tutor dr.cut
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
1/38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Napas Bawah Akut (ISNBA) masih menjadi masalah
kesehatan yang utama terutama di negara-negara berkembang dan menimbulkan
angka kesakitan dan kematian yang tinggi. ISNBA dapat dijumpai dalam
berbagai bentuk, tersering adalah pneum nia. !neum nia merupakan pr ses
infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (al"e li). #uga bisa didefinisikan
peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari br nki lus terminalis
yang men$akup br nki lus respirat rius dan al"e li, serta menimbulkan
k ns lidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat dengan gejala-
gejala batuk, demam dan sesak nafas.
Gambar 1. Pneumonia
Se$ara klinis pneum nia dapat diklasifikasikan sebagai suatu
peradangan paru yang disebabkan leh mikr rganisme (bakteri, "irus, jamur,
parasit, dan lain-lain). Se$ara anat mis pneum nia dapat diklasifikasikan
sebagai pneum nia l baris, pneum nia segmentalis, dan pneum nia l bularis
yang dikenal sebagai br nk pneum nia dan biasanya mengenai paru bagian
bawah.
%
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
2/38
!neum nia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran napas yang
terbanyak didapatkan dan sering merupakan penyebab kematian hampir di
seluruh dunia. &i Amerika pneum nia men$apai %' dari semua penyakit
infeksi pada anak usia * tahun. Berdasarkan penelitian insidensi pneum nia
didapat + kasus dari % anak prasek lah, * kasus dari % anak umur - tahun
dan % kasus dari % anak umur -% tahun. /NI012 memperkirakan bahwa '
juta anak di dunia meninggal karena pneum nia setiap tahun. 3eskipun
penyakit ini lebih banyak ditemukan pada daerah berkembang akan tetapi di
negara majupun ditemukan kasus yang $ukup signifikan.
&i Ind nesia berdasarkan hasil 4iset 5esehatan &asar (4IS51S&AS)
tahun * 6 menunjukkan pre"alensi nasi nal IS!A * , , angka m rbiditas
pneum nia pada bayi *,* , balita ' , angka m rtalitas pada bayi *',7 dan
balita % , .
!emeriksaan f t p l s th raks merupakan salah satu pemeriksaan
penunjang dalam menegakkan diagn sis pneum nia. 8ambaran yang berbeda
dari th ra9 dapat diper leh dengan merubah rientasi relatif tubuh dan arah
pan$aran 9-ray.
*
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
3/38
BAB II
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Pasien
Nama : ;n. A
#enis kelamin : jek
Status : 3enikah
Agama : Islam
;anggal 34S : *? #anuari * %?
N . 43 : 7'9999
3.2 Anamnesis
5eluhan utamaSesak napas
4iwayat penyakit sekarang
!asien datang dengan keluhan sesak napas sejak * hari S34S.Sesak tidak
disertai suara @ngik namun disertai dengan suara seperti rang yang
meng r k. Sesak akan bertambah berat jika pasien duduk sehingga pasien
lebih memilih tidur daripada duduk. Sesak juga tidak dipengaruhi leh
suhu dan $ua$a. Selain sesak pasien juga mengeluhkan batuk yang disertai
dahak, dahak berwarna hijau kekuningan kental sehingga pasien merasa
sulit untuk mengelurkan dahak. Batuk lebih sering dan suara dahaknya
lebih terdengar pada pagi hari dan siang hari daripada malam hari. Selain
itu pasien juga demam sejak ' hari S34S. &emam naik turun tidak
menentu waktunya. Nafsu makan pasien berkurang, dan tampak lemas dan
tidak bertenaga. BAB ( ) dalam batas n rmal, frekuensi %-* kaliChari,
k nsistensi lembek. BA5 ( ) dalam batas n rmal.
4iwayat !enyakit &ahulu
'
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
4/38
!asien mengalami batuk dan pilek sebelumnya hari sebelum sesak dan
baru pertama kali pasien mengalami sesak.
4iwayat !enyakit 5eluarga
Batuk lama dalam keluarga disangkal pasien
4iwayat asma atau alergi disangkal leh pasien
4iwayat !eng batan
Belum melakukan peng batan apapun
4iwayat !sik s sial!ada sehari D hari pasien mer k k, dalam sehari pasien dapat
menghabiskan % bungkus r k k, pasien tidak meminum al$ h l, pasien
jarang minum k pi. 5etika bekerja pasien jarang menggunakan masker atau
penutup.
3.3 Pemeriksaan isik Status generalis
5eadaan umum : sakit sedang
5esadaran : 0 mp s mentis
BB : ? kg
;B : %6 $m
;anda "ital
;& : %* C6 mmEg
E4 : % 9Cmenit
44 : * 9Cmenit
Suhu : '7,+ 0
!emeriksaan fisik umum5epala
o
Bentuk kepala: n rm $ephali, kelainan (-),
+
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
5/38
o 3ata: k njungti"a anemis (-), sklera ikterus (-), pupil bulat is k r
'mm, 4efleks $ahaya C , mi sis (-), midriasis (-).o ;elinga: bentuk n rmal, t re (-). Nyeri tekan tragus (-C-)o Eidung: pernapasan $uping hidung (-), rin re (-)o 3ulut: 3uk sa sian sis (-), muk sa kering (-) pu$at(-).
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
6/38
F !alpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), !embesaran hepar (-),
!embesaran
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
7/38
3.% Diagn$sis Banding
!neum nia
!!>5
;B !aru
3.& Us"lan PemeriksaanEemat l gi
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
8/38
BAB III
*IN+AUAN PUS*AKA
A. PEN,ER*IAN RESPIRASI
!engertian pernafasan atau respirasi adalah suatu pr ses mulai dari
pengambilan ksigen, pengeluaran karb hidrat hingga penggunaan energi di
dalam tubuh. 3enusia dalam bernapas menghirup ksigen dalam udara bebas
dan membuang karb ndi ksida ke lingkungan.
7
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
9/38
4espirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
4espirasi * dan 0>* antara darah
dan udara.
4espirasi &alam yang merupakan pertukaran >* dan 0>* dari aliran darah
ke sel-sel tubuh.
&alam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udaradilakukan dengan dua $ara pernapasan, yaitu :
%. 4espirasi C !ernapasan &ada
• >t t antar tulang rusuk luar berk ntraksi atau mengerut
• ;ulang rusuk terangkat ke atas
• 4 ngga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada
ke$il sehingga udara masuk ke dalam badan.
*. 4espirasi C !ernapasan !erut• >t t difragma pada perut mengalami k ntraksi
• &iafragma datar
• G lume r ngga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara
pada dada menge$il sehingga udara masuk ke paru-paru.
N rmalnya manusia butuh kurang lebih ' liter ksigen perhari. &alam
keadaan tubuh bekerja berat maka ksigen atau >* yang diperlukan pun
menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai % hingga % kalilipat. 5etika
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
10/38
ksigen tembus selaput al"e lus, hem gl bin akan mengikat ksigen yang
banyaknya akan disesuaikan dengan besar ke$il tekanan udara.
!ada pembuluh darah arteri, tekanan ksigen dapat men$apat % mmEg
dengan % $$ ksigen. Sedangkan pada pembuluh darah "ena tekanannya hanya
+ milimeter air raksa dengan %* $$ ksigen. >ksigen yang kita hasilkan dalam
tubuh kurang lebih sebanyak * $$ di mana setiap liter darah mampu
melarutkan +,' $$ karb ndi ksida C 0>*. 0>* yang dihasilkan akan keluar dari
jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
!r ses 5imiawi 4espirasi !ada ;ubuh 3anusia :
!embuangan 0>* dari paru-paru : E E0>' ---J E*0>' ---J E* 0>*
!engikatan ksigen leh hem gl bin : Eb >* ---J Eb>*
!emisahan ksigen dari hem gl bin ke $airan sel : Eb>* ---J Eb >*
!engangkutan karb ndi ksida di dalam tubuh : 0>* E*> ---J E* 0>*
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung ksigen
dan mengeluarkan udara yang mengandung karb n di ksida dan uap air.
;ujuan pr ses pernapasan yaitu untuk memper leh energi. !ada peristiwa
bernapas terjadi pelepasan energy.
SALURAN NAPAS BA,IAN A*AS
%. 4 ngga hidung
*. 2aring
Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius )
Orofaring (merupakan pertemuan r ngga mulut dengan faring,terdapat pangkal
lidah)
Laringofaring (terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)
SALURAN NAPAS BA,IAN BA-AH
%.
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
11/38
- Epilotis CGlotis
%. ;rakhea
3erupakan pipa silider dengan panjang K %% $m, berbentuk L $in$in tulang rawan
seperti huruf 0. Bagian belakang dihubungkan leh membran
fibroelastic menempel pada dinding depan usofagus.
%. Br nkhus
3erupakan per$abangan trakhea kanan dan kiri. ;empat per$abangan ini
disebut carina.
Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea.
Bronchus kanan ber$abang menjadi : lobus superior, medius, inferior.
Brochus kiri terdiri dari : lobus superior dan inferior
%. !aru
3erupakan jalinan atau susunan bronkhiolus , bronkhiolus terminalis, bronkhiolus
respiratory, al eoli, sirkulasi paru, syaraf, sistem limfatik.
R$ngga dan Dinding Dada t/$ra0
4 ngga ini terbentuk leh:
- >t t D t t interkostalis
- >t t D t t pektoralis mayor dan minor
- >t t D t t trape!ius
- >t t D t t seratus anterior"posterior
- 5 sta- k sta dan k lumna "ertebralis
- 5edua hemi diafragma
B. Alat alat )erna)asan )ada man"sia
%. R$ngga Hid"ng a4"m Nasalis5
/dara dari luar akan masuk lewat r ngga hidung ($a"um nasalis). 4 ngga
hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak
(kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sud rifera). Selaput lendir
berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan.
%%
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
12/38
Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring
partikel k t ran yang masuk bersama udara. #uga terdapat k nka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang
masuk.&i sebelah belakang r ngga hidung terhubung dengan nas faring
melalui dua lubang yang disebut $h anae.
!ada permukaan r ngga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput
lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam r ngga
hidung.
*. aring *engg$r$kan5
/dara dari r ngga hidung masuk ke faring. 2aring merupakan per$abangan *
saluran, yaitu saluran pernapasan #nasofarings$ pada bagian depan dan
saluran pen$ernaan #orofarings$ pada bagian belakang.
!ada bagian belakang faring (p steri r) terdapat laring #tekak$ tempat
terletaknya pita suara #pita ocalis$. 3asuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
3akan sambil berbi$ara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran
pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Malaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,
bernapas, dan berbi$ara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan
gangguan kesehatan.
%*
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
13/38
2ungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar
masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga
menyediakan ruang dengung(res nansi) untuk suara per$akapan.
'. Batang *engg$r$kan *rakea5
;engg r kan berupa pipa yang panjangnya K % $m, terletak sebagian di
leher dan sebagian di r ngga dada (t rak). &inding tengg r kan tipis dan
kaku, dikelilingi leh $in$in tulang rawan, dan pada bagian dalam r ngga
bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk
ke saluran pernapasan.
Batang tengg r k (trakea) terletak di sebelah depan ker ngk ngan. &i dalam
r ngga dada, batang tengg r k ber$abang menjadi dua $abang tengg r k
(br nkus). &i dalam paru-paru, $abang tengg r k ber$abang-$abang lagi
menjadi saluran yang sangat ke$il disebut br nki lus. /jung br nki lus
berupa gelembung ke$il yang disebut gelembung paru-paru (al"e lus).
+. Pangkal *engg$r$kan laring5
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
14/38
. a6ang Batang *engg$r$kan Br$nk"s5
;engg r kan (trakea) ber$abang menjadi dua bagian, yaitu br nkus kanan
dan br nkus kiri. Struktur lapisan muk sa br nkus sama dengan trakea,
hanya tulang rawan br nkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian br nkus
yang lebih besar $in$in tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
Br nkus ber$abang-$abang lagi menjadi br nki lus.
Batang tengg r kan ber$abang menjadi dua br nkus, yaitu br nkus sebelah
kiri dan sebelah kanan. 5edua br nkus menuju paru-paru, br nkus ber$abang
lagi menjadi br nki lus. Br nkus sebelah kanan(br nkus primer) ber$abang
menjadi tiga br nkus l baris (br nkus sekunder), sedangkan br nkus sebelah
kiri ber$abang menjadi dua br nki lus. 0abang-$abang yang paling ke$il
masuk ke dalam gelembung paru-paru atau al"e lus. &inding al"e lus
mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam al"e lus
inilah ksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. 2ungsi utama br nkus
adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.?. Par"7)ar" P"lm$5
!aru-paru terletak di dalam r ngga dada bagian atas, di bagian samping
dibatasi leh t t dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi leh diafragma
yang ber t t kuat. !aru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulm
dekster) yang terdiri atas ' l bus dan paru-paru kiri (pulm sinister) yang
terdiri atas * l bus. !aru-paru dibungkus leh dua selaput yang tipis, disebut
pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut
%+
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
15/38
pleura dalam (pleura "is$eralis) dan selaput yang menyelaputi r ngga dada
yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
!aru-paru tersusun leh br nki lus, al"e lus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Br nki lus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi r nga br nkus masih
bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus
bersilia. Setiap br nki lus terminalis ber$abang-$abang lagi menjadi
br nki lus respirasi, kemudian menjadi duktus al"e laris.!ada dinding
duktus al"e laris mangandung gelembung-gelembung yang disebut al"e lus.
Kapasitas Paru-Paru
/dara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan
biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). G lume udara pernapasan pada
rang dewasa lebih kurang ml. G lume udara tidal rang dewasa pada
pernapasan biasa kira-kira ml. ketika menarik napas dalam-dalam maka
" lume udara yang dapat kita tarik men$apai % ml. /dara ini dinamakan
udara k mplementer. 5etika kita menarik napas sekuat-kuatnya, " lume
udara yang dapat diembuskan juga sekitar % ml. /dara ini dinamakan
udara suplementer. 3eskipun telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya,
tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang " lumenya kira-kira %
mksigen yang diperlukan untuk ksidasi diambil dari udara yang kita
hirup pada waktu kita bernapas. !ada waktu bernapas udara masuk melalu
saluran pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam al"e lus. >ksigen yang
%
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
16/38
terdapat dalam al"e lus berdifusi menembus dinding sel al"e lus. Akhirnya
masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat leh hem gl bin yang terdapat
dalam darah menjadi ksihem gl bin. Selanjutnya diedarkan leh darah ke
seluruh tubuh.
>ksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga ksihem gl bin
kembali menjadi hem gl bin. 5arb ndi ksida yang dihasilkan dari
pernapasan diangkut leh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya
sampai pada al"e lus &ari al"e lus karb n di ksida dikeluarkan melalui
saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan napas.
&engan demikian dalam al"e lus terjadi pertukaran gas yaitu ksigen
masuk dan karnb ndi ksida keluar.
. Pr$ses Perna8asan
!r ses pernapasan meliputi dua pr ses, yaitu menarik napas atau inspirasi
serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, t t
diafragma berk ntraksi, dari p sisi melengkung ke atas menjadi lurus.
Bersamaan dengan itu, t t- t t tulang rusuk pun berk ntraksi. Akibat dari berk ntraksinya kedua jenis t t tersebut adalah mengembangnya r ngga dada
sehingga tekanan dalam r ngga dada berkurang dan udara masuk. Saat
mengeluarkan napas, t t diafragma dan t t- t t tulang rusuk melemas.
Akibatnya, r ngga dada menge$il dan tekanan udara di dalam paru-paru naik
sehingga udara keluar. #adi, udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar
ke tempat yang bertekanan lebih ke$il.
#enis !ernapasan berdasarkan rgan yang terlibat dalam peristiwainspirasi dan ekspirasi, rang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan
perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi se$ara
bersamaan.(%) !ernapasan dada terjadi karena k ntraksi t t antar tulang rusuk,
sehingga tulang rusuk terangkat dan " lume r ngga dada membesar serta
tekanan udara menurun (inhalasi).4elaksasi t t antar tulang rusuk, $ sta
menurun, " lume ke$il, tekanan membesar (e kshalasi). (*) !ernapasan perut
terjadi karena k ntraksi Crelaksasi t t diafragma ( datar dan melengkung),
%?
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
17/38
" lume r ngga dada membesar , paru-paru mengembang tekanan menge$il
(inhalasi).3elengkung " lume r ngga dada menge$il, paru-paru menge$il,
tekanan besarCekshalasi.
D. Organ7Organ Perna8asan Pada 9an"sia
%. Eidung
Eidung terdiri dari lubang hidung, r ngga hidung, dan ujung r ngga hidung.
4 ngga hidung banyak memiliki kapiler darah, dan selalu lembap dengan
adanya lendir yang dihasilkan leh muk sa. &idalam hidung udara disaring
dari benda-benda asing yang tidak berupa gas agar tidak masuk ke paru-paru.
Selain itu udara juga disesuaikan suhunya agar sesuai dengan suhu tubuh.
*. 2aring
2aring merupakan ruang dibelakang r ngga hidung, yang merupakan jalan
masuknya udara dsri r nggs hidung. !ada ruang tersebut terdapat klep
(epigl tis) yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernafasan
dan makanan.
'.
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
18/38
br nkus terdiri atas lapisan jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, t t p l s
dan $in$in tulang rawan. 5edudukan br nkus yang menuju kekiri lebih
mendatar dari pada ke kanan. Eal ini merupakan salah satu sebab mengapa
paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit
?. Br nki lus
Br nke lus merupakan $abang dari br nkus, dindingnya lebih tipis dan
salurannya lebih tipis. Br nke lus ber$abang-$abang menjadi bagian yang
lebih halus.
6. Al"e lus
Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung
udara. &inding ale lus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan
dengan kapiler- kapiler darah. Adanya al"e lus memungkinkan terjadinya
luasnya daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas.
!ada bagian al"e lus inilah terjadi pertukaran gas-gas >* dari udara bebas ke
sel-sel darah, sedangkan perukaran 0>* dari sel-sel tubuh ke udara bebas
terjadi.
7. !aru-paru!aru-paru terletak dalam r ngga dada dibatasi leh t t dada dan tulang
rusuk, pada bagian bawah dibatasi leh t t dafragma yang kuat. !aru-paru
merupakan himpunana dari br nkeulus, sa$$us al"e laris dan al"e lus.
&iantara selaput dan paru-paru terdapat $airan limfa yang berfungsi untuk
melindungi paru-paru pada saat mengembang dan mengempis. 3engembang
dan mengempisnya paru-paru disebabkan karena adanya perubahan tekana
r ngga dada.!aru-paru kanan
o berl bus tiga
o Br nkus kanan ber$abang tiga
!aru-paru kiri
o berl bus dua
o Br nkuis kiri ber$abang dua
o ! sisinya lebih mendatar
%7
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
19/38
&ibungkus leh lapisanpleura yang berfungsi menghindari gesekan saat
bernafas
E. Anat$mi Par"7)ar"
!aru-paru merupakan rgan yang berbentuk keru$ut, letaknya
didalam r ngga dada (th ra9). 5edua paru-paru saling terpisah leh
mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar,
setiap paru-paru mempunyai apeks dan basis.!aru-paru kanan dibagi ' l bus : l bus superi r, l bus medius, dan
l bus inferi r. !aru-paru kanan terbagi lagi atas % segmen : pada l bus
superi r terdiri atas ' segmen yakni segmen pertama adalah segmen api$al,segmen kedua adalah segmen p steri r, dan segmen ketiga adalah segmen
anteri r. !ada l bus medius terdiri atas * segmen yakni segmen keempat
adalah segmen lateral, dan segmen kelima adalah segmen medial. !ada l bus
inferi r terdiri atas segmen yakni segmen keenam adalam segmen api$al,
segmen ketujuh adalah segmen medi basal, segmen kedelapan adalah
segmen anteri basal, segmen kesembilan adalah segmen later basal, dan
segmen kesepuluh adalah segmen p steri basal.!aru-paru kiri terbagi * l bus : l bus superi r dan l bus inferi r.
!aru-paru kiri terdiri dari 7 segmen : pada l bus superi r terdiri dari segmen
pertama adalah segmen apik p steri r, segmen kedua adalah segmen
anteri r, segmen ketiga adalah segmen superi r, segmen keempat adalah
segmen inferi r. !ada l bus inferi r terdiri dari segmen kelima segmen
api$al atau segmen superi r, segmen keenam adalah segmen medi basal atau
kardiak, segmen ketujuh adalah segmen anter basal dan segmen kedelapan
adalah segmen p ster basal.
. De8inisi Pne"m$nia
!neum nia adalah peradangan parenkim paru dimana asinus terisi leh
$airan radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang ke dalam
interstitium. Se$ara klinis pneum nia didefinisikan sebagai suatu peradangan
paru yang disebabkan leh mikr rganisme (bakteri, "irus, jamur, parasit).
!neum nia yang disebabkan leh %ycobacterium tuberculosis tidak termasuk,
%
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
20/38
sedangkan peradangan paru yang disebabkan leh penyebab n n infeksi (bahan
kimia, radiasi, bat- batan) laHimnya disebut pneum nitis.
,. akt$r Resik$
!neum nia semakin sering dijumpai pada g l ngan lanjut usia, pasien
dengan panyakit menahun serta pada penderita penyakit paru bstruksi kr nik.
#uga dapat terjadi pada pasien dengan penyakit lain seperti diabetes melitus,
payah jantung, penyakit arteri k r ner, keganasan, insufisiensi renal, penyakit
saraf kr nik, dan penyakit hati kr nik. 2akt r predisp sisi lain berupa kebiasaan
mer k k, pas$a infeksi "irus, keadaan imun defisiensi, kelemahan ataukelainan struktur rgan dada dan penurunan kesadaran. #uga adanya tindakan
infasif seperti infus, intubasi, trake st mi atau pemasangan "entilat r.
H. Eti$l$gi
!neum nia disebabkan leh berbagai ma$am mikr rganisme : bakteri,
"irus, jamur dan pr t H a. &ata dari kepustakaan, pneum ni yang didapat dari
masyarakat ( community&ac'uired pneumonia C pneum nia k muniti) banyak
disebabkan leh bakteri gram p sitif, sebaliknya pneum nia yang didapat di
rumah sakit ( hospital&a'uired pneumonia C pneum nia n s k mial) banyak
disebabkan leh bakteri gram negatif, sedang pneum nia aspirasi banyak
disebabkan leh bakteri anaer b. 3eskipun demikian, di Ind nesia akhir-akhir
ini sering dilap rkan dari beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa kuman
yang ditemukan dari pemeriksaan dahak penderita pneum nia k muniti adalah
bakteri gram negatif.
*a6el 1. Pen:e6a6 tersering Pne"m$nia :ang dida)at di mas:arakat dan n$s$k$mial.
LOKASI SU9BER PEN;EBAB
3asyarakat(5 muniti)
(trepcoccus pneumoniae %ycoplasma pneumoniae )aemophilus influen!a Legionella pneumophila*hlamydia pneumoniae
+naerob oral #aspirasi$
+deno irus4umah Sakit lebsiella pneumoniae
*
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
21/38
(N s k mial) -seudomonas aeruginosa(taphylococcus aureus
I. Pat$genesis
&alam keadaan sehat pada paru tidak terjadi pertumbuhan
mikr rganisme, keadaan ini disebabkan leh adanya mekanisme pertahanan
paru. 3ekanisme pertahanan awal adalah filtrasi leh bulu hidung, refle9 batuk,
dan muk silier. 3ekanisme pertahanan lanjut berupa sekresi IgA l kal dan
resp n inflamasi.
Apabila terjadi ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh,
mikr rganisme dan lingkungan, maka mikr rganisme dapat masuk,
berkembang biak dan menimbulkan penyakit. 4isik terjadinya infeksi pada
paru sangat tergantung pada kemampuan mikr rganisme untuk men$apai dan
merusak permukaan epitel saluran napas.
Ada beberapa $ara mikr rganisme untuk men$apai dan merusak
permukaan saluran nafas :In kulasi langsung, penyebaran melalui pembuluh
darah, inhalasi bahan aer s l, k l nisasi pada permukaan muk sa. ;erbanyak
adalah k l nisasi. Se$ara inhalasi terjadi pada infeksi "irus, mikr rganismeatipikal, jamur. 5ebanyakan bakteri dengan ukuran , D *, mikr melalui
udara dapat men$apai br nkus terminal atau al"e l dan selanjutnya terjadi
pr ses infeksi. Bila terjadi k l nisasi pada saluran napas atas kemudian terjadi
aspirasi ke bagian saluran napas bawah dan terjadi in kulasi mikr rganisme,
hal ini merupakan permulaan infeksi paru.
In"asi bakteri ke parenkim paru menimbulkan k ns lidasi eksudatif
jaringan ikat paru yang bisa l bular, l bar, interstisial. Stadium awal berupahiperemis akibat pelebaran pembuluh darah, eksudasi $airan intra-al"e lar,
penumpukan fibrin dan infiltrasi neutr phil yang dikenal dengan /e)atisasi
mera/. !ada tahap selanjutnya akan terjadi penumpukan fibrin dan disintegrasi
pr gresif dari sel D sel inflamasi dikenal dengan He)atisasi Kela6". ;ahap
selanjutnya merupakan res lusi dari k ns lidasi yang biasanya terjadi setelah 7
D % hari dimana eksudasi di$erna se$ara enHimatik untuk selanjutnya
*%
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
22/38
dikeluarkan melalui batuk. Apabila infeksi bakteri menetap dan meluas ke
ka"itas pleura maka dapat menyebabkan terjadinya empyema.
+. Pat$l$gi Anat$mi
;erdapat + stadium anat mi dari pneum nia l baris, yaitu:
a) Stadium k ngesti, terdiri dari pr liferasi $epat dari bakteri dengan
peningkatan "askularisasi dan eksudasi yang serius, sehingga l bus yang
terkena akan berat, merah penuh dengan $airan. 4 ngga al"e lar
mengandung $airan edema yang berpr tein, neutr fil yang menyebar dan
banyak bakteri. Susunan al"e lar masih tampak. b) Stadium hepatisasi merah terjadi leh karena r ngga udara dipenuhi
dengan eksudat fibrin supuratif yang berakibat k ns lidasi k ngestif yang
menyerupai hepar pada jaringan paru. Benang-benang fibrin dapat
mengalir dari suatu al"e lus melalui p ri-p ri yang berdekatan.
$) Stadium hepatisasi kelabu (k nsulidasi) melibatkan desintegrasi pr gresif
dari leuk sit dan eritr sit bersamaan dengan penumpukan terus-menerus
dari fibrin diantara al"e li.
d) Stadium akhir yaitu res lusi, mengikuti kasus-kasus tanpa k mplikasi.
1ksudat yang mengalami k ns lidasi di antara r ngga al"e li di$erna
se$ara enHimatis yang diserap kembali atau dibersihkan dengan batuk.
!arenkim paru kembali menjadi penuh dengan $airan dan basah sampai
pulih men$apai keadaan n rmal.
K. Klasi8ikasi
!neum nia diklasifikasikan ke beberapa kel mp k, diantaranya:
1. 9en"r"t tem)at asal ter
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
23/38
jam berada di rumah sakit. 5uman penyebab sangat beragam, yang
sering (taphylococcus aureus atau bakteri dengan gram negatif
lainnya seperti E.coli , lebsiella pneumoniae , -seudomonas
aeroginosa , -roteus , dll. ;ingkat resistensi bat terg l ng tinggi
untuk bakteri penyebab EA!.
2. 9en"r"t gam6aran klinis
a) Typical pneumonia , infeksi radang paru dengan gejala yang khas.
8ejala yang khas (typi$al) dari pneum nia yaitu mun$ulnya se$ara
tiba-tiba diikuti dengan batuk berdahak, demam dalam waktu singkat
dan menggigil, dan sesak napas. Sekitar ' hanya merasakan sakit
dada yang hebat (pleura) sebagai gejala utama tanpa di ikuti simpt m
khas pneum nia. Selain itu penderita $epat lelah, tidak nafsu makan,
berkeringat dan rasa mual.
b) +typical pneumonia sebagai kebalikannya
3. 9en"r"t )redileksi in8eksi
a) !neum nia l baris. Sering pada pneum nia ba$terial, jarang pada bayi dan rang tua. !neum nia yang terjadi pada satu l bus atau
segmen. 5emungkinan sekunder disebabkan leh adanya bstruksi
br nkus seperti aspirasi benda asing, atau adanya pr ses keganasan.
b) Br nk pneum nia. &itandai dengan adanya ber$ak-ber$ak infiltrate
pada lapangan paru. &apat disebabkan leh bakteri maupun "irus.
Sering pada bayi dan rang tua. #arang dihubungkan dnegan
bstruksi br nkus.$) !neum nia interstitial.
L. 9ani8estasi Klinis
Se$ara umum manifestasi klinis pneum nia dapat dibagi menjadi:
a) 3anifestasi n nspesifik infeksi dan t ksisitas berupa demam, sakit
kepala, gelisah, malaise, nafsu makan kurang, keluhan gastr intestinal.
*'
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
24/38
b) 8ejala umum saluran pernapasan bawah berupa batuk, takipnu,
akspekt rasi sputum, napas $uping hidung, sesak napas, merintih, dan
sian sis. !enderita pneum nia akan lebih suka berbaring pada sisi yang
sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri.
$) ;anda pneum nia berupa retraksi, perkusi pekak, fremitus melemah,
suara napas melemah, dan r nki.
d) ;anda efusi pleura atau empiema berupa gerak ekskursi dada tertinggal di
daerah efusi, perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas melemah,
suara napas tubuler tepat diatas batas $airan, friction rub , nyeri dada
karena iritasi pleura (nyeri berkurang bila efusi bertambah dan berubah
menjadi nyeri tumpul), kaku kudukCmeningismus (iritasi meningen tanpa
inflamasi) bila terdapat iritasi pleura l bus atas, nyeri abd men (kadang
terjadi bila iritasi mengenai diafragma pada pneum nia l bus kanan
bawah).
9.Penegakan Diagn$sis
&iagn sis klinis pneum nia bergantung kepada penemuan kelainan fisisatau bukti radi l gis yang menunjukkan k nsuidasi. 5lasifikasi diagn sis klinis
pada masa kini dilengkapi fakt r pat genesis yang berperan (lingkungan,
pejamu). &iagn sis dan terapi pneum nia dapat ditegakkan berdasarkan kepada
riwayat penyakit yang lengkap, pemeriksaan fisis yang diteliti dan pemeriksaan
penunjang. 8ejala-gejala pneum nia serupa untuk semua jenis pneum nia.
8ejala-gejala meliputi:
8ejala 3ay r:%.batuk *.sputum pr duktif '.demam (suhuJ'6,7-+ $)
8ejala 3in r:%. sesak napas*. nyeri dada'. !ada pemeriksaan fisik dapat didapatkan saat inspeksi terlihat ada bagian
yang tertinggal ketika bernapas, " $al fremitus mengeras, pada perkusi redup,
*+
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
25/38
dan auskultasi didapatkan suara br nk "esikuler dan dapat disertai r nki basah
halus maupun kasar.+. jumlah leuk sit J%*. Cµ <
8ambaran klinis biasanya didahului leh infeksi saluran napas akut
bagian atas selama beberapa hari, kemudian diikuti dengan demam, menggigil,
suhu tubuh kadang-kadang melebihi + P 0, sakit tengg r kan, nyeri t t dan
sendi. #uga disertai batuk, dengan sputum muk id atau purulen, kadang-kadang
berdarah. !ada pemeriksaan fisik dada terlihat bagian yang sakit tertinggal
waktu bernafas, pada palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada
auskultasi terdengar suara napas br nk "esikuler sampai br n$hial yang
kadang-kadang melemah. 3ungkin disertai r nkhi halus, yang kemudian
menjadi r nkhi basah kasar pada stadium res lusi. !neum nia pada usia lanjut
seringkali memberikan gejala yang tidak khas. Selain batuk dan demam pasien
tidak jarang datang dengan keluhan gangguan kesadaran (delirium), tidak mau
makan, jatuh, dan ink ntinensia akut.
Anamnesis&itujukan untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab yang berhubungan
dengan fakt r infeksi :
a) 1"aluasi fakt r presdip sisi: !!>5 ( ). influen!ae ), penurunan imunitas
( -neumocystic carinil , 03G,
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
26/38
a) Awitan akut biasanya leh kuman pat gen seperti (. pneumoniae,
(treptococcus spp. (taphyloccus . !neum nia "irus ditandai dengan
mialgia, malaise, batuk kering dan n npr duktif. Awitan lebih insidi us
dan ringan pada rang tuaCimunitas menurun misalnya: lebsiella,
-seudomonas, Enterobacteriaceae , kuman aner b, jamur.
b) ;anda-tanda fisis pada tipe pneum nia klasik bisa didapatkan berupa
demam, sesak napas, tanda-tanda k nsulidasi paru (perkusi paru yang
pekak, r nki nyaring, suara pernapasan br n$hial). Bentuk klasik pada !5
primer berupa br nk pneum nia, pneum nia l baris atau
pleur pneum nia. 8ejala atau bentuk yang tidak khas dijumpai pada !5
sekunder ataupun !N. &apat diper leh bentuk manifestasi lain infeksi
paru seperti efusi pleura, pneum t raksChidr pneum t raks.
$) Marna, k nsistensi, dan jumlah spuum penting untuk diperhatikan.
Pemeriksaan )en"n
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
27/38
a) !erselubungan h m gen atau inh m gen sesuai dengan l bus atau
segment paru se$ara anat mis. Batasnya tegas, walaupun pada mulanya
kurang jelas.
b) G lume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru
menge$il. ;idak tampak de"iasi tra$heaCseptumCfissureC seperti pada
atelektasis.
$) (ilhouette sign ( ) : untuk menentukan letak lesi paru O batas lesi dengan
jantung hilang, berarti lesi tersebut berdampingan dengan jantung atau di
l bus medius kanan.
d) Seringkali terjadi k mplikasi efusi pleura.
e) Bila terjadinya pada l bus inferi r, maka sinus phreni$ $ stalis yang
paling akhir terkena.
f) !ada permulaan sering masih terlihat "askuler.
g) !ada masa res lusi sering tampak +ir Bronchogram (ign .
a. Pne"m$nia l$6aris
;erjadi pada seluruh atau satu bagian besar dari l bus paru. !ada f t th ra9!A tampak infiltrate di parenkim paru perifer yang semi pak, h m geny tipis
seperti awan, berbatas tegas, bagian perifer lebih pak di banding bagian
sentral. 5 ns lidasi parenkim paru tanpa melibatkan jalan udara
mengakibatkan timbulnya air br nk gram. ;ampak pelebaran dinding
br nkhi lus. ;idak ada " lume l ss pada pneum nia tipe ini.
*6
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
28/38
Gambar 2. Pneumonia lobaris pada lobus kanan bawah (RLL) posisi PA lateral
*7
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
29/38
(1) (2)Gambar . Pneumonia lobaris R!L lateral (1)
Pneumonia lobaris R!L "a#ital $% s&an (2)
*
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
30/38
8ambar +. PGambar '. Pneumonia lobaris lobus kanan bawah (LLL) AP lateral
6. Br$nk$)ne"m$nia8ambaran radi l gis br nk pneum nia: mempunyai bentuk difus
bilateral dengan peningkatan $ rakan br nkh "askular dan infiltrat ke$il dan
halus yang tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan ber$ak ini sering terlihat
pada l bus bawah.;ampak infiltrate peribr nkial yang semi pak dan
inh m gen di daerah hilus yang menyebabkan batas jantung menghilang
(silh ute sign). ;ampak juga air br nk gram, dapat terjadi nekr sis dan ka"itas
pada parenkim paru. !ada keadaan yang lebih lanjut dimana semakin banyak al"e lus yang telibat maka gambaran pak menjadi terlihat h m gen.
(%) (*)
Gambar . ronkopneumonia kanan (1) ronkopneumonia bilateral PA (2)
'
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
31/38
Infiltrat interstitial, ditandai dengan peningkatan $ rakan
br nk "askuler, peribr n$hial $uffing, dan hiperaerasi
Infiltrat al"e lar, merupakan k ns lidasi paru-paru dengan air
br n$h gram
Br nk pneum nia, ditandai dengan gambaran difus merata pada kedua
paru, berupa ber$ak-ber$ak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer paru, disertai dengan peningkatan $ rakan peribr nkial.
$. R$"nd Pne"m$nia
!neum nia ini sering terlihat pada infeksi di masa kanak-kanak dan
dapat menyerupai suatu massa dalam paru. !etunjuk untuk p la ini adalah
adanya air bronchogram di dalam bayangan pak. ound -neumonia terjadi
karena infeksi mudah menyebar melalui f ramen interal"e lar.
Round pneumonia in ri#ht lower lobe
PA
Round pneumonia pada paru kanan
(R!L) PA
'%
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
32/38
d. Pne"m$nia interstitial
!neum nia interstitial ditandai dengan p la linear atau retikuler pada
parenkim paru. !ada tahap akhir, dijumpai penebalan jaringan interstitial
sebagai densitas n duler yang ke$il. Infiltrat interstitial, ditandai dengan
peningkatan $ rakan br nk "askuler, peribr n$hial $uffing, dan hiperaerasi.
e. At:)i(al )ne"m$nia
'*
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
33/38
;empat terjadinya infeksi terutama di intertitium, karena itu disebut
interstitial pneum nia. Infiltrasi sel dan edema yang terjadi menyebabkan
semakin jauhnya jarak al"e li dengan pembuluh darah kapiler paru sehingga
pertukaran udara atau ksigen terhambat, akibatnya pasien merasa sesak
nafas. &idalam al"e li hampir tidak berisi $airan, karena itu pasien tidak
batuk berdahak. 5uman penyebab terutama yang hidup didalam sel seperti
"irusO 0hlamydia pneum nia, mik plasma pneum niaeO serta $ 9iella
burnetti $hlamidia tra$h matis ( jarang). 8ejala klinis utama adalah sesak
nafas dan batuk tidak berdahak. #uga tidak terjadi demam, kenikan suhu
badan hanya minimal.
N. DIA,NOSIS BANDIN,&ifferential &iagn sis dari penyakit pneum nia adalah sebagai berikut:• *"6er("l$sis Par" *B5
;uber$ul sis !aru (;B) adalah suatu penyakit infeksi menular yang
disebabkan leh 3. tuber$ul sis. #alan masuk untuk rganism 3.
tuber$ul sis adalah saluran pernafasan, saluran pen$ernaan. 8ejala klinis ;B
antara lain batuk lama yang pr duktif (durasi lebih dari ' minggu), nyeri
dada, dan hem ptisis dan gejala sistemik meliputi demam, menggigil,
keringat malam, lemas, hilang nafsu makan dan penurunan berat badan.
''
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
34/38
;ampak gambaran $a"itas pada paru l bus atas kanan pada f t th ra9 pr yeksi !A
• AtelektasisAtelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak
sempurna dan menyiratkan arti bahwa al"e lus pada bagian paru yang
terserang tidak mengandung udara dan k laps. 3emberikan gambaran yang
mirip dengan pneum nia tanpa air br n$h gram. Namun terdapat penarikan
jantung, trakea, dan mediastinum ke arah yang sakit karena adanya
pengurangan " lume interk stal spa$e menjadi lebih sempit dan penge$ilan
dari seluruh atau sebagian paru-paru yang sakit. Sehingga akan tampak
th ra9 asimetris.
'+
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
35/38
Atelektasis pada f t th ra9 pr yeksi !A
• E8"si Ple"ra3emberi gambaran yang mirip dengan pneum nia, tanpa air
br n$h gram. ;erdapat penambahan " lume sehingga terjadi pend r ngan
jantung, trakea, dan mediastinum kearah yang sehat. 4 ngga th ra9
membesar. !ada edusi pleura sebagian akan tampak menis$us sign, tanda
khas pada efusi pleura.
1fusi pleura pada f t th ra9 p sisi !A
'
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
36/38
!emeriksaan radi l gi, dalam hal ini f t th ra9 k n"ensi nal dan
0; S$an menjadi pemeriksaan yang sangat penting pada pneum nia.
;erutama apabila dari pemeriksaan fisik memang menunjukan kelainan di
paru dan membutuhkan pemeriksaan peunjang berupa f t th ra9.
5 rdinasi antara pemeriksaan klinis, lab rat rium dan radi l gi akan dapat
menunjang penegakan diagn sis yang tepat.
8ambaran khas pada pneum nia adalah adanya perselubungan
dengan adanya gambaran air br n$h gram. Namun tidak semua pneum nia
memberikan gambaran khas tersebut. /ntuk menentukan eti l gi pneum nia
tidak dapat hanya semata-mata menggunakan f t th ra9, melainkan harusdilihat dari riwayat penyakit, dan juga pemeriksaan lab rat rium.
/ntuk membedakan antara pneum nia, atelektasis, dan efusi pleura
dilihat dari adanya penarikan atau pend r ngan jantung, trakea dan
mediastinum ke arah yang sakit atau sehat. Sementara untuk membedakan
pneum nia dengan ;B adalah dilihat dari ada atau tidaknya ka"itas yang
umumnya terdapat pada l bus paru bagian atas. #adi dalam menegakkan
pneum nia, sangat diperlukan gambaran radi l gis untuk penegakan
diagn sis disamping pemeriksaan lab rat rium.
O. PENA*ALAKSANAAN!eng batan pneumonia sendiri terdiri atas antibi ti$ dan peng batan sup rtif.
!emberian antibi tik pada penderita pneum nia sebaiknya berdasarkan pada
mikr rganisme penyebabnya.%. !enatalaksanaan umum
%. >ksigen nasal
*. 4ehidrasi 0airan'. Antipiretik
*. !enatalaksanaan kausatif
3ikr rganisme >bat(.-neumoniae !enisilin, ;rimetr pim-Sulfamet ksaH l, 3akr lida(.-neumoniae
resisten -enisilin
Sef taksim, Seftriaks n, 2l r kuin l n, 3akr lida d sis
tinggi -seudomonas
aeruginosa
Amin glik sida, SeftaHidim, 8 l ngan 5arbapenem,
0ipr fl ksasin,
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
37/38
)./nfluen!a AHitr misin, 2l r kuin l n, Sefal sp rin g l ngan * dan
', ;rimetr pim-Sulfamet ksaH l %ycoplasma
pneumonia
& ksisiklin, 3akr lida, 2lu r kuin l n
*hlamydia
pneumonia
& ksisiklin, 3akr lida, 2lu r kuin l n
P. KO9PLIKASI
%. 1fusi !leura
*. 1mpiema
'. Abses !aru
+. Sepsis
. 8agal Napas
DA *AR PUS*AKA
%. 4asad, Sjariar. * 7. adiologi 0iagnostik , 1disi 5edua, Balai !enerbit 25/I,
#akarta
*. Aru M, Bambang, Idrus A, 3ar$ellus, Siti S, ed . Buku Ajar Ilmu !enyakit
&alam #ilid II. 1disi +. #akarta: !usat !enerbitan &epartemen I!& 4S03O
* 6.
'. !ri$e, Syl"ia A., Mils , < raine 3. * 7. !at fisi l gi, 5 nsep klinis !r ses-
!r ses !enyakit, Buku II, edisi keempat. !enerbit Buku 5ed kteran, 180.
+. !almer, dkk. * % , -etun1uk %embaca 2oto untuk 0okter 3mum , 180,
#akarta
. Mibis n , #usuf 3. * % . Buku +1ar /lmu -enyakit -aru , Balai penerbit 25
/NAI4, Surabaya
?. Ameri$an th ra$i$ s $iety. 8uidelines f r management f adults with
8uidelines f r the 3anagement f Adults with E spital-a$Tuired, Gentilat r-
ass $iated, and Eealth$are-ass $iated !neum nia. Am # 4espir 0rit.0are 3ed
* O %6%: '77-+%?.
6. !erhimpunan & kter !aru Ind nesia. * '. !ed man &iagn sis dan
'6
-
8/17/2019 Tutor Dr.cut
38/38
penatalaksanaan !neum nia 5 muniti.
7. !erhimpunan & kter !aru Ind nesia. * '. !ed man &iagn sis dan
penatalaksanaan !neum nia N s k mial.