uji bakteriologi mpn coliform dan escherichia coli...

55
BUKU MONOGRAF UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli PADA AIR BAKU KOLAM RENANG DI KOTA MALANG Oleh: Nugroho Tristyanto, S.Si,M.M

Upload: hoangdat

Post on 26-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

BUKU MONOGRAF

UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN

Escherichia Coli PADA AIR BAKU KOLAM

RENANG DI KOTA MALANG

Oleh:

Nugroho Tristyanto, S.Si,M.M

Page 2: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia coli PADA AIR

BAKU KOLAM RENANG DI KOTA MALANG

Penulis : Nugroho Tristyanto, S.Si,M.M

Diset dengan : MS - Word Font Times New Roman 12 pt.

Ukuran Buku : 23 x 16 cm

Hak Cipta © pada Penulis, hak penerbitan ada pada Penerbit

PT. SEMESTA ANUGERAH

ISBN : 978-602-6843-38-8

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mereproduksi isi buku

ini baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk, cara, dan atau alasan

apapun juga tanpa izin tertulis dari penyusun

Page 3: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

penyusun telah menyelesaikan buku monograf dengan judul UJI

BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia coli PADA AIR BAKU

KOLAM RENANG DI KOTA MALANG

Buku monograf ini menggambaran tentang kualitas air baku yang akan

digunakan pada kolam renang, khususnya di daerah kota Malang. Diharapkan dari

hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat baik bagi Dinas Kesehatan

setempat untuk melakukan pengawasan secara berkala terhadap kualitas air baku

kolam renang umum, maupun bagi masyarakat.

Akhirnya dengan segala kerendahan dan keterbukaan hati, penyusun

mengharapkan saran dan kritik yang sekiranya dapat menyempurnakan buku

monograf ini.

Penyusun

Page 4: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………… …. 1

1.2. Rumusan Masalah………………………………………….. ….. 3

1.3. Tujuan Penelitian…………………………………………… …. 3

1.4. Manfaat Penelitian……………………………………………… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Baku……………………………………………………..…. 5

2.1.1. Definisi Air Baku………………………………………… 5

2.1.2. Karakteristik Air Baku………………………………..…. 6

2.2. Definisi Bakteri…………………………………………………. 7

2.2.1. Bakteri Coliform……………………………………….… 7

2.2.2. Bakteri Escherichia coli……………………………….. .. 9

2.3. Metode MPN……………………………………………….. …. 14

2.3.1. Prinsip Metode MPN…………………………………….. 16

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian……………………………………………….… 19

3.2. Populasi dan Sampel………………………………………… … 19

3.2.1. Populasi………………………………………………….. 19

3.2.2. Sampel……………………………………………. …….. 19

3.3. Teknik Sampling……………………………………………. …. 20

3.4. Variabel Penelitian…………………………………………..…. 20

3.4.1. Variabel Bebas…………………………………………… 20

3.4.2. Variabel Terikat………………………………………. … 20

3.5. Definisi Operasional……………………………………….. ….. 20

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………... … 21

3.6.1. Lokasi Penelitian………………………………………… 21

3.6.2. Waktu Penelitian…………………………………………. 22

3.7. Metode Pengumpulan Data…………………………………. … 22

3.8. Metode Analisa Data…………………………………………… 22

3.9. Prosedur Pengambilan Sampel…………………………………. 23

3.9.1. Alat dan Bahan…………………………………….…….. 23

3.9.2. Cara Pengambilan Sampel……………………………….. 23

3.10. Prosedur Penelitian………………………………………….. .. 24

3.10.1. Peralatan……………………………………………..…. 24

3.10.2. Bahan………………………………………………….... 25

3.10.3. Prosedur Pemeriksaan……………………………….…. 25

3.11. Kerangka Konsep ………………………………………… …. 32

Page 5: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian…………………………………………………. 33

4.2. Pembahasan…………………………………………………….. 35

4.2.1. Nilai MPN Coliform pada Air Baku Kolam Renang.. …. 35

4.2.2. Pencemaran Bakteri Escherichia coli………………… .. 37

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan…………………………………………………… .. 42

5.2. Saran………………………………………………………….. .. 42

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. .. xiv

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Data Hasil Tes Perkiraan MPN Coliform dari 5 Sampel

Air Baku Kolam Renang di Kota Malang ..................................... 33

Tabel 4.2. Data Hasil Tes Penegasan MPN Coliform dari 5 Sampel

Air Baku Kolam Renang di Kota Malang ..................................... 34

Tabel 4.3. Data Hasil Tes Pelengkap (Deteksi Bakteri Escherichia coli)

dari 5 Sampel Air Baku Kolam Renang di Kota Malang .............. 34

Page 7: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Bakteri Escherichia coli ............................................................. 11

Gambar 3.1.Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 32

Gambar 4.1 Bakteri Escherichia coli pada Media EMB ............................... 38

Gambar 4.2 Hasil Pengecatan Gram Escherichia coli ................................... 39

Page 8: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

ABSTRAK

Air baku adalah air bersih yang dipakai untuk kebutuhan air minum, air

rumah tangga, industri, maupun untuk sarana rekreasi seperti kolam renang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai MPN Coliform dan ada

atau tidaknya bakteri E. coli pada sampel air baku kolam renang di kota Malang.

Metode penelitian bersifat Deskriptif Observatif, yaitu peneliti mengamati secara

langsung obyek yang akan diteliti, kemudian digambarkan secara deskriptif untuk

mengetahui ada atau tidaknya bakteri Coliform dan E. coli menggunakan

pemeriksaan laboratorium secara kuantitatif dengan metode perhitungan Most

Probable Number (MPN) Coliform. Dari hasil tes perkiraan didapatkan semua

sampel positif mengandung bakteri Coliform. Hasil yang positif pada tes

perkiraan kemudian dilanjutkan pada tes penegasan, yang selanjutnya jumlah

tabung positif akan dicocokkan dengan table MPN seri 9 tabung. Hasil penelitian

menunjukkan 3 dari 5 sampel tidak memenuhi syarat mikrobiologik sebagai air

baku berdasarkan Permenkes Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-

syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan pada uji E. coli diketahui 2 dari 5

sampel air baku kolam renang dinyatakan positif mengandung E. coli. Ditandai

dengan tumbuhnya koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap

logam(methalic shine) pada media EMB.

Kata kunci: Air Baku Kolam Renang, MPN Coliform, Escherichia coli

Page 9: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

ABSTRACK

Raw water is water that is used for drinking water, domestic water,

industrial, as well asfor recreational facilities such as swimming pools. The

purpose of this study was to determine the value of MPN Coliform and presence

or absence of the bacterium E. coli in samples of raw water swimming pool in the

city of Malang. The research methodis Descriptive observatif, the researchers

directly observed the object to be examined, then portrayed descriptively to

determine the presenceor absence of Coliform bacteria and E. coli using

quantitative laboratory tests by the method of calculation of Most Probable

Number (MPN) Coliform. From the test results obtained estimates of all the

samples tested positive for Coliform bacteria. A positive result on the test estimate

then continued on confirmation test, which further number of positive tubes will

be matched with the MPN table 9 series tube. The results showed 3 out of 5

samples did not meet microbiological requirements as raw water by Decree No.

416/Menkes/Per/IX/1990 concerning the terms and monitoring water quality.

While the test is known E. coli 2 of 5 samples of raw water swimming pool tested

positive for E. coli. Characterized by the growth of colonies with a dark core with

a metallic luster (methalic shine) at EMB media.

Keywords: Raw Water Swimming Pool, MPN Coliform, Escherichia coli

Page 10: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air baku adalah air bersih yang dipakai untuk kebutuhan air minum, air

rumah tangga, industri, maupun untuk sarana rekreasi seperti kolam renang.

Untuk memenuhi air baku yang semakin hari semakin bertambah, maka air

baku dapat diperoleh dari sungai, air tanah dan air sumur. Air yang dipakai

untuk air baku harus memenuhi persyaratan sesuai dengan kegunaannya. Dan

air baku dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan atau

air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air

minum maupun air bersih (Prayitno, 2009).

Faktor-faktor biotik yang terdapat dalam air terdiri dari bakteri, fungi,

microalgae, protozoa, virus serta sekumpulan hewan ataupun tumbuhan air

lainnya yang tidak termasuk kelompok mikroba. Kehadiran mikroba di dalam

air mungkin akan mendatangkan keuntungan tetapi juga akan mendatangkan

kerugian (Widiyanti dan Ristiati, 2004).

Pencemaran air oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya ataupun

oleh zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada

saat pengaliran air olahan dari pusat pengolahan ke konsumen. Di beberapa

negara yang sedang berkembang, termasuk di Indonesia, sungai, danau, kolam

dan kanal sering digunakan untuk berbagai kegunaan misalnya untuk mandi,

1

Page 11: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

2

mencuci pakaian, untuk pembuangan limbah kotoran (tinja), sehingga badan

air menjadi tercemar berat oleh virus, bakteri patogen serta parasit lainnya

(Jalaluddin, 2012).

Bakteri yang paling banyak digunakan sebagai indikator sanitasi adalah

E. coli karena bakteri ini adalah bakteri komensal pada usus manusia dan

umumnya bukan patogen penyebab penyakit. Tetapi apabila di dalam air

tersebut terdeteksi adanya E. coli yang bersifat fekal, menunjukkan bahwa air

baku itu pernah terkontaminasi kotoran manusia dan mungkin dapat

mengandung patogen usus (Prayitno, 2009).

Menurut ketentuan WHO dan APHA (American Public Health

Association), kualitas air ditentukan oleh kehadiran dan jumlah E. coli di

dalamnya, yaitu untuk air minum dan air lainnya. Sedang secara umum

berdasarkan karakteristik kimia, fisik dan mikrobiologik maka kualitas air

akan ditentukan berdasarkan keperluannya (Prayitno, 2009).

Air baku kolam renang memberikan peranan yang penting untuk

kebersihan dan kualitas air kolam renang itu sendiri, sehingga sebelum

dialirkan ke kolam renang harus dilakukan uji bakteriologis terlebih dahulu

untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri dalam air baku tersebut, agar

sesuai dengan persyaratan kolam renang yang sehat dan bersih yang telah

direkomendasikan oleh pemerintah. Syarat air kolam renang diatur sesuai

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang

kualitas air kolam renang dan keluhan kesehatan pengguna yang pada

lampirannya memuat syarat kualitas air kolam renang. Salah satu aspek yang

Page 12: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

3

harus diawasi dari sanitasi kolam renang adalah kualitas airnya yang harus

memenuhi syarat, baik secara fisik, kimia, maupun mikrobiologi. Menurut

Effendi (2004), kualitas air yang tersedia saat ini masih kurang memenuhi

syarat kualitas air bersih, salah satunya berdasarkan syarat mikrobiologis air

kolam renang masih mengandung bakteri patogen (Cita dan Adriyani, 2013).

Berdasarkan uraian tersebut, kiranya perlu dilakukan penelitian untuk

mendapatkan gambaran tentang kualitas air baku yang akan digunakan pada

kolam renang, khususnya di daerah kota Malang. Diharapkan dari hasil

penelitian ini dapat memberikan manfaat baik bagi Dinas Kesehatan setempat

untuk melakukan pengawasan secara berkala terhadap kualitas air baku

kolam renang umum, maupun bagi masyarakat. Sehingga dapat

meminimalisir peningkatan jumlah bakteri Coliform dan E. coli pada air baku

kolam renang.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apakah nilai MPN Coliform pada sampel air baku kolam renang yang

diambil di kota Malang sesuai dengan standart kualitas air baku ?

2) Apakah terdapat bakteri E. coli pada sampel air baku kolam renang yang

diambil di kota Malang ?

1.3 Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui apakah nilai MPN Coliform pada sampel air baku kolam

renang yang diambil di kota Malang sudah sesuai dengan standart kualitas

Page 13: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

4

air baku.

2) Untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri E. coli pada sampel air baku

kolam renang yang diambil di kota Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Memberikan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Malang tentang

pengaruh kualitas air baku kolam renang sehingga dapat diambil kebijakan

dan langkah strategis untuk penyehatan air di tempat-tempat umum.

2) Dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa/i analis dan bahan

bacaan pada pustaka Akademi Analis Kesehatan Malang.

3) Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

Page 14: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Baku

2.1.1 Definisi Air Baku

Sumber air baku memegang peranan yang sangat penting dalam industri

air minum. Air baku atau raw water merupakan awal dari suatu proses dalam

penyediaan dan pengolahan air bersih. Berdasarkan SNI 6773:2008 tentang

Spesifikasi Unit Paket Instalasi Pengolahan Air dan SNI 6774:2008 tentang

Tata Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air pada bagian

Istilah dan Definisi yang disebut dengan Air Baku adalah : “Air yang berasal

dari sumber air pemukaan, cekungan air tanah dan atau air hujan yang

memenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum”.

Sumber air baku bisa berasal dari sungai, danau, sumur air dalam, mata air

dan bisa juga dibuat dengan cara membendung air buangan atau air laut

(Novita, 2013).

Dalam jumlah yang kecil, air bawah tanah, termasuk air yang

dikumpulkan dengan cara rembesan, bisa dipertimbangkan sebagai sebuah

sumber air. Kualitas air bawah tanah secara umum sangat baik sebagai air

baku. Khusus untuk air bawah tanah yang diambil dengan cara pengeboran,

harus melalui perijinan terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah terjadinya

eksploitasi secara besar-besaran. Akibat dari ekplotasi secara besar-besaran

5

Page 15: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

6

bisa mengakibatkan kekosongan air di bawah tanah karena tidak seimbangnya

antara air yang masuk dengan air yang diambil, sehingga menyebabkan

pondasi bangunan yang berada diatasnya bisa turun atau settlement seperti

yang terjadi di beberapa gedung di Jakarta, juga bisa mengakibatkan intrusi

air laut yang masuk merembes menggantikan air tanah tersebut, akibatnya air

menjadi asin dan tidak layak pakai seperti di utara Jakarta (Novita, 2013).

2.1.2 Karakteristik Air Baku

Penyediaan air bersih, selain kuantitasnya, kualitasnya pun harus

memenuhi standar yang berlaku. Dalam hal air bersih, sudah merupakan

praktek umum bahwa dalam menetapkan kualitas dan karakteristik dikaitkan

dengan suatu baku mutu air tertentu (standar kualitas air). Untuk memperoleh

gambaran yang nyata tentang karakteristik air baku, seringkali diperlukan

pengukuran sifat-sifat air atau biasa disebut parameter kualitas air, yang

beraneka ragam. Formulasi- formulasi yang dikemukakan dalam angka-angka

standar tentu saja memerlukan penilaian yang kritis dalam menetapkan sifat-

sifat dari tiap parameter kualitas air . Standar kualitas air adalah baku mutu

yang ditetapkan berdasarkan sifat-sifat fisik, kimia, radioaktif maupun

bakteriologis yang menunjukkan persyaratan kualitas air tersebut (Novita,

2013). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, air menurut

kegunaannya digolongkan menjadi :

Page 16: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

7

Kelas I : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebut.

Kelas II : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/ sarana

rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi

pertanaman atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama

dengan kegunaan tersebut.

Kelas III : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan

ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman atau peruntukan

lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

2.2 Definisi Bakteri

Bakteri adalah sebuah kelompok mikroorganisme bersel tunggal dengan

konfigurasi selular prokariotik (tidak mempunyai selubung inti). Bakteri

sebagai makhluk hidup tentu memiliki informasi genetik berupa DNA, tapi

tidak terlokalisasi dalam tempat khusus (nukleus) dan tidak ada membran inti.

DNA pada bakteri berbentuk sirkuler, panjang dan biasa disebut nukleoid

(Prasetyo, 2009).

2.2.1 Bakteri Coliform

Bakteri Coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup di

dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri Coliform adalah bakteri indikator

keberadaan bakteri patogenik lain. Penentuan bakteri Coliform menjadi

Page 17: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

8

indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif

dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh

lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik

lain. Contoh bakteri Coliform adalah E. coli dan Enterobacter aerogenes.

Jadi, Coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan

Coliform, artinya kualitas air tersebut semakin baik (Khairunnisa, 2012).

Ciri-ciri bakteri Coliform antara lain bersifat anaerob fakultatif,

termasuk ke dalam bakteri gram negatif, tidak membentuk spora, dan dapat

memfermentasi laktosa untuk menghasilkan asam dan gas pada suhu 37°C

dalam waktu kurang dari 48 jam. Contoh bakteri Coliform antara lain E. coli,

Salmonella spp., Citrobacter, Enterobacter, Klebsiella (Kairunnisa, 2012).

Terdapatnya bakteri Coliform dalam air dapat menjadi indikasi

kemungkinan besar adanya organisme patogen lainnya. Bakteri Coliform

merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas air minum.

Kelompok bakteri Coliform terdiri atas E. coli, Enterobacter aerogenes,

Citrobacter fruendii, dan bakteri lainnya. Meskipun jenis bakteri ini tidak

menimbulkan penyakit tertentu secara langsung, keberadaannya di dalam air

minum menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itu, air minum

harus bebas dari semua jenis Coliform. Bakteri Coliform dapat dibedakan

menjadi dua bagian, yaitu :

1. Coliform fekal, misalnya E. coli, merupakan bakteri yang berasal dari

kotoran hewan atau manusia.

Page 18: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

9

2. Coliform non-fekal, misalnya Enterrobacter aeroginosa, biasanya

ditemukan pada hewan atau tanaman yang telah mati (Suriawiria, Unus,

2003).

Sifat-sifat bakteri Coliform yang penting menurut Mahdiasanti (2010), antara

lain :

1. Mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat dan dapat

mempergunakan berbagai jenis karbohidrat dan komponen organik lain

sebagai sumber energi dan beberapa komponen nitrogen sederhana sebagai

sumber nitrogen.

2. Mempunyai sifat dapat mensintesa vitamin.

3. Mempunyai interval pertumbuhan antara 10-46,5oC.

4. Mampu menghasilkan asam dan gas.

5. Dapat menghilangkan rasa pada bahan pangan.

2.2.2 Bakteri Escherichia coli

Bakteri E. coli praktis selalu ada dalam saluran pencernaan hewan dan

manusia karena secara alamiah E. coli merupakan salah satu penghuni tubuh.

Penyebaran E. coli dapat terjadi dengan cara kontak langsung ( bersentuhan,

berjabatan tangan dan sebagainya ) kemudian diteruskan melalui mulut, akan

tetapi E. coli pun dapat ditemukan tersebar di alam sekitar kita. Penyebaran

secara pasif dapat terjadi melalui makanan atau minuman (Melliawati, 2009).

Bakteri E. coli merupakan mikroorganisme yang dipakai sebagai

indikator untuk menguji adanya pencemaran air oleh tinja. Meskipun E. coli

Page 19: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

10

merupakan mikroorganisme indikator yang dipakai di dalam analisis air untuk

menguji adanya pencemaran oleh tinja, tetapi pemindah sebarannya tidak

selalu melalui air, melainkan dipindah sebarkan melalui kegiatan tangan ke

mulut atau dengan pemindahan pasif melalui makanan atau minuman

(Melliawati, 2009).

2.2.2.1 Klasifikasi Escherichia coli

Klasifikasi E. coli menurut Songer dan Post (2005) adalah sebagai

berikut :

Kingdom : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gamma Proteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli

2.2.2.2 Morfologi Escherichia coli

Bakteri E. coli merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang

pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-

0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif. E. coli membentuk koloni yang bundar,

cembung, dan halus dengan tepi yang nyata (Kusuma, 2010).

Page 20: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

11

Gambar 2.1 Bakteri Escherichia coli (Rahmatullah, 2013)

Ada enam grup E. coli patogen yang telah diidentifikasi. Masing-

masing grup memiliki virulensi dan mekanisme patogenik yang berbeda serta

inang yang spesifik. Galur Escherichia coli yang menyerang manusia

diklasifikasikan ke dalam enam grup yaitu Enteropathogenic Escherichia coli

(EPEC), Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC), Enterohemorrhagic

Escherichia coli (EHEC), Enteroinvasive Escherichia coli (EIEC), Diffuse-

adhering Escherichia coli (DAEC), dan Enteroaggregative Escherichia coli

(EAEC) (Rahmatullah, 2010).

2.2.2.3 Sifat-Sifat Khusus Escherichia coli

Sifat-sifat khusus E. coli menurut Melliawati (2009) antara lain :

1. Merupakan parasit dalam saluran pencernaan makanan manusia dan

hewan berdarah panas.

2. Pada manusia kadang kadang menyebabkan penyakit enteritis,

peritonitis, cistitis dan sebagainya.

Page 21: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

12

3. Hasil uji methil red positif. keluarga dari species ini memfermentasikan

laktosa dan glukosa dengan menghasilkan asam dan gas.

4. Menghasilkan asam dalam jumlah yang banyak dari glukosa tetapi

acethyl methyl carbinol tidak dihasilkan.

5. CO2

dan H2

kira kira dihasilkan dalam volume yang sama dalam

glukosa.

6. Pada umumnya uric acid tidak dapat dipakai sebagai satu-satunya

sumber nitrogen.

7. Ditemukan dalam faeces.

8. Asam sitrat dan garam dari asam sitrat tidak dapat dipakai sebagai satu-

satunya sumber karbon.

2.2.2.4 Patogenitas Escherichia coli

Manifestasi klinik infeksi oleh E. coli bergantung pada tempat infeksi

dan tidak dapat dibedakan dengan gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri

lain (jawetz et al., 1995). Penyakit yang disebabkan oleh E. coli yaitu :

1) Infeksi saluran kemih

Bakteri E. coli merupakan penyebab infeksi saluran kemih pada

kira-kira 90 % wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering

kencing, disuria, hematuria, dan piuria. Nyeri pinggang berhubungan

dengan infeksi saluran kemih bagian atas.

Page 22: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

13

2) Diare

Bakteri E. coli yang menyebabkan diare, banyak ditemukan di

seluruh dunia. E. coli diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat

virulensinya, dan setiap kelompok menimbulkan penyakit melalui

mekanisme yang berbeda. Ada lima kelompok galur E. coli yang patogen,

yaitu :

a. E. coli Enteropatogenik (EPEC)

EPEC penyebab penting diare pada bayi, khususnya di negara

berkembang. EPEC sebelumnya dikaitkan dengan wabah diare pada

anak-anak di negara maju. EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil.

b. E. coli Enterotoksigenik (ETEC)

ETEC penyebab yang sering dari “diare wisatawan” dan penyebab

diare pada bayi di negara berkembang. Faktor kolonisasi ETEC yang

spesifik untuk manusia menimbulkan pelekatan ETEC pada sel epitel

usus kecil.

c. E. coli Enteroinvasif (EIEC)

EIEC menimbulkan penyakit yang sangat mirip dengan shigelosis.

Penyakit yang paling sering pada anak-anak di negara berkembang dan

para wisatawan yang menuju negara tersebut. Galur EIEC bersifat non-

laktosa atau melakukan fermentasi laktosa dengan lambat serta bersifat

tidak dapat bergerak. EIEC menimbulkan penyakit melalui invasinya ke

sel epitel mukosa usus.

Page 23: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

14

d. E. coli Enterohemoragik (EHEK)

EHEK menghasilkan verotoksin, dinamai sesuai efek sitotoksisnya

pada sel Vero, suatu ginjal dari monyet hijau Afrika.

e. E. coli Enteroagregatif (EAEC)

EAEC menyebabkan diare akut dan kronik pada masyarakat di

negara berkembang.

3) Sepsis

Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, E. coli dapat

memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis.

4) Meningitis

Bakteri E. coli dan Streptococcus adalah penyebab utama

meningitis pada bayi. E. coli merupakan penyebab pada sekitar 40% kasus

meningitis neonatal (Jawetz et al., 1995).

2.3 Metode MPN

Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba

tertentu yang terdapat diantara campuran mikroba lain, misalnya jika

digunakan untuk media kaldu laktosa ditunjukan dengan terbentuknya MPN

kelompok bakteri Coliform, termasuk juga bakteri-bakteri yang dapat

memfermentasikan laktosa (Dwidjoseputro, 2005).

Page 24: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

15

Beberapa uji yang digunakan dalam metode MPN :

1. Uji Penduga (Presumptive Test)

Di dalam medium cair tersebut lebih dulu di letakkan tabung

durham dalam posisi terbalik. Jika dalam waktu 48 jam tabung-tabung

durham mengandung gas, dinyatakan positif. Sebaliknya jika setelah 48

jam tidak ada gas, dinyatakan negatif (Widiyanti dan Ristiati, 2004).

2. Uji Penguat (Confirmed Test)

Sampel yang telah diinkubasi dan dinyatakan positif yang ditandai

dengan terbentuknya gas. Warna hijau berlian pada media BGLB berguna

untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan menumbuhkan

bakteri golongan koloni. Jika timbul gas sebelum 48 jam berarti tes ini

positif (Widiyanti dan Ristiati, 2004).

3. Uji Pelengkap (Completed Test)

Pengujian selanjutnya dilanjutkan dengan uji kelengkapan untuk

menentukan bakteri E. coli. Dari koloni yang berwarna pada uji ketetapan

diinokulasikan ke dalam medium kaldu laktosa dan medium Nutrient

Agar Slant (NAS). Kemudian dari media NAS dibuat pewarnaan gram, di

mana bakteri E. coli menunjukkan gram negatif berbentuk bacil

(Widiyanti dan Ristiati, 2004).

4. Uji Identifikasi

Dengan melakukan uji IMVIC (Indole, Methyl Red, Voges-

Proskauer test, dan Cimon Citrat), (Widiyanti dan Ristiati, 2004).

Page 25: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

16

2.3.1 Prinsip Metode MPN

Pada metode MPN dengan menggunakan medium cair di dalam tabung

reaksi. Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif

dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas

di dalam tabung kecil (tabung durham) yang diletakan pada posisi terbalik,

yaitu untuk bakteri yang membentuk gas. Untuk setiap pengenceran pada

umumnya dengan menggunakan zat atau 5 seri tabung. Lebih banyak tabung

yang digunakan menunjukan ketelitian yang lebih tinggi, tetapi tabung reaksi

yang digunakan jauh lebih banyak (Dwidjoseputro, 2005).

Metode MPN biasanya digunakan untuk menghitung jumlah mikroba

dalam sampel yang berbentuk cair, meskipun dapat juga digunakan untuk

menghitung sampel yang berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat

suspensi 1 : 10 dari sampel tersebut. Kelompok jasad renik yang dapat

dihitung dengan metode MPN juga bervariasi tergantung dari medium yang

digunakan untuk pertumbuhan (Dwidjoseputro, 2005).

Prinsip utama metode ini adalah mengencerkan sampel sampai tingkat

tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang pas atau

sesuai dan jika ditanam dalam tabung menghasilkan frekuensi pertumbuhan

tabung positif ”kadang-kadang tetapi tidak selalu”. Jumlah sampel atau

pengenceran yang baik adalah yang menghasilkan tabung positif. Tabung

positif yang dihasilkan sangat mempengaruhi metode ini. Frekuensi positif

atau negatif ini menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada sampel

sebelum diencerkan (Dwidjoseputro, 2005).

Page 26: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

17

Pemilihan media sangat berpengaruh terhadap metode MPN yang

dilakukan. Umumnya media yang digunakan mengandung bahan nutrisi

khusus untuk pertumbuhan bakteri tertentu. Jika terdapat ketidaksesuaian

jenis media dan bakteri yang diinginkan, maka metode MPN akan

menghitung bukan bakteri yang dituju. Untuk menghitung Coliform dapat

menggunakan Lauryl Sulphate Tryptose (LST) broth, sedangkan untuk

menghitung E. coli diperlukan media EC (Escherichia coli) broth (Pradhika,

2011).

Inkubasi dilakukan pada suhu 37oC selama 24 jam, dan tabung

dinyatakan positif jika terbentuk gas sebanyak 10% atau lebih dari volume di

dalam tabung durham. Tabung yang menunjukkan pembentukan gas

diperpanjang lagi inkubasinya sampai 48 jam. Jika tetap tidak terbentuk gas,

dihitung sebagai tabung negatif. Jumlah tabung yang positif dihitung dengan

melihat tabel MPN 3, MPN 7 atau MPN 15 tabung.

Asumsi yang diterapkan dalam metode MPN adalah:

1) Bakteri terdistribusi sempurna dalam sampel.

2) Sel bakteri terpisah-pisah secara individual, tidak dalam bentuk rantai atau

kumpulan (bakteri Coliform termasuk E. coli terpisah sempurna tiap selnya

dan termasuk rantai).

3) Media yang dipilih telah sesuai dengan untuk pertumbuhan bakteri, target

dalam suhu dan waktu inkubasi tertentu sehingga minimal 1 sel hidup

mampu menghasilkan tabung positif selama masa inkubasi tersebut.

Page 27: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

18

4) Jumlah yang didapatkan menggambarkan bakteri yang hidup. Sel yang

terluka dan tidak mampu menghasilkan tabung positif tidak akan

terdeteksi (Pradhika, 2011).

Page 28: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat Deskriptif Observatif, yaitu peneliti mengamati

secara langsung obyek yang akan diteliti, kemudian digambarkan secara

deskriptif untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri Coliform dan E. coli

pada sampel air baku kolam renang di kota Malang menggunakan

pemeriksaan laboratorium secara kuantitatif dengan metode perhitungan

Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT) atau Most Probable Number (MPN)

Coliform (Cita dan Adriyani, 2013).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah tempat kolam renang umum di

wilayah kota Malang.

3.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah air baku kolam renang dari tempat

kolam renang di wilayah kota Malang yang telah ditetapkan dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Merupakan tempat wisata umum dengan jumlah pengunjung tidak kurang

dari 200 pengunjung.

Page 29: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

19

Page 30: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

20

b. Sumber air baku berasal dari PDAM atau dari mata air yang dialirkan ke

kolam renang.

3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu

pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengacu pada kriteria-kriteria

yang sudah ditentukan oleh peneliti (Darmawan, 2004).

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah air baku kolam renang yang

diambil dari 5 tempat kolam renang umum di wilayah kota Malang.

3.4.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah bakteri Coliform

yang didapat dari 5 sampel bahan baku air kolam renang di kota Malang.

3.5 Definisi Operasional

Definisi dari uji bakteriologis MPN Coliform dan Escherichia coli pada air

baku kolam renang di kota Malang adalah sebagai berikut :

a. Jumlah Bakteri Coliform adalah banyaknya jumlah bakteri Coliform yang

ditemukan pada 100 ml sampel air baku kolam renang berdasarkan table

MPN Coliform.

Page 31: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

21

b. Tes perkiraan positif adalah apabila ditemukan gas (gelembung udara pada

tabung durham) dan atau kekeruhan pada media lactosa broth yang sudah

diinokulasi dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam.

c. Tes perkiraaan negatif adalah apabila tidak ditemukan gas (gelembung

udara pada tabung durham) dan atau kekeruhan pada media lactosa broth

yang sudah diinokulasi dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam.

d. Tes penegasan positif adalah apabila ditemukan gas (gelembung udara

pada tabung durham) dan atau kekeruhan pada media BGLB yang sudah

diinokulasi dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam.

e. Tes penegasan negatif adalah apabila tidak ditemukan gas (gelembung

udara pada tabung durham) dan atau kekeruhan pada media BGLB yang

sudah diinokulasi dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam.

f. Tes pelengkap positif adalah apabila bakteri E. coli tumbuh pada media

EMB setelah diinokulasi dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.

g. Tes pelengkap negatif adalah apabila bakteri E. coli tidak tumbuh pada

media EMB setelah diinokulasi dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 24

jam.

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Akademi Analis Kesehatan

Malang (AAKMAL).

Page 32: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

22

3.6.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2015.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini adalah

observasi partisipatif, yaitu pengamat (observer) benar-benar mengambil

bagian dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sasaran pengamatan

(observee). Dengan kata lain, pengamat ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas

dalam kontak social yang tengah diselidiki (Jannah, 2011).

Mekanisme pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Peneliti mendatangi tempat wisata kolam renang di kota Malang guna

meminta izin untuk pengambilan sampel.

2. Peneliti memilih responden sesuai dengan kriteria subjek penelitian.

3. Peneliti mengambil sampel sesuai dengan yang dibutuhkan.

4. Peneliti meminta keterangan-keterangan tentang sampel yang berguna

untuk penelitian kepada petugas pengelola kolam renang tersebut.

3.8 Metode Analisa Data

Sesuai dengan jenis penelitian, maka analisa data yang terkumpul

dilakukan secara deskriptif yang disajikan secara tabulatif dan naratif, yaitu

penyajian data hasil penelitian dalam bentuk tabel dan kalimat, kemudian

diambil kesimpulan tentang jumlah bakteri Coliform berdasarkan tabel MPN

Page 33: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

23

yang didapat dari sampel-sampel yang telah diuji (Widiyanti dan Ristiati,

2004).

3.9 Prosedur Pengambilan Sampel

3.9.1 Alat dan Bahan

Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel air

baku kola renang ini antara lain larutan spirtus, kapas, bunsen, alcohol 70%,

korek api, label dan alat tulis, cool box, dan botol sampel steril.

3.9.2 Cara Pengambilan Sampel

1) Sebelum pengambilan sampel air, tangan di aseptik terlebih dahulu

dengan menggunakan alkohol 70%, hal ini mencegah pengambilan

sampel air dari tangan yang terkontaminasi.

2) Lalu kran dibuka penuh, mengalirkan air 2-3 menit atau dianggap

cukup untuk membersihkan mulut kran, kemudian ditutup kembali.

3) Menyalakan bunsen dengan korek api.

4) Mulut kran dipanaskan sampai timbul uap air keluar.

5) Buka botol sampel dari kertas pelindung (dibuka sampai setengah saja

untuk menghindari kontaminasi). Tutup botol dan kertas pelindung

diambil sebagai satu kesatuan dan dipegang antara jari-jari tangan

(tutup botol jangan ditaruh sembarangan untuk menghindari

kontaminasi). Pengambilan harus dilakukan secara aseptis.

6) Bibir botol sampel dipanasi hingga cukup panas.

Page 34: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

24

7) Mengisi botol dengan sampel air hingga ¾ botol, hal ini bertujuan agar

sisa ruangan botol masih ada udara untuk mikroorganisme (untuk

pemeriksaan bakteriologis).

8) Bibir botol dipanasi lagi hingga cukup panas lalu secepatnya ditutup

kembali.

9) Mematikan api di bunsen dengan penutup bunsen.

10) Kemudian memberi label.

11) Mengerjakan secara aseptis dan hati-hati.

(Wardhani, 2012)

3.10 Prosedur Penelitian

3.10.1 Peralatan

1. Tabung reaksi ukuran 10x160 nm

2. Tabung durham

3. Rak tabung reaksi

4. Erlenmeyer 250 ml

5. Pipet ukur 10 ml dan 1 ml

6. Pipet filler

7. Ose

8. Bunsen

9. Inkubator

10. Autoklaf

11. Neraca analitik

Page 35: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

25

12. Kapas lemak dan kertas pembungkus

13. Hand scoon dan masker

3.10.2 Bahan

1. Lactosa Broth (LB)

2. Brilliant Green Lactosa Bile (BGLB)

3. Eosin Methilen Blue (EMB)

3.10.3 Prosedur Pemeriksaan

a. Pembuatan Media Lactosa Broth SS (Single Strength)

Untuk mendapatkan larutan lactosa broth SS sebanyak 1000 ml

diperlukan 13 gram lactosa broth. Karena dalam penelitian hanya dibutuhkan

300 ml larutan LB untuk 30 tabung (10 ml per tabung) sebanyak 5 sampel,

maka hanya diperlukan LB sebanyak 3,9 gram.

1. Menimbang lactosa broth sebanyak 3,9 gram menggunakan neraca

analitik.

2. Melarutkannya dengan aquadest 300 ml dalam erlenmeyer 500 ml dan

mengaduknya hingga homogen.

3. Menyiapkan tabung reaksi yang telah berisi tabung durham, dengan posisi

mulut terbalik atau menghadap ke dasar tabung reaksi.

4. Memasukkan larutan lactosa broth ke dalam tabung reaksi dengan

menggunakan pipet volume, 10 ml tiap tabung.

Page 36: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

26

5. Menutup mulut tabung reaksi dengan kertas lemak dan mengikatnya

menjadi satu. Kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC, 1

atm selama 15 menit (Purbowarsito, 2011).

b. Pembuatan Media Lactosa Broth DS (Double Strength)

Untuk mendapatkan larutan lactosa broth DS sebanyak 1000 ml

diperlukan 39 gram lactosa broth. Karena dalam penelitian hanya dibutuhkan

75 ml larutan lactosa broth untuk 15 tabung (5 ml tiap tabung) sebanyak 5

sampel. Maka, hanya diperlukan lactosa broth sebanyak 2,925 gram.

1. Menimbang lactosa broth sebanyak 2,925 gram menggunakan neraca

analitik.

2. Melarutkannya dengan aquadest 75 ml dalam erlenmeyer 100 ml dan

mengaduknya hingga homogen.

3. Menyiapkan tabung reaksi yang telah berisi tabung durham, dengan posisi

mulut terbalik atau menghadap ke dasar tabung reaksi.

4. Memasukkan larutan lactosa broth ke dalam tabung reaksi dengan

menggunakan pipet volume, 5 ml tiap tabung.

5. Menutup mulut tabung reaksi dengan kertas lemak dan mengikatnya

menjadi satu. Kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC, 1

atm selama 15 menit (Purbowarsito, 2011).

Page 37: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

27

c. Pembuatan Media Brilliant Green Lactosa Broth (BGLB)

Untuk mendapatkan larutan Brilliant Green Lactosa Broth sebanyak

1000 ml diperlukan 40 gram BGLB. Karena dalam penelitian hanya

dibutuhkan 225 ml larutan BGLB untuk 45 tabung (5 ml tiap tabung)

sebanyak 5 sampel. Maka, hanya diperlukan BGLB sebanyak 9 gram.

1. Menimbang 9 gram BGLB dengan neraca analitik.

2. Melarutkannya dengan aquadest 225 ml dalam erlenmeyer 250 ml dan

mengaduknya hingga homogen.

3. Menyiapkan tabung reaksi yang telah berisi tabung durham, dengan posisi

mulut terbalik atau menghadap ke dasar tabung reaksi.

4. Memasukkan larutan BGLB ke dalam tabung reaksi dengan menggunakan

pipet volume, 5 ml tiap tabung.

5. Menutup mulut tabung reaksi dengan kertas lemak dan ikat menjadi satu.

Kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC, 1 atm selama 15

menit (Purbowarsito, 2011)

d. Pemeriksaan

Ragam pemeriksaan yang digunakan adalah Ragam II yaitu dengan

metode seri 9 tabung. Dengan ukuran 3 x 10 ml; 3 x 1 ml; 3 x 0.1 ml.

1) Tes Perkiraan (Presumptive Test)

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Memipet sebanyak 10 ml sampel, memasukkan dalam tabung reaksi

yang telah berisi larutan LB Double Strength (3 tabung).

Page 38: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

28

3. Memipet sebanyak 1 ml sampel, memasukkan dalam tabung reaksi

yang telah berisi larutan LB Single Strength (3 tabung).

4. Memipet sebanyak 0.1 ml sampel, memasukkan dalam tabung reaksi

yang telah berisi larutan LB Single Strength (3 tabung)..

5. Menginkubasi semua tabung dalam inkubator pada suhu 37oC selama

2 x 24 jam.

6. Mengamati masing-masing tabung untuk melihat ada atau tidaknya gas.

Untuk memperjelas, tabung dikocok secara perlahan. Bilamana terlihat

adanya gelembung maka tabung dianggap positif. Tetapi ini belum

memastikan adanya bakteri Coliform dalam sampel air baku kolam

renang tersebut, karena lactosa dapat juga difermentassikan oleh kerja

sama bakteri lain selain Coliform. Oleh sebab itu, tes perkiraan yang

positif harus dilanjutkan dengan tes penegasan (Confirmed Test)

(Purbowarsito, 2011).

2) Tes Penegasan (Confirmed Test)

1. Sampel yang telah ditanam pada media LB, apabila hasilnya positif

ditanam pada media BGLB.

2. Mengambil sampel dari media LB menggunakan ose bulat (1-2 mata

ose), kemudian menanamnya pada media BGLB.

3. Memasukkan sampel yang telah ditanam pada media BGLB ke dalam

inkubator. Di inkubasi pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam

(Purbowarsito, 2011).

Page 39: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

29

3) Tes Pelengkap (Completed Test)

Tes kesempurnaan dilakukan sebagai kelanjutan dari uji – uji yang

dilakukan dari uji tes penegasan yang positif (adanya gas pada tabung

durham). Tes kesempurnaan ini dilakukan dengan menggunakan prosedur

sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan ose ambil 1 mata ose atau 2 mata ose dari tabung

BGLB yang positif, kemudian dilakukan goresan atau streak pada media

Eosin Methylen Blue (EMB).

2. Menginkubasi plate EMB pada suhu 37⁰C selama 24 jam. Hasil streak

dinyatakan positif jika terdapat koloni yang berwarna hijau sampai

kebiruan mengkilat (methalic shine).

3. Hasil dari uji kesempuranaan merupakan penentuan indeks MPN bakteri

E. coli (Purbowarsito, 2011).

4) Penanaman pada Media NAS (Nutrient Agar Slant) dan Pewarnaan

Gram

a. Penanaman pada Media NAS (Nutrient Agar Slant)

1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2) Fiksasi ose pada api bunsen. Dinginkan sebentar.

3) Ambil kuman pada media NAS menggunakan ose bulat.

4) Buka penutup media NAS, fleeming mulut tabung media.

5) Lakukan streaking di depan api bunsen.

6) Fleeming mulut tabung media NAS, kemudian tutup dengan kapas.

Page 40: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

30

7) Sterilkan ose.

8) Inkubasi media NAS pada suhu 37oC selama 24 jam.

b. Pewarnaan Gram

a. Pembuatan Sediaan

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Fiksasi ose pada api bunsen. Dinginkan sebentar.

3. Ambil NaCl menggunakan ose secukupnya, kemudian teteskan di

atas objek glass.

4. Fiksasi ose pada api bunsen. Dinginkan sebentar.

5. Ambil kuman menggunakan ose dari media NAS. Kemudian

campur dengan NaCl di atas objek glass. Bentuk seperti obat

nyamuk.

6. Fiksasi ose pada api bunsen.

7. Fleeming sediaan pada api bunsen.

b. Pewarnaan Gram

1. Letakkan sediaan pada rak tempat pengecatan.

2. Tuangi sediaan dengan A.O.C.V. Diamkan selama 3-5 menit. Bilas

dengan air mengalir.

3. Tuangi sediaan dengan Lugol. Diamkan selama 2-3 menit. Bilas

dengan air mengalir.

4. Lunturkan sediaan dengan Aceton Alkohol selama 10 detik. Bilas

dengan air mengalir.

Page 41: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

31

5. Tuangi sediaan dengan Safranin. Diamkan selama 3-5 menit. Bilas

dengan air mengalir.

6. Keringkan sediaan dengan tissue.

7. Lihat di mikroskop dengan perbesaran 40x.

Page 42: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

32

Keterangan :

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

3.11 Kerangka Konsep

Positif Negatif

Uji MPN Coliform dan

Escherichia coli

Bakteri

Mikrobiologi

Virus Fungi

Fisika Kimia

Air Baku PDAM Air Baku Kolam Renang

Air Baku

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Page 43: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Adapun hasil penelitian uji bakteriologi MPN Coliform dan E. coli pada

air baku kolam renang di kota Malang ini disajikan dalam bentuk tabel, guna

mempermudah pembacaan hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan.

Tabel 4.1 Data hasil Tes Perkiraan MPN Coliform dari 5 sampel air baku

kolam renang di Kota Malang.

Sampel A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3

Air Baku Kolam Renang A + + + - - - - - +

Air Baku Kolam Renang B + - - - - - - - -

Air Baku Kolam Renang C + - + - - + - - -

Air Baku Kolam Renang D + + + + + + + + +

Air Baku Kolam Renang E + + + - - - - - - Keterangan : A1-A3 = Tabung Double Strength 10 ml

B1-B3 = Tabung Single Strength 1 ml

C1-C3 = Tabung Single Strength 0,1 ml

Dari table 4.1 dapat dilihat hasil tes perkiraan MPN Coliform pada air

baku kolam renang di kota Malang menunjukkan bahwa semua sampel

positif mengandung bakteri golongan Coliform. Ditunjukkan dengan

banyaknya tabung yang positif, yaitu terbentuk gas di dalam tabung durham

dan terjadi kekeruhan pada media yang sudah ditanami sampel. Hasil yang

positif pada tes perkiraaan ini harus dilanjutkan pada tes penegasan dengan

cara menanam sampel yang positif pada media Briliant Green Lactosa

Broth (BGLB) untuk dapat melihat nilai MPN Coliformnya.

33

Page 44: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

34

Tabel 4.2 Data hasil Tes Penegasan MPN Coliform dari 5 sampel air baku

kolam renang di Kota Malang.

Sampel Volume (ml) MPN/100

ml

Keterangan

10 1 0,1

Air Baku Kolam Renang A 3 0 1 39 Tidak memenuhi Syarat

Air Baku Kolam Renang B 1 0 0 4 Memenuhi Syarat

Air Baku Kolam Renang C 2 1 0 15 Tidak Memenuhi Syarat

Air Baku Kolam Renang D 3 3 3 >1100 Tidak Memenuhi Syarat

Air Baku Kolam Renang E 3 0 0 23 Memenuhi Syarat

Pembacaan hasil :

1. Mencatat jumlah tabung yang positif (keruh dan terbentuk gas) pada uji

penegasan (Confirmed Test).

2. Angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN Coliform seri 9

tabung, maka akan diperoleh indeks MPN bakteri golongan Coliform.

Tabel 4.3 Data hasil Tes Pelengkap (deteksi bakteri E. coli) dari 5 sampel

air baku kolam renang di Kota Malang.

No. Sampel Hasil Pengamatan

1. Air Baku Kolam Renang A Positif (+)

2. Air Baku Kolam Renang B Negatif (-)

3. Air Baku Kolam Renang C Negatif (-)

4. Air Baku Kolam Renang D Positif (+)

5. Air Baku Kolam Renang E Negatif (-)

Pembacaan hasil :

1) Melihat adanya pertumbuhan bakteri pada media EMB.

2) Kemudian mencocokkan ciri-ciri morfologi bakteri yang tumbuh dengan

ciri-ciri morfologi bakteri E. coli.

Uji pelengkap ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

bakteri E. coli dalam sampel air baku kolam renang. Dari table 4.3 dapat

Page 45: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

35

dilihat dua dari 5 sampel yang positif mengandung bakteri E. coli merupakan

sampel dengan nilai MPN Coliform paling tinggi.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Nilai MPN Coliform pada Air Baku Kolam Renang

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan bakteri Coliform

dan E. coli pada sampel air baku kolam renang di Kota Malang. Hasil yang

didapat dari semua sampel yang telah diperiksa menunjukkan bahwa semua

sampel positif mengandung bakteri Coliform. Hal tersebut menunjukkan

bahwa adanya kontaminasi bakteri Coliform pada air baku kolam renang.

Hasil pemeriksaan pada tes perkiraan (tabel 4.1) dan tes penegasan

(tabel 4.2) menunjukkan terjadinya kekeruhan pada media dan terbentuk gas

pada tabung durham. Hal ini menunjukkan adanya fermentasi laktosa pada

suhu 37°C yang mengindikasikan adanya bakteri Coliform dalam media

laktosa broth yang terdapat dalam sampel air baku kolam renang. Tabung

durham sendiri berfungsi untuk mengetahui terbentuknya gelembung gas

yang ditimbulkan akibat adanya fermentasi laktosa menjadi asam dan gas

(Suriawira, 2008).

Hasil tes penegasan dapat dilihat pada tabel 4.2 dengan rincian nilai

MPN Coliform pada sampel air baku kolam renang A 39/100 ml. Sumber air

baku kolam renang A ini berasal dari PDAM. Pencemaran yang terjadi pada

air baku kolam renang A bisa berasal dari sumber air baku tersebut.

Pengolahan air baku sebelum dialirkan ke konsumen yang kurang baik dan

Page 46: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

36

pada saat pengaliran air dari sumber air baku ke tempat penampungan air

baku. Semakin jauh jarak yang ditempuh, maka semakin tinggi resiko

kontaminasi. Nilai MPN Coliform pada air baku kolam renang B 4/100 ml.

Diketahui sumber air baku kolam renang B berasal dari PDAM. Rendahnya

nilai MPN Coliform pada sampel ini dipengaruhi oleh sistem pengolahan air

baku yang baik mulai dari balancing, filtering dan pemeriksaan mikrobiologi

yang rutin dilakukan setiap 1 bulan sekali. Sehingga dapat meminimalisir

kontaminasi bakteri Coliform. Nilai MPN Coliform untuk air baku kolam

renang C 15/100 ml. Sumber air baku kolam renang C ini berasal dari PDAM.

Tingginya jumlah bakteri Coliform pada air baku ini bisa disebabkan karena

pengolahan air baku yang kurang memadai, sehingga tidak mampu untuk

mematikan bakteri. Tidak dilakukannya pemeriksaan mikrobiologi secara

rutin pada air baku kolam renang tersebut.

Nilai MPN Coliform pada air baku kolam renang D >1100/100 ml.

Pada sampel air baku kolam renang E diketahui sumber air baku berasal dari

mata air dan didapatkan nilai MPN Coliform yang sangat tinggi. Hal tersebut

dikarenakan sanitasi lingkungan sekitar mata air yang buruk, jarak yang

terlalu jauh antara mata air dengan tempat penampungan air baku, sehingga

menyebabkan terjadinya kontaminasi oleh bakteri Coliform pada mata air

tersebut. Yang berdampak pada tingginya nilai MPN Coliform. Nilai MPN

Coliform pada air baku kolam renang E 23/100 ml. Sumber air baku kolam

renang ini berasal dari mata air. Proses pengolahan air baku yang kurang

Page 47: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

37

memadai dan tidak adanya pemeriksaan mikrobiologi rutin pada air baku

menyebabkan terjadinya kontaminasi bakteri Coliform pada air baku tersebut.

Berdasarkan Permenkes no 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-

syarat dan pengawasan kualitas air menyebutkan bahwa syarat-syarat

mikrobiologis total MPN Coliform untuk air minum adalah 0 per 100 ml,

sedangkan untuk air bersih 10 per 100 ml (air perpipaan) dan 50 per 100 ml

(bukan air perpipaan). Jadi, berdasarkan hal itu dapat disimpulkan sampel air

baku kolam renang A dengan nilai MPN Coliform 39 per 100 ml, kolam

renang C dengan nilai MPN Coliform 15 per 100 ml dan kolam renang D

dengan nilai MPN Coliform >1100 tidak memenuhi syarat mikrobiologik

sebagai air bersih sesuai dengan ketentuan Menteri Kesehatan. Sedangkan

untuk kolam renang B dengan nilai MPN Coliform 4 per 100 ml dan kolam

renang E dengan nilai MPN Coliform 23 per 100 ml memenuhi syarat

mikrobiologik sebagai air bersih sesuai dengan ketentuan Menteri Kesehatan.

4.2.2 Pencemaran Bakteri Escherichia coli

Pertumbuhan bakteri E. coli sangat dipengaruhi oleh keadaan

lingkungannya. Pengaruh lingkungan ini dapat digolongkan menjadi faktor

abiotik (faktor fisika dan faktor kimia) dan faktor biotik. Faktor biotik yang

mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah pertumbuhan spesies bakteri lain.

Pertumbuhan dan aktivitas tiap spesies bakteri umumnya tergantung pada

aktivitas bakteri lain yang banyak jumlahnya. Ada yang menguntungkan, ada

yang menyaingi dan ada pula yang berlawanan (Rofi’I, 2009).

Page 48: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

38

Faktor fisika dan faktor kimia yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri

Coliform dan E. coli antara lain suhu, pH, tekanan osmotik, oksigen, dan

nutrisi media (Rofi’i, 2009).

Hasil penelitian menunjukkan dua dari 5 sampel air baku kolam renang

positif mengandung bakteri E. coli, ditandai dengan bakteri yang tumbuh

menghasilkan koloni yang berwarna gelap pada intinya dengan kilap logam

(methalic shine). Setelah sampel dari media BGLB diinokulasikan pada

media EMB dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.

Gambar 4.1 Bakteri E. coli pada media EMB. Tanda panah

menunjukkan koloni Escherichia coli dengan inti berwarna

gelap dengan kilap logam (methalic shine).

Media Eosin Methilen Blue (EMB) mengandung zat warna EMB dan

mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram positif. Media Eosin

Methylen Blue (EMB) mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan

berfungsi untuk membedakan mikroba yang dapat memfermentasikan

laktosa. Adanya zat warna EMB pada media ini membantu mempertajam

Page 49: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

39

perbedaan antara bakteri E. coli atau bakteri lain yang tumbuh pada media

tersebut. E. coli mampu memfermentasi laktosa pada media EMB sehingga

menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam

(methalic shine). Sedangkan untuk mikroba lain yang dapat tumbuh

koloninya tidak berwarna. Sehingga media ini sangat baik untuk

mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E. coli (Suriawira, 2008).

Selanjutnya, dari media EMB ditanam lagi pada media NAS (Nutrient

Agar Slant), yang berfungsi untuk memurnikan dan memperbanyak bakteri.

Setelah diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam, dilakukan pengecatan

gram, untuk melihat morfologi dari bakteri E. coli. Karena bakteri E. coli ini

bersifat anaerob fakultatif, maka untuk pertumbuhannya bisa dilakukan

dengan atau tanpa oksigen. Di sini peneliti menggunakan inkubator (dengan

menggunakan oksigen) untuk pertumbuhan E. coli.

Gambar 4.2 Hasil Pengecatan Gram E. coli.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa koloni yang terdapat pada media

EMB setelah dilakukan pengecatan gram menunjukkan ciri bakteri gram

Page 50: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

40

negatif dengan bentuk batang pendek sesuai dengan ciri dari bakteri E. coli.

Hal ini sesuai dengan Kusuma (2010), yang menyatakan bahwa E. coli

merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki

panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-0,7μm dan bersifat anaerob

fakultatif. E. coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus

dengan tepi yang nyata.

Menurut Dwijoseputro (1994) kelompok bakteri Coli (Coliform) hanya

memiliki satu spesies yaitu E. coli dan disebut Coliform fekal karena

ditemukan di dalam saluran usus hewan dan manusia sehingga sering terdapat

di dalam faeces. Escherichia coli merupakan mikroorganisme indikator yang

kehadirannya di dalam air merupakan petunjuk bahwa air tersebut tercemar

oleh materi fekal dari manusia atau hewan. Selain itu, karena bakteri ini

mempunyai derajat resisten yang lebih tinggi dari pada bakteri patogen

lainnya dan merupakan indikator yang paling efisien, karena bakteri tersebut

hanya berasal dari tinja. Jenis polusi ini menunjukkan juga bahwa banyak

mikroorganisme patogen yang berada dalam usus hewan juga ada dalam air

(Huwaida, 2014).

Dengan demikian jika mikroorganisme indikator tersebut ditemukan di

dalam sampel air berarti air tersebut tercemar oleh tinja dan kemungkinan

besar bahwa air tersebut mengandung bakteri patogen lainnya. Pemeriksaan

yang paling umum dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri pencemar

adalah dengan uji MPN Coliform (Purbowarsito, 2011).

Page 51: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

41

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan terhadap uji

bakteriologis MPN Coliform dan E. coli pada air baku kolam renang di kota

Malang dapat disimpulkan bahwa :.

1. Air baku kolam renang A dengan nilai MPN Coliform 39 per 100 ml, air

baku kolam renang C dengan nilai MPN Coliform 15 per 100 ml dan air

baku kolam renang D dengan nilai MPN Coliform >1100 per 100 ml tidak

memenuhi syarat mikrobiologik sebagai air bersih. Sedangkan untuk air

baku kolam renang B dengan nilai MPN Coliform 4 per 100 ml dan air

baku kolam renang E dengan nilai MPN Coliform 23 per 100 ml sudah

memenuhi syarat mikrobiologik sebagai air bersih.

2. Dari 5 sampel air baku kolam renang, dua sampel dinyatakan positif

mengandung bakteri E. coli sesuai dengan hasil uji E. coli.

5.2 Saran

1. Penelitian ini dapat ditindak lanjuti dengan menambah pemeriksaan untuk

bakteri pathogen lainnya.

42

Page 52: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

42

2. Peneliti selanjutnya juga dapat menambah jumlah sampel dengan

menggunakan metode penelitian yang berbeda, dan atau identifikasi

kuman yang berbeda.

Page 53: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

43

DAFTAR PUSTAKA

Bambang, A. G., Fatimawali., dan Kojong, N. S. 2014. Analisis Cemaran Bakteri

Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Isi Ulang dari

Depot di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 3 No. 3: 325-334.

Cita, D. W., dan Adriyani, R. 2013. Kualitas Air dan Keluhan Kesehatan

Pengguna Kolam Renang di Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Lingkungan

Vol. 7 No. 1: 26-31.

Darmawan, I. P. S. 2004. Analisis Tipe Strategi Industri Kecil dan Menengah di

Kawasan Sarbagita Bali. Tesis. Universitas Brawijaya Malang.

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Huwaida, R. N. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Escherichia coli

Air Bersih pada Penderita Diare di Kelurahan Pakujaya Kecamatan

Serpong Utara Kota Tangerang Selatan Tahun 2014. Skripsi. Tidak

diterbitkan. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jalaluddin. 2012. Analisa Bakteri Escherichia coli di Kolam Renang Waterboom

Ulee Lheue Kota Banda Aceh. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Analis

Kesehatan Banda Aceh.

Jannah, M. 2011. Uji Mutu Susu Segar dengan Metode MPN Coliform di

Kecamatan Dau Malang. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Analis

Kesehatan Malang.

Jawetz E., J. L. Melnick, E. A. Adelberg, G. F. Brooks, J. S. Butel, dan L. N.

Ornston. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Ed. 20. University Of

California: San Fransisco.

Khairunnisa, C. 2012. Pengaruh Jarak dan Konstruksi Sumur serta Tindakan

Pengguna Air terhadap Jumlah Coliform Air Sumur Gali Penduduk di

Sekitar Pasar Hewan Desa Cempeudak Kecamatan Tanah Jambo Aye

Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012. Tesis. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Kusuma, S. A. F. 2010. Escherichia coli. http://pustaka.unpad.ac.id. Diakses 31

Juli 2015.

Mahdiasanti, I. W. 2010. Uji Bakteriologi Air Minum Isi Ulang di Kota Batu

Ditinjau dari Nilai MPN Coliform Tahun 2010. Jurnal Healthy

Science Vol. 1 No. 1: 50-62.

xiv

Page 54: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

44

Melliawati, R. 2009. Escherichia coli dalam Kehidupan Manusia. Bio Trends Vol.

4 No. 1: 10-14.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan RI

Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 Syarat-Syarat dan Pengawasan

Kualitas Air. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Novita, S. 2013. Pengaruh Pariasi Kuat Arus Listrik dan Waktu Pengadukan pada

Proses Elektro Koagulasi untuk Menjernihkan Air Baku PDAM

Tirtanadi Ipa Sungal. Skripsi. Tidak diterbitkan. Departemen Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Sumatera Utara.

Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 82 Tahun 2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Pradhika, E. I. 2011. Mikrobiologi Dasar-Metode MPN/ APM-Angka Paling

Mungkin Bagian I. http://ekmon-saurusblogspot.com. Diakses 15 Juli

2015.

Prasetyo, T. 2009. Pola Resistensi Bakteri Dalam Darah Terhadap Kloramfenikol,

Trimethoprim/ Sulfametoksazol, dan Tetrasiklin di Laboratorium

Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

(LMK FKUI) Pada Tahun 2001-2006. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Prayitno, Agus. 2009. Uji Bakteriologi Air Baku dan Air Siap Konsumsi dari

PDAM Surakarta Ditinjau dari Jumlah Bakteri Coliform. Surakarta:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Purbowarsito, H. 2011. Uji Bakteriologis Air Sumur di Kecamatan Semampir

Surabaya. Skripsi. Tidak dierbitkan. Departemen Biologi Fakultas

Sains dan teknologi Universitas Airlangga.

Rahmatullah, A. M. 2013. Studi Karakterisasi Bakteri Escherichia coli di

Laboratorium Kesehatan Lumajang. Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Rofi’I, F. 2009. Hubungan Antara Jumlah Total Bakteri dan Angka Katalase

Terhadap Daya Tahan Susu. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Suriawira, Unus. 2008. Mikrobiologi Air dan Dasar-Dasar Pengolahan Secara

Biologis. Bandung: Angkasa.

Wardhani, T. 2012. Pengambilan Sampel Air Kran dan Air Sumur Galian.

http://www.triamegumi.blogspot.com. Diakses 24 Juni 2015.

xv

Page 55: UJI BAKTERIOLOGI MPN Coliform DAN Escherichia Coli …journalhealthyscience.com/.../uploads/2016/12/mg-nugroho-07122016.pdf · Prinsip Metode MPN ... quantitative laboratory tests

45

Widiyanti dan Ristiati, 2004. Analisis Kualitatif Bakteri Coliform pada Depo Air

Minum Isi Ulang di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan

Vol. 3 No. 1: 64-73.

xvi