologi dan
tingkat organisasi
kehidupan),
melalui penerapan
metode ilmiah dan
prinsip
keselamatan kerja.
Hak
ikat
bio
logi
3.1.1 Bidang kajian biologi C2 2 Taksonomi
Tokoh biologi C2 7 Robert Hooke
3.1.2 Struktur organisasi kehidupan C2 1 Sel
Individu
Komunitas
Bioma
3.1.4 Metode ilmiah dan sikap ilmiah C3 4 Memilih metode
kerja
C3 6 Disiplin
Berani
Teliti
3.1.5 Zat kimia yang bersifat korosif di
laboratorium
C3 3 Keran air, pencuci
mata, alat pemadam
kebakaran, dan
hidrant
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No. Kompetensi
Dasar
Mate
ri
No
IPK
Indikator Soal Ranah
kognitif
(C1-C6)
Nomor
soal
Kunci jawaban
C1 5 - HCl (asam klorida)
- H2SO4 (asam sulfat)
- HNO3 (asam nitrat)
- CH3COOH (asam
asetat)
- C6H8O7 (asam sitrat)
- KOH (Kalium
hidroksida)
- NH4OH (ammonium
hidroksida)
- NaOH (Natrium
hidroksida)
Bentuk soal : essay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No. Kompetensi
Dasar
Mate
ri
No
IPK
Indikator Soal Ranah
kognitif
(C1-C6)
Nomor soal Kunci jawaban
1 Menjelaskan ruang
lingkup biologi
(permasalahan
pada berbagai
obyek biologi dan
tingkat organisasi
kehidupan),
melalui penerapan
metode ilmiah dan
prinsip
keselamatan kerja.
Hak
ikat
bio
logi
3.1.4 Sikap ilmiah C5 2 Karena hasil data yang
dipublikasikan dapat
digunakan oleh peneliti
lain dan dapat menjadi
sumber ide untuk peneliti
lain.
Permasalahan pada ruang
lingkup biologi berdasarkan
metode ilmiah
C4 3 Variabel control: tanah,
pupuk, air, pH
kelembaban, cahaya
Variabel bebas: MSG
Variabel terikat:
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
bayam cabut.
H0: pemberian MSG
tidak memengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No. Kompetensi
Dasar
Mate
ri
No
IPK
Indikator Soal Ranah
kognitif
(C1-C6)
Nomor soal Kunci jawaban
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
bayam cabut
H1: pemberian MSG
memengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
bayam cabut
3.1.5 Keselamatan kerja di
laboratorium
C2 1 1. Cuci segera bagian yang
terkena dengan cukup
banyak air
2. Jika mata yang terkena,
maka cuci mata secara
hati-hati dengan air
dingin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. Kompetensi
Dasar
Mate
ri
No
IPK
Indikator Soal Ranah
kognitif
(C1-C6)
Nomor soal Kunci jawaban
3. Panggil segera bantuan
medis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
RUBRIK PENILAIAN SOAL TES
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
PILIHAN GANDA
1 Biosistematika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang ...
A. Senyawa kimia beserta reaksinya dalam tubuh
B. Pengelolaan kesehatan lingkungan
C. Pengelompokan organisme
D. Hubungan organisme dengan lingkungannya
E. Pemeliharaan kesehatan individu
C Benar 1
Salah 0
2. Lihatlah 2 simbol keselamatan kerja di laboratorium di bawah ini !
Perbedaan diantara 2 gambar berikut adalah ...
A. Berbahaya Korosif
D Benar
1
Salah 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
B. Korosif Berbahaya
C. Pengoksidasi Mudah meledak
D. Mudah terbakar Pengoksidasi
E. Mudah meledak Mudah terbakar
3. Perhatikan gambar berikut ini !
Gambar berikut menunjukan objek kajian biologi tingkat ...
A. Ekosistem D. Individu
B. Komunitas E. Bioma
C. Populasi
A
Benar
1
Salah 0
4. Manusia mempunyai wewenang untuk memanfaatkan alam dengan sebaik –
baiknya tanpa eksploitasi alam secara berlebihan. Hal ini menunjukkan manfaat
mempelajari biologi tentang...
A. Menyediakan kesempatan berkarier
B. Menyadari pentingnya kebersihan dan kesehatan
C Benar 1
Salah 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
C. Memahami kedudukan manusia dalam kehidupan
D. Mengembangkan hobi tertentu
E. Memahami diri sendiri dengan lebih baik
5. Seorang peneliti membuat judul penelitian “ Pengaruh substitusi terigu dengan
tepung kacang merah pregelatinisasi terhadap sifat fisikomia dan organoleptik
cookies”. Variabel yang menunjukkan variabel bebas adalah...
A. Sifat fisikokimia dan organoleptik
B. Substitusi terigu dengan tepung kacang merah pregelatinisasi
C. Tepung terigu dan kacang merah
D. Margarin, telur dan baking powder
E. substitusi terigu dan sifat fisikomia
B Benar 1
Salah 0
6. GMO (Genetically Modified Organism ) merupakan manfaat mempelajari biologi
dalam bidang ...
A Benar 1
Salah 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
A. Pertanian
B. Perternakan
C. Bioteknologi
D. Kedokteran
E. Industri
7. Pada suatu daerah terdapat penyakit setelah diteliti ternyata penyakit tersebut
yang disebabkan oleh virus H7N9. Cabang ilmu yang erat dengan kasus diatas
adalah ...
A. Patologi
B. Ornitologi
C. Sanitasi
D. Paleontologi
E. Virologi
E Benar 1
Salah 0
8. Seorang analis forensik ingin melacak keluarga dengan memeriksa DNA korban
yang sudah hancur. Hal tersebut merupakan manfaat biologi pada bidang ...
B Benar 1
Salah 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
A. Farmasi
B. Kriminal
C. Kedokteran
D. Bioteknologi
E. Kesehatan
9. Seseorang ingin melakukan sebuah penelitian kualititaf dengan menggunakan
teknik wawancara. Sumber data yang diperoleh berasal dari ...
A. Objek penelitian
B. Dokumen
C. Catatan
D. Orang
E. Benda penelitian
D Benar 1
Salah 0
10. E Benar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
Seorang peneliti melakukan sebuah penelitian yang berjudul “pengaruh media
tanam terhadap pertumbuhan kacang hijau. Si peneliti menuliskan hasil
pengamatan pertama pada hari selasa kemudian hasil pengamatan kedua pada hari
jumat. Hal ini menunjukkan si peneliti tidak menunjukan sikap ilmiah...
A. Jujur
B. Tekun
C. Berani
D. Santun
E. Disiplin
Salah 0
1. ...... – jaringan – organ – sistem organ - ............ – populasi - ............. – ekosistem
- ..........
Sel, individu,
komunitas, bioma ,
biosfer
Siswa mampu
menyebutkan 5
jawaban yang benar
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
Siswa mampu
menyebutkan 4
jawaban yang benar
8
Siswa mampu
menyebutkan 3
jawaban yang benar
6
Siswa mampu
menyebutkan 2
jawaban yang benar
4
Siswa mampu
menyebutkan 1
jawaban yang benar
2
Siswa mampu
menyebutkan 0
jawaban yang benar
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
2. Cara yang dilakukan oleh ahli biologi untuk melakukan klasifikasi sampai
dengan pemberian nama spesies dengan menggunakan kajian tingkat.....
Taksonomi Siswa mampu
menyebutkan jawaban
dengan benar
2
Siswa menyebutkan
jawaban kurang benar
0
3. Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan kerja
yang memadai, antara lain ...................., ........., .............. dan ........
Keran air, pencuci
mata, alat pemadam
kebakaran, dan hidrant
Siswa mampu
menyebutkan 4
jawaban yang benar
8
Siswa mampu
menyebutkan 3
jawaban yang benar
6
Siswa mampu
menyebutkan 2
jawaban yang benar
4
Siswa mampu
menyebutkan 1
jawaban yang benar
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
Siswa mampu
menyebutkan 0
jawaban yang benar
0
4. Hal yang harus dilakukan peneliti setelah merumuskan hipotesis adalah.... Memilih metode kerja Siswa mampu
menyebutkan jawaban
dengan benar
2
Siswa meyebutkan
jawaban kurang benar
0
5. Salah satu zat kimia yang bersifat korosif adalah...
- HCl (asam klorida)
- H2SO4 (asam sulfat)
- HNO3 (asam nitrat)
- CH3COOH (asam
asetat)
- C6H8O7 (asam sitrat)
- KOH (Kalium
hidroksida)
- NH4OH (ammonium
hidroksida)
Siswa mampu
menyebutkan jawaban
dengan benar
2
Siswa menyebutkan
jawaban kurang benar
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
NaOH (Natrium
hidroksida)
6. Sikap ilmiah yang harus ada pada peneliti adalah ......., jujur, ........, tekun, ......
dan santun
Disiplin
Berani
Teliti
Siswa mampu
menyebutkan 3
jawaban yang benar
6
Siswa mampu
menyebutkan 2
jawaban yang benar
4
Siswa mampu
menyebutkan 1
jawaban yang benar
2
Siswa mampu
menyebutkan 0
jawaban yang benar
0
7. Tokoh yang menemukan sel untuk pertama kalinya adalah....
Robert Hooke Suswa mampu
menyebutkan jawaban
dengan benar
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
Siswa menyebutkan
jawaban kurang benar
0
ESSAY
1 Bagaimana cara menangani luka bakar akibat zat kimia ? 1. Cuci segera bagian
mata yang terkena
dengan cukup banyak
air
2. Jika mata yang
terkena, maka cuci
mata secara hati-hati
dengan ar dingin
3. Panggil segera
bantuan tim medis
Siswa mampu
menyebutkan 3
jawaban yang benar
10
Siswa mampu
menyebutkan 2
jawaban yang benar
7
Siswa mampu
menyebutkan 1 cara
menangani luka bakar
dengan tepat
3
2 Mengapa sikap jujur sangat penting bagi peneliti ?
Karena hasil data yang
dipublikasikan dapat
digunakan oleh
peneliti lain dan dapat
Siswa mampu
menyebutkan arti jujur
dalam metode ilmiah
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
menjadi sumber ide
untuk peneliti lain.
3 Peneliti membuat sebuah judul penelitian “PENGARUH PEMBERIAN
MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L.)”.
Tentukan 3 jenis variabel dan hipotesis (H0 dan H1) dalam penelitian tersebut !
Variabel control:
tanah, pupuk, air, pH
kelembaban, cahaya
Variabel bebas: MSG
Variabel terikat:
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman bayam cabut.
H0: pemberian MSG
tidak memengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman bayam cabut
H1: pemberian MSG
memengaruhi
Siswa mampu
menyebutkan 5 (3
variabel dan 2
hipotesis)
15
Siswa mampu
menyebutkan 4 (2
variabel dan 2
hipotesis)
12
Siswa mampu
menyebutkan 3 (1
variabel dan 2
hipotesis; 2 hipotesis;
3 variabel ; 2 variabel
dan 1 hipotesis)
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No soal Soal Jawaban Kriteria penskoran Skor
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman bayam cabut
Siswa mampu
menyebutkan 2 ( 2
variabel ; 1 variabel
dan 1 hipotesis ; 2
hipotesis)
6
Siswa mampu
menyebutkan 1 (1
variabel; 1 hipotesis
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Nilai siswa = Skor yang diperoleh X 100%
Skor maksimal
Kriteria Penilaian :
Nilai Kriteria
X > 80 % A = Baik Sekali
66 % < X < 79 % B = Baik
56 % < X < 65 % C = Cukup
50 % < X < 55 % D = Kurang
X < 50% E = Kurang sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Smester : X/1
Keterangan nilai :
Nilai akhir = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 X 100
Ketentuan predikat nilai sikap :
A = 80-100 (sangat baik)
B = 70-79 (baik)
C = 60- 69 (cukup)
D = 59< (sangat kurang)
No Nama
siswa
Indikator
Skor Nilai
akhir
Rasa
ingin
tahu
Tanggung
jawab
Keaktifan Kerjasama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
No Aspek yang
dinilai Skor Keterangan
1 Rasa ingin
tahu
3 Menunjukan rasa ingin tahu, aktif mencari sumber
informasi, aktif bertanya dan selalu memperhatikan
guru saat menjelaskan
2 Jika hanya 2 indikator yang nampak
1 Jika hanya 1 indikator yang nampak
2 Tanggung
jawab
3 Menyelesaikan semua tugas individu dan kelompok
tepat waktu, membawa alat dan bahan praktikum
serta mengumpulkan laporan tepat waktu
2 Jika hanya 2 indikator yang muncul
1 Jika hanya 1 indikator yang muncul
3 Keaktifan
siswa
3 Selama berdiskusi dan pembelajaran berlangsung,
peserta didik aktif menjawab, menyanggah dan
mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan
maupun ide
2 Hanya 2 indikator yang muncul
1 Hanya 1 indikator yang muncul
4 Kerja sama 3 Selama kegiata diskusi berlangsung, peserta didik
membantu menyelesakan semua pertanyaan diskusi
yang diberikan, berperan aktif dalam kelompok dan
berbagi tugas dengan kelompok
2 Jika hanya 2 indikator yang muncul
1 Jika hanya 1 indikator yang muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
No Aspek penilaian Kategori peniaian Skor
1 2 3
1 Persiapan Persiapan alat dan bahan
2 Pelaksanaan Proses pelaksanaan percobaan
sesuai dengan rancangan masing-
asing kelompok
3 Kegiatan akhir Membersihkan dan
mengembalikan peralatan yang
telah digunakan
Pengumpulan laporan
Skor total
Keterangan nilai :
Nilai akhir = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 X 100
Ketentuan predikat nilai sikap :
A = 80-100 (sangat baik)
B = 70-79 (baik)
C = 60- 69 (cukup)
D = 59< (sangat kurang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No Aspek yang
dinilai Skor Keterangan
1 Persiapan 3 Mempersiapkan alat dan bahan praktikum secara
lengkap, menggunakan jas lab saat praktikum,
setiap anggota kelompok mengetahui fungsi dari
semua alat dan bahan
2 Jika hanya 2 indikator yang nampak
1 Jika hanya 1 indikator yang nampak
2 Pelaksanaan 3 Cara kerja sesuai dengan rancangan masing-masing
kelompok, bekerja sesuai dengan prosedur, selesai
tepat pada waktu yang telah ditentukan
2 Jika hanya 2 indikator yang muncul
1 Jika hanya 1 indikator yang muncul
3 Kegiatan
akhir
3 Alat dan bahan sudah dibersikan, dikembalikan
pada tempatnya secara lengkap dan utuh
2 Hanya 2 indikator yang muncul
1 Hanya 1 indikator yang muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN
A. Format laporan
1 Acara praktikum (judul, tanggal/hari, tempat dan waktu) (5)
2 Tujuan prakyikum (5)
3 Dasar teori yang relevan (15)
4 Alat dan bahan (5)
5 Cara kerja (5)
6 Hasil pengamatan (15)
7 Pembahasan (10)
8 Daftar pustaka (5)
9 Lampiran (5)
Pedoman Penilaian :
Nilai = Total skor yang didapat
No Aspek yang
dinilai
Skor Keterangan
1 Praktikum 5 Menuliskan acara praktikum secara lengkap dari
judul, hari/tanggal, waktu
4 Tidak menyebutkan salah satu komponen
3 Hanya menyebutkan 2 komponen
2 Hanya menyebutkan 1 komponen
1 Tidak menuliskan acara praktikum
2 Tujuan
praktikum
5 Menuliskan tujuan praktikum secara lengkap
3 Menuliskan tujuan praktikum tetapi tidak lengkap
1 Tidak menuliskan tujuan praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
3 Dasar teori 15 Menuliskan dasar teori secara lengkap dan
dilengkapi sitasinya
10 Menuliskan dasar teori lengkap tetapi sitasi tidak
lengkap
5 Menuliskan dasar teori kurang lengkap dan tanpa
sitasi
4 Alat dan
bahan
5 Menuliskan alat dan bahan lengkap
3 Menuliskan alat dan bahan tetapi ada yang kurang
lengkap
1 Menuliskan alat dan bahan sangat tidak lengkap
5 Cara kerja 5 Menuliskan cara kerja secara urut, menggunakan
kalimat pasif dan rapih
3 Jika hanya 2 indikator yang nampak
1 Jika hanya 1 indikator yang nampak
6 Hasil
praktikum
15 Data yang dituliskan lengkap sesuai dengan
ketentuan
10 Data yang ditulikan sangat tidak lengkap
7 Pembahasan 25 Pembahasan ditulis lengkap dan dilengkapi dengan
teori pendukung
20 Pembahasan dituliskan lengkap dengan sedikit teori
pendukung
18 Pembahasan lengkap tetapi tidak didukung oleh teori
15 Pembahasan sudah sesuai dengan poin pembahasan
tetapi kurang lengkap
10 Pembahasan ditulis kurang sesuai
5 Tidak menuliskan pembahasan
8 Kesimpulan 5 Menuliskan kesimpulan lengkap dan sesuai dengan
tujuan
3 Menuliskan kesimpulan kurang sesuai dengan tujuan
1 Tidak menuliskan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
9 Daftar
pustaka
5 Menuliskan daftar pustaka minimal 3
3 Menuliskan daftar pustaka hanya 2
1 Hanya menuliskan 1 daftar pustaka
10 Lampiran 5 Mencantumkan lampiran dokumentasi secara
lengkap
3 Mencantumkan lampiran dokumentasi tetapi kurang
lengkap
1 Tidak mencantumkan lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
ULANGAN HARIAN
MATERI : HAKIKAT BIOLOGI
TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019
Nama :
Kelas /No presensi : /
Hari, Tanggal :
Waktu :
Petunjuk umum
1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal
2. Isilah identitas anda secara lengkap dan benar
3. Periksalah lembar soal anda, mintalah ganti kepada pengawas apabila rusak dan
kotor, jagalah lembar soal anda agar tetap bersih dan tidak rusak
4. Lembar soal berisi 10 butir soal pilihan ganda 5 pilihan jawaban, 7 isian singkat
dan 3 essay
5. Kerjakanlah terlebih dahulu soal-soal yang anda anggap mudah
6. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas
SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk khusus
Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X)
diantara huruf A, B, C, D atau E pada lembar yang telah disediakan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
1. Biosistematika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang ...
A. Senyawa kimia beserta reaksinya dalam tubuh
B. Pengelolaan kesehatan lingkungan
C. Pengelompokan organisme
D. Hubungan organisme dengan lingkungannya
E. Pemeliharaan kesehatan individu
2. Lihatlah 2 simbol keselamatan kerja di laboratorium di bawah ini !
Perbedaan diantara 2 gambar berikut adalah ...
3. Perhatikan gambar berikut ini !
Gambar berikut menunjukan objek kajian biologi tingkat ...
A. Berbahaya Korosif
B. Korosif Berbahaya
C. Pengoksidasi Mudah meledak
D. Mudah terbakar Pengoksidasi
E. Mudah meledak Mudah terbakar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
A. Ekosistem D. Individu
B. Komunitas E. Bioma
C. Populasi
4. Manusia mempunyai wewenang untuk memanfaatkan alam dengan sebaik
– baiknya tanpa eksploitasi alam secara berlebihan. Hal ini menunjukkan
manfaat mempelajari biologi tentang...
A. Menyediakan kesempatan berkarier
B. Menyadari pentingnya kebersihan dan kesehatan
C. Memahami kedudukan manusia dalam kehidupan
D. Mengembangkan hobi tertentu
E. Memahami diri sendiri dengan lebih baik
5. Seorang peneliti membuat judul penelitian “ Pengaruh substitusi terigu
dengan tepung kacang merah pregelatinisasi terhadap sifat fisikomia dan
organoleptik cookies”. Variabel yang menunjukkan variabel bebas
adalah...
A. Sifat fisikokimia dan organoleptik
B. Substitusi terigu dengan tepung kacang merah pregelatinisasi
C. Tepung terigu dan kacang merah
D. Margarin, telur dan baking powder
E. substitusi terigu dan sifat fisikomia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
6. GMO (Genetically Modified Organism ) merupakan manfaat mempelajari
biologi dalam bidang ...
A. Pertanian
B. Perternakan
C. Bioteknologi
D. Kedokteran
E. Industri
7. Pada suatu daerah terdapat penyakit setelah diteliti ternyata penyakit
tersebut yang disebabkan oleh virus H7N9. Cabang ilmu yang erat dengan
kasus diatas adalah ...
A. Patologi
B. Ornitologi
C. Sanitasi
D. Paleontologi
E. Virologi
8. Seorang analis forensik ingin melacak keluarga dengan memeriksa DNA
korban yang sudah hancur. Hal tersebut merupakan manfaat biologi pada
bidang ...
A. Farmasi
B. Kriminal
C. Kedokteran
D. Bioteknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
E. Kesehatan
9. Seseorang ingin melakukan sebuah penelitian kualititaf dengan
menggunakan teknik wawancara. Sumber data yang diperoleh berasal dari
...
A. Objek penelitian
B. Dokumen
C. Catatan
D. Orang
E. Benda penelitian
10. Seorang peneliti melakukan sebuah penelitian yang berjudul “pengaruh
media tanam terhadap pertumbuhan kacang hijau. Si peneliti menuliskan
hasil pengamatan pertama pada hari selasa kemudian hasil pengamatan
kedua pada hari jumat. Hal ini menunjukkan si peneliti tidak menunjukan
sikap ilmiah...
A. Jujur
B. Tekun
C. Berani
D. Santun
E. Disiplin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Isilah kalimat berikut ini dengan jawaban yang singkat dan benar!
1. ...... – jaringan – organ – sistem organ - ............ – populasi - ............. –
ekosistem - .........
2. Cara yang dilakukan oleh ahli biologi untuk melakukan klasifikasi sampai
dengan pemberian nama spesies dengan menggunakan kajian tingkat.....
3. Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan kerja
yang memadai, antara lain ...................., ........., .............. dan ........
4. Hal yang harus dilakukan peneliti setelah merumuskan hipotesis adalah....
5. Salah satu zat kimia yang bersifat korosif adalah...
6. Sikap ilmiah yang harus ada pada peneliti adalah ......., jujur, ........, tekun, ......
dan santun
7. Tokoh yang menemukan sel untuk pertama kalinya adalah....
Essay
1. Bagaimana cara menangani luka bakar akibat zat kimia?
2. Mengapa sikap jujur sangat penting bagi peneliti ?
3. Peneliti membuat sebuah judul penelitian “PENGARUH PEMBERIAN
MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor
L.)”. Tentukan 3 jenis variabel dan hipotesis (H0 dan H1) dalam penelitian
tersebut !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI