tugas titrasi 3.doc

5
WORK SHEET ACID-BASE TITRATION A. Aim : to determine the concertration of acetic acid. Soltion !in" the titrati method. B. Theor# Bagaimana cara kita untuk mengetahui kadar ( konsentrasi) asam asetat dalam makan, ataupun segala bahan makanan yang ada di pasaran, sementara di luar ke makanan tersebut tidak tertera kadar konsentrasinya atau sekalipun ada, benar yang tertera pada kemasan tersebut? Sehingga untuk itu dibutuhkan suatu analisis kimia dengan melakukan suatu m kimia untuk menghitung kadar berbagai jenis larutan. Kadar asam basa dapat di apabila salah satu kadar asam/basa sudah diketahui. Kadar asam basa yang telah diketahui disebut dengan larutan standar asam/basa. Metode penentuan kad salah satu kadar at telah diketahui dikenal dengan !titrasi asam basa". #itrasi adalah suatu metode untuk menentukan konsentrasi at di da #itrasi dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yan diketahui konsentrasinya. $eaksi dilakukan secara bertahap (tetes demi tepat mencapai titik stoikiometri atau titik setara. %da beberapa macam titra pada jenis reaksinya, sepertititrasi asam basa, titrasi permanganometri, titrasi argentometri, dan titrasi iodometri &ntuk pratikum kali ini, yang kita gunakan adalah metode titrasi asam basa, larutan yang diuji adalah asam cuka dan dengan larutan standar adalah larutan M. Sebagaimana kita ketahui bah a untuk menimbulkan e-ek rasa asam, ditambahkan cuka makan ke dalam masakan. i pasaran cuka makan tersedia dalam berbagai merek, kadar , dan ukuran. an untuk mengetahui kadar asam yang terk dalam larutan asam tersebut maka dilakukanlah titrasi asam basa. an alam titrasi asam basa, at at yang bereaksi umumnya tidak ber arna sehingga %nda tidak tahu kapan titik stoikiometri tercapai. Misalnya, larutan 10 dan larutan 'a , keduanya tidak ber arna dan setelah bereaksi, larutan yang juga tidak ber arna. &ntuk menandai bah a titik setara pada titrasi telah dicapai digunakan indikator atau penunjuk. 2ndikator ini harus berubah arna 3ada saat titik setara tercapai. %pakah indikator asam basa itu? 2ndikator adalah petunjuk tentang perubahan pH dari suatu larutan asam atau basa. 2ndikato

Upload: marwah

Post on 07-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

WORK SHEETACID-BASE TITRATION

A. Aim : to determine the concertration of acetic acid. Solution using the titration method.B. Theory

Bagaimana cara kita untuk mengetahui kadar ( konsentrasi) asam asetat dalam cuka makan, ataupun segala bahan makanan yang ada di pasaran, sementara di luar kemasan makanan tersebut tidak tertera kadar konsentrasinya atau sekalipun ada, benarkah kadar yang tertera pada kemasan tersebut?

Sehingga untuk itu dibutuhkan suatu analisis kimia dengan melakukan suatu metode kimia untuk menghitung kadar berbagai jenis larutan. Kadar asam basa dapat ditentukan apabila salah satu kadar asam/basa sudah diketahui. Kadar asam basa yang telah diketahui disebut dengan larutan standar asam/basa. Metode penentuan kadar dengan salah satu kadar zat telah diketahui dikenal dengan titrasi asam basa.

Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan konsentrasi zat di dalam larutan. Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Reaksi dilakukan secara bertahap (tetes demi tetes) hingga tepat mencapai titik stoikiometri atau titik setara. Ada beberapa macam titrasi bergantung pada jenis reaksinya, seperti titrasi asam basa, titrasi permanganometri, titrasi argentometri, dan titrasi iodometriUntuk pratikum kali ini, yang kita gunakan adalah metode titrasi asam basa, dengan larutan yang diuji adalah asam cuka dan dengan larutan standar adalah larutan NaOH 0,1 M.

Sebagaimana kita ketahui bahwa untuk menimbulkan efek rasa asam, biasanya ditambahkan cuka makan ke dalam masakan. Di pasaran cuka makan tersedia dalam berbagai merek, kadar , dan ukuran. Dan untuk mengetahui kadar asam yang terkandung dalam larutan asam tersebut maka dilakukanlah titrasi asam basa.

Dan Dalam titrasi asam basa, zat-zat yang bereaksi umumnya tidak berwarna sehingga Anda tidak tahu kapan titik stoikiometri tercapai. Misalnya, larutan CH3COOH dan larutan NaOH, keduanya tidak berwarna dan setelah bereaksi, larutan yang terbentuk juga tidak berwarna. Untuk menandai bahwa titik setara pada titrasi telah dicapai digunakan indikator atau penunjuk. Indikator ini harus berubah warna

Pada saat titik setara tercapai. Apakah indikator asam basa itu? Indikator asam basa adalah petunjuk tentang perubahan pH dari suatu larutan asam atau basa. Indikator bekerja berdasarkan perubahan warna indikator pada rentang pH tertentu. Anda tentu mengenal kertas lakmus, yaitu salah satu indikator asam basa. Lakmus merah berubah warna menjadi biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa. Lakmus biru berubah menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam. Terdapat beberapa indikator yang memiliki trayek perubahan warna cukup akurat akibat pH larutan berubah, seperti indikator metil jingga,metil merah, fenolftalein, alizarin kuning, dan brom timol biru. Dan titik ketika indicator menunjukkan perubahan warna disebut dengan titik akhir titrasi.Warna pH Hasil Percobaan dengan Beberapa Indikator

IndikatorWarna pada pH rendahTrayek pHWarna pada pH tinggi

Brom fenol biru

Brom timol biru

Fenolftalein

Alizarin kuningKuning

Kuning

Takberwarna

Kuning4,2 6,3

6 7,6

8,3 10

10 12Biru

Biru

Merah jambu

Merah

Berdasarkan pedoman di atas, maka dalam pemilihan indicator yang tepat adalah fenolftalein, bukan metil merah, karena indicator metil merah akan mengalami perubahan warna sebelum titik ekuivalen tercapai. Akibatnya, kadar asam yang didapat akan jauh lebih kecil dari kadar sesungguhnya. C. Apparatus and Material

Apparatus:

1. Burette5.funnel2. Conical Flask6.Retort stand with clamps

3. Volumetric pipette7.Graduated cylinder of 10 ml4. Baker glass8.White tile Material

1. Vinegar ( acetic acid )

2. Sodium hydroxide 0,1 M solution

3. Phenolphthalein indicator

4. Distilled waterD. Procedure

1. Take 1 ml of vinegar using graduated cylinder and add distilled water until 10 ml.

2. Transfer the solution into conical flask, then add 2 drop of phenolphthalein.

3. The conical flask is shaken so that both solution are mixed well.

4. The burette is clamped vertically on the retort stand.

5. The conical flask containing vinegar is placed on top of the white tile at the base of the retort stand.

6. Intial volume of sodium hydroxide in the burette is recorded.

7. Sodium hydroxide is added slowly into the conical flask white the conical flask is shaken until the colour of solution change to pink ( end point/neutral point ).

8. The final volume of sodium hydroxide on the burette is recorded.

9. The titration process is repeated 2-3 times to abstain the average volume of sodium hydroxide that is more accurate.E. ResultNumber of titrationVolume of vinegarVolume of sodium hydroxide solutionMolarity of vinegar

V initialV finalV = Vf-Vi

110 ml100 ml92 ml8 ml0,008

210 ml100 ml92,5 ml7,5 ml0,075

Average10 ml100 ml92,25 ml7,75 ml0,0415

F. AnalysisMolarity of Vinegar = V1M1=V2M2

= 10. M1= (8+7,5+7,75) . 0,1

M1= (23,25) 0,1/10

= 0,2325 M ( acetid acid )G. ConclusionBerdasarkan pratikum tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan metode titrasi, kita dapat menentukan kadar/konsentrasi suatu zat yang belum diketahui kadar ( konsentrasi )nya, dengan terlebih dahulu menetapkan larutan standar yang telah diketahui kemolarannya. Dan dengan mengamati perubahan warna yang terjadi saat penetesan indicator (fenolftanlein ) ke dalam larutan, di mana pada reaksi ini terjadi perubahan warna dari bening menjadi pink muda. Maka, pada saat itulah telah tercapai titik akhir titrasi. Sehingga dapat langsung dilakukan perhitungan terhadap perubahan jumlah volum yang terjadi dengan molar zat yang diketahui. Dan dengan melakukan rumus titrasi maka akan didapat kemoloran (kadar) dari zat yang kita cari. untuk hasil pratikum pengujian kadar asam cuka, di dapat bahwa kadar asam cuka tersebut adalah 0,2325 M.H. Daftar Pustaka

Salirawati Das, Meilina Fitria K., dan Suprihatiningrum Jamil,2007.Belajar Kimia Secara Menarik kelas XI, Jakarta:Grasindo

Johari, J.M.C dan Rachmawati.M,2009.Kimia 2 SMA/MA kelas XI, Jakarta: Esis