tumbang 28 hari - 1 tahun

29
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 29 HARI – 1 TAHUN O L E H Fahriyansyah Furqan Ulul Azmi Samsul Munir Deni Indrawan Lalu Canang Wibawa Fania Dyah Utari Wahyulani Mustika Ningsih Nimas Punjung Wiresti Namirah Susilawati Ruri Kurnianti Lale Widya Wati

Upload: fahri-furqan

Post on 22-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tumbang 28 Hari - 1 Tahun

TRANSCRIPT

TUMBUH KEMBANG ANAK

USIA 29 HARI 1 TAHUN

O L E HFahriyansyah Furqan

Ulul Azmi

Samsul Munir

Deni Indrawan

Lalu Canang Wibawa

Fania Dyah Utari

Wahyulani Mustika Ningsih

Nimas Punjung Wiresti

Namirah

Susilawati

Ruri Kurnianti

Lale Widya Wati

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM

STIKES YARSI MATARAM

JURUSAN S1 KEPERAWATAN NON REGULER

2013

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa tercurahkan kepada Sang Agung, pemilik segala-Nya, pemilik yang sesungguh-Nya, tiada daya dan kekuatan kecuali datang dari Nya. Tiada kata yang patut kami ucapkan kecuali syukur Alhamdulillah atas segala curahan rahmat dan hidayah-Nya serta limpahan kesehatan yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya . Tidak lupa juga kami kirimkan shalawat kepada nabi junjungan kami yang telah memberikan suatu harta yang tak ternilai harganya bagi umat di dunia ini, semoga kebaikan senantiasa tercurahkan padanya. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada rekan-rekan yang telah memberikan kontribusinya dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah ini merupakan suatu bentuk tugas kelompok. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai Tumbuh Kembang Anak Usia 29 Hari 1 Tahun. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk paling sempurna di antara makhluk ciptaannya, namun bukan berarti dia sempurna di antara manusia yang lain. Setiap manusia adalah makhluk yang memiliki kekurangan. Oleh karena itu jika terdapat kesalahan dalam makalah ini , dengan rendah hati kami mohon kritik dan saran dari para pembaca, guna kesempurnaan tugas di masa yang akan datang.

Mataram, Desember 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

iKATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI............................................................................................

iiiBAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

11.2 Rumusan Masalah

11.3 Tujuan Penulisan

2BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

32.2 Tahapan Tumbuh Kembang Anak Usia 29 Hari 1 Tahun

32.3 Masalah Yang Terjadi Dalam Tumbuh Kembang Bayi

72.4 Perawatan Untuk Masalah Kesehatan Pada Bayi

11BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................

163.2 Saran .............................................................................................

16DAFTAR PUSTAKA...........................................................................

17BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah pertumbuhan dan perkembangan secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain.

Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri; akan tetapi bias dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya. Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan diantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas maka kita meguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan. Tumbuh kembang seorang anak di tahun pertamanya memang sangat menakjubkan. Bayangkan saja, dari seorang bayi yang tak berdaya ketika lahir, ia akan memiliki sejumlah kepandaian yg mempesonakan kita, kedua orang tuanya. Awalnya, tubuh bayinya yg mungil memang hanya mampu menggerakkan kepala, tangan dan kakinya. Pada saat ini, refleks tubuhnyalah yang bekerja sempurna. Perkembangan bayi memang diawali dengan gerakan refleks, yaitu gerakan-gerakan yg terjadi secara otomatis, tanpa disadari. Seiring dengan menghilangnya kemampuan refleks bayi, secara bertahap kemampuan motoriknya berkembang. Agar keterampilan motorik bayi tumbuh dan berkembang optimal, orang tua perlu memahami tahap-tahap perkembangannya dan memberikan stimuli atau rangsangan yg tepat sesuai tahapperkembangannya tersebut. Dengan demikian, bila terjadi keterlambatan atau gangguan pada ketrampilan motorik anak, bisa segera terdeteksi dan dikoreksi.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apa yang yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?

1.2.2 Bagaimana tahapan tumbuh kembang anak usia 28 hari 1 tahun?1.2.3 Apa masalah yang terjadi pada tumbuh kembang?

1.2.4 Bagaimana perawatan untuk masalah kesehatan pada tumbuh kembang bayi?

1.3 Tujuan Penulisan1.3.1 Menjelaskan diefinisi dari pertumbuhan dan perkembangan.1.3.2 Menjelaskan tahapan tumbuh kembang anak usia 28 hari 1 tahun.

1.3.3 Menjelaskan tentang masalah kesehatan yang terjadi pada tumbuh kembang.

1.3.4 Menjelaskan perawatan untuk masalah kesehatan pada tumbuh kembang bayi

BAB II

TINJAUAN TEORI2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan2.1.1 Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur, dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).2.1.2 Pengertian Perkembangan

Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran.

Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.

2.2 Tahapan Tumbuh Kembang Anak Usia 29 Hari 1 TahunMerupakan peristiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak, baik terjadi percepatan maupun perlambatan yang saling berhubungan antara satu organ dengan organ yang lain. Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terbagi atas : Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa fetus (9 minggu sampai lahir),

Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1 tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-6 tahun).Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun keatas, terdiri atas Masa Sekolah (6-12 tahun)

Masa Remaja (12-18 tahun)

2.2.1 Masa Bayi / (29 hari - 1 tahun)

Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu :

Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat badan akan mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan agak stabil, tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan. Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah 500-600 g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan pertumbuhan tinggi badan tidak mengalami kecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan umur. Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai tiga kali berat badan lahir, pertambahan berat badan perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun, pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai 75 cm. 2.2.2 Tumbuh kembang yang dimulai pada usia 5 bulan baik motorik, verbal, dan sosial diantaranya:1. Perkembangan Motorik Kasar

a. Bila bayi mengamati sesuatu pada satu sisi, ia akan memiringkan kepala dan badan sehingga membuatnya terguling. Karena itu, hati-hati jika menaruh bayi, perhatikan sekelilingnya, apakah cukup aman dan tidak berisiko membuatnya terjatuh.b. Kepalanya sudah bergerak-gerak dengan aktif jika ditelungkupkan. Ia pun mulai bisa bertopang tegak pada kedua lengannya (dengan ujung-ujung jari kaki menahan pada alas). Dalam posisi telungkup pun ia mudah untuk bergerak memutar.c. Ketika dari posisi telentang, kedua tangannya ditarik, kedua lengannya akan melengkung dan kepala bayi menunduk ke depan sehingga dagu menyentuh dada. Ketegangan otot perut dan pangkal paha juga menyebabkan pinggul tertekuk. Bayi pun dapat duduk dengan dibantu.d. Kalau bayi diberdirikan dengan memegang kedua ketiaknya, tampak kedua kaki bayi bisa tegak. Bertumpu pada kedua kaki dengan posisi seimbang bisa dilakukan dalam hitungan 1-2 detik.2. Perkembangan Motorik Halusa. Bayi sudah mencoba meraih mainan yang digerak-gerakkan di depan pandangannya atau yang ditaruh di dadanya.b. Telapak tangannya sudah membuka sehingga orangtua bisa memegang kedua tangannya dan membantu si kecil untuk bertepuk tangan.c. Sudah bisa memerhatikan suatu objek yang berjarak.d. Perkembangan Sosial-Emosie. Bayi mulai memunculkan berbagai suara sebagai ekpresi rasa senang atau tidak senang ketimbang menangis.f. Dapat memberi respons dengan mengoceh atau tersenyum pada orang dewasa yang mengajaknya bercanda.g. Bisa membedakan wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara ramah maupun yang menunjukkan amarah. Respons yang diberikan berbeda terhadap apa yang dilihat. Maka itu, seringlah memberikan senyuman serta suara riang gembira pada bayi.h. Dapat menikmati permainan, baik bermain sendiri dengan suatu objek atau bermain sosial semisal bermain cermin. Ia akan tersenyum ketika melihat bayangannya di cermin.i. Mengulurkan tangan minta digendong ibu atau orang yang sudah dikenalnya.j. Jika ada bayi lain, biasanya ia memberikan respons untuk menarik perhatian. Seperti dengan menendang-nendangkan kaki, tertawa, main ludah atau melambungkan badannya ke atas-ke bawah.3. Perkembangan Kognitif

a. Dapat bereksplorasi sensori dengan menggunakan tangan dan mulut. Lantaran itu, ia memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut. Bisa meraih suatu objek dengan sengaja.b. Seringkali terlihat memainkan tangan, kaki serta jemarinya sambil mengamati dengan penuh perhatian.c. Mulai memahami air muka dan nada suara orang dan serta dapat memerhatikan dan menafsirkan perilaku orang yang senang, marah, dan lainnya. Bayi pun akan memberi respons dengan menunjukkan wajah ketakutan, keheranan atau lainnya.4. Perkembangan Bahasa

a. Bisa berteriak-teriak ketika ditinggal sendirian atau tak ada orang di dekatnya.b. Mengoceh dan menyuarakan suara-suara seperti aaah, ee, atau oy.c. Jika diajak bercanda bisa mengungkapkan rasa senang dan gembiranya dengan tertawa.d. Mulai memberi respons dengan mendengar dan memerhatikan suara musik yang diperdengarkan, adakalanya dengan mendekut.e. Orangtua bisa mestimulasi dengan memperdengarkan kata-kata yang familiar (sudah dikenalnya). Bayi akan mencoba-coba untuk menirukan suara-suara itu.5. Ukuran Tubuh

Berat badan sekitar 5,3-7,3 kg, panjang badan 59,8 -65,9 cm, dan lingkar kepala 39-45 cm.

2.3 Masalah Yang Terjadi Dalam Tumbuh Kembang BayiMasalah tumbuh kembang anak merupakan masalah yang perlu diketahui atau dipahami sejak konsepsi hingga dewasa yang menurut WHO sampai usia 18 tahun sedang menurut Undang-undang Kesejahteraan Anak RI No. 4 Tahun 1979 sampai dengan usia 21 tahun sebelum menikah. Beberapa masalah tumbuh kembang anak yang perlu dijadikan acuan dalam pendeteksian di antaranya : 10 % anak akan mencapai kemampuan pada usia dini 50 % anak akan mencapai kemampuan kemudian 75 % anak akan mencapai kemampuan lebih kemudian 90 % anak akan sudah harus dapat mencapai kemampuan pada batas usia paling lambat masih dalam batas normal, dan 10 % anak dimasukkan dalam katagori terlambat apabila belum bisa mencapai kemampuannya.Secara umum terdapat beberapa ciri anak yang memiliki kelainan dan perlu pendeteksian di antaranya apabila pada usia 1-1,5 bulan bisa tersenyum secara spontan, anak usia 3 bulan masih menggenggam dan belum bersuara, usia 4-5 bulan belum tengkurap dengan kepala diangkat, pada usia 7-8 bulan anak belum bisa didudukkan tanpa bantuan, pada usia 12 bulan belum bisa menjimpit, pada usia 15 bulan belum berjalan, pada usia 15 bulan anak belum mampu mengucapkan -5 kata, pada usia 2 tahun anak belum bisa menyebut nama sendiri, pada usia 30 bulan anak belum bisa menggambar, pada usia 3 tahun anak belum bisa berpakaian, pada usia 3,5 tahun anak belum bisa mengenal warna, pada usia 4 tahun anak belum bisa menggambar orang 3 bagian dan pada usia 4,5 tahun anak belum bisa bercerita, maka perilaku di atas perlu dilakukan pendeteksian untuk mengenal berbagai masalah yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak di antaranya:

2.3.1 Gagal tumbuh (Failure to Thrive)Merupakan kegagalan untuk tumbuh di mana sebenarnya anak tersebut lahir dengan cukup bulan, akan tetapi dalam pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya mengalami kegagalan pertumbuhan fisik dengan malnutrisi dan retardasi perkembangan social atau motorik. Factor yang mempengaruhi terjadinya gagal tumbuh adalah gangguan psikososial di mana anak tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua sehingga banyak dijumpai pada panti-panti. Cirri gagal tumbuh yang lain adalah secara organic tidak ditemukan adanya kelainan dan secara anamnesa anak ditelantarkan dalam perawatannya.

2.3.2 Gangguan makan

Gangguan makan pada anak seringkali dijumpai pada masyarakat awam yang belum memahami prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak dan memahami pentingnya nutrisi pada anak, gangguan makan pada anak yang sering kita temukan seperti penolakan makan, pika, gangguan regurgitasi pada masa bayi, anoreksia nervosa, dan bulimia.

Penolakan makan merupakan gangguan makan pada anak yang dapat diakibatkan beberapa factor di antaranya anak tidak menyukai terhadap pemberian secara memaksa dalam makan atau tidak menyukai cara pemberiannya atau tidak menarik perhatian pada anak, kemudian orang tua atau pengasuh tidak sabar dalam memberikan makan atau dalam hal ini orang tua atau pengasuhnya terlalu merasa khawatir atau kecemasan kalau anak tidak makan maka anaknya akan mengalami kekurangan gizi sehingga kadang-kadang selalu disiapkan makan yang bergizi tanpa memperdulikan selera pada anak atau kesukaan anak. Factor cara pemberian makan pada anak adalah salah satu bagian penting dari factor pengaruh gangguan makan pada anak, artinya cara pemberian ini yang sering kali menyebabkan gangguan makan seperti adanya paksaan dalam memberikan makan, suasana yang tegang, dan lain-lain.

Pika merupakan keadaan anak berulang kali makan yang tidak bergizi seperti kapur tembok yang terkupas, kertas, kotoran yang dipungut dari lantai, kancing, rambut, mainan, dan lain-lain. Pika ini dapat menimbulkan anemia atau keracunan apabila yang dimakan mengandung zat yang dapat memberikan dampak keracunan seperti zat timah dan lain-lain. Terjadinya regurgitasi atau mengeluarkan kembali makanan kedalam mulut tanpa disertai perasaan mual atau gangguan gastrointestinal, dengan ditandai mengejan, punggung melengkung ke belakang, mulutnya terbuka, kepalanya menengadah dan disertai gerakan-gerakan menghisap, kondisi demikian apabila terlalu banyak makanan yang dimuntahkan maka akan terjadi kehilangan berat badan sehingga dapat menimbulkan malnutrisi Anoraksia nervosa dan bulimia merupakan gangguan makan yang sering dijumpai pada anak remaja wanita yang ditandai adanya penurunan berat badan secara disengaja atau gangguan psikologis yang spesifik, kondisi demikian merupakan salah satu penyebab gangguan makan pada anak.2.3.3 Gangguan tidurGangguan tidur merupakan gangguan yang dialami anak selama tidur, gangguan ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak apabila gangguan ini berlangsung lama dan terus-menerus. Gangguan tidur dalam hal ini adalah gangguan tidur terror dan gangguan tidur berjalan (somnambulisme). Gangguan tidur terror ditandai dengan anak kadang-kadang sering menangis pada tengah malam, menjerit, merintih, dan lain-lain. Kadang-kadang hal tersebut tidak akan menjadi masalah, akan tetapi hal tersebut bila berlangsung terus akan mengganggu tugas-tugas perkembangan anak. Gangguan tidur di atas yang dapat menyebabkan gangguan dalam tumbuh kembang adalah gangguan tidur dari tempat tidur dan berjalan sewaktu tidur, kondisi tersebut kadang-kadang kita jumpai pada anak, hal tersebut apabila berlangsung lama maka mempengaruhi perkembangan pada anak.2.3.4 Enuergensi fungsionMerupakan gangguan dalam pengeluaran urine yang involunter pada waktu siang atau malam hari pada anak yang berumur lebih empat tahun tanpa adanya kelainan fisik maupun penyakit organic. Kondisi ini terdapat pada anak umur empat tahun ke atas mengingat pada umur tersebut kondisi sfingter eksterna vesika urinaria sudah mampu dikontrol akan tetapi pada usia demikian tetap belum bias, hal tersebut dapat disebabkan beberapa factor di antaranya kegagalan dalam toilet training pada anak dan adanya negative reinforcement (pemberian hukuman lebih ditekankan dari pada pujian) sehingga terjadi kegagalan dalam proses berkemih sehingga dapat terjadi enuresis fungsional. Keadaan demikian apabila berlangsung lama dan panjang maka akan mengganggu tugas dalam perkembangan anak.2.3.5 Enkopresis fungsionalmerupakan gangguan dalam pengeluaran tinja yang tidak terkontrol pada anak yang terjadi secara berulang-ulang tanpa adanya konstipasi atau tanpa adanya penyebab organic pada anak yang berumur lebih dari empat tahun. Kondisi demikian dapat disebabkan karena kondisi psikologis pada anak sehingga menyebabkan kegagalan dalam melakukan buang air besar. Kondisi tersebut apabila dibiarkan terlalu lama dapat mengganggu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

2.3.6 Gagap

Merupakan gangguan dalam arus bicara pada anak yang ditandai dengan adanya pengulangan suara, suku kata atau terjadi bloking dalam bicara. Gagap ini dapat terjadi disebabkan karena factor psikologis anak atau juga disebabkan oleh kelainan neurologis yaitu gangguan dalam dominasi serebral. Kondisi tersebut apabila berlangsung lama pada masa pra sekolah dapat menyebabkan gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan.

2.3.7 Mutisme efektif

Merupakan gangguan bicara pada anak yang ditandai dengan menolak untuk berbicara pada situasi social seperti di sekolah ataupun di tempat-tempat umum. Keadaan demikian disebabkan oleh gangguan psikologis pada anak. Beberapa ahli mengatakan bahwa mutisme efektif digunakan anak dalam rangka mengurangi perasaan takut, tetapi ada juga yang digunakan sebagai penarik perhatian agar selalu diperhatikan.

2.3.8 Gangguan perkembangan spesifik

Gangguan perkembangan spesifik pada anak tersebut dapat meliputi gangguan perkembangan membaca dan menulis, gangguan perkembangan berhitung, gangguan perkembangan berbahasa, gangguan perkembangan artikulasi, gangguan perkembangan motorik yang spesifik.2.3.9 Reterdasi mental

Merupakan gangguan dalam perkembangan dimana terjadi gangguan dalam fungsi intelektual yang sub normal adanya perilaku adaptif social dan timbul pada masa perkembangan yaitu di bawah umur 18 tahun. Terjadinya retardasi mental dapat disebabkan beberapa factor, diantaranya factor genetic atau juga kelainan dalam kromosom, factor ibu selama hamil dimana terjadi gangguan dalam gizi atau penyakit pada ibu seperti rubella, atau adanya virus lain atau juga factor setelah lahir dimana dapat terjadi kerusakan otak apabila terjadi infeksi seperti meningistis, ensefalitis, dan lain-lain.2.3.10 AutismAutism atau dikenal dengan sindrom keanner dengan memiliki gejala tidak mampu bersosialisasi, mengalami kesulitan menggunakan bahasa, berperilaku berulang-ulang, serta bereaksi tidak biasa terhadap rangsangan sekitarnya. Dengan kata lain, pada anak autism dapat terjadi kelainan emosi, intelektual, dan kemauan atau gangguan pervasive. Dapat secara singkat dikatakan bahwa autism merupakan suatu keadaan anak dapat berbuat semaunya sendiri baik secara berfikir atau berperilaku.

2.3.11 Penganiayaan dan pengabaian anak Merupakan tindakan yang disengaja yang dapat menimbulkan sakit, secara fisik atau emosional pada anak atau resiko terhadap sakit atau cedera. Terdapat empat jenis penganiayaan pada anak di antaranya penganiayaan secara fisik, penganiayaan emosional, penganiayaan seksual dan pengabaian. Kesemuanya dapat dipicu oleh lingkungan yang ada di sekitar anak. Gejala dari jenis penganiayaan tersebut adalah apabila jenis penganiayaan fisik maka dapat terjadi cedera, apabila penganiayaan jenis emosional dapat terjadi keguncangan pada jiwa anak dan juga dapat menimbulkan kekacauan mental, kemudian penganiayaan seksual terjadi iritasi atau leserasi pada genital eksterna, infaksi saluran kemih atau penyakit genital, serta adanya kehamilan dan gejala pada pengabaian adalah kurangnya perawatan pada diri anak dapat terjadi kegagalan untuk tumbuh, keterlambatan perkembangan, gangguan makan, kurang perawatan diri, dan lain-lain.2.4 Perawatan Untuk Masalah Kesehatan Pada BayiDengan kompleknya permasalah pada usia bayi maka banyak hal perlu dilakukan oleh ibu untuk melakukan mengatasi permalahan yang komplek pada bayi terbut diantaranya ialah:2.4.1 PengenalanTidak benar kalau dikatakan bahwa bayi-bayi masih buta dan tuli ketika lahir. Bayi-bayi baru lahir akan memusatkan perhatian pada wajah salah satu orang tua dan mengikutinya dengan mata mereka. Bahkan di meja persalinan, mereka akan memusatkan perhatian pada ibu mereka, dan akan lebih suka melihat gambar wajah normal daripada gambaran dimana ciri-cirinya telah diacak. Suara-suara keras akan mengakibatkan bayi baru lahir terkejut atau gemetar, dan mereka akan menanggapi bunyi suara yang lembut dan tinggi. Menginjak umur 4 minggu, bayi mungkin sudah dapat menunjukkan dengan tingkah laku mereka bahwa mereka mengenali ayah danibunya.

2.4.2 RefleksBayi baru lahir memiliki variasi refleks yang luar biasa untuk diuji. Bila anda menyentuh pipi atau kulit di sekitar mulut, bayi baru lahir akan membuka mulutnya dan beralih ke jari anda, mencari-cari puting untuk dihisap. Bila anda menyentuh kaki atau tangan, bayi akan berusaha menggenggam, dan jangan terkejut mungkin sangat kuat. Salah satu refleks paling populer adalah refleks Moro. Ketika kepala seorang bayi terlempar ke belakang atau ia terkejut, ia akan merentangkan kaki dan tangannya, memanjangkan lehernya, dan berteriak sebentar. Lalu ia akan mengatup-ngatupkan lengannya dengan cepat, seolah-olah hendak memeluk batang pohon atau ibunya. Mudah meyakini bahwa refleks ini berkembang untuk membantu mencegah bayi agar tidak jatuh. Gerakan lain yang menakjubkan adalah refleks berjalan: bila anda menurunkan kedua kaki seorang bayi kecil dan mengijinkan satu kaki menyentuh tempat tidur, ia akan mengangkat kaki itu dan menurunkan yang satunya, dan seterusnya, dalam gerakan berjalan. Refleks ini akan hilang seluruhnya belakangan, dan tidak berhubungan dengan proses belajar berjalan.2.4.3 Gizi dan Pemberian MakanKeputusan dalam memilih untuk menyusui bayi dengan ASI atau botol sangat penting, dan idealnya harus dibuat oleh kedua orang tua bersama-sama. Sukses pilihan mereka akan tergantung pada keadaan saling mendukung. Sangat dinganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayi dengan ASI. Jika tidak mungkin untuk mempertahankan menyusui, susu apapun yang bisa disediakan ibu masih lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Susu ibu lebih mudah dicerna daripada sumber makanan lain manapun, dan mengandung semua gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan normal selama 6 bulan. Susu ibu juga mengandung faktor kekebalan yang tidak ditemukan di susu formula dan dapat menolong melindungi bayi dari infeksi dan hal ini juga menciptakan kondisi yang menguntungkan di dalam saluran pencernaan bayi. Lebih jauh lagi, menyusui juga memberikan suasana istimewa untuk komunikasi ibudananak. Di sisi lain, ada banyak keadaan yang bisa membuat menyusui tidak praktis atau tidak dianjurkan, misalnya penyakit ibu atau bayi. Ibu-ibu yang tidak bisa menyusui tidak boleh merasa tidak cakap atau bersalah. Jutaan bayi yang telah dibesarkan dengan susu formula sudah tumbuh menjadi orang dewasa yang benar-benar sehat dan menyesuaikan diri dengan baik. Susu formula bayi standar hampir sama baiknya dari segi gizi. Susu formula yang telah dikemas lebih dulu lebih mahal daripada susu formula bubuk atau terkonsentrasi, tetapi yang terakhir mempunyai resiko kehilangan zat gizi bila tidak dicampur dengan hati-hati. Ingatlah untuk selalu memasak air yang anda gunakan sampai mendidih sebelum dicampur dengan susu bubuk atau padat. Susu sapi tidak bisa dicerna oleh sistem pencernaan kebanyakan bayi yang belum matang, dan hal ini bisa memicualergiterhadapsusu. Bayi-bayi harus disusui pada 6-12 jam pertama hidupnya, ketika gula dalam cairan ASI yang disebut kolostrum (atau segelas air gula) bisa memulihkan mereka dari stres akibat kelahiran. Butuh 3-5 hari bagi susu normal untuk menggantikan kolostrum. Selama minggu-minggu pertama, kebutuhan gizi akan meningkat secara bertahap. Bayi-bayi akan mengisyaratkan rasa lapar mereka dengan menangis. Kebanyakan bayi biasanya meminta makan setiap 2-3 jam pada usia ini, dan memerlukan sekitar 10 menit untuk mengosongkan 80 persen susu dalam satu payudara. Mereka bisa terus mengisap payudara kering sama seperti bayi yang disusui botol mengisap dot. Karena gizi dan pelukan sama dengan kasih sayang bagi seorang bayi, para ayah harus memiliki kesempatan sebanyak mungkin untuk berbagi dalam memberikan keduanya. Penurunan berat badan selama minggu pertama adalah normal dan hal ini disebabkan karena bayi kehilangan cairan berlebih yang terkumpul di rahim. Setelah 5-7 hari, kebanyakan bayi akan mulai memperoleh kenaikan berat badan secara bertahap. Bayi-bayi yang disusui dengan botol cenderung mulai memperoleh berat badan dengan segera, dan orangtua harus hati-hati untuk tidak memberi makan mereka lebih dari keinginan mereka untuk menghindari kegemukan. Cobalah mengatasi insting yang mendorong bayi menghabiskan sebotol susu. Susu formula bisa disimpan di lemari es dengan aman selama paling sedikit 24 jam. Tidaklah perlu untuk memberi bayi suplemen vitamin, apakah mereka minum ASI atau susu formula. Susu ibu mengandung banyak persediaan vitamin bila wanita yang memberikannya mengkonsumsi diet yang seimbang dengan banyak buah atau jus buah dan sayuran. Kandungan vitamin dari formula yang telah disiapkan dikontrol dengan hati-hati untuk mencukupi kebutuhan bayi. Memberi vitamin pelengkap bahkan bisa berbahaya; telah ada laporan-laporan tersendiri tentang reaksi racun terhadap vitamin A dan D pada bayi-bayi yang diberi jumlah berlebihan. Tidak perlu juga untuk memberi bayi air, kecuali jika mereka tampak haus pada hari yang amat panas. Baik susu formula maupun susu ibu mengandung air sebanyak yang diperlukan bayi, dan air tambahan bisa menghilangkan nafsu makan mereka untuk cairan makanan. Begitu proses menyusui telah mantap, memberikan formula pelengkap dalam botol adalah aman jika anda menginginkannya, untuk kenyamanan anda atau untuk memastikan bahwa bayi bersedia menerima botol ketika anda tidak bisa menyusui. Namun, formula tambahan ini sebenarnya tidak perlu. Tujuan yang sama bisa dipenuhi dengan cara memberi susu ibu yang sudah dikeluarkan dalam botol. Pemberian susu dengan botol, baik memakai susu ibu maupun susu formula, memberi sang ayah kesempatan untuk memiliki pengalaman penting memberi makan bayi.Bayi-bayi perlu dibuat bersendawa, karena udara yang masuk bersama makanan mereka bisa menciptakan perasaan kenyang yang palsu dan bisa pula menyebabkan sakit kram perut. Bayi-bayi yang disusui dengan botol harus disusui dengan posisi botol terangkat dengan dotnya ke bawah, sehingga mereka akan selalu mendapat susu dan bukan udara dari dot. Untuk mengurangi gumoh setelah makan, miringkan bayi pada sudut 30 derajat selama beberapa menit sebelum bersendawa. Dengan begitu, susu akan menetap dan udara bisa keluar.2.4.4 Pembuangan Sisa MakananBanyak bayi tegang setiap kali membuang kotoran, karena mereka tidak bisa hanya menggunakan otot-otot pembuangan. Mereka menggunakan seluruh otot atau tidak sama sekali. Hal ini akan berubah ketika bayi mulai mengembangkan lebih banyak kontrol. Banyak bayi baru lahir, terutama mereka yang disusui ibunya, mengeluarkan kotoran berwarna kehijauan atau kekuningan sampai mereka disapih. Tinja bayi yang disusui dengan botol akan mulai tampak lebih normal dalam beberapa hari. Diare sungguhan atau sembelit jarang terjadi; bayi-bayi yang disusui ibunya diyakini terutama bebas dari masalah-masalah yang berhubungan dengan tinja mereka. Empat sampai enam tinja sehari tidak aneh dalam bulan pertama; beberapa bayi mengeluarkannyasetiaphabismakan.Dua masalah kesehatan yang nyata pada masa ini adalah infeksi dan alergi usus serta lambung. Ketika tinja sangat sering, berair (tidak hanya lembek), berbau tidak enak, dan hijau, hubungi dokter. Darah dan lendir pada tinja adalah tanda-tanda lebih jauh kemungkinan masalah, terutama jika darah itu hitam kemerahan.2.4.5 TidurBayi-bayi baru lahir mungkin tampaknya tidur hampir sepanjang waktu, tetapi penelitian terakhir menunjukkan bahwa sejak awal mula beberapa bayi tidur hanya 12 jam per hari. Mata mereka mungkin menutup hampir setiap waktu, tetapi para bayi seringkali menyadari apa yang terjadi di sekitar mereka.

BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

3.1.1 Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur, dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Sedangkan Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur.3.1.2 Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu: Usia 1-4 bulan, Usia 4-8 bulan, Usia 8-12 bulan.3.1.3 Maslah utama pada anak pada usia 29 1 tahun adalah gangguan makan dan gangguan pada waktu tidur.3.2 Saran3.2.1 Sebenarnya yang menjadi ujung tombak permasalah dalam proses tumbuh kembang ialah peran serta orang tua yang memahami kebutuhan dasar bayi.3.2.2 Diharapkan masyarakat dapat mengerti tentang pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai remaja.DAFTAR PUSTAKAAkbar, Reni, Hawadi (2006). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: PT. Grasindo

Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.Hidayat, A.Aziz Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medikahttp://semi-yanto.blogspot.com/2011/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia.htmlhttp://hafikoandresni005.blogspot.com/2013/05/makalah-tumbuh-kembang-anak.html14