tumbuhan paku

14
TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA)

Upload: nur-yulia-rizky

Post on 09-Jul-2015

26.879 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: tumbuhan paku

TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA)

Page 2: tumbuhan paku

CIRI-CIRI UMUM

• tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh

karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.

• Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah

memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi

mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk

proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil

fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

• Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di

perairan serta ada yang hidupnya menempel.

Page 3: tumbuhan paku

CIRI-CIRI UMUM• Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku

menggulung dan bersisik.

• Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara

aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual

dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.

• Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu

tumbuhan paku sendiri.

• Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih

dominan daripada fase gametofitnya.

• Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya fotoautotrof.

Page 4: tumbuhan paku

STRUKTUR TUBUH

• Akar

Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri

atas sel–sel yang dapat dibedakan dengan sel-sel akarnya sendiri.

• Batang

Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat

didalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika

muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m.

akan tetapi ada batang bebrapa jenis tumbuhan paku seperti paku

pohon/paku tiang yang oanjangnya mencapai 5 m dan kadang–kadang

bercabang misalnya: Alsophilla dan cyathea.

Page 5: tumbuhan paku

STRUKTUR TUBUH

• Daun

Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda.

Berdasarkan bentuk ukurannya daun di bedakan menjadi:

a. Mikrofil

Berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan folium yang

berarti daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang kecil dan jaringan-

jaringan di dalamnya belum terdiferensiasi secara jelas.

Page 6: tumbuhan paku

STRUKTUR TUBUHb. Makrofil

Berasal dari kata makro yang artinya besar dan folium yang

berarti daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang besar dan sudah

terdiferensiasi. Di sini sudah bisa didapatkan jaringan epidermis serta daging

daun yang terdiri atas jaringan spons dan jaringan bunga karang.

Berdasarkan fungsinya:

a. tropofil

Merupakan daun yang hanya berguna untuk fotosintesis. Pada daun ini,

tidak dihasilkan spora yang merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan

paku.

Page 7: tumbuhan paku

STRUKTUR TUBUHb. sporofil

Merupakan jenis daun pada tumbuhan paku yang selain dapat

digunakan untuk fotosintesis juga dapat menghasilkan spora. Spora

tumbuhan paku terletak dalam sorus yang merupakan kumpulan dari

kotak spora (sporangium).

Berdasarkan jenis spora yang di hasilkan:

a. paku homospora

Merupakan jenis paku yang hanya menghasilkan spora jantan atau

spora betina saja. Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat.

Page 8: tumbuhan paku

STRUKTUR TUBUHb. paku peralihan

Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan dua macam spora,

yaitu spora jantan dan spora betina. Namun, spora-spora

yang dihasilkan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang

sama. Contohnya adalah Equisetum debile.

c. paku heterospora

Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan spora

dengan jenis dan ukuran yang berbeda, yaitu spora jantan dan spora

betina. Spora jantan memiliki ukuran yang lebih kecil, atau biasa

disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki ukuran yang

lebih besar, atau biasa disebut sebagai makrospora. Contohnya

adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella widenowii.

Page 9: tumbuhan paku

STRUKTUR TUBUH

Page 10: tumbuhan paku

REPRODUKSI• Tumbuhan paku berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi

aseksual dan seksual pada tumbuhan paku terjadi seperti pada lumut.

Reproduksi tumbuhan paku menunjukkan adanya pergiliran antara generasi

gametofit dan generasi sporofit (metagenesis). Pada tumbuhan paku,

generasi sporofit merupakan generasi yang dominan dalam daur hidupnya.

Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora

dihasilkan oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam

sporangium. Sporangium terdapat pada sporofit (sporogonium) yang

terletak di daun atau di batang.

Page 11: tumbuhan paku

REPRODUKSI• Spora haploid (n) yang dihasilkan diterbangkan oleh angin dan jika sampai di

tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnya menjadi

gametofit yang haploid (n). Gametofit memiliki dua jenis alat reproduksi, yaitu

anteridium dan arkegonium, atau satu jenis alat reproduksi, yaitu anteridium

saja atau arkegonium saja. Arkegonium menghasilkan satu ovum yang haploid

(n). Anteridium menghasilkan banyak spermatozoid berflagelum yang haploid

(n). Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada

arkegonium. Spermatozoid kemudian membuahi ovum. Pembuahan ovum

oleh spermatozoid di arkegonium menghasilkan zigot yang diploid (2n). Zigot

membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n). Embrio tumbuh menjadi sporofit

yang diploid (2n).

Page 12: tumbuhan paku

SIKLUS HIDUP

Page 13: tumbuhan paku

SIKLUS HIDUP

Page 14: tumbuhan paku

MANFAAT BAGI MANUSIA

• Tanaman hias, contohnya suplir dan paku ekor kuda.

• Untuk sayuran, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun

tumbuhan paku yang masih muda.

• Bahan obat-obatan, misalnya paku kawat.

• Pupuk hijau, mislanya Azolla pinnata yang bersimbiosis

dengan Anabaena azollae (ganggang hijau-biru) dapat

mengikat nitrogen bebas dari udara.