tutor dr.cut

Upload: merahdanmerah

Post on 06-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    1/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Infeksi Saluran Napas Bawah Akut (ISNBA) masih menjadi masalah

    kesehatan yang utama terutama di negara-negara berkembang dan menimbulkan

    angka kesakitan dan kematian yang tinggi. ISNBA dapat dijumpai dalam

    berbagai bentuk, tersering adalah pneum nia. !neum nia merupakan pr ses

    infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (al"e li). #uga bisa didefinisikan

    peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari br nki lus terminalis

    yang men$akup br nki lus respirat rius dan al"e li, serta menimbulkan

    k ns lidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat dengan gejala-

    gejala batuk, demam dan sesak nafas.

    Gambar 1. Pneumonia

    Se$ara klinis pneum nia dapat diklasifikasikan sebagai suatu

    peradangan paru yang disebabkan leh mikr rganisme (bakteri, "irus, jamur,

    parasit, dan lain-lain). Se$ara anat mis pneum nia dapat diklasifikasikan

    sebagai pneum nia l baris, pneum nia segmentalis, dan pneum nia l bularis

    yang dikenal sebagai br nk pneum nia dan biasanya mengenai paru bagian

    bawah.

    %

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    2/38

    !neum nia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran napas yang

    terbanyak didapatkan dan sering merupakan penyebab kematian hampir di

    seluruh dunia. &i Amerika pneum nia men$apai %' dari semua penyakit

    infeksi pada anak usia * tahun. Berdasarkan penelitian insidensi pneum nia

    didapat + kasus dari % anak prasek lah, * kasus dari % anak umur - tahun

    dan % kasus dari % anak umur -% tahun. /NI012 memperkirakan bahwa '

    juta anak di dunia meninggal karena pneum nia setiap tahun. 3eskipun

    penyakit ini lebih banyak ditemukan pada daerah berkembang akan tetapi di

    negara majupun ditemukan kasus yang $ukup signifikan.

    &i Ind nesia berdasarkan hasil 4iset 5esehatan &asar (4IS51S&AS)

    tahun * 6 menunjukkan pre"alensi nasi nal IS!A * , , angka m rbiditas

    pneum nia pada bayi *,* , balita ' , angka m rtalitas pada bayi *',7 dan

    balita % , .

    !emeriksaan f t p l s th raks merupakan salah satu pemeriksaan

    penunjang dalam menegakkan diagn sis pneum nia. 8ambaran yang berbeda

    dari th ra9 dapat diper leh dengan merubah rientasi relatif tubuh dan arah

    pan$aran 9-ray.

    *

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    3/38

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    3.1 Identitas Pasien

    Nama : ;n. A

    #enis kelamin : jek

    Status : 3enikah

    Agama : Islam

    ;anggal 34S : *? #anuari * %?

    N . 43 : 7'9999

    3.2 Anamnesis

    5eluhan utamaSesak napas

    4iwayat penyakit sekarang

    !asien datang dengan keluhan sesak napas sejak * hari S34S.Sesak tidak

    disertai suara @ngik namun disertai dengan suara seperti rang yang

    meng r k. Sesak akan bertambah berat jika pasien duduk sehingga pasien

    lebih memilih tidur daripada duduk. Sesak juga tidak dipengaruhi leh

    suhu dan $ua$a. Selain sesak pasien juga mengeluhkan batuk yang disertai

    dahak, dahak berwarna hijau kekuningan kental sehingga pasien merasa

    sulit untuk mengelurkan dahak. Batuk lebih sering dan suara dahaknya

    lebih terdengar pada pagi hari dan siang hari daripada malam hari. Selain

    itu pasien juga demam sejak ' hari S34S. &emam naik turun tidak

    menentu waktunya. Nafsu makan pasien berkurang, dan tampak lemas dan

    tidak bertenaga. BAB ( ) dalam batas n rmal, frekuensi %-* kaliChari,

    k nsistensi lembek. BA5 ( ) dalam batas n rmal.

    4iwayat !enyakit &ahulu

    '

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    4/38

    !asien mengalami batuk dan pilek sebelumnya hari sebelum sesak dan

    baru pertama kali pasien mengalami sesak.

    4iwayat !enyakit 5eluarga

    Batuk lama dalam keluarga disangkal pasien

    4iwayat asma atau alergi disangkal leh pasien

    4iwayat !eng batan

    Belum melakukan peng batan apapun

    4iwayat !sik s sial!ada sehari D hari pasien mer k k, dalam sehari pasien dapat

    menghabiskan % bungkus r k k, pasien tidak meminum al$ h l, pasien

    jarang minum k pi. 5etika bekerja pasien jarang menggunakan masker atau

    penutup.

    3.3 Pemeriksaan isik Status generalis

    5eadaan umum : sakit sedang

    5esadaran : 0 mp s mentis

    BB : ? kg

    ;B : %6 $m

    ;anda "ital

    ;& : %* C6 mmEg

    E4 : % 9Cmenit

    44 : * 9Cmenit

    Suhu : '7,+ 0

    !emeriksaan fisik umum5epala

    o

    Bentuk kepala: n rm $ephali, kelainan (-),

    +

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    5/38

    o 3ata: k njungti"a anemis (-), sklera ikterus (-), pupil bulat is k r

    'mm, 4efleks $ahaya C , mi sis (-), midriasis (-).o ;elinga: bentuk n rmal, t re (-). Nyeri tekan tragus (-C-)o Eidung: pernapasan $uping hidung (-), rin re (-)o 3ulut: 3uk sa sian sis (-), muk sa kering (-) pu$at(-).

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    6/38

    F !alpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), !embesaran hepar (-),

    !embesaran

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    7/38

    3.% Diagn$sis Banding

    !neum nia

    !!>5

    ;B !aru

    3.& Us"lan PemeriksaanEemat l gi

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    8/38

    BAB III

    *IN+AUAN PUS*AKA

    A. PEN,ER*IAN RESPIRASI

    !engertian pernafasan atau respirasi adalah suatu pr ses mulai dari

    pengambilan ksigen, pengeluaran karb hidrat hingga penggunaan energi di

    dalam tubuh. 3enusia dalam bernapas menghirup ksigen dalam udara bebas

    dan membuang karb ndi ksida ke lingkungan.

    7

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    9/38

    4espirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :

    4espirasi * dan 0>* antara darah

    dan udara.

    4espirasi &alam yang merupakan pertukaran >* dan 0>* dari aliran darah

    ke sel-sel tubuh.

    &alam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udaradilakukan dengan dua $ara pernapasan, yaitu :

    %. 4espirasi C !ernapasan &ada

    • >t t antar tulang rusuk luar berk ntraksi atau mengerut

    • ;ulang rusuk terangkat ke atas

    • 4 ngga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada

    ke$il sehingga udara masuk ke dalam badan.

    *. 4espirasi C !ernapasan !erut• >t t difragma pada perut mengalami k ntraksi

    • &iafragma datar

    • G lume r ngga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara

    pada dada menge$il sehingga udara masuk ke paru-paru.

    N rmalnya manusia butuh kurang lebih ' liter ksigen perhari. &alam

    keadaan tubuh bekerja berat maka ksigen atau >* yang diperlukan pun

    menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai % hingga % kalilipat. 5etika

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    10/38

    ksigen tembus selaput al"e lus, hem gl bin akan mengikat ksigen yang

    banyaknya akan disesuaikan dengan besar ke$il tekanan udara.

    !ada pembuluh darah arteri, tekanan ksigen dapat men$apat % mmEg

    dengan % $$ ksigen. Sedangkan pada pembuluh darah "ena tekanannya hanya

    + milimeter air raksa dengan %* $$ ksigen. >ksigen yang kita hasilkan dalam

    tubuh kurang lebih sebanyak * $$ di mana setiap liter darah mampu

    melarutkan +,' $$ karb ndi ksida C 0>*. 0>* yang dihasilkan akan keluar dari

    jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.

    !r ses 5imiawi 4espirasi !ada ;ubuh 3anusia :

    !embuangan 0>* dari paru-paru : E E0>' ---J E*0>' ---J E* 0>*

    !engikatan ksigen leh hem gl bin : Eb >* ---J Eb>*

    !emisahan ksigen dari hem gl bin ke $airan sel : Eb>* ---J Eb >*

    !engangkutan karb ndi ksida di dalam tubuh : 0>* E*> ---J E* 0>*

    Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung ksigen

    dan mengeluarkan udara yang mengandung karb n di ksida dan uap air.

    ;ujuan pr ses pernapasan yaitu untuk memper leh energi. !ada peristiwa

    bernapas terjadi pelepasan energy.

    SALURAN NAPAS BA,IAN A*AS

    %. 4 ngga hidung

    *. 2aring

    Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius )

    Orofaring (merupakan pertemuan r ngga mulut dengan faring,terdapat pangkal

    lidah)

    Laringofaring (terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)

    SALURAN NAPAS BA,IAN BA-AH

    %.

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    11/38

    - Epilotis CGlotis

    %. ;rakhea

    3erupakan pipa silider dengan panjang K %% $m, berbentuk L $in$in tulang rawan

    seperti huruf 0. Bagian belakang dihubungkan leh membran

    fibroelastic menempel pada dinding depan usofagus.

    %. Br nkhus

    3erupakan per$abangan trakhea kanan dan kiri. ;empat per$abangan ini

    disebut carina.

    Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea.

    Bronchus kanan ber$abang menjadi : lobus superior, medius, inferior.

    Brochus kiri terdiri dari : lobus superior dan inferior

    %. !aru

    3erupakan jalinan atau susunan bronkhiolus , bronkhiolus terminalis, bronkhiolus

    respiratory, al eoli, sirkulasi paru, syaraf, sistem limfatik.

    R$ngga dan Dinding Dada t/$ra0

    4 ngga ini terbentuk leh:

    - >t t D t t interkostalis

    - >t t D t t pektoralis mayor dan minor

    - >t t D t t trape!ius

    - >t t D t t seratus anterior"posterior

    - 5 sta- k sta dan k lumna "ertebralis

    - 5edua hemi diafragma

    B. Alat alat )erna)asan )ada man"sia

    %. R$ngga Hid"ng a4"m Nasalis5

    /dara dari luar akan masuk lewat r ngga hidung ($a"um nasalis). 4 ngga

    hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak

    (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sud rifera). Selaput lendir

    berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan.

    %%

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    12/38

    Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring

    partikel k t ran yang masuk bersama udara. #uga terdapat k nka yang

    mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang

    masuk.&i sebelah belakang r ngga hidung terhubung dengan nas faring

    melalui dua lubang yang disebut $h anae.

    !ada permukaan r ngga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput

    lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam r ngga

    hidung.

    *. aring *engg$r$kan5

    /dara dari r ngga hidung masuk ke faring. 2aring merupakan per$abangan *

    saluran, yaitu saluran pernapasan #nasofarings$ pada bagian depan dan

    saluran pen$ernaan #orofarings$ pada bagian belakang.

    !ada bagian belakang faring (p steri r) terdapat laring #tekak$ tempat

    terletaknya pita suara #pita ocalis$. 3asuknya udara melalui faring akan

    menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.

    3akan sambil berbi$ara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran

    pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.

    Malaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,

    bernapas, dan berbi$ara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan

    gangguan kesehatan.

    %*

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    13/38

    2ungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar

    masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga

    menyediakan ruang dengung(res nansi) untuk suara per$akapan.

    '. Batang *engg$r$kan *rakea5

    ;engg r kan berupa pipa yang panjangnya K % $m, terletak sebagian di

    leher dan sebagian di r ngga dada (t rak). &inding tengg r kan tipis dan

    kaku, dikelilingi leh $in$in tulang rawan, dan pada bagian dalam r ngga

    bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk

    ke saluran pernapasan.

    Batang tengg r k (trakea) terletak di sebelah depan ker ngk ngan. &i dalam

    r ngga dada, batang tengg r k ber$abang menjadi dua $abang tengg r k

    (br nkus). &i dalam paru-paru, $abang tengg r k ber$abang-$abang lagi

    menjadi saluran yang sangat ke$il disebut br nki lus. /jung br nki lus

    berupa gelembung ke$il yang disebut gelembung paru-paru (al"e lus).

    +. Pangkal *engg$r$kan laring5

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    14/38

    . a6ang Batang *engg$r$kan Br$nk"s5

    ;engg r kan (trakea) ber$abang menjadi dua bagian, yaitu br nkus kanan

    dan br nkus kiri. Struktur lapisan muk sa br nkus sama dengan trakea,

    hanya tulang rawan br nkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian br nkus

    yang lebih besar $in$in tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.

    Br nkus ber$abang-$abang lagi menjadi br nki lus.

    Batang tengg r kan ber$abang menjadi dua br nkus, yaitu br nkus sebelah

    kiri dan sebelah kanan. 5edua br nkus menuju paru-paru, br nkus ber$abang

    lagi menjadi br nki lus. Br nkus sebelah kanan(br nkus primer) ber$abang

    menjadi tiga br nkus l baris (br nkus sekunder), sedangkan br nkus sebelah

    kiri ber$abang menjadi dua br nki lus. 0abang-$abang yang paling ke$il

    masuk ke dalam gelembung paru-paru atau al"e lus. &inding al"e lus

    mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam al"e lus

    inilah ksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. 2ungsi utama br nkus

    adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.?. Par"7)ar" P"lm$5

    !aru-paru terletak di dalam r ngga dada bagian atas, di bagian samping

    dibatasi leh t t dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi leh diafragma

    yang ber t t kuat. !aru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulm

    dekster) yang terdiri atas ' l bus dan paru-paru kiri (pulm sinister) yang

    terdiri atas * l bus. !aru-paru dibungkus leh dua selaput yang tipis, disebut

    pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut

    %+

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    15/38

    pleura dalam (pleura "is$eralis) dan selaput yang menyelaputi r ngga dada

    yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).

    !aru-paru tersusun leh br nki lus, al"e lus, jaringan elastik, dan pembuluh

    darah. Br nki lus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi r nga br nkus masih

    bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus

    bersilia. Setiap br nki lus terminalis ber$abang-$abang lagi menjadi

    br nki lus respirasi, kemudian menjadi duktus al"e laris.!ada dinding

    duktus al"e laris mangandung gelembung-gelembung yang disebut al"e lus.

    Kapasitas Paru-Paru

    /dara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan

    biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). G lume udara pernapasan pada

    rang dewasa lebih kurang ml. G lume udara tidal rang dewasa pada

    pernapasan biasa kira-kira ml. ketika menarik napas dalam-dalam maka

    " lume udara yang dapat kita tarik men$apai % ml. /dara ini dinamakan

    udara k mplementer. 5etika kita menarik napas sekuat-kuatnya, " lume

    udara yang dapat diembuskan juga sekitar % ml. /dara ini dinamakan

    udara suplementer. 3eskipun telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya,

    tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang " lumenya kira-kira %

    mksigen yang diperlukan untuk ksidasi diambil dari udara yang kita

    hirup pada waktu kita bernapas. !ada waktu bernapas udara masuk melalu

    saluran pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam al"e lus. >ksigen yang

    %

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    16/38

    terdapat dalam al"e lus berdifusi menembus dinding sel al"e lus. Akhirnya

    masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat leh hem gl bin yang terdapat

    dalam darah menjadi ksihem gl bin. Selanjutnya diedarkan leh darah ke

    seluruh tubuh.

    >ksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga ksihem gl bin

    kembali menjadi hem gl bin. 5arb ndi ksida yang dihasilkan dari

    pernapasan diangkut leh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya

    sampai pada al"e lus &ari al"e lus karb n di ksida dikeluarkan melalui

    saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan napas.

    &engan demikian dalam al"e lus terjadi pertukaran gas yaitu ksigen

    masuk dan karnb ndi ksida keluar.

    . Pr$ses Perna8asan

    !r ses pernapasan meliputi dua pr ses, yaitu menarik napas atau inspirasi

    serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, t t

    diafragma berk ntraksi, dari p sisi melengkung ke atas menjadi lurus.

    Bersamaan dengan itu, t t- t t tulang rusuk pun berk ntraksi. Akibat dari berk ntraksinya kedua jenis t t tersebut adalah mengembangnya r ngga dada

    sehingga tekanan dalam r ngga dada berkurang dan udara masuk. Saat

    mengeluarkan napas, t t diafragma dan t t- t t tulang rusuk melemas.

    Akibatnya, r ngga dada menge$il dan tekanan udara di dalam paru-paru naik

    sehingga udara keluar. #adi, udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar

    ke tempat yang bertekanan lebih ke$il.

    #enis !ernapasan berdasarkan rgan yang terlibat dalam peristiwainspirasi dan ekspirasi, rang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan

    perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi se$ara

    bersamaan.(%) !ernapasan dada terjadi karena k ntraksi t t antar tulang rusuk,

    sehingga tulang rusuk terangkat dan " lume r ngga dada membesar serta

    tekanan udara menurun (inhalasi).4elaksasi t t antar tulang rusuk, $ sta

    menurun, " lume ke$il, tekanan membesar (e kshalasi). (*) !ernapasan perut

    terjadi karena k ntraksi Crelaksasi t t diafragma ( datar dan melengkung),

    %?

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    17/38

    " lume r ngga dada membesar , paru-paru mengembang tekanan menge$il

    (inhalasi).3elengkung " lume r ngga dada menge$il, paru-paru menge$il,

    tekanan besarCekshalasi.

    D. Organ7Organ Perna8asan Pada 9an"sia

    %. Eidung

    Eidung terdiri dari lubang hidung, r ngga hidung, dan ujung r ngga hidung.

    4 ngga hidung banyak memiliki kapiler darah, dan selalu lembap dengan

    adanya lendir yang dihasilkan leh muk sa. &idalam hidung udara disaring

    dari benda-benda asing yang tidak berupa gas agar tidak masuk ke paru-paru.

    Selain itu udara juga disesuaikan suhunya agar sesuai dengan suhu tubuh.

    *. 2aring

    2aring merupakan ruang dibelakang r ngga hidung, yang merupakan jalan

    masuknya udara dsri r nggs hidung. !ada ruang tersebut terdapat klep

    (epigl tis) yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernafasan

    dan makanan.

    '.

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    18/38

    br nkus terdiri atas lapisan jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, t t p l s

    dan $in$in tulang rawan. 5edudukan br nkus yang menuju kekiri lebih

    mendatar dari pada ke kanan. Eal ini merupakan salah satu sebab mengapa

    paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit

    ?. Br nki lus

    Br nke lus merupakan $abang dari br nkus, dindingnya lebih tipis dan

    salurannya lebih tipis. Br nke lus ber$abang-$abang menjadi bagian yang

    lebih halus.

    6. Al"e lus

    Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung

    udara. &inding ale lus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan

    dengan kapiler- kapiler darah. Adanya al"e lus memungkinkan terjadinya

    luasnya daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas.

    !ada bagian al"e lus inilah terjadi pertukaran gas-gas >* dari udara bebas ke

    sel-sel darah, sedangkan perukaran 0>* dari sel-sel tubuh ke udara bebas

    terjadi.

    7. !aru-paru!aru-paru terletak dalam r ngga dada dibatasi leh t t dada dan tulang

    rusuk, pada bagian bawah dibatasi leh t t dafragma yang kuat. !aru-paru

    merupakan himpunana dari br nkeulus, sa$$us al"e laris dan al"e lus.

    &iantara selaput dan paru-paru terdapat $airan limfa yang berfungsi untuk

    melindungi paru-paru pada saat mengembang dan mengempis. 3engembang

    dan mengempisnya paru-paru disebabkan karena adanya perubahan tekana

    r ngga dada.!aru-paru kanan

    o berl bus tiga

    o Br nkus kanan ber$abang tiga

    !aru-paru kiri

    o berl bus dua

    o Br nkuis kiri ber$abang dua

    o ! sisinya lebih mendatar

    %7

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    19/38

    &ibungkus leh lapisanpleura yang berfungsi menghindari gesekan saat

    bernafas

    E. Anat$mi Par"7)ar"

    !aru-paru merupakan rgan yang berbentuk keru$ut, letaknya

    didalam r ngga dada (th ra9). 5edua paru-paru saling terpisah leh

    mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar,

    setiap paru-paru mempunyai apeks dan basis.!aru-paru kanan dibagi ' l bus : l bus superi r, l bus medius, dan

    l bus inferi r. !aru-paru kanan terbagi lagi atas % segmen : pada l bus

    superi r terdiri atas ' segmen yakni segmen pertama adalah segmen api$al,segmen kedua adalah segmen p steri r, dan segmen ketiga adalah segmen

    anteri r. !ada l bus medius terdiri atas * segmen yakni segmen keempat

    adalah segmen lateral, dan segmen kelima adalah segmen medial. !ada l bus

    inferi r terdiri atas segmen yakni segmen keenam adalam segmen api$al,

    segmen ketujuh adalah segmen medi basal, segmen kedelapan adalah

    segmen anteri basal, segmen kesembilan adalah segmen later basal, dan

    segmen kesepuluh adalah segmen p steri basal.!aru-paru kiri terbagi * l bus : l bus superi r dan l bus inferi r.

    !aru-paru kiri terdiri dari 7 segmen : pada l bus superi r terdiri dari segmen

    pertama adalah segmen apik p steri r, segmen kedua adalah segmen

    anteri r, segmen ketiga adalah segmen superi r, segmen keempat adalah

    segmen inferi r. !ada l bus inferi r terdiri dari segmen kelima segmen

    api$al atau segmen superi r, segmen keenam adalah segmen medi basal atau

    kardiak, segmen ketujuh adalah segmen anter basal dan segmen kedelapan

    adalah segmen p ster basal.

    . De8inisi Pne"m$nia

    !neum nia adalah peradangan parenkim paru dimana asinus terisi leh

    $airan radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang ke dalam

    interstitium. Se$ara klinis pneum nia didefinisikan sebagai suatu peradangan

    paru yang disebabkan leh mikr rganisme (bakteri, "irus, jamur, parasit).

    !neum nia yang disebabkan leh %ycobacterium tuberculosis tidak termasuk,

    %

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    20/38

    sedangkan peradangan paru yang disebabkan leh penyebab n n infeksi (bahan

    kimia, radiasi, bat- batan) laHimnya disebut pneum nitis.

    ,. akt$r Resik$

    !neum nia semakin sering dijumpai pada g l ngan lanjut usia, pasien

    dengan panyakit menahun serta pada penderita penyakit paru bstruksi kr nik.

    #uga dapat terjadi pada pasien dengan penyakit lain seperti diabetes melitus,

    payah jantung, penyakit arteri k r ner, keganasan, insufisiensi renal, penyakit

    saraf kr nik, dan penyakit hati kr nik. 2akt r predisp sisi lain berupa kebiasaan

    mer k k, pas$a infeksi "irus, keadaan imun defisiensi, kelemahan ataukelainan struktur rgan dada dan penurunan kesadaran. #uga adanya tindakan

    infasif seperti infus, intubasi, trake st mi atau pemasangan "entilat r.

    H. Eti$l$gi

    !neum nia disebabkan leh berbagai ma$am mikr rganisme : bakteri,

    "irus, jamur dan pr t H a. &ata dari kepustakaan, pneum ni yang didapat dari

    masyarakat ( community&ac'uired pneumonia C pneum nia k muniti) banyak

    disebabkan leh bakteri gram p sitif, sebaliknya pneum nia yang didapat di

    rumah sakit ( hospital&a'uired pneumonia C pneum nia n s k mial) banyak

    disebabkan leh bakteri gram negatif, sedang pneum nia aspirasi banyak

    disebabkan leh bakteri anaer b. 3eskipun demikian, di Ind nesia akhir-akhir

    ini sering dilap rkan dari beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa kuman

    yang ditemukan dari pemeriksaan dahak penderita pneum nia k muniti adalah

    bakteri gram negatif.

    *a6el 1. Pen:e6a6 tersering Pne"m$nia :ang dida)at di mas:arakat dan n$s$k$mial.

    LOKASI SU9BER PEN;EBAB

    3asyarakat(5 muniti)

    (trepcoccus pneumoniae %ycoplasma pneumoniae )aemophilus influen!a Legionella pneumophila*hlamydia pneumoniae

    +naerob oral #aspirasi$

    +deno irus4umah Sakit lebsiella pneumoniae

    *

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    21/38

    (N s k mial) -seudomonas aeruginosa(taphylococcus aureus

    I. Pat$genesis

    &alam keadaan sehat pada paru tidak terjadi pertumbuhan

    mikr rganisme, keadaan ini disebabkan leh adanya mekanisme pertahanan

    paru. 3ekanisme pertahanan awal adalah filtrasi leh bulu hidung, refle9 batuk,

    dan muk silier. 3ekanisme pertahanan lanjut berupa sekresi IgA l kal dan

    resp n inflamasi.

    Apabila terjadi ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh,

    mikr rganisme dan lingkungan, maka mikr rganisme dapat masuk,

    berkembang biak dan menimbulkan penyakit. 4isik terjadinya infeksi pada

    paru sangat tergantung pada kemampuan mikr rganisme untuk men$apai dan

    merusak permukaan epitel saluran napas.

    Ada beberapa $ara mikr rganisme untuk men$apai dan merusak

    permukaan saluran nafas :In kulasi langsung, penyebaran melalui pembuluh

    darah, inhalasi bahan aer s l, k l nisasi pada permukaan muk sa. ;erbanyak

    adalah k l nisasi. Se$ara inhalasi terjadi pada infeksi "irus, mikr rganismeatipikal, jamur. 5ebanyakan bakteri dengan ukuran , D *, mikr melalui

    udara dapat men$apai br nkus terminal atau al"e l dan selanjutnya terjadi

    pr ses infeksi. Bila terjadi k l nisasi pada saluran napas atas kemudian terjadi

    aspirasi ke bagian saluran napas bawah dan terjadi in kulasi mikr rganisme,

    hal ini merupakan permulaan infeksi paru.

    In"asi bakteri ke parenkim paru menimbulkan k ns lidasi eksudatif

    jaringan ikat paru yang bisa l bular, l bar, interstisial. Stadium awal berupahiperemis akibat pelebaran pembuluh darah, eksudasi $airan intra-al"e lar,

    penumpukan fibrin dan infiltrasi neutr phil yang dikenal dengan /e)atisasi

    mera/. !ada tahap selanjutnya akan terjadi penumpukan fibrin dan disintegrasi

    pr gresif dari sel D sel inflamasi dikenal dengan He)atisasi Kela6". ;ahap

    selanjutnya merupakan res lusi dari k ns lidasi yang biasanya terjadi setelah 7

    D % hari dimana eksudasi di$erna se$ara enHimatik untuk selanjutnya

    *%

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    22/38

    dikeluarkan melalui batuk. Apabila infeksi bakteri menetap dan meluas ke

    ka"itas pleura maka dapat menyebabkan terjadinya empyema.

    +. Pat$l$gi Anat$mi

    ;erdapat + stadium anat mi dari pneum nia l baris, yaitu:

    a) Stadium k ngesti, terdiri dari pr liferasi $epat dari bakteri dengan

    peningkatan "askularisasi dan eksudasi yang serius, sehingga l bus yang

    terkena akan berat, merah penuh dengan $airan. 4 ngga al"e lar

    mengandung $airan edema yang berpr tein, neutr fil yang menyebar dan

    banyak bakteri. Susunan al"e lar masih tampak. b) Stadium hepatisasi merah terjadi leh karena r ngga udara dipenuhi

    dengan eksudat fibrin supuratif yang berakibat k ns lidasi k ngestif yang

    menyerupai hepar pada jaringan paru. Benang-benang fibrin dapat

    mengalir dari suatu al"e lus melalui p ri-p ri yang berdekatan.

    $) Stadium hepatisasi kelabu (k nsulidasi) melibatkan desintegrasi pr gresif

    dari leuk sit dan eritr sit bersamaan dengan penumpukan terus-menerus

    dari fibrin diantara al"e li.

    d) Stadium akhir yaitu res lusi, mengikuti kasus-kasus tanpa k mplikasi.

    1ksudat yang mengalami k ns lidasi di antara r ngga al"e li di$erna

    se$ara enHimatis yang diserap kembali atau dibersihkan dengan batuk.

    !arenkim paru kembali menjadi penuh dengan $airan dan basah sampai

    pulih men$apai keadaan n rmal.

    K. Klasi8ikasi

    !neum nia diklasifikasikan ke beberapa kel mp k, diantaranya:

    1. 9en"r"t tem)at asal ter

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    23/38

    jam berada di rumah sakit. 5uman penyebab sangat beragam, yang

    sering (taphylococcus aureus atau bakteri dengan gram negatif

    lainnya seperti E.coli , lebsiella pneumoniae , -seudomonas

    aeroginosa , -roteus , dll. ;ingkat resistensi bat terg l ng tinggi

    untuk bakteri penyebab EA!.

    2. 9en"r"t gam6aran klinis

    a) Typical pneumonia , infeksi radang paru dengan gejala yang khas.

    8ejala yang khas (typi$al) dari pneum nia yaitu mun$ulnya se$ara

    tiba-tiba diikuti dengan batuk berdahak, demam dalam waktu singkat

    dan menggigil, dan sesak napas. Sekitar ' hanya merasakan sakit

    dada yang hebat (pleura) sebagai gejala utama tanpa di ikuti simpt m

    khas pneum nia. Selain itu penderita $epat lelah, tidak nafsu makan,

    berkeringat dan rasa mual.

    b) +typical pneumonia sebagai kebalikannya

    3. 9en"r"t )redileksi in8eksi

    a) !neum nia l baris. Sering pada pneum nia ba$terial, jarang pada bayi dan rang tua. !neum nia yang terjadi pada satu l bus atau

    segmen. 5emungkinan sekunder disebabkan leh adanya bstruksi

    br nkus seperti aspirasi benda asing, atau adanya pr ses keganasan.

    b) Br nk pneum nia. &itandai dengan adanya ber$ak-ber$ak infiltrate

    pada lapangan paru. &apat disebabkan leh bakteri maupun "irus.

    Sering pada bayi dan rang tua. #arang dihubungkan dnegan

    bstruksi br nkus.$) !neum nia interstitial.

    L. 9ani8estasi Klinis

    Se$ara umum manifestasi klinis pneum nia dapat dibagi menjadi:

    a) 3anifestasi n nspesifik infeksi dan t ksisitas berupa demam, sakit

    kepala, gelisah, malaise, nafsu makan kurang, keluhan gastr intestinal.

    *'

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    24/38

    b) 8ejala umum saluran pernapasan bawah berupa batuk, takipnu,

    akspekt rasi sputum, napas $uping hidung, sesak napas, merintih, dan

    sian sis. !enderita pneum nia akan lebih suka berbaring pada sisi yang

    sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri.

    $) ;anda pneum nia berupa retraksi, perkusi pekak, fremitus melemah,

    suara napas melemah, dan r nki.

    d) ;anda efusi pleura atau empiema berupa gerak ekskursi dada tertinggal di

    daerah efusi, perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas melemah,

    suara napas tubuler tepat diatas batas $airan, friction rub , nyeri dada

    karena iritasi pleura (nyeri berkurang bila efusi bertambah dan berubah

    menjadi nyeri tumpul), kaku kudukCmeningismus (iritasi meningen tanpa

    inflamasi) bila terdapat iritasi pleura l bus atas, nyeri abd men (kadang

    terjadi bila iritasi mengenai diafragma pada pneum nia l bus kanan

    bawah).

    9.Penegakan Diagn$sis

    &iagn sis klinis pneum nia bergantung kepada penemuan kelainan fisisatau bukti radi l gis yang menunjukkan k nsuidasi. 5lasifikasi diagn sis klinis

    pada masa kini dilengkapi fakt r pat genesis yang berperan (lingkungan,

    pejamu). &iagn sis dan terapi pneum nia dapat ditegakkan berdasarkan kepada

    riwayat penyakit yang lengkap, pemeriksaan fisis yang diteliti dan pemeriksaan

    penunjang. 8ejala-gejala pneum nia serupa untuk semua jenis pneum nia.

    8ejala-gejala meliputi:

    8ejala 3ay r:%.batuk *.sputum pr duktif '.demam (suhuJ'6,7-+ $)

    8ejala 3in r:%. sesak napas*. nyeri dada'. !ada pemeriksaan fisik dapat didapatkan saat inspeksi terlihat ada bagian

    yang tertinggal ketika bernapas, " $al fremitus mengeras, pada perkusi redup,

    *+

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    25/38

    dan auskultasi didapatkan suara br nk "esikuler dan dapat disertai r nki basah

    halus maupun kasar.+. jumlah leuk sit J%*. Cµ <

    8ambaran klinis biasanya didahului leh infeksi saluran napas akut

    bagian atas selama beberapa hari, kemudian diikuti dengan demam, menggigil,

    suhu tubuh kadang-kadang melebihi + P 0, sakit tengg r kan, nyeri t t dan

    sendi. #uga disertai batuk, dengan sputum muk id atau purulen, kadang-kadang

    berdarah. !ada pemeriksaan fisik dada terlihat bagian yang sakit tertinggal

    waktu bernafas, pada palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada

    auskultasi terdengar suara napas br nk "esikuler sampai br n$hial yang

    kadang-kadang melemah. 3ungkin disertai r nkhi halus, yang kemudian

    menjadi r nkhi basah kasar pada stadium res lusi. !neum nia pada usia lanjut

    seringkali memberikan gejala yang tidak khas. Selain batuk dan demam pasien

    tidak jarang datang dengan keluhan gangguan kesadaran (delirium), tidak mau

    makan, jatuh, dan ink ntinensia akut.

    Anamnesis&itujukan untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab yang berhubungan

    dengan fakt r infeksi :

    a) 1"aluasi fakt r presdip sisi: !!>5 ( ). influen!ae ), penurunan imunitas

    ( -neumocystic carinil , 03G,

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    26/38

    a) Awitan akut biasanya leh kuman pat gen seperti (. pneumoniae,

    (treptococcus spp. (taphyloccus . !neum nia "irus ditandai dengan

    mialgia, malaise, batuk kering dan n npr duktif. Awitan lebih insidi us

    dan ringan pada rang tuaCimunitas menurun misalnya: lebsiella,

    -seudomonas, Enterobacteriaceae , kuman aner b, jamur.

    b) ;anda-tanda fisis pada tipe pneum nia klasik bisa didapatkan berupa

    demam, sesak napas, tanda-tanda k nsulidasi paru (perkusi paru yang

    pekak, r nki nyaring, suara pernapasan br n$hial). Bentuk klasik pada !5

    primer berupa br nk pneum nia, pneum nia l baris atau

    pleur pneum nia. 8ejala atau bentuk yang tidak khas dijumpai pada !5

    sekunder ataupun !N. &apat diper leh bentuk manifestasi lain infeksi

    paru seperti efusi pleura, pneum t raksChidr pneum t raks.

    $) Marna, k nsistensi, dan jumlah spuum penting untuk diperhatikan.

    Pemeriksaan )en"n

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    27/38

    a) !erselubungan h m gen atau inh m gen sesuai dengan l bus atau

    segment paru se$ara anat mis. Batasnya tegas, walaupun pada mulanya

    kurang jelas.

    b) G lume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru

    menge$il. ;idak tampak de"iasi tra$heaCseptumCfissureC seperti pada

    atelektasis.

    $) (ilhouette sign ( ) : untuk menentukan letak lesi paru O batas lesi dengan

    jantung hilang, berarti lesi tersebut berdampingan dengan jantung atau di

    l bus medius kanan.

    d) Seringkali terjadi k mplikasi efusi pleura.

    e) Bila terjadinya pada l bus inferi r, maka sinus phreni$ $ stalis yang

    paling akhir terkena.

    f) !ada permulaan sering masih terlihat "askuler.

    g) !ada masa res lusi sering tampak +ir Bronchogram (ign .

    a. Pne"m$nia l$6aris

    ;erjadi pada seluruh atau satu bagian besar dari l bus paru. !ada f t th ra9!A tampak infiltrate di parenkim paru perifer yang semi pak, h m geny tipis

    seperti awan, berbatas tegas, bagian perifer lebih pak di banding bagian

    sentral. 5 ns lidasi parenkim paru tanpa melibatkan jalan udara

    mengakibatkan timbulnya air br nk gram. ;ampak pelebaran dinding

    br nkhi lus. ;idak ada " lume l ss pada pneum nia tipe ini.

    *6

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    28/38

    Gambar 2. Pneumonia lobaris pada lobus kanan bawah (RLL) posisi PA lateral

    *7

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    29/38

    (1) (2)Gambar . Pneumonia lobaris R!L lateral (1)

    Pneumonia lobaris R!L "a#ital $% s&an (2)

    *

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    30/38

    8ambar +. PGambar '. Pneumonia lobaris lobus kanan bawah (LLL) AP lateral

    6. Br$nk$)ne"m$nia8ambaran radi l gis br nk pneum nia: mempunyai bentuk difus

    bilateral dengan peningkatan $ rakan br nkh "askular dan infiltrat ke$il dan

    halus yang tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan ber$ak ini sering terlihat

    pada l bus bawah.;ampak infiltrate peribr nkial yang semi pak dan

    inh m gen di daerah hilus yang menyebabkan batas jantung menghilang

    (silh ute sign). ;ampak juga air br nk gram, dapat terjadi nekr sis dan ka"itas

    pada parenkim paru. !ada keadaan yang lebih lanjut dimana semakin banyak al"e lus yang telibat maka gambaran pak menjadi terlihat h m gen.

    (%) (*)

    Gambar . ronkopneumonia kanan (1) ronkopneumonia bilateral PA (2)

    '

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    31/38

    Infiltrat interstitial, ditandai dengan peningkatan $ rakan

    br nk "askuler, peribr n$hial $uffing, dan hiperaerasi

    Infiltrat al"e lar, merupakan k ns lidasi paru-paru dengan air

    br n$h gram

    Br nk pneum nia, ditandai dengan gambaran difus merata pada kedua

    paru, berupa ber$ak-ber$ak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer paru, disertai dengan peningkatan $ rakan peribr nkial.

    $. R$"nd Pne"m$nia

    !neum nia ini sering terlihat pada infeksi di masa kanak-kanak dan

    dapat menyerupai suatu massa dalam paru. !etunjuk untuk p la ini adalah

    adanya air bronchogram di dalam bayangan pak. ound -neumonia terjadi

    karena infeksi mudah menyebar melalui f ramen interal"e lar.

    Round pneumonia in ri#ht lower lobe

    PA

    Round pneumonia pada paru kanan

    (R!L) PA

    '%

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    32/38

    d. Pne"m$nia interstitial

    !neum nia interstitial ditandai dengan p la linear atau retikuler pada

    parenkim paru. !ada tahap akhir, dijumpai penebalan jaringan interstitial

    sebagai densitas n duler yang ke$il. Infiltrat interstitial, ditandai dengan

    peningkatan $ rakan br nk "askuler, peribr n$hial $uffing, dan hiperaerasi.

    e. At:)i(al )ne"m$nia

    '*

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    33/38

    ;empat terjadinya infeksi terutama di intertitium, karena itu disebut

    interstitial pneum nia. Infiltrasi sel dan edema yang terjadi menyebabkan

    semakin jauhnya jarak al"e li dengan pembuluh darah kapiler paru sehingga

    pertukaran udara atau ksigen terhambat, akibatnya pasien merasa sesak

    nafas. &idalam al"e li hampir tidak berisi $airan, karena itu pasien tidak

    batuk berdahak. 5uman penyebab terutama yang hidup didalam sel seperti

    "irusO 0hlamydia pneum nia, mik plasma pneum niaeO serta $ 9iella

    burnetti $hlamidia tra$h matis ( jarang). 8ejala klinis utama adalah sesak

    nafas dan batuk tidak berdahak. #uga tidak terjadi demam, kenikan suhu

    badan hanya minimal.

    N. DIA,NOSIS BANDIN,&ifferential &iagn sis dari penyakit pneum nia adalah sebagai berikut:• *"6er("l$sis Par" *B5

    ;uber$ul sis !aru (;B) adalah suatu penyakit infeksi menular yang

    disebabkan leh 3. tuber$ul sis. #alan masuk untuk rganism 3.

    tuber$ul sis adalah saluran pernafasan, saluran pen$ernaan. 8ejala klinis ;B

    antara lain batuk lama yang pr duktif (durasi lebih dari ' minggu), nyeri

    dada, dan hem ptisis dan gejala sistemik meliputi demam, menggigil,

    keringat malam, lemas, hilang nafsu makan dan penurunan berat badan.

    ''

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    34/38

    ;ampak gambaran $a"itas pada paru l bus atas kanan pada f t th ra9 pr yeksi !A

    • AtelektasisAtelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak

    sempurna dan menyiratkan arti bahwa al"e lus pada bagian paru yang

    terserang tidak mengandung udara dan k laps. 3emberikan gambaran yang

    mirip dengan pneum nia tanpa air br n$h gram. Namun terdapat penarikan

    jantung, trakea, dan mediastinum ke arah yang sakit karena adanya

    pengurangan " lume interk stal spa$e menjadi lebih sempit dan penge$ilan

    dari seluruh atau sebagian paru-paru yang sakit. Sehingga akan tampak

    th ra9 asimetris.

    '+

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    35/38

    Atelektasis pada f t th ra9 pr yeksi !A

    • E8"si Ple"ra3emberi gambaran yang mirip dengan pneum nia, tanpa air

    br n$h gram. ;erdapat penambahan " lume sehingga terjadi pend r ngan

    jantung, trakea, dan mediastinum kearah yang sehat. 4 ngga th ra9

    membesar. !ada edusi pleura sebagian akan tampak menis$us sign, tanda

    khas pada efusi pleura.

    1fusi pleura pada f t th ra9 p sisi !A

    '

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    36/38

    !emeriksaan radi l gi, dalam hal ini f t th ra9 k n"ensi nal dan

    0; S$an menjadi pemeriksaan yang sangat penting pada pneum nia.

    ;erutama apabila dari pemeriksaan fisik memang menunjukan kelainan di

    paru dan membutuhkan pemeriksaan peunjang berupa f t th ra9.

    5 rdinasi antara pemeriksaan klinis, lab rat rium dan radi l gi akan dapat

    menunjang penegakan diagn sis yang tepat.

    8ambaran khas pada pneum nia adalah adanya perselubungan

    dengan adanya gambaran air br n$h gram. Namun tidak semua pneum nia

    memberikan gambaran khas tersebut. /ntuk menentukan eti l gi pneum nia

    tidak dapat hanya semata-mata menggunakan f t th ra9, melainkan harusdilihat dari riwayat penyakit, dan juga pemeriksaan lab rat rium.

    /ntuk membedakan antara pneum nia, atelektasis, dan efusi pleura

    dilihat dari adanya penarikan atau pend r ngan jantung, trakea dan

    mediastinum ke arah yang sakit atau sehat. Sementara untuk membedakan

    pneum nia dengan ;B adalah dilihat dari ada atau tidaknya ka"itas yang

    umumnya terdapat pada l bus paru bagian atas. #adi dalam menegakkan

    pneum nia, sangat diperlukan gambaran radi l gis untuk penegakan

    diagn sis disamping pemeriksaan lab rat rium.

    O. PENA*ALAKSANAAN!eng batan pneumonia sendiri terdiri atas antibi ti$ dan peng batan sup rtif.

    !emberian antibi tik pada penderita pneum nia sebaiknya berdasarkan pada

    mikr rganisme penyebabnya.%. !enatalaksanaan umum

    %. >ksigen nasal

    *. 4ehidrasi 0airan'. Antipiretik

    *. !enatalaksanaan kausatif

    3ikr rganisme >bat(.-neumoniae !enisilin, ;rimetr pim-Sulfamet ksaH l, 3akr lida(.-neumoniae

    resisten -enisilin

    Sef taksim, Seftriaks n, 2l r kuin l n, 3akr lida d sis

    tinggi -seudomonas

    aeruginosa

    Amin glik sida, SeftaHidim, 8 l ngan 5arbapenem,

    0ipr fl ksasin,

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    37/38

    )./nfluen!a AHitr misin, 2l r kuin l n, Sefal sp rin g l ngan * dan

    ', ;rimetr pim-Sulfamet ksaH l %ycoplasma

    pneumonia

    & ksisiklin, 3akr lida, 2lu r kuin l n

    *hlamydia

    pneumonia

    & ksisiklin, 3akr lida, 2lu r kuin l n

    P. KO9PLIKASI

    %. 1fusi !leura

    *. 1mpiema

    '. Abses !aru

    +. Sepsis

    . 8agal Napas

    DA *AR PUS*AKA

    %. 4asad, Sjariar. * 7. adiologi 0iagnostik , 1disi 5edua, Balai !enerbit 25/I,

    #akarta

    *. Aru M, Bambang, Idrus A, 3ar$ellus, Siti S, ed . Buku Ajar Ilmu !enyakit

    &alam #ilid II. 1disi +. #akarta: !usat !enerbitan &epartemen I!& 4S03O

    * 6.

    '. !ri$e, Syl"ia A., Mils , < raine 3. * 7. !at fisi l gi, 5 nsep klinis !r ses-

    !r ses !enyakit, Buku II, edisi keempat. !enerbit Buku 5ed kteran, 180.

    +. !almer, dkk. * % , -etun1uk %embaca 2oto untuk 0okter 3mum , 180,

    #akarta

    . Mibis n , #usuf 3. * % . Buku +1ar /lmu -enyakit -aru , Balai penerbit 25

    /NAI4, Surabaya

    ?. Ameri$an th ra$i$ s $iety. 8uidelines f r management f adults with

    8uidelines f r the 3anagement f Adults with E spital-a$Tuired, Gentilat r-

    ass $iated, and Eealth$are-ass $iated !neum nia. Am # 4espir 0rit.0are 3ed

    * O %6%: '77-+%?.

    6. !erhimpunan & kter !aru Ind nesia. * '. !ed man &iagn sis dan

    '6

  • 8/17/2019 Tutor Dr.cut

    38/38

    penatalaksanaan !neum nia 5 muniti.

    7. !erhimpunan & kter !aru Ind nesia. * '. !ed man &iagn sis dan

    penatalaksanaan !neum nia N s k mial.