uii skripsi pengaruh campuran br 06511031 mahbub saputra 1478398024 daftar isi

Upload: jems-sipil

Post on 20-Jul-2015

114 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.3 TUJUAN PENELITIAN 1.4 BATASAN MASALAH 1.5 MANFAAT PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 UMUM 2.2 PENELITIAN TERDAHULU BAB III LANDASAN TEORI 3.1 UMUM 3.2 BAHAN PENYUSUN PERKERASAN JALAN 3.2.1 Agregat 3.2.1.1 Syarat Umum Agregat 3.2.1.2 Agregat Kasar 3.2.1.3 Agregat Halus 3.2.1.4 Bahan Pengisi (filler) 3.2.2 Aspal

i ii iv v vi viii xiii xiv xvi xviii

1 3 3 3 4

5 7

10 12 12 12 12 13 13 14

3.2.3 Brown Crepe 3.3 PERSYARATAN CAMPURAN 3.4 GRADASI 3.5 KARAKTERISTIK CAMPURAN 3.5.1 Stabilitas (Stability) 3.5.2 Keawetan (Durability) 3.5.3 Kelenturan (Flexibility) 3.6 SYARAT- SYARAT KEKUATAN STRUKTURAL 3.7 KERUSAKAN PERKERASAN BERASPAL BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 METODE PENELITIAN 4.2 METODE PENGAMBILAN SAMPEL 4.3 METODE PENGAMBILAN DATA 4.3.1 Pemeriksaan Bahan 4.3.1.1 Pemeriksaan Agregat 4.3.1.2 Pemeriksaan Aspal 4.3.2 Persiapan Alat Penelitian 4.3.3 Langkah Penelitian 4.3.3.1 Perencanaan Campuran Aspal Beton dengan Aspal Keras Variasi Tanpa Zat Aditif Brown Crepe untuk Mendapatkan Nilai KAO 4.3.3.1.1 Pengujian dengan Metode Marshall Standar untuk Mendapatkan Nilai KAO 4.3.3.2 Perencanaan Campuran Aspal Beton pada KAO dengan Zat Aditif (Brown Crepe) Variasi 4.3.3.2.1 Pracampuran Aspal Keras 4.3.3.2.2 Pencampuran Aspal Keras Aditif dengan Agregat 4.3.3.2.3 Pengujian dengan Metode Marshall Standart untuk Mendapatkan

18 20 22 24 24 24 25 25 26

29 29 30 30 31 31 31 35

35

40

39 40

42

Nilai Kadar Aditif Optimum 4.3.3.4 Perencanaan Campuran Aspal Beton pada KAO Tanpa Zat Aditif untuk Mendapatkan Nilai Immersion Test 4.3.3.5 Perencanaan Campuran Aspal Beton pada KAO dan Kadar Aditif Optimum untuk Mendapatkan Nilai Immersiont Test 4.3.3.5 Pengujian Perendaman dengan Metode Marshall (Immersion Test) 4.4 MENENTUKAN KADAR ASPAL RENCANA 4.5 DASAR DASAR PERHITUNGAN 4.5.1 Berat Jenis Bulk dan Apparent Total Agregat 4.5.2 Berat Jenis Efektif Agregat

42

43

44

44 45 46 46 47 47 48 48 49

4.5.3 Berat Jenis Maksimum Campuran4.5.4 Berat Jenis Bulk Campuran Padat 4.5.5 Penyerapan Aspal 4.5.6 Kadar Aspal Efektif 4.5.7 Rongga di antara Mineral Agregat (Void in the Mineral Aggregat/ VMA)

49

4.5.8 Rongga di dalam Campuran (Void In TotalMix / VITM) 4.5.9 Rongga Udara yang Terisi Aspal (Void Filled With Asphal/VFWA) 50 50

4.5.10 Stabilitas 4.5.11 Flow 4.5.12 Marshall Quotient 4.5.13 Marshall Immersion TestBAB V HASIL PENELITIAN 5.1 HASIL PENELITIAN SIFAT FISIK AGREGAT 5.2 HASIL PENGUJIAN SIFAT FISIK ASPAL KERAS 5.3 HASIL PENGUJIAN SIFAT FISIK ASPAL KERAS DICAMPUR DENGAN BROWN CREPE 5.4 HASIL PERHITUNGAN KADAR ASPAL

50 51 51 5152 53

53

RENCANA 5.5 HASIL PENGUJIAN DENGAN METODE MARSHALL (TAHAP I ) 5.6 HASIL PEMERIKSAAN DENGAN METODE MARSHALL PADA KADAR ASPAL OPTIMUM (TAHAP II ) 5.7 HASIL PENGUJIAN PERENDAMAN (IMMERSION TEST) BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1 ANALISIS HASIL PENGUJIAN KUALITAS MATERIAL 6.1.1 Agregat Kasar 6.1.2 Aspal 6.2 ANALISIS KARAKTER MARSSHALL CAMPURAN BETON ASPAL 6.2.1 Hubungan Variasi Kadar Aspal terhadap Nilai Stablitas, Flow dan Marshall Quotient ( MQ ) pada Kondisi Standar (2 x 75) Tumbukan 6.2.2 Hubungan Variasi Kadar Aspal Terhadap Nilai Density, VFWA, VMA,VITM pada Kondisi 2 x 75) Tumbukan 6.3 KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN BROWN CREPE PADA KAO SETELAH DILAKUKAN PENGUJIAN dengan METODE MARSHALL 6.3.1 Pengaruh Campuran Brown Crepe terhadap Nilai Stabilitas Campuran Beton Aspal pada KAO

54

55

57

59

61 61 63

65

65

69

73

73

6.3.2 Pengaruh Campuran Brown Crepe terhadap Nilai Flow (Kelelehan) Campuran Beton Aspal pada KAO 6.3.3 Pengaruh Campuran Brown Crepe terhadap Nilai 74

MQ (Marshall Quotient) Campuran Beton Aspal pada KAO 6.3.4 Pengaruh Campuran Brown Crepe terhadap Nilai Density Campuran Beton Aspal pada KAO 6.3.5 Pengaruh Campuran Brown Crepe terhadap Nilai VITM (Void In the Total Mix) Campuran Beton Aspal pada KAO 6.3.6 Pengaruh Campuran Brown Crepe terhadap Nilai VFWA (Void Filled With Asphalt) Campuran Beton Aspal pada KAO 6.3.7 Pengaruh Campuran Brown Crepe Nilai VMA (Void In Mineral Agregates) Campuran Beton Aspal pada KAO 6.4 ANALISIS STABILITAS CAMPURAN AC-BC PADA (KAO + ZAT ADITIF 0%) DAN (KAO + ZAT ADITIF 5,6% KAO). 6.5 ANALISIS DURABILITAS CAMPURAN DENGAN DAN TANPA BROWN CREPE BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 SIMPULAN 7.2 SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 83 85 81 80 79 78 77 76 75

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Tabel 2.1 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu 2. Tabel 3.1 Pengujian dan Persyaratan Agregat Kasar 3. Tabel 3.2 Pengujian dan Persyaratan Agregat Halus 4. Tabel 3.3 Persyaratan AC 60/70, Spesifikasi Depkimpraswil 5. Tabel 3.4 Komposisi Kandungan pada Lateks 6. Tabel 3.5 Persyaratan Gradasi Agregat Campuran Berbagai Jenis Beton Aspal 7. Tabel 3.6 Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Beton Aspal 8. Tabel 3.7 Persyaratan Rongga dalam Agregat 9. Tabel 3.8 Kerusakan dan Penyebabnya 21 22 22 27 8 13 13 18 19

10. Tabel 4.1 Target Gradasi dan perhitungan berat campuran AC-BC 36 11. Tabel 5.1 Hasil Penelitian Sifat Fisik Agregat 52

12. Tabel 5.2 Hasil Penelitian Sifat Fisik Aspal Pertamina Tanpa Aditif 53 13. Tabel 5.3 Hasil Penelitian Sifat Fisik Aspal Pertamina dengan Aditif Brown Crepe 6,3% dari KAO 14. Tabel 5.4 Rancangan Campuran Agregat 15. Tabel 5.5 Rekapitulasi Hasil Pengujian dengan Metode Marshall Campuran AC-BC dengan Variasi Kadar Aspal pada (2 x 75) tumbukan 16. Tabel 5.6 Rekapitulasi Pengujian Marshall Campuran AC-BC Tahap II pada Kondisi Standar ( 2 x 75 ) Tumbukan dengan Variasi Brown Crepe (2%, 4%, 6%, 8%, 10% terdahadap KAO ) 17. Tabel 5.7 Hasil Pengujian dengan Metode Immersion Test AC-BC dengan dan Tanpa Campuran Aditif Brwon Crepe 60 18. Tabel 6.1 Hubungan antara Kadar Brown Crepe dengan Nilai Stabilitas 58 56 53 55

pada Perendaman Selama 0,5 jam dan 24 Jam

81

DAFTAR GAMBAR1. 2. Gambar 2.1 Lapisan Perkerasan Lentur Gambar 2.2 Penyebaran Beban dari Roda Kendaran pada Struktur Perkerasan Lentur 3. 4. 5. 6. Gambar 3.1 ContohTipikal Macam-MacamGradasi Agregat Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian Gambar 4.2 Lengkung Gradasi Gambar 4.3 Proses Pembuatan Benda Uji Setelah Campuran Aspal Beton Dipanaskan 7. Gambar 4.4 Proses Pencampuran Aspal Padat dengan Zat Aditif (Pracampuran) 8. Gambar 5.1 Grafik PerbedaanNilai Sifat Fisik Aspal Non Aditif dan Aspal aditif 9. Gambar 5.2 Penentuan Kadar Aspal Optimum 54 58 41 38 7 23 33 37 5

10. Gambar 5.3 Penentuan Kadar Aspal Optimum Pada Kondisi Campuran dengan Aditif 11. Gambar 5.4 Grafik Hubungan Antara Campuran KAO Tanpa Aditif dan KAO dengan Aditif Terhadap Nilai IRS 12. Gambar 6.1 Grafik Hubungan Variasi Kadar Aspal terhadap Stablitas 13. Gambar 6.2 Grafik Hubungan Variasi Kadar Aspal terhadap Flow 14. Gambar 6.3 Grafik Hubungan Variasi Kadar Aspal Terhadap Marshall Quotient 15. Gambar 6.4 Grafik Hubungan Variasi Kadar Aspal terhadap Density 16. Gambar 6.5 Grafik Hubungan Variasi Kadar Aspal terhadap 69 68 67 66 60 60

VFWA

70

17. Gambar 6.6 Grafik Hubungan Variasi Kadar Aspal terhadap VMA 18. Gambar 6.7 Grafik Hubungan Variasi Kadar Aspal terhadap VFWA 19. Gambar 6.8 Grafik Hubungan antara Brown Crepe pada Kadar Aspal Optimum terhadap Nilai Stabilitas 20. Gambar 6.9 Grafik Hubungan antara Brown Crepe pada Kadar Aspal Optimum terhadap Nilai Flow 21. Gambar 6.10 Grafik Hubungan antara Kadar Brrown Crepe pada Kadar Aspal Optimum terhadap Nilai Marshall Quotient 22. Gambar 6.11 Grafik Hubungan antara Kadar Brown Crepe pada Kadar Aspal Optimum terhadap Nilai Density 23. Gambar 6.12 Grafik Hubungan antara Kadar Brown Crepe pada Kadar Aspal Optimum terhadap Nilai VITM 24. Gambar 6.13 Grafik Hubungan antara Kadar Brown Crepe pada Kadar Aspal Optimum terhadap Nilai VFWA 25. Gambar 6.14 Grafik Hubungan antara Kadar Brown Crepe pada Kadar Aspal Optimum terhadap Nilai VMA 26. Gambar 6.15 Grafik Hubungan antara Penggunaan Campuran AC-BC pada KAO dan Campuran AC-BC pada KAO Ditambahkan Zat Aditif Optimum terhadap Nilai Stabilitas 80 79 79 78 77 76 74 73 72 71

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 01 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar 2. Lampiran 02 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapa Agregat Halus 3. Lampiran 03 Pemeriksaan Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles 4. Lampiran 04 Pemeriksaan Sand Equivalent 5. Lampiran 05 Pemeriksaan Berat Jenis Aspal 6. Lampiran 06 Pemeriksaan Daktilitas Aspal 7. Lampiran 07 Pemeriksaan Titik Nyala dan Titik Bakar 8. Lampiran 08 Pemeriksaa Titik Lembek Aspal 9. Lampiran 09 Pemeriksaan Kelarutan dalam TCE 10. Lampiran 10 Pemeriksaan Penetrasi Aspal 11. Lampiran 11 Pemeriksaan Kelekatan Agregat Terhadap Aspal 12. Lampiran 12 Analisa Saringan Agregat dengan Kadar Aspal 4% 13.Lampiran 13 Analisa Saringan Agregat dengan Kadar Aspal 4,5% 14. Lampiran 14 Analisa Saringan Agregat dengan Kadar Aspal 5% 15. Lampiran 15 Analisa Saringan Agregat dengan Kadar Aspal 5,5% 16. Lampiran 16 Analisa Saringan Agregat dengan Kadar Aspal 6 % 17. Lampiran 17 Analisa Saringan Agregat dengan Aditif 2 % Dari KAO 18. Lampiran 18 Analisa Saringan Agregat dengan Aditif 4 % Dari KAO 19. Lampiran 19 Analisa Saringan Agregat dengan Aditif 6 % Dari KAO 20. Lampiran 20 Analisa Saringan Agregat dengan Aditif 8 % Dari KAO 21. Lampiran 21 Analisa Saringan Agregat dengan Aditif 10 % Dari KAO 22. Lampiran 22 Analisa Saringan Agregat pada Kadar Aspal Optimum (KAO) 23. Lampiran 23 Analisa Saringan Agregat pada KAO ditambah Zat Aditif Optimum 24. Lampiran 24 Data Data Hasil Laboratorium pada Benda Uji Tahap I 25. Lampiran 25 Data Data Hasil Laboratorium Benda Uji Tahap I 26. Lampiran 26 Hasil Pengujian dengan Metode Marshall untuk Mendapatkan Nilai Kadar Aspal Optimum 27. Lampiran 27 Data Data Hasil Laboratorium pada Benda Uji Tahap II 28. Lampiran 28 Data Data Hasil Laboratorium pada Benda Uji Tahap II

29. Lampiran 29 Hasil Pengujian dengan Metode Marshall untuk Mendapatkan Nilai Kadar Aditif Optimum 30. Lampiran 30 Pemeriksaan Daktilitas Aspal dengan Zat Aditif 31. Lampiran 31 Pemeriksaan Titik Lembek Aspal dengan Zat Aditif 32. Lampiran 32 Pemeriksaan Penetrasi Aspal dengan Zat Aditif 33. Lampiran 33 Pemeriksaan Berat Jenis Aspal dengan Zat Aditif 34. Lampiran 34 Tabel Perhitungan Hasil Pemeriksaan Marshall Test Tanpa Zat Aditif 35. Lampiran 35 Tabel Perhitungan Hasil Pemeriksaan Marsahall Test KAO dengan Zat Aditif 36. Lampiran 36 Tabel Perhitungan Hasil Pemeriksaan Marshall Test (Menentukan Indeks Stabilitas Sisa) KAO Tanpa Zat Aditif 37. Lampiran 37 Tabel Perhitungan Hasil Pemeriksaan Marshall Test (Menentukan (Indeks Stabilitas Sisa) KAO dengan Zat Aditif 38. Lampiran 38 Dokumentasi Pelaksanaan Pengujian Titik Lembek 39. Lampiran 39 Dokumentasi Pelaksanaan Pengujian Daktilitas 40. Lampiran 40 Dokumentasi Pelaksanaan Pengujian Penetrasi